abstrak - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/09.1524.pdf · landasan teori yang...

1
ABSTRAK Dalam rencana pengembangan Kota Pangkalpinang akan mereklamasi pantai sebelah barat kota, Pantai Pasir Padi, yang biasa dipakai kegiatan pariwisata juga Pecun (kegiatan tradisi bagi kaum Tiong Hoa di sana). Pantai ini sangat landai sehingga mempunyai luasan pantai sampai dengan garis laut sejauh 500 m. pada keadaan surut sampai mendekati 1800 m. Reklamasi ini dimungkinkan karena selain mendalamkan laut untuk pelabuhan baru, pasir laut di daerah ini mengandung butir timah, yang dari hasil penyaringan pasir ini akan ditimbun menjadi daratan baru. Daratan akibat penimbunan pasir tersebut dapat dibentuk sesuai keinginan perencana yang pada dasarnya akan mencapai luas kurang lebih 1.620 ha daratan dengan pembangunan pelabuhan, pusat bisnis, pembangunan pusat wisata air, dan pusat perumahan baru. landasan teori yang digunakan dalam proses penentuan Konsep Perancangan Wisata Waterfront City Pantai Pasir Padi Kota Pangkalpinang . Adapun teori-teori tersebut meliputi teori perencanaan, teori waterfront city, teori Citra kota, teori waterfront city, pengertian reklamasi dan Definisi Operasional. Waterfront City atau Kota tepi air adalah kota yang terletak atau berbatasan dengan badan air seperti sungai, danau atau laut, penerapan konsep waterfront city juga sering dipakai pada perancangan bagian wilayah kota yang terletak di tepi sungai Waterfront City memiliki karakteristik yang unik dan bernilai tinggi, lokasi lahan dengan vegetasi dan iklim mikro pesisir yang khas, serta memiliki aksesibilitas yang umumnya sangat baik, Waterfront city sering dijadikan icon dan representasi budaya dan teknologi. Para urban planner seringkali menjadikan waterfront city sebagai arena lomba desain yang prestisius, Proyek di waterfront city umumnya adalah proyek yang sangat menguntungkan karena nilai lokasi dan keunikannya, tidak dimiliki oleh lokasi yang lain. Dalam teori perencanaan kota, reklamasi pantai merupakan salah satu langkah pemekaran kota. Reklamasi diamalkan oleh negara atau kota-kota besar yang laju pertumbuhan dan kebutuhan lahannya meningkat demikian pesat tetapi mengalami kendala dengan semakin menyempitnya lahan daratan (keterbatasan lahan). Dengan kondisi tersebut, pemekaran kota ke arah daratan sudah tidak memungkinkan lagi, sehingga diperlukan daratan baru. Alternatif lainnya adalah pemekaran ke arah vertikal dengan membangun gedung-gedung pencakar langit dan rumah-rumah susun. Analisis yang dilakukan meliputi analisis kebijakan, analisis tata guna lahan, analisis tata bangunan. Analisis RTH, analisis sirkulasi, analisis parkir, aktivitas pendukung, analisis hubungan fungsional, analisis elemen fungsional. Konsep Perancangan, yang meliputi konsep pemanfaatan lahan, konsep Tata guna lahan, konsep Ruang Terbuka hijau, konsep Sirkulasi, konsep parkir, konsep aktivitas pendukung, Tata informasi.

Upload: nguyennga

Post on 29-Apr-2018

215 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: ABSTRAK - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/09.1524.pdf · landasan teori yang digunakan dalam proses penentuan Konsep Perancangan Wisata Waterfront City Pantai Pasir

ABSTRAK

Dalam rencana pengembangan Kota Pangkalpinang akan mereklamasi pantai sebelah barat kota, Pantai Pasir Padi, yang biasa dipakai kegiatan pariwisata juga Pecun (kegiatan tradisi bagi kaum Tiong Hoa di sana). Pantai ini sangat landai sehingga mempunyai luasan pantai sampai dengan garis laut sejauh 500 m. pada keadaan surut sampai mendekati 1800 m.

Reklamasi ini dimungkinkan karena selain mendalamkan laut untuk pelabuhan baru, pasir laut di daerah ini mengandung butir timah, yang dari hasil penyaringan pasir ini akan ditimbun menjadi daratan baru. Daratan akibat penimbunan pasir tersebut dapat dibentuk sesuai keinginan perencana yang pada dasarnya akan mencapai luas kurang lebih 1.620 ha daratan dengan pembangunan pelabuhan, pusat bisnis, pembangunan pusat wisata air, dan pusat perumahan baru.

landasan teori yang digunakan dalam proses penentuan Konsep Perancangan Wisata Waterfront City Pantai Pasir Padi Kota Pangkalpinang . Adapun teori-teori tersebut meliputi teori perencanaan, teori waterfront city, teori Citra kota, teori waterfront city, pengertian reklamasi dan Definisi Operasional.

Waterfront City atau Kota tepi air adalah kota yang terletak atau berbatasan dengan badan air seperti sungai, danau atau laut, penerapan konsep waterfront city juga sering dipakai pada perancangan bagian wilayah kota yang terletak di tepi sungai Waterfront City memiliki karakteristik yang unik dan bernilai tinggi, lokasi lahan dengan vegetasi dan iklim mikro pesisir yang khas, serta memiliki aksesibilitas yang umumnya sangat baik, Waterfront city sering dijadikan icon dan representasi budaya dan teknologi. Para urban planner seringkali menjadikan waterfront city sebagai arena lomba desain yang prestisius, Proyek di waterfront cityumumnya adalah proyek yang sangat menguntungkan karena nilai lokasi dan keunikannya, tidak dimiliki oleh lokasi yang lain.

Dalam teori perencanaan kota, reklamasi pantai merupakan salah satu langkah pemekaran kota. Reklamasi diamalkan oleh negara atau kota-kota besar yang laju pertumbuhan dan kebutuhan lahannya meningkat demikian pesat tetapi mengalami kendala dengan semakin menyempitnya lahan daratan (keterbatasan lahan). Dengan kondisi tersebut, pemekaran kota ke arah daratan sudah tidak memungkinkan lagi, sehingga diperlukan daratan baru. Alternatif lainnya adalah pemekaran ke arah vertikal dengan membangun gedung-gedung pencakar langit dan rumah-rumah susun.

Analisis yang dilakukan meliputi analisis kebijakan, analisis tata guna lahan, analisis tata bangunan. Analisis RTH, analisis sirkulasi, analisis parkir, aktivitas pendukung, analisis hubungan fungsional, analisis elemen fungsional.

Konsep Perancangan, yang meliputi konsep pemanfaatan lahan, konsep Tata guna lahan, konsep Ruang Terbuka hijau, konsep Sirkulasi, konsep parkir, konsep aktivitas pendukung, Tata informasi.