111020 hd materi anxietas
DESCRIPTION
materi anxietas pelatihan dinkesTRANSCRIPT
1
Keluhan Psikosomatik dan Gangguan Cemas Lainnya
Agenda Waktu Program
09.00 – 09.15 Ice Breaking
09.15 – 09.30 Kuis pre-materi
09.30 – 10.30 Materi I: Mengenal dan Mendiagnosis Gangguan Psikosomatik
10.30 – 10.45 Rehat Kopi
10.45 – 11.45 Diskusi Kasus Kertas
11.45 – 12.45 Istirahat, Makan Siang, dan Sholat
12.45 – 13.45 Materi II: Melakukan manajemen Gangguan Psikosomatik
13.45 – 14.30 Demontrasi Intervensi Psikososial
14.30 – 14.45 Rehat Kopi
14.45 – 15.30 Bermain peran
15.30 – 15.45 Kuis post materi dan umpan balik
15.45 – 16.15 Pembahasan Kuis dan Penutup
Apa yang akan kita capai…
Memahami definisi, masalah, penyebab, dan dampak dari Keluhan Psikosomatik
Melakukan pengenalan gejala, identifikasi kasus, dan diagnosis yang berhubungan dengan keluhan psikosomatik berdasarkan PPDGJ III
Mampu memberikan intervensi psikososial, intervensi farmakologis
Mampu melakukan rujukan kasus Mampu mengenali Gangguan Anxetas lain
Persetujuan Komitmen
Komitmen bersama
Tentang waktu…….
Tentang handphone……
Tentang cara berdiskusi dan berkomunikasi….
Lain-lain…..
6
Ice Breaking
Ice Breaking
Peserta dibagi dalam 2 kelompok Kelompok ditentukan berdasarkan urutan
tanggal lahir Masing-masing kelompok secara
bergantian diminta untuk memperagakan ekspresi tertentu tanpa suara (3macam)
Kelompok lain diminta untuk menebak Kelompok yang banyak menjawab betul
adalah pemenangnya
8
Definisi
9
Istilah “Psikosomatik”
“Penyakit psikosomatik” Istilah yang menggambarkan sekelompok
penyakit fisik yang (sebagian) penyebabnya adalah faktor psikologik
Tidak digunakan lagi
Psikosomatik: studi sistematik terhadap faktor psikologik pada proses penyakit fisik.
10
Bagaimana Faktor Psikologik Mempengaruhi Faktor Fisik
1. sebagai penyebab penyakit fisik (asma, kolitis ulserativa)
2. menyebabkan kebiasaan tak sehat (makan berlebihan, merokok, minum alkohol berlebihan)
3. mengakibatkan perubahan hormonal, imunologik, atau neurofisiologik yang berkontribusi dalam mencetuskan atau mempengaruhi proses patologik (meningkatnya kematian pasien depresi setelah serangan jantung)
4. mempengaruhi persepsi akan keparahan gejala5. menentukan apakah seseorang akan mencari
pertolongan dokter atau mempengaruhi peran serta pasien dalam pengobatan.
11
Stres psikologik
Sistem autonom Fisiologik
KONDISI MEDIK UMUM
Frans Alexander
12
Franz Alexander
Terdapat 7 penyakit yang terkait: Hipertensi Rheumatoid Arthtritis Tirotoksikosis Ulkus Peptikum Kolitis Ulserativa Asma Bronkial Neurodermatitis
Gangguan Anxietas 18-20%besar masalah >>
mengikuti prevalensi penyakit
13
Bagaimana Mengenali dan Mendiagnosisnya?
Belajar dari Kasus
Tn. G, 56 tahun, datang ke Klinik 24 jam dengan keluhan nyeri ulu hati yang berlangsung lebih dari 2 minggu. Rasa sakit dirasakan hilang timbul namun mengganggu aktivitasnya sebagai supir bis antar kota.
Tn. G menderita gangguan hipertensi dan diabetes mellitus sejak 8 tahun yang lalu namun terkontrol dengan pengobatan.
Gejala apakah yang Anda temukan?
Gejala atau data tambahan apakah yang Anda butuhkan?
