analisa dan pemeliharan pada kondensor pltu

Upload: prasetyo-putra

Post on 06-Jul-2018

1.398 views

Category:

Documents


237 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 Analisa dan Pemeliharan pada Kondensor PLTU

    1/72

     

    Laporan Kerja Praktek 1 

    Jurusan Teknik Mesin FTI-ITS Surabaya

    LAPORAN KERJA PRAKTEK

    PT PJB SERVICES 

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Merupakan suatu kenyataan bahwa kebutuhan akan energi, khususnya

    energi listrik di Indonesia, makin berkembang menjadi bagian tak terpisahkan dari

    kebutuhan hidup masyarakat sehari-hari seiring dengan pesatnya peningkatan

     pembangunan di bidang teknologi, industri dan informasi. Namun pelaksanaan

     penyediaan energi listrik yang dilakukan oleh PT PLN (Persero), selaku lembaga

    resmi yang ditunjuk oleh pemerintah untuk mengelola masalah kelistrikan di

    Indonesia, sampai saat ini masih belum dapat memenuhi kebutuhan masyarakat

    akan energi listrik secara keseluruhan. Kondisi geografis negara Indonesia yang

    terdiri atas ribuan pulau dan kepulauan, tersebar dan tidak meratanya pusat-pusat

     beban listrik, rendahnya tingkat permintaan listrik di beberapa wilayah, tingginya

     biaya marginal pembangunan sistem suplai energi listrik, serta terbatasnya

    kemampuan finansial, merupakan faktor-faktor penghambat penyediaan energi

    listrik dalam skala nasional.

    Kebutuhan tenaga listrik di Indonesia tumbuh rata-rata sebesar 8,4% per

    tahun. Hal ini untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yang rata-rata

    6% per tahun. Setiap tahun dibutuhkan tambahan pasokan listrik sekitar 5.700

    Mega Watt (MW). Hingga 2022 dibutuhkan tambahan pasokan listrik 60 Giga

    Watt (GW), jaringan transmisi 58 ribu kilo meter sirkit (kms), dan gardu induk

    134 ribu Mega Volt Ampere (MVA).

    Untuk membangun infrastruktur kelistrikan besar-besaran tersebut

    dibutuhkan biaya investasi Rp 884 triliun atau sekitar Rp 88,4 triliun per tahun.

    Sementara kemampuan PLN hanya sekitar Rp 60 triliun per tahun. Demikian yang

    tertuang pada dokumen Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT

    PLN (Persero) 2013-2022 yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri ESDM No

    4092K/21/MEM/2013.

  • 8/18/2019 Analisa dan Pemeliharan pada Kondensor PLTU

    2/72

     

    Laporan Kerja Praktek 2 

    Jurusan Teknik Mesin FTI-ITS Surabaya

    LAPORAN KERJA PRAKTEK

    PT PJB SERVICES 

    Penyediaan tenaga listrik memang padat modal dan teknologi. Mengingat

    realita tersebut, PLN bersikap sangat terbuka terhadap masuknya pemain lain ke

     bisnis penyediaan tenaga listrik. Mekanismenya, tentunya pemerintah yang

    mengatur. Pemerintah juga terus mendorong pihak swasta, Pemerintah Daerah,

    BUMN/BUMD dan pihak lainnya untuk ikut serta membangun infrastruktur

    ketenagalistrikan, salah satunya PT Pembangkitan Jawa Bali Services. 

    Gambar 1.1 Rencana tambahan kapasitas pembangkit listrik Indonesia

    dalam rentang waktu 2010-2030

    Pada gambar 1.1 digambarkan presentase jumalah kapasitas tambahan yang

    dapat dihasilkan oleh berbagai macam pembangkit yang ada di Indonesia. Pada

    gambar 1.1 didapati kesimpulan bahwa tambahan kapasitas pembangkit yang

     paling tinggi adalah PLTU Batubara dengan angka 78,8%.

    PLTU atau pembangkit listrik tenaga uap merupakan pembangkit yang

     paling banyak di Indonesia untuk saat ini. Hal tersebut berdasarkan gambar 1.1

    yang telah ditunjukkan. PLTU sendiri merupakan suatu pembangkit listrik dimana

    energy listrik dihasilkan oleh generator yang diputar oleh turbin uap yang

    memanfaatkan tekanan uap hasil dari penguapan air yang dipanaskan oleh bahan

     bakar di dalam ruang bakar (boiler). Salah satu jenis PLTU adalah PLTU

     berbahan bakar batubara. PLTU berbahan bakar batubara sangat fital

     penggunaannya di Indonesia maupun di dunia. PLTU batubara merupakan sumber

    utama energi di dunia. Dimana 60 % pasokan listrik dunia masih bertumpu pada

    PLTU berbahan bakar batubara. PLTU merupakan suatu sistem yang saling terkait

    antara satu komponen dengan komponen lainnya. Seperti pada gambar 1.2 terlihat

    diagram uap dan air pada PLTU yang menunjukan keterkaitan antara komponen.

  • 8/18/2019 Analisa dan Pemeliharan pada Kondensor PLTU

    3/72

     

    Laporan Kerja Praktek 3 

    Jurusan Teknik Mesin FTI-ITS Surabaya

    LAPORAN KERJA PRAKTEK

    PT PJB SERVICES 

    Oleh karena itu kemampuan pembangkit listrik untuk tampil prima merupakan hal

    yang penting agar ketersediaan listrik di Indonesia tetap terjaga. Segala kerusakan

     baik besar ataupun kecil harus segera ditanggulangi secara cepat dan tepat.

    Gambar 1.2 Siklus sederhana PLTU

    Pada gambar 1.2 di atas adalah komponen  –   komponen utama dalam

     berjalannya suatu PLTU. Termasuk di dalamnya adalah kondensor. Kondensor

    merupakan alat penukar kalor yang berfungsi untuk mengkondensasikan uap

    keluaran turbin. Uap setelah memutar turbin langsung mengalir menuju kondensor

    untuk diubah menjadi air (dikondensasikan), hal ini terjadi karena uap

     bersentuhan langsung dengan pipa-pipa (tubes) yang didalamnya dialiri oleh air

     pendingin. Oleh karena kondensor merupakan salah satu komponen utama yang

    sangat penting, maka kemampuan kondensor dalam mengkondensasikan uap

    keluaran turbin harus benar  –  benar diperhatikan, sehingga perpindahan panas

    antara fluida pendingin dengan uap keluaran turbin dapat maksimal dan

     pengkondensasian terjadi dengan baik.

    Kondensor terdiri dari tube-tube kecil yang melintang. Pada tube-tube inilah

    air pendingin dari laut dialirkan. Sedangkan uap mengalir dari atas menuju ke

     bawah agar mengalami kondensasi atau pengembunan. Sebelum masuk kedalam

  • 8/18/2019 Analisa dan Pemeliharan pada Kondensor PLTU

    4/72

     

    Laporan Kerja Praktek 4 

    Jurusan Teknik Mesin FTI-ITS Surabaya

    LAPORAN KERJA PRAKTEK

    PT PJB SERVICES 

    kondensor, air laut biasanya melewati debris filter yang berfungsi untuk

    menyaring kotoran-kotoran ataupun lumpur yang terbawa air laut.

    Agar uap dapat bergerak turun dengan lancar dari sudu terakhir turbin, maka

    vakum kondensor harus dijaga, karena dengan ada vakum pada kondensor akan

    membuat tekanan udara pada kondensor menjadi rendah. Dengan tekanan yang

    lebih rendah di kondensor, maka uap akan bisa bergerak dengan mudah menuju

    kondensor.

    Proposal kali ini akan membahas lebih rinci mengenai Vacuum Condenser ,

     baik itu penyebab turunnya kevakuman kondensor dan bagaimana cara

    mengatasinya.

    1.2 Tujuan

    Tujuan pelaksanaan kerja praktek di PLTU Nii Tanasa Kendari dapat

    dibagi menjadi 2 bagian, yakni tujuan umum dan tujuan khusus.

    1.2.1 Tujuan Umum

    Secara umum tujuan dari pelaksanaan kerja praktek ini, antara lain:  

    1.  Terciptanya suatu hubungan yang sinergis, jelas dan terarah antara dunia

     perguruan tinggi dan dunia kerja sebagai pengguna output nya.

    2. 

    Meningkatkan kepedulian dan partisipasi dunia kerja (industri) dalam

    memberikan kontribusinya pada sistem pendidikan nasional.

    3.  Membuka wawasan mahasiswa agar dapat mengetahui dan memahami

    aplikasi ilmunya di dunia industri pada umumnya serta mampu menyerap dan

     berasosiasi dengan dunia kerja secara utuh.

    4.  Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami sistem kerja di dunia industri

    sekaligus mampu mengadakan pendekatan masalah secara utuh.

    5. 

    Menumbuhkan dan menciptakan pola berpikir konstruktif yang lebih

     berwawasan bagi mahasiswa.

  • 8/18/2019 Analisa dan Pemeliharan pada Kondensor PLTU

    5/72

     

    Laporan Kerja Praktek 5 

    Jurusan Teknik Mesin FTI-ITS Surabaya

    LAPORAN KERJA PRAKTEK

    PT PJB SERVICES 

    1.2.2 Tujuan Khusus

    Secara khusus tujuan dari pelaksanaan kerja praktek ini, antara lain:

    1.  Mengetahui lebih jauh mengenai proses produksi maupun proses operasi di

    PLTU Nii Tanasa Kendari. 

    2. 

    Mengenal lebih jauh tentang teknologi yang sesuai dengan bidang konversi

    energi yang dipelajari di Jurusan Teknik Mesin ITS.

    3.  Mempelajari lebih jauh sistem Pembangkit Tenaga ( Power Plant ) yang ada di

    PLTU Nii Tanasa Kendari.

    4.  Mempelajari beberapa permasalahan engineering   khususnya masalah

    Kondensor Vakum yang ada di PT Pembangkitan Jawa Bali Services serta

    melakukan analisa beserta penyelesaian dari permasalahan tersebut.

    1.3 Ruang Lingkup Kerja Praktek

    Mengingat luasnya bidang kerja yang ada pada PLTU Nii Tanasa Kendari 

    serta ditambah lagi dengan terbatasnya alokasi waktu yang tersedia dalam

     pelaksanaan kerja praktek ini, maka dalam pelaksanaannya nanti diambil beberapa

    ruang lingkup guna menyederhanakan permasalahan yang nantinya akan dianalisa

    lebih lanjut. Adapun batasan –  batasannya, antara lain:

    1. 

    Peninjauan yang dilakukan pada bagian sekretariat.

    2.  Peninjauan yang dilakukan pada bagian Lingkungan Hidup, Kesehatan dan

    Keselamatan Kerja (LK3).

    3.  Peninjauan yang dilakukan pada Ruang Operasi (Operating Room) pada

    PLTU.

    4.  Peninjauan yang dilakukan pada Rendalhar ( Perencanaan, Pengendalian dan

    Pemeliharaan) pada PLTU.

    5. 

    Peninjauan khusus yang dilakukan pada komponen kondensor.

  • 8/18/2019 Analisa dan Pemeliharan pada Kondensor PLTU

    6/72

     

    Laporan Kerja Praktek 6 

    Jurusan Teknik Mesin FTI-ITS Surabaya

    LAPORAN KERJA PRAKTEK

    PT PJB SERVICES 

    1.4 Sistematika Penulisan Laporan

    Adapun sistematika penulisan laporan hasil Kerja Praktek di PLTU Nii

    Tanasa Kendari adalah sebagai berikut:

      BAB I : Pendahuluan

      BAB II : Dasar Teori

      BAB III : Metodologi Penelitian

      BAB IV : Pembahasan

      BAB V : Penutup

      Daftar Pustaka

      Lampiran

  • 8/18/2019 Analisa dan Pemeliharan pada Kondensor PLTU

    7/72

     

    Laporan Kerja Praktek 7 

    Jurusan Teknik Mesin FTI-ITS Surabaya

    LAPORAN KERJA PRAKTEK

    PT PJB SERVICES 

    BAB II

    DASAR TEORI

    2.1 Komponen Utama PLTU

    Gambar 2.1  Main building PLTU PT PJBS UP Nii Tanasa 

    Komponen utama pada PLTU mempunyai peranan yang penting dalam

     berlangsungnya proses produksi listrik. Secara garis besar dapat dikatakan

    komponen - komponen inilah yang mengubah air laut menjadi energi listrik.Boiler

    mengubah air menjadi fluida kerja yaitu uap bertekanan tinggi.Turbin mengubah

    uap bertekanan tinggi menjadi energi kinetik untuk menggerakkan poros turbin.

