3 isi puskesmas edit.doc
TRANSCRIPT
1
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dan pembangunan
nasional. Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran,
kemauan, dan kemampuan hidup sehat, sehingga terwujud derajat kesehatan yang
optimal. Pembangunan kesehatan berperan penting dalam meningkatkan mutu dan
daya manusia di Indonesia.
Menurut pasal 10 UU No. 123 tahun 1992 disebutkan bahwa untuk
mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat perlu dilaksanakan
upaya kesehatan, pemeliharaan, promosi kesehatan, pencegahan, dan pemulihan
kesehatan.
Puskesmas merupakan salah satu tempat terdekat yang menjadi tujuan
bagi masyarakat untuk memeriksakan diri guna meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat.
Puskesmas sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan
di wilayah kerjanya. Dengan demikian puskesmas berfungsi sebagai pusat
penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan keluarga,
dan masyarakat serta pusat pelayanan strata pertama.
Tenaga medis sebagai bagian dari petugas pelayanan puskesmas, sangat
berperan penting dalam program kesehatan ibu dan anak (KIA), pelayanan KB,
pelayanan imunisasi, pelayanan di ruang bersalin, pembinaan dukun bayi, rawat
inap, dan lain-lain.
Guna memberikan kontribusi pelayanan yang optimal kepada sasaran,
maka setiap tenaga medis harus memahami tugas pokoknya, baik sebagai
koordinator, pelayanan, maupun penyuluhan di puskesmas.
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
2
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
1.2. Tujuan Kegiatan
1.2.1. Tujuan Umum
Setelah praktek lapangan selama 3 minggu di Puskesmas Tuntungan,
mahasiswa diharapkan dapat mengetahui berbagai program kerja Puskesmas di
masyarakat dan mengetahui struktur organisasi puskesmas serta program-program
dari masing-masing unit yang ada. Selain itu dapat melaksanakan pelayanan
kesehatan Ibu dan Anak serta mengenal program kesehatan yang terkait dalam
meningkatkan KIA.
1.2.2. Tujuan Khusus
Mahasiswa diharapkan :
(1) Mengenal struktur organisasi tata kerja puskesmas
(2) Mengidentifikasi sarana dan prasarana Puskesmas, SDM, wilayah
kerja Puskesmas
(3) Mengidentifikasi program kegiatan yang dilakukan di Puskesmas
termasuk program inti KIA, KB, dan program yang berintegrasi
dengan program KIA dan KB, pemeliharaan kesehatan ibu (calon
ibu), pelayanan pada anak, pelayanan ibu yang reproduktif
(4) Melaksanakan pelayanan KIA atau KB di Puskesmas dan Posyandu
(5) Menyusun pencatatan dan pelaporan pelayanan terpadu di
Puskesmas
(6) Melakukan pemantauan wilayah setempat KIA atau KB
menggunakan grafik PWS/KIA
(7) Mengisi format rujukan dalam KIA
(8) Melaksanakan penyuluhan KIA/KB di Puskesmas dan Posyandu
(9) Mampu mengenal PSM (Peran Serta Masyarakat) di wilayah kerja
Puskesmas Medan Tuntungan
(10) Mampu memberikan penyuluhan sebagai promosi kesehatan
(11) Mampu mengangkat sebuah kasus yang sering terjadi di Puskesmas
Medan Tuntungan
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
3
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
1.3. Prosedur Kerja
Kepaniteraan klinik senior yangdilaksanakan di Puskesmas Tuntungan
meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
a. Mencatat data geografis dan demografis di wilayah kerja Puskesmas
Tuntungan Kecamatan Medan Tuntungan.
b. Pendataan sistem pelaksanaan upaya pokok kesehatan dan administrasi
yang dilaksanakan di Puskesmas melalui pencatatan data dan laporan
yang ada di Puskesmas Tuntungan.
c. Melakukan pengamatan langsung di lapangan dan ikut serta dalam
pelayanan kesehatan.
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
4
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
BAB 2TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Puskesmas
2.1.1. Pengertian Puskesmas
Puskesmas adalah unit organisasi fungsional yang merupakan pusat
pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat
disamping memberikan pelayanan kesehatan masyarakat yang juga membina
peran serta masyrakat dalam satu wilayah kerja dalam bentuk usaha-usaha
kegiatan pokok.
Puskesmas sebagai unit pelaksanaan teknis Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan di
suatu wilayah kerja.
Sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota (UPTD),
Puskesmas berperan menyelenggarakan sebagian dan tugas teknis operasional
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan merupakan unit pelaksana tingkat pertama
serta ujung tombak pembangunan kesehatan di Indonesia.
Dari uraian diatas, jelas bahwa puskesmas adalah suatu organisasi yang
diberikan kewenangan kemandirian oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota untuk
melaksanakan tugas-tugas operasional pembangunan kesehatan di wilayah
kecamatan.
Adapun pengertian batasan puskesmas dengan kewenangan kemandirian
yang dimaksud adalah Puskesmas yang mempunyai kewenangan sebagai berikut :
a. Kewenangan menyelenggarakan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
pembangunan kesehatan di wilayah kecamatan sesuai dengan situasi
kondisi, kultur budaya dan potensi setempat.
b. Kewenangan mencari, memanggil dan mengelola sumber pembiayaaan
yang berasal dari pemerintah, masyarakat, swasta dan sumber lain dengan
sepengetahuan Dinas Kesehatan/Kota yang kemudian dipertanggung
jawabkan untuk pembangunan kesehatan di wilayah kerja.
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
5
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
c. Kewenangan untuk mengangkat tenaga institusi/honorer, pemindahan
tenaga, dan pendayagunaan tenaga kesehatan di wilayah kerja dengan
sepengetahuan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
d. Kewenangan untuk melengkapi sarana dan prasarana termasuk peralatan
medis dan non medis yang dibutuhkan.
2.1.2. Tujuan Puskesmas
Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas
adalah untuk tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yaitu
meningkatkan kesehatan, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
yang bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas agar terwujud derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya dalam rangka mewujudkan Indonesia Sehat
2015.
2.1.3. Fungsi Puskesmas
1. Pusat Penggerak Pembangunan berwawasan Kesehatan
Puskesmas selalu berupaya menggerakkan dan memantau
penyelenggaraan pembangunan lintas sektoral termasuk oleh masyarakat dan
dunia usaha di wilayah kerjanya, sehingga berwawasan serta mendukung
pembangunan kesehatan.
2. Pemulihan Pemberdayaan Masyarakat
Puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat
keluarga, dan masyarakat, dunia usaha, memiliki kesabaran, kemauan, dan
kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat, berperan
aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk sumber
pembiayaan, serta ikut menerapkan, menyelenggarakan memantau pelaksanaan
program kesehatan. Pemberdayaan perorangan, keluarga, dan masyarakat ini
diselenggarakan dengan memperhatikan situasi dan kondisi, khususnya sosial
budaya masyarakat setempat.
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
6
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
3. Pusat Pelayanan Kesehatan Strata Pertama
Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan
tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Pelayanan
kesehatan tingkat pertama menjadi tanggung jawab puskesmas yang meliputi :
a. Pelayanan Kesehatan Perorangan
Pelayanan kesehatan perorangan adalah pelayanan yang bersifat pribadi
(private goods) dengan tujuan utama menyembuhkan penyakit dan pemulihan
kesehatan perorangan tersebut yaitu rawat jalan untuk puskesmas tertentu
ditambah dengan rawat inap tanpa mengabaikan kesehatan dan pencegahan
penyakit.
b. Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan yang bersifat umum publik
(public goods) dengan tujuan utama untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan serta mencegah penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan dan
pemulihan kesehatan. Pelayanan kesehatan masyarakat tersebut antara lain
adalah promosi kesehatan, pemberantasan penyakit, penyehatan lingkungan,
perbaikan gizi, peningkatan kesehatan keluarga, keluarga berencana,
kesehatan jiwa serta berbagai program kesehatan masyarakat lainnya.
2.2. Visi dan Misi Puskesmas
2.2.1. Visi Puskesmas
Visi puskesmas kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah
tercapainya kecamatan sehat menuju terwujudnya Indonesia Sehat 2015.
Kecamatan sehat adalah gambaran masyarakat kecamatan masa depan yang ingin
dicapai melalui pembangunan kesehatan, yakni masyarakat yang hidup dalam
lingkungan dan dengan perilaku sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau
pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya.
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
7
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
Indikator Kecamatan Sehat yang dicapai mencakup 4 indikator utama,
yakni:
1. Indikator Lingkungan Sehat
2. Indikator Perilaku Sehat
3. Indikator Cakupan Pelayanan Kesehatan Bermutu
4. Indikator Derajat Kesehatan Penduduk Kecamatan
2.2.2. Misi Puskesmas
Misi pembangunan Kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas
adalah mendukung tercapainya misi pembangunan kesehatan nasional. Misi
Puskesmas adalah sebagai berikut:
1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya.
Puskesmas akan selalu menggerakkan pembangunan sektor lain yang
diselenggarakan di wilayah kerjanya agar memperlihatkan aspek kesehatan,
yaitu pembangunan yang tidak menimbulkan dampak negatif terhadap
kesehatan, setidak-tidaknya terhadap lingkungan dan perilaku masyarakat.
2. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi masyarakat dan keluarga di
wilayah kerjanya. Puskesmas selalu berupaya agar setiap keluarga dan
masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya makin berdaya di
bidang kesehatan melalui peningkatan pengetahuan dan kemampuan untuk
kemandirian untuk hidup sehat.
3. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata
dan terjangkau. Puskesmas selalu berupaya menyelenggarakan pelayanan
kesehatan yang sesuai standard dan memuaskan masyarakat, mengupayakan
pemerataan pelayanan kesehatan serta meningkatkan efisiensi pengelolaan
dana sehingga dapat dijangkau oleh seluruh anggota masyarakat.
4. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan individu, keluarga dan
masyarakat beserta lingkungannya. Puskesmas selalu berupaya memelihara
dan meningkatkan kesehatan, mencegah, dan menyembuhkan penyakit serta
memulihkan kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat yang
berkunjung dan yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya, tanpa
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
8
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
diskriminasi dan dengan menerapkan kemajuan ilmu dan teknologi kesehatan
yang sesuai. Upaya pemeliharaan dan peningkatan yang dilakukan
Puskesmas mencakup aspek lingkungan yang bersangkutan.
2.3. Asas dan Upaya Penyelenggaraan Puskesmas
2.3.1. Azas Penyelenggaraan Puskesmas
Azas penyelenggaraan puskesmas dimaksud adalah :
1. Azas Pertanggung Jawaban Wilayah
a. Puskesmas bertanggung jawab meningkatkan derajat kesehatan yang
bertempat tinggal di wilayah kerjanya.
b. Menggerakkan pembangunan berbagai sector tingkat kecamatan
sehingga berwawasan kesehatan.
c. Memantau pembangunan berbagai upaya pembangunan terhadap
kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.
d. Membina setiap upaya kesehatan strata pertama yang diselenggarakan
oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya
e. Menyelenggarakan upaya kesehatan strata pertama secara merata dan
terjangkau di wilayah kerjanya.
2. Azas Pemberdayaan Masyarakat
Puskesmas wajib memberdayakan perorangan, keluarga, dan masyrakat untuk
berperan aktif dalam penyelenggaraan setiap upaya puskesmas dengan kegiatan
antara lain :
a. Upaya kesehatan ibu dan anak, posyandu, polindes, Bina Keluarga
Bahagia (BKB)
b. Upaya pengobatan, posyandu, Pos Obat Desa (POD)
c. Upaya perbaikan gizi : posyandu, Pusat Pemulihan Gizi (PPG),
Keluarga Sadar Gizi (KADARZI)
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
9
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
d. Upaya kesehatan sekolah dokter kecil, dokter remaja, penataran Guru
dan Orang tua/Wali murid, Saka Bakti Husada (SBH), Pos Kesehatan
Pesantre (Posken Trend)
e. Upaya kesehatan lingkungan : kelompok pemakaian air (POKMAIR)
desa percontohan kesehatan lingkungan (DPKL)
f. Upaya kesehatan lanjut usia : posyandu usila
g. Upaya kesehatan kerja : pos upaya kesehatan kerja (POS UKK)
h. Upaya kesehatan jiwa : Posyandu, tim pelaksanaan kesehatan jiwa
masyarakat (TPKJM)
i. Upaya pembinaan pengobatan tradisional Taman Obat Keluarga
(TOGA)
j. Upaya pembinaan dan jaminan kesehatan (Invation) : Dana Sehat
Tabungan Ibu Bersalin (TABULIN), Mobilitas Dana Keagamaan
3. Azas Keterpaduan
Puskesmas dalam melaksanakan kegiatan pembangunan kesehatan di wilayah
kerjanya harus melakukan kerja sama dengan berbagai pihak, bermitra dengan
BPKM/BPP dan organisasi masyarakat lainnya berkoordinasi dengan lintas
sektoral dan lintas program agar terjadi perpaduan kegiatan di lapangan sehingga
lebih berhasil guna dan berdaya guna.
a. Keterpaduan Lintas Program
Keterpaduan lintas program adalah upaya memadukan
penyelenggaraan berbagai upaya kesehatan yang menjadi tanggung
jawab puskesmas.
Contoh keterpaduan lintas program antara lain :
- Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) : Keterpaduan KIA
dengan P2M, gizi, promosi kesehatan, pengobatan.
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
10
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
- Upaya Kesehatan Sekolah (UKS) : Keterpaduan kesehatan
lingkungan dengan promosi kesehatan, pengobatan, kesehatan gigi,
kesehatan reproduksi remaja dan kesehatan jiwa.
- Puskesmas keliling : Keterpaduan pengobatan dengan KIA/KB,
gizi, promosi kesehatan, kesehatan gigi.
- Posyandu : Keterpaduan KIA dengan KB gizi P2M, kesehatan
jiwa, promosi kesehatan
b. Keterpaduan Lintas Sektor
Keterpaduan lintas sektoral adalah upaya memadukan
penyelenggaraan upaya puskesmas (wajib, pengembangan dan inovasi)
dengan berbagai program dari sektor terkait tingkat kecamatan,
termasuk organisasi kemasyarakatan dan dunia usaha. Contoh
keterpaduan lintas sektor antara lain :
- Upaya Kesehatan Sekolah : keterpaduan sektor kesehatan dengan
camat, lurah/kepala desa, pendidikan, agama.
- Upaya Promosi Kesehatan : keterpaduan sektor kesehatan dengan
camat, lurah/kepala desa, pendidikan, agama, pertanian.
- Upaya Kesehatan Ibu dan Anak : keterpaduan sektor kesehatan
dengan camat, lurah/kepala desa, organisasi profesi, organisasi
kemasyarakatan, PKK, PLKB.
- Upaya Perbaikan Gizi : keterpaduan sektor kesehatan dengan
camat, lurah/kepala desa, pertanian, pendidikan, agama koperasi,
dunia usaha, PKK, PLKB.
- Upaya Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan : keterpaduan sektor
kesehatan dengan camat, lurah/kepala desa, tenaga kerja, koperasi,
dunia usaha, organisasi kemasyarakatan.
- Upaya Kesehatan Kerja : keterpaduan sektor kesehatan dengan
camat, lurah/kepala desa, tenaga kerja, dunia usaha.
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
11
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
4. Azas Rujukan
Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan pertama yang bila tidak
mengatasi masalah karena berbagai keterbatasan, bisa melakukan rujukan baik
secara vertikal ke tingkat yang lebih tinggi atau secara horizontal ke puskesmas
lainnya.
Ada 2 macam rujukan di puskesmas, yaitu :
a. Rujukan Upaya Kesehatan Perorangan
Cakupan rujukan pelayanan kesehatan perorangan adalah kasus
penyakit. Apabila suatu puskesmas tidak mampu menanggulangi satu
kasus penyakit tertentu, maka puskesmas tersebut wajib merujuknya
ke sarana pelayanan kesehatan yang lebih mampu (baik horizontal
maupun vertikal). Sebaliknya pasien paska rawat inap yang hanya
memerlukan rawat jalan sederhana di rujuk ke puskesmas. Rujukan
upaya kesehatan perorangan dibedakan atas tiga macam :
- Rujukan kasus keperluan diagnostik, pengobatan, tindakan medik
(biasanya operasi) dan lain-lain
- Rujukan bahan pemeriksaan (spesimen) untuk pemeriksaan
laboratorium yang lebih lengkap
- Rujukan ilmu pengetahuan antara lain mendatangkan tenaga yang
lebih kompeten untuk melakukan bimbingan kepada tenaga
puskesmas dan ataupun menyelenggarakan pelayanan medik di
puskesmas.
b. Rujukan Upaya Kesehatan Masyarakat
Cakupan rujukan pelayanan kesehatan masyarakat adalah masalah
kesehatan masyarakat, misalnya kejadian luar biasa, pencemaran
lingkungan, dan bencana. Rujukan pelayanan kesehatan masyarakat
juga dilakukan apabila satu puskesmas tidak mampu
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat wajib dan
pengembangan, padahal upaya kesehatan masyarakat tersebut telah
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
12
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
menjadi kebutuhan masyarakat. Apabila suatu puskesmas tidak mampu
menanggulangi masalah kesehatan masyarakat, maka puskesmas wajib
merujuknya ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
Rujukan upaya kesehatan masyarakat dibedakan atas 3 macam yaitu :
- Rujukan sarana dan logistik, antara lain peminjaman peralatan
fogging, peminjaman alat laboratorium kesehatan, peminjaman alat
audio visual, bantuan obat, vaksin, bahan-bahan habis pakai dan
bahan makanan.
- Rujukan tenaga antara lain dukungan tenaga ahli untuk
penyelidikan kejadian luar biasa, bantuan penyelesaian masalah
hukum kesehatan, penanggulangan gangguan kesehatan karena
bencana alam.
- Rujukan operasional, yakni menyerahkan sepenuhnya masalah
kesehatan masyarakat dan tanggung jawab penyelesaian masalah
kesehatan masyarakat dan atau penyelenggaraan upaya kesehatan
masyarakat (antara lain upaya kesehatan sekolah, upaya kesehatan
kerja, upaya kesehatan jiwa, pemeriksaan contoh air bersih) kepada
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Rujukan operasional
diselenggarakan apabila puskesmas tidak mampu.
2.3.2. Upaya Penyelenggaraan Puskesmas
Dalam mencapai visi pembangunan kesehatan melalui puskesmas yakni
terwujudnya kecamatan sehat 2015, puskesmas bertanggung jawab
menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat.
Upaya kesehatan tersebut digolongkan menjadi dua yaitu :
1. Upaya kesehatan wajib
Upaya kesehatan wajib puskesmas adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan
komitmen nasional, regional, dan global, serta mempunyai daya tarik yang tinggi
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
13
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan harus diselenggarakan di
setiap puskesmas.
Upaya kesehatan wajib tersebut adalah :
a. Upaya promosi kesehatan
b. Upaya kesehatan lingkungan
c. Upaya kesehatan Ibu dan Anak serta keluarga berencana
d. Upaya perbaikan gizi masyarakat
e. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
f. Upaya pengobatan
g. Upaya pencatatan dan pelaporan
2. Upaya kesehatan pengembangan
Upaya kesehatan pengembangan puskesmas adalah upaya yang ditetapkan
berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di masyarakat serta
disesuaikan dengan kemampuan puskesmas, yang dipilih dan daftar upaya
kesehatan pokok puskesmas yang telah ada, yaitu :
a. Upaya kesehatan sekolah
b. Upaya perawatan kesehatan masyarakat
c. Upaya kesehatan kerja
d. Upaya kesehatan gigi dan mulut
e. Upaya kesehatan jiwa
f. Upaya kesehatan mata
g. Upaya kesehatan lanjut
h. Upaya pembinaan pengobatan
i. Laboratorium sederhana
Upaya laboratorium medis dan laboratorium kesehatan masyarakat
serta upaya pencatatan dan pelaporan tidak termasuk pilihan karena
ketiga upaya ini merupakan pelayanan penunjang dan setiap usaha
wajib dan upaya pengembangan puskesmas.
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
14
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
2.4. Kedudukan, Organisasi, dan Tata Kerja Puskesmas
2.4.1. Kedudukan Puskesmas
Kedudukan Puskesmas dibedakan menurut keterkaitannya dengan Sistem
Kesehatan Nasional, Sistem Kesehatan Kabupaten/Kota dan Sistem Pemerintah
Daerah:
1. Sistem Kesehatan Nasional
Kedudukan Puskesmas dalam Sistem Kesehatan Nasional adalah sebagai
sarana pelayanan kesehatan strata pertama yang bertanggungjawab
menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan
masyarakat di wilayah kerjanya.
2. Sistem Kesehatan Kabupaten / Kota
Kedudukan Puskesmas dalam Sistem Kesehatan Kabupaten/Kota adalah
sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang
bertanggungjawab menyelenggarakan sebagian tugas pembangunan
kesehatan Kabupaten/Kota di wilayah kerjanya.
3. Sistem Pemerintah Daerah
Kedudukan Puskesmas dalam Sistem Pemerintah Daerah adalah sebagai
Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang merupakan
unit struktural Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota bidang kesehatan di
tingkat kecamatan.
4. Antar Sarana Pelayanan Kesehatan Strata Pertama
Di wilayah kerja Puskesmas terdapat berbagai organisasi pelayanan
kesehatan strata pertama yang dikelola oleh lembaga masyarakat dan
swasta seperti: praktik dokter, praktik dokter gigi, praktik bidan, poliklinik
dan balai kesehatan masyarakat. Kedudukan puskesmas di antara berbagai
sarana pelayanan kesehatan strata pertama ini adalah sebagai mitra. Di
wilayah kerja Puskesmas terdapat pula berbagai upaya-upaya kesehatan
berbasis dan bersumber daya masyarakat seperti: Posyandu, Poslindes, Pos
Obat Desa dan Pos UKK. Kedudukan puskesmas di antara berbagai sarana
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
15
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
pelayanan kesehatan berbasis dan bersumber daya masyarakat adalah
sebagai Pembina.
2.4.2. Organisasi Puskesmas
1. Struktur Organisasi
Struktur organisasi Puskesmas tergantung dari beban tugas masing-
masing Puskesmas. Penyusunan struktur organisasi Puskesmas di suatu
Kabupaten/Kota dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, sedangkan
penetapannya dilakukan dengan peraturan daerah. Sebagai acuan dapat
dipergunakan pola struktur organisasi Puskesmas sebagai berikut:
a. Kepala Puskesmas
b. Unit Tata Usaha yang bertanggung jawab membantu Kepala Puskesmas
dalam pengelolaan:
- Data dan informasi
- Perencanaan dan penilaian
- Keuangan
- Umum dan kepegawaian
c. Unit Pelaksana Teknis Fungsional Puskesmas:
- Upaya kesehatan masyarakat, termasuk pembinaan terhadap
UKMB
- Upaya kesehatan perorangan
d. Jaringan Pelayanan Perorangan:
- Unit Puskesmas Pembantu
- Unit Puskesmas Keliling
- Unit Bidan di Desa/ Komunitas.
2. Kriteria Personalia
Kriteria personalia yang mengisi struktur organisasi Puskesmas
disesuaikan dengan tugas dan tanggungjawab masing-masing unit Puskesmas.
Khusus untuk Kepala Puskesmas kriteria tersebut dipersyaratkan harus seorang
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
16
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
sarjana di bidang kesehatan yang kurikulum pendidikannya mencakup kesehatan
masyarakat.
3. Eselon Kepala Puskesmas
Kepala Puskesmas adalah penanggungjawab pembangunan kesehatan di
tingkat kecamatan, sesuai dengan tanggungjawab tersebut dan besarnya peran
Kepala Puskesmas dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan di tingkat
kecamatan maka jabatan kepala puskesmas adalah jabatan struktural eselon IV.
Apabila tidak ada tenaga yang menjabat, maka digantikan oleh yang
memenuhi syarat untuk menjabat jabatan IV, ditunjuk pejabat sementara yang
sesuai dengan sesuai dengan kriteria Kepala Puskesmas yakni seorang sarjana di
bidang kesehatan masyarakat, dengan kewenangan yang setara dengan pejabat
tetap.
2.4.3. Tata kerja Puskesmas
1. Dengan Kantor Kecamatan.
Dalam melaksanakan fungsinya, Puskesmas berkordinasi dengan kantor
kecamatan melalui pertemuan berkala yang diselenggarakan di tingkat
kecamatan. Koordinasi tersebut mencakup perencanaan, pergerakan,
pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian serta penilaian. Dalam hal
pelaksanaan fungsi penggalian sumber daya masyarakat oleh Puskesmas,
koordinasi dengan kantor kecamatan mencakup pula kegiatan fasilitasi.
2. Dengan Dinas Kabupaten/Kota.
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
Dengan demikian secara teknis dari administratif, Puskesmas bertanggung
jawab kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Sebaliknya, Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota bertanggungjawab membina serta memberikan
bantuan administratif dan teknis kepada Puskesmas.
3. Dengan Jaringan Pelayanan Kesehatan Strata Pertama.
Sebagai mitra pelayanan kesehatan strata pertama yang dikelola oleh
lembaga masyarakat dan swasta, Puskesmas menjalin kerjasama termasuk
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
17
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
penyelenggara rujukan dan memantau kegiatan yang diselenggarakan.
Sedangkan sebagai Pembina upaya kesehatan bersumber daya masyarakat,
Puskesmas melaksanakan bimbingan teknis, pemberdayaan dan rujukan
sesuai kebutuhan.
4. Dengan Jaringan Pelayanan Kesehatan Rujukan.
Dalam menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya
kesehatan masyarakat, Puskesmas menjalin kerja sama yang erat dengan
berbagai pelayanan kesehatan rujukan. Untuk upaya kesehatan perorangan,
jalinan kerja sama tersebut diselenggarakan dengan berbagai sarana
pelayanan kesehatan perorangan seperti Rumah Sakit (Kabupaten/Kota)
dan berbagai balai kesehatan masyarakat (Balai Pengobatan Penyakit Paru-
Paru, Balai Kesehatan Mata Masyarakat, Balai Kesehatan Kerja
Masyarakat, Balai Kesehatan Olahraga Masyarakat, Balai Kesehatan Jiwa
Masyarakat, Balai Kesehatan Indra Masyarakat). Sedangkan untuk upaya
kesehatan masyarakat, jalinan kerjasama diselenggarakan dengan berbagai
sarana pelayanan kesehatan masyarakat rujukan seperti Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota, Balai Teknik Kesehatan Lingkungan, Balai Laboratorium
Kesehatan serta berbagai balai kesehatan masyarakat. Kerjasama tersebut
diselenggarakan melalui penerapan konsep rujukan yang menyeluruh
dalam kordinasi Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota.
5. Dengan lintas sektor.
Tanggung jawab Puskesmas sebagai unit pelaksana teknis adalah
menyelenggarakan tugas pembangunan kesehatan yang dibebankan oleh
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Untuk hasil optimal, penyelenggaraan
pembangunan kesehatan tersebut harus dikoordinasikan dengan berbagai
lintas sektor terkait yang ada di tingkat kecamatan. Diharapkan di satu
pihak, penyelenggaraan pembangunan kesehatan di kecamatan tersebut
mendapat dukungan dari berbagai sektor terkait, sedangkan di pihak lain
pembangunan yang di selenggarakan oleh sektor lain di tingkat kecamatan
berdampak positif terhadap kesehatan.
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
18
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
6. Dengan masyarakat.
Sebagai penanggungjawab penyelenggaraan pembangunan kesehatan di
wilayah kerjanya, Puskesmas memerlukan dukungan aktif dari masyarakat
sebagai objek dan subjek pembangunan. Dukungan aktif tersebut
diwujudkan melalui pembetukan Badan Penyantun Puskesmas (BPP) yang
menghimpun berbagai potensi masyarakat seperti tokoh masyarakat, tokoh
agama, LSM, dan serta organisasi kemasyarakatan.
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
19
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
BAB 3
GAMBARAN UMUM PUSKESMAS TUNTUNGAN
3.1. Sejarah Singkat Puskesmas
Puskesmas Tuntungan merupakan Puskesmas yang terletak di kecamatan
Medan Tuntungan yang terdiri dari 6 Kelurahan. Puskesmas Tuntungan terletak di
Jl. Bunga Melati II Kelurahan Kemenangan Tani Lingkungan II Kecamatan
Medan Tuntungan, dengan luas tanah sebesar 1.347 m2 dan luas bangunan sebesar
894 m2. Sampai saat ini Puskesmas Tuntungan masih berdiri kokoh bahkan
menjadi salah satu Puskesmas Rawat Inap di Kota Medan.
3.2. Wilayah Kerja
Puskesmas Tuntungan Memiliki Wilayah Kerja Seluas 923 Ha, terdiri atas
6 kelurahan dan 29 Lingkungan yaitu :
Kelurahan Tanjung Selamat : 9 Lingkungan;
Kelurahan Namo Gajah : 3 Lingkungan;
Kelurahan Kemenangan Tani : 5 Lingkungan;
Kelurahan Lau Chi : 3 Lingkungan;
Kelurahan Sidomulyo : 4 Lingkungan;
Kelurahan Baru Ladang Bambu : 5 Lingkungan.
1.3. Data Wilayah / Data Geografis
Puskesmas Medan Tuntungan adalah Puskesmas yang terletak di Jln
Bunga Melati II Kelurahan Kemenangan Tani Lingkungan II Kecamatan Medan
Tuntungan. Batas wilayah kerja Puskesmas Medan Tuntungan sebagai berikut :
Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Medan Selayang
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang
Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang
Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
20
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
Gambar 3.1 Peta Wilayah Kerja Puskesmas Tuntungan
1.4. Data Kependudukan/Demografi
Jumlah penduduk riil Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Medan
Tuntungan tahun 2013 adalah 15.157 jiwa. Adapun penjabarannya adalah sebagai
berikut :
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
KETERANGAN
Luas Wilayah:
1. Tanjung Selamat : 300 Ha.
2. Kemenangan Tani : 150 Ha.
3. Namo Gajah : 101 Ha.
4. Lau Cih : 87 Ha.
5. Sido Mulio : 82.3 Ha.
6. Ladang Bambu : 135 Ha.
Jumlah Penduduk:
1. Tanjung Selamat : 10.546
2. Kemenangan Tani: 1.880
3. Namo Gajah : 5.032
4. Lau Cih : 1.749
5. Sidomulyo : 3.856
6. Ladang Bambu : 24.580
21
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
Tabel 3.1. Distribusi Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Tuntungan Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2013
No. KelurahanLuas
Lingk.(Ha)
Jumlah Lingk.
