4.1. pengertian citra evolutifekologis 4.1.1 pengertian citra
TRANSCRIPT
Museum .ir-keologi Prasejarah Trinil
BAB IV
DESIGN APPROACH AND DESIGN CONCEPT
4.1. Pengertian Citra Evolutif Ekologis
4.1.1 Pengertian Citra
Pengertian Citra mempunyai arti (Kamus Besar Bahasa Indonesia) yaitu
merupakan gambaran atau image atau rupa (1), gambaran yang dimiliki orang
banyak tentang sesuatu (2). kesan dan hayangan visual yang ditimbulkan oleh
sebuah bahasa menumt Mangun Wijaya (1988). Citra adalah image, kesan atau
gambaran penghayatan yang ditangkap oleh seseorang. Kata-kata dalam bahasa
arsitelMur lebih elastis dan mempunyai banyak bentuk bila dibandingkan dalam
kata-kata bahasa lisan atau tulisan dan menjadi lebih berarti di dalam hubungan
fisik satu dengan lainnva yang ada di sekitarnva. (Jenk 1988). Citra memberi arti
pada dunia dengan personifikasi bangunan. yang berarti citra tidak selalu
mengihiti fungsi bangunan. (Jules, 1995) dalam Pengantar Arsitektur yaitu:
segitiga, lingkaran dan bujur sangkar merupakan bentukan dasar sebelum proses
evolusi terjadi. Proses ini meHbatkan fenomena evolusi yang cukup penting
menumt teori Darwin tentang seleksi alam. yang mereduksi hasil evolusi menjadi
bagian-bagian yang mungkin Mang atau tidak tentu proses pembahannya.
4.1.2. Pengertian Evolusi menurut Charles Danvin
Pengertian evolusi dibatasi menurut teori Danvin dalam bukunya "On The
Origin of The Species by Means of Xatural Selections" yang artinya: bahwa
makhluk hidup yang ada sekarang berasal dari makliluk hidup pada masa silam.
Dan evolusi terjadi melalui seleksi alam.
Bentuk-bentuk yang muncul merupakan benmk bam dari benmk dasar.
Bentuk-bentuk tersebut merupakan turunan dari beberapa benmk, menjadi benmk
yang bervariasi. Bentuk-bentuk yang dihasilkan melalui kata kerja pembahan
atau pergerakan dan seleksi alam".
72
.1fuseum .irkeologi Prasejarah Trinil
I. "Perubahan" merupakan kata turunan dari evolusi, yang mana
perubahan hanya difokuskan pada perubahan bentuk saja.
- Pendekatan Konsep Perubahan Bentuk
Dari manakah asal manusia ? Pertanyaan ini beribu-ribu tahun
lamanya telah memenulii dan menyibukkan pikiran manu.sia. Namun
dengan tanpa memandang dari segi agama. bahwa pertanyaan tersebut
mulai bisa terjawab yaim dengan ditemukannya fosil-fosil yang diduga
sebagai awal manusia. Salah samma adalah Manusia purba
(Pliitecantliropus Erectus) yang ditemukan di Trinil.
Bahwa Benmk dari Pra manusia yang disebut sebagai Pliopithecus,
Proconsul, Dryopithecus, Oreopithecus, Ramapithecus, Australophitecus
Africanus, Australophitecus Robustus, .Australopithecus Boisei. Homo
Habilis. Homo Erectus, hlomo Sapiens,, Manusia Neanderthal. Manusia
Cro-Magnon, sampai pada Manusia Modem banyak terjadi pembahan
benmk. Dari benmk kepala, badan dan cara hidup Manusia Purba menuju
ke bentuk yang paling sempuma yaim benmk manusia modern.
Pembahan benmk pada benmk tubuh atau badan dari manusia
purba sampai manusia modern adalah bahwa pada pra manusia khususnya
(Pliopithecus, Proconcul sampai pada manusia modem) pada intinya
adalah dari benmk tubuh yang merangkak. memnduk sampai pada yang
berdiri tegak pada manusia modem. Dan juga dari benmk tubuh vang kecil
kurang lebih 1 meter menuju benmk tubuh yang membesar kurang lebih
165 cm, dari yang berekor(Pliopithecus) dan sampai pada akliirnya ekor
tersebut hilang sepeiti manusia sekarang.
Pembahan benmk pada cara hidup manusia purba sampai pada
manusia modem adalah dari yang hidup berpindah-pindah (nomaden)
unmk mencari makanan dengan bertempat tinggal di dalam gua-gua. diatas
pohon-pohon besar dan cara mencari makannya yang berburu binatang
(ikan. rusa, kerbau dan Iain-lain) dan juga mencari inakan dari hasil hutan.
Dan hidup mereka sangat menggantungkan pada alam tanpa tidak
73
Museum .-ir-keologiPrasejar-ah Trinil
berusaha mengolah atau memanfaatkan alam. Mereka akan terus pindah
ketempat yang lebih banyak sumber makanannya. Tempat hidup mereka
kebanyakan berada di daerah-daerah hutan. di pinggir-pirtggir sungai dan
laut (terutama yang beriklim tropis). Dan dari cara hidup nomaden
manusia purba mengalami perubahan menuju pada pola hidup yang lebih
baik. dimana manusia modem karena tingkat intelekmalm a yang lebili
baik telah hidup menetap dan telah bisa mengolah alam, yaitu dengan
adanya teknologi-teknologi yang ditemukannya unmk memenuhi
kebumhan liidupnva.(Manusia Purba, Pustaka Alam Life, F. Clark
Howell).
liw Meou)uke HomoSapiens
A. Hubungan Site dengan Lingkungan
Pembahan benmk pada benmk tubuh atau badan dari manusia
purba sampai manusia modern adalah bahwa pada pramanusia khususnya
(Pliopithecus, Proconcul sampai pada manusia modern) adalah dari benmk
tubuh yang merangkak, memnduk sampai pada yang berdiri tegak pada
manusia modern. Dan juga dari benmk tubuh yang kecil kurang lebili 1
meter menuju benmk tubuh yang membesar kurang lebili 165 cm,dari
yang berekor (Pliopithecus) clan sampai pada akhimya ekor tersebut liilang
sepeiti manusia sekarang.
Namun pembahan tersebut merupakan sebuah rangkaian suatu
proses kesinambungan dalam menuju benmk yang lebili baik. yaitu bentuk
manusia modem sepeiti saat sekarang.
Adanya kesinambungan antara site sekitar dengan site Museum
Arkeologi Prasejarah Trinil. Dimana kondisi existing dari site yang
74
Museum .-ir-keologi Prasejarah Trinil
berkontur, dekat dengan Sungai Bengawan Solo, banyaknya tumbuhan
besar dan dekat juga dengan hamparan sawah yang merupakan suatu
potensi alami yang harus tetap dipertahankan. Dan pada site MAPT
potensi alami tersebut tetap dipertahankan sebagai perwujudan dari
kesinambungan dengan lingkungan. yaim dengan penggunaan unsur air.
vegetasi clan kontur dengan cara;
- Air : yaim dengan pengaliran dari S. Bengawan Solo ke dalam
site dengan dibuatkannya selokan atau aliran yang digunakan unmk
menunjang fasilitas kegiatan pameran out door clan kegiatan
rekreasi yaim kolam-kolam ikan, pemancingan clan dayung pada
sungai Bengawan Solo.
Vegetasi: yaim dengan penggunaan jenis vegetasi yang sama
dengan vegetasi lingkungan sekitar (Kelapa, bambu. vegetasi
rimbun perindang. dan tanaman bias (mawar). Vegetasi tersebut
digunakan sebagai pengarah. perindang, dan penghias.
Kontur: yaim dengan membiarkan kontur pada keadaan alami
artinya tidak membah keadaan kontur secara keselurahan dan
sebagai benmk keteipaduamiya, ketingggian bangunan mengikuti
1'r-•£" t>^ 5.T rtct>b yja
75
Museum .irkeologi Prasejarah Trinil
B. Tataran Seluruh Site
1. Sirkulasi Pada Lanskap
Perubahan benmk tubuh atau badan dari Manusia Purba ke bentuk
Manu.sia Modem dari yang merangkak. merunduk sampai pada yang bercliri
tegak. membutulikan proses yang panjang. dimana perubahan tersebut menuju
pada sesuatu yang lebili baik dengan membentuk suatu rangkaian garis lurus
menuju bentuk Manusia Modem. Meskipun pada kenyataaimya perubahan
tersebut banyak terdapat cabang-cabang yang liilang akibat adanya seleksi alam.