    Generator yang mempunyai sumbu poros sama dengan turbin akan akan

    mengubah energi kinetik menjadi energi listrik.

    2.1.1 Boiler  

     Boiler atau ketel uap adalah suatu perangkat mesin yang berfungsi untuk

    mengubah air menjadi uap.  Boiler   terdiri dari pipa-pipa yang berisi air.Pada

     bagian dasar terdapat  furnace  yang berfungsi sebagai tempat pembakaran guna

    menghasilkan panas. Panas ini akan digunakan untuk menguapkan air yang berada

    di dalam pipa-pipa tersebut. Uap yang dihasilkan boiler adalah uap  superheat  

  • 8/18/2019 Analisa dan Pemeliharan pada Kondensor PLTU

    8/72

     

    Laporan Kerja Praktek 8 

    Jurusan Teknik Mesin FTI-ITS Surabaya

    LAPORAN KERJA PRAKTEK

    PT PJB SERVICES 

    dengan tekanan dan temperatur yang tinggi. Panas berasal dari pembakaran udara

     panas dan bahan bakar. 

    Gambar 2.2 Konstruksi boiler PLTU  

    Kualitas uap yang keluar dari turbin harus dijaga yaitu dengan

    mempertahankan temperatur dan tekanan pada rentang yang konstan.Untuk

    menjaga agar suhu tetap konstan pada beban yang berubah-ubah dapat dilakukan

    dengan mengatur pembakaran. Semua boiler   dilengkapi dengan de-superheater  

    untuk menurunkan temperatur uap yang melebihi batas. Pada pengaturan ini, uap

    diturunkan temperaturnya dengan cara menyemprotkan air pada aliran uap.

    Pengaturan ini sangat efektif karena air kontak langsung dengan uap yang

    diturunkan suhunya.

     Boiler Spreader stokers  memanfaatkan kombinasi pembakaran suspensi

    dan pembakaran  grate. Batubara diumpankan secara kontinyu ke tungku diatas

  • 8/18/2019 Analisa dan Pemeliharan pada Kondensor PLTU

    9/72

     

    Laporan Kerja Praktek 9 

    Jurusan Teknik Mesin FTI-ITS Surabaya

    LAPORAN KERJA PRAKTEK

    PT PJB SERVICES 

    bed  pembakaran batubara. Batubara yang halus dibakar dalam suspensi, partikel

    yang lebih besar akan jatuh ke grate, dimana batubara ini akan dibakar dalam bed  

     batubara yang tipis dan pembakaran cepat. Metode pembakaran ini memberikan

    fleksibilitas yang baik terhadap fluktuasi beban, dikarenakan penyalaan hampir

    terjadi secara cepat bila laju pembakaran meningkat.

    Berikut ini spesifikasi Boiler Stoker PLTU Nii Tanasa :

    BOILER

     Manufacture Wuxi

    Type Spreader Stoker

    Steam generating capacity at boiler max. load (main steam

     flow)

    60.5 T/H

     Design Pressure (Drum) 53.94 kg/cm2g

     Design temperature at superheater outlet 485 0C

     Boiler heat release rate at MCR 60.5 T/H

     Rated steam pressure 5,3 Mpa

     Feed water temperature 150 0C

     Preheated air temperature 115 0C

     Exhaust gas temperatur 155 0C

     Design coal (indonesia) 4200 kcal/kg

     Pressure of hydraulic pressure test 9,45 Mpa

     Max.allowed working pressure when build 6,3 Mpa

    Slag screen 41,46

    Surface for furnace 248,36

     Low temperature superheater 271

     High temperature superheater 438,8

     Economizer surface 1279

     Air preheater 1138

     Number Two (2) Units

    Gambar 2.3 Spesifikasi Boiler Stoker  PLTU Nii Tanasa

    2.1.2 Turbin Uap

    Turbin uap berfungsi untuk mengubah energi panas yang terkandung dalam

    uap menjadi energi mekanik dalam bentuk putaran. Uap dengan tekanan dan

    temperatur yang tinggi mengalir melalui nozzle  sehingga kecepatannya naik dan

    mengarah dengan tepat untuk mendorong sudu-sudu turbin yang dipasang pada

     poros. Akibatnya poros turbin bergerak menghasilkan putaran (energi mekanik).

  • 8/18/2019 Analisa dan Pemeliharan pada Kondensor PLTU

    10/72

     

    Laporan Kerja Praktek 10 

    Jurusan Teknik Mesin FTI-ITS Surabaya

    LAPORAN KERJA PRAKTEK

    PT PJB SERVICES 

    Gambar 2.4 Konstruksi turbin uap PLTU

    Banyaknya suplai uap yang masuk ke dalam turbin tergantung dari besar

    daya yang akan dihasilkan. Jika diinginkan daya yang besar maka akandibutuhkan

    suplai uap dalam jumlah banyak, begitu juga sebaliknya jika daya yang dihasilkan

    kecil maka suplai uap juga sedikit. Pengaturan suplai uap ini dilakukan oleh

    control valve yang diatur melalui central control room (CCR). Dalam hal ini besar

    daya maksimum yang mampu disuplai oleh PLTU Nii Tanasa unit 1 dan 2 sebesar

    2x10 MW.

    Fluida kerja pada turbin ini adalah uap kering dari boiler . Uap kering dari

     final superheater akan menuju ke high pressure turbin. Dengan mekanisme

    sedemikian rupa uap kering ini akan mampu menggerakkan high pressure turbin. 

    Perlu diingat, bahwa sudu turbin ada 2 macam yaitu sudu pengarah ( stator ) untuk

    mengarahkan laju uap diturbin dan sudu gerak (rotor ) yang akan bergerak saat

    “ditabrak” uap kering. Kemudian uap hasil ekspansi high pressure turbin dibawa

    menuju ke low pressure turbin. Dengan demikian putaran poros turbin akan

    semakin meningkat. Karena poros turbin satu sumbu dengan poros generator

    (terkopel) maka generator juga akan ikut berputar. Uap yang telah melakukan

  • 8/18/2019 Analisa dan Pemeliharan pada Kondensor PLTU

    11/72

     

    Laporan Kerja Praktek 11 

    Jurusan Teknik Mesin FTI-ITS Surabaya

    LAPORAN KERJA PRAKTEK

    PT PJB SERVICES 

    kerja di turbin, tekanan dan temperaturnya akan mengalami penurunan hingga

    kondisi uap basah. Uap keluar turbin ini kemudian dialirkan ke kondensor.

    Turbin uap merupakan komponen PLTU yang penting dan mahal, oleh

    karena itu turbin dilengkapi dengan peralatan proteksi (turbin protective device) 

    yang berfungsi untuk mengamankan turbin dari kemungkinan terjadinya

    kerusakan fatal. Peralatan proteksi turbin akan bekerja bila salah satu sirkuit

     pengaman energize. Kerja sistem proteksi turbin adalah menutup (trip) main stop

    valve (MSV) turbin yang merupakan katup isolasi uap masuk. Sistem proteksi

    akan mentrip turbin apabila salah satu dari hal- hal berikut ini terjadi :

    - Putaran lebih (overspeed ).

    - Tekanan pelumas bantalan rendah (low bearing oil press).

    - Keausan bantalan aksial tinggi (high trust wear ).

    - Vakum kondensor rendah (low vaccum condenser ).

    - Tombol trip turbin ditekan (emergency condition).

    Berikut ini spesifikasi Turbin di PLTU Nii Tanasa :

    STEAM TURBIN

     Manufacture Qingdao Jieneng Steam Turbine CO.LTD

    Type  N1.2-4.9

    Speed 3000 RPM

     Main Steam Pressure 3.4 ± 0.2-0.3 Mpa

     Main Steam Temperature 450 ± 10-15 0C

     First Stage Extraction Pressure Max: 0.82 Mpa

    Second Stage Extraction Pressure Max: 0.119 Mpa

    Third Stage Extraction Pressure Max: 0.0706 Mpa

     Pulse Oil Pressure 0.35 Mpa

     Main Oil Pump Inlet Oil Pressure 0.05 Mpa

     Main Oil Pump Outlet Oil Pressure 0.65 Mpa

     Axial Displacement Oil Pressure 0.44 Mpa

     HP Outlet Temperature 145-150 0C

     LP Outlet Temperature 85-90 0C

     Number Two (2) Units

    Gambar 2.5 Spesifikasi Turbin di PLTU Nii Tanasa

  • 8/18/2019 Analisa dan Pemeliharan pada Kondensor PLTU

    12/72

     

    Laporan Kerja Praktek 12 

    Jurusan Teknik Mesin FTI-ITS Surabaya

    LAPORAN KERJA PRAKTEK

    PT PJB SERVICES 

    2.1.3 Generator

    Gambar 2.6 Konstruksi generator PLTU 

    Tujuan utama dari kegiatan di PLTU adalah menghasilkan energi listrik.

    Produksi energi listrik merupakan target dari proses konversi energi di PLTU.

    Generator merupakan salah satu komponen utama yang mengubah energi kinetik

    menjadi energi listrik. Generator yang dikopel langsung dengan turbin akan

    menghasilkan tegangan listrik ketika turbin berputar.

    Proses konversi energi di dalam generator adalah dengan memutar medan

    magnet di dalam kumparan.  Rotor  generator sebagai medan magnet menginduksi

    kumparan yang dipasang pada  stator sehingga timbul tegangan diantara kedua

    ujung kumparan generator. Untuk membuat rotor   agar menjadi medan magnet,

    maka dialirkan arus DC ke kumparan rotor.  Sistem pemberian arus DC kepada

    rotor  agar menjadi magnet ini disebut eksitasi.

    Eksitasi adalah sistem mengalirkan pasokan listrik DC untuk penguat

    medan rotor   alternator. Dengan mengalirnya arus DC ke kumparan rotor , maka

    rotor   menjadi magnet dengan jumlah kutub sesuai jumlah kumparannya.Alat

    untuk membangkitkan arus eksitasi disebut eksiter.Untuk mengalirkan arus listrik

  • 8/18/2019 Analisa dan Pemeliharan pada Kondensor PLTU

    13/72

     

    Laporan Kerja Praktek 13 

    Jurusan Teknik Mesin FTI-ITS Surabaya

    LAPORAN KERJA PRAKTEK

    PT PJB SERVICES 

    ke rotor  dapat dilakukan dengan  slip ring  dan sikat arang (brush) atau membuat

    eksiter dengan kumparan berputar.

    Sistem pendingin generator diperlukan untuk menyerap panas yang timbul

    di dalam generator sehingga mencegah terjadinya panas lebih yang dapat merusak

    isolasi. Panas di dalam generator merupakan kerugian yang akan menurunkan

    efisiensi generator. Kerugian tersebut terjadi akibat dari:

    - Arus yang mengalir di dalam pengahantar.

    - Inti besi yang menjadi magnet dan medan magnet yang berubah-ubah.

    - Gesekan angin antara rotor dengan media pendingin.

    Untuk menyerap dan membuang panas (disipasi) yang timbul di dalam generator

    yang sedang beroperasi dapat digunakan beberapa macam media pendingin.

    Media pendingin generator dapat menggunakan udara, gas hidrogen atau air

    (water). Sedangkan pada PLTU Nii Tanasa menggunakan udara sebagai sistem

     pendingin.

    2.2 Komponen Pendukung PLTU Nii Tanasa

    Unit PLTU Nii Tanasa memerlukan beberapa alat bantu yang menunjang

    kelangsungan operasinya. Alat bantu penunjang merupakan unit atau instalasi

    tersendiri yang berfungsi membantu memasok kebutuhan operasi PLTU.

    Beberapa contoh kebutuhan PLTU yaitu pasokan air untuk pendinginan, pasokan

    air untuk diuapkan, pasokan oli pendingin, pasokan udara pembakaran, dan

     pasokan bahan bakar. Unit penunjang tersebut antara lain: 

    1.  Deminerali zed Plant

     Demineralized atau biasa disebut demin berfungsi untuk mengolah air

    tawar dari air laut menjadi air demin (air murni yang tidak mengandung

    mineral). Proses penghilangan mineral dilakukan dengan caramelarutkan zat

    kimia dengan menggunakan saringan kation dan saringan anion serta saringan

    campuran. 

    2.  Sea Water Tank

    Merupakan tangki yang berguna untuk menampung air laut yang telah

    dipompa oleh sea water pump.

  • 8/18/2019 Analisa dan Pemeliharan pada Kondensor PLTU

    14/72

     

    Laporan Kerja Praktek 14 

    Jurusan Teknik Mesin FTI-ITS Surabaya

    LAPORAN KERJA PRAKTEK

    PT PJB SERVICES 

    Gambar 2.7 Sea Water Tank  

    3. 

    Demin Tank

    Merupakan tangki air yang berfungsi untuk menampung air hasil dari

     proses demineralisasi. Kondisi air pada tangki ini sudah benar-benar air murni

    untuk proses penguapan.

    Gambar 2.8 Demin Tank  

  • 8/18/2019 Analisa dan Pemeliharan pada Kondensor PLTU

    15/72

     

    Laporan Kerja Praktek 15 

    Jurusan Teknik Mesin FTI-ITS Surabaya

    LAPORAN KERJA PRAKTEK

    PT PJB SERVICES 

    4.  Kondensor

    Gambar 2.9 Surface Condenser  

    Merupakan peralatan untuk mengubah uap menjadi air. Proses

     perubahannya dilakukan dengan cara mengalirkan uap kedalam suatu ruangan

    yang berisi pipa-pipa. Uap mengalir diluar pipa-pipa sedangkan air sebagai

     pendingin mengalir melalui bagian dalam pipa.Kebutuhan air untuk pendingin

    di dalam kondensor sangat besar sehingga dalam perencanaan biasanya sudah

    diperhitungkan. Air pendingin diambil dari sumber yang cukup tersedia

     banyak air, seperti danau atau laut. 

    Faktor-faktor yang mempengaruhi perpindahan panas pada kondensor

    di antaranya yaitu :

    - Jumlah aliran air pendingin.

    - Kebersihan pipa saluran air pendingin.

    - Temperatur air pendingin.

    Perpindahan panas akan mempengaruhi kinerja kondensor. Gangguan dari

    salah satu faktor di atas akan menyebabkan penurunan tekanan vakum

  • 8/18/2019 Analisa dan Pemeliharan pada Kondensor PLTU

    16/72

     

    Laporan Kerja Praktek 16 

    Jurusan Teknik Mesin FTI-ITS Surabaya

    LAPORAN KERJA PRAKTEK

    PT PJB SERVICES 

    kondensor. Penurunan vakum kondensor atau naiknya tekanan balik akan

     berpengaruh pada kemampuan kerja turbin.

    5.  Low Pressure Heater

    Instalasi ini berfungsi untuk melakukan pemanasan awal pada air yang

    akan digunakan sebagai fluida kerja. Pada PLTU Unit 1 dan 2 terdapat 2 buah

     Low Pressure Heater . Panas yang diperoleh pada instalasi ini berasal dari uap

     panas hasil ekstraksi turbin.

    Gambar 2.10 Low Pressure Heater  

    6.  Deaerator

    Instalasi ini berfungsi untuk menghilangkan kandungan oksigen yang

    terdapat pada air kondensat hasil proses low pressure turbin. Di dalam

    deaerator, air kondensat dihilangkan kandungan oksigen (udara) dengan cara

    semburan uap yang juga sekaligus memanaskan air tersebut. Lokasi deaerator

    yang berada diatas memudahkan dalam proses deaerasi dan airnnya kemudian

    ditampung didalam tangki deaerator (air pengisi). 

  • 8/18/2019 Analisa dan Pemeliharan pada Kondensor PLTU

    17/72

     

    Laporan Kerja Praktek 17 

    Jurusan Teknik Mesin FTI-ITS Surabaya

    LAPORAN KERJA PRAKTEK

    PT PJB SERVICES 

    Gambar 2.11 Deaerator

    7.  H igh Pressure Heater

    Hampir sama dengan low pressure heater , instalasi ini berfungsi untuk

    melakukan pemanasan awal air pengisi sebelum memasuki boiler . Yang

    membedakan keduanya adalah tekanan dan temperatur outlet   dari high

     pressure heater  lebih tinggi dari pada low pressure heater . 

    Gambar 2.12  High Pressure Heater

  • 8/18/2019 Analisa dan Pemeliharan pada Kondensor PLTU

    18/72

     

    Laporan Kerja Praktek 18 

    Jurusan Teknik Mesin FTI-ITS Surabaya

    LAPORAN KERJA PRAKTEK

    PT PJB SERVICES 

    8.  Boil er F eed Pump (BFP)

    Gambar 2.13 Boiler Feed Pump 

    Instalasi ini berfungsi untuk memompakan air pengisi dari deaerator  

    menuju high pressure heater  untuk kemudian disalurkan ke dalam boiler  dan

     juga sebagai spray main steam temperature.

    9.  Condensate Pump

    Gambar 2.14 Condesate Pump 

  • 8/18/2019 Analisa dan Pemeliharan pada Kondensor PLTU

    19/72

     

    Laporan Kerja Praktek 19 

    Jurusan Teknik Mesin FTI-ITS Surabaya

    LAPORAN KERJA PRAKTEK

    PT PJB SERVICES 

    Instalasi ini berfungsi untuk memompa air dari kondensor ke

    deaerator . Condensate Pump  juga digunakan sebagai  spray di  gland steam

    exhauster box.

    10. Forced Draft Fan

    Gambar 2.15  Forced Draft Fan 

    Instalasi ini berfungsi untuk memasok udara luar ke dalam boiler.

    Selanjutnya udara ini akan digunakan untuk melakukan proses pembakaran

     bersamaan dengan bahan bakar. Sebelum masuk ke dalam boiler udara ini

    akan dilakukan pemanasan awal. Panas ini berasal dari gas buang pembakaran

     boiler yang akan dibuang melalui  stack  sehingga saat memasuki boiler udara

    ini akan mudah melakukan pembakaran. Dan juga sebagai  suction/sisi hisap

    dari Secondary Air Fan. 

  • 8/18/2019 Analisa dan Pemeliharan pada Kondensor PLTU

    20/72

     

    Laporan Kerja Praktek 20 

    Jurusan Teknik Mesin FTI-ITS Surabaya

    LAPORAN KERJA PRAKTEK

    PT PJB SERVICES 

    11. Circulating Water Pump

    Gambar 2.16 Circulating Water Pump

    Instalasi ini berfungsi untuk memompa air laut ke kondensor sebagai

    air pendingin (cooling water ) pada sistem pendinginan pada PLTU.

    12. Cooli ng Tower

    Gambar 2.17 Cooling Tower  

    Instalasi ini berfungsi untuk memompakan air pendingin menuju ke

    instalasi- instalasi yang membutuhkan media pendinginan berupa air.Contoh

     peralatan yang memanfaatkan air sebagai media pendingin yaitu kondensor,

  • 8/18/2019 Analisa dan Pemeliharan pada Kondensor PLTU

    21/72

     

    Laporan Kerja Praktek 21 

    Jurusan Teknik Mesin FTI-ITS Surabaya

    LAPORAN KERJA PRAKTEK

    PT PJB SERVICES 

    cooling water heat exchanger dan sistem pendinginan oli. Selain itu, juga

    dapat membuang panas yang dibawa oleh air ke atmosfir dengan

    menggunakan exhaust fan.

    13. Secondary Ai r Fan

    Gambar 2.18 Secondary Air Fan 

    Instalasi ini dirancang sebagai pemasok udara pembakaran dalam boiler. Dimana udara yang menghembus di dalam boiler itu dibuat sebagai

     pembakar batu bara agar dapat terbakar dengan sempurna.

    14. Water E jector Pump

    Instalasi pompa ini berfungsi untuk membuang gas/ uap yang tidak

    terkondensasi di dalam kondensor. Selain itu juga mempertahankan vakum

    dalam kondensor. Instalasi ini sangat berperan besar untuk menjaga

    kevakuman yang ada pada kondensor. Semakin tinggi tingkat kevakuman

    kondensor, semakin tinggi pula efisiensi turbin yang dihasilkan dalam PLTU.

  • 8/18/2019 Analisa dan Pemeliharan pada Kondensor PLTU

    22/72

     

    Laporan Kerja Praktek 22 

    Jurusan Teknik Mesin FTI-ITS Surabaya

    LAPORAN KERJA PRAKTEK

    PT PJB SERVICES 

    Gambar 2.19 Water Ejector Pump

    15. I nduced Draft Fan

    Gambar 2.20 Induced Draft Fan

    Instalasi ini berfungsi untuk membuang gas bekas pembakaran (flue

     gas) ke atmosfir melalui cerobong (chimney)  dan juga sebagai pengatur

    tekanan ruang pembakaran (furnace) pada boiler. 

  • 8/18/2019 Analisa dan Pemeliharan pada Kondensor PLTU

    23/72

     

    Laporan Kerja Praktek 23 

    Jurusan Teknik Mesin FTI-ITS Surabaya

    LAPORAN KERJA PRAKTEK

    PT PJB SERVICES 

    16. Repative Burning Draft Fan

    Gambar 2.21 Repative Burning Draft Fan

    Instalasi ini berfungsi sebagai pembawa batubara yang tidak terbakar

    dari gas buang menuju ke furnace dan juga menambah efisiensi boiler .

    17. Electrostatic  Precipitator  

    Gambar 2.22 Electrostatic Precipitator  

  • 8/18/2019 Analisa dan Pemeliharan pada Kondensor PLTU

    24/72

     

    Laporan Kerja Praktek 24 

    Jurusan Teknik Mesin FTI-ITS Surabaya

    LAPORAN KERJA PRAKTEK

    PT PJB SERVICES 

     Electrostatic Precipitator   adalah peralatan yang berfungsi menangkap

    abu sisa pembakaran yang berada dalam gas buang yang akan dibuang ke

    atmosfir melalui  stack , sehinga gas buang yang akan dibuang tidak

    mengandung partikel-partikel abu yang dapat mencemari lingkungan. Prinsip

    kerja  Electrostatic Precipitator (ESP)  adalah partikel  –   partikel abu dari

    boiler/ruang bakar (furnace)  yang belum bermuatan, akan diberi muatan  –   (

    negative ) oleh  Electroda dan selanjutnya dengan teori  Electric magnet akan

    ditangkap oleh Collecting Plate. 

    18. Fuel Gas Desul fur ization (F ly Ash Silo)

    Gambar 2.23 Fly Ash Silo 

    Di Silo Fly Ash  di proses lagi menggunakan  Mixer Conveyor /

     Hidromix Conditioning , dengan  Hidromix Conditioning ini Fly Ash  dispray

    menggunakan service water sehingga Fly Ash menjadi basah dan jatuh ke Belt

    Conveyor , lalu ditampung di  Ash Valley. Selain itu ada juga  Fly Ash  yang

    langsung ditransfer ke Truck  Capsule menggunakan Dry Unloader (DU). Jika

     pada Belt Conveyor  mengalami kerusakan maka Abu Basah yang keluar dari

  • 8/18/2019 Analisa dan Pemeliharan pada Kondensor PLTU

    25/72

     

    Laporan Kerja Praktek 25 

    Jurusan Teknik Mesin FTI-ITS Surabaya

    LAPORAN KERJA PRAKTEK

    PT PJB SERVICES 

     Mixer Conveyor  bisa langsung ditampung dump truck   lalu ditransfer ke  Ash

    Valley.

    19. Gland Steam Condenser

    Gambar 2.24 Gland Steam Condenser

    Gland steam condensor   adalah penukar panas untuk

    mengkondensasikan uap bekas dari perapat turbin. Uap bekas ini akan

    memanaskan air kondensat dari pompa kondensat yang dialirkan melintasi

     gland steam condensor . Karena panasnya diserap oleh air kondensat, uap

     bekas dari perapat poros akan mengembun dan selanjutnya dialirkan ke

    hotwell . Didalam  gland steam condensor , air kondensat mengalir dibagian

    dalam pipa sedang uap bekas perapat berada diluar pipa. Gland Steam

    Condensor  dilengkapi dengan  Fan penghisap (exhauster Fan) yang berfungsi

    untuk membuat tekanan Gland Steam Condensor   sisi uap menjadi vacum.

    Dengan kevacuman ini, maka uap bekas perapat turbin akan mudah

    terkondensasi di dalam gland steam condensor.

  • 8/18/2019 Analisa dan Pemeliharan pada Kondensor PLTU

    26/72

     

    Laporan Kerja Praktek 26 

    Jurusan Teknik Mesin FTI-ITS Surabaya

    LAPORAN KERJA PRAKTEK

    PT PJB SERVICES 

    20. Uni t Auxilary Transformer

    Instalasi ini berfungi untuk menurunkan tegangan generator dari

    tegangan menengah menuju ke tegangan rendah. Setiap unit pembangkit

    mempunyai 1 unit auxilary transformer . 

    Gambar 2.25 Unit Auxilary Transformer

    21. AC Oil Pump

    Gambar 2.26 AC Oil Pump

  • 8/18/2019 Analisa dan Pemeliharan pada Kondensor PLTU

    27/72

     

    Laporan Kerja Praktek 27 

    Jurusan Teknik Mesin FTI-ITS Surabaya

    LAPORAN KERJA PRAKTEK

    PT PJB SERVICES 

    Instalasi ini berfungsi sebagai pompa pelumasan awal turbin dan

    generator. Selain itu pompa ini juga digunakan sebagai pompa penggerak

    hidrolik untuk Main Stop Valve dan Governor Valve.

    22. DC Oil Pump

    Gambar 2.27 DC Oil Pump

    Pompa ini digerakkan oleh motor DC yang disuplai dari battery. Pompa

    ini ber fungsi untuk mensuplai minyak pelumas dalam kondisi darurat, seperti

    ketika terjadi black-out, dimana tegangan AC hilang.

  • 8/18/2019 Analisa dan Pemeliharan pada Kondensor PLTU

    28/72

     

    Laporan Kerja Praktek 28 

    Jurusan Teknik Mesin FTI-ITS Surabaya

    LAPORAN KERJA PRAKTEK

    PT PJB SERVICES 

    23. Main Oil Tank

    Gambar 2.28 Main Oil Tank

    Instalasi ini berfungsi untuk menampung oli sebagai pelumas

    komponen pada turbin. Tangki ini menyupli oli untuk semua pompa termasuk

    main oil pump, turbo oil pump, AC oil pump, dan DC oil pump. 

    24. Water Pool 

     

    Gambar 2.29 Water Pool

  • 8/18/2019 Analisa dan Pemeliharan pada Kondensor PLTU

    29/72

     

    Laporan Kerja Praktek 29 

    Jurusan Teknik Mesin FTI-ITS Surabaya

    LAPORAN KERJA PRAKTEK

    PT PJB SERVICES 

    Instalasi ini berfungsi untuk menampung service water  yang digunakan

    untuk  supply  pada cooling tower   dan media lain yang membutuhkan air di

    common area PLTU.

    25. Chloronation Plant

    Chloronation plant  berfungsi untuk memproduksi  sodium hypochlorite 

    dari air laut secara elektrolisis. Proses produksi chlorine  adalah dengan

    mengalirkan air laut ke dalam electro cell   yang diberi tegangan DC sehingga

    menghasilkan sodium hypoclorite dan gas hidrogen. Sodium hypochlorite yang

    dihasilkan oleh electro cell   dialirkan kedalam  storage tank .Fungsi  sodium

    hypochlorite  adalah mengontrol mikroorganisme yang ada dalam sistem air

     pendingin. 

    Gambar 2.30 Chlorination Plant

  • 8/18/2019 Analisa dan Pemeliharan pada Kondensor PLTU

    30/72

     

    Laporan Kerja Praktek 30 

    Jurusan Teknik Mesin FTI-ITS Surabaya

    LAPORAN KERJA PRAKTEK

    PT PJB SERVICES 

    2.3 Penjelasan Umum Kondensor

    Gambar 2.31 Kondensor

    Kondensor merupakan alat penukar kalor yang berfungsi untuk

    mengkondensasikan uap keluaran turbin. Uap setelah memutar turbin langsung

    mengalir menuju kondensor untuk diubah menjadi air (dikondensasikan), hal ini

    terjadi karena uap bersentuhan langsung dengan pipa-pipa (tubes) yang

    didalamnya dialiri oleh air pendingin. Oleh karena kondensor merupakan salah

    satu komponen utama yang sangat penting, maka kemampuan kondensor dalam

    mengkondensasikan uap keluaran turbin harus benar  –  benar diperhatikan, sehingga

     perpindahan panas antara fluida pendingin dengan uap keluaran turbin dapat

    maksimal dan pengkondensasian terjadi dengan baik.Kondensor terdiri dari tube-tube kecil yang melintang. Pada tube-tube 

    inilah air pendingin dari laut dialirkan. Sedangkan uap mengalir dari atas menuju

    ke bawah agar mengalami kondensasi atau pengembunan. Sebelum masuk

    kedalam kondensor, air laut biasanya melewati debris filter  yang berfungsi untuk

    menyaring kotoran-kotoran ataupun lumpur yang terbawa air laut.

    Agar uap dapat bergerak turun dengan lancar dari sudu terakhir turbin,

    maka vakum kondensor harus dijaga, karena dengan ada vakum pada kondensor

  • 8/18/2019 Analisa dan Pemeliharan pada Kondensor PLTU

    31/72

     

    Laporan Kerja Praktek 31 

    Jurusan Teknik Mesin FTI-ITS Surabaya

    LAPORAN KERJA PRAKTEK

    PT PJB SERVICES 

    akan membuat tekanan udara pada kondensor menjadi rendah. Dengan tekanan

    yang lebih rendah di kondensor, maka uap akan bisa bergerak dengan mudah

    menuju kondensor.

    Fungsi kondensor adalah mengkondensasikan uap bekas dari turbin

    menjadi air kondensat melalui pipa-pipa pendingin agar dapat disirkulasikan

    kembali. Akibat kondensasi ini sisi uap kondensor termasuk hotwell berada pada

    kondisi vacuum. Prinsip kerjanya, air laut sebagai media pendingin masuk ke

    water box condensor   didistribusikan ke pipa-pipa kecil (tube condenser ) untuk

    menyerap panas yang diterima tube  dari extraction steam LP-turbine.  Selain itu

    kondensor juga berfungsi untuk menciptakan back pressure  yg rendah atau

    vacuum  pada exhaust   turbin. Dengan adanya vakum yang rendah, maka bisa

    meningkatkan efisiensi turbin dan siklus kerja turbin lebih meningkat karena tidak

    terjadi back pressure  dan juga menurunkan vibrasi pada bearing turbin. Karena

    sangat berpengaruh terhadap efisiensi dan keandalan turbin maka perawatan

    kondensor harus selalu terjaga dan juga kebersihanya.harus terhindar dari sampah

    dan biota laut sangat mengganggu unjuk kerja kondensor.

    Gambar 2.32 Struktur Kondensor

  • 8/18/2019 Analisa dan Pemeliharan pada Kondensor PLTU

    32/72

     

    Laporan Kerja Praktek 32 

    Jurusan Teknik Mesin FTI-ITS Surabaya

    LAPORAN KERJA PRAKTEK

    PT PJB SERVICES 

    Gambar 2.33 T-s Diagram Siklus Rankine

    a  –   b : Air dipompa dari tekanan P2 menjadi P1. Langkah ini adalah langkah

    kompresi isentropis, dan proses ini terjadi pada pompa air pengisi.

     b –   c : Air bertekanan ini dinaikkan temperaturnya hingga mencapai titik didih.

    Terjadi di LP heater, HP heater dan Economiser. .

    c –   d : Air berubah wujud menjadi uap jenuh. Langkah ini disebut vapourising

    (penguapan) dengan proses isobar isothermis, terjadi di boiler yaitu di wall

    tube (riser) dan steam drum.

    d  –   e : Uap dipanaskan lebih lanjut hingga uap mencapai temperatur kerjanya

    menjadi uap panas lanjut (superheated vapour). Langkah ini terjadi di

    superheater boiler dengan proses isobar.

    e –  f : Uap melakukan kerja sehingga tekanan dan temperaturnya turun. Langkah

    ini adalah langkah ekspansi isentropis, dan terjadi didalam turbin.

    f  –  a : Pembuangan panas laten uap sehingga berubah menjadi air kondensat.

    Langkah ini adalah isobar isothermis, dan terjadi didalam kondensor.

    Pentingnya peralatan tersebut sebagai pendukung operasional hal ini

    mutlak diperlukan untuk memperhatikan pemeliharan, inspection dan control  dari

    kondensor untuk selalu menjaga pada kondisi terbaik.

    Peralatan peralatan bantu yang terkait kerja kondensor dan mendukung

     perawatan lainnya, yaitu :

    1. 

    Circulating Water Pump

  • 8/18/2019 Analisa dan Pemeliharan pada Kondensor PLTU

    33/72

     

    Laporan Kerja Praktek 33 

    Jurusan Teknik Mesin FTI-ITS Surabaya

    LAPORAN KERJA PRAKTEK

    PT PJB SERVICES 

    2.  Condensate Pump

    3.  Cathodic Protection

    4.   Ferros Pump

    5.   Ball Taproge Pump

    6. 

    Conductivity Meter

    7.   PH Meter

    8.   Primiing Vacum Pump

    9.   Injektion Cholopac

    10.  Back Wash

    11. Cond Leak Detector

    Masalah sering mempengarui unjuk kerja pada kondensor :

    1.  Kebocoran tube kondensor

    2.  Vakum pada kondensor turun

    3.  Air kondensat terkontaminasi

    4. 

     Level sea water

    5.  Sampah ikut terbawa air pendingin

    6. 

    Korosi pada dinding kondensor

    Kondensor dan peralatan bantu /  Auxiliari harus dijaga kondisinya dala

    satu tahun sekali harus selalu diadakan pengecekan dan perawatan baik yg ada

    didalam maupun luar. Faktor kebersihan tube  mempunyai pengaruh terhadap

    Efisiensi unit oleh karena kebersihan terutama pada saat laut surut pengaturan

    outlet valve kondensor harus disesuaikan dengan keadaan unit. Jatuhnya vakum

    kenaikan perbedaan suhu antara uap dan air pendingin karena kontaminasi, sesuai

    dengan  property of scale  dan kondisi permukaan bagian dalam tube, metode

     bagian dalam tube, antara lain :

    1.  Metode pembersihan tube dengan sikat nyla

    2.  Metode pembersihan tube dengan bola karet

    3.  Metode pembersihan tube dengan water jet  

    2.4 Klasifikasi Kondensor

    Secara umum klasifikasi kondensor ada 2, yaitu :

     

     Direct  kontak kondensor

  • 8/18/2019 Analisa dan Pemeliharan pada Kondensor PLTU

    34/72

     

    Laporan Kerja Praktek 34 

    Jurusan Teknik Mesin FTI-ITS Surabaya

    LAPORAN KERJA PRAKTEK

    PT PJB SERVICES 

      Surface kontak kondensor

    2.4.1Direct 

     kontak kondensor Direct   kontak kondensor yaitu jenis kondensor yang

    mengkondensasikan steam dengan mencampur langsung dengan air

     pendingin. Direct kontak atau disebut juga Open Kondensor menggunakan

    cooling tower, seperti ini banyak digunakan pada geoathermal power plant

    atau panas bumi.

    Keunggulan jenis Direct contak condensor adalah :

    1.  Bila terjadi kebocoran tube condensor tidak sampai merusak kwalitas air

    kondensate karena air yang digunakan sebagai pendingin kwalitasnya

    sama

    2.  Tidak terlalu banyak proteksi

    3.  Perawatan mudah

    4. 

    Lingkungan bersih

    2.4.2 Surface Kondensor

    Kondensor jenis ini paling banyak digunakan pada power plant atau

    PLTU, karena jenis ini dipandang lebih praktis, ekonomis, dan efisien baik

    tempat maupun pemeliharaanya. Terutama untuk power plant / pembankit

    yang berskala besar.Type ini merupakan Heat exchanger tipe shell and tube

    dimana meknisme perpindahan panas utama adalah condensasi saturated

    steam pada sisi luar tube dan pemanasan secara konveksi paksa dari

    sirkulating waternya ada didalam tube kondensor.

    Kelemahan jenis Surfase condensor adalah :

    1. 

    Bila mana terjadi kebocoran tube condensor seluruh air condensate akan

    tercontaminasi air pendingin (sea water).

    2. 

    Membutuh protecsi yang banyak

    3.  Water box dan Tube cepat kotor

    4.  Lingkungan sekitar korosif dan kotor

    Keunggulan jenis Surfase condensor adalah :

    1. 

    Tidak terlalu banyak makan tempat

    2. 

    Air pendingin didapat dengan mudah dan murah

  • 8/18/2019 Analisa dan Pemeliharan pada Kondensor PLTU

    35/72

     

    Laporan Kerja Praktek 35 

    Jurusan Teknik Mesin FTI-ITS Surabaya

    LAPORAN KERJA PRAKTEK

    PT PJB SERVICES 

    3.  Bisa digunakan pembangkit skala besar

    2.5 Alat Bantu Vakum

    Fungsi alat bantu vakum adalah sebagai berikut :

    1.  Mengekstrak atau membuang udara atau gas-gas lainnya di dalam

    kondensor dan membuangnya ke atmosfer ( menjaga vakum ).

    2.  Pembuat vakum saat start unit turbin uap. Setelah normal operasi dan

    terdapat steam yang masuk ke turbin maka proses vakum kondensor

    diambil alih oleh proses kondensasi steam menjadi air ( air kondensat ).

    2.5.1 L iquid Ring Vacuum Pump

    Gambar 2.34  Liquid Ring Vacuum Pump

    Pompa vakum adalah sebuah alat untuk mengeluarkan molekul-

    molekul gas dari dalam sebuah ruangan tertutup untuk mencapai tekananvakum. Pompa vakum menjadi salah satu komponen penting di beberapa

    industri besar seperti PLTU, pabrik lampu, vacuum coating   pada kaca,

     pabrik komponen-komponen elektronik, pemurnian oli, bahkan hingga alat-

    alat kesehatan seperti radiotherapy, radiosurgery, dan radiopharmacy.

    Prinsip dari pompa ini adalah dengan jalan mengekspansi volume

    ruang oleh pompa sehingga terjadi penurunan tekanan vakum parsial.

    Sistem sealing mencegah gas masuk ke dalam ruang tersebut. Selanjutnya

  • 8/18/2019 Analisa dan Pemeliharan pada Kondensor PLTU

    36/72

     

    Laporan Kerja Praktek 36 

    Jurusan Teknik Mesin FTI-ITS Surabaya

    LAPORAN KERJA PRAKTEK

    PT PJB SERVICES 

     pompa melakukan gerakan buang, dan kembali mengekspansi ruang

    tersebut. Jika dilakukan secara siklis dan berkali-kali, maka vakum akan

    terbentuk di ruangan tersebut.

    2.5.2 Steam Jet Ejector

    Steam jet ejector   merupakan alat pembangkit vakum dengan

    menggunakan steam sebagai media pendorong. Suatu pancaran cairan, gas

    atau uap ( steam) keluar dari nozzle  dengan kecepatan tinggi sehingga

    dihasilkan tekanan rendah di titik nozzle  tersebut. Dengan demikian, gas

    yang harus diangkut akan terhisap, terbawa dan mengalami percepatan.

    Steam jet ejector   berfungsi untuk mengeluarkan gas atau uap dari

    suatu ruangan dan mempertahankan kevakuman yang tercapai. Steam jet

    ejector   merupakan pompa yang tidak mempunyai bagian-bagian yang

     bergerak. Oleh karena itu, pompa ini sangat sederhana dan tidak

    memerlukan perawatan yang rumit.

    Gambar 2.35 Steam Jet Ejector

    Dalam steam jet ejector , uap yang telah dipakai dikondensasi dengan

    mencampurkannya dengan air. Daya hisap dan vakum akhir yang tercapai

    seringkali tergantung pada tekanan awal pancaran, tekanan uap kondensat

    dan konstruksi pompa (jumlah langkah kerjanya). Dengan  steam jet ejector  

    satu langkah hanya bisa dicapai vakum sebesar 130 mbar ( perbandingan

    kompresi sekitar 1:8).

  • 8/18/2019 Analisa dan Pemeliharan pada Kondensor PLTU

    37/72

     

    Laporan Kerja Praktek 37 

    Jurusan Teknik Mesin FTI-ITS Surabaya

    LAPORAN KERJA PRAKTEK

    PT PJB SERVICES 

    Pada steam jet ejector  yang disusun secara seri, beberapa  jet ejector  

    dihubungkan berturut-turut dan makin kebelakang jet ejector  semakin kecil.

    Pada tiap langkah, uap diumpankan secara terpisah. Agar uap dari langkah

    sebelumnya tidak dikompresi pada langkah berikutnya, maka diantara  jet

    ejector   dipasang condenser kontak. Didalam condeser   kontak ini,

    disemprotkan air agar uap dan steam terkondensasi. Air yang keluar dari

    condenser dialirkan melalui pipa barometik (ketinggian minimal 10 meter)

    atau dengan pompa (misalnya dengan side channel pump).

    Selain dengan sistem seri dan karena  steam jet ejector   tidak

    mempunyai daya hisap yang besar, maka untuk membuat vakum awal

    sering digunakan pompa pendesak (misalnya dengan pompa vakum cincin

    air). Dalam proses  stripping   untuk evaporasi, sering digunakan sebuah

     steam jet ejector   dengan tekanan input steam 4 bar dan steam outputnya

    digunakan sebagai steam  stripper   untuk  stage  sebelumnya, sedangkan

    vakum awal digunakan pompa vacuum cincin air. Dengan system seperti ini

     bisa diperoleh vakum awal 600 mbar (oleh pompa) dan vakum akhir sebesar

    980 mbar.

    Vakum akhir ditempat hisap yang dicapai dengan  steam jet ejector  

    langkah majemuk dibatasi oleh tekanan uap dari condensate  dan besarnya

    sekitar 4 mbar abs (-996 mbar). Vakum akhir yang lebih baik (0,7 mbar

    abs) bisa dicapai bila bahan pancar dari langkah pertama tidak dikondensasi

    (langsung dibuang) karena uap akhir yang tersisa biasanya merupakan uap

    yang tidak mudah untuk dikondensasi.

    Pada steam jet ejector  yang bekerja pada vakum yang tinggi (diatas 5

    mbar), maka diperlukan pemanasan  jet ejector   supaya tidak terbentuk es

    akibat titik beku air dilewati selama operasi berlangsung. Pemanasan bisa

    dilakukan dengan sistem koil yang mengelilingi body jet ejector  yang biasa

    dikenal dengan trace heater . Model sekarang, trace heater dibuat

    mengelilingi penuh dinding  jet ejector  dan supaya berfungsi optimal maka

    koil harus benar-benar menempel dinding jet ejector. 

  • 8/18/2019 Analisa dan Pemeliharan pada Kondensor PLTU

    38/72

     

    Laporan Kerja Praktek 38 

    Jurusan Teknik Mesin FTI-ITS Surabaya

    LAPORAN KERJA PRAKTEK

    PT PJB SERVICES 

    Steam jet ejector  bersifat stabil terhadap penghisapan cairan atau uap

    yang terkondensasi (sama halnya dengan pompa pancar air). Umumnya

    dipakai  steam jet ejector   3 langkah atau 4 langkah secara seri, tergantung

    dari kebutuhan vakum disesuaikan dengan biaya uap dan air. Steam  yang

    dipakai biasanya adalah dry saturated steam dengan tekanan sekitar 10 bar

    atau lebih.

    2.6 Penurunan Tingkat Kevakuman Kondensor

    2.6.1 Terjadi Fouling  pada Kondensor

    Adanya  fouling   ataupun endapan yang mengotori tube-tube 

    kondensor sangat mungkin terjadi. Hal ini karena cooling water condenser ,

    sebagaimana di sebagian besar PLTU sumber air-nya adalah berasal dari air

    laut, sehingga akan banyak terdapat endapan dan kotoran-kotoran yang ikut

    masuk dan sebagian mengendap pada permukaan tube-tube dan pada bagian

    kondensor lainnya.  Fouling   yang terjadi pada kondensor dapat

    dikategorikan menjadi beberapa tipe.  Fouling   karena  Microbiologi, scale,

    deposit, korosi dan kotoran yang menyumbat tube kondensor.

    Gambar 2.36  Fouling  pada kondensor

     Fouling   yang terjadi pada kondensor ini akan menyebabkan

     penurunan kinerja kondensor. Laju perpindahan panas yang terjadi pada

  • 8/18/2019 Analisa dan Pemeliharan pada Kondensor PLTU

    39/72

     

    Laporan Kerja Praktek 39 

    Jurusan Teknik Mesin FTI-ITS Surabaya

    LAPORAN KERJA PRAKTEK

    PT PJB SERVICES 

    kondensor akan berkurang sehingga laju proses kondensasi uap menjadi

    condensate water  pun akan turun. Pencegahan  fouling  kondensor sangatlah

     penting karena secara natural kondensor akan memiliki kecenderungan

    terjadi  fouling , hal ini karena cooling water   yang digunakan yaitu air laut

    yang banyak terdapat endapan dan kotoran-kotoran lainnya.

    2.6.2 Kerusakan pada Tube  Kondensor

    Pada beberapa pembangkit banyak material yang digunakan

    sebagai bahan untuk tube  pada kondensor bergantung pada air

     pendinginannya. Di antaranya adalah aluminuim, tembaga, nikel, baja,

    titianium, dan lain sebagainya. Air pendinginya bisa berupa air segar, air

    laut, dan air bor. Dari situ tube  banyak mengalami kegagalan material

    seperti korosi dan erosi.

    Korosi ini disebabkan karena adanya zat dari lingkungan, dalam

    hal ini adalah air pendingin. Zat garam yang dibawa air laut misalnya dapat

    Gambar 2.37 Severe corrosion of tube-tube plate in condenser  

     berinteraksi dengan logam pada bahan material tube dan nantinya menjadi

    kerak yang lama - kelamaan dibiarkan akan menjadi karat (korosi).

    Sedangkan erosi pada tube  disebabkan karena terkikisnya material tube

  • 8/18/2019 Analisa dan Pemeliharan pada Kondensor PLTU

    40/72

     

    Laporan Kerja Praktek 40 

    Jurusan Teknik Mesin FTI-ITS Surabaya

    LAPORAN KERJA PRAKTEK

    PT PJB SERVICES 

    yang semakin hari akan menimbilkan penipisan pada tube  dan dapat

     berakibat kebocor pada tube kondensor tersebut. Kebocoran tersebut akan

     berpengaruh besar dalam kinerja kondensor yang mana juga akan berakibat

     pada penurunan efisiensi termail yang dibangkitkan pada sebuah

     pembangkit.

    2.6.3 Level Cool ing Water  Air Laut Surut

    Pasang surut air laut mempunyai pengaruh pada kevakuman kondensor

    yang erat kaitannya dengan  flow rate ketika air laut pasang dan ketika air laut

    surut. Sebagai dasar pembahasan kita lihat prinsip perpindahan panas, dimana

    terdapat persamaan energy balance. Hal ini karena pada kondensor terjadi

     perpindahan panas antara  steam  dan air sehingga menyebabkan  steam

    mengalami perubahan fase. Adapun persamaan tersebut adalah Q = M Cp ΔT.

    Dimana M adalah jumlah cooling water flow rate yang masuk ke kondensor.

    Dengan asumsi Cp air laut tetap maka ΔT akan berubah mengikuti perubahan

     pasang surut air laut atau  flow rate sea water   (cooling water ). Ketika  flow

    cooling water rate  besar (M)  atau ketika air laut pasang maka akan

    menyebabkan penurunan selisih temperature cooling water inlet   dan outlet  

    kondensor (ΔT). Semakin tinggi temperature outlet cooling water  maka vakum

    kondensor akan semakin rendah. Dalam pengaturan  flow cooling water  

    kondensor ini, pengaturan dilakukan dengan mengatur pembukaan motor valve

    outlet   kondensor. Pengaturan ini akan berdampak pada perubahan  pressure

    inlet   dan outlet   kondensor, kecepatan aliran cooling water   pada tube 

    kondensor, dan cooling water flow rate  ke kondensor. Berikut kami sajikan

    grafik perbandingan cooling water flow rate dan pressure kondensor.

  • 8/18/2019 Analisa dan Pemeliharan pada Kondensor PLTU

    41/72

     

    Laporan Kerja Praktek 41 

    Jurusan Teknik Mesin FTI-ITS Surabaya

    LAPORAN KERJA PRAKTEK

    PT PJB SERVICES 

    Gambar 2.38 Grafik Perbandingan antara Pressure Condenser  dan Cooling

    Water Flow Rate

    Terlihat pada grafik perbandingan cooling water flow rate dan pressure 

    kondensor, terlihat bahwa semakin besar flow rate cooling water  menyebabkan

     pressure kondensor semakin rendah (kondensor semakin vakum), hal ini

    dikarenakan proses kondensasi akan berlangsung lebih optimal. Biasanya

    untuk bukaan valve ketika air laut pasang adalah 65% dan untuk air laut surut

    adalah 55%.

    2.6.4 Temperatur Cooling Water  di atas Normal

    Temperatur cooling water   ( sea water ) juga akan mempengaruhi

     pressure kondensor (vakum kondensor). Akan tetapi temperatur cooling water  

    ini kita tidak memiliki kemampuan untuk mengaturnya. Temperatur cooling

    water  ini akan berubah tergantung iklim dan lokasi dimana sebuah pembangkit

    itu berada. Temperatur cooling water   juga sangat berpengaruh terhadap

     pressure  atau vakum kondensor, dan pengaruhnya ini sangat signifikan.

