5. bab i pendahuluan
DESCRIPTION
eddTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Filosofi dan Tujuan KKN
1.1.1 Filosofi KKN
Kuliah Kerja Nyata merupakan suatu kegiatan intrakurikuler wajib yang
memadukan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan metode pemberian
pengalaman belajar dan bekerja kepada mahasiswa dan pemberdayaan masyarakat. Kuliah
Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat adalah suatu kegiatan intrakurikuler
yang memadukan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan metode pemberian
pengalaman belajar dan bekerja kepada mahasiswa, dalam kegiatan pemberdayaan
masyarakat.
KKN PPM merupakan wahana penerapan serta pengembangan ilmu dan teknologi,
dilaksanakan di luar kampus. KKN PPM diarahkan untuk menjamin keterkaitan antara
dunia akademik-teoritik dan dunia empirik-praktis. Dengan demikian akan terjadi interaksi
sinergis, saling menerima dan memberi, saling asah, asih, dan asuh antara mahasiswa dan
masyarakat.
Kompetensi yang diharapkan dari mahasiswa dalam pelaksanaan KKN adalah:
1) Kompetensi Pengetahuan; yaitu memiliki pengetahuan, pemahaman dan wawasan
kemasyarakatan.
2) Kompetensi Ketrampilan; kemampuan melakukan identifikasi masalah, memecahkan
masalah, mengambil keputusan, menerapkan ilmu, melaksanakan kegiatan dan
mengevaluasi.
3) Kompetensi Nilai; kemampuan membangun kebersamaan, kejujuran, kesetaraan, dan
kemandirian.
Sejarah KKN
a. Pertama kali KKN dilaksanakan di UNAND pada tahun 1971, dengan nama
“Pengabdian Mahasiswa kepada Masyarakat“.
b. Universitas Andalas ( UNAND ) bersama 2 Universitas lainnya, yaitu Universitas
Gadjah Mada ( UGM ) dan Universitas Hasanuddin ( UNHAS ) mempelopori
“Pengabdian Mahasiswa kepada Masyarakat“.
1
c. Pada tahun 1973 “Pengabdian Mahasiswa kepada Masyarakat“ diganti namanya:
“Kuliah Kerja Nyata (KKN)“ ( Hasil Seminar Nasional Tgl 17~18 Nopember 1972 ),
berstatus Kokurikuler, dengan menempatkan mahasiswa yang berminat selama 6 bulan
di desa-desa Sumatera Barat.
d. Pada tahun 1975, KKN ditetapkan sebagai program pendidikan intrakurikuler (pilot
project).
e. Sejak tahun 1983 ditetapkan sebagai kegiatan “intrakurikule wajib“ dengan bobot 4
sks.
f. Berdasarkan Hasil Keputusan Rapat Senat Universitas Andalas, Sejak tahun 2000 s/d
2007, KKN menjadi “Mata Kuliah Wajib / Pilihan“ di beberapa fakultas.
g. Pada tanggal 01 Mei 2007, Rektor Universitas Andalas mengeluarkan Surat Keputusan
No. 553.a / III / A / Unand-2007, yang memutuskan bahwa : “Semua bentuk mata
kuliah seperti PKL, KKU, Come, Magang atau pilihan lainnya harus berpedoman
kepada model KKN berikut ini :
- KKN Kemitraan.
- KKN Tematik , Berbasis Dosen, Mahasiswa, Masyarakat dan Bencana
(Acsidentil).
h. Sejak tahun 2009, Universitas Andalas melaksanakan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran
dan Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) dan KKN Tematik Terstruktur
Prinsip dasar KKN-PPM
a. Keterpaduan Aspek Tri Dharma PT
b. Pelestarian Tiga Tujuan Dasar KKN
Pengembangan kepribadian mahasiswa (personality development)
Pemberdayaan masyarakat (community empowerment)
Pengembangan institusi (institutional development)
c. Empati-Partisipatif
d. Interdisipliner
e. Komprehensif-Komplementatif dan berdimensi luas
f. Realistis-Pragmatis
g. Environmental Development
2
Prinsip Pelaksanaan KKN PPM
1. Gagasan Bersama (Co-Creation)
2. Dana Bersama (Co-Financing)
3. Keluwesan (Flexibility)
4. Berkesinambungan (Sustainability)
5. KKN Berbasiskan Riset (Research Based Community Services)
1.1.2 Tujuan KKN-PPM
a. Agar Universitas Andalas menghasilkan sarjana yang lebih memahami dan
menghayati permasalahan pembangunan yang dihadapi oleh masyarakat dan
pemerintah. Mahasiswa diharapkan dapat belajar dan menanggulangi setiap
permasalahan secara pragmatis dan interdisipliner.
b. Memberi pengalaman belajar tentang kehidupan sosial masyarakat nagari dan
pengalaman dalam kerja nyata pembangunan.
c. Meningkatkan wawasan dan proses pendewasaan kepribadiaan mahasiswa.
d. Mendorong dan memacu pembangunan nagari dengan menumbuhkan motivasi
masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembangunan.
e. Menumbuhkan kepercayaan masyarakat akan kemampuan mahasiswa serta sarjana
Universitas Andalas, sehingga akan lebih mendekatkan Universitas Andalas pada
masyarakat.
f. Meningkatkan empathy dan kepedulian mahasiswa terhadap permasalahan-
permasalahan yang ada di dalam masyarakat
g. Mengembangan soft skill mahasiswa
h. Melaksanakan terapan ilmu pengetahuan dan teknologi secara team work dan
interdisipliner
i. Mendorong learning community dan learning society
j. Menanamkan jiwa dan nilai kepribadian nasionalis, kemandirian, etos kerja dan
tanggung jawab
3
1.2. Profil Lokasi KKN
1.2.1. Sejarah Nagari Lasi
Asal-usul Nagari Lasi
Di kaki Gunung Marapi terdapat suatu daerah subur, yang terletak di atas
ketinggian ±1.100 m berjarak kira-kira 13.15 Km sebelah selatan Kota Bukittinggi, dan
merupakan perkampungan yang subur, bernama nagari Lasi, dalam wilayah
administrasi Kecamatan Canduang, daerah kabupaten Agam, Propinsi Sumatra Barat.
Menurut cerita (legenda), nama nagari Lasi diambil dari beberapa versi cerita yang
beredar di tengah-tengah masayarakat, di antaranya ada yang mengatakan Lasi berasal
dari nama sejenis batang kayu, kayu Lasi dan ada yang mengatakan, beberapa
rombongan pertama yang tiba di tempat yang subur ini berusaha mencari sumber air.
Ketika masing-masing rombongan telah berhasil (lah asia), menemukan sumber mata
air (sasokan), maka rombongan pertama (tertua) yang berhasil (lah asia) menemukan
sumber air di sebelah timur (ujung), disebut lah asia nan Tuo lama-lama dialek tersebut
berubah menjadi Lasi tuo, demikian juga dengan Lasi Mudo.
Penduduk masyarakat Nagari lasi menurut cerita berasal dari dua arah, pertama
datang dari arah timur tepatnya dari Bungo Sitangkai sebagai anak kamanakan Dt.
Katumangguangan dan yang kedua datang dari arah Barat tepatnya dari Pariangan
Padang Panjang melewati Nagari Sungai Pua dan sebagian menetap di Nagari Lasi
sebagai anak kamanakan Dt. Parpatiah Nan Sabatan.
1.2.2 Kondisi Nagari Lasi
Letak dan Batas Administrasi Wilayah
Nagari Lasi secara administratif memiliki batas-batas wilayah:
- Sebelah Utara berbatasan dengan Nagari Balai Gurah
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Gunung Marapi
- Sebelah Timur berbatasan dengan Nagari Canduang Koto Laweh
- Sebelah Barat berbatasan dengan Nagri Bukik Batabuah
Nagari Lasi terdiri dari 3 (Tiga) Jorong dengan luas 20,34 km². Dengan uraian sebagai
beriku:
4
Tabel .1. Luas Nagari Lasi Perjorong
NO JORONG LUAS ( Km² )
1. Lasi Tuo 7,76
2. Lasi Mudo 10,39
3. Pasanehan 2,19
Jumlah 20,34
Kondisi Topografi
Nagari Lasi mempunyai Topografi yaitu kemiringan, ketinggian dan morfologi
daratan, wilayah pegunungan, dataran tinggi dan dataran rendah. Nagari Lasi terletak pada
daerah yang relatif yang bergelombang dan berbukit. Nagari Lasi terletak pada ketinggian
1100 m di atas permukaan laut.
