(3) bab i -4.doc
TRANSCRIPT
-
8/17/2019 (3) BAB I -4.doc
1/43
BAB I
PENDAHULUAN
Stroke hemoragik adalah adanya perdarahan spontan di dalam otak. Penyebab
utamanya adalah hipertensi kronik dan adanya degenerasi pembuluh darah cerebral.
Perdarahan dapat terjadi di dalam otak dan ruang subaraknoid karena ruptur dari arteri atau
ruptur dari aneurisma.
Lokasi perdarahan stroke hemoragik yang paling sering adalah putamen dan kapsula
interna (± 50%) dari semua kasus stroke hemoragik, daerah lobus (lobus temporal, parietal,
rontal), talamus, pons, serebelum. Lokasi perdarahan bisa sebagai prediktor keluaran stroke
hemoragik. Pada tahun !0"0 stroke menempati posisi kedua penyakit terbanyak (kasus baru).
Pada tahun !0"" stroke kembali menempati posisi pertama penyakit terbanyak (kasus baru)
dengan jumlah kasus sebanyak !!# kasus. Peningkatan angka stroke di $ndonesia
diperkirakan berhubungan dengan peningkatan angka kejadian aktor risiko stroke. aktor
risiko stroke adalah diabetes mellitus, gangguan kesehatan mental, merokok, obesitas dan
hipertensi. &ipertensi adalah masalah yang sering dijumpai pada pasien stroke, dan menetap
setelah serangan stroke.
Perdarahan intraserebral merupakan salah satu penyebab stroke. Perdarahan
intraserebral adalah ekstra'asasi darah yang berlangsung spontan dan mendadak ke dalam
parenkim yang bukan disebabkan oleh trauma. Perdarahan intraserebral merupakan "0%
sampai "5% dari kejadian serangan stroke yang pertama kali (irste'er strokes), dengan
mortalitas 0pada hari pertama sebesar 5% sampai 5!%, dimana separuh kematian terjadi
pada ! hari pertama. *alam suatu studi yang melibatkan "0+" kasus Perdarahan intraserebral,
50% diantaranya merupakan perdarahan struktur dalam (deep in loation), 5% perdarahan
lobar, "0% perdarahan serebellar dan -% perdarahan batang otak.
ematian pada " tahun pertama dari perdarahan intraserebral ber'ariasi bergantung
lokasi perdarahan/ 5"% untuk perdarahan struktur dalam (deep hemorrhage), 5% untuk
perdarahan lobar, +!% untuk perdarahan serebellar dan -5% untuk perdarahan batang otak.
*i 1merika Serikat, sebanyak -.000 penderita perdarahan intraserebral yang diperkirakan
sepanjang tahun !00!, hanya !0% yang menunjukkan ketidak tergantungan ungsional
( functionally independent ) setelah - bulan pertama serangan.
Computerized Tomography Scanner (23 San) merupakan pemeriksaan khusus
mutakhir, tidak berbahaya, sederhana, epat dikerjakan dan banyak memberikan inormasi
yang dapat diandalkan." 23 San dapat memberikan gambaran kepala yang sangat jelas
-
8/17/2019 (3) BAB I -4.doc
2/43
tentang proses desak ruang intrakranial, misalnya tumor otak, inark otak, abses otak,
hidrosealus, hematoma epidural dan hematoma subdural. Pada penyakit stroke, 23 San
merupakan pemeriksaan baku emas untuk membedakan inark dengan perdarahan.
!
-
8/17/2019 (3) BAB I -4.doc
3/43
BAB II
LAPORAN KASUS
$dentitas Pasien
4ama / 3n.1
6mur / 50 tahun
7enis elamin / Lakilaki
Suku / 1eh
1gama / $slam
1lamat / 8eunasah 9lang
4o 28 / "055::
3anggal 8asuk / ! 8ei !0"5
3anggal Pemeriksaan / 0- 7uni !0"5
Anamnesa
eluhan 6tama / &emiparese sinistra
Perjalanan penyakit / Pasien rujukan S6* 3apaktuan dengan hemiparese sinistra e.
dd; stroke $2&, dengan Perdarahan intraserebral, disertai nyeri
kepala sekunder, pasien memiliki ri
-
8/17/2019 (3) BAB I -4.doc
4/43
Pemeriksaan Fisik
eadaan umum / 3ampak sakit sedang
>2S / ?8-@5
esadaran / 1patis
3andatanda 'ital /
3ekanan *arah / "0;A0 mm&g
4adi / #- = ; menit
Pernapasan / "- = ; menit
Suhu / -."B2
Status Generalis
• Kepala / 4ormohepal
• Mata / onjungti'a anemis (;), sklera ikterik (;)
• Hidun / 4ormonasi, sekret (;), epistaksis (;).
• !elina / 4ormotia, serumen (;), sekret (;), darah (;).
• Mulut / bibir kering (), bibir simetris, sianosis ()
• Le"er / Pembesaran >9 (), tiroid ().