Pengenalan
1. Tanda dan gejala :a. Respons fisik : napas pendek, nadi, tekanan darah
naik, mulut kering, diare/ konstipasi, gelisah, berkeringat, sakit kepala, sulit tidur
a. Respons kognitif : lapang persepsi menyempit, tidak mampu menerima rangsang luar, berfokus pada apa yang menjadi perhatiannya
a. Respons perilaku dan emosi : gerakan tersentak-sentak, bicara berlebihan dan cepat, perasaan tidak aman
Kondisi apa sajakah yang perlu Anda pertimbangkan?
Pertimbangkan…
Kemungkinan adanya penyebab medis lain
Riwayat penggunaan obat, zat psikoaktif, dan alkohol
Gejala psikotik Gejala depresi dan faktor yang menyertai
seperti risiko bunuh diri
20
Alasan Luputnya Diagnosis Psikiatrik
PASIEN• Hanya
mengeluhkan gejala somatik
• Menyembunyikan distres emosional dan psikososial
KEADAAN• Kekurangan
waktu• Kurangnya privasi• Klinik hanya
mendeteksi penyakit fisik
DOKTER• Tidak memikirkan
kemungkinannya• Gagal
menemukan gejala psikiatrik
21
DIAGNOSIS
ANAMNESIS
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN STATUS MENTAL
PEMERIKSAAN LAB
22
Pasien datang dengan keluhan fisik
AnamnesisPemeriksaan Fisik, laboratorium
positif
Hasil Pengobatan (-)
GANGGUAN SOMATISASI
Kenali stresor psikologik
Keluhan berulang/berpindah
negatif
Kenali stresor psikologik
Hubungan waktu menjadi faktor presipitasiEksaserbasi kondisi medik
KONDISI PSIKOLOGIK YG MEMPENGARUHI KONDISI MEDIS UMUM
Hasil Pengobatan (+)
PENYAKITFISIK
Lanjut…
Karena tugasnya, Tn. G memang seringkali terlambat makan. Makanan yang biasa dikonsumsi oleh Tn. G cenderung pedas atau asam dengan alasan “hanya rasa pedas dan asam lah yang disebut makanan”
Untuk mengurangi rasa nyeri, Tn. G biasa minum obat dari warung, dirasakan membantu namun hanya sebentar.
Hasil pemeriksaan medis menunjukkan tidak adanya gangguan di organ saluran cerna.
Data apa yang diperoleh?
Kemungkinan Diagnosis?
Diagnosis
Kondisi Psikologik yang Mempengaruhi Kondisi Medik Umum
a. Adanya kondisi medik umum
b. Faktor psikologik mempengaruhi kesehatan
Gangguan Somatisasi
a. Tidak disertai kondisi medik umum
b. Keluhan banyak (nyeri, masalah pencernaan, masalah seksual, keluhan neurologis)
27
Penatalaksanaan Keluhan Psikosomatik
28
Tujuan Terapi
Mengenali dan memahami keluhan psikosomatik
Mengurangi kecemasan tentang hal itu Melihat apa yang dapat dilakukan dalam
manajemen Melengkapi dengan peralatan untuk
bernegosiasi dengan pasien
29
Bagi Dokter ketidakpastian. melakukan rujukan,
pengobatan dan pemeriksaan yang tidak perlu atau yang tidak mengenakkan.
risiko rusaknya relasi dengan pasien bila menyangkal
kawatir terhadap keluhan dan gugatan.
diagnosis tidak mudah ditegakkan
Jika tidak ada penyakit yang ditemukan apakah itu berarti saya hipokondrik, berpura-pura, gila atau orang yang penuh kekawatiran?
Jika dokter tidak bisa membuat diagnosis mungkin itu disebabkan ada yang terlewatkan.
Kerugian iatrogenik.
