2014 osnk fisika (tkunci)

15
OSN Fisika Bedah soal 2014(kab/kota) 199 http://ibnu2003.blogspot.com 1. Pembahasan a. besar kecepatan sesaat di titik D titik D adalah titik maksimum kurva x vs t, sehingga nilai kecepatan sesaat di titik D : (= =0) b. besar kecepatan awal benda kecepatan awal dapat kita peroleh dengan mencari kemiringan titik awal benda bergerak. kecepatan awal benda sama dengan garis kemiringa, misalkan AB (lihat gambar) 0 = βˆ† βˆ† = 5 2 = 2,5/ c. kapan dipercepat ke kanan benda bergerak ke kanan dari mulai bergerak sampai ke titik D. benda tidak pernah dipercepat ke kanan karena kemiringan v vs s (atau sama dengan kecepatan benda) selalu berkurang saat bergerak ke kanan 5 10 15 20 10 (/) ()

Upload: sma-negeri-9-kerinci

Post on 21-Jan-2018

337 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 2014 osnk fisika (tkunci)

OSN Fisika Bedah soal

2014(kab/kota)

199 http://ibnu2003.blogspot.com

1. Pembahasan

a. besar kecepatan sesaat di titik D

titik D adalah titik maksimum kurva x vs t, sehingga nilai

kecepatan sesaat di titik D : (𝑣 =𝑑π‘₯

𝑑𝑑= 0)

b. besar kecepatan awal benda kecepatan awal dapat kita peroleh dengan mencari

kemiringan titik awal benda bergerak. kecepatan awal benda sama dengan garis kemiringa, misalkan AB (lihat gambar)

𝑣0 =βˆ†π‘₯

βˆ†π‘‘=

5

2= 2,5π‘š/𝑠

c. kapan dipercepat ke kanan

benda bergerak ke kanan dari mulai bergerak sampai ke titik D. benda tidak pernah dipercepat ke kanan karena kemiringan v vs s (atau sama dengan kecepatan benda)

selalu berkurang saat bergerak ke kanan

5

10

15

20 10

𝑣(π‘š/𝑠)

𝑑(𝑠)

𝐢

𝐷

𝐸

𝐹

𝐡

𝐴

Page 2: 2014 osnk fisika (tkunci)

OSN Fisika Bedah soal

2014(kab/kota)

200 http://ibnu2003.blogspot.com

2. Pembahasan

mobil A

kecepatan awal (𝑑0𝐴 = 0 ⇋ 𝑣0𝐴 = 2π‘š/𝑠)

kecepatan akhir (𝑑𝐴 = 4 ⇋ 𝑣𝐴 = 4π‘š/𝑠) mobil B (kecepatan tetap)

kecepatan mobil (𝑣𝐡 = 4π‘š/𝑠)

a. Persamaan gerak tempuh A dan B sebgai fungsi dari waktu

mobil A bergerak dengan percepatan konstan, sebesar

π‘Ž =𝑣𝐴 βˆ’ 𝑣0𝐴

𝑑𝐴 βˆ’ 𝑑0𝐴

=4 βˆ’ 2

4 βˆ’ 0=

1

2π‘šπ‘ βˆ’2

dengan menganggap kedua mobil bergerak dari titik yang

sama, maka jarak yang ditempuh mobil A adalah

𝑆𝐴 = 𝑣0𝐴𝑑 +1

2π‘Žπ‘‘2 = 2𝑑 +

1

2(

1

2) 𝑑2 = 2𝑑 +

𝑑2

4

mobil B bergerak dengan kecepatan konstan, maka jarak

yang ditempuh adalah :

𝑆𝐡 = 𝑣𝐡𝑑 = 4𝑑 b. mobil A berhasil menyusul mobil B saat memiliki jarak yang

sama.

𝑆𝐴 = 𝑆𝐡

2𝑑 +𝑑2

4= 4𝑑

𝑑 = 16 βˆ’ 8 = 8𝑠 mobil A meyusul dengan jarak

𝑆𝐴 = 2𝑑 +𝑑2

4= 2.8 +

82

4= 32π‘š

mobil B meyusul dengan jarak

𝑆𝐡 = 4𝑑 = 4.8 = 32π‘š

2

4

4 π‘šπ‘œπ‘π‘–π‘™ 𝐡

𝑑(𝑠)

𝑣(π‘š/𝑠)

Page 3: 2014 osnk fisika (tkunci)

OSN Fisika Bedah soal

2014(kab/kota)

201 http://ibnu2003.blogspot.com

c. Sketsa kurva posisi kedua mobil terhadap waktu dalam satu

gambar. d. waktu tempuh dan jarak yang ditempuh mobil B ketika mobil

A melambat setelah menempuh jarak 60m dengan perlambat an sama dengan percepatan ketika awal perjalanan.