Pencapaian ke dalam bangunan menggunakan pola sirkulasi menems.
dimana pengunjung dibawa unmk menikmati keseluruhan rangkaian atau fasilitas
yang disediakan dengan cara pencapaian memutar unmk memperpanjang umtan
pencapaian dan mempertegas bentuk tiga dimensi bangunan. Namun pencapaian
ke bangunan tetap memperliitungkan jarak yang terlalu jauh. seliingga perancang
tetap menyediakan pencapaian pintas sebagai analogi pembahan dari cabang-
cabana vans liilang.
PlT^p'+becwg- pCio^^^ajC
-> "P^S/5- .
KOJCCH&OL-
~>4 •L* -L-:) ^05) QJ-^rrm^
2. Sirkulasi di Dalam Bangunan in M^ie<T( Vk^rc ^^cftrci
Perubahan benmk pada bentuk tubuh atau badan dari manu.sia purba
sampai manusia modem adalah bahwa pada pramanusia khususnya (Pliopithecus.
Proconcul sampai pada Manusia Modern) pada intinya adalah dari bentuk tubuh
yang merangkak, merunduk sampai pada yang bercliri tegak pada manusia
76
Museum Arkeologi Prasejarah. Trinil
yang merangkak, memnduk sampai pada yang bercliri tegak pada manusia
modem. Pembahan tersebut merupakan suatu rangkaian proses untuk menuju
pada benmk yang lebih baik, sesuai clan nyaman digunakan unmk beijalan.
Bahwa sirkulasi di dalam bangunan menuju pada ruang kegiatan utama
(mang pamer). Pola yang digunakan adalah sirkulasi menerus atau mengalir
sesuai dengan tingkatan kegiatan yang ada, dari yang publik, semi publik clan
privat. Dan pada mang pamer pengunjung dipaksa unmk melewati jalur sirkulasi
yang telah ditenmkan agar bisa menikmati umtan koleksi yang sesuai dengan
tahapan kala evolusi manusia yang terdiri dari 14 atau umur fosil.
C. Tataran Bangunan
-> VrWM
1. Bentuk Bangunan ,
Perubahan benmk tubuh dari Pramanusia ke benmk manusia modem
merupakan rangkaian proses pembahan menuju pada sesuatu yang bam dalam
artian benmk yang lebili sesuai dengan kefungsian yaim antara lain lebih nyaman
bila digunakan unmk berjalan.
Pembahan benmk tubuh Manusia dari Pramanusia ke benmk tubuh Manusia
Modem mengalami pembahan yang besar. Dari yang merangkak, memnduk,
sampai bercliri tegak sepeiti layaknya manusia sekarang.
Benmk bangunan secara horizontal mengambil analogi dari benmk kerangka
badan manusia yang tengkurap. dimana yang menjadi ide dasamya adalah tubuh
manusia. Kerangka pada tubuh manusia terdiri dari tulang punggung (sebagai
balok utama) dan 13 tulang msuk dengan 2 tulang yang menggantung (sebagai
balok anak sekaligus sebagai kolom)
77
Museum .-irkeologi Prasejarah Trinil
Bahwa benmk bangunan secara horizontal juga mengambil analogi dari
benmk-benmk dasar (segi empat, segi tiga dan lingkaran) yang dimbah menjadi
bentuk-bentuk bam dengan cara penambahan dan pengurangan menjadi bentuk-
bentuk bam (bangunan utama).
Benmk bangunan secara veitikal yaim dari bentuk yang merangkak, memnduk
clan bercliri tegak (bangunan utama).l fflnriii /
s>*\~\ '
\ m i3-J...-
u. d 'M*$ i-ffcK.^TV.?.£>hc-c\
,--rv. A-
-^•.r?-v>>»r \W\-
rH,i^ QJa^^^L
ir !_
w
&:K*vwS
2. Fasade Bangunan
Fasade bangunan disesuaikan dengan tingkatan kala evolusi dimana
pengunjung dibawa pada pembahan fasade bangunan dari analogi mmah tinggal
manusia purba sampai pada mmah tinggal manusia modem, dari tempat tinggal
gua, mmah diatas pohon, mmah panggung, rumah gubuk dan mmah sekarang.
JF>
v
I
'• i"iX! ' '' \ 1". ' 4—>
O-icu} . ^ (cetera
> -'Ir^ LC*v»
**r.'vi o ^]
78
Museum Arkeologi Prasejarah Trinil
3. Suasana
Suasana di dalam bangunan juga menggambarkan suatu rangkaian proses
perubahan dari suasana pada jaman purba sampai pada suasana jaman sekarang.
Dari yang mencekam sampai pada yang damai. Disini dapat dianalogikan pada
skala bangunan dimana unmk mencapai suasana yang mencekam dibutuhkan
skala bangunan yang sempit tinggi (1:3) dengan pencahayaan alam yang sedikit
ditambah cahaya buatan yang tidak terlalu terang sampai suasana sekarang
diamana skala bisa disesuaikan dengan kebumhan (1:2) dengan pemanfataan
cahaya alami yang disesuaikan dengan kebumhan dan penggunaan lampu
(spotlight) sebagai pendukungnya.
\V*r'/*< <
3c.n5re\r\<L.iE \Z r?ACX\z<r
D. Tataran Ruang
1. Tataran Ruang Dalam
Pembahan benmk tubuh dari yang merangkak, memnduk dan bercliri tegak
merupakan suatu rangkaian yang linear meskipun pada kenyataanya bukan linear
dimana banyak cabang-cabang yang hilang dalam proses terbentuknya manusia
modem. Pembahan tersebut memerlukan waktu yang sangat lama yaim ribun
bahkan jutaan tahun yang lalu unmk menjadi suatu bentukan yang berdiri tegak.
Tata mang dalam bangunan diumtkan sesuai dengan jenis macam kegiatan
yang menjadi prioritas utamanya (mang pamer). Dan pada mang pamemya
79
\ fuseum Arkeologi Prasejarah Trinil
penataan koleksinya disesuaikan dengan tingkatan kala evolusi baik secara
umurnya dan jenisnya.
I FtujpHetus
z ;
• Cara Memamerkan benda koleksi
Perubahan benmk tubuh manusia dari merangkak, merunduk sampai
berdiri tegak memerlukan rangkaian proses yang sangat panjang hampir 25
juta tahun. Cara memamerkan koleksi yaitu dengan mengumtkan koleksi
fosil dari menumt jenisnya dan umurnya. Ruang pamer yang dibutuhkan
adalah sesuai dengan banyaknya tahapan menuju manusia modern yaim 14
Unmk memamerkan koleksi 2 dimensi yaim dengan digantung pada panil-
panil dan di dinding sedangkan 3 dimensinya diletakkan di dalam kotak-
kotak kaca, diatas meja-meja bahkan diletakkan pada lantai biasa.
?&•
3d
Luj - 00+ NUJuy V,'}'.- ' ' sZter-rr-r-rTTn
2. Tataran Ruang Luar.
Penataan mang luar disesuaikan dengan umtan proses pembahan tubuh
(merangkak, merunduk, berdiri tegak) dimana pengunjung akan merasakannya.
Pembahan tersebut terjadi penggunaan mang luar sebagai mang pamer out door.
<4 i 'p.ni^. CI ej
80
Museum .-irkeologi Prasejarah Trinil
Disini ruang luar dilay-out sesuai dengan umtan perubahan dari suasana
lingkungan purba sampai suasana lingkungan sekarang, yaiti dengan cara :
Penggunaan jenis vegetasi yang lebat (hutan). penggunaan air sebagai
analogi salah satu cara mencari makanan bagi manusia purba clan sebagai
prasarana ah" clan gua-gua sebagai mmah tinggal Manusia Purba sampai pada
keliidupan menusia sekarang.
Tata mang luar disesuaikan dengan analogi dari cabang-cabang yang liilang
dalam proses pembahan, dimana tata mang luar yang terdiri dari fasilitas
penunjang ditata menyebar sebagai cabang-cabang fungsi pendukung dari
bangunan utamanya.
W-,
E. Tataran Detail ^eto^o Cetc^^
1. Detail Sclupture
Sclupmre digambarkan dengan pembuatan benmkan-benmkan proses
perubahan dari benmk tubuh manusia purba yang merangkak sampai pada
benmk manusia sekarang yang berdiri tegak. Jumlah sclupmre disesuaikan
dengan banyaknya proses pembahan yaim 14 buah.
j?on^t^h \A
.*) TiVrfi^iO f^fo
-V 81
:\fuseum Arkeologi Prasejarah Trinil
2. Detail Bukaan
Bukaan, baik pintu maupun jendela juga merupakan proses perubahan
benmk, dari benmk dasar sampai benmk bam (peipaduan). Seliingga bukaan
pada bangunan utamanya menggunakan peipaduan dari benmk bukaan
bangunan purba sampai bangunan sekarang yang disesuaikan dengan fungsi
kegiatan yang diwadahi. Selain im juga analogi yang diambil adalah dari
pembahan mbuh dari yang merangkak, memnduk dan berdiri tegak menjadi
acuan ukuran bukaan dari yang pendek, sedang sampai pada sesuatu yang
lebar.
, • • fii:n \llf: j Meroodufs- {_Sa^cM ~)
3. Detail Ornamen pada Dinding
Ornamen yang dibuat dinding menceritakan tentang pembahan dari
kehidupan masa lampau sampai pada kehidupan masa sekarang.
. Vi t-t'jt^.'s.SvX
—> ?cM0^W^~^ ^b^ ^T-^o ^rt
4. Detail Kolom
Kolom juga menceritakan tentang pembahan benmk mbuh manusia dari
merangkak, memnduk sampai berdiri tegak (dalam hal ukuran). Sedangkan
perletakan kolom analoginya yaim bahwa pembahan yang terjadi pada benmk
82
Museum .irkeologi Prasejarah Trinil
mbuh menuju pada sesuatu yang lebili sesuai dan nyaman digunakan untuk
berjalan. Perletakan kolom diatur dari yang tidak teratur menuju pada sesuatu
yang teratur (grid).
". 1 1
5. Detail Pintu Masuk
Sebagai awal dari pencapaian, disugulikannya benmk purba dengan
penggunaan gua sebagai pintu masuk ke bangunan, dimana pada entrance
tersebut pengunjung memasuki sebuah lorong yang kecil clan tinggi dengan
pencaliayaan alami yang minimal agar terkesan pada suasana mang dalam gua
yana mencekam.
f , , ,--'/•'A V
•r-tn-fr^nc2
— 1
|2 NA
6. Detail Perletakan dan jenis Vegetasi.
Vegetasi diletakkan atau ditanam mengikuti arah perjalanan sirkulasi ke
bangunan, dimana ukuran vegetasi mengikuti pembahan benmk mbuh dari
manusia purba ke manusia modem. Disini dari yang tidak teratur menuju ke
yang teratur. Disamping im jenis vegetasi yang digunakan merupakan
penganalogian dari pembahan benmk pramanusia sampai benmk manusia
83
Museum . ir-keologi Prasejarah Trinil
modem. Dari jenis yang rimbun clan lebat sampai pada vegetasi yang ramping
dan mempunyai nilai estetis yang tinggi.
h^z^r
7. Detail Pagar
Pagar digunakan sebagai pembatas bangunan clan pembatas antara
pedestrian dengan mang-mang terbuka. Dimana analogi yang diambil bahwa
pagar disusun atau dibuat dengan analogi benmk tulang manusia dengan
jumlah msuknva 13 pasang. Pemasangan kolom pagar yaim grid sesuai dengan
letak dari msuk yang teratur sam dengan lainnva.Dan pada ukurannya
mengambil dari analogi dari pembahan benmk mbuh dari yang merangkak,
memnduk sampai yang bercliri tegak. Pagar akan semakin tinggi menuju pada
bangunan utama (mang pamer).
8. Detail Frame
Frame yang digunakan sebagai stmkmr utama (kolom) clan juga sebagai
pendukung fasade dalam segi estetis dibentuk dengan bentukan tulang rangka
tubuh manusia yang diatur dengan cara rigid clan ukurannya akan menjadi
lebili besar menuju pada bangunan utamanya.
84
Museum Arkeologi Prasejarah Trinil
9. Detail Jembatan
Jembatan diatas sungai Bengawan Solo merupakan jembatan sebagai
pencapaian pada fasilitas pendukung (menara pantau). Jembatan tersebut
merupakan analogi dari pembahan benmk mbuh dari Pramanusia sampai
manusia modem yang semakin menuju pada klimaksnya (manusia sekarang),
dimana perubahan tersebut dari yang merangkak, memnduk sampai yang
berdiri tegak sehingga bantalan jembatan benmknya semakin meninggi pada
sisi vans, dekat dengan banaunan utama.
85
Afuseum Arkeologi Prasejarah Trinil
4.1.3. Pengertian Ekologis
Pengertian Ekologis adalah hubungan timbal balik (interaksi) antara
makhluk hidup dengan (kondisi) lingkungan sekitarnva. Dimana di dalam
hubungan tersebut terjadi interaksi yang saling mempengarulri antara keduanya.
Alvin Tofler membagi tahapan peradaban manusia ke dalam tiga
gelombang. Dimana pada ketiga gelombang tersebut dijelaskan tentang hubungan
manusia dengan lingkungannya.
Dari kata "Hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungan"
atau interaksi mempunyai beberapa turunan yang diambil dalam pendekatan
konsep, yaim:
1. Gelombang I
Dimana Interaksi manusia dengan lingkungan sangat besar. Manusia
sangat terpengamh dan terganmng pada alam
2. Gelombang II
Manusia ingin menguasai alam dan mendewakan teknologi.
3. Gelombang HI
Manusia memanfaatkan alam, lingkungan dan teknologi unmk
kepentingan manusia dan penyelamatan lingkungan.
Namun Perancang hanya menggunakan Gelombang Peradaban I, dimana
Manusia sangat terpengamh dan terganmng pada alam sebagai pendekatan konsep
dari turunan Ekologis sebagai salah sam pendekatan citra bangunan Museum
Arkeologi Prasejarah Trinil.
II. "Interaksi dengan alam" merupakan kata turunan dari Ekologis, dimana
interaksi dengan alam diartikan sebagai Manusia terpengaruh dan
tergantung pada alam.
A. Hubungan Site dengan Lingkungan
Bahwasartnya Manusia Purba (dari sejak sebelum Homo Erectus) sangat
terganmng dengan alam. Dimana mereka hidup dengan menggantungkan pada
potensi alam yang memang pada waktu im sangat banyak dan melimpah
ruwah tanpa adanya usaha unmk memanfaatkannya dan mengolahnya.
86
Afuseum Arkeologi Prasejarah Trinil
Sehingga hidup mereka berpindah-pindah untuk mencari tempat yang subur
(banyak makanan)
Site pada bangunan MAPT sangat dekat dengan lingkungan sekitar,
artinya adanya keterikatan baik benmk maupun keadaanya. Pengadaan mang
terbuka dengan penataan elemen-elemen alam yang sudah ada (tanah yang
berkontur, vegetasi yang rimbun dan aliran sungai Bengawan Solo yang
membelah site) akan menjadikan sebagai benmk keterkaitan clan sebagai mang
transisi antara lingkungan dengan bangunan MAPT.
Keberadaan sungai Bengawan Solo yang membelah site merupakan salah
sam potensi yang dapat dimanfaatkan baik yang sifatnya rekreasi (arena
memancing dan dayung) maupun penelitian terhadap lapisan tanah dan
penemuan fosil-fosil karena memana kebanvakan fosil ditemukan di pinggir
sungaipada waktu air sumt. &/— ^-^f&tueC
> fellies
\ iv—x
( <?ci trench
B. Tataran Seluruh Site.
1. Sirkulasi pada Lanskap
Pola hidup Manusia Purba yang selalu berpindah-pindah, apabila alamnya
sudah tidak produktif lagi. Keliidupan Manusia Purba biasanya hidup di daerah
pinggir-pinggir sungai dan hutan-hutan yang berproduktif sebagai tempat mencari
makanan. Tetapi dari perjalan manusia purba yang selalu berpindah-pindah unmk
mencari makan tersebut tentunya ada klimaksnya yaim apabila mereka mati maka
klimaksnya adalah tempat mereka hidup yang terakhir kalinya.
87
Museum .-irkeologi Prasejarah Trinil
Pola sirkulasi pada lanskap diaralikan menuju pada suatu kegiatan yang
lebih berat bobot kegiatan dan kefungsiannya. Pola sirkulasi yang digunakan
adalah sirkulasi menems, dengan pertimbangan bahwa pengunjung bisa
merasakan tingkatan kala evolusi yang terjadi dari manusia purba sampai pada
manu.sia modem. Klimaks dari tujuan pengunjung adalah mang pameran.
>2L
•&
X ,*• *l.Af/,^ f^ /
k4
L.i Ua Ls u-i—Ti~—*n *n
ui
2. Sirkulasi di Dalam Bangunan
Sirkulasi di dalam bangunan mengambil ide dari perjalanan liidup manusia
purba dalam mencari makanan yang selalu beiprndah-pindah mencari tempat yang
lebili produktif. Jalur sirkulasi yang digunakan adalah sirkulasi menems atau
mengalir. dimana jalur sirkulasi tersebut menuju pada kegiatan yang saling
berkesinambungan dan menuju pada sesuatu yang lebih baik (mang pamer
sebagai puncak kegiatan).
n~-^j—~ u—el—c^
!—v i—7 M \Ovjrwn&e ew1^ ,AtA* 6*^n^- *-***
\
3. Pemintakatan
Pemintakatan di dalam bangunan mengambil ide dari perjalanan liidup
manusia purba dalam mencari makanan yang selalu berpindah-pindah mencari
tempat yang sumber makanannya banyak (dianalogikan pada suara bising)
sampai pada manusia modem yang telah mengenal industri (suara yang tenang)
Afuseum . ir-keologi Prasejarah Trinil
sendiri.Penzoiiingan dilakukan dengan pengelompokan kegiatan clan menuju pada
sebuah klimaks yang semakin tinggi tingkat kefungsi anma (ruang pamer). dari
yang publik. semi publik sampaiyang privat.
. - -O- - { ")^her Cutwc+Tocy {7^1 two
-o
' | ! | ] j : ! i }• ( a . / • . i—>i -, r-A l\_/ \£/ x^y __.,—i J ^ •' V—^ -i
P-.p^mer ic\fo«-m^.<i pe^eCo*."
\L
C. Tataran Bangunan K ^mer•&
\
1. Bentuk Bangunan
Sejak Homo Sapiens pola pikimya semakin pandai, hal ini terbukti dengan
ditemukannya suam alat seipili yang digunakan sebagai alat bantu dalam mencari
makanan mereka. Alat seipili tersebut terbuat dari bam api yang di benmk seperti
sebuah kemcut. Dan pada kehidupan Pithecanthropus Erectus alat yang paling
terkenal adalah alat seipihnya.
Benmk dari bangunan MAPT diambil dari benmk-benmk alam yaim dari
benmk alat seipili yang digunakan oleh Manusia Purba unmk membanm dalam
hal mencari makanan. Benmk dari alat seipih tersebut yaim bempa sebuah
kemcut. Dari bentukan kemcut tersebut kemudian diolah menjadi bentukan-
bentukan bam yang sesuai dengan citra evolutifekologis.
-<'K.
6^0 ^r r>eo*»V ://••, -, ZA^yj•jewo^ •' i i.
^CfM £erp;b \ • ' ".
\
i^-C<t-*- 'BZl p>\'~
fl^\cac\
89
Museum .-irkeologi Prasejarah Trinil
2. Fasade Bangunan
Fasade bangunan merupakan pencerminan dari keterkaitan manusia
kepada alam, yaim dengan fasade dari benmkan alam. Bentukan alam tersebut
bempa benmk dari alat serpih clan dimnjang dengan penambahan unsur alam
(vegetasi, air).
V<Jc
w
0..-J-) y-cr&
t
Dengan bukaan yang sebartyak-banyaknya sebagai benmk keterkaitan dengan
alam.
_v*"3 if. vvj -j}
m•i ?-.-•-• \
:^M2'*l±
D. Tataran Ruang
1. Tataran Ruang Dalam
Dengan memasukkan unsur alam pada mang dalam agar terjadi adanya
hubungan dengan alam sekaligus memberi nilai tambah pada segi estetis
bangunan.
Penataan mang dalam berdasarkan umtan dari fungsi-fungsi dari yang
penunjang sampai pada fungsi yang utama.
H
90
Museum .-irkeologi Prasejarah Trinil
2. Tataran Ruang Luar
Manusia Purba sangat tergantung oleh alam, dimana mereka tinggal juga
memerlukan suam kondisi alam yang aman dan merupakan sumber untuk mencari
makanan.
Penataan mang luar sebagai perwujudan dari lingkungan sekitar sangat
diperlukan. Penataan ruang terbuka yang disebar di dalam site menambah
keterkaitan dengan alam. Pengunjung dapat beristirahat. bersantai balikan belajar
(tentang evolusi) disana.
/-*-) -r-CCVTtJ-
yAi\\ H i# \ i>n^./
—> r. -fe^'too^^ £^ ~'<2 . Q-f
E. Tataran Detail
1 Detail Plasa
Benmkan plasa merupakan analogi dari keterkaitan dengan lingkungan alam
sekitar, yaim penataan mang terbuka dengan cara penggunaan elemen alam
(penataan vegetasi clan batu-batu besar yang ditumpuk) yang akan membentuk
mang terbuka yang alami.
TS.
91
Museum .ir-keologi Prasejarah Trinil
2. Detail Follies
Benmkan follies berasal dari analogi dari bentuk-bentuk alam seperti bentuk
alat serpih, benmk batu clan Iain-lain. Perletakan follies dengan menyebar
denganjumlah yang banyak (14) sebagai benmk keterikatan dengan alam.
\Nr-7 7(•-rrvCr.h Vt>
9^^
3. Detail Atap
Benmk atap mempakan benmk keterkaitan dengan alam, dimana atap terbuat
dari dag dengan benmk yang mengikuti konmr. Konmr sendm sangat
bervariasi di dalam site clan meninggi pada bangunan utama (mang pamer).
Atap akan meninggi pada bangunan utama (mang pamer) dengan
menggunakan suam permainan ketinggian clan polanya yang mengikuti benmk
kontumva.
^,„ i—„_ L>+"*n« 7
y±
92
Museum .-irkeologi Prasejarah Trinil
4.:. CONCEPT
Konsep dasar perencanaan clan perancangan bangunan dibuat sesuai
dengan pennasalahan yang ada yaim sistem pewadahan kegiatan Museum
Arkeologi Prasejarah sebagai tempat menampung. memamerkan. mengawetkan
clan memehhara fosil sekaligus sebagai fasilitas edukatif dan rekreatif dengan
penekanan pada citra evolutif ekologis.
A. Hubungan Site dengan Lingkungan
Adanya kesinambungan clan keterkaitan antara site Museum Arkeologi
Prasejarah Trinil dengan lingkungan sekitar baik benmk maupun keadannya
vang masih alami. Hal ini didukung adanya tanah yang berkontur, dekat
dengan aliran sungai Bengawan Solo, pada hamparan sawah clan keadaan
tumbuhan yang rimbun.
Untuk im penggunaan unsur alam yang beipotensi tersebut diperlukan
sebagai wujucl interaksi dengan site. Selain im pengadaan mang terbuka dan
penataan elemen-elemen alam menjadi altematif utama. dengan tidak
mengubah potensi alam yang ada.
dccogd
offG3:3u&~:x£K-
^<3£-\~cTiSb^i
!(;t)G **-«_^
OD-lb 5-t p<?(T(rvfp<p0
. v. Pcii<ltxat,
93
Museum Arkeologi Prasejaralt Trinil
B. Tataran Seluruh Site
1. Sirkulasi pada Lanskap
Pola sirkulasi yang digunakan adalah linear / mengalir, dimana
sekuensial sangat dibutulikan pada tiap tahap sirkulasi yang dilewati
pengunjung. Pergerakan bersifat memutar sehingga mempeqxmjang umtan
pencapaian dan dapat mempertegas bentuk tiga dimensi bangunan.
Dengan sirkulasi menerus/ mengalir dapat menghubungkan mang-
mang atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tiap bagiannya namun
saling berkaitan atau bemrutan menuju pada klimaks dari kegiatan, yaim
bangunan utama.
2. Sirkulasi di dalam Bangunan
Sirkulasi di dalam bangunan menuntut efisiensi dalam hal
pergerakan. Pergerakan bersifat menerus atau mengalir di dalam mang
ataupun antar kelompok mang. Sirkulasi bersifat menghubungkan ruang-
ruang atau kelompok mang. Oleh karena im sirkulasi berkaitan erat
dengan hubungan ruang.
Ruang sirkulasi berkaitan dengan mang-mang yang dapat
dihubungkan melalui 3 cara: melewati ruang, menembus mang dan
berakhir pada mang. Ruangsirkulasi melewati mang dapat
mengintegrasikan mang sehingga ruang dapat terkonfigurasi secara
fleksibel. Ruang sirkulasi menembus mang dapat membentuk suam pola
transisi atau pembahan dan mang gerak di dalamnya. Sedangkan mang
94
CZ
Museum .-irkeologi Prasejarah Trinil
sirkulasi yang berakhir pada ruang dapat menandakan pentingnya mang
yang akan dimasuki nantinya sebagai klimaks, yaitu ruang pamer.o^rr*^
UrHvyi R. I2AivU=p2. .
u. _.,--- ~—r~ •—-.-- -^ _1 "A - 1
]'•••.; ^
J,
OP.+ C£\C,c-{_rv
5?. -Ver^^^l-t^LL ^ P^rnCr- R-J-Tr-^t-'.alc*
3. Pemintakatan
Pemintakatan dilakukan dengan menggunakan dua metoda, yaim
pemintakatan area dan fungsi. Pemintakatan terhadap kelompok mang
berdasarkan tingkat area bempa publik, semi publik dan privat. Sedangkan
pemintakatan dapat dapat juga berdasarkan fungsi yaim pendidikan dan
rekreasi. Kedua pemintakatan dilakukan dengan pertimbangan bahwa
semua metoda pemintakatan mcmegang peranan penting dan diantara
keduanya hams berjalan secara bersama.
As1 '•*C^r£<r\£!.
Publ'm JkV-c</vm
95
Afuseum Arkeologi Prasejarah Trinil
C. Tataran Bangunan
1. Bentuk bangunan
Benmk Bangunan mengacu pada dua tema yaim pembahan bentuk
mbuh manusia yang diambil adalah dari benmkan dari kerangka mbuh
manusia yang mempunyai tulang punggung (balok induk) dan 13 pasang
tulang rusuk (balok anak) dan benmknya adalah tengkurap.
Benmk bangunan juga diambil dari bentuk-bentuk alam , yang
diambil adalah benmkan dari alat seipili manasia purba yang terbuat dari
bam api yang berbentuk kemcut. Dan antara kedua konsep benmk tersebut
dijadikan suam konsep hasil perpaduan guna bisa menampilkan benmk
banaunan yanb bercitra evolutif ekoloais.
typ:VKoc'^ocW^i^,
jMwgttw--V*2f{if^L ,
' ' *• 'i
: / i
P j»-_3
2. Fasade Bangunan
Konsep fasade bangunan merupakan perpaduan antara dua koasep
yaim benmk rangka manusia dan alat dan antara kedua konsep benmk
terjadi keterkaitan daan saling mendukung terciptanya benmkan bam yang
mencenriinkan citra evolutif ekologis.
zv-er £-.t re ro p^ rv
"•Of-.
96
.Museum Arkeologi Prasejarah Tr-inil
3. Suasana
Suasana baik di luar bangunan ataupun di dalam bangunan
menggambarkan suasana rangkaian pembahan. Sekuensial sangat besar
pengaruhnya terhadap pembahan benmk suasananya. Dari sejak
pengunjung berada di entrance terns berjalan memasuki bangunan sampai
pada puncak kegiatan (ruang pamer) perubahan suasana ditampilkan, dari
suasana purba, suasana peralilian sampai suasana sekarang.
^CmfU 4'n/jlt
V)t S<2C(LVic!^^n
X,
D. Tataran Ruang
1. Tataran Ruang Dalam
Kelompok ruang dalam bangunan bersifat linear dengan hirarki
utamanya mang pamer sebagai puncak kegiatan. Selain im dengan
didukung pemasukan unsur alam pada mang dalam sebagai benmk
interaksi dengan alam akan memberikan nilai tambah pada segi estetis
pada mang dalam.
\ w>,
"oJ«£*,_->• i-ev
97
) ,
V-
.MuseumArkeologi Prasejarah Trinil
2. Tataran Ruang Luar
Tataran mang luar disesuaikan dengan umtan proses perubahan
dari lingkungan luar sampai pada bangunan. Dimana mang luar ditata agar
terjadi keterkaitan antara lingkungan luar site dengan dengan mang luar.
Sebagai interaksi, pengadaan mang-mang terbuka dilakukan sebagai ruang
transisi.
Sfc^oeo
Tcct'^rc^cS-
6>TJod-Jt) ~k-m
E. Tataran Detail
1. Detail Pintu Masuk
Karena sebuah entrance bangunan sangat penting sebagai salah
sam pengarah jalan masuk utama bagi sirkulasi pengunjung, maka
benmknyapun hams diperhatikan. Benmk yang diambil adalah bentuk
purba dengan penggunaan benmk pada pintu masuk hunian manusia purba
yang berupa gua, dengan bahan utamanva adalah bam yang ditata. Dimana
gua tersebut mempakan awal perjalanan pengunjung yang masuk ke dalam
gua dan menumn pada lantainya. Pada mang dalam gua tersebut berbentuk
persegi empat yang langit-langitnya sangat tinggi unmk menimbulkan
suasana mencekam. Ditambah lagi penataan vegetasi yang besar-besar
sehingga terkesan pada jaman purba.
nPc'-CHQ^O
! X
98
Afuseum Arkeologi Prasejarah Trinil
2. Detail Perletakan dan Jenis Vegetasi
Perletakan vegetasi mempakan suatu rangkaian proses dari yang
acak pintu masuk sampai pada yang teramr (grid) pada vegetasi yang
berada di dekat bangunan. Jenis vegetasi juga menuntutadanya suatu
pembahan yaitu dari jenis vegetasi yang lebat clan rimbun samapai pada
vegetasi yang ramping dan mempunyai nilai estetis yang tinggi.
A-4
,cAX,
y<y<y\JJUiL -s> •*acu..
3. Detail Plasa
Plasa mempakan mang terbuka yang bersifat umum. Material
pembentuk bempa material alam: pohon dan batuan, sedangkan material
buatan bempa tembok Perletakan plasa disebar sebagai wujud interaksi
dengan lingkungan alam sekitar. Penyebaran plasa disesuaikan dengan
perletakan pola sirkulasipada lanskap.
•»- *
/ r>7.\
99
Museum .-irkeologi Prasejarah Trinil
4. Detail Follies
Bentukan follies berasal dari analogi dari benmk-benmk alam
sepeiti benmk alat serpih, benmk bam clan Iain-lain. Perletakan follies
dengan menyebar sebagai cabang-cabang yang hilang dalam evolusi
dengan jumlah yang banyakrQ4) sebagai benmk keterikatan dengan alam.
'// / //'•••
5. Detail Sclupture
Sclupmre dgambarkan dengan bentukan-bentukan (replika) dari
pramanusia (pliopithecus) sampai pada manusia modern. Banyaknya
replika terdiri dari 14 buah yang sesuai dengan jumlah tahapan pembahan
menuju manusia modem. Dengan penggunaan sclupmre berbentuk rangka
mbuh manusia yang berdiri dengan di dukung bahan dari alam.
100
Museum .'irkeologi Prasejarah Trinil
6. Detail Bukaan
Bukaan-bukaan (pintu clan jendela) merupakan komponen
bangunan yang berfungsi memasukkan cahaya, view dari luar bangunan.
Pada bangunan tropis penggunaan sun screen atau kisi-kisi matahari akan
menciptakan bayang-bayang yang dapat mempengaruhi silau dan cahaya
berlebihan dari sinar matahari.
Fungsi ini dapat dianalogikan sebagai pembahan dari benmk-
benmk bukaan dari bukaan pada masa purba sampai pada bukaan masa
sekarang yang dipadu agar terjadi kesesuaian dengan kegiatan yang
diwadahinya sekaligus dari ukuran bukaan diamr dari yang kecil sampai
yang besar.
xa ,',,;x,-' ....' f
7. Detail Struktur Kolom
Kolom dibentuk dengan analogi tentang pembahan benmk mbuh
pra manusia(merangkak) sampai mbuh manusia sekarang (berdiri tegak).
Bahan yang digunakan juga berasal dari pembahan bahan dari bahan kayu,
beton sampai pada kolom-kolom baja. Dan juga perletakan kolom cliatur
dari yang acak menuju pada yang rigid (grid).
.,f:f i * .i;..i... -*t™
' 1 r~— r .,-_.
^^
: \ J _- --
\ 1-"
ii --; F?^da —) 5V»(<*
AjrW
101
Museum Arkeologi Prasejarah Trinil
8. Detail Ornamen Dinding
Ornamen dinding dibuat dengan mengambil gambar dari
keliidupan purba sampai pada keliidupan sekarang.
~^*-> VL^nc^d kcltf<4• Mo4cr*n
9. Detail Atap
Atap yang digunakan adalah mempakan benmkan dari atap dag,
dimana pada atap dag tersebut terjadi permainan ketinggian sebagai
perwujudan dari perubahan dari sesuam yang rendah menjadi sesuam yang
tinggi (mang utama).
1
>
10. Detail Pagar
Pagar digunakan sebagai pembatas bangunan clan pembatas antara
pedestrian dengan mang-mang terbuka. Dimana analogi yang diambil
bahwa pagar disusun atau dibuat dengan benmkan tulang rangka manusia.
Dan pada ukurannya mengambil dari analogi dari pembahan benmk mbuh
dari yang merangkak, memnduk sampai yang berdiri tegak. Pagar akan
semakin tinggi menuju pada bangunan utama (ruang pamer).
•"•'ij-.am
102
Museum Arkeologi Prasejarah Trinil
11. Detail Frame
Frame yang digunakan sebagai stmktur utama (kolom) dan juga
sebagai pendukung fasade dalam segi estetis dibentuk dengan benmkan
mlang manusia yang diamr dengan cara rigid clan ukurannya akan menjadi
lebih besar menuju pada bangunan utamanva.
12. Detail Jembatan
Jembatan diatas sungai Bengawan Solo mempakan jembatan
sebagai pencapaian pada fasilitas pendukung (menara pantau). Jembatan
tersebut mempakan analogi dari pembahan benmk mbuh dari Pramanusia
sampai manusia modem yang semakin menuju pada klimaksnya (manusia
sekarang), dimana pembahan tersebut dari yang merangkak, memnduk
sampai yang berdiri tegak sehingga bantalan jembatan benmknya semakin
meninggi pada sisiyang dekat dengan bangunan utama.
=5
103
o
P E R U B A II
A N
EV
OL
UT
IFE
KO
LO
GIS
1.B
en
tuk
Tu
bu
ha
tau
Ba
da
nd
ari
ma
n.
Pu
rba
sam
pa
im
an
.M
od
ern
AN
AL
OG
I
nSe
jak
jam
anPr
aM
anus
ia(P
liopi
thec
us)
sam
pai
pada
Man
usia
Mod
ern
bany
akm
enga
lam
ipe
mba
han
bent
uktu
buh
atau
bada
nda
riya
ngm
eran
gkak
,m
erun
duk
sam
pai
pada
yang
berd
iri
tega
k,na
mun
pem
baha
nte
rseb
utm
empa
kan
sebu
ahra
ngka
ian
suat
upt
oses
kete
ipad
uan
dala
mm
enuj
ube
nmk
tubu
hya
ngda
pat
berd
iri
tega
kpa
dam
anus
iam
odem
.
Dar
iiv
ulu
km
bu
hd
ari
Pra
Man
usi
a
|(P
liopi
ihee
us)
sam
pai
pada
Man
usia
Mod
emd;
.r\;a
ii<»
mei
aiiv
lat.
sam
pai
pada
\ang
berd
iri
lega
l,m
enih
uluh
l.aii
--uaU
ipi
oses
v..h
gpa
mai
ig.
dim
a:,.
peru
baha
nte
rseb
utm
embe
ntul
.su
atu
gari
sya
mlu
rus
mes
kipu
npa
dakc
iiyat
aann
yape
ruba
hai
lors
ebiit
bam
akte
rdap
atca
bang
-cab
ang
yam
jlu
lan:
.;,Ii
alim
i.-ri
adik
aiei
ia;••••
>••
v.al
am(s
elek
sil
MU
SE
UM
AR
KE
OL
OG
IP
RA
SE
JA
RA
HT
RIN
IL
«H
ubun
gan
Sile
deng
anL
ingk
unga
nA
dany
ake
terp
adua
npa
dasi
tede
ngan
lingk
unga
nse
kita
r,di
man
asi
tete
rleta
k.pa
daka
was
ansi
tusT
rinil
deng
anko
ndis
ial
amny
aya
ngm
asih
alam
i(d
ekat
deng
ansu
ngai
Ben
gaw
anSo
lo,
ham
para
nsa
wah
.ke
adaa
nko
ntur
tana
hya
ngsa
ngat
berv
aria
sike
tingg
iann
yacla
nba
nyak
nya
tuin
buha
nbe
sar)
.U
ntuk
itupe
nggu
naan
unsu
rala
msa
ngat
dipe
rluka
nse
baga
iin
tera
ksid
enga
nal
amse
kita
r:ai
r,ve
geta
si.
Air
:ya
itude
ngan
peng
alira
nda
riS
Ben
gaw
ande
ngan
mel
ewat
ise
loka
nke
dala
msi
teya
ngdi
guna
kan
untu
km
enun
jang
fasi
litas
kegi
atan
pam
eran
out
door
dan
kegi
atan
rekr
easi
yaim
:ko
lam
ikan
pem
anci
ngan
dan
olah
raga
dayu
ng.
Veg
etas
i:ya
itude
ngan
peng
guna
anje
nis
vege
tasi
yang
sam
ade
ngan
vege
tasi
lingk
unga
nse
kita
rse
pert
i:K
elap
a,ba
inbu
dan
vege
tasi
rim
bun
dan
dita
mba
hH
imbu
hau
perin
dang
.bi
asda
nla
m-la
in.
Sehi
ngga
teta
pm
asih
ada
kete
ipad
uan
deng
anH
ngku
ngan
nya.
Kon
tur:
Kon
tur
dibi
arka
npa
dake
adaa
nya
ngal
ami,
artm
yatid
aktid
akm
erub
ahse
cara
seca
rake
selu
mha
nda
nse
baga
ibe
ntuk
kete
rpad
uan,
ketin
ggia
nba
ngun
anm
engi
kuti
kont
urm
enuj
upa
daba
ngun
anut
ama
(rua
ngp
am
era
n.
•Iala
ran
Selu
ru
hS
ite
1.S
irk
ula
sip
ad
aI.
an
ska
jiPo
lasi
rkul
asi
pada
laiis
kap
ilk'll
ipak
ali
stra
inse
klie
tlat
au;•,.
;ia':a
iida
nsu
atu
pi.•.
-..:•,
\aiig
paiij
ang.
dim
ana
peng
iinjii
ng'•
dapa
tm
eras
akan
peru
baha
nba
ikbe
ntuk
-ben
tuk
bang
unan
|at
atip
tinbe
ntuk
-ben
tuk
kegi
atan
yang
betb
eda
mei
iujii
pada
jse
suat
use
baga
ipu
ncak
atau
hlim
als
dari
suat
uke
giat
an(r
.|
laii
ieii
.|\
.|a
siii.
ul.is
i'.a
n;..',
digu
nal
.inad
alah
sill.
ula-
a'••
mel
kius
.a-
.'al
pene
iui|l
im>,
bisa
iuei
iikui
,,ll
selu
iull
laIig
kala
11
irP
eru
bah
an
ben
tuk
tub
uh
dar
iP
raM
anu
sia
ke
Man
usia
Mod
ern
mer
upak
anra
ngka
ian
pros
espe
mba
han
men
uju
pada
sesu
atu
yang
lebi
hba
ik,
artin
yadi
dala
mke
guna
anny
aya
ngdi
guna
kan
untu
kbe
rjal
an.
Pem
baha
nte
rseb
utda
riya
ngm
eran
gkak
,ine
nind
uksa
mpa
iya
ngbe
rdir
iteg
ak.
ceri
ta(k
egia
tan
yang
ada)
.N
amun
jala
npi
ntas
teta
pdi
sedi
akan
deng
anpe
rtim
bang
anja
rak
tem
puh
yang
terl
alu
jauh
seba
gaia
nalo
gica
bang
-cab
ang
yang
liila
ng.
2.S
irku
lasi
did
ala
mB
an
gu
na
nB
ahw
asi
rkul
asi
dida
lam
bang
unan
men
uju
pada
ruan
gke
giat
anut
ama
(r.p
amer
)m
ener
us/
men
galir
sesu
aide
ngan
tingk
atan
kegi
atan
yang
ada,
dari
yang
publ
ik,
sem
ipt
tbik
dan
priv
at.
Dan
peng
unju
ngdi
paks
aun
tuk
mel
ewat
ija
lur
sirk
ulas
iya
ngte
lah
dite
nmka
nag
arbi
sam
enik
mat
ium
tan
kole
ksiy
ang
sesu
aide
ngan
taha
pan
kala
evol
usi(
14ta
hapa
n)d
an
um
ur
fosi
l.
•T
ata
ran
Ba
ng
un
an
1.B
entu
kB
angu
nan
Bah
wa
bent
ukba
ngun
anse
cara
hori
zont
alad
alah
bent
ukda
nke
rang
kaba
dan
man
usia
yang
teng
kura
pya
ngte
rdir
ida
n13
tula
ngni
suk
deng
an2
tula
ngya
ngni
engg
antt
ing
(bal
okan
ak)
dan
1In
lang
pung
gung
ibal
okin
duk)
.Se
cara
veiti
kal,
dan
yang
mer
angk
ak.
inen
indu
ksa
mpa
ipa
daya
ngbe
rdir
ite
gak
(ban
guna
npa
dar.
patn
en.
yang
digu
naka
nad
alah
mer
upak
anra
ngka
ian
pros
esda
nbe
ntuk
dasa
r(l
ingk
aran
.se
giem
pat
dan
segi
tiga)
men
jadi
bent
ukb
amde
ngan
cara
pena
mba
han
dan
ditu
mpu
kkan
.
2.F
asa
de
Ba
ng
un
an
fasa
deba
ngun
andi
seM
iail.
ande
ngan
tingk
alai
lka
laev
olus
idi
man
aP
engu
niii
uedi
baw
apa
dape
ruba
han
fasa
deba
ngun
anda
rian
alog
ile
mpa
thu
ggal
man
usia
purb
asa
mpa
ipa
daiii
tu.ih
tingg
a!m
anus
iaiia
-'i.'ir
..da
n\a
iigdi
gua.
diat
aspo
Lm
.ru
mah
paiig
guiig
.gi
ibuk
sam
pai
rum
ahse
kara
ng.
3.
Su
asa
na
Sua
sana
dida
lam
I'ali
guii
ail
juga
lile
ilgg
aill
baiI
all
sual
ura
ngka
ian
pios
espe
ruba
han
dan
suas
ana
pada
jam
anpm
ba
nP
emba
han
bent
uktu
buh
dari
yang
mer
angk
ak.
mem
nduk
sam
pai
pada
yang
berd
iri
tega
km
empa
kan
suat
ura
ngka
ian
yang
linea
rm
eski
pun
pada
keny
ataa
niiy
abu
kan
linea
rdi
man
aba
nyak
caba
ng-c
aban
gva
nghi
lang
dala
mpr
oses
terb
enlu
knya
Man
usia
Mod
ern
dan
pros
esin
im
emer
luka
nw
aklu
yang
sang
atla
ma
yaitu
jula
anta
liu
nv
ang
lain
.
sam
pai
pada
suas
ana
mas
ase
kara
ng.
dari
yang
men
ceka
msa
mpa
iya
ngda
mai
.Pad
aba
ngun
andi
guna
kan
pada
skal
ada
riya
ngse
mpi
ttin
ggis
ampa
iya
ngsk
alan
yadi
sesu
aika
nde
ngan
keb
utu
haii
.
Tat
aran
Ru
an
g1.
Tat
aR
ua
ng
Dal
amT
ata
ruan
gda
lam
bang
unan
dium
tkan
sesu
aide
ngan
jeni
sm
acam
kegi
atan
yang
men
jadi
prio
rita
sut
aman
va(r
.Pa
mer
).D
anpa
dam
ang
pam
emya
pena
taan
kole
ksin
yadi
sesu
aika
nde
ngan
tingk
atan
kala
evol
usi
baik
seca
raui
nitr
dan
jeni
snya
.
Car
am
emam
erka
nbe
nda
kole
ksi,
yaitu
deng
anni
engu
rutk
anko
leks
ifo
sil
sesu
aide
ngan
timur
dan
jeni
snya
.R
uang
pam
erya
ngdi
butu
hkan
adal
ahse
suai
deng
anju
mla
hta
hapa
nya
ngad
ada
lam
peru
baha
nya
ituII
.U
ntuk
kole
ksi
2d
diga
nlun
gpa
dapa
nil
dan
dind
ing
seda
ngka
nun
tuk
3d
dile
lakk
anpa
dako
tak-
kota
kka
cada
ndi
atas
mej
ada
nba
likan
diat
asla
ntai
(spl
itle
vel)
.
Ta
taR
ua
ng
Lu
ar
Pena
taan
ruan
glu
arya
ngdi
sesu
aika
nde
ngan
urut
aii
pros
espe
ruba
han
dim
ana
peng
unju
ngak
anin
eras
akan
nya.
Per
ubah
anle
rseb
utte
rjad
ipe
nggu
naan
ruan
glu
arse
baga
i:;:
.:",;:
pam
erO
utdo
or.
Ph'sm
iru
ang
luar
dila
vou
tse
suai
I:';
.'.a;
iimat
anpe
ruba
han
dan
suas
ana
ling
kung
anpm
ba•,a
;:pai
-.u:is
;111
.iiil
lgl.U
ilgal
lsek
aran
g.ya
imde
ilgal
lC
ara'
Pen
ggun
aan
jeni
sve
geta
siya
ngle
bat
(hut
an),
peng
guna
anan
seba
gai
anal
ogi
sala
hsa
tuca
ram
enca
rim
akan
anm
anPu
rba
(ber
burt
i)da
nG
ua-g
uase
baga
iru
mah
tingg
alM
an.
!':a
;'a-a
mpa
ipe
ltlbl
lala
ilru
mah
scpe
bim
mah
seka
rang
.;'e
m/m
maa
iirl
erb
uk
a-e
baga
i!'i
.'-;e
s^-
\r\
peru
baha
n.
rrP
erub
ahan
bent
uktu
buh
dari
yang
mer
angk
aksa
mpa
ipa
daya
ngbe
rdir
ite
gak
yaitu
pacl
atu
buh
man
usia
mo
dem
mem
erlu
kan
wak
tuya
ngsa
ngat
lam
ase
kali
(2,5
juta
tahu
n)da
nda
ripe
mba
han
ters
ebut
men
uju
pada
bent
uk-b
entu
kya
ngle
bih
nyam
anun
tuk
berj
alan
.
artin
yase
bagi
man
gtm
nsis
ian
tara
lingk
unga
nde
ngan
bail
sman
•T
ata
ra
nD
eta
il
1.D
eta
ilS
clu
ptu
reSc
lupt
ure
diga
mba
rkan
deng
anpe
mbu
atan
bent
ukan
-ben
tuka
nda
ripr
oses
pem
baha
nda
riPr
aM
anus
iasa
mpa
ipad
aM
anus
iaM
odem
dari
yang
mer
angk
ak,m
erun
duk
sam
apai
pada
yang
berd
iri
tega
k.Ju
mla
hSc
lupt
ure
dise
suai
kan
deng
anba
nyak
nya
pros
espe
ruba
han
yaitu
ada
14bu
ah.
2.
Deta
ilB
uk
aan
Buk
aan
baik
pint
um
aupu
nje
ndel
aju
gam
empa
kan
pros
espe
ruba
han
bent
uk.d
ari
bent
ukda
sars
ampa
ipad
abe
ntuk
bam
.D
anpe
nggu
naan
buka
andi
laku
kan
deng
anm
emad
ukan
jeni
sbu
kaan
dari
yang
purb
asa
mpa
ipa
daya
ngm
oder
n.Se
lain
ituuk
uran
buka
anju
gam
enga
mbi
lan
alog
ida
ntu
buh
yang
mer
angk
aksa
mpa
iyan
gbe
rdir
iteg
ak.
3.D
etai
lO
rnam
en
pad
ad
ind
ing
Oru
aine
iiva
ngdi
buat
pada
dind
ing
luen
ccri
tak.
into
rn.n
igpe
ruba
han
dan
L.hk
lupa
nm
asa
tam
pan
sam
pai
pada
jke
hidu
pan
lllas
ase
l.al.i
ltg.
4.
Deta
ilK
olo
m
kolo
mju
gam
ence
rita
kan
tent
ang
peru
baha
nbc
nluk
.'l.
tii
benm
kva
ngke
ulm
enuj
ubc
nluk
yang
besa
i.Se
lain
mi
anal
og!
vang
dipa
kaid
anpe
luba
ban
yang
,le
ijad
iaka
nin
..u:
iu
pada
bent
ukan
tubu
hya
ngle
bih
sesu
aida
nny
aman
untu
kbe
rjala
nm
anus
iam
odem
.Per
leta
kan
kolo
mdi
atur
dari
yang
tidak
tera
turm
enuj
upa
daya
ngte
ratu
r(g
rid)
5.
Deta
ilP
intu
Ma
su
k
Seba
gai
awal
dari
perj
alan
an,
disu
gulik
anny
abe
ntuk
purb
ade
ngan
peng
guna
anbe
ntuk
pada
pint
um
asuk
hum
anm
anus
iapu
rba
yaitu
gua,
dim
ana
pada
entr
ance
peng
unju
ngm
emas
uki
suam
loro
ngya
ngse
mpi
tna
mun
tingg
ide
ngan
caha
yaal
ami
yang
min
imal
dan
lam
puag
arte
rkes
ansu
atu
ruan
gya
ngm
en
cek
am
.
6.D
etai
lP
erle
taka
nda
nJe
nis
Veg
eta
siV
eget
asi
dile
takk
anm
engi
kuti
arah
perj
alan
ansi
rkul
asi
pada
bang
unan
.V
eget
asid
iat
urda
riya
ngac
akm
enuj
upa
daya
ngte
ram
r(g
rid)
dan
dari
jeni
sya
ngle
bat
rim
bun
men
uju
pada
yang
ram
ping
dan
mem
puny
aini
lai
este
tistin
ggi
(pa
Lin
.ke
lapa
.ce
mar
adl
l)
7.D
etai
lP
ag
ar
Ana
logi
yang
diam
bil
adal
ahba
hwa
paga
rdi
buat
deng
anbe
ntuk
anm
lang
rang
kam
buh
man
usia
yang
seda
ngbe
rdir
ida
riya
ngm
eran
gkak
(man
Purb
a)sa
mpa
iya
ngbe
rdir
ite
gak
pada
man
usia
mod
ern.
Dis
ini
terj
adi
perm
aina
nke
tingg
iati
dan
besa
taii
paga
r.
Deta
ilF
ra
me
Fram
eV
ang
digu
naka
nse
baga
isl
inkl
uiul
atiia
(kol
om)
dan
lllga
seba
gai
peiu
l'.i!
llllg
liisa
dem
enga
mbi
lan
alog
ida
llbe
ntuk
anIn
king
rang
kam
anus
iaya
ngdi
alur
deng
anca
ragr
iddt
iiiuk
uran
nya
akan
men
jadi
lebi
hbe
sar
men
uju
pada
bai
igu
iiai
iii
lain
aiiv
a(r
.P
amer
)
9.
Deta
ilJem
ba
tan
Jem
bata
nin
imen
gam
bil
anal
ogi
dari
pem
baha
nbe
ntuk
tubu
hda
riya
ngm
eran
gkak
sam
pai
pada
yang
berd
iri
tega
kya
itupa
daba
ntal
anta
ngga
yang
sem
akin
naik
men
uju
pada
bang
unan
utam
a
Ma
nu
sia
Ter
pen
ga
ruh
ifB
ahvv
asan
yaM
anus
iaPu
rba
(seb
elum
Hom
o•
Hu
bu
ng
an
Sit
ede
ngan
Lin
gku
ng
an
Tda
nT
erg
an
tun
gpa
daE
rect
us)
sang
atte
rgan
tung
pada
alam
,se
hing
gaSi
tepa
daba
ngun
anM
APT
sang
atde
kat
deng
anlin
gkun
gan
EA
lam
pola
hidu
pnya
berp
inda
h-pi
ndah
untu
km
enca
rise
kita
rar
tinya
adan
yake
teri
kata
nba
ikbe
ntuk
mau
pun
Rm
ak
an
an
.ke
adaa
nnya
.D
anpe
mbu
atan
ruan
gte
rbuk
ade
ngan
pena
taan
Ael
emen
-ele
men
alam
yang
suda
had
aak
anm
enja
dika
nK
seba
gai
bent
ukke
terk
aita
nda
nse
baga
iru
ang
tran
sisi
anta
raS
lingk
unga
nde
ngan
kegi
atan
dida
lam
bang
unan
.I
Sela
initu
Sung
aiB
enga
wan
Solo
yang
mem
bela
hsi
teju
gadi
olah
seba
gai
bent
ukke
terk
aita
nde
ngan
alam
seba
gai
Dpe
nunj
ang
fasi
litas
rekr
easi
yaitu
seba
gai
arae
pem
anci
ngan
/•;
dan
olah
raga
dayt
ing.
N a'•'
Bah
wa
Man
usia
purb
asa
ngat
mcn
ggan
lung
kaii
•T
ata
ran
Sel
uru
hS
ite
(Sir
kula
si)
Ahi
dupn
yapa
daal
am.
Apa
bila
alai
nnya
suda
htid
al:
T.
Sir
kula
sipa
dala
nsk
ap
/Vle
rdap
atsu
mbe
rm
akan
anla
gim
aka
man
.Pu
rba
Pola
sirk
ulas
iya
ngdi
guna
kan
adal
ahm
ener
usat
aum
enga
lir
akan
berp
inda
hte
mpa
l.K
eban
yaka
nle
nipa
thi
dup
dmia
tia
peng
unju
ngdi
aiah
lan
pada
suat
uke
gial
anV
ang
bera
tA
man
usia
purb
abe
rada
dipi
nggi
i-pi
uggi
isun
gai
dan
hobo
!ke
giat
anda
n1
..•fu
ugsi
aitn
vaI.
hu
laii
-hu
lan
.A
3.S
irku
lasi
did
ala
mB
an
gu
na
nM
Sirk
ulas
idi
dala
mba
ngun
anm
engm
bil
dan
ide
perg
erak
anda
npo
lahi
dup
man
usia
purb
aya
ngse
lalu
berp
inda
hte
mpa
tun
tuk
men
cari
mak
aii.
Jalu
rsi
rkul
asm
yain
enti
jupa
daU
.eia
tan
Van
gsa
liuv
bcrl
.esi
nam
biin
gan
dan
men
uju
pada
//M
anus
iaPu
rba
dala
mni
enip
erol
ehm
akan
anm
engg
unak
ansu
atu
alat
,ya
ngna
tuan
ya"a
lat
serp
ih"
.B
ahan
nya
dari
balu
api
yang
cara
peni
buat
anny
ade
ngan
men
iuku
lbo
ngka
hati
batu
apiy
ang
dibe
nluk
keru
cut.
sesu
atu
yang
lebi
hba
ik.
Unt
ukitu
mak
apo
lasir
kula
siya
ngdi
gim
akan
adal
ahsi
i-kul
asi
men
ems
atau
men
galir
men
uju
pada
klim
aksk
egia
tan
i'r.p
amer
)
tata
ran
Ban
gu
nan
1.B
enlu
kB
ang
un
anB
entu
kba
ngun
andi
ambi
lda
ribe
ntuk
-ben
tuk
alam
yang
dija
dika
nko
nsep
utam
aad
alah
bent
ukan
dari
alat
serp
2.F
asad
eB
ang
un
anF
asad
eba
ngun
anm
erup
akan
penc
enni
nan
dan
kete
rkai
tan
man
usia
kepa
daal
am,
yaitu
deng
anpe
nam
pila
nha
ngnn
auda
ribe
ntuk
anal
amB
entu
kan
jal
.iin
ters
ebul
hcru
pabe
nluk
dari
alal
serp
ih\a
iig
terb
uat
|<k
illba
luap
i.; j
3.P
en/o
ning
aii
jPe
rjala
nan
peiig
uiiju
ngak
anm
elal
uiru
aiig
-iuai
igVa
ng|
sem
akin
ling
gili
ugka
lkc
l'uii
gsia
iinv
.i
Ta
tara
nR
ua
ng
Ta
taR
ua
ng
Da
lam
Den
gan
pem
asuk
anun
sur
alam
pada
ruan
gda
lam
agar
terja
diad
anya
hubi
mga
nde
ngan
alam
dan
juga
dapa
tm
embe
rikan
nila
itam
bah
pada
segi
este
tisba
ngun
anD
enga
nbu
kaan
yang
seba
nyak
-ban
yakn
yase
baga
ipe
ngun
gkap
anke
terk
aita
nde
ngan
lingk
unga
nse
kita
rnva
.
Ta
tara
nD
eta
il
1.D
eta
ilP
lasa
Ben
tuka
npl
asa
mem
paka
nan
alog
ida
rike
terk
aita
nde
ngan
alam
yaim
deng
anm
enga
mbi
lba
han
dari
alam
dan
ben
mk
-ben
mk
dar
ial
am(b
alu
)
2.D
eta
ilF
oll
ies
Ben
tuka
nfo
llies
bera
sal
dari
anal
ogi
dari
bent
ukal
amya
itube
nluk
dari
alat
serp
ih.
Dan
perle
laka
nnya
dila
kuka
nde
ngan
cara
men
yaeb
arde
ngan
jum
lah
yang
sang
atba
nyak
seba
gai
bent
ukke
terk
aita
nde
ngan
lin
gk
un
gan
alam
Det
ail
Ata
pB
entu
kat
apm
enga
mbi
lan
alog
ida
rike
adaa
nko
ntur
yang
sang
atbe
tvar
iasi
,da
nak
anse
mak
inm
enin
ggi
pada
bang
unan
utai
nany
ade
ngan
men
ggun
akan
suat
upe
rmai
nan
ketin
ggia
nda
npo
lany
aya
ngm
engi
iikul
ib
en
luk
ko
nli
iv