2h2 plant

22
Mitsubishi menggunakan radial clearance gland seal, yang tidak dipengaruhi oleh panjangnya poros karena ekspansi panas. Gland seal untuk vacuum treating system dan untuk double flow system diperlihatkan pada gambar dibawah. Seal oil dipasok ke salah satu atau dua annular grooves dan menembus antara poros dan seal ring, mengalir sepanjang permukaan poros. Sepanjang tekanan minyak perapat dipertahankan lebih tinggi dari tekanan gas dalam mesin, minyak mengalir dari seal ring ke sisi hidrogen (kedalam mesin) untuk mencegah kebocoran hidrogen Gambar 15. Sebagaimana diperlihatkan pada gambar diatas, seal oil pada sisi hidrogen dan pada isi udara disirklasikan oleh sistem yang terpisah. Seal oil pada

Upload: satyawanart

Post on 03-Jul-2015

168 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

Page 1: 2H2 PLANT

Mitsubishi menggunakan radial clearance gland seal, yang tidak dipengaruhi oleh panjangnya

poros karena ekspansi panas. Gland seal untuk vacuum treating system dan untuk double flow

system diperlihatkan pada gambar dibawah. Seal oil dipasok ke salah satu atau dua annular

grooves dan menembus antara poros dan seal ring, mengalir sepanjang permukaan poros.

Sepanjang tekanan minyak perapat dipertahankan lebih tinggi dari tekanan gas dalam mesin,

minyak mengalir dari seal ring ke sisi hidrogen (kedalam mesin) untuk mencegah kebocoran

hidrogen

Gambar 15.

Sebagaimana diperlihatkan pada gambar diatas, seal oil pada sisi hidrogen dan pada isi udara

disirklasikan oleh sistem yang terpisah. Seal oil pada sisi hidrogen yang kembali ke seal ring untuk

mecegah udara atau moisture diserap kedalam minyak dari memasuki mesin.

Sumber lain menyebutkan : Ada dua tipe perapat yang umum digunakan yaitu sistem perapat radial

dan axial. Sistem perapat radial banyak dipakai, karena konstruksinya sederhana dan mudah dalam

pemeliharaannya. Perapat radial tipe ini terbentuk dari dua pasang sirip perapat (sealing fin) dengan

Page 2: 2H2 PLANT

kelonggaran (clearance) yang kecil. Untuk mencegah kerusakan yang disebabkan oleh gesekan,

maka perapat tersebut ditekan oleh pegas yang lemas. Minyak perapat dengan tekanan sedikit

lebih tinggi dari tekanan hidrogen dialirkan ketengah perapat dan memberi perapatan dengan

mengalir ke kedua arah yang berlawanan, satu kearah sisi hidrogen dan yang lain kearah sisi

udara.

Untuk mencegah minyak masuk kedalam casing alternator, dipasang ring penghapus minyak.

Minyak ini selanjutnya dialirkan ke tangki vakum dan gas hidrogen dipisahkan dari minyak untuk

dikembalikan ke alternator. Adapun konstruksinya adalah seperti gambar berikut:

Gambar 16.

Gambar 17. Sistem Rapat Radial.

Sedangkan sistem perapat axial prinsip kerjanya adalah minyak dialirkan ketengah perapat dalam

arah aksial dan terbelah menjadi dua aliran dengan arah yang berlawanan. Minyak akan mengalir

Page 3: 2H2 PLANT

kesisi udara dan sisi hidrogen. Perapat aksial terdiri dari thrust bearing yang ditahan oleh pegas

atau tekanan minyak terhadap cooler pada poros rotor. Adapun konstruksinya adalah seperti pada

gambar berikut :

Gambar 18. Sistem Rapat Axsial.

1.1.1 Sistem Perapat Poros Untuk Model HS-50.

Untuk menghindari terjadinya kebocoran hydrogen pendingin generator, di setiap ujung poros

generator diberi sistem perapat yang berupa minyak. Minyak perapat ini diambil dari sistem

pelumas turbin. Minyak perapat Ini mengandung 1% (volume) udara dan sebagian besar dari unsur

udara ini akan masuk ke hidrogen pada saat minyak perapat masuk celah - celah perapatnya.

