74271326 sentral digital
TRANSCRIPT
NAMA : WINNY FRISKA ULI
NIM : 100422043
MATA KULIAH : TEKNIK PENYAMBUNGAN
SENTRAL DIGITAL 5ESS
A. Pengenalan Sentral 5ESS
Electronic Switch System Generation 5 (Sentral 5ESS) adalah suatu sistem sentral
digital dengan pemrosesan dan pelaksanaan switching terhadap call secara terdistribusi.
Pemrosesan call secara terdistribusi artinya semua fungsi pemrosesan terhadap sebuah
call tidak dilakukan oleh sebuah prosesor saja, tetapi oleh banyak prosesor yang tersebar
di seluruh sistem dan didukung oleh sebuah prosesor sentral. Prosesor-prosesor tersebut
akan memutuskan dan melaksanakan setiap langkah yang harus dibuat dalam rangka
memproses sebuah call.
Call processing, self-maintenance dan pengetesan dilaksanakan secara sendiri-
sendiri di dalam masing-masing modul, sedangkan prosesor-prosesor tersebut di atas akan
saling berkomunikasi dengan menggunakan internal digital network yang
menghubungkan modul-modul tersebut satu sama lain.
B. Arsitektur Sentral 5ESS
Hardware pada Sentral 5ESS dirancang secara modular. Pada level paling bawah
terdapat circuit pack individual. Selanjutnya, terdapat unit-unit dimana beberapa circuit
pack dikelompokkan bersama untuk melakukan fungsi-fungsi spesifik. Unit-unit
hardware dikelompokkan untuk membentuk modul-modul. Unit-unit di dalam sebuah
modul bekerja sama untuk melakukan fungsi-fungsi spesifik. Pada akhirnya, semua
modul-modul yang berbeda dikelompokkan bersama untuk membentuk sentral.
Dengan disain modular ini, sentral dapat disesuaikan untuk berbagai aplikasi. Di
dalam sebuah unit, circuit pack yang berbeda dapat dilengkapi untuk membuat unit yang
kompatibel dengan berbagai sistem pensinyalan, dan sebagainya. Ada banyak unit yang
digunakan di sentral didisain untuk dapat berfungsi dengan kemampuan Integrated
Service Digital Network (ISDN). Sebagian besar dari unit-unit tersebut dapat
diperlengkap dengan konfigurasi dasar untuk melayani sentral kecil. Apabila sentral
berkembang, unit-unit dapat pula berkembang untuk memenuhi permintaan baru dari
sentral.
Sentral 5ESS didesain secara modular. Hardware Sentral 5ESS dibedakan menjadi
tiga modul fungsional. Ketiganya adalah Switching Module (SM), Communication
Module (CM), Administrative Module (AM).
1. Switching Module (SM)
SM terdiri dari unit perangkat yang terdistribusi secara modular yang melaksanakan
fungsi-fungsi utama berikut :
a. Menerima sinyal, baik analog maupun digital, dari saluran pelanggan (line) dan
trunk, kemudian mengubahnya ke dalam format digital yang digunakan oleh
sentral.
b. Melaksanakan 90% dari fungsi call processing dan pemeliharaan sirkit pada
sentral, antara lain :
Pendeteksian saluran pelanggan dan trunk.
Pembangkitan tone.
Analisis digit.
Alokasi routing.
Proses switching, baik circuit-switching maupun packet-switching.
Penyediaan pensinyalan dan layanan sirkit.
Pemberian announcement.
Pengawasan terhadap call progress.
Sebuah sentral 5ESS dapat mempunyai maksimal 192 SM Klasik. Masing-masing
SM Klasik dapat meng-handle sebanyak 5120 saluran pelanggan atau 500 trunk, atau
kombinasi dari keduanya. Akan tetapi SM2000 yang baru dapat meng-handle lebih
dari 25.000 saluran pelanggan atau sekitar 3600 trunk. Jumlah maksimum SM2000
yang dapat dipunyai oleh sebuah sentral tergantung pada pertimbangan-pertimbangan
rekayasa (engineering).
Jenis-jenis Switching Module
Jenis-jenis Switching Module adalah sebagai berikut :
LSM (Local Switching Module) – SM jenis ini adalah SM yang mencatu saluran
pelanggan, trunk, dan pengguna-pengguna ISDN (Integrated Service Digital
Network). LSM biasanya disebut cukup hanya dengan SM, dan untuk seterusnya .