mobil A menempuh jarak 60m dalam waktu (βˆ†π‘‘)

2βˆ†π‘‘ +βˆ†π‘‘2

4= 60 ⇋ βˆ†π‘‘2 + 8βˆ†π‘‘ = 240

(βˆ†π‘‘ + 20)(βˆ†π‘‘ βˆ’ 12) = 0

maka : waktu yang memenuhi syarat (βˆ†π‘‘ = 12)

mobil B menyusul mobil A setelah bergerak dalam waktu

(βˆ†π‘‘ = 12) sejak melambat dengan perlambatan (π‘Ž =βˆ’0,5π‘šπ‘ βˆ’2). Jarak yang ditempuh kedua mobil sama ketika

mobil B menyusul mobil A

𝑆𝐴 = 𝑆𝐡

2βˆ†π‘‘ βˆ’βˆ†π‘‘2

4+ 60 = 4𝑑 + 4βˆ†π‘‘

βˆ†π‘‘2 + 8βˆ†π‘‘ βˆ’ 48 = 0 ⇋ (βˆ†π‘‘ + 12)(βˆ†π‘‘ βˆ’ 4) selang waktu yang memenuhi adalah 4s

mobil B menempuh jarak (𝑆𝐡 = 48 + 4.4 = 64π‘š)

mobil A (𝑆𝐴 = 8 βˆ’ 4 + 60 = 64π‘š)

3. Pembahasan

sumbu x merupakan koordinat sepanjang bidang miring sumbu y tegak lurus bidang miring

π‘₯

𝑦

πœƒ

𝑙

𝑔 𝑣1

Page 4: 2014 osnk fisika (tkunci)

OSN Fisika Bedah soal

2014(kab/kota)

202 http://ibnu2003.blogspot.com

a. waktu tempuh bola antara pemantulan pertama dan kedua

komponen percepatan bola pada sumbu x dan y π‘Žπ‘₯ = 𝑔π‘₯ = 𝑔𝑠𝑖𝑛𝛼

π‘Žπ‘¦ = 𝑔𝑦 = βˆ’π‘”π‘π‘œπ‘ π›Ό

sesaat sebelum tumbukan kecepatan awal bola adalah

𝑣0 = √2π‘”β„Ž

membentuk sudut (𝛼) terhadap sumbu y

komponen kecepatan awal bola terhadap sumbu x dan y

𝑣0π‘₯ = 𝑣0𝑠𝑖𝑛𝛼

𝑣0𝑦 = βˆ’π‘£0π‘π‘œπ‘ π›Ό

setelah menumbuk bidang miring secara elastik, maka

kecepatan bola terhadap sumbu x dan y

𝑣1π‘₯ = 𝑣0π‘₯ = 𝑣0𝑠𝑖𝑛𝛼

𝑣1𝑦 = βˆ’π‘£0𝑦 = 𝑣0π‘π‘œπ‘ π›Ό

persamaan gerak benda setelah tumbukan pertama adalah

π‘₯1 = 𝑣1π‘₯𝑑 +1

2π‘Žπ‘₯𝑑2 ⇋ π‘₯1 = 𝑣0𝑠𝑖𝑛𝛼𝑑 +

1

2𝑔𝑠𝑖𝑛𝛼𝑑2

𝑦1 = 𝑣1𝑦𝑑 +1

2π‘Žπ‘¦π‘‘2 ⇋ 𝑦1 = 𝑣0π‘π‘œπ‘ π›Όπ‘‘ βˆ’

1

2π‘”π‘π‘œπ‘ π›Όπ‘‘2

bola memantuk untuk kedua kalinya (𝑦1 = 0), maka :

𝑣0π‘π‘œπ‘ π›Όπ‘‘ βˆ’1

2π‘”π‘π‘œπ‘ π›Όπ‘‘2 = 0 ⇋ 2𝑣0 = 𝑔𝑑

waktu tempuh bola antara pantulan pertama dan kedua

adalah :

𝑑1 =2𝑣0

𝑔⇋ β„Ž = β„Žπ‘š =

𝑣02

2𝑔

b. jarak antara pemantulan pertama dan kedua

bola memantul kedua kalinya setelah menempuh jarak (𝑙) dalam waktu (𝑑1)

𝑙 = 𝑣0𝑠𝑖𝑛𝛼𝑑1 +1

2𝑔𝑠𝑖𝑛𝛼𝑑1

2

𝑙 = [2𝑣0

2

𝑔+

1

2(

4𝑣02

𝑔)] 𝑠𝑖𝑛𝛼

𝑙 = 8 (𝑣0

2

2𝑔)𝑠𝑖𝑛𝛼 = 8β„Žπ‘ π‘–π‘›π›Ό

Page 5: 2014 osnk fisika (tkunci)