Bila semua unsur udara yang dibebaskan dari minyak perapat dibiarkan masuk kedalam casing

generator, maka sejumlah besar gas hydrogen harus dibuang secara terus menerus untuk

mempertahankan tingkat kemurnian (purity) H2 agar tetap pada harga samestinya.

Tetapi blla unsur udara tersebut dapat diambil sebelum ia sempat masuk ke casing (melalui

suatu ruangan antara pemisah minyak dan poros), kurangnya unsur udara didalam H2

dapat diperkecil, dan purity bisa diharapkan menjadi lebih baik. Udara ini diambil dengan cara

mengalirkan H2 ke unsur udara tersebut dan mengeluarkannya ke udara bebas yaitu melalui dua

buah penampung drain perapat (Seal Drain Enlargement)

Dan H2 yang untuk perapat tersebut dialirkan melalui pipa, flow-meter dan control valve kabinet

kontrol H2 dengan maksud agar proses penyaringan dapat dikontrol. Aliran H2 yang keluar dari seal

drain ini sebanding dengan aliran H2 yang keluar darl casing (yaitu dengan melalui kelonggaran

radial antara pemisah rninyak dan poros). Dari sebab itu maka jumlah udara yang masuk kedalam

casing (dari seal) dapat diperkecil seminimal mungkin.

Page 4: 2H2 PLANT

Dengan cara penyaringan terus menerus ini purity H2 didalam casing dapat dipertahankan ± 97%

dan purity ± 88% pada ruangan antara pembagi rninyak dan perapat poros dengan terbuangnya

sejumlah H2 yang relatip sedikit.

Gambar 19.

Casing dibaut ke End Seal. Fluida dari sistem kontrol fluida perapat dengan tekanan kira2 5,5 psig

diatas tekanan hidrogen dalam generator dipasok ke Seal Housing. Fluida, secara radial, melalui

ruang antara ring dan poros sepanjang arah aksial, antara poros dan seal ring pada kedua arah. Ia

merupakan film tipis dari fluida antara permukaan poros dan ring yangsesungguhnya merupakan

perapat hidrogen dalam casing.

Page 5: 2H2 PLANT

Seal fluid control

Tekanan fluida untuk perapat dipasok dari sistem pelumas utama ke pengendalian fluida perapat.

Dimana perbedaan tekanan antara tekanan hidrogen dan tekanan minyak perapat 5,5 psig diatur

pada Differential Pressure Regulator. Jumlah total aliran fluida perapat dapat langsung dibaca

melalui flowmeter.

Gambar 20 Seal Fuid Control.

Differential Pressure Regulator diberikan untuk mengendalikan tekanan fluida pada perapat poros.

Katup didalam Differential Pressure Regultor dikerjakan oleh diaphragm.

Page 6: 2H2 PLANT

Gambar 21. Differential Pressure Regulator.

Koneksi pada bagian atas diaphragm dihubungkan ke Seal Drain Enlargement dan merasakan

tekanan gas dalam casing generator. Koneksi bagin bawah diaphragm dihubungkan ke pasokan

minyak perapat poros dan merasakan tekanan minyak perapat. Regulator akan mempertahankan

perbedaan tekanan 5,5 psig antara kedua tekanan.

Differential pressure gage dan dua buah differential pressure switch dipasang pada Gage Board.

Alat instrumen ini akan merasakan perbedaan tekanan diatas, switch yang dihubungkan secara

Page 7: 2H2 PLANT

listrik akan memperlakukan kedua DC Emergency seal fluid pump yang ditempatkan pada main

lube tank dan memberi alarm (annunciater) perbedaan tekanan rendah.

Bearing Drain Enlargement

Fluida perapat sisi udara dan fluida bantalan generator di-drain ke Detraining Chamber yang

dipasang pada casing generator. Detraining Chamber yang didesain sebagai perluasan drain

bantalan, memberikan luas permukaan yang besar untuk “detraining (pemisahan ikutan)” fluida

sebelum dikembalikan – melalui loop seal ke main lube tank. Bearing drain enlargement diventing di

puncak generator.

Gambar 22.

Dalam hal kegagalan pemasokan fluida perapat poros, hidrogen akan lewat dari generator ke

bearing drain enlargement dan di-venting ke puncak generator. Liquid oop seal memberi dinding

pembatas untuk mencegah hidrogen memasuki main lube tank.

