7 jam mencari jawaban

2
Hem.. pagi yang cukup tenang. Mungkin beberapa minggu kedepan intensitas menulisku akan meningkat bukan tanpa sabeb, driving force dari bos kepsek sudah ikut ambil bagian dalam scenario hidupku hehe.. Disini aku akan membagikan sedikit pengalaman baruku terkait “7 jam mencari jawaban” ,yeah !! Ini bermula pada hari rabu jam 23.00 di depan himpunan tentang arahan kegiatan selama 7 jam kedepan, bahwa aku ,giano, goms, doni, amja harus mengunjungi 5 pasar berbeda dibandung yang lokasinya cukup jauh dari ITB dengan uang secukupnya dan pakaian yang sederhana untuk mencari jawaban seputar rumusan masalah yang kami sendiri masing-masing ciptakan, dalam tugas ini kami harus membuat makalah secara mandiri yang harus selesai jam 07.00 (pagi). Aku kedapatan mengunjungi pasar kordon yang letaknya di buahbatu (hanya bisa speechless, malam dan tak tau arah), jam 24.00 aku berangkat dengan motor bebek cantik dan sampai dilokasi sekitar jam 00.30. Tampak aneh kerena mungkin ini baru pertama dalam hidup, sepi dan hanya sedikit tanda-tanda kehidupan. Baru berjalan beberapa meter dalam pasar sudah ada yang menegur, mungkin karena aku sedikit celingak-celinguk atau mungkin karena pakaianku yang dikampus tampak seperti kaum proletar namun ketika dipasar tetap tampak borjuis (sedikit lebay) ,”dek ,mau ngapain”, Tanya si Bapak. Aku hanya menjawab singkat ,”mau liat-liat pak, misi pak”, aku harus segera melancarkan misi karena waktu yang terbatas mengingat makalah jam 07.00 harus ditangan kepsek. Berlagak ingin membantu aku datangi bapak yang sedang sibuk memasukkan sayur-sayuran yang baru dipasok kedalam warung. Ngobrol basa-basi sambil kadang-kadang bertanya mencari data seputar para pelaku pasar kordon termasuk si bapak. Tentang mayoritas komoditas yang ada, keseragaman harga aku coba tanyakan namun karena si bapak kurang kooperatif aku harus cari target baru. Berjalan keluar pasar aku menemukan bapak yang sedang duduk sendiri, rupanya dia adalah penjaga pasar. Karena tidak merokok, aku harus sedikit memutar akal untuk memulai basa-basi pembicaraan. Saat tau bahwa komoditas yang ada

Upload: muhamad-choirul-aziz

Post on 13-Dec-2015

3 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

story

TRANSCRIPT

Page 1: 7 Jam Mencari Jawaban

Hem.. pagi yang cukup tenang. Mungkin beberapa minggu kedepan intensitas menulisku akan meningkat bukan tanpa sabeb, driving force dari bos kepsek sudah ikut ambil bagian dalam scenario hidupku hehe..

Disini aku akan membagikan sedikit pengalaman baruku terkait “7 jam mencari jawaban” ,yeah !! Ini bermula pada hari rabu jam 23.00 di depan himpunan tentang arahan kegiatan selama 7 jam kedepan, bahwa aku ,giano, goms, doni, amja harus mengunjungi 5 pasar berbeda dibandung yang lokasinya cukup jauh dari ITB dengan uang secukupnya dan pakaian yang sederhana untuk mencari jawaban seputar rumusan masalah yang kami sendiri masing-masing ciptakan, dalam tugas ini kami harus membuat makalah secara mandiri yang harus selesai jam 07.00 (pagi). Aku kedapatan mengunjungi pasar kordon yang letaknya di buahbatu (hanya bisa speechless, malam dan tak tau arah), jam 24.00 aku berangkat dengan motor bebek cantik dan sampai dilokasi sekitar jam 00.30. Tampak aneh kerena mungkin ini baru pertama dalam hidup, sepi dan hanya sedikit tanda-tanda kehidupan. Baru berjalan beberapa meter dalam pasar sudah ada yang menegur, mungkin karena aku sedikit celingak-celinguk atau mungkin karena pakaianku yang dikampus tampak seperti kaum proletar namun ketika dipasar tetap tampak borjuis (sedikit lebay) ,”dek ,mau ngapain”, Tanya si Bapak. Aku hanya menjawab singkat ,”mau liat-liat pak, misi pak”, aku harus segera melancarkan misi karena waktu yang terbatas mengingat makalah jam 07.00 harus ditangan kepsek. Berlagak ingin membantu aku datangi bapak yang sedang sibuk memasukkan sayur-sayuran yang baru dipasok kedalam warung. Ngobrol basa-basi sambil kadang-kadang bertanya mencari data seputar para pelaku pasar kordon termasuk si bapak. Tentang mayoritas komoditas yang ada, keseragaman harga aku coba tanyakan namun karena si bapak kurang kooperatif aku harus cari target baru. Berjalan keluar pasar aku menemukan bapak yang sedang duduk sendiri, rupanya dia adalah penjaga pasar. Karena tidak merokok, aku harus sedikit memutar akal untuk memulai basa-basi pembicaraan. Saat tau bahwa komoditas yang ada dipasar kordon merupakan pasokan dari pasar lain yang berarti bahwa pasar kordon bukanlah pasar induk ,langsung kepikiran tentang dampak fluktuasi harga BBM terhadap para pelaku pasar disana. Karena ketika harga BBM naik maka perbedaan harga komoditas antara pasar ini dan pasar induk akan semakin terasa. Jawaban tentang perubahan-perubahan dari pelaku pasar seperti pedagang, tukang pikul, keamanan, kebersiihan, tukang becak dan jangkauan konsumen dari pasar ini aku dapat selama sekitar 1 jam perbincangan dengan pak Asep. Sudah merasa cukup dengan data untuk bahan analisa sekitar jam 02.00 aku cus ke kos untuk ambil laptop untuk ngerjain makalah bareng dihimpunan. Sengaja kita alokasikan waktu sekitar 4 jam untuk buat makalah karena selain makalah terasa asing di kepala kami ,jam-jam seperti ini adalah jam bego. Pembuatan makalah perlahan-lahan merayap tapi pasti, jam 07.00 siap menghadap pak kepsek upi dan pak guru sam, andre. Jam 07.00 teng mulai diskusi tentang hasil kunjungan semalam dan analisa dalam makalah, masukan-masukan seperti kerangka rumusan masalah yang terlalu sempit, analisa yang kurang tepat, dan solusi yang tidak tepat guna ,cukup menjadi

Page 2: 7 Jam Mencari Jawaban

alasan bahwa kami harus harus terus belajar. Pada diskusi ini juga ditekankan tentang tujuan dari tugas-tugas ini tentang pembelajaran untuk komandan lapangan, koordinator lapangan,dan ketua kegiatan dalam menyikapi masalah dan meng-generate solusi yang tepat guna berdasarkan hasil analisa yang tepat.

Terima kasih bos upi, sam, andre buat pembelajaran 7 jam mencari jawaban.

Salam !