Bagi Pasien
Masalah yang Ditimbulkan oleh Keluhan Psikosomatik
30
Faktor Pemelihara yang Menjadi Fokus Terapi
Gangguan depresi, anxietas, atau panik Masalah perkawinan atau masalah keluarga
yang kronis Kurangnya aktifitas fisik Stres pekerjaan Keyakinan tentang sakit yang keliru Faktor iatrogenik Klaim medikolegal dan asuransi yang
menggantung
Mayou R, Farmer A 2003
31
Faktor Iatrogenik
Tampak tidak yakin dan tidak mampu menyediakan penjelasan
Meragukan penjelasan tentang sakit yang diutarakan pasien
Gagal meyakinkan pasien bahwa keluhannya dianggap sungguh-sungguh
Memberikan penenteraman tanpa penjelasan positif
Nasihat yang membingungkan dan kontradiktif Pemeriksaan dan pengobatan yang berlebihan
32
Penenteraman (Reassurance) Penenteraman (Reassurance)
Hadapi ketakutan pasien (misalnya takut akan kanker)
Dorong pasien untuk mengekspresikan pikiran perasaan tentang gejala dan riwayat gejala
Jangan menyatakan bahwa tidak ada yang salah, karena jelas ada sesuatu yang salah, kalau tidak pasien tidak akan datang untuk berkonsultasi
Simon Hatcher & Bruce Arroll, BMJ 2008
33
Penjelasan Penjelasan
Dorong pasien untuk berbicara tentang masalah psikososial
Carilah dasar yang sama untuk menghadapi gejala
Integrasikan penjelasan fisik dan psikologik yang menghindari penghakiman dan sediakan kesempatan untuk manajemen sendiri; misalnya “stres dapat membuat otot anda tegang, apabila otot anda tegang selama beberapa waktu, akan terasa sakit, otot dada yang tegang akan menyebabkan nyeri dada”.
Simon Hatcher & Bruce Arroll, BMJ 2008
34
Pemeriksaan Tambahan Penggunaan pemeriksaan tambahan
Sebelum meminta pemeriksaan tambahan, beri dulu penjelasan tentang apa arti tes yang normal, kemungkinan lain yang bisa menjelaskan gejala, dan apa yang terjadi apabila tes itu hasilnya normal sedangkan pasien masih merasakan gejala tersebut
Simon Hatcher & Bruce Arroll, BMJ 2008
35
Manajemen Keluhan Psikosomatik
Jelaskan bahwa gejala yang dialami adalah nyata dan tidak asing bagi anda sebagai dokter
Jelaskan secara positif: Termasuk bagaimana faktor perilaku, psikologik dan
emosi berpengaruh mengeksaserbasi gejala somatik yang mempunyai dasar fisiologik
Identifikasi dan obati gangguan anxietas atau depresi yang ada
Bicarakan kekawatiran pasien dan keluarga Bicarakan dan bantu memecahkan masalah yang
mendasari
36
Manajemen Keluhan Psikosomatik
Bicarakan dan sepakati rencana pengobatan dan sepakati pengaturan follow-up
Berikan nasihat praktis bagaimana menghadapi gejala dan dorong untuk kembali ke aktivitas normal
Ajarkan teknik relaksasi Anjurkan untuk berolah raga teratur atau
melakukan aktivitas yang disenangi Ketrampilan pemecahan masalah dan
manajemen stres akan membantu
37
Dalam Pengobatan Tambahkan Pendekatan Biopsikososial pada
Pendekatan Biomedik
Mayou R, Farmer A 2003
Pendekatan biomedik
GejalaPemeriksaanObatOperasiDisabilitasKesembuhan
Pendekatan biomedik
GejalaPemeriksaanObatOperasiDisabilitasKesembuhan
Pendekatan biopsikososial
Menghadapi stresAgenda yang luasPemecahan masalahMelibatkan keluargaRehabilitasiCoping
Pendekatan biopsikososial
Menghadapi stresAgenda yang luasPemecahan masalahMelibatkan keluargaRehabilitasiCoping
38
Anti-depresan
Antidepresan memiliki efek sebagai anti cemas…masih ingat Antidepresan?
Ada bukti yang baik (RCTs) bahwa antidepresan, terutama trisiklik dosis rendah (misalnya amitriptilin) cukup efektif.