OSN Fisika Bedah soal

2014(kab/kota)

203 http://ibnu2003.blogspot.com

4. Pembahasan

a. energi total dari sistem ini

momen inersia roda

𝐼 =1

2π‘šπ‘Ÿ2

energi potensial pegas

∴ πΈπ‘π‘π‘’π‘”π‘Žπ‘  =1

2π‘˜π‘₯2

energi kinetik translasi roda :

∴ πΈπ‘˜π‘‘π‘Ÿπ‘Žπ‘›π‘  =1

2π‘šπ‘£2 =

1

2π‘š (

𝑑π‘₯

𝑑𝑑)

2

energi kinetik rotasi roda

∴ πΈπ‘˜π‘Ÿπ‘œπ‘‘ =1

2πΌπœ”2 =

1

4π‘š (

𝑑π‘₯

𝑑𝑑)

2

maka energi total sistem adalah

πΈπ‘‘π‘œπ‘‘ = πΈπ‘π‘π‘’π‘”π‘Žπ‘  + πΈπ‘˜π‘‘π‘Ÿπ‘Žπ‘›π‘  + πΈπ‘˜π‘Ÿπ‘œπ‘‘

πΈπ‘‘π‘œπ‘‘ =1

2π‘˜π‘₯2 +

1

2π‘š (

𝑑π‘₯

𝑑𝑑)

2

+1

4π‘š (

𝑑π‘₯

𝑑𝑑)

2

πΈπ‘‘π‘œπ‘‘ =3

4π‘š (

𝑑π‘₯

𝑑𝑑)

2

+1

2π‘˜π‘₯2

b. frekuensi osilasi dari sistem ini

energi sistem bersifat kekal, sehingga berlaku : π‘‘πΈπ‘‘π‘œπ‘‘

𝑑𝑑= 0

𝑑

𝑑𝑑[3

4π‘š (

𝑑π‘₯

𝑑𝑑)

2

+1

2π‘˜π‘₯2] = 0

𝑑

𝑑𝑑

𝑑2π‘₯

𝑑𝑑+

2π‘˜π‘₯

3π‘š

𝑑π‘₯

𝑑𝑑= 0

𝑑2π‘₯

𝑑𝑑+

2π‘˜

3π‘šπ‘₯ = 0

π‘˜ π‘š π‘Ÿ

Page 6: 2014 osnk fisika (tkunci)

OSN Fisika Bedah soal

2014(kab/kota)

204 http://ibnu2003.blogspot.com

maka persamaan di atas merupakan gerak harmonis

sederhana dengan frekuensi sudut sebesar

πœ”2 =2π‘˜

3π‘š

∴ πœ” = √2π‘˜

3π‘š

sehingga persamaan frekuensi sistem menjadi

∴ 𝑓 =1

2πœ‹βˆš

2π‘˜

3π‘šβ‡‹βˆ΄ 𝑇 = 2πœ‹βˆš

3π‘š

2π‘˜

5. Pembahasan

a. waktu yang diperlukan setelah tumbukan hingga kondisi itu

tercapai. bola pecah menjadi dua bagian searah dengan

sumbu x dan yang searah dengan sumbu y dipengaruhi

percepatan gravitasi konstan (𝑔 = 10π‘šπ‘ βˆ’2) disebut (𝑣𝑦).

pecahan pertama ke kanan (𝑣1π‘₯ = 4π‘š/𝑠) pecahan kedua ke kiri(𝑣2π‘₯ = βˆ’3π‘š/𝑠) maka persamaan vektor kecepatan

𝑣1 = 𝑣1π‘₯𝑖 + 𝑣1𝑦𝑗 = 4𝑖 βˆ’ 𝑣𝑦 𝑗

𝑣2 = 𝑣2π‘₯𝑖 + 𝑣2𝑦𝑗 = βˆ’3𝑖 βˆ’ 𝑣𝑦𝑗 pada saat kondisi tersebut saling tegak lurus maka hasil kali perkalian dot kecepatan kedua benda sama dengan nol

𝑣1 ∘ 𝑣2 = 0 ⇋ (4𝑖 βˆ’ 𝑣𝑦 𝑗) ∘ (βˆ’3𝑖 βˆ’ 𝑣𝑦 𝑗) = 0

𝑣1 ∘ 𝑣2 = 0 ⇋ βˆ’12 + 𝑣𝑦2

∴ 𝑣𝑦 = √12 = 2√3π‘š/𝑠

Page 7: 2014 osnk fisika (tkunci)

