3-4 buku sia
DESCRIPTION
Sistem Informasi akuntansiTRANSCRIPT
BAB III TEKNOLOGI INFORMASI
ELECTRONIC DATA INTERCHANGE (EDI)
Dalam bab ini akan dibahas Sistem Komersial Elektronik, Komersial Intra Organisasi,
Pertukaran Data Secara Elektronik, Komersial Internet
Saat mendengar istilah “komersialisasi elektronik” banyak orang berfikir untuk
melihat-lihat suatu katalog elektronik pada Web atau pergi belanja di Internet pada mall
maya. Walupun aspek dari komersial elektronik ini secara cepat berkembang dan secara
potensial paling penting, ini bukan keseluruhan cerita. Secara sederhana dinyatakan,
komersial elektronik (electronic commerce/EC) meliputi pemrosesan elektronik dan
transmisi elektronik dari data. Ini adalah definisi luas yang meliputi banyak aktivitas
berbeda, termasuk pembelian dan penjualan secara electronik dari barang dan jasa,
pengantaran on-line dari produk digital, pemindahan dana secara elektronik (elctronic fund
transfer/ EFT), komersial electronik dari saham, dan pemasaran konsumen langsung.
Komersial electronik bukan bukan suatu seluruhnya fenomena baru. Banyak perusahan
telah berkecimpung dalam pertukaran data elektronik.(electronic data interchage/EDI)
diatas jaring privat untuk bertahun-tahun. Didorong oleh revolusi Internet, namum,
komersial elektronik adalah secara dramatis meluas dan menjalani perubahan radikal.
Lingkungan yang cepat bergerak ini telah menimbulkan suatu susunan pasar inivatif dan
komunitas perdagangan. Oleh karena komersial elektronik menjanjikan kesempatan yang
besar untuk konsumen dan bisnis, pelaksanaan dan kontrol yang efektifnya adalah
tantangan mendesak yang dihadapi manajemen organisasi dan akuntan.
I. KOMERSIAL ELEKTRONIK INTRA-ORGANISASI
Pemerosesan data yang didistribusikan diperkenalkan sebagai suatu alternatif
pada model terpusat. Kebanyak organisasi modern menggunkan beberapa bentuk dari
proses yang didistribusikan untuk memperoses transaksi mereka; beberapa perusahan
memperoses semua dari transaksi mereka dalam cara ini. Jaringan yang dimiliki atau
disewa oleh organisasi untuk penggunaan bisnis internal disebut Internet.
Data Lokal
Topeka
Kansas City
Pusat Data
St. Louis
Data Lokal
Dallas
Data Lokal
Data Lokal
Muhammad Rizal SE., M.SiSistem Informasi Akuntansi
Suatu tropologi jaringan adalah pengaturan secara fisik dari komponen-komponen
(simpul,server, hubungan komonikasi, dan lain-lain) dari jaringan. Dalam bagian ini, kita
memeriksa fitur dari lima topologi jaringan dasar : bintang, hierarkis, cincin, bus, dan
server-klien.
Star Topologi (Topologi Bintang)Topologi bintang sering digunakan untuk WAN, dimana komputer pusat adalah
suatu mainframe. Simpul dari bintang mungkin menjadi stasiun kerja komputer mikro,
komputer mini, mainframe, atau suatu kombinasi. Database dibawah pendekatan ini
mungkin didistribusikan atau dipusatkan. Suatu model umum adalah untuk membagi data
lokal untuk simpul dan memusatkan data umum.
Gbr1.1. Jaringan Star
Asumsi yang mendasari topologi bintang adalah komunikasi utama akan terjadi
anta situs pusat dan simpul. Namun, komunikasi terbatas antara simpul adalah mungkin.
Sebagai contoh, diasumsikan seorang pelanggan dari Dallas adalah di Tulsa dan
membuat suatu pembelian dari toko Tulsa secara kredit. Database Tulsa tidak akan berisi
catatan pelanggan sehingga Tulsa akan mengirimkan transaksi untuk persetujuan kredit
pada Dallas melalui Kansas City transaksi yang disetujui akan kemudian dikembalikan
oleh Dallas ke Tulsa melalui Kansas City. Pembaharuan persedian dan jurnal penjualan
akan dilakukan di Tulsa.
Hierarchical Topologi (Topologi Hierarkis) Suatau topologi hierarkis adalah satu dimana suatu komputer tuan ruamah
dihubungi pada beberapa tingkat dari komputer lebih kecil yang lebih rendah dalam
38
Sistem Perencanaan
Produksi
Sistem Penjadwalan
Produksi
Sistem Penjualan Regional
Sistem Gudang
Muhammad Rizal SE., M.SiSistem Informasi Akuntansi
hubungan majikan budak. Struktur ini dapat diaplikasikan pada perusahaan dengan
banyak tingkat organisasi yang harus dikontrol dari suatu lokasi pusat.
Gbr.1.2. Hierarkis
Tingkat Korporasi
Tingkat
Regional
TingkatLokal
Ring Topology (Topologi Cincin)
Topologi cincin adalah suatu pengaturan rekan-pada-rekan (peer-to-peer) dimana
semua simpul adalah status yang sama. Ini adalah topologi populer dari LAN. Simpul
rekan mengelola program privat dan database secara lokal. Namun, sumber daya umum
yang dibagi oleh semua simpul dapat dipusatkan dan dikelola dengan suatu server file
yang juga merupakan suatu simpul pada jaringan cincin .
39
Sistem Gudang
Sistem Produksi
Sistem Produksi
Sisitem Proses
Penjualan
Sistem Proses
Penjualan
Sistem Proses
Penjualan
CFile Lokal
Muhammad Rizal SE., M.SiSistem Informasi Akuntansi
Topologi cincin mungkin juga digunakan untuk suatu WAN, dimana database
mungkin dibagi daripada dipusatkan.
File Server
Node
Topologi BusTopologi bus diilustrasikan di Gambar di bawah ini merupakan Topologi populer.
Ini desebut demikian karena simpul semuanya dihubungkan pada kabel umum-bus.
Komunikasi dan pemindahan file antara stasiun kerja dikontrol secara terpusat oleh satu
atau lebih serve. Seperti halnya dengan topologi cincin, masing-masing simpul pada bus
memiliki alamat unik, dan hanya satu simpul mungkin mengirimkan pada suatu waktu.
Teknik, yang telah digunkan untuk lebih dari dua dekade, adalah sederhana, dapat
diandalkan, dan biasanya berbiaya rendah untuk dipasang dari pada topologi cincin.
40
A File Lokal
BFile Lokal
F
D
E
File Lokal
File Lokal
File Lokal
Node Node
Node
Node
File
Server
Klien
Muhammad Rizal SE., M.SiSistem Informasi Akuntansi
Gbr.1.4. Topologi Bus
T opologi Server- Klien
Istilah
server-klien biasanya
disalahgunakan untuk
menjelaskan tiap jenis dari pengaturan jaringan. Kenyataannya, topologi
server-klien memiliki karakteristik khusus yang membedakannya dari topologi lainnya.
Topologi server-klien akan diterangkan pada gambar berikut.
Gbr.1.5.
Porsi Aplikasi Klien
41
Node
Node
PRINTER
Klien
Klien
Klien
Klien
Klien
File Umum
Muhammad Rizal SE., M.SiSistem Informasi Akuntansi
II. PERTUKARAN DATA SECARA ELEKTRONIK (ELECTRONIC DATA INTER-CHANGE-EDI)
Untuk mengkoordinasikan operasi penjualan dan produksi dan untuk
mempertahankan suatu aliran yang tidak terputus dari bahan mentah, banyak organisasi
memasuki kedalam suatu perjanjian kemitraan perdagangan dengan pemasok dan
pelanggan mereka. Perjanjian ini adalah dasar untuk proses bisnis yang otomatis penuh
disebut pertukaran data elektronik (electronik data interchange). Suatu defenisi umum
dari EDI adalah :Pertukaran antar perusahaan dan informasi bisnis yang dapat diproses
oleh komputer dalam bentuk standar.
Defenisi tersebut mengungkapkan beberapa fitur penting dari EDI. Pertama adalah
suatu usaha antar organisasi. Suatu perusahan tidak melakukan EDI pada dirinya sendiri.
Kedua, transaksi diproses secara otomatis oleh sistem imformasi dari mitra dagang.
Dalam suatu lingkungan EDI murni, tidak ada penengah manusia untuk menyetujui atau
mengotorisasi transaksi. Otorisasi, kewajiban bersama, dan praktik bisnis yang berlakau
pada transaksi adalah semua ditentukan dimuka dibawah perjanjian kemitraan
perdagangan. Ketiga, transaksi informasi dikirimkan dalam suatu bentuk standar. Oleh
karenya, perusahan dengan sistem internal berbeda dapat menukar informasi dan
melakukan bisnis.