• !"#raks $
Paru
$nspeksi / simetris, retraksi dinding dada (;)
Palpasi / 'oal remitus kedua paru sama
Perkusi / sonor pada kedua lapang paru
1uskultasi / 'esikuler (C;C), rhonki (;),
-
8/17/2019 (3) BAB I -4.doc
5/43
1uskultasi / 97 $E$$ regular , murmur (), gallop ()
• A&d#men
• $nspeksi / bentuk datar
• 1uskultasi / 96 (C) normal pada + kuadran
• Perkusi / timpani pada seluruh abdomen, asites ()
• Palpasi / supel, nyeri tekan (), nyeri epigastrium (), hepar, lien tidak
teraba.
• E'tremitas?kstremitas
1tas / akral hangat, 23 F ! detik, edema (;), sianosis (;)
9a
-
8/17/2019 (3) BAB I -4.doc
6/43
N(II )Optikus+
@isus
Lapang Pandang
unduskopi
3idak dilakukan
4ormal
3idak dilakukan
3idak dilakukan
4ormal
3idak dilakukan
N(III )Okul#m#t#rius+
Ptosis
6kuran Pupil
9entuk Pupil
>erakan 9ola
8ata
1tas
9a
-
8/17/2019 (3) BAB I -4.doc
7/43
4. ranialis De'tra Sinistra
N(,II )Fasialis+
erutan ulit *ahi
Lipatan 4asolabialis
8enutup 8ata
8engangkat 1lis
8enyeringai
*aya eap Lidah !;
*epan
4ormal 4ormal
4ormal 4ormal
4ormal 4ormal
4ormal 4ormal
4ormal 4ormal
3idak *ilakukan
N(,III
),esti&ul#k#k"learis+
3es 9isik
3es inne
3es Geber
3es Sh
-
8/17/2019 (3) BAB I -4.doc
8/43
4. ranialis De'tra Sinistra
N(-I
)Akses#rius+8emalingkan
epala
8engangkat 9ahu
4ormal
4ormal
4ormal
4ormal
N(-II
)Hip#l#sus+
*e'iasi Lidah
1troi Htot Lidah
asikulasi Lidah
MO!ORIK
ekuatan Htot /
* S
5555 """"
5555 """"
SENSORIK
4yeri / ?ktremitas 1tas / de=tra / 4ormal I sinistra / 4ormal
?kstremitas 9a
-
8/17/2019 (3) BAB I -4.doc
9/43
8iksi / baik
*eekasi / baik
FUNGSI LUHUR
1asia motorik
REFLEK FISIOLOGI
elek bisep / (hiperrelek)
elek trisep / ((hiperrelek)
elek patella / (hiperrelek)
eleks tendo 1hiles / (hiperrelek)
REFLEK PA!OLOGIS
9abinski / (;)
2haddok / (;)
Hppenheim / (;)
PEMERIKSAAN PENUN%ANG $
Larat#rium
&ematologi
&emoglobin / "5," g;dL
3rombosit / !A ribu;mm
&ematokrit / +5 %
Leukosit / "A,5 ribu;mm
?ritrosit / 5.+ juta;uL
imia linik
>injal &ipertensi
6reum darah / + mg;dL
reatinin darah /",-0 mg;dL
>*S / "5# mg;dL
?lektrolit /
A
-
8/17/2019 (3) BAB I -4.doc
10/43
4atrium (4a) / "5 mmol;L
alium () / !,A mmol;L
2lorida (2l) / A" mmol;L
F#t# /!0S1an $
"0
-
8/17/2019 (3) BAB I -4.doc
11/43
?kspertise/
23 San kepala irisan aksial tanpa kontras 1rea hiperdens abnormal berukuran !. = +. m pada apsula interna dengan area
hipodens mengelilinginya
Sistem 'entrikel normal
Suli dan gyri normal
3idak tampak de'iasi mid line struture
3idak tampak kalsiikasi abnormal
3idak tampak raktur
Sinus ma=illaris, ethmoidalis, sphenoidalis, dan rontalis normal
Hrbita normal
esimpulan / $2& C periokal edema.
""
-
8/17/2019 (3) BAB I -4.doc
12/43
Pr#n#sis
− Jou ad 'itam / dubia ad malam
− Juo ad untionam / dubia ad malam
− Juo ad sanationam / dubia ad malam
RESUME $
Pasien rujukan S6* 3apaktuan dengan hemiparese siniStra e. dd; stroke $2&, dengan
Perdarahan intraserebral, disertai nyeri kepala sekunder, pasien memiliki ri
-
8/17/2019 (3) BAB I -4.doc
13/43
BAB III
!IN%AUAN PUS!AKA
2(3 Anat#mi #tak
."." 7aringan Pelindung
Sistem sara pusat (central nervous system/CNS) terdiri dari otak dan medula spinalis.
Sistem sara perier (peripheral nervous system) terdiri dari sarasara kepala (cranial
nerves) sara tulang belakang (spinal nerves) dan ganglia perier (peripheral ganglia). 24S
dilindungi oleh tulangtulangI sumsum tulang belakang dilindungi oleh ruas ruas tulang
belakang dan otak dilindungi oleh tengkorak. Sebagian besar otak terdiri dari neuron, glia,
dan berbagai sel pendukung. Htak merupakan bagian tubuh yang sangat penting oleh karena
itu selain dilindungi oleh tulang tengkorak yang keras, ia juga dilindungi oleh jaringan dan
airanairan di dalam tengkorak. *ua maam jaringan pelindung utama dalam sistem sara
adalah meninges dan sistem 'entrikular.
