130311 ogi self assessment rpt - draft v1.6 (jh ay) · hal mendasar seperti pendidikan, kesehatan,...

26
OGI 1

Upload: vuongduong

Post on 13-Aug-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 130311 OGI Self Assessment Rpt - Draft v1.6 (JH ay) · hal mendasar seperti pendidikan, kesehatan, serta anggaran kemiskinan; dan menyusun rencana aksi yang mempromosikan partisipasi

OGI 1

Page 2: 130311 OGI Self Assessment Rpt - Draft v1.6 (JH ay) · hal mendasar seperti pendidikan, kesehatan, serta anggaran kemiskinan; dan menyusun rencana aksi yang mempromosikan partisipasi

OGI 2

OGI ERA BARU KETERBUKAAN PEMERINTAH

LAPORAN PELAKSANAAN OPEN GOVERNMENT INDONESIA

(OGI) DI TAHUN 2012

Page 3: 130311 OGI Self Assessment Rpt - Draft v1.6 (JH ay) · hal mendasar seperti pendidikan, kesehatan, serta anggaran kemiskinan; dan menyusun rencana aksi yang mempromosikan partisipasi

OGI 3

DAFTAR ISI

RINGKASAN EKSEKUTIF

1. PENDAHULUAN

2. KOMITMEN INDONESIA:

Keterbukaan Pemerintah yang Berkelanjutan

3. STRATEGI DAN PLATFORM KERJA

Fondasi Kokoh Penunjang OGI

4. HASIL GERAKAN OGI

Perubahan Nyata melalui Kepedulian Bersama

5. TANTANGAN IMPLEMENTASI

6. KESIMPULAN DAN HIKMAH AJAR

Page 4: 130311 OGI Self Assessment Rpt - Draft v1.6 (JH ay) · hal mendasar seperti pendidikan, kesehatan, serta anggaran kemiskinan; dan menyusun rencana aksi yang mempromosikan partisipasi

OGI 4

Open Government Indonesia (OGI) ERA BARU KETERBUKAAN PEMERINTAH

RINGKASAN EKSEKUTIF Era baru keterbukaan pemerintah telah tiba. “Pemerintahan yang Terbuka“ (Open

Government) adalah pemerintahan yang cerdas dalam menyelesaikan masalah dan melayani masyarakatnya. Motivasi inilah yang mendorong Pemerintah Indonesia bergabung dan menjadi salah satu perintis gerakan global Open Government Partnership (OGP) yang diluncurkan pada bulan September 2011. Pemerintah Indonesia melihat keterbukaan sebagai dasar pemerintahan yang modern dan merupakan kunci untuk membuka potensi negara Indonesia di bidang ekonomi, pelayanan publik, dan inovasi menuju negara yang progresif, adil, dan sejahtera. Hanya dalam kurun waktu kurang lebih 1 tahun, gerakan OGP telah didukung oleh 58 negara yang mewakili lebih dari 2 milyar penduduk dunia. Seluruh negara yang bermitra dalam OGP ini telah melampaui batas-batas politik, dengan membawa masyarakat sipil dan pemerintah lebih dekat untuk bersama-sama menciptakan negara yang lebih baik, yaitu negara yang membawa perbaikan kualitas hidup warga negaranya melalui pemerintahan yang terbuka, mendengar, mengajak, dan memperbaiki secara terus menerus.

Bagi Indonesia keterbukaan pemerintah bukan hal baru dan telah dirintis sejak reformasi politik di tahun 1998. Keberadaan UU Keterbukaan Informasi Publik (KIP) dan semakin maraknya pemanfaatan telepon genggam, internet, dan media sosial merupakan dorongan yang lebih besar dan kuat agar pemerintah lebih terbuka. Sebagaimana disampaikan oleh Bapak Presiden dalam pidato kenegaraan pada bulan Agustus 2012 “Perluasan peran dan partisipasi publik dalam pembangunan hingga membuka akses agar publik ikut mengawasi pembangunan. Inilah esensi pemerintahan Open Government “.

Di dalam negeri, Pemerintah Indonesia meluncurkan gerakan Open Government Indonesia (OGI) dan berkomitmen untuk menjalankan program-program dan rencana aksi yang memperkokoh 3 pilar keterbukaan pemerintah, yaitu transparansi, partisipasi publik dan inovasi. Tahun 2012 merupakan tahun untuk menetapkan fondasi, melakukan percepatan inisiatif yang ada, dan menciptakan terobosan baru. Mengingat tahun 2012 merupakan tahun inisiasi OGI maka segala kegiatan lebih diutamakan untuk memperkenalkan platform baru sekaligus membangkitkan gelora semangat baru bagi upaya perubahan keterbukaan pemerintah yang lebih baik. Program dan rencana aksi OGI di tahun 2012 yang berjumlah 38,

Page 5: 130311 OGI Self Assessment Rpt - Draft v1.6 (JH ay) · hal mendasar seperti pendidikan, kesehatan, serta anggaran kemiskinan; dan menyusun rencana aksi yang mempromosikan partisipasi

OGI 5

ditujukan untuk menjawab 3 dari “5 Tantangan Utama OGP”, yaitu peningkatan pelayanan publik, peningkatan integritas aparatur pemerintah, dan manajemen sumber daya publik yang efektif dan transparan. Dari awal, penyusunan hingga pengawalan pelaksanaan program OGI telah diselenggarakan melalui kolaborasi erat antara pemerintah dan masyarakat sipil, yang secara suka rela juga telah tergabung dalam Tim Inti Open Government Indonesia. Tim Inti OGI ini yang bertanggung jawab melakukan sosialisasi dan konsultasi publik terkait konsep, rencana aksi, dan program OGI.

Progres gerakan OGI selama tahun 2012 berjalan cukup menggembirakan. Dalam kompetisi OGI yang diselenggarakan selama bulan April hingga Juli 2012, 62 layanan publik berlomba untuk meningkatkan kualitas layanan publiknya. Beberapa perbaikan layanan yang tampak dari hasil kompetisi ini diantaranya biaya izin frekuensi radio yang kini lebih transparan dengan adanya simulasi biaya di website Kementerian Komunikasi dan Informasi, diselenggarakannya forum-forum temu pelanggan di Badan Tenaga Nuklir untuk menjaring masukan, dan semakin efisiennya proses perizinan dengan dipangkasnya waktu proses di Inatrade Kementerian Perdagangan. Upaya terobosan lain dalam Open Government di Indonesia termasuk didirikannya portal “Satu Layanan”, yang saat ini telah berisi lebih dari seratus modul informasi layanan warga negara, mulai dari pembuatan paspor hingga informasi biaya pemasangan listrik. Sementara dari sisi kelembagaan, Open Government di Indonesia juga mendorong terbentuknya Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) di seluruh jajaran Kementerian, Lembaga dan Pemerintah Daerah dalam rangka mendekatkan dan memudahkan informasi kepada masyarakat. Kegembiraan atas capaian gerakan OGI juga diraih dalam hal keterbukaan anggaran, dimana Indonesia berhasil meningkatkan Open Budget Index (OBI) dari 51 di tahun 2010 menjadi 62 di tahun 2012, menempatkan Indonesia pada kelompok hasil OBI setara dengan negara yang memiliki demokrasi lebih maju seperti Amerika Serikat, sekaligus menjadikan Indonesia dengan nilai OBI tertinggi di Asia Tenggara.