Iklim
Suhu rata-rata di Nagari Lasi berkisar 240 C – 260 C Sedangkan curah hujan cukup
tinggi pertahun, yaitu 2000-3000 mm / tahun tanpa bulan kering,
Jenis Tanah dan Geologi
Jenis tanah di Nagari Lasi merupakan jenis tanah yang cocok untuk pertanian,
walaupun demikian masih bisa atau mampu menampung kegiatan kegiatan lain.
Hidrologis
Tata air Nagari Lasi terdiri dari air permukaan dan air tanah, Nagari Lasi
mempunyai banyak sumber mata air seperti Karang Panjang dan Aia Dingin, aliran anak
sungai daerah serapan dan daerah tangkapan air. Nagari Lasi juga dilalui oleh beberapa
aliran anak sungai seperti Batang Sikuau, Batang Aia Tapuak dan Batang Aia bawah
Dama yang pola alirannya berasal dari Gunung Merapi.
Penggunaan Lahan
Dari kondisi topografi yang ada di Nagari Lasi akan mempengaruhi kehidupan
sosial ekonomi masyarakat dan ketersediaan lahan. Penggunaan lahan di Nagari Lasi
didominasi areal pertanian ( sawah ladang ) perumahan sarana prasarana perkebunan hutan
dan bentuk lainnya.
5
Demografi
Jumlah Penyebaran Penduduk
Jumlah penduduk Nagari Lasi berdasarkan hasil pendataan oleh Tim Pendataan
Nagari pada tahun 2011 adalah 6645 jiwa dengan 1667 Kepala Keluarga yang tersebar
tidak merata. Jumlah penduduk terbesar terdapat di Jorong Lasi Mudo dari seluruh jumlah
penduduk Nagari Lasi, jumlah penduduk terendah terdapat di Jorong Pasanehan.
Table .2. Jumlah dan Penyebaran Penduduk Nagari Lasi tahun 2011
No Jorong Jumlah Penduduk %
1 Lasi Tuo 1972 34.35
2 Lasi Mudo 3276 36.19
3 Pasanehan 1435 29.46
Jumlah 6683 100
Sumber : Hasil Pengolahan Data oleh Tim Pendataan Nagari Tahun 2008
Jumlah Penduduk Menurut Jenis kelamin
Berdasarkan jumlah penduduk Nagari Lasi menurut jenis kelamin pada tahun 2011
diketahui bahwa jumlah penduduk perempuan lebih banyak dari pada jumlah penduduk
laki-laki, penduduk perempuan berjumlah 3359 jiwa (50,26 % ) dan penduduk laki-laki
berjumlah 3324 jiwa (49,74 %).
Table .3. Data Jumlah Penduduk Lasi menurut Jenis Kelamin
Tahun 2011
Su
mber : Hasil Pengolahan data olehTim Pendataan Nagari
Banyaknya jumlah penduduk perempuan dibandingkan dengan jumlah penduduk
laki-laki di Kanagarian Lasi, hal ini menunjukan bahwa penduduk laki-laki cenderung
untuk pergi merantau ke Kota/Wilayah yang ada di Indonesia, dan penduduk yang
merantau rata-rata berusi 19 – 34 tahun, sedangkan penduduk laki-laki yang bekerja di
Kanagarian Lasi bekerja di sektor perdagangan dan pertanian.
6
Jumlah Penduduk Menurut Agama
Penduduk nagari Lasi pada umunya bersifat homogen bila dilihat dari pemeluk
agama yaitu agama Islam sebanyak 100 % dari jumlah penduduk Nagari Lasi.
Jumlah Penduduk menurut Lapangan Pekerjaan
Penduduk Nagari Lasi berdasarkan mata pencaharian terdiri dari Petani, Pedagang,
Pegawai Negeri, Pegawai Swasta, Industri kerajinan dan lain-lain Berdasarkan hasil
pendataan, penduduk Nagari Lasi banyak bekerja dari berbagai sector BALITA: 8,6%,
Pelajar: 21,35%, Mahasiswa: 2,84%, Petani: 47%, Pedagang: 7%,Pegawai Swasta dan
PNS: 5%, Lansia: 6,2% dan Yang belum Bekerja: 1%. Banyaknya penduduk Nagari Lasi
bekerja di sektor pertanian karena didukung dengan kondisi lahan yang subur dan iklim
yang mendukung dan selanjutnya bekerja disektor Perdagangan karena sudah menjadi
karakter dan watak penduduk Nagari Lasi.
Pendidikan
Pendidikan merupakan aspek yang sangat penting dan harus mendapatkan
perhatian dari semua pihak. Keberhasilan dunia pendidikan bukan saja ditentukan oleh
Pemerintah dan guru saja, masyarakat juga mempunyai peran yang sangat menentukan
keberhasilan pendidikan, aktifitas penyelenggaraan pendidikan di Nagari Lasi ada terdiri
dari :
Pendidikan Umum
Pendidikan umum yang ada di nagari Lasi yaitu TK, SD, SMP, MTs, SMA dan Pondok
Pesantren, keberadaan sekolah tersebut sudah banyak memberikan konstribusi terhadap
peningkatan Sumberdaya Manusia penduduk Nagari Lasi untuk memberikan kehidupan
yang lebih baik di masa yang akan datang, untuk lebih jelasnya potensi yang dimiliki
dibidang pendidikan di Nagari Lasi dapat dilihat sebagai berikut:
a. Taman Kanak – Kanak
Pendidikan TK merupakan pendidikan persiapan yang dijalani oleh setiap anak
sebelum memasuki sekolah dasar, dengan berkembangnya dunia pendidikan saat ini
yang mengacu kepada KTSP (kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) dan diiringi
peningkatan perekonomian masyarakat keberadaan TK sangat diperlukan, hal ini dapat
7
dilihat bahwa kualitas murid-murid SD yang mempunyai Basis pendidikan TK akan
berbeda tingkat kemampuanya dengan murid SD yang tidak memiliki latar belakang
pendidikan TK.
b. Pendidikan Dasar
Pendidikan dasar adalah merupakan dasar dari semua kegiatan proses belajar dan
mengajar mulai dari pengembangan ilmu, pembentukan karakter dan mental serta
pengenalan lingkungan dan kreatifitas anak agar bisa berkembang dan siap melanjutkan
pendidikan kejenjang yang lebih tinggi, Sekolah Dasar yang ada di nagari Lasi terdapat
4 sekolah dasar yang dapat menampung anak sebanyak 1.636 orang.
Rasio perbandingan guru dan murid rata-rata sudah mencukupi sesuai dengan standar
nasional pendidikan tentang rasio guru dan murid yaitu 1 : 30 (1 orang guru 30 murid)
namun kecukupan rasio belum menjamin keberhasilan pendidikan dalam peningkatan
mutu pendidikan akan tetapi ditentukan beberapa faktor diantaranya yaitu :
1. Kelengkapan sarana dan prasarana penunjang seperti lapangan olahraga dan
ruangan Komputer.
2. Peran masyarakat dan Pemerintahan Nagari memberikan dukungan kepada pihak
sekolah
3. Perlu kesamaan pandangan antara pihak sekolah, komite sehingga dapat memotifasi
siswa untuk belajar secara baik sesuai dengan penerapan KTSP.
4. Pengelolaan dan pengorganisasian sekolah dalam bentuk manajemen yang baik,
serta menyusun rencana strategis sekolah bersama komite.
c. Sekolah Menengah Pertama
Di nagari Lasi terdapat satu sekolah SMP yaitu SMPN 03 Canduang yang terletak di jorong
Pasanehan dan. Keberadaan SMP Canduang ini menampung tamatan SD yang ada di
Nagari Lasi. Berikut ini profil SMP 03 Canduang :
SMP 03 Canduang berdiri tahun 1998 dan proses belajar mengajar dimulai pada tahun itu
juga, setelah 12 tahun berjalan telah banyak lulusan yang berhasil di berbagai profesi, hal
ini merupakan potensi yang besar untuk dapat memajukan sekolah.
