2.makalah dkk nutrisi kelompok 2

45
MAKALAH BLOK II. SISTEM TUBUH II MODUL 04. NUTRISI DISUSUN OLEH: Kelompok 2 Aristo Lay 12.07.0.0021 Luthvina Septiami Aziza 12.07.0.0022 Eugenius Bramianta W 12.07.0.0026 Dafiqa Nur Amaliya 12.07.0.0033 Ricana Indrawan 12.07.0.0037 Albert Susanto Handoyo 12.07.0.0043 Kristin Gaby Rosari 12.07.0.0058 Michelle Suhartono 12.07.0.0062 Safina Majdina 12.07.0.0066 Caroline Prajnaparamitha A. 12.07.0.0067 Fathorrahman Soleh 12.07.0.0071 Anyndya Putri 12.07.0.0075 FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

Upload: wisnu-kuncoro

Post on 03-Oct-2015

43 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

diskusi

TRANSCRIPT

MAKALAH BLOK II. SISTEM TUBUH IIMODUL 04. NUTRISI

DISUSUN OLEH:Kelompok 2Aristo Lay12.07.0.0021Luthvina Septiami Aziza12.07.0.0022Eugenius Bramianta W12.07.0.0026Dafiqa Nur Amaliya12.07.0.0033Ricana Indrawan12.07.0.0037Albert Susanto Handoyo12.07.0.0043Kristin Gaby Rosari12.07.0.0058Michelle Suhartono12.07.0.0062Safina Majdina12.07.0.0066Caroline Prajnaparamitha A.12.07.0.0067Fathorrahman Soleh12.07.0.0071Anyndya Putri12.07.0.0075

HAhHBHVSDHJCVSHJFAKULTAS KEDOKTERAN GIGIUNIVERSITAS HANG TUAHSURABAYA2013iii

KATA PENGANTAR

Salam sejahtera,Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas pimpinan dan hikmat yang Tuhan sudah berikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah tentang Nutrisi ini dengan baik.Makalah ini tentu saja tidak dapat terselesaikan dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, tak lupa kami haturkan terima kasih kepada:1. Dian Mulawarmanti, drg, MKes selaku PJM modul kali ini2. Rima Parwati Sari, drg. MKes selaku fasilisator kelompok

Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat serta memudahkan pembaca untuk dapat mengenal lebih jauh tentang Metabolisme dan Respirasi Sel. Apabila dalam pembuatan makalah ini ada hal yang kurang tepat, penulis mohon agar mendapat masukkan sehingga penulis mengetahui dan dapat memperbaikinya.

Surabaya, 13 Juni 2013

Tim Penyusun

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ... iDaftar Isi iiBab I. PendahuluanI.1 Latar Belakang ..3I.2 Batasan Topik ...3I.1 Peta Konsep ...4Bab II. PembahasanII.1 Gizi ...5II.2 Status Gizi ...9II.3 KMS (Kartu Menuju Sehat)...12II.4 AKG (Angka Kecukupan Gizi) ....14II.5 Gizi Yang Dibutuhkan Ibu Hamil...16II.6 Pengaruh Gizi Ibu Hamil Terhadap Pertumbuhan Gigi Anak ..19II.7 Penyuluhan ..22BAB III. PenutupIII.1 Kesimpulan ....28Daftar Pustaka .....2930

BAB IPENDAHULUAN

I.1 Latar BelakangHasil survey para mahasiswa FKG, pada tahun 2010-2012 angka kejadian gangguan pertumbuhan gigi pada anak sangat tinggi. Nutrisi pada ibu hamil sangatlah berpengaruh terhadap kesehatan gigi anak. Data yang didapat, hal ini terjadi dikarenakan oleh status gizi pada ibu hamil. Untuk perbaikan nutrisi ibu hamil para mahasiswa menggunakan metode penyuluhan untuk meningkatkan kesehatan gigi anak pada usia pertumbuhan.

I.2 Batasan Topik1. Gizia. Definisib. Macamc. Fungsid. Gizi sebagai sumber nutrisi2. Status Gizia. Definisib. Perkembangan status gizi di Indonesiac. Cara perhitungan status gizi3. KMSa. Definisib. Fungsi dan manfaatc. Cara membacad. Bagian-bagian KMS4. AKGa. Definisib. Pembagian menurut umur, jenis kelamin, berat badan, tinggi badan, kondisi hamil, jenis pekerjaanc. Cara perhitungan status gizi5. Gizi yang dibutuhkan ibu hamila. Komposisib. Kebutuhan energi saat hamilc. Pengaruh status gizi pada kehamiland. Tujuan penataan6. Pengaruh gizi pada ibu hamil terhadap pertumbuhan gigi anaka. Pada tumbuh kembang janinb. Macam gizi yang diperlukan pada saat kehamilan7. Penyuluhana. Definisib. Tujuanc. Faktor yang mempengaruhi dalam penyuluhand. Ruang lingkupe. Hal-hal yang perlu diperlukanf. Metodeg. Implikasi

I.3 Peta Konsep

Penyuluhan Ibu Hamil KMSKebutuhan energi dan nutrisi

Terpenuhi Tidak terpenuhi

Gizi cukup Gizi rendahHasil survey

Gangguan Pertumbuhan

BAB IIPEMBAHASAN

II.1 Gizia. DefinisiKata gizi berasal dari kata ghidza yang berarti makanan.Menurut dialek mesir, ghidza dibaca ghizi. Selain itu sebagian orang menerjemahkan nutrition dengan mengejanya dengan nutrisi.Zat gizi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya yaitu, menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan serta mengatur proses-proses kehidupan.

