59911538 nursing center

20
NURSING CENTER Sejarah Konsep Nursing Center pertama kali dicetuskan dalam seminar nasional keperawatan yang diselenggarakan dalam rangka memperingati sewindu Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (PSIK Unpad) tanggal 23 Maret tahun 2002. Dalam seminar nasional yang dilanjutkan dengan lokakarya tersebut, konsep Nursing Center mendapatkan masukan dan kritik yang sangat positif dari peserta semiloka yang digunakan untuk memperbaiki konsep yang telah ada. Pada tahun yang sama, Nursing Center di uji coba penerapannya di Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang dengan melibatkan dua institusi pendidikan keperawatan ialah PSIK FK Unpad dan Akademi Keperawatan Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang dan berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang. Tahun 2003, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat membentuk Tim Pengembangan Keperawatan Komunitas Provinsi Jawa Barat dan memberikan dukungan dana untuk pengembangan daerah uji coba baru maupun untuk penyusunan buku pedoman teknis dan pengelolaan Nursing Center dan keperawatan komunitas. Daerah uji coba yang baru, dikembangkan di Kabupaten Sumedang (menguatkan proyek yang telah berjalan) dan di Kota Bandung serta Kabupaten Cirebon.

Upload: masniah

Post on 27-Oct-2015

34 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

cnp 1

TRANSCRIPT

Page 1: 59911538 Nursing Center

NURSING CENTER

Sejarah

Konsep Nursing Center pertama kali dicetuskan dalam seminar nasional

keperawatan yang diselenggarakan dalam rangka memperingati sewindu Program Studi

Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (PSIK Unpad) tanggal

23 Maret tahun 2002. Dalam seminar nasional yang dilanjutkan dengan lokakarya

tersebut, konsep Nursing Center mendapatkan masukan dan kritik yang sangat positif

dari peserta semiloka yang digunakan untuk memperbaiki konsep yang telah ada.

Pada tahun yang sama, Nursing Center di uji coba penerapannya di Kecamatan

Paseh Kabupaten Sumedang dengan melibatkan dua institusi pendidikan keperawatan

ialah PSIK FK Unpad dan Akademi Keperawatan Pemerintah Daerah Kabupaten

Sumedang dan berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang.

Tahun 2003, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat membentuk Tim

Pengembangan Keperawatan Komunitas Provinsi Jawa Barat dan memberikan

dukungan dana untuk pengembangan daerah uji coba baru maupun untuk penyusunan

buku pedoman teknis dan pengelolaan Nursing Center dan keperawatan komunitas.

Daerah uji coba yang baru, dikembangkan di Kabupaten Sumedang

(menguatkan proyek yang telah berjalan) dan di Kota Bandung serta Kabupaten

Cirebon.

Dalam perjalanan waktu, Kabupaten Cirebon mengalami kemacetan, karena

komitmen dari pihak-pihak terkait kurang memadai. Sedangkan Kota Bandung sampai

saat ini sudah memiliki 12 Nursing Center yang dikembangkan dengan dana dari

Pemerintah Daerah Kota Bandung melalui Dinas Kesehatan bekerjasama dengan

institusi pendidikan keperawatan di Kota Bandung (FIK Unpad, Akper TNI AU

Ciumbuleuit mulai tahun 2003, Stikes Immanuel mulai tahun 2006, dan tahun 2007

mulai diadakan kerjasama dengan Akper PPNI, Borromeus, Bidara Mukti, Aisyiyyah,

Kebonjati, FIKA ARS International, dan Stikes Dharma Husada dan Bhakti Kencana).

Di Kabupaten Sumedang telah memiliki dua Nursing Center yang

dikembangkan juga dengan dana dari Pemerintah Daerah setempat bekerjasama dengan

FIK Unpad dan Akper Pemda Sumedang.

Page 2: 59911538 Nursing Center

Pada tahun 2006, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat memberikan dana

simultan untuk mengembangkan Nursing Center di lima kabupaten kota lainnya yaitu

Kota Bogor, Kota Sukabumi, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Tasikmalaya dan Kota

Cirebon.