Komitmen Indonesia pada gerakan OGI akan terus dilaksanakan. Selama implementasi di tahun 2012, banyak pembelajaran yang perlu dijadikan panduan bagi Indonesia dalam menyempurnakan komitmennya di tahun 2013. Gerakan OGI telah membawa perubahan paradigma: OGI berubah dari “milik pemerintah” menjadi “milik bersama”, sikap pemerintah berubah dari konservatif menjadi lebih inovatif, masyarakat berubah dari skeptis menjadi antusias dengan OGI. Di tahun 2013, OGI perlu bergulir lebih dalam dan luas untuk memperkokoh transparansi pemerintah dan memperkuat pemahaman dan partisipasi publik, sehingga OGI menjadi kebutuhan publik yang berkelanjutan.

Page 6: 130311 OGI Self Assessment Rpt - Draft v1.6 (JH ay) · hal mendasar seperti pendidikan, kesehatan, serta anggaran kemiskinan; dan menyusun rencana aksi yang mempromosikan partisipasi

OGI 6

1. PENDAHULUAN

Dalam waktu yang relatif cukup singkat, Indonesia telah menempuh banyak perubahan dan transformasi di bidang ekonomi, sosial dan politik. Saat ini Indonesia telah menjadi negara berpendapatan menengah yang percaya diri sebagai negara demokrasi dan anggota dari G-20. Perubahan di tahun 1998 yang membawa kebebasan dan partisipasi politik juga membawa perubahan tata kelola pembangunan melalui desentralisasi yang mulai efektif di tahun 2004. Perubahan tersebut dimobilisasi oleh gerakan reformasi yang sudah gerah dengan tata kelola pemerintahan yang tertutup dan penuh dengan kerahasiaan serta korupsi. Sekarang, Indonesia telah menemukan momentum lain yang tepat untuk membuat perubahan yang lebih signifikan: pemberdayaan masyarakat melalui keterlibatan aktif di isu-isu publik. Salah satu platform yang paling tepat untuk pemberdayaan ini adalah melalui “Pemerintahan Terbuka” yang mendorong transparansi, partisipasi publik, dan inovasi.

Pemerintahan yang terbuka atau “Open Government” sangatlah penting untuk

Indonesia menyelesaikan proses demokratisasinya dan menempatkan fondasi yang kuat dalam mencapai pertumbuhan ekonomi yang inklusif serta masyarakat yang dewasa, sejahtera, dan madani. Selain itu, sebagai ekonomi terbesar di ASEAN dan pemain kunci regional dalam percaturan politik dunia, Indonesia memiliki tanggung jawab moral dalam memberi contoh dan menjadi panutan di bidang tata kelola pemerintahan dan akuntabilitas yang baik. Dalam menjalankan tanggung jawab ini, ada banyak tantangan utama yang perlu dihadapi dan diselesaikan melalui inisiatif pemerintahan yang terbuka, seperti peningkatan pelayanan publik,

Mendorong partisipasi publik dalam pengelolaan

pemerintahan

Memperkuat peran

daerah dalam menentukan nasibnya

Membuka pintu seluas-luasnya bagi Masyarakat

berpartisipasi dalam dunia politik

REFORMASI (~1998)

DESENTRALISASI (~2004)

OPEN GOVERNMENT (~2011)

Page 7: 130311 OGI Self Assessment Rpt - Draft v1.6 (JH ay) · hal mendasar seperti pendidikan, kesehatan, serta anggaran kemiskinan; dan menyusun rencana aksi yang mempromosikan partisipasi

OGI 7

perbaikan integritas aparatur pemerintah, dan tata kelola sumber daya publik yang efektif dan menyejahterakan masyarakat.

Oleh karena itu, pada bulan September 2011 Pemerintah Indonesia secara resmi menjadi salah satu pendiri dan pencetus gerakan Open Government Partnership (OGP) di New York, Amerika Serikat. Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk menjalankan agenda pemerintahan terbuka dengan mencanangkan rencana aksi yang mendorong transparansi, lebih melibatkan dan memberdayakan partisipasi publik, serta meningkatkan inovasi. Komitmen di level tertinggi pemerintah ini diikuti dengan konsultasi publik yang melibatkan banyak elemen masyarakat. Konsultasi publik menjadi komponen penting dalam gerakan OGP. Selain untuk mendapatkan dukungan yang luas, kegiatan ini penting untuk mendapatkan masukan berkualitas dalam menjalankan rencana aksi agar menghasilkan dampak yang maksimal dan inklusif ke banyak elemen masyarakat. Konsultasi publik tersebut bervariasi bentuknya, mulai dari membentuk Tim Inti OGI yang diisi oleh wakil dari kementerian dan Organisasi Masyarakat Sipil (OMS), 31 Focus Group Discussion (FGD) di berbagai daerah dari barat sampai timur Indonesia, workshop dengan banyak stakeholder termasuk pihak swasta dan akademisi, sampai komunikasi massa berbasis internet dan media sosial.

Laporan ini ditulis untuk mendokumentasikan perencanaan dan hasil implementasi

rencana aksi dan program-program OGI, serta memberikan ruang bagi seluruh pemangku kepentingan terkait di Indonesia untuk merefleksikan pencapaian gerakan OGI. Melalui laporan ini juga, Pemerintah Indonesia menyatakan komitmennya untuk memperkuat dan terus mendorong transparansi, partisipasi publik, dan invoasi, termasuk bekerja sama dengan elemen masyarakat sipil secara berkelanjutan, sebagai wujud dari pemerintahan yang terbuka. Komitmen terhadap keterbukaan yang berkesinambungan ini akan terus mewarnai program-program pemerintah Indonesia ke depan. Komitmen yang berkelanjutan sangatlah penting dalam menjaga momentum dan merajut aspirasi seluruh pemangku kepentingan Open Government Indonesia agar terobosan “Pemerintahan Terbuka” dapat terus berlanjut dan membawa perubahan positif yang permanen dan signifikan dalam pembangunan Indonesia.

Page 8: 130311 OGI Self Assessment Rpt - Draft v1.6 (JH ay) · hal mendasar seperti pendidikan, kesehatan, serta anggaran kemiskinan; dan menyusun rencana aksi yang mempromosikan partisipasi

OGI 8

2. KOMITMEN INDONESIA

KETERBUKAAN PEMERINTAH YANG BERKELANJUTAN

Dalam merancang komitmen dan program OGI, Pemerintah Indonesia menerapkan beberapa prinsip yang digunakan sebagai strategi implementasi seperti memperkuat program-program pemerintah yang sudah ada terkait trasnparansi; membuka informasi publik terkait hal-hal mendasar seperti pendidikan, kesehatan, serta anggaran kemiskinan; dan menyusun rencana aksi yang mempromosikan partisipasi publik dalam rangkaian kebijakan dan pelayanan publik. Rancangan komitmen dan program OGI tetap berlandaskan pada 3 prinsip keterbukaan pemerintah yaitu transparansi, partisipasi publik, dan inovasi. Seluruh 38 program dan rencana aksi OGI dilaksanakan melalui ”Strategi 3-Trek”, dimana setiap trek memiliki fokus dan dinamika tersendiri namun tetap saling berkaitan dan melengkapi antara satu trek dengan yang lain. Rencana Aksi ini menguraikan komitmen yang lebih rinci dalam penerapan Open Government yang akan dilakukan oleh pemerintahan Kabinet Indonesia Bersatu II dibawah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, sekaligus untuk meletakan dasar-dasar agar Open Government menjadi agenda pembangunan jangka panjang Indonesia.

Pilot project dan inisiatif baru

1. 3 provinsi/kab/kota sebagai proyek percontohan open government

2. 2. prakarsa baru open government

Penguatan dan percepatan program berjalan

1. Mempercepat implementasi UU (KIP)

2. Pelaksanaan inpres yang ada

Pengembangan portal keterbukaan informasi & partisipasi publik

1. ..Portal layanan publik ; 2. Portal transparansi badan publik; 3. One map portal

Track Tipe kegiatan

Renaksi

TRACK

3

TRACK 1

TRACK

2

Page 9: 130311 OGI Self Assessment Rpt - Draft v1.6 (JH ay) · hal mendasar seperti pendidikan, kesehatan, serta anggaran kemiskinan; dan menyusun rencana aksi yang mempromosikan partisipasi

OGI 9

Rencana aksi pada Trek 1 bertujuan untuk memperkuat dan mempercepat aktivitas yang sedang berjalan yang mendorong pada keterbukaan. Target dari setiap aktivitas dibuat lebih konkret dan spesifik untuk kemudian dimonitor secara ketat perkembangan capaiannya   .     Aktivitas dalam Trek 1 meliputi antara lain penguatan infrastruktur dan mekanisme internal di seluruh instansi publik dalam menjawab permintaan informasi, termasuk pembukaan informasi terkait pengadilan pajak dan pengadilan kasus di polisi. Sedangkan pada Trek 2 rencana aksi mencakup terobosan baru pengembangan portal terpusat yang berisikan informasi esensial bagi warga negara Indonesia, dan yang langsung bersentuhan dengan kebutuhan masyarakat. Tiga portal utama yang ditetapkan dalam tahun 2012 adalah: Portal Satu Layanan, Portal Satu Pemerintah, dan Portal Satu Peta. Pembangunan ketiga portal tersebut menggunakan filosofi dasar dan pendekatan yang sama, yaitu portal berbasis komunitas dimana keterlibatan warga dan masyarakat sangat diperlukan dalam memberi masukan, mengisi konten, meningkatkan akurasi informasi, dan menjaga keberlanjutan konten yang tersedia. Terakhir , trek 3 didedikasikan bagi upaya-upaya menuju keterbukaan pemerintah yang datang sebagai prakarsa dari institusi atau pemerintah daerah. Mereka yang menjadi local champion akan didukung, difasilitasi, dan dijadikan contoh supaya bergulir di tempat-tempat lain di pemerintahan. Aktivitas pada trek ini fokus kepada inisiatif-inisiatif baru yang bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai OGI dan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah.  

Rencana aksi ini dirumuskan melalui serangkaian

proses yang transparan dan partisipatif, melibatkan partisipasi dan masukan dari berbagai pemangku kepentingan yang mewakili Kementerian/Lembaga, sektor swasta dan BUMN, serta akademisi dan masyarakat sipil. Melalui serangkaian Focus Group Discussion (FGD), lokakarya terbatas maupun gabungan pada tingkat nasional, serta rapat-rapat teknis, rencana aksi keterbukaan pemerintah dirumuskan, dibahas, serta direvisi secara bersama-sama. Sebagai masukan awal

dari rencana aksi OGI, telah diselenggarakan FGD sebanyak 31 kali di berbagai lokasi di seluruh Indonesia untuk mengetahui ketertarikan masyarakat dari berbagai lapisan tentang arti keterbukaan, manfaat keterbukaan, dan apa yang diharapkan masyarakat dengan memiliki pemerintahan yang terbuka dan masyarakat yang sadar keterbukaan. Hal ini juga sebagai bentuk awal sosialisasi tentang era baru keterbukaan pemerintah.

Focus Group Discussion

Penyelenggaraan FGD dilakukan oleh Universitas,

sehingga terbukti independen dalam menyaring suara akan

“Apa itu Keterbukaan” dan “Apa yang diinginkan oleh

masyarakat untuk terbuka”

Page 10: 130311 OGI Self Assessment Rpt - Draft v1.6 (JH ay) · hal mendasar seperti pendidikan, kesehatan, serta anggaran kemiskinan; dan menyusun rencana aksi yang mempromosikan partisipasi

OGI 10

Dalam pelaksanaannya, setiap lembaga publik diharapkan menyusun Rencana

Implementasi Keterbukaan Pemerintah lembaganya, melalui konsultasi dengan kelompok pemangku kepentingan masing-masing. Alhasil, sebagai bukti nyata dari semangat perubahan terhadap keterbukaan pemerintah, rencana aksi yang awalnya berjumlah 11 aktivitas berkembang menjadi 38 aktivitas. Seluruh rencana aksi OGI 2012 dapat dilihat pada situs Open Government Indonesia (http://opengovindonesia.org/?page_id=593) dan Lampiran XX, sedangkan proses partisipasi publik dalam pengembangan komitmen/rencana aksi OGI dapat dilihat pada Lampiran xx.

Page 11: 130311 OGI Self Assessment Rpt - Draft v1.6 (JH ay) · hal mendasar seperti pendidikan, kesehatan, serta anggaran kemiskinan; dan menyusun rencana aksi yang mempromosikan partisipasi

OGI 11

3. STRATEGI DAN PLATFORM KERJA

PONDASI KOKOH PENUNJANG OGI

Gerakan OGI dimulai dengan terbentuknya tim kerja secara suka rela yang merupakan kolaborasi erat antara unsur pemerintah dengan masyarakat sipil. Berbagai ide terobosan dihasilkan oleh tim kerja tersebut, mulai dari Strategi 3 Trek, berbagai sarana komunikasi melalui website dan media sosial, forum peningkatan pemaham dan pembelajaran akan keterbukaan pemerintah, sampai dengan mekanisme pemantauan pelaksanaan gerakan OGI. Strategi 3 Trek dan platform kerja OGI tersebut merupakan satu kesatuan yang saling menunjang demi keberhasilan dan keberlanjutan gerakan OGI. A. Tim Inti Open Government Indonesia

OGI memiliki sebuah tim kerja kecil untuk memastikan semua proses dalam strategi yang telah disetujui bersama dilaksanakan dengan baik. Tim kerja kecil ini disebut Tim Inti OGI. Pemerintah Indonesia membentuk Tim Inti OGI sebagai bentuk dukungan kepada komitmen dan kontribusi Indonesia secara domestik dalam kerangka Open Government Partnership (OGP). Tim inti pada awalnya adalah sebuah paguyuban atau kelompok yang sepakat hadir dalam suatu rapat pada 27 Juli 2011 di Kantor Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4). Rapat tersebut diselenggarakan sebagai tindak lanjut dari partisipasi Indonesia sebagai salah satu pendiri gerakan OGP dan mendiskusikan cara agar peran Indonesia sebagai salah satu pendiri dapat dimanfaatkan untuk mendorong perubahan pemerintahan Indonesia menjadi lebih baik. Rapat tersebut dihadiri oleh UKP4, Satuan Tugas Pemberantasan Mafia Hukum, perwakilan Organisasi Masyarakat Sipil (OMS), Kementerian Luar Negeri, Kementerian Komunikasi dan Informatika, serta BAPPENAS. Rapat tersebut dilaksanakan dan pada akhirnya dicetuskan bersama bahwa Indonesia akan membentuk sebuah tim kerja yang disebut Tim Inti OGI. Tim Inti tersebut terdiri dari 5 wakil pemerintah (UKP4, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian PPN/BAPPENAS dan Komisi Informasi Pusat), dan 4 wakil dari Organisasi Masyarakat Sipil (Transparency International Indonesia, Sekretariat Nasional Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran, Pusat Telaah dan Informasi Regional, dan Indonesian Center for Environmental Law)

Page 12: 130311 OGI Self Assessment Rpt - Draft v1.6 (JH ay) · hal mendasar seperti pendidikan, kesehatan, serta anggaran kemiskinan; dan menyusun rencana aksi yang mempromosikan partisipasi

OGI 12

Kesembilan organisasi ini bekerja setara dan memiliki suara yang sama dalam menentukan arah dari OGI. Dalam perjalanan tim ini, disadari akan ada kebutuhan Sekretariat yang berfungsi sebagai perekat untuk berbagai kegiatan operasional dalam menjalankan OGI. Sekretariat OGI berdiri pada April 2012. Sekretariat OGI sendiri memiliki 3 fungsi utama yaitu manajemen program, manajemen media, dan manajemen hubungan pemangku kepentingan. Sebagai contoh manajemen program adalah acara Knowledge Forum yang terselenggara atas kerjasama antara anggota Tim Inti OGI dan pihak donor/OMS/kementerian. Selain itu, OGI sebagai bentuk gerakan dan organisasi juga memiliki beberapa media yang terus dijaga secara konsisten untuk mengeluarkan publikasi. B. Forum Pengetahuan dan Pemberdayaan OGI

Knowledge Forum yang secara konsisten terselenggara setahun 3 kali merupakan kegiatan yang bertujuan untuk memperkuat dan memperluas pemahaman akan nilai-nilai dan berbagai praktek keterbukaan pemerintah. Knowledge Forum juga berfungsi sebagai suatu landasan bagi pihak-pihak yang memiliki ketertarikan serius terhadap transparansi, partisipasi publik, dan inovasi untuk saling bertukar pengetahuan dan pengalaman sehingga meningkatkan kemampuan dalam melaksanakan keterbukaan pemerintah. Tiga tema Knowledge Forum yang telah terselenggara di 2012 adalah efektifitas partisipasi publik, percepatan pembentukan PPID, dan reformasi keterbukaan anggaran.

Kegiatan OGI Masuk Kampus telah beberapa kali dilakukan selama 2012. Kegiatan

yang berupa sosialisasi jni dilakukan untuk merangkul para pemuda, memberikan pemahaman bahwa pemerintah Indonesia telah berubah, dan mengharapkan semua pemuda untuk turut serta dalam memberikan masukan, kritik, dan usulan perubahan yang konstruktif bagi pemerintah Indonesia.

APA ITU KNOWLEDGE FORUM? Knowledge Forum berfungsi sebagai wadah untuk sosialisasi dan meningkatkan pemahaman tentang OGI dilaksanakan tidak terbatas bergiliran oleh Kementerian saja, bahkan bisa juga digawangi oleh OMS. Keberhasilan Komitmen bahwa gerakan ini bukan hanya program/tanggung jawab pemerintah, tapi juga masyarakat. Intinya, penyelenggaraan Knowledge Forum OG di Indonesia tidak hanya dilakukan oleh Kementerian tetapi juga oleh OMS, bahwa kewajiban membagi pengetahuan adalah setara.

Page 13: 130311 OGI Self Assessment Rpt - Draft v1.6 (JH ay) · hal mendasar seperti pendidikan, kesehatan, serta anggaran kemiskinan; dan menyusun rencana aksi yang mempromosikan partisipasi

OGI 13

C. Website Open Government Indonesia, Media Sosial, dan Newsletter

Beragam media dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap informasi dan kegiatan menyangkut Open Government Indonesia melalui pembuatan website Open Government telah dilakukan. Hal ini juga termasuk mengaktifkan akun twitter, facebook dan youtube untuk menjangkau masyarakat khususnya kaum muda.

Website Open Government Indonesia (www.opengovIndonesia.org) berisi informasi lengkap tentang definisi dan latar belakang Open Government, detail kegiatan yang telah dan akan dilakukan, dan cara untuk ikut berkontribusi di dalam Sekretariat Open Government Indonesia. Selain itu, di dalam portal ini juga ada blog yang merupakan tulisan dari para pendukung Open Government Indonesia. Contohnya, tulisan pertama yang muncul di blog ini ditulis oleh seorang mahasiswa yang berkesempatan melakukan magang di Sekretariat Open Government Indonesia.

Akun Twitter @opengovIndo yang sudah memiliki follower lebih dari 2,400 orang, secara rutin memberikan informasi tentang Open Government Indonesia, mulai dari layanan yang baru saja diunggah di SatuLayanan.net, berbagai tulisan yang baru dimuat di blog, sampai live-tweet acara Open Government Indonesia yang sedang berlangsung.

Selain menjangkau masyarakat luas lewat media sosial di internet, Open Government Indonesia juga berupaya untuk menyebarkan semangat Open Government melalui media non-internet, seperti newsletter Open Government Indonesia, yang diterbitkan setiap dua bulan. Tema dalam tiap newsletter ini berbeda-beda, disesuaikan dengan topik yang sedang hangat dibicarakan pada saat itu. Sebagai contoh, ketika sedang berlangsung Kompetisi Open Government, maka headline newsletter adalah tentang Kompetisi Open Government tersebut. Newsletter yang terbaru mengangkat headline tentang Open Budget Index 2012, yang hasilnya baru saja dirilis dan menempatkan Indonesia sebagai negara dengan indeks keterbukaan anggaran yang paling tinggi di Asia Tenggara.

D. Mekanisme Pemantauan Rencana Aksi OGI

Untuk memastikan bahwa rencana aksi yang telah disepakati dan ditindaklanjuti oleh pemangku kepentingan, maka dilakukan monitoring atas pelaksanaannya oleh UKP4. Monitoring dimaksud didasarkan atas target output yang disepakati di masing-masing rencana aksi yang dilaporkan setiap 6 bulan dan disajikan dalam bentuk Format 8 Kolom (Rencana Aksi, Penanggung Jawab, Instansi Terkait, Kriteria Keberhasilan, Ukuran Keberhasilan, Ukuran Keberhasilan per 6 bulanan, Persen Capaian dan Keterangan). Peran penting lain yang dilakukan sebagai bagian dari pelaksanaan monitoring dan evaluasi adalah upaya de-

Page 14: 130311 OGI Self Assessment Rpt - Draft v1.6 (JH ay) · hal mendasar seperti pendidikan, kesehatan, serta anggaran kemiskinan; dan menyusun rencana aksi yang mempromosikan partisipasi

OGI 14

bottlenecking yang dilakukan utamanya untuk rencana aksi yang tidak berjalan sesuai rencana/terhambat. Beragama upaya de-bottlenecking telah dilaksanakan secara bersama antara UKP4 dengan instansi terkait antara lain penyampaian surat pemberitahuan, penyelenggaraan rapat koordinasi termasuk penyelenggaraan kegiatan lain seperti knowledge sharing. E. Kolaborasi: Keterlibatan dan Bantuan Pihak dari Luar Pemerintah

Pada awal implementasi rencana aksi Open Government, peran badan publik pemerintah menjadi satu-satunya pihak yang diharapkan menjalankan rencana aksi dimaksud. Sikap skeptis dan ragu dari pihak non pemerintah begitu kuat. Hal tersebut dapat dipahami mengingat jalan panjang yang dilalui dalam memperjuangkan keterbukaan informasi oleh pihak non pemerintah, khususnya oleh masyarakat sipil. Kondisi tersebut diperparah dengan belum juga terimplementasinya secara luas UU Keterbukaan Informasi Publik (KIP), meskipun UU tersebut sudah ada selama lebih dari 4 tahun sejak tahun 2008.

Seiring dengan kerja keras selama hampir 2 tahun ini, hasil jerih upaya mulai terasa, kepercayaan mulai tumbuh dari berbagai pihak yang berkeinginan membantu dan berpartisipasi dalam kegiatan Open Government Indonesia. Disamping pihak OMS yang telah berpartisipasi sebagai bagian dari Tim Inti OGI, berbagai pihak hadir untuk berkolaborasi dan memberikan bantuan secara suka rela kepada gerakan OGI:

1. Organisasi Multilateral dan Donor: Gerakan OGI telah bekerja sama dengan World

Bank untuk menjajagi replikasi solusi keterbukaan sekolah Check My School yang dikembangkan di Filipina untuk dapat diterapkan di Indonesia. Selain World Bank, Ford Foundation telah bekerja sama dalam berbagai aktivitas OGI seperti Knowledge Forum dan proyek percontohan OGI.