Seal Drain Enlargement

Dua buah detraining chamber kecil, dikenal dengan nama Seal drain Enlargement, diberikan untuk

membuang gas hidrogen yang terbawa dari fluida, dimana drain berasal dari side seal ring. Satu

dari enlargement ini dipasang pada tiap End seal dan dua enlargement ini didrain melalui jalur yang

umum ke FloatTrap. Float Trap diperlukan untuk mencegah kehilangan hidrogen bersama fluida

drain ketika beroperasi dengan tekanan tinggi, di-drain ke Bearing drain enlargement, dimana

selanjutnya “detraining” terjadi sebelum fluida dikembalikan ke main lube tank.

Sebuah pipa tegak (stand pipe) yang terbuka pada puncak, mengakhiri setiap bagian atas dari Seal

Drain Enlargement. Ujung lain dari jalur ini berhubungan dengan control valve dan flowmeter dalam

Page 8: 2H2 PLANT

Hydrogen Control cabinet. Pengaturan ini membolehkan sejumlah kecil hidrogen dibuang secara

kontinyu ke atmosfir dari tiap Seal drain Enlargement.

Pembuangan hidrogen menyebabkan aliran hidrogen melalui inner fluid deflector generator casing.

Aliran ini mencegah udara dibebaskan dari hydrogen side seal fluid ketika lewat melalui ruang drain

seal housing generator casing. Karenanya hidrogen yang dibuang secara kontinyu ini harus diganti

dengan hidrogen murni untuk mempertahankan nilai purity yang tinggi.

Pipa tegak terbuka yang lain juga dipasang pada satu dari Seal drain enlargement untuk

mengumpulkan fluida hasil dari level fluida abnormal dalam Enlargement. Overflow ini disalurkan

melalui pipa ke high level alarm switch. Karena dua enlargement ini dihubungkan dengan jalur

drain yang bersamaan, level tinggi pada salah satunya akan menimbulkan alarm. Abnormal level

fluida biasanya disebabkan oleh operasi yang salah dari drain valve.

Gambar 23.

1.1.2 Operasi Perapat Poros.

Ketika generator beroperasi bersama pendinginan H2, setiap saat diperlukan perapatan poros. High

fluid level alarm (71SD) akan mengerjakan alarm jika ada ketidak-normalan kenaikan level fluida

dalam Seal drain enlargement.

Page 9: 2H2 PLANT

Untuk memeriksa operasi switch ini, pertama tutup katup (74), kemudian lepas pipe cap, dan

tuangkan air. Ini akan menyebabkan pelampung dalam switch naik dan menutup kontak alarm.

Setelah pengujian, drain airnya dengan melepas pipe cap S. Ganti kedua pipe cap dan buka katup

(74).

Sebuah Magnetrol Float Switch (Generator Liquid Detector, 71WG-2) dengan dua level indikasi

digunakan untuk mendeteksi cairan dalam generator. Apabila level pertama dicapai, alarm

dibunyikan. Jika aksi koreksi tidak dilakukan dan level terus naik, Switch kedua dikerjakan dan

memberi sinyal GTD Logic. Logic ini akan men-shutdown unit.

Perhatian : Alat ini tidak dapat diperiksa sambil unit jalan atau unit diisi hidrogen. Dengan unit

shutdown dan generator terisi udara, alat ini boleh diuji sebagai berikut : Tutup katup (72 dan 73),

lepaskan pipe cap, dan tuangkan air sampai pelampung switch beraksi. Setelah pengujian,

lepaskan drain cap dan saklar di drain. Ganti kedua cap dan buka katup (72 dan 73).

Shaft seal dioperasikan dan pengaturan dibuat terhadap komponen seal dan waktu setelah sistem

plumasan dibilas. Pengaturan sistem fluida perapat dibuat dengan memasok fluida perapat melalui

operasi main shaft pump, auxiliary pump, atau maintenance / emergency seal fluid pump.

Gambar 24.

Fluida dari header tekanan menengah melalui pressure regulator dan flowmeter ke shaft seal. Katup

(108 dan 109) dalam jalur perasa ke pressure regulator harus dibuka kira2 ¾ putaran.