    Sebagaimana  flow cooling water , temperatur cooling water ini akan

     berpengaruh pada kecepatan suatu steam berkondensasi. Semakin rendah

    temperatur,  steam exhaust  LP Turbine akan lebih cepat terkondesasi sehingga

     pressure kondensor   akan rendah (vakum tinggi). Berikut grafik pengaruh

    temperatur cooling water  terhadap pressure kondensor.

    http://aabdulqodir.files.wordpress.com/2014/01/air-laut.jpghttp://aabdulqodir.files.wordpress.com/2014/01/air-laut.jpghttp://aabdulqodir.files.wordpress.com/2014/01/air-laut.jpghttp://aabdulqodir.files.wordpress.com/2014/01/air-laut.jpghttp://aabdulqodir.files.wordpress.com/2014/01/air-laut.jpghttp://aabdulqodir.files.wordpress.com/2014/01/air-laut.jpghttp://aabdulqodir.files.wordpress.com/2014/01/air-laut.jpg

  • 8/18/2019 Analisa dan Pemeliharan pada Kondensor PLTU

    42/72

     

    Laporan Kerja Praktek 42 

    Jurusan Teknik Mesin FTI-ITS Surabaya

    LAPORAN KERJA PRAKTEK

    PT PJB SERVICES 

    Gambar 2.39 Grafik Perbandingan Pressure Kondensor dan

    Temperatur Cooling Water

    Dari dapat grafik kita lihat bahwasannya perbedaan temperatur cooling

    water  (dengan perbandingan  flow rate steam exhaust   LP turbine dan flow rate

    cooling water konstan) sangat signifikan terhadap perubahan vakum kondensor

    ( pressure kondensor).

    2.6.5 Gland Steam Exhaust Pressur e Low/Control Valve Close  

    Gland steam  ini erat kaitannya dengan sistem  sealing   pada turbin.

    Gland steam sealing   ini berfungsi untuk mengurangi kebocoran uap,

    khususnya pada celah  shaft , mengurangi intrusi udara ke dalam turbin,

    khususnya pada turbin LP , dan sebagai uap perapat poros turbin. Tekanan  seal

     steam di dalam saluran pipa header  harus selalu dijaga stabil. Karena jika saja

    tekanan tersebut hilang maka akan sangat membahayakan turbin uap. Uap air

    di dalam turbin HP akan bocor keluar melalui sela-sela labyrinth seal , dan pada

    sisi turbin LP udara atmosfer akan masuk. Apabila tekanannya rendah, maka

    udara atmosfer dari luar akan masuk ke turbin dan akan bercampur dengan uap

    yang nantinya dibawa ke kondensor. Adanya udara tersebut akan berpengaruh

     pada proses kondensasi alami di kondensor, jika dibiarkan terus  –   menerus

    maka vakum akan drop dan unit akan mengalami trip. 

    http://aabdulqodir.files.wordpress.com/2014/01/temperatur-laut.jpghttp://aabdulqodir.files.wordpress.com/2014/01/temperatur-laut.jpghttp://aabdulqodir.files.wordpress.com/2014/01/temperatur-laut.jpghttp://aabdulqodir.files.wordpress.com/2014/01/temperatur-laut.jpghttp://aabdulqodir.files.wordpress.com/2014/01/temperatur-laut.jpghttp://aabdulqodir.files.wordpress.com/2014/01/temperatur-laut.jpghttp://aabdulqodir.files.wordpress.com/2014/01/temperatur-laut.jpg

  • 8/18/2019 Analisa dan Pemeliharan pada Kondensor PLTU

    43/72

     

    Laporan Kerja Praktek 43 

    Jurusan Teknik Mesin FTI-ITS Surabaya

    LAPORAN KERJA PRAKTEK

    PT PJB SERVICES 

    Selain itu, control valve  juga memiliki andil dalam menjaga tekanan

    uap  gland steam sealing   tetap stabil. Control valve  akan otomatis membuka

    dan membuang apabila terjadi steam yang berlebihan dan akan menutup bila

     steamnya sudah tepat. Jika terjadi penutupan pada control valve maka apabila

    terjadi steam berlebih akan terjadi overheat  pada turbin.

    2.6.6 Kemampuan Komponen Vakum Menurun

    Komponen Vakum seperti halnya vacuum pump dan water jet ejector  

    mempunyai peran yang besar dalam proses pembuatan vakum pada kondensor.

    Kemampuan pompa vakum dan water jet ejector   akan menurun karena

    kerusakan mekanis yang disebabkan oleh zat kimia terkandung pada fluida

    yang menyebabkan korosi, terjadi aus pada pompa karena kura pelumasan

    (oli), dan bisa juga disebabkan karena terjadi kavitasi pada komponen tersebut.

    Hal  –  hal tersebut mempengaruhi unjuk kerja yang akan dihasilkan alat bantu

    vakum, maka dari itu alat bantu vakum juga memerlukan pemeliharaan.

    2.6.7 Non-Condensable Gasses  

    Adanya  Non Condensable Gasses  (gas-gas yang tidak dapat

    terkondensasi) dapat menyebabkan penurunan tingkat kevakuman.  Non

    Condensable gasses ini bisa merupakan gas dari luar yang masuk ke kondensor

    (air leakage), hal ini karena kondesor didesain memiliki tekanan di bawah

    atmosfer maka akan mungkin ada udara dari luar akan masuk ke kondensor.

    Selain itu penyebab dari non condensable gasses  ini juga berasal dari gas-gas

    yang mengalami leakage  pada sistem PLTU yang terbawa oleh  steam  ke

    kondensor (air in steam) atau juga dari penguraian air menjadi gas oksigen dan

    gas hidrogen. Sehingga gas-gas yang tidak dapat terkondensasi tersebut harus

    dikeluarkan dari kondensor. Gas-gas yang tidak dapat terkondensasi tersebut

    harus dikeluarkan atau dibuang dari kondensor karena menyebabkan kenaikan

     pressure kondensor, dan kenaikan pressure ini akan menyebabkan penurunan

    daya mampu yang dihasilkan oleh turbin uap dan menurunakan efiensi

     pengoperasian turbin uap. Adapun beberapa tempat yang dapat menjadi sumber

    gas leakage sebagian seperti pada gambar di bawah.

  • 8/18/2019 Analisa dan Pemeliharan pada Kondensor PLTU

    44/72

     

    Laporan Kerja Praktek 44 

    Jurusan Teknik Mesin FTI-ITS Surabaya

    LAPORAN KERJA PRAKTEK

    PT PJB SERVICES 

    Gambar 2.40 Tempat –  tempat Air Leakage 

    Gas-gas tersebut akan menyelimuti permukaan luar tube-tube 

    kondensor, hal ini akan menyebabkan berkurangnya kecepatan transfer panas

    antara uap ( steam) dengan cooling water   ( sea water). Sehingga ketika

    kecepatan transfer panas berkurang hal ini akan menyebabkan peningkatan

     pressure kondensor.

    2.6.8 Debris F il ter Condenser  Tidak Optimal

    Debris kondensor berfungsi untuk menyaring kotoran (sampah) yang

    terkandung dalam air yang akan masuk ke kondensor. Apabila terjadi

    kerusakan pada debris seperti rusaknya motor pada debris dan kerusakan

    mekanis pada  filter (lubang) akan mengakibatkan kotoran dapat lolos dan

    masuk ke kondensor, akibatnya tube  –   tube  akan mengalami  plugging  

    (penyumbatan) dan bisa menyebabkan gangguan perpindahan panas yang

    secara langsung juga berkibat pada buruknya kevakuman pada kondesor.

    Begitu juga dengan penggunaan debris yang masih konvensional (hanya  filter )

    tanpa memakai motor juga berpengaruh pada performa efektivitas dari saringan

    yang dihasilkan, karena pada dasarnya pemberian motor gerak pada debris

    tersebut adalah untuk membantu proses filterisasi.

    http://aabdulqodir.files.wordpress.com/2014/01/air-leakage.jpghttp://aabdulqodir.files.wordpress.com/2014/01/air-leakage.jpghttp://aabdulqodir.files.wordpress.com/2014/01/air-leakage.jpghttp://aabdulqodir.files.wordpress.com/2014/01/air-leakage.jpghttp://aabdulqodir.files.wordpress.com/2014/01/air-leakage.jpghttp://aabdulqodir.files.wordpress.com/2014/01/air-leakage.jpghttp://aabdulqodir.files.wordpress.com/2014/01/air-leakage.jpg

  • 8/18/2019 Analisa dan Pemeliharan pada Kondensor PLTU

    45/72

     

    Laporan Kerja Praktek 45 

    Jurusan Teknik Mesin FTI-ITS Surabaya

    LAPORAN KERJA PRAKTEK

    PT PJB SERVICES 

    2.7 Sistem Pemeliharaan pada Kondensor

    2.7.1 Backwash Condenser

     Backwash  kondensor merupakan salah satu usaha untuk menjaga

     performa kondensor dengan cara membalik arah aliran kondensor. Fungsinya

    yaitu untuk membersihkan kondensor dari kotoran yang menyumbat dan

    mengganggu proses aliran cooling water  dengan cara membalik arah alirannya,

     bahasa mudahnya untuk flushing kotoran - kotoran yang mengganggu aliran air

    laut ke kondensor khususnya yang berada di inlet tube kondesor. Kondensor di-

    design dengan dua sisi yang arah alirannya berlawanan.

    Tujuan dari backwash  kondensor ini dimaksudkan agar aliran cooling

    water  lebih baik, lebih lancar sehingga proses perpindahan panas anatara  steam 

    dan air laut (proses kondensasi) berjalan lebih baik dan lebih cepat. Hasilnya

    yaitu peningkatan vakum kondensor sehingga efisiensi unit kembali

     bertambah. selain itu dengan adanya backwash  kondensor ini differential

     pressure inlet  dan outlet  kondensor akan lebih rendah.

    Dalam penentuan kapan proses backwash  kondensor itu dilaksanakan

    sebenarnya lebih dominan dilihat dari  Differential Pressure  antara  Inlet   dan

    Outlet pressure  kondensor atau  pressure drop sea water inlet dan outlet  

    kondensor. Hal ini karena tujuan kita melakukan backwash kondensor yaitu

    membuang kotoran, sampah, yang menghalangi aliran  sea water   ( plugging )

    tube kondensor. Efek dari plugging tube ini akan meyebabkan aliran sea water  

    terhalang dan jumlah  flow rate sea water  yang masuk ke tube-tube kondensor

    akan berkurang (ibaratnya mampet), sehingga inlet pressure  akan tinggi dan

    outlet pressure akan rendah.

  • 8/18/2019 Analisa dan Pemeliharan pada Kondensor PLTU

    46/72

     

    Laporan Kerja Praktek 46 

    Jurusan Teknik Mesin FTI-ITS Surabaya

    LAPORAN KERJA PRAKTEK

    PT PJB SERVICES 

    2.7.2 Cleaning Tubes Condenser

    Gambar 2.41 Cleaning Tube Condenser

    Tube-tube kondensor sangat mungkin terjadi endapan di permukaannya,

    sehingga perlu dilakukan cleaning . Cleaning   kondensor ini dapat dilakukan

    dalam dua metode, yaitu secara online dimana dilakukan ketika unit turbin uapdalam keadaan normal operasi dan offline  ketika turbin uap dalam keadaan

     stand by. Untuk cleaning tube dalam keadaan online ini sebenarnya sangat

     penting karena dengan hal ini performa kondensor akan tetap selalu terjaga.

    Cleaning tube  secara online  dapat dilaksanakan dengan cara menggunakan

     bola Tapproge yang di PLTU sering disebut Ball Cleaning Kondensor.

  • 8/18/2019 Analisa dan Pemeliharan pada Kondensor PLTU

    47/72

     

    Laporan Kerja Praktek 47 

    Jurusan Teknik Mesin FTI-ITS Surabaya

    LAPORAN KERJA PRAKTEK

    PT PJB SERVICES 

    Dalam  system Ball Clening   ini, fungsinya adalah untuk membersihkan

     permukaan tube-tube  kondensor. Sistem  Ball Cleaning   menggunakan Bola (

    Tapproge  ) sebagai alat untuk membersihkan tube  kondensor. Bola ini akan

    diikutkan aliran pada kondensor, masuk di water box inlet   kondensor ikut

    aliran kondensor dan keluar di water box outlet  kondensor kemudian bola-bola

    tersebut ditangkap oleh Catcher  dan diarahkan ke ball collector .

    Gambar 2.42  Ball Cleaning Condenser

    2.7.3. Checking Ai r L eakage in Condenser

     Air leakage test  pada kondensor bisa dilakukan dengan berbagai cara,

    diantaranya yaitu pengujian dengan  gas tracer   seperti dengan menggunakan

    gas helium atau halogen. Selain itu juga bisa dilakukan air leakage  test secara

    ultrasonic  ataupun secara thermograph, selain itu tes leak dengan air

    merupakan salah satu yang paling murah dan banyak dilakukan. Perlu

    diketahui juga bahwasanya pada PLTU biasanya memiliki peralatan khusus

    untuk tes leak  pada tube baik itu kondensor maupun heat transfer equipment  

    lainnya.