Pengalaman penerapan Nursing Center juga telah disosialisasikan secara

nasional pada Workshop Nasional Pemantapan Pengelolaan Kewaspadaan Dasar

(Perkesmas) di Kabupaten/Kota dalam mendukung Desa Siaga, pada tanggal 25-26 Juli

2007 di Bogor yang diselenggarakan oleh Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan

Direktorat Jendral Bina Pelayanan Medik Depkes RI.

Tulisan ini disusun berdasarkan makalah seminar Nasional tahun 2002 yang

dikembangkan sesuai dengan masukan pada saat itu dan disempurnakan melalui

berbagai pengalaman pelaksanaannya selama kurang lebih lima tahun di berbagai

daerah.

Tujuan penyusunan tulisan ini adalah untuk memperkenalkan Nursing Center

kepada masyarakat yang lebih luas, khususnya bagi masyarakat kesehatan dan

keperawatan.

Definisi Nursing Center

Nursing Center merupakan pengelolaan terpadu dalam pelayanan, pendidikan

dan penelitian keperawatan melalui pemberdayaan seluruh potensi yang ada secara

optimal. Dalam Nursing Center selalu diupayakan untuk memandang keperawatan

sebagai suatu kesatuan yang utuh sehingga Nursing Center memiliki karakteristik

tertentu. (Suharyati, 2002)

Karakteristik Nursing Center

Sesuai dengan batasan Nursing Center, maka yang menjadi ciri utama Nursing

Center adalah:

a) Keterpaduan dalam perencanaan dan pelaksanaan serta evaluasi program

pendidikan, pelayanan dan penelitian/pengembangan keperawatan.

Keterpaduan pengelolaan dalam pendidikan, pelayanan dan penelitian

keperawatan diperlukan untuk mencapai sinergisitas dalam setiap langkah

pengelolaan.

Page 3: 59911538 Nursing Center

b) Dengan keterpaduan pengelolaan maka akan terjadi pemberdayaan seluruh

potensi yang ada secara optimal. Untuk itu diperlukan adanya kesadaran,

keterbukaan dan kebersamaan dalam menghadapi pelaksanaan tugas

pelayanan, pendidikan dan penelitian yang dipandang sebagai tanggung

jawab bersama.

c) Untuk dapat mengoptimalisasikan seluruh potensi yang ada tersebut,

diperlukan persamaan persepsi seluruh personal yang terlibat terhadap

keperawatan komunitas baik eksternal maupun internal keperawatan

komunitas.

d) Secara internal keperawatan, persamaan persepsi dapat diperoleh melalui

membangun masyarakat ilmiah keperawatan komunitas dimana seluruh

anggota profesi bersatu padu dalam mengembangkan keperawatan baik

dalam teori maupun praktik.

e) Secara eksternal, persamaan persepsi juga mutlak diperlukan dari seluruh

stake holder yang terkait dengan semua upaya kesehatan masyarakat

melalui kolaborasi berbagai sektor.

Nursing Center sebagai Model Keperawatan Komunitas

Model adalah suatu ide/gagasan yang dijelaskan dengan menggunakan simbol

dan visualisasi fisik. Model konseptual keperawatan merupakan rancangan terstruktur

yang terdiri dari berbagai konsep yang memiliki hubungan spesifik dan dapat digunakan

sebagai landasan dalam praktik keperawatan.

Nursing Center sebagai model keperawatan komunitas beranjak dari berbagai

asumsi dasar yang berkaitan dengan pelayanan, pendidikan dan penelitian-

pengembangan keperawatan komunitas.

Tujuan Nursing Center

Tujuan merupakan pernyataan suatu kondisi atau situasi yang diharapkan

sebagai hasil akhir. Adapun tujuan umum Nursing Center adalah tercapainya

masyarakat sehat dengan indikator kemandirian keluarga melalui pelayanan, pendidikan

dan penelitian keperawatan yang berkualitas secara efektif dan efisien.

Page 4: 59911538 Nursing Center

Untuk dapat mencapai tujuan umum tersebut, maka Nursing Center memiliki

tujuan khusus sebagai berikut:

a) Mengidentifikasi masalah kesehatan masyarakat dengan pendekatan

evidence based.

b) Meningkatkan pemberdayaan individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat

dalam upaya kesehatan.

c) Memperluas jangkauan pelayanan kesehatan dalam menurunkan morbiditas

dan mortalitas serta peningkatan Indeks Pembangunan Masyarakat.

d) Terselenggaranya praktik keperawatan komunitas bagi peserta didik.

e) Terselenggaranya penelitian keperawatan komunitas untuk peningkatan

kualitas layanan, pendidikan dan pengembangan ilmu keperawatan.

f) Terselenggaranya layanan informasi kesehatan masyarakat.

g) Meningkatkan kinerja tenaga keperawatan di puskesmas.

Kriteria Nursing Center yang Baik

a) Memenuhi kebutuhan pelayanan keperawatan komunitas dan kebutuhan

belajar mahasiswa/peserta latihan secara terpadu.

b) Memberikan arahan pengkajian.

c) Memberikan arah dalam analisa dan perencanaan.

d) Memberikan arahan implementasi.

e) Memfasilitasi evaluasi.

f) Merupakan garis besar kurikulum suatu pendidikan (dalam hal ini

pendidikan keperawatan komunitas).

g) Representasi kerangka kerja penelitian untuk pengembangan teori maupun

praktik.

Sasaran Pelayanan Nursing Center

Sasaran kegiatan merupakan konsep yang jelas tentang siapa atau apa yang

dilakukan untuk mencapai tujuan. Untuk dapat mencapai tujuan Nursing Center maka

yang menjadi sasaran utama adalah peserta didik/pelatihan keperawatan dan klien

(individu, keluarga, kelompok khusus maupun masyarakat umum) dari semua umur.

Page 5: 59911538 Nursing Center

Sedangkan yang dilakukan Nursing Center adalah kegiatan pelayanan, pendidikan atau

pelatihan dan penelitian pengembangan keperawatan.

Peran Perawat dalam Nursing Center

Peran perawat merupakan deskripsi tentang apa yang dilakukan oleh perawat di

Nursing Center baik kepada klien maupun kepada mahasiswa keperawatan. Perawat

yang terlibat dalam Nursing Center baik yang berasal dari puskesmas maupun institusi

pendidikan mempunyai empat peran utama ialah sebagai:

1. Pemberi pelayanan kepada klien,

2. Pendidik keperawatan untuk mahasiswa/peserta pelatihan,

3. Peneliti untuk pengembangan ilmu,

4. Praktik serta pengelola keperawatan.

Untuk dapat melakukan keempat peran dengan baik, diperlukan perubahan pola

pikir agar memandang pendidikan, pelayanan dan penelitian keperawatan sebagai suatu

kesatuan yang utuh.

Sumber Kesulitan

Sumber kesulitan merupakan bentuk penyimpangan nyata dari kondisi dan

tingkatan yang diharapkan. Pelaksanaan Nursing Center diperkirakan akan mengalami

berbagai kesulitan/hambatan baik dari segi sumber, manajemen, maupun metoda dan

marketing. Namun demikian dengan komitmen yang kuat dan dukungan dari semua

pihak kesulitan akan dapat dikurangi bahkan dihilangkan. Untuk dapat komitmen yang

kuat diperlukan kesadaran dari semua perawat baik dosen maupun pengelola serta

pelaksana keperawatan bahwa keperawatan merupakan tanggungjawab bersama.

Fokus Intervensi Nursing Center

Merupakan cara/alat utama untuk mencegah atau menghilangkan masalah.

Dengan kata lain fokus intervensi merupakan pengungkit yang dapat digunakan untuk

merubah penyebab situasi ke arah hasil yang diharapkan. Fokus intervensi Nursing

Center ada pada upaya memfasilitasi, advokasi, koordinasi serta kolaborasi seluruh

kegiatan Nursing Center untuk mencapai pelayanan dan pendidikan keperawatan yang

berkualitas.

Page 6: 59911538 Nursing Center

Konsekuensi

Penerapan suatu model keperawatan selalu diikuti berbagai konsekuensi baik

yang berkenaan dengan proses maupun hasil.

Konsekuensi utama yang berkenaan dengan proses pelaksanaan Nursing Center

adalah perubahan sikap dan pola pikir yang sangat mendasar dimana pemikiran tentang

keperawatan yang terkotak-kotak (memisahkan antara pendidikan, pelayanan, dan

penelitian) menjadi harus berfikir sistem dengan melihat keperawatan sebagai suatu

kesatuan yang utuh antara pendidikan, pelayanan dan penelitian-pengembangan.

Sedangkan konsekuensi yang berkenaan dengan hasil adalah kemungkinan

kegagalan di berbagai segi yang perlu diantisipasi dan direncanakan cara

penanggulangannya. Penyebab kegagalan utama diperkirakan karena kurangnya

komitmen dan sikap mental seluruh komponen yang terkait terhadap ide dasar bahwa

pendidikan dan pelayanan serta penelitian keperawatan merupakan suatu kesatuan yang

utuh. Komitmen yang kurang dapat terjadi karena kurangnya keyakinan tentang manfaat

Nursing Center bagi dirinya/institusinya. Oleh karena itu, sosialisasi perlu dilakukan

dengan baik kepada semua pihak yang terkait.

Tahap Pengembangan Nursing Center

Karena Nursing Center merupakan hal yang baru, maka pegembangan Nursing

Center dilakukan mengikuti proses adopsi yang terdiri dari tahapan:

a) Initial/persiapan

Dalam tahap initial atau tahap persiapan dilakukan sosialisasi tentang

konsep Nursing Center ke semua pihak terkait untuk memperoleh komitmen

dan dukungan.

b) Beginning/awal

Dalam tahap awal mulai diidentifikasi dan dipersiapkan berbagai faktor

pendukung pelaksanaan Nursing Center baik perangkat keras maupun

perangkat lunak sesuai dengan kebutuhan pelayanan, pendidikan, dan

penelitian keperawatan.

Page 7: 59911538 Nursing Center

c) Working/kerja

Nursing Center dalam tahap ini sudah dapat dimulai sesuai kesiapan

sumber dan kebutuhan yang ada. Pada tahun pertama biasanya kegiatan

difokuskan kepada pelayanan dan pendidikan.

Sedangkan kegiatan penelitian baru dapat dimulai setelah kegiatan

pelayanan dan pendidikan berlangsung. Hal ini dilakukan untuk memperoleh

data dasar dari hasil pendataan/survei mawas diri yang dilakukan oleh

masyarakat didampingi oleh staf puskesmas, mahasiswa/peserta pelatihan

dan dosen.

d) Terminal

Dalam tahap terminal dilakukan evaluasi dan perbaikan/modifikasi

sesuai hasil tahap kerja yang telah dilakukan. Evaluasi dan modifikasi

dilakukan baik terhadap perencanaan maupun proses pelaksanaan hasil yang

didapat.

Dalam tahap terminal perlu dilakukan bersama oleh semua pihak yang

terkait (Pendidikan, Dinas Kesehatan, Puskesmas, Pemda serta sektor

lainnya).

e) Adoption

Nursing Center yang telah berlangsung beberapa waktu yang telah

dievaluasi serta dianggap bermanfaat bagi kesehatan masyarakat, biasanya

akan dikembangkan di daerah lain.

Pada tahap ini Nursing Center yang lama dapat melakukan fungsi

pendampingan dan bimbingan bagi Nursing Center yang baru memasuki

tahap persiapan dan awal.

Nursing Center di Puskesmas

Puskesmas sesuai dengan peraturan yang berlaku merupakan unit pelaksana

teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan

pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja. (Depkes RI, 2006)

Dari batasan tersebut puskesmas tidak mempunyai tanggungjawab dalam

penyelenggaraan pendidikan tenaga kesehatan termasuk perawat. Hal ini berbeda

Page 8: 59911538 Nursing Center

dengan keberadaan rumah sakit pendidikan yang mempunyai fungsi sebagai pelayanan,

pendidikan dan penelitian kesehatan.

Sementara itu surat keputusan Mentri Kesehatan RI no 279/Menkes/SK/IV/2006

tanggal 21 April 2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Upaya Keperawatan

Kesehatan Masyarakat di Puskesmas, perawat mempunyai 2 peran yaitu peran minimal

dan peran ideal.

Peran minimal perawat meliputi:

a) Penemu kasus (case finder)

b) Pemberi pelayanan (care giver)

c) Pendidik/penyuluh kesehatan (health teacher/educator)

d) Koordinator dan kolaborator

e) Pemberi nasehat (counselor)

f) Panutan (role model)

Peran ideal meliputi semua peran minimal ditambah:

a) Peran sebagai manajer kasus

b) Konsultan

c) Pemodifikasi lingkungan

d) Peneliti

e) Advokat

f) Pemimpin/pembaharu

Untuk dapat melakukan kedua peran tersebut perawat dituntut untuk mampu:

a) Melakukan pengkajian baik terhadap individu, kelompok, keluarga maupun

masyarakat.

b) Mengajar klien dan mencegah terjadinya masalah kesehatan dan memelihara

serta meningkatkan status klien secara umum.

c) Mengelola kasus.

d) Memberikan pelayanan keperawatan yang berkesinambungan.

e) Mengarahkan memotivasi klien untuk dapat menolong diri sendiri dalam

mengatasi dan mencegah masalah kesehatan.

f) Menjadi contoh peran dalam berperilaku hidup sehat.

g) Berfikir kritis dalam menganalisa berbagai kondisi yang ada di masyarakat.

Page 9: 59911538 Nursing Center

Menurut keputusan Mentri Kesehtan nomor 128/Menkes/SK/II/2004 puskesmas

memiliki 3 fungsi utama yaitu:

a) Fungsi penggerak pembangunan berwawasan kesehatan

b) Fungsi pemberdayaan masyarakat

c) Fungsi pelayanan kesehatan strata 1

Nursing Center sebagai Tempat Praktek Mandiri/Berkelompok Perawat

Ide penerapan Nursing Center sebagai model praktik mandiri muncul karena dua

alasan kuat yaitu:

a) Keperawatan sebagai profesi yang seharusnya melakukan pelayanan kepada

masyarakat dengan praktik keperawatan mandiri, ternyata di lapangan

belum ada.

b) Disahkannya UU praktik kedokteran membuat legalitas balai pengobatan

yang dilakukan oleh perawat menjadi tidak berlaku lagi

Kedua alasan tersebut di atas mendorong pemikiran agar PPNI Provinsi Jawa

Barat membuat proyek percontohan praktik keperawaan mandiri dalam bentuk praktik

bersama (beberapa perawat bergabung di suatu tempat praktik).

Pendekatan praktik bersama dipilih agar cukup kuat untuk menghadapi segala

kendala yang ada, mengingat persepsi masyarakat luas tentang perawat yang praktik

mandiri pasti melakukan praktik pengobatan yang secara hukum telah dilarang. Karena

akan memulai hal yang baru maka ditempuh pendekatan proses adopsi seperti yang

telah dikemukakan pada pembahasan Nursing Center di Puskesmas.

Operasionalisasi Nursing Center

Jenis kegiatan utama Nursing Center:

1. Pelayanan keperawatan

2. Pendidikan

3. Penelitian

4. Sistem informasi kesehatan

Page 10: 59911538 Nursing Center

Kegiatan Pelayanan

Bentuk pelayanan dalam lingkup Nursing Center:

1. Asuhan keperawatan individu

2. Follow up care (home care)

3. Active case finding keluarga rawan

4. Asuhan keperawatan kelompok khusus (sekolah, panti, home industry)

5. Asuhan keperawatan komunitas

6. Evidence based

Monitoring dan Evaluasi

1. Laporan triwulan

2. Pertemuan rutin setiap 2 bulan sekali

3. Monitoring terhadap:

a) Keluarga mandiri

b) Survey kepuasan

c) Mutu pelayanan keperawatan

4. Laporan tahunan

Kegiatan Pelayanan Keperawatan Nursing Center

Jenis kasus yang ditangani di Nursing Center: mencakup semua kasus yang

mempunyai risiko kesehatan utama di wilayah kerja puskesmas (10 penyakit utama).

Jenis pelayanan Nursing Center terbagi menjadi pelayanan dalam gedung dan pelayanan

di luar gedung.