". 8eninges
7aringan pelindung di sistem sara pusat (otak dan sumsum tulang belakang) adalah
meninges (bentuk tunggal/ menin=). 8eninges terdiri dari tiga lapisan, yaitu/
a. *ura 8ater, merupakan lapisan paling luar yang tebal, keras dan leksibel tetapi tidak
dapat direnggangkan (unstretchable) .
b. 1rahnoid 8ater (berasal dari kata arakhe!spider) merupakan jaringan bagian tengah
yang bentuknya seperti jaring laba$aba. Siatnya lembut, beronggarongga dan terletak
di ba
-
8/17/2019 (3) BAB I -4.doc
14/43
2airan erebrospinal ini selain mengurangi berat otak juga melindungi otak dari gonangan
yang mungkin terjadi.
2airan erebrospinal diproduksi oleh pleksus koroideus (ple"us choroideus) di 'entrikel
ketiga, keempat, atau rongga otak. Pleksus koroideus adalah perluasan kapilerkapiler keil
berpori dan melebar yang menembus bagian dalam 'entrikel otak.
2airan erebrospinal ini terletak dalam ruangruang yang saling berhubungan satu sama
lain. uangruang ini disebut dengan ventricles (ventrikel). @entrikel berhubungan dengan
bagian subarahnoid dan kanalis sentralis medula spinalis. uang terbesar yang berisi airan
terutama ada pada pasangan 'entrikel lateral (lateral ventricle).
@entrikel lateral berhubungan dengan 'entrikel ketiga (third ventricle) yang terletak di
otak bagian tengah (midbrain). @entrikel ketiga dihubungkan ke 'entrikel keempat oleh
a#uaductus cerebralis yang menghubungkan ujung audal 'entrikel keempat dengan kanalis
sentralis. @entrikel lateral juga membentuk 'entrikel pertama dan 'entrikel kedua. 2airan
erebrospinal merupakan konsentrasi dari darah dan plasma darah. *iproduksi oleh
choroid ple"us yang terdapat dalam keempat 'entrikel tersebut. Sirkulasi 2S dimulai dalam
'entrikel lateral ke 'entrikel ketiga, kemudian mengalir ke auaduktus erebralis ke 'entrikel
keempat. *ari 'entrikel keempat mengalir ke lubang$ubang subarachnoid yang melindungi
keseluruhan 24S. Selanjutnya airan yang sudah digunakan diabsorpsi ke superior sagital
sinus dan mengalir ke durameter yang kemudian akan dikeringkan oleh pembuluh $ugular di
bagian leher.
@olume total 2S sekitar "!5 milimeter dan daya tahan hidupnya (
-
8/17/2019 (3) BAB I -4.doc
15/43
>ambar ." 9agianbagian otak
". H?91$4
9ila kita lihat pada perkembangan a
-
8/17/2019 (3) BAB I -4.doc
16/43
!. 8$*91$4
8idbrain sering juga disebut dengan istilah mesenephalon yang menghubungkan otak
depan dan otak belakang. 8esenephalon mengelilingi cerebral a#uaduct dan terdiri dari
dua struktur utama, yaitu tectum dan tegmentum.
3etum terletak di bagian dorsal dari mesenephalon. Struktur utama dari tectum ini
adalah superior colliculi dan inferior colliculi. Superior olliuli maupun inerior olliuli
berupa pasangan tonjolan (superior sepasang dan inerior sepasang) pada permukaan batang
otak (brain stem). Superior olliuli memiliki ungsi 'isual (penglihatan), sedang inerior
olliuli memiliki ungsi auditory (pendengaran).
&eria#ueductal gray matter adalah subtansi ber
-
8/17/2019 (3) BAB I -4.doc
17/43
!) Cerebellum. 2erebellum (otak keil) merupakan 'ersi miniatur dari erebrum
(permukaanya juga bergelombang). 2erebellum dilindungi oleh cerebellar corte"
dan memiliki satu kumpulan deep cerebellar nuclei yang memproyeksikan inormasi
ke orte= dan menerima proyeksi dari corte". Cerebellum terletak di permukaan
lateral dan dorsal dari pons Cerebellum merupakan stuktur yang memiliki peran
penting dalam sistem sensorimotorik. erusakan pada erebellum akan
mengakibatkan ketidakstabilan dalam berdiri, berjalan, dan gerakangerakan
koordinasi yang lain (gerakannya enderung tergesagesa). Cerebellum menerima
inorma si'isual, auditory, 'estibular, dan somatosensory (seperti yang sudah
dijelaskan di atas). Selain itu ia juga menerima inormasi tentang gerakan muskular
(otot) indi'idu yang dikontrol oleh otak. Cerebellum mengintegrasikan inormasi
inormasi yang didapat dan memodiikasi dalam bentuk gerakangerakan motorik
yang terkoordinasi dan halus. erusakan pada erebellum yang parah dapat
menyebabkan seseorang tidak mampu untuk berdiri.
b. 8yelenephalon
8yelenephalon hanya terdiri dari satu struktur utama, yaitu edulla *blongata
sering juga disebut dengan medulla. 8yelenephalon merupakan bagian otak yang
letaknya paling ujung posterior (cauda) sebagian besar terdiri dari traktus (saluran
saluran) yang memba
-
8/17/2019 (3) BAB I -4.doc
18/43
>ambar .! Potongan sagital jaringan otak.
