177958826-laporan-gmp-kel-3
DESCRIPTION
dfgshTRANSCRIPT
-
1
LAPORAN PRAKTEK
GOOD MANUFACTURING PRACTICE
Mata Kuliah Pengawasan Mutu Makanan
Kelompok 3
Dwi Febri Handayani P2.31.31.0.11.009
Dwi Mursita Sari P2.31.31.0.11.010
Icuk Susanto Putro P2.31.31.0.11.018
Mita Dewi Astuti P2.31.31.0.11.0
Sari Puspita Anggraeni P2.31.31.0.11.038
Program Diploma III
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN JAKARTA II
Hang Jebat III/Blok F3 Jakarta Selatan
2013
-
2
ES DAWET
Gambaran Umum Pabrik
1. Alamat : Jalan Aren I, Gang Aman RT 001/01 No. 80, Pondok Betung, Tangerang Selatan.
2. Karyawan :
a. Jumlah karyawan : 1 Orang
b. Perilaku karyawan :
- Proses produksi dilakukan di kamar mandi dan dekat dengan jamban.
- Air yang digunakan untuk perendaman dan penyaringan dawet berasal dari bak kamar
mandi dan tidak dimasak terlebih dahulu.
- Tidak menggunakan sarung tangan selama proses produksi
c. Sex : Laki-laki
d. Pemeriksaan kesehatan : Tidak dilakukan pemeriksaan kesehatan secara khusus
e. Struktur organisasi : -
3. Produksi
a. Jumlah produksi : 3 toples
b. Harga : Rp 2000,00 Rp 5000,00 (tergantung pembeli)
c. Waktu produksi :
- Proses persiapan dan pengolahan : Pukul 07.30 WIB s/d 08.15 WIB
-
3
- Proses pendistribusian (keliling kampung) : Pukul 09.30 WIB s/d 14.00 WIB
4. Bahan-bahan dan alat-alat
a. Bahan :
- Sagu aren
- Air
- Pasta warna hijau muda
- Kelapa yang sudah diparut
- Daun pandan
- Garam
- Gula merah
- Gula pasir
- Es batu
b. Alat :
- Ember
- Gayung
- Panci
- Kompor gas
- Centong kayu
- Saringan yang terbuat dari kaleng
- Kayu penyangga saringan
- Saringan plastik
- Bak besar
- Toples kaca
- Toples plastik
5. Komposisi dan Formulasi
No Bahan Berat
1 Sagu aren 1 kg
2 Air 3 gayung
3 Pasta hijau muda 3 sdm
4 Kelapa parut 3 buah
5 Daun pandan 3 lembar
6 Gula merah 1 kg
7 Gula pasir 2 kg
8 Garam 1 sendok makan
9 Es batu -
6. Prosedur Mengolah
a. Dawet :
1) Sagu aren ditambahkan air 1 gayung di dalam ember
2) Aduk, tambahkan pasta warna hijau muda, aduk kembali hingga merata
3) Didihkan air 3,5 gayung dalam panci
4) Tuang sagu ke dalam air mendidih, aduk hingga mengental
5) Cetak dalam keadaan panas menggunakan saringan kaleng yang dibawahnya dialasi oleh
ember berisi air
-
4
6) Tekan-tekan saringan menggunakan kayu hingga adonan habis
7) Saring dawet yang telah dicetak menggunakan saringan plastic
8) Masukkan ke dalam toples kaca
b. Kuah santan :
1) Kelapa parut, ditambah air, peras, ambil airnya
2) Air santan tersebut dimasukkan ke dalam panci, tambahkan daun pandan dan garam,
rebus hingga mendidih
3) Dinginkan panci yang berisi santan di dalam ember yang berisi air
4) Setelah dingin campurkan ke dalam toples yang berisi dawet
c. Kuah gula :
1) Gula merah dan gula putih ditambahkan air, rebus hingga mengental
2) Tempatkan dalam toples
d. Es batu
1) Produsen membeli es batu ketika akan berangkat berjualan di penjual es batu
langganannya
7. Penyimpanan
a. Stock
Produsen tidak menyimpan bahan untuk persediaan dalam jumlah besar, karena produsen
selalu membeli bahan-bahan setiap pagi di pasar.
b. Penyimpanan produk olahan
Produsen menyimpan kuah gula dan dawet yang sudah ditambahkan santan di dalam
toples kaca setelah produk jadi dan selama proses penjualan. Dawet yang ditambahkan santan
sebanyak 2 toples kaca, sedangkan dawet yang belum ditambahkan santan dan santannya
masing-masing disimpan di dalam toples plastik sebagai persediaan.
c. Penyimpanan setelah penjualan
Persediaan dawet dan santan yang tidak habis selama penjualan disimpan di dalam kulkas
kemudian di jual kembali keesokan harinya. Santan yang disimpan di kulkas dipanaskan
kembali keesokan harinya ketika hendak berjualan.