Kunci dari keberhasilan EDI adalah pengguanaan dari suatu bentuk standar dari
pesan antara sistem yang tidak sama. Selama bertahun-tahun, baik di Amerika Serikat
adalah format X.12 American National Standart Institute(ANSI). Standart yang digunakan
secara internsional adalah format EDI for administrasion, Commerce, and Transport (EDIFACT). Berikut gambar dari X.12
Manfaat dari EDI
42
Muhammad Rizal SE., M.SiSistem Informasi Akuntansi
EDI telah membuat serangan yang penting dalam sejumlah dari industri, termasuk
otomotif, grosir, perawatan kesehatan, dan elektronik. Berikut adalah pengehematan biaya
Edi yang umum yang membenarkan pendekatan tersebut.
Penyesuaian data. EDI mengurangi atau bahkan menghilangkan kebutuhan untuk
pemasukan data.
Pengurangan kesalahan. Perusahaan menggunakan EDI melihat pengurangan
dalam kesalahan penyesuaian data, penafsiran manusia dan kesalahan pengklasifikasian,
dan kesalahan pengarsipan (kehilangan dokument)
Pengurangan dari kertas. Penggunaan dari amplop dan dokumen elektronik
mengurangi secara drastis bentuk kertas dalam sistem tersebut.
Perangko. Dokumen yang dikirim dengan pos diganti dengan pengiriman data
yang lebih murah.
Prosedut otomatis. Aktivitas manual otomatis EDI berhubungan dengan pembelian,
pemerosesan pesanan penjualan, pengeluaran dana kas, penerimaan dana kas.
EDI KeuanganPenggunaan EDI untuk pengeluaran dana kas dan proses penerimaan kas adalah
lebih rumit dari pada penggunaan EDI untuk aktivitas pembelian dan penjualan.
Pemindahan dana secara elektronik (electronic funds transfer-EFT) membutuhkan bank
penengahan antara mitra perdagangan. Pengaturan ini ditunjukkan pada gambar 2.2
43
Muhammad Rizal SE., M.SiSistem Informasi Akuntansi
Gbr.2.1
FORMAT X.12 Kelompok Fungsional
Kumpulan Transaksi
SEGMENT DATA
ELEMENT DATA
ELEMENT DATA
ELEMENT DATA
Kumpulan
Transaksi
SEGEMENT DATA
ELEMENT DATA
ELEMENT DATA
ELEMENT DATA
Kelompok
Fungsional
SEGMENT DATA
44
Orginating Bank
Penyimpanan Pembayaran dan dihubungkan ke
fatur
Seleksi Item untuk Dibayar dan Diteruskan
Pembayaran ke Bank
Muhammad Rizal SE., M.SiSistem Informasi Akuntansi
ELEMENT DATA
Transaksi Set
SEGMENT DATA
ELEMENT DATA
ELEMENT DATA
ELEMENT DATA
Kumpulan
Transaksi
SEGEMENT DATA
ELEMENT DATA
Gbr.2.2Transaksi EFT antara Mitra Perdagangan
Sistem Bank
Pembayaran Peruasahan Penjulan Pusahaan
EFT EFT
Sistem EDI Sistem EDI
45
Automatic Clearning
house
ReceivingBank
Piatang Dagang
Faktur Validasi
Penyiapan AP
Penyimpan data
Pengeposan Account
Receivable
AccountReceivable
File Faktur
Laporan Penerimaan
Pesanan Pembayaran
terbuka
Rek. Pelanggan dan
Pos ke Acc. Receivable
Muhammad Rizal SE., M.SiSistem Informasi Akuntansi
III. KOMERSIAL INTERNET
Komersial Internet telah menjadi sumber perhatian dan kegemparan yang lebih
mendalam dari pada topik berhubungan dengan komputer atau komunikasi lainnya. Yang
memungkinkan ribuan dari perusahaan bisnis dari semua ukuran dan jutaan dari
pelanggan untuk berkumpul dan berinteraksi dalam suatu mall pembelanjaan maya di
seluruh dunia. Bersama dengan kesempatan yang benar, namun pasar elektronik telah
menyebabkan resiko unik dan masalah yang perlu diselesaikan jika ini untuk menjadi
model bisnis untuk abad 21. Bagian ini mememeriksa teknologi, manfaat resiko dan teknik
keamanan yang berhubungan dengan Komersial Internet.
1.Komersial InternetInternet mulanya dikembangkan untuk militer Amerika Serikat, dan kemudian
digunakan secara luas untuk penelitian akademis dan penelitian pemerintah. Ditahun
terakhir Internet telah berkembang pesat, ini disebabkan oleh tiga faktor berikut :
1. Pada tahun 1995 perusahan telepon komersial nasional seperti: MTI,
Sprint, dan UUNET mengambil kontrol dari elemen tulang punggung dari
Internet dan telah melanjutkan untuk peningkatan infra struktur mereka.
2. Jasa online seperti Compu Serve dan AOL berhubungan pada Internet
untuk email dengan demikian memungkinkan pengguna dari jasa berbeda
untuk berkomunikasi satu sama lain.
3. Perkembangan dari grafik berdasarkan browser Web seperti NetScape
Navigator dan Internet Explorer Microsoft membuat akses Internet suatu
tugas sederhana
Bentuk dan Teknologi Internet sebagai berikut :
- Paket Switching/ Pengalih paket
Internet melakukan teknologi komunikasi berdasarkan pada pada
paket switching.
- Jaringan Privat maya (Vertikal Private Network/VPN)
46
Muhammad Rizal SE., M.SiSistem Informasi Akuntansi
Adalah jaringan privat dalam suatu jaringan publik, dan telah
dibangun pada teknologi X.25 dan teknologi kerangka relai, Internet
berdasar VPN adalah paling menarik.
- Extra Net
Bentuk lain teknologi Internet adalah Extranet, yaitu jaringan yang
dikontrolkan sandi untuk penggunaan privat dari pada publik umum.
Dan digunakan untuk menggunakan akses antara database internal
mitra perdagangan.
- World Wide Web
Adalah suatu fasilitas Internet yang menghubungkan situs
pengguna secara lokal dan seluruh dunia. Bentuk fundamental dari
untuk web adalah suatu dokumen teks disebut web page yang telah
menyimpan kode HTML yang menyediakan format untuk halaman
dan juga hubungan hyper text pada halaman lain. Kode HTML
adalah karakter yang menggunakan huruf dan angka yang
sederhana yang dapat diketik dengan pengedit text atau pengola
kata. Web juga menjadi suatu sistem pengantaran multi media yang
mendukung audio, vidio, vidio konversi dan animasi tiga dimensi.
a. ALAMAT INTERNET
Ada tiga jenis alamat Internet yaitu :
1. Alamat E-mail
Format untuk suatu alamat e-mail adalah USERNAME @ DOMAIN NAME
Contoh, jaho @le high.edu. nama pengguna adalah jaho. Nama domain
adalah suatu nama untuk organisasi dikombinasikan dengan suatu nama
domain tingkat tinggi dari contoh nama unik adalah “lehing” dan TLD adalah
suatu “edu”.
2. Alamat ULR
ULR adalah alamat yang menetapkan jalur pada suatu fasilitas atau file
pada web format umum untuk suatu ULR adalah : Protokol prefiks domain
name subdirectory name dan dokument name
Contoh, untuk mengakses homepage perusahaan south western college
publishing, hanya protokol dan nama domain berikut yang dibutuhkan :
47
Muhammad Rizal SE., M.SiSistem Informasi Akuntansi
http://www.swcollege.com
awalan protokol adalah http:// dan nama domain “www. Swcollege.com”.
Dari homepage ini penggunaan data mengaktifkan hyperlinks pada
halaman lain sebagai yang diinginkan
3. alamat IP
Setiap simpul komputer dan tuan rumah terlampir pada internet harus
memiliki suatau alamat IP yang unik. Sekarang ini alam IP disajikan dalam
32 bit format umum adalah empat kumpulan dari angka yang dipisakan
oleh periode.
b. PROTOKOL
Protokol adalah element penting dari kontrol jaringan yang merupakan aturan
dan standar yang mengatur desain dari rangkat teks dan perangkat lunak yang
memungkinkan penggunaan dari jaringan yang dibuat oleh penjual berbeda untuk
berkomunikasi dan berbagai data.
2. Manfaat Dari Komersial InternetHampir tidak mungkin untuk menemukan suatu induksi yang tidak dipengaruhi oleh
internet. Mencerminkan manfaat penting yang potensial yang dapat diperoleh melalui e-
commerce beberapa darinya termasuk :
Akses kebasis kalangan dan/atau pemasok seluruh dunia
Pengurangan dalam investasi persedian dan biaya mengangkut.
Penciptaan yang cepat dari kemitraan bisnis untuk mengisi celah bisnis
saat mereka muncul.
Pengurangan harga eceran melalui biaya pemasaran yang lebih rendah.
Pengurangan dalam biaya penggandaan.
Jasa pelayanan yang lebih baik
3.Resiko Yang Terkait Dalam Komersial Elektronik a.Resiko Internet.