Dosis: Fluoksetin 10 – 20 mg/hari Amitriptilin 50 – 150 mg/hari
Anti Anxietas
Golongan Benzodiazepine Golongan Benzodiazepine mula kerjanya cepat dan mula kerjanya cepat dan masa kerjanya singkatmasa kerjanya singkat• Alprazolam: dosis: 0,5 – 4 mg, frekuensi: 3 kali/hariAlprazolam: dosis: 0,5 – 4 mg, frekuensi: 3 kali/hari• Lorazepam: dosis: 1 – 10 mg, frekuensi: 3 kali/hari Lorazepam: dosis: 1 – 10 mg, frekuensi: 3 kali/hari • Lama pemberian: 2 -4 minggu, karena berpotensi Lama pemberian: 2 -4 minggu, karena berpotensi
menimbulkan ketergantunganmenimbulkan ketergantungan Golongan lain:Golongan lain:
• Propanolol: dosis: 20 – 120 mg, frekuensi: 3 kali/hariPropanolol: dosis: 20 – 120 mg, frekuensi: 3 kali/hari• Klonidin: dosis: 0,2 – 0,4 mg, frekuensi: 2 kali/hariKlonidin: dosis: 0,2 – 0,4 mg, frekuensi: 2 kali/hari• Hydroxyzine: dosis: 10 – 25 mg, frekuensi: 1 - 4 Hydroxyzine: dosis: 10 – 25 mg, frekuensi: 1 - 4
kali/harikali/hari
Gangguan Anxietas Lainnya
Gangguan Fobik
Gangguan Panik
Gangguan Anxietas Menyeluruh
Gangguan Tidur (insomnia)
Gangguan Fobik
Gangguan FobikGangguan Fobik
Penderita Penderita menghindarimenghindari atau membatasi atau membatasi aktivitas karena aktivitas karena takuttakut Mungkin: kesulitan untuk pergi ke dokter, Mungkin: kesulitan untuk pergi ke dokter,
berbelanja atau berkunjungberbelanja atau berkunjung Penderita kadang-kadang datang dengan Penderita kadang-kadang datang dengan
keluhan keluhan gejala fisikgejala fisik::• PalpitasiPalpitasi• Napas pendek/sesak, “asma”Napas pendek/sesak, “asma”
Jika ditanyai lebih lanjut Jika ditanyai lebih lanjut ditemukan ditemukan ketakutan yang ketakutan yang spesifikspesifik
Gangguan FobikGangguan Fobik
Gejala:Gejala: KetakutanKetakutan yang yang hebathebat dan dan tidak masuk akaltidak masuk akal
terhadap tempat atau kejadian tertentu:terhadap tempat atau kejadian tertentu:• Meninggalkan rumahMeninggalkan rumah• Tempat terbukaTempat terbuka• Bicara di depan umumBicara di depan umum• Keramaian atau tempat umumKeramaian atau tempat umum• Bepergian di bis, mobil, KA atau pesawatBepergian di bis, mobil, KA atau pesawat• Peristiwa sosialPeristiwa sosial
Penderita sering menghindari situasi iniPenderita sering menghindari situasi ini
Gangguan FobikGangguan Fobik
Informasikan:Informasikan: Fobia dapat diobatiFobia dapat diobati Menghindari situasi yang ditakuti akan Menghindari situasi yang ditakuti akan
membuat ketakutan bertambah kuatmembuat ketakutan bertambah kuat Menjalani langkah-langkah spesifik dapat Menjalani langkah-langkah spesifik dapat
membantu untuk mengatasi ketakutanmembantu untuk mengatasi ketakutan
Gangguan Fobik:Gangguan Fobik:
Teknik pemaparan Teknik pemaparan (exposure)(exposure)::
Gunakan napas lambat untuk mengontrol Gunakan napas lambat untuk mengontrol anxietasanxietas
Jangan pindah ke tahap berikut sampai Jangan pindah ke tahap berikut sampai anxietas berkurang ke tingkat yang dapat anxietas berkurang ke tingkat yang dapat diterimaditerima
Tahap mudah Tahap sedang Tahap sulitBerjalan sendiri Makan siang
bersama temanBerbelanja dengan teman
Gangguan Fobik:Gangguan Fobik:
Medikasi:Medikasi: Dengan konseling, banyak penderita tidak Dengan konseling, banyak penderita tidak
memerlukan obatmemerlukan obat Jika ada depresi, obat antidepresan dapat Jika ada depresi, obat antidepresan dapat
menolongmenolong Jika gejala terbatas dan jarang Jika gejala terbatas dan jarang antianxietas antianxietas
(misalnya benzodiazepin) sekali-sekali dapat (misalnya benzodiazepin) sekali-sekali dapat menolong. Penggunaan reguler menolong. Penggunaan reguler ketergantunganketergantungan
Anxietas performans Anxietas performans pemblok beta pemblok beta
Gangguan Fobik:Gangguan Fobik:
Pikirkan untuk merujuk:Pikirkan untuk merujuk: Jika ketakutan menetap dan menimbulkan Jika ketakutan menetap dan menimbulkan
hendayahendaya Jika tersedia, rujukan untuk terapi perilakuJika tersedia, rujukan untuk terapi perilaku
Gangguan Panik
Gangguan PanikGangguan Panik
SeranganSerangan anxietas atau ketakutan yang tidak anxietas atau ketakutan yang tidak dapat dijelaskan, timbulnya dapat dijelaskan, timbulnya mendadakmendadak, , menghebat dengan cepatmenghebat dengan cepat dan sering hanya dan sering hanya berlangsung beberapa menitberlangsung beberapa menit saja. saja.