>ambar . Potongan horiDontal jaringan otak
"#
-
8/17/2019 (3) BAB I -4.doc
19/43
.". Sirkulasi *arah Htak
Htak disuplai oleh dua a. arotis interna dan dua a. 'ertebralis. eempat arteri ini
beranatomosis dan membentuk 2irulus .Gillisi (irulus ateriosus).
1rteri arotis interna. 1. arotis interna keluar dari sinus a'ernosus pada sisi ,medial
proeus linoideus anterior dengan menembus duramater. emudian arteri ini membelok
ke belakang menuju sulus erebri lateralis. *i sini arteri ini berabang menjadi a. erebri
anterior dan a. erebri media. 1dapun abangabang 2erebral 1. arotis interna/
a. 1. Hpthalmia diperabangkan se
-
8/17/2019 (3) BAB I -4.doc
20/43
anterior pons. Pada pinggir atas pons berabang dua menjadi a. erebri posterior.1. erebri
posterior pada masingmasing sisi melengkung ke lateral dan belakang di sekeliling
mesenephalon. 2abangabang ortial menyuplai permukaan inerolateral lobus temporalis
dan permukaan lateral dan medial lobus aipitalis (korteks 'isual.). 2abangabang entral
menembus substansi otak dan menyuplai massa substansia grisea di dlam hemisphere erebri
dan mesenhepalon.
2irulus Gillisi teretak di dalam ossa intra pedunularis pada dasar otak. 1rteri
dibentuk oleh anatomosis antara kedua a.arotis interna dan kedua a. 'ertebralis. 1.
ommunians anterior, a. erebri anterior, a. arotis interna, a. ommunians posterior, a.
erebri psterior, dan arteri basilaris ikut membentuk irulus ini. 2irulus
-
8/17/2019 (3) BAB I -4.doc
21/43
>ambar .5. Potongan koronal hemiser serebriI memperlihatkan daerah pembuluh darah
besar yang merupakan abang dari arteri karotis interna.
*inding arteri median dan arteri lentikulostriata memang diketahui lebih tipis dari
pada arteriarteri kortikal yang letaknya distal. 1rteriarteri keil ini ( small perforating
artheries) di derah lentikulostriata dan pons masingmasing berasal dari arteri serebri dan
arteri basilaris, sehingga pada peningkatan tekanan darah, arteriarteri ini akan lebih rentan
oleh peningkatan tekanan intra'askular ketimbang arteriarteri kortikal distal yang dilindungi
abangabang sebelumnya. 1natomi ini menjelaskan mengapa perubahan struktur pembuluh
darah pada penderita hipertensi dan perdarahan yang diakibatkan mempunyai predileksi di
gangglia basalis atau daerah pons.
Selain itu, mikroaneurisma lebih sering didapatkan di daerah putamen, globus
pallidus, dan thalamus dan sedikir di daerah nukleus kaudatus, kapsula interna dan substansia
alba. eadaan ini dapat menjelaskan mengapa perdarahan intra serebral hipertensi terutama
didapatkan di luar kapsula interna.
7ika terjadi kerusakan pada arteri meningea media yang memperdarahi parenkim otak
yang diperdarahinya akan timbul tanda dan gejala sebagai berikut/
". Paralisis
-
8/17/2019 (3) BAB I -4.doc
22/43
. 1asia sentral, agraia sensorik, akalkulasia, aleia, agnosia jari, (pada area
suprasyl'ian dan korteks preoksipital hemiser yang dominan)
+. aasia konduksi (pada area biara sentral)
5. &emianopia homonim (gambar .-)
>ambar .- *istribusi dan abangabang arteri serebri media
3.2 PERDARAHAN INTRASEREBRAL/ INTRACEREBRAL HEMORAGHAE
(ICH)
A( De*inisi
Perdarahan intraserebral primer atau stroke perdarahan intraserebral adalah suatu
sindroma yang ditandai adanya perdarahan spontan ke dalam substansi otak. Perdarahan
intraserebral adalah perdarahan yang terjadi di otak yang disebabkan oleh peahnya (ruptur)
pada pembuluh darah otak. Perdarahan dalam dapat terjadi di bagian manapun di otak. *arah
dapat terkumpul di jaringan otak, ataupun di ruang antara otak dan selaput membran yang
melindungi otak. Perdarahan dapat terjadi hanya pada satu hemiser (lobar intraerebral
hemorrhage), atau dapat pula terjadi pada struktur dari otak, seperti thalamus, basal ganglia,
pons, ataupun erebellum (deep intracerebral hemorrhage).
!!
-
8/17/2019 (3) BAB I -4.doc
23/43
B( Epidemi#l#i
Perdarahan intraserebral lebih sering terjadi pada pria dari pada
-
8/17/2019 (3) BAB I -4.doc
24/43
+. 4eoplasma intrakranial. 1kibat nekrosis dan perdarahan oleh jaringan neoplasma
yang hiper'askular.
Perdarahan di putamen, thalamus, dan pons biasanya akibat ruptur a. lentikulostriata,
a. thalamoperforating dan kelompok basilarparamedian. Sedangkan perdarahan di serebelum
biasanya terdapat di daerah nukleus dentatus yang mendapat perdarahan dari abang a.
serebelaris superior dan a. sereelaris inerior anterior.