Ancaman Internet ditimbulkan oleh pegawai yang aktivtasnya tidak berwenang
dan bertentangan dengan hukum. Mungkin untuk pembalasan dengan dendam karena
pemecatan ataupun karena pertengkaran.
b. Cara penaggulangan
48
Muhammad Rizal SE., M.SiSistem Informasi Akuntansi
Dengan cara secara efektif mensiaratkan pemberi kerja untuk memeriksa
kedalam latar belakang seorang karyawan.
c. Resiko Internet
1. Resiko pada konsumen
o Pencuri angka kartu kredit
Internet tidak aman untuk pembelian kartu kredit dianggap
hambatan terbesar bagi e-commerce seperti halnya yang
dilakukan oleh seorang hacker yang telah berhasil muncul
100.000 angka kartu kredit.
o Pencurian Password
Satu bentuk dari penipuan Internet meliputi pembuatan suatu
situs untuk maksud mencuri password pengunjung.
o Kerahasiaan Konsumen
Kekurangan dari kerahasiaan pribadi pemberani konsumen
untuk melakukan internet.
2. Resiko pad Bisnis
Kesatuan bisnis juga beresiko dari penipuan dan kegagalan sistem. Dua
topik penipuan penting diperiksa dibawah ini:
- IP Spooning
Adalah suatu bentuk penyamaran untuk pendapat akses tidak
berwenang pada suatu server web dan/atau untuk melaksanakan
suatu tindakan kejahatan berlawanan hukum tanpa pengungkapan
identitas seseorang. Untuk mencapai ini pelaku kejahatan
menyamar identitasnya dengan mengganti alamt IP dari server asli
dengan server lainnya.
- Penyangkalan dari penyerangan pelaksanaan.
Adalah suatu penyerangan pada suatau server web untuk
mencegah dari melayani pengguna. Karena serangan serangan
demikian dapat ditujukan pada sistem jenis dari sistem mereka
49
Muhammad Rizal SE., M.SiSistem Informasi Akuntansi
khususnya menghancurkan kesatuan bisnis yang tidak dapat
menerima dan memproses transaksi bisnis dari pelayanan mereka.
3. Keamanan, Kepastian, Dan Kepercayaan.
Kepercayaan adalah suatu katalis untuk meningkatkan e-commercial. Baik
konsumen dan bisnis digambarkan pada organisme yang dianggap memiliki
integritas. Organisme harus menyampaikan suatu kesan bahwa mereka
kompetent dan melakukan bisnis secara adil dengan pelanggan, mitra
perdagangan dan pegawai mereka.ini merupakan masalah dua-cabang.
Pertama, perusahaan harus mengimplementasikan infrastruktur teknologi
kontrol yang dibutuhkan untuk menyediakan keamanan yang memudahi
kedua, perusahaan harus memastikan pelanggan potensial dan mitra
perdagangan bahwa usaha perlindungan memadai dan bekerja.
Teknik Keamanan Diuraikan Sebagai Berikut :a. Erikripsi
adalah pengubahan dari data ke data kesuatu sandi rahasia untuk menyimpan dalam
database dan transmisi melalui jaringan.
b. Enkripsi kunci publik
Pendekatan ini menggunakan dua kunci berbeda : satu untuk pesan yang disandikan
dan layanan untuk penguraian sandinya.
c. Pembuktian Digital
Suatu tanda tangan digital adalah suatu teknik pembuktian elektronika yang
memastikan pesan yang dikrimkan berasal dari pengiriman yang berwenang dan ini
tidak dirusak setelah tanda tangan diterapkan
d. Fire walls
Adalah suatu sistem yang digunakan untuk menyekat suatu intranet organisasi dari
pengacau luar
4. Implikasi untuk profesi akuntansi
Dimasa lalu, tantangan dari mengaudit EDI dan bentuk lain dari taransaksi
elektronika dibatasi pada perusahaan lebih besar dengan klien yang lebih
besar. Akses pada internet telah memungkinkan organisasi yang jauh lebih
kecil untuk melakukan EDI dengan mitra
50
Muhammad Rizal SE., M.SiSistem Informasi Akuntansi
51
Muhammad Rizal SE., M.SiSistem Informasi Akuntansi
RANGKUMAN
Bab ini memfokuskan pada tiga aspek dari elektronik komersial: (1) Penggunaan
jaringan antara organisasi dari jaringan untuk mendukung pemerosesan data yang
didistribusikan: (2) Transaksi bisnis-ke-bisnis-tradisional yang dilakukan melalui EDI; dan
(3) Komersial Internet termasuk hubungan bisnis-ke-konsumen dan hubungan bisnis-ke-
bisnis.
Arsitektur Internet dan fitur masing-masing dari star, hierariks, ring, bus, dan
topologis server-klien diperiksa. Teknik kontrol jaringan digunakan untuk menangani sisi
komunikasi dan untuk menghadapi ancaman dari tubrukan data. Sistem EDI digunakan
untuk melakukan komersial elektronik bisnis-ke-bisnis. Kunci dalam kesuksesannya
adalah menggunakan dari suatu bentuk standar untuk mengkomunikasikan antara sistem
yang tidak sama. Amerika Serikat menggunakan format X.12 American National
Standards Institutie (ANSI). Standar yang digunakan secara internasional adalah
EDIFACT (EDI For Administration, Commerce, dan Transport) .
Komersial internet telah menjadi sumber dari perhatian mendalam karena ini
menggunakan ratusan dari perusahaan bisnis dari semua ukuran dan jutaan dari
konsumen untuk berkumpul dan ikut serta dalam komersial seluruh dunia. Bab ini
memeriksa teknologi internet, termasuk pengalihan paket word wide web adalah internet,
dan protokol. Pembahasan dari protokol memfokuskan pada pendekatan lapisan yang
diterangkan dengan contoh adalah mode open sitem Interfact. Model OSI meletakkan
protokol ditujuh lapisan terpisah dan dengan demikian menyediakan untuk komunikasi
efektif antara penggunaan yang menggunakan sejumlah alat perangkat kerja dan
perangkat lunak berbeda. Beberapa keuntungan dari komersial internet ditinjau ulang,
termasuk akses pada pasar seluruh dunia pengurangan dalam persedian, pencipataan
dari pemitraan bisnis, pengurangan dalam harga dan jasa pelanggan yang lebih baik.
Elektronika komersial berhubungan dengan resiko unik. Perhatian untuk
ditempatkan oleh intranet datang dari pegawai. Resiko internet dikarakteristikkan sebagai
sejumlah dari sekema kejahatan yang mengancam kerahasian pribadi konsumen dan
keamanan dari kata yang dikirim dan data disimpan. Berbagai tindakan dipriksa dengan
data penguraian resiko data, sertifikat digital, firewall, dan segel kepercayaan pihak ketiga
untuk situs.
52
Muhammad Rizal SE., M.SiSistem Informasi Akuntansi
Bab disimpulkan dengan suatu tinjauan dari implikasi untuk akuntan dan profesi.
Topik yang diliput termasuk pengauditan proses berkelanjutan, jejak audit elektronik,
mengubah kumpulan keahlian dari auditor, penetapan ulang dari perhatian pengaudit
tradisional, kesempatan bisnis baru untuk akuntan, dan perubahan lingkungan hukum.
53
Muhammad Rizal SE., M.SiSistem Informasi Akuntansi
TUJUAN PENGAJARAN BAB IV
1. Menjelaskan tinjaun sekilas mengenai arus data transaksi.
2. Membahas elemen-elemen dasar yang digunakan dalam system pemrosesan
transaksi.
3. Menjelaskan proses dimana system akuntansi berpasangan akan dirancang dan
diimplementasikan.
4. Membahas system kode yang digunakan dalam pemrosesan transaksi, dengan
tekanan khusus pada bagan kode akun perusahaan.
5. Membahas perancangan formulir-formulir dasar dan persyaratan penyimpangan
catatan pajak secara elektronik.
54
Muhammad Rizal SE., M.SiSistem Informasi Akuntansi
BAB IVDATABASE MANAGEMENT SYSTEM (DBMS)
Database adalah kumpulan informasi yang saling berhubungan antara subjek
yang satu dengan yang lain bertujuan, seperti menampilkan permintaan konsumen atau
yang lainnya.
Tujuan dari pendekatan database untuk mengelola sumberdaya data organasasi. Model
database merupakan sebuah filososfi khusus yang pencapaian tujuannya didukung oleh
strategi-strategi, teknik, perangkat keras, dan perangkat lunak tertentu yang sangat
berbeda dengan lingkungan flatfile.