Sering disertai Sering disertai gejala fisikgejala fisik berupa: berupa:
– Perasaan tidak nyata– Atau merasa ada
bencana pribadi: kehilangan kontrol, menjadi gila, serangan jantung, akan mati
– Palpitasi– Nyeri dada– Rasa seperti tercekik– Perut seperti terbakar– Pusing
Gangguan Panik: Perhatian Gangguan Panik: Perhatian KhususKhusus
Pikirkan untuk merujuk: Pikirkan untuk merujuk: Jika serangan yang Jika serangan yang parah tetap berlangsung meskipun telah parah tetap berlangsung meskipun telah dilakukan cara-cara di atasdilakukan cara-cara di atas
Jika tersedia, rujukan untuk psikoterapi kognitif Jika tersedia, rujukan untuk psikoterapi kognitif dan perilakudan perilaku
Panik sering menimbulkan gejala fisik Panik sering menimbulkan gejala fisik hindari hindari konsultasi medis yang tidak perlukonsultasi medis yang tidak perlu
Gangguan Panik:Gangguan Panik:
Nasihatkan penderita untuk melakukan langkah Nasihatkan penderita untuk melakukan langkah berikut jika terjadi serangan panik:berikut jika terjadi serangan panik:
Tetap tinggal di tempat sampai serangan berlalu.Tetap tinggal di tempat sampai serangan berlalu.
Pusatkan perhatian untuk mengendalikan anxietas, Pusatkan perhatian untuk mengendalikan anxietas, bukan pada gejala fisik.bukan pada gejala fisik.
Bernapas dengan lambat dan relaks. Napas yang Bernapas dengan lambat dan relaks. Napas yang terlalu dalam dan cepat (hiperventilasi) terlalu dalam dan cepat (hiperventilasi) gejala fisik gejala fisik panik.panik.
Gangguan Panik:Gangguan Panik:
Medikasi:Medikasi: Jika serangan itu parah dan sering terjadi atau jika Jika serangan itu parah dan sering terjadi atau jika
penderita menunjukkan gejala depresi yang signifikan penderita menunjukkan gejala depresi yang signifikan antidepresan dapat menolong. antidepresan dapat menolong.
Amitriptilin 25 mg malam, dinaikkan sampai 100 – 200 Amitriptilin 25 mg malam, dinaikkan sampai 100 – 200 mg waktu malam.mg waktu malam.
Gangguan Panik:Gangguan Panik:
Medikasi:Medikasi: Untuk serangan yang terbatas dan jarang terjadi Untuk serangan yang terbatas dan jarang terjadi
antianxietas jangka pendek dapat membantu.antianxietas jangka pendek dapat membantu. Lorazepam 0,5 – 1 mg sampai 3 kali sehari. Lorazepam 0,5 – 1 mg sampai 3 kali sehari.
Penggunaan yang rutin dapat menimbulkan Penggunaan yang rutin dapat menimbulkan ketergantungan dan jika dihentikan kemungkinan ketergantungan dan jika dihentikan kemungkinan gejala akan kembali lagi.gejala akan kembali lagi.
Hindari pemeriksaan laboratorium atau obat yang tak Hindari pemeriksaan laboratorium atau obat yang tak perlu.perlu.
