34 pph pph op dan badan
TRANSCRIPT
Pertemuan Ke 3-4
Pengenaan Pajak Penghasilan –
1. PPh Orang Pribadi,
2. PPh Badan
1
PENGENAAN PAJAK PENGHASILAN
WAJIB PAJAK
BADANORG. PRIBADI
UsahawanKARYAWAN
Omzet<4,8M Omzet>=4,8M
PembukuanPembukuanPerkiraan/NormaGaji Bersih
Dikurangi PTKP Tidak Dikurangi PTKP
1. Menghitung Penghasilan
Bersih
2. Menghitung Penghasilan Kena Pajak
3. Pengeanaan PPh ( Tarif)
Tarif PPh Orang Pribadi
Tarif PPh Badan
2
PENGHITUNGAN PENGHASILAN BERSIH
1. Orang Pribadi sbg. Karyawan Gaji Bersih
2. Orang Pribadi Yang menjalankan Usaha/Pekerjaan Bebas
- Omzet < 4,8 M setahun Perkiraan /Norma
- Omzet >= 4,8 M setahun Pembukuan
3. Wajib Pajak badan Pembukuan
Bagi Orang Pribadi terdapat batasan penghasilan yang tidak dikenakan pajak (PTKP)
3
STATUS KELUARGA LAMA (2006-2008) BARU (2009- )
WAJIB PAJAK SENDIRI (TK) 13.200.000,00 15.840.000,00
WAJIB PAJAK KAWIN (K/-) + 1.200.000,00 + 1.320.000,00
ISTERI PUNYA PENGHSILAN DIGABUNG (K/I/-)
+ 13.200.000,00 + 15.840.000,00
TANGGUNGAN + 1.200.000,00 + 1.320.000,00
MAKS TANGGUNGAN 3 (Tiga) Orang 3 (Tiga) Orang
BESARNYA PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK(PTKP)
4
CONTOH PENGHITUNGAN PTKPSTATUS KELUARGA LAMA (2006-2008) BARU (2009-)
SENDIRI (TK) 13,200,000 15,840,000
KAWIN BELUM PUNYA ANAK (K/-)
14,400,000 17,160,000
KAWIN ANAK 2 (K/2) 16,800,000 19,800,000
Contoh : Kawin Anak 2 (K/2)Penghitungan PTKP : + PTKP Dia Sendiri = 15,840,000 + Kawin = 1,320,000 + Tanggungan = 2 x 1.320.000 = 2,640,000 Jumlah PTKP = 19,800,000
5
TARIF WP ORANG PRIBADI(Pasal 17 ayat (1) huruf a)
TARIF WP ORANG PRIBADI(Pasal 17 ayat (1) huruf a)
UU PPh Lama:
TARIF
UU PPh Baru (Mulai 2009):
6
Wajib Pajak OP Karyawan
• Yang digunakan dasar penghitungan sebesar Gaji yang diterima dari pemberi kerja dikurangi PTKP
• Contoh :
1. Gaji, tunjangan dll. 20.000.000
2. PKP = (-) PTKP (misal TK) 15.840.000
Penghasilan Kena pjak 4.160.000PKP merupakan dasar untuk menghitung pajak
3. PPh = 5% X 4.160.000 = Rp. 208.000,-
7
Wajib Pajak OP Usahawan
• WP orang Pribadi (WP OP) usahawan/ pekerjaan bebas penghitungan penghasilan bersih adalah :
• Omzet/th < Rp. 4,8 M Perkiraan/norma• Omzet/th >=Rp. 4,8 M Pembukuan
8
Norma Penghitungan Penghasilan Neto
• Menghitung penghasilan neto bukan dari penghasilan dikurangi biaya tetapi menggunakan tarif tertentu dari bruto
• Penghasilan neto = Bruto X tarif NormaSyarat Diperbolehkan Memakai Norma :1. WP Orang Pribadi,2. Omzet < 4.800.000.000 per tahun3. Mengajukan permohonan tertulis4. Tetap wajib catatan atas peredaran usahaApabila semua syarat tidak dipenuhi maka WP Wajib
PembukuanTarif Perkiraan neto/Norma telah ditentukan oleh Dirjen
Pajak menurut bidang usahanya
9
Contoh Penghitungan perkiraan/Norma
• Pak Narto adalah dokter hewan dan seorang montir. Dalam tahun 2009 mendapat penghasilan sbb :
1. Praktek dokter : Rp. 200.000.000,-
2. Usaha reparasi / service kendaraan dengan omzet =Rp. 300.000.000,-
Karena total omzet tidak sampai Rp. 4,8 M maka boleh menghitung penghasilan bersih dengan norma
Norma/perkiraan penghasilan neto untuk dokter hewan sebesar 25% dan service sebesar 20%
Berapa penghasilan neto dan penghasilan kena pajak Pak Narto?
10
Contoh Penghitungan perkiraan/Norma
1. Menghitung Perkiraan Penghasilan Neto :
Jenis Usaha OmzetTarif
NormaPenghasilan
Neto
Dokter hewan
200,000,000 25%
50,000,000 Service kendaraan
300,000,000 20%
60,000,000
Jumlah
500,000,000
110,000,000 Jumlah Penghasilan Neto/bersih = Rp. 110.000.0002. Menentukan PKP = Rp. 110.000.000-PTKP
= 110.000.000 – 15.840.000 = 94.160.000
3. Pajak Penghasilan = 9.124.000,- 11
Penghitungan Penghasilan Dengan menggunakan Pembukuan
• Yang Wajib Menghitung Penghasilan dengan Pembukuan :
1.O. Pribadi Usahawan omzet >= Rp. 4,8 M
2.Seluruh Wajib Pjk Badan (tidak memandang omzet)
tidak wajib Pembukuan :
1.O.P. Karyawan
2.O.P. Usahawan omzet s.d. Rp. 4,8 M12
1. Penghitungan PPh OP 2010 dgn menggunakan pembukuan
• Diketahui jumlah laba bersih (akuntansi ) usaha Pak Eko (menikah tahun 2008) dalam tahun 2010 sebesar Rp 484.160.000,00. maka penghitungan Pajak Penghasilan Pak Eko,
• Usaha pak Eko memiliki omzet tahun 2010 sebesar Rp. 39.093.000.000. karena omzet/penjualan lebih dari Rp. 4,8 m maka Pak Eko harus menggunakan pembukuan..
• Setelah dilakukaan koreksi fiskal diketahui bahwa laba fiskal sebesar Rp. 367.160.000,-
13
Hasil Penghitungan PPh OP 2010
1. Penghasilan/laba Bersih (fiskal) = 367.160.000
2. Penghasilan kena pajak (WP OP) = Laba bersih – PTKP
= 367.160.000 – 17.160.000
= 350.000.000,-
3. Penghitungan PPh Terutang sbb :
Lapisan PKP Tarif PPh
0-50 juta 50,000,000 5% 2,500,000
50 - 250 Juta 200,000,000 15% 30,000,000
250 - 350 Juta 100,000,000 25% 25,000,000
Jumlah 350,000,000 57,500,00014
Penghasilan neto dengan PembukuanPenghitungan Penghasilan neto dengan Pembukuan
diperuntukkan bagi :1. Orang Pribadi dgn Omzet >=4,8 M/thn2. Seluruh Wajib Pajak Badan
Untuk menghitung penghasilan neto bagi WP yang wajib Pembukuan maka :
Pengh Bruto = penghasilan yang termasuk obyek PajakBiaya = biaya yang diperbolehkan sebagai pengurang
penghasilan
15
Wajib Pajak Badan
• Badan adalah Sekumpulan orang dan/atau modal yang merupakan kesatuan baik yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha yang meliputi :PT, CV, perseroan lainnya, BUMN, BUMD, firma, kongsi, koperasi, dana pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan, organisasi massa, organisasi sosial politik, atau organisasi lainnya, lembaga dan bentuk badan lainnya termasuk kontrak investasi kolektif dan bentuk usaha tetap
16
BIAYA-BIAYA YANG BOLEH DIKURANGKAN DARI PENGHASILAN BRUTO
