4 tipe traders - jsxpro.com · study kasus - cpin macd - dc stochastic, dc tembus kebawah 80 rsi...
TRANSCRIPT
4 Tipe Traders
Trader Pemula: Dang–dang Tung Trader Tukang Copet: Tung-Tung Ceng
Investor : Tungg…… Trader kalah terus : Tak Untung……
Money Management
• Definisi : Pengelolaan trading capital, untuk meminimalkan risk, dan memperbesar gain.
• Tujuan MM : Survival & Grow Equity
• Aplikasi Money Management
– Risk / Reward Ratio
– 2% Rule & 6 % Rule.
– Portfolio Management
Reward – Risk Ratio - LSIP
RISK & REWARD = 10.2% : 3.7% ~ 2.75x
Beli disini = 2675
Target disini = 2950-3000 (+10.2%)
CL 2575 (-3.7%)
Reward – Risk Ratio - KLBF
RISK & REWARD = 4.3 : 2.9 ~ 1.5x
Beli disini = 3425
Target disini = 3575 – 3600 (+4.3%)
CL 3325 (-2.9%)
2% Rule & 6% Rule
• Risk exposure yang muncul dalam setiap trade maksimal 2%
• Total risk exposure untuk seluruh trading capital adalah 6%
• Contoh file xls (http://www.jsxpro.com/download/pdts/MM.xlsx)
Portfolio Management
• Diversifikasikan Portfolio Saham anda – Sesuaikan portfolio dengan karakteristik anda.
• Aggressive: – 30% Blue Chip – 60% Mid Cap – 10 % Gorengan
• Moderate – 60% Blue Chip – 35% Mid Cap – 5% Gorengan
• Conservative – 80% Blue Chip – 20% Mid Cap – No Gorengan
Type Blue Chip 2nd Liner Gorengan
Market Cap > 30 T 10-30 T < 10 T
Goreng Sukar Medium Gampang
Karakteristik Long Term
Short Term
Very Short Term
Volatilitas Kecil Sedang Tinggi
Money / Portfolio Management
• Simple MM rule – Diversifikasi portfolio anda 5-8
saham
– Maksimal 2 sektor atau group dalam satu waktu (B7, Bhakti, Ciputra, Lippo, CPO, Coal dll)
– Bagi capital (equity) yang anda miliki dalam saham sama rata.
– Entry ketika Reward >> Risk dengan RR Ratio paling tidak diatas 1x (ideal minimal 2x)
Entry – Exit Strategy
• 2 macam Teknik Entry
– Entry ketika Breakout (menembus resisten atas) atau disebut BHSH (Buy High Sell Higher)
– Entry ketika Reversal (memantul dari support bawah) atau disebut BLSH (Buy Low Sell High)
• 2 Macam Teknik Exit
– Ketika Target Price Tercapai
– Cut Loss / Trailing Stop tertembus
BHSH
Higher risk > 5%
Garis Resisten yg terbentuk bila ditembus akan menjadi Support
Higher risk >5%
EXIT ketika Support ditembus
Entry BHSH disini Ketika Resisten di Tembus
BHSH - CPIN
Entry / Avg Up
BHSH bekerja dengan baik untuk Saham yang Uptrend kuat, dengan koreksi minor
BLSH - BBRI
Beli disini, setelah memantul dari support
Beli disini, setelah memantul dari support
BLSH bekerja dengan baik untuk Saham yang Sideways & Uptrend
EXIT disini
Profit Taking pada Channel - BMRI
Target Price theoritically tercapai
Bila momentum sangat kuat maka kadang harga bisa menembus channel dan kembali ke channel dengan cepat Lakukan PT di target price sebagian, dan sisanya terapkan trailing stop ketat.
Profit Taking – Resisten Horizontal - ELSA
Beli di 320, menembus EMA 20 – dg CL di 310, TP di 385
Take Profit di 360
Trailing Stop
• Trailing stop dilakukan untuk mengunci profit yang telah kita dapatkan.
• Arah Trailing stop adalah selalu naik tidak pernah turun.
• Bila belum profit namanya Cut loss Level.
• Bila body candle yang terbentuk panjang, dapat mengambil level OPEN, CLOSE atau ½ body candle sebagai Trailing stop.
• Trailing stop dikatakan valid tertembus bila CLOSING atau harga AVG dibawah TS tersebut.
Pullback & Trailing Stop - MDLN
Mantul & Menembus EMA20 Trigger Buy
PULLBACK
Tetap prioritaskan Trailing Stop, Bila tersentuh maka Exit lah dari Market. Buy Back dilakukan ketika harga mantul dari support Pullback
EXIT di sini
Buy
TS
TS
TS
Trailing Stop - LSIP
CL level
TS tertembus EXIT disini
Arah TS selalu naik
BUY
TS
TS
TS
TS
Bagaimana Menentukan TS ? 1. Di level Support /
Resisten (EMA 10/20) 2. Pada ½ Body candle
panjang
Cut Loss
- Momok yang menakutkan?
- CL ditentukan sebelum mengambil posisi pada trading plan
- Cut your loss short, Run your profit long
- Cutloss seperti jaring pengaman bagi artis sirkus
- Konsepnya adalah Support & Resistance
- Lakukan CutLoss bukan karena FEAR tapi karena trading plan mengatakan harus CL
Cut Loss - INDF Level Cut Loss disini - Bila menembus support horizontal - Menembus EMA 10/20/50
- Penentuan CL adalah menjelang Closing (15-10 menit) ketika candle terbentuk sempurna - CL bisa juga tidak perlu menunggu closing bila AVG price sudah jatuh dibawah CL level
Menentukan arah Trend
Trendline
– Lihat slope dari EMA 20 atau EMA 50
– Lihat posisi harga terhadap EMA20 dalam 3-6 bulan terakhir (apakah diatas / dibawah)
– Tariklah Garis Trend dalam 3 dan 6 bulan terakhir (trendline & channel )
Contoh Analisa trend - PGAS
Perhatikan slope dari EMA20 dan EMA50
Uptrend PGAS Dipatahkan, ketika patah trendline diikuti crossing EMA
Garis subtrend (3 - 4 bulan)
Contoh Analisa trend - MNCN
Perhatikan slope garis EMA, posisi harga yg memantul di EMA10
Posisi harga di support subtrendline
Contoh Analisa trend - TLKM
Perhatikan slope dari EMA20 dan EMA50
Downtrend Patah diikuti crossing EMA keatas
Menentukan Trend
• Tariklah garis Trendline / Channel / Support- Resisten Horizontal
• Temukan posisinya saham tersebut berada di daerah support / resisten
• Tentukan trendline saham tersebut Pilihlah saham yang - Uptrend (most preference) - Sideways (less preference) - Downtrend patah (less preference)
Penggunaan Indikator
• Gunakan Indikator untuk membantu mengetahui timing yang tepat dalam mengambil posisi
– 1. STOCHASTIC (primary)
– 2. MACD – Histogram (primary)
– 3. Candle menembus EMA10 / EMA20
– 4. Volume mengkonfirmasi
– 5. RSI mengkonfirmasi
Menggabungkan Indikator
Candlestick EMA(10) EMA(20) EMA(50)
RSI (14)
MACD (12,26,9)
Stochastic (15,3,3)
MA Vol (20)
Trading Guideline Trend
1 Apakah saham selama minimal 3/6 bulan terakhir uptrend / sideways ? (gambar garis trend)
2 Apakah saham membentuk channel ? (gambar garis channel)
Indikator
1 Apakah posisi harga sekarang berada dekat pada channel batas bawah (di support)
2 Apakah Stochastic membentuk signal buy ?
3 Apakah MACD histogram membentuk signal buy
4 Apakah harga memantul / menembus keatas EMA10 atau EMA20 ?
5 Apakah RSI dan Volume mengkonfirmasi hal ini ?
Risk / Reward
1 Tentukan level-level Entry Price, Cut Loss, Target Price (Trading Plan)
2 Berapa Ratio dari Risk : Reward ? (minimal 1:2)
Execution
1 Ketika level Entry Price terpenuhi, ambil posisi dengan menerapkan MM
2 Lakukan analisa pergerakan nya secara harian, dan adjust level CL / TS setiap hari.
3 Bila telah mencapai target price, segera take profit semua atau sebagian dan sisanya dengan TS
Study Kasus - LSIP
Buy 2650
CL 2575
TS BEP 2650
Target 2950
Sell 1: Target Tercapai Sell 2: Ketika TS tertembus
Trading Plan 3 Komponen Utama - Entry Price - Cut Loss Level - Target Price
Study Kasus - LSIP
Buy 2900
CL 2800
Target 3050-3100 Sell 1: Target Tercapai Sell 2: Ketika TS tertembus
Study Kasus - ASII
Ini harga tidak confirm break ke EMA, EMA10 crossing EMA20/50
Perhatikan Slope MA utk Melihat Trend
Di sini EMA10 crossing EMA20 dan candle break keatas disertai dg cross stochastic Momentu Stochastic naik
Tips Bagi Yg Nyangkut • Ada 3 opsi untuk keluar dari nyangkut
– Avg Down
• Strategi ini membeli lagi di harga makin bawah, tetapi hanya efektif bila untuk saham2 yg uptrend (atau at least - long term nya Uptrend) Bila diterapkan pada saham yg sedang bearish, maka berbahaya karena akan makin parah
– CUTLOSS dan switch ke saham lain
• Opsi ini paling realistis, tapi pastikan saham pilihan yang lain adalah yang memiliki UPTREND yang jelas.
– Sahamnya sebagian di tradingkan.
• Ada sebagian porsi yang di cutloss, dan kemudian di tradingkan.
• Ada beberapa yang menyarankan spt ini. Hal ini membuat harga avg menjadi turun tetapi tetap saja kalau kita trading maka bagian yg profit akan tergerus oleh bagian yang loss.
• Bisa membuat portofolio kita terseret-seret dan tidak bisa keluar dari market dengan cepat..
– Didiamkan saja sampai Major trend berubah, dan di avg down.
• Ini opsi lainnya, tetapi masalahnya adalah kapan major trend nya berubah. Itu yg jadi problem.
• Kalau masih berlanjut, ya kan saham kita makin terperosok dalam.
Fraksi Harga
Price Range Fraksi (Rp) 1 Tick Changes (%)
50 199 1 2.00% 0.50%
200 495 5 2.50% 1.00%
500 1990 10 2.00% 0.50%
2000 4975 25 1.25% 0.50%
5000 ~ 50 1.00% 0.05%
• Saham dengan range harga 50, 200, 500, 2000 memberikan gain tertinggi setiap ticknya.
• Saham dengan kisaran harga tersebut risky dan volatile.
• Disukai Trader
• Saham dengan harga mahal relatif stabil dan tidak volatile
• Saham dengan kisaran harga tersebut relatif lebih aman.
• Disukai Investor