Hasil yang dicapai tiga tahun terakhir SMP 03 Canduang telah meraih berbagai prestasi
diantaranya penghargaan lomba Olimpiade Fisika tingkat Nasional, Juara I Lomba
8
olimpiade Fisika Sumatera Barat dan prestasi lainnya Lulusan SMP 03 Canduang 90 %
dapat diterima dan melanjutkan Sekolah di SMA Negeri. Untuk meningkatkan dan
mempertahankan prestasi yang dimiliki perlu peningkatan sarana dan prasarana serta
partisipasi masyarakat.
d. Sekolah Menengah Atas (SMA)
Di Nagari Lasi terdapat satu buah SMA Negeri 01 Canduang yang berlokasi di Jorong Lasi
Mudo dan merupakan satu-satunya sekolah SMA yang ada di Nagari Lasi, bahkan
Kecamatan Canduang yang berdiri sejak tahun 2002 secara filial. SMA Negeri 01
Canduang saat ini telah berdiri sendiri. Tercatat jumlah kelas sebanyak 10 lokal yang dapat
menampung murid sebanyak 321 orang dengan jumlah guru 45 orang dan pegawai tata
usaha 4 orang.
Luas sekolah SMA 01 Canduang 19.800 M2 dan yang dipakai untuk bangunan sekolah
1.986 m2 dan masih tersisa17.814 m2 dari sisa luas tersebut dapat dimanfaatkan untuk
kegiatan penataan lingkungan dan perkebunan serta sarana olah raga.
Melihat dari kondisi diatas serta sarana dan prasarana, luas lahan dan tata letak yang
kondusif, SMAN 01 Canduang ini dapat dikembangkan yang tidak terlepas dari kualitas
guru serta partisipasi orang tua menuju sebuah sekolah unggulan.
Pendidikan Agama
Nagari Lasi yang berpenduduk 100 % memeluk Agama Islam sesuai dengan Perda No.05
tahun 2005 setiap anak yang melanjutkan sekolah kejenjang lebih tinggi harus bisa
membaca Al-Qur’an apalagi dengan perkembangan zaman dengan mudahnya masuk
pengaruh dari luar yang dapat bisa merusak sendi-sendi nilai agama, maka untuk
menyikapi dan mengantisipasi di Nagari Lasi berkembang sekolah agama mulai dari
MDA/TPQ, MTS dan MAK.
a. Pendidikan MDA/TPQ
Sekolah MDA/TPQ merupakan pendidikan agama yang diberikan kepada setiap anak di
Nagari Lasi rata-rata yang masih duduk di Sekolah Dasar (SD) untuk memberikan bekal
Agama Islam kepada anak sejak dini dalam rangka mengenal dan memahami kaidah-
kaidah agama untuk mewujudkan siswa/i yang bisa tulis baca Al-Qur’an yang benar dalam
melaksanakan ibadah dan berakhlak mulia.
9
b. Pendidikan MTS
Di nagari Lasi terdapat MTsN filial Lasi yang berada di Jorong Lasi Mudo dengan jumlah
murid 51 orang terdiri dari 3 kelas dengan jumlah guru 16 orang dengan seorang tenaga
Tata Usaha dan seorang penjaga sekolah, keberadaan MTsN filial Lasi ini memberikan
konstribusi untuk menampung anak-anak tamatan SD di Nagari Lasi untuk melanjutkan ke
sekolah menengah dengan kurikulum berbasis Agama dari Kementrian Agama.
c. Pendidikan Pesantren
Pondok Pesantren yang terdapat di Nagari Lasi, yaitu pondok Pesantren Ashhabul Yamin,
didirikan semenjak tahun 1992. Sampai saat ini, jumlah santri mencapai 205 orang dengan
32 orang tenaga pengajar dan satu orang tenaga tata usaha. Alumni yang sudah
menamatkan pendidikannya di Pondok ini telah mencapai sebelas angkatan, dengan jumlah
alumni 187 orang.
Kesehatan dan Lingkungan Sehat
Peningkatan kualitas kesehatan masyarakat serta menciptakan lingkungan bersih
dan sehat merupakan salah satu bagian yang terpenting dalam proses pembangunan
kesehatan masyarakat, hal ini didukung oleh program Nasional yang ditindak lanjuti
program Pemerintah Kabupaten Agam Menuju Sehat tahun 2010.
Untuk mewujudkan program kabupaten tersebut diperlukan keterlibatan semua
pihak yang terkait dimulai dari aparatur pemerintah daerah, pemerintah nagari terutama
sekali dukungan dan peran aktif dari masyarakat, peran serta masyarakat dalam
mendukung program kesehatan ini akan membawa pengaruh positif kualitas hidup
masyarakat secara menyeluruh.
Jumlah fasilitas kesehatan yang ada di Nagari Lasi belum memadai, karena sarana dan
prasarana yang ada masih terbatas, apalagi Posyandu yang ada kondisinya sangat
memprihatinkan, dari jumlah 11 Posyandu , 80 % menumpang di teras rumah penduduk
dan belum ada satupun Posyandu yang representatif, sebagaimana yang dapat dilihat
dari kegiatan kesehatan sebagai berikut:
a. Puskesmas dan Puskesmas Pembantu
Puskesmas yang ada di Nagari Lasi adalah Puskesmas tingkat kecamatan karena
terletak di Nagari Lasi sangat memudahkan mayarakat membutuhkan pelayanan
10
kesehatan, dengan jumlah penduduk 5533 Jiwa yang membutuhkan pelayanan kesehatan
sarana dan prasarana yang ada cukup memadai, akan tetapi kualitas pelayanan belum
semaksimal yang diharapkan, disamping Puskesmas di Nagari Lasi ada Puskesmas
Pembantu yang terletak di Balai-balai, Jorong Pasanehan.
b. Polindes
Di Nagari Lasi terdapat Polindes yang pertama terletak di Jorong Lasi Tuo dan
kedua terletak di Jorong Lasi Mudo, kedua polindes tersebut cukup aktif untuk
memberikan pelayanan kesehatan namun kondisi sarana dan prasarana sagat terbatas.
c. Posyandu
Selain sarana kesehatan yang ada seperti Puskesmas, postu, praktek bidan Nagari
Lasi juga memliki Posyandu sebanyak 11 yang tersebar di lima jorong, posyandu yang
ada memiliki kader yang aktif sebanyak 22 orang. Pelaksanaan Posyandu yang ada saat
ini menggunakan kantor jorong, Poskamling dan teras rumah penduduk. Dan belum
mempunyai posyandu yang layak dan mandiri, tingkat partisipasi masyarakat terhadap
program kesehatan melalaui posyandu masih rendah.
d. Kesehatan Lingkungan
Menjaga lingkungan yang bersih dan sehat merupkan salah satu upaya pencegahan
dari berbagai gangguan kesehatan atau penyakit khususnya penyakit berbasis
masyarakat atau terkait dengan lingkungan yang bersih dan sehat seperti Diare ,
keracunan, TBC, Infeksi saluran Pernapasan (ISPA) terutama pada balita, demam
berdarah (DBD), malaria, rabies dan lain-lain.
Tingkat Kesadaran Penduduk akan pentingnya kesehatan lingkungan di Nagari
Lasi belum memenuhi harapan hal ini terlihat dalam hal pengelolaan sampah, masih
banyak kebiasaan masyarakat membuang sampah di sembarang tempat atau ke alur
banda, begitu juga disekolah-sekolah, belum adanya sarana umum seperti bak sampah,
serta belum meratanya fasilitas MCK di rumah masing-masing penduduk.