Pembatasan pembukaan katup ini cukup men-throttle jalur perasa, sehingga perubahan tekanan

yang mendadak tidak akan merusak diaphragm pressure regulator. Diaphragm ini didesain untuk

beda tekanan maksimum 100 psi, dan perhatian harus diambil jangan melebihi harga ini. Katup

(108) berada dalam jalur perasa tekanan gas, sedang katup (109) berada dalam jalur perasa

tekanan fluida perapat. Katup2 yang lain dibuka dan ditutup sesuai diagram. Periksa flowmeter,

apakah aliran ke seal sudah ada.

Pengaturan dari komponen kontrol fluida perapat harus dibuat dengan pasokan hidrogen tidak

dihubungkan dan tekanan udara dalam casing generator. Jalankan AC bearing dan seal fluid pump.

Lepaskan pipe plug dari dry air / freon. Dalam koneksi test dan masukan udara kering ke casing

Page 10: 2H2 PLANT

melalui koneksi ini. Atur katup sesuai dengan gambar dan isi casing dengan 15 psi udara

sebagaimana terbaca pada casing pressure gage pada manifold hydrogen.

Atur pressure regulator valve untuk menahan tekanan fluida perapat poros seperti terbaca pada

differential pressure gage G1 pada 5,5 psi diatas tekanan gas mesin.

Pressure switch untuk beda tekanan fluida perapat diatur untuk :

- membunyikan alarm pada panel annunciater ketika beda tekanan fluida perapat drop kira2

4,5 psi (pressure switch 63SA).

- menjalankan emergency seal fluid pump, memulai purge sequence otomatis ketika beda

tekanan drop 3,5 psi dan membunyikan alarm pada panel annunciater (pressure switch 63ST).

Mengatur pressure switch 63SA, tutup katup (113) sampai gage G1 terbaca 4,5 psi diatas tekanan

gas mesin. Buat pengaturan internal jika perlu untuk pressure switch 63SA, menggerakan kontak

ketika beda tekanan ini dicapai. Atur pressure switch sesuai buku instruksi.

Selanjutnya kurangi tekanan fluida perapat, pada gage G1 terbaca 3,5 psi diatas tekanan gas

mesin. Atur pressure switch, 63ST, untuk menggerakan kontak pada tekanan ini. Bila Emergency

seal pump jalan, matikan secara manual. Jumlah total fluida yang lewat shaft seal boleh ditentukan

dengan membaca flowmeter. Harga aliran harus sama dengan, atau lebih kecil dari yang diberikan

dalam hydrogen design data sheet.

Main shaft pump, auxiliary pump, atau AC maintenance / emergency seal fluid pump harus

beroperasi memasok fluida ke seal selama pemeriksaan aliran seal.

Aliran perapat sisi hidrogen ditentukan dengan drain dari katup (106) ke container pengukur untuk

waktu periode yang ditetapkan. Ini dapat dilakukan dengan menutup katup (110) dan membuka

katup (106, 107 dan 111). Throttle valve (124) menahan level dari sight indicator antara katup (107

dan 111) pada kira2 ½ full sewaktu periode pengukuran. Total aliran minus aliran sisi hidrogen

sama dengan aliran sisi udara.

Mungkin perlu beroperasi dengan bypass Float Trap terbuka ketika beroperasi pada tekanan gas

casing generator lebih rendah untuk menghindari banjirnya seal drain enlargement. Ketika tekanan

gas casing generator rendah (kira2 5 psi atau kurang), tekanan gas didalam seal drain enlargement

tidak selalu cukup untuk mengatasi gesekan dalam pipa antara seal drain enlargement dengan

bearing drain enlargement, dan banjir dari seal drain enlargement akan terjadi. Ketika tekanan gas

casing bangkit kira2 5 psi, bypass valve harus ditutup sehingga gas tidak akan masuk ke bearing

drain enlargement. Membypass dialkukan dengan membuka katup (110,111,107 dan 124)

sebagaimana dijelaskan dalam paragraf sebelumnya.

1.2 Seal Oil System ( Sistem Minyak Perapat Poros ).

Seal oil untuk mencegah kebocoran hydrogen. Ia mempertahankan perbedaan tekanan konstan

antara tekanan pasok minyak pada gland seal dan tekanan gas H2 dari dalam Generator. Ia juga

Page 11: 2H2 PLANT

memonitor secara terus menerus perbedaan tekanan tersebut dan memberikan alarm jika

perbedaan tekanan tersebut rendah.