>ambar ". Lokasi tersering sumber perdarahan intraserebral
D( Pat#*isi#l#i
asus Perdarahan intraserebral umumnya terjadi di kapsula interna (0 %), di ossa
posterior (batang otak dan serebelum) !0 % dan "0 % di hemiser (di luar kapsula interna).
>ambaran patologik menunjukkan ekstra'asasi darah karena robeknya pembuluh darah otak
dan diikuti adanya edema dalam jaringan otak di sekitar hematom. 1kibatnya terjadi
diskontinuitas jaringan dan kompresi oleh hematom dan edema pada struktur sekitar,
termasuk pembuluh darah otak dan penyempitan atau penyumbatannya sehingga terjadi
iskemia pada jaringan yang dilayaninya, maka gejala klinis yang timbul bersumber dari
destruksi jaringan otak, kompresi pembuluh darah otak ; iskemia dan akibat kompresi pada
jaringan otak lainnya.
9enes dan ka
-
8/17/2019 (3) BAB I -4.doc
25/43
!. 7enis kedua ialah dimana perdarahan berlangsung seara bertahap, sehingga hematoma
berkembang seara perlahan. 3indakan operasi mengeluarkan hematoma lebih berhasil pada
kelompok ini. Perdarahan a
-
8/17/2019 (3) BAB I -4.doc
26/43
• Perdarahan Putamen -"%
• Perdarahan Subkortikal "#%
• Perdarahan 3halamus "!%
• Perdarahan Pons dan Serebelum A%
Perdara"an Intrasere&ral Primer
&ipotesa bah
-
8/17/2019 (3) BAB I -4.doc
27/43
didapatkan diluar kapsula interna yaitu di daerah putamen dan thalamus (-5%) , pons (""%) ,
serebelum (#%) , substansia alba subkortikal ("-%). Sebaliknya perdarahan intraserebral non
hipertensi terutama didapatkan di daerah substansia alba subkortikal (+5%), substansia
grisea bagian dalam (-%), pons "-% dan serebelum (%). 1ngkaangka ini terdokumentasi
jelas dari pemeriksaan autopsi dan di buktikan dengan pemeriksaan 23 San.
Perdara"an Intrasere&ral Sekunder
Perdarahan intraserebral spontan yang tidak berhubungan dengan hipertensi, biasanya
berhubungan dengan aneurisma, 1@8, glioma, tumor metastasis, inark, pengobatan dengan
antikoagulans, gangguan koagulasi seperti pada leukemia atau trombositopenia, serebral
arteritis, amyloid angiopathy dan adiksi narkotika.
Cerebral Amyloid Angiopathy
Cerebral myloid ngiopathy adalah suatu perubahan 'askular yang unik ditandai
oleh adanya deposit amiloid di dalam tunika media dan tunika ad'entisia pada arteri keil dan
arteri sedang di hemiser serebral. 1rteriarteri yang terkena biasanya adalah arteriarteri
kortikal superisial dan arteriarteri leptomening.
Sehingga perdarahan lebih sering di daerah subkortikal lobar ketimbang daerah basal
ganglia. *eposit amiloid menyebabkan dinding arteri menjadi lemah sehingga kemudian
peah dan terjadi perdarahan intraserebral. *isamping hipertensi, amyloid angiopathy
dianggap aktor penyebab kedua terjadinya perdarahan intraserebral pada penderita lanjut
usia.
Intra4entri1ular Hem#rr"ae )I,H+
$ntra'entriular &emorrhage ($@&) merupakan perdarahan intraserebral non
traumatik yang terbatas pada sistem 'entrikel atau yang timbul di dalam atau pada sisi dari
'entrikel. aktor resiko pada $@& sebagian besar berasal dari perdarahan hipertensi pada
arteri parenkim yang sangat keil dari jaringan yang sangat dekat dengan sistem 'entrikuler.
Sindrom klinis $@& menurut 2aplan menyerupai gejala S1&, berupa sakit kepala mendadak,
kaku kuduk, muntah dan letargi. 1ngka kejadian $@& di antara seluruh pasien dengan
perdarahan intrakranial adalah ,"%. *ilaporkan terdapat banyak aktor yang berhubungan
dengan $@&, namun hipertensi merupakan aktor yang paling sering ditemukan. Perdarahan
!
-
8/17/2019 (3) BAB I -4.doc
28/43
intra'entrikuler dapat terjadi dalam setiap rentan usia, namun dengan punak antara usia +0
-0 tahun, dengan rasio angka kejadian pada pria/
-
8/17/2019 (3) BAB I -4.doc
29/43
!. 23 angiograi, 23 'enograi, ontrastenhaned 23, contrastenhanced 8$, magnetic
resonance angiography dan magnetic resonance venography dapat digunakan untuk
menge'aluasi lesi struktural yang mendasari, termasuk malormasi pembuluh darah dan
tumor jika terdapat keurigaan klinis atau radiologis.
8enurut luasnya darah pada gambaran 23 San kepala, $@& diklasiikasikan menurut
>raeb $@& grading system. 4ilai adanya darah. (kemungkinan total nilai sebanyak 0"!).
Skala >raeb merupakan skala yang paling banyak dilaporkan pada deraeb menilai
jumlah darah pada setiap masingmasing 'entrikel lateralis, sebagai/ 0M tidak terdapat darah,
"Msedikit terisi darah, !M F50% terisi darah, M E50% terisi darah, +M diisi dan meluas
dengan adanya darah. *an nilai untuk
'entrikel ketiga dan keempat, sebagai/ 0Mtidak terdapat darah, "M terdapat beberapa darah, !M
diisi dan meluas.
omplikasi dari $@& antara lain/
". &idrosealus. &al ini merupakan komplikasi yang sering dan kemungkinan disebabkan
karena obstruksi airan sirkulasi serebrospinal atau berkurangnya absorpsi meningeal.
&idrosealus dapat berkembang pada 50% pasien dan berhubungan dengan keluaran yang
buruk.
!. Perdarahan ulang (rebleeding), dapat terjadi setelah serangan hipertensi.
. @asospasme. 9eberapa laporan telah menyimpulkan hubungan antara intra'entriular
hemorrhage ($@&) dengan kejadian dari 'asospasme serebri, yaitu adanya disungsi
arterio'ena hipotalamik berperan dalam perkembangan 'asospasme intrakranial serta
penumpukkan atau jeratan dari bahan spasmogenik akibat gangguan dari sirkulasi airan
serebrospinal.
Perdara"an Sere&elum
Lokasi yang pasti dari tempat asal perdarahan di serebelum sulit diketahui.
3ampaknya sering terjdi di daerah nuleus dentatus dengan arteri serebeli superior sebagai
suplai utama. Perluasan perdarahan ke dalam 'entrikel $@ sering terjadi pada 50% dari kasus
perdarahan di serebelum. 9atang otak sering mengalami kompresi dan distorsi sekunder
terhadap tekanan oleh gumpalan darah. Hbstruksi jalan keluar airan serebrospinal dapat
!A
-
8/17/2019 (3) BAB I -4.doc
30/43
menyebabkan dilatasi 'entrikel $$$ dan kedua 'entrikel lateralis sehingga dapat terjadi
hidrosealus akut dan peningkatan tekanan intrakranial dan memburuknya keadaan umum
penderita. ematian biasanya disebabkan tekanan dari hematoma yang menyebabkan
herniasi tonsil dan kompresi medula spinalis.
Perdara"an P#ns
Perdarahan pons merupakan hal yang jarang terjadi dibandingkan dengan perdarahan
intraserebral supratentorial, tetapi 50% dari perdarahan inratentorial terjadi di pons. >ejala
klinik yang sangat menonjol pada perdarahan pons ialah onset yang tibatiba dan terjadi
koma yang dalam dengan deisit neurologik bilateral serta progresi dan atal.
E( Ge5ala klinis
Seara umum gejala klinis perdarahan intraserebral merupakan gambaran klinis
akibat akumulasi darah di dalam parenkim otak. Perdarahan intraserebral khas terjadi
se
-
8/17/2019 (3) BAB I -4.doc
31/43
darah di ruang preretina, yang merupakan tanda diagnostik perdarahan subarakhnoid) yang
mempunyai korelasi dengan ruptur aneurisma. aku kuduk terdapat pada +#% kasus
perdarahan intraserebral.
>erakan mata, pada perdarahan putamen terdapat deviation con$ugae ke arah lesi,
sedang pada perdarahan nukleus kaudatus terjadi kelumpuhan gerak horisontal mata dengan
deviation con$ugae ke arah lesi. Perdarahan thalamus akan berakibat kelumpuhan gerak mata
atas (up,ard gaze palsy), jadi mata melihat ke ba
-
8/17/2019 (3) BAB I -4.doc
32/43
• Pada lesi di bagian tengah atau audal pons memperlihatkan pola pernaasan
apneustik
• >ejala klinik yang sangat menonjol pada perdarahan pons ialah onset yang tibatiba
dan terjadi koma yang dalam dengan deisit neurologik bilateral serta progresi dan
atal. 9ahkan perdarahan keil segera menyebabkan koma, pupil pinpoint (" mm)
namun reakti, gangguan gerak okuler lateral, kelainan sara kranial, kuadriplegia,
dan postur ekstensor. 4yeri kepala, mual dan muntah jarang.
• 2ara yang paling akurat untuk mendeinisikan stroke hemoragik dengan stroke non
hemoragik adalah dengan 23 san tetapi alat ini membutuhkan biaya yang besar
sehingga diagnosis ditegakkan atas dasar adanya suatu kelumpuhan gejala yang
dapat membedakan maniestasi klinis antara perdarahan inark.
Pemeriksaan Penun5an
imia darah
Lumbal punksi
??>
23 san
1rteriograi
Pemeriksaan koagulasi harus dikerjakan pada pasien.