Pemerintah Nagari
Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten agam nomor 31 tahun 2001 tentang
Pemerintahan nagari yang dimulai tahun 2002, maka Pemerintah Nagari Lasi telah
menyelenggarakan urusan rumah tangga nagari berdasarkan otonomi yang dimiliki
11
dengan mengembangkan peran serta seluruh masyarakat secara demokratis dengan
memanfaatkan nilai-nilai budaya menghimbau serta peranan lembaga adat nagari / KAN
dan lembaga lainnya sebagai mitra dalam rangka pemberdayaan masyarakat nagari,
maka tugas pemerintahan nagari adalah menyelenggarakan urusan pemerintah,
pembangunan dan kemasyarakatan.
Dalam pelaksanaan tugas tersebut tentu saja harus didukungan dengan sarana dan
prasarana serta sumberdaya aparatur dan kelembagaan yang cukup dalam memberikan
pelayanan maksimal kepada masyarakat .
Perekonomian
Yang mendukung perekonomian Nagari Lasi secara umum dikelompokkan
menjadi 3 yaitu :
1. Faktor Alam (Sumberdaya Alam)
2. Faktor Manusia (Sumberdaya manusia)
3. Faktor Lingkungan sosial masyarakat
Dari ketiga faktor tersebut memberikan berbagai kemungkinan atau peluang yang
memiliki potensi untuk diolah atau dikelola dan dikembangkan sehingga memberikan
keuntungan dari segi ekonomi, peluang akan semakin terbuka apabila faktor kualitas
sumberdaya manusia sudah dapat diandalkan, namun pemanfaatan sumberdaya alam
harus sesuai dengan konsep pembangunan berwawasan lingkungan. Berikut berbagai
potensi ekonomi –Nagari Lasi.
Sektor Pertanian dan Perkebunan
Luas nagari Lasi 1213.9 m2 dari kondisi topografi yang ada berpengaruh terhadap
kehidupan sosial ekonomi masyarakat, dan ketersediaan lahan, penggunaan lahan di
Nagari Lasi didominasi oleh areal pertanian (sawah, lading).
Lahan pertanian merupakan sektor andalan Nagari Lasi sampai saat ini, hal ini didukung
dengan kondisi alam seperti topografi, iklim, curah hujan dan tanah yang sangat
mempengaruhi aktifitas pertanian terutama komoditi padi dan sayur-sayuran.
Di Nagari Lasi terdapat areal pertanian (lahan basah) 626 Ha lahan kering 109.40
Ha, lahan pertanian terdapat di kelima jorong, jorong tangah koto merupakan jorong
12
yang paling luas lahan pertaniannya yaitu 167.20 ha semetara jorong galuang yang
paling sedikit yaitu 82.80. Berbagai jenis sayuran yang dibudidayakan di Nagari Lasi
diantaranya cabe, sayur, terung dan lain-lain.
Tanaman holtikultura (bunga-bungaan) termasuk dalam komuditas holtikultura
yang memiliki potensi pengembangan sangat baik, permintaan pasar akan komuditi
tanaman hltikultura cenderung meningkat berkaitan dengan pertumbuhan jumlah
penduduk, industri pariwisata yang makin berkembang, faktor pendukung yang sangat
strategis bagi pengembangan agribisnis holtikultura Nagari Lasi adalah tersedianya
sumberdaya alam dan sumberdaya manusia yang memadai serta faktor letak yang dekat
dengan kota bukittinggi.
Disamping pertanian tanaman pangan perkebunan di Nagari Lasi merupakan
potensi yang dapat dikembangkan bagi perekonomian masyarakat, luas lahan
perkebunan di kanagarian Lasi 700.54 Ha yang dominasi dengan perkebunan tebu 47 Ha
melihat tata letak perkebunan terdapat di jorong Pasanehan. Perkebunan ini bisa
dikembangkan menjadi agrobisnis karena didukung dengan pemandangan yang indah,
iklim yang sejuk dan tanah yang subur.
IndustriIndustri yang berkembang dikanagarian Lasi pada umumnya industri kecil,
industri rumah tangga, dan konveksi, dilihat dari perkembangan masing-masing industri
yang ada maka konstribusi yang diberikan di kanagarian Lasi cukup mendukung jika
dikembangkan yaitu industri pengolahan rumah tangga dan konveksi.Hasil kerajinan
industri rumah tangga, konveksi dan kegiatan lainnya dipasarkan di pasar Aur Kuning
Bukittinggi, dan khusus untuk industri konveksi pemasarannya telah sampai ke seluruh
wilayah Sumatera seperti Aceh, Medan, Riau, Jambi dan Palembang.PerdaganganDi
Nagari Lasi pada masa dahulu terdapat sebuah pasar yaitu Pasar Lasi. Pertumbuhan
ekonomi masyarakat dan perkembangan Nagari Lasi juga didukung dengan letak yang
startegis yaitu sebagi lintasan transportasi (jalan alternative) dari padang menuju
payakumbuh dan pekan baru, hal ini merupakan potensi berkembangnya pedagang-
pedagang kecil dan sedang berkembang dan juga industri konveksi.PariwisataSektor
pariwisata merupakan salah satu sektor yang dapat memberikan konstribusi terhadap
pertumbuhan ekonomi di Nagari Lasi terdapat berbagai objek wisata yang sangat potensial
13
untuk dikembangkan karena didukung oleh keindahan alam dan udara yang sejuk berbagai
objek wisata yang dapat dikembangkan yaitu :Ekowisata Galanggang Awa
1. Ekowisata Pesanggrahan
2. Ekowisata Gaduang Lareh
3. Ekowisata Karang Panjang
Adat dan Budaya
Dalam pelaksanaannya secara umum adat minang kabau mengajak kepada
masyarakatnya untuk senantiasa bertingkah laku baik dan bermoral mulia, tata
kehidupan masyarakat minangkabau didasarkan pada falsafah hidup adat minang kabau
yaitu adat basandi syara’, syara’ basandi kitabullah yang mempunyai makna syara’
mangato adat mamakai.
Dalam tata kehidupan masyarakat Nagari Lasi selalu memgang teguh ajaran
agama dan adat istiadat yang berlaku di nagari. Penyelenggaraan pemerintahan dalam
pelaksanaan pembangunan selalu menggunakan jalan musyawarah mufakat setiap
pengambilan keputusan dengan melibatkan semua unsur masyarakat yang ada seperti
niniak mamak, cadiak pandai, alim ulama, bundo kanduang dan pemuda yang
terakomodir dalm wadah lembaga Badan Permusyawaratan Nagari.
Di era globalisasi sekarang, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
juga memberikan dampak negatif pada pelunturan nilai-nilai agama dan adat istiadat,
disinilah peran penting tokoh agama dan adat untuk mengantisipasi dampak negatif
masuknya pengaruh dari luar yang dapat merusak nlai-nilai agama dan adat istiadat
tersebut dengan mendorong agar masyarakat dapat menghayati dan mengamalkan
filosofis ABS-SBK dalam kehidupan sehari-hari.
Agama
Seiring dengan kebijakan pemerintah propinsi sumatera barat “babaliak Kanagari”
di era otonomi daerah, belum mampu diterjemahkan secara konkrit ditengah-tengah
kehidupan masyarakat, sehingga muncul kekhawatiran makin luntur dan rendahnya
pemahaman agama bagi generasi muda.
Untuk mengantisipasi hal ini, telah dilakukan berbagai langkah dan upaya bagi
tokoh masyarakat di Nagari Lasi untuk membangun mesjid, mushalla dan melakukan
14
kegiatan-kegaiatan keagamaan dengan penyediaan sarana dan prasarana ibadah serta
pengembangan kegiatan kegamaan.
Perantau
Salah satu ciri masyarakat Nagari Lasi dan telah menjadi kebiasaan sebagaimana
budaya masyarakat minangkabau yaitu merantau. Masyarakat nagari Lasi yang
merantau lebih didominasi oleh penduduk laki-laki yang berumur 18 tahun s/d 45 tahun
dengan kota tujuan yang beragam dan tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia dan
bahkan ada yang merantau sampai ke luar negeri yaitu Singapura, Kuala Lumpur dan
serta di negara Amerika. Masyarakat anak Nagari Lasi yang merantau tersebut
tergabung dan dihimpun dalam wadah organisasi Ikatan Keluarga Lasi (IKLAS).