Jumlah KK
Jumlah Penduduk
Jenis Kelamin
L P
1.Tanjung Selamat
300 9 2.738 13.932 7.106 6.826
2. Namo Gajah 101 3 414 6.499 5.241 1.258
3.Kemenangan Tani
150 5 956 5.761 2.818 2.943
4. Lau Chi 150 3 586 2.152 1.099 1.0535. Sidomulyo 87 4 556 2.089 1.103 986
6.Baru Ladang Bambu
135 5 939 4.159 2.068 2.091
Jumlah 923 29 6.189 34.592 19.435 15.157Keterangan Tabel 3.1
Dari analisis tabel di atas, Kelurahan yang terpadat penduduknya adalah kelurahan
Baru Ladang Bambu yaitu 6,96 jiwa/hektar, dan paling jarang adalah kelurahan
Lau Cihyaitu 3,91 jiwa/hektar.
Tabel 3.2. Distribusi Penduduk Berdasarkan Agama di Wilayah Kerja Puskesmas Tuntungan Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2013
No. Agama Jumlah
1. Islam 148752. Kristen 57853. Katolik 20114. Hindu 485. Budha 55
Keterangan tabel 3.2
Dari tabel di atas dapat diketahui distribusi penduduk dengan agama Islam adalah
yang terbanyak dengan jumlah 14875 orang dan penduduk agama Hindu adalah
paling sedikit dengan jumlah 48 orang.
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
22
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
Tabel 3.3. Distribusi Penduduk Berdasarkan Suku/Etnis di Wilayah Kerja Puskesmas Tuntungan Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2013
No Suku/Etnis Jumlah
1. Melayu 7.2642. Jawa 5.1883. Karo 10.3774. Mandailing 2.7675. Batak Toba 4.4987. Padang 2.4218. Tionghoa 1.0409. Lainnya 1.037
Keterangan tabel 3.3
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa distribusi penduduk yang terbanyak
adalah suku karo dengan jumlah 10.377 orang dan penduduk yang paling sedikit
adalah suku lainnya dengan jumlah 1.037 orang.
Tabel 3.4. Distribusi Penduduk Berdasarkan Sasaran Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Tuntungan Kecamatan Medan Tuntungan
No Sasaran Kesehatan Jumlah
1. Bayi 5172. Balita 2.2023. Bumil 5424. Buteki/Bufas 5515. PUS 4.2416. Usila 2.0637. Murid SMA 2.5738. Murid SMP 1.3549. Murid SD 2.65610. Murid TK 198
Keterangan Tabel 3.4
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa distribusi penduduk yang terbanyak
adalah pada sasaran kesehatan PUS yaitu 4.241 dan yang paling sedikit ialah
sasaran kesehatan murid TK yaitu 198.
1.5. Data Kesehatan
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
23
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
3.5.1. Sarana Fisik
Tabel 3.5 Profil Sarana Umum di Wilayah Kerja Puskesmas Tuntungan Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2013
No Sarana Umum Jumlah1. Panti Pijat 22. Dukun Patah 23. Hotel 114. Kolam Renang 25. Restaurant 16. Rumah Ibadah 377. Pasar 18. Pertokoan 1410. Rumah makan 2311. Warung minum 14
Keterangan Tabel 3.5
Dari tabel di atas dapat diketahui semua jenis sarana umum di wilayah kerja
Puskesmas Tuntungan pada tahun 2013. Rumah Ibadah merupakan sarana umum
yang terbanyak yaitu sebanyak 37 buah.
3.5.2. Sarana Ibadah
Tabel 3.6. Profil Sarana Ibadah di Wilayah Kerja Puskesmas Tuntungan Kecamatan Tuntungan tahun 2013
No Sarana Ibadah Jumlah1. Mesjid 182. Gereja 93. Vihara 44. Kuil -5. Kelenteng -6. Musollah 6
Keterangan Tabel 3.6
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa mesjid adalah sarana ibadah dengan
jumlah yang terbanyak yaitu sebanyak 18 buah. Wilayah kerja Puskesmas
Tuntungan tidak mempunyai kuil dan kelenteng.
3.5.3. Sarana Kesehatan
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
24
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
Tabel 3.7. Profil Sarana Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Tuntungan Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2013
No Sarana kesehatan Jumlah1. Rumah Sakit 22. Puskesmas induk 13. Puskesmas Pembantu 24. BPU 45. Klinik 106. Praktek dokter 9
Jumlah 28
Keterangan Tabel 3.7
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa terdapat jumlah 28 buah sarana kesehatan
di wilayah kerja Puskesmas Tuntungan dan sarana yang terbanyak adalah klinik.
3.5.4. Sarana Pendukung Kesehatan
Tabel 3.8. Sarana Pendukung KesehatanNo. Sarana Pendukung Kesehatan Jumlah
1. Posyandu Balita 152. Posyandu Lansia 63. Ambulance 14. Sekretariat / Tata usaha 1
Keterangan Tabel 3.8
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa Posyandu Balita mempunyai jumlah yang
terbanyak dengan jumlah 15 buah sedangkan ambulance dan sekretariat/tata usaha
paling sedikit yaitu sebanyak 1 buah.
3.5.5. Sarana Fisik Puskesmas
1. Transportasi : Mobil Ambulance 1 unit baik
: Sepeda Motor 4 unit baik
2. Sarana Komunikasi dan Informasi
Telepon : Tidak ada
Komputer : 3 buah baik
3. Sumber Energi
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
25
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
PLN
Genset : 1 buah baik
4. Prasarana
Sarana Air Bersih : Ada Baik
Sarana Pembuangan Sampah Medis : Ada Baik
Sarana Pembuangan Sampah Non Medis : Ada Baik
Sarana Pembuangan Air Limbah (SPAL) : Ada Baik
Saran Pembuangan Tinja : Ada Baik
1.6. Tenaga Kesehatan Puskesmas
3.6.1. Tenaga Kesehatan
Sarana Tenaga Kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas:
Tabel 3.9. Profil Tenaga Kesehatan di Puskesmas Medan Tuntungan Tahun 2013
No. Tenaga Kesehatan Jumlah1. Dokter Umum 42. Dokter Gigi 33. Bidan / Akbid 154. Perawat / Akper 125. Asisten Apoteker 56. Promkes 77. Analisis 18. Hygine Sinitasi 29. Petugas Gizi 110. Honor 1
Jumlah 51Keterangan Tabel 3.9
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa terdapat total 51 orang tenaga kesehatan
di Puskesmas Medan Tuntungan pada tahun 2013.
1.7. Struktur Organisasi Puskesmas
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
26
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
Kepala puskesmas
- Sebagai Pemimpin (manager)
- Sebagai tenaga ahli
- Mengoreksi program
Urusan Tata Usaha
- Melaksanakan administrasi
- Pengurusan supporting(kepegawaian)
- Perlengkapan
- Keuangan
Staf Puskesmas
- Masing-masing bekerja dan bertanggung jawab sesuai dengan bidang /
program kerjanya.
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
KEPALA PUSKESMASDr. Immanuel S. Sembiring
Nip. 19600525 198911 1 001
27
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
URUSAN UMUMDallur Limbong
Nip. 196202628 198403 1 001
URUSAN KEUANGAN & PERLENGKAPANPurnama Abadi
Nip. 19771227 199703 1 003
URUSAN PERENCANAAN PROGRAM & PELAPORAN
Ratma Juita Br. SitepuNip. 400 066 754
WAKIL KOORDINATOR IIDrg. Adelina L. Turangan
Nip. 19570414 198510 2 001
WAKIL KOORDINATOR IDr. Malem Seh Karo-Karo
Nip. 19621215 199803 1 002
PROMKESWiwik Parlina, SST
Nip. 1919760428 200502 2 007
KESLINGDiahta N. Bangun
Nip. 1919671028 199003 2 004
KIA/KBNorma
Nip. 19641110 198903 2 005
SURVEILENSLasma Imelda S, SKM
Nip. 19740920 200003 2 001
UKS/UKGSArnipa Fitrianti
Nip. 19770927 200801 2 025
IMUNISASIMarthalena
Nip. 19622004 198203 2 002
GIZIRepia Samosir
Nip. 19680911 198911 2 001
DBDNur Asiah, SKM
Nip. 196690701 199303 2 005
DDTKAgustina Br. Purba
Nip. 19880820 201001 1 008
TB ParuDeliana S Pelawi
Nip. 19641227 198703 2 001
LANSIAOktiva Sahriani
Nip. 19791015 20000604 2 021
HIV/AIDSLydia br. Tarigan
Nip. 19630615 199403 2 002
MATARatna Wati EliastaNip. 140 194 481
DiareMerry Florence Siahaan
Nip. 19610814 198301 2 005
ISPA Hotmauli A. Sagala
Nip. 19661108 199003 2 004
PTMSenna Sinaga
Nip. 19690814 198903 2 001
KEPALA SUB BAGIAN TATA USAHANurlela, S. Kep
Nip. 19631212 198603 2 002
POLI UMUM IDr. Amiliya Isyana
Nip. 19840504 200804 2 001
POLI UMUM IIDr. Haryati Lubis
Nip. 19770309 200701 2 006
POLI GIGIDr g. Ferica Tri Widyastuti
Nip. 19750214 200604 2 001
APOTEKMerry F Saragih
Nip. 19762312 199603 2 002
LABORATORIUMTiurlan S
Nip. 119640601 198402 2 001
28
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
Gambar 3.2. Bagan Struktur Organisasi Puskesmas Tuntungan Kecamatan Medan Tuntungan
1.8. Fasilitas Fisik Puskesmas
Puskesmas Tuntungan dalam menjalankan kegiatan didukung oleh
berbagai fasilitas fisik maupun non fisik dalam Kecamatan Tuntungan yang
meliputi :
3.8.1. Fasilitas Gedung Puskesmas
a. Ruang Kepala Puskesmas = 1 buah
b. Ruang Periksa Gigi dan Mulut = 1 buah
c. Ruang Periksa Pasien / Suntik = 2 buah
d. Ruang Obat Apotik = 1 buah
e. Ruang KIA/KB = 2 buah
f. Ruang Laboratorium / TB = 1 buah
g. Ruang Kartu = 1 buah
h. Ruang Tunggu Pasien = 1 buah
i. Ruang Tata Usaha = 1 buah
j. Ruang Periksa Specialis = - buah
k. Ruang Rawat Inap = 2 buah
l. Klinik Sanitasi = 1 buah
m. Ruang Rapat = 1 buah
n. Dapur = 1 buah
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
KEPALA PUSKESMAS PEMBANTU
KA. PUSTU MEDAN PERMAIDr. Twinkle
Nip. 19740801 200604 2 001
KA. PUSTU LADANG BAMBUDr. Voldance Bakara
Nip. 19791002 200903 2 005
29
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
o. Gudang = 4 buah
p. Toilet = 5 buah
q. Ruang P2M = 1 buah
r. Ruang Logistik Vaksin = 1 buah
s. Ruang VK dan Neonatus = 1 buah
t. Ruang SP2TP = 1 buah
u. Ruang Administrasi = 1 buah
3.8.2. Sumber Daya Manusia Puskesmas Tabel 3.10. Daftar Nama Tenaga Kesehatan Di Puskesmas Tuntungan
No Nama NIP Gol Pend.
1 Dr. Immanuel S. Sembiring 19600525 198911 1 001
IV/A S1 Kedokteran
2 Nurlela, S. Kep 19631212 198603 2 002
III/D S1 Keperawatan
3 Drg. Adelina L. Turangan 19570414 198510 2 001
IV/B S1 Kedokteran Gigi
4 Dr. Malem Seh Karo-Karo 19621215 199803 1 002
IV/B S1 Kedokteran
5 Drg. Ferica Tri Widyastuti 19750214 200604 2 001
III/D S1 Kedokteran Gigi
6 Drg. Martina Harahap 19850316 201001 2 031
III/C S1 Kedokteran Gigi
7 Dr. Amilia Isyana 19840504 200804 2 001
III/C S1 Kedokteran
8 Dr. Haryati Lubis 19770309 200701 2 006
III/C S1 Kedokteran
9 Norma 19641110 198903 2 005
IV/A AKBID/SST
10 Ernawati Ginting 19580129 197903 2 004
III/D SAA Ast. Apoteker
11 Merry F. Siahaan 19610814 198301 2 005
III/D SPRA
12 Sri Ulina 19620113 198307 2 001
III/D SPRA
13 Ratna Wati Eliasta 140 194 481 III/D SPRA14 Tina Melinda Tarigan 19591229 198003 2
003III/D Analis Kesehatan
15 Juliani Sebayang 19590724 198103 2 III/D SAA Ast. Apoteker
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
30
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
00116 Telahmin Sembiring 19641105 198803 2
006III/D Bidan
17 Lydia Br Tarigan 19630615 199403 2 002
III/D DIII Keperawatan
18 Hotmauli A. Sagala 19661108 199003 2 004
III/D DIII Keperawatan
19 Deliana S. Pelawi 19641227 198703 2 001
III/D DIII Keperawatan
20 Lasma I. Sagala, SKM 19740920 200003 2 001
III/D S2 Ilmu Kesmas
21 Riah Ukur Br Girsang 140 156 992 III/D AKPER22 Marthalena 19622904 198203 2
002III/D SPRA
23 Merlya Sidabutar 19630121 199003 2 002
III/D SPRA
24 Nur Asiah, SKM 19690701 199303 2 005
III/D S1 Ilmu Kesmas
25 Restawati 19680810 198903 2 001
III/C Bidan
26 Senna Sinaga 19690814 198903 2 001
III/C AKPER
27 Tiurlan Situmeang 19640601 198402 2 001
III/C SMAK
28 Diahta Nuraini Bangun 19671028 199003 2 004
III/C DIII Kesling
29 Kurtina Marbun 19600925 198103 2 002
III/C SPK
30 Hj. Maidar 140 172 774 III/C Bidan31 Arikena Tarigan 19660713 199303 2
001III/C SPK
32 Dallur Limbong 19620628 198403 1 001
III/B SMA
33 Minar P. Hutagalung 19591110 198309 2 003
III/B SPRA
34 Purnama Abadi 19771227 199703 1 003
III/B S1 Keperawatan
35 Ingan Malem Sembiring 19670617 199203 2 004
III/B SAA Ast. Apoteker
36 Irawati Tarigan 19670917 199203 2 002
III/B SMF
37 Wiwik Parlina, SST 19760428 200502 2 007
III/B AKPER, SST
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
31
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
38 Alimatus Sakdiah 19780805 200003 2 001
III/B DIII Gizi
39 Merri Frina Saragih 19761223 199602 2 002
III/B SAA Ast. Apoteker
40 Siti Syahrani 19660915 198903 2 004
III/A Bidan
41 Ratma Juita Br Sitepu 400 066 754 III/A DIII Keperawatan42 Oktiva Sahriani 19791015 200604 2
021III/A DIII Bidan
43 Repia Samosir 19680911 198911 2 001
II/D SPAG
44 Agustina Br Purba 19880820 201001 1 008
II/D DIII Bidan
45 Eva Rosida Sinulingga 19860919 201001 2 023
II/D DIII Keperawatan
46 Desi B. Natalia Silaen, Am. Keb
19821217 200804 2 001
II/D DIII Bidan
47 Verawati D. Gultom, AMK 19800331 201101 2 009
II/C DIII Keperawatan
48 Ferawati Perangin-angin, Am. Keb
19860510 201001 2 025
II/C DIII Bidan
49 Arnipa Fitrianti 19770927 200801 2 003
II/B Bidan
50 Bahrum 19590701 198303 1 006
II/B SMP
51 Sarinah Ginting 19641110 200701 2 002
II/B DIII Kimia Analis
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
32
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
Denah Puskesmas Tuntungan
PoliKIA
Apotik Lorong Tempat Pendaftaran
Poli Umum 1
Lantai 1
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
Kantor Kecamatan Medan Tuntungan
Kamar Mandi
Poli Gisi
Ruang penyimpanan obat
Poli Umum 2
Kamar Mandi Ruang penyimpanan Kantor Tata Usaha
Bangsal Ruang Kapusk Bangsal Ruang Vaksin
33
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
Lantai 2
ALUR PELAYANAN KESEHATAN PUSKESMAS TUNTUNGAN
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
Ruang Rawat Inap
Pasien Datang
Kamar Kartu Tanyakan Pernah
BerobatBelumPernah
Status Lama Status Baru
AskesKTP/KRT
Kota Medan
JPKMS/JAMKESMAS
YaTidakYaTidakYaTidak
GratisBayar
Kamar Gigi Ruang Periksa KIA/KB
Pulang
RujukanKamar Obat
34
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
3.8.3. Fasilitas Administrasi
Perlengkapan yang dimiliki oleh Puskesmas Tuntungan dalam
menjalankan peranannya agar terlaksananya laporan administrasi antara lain:
meja, kursi, lemari arsip, dua unit komputer, kartu berobat pasien, buku catatan
arsip, kartu laporan, formulir kegiatan lapangan, buku laporan kegiatan, kartu
KIA/ KB, buku bendahara dan papan tulis.
3.8.4. Fasilitas Imunisasi
Fasilitas imunisasi yang dimiliki oleh Puskesmas Tuntungan antara lain:
- Lemari Es
- Alat-alat Imunisasi
- Vaksin seperti BCG, DPT, POLIO, Campak, TT, Hepatitis
- Termos
3.8.5. Fasilitas Alat – alat Kesehatan
- Poliklinik Set
- Bidan Kit
- Lansia Kit
- Alat – alat suntik dan alat – alat P3K
- Timbangan Bayi dan Dewasa
- Dental unit
- Lemari pendinginan tempat penyimpanan bahan – bahan imunisasi
- Imunisasi Kit
- Alat – alat Laboratorium sederhana
- KIE Kit (Paket Penyuluhan)
3.8.6. Fasilitas Obat-obatan
Tabel 3.11. Obat-Obatan Yang Terdapat Di Apotek Puskesmas Tuntungan Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2013
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
35
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
No Nama Obat yang Digunakan Satuan1 Air Raksa Dental Use Botol2 Aminoflina Injeksi 24 mg/ml - 10 ml Ampul3 Aminoflina Tablet 200 mg Tablet4 Amitriplina HCL tablet salut 25 mg Tablet5 Amoksisilina kapsul 250 mg Kapsul6 Amoksisilina sirup kering 125 mg/ml Botol7 Ampisilina kaplet 500 mg Kapsul8 Ampisilina sirup kering 125 mg/5ml Botol9 Antalgin (matampiron ) tablet 500 mg Tablet
10 Antasida doen tablet kombinasi Tablet11 Anti hemmoroid Suppositoria Sup12 Aqua pro Injeksi steril, bebas pirogen 20 ml Ampul13 Aquadest steril 500 ml Botol14 Asam Askorbat ( vit c ) tablet 50 mg Tablet15 As. Benzoat 3 % as. Salisilat 6 % (whitfield salep) Pot16 Asam Klorida 0,1 n Botol17 As. Salisilat 2 % + belerang endap 4 % (2-4) salep Pot18 Asam sulfosalisilat 20 % Botol19 Asetosal tablet 500 mg Tablet20 Atropina sulfat injeksi 0,25 mg/ml - 1ml Ampul21 Atropina sulfat ( atropina ) tablet 0,5 mg Tablet22 Atropina Sulfat ( atropina ) tetes mata 0,5 % Botol23 Benzatina bensil penisilina injeksi 1,2 juta iu Vial24 Besi (ii) sulfat tablet salut, kombinasi Tablet25 Catgut / Benang bedah no. 2/0 - 3/0 Sak26 Dapson tablet 100 mg Tablet27 Dexametason Injeksi 5mg/ml - 1ml Ampul28 Dexametason Tablet 0,5 mg Tablet29 Dekstran 70 - larutan infus 6 % steril Botol30 Dekstrometorfan hbr sirup 10 mg/sml Botol31 Dekstrometorfan hbr tablet 15 mg Tablet32 Devitalisasi pasta Pot33 Diazem injeksi 5mg/ml-2ml Ampul34 Diazepam Tavlet 2mg Tablet35 Dietikarbamazin sitrat 100 mg tablet Tablet36 Difenhidramin hcl injeksi 10 mg/ml-1ml Ampul37 Digoksiba tablet 0,25mg Tablet38 Efedrina hcl (efedrina tablet 25 mg Tablet39 Ekstrak belladon tablet 10 mg Tablet
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
36
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
40 Epinefrina hcl/ bitartrat (adrenalina) inj. 0,1%-1ml Ampul41 Ergotamina tartrat 1 mg + kofeina 50 mg tab. Komb Tablet42 Etakridina (rivanol) arutan 0,1% Botol43 Etambutol hcl (etambutol) tablet 250mg Tablet44 Etanol 70% 1000ml Botol45 Etil klorida semprot Botol46 Eugenol cairan Botol47 Fenobarbital Tablet injeksi 50mg/ml - 2ml Ampul48 Fenobarbital tablet 30 mg Tablet49 Fenoksimetil pensilina tablet 250mg Tablet50 Fenoksimetil pensilina tablet 500mg Tablet51 Fenol Gliserol tetes telinga 10% Botol52 Fitomenadion (vit.K1) injeksi 10 mg/ml-1ml Ampul53 Fitomenadion (vit.K1) salut 10 mg Tablet54 Furosemida tablet 40 mg Botol55 Gamesan emulsi 1% Botol56 Garam oralit untuk 1000ml air Sak57 Garam oralit 200ml air Sak58 Gentian violet larutan 1% Botol59 Giblenlamida tablet 5mg Tablet60 Gliseril Guayakolat tablet 100 mg Tablet61 Gliserol Botol62 Glukosa larutan infus 10% Botol63 Glukosa larutan infus 40% Botol64 Glukosa larutan infus 5% Botol65 Griseofulvin tablet 125 mg micronized Tablet66 Gutta Percha points Stick67 Hidroklorotiazida (hct) tablet 25mg Tablet68 Hidrokortison krim 2,5% Tube69 Ibuprofen tablet 200mg Tablet70 Infusion set anak Set71 Infusion set dewasa Set72 Isoniazida (inh) tablet 100mg Tablet73 Isoniazida (inh) Tablet 300mg Tablet74 Jarum jahit (bedah) no. 9 s/d 14 Biji75 Kalium pemanganat serbuk Botol76 Kalsium Hidroksida pasta Tube77 Kalsium Laktat (kalk) tablet 500 mg Tablet78 Kapas berlemak 500mg Bungkus79 Kapas pembalut/absorben 250 gram bungkus
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
37
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
80 Kasa kompres 40/40 steril bungkus81 Kasa pembalut rol82 Kasa pembalut hidrofil 4 m x 15 cm rol83 Kasa pembalut hidrofil 4 m x 3 cm rol84 Kinina dihidroklorida (kinina) injeksi 25% - 2 mL ampul85 Kinina sulfat tablet 222 mg (7 h 20) tablet86 Klofazimin, micronize kapsul 100 mL kapsul87 Kloramfenikol kapsul 250 mg kapsul88 Kloramfenikol salap mata 1% tube89 Kloramfenikol tetes telinga 3% botol90 Kloferamina maleat (ctm) tablet 4 mg tablet91 Klorokina fosfat (klorokina) tablet 250 mg tablet92 Klorpromazina hcl tablet salut 25 mg tablet93 Klorpromazina hcl injeksi 5 mg/ml - 2 ml ampul94 Klorpromazina hcl injeksi 5 mg/ml - 1 ml ampul95 Kodeina HCL (Kodeina) Tablet 10 mg tablet96 Komb. Pirimetamin 2 mg - Sulfaoxin 500 mg tablet97 Kotrimoksazol Suspense botol98 Kotrimoksazol Tablet Kombinasi tablet99 Kotrimoksazol Tablet Pediatrik Kombinasi tablet
100 Larutan Benedict botol101 Larutan Basin 2% botol102 Larutan Gabbet botol103 Larutan Giemsa Stain botol104 Larutan Kinyoun botol105 Larutan Turk botol106 Lidokaina Comb. Injeksi Kombinasi ampul107 Lisol mengandung Kresol Tersabun 50 % botol108 Magnesium Sulfat Serbuk 30 gram kantong109 Mebendazol Tablet 100 mg tablet110 Metakresol Sulfonat dan Matenol Kondensasi botol111 Methanol botol112 Metilergomtrina Malet Injeksi 0,200 mg/ml - 1 ml ampul113 Metilergomtrina Malet Tablet Salut 0,125 mg tablet114 Metronidazol Tablet 250 mg tablet115 Monoklorkamfer Mentol Cairan botol116 Mumfiying Pasta botol117 Natrium Bikarbonat Tablet 500 mg tablet118 Natrium Fenitoina (Fenitoina) Kapsul 100 mg kapsul119 Natrium Fenitoina (Fenitoina) Kapsul 30 mg kapsul
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
38
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
120 Natrium Klorida Larutan Infus 0,9% Steril botol121 Natrium Tiopenal Serbuk Injeksi 100 mg Amp ampul122 Natrium Tiosulfat Injeksi 25% - 10 ml ampul123 Nistatin 100.000 IU/g Tablet tablet124 Obat Batuk Hitam (OBH) Cairan botol125 Oksigen Gas dalam Tabung tabung126 Oksitetrasiklina HCL Salap Mata 1% tube127 Oksitetrasiklina HCL Salap 3% tube128 Oksitetrasiklina HCL Injeksi 50 mg/ml - 10 ml vial129 Oksitosina Injeksi 10 IU/ml - 1 ml ampul130 Paraformal Dehida Tablet 1 gram tablet131 Parasetamol Sirup 120 mg / 5 ml botol132 Parasetamol Tablet 500 mg tablet133 Pilokarpina HCL /Nitrat Tetes Mata 2% botol134 Piperazina Sirup 20% botol135 Piperazina Tablet 500 mg tablet136 Pirantel Pamoat (Pirantel) Tablet 125 mg Basa tablet137 Piridoksinal hl (vit B6) Tablet 10 mg botol138 Plester 5 yards x 2 inch rol139 Polipetida Kombinasi Doen Larutan Infus botol140 Prednison Tablet 5 mg tablet141 Primakina Tablet 15 mg tablet142 Prokaina Fenisilina Injeksi 3 juta/IU vial143 Propiltiorasil Tablet 100 mg tablet144 Propanolol HCL (Propanolol) Tablet 40 mg tablet145 Reserpina Tablet 0,10 mg tablet146 Reserpina Tablet 0,25 mg tablet147 Retinol (vit A) Tablet Lunak 20.000 IU kapsul148 Retinol (vit A) Tablet Salut 50.000 IU tablet149 Rifampisin Kaplet 600 mg kapsul150 Rifampisin Kaplet 300 mg kapsul151 Rifampisin Kapsul 450 mg kapsul152 Ringer Laktat Larutan Infus Steril tablet153 Salbutamol Tablet 2 mg tablet154 Salisil Bedak 2% kotak155 Salisil Spiritus 10% botol156 Semen Seng Fosfat Serbuk & Cairan botol157 Serum Anti Bisa ular polivalen inj.50 ml (abu ii) vial158 Serum Anti Bisa ular polivalen inj.5 ml (abu i) vial159 Serum Anti Dipteri Inj.20.000 IU/vial (a.d.s) vial
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
39
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
160 Serum Anti Titanus Inj. 1500 IU/ampul (a.t.s) Ampul161 Serum Anti Titanus Inj. 20000 IU/ampul (a.t.s) Vial162 Sianokobalamina (vit. B 12) Inj. 500meg/ml - 1 ml Ampul163 Silk (benang bedah sutera) no. 3/0 Sak164 Silver amalgam serbuk 65-75% Botol165 Spons gelatin cubicles 1x1x1 cm Tabung166 Streptomisina sulfat serbuk inj. 1000 mg/vial Vial167 Sulfa conus (kerucut) preparat Botol168 Sulfamidin tablet 500mg Tablet169 Sulfasel tamida tets mata 15% Botol170 Synthetic filling material larutan dan serbuk Set171 Temporary stopping fletcher serbuk dan cairan Set172 Tetrakaina hcl (tetrakaina) tetes mata 0,5% Botol173 Tetrasiklina hcl (tetrasiklina) kapsul 250mg Kapsul174 Tiamin HCL / mononitrat (Vit. B1) tablet 50 mg Tablet175 Tiamin HCL (Vit. B1) injeksi 100 mg/ ml-1ml Ampul176 Trikresol formalin (tkf) cairan Botol177 Vaksin rabies kering untuk manusia Set178 Vitamin B kompleks tablet Tablet179 Yodium Povindon larutan 10% 10 ml Botol180 Yodium Povindon larutan 10% 1000ml Botol
Keterangan Tabel 3.11
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa terdapat 180 jenis obat-obatan yang tersedia di apotek Puskesmas Tuntungan pada Januari s.d Desember 2013.
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
40
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
BAB 4
PROGRAM KERJA PUSKESMAS TUNTUNGAN
4.1. Program Dasar dan Program Pengembangan Puskesmas
4.1.1. Upaya Kesehatan Wajib
Upaya kesehatan wajib puskesmas adalah upaya yang ditetapkan
berdasarkan komitmen nasional, regional dan global serta mempunyai daya ungkit
tinggi untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan harus
diselenggarakan di setiap puskesmas.
Untuk Dinas Kesehatan Kota Medan upaya penyelenggaraan kesehatan
wajib Puskesmas ada 7 program wajib (basic seven) yaitu:
a. Upaya Promosi Kesehatan;
b. Upaya Kesehatan Lingkungan;
c. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana;
d. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat;
e. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular;
f. Upaya Pengobatan;
g. Upaya Pencatatan dan Pelaporan.
4.1.2. Upaya kesehatan Pengembangan
Upaya kesehatan pengembangan Puskesmas adalah upaya ditetapkan
berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di masyarakat serta yang
disesuaikan dengan kemampuan puskesmas, yang dipilih dari daftar upaya
kesehatan puskesmas yang telah ada, yaitu :
a. Upaya Kesehatan Sekolah (UKS);
b. Upaya Kesehatan Olahraga;
c. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat (PHN);
d. Upaya Kesehatan Kerja (UKK);
e. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut (UKGM);
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
41
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
f. Upaya Kesehatan Jiwa (UKJ);
g. Upaya Kesehatan Mata (UKM);
h. Upaya Kesehatan Usia Lanjut (USILA);
i. Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional (BATRA);
j. Laboratorium Sederhana.
4.2. Program Prioritas Puskesmas
4.2.1. Upaya Promosi Kesehatan
Tujuan :
1. Agar individu dan kelompok masyarakat secara keseluruhan
melaksanakan perilaku hidup sehat.
2. Agar individu dan kelompok masyarakat berperan aktif dalam upaya-
upaya kesehatan, serta ikut aktif dalam perencanaan dan penyelenggaraan
Posyandu.