OSN Fisika Bedah soal

2014(kab/kota)

205 http://ibnu2003.blogspot.com

waktu yang dibutuhkan kedua pecahan benda bergantung

dengan percepatan gravitasi bumi (𝑔 = 10π‘šπ‘ βˆ’2), maka :

𝑑 =𝑣𝑦

𝑔=

2√3

10=

1

5√3𝑠

b. jarak antara pecahan ini saat kondisi di atas terjadi jarak horizontal yang ditempuh kedua bagian bola saat

vektor saling tegak lurus adalah :

βˆ†π‘₯ = (𝑣1π‘₯ βˆ’ 𝑣2π‘₯)𝑑

βˆ†π‘₯ = (4 βˆ’ [βˆ’3])1

5√3

βˆ†π‘₯ =7

5√3π‘š

6. Pembahasan

π‘šπ΄ = π‘šπ΅ = π‘šπΆ = π‘š

panjang batang AB = (𝐿)

kecepatan awal massa = (𝑣0)

kecepatan pusat massa = (π‘£π‘π‘š)

perhatikan diagram gerak benda sesaat setelah tumbukan

a. besar (π‘£π‘π‘š), (πœ”), (𝑣0

β€²) dalam (πœƒ), L dan (𝑣0)

terjadi tumbukan secara elastik dan sistem tidak ada gaya

luar, maka hukum kekekalan momentum bersifat tetap

π‘π‘Žπ‘€ = π‘π‘Žπ‘˜

π‘šπ‘£0 = βˆ’π‘šπ‘£0β€² + 2π‘šπ‘£π‘π‘š

∴ 𝑣0 = βˆ’π‘£0β€² + 2π‘£π‘π‘š … 1

∴ 𝑣0β€² = 2π‘£π‘π‘š βˆ’ 𝑣0 … 2)

terjadi tumbukan secara elastik dan sistem tidak ada torsi luar, maka hukum kekekalan momentum anguler bersifat

tetap

π‘š

πœƒ π‘š

𝐿

𝐡 πœ”

π‘£π‘π‘š

𝐴 π‘š

𝐿

2π‘ π‘–π‘›πœƒ

𝐢

Page 8: 2014 osnk fisika (tkunci)

OSN Fisika Bedah soal

2014(kab/kota)

206 http://ibnu2003.blogspot.com

πΏπ‘Žπ‘€ = πΏπ‘Žπ‘˜

π‘šπ‘£0

𝐿

2π‘ π‘–π‘›πœƒ = βˆ’π‘šπ‘£0

′𝐿

2π‘ π‘–π‘›πœƒ + πΌπœ” … 3)

momen inersia total dua titik massa yang menempel pada batang adalah :

𝐼 =π‘šπΏ2

2+

π‘šπΏ2

2=

π‘šπΏ2

2… 4)

maka :

π‘šπ‘£0

𝐿

2π‘ π‘–π‘›πœƒ = βˆ’π‘šπ‘£0

′𝐿

2π‘ π‘–π‘›πœƒ + πΌπœ”

𝑣0π‘ π‘–π‘›πœƒ = βˆ’π‘£0β€² π‘ π‘–π‘›πœƒ + πΏπœ”

masukkan persamaan 2), maka :

πœ” =(𝑣0 + 𝑣0

β€² )π‘ π‘–π‘›πœƒ

𝐿

∴ πœ” =2π‘£π‘π‘šπ‘ π‘–π‘›πœƒ

𝐿⇋ πœ”2 =

4π‘£π‘π‘š2𝑠𝑖𝑛2πœƒ

𝐿2… 5)

seluruh energi pada sistem ini bersifat kekal karena tidak ada

energi yang hilang selama proses tumbukan dan permukaan datar adalah licin, maka energi kinetik awal (sebelum tumbukan)

πΈπ‘˜π‘Žπ‘€π‘Žπ‘™ =1

2π‘šπ‘£0

2

setelah tumbukan energi kinetik translasi akhir pada m

πΈπ‘˜π‘‘π‘Ÿπ‘Žπ‘›π‘ .1 =1

2π‘šπ‘£0

β€² 2=

1

2π‘š(2π‘£π‘π‘š βˆ’ 𝑣0)2

πΈπ‘˜π‘‘π‘Ÿπ‘Žπ‘›π‘ .1 =1

2π‘š(4π‘£π‘π‘š

2 βˆ’ 4π‘£π‘π‘šπ‘£0 + 𝑣02)