b. Macam1. KarbohidratSenyawa ini tersusun dari carbon (C), hidrogen (H) dan oksigen (O) sehingga memiliki rumus kimia C6 H12 O6. Menurut WHO kebutuhan energy sehari karbohidrat disarankan sebanyak 55-70% (maksimal gula sederhana (glukosa) sebanyak 10%). Nilai energy karbohidrat adalah 4 kkal/gram. Karbohidrat dalam makanan dibagi : monosakarida (glukosa, fruktosa, galaktosa), disakarida (sukrosa, maltosa, laktosa) dan polisakarida (amilum / pati dan glikogen).Polisakarida non pati adalah serat atau polisakarida dinding sel. Serat merupakan bagian tanaman yang tidak dapat dicerna oleh tubuh. Serat dibagi atas serat yang larut air dan yang tidak larut air. Serat yang larut air yaitu pectin, gum, mukilase. Serat larut (terutama glukan) berperan mengikat kolesterol dalam empedu sehingga dapat menurunkan kadar kolesterol darah juga digunakan diindustri sebagai pengental (emulsifer). Pectin banyak terdapat dalam sayuran, buah terutama jenis citrus, apel, jambu biji, anggur, wortel.Mukilase terkandung dalam biji-bijian dan akar. Beta glukan banyak terdapat dalam serealia. Algal banyak terdapat dalam rumput laut. Serat yang tidak larut adalah selulosa, hemiselulosa dan lignin terdapat dalam sereal, sayur seperti tangkai sayuran / inti wortel dan buah.2. ProteinPunya fungsi khas yang tidak digantikan oleh zat lain yaitu untuk membangun serta memelihara sel-sel dan jaringan tubuh. Molekul protein mengandung unsur C, H, O dan N yang membedakan dengan karbohidrat dan lemak. Mutu protein ditentukan oleh jenis dan propersi asam amino yang dikandungnya. Asam amino essensial adalah protein dengan nilai biologi tinggi merupakan protein mengandung 20-24 jenis asam amino yang tidak dapat disintesis oleh tubuh itu sendiri yang harus ada dalam makanan yang kita makan. Asam amino essensial (AAE) meliputi leusin, isoleusin, valin, triptofan, fenilalanin, metionin, treonin, lisin dan histidin. Tubuh manusia akan mensintesis protein tertentu bila asam amino yang dibutuhkan tersedia dalam jumlah yang cukup. Protein komplit adalah protein dengan nilai biologi tinggi merupakan protein yang mengandung semua jenis asam amino essensial dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh.Semua protein hewani adalah protein komplit. Protein yang tidak komplit atau bermutu rendah adalah protein yang tidak mengandung atau mengandung jumlah kurang satu atau lebih asam amino essensial. Sebagian besar protein nabati kecuali kedelai adalah protein tidak komplit. Sumber protein yaitu bahan makanan hewani (ayam, ikan daging, telur, udang jerohan, susu) dan nabati (tempe, tahu, kacang-kacangan).3. LemakLemak merupakan sekelompok ikatan organic yang terdiri atas unsur-unsur karbon, hydrogen dan oksigen yang memiliki sifat larut dalam pelarut tertentu. Lemak terdiri atas gliserol dan lemak. Lemak merupakan zat gizi padat energi, nilai kalorinya 9 kkal/gr. Lemak berdasar sumbernya dibagi atas lemak nabati dan lemak hewani. Berdasarkan ada tidaknya ikatan rangka plemak dibagi atas lemak jenuh tidak ada ikatan rangkap dan lemak tak jenuh bila ada ikatan rangkap.4. Vitamin Vitamin A (asam retinoat) berfungsi untuk proses penglihatan, metabolisme tubuh dan reproduksi. Banyak terdapat pada buah dan sayuran yang berwarna merah atau orange dan hati. Vitamin B adalah vitamin yang larut air meliputi vitamin b1, b2, niacin, b6, biotin, PABA. Vitamin C (asam serbuk) merupakan vitamin yang larut air berfungsi pembentuk jaringan ikat, zat perekat antar sel dan mekanisme imunitas. Sumber vitamin adalah sayuran berwarna hijau tua dan buah-buahan berwarna kuning / merah terutama stroberi, jambu biji, jerukdan mangga. Vitamin D (kolekalsiferol / ergosterol) berfungsi sebagai prohormon. Sumber vitamin D adalah susu dan keju. Vitamin E (takoferol) berfungsi untuk reproduksi dan antioksidan. Bahan makanan sumber vitamin E adalah kacang-kacangan dan biji-biji anter utama kecambah. Vitamin K berfungsi dalam proses sintesa protrombin yang penting dalam mekanisme pembekuan darah. Bakteri usus besar dapat mensintesa vitamin yang kemudian di serap tubuh. Konsentrasi vitamin K tinggi dalam jaringan ginjal, paru dan sumsum tulang belakang.5. Mineral Zat besi (ferrum). Kurang zat besi menyebabkan anemia. Defisiensi zat besi dengan gejala utama yaitu letih, lesu, lemah, lelah, lunglai, pucat pada bibir, kelopak mata, telapak tangan, pusing dan kadang pingsan. Kalsium. Penyusun tulang dan gigi. Defisiensi kalsium menyebabkan penyakit tulang rapuh yaitu rhakitis (anak) dan osteomalasia (dewasa). Sumber kalsium adalah susu, keju, ikan teri, ebi, bayam dan melinjo. Seng (Zn). Dibutuhkan oleh beberapa jenis enzim untuk berlangsungnya fungsi enzim. Defisiensinya menyebabkan kegagalan pertumbuhan dan gangguan penyembuhan luka. Sumber seng adalah kerang dan biji-bijian. Yodium. Berfungsi untuk sintesa hormone tiroksin. Sumbernya adalah sayuran hijau, dan ikan laut. Defisiensinya perbesaran kelenjar gondok.

c. Fungsi1. Sumber energi / tenaga.2. Menyongkong pertumbuhan yaitu penambahan sel yang baru pada sel yang sudah ada. 3. Memelihara jaringan tubuh, mengganti yang rusak.4. Mengatur metabolisme dan berbagai keseimbangan dalam cairan tubuh.5. Berperan dalam mekanisme pertahanan tubuh terhadap berbagai penyakit sebagai antioksidan dan antibodi lainnya.

d. Sebagai sumber energiSalah satu hasil dari beberapa gizi seperti karbohidrat, protein, dan lemak merupakan energy. Energy berfungsi sebagai zat tenaga untuk metabolisme, pertumbuhan, pengaturan suhu dan kegiatan fisik. Kelebihan energy disimpan dalam bentuk glikogen sebagai cadangan energy jangka pendek dan dalam bentuk lemak sebagai cadangan jangka panjang.

II.2 Status Gizia. Definisi Merupakan salah satu faktor yang menentukan sumber daya manusia dan kualitas hidup. Keadaan tubuh sebagai akibat dari konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat (Almatsier, 2001). Keadaan tubuh sebagai akibat dari pemakaian, penyerapan, dan penggunaan makanan (Suhardjo dkk, 2003)

b. Perkembangan Status Gizi di Indonesia1. Status gizi pada balita Masa balita merupakan masa kritis dalam rangka mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas. Periode dua tahun pertama adalah masa emas untuk pertumbuhan dan perkembangan otak yang optimal. Terdapat 14 provinsi dengan prevalensi gizi kurang dan gizi buruk masih di atas rata-rata nasional dan 15 provinsi di bawah rata-rata nasional. Di Indonesia masih banyak bayi lahir dengan berat lahir rendah. Kurang lebih 350.000 bayi lahir dengan berat di bawah 2500 gram, hal ini merupakan penyebab utama kekurangan gizi bagi balita. Masalah gizi lain yang timbul seperti kekuranga vitamin A dan anemia gizi besi.2. Status Gizi pada anak usia sekolah Juga dipengaruhi oleh tingginya angka bayi berat badan lahir rendah dan gizi kurang. Lebih dari 1/3 anak Indonesia (36,1%) tergolong pendek (cebol), hal ini merupakan indikasi terjadinya kurang gizi yang kronis. Kondisi ini pada anak desa cenderung lebih parah bila dibandingkan pada anak kota. Hal ini kemungkinan besar disebabkan perputaran ekonomi yang masi kecil di desa dan tingkat pendidikan yang masih rendah sehingga tidak mengetahui pentingnya gizi bagi pertumbuhan anak. Masalah lain yang timbul pada kategori usia anak sekolah ini adalah anemia gizi besi dan gangguan akibat kekurangan yodium.3. Keadaan gizi usia produktif Masalah yang paling banyak ditemui di kategori ini adalah anemia gizi besi. Kurang lebih 1/3 remaja dan wanita usia subur (WUS) menderita anemia gizi besi yang berlanjut pada saat kehamilan. Kekurangan energi kronis (KEK) dijumpai pada WUS 15-49 tahun dengan proporsi lingkar lengan lebih kecil dari 23,5cm. Pada umumnya WUS dengan risiko KEK cukup tinggi pada usia muda (15-19 tahun) dan jumlahnya mengalami penurunan pada kategori usia yang lebih tua. Masalah lain yang juga sering timbul adalah kegemukan dan obesitas. Hal ini merupakan dampak dari perubahan gaya hidup dan pola makan (makanan tinggi karbohidrat, lemak, dan garam serta rendah serat dan juga rendah aktivitas fisik sehari-hari).

c. Cara penghitungan status giziStatus gizi dapat dinilai dengan dua cara :1. Langsung1) AntropometriDitinjau dari sudut pandang gizi, antropometri gizi berhubungan dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi.Dapat diukur dengan melihat berat badan, tinggi badan, lingkar lengan, dan lipatan kulit triseps.Secara umum digunakan untuk melihat ketidakseimbangan asupan protein dan energi.Ketidakseimbangan ini terlihat pada pola pertumbuhan fisik dan proporsi jaringan tubuh seperti lemak, otot, dan jumlah air dalam tubuh.2) KlinisMerupakan metode yang sangat penting untuk menilai status gizi masyarakat.Didasarkan pada perubahan-perubahan yang terjadi yang dihubungkan dengan ketidakcukupan zat gizi. Dapat dilihat pada jaringan epitel (superficial epithelial tissue) seperti kulit, mata, rambut, dan mukosa oral atau pada organ-organ yang dekat dengan permukaan tubuh seperti kelenjar tiroid.Penggunaan metode ini untuk survei klinis secara cepat (rapid clinical survey). Metode ini dirancang untuk mendeteksi secara cepat tanda-tanda klinis umum dari kekurangan salah satu atau lebih zat gizi.3) BiokimiaPenilaian status gizi dengan metode biokimia adalah pemeriksaan spesimen yang diuji secara laboratoris yang dilakukan pada berbagai macam jaringan tubuh.Jaringan tubuh yang digunakan dapat berupa darah, urine, tinja, dan beberapa jaringan tubuh seperti hati atau oto.Digunakan untuk suatu peringatan bahwa kemungkinan akan terjadi keadaan malnutrisi yang lebih parah lagi.Banyak gejala klinis yang kurang spesifik maka penentuan kimia faali dapat banyak menolong untuk menentukan kekurangan gizi yang spesifik.4) BiofisikaMetoda penentuan status gizi dengan melihat kemampuan fungsi (khususnya jaringan) dan melihat perubahan struktur dari jaringan.Umumnya dapat digunakan dalam situasi tertentu seperti pada kejadian buta senja epidemik, cara yang digunakan adalah tes adaptasi gelap.2. Tidak Langsung1) Survei konsumsi makananMetode penentuan status gizi secara tidak langsung dengan melihat jumlah dan jenis zat gizi yang dikonsumsi. Survei ini dapat mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan zat gizi.2) Statistik vitalDengan menganalisis data beberapa statistik kesehatan seperti angka kematian berdasarkan umur, angka kesakitan dan kematian akibat penyebab tertentu dan data lainnya yang berhubungan dengan gizi.Penggunaan dipertimbangkan sebagai bagian dari indikator penilaian tidak langsung dalam pengukuran status gizi masyarakat.3) Faktor ekologiDidasarkan atas ketersediaan makanan yang dipengaruhi oleh faktor ekologi. Bertujuan untuk mengetahui penyebab malnutrisi masyarakat.

II.3 KMS (Kartu Menuju Sehat)a. DefinisiSebagai alat penyuluhan ibu hamil dan alat komunikasi antar pemberi pelayanan antenatal. KMS membantu dalam mendeteksi Pre-eklamsi, anemia dan resiko tinggi kehamilan lainnya.

b. Fungsi dan Manfaat Memantau kesehatan ibu hamil, gizi, pertumbuhan ibu hamil, berat badan, tekanan darah, denyut jantung janin, Hb. Mendorong kontinuitas pemeliharaan kesehatan selama masa kehamilan, persalinan nifas dan massa antara kehamilan. Mendorong deteksi resiko mandiri dan tindakan tepat pada waktunya. Meningkatkan kewaspadaan terhadap masalah kesehatan dan tersedianya fasilitas pelayanan kesehatan. Mengunjungi pusatan-pusatan rujukan tepat pada waktunya. Mempunyai fungsi sebagai pasport pada pusat-pusat kesehatan. Menjadi suatu kartu pencatatan siap pakai dalam keluarga. Meningkatkan peserta keluarga berencana, menyusui, imunisasi, dan peningkatan status gizi.

c. Cara MembacaKurva KMS ibu hamil digambarkan menurut tinggi badan (TB), berat badan (BB) dan usia kehamilan. Penggunaan kurva KMS dilakukan dengan cara :1) Tebalkan garis kurva yang sesuai dengan tinggi badan ibu.2) Bubuhkanlah titik berat badan pada perpotongan garis BB dan umur kehamilan.3) Bila titik BB terletak diatas garis kurva tebal, sangat baik. Dianjurkan ibu lebih sering memeriksa kehamilan.4) Bubuhkan titik BB seperti AB.2 pada kunjungan berikutnya.5) Hubungkanlah titik BB hasil penimbangan pada saat ini dengan titik BB sebelumnya. Kehamilan ini dianggap baik terdapat kenaikan dan pada diatas kurva tebal.

d. Bagian-bagian KMS Identitas ibu dan kotak untuk memberikan tanda dengan huruf R bagian ibu beresiko tinggi. Pemantauan kehamilan:1) Pertumbuhan janin dan gravidograf.2) Pertumbuhan berat badan yang tidak cukup.3) Pemantauan janin dengan memeriksa denyut jantung janin dan letak janin.4) Pemantauan HB dilakukan terus menerus untuk ibu yang mempunyai HB < 11%.5) Penyulit kehamilan ditemukan pada setiap kunjungan ditulis untuk mendapatkan perhatian khusus.6) Pemberian tablet Fe dan imunisasi TT dicatat, sehingga dapat dilihat apakah pemberian Fe cukup dan apakah pemberian TT sudah lengkap. Kurva KMS ibu hamil digambarkan menurut tinggi badan (TB), berat badan (BB) dan usia kehamilan. Catatan bagi petugas kesehatan berfungsi sebagai alat komunikasi antar petugas kesehatan, yaitu menulis tanggal, tempat pelayanan, keluhan ibu, nasehat atau tindakan yang diberikan. Bahan penyuluhan untuk ibu, meliputi persiapan persalinan, tanda bahaya selama kehamilan dan perawatan ibu dan bayi setelah persalinan gejala anemia, pre-eklamsi, ketuban dini dan infeksi merupakan tanda bahaya yang perlu diketahui ibu.

II.4 AKG (Angka Kecukupan Gizi)a. DefinisiAngka kecukupan gizi adalah nilai yang menunjukkan jumlah zat gizi yang di perlukan untuk hidup sehat setiap hari bagi hampir semua penduduk, menurut kelompok umur, jenis kelamin, kondisi fisiologi seperti kehamilan dan menyusui.

b. Cara Penghitungan AKG1) Menghitung nilai basal metabolic rate (BMR).2) Memasukkan nilai BMR ke dalam persamaan sesuai dengan kelompok umur, jenis kelamin dan berat ringannya aktivitas, sehingga akan di dapatkan nilai angka kecukupan energi (AKE).3) Membandingkan data konsumsi energi dan angka kecukupan energi dn menyatakan dalam persen sehingga di ketahui tingkat konsumsi energi atau tingkat kecukupan zat gizi lainnya. Sedangkan untuk kecukupan vitamin dapat langsung menggunakan tabel angka kecukupan gizi yang dianjurkan.

c. Dampak Gizi Kurang1. Ibu Hamil Kesakitan dan kematian meningkat. Perkembangan otak janin dan pertumbuhan terhambat. Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR).2. Ibu Menyusui Kesakitan dan Kematian meningkat. Produksi ASI menurun. Keadaan gizi dan kesehatan bayi menurun.3. Janin dan Anak (0-3 tahun) Jangka Pendek Perkembangan otak terhambat. Pertumbuhan otot dan organ-organ tubuh terhambat. Metabolisme Glukosa, lemak, protein, hormonal, dll terhambat. Jangka Panjang Kognitif dan kemampuan belajar anak buruk. Imunitas dan produktivitas kerja anak tidak maksimal. Resiko obesitas, diabetes, penyakit jantung, hipertensi, stroke, kanker besar.4. Balita Perkembangan otak dan pertumbuhan fisik terhambat. Perkembangan motorik, mental, kecerdasan terhambat Kesakitan dan kematian anak meningkat5. Usia Sekolah dan Remaja Kesakitan meningkat, absensi meningkat. Pertumbuhan, daya tangkap belajar menurun. Kesegaran fisik menurun prestasi olahraga jelek. Interaksi sosial kurang, kriminalitas meningkat.6. Dewasa, Usia lanjut Kesakitan meningkat, umur harapan hidup rendah. Kesegaran fisik dan produktivitas kerja menurun. Kesempatan bekerja dan pendapatan menurun.

II.5 Gizi Yang Dibutuhkan Ibu Hamila. KomposisiZat GiziKeb. Wanita DewasaKeb. Ibu HamilSumber Makanan

Energi (kal)22002535Padi-padian, mie, roti, umbi-umbian

Protein (gram)4860Daging, ikan, telur, kacang-kacangan, tahu, tempe

Kalsium (mg)500600Susu, ikan teri, kacang-kacangan, sayuran hijau

Zat Besi (mg)2646Daging, hati, sayuran hijau

Vit.A (SI)500

700

Hati, kuning telur, sayur dan buah berwarna hijaudan kuning kemerahan

Vit.B1 (mg)11,1Biji-bijian, kacang-kacangan, padi-padian, daging

Vit.B2 (mg)1,21,2Hati, telur, sayuran dan kacang-kacangan

Vit.B6 (mg)910,6Hati, daging, ikan, biji-bijian, kacang-kacangan

Vit.C (mg)6070Buah-buahan dan sayuran

AsamFolat (g)150

300

Ragi, brokoli, sayuran berdaun hijau, kacang-kacangan, ikan, telur dan jeruk

Iodium (g)150175Ikan,daging

Fosfor

650

Beras, Gandum, Biji Labu, Biji Bunga matahari, kacangtanah

Seng (mg)

20

Susu tanpa lemak, daging merah, telur, jamur, garlik ikanBiji kedelai

b. Kebutuhan Energi Saat Hamil1. Energi tambahan selama trimester I diperlukan untuk pembentukan jaringan otak pada janin , dan permulaan pembentukan organ janin.2. Energi tambahan selama trimester II diperlukan untuk pertumbuhan uterus dan payudara serta cadangan lemak.3. Trimester III energi tambahan digunakan untuk pertumbuhan janin dan plasenta.

c. Pengaruh Status Gizi Pada Kehamilan1. Status gizi ibu saat melahirkan dan pada saat konsepsi akan mempengaruhi status gizi janin.2. Status gizi ibu sewaktu konsepsi dipengaruhi oleh keadaan sosial ekonomi ibu sebelum hamil, keadaan kesehatan dan gizi ibu, jarak dan kelahiran jika yang terkandung bukan anak pertama, paritas, dan usia kehamilan pertama, status gizi ibu pada waktu melahirkan ditentukan disamping oleh keadaan kesehatan dan status gizi waktu konsepsi juga oleh keadaan sosial dan ekonomi waktu hamil, derajat pekerjaan fisik, asupan pangan, dan pernah tidaknya terjangkit penyakit infeksi.3. Ibu hamil memiliki status gizi yang baik ditandai dengan pertambahan berat badan. Pertambahan berat badan yang normal adalah 11,3 - 15,9 kg, tetapi tergantung status gizi ibu sebelum hamil. Bila sebelum hamil ibu termasuk katagori rendah pertambahan berat badannya lebih besar sekitar 12,5 - 18 kg, sebaliknya bila mengalami gemuk sekitar 7 - 11,5 kg dan bila mengalami kegemukan pertambahan berat badannya lebih sedikit sekitar 6 kg.4. Mengukur status gizi dengan menggunakan rumus indeks masa tubuh (IMT). IMT merupakan rasio antara berat badan dalam satuan kg dengan kuadrat tinggi badan dalam satuan m.

d. Tujuan Penataan1. Cukup kalori, protein yang bernilai biologi tinggi, vitamin, mineral dan cairan untuk memenuhi kebutuhan akan zat gizi ibu, janin serta plasenta.2. Makanan padat kalori dan dapat membentuk jaringan tubuh bukan lemak.3. Cukup kalori dan zat gizi untuk memenuhi pertambahan berat baku selama hamil.4. Mendorong ibu untuk mengembangkan kebiasaan makan yang baik.5. Perawatan gizi yang dapat mengurangi atau menghilangkan reaksi yang tidak diinginkan seperti muntah dan mual.6. Memperoleh dan mempertahankan status gizi optimal sehingga bisa menjalani kehamilan dengan aman dan berhasil.

II.6 Pengaruh Gizi Ibu Hamil Terhadap Pertumbuhan Gigi Anaka. Pada Tumbuh Kembang JaninSaat bayi tumbuh 4 bulan, giginya mulai terbentuk. Bayi menyerap kalsium dan fosfat dari aliran darah ibu yang sedang mengandungnya. Vitamin D dan hormon-hormon pertumbuhan yang merupakan bagian pentng dari proses tersebut. Meskipun gigi susu biasanya tidak muncul dalam mulut bayi sekitar 6 bulan setelah kelahiran namun berbagai bagian dan 20 gigi susunya terbentuk sebelum lahir.Tidak perlu melakukan hal-hal khusus untuk membentuk gigi bayi tumbuh dengan baik, selain merawat diri dan menyantap diet seimbang. Namun, ada beberapa peristiwa yang berdampak langsung pada pertumbuhan gigi bayi, misalnya seperti infeksi virus atau bakteri, obat-obatan, dapat menembus masuk ke dalam plasenta sehingga bayi lahir prematur dan lahir dengan berat badan rendah. Selain itu, selama kehamilan disarankan meminum asam folat sebelum hamil dan 12 minggu selama kehamilan pertama, berhenti merokok, berhenti minum alkohol, olahraga cukup dan mengurangi kafein. Selain itu, selama kehamilan, bayi perlu menerima nutrisi essensial seperti karbonhidrat, protein, lemak, vitamin C, tiamin, riboflavin, niasin, pindoksin, asam folat, kabalim, asam pentokerat, biotin, asam retinoat, kolekalsiferol, atau ergosterol, tokoferol, vitamin K dsb.

b. Macam gizi yang diperlukan pada saat kehamilan1. KalsiumSelama kehamilan, kalsuim berfungsi untuk membantu mineralisasi yang cukup untuk membantu pembentukan tulang dan gigi agar menjadi kuat. Konsumsi Ca yang dianjurkan untuk ibu hamil sebanyak 900-1200 mg/hari.Kalsium ini biasanya dapat dijumpai dalam susu dan produk susu (yoghurt, keju), ikan teri, kacang-kacangan kering, tahu, tempe, sayuran hijau.2. MagnesiumMagnesium itu berfungsi untuk membantu pembentukan tulang dan gigi agar menjadi kuat.3. ZincZinc diperlukan selama kehamilan untuk membantu pembentukan organ kerangka tubuh.Kadar Zinc yang dibutuhkan pada ibu hamil yaitu sebanyak 20 mg/hari atau lebih besar 5 mg daripada kadar wanita dewasa yang hanya 15 mg/hari. Sumber zinc ini dapat ditemukan pada kerang dan daging.4. ProteinProtein diperlukan untuk pembentuk jaringan baru janin. Kekurangan asupan protein dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan janin serta tidak optimalnya pertumbuhan jaringan tubuh. 2/3 dari protein yang dikonsumsi sebaiknya berasal dari protein hewani yang mempunyai nilai biologis yang tinggi. Tambahan protein yang diperlukan selama kehamilan sebanyak 12 gr/hari.Protein ini biasanya dapat ditemukan pada sumber protein hewani seperti pada daging, ikan, unggas, telur, kerang. Selain pada sumber protein hewani juga dapat dijumpai pada sumber protein nabati yang banyak terdapat pada kacang-kacangan.5. FluorFluor ini berfungsi untuk pertumbuhan gigi dan tulang. Sehingga jika kebutuhan fluor kurang dari kebutuhan yang seharusnya maka akan menyebabkan gigi tidak terbentuk sempurna. Namun, jika kadar fluor terlalu tinggi maka akan menyebabkan warna dan struktur gigi normal.Air minum sebenarnya cukup mengandung fluor. Selain itu juga dapat dijumpai dalam ikan,seafood, keju dan daging.6. Asam FolatAsam folat ini perlu untuk produksi, perbaikan, dan fungsi DNA. Asam folat ini dianjurkan untuk dikonsumsi 300-400 mg/hari. Bahan makanan asam folat dapat diperoleh dari hati, sereal, kacang kering, asparagus, bayam, jus jeruk, dan padi-padian.7. Vitamin AVitamin A berfungsi untuk mendukung pertumbuhan gigi dan tulang.Kebutuhan vitamin A oleh ibu hamil 10 mg/hari lebih tinggi daripada ibu yang tidak hamil. Sumber vitamin A terdapat pada hati, keju, susu, mentega, margarine, minyak ikan, kuning telur, wortel, sayuran berwarna hijau, buah-buahan yang berwarna merah.8. Vitamin C (Asam Askorbat)Vitamin C berfungsi untuk meningkatkan kesehatan gusi, gigi, dan tulang.Kebutuhannya 10 mg/hari lebih tinggi dari ibu tidak hamil. Vitamin C dapat ditemukan pada buah-buahan dan sayuran segar.

9. Vitamin DVitamin D berfungsi untuk mineralisasi gigi dan tulang, dan membantu penyerapan kalsium dan fosfor. Bila terjadi defisiensi maka gigi tidak normal dan lapisan luar gigi anak buruk.Sumber vitamin D banyak terdapat minyak ikan, kuning telur, susu, produk susu dan juga dibuat sendiri oleh tubuh dengan bantuan sinar matahari (dapat menembus plasenta sehingga dapat memasuki tubuh bayi).

II.7 Penyuluhana. DefinisiPenyuluhan adalah proses aktif yang memerlukan interaksi aktif antara penyuluh dan yang disuluh agar terbangun proses perubahan PERILAKU (Behaviour) yang merupakan perwujudan dari pengetahuan, sikap, dan ketrampilan seseorang yang dapat diamati oleh orang atau pihak lain, baik secara langsung maupun tidak langsung.

b. Tujuan1. Terciptanya sikap positif terhadap gizi.2. Terbentuknya pengetahuan & kecakapan memilih dan menggunakan sumber-sumber pangan.3. Timbulnya kebiasaan makan yg baik.4. Adanya motivasi mengetahui lebih lanjut tentang hal-hal yang berhubungan dengan gizi.

c. Faktor Yang Mempengaruhi Dalam PenyuluhanKeberhasilan suatu penyuluhan kesehatan dapat dipengaruhi oleh faktor penyuluh, sasaran dan proses penyuluhan.1. Faktor penyuluh, misalnya kurang persiapan, kurang menguasai materi yang akan dijelaskan, penampilan kurang meyakinkan sasaran, bahasa yang digunakan kurang dapat dimengerti oleh sasaran, suara terlalu kecil dan kurang dapat didengar serta penyampaian materi penyuluhan terlalu monoton sehingga membosankan.2. Faktor sasaran, misalnya tingkat pendidikan terlalu rendah sehingga sulit menerima pesan yang disampaikan, tingkat sosial ekonomi terlalu rendah sehingga tidak begitu memperhatikan pesan-pesan yang disampaikan karena lebih memikirkan kebutuhan yang lebih mendesak, kepercayaan dan adat kebiasaan yang telah tertanam sehingga sulit untuk mengubahnya, kondisi lingkungan tempat tinggal sasaran yang tidak mungkin terjadi perubahan perilaku.3. Faktor proses dalam penyuluhan, misalnya waktu penyuluhan tidak sesuai dengan waktu yang diinginkan sasaran, tempat penyuluhan dekat dengan keramaian sehingga menggangu proses penyuluhan yang dilakukan, jumlah sasaran penyuluhan yang terlalu banyak, alat peraga yang kurang, metoda yang digunakan kurang tepat sehingga membosankan sasaran serta bahasa yang digunakan kurang dimengerti oleh sasaran.

d. Ruang LingkupSasaran penyuluhan kesehatan mencakup individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Penyuluhan kesehatan pada individu dapat dilakukan di rumah sakit, klinik, puskesmas, posyandu, keluarga binaan dan masyarakat binaan.Penyuluhan kesehatan pada keluarga diutamakan pada keluarga resiko tinggi, seperti keluarga yang menderita penyakit menular, keluarga dengan sosial ekonomi rendah, keluarga dengan keadaan gizi yang buruk, keluarga dengan sanitasi lingkungan yang buruk dan sebagainya.Penyuluhan kesehatan pada sasaran kelompok dapat dilakukan pada kelompok ibu hamil, kelompok ibu yang mempunyai anak balita, kelompok masyarakat yang rawan terhadap masalah kesehatan seperti kelompok lansia, kelompok yang ada diberbagai institusi pelayanan kesehatan seperti anak sekolah, pekerja dalam perusahaan dan lain-lain. Penyuluhan kesehatan pada sasaran masyarakat dapat dilakukan pada masyarakat binaan puskesmas, masyarakat nelayan, masyarakat pedesaan, masyarakat yang terkena wabah dan lain-lain (Effendy, 2003).Penyuluhan dapat dilakukan bila :1. Sesuai kebutuhan ataupun keinginan serta masalah yang dihadapi masyarakat. 2. Dibutuhkan atau diinginkan untuk menunjang suatu program.

e. Hal-hal Yang Perlu DiperlukanMateri yang di sampaikan sebaiknya menggunakan bahasa yang mudah di mengerti, tidak terlalu sulit dimengerti oleh sasaran, dalam penyampaian materi sebaiknya menggunakan metode dan media untuk mempermudah pemahaman dan untuk menarik perhatian sasaran.

f. MetodeMenurut Notoatmodjo (2007), metode penyuluhan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tercapainya suatu hasil penyuluhan secara optimal. Metode yang dikemukakan antara lain :1. Metode penyuluhan perorangan (individual)Dalam penyuluhan kesehatan metode ini digunakan untuk membina perilaku baru atau seseorang yang telah mulai tertarik pada suatu perubahan perilaku atau inovasi. Dasar digunakan pendekatan individual ini karena setiap orang mempunyai masalah atau alasan yang berbeda-beda sehubungan dengan penerimaan atau perilaku baru tersebut. Bentuk dari pendekatan ini antara lain : Bimbingan dan penyuluhan : dengan cara ini kontak antara klien dengan petugas lebih intensif. Setiap masalah yang dihadapi oleh klien dapat dikoreksi dan dibantu penyelesaiannya. Akhirnya klien akan dengan sukarela, berdasarkan kesadaran dan penuh pengertian akan menerima perilaku tersebut. Wawancara : Cara ini sebenarnya merupakan bagian dari bimbingan dan penyuluhan. Wawancara antara petugas kesehatan dengan klien untuk menggali informasi mengapa ia tidak atau belum menerima perubahan, ia tertarik atau belum menerima perubahan, untuk mempengaruhi apakah perilaku yang sudah atau akan diadopsi itu mempunyai dasar pengertian dan kesadaran yang kuat, apabila belum maka perlu penyuluhan yang lebih mendalam lagi.2. Metode penyuluhan kelompokDalam memilih metode penyuluhan kelompok harus mengingat besarnya kelompok sasaran serta tingkat pendidikan formal pada sasaran. Untuk kelompok yang besar,metodenya akan berbeda dengan kelompok kecil. Efektifitas suatu metode akan tergantung pula pada besarnya sasaran penyuluhan. Metode ini mencakup : Kelompok besar, yaitu apabila peserta penyuluhan lebih dari 15 orang. Metode yang baik untuk kelompok ini adalah ceramah dan seminar.4. Ceramah. Metode ini baik untuk sasaran yang berpendidikan tinggi maupun rendah. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan metode ceramah adalah:a) Persiapan Ceramah yang berhasil apabila penceramah itu sendiri menguasai materi apa yang akan diceramahkan, untuk itu penceramah harus mempersiapkan diri. Mempelajari materi dengan sistematika yang baik. Lebih baik lagi kalau disusun dalam diagram atau skema dan mempersiapkan alat-alat bantu pengajaran.b) Pelaksanaan Kunci keberhasilan pelaksanaan ceramah adalah apabila penceramah dapat menguasai sasaran Untuk dapat menguasai sasaran penceramah dapat menunjukkan sikap dan penampilan yang meyakinkan. Tidak boleh bersikap ragu-ragu dan gelisah. Suara hendaknya cukup keras dan jelas.Pandangan harus tertuju ke seluruh peserta. Berdiri di depan / dipertengahan, seyogianya tidak duduk dan menggunakan alat bantu lihat semaksimal mungkin.5. Seminar. Metode ini hanya cocok untuk sasaran kelompok besar deng pendidikan menengah ke atas. Seminar adalah suatu penyajian dari seseorang ahli atau beberapa orang ahli tentang suatu topik yang dianggap penting dan dianggap hangat di masyarakat. Kelompok kecil, yaitu apabila peserta penyuluhan kurang dari 15 orang. Metode yang cocok untuk kelompok ini adalah diskusi kelompok, curah pendapat, bola salju, memainkan peranan, permainan simulasi.3. Metode penyuluhan massaDalam metode ini penyampaian informasi ditujukan kepada masyarakat yang sifatnya massa atau public. Oleh karena sasaran bersifat umum dalam arti tidak membedakan golongan umur, jenis kelamin, pekerjaan, status ekonomi, tingkat pendidikan dan sebagainya, maka pesan kesehatan yang akan disampaikan harus dirancang sedemikian rupa sehingga dapat ditangkap oleh massa tersebut. Pada umumnya bentuk pendekatan masa ini tidak langsung, biasanya menggunakan media massa. Beberapa contoh dari metode ini adalah ceramah umum, pidato melalui media massa, simulasi, dialog antara pasien dan petugas kesehatan, sinetron, tulisan dimajalah atau koran, bill board yang dipasang di pinggir jalan, spanduk, poster dan sebagainya.

g. Implikasi1. Perubahan perilaku yang diharapkan tidak hanya terbatas pada masyarakat / klien yang menjadi sasaran utama penyuluhan tetapi penyuluhan harus mampu mengubah perilaku semua stakeholders pembangunan, terutama aparat pemerintah selaku pengambil keputusan, pakar, peneliti, pelaku bisnis, aktivis LSM, tokoh masyarakat, dan stakeholders lain.2. Perubahan perilaku yang terjadi tidak terbatas atau berhenti setelah masyarakat / klien mengadopsi (menerima, menerapkan, mengikuti) informasi / inovasi yg disampaikan, tetapi juga termasuk untuk selalu siap melakukan perubahan-perubahan terhadap inovasi yang sudah diyakininya, manakala ada informasi / inovasi/kebijakan baru yg lebih bermanfaat bagi perbaikan kesejahteraannya

BAB IIIPENUTUP

III.1 KesimpulanStatus gizi seseorang penting dalam mengukur kesehatan berbagai orang. Dengan status gizi yang rendah, dampak yang terasa adalah mudah terserang penyakit. Dalam kasus ini anak-anak mengalami gangguan pertumbuhan gigi. Setelah di telaah status gizi ibu hamil menjadi faktornya. Ini terjadi karena tinggi rendahnya gizi pada ibu hamil mempengaruhi kesehatan pada anaknya. Rendahnya status gizi ini juga dipicu dengan kurang wawasan tentang gizi pada ibu hamil, maka dari itu diperlukannya penyuluhan dan sosialisasi pada ibu hamil. Diharapkan dengan adanya ini bisa meningkatkan status gizi ibu hamil dan anaknya.

DAFTAR PUSTAKA1. Linder, CM. 1992. Biokimia Nutrisi Dan Metabolisme. Dengan Pemakaian Secara Klinis. Penerbit Universitas Indonesia. Edisi 1. Jakarta.2. Ganong, W. 2001. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Edisi 17. Jakarta.3. Guyton, A & Hall, J. 2002. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. EGC. Edisi 9. Jakarta.4. Murray RK, Granner DK and Rodwell. 2006. Harperr Illustrated Biochemistry. 27th ed. 5. Oenzil, 2001. Ilmu Gizi : Pencernaan, Penyerapan Dan Detoksifikasi Zat Gizi. Penerbit Hipocrates.6. David H. Simanjuntak dan Etti Sudaryati, 2005. GIZI PADA IBU HAMIL DAN MENYUSUI.Staf Pengajar Departemen Gizi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara. Available @ url http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/18881/1/ikm-okt2005-9%20(13).pdf7. Prof. Dr. Azrul Azwar, MPH,2002. KECENDERUNGAN MASALAH GIZI DAN TANTANGAN DI MASA DATANG. Dirjen Bina Kesmas Depkes. Available @ url http://gizi.depkes.go.id/makalah/Makalah%20Dirjen-Sahid%202.PDF8. Rusman Efendi, 2010. PEDOMAN GIZI IBU HAMIL. Available @ yrl http://rusmanefendi.files.wordpress.com/2011/03/pmt-bumil-berbasis-pangan-lokal-2010.pdf9. GiziSeimbang bagi WanitaHamildan Menyusui http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._KESEJAHTERAAN_KELUARGA/198007012005012-CICA_YULIA/Gizi_Seimbang_bagi_Wanita_Hamil_dan_Menyusui.pdf10. Hardiansyah dkk, 2010. KECUKUPAN ENERGI, PROTEIN, LEMAK DAN KARBOHIDRAT Available @ url : http://hadiriyadiipb.files.wordpress.com/2013/03/angka-kecukupan-gizi-2012-energi-protein-karbohidrat-lemak-serat.pdf11. Agreecultur, 2010. SPECIAL CONCERNS IN INFANT FEEDING Available @ url http://www.nal.usda.gov/wicworks/Topics/FG/Chapter6_SpecialConcerns.pdf12. DEPARTEMEN KESEHATAN RI 2008 BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK . Available @ url : http://arie_wuryanto.blog.undip.ac.id/files/2012/11/buku-KIA2008_b.pdf13. Andigayo, 2013. Pengetahuan Bidan tentang KMS ibu hamil dalam pemantauan kesehatan ibu selama hamil. Available @ url : andigayo.files.wordpress.com/2013/03/bab-i-ddd.docx14. Puskesmas, 2010. SOP Pengisian KMS Ibu Hamil. Available @ url : http://puskesmas-oke.blogspot.com/2010/01/sop-pengisian-kartu-ibu-hamil.html15. Yetti Wira Citerawati, 2012. PENYULUHAN DAN KONSULTASI Available @ url http://adingpintar.files.wordpress.com/2012/03/penyuluhan-dan-konsultasi.pdf16. DEPKES RI, 2010.METODE DAN MEDIA PROMOSI KESEHATAN http://www.pamsimas.org/index.php?option=com_phocadownload&view=category&id=48:pedum-strategi-clts&download=296:metode-dan-media&Itemid=1217. Andi agus salim, 2011. pengaruh penyuluhan kebersihan gigi dan mulut terhadap sikap anak dalam memelihara kebersihan gigi dan mulut .Available @ url http://tugas2kuliah.files.wordpress.com/2011/12/kti-kesehatan-gigi-pengaruh-penyuluhan-terhadap-peningkatan-kebersihan-gigi-dan-mulut.docx.