Kegiatan :
1. Memberikan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat di lingkungan dan
wilayah kerja Puskesmas Tuntungan di dalam maupun di luar gedung
berbentuk kegiatan penyuluhan kesehatan pribadi, kesehatan lingkungan,
gizi keluarga, KB, imunisasi, Posyandu dan sebagainya.
2. Pembinaan generasi muda untuk hidup sehat di dalam kegiatan antara lain
berupa gotong-royong dan olah raga.
Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu)
Posyandu merupakan suatu wadah pusat kegiatan pemberian pelayanan
kesehatan dan KB yang terpadu pada tingkat desa.
Sasaran : bayi, ibu hamil, ibu menyusui, PUS (pasangan usia subur) dan Lanjut
Usia (Lansia)
Tujuan:
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
42
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
1. Mempercepat penurunan angka kematian bayi (Infant Mortality Rate) dan
balita.
2. Meningkatkan pelayanan kesehatan ibu untuk menurunkan IMR.
3. Mempercepat diterimanya NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia
Sejahtera).
4. Pembinaan dan peningkatan peran serta masyarakat dalam rangka alih
teknologi untuk swakelola usaha-usaha kesehatan masyarakat.
5. Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan
kesehatan dan kegiatan lain yang menunjang kemampuan hidup sehat.
6. Pendekatan dan pemerataan pelayanan kesehatan pada masyarakat dalam
usaha meningkatan cakupan penduduk dan geografi.
Menurut tingkatnya Posyandu dibagi menjadi 4 strata:
1. Pratama
Kegiatan Posyandu strata ini belum mantap dan belum teratur tiap
bulannya, serta jumlah kadernya terbatas.
2. Madya
Kegiatan Posyandu strata ini dilakukan 8 kali dalam setahun, mempunyai
kader sebanyak 5 orang dengan cakupan yang masih rendah dengan
adanya dana sehat.
3. Purnama
Kegiatan Posyandu strata ini dilakukan lebih dari 8 kali dalam
setahun,mempunyaijumlah kader lebih dari 5 orang dengan cakupan baik
dan telah memiliki dana sehat.
4. Mandiri
Kegiatan Posyandu strata ini dilakukan sebanyak 12 kali dalam setahun,
mempunyai jumlah kader lebih dari 5 orang, cakupan baik dan dana sehat
sudah tersedia untuk lebih dari 50% KK.
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
43
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
Pelayanan Kegiatan Posyandu:
Posyandu dilaksanakan sebulan sekali yang ditentukan oleh Kader, Tim
Penggerak PKK Desa/Kelurahan serta petugas kesehatan dari Puskesmas,
dilakukan pelayanan masyarakat dengan sistem 5 meja yaitu :
Meja I : Pendaftaran.
Meja II : Penimbangan.
Meja III : Pengisian KMS.
Meja IV : Penyuluhan perorangan berdasarkan KMS.
1. Mengenai Balita berdasarkan hasil penimbangan berat badan yang
diikuti pemberian makanan, oralit dan vitamin A dosis tinggi.
2. Mengenai gizi, kesehatan diri, perawatan payudara, ASI ekslusif
dan P2P terhadap ibu hamil dan menyusui.
3. Menjadi peserta KB lestari, pemberian kondom, pil ulangan atau
tablet busa.
Meja V : Pelayanan tenaga kerja profesional meliputi KIA, KB, Imunisasi dan
pengobatan dan pelayanan lain sesuai dengan kebutuhan setempat.
Petugas pada Meja I s/d IV dilaksanakan oleh kader PKK sedangkan
Meja V merupakan meja pelayanan paramedis (Jurim, Bindes, perawat dan
petugas KB).
Peserta Posyandu mendapat pelayanan meliputi :
1. Kesehatan ibu dan anak :
- Pemberian pil tambah darah (ibu hamil)
- Pemberian vitamin A dosis tinggi (bulan vitamin A pada bulan Februari dan
Agustus)
- PMT
- Imunisasi.
- Penimbangan balita rutin perbulan sebagai pemantau kesehatan balita
melalui pertambahan berat badan setiap bulan. Keberhasilan program
terlihat melalui grafik pada kartu KMS setiap bulan.
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
44
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
- Keluarga berencana, pembagian Pil KB dan Kondom.
2. Pemberian Oralit dan pengobatan.
3. Penyuluhan kesehatan lingkungan dan penyuluhan pribadi sesuai permasalahan
dilaksanakan oleh kader PKK melalui meja IV dengan materi dasar dari KMS
balita dan ibu hamil. Keberhasilan Posyandu tergambar melalui cakupan
SKDN.
S : Semua balita diwilayah kerja Posyandu;
K : Semua balita yang memiliki KMS;
D : Balita yang ditimbang;
N : Balita yang naik berat badannya.
Keberhasilan Posyandu berdasarkan :
1. D / S : baik/kurangnya peran serta masyarakat.
2. N / D : berhasil tidaknya program Posyandu.
Tabel 4.1 Distribusi Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Tuntungan
Kecamatan Medan Tuntungan 2013
Tabel 4.1. Distribusi Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Tuntungan Kecamatan Medan Tuntungan 2013
No Kelurahan Pratama Madya Purnama Mandiri Jlh1. Tanjung Selamat - - 4 - 42. Namo Gajah - - 2 - 43. Kemenangan Tani - - 3 - 34. Lau Cih - - 1 - 15. Sidomulyo - - 1 - 16. Baru Ladang
Bambu- - 4 - 4
Jumlah - - 15 - 15
Keterangan Tabel 4.1.
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah Posyandu yang ada di Kecamatan
Medan Tuntungan sebanyak 15 Posyandu dan semua Posyandu merupakan
tingkat Purnama.
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
45
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
Analisis data
Berdasarkan Indikator Sehat 2010, Posyandu sebaiknya melayani 100 balita. Dari
tabel di atas dapat dilihat jumlah total Posyandu di seluruh wilayah kerja
Puskesmas Tuntungan adalah 15 buah. Jumlah seluruh balita di wilayah kerja
Puskesmas Tuntungan adalah 2.202 jiwa.
Maka sebaiknya jumlah Posyandu adalah :
Jumlah Posyandu =
=
= 22,02 ≈ 22 Posyandu
Dari hasil perhitungan di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa jumlah
Posyandu belum mencukupi untuk seluruh balita di wilayah kerja Puskesmas
Tuntungan. Jadi, kekurangannya adalah sebesar 7 posyandu.
Tabel 4.2. SKDN Puskesmas Tuntungan Tahun 2013
Bulan Umur 0-23 Bulan Umur 24-59 BulanS K D N S K D N
Januari 1276 1135 941 872 1763 1603 1426 1326Februari 1276 1135 1096 1029 1763 1603 1481 1351Maret 1157 984 934 886 1740 1622 1287 1242April 1276 1167 1084 1076 1763 1596 1359 1318Mei 1276 1164 1094 1048 1763 1596 1330 1290Juni 1276 1164 1078 1009 1763 1596 1363 1336Juli 1276 1164 1028 935 1763 1596 1463 1390Agustus 1276 1164 1067 1009 1763 1596 1465 1408September 1276 1164 1078 961 1763 1596 1332 1264Oktober 1276 1164 964 883 1763 1596 1303 1242November 1276 1164 1084 1076 1763 1596 1356 1318Desember 1276 1164 1061 1000 1763 1596 1343 1295
4.2.2. Upaya Kesehatan Lingkungan
Program ini berupaya pengawasan lingkungan baik fisik, geologis, sosial
dan ekonomi yang mempengaruhi kesehatan manusia.
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
46
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
Tujuan:
1. Meningkatkan mutu lingkungan yang dapat menjamin masyarakat mencapai
derajat kesehatan optimal.
2. Terwujudnya kesedaran dan keikutsertaan masyarakat dan sektoral terikat
yang bertanggung jawab atas upaya peningkatan dan pelestarian.
3. Terlaksananya pengawasan secara teratur pada sarana sanitasi perumahan
pokok masyarakat.
Sasaran:
1. Daerah yang rawan air bersih.
2. Daerah yang rawan penyakit menular.
3. Daerah percontohan dan pemukiman baru.
4. Tempat - tempat umum seperti terminal, pasar swalayan, rumah ibadah,
sekolah dan lain-lain.
5. Masyarakat yang padat penduduknya dan lingkungan yang kotor.
Kegiatan:
1. Penyekatan air bersih antar rumah warga.
2. Penyekatan pembuangan air limbah antar rumah warga.
3. Pengawasan sanitasi tempat – tempat umum.
4. Pengawasan sanitasi tempat – tempat pengelolaan makanan.
5. Pengawasan tempat penyimpanan pestisi Upaya Kesehatan Ibu dan Anak
serta Keluarga Berencana.
Tabel 4.3. Laporan Hasil Kegiatan Penyehatan Lingkungan Pemukiman dan TTU/TPM Tahun 2013
No. Jenis KegiatanTarget
Pencapaian
Keterangan
Jlh % Jlh %1. Penyehatan Air Bersih
Air Perkotaan (PDAM, SPT, SGL)
5150 100 4597 80 Belum tercapai
2. Kes. Link jamban rumah penduduk
5150 100 4583 72 Sudah tercapai
3. Sampah- TPS- TPA
30900
60100
4597-
800
Belum tercapai
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
47
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
4. Klinik SanitasiRumah Sehat(Rumah Penduduk)DPLS
13862
2
10075
100
12813
2
10072
100
Sudah tercapaiBelum tercapai
Sudah tercapai
5. Penyehatan tempat-tempat umum- Hotel (11)- Jasa Boga/rumah makan
(5)- Rumah Ibadah (37) - TTU lain/Tempat
Hiburan/Salon (14)
74
156
6570
4040
74
114
100100
7367
Sudah tercapaiSudah tercapai
Belum tercapaiBelum tercapai
6. Penyehatan Makanan minuman- Pengolahan makanan (23)- Pengolahan minuman (14)
2012
8585
1310
6583
Belum tercapaiBelum tercapai
Keterangan Tabel 4.3.
Dari tabel diatas diketahui bahwa pencapaian Upaya Kesehatan Lingkungan
dalam hal kesehatan lingkungan jamban rumah penduduk, klinik sanitasi, DPLS,
penyehatan tempat-tempat umum seperti hotel dan jasa boga/rumah makan sudah
tercapai sedangkan penyehatan air bersih, sampah, TPS, TPA, rumah sehat,
penyehatan tempat umum seperti rumah ibadah dan tempat hiburan, dan
pengolahan makanan serta minuman belum tercapai.
Tabel 4.4. Laporan Kasus DBD di wilayah kerja Puskesmas Tuntungan Tahun 2013
No Kelurahan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des1 Tanjung
Selamat- 2 - - 1 - 3 - 1 1 1 -
2 Namo Gajah - - - - - - - - - - - -3 Kemenangan
Tani- - - - - - - - - - - 1
4 Lau Cih - - - - - - - - - - - 15 Sidomulyo - - - - - - - - - - - -6 Baru Ladang
Bambu- - - - - - - - 2 - - -
Keterangan Tabel 4.4.
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
48
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
Seluruh pasien kasus DBD sembuh. dilakukan tindakan penyuluhan, abatisasi,
fogging.
4.2.3. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak Serta Keluarga Berencana
a. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
Pengertian :
KIA adalah upaya kesehatan yang menyangkut pelayanan dan
pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, bayi, balita serta anak pra sekolah yang
menjadi tanggung jawab Puskesmas dalam rangka meningkatkan kesehatan serta
kesejahteraan bangsa pada umumnya.
Sasaran :
Primer : Ibu hamil, ibu menyusui, balita.
Sekunder : Kader Kesehatan
Program yang dilakukan antara lain :
1. Memeriksa kesehatan ibu hamil yaitu : timbang berat badan, ukur tinggi
badan, ukur TFU, pemberian tablet besi dan vitamin A.
2. Memberikan penyuluhan pada ibu tentang gizi, perawatan payudara, ASI
Eksklusif, kebersihan diri dan lingkungan.
3. Memberikan pelayanan KB.
4. Membina Posyandu.
5. Mengamati pertumbuhan dan perkembangan anak – anak balita.
6. Memberi imunisasi pada ibu hamil, anak – anak sampai dengan umur 5
tahun.
Tabel 4.5. Evaluasi Hasil Kegiatan Program KIA Januari s.d. Desember 2013
No Kegiatan SasaranTarget Pencapaian
KeteranganAngka % Angka %
1K1
Bumil (542)
540 95 502 93Belum tercapai
2K4
Bumil (542)
540 95 495 92Belum tercapai
3Deteksi resiko tinggi
Bumil (542)
540 95 470 87Belum tercapai
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
49
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
4 Persalinan oleh tenaga kesehatan (PN)
Bumil (542)
516 90 480 93 Tercapai
5 Kunjungan nifas lengkap
Bufas (551)
491 90 480 98 Tercapai
Keterangan Tabel 4.5.
Dari tabel di atas diketahui bahwa Kegiatan Program KIA Januari s.d. Desember
2013 masih jauh dari target pencapaian.
b. Keluarga Berencana
Pengertian:
Keluarga berencana adalah penggunaan cara-cara mengatur kesuburan agar
menjarangkan kelahiran selanjutnya untuk mencapai tujuan tertentu.
Sasaran :
Pasangan usia subur, ibu hamil, dan ibu menyusui
Tujuan:
Menaikkan kesehatan melalui upaya menjarangkan kelahiran dalam kelembagaan
Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS).
Kegiatan:
1. Memberikan penyuluhan dan penerangan tentang KB dengan usaha–usaha
terpadu;
2. Memberikan pelayanan kontrasepsi pada akseptor KB dalam bentuk Intra
Uteriene Device (IUD), pil, kondom, suntikan,kontrasepsi mantap (KONTAP),
dan susuk;
3. Menerima akseptor dan calon akseptor yang dirujuk dari pos-pos KB dan
Posyandu di wilayah kerja puskesmas;
4. Memotivasi calon akseptor dan akseptor agar menjadi motivator KB;
5. Melayani konsultasi kemandulan dan konsultasi KONTAP;
6. Membuat laporan kegiatan KB bulanan, triwulan dan tahunan;
7. Memberikan penyuluhan dan penerangan tentang KB dengan usaha-usaha
terpadu.
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
50
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
Tabel 4.6. Jumlah Akseptor KB di wilayah Kerja Puskesmas Tuntungan Tahun 2013
No. Bulan Peserta Jenis KBIUD Implan Pil Kondom Suntik
1 Januari Baru 4 9 20 10 31Ulang 0 6 46 1 8
2 Pebruari Baru 3 9 3 4 12Ulang 0 5 21 4 2
3 Maret Baru 0 3 0 0 16Ulang 0 0 10 10 5
4 April Baru 1 16 0 3 12Ulang 3 0 46 0 10
5 Mei Baru 0 0 4 3 14Ulang 0 6 20 2 4491
6 Juni Baru 0 34 1 0 12Ulang 0 0 10 5 6
7 Juli Baru 2 1 1 1 7Ulang 0 2 5 2 3
8 Agustus Baru 0 13 4 0 11Ulang 0 0 5 6 2
9 September Baru 9 3 12 10 13Ulang 0 5 1 4 3
10 Oktober Baru 5 6 4 1 12Ulang 0 4 38 10 10
11 Nopember Baru 6 16 12 3 17Ulang 0 8 5 3 2
12 Desember Baru 4 6 4 0 26Ulang 9 2 0 0 0
Keterangan Tabel 4.6.
Dari tabel di atas diketahui bahwa jumlah akseptor KB terbanyak pada jenis
suntik pada akseptor baru, sedangkan pada akseptor ulang jumlah terbanyak pil.
4.2.4. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
Permasalahan gizi di Indonesia merupakan masalah yang cukup berat dan
kompleks. Pada hakekatnya disebabkan keadaan ekonomi yang kurang
dan kurangnya pengetahuan tentang nilai gizi dari makanan yang ada.
Penyakit-penyakit karena kurangnya gizi di Indonesia adalah defisiensi
protein, kalori, deisiensi vitamin A dan defisiensi yodium (gondok).
Beberapa kegiatan usaha perbaikan gizi di Puskesmas Tuntungan yaitu :
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
51
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
a. Mendata jumlah Balita yang ada di wilayah kerja Puskesmas;
b. Melakukan survei terhadap keadaan gizi masyarakat terutama gizi
Balita;
c. Melaksanakan pemberian vitamin A dosis tinggi untuk mencegah
defisiensi Vitamin A pada Balita;
d. Memberikan tablet penambah darah untuk mencegah dan mengobati
anemia pada ibu hamil dan menyusui;
e. Melakukan demonstrasi menu makanan bergizi dengan harga murah
dan terjangkau di posyandu dan puskesmas;
f. Memberikan penyuluhan terhadap masyarakat untuk memanfaatkan
perkarangan rumah dengan menanam sayuran dan buah-buahan.
Tabel 4.7. Rekapitulasi Kasus Balita Gizi Buruk di Wilayah Kerja Puskesmas Tuntungan Januari s.d. Desember 2013
No Kelurahan
Kumulatif Kasus Gizi Buruk
JumlahMendapatPerawatan
Membaik/Sembuh
MeninggalYang masih
Dirawat
1Kemenangan Tani
0 0 0 0 0
2Tanjung Selamat
1 1 0 0 1
3 Namo Gajah 0 0 0 0 04 Lau Cih 0 0 0 0 05 Sidomulyo 0 0 0 0 0
6Ladang Bambu
0 0 0 0 0
Jumlah 1 1 0 0 1
Keterangan tabel 4.7.
Dari tabel di atas dapat dilihat jumlah kasus gizi buruk di wilayah kerja
Puskesmas Medan Tuntungan sampai dengan bulan Desember 2013 adalah
sebanyak 1 orang dan masih mendapatkan perawatan. Kasus gizi buruk ini
ditemukan di Kelurahan Tanjung Selamat.
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
52
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
Tabel 4.8. Laporan Kasus Gizi Kurang dan Gizi Buruk Tahun 2013
Bulan Gizi Buruk
Status setelah PMT Gizi Kurang Status setelah PMT
Januari 0 - 42 42 GK
Februari 0 - 42 42 GK
Maret 0 - 42 42 GK
April 0 - 38 38 GK
Mei 0 - 40 40 GK
Juni 0 - 28 28 GK
Juli 0 - 30 30 GK
Agustus 0 - 30 30 GK
September 0 - 28 28 GK
Oktober 0 - 25 25 GK
November 1 1 GB 25 25 GK
Desember 1 1 GB 25 25 GK
Keterangan Tabel 4.8.
Dari tabel di atas diketahui bahwa kasus gizi buruk paling tinggi terjadi pada
bulan November dan Desember 2013, dan Kasus gizi kurang pada bulan Januari
dan Maret sebanyak 126 kasus. Berdasarkan tabel terjadi penuruan kasus gizi
kurang sampai akhir tahun.
Tabel 4.9. Cakupan Pendistribusian Fe dan Vit A pada Ibu Hamil dan Ibu Nifas di Puskesmas Tuntungan Januari s.d. Oktober 2013
No. Kegiatan SasaranTarget Pencapaian
KeteranganAngka % Angka %
1.Fe Bumil Bumil
(542)488 90 460 85 Belum tercapai
2.Fe Bufas Bufas
(551)496 90 480 87 Belum tercapai
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
53
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
3.Vit A Bufas Bufas
(551)441 80 480 87 Sudah tercapai
Keterangan Tabel 4.9.
Dari tabel di atas diketahui bahwa pemberian Fe pada Ibu hamil dan ibu nifas
belum tercapai, sedangkan pemberian Vit. A pada ibu nifas sudah tercapai.
4.2.5. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Penular
Program Imunisasi
Dalam pencegahan penyakit menular, diberikan imunisasi dimana imunisasi
merupakan suatu tindakan memberikan kekebalan kepada tubuh terhadap penyakit
tertentu.
Sasaran Imunisasi:
Sasaran Imunisasi adalah: Bayi, Balita, dan Anak Sekolah, dan PUS (pasangan
usia subur).
Tujuan Imunisasi:
a. Menurunkan angka kesakitan dan angka kematin
b. Mencegah terjadinya cacat pada bayi, anak, ibu hamil, dan pencegahan
penyakit.
Macam – macam imunisasi:
1. BCG
Gunanya untuk menghindarkan dan memberikan kekebalan terhadap penyakit
TBC terhadap anak.
Cara pemberian:
- Diberikan pada bayi umur 0-11 bulan, diberikan sekali.
- Lokasi pemberian lengan atas
- Dengan injeksi SC
- Dosis 0,5 cc
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
54
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
2. DPT
Gunanya : untuk mencegah defteri, pertusis dan tetanus.
Cara pemberian:
- Diberikan pada bayi umur 2 – 11 bulan, sebanyak 3 kali
- Dosis 0,5 ml dengan interval minimal 4 minggu, sebayak 3 kali suntikkan
- Lokasi suntikan suntikan di paha luar
- Injeksi IM
3. POLIO
Gunanya : untuk memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit polio.
Cara pemberian :
- Diberikan pada bayi umur 2 – 11 bulan, sebanyak 4 kali
- Diberikan dengan meneteskan kedalam mulut
4. CAMPAK
Gunanya : untuk memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit campak.
Cara pemberian :
- Diberikan pada bayi umur 9- 11 bulan, sebanyak 1 kali
- Lokasi pemberian pada lengan kiri, injeksi subkutan
- Dosis 0,5mL
5. TETANUS TOKSOID (TT)
Gunanya : untuk memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit tetanus
Toksoid
- TT1 diberikan pada murid kelas 2 SD, TT2 diberikan murid kelas 3
SD,TT3 diberikan murid kelas 6 SD
- Calon pengantin (PUS), diberikan 2 kali dengan interval 4 minggu
6. HEPATITIS B
Gunanya : untuk memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit Hepatitis B.
Cara pemberian :
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
55
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
- Diberikan pada bayi umur 2-11 bulan,diberikan 3 kali dengan interval
minimal 4 minggu.
- Dengan injeksi IM
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
56
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
Tabel 4.10. Program Imunisasi di Puskesmas Tuntungan Tahun 2013
No. Program Kegiatan Target (%)
Sasaran Jan Feb Mart Apr Mei Juni July Agt Sept Okt Nov Des Pencapaian %
1. BCG 97 809 73 70 72 63 67 61 65 64 65 61 62 58 785 97,03
2. DP + HB 1 97 809 73 68 61 63 65 67 66 63 63 64 65 59 785 97,03
3. Polio 4 90 809 61 60 61 62 64 55 60 56 57 60 61 59 728 90
4. Campak 90 809 63 59 54 59 60 62 58 60 58 59 62 59 728 90
5. DPT HB 3 90 809 61 60 62 63 65 56 61 56 57 60 61 59 728 90,1
6. DT (SD Kelas 1) 100 588 580 580 98,6
7. HB 0 – 7 Hari 90 465 32 36 37 40 31 32 33 36 38 40 41 35 432 89,4
8. HB 7 Hari – 1 Tahun
80 361 29 31 30 29 28 30 31 32 30 29 31 30 361 70
Keterangan Tabel 4.10.
Dari tabel di atas diketahui bahwa program imunisasi di puskesmas Tuntungan 2013 tidak tercapai.
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
57
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
Program Pemberantasan Penyakit Menular
Pengertian
Penyakit menular adalah penyakit infeksi yang dapat dipindahkan dari orang atau
hewan yang sakit, dari reservoir atau pun benda – benda yang mengandung bibit
penyakit lainnya ke manusia yang sehat.
Sasaran: Seluruh lapisan masyarakat.
Tujuan:
a. Mencegah terjangkitnya penyakit
b. Untuk meningkatkan kesehatan yang optimal.
c. Menurunkan angka kematian dan kesakitan.
Pemberantasan Penyakit Menular atau P₂M dilaksanakan karena :
a. Masih tingginya angka penderita penyakit menular yang dapat dicegah
dengan imunisasi, misalnya: penyakit campak, TB paru.
b. Masih tingginya penyakit menular yang berhubungan dengan hygiene dan
sanitasi, misalnya: diare, infeksi mata, infeksi telinga dan mastoid.
c. Masih tingginya angka penderita penyakit menular yang ditulari secara
langsung, misalnya: TB paru, ISPA, campak, cacar air.
d. Masih tingginya angka penderita menular yang penularannya melalui vektor,
misalnya: Demam Berdarah.
Kegiatan – kegiatan PKM berupa :
a. Mencari kasus sedini mungkin untuk melakukan pengobatan.
b. Memberikan penyuluhan kesehatan daerah wabah di puskesmas.
c. Mengadakan imunisasi antara lain : BCG, DPT, Campak, Polio, DT dan TT.
Langkah – langkah yang dilakukan dalam pengamatan :
a. Mengumpulkan dan menganalisis data tentang penyakit.
b. Melapor penyakit menular.
c. Menyelidiki di lapangan untuk melihat ada tidaknya laporan yang masuk,
menemukan kasus – kasus untuk mengetahui sumber penularannya.
d. Tindakkan permulaan untuk menahan perjalanannya.
e. Menyembuhkan penderita hingga sehat.
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
58
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
f. Pemberian imunisasi.
g. Pemberantasan vector nyamuk.
h. Pendidikan kesehatan
Tabel 4.11. Data Distribusi Penderita TB di Puskesmas Tuntungan Januari s.d. Desember 2013
No BulanBTA(+)
BTA (-)
1 Januari 0 22 Februari 0 53 Maret 3 34 April 1 35 Mei 0 26 Juni 1 37 Juli 0 48 Agustus 0 69 September 0 410 Oktober 1 311 November 0 212 Desember 0 2
Jumlah 6 39
Keterangan Tabel 4.11.
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa pada pemeriksaan sputum didapatkan
jumlah BTA (+) 6 kasus dan BTA (-) 39 kasus.
Tabel 4.12. Jumlah Penyakit Diare di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Tuntungan periode Januari s.d. Desember 2013No. Bulan Jumlah kasus1. Januari 1622. Februari 613. Maret 544. April 495. Mei 526. Juni 497. Juli 368. Agustus 849. September 12710. Oktober 6211. November 68
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
59
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
12. Desember 62Total 878
Keterangan Tabel 4.12.
Dari tabel di atas diketahui jumlah kasus diare di Wilayah Kerja Puskesmas
Medan Tuntungan Januari s.d. Desember 2013 sebanyak 878 kasus, dengan
jumlah kasus terbanyak pada bulan Januari yaitu 162 kasus.
Tabel 4.13. Jumlah Penyakit ISPA di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Tuntungan periode Januari s.d. Desember 2013No. Bulan Jumlah kasus1. Januari 772. Februari 1213. Maret 1044. April 945. Mei 776. Juni 467. Juli 1218. Agustus 879. September 7510. Oktober 11811. November 16112. Desember 133
Total 783
Keterangan Tabel 4.13.
Dari tabel di atas diketahui jumlah kasus infeksi saluran pernafasan akut di
Kecamatan Medan Tuntungan Januari s.d. Desember 2013 sebanyak 783 kasus,
dengan jumlah kasus terbanyak pada bulan November yaitu 161 kasus.
Tabel 4.14. Jumlah Penyakit DBD di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Tuntungan periode Januari s.d. Desember 2013
No. Bulan Jumlah kasus1. Januari -2. Februari 23. Maret -4. April -5. Mei 1
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
60
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
6. Juni -7. Juli 38. Agustus -9. September 310. Oktober 111. November 112. Desember 2
Total 13Keterangan Tabel 4.14.
Dari tabel di atas diketahui jumlah kasus demam berdarah dengue di Kecamatan
Medan Tuntungan Januari s.d. Oktober 2013 adalah sebanyak 13 kasus dengan
kasus terbanyak pada bulan Juli dan September yaitu 3 kasus.
4.2.6. Upaya Pengobatan
Dalam usaha pengobatan,penderita tidaklah diobati secara kuratif saja
melainkan juga memberikan pengertian preventif terhadap penyakit di puskesmas
Tuntungan dilaksanakan pengobatan gratis untuk pengobatan dasar pada pasien
rawat jalan.
Kegiatan yang dilakukan pada pemeriksaan kesehatan masyarakat di
puskesmas, meliputi :
1. Pemeriksaan, mendiagnosa penyakit dan memberikan obat melalui
apotek yang ada di puskesmas.
2. Penyuluhan kepada pasien saat dilakukan pemeriksaan.
3. Merujuk pasien yang tidak mampu ditangani.
4. Perawatan dan pengobatan pasien puskesmas darussalam meliputi
pasien umum, ASKES, dan anggota dana sehat.
Tabel 4.15. 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas Tuntungan 2013
No Penyakit Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des1. ISPA 185 121 77 95 77 46 121 72 65 90 168 134
2.Penyakit Lansia
62 90 58 63 54 58 61 60 60 59 32 43
3. Hipertensi 103 44 53 45 42 42 43 45 54 55 29 384. P. Vulva 37 39 35 57 40 38 23 25 34 36 52 33
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
61
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
5. Diare 90 31 27 25 30 25 18 43 30 33 32 336. P. Sendi 31 24 32 33 35 33 32 42 24 26 30 217. Gastritis 39 59 42 7 21 14 36 18 27 19 33 368. P. Kulit 20 11 33 10 15 10 12 14 22 25 15 119. Alergi 18 24 19 21 17 19 20 20 13 15 9 5
10.Penyakit Saluran Nafas
- 10 - 25 15 27 25 26 - 20 22 14
Jumlah 585 455 395 365 274 294 375 346 282 375 417 368
Keterangan Tabel 4.15.
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa penyakit terbanyak pada Puskesmas
Tuntungan pada januari s.d. Desember 2013 adalah ISPA dengan jumlah 1.141
Adapun urutan sepuluh penyakit terbanyak adalah ISPA, penyakit lansia,
hipertensi, penyakit vulva, diare, penyakit sendi, gastritis, penyakit kulit, alergi
dan penyakit saluran nafas.
Tabel 4.16. Jumlah Kunjungan Pasien Puskesmas Tuntungan Periode Januari s.d. Desember 2013
No Bulan Bayar Gratis AskesJamkesmas
/JPKMSJumlah
Kunjungan1 Januari 4 341 433 185 9632 Februari 7 284 451 156 8983 Maret 12 313 544 186 1.0554 April 8 297 533 125 9635 Mei 6 325 502 214 1.0476 Juni 16 347 694 170 1.2277 Juli 20 354 524 195 1.0938 Agustus 9 340 578 194 1.1219 September 8 278 412 181 87910 Oktober 17 322 491 232 1.06211 November 14 360 534 246 1.15412 Desember 20 328 399 186 933
Jumlah 141 3.889 6.095 2.270 12.395
Keterangan Tabel 4.16.
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
62
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
Dari tabel diatas diketahui bahwa kunjungan Puskesmas Tuntungan 2013
terbanyak pada pasien Askes yaitu sebanyak 6.095. Kelompok ini adalah pasien
yang berobat dengan menunjukkan Kartu Askes.
