18. bab 3 metodologi penelitian

11
III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimental (true experiment design) dengan rancangan Pre And Post test group design, menggunakan 5 kelompok perlakuan dengan randominasi sederhana Pretest Perlakuan Posttest O1 X1 O6 O2 XII O7 X R O3 XIII O8 O4 XIV O9 O5 XV O10 Keterangan Gambar 9. Randomisasi Sampel X : Sampel tikus jantan R : Randomisasi atau Random Sampling O1-5 : Observasi (Pretest) kadar asam urat darah O6-10 : Observasi (Posttest) kadar asam urat darah XI-V : Intervensi pada kelompok perlakuan sebagai berikut : a. kelompok I (XI) adalah kelompok kontrol positif yaitu tikus yang dikondisikan hiperurisemia dengan induksi kalium oksonat sonde lambung dan diberi diet standart yaitu pakan pellet turbo dan air minum

Upload: andisetiawan

Post on 16-Aug-2015

216 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

metpen

TRANSCRIPT

III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitianyangdilakukanadalahpenelitianeksperimental(true experimentdesign)denganrancanganPreAndPosttestgroupdesign, menggunakan 5 kelompok perlakuan dengan randominasi sederhana Pretest Perlakuan Posttest O1X1O6 O2XIIO7 XRO3XIIIO8 O4XIVO9 O5XVO10 Keterangan Gambar 9. Randomisasi Sampel X : Sampel tikus jantanR : Randomisasi atau Random Sampling O1-5 : Observasi (Pretest) kadar asam urat darah O6-10 : Observasi (Posttest) kadar asam urat darah XI-V : Intervensi pada kelompok perlakuan sebagai berikut : a.kelompokI(XI)adalahkelompokkontrolpositifyaitutikus yangdikondisikanhiperurisemiadenganinduksikaliumoksonat sonde lambung dan diberi diet standart yaitu pakan pellet turbo dan air minum b.kelompokII(XII)adalahkelompoktikusyangdikondisikan hiperurisemiadenganinduksikaliumoksonatsondelambung dengan pemberian buah mangga golekdosis I 5gram c.kelompokIII(XIII)adalahkelompoktikusyangdikondisikan hiperurisemiadenganinduksikaliumoksonatsondelambung dengan pemberian buah mangga golek dosis II 6 gram d.kelompokIV(XIV)adalahkelompoktikusyangdikondisikan hiperurisemiadenganinduksikaliumoksonatsondelambung dengan pemberian buah mangga golek dosis III7gram e.kelompokV(XV)adalahkelompoktikusyangdikondisikan hiperurisemiadenganinduksikaliumoksonatsondelambung denganpemberian obat probenesid 90 mg B. Lokasi dan Waktu Penelitian PenelitianakandilakukanmulaibulanJuli2014sertadilaksanakandi Laboratorium Biomedik Kedokteran Gigi Universitas Jember. C. Identifikasi Variabel Penelitian 1.Variabel Bebas: Buah Mangga Golek dengan berbagai dosis 2.Variabel Terikat: Kadar Asam Urat Darah Tikus3.Variabel Luar: a.Dapatdikendalikan:makanan,minuman,genetik,umur,beratbadan, jenis kelamin dan pakan selama perlakuan. b.Tidakdapatdikendalikan:kondisipsikologis(stress),hormonal, penyakit ginjal, hati danserta variasi tikus terhadap suatuzat. D. Definisi Operasioanal Variabel Tabel 3. Definisi Operasional Variabel VariabelDefinisi OperasionalPengukuranSkala Variabel Buah Mangga Golek Buahmanggagolekdi berikandalambentuk sediaansaribuahdengan cara mangga dijuicer Dosis yang digunakan sbb : DosisI=5gr/200grBB tikus DosisII=6gr/200grBB tikus DosisIII=7gr/200grBB tikusSkala Ordinal Probenesid Probenesidyangdipakai dalampercobaanberupa probenesiddalambentuk tablet Probenesiddiberikandengan dosis90mg/200grBBtikus perharidengancarasonde lambung - Induksi kalium oksonat Kaliumoksonatadalah Bahanpeningkatasam uratyangbiasa digunakandalam penelitian. Kaliumoksonatdiberikan dengandosis2mg/200gr BBdalamlarutanNa-CMC 0,5% - KadarAsam Urat Kadarasamuratdarah tikushiperurisemia adalah > 3 mg/dL Pengambilansampeldarah melaluiventralarteriekor. Ujungekortikusdibersihkan dahuludenganalkohol70%, kemudianditusukdengan lanset steril hingga berdarah.Skala Rasio E. Teknik Pengambilan Sampel a. Sampel Penelitian Sampel penelitian adalah Rattus norvegicus L wistar berusia 2-3 bulan dengan berat 150-200 gram. b. Teknik Pengambilan Sampel Pengambilansampelpenelitianmenggunakanteknikrandom sampling.Teknikinihanyadapatdigunakanapabilasetiapunitatau anggotapopulasitesebutbersifathomogen.Setiapanggotapopulasi memilikikesempatanyangsamauntukdiambilmenjadisampel. (Notoatmodjo, 2010).Sampelyangdiambilharusmemenuhikriteriainklusidaneksklusi sebagai berikut : 1.Kriteria inklusi :a.Jenis: Rattus norvegicus b.Galur: Wistar c.Jenis kelamin:jantan d.Umur: 2-3 bulan e.Berat badan : 150-200 gram 2.Kriteria eksklusi :a.Tikus tidak mau makanb.Mengalami penurunan keadaan fisik atau mati (t-1) (r-1) 15 (5-1) (r-1) 15 4(r-1) 15 r-1 15/4 r = 3.75 + 1 r = 4.75 atau 5 t = jumlah taraf perlakuan r = replikasi / ulangan untuk masing masing taraf perlakuan berdasarkan perhitungkan besar sampeldibutuhkan tikus putih sebanyak5 (lima) ekor tikus putih untuk masing masing perlakuan. F. Rancangan Penelitian RancanganpenelitianmenggunakanRancanganAcakLengkap(RAL) dengantaraf5perlakuandansetiapperlakuanmenggunakan5ekor.Perlakuan yang diberikan dan diteliti antara lain