Tujuan anak Nagari Lasi merantau adalah untuk merubah kehidupan yang lebih
baik dengan berdagang, menjadi pegawai (instansi swasta/Negeri) dan sebagainya. Bagi
anak Nagari Lasi yang berhasil di perantauan mereka memberikan konstribusi terhadap
pembangunan kampung halaman baik berupa bantuan moril maupun materil.
1.3. Identifikasi masalah
Dalam rangka pelaksanaan KKN-PPM Unand maka mahasiswa KKN melaksanakan
program kegiatan yang meliputi bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, pertanian dan
peternakan. Program kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu penyuluhan kesehatan, survey
kesehatan dan kegiatan posyandu.
Kesehatan merupakan hal yang sangat kompleks. Permasalahan kesehatan ini berawal dari
upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Permasalahan kesehatan itu diukur dari
angka kejadian penyakit di wilayah tersebut. Salah satu cara untuk menurunkan angka
kejadian penyakitnya itu adalah dengan memberikan informasi mengenai kesehatan
melalui penyuluhan kesehatan di Jorong Pasanehan,Nagari lasi. Adapun tema penyuluhan
yang akan diberikan disesuaikan dengan kondisi di Jorong Pasanehan, Nagari lasi.
Untuk memantau kesadaran masyarakat terhadap kesehatan, maka dilaksanakan survei
kesehatan. Yaitu survei mengenai pengetahuan masyarakat tentang penyakit serta survei
penyakit terbanyak dan pelayanan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas lasi.
15
Selain itu dilakukan juga penyuluhan kesehatan terkait penyakit-penyakit yang ada di
nagari Lasi. Hal ini bertujuan untuk melakukan tindakan preventif dan penanggulangan
penyakit.
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
2.1. Kegiatan utama (A)
16
Yaitu kegiatan yang dilaksanakan oleh setiap mahasiswa KKN-PPM yang
sesuai dengan bidang ilmunya. Mahasiswa yang bersangkutan bertindak sebagai ketua
panitia pelaksana atas kegiatan tersebut sehingga bertanggungjawab penuh secara
operasional.
2.1.1. Pemetaan Kesehatan
Bentuk kegiatan :
- Survei 10 (sepuluh) penyakit terbanyak
- Survei pengetahuan masyarakat tentang penyakit
- Survei pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan
a. Tujuan
Meningkatkan sistem informasi kesehatan yang lebih baik dalam bentuk
pemetaan kesehatan
Mendata sepuluh penyakit terbanyak yang tersebar di wilayah kerja
Puskemas Lasi, untuk menilai distribusi dan frekuensi penyakit yang banyak
ditemui di wilayah kerja Puskesmas lasi
Mendata pasien untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat Lasi
terhadap berbagai jenis penyakit.
b. Waktu dan tempat
Waktu : 11-15 Juni 2012
Tempat : Wilayah kerja Puskesmas Lasi
c. Peserta
Masyarakat Nagari Lasi
d. Metode pelaksanaan
Meminta arsip/data Puskemas tentang jumlah pengunjung, penyakit
terbanyak
Membagikan kuisioner mengenai tingkat pengetahuan masyarakat terhadap
penyakit di wilayah kerja Puskesmas Lasi. (terlampir)
e. Hasil dan pembahasan
Terlampir
f. Kesimpulan dan saran
17
Kesimpulan
Dari hasil survei yang telah dilakukan, tingkat pengetahuan masyarakat jorong
Pasanehan terhadap penyakit cukup baik. Selain itu dibuat pemetaan kesehatan di
Puskesmas Lasi untuk meningkatkan sistem informasi kesehatan sehingga
masyarakat mengetahui perkembangan kesehatan di daerahnya. Terdapat beberapa
kendala yang masyarakat alami dalam mengetahui cara pencegahan dan
penanggulangan penyakit secara dini. Kendala tersebut antara lain yaitu karena
jarak fasilitas kesehatan yang cukup jauh dari tempat tinggal, masih rendahnya
tingkat pendidikan, masih rendahnya tingkat pengetahuan masyarakat, selain itu
masih kurangnya sistematika dalam penyusunan data dan rekam medis di
puskesmas sehingga kurang baiknya sistem informasi Puskesmas lasi, dll.
Saran
Peningkatan fungsi puskesmas pembantu Pasanehan dan peningkatan sistem
informasi kesehatan sehingga data/rekam medis tidak hilang dan tersusun dengan
baik. Dengan adanya puskesmas pembantu, posyandu, posyandu lansia, dll
diharapkan masyarakat dapat menjangkau pelayanan kesehatan dengan mudah dan
diharapkan fasilitas tersebut berjalan berkesinambungan.
2.1.2. Penyuluhan Kesehatan
Bentuk kegiatan : Penyuluhan “TBC”
a. Tujuan
- Memberikan informasi kepada masyarkat akan pentingnya kesehatan untuk
tubuh kita
- Menyamakan persepsi yang ada dalam masyarakat selama ini mengenai apa
penyakit TBC itu sebenarnya .
- Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di nagari Lasi dengan jalan
memberikan informasi agar masyarakat tahu dan sadar akan kesehatan.
b. Waktu dan tempat
Hari/tanggal : Selasa/12 Juni 2012
18
Pukul : 08.30
Tempat : Studio mini Puskesmas Lasi
c. Peserta
Masyarakat Lasi yang datang ke Puskesmas
d. Metode pelaksanaan
Memberikan penyuluhan dengan menampilkan slide tentang “TBC”.
Membuka sesi tanya jawab seputar topik penyuluhan .
e. Hasil dan pembahasan
Diberikan materi tentang TBC yang dikemas secara menarik sehingga masyarakat
paham dan mau mendengarkannya. Hasil yang diperoleh adanya pertanyaan-
pertanyaan dari masyarakat seputar TBC dan hal ini menunjukkan masyarakat
butuh informasi tentang kesehatan. Selain itu dengan badanya penyuluhan
tyersebut masyarakat semakin paham akan pentingnya menjaga kesehatan.
f. Kesimpulan dan saran
Kesimpulan
Penyuluhan kesehatan tentang TBC sangat penting bagi masyarakat Lasi karena
dilihat dari data Puskesmas Lasi bahwasanya wilayah Lasi masih memiliki
masalah kesehatan dengan penyakit TBC. Ini karena masih terdapat kasus yang
berkaitan dengan masalah TBC.
Saran
Diharapkan petugas kesehatan lebih menekankan pada promosi kesehatan untuk
menambah pengetahuan masyarakat dan lebih mengoptimalkan program
pencegahan dan penanggulangan penyakit.
Bentuk Kegiatan : Penyuluhan PHBS
a. Tujuan
Tujuan program ini adalah memberikan informasi pada siswa SD jorong Pasanehan
mengenai pentingnya berprilaku hidup bersih dan sehat sehingga dapat dipahami
19
dan diapisikan dalam kehidupan sehari hari dalam meningkatkan derajad kesehatan
masyarakat.
b. Waktu dan Tempat
Waktu : Selasa/19 Juni 2012
Tempat : SDN 03 Pasanehan
c. Peserta
Peserta dari penyuluhan ini adalah Siswa SDN 03 Pasanehan
d. Metode Pelaksanaan
Materi penyuluhan diberikan dalam bentuk ceramah yaitu nara sumber menjelaskan
materi penyuluhan pada peserta.
e. Hasil dan Pembahasan
Pada saat pelaksanaan kegiatan ini, siswa-siswa menunjukkan minat yang cukup
tinggi tentang materi-materi yang diberikan. Hal ini dapat di lihat dari banyaknya
pertanyaan yang diajukan oleh siswa dan keinginannya untuk berprilaku bersih dan
sehat.
Adapun kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan program ini adalah karena hanya
menggunakan metode ceramah sehingga terkesan monoton. . Selain itu, diperlukan
diperlukan media yang baik seperti flipchart, OHP, dan infocus agar peserta tertarik
mendengarkan penyuluhan yang diberikan.
Bentuk kegiatan : Penyuluhan “ISPA”
a. Tujuan
- Memberikan informasi kepada masyarkat akan pentingnya kesehatan untuk tubuh
kita
- Menyamakan persepsi yang ada dalam masyarakat selama ini mengenai apa
penyakit ISPA itu sebenarnya .
- Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di nagari Lasi dengan jalan
memberikan informasi agar masyarakat tahu dan sadar akan kesehatan.
20
b. Waktu dan tempat
Hari/tanggal : Kamis/21 Juni 2012
Pukul : 10.00
Tempat : Rumah Ibu-ibu PKK
c. Peserta
Semua Ibu- ibu PKK
d. Metode pelaksanaan
Memberikan penyuluhan dengan menampilkan slide tentang “ISPA”. Membuka
sesi tanya jawab seputar topik penyuluhan .
e. Hasil dan pembahasan
Diberikan materi tentang ISPA yang dikemas secara menarik sehingga
masyarakat paham dan mau mendengarkannya. Hasil yang diperoleh adanya
pertanyaan-pertanyaan dari masyarakat seputar ISPA dan hal ini menunjukkan
masyarakat butuh informasi tentang kesehatan. Selain itu dengan badanya
penyuluhan tersebut masyarakat semakin paham akan pentingnya menjaga
kesehatan.
f. Kesimpulan dan saran
Kesimpulan
ISPA adalah penyakit menular yang dapat ditularkan melalui batuk, bersin,dll.
Dan ISPA adalah penyakit yang berbahaya dan bisa mematikan. Dlihat dari data
Puskesmas Lasi Frekuensi penyakit ISPA di wilayah kerja Puskesmas Lasi masih
menunjukkan 264 kasus perbulannya. Dan setiap Bulannya kasus bertambah.
Saran
21
Diharapkan kepada Petugas Kesehatan lebih meningkatkan pelayanan kesehatan
sehingga masyarakat bias mencegah penyakit tersebut dan sebagi intervensi
petugas kesehatan rutin melaksanakan promosi kesehatan.
Bentuk kegiatan : Penyuluhan “Kesehatan Reproduksi Remaja”
g. Tujuan
- Memberikan informasi kepada masyarkat akan pentingnya kesehatan
reproduksi remaja
- Memberikan pemahaman dan pendidikan tentang Sex Educatiaon .
- Meningkatkan derajat kesehatan reproduksi remaja nagari Lasi agar
senantiasa menjaga alat reproduksi dan senantiasa bergaul secara sehat.
h. Waktu dan tempat
Hari/tanggal : Senin/9 Juli 2012
Pukul : 10.00
Tempat : SMA.n. 1 Canduang
i. Peserta
Siswa- siswi SMA.n. 1 Canduang.
j. Metode pelaksanaan
Memberikan penyuluhan dengan menampilkan slide tentang “Kesehatan
Reproduksi Remaja”. Membuka sesi tanya jawab seputar topik penyuluhan .
k. Hasil dan pembahasan
Diberikan materi tentang Kesehatan Reproduksi Remaja yang dikemas secara
menarik sehingga masyarakat paham dan mau mendengarkannya. Hasil yang
diperoleh adanya pertanyaan-pertanyaan dari siswa-siswi seputar kesehatan
reproduksi remaja dan hal ini menunjukkan pelajar butuh informasi tentang
22
kesehatan. Selain itu dengan badanya penyuluhan tersebut remaja semakin paham
akan pentingnya menjaga kesehatan reproduksi.
l. Kesimpulan dan saran
Kesimpulan
Kesehatan Reproduksi Remaja adalah suatu ilmu yang sangat penting bagi remaja
agar remaja dapat menjaga dan mengetahui kesehatan reproduksi secara baik.
Masih banyaknya masalah kesehatan reproduksi remaja yang dihadapi maka
diperlukan pengetahuan yang cukup bagi remaja agar remaja tidak salah persepsi
tentang kesehatn reproduksi itu sendiri.
Saran
Pendidikan kesehatan reproduksi diharapkan terus berlanjut bagi remaj-remaja
sehingga bias terbentuk kader kesehatn remaja yang mengeri seputar kesehatan
reproduksi remaja.
2.2. Kegiatan Penunjang (B)
Bentuk Kegiatan : Pelatihan MC untuk acara resmi nagari
Yaitu kegiatan yang berasal dari ilmu dan keterampilan diluar bidang keilmuwan yang
berkaitan dengan tata cara sebagai MC, melatih cara berbicara, irama dan intonasai dalam
membawakan suatu acara resmi.
a. Tujuan
Pemuda Lasi dapat membawakan suatu acara di nagarinya dengan baik dan dengan
suara yang enak didengar. Sehingga bila ada acara nagai para pemuda Lasi tidak
perlu mencari dan mengeluarkan dana untuk mendatangkan MC ke daerahnya.
b. Waktu dan Tempat
Jadwal : Jumat/ 6 juli 2012
Tempat : Balai Pemuda
c. Peserta
23
Khalayak umum,khususnya para pemuda.
d. Metode Pelaksanaan
Pelatihan pemuda dengan cara mengarahkan cara-cara menjadi MC yang baik.
e. Hasil dan pembahasan
MC merupakan suatu kegiatan yang bisa membuat para pemuda dapat berkreatifitas
dan berani tampil di depan masyarakat luas sehingga dapat tercipta mental yang baik
untuk berbicara di depan masyarakat kelaknya. Terdapat banyak bakat terpendam
yang ada pada diri pemuda Lasi dalam menjadi MC.
f. Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
Banyak pemuda yang memiliki bakat dan minat untuk menjadi MC dalam berbagai
acara. Namun masih kurangnya percaya diri dan mental yang masih goyah untuk
tampil kedepan berbicara.
Saran
Diharapkan adanya pelatihan MC secara berkesinambungan sehingga dapat lahir MC
terbaik di nagari sendiri.
2.3. Kegiatan tambahan (C)
2.2.1. GAPO ( Gelanggang Alam Petani Organik )
Yaitu kegiatan yang berasal dari mitra KKN seperti Pemerintah Provinsi, Kota dan
Kabupaten, CSR dan lain sebagainya serta kegiatan terstruktur dari DPL atau dosen lain
yang berkaitan dengan penelitian dan atau penggabdian kepada masyarakat, yang
dikerjakan oleh mahasiswa KKN-PPM.
a. Tujuan
Mahasiswa diharapkan dapat membantu dalam hal persiapan GAPO (Gelanggang Alam
Petani Organik).
24
b. Waktu dan Tempat
Jadwal : 25 - 28 Juni 2012
Tempat : Nagasri Lasi
c. Peserta
Khalayak umum,khususnya para petani.
d. Metode Pelaksanaan
Workshop
e. Hasil dan pembahasan
Petani pada umumnya terbiasa menggunakan bahan – bahan kimia untuk membasmi
serangga dan hal yang merugikan lainnya. Workshop ini menjelaskan bagaimana agar
petani tidak lagi menggunakan bahan kimia dalam membasmi hama yang akan
merusak tanaman. Lebih ditekankan agar mengganti bahan kimia tersebut dengan
bahan – bahan organik agar tanaman yang dihasilkan lebih baik dan sehat.
f. Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
Pada acara ini para petani diharapkan agar dapat mengolah bahan dan pupuk organik,
dari pada bahan kimia.
Saran
Diharapkan hasil dari workshop ini dapat dijalankan dan dimanfaatkan dengan baik,
dan lebih banyak lagi info – info seputar pertanian yang diberikan sehingga petani
dapat memperoleh wawasan lebih.
2.2.2. Rumah Pangan Mandiri
25
Yaitu kegiatan KKN yang bekerja sama dengan Badan Ketahanan Pangan Sumbar berupa
penanaman bibit tumbuhan yang diberikan oleh lembaga terkait tersebut.
a. Tujuan
Mahasiswa diharapkan membantu program pertanian dari Badan Ketahanan
Pangan Sumbar dengan cara membagikan bibit-bibit yang telah diberikan kepada
petani di lokasi KKN yaitu Nagari Lasi.
b. Waktu dan tempat
Hari/tanggal : Sabtu-Senin/ 16-18 Juni 2012
Tempat : Ladang Teleng
c. Peserta
Seluruh mahasiswa KKN-PPM Lasi
d. Metode pelaksanaan
- Survei tempat penanaman bibit
- Penanaman bibit di lahan salah satu petani di Ladang Teleng,Nagari Lasi.
e. Hasil dan pembahasan
Setelah dua minggu dilakukan penanaman bibit tumbuhan (mentimun,kacang
panjang,buncis dan kangkung), bibit dapat tumbuh dengan baik, karena didukung
oleh cuaca yang bagus untuk tumbuhnya tumbuhan tersebut.
f. Kesimpulan dan saran
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penanaman yang baik,maka bisa disimpulkan bahwa Lasi
merupakan daerah yang cocok untuk tanaman jenis sayuran. Hal itu bisa
dimanfaatkan oleh mansyarakat setempat sebagai mata pencaharian untuk
membantu perekonomian masyarkat sekitar.