4.2.7. Upaya Pencatatan dan Pelaporan
Tujuan:
1. Untuk menilai hasil kerja yang sudah dilakukan
2. Untuk dipergunakan sebagai bahan dalam menyusun rencana kerja
Pembagian:
1. Pencatatan
- Kegiatan Administrasi
- Registrasi Family folder
- Registrasi Kegiatan
2. Pelaporan
- Laporan kejadian luar biasa
- Laporan pencatatan jumlah penyakit dan pengunjung Puskesmas
- Laporan kasus penyakit menular
- Laporan kegiatan Puskesmas dan Posyandu
- Laporan triwulan, yaitu mencatat semua kegiatan Puskesmas
dan rencana kerja selama triwulan
- Laporan tahunan yaitu, mencatat semua laporan dalam satu
tahun yang diambil dari laporan bulanan
- Laporan khusus, berupa laporan kematian, penyakit dan obat
4.3. Program Kesehatan Pengembangan Puskesmas Tuntungan
4.3.1. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
Pengertian:
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
63
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
Upaya Kesehatan Sekolah adalah wadah belajar untuk meningkatkan
kemampuan hidup sehat dan selanjutnya membentuk perilaku hidup sehat anak
usia sekolah yang berada di sekolah maupun perguruan agama.
Tujuan :
Menciptakan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan penderita
peserta didik serta memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang
harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan manusia seutuhnya.
Kegiatan UKS di Puskesmas Tuntungan:
1. Mendata jumlah murid sekolah;
2. Memberikan pendidikan kesehatan melalui kegiatan intra/ekstrakurikuler
(dokter kecil / remaja);
3. Melaksanakan penyuluhan kesehatan pribadi, kesehatan gigi, kesehatan
lingkungan, P₂M,imunisasi, P₃K, dll;
4. Membuat rencana kerja bulanan dan membuat laporan kerja bulanan, triwulan
dan tahunan.
Sebagian dari sekolah tersebut tidak mempunyai fasilitas UKS dan guru Pembina
UKS di bawah pengawasan dan pembinaan tenaga kesehatan dari Puskesmas
Tuntungan.
4.3.2. Upaya Kesehatan Olahraga
Kegiatan yang dilakukan adalah memberikan penyuluhan kepada
penunjang Puskesmas agar menjaga kebugaran tubuh dengan berolah raga juga
dilakukan pendataan dan pembinaan kepada klub-klub olah raga yang ada di
wilayah Puskesmas. Hasil upaya kesehatan olah raga belum ada dikarenakan
pengumpulan data belum selesai dilakukan
4.3.3. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat
Tujuan:
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
64
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
1. Memberikan pelayanan perawatan secara menyeluruh kepada pasien dan
keluarganya di rumah pasien dengan cara mengikut sertakan masyarakat dan
kelompok masyarakat di sekitarnya.
2. Membantu keluarga dan masyarakat mengenal kebutuhan kesehatanya sendiri
dan cara-cara penanggulangannya disesuaikan dengan batas-batas kemampuan
mereka.
3. Menunjang program kesehatan lainnya dalam usaha pencegahan penyakit,
penungkatan dan pemulihan kesehatan individu dan keluarganya.
Cara-cara yang dilakukan dengan mengadakan penyuluhan perorangan,
perkelompok dan masal. Metode yang dilakukan yaitu bimbingan dan konseling,
ceramah, diskusi kelompok, demonstrasi, dll. Hasil upaya perawatan kesehatan
masyarakat belum ada dikarenakan pengumpulan data belum selesai dilakukan.
4.3.4. Upaya Kesehatan Kerja
Pengertian
Kesehatan kerja adalah upaya-upaya yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dalam
bidang kesehatan kerja masyarakat baik dalam waktu sakit maupun sehat guna
menungkatkan derajat kesehatan para pekerja dan keluarganya.
Sasaran : Para pekerja dan keluarganya.
Tujuan : Meningkatkan derajat kesehatan tiap pekerja agar dapat menjalankan
fungsinya seoptimal mungkin di wiayah puskesmas Tuntungan. Untuk itu perlu
diadakan pendataan dan penyuluhan bagi pekerja.
4.3.5. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut (UKGM) adalah upaya pokok yang
menjadi beban Puskesmas yang bertujuan untuk mencegah dampak pengobatan
serta dapat di artikan pula kesehatan berpenghasilan rendah khususnya kelompok
masyarakat awam.
Kegiatan – kegiatan Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut yang dapat dilaksanakan :
1. Pemeriksaan, pengobatan dan perawatan gigi, penambalan dan pencabutan
gigi.
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
65
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
2. Membuat rencana kerja laporan kegiatan.
Kegiatan yang dilakukan meliputi:
a. Pemeriksaan, pengobatan, perawatan gigi dan mulut serta rujukan
penyuluhan kebersihan gigi pada pasien yang berobat di puskesmas.
b. Usaha Kesehatan Gigi anak Sekolah (UKGS)
c. Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat Desa (UKGMD)
Tabel 4.17. Kelainan Gigi dan Mulut Puskesmas Tuntungan periode Januari s.d Desember 2013
No. Kelainan Gigi dan Mulut Jumlah1 Karies gigi 432 Penyakit pulpa dan periapikal 4493 Penyakit gusi dan periodontal 3834 Abses 2085 Persistensi 1506 Kelainan dento-fasial termasuk maloklusi 07 Stomatitis, monilisisasis 08 Lain-lain 0
Jumlah 1.233
Keterangan Tabel 4.17.
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa jenis penyakit gigi dan mulut yang
terbanyak pada Puskesmas Tuntungan 2013 adalah penyakit pulpa dan jaringan
periapikal. Sedangkan urutan kedua penyakit terbanyak adalah penyakit gusi dan
jaringan periodontal.
Tabel 4.18. Pelayanan Medik dasar Gigi dan Mulut Puskesmas Tuntungan periode 2013
No Pelayanan Medik Dasar Gigi Total
1. Tumpatan gigi tetap 282. Tumpatan gigi sulung 63. Pencabutan gigi tetap 1784. Pencabutan gigi sulung 1525. Pengobatan pulpa termasuk tumpatan sementara 354
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
66
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
6. Scaling 307. Pengobatan periodental 1978. Perawatan lain - lain termasuk pengobatan abses 1859. Konsultasi 76
Jumlah 1.206
Keterangan Tabel 4.18.
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa pelayanan medik dasar gigi dan
mulut di Puskesmas Tuntungan periode 2013 yang terbanyak adalah pengobatan
pulpa termasuk tumpatan sementara.
4.3.6. Upaya Kesehatan Jiwa
Kegiatan yang dilakukan meliputi :
1. Pengenalan dini gangguan jiwa.
2. Memberikan pertolongan pertama pada penderita gangguan jiwa.
3. Melakukan rujukan kepada unit yang lebih mampu bila diperlukan.
4.3.7. Upaya Kesehatan Mata
Kegiatan yang dilakukan berintegrasi dengan kegiatan Puskesmas yang
lain :
1. Kegiatan KIA, pemberian vitamin A dosis tinggi pada Balita, penyuluhan
kesehatan di Posyandu.
2. Dengan UKS penyuluhan kesehatan mata di sekolah.
3. Melakukan pengobatan mata yang dapat ditanggulagi.
Melakukan rujukan kepada unit yang mampu, apabila pengobatan tidak mampu
ditanggulangi.
4.3.8. Upaya Kesehatan Lanjut Usia
Pengertian
Kesehatan lanjut usia adalah kesehatan golongan orang yang berusia 68 tahun atau
lebih secara jasmaniah, rohani, maupun sosial
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
67
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
Tujuan
Meningkatkan derajat kesehatan dan mutu kehidupan lanjut untuk masa tua yang
bahagia dan berdaya dalam kehidupan keluarga dan masyarakat sesuai dengan
keberadaannya.
Tabel 4.19. Data Posyandu Usila Puskesmas Tuntungan
No Nama Posyandu Jumlah Petugas1 Tanjung Selamat 3 kader2 Namo Gajah 3 kader3 Lau cih 3 kader4 Kemenangan Tani 3 kader5 Sidomulyo 3 kader6 Baru Ladang Bambu 3 kader
Keterangan Tabel 4.19.
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah Posyandu Usila pada Puskesmas
Tuntungan 2013 adalah sebanyak 6 Posyandu dengan total petugas 18 orang.
Target ketersediaan posyandu lansia telah terpenuhi dimana setiap kelurahan
memiliki satu posyandu lansia.
4.3.9. Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional
Kegiatan:
1. Pembinaan kepada masyarakat pengobatan tradisional antara lain dukun
beranak, dukun patah, dukun pijat, tukang jamu, dan lain-lain.
2. Memberikan penyuluhan tentang manfaat pekarangan untuk penanaman
tanaman obat keluarga (TOGA).
Tabel 4.20. Profil Pengobatan Tradisional di Wilayah Kerja Puskesmas Tuntungan Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2013
No Pengobatan Tradisional Jumlah1. Panti Pijat 22. Dukun Patah 2
Keterangan Tabel 4.20.
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
68
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
Dari tabel diatas dapat diketahui sarana pengobatan tradisional panti pijat
sebanyak 2 buah dan dukun patah sebanyak 2 orang.
4.3.10. Laboratorium Sederhana
Kegiatan laboratorium di Puskesmas bertujuan untuk mempermudah
mengadakan diagnosis terhadap penyakit baik penyakit menular yang akut
epidemik dan kronik epidemik.
Tabel 4.21. Data Distribusi Pemeriksaan sputum di Puskesmas Tuntungan Januari s.d. Desember 2013No Bulan BTA (+)1 Januari 02 Februari 03 Maret 34 April 15 Mei 06 Juni 17 Juli 08 Agustus 09 September 010 Oktober 111 November 012 Desember 0
Jumlah 6Keterangan Tabel 4.21.
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah pemeriksaan sputum BTA (+)
sebanyak 6 kasus.
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
69
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
BAB 5
LAPORAN KEGIATAN
No. Hari/Tanggal Kegiatan
1. Senin/
04 Agustus 2014
1. Melapor dan perkenalan ke Wakil Koordinator I
dr. Malem Seh Karo-Karo
2. Melapor dan perkenalan kepada Dokter dan
Dokter Gigi di Puskesmas dilanjutkan dengan
orientasi ruangan Puskesmas Tuntungan
2. Selasa/
05 Agustus 2014
1. Melapor dan perkenalan ke Kepala Puskesmas
Tuntungan dr. Immanuel S. Sembiring
dilanjutkan dengan diskusi rencana kegiatan
2. Kegiatan di poli umum I dan II, KIA
3. Pendataan kegiatan Puskesmas
4. Peninjauan lokasi sekolah untuk pembinaan
kantin sekolah di SDN 064026
3. Rabu/
06 Agustus 2014
1. Mengantar surat pengantar dari puskesmas dan
diskusi dengan Kepala Sekolah SDN 064026
tentang rencana kegiatan penyuluhan dan
pembinaan kantin sekolah
2. Penyuluhan dan pembagian leaflet tentang
Anemia pada Ibu Hamil dan Ibu menyusui di Poli
KIA Puskesmas Medan Tuntungan
3. Pendataan Kegiatan Puskesmas
4. Kamis/
07 Agustus 2014
1. Penyuluhan tentang PHBS Cuci Tangan kepada
siswa SDN 064026 Medan
2. Kegiatan Observasi Kantin dan Jajanan di SDN
064026 Medan
3. Melapor ke Kelurahan Tanjung Selamat dan
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
70
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
Kepala Lingkungan terkait kegiatan di desa
binaan
4. Meninjau lokasi desa binaan
5. Pemberitahuan tentang kegiatan yang akan
dilakukan ke masyarakat lingkungan 1 Tanjung
Selamat, dilanjutkan dengan pemilihan keluarga
binaan untuk masing-masing Dokter Muda
6. Jumat/
08 Agustus 2014
1. Kegiatan di Poli Umum I dan II, Ruang KIA
2. Kegiatan di Posyandu di Kelurahan Tanjung
Selamat
3. Penyuluhan Antenatal Care (ANC) di Posyandu
Kelurahan Tanjung Selamat
4. Penyuluhan ASI eksklusif di Posyandu Kelurahan
Tanjung Selamat
7. Sabtu/
09 Agustus 2014
1. Kunjungan pertama ke Keluarga Binaan.
2. Pengambilan Sampel Penelitian Pada Keluarga
di Kelurahan Tanjung Selamat Kecamatan
Medan Tuntungan
8. Senin/
11 Agustus 2014
1. Kunjungan kedua ke Keluarga Binaan
2. Penyuluhan Pencegahan KIA, Kesehatan
Lingkungan dan PHBS di Keluarga Binaan
3. Pengambilan Sampel Penelitian Pada Keluarga di
Kelurahan Tanjung Selamat Kecamatan Medan
Tuntungan
9. Selasa/
12 Agustus 2014
1. Melapor kepada Lurah dan Kepala Lingkungan
Kelurahan Tanjung Selamat bahwa kegiatan di
desa binaan telah selesai
2. Menyerahkan Laporan Profil Keluarga Binaan
kepada Lurah
3. Penyusunan dan Penyiapan Laporan Kegiatan
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
71
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
Puskesmas Tuntungan kemudian diserahkan
kepada kepala Puskesmas Tuntungan untuk
diperiksa
4. Penyusunan dan Penyempurnaan Hasil Penelitian
10. Rabu/
13 Agustus 2014
1. Pengambilan kembali Laporan Kegiatan
Puskesmas Tuntungan yang telah diperiksa oleh
Kepala Puskesmas untuk diperbaiki
2. Penyusunan dan Penyempurnaan Hasil Penelitian
11 Kamis/
14 Agustus 2014
1. Pengumpulan Laporan Kegiatan Puskesmas
Tuntungan yang telah dikoreksi dan Diskusi
dengan Kepala Puskesmas dr. Immanuel S.
Sembiring
2. Penyusunan dan Penyempurnaan Hasil Penelitian
1. Senin, 04 Agustus 2014
Kegiatan pada hari senin diawali dengan pelaporan dan perkenalan ke Wakil
Koordinator I dr. Malem Seh Karo-Karo. Setelah itu, perkenalan kepada
seluruh staff puskesmas dilanjutkan dengan orientasi ruangan Puskesmas
Tuntungan.
2. Selasa, 05 Agustus 2014
Kegiatan hari ini dimulai dengan pelaporan dan perkenalan ke Kepala
Puskesmas Tuntungan dr. Immanuel S. Sembiring dilanjutkan dengan
diskusi rencana kegiatan. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan Poli
dimana setiap dokter muda dibagi ke Poliklinik Umum I dan II, KIA. Selain
itu peserta kepaniteraan klinik juga masih melakukan pendataan kegiatan
puskemas. Pada pukul 12.00 WIB, 3 orang peserta Kepaniteraan Klinik
berangkat untuk meninjau lokasi sekolah yang akan dilakukan pembinaan
kantin sekolahnya di SDN 064026.
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
72
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
3. Rabu, 06 Agustus 2014
Kegiatan diawali pada pukul 08.00 WIB dimana setiap dokter muda dibagi
ke Poliklinik Umum I dan II, KIA. Lalu pada pukul 10.00 WIB, 3 orang
peserta Kepaniteraan Klinik berangkat untuk mengantar surat pengantar dari
puskesmas dan diskusi dengan Kepala Sekolah SDN 064026 tentang
rencana kegiatan penyuluhan PHBS dan pembinaan kantin sekolah dan
jajanan sekolah yang akan dilakukan pada tanggal 07 Agustus 2014. Selain
itu peserta kepaniteraan klinik yang masih berada di puskesmas melakukan
penyuluhan dan pembagian leaflet tentang Anemia pada Ibu Hamil dan Ibu
menyusui di Poli KIA Puskesmas Medan Tuntungan kepada pasien yang
datang pada hari tersebut, dan juga masih melakukan pendataan kegiatan
puskemas.
4. Kamis, 07 Agustus 2014
Kegiatan diawali pada pukul 08.00 WIB dimana semua peserta kepaniteraan
klinik berkumpul di SDN 064026 Medan. Adapun kegiatan yang dilakukan
dapat dilihat pada tabel.
Kamis, 07 Agustus 2014
Waktu Kegiatan
08.00 - 08.05 Pembukaan oleh MC
08.05 - 08.15 Pengarahan oleh guru
08.15 – 09.00 Kelas 1 – Materi PHBS, Games, mengajari cuci tangan 7 langkah
09.00 - 09.30 Kelas 2 – Materi PHBS, Games, mengajari cuci tangan 7 langkah
09.30 – 09.45 Istirahat
09.45 - 10.15 Kelas 3 – Materi PHBS, Games, mengajari cuci tangan 7 langkah
10.15 - 11.15 Observasi kantin sekolah dan jajanan sekolah
11.15 - 11.30 Penyerahan Cendramata dan Foto Bersama
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
73
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
Kemudian pada jam 12.00 seluruh peserta kepaniteraan klinik berangkat ke
Kantor Kelurahan Tanjung Selamat untuk melapor kepada Bapak
H.Achyaruddin,S.Sos, selaku Bapak Lurah Tanjung Selamat dan ibu kepala
lingkungan 1 terkait dengan kegiatan kepaniteraan klinik di desa binaan
yang akan dilakukan. Pada Pukul 13.00 melakukan peninjauan Lokasi desa
Binaan. Selanjutnya seluruh peserta kepaniteraan klinik berangkat ke desa
binaan yang telah dipilih ditemani oleh ibu kepala lingkungan 1 untuk
kegiatan Kunjungan ke desa binaan kemudian melakukan pemberitahuan
tentang kegiatan yang akan dilakukan ke masyarakat, dilanjutkan dengan
pemilihan keluarga binaan untuk masing-masing Dokter Muda
5. Jum’at, 08 Agustus 2014
Kegiatan diawali pada pukul 08.00 WIB seluruh peserta kepaniteraan klinik
berkumpul di Puskesmas Tuntungan untuk menjalankan tugas di Poli
Umum I, II, dan KIA. Pukul 10.00 WIB seluruh peserta kepaniteraan klinik
berangkat untuk mengikuti kegiatan di Posyandu Kelurahan Tanjung
Selamat didampingi oleh petugas puskesmas. Selama di Posyandu Tanjung
Selamat, selain membantu kegiatan di posyandu terkait pendaftaran,
pencatatan, penimbangan dan imunisasi, peserta Kepaniteraan Klinik di
Posyandu KIA juga melakukan penyuluhan tentang ANC dan ASI eksklusif
pada warga yang hadir. Selain itu peserta kepaniteraan klinik juga masih
melakukan pendataan kegiatan puskemas.
6. Sabtu, 09 Agustus 2014
Kegiatan diawali pada pukul 08.00 WIB seluruh peserta kepaniteraan klinik
berkumpul di Puskesmas Tuntungan, kemudian pada pukul 10.00 WIB
seluruh peserta kepaniteraan klinik ke Lingkungan 1 untuk kegiatan
kunjungan pertama ke desa binaan kemudian melakukan penyuluhan
mengenai KIA, Kesehatan Lingkungan dan PHBS di Keluarga Binaan, serta
penyuluhan mengenai hal yg berkaitan dengan keluarga binaan masing-
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
74
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
masing Dokter Muda. Setelah selesai melakukan kunjungan kekeluarga
binaan, peserta kepaniteraan klinik kembali melakukan pengambilan sampel
penelitian di Kelurahan Tanjung Selamat.
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
75
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
FORM ISIANPROFIL KESEHATAN KELUARGA BINAAN
DI KOTA MEDAN 2014
PUSKESMAS : TuntunganDOSEN PEMBIMBING : Sri Lestari, SP, M.KesNAMA MAHASISWA : Syahrul hidayat nasutionHARI/TANGGAL : Sabtu/ 9 Agustus 2014
KECAMATAN : Medan TuntunganKELURAHAN : Tanjung SelamatLINGKUNGAN : IRESPONDEN : Mita
KARAKTERISTIK KEPALA KELUARGANama : Rama DaniTanggal lahir/Umur : 26 juli 1986/27 tahunAgama : islamPendidikan : SMPSuku : JawaPekerjaan utama : SupirPekerjaan tambahan : -Penghasilan keluarga :a. < 1 juta b. >1-3 juta c. >3-5 juta d. > 5 juta
KARAKTERISTIK ISTRINama : Mita susiani Br.sinagaTanggal lahir/Umur : 12 agustus 1986/27 tahunSuku : Batak TobaPendidikan : SMAPekerjaan : Ibu Rumah Tangga
KARAKTERISTIK KELUARGAJumlah anggota keluarga (termasuk KK) saat ini : 5orangDaftar anggota keluarga saat ini :
No Nama StatusJenis
KelaminTgl
lahir/umurPendidikan Pekerjaan
1 Rama dani suami Laki laki 26 juli 1986 SMP Supir2 Mita
susiani Br.sinaga
istri Perempuan 12 agustus 1986
SMA Ibu rumah tangga
3 Andika Pratama
Anak Laki laki 28 desember 2012
-
STATUS KESEHATAN DAN KEJADIAN DARURAT
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
76
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
NO. PROFIL KETERANGAN
1. Penyakit/kejadian darurat yang diderita anggota keluarga pada 1 bulan terakhir
Diare, Flu, Demam
2. Penderita Andika Pratama
3. Pengobatana. Tempat dan tenaga medis -
b. Jenis obat-obatan -
4. Tanaman obat keluarga -
KARAKTERISTIK LINGKUNGANNO. PROFIL KETERANGAN
1. Rumah Rumah beratap seng, berdinding batu dan tepas, berlantai semen, kesannya bersih.
Rumah memiliki 1 pintu di depan rumah Jendela terdapat sebanyak 1 buah di depan Terdapat 4 ruangan di dalam rumah, yaitu 1
ruang tamu, 1 kamar tidur, 1 kamar mandi, 1 dapur yang terletak di belakang rumah
2. MCK Kamar mandi terletak di bagian belakang rumah, berbentuk persegi yang berdinding batu, tidak tertutup penuh, pintu kamar mandi hanya ditutup kain.
Jamban berupa jamban model jongkok. Pembuangan menuju ke septic tank. Septic tank berada di belakang rumah
3. Air bersih Air bersih didapat dari sumur dengan pompa. Air ditampung di dalam ember
4. Pembuangan limbah Pembuangan menuju ke parit di samping rumah. Terdapat septic tank di belakang rumah. Terdapat tempat pembuangan sampah
disamping rumah
STATUS PERILAKU KESEHATAN
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
77
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
NO. PROFIL KETERANGAN
1. Makanan Anggota keluarga sering mengkonsumsi nasi dengan lauk.
Sayur selalu ada seperti kangkung, bayam, daun ubi, dll.
Buah – buahan tidak dikonsumsi setiap hari, namun rutin dikonsumsi setiap minggunya. (komsumsi buah pisang, jeruk, dan semangka)
2. Kebiasaan merokok Kepala keluarga pak rama
3. Kebiasaan alkohol -
4. Pemakaian obat dan jamu-jamuan
-
5. Kebiasaan olah raga -
KELOMPOK IBU HAMIL DAN BAYINO. PROFIL KETERANGAN
1. Ibu hamil -
a. Pemeriksaanb. Pemberian tablet besic. Persalinan
---
2. Bayi -a. Status imunisasib. Antropometric. ASI eksklusifd. Vitamin A
----
JAMINAN KESEHATANNO. PROFIL KETERANGAN
1. ASKES/JAMSOSTEK/LAINNYA
Keluarga tidak memiliki jaminan kesehatan.
2. Pemanfaatan fasilitas kesehatan
Anggota keluarga memanfaatkan klinik kesehatan sebagai fasilitas kesehatan.
PERAN SERTA DI MASYARAKATNO. PROFIL KETERANGAN
1. Penyuluhan/pelatihan yang Tidak pernah mengikuti penyuluhan
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
78
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
pernah diikuti2. Aktivitas di masyarakat
dalam pencegahan penyakit atau bidang kesehatan lainnya.
-
KESIMPULAN
1. Keluarga binaan adalah sebuah keluarga bapak Ramadhani, seorang kepala keluarga yang tinggal dengan seorang istri ibu Mita Susiani Br Sinaga, dan seorang anak Andhika Pratama.
2. Keluarga ini tingal di Rumah beratap seng, berdinding batu dan tepas, berlantai semen, kesannya bersih. Rumah memiliki 1 pintu di depan rumah Jendela terdapat sebanyak 1 buah di depan. Terdapat 4 ruangan di dalam rumah, yaitu 1 ruang tamu, 1 kamar tidur, 1 kamar mandi, 1 dapur yang terletak di belakang rumah Kamar mandi terletak di bagian belakang rumah, berbentuk persegi yang berdinding batu, tidak tertutup penuh, pintu kamar mandi hanya ditutup kain. Jamban berupa jamban model jongkok. Air bersih didapat dari sumur dengan pompa. Air ditampung di dalam ember Pembuangan menuju ke septic tank. Septic tank berada di belakang rumah.Terdapat tempat pembuangan sampah di samping rumah.
3. Makanan yang sering dimakan adalah berupa nasi dengan lauk dan sayuran seperti daun ubi,bayam, kangkung. Buah – buahan tidak dikonsumsi setiap hari, namun rutin dikonsumsi setiap minggunya.(komsumsi buah pisang, pepaya, jeruk). Kebiasaan merokok oleh kepala keluarga, olahraga minum alkohol dan jamu-jamuan tidak dijumpai dikeluarga. Selama ini.
4. Anggota keluarga tidak mempunyai jaminan kesehatan dan anggota keluarga memanfaatkan jasa dari klinik dokter dalam penggunaan fasilitas kesehatan yang ada.
PENYULUHAN YANG DIBERIKAN
a. Media : Diskusi Wawancara Leaflet
b. Topik : Keluarga Berencana Anemia Hipertensi
c. Isi : Penjelasan tentang alat kontrasepsi Penjelasan mengenai tanda anemia
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
79
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
Penjelasan mengenai hipertensi dan faktor resikonya
FOLLOW UP KEGIATAN
Kunjungan OutcomeTandaTangan
I Pada kunjungan pertama, mahasiswa melalukan perkenalan dengan tiap – tiap anggota keluarga binaan
Selain itu juga meminta kesediaan dari anggota keluarga binaan untuk diwawancarai.
II Pada kunjungan kedua dilakukan diskusi tentang kesehatan mengenai KB, anemia dan Hipertensi
Dilakuakn diskusi tentang menjaga kebersihan diri dan lingkungan rumah
III Dilakukan pemeriksaan tekanan darah, pemeriksaan gula darah, dan pemeriksaan HB.
Melakukan Tanya jawab mengenai kesehatan.
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
80
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
FORM ISIANPROFIL KESEHATAN KELUARGA BINAAN
DI KOTA MEDAN 2014
PUSKESMAS : TuntunganDOSEN PEMBIMBING : Sri Lestari, SP, M.KesNAMA MAHASISWA : Wini Listi Arini RambeHARI/TANGGAL : Sabtu/ 09Agustus 2014
KECAMATAN : Medan TuntunganKELURAHAN : Tanjung SelamatLINGKUNGAN : 1RESPONDEN : Syarifah Wulandari
KARAKTERISTIK KEPALA KELUARGANama : Muhammad SyafiiTanggal lahir/Umur : 14-06-1989/ 25 TahunAgama : IslamPendidikan : SMASuku : JawaPekerjaan utama : WiraswastaPekerjaan tambahan : -Penghasilan keluarga :a. < 1 juta b. >1-3 juta c. >3-5 juta d. > 5 juta
KARAKTERISTIK ISTRINama : Syarifah WulandariTanggal lahir/Umur : 16-12-2014/ 25 TahunSuku : MelayuPendidikan : SMAPekerjaan : Ibu Rumah Tangga
KARAKTERISTIK KELUARGAJumlah anggota keluarga (termasuk KK) saat ini : Daftar anggota keluarga saat ini :
No Nama StatusJenis
KelaminTgl lahir/umur Pendidikan Pekerjaan
1Syafii
Suami L 14-06-1989/ 25 Tahun
SMA Wiraswasta
2Wulan
Istri P 16-12-2014/ 25 Tahun
SMA Ibu Rumah Tangga
3 M. Alfazri
Anak L 29-05-2012/ 2 Tahun
- -
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
81
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
STATUS KESEHATAN DAN KEJADIAN DARURATNO. PROFIL KETERANGAN
1. Penyakit/kejadian darurat yang diderita anggota keluarga pada 1 bulan terakhir
Diare
2. Penderita Ibu Wulan
3. Pengobatan -c. Tempat dan tenaga medis -
d. Jenis obat-obatan -
4. Tanaman obat keluarga -
KARAKTERISTIK LINGKUNGANNO. PROFIL KETERANGAN
1. Rumah Rumah beratap seng, berdinding batu dan tepas, berlantai semen, kesannya bersih.
Rumah memiliki 1 pintu di depan rumah Jendela terdapat sebanyak 1 buah di depan Terdapat 4 ruangan di dalam rumah, yaitu 1
ruang tamu, 1 kamar tidur, 1 kamar mandi, 1 dapur yang terletak di belakang rumah
2. MCK Kamar mandi terletak di bagian belakang rumah, berbentuk persegi yang berdinding batu, tidak tertutup penuh, pintu kamar mandi hanya ditutup kain.
Jamban berupa jamban model jongkok. Pembuangan menuju ke septic tank. Septic tank berada di belakang rumah
3. Air bersih Air bersih didapat dari sumur dengan pompa. Air ditampung di dalam ember
4. Pembuangan limbah Pembuangan menuju ke parit di samping rumah. Terdapat septic tank di belakang rumah. Terdapat tempat pembuangan sampah
disamping rumahSTATUS PERILAKU KESEHATAN
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
82
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
NO. PROFIL KETERANGAN
1. Makanan Anggota keluarga sering mengkonsumsi nasi dengan lauk.
Sayur selalu ada seperti daun ubi, bayaam,kangkung.
Buah – buahan tidak dikonsumsi setiap hari, namun rutin dikonsumsi setiap minggunya. (komsumsi buah pisang, pepaya, jeruk)
2. Kebiasaan merokok -
3. Kebiasaan alkohol -
4. Pemakaian obat dan jamu-jamuan
-
5. Kebiasaan olah raga -
KELOMPOK IBU HAMIL DAN BAYINO. PROFIL KETERANGAN
1. Ibu hamil -
a. Pemeriksaanb. Pemberian tablet besic. Persalinan
---
2. Bayi -
a. Status imunisasib. Antropometric. ASI eksklusifd. Vitamin A
----
JAMINAN KESEHATANNO. PROFIL KETERANGAN
1. ASKES/JAMSOSTEK/LAINNYA
-
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
83
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
2. Pemanfaatan fasilitas kesehatan
Anggota keluarga memanfaatkan klinik dokter sebagai fasilitas kesehatan
PERAN SERTA DI MASYARAKATNO. PROFIL KETERANGAN
1. Penyuluhan/pelatihan yang pernah diikuti
-
2. Aktivitas di masyarakat dalam pencegahan penyakit atau bidang kesehatan lainnya.
-
KESIMPULAN
1. Keluarga binaan adalah sebuah keluarga bapak Muhammad Syafii, seorang kepala keluarga yang tinggal dengan seorang istri ibu Syarifah Wulandari, dan seorang anak Muhammad Alfazri yang mengidap penyakit bawaan berupa hernia.
2. Keluarga ini tingal di Rumah beratap seng, berdinding batu dan tepas, berlantai semen, kesannya bersih. Rumah memiliki 1 pintu di depan rumah Jendela terdapat sebanyak 1 buah di depan. Terdapat 4 ruangan di dalam rumah, yaitu 1 ruang tamu, 1 kamar tidur, 1 kamar mandi, 1 dapur yang terletak di belakang rumah Kamar mandi terletak di bagian belakang rumah, berbentuk persegi yang berdinding batu, tidak tertutup penuh, pintu kamar mandi hanya ditutup kain. Jamban berupa jamban model jongkok. Air bersih didapat dari sumur dengan pompa. Air ditampung di dalam ember Pembuangan menuju ke septic tank. Septic tank berada di belakang rumah.Terdapat tempat pembuangan sampah di samping rumah.
3. Makanan yang sering dimakan adalah berupa nasi dengan lauk dan sayuran seperti daun ubi,bayam, kangkung. Buah – buahan tidak dikonsumsi setiap hari, namun rutin dikonsumsi setiap minggunya.(komsumsi buah pisang, pepaya, jeruk). Kebiasaan merokok, olahraga minum alkohol dan jamu-jamuan tidak dijumpai dikeluarga. Selama ini.
4. Anggota keluarga tidak mempunyai jaminan kesehatan dan anggota keluarga memanfaatkan jasa dari klinik dokter dalam penggunaan fasilitas kesehatan yang ada.
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
84
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
PENYULUHAN YANG DIBERIKAN
a. Media : - Diskusi- Wawancara- Leaflet
b. Topik : - Kanker payudara- HIV- Papsmear- Kanker Cervix- KB- Anemia
c. Isi : - Penjelasan mengenai pemeriksaan payudara sendiri- Penjelasan mengenai tanda- tanda kelainan pada payudara- Penjelasan tentang bagaimana cara penularan HIV- Penjelasan kapan pemeriksaan papsmear sebaiknya dilakukan- Apa saja yang menjadi factor resiko terjadinya kanker cervix- Penjelasan mengenai pilihan alat kontrasepsi- Tanda-tanda anemia
FOLLOW UP KEGIATAN
Kunjungan OutcomeTandaTangan
I - Pada kunjungan pertama mahasiswa melakukan perkenalan dengan tiap-tiap keluarga binaan, selain itu juga meminta kesediaan dari anggota keluarga binaan untuk diwawancarai.
II - Dilakukan pengamatan pada rumah dan dilakukan penyuluhan tentang kesehatan.
- Dilakukan demonstrasi pemeriksaan payudara sendiri, tanja jawan mengenai Kanker payudara, HIV,papsmear, kanker cervix dan KB.
- Dilakuakn diskusi tentang menjaga kebersihan diri dan lingkungan rumah.
III - Dilakukan pemeriksaan tekanan darah, pemeriksaan gula darah, dan pemeriksaan HB.
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
85
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
- Melakukan Tanya jawab mengenai kesehatan.
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
86
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
FORM ISIANPROFIL KESEHATAN KELUARGA BINAAN
DI KOTA MEDAN 2014
PUSKESMAS : TuntunganDOSEN PEMBIMBING : Sri Lestari, SP, M.KesNAMA MAHASISWA : Nina Karina GintingHARI/TANGGAL : Sabtu/9 Agustus 2014
KECAMATAN : Medan TuntunganKELURAHAN : Tanjung SelamatLINGKUNGAN : IRESPONDEN : Nurjannah Nasution
KARAKTERISTIK KEPALA KELUARGANama : MuslimTanggal lahir/Umur : 7 Agustus 1985/ 28 TahunAgama : IslamPendidikan : SMASuku : MelayuPekerjaan utama : WiraswastaPekerjaan tambahan : (-)Penghasilan keluarga :a. < 1 juta b. >1-3 juta c. >3-5 juta d. > 5 juta
KARAKTERISTIK ISTRINama : Nurjannah NasutionTanggal lahir/Umur : 8 Oktober 1985/ 27 TahunSuku : Batak MandailingPendidikan : SMKPekerjaan : Ibu Rumah Tangga
KARAKTERISTIK KELUARGAJumlah anggota keluarga(termasuk KK) saat ini: Daftar anggota keluarga saat ini:
No Nama StatusJenis
KelaminTgl
lahir/umurPendidikan Pekerjaan
1 Muslim Suami L 28 Tahun SMA Wiraswasta
2 Nurjannah Nasution
Istri P 27 Tahun SMK IRT
3 Umna Fatiah Fariana
Anak P 1 Tahun 3 Bulan
- -
STATUS KESEHATAN DAN KEJADIAN DARURAT
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
87
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
NO. PROFIL KETERANGAN
1. Penyakit/kejadian darurat yang diderita anggota keluarga pada 1 bulan terakhir
Flu Muntah
2. Penderita Ibu dan Anak
3. Pengobatane. Tempat dan tenaga medis Klinik Dokter
f. Jenis obat-obatan Obat dari resep dokter
4. Tanaman obat keluarga -
KARAKTERISTIK LINGKUNGANNO. PROFIL KETERANGAN
1. Rumah Rumah beratap seng, berdinding setengah batu dan tepas, berlantai semen, kesannya bersih.
Rumah memiliki 1 pintu, 1 di depan rumah. Jendela terdapat sebanyak 3 buah, 1 buah di
depan rumah dan 1 buah lagi di samping rumah dan satu buah dibelakang rumah.
Terdapat 4 ruangan di dalam rumah, yaitu1 ruang tamu, 1kamar tidur,1 kamar mandi, 1 dapur yang terletak di belakang rumah.
2. MCK Kamar mandi terletak di bagian belakang rumah, berbentuk persegi yang berdinding batu, memiliki atap seng.
Jamban berupa jamban model jongkok. Pembuangan menuju ke septic tank. Septic tank berada di belakang rumah.
3. Air bersih Air bersih didapat dari sumur dengan pompa.Air ditampung di dalam ember.
4. Pembuangan limbah Pembuangan menuju ke parit di samping rumah. Terdapat septic tankdi belakang rumah.
STATUS PERILAKU KESEHATAN
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
88
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
NO. PROFIL KETERANGAN
1. Makanan Anggota keluarga sering mengkonsumsi nasi dengan lauk.
Sayur selalu ada seperti daun ubi, bayam, kangkung
Buah – buahan tidak dikonsumsi setiap hari, namun rutin dikonsumsi setiap minggunya. (konsumsi buah pisang, pepaya dan semangka)
2. Kebiasaan merokok Pak Muslim (suami)
3. Kebiasaan alkohol -
4. Pemakaian obat dan jamu-jamuan
-
5. Kebiasaan olah raga -
KELOMPOK IBU HAMIL DAN BAYINO. PROFIL KETERANGAN
1. Ibu hamil Ibu Nurjanna sedang hamil 6 Bulan dengan keluhan sering pusing, lemas dan kurang nafsu makan.
a. Pemeriksaanb. Pemberian tablet besic. Persalinan
Rutin dilakukan setiap bulan di bidan.Diberikan oleh bidan-
2. Bayi
a. Status imunisasib. Antropometric. ASI eksklusifd. Vitamin A
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
89
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
JAMINAN KESEHATANNO. PROFIL KETERANGAN
1. ASKES/JAMSOSTEK/LAINNYA
Keluarga memiliki jaminan kesehatan berupa jamsostek.
2. Pemanfaatan fasilitas kesehatan
Anggota keluarga memanfaatkan rumah klinik dokter sebagai fasilitas kesehatan.
PERAN SERTA DI MASYARAKATNO. PROFIL KETERANGAN
1. Penyuluhan/pelatihan yang pernah diikuti
-
2. Aktivitas di masyarakat dalam pencegahan penyakit atau bidang kesehatan lainnya.
-
KESIMPULAN
1. Keluarga binaan adalah sebuah keluarga Ibu Nurjannah nasution seorang ibu rumah tangga yang tinggal bertiga dengan suami dan satu orang anak. Serta ibu nurjannah sedang hamil 6 bulan.
2. Keluarga tinggal di Rumah beratap seng, berdinding setengah tepas dan batu, berlantai semen dan memiliki 1 pintu, 1 di depan rumah dan Jendela terdapat sebanyak 3 buah, 1 buah di depan rumah, 1 buah disamping rumah dan 1 buah dibelakang rumah. Terdapat 4 ruangan di dalam rumah yaitu 1ruang tamu, 1 kamar tidur, 1 kamar mandi, 1 dapur yang terletak di belakang rumah. Kamar mandi rumah ini ada 1, terletak di bagianbelakang rumah, hanya berupa ruangan persegi yang berdinding semen, dan memiliki atap seng. jamban berupa jamban model jongkok. Pembuangan menuju ke septic tank dan Septic tank berada di belakang rumah.
3. Pembuangan menuju ke septic tank. Septic tank berada di belakang rumah.4. Makanan yang sering dimakan adalah berupa daun ubi, bayam dan
kangkung. Buah – buahan tidak dikonsumsi setiap hari, namun rutin dikonsumsi setiap minggunya.(komsumsi buah pisang, pepaya dan semangka). Kebiasaan merokok dijumpai pada suami ibu nurjannah,
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
90
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
olahraga minum alkohol dan jamu-jamuan tidak dijumpai dikeluarga.5. Anggota keluarga mempunyai jaminan kesehatan yaitu jamsostek dan
anggota keluarga memanfaatkan jasa dari klinik dokter dalam penggunaan fasilitas kesehatan yang ada.
PENYULUHAN YANG DIBERIKAN
a. Media : Diskusi Wawancara Leaflet
b. Topik : Preeklampsia Asi ekslusif KB
c. Isi : Penjelasan tentang apa itu preeklampsia Bagaimana gejala preeklampsia Bagaimana cara pencegahannya Apa saja faktor resiko preeklampsia Berapa lama asi bertahan apabila dipompa Apa saja jenis-jenis KB Apakah efek samping dari macam-macam KB KB apakah yang paling aman
FOLLOW UP KEGIATAN
Kunjungan OutcomeTandaTangan
I Pada kunjungan pertama, mahasiswa melalukan perkenalan dengan tiap – tiap anggota keluarga binaan
Selain itu juga meminta kesediaan dari anggota keluarga binaan untuk diwawancarai, dilakukan pengamatan keadaan rumah, serta diberi penyuluhan tentang kesehatan.
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
91
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
II Pada kunjungan kedua dilakukan penyuluhan tentang apa itu preeklampsia, ASI eksklusif dan KB. Serta pembagian bebagai macam Leaflet sebagai informasi kesehatan.
III Dilakukan pemeriksaan TD, HB dan Urin pada Ibu yang sedang hamil usia 6 bulan. Untuk melihat ada atau tidaknya faktor resiko dari preeklampsia dan dari pemeriksaan tidak ada tanda-tanda preeklampsia.
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
92
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
FORM ISIANPROFIL KESEHATAN KELUARGA BINAAN
DI KOTA MEDAN 2014
PUSKESMAS : TuntunganDOSEN PEMBIMBING : Sri Lestari, SP, M.KesNAMA MAHASISWA : Salwa NurhasanahHARI/TANGGAL : Sabtu/ 09 Agustus 2014
KECAMATAN : Medan TuntunganKELURAHAN : Tanjung SelamatLINGKUNGAN : IRESPONDEN : Ahmad Saorin
KARAKTERISTIK KEPALA KELUARGANama : Ahmad saorinTanggallahir/Umur : 31 Desember 1947/ 68 tahunAgama : Islam Pendidikan : SLTA/ SederajatSuku : JawaPekerjaanutama : pemukulBesiPekerjaantambahan : -Penghasilankeluarga :a. < 1 juta b. >1-3 juta c. >3-5 juta d. > 5 juta
KARAKTERISTIK ISTRINama : RumiatunTanggallahir/Umur : 2 Maret 1958/ 56 tahunSuku : JawaPendidikan : SLTA/ sederajatPekerjaan : Ibu Rumah Tangga
KARAKTERISTIK KELUARGAJumlahanggotakeluarga(termasuk KK) saatini:3 orangDaftaranggotakeluargasaatini:
No Nama StatusJenis
KelaminTgllahir/umur Pendidikan Pekerjaan
1 Ahmad saorin
suami L 68 Tahun SMP Pemukulbesi
2 Rumiatun Istri P 56 Tahun SMP IRT
3 Khotimah anak P 20 Tahun Pelajar Penari
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
93
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
STATUS KESEHATAN DAN KEJADIAN DARURAT
NO. PROFIL KETERANGAN
1. Penyakit/kejadiandarurat yang dideritaanggotakeluargapada 1 bulanterakhir
Sesaknafas
2. Penderita Ahmad saorin
3. Pengobatan
g. Tempat dan tenaga medis Klinik dokter
h. Jenis obat-obatan Obat dari resep dokter
4. Tanamanobatkeluarga -
KARAKTERISTIK LINGKUNGANNO. PROFIL KETERANGAN
1. Rumah Rumahberatapseng,berdindingtepas, berlantai semen, kesannya bersih.
Rumahmemiliki 2 pintu, 1 di depan rumah dan 1 di bagian belakang rumah.
Jendelaterdapatsebanyak 2buah, 2 buah di depan rumah.
Terdapat4ruangan di dalamrumah,yaitu1ruangtamu, 1kamartidur,1kamarmandi, 1 dapur yang terletak di belakangrumah.
2. MCK Kamarmanditerletak di bagianbelakang rumah, berbentuk persegi yang berdindingbatu, memilikiatapseng, tidakmemilikipintu.
Jambanberupajamban model duduk. Pembuanganmenujukeseptic tank. Septic tankberada di belakangrumah
3. Air bersih Air bersihdidapatdarisumur dengan pompa.Air ditampung di dalamember
4. Pembuanganlimbah Pembuanganmenujuke parit di belakang rumah. Terdapat septic tankdi belakang rumah
STATUS PERILAKU KESEHATAN
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
94
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
NO.
PROFIL KETERANGAN
1. Makanan Anggotakeluargaseringmengkonsumsinasidengan lauk.
Sayurselaluadasepertidaun ubi, kangkung Buah – buahantidak dikonsumsi setiap hari,
(komsumsibuahpisang, pepaya dan semangka)2. Kebiasaanmerokok -3. Kebiasaanalkohol -
4. Pemakaianobatdanjamu-jamuan
Obat resep dokter
5. Kebiasaanolah raga -KELOMPOK IBU HAMIL DAN BAYI
NO.
PROFIL KETERANGAN
1. Ibuhamil -
a. Pemeriksaanb. Pemberian tablet besic. Persalinan
2. Bayi -a. Status imunisasib. Antropometric. ASI eksklusifd. Vitamin A
JAMINAN KESEHATANNO. PROFIL KETERANGAN
1. ASKES/JAMSOSTEK/LAINNYA
Keluarga memiliki jaminan kesehatan berupa jamkesmas.
2. Pemanfaatanfasilitaskesehatan Anggotakeluargamemanfaatkanklinik dokter sebagai fasilitas kesehatan.
PERAN SERTA DI MASYARAKATNO.
PROFIL KETERANGAN
1. Penyuluhan/pelatihan yang pernahdiikuti2. Aktivitas di
masyarakatdalampencegahanpenyakitataubidangkesehata-
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
95
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
nlainnya.
KESIMPULAN
1. Keluarga binaan adalah sebuah keluarga Bapak Ahmad Saorin, seorang pemukul besi, tinggal bersama istrinya, Ibu Rumiatun dan seorang anak perempuannya yang bernama Khotimah yang berusia 20 tahun yang bekerja sebagai penari.
2. Keluarga tinggal di Rumah beratap seng, berdinding tepas, berlantai semen dan memiliki 2 pintu, 1 di depan dan 1 di belakang rumah. Jendela terdapat sebanyak 2 buah di ruang tamu. Terdapat 4 ruangan di dalam rumah yaitu 1 ruang tamu, 1 kamar tidur, 1 kamar mandi, 1 dapur yang terletak di belakang rumah. Kamar mandi rumah ini ada 1, terletak di bagian belakang rumah bersebelahan dengan dapur, hanya berupa ruangan persegi yang berdinding tepas, dan memiliki atap seng tanpa pintu. jamban berupa jamban model duduk. Pembuangan menuju ke septic tank dan Septic tank berada di belakang rumah.
3. Pembuangan menuju ke septic tank. Septic tank berada di belakang rumah.4. Makanan yang sering dimakan adalah berupa daunubidankangkung. Buah –
buahan tidak dikonsumsi setiap hari, (komsumsi buah pisang, pepaya dan semangka). Kebiasaan merokok, olahraga minum alkohol dan jamu-jamuan tidak dijumpai dikeluarga.
5. Anggota keluarga mempunyai jaminan kesehatan yaitu jamkesmas dan anggota keluarga memanfaatkan jasa dari klinik dokter dalam penggunaan fasilitas kesehatan yang ada.
PENYULUHAN YANG DIBERIKAN
a. Media : Diskusi Wawancara Leaflet
b. Topik : PHBS Diabetes Mellitus Hipertensi
c. Isi : Penjelasan tentang apa yang dimaksud dengan PHBS Penjelasan tentang penyakit hipertensi & DM Apa saja yang menjadi faktor risiko terjadinya hipertensi dan DM Apa saja komplikasi hipertensi dan bagaimana cara mencegah
munculnya hipertensi dan DM
FOLLOW UP KEGIATANKunjungan Outcome Tanda
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
96
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
Tangan
I Pada kunjungan pertama, mahasiswa melalukan perkenalan dengan tiap – tiap anggota keluarga binaan
Selain itu juga meminta kesediaan dari anggota keluarga binaan untuk diwawancarai, dilakukan pengamatan keadaan rumah, serta diberi penyuluhan tentang kesehatan.
II Pada kunjungan kedua dilakukanpenyuluhantentang PHBS, Penyakithipertensidan DM.
Dijelaskan mengenai penyakit DM, apa saja faktor risikonya, apa komplikasinya, dan bagaimana cara mencegahnya.
III DilakukanpengukuranTekananDarah Dilakukanpemeriksaankesehatanlainnyaseperticekdarah. Pemberianbingkisandanfotobersama.
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
97
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
FORM ISIANPROFIL KESEHATAN KELUARGA BINAAN
DI KOTA MEDAN 2014
PUSKESMAS : TuntunganDOSEN PEMBIMBING : Sri Lestari, SP, M.KesNAMA MAHASISWA : Frida Adhani E.SHARI/TANGGAL : Sabtu/ 09 Agustus 2014
KECAMATAN : Medan TuntunganKELURAHAN : Tanjung SelamatLINGKUNGAN : IRESPONDEN : Nurain Siregar
KARAKTERISTIK KEPALA KELUARGANama : NasirTanggal lahir/Umur : 05 Mei 1961 / 53 tahunAgama : IslamPendidikan : SMASuku : JawaPekerjaan utama : Pekerja bengkelPekerjaan tambahan : -Penghasilan keluarga :a. < 1 juta b. >1-3 juta c. >3-5 juta d. > 5 juta
KARAKTERISTIK ISTRINama : Nurain SiregarTanggal lahir/Umur : 02 Juni 1981 / 33 tahunSuku : BatakPendidikan : SMAPekerjaan : Ibu Rumah Tangga
KARAKTERISTIK KELUARGAJumlah anggota keluarga (termasuk KK) saat ini : 4 orangDaftar anggota keluarga saat ini :
No Nama StatusJenis
KelaminUmur Pendidikan Pekerjaan
1 Nasir Bapak L 53 tahun SMA Pekerja Bengkel2 Nurain Ibu P 33 tahun SMA IRT3 Fina Ramadhani Anak P 3 tahun Belum sekolah -4 Sisilia Anak P 2 bulan Belum sekolah -
STATUS KESEHATAN DAN KEJADIAN DARURAT
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
98
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
NO. PROFIL KETERANGAN
1. Penyakit/kejadian darurat yang diderita anggota keluarga pada 1 bulan terakhir
Melahirkan
2. Penderita Bu Nurain3. Pengobatan
i. Tempat dan tenaga medis Klinik Bina Kasih
j. Jenis obat-obatan Obat dari resep dokter4. Tanaman obat keluarga -
KARAKTERISTIK LINGKUNGANNO. PROFIL KETERANGAN
1. Rumah Rumah beratap seng, berdinding batu dan didalam ruangan dibatasi oleh tepas dan karton, berlantai semen, kesannya bersih.
Rumah memiliki 1 pintu di depan rumah. Jendela terdapat sebanyak 1 buah di depan
rumah. Terdapat 3 ruangan di dalam rumah, yaitu 1
ruang tamu, 1 kamar tidur, 1 ruang di belakang rumah yang dibagi 2 menjadi kamar mandi dan dapur.
2. MCK Kamar mandi terletak di bagian belakang rumah, langsung bersebelahan dengan dapur, berbentuk persegi yang berdinding batu, memiliki atap seng.
Jamban berupa jamban model jongkok. Pembuangan menuju ke septic tank. Septic tank berada di belakang rumah.
3. Air bersih Air bersih didapat dari pompa sumur. Air ditampung di dalam ember melalui selang.
4. Pembuangan limbah Pembuangan sampah dikumpul di dalam plastik lalu dibuang ke tempat sampah didepan rumah.
Terdapat septic tank di belakang rumah.
STATUS PERILAKU KESEHATAN
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
99
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
NO. PROFIL KETERANGAN
1. Makanan Anggota keluarga sering mengkonsumsi nasi dengan tahu tempe.
Sayur selalu ada seperti kentang, wortel, daun paret.
Buah – buahan tidak dikonsumsi setiap hari, namun rutin dikonsumsi setiap minggunya. (komsumsi buah pisang)
2. Kebiasaan merokok Dijumpai pada bapak selama >30 tahun (>1 bungkus/hari), dan ibu selama 16 tahun (4 batang/hari)
3. Kebiasaan alkohol -
4. Pemakaian obat dan jamu-jamuan
Jamu temulawak dan sirik tiap pagi hari
5. Kebiasaan olah raga -
KELOMPOK IBU HAMIL DAN BAYINO. PROFIL KETERANGAN
1. Ibu hamil -
a. Pemeriksaanb. Pemberian tablet besic. Persalinan
2. Bayi Ada, usia 2 bulana. Status imunisasib. Antropometric. ASI eksklusif
d. Vitamin A
Hb, BCG, PolioKesan : normalTidak diberikan, ibu memberikan ASI + susu formula + bubur nasi + air tajin-
JAMINAN KESEHATANNO. PROFIL KETERANGAN
1. ASKES/JAMSOSTEK/LAINNYA
Keluarga memiliki jaminan kesehatan berupa BPJS.
2. Pemanfaatan fasilitas kesehatan
Anggota keluarga memanfaatkan klinik kesehatan dan puskesmas sebagai fasilitas kesehatan.
PERAN SERTA DI MASYARAKAT
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
100
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
NO. PROFIL KETERANGAN
1. Penyuluhan/pelatihan yang pernah diikuti
-
2. Aktivitas di masyarakat dalam pencegahan penyakit atau bidang kesehatan lainnya.
-
KESIMPULAN
1. Keluarga binaan adalah sebuah keluarga Pak Nasir, seorang pekerja bengkel yang tinggal bersama istri (Bu Nurain) dan kedua anak perempuannya, Fina yang berusia 3 tahun dan Sisilia yang berusia 2 bulan.
2. Keluarga tinggal di rumah beratap seng, berdinding batu dan didalam ruangan dibatasi oleh tepas dan karton, berlantai semen, kesannya bersih. Rumah memiliki 1 pintu di depan rumah. Jendela terdapat sebanyak 1 buah di depan rumah. Terdapat 3 ruangan di dalam rumah, yaitu 1 ruang tamu, 1 kamar tidur, 1 ruang di belakang rumah yang dibagi 2 menjadi kamar mandi dan dapur. Kamar mandi terletak di bagian belakang rumah, langsung bersebelahan dengan dapur, berbentuk persegi yang berdinding batu, memiliki atap seng. Jamban berupa jamban model jongkok. Pembuangan menuju ke septic tank. Septic tank berada di belakang rumahPembuangan menuju ke septic tank. Septic tank berada di belakang rumah.
3. Makanan yang sering dimakan adalah berupa nasi dengan tahu tempe. Sayur selalu ada seperti kentang, wortel, daun paret. Buah – buahan tidak dikonsumsi setiap hari, namun rutin dikonsumsi setiap minggunya (komsumsi buah pisang).Kebiasaan merokok dijumpai pada bapak selama >30 tahun (>1 bungkus/hari), dan ibu selama 16 tahun (4 batang/hari). Olahraga, dan minum alkohol tidak dijumpai.Konsumsi jamu-jamuan dijumpai di keluarga yaitu oleh Bu Nurain berupa jamu temulawak dan sirih, rutin tiap pagi hari.
4. Anggota keluarga mempunyai jaminan kesehatan yaitu BPJS dan anggota keluarga memanfaatkan jasa dari klinik kesehatan dan puskesmas dalam penggunaan fasilitas kesehatan yang ada.
PENYULUHAN YANG DIBERIKAN
a. Media : Diskusi Wawancara Leaflet
b. Topik : ANC Gizi pada Ibu menyusui
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
101
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
Cara menyusui yang baik dan benarc. Isi :
Penjelasan tentang apa yang dimaksud dengan ANC Apa saja hal - hal yang harus dilakukan selama ANC Penjelasan tentang gizi pada ibu menyusui Penjelasan tentang cara menyusui yang baik dan benar Penjelasan tentang ASI eksklusif
FOLLOW UP KEGIATAN
Kunjungan OutcomeTandaTangan
I Pada kunjungan pertama, mahasiswa melalukan perkenalan dengan tiap – tiap anggota keluarga binaan
Selain itu juga meminta kesediaan dari anggota keluarga binaan untuk diwawancarai, dilakukan pengamatan keadaan rumah, serta diberi penyuluhan tentang kesehatan.
II Pada kunjungan kedua dilakukan penyuluhan tentang ANC, gizi pada ibu menyusui, cara menyusui yang baik dan benar, dan ASI eksklusif.
III Pemeriksaan terhadap makanan yang dibuat oleh ibu, apakah sesuai dengan gizi ibu menyusui.
Pemeriksaan terhadap cara ibu menyusui bayinya, apakah sudah sesuai.
Pemeriksaan Tekanan Darah. Pemberian bingkisan dan foto bersama.
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
102
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
FORM ISIANPROFIL KESEHATAN KELUARGA BINAAN
DI KOTA MEDAN 2014
PUSKESMAS : TuntunganDOSEN PEMBIMBING : Sri Lestari, SP, M.KesNAMA MAHASISWA : Disti HardiyantiHARI/TANGGAL : Sabtu/ 09 Agustus 2014
KECAMATAN : Medan TuntunganKELURAHAN : Tanjung SelamatLINGKUNGAN : IRESPONDEN : M. Ginting
KARAKTERISTIK KEPALA KELUARGANama : M. GintingTanggal lahir/Umur : 28-8-1950 / 68 tahunAgama : IslamPendidikan : D2Suku : Batak KaroPekerjaan utama : Pensiunan PNSPekerjaan tambahan : Pemberi pengobatan tradisionalPenghasilan keluarga :a. < 1 juta b. >1-3 juta c. >3-5 juta d. > 5 juta
KARAKTERISTIK ISTRINama : NurhayatiTanggal lahir/Umur : 15-5-1961/ 53 tahunSuku : MelayuPendidikan : SMAPekerjaan : Ibu Rumah Tangga
KARAKTERISTIK KELUARGAJumlah anggota keluarga (termasuk KK) saat ini : 2 (dua)Daftar anggota keluarga saat ini :
No Nama StatusJenis
KelaminTgl lahir/umur Pendidikan Pekerjaan
1 M. Ginting Suami Laki-laki 28-8-1950 / 68 tahun
D2 Pemberi pengobatan tradisional
2 Nurhayati Istri Perempuan 15-5-1961 / 53 tahun
SMA Ibu Rumah Tangga
STATUS KESEHATAN DAN KEJADIAN DARURAT
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
103
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
NO. PROFIL KETERANGAN
1. Penyakit/kejadian darurat yang diderita anggota keluarga pada 1 bulan terakhir
Sakit Pinggang
2. Penderita Istri (Nurhayati)3. Pengobatan
k. Tempat dan tenaga medis Diobati suami sendiri
l. Jenis obat-obatan Obat tradisional
4. Tanaman obat keluarga Obat kampung yang diambil dari tanah karo
KARAKTERISTIK LINGKUNGANNO. PROFIL KETERANGAN
1. Rumah Rumah beratap seng, berdinding setengah batu setengah tepas, berlantai semen, kesannya bersih.
Rumah memiliki 1 pintu di bagian depan rumah.
Jendela terdapat sebanyak 3 buah, 1 buah di dapur di belakang rumah, dan 2 buah di depan rumah.
Terdapat 4 ruangan di dalam rumah, yaitu 1 ruang tamu, 1 kamar tidur, 1 dapur, 1 kamar mandi.
2. Halaman Rumah Terdapat 1 halaman rumah yaitu 1 buah terdapat di samping kanan rumah.
Pada halaman samping terdapat 2 buah kandang ayam, 1 buah tungku masak, 1 sumur dan tanah halaman yang ditanami tanamanan seperti sere, dan tanaman lainnya.
3. MCK Kamar mandi terletak di bagian belakang rumah, berbentuk persegi panjang yang berdinding setengah batu dan setengah tepas, memiliki atap seng dan lantai semen dan tidak berpintu.
Jamban berupa jamban model jongkok, pembuangan menuju ke septic tank berada
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
104
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
di halaman samping kanan rumah. 4. Air bersih Air bersih didapat dari sumur depan yang
ditimba dan di tampung didalam ember.
5. Pembuangan limbah Pembuangan menuju ke parit belakang rumah.
Terdapat septic tank di halaman samping rumah.
STATUS PERILAKU KESEHATANNO. PROFIL KETERANGAN
1. Makanan Anggota keluarga sering
mengkonsumsi nasi, lauk dan sayur. Lauk yang sering dikonsumsi adalah
tahu, tempe , telur, dan ikan sungai Sayur selalu ada seperti sayur
kankung, sayur pakis, dan sayur daun ubi.
