1.6. pedoman budidaya pelk peng sapi potong
TRANSCRIPT
-
PEDOMAN PELAKSANAAN
PENGEMBANGAN BUDIDAYA SAPI POTONGPENGEMBANGAN BUDIDAYA SAPI POTONGPENGEMBANGAN BUDIDAYA SAPI POTONGPENGEMBANGAN BUDIDAYA SAPI POTONG
KEMENTERIAN PERTANIAN RI
DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN
DIREKTORAT BUDIDAYA TERNAK
2012
-
Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan PPPPengembangan Budidaya Sapi Potong Tahun 2012engembangan Budidaya Sapi Potong Tahun 2012engembangan Budidaya Sapi Potong Tahun 2012engembangan Budidaya Sapi Potong Tahun 2012 ---- iiii
KATA PENGANTAR
Salah satu kegiatan dalam DIPA Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan
Hewan adalah pengembangan budidaya sapi potong. Pola yang digunakan untuk kegiatan
ini adalah dalam bentuk Penguatan modal usaha kelompok (PMUK) Budidaya Sapi Potong.
PMUK merupakan dimaksudkan untuk memfasilitasi dan mendayagunakan
kelembagaan petani peternak agar kapasitas usahanya dapat berkembang melalui
pemanfaatan potensi sumberdaya alam di sekitarnya serta potensi sumberdaya petani
peternak secara optimal. Dalam pelaksanaannya, penguatan modal usaha kelompok
dilakukan melalui transfer dana bantuan sosial langsung ke rekening kelompok
penerima, dicairkan, dikelolah dan dibelanjakan oleh kelompok sesuai dengan rencana
usaha kelompok (RUK) yang disusun secara partisipatif oleh kelompok dengan fasilitasi
petugas pendamping dan tim teknis kabupaten/kota.
Untuk mengoptimalkan pemanfaatan potensi dan kapasitas usaha kelompok,
dana bantuan sosial yang bersifat abadi tersebut dikelolah melalui pendekatan
agribisnis berbasis usaha budidaya ternak potong, tidak digulirkan dan tidak
dikembalikan ke kas Negara, Kas daerah, ataupun rekening Dinas yang membidangi
fungsi peternakan Provinsi/kabupaten/Kota dan rekening individu aparat, namun
dikelola oleh kelompok dalam format yang dibangun sendiri oleh kelompok penerima.
Untuk memperluas kapasitas usaha agribisnis berbasis budidaya ternak potong,
kelompok penerima dapat menambah anggota dan atau melibatkan petani
peternak/masyarakat sekitarnya sehingga dinamika usaha kelompok berkembang lebih
optimal sehingga kegiatan fasilitasi dan pemberdayaan usaha melalui penguatan modal
usaha kelompok dapat memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi dan
penyerapan tenaga kerja pertanian di pedesaan.
Dalam rangka kelancaran pelaksanaan kegiatan pengembangan budidaya sapi potong,
disusun Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Budidaya Sapi Potong untuk digunakan
sebagai acuan bagi semua pihak yang terkait, baik di pusat maupun di daerah
(Provinsi/Kabupaten/Kota) serta kelompok tani ternak penerima dalam melaksanakan
kegiatannya.
Jakarta,
DIREKTUR BUDIDAYA TERNAK
Ir. FAUZI LUTHAN
NIP. 19560505 198503 1 011
-
Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan Penguatan Modal Usaha KelompokPenguatan Modal Usaha KelompokPenguatan Modal Usaha KelompokPenguatan Modal Usaha Kelompok (PMUK(PMUK(PMUK(PMUK) Tahun ) Tahun ) Tahun ) Tahun 2010 2010 2010 2010 ---- iiiiiiii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................................... ....
DAFTAR ISI ..............................................................................................................
i
ii
DAFTAR LAMPIRAN DAN TABEL iii
iiiI. PENDAHULUAN... 1
A. Latar Belakang.. .............................................................................. ... 1
B. Tujuan dan Sasaran.................................. 3
C. Ruang lingkup ................................................................................... ...... 3
D Landasan Operasional..... 3
E. Jadwal Pelaksanaan.. 4
II. PELAKSANAAN KEGIATAN.. 5
A. Sosialisasi, Kriteria dan Seleksi... 5
1. Sosialisasi.. 5
2. Kriteria Kelompok, Lokasi dan Kompetensi.. 6
3. Seleksi dan Validasi Lapangan... 8
B. Pelaksanaan Seleksi... 8
III. RENCANA USAHA, PENCAIRAN DAN PENGGUNAAN DANA .. 10
A. Rencana Usaha Kelompok.. 10
B. Pencairan Dana..
Umum.....
10
Penggunaan Dana.... 12
IV. ORGANISASI PELAKSANA... 14
A. Direktorat Jenderal Peternakan. 14
B. Dinas Membidangi Fungsi Peternakan Provinsi.. 15
C. Dinas Membidangi Fungsi Peternakan Kab/Kota.. 15
D. Kelompok...
..Terpilih..
16
V. PEMBINAAN....
18
A. Indikator Keberhasilan.. 18
1. Aspek Teknis.. 18
2. Aspek Kelembagaan.... 18
3. Aspek Usaha.. 19
B. Pembinaan Teknis... 20
C. Pembinaan Kelembagaan... 21
D. Pembinaan Usaha. 21
VI. MONITORING DAN EVALUASI SERTA PELAPORAN............................................... 22
A. Monitoring dan Evaluasi.
Evaluasi..
22
B Pelaporan..... 23
VI. PENUTUP. 25
LAMPIRAN
-
Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan PengembaPengembaPengembaPengembangan Budidaya Sapi Potongngan Budidaya Sapi Potongngan Budidaya Sapi Potongngan Budidaya Sapi Potong Tahun Tahun Tahun Tahun 2012012012012222 1
I PENDAHULUAN
A Latar belakang
Pengusahaan ternak potong (sapi potong, kerbau, kambing dan domba di Indonesia dilakukan sebahagian besar (90%) oleh peternak tradisional dan selebihnya oleh perusahaan penggemukan (feedloter), sehingga masih kita jumpai kinerja produksi dan produktifitas yang masih perlu terus didorong. Termasuk didalamnya upaya memperpendek jarak kelahiran, meningkatkan angka kelahiran dan memperbaiki bobot karkas. Berbagai upaya ini menjadi sangat penting terutama bila dikaitkan dengan Program Nasional Swasembada Daging Sapi dengan melepaskan ketergantungan impor bakalan/daging dari luar negeri.
Untuk itu kita harus mampu memanfaatkan keberadaan sumberdaya yang kita miliki secara optimal dalam berbagai hal termasuk sumberdaya ternak potong lokal kita seperti sapi Bali, sapi Madura, sapi Aceh, sapi PO, sapi SO, sapi pesisir dan lain lain sebagainya yang harus dilestarikan dan juga dimanfaatkan potensinya sehingga mampu menunjukkan keunggulannya, (2) Sumberdaya pakan ternak potong seperti jerami padi, jerami kacang-kacangan, tebu, jagung, sawit dll masih harus kita eksplorasi dan manfaatkan secara optimal, termasuk potensi integrasi ternak dengan tanaman, (3) Pendayagunaan potensi sumberdaya manusia peternak dengan skala kepemilikan ternak rata-rata masih memelihara 2-3 ekor , dan (4) Pemanfaatan teknologi reproduksi (IB, TE, kelahiran kembar) harus segera diimplementasikan secara meluas.
Dengan demikian, sudah saatnya usaha peternakan sapi potong secara nasional dilaksanakan dengan mengedepankan
-
Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan PengembaPengembaPengembaPengembangan Budidaya Sapi Potongngan Budidaya Sapi Potongngan Budidaya Sapi Potongngan Budidaya Sapi Potong Tahun Tahun Tahun Tahun 2012012012012222 2
perlunya prioritas kepada industri pembibitan dan pembesaran disamping usaha penggemukan, serta mulai berorientasi kepada sistem usaha agribisnis di semua simpulnya mulai dai hulu sampai hilir. Perubahan tersebut sangat diperlukan dalam mempersiapkan industri ternak potong nasional menghadapi pasar bebas dan semakin meningkatnya permintaan daging sapi yang sejalan dengan pertumbuhan ekonomi.
Berkaitan dengan hal tersebut di atas, pada tahun 2012, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian RI telah mengalokasikan dana APBN untuk implementasi program dan diharapkan Pemerintah Daerah (Provinsi/Kabupaten/Kota) dapat mensinergikan masing-masing program/kegiatannya tersebut dalam rangka mengoptimalkan pencapaian tujuan dan sasaran.
Untuk terselenggaranya pelaksanaan kegiatan dimaksud, Direktorat Budidaya Ternak menyusun Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Budidaya Sapi Potong untuk dijadikan acuan bagi pelaksana baik di tingkat Pusat, Dinas yang membidangi fungsi Peternakan Provinsi dan Kabupaten/Kota serta berbagai stakeholder terkait lainnya, dan diharapkan kepada Pemerintah Daerah (Provinsi/Kabupaten/Kota) menindak lanjutinya dalam Petunjuk Teknis yang berbasis sumber daya lokal spesifik masing-masing daerah, tanpa keluar dari substansi dan koridor yang tersurat dalam pedoman ini.
-
Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan PengembaPengembaPengembaPengembangan Budidaya Sapi Potongngan Budidaya Sapi Potongngan Budidaya Sapi Potongngan Budidaya Sapi Potong Tahun Tahun Tahun Tahun 2012012012012222 3
B Tujuan dan Sasaran Tujuan Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Budidaya
Sapi Potong Tahun 2012 adalah sebagai acuan bagi seluruh stake holder terkait, baik di pusat maupun di daerah (Dinas Peternakan atau Dinas yang membidangi fungsi Peternakan Propinsi dan Kabupaten/Kota) Kelompok terpilih, serta stakeholder lainnya dalam menjalankan program/kegiatan berkaitan dengan tugas dan fungsinya masing-masing yang meliputi: aspek perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, monitoring dan evaluasi, dan pelaporan serta kegiatan terkait lainnya dalam pelaksanaan pemberdayaan dan fasilitasi kelompok melalui PMUK.
Sasaran yang ingin dicapai yaitu untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas dan akuntabilitas pelaksanaan kegiatan Penguatan Modal Usaha Kelompok.
C Ruang Lingkup Ruang lingkup Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Budidaya Sapi Potong ini meliputi :
1. Pendahuluan 2. Pelaksanaan Kegiatan 3. Rencana Usaha, Pencairan dan Penggunaan Dana 4. Organisasi Pelaksana 5. Pembinaan 6. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
-
Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan PengembaPengembaPengembaPengembangan Budidaya Sapi Potongngan Budidaya Sapi Potongngan Budidaya Sapi Potongngan Budidaya Sapi Potong Tahun Tahun Tahun Tahun 2012012012012222 4
D Landasan Hukum dan Operasional 1. Landasan Hukum
Undang-undang Peternakan dan Kesehatan Hewan Nomor 18 Tahun 2009
2. Landasan Operasional a. Good Farming Practices (GFP) b. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja
Direktorat Jenderal Peternakan Kementerian Pertanian Tahun 2012
E Jadwal Pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan Fasilitasi dan Pemberdayaan kelompok
melalui Penguatan Modal Usaha Kelompok Tahun 2012, sebagai berikut:
Tabel -1: Jadwal pelaksanaan kegiatan
NO
KEGIATAN
TAHUN 2012
J F M A M J J A S O N D
1 Persiapan
2 Koordinasi dan Sosialisai
3 Pelaksanaan CP/CL
4 Penetapan Kelompok Terpilih
5 Workshop / Pembekalan/Penyusunan RUK
6 Penyaluran Dana Bansos PMUK
7 Pelaksanaan kegitan berdasarkan RUK
8 Monitoring dan Pembinaan
9 Laporan Akhir
-
Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan PengembaPengembaPengembaPengembangan Budidaya Sapi Potongngan Budidaya Sapi Potongngan Budidaya Sapi Potongngan Budidaya Sapi Potong Tahun Tahun Tahun Tahun 2012012012012222 5
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
Pengelolaan kegiatan pengembangan budidaya sapi potong melalui Penguatan Modal Usaha Kelompok (PMUK) harus memenuhi prinsip akuntabilitas dan transparansi. Oleh karenanya, kepada semua pihak yang terkait dengan pelaksanaan kegiatan PMUK ini, baik di Pusat maupun di daerah (Dinas yang membidangi fungsi Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi/Kabupaten/Kota), serta kepada Kelompok Peternak dan para anggotanya serta petugas pendamping harus mampu menerapkan prinsip sebagai berikut:
a. Menghindarkan KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme). b. Melakukan kegiatan dan pengelolaan keuangan secara
transparan sehingga dapat dipertanggungjawabkan. c. Kegiatan dilaksanakan dalam rangka meningkatkan pendapatan
dan kesejahteraan peternak melalui pendekatan agribisnis berbasis usaha budidaya ternak potong.
1. Sosialisasi, Kriteria dan Seleksi 1. Sosialisasi
Sosialisasi pelaksanaan kegiatan fasilitasi dan pemberdayaan kelompok melalui Penguatan Modal Usaha Kelompok (PMUK) dilakukan dengan tujuan untuk menyamakan persepsi, membangun komitmen, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan kegiatan, meningkatkan minat dan motivasi kelompok dalam pengembangan usaha serta pencerahan tentang tugas dan fungsi, hak dan kewajiban masing-masing, termasuk sanksi bagi pihak yang melanggar ketentuan dan aturan yang berlaku.
-
Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan PengembaPengembaPengembaPengembangan Budidaya Sapi Potongngan Budidaya Sapi Potongngan Budidaya Sapi Potongngan Budidaya Sapi Potong Tahun Tahun Tahun Tahun 2012012012012222 6
Kegiatan sosialisasi dilaksanakan oleh Tim pembina di tingkat Pusat dan Provinsi serta Tim Teknis Kabupaten/Kota.
2. Kriteria Kelompok, Lokasi dan Kompetensi a. Kelompok
- Kelompok telah terdaftar dan merupakan binaan dari Dinas yang membidangi fungsi peternakan Kabupaten/Kota,
- Kelompok telah mengembangkan usaha budidaya sapi potong atau kelompok baru, namun potensial baik SDA maupun SDM pengembangan usaha budidaya ternak potong
- Mempunyai lahan/sarana yang layak untuk pengembangan usaha budidaya sapi potong.
- Mempunyai kebun HMT, baik milik kelompok maupun perorangan
- Mempunyai struktur organisasi yang jelas (Identitas kelompok, pengurus dan anggota),
- Pengurus kelompok termasuk anggotanya, diantaranya bukan berasal dari kerabat dekat (misalnya Ketua kelompok dan bendahara merupakan keluarga terdekat),
- Pengurus dan anggota kelompok profesinya adalah petani peternak, bukan PNS, Polisi, TNI atau Pengusaha,
- Mempunyai kelengkapan administrasi kelompok,
-
Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan PengembaPengembaPengembaPengembangan Budidaya Sapi Potongngan Budidaya Sapi Potongngan Budidaya Sapi Potongngan Budidaya Sapi Potong Tahun Tahun Tahun Tahun 2012012012012222 7
- Bersedia mengikuti aturan dan bimbingan yang ditetapkan oleh Tim Teknis/Dinas yang membidangi fungsi peternakan Kabupaten/Kota,
- Membuat proposal usaha sesuai dengan komoditi sapi potong dan direkomendasi oleh Kepala Dinas Peternakan/Dinas yang membidangi fungsi Peternakan Kabupaten/Kota.
b. Lokasi
Kondisi agroekosistem, sesuai untuk pengembangan jenis sapi potong yang akan dikembangkan, seperti ketersediaan sumber pakan lokal dan sumber air
Merupakan lokasi yang diarahkan untuk pengembangan kawasan/sentra produksi peternakan
- Mempunyai potensi untuk dikembangkan, dilihat dari aspek teknis, sosial dan ekonomi masyarakat setempat
- Lokasi dan sekitarnya bebas dari penyakit hewan menular
Mudah diakses dalam pemberian pelayanan dan pendampingan teknis, akses informasi dan pasar
c. Kompetensi
- Mempunyai kompetensi untuk menerima dan mengembangkan inovasi dan IPTEK;
- Memiliki wawasan dan pengetahuan tentang budidaya ternak sapi potong;
-
Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan PengembaPengembaPengembaPengembangan Budidaya Sapi Potongngan Budidaya Sapi Potongngan Budidaya Sapi Potongngan Budidaya Sapi Potong Tahun Tahun Tahun Tahun 2012012012012222 8
- Memiliki tanggung jawab terhadap keberhasilan program/kegiatan;
- Mampu untuk membangun koordinasi yang baik dengan Petugas Pendamping/PPL, Aparat Desa/kelurahan, Tim Teknis Kabupaten/Kota, Kelompok Tani/Petani Peternak di sekitarnya.