Saran
26
Diharapkan petani di Nagari lasi bisa tetap mengembangkan tanaman budidayanya.
Dan mengupayakan agar pertanian di Nagari Lasi dapat berkembang menjadi yang
lebih baik.
2.3. Kegiatan Khusus (D)
Isra’ Mi’raj
a. Tujuan
- Meningkatkan iman dan taqwa mahasiswa KKN-PPM Lasi
- Mengenal adat budaya setempat ( Makan Bajamba)
b. Waktu dan tempat
Hari/tanggal : 11,12,15,17 Juni 2012
Tempat : Lasi Mudo, Lasi Tuo,Pasanehan
c. Metode pelaksanaan
Mendengarkan ceramah agama di mesjid-mesjid dan surau terdekat
d. Hasil dan pembahasan
Selama mengikuti Isra Mi’raj di beberapa surau dan mesjid di Nagari Lasi, sebagai
mahasiswa dapat mempererat tali persaudaraan dan meningkatkan rasa
kekeluargaan diantara mahasiswa dan masyarakat Nagari Lasi. Sambil menimba
ilmu,mahasiswa juga dapat mengenal adat budaya di Nagari Lasi yaitu Makan
Bajamba.
e. Kesimpulan dan saran
Kesimpulan
Dengan terjalinnya tali silaturahmi antara mahasiswa KKN dengan masyarakat
Nagari Lasi, ikut membantu dalam kelancaran pelaksanaan semua program-
program kerja yang telah direncanakan oleh mahasiswa KKN.
27
Saran
Acara seperti ini hendaknya dilakukan secara periodic guna lebih mempererat
silaturahmi sekaligus ajang pelestarian Adat dan Budaya setempat.
Tabliq Akbar
a. Tujuan
Untuk meningkatkan iman dan taqwa mahasiswa KKN
Untuk menambah ilmu keagamaan melalui ceramah
Dalam rangka menyambut Bulan Suci Ramadhan
b. Waktu dan tempat
Hari/tanggal : Selasa/26 juni 2012
Tempat: Surau Lurah, Dusun Pauh
c. Metode pelaksanaan
Mendengarkan ceramah agama tentang Bulan Suci Ramadhan
d. Hasil dan pembahsan
Dengan seriingnya ikut pengajian di Surau,mahsiswa dapat lebih meningkatkan
keimanannya menjelang bulan Suci Ramadhan datang.
e. Kesimpulan dan saran
Kesimpulan
Bulan Suci Ramadhan hampir tiba, sebagai umat muslim yang baik kita diharapkan
untuk mempersiapkan diri dalam penyambutan Bulan Suci Ramadhan. Salah
satunya dengan melakukan Tabliq Akbar.
Saran
Acara seperti ini diharapkan tetap berlanjut.
28
Khatam Qur’an
a. Tujuan
Meningkatkan keinginan anak-anak untuk belajar Al-Qur’an
b. Waktu dan tempat
Hari/tanggal : Minggu/8 Juli 2012
Tempat : MDA NURUL IMAN
c. Metode pelaksanaan
Mengadakan Pawai/ karnaval
Melakukan perlombaa
d. Hasil dan pembahasan
Acara Khatam Qur’an ini akhirnya dapat berjalan dengan lancar dengan berbagai
kegiatan di dalamnya. Kekurangan yang terjadi sangat minim terlihat karena
meriahnya acara ini. Semua tampak riang gembira menyambut acara karnaval yang
berjalan sesuai perencanaan.
e. Kesimpulan dan saran
Kesimpulan
Semoga acara ini dapat berlangsung selamanya, sebagai nilai dari adat budaya yang
telah turun-temurun terlaksana.
Saran
Kedepannya agar kreativitas dalam acara ini dapat meningkat dan lebih berkesan.
MTQ (Musabaqah Tilawatil Quran)
a. Tujuan
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan antusiasme pelajar dalam menyambut bulan
suci Ramadhan dengan ikut serta dalam kegiatan keagamaan.
b. Waktu dan Tempat
Jadwal : 12 Juli 2012
29
Tempat : Balai dan mesjid – mesjid kecamatan Canduang
c. Peserta
Qori dan Qori’ah se-kabupaten Agam
d. Metode Pelaksanaan
Lomba MTQ ini diadakan pada minggu pertama bulan Juli. Di awali dengan persiapan dan
rapat panitia. Acara ini diadakan empat hari berturut – turut di tiga mesjid berbeda di
Nagari Lasi dan berpusat di Balai Nagari Lasi.
e. Hasil dan Pembahasan
Acara MTQ ini dapat terlaksana dengan lancer dan dimeriahkan dengan berbagai seni
anak nagari. Acara MTQ ini dapat terlaksana dengan lancer dan dimeriahkan dengan
berbagai seni anak nagari. Acara ini mempunyai tdelapan cabang perlombaan di
antaranya : tilawah, tartil, hafiz, MSQ, MFQ, kaligrafi, khutbah jumat, kitab kuning.
f. Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
Acara ini sangat baik untuk diselenggarakan, dan memiliki nilai positif bagi
masyarakat setempat, Dengan adanya MTQ ini semakin menumbuhkan semangat
untuk membaca dan memhami Al – Qur’an lebih dalam lagi.
Saran
Dari segi kepanitiaan, koordinasi antar panitia penting untuk diperhatikan mengingat
acara ini adalah acara bersama dan tidak akan berjalan dengan lancar jika komunikasi
tidak berjalan dengan baik. Untuk masa selanjutnya, persiapan dari panitia lebih
dioptimalkan lagi agar kendala yang ditemukan dapat diminimalisir. Acara ini
merupakan kegiatan positif dan dapat terlaksana dengan rutin.
Perpustakaan Mini
30
Perpustakaan adalah insitutsi yang mengumpulkan pengetahuan tercetak dan
terekam, mengelolanya dengan cara khusus guna memenuhi kebutuhan
intelektualitas para penggunanya melalui beragam cara interaksi pengetahuan.
Perpustakaan dapat juga diartikan sebagai kumpulan informasi yang bersifat ilmu
pengetahuan, hiburan, rekreasi dan ibadah yang merupakan kebutuhan hakiki
manusia.
Berdasarkan pengertian perpustakaan dan sehubungan dengan tingginya
minat baca masyarakat Nagari Lasi, Dusun Pauh khususnya dan minimnya sarana
yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam membaca, maka dirasa
perlu untuk mendirikan perpustakaan mini sebagai sarana penyalur minat baca
masyarakat yang berhubungan dengan pengetahuan.
a. Tujuan
Tujuan didirikannya perpustakaan mini ini adalah untuk membantu
masyarakat dalam segala umur dengan memberikan kesempatan dengan
dorongan melalui jasa pelayanan perpustakaan agar mereka :
Dapat mendidik dirinya sendiri secara berkesinambungan
Dapat tanggap dalam kemajuan pada berbagai lapangan ilmu pengetahuan,
kehidupan sosial dan politik
Dapat memelihara kemerdekaan berfikir yang konstruktif untuk menjadi anggota
keluarga dan masyarakat yang lebih baik
Dapat mengembangkan kebutuhan berpikir kreatif, membina rohani dan dapat
menggunakan kemampuannya untuk dapat menghargai hasil seni dan budaya
manusia
Dapat meningkatkan taraf kehidupan sehari-hari dan lapangan pekerjaannya
Dapat menjadi warga negara yang baik dan dapat berpartisipasi secara aktif
dalam pembangunan nasional dan dalam membina rasa saling pengertian antar
bangsa
Dapat menggunakan waktu senggang dengan baik yang bermanfaat bagi
kehidupan pribadi dan sosial.
b. Waktu dan Tempat
31
Jadwal : Sabtu, 14 Juli 2012
Tempat : Posko KKN UNAND
c. Peserta
Seluruh mahasiswa KKN-PPM Lasi
d. Metode Pelaksanaan
Adapun bentuk kegiatan yang menjadi rencana dalam pelaksanaan KKN
PPM ini adalah :
1. Mendirikan perpustakaan
2. Mengisi buku-buku bacaan
3. Menyusun buku-buku bacaan
4. Mendata daftar buku-buku yang tersedia
e. Hasil dan Pembahasan
Buku – buku diperoleh dari kerjasama berbagai pihak, dan kemudian
disumbangankan sebagai sarana dan prasarana minat baca masyarakat setempat.
f. Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
Seiring berkembangnya zaman, kebutuhan masyarakat semakin meningkat, untuk
itu dibutuhkan pengetahuan akan cara pengelolaan perekonomian masyarakat untuk
mendapatkan penghasilan yang lebih baik. Maka dari itu dibutuhkan buku-buku
tentang perekonomian dan kewirausahaan.