2. Universitas: Berbagai universitas, diantaranya Paramadina, Bina Nusantara, Trisakti, Universitas Indonesia, ITB, telah mendukung diseminasi informasi dan kegiatan OGI.

3. Perusahaan: Boston Consulting Group (BCG) memberikan kontribusi pemikiran dan analisa bagi pengembangan strategi pelaksanaan OGI. IBM telah membantu pengembangan infrastruktur teknis yang menunjang aplikasi dan sistem informasi OGI.

4. Individual: telah banyak sukarelawan (dari lembaga pendidikan yang berperan sebagai intern maupun sukarelawan individu sebagai tenaga profesional) menyatakan minat untuk mendukung OGI dan memberikan kontribusi nyata dalam menjaga gawang komunikasi OGI melalui newsletter, website, dan media sosial. Sukarelawan juga dilibatkan untuk mendukung berbagai event besar OGI, seperti kompetisi OGI dan Knowledge Forum, hingga persiapan proyek percontohan OGI.

Page 15: 130311 OGI Self Assessment Rpt - Draft v1.6 (JH ay) · hal mendasar seperti pendidikan, kesehatan, serta anggaran kemiskinan; dan menyusun rencana aksi yang mempromosikan partisipasi

OGI 15

4. HASIL GERAKAN OGI

PERUBAHAN NYATA MELALUI KEPEDULIAN BERSAMA Peluncuran gerakan OGP pada bulan September 2011 telah menyulut antusiasme yang

lebih besar lagi dari berbagai pemangku kepentingan di dalam negeri untuk menggunakan momentum penting tersebut dalam menciptakan pemerintahan yang lebih baik. Komitmen awal Indonesia dalam OGP yang berjumlah 11 rencana aksi, dalam kurun waktu 3 bulan berkembang menjadi 38 rencana aksi. Pada laporan ini, penjelasan mengenai implementasi seluruh rencana aksi tersebut dipisahkan menjadi 2 kategori: 11 Rencana Aksi sebagai bagian dari komitmen dalam OGP dan 27 Rencana Aksi tambahan OGI.

A. Rencana Aksi OGP 2012 dan Pencapaiannya

Rencana Aksi OGP tahun 2012 terdiri dari 11 rencana aksi yang fokus pada transparansi data/dokumen di area : (1) potensial terjadi korupsi, (2) menyangkut pelayanan dasar masyarakat, dan (3) potensial terjadi konflik di tingkat masyarakat. Implementasi rencana aksi dimaksud bertujuan meminimalisir potensi terjadinya ketidakseimbangan yang diakibatkan praktek korupsi dan pelayanan dasar masyarakat yang buruk, khususnya di area pendidikan, kesehatan, pertanahan, pengelolaan anggaran, pengadaan barang & jasa, dan pengelolaan tata ruang.

Pencapaian dan progress implementasi rencana aksi OGP selama periode tahun 2012 secara umum mengalami kemajuan yang cukup menggembirakan. Kemajuan signifikan umumnya terjadi pada transparansi data/dokumen menyangkut pelayanan dasar masyarakat yang dilakukan melalui website instansi terkait. Sedangkan implementasi yang sifatnya pengembangan partisipasi publik masih belum berjalan sebagaimana yang diinginkan. Adapun,progres implementasi OGP tahun 2012 dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Transparansi implementasi pengentasan kemiskinan, termasuk mendorong keterlibatan

publik sejak awal perumusan program.

Progres: Telah dijalankan melalui publikasi data penerima bantuan Beras Miskin melalui poster di kantor kelurahan sehingga masyarakat secara terbuka saling mengetahui penerima bantuan.

Page 16: 130311 OGI Self Assessment Rpt - Draft v1.6 (JH ay) · hal mendasar seperti pendidikan, kesehatan, serta anggaran kemiskinan; dan menyusun rencana aksi yang mempromosikan partisipasi

OGI 16

2. Transparansi implementasi program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk SD dan

SMP melalui publikasi data tiap sekolah di 411 Kabupaten/Kota.

Progres: Data alokasi BOS telah dipublikasikan melalui website Kementerian Pendidikan & Budaya disertai dengan publikasi kinerja layanan pengaduan menyangkut BOS. (http://bos.kemdiknas.go.id/home/berita/48 dan http://bos.kemdiknas.go.id/pengaduan/)

3. Transparansi implementasi Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)melalui publikasi data seperti anggaran, daftar penerima, mekanisme, dan prosedur layanan untuk setiap Puskesmas di 497 Kecamatan.

Progres: Publikasi data telah dilakukan melalui website Kementerian Kesehatan meliputi jumlah alokasi dan realisasi berdasarkan Puskesmas di 497 Kabupaten/Kotamadya. (http://www.gizikia.depkes.go.id/archives/berita-bok/daftar-alamat-website-26-kabkota-og-bok)

4. Transparansi layanan publik yang dilaksanakan oleh institusi Kepolisian dan Kejaksaan melalui publikasi organisasi, pejabat, jenis layanan, prosedur/mekanisme layanan termasuk besar biaya dan waktu yang dibutuhkan, informasi perkembangan kasus, dan laporan tahunan melalui website.

Progres: Publikasi data telah dilakukan melalui website Mabes Kepolisian dan Kejaksaan Agung termasuk informasi perkembangan status perkara. http://www.polri.go.id/, & website Kejaksaan Agung : http://www.kejaksaan.go.id/index.php)

5. Transparansi pada area yang memiliki risiko terjadinya korupsi terbesar seperti di Kantor Pajak, Kantor Imigrasi, dan Kantor Bea & Cukai. Data yang dipublikasikan berupa organisasi dan profil pejabat, jenis layanan, prosedur/mekanisme layanan meliputi besar biaya dan waktu yang dibutuhkan, informasi perkembangan status layanan, serta laporan tahunan melalui website.

Progres: Publikasi data informasi telah dilakukan pada website instansi dimaksud, namun informasi perkembangan dan status layanan masih belum tersedia. (cek website Pengadilan Pajak : http://www.setpp.depkeu.go.id/ind/, website Dirjen Imigrasi : http://www.imigrasi.go.id/index.php dan website Dirjen Bea & Cukai : http://www.beacukai.go.id/).

Page 17: 130311 OGI Self Assessment Rpt - Draft v1.6 (JH ay) · hal mendasar seperti pendidikan, kesehatan, serta anggaran kemiskinan; dan menyusun rencana aksi yang mempromosikan partisipasi

OGI 17

6. Transparansi pelaksanaan rekrutmen Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Pusat dan Daerah melalui publikasi data jabatan yang dibutuhkan termasuk jumlahnya, proses rekrutmen, kriteria seleksi, pengumuman hasil seleksi hingga akhir, dan ketersediaan serta publikasi keluhan masyarakat dan responnya.

Progres: Peraturan yang mengatur mekanisme pelaksanaan rekrutmen PNS secara online telah disusun, tetapi belum diimplementasikan sehubungan dengan kebijakan pemerintah untuk sementara tidak melakukan rekrutmen PNS.

7. Transparansi layanan publik di Kantor BPN melalui publikasi jenis layanan, prosedur/mekanisme layanan termasuk besar biaya dan waktu yang dibutuhkan, dan informasi perkembangan status layanan melalui website BPN.