• BIAYA UNTUK MENDAPATKAN, MENAGIH, DAN MEMELIHARA PENGHASILAN TERMASUK :
- Biaya yang secara langsung atau tidak langsung berkaitan dengan kegiatan usaha (biaya pembelian bahan, Biaya Gaji, bunga, sewa, dan royalti, biaya perjalanan, biaya pengolahan limbah, premi asuransi, biaya promosi dan penjualan , biaya administrasi , dan pajak kecuali Pajak Penghasilan)
- Biaya penyusutan fiskal dan/atau amortisasi - Iuran kepada dana pensiun yg pendiriannya telah disahkan
oleh Menteri Keuangan (OP)- Kerugian karena penjualan atau pengalihan harta - Kerugian dari selisih kurs - Biaya penelitian dan pengembangan perusahaan yang
dilakukan di Indonesia - Biaya bea siswa, magang, dan pelatihan
17
BIAYA-BIAYA YANG BOLEH DIKURANGKAN DARI
PENGHASILAN BRUTO (lanjutan)- Piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih yang
memenuhi syarat tertentu dgn Kep Dirjen Pajak- Zakat dan sumbangan wajib keagamaan- Pembentukan dan pemupukan cadangan piutang tak
tertagih khusus untuk usaha bank, leasing, cadangan untuk usaha asuransi, Penjamin LPS, cad. Penanaman kembali hutan, cadangan biaya reklamasi untuk usaha pertambangan, dan cad. Biaya penutupan limbah.
- Kempensasi kerugian tahun sebelumnya (maksimal 5 tahun sebelumnya)
- Penggantian atau imbalan dlm bentuk natura dan kenikmatan yang terbatas berupa:
– Biaya makan dan minum untuk seluruh pegawai, atau
– Natura dan kenikmatan didaerah terpencil, atau– Natura berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan
(baju seragam satpam)18
BIAYA-BIAYA YANG BOLEH DIKURANGKAN DARI PENGHASILAN BRUTO (lanjutan)
- Sumbangan Khusus untuk :- Bencana Nasional,
- Penelitian dan pengembangan yang dilakukan di Indonesia,
- Pembangunan infrastruktur sosial,
- Fasilitas pendidikan , dan
- Pembinaan olahraga
- Untuk biaya kendaraan sedan, sejenis boleh dibebankan 50%
- Untuk biaya telepon seluler dapat dibebankan 50%
19
PEMBAGIAN LABA DENGAN NAMA DAN DALAM BENTUK APAPUN
BIAYA YG DIBEBANKAN UTK KEPENTINGAN PRIBADI PEMEGANG SAHAM, SEKUTU, ATAU ANGGOTA PEMBENTUKAN DANA CADANGAN KECUALI CADANGAN UNTUK
JENIS USAHA TERTENTU
PREMI ASURANSI KESEHATAN, KECELAKAAN, JIWA, DWI GUNA, DAN ASURANSI BEA SISWA YG DIBAYAR OLEH WP ORANG PRIBADI
PENGGANTIAN/ IMBALAN PEKERJAAN/JASA YG DIBERIKAN DALAM BENTUK NATURA DAN KENIKMATAN KECUALI
- PENYEDIAAN MAKANAN DAN MINUMAN BAGI SELURUH PEGAWAI - DI DAERAH TERTENTU DAN YANG BERKAITAN DENGAN
PELAKSANAAN PEKERJAAN YANG DITETAPKAN KEPMENKEU (KMK No. 466/KMK.04/2000)
BIAYA YANG TIDAK BOLEH DIKURANGKAN DARI PENGHASILAN BRUTO
Pasal 9 ayat (1)
PPh 38
20
JUMLAH YANG MELEBIHI KEWAJARAN YG DIBAYARKAN KEPADA PEMEGANG SAHAM ATAU PIHAK YG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
HARTA YG DIHIBAHKAN, BANTUAN ATAU SUMBANGAN, DAN WARISAN kecuali sumbangan tertentu
PAJAK PENGHASILAN
GAJI ANGGOTA PERSEKUTUAN, FIRMA, ATAU PERSEROAN KOMANDITER YG MODALNYA TIDAK TERBAGI ATAS SAHAM
SANKSI ADMINISTRASI DAN PIDANA DI BIDANG PERPAJAKAN
BIAYA YANG DIBEBANKAN/ DIKELUARKAN UNTUK KEPENTINGAN PRIBADI WP ATAU ORANG YANG MENJADI TANGGUNGAN
BIAYA YANG TIDAK BOLEH DIKURANGKAN DARI PENGHASILAN BRUTO
Pasal 9 ayat (1)
PPh 39
21
BIAYA YANG TIDAK BOLEH DIKURANGKAN DARI PENGHASILAN BRUTO
Pasal 9 ayat (1) (Lanjutan)
- Biaya – biaya untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan yang :1. Dikenakan PPh bersifat final, atau2. Bukan obyek pajak, atau3. Penghasilan netonya dihitung dengan norma penghitungan
22
Tarif PPh Badan1. Omzet diatas 50 M
2. Omzet s.d. 50 M
3. Perseroan terbuka (tbk)
23
TARIF WP BADAN – Omzet diatas 50 M (Pasal 17 ayat (1) huruf b)
TARIF WP BADAN – Omzet diatas 50 M (Pasal 17 ayat (1) huruf b)
24
Ketentuan Lama :
Ketentuan Baru (Mulai tahun 2009) khusus WP Badan dgn omzet diatas 50 M :
TARIF
24
JUMLAH PKP Rp 190.000.000,00PPh TERUTANG :1. Jika tahun pajak 2008
10% X Rp 50.000.000 = Rp 5.000.00015% X Rp 50.000.000 = Rp 7.500.00030% X Rp 90.000.000 = Rp 27.000.000
Jumlah Rp 39.500.000,00
2. Jika tahun pajak 2009 :28 % X 190.000.000 = Rp. 53.200.000,-
3. Jika tahun pajak 2010 :25% X 190.000.000 = Rp. 47.500.000,-
CONTOH PENERAPAN TARIF PPh BAGI
WAJIB PAJAK BADAN dgn Omzet diatas 50 M
PPh 70
25
2 & 3 tarif khusus PPh Badan ( TBK dan UMKM)
1. Untuk Perseroan Terbuka (minimal 40% publik)
ada pengurangan tarif 5% (pasal 17 (2b))
Tarif pajak 2009 = 23%
Tarif Pajak 2010 - = 20%
2. BAGI UMKM = WP Badan dgn Omzet s.d Rp 50 M)
Pengurangan 50% u. Omzet 4.8 M (psl 31 E)
26
CONTOH PENGHITUNGAN FASILITAS UMKMCONTOH PENGHITUNGAN FASILITAS UMKM
Contoh : PT X tahun 2009Peredaran Usaha = Rp. 30.000.000.000Penghasilan kena pajak = Rp. 3.000.000.000
27
(4.800.000.000/30.000.000.000) X 3.000.000.000
27
Penghitungan Penghasilan Kena Pajak dari Laba Komersial
Laba bersih Komersial XXXX
Koreksi Fiskal :
(+) Koreksi fiskal positif XXXX
(-) Koreksi fiskal negatif XXXX
Jumlah koreksi fiskal XXXX
Jumlah penghasilan Kena PajakXXXX