99966576 kasus audit sdm pt indojewel

2
KASUS Audit atas pelatihan karyawan di PT INDOJEWEL PT INDOJEWEL (perusahaan ilustrasi) mengundang Tn. Kris Palguna dari KAP & management consultan rawiatmaja & partner, untuk melakukan audit atas program pelatihan karyawan yang telah dilakukan perusahaan. Hal ini dilatarbelakangi hasil diskusi anggota direksi yang menyimpulkan bahwa terjadi banyak kegagalan produk dan pemborosan dalam proses produksi yang menjadi pemicu kenaikan harga pokok produksi tanpa peningkatan kualitas terhadap produk yang dihasilkan. Dari hasil penelusuran, kesalahan manusia merupakan penyebab terbesar terjadinya kegagalan produk tersebut. Akibat permasalahan ini selama dua tahun terakhir , laba kotor mengalami penurunan yang sangat berarti. Pada operasional tahun 2007 perusahaan mencapai perusahan sebesar Rp 9 triliun dengan margin bruto 17,5 %. Sedangkan berdasarkan laporan bagian penjualan, pada semester pertama tahun 2008 perusahaan baru membukukan penjualan Rp 3,5 triliun dengan margin bruto dibawah 10 %. Berdasarkan laporan HRD, pelatihan telah dilakukan sesuai dengan permintaan dari berbagaidepartement dari anggaran yang telah disetujui oleh direktur keungan. Berikut ini adlah perbincangan selama pertemuan pertama Kris Palguna dengan para direksi PT Indojewel, yang dipimpin oleh direktur utama, Tn Kevin Suparno. Dalam dua tahun ini, kita memang sulit mempertahankan tingkat margin karena terjadinya kenikan harga pokok produksi. Harga pokok produksi kita naik rata-rata 12,5 % dalam dua tahun terakhir. Dengan input yang sama, kita menghasilkan produk dalam volume yang lebih kecil dari tahun sebelumnya. Saya memperkirakan banyak terjadi pemborosan dalam proses produksi,” jelas Tn Cecep Mulyadi, Direktur Akuntansi dan Keuangan. “ berdasarkan data yang saya peroleh dari bagian penjualan dan bagian gudang, dua tahun terakhir ini kita menghadapi tingkat pengembalian barang yang cukup tinggi karena produk tidak sesuai dengan harapan pelanggan. Hal ini berakibat pula semakin turunnya pesanan dari gerai-gerai yang merupakan ujung tombak penjualan kita,” ujar Nn. Sandra Gultom, Direktur Pemasara menimpali apa yang disampaikan oleh Tn Cecep. “ apa sebenarnya yang terjadi pada proses produksi?” “ apakah bahan baku kita mengalami penurunan kualitas? “ dengn sedikit mengerutkan dahinya, Tn Kevin meminta penjelasan kepaa Direktur Produksi, Tn Steve Handayana. “ sejauh ini uji kualitas bahan baku menunjukan hasil yang bagus. Tidak ada masalah dengan bahan baku kita, karena pembudidayaan mutiara telah ditandatangani dengan baik.” Tn Steve meengawali penjelasannya. “ memang dengan pengguanaan mesin baru ini banyak bahan yang terbuang karena rusak dalam roses dan banyak juga produk yang harus dikerjakan ulang karena tidak sesuai dengan standar yang telah kita tetapkan,” Tn Steve menambahkan. “ apakah kerusakan ini terjadi karena mesin yang tidak siap? “ Tanya Tn Kevin dengan sedikit penasaran.

Upload: kurnia-adhi-nugroho-djokam

Post on 29-Dec-2014

154 views

Category:

Documents


34 download

DESCRIPTION

Auditing Case

TRANSCRIPT

Page 1: 99966576 Kasus Audit SDM PT Indojewel

KASUS

Audit atas pelatihan karyawan di PT INDOJEWEL

PT INDOJEWEL (perusahaan ilustrasi) mengundang Tn. Kris Palguna dari KAP & management consultan

rawiatmaja & partner, untuk melakukan audit atas program pelatihan karyawan yang telah dilakukan

perusahaan. Hal ini dilatarbelakangi hasil diskusi anggota direksi yang menyimpulkan bahwa terjadi

banyak kegagalan produk dan pemborosan dalam proses produksi yang menjadi pemicu kenaikan harga

pokok produksi tanpa peningkatan kualitas terhadap produk yang dihasilkan. Dari hasil penelusuran,

kesalahan manusia merupakan penyebab terbesar terjadinya kegagalan produk tersebut. Akibat

permasalahan ini selama dua tahun terakhir , laba kotor mengalami penurunan yang sangat berarti.

Pada operasional tahun 2007 perusahaan mencapai perusahan sebesar Rp 9 triliun dengan margin bruto

17,5 %. Sedangkan berdasarkan laporan bagian penjualan, pada semester pertama tahun 2008

perusahaan baru membukukan penjualan Rp 3,5 triliun dengan margin bruto dibawah 10 %.

Berdasarkan laporan HRD, pelatihan telah dilakukan sesuai dengan permintaan dari

berbagaidepartement dari anggaran yang telah disetujui oleh direktur keungan.

Berikut ini adlah perbincangan selama pertemuan pertama Kris Palguna dengan para direksi PT

Indojewel, yang dipimpin oleh direktur utama, Tn Kevin Suparno.

Dalam dua tahun ini, kita memang sulit mempertahankan tingkat margin karena terjadinya

kenikan harga pokok produksi. Harga pokok produksi kita naik rata-rata 12,5 % dalam dua tahun

terakhir. Dengan input yang sama, kita menghasilkan produk dalam volume yang lebih kecil dari tahun

sebelumnya. Saya memperkirakan banyak terjadi pemborosan dalam proses produksi,” jelas Tn Cecep

Mulyadi, Direktur Akuntansi dan Keuangan.

“ berdasarkan data yang saya peroleh dari bagian penjualan dan bagian gudang, dua tahun

terakhir ini kita menghadapi tingkat pengembalian barang yang cukup tinggi karena produk tidak sesuai

dengan harapan pelanggan. Hal ini berakibat pula semakin turunnya pesanan dari gerai-gerai yang

merupakan ujung tombak penjualan kita,” ujar Nn. Sandra Gultom, Direktur Pemasara menimpali apa

yang disampaikan oleh Tn Cecep.

“ apa sebenarnya yang terjadi pada proses produksi?” “ apakah bahan baku kita mengalami

penurunan kualitas? “ dengn sedikit mengerutkan dahinya, Tn Kevin meminta penjelasan kepaa Direktur

Produksi, Tn Steve Handayana.

“ sejauh ini uji kualitas bahan baku menunjukan hasil yang bagus. Tidak ada masalah dengan

bahan baku kita, karena pembudidayaan mutiara telah ditandatangani dengan baik.” Tn Steve

meengawali penjelasannya. “ memang dengan pengguanaan mesin baru ini banyak bahan yang

terbuang karena rusak dalam roses dan banyak juga produk yang harus dikerjakan ulang karena tidak

sesuai dengan standar yang telah kita tetapkan,” Tn Steve menambahkan.

“ apakah kerusakan ini terjadi karena mesin yang tidak siap? “ Tanya Tn Kevin dengan sedikit

penasaran.

Page 2: 99966576 Kasus Audit SDM PT Indojewel

“ hasil diskusi saya dengan beberapa operator, banyak yang mengatakan sangat sulit

mengoperasikan mesin baru ini dengan sebagian lagi menyatakan mereka tertekan dengan banyaknya

produk yang rusak. Padahal dari hasil pengamatan saya, tidak ada masalah dengan kondisi mesin, “

sambung Steve menambahka temuannya.