Selama lima puluh tahun terakhir, sistem informasi akuntansi telah disajikan dalam
sejumlah model atau pendekatan yang berbeda. Setiap model yang baru berkembang
karena kelemahan dan keterbatasn model sebelumnya. Satu hal yang menarik dalam
evaluasi ini adalah model-model yang lebih tua tidak segera diganti oleh teknik-teknik
yang baru. Jadi, pada titik tertentu, berbagai generasi sistem memasuki organisasi-
organisasi yang berbeda dan bahkan dapat hadir bersama-sama dalam satu perusahaan,
secara mendalam pendekatan tersebut ada 5 model : proses manual, sistem file
mendatar (flat file), pendekatan database, model REA (reseorces, event, and agents), dan
model ERP (enter prise resources planning).
Latar Belakang Munculnya Konsep Database
Munculnya konsep database karena adanya kelemahan dari model-model sistem
manajemen data sebelumnya yaitu model flat file. Kelemahan-kelemahan tersebut antara
lain dalam hal penyimpanan data (data storage), pembaharuan data (data updating),
kekinian informasi (currency of information), dan ketergantungan tugas data (task-data
dependency).
Penyimpanan Data
Sistem informasi yang efisien hanya satu kali menangkap dan menyimpan data dan
membuatnya tersedia kesemua pemakai yang membutuhkannya ini tidak mungkin terjadi
dalam lingkungan flat file. Untuk memenuhi kebutuhan data khusus dari setiap pemakai,
organisasi harus mengeluarkan biaya untuk prosedur pengumpulan majemuk dan untuk
55
Muhammad Rizal SE., M.SiSistem Informasi Akuntansi
prosedur penyimpanan majemuk. Sebagian data yang digunakan bersama akan
diduplikasikan lusinan kali, atau bahkan ribuan kali sehingga penyimpanan data nya
menjadi sangat tinggi.
Untuk mengatasinya maka setiap elemen data disimpan hanya sekali, sehingga
menghilangkan pemborosan data dan mengurangi biaya penyimpanan data.
Pembaharuan Data
Organisasi-organisasi memiliki banyak sekali data yang disimpan dalam file-file induk, file-
file referensi yang memerlukan pembaharuan priodik agar mencerminkan perubahan
operasional dan ekonomi. Sepotong informasi ini mungkin penting bagi beberapa
departemen pemakai, seperti departemen penjualan, penagihan,kredit, pelayanan
pelanggan, promosi penjualan dan penjualan katalog.
Jika para pengguna sistem informasi memiliki file-file yang terpisah, setiap perubahan
harus dilakukan secara terpisah untuk setiap pemakai. Hal ini tentunya akan menambah
biaya manajemen data dan biaya manajemen maka sistem database sangat dibutuhkan.
Kekinian Informasi
Kontras dengan masalah pembaharuan data majemuk adalah masalah gagalnya
memperbaharui semua file pemakaian yang dipengaruhi oleh perubahan data tertentu.
Jika pesan pembaharuan ini tidak disebarkan dengan benar, sebagian pemakai mungkin
tidak mencatat perubahan tersebut, dan kemudian akan melakukan pekerjaan dan
mengambil keputusan berdasarkan data yang sudah usang.
Jika dengan menggunakan database, perubahan yang dilakukan oleh seorang pemakai
secara otomatis akan berlaku pada pemakai lainnya.
Ketergantungan Tugas Data
Masalah lainnya dengan pendekatan flat file adalah ketidakmampuan pemakai untuk
mendaptakan informasi tambahan ketika dia memerlukan perubahan. Masalah ini disebut
ketergantungan tugas data. Informasi yang dimiliki pemakai terbatas oleh data yang
56
Muhammad Rizal SE., M.SiSistem Informasi Akuntansi
dimiliki dan dikontrolnya. Sedangkan dengan database kebutuhan informasi seorang
pemakai bisa seluas diluar wilayah langsung pekerjaannya, namun kebutuhan ini dapat
segera dipenuhi.
Elemen-elemen Lingkungan Database
1) PemakaiPara pemakai mengakses database dalam dua cara. Pertama, akses tersebut dapat
dicapai melalui program-program pemakai yang disiapkan oleh professional sistem.
Prosedur pemrosesan data untuk transaksi-transaksi seperti penjualan, penerimaan kas,
dan pembelian, pada dasarnya sama dengan yang terdapat dalam lingkungan flat file.
Kedua untuk akses database adalah melalui pertanyaan langsung, yang tidak memerlukan
program-program formal dari pemakai. Fasilitas pertanyaan ini mejadi lingkungan yang
“bersahabat” untuk menyatukan dan mengambil data, yang nantinya digunakan untuk
menghasilkan laporan-laporan manajemen khusus.
2) Sistem Manajemen DatabaseDBMS menyediakan sebuah lingkungan yang terkontrol untuk membantu atau mencegah
pemakai mengakses database dan untuk secara efisien mengelola sumber daya. Setiap
model DBMS mencapai tujuan ini dengan cara yang berbeda, tetapi beberapa ciri umum,
diantaranya :
Pengembangan Program. DBMS berisi perangkat lunak pengembangan aplikasi. Baik pemrograman maupun pemakai akhir dapat
menggunakan fitur ini untuk menciptakan aplikasi-aplikasi untuk mengakses
database.
Backup dan pemulihan. Selama pemrosesan, DBMS secara priodik
membuat file-file backup untuk database fisik. Jika terjadi kerusakan
(kegagalan disket, kesalahan program, atau tindakan kejahatan) yang
menyebabkan database tidak bisa digunakan, DBMS dapat pulih ke versi
sebelumnya yang dianggap benar. Walaupun sebagian data mungkin hilang,
tanpa fitur backup dan pemulihan data, database akan rentan terhadap
kehancuran total.
57
Muhammad Rizal SE., M.SiSistem Informasi Akuntansi
Penggunaan database untuk pelaporan. Fitur ini mencatat data statistik
tentang data-data yang sedang digunakan, dan siapa yang menggunakannya.
Administrator database (DBA-Database Administrator) menggunakan informasi
ini untuk membantu mereka menetapkan otorisasi pemakai dan dalam
menjaga database.
Akses database. Fitur yang paling penting dari DMS adalah dapat
mengizinkan pemakai yang memiliki otorisasi untuk mengakses database. Tiga
modul perangkat lunak yang memfasilitasi pekerjaan ini adalah bahasa
defenisi data (DDL-data definition language), bahasa manipulasi data (DML-
data manipulation language).
Bahasa Defenisi DataBahasa Defenisi Data (DDL- Data Defenition Language). Adalah sebuah bahasa program
yang digunakan untuk mendefenisikan database fisisk ke DBMS. Terdapat tiga tingkat,
disebut sudut pandang (view), dan dalam defenisi ini : sudut pandang internal, sudut
pandang konseptual (skema), dan sudut pandang pemakai (subskema).
Sudut Pandang Internal. Sudut pandang internal (internal view) menyajikan pengaturan
record secara fisik dalam database.
Sudut Pandang Konseptual. Sudut pandang konseptual (skema) menyajikan database
secara logika dan secara abstrak, bukan bagaimana database itu secara fisik disimpan.
Sudut Pandang Pemakai (subskema). Sudut pandang konseptual atau (user view)
mendefenisikan bagaimana seorang pemakai tertentu melihat database.
Operasi DBMS. untuk menggambarkan peran-peran sudut pandang ini, mari kita lihat
urutan peristiwa tipikal yang terjadi dalam mengakses melalui DBMS. Penjelasan berikut
ini sifatnya hipotesis, dan rincian tekhnis tertentu dihilangkan.
Program yang digunakan pemakai mengirimkan permintaan (memanggil) untuk
data yang terdapat dalam DBMS. Panggilan ini tertulis dalam bahasa manipulasi
data khusus (didiskusikan kemudian) yang melekat dalam program pemakai
tersebut.
DBMS menganalisis permintaan itu dengan mencocokkan elemen-elemen data
yang dipanggil dengan sudut pandang ini, akses ditolak.
58
Muhammad Rizal SE., M.SiSistem Informasi Akuntansi
DBMS menentukan parameter-parameter struktur data dari sudut pandang internal
dan mengirimkan mereka kesistem operasi, yang melakukan pengambilan data
aktual. Parameter struktur data tersebut menjelaskan organisasi dan metode akses
(sebuah program utilitas sistem operasi, untuk mengambil data yang diminta.
Dengan menggunakan metode akses yang tepat, sistem operasi berinteraksi
dengan peralatan penyimpanan disket untuk mengambil data dari database fisik.
Sistem operasi kemudian penyimpanan data itu didalam main memory buffer area
(sebuah wilayah buffer memori utama yang dikelola oleh DBMS).
DBMS mentransfer data tersebut ke lokasi kerja pemakai yang terdapat dalam
memori utama. Pada titik ini, program pemakai bebas mengakses dan
memanipulasi data.
Ketika pemrosesan selesai, angka 4, 5 dan 6, dibalik untuk menyimpan kembali
data yang sudah diproses ke database.
Bahasa Manipulasi Data (DML- Data Manipulation Language) adalah bahasa program
yang dimiliki sendiri, yang digunakan oleh DBMS tertentu untuk mengambil, memproses,
dan menyimpan data.
