abstrak

2
ABSTRAK Devi Devina Rizmi. H1A011022. 2015. Hubungan Indeks Massa Tubuh Dengan Kadar Glukosa Darah Puasa Pada Mahasiswa-Mahasiswi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Bengkulu Angkatan 2012-2013 Latar Belakang : Pengukuran indeks massa tubuh (IMT) merupakan salah satu cara yang mudah dan lebih objektif untuk mengukur kelebihan berat badan. Pada orang-orang yang IMT-nya gemuk memiliki risiko resistansi insulin yang merupakan penyebab sindroma metabolik. Insulin berperan dalam meningkatkan ambilan glukosa di sel dan mengatur metabolisme karbohidrat sehingga bila terjadi resistansi insulin, maka kadar glukosa darah akan tinggi Metode : Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional untuk mengetahui hubungan antara indeks massa tubuh dengan kadar glukosa darah puasa pada mahasiswa-mahasiswi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Bengkulu angkatan 2012 dan 2013. Sampel penelitian ini adalah seluruh mahasiswa-mahasiswi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Bengkulu angkatan 2012 dan 2013. Pengambilan sampel dengan menggunakan teknik total sampling. Hasil : Jumlah subjek pada penelitian ini adalah 72 orang, dengan 12 orang laki-laki dan 60 orang perempuan. Frekuensi subjek terbanyak pada perempuan dengan IMT normal dan padda laki-laki dengan IMT gemuk. Analisis data menggunakan uji korelasi Pearson dan dilakukan uji Shapiro-Wilk untuk mengetahui sebaran data normal. Dari hasil analisis data didapatkan nilai korelasi (r) kelompok IMT gemuk adalah 0,204 (p>0,05), kelompok IMT normal nilai korelasi (r) adalah 0,109 (p>0,474), dan kelompok IMT kurus nilai korelasi (r) adalah 0,782 (p>0,081). dan kurus dengan kadar glukosa darah puasa.

Upload: ariefsuwarni

Post on 11-Dec-2015

213 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

sdfghjkzxcvbnm

TRANSCRIPT

Page 1: Abstrak

ABSTRAK

Devi Devina Rizmi. H1A011022. 2015. Hubungan Indeks Massa Tubuh Dengan Kadar Glukosa Darah Puasa Pada Mahasiswa-Mahasiswi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Bengkulu Angkatan 2012-2013

Latar Belakang : Pengukuran indeks massa tubuh (IMT) merupakan salah satu cara yang mudah dan lebih objektif untuk mengukur kelebihan berat badan. Pada orang-orang yang IMT-nya gemuk memiliki risiko resistansi insulin yang merupakan penyebab sindroma metabolik. Insulin berperan dalam meningkatkan ambilan glukosa di sel dan mengatur metabolisme karbohidrat sehingga bila terjadi resistansi insulin, maka kadar glukosa darah akan tinggi

Metode : Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional untuk mengetahui hubungan antara indeks massa tubuh dengan kadar glukosa darah puasa pada mahasiswa-mahasiswi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Bengkulu angkatan 2012 dan 2013. Sampel penelitian ini adalah seluruh mahasiswa-mahasiswi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Bengkulu angkatan 2012 dan 2013. Pengambilan sampel dengan menggunakan teknik total sampling.

Hasil : Jumlah subjek pada penelitian ini adalah 72 orang, dengan 12 orang laki-laki dan 60 orang perempuan. Frekuensi subjek terbanyak pada perempuan dengan IMT normal dan padda laki-laki dengan IMT gemuk. Analisis data menggunakan uji korelasi Pearson dan dilakukan uji Shapiro-Wilk untuk mengetahui sebaran data normal. Dari hasil analisis data didapatkan nilai korelasi (r) kelompok IMT gemuk adalah 0,204 (p>0,05), kelompok IMT normal nilai korelasi (r) adalah 0,109 (p>0,474), dan kelompok IMT kurus nilai korelasi (r) adalah 0,782 (p>0,081). dan kurus dengan kadar glukosa darah puasa.

Kesimpulan : Tidak ada hubungan antara kelompok IMT gemuk, normal dan kurus dengan kaddar glukosa darah puasa.

Kata Kunci: IMT, kadar glukosa darah