HSM (Host Switching Module) – Jenis SM ini adalah SM yang selain berfungsi
seperti LSM biasa, serta mempunyai fungsi lain yaitu sebagai interface antara CM
dengan sebuah RSM atau lebih.
RSM (Remote Switching Module) – SM jenis ini adalah SM yang didisain khusus
untuk melayani suatu lingkungan yang terlalu kecil jika hendak dilayani oleh
sebuah sentral 5ESS. RSM ditempatkan di daerah remote dan disambungkan ke
sentral dengan menggunakan interface HSM.
RSM dapat ditempatkan sejauh 242 km dari sentral induk (host). Maksimal 4 buah
RSM dapat diinterkoneksi satu sama lain untuk melayani 16.000 saluran
pelanggan, 2000 trunk, atau kombinasinya.
RSM mempunyai kemampuan untuk berdiri sendiri secara penuh terpisah dari
host (stand-alone), termasuk trunking secara langsung ke sentral lain, dan dapat
digunakan secara sendiri-sendiri ataupun dikelompokkan ke dalam suatu cluster.
PSM (Position Switching Module) – SM jenis ini adalah SM yang mencatu OSPS
(Operator Service Position System).
Komponen-Komponen Switching Module
Komponen-komponen dari SM dapat dikelompokkan sebagai berikut :
Control Units – yang mengontrol semua aktivitas di dalam SM, seperti fungsi-
fungsi call processing dan maintenance.
Peripheral Units – yang melaksanakan fungsi-fungsi pengetesan serta merupakan
akses bagi saluran-saluran pelanggan maupun sentral lain ke digital networkn di
dalam 5ESS.
Terdapat 2 jenis peripheral units, yaitu :
o Peripheral Interface Units – yang merupakan interface bagi data paket,
saluran-saluran pelanggan analog maupun digital, serta trunk-trunk menuju
ke sentral 5ESS ini.
o Peripheral Service Units – yang memberikan fungsi-fungsi pendukung antara
lain perangkat untuk berbagai macam testing serta multiport circuit untuk
conference call.
2. Communication Module (CM)
Arsitektur pemrosesan terdistribusi (distributed processinbg) dari sentral 5ESS
menyebabkan informasi harus senantiasa saling dipertukarkan antara prosesor yang
satu dengan yang lain. CM dalam hal ini merupakan hub (titik temu) bagi semua
komunikasi antar modul tersebut.
Fungsi Communication Module
CM mempunyai 4 macam fungsi utama, yaitu :
a. Call Switching – CM meng-interkoneksi path-path antar modul untuk men-set
telephone call dan untuk melewatkan data.
b. Message Switching – CM menyediakan path untuk mengirimkan informasi antar
prosesor dalam rangka pemrosesan call, melakukan recording terhadap data
tertentu, dan untuk melaksanakan tugas-tugas system.
c. Network timing – CM membangkitkan timing dan sinkronisasi yang akurat bagi
sentral 5ESS.
d. Normal pump – CM berisi resources yang digunakan untuk melakukan pump
secara cepat program-program di dalam SM jika diperlukan.
Komponen-Komponen Utama Communication Module
Semua versi CM terbagi menjadi 2 unit fungsional, yaitu MSGS (Message Switch)
dan TMS (Time – Multiplexed Switch). MSGS dan TMS masing-masing terdiri dari
2 subunit. Keempat fungsi utama CM dilaksanakan oleh keempat hardware subunit
tersebut, yaitu :
MSGS :
MSCU (Message Switch Control Unit). MSCU melakukan kontrol terhadap
MSPU. MSCU melewatkan informasi kontrol ke/dari AM dan unit-unit CM yang
lain. MSCU
juga mengintrepretasikan kode destinasi dari control time slot (CTS) yang datang
dari SM-SM. MSCU mengarahkan aliran informasi antara prosesor di AM dengan
yang di SM-SM.
MSPU (Message Switch Peripheral Unit). MSPU memproses CTS dalam rangka
men-switch control message ke AM atau ke SM-SM. MSPU dapat dianggap
sebagai sederetan
mailbox dimana message-message akan disimpan di dalamnya sebelum disalurkan
ke tujuannya. Masing-masing SM mempunyai tempat sendiri-sendiri di MSPU
tersebut, dan CTS ditransfer di bawah kontrol MSCU.
TMS
CMCU (Communication Module Control Unit). CMCU memberikan timing bagi
sistem serta melakukan kontrol terhadap TMS. CMCU juga menyediakan path
antara TMS dengan AM, dengan MSCU, dan dengan MSPU.