3. Seleksi dan Validasi lapangan Kelompok Tani Ternak yang mengajukan proposal dan mendapat rekomendasi dari kepala dinas yang membidangi fungsi peternakan kabupaten/kota, adalah merupakan kelompok sasaran yang dapat diproses untuk mengikuti proses seleksi dan validasi lapangan. Hasil pelaksanaan seleksi dan validasi lapangan, merupakan dasar dalam penetapan kelompok terpilih untuk ditetapkan sebagai penerima dana fasilitasi dan pemberdayaan melalui Penguatan Modal Usaha Kelompok (PMUK)
B. Pelaksanaan Seleksi
Seleksi dan validasi kelompok sasaran, dilaksanakan dengan mengacu pada kriteria Kelompok, Lokasi dan Kompetensi, dengan prosedur pelaksanaannya sbb:
a. Berdasarkan rekapitulasi proposal yang diterima, tim pelaksana/seleksi PMUK di provinsi/kabupaten/Kota melakukan penilaian/kajian proposal berdasarkan kriteria yang ada,
b. Hasil penilaian/kajian proposal tersebut merupakan dasar bagi Kepala Dinas yang membidangi fungsi peternakan
-
Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan PengembaPengembaPengembaPengembangan Budidaya Sapi Potongngan Budidaya Sapi Potongngan Budidaya Sapi Potongngan Budidaya Sapi Potong Tahun Tahun Tahun Tahun 2012012012012222 9
Provinsi/Kabupaten/Kota dalam menetapkan kelompok sasaran yang akan divalidasi
c. Tim pelaksana/seleksi PMUK di Provinsi/Kabupaten/Kota melaksanakan seleksi dengan melakukan kunjungan lapangan ke kelompok sasaran untuk menilai kondisi riil lapangan, klarifikasi proposal yang diajukan kepada pengurus kelompok sasaran
d. Hasil validasi lapangan diolah dan dirumuskan berdasarkan nilai atau skala prioritas, dan disampaikan kepada Kepala Dinas yang membidangi fungsi peternakan Provinsi/Kabupaten/Kota.
e. Kepala Dinas yang membidangi fungsi peternakan Provinsi/Kabupaten/Kota, menetapkan Kelompok terpilih dengan surat keputusan.
-
Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan PengembaPengembaPengembaPengembangan Budidaya Sapi Potongngan Budidaya Sapi Potongngan Budidaya Sapi Potongngan Budidaya Sapi Potong Tahun Tahun Tahun Tahun 2012012012012222 10
BAB III
RENCANA USAHA, PENCAIRAN DAN PENGGUNAAN DANA
A. Rencana Usaha Kelompok
Dalam rangka proses pencairan dana, dipersyaratkan adanya Rencana Usaha Kelompok (RUK). Rencana Usaha Kelompok yang disusun berisi rencana kegiatan dan rincian biaya yang diperlukan per kegiatan yang akan dilaksanakan oleh kelompok. RUK tersebut harus ditandatangani Ketua Kelompok dan diketahui oleh Petugas pendamping dan Ketua Tim Teknis Kabupaten/Kota.
B. Pencairan Dana
Tata cara pencairan dana mengacu pada Surat Edaran Direktur Jenderal Anggaran, Departemen Keuangan tahun 2010 tentang Penyediaan dan Pencairan dana Penguatan Modal Kepada Kelompok Sasaran Penerima PMUK.
Prosedur pencairan dana penguatan modal usaha kelompok peternak adalah sebagai berikut :
Rencana Usaha Kelompok (RUK) disusun secara musyawarah oleh Ketua Kelompok bersama dengan seluruh pengurus dan anggota kelompok, dengan fasilitasi tim pendamping
RUK tersebut ditanda tangani oleh ketua kelompok, petugas pendamping kelompok dan tim teknis Kabupaten/Kota
Ketua kelompok membuka rekening tabungan atas nama kelompok pada Kantor Cabang/Unit BRI atau Bank lain terdekat dan memberitahukan kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) di Kabupaten/Kota.
Ketua Kelompok mengusulkan RUK kepada Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Dinas Provinsi/Kabupaten/Kota
-
Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan PengembaPengembaPengembaPengembangan Budidaya Sapi Potongngan Budidaya Sapi Potongngan Budidaya Sapi Potongngan Budidaya Sapi Potong Tahun Tahun Tahun Tahun 2012012012012222 11
setelah diverifikasi oleh Pendamping Kelompok dan disetujui oleh Ketua Tim Teknis Kabupaten/Kota.
Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) setelah meneliti rencana usaha kelompok yang mendapatkan dana PMUK Budidaya Ternak Potong, selanjutnya mengajukan SPP-LS (lembar A) kepada Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara (KPPN) setempat, dengan melampirkan :
a Kuitansi yang ditandatangani oleh Ketua Kelompok, diketahui oleh Tim Teknis dan disetujui oleh KPA/PPK(sesuai format Lampiran -3).
b Rekapitulasi Rencana Usaha Kelompok (RUK) dengan mencantumkan :
i. Nama Kelompok
ii. Nama Ketua Kelompok
iii. Nomor Rekening Bank atas nama kelompok
iv. Nama Cabang/unit Bank terdekat
v. Jumlah dana yang disetujui oleh Dinas yang menangani fungsi peternakan di Kabupaten/Kota.
c Surat Perjanjian Kerjasama antara Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dengan ketua kelompok terpilih tentang fasilitasi dan pemberdayaan petani peternak melalui Penguatan Modal Usaha Kelompok (Lampiran -5).
Atas dasar SPP-LS, Pejabat Penguji dan Perintah Pembayaran (PPPP) menguji dan menerbitkan Surat Perintah Membayar Langsung (SPM-LS), yang selanjutnya PPPP menyampaikan SPM-LS ke Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN).
KPPN menerbitkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) ke rekening kelompok tani ternak penerima dana PMUK ternak potong.
1. Penyaluran dana ke rekening kelompok dilakukan secara
-
Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan PengembaPengembaPengembaPengembangan Budidaya Sapi Potongngan Budidaya Sapi Potongngan Budidaya Sapi Potongngan Budidaya Sapi Potong Tahun Tahun Tahun Tahun 2012012012012222 12
bertahap, sesuai dengan ketentuan Perpres No 54 Tahun 2010, sebagai berikut: a. Penyaluran tahap pertama sebesar 40 % (empat puluh
persen) dari keseluruhan dana yang akan diterima kelompok yang telah menanda-tangani perjanjian kerjasama dengan PPK dan siap melaksanakan kegiatan
b. Penyaluran tahap kedua sebesar 30 % (tiga puluh persen) dari keseluruhan dana yang akan diterima kelompok, apabila pekerjaan telah mencapai 30 % (tiga puluh persen) yang dibuktikan dengan laporan realisasi perkembangan kegiatan dan penggunaan uang, disahkan oleh tim teknis Dinas Peternakan/Dinas yang membidangi unsur peternakan Provinsi/Kabupaten/Kota.
