55006239 makalah makro

Upload: wwe-sampoerna

Post on 31-Oct-2015

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

77 % INFLASI DI DAERAH

TUGAS MAKALAH EKONOMI MAKRO77 % INFLASI DI DAERAH

DISUSUN OLEH :

M. CHOIRI

NPM0910061570210

DOSEN PENGAJAR : SISWOYO, SE, ME

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI MUHAMMADIYAH( STIE ) JAMBI

DAFTAR ISIBAB IPENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah21.2. Rumusan Masalah3BAB II PEMBAHASAN

2.1. Pengertian dan Penjelasan jenis-jenis inflasi4

2.2. Penyebab inflasi42.3. Jenis inflasi dari kasus tersebut52.4. Dampak positif dan negatif dari inflasi6BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

3.1. Kesimpulan dan Saran7BAB IV DAFTAR PUSTAKA

1BAB I A. LATAR BELAKANG MASALAH77% inflasi disumbang oleh daerah.

Para menteri melakukan rapat untuk membahas tentang inflasi,terutama yang terdapat di daerah. Dari hasil rapat tersebut, Darmin mengatakan, 77% inflasi berasal dari daerah. "Inflasi itu berpengaruh secara nasional dan hampir 23% berasal dari Jakarta," Hatta menambahkan, minimnya infrastruktur masih menjadi penyumbang terbesar angka inflasi, sehingga BI bersama empat kementerian akan memonitoring ke daerah hingga ke Kabupaten. "Kami akan memonitoring, apakah gejolak itu karena transportasi yang berdampak pada gangguan pasokan yang mengakibatkan harga naik pada daerah tersebut," ujar Hatta.Hatta bilang, dalam jangka pendek untuk pembangun infrastruktur pihaknya telah melakukan renovasi jalan-jalan yang rusak. Tak hanya infrastruktur namun fungsi koordinasi juga diperlukan untuk melaksanakan TPID ini karena sifatnya bekerja secara tim bukan individual. Informasi saja, dalam rapat BI bersama dengan tiga menteri ini membahas soal inflasi, volatile food, administered price, harga pangan, perkembangan energi di tingkat nasional yang berpengaruh dengan beberapa negara-negara tetangga untuk mengendalikan inflasi, serta membahas soal kebijakan sektoral, kebijakan struktural dan kebijakan moneter.(www.kontan.co.id) , internasional makro ekonomi tanggal 21 maret 20112

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan Latar belakang masalah di atas, maka dapat diperoleh rumusan masalah sebagai berikut :

1. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis inflasi?

2. Apa saja penyebab inflasi?

3. Apa jenis inflasi dari kasus tersebut?

4. Apa dampak positif dan negatif dari inflasi?

BAB II

PEMBAHASAN2.1 Pengertian dan Penjelasan jenis-jenis inflasi Inflasi (inflation) adalah gejala yang menunjukkan kenaikan tingkat harga umum yang berlangsung terus menerus. Dari pengertian tersebut maka apabila terjadi kenaikan harga hanya bersifat sementara, maka kenaikan harga yang sementara sifatnya tersebut tidak dapat dikatakan inflasi. Semua negara di dunia selalu menghadapi permasalahan inflasi ini. Oleh karena itu, tingkat inflasi yang terjadi dalam suatu negara merupakan salah satu ukuran untuk mengukur baik buruknya masalah ekonomi yang dihadapi suatu negara.Bagi negara yang perekonomiannya baik, tingkat inflasi yang terjadi berkisar antara 2 sampai 4 persen per tahun. Tingkat inflasi yang berkisar antara 2 sampai 4 persen dikatakan tingkat inflasi yang rendah. Selanjutnya tingkat inflasi yang berkisar antara 7 sampai 10 persen dikatakan inflasi yang tinggi. Namun demikian ada negara yang menghadapai tingkat inflasi yang lebih serius atau sangat tinggi, misalnya Indonesia pada tahun 1966 dengan tingkat inflasi 650 persen. Inflasi yang sangat tinggi tersebut disebut hiper inflasi (hyper inflation).

Terdapat tiga jenis inflasi yaitu:1) inflasi tarikan permintaan (demand-pull inflation)2) inflasi desakan biaya (cost-push inflation) dan3) inflasi karena pengaruh impor (imported inflation).Inflasi tarikan permintaan (demand-pull inflation) atau inflasi dari sisi permintaan (demand side inflation) adalah inflasi yang disebabkan karena adanya kenaikan permintaan agregat yang sangat besar dibandingkan dengan jumlah barang dan jasa yang ditawarkan. Karena jumlah barang yang diminta lebih besar dari pada barang yang ditawarkan maka terjadi kenaikan harga. Inflasi tarikan permintaan biasanya berlaku pada saat perekonomian mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja penuh dan pertumbuhan ekonomi berjalan dengan pesat (full employment and full capacity). Dengan tingkat pertumbuhan yang pesat/tinggi mendorong peningkatan permintaan sedangkan barang yang ditawarkan tetap karena kapasitas produksi sudah maksimal sehingga mendorong kenaikan harga yang terus menerus.Inflasi desakan biaya (Cost-push Inflation) atau inflasi dari sisi penawaran (supply side inflation) adalah inflasi yang terjadi sebagai akibat dari adanya kenaikan biaya produksi yang pesat dibandingkan dengan tingkat produktivitas dan efisiensi, sehingga perusahaan mengurangi supply barang dan jasa. Peningkatan biaya produksi akan mendorong perusahaan menaikan harga barang dan jasa, meskipun mereka harus menerima resiko akan menghadapi penurunan permintaan terhadap barang dan jasa yang mereka produksi. Sedangkan inflasi karena pengaruh impor adalah inflasi yang terjadi karena naiknya harga barang di negara-negara asal barang itu, sehingga terjadi kenaikan harga umum di dalam negeri.2.2 . Penyebab Inflasi, dapat dibagi menjadi :1. Demand Side Inflation, yaitu disebabkan oleh kenaikan permintaan agregat yang melebihi kenaikan penawaran agregat.2. Supply Side Inflation, yaitu disebabkan oleh kenaikan penawaran agregat yang melebihi permintaan agregat.3. Demand Supply Inflation, yaitu inflasi yang disebabkan oleh kombinasi antara kenaikan permintaan agregat yang kemudian diikuti oleh kenaikan penawaran agregat,sehingga harga menjadi meningkat lebih tinggi.4. Supressed Inflation atau Inflasi yang ditutup-tutupi, yaitu inflasi yang pada suatu waktu akan timbul dan menunjukkan dirinya karena harga-harga resmi semakin tidak relevan dalam kenyataan.2.3. Jenis inflasi dari kasus tersebutDari kasus inflasi diatas, kita mengetahui bahwa 77% inflasi disumbangkan oleh daerah. Mengapa demikian ? ini disebabkan oleh infrastruktur di daerah kurang memadai, misalnya di daerah terpencil kabupaten atau desa. Biasanya para distributor yang akan memasok barang ke daerah mengalami gangguan transportasi karena minimnya infrastruktur. Jalan yang rusak juga menghambat proses distribusi sehingga biaya, waktu dan tenaga yang dikeluarkan lebih banyak. Keadaan demikian menyebabkan harga barang di daerah tersebut naik. Jika harga barang kebutuhan masyarakat naik maka kemungkinan besar barang lain ikut naik. Kasus ini termasuk jenis inflasi kenaikan biaya produksi (cost push inflation). 2.4. Dampak Positif dan Negatif Inflasi

a. Dampak Postitif InflasiApabila inflasi itu ringan, justru mempunyai pengaruh yang positif dalam arti dapat mendorong perekonomian lebih baik, yaitu meningkatkan pendapatan nasional dan membuat orang bergairah untuk bekerja, menabung dan mengadakan investasi.

Orang yang mengandalkan pendapatan berdasarkan keuntungan, seperti misalnya pengusaha, tidak dirugikan dengan adanya inflasi. Begitu juga halnya dengan pegawai yang bekerja di perusahaan dengan gaji mengikuti tingkat inflasi.

Bagi orang yang meminjam uang kepada bank (debitur), inflasi menguntungkan, karena pada saat pembayaran utang kepada kreditur, nilai uang lebih rendah dibandingkan pada saat meminjam. Sebaliknya, kreditur atau pihak yang meminjamkan uang akan mengalami kerugian karena nilai uang pengembalian lebih rendah jika dibandingkan pada saat peminjaman.

Bagi produsen, inflasi dapat menguntungkan bila pendapatan yang diperoleh lebih tinggi daripada kenaikan biaya produksi. Bila hal ini terjadi, produsen akan terdorong untuk melipatgandakan produksinya (biasanya terjadi pada pengusaha besar).

b. Dampak Negatif InflasiPada saat terjadi inflasi tak terkendali (hiperinflasi), keadaan perekonomian menjadi kacau dan perekonomian dirasakan lesu. Orang menjadi tidak bersemangat kerja, menabung, atau mengadakan investasi dan produksi karena harga meningkat dengan cepat. Para penerima pendapatan tetap seperti pegawai negeri atau karyawan swasta serta kaum buruh juga akan kewalahan menanggung dan mengimbangi harga sehingga hidup mereka menjadi semakin merosot dan terpuruk dari waktu ke waktu.

Bagi masyarakat yang memiliki pendapatan tetap, inflasi sangat merugikan. Kita ambil contoh seorang pensiunan pegawai negeri tahun 1990. Pada tahun 1990, uang pensiunnya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, namun di tahun 2003 -atau tiga belas tahun kemudian, daya beli uangnya mungkin hanya tinggal setengah.Artinya,uang pensiunnya tidak lagi cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.Inflasi juga menyebabkan orang enggan untuk menabung karena nilai mata uang semakin menurun. Memang, tabungan menghasilkan bunga, namun jika tingkat inflasi di atas bunga, nilai uang tetap saja menurun. Bila orang enggan menabung, dunia usaha dan investasi akan sulit berkembang. Karena, untuk berkembang dunia usaha membutuhkan dana dari bank yang diperoleh dari tabungan masyarakat6BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN.

A. KESIMPULAN Dari kasus yang telah di jelaskan, dapat disimpulkan bahwa inflasi di Indonesia 77% nya dari daerah dan 23% nya dari jakarta. Dan inflasi ini disebabkan oleh infrastruktur di daerah yang kurang memadai. Keadaan demikian menyebabkan harga barang di daerah tersebut naik. Jika harga barang kebutuhan masyarakat naik maka kemungkinan besar barang lain ikut naik. Kasus ini termasuk jenis inflasi kenaikan biaya produksi (cost push inflation).Di dalam inflasi juga terdapat dampak positif dan negatif yang telah di jelaskan di atas.

B. SARANPara pemerintah sebaiknya lebih memperhatikan inflasi di indonesia sehingga inflasi di indonesia tidak berlanjut berkepanjangan.

BAB IVDAFTAR PUSTAKA

www.kontan.co.id , internasional makroekonomi tanggal 21 maret 2011 tentang 77% inflasi dari daerah..www.google.co.id , dampak positif dan negatif inflasi.Buku Makro ekonomi