6 pilar pencegahan demensia dan alzeimer

8
6 pilar pencegahan demensia dan alzeimer : 1. Olahraga rutin a. Olahraga secara rutin dapat mengurangi resiko penyakit demensia ataupun alzeimer sebanyak 50 persen. Olahraga juga dapat mengdeteriorasi seseorang yang telah mengidap demensia. Olahraga dapat menstabilisasi kemampuan otak b. Olahraga minimal 150 menit dengan intensitas rutin setiap minggu. Kombinasi latihan jantung dan olahraga ketahanan dapat meningkatkan kinerja jantung lebih efektif. Aktivitas untuk pemula dapat dilakukan olahraga berjalan dan berenang. Bahkan aktivitas rutin seperti membersihkan dan berkebun juga bisa dianggap sebagai olagraga selama mereka bergerak. c. Olahraga dapat meningkatkan aliran darah ke otak dan meningkatkan kemampuan otak. Kombinasikan dengan

Upload: moerdono-pambudi

Post on 06-Dec-2015

20 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

6 pilar

TRANSCRIPT

Page 1: 6 Pilar Pencegahan Demensia Dan Alzeimer

6 pilar pencegahan demensia dan alzeimer :

1. Olahraga rutin

a. Olahraga secara rutin dapat mengurangi resiko penyakit demensia ataupun

alzeimer sebanyak 50 persen. Olahraga juga dapat mengdeteriorasi seseorang

yang telah mengidap demensia. Olahraga dapat menstabilisasi kemampuan

otak

b. Olahraga minimal 150 menit dengan intensitas rutin setiap minggu. Kombinasi

latihan jantung dan olahraga ketahanan dapat meningkatkan kinerja jantung

lebih efektif. Aktivitas untuk pemula dapat dilakukan olahraga berjalan dan

berenang. Bahkan aktivitas rutin seperti membersihkan dan berkebun juga bisa

dianggap sebagai olagraga selama mereka bergerak.

c. Olahraga dapat meningkatkan aliran darah ke otak dan meningkatkan

kemampuan otak. Kombinasikan dengan aerobik dan olahraga ketahanan lebih

baik dibandingkan aktivitas sendiri. Untuk usia lebih dari 65 tahun, olaraga

dilakukan 3x perminggu dapat mengurangi kemungkinan gangguan demensia

dan alzeimer

d. Latihan keseimbangan dan koordinasi dapat membantu mengurangi demensia

2. Diet sehat

a. Mengkonsumsi diet mediterania, beberapa penelitian menunjukkan diet ala

mediterania dapat mengurangi resiko gangguan kognitif, alzeimer, dan

demensia. Makanan seperti saturan, kacang, gandum, ikan, dan minyak zaitun

Page 2: 6 Pilar Pencegahan Demensia Dan Alzeimer

b. Untuk meningkatkan sel glia, dimana sel glia dapat menghilangkan debris dan

toxin yang berkontribusi terhadap penyakit azeimer dan demensia. Konsumsi

makanan seperti jahe, green tea, lemak ikan, kacang kedelai, bluberry, dark

berry

c. Kurangi makanan yang mengandung lemak jenuh, dimana konsumsi lemak

dapat mneningkatkan radikal bebas. Kurangi konsumsi daginf merah,

makanan cepat saji, makanan goreng, dan makanan yang di beri pengawet.

d. Makan makanan yang mengandung omega 3, penelitian menunjukkan omega

3 dapat mengurangi penyakit alzeimer dan demensia dengan mengurangi beta

amiloid plaque., sumber makanan seperti ikan salmon, tuna, trout, macerel,

dan sardines. Dapat juga mengkonsumsi fish oil

e. Mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran, dapat memperluas proteksi

antioksidan dan vitamin, sayuran hijau, brokoli, dan berry

f. Kontrol kadar insulin dan gula darah. Hindari makanan yang dibungkus dan

mengandung pengawet. Kurangi konsumsi gula

g. Konsumsi green tea dapat meningkatkan kemampuan mengingat dan

mengurangi gangguan mental. Teh putih dan oolong juga berefek demikian.

Memgkonsumsi 2-4 gelas perhari.

h. Suplemen seperti asam folat, vitamin B12, vitamin D, magnesium, dan minyak

ikan dapat meningkatkan kemampuan otak. Vitamin E, gingko biloba,

koenzim Q10 dapat mendelay progres demensia

i. Berhenti merokok, berhenti minum alkohol, kontrol gula darah dan kadar

kolestrol, kurangi berat badan.

3. Stimulasi mental

a. Belajar sesuatu yang baru. Belajar bahasa asing, belajar bernyanyi, belajar

intrumental musik, membaca koran dan buku, mempelajari hobi baru..

b. Belajar mengingat. Mulai dari sesuatu yang pendek dan mudah lalu berlanjut

kesesuatu yang makin kompleks, seperti nama ibu kota, nama presiden.

Membuat jembatan keledai untuk membantu mengingat

c. Nikmati strategi games, puzzles, dan teka teki. Game-game tersebut dapat

menstimulai otak lebih baik. Meningkatkan kemampuan kognitif. Game untuk

menyusun kata, game kartu, game seperti sudoku.

d. Berlatih dengan 5W, seperti detektif tetap berlatih dengan who, what, where,

when, why dalam kehidupan sehari-hari

Page 3: 6 Pilar Pencegahan Demensia Dan Alzeimer

e. Ikuti jalannan dan kurangi travel. Buat rute baru, makan dengan tangan non

dominan, susun ulang file didalam komputer, lakukan kebiaasaan secara rutin

untuk menstimulais otak

4. Kualitas tidur

a. Membuat jadwal untuk jam tidur dan bangun

b. Tidur siang dapat membuat ornag tua menjadi insomnia, lebih baik tidur siang

secukupnya

c. Pikirkan bahwa jika tidur, anda dalam kondisi rileks. Matikan komputer dan tv

d. Jika merasa sulit tidur, lakukan hal yang mebuat rileks selama 20 menit lalu

mencoba untuk tidur kembali

5. Management stress

a. Latihan bernafas

b. Membuat jadwal aktivitas untuk rileksasi, seperti berjalan-jalan, bermain

ditaman, dan yang lain

c. Membuat prioritas yang menyenangkan

d. Mejaga selera humor

e. Meningkatkan kedamaian hati bisa dengan melakukan meditasi, berdia,

refleksi, dan mengikuti acara keagamaan

6. Aktif bersosialisasi

a. Aktif bersosialisasi dengan bergabung ke grup sosial, mengikuti grup,

berkunjung kerumah saudara atau bersosialisasi dengan tetangga. Membuat

jadwal keluar bersama dengan teman seperti menonton bioskop, museum, dan

tempat umum lainnya.

Penatalaksnaan di Puskesmas

1. Non farmakologi

a. Modifikasi faktor resiko yaitu kontrol penyakit fisik, lakukan aktifitas fisik

sederhana seperti senam otak, stimulasi kognitif dengan permintaan, kuis, mengisi teka-teki

silang, bermain catur.

b. Modifikasi lingkungan sekitar agar lebih nyaman dan aman bagi pasien.

c. Rencanakan aktivitas hidup sehari-hari (mandi, makan, dan lain-lain) untuk

mengoptimalkan aktivitas independen, meningkatkan fungsi, membantu adaptasi dan

mengembangkan keterampilan, serta meminimalisasi kebutuhan akan bantuan.

Page 4: 6 Pilar Pencegahan Demensia Dan Alzeimer

d. Ajarkan kepada keluarga agar dapat membantu mengenal barang milik pribadinya,

mengenal waktu dengan menggunakan jam besar, kalender harian, dapat menyebutkan

namanya dan anggota keluarga terdekat, mengenal lingkungan sekitar, beri pujian jika dapat

menjawab dengan benar, bicara dengan kalimat sederhana dan jelas (satu atau dua tahap

saja), bila perlu gunakan isyarat atau sentuhan lembut.

2. Farmakologi

a. Jangan berikan inhibitor asetilkolinesterase (seperti: donepzil, galantamine dan

rivastigmine) atau memantine secara rutin untuk semua k/asus demensia. Pertimbangkan

pemberiannya hanya pada kondisi yang memungkinkan diagnosis spesifik penyakit

Alzheimer ditegakkan dan tersedia dukungan serta supervisi adekuat oleh spesialis serta

pemantauan efek samping oleh pelaku rawat.

b. Bila pasien berperilaku agresif, dapat diberikan antipsikotik dosis rendah, seperti

Haloperidol 0,5 – 1 mg/hari.

Tabel 1.

Delirium Demensia Depresi

Onset Akut Kronis dan

berbahaya

Bertepatan dengan

perubahan hidup,

kadang-kadang, tiba-

tiba

Kewaspadaan Perubahan tingkat

kesadaran,

kewaspadaan dapat

berfluktuasi

Mungkin bervariasi Mungkin bervariasi

Perilaku motorik Berfluktuasi, letargi,

atau hiperaktif

Mungkin bervariasi Dapat gelisah,

terbelakang atau

terpengaruh

perhatian Gangguan dan

berfluktuasi

Biasanya normal Biasanya normal

mungkin terganggu

Kesadaran gangguan jelas jelas

Lamanya jam Bulan sampai tahun Setidaknya dua

minggu sampai

beberapa bulan

Progression Tiba-tiba Lambat tapi stabil bervariasi

Page 5: 6 Pilar Pencegahan Demensia Dan Alzeimer

Orientasi Berfluktuasi dalam

tingkat keparahan,

biasanya terganggu

Mungkin terganggu Mungkin

disorientasi selektif

Memory Terbaru dan segera Terbaru dan

gangguan memori

lama

Gangguan selektif

Pikir Diorganisasi,

terdistorsi, lambat,

dipercepat

Kesulitan abstraksi,

fungsi berfikir

menurun, kesulitan

menemukan kata,

penilaian buruk

Utuh, tapi mungkin

menyuarakan

keputusasaan dan

depresiasi diri

Persepsi Terdistorsi, ilusi,

delusi, dan

halusinasi kesulitan

membedakan realitas

Mispersepsi, sering

absen

Utuh, delusi,

halusinasi absen

kecuali pada kasus

yang berat

Stability Variabel, jam ke jam Cukup stabil Beberapa variabilitas

Emosi Irritable, agresif,

takut

Labil, apatis,

irritable

Flat, tidak ada

respon atau sedih

mungkin mudah

tersinggung

Tidur Kebingungan

noctural

Sering terganggu terganggu