Penyaluran tahap ketiga sebesar 30 % (tiga puluh persen) dari keseluruhan dana yang akan diterima kelompok, apabila pekerjaan telah mencapai 60 % (enam puluh persen) yang dibuktikan dengan laporan realisasi perkembangan kegiatan dan penggunaan uang, disahkan oleh tim teknis Dinas Peternakan/Dinas yang membidangi unsur peternakan Provinsi/Kabupaten/Kota.
C. Penggunaan Dana
Dana Penguatan Modal Usaha Kelompok ternak potong merupakan dana abadi untuk usaha budidaya ternak potong yang dialokasikan kepada kelompok terpilih, digunakan sebagai penguatan modal dalam rangka pengembangan kapasitas usaha kelompok yang sudah ada, untuk mengoptimalkan kinerja usaha budidaya ternak pada kelompok tersebut, menuju usaha kelompok yang mandiri. Dana yang dialokasikan melalui transfer langsung ke rekening kelompok terpilih, penggunaannya disesuaikan dengan Rencana Usaha Kelompok yang telah disusun secara partisipatif dengan fasilitasi petugas pendamping/tim teknis dinas yang membidangi fungsi Peternakan Kabupaten/Kota, harus memenuhi prinsip-prinsip efisiensi dan efektifitas.
-
Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan PengembaPengembaPengembaPengembangan Budidaya Sapi Potongngan Budidaya Sapi Potongngan Budidaya Sapi Potongngan Budidaya Sapi Potong Tahun Tahun Tahun Tahun 2012012012012222 13
Karena fasilitasi dana stimulasi yang sangat terbatas jumlahnya yang dialokasikan kepada kelompok sasaran dibandingkan dengan kebutuhan dana maksimal kelompok untuk membiayai kegiatan usaha budidaya ternak potong, maka alokasi dana PMUK diatur secara proporsional, dan kebutuhan biaya dan kegiatan lainnya diluar dari kemampuan/jangkauan dana PMUK, dapat menggunakan biaya swadaya, atau sumber pembiayaan lainnya termasuk mengakses dana perbankan.
Rincian kegiatan yang dapat dilaksanakan dengan sumber pembiayaan dana bantuan sosial yang diterima oleh kelompok adalah sebagai berikut :
Tabel 2: Proporsi penggunaan dana PMUK budidaya ternak potong berdasarkan jenis ternak potong dan kegiatan
Komponen Kegiatan
Proporsi Pembiayaan (%)
Pembelian Ternak 85 - 90
a. Betina Produktif 60
b. Bakalan/Pejantan 40
Sarana Penunjang 10 -15
1 Perbaikan Kandang 4
2 Pengembangan HMT 2
3 Pakan Konsentrat 4
4 Pengolahan limbah ternak 1,2
5 Obat-obatan & Vitamin/Mineral 1,2
6 Administrasi Kelompok 0,4
-
Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan PengembaPengembaPengembaPengembangan Budidaya Sapi Potongngan Budidaya Sapi Potongngan Budidaya Sapi Potongngan Budidaya Sapi Potong Tahun Tahun Tahun Tahun 2012012012012222 14
IV. ORGANISASI PELAKSANA
Untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan fasilitasi dan pemberdayaan kelompok melalui penguatan modal usaha kelompok (PMUK) dengan komoditi yang dikembangkan ternak potong, dibentuk Tim Pelaksana PMUK, baik di Direktorat Jenderal Peternakan Kementerian Pertanian maupun di masing-masing Dinas yang membidangi fungsi Peternakan Propinsi dan Kabupaten/Kota, dengan tugas dan peran masing-masing sbb: A. Direktorat Budidaya Ternak Ditjen Peternakan dan Keswan
Tugas dan Peran sbb :
Menyusun Pedoman Pelaksanaan dan menyiapkan dokumen program/kegiatan fasilitasi dan pemberdayaan kelompok melalui PMUK
Melakukan koordinasi dan sosialisasi dengan Pemerintah Propinsi dan Kabupaten/Kota dalam rangka efisiensi dan efektivitas pelaksanaan kegiatan.
Melakukan pembinaan, monitoring dan evaluasi serta membantu menyelesaikan permasalahan yang tidak mampu diselesaikan oleh Dinas yang membidangi fungsi peternakan Provinsi
Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan.
B. Dinas Membidangi Peternakan Propinsi Tugas dan peran sbb : 1. Menyusun Petunjuk Pelaksanaan fasilitasi dan
pemberdayaan PMUK 2. Melakukan koordinasi lintas sektoral antar instansi di tingkat
Provinsi dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektifitas pelaksanaan kegiatan fasilitasi dan pemberdayaan kelompok melalui PMUK,
3. Melakukan sosialisasi dengan koordinasi Dinas yang
-
Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan PengembaPengembaPengembaPengembangan Budidaya Sapi Potongngan Budidaya Sapi Potongngan Budidaya Sapi Potongngan Budidaya Sapi Potong Tahun Tahun Tahun Tahun 2012012012012222 15
membidangi fungsi Peternakan Kabupaten/Kota, 4. Berkoordinasi dengan Dinas yang membidangi fungsi
Peternakan Kabupaten/Kota dalam pelaksanaan seleksi kelompok sasaran (CP/CL)
5. Melakukan koordinasi dengan Direktorat Jenderal Peternakan dan Dinas yang membidangi fungsi Peternakan Kabupaten/Kota dalam pemantauan dan pengendalian serta membantu mengatasi permasalahan di lapangan.
6. Melakukan pembinaan lanjutan dengan sumber dana APBD Provinsi.
7. Menyusun laporan perkembangan pelaksanaan kegiatan.
C. Dinas Membidangi Peternakan Kabupaten/Kota Tugas dan peran sbb : 1. Menyusun Petunjuk Teknis fasilitasi dan pemberdayaan
PMUK
2. Memberikan rekomendasi terhadap kemlompok tani ternak yang mengajukan proposal permohonan untuk mendapatkan fasilitasi PMUK
3. Melakukan seleksi kelompok sasaran (CP/CL) 4. Membimbing kelompok binaan agar dapat menjalankan
usaha agribisnis peternakan dengan mengacu pada good farming practices (GFP).
5. Melakukan pembinaan lanjutan dengan sumber dana dari APBD Kabupaten/Kota.
6. Mengatasi dan menyelesaikan permasalahan yang timbul di lapangan, bila tidak mampu diselesaikan, berkordinasi dengan Dinas yang membidangi fungsi Peternakan Provinsi untuk menyelesaikan bersama
7. Membuat laporan perkembangan kegiatan.
-
Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan PengembaPengembaPengembaPengembangan Budidaya Sapi Potongngan Budidaya Sapi Potongngan Budidaya Sapi Potongngan Budidaya Sapi Potong Tahun Tahun Tahun Tahun 2012012012012222 16
D. Kelompok Tugas dan peran sbb: 1. Mengajukan proposal permohonan kegiatan pemberdayaan
fasilitasi PMUK
2. Memanfaatkan dana bantuan sosial yang diterima sesuai dengan Rencana Usaha Kelompok yang dibuat dengan fasilitasi Petugas Pendamping, mengetahui Tim Teknis Kabupaten/Kota
3. Melaksanakan usaha budidaya ternak potong dengan mengacu pada good farming praktices (GFP)
4. Meningkatkan kapasitas usaha dan kelembagaan kelompok melalui peningkatan populasi ternak potong
5. Mengembangkan jiwa kewirausahaan pengurus dan anggota kelompok menuju kepada kemandirian usaha
6. Meningkatkan kemampuan aksesibilitas kelompok untuk mengakses investasi dan sumber pembiayaan
7. Menerima saran/rekomendasi teknis, kewirausahaan dan manajemen usaha dari petugas pendamping, Penyuluh Pertanian, Tim Teknis Dinas yang membidangi fungsi Peternakan Kabupaten Kota, BPTP, Perguruan Tinggi dan pihak yang berkompeten lainnya
8. Mempertanggung jawabkan penggunaan dana bantuan sosial PMUK yang diterima kepada publik/masyarakat di sekitarnya serta kepada auditor fungsional dan Struktural
9. Melaporkan kemajuan fisik dan keuangan terhadap pelaksanaan kegiatan PMUK secara berkala kepada Dinas yang membidangi fungsi Peternakan Kabupaten/Kota.
-
Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan PengembaPengembaPengembaPengembangan Budidaya Sapi Potongngan Budidaya Sapi Potongngan Budidaya Sapi Potongngan Budidaya Sapi Potong Tahun Tahun Tahun Tahun 2012012012012222 17
BAB V PEMBINAAN
A Indikator Keberhasilan
Evaluasi keberhasilan terhadap implementasi kegiatan perlu
dilakukan sebagai umpan balik penyempurnaan kegiatan dan
akuntabilitas publik Keberhasilan kegiatan ini dapat dinilai dari
beberapa aspek! antara lain "
Aspek teknis
a Optimalisasi pemanfaatan sumberdaya alam sekitar lokasi
kelompok! seperti" bibit ternak! limbah tanaman untuk pakan
ternak!
b Rekayasa teknologi produksi yang diaplikasikan secara
efektif dan efisien seperti" IB)TE! obatobatan! alat dan
mesin dsb
c Perkembangan jumlah populasi dan kepemilikan ternak
d Peningkatan produksi dan produktivitas ternak melalui
peningkatan kelahiran dan berkurangnya resiko kematian
terhadap populasi ternak di kelompok tersebut
! Aspek Kelembagaan
a Perkembangan jumlah anggota atau kelompok yang
menerima manfaat
b Perkembangan partisipasi kelompok)anggota dalam
pengambilan keputusan
-
Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan PengembaPengembaPengembaPengembangan Budidaya Sapi Potongngan Budidaya Sapi Potongngan Budidaya Sapi Potongngan Budidaya Sapi Potong Tahun Tahun Tahun Tahun 2012012012012222 18
c Mengakomodasi aspirasi anggota kelompok serta masyarakat
sekitarnya
d Meningkatnya kerjasama dengan stakeholder! seperti dalam
pengadaan pakan dan lainlain
e Tidak ada lagi pendampingan secara rutin dari pemeritah
.kelompok mandiri/
f Mengukuhkan dan memperkuat sistem dan usaha kelompok
# Aspek Usaha
a Perkembangan permodalan kelompok! baik interal .dari
usaha yang dilakukan oleh kelompok itu sendiri/!
b Kemampuan kelompok untuk mengakses sumber
pembiayaan modal usaha maupun dari sumber eksternal
.perbankan! investasi masyarakat dan kemitraan! dll/
c Meningkatnya kapasitas usaha dan peran masyarakat di
sekitar kelompok dalam mengembangkan usaha!
memanfaatkan peluang usaha! seperti usaha jasa! usaha
pupuk kandang! usaha pembesaran pedet! usaha simpan
pinjam! dsb
d Meningkatnya keterlibatan kelompok)anggota dalam
menanggulangi resiko usaha
e Kelompok mampu melakukan analisa! merencanakan dan
memonitor sendiri kegiatankegiatan yang dilakukannya
f Perkembangan peningkatan pendapatan anggota kelompok
-
Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan PengembaPengembaPengembaPengembangan Budidaya Sapi Potongngan Budidaya Sapi Potongngan Budidaya Sapi Potongngan Budidaya Sapi Potong Tahun Tahun Tahun Tahun 2012012012012222 19
g Perkembangan usaha dan peningkatan skala usaha
kepemilikan ternak
h Perkembangan usaha agribisnis masyarakat di sekitar
kelompok tersebut
B Pembinaan Teknis
Tujuan
a Meningkatkan populasi ternak potong
b Meningkatkan produksi dan produktivitas ternak potong
Program
Program pengembangan budidaya ternak ruminansia dapat
dilakukan dalam bentuk usaha pengembangbiakan!
penggemukan! atau kombinasi diantaranya! dan dapat
dikembangkan sebagai usaha khusus maupun terintegrasi
dengan usaha subsektor) sektor lain
Teknis perkembangbiakan
a Perkembangbiakan dapat dilakukan melalui teknik
Inseminasi Buatan .IB/ dan atau intensifikasi kawin alam
.INKA/
b Semen beku yang digunakan adalah produksi dari BBIB
Singosari! BIB Lembang dan)atau BIB Daerah yang telah
diuji mutunya
c Pelayanan IB dilakukan oleh petugas yang
direkomendasikan oleh dinas setempat
-
Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan PengembaPengembaPengembaPengembangan Budidaya Sapi Potongngan Budidaya Sapi Potongngan Budidaya Sapi Potongngan Budidaya Sapi Potong Tahun Tahun Tahun Tahun 2012012012012222 20
Pelayanan jasa
Pelayanan jasa reproduksi! konsultasi pakan! kesehatan hewan
dan penyuluhan dilakukan dengan memanfaatkan
sarana)prasarana pelayanan yang sudah ada seperti pos IB!
pos Keswan! dan lainlain
Untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas kegiatan dapat
dilakukan kerjasama dengan peternak maju! baik dalam hal
pengadaan! tatalaksana! maupun pemasaran
C Pembinaan Kelembagaan
Pembinaan kelembagaan dilakukan melalui penguatan modal
usaha kelompok! pengembangan kemampuan memupuk modal!
pengembangan kemampuan memilih bentuk dan memanfaatkan
peluang usaha yang menguntungkan! serta pengembangan jaringan
kerjasama dengan pihak lain
D Pembinaan Usaha
Pembinaan usaha oleh pemerintah difokuskan kepada
pengembangan usaha budidaya ternak potong Jenisjenis usaha
yang dikembangkan oleh kelompok peternak budidaya ternak potong
searah dengan program pengembangan kawasan usaha peternakan
yang telah ditetapkan
Pengembangan usaha budidaya ternak potong di daerah akan
berhasil secara optimal apabila pemerintah daerah! swasta dan
-
Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan PengembaPengembaPengembaPengembangan Budidaya Sapi Potongngan Budidaya Sapi Potongngan Budidaya Sapi Potongngan Budidaya Sapi Potong Tahun Tahun Tahun Tahun 2012012012012222 21
masyarakat memberikan dukungan sepenuhnya Pemerintah daerah
harus mampu membuka peluang usaha bagi masyarakat peternakan
melalui peraturan dan kebijakan daerah! penyediaan sarana dan
prasarana pendukung seperti jalan! saluran irigasi! pasar! listrik!
serta alokasi dana yang memadai bagi kegiatan pendampingan
kelompok Kegiatan pendampingan harus dilakukan secara
berkelanjutan Disamping itu pemerintah daerah juga bertanggung
jawab dalam pembinaan lanjutan bagi kelompok peternak sasaran
dalam bentuk supervisi! pemantauan! evaluasi dan pelaporan
-
Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan PengembaPengembaPengembaPengembangan Budidaya Sapi Potongngan Budidaya Sapi Potongngan Budidaya Sapi Potongngan Budidaya Sapi Potong Tahun Tahun Tahun Tahun 2012012012012222 22
VI MONITORING DAN EVALUASI SERTA PELAPORAN
A Monitoring dan Evaluasi
Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan fasilitasi dan
pemberdayaan penguatan modal usaha kelompok .PMUK/!
dimaksudkan untuk mengetahui secara akurat realisasi fisik dan
keuangan! serta perkembangan usaha dan kelembagaannya! serta
mengetahui kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan
PMUK! mulai dari pusat! provinsi! kabupaten)kota dan yang lebih
utama adalah di kelompok pelaksana
Monitoring dan Evaluasi dilakukan secara berkala dan berjenjang
sesuai dengan tahapan pelaksanaan kegiatan di kelompok!