TMSU (Time-Multiplexed Switch Unit). TMSU menterminasi NCT Link serta
men-switch baik data time slot maupun CTS dari NCT link yang satu ke NCT link
yang lain. Unit-unit di dalam TMS-lah yang benar-benar melaksanakan switching
terhadap call-call dari satu SM ke SM yang lain.
Karena adanya path-path yang saling interkoneksi, semua bagian CM adalah sama
pentingnya. Oleh sebab itu semua bagian dari CM terduplikasi.
Jenis-Jenis Communication Module
Terdapat 4 jenis CM yang digunakan di lapangan, yaitu :
o CM1 – Ini adalah jenis CM yang paling awal. CM1 bekerja seperti CM2. CM1
terdiri dari 4 kabinet. CM1 sangat terbatas kapasitasnya dan hampir telah diganti
dengan CM2 di semua tempat.
o CM2 – Jenis yang paling umum saat ini, dapat mempunyai maksimum 192 SM
Klasik, atau campuran antara SM Klasik dengan SM2000. CM2 terdiri dari
minimum 2 kabinet dan dapat dikembangkan sampai dengan maksimal 12
kabinet sesuai kebutuhan.
o CM2 dengan QLPS (Quad Link Packet Switch) – Adalah modifikasi dari CM2
dengan kapasitas kontrol message yang bertambah besar. CM jenis ini digunakan
untuk sentral-sentral yang mempunyai SM2000 dengan load yang besar. CM ini
hampir identik dengan CM2, hanya memerlukan beberapa unit tambahan pada
kabinetnya.
o CM2C – Unit ini diperuntukkan khusus untuk aplikasi sentral kecil dan hanya
dapat mempunyai sejumlah SM yang terbatas. CM2C terdiri dari 2 shelf, dan
dapat ditempatkan pada kabinet SM.
3. Administrative Module (AM)
AM merupakan unit di dalam sistem yang mempunyai kontrol menyeluruh
terhadap seluruh operasi sentral. AM mengontrol CM dan berkomunikasi dengan
semua SM (melalui CM). AM memonitor terjadinya malfunction pada dirinya sendiri
serta pada CM. Jika terjadi suatu problem, maka problem tersebut akan dilaporkannya
ke petugas maintenance.
Fungsi-fungsi utama AM (Administrative Module) adalah sebagai berikut :
a. Call routing, baik antarmodul maupun intermodul.
b. Mengontrol jaringan.
c. Memproses data administratif.
d. Menyediakan interface sistem operasi (antara manusia dengan perangkat sentral).
e. Pemeliharaan sistem : diagnosis, rekonfigurasi dan inisialisasi.
Komponen-Komponen Administrative Module
Terdapat 5 unit yang berlokasi di dalam AM, yaitu :
CU (Control Unit)
Control Unit (CU) terdiri dari CC (Central Control) dan MM (Memory Module).
CC mempunyai 6 fungsi utama, yaitu :
o Mengeksekusi program – CC berisi rangkaian-rangkaian logika yang
mengeksekusi instruksi langkah demi langkah untuk mengontrol operasi AM
Processor.
o Mengeksekusi program request – CC me-respond permintaan dari SM maupun
dari petugas maintenance untuk mengeksekusi suatu program.
o Memproses data administratif – CC meng-compile informasi report serta
mencetaknya secara berkala.
o Memonitor operasi sistem – CC memelihara suatu file data tentang status dari
semua equipment 5ESS serta daftar unit-unit yang OOS (Out-Of-Service).
o Meng-update CU yang duplikat – CC berkomunikasi dengan CU duplikat
yang STANDBY untuk menjaga agar memorinya tetap up-to-date.
o Mengelola transfer data – CC mengontrol transfer memori antara memorinya,
disk, serta mikroprosesor yang meng-handle peripheral unit di dalam IOP.
MM menyimpan instruksi-instruksi program dan datanya. MM menyimpan
instruksi-instruksi serta data lain yang diperlukan oleh prosesor untuk memproses
call, mengumpulkan informasi administrative, serta untuk melakukan
pemeliharaan terhadap sistem secara keseluruhan.
IOP (Input / Output Processor)
IOP mengontrol transfer data antara AM dengan perangkat-perangkat eksternal.
Perangkat eksternal tersebut dapat berupa video display, printer, tape unit, serta
remote OMC (Operation and Maintenance Center). Adanya link ke remote OMC
memungkinkan pengawasan secara otomatis terhadap operasi 5ESS dari tempat
remote secara terpusat.
Disk Unit
Tape Unit
MCC (Master Control Center)
Disk unit, tape unit dan MCC, disebut sebagai Komponen-komponen Peripheral
dari AM.
Fungsi Komponen Peripheral Dari Administrative Module
a. SCSI Disk Unit
Fungsi dari SCSI disk unit adalah sebagai berikut :
- Menyimpan copy dari software yang digunakan di dalam 5ESS. Jika data di
dalam MM hilang, data tersebut dapat diperoleh kembali dari disk copy ini.
- Menyimpan data konfigurasi hardware. Informasi tersebut di antaranya
mendefinisikan konfigurasi hardware, port-port terminasi dari line serta trunk.
- Menyimpan data billing. SCSI disk mempunyai daerah temporer untuk data
billing. Data tersebut disimpan sampai pada saat di-dump ke tape.
b. Tape Unit
Tape unit merupakan suatu backup terhadap informasi yang disimpan di dalam
disk. Tape unit yang digunakan dapat berupa suatu tape drive 9 track untuk
komputer konvesional, ataupun suatu Digital Audio Tape (DAT).
Data dapat ditransfer dari tape ke disk unit atau sebaliknya. Software release dan
data sentral selalu di-backup di tape. Data billing juga disimpan di dalam tape
untuk diproses lebih lanjut oleh SISFO.
c. Master Control Center (MCC)
AM senantiasa menyimpan record yang up-to-date tentang operasi system dan
senantiasa mengetahui status semua hardware di seluruh sistem. Informasi ini akan
dapat dilihat oleh petugas maintenance melalui suatu human / machine interface
yang disebut MCC (Master Control Center).
MCC adalah alat kerja yang utama bagi petugas maintenance. MCC menggunakan
terminasi color video display sebagai perantara untuk mengetahui kondisi system.
Dalam sentral yang kecil, mungkin hanya terminal MCC saja yang ada, tetapi
sentral-sentral yang besar kemungkinan akan dibutuhkan lebih banyak terminal
tambahan serta printer. Dengan memasukkan poke commands yang dapat dipilih
dari menu yang tersedia, petugas maintenance dapat mendiagnosa perangkat, me-
remove perangkat tersebut dan me-restore-nya kembali, men-tes saluran dan trunk,
serta memodifikasi database / feature bagi pelanggan.
Fungsi utama dari MCC adalah menyediakan hal-hal sebagai berikut :
1. Memberikan display tentang status dari sistem serta informasi alarm
2. Merupakan alat untuk mengontrol, men-test, serta melakukan rekonfigurasi
terhadap system
3. Merupakan alat untuk melakukan recovery secara manual terhadap sistem, dan
4. Memberikan akses menuju ke data sentral.
MCC terdiri dari komponen-komponen berikut :
a. TAU (Test Access Unit)
TAU digunakan untuk melakukan pengetesan tertentu terhadap trunk dan line.
TAU terdiri dari jack-jack untuk menghubungkan perangkat-perangkat
pengetesan portable (misalnya voltmeter) dengan trunk circuits ataupun line
circuits.
b. Pesawat telepon dengan loudspeaker-nya
Pesawat telepon dengan loudspeaker digunakan untuk komunikasi dengan
sentral atau lokasi kerja di tempat lain.
c. ROP (Receive Only Printer)
ROP merupakan perangkat untuk mencetak report-report.
d. Video Display Terminal dengan keyboard-nya
Video Terminal dan keyboard adalah yang paling banyak digunakan untuk
komunikasi dengan mesin. Video terminal tersebut menampilkan command
dan report (input / output), dan keyboard merupakan alat untuk memasukkan
perintah-perintah ke dalam sistem.
e. Office Alarm Unit
Office Alarm Unit merupakan perangkat untuk memberi tahu petugas tentang
adanya error-error dengan cara memberikan tanda alarm baik visual maupun
audible.
EWSD (ELECTRONIC WAHLER SYSTEM DIGITAL)
EWSD (Electronic Wahler System Digital) atau Digital Electronic Switching
System telah diproduksi oleh PT. INTI dengan lisensi dari SIEMENS AG Jerman, yang
selanjutnya disebut sebagai Sentral Telepon Digital Indonesia merupakan sentral telepon
SPC digital yang dapat menyalurkan tidak hanya sinyal pembicaraan telepon tetapi dapat
juga menyalurkan sinyal data, text maupun gambar.
Komponen microelectronic mengubah sinyal analog (suara, data, gambar) menajdi
kode format digital yang dikirimkan dalam bentuk PCM words. System digital juga
memungkinkan penggunaan satu saluran phisik system 4 kawat yang dapat menyalurkan
secara serentak beberapa kanal pembicaraan telepon sekaligus pada jalur Switching
Network (SN), dengan menggunakan teknik Time Switch dan Space Switch.
EWSD adalah sebuah system yang dapat memenuhi berbagai aplikasi baik
ditinjau dari ukuran, bentuk, jangkauan servis serta variasi perangkat terminalnya.
Arsitektur perangkat sentral EWSD secara garis besar dapat dibagi dalam 4 subsistem
yaitu :
1. Digital Line Unit (LTU) dan Line Trunk Group (LTG)
2. Switching Network (SN)
3. Coordination Processor (CP)
4. Common Channel Signalling Network Control (CCSN)
Gambar. Diagram Blok Sentral EWSD
Keterangan :
- Access unit (DLU/LTG) berfungsi sebagai interface antara pelanggan atau
trunk dengan sentral (Switching Network)
- CCNC berfungsi sebagai signaling point, khusus untuk pemrosesan signaling
CCITT no. 7 atau disebut dengan Common Channel Signalling no. 7 (CCS #
7)
- SN berfungsi menghubungkan jalur bicara sebagai jalur komunikasi antar
peripheral processor dengan CP.
- CP berfungsi sebagai pusat pengendali untuk mengkoordinasikan semua
peripheral processor, menganalisa route, tariff, memproses data base, dll.
SENTRAL NEAX 61E
Sentral Telepon Digital Neax dapat berfungsi sebagai :
a. Sentral International :
Sentral yang berfungsi untuk melakukan panggilan – panggilan ke luar negeri..
b. Sentral Tandem :
Sentral yang berfungsi untuk menghubungkan sentral – sentral local (membawahi
beberapa sentral local).
c. Sentral Toll/ Trunk :
Sentral yang berfungsi untuk melakukan panggilan ke luar kota (SLJJ).
d. Sentral Local :
Sentral yang berfungsi untuk melayani pelanggan biasa secara langsung (terhubung
langsung dengan pelanggan).
e. Sentral Toll/ Local ( Combine ) :
Sentral yang berfungsi sebagai sentral Toll dan sentral Local.
f. Sentral Mobile :
Ada dua jenis :
1. Sentral Telepon bergerak (Ponsel)
2. Sentral yang dibuat dalam bentuk container ( yang bisa dipindah-pindah ).
Sebagai sentral Digital, Neax dapat dipergunakan baik untuk kapasitas kecil, sedang ,
maupun kapasitas besar.
Sesuai dengan fungsi tersebut di atas, berdasarkan kemampuan sentral NEAX mempunyai
dua jenis Processor yang berbeda yaitu :
a. SINGLE PROCESSOR :
Jenis Processor ini dapat melayani sentral telepon dengan kapasitas sampai dengan
10.000 sst ( 35.000 BHCA ).
b. MULTY PROCESSOR :
Jenis Processor ini dapat melayani sentral telepon dengan kapasitas sampai dengan
100,000 sst (1.000.000 BHCA).
Berdasarkan dari struktur Hardwarenya Sentral type Single Processor hanya
memiliki 2 (dua) jenis Processor yaitu Call Processor (CLP) dan Operation and
Maintenance Processor (OMP), sedangkan Sentral Type Multy Processor memiliki
maximal empat jenis Processor selain dua jenis diatas masih ditambah dua jenis lagi yaitu
Common Channel Signaling Processor (CCSP) dan Position Control Processor (PCP)
Dalam banyak hal type Multy Processor paling banyak digunakan dalam system Neax
termasuk di Indonesia.
Oleh karena itu, dalam diskripsi system ini yang akan dibahas adalah jenis Multi
Processor, sedangkan jenis Single Processor tidak dibahas secara rinci.
Dalam Sistem Neax , sebagian besar perangkatnya ( terutama perangkat Control )
beroperasi secara duplicated, hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan keandalan dan
pelayanan sentral yang tinggi .
Adapun contoh perangkat yang duplicated adalah : LOC ( Local Controler ) yang
terpasang pada Application Subsystem, SPM (Speech Path Module) yang terdapat pada
Switching Subsystem, CP ( Control Processor ) yang terpasang pada Processor Subsystem
.
Refrensi:
1. http://baharironi.blogspot.com/2010/02/sentral-neax-61e.html
2. http://arnetgambir.blogspot.com/2009/01/sentral-5ess.html
3. “Pemeliharaan dan Peranan Sentral EWSD Telkom Kancatel Majalaya”,
www.google.com