Progres: Pada website BPN telah tersedia informasi menyangkut layanan sertifikasi pertanahan yang mencakup 5 layanan pertanahan dan 1 layanan pengaduan. (http://www.bpn.go.id/layanan-pertanahan.aspx)

8. Transparansi dan akuntabilitas informasi keuangan negara melalui publikasi data APBN (Anggaran & Pendapatan Belanja Negara), RAPBN, RKA-KL (Rencana Kegiatan Anggaran Kementerian – Lembaga), pengeluaran periodik, laporan anggaran tahunan, laporan anggaran yang telah diaudit, dan CitizenBudget.

Progres: Seluruh data pengelolaan anggaran telah dipublikasikan sesuai dengan target melalui website Kementerian Keuangan. (http://www.anggaran.depkeu.go.id/Content/citizen%20budget.pdf, http://www.depkeu.go.id/Ind/others/InformasiPublik/default.asp). Hasil capaian menyangkut publikasi data Anggaran dimaksud selama periode tahun 2011 & 2012 telah mengangkat prestasi Indonesia dalam forum internasional sebagai negara terbaik di Asia Tenggara dan negara terbaik ketiga Asia (setelah Korsel dan India) menurut Open Budget Index (OBI) tahun 2012 yang dikeluarkan oleh IBP (lembaga independen berdomisili di Inggris)

9. Transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan pengadaan barang dan jasa melalui pemanfaatan sistem E-procurement di 56 Kementerian & Lembaga (K/L).

Progres: Sejumlah K/L yaitu 546 Badan Publik (pusat & daerah) telah memanfaatkan e-procurement dalam rangka pelaksanaan pengadaan barang dan jasa menggunakan aplikasi LPSE (Layanan Pengadaan Secara Elektronik). cek website LKPP : http://www.lkpp.go.id/v3/.

Page 18: 130311 OGI Self Assessment Rpt - Draft v1.6 (JH ay) · hal mendasar seperti pendidikan, kesehatan, serta anggaran kemiskinan; dan menyusun rencana aksi yang mempromosikan partisipasi

OGI 18

10. Mengembangkan One-Map Portal untuk mendorong efisiensi dalam pengelolaan hutan melalui digitalisasi data dan informasi menyangkut hutan primer dan sekunder dalam satu portal layanan.

Progres: One-Map Portal telah dioperasionalkan dan mempublikasikan peta dasar (baseline) dengan melakukan sinkronisasi data peta hutan dari 2 instansi berbeda yaitu Kementerian Kehutanan dan Badan Informasi Geospasial. Telah diberlakukan juga mekanisme penyampaian masukan oleh masyarakat dalam rangka penyempurnaan peta dimaksud melalui website.

11. Transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi publik di bidang lingkungan, SDA, dan data

spasial dari industri ekstraktif (berupa informasi penerimaan negara di pusat & daerah), serta melalui pembentukan forum multi-stakeholders dalam perencanaan pengembangan RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah), dan publikasi dokumen RTRW melalui website.

Progres: Publikasi atas penerimaan negara dari hulu migas yang ada pada website BP Migasdan publikasi dokumen rencana dan peraturan daerah menyangkut RTRW melalui website telah dilakukan. (cek website : http://www.ekon.go.id/pages/opengov)

B. Rencana Aksi OGI 2012 dan Program Lainnya

Diluar 11 rencana aksi yang menjadi komitmen awal Indonesia dalam peluncuran OGP, terdapat 27 rencana aksi lain yang mencakup: (1) pemberantasan korupsi, (2) peningkatan kualitas program rakyat, (3) penegakan hukum, (4) partisipasi publik, dan (5) infrastruktur keterbukaan informasi. 27 rencana aksi ini diimplementasikan dan dipantau bersamaan dengan 11 rencana aksi OGP selama 2012, yang pelaksanaannya secara penuh dilakukan oleh Badan Publik Pemerintah baik di Pemerintah Pusat maupun di Pemerintah Daerah (Provinsi/Kabupaten/Kotamadya). Pelaksanaan 27 rencana aksi ini sebagian besar bersifat wajib namun terdapat juga sebagian yang bersifat sukarela.

Apa itu One-Map Portal?

Satu acuan peta yang akan menjawab berbagai permasalahan perbedaan data dan pendapat tentang area/wilayah yang menjadi dasar penting di negara seluas Indonesia. One-Map mengedepankan perencanaan partisipatif sebagai bentuk partisipasi masyarakat dalam perencanaan. One Map Portal dapat dicek di website http://tanahair.indonesia.go.id/home/

Page 19: 130311 OGI Self Assessment Rpt - Draft v1.6 (JH ay) · hal mendasar seperti pendidikan, kesehatan, serta anggaran kemiskinan; dan menyusun rencana aksi yang mempromosikan partisipasi

OGI 19

Sesuai dengan Strategi 3-Trek, progres pelaksanaan rencana aksi sesuai dengan setiap Trek adalah sebagai berikut :

1. Trek 1 : Penguatan Inisiatif yang telah Berjalan

a. PPID. Seluruh kementerian di pemerintah pusat telah memiliki organisasi Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) yang merupakan unit pemberi layanan informasi publik.

b. KID. Telah terbentuk Komisi Informasi Daerah (KID) sebagai organisasi yang berfungsi menyelesaikan sengketa informasi antara masyarakat dengan pemerintah di 19 Provinsi.

c. Pengadilan Pajak. Publikasi hasil putusan pajak telah dipublikasikan melalui website Pengadilan Pajak.

d. Imigrasi. Kantor Imigrasi telah mengoperasionalkan layanan permohonan paspor & visa secara online untuk mengurangi praktek pungutan liar.

e. Layanan Online. Beberapa website Kementerian Pemerintah Pusat telah mengoperasionalkan layanan permohonan informasi secara online (Kementerian Perindustrian, Kementerian Keuangan, dan Kementerian Perdagangan).

f. Layanan Kepolisian. Website Kepolisian telah mempublikasikan layanan permohonan pengurusan SIM secara online, transparansi soal ujian, dan prosedur layanan lainnya.

2. Trek 2 : Pengembangan Portal Layanan Masyarakat

a. Telah dioperasionalkan Portal Satu Layanan, yaitu portal yang menyediakan informasi rinci menyangkut lebih dari 100 layanan dasar masyarakat seperti pemasangan listrik, telepon, kependudukan, beasiswa pendidikan, dan layanan lainnya yang melibatkan unsur pemerintah, swasta, universitas, dan masyarakat sipil. Portal tersebut saat ini telah dikunjungi oleh lebih dari 48.000 pengunjung dan direncanakan akan dilakukan peluncuran resmi di bulan April 2013. Satu Layanan adalah sebuah portal yang akan menjadi nomor satu di ingatan masyarakat terkait seluruh layanan yang menyangkut individu. Hak atas informasi publik ditegakkan tanpa dipersulit. Portal dapat dicek di www.satulayanan.net .

b. Sudah dirumuskan Portal Satu Pemerintah yang sedang dalam tahap pengembangan dan uji coba. Portal ini adalah portal yang menyediakan informasi menyangkut profil organisasi Badan Publik Pemerintah, tugas dan fungsi, anggaran, program kerja, dan informasi lainnya untuk memudahkan masyarakat memahami aktivitas dan memonitor kegiatan Badan Publik Pemerintah.