dengan tujuan untuk mengidentifikasi dan memberikan solusi
pemecahan permasalahan yang dihadapi pada masingmasing
jenjang .pusat! provinsi! kabupaten)kota dan kelompok pelaksana/
Monitoring dan evaluasi dilakukan secara terkoordinasi oleh
Direktorat Jenderal Peternakan! Dinas yang membidangi fungsi
-
Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan PengembaPengembaPengembaPengembangan Budidaya Sapi Potongngan Budidaya Sapi Potongngan Budidaya Sapi Potongngan Budidaya Sapi Potong Tahun Tahun Tahun Tahun 2012012012012222 23
Peternakan Propinsi dan Kabupaten)Kota untuk memantau
perkembangan pelaksanaan kegiatan Sasaran pembinaan!
monitoring dan evaluasi yang dilakukan secara berjenjang tersebut
meliputi "
Kemajuan pelaksanaan kegiatan sesuai indikator kinerja
Permasalahan)potensi masalah yang dihadapi di tingkat
kelompok! kabupaten)kota dan provinsi
Laporan mencakup perkembangan kinerja usaha kelompok
termasuk realisasi fisik dan keuangan
Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan budidaya ternak
potong melalui stimulasi penguatan modal usaha kelompok!
dilaksanakan sepanjang tahun Hasil monitoring dan evaluasi
diformulasikan dalam bentuk laporan! merupakan data dan informasi
untuk bahan koreksi pelaksanaan kegiatan! dan untuk perbaikan
sistem pelaksanaan fasilitasi dan pemberdayaan PMUK ternak
potong di masa yang akan datang
-
Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan PengembaPengembaPengembaPengembangan Budidaya Sapi Potongngan Budidaya Sapi Potongngan Budidaya Sapi Potongngan Budidaya Sapi Potong Tahun Tahun Tahun Tahun 2012012012012222 24
B Pelaporan
Pelaporan sangat diperlukan untuk mengetahui kemajuan
pengembangan kinerja usaha kelompok di lapangan Untuk itu perlu
ditetapkan mekanisme sistem pelaporan sebagai berikut "
Kelompok wajib melaporkan perkembangan pelaksanaan
kegiatan setiap bulan kepada Dinas yang membidangi fungsi
peternakan Kabupaten)Kota dengan tembusan kepada Dinas
yang membidangi fungsi Peternakan Provinsi dan Direktorat
Jenderal Peternakan cq Direktur Budidaya Ternak Ruminansia
.Form " dan /
Dinas yang membidangi fungsi Peternakan Kabupaten)Kota
melakukan rekapitulasi seluruh laporan perkembangan yang
diterima dari kelompok pelaksana kegiatan untuk disampaikan ke
Dinas yang membidangi fungsi Peternakan Provinsi setiap
triwulan selambatlambatnya tanggal ; bulan berikutnya!
dengan ditembuskan ke Direktorat Budidaya Ternak Ruminansia
Dinas yang membidangi fungsi peternakan Propinsi melakukan
-
Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan PengembaPengembaPengembaPengembangan Budidaya Sapi Potongngan Budidaya Sapi Potongngan Budidaya Sapi Potongngan Budidaya Sapi Potong Tahun Tahun Tahun Tahun 2012012012012222 25
rekapitulasi seluruh laporan perkembangan yang diterima dari
Kabupaten)Kota dan selanjutnya setiap triwulan
menyampaikan kepada Direktorat Jenderal Peternakan cq
Direktur Budidaya Ternak Ruminansia! selambatlambatnya
tanggal bulan berikutnya
-
Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan PengembaPengembaPengembaPengembangan Budidaya Sapi Potongngan Budidaya Sapi Potongngan Budidaya Sapi Potongngan Budidaya Sapi Potong Tahun Tahun Tahun Tahun 2012012012012222 26
VII PENUTUP
Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Budidaya Sapi Potong ini
kegiatan dimaksudkan untuk mendukung kelancaran operasionalisasi
pelaksanaan kegiatan Hal terpenting perlu dicermati adalah bahwa
kegiatan dilakukan dalam upaya peningkatan kapasitas usaha dan
kelembagaan petani peternak berbasis ternak potong dengan
memanfaatkan potensi sumberdaya spesifik lokal! sehingga dinamika
usaha dan kelembagaannya berkembang menuju kemandirin kelompok
usaha di pedesaan
Diharapkan dengan adanya Pedoman ini! semua pelaksana kegiatan di
tingkat pusat! provinsi! kabupaten)kota! kelompok pelaksana serta
stakeholder terkait dapat melaksanakan seluruh tahapan kegiatan
secara baik dan benar menuju tercapainya sasaran yang telah
ditetapkan dengan mengacu pada ketentuanketentuan yang berlaku
DIREKTORAT BUDIDAYA TERNAK
-
Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan PengembaPengembaPengembaPengembangan Budidaya Sapi Potongngan Budidaya Sapi Potongngan Budidaya Sapi Potongngan Budidaya Sapi Potong Tahun Tahun Tahun Tahun 2012012012012222 27
Lampiran 1
RENCANA USAHA KELOMPOK
No
Kegiatan
Volume
Harga satuan
(Rp.)
Jumlah (Rp.)
Total
, .......................... 2012
Petugas Pendaping
......................................
Kelompok Peternak..
1 (ttd)
Ketua
2 (ttd)
Anggota
Mengetahui/Menyetujui
Tim Teknis Dinas Peternakan Kabupaten/ Kota
......................................
NIP. ...............................
-
Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan PengembaPengembaPengembaPengembangan Budidaya Sapi Potongngan Budidaya Sapi Potongngan Budidaya Sapi Potongngan Budidaya Sapi Potong Tahun Tahun Tahun Tahun 2012012012012222 28
Lampiran - 2
Nama Kelompok :
Desa/Kelurahan :
Kecamatan :
Kabupaten/Kota :
Provinsi :
REKAPITULASI RENCANA USAHA KELOMPOK
Sesuai dengan Keputusan Kepala Dinas (Provinsi/Kabupaten/Kota) Nomor
tanggal..tentang Penetapan Kelompok dan Lokasi Penerima Dana Pengembangan
usaha Agribisnis Pedesaan melalui Penguatan Modal Usaha Kelompok (PMUK) Dinas
..Prov/Kab/Kota Tahun 2012, dengan ini kami mengajukan permohonan dana sebesar
Rp. (rupiah) sesuai Rencana Usaha Kelompok (RUK) terlampir dengan rekapitulasi
kegiatan sebagai berikut :
No Kegiatan Jumlah Unit Jumlah (Rupiah)
1
2
dst
T o t a l
Selanjutnya kegiatan tersebut akan dilaksanakan sesuai dengan Surat Perjanjian Kerjasama
Nomor.tanggal..Dana bantuan sosial kelompok tersebut agar dipindah bukukan ke
rekening Kelompok Ternakyang berkedudukan di
Desa/Kelurahan..Kecamatan.Kabupaten/KotaProvinsi.pada
Bank..Cabang.Dengan Nomor Rekening..
MENYUTUJUI Ketua Kelompok
Tim Teknis Kabupaten/Kota
NIP. ..
.
.., 2012
Kepada Yth :
Kuasa Pengguna Anggaran .........(Prov/Kab/Kota)
di-
..
MENGETAHUI/MENYETUJUI,
Pejabat Pembuat Komitmen
Propvinsi/Kabupaten/Kota
NIP. ....................
-
Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan PengembaPengembaPengembaPengembangan Budidaya Sapi Potongngan Budidaya Sapi Potongngan Budidaya Sapi Potongngan Budidaya Sapi Potong Tahun Tahun Tahun Tahun 2012012012012222 29
Lampiran 3 : Format Kwitansi
NPWP :
MAK :
T.A : 2012
KWITANSI
No:
Sudah Terima dari : Kuasa Pengguna Anggaran ...............(Dinas Prov/Kab/Kota
Uang sebanyak : Rp. ..........................
Untuk Pembayaran : Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan melalui Dana
Bantuan Sosial PMUK(Penguatan Modal Usaha Kelompok)
kepada Kelompok Ternak.........di Desa..............Kecamatan
...........Kabupaten...................Provinsi ................. Sesuai
Surat Perjanjian Kerjasama No..............tanggal...............
2012
Terbilang : ................................(dengan hurup)
.................., ............................. 2012
Mengetahui/Menyetujui, Yang menerima,
Pejabat Pembuat Komitmen Ketua Kelompok
Provinsi/Kab/Kota
.....................................
..................................
NIP. ...................
Setuju dibayar, Tanggal ......................
Kuasa Pengguna Anggaran,
Bendaharawan,
.....................................
NIP. ....................
.......................................
NIP. .................
-
Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan PengembaPengembaPengembaPengembangan Budidaya Sapi Potongngan Budidaya Sapi Potongngan Budidaya Sapi Potongngan Budidaya Sapi Potong Tahun Tahun Tahun Tahun 2012012012012222 30
Lampiran - 4
BERITA ACARA PEMBAYARAN
Pada hari ini .......... tanggal ............... Bulan ................... Tahun ................., kami yang
bertanda tangan dibawah ini:
1. Nama : ....................................
Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen Dinas.....Provinsi/Kab/Kota
Alamat : ....................................
Selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA.
2. Nama : ..........................................................
Jabatan : Ketua Kelompok ............................
Alamat : .........................................................
Selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA.
PIHAK PERTAMA telah membayar Dana Bantuan Sosial Pengembangan Budidaya Sapi
Potong tahun............kepada PIHAK KEDUA sebesar Rp. ....................
(.........................................rupiah) sesuai dengan Rencana Usaha Kelompok dan PIHAK
KEDUA menerima pembayaran dari PIHAK PERTAMA sejumlah tersebut diatas.
Demikian Berita Acara Pembayaran ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat digunakan
sebagaimana mestinya.
PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA
Ketua Kelompok
.....................................
Pejabat Pembuat Komitmen
Dinas.......Provinsi/Kab/Kota
...............................................
..........................................
NIP. ........................
-
Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan PengembaPengembaPengembaPengembangan Budidaya Sapi Potongngan Budidaya Sapi Potongngan Budidaya Sapi Potongngan Budidaya Sapi Potong Tahun Tahun Tahun Tahun 2012012012012222 31
Lampiran - 5
SURAT PERJANJIAN KERJASAMA NOMOR : ....................................
ANTARA
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
DINAS........ PROVINSI/KAB/KOTA
DENGAN
KELOMPOK TANI TERNAK ............................
DESA ....................., KECAMATAN ..................., KABUPATEN ............................
PROVINSI .......................................................................
TENTANG
PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PEDESAAN MELALUI DANA BANTUAN SOSIAL
PENGUATAN MODAL USAHA KELOMPOK (PMUK) DINAS....PROVKAB/KOTA
PROVINSI/KAB/KOTA TAHUN 2012
Pada hari ini ............... tanggal ................. bulan ..................... tahun dua ribu dua belas
bertempat di Kantor Dinas....Prov/Kab/Kota, Jalan ..........No. Prov...Kab/Kota...... kami
yang bertanda tangan di bawah ini :
1. ...................... : Pejabat Pembuat Komitmen Dinas ......Prov/Kab/kota
berdasarkan Keputusan No.................yang berkedudukan di Jalan
........... yang untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA.
2. : Ketua Kelompok Tani Ternak..dalam hal ini bertindak untuk dan
atas nama Kelompok Ternak.yang berkedudukan di
Desa/KelKecamatanKabupaten/Kota
Provinsi...yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA.
Kedua belah pihak sepakat untuk mengadakan Perjanjian Kerjasama yang mengikat dan
berakibat hukum bagi kedua belah pihak untuk melaksanakan Pengembangan Usaha
Agribisnis Pedesaan melalui Pengembangan Budidaya Sapi Potong
Dinas.Provinsi/Kabupan/Kota Tahun 2010 kepada Kelompok, dengan ketentuan
sebagai berikut :
Pasal 1
DASAR PELAKSANAAN
1. Keputusan Presiden No. 42 Tahun 2002, tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002
Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4212)
sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden No. 72 Tahun 2004
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 92, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4418);
-
Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan PengembaPengembaPengembaPengembangan Budidaya Sapi Potongngan Budidaya Sapi Potongngan Budidaya Sapi Potongngan Budidaya Sapi Potong Tahun Tahun Tahun Tahun 2012012012012222 32
2. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun Anggaran 2010
Nomor:...............tanggal................2010, satuan kerja ...................
3. Peraturan Menteri Pertanian Nomortentang Pedoman Penyaluran Bantuan
Sosial kepada Petani Tahun Anggaran 2010;
4. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor: PER.. tanggal ..
2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyaluran dan Pencairan Dana Bantuan Sosial
Kepada Petani Tahun Anggaran 2010 melalui Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara.
5. Keputusan Kepala Dinas.Prov/Kab/Kota Nomor.tanggal. 2010 tentang
Penetapan Nama Kelompok dan lokasi Penerima Dana Pengembangan Usaha
Agribisnis Pedesaan melalui Penguatan Modal Usaha Kelompok ..Prov/Kab/Kota
Tahun 2010.
Pasal 2
LINGKUP PEKERJAAN
PIHAK PERTAMA memberikan tugas kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA telah
setuju untuk menerima dan memanfaatkan Dana Pengembangan Usaha Agribisnis
Pedesaan melalui Penguatan Modal Usaha Kelompok Dinas..Prov/Kab/Kota Tahun
2010 sesuai dengan Rencana Usaha Kelompok (RUK) terlampir yang disusun oleh
Kelompok dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Surat Perjanjian
Kerjasama ini.
Pasal 3
PELAKSANAAN KEGIATAN
1. PIHAK KEDUA bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan dengan mengerahkan
segala kemampuan, pengetahuan dan pengalamannya;
2. Jika dalam pelaksanaan kegiatan diperlukan perubahan yang tak dapat dihindari atas
Rencana Usaha Kelompok, maka perubahan tersebut harus dituangkan dalam Berita
Acara Perubahan yang disepakati dan disahkan oleh kedua belah pihak paling lambat
1 (satu) minggu sebelum pelaksanaan kegiatan;
3. PIHAK PERTAMA berwenang mengadakan pemantauan, pengawasan dan evaluasi
pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh PIHAK KEDUA;
4. Kelompok wajib menyampaikan laporan realisasi penggunaan anggaran sesuai
Rencana Usaha Kelompok kepada PIHAK PERTAMA, setiap bulan;
5. Dalam melaksanakan kegiatannya PIHAK KEDUA berkewajiban mengembangkan
modal usahanya sesuai petunjuk Tim Teknis Dinas Kabupaten/Kota setempat.
Pasal 4
SUMBER DAN JUMLAH DANA
Sumber dan jumlah dana program sarjana membangun desa yang diterima oleh PIHAK
KEDUA adalah:
1. Sumber dana sebagaimana tertuang dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)
Tahun Anggaran 2010 Nomor:.tanggal.. 2012, satuan kerja Dinas
Prov/Kab/Kota
2. Jumlah dana yang disepakati kedua belah pihak sebesar Rp (...........rupiah).
Pasal 5
-
Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan PengembaPengembaPengembaPengembangan Budidaya Sapi Potongngan Budidaya Sapi Potongngan Budidaya Sapi Potongngan Budidaya Sapi Potong Tahun Tahun Tahun Tahun 2012012012012222 33
PEMBAYARAN DAN PENCAIRAN DANA
1. Pembayaran Dana Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan melalui Penguatan
Modal Usaha Kelompok Dinas..Prov/Kab/Kota Tahun 2010 sebagaimana dimaksud
pasal 4 ayat 2 (dua) Surat Perjanjian Kerjasama ini akan dilakukan oleh PIHAK
PERTAMA kepada PIHAK KEDUA setelah perjanjian kerjasama ini ditandatangani oleh
kedua belah pihak dan dilaksanakan melalui Surat Perintah Membayar (SPM) yang
disampaikan oleh KPA kepada kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara..dengan
cara pembayaran langsung ke rekening Kelompok.yang berkedudukan di
Desa/Kel...Kecamatan....Kabupaten/Kota..Provinsi.pada Bank.Cabang...dengan
Nomor Rekening
2. Penarikan dana dari Bank dilakukan atas persetujuan serta tanda tangan Ketua
Kelompok, dengan persetujuan Tim Teknis DinasKab/Kota.
3. Penyaluran dana Bantuan Sosial kepada kelompok mengikuti peraturan/ketentuan
yang berlaku, yaitu Perpres R I No. 54 Tahun 2010 yang juga mengatur tentang
penyaluran dana pada kelompok masyarakat. Dengan demikian penyaluran dana
Dana Bantuan Sosial Pengembangan Budidaya Sapi Perah Tahun 2011 akan diatur
sebagai berikut:
a. Penyaluran tahap pertama sebesar 40 % (empat puluh persen) dari keseluruhan
dana yang akan diterima kelompok yang telah menanda-tangani perjanjian
kerjasama dengan PPK dan siap melaksanakan kegiatan
b. Penyaluran tahap kedua sebesar 30 % (tiga puluh persen) dari keseluruhan dana
yang akan diterima kelompok, apabila pekerjaan telah mencapai 30 % (tiga
puluh persen) dari RUK yang telah dibuktikan dengan laporan realisasi
perkembangan dan disahkan oleh tim kabupaten/kota.
c. Penyaluran tahap ketiga sebesar 30 % (tiga puluh persen) dari keseluruhan dana
yang akan diterima kelompok, apabila pekerjaan telah mencapai 60 % (enam
puluh persen) dari RUK yang dibuktikan dengan laporan realisasi perkembangan
dan disahkan oleh tim teknis kabupaten/kota.
4.
Pasal 6
SANKSI
Apabila PIHAK KEDUA tidak dapat melaksanakan kegiatan dan pemanfaatan dana sarjana
membangun desa sebagaimana dimaksud dengan Pasal 2, maka PIHAK PERTAMA berhak
secara sepihak mencabut seluruh dana yang diterima PIHAK KEDUA yang mengakibatkan
Surat Perjanjian Kerjasama batal.
Pasal 7
PERSELISIHAN
1. Apabila terjadi perselisihan antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sehubungan
dengan surat perjanjian kerjasama ini, maka akan diselesaikan secara musyawarah
untuk memperoleh mufakat;
2. Apabila dengan cara musyawarah belum dapat dicapai suatu penyelesaian, maka
kedua belah pihak sepakat untuk menyerahkan penyelesaiannya Kepada Pengadilan
Negeri., sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku;
3. Keputusan Pengadilan Negeri yang telah mempunyai kekuatan hukum adalah
mengikat kedua belah pihak.
-
Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan PengembaPengembaPengembaPengembangan Budidaya Sapi Potongngan Budidaya Sapi Potongngan Budidaya Sapi Potongngan Budidaya Sapi Potong Tahun Tahun Tahun Tahun 2012012012012222 34
Pasal 8
FORCE MAJEURE
1. Jika timbul keadaan memaksa (force majeure) yaitu hal-hal yang diluar kekuasaan
PIHAK KEDUA sehingga mengakibatkan tertundanya pelaksanaan kegiatan, maka
PIHAK KEDUA harus memberitahukan secara tertulis kepada kepada PIHAK PERTAMA
dengan tembusan kepada DinasKab/KotaProvinsi.dalam waktu 4 X 24 jam;
2. Keadaan memaksa (force majeure) yang dimaksud pasal 8 ayat (1) adalah :
a. Bencana alam seperti gempa bumi, angin topan, banjir besar, kebakaran yang
bukan disebabkan kelalaian PIHAK KEDUA;
b. Peperangan;
c. Perubahan kebijakan moneter berdasarkan Peraturan Pemerintah.
Pasal 9
LAIN-LAIN
1. Bea materai yang timbul akibat pembuatan surat perjanjian kerjasama ini menjadi
beban PIHAK KEDUA;
2. Segala lampiran yang melengkapi surat perjanjian kerjasama ini merupakan bagian
yang tak terpisahkan dan mempunyai kekuatan hukum yang sama;
3. Perubahan atas surat perjanjian kerjasama ini tidak berlaku kecuali terlebih dahulu
telah mendapatkan persetujuan kedua belah pihak.
Pasal 10
PENUTUP
Surat perjanjian kerjasama ini ditandatangani oleh kedua belah pihak dengan penuh
kesadaran dan tanggungjawab tanpa adanya paksaan dari manapun dan dibuat rangkap 6
(enam) yang kesemuanya mempunyai kekuatan hukum yang sama untuk digunakan
sebagaimana mestinya.
PIHAK KEDUA
Ketua Kelompok ............
.
PIHAK PERTAMA
Pejabat Pembuat Komitmen
Dinas.......Prop/Kab/Kota......
.........................................
NIP..................................
Mengetahui
Kuasa Pengguna Anggaran
DinasProv/Kab/Kota..
.........................................
NIP. ..............................
-
PedomanPedomanPedomanPedoman PelaksanaanPelaksanaanPelaksanaanPelaksanaan PPPPengembangan Budidaya Sapi Potong Tahun 2012engembangan Budidaya Sapi Potong Tahun 2012engembangan Budidaya Sapi Potong Tahun 2012engembangan Budidaya Sapi Potong Tahun 2012 ---- iiiiiiiiiiii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Form Rencana Usaha Kelompok .......
26
Lampiran 2.
Form Rekapitulasi Rencana Usaha Kelompok....
27
Lampiran 3.
Format Kwitansi ....... 28
Lampiran 4.
Form Berita Acara Pembayaran .. 29
Lampiran 5.
Form Surat Perjanjian Kerjasama Antara Pejabat Pembuat
Komitmen Dinas Prov/Kab/Kota dengan Kelompok .................
30
Lampiran 6.
Form Laporan Perkembangan Fisik dan
Keuangan...................................................................................
34
Lampiran 7.
Form Laporan Perkembangan Usaha Kelompok... 35
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan ...........
4
Tabel 2.
Proporsi Penggunaan Dana PMUK Budidaya Ternak Potong
Berdasarkan Jenis Ternak dan
Kegiatan.
13
-
Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Budidaya Pengembangan Budidaya Pengembangan Budidaya Pengembangan Budidaya Tahun Tahun Tahun Tahun 2012012012012222 34
Lampiran 6 : LAPORAN KEMAJUAN FISIK DAN KEUANGAN
Nama Kelompok :
Alamat :
Bulan :
No Uraian Kegiatan
(RUK)
Bulan
Pelaksanaan
Target (Sesuai RUK) Realisasi (Sampai Bln Laporan) Sisa Dana
Masalah Ket Vol
Harga
Satuan
(Rp)
Jumlah
(Rp) Vol
Harga
Satuan
(Rp)
Jumlah
(Rp) Vol
Dana
(Rp)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1
Pembelian Ternak
a. Induk
b. Bakalan
2 Renovasi Kandang
...
Petugas Pendamping, Tempat, Tgl - Bulan - Tahun
Ketua Kelompok
( ) ( )
Keterngan : Laporan kemajuan fisik dan keuangan dibuat sampai realisasi fisik dan keuangan 100%
-
Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Budidaya Pengembangan Budidaya Pengembangan Budidaya Pengembangan Budidaya Tahun Tahun Tahun Tahun 2012012012012222 34
Lampiran 7 : LAPORAN PERKEMBANGAN USAHA KELOMPOK (TERNAK SAPI POTONG, KERBAU, KAMBING/DOMBA)
Nama Kelompok :
Alamat :
Laporan Bulan :
Jumlah Anggota (Org) Pengadaan
Awal (ekor) Perkembangan (ekor) Bulan 20.
Keuntungan (Rp)
Kondisi Saat Ini (ekor)
Jmlh Kas (Rp)
Awal
Saat ini
Beli Anak
Lahir Jual
Lain-
Lain Populasi Bunting Anak
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1
4 15 16 17 18 19
.., Tgl 20
Petugas Pendamping Ketua Kelompok
( . ) ( . )