1.2.1 Unit Komponen.

1. Generator seal parts : Gland seal, seal ring, defoaming tank

2. Seal–oil unit : salah satu dari kedua system digunakan, sesuai dengan sistem pendingin dari

masing2 generator :

a. Conventional hydrogen-cooled generator (termasuk radial-vent cooled rotor): vacuum treating

system

b. Inner-cooled generator (termasuk water-cooled stator coil): double-flow system

3. Loop-seal tank

4. Seal-oil control panel

5. Piping and valves

Page 12: 2H2 PLANT

Gambar 25.

Page 13: 2H2 PLANT

Gambar 26.

Minyak perapat dipasok dengan menggunakan pompa yang digerakan oleh motor listrik. Tekanan

minyak perapat dipertahankan sedikit lebih tinggi (sekitar 0,5 bar) dari tekanan hidrogen dengan

menggunakan katup pengatur.

Seal oil dipasok ke gland seal pada tekanan 0,85 kg/cm2 lebih tinggi dari tekanan gas bagian

dalam. Ia dipasok ke seal ring pada sisi udara. Pada double flow system, tekanan minyak perapat

atas sisi hidrogen dipertahankan pada nilai yang sama sebagaimana pada sisi udara, dengan jalan

Pressure Equalizing Valves. Dengan cara ini perembesan kedalam mesin oleh udara atau moisture

diserap dalam minyak, juga campuran minyak perapat sisi udara dan minyak perapat sisi hidrogen

dipertahankan minimum.

Page 14: 2H2 PLANT

1.2.2 Defoaming Tank.

Minyak yang mengalir kedalam ruang hidrogen seal ring memasuki defoaming tank, dimana hampir

semua gas dibuang. Defoaming tank dihubungkan ke generator bearing bracket, dan level minyak

dipertahankan konstan dengan overflow pipe.

Dalam double flow system, Trap dipasang pada pipa drain yang menghubungkan dua defoaming

tank, pada sisi turbin dan sisi exciter. Trap ini mencegah uap minyak dari sirkulasi dalam mesin

karena perbedaan tekanan blower antara dua ujung generator.

1.2.3 Seal Oil Unit.

Gambar dibawah menunjukan unit minyak perapat dari vacuum treating system dan double flow

system.

Gambar 27.

Pada Vacuum-treating type, sebagian kecil minyak yang kembali dari vacuum tank dikirim ke seal

ring melalui cooler oleh Seal oil pump; sisanya dipompa kembali ke vacuum tank melalui Differential

pressure regulator, yang mempertahankan seal oil pada gland seal dengan tekanan 0,85 kg/cm2

lebih tinggi dari tekanan gas bagian dalam. Sistem juga dilengkapi dengan DC-motor backup pump

yang berfungsi dalam hal terjadi kegagalan AC Motor driven pump.

Pada Double flow type, sebagian dari campuran drain minyak bantalan dan drain minyak perapat

dikirim ke seal ring melalui cooler oleh air-side pump; sisanya dikembalikan ke sisi hisap pompa

melalui differential pressure regulator yang mempertahankan tekanan minyak perapat sisi udara

pada tekanan 0,85 kg/cm lebih tinggi dari tekanan gas internal. Sistem dilengkapi dengan DC motor

driven seal oil backup pump, seperti pada vacuum treating-system

Seal oil pump sisi hidrogen mengirimkan sebagian dari minyak (yang kembali dari drain regulator

minyak perapat sisi hidrogen) ke seal ring sisi hidrogen melalui oil cooler, dan memompa kembali

sisanya ke sisi hisap pompa melalui jalur by-pass.

Pressure equalizing valve dipasang pada jalur umpan minyak perapat, yang mempertahankan

tekanan minyak perapat sisi hidrogen sama dengan tekanan minyak perapat sisi udara.

Page 15: 2H2 PLANT

1.2.4 Seal Oil Back UP.

Jalur backup minyak perapat dari turbin main oil feed system ke seal oil system normalnya ditutup,

tetapi jika seal oil pump sisi udara yang digerakan oleh motor AC gagal atau jika perbedaan tekanan

antara minyak perapat dalam seal dan gas bagian dalam jatuh dibawah 0,60 kg/cm2, backup

regulator valve terbuka secara otomatis untuk mempertahankan tekanan minyak yang diperlukan

untuk perapatan. Bila minyak backup dipasok ke gland seal, minyak drain dikembalikan ke jalur

kembali minyak bantalan utama melalui jalur kembali minyak perapat.