Page 20: 130311 OGI Self Assessment Rpt - Draft v1.6 (JH ay) · hal mendasar seperti pendidikan, kesehatan, serta anggaran kemiskinan; dan menyusun rencana aksi yang mempromosikan partisipasi

OGI 20

3. Trek3 : Pilot Project dan Inisiatif Strategis Lain

a. Pilot Project. Sedang dijalankan kegiatan Pilot Project Open Government di 3 daerah yaitu Provinsi Kalimantan Tengah, Kota Ambon, dan Kabupaten Indragiri Hulu. Pemilihan daerah untuk dijadikan pilot project dilakukan melalui mekanisme seleksi dimana salah satu syaratnya adalah komitmen dan leadership Kepala Daerah. Cakupan area yang menjadi obyek dalam pilot project adalah transparansi anggaran daerah yang meliputi anggaran pendidikan/kesehatan dan operasionalisasi PPID.

b. LAPOR. LAPOR yaitu Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat adalah aplikasi media sosial yang melibatkan partisipasi publik dan bersifat dua arahdimana masyarakat, memalui SMS, media sosial dan website,dapat menyampaikan pengaduan menyangkut kualitas layanan publik dan infrastruktur yang ditemukan. Pemerintah bekerja dengan serius agar respon atas keluhan masyarakat yang masuk melalui media ini ditanggapi sesuai dengan batas waktu yang ditentukan. Media ini telah digunakan pemerintah sebagai salah satu alat kontrol kinerja Badan Publik Pemerintah dalam menjalankan tugasnya.

Apa yang Menentukan Suatu Daerah menjadi Pilot Project? Leadership menjadi bobot terbesar pemilihan daerah percontohan karena desentralisasi dan sistem politik berjalan di Indonesia. Leadership yang dimaksud yaitu Kepala Daerah terkait masih menjabat 2 tahun dan mendapatkan berbagai review positif dari jaringan dan paparan media yang objektif menilai Elemen kedua adalah daerah percontohan mau terbuka dengan menerima OMS menjadi rekan dalam mengawasi dan pelaksanaan program solusi OG di daerah.

Elemen anggaran bukan permasalahan dalam pilot project karena inti program percontohan adalah pelaksanaan aktivitas/program harian sehari-hari namun dengan cara yang berbeda dan inovatif

Page 21: 130311 OGI Self Assessment Rpt - Draft v1.6 (JH ay) · hal mendasar seperti pendidikan, kesehatan, serta anggaran kemiskinan; dan menyusun rencana aksi yang mempromosikan partisipasi

OGI 21

c. Kompetisi Layanan Publik.* Pelaksanaan kompetisi Layanan Publik yang melibatkan 34 K/L mengikutsertakan 62 layanan publik. Kompetisi tersebut telah membangun semangat positif bersaing antara K/L selama 3 bulan periode lomba dalam meningkatkan kualitas infrastruktur layanan publik sehingga mudah digunakan oleh warga dan masyarakatu umum.

*KOMPETISI PELAYANAN PUBLIK OPEN GOVERNMENT 2012

Kompetisi Open Government 2012 adalah kompetisi antar-unit layanan publik dari berbagai Kementerian/Lembaga yang dimulai pada awal April 2012 dan berakhir pada 10 Agustus 2012 dimana diumumkan 10 Layanan Publik Terprogresif.

Selama berlangsungnya Kompetisi OG, ada tiga tahapan yang harus dilewati. Tahap pertama adalah pendaftaran, di mana setiap Kementerian/Lembaga bisa mengajukan maksimal 2 unit layanan publik untuk mengikuti kompetisi. Tahap kedua adalah penyisihan, di mana setiap unit layanan publik setiap awal bulan memberikan laporan tertulis tentang perkembangan perbaikan di unit mereka masing-masing. Setelah itu, Dewan Juri (yang terdiri dari pakar inovasi, tokoh anti korupsi, tokoh layanan publik, dan pakar media) berdiskusi untuk menentukan 20 Besar. Dalam Tahap Penilaian Akhir, 20 Besar diminta untuk mempresentasikan perbaikan-perbaikannya di depan Dewan Juri. Dan akhirnya, dalam acara Pemberian Penganugerahan Kompetisi OG, Wakil Presiden RI memberikan penghargaan kepada 10 Unit Layanan Paling Progresif, yaitu Inatrade (KemenDag), Sistem Penerbitan Paspor Kantor Imigrasi Jaksel (KemenKumHAM), Beasiswa Bidik Misi (KemenDibud), Perizinan Frekuensi Radio (Kemenkominfo), National Traffic Management Center (POLRI), Notifikasi Kosmetika (Badan POM), Penilaian Keamanan Pangan (Badan POM), Satuan Penyelenggara Administrasi SIM (POLRI), Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (Kementerian PU), dan Kantor Pertanahan Jakbar (Badan Pertanahan Nasional).

Page 22: 130311 OGI Self Assessment Rpt - Draft v1.6 (JH ay) · hal mendasar seperti pendidikan, kesehatan, serta anggaran kemiskinan; dan menyusun rencana aksi yang mempromosikan partisipasi

OGI 22

5. TANTANGAN IMPLEMENTASI

Beragam tantangan dihadapi selama implementasi Open Government Indonesia (OGI)

di tahun 2012. Tantangan-tantangan tersebut dapat dikelompokkan ke beberapa kategori: 1. Pemahaman Aparat Pemerintah

Secara umum mayoritas instansi pemerintah belum memahami substansi UU Keterbukaan Informasi (KIP) meski sebenarnya sudah terbit di tahun 2008 dan berlaku sejak mulai tahun 2010. Resistensi pada awalnya muncul karena ada anggapan transparansi akan menciptakan pekerjaan tambahan atau terlalu berbahaya karena keterbukaan informasi dapat mengancam insitusi. Resistensi ini semakin terbukti melalui munculnya argumen dan keberatan pada saat perumusan rencana aksi OGI di awal untuk berbagai K/L. 2. Keterbatasan Sumber Daya Pemerintah

Pemerintah memiliki keterbatasan SDM untuk membangun kapasitas pemahaman aparatnya menyangkut UU KIP. Disamping itu, pada saat yang sama ketersediaan anggaran menjadi kendala bagi Badan Publik Pemerintah untuk mengimplementasikan program-program dan rencana aksi OGI, karena membutuhkan tambahan anggaran. 3. Kesenjangan antara Kapasitas Masyarakat Sipil & Ketidaksiapan Pemerintah

Kuatnya pemahaman masyarakat sipil secara substansi (termasuk peran mereka sebagai inisiator terbitnya UU KIP) dan keaktifannya dalam mendorong kesiapan Badan Publik Pemerintah, tercermin dalam pengajuan sengketa informasi publik. Namun di sisi lain ketidaksiapan Badan Publik Pemerintah telah menciptakan sikap defensif yang justru tidak kondusif. Ketimpangan pemahaman menyangkut substansi UU KIP dimaksud kurang terfasilitasi dengan baik sehingga terkesan muncul sikap saling resisten. 4. Keterbatasan Kapasitas Inisiator OGI

Perlu diakui bahwa pada saat gerakan OGI mulai dijalankan, hampir seluruh pihak pemerintah yang terlibat dalam Tim Inti OGI secara substansi masih dalam proses belajar. Disamping itu, terdapat keterbatasan anggaran dan jumlah SDM yang berpengaruh terhadap efektivitas pelaksanaan gerakan OGI di tahap awal.

Page 23: 130311 OGI Self Assessment Rpt - Draft v1.6 (JH ay) · hal mendasar seperti pendidikan, kesehatan, serta anggaran kemiskinan; dan menyusun rencana aksi yang mempromosikan partisipasi

OGI 23

5. Rencana Aksi Ambisius dan Tidak Fokus Rencana aksi OGI dirumuskan melalui proses konsultasi publik yang melibatkan OMS,

universitas, perusahaan swasta, dan BUMN. Mempertimbangkan masih lemahnya upaya pemerintah dalam keterbukaan saat itu menyebabkan hasil rencana aksi yang direkomendasikan begitu banyak secara jumlah (38 rencana aksi dan 127 subrencana aksi); luas secara area (transparansi, partisipasi publik, dan kolaborasi); beragam di banyak bidang (pemberantasan korupsi, peningkatan kualitas program rakyat, penegakan hukum, partisipasi publik, dan infrastruktur keterbukaan informasi); dan banyak secara objek (seluruh badan publik baik di Pusat dan Daerah).

Page 24: 130311 OGI Self Assessment Rpt - Draft v1.6 (JH ay) · hal mendasar seperti pendidikan, kesehatan, serta anggaran kemiskinan; dan menyusun rencana aksi yang mempromosikan partisipasi

OGI 24

6. KESIMPULAN DAN HIKMAH AJAR

A. Kesimpulan

“2012, Tahun Ambisius yang Disertai Keberhasilan Terbangunnya Ownership” Dengan berjalannya waktu, tantangan-tantangan di atas dapat diurai dan diselesaikan.

Kerja keras dan kesabaran dalam mengimplementasikan rencana aksi OGI telah membuahkan beberapa kesimpulan yang tentunya menjadi pembelajaran bagi Pemerintah Indonesia. Kesimpulan-kesimpulan di bawah ini juga dapat menjadi hikmah ajar bagi negara-negara lain yang juga berkomitmen untuk mendorong transparansi, partisipasi publik, dan inovasi di pemerintahan mereka. Kultur pemerintahan di seluruh dunia hampir sama, dimana keterbukaan dianggap sebagai hal yang mengganggu zona nyaman . Namun, partisipasi Indonesia di OGP melalui gerakan OGI telah membuahkan banyak perubahan mindset:

1. ‘Keterpaksaan’ yang Berubah Menjadi ‘Rasa Memiliki (Ownership)’

Unsur wajib yang sengaja diterapkan pada awal implementasi rencana aksi OGI menimbulkan keterpaksaan dari Badan Publik Pemerintah untuk menjalankan rencana aksi yang diinginkan. Seiring dengan upaya yang mereka jalankan, muncul hasil yang memberikan apresiasi dari berbagai pihak termasuk dari K/L lain. Saat ini beberapa K/L justru melakukan beragam kegiatan diluar rencana aksi awal OGI, untuk menghadirkan kebanggaan bahwa mereka memimpin dalam implementasi OGI. 2. ‘Sikap Skeptis’ yang Berubah Menjadi ‘Antusiasme’

Perubahan sikap yang signifikan terjadi pada K/L yang ikut serta dalam kompetisi layanan publik OGI. Beberapa K/L yang awalnya menolak melakukan rencana aksi OGI baik dengan alasan anggaran tidak tersedia, maupun kekurangan SDM dan alasan lainnya, justru sangat antusias mengikuti lomba dan bangga bahwa mereka melakukan perubahan layanan publik dalam waktu yang sangat singkat dan tanpa perlu anggaran. 3. ‘Konservatif’ yang Berubah Menjadi ‘Inovatif’

Keterbatasan pemahaman aparat dalam menjalankan rencana aksi OGI tercermin pada saat mereka menganggap dengan hanya mempublikasi dokumen tertentu dalam bentuk PDF di website, sudah dianggap cukup. Terbangunnya iklim kompetisi antar K/L ternyata juga

Page 25: 130311 OGI Self Assessment Rpt - Draft v1.6 (JH ay) · hal mendasar seperti pendidikan, kesehatan, serta anggaran kemiskinan; dan menyusun rencana aksi yang mempromosikan partisipasi

OGI 25

membangun kreativitas masing-masing pihak untuk berinovasi seperti membangun layanan informasi secara online, aplikasi simulasi layanan, dan penyempurnaan website yang lebih ramah bagi pengguna. 4. ‘Milik Pemerintah’ Berubah Menjadi ‘Milik Bersama’

Seiring dengan berjalannya waktu dan hasil yang dirasakan pemerintah, berbagai pihak mulai berpartisipasi dalam implementasi OGI sesuai dengan kapasitasnya. Masyarakat sipil, universitas, organisasi multilateral, donor, pihak swasta, dan individu semakin banyak yang terlibat untuk menyukseskan kegiatan OGI, sehingga OGI dianggap sebagai milik bersama. B. Hikmah Ajar untuk Komitmen Berkelanjutan Indonesia di tahun 2013

“Indonesia telah berkomitmen akan meneruskan partisipasinya yang berkelanjutan di Open Government Partnership dengan memperkuat rencana aksi OGI di tahun 2013”

Belajar dari kesimpulan di atas, Pemerintah Indonesia mengambil beberapa hikmah ajar

yang juga merupakan best practices untuk implementasi OGI di tahun 2013, seperti perumusan rencana aksi melalui konsultasi publik, penguatan sistem informasi dalam mendorong keterbukaan, dan fasilitasi atas badan publik yang memiliki inisiatif sendiri. Namun demikian, pada saat yang sama juga dilakukan beberapa perbaikan agar pelaksanaan tahun 2013 menjadi lebih baik. Beberapa langkah penyempurnaan antara lain:

1. Masyarakat Umum Terlibat Dalam Perumusan Rencana Aksi OGI

Mempertimbangkan semakin kuatnya kesadaran publik dalam mengikuti perkembangan implementasi OGI melalui media sosial (twitter, facebook, & LAPOR) maupun website, maka pada tahun 2013 masyarakat secara umum dapat memberikan masukan atas draft rencana aksi OGI. Masyarakat dapat memberi masukan melalui website dan aplikasi LAPOR berdasarkan draft rencana aksi yang dipublikasikan melalui media tersebut.

2. Rencana Aksi yang Fokus

Belajar dari pengalaman tahun sebelumnya dimana jumlah rencana aksi yang sangat banyak, area rencana aksi OGI yang luas, serta banyaknya objek Badan Publik Pemerintah di Pusat dan Daerah, maka rencana aksi tahun 2013 dibuat fokus pada area yang langsung menyentuh masyarakat, dengan jumlah yang sedikit tapi berdampak signifikan.

Page 26: 130311 OGI Self Assessment Rpt - Draft v1.6 (JH ay) · hal mendasar seperti pendidikan, kesehatan, serta anggaran kemiskinan; dan menyusun rencana aksi yang mempromosikan partisipasi

OGI 26

3. Peningkatan Promosi Kegiatan OGI

Dirasakan bahwa semenjak partisipasi Indonesia di OGP, publikasi dan promosi menyangkut kegiatan dan capaian implementasi OGI hanya terbatas melalui Knowledge Forum, pameran atas udangan pihak lain, twitter dan website. Untuk tahun 2013, akan dilaksanakan promosi dan sosialisasi menyangkut kegiatan dan capaian implementasi OGI yang mendorong semakin banyak pihak, seperti K/L, Pemda, OMS, universitas, dan swasta, bertindak sebagai inisiator/host dari acara promosi tersebut. 4. Pembentukan Tim Asistensi Pemberdayaan PPID

Sebenarnya banyak Badan Publik Pemerintah yang berniat meningkatkan kualitas layanan informasi publik, namun demikian terdapat keterbatasan keahlian di pihak pemerintah yang bisa membantu. Untuk itu perlu dibentuk tim asistensi yang melibatkan berbagai pihak yang kompeten, baik pemerintah maupun non-pemerintah, yang dapat mempercepat proses penguatan dan peningkatan kapasitas di Badan Publik Pemerintah dalam mengelola informasi, termasuk melayani publik dalam memenuhi kebutuhan informasi .