πΈπ‘˜π‘‘π‘Ÿπ‘Žπ‘›π‘ .1 = 2π‘šπ‘£π‘π‘š2 βˆ’ 2π‘šπ‘£π‘π‘šπ‘£0 +

1

2π‘šπ‘£0

2

energi kinetik translasi akhir pada 2m

πΈπ‘˜π‘‘π‘Ÿπ‘Žπ‘›π‘ .2 =1

22π‘šπ‘£π‘π‘š

2 = π‘šπ‘£π‘π‘š2

energi kinetik rotasi akhir

πΈπ‘˜π‘Ÿπ‘œπ‘‘ =1

2πΌπœ”2 =

1

2

π‘šπΏ2

2(

4π‘£π‘π‘š2𝑠𝑖𝑛2πœƒ

𝐿2)

πΈπ‘˜π‘Ÿπ‘œπ‘‘ = π‘šπ‘£π‘π‘š2𝑠𝑖𝑛2πœƒ

Page 9: 2014 osnk fisika (tkunci)

OSN Fisika Bedah soal

2014(kab/kota)

207 http://ibnu2003.blogspot.com

sehingga persamaan hukum kekekalan energi

πΈπ‘˜π‘Žπ‘€π‘Žπ‘™ = πΈπ‘˜π‘‘π‘Ÿπ‘Žπ‘›π‘ .1 + πΈπ‘˜π‘‘π‘Ÿπ‘Žπ‘›π‘ .2 + πΈπ‘˜π‘Ÿπ‘œπ‘‘ 1

2π‘šπ‘£0

2 = 2π‘šπ‘£π‘π‘š2 βˆ’ 2π‘šπ‘£π‘π‘š 𝑣0 +

1

2π‘šπ‘£0

2 + π‘šπ‘£π‘π‘š2 + π‘šπ‘£π‘π‘š

2𝑠𝑖𝑛2πœƒ

π‘£π‘π‘š(3 + 𝑠𝑖𝑛2πœƒ) = 2𝑣0

∴ π‘£π‘π‘š =2𝑣0

3 + 𝑠𝑖𝑛2πœƒβ€¦ 6)

substitusikan persamaan 6) ke 5), maka :

∴ πœ” =4𝑣0π‘ π‘–π‘›πœƒ

𝐿(3 + 𝑠𝑖𝑛2πœƒ)

substitusikan persamaan 6) ke 2), maka :

(𝑠𝑖𝑛2πœƒ + π‘π‘œπ‘ 2πœƒ = 1)

𝑣0β€² =

4𝑣0 βˆ’ 𝑣0(3 + 𝑠𝑖𝑛2πœƒ)

3 + 𝑠𝑖𝑛2πœƒ

∴ 𝑣0β€² =

𝑣0π‘π‘œπ‘ 2πœƒ

3 + 𝑠𝑖𝑛2πœƒ

b. besar sudut (πœƒ) masing-masing kasus (π‘£π‘π‘š) (kecepatan

batang AB) bernilai maksimum saat : π‘‘π‘£π‘π‘š

π‘‘πœƒ= 0

𝑑

π‘‘πœƒ(

2𝑣0

3 + 𝑠𝑖𝑛2πœƒ) = 0

𝑑

π‘‘πœƒ(3 + 𝑠𝑖𝑛2πœƒ)βˆ’1 = 0

βˆ’(3 + 𝑠𝑖𝑛2πœƒ)βˆ’2(2π‘ π‘–π‘›πœƒπ‘π‘œπ‘ πœƒ) = 0 ingat {2π‘ π‘–π‘›πœƒπ‘π‘œπ‘ πœƒ = 𝑠𝑖𝑛2πœƒ}

𝑠𝑖𝑛2πœƒ = 0 ⇋ 2πœƒ = 0 ⇋ πœƒ = 0 β‡‹βˆ΄ πœƒπ‘£.π‘šπ‘Žπ‘˜π‘  = 0 dari sudut (πœƒπ‘£.π‘šπ‘Žπ‘˜π‘  = 0), kecepatan pusat batang AB

maksimum saat batang mula-mula horizontal.

kecepatan pusat batang bergerak ke kanan apabila :

(masukkan harga [πœƒπ‘£.π‘šπ‘Žπ‘˜π‘  = 0])

π‘£π‘π‘š =2𝑣0

3 + 𝑠𝑖𝑛2πœƒβ‡‹βˆ΄ π‘£π‘π‘š =

2𝑣0

3

kecepatan sudut batang AB bila tidak berotasi besarnya :

(masukkan harga [πœƒπ‘£.π‘šπ‘Žπ‘˜π‘  = 0])

πœ” =4𝑣0π‘ π‘–π‘›πœƒ

𝐿(3 + 𝑠𝑖𝑛2πœƒ)= 0

Page 10: 2014 osnk fisika (tkunci)

OSN Fisika Bedah soal

2014(kab/kota)

208 http://ibnu2003.blogspot.com

kecepatan massa C akan bergerak kekiri apabila : (masukkan

harga [πœƒπ‘£.π‘šπ‘Žπ‘˜π‘  = 0])

𝑣0β€² =

𝑣0π‘π‘œπ‘ 2πœƒ

3 + 𝑠𝑖𝑛2πœƒβˆ΄ 𝑣0

β€² =𝑣0

3

c. besar sudut (πœƒ) masing-masing kasus (πœ”) bernilai maksimum

kecepatan titik massa C maksimum saat : π‘‘πœ”

π‘‘πœƒ= 0

𝑑

π‘‘πœƒ(

π‘ π‘–π‘›πœƒ

(3 + 𝑠𝑖𝑛2πœƒ)) = 0

π‘π‘œπ‘ πœƒ[3 + 𝑠𝑖𝑛2πœƒ] βˆ’ 2π‘ π‘–π‘›πœƒπ‘π‘œπ‘ πœƒ = 0 π‘π‘œπ‘ πœƒ(𝑠𝑖𝑛2πœƒ βˆ’ 2π‘ π‘–π‘›πœƒ + 3) = 0

maka yang memenuhi syarat makasimum adalah :

π‘π‘œπ‘ πœƒπœ”.π‘šπ‘Žπ‘˜π‘  = 0 ⇋ πœƒπœ”.π‘šπ‘Žπ‘˜π‘  = 900

dengan (πœƒπœ”.π‘šπ‘Žπ‘˜π‘  = 900), maka kecepatan sudut AB

maksimum pada saat batang mula-mula vertikal

kecepatan pusat massa batang AB akan berberak ke kanan

bila : (masukkan [πœƒπœ”.π‘šπ‘Žπ‘˜π‘  = 900])

π‘£π‘π‘š =2𝑣0

3 + 𝑠𝑖𝑛2πœƒβ‡‹ π‘£π‘π‘š =

𝑣0

2

kecepatan sudut batang bila bergerak berlawanan arah jarum

jam, bila : (masukkan [πœƒπœ”.π‘šπ‘Žπ‘˜π‘  = 900])

πœ” =4𝑣0π‘ π‘–π‘›πœƒ

𝐿(3 + 𝑠𝑖𝑛2πœƒ)⇋ πœ” =

𝑣0

𝐿

kecepatan massa titik C setelah tumbukan akan diam bila :

(masukkan [πœƒπœ”.π‘šπ‘Žπ‘˜π‘  = 900])

𝑣0β€² =

𝑣0π‘π‘œπ‘ 2πœƒ

3 + 𝑠𝑖𝑛2πœƒβ‡‹ 𝑣0

β€² = 0

d. besar sudut (πœƒ) masing-masing kasus (𝑣0β€²) bernilai

maksimum kecepatan titik massa c maksimum saat :

𝑑𝑣0β€²

π‘‘πœƒ= 0

𝑑

π‘‘πœƒ(

π‘π‘œπ‘ 2πœƒ

3 + 𝑠𝑖𝑛2πœƒ) = 0

Page 11: 2014 osnk fisika (tkunci)

OSN Fisika Bedah soal

2014(kab/kota)

209 http://ibnu2003.blogspot.com

βˆ’2π‘π‘œπ‘ πœƒπ‘ π‘–π‘›πœƒ(3 + 𝑠𝑖𝑛2πœƒ) βˆ’ (π‘π‘œπ‘ 2πœƒ)2π‘ π‘–π‘›πœƒπ‘π‘œπ‘ πœƒ = 0 βˆ’2π‘ π‘–π‘›πœƒπ‘π‘œπ‘ πœƒ[3 + 𝑠𝑖𝑛2πœƒ + π‘π‘œπ‘ 2πœƒ] = 0

8π‘ π‘–π‘›πœƒπ‘π‘œπ‘ πœƒ = 0

𝑠𝑖𝑛2πœƒ = 0 πœƒπ‘£0

β€² .π‘šπ‘Žπ‘˜π‘  = 0

(πœƒπ‘£0β€² .π‘šπ‘Žπ‘˜π‘  = 0), artinya kecepatan titik massa maksimum saat

batang mula-mula horizontal. pada saat yang sama kecepatan pusat massa batang juga maksimum.

∴ π‘£π‘π‘š =2𝑣0

3

dari persamaan ini, bahwa kecepatan pusat massa batang menyebabkan batang bergerak ke kanan

∴ 𝑣0β€² =

𝑣0

3

persamaan ini menyatakan bahwa kecepatan titik massa C

bergerak ke kiri

7. Pembahasan

a. jarak d minimum (nyatakan dalam [𝑙])

nilai impuls yang diberikan oleh gaya pukulan adalah F.