Bahasa Query (Query Language)
Bahasa Query Terstruktu (SQL) dari IBM (Structure Query Language-SQL diucapkan
sekuel) telah menjadi bahasa query standar untuk DBMS mainframe dan komputer-mikro.
Merupakan bahasa non-prosedural dengan banyak perintah merupakan perangkat yang
sangat berguna untuk menginput, mengambil, dan memodifikasi data dengan mudahnya.
AQL merupakan alat pemrosesan data yang efisien.
3) Administrator Database (DBA-Database Administrator). DBA ini
bertanggung jawab untuk mengelola sumber daya database.
59
Muhammad Rizal SE., M.SiSistem Informasi Akuntansi
Perencanaan Database: Implementasi:
1. Mengembangkan strategi
database organisasi
2. Mendefenisikan lingkungan
database
3. Mendefenisikan persyaratan data
4. Mengembangkan kamus data
1. Menentukan kebijakan akses
2. Menerapkan kontrol keamanan
3. Menspesifikasi Prosedur Tes
4. Menetapkan standar
pemrograman
Desain Operasi dan pemilihan
1. Database logis (skema)
2. Sudut pandang pemakai
eksternal (subskema)
3. Kontrol database
1. Mengevaluasi perubahan dan
pertumbuhan
2. Mengevaluasi teknologi baru
4) Database Fisik
database fisisk tersusun dari titik-titik magnetis pada disket magnetis. Tingkat database
lainnya (sudut pandang pemakai, sudut pandang konseptual, dan sudut pandang internal)
merupakan kumpulan record dan file. Database relasional didasarkan pada struktur file sekuensial denga indeks (index sequential file).
2.3 Model Database Relasional
Model relasional memiliki teminologinya sendiri. Table database ini disebut relasi.
Dibaris pertama relasi itu adalah atribut (elemen-elemen data) yang membentuk kolom-
kolom. Perpotongan kolom dan baris-baris yang berbentuk dalam relasi atau tuples.
Sebuah tuple, yang diberi defenisi tepat oleh Codd ketika dia pertamakali
memperkenalkannya, yaitu korespondensi dengan sebuah record. Dari sini, istilah record
dan table akan digunakan dalam kaitannya dengan tuple dan relasi (record dengan tuple,
table dengan relasi).
60
Muhammad Rizal SE., M.SiSistem Informasi Akuntansi
Tabel-tabel yang dirancang dengan tepat memiliki empat karakteristik :
1. Semua peristiwa pada titik perpotongan sebuah baris dan sebuah kolom
merupakan sebuah nilai tunggal. tidak diizinkan nilai majemuk (pengulangan
kelompok).
2. Nilai atribut disetiap kolom semuanya harus dari kelas yang sama.
3. Setiap kolom dalam table tersebut harus diberi nama secara unik, namun
demikian, tabel-tabel yang berbeda mungkin saja berisi kolom-kolom dengan nama
yang sama.
4. setiap baris dalam table harus unik setidaknya untuk satu atribut. Atribut ini
merupakan kunci utama.
Hubungan diantara tabel-tabel relasional yang diperlukan untuk mewujudkan asosiasi-
asosiasi itu dibentuk oleh sebuah atribut yang sama untuk kedua tabel. Misalnya, kunci
utama tabel pelanggan (no. pelanggan) ditanamkan sebagai sebuah kunci asing dalam
Faktur Penjualan dan tabel Penerimaan Kas. Dengan cara yang sama, kunci primer dalam
tabel Faktur Penjualan (No. Faktur). Merupakan kunci asing dalam table item garis.
Perhatikan bahwa tabel Item Garis menggunakan kunci primer gabungan yang terdiri atas
dua field-Nomor Faktur dan Nomor Item. Kedua field dibutuhkan untuk mengidentifikasi
setiap record yang terdapat dalam tabel secara unik, tetapi hanya bagian nomor faktur dari
kunci itu menjadi penghubung dengan tabel Faktur Penjualan.
DBMS membuat hubungan fisik diantara record yang terdapat dalam tabel-tabel berkaitan
dengan mencari tabel-tabel yang dispesifikasi untuk record-record yang nilainya diketahui.
Misalnya, jika seoarang pemakai menginginkan semua faktur untuk pelanggan 1875,
sistem tersebut akan mencari tabel faktur penjualan untuk record dengan nilai kunci asing
1875. Jika melihat dari gambar 9-10 bahwa hanya ada satu kemunculan no-faktur 1921.
untuk mendapatkan rincian item garis dari faktur ini, pencarian dilakukan pada tabel item
garis untuk record yang memiliki nilai kunci asing 1921. didapatkan dua record.
Sifat asosiasi antara dua tabel menentukan metode yang digunakan untuk menetapkan
kunci-kunci asing. Metode-metode ini kemudian akan dijelaskan dalam bagian yang
berkaitan dengan perancangan sebuah database relasional.
61
Muhammad Rizal SE., M.SiSistem Informasi Akuntansi
Nama Pel
(Kunci)
Nama Alamat Saldo
Saat ini
1875 J.Smith 18 Elm St. 1820.00
1943 J.Hobbs 165 High St 549.87
2345 Y. Martin 321
Barclay
5256.76
5678 T.Stem 432 Main St. 643.67
Tahap-tahap Operasional Dalam Desain Database
Dalam merancang database relasional ada tiga tahap yaitu : Desain database konseptual, desain database logis, dan desain database fisik
3 tahap dalam perancangan database yaitu :1. Desain Database Konseptual
Desain database konseptual melibatkan penemuan dan analisis terhadap kebutuhan data
organisasi. Perangkat utama yang digunakan dalam membuat sebuah model data adalah
diagram relasi entitas (diagram RE).Diagram RE menggunakan tiga simbol dasar untuk menggambarkan entitas atau objek
data yang terdapat dalam sistem.
Entitas merupakan kata benda yang digambarkan oleh bujur sangkar-bujur
sangkar dalam diagram RE. Sebuah entitas adalah sebuah sumberdaya, sebuah
peristiwa, atau seorang individu yang terlibat dalam proses bisnis.
Atribut adalah data yang menjelaskan karakteristik atau properti entitas. Atribut
menampilkan dengan lingkaran-lingkaran yang diberi label, ditanamkan pada
entitas.
62
Muhammad Rizal SE., M.SiSistem Informasi Akuntansi
Relasi diantara entitas digambarkan dengan simbo-simbol permata. Mereka semua
digambarkan dalam bentuk kata kerja seperti memilih (select), memperbaharui
(update), menyiapkan (prepare), atau memeriksa (examines).
2. Desain Database Logis
Gunanya untuk menjelaskan proses mengubah sudut pandang konseptual pemakai
kedalam tabel-tabel yang mendasari database. Tabel-tabel ini pada akhirnya akan
digunakan untuk membuat sudut pandang fisik (gambar fisik) yang digunakan pemakai
akhir untuk pengambilan keputusan.
3. Desain Database Fisik
Tabel-tabel persediaan, pemasok, dan suku cadang pemasok yang diciptakan sejauh
ini bersifat teoritis (diatas kertas), bukan fisik. Langkah berikutnya adalah menciptakan
tabel-tabel fisik dan mengisinya dengan data. Hal ini merupakan langkah yang harus
direncanakan dan dilaksanakan dengan hati-hati, dan mungkin bisa memerlukan waktu
berbulan-bulan untuk sebuah instalasi yang besar. Ketika hal ini sudah dilakukan, sudut
pandang atau gambar fisik untuk pemakai bisa dibuat.
2.5 Anomali dalam Database dan Normalisasi Data
Prose Normalisasi Data Proses ini dimulai dengan merancang sudut pandang (gambar) (laporan output, dokumen,
dan layar input) yang dibutuhkan oleh pemakai. Gambar-gambar ini dapat diciptakan
dalam sebuah pengolah kata, sebuah program grafis atau cukup dengan kertas dan
pencil.
Pentingnya Normalisasi DataNormalisasi merupakan proses yang mempromosikan desain database efektif dengan
mengelompokkan atribut-atribut data kedalam tabel-tabel yang sesuai dengan kondisis-
kondisi tertentu.
Tabel-tabel yang belum dinormalisasikan bisa terkena tiga jenis masalah yang disebut
anomaly :anomaly pembaruan (update anomaly), anomali sisipan (insertion anomaly),
dan anomaly penghapusan (delection anomaly).
63
Muhammad Rizal SE., M.SiSistem Informasi Akuntansi
Update Anomaly atau Anomali Pembaharuan dihasilkan dari pemborosan data
(data yang berlebihan) dalam tabel yang tidak dinormalisasi.
Insertion Anomaly untuk menunjukkan dampak anomali sisipan, asumsikan bahwa
seorang pemasok telah memasuki pasar.
Delection Anomaly atau anomaly penghapusan melibatkan tindakan-tindakan yang
tidak disengaja dari data-data dalam tabel.
Akuntan dan Normalisasi DataNormalsisasi database merupakan sebuah masalah teknis yang biasanya menjadi
tanggungjawab seorang ahli atau professional sistem. Namun demikian, normalisasi
database memiliki implikasi untuk kontrol yang menjadi perhatian akuntan juga. Misalnya,
anomaly pembaharuan data dapat menimbulkan konflik diantara nilai-nilai database yang
usang. Anomaly sisipan dapat membuat transaksi tertentu tidak tercatat dan
menghancurkan jejak audit. Walaupun kebanyakan akuntan tidak akan bertanggung jawab
untuk menormalisasikan database organisasi, mereka harus memahami prosesnya dan
mampu menentukan apakah tabel itu sudah dinormalisasikan dengan benar.
2.6 Fitur-fitur Operasional Database
Konsep pemprosesan data distributif (distributed data processing DPD) sebagai sebuah
alternatif untuk pendekatan sentralisasi.
Database distributif memiliki 2 kategori : Database Partisi dan Replikasi
Database Partisi
Pendekatan database partisi membagi database sentral dalam segmen-segmen atau
partisi yang didistribusikan kepada pemakai utama mereka. Keunggulan pendekatan
ini adalah:
Kontrol terhadap pemakai ditingkatkan karena data disimpan dalam situs-
situs lokal.
Waktu tanggap pemrosesan transaksi diperbaiki dengan mengizinkan lokal
mengakses data dan mengurangi potensi kehancuran. Dengan
menempatkan data dibeberapa situs, hilangnya sebuah situs tidak akan
menghapus semua data yang diproses oleh organisasi.
64
Muhammad Rizal SE., M.SiSistem Informasi Akuntansi
Database Replikasi
Database Replikasi (tiruan) efektif untuk perusahaan-perusahaan yang tingkat
pemakaian bersama untuk data-datanya tinggi tetapi tidak ada pemakai utama.
Karena data yang sama dibuat tiruannya disetiap situs, lalu lintas data antara situs
banyak berkurang.
Ringkasan
Dari pendekatan database terhadap manajemen dan menunjukkan bagaimana
pendekatan ini memampukan organisasi-organisasi bisnis mengatasi kelebihan atau
pemborosan data dan masalah-masalah yang berkaitan yang mengganggu pendekatan
flat file terhadap manajemen data. Hal ini menunjukkan bahwa konsep database terdiri
atas empat komponen yang saling berkaitan secara dinamis : pemakai, sistem manjemen
database, administrator database, dan database fisik. DBMS berdiri diantara database
fisik dan komunitas pemakai. Fungsi utamanya adalah menyediakan lingkungan yang
aman dan terkontrol untuk database. Hal ini diwujudkan dengan modul-modul perangkat
lunak, seperti bahasa query, bahasa defenisi data, dan bahasa manipulasi data. DBMS
juga memberikan perlindungan kesalahan manusia dan kerusakan alami melalui
bermacam-macam modul pendukung dan perbaikan (backup and recovery modules)
Dalam hal ini juga dibahas tiga model database yang umum digunakan, yaitu model
hirerarkis jaringan (network), dan model relasional. Model database merupakan presentasi
abstrak data mengenai entitas-entitas, peristiwa, dan aktivitas, serta relasi-relasi mereka
didalam sebuah organisasi. Tujuan dari model-model ini adalah untuk menyajikan atribut-
atribut tersebut dengan sebuah cara yang dapat dimengerti oleh pemakai. Pusat perhatian
ditujukan pada model relasional. Sejumlah topik mengenai desain database dibahas,
termasuk diantaranya pembuatan model data (data modelling), pembuatan tampilan
pemakai dari diagram RE (Relasi Entitas), dan teknik-teknik normalisasi data. Akhirnya,
bab ini juga menampilkan sejumlah masalah yang berkaitan dengan database distributif
(distributed database). Bab ini mendiskusikan tiga konfigurasi database yang mungkin
dibuat dalam sebuah lingkungan distributif : distributif sentralisasi, database partisi, dan
database replikasi.
65
Muhammad Rizal SE., M.SiSistem Informasi Akuntansi
TUJUAN PENGAJARAN
1. Menjelaskan tinjaun sekilas mengenai arus data transaksi.
2. Membahas elemen-elemen dasar yang digunakan dalam system pemrosesan
transaksi.
3. Menjelaskan proses dimana system akuntansi berpasangan akan dirancang dan
diimplementasikan.
4. Membahas system kode yang digunakan dalam pemrosesan transaksi, dengan
tekanan khusus pada bagan kode akun perusahaan.
5. Membahas perancangan formulir-formulir dasar dan persyaratan penyimpangan
catatan pajak secara elektronik.
66
Muhammad Rizal SE., M.SiSistem Informasi Akuntansi
BAB VPEMEROSESAN DATA TRANSAKSI
A. ARUS TRANSAKSI1. Arus transaksi Perusahaan Manufaktur
Istilah pemrosesan transaksi merupakan beragam aktivitas dalam perusahaan
yang harus dilakukan untuk mendukung operasi sehari – hari. Gambar arus transaksi
perusahaan manufaktur adalah diagram arus data logis dari arus transaksi pada tingkat
operasional dari sebuah perusahaan manufaktur. Setiap kotak pada gambar tersebut
mewakili sebuah pihak – pelanggan, pemasok / penjual, atau karyawan. Proses mewakili
aktivitas pemrosesan yang biasanya terdapat pada sistem aplikasi.
67
Muhammad Rizal SE., M.SiSistem Informasi Akuntansi
Gambar. Arus – Arus Transaksi Di Perusahaan Manufaktur
Keterangan:
68
Pelanggan
Pemasok
ok
Karyawan
Produksi
Akun tansi
Hutang Dagang
Jadw
al
Prod
uksi
OrderPenjualan
Penagihan
Piutang Dagang
Pengiriman Gudan
g
Pembelian
Penerimaan
Penggajian
1
2
14
13
31
12
11
7
8
9
16 15
27
28
30
29
6
10
4
3
26
1
18
21
20
19
24
22
23
25
5
1. Order2. Pemberitahuan3. Memo Penagihan4. Faktur5. Nota Pengiriman Faktur6. Pernyataan7. Order Pengiriman8. Order Pembelian
9. Order Pembelian10. Order Pengiriman11. Barang akan dikirim12. Barang Jadi13. Order Pembelian (Jika diperlukan )14. Barang untuk Pelanggan15. Jadwal Produksi16. Status Produksi
17. Permohonan Pembelian18. Laporan Tenaga Kerja19. Nota Penerimaan20. Order Pembelian21. Nota Pembelian22. Barang Dagangan23. Faktur24. Voucher Penerimaan
25. Pembayaran26. Catatan Pembayaran27. Cek Pembayaran, dll28. Catatan Pembayaran Karyawan29. Nota Pengiriman Uang
(Pelanggan)30. Penerimaan Kas31. Barang Dibeli
Muhammad Rizal SE., M.SiSistem Informasi Akuntansi
2. Siklus – Siklus Transaksi dan Sistem – Sistem AplikasiKonsep siklus pemrosesan transaksi, yang menyarankan bahwa arus
transaksi operasional dapat dikelompokkan sesuai dengan empat siklus aktivitas
bisnis, yaitu:
a. Siklus Pendapatan; kejadian-kejadian yang berkaitan dengan pendistribusian
barang dan jasa-jasa kepada pihak lain dan penagihan pembayaran yang
berkaitan.
b. Siklus Pengeluaran; kejadian-kejadian yang berkaitan dengan perolehan
barang dan jasa-jasa dari pihak lain dan penetapan kewajiban yang berkaitan.
c. Siklus Produksi; kejadian-kejadian yang berkaitan dengan pengubahan sumber
daya menjadi barang dan jasa-jasa.
d. Siklus Keuangan; kejadian-kejadian yang berkaitan dengan perolehan dan
manajemen dana modal, termasuk kas.
B. KOMPONEN – KOMPONEN SISTEM PEMROSESAN TRANSAKSI1. Masukan
Dokumen-dokumen sumber, seperti order pelanggan, slip-slip penjualan,
faktur, order pembelian, dan kartu jam karyawan, adalah bukti fisik masukan ke
dalam sistem pemrosesan transaksi. Tujuannya adalah:
a. Menangkap data
b. Membantu operasi pengkomunikasian data dan pengotorisasian operasi
lainnya dalam proses
c. Menstandarkan operasi dengan menunjukkan data apa yang membutuhkan
pencatatan dan tindakan apa yang harus diambil
d. Menyediakan berkas permanen untuk analisis masa datang, jika dokumen-
dokumen dipelihara.
Dokumen-dokumen sumber umumnya berupa formulir yang dirancang
secara hati-hati untuk penggunaan data yang dicatat secara akurat.
69
Muhammad Rizal SE., M.SiSistem Informasi Akuntansi
2. PemrosesanPemrosesan meliputi penggunaan jurnal dan register untuk menyediakan
catatan masukan yang permanen dan kronologis. Jurnal digunakan untuk
mencatat transaksi-transaksi akuntansi keuangan, dan register digunakan untuk
mencatat jenis data lain yang tidak berhubungan dengan akuntansi.
3. PenyimpananBuku besar dan file-file menyediakan penyimpanan data baik dalam sistem
manual maupun terkomputerisasi. Buku besar, buku besar hutang dagang, dan
buku besar piutang adalah catatan nilai terakhir. Buku besar tersebut menyediakan
ikhtisar transaksi-transaksi akuntansi keuangan perusahaan. File adalah kumpulan
data yang terorganisasi. Terdapat beberapa jenis file, yaitu: file transaksi adalah
kumpulan data masukan transaksi yang bersifat sementara, dan file master adalah kumpulan data yang bersifat permanen yang akan digunakan secara terus
menerus, serta referensi atau file tabel yang memuat data yang diperlukan untuk
mendukung pemrosesan data. .4. Keluaran
Terdapat beragam variasi keluaran dari sistem pemrosesan transaksi.
Setiap dokumen yang dihasilkan dari sistem adalah keluaran. Beberapa dokumen
dapat masukan sekaligus keluaran (misalnya faktur pelanggan adalah keluaran
dari sistem aplikasi memasukan order dan juga merupakan dokumen masukan ke
pelanggan). Keluaran lainnya dari sistem pemrosesan transaksi adalah neraca
saldo, laporan keuangan, laporan operasional, pembayaran cek, dokumen
pengiriman, dan faktur cek (pembayaran kepada pemasok).
C. PERENCANAAN SISTEM TATA BUKU BERPASANGANSeksi ini meninjau sekilas langkah-langkah perencangan dan implementasi
sistem berpasangan.Kompleksitas langkah-langkah ini berkembang sejalan dari
sistem manual ke sistem berdasar-komputer.
70
Muhammad Rizal SE., M.SiSistem Informasi Akuntansi
1. Pendekatan SistemModel perancangan yang disarankan harus sesuai dengan teori sistem.
Model ini adalah analisis sistem terstruktur, yang dikarakteristikkan melalui
perancangan top-down dengan perbaikan lanjutan. Proses dimulai dengan
penetapan keluaran yang diharapkan dari sistem akuntansi, jadi, dengan itu garis
besar sistem dirancang. Tujuan dasar sistem akuntansi adalah untuk mencatat,
memproses, dan melaporkan informasi keuangan. Tujuan ini adalah menghasilkan
laporan keuangan perusahaan dan laporan-laporan lainnya. Dengan demikian,
laporan keuangan dan laporan-laporan lainnya adalah hal yang logis untuk
dijadikan dasar dalam keseluruhan perancangan sistem akuntansi. Empat langkah
umum dalam proses ini adalah:
a. Merancang klasifikasi kasar dari akun, bagan akun, dan laporan keuangan dan laporan-laporan lain yang berhubungan.
b. Menelaah hal ini dengan manajemen dan karyawan-karyawan operasi.
c. Menyelesaikan laporan keuangan, bagan akun, dan laporan-laporan lain.
d. Menyajikan pedoman penjurnalan dan merancang dokumen dan prosedur-
prosedur yang diperlukan untuk implementasi dan opersi sistem.
Jika sistem aplikasi telah diidentifikasi, ayat jurnal standar yang lengkap
dapat dibuat, juga dokumen, untuk menyelesaikan perancangan sistem. Aktivitas-
aktivitas operasi dari setiap sistem aplikasi harus diikhtisarkan secara logis dalam
format ayat jurnal standar. Jadi, kaitan aktivitas operasi perusahaan dengan bagan
akun dan laporan keuangan telah dibuat pula. Pembuatan ayat jurnal standar yang
lengkap telah melengkapi perancangan sistem.
2. Ayat Jurnal StandarAyat jurnal standar adalah ayat jurnal proforma atau hipotetis yang
diharapkan ada dalam operasi normal dari suatu sistem. Ayat jurnal standar
memformulasikan proses penutupan. Ayat jurnal standar akan menunjukkan tiga
hal berikut :
a. Akun-akun yang dipengaruhi oleh penjurnalan.
71
Muhammad Rizal SE., M.SiSistem Informasi Akuntansi
b. Sumber (yaitu jurnal, departemen, komputer yang digunakan, dan sebagainya).
c. Tanggal atau periode penjurnalan (mingguan, bulanan).
Untuk menerapkan sistem akuntansi berpasangan, formulir dan dokumen-
dokumen harus dirancang, teknologi harus dipilih, dan prosedur operasi harus
dirancang dengan mempertimbangkan pengendalian internnya. Setiap aspek ini
penting, tetapi aspek-aspek ini tidak harus mempengaruhi keseluruhan
perancangan logis sistem akuntansi berpasangan. Satu hal yang harus diputuskan
adalah sistem apakah yang harus dibuat sebelum menentukan bagaimana
melakukan itu. Formulir, teknologi, dan prosedur-prosedur operasi adalah
pertimbangan-pertimbangan bagaimana implementasi dilakukan. Pertimbangan
aspek-aspek ini, jika terlalu cepat dapat mempengaruhi perancangan sistem
akuntansi. Jadi, pertimbangan dokumen, prosedur, atau teknik-teknik secara
terlalu cepat membuat sistem analisa harus membatasi pembuatan alternatif-
alternatif khusus dan membatasi pula pemahaman kebutuhan keseluruhan sistem.
3. Cara – Cara Pemrosesan TransaksiDalam sistem akuntansi manual yang tradisional, dokumen sumber dicatat
dalam jurnal untuk menyajikan catatan transaksi secara kronologis. Jurnal
kemudian dipindah bukukan ke buku besar untuk tujuan pengikhtisaran data
keuangan. Buku besar diproses untuk menghasilkan laporan keuangan. Arus
pemrosesan seperti sistem itu adalah dari dokumen ke jurnal, jurnal ke buku besar,
dan dari buku besar ke laporan keuangan. Ragam dari arus yang tradisional ini
bisa muncul dalam sistem akuntansi manual.
3.4. Kebutuhan Akan Bagan AkunDalam rangka perancangan laporan keuangan dan laporan-laporan lain,
bagan akun harus dirancang. Dalam setiap sistem akuntansi terdapat akun
terpisah untuk mencatat informasi moneter yang berasal dari transaksi. Setiap
akun diberikan nomor dari bagan akun perusahaan, yang merupakan sistem
72
Muhammad Rizal SE., M.SiSistem Informasi Akuntansi
penomoran yang dirancang untuk mengklasifikasikan dan mengolah akun. Untuk
pengklasifikasian, diperlukan sistem kode akun.
Secara konseptual, akun adalah tempat dimana data relevan pada aktivitas
atau obyek tertentu dicatat dan atau diikhtisarkan. Akun dapat mengambil bentuk
fisik yang beragam. Dalam sistem manual itu dapat formulir yang sangat
terstandar. Dalam sistem komputer dapat berupa kartu atau lokasi disk magnetik.
Data dapat diklasifikasikan dengan cara berbeda, apa yang merupakan klasifikasi
relevan terbaik bagi pemakai utama data.
5. Perancangan Bagan Akun Salah satu cara untuk mengolah bagan akun adalah dengan
mengelompokkan akun-akun aktiva, kewajiban, modal, pendapatan dan beban,
dengan cara memblok atau mengelompokkan nomor berurutan untuk setiap
kelompok akun utama. Teknik pengelolaan semacam ini disebut kode blok.
Klasifikasi akun yang seragam harus dikembangkan, dipublikasikan dan
dipromosikan oleh asosiasi perdagangan dan banyak kelompok lain untuk
mewujudkan praktik akuntansi yang baik. Statistik itu akan sangat menolong
perusahaan, keseragaman diantara bagan akun industri menguatkan validitas
pembandingan satu perusahaan dengan data industri. Pembandingan seperti itu
dapat membantu penilaian operasi perusahaan dan kebijakan manajemen.
Pertanyaan mendasar dalam perancangan buku besar adalah
pertimbangan jumlah rincian yang akan dipindah-bukukan (misalnya hanya rincian
atau hanya total) dan pembagian buku besar untuk mencakup sub buku besar.
Jika buku memuat akun-akun (yang dapat lebih merupakan akun pengendali
daripada akun rinci) untuk setiap aktiva, kewajiban, dan modal, termasuk
pendapatan dan beban, disebut buku besar.
73
Muhammad Rizal SE., M.SiSistem Informasi Akuntansi
6. Dokumentasi Dokumentasi lengkap organisasi dan prosedur-prosedur sistem akuntansi
akan mencakup penjelasan rinci dari nama tugas pekerjaan, bagan akun, dan
spesifikasi lengkap ayat jurnal standar dan prosedur-prosedur yang berkaitan. Jika
beban dan kredit ke akun tidak dinyatakan dan dikendalikan secara hati-hati, unit
operasi yang berbeda dan atau pemegang buku akan mencatat transaksi-transaksi
serupa dengan cara berbeda. Manual juga membantu memformulasikan prosedur-
prosedur pengendalian intern. Manual akun adalah bentuk dokumentasi
prosedural.
D. SISTEM KODE AKUN UNTUK PEMROSESAN TRANSAKSI1. Jenis – Jenis Kode
Sistem pengkodean terdiri dari himpunan karakter; yaitu, himpunan simbol-
simbol yang dapat diterima dan telah dinyatakan, digunakan untuk
mengidentifikasikan obyek tertentu. Kode numerik menggunakan digit-digit tertentu
(umumnya himpunan karakter 0, 1, 2,...9). Kode alfanumerik menggunakan angka,
huruf alfabet, dan simbol-simbol khusus. Kode batang, kode ini memuat 25 daerah
digit; daerah yang pertama adalah untuk produsen, dan kedua untuk nomor
produk.
Bangunan dasar blok dalam sistem pengkodean adalah karakter individual.
Aturan-aturan menjelaskan pola bagaimana cara menginterprestasikan karakter.
Sebagai contoh, cek yang biasanya dinomori secara berurutan. Urutan nomor
dapat diberikan dalam bentuk menurun atau menaik, dimana skala menaik adalah
lebih umum. Skema ini disebut kode sekuensial, kode ini mengatur data
berdasarkan posisi.
Hal biasa untuk memberi arti bagi nilai seperti halnya posisi karakter.
Skema yang dapat saling dipertukarkan disebut kode kelompok atau kode hirarkis.
Kode kelompok atau kode historis mengimplementasikan beberapa sub klasifikasi
dalam setiap blok data utama. Karakter tertentu dicadangkan untuk setiap
74
Muhammad Rizal SE., M.SiSistem Informasi Akuntansi
klasifikasi yang diinginkan. Sistem kode pos adalah skema hirarkis dimana baik
nilai maupun posisi karakter (terbatas pada digit desimal) memiliki makna. Variasi
khusus dari kode hirarkis adalah kode desimal. Kode desimal berbeda dengan
kode blok yang umum dimana kode desimal memungkinkan perluasan yang tidak
terbatas disebelah kanan titik desimal.
2. Pertimbangan – Pertimbangan Dalam Perancangan KodeBeberapa pengamatan dapat dilakukan terhadap penggunaan kode.
Jelasnya, kode harus menghasilkan klasifikasi yang diinginkan. Kode juga harus
fleksibel. Dalam konteks ini penting untuk menyadari bahwa sistem itu tidaklah
statis. Pertimbangan lain berkaitan dengan keterpaduan file-file data. Sebagai
contoh order penjualan secara langsung mempengaruhi penjualan, piutang
dagang, dan persediaan. Penghubungan silang, mempertimbangkan pemeliharaan
dan pengamanan sistem. Nomor perlindungan sosial perorangan merupakan
pengidentifikasi khusus yang harus digunakan untuk penghubungan silang
beberapa file data yang berkaitan.
Banyak aplikasi akuntansi yang memerlukan penggunaan dan manipulasi
tanggal, kalender, seperti tanggal jatuh tempo hutang. Salah satu jenis kode yang
belum disinggung adalah kode memonic. Kode ini menggunakan himpunan
karakter alfanumerik ; huruf (dan angka) dikombinasikan untuk menyingkat atau
memperpendek kode yandg serupa dengan pengucapan atau ejaan obyek yang
bersangkutan. Hal terakhir yang menjadi pertimbangan adalah panjangnya kode.
Studi empiris telah membuka rahasia fenomena yang berkaitan dengan manusia
dalam pemanfaatan kode. Sebagian besar orang dapat membaca kode yang
memuat tujuh ditambah atau dikurang dua digit. Meskipun kode yang lebih besar
masih terus meningkat penggunaannya, analisa harus waspada terhadap
keterbatasan manusia pada saat membuat skema pengkodean. Jika dibutuhkan,
blok atau daerah harus dibagi-bagi, untuk mempermudah pemrosesannya oleh
manusia.
75
Muhammad Rizal SE., M.SiSistem Informasi Akuntansi
3. Contoh-Contoh Pengkodean Dalam Sistem Akuntansi Skema kode pelanggan yang biasa dicontohkan berikut ini: misalkan kode
12340019333103; lima digit pertama (12340) dapat mewakili nomor akun; dua digit
kedua (01) kode geografi; dua digit berikutnya (93) klasifikasi perdagangan; lima
digit berikutnya (33103) mewakili wilayah penjualan (331) dan tenaga penjual (03);
dan seterusnya, komputer dapat memanipulasi kode sepanjang itu sehingga cukup
mudah dibaca. Makin panjang kode, makin baik pula penjelasannya.
E. PERANCANGAN FORMULIR DAN PERTIMBANGAN – PERTIMBANGAN PENYIMPANAN CATATAN
Banyak sistem aplikasi akuntansi dibuat dengan satu pertimbangan yaitu
pembuatan dan penanganan formulir adalah fungsi utama dari sistem. Fungsi dari
sistem penagihan adalah untuk memproses faktur; sistem penjualan memproses
order pelanggan. Formulir digunakan untuk mengumpulkan informasi dan juga
untuk menyediakan bukti bahwa operasi (tahap tertentu dalam sistem) telah
dilakukan. Laporan penerimaan menyediakan bukti bahwa barang telah diterima
dan diverifikasi sebelum dilakukan pembayaran.
Formulir dan dokumen-dokumen akuntansi mempunyai beberapa fungsi,
salah satunya sebagai media fisik untuk menyimpan dan mentransmisikan data.
Fungsi ini penting untuk menentukan hasil-hasil operasi dan untuk pengendalian
aktiva.
76
Muhammad Rizal SE., M.SiSistem Informasi Akuntansi
1. Pertimbangan-Pertimbangan Perancangan FormulirPertimbangan dasar dalam perancangan formulir adalah pemakai. Jika
pemakai tidak memahami formulir, atau tidak dapat menggunakannya, hasilnya
adalah sia-sia. Perancangan dan pengendalian formulir adalah penting dalam
sistem.
2. Pertimbangan-Pertimbangan Penyimpanan CatatanKebutuhan akan penyimpanan catatan harus dipertimbangkan dalam
perancangan sistem akuntansi. Berbagai peraturan pemerintah dan peraturan
pajak membuat pedoman khusus dan persyaratan hukum dalam hal penyimpanan
catatan. Penyimpanan catatan harus pula dipertimbangkan dari sudut pandang
intern dalam hal penyimpanan dan penggunaan informasi. Formulir-formulir yang
telah kadaluarsa menimbulkan adanya ketidakefektifan akses dalam informasi
berjalan.
3. Persyaratan Penyimpanan Catatan Pajak Secara ElektronisPerubahan-perubahan sistem data elektronik yang mempengaruhi sistem atau
subsistem akuntansi, dan tanggal efektifnya, harus di dokumentasikan agar
tersedia dalam bentuk kronologis yang akurat. Selain dokumentasi, Internal
Revenue Service juga mensyaratkan pembayar pajak untuk memelihara bahan
bukti untuk catatan yang otentik dan tepat. Pembayar pajak harus melakukan
pengecekan priodik atas catatan yang disimpan untuk menjamin kelayakan dan
kemudahannya untuk dipanggil.
77
Muhammad Rizal SE., M.SiSistem Informasi Akuntansi
Rangkuman
Pemrosesan transaksi mencakup beragam organisasi harus dipelihara untuk
mendukung aktivitas operasi sehari-hari. Perluasan dan perbedaan arus transaksi dalam
organisasi telah diilustrasikan dalam konteks perusahaan manufaktur. Terminator yang
berkaitan dengan elemen dasar prosedur pemrosesan transaksi telah dijelaskan dan
diilustrasikan. Pembahasan mencakup semua konsep dasar sistem akuntansi
berpasangan-dokumen dasar, jurnal, buku besar, dan kode akun. Seperti dibahas, elemen
dasar ini membutuhkan bermacam formulir tergantung pada hakekat teknologi yang
digunakan dalam pemrosesan transaksi.
Pendekatan sistem untuk perancangan sistem akuntansi berpasangan
menyarankan agar perancangan diproses dari atas ke bawah (top-down), jadi diawali dari
laporan keuangan ke data transaksi yang diperlukan untuk menghasilkan laporan ini. Ayat
jurnal standar digunakan untuk mendokumentasikan rancangan sistem akuntansi
berpasangan. Prinsip-prinsip perancangan yang telah dijelaskan relevan untuk sistem
manual dan terkomputerisasi.
Sistem kode sangat mendasar untuk keseluruhan sistem kecuali untuk sistem
pemrosesan data yang paling sederhana. Metode pengkodean telah dibahas dan
diilustrasikan. Dua contoh yang umum dari penggunaan kode dalam sistem akuntansi
mencakup kode pelanggan/aktivitas dan kode akun.
78