Buah – buahan tidak dikonsumsi dikarenakan keadaan ekonomi.
2. Kebiasaan merokok Suami dan istri merupakan perokok berat. Suami merokok sebanyak 6 bungkus tiap hari sejak usia 12 tahun
Istri merokok sebanyak 3 bungkus seriap hari sejak usia 20 tahun.
3. Kebiasaan alkohol Tidak ada keluarga yang minum alkohol.
4. Pemakaian obat dan jamu-jamuan
Obat tradisional dan obat kampong dari tanah karo
5. Kebiasaan olah raga Tidak ada kebiasaan olahraga didalam keluarga ini dikarenakan tidak ada waktu.
JAMINAN KESEHATANNO. PROFIL KETERANGAN
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
105
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
1. ASKES/ JAMSOSTEK/ LAINNYA
Tidak pernah ada
2. Pemanfaatan fasilitas kesehatan
Tidak ada
PERAN SERTA DI MASYARAKATNO. PROFIL KETERANGAN
1. Penyuluhan/pelatihan yang pernah diikuti
Tidak pernah ada
2. Aktivitas di masyarakat dalam pencegahan penyakit atau bidang kesehatan lainnya.
Tidak ada
KESIMPULAN
1. Keluarga binaaan adalah sebuah keluarga bapak M. Ginting, 68 tahun, seorang pensiunan PNS yang sekarang bekerja sebagai pengobatan tradisional. Tinggal berdua dengan istrinya yaitu bernama Nurhayi suku melayu berusia 53 tahun yang bekerja sebagai ibu rumah tangga.
2. Keluarga ini tinggal di rumah beratap seng, berdinding setengah batu dan setengah tepas, berlantai semen, memiliki 1 pintu yang terdapat didepan rumah, jendela 3 buah yaitu 1 terdapat dibelakang rumah, 2 terdapat didepan rumah. Terdapat 4 ruangan yaitu 1 ruang tamu, 1 kamar tidur, 1 dapur, dan 1 kamar mandi. Terdapat halaman rumah yang terletak di samping kanan rumah yang terdapat 2 kandang ayam, 1 tungku masak, tanaman seperti sere, dan 1 buah sumur. Terdapat 1 kamar mandi yang terletak di belakang rumah, berbentuk persegi panjang yang beratap seng dan berlantai semen. dan tidak berpintu. Jamban berbentuk jongkok, pembuangan ke septic tank yang berada di samping rumah.
3. Makanan yang sering dikonsumsi setiap hari beruba lauk, sayur namun jarang makan buah-buahan. Kebiasaan merokok pada suami dan istri dijumpai. Namun tidak minum alcohol. Selama ini keluarga mengkonsumsi obat kampung yang diambil dari tanah Karo.
4. Anggota keluarga tidak mempunyai jaminan kesehatan dan tidak pernah mengikuti penyuluhan dan aktifitas kesehatan dirumah sakit.
PENYULUHAN YANG DIBERIKAN
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
106
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
a. Media : Diskusi Wawancara Leaflet
b. Topik : PHBS (Prilaku Hidup Bersih dan Sehat) Hipertensi Diabetes Mellitus
c. Isi : Penjelasan tentang apa itu PHBS dirumah tangga Bagaimana cara menerapkan PHBS dirumah tangga
Penjelasan tentang Hipertensi, faktor resiko dan komplikasi Hipertensi Penjelasan tentang DM, faktor resiko dan komplikasi DM.
FOLLOW UP KEGIATAN
Kunjungan OutcomeTandaTangan
I Kunjungan pertama, mahasiswa melakukan
perkenalan dengan tiap-tiap anggota keluarga binaan. Selain itu menanyai keluarga apakah bersedia
diwawancarai, dan dilakukan pengamatan keadaan rumah.
II Pada kunjungan kedua dilakukan penyuluhan tentang
apa itu PHBS dan bagaimana penerapan PHBS di rumah tangga.
Mewawancarai penyakit yang sering diderita oleh seluruh anggota keluarga.
III Pada kunjungan ketiga dilakukan penyuluhan tentang DM dan Hipertensi, faktor resiko dan komplikasinya.
Dilakukan pemeriksaan kesehatan seperti tekanan darah, tes glukosa, tes asam urat dan kolesterol.
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
107
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
FORM ISIANPROFIL KESEHATAN KELUARGA BINAAN
DI KOTA MEDAN 2014
PUSKESMAS : TuntunganDOSEN PEMBIMBING : Sri Lestari, SP, M.KesNAMA MAHASISWA : Echo J. SibaraniHARI/TANGGAL : Sabtu/ 09 Agustus 2014
KECAMATAN : Medan TuntunganKELURAHAN : Tanjung SelamatLINGKUNGAN : IRESPONDEN : Rina Telaumbanua
KARAKTERISTIK KEPALA KELUARGANama : TeguhTanggal lahir/Umur : 10-05-1975 / 39 tahunAgama : IslamPendidikan : SMASuku : JawaPekerjaan utama : SatpamPekerjaan tambahan : -Penghasilan keluarga :a. < 1 juta b. >1-3 juta c. >3-5 juta d. > 5 juta
KARAKTERISTIK ISTRINama : Rina TelaumbanuaTanggal lahir/Umur : 15-5-1980/ 34 tahunSuku : Batak NiasPendidikan : SMAPekerjaan : Ibu Rumah Tangga
KARAKTERISTIK KELUARGAJumlah anggota keluarga (termasuk KK) saat ini : 6 (dua)Daftar anggota keluarga saat ini :
No Nama StatusJenis
KelaminTgl lahir/umur Pendidikan Pekerjaan
1 Teguh Suami Laki-laki 10-05-1975 / 39 tahun
SMA Satpam
2 Rina Telaumbanua
Istri Perempuan 15-05-1980 / 34 tahun
SMA Ibu Rumah Tangga
3 Aria Aditia Anak Laki-laki 16-09-2000 / 14 tahun
SMP Pelajar
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
108
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
4 Giska Anak Perempuan 23-05-2002 / 12 tahun
SMP Pelajar
5 Rara Anak Perempuan 23-02-2008 / 6 tahun
SD Pelajar
6 Felicia Arum Anak Perempuan 14-06-2014 / 2 bulan
- -
STATUS KESEHATAN DAN KEJADIAN DARURATNO. PROFIL KETERANGAN
1. Penyakit/kejadian darurat yang diderita anggota keluarga pada 1 bulan terakhir
-
2. Penderita -3. Pengobatan
m. Tempat dan tenaga medis -
n. Jenis obat-obatan -
4. Tanaman obat keluarga -
KARAKTERISTIK LINGKUNGANNO. PROFIL KETERANGAN
1. Rumah Rumah beratap seng, berdinding setengah batu setengah tepas, berlantai semen, kesannya bersih.
Rumah memiliki 1 pintu di bagian depan rumah dan 1 pintu di bagian belakang
Jendela terdapat sebanyak 2 buah, 1 buah di depan rumah, dan 1 buah di kamar.
Terdapat 4 ruangan di dalam rumah, yaitu 1 ruang tamu, 1 kamar tidur, 1 dapur, 1 kamar mandi.
2. Halaman Rumah Terdapat 2 halaman rumah yaitu 1 terdapat di depan rumah dan 1 terdapat di belakang rumah.
Pada halaman belakang terdapat 1 buah kandang ayam, dan tanah halaman yang berbatu.
3. MCK Kamar mandi terletak di bagian belakang
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
109
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
rumah, berbentuk persegi panjang yang berdinding setengah batu dan setengah tepas, memiliki atap seng dan lantai semen dan tidak berpintu bertutup kain.
Jamban berupa jamban model jongkok, pembuangan menuju ke septic tank berada di halaman belakang rumah.
4. Air bersih Air bersih didapat dari sumur depan yang ditimba dan di tampung didalam ember.
5. Pembuangan limbah Pembuangan menuju ke parit samping rumah.
Terdapat septic tank di halaman belakang rumah.
STATUS PERILAKU KESEHATANNO. PROFIL KETERANGAN
1. Makanan Anggota keluarga sehari-hari
mengkonsumsi nasi, lauk dan sayur. Lauk yang sering dikonsumsi adalah
tahu, tempe , telur, dan ikan. Sayur selalu ada seperti sayur
kankung, sayur bayam, dan sayur daun ubi.
Buah – buahan dikonsumsi sekali seminggu seperti pisang dan jeruk.
2. Kebiasaan merokok Suami merupakan perokok. Suami merokok sebanyak 1 bungkus tiap hari.
3. Kebiasaan alkohol Tidak ada keluarga yang minum alkohol.
4. Pemakaian obat dan jamu-jamuan
Obat tradisional dan jamu gendong
5. Kebiasaan olah raga Kebiasaan berolahraga senam yoga oleh istri sekali seminggu
JAMINAN KESEHATAN
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
110
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
NO.
PROFIL KETERANGAN
1. ASKES/ JAMSOSTEK/ LAINNYA
Tidak pernah ada
2. Pemanfaatan fasilitas kesehatan
Tidak ada
PERAN SERTA DI MASYARAKATNO. PROFIL KETERANGAN
1. Penyuluhan/pelatihan yang pernah diikuti
Tidak pernah ada
2. Aktivitas di masyarakat dalam pencegahan penyakit atau bidang kesehatan lainnya.
Tidak ada
KESIMPULAN
1. Keluarga binaaan adalah sebuah keluarga bapak Teguh, 39 tahun, seorang Satpam suku jawa. Tinggal berenam dengan istri dan anaknya yaitu bernama Rina dan keempat anaknya secara berurut yaitu Aria, Giska, Rara, Felicia. Istri bersuku Batak Nias berusia 34 tahun yang bekerja sebagai ibu rumah tangga.
2. Keluarga ini tinggal di rumah beratap seng, berdinding setengah batu dan setengah tepas, berlantai semen, memiliki 2 pintu yang terdapat didepan rumah dan di belakang rumah, jendela 2 buah yaitu 1 terdapat didepan rumah, 1 terdapat dikamar tidur. Terdapat 4 ruangan yaitu 1 ruang tamu, 1 kamar tidur, 1 dapur, dan 1 kamar mandi. Terdapat halaman rumah yang terletak di depan rumah dan belakang rumah yang terdapat 1 kandang ayam, dan tanah yang berbatu. Terdapat 1 kamar mandi yang terletak di belakang rumah, berbentuk persegi panjang yang beratap seng dan berlantai semen. dan tidak berpintu. Jamban berbentuk jongkok, pembuangan ke septic tank yang berada di belakang rumah.
3. Makanan yang sering dikonsumsi setiap hari beruba lauk, sayur dan sesekali makan buah-buahan. Kebiasaan merokok pada suami dijumpai. Namun tidak minum alkohol. Selama ini keluarga mengkonsumsi jamu-jamuan.
4. Anggota keluarga tidak mempunyai jaminan kesehatan dan tidak pernah mengikuti penyuluhan dan aktifitas kesehatan dirumah sakit.
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
111
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
PENYULUHAN YANG DIBERIKAN
a. Media : Diskusi Wawancara Leaflet
b. Topik : PHBS (Prilaku Hidup Bersih dan Sehat) Asi Eksklusif Gizi pada ibu menyusui
c. Isi : Penjelasan tentang apa itu PHBS dirumah tangga Bagaimana cara menerapkan PHBS dirumah tangga
Penjelasan tentang Asi Eksklusif Penjelasan Gizi pada Ibu menyusui
Kunjungan OutcomeTandaTangan
I Kunjungan pertama, mahasiswa melakukan
perkenalan dengan tiap-tiap anggota keluarga binaan. Selain itu menanyai keluarga apakah bersedia
diwawancarai, dan dilakukan pengamatan keadaan rumah.
II Pada kunjungan kedua dilakukan penyuluhan tentang
apa itu PHBS dan bagaimana penerapan PHBS di rumah tangga.
Mewawancarai penyakit yang sering diderita oleh seluruh anggota keluarga.
III Pada kunjungan ketiga dilakukan penyuluhan tentang ASI Eksklusif, dan manfaatnya dan Gizi pada ibu menyusui.
Dilakukan pemeriksaan kesehatan seperti tekanan darah, tes glukosa, tes asam urat dan kolesterol.
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
112
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
FORM ISIANPROFIL KESEHATAN KELUARGA BINAAN
DI KOTA MEDAN 2014
PUSKESMAS : TuntunganDOSEN PEMBIMBING : Sri Lestari, SP, M.KesNAMA MAHASISWA : Effinia Kamila Hanum SiregarHARI/TANGGAL : Sabtu/ 09 Agustus 2014
KECAMATAN : Medan TuntunganKELURAHAN : Tanjung SelamatLINGKUNGAN : IRESPONDEN : Herianto Siregar
KARAKTERISTIK KEPALA KELUARGANama : Herianto SiregarTanggal lahir/Umur : 11 Juni 1973Agama : IslamPendidikan : Tamat SD/ SederajatSuku : MandailingPekerjaan utama : Tukang babat rumputPekerjaan tambahan : Tidak adaPenghasilan keluarga :a. < 1 juta b. >1-3 juta c. >3-5 juta d. > 5 juta
KARAKTERISTIK ISTRINama : SuwartiTanggal lahir/Umur : 6 April 1978Suku : JawaPendidikan : SLTP/ SederajatPekerjaan : Pedagang pecel keliling
KARAKTERISTIK KELUARGAJumlah anggota keluarga (termasuk KK) saat ini : Daftar anggota keluarga saat ini :
No Nama StatusJenis
KelaminTgl lahir/umur Pendidikan Pekerjaan
1 Herianto Siregar
Kepala keluarga
Laki-laki 11 Juni 1973 Tamat SD/ Sederajat
Tukang babat rumput
2 Suwarti Istri Perempuan 6 April 1978 SLTP/ Sederajat
Pedagang pecel keliling
3 Ade Anak Perempuan 30 September SMP/ Pelajar
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
113
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
Nadilla 1998 Sederajat4 Ade Nadia Anak Perempuan 27 Maret 2000 SMP/
SederajatPelajar
5 Angga Siregar
Anak Laki-laki 22 Februari 2002 SD/ Sederajat Pelajar
6 Tri Dara Daria
Anak Perempuan 19 November 2004
SD/ Sederajat Pelajar
7 Fajarta Siregar
Anak Laki-laki 14 Desember 2006
SD/ Sederajat Pelajar
STATUS KESEHATAN DAN KEJADIAN DARURATNO. PROFIL KETERANGAN
1. Penyakit/kejadian darurat yang diderita anggota keluarga pada 1 bulan terakhir
-
2. Penderita -
3. Pengobatano. Tempat dan tenaga medis -
p. Jenis obat-obatan -
4. Tanaman obat keluarga -
KARAKTERISTIK LINGKUNGANNO. PROFIL KETERANGAN
1. Rumah Rumah beratap seng, berdinding tepas dan batu, berlantai semen, kesannya agak kotor.
Rumah memiliki 1 pintu yakni di depan rumah Jendela hanya terdapat sebanyak 1 buah di depan
rumah dan terdapat ventilasi kecil di bagian dapur. Terdapat 4 ruangan di dalam rumah, yaitu 1 ruang
tamu, 1 kamar tidur, 1 kamar mandi, dan 1 dapur yang terletak di belakang rumah
2. MCK Kamar mandi terletak di bagian belakang rumah, berbentuk persegi yang berdinding batu, memiliki atap seng.
Jamban berupa jamban model jongkok. Pembuangan menuju ke septic tank. Septic tank
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
114
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
adalah gabungan dari beberapa rumah dan berada di sebelah rumah
3. Air bersih Air bersih didapat dari sumur yang terletak di depan rumah untuk memasak dan mandi
Air ditampung di dalam ember
4. Pembuangan limbah Terdapat septic tank di sebelah rumah.
STATUS PERILAKU KESEHATANNO. PROFIL KETERANGAN
1. Makanan Anggota keluarga sering mengkonsumsi nasi dengan lauk dan sayuran.
Lauk yang biasa dikonsumsi berupa tahu, tempe, telur, ikan
Sayur selalu ada seperti kangkung, daun ubi, kacang panjang.
Buah – buahan tidak dikonsumsi setiap hari, namun rutin dikonsumsi setiap minggunya. (komsumsi buah pisang, pepaya dan jeruk)
2. Kebiasaan merokok Bapak Herianto merokok1 bungkus / hari sejak 20 tahun yang lalu
3. Kebiasaan alkohol Bapak Herianto memiliki riwayat konsumsi alkohol 20 tahun yang lalu, namun sekarang sudah berhenti
4. Pemakaian obat dan jamu-jamuan
Anggota keluarga mengkonsumsi jamu-jamuan namun tidak sering. Jamu yang dikonsumsi adalah jamu kunyit, jamu beras kencur
5. Kebiasaan olah raga Kelima anak Bapak Herianto selalu melakukan olahraga seminggu sekali di sekolah, yakni senam dan sepak bola
KELOMPOK IBU HAMIL DAN BAYINO. PROFIL KETERANGAN
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
115
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
1. Ibu hamil -
a. Pemeriksaanb. Pemberian tablet besic. Persalinan
---
2. Bayi -
a. Status imunisasib. Antropometric. ASI eksklusifd. Vitamin A
----
JAMINAN KESEHATANNO. PROFIL KETERANGAN
1. ASKES/JAMSOSTEK/LAINNYA
Keluarga memiliki jaminan kesehatan berupa jamkesmas.
2. Pemanfaatan fasilitas kesehatan
Anggota keluarga memanfaatkan puskesmas dan rumah sakit sebagai fasilitas kesehatan.
PERAN SERTA DI MASYARAKATNO. PROFIL KETERANGAN
1. Penyuluhan/pelatihan yang pernah diikuti
Tidak ada
2. Aktivitas di masyarakat dalam pencegahan penyakit atau bidang kesehatan lainnya.
Tidak ada
KESIMPULAN
1. Keluarga binaan adalah sebuah keluarga Bapak Herianto Siregar, memiliki
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
116
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
seorang istri dan 5 orang anak.2. Keluarga tinggal di rumah beratap seng, berdinding tepas dan batu, berlantai
semen, dan memiliki 1 pintu yang terletak di depan rumah. Jendela terdapat sebanyak 2 buah, 1 buah di ruang tamu, 1 buah di dapur. Terdapat 4 ruangan di dalam rumah yaitu 1 ruang tamu, 1 kamar tidur, 1 kamar mandi, dan 1 dapur yang terletak di belakang rumah.. Kamar mandi rumah ini ada 1, terletak di bagian belakang rumah, di sebelah dapur, hanya berupa ruangan persegi yang berdinding tepas dan batu semen, beratap seng, berlantai semen. Jamban berupa jamban model jongkok..
3. Pembuangan menuju ke septic tank. Septic tank berada di sebelah rumah.4. Lauk yang biasa dikonsumsi berupa tahu, tempe, telur, ikan. Sayur selalu ada
seperti kangkung, daun ubi, kacang panjang. Buah – buahan tidak dikonsumsi setiap hari, namun rutin dikonsumsi setiap minggunya. (komsumsi buah pisang, pepaya dan jeruk)
5. Kebiasaan merokok dijumpai pada kepala keluarga, olahraga dilakukan seminggu sekali oleh anggota keluarga di sekolah, minum alkohol tidak dijumpai. Konsumsi jamu-jamuan di keluarga dijumpai namun tidak sering. Selama ini keluarga sering mengkonsumsi jamu kunyit dan beras kencur.
6. Anggota keluarga mempunyai jaminan kesehatan yaitu jamkesmas dan anggota keluarga memanfaatkan puskesmas dan rumah sakit dalam penggunaan fasilitas kesehatan yang ada.
PENYULUHAN YANG DIBERIKAN
a. Media : diskusi, wawancara, leaflet
b. Topik : Hipertensi, kecacingan, PHBS, gizi seimbang
c. Isi : Penjelasan tentang apa yang dimaksud dengan hipertensi Apa saja hal - hal yang bisa menjadi faktor risiko hipertensi Penjelasan tentang akibat dari hipertensi Penjelasan tentang kecacingan dan penerapan PHBS di keluarga Penjelasan mengenai menyusun menu gizi seimbang dan manfaat gizi
seimbang
Kunjungan Outcome Tanda
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
117
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
Tangan
I Pada kunjungan pertama, mahasiswa melalukan perkenalan dengan tiap – tiap anggota keluarga binaan Selain itu juga meminta kesediaan dari anggota keluarga binaan untuk diwawancarai, dilakukan pengamatan keadaan rumah, serta diberi penyuluhan tentang kesehatan
II Pada kunjungan kedua dilakukan penyuluhan tentang PHBS dan kecacingan, menjelaskan cara-cara penerapan PHBS di rumah tangga dan di sekolah, apa saja tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah kecacingan
Dilakukan pemeriksaan kuku pada anggota keluarga dan dianjurkan untuk memotong kuku secara rutin
Dilakukan pengamatan keadaan rumah
III Pada kunjungan ketiga, dilakukan pengukuran tekanan darah serta pemeriksaan kadar gula darah. Dijelaskan mengenai penyakit hipertensi, apa saja faktor risikonya, apa komplikasinya, dan bagaimana cara mencegahnya.
Dilakukan tanya jawab Menmberikan penyuluhan tentang gizi seimbang dan
cara menyusun menu gizi seimbang
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
118
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
FORM ISIANPROFIL KESEHATAN KELUARGA BINAAN
DI KOTA MEDAN 2014
PUSKESMAS : TuntunganDOSEN PEMBIMBING : Sri Lestari, SP, M.KesNAMA MAHASISWA : Muhammad SyakurHARI/TANGGAL : Sabtu/ 9 Agustus 2014
KECAMATAN : Medan TuntunganKELURAHAN : Tanjung SelamatLINGKUNGAN : IRESPONDEN : Siti Aminah
KARAKTERISTIK KEPALA KELUARGANama : -Tanggal lahir/Umur : -Agama : -Pendidikan : -Suku : -Pekerjaan utama : -Pekerjaan tambahan : -Penghasilan keluarga :a. < 1 juta b. >1-3 juta c. >3-5 juta d. > 5 juta
KARAKTERISTIK ISTRINama : Siti AminahTanggal lahir/Umur : 12 Desember 1957/ 57 TahunSuku : AcehPendidikan : SDPekerjaan : Ibu Rumah Tangga
KARAKTERISTIK KELUARGAJumlah anggota keluarga (termasuk KK) saat ini : 5orangDaftar anggota keluarga saat ini :
No Nama StatusJenis
KelaminTgl
lahir/umurPendidikan Pekerjaan
1 Siti Aminah
Janda Perempuan 12 Desember 1957
SD Ibu rumah tangga
2 Yusrita Sari
janda Perempuan 14 September 1977
SD Ibu rumah tangga
3 Shakella binti
kawin Perempuan 11 Agustus 1982
SMA Ibu rumah tangga
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
119
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
Sallem4 Erwin Belum
kawinLaki-Laki 06 Maret 1964 SD Karyawan
Swasta5 M. Akril
SyakbanBelum kawin
Laki-Laki 14 November 2002
Belum Tamat SD
Pelajar
STATUS KESEHATAN DAN KEJADIAN DARURATNO. PROFIL KETERANGAN
1. Penyakit/kejadian darurat yang diderita anggota keluarga pada 1 bulan terakhir
-
2. Penderita -
3. Pengobatanq. Tempat dan tenaga medis -
r. Jenis obat-obatan -
4. Tanaman obat keluarga -
KARAKTERISTIK LINGKUNGANNO. PROFIL KETERANGAN
1. Rumah Rumah beratap seng, berdinding kayu, berlantai semen, kesannya bersih.
Rumah memiliki 1 pintu di bagian depan. Jendela terdapat sebanyak 1 buah di depan
rumah. Terdapat 4 ruangan di dalam rumah, yaitu 1
ruang tamu, 1 kamar tidur, 1 kamar mandi, dan 1 dapur yang terletak di belakang rumah.
2. MCK Kamar mandi terletak di bagian belakang rumah, berbentuk persegi yang berdinding batu dan dibatasi papan
Jamban berupa jamban model jongkok. Pembuangan menuju ke septic tank. Septic tank berada di belakang rumah
3. Air bersih Air bersih didapat dari sumur dengan pompa. Air ditampung di dalam ember
4. Pembuangan limbah Pembuangan menuju ke parit di samping rumah. Terdapat septic tank di belakang rumah.
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
120
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
STATUS PERILAKU KESEHATAN
NO. PROFIL KETERANGAN
1. Makanan Anggota keluarga sering mengkonsumsi nasi dengan lauk.
Sayur selalu ada seperti kangkung, bayam, daun ubi, dll.
Buah – buahan tidak dikonsumsi setiap hari, namun rutin dikonsumsi setiap minggunya. (komsumsi buah pisang, jeruk, dan semangka)
2. Kebiasaan merokok -
3. Kebiasaan alkohol -
4. Pemakaian obat dan jamu-jamuan
Jamu temulawak
5. Kebiasaan olah raga Berjalan kaki selama satu jam setidaknya setiap hari.
KELOMPOK IBU HAMIL DAN BAYINO. PROFIL KETERANGAN
1. Ibu hamil -
a. Pemeriksaanb. Pemberian tablet besic. Persalinan
---
2. Bayi -a. Status imunisasib. Antropometric. ASI eksklusifd. Vitamin A
----
JAMINAN KESEHATANNO. PROFIL KETERANGAN
1. ASKES/JAMSOSTEK/LAINNYA
Keluarga tidak memiliki jaminan kesehatan.
2. Pemanfaatan fasilitas kesehatan
Anggota keluarga memanfaatkan puskesmas sebagai fasilitas kesehatan.
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
121
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
PERAN SERTA DI MASYARAKATNO. PROFIL KETERANGAN
1. Penyuluhan/pelatihan yang pernah diikuti
Tidak pernah mengikuti penyuluhan
2. Aktivitas di masyarakat dalam pencegahan penyakit atau bidang kesehatan lainnya.
-
KESIMPULAN
1. Keluarga binaan adalah sebuah keluarga Nenek Siti Aminah, seorang ibu rumah tangga yang tinggal berdua dengan cucunya. Anak pertama menikah dan tinggal di Aceh, anak kedua menikah dan dibawa suaminya ke Malaysia, anak ketiga tinggal bertetanggan dengan beliau, sedangkan anak terakhir menikah dan tinggal di daerah Johor. Cucu yang tinggal di rumah beliau merupakan anak dari anak ketiga
2. Keluarga tinggal di Rumah beratap seng, berdinding kayu, berlantai semen dan memiliki 1 pintu di depan. Jendela terdapat sebanyak 1 buah di depan rumah. Terdapat 4 ruangan di dalam rumah yaitu, 1 ruang tamu, 1 kamar tidur, 1 kamar mandi, dan 1 dapur yang terletak di belakang rumah. Kamar mandi rumah ini ada 1, terletak di bagian belakang rumah, hanya berupa ruangan persegi yang berdinding batu dibatasi papan, dan memiliki atap seng. jamban berupa jamban model jongkok. Pembuangan menuju ke septic tank dan Septic tank berada di belakang rumah.
3. Pembuangan menuju ke septic tank. Septic tank berada di belakang rumah.4. Makanan yang sering dimakan adalah berupa bayam, kangkung dan daun ubi.
Buah – buahan tidak dikonsumsi setiap hari, namun rutin dikonsumsi setiap minggunya (komsumsi buah pisang, jeruk dan semangka). Kebiasaan merokok dan minum alkohol tidak dijumpai dikeluarga. Kebiasaan berolahraga dengan berjalan kaki dilakukan oleh nenek setiap harinya kurang lebih selama satu jam. Konsumsi jamu-jamuan seperti jamu temulawak dijumpai.
5. Anggota keluarga tidak mempunyai jaminan kesehatan dan anggota keluarga memanfaatkan jasa dari puskesmas dalam penggunaan fasilitas kesehatan yang ada.
PENYULUHAN YANG DIBERIKAN
a. Media : Diskusi Wawancara Leaflet
b. Topik : Gizi pada lansia
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
122
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
Diabetes Mellitus Hipertensi
c. Isi : Penjelasan tentang nutrisi pada lansia Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi pada
lansia Penjelasan masalah gizi pada lansia Penjelasan tentang penyakit hipertensi & DM Apa saja yang menjadi faktor risiko terjadinya hipertensi dan DM Apa saja komplikasi hipertensi dan bagaimana cara mencegah
munculnya hipertensi dan DMFOLLOW UP KEGIATAN
Kunjungan OutcomeTandaTangan
I Pada kunjungan pertama, mahasiswa melalukan perkenalan dengan tiap – tiap anggota keluarga binaan
Selain itu juga meminta kesediaan dari anggota keluarga binaan untuk diwawancarai, dilakukan pengamatan keadaan rumah, serta diberi penyuluhan tentang kesehatan.
II Pada kunjungan kedua dilakukan penyuluhan tentang nutrisi pada lansia, memberikan saran bahan makanan dan pola makan yang baik pada lansia
Dilakukan juga pengukuran tekanan darah, cek KGD, dan cek Hb
III Dijelaskan mengenai penyakit DM, apa saja faktor risikonya, apa komplikasinya, dan bagaimana cara mencegahnya.
Dijelaskan mengenai penyakit hipertensi, apa saja faktor risikonya, apa komplikasinya, dan bagaimana cara mencegahnya.
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
123
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
7. Senin, 11 Agustus 2014
Kegiatan diawali pada pukul 08.00 WIB seluruh peserta kepaniteraan klinik
berkumpul di Puskesmas Tuntungan, kemudian pada pukul 09.00 WIB
seluruh peserta kepaniteraan klinik ke Lingkungan 1 untuk kegiatan
kunjungan kedua ke desa binaan kemudian melakukan pemeriksaan
kesehatan yang sesuai dengan keluarga binaan masing-masing Dokter
Muda, dilanjutkan dengan diskusi bersama. Lalu Dokter Muda memberikan
bingkisan kepada masing-masing keluarga binaan dan foto bersama. Setelah
selesai melakukan kunjungan ke keluarga binaan, peserta kepaniteraan
klinik kembali melakukan pengambilan sampel penelitian di Kelurahan
Tanjung Selamat.
8. Selasa, 12 Agustus 2014
Kegiatan diawali pada pukul 08.00 WIB seluruh peserta kepaniteraan klinik
berkumpul di Puskesmas Tuntungan, kemudian pada pukul 09.00 WIB
seluruh peserta kepaniteraan klinik melapor kepada Lurah dan Kepala
Lingkungan Kelurahan Tanjung Selamat bahwa kegiatan di desa binaan
telah selesai kemudian menyerahkan Laporan Profil Keluarga Binaan
kepada Kepala Lurah. Lalu seluruh peserta kepaniteraan klinik kembali ke
Puskesmas Tuntungan untuk penyusunan dan penyiapan Laporan Kegiatan
Puskesmas Tuntungan kemudian diserahkan kepada kepala Puskesmas
Tuntungan untuk diperiksa. Selajutnya masing-masing peserta kepaniteraan
klinik melakukan penyusunan dan penyempurnaan Hasil Penelitian.