Batang dapat berotasi mengelilingi titik A saat impuls di titik A sama dengan nol, sehingga poros titik A tetap.

batang akan bergerak ke kanan dengan kecepatan pusat massa sebesar :

∴ π‘£π‘π‘š =𝐹

π‘š

moentum anguler di titik C relatif terhadap titik A adalah :

𝐿 = 𝐹𝑑 ⇋ 𝐿 = πΌπ΄πœ”

𝐹𝑑 = πΌπ΄πœ”

𝐴

𝑑

𝐢

𝐿

Page 12: 2014 osnk fisika (tkunci)

OSN Fisika Bedah soal

2014(kab/kota)

210 http://ibnu2003.blogspot.com

dengan

𝐼𝐴 =1

3π‘šπ‘™2;π‘£π‘π‘š =

πœ”π‘™

2

maka :

π‘šπ‘‘ (πœ”π‘™

2) 𝑑 =

π‘šπ‘™2

3πœ”

∴ 𝑑 =2𝑙

3

b. besar Periode osilasi jika batang berosilasi

βˆ’π‘šπ‘”π‘™

2π‘ π‘–π‘›πœƒ = 𝐼𝐴�̈�

βˆ’π‘šπ‘”π‘™

2π‘ π‘–π‘›πœƒ =

π‘šπ‘™2

3�̈�

�̈� +3𝑔

2π‘™π‘ π‘–π‘›πœƒ = 0

�̈� + πœ”2πœƒ = 0

πœ”2 =3𝑔

2𝑙⇋ πœ” = √

3𝑔

2𝑙

periode osilasi yang diinginkan adalah :

∴ 𝑇 = 2πœ‹βˆš2𝑙

3𝑔⇋ 𝑓 =

1

2πœ‹βˆš

3𝑔

2𝑙

c. besar panjang tali L dari bandul matematis jika berdasarkan

hasil jawaban b) panjang tali L seharusnya agar batang mendapatkan gerak

harmonis adalah

𝑇′

𝑇=

2πœ‹βˆšπΏπ‘”

2πœ‹βˆš2𝑙3𝑔

= 1 ⇋ √𝐿

𝑔= √

2𝑙

3𝑔

∴ 𝐿 =2𝑙

3

Page 13: 2014 osnk fisika (tkunci)

OSN Fisika Bedah soal

2014(kab/kota)

211 http://ibnu2003.blogspot.com

8. Pembahasan

(π‘£π‘π‘š) = kecepatan pusat massa batang

(π‘š) = massa batang pejal homogen

(𝐿) = panjang batang pejal homogen

(𝐼 =1

12π‘šπΏ2) = momen inersia batang homogen

a. besar kecepatan pusat massa batang selesai bergerak energi potensial batang awal pada tangga

kedua ujung tangga tidak bergerak lagi ke bawah dan ke kanan saat mencapai lantai licin (posisi batang horizontal),

batang akan bergerak translasi dan rotasi

∴ 𝐸𝑝 = π‘šπ‘”β„Ž =π‘šπ‘”πΏ

2

saat tangga mencapai lantai dasar, batang memiliki energi kinetik translasi sebesar

∴ πΈπ‘˜π‘‘π‘Ÿπ‘Žπ‘›π‘  =1

2π‘šπ‘£π‘π‘š

2

juga energi kinetik rotasi sebesar :

∴ πΈπ‘˜π‘‘π‘Ÿπ‘Žπ‘›π‘  =1

2πΌπœ”2

syarat agar tangga batang tidak slip, maka

π‘£π‘π‘š = πœ”π‘… =πœ”πΏ

2

persamaan hukum kekekalan energi

𝐸𝑝 = πΈπ‘˜π‘‘π‘Ÿπ‘Žπ‘›π‘  + πΈπ‘˜π‘Ÿπ‘œπ‘‘ π‘šπ‘”πΏ

2=

1

2π‘šπ‘£π‘π‘š

2 +1

2πΌπœ”2

π‘šπ‘”πΏ

2=

1

2π‘šπ‘£π‘π‘š

2 +1

2(

1

12π‘šπΏ2) (

π‘£π‘π‘š

𝐿/2)

2

Page 14: 2014 osnk fisika (tkunci)

OSN Fisika Bedah soal

2014(kab/kota)

212 http://ibnu2003.blogspot.com

π‘šπ‘”πΏ

2=

1

2π‘šπ‘£π‘π‘š

2 +1

3(1

2π‘šπ‘£π‘π‘š

2)