Pelayanan dalam gedung merupakan pelayanan yang dilakukan di puskesmas,

yang mencakup:

1. Direct care

2. Konseling Kesehatan

3. Health education

Pelayanan di luar gedung merupakan pelayanan yang dilakukan di luar

puskesmas. Pelayanan luar gedung mencakup:

1. Pengumpulan data komunitas dan keluarga (evidence based)

2. Pengorganisasian dan pengembangan masyarakat

Page 11: 59911538 Nursing Center

3. Health education

4. Pelatihan-pelatihan kesehatan (kader kesehatan, guru UKS, tenaga kerja)

5. Pelayanan kesehatan kelompok khusus (gerontik, usia sekolah, tenaga kerja,

pra sekolah)

6. Pelayanan keperawatan keluarga: follow up care keluarga dengan risiko

tinggi dan pelayanan keperawatan pada keluarga rawan

Alur pelayanan Nursing Center di dalam gedung:

Alur pelayanan Nursing Center di luar gedung:

Pasien

Nursing Center

Direct care

Konseling Kesehatan

Health education

Balai PengobatanKIA

ImunisasiGigi

Seleksi

Pendaftaran/ Register

Seleksi

Obat Pulang

Follow up care

Tidak perlu Follow up

care

Masyarakat Bidan DesaPerawat

Pembinaan Keluarga dan Masyarakat

Mahasiswa Pengkajian Intervensi Nursing Center

Page 12: 59911538 Nursing Center

Kegiatan Pendidikan

1. Bimbingan praktek mahasiswa keperawatan

2. Pelaksanaan ujian kasus mahasiswa

3. Bimbingan teknis perencanaan kegiatan puskesmas

4. Pelatihan-pelatihan kesehatan dan keperawatan

Kegiatan Penelitian

1. Penelitian kesehatan yang terkait dengan kasus-kasus yang dijumpai di

Nursing Center

2. Penelitian mengenai manajemen kesehatan dan asuhan keperawatan

3. Bimbingan kegiatan penelitian bagi mahasiswa, tenaga puskesmas, dan dosen

Kegiatan Sistem Informasi Kesehatan

1. Layanan penyediaan data kesehatan masyarakat

2. Layanan pengelolaan data kesehatan masyarakat (pengolahan dan analisis

data)

3. Penyebaran informasi hasil penelitian melalui jurnal ilmiah

4. Penyebarn informasi kesehatan melalui media massa

5. Pembuatan leaflet, brosur, dan CD yang berkaitan dengan promosi kesehatan

Ketenagaan di Nursing Center

Koordinator : Penanggung jawab program puskesmas

Pelaksana :

1. Tenaga pendidikan (staf pengajar)

2. Tenaga puskesmas : perawat, bidan, dan tenaga kesehatan lain

Sarana dan Fasilitas di Nursing Center

1. Buku-buku pedoman dari dinas kesehatan

2. Ruangan khusus Nursing Center yang dilengkapi dengan tempat tidur

tindakan, meja/ ruang konseling, komputer

Page 13: 59911538 Nursing Center

3. Sarana : map family folder, buku register, rak follow up care, media

penyuluhan dan konseling (buku, lembar balik, poster, leaflet, audiovisual),

format rujukan, peta wilayah kegiatan keperawatan komunitas

Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan Nursing Center

Pelaksanaan Nursing Center baik di puskesmas maupun di ESPO Nursing

Center mengalami banyak faktor baik yang mendukung maupun menghambat.

Faktor pendukung

Yang menjadi faktor pendukung utama dalam pelaksanaan Nursing Center

adalah:

a) Komitmen pengambilan kebijakan baik di Institusi Pendidikan maupun

Dinas Kesehatan Provinsi Kabupaten/Kota sehingga memperlancar dana,

fasilitas dan puskesmas baik untuk pelatihan perawat, penyediaan sarana dan

prasarana (ruangan, CHN kit, alat transportasi, family folder dll).

b) Kolaborasi lintas sektor (pendidikan, pelayanan, pemerintah daerah dan

DPRD, organisasi profesi/PPNI dan sektor lainnya yang terkait) yang

dirasakan sangat mendukung pelaksanaan Nursing Center.

Faktor penghambat

Masih adanya persepsi yang keliru baik dari masyarakat luas, profesi kesehatan

lain maupun anggota profesi keperawatan tentang profesi keperawatan dan lingkup

kerjanya. Hal ini terjadi karena perubahan keperawatan dari vokasi menjadi profesi

yang relatif baru.

Page 14: 59911538 Nursing Center

DAFTAR PUSTAKA

Samba, Suharyati. 2007. Nursing Center Konsep dan Aplikasi. Bandung: Yayasan

Nursentra