9. Rabu, 13 Agustus 2014
Kegiatan diawali pada pukul 08.00 WIB seluruh peserta kepaniteraan klinik
berkumpul di Puskesmas Tuntungan, kemudian mengambil kembali
Laporan Kegiatan Puskesmas Tuntungan yang telah diperiksa oleh Kepala
Puskesmas untuk diperbaiki. Selajutnya masing-masing peserta
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
124
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
kepaniteraan klinik melakukan penyusunan dan penyempurnaan Hasil
Penelitian.
10. Kamis, 14 Agustus 2014
Kegiatan diawali pada pukul 08.00 WIB seluruh peserta kepaniteraan klinik
berkumpul di Puskesmas Tuntungan, kemudian mengumpulkan Laporan
Kegiatan Puskesmas Tuntungan yang telah dikoreksi dan Diskusi dengan
Kepala Puskesmas dr. Immanuel S. Sembiring. Selajutnya masing-masing
peserta kepaniteraan klinik melakukan penyusunan dan penyempurnaan
Hasil Penelitian.
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
125
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
BAB 6
PERMASALAHAN DAN PEMECAHAN MASALAH
6.1. Permasalahan
Adapun beberapa permasalahan yang terdapat di Puskesmas Medan Tuntungan
adalah sebagai berikut:
1. Pencapaian program KIA masih belum tercapai secara maksimal, seperti
kegiatan K1 belum tercapai yaitu 93% yang harusnya 95%; kegiatan K4
92% yang seharusnya 95%, deteksi resiko tinggi 87% yang seharusnya
95%; persalinan oleh tenaga kesehatan 93% tercapai dari target 90%,
kunjungan nifas lengkap 98% tercapai dari target 90%. Selain itu, juga
dijumpai target pendistribusian Fe bagi ibu hamil yang belum tercapai,
yaitu 85% dari target 90%, serta pendistribusian Fe bagi ibu nifas yang
belum tercapai yaitu 87% dari target 90%.
2. Hasil pencapaian kesehatan lingkungan masih belum tercapai secara
maksimal seperti penyehatan air bersih belum tercapai yaitu 80% yang
seharusnya 100%, TPS sudah tercapai yaitu 60% dari target 80%, klinik
sanitasi sudah tercapai yaitu 100% dari target 100%, rumah sehat belum
tercapai yaitu 72% yang seharusnya 75%, rumah penduduk sudah tercapai
yaitu 100% dari target 100%, rumah makan sudah tercapai yaitu 100% dari
target 70% dan pengolahan makanan yang belum tercapai yaitu 65% yang
seharusnya 85%.
3. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di lingkungan Puskesmas Tuntungan
menunjuukan hasil pengamatan di lingkungan keluarga binaaan rata-rata
keluarga sudah baik dalam persalinan yang di tolong oleh tenaga
kesehatan, tetapi pada pemberian ASI eksklusif masih banyak yang tidak
memberikan ASI secara eksklusif oleh karena masih kurangnya
pengetahuan bagaimana sebenarnya pemberian ASI eksklusif. Penyediaan
air bersih di keluarga sudah cukup baik, dengan adanya mesin pompa pada
sumur. Tetapi untuk pemberian sayur dan buah tiap hari dan aktivitas fisik
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
126
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
masih sangat kurang, hal ini di pengaruhi oleh status ekonomi keluarga
yang kebanyakan masih menengah ke bawah. Kebiasaan merokok masih
sangat tinggi di keluarga, oleh karena kurangnya pengetahuan dan
pengaruh lingkungan di sekitar keluarga itu sendiri.
6.2. Pemecahan Masalah
1. Meningkatkan penyuluhan tentang program KIA yang dilakukan oleh pihak
puskesmas, sehingga dapat meningkatkan pengetahuan, sikap dan tindakan
terhadap KIA. diharapkan melalui penyuluhan dapat terjadi peningkatan
kesadaran ibu hamil untuk melakukan Ante Natal Care (ANC) sesuai
program, yaitu minimal 4x kunjungan (1x pada trimester I, 1x pada trimester
II dan 2x pada trimester III) unruk memenuhi target kegiatan K1, K4, deteksi
resiko tinggi, serta peningkatan distribusi Fe bagi ibu hamil dan ibu nifas agar
mencapai target program.
2. Meningkatkan penyediaan dan penyaluran air bersih untuk lingkungan
pemukiman, menyediakan tempat sampah dan tempat pengumpulan sampah
yang lebih banyak untuk pembuangan sampah, meningkatkan jumlah klinik
sanitasi, rumah sanitasi, rumah penduduk, rumah makan serta meningkatkan
tingkat pengolah makanan.
3. Meningkatan penyuluhan tentang PHBS yang dilakukan oleh pihak puskesmas
bekerjasama dengan petugas lingkungan terkait sehingga dapat meningkatkan
pengetahuan, sikap, dan tindakan terhadap PHBS. Peningkatan kondisi
ekonomi masyarakat sangat berpengaruh terhadap PHBS sehingga penerapan
PHBS dapat lebih maksimal terutama dalam penyediaan sabun, air bersih, dan
perbaikan gizi masyarakat. Selain itu, diperlukan upaya pemerintah dalam
memberikan jaminan kesehatan kepada seluruh masyarakat sehingga akan
memperbaiki tingkat kesehatan masyarakat. Perlunya penambahan fasilitas
kesehatan terutama untuk pemeriksaan balita, pemeriksaan kehamilan,
menolong persalinan di tiap puskesmas sehingga persalinan yang ditolong
oleh tenaga kesehatan dapat lebih terjangkau dimana saja.
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
127
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA)
1. Defenisi
Program kesehatan ibu dan anak adalah upaya di bidang kesehatan yang
menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui,
bayi dan anak balita serta anak prasekolah. 1
Pemberdayaan Masyarakat bidang KIA masyarakat dalam upaya
mengatasi situasi gawat darurat dari aspek non klinik terkait kehamilan dan
persalinan. Sistem kesiagaan merupakan sistem tolong-menolong, yang dibentuk
dari, oleh dan untuk masyarakat, dalam hal penggunaan alat tranportasi atau
komunikasi (telepon genggam, telepon rumah), pendanaan, pendonor darah,
pencacatan pemantauan dan informasi KB. Dalam pengertian ini tercakup pula
pendidikan kesehatan kepada masyarakat, pemuka masyarakat serta menambah
keterampilan para dukun bayi serta pembinaan kesehatan di taman kanak-kanak1,2.
2. Epidemiologi
Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Neonatus (AKN), Angka
Kematian Bayi (AKB), dan Angka Kematian Balita (AKABA) merupakan
beberapa indikator status kesehatan masyarakat. Dewasa ini AKI dan AKB di
Indonesia masih tinggi dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya. Menurut
data Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007, AKI 228 per
100.000 kelahiran hidup, AKB 34 per 1.000 kelahiran hidup, AKN 19 per 1.000
kelahiran hidup, AKABA 44 per 1.000 kelahiran hidup. Penduduk Indonesia pada
tahun 2007 adalah 225.642.000 jiwa dengan CBR 19,1 maka terdapat 4.287.198
bayi lahir hidup. Dengan AKI 228/100.000 KH berarti ada 9.774 ibu meninggal
per tahun atau 1 ibu meninggal tiap jam oleh sebab yang berkaitan dengan
kehamilan, persalinan dan nifas. Besaran kematian Neonatal, Bayi dan Balita jauh
lebih tinggi, dengan AKN 19/1.000 KH, AKB 34/1.000 KH dan AKABA
44/1.000 KH berarti ada 9 Neonatal, 17 bayi dan 22 Balita meninggal tiap jam.3
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
128
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
Berdasarkan kesepakatan global (Millenium Development Goals/MDGs,
2000) pada tahun 2015 diharapkan Angka Kematian Ibu menurun sebesar tiga-
perempatnya dalam kurun waktu 1990-2015 dan Angka Kematian Bayi dan
Angka Kematian Balita menurun sebesar dua-pertiga dalam kurun waktu 1990-
2015. Berdasarkan hal itu Indonesia mempunyai komitmen untuk menurunkan
Angka Kematian Ibu menjadi 102/100.000 KH, Angka Kematian Bayi dari 68
menjadi 23/1.000 KH,dan Angka Kematian Balita 97 menjadi 32/1.000 KH pada
tahun 2015. Penyebab langsung kematian Ibu sebesar 90% terjadi pada saat
persalinan dan segera setelah persalinan (SKRT 2001). Penyebab langsung
kematian Ibu adalah perdarahan (28%), eklampsia (24%) dan infeksi (11%).
Penyebab tidak langsung kematian Ibu antara lain Kurang Energi Kronis/KEK
pada kehamilan (37%) dan anemia pada kehamilan (40%). Kejadian anemia pada
ibu hamil ini akan meningkatkan risiko terjadinya kematian ibu dibandingkan
dengan ibu yang tidak anemia. Sedangkan berdasarkan laporan rutin PWS tahun
2007, penyebab langsung kematian ibu adalah perdarahan (39%), eklampsia
(20%), infeksi (7%) dan lain-lain (33%). 3
Menurut RISKESDAS 2007, penyebab kematian neonatal 0-6 hari adalah
gangguan pernafasan (37%), prematuritas (34%), sepsis (12%), hipotermi (7%),
kelainan darah/ikterus (6%), postmatur (3%) dan kelainan kongenital (1%).
Penyebab kematian neonatal 7 28 hari adalah sepsis (20,5%), kelainan kongenital
(19%), pneumonia (17%), Respiratory Distress Syndrome/RDS (14%),
prematuritas (14%), ikterus (3%), cedera lahir (3%), tetanus (3%), defisiensi
nutrisi (3%) dan Suddenly Infant Death Syndrome/SIDS (3%). Penyebab kematian
bayi (29 hari 1 tahun) adalah diare (42%), pneumonia (24%),
meningitis/ensefalitis (9%), kelainan saluran cerna (7%), kelainan jantung
kongenital dan hidrosefalus (6%), sepsis (4%), tetanus (3%) dan lainlain (5%).
Penyebab kematian balita (1 4 tahun) adalah diare (25,2%),pneumonia (15,5%),
Necrotizing Enterocolitis E.Coli/NEC (10,7%), meningitis/ensefalitis (8,8%),
DBD (6,8%), campak (5,8%), tenggelam (4,9%) dan lain-lain (9,7%).3
3. Tujuan
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
129
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
Tujuan Program Kesehatan Ibu dan anak (KIA) adalah tercapainya
kemampuan hidup sehat melalui peningkatan derajat kesehatan yang optimal, bagi
ibu dan keluarganya untuk menuju Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera
(NKKBS) serta meningkatnya derajat kesehatan anak untuk menjamin proses
tumbuh kembang optimal yang merupakan landasan bagi peningkatan kualitas
manusia seutuhnya.2
Sedangkan tujuan khusus program KIA adalah :1,2,4
1. Meningkatnya kemampuan ibu (pengetahuan , sikap dan perilaku),
dalam mengatasi kesehatan diri dan keluarganya dengan menggunakan
teknologi tepat guna dalam upaya pembinaan kesehatan
keluarga,paguyuban 10 keluarga, Posyandu dan sebagainya.
2.Meningkatnya upaya pembinaan kesehatan balita dan anak prasekolah
secara mandiri di dalam lingkungan keluarga, paguyuban 10 keluarga,
Posyandu, dan Karang Balita serta di sekolah Taman Kanak-Kanak atau
TK.
3.Meningkatnya jangkauan pelayanan kesehatan bayi, anak balita, ibu
hamil, ibu bersalin, ibu nifas, dan ibu meneteki.
4. Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan ibu hamil, ibu bersalin, nifas,
ibu meneteki, bayi dan anak balita.
5. Meningkatnya kemampuan dan peran serta masyarakat , keluarga dan
seluruh anggotanya untuk mengatasi masalah kesehatan ibu, balita, anak
prasekolah, terutama melalui peningkatan peran ibu dan keluarganya.
4. Prinsip Pengelolaan
Prinsip pengelolaan Program Kesehatan Ibu dan Aanak adalah
memantapkan dan peningkatan jangkauan serta mutu pelayanan KIA secara
efektif dan efisien. Pelayanan KIA diutamakan pada kegiatan pokok:5,6
a. Peningkatan pelayanan antenatal di semua fasilitas pelayanan dengan
mutu yang baik serta jangkauan yang setinggi-tingginya.
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
130
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
b. Peningkatan pertolongan persalinan yang lebih ditujukan kepada
peningkatan pertolongan oleh tenaga professional secara berangsur.
c. Peningkatan deteksi dini resiko tinggi ibu hamil, baik oleh tenaga
kesehatan maupun di masyarakat oleh kader dan dukun bayi serta
penanganan dan pengamatannya secara terus menerus.
d. Peningkatan pelayanan neonatal (bayi berumur kurang dari 1bulan)
dengan mutu yang baik dan jangkauan yang setinggi tingginya.
5. Strategi Pelaksanaan
Pada akhir tahun 1990-an secara konseptual telah diperkenalkan lagi upaya
untuk menajamkan strategi dan intervensi dalam menurunkan AKI melalui
Making Pregnancy Safer (MPS) yang dicanangkan oleh pemerintah pada tahun
2000. Sejak tahun 1985 pemerintah merancang Child Survival (CS) untuk
penurunan AKB.2
Rencana Strategi Making Pregnancy Safer (MPS) terdiri dari 3 pesan
kunci dan 4 strategi. Pesan kunci MPS adalah setiap persalinan ditolong oleh
tenaga kesehatan terlatih, setiap komplikasi obsetri dan neonatal mendapat
pelayanan yang adekuat, dan setiap wanita usia subur mempunyai akses terhadap
upaya pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan dan penanganan komplikasi
keguguran.2
Empat strategi MPS adalah2:
1. Peningkatan kualitas dan akses pelayanan kesehatan Ibu dan Bayi dan
Balita di tingkat dasar dan rujukan.
2. Membangun kemitraan yang efektif.
3. Mendorong pemberdayaan perempuan, keluarga dan masyarakat.
4. Meningkatkan Sistem Surveilans, Pembiayaan, Monitoring dan
informasi KIA.
Pengelolaan program KIA bertujuan memantapkan dan meningkatkan
jangkauan serta mutu pelayanan KIA secara efektif dan efisien. Pemantapan
pelayanan KIA dewasa ini diutamakan pada kegiatan pokok sebagai berikut2:
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
131
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
1. Peningkatan pelayanan antenatal sesuai standar bagi seluruh ibu hamil
di semua fasilitas kesehatan.
2. Peningkatan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan kompeten
diarahkan ke fasilitas kesehatan.
3. Peningkatan pelayanan bagi seluruh ibu nifas sesuai standar di semua
fasilitas kesehatan.
4. Peningkatan pelayanan bagi seluruh neonatus sesuai standar di semua
fasilitas kesehatan.
5. Peningkatan deteksi dini faktor risiko dan komplikasi kebidanan dan
neonatus oleh tenaga kesehatan maupun masyarakat.
6. Peningkatan penanganan komplikasi kebidanan dan neonatus secara
adekuat dan pengamatan secara terus-menerus oleh tenaga kesehatan.
7. Peningkatan pelayanan kesehatan bagi seluruh bayi sesuai standar di
semua fasilitas kesehatan.
8. Peningkatan pelayanan kesehatan bagi seluruh anak balita sesuai
standar di semua fasilitas kesehatan.
9. Peningkatan pelayanan KB sesuai standar
5. Sasaran Program KIA
Peran seorang ibu sangat besar dalam pertumbuhan bayi dan
perkembangan manak. Ibu hamil yang mengalami gangguan kesehatan bisa
berpengaruh pada kesehatan janin dalam kandungan hingga kelahiran dan masa
pertumbuhan bayi dan anaknya. Beberapa pelayanan kesehatan yang brkaitan
dengan program KIA adalah antara lain :
a. Pelayanan Antenatal Care ( K4)
Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan
profesional (dokter spesialis obgyn, dokter umum, bidan dan perawat) seperti
pengukuran berat badan dan tekanan darah, pemeriksaan tinggi fundus uteri,
imunisasi tetanus toxoid (TT) serta pemberian tablet besi kepada ibu hamil
selama masa kehamilannya sesuai pedoman pelayanan antenatal yang ada
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
132
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
dengan titik berat pada kegiatan promotif dan preventif. Hasil pelayanan
antenatal dapat dilihat dari cakupan pelayanan K1 dan K4.
Cakupan K1 merupakan gambaran besaran ibu hamil yang telah melakukan
kunjungan pertama ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk mendapatkan
pelayanan antenatal. Sedangkan cakupan K4 ibu hamil adalah gambaran
besaran ibu hamil yang telah mendapatkan pelayanan ibu hamil sesuai dengan
stándar serta paling sedikit empat kali kunjungan dengan distribusi, sekali
pada triwulan pertama, sekali pada triwulan dua dan dua kali pada triwulan
ketiga umur kehamilan. Angka ini dapat dimanfaatkan untuk melihat kualitas
pelayanan kesehatan kepada ibu hamil.
b. Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan dengan Kompetensi
Kebidanan
Cakupan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan menunjukkan
kecendrungan peningkatan, yaitu dari 77,95% pada tahun 2003 meningkat
menjadi 88,78% pada tahun 2012, angka ini juga belum mampu mencapai
target SPM bidang kesehatan yaitu 90% pada tahun 2015.
c. Pelayanan kesehatan ibu nifas
Pada tahun 2012, rata-rata cakupan pelayanan ibu nifas di provinsi Sumatera
Utara sudah mencapai 87,39%, angka ini hanya mengalami peningkatan
sebesar 0,19% dibandingkan tahun 2011 yaitu 87,10%. Dengan besar
peningkatkan tidak sampai 1% setiap tahun, sangat dikhawatirkan Sumatera
Utara tidak mampu mencapai target SPM bidang kesehatan yaitu 90% pada
tahun 2015. Pencapaian cakupan per kabupaten/kota sangat bervariasi
mempunyai disparitas yg cukup tinggi, cakupan tertinggi yaitu di Kabupaten
Nias (109%), dan yang terendah yaitu Kabupaten Nias Barat (10,19%).
d. Rujukan Kasus Resiko Tinggi (risti) dan Penanganan Komplikasi
Dalam memberikan pelayanan khususnya oleh tenaga bidan di desa dan
puskesmas, beberapa ibu hamil yang memiliki resiko tinggi (risti) dan
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
133
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
memerlukan pelayanan kesehatan karena terbatasnya kemampuan dalam
memberikan pelayanan, maka kasus tersebut perlu dilakukan upaya rujukan ke
unit pelayanan kesehatan yang memadai. Risti/komplikasi kebidanan meliputi;
Hb<8 g %, tekanan darah tinggi (sistole>140 mmHg, diastole>90 mmHg),
oedema nyata, eklamsia, perdarahan pervaginam, ketuban pecah dini, letak
lintang pada usia kehamilan>32 minggu, letak sungsang pada primigravida,
infeksi berat/sepsis, persalinan prematur. Ibu hamil risti yang dirujuk dan
ditangani tahun 2012 yaitu 25.275.
e. Kunjungan Neonatus (KN1 dan KN3)
Bayi hingga usia kurang satu bulan merupakan golongan umur yang memiliki
resiko gangguan kesehatan paling tinggi. Upaya kesehatan dilakukan untuk
mengurangi resiko tersebut, antara lain dengan melakukan pertolongan
persalinan oleh tenaga kesehatan dan pelayanan kesehatan pada neonatus (0-
28 hari) minimal tiga kali, satu kali pada usia 0-7 hari (KN1) dan dua kali lagi
pada usia 8-28 hari (KN3).
Kegiatan – kegiatan yang dilakukan untuk melaksanakan program
Kesehatan Ibu dan Anak antara lain :
Pemeriksaan dan pemeliharaan kesehatan ibu hamil dan ibu menyusui dan
Keluarga Berencana
Pertolongan persalinan di luar Rumah Sakit.
Pemeriksaan dan pemeliharaan anak.
Imunisasi dasar dan revaksinasi.
Pengobatan sederhana dan pencegahan dehidrasi pada anak yang menderita
diare dengan pemberian cairan per oral.
Penyuluhan gizi untuk meningkatkan status gizi ibu dan anak.
Bimbingan kesehatan jiwa anak.
Menjalankan kunjungan rumah.
Pendidikan kesehatan kepada masyarakat.
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
134
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
Pelayanan Keluarga Berencana
6. Pelayanan KIA
a. Pelayanan antenatal :
Adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu selama masa
kehamilannya sesuai dengan standar pelayanan antenatal.
Standar minimal “5 T “ untuk pelayanan antenatal terdiri dari :3
1. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan
2. Ukur Tekanan darah
3. Pemberian Imunisasi TT lengkap
4. Ukur Tinggi fundus uteri
5. Pemberian Tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan.
Frekuensi pelayanan antenatal adalah minimal 4 kali selama
kehamilan dengan ketentuan waktu minimal 1 kali pada triwulan pertama,
minimal 1 kali pada triwulan kedua, dan minimal 2 kali pada triwulan
ketiga.
b. Pertolongan Persalinan
Jenis tenaga yang memberikan pertolongan persalinan kepada
masyarakat:4,6
1. Tenaga profesional : dokter spesialis kebidanan, dokter umum,
bidan, pembantu bidan dan perawat.
2. Dukun bayi :
Terlatih : ialah dukun bayi yang telah mendapatkan latihan tenaga
kesehatan yang dinyatakan lulus. Tidak terlatih : ialah dukun bayi
yang belum pernah dilatih oleh tenaga kesehatan atau dukun bayi
yang sedang dilatih dan belum dinyatakan lulus
3. Deteksi dini ibu hamil berisiko :
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
135
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
Faktor risiko pada ibu hamil diantaranya adalah :
1. Primigravida kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun .
2. Anak lebih dari 4
3. Jarak persalinan terakhir dan kehamilan sekarang kurang 2 tahun
atau lebih dari 10 tahun
4. Tinggi badan kurang dari 145 cm
5. Berat badan kurang dari 38 kg atau lingkar lengan atas kurang dari
23,5 cm
6. Riwayat keluarga mendeita kencing manis, hipertensi dan riwayat
cacat kengenital.
7. Kelainan bentuk tubuh, misalnya kelainan tulang belakang atau
panggul.
Risiko tinggi kehamilan merupakan keadaan penyimpangan dan
normal yang secara langsung menyebabkan kesakitan dan kematian
ibu maupun bayi .
Risiko tinggi pada kehamilan meliputi :3,8,9
1. Hb kurang dari 8 gram %
2. Tekanan darah tinggi yaitu sistole lebih dari 140 mmHg dan
diastole lebih dari 90 mmHg
3. Oedema yang nyata
4. Eklampsia
5. Perdarahan pervaginam
6. Ketuban pecah dini
7. Letak lintang pada usia kehamilan lebih dari 32 minggu.
8. Letak sungsang pada primigravida
9. Infeksi berat atau sepsis
10. Persalinan prematur
11. Kehamilan ganda
12. Janin yang besar
13. Penyakit kronis pada ibu antara lain Jantung,paru, ginjal.
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
136
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
14. Riwayat obstetri buruk, riwayat bedah sesar dan komplikasi
kehamilan.
Risiko tinggi pada neonatal meliputi :
1. BBLR atau berat lahir kurang dari 2500 gram
2. Bayi dengan tetanus neonatorum
3. Bayi baru lahir dengan asfiksia
4. Bayi dengan ikterus neonatorum yaitu ikterus lebih dari 10 hari
setelah lahir
5. Bayi baru lahir dengan sepsis
6. Bayi lahir dengan berat lebih dari 4000 gram`
7. Bayi preterm dan post term
8. Bayi lahir dengan cacat bawaan sedang ,
9. Bayi lahir dengan persalinan dengan tindakan
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
137
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
DAFTAR PUSTAKA
1. Direktur Jendral Bina Gizi dan KIA. 2013. Rencana Aksi Percepatan
Penurunan Angka Kematian Ibu di Indonesia. Jakarta: Departemen
Kesehatan.
2. Depkes RI. 2001. RencanaStrategisNasional Making Pregnancy Safer
[MPS] di Indonesia 2001-2010
3. Kementrian Kesehatan RI. 2009. Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat
Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta: Departemen Kesehatan. Available from:
http://www.gizikia.depkes.go.id/wp-content/uploads/downloads/2013/08/
Pedoman-PWS-KIA.pdf
4. Kuntari, T.,dr,MPH. ManajemenKesehatanIbudanAnak, 2011
5. Notoatmodjo,Soekidjo.Prof.Dr,IlmuKesehatan Masyarakat.PT
RinekaCipta, jakarta.1997.
6. Kosim, M.S [ed]
BukuPanduanManajemenMasalahBayiBaruLahiruntukDokter,
BidandanPerawatRumahSakit, Depkes RI
7. DEPKES RI, PusatPendidikanTenaga Kesehatan,DEPKES,Jakarta.1995.
8. SatgasImunisasi IDAI. BukuImunisasi di Indonesia
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
138
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
KESEHATAN LINGKUNGAN (KESLING)
Menurut WHO (World Health Organization), kesehatan lingkungan adalah
suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar
dapat menjamin keadaan sehat dari manusia.1
Menurut HAKLI (Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia)
kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi lingkungan yang mampu menopang
keseimbangan ekologi yang dinamis antara manusia dan lingkungannya untuk
mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat dan bahagia.1
Menurut WHO ada 17 ruang lingkup kesehatan lingkungan yaitu :1
1. Penyediaan air minum
2. Pengelolaan air buangan dan pengendalian pencemaran
3. Pembuangan sampah padat
4. Pengendalian vector
5. Pencegahan/pengendalian pencemaran tanah oleh ekskretra manusia
6. Hygiene makanan, termasuk hygiene susu
7. Pengendalian pencemaran udara
8. Pengendalian radiasi
9. Kesehatan kerja
10. Pengendalian kebisingan
11. Perumahan dan pemukiman
12. Aspek kesling dan transportasi udara
13. Perencanaan daerah dan perkotaan
14. Pencegahan kecelakaan
15. Rekreasi umum dan pariwisata
16. Tindakan-tindakan sanitasi yang berhubungan dengan keadaan
epidemic/wabah, bencana alam dan perpindahan penduduk
17. Tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menjamin lingkungan
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
139
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
Di Indonesia, ruang lingkup kesehatan lingkungan diterangkan dalam pasal
22 ayat (3) UU No 36 tahun 2009 ruang lingkup kesehatan lingkungan ada 8,
yaitu :1
1. Penyehatan air dan udara
2. Pengamanan limbah padat/sampah
3. Pengamanan limbah cair
4. Pengamanan limbah gas
5. Pengamanan radiasi
6. Pengamanan kebisingan
7. Pengamanan vector penyakit
8. Penyehatan dan pengamanan lainnya, seperti keadaan pasca bencana
Masalah kesehatan lingkungan merupakan masalah kompleks yang untuk
mengatasinya dibutuhkan integrasi dari berbagai sektor terkait. Di Indonesia
permasalahan dalam kesehatan lingkungan antara lain :1
1. Air bersih
2. Pembuangan kotoran/tinja
3. Kesehatan pemukiman
4. Pembuangan sampah
5. Serangga dan binatang pengganggu
6. Makanan dan minuman
Program upaya kesehatan lingkungan adaah berupaya melakukan
pengawasan lingkungan baik fisik, geologis, sosial dan ekonomi yang
mempengaruhi kesehatan manusia. Tujuannya antara lain :1
- Meningkatkan mutu lingkungan yang dapat menjamin masyarakat mencapai
derajat kesehatan optimal
- Terwujudnya kesadaran dan keikutsertaan masyarakat dan sektoral terikat
yang bertanggung jawab atas upaya peningkatan dan pelestarian
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
140
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
- Terlaksananya pengawasan secara teratur pada sarana sanitasi perumahan
pokok masyarakat.
SASARAN KESEHATAN LINGKUNGAN
—-Menurut Pasal 22 ayat (2) UU 23/1992, Sasaran dari pelaksanaan kesehatan
lingkungan adalah sebagai berikut :2
1. Tempat umum : hotel, terminal, pasar, pertokoan, dan usaha-usaha yang
sejenis
2. Lingkungan pemukiman : rumah tinggal, asrama/yang sejenis
3. Lingkungan kerja : perkantoran, kawasan industri/yang sejenis
4. Angkutan umum : kendaraan darat, laut dan udara yang digunakan untuk
umum
5. Lingkungan lainnya : misalnya yang bersifat khusus seperti lingkungan
yang berada dlm keadaan darurat, bencana perpindahan penduduk secara
besar2an, reaktor/tempat yang bersifat khusus.
Kegiatan :1
- Penyehatan air bersih
- Penyehatan pembuangan air limbah
- Pengawasan sanitasi tempat-tempat umum
- Pengawasan sanitasi tempat-tempat pengelolaan makanan
- Pengawasan tempat penyimpanan pestisi
- Upaya kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana.
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
141
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
MASALAH-MASALAH KESEHATAN LINGKUNGAN DI INDONESIA
Masalah kesehatan lingkungan merupakan masalah kompleks yang untuk
mengatasinya dibutuhkan integrasi dari berbagai sektor terkait. Di Indonesia
permasalahan dalam kesehatan lingkungan antara lain :3
1. Air Bersih
Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang
kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak.
Air minum adalah air yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat
langsung diminum.
—-Syarat-syarat kualitas air bersih diantaranya adalah sebagai berikut :
Syarat Fisik : Tidak berbau, tidak berasa, dan tidak berwarna
Syarat Kimia : Kadar Besi : maksimum yang diperbolehkan 0,3 mg/l,
Kesadahan (maks 500 mg/l)
Syarat Mikrobiologis : Koliform tinja/total koliform (maks 0 per 100 ml
air)
2. Pembuangan Kotoran/Tinja
Metode pembuangan tinja yang baik yaitu dengan jamban dengan syarat
sebagai berikut :4
Tanah permukaan tidak boleh terjadi kontaminasi
Tidak boleh terjadi kontaminasi pada air tanah yang mungkin memasuki
mata air atau sumur
Tidak boleh terkontaminasi air permukaan
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
142
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
Tinja tidak boleh terjangkau oleh lalat dan hewan lain
Tidak boleh terjadi penanganan tinja segar; atau, bila memang benar-benar
diperlukan, harus dibatasi seminimal mungkin
Jamban harus babas dari bau atau kondisi yang tidak sedap dipandang
Metode pembuatan dan pengoperasian harus sederhana dan tidak mahal.
