47170566-fungsi-kondensor-adalah-mengkondensasikan-uap-bekas-dari-turbin-menjadi-air-kondensate-melalui-pipa.docx...

Upload: azharfadhilahkartadarma

Post on 11-Oct-2015

39 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Fungsi kondensor adalah mengkondensasikan uap bekas dari turbin menjadi air kondensate melalui pipa-pipa pendingin agar dapat disirkulasikan kembali. Akibat kondensasi ini sisi uap kondensor termasuk hotwell berada pada kondisi vacuum.Prinsip kerja :Air laut sebagai media pendingin masuk ke box condensor didistribusikan ke pipa-pipa kecil (tube condenser) untuk menyerap panas yang diterima tube dari extraction steam LP-turbine. Untuk mengoptimalkan pendinginan di condenser maka : Level air laut harus penuh dilakukan dengan :- Vacuum priming- back wash dan ball cleaning (untuk mencegah pengurangan flow air)- Venting Pasokan uap perapat harus terpenuhi Ejector ataupun Pompa vacuum bagus Tidak adanya kebocoran udara keluar kondensor Tidak adanya drain yang terbuka saat beroperasi Temperatur air pendingin rendah Tube condensor bersih dari kotoran/ganggang laut2.1 Bagian condensorHotwellWater box2.2 Sistem pengukuran dan pengaturan condensorSistem pengukuran dan pengaturan dalam condenser antara lain :a) differensial temperature condenser yang tinggi antara inlet dan outlet , Jika tinggi maka dilakukan : Condensor backwashing : yang dilkukan pada kondsi tertentu tergantung kondisi air laut dari water intake Ball cleaning system : dilakukan pada kondisi tertentu tergantung kondisi air laut dari water intakeb) Vacuum priming atau pompa venting untuk menghisap udara yang terjebak pada water box. Ini dilakukan untuk menghindari vacuum drop.2.3 Sistem pembuangan udara ke sisi kondensor (priming System)Fungsi utama system priming adalah untuk membuang udara dari air pendingin utama agar air pendingin dapat mengisi seluruh permukaan kondensor sehingga proses pendinginan efektif. Saluran pembuangan udara sisi air pendingin terletak pada bagian atas water box sisi inlet dan sisi out let kondensor .Ada 2 macam system priming yang banyak di pakai, yaitu :1. Sistem Priming TertutupPada system ini pembuangan udara dilakukan melalui saluran dan katup venting dibagian atas water box hanya dengan mengandalkan tekanan air pendingin.1. Sistem Priming Terbuka .Pada system ini udara dikeluarkan dari water box melalui saluran yang sama tetapi dengan bantuan perangkat vacuum pump.2.4 Taproge systemTaproge adalah system pembersih pipa kondensor sisi air pendingin dengan menggunakan sarana pembersih berupa bola - bola karet yang disebut bola Taproge dengan cara mensirkulasikan bola bola tersebut bersama air penfingin. Bila pipa air pendingin dinyatakan kotor dan tidak teratasi oleh backwashing, maka system Taproge dapat dioperasikan.Untuk keperluan ini, pada saluran air pendingin keluar di pasang semacam saringan berengsel yang terdiri 2 bagian seperti layaknya sepasang daun pintu teralis. Perangkat ini disebut catcher yang berfungsi untuk menangkap bola bola Taproge agar tidak ikut terbuang ke outfall .Sebelum mengoperasikan system Taproge, catcher harus dalam posisi tertutup (catch position). Bila menggunakan bola bola Taproge baru, bola bola Taproge sebaiknya terlebih dahulu direndam dalam air dan diremas remas guna menghilangkan udara dari dalam bola. Bola kemudian dimasukkan pada penampung (ball collector) yang dilengkapi dengan tingkap berlubang lubangBila tingkap tertutup, maka hanya air yang dapat mengalir melalui lubang lubang tersebut, sementara bola bola Taproge tertahan di dalam collector. Bila tingkap terbuka maka air dan bola bola Taproge dapat mengalir. Setelah bola Taproge di masukkan ke collector dengan tingkap posisi tertutup, jalankan pompa sirkulasi (Taproge Pump), kemudian buka tingkap pada collector dan bola bola Taproge akan mengalir bersama air ke sisi (inlet) kondensor. Untuk selanjutnya masuk ke pipa pipa penfingin dan akhirnya keluar sambil membawa kotoran kotoran dari pipa kondensor. Ketika sampai outlet bola bola Taproge akan tertahan pada catcher dan diarahkan kembali ke collector. Sirkulasi ini terus dilakukan sampai selang waktu tertentu, sesuai instruksi buku manual. Bila dirasa sudah cukup, tutup tingkap pada collector, dan biarkan system tetap beroperasi beberapa saat guna memberi waktu bagi bola bola Taproge untuk terkumpul seluruhnya di dalam collector. Bila dipandang cukup, matikan pompa dan catcher dapat dibuka kembali.2.4 Performance operasional condensorUnjuk kerja dari kondensor dipengaruhi oleh hal-hal sebagai berikut :a) Kebersihan permukaan tube sisi air pendinginKotoran yang menempel permukaan tube dapat menghambat transfer panas dari uap ke air pendingin serta memperkecil flow air.b) Kebersihan permukaaan tube sisi uapApabila tube diselubungi gas yang tak bisa terkondensasi maka transfer panas dari uap ke air akan terhambat.c) Flow air pendinginFlow air yang kurang akan mengurangi kemampuan pendinginan sehingga temperatur dan tekanan kondensate akan naik.d) Temperatur air pendinginTemperatur air pendingin dimana dalam hal ini menggunakan air laut dipengaruhi oleh musim .e) Adanya udara/gas dalm air pendinginAdanya air dalam air akan menghambat proses heat transfer antara uap dengan air laut .f) Adanya udara/gas dalam uapJika gas yang terbawa oleh uap tidak dapat terkondensasi maka akan menyebabkan naiknya tekanan condensorg) Kemampuan peralatan pembuat vacuumJika ejector bermasalah maka tekanan kondensor akan naik (vacuum drop)h) Level air kondensateJika level kondensate tinggi maka akan menggenangi tube kondensor yang menyebabkan temperatur dan tekanan naik. Jika terlalu rendah juga mengakibatkan kavitasi pada Condensate Extraction Pump.2.5 Permasalahan pada condensor yang menyebabkan vacuum dropMasalah :Kebocoran pada pipa pendinginProteksi katodik tidak bekerja dengan bagusKorosi karena ganggang lautPerbaikan proteksi korosi baik katodik ataupun chemical pelumpuh ganggang laut

Kotoran pada pipa pendinginBelum dilakukan backwashing dan ball cleaningLakukan backwashing ulang jika kondisi air kotor

Pressure inlet water condenser lowPressure gauge tidak bagusDisc press. CWP low karena banyak sampah.Perbaiki pressure gaugeOperasikan screen wash pump

Delta temperature inlet dan outlet condenser terlalu tinggiBelum dilakukan ball cleaning dan back washingLakukan backwashing dan ball cleaning

Aliran CW tidak mencukupi (vacuum drop)Saringan air masuk (water intake ) menuju CWP kotor sehingga menghambat aliran pendinginPengotoran pada tube plate condenserKemampuan pompa CWP berkurangOperasikan screen wash pumpLakukan backwashing dan proteksi korosi baik katodok ataupun pelumpuh ganggangPeriksa CWP

Pasokan gland steam tidak mencukupi (vacuum drop)Saluran pipa gland steam tersumbat/bocorTekanan gland steam rendahTutup kebocoran gland steamNaikkan tekanan gland steam sesuai set point

Gangguan pada fungsi ejectorTekanana aux. steam rendahSaluran air pada ejector bocorSaluran uap Aux. steam bocorLevel drain tinggiNaikkan tekanan aux.steamTutup kebocoran baik sisi uap ataupun sisi airBuka drain ejector

Adanya kebocoran udara sehingga masuk ke kondensorPipa bocor

Temen-temen dari konversi energi/arus kuat mungkin ada yang tau kenapa kondenser PLTU itu harus dibikin vakum? Katanya ini ada hubungannya Diagram Mollier. Trus katanya kalo vakumnya turun efisiensinya turun?Sebenarnya rugi-rugi (losses) terbesar dari PLTU itu ada di Boiler, Turbin, ato Generator?Thanks atas bantuannya

semakin gede delta pressure antara boiler dan condenser, maka turbin bisa semakin capet dan ini akan semakin efeltifpressure boiler gede, kalo condenser gak vakum juga sama aja boong... cos delta Pnya kecil

siklus ini kalo dibalik arahnya, adalah siklus yang dipake sama AC, atau kulkasbedanya.... power plant = kalor - listrikAC/kulkas = listrik kalor

Rankine Cycle

Rankine cycle is a heat engine with vapor power cycle. The common working fluid is water. The cycle consists of four processes: 1 to 2: Isentropic expansion (Steam turbine) 2 to 3: Isobaric heat rejection (Condenser) 3 to 4: Isentropic compression (Pump) 4 to 1: Isobaric heat supply (Boiler)

Work output of the cycle (Steam turbine), W1 and work input to the cycle (Pump), W2 are: W1 = m (h1-h2) W2 = m (h4-h3) where m is the mass flow of the cycle. Heat supplied to the cycle (boiler), Q1 and heat rejected from the cycle (condenser), Q2 are: Q1 = m (h1-h4) Q2 = m (h2-h3)

The net work output of the cycle is: W = W1 - W2

The thermal efficiency of a Rankine cycle is: