9.17
DESCRIPTION
Kuliah Blok 9 pemeriksaan imunologiTRANSCRIPT
PEMERIKSAAN PENUNJANG & LAB PADA INFEKSI PEMERIKSAAN PENUNJANG & LAB PADA INFEKSI VIRUSVIRUS
OLEH : Dr.Husna.Sp.PKOLEH : Dr.Husna.Sp.PK
PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN IMUNOSEROLOGIIMUNOSEROLOGI
Identifikasi Antibodi VirusIdentifikasi Antibodi Virus
Pemeriksaan dengan menggunakan spesimen yang Pemeriksaan dengan menggunakan spesimen yang ddibiakkan bertujuan untuk menemukan antibodi/antigen ddibiakkan bertujuan untuk menemukan antibodi/antigen virus tertentu dalam biakan tersebut. Pemeriksaan virus tertentu dalam biakan tersebut. Pemeriksaan antibodi virus dapat dilakukan dengan :antibodi virus dapat dilakukan dengan :a. Tes Serologis untuk mendeteksi keberadaan antigen a. Tes Serologis untuk mendeteksi keberadaan antigen dan/antibodi terhadap Virus dan/antibodi terhadap Virus b. Mendeteksi antigen-antibodi virus dari biakan b. Mendeteksi antigen-antibodi virus dari biakan spesimenspesimenc. Tes fiksasi komplemenc. Tes fiksasi komplemend. Tes hemaglutinasi Inhibitord. Tes hemaglutinasi Inhibitore, Tes Radioimmuno assay (RIA)e, Tes Radioimmuno assay (RIA)
Jenis biakan / spesimen dan virus yang dapat Jenis biakan / spesimen dan virus yang dapat dijumpaidijumpai
NoNo Jenis Jenis biakan/spesimenbiakan/spesimen
Virus yang di jumpaiVirus yang di jumpai
11 TenggorokTenggorok Mump’s, enterovirus, Mump’s, enterovirus, paramikovirus,adenovirus,rubparamikovirus,adenovirus,rubella, herpes ella, herpes simplek,myxovirussimplek,myxovirus
22 TinjaTinja Enterovirus dan adenovirusEnterovirus dan adenovirus
33 Cairan OtakCairan Otak Mump’s dan enterovirusMump’s dan enterovirus
44 UrineUrine CytomegalovirusCytomegalovirus
55 Cairan VesikelCairan Vesikel Variola, Varisela, dan Herpes Variola, Varisela, dan Herpes simplek simplek
Pemeriksaan TORCHPemeriksaan TORCH
Pemeriksaan untuk mengidentifikasi Pemeriksaan untuk mengidentifikasi adanya keberadaan Virus Toksoplasma, adanya keberadaan Virus Toksoplasma, Rubella, Cytomegalovirus (CMV) dan Herpes Rubella, Cytomegalovirus (CMV) dan Herpes simplex (TORCH) pda ibu ibu dan bayi baru simplex (TORCH) pda ibu ibu dan bayi baru lahir, dengan bahan darah.Skerening tes ini lahir, dengan bahan darah.Skerening tes ini perlu sekali bila ada riwayat sebelumnya dengan perlu sekali bila ada riwayat sebelumnya dengan infeksi komgenital pada bayi baru lahir yang infeksi komgenital pada bayi baru lahir yang ditandai dengan IgG janin lebih tinggi dar pada ditandai dengan IgG janin lebih tinggi dar pada ibu.ibu.Normal : IgG pada ibu dan janin negatifNormal : IgG pada ibu dan janin negatif
Pemeriksaan Herpes Simplex Virus (HSV 1 DAN Pemeriksaan Herpes Simplex Virus (HSV 1 DAN HSV 2)HSV 2)Human Herpes Virus (HHV) terdiri dari 8 jenis Human Herpes Virus (HHV) terdiri dari 8 jenis diantaranya HHV 1,HHV2,HHV3 (Varisela), HHV 4 diantaranya HHV 1,HHV2,HHV3 (Varisela), HHV 4 Epstein Bars Virus/EBV,HHV 5 (Cytomegalovirus)Epstein Bars Virus/EBV,HHV 5 (Cytomegalovirus)
Pemeriksaan HSV dapat dilakukan dengan Pemeriksaan HSV dapat dilakukan dengan bermcam-macam cara yaitu :bermcam-macam cara yaitu :a. Pemeriksaan spesimen dari cairan vesikela. Pemeriksaan spesimen dari cairan vesikelb. usapan mukosab. usapan mukosac. Biopsi kulitc. Biopsi kulitd. kulturd. kulture. Pemeriksaan serologis untuk identifikasi antigen e. Pemeriksaan serologis untuk identifikasi antigen dan antibodi HSVdan antibodi HSV
Varisela ZosterVarisela ZosterDiagnosis biasanya dapat ditentukan dengan Diagnosis biasanya dapat ditentukan dengan
pemeriksaan serologis, biasanya timbul pada pemeriksaan serologis, biasanya timbul pada penderita yang telah mempunyai antibodi dan tes penderita yang telah mempunyai antibodi dan tes terhadapantibodi kadang-kadang dilakukan pada terhadapantibodi kadang-kadang dilakukan pada orang-orang dengan resiko penularanorang-orang dengan resiko penularan
CytomegalovirusCytomegalovirusMenimbulakn penyakit berat pada bayi yang terdapat Menimbulakn penyakit berat pada bayi yang terdapat