Gangguan Panik:Gangguan Panik:
Pikirkan untuk Merujuk:Pikirkan untuk Merujuk: Jika serangan yang parah tetap berlangsung Jika serangan yang parah tetap berlangsung
meskipun telah dilakukan cara-cara di atasmeskipun telah dilakukan cara-cara di atas Jika tersedia, rujukan untuk psikoterapi kognitif dan Jika tersedia, rujukan untuk psikoterapi kognitif dan
perilakuperilaku Panik sering menimbulkan gejala fisik Panik sering menimbulkan gejala fisik hindari hindari
konsultasi medis yang tidak perlukonsultasi medis yang tidak perlu
Gangguan Anxietas Menyeluruh
Gangguan Anxietas MenyeluruhGangguan Anxietas Menyeluruh
Penderita mungkin datang dengan Penderita mungkin datang dengan keluhan fisikkeluhan fisik yang berhubungan dengan yang berhubungan dengan ketegangan atau dengan insomniaketegangan atau dengan insomnia
Gangguan Anxietas MenyeluruhGangguan Anxietas Menyeluruh
Gejala anxietas atau ketegangan yang Gejala anxietas atau ketegangan yang multipelmultipel Ketegangan mental:Ketegangan mental:
Khawatir, merasa tegang atau was-was, konsentrasi Khawatir, merasa tegang atau was-was, konsentrasi burukburuk
Ketegangan fisik:Ketegangan fisik: Tidak tenang, nyeri kepala, tremor, tak bisa relaksTidak tenang, nyeri kepala, tremor, tak bisa relaks
Keterjagaan fisik (physical arousal):Keterjagaan fisik (physical arousal): Pusing, berkeringat, jantung berdebar, mulut kering, Pusing, berkeringat, jantung berdebar, mulut kering,
nyeri perutnyeri perut
Gangguan Tidur (Insomnia)
Gangguan Tidur (Insomnia)Gangguan Tidur (Insomnia)
Penderita dalam keadaan distres dan Penderita dalam keadaan distres dan kadang-kadang sangat terganggu di siang kadang-kadang sangat terganggu di siang hari akibat kurang tidurhari akibat kurang tidur
Gejala:Gejala: Sulit untuk jatuh tertidurSulit untuk jatuh tertidur Tidur yang gelisah atau tidak menyegarkanTidur yang gelisah atau tidak menyegarkan Sering terbangun dan sulit tidur kembaliSering terbangun dan sulit tidur kembali
Gangguan Tidur (Insomnia)Gangguan Tidur (Insomnia)
Masalah tidur dapat disebabkan oleh:Masalah tidur dapat disebabkan oleh: Peristiwa kehidupan yang menimbulkan stresPeristiwa kehidupan yang menimbulkan stres Penyakit fisik/kondisi medis: gagal jantung, Penyakit fisik/kondisi medis: gagal jantung,
penyakit paru, kondisi nyeripenyakit paru, kondisi nyeri Perubahan jadwalPerubahan jadwal Gangguan lain: depresi atau anxietasGangguan lain: depresi atau anxietas Penyalahgunaan zatPenyalahgunaan zat Obat-obat: steroid, teofilin, dekongestanObat-obat: steroid, teofilin, dekongestan Apnea tidurApnea tidur
Gangguan Tidur (Insomnia):Gangguan Tidur (Insomnia):
Pertahankan pola tidur yang regulerPertahankan pola tidur yang reguler Lakukan relaksasi di malam hariLakukan relaksasi di malam hari Pergi tidur dan bangun pagi pada jam yang samaPergi tidur dan bangun pagi pada jam yang sama Hindari tidur siangHindari tidur siang Evaluasi penggunaan kafein dan alkoholEvaluasi penggunaan kafein dan alkohol Jika tidak jatuh tertidur dalam waktu 20 menit Jika tidak jatuh tertidur dalam waktu 20 menit
bangun dan kalau mulai mengantuk pergi tidur bangun dan kalau mulai mengantuk pergi tidur kembalikembali
Olah raga dapat membantu, tapi jangan waktu Olah raga dapat membantu, tapi jangan waktu malammalam
Dosis rendah antidepresan golongan trisiklik (untuk Dosis rendah antidepresan golongan trisiklik (untuk efek sedasi)efek sedasi)
Benzodiazepine?? Benzodiazepine??