Pompa minyak utama yang digerakan poros turbin dan pompa minyak bantu yg digerakan oleh

motor memasok minyak tekanan tinggi ke sirkit backup oil. Bila main oil pump dan auxiliary oil pump

didesain untuk tekanan lebih besar dari 10 kg/cm2, sebuah Pressure reducing valve disisipkan

diantara main oil reservoir dan backup regulato

Tekanan minyak dari pompa ini tidak dapat digunakan jika turbin sedang menggunakan turning gear

atau stop, dan jika aux oil pump distop. Dalam hal ini, tekanan minyak kira2 0,35 kg/cm2 hya

dipasokke gland seal di pomkpa minyak tekanan rendah dari main oil reservoir. Jika pompa minyak

perapat yang digerakan oleh motor AC gagal dibawah kondisi ini, beda tekanan antar internal gas

dan seal oil berkurang dibawah 0,60 kg/cmm2.

Jika tekanan oil seal sisi udara drop dan perbedaan tekanan dari internal gas lebih kecil dari 0,35

kg/cm2, backup pump yang digrakan oleh motor DC dijalankan secara otomatis untuk memulihkan

perbedaan tekanan. Differential Pressure Regulator terbuka segera setelah tekanan minyak pulih,

tetapi backup pump terus operasi sampai dimatikan secara manual.

1.2.5 Gland seal float oil.

(untuk Double flow system saja)

Untuk mempertahankan concentricity antara seal ring dan poros rotor (journal), mengijinkan

gerakan bebas dari seal ring sewaktu operasi generator. Adalah perlu untuk mengurangi gesekan

antara seal ring dan gland seal bracket.

Gaya yang diberikan ke seal ring bertambah bersama dengan tekanan gas generator. Sirkit gland

seal float oil dipasang hanya di generator dengan menggunakan tekanan gas diatas 3,0 kg/cm2-g.

Float oil dipasok ke clearance sisi udara antara seal ring dan gland seal, untuk membentuk film

minyak gesekan yang rendah yang membuat seal ring mengapung.

1.2.6 Loop Seal Tank.

Loop seal tank dipasang di posisi tengah dari jalur drain minyak bantalan generator sebelum ia

bergabung dengan jalur drain minyak bantalan turbin. Tujuan dari Loop seal tank untuk mencegah

gas hidrogen internal dari mencapai main oil reservoir melalui jalur drain minyak bantalan dalam hal

perapat poros generator gagal. Loop seal tank memberi proteksi terhadap kegagalan seal,

walaupun secara praktek disana hampir tidak mungkin terjadi dalam operasi. Loop seal tank

Page 16: 2H2 PLANT

diperlengkapi dengan hydrogen vent, melalui mana gas hidrogen dibuang keluar sebelum

mencapai main oil reservoir melalui jalur drain minyak bantalan. Karena loop seal tank

menginterupsi jalur drain minyak bantalan pada posisi tengah2, vapor extractor dari main oil

reservoir tidak dapat memventilasi jalur drain minyak bantalan pada sisi upstream dari loop seal

tank tersebut. Oleh karena itu vapor extractor yang lain, yang terdiri dari sebuah extractor, bypass,

dan check valve dipasang di loop seal tank, sehingga tekanan negatif yang diperlukan untuk

operasi normal dapat dipertahankan dalam jalur drain minyak bantalan generator, sisi upstream dari

loop seal tank.

1.2.7 Seal Oil Control Panel.

Item2 berikut dilengkapi untuk memfasilitasi operasi dan pemeliharaan seal oil system :

- Pump switches

- Fault indicators, alarm stops, dan reset switches.

Alarm untuk setiap sistem diberikan oleh indikator gangguan, biasanya alarm “gas control panel

abnormally” diberikan di control center.