infeksi intrauterina:cara menentukan diagnosis yang infeksi intrauterina:cara menentukan diagnosis yang paling baik ialah dengan mendeteksi virus, baik paling baik ialah dengan mendeteksi virus, baik dengan biakan atau Fluresensidengan biakan atau Fluresensi
Anti EBV (Epstein Bars Virus)Anti EBV (Epstein Bars Virus) EBV merupakan penyebab infeksi EBV merupakan penyebab infeksi
mononukleosus. Uji serologis bertujuan untuk mononukleosus. Uji serologis bertujuan untuk mengidentifikasi antibodi terhadap antigen EBV mengidentifikasi antibodi terhadap antigen EBV ditandai dengan peningkatan IgM (IgM anti virus ditandai dengan peningkatan IgM (IgM anti virus capsid antigen / IgM anti VCA) selanjutnya capsid antigen / IgM anti VCA) selanjutnya diikuti peningkatan IgG anti VCA yang dapat diikuti peningkatan IgG anti VCA yang dapat terdeteksi seumur hidup, selanjutnya terdeteksi seumur hidup, selanjutnya
RubellaRubellapada infeksi rubella primer, antibodi IgM dibentuk pada infeksi rubella primer, antibodi IgM dibentuk pada saat yang sama dengan timbulnya ruam pada pada saat yang sama dengan timbulnya ruam pada kulit.IgG banyak dijumpai salah satu diantaranya kulit.IgG banyak dijumpai salah satu diantaranya adalah antibodi yang dapat diperlihatkan dengan cara adalah antibodi yang dapat diperlihatkan dengan cara hambatan Hemaglutinasi (HI) dan yang lain dapat hambatan Hemaglutinasi (HI) dan yang lain dapat diperlihatkan dengan fiksasi komplemen .diperlihatkan dengan fiksasi komplemen .
Antibodi HI timbul dalam beberapa hari bersamaan Antibodi HI timbul dalam beberapa hari bersamaan dengan timbulnya ruam dikulit, kadar tertinggi di dengan timbulnya ruam dikulit, kadar tertinggi di pertahankan salama 2 bulan sampai 2 tahun setelah pertahankan salama 2 bulan sampai 2 tahun setelah sakit, dan menetap dengan kadar tertentu selama sakit, dan menetap dengan kadar tertentu selama hidup, Antibodi CF timbul lebih lambat biasanya satu hidup, Antibodi CF timbul lebih lambat biasanya satu minggu ata lebih setelah sakit : kadar tertinggi dicapai minggu ata lebih setelah sakit : kadar tertinggi dicapai beberapa bulan kemudian lalu menurun sampai tidak beberapa bulan kemudian lalu menurun sampai tidak dapat dideteksi dalam waktu beberapa tahundapat dideteksi dalam waktu beberapa tahun
HCV RNA/DNAHCV RNA/DNAHampir setiap virus tersusun dari protein dan Hampir setiap virus tersusun dari protein dan
asam nukleat yang berbentuk RNA dan DNA. asam nukleat yang berbentuk RNA dan DNA. Virus hepatitis C ada 2 klmpok yaitu : HCV RNA Virus hepatitis C ada 2 klmpok yaitu : HCV RNA dan HCV DNAdan HCV DNA
WR ( Wassermann Reaction)WR ( Wassermann Reaction)Adalah periksaan terhadap tropenemal Pallidum. Adalah periksaan terhadap tropenemal Pallidum.
WR Positif (+) terjadi pada sifilis primer 2-4 WR Positif (+) terjadi pada sifilis primer 2-4 minggu sesudah lesi, sifilis sekunder dan 80-minggu sesudah lesi, sifilis sekunder dan 80-90% sifilis tersier90% sifilis tersierWR + : dapat juga terjadi pada penyakit patek, WR + : dapat juga terjadi pada penyakit patek, infeksi Spirocheta lain, Hepatitis, dan malariainfeksi Spirocheta lain, Hepatitis, dan malaria
Anti HIVAnti HIVtes antibodi HIV bertujuan untuk mendeteksi tes antibodi HIV bertujuan untuk mendeteksi dan mengukur keberadaan / kadar dan mengukur keberadaan / kadar imunoglobulin (IgG Tipe 1-4,IgA, IgM, IgD).imunoglobulin (IgG Tipe 1-4,IgA, IgM, IgD).IgM, muncul pertama kali degan masa hidup IgM, muncul pertama kali degan masa hidup pendek (6 bulan)pendek (6 bulan)IgG, muncul kemudian dengan masa hidup IgG, muncul kemudian dengan masa hidup lama sampai beberapa tahun,IgA merupakan lama sampai beberapa tahun,IgA merupakan imunoglobulin yang dominan berada di kelenjar imunoglobulin yang dominan berada di kelenjar ludah, bronkus, dn bagian tubuh yang ludah, bronkus, dn bagian tubuh yang menghasilkan mukus dan positif pada menghasilkan mukus dan positif pada pemaparan pertamapemaparan pertama