Tingginya semangat belajar anak-anak dalam usia pendidikan, sangat perlu untuk
menyediakan berbagai macam buku tentang pendidikan, baik itu untuk tingkat SD,
SMP, dan SMA dengan tujuan untuk memfasilitasi anak-anak tersebut dalam
menunjang kebutuhan belajarnya.
Saran
Diharapkan perpustakaan ini dapat dikelola dengan baik, dijaga serta dirawat guna
kelangsungan minat baca seterusnya.
32
2.4. Kegiatan Membantu Anggota (E)
Kegiatan ini disesuaikan dengan kegiatan yang dilaksanakan rekan-rekan mahasiswa/i
yang lain, dimana di sini bertindak sebagai anggota panitia pelaksana dari setiap kegiatan
baik kegiatan utama (A), kegiatan penunjang (B) dengan fungsi/tugas yang disepakati
masing-masing.
a. Tujuan
Membantu rekan-rekan dalam melaksanakan program kerja masing-masing dan membantu
mengatasi permasalahan yang ada selama menjalankan program kerja.
b. Waktu dan Tempat
Waktu dan Tempat pada kegiatan ini sesuai dengan jadwal rekan-rekan mahasiswa KKN.
c. Peserta
Kondisional.
d. Metode Pelaksanaan
List kegiatannya adalah :
1. Penyuluhan Obat (Juni 2012)
Ketua : Lahvem Alginda (Fakultas Farmasi)
2. Penyuluhan Tentang Pengolahan Sampah (Juni 2012)
Ketua : Indah Prafitri Yussa, Husnul Fikri, Nurul Fitri Z ( Fakultas MIPA dan
Teknik)
3. Cara Pembuatan Dendeng Pucuk Ubi (21 Juni 2012)
Ketua : Winda Meidya Sri Taufik (Fakultas Teknik Pertanian)
4. Pelatihan blog dan internet sehat
Ketua : Prima Coveria
5. Penyuluhan Gemar Menabung
Ketua : Audhea Risti
33
e. Hasil dan pembahasan
Dalam pelaksanaannya, rekan-rekan KKN dibantu dalam hal teknis persiapan dan
pelaksanaan program kerja mereka dimana saya sebagai anggota dalam kepanitiaan
program kerja rekan-rekan mahasiswa tersebut.
Kendala yang dihadapi selama pelaksanaannya adalah kurangnya koordinasi dalam
kepanitiaan sehingga ada beberapa masalah yang tidak bisa dihandle dan menyebabkan
prosesnya dilapangan sedikit terhambat. Dan juga disebabkan oleh waktu KKN yang
sedikit sehingga mahasiswa harus bekerja keras dan harus bisa mengalokasikan waktu
yang tersedia dengan program kerja yang harus dikerjakan.
f. Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
Program kerja D ini dapat terlaksana dengan baik. Mahasiswa sebagai anggota panitia
dapat menjalankan tanggung jawab dengan baik walaupun terdapat kendala dalam
pelaksanaannya.
Saran
Pada program kerja ini,aspek koordinasi dan komunikasi lebih diperhatikan
lagi,mengingat suksesnya sebuah program kerja dalam kepanitiaan bergantung pada
koordinasi satu sama lain.
BAB III
PENUTUP
34
3.1 KESIMPULAN
Program KKN-PPM pada dasarnya merupakan salah satu fungsi dari tri
Dharma Perguruan Tinggi, yaitu Pengabdian bagi masyarakat dalam upaya
meningkatkan peran dan fungsi Perguruan Tinggi sebagai lembaga yang berkompeten
disamping pemerintah.
Hasil penelitian dan langkah-langkah yang mungkin dapat dijalankan dan
dilaksanakan oleh pihak Perguruan Tinggi untuk mengupayakan kesejahteraan
masyarakat dapat terlaksana melalui program Kuliah Kerja Nyata yang ditempatkan di
berbagai lokasi di wilayah Sumatera Barat.
Pelaksanaan KKN-PPM di kenagarian Lasi Alhamdulillah berjalan dengan
lancar dan dapat memberikan pengalaman yang sangat berharga bagi para mahasiswa,
semoga apa yang telah dilaksanakan memberikan keberkatan untuk kita semua dan
dapat menjadi proses pembelajaran yang paling bermakna untuk kami. Kepada seluruh
warga Nagari Lasi kami ucapkan terima kasih, semoga dapat meningkatkan
kesejahteraan masyarakat di lokasi. Kepada bapak Wali Nagari, Bapak MKH Bandaro
beserta jajaran saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Kepada Bapak
Yunasri Rajo Angek selaku Wali Jorong, dan juga keluarga saya juga mengucapkan
terima kasih atas kebaikan telah memberi berbagai fasilitas kepada kami selama
pelaksanaan kegiatan. Serta kepada seluruh pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu
persatu saya ucapkan banyak terima kasih atas bantuannya, baik moril maupun materil.
3.2 SARAN
Dalam pelaksanaan KKN-PPM perlu koordinasi dan pemberdayaan yang lebih
baik sehingga proses pelaksanaan KKN berjalan dengan lancar. Untuk masa yang akan
datang disarankan :
1. Dalam melaksanakan kegiatan perlu dilakukan koordinasi kepada pihak yang
terlibat sehingga hasilnya semakin baik.
2. Dalam membuat suatu program kerja, perlu adanya suatu perencanaan yang matang,
serta kerja sama yang baik dari berbagai pihak, terutama masyarakat dan
35
mahasiswa KKN-PPM sendiri, sehingga memberikan makna bagi mahasiswa
dan masyarakat.
3. Pemerintah seharusnya mengupayakan sebuah langkah dan mau bekerja sama yang
proaktif dengan pihak nagari agar tingkat pendidikan SDM, kesehatan, pemanfaatan
potensi alam dapat berkembang dan infrastruktur yang memadai. Serta pemerintah
sebaiknya mengupayakan potensi yang ada di desa yang aksesnya belum terjangkau
dengan baik, dapat menjadi prioritas utama.
4. Bagi masyarakat kami mengharapkan agar tetap semangat dalam menjalani hidup
dan lebih meningkatkan kesadaran akan pentingnya pendidikan. Kepada dinas
terkait di bidang pendidikan agar dapat lebih sering melakukan penyuluhan kepada
masyarakat dalam usaha untuk meningkatkan produksi mutu pendidikan generasi
muda di masa depan.
5. Kepada BP KKN UNAND diharapkan agar pada tahun berikutnya dapat
mengirimkan lagi mahasiswa KKN pada jorong ini agar apa yang telah kami
lakukan dapat menjadi program berkelanjutan, khususnya dalam bidang pendidikan
dan kesehatan.
6. Kepada mahasiswa diharapkan agar siap dengan kondisi yang terjadi di lapangan
sehingga KKN dapat berjalan dengan lancar.
7. Kepada pelaksana agar memaknai KKN sebagai wadah mengembangkan diri
bukan sebuah proses untuk lulus.
36