Rumus kemas (1995): (t-1) (r-1) 15 1.Rancangan Penelitian Random Sampling Gambar 10. Bagan Rancangan Penelitian Sampel : 25 ekor tikus Berat 150-200 gram Kel I Kel II Kel III Kel IV Kel V Adaptasi selama 7 hari Perlakuan I Diet standart (pakan + air) Perlakuan V Diet standart + obat probenesid Perlakuan II Diet standart + dosis 5 gr Perlakuan III Diet standart + dosis 6 gr Perlakuan IV Diet standart + dosis 7 gr Hari ke 15 di induksi kalium oksonat (Pretest) Setelah 1 jam, diberi perlakuan produk sesuai dosis masing masing. Kemudian pengukuran sampel kadar asam urat (Postest) Analisa data Hari ke 7 pengukuran sampel darah tikus setelah adaptasi Perlakuan produk diberikan selama 7 hari G. Alat dan Bahan 1.Alata.Alat pemeliharaan tikus : Alat yang digunakan terdiri dari kandang tikus,wadah minum,wadahpakandanalatyangdipakaiuntukpembuatanransumseperti mortar,beakerglass,sendok,sondase,neraca,baskomplastikdantutupbaskom darianyamankawatsertasekamsebagaialastikus.Alatpemeliharaantersebut terletak diLaboratorium Biomedik, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Jember. b.Alat pengambilan sampel darah : landset, kapas, strip, tabung reaksi 2.Bahana.Bahan perlakuan : Buah Mangga Golek b.Bahan kimia : kapas alkohol 70%, obat Probenesid, Kalium Oksonat,Na-CMC 0,5%. c.Bahan makanan dan minuman : air, aquades dan pakan pelet merk turbo T 78 2S (komposisi nilai gizi : protein min 25%, lemak min 3%, serat max 5%, kadar air max 12%, antioksidan +, vitamin +, mineral +) H. Prosedur Penelitian 1. Persiapan Pakan Pakanstandartyangdiberikanpadatikusyaitupelletturbodanair, aquades.Semuatikusdiberikanpakandanairminumsecaraadlibitum. Kandungan nilai gizi pellet turbo dalam 100 gr : 2. Produk Buah Mangga Golek BuahManggaGolekyangdiberikanmenggunakandosisperlakuan sebagai berikut : Tabel 4. Dosis Buah Mangga Golek DosisProduk Mangga Golek I5 gr/200 gr BB tikus II6 gr/200 gr BB tikus III7 gr/200 gr BB tikus 3. Persiapan Hewan Coba Persiapanhewancobadilakukanpemilihansecararandominasiyang sesuaidengankriteriainklusi.Penelitiandiawalidenganmempersiapkantikus jantanwistardenganusia2-3bulandenganberat150-200gr,berjumlah25ekor yangdiaklimatisasiselama7haridenganpemberianpakanstandartsecaraad libitum.Tikusdipeliharadalamkandangperkelompokpadasuhu(25-290C). Kemudian dikelompokkan secara acak menjadi 5 kelompok, tiap kelompok terdiri dari 5 ekor (Rochmawati, 2008) Tikuspercobaanditempatkanpadatempatyangterpisah,setiapsatu kandangdigunakanuntuksatuperlakuanataukelompok.Pemeliharaantikus harusdenganmenggunakankotaktikus(boxtikus)yangtelahdisiapkandengan memantau kesehatan tikus dengan cara mengamati keaktifan perilaku tikussetiap hari. Apabila tikus mengalami sakit, maka akan segera melakukan pemisahan dan pengobatan (Khayrani, 2008) 4. Perlakuan dengan Induksi Kalium Oksonat Kaliumoksonatmerupakaninhibitorurikaseyangmengkatalisis perubahanasamuratmenjadialantoinsehinggadapatdipakaisebagaibahan penginduksipadamodelhewancobayangmenderitahiperurisemia(Yonetani, Iwaki, 1983). Zat ini cepat memberikan kondisi hiperurisemia dalam waktu 2 jam setelah pemberian secara intraperitoneal pada tikus dan kemudian menurun hingga akhirnya mencapai keadaan normal setelah 24 jam (Pratita Almazia, 2005). Dosisyangdapatmembuathewanujimenjadihiperurisemiaadalah250 mg/kgbb.Makadosisuntuk1ekortikus,yaitu50mg/200gbb.Dibuat konsentrasikaliumoksonat25mg/mldengancaramenimbang0,625gkalium oksonat kemudian disuspensikan dengan CMC 0,5 % sampai volume 25 ml. Volume penyuntikan untuk tikus (200 g) = 50 mg/ 25 mg/ml = 2,0 ml. 5. Perhitungan Dosis Probenesid ProbenesidadalahObaturikosorikyangbekerjameningkatkanklirens ginjaldariasamuratdenganmenghambatreabsorpsitubularasamurat, memperbesar ekskresi dan mengurangi konsentrasi asam urat di serum. Penelitian inimenggunakanprobenesidsebagaiobatpenurunasamurat.Obatinidiberikan pada dosis 250 mg dua kali sehari selama 1 2 minggu. DosisProbenesidyangdigunakanadalah500mg/hariuntukmanusia. Faktorkonversidarimanusiaketikusadalah0.018(PagetdanBarnes,1964)dan faktor farmakokinetika yang di gunakan adalah 10 (Mandel et al,1979). Dosis untuk tikus = 500 mg X 0.018 X 10 =90 mg / 200 g BB. Pemberianprobenesidsebesar90mg/200gBBpadatikusdilakukan dengan cara sonde lambung diberikan 2 jam setelah induksikalium oksonat pada tikus. Probenesid yang dipakai dalam percobaan berupa probenesid dalam bentuk tablet yang kemudian di haluskan untuk mempermudah induksi pada tikus 6.PembuatanSuspensiprobenesid(90mg/200gBB)PenambahanNaCMC 0,5 %. Untuk satu ekor tikus denganberat badan200 gr dan konsentrasi 75 mg / ml (Prasetya, 2009). VAO= dosis x berat badan =90 mg / 200 g x 200 g= 1.2 ml Konsentrasi 75 mg / ml 7. Masa Perlakuan Padamasaperlakuanhewancoba,kelompokkelompoktikustersebut dikandangkandengankondisicahayadanventilasiyangcukupsertapadasuhu ruangyangsesuai.Siklusgelapterang12jam(secaraalamiah).Pakandanair minumdiberikansecaraadlibitumselama15hari.Kandangtikusharuslebih bersih sebelum pemberian pakan. 8. Pengamatan Selama Masa Perlakuan Padamasaperlakuandilakukanpengamatandananalisisbeberapa parameter :a.Kadar asam urat darah Pengukuran kadar asam urat darah pada hewan percobaan dilakukan pada pretest dan postesthari ke-15 masa perlakuan. 9. Pengambilan Sampel Darah TikusPengambilansampeldarahmelaluiventralarteriekor.Langkah pengambilan sampel yaitu ujung ekor tikus dibersihkan dahulu dengan alkohol 70 %,kemudianditusukdenganlansetsterilhinggaberdarah.Setelahituekortikus diusap dengan kapas yang telah diberi alkohol. 10. Pemusnahan Tikus Pada hari ke-15 setelahdilakukan pengambilan sampel darah, selanjutnya tikusakandimusnahkan.Pemusnahantikusdilakukandengancaramenemukan tikus ditempatkan didalam ruang tertutup kemudian di inhalasi dengan kloroform. Setelahtikusdipastikanmati,kemudiandibungkusrapatdenganplastikdan dikubur ditempat yang telah disediakan I. Analisis Data Pengolahandataberatbadantikusdisajikandalambentuktabulasidan dianalisissecaradeskriptif.Kadarasamuratdisajikandalambentuktabel. Pengolahan data menggunakan software SPSS v.16 dengan analisa antara lain : (1) membandingkandatasebelumdansetelahperlakuan(PretestdanPosttest)pada masingmasingkelompokmenggunakanujiT-test(2)membandingkanantara perlakuan menggunakanuji statistikOneWay Anova pada tingkat kepercayaan = 0,05 jika data berdistribusi normal dilakukan pengujian lanjut menggunakan uji PostHocdan(3)mengetahuihasilperbandinganprosentaseperubahanPretest dan Posttest antar kelompok perlakuan menggunakan rumus yaitu : Rumus % Perubahan =Nilai Pretest Nilai Posttest x 100% Nilai Pretest