Gangguan Tidur (Insomnia):Gangguan Tidur (Insomnia):
Pikirkan untuk Merujuk:Pikirkan untuk Merujuk: Jika dicurigai ada gangguan tidur yang Jika dicurigai ada gangguan tidur yang
kompleks, misalnya narkolepsi atau apnea kompleks, misalnya narkolepsi atau apnea tidurtidur
Jika insomnia yang signifikan tetap berlanjut Jika insomnia yang signifikan tetap berlanjut meskipun telah dilakukan cara-cara di atasmeskipun telah dilakukan cara-cara di atas
Gangguan Tidur (Insomnia):Gangguan Tidur (Insomnia):
64
Rujukan ke Spesialis Psikiatri
Second opinion Kegagalan manajemen lini pertama Perlu pengobatan spesialistik, misalnya
ECT Risiko bunuh diri yang serius Adanya kondisi yang memerlukan
pelayanan spesialistik, misalnya psikosis Penyalahgunaan zat yang berat
Role Play
Terbagi dalam kelompok berisi 3 -5 orang Menunjuk 1 orang sebagai pasien, 1 orang
keluarga, 2 orang terapis, dan 1 orang pengamat
Kelompok ganjil akan memainkan kasus 1, kelompok genap akan memainkan kasus 2
Pengamat akan menilai proses wawancara dengan daftar tilik
Daftar Tilik - contoh
No Butir penilaian Ya Tidak
1 Dokter mampu membina rapport dengan pasien dan keluarga
2 Dokter melakukan penentraman
3 Dokter memberikan penjelasan dengan bahasa yang mudah dipahami
Kasus I
Ny K, 54 tahun datang ke IGD Puskesmas dengan keluhan nyeri dada. Episode kali ini adalah episode ketiga dalam 1 bulan terakhir. Ny. K juga mengeluh sesak nafas, leher seperti tercekik hingga Ny. K merasa takut bahwa ia akan mati.
Hal ini sering terjadi sejak anak tunggalnya akan menikah. Hasil pemeriksaan fisik dan EKG menunjukkan hasil yang normal
Kasus II
Tn. R, 34 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan sering sakit kepala sejak 2 bulan terakhir. Sakit kepala hilang timbul, namun dirasakan semakin berat akhir-akhir ini.
Tn. R selama ini tidak pernah mengalami sakit berat dan tidak pernah menggunakan narkoba.
Tn. R juga mengeluh sulit tidur akibat memikirkan ibunya yang tinggal jauh dan sedang menderita sakit
Intervensi Psikososial
Intervensi Untuk Pasien
Strategi pelaksanaan ke-1 (pasien):
1. Membina hubungan saling percaya
2. Mengenal anxietas dengan cara membantu pasien untuk :a. Mengungkapkan perasaan
b. Menjelaskan situasi yang menimbulkan anxietas
c. Mengenal penyebab anxietas
d. Menyadari perilaku akibat cemas
3. Melakukan latihan napas dalam dengan langkah langkah sebagai berikut :a. Duduk santai di kursi/lantai
b. Mata tertutup/terbuka
c. Otot-otot rileks : leher, bahu, punggung, dada, perut, tangan, kaki
d. Tarik napas perlahan melalui hidung
e. Tiup napas perlahan melalui mulut dengan ujung lidah tempel keatas dan bibir bentuk bulat kecil
f. Lakukan 5-10 kali
4. Membuat jadwal latihan nafas dalam
5. Memotivasi pasien melakukan ‘napas dalam’ saat sedang anxietas
Intervensi Untuk PasienStrategi pelaksanaan ke-2 (pasien):1. Mengevaluasi anxietas pasien dan pelaksanaan latihan napas
dalam serta hasilnya2. Menjelaskan cara mengatasi anxietas dengan teknik distraksi :
a. Visual : melihat pemandangan alam di daerah pantai, pegunungan, hutan dan taman
b. Audio : mendengar suara alam seperti : air mengalir, kicauan burung atau musik lembut
c. Kinetik : melakukan kegiatan hiburan seperti : menonton film komedi/ kartun, membaca novel, membaca kata-kata dengan huruf terbalik, mengunyah permen karet, melihat benda-benda sekitar, mendekatkan dua jari sedekat mungkin berulang-ulang
3. Membuat jadwal latihan teknik distraksi 4. Memotivasi pasien melakukan ‘napas dalam dan distraksi’ saat
sedang anxietas
Strategi pelaksanaan ke-3 (pasien) :1. Mengevaluasi anxietas, pelaksanaan latihan napas dalam dan
distraksi serta hasilnya2. Melakukan latihan hipnotis 5 jari dengan langkah langkah sebagai