3. Kesehatan Pemukiman
Secara umum rumah dapat dikatakan sehat apabila memenuhi kriteria sebagai
berikut :5
Memenuhi kebutuhan fisiologis, yaitu: pencahayaan, penghawaan dan
ruang gerak yang cukup, terhindar dari kebisingan yang mengganggu
Memenuhi kebutuhan psikologis, yaitu: privasi yang cukup, komunikasi
yang sehat antar anggota keluarga dan penghuni rumah
Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit antar penghuni
rumah dengan penyediaan air bersih, pengelolaan tinja dan limbah rumah
tangga, bebas vektor penyakit dan tikus, kepadatan hunian yang tidak
berlebihan, cukup sinar matahari pagi, terlindungnya makanan dan
minuman dari pencemaran, disamping pencahayaan dan penghawaan yang
cukup
Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan baik yang
timbul karena keadaan luar maupun dalam rumah antara lain persyaratan
garis sempadan jalan, konstruksi yang tidak mudah roboh, tidak mudah
terbakar, dan tidak cenderung membuat penghuninya jatuh tergelincir.
4. Pembuangan Sampah
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
143
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
Teknik pengelolaan sampah yang baik dan benar harus memperhatikan faktor-
faktor /unsur, berikut:5
Penimbulan sampah. Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi sampah
adalah jumlah penduduk dan kepadatanya, tingkat aktivitas, pola
kehidupan/tingkat sosial ekonomi, letak geografis, iklim, musim, dan
kemajuan teknologi
Penyimpanan sampah
Pengumpulan, pengolahan dan pemanfaatan kembali
Pengangkutan
Pembuangan
Dengan mengetahui unsur-unsur pengelolaan sampah, kita dapat mengetahui
hubungan dan urgensinya masing-masing unsur tersebut agar kita dapat
memecahkan masalah-masalah ini secara efisien.
5. Serangga dan Binatang Pengganggu
—-Serangga sebagai reservoir (habitat dan suvival) bibit penyakit yang kemudian
disebut sebagai vektor misalnya: pinjal tikus untuk penyakit pes/sampar, Nyamuk
Anopheles sp untuk penyakit Malaria, Nyamuk Aedes sp untuk Demam Berdarah
Dengue (DBD), Nyamuk Culex sp untuk penyakit kaki gajah/Filariasis.
Penanggulangan/pencegahan dari penyakit tersebut diantaranya dengan
merancang rumah/tempat pengelolaan makanan dengan rat proff (rapat tikus),
Kelambu yang dicelupkan dengan pestisida untuk mencegah gigitan Nyamuk
Anopheles sp, Gerakan 3 M (menguras mengubur dan menutup) tempat
penampungan air untuk mencegah penyakit DBD, Penggunaan kasa pada lubang
angin di rumah atau dengan pestisida untuk mencegah penyakit kaki gajah dan
usaha-usaha sanitasi.
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
144
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
Binatang pengganggu yang dapat menularkan penyakit misalnya anjing
dapat menularkan penyakit rabies/anjing gila. Kecoa dan lalat dapat menjadi
perantara perpindahan bibit penyakit ke makanan sehingga menimbulakan diare.
Tikus dapat menyebabkan Leptospirosis dari kencing yang dikeluarkannya yang
telah terinfeksi bakteri penyebab.
6. Makanan dan Minuman
Sasaran higene sanitasi makanan dan minuman adalah restoran, rumah
makan, jasa boga dan makanan jajanan (diolah oleh pengrajin makanan di tempat
penjualan dan atau disajikan sebagai makanan siap santap untuk dijual bagi umum
selain yang disajikan jasa boga, rumah makan/restoran, dan hotel).
—-Persyaratan hygiene sanitasi makanan dan minuman tempat pengelolaan
makanan meliputi :5
Persyaratan lokasi dan bangunan
Persyaratan fasilitas sanitasi
Persyaratan dapur, ruang makan dan gudang makanan
Persyaratan bahan makanan dan makanan jadi
Persyaratan pengolahan makanan
Persyaratan penyimpanan bahan makanan dan makanan jadi
Persyaratan peralatan yang digunakan
Pencemaran Lingkungan
Tabel Laporan Hasil Kegiatan Penyehatan Lingkungan Pemukiman dan TTU/TPM Tahun 20121
TARGET PENCAPAIAN
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
145
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
NO JENIS KEGIATAN KETERANGANJLH % JLH %
1 Penyehatan Air
Bersih
Air Perkotaan
(PDAM, SPT, SGL)
5150 100 4597 80 Belum Tercapai
2 Kes.Ling Jamban
rumah penduduk
5150 100 4583 72 Belum Tercapai
3 Sampah,
TPS
TPA
3090
0
60
100
4597
-
80
0
Sudah Tercapai
4 Klinik Sanitasi
Rumah Sehat (Rumah
Penduduk)
DPLS
1
3862
2
100
75
100
1
2813
2
100
72
100
Sudah Tercapai
Belum Tercapai
Sudah Tercapai
5 Penyehatan tempat-
tempat umum
Hotel
Jasa Boga/rumah
makan
Rumah Ibadah
Terminal/Tempat
Hiburan
7
4
15
6
65
70
40
40
7
4
11
4
100
100
73
67
Sudah Tercapai
Sudah Tercapai
Sudah Tercapai
Sudah Tercapai
6 Pengolahan Makanan
Pengolahan minuman
20
12
85
85
13
10
65
83
Belum Tercapai
Belum Tercapai
Keterangan Tabel
Dari tabel diatas diketahui bahwa pencapaian upaya kesehatan lingkungan
dalam hal kesehatan lingkungan jamban rumah penduduk, DPLS, penyehatan
tempat-tempat umum seperti hotel, rumah ibadah, terminal, tempat hiburan dan
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
146
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
penyehatan minuman sudah tercapai sedangkan penyehatan air bersih, sampah,
TPS, TPA, klinik sanitasi, rumah sehat, rumah penduduk, penyehatan tempat
rumah makan, dan pengolahan makanan belum tercapai.1
DAFTAR PUSTAKA
1. Tim Field Lab FK UNS. 2013. Modul Field Lab Semester V : Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas
Maret. Available From :
fk.uns.ac.id/static/filebagian/MODUL_ PHBS .pdf [Accessed on 8th
Januari 2014]
2. Departemen Kesehatan Repubik Indonesia.. Undang-undang Nomor 23
tahun 1992 tentang Kesehatan.
3. Menteri Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan No 416 tahun 1990
tentang Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air.
4. Soeparman dan Suparmin. 2001.Pembuangan Tinja dan Limbah Cair :
Suatu Pengantar. Jakarta : EGC.
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1098/MENKES/SK/VII/2003
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
147
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
148
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)
Untuk mewujudkan sebuah wilayah yang lebih sehat, masyarakat diajak
berkomitmen untuk melakukan hidup sehat melalui perilaku hidup bersih dan
sehat. Perilaku hidup bersih dan sehat adalah upaya untuk memberikan
pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga,
kelompok, dan masyarakat, dengan membuka jalur komunikasi, memberikan
informasi dan melakukan edukasi, untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan
perilaku, melalui pendekatan pimpinan (advokasi), bina suasana (social support)
dan pemberdayaan masyarakat. Dengan demikian masyarakat dapat mengenali
dan mengatasi masalahnya sendiri, dan masyarakat dapat menerapka cara-cara
hidup sehat dan menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatannya.
Merubah perilaku adalah sesuatu hal yang tidak mudah karena
memerlukan waktu yang tidak sebentar. Perubahan perilaku sebaiknya dilakukan
sedini mungkin sehingga bisa terwujud rumah tangga yang sehat. Dengan adanya
kegiatan penyuluhan ini sekaligus dapat dimanfaatkan sebagai momentum untuk
memasyarakatkan perilaku hidup sehat karena untuk membuat sesuatu yang besar
memang harus dimulai dari hal-hal kecil.
Definisi1
1. Perilaku Sehat
Adalah pengetahuan, sikap dan tindakan proaktif untuk memelihara dan
mencegah resiko terjadinya penyakit, melinfungi diri dari ancaman
penyakit serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan.
2. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ( PHBS )
PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran
sehinga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri
dibidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan
di masyarakat.
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
149
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
PHBS di Rumah Tangga dilakukan untuk mencapai Rumah Tangga Sehat.
Rumah tangga sehat adalah rumah tangga yang melakukan 10 PHBS di
rumah tangga yaitu :
1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
2. Memberi bayi ASI eksklusif
3. Menimbang bayi dan balita
4. Menggunakan air bersih
5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
6. Menggunakan jamban sehat
7. Memberantas jentik di rumah
8. Makan buah dan sayur setiap hari
9. Melakukan aktivitas fisik setiap hari
10. Tidak merokok di dalam rumah
Manfaat rumah tangga sehat :
a. Bagi rumah tangga
1. Setiap anggota keluarga menjadi sehat dan tidak mudah sakit
2. Anak tumbuh sehat dan cerdas
3. Anggota keluarga giat bekerja
4. Pengeluaran biaya rumah tangga dapat ditujukan untuk memenuhi gizi
keluarga, pendidikan dan modal usaha untuk menambah pendapatan
keluarga
b. Bagi masyarakat
1. Masyarakat mampu mengupayakan lingkungan sehat
2. Masyarakat mampu mencegah dan menanggulangi masalah-masalah
kesehatan
3. Masyarakat memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada
4. Masyarakat mampu mengembangkan Upaya Kesehatan Bersumber
Masyarakat (UKBM) seperti posyandu, tabungan ibu bersalin, arisan
jamban, ambulans desa dan lain-lain.
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
150
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
10 PHBS Rumah Tangga :1
A. Persalinan Ditolong Oleh Tenaga Kesehatan
Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan (bidan, dokter dan tenaga
paramedic lainnya)
1. Tenaga kesehatan merupakn orang yang sudah ahli dalam membantu
persalinan, sehingga keselamatan ibu dan bayi lebih terjamin.
2. Apabila terdapat kelainan dapat diketahui dan segera ditolong atau
dirujuk ke puskesmas atau rumah sakit.
3. Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan menggunakan
peralatan yang aman, bersih dan steril sehingga mencegah terjadinya
infeksi dan bahaya kesehatan lainnya.
Tanda-tanda persalinan : 1
a. Ibu mengalami mulas-mulas yang timbulnya semakin sering dan kuat
b. Rahim terasa kencang bila diraba, terutama pada saat mulas
c. Keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir
d. Keluar cairan ketuban berwarna jernih kekuningan dari jalan lahir
e. Merasa seperti mau buang air besar
Bila ada salah satu tanda persalinan tersebut, yang harus dilakukan
adalah : 1
a. Segera hubungi tenaga kesehatan (bidan/dokter)
b. Tetap tenang dan tidak bingung
c. Ketika merasa mulas bernapas panjang mengambil napas melalui
hidung dan mengeluarkan melalui mulut untuk mengurangi rasa sakit
Tanda-tanda bahaya persalinan: 1
a. Bayi tidak lahir dalam 12 jam sejak terasa mulas
b. Keluar darah dari jalan lahir sebelum melahirkan
c. Tali pusat atau tangan/kaki bayi terlihat pada jalan lahir
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
151
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
d. Tidak kuat mengejan
e. Mengalami kejang-kejang
f. Air ketuban keluar dari jalan lahir sebelum terasa mulas
g. Setelah bayi lahir, ari-ari tidak keluar
h. Gelisah atau mengalami kesakitan yang hebat
i. Keluar darah banyak setelah bayi lahir
j. Bila ada tanda bahaya, ibu harus segera dibawa ke bidan/ dokter
B. Memberi Bayi ASI Eksklusif 1
Bayi yang diberi ASI eksklusif adalah bayi berusia 0-6 bulan yang hanya
diberi ASI saja tanpa memberikan tambahan makanan atau minuman lain.
ASI adalah makanan alamiah berupa cairan dengan kandungan gizi yang
cukup dan sesuai untuk kebutuhan bayi, sehingga bayi tumbuh dan
berkembang dengan baik. ASI opertama berupa cairan bening berwarna
kekuningan (kolostrum), sangat baik untuk bayi karena mengandung zat
kekebalan terhadap penyakit.
Manfaat ASI :
a. Mengandung zat gizi sesuai kebutuhan bayi untuk pertumbuhan dan
perkembangan fisik serta kecerdasan
b. Mengandung zat kekebalan
c. Melindungi bayi dari alergi
d. Aman dan terjamin kebersihannya, karena langsung disusukan kepada
bayi dalam keadaan segar
e. Tidak akan pernah basi, mempunyai suhu yang tepat dan dapat
diberikan kapan saja dan di mana saja
f. Membantu memperbaiki reflex mengisap, menelan, dan pernapasan
bayi.
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
152
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
Waktu dan prosedur pemberian ASI :2
a. Sebelum menyusi ibu harus yakin mampu menyusui bayinya dan
mendapat dukungan dari keluarga
b. Bayi segera diteteki/disusui sesegera mungkin paling lambat 30 menit
setelah melahirkan untuk merangsang agar ASI cepat keluar dan
menghentikan perdarahan
c. Teteki/susi bayi sesering mungkin sampai ASI keluar, setelah itu
berikan ASI sesuai kebutuhan bayi, waktu dan lama menyusui tidak
perlu dibatasi, dan berikan ASI dari kedua payudara secara bergantian
d. Berikan hanya ASI saja hingga bayi berusia 6 bulan. Setelah bayi
berusia 6 bulan, selain ASI berikan pula Makanan Pendamping ASI
(MP-ASI) dalam bentuk mekanan lumat dan jumlah yang sesuai
dengan perkembangan umur bayi.
e. Pemberian ASI tetap dilanjutkan hingga bayi berusia 2 tahun
Cara menyusui yang benar :
a. Sebelum menyusui bayi, terlebihdahulu ibu mencuci kedua tangannya
dengan menggunakan air bersih dan sabun sampai bersih.
b. Bersihkan kedua putting susu dengan kapas yang telah direndam
terlebih dahulu dengan air hangat
c. Waktu menyusui bayi, sebaiknya ibu duduk atau berbaring dengan
santai, pikiran ibu harus dalam keadaan tenang
d. Pegang bayi pada belakang bahunya, tidak pada dasar kepala
e. Upayakan badan bayi menghadap ke badan ibu, rapatkan dada bayi
dengan dada ibu atau bagian bawah payudara ibu
f. Tempelkan dagu bayi pada payudara ibu
g. Jauhkan hidung bayi dari payudara ibu dengan cara menekan pantat
bayi dengan lengan ibu bagian dalam
h. Bayi disusui secara bergantian dari susu sebelah kiri, lalu ke sebelah
kanan sampai bayi merasa kenyang
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
153
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
i. Setelah selesai menyusui, mulut bayi dan kedua pipi bayi dibersihkan
dengan kapas yang telah direndam air hangat.
j. Sebelum ditidurkan, bayi harus disendawakan dahulu supaya udara
yang terisap bisa keluar dengan cara meletakkan bayi tegak lurus pada
ibu dan perlahan-lahan diusap belakangnya sampai sendawa. Udara
akan keluar sendirinya.
Manfaat pemberian ASI : 2
a. Bagi ibu :
1. Menjalin hubungan kasih saying antara ibu dan bayi
2. Mengurangi pendarahan setelah persalinan
3. Mempercepat pemulihan kesehatan ibu
4. Menundan kehamilan berikutnya
5. Mengurangi risiko terkena kanker payudara
6. Lebih praktis karena ASI lebih mudah diberikan pada setiap saat
bayi membutuhkan
b. Bagi bayi
1. Bayi lebih sehat, lincah, dan tidak cengeng
2. Bayi tidak sering sakit
c. Bagi keluarga
1. Praktis dan tidak perlu mengeluarkan biaya untuk pembelian susu
formula dan perlengkapannya.
2. Tidak perlu waktu dan tenaga untuk menyediakan susu formula
Cara menjaga mutu dan jumlah produksi ASI : 2
a. Mengkonsumsi makanan bergizi seimbang, banyak makan sayur dan
buah
b. Makan lebih banyak dari biasanya
c. Banyak minum air putih paling sedikit 8 gelas sehari
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
154
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
d. Cukup istirahat dengan tidur siang/berbaring selama 1-2 jam dan
menjaga ketenangan pikiran
e. Susui bayi sesering mungkin dari kedua payudara kiri dan kanan
secara bergantian sehingga bayi tenang dan puas
C. Menimbang Bayi dan Balita2
Penimbangan bayi dan balita dimaksudkan untuk memantau
pertumbuhannya setiap bulan. Penimbangan bayi dan balita dilakukan
setiap bulan mulai umur 1 bulan sampai 5 tahun di posyandu. Setelah bayi
dan balita ditimbang, catat hasil penimbangan di buku KIA (Kesehatan Ibu
dan Anak) atau KMS (Kartu Menuju Sehat) maka akan terlihat berat
badannya naik atau tidak naik
Manfaat penimbangan balita setiap bulan :
a. Untuk mengetahui apakah balita tumbuh sehat
b. Untuk mengetahui dan mencegah gangguan pertumbuhan balita
c. Untuk mengetahui balita yang sakit (demam, batuk, pilek), berat badan
dua bulan berturut-turut tidak baik, balita yang berat badannya BGM
(Bawah Garis Merah) dan dicurigai gizi buruk sehingga dapat segera
dirujuk ke puskesmas
d. Untuk mengetahui kelengkapan imunisasi
e. Untuk mendapatkan penyuluhan gizi
f. Menggunakan air bersih
D. Menggunakan Air Bersih 3
Air adalah kebutuhan dasar yang dipergunakan sehari-hari untuk minum,
memasak, mandi, berkumur, membersihkan lantai, mencuci alat-alat
dapur, mencuci pakaian dan sebagainya agar tidak terkena penyakit atau
terhindar dari sakit. Sumber air bersih adalah mata air, air sumur, atau air
sumur pompa, air ledeng/ perusahaan air minum, air hujan, air dalam
kemasan.
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
155
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
Air bersih secara fisik dapat dibedakan melalui indera kita, antara lain
(dapat dilihat, dirasa, dicium, diraba) :
a. Air tidak berwarna (bening/jernih)
b. Air tidak keruh (bebas pasir, debu, lumpur, sampah, busa, dan kotoran
lainnya)
c. Air tidak berasa
d. Air tidak berbau (bau amis, anyir, busuk, belerang)
Manfaat air bersih : 3
a. Terhindar dari gangguan penyakit seperti diare, kolera, disentri, tipus,
kecacingan, penyakit mata, kulit, atau keracunan.
b. Setiap anggota keluarga terpelihara kebersihan dirinya
Cara menjaga kebersihan sumber air bersih : 3
a. Jarak letak sumber air dengan jamban dan tempat pembuangan sampah
paling sedikit 10 meter
b. Sumber mata air harus dilindungi dari bahan pencemaran
c. Sumur gali, sumur pompa, kran umum dan mata air harus dijaga
bangunannya agar tidak rusak seperti lantai sumur tidak boleh retak,
bibir sumur harus diplester dan sebaiknya diberi penutup
d. Harus dijaga kebersihannya seperti tidak ada genangan air di sekitar
sumber air, tidak ada bercak-bercak kotoran, tidak berlumut pada
lantai/dinding sumur. Ember/gayung pengambil air harus tetap bersih
dan tidak diletakkan dilantai (ember/ gayung digantung di tiang sumur)
E. Mencuci Tangan dengan Air Bersih dan Sabun3
Air yang tidak bersih banyak mengandung kuman dan bakteri penyebab
penyakit. Bila digunakan, kuman berpindah ke tangan. Pada saat makan,
dengan cepat masuk ke dalam tubuh, yang bisa menimbulkan penyakit.
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
156
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
Sabun dapat membersihkan kotoran dan membunuh kuman karena tanpa
sabun kotoran dan kuman masih tertinggal di tangan.
Cuci tangan dengan sabun dilakukan pada :
a. Setiap kali tangan kita kotor (setelah memegang uang, binatang,
berkebun, dll)
b. Setelah buang air besar
c. Setelah menceboki bayi/anak
d. Sebelum makan dan menyuapi anak
e. Sebelum memegang makanan
f. Sebelum menyusui bayi
Manfaat mencuci tangan pakai sabun :
a. Membunuh kuman penyakit yang ada di tangan
b. Mencegah penularan penyakit seperti diare, kolera, disentri, tipus,
kecacingan, penyakit kulit, infeksi saluran pernapasan akut (ISPA),
flu burung atau Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS)
c. Tangan menjadi bersih dan bebas dari kuman
F. Menggunakan Jamban Sehat3
Syarat jamban sehat adalah tidak mencemari sumber air minum, jarak
antara sumber air minum dengan lubang penampungan minimal 10 meter,
tidak berbau, kotoran tidak dapat dijamah oleh serangga dan tikus, tidak
mencemari tanah disekitarnya, mudah dibersihkan dan aman digunakan,
dilengkapi dinding dan atap pelindung, penerangan dan ventilasi cukup,
lantai kedap air dan luas ruangan memadai, tersedia air, sabun, dan alat
pembersih.
Manfaat menggunakan jamban sehat :
a. Menjaga lingkungan bersih, sehat dan tidak berbau
b. Tidak mencemari sumber sir yang ada disekitarnya
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
157
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
c. Tidak mengundang datangnya lalat atau serangga yang dapat menjadi
penular penyakit diare, kolera, disentri, tipus, kecacingan, penyakit
saluran pencernaan, penyakit kulit, dan keracunan.
G. Memberantas Jentik di Rumah4
Rumah bebas jentik adalah rumah tangga yang setelah dilakukan
pemeriksaan jentik secara berkala tidak terdapat jentik nyamuk.
Pemeriksaan Jentik Berkala (PJB) adalah pemeriksaan tempat-tempat
perkembangbiakan nyamuk (tempat-tempat penampungan air) yang ada di
dalam rumah seperti bak mandi/ WC, vas bunga. Tatakan kulkas, dll dan
diluar rumah seperti talang air, alas pot kembang, ketiak daun, lubang
pohon, pagar bamboo, dll yang dilakukan secara teratur setiap minggu.
Hal yang perlu dilakukan agar rumah bebas jentik : 4
Lakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan cara 3M plus
(menguras, ,menutup, mengubur, plus menghindari gigitan nyamuk).
a. PSN merupakan kegiatan memberantas telur, jentik, dan kepompong
nyamuk penular berbagai penyakit seperti Demam Berdarah Dengue
(DBD), cikungunya, malaria, filariasis, di tempat-tempat
perkembangbiakannya
b. 3M plus, yaitu :
1. Menguras dan menyikat tempat-tempat penampungan air seperti
bak mandi, tatakan kulkas, tatakan pot kembang dan tempat air
minum burung
2. Menutup rapat-rapat tempat penampungan air seperti lubang
pohon, lekukan-lekukan yang dapat menampung air hujan
3. Mengubur atau menyingkirkan barang-barang bekas yang dapat
menampung air bersih seperti ban bekas, kaleng bekas, plastic-
plastik yang dibuang sembarangan (bekas botol/gelas, plastic
kresek, dll).
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
158
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
H. Makan Buah dan Sayur Setiap Hari4
Setiap anggota rumah tangga mengkonsumsi minimal 3 porsi buah dan 2
porsi sayuran atau sebaliknya setiap hari. Makan sayur dan buah setiap
hari sangat penting karena mengandung vitamin dan mineral yang
mengatur pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh, serta mengandung serat
yang tinggi.
Manfaat vitamin yang ada di dalam sayur dan buah :
a. Vitamin A untuk memelihara kesehatan mata
b. Vitamin D untuk kesehatan tulang
c. Vitamin E untuk kesuburan dan awet muda
d. Vitamin K untuk pembekuan darah
e. Vitamin C meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi
f. Vitamin B mencegah penyakit beri-beri
g. Bitamin B 12 meningkatkan nafsu makan
Serat adalah makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan yang sangat
berfungsi untuk memelihara usus. Serat tidak dapat dicerna oleh
pencernaan sehingga serat tidak menghasilkan tenaga dan dibuang melalui
tinja. Serat tidak untuk mengenyangkan tetapi dapat menunda
pengosongan lambung sehinga orang menjadi tidak cepat lapar.
Manfaat makanan berserat, yaitu : 4
a. Mencegah diabetes
b. Melancarkan buang air besar
c. Menurunkan berat badan
d. Membantu proses pembersihan racun (detoksifikasi)
e. Mencegah kanker
f. Memperindah kulit, rambut dan kuku
g. Membantu mengatasi anemia
h. Membantu perkembangan bakteri yang baik dalam usus.
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
159
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
I. Melakukan Aktiviatas Fisik Setiap Hari5
Setiap anggota keluarga harus melakukan aktivitas fisik 3 menit setiap
hari. Aktivitas fisik adalah melakukan pergerakan anggota tubuh yang
menyebabkan pengeluaran tenaga yang sangat penting bagi pemeliharaan
kesehatan fisik, mental, dan mempertahankan hidup agar tetap sehat dan
bugar sepanjang hari. Aktivitas fisik dilakukan secara teratur paling sedikit
30 menit dalam sehari sehingga dapat menyehatkan jantung, paru-paru,
serta alat tubuh yang lain.
Jenis aktivitas fisik yang dapat dilakukan :
a. Bisa berupa kegiatan sehari-hari, yaitu berjalan kaki, berkebun, kerja
di taman, mencuci pakaian, mencuci mobil, mengepel lantai, naik
turun tangga, membawa belanjaan.
b. Bisa berupa olahraga, yaitu push-up, lari pagi, bermain bola, berenang,
senam, bermain tenis, yoga, fitness, angkat beban.
Manfaat melakukan aktivitas fisik secara teratur, yaitu :5
a. Terhindar dari penyakit jantung, stroke, osteoporosis, kanker, tekanan
darah tinggi, kencing manis, dll
b. Berat badan terkendali
c. Otot lebih lentur dan tulang lebih kuat
d. Bentuk tubuh menjadi bagus
e. Lebih percaya diri
f. Lebih bertenaga dan bugar\
g. Secara keseluruhan keadaan kesehatan menjadi lebih baik
J. Tidak Merokok di Dalam Rumah5
Rokok ibarat pabrik kimia, dalam 1 batang rokok yang diisap akan
dikeluarkan sekitar 4000 bahan kimia berbahaya diantaranya, yang paling
berbahaya adalah nikotin, tar dan karbonmonoksida (CO).
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
160
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
Perokok aktif adalah orang yang mengkonsumsi rokok secara rutin
dengan sekecil apapun walau hanya 1 batang dalam sehari, atau orang
yang mengisap rokok walau
tidak rutin sekalipun atau hanya sekedan coba-coba.
Perokok pasif adalah orang yang bukan prokok tapi menghirup asap rokok
orang lain atau orang yang berada dalam satu ruangan tertutup dengan
orang yang sedang merokok.
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
161
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
DAFTAR PUSTAKA
1. Amalia, I. (2009). Hubungan Antara Pendidikan, Pendapatan Dan Perilakuhidup Bersih Dan Sehat (Phbs) Pada Pedagang Hidangan Istimewa Kampung (Hik) Di Pasar Kliwon Dan Jebres Kota Surakarta. Laporan Penelitian. UMS. Surakarta. Diambil dari : http://etd.eprints.ums.ac.id. Diakses tanggal 10 Agustus 2014
2. Dinkes Propinsi Sumatera Utara. (2002). Buku Pedoman Pembinaan Program Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Di Tatanan Rumah Tangga. Sumatera Utara : Dinkes Propsu
3. Kusumawati, Y. (2004). Hubungan Antara Pendidikan dan Pengetahuan Kepala Keluarga Tentang Kesehatan Lingkungan Dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Di Kelurahan Joyotakan Surakarta. Laporan Penelitian. UMS. Surakarta. Diambil dari : http://www.google.co.id. Diakses tanggal 10 Agustus 2014
4. Pusat Promosi Kesehatan Departemen Kesehatan RI. (2009). Panduan Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat da Rumah Tangga. Jakarta Selatan : Depkes RI
5. Trusilowati, S.Y, Hanifah, N.U. (2007). Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Terhadap Pencegahan Penyakit Flu Burung Pada Anak Sekolah Dasar Di Kecamatan Salam Kabupaten Magelang Pada Bulan Maret Tahun 2007. Universitas Sumatera Utara Laporan Penelitian. Yogyakarta : STIKES Surya Global. Diambil dari : http://www.google.co.id. Diakses tanggal 10 Agustus 2014
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
162
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
BAB 7
KESIMPULAN DAN SARAN
7.1. Kesimpulan
1. Salah satu program dan tugas pokok puskesmas adalah program KIA.
Berdasarkan pengamatan di puskesmas Medan Tuntungan permasalahan yang
terjadi adalah angka kegiatan ANC yang belum mencapi target yang
diharapkan seperti angka kunjungan pertama (K1) masih 93% dengan target
95%. Angka kunjungan ANC yang belum mencapai sejalan juga dengan
angka pendistribusian tablet Fe bagi ibu hamil yang masih mencapai 85%
sementara nilai yang diharapkan 90%. Namun demikian pihak puskesmas
tetap melakukan penyuluhan kepada masyarakat khususnya ibu hamil dan
menyusui guna meningkatkan pengetahuan, sikap dan tindakan yang nantinya
akan berdampak pada peningkatan angka pencapaian sesuai dengan yang
diharapkan.
2. kesehatan lingkungan pada puskesmas tuntungan masih memiliki beberapa
masalah yang masih belum dapat tercapai secara maksimal untuk mencapai
target seperti masih kurangnya penyediaan air bersih yang masih 80% dari
target yang ditetapkan yaitu 90%, diikuti dengan belum tercapainya rumah
sehat yang hanya 72% dengan target 75% serta masalah pengolahan makanan
yang belum tercapai yaitu hanya 65% yang seharusnya 85%. Dengan adanya
masalah tersebut pihak Puskesmas Tuntungan tetap melakukan peningkatan
penyediaan dan penyaluran air bersih di masyarakat, menyediakan tempat
sampah, meningkatkan jumlah rumah sanitasi, klinik sanitasi serta tingkat
pengolahan makanan.
3. Usaha Kesehatan Wajib dan Pengembangan pada Puskesmas Tuntungan
sudah memadai dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, namun
diperlukan upaya lagi pada Usaha Kesehatan Pengembangan untuk lebih dapat
memaksimalkan peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
163
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan
7.2. Saran
1. Program peningkatan kesehatan ibu hamil, ibu menyusui dan anak
sebaiknya lebih ditingkatkan melalui usaha promosi kesehatan seperti
Posyandu.
2. Menyediakan air bersih, tempat pembuangan sampah dan klinik sanitasi
untuk lingkungan pemukiman .
3. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat untuk perilaku hidup bersih dan
sehat.
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara