6. monitoring dan evaluasi penggunaan obat (1)
TRANSCRIPT
-
8/10/2019 6. Monitoring Dan Evaluasi Penggunaan Obat (1)
1/19
Monitoring dan evaluasi
penggunaan obat
-
8/10/2019 6. Monitoring Dan Evaluasi Penggunaan Obat (1)
2/19
Farmakovigilan
Cabangilmufarmakologiyangterkait
dengandeteksi,penilaian,
pemahaman,danpencegahanefek
yangtidakdiinginkan(adverse
effects)ataumasalahterkaitobat
(drugreletedproblems)dariobat,
produkbiologis,herbal,danobattradisional(WHO,2002).
-
8/10/2019 6. Monitoring Dan Evaluasi Penggunaan Obat (1)
3/19
Tujuan Farmakovigilan :
1. Meningkatkan pelayanan pada pasien
2. Meningkatkan keamanan pasien terkait
penggunaan obat3. Mendukung program kesehatan masyarakat
dengan menyediakan informasi yang dapat
dipercaya untuk penilaian risk-benefitobat
yang efisien.
-
8/10/2019 6. Monitoring Dan Evaluasi Penggunaan Obat (1)
4/19
Informasi kejadianADRpada populasi
khusus orang Indonesia
variasiresponobatdi
dalamtubuh
F.Kinetik
F.Dinamik
-
8/10/2019 6. Monitoring Dan Evaluasi Penggunaan Obat (1)
5/19
Contoh :
Amerika (1977), Swedia (1974),Jepang, Australia & beberapa negara Eropa
metamizol(antalgin)
sebagai analgetik
Indonesia ??
AE : Agranulositosis
& Diskrasia darah
-
8/10/2019 6. Monitoring Dan Evaluasi Penggunaan Obat (1)
6/19
TherapeuticDrugMonitoring
TDMdescribesthemonitoringof
concentrationsofdrugsinbodyfluids,
usuallyplasma,fortherapeuticpurposes
Cp = bound drug + unbound drug
Theoretical basis and assumptions
-
8/10/2019 6. Monitoring Dan Evaluasi Penggunaan Obat (1)
7/19
Indications for T M(a) Improvementinefficacy
1.Prophylacticdrugs:antiarrhythmics
andanticonvulsants 2.Drugswithpharmacokineticproblems
e.g.phenytoinanon-linearkinetics
3.Druginteractionsordiseasestatesliverofrenaldysfunction
-
8/10/2019 6. Monitoring Dan Evaluasi Penggunaan Obat (1)
8/19
(b) Avoidance of toxicity
-
8/10/2019 6. Monitoring Dan Evaluasi Penggunaan Obat (1)
9/19
(c) Diagnosis
1. Failure of therapy:
TDM helps distinguish between genuinedrug resistance (inappropriate agent),
non-compliance, and adverse effects
that mimic the disease state.
2. Overdose: Cp measurement may
distinguish drug-induced from organic
disease
(e.g.coma caused by sedative overdose)3. Drug abuse: Confirmation of abstinence,
e.g. narcotic treatment programmes
-
8/10/2019 6. Monitoring Dan Evaluasi Penggunaan Obat (1)
10/19
-
8/10/2019 6. Monitoring Dan Evaluasi Penggunaan Obat (1)
11/19
Whentomeasure?
Atroughconcentration(i.e.justpriortothe
nextdose)istheusualmeasureofdrug
accumulation. Samplingatthetimeofsymptomsmay
detectpeakconcentrationtoxicity.
Steady-stateconcentrationsarerelevanttochronictherapy.
-
8/10/2019 6. Monitoring Dan Evaluasi Penggunaan Obat (1)
12/19
Therapeutic range
-
8/10/2019 6. Monitoring Dan Evaluasi Penggunaan Obat (1)
13/19
-
8/10/2019 6. Monitoring Dan Evaluasi Penggunaan Obat (1)
14/19
-
8/10/2019 6. Monitoring Dan Evaluasi Penggunaan Obat (1)
15/19
-
8/10/2019 6. Monitoring Dan Evaluasi Penggunaan Obat (1)
16/19
-
8/10/2019 6. Monitoring Dan Evaluasi Penggunaan Obat (1)
17/19
-
8/10/2019 6. Monitoring Dan Evaluasi Penggunaan Obat (1)
18/19
Pharmacological treatment of drug dependence
(i) Drug substitution therapy:
A similar drug with different pharmacokinetic properties (usuallylonger t1/2) is used to decrease the intensity of, and to protract,
the withdrawal process,
e.g. methadone for opiate addiction
benzodiazepines for alcohol withdrawal
nicotine patches for smoking
-
8/10/2019 6. Monitoring Dan Evaluasi Penggunaan Obat (1)
19/19
(ii) Drug antagonist therapy:After withdrawal has been completed, antagonists
may prevent the reinforcing effects of a rechallenge,
e.g. naltrexone versus heroin.
There is little proof of the efficacy of this.
(iii) Aversive therapy:
A drug may cause aversive symptoms if the drug of
dependence is resumed,e.g. disulfiram/alcohol.