actionplann2-120531003001-phpapp02.docx

13
Latar Belakang Perusahaan Asuransi adalah sebuah sistem untuk merendahkan kehilangan finansial dengan menyalurkan risiko kehilangan dari seseorang atau badan ke lainnya. Asuransi dalam Undang-Undang No.2 Th 1992 tentang usaha perasuransian adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan atau tanggung jawab hukum pihak ke tiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan. Allianz adalah penyedia jasa asuransi, perbankan dan aset manajemen internasional. Didirikan di Jerman pada tahun 1890, Allianz kini beroperasi di lebih dari 70 negara melayani lebih dari 60 juta nasabah di seluruh dunia, termasuk hampir sebagian besar perusahaan dalam daftar Fortnue 500. Pada September 2006, kesepakatan merger telah ditanda tangani antara Allianz AG dan RAS Holding S.p.A, dan kemudian Allianz AG merubah namanya menjadi Allianz SE (Societas Europaea) suatu perusahaan Eropa. Menyusul prosedur pendaftaran di Itali dan Jerman, pada 16 Oktober 2006 Allianz SE resmi menjadi perusahaan pertama yang terdaftar di DJ EURO STOXX 50 Index. Di Indonesia, Allianz hadir pada tahun 1981 dengan kantor perwakilan di Jakarta yang kemudian pada tahun 1989 menjadi perusahaan asuransi umum patungan PT Asuransi Allianz Utama Indonesia. Allianz kemudian memperluas usahanya dengan masuk ke industri asuransi jiwa dengan mendirikan PT Asuransi Allianz Life Indonesia pada tahun 1996. Pemasaran

Upload: servitalle

Post on 15-Jan-2016

212 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: actionplann2-120531003001-phpapp02.docx

Latar Belakang Perusahaan

Asuransi adalah sebuah sistem untuk merendahkan kehilangan finansial dengan

menyalurkan risiko kehilangan dari seseorang atau badan ke lainnya. Asuransi dalam

Undang-Undang No.2 Th 1992 tentang usaha perasuransian adalah perjanjian antara dua

pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung,

dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung

karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan atau tanggung

jawab hukum pihak ke tiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu

peristiwa yang tidak pasti, atau memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas

meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.

Allianz adalah penyedia jasa asuransi, perbankan dan aset manajemen

internasional. Didirikan di Jerman pada tahun 1890, Allianz kini beroperasi di lebih dari 70

negara melayani lebih dari 60 juta nasabah di seluruh dunia, termasuk hampir sebagian

besar perusahaan dalam daftar Fortnue 500.

Pada September 2006, kesepakatan merger telah ditanda tangani antara Allianz AG dan

RAS Holding S.p.A, dan kemudian Allianz AG merubah namanya menjadi Allianz SE

(Societas Europaea) suatu perusahaan Eropa. Menyusul prosedur pendaftaran di Itali dan

Jerman, pada 16 Oktober 2006 Allianz SE resmi menjadi perusahaan pertama yang

terdaftar di DJ EURO STOXX 50 Index.

Di Indonesia, Allianz hadir pada tahun 1981 dengan kantor perwakilan di Jakarta

yang kemudian pada tahun 1989 menjadi perusahaan asuransi umum patungan PT

Asuransi Allianz Utama Indonesia. Allianz kemudian memperluas usahanya dengan masuk

ke industri asuransi jiwa dengan mendirikan PT Asuransi Allianz Life Indonesia pada tahun

1996.

Pemasaran

Activity:

Meningkatkan pelayanan kepada nasabah (fokus kepada nasabah)

Latar Belakang:

Saat ini, Allianz Utama Indonesia memiliki 27 kantor di 21 kota di seluruh Indonesia dengan

3.000 tenaga penjualan dan melayani lebih dari 38.000 nasabah individu dan korporasi.

Allianz Life Indonesia memiliki 80 kantor keagenan di 44 kota di Indonesia dan didukung

oleh 5.800 Financial Consultant yang melayani lebih dari 360.000 nasabah individu dan

korporasi.

Page 2: actionplann2-120531003001-phpapp02.docx

Allianz dalam usahanya untuk mengenalkan diri pada masyarakat luas dilakukan dengan

berbagai bentuk promosi dan sponsor diantaranya melalui Allianz global campaign, promo

allianz, Allianz indonesia billboard, allianz quiz di internet, Allianz indonesia corporate

merchandise, dan flexi-violet package.

Pendapatan premi Allianz Life Indonesia 94% berasal dari unit link. Alasan untuk investasi

jangka panjang menjadi satu hal yang sangat mengemuka di masyarakat. Unit link

memberikan manfaat proteksi yang juga bersifat pasti (sama halnya dengan asuransi jiwa

murni) selama saldo investasi masih cukup untuk membayar biaya yang terjadi setiap

bulanannya. Bila saldo investasi tidak mencukupi untuk membayar biaya tersebut, maka

otomatis proteksi yang di rencanakan tidak bisa berlaku hingga kurun waktu tertentu sampai

customer yang bersangkutan menambahkan saldo investasinya kembali ke dalam program

unit link.

Jika unit link ataupun unit pelayanan tidak dapat maksimal sesuai tujuan, maka nasabah

akan merasa sangat kecewa dan menjadi tidak percaya dengan perusahaan asuransi

bersangkutan.

Tujuan:

1.    Untuk memudahkan pemberian informasi kepada nasabah yang ingin mengetahui

bagaimana cara membayar premi dan terutama kemudahan pengajuan klaim.

2.    Untuk menerima, memantau, dan menyelesaikan keluhan-keluhan dengan lebih baik.

3.    Untuk memberikan informasi yang terlengkap, tuntas dan terbuka kepada masyarakat.

Mekanisme dan Rancangan:

1.    Membangun manajemen bersama dengan membuka Allianz center khususnya di kota-

kota besar seluruh Indonesia, diantaranya Jakarta, Bandung, Surabaya, Semarang,

Denpasar, Medan, Balikpapan, dan Samarinda.

2.    Membentuk  unit penanganan keluhan dan menjalankan sistem manajemen keluhan

yang terstruktur.

3.    Membentuk unit link Allianz yang unggul dan terpercaya.

4.    Meningkatkan area layanan.

Kebutuhan Sumber Daya:

1.    Iklan di media massa

2.    Telepon hotline service

3.    Website (penjualan online)

4.    Persiapan counter/ outlet di 8 kota besar (layanan offline)

Page 3: actionplann2-120531003001-phpapp02.docx

Schedule:

Pengembangan Sumber Daya

Schedule

Cost Sumber DanaTahun 2009

Tahun 2010

I II III I II III1.   Iklan di media massa

X X X Rp 500 juta Dana Bantuan dari Allianz Pusat di Jerman

2.   Telepon hotline Service

X X X X X X Rp 1 M sda

3.   Website X X X X X X Rp 500 juta sda4.   Counter/ outlet X Rp 5 M sda

Indikator Kinerja:

Indikator KinerjaJangka Pendek

Jangka Menengah

Jangka Panjang

1.   Pertumbuhan premi baru 50% 80% 150%2.   Pertumbuhan jumlah polis 50% 80% 150%3.   Peningkatan jumlah nasabah Allianz 50% 80% 150%

Penanggung Jawab:

Presiden Direktur PT. Allianz

Produksi dan Operasi

Activity:

Menjalankan konsep one stop solution (Keuntungan untuk nasabah yaitu bisa

didapatkannya semua kebutuhan asuransi hanya melalui satu orang atau agen asuransi).

Latar Belakang:

Allianz Indonesia menawarkan perlindungan asuransi yang luas, lengkap dan ekonomis

untuk semua nasabah. Allianz memiliki produk yang sangat beragam, lengkap dan sangat

unggul. Allianz Life Indonesia dengan bangga menghadirkan produk asuransi jiwa individu.

Harapan untuk masa depan yang lebih baik sekarang tidak lagi sulit dicapai, karena Allianz

hadir membantu Anda dalam mengelola dan menyiapkan dana yang Anda butuhkan.

Dengan produk ini Anda dapat memberikan perlindungan yang menyeluruh bagi Anda,

keluarga, dan orang-orang yang Anda cintai. Hingga pada saatnya nanti Anda dapat melihat

buah hati Anda menerima pendidikan yang baik, atau bersama keluarga pergi keliling Eropa,

atau menikmati masa pensiun yang tenang. Allianz Indonesia juga masuk ke bisnis asuransi

syariah sejak April 2006, menawarkan produk-produk asuransi yang sesuai dengan prinsip

syariah. AlliSya Protection, produk asuransi jiwa unit-link syariah memperlihatkan

Page 4: actionplann2-120531003001-phpapp02.docx

pertumbuhan permintaan sejauh ini dengan 7.200 polis dan 52 milliar GWP sejak

diluncurkan di April 2006. Allianz juga akan meluncurkan produk asuransi jiwa syariah

pertama di awal tahun 2008 ini dengan nama AlliSya Care. Hal ini semakin memperkokoh

posisi Allianz sebagai penyedia program asuransi terlengkap di Indonesia.

Allianz melakukan investasi dalam bidang teknologi sebesar US$ 1,6 juta. Pada pers,

Presiden Direktur Allianz Life mengatakan berkomitmen untuk mengembangkan operasinya

di bidang asuransi di Indonesia. Allianz Life adalah perusahaan asuransi patungan yang

saat ini berada dalam peringkat 10 besar dari sepuluh perusahaan asuransi jiwa di

Indonesia. Perusahaan ini memiliki lebih 200 cabang di 70 lokasi yang tersebar di 35 kota

yang menangani 250 ribu nasabah individu maupun korporasi. Perusahaan ini berkembang

di Asia Pasifik dan pada 2002 Allianz grup mencapai total penjualan sebesar 2,3 miliar euro

dari bidang asuransi jiwa dan kesehatan. Sedangkan premi kotor sebesar 1,6 miliar euro

didapatkan dari operasinya di bidang asuransi umum di Asia Pasifik.

Tujuan:

1.      Untuk memudahkan seluruh agen untuk menjual produk-produk baik dari Allianz life

maupun Allianz utama.

2.      Untuk memudahkan nasabah dalam mengenal produk.

3.      Untuk memudahkan nasabah dalam bertransaksi.

Mekanisme dan Rancangan:

1.    Memperluas jajaran produk-produk asuransi syariah

2.    Membuat katalog produk asuransi.

3.    Mengembangkan allianz financial planner network

Kebutuhan Sumber Daya:

1.    Periklanan 2 arah (adanya pesan penjualan dan pengetahuan mengenai keuntungan

produk).

2.    Gambar produk.

3.    Tim penyusun katalog.

Schedule:

Pengembangan sumber Daya

ScheduleCost Sumber DanaTahun 2009 Tahun 2010

I II III IV I II III IV1.    Kampanye Iklan X X X X Rp 100 juta Dana Bantuan

dari Allianz Pusat di Jerman

2.    Pengambilan X Rp 10 juta sda

Page 5: actionplann2-120531003001-phpapp02.docx

gambar produk3.    Penyusunan dan editing katalog

X Rp 50 juta sda

4.    Penerbitan katalog X Rp 200 juta sda

Indikator Kinerja:

Indikator kinerjaJangka pendek

Jangka menengah

Jangka panjang

1.   Peningkatan penjualan produk

50% 80% 150%

2.   Peningkatan jumlah nasabah

50% 80% 150%

Penanggung Jawab:

Presiden Direktur PT. Allianz

Keuangan

Activity:

Mempertahankan kinerja keuangan perusahaan.

Latar Belakang:

Menurut Agung Darmawan (Media Konsumen; 2007) menyatakan salah satu indikator untuk

menilai baik atau tidak baiknya kesehatan keuangan perusahaan asuransi adalah dengan

melihat 3 rasio yaitu ROA, ROE, RBS (Risk Based Capital).

PT Allianz Life Indonesia membukukan perolehan premi sebesar Rp 1,7 triliun pada

September 2008. Angka ini naik 11% dari posisi yang sama tahun sebelumnya, yaitu Rp

1,53 triliun. Perinciannya, perolehan premi ini berasal dari produk unitlink sebesar Rp 1,1

triliun, produk konvensional  Rp 430 miliar, dan selebihnya berasal dari produk asuransi

syariah Rp 170 miliar.

Sementara itu, Allianz Life berhasil membukukan laba bersih Rp 50 miliar, turun 11,1% atau

Rp 5 miliar dari posisi yang sama tahun sebelumnya yaitu Rp 45 miliar. Penurunan laba

bersih ini terjadi karena penurunan hasil investasi, terutama dari sisi investasi di portofolio

saham.

Diantara 10 (sepuluh) perusahaan Asuransi Jiwa di Indonesia, Unit Link Allianz Indonesia

menduduki Peringkat terbaik dengan pertumbuhan premi baru yang sangat luar biasa, yaitu

Rp 65,94 M pada kuartal 2 tahun 2006 menjadi Rp 863,35 M pada kuartal 2 tahun 2007.

Sebagai lanjutan dari pencatatan prestasi Allianz Indonesia (Allianz Life dan Allianz Utama),

pendapatan premi gabungan (Asuransi Jiwa, Kesehatan dan Kerugian) telah mencapai 2,3

Trilliun sampai pada kuartal ke 3 tahun 2007. Kedua perusahaan allianz di Indonesia ini juga

mencatat pertumbuhan yang signifikan dalam jumlah polis dan nasabah. PT. Asuransi

Page 6: actionplann2-120531003001-phpapp02.docx

Allianz Utama Indonesia telah membukukan Rp 482,3 M premi, yaitu meningkat 3%

dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Meskipun telah mengalami klaim

bencana banjir di Jakarta yang sangat besar di awal tahun 2006, Namun hasil perolehan

premi masih tetap sesuai rencana. Sementara PT. Asuransi Allianz Life Indonesia telah

mencapai pertumbuhan monumental 185% dalam pencapaian Gross Written premium

(GWP), yaitu dari 637 M pada kuartal ke 3 tahun yang lalu menjadi Rp 1,8 T pada kuartal

ke-3 di tahun 2007.

Di bisnis asuransi umum, kinerja Allianz Utama Indonesia berasal dari asuransi property

(39,2%) dan kendaraan bermotor (27,1%). Sementara sisa portofolionya di dapat dari

asuransi rekayasa engineering (13,8%), asuransi aneka/casualty (13,1%) dan asuransi

pengangkutan/marine (6,8%). Bisnis asuransi kendaraan bermotor allianz telah berkembang

dengan signifikan di tahun 2007 ini, walau dengan menghadapi perang tarif di pasaran

asuransi kerugian. Allianz Utama juga melaporkan peningkatan signifikan pada jumlah polis

yang diterbitkan yaitu 24% menjadi lebih dari 79.000 polis dibandingkan tahun sebelumnya

dan dengan tingkat solvabilitas (RBC) Allianz Utama yang tetap kuat di level 158.6%.

Sesuai dengan Pasal 43 Ayat 2 Keputusan Menteri Keuangan No. 424/KMK.06/2003

tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan Perusahaan Asuransi dan Perusahaan

Reasuransi, rasio pencapaian tingkat solvabilitas sekurang-kurangnya adalah 120%.

Dengan demikian, keuangan Allianz Utama dapat dikatakan sehat.

Di bisnis asuransi jiwa, kinerja Allianz Life Indonesia untuk semua lini bisnis asuransi jiwa

individu dan grup, asuransi kesehatan dan juga program dana pensiun melaporkan

pertumbuhan yang pesat dalam jumlah polis inforce maupun jumlah anggota. Jumlah

nasabah Allianz Life tumbuh 25% menjadi lebih dari 543.000, Hal ini sebagai bukti