3𝑔𝐿 = 4π‘£π‘π‘š2

∴ π‘£π‘π‘š =√3𝑔𝑙

2

b. besar sudut (πœƒ) (sudut antara tangga terhadap dinding)

dengan syarat kecepatan pusat massa komponen horizontal

mencapai maksimum

komponen posisi pusat massa batang adalah :

π‘₯π‘π‘š =𝐿

2π‘ π‘–π‘›πœƒ

π‘¦π‘π‘š =𝐿

2π‘π‘œπ‘ πœƒ

komponen kecepatan pusat massa batang merupakan fungsi

turunan pertama dari posisi

𝑣π‘₯ =𝑑π‘₯π‘π‘š

𝑑𝑑=

𝐿

2

𝑑

𝑑𝑑(π‘ π‘–π‘›πœƒ) =

𝐿

2π‘π‘œπ‘ πœƒοΏ½Μ‡οΏ½ = πœ”

𝐿

2π‘π‘œπ‘ πœƒ

𝑣𝑦 =π‘‘π‘¦π‘π‘š

𝑑𝑑=

𝐿

2

𝑑

𝑑𝑑(π‘π‘œπ‘ πœƒ) = βˆ’

𝐿

2π‘ π‘–π‘›πœƒοΏ½Μ‡οΏ½ = βˆ’πœ”

𝐿

2π‘ π‘–π‘›πœƒ

resultan kedua komponen kecepatan menjadi

𝑣 = βˆšπ‘£π‘₯2 + 𝑣𝑦

2 = πœ”πΏ

2

seperti pada jawaban soal no. a)

persamaan hukum kekekalan energi mekaniknya

𝐸𝑝 = πΈπ‘˜π‘‘π‘Ÿπ‘Žπ‘›π‘  + πΈπ‘˜π‘Ÿπ‘œπ‘‘ + πΈπ‘π‘π‘š π‘šπ‘”πΏ

2=

1

2π‘šπ‘£π‘π‘š

2 +1

2πΌπœ”2 +

π‘šπ‘”πΏ

2π‘π‘œπ‘ πœƒ

𝑔𝐿(1 βˆ’ π‘π‘œπ‘ πœƒ) = π‘£π‘π‘š2 +

1

12𝐿2πœ”2

3𝑔(1 βˆ’ π‘π‘œπ‘ πœƒ) = πœ”2𝐿

𝐿

2 πœƒ

π‘₯π‘π‘š

π‘¦π‘π‘š

Page 15: 2014 osnk fisika (tkunci)

OSN Fisika Bedah soal

2014(kab/kota)

213 http://ibnu2003.blogspot.com

∴ πœ” = √3𝑔(1 βˆ’ π‘π‘œπ‘ πœƒ)

𝐿

kembali ke komponen kecepatan pada sumbu x

𝑣π‘₯ = πœ”πΏ

2π‘π‘œπ‘ πœƒ

𝑣π‘₯ = √3𝑔(1 βˆ’ π‘π‘œπ‘ πœƒ)

𝐿

𝐿

2π‘π‘œπ‘ πœƒ

𝑣π‘₯ = √3𝑔(1 βˆ’ π‘π‘œπ‘ πœƒ)

𝐿(

𝐿2

4π‘π‘œπ‘ 2πœƒ)

∴ 𝑣π‘₯ = π‘π‘œπ‘ πœƒβˆš3𝑔𝐿

4(1 βˆ’ π‘π‘œπ‘ πœƒ)

kecepatan maksimum (𝑣π‘₯) pada saat percepatan pada sumbu

x sama dengan nol 𝑑𝑣π‘₯

𝑑𝑑= 0

𝑑

𝑑𝑑(π‘π‘œπ‘ πœƒβˆš(1 βˆ’ π‘π‘œπ‘ πœƒ)) = 0

π‘ π‘–π‘›πœƒ1

2π‘π‘œπ‘ πœƒ βˆ’ π‘ π‘–π‘›πœƒ(1 βˆ’ π‘π‘œπ‘ πœƒ) = 0

π‘ π‘–π‘›πœƒ (3

2π‘π‘œπ‘ πœƒ βˆ’ 1) = 0

untuk

π‘ π‘–π‘›πœƒ = 0

π‘π‘œπ‘ πœƒ = 1 β‡‹βˆ΄ π‘π‘œπ‘ πœƒ =2

3

c. besar Kecepatan maksimum pusat massa komponen horizontal

𝑣π‘₯ =𝐿

2π‘π‘œπ‘ πœƒβˆš

3𝑔(1 βˆ’ π‘π‘œπ‘ πœƒ)

𝐿

∴ 𝑣π‘₯ =βˆšπ‘”πΏ

3