-
5
8. Distribusi
Produsen mendistribusikan produk es dawetnya pada pukul 09.30 hingga pukul 14.00
berkeliling di sekitar daerah Pesanggrahan dan pada hari Minggu produsen berjualan tetap di
depan Gereja Gibeon Pesanggrahan. Jika pada hari Minggu, produknya belum habis terjual, maka
produsen akan melanjutkan penjualan dengan berkeliling.
9. Data-data produk
- Bahan dasar yang digunakan untuk proses produksi didapatkan dari hasil membeli di pasar
Bintaro. Sagu Aren, Gula pasir, Gula merah yang dibeli dalam bentuk curah (tidak bermerek).
- Es dawet dijual menggunakan plastik jika dibawa pulang dan mangkuk jika makan di tempat
berjualan. Dawet dan air gula dicampur ketika ada pembeli dan ditambahkan es serut
diatasnya.
- Es dawet dijual dengan kisaran harga Rp 2000,00 Rp 5000,00 tergantung pembelinya.
Pembelian bahan sehari Rp 50.000,00.
- Omset yang didapatkan sehari Rp 150.000,00.
- Maka rata2 pendapatan sebulan Rp 3.000.000,00.
10. Limbah
Limbah yang dihasilkan dari produksi es dawet tersebut antara lain air pencucian dan
perendaman dawet yang dibuang di saluran air kamar mandi serta ampas kelapa yang dibuang di
pembuangan sampah rumahnya.
11. Kondisi Rumah Produksi
Produsen menggunakan rumahnya sebagai tempat produksi dawet
a. Kondisi dapur :
- luas 3 x 1,5 meter
- lantai ubin berwarna putih dan bersih dari debu ataupun kotoran.
- dinding tembok dengan cat putih bersih tidak terdapat sarang laba-laba di langit-langit
- peralatan tersusun rapih dan bersih
b. Kondisi kamar mandi :
- lantai berwarna putih dan bersih tidak terdapat lumut.
- jamban leher angsa
- air berasal dari tanah
- air penampungan bersih
-
6
c. Kelengkapan ruang produksi/pengolahan
- Penerangan kurang
- Ventilasi memadai memungkinkan adanya sirkulasi udara yang cukup
- Sarana pencucian tangan dilengkapi sabun dan pengering yang tetap terjaga bersih
12. Konsumen
13. Spesifikasi Bahan Makanan
No. Bahan Makanan Spesifikasi Satuan
1.
Tepung Sagu aren
Berwarna putih, kering, murni, tidak
kadaluwarsa, isi 500gr/bks, kemasan plastik,
bersih, sudah diayak.
Bungkus
2.
Air
Bersih, tidak berbau, tidak berwarna, tidak
berasa, matang
Mililiter / Liter
3.
Pasta hijau muda
Tidak kadaluarsa, pasta khusus makanan,
berwarna hijau muda, memiliki izin BPOM.
Botol
4.
Kelapa parut
Menggunakan kelapa yang sudah dikupas
kulit arinya, tidak beku, tidak berbau tengik,
berwarna putih, baru.
Kilogram
5.
Daun pandan
Segar, bersih, tidak busuk dan layu, daun
utuh, tidak berulat, berwarna hijau.
Lembar
6.
Gula merah
Kering, bersih dari kotoran, bentuk batok,
berwarna coklat, murni dari nira tanpa
Kilogram
-
7
14. Formulir Pemantauan Higiene dan Sanitasi
Pada produksi es dawet ini, tidak terdapat formulir pemantauan untuk menilai higiene dan
sanitasi dari seluruh aspek produksi yang dapat menjamin kebersihan dan keamanan pangan pada
es dawet yang dihasilkan. Untuk itu, kami menyarankan agar form ini dapat dibuat dengan tabel
seperti berikut ini:
NO URAIAN Ya Tidak KETERANGAN
Lokasi, Bangunan, Fasilitas
1 Ruangan bersih, rapi, dan berjarak sedikitnya
500 m dari tempat pembuangan sampah, serta
tidak tercium bau busuk atau bau tak sedap yang
berasal dari sumber pencemaran
2 Konstruksi bangunan kuat, aman, terpelihara,
bersih, dan bebas dari barang-barang yang tidak
berguna atau barang sisa
3 Lantai rapat air, kering (tidak licin), terpelihara
dan mudah dibersihkan
4 Dinding, langit-langit dan perlengkapannya
dibuat dengan baik, terpelihara dan bebas dari
debu
5 Ruangan bersih dari sampah, debu dan binatang
liar (pengerat dan non pengerat)
6 Tersedia luas lantai yang cukup untuk pekerja
campuran.
7.
Gula pasir
Kering, bersih, berwarna putih terang, butiran
halus.
Kilogram
8.
Garam
Putih, bersih, kering, beryodium, butiran
halus/bentuk bubuk, isi 500 gr / bungkus.
Bungkus
9.
Es batu Beku, bersih, menggunakan air matang,
dibungkus menggukan plastik khusus
makanan ukuran 1kg.
Bungkus
-
8
Pencahayaan
7 Pencahayaan sesuai dengan kebutuhan dan tidak
menimbulkan bayangan
Penghawaan
8 Ruangan dapur maupun peralatan dilengkapi
dengan ventilasi yang baik sehingga diperoleh
kenyamanan dan sirkulasi udara.
Air bersih
9 Ada sumber air bersih yang mengalir, aman,
jumlahnya cukup
10 Wadah penyimpanan air layak pakai (tidak
cacat atau berkarat)
11 wadah penyimpanan air tertutup dan terlindung
dari polusi/debu
Air kotor
12 Terdapat pembuangan air kotor dari dapur,
kamar mandi. WC, dan lain-lain
Fasilitas cuci tangan dan toilet
13 Cukup jumlah, nyaman dipakai dan mudah
dibersihkan
Pembuangan sampah
14 Tersedia bak/tempat sampah yang cukup untuk
menampung sampah, dilapisi kantong plastik
yang selalu diangkat setiap kali penuh
15 kondisi tempat sampah memadai, tertutup dan
tidak penuh
Proses Pengolahan
16 makanan dimasak hingga cukup matang (tidak
terlalu lama/terlalu singkat)
17 tidak memungkinkan untuk terjadinya
kontaminasi silang
Karyawan
18 Semua karyawan yang bekerja bebas dari
penyakit infeksi, penyakit kulit, bisul, luka
terbuka, dan infeksi saluran pernafasan atas
(ISPA)
-
9
19 Tangan selalu dicuci bersih, kuku dipotong
pendek, bebas kosmetik dan perilaku yang
higienis.
20 Pakaian kerja dalam keadaan bersih, rambut di
bungkus topi, mulut ditutup dengan masker dan
tubuh bebas perhiasan.
21 Tidak merokok dan meludah saat bekerja
22 selalu mencuci tangan dengan sabun sebelum
menjamah makanan dalam proses pengolahan
Peralatan makan dan masak
23 Perlndungan tehadap peralatan makan dan
masak dalam cara pembersihan, penymanan,
penggunaan dan pemeliharaannya.
24 Peralatan dicuci bersih dengan air mengalir dan
sabun
25 Proses pencucian melalui tahapan mulai dari
pembersihan sisa makanan, perendaman,
pencucian, pembilasan, dan pengeringan
26 Bahan racun atau pestisida disimpan tersendiri
di tempat yang aman, terlindung, dan
menggunakan label/tanda yang jelas untuk
digunakan
27 Perlindungan terhadap serangga, tikus, hewan
peliharaan dan hewan penganggu lainnya.
28 Alat yang digunakan tidak cacat, tidak rusak,
atau berkarat
Bahan makanan
29 kesegaran bahan (warna, bau dan tekstur lazim)
30 kondisi bahan (tidak cacar/rusak, berkerut, dan
utuh)
31 keberadaan cemaran fisik (rambut, kuku, dll)
32 bahan dalam kondisi bersih
33 bahan mengalami penyimpanan dalam waktu
lama
34 bukan bahan makanan yang dilarang/ berbahaya
35 bagi bahan yang dikemas, kemasan masih baik
-
10
dan tersegel rapi, serta memiliki penjelasan
label yang memadai
36 belum melampaui batas kadaluarsa
37 bahan yang digunakan tidak busuk dan untuk
bahan makanan segar yang memerlukan
penyiangan, telah disiangi sempurna
15. Saran Untuk Produsen
Saran Alasan
Pembuatan Es Batu
sendiri
Produsen membeli es batu untuk dawet di tempat atau warung warung
tertentu yang menjual es batu, tanpa produsen tau sumber air tersebut dari
mana serta bisa lebih menghemat pengeluaran untuk membeli es untuk
dawet.
Penggunaan saringan
khusus untuk membuat
cendol
Produsen menggunakan saringan buatan sendiri yaitu dari kaleng biscuit
khong guan yang dilubangi. Jika produsen membeli alat khusus untuk
menyaring cendol hasil akan lebih bagus dan penggunaan lebih praktis.
Penggunaan air matang Produsen mencetak dawet dengan rendaman air mentah. Bila hal ini terus-
terusan terjadi maka dapat menimbulkan resiko penyakit akibat
mikroorganisme parasit yang terkandung dalam air mentah tersebut.
Peletakan barang
ditempat bersih
Produsen meletakan santan kepala diatas closet, seharusnya dalam
peletakan bahan-bahan sebaiknya ditaruh ditempat yang bersih dan jauh
dari kontaminasi mikroorganisme. Bila hal ini terus-terusan terjadi akan
beresiko besar dalam timbulnya berbagai penyakit bila dikonsumsi.