1.2.8 Alarm untuk Seal Oil System.

Seal oil system diperlengkapi dengan alarm standar sebagai berikut :

- Defoaming tank oil level (turbine side) high

- Defoaming tank oil level (exciter side) high

- Seal oil pressure low

- Backup oil pressure low

- Seal oil pump pressure (conventional hydrogen cooled units only) hydrogen side oil level low

- Air side seal oil pump (inner cooled units only) hydrogen side seal oil pump OFF

- Emergency seal oilpump Running.

1.3 Hidrogen Control Cabinet.

Kabinet pengatur H2 terletak dalam ruang collector. Kabinet Ini berisi peralatan - peralatan

pengawas dan pengatur kerjanya sistem H2. Kabinet dibagi menjadi dua bagian, yang masing -

masing dipisahkan dengan penyekat gas. Salah satu bagian berisi alat - alat listrlk, dan bagian

yang lain berisi alat - alat pengatur gas H2. Satu - satunya alat listrlk yang berada pada bagian

pengatur gas adalah alat yang ada hubungannya dengan pengaturan gas.

Kabel - kabel kontrol yang diluar darl ruangan pengatur gas, melalui penyambungan -

penyambungan yang tahan hentakan. Kabinet dllengkapi dengan lubang - lubang angin dan

sebuah. vent (3 inch) yang dihubungkan dengan bagian gas yang membuat adanya sirkulasi udara

secara bebas didalam kabinet. Hal ini adalah untuk mencegah terjadinya akumulasi H2 didalam

Page 17: 2H2 PLANT

kabinet pada saat terjadi kebocoran. Lubang - lubang angin ini jangan sampai mampat atau

tersumbat oleh apa saja.

1.3.1 Bagian Gas Hidrogen.

1. Press Gauge (0 – 40 psig).

Memberikan indlkasi tekanan gas didalam casing.

2. Flow meter.

Semuanya terdapat 3 buah flow meter. Satu buah untuk mengukur aliran (total) gas yang

bersih, dan dua buah lainnya berfungsi mengukur allran gas yang malalui masing - masing

analyzer cell blocknya. Pengukuran aliran ini dicapal dengan cara melewatkan gas ke flowmeter

dan dibuang kepipa venting. Pada waktu hendak mengaktipkan flow meter ini bukalah

perlahan-lahan control valvenya untuk menghindari terlemparnya pelampung keujung jalurnya

dan merusakan pelampung.

3. P emberslh Gas dan Indikator kelembaban.

Lindungilah gas analyzer cell block darl pengaruh air, mlnyak atau benda - benda asing lainnya.

Alat pembersih gas, model 450 dengan model 451. Saringan pelor type A (buatan Matheson

Gas Product Company) adalah digunakan untuk mengusir benda - benda cair, air dan benda –

benda kotor dengan ukuran 12 micron. Saringan cartridge Ini dapat diganti dengan melepas

bagian bawah filter shellnya, dan pasangkan saringan yang baru didalam shellnya. Untuk

pekerjaan ini tak perlu mjemblokir sistem gas-nya. Gantilah saringan cartridge ini setlap tahun

atau kurang bila indikator uap air pada sisi outlet dari filter menunjukan ketinggiannya.

Page 18: 2H2 PLANT

Gambar 28. Operation Control And Indicator.

Matheson gas indicator, model 465 ini digunakan untuk menunjukan prosentase uap air didalam

sistem gas, oleh karenanya ia menunjukan kejenuhan dari kekeringan alat pembersih gas

(purifier). Indikator kelembaban ini dilengkapi dengan standard silicagel berwarna yang secara

perlahan - lahan berubah biru (pada kelembaban relatlp < 4%), kemudian berubah menjadi

kemerah-merahan (pada kelembaban relatip > 40%). Dan pada warna ini sillcagel sudah

menyerap air terlalu banyak dan dengan mudah bisa digantikan dengan sllicagel yang baru.

Page 19: 2H2 PLANT

Sllicagel dapat diregenerasi dengan memanaskan element penunjukan = 150 °C selama 2 atau

3 jam.

Catatan : Dianjurkan agar penggantian saringan dilakukan pada waktu unit mati dan tidak ada

gas didalam generator. Bila penggantian ini terpaksa dllakukan sambil generator berbeban,

taruhlah switch (43 HP) pada posisi “MAINT”. Ini akan menjaga kemungkinan sistem purging

secara otomatik pada waktu sedang dilaksanakan pekerjaan filter.