berikut :a. Duduk santai, mata tertutup, tubuh rileks b. Sentuhkan ujung ujung jari dan bangun imajinasi
1) Ibu jari dengan telunjuk : bayangkan sedang melakukan aktivitas hobi atau rekreasi2) Ibu jari dengan jari tengah : bayangkan sedang berbicara akrab dengan orang yang
disayangi3) Ibu jari dengan jari manis : bayangkan sedang bersyukur mendapat pujian atas
prestasi yang pernah ada4) Ibu jari dengan kelingking : bayangkan berada di tempat yang damai dengan
pemandangan alam yang indah bersama orang yang disayangic. Buka mata perlahan-lahan
3. Membuat jadwal latihan hipnotis lima jari 4. Memotivasi pasien melakukan ‘hipnotis 5 jari’ saat sedang anxietas
Intervensi Untuk Pasien
Strategi pelaksanaan ke-4 (pasien):
1. Mengevaluasi anxietas, pelaksanaan latihan napas dalam, distraksi, hipnotis 5 jari
2. Melatih sampai membudaya
3. Menilai kemampuan pasien melaksanakan cara-cara mengatasi anxietas
4. Menilai apakah anxietas berkurang
Intervensi Untuk Pasien
Intervensi Untuk Keluarga
Strategi pelaksanaan ke-1 (keluarga) :1. Membina hubungan saling percaya 2. Mendiskusikan masalah yang dirasakan dalam
merawat pasien 3. Menjelaskan penyebab serta tanda dan gejala
anxietas 4. Melakukan latihan napas dalam 5. Agar keluarga mengingatkan pasien jadwal latihan 6. Agar keluarga memberikan pujian kepada pasien
setiap selesai latihan
Strategi pelaksanaan ke-2 (keluarga) :
1. Mengevaluasi pelaksanaan latihan ‘napas dalam’
2. Menjelaskan teknik distraksi
3. Agar keluarga mengingatkan pasien jadwal latihan
4. Agar keluarga memberikan pujian kepada pasien setiap selesai latihan
Intervensi Untuk Keluarga
Strategi pelaksanaan ke-3 (keluarga):
1. Mengevaluasi pelaksanaan latihan napas dalam dan distraksi
2. Melakukan latihan hipnotis 5 jari
3. Agar keluarga mengingatkan pasien jadwal latihan
4. Agar keluarga memberikan pujian kepada pasien setiap selesai latihan
Intervensi Untuk Keluarga
Strategi pelaksanaan ke-4 : Mengevaluasi pelaksanaan latihan napas
dalam, distraksi dan hipnotis lima jari Menilai kemampuan keluarga dalam
merawat pasien Menilai kemampuan keluarga membawa
pasien untuk kontrol ke puskesmas
Intervensi Untuk Keluarga
ANXIETAS
BERAT
RUJUK
1.PENYEBAB2.TANDA DAN GEJALA -Respons fisik -Respons kognitif -Respons emosi + perilaku
PENGKAJIAN
YA
1.MENGENAL ANXIETAS -Bagaimana perasaan? -Situasi apa yang terjadi?-Apa sebab?-Apa akibat?
2.LATIHAN NAPAS DALAM -Duduk santai di kursi/lantai-Mata tertutup/terbuka -Otot-otot rileks : -Leher,bahu, -Punggung,dada,perut -Tangan,kaki-Tarik napas perlahan melalui hidung -Tiup napas perlahan melalui mulut -Ujung lidah tempel keatas -Bibir bentuk bulat kecil-Lakukan 5-10 kali
PASIEN
RINGAN
SEDANG
TINDAKAN
3.TEKNIK DISTRAKSI -VISUAL -Melihat pemandangan alam -AUDIO -Mendengar suara alam/musik-KINESTETIK -Melakukan kegiatan hiburan
4.LATIHAN HIPNOTIS 5 JARI -Duduk santai, mata tertutup, tubuh rileks-Sentuhkan ujung ujung jari/bangun imajinasi -Ibu jari + telunjuk -Bayangkan beraktivitas/rekreasi/hobi -Ibu jari +jari tengah, -Bayangkan berbicara akrab dengan orang yang disayangi -Ibu jari + jari manis, -Bayangkan bersyukur mendapat pujian -Ibu jari +kelingking, -Bayangkan berada di tempat yang damai dengan pemandangan alam yang indah-Buka mata perlahan-lahan
1.Diskusi masalah yang dirasakan keluarga2.Mengenal anxietas pasien3.Latihan mengurangi anxietas -Teknik distraksi -Teknik napas dalam -Teknik hipnotis 5 jari4. Nilai apakah keluarga mampu merawat pasien
KELUARGA
5.Nilai apakah pasien mampu mengatasi anxietas6.Nilai apakah anxietas berkurang
ALGORITMA TINDAKAN KEPERAWATAN ANXIETASALGORITMA TINDAKAN KEPERAWATAN ANXIETAS
Latihan Pernafasan dan Relaksasi