  • 8/18/2019 Analisa dan Pemeliharan pada Kondensor PLTU

    48/72

     

    Laporan Kerja Praktek 48 

    Jurusan Teknik Mesin FTI-ITS Surabaya

    LAPORAN KERJA PRAKTEK

    PT PJB SERVICES 

    Metode maintenance  ini sudah banyak digunakan pada berbagai

     pembangkit di Indonesia. Selain lebih praktis dan efisien, metode checking air

    leakage  juga termasuk dalam metode maintenance  yang tergolong murah

    dalam segi ekonomis. Saat ini banyak dikembangkan untuk menambah daya

     bangkitan kondensor dan menaikkan efisieni termal dari sebuah PLTU.

    Gambar 2.43 Checking Air Leakage 

    2.8 Siklus Rankine

    Siklus Rankine adalah siklus daya uap yang digunakan untuk menghitung

    atau memodelkan proses kerja mesin uap / turbin uap. Siklus ini bekerja dengan

    fluida kerja air. Semua PLTU (pembangkit listrik tenaga uap) bekerja berdasarkan

     prinsip kerja siklus Rankine. Siklus Rankine pertama kali dimodelkan oleh:

    William John Macquorn Rankine, seorang ilmuan Scotlandia dari Universitas

    Glasglow. Untuk mempelajari siklus Rankine, terlebih dahulu kita harus

    memahami tentang T-s diagram dan H-s diagram.

    T-s diagram adalah diagram yang menggambarkan hubungan antara

    temperatur (T) dengan entropi (s) fluida pada kondisi tekanan, entalpi, fase dan

    massa jenis tertentu. Jadi pada diagram T-s terdapat besaran-besaran tekanan,

  • 8/18/2019 Analisa dan Pemeliharan pada Kondensor PLTU

    49/72

     

    Laporan Kerja Praktek 49 

    Jurusan Teknik Mesin FTI-ITS Surabaya

    LAPORAN KERJA PRAKTEK

    PT PJB SERVICES 

    massa jenis, temperatur, entropi, entalpi dan fase fluida. Sedangkan diagram h-s

    menggambarkan hubungan antara energi total (entalpi (h)) dengan entropi (s).

    Sama seperti diagram T-s, untuk setiap fluida memiliki diagram h-s nya sendiri-

    sendiri. Kedua diagram ini dapat digunakan untuk menghitung kinerja pembangkit

    listrik tenaga uap dengan menggunakan siklus Rankine.

    Siklus kerja PLTU yang merupakan siklus tertutup dapat digambarkan

    dengan diagram T –  s (Temperatur –  entropi). Siklus ini adalah penerapan siklus

    rankine ideal. Adapun urutan langkahnya adalah sebagai berikut :

    Gambar 2.44 Diagram T –  s Siklus PLTU (Siklus Rankine)

    a  –   b : Air dipompa dari tekanan P2 menjadi P1. Langkah ini adalah langkah

    kompresi isentropis, dan proses ini terjadi pada pompa air pengisi.

     b –   c : Air bertekanan ini dinaikkan temperaturnya hingga mencapai titik didih.

    Terjadi di LP heater, HP heater dan Economiser. .

    c –   d : Air berubah wujud menjadi uap jenuh. Langkah ini disebut vapourising

    (penguapan) dengan proses isobar isothermis, terjadi di boiler yaitu di

    wall tube (riser) dan steam drum.

    d  –   e : Uap dipanaskan lebih lanjut hingga uap mencapai temperatur kerjanya

    menjadi uap panas lanjut (superheated vapour). Langkah ini terjadi di

    superheater boiler dengan proses isobar.

  • 8/18/2019 Analisa dan Pemeliharan pada Kondensor PLTU

    50/72

     

    Laporan Kerja Praktek 50 

    Jurusan Teknik Mesin FTI-ITS Surabaya

    LAPORAN KERJA PRAKTEK

    PT PJB SERVICES 

    e –  f : Uap melakukan kerja sehingga tekanan dan temperaturnya turun. Langkah

    ini adalah langkah ekspansi isentropis, dan terjadi didalam turbin.

    f  –  a : Pembuangan panas laten uap sehingga berubah menjadi air kondensat.

    Langkah ini adalah isobar isothermis, dan terjadi didalam kondensor.

    2.9 Tekanan Vakum

    Gambar 2.45 Perbandingan Tekanan

    Tekanan vakum adalah tekanan dalam tangki, maksudnya adalah tekanan

    kurangnya dari tekanan udara luar atau atmosfir . Tekanan di bawah tekanan

    atmosfer disebut tekanan vakum (vacuum pressure) dan diukur dengan pengukur

    vakum yang menunjukkan perbedaan antara tekanan atmosfer dan tekanan

    absolut.

    Pgage = Pabs –  Patm (untuk P > Patm)

    Pvac = Patm –  Pabs (untuk P < Patm)

    Tekanan gas di dalam tangki dapat dianggap seragam karena berat gas terlalu

    kecil dan tidak mengakibatkan pengaruh yang berarti. Skala tekanan vakum

    mempunyai titik nol pada tekanan atmosfir dan yang paling tinggi sama dengan

     zero absolute. Pengukuran tekanan absolut sangat penting dalam menentukan

  • 8/18/2019 Analisa dan Pemeliharan pada Kondensor PLTU

    51/72

     

    Laporan Kerja Praktek 51 

    Jurusan Teknik Mesin FTI-ITS Surabaya

    LAPORAN KERJA PRAKTEK

    PT PJB SERVICES 

    skala tekanan gage dan skala vakum untuk mengukur tekanan, baik tekanan  gage,

    absolut, vakum ataupun beda tekanan (differential pressure). 

    2.10 F loating I ntake  

     Intake adalah suatu unit yang berfungsi untuk menyadap atau mengambil

    air baku dari badan air sesuai dengan debit yang diperlukasn untuk pengolahan.

    Variasi kualitas air permukaan sangat berarti dalam menentukan titik pengambilan

    air. Dimana terdapat adanya variasi yang konstan (tidak befluktuasi), di tempat

    seperti inilah merupakan titik pengambilan yang diharapkan.

    Analisa kualitas air permukaan pada setiap bagian penampang di titik yang

    dinilai cocok untuk pengambilan air sangat penting bagi penetapan lokasi intake,

    terutama intake  langsung. Dan analisa kualitas pada bagian air permukaan

    horizontal sangat pokok untuk menetapkan titik pegambilan semua jenis intake.

    Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan intake :

    1.  Intake  sebaiknya terletak di tempat dimana tidak ada aliran deras yang bisa

    membahayakan intake.

    2.  Tanah disekitar intake seharusnya cukup stabil dan tidak mudah terkena erosi.

    3. 

     Inlet   sebaiknya berada di bawah permukaan badan air untuk mencegah

    masuknya benda-benda terapung. Disamping itu inlet sebaiknya terletak cukup

    di atas air.

    4.  Intake seharusnya terletak jauh sebelum sumber kontaminasi.

    5.  Intake  sebaiknya dilengkapi dengan saringan kasar (bar screen) yang selalu

    dibersihkan. Ujung pengambilan air (inlet ) yang berhubungan dengan pompa

    sebaiknya juga diberi saringan ( strainer ).

    Air permukaan dapat diambil dari kanal sebagai intake, dimana

     pengambilan airnya ditampung dalam sebuah penampung (chamber ). Dari

     penampung ini air dilairkan menuju instalasi pengolahan dengan pipa yang

    dilengkapi dengan bar screen dan traveling screen.

  • 8/18/2019 Analisa dan Pemeliharan pada Kondensor PLTU

    52/72

     

    Laporan Kerja Praktek 52 

    Jurusan Teknik Mesin FTI-ITS Surabaya

    LAPORAN KERJA PRAKTEK

    PT PJB SERVICES 

    Gambar 2.46 Instalasi  Floating Intake 

     Floating Intake  merupakan jenis intake  yang jarang ditemukan, bahkan

    masih belum digunakan pada berbagai perusahaan baik perusahaan pembangkit

    maupun perusahaan air minum. Floating intake ini dibuat dengan design inlet pipe 

    yang terapung dengan bantuan  floats dan flexible pipe. Seperti yang terlihat pada

    gambar 3.14 tersebut, inlet  pipa dibuat terapung dengan bantuan main floats, di

    sepanjang flexibel pipe diberikan intermediate floats untuk membantu menopang

    agar tidak terjadi lengkungan pada  flexibel pipe tersebut. Di ujung inlet diberikan

     strainer   untuk menyaring kotoran yang terkandung dalam air yang masuk ke

    dalam inlet tersebut.

     Design floating intake ini dibuat untuk menyesuaikan level air yang nada

     pada kanal intake. Pada PLTU yang menggunakan air laut sebagai media

     pendingin (cooling water ) untuk sistem pendinginannya akan berpengaruh besar

    ketika air laut mengalami musim pasang ataupun musim surut. Ketika musim

    surut, tidak menutup kemungkinan terjadi pendangkalan intake dan tidak cukup

    lelvel air laut untuk menyentuh atau sama dengan level  suction inlet   pada pipa

     pompa sehingga mengakibatkan unit pada PLTU tersebut tidak dapat beroperasi.

    Dengan adanya design  floating intake  ini diharapkan masalah ketika air laut

     pasang maupun surut bisa teratasi, dimana dengan bantuan  floats  tersebut inlet  

    akan selalu dalam level sama (dibawah permukaan air) dan cukup untuk

    melakukan proses pendinginan pada PLTU. Selalin itu, dengan design ini  flow

  • 8/18/2019 Analisa dan Pemeliharan pada Kondensor PLTU

    53/72

     

    Laporan Kerja Praktek 53 

    Jurusan Teknik Mesin FTI-ITS Surabaya

    LAPORAN KERJA PRAKTEK

    PT PJB SERVICES 

    rate yang akan masuk ke dalam instalasi pompa akan cenderung selalu konstan,

    tidak lagi terpengaruh pada pasang surut air laut.

  • 8/18/2019 Analisa dan Pemeliharan pada Kondensor PLTU

    54/72

     

    Laporan Kerja Praktek 54 

    Jurusan Teknik Mesin FTI-ITS Surabaya

    LAPORAN KERJA PRAKTEK

    PT PJB SERVICES 

    BAB III

    METODOLOGI PENELITIAN

    3.1  Metode Penelitian

    Dalam melakukan penelitian dan analisa kondensor vakum pada PLTU Nii

    Tanasa Kendari terdapat beberapa tahapan yang dilakukan, antara lain :

    1.  Studi Kasus

    Permasalahan mengenai menurunnya tingkat kevakuman kondensor

     pada PLTU Kendari diperoleh berdasarkan observasi kondisi aktual di

    lapangan dan diskusi dengan pihak operator  dan pihak engineering. 

    2.  Studi Literatur

    Untuk memperdalam pemahaman mengenai permasalahan yang dibahas,

    dilakukan studi literature yang berkaitan dengan proses operasi PLTU

    Kendari dan perhitungan penurunan tingkat kevakuman kondensor.

    Studi literature diperoleh dari e-book , jurnal, dan penelitian terlebih

    dahulu.

    3. 

    Pengumpulan dan Pengolahan data

    Sebelum melakukan penelitian, diperlukan adanya data acuan

     perhitungan sehingga dilakukan pengumpulan data desain dan aktual.

    Data desain diperoleh dari heat balance PLTU Kendari unit 1 dan unit 2.

    Sedangkan data actual diperoleh dari CCR (Central Control Unit) PLTU

    Kendari unit 1 dan unit 2.

    4.  Analisa Data dan pembahasan

    Setelah proses perhitungan selesai, hasil perhitungan ditampilkan dalam

     bentuk grafik yang dapat dianalisa secara kuantitatif. Hasil dari

     pengolahan tersebut, dianalisa dan diberikan rekomendasi untuk

     penyelesaian masalah yang ada.

    6. Penyusunan Laporan

    Setelah seluruh tahapan telah dilakukan, kemudian hasil dari penelitian

    ini disusun dalam bentuk laporan.

  • 8/18/2019 Analisa dan Pemeliharan pada Kondensor PLTU

    55/72

     

    Laporan Kerja Praktek 55 

    Jurusan Teknik Mesin FTI-ITS Surabaya

    LAPORAN KERJA PRAKTEK

    PT PJB SERVICES 

    BAB IV

    PEMBAHASAN

    Kondensor yang digunakan pada PLTU Nii Tanasa Kendari adalah

    kondensor tipe permukaan (Surface Condenser ), dengan spesifikasi yang bisa

    dilihat pada tabel 4.1 dibawah ini.

    Tabel 4.1 Spesifikasi Kondensor pada PLTU Nii Tanasa Kendari

    CONDENSOR & FEED WATER HEATING PLANT

     Model N-1250

     Manufacturer Supplied with turbineType Two-flow double-path surface type

    Cooling surface area 1250 m2

    Steam press. ~ 0.0081( abs) MPa

    Steam flow 42 t/h

    Cooling water flow 3200-3800 t/h

    Cooling water temp. 30 0C

     Design press. at water side 0.3 MPa

    Tube material TA2

    Tube size Φ20×0.7×5550 mm 

     Net weight without water ~ 22 t

     LP Outlet Temperature 85-90 0C

     Number Two (2) Units

    4.1 Sistem Pemeliharaan pada Kondensor PLTU Nii Tanasa

    Pemeliharaan yang sering dilakukan pada kondensor antara lain :

    1.  PM ( Preventive Maintenance) yaitu cek level   baik sisi control  maupun

    sisi mekaniknya.

    2.  Cek kondisi semua  flange  yang berhubungan dengan vacuum maupun

    sisi airnya.

    3. 

    Cek kualitas air hotwell   (kemungkinan dapat tercampur dengan air laut

     bila terjadi tube condenser  bocor).

    4.  Corrective dapat dilakukan bila tube bocor dengan mematikan salah satu

    sisi tube.

    5.  Bila kondisi overhoule  atau pekerjaan pada saat unit mati dilakukan

    cleaning tube  dan juga tes kebocoran dengan cara hydraulic pressure 

    dengan media uadara maupun air, eddy current , PT  cek untuk sisi

    dinding tube (tube baffle).

  • 8/18/2019 Analisa dan Pemeliharan pada Kondensor PLTU

    56/72

     

    Laporan Kerja Praktek 56 

    Jurusan Teknik Mesin FTI-ITS Surabaya

    LAPORAN KERJA PRAKTEK

    PT PJB SERVICES 

    4.2 Sistem Pengaman pada Kondensor PLTU Nii Tanasa

    Sistem pengaman sangatlah penting pada semua peralatan berputar

    maupun tidak berputar, pada condenser pun juga terpasang system pengaman

    antara lain:

    a. Level low dan high 

     b. Temperatur high, tapping ini terpasang pada sisi LP turbin

    c. Vacuum breaker  

    d. Vacuum low 

    4.3 SOP Vacuum Up Condenser  PLTU Nii Tanasa

    4.3.1 Maksud dan Tujuan

    Prosedur Start-Up vacuum up Condenser   test adalah untuk pengetesan

     peralatan pembuat hampa kondensor dan menguji kemampuan peralatan

     pembuat vakum dan juga pengetesan kemampuan untuk mempertahankan

    vakum pada kondensor.

    4.3.2 Peralatan Utama

      Valve lnlet Water Jet Pump #1

     

    Valve lnlet Water Jet Pump #2

      Water Jet Pump #1

      Water Jet Pump #2

      Valve Oulet Water Jet Pump #1

      Valve Oulet Water Jet Pump #2

      Water Air Ejector

      Water Jet Tank

     

    Valve Vacuum Breaker

      Valve Vacuum Condensor

       Main Condensor

       Electric Panel MCC & LCS

       DCS Control Room

      Valve from Service Water

      Valve Drain Water Jet Tanki

    4.3.3 Persiapan Start-Up  

  • 8/18/2019 Analisa dan Pemeliharan pada Kondensor PLTU

    57/72

     

    Laporan Kerja Praktek 57 

    Jurusan Teknik Mesin FTI-ITS Surabaya

    LAPORAN KERJA PRAKTEK

    PT PJB SERVICES 

    1.  Air didalam Water Jet Tank, Water Jet Pump penuh

    2.  Valve lnlet & Outlet Water Jet Pump #1 Posisi terbuka

    3.  Valve Inlet & Outlet Water Jet Pump #2 posisi terbuka

    4.   Power Suply di MCC  tersedia & sudah siap

    5. 

    Selctor swicth di MCC  posisi remot

    6.  Valve Vacuum Break  posisi tertutup

    7.  Valve Drain Water JetTank  posisi tertutup

    8.  Valve pengisian tank Water Jet Pump dari Cooling Tower  posisi tertutup

    9.   Pressure indicator Vacuum & valve, terbuka, dan terpasang

    10.  Pressure indicator discharge Water Jet Pump, terbuka, dan terbuka

    11. Valve Handweel #.6 #7 #8 di pipeline  sebelum kondensor terbuka

    4.3.4 Proses Start-Up  

    1.  Periksa apakah arah motor sudah benar ke kanan (cek putaran )

    2.  Periksa pompa dengan cara di putar dengan tangan sebelum pompa

    dikopel dengan motor

    3.  Periksa apakah gate valve vacuum breaker  sudah tertutup

    4. 

    Periksa apakah level air didalam tanki sudah full  

    5. 

    Masukkan power supply di Panel MCC

    6.  Posisikan selektor  switch  ke posisi remote  ( pompa di operasi dari  DCS

    Control  room )

    7.  Tutup rapat gate valve vacuum breaker  

    8.  Buka valve Handweel  #1 #2 #3 di pipe line 

    9.  Buka valve Pressure lndicator vacuum condensor  &  Discharge WJP pump 

    10. 

    Tutup semua valve yang menuju ke kondensor

    11. 

    Buka Gate Valve Suction & discharge water Jet Pump 

    12. Buka katup uap  gland steam yang menuju perapat turbin (atur tekanan

    0.4 - 0.5 Mpa )

    13. Operasikan secara manual dari DCS Control room ( Pompa start )

    14. Proses pembuatan vacuum berlangsung.Vacuum naik menuju 0.0081 Mpa

    (abs)

  • 8/18/2019 Analisa dan Pemeliharan pada Kondensor PLTU

    58/72

     

    Laporan Kerja Praktek 58 

    Jurusan Teknik Mesin FTI-ITS Surabaya

    LAPORAN KERJA PRAKTEK

    PT PJB SERVICES 

    15. Apabila pengetesan atau sistim vacuum pump condensor tidak diperlukan

    lagi, lakukan :

      Tutup gate valve #6 #7 #8 di pipeline secara perlahan.

      Stop motor ( switch motor off  )

    4.3.5 lnterl ock transfer JWP Pump Test  

    1. 

    Posisikan switch water jet pump di DCS Control room ke Auto 

    2.  Start WJP #1 pompa star

    3.  Posisikan switch WJP #1 ke posisi off , WJP #1 Off , WJP #2 Start  

    4. 

    Posisikan switch WJP #2 ke posisi off , WJP #2 Off , WJP #1 Start

    4.3.6 Kriteria Keberhasilan Vacuum-Up Condensor test  

      Vacuum dapat mencapai minimal 0.0081 Mpa (abs)

      Sistem dapat mempertahankan vacuum saat unit operasi

      Parameter peralatan utama,Temperatur,Vibrasi,  Pressure & level water

    kondisi normal.

    4.4 Analisa Data Kevakuman Kondensor

    Gambar 4.1 Grafik Tekanan Vakum pada Kondensor PLTU Nii Tanasa Kendari

    selama bulan Agustus –  Desember 2014 dan Februari –  Juli 2015

    -82,5

    -66,9

    -89,1-86,1

    -90,7 -92,2-88,2

    -92,2 -90,2 -91,9

    -100

    -90

    -80-70

    -60

    -50

    -40

    -30

    -20

    -10

    0

       T   e    k   a   n   a   n   V   a    k   u   m     (

       K   P   a    )

    Bulan (Masehi)

    Grafik Tekanan Vakum

  • 8/18/2019 Analisa dan Pemeliharan pada Kondensor PLTU

    59/72

     

    Laporan Kerja Praktek 59 

    Jurusan Teknik Mesin FTI-ITS Surabaya

    LAPORAN KERJA PRAKTEK

    PT PJB SERVICES 

    Seperti yang terlihat dari gambar grafik di atas, dapat diketahui bahwa

    tekanan vakum pada kondensor PLTU Nii Tanasa mempunyai rata  –   rata di atas

    normal operasi yaitu sebesar -84 Kpa. Tekanan rata –  rata tertinggi diperoleh pada

     bulan Maret 2015 yaitu sebesar -92,2 Kpa dan tekanan rata  –   rata terendah

    diperoleh pada bulan September 2014 yaitu sebesar -66,9, dimana pada bulan

    September 2014 tersebut didapati hingga unit mengalami trip  karena vakum

    kondensor tidak mencukupi untuk normal operasi. Hal tersebut terjadi karena air

    laut sedang mengalami musim surut sehingga level air laut tidak mencapai section

    head  pada pompa Circulating Water Pump, akibatnya pompa tidak dapat

     beroperasi dan berakibat tidak adanya proses pendinginan pada unit dan

    mengalami trip.

    4.5 F ishbone Diagram  Kondensor Vakum

    Gambar 4.2 Fishbone Diagram Kondensor Vakum

    Berdasarkan  fishbone diagram  di atas, bisa diketahui bahwa penyebab

    terjadinya tingkat kevakuman yang rendah pada kondensor adalah main cooling

     system yang kurang baik, alat bantu vakum pada PLTU kurang berfungsi dengan

    optimal, yang mana dua hal tersebut akan menyebabkan satu permasalahan besar

    yaitu terjadinya kerak ataupun fouling  pada tube kondensor yang akan meghambat

     perpindahan panas yang terjadi di kondensor, dan berakibat juga pada semakin

    rendahnya tingkat kevakuman kondensor tersebut. Adanya kerusakan valve pada

    TINGKAT KEVAKUMAN

    KONDENSOR RENDAH

    Main Cooling

    S stem

    Alat Bantu

    Vakum

    Tube KondensorKerusakan Valve

    Sistem

    Pemeliharaan

  • 8/18/2019 Analisa dan Pemeliharan pada Kondensor PLTU

    60/72

     

    Laporan Kerja Praktek 60 

    Jurusan Teknik Mesin FTI-ITS Surabaya

    LAPORAN KERJA PRAKTEK

    PT PJB SERVICES 

    line menuju kondensor juga bepengaruh buruk sehingga sistem  sealing  yang ada

     pada perapat poros turbin kurang bekerja dengan baik. Serta sistem pemeliharaan

    yang kurang mendukung dari sisi peralatan untuk melakukan pemeliharaan yang

    kurang optimal.

    4.6 Analisa Penyebab Tingkat Kevakuman Kondensor Rendah

    4.6.1 Main Cooling System

     Main cooling system  merupakan salah satu faktor pendukung terbesar

    untuk beroperasinya kondensor, terutama pengaruh pada kevakuman

    kondensor.  Main cooling system  disini yang dimaksudkan berpengaruh pada

    kevakuman kondensor di PLTU Nii Tanasa adalah kurang berjalan dengan

    optimal Water Treatment Plant  (WTP), debris yang tidak bekerja optimal, dan

     banyaknya line pipa dari WTP ke kondensor yang mengalami kebocoran.

    4.6.1.1 Water I ntake  

    Gambar 4.3 Kerusakan Sluice Gate water intake 

    Instalasi berperan penting sebagai besarnya inputan air laut yang

    nantinya akan diproses di WTP. Ketika air laut surut dan ketika air laut

     pasang akan memberikan pengaruh pada water sea flow rate yang masuk

    ke intake  kondensor apabila desain dari  intake  tidak tepat dengan

  • 8/18/2019 Analisa dan Pemeliharan pada Kondensor PLTU

    61/72

     

    Laporan Kerja Praktek 61 

    Jurusan Teknik Mesin FTI-ITS Surabaya

    LAPORAN KERJA PRAKTEK

    PT PJB SERVICES 

    lingkungan yang ada. Pada PLTU Nii Tanasa ini, intake tidak mengalami

    masalah yang besar. Hal ini bisa dilihat ketika air laut dan air laut pasang,

    intake tetap tenggelam penuh tanpa mengalami pengurangan besar volume 

    air yang mengalir ke intake  tersebut, hanya saja akan berpengaruh pada 

     sea water flow rate yang berbeda ketika air laut surut dan ketika air laut

     pasang. Hal lain yang perlu dikaji adalah sluice gate  pada water intake ini

    hanya bisa untuk bukaan penuh saja. Sluice gate  ini seharusnya bisa juga

    untuk menutup sehingga saat proses pemeliharaan  intake, air laut tidak

    masuk melewati sluice gate.