H( Penananan Perdara"an Intrasere&ral
Semua penderita yang dira
-
8/17/2019 (3) BAB I -4.doc
33/43
mereka menemukan penambahan 'olume hematoma pada "- penderita yang seara bermakna
berhubungan dengan tekanan darah sistolik. 3ekanan darah sistolik R "-0 mm&g tampak
berhubungan dengan penambahan 'olume hematoma dibandingkan dengan tekanan darah
sistolik "50 mm&g. Hbatobat anti hipertensi yang dianjurkan adalah dari golongan/
• 1ngiotensin 2on'erting ?nDyme $nhibitors
• 1ngiotensin eeptor 9lokers
• 2alium 2hannel 9lokers
3indakan segera terhadap pasien dengan perdarahan intraserebral ditujukan langsung
terhadap pengendalian 3$ serta menegah perburukan neurologis berikutnya. 3indakan
medis seperti hiper'entilasi, diuretik osmotik dan steroid (bila perdarahan tumoral)
digunakan untuk mengurangi hipertensi intrakranial yang disebabkan oleh eek massa
perdarahan. Sudah dibuktikan bah
-
8/17/2019 (3) BAB I -4.doc
34/43
. elompok intermediet, dimana perdarahan ukup berat untuk menimbulkan deisit
neurologis parah namun tidak ukup untuk menyebabkan pasien tidak dapat bertahan
hidup (>2S -"!). 3indakan medikal di atas diberikan hingga ia keluar dari keadaan
berbahaya, namun keadaan neurologis tidak menunjukkan tandatanda perbaikan. Pada
keadaan ini pengangkatan hematoma dilakukan seara bedah.
I( Pr#n#sis
Perdarahan yang besar jelas mempunyai morbiditas dan mortalitas yang tinggi.
diperkirakan mortalitas seluruhnya berkisar !-50%. 8ortalitas seara dramatis meningkat
pada perdarahan talamus dan serebelar yang diameternya lebih dari m, dan pada
perdarahan pons yang lebih dari " m. 6ntuk perdarahan lobar mortalitas berkisar dari -0
%. 9ila 'olume darah sesungguhnya yang dihitung (bukan diameter hematomnya), maka
mortalitas kurang dari "0% bila 'olume darahnya kurang dari !0 mm dan A0% bila 'olume
darahnya lebih dari -0 mm.
ondisi neurologik a
-
8/17/2019 (3) BAB I -4.doc
35/43
BAB I,
MODALI!AS RADIOLOGI
4euroimaging merupakan salah satu peranan radiodiagnostik di bidang ilmu penyakit
sara. *alam neuroimaging, selalu memperhatikan kondisi anatomi yang ada. Perubahan
yang keil maupun signiikan akan tetap menegakkan berbagai maam kelainan neurologi.
4euroimaging memiliki banyak modalitas, antara lain 2ranium Kay, 23 San
kepala, angiography, selain itu terdapat pula 8$ dan 6S> transranial droppler yang
dilakukan oleh dokter ahli pada beberapa kasus.
A( /ranium -0Ra6
5
-
8/17/2019 (3) BAB I -4.doc
36/43
Pemanaatan oto polos ranium dalam praktek umum sangat jarang. Pada umumnya
dilakukan pada kejadian raktur ranium. 9eberapa raktur ranium /
a. raktur Linier / ditandai dengan hasil oto polos ranium yang menunjukkan
adanya garis tajam
b. raktur $mpress / raktur linier ke dalam, bisa berisiko brain injury.. raktur *iastasis / raktur disertai sutura yang melebar.
B( /#mputed !#m#rap"6 S1an )/!0S1an+
23San banyak dilakukan untuk penegakan diagnosis penyakit dan kelainan
neurologi. Penggunaan 23San disarankan pada /
a. 3rauma akut, untuk menilai perubahan parenkim otak akibat perdarahan
b. Pasien stroke iskemik dan hemoragik
. Penyakit tulang ranium / metastasis atau keganasan
d. Pasien dengan kontraindikasi 8$ (e=/ pasien dengan paemaker logam).
&asil 23San menunjukkan gambaran radiologis /
a. &ipodens / hitam, pada inark
b. $soden / parenkim otak
. &iperden / padat, kalsiikasi, perdarahan
H#uns*ield7s Unit )HU+
1tenuasi jaringan &ounsieldTs 6nit (&6)
6dara "000
1ir 00
3ulamg +00
Perdarahan 500
Parenkim 0+0
23San polos atau tanpa kontras dilakukan paa suspet diagnose stroke baik inark
maupun hemorraghe, sedangkan 23San dengan kontras dilakukan pada kondisi inlamasi,
tumor, tumor, metastasis atau ekstra'asasi perdarahan, maka akan mnul enhanement.
Perdara"an 6an tampak pada /!0S1an
9eberapa jenis perdarahan /
a( Epidural "emat#m )EDH+
Perdarahan terdapat pada daerah duramater dan tulang ranium. >ambarannya
hiperdens bikon'eks, tanpa mele
-
8/17/2019 (3) BAB I -4.doc
37/43
trauma kepala datang dengan kondisi umum bail, namun seara mendadak mengalami
kehilangan kesadaran. Pada kasus ini arteri yang terkena adalah arteri meningen media. arteri
besar, sehingga dengan epat dapat terjadi penekanan intraranial hingga dapat menimbulkan
herniasi batang otak.
3erdapat gambaran hiperdens bikon'eks pada hemiser kanan
&( Su&dural "emad#m )SDH+
Perdarahan terjadi pada lapisan antara duramater dan arahnoid, biasanya yang
terkena adalah bridging 'ein, bentuk gambaran 23San hiperdens dengan bentuk bikonka,
terjadi ross sutura atau perdarahannya mele
-
8/17/2019 (3) BAB I -4.doc
38/43
3erdapat gambaran hiperdens pada sulus di kedua hemiser
d( Intra1ere&ral "emat#m )I/H+
Perdarahan terjadi pada parenkim otak. 3erdapat lesi hiperdens dengan batas tidak
tegas. Lesi hiperdens bisa terdapat pada parenkim otak, putamen, thalamus, serta pons.
#
-
8/17/2019 (3) BAB I -4.doc
39/43
3erdapat lesi hiperdens pada 1) Parenkim otak, 9) Putamen, 2) $ntra'entrikular *) 4uleus
2audatus yang menyebar hingga 'entrikel
/( MRI
*ilakukan untuk melakukan pemeriksaan sot tissue pada parenkim otak, seperti pada
kasus tumor otak.
A
-
8/17/2019 (3) BAB I -4.doc
40/43
>ambaran 8$ pada $2& pada 3" (kolom kiri) dan 3! (kolum kanan) yang menunjukkan
perbedaan staging hematoma
$ntensitas sinyal 8$ pada perdarahan tergantung pada keadaan kimia dari atom besi
dalam molekul hemoglobin dan integritas sel darah merah. Lapangan magnet menjadi
inhomogen akibat atom besi yang terperangkap dalam sel darah merah. Setelah hemoglobin
terdegradasi, besi terdistribusi menjadi lebih homogen sehingga pada perdarahan
menunjukkan gambaran hyperintense pada 8$.
Perdarahan $ntra Parenkim 9erdasarkan Gaktu
ase Gaktu &emoglobin, lokasiesan
3" 3!
&iperakut F!+ h H=yhemoglobin, intraseluler $sointens &iperintens
+0
-
8/17/2019 (3) BAB I -4.doc
41/43
atau
hipointens
1kut " d *eo=yhemoglobin, intraseluler &ipointens &ipointens
Sub akut aambaran 3! gradienteho kon'ensional
menunjukkan hematoma (area hypointense).
D( Ani#rap"6
*ilakukan pada diagnosis 'askuler erebral dengan bantuan kontras, misalnya pada
aneurisma asrteria arotis interna.
+"
-
8/17/2019 (3) BAB I -4.doc
42/43
BAB ,
KESIMPULAN
Perdarahan intraserebral adalah perdarahan okal dari pembuluh darah dalam
parenkim otak. Penyebabnya biasanya hipertensi kronis. >ejala umum termasuk deisit
neurologis okal, seringkali dengan onset mendadak sakit kepala, mual, dan penurunan
kesadaran. ebanyakan perdarahan intraserebral juga dapat terjadi ganglia basal, lobus otak,
otak keil, atau pons. Perdarahan intraserebral juga dapat terjadi di bagian lain dari batang
otak atau otak tengah. Sindroma utama yang menyertai stroke hemoragik menurut Smith
dapat dibagi menurut tempat perdarahannya yaitu putaminal hemorrhage, thalami
hemorrhage, pontine hemorrhage, erebellar hemorrhage, lobar hemorrhage.
Pemeriksaan penunjang dengan lumbal pungsi, 23san, 8$, serta angiograi.
1dapun penatalaksanannya di ruang ga2S, maka prognosis semakin buruk dan tingkat mortalitasnya tinggi.
Semakin besar 'olume perdarahan maka prognosis semakin buruk. *an adanya darah di
dalam 'entrikel berhubungan dengan angka mortalitas yang tinggi. 1danya darah di dalam
'entrikel meningkatkan angka kematian sebanyak ! kali lipat.
+!
-
8/17/2019 (3) BAB I -4.doc
43/43
DAF!AR PUS!AKA
". 2astel 7P, issel P. Spontaneous intraerebral and inratentorial hemorrhage.
$n/Qoumans 7. ed. 4eurologial Surgery, rd ed, 'ol.$$$l. Philadelphia/ G9 Saunders
2ompanyI !00- .p. "#A0"A".
!. Luyendijk G. $ntraerebral hemorrhage. $n / @inken >, 9ruyn >G, editors.
&andbook o 2linial 4eurology. 4e< Qork / ?lse'ier I !005I --0"A.
. Perdarahan $ntraserebral &ipertensi 1bdul >oar Sastrodiningrat *i'isi $lmu 9edah
Sara *epartemen $lmu 9edah akultas edokteran 6ni'ersitas Sumatera 6tara, 8edan
Suplemen 8ajalah edokteran 4usantara @olume A y 4o. y September !00-.
+. umantir 26. >angguan peredaran darah otak. Pekanbaru / S8 Sara S6* 1riin
1hmad; 64$. Pekanbaru. !00.
5. >oetD 2hristopher >. 2erebro'asular *iseases. $n / >oetD/ 3e=tbook o 2linial
4eurology, rd ed. Philadelphia / Saunders. !00.
-. umantir 26. Pola Penderita Stroke *i Lab;6P $lmu Penyakit Sara akultas
edokteran 6ni'ersitas Padjadjaran umah Sakit &asan Sadikin 9andung Periode "A#+
"A#5. Laporan Penelitian Pengalaman 9elajar iset *okter Spesialis 9idang $lmu Penyakit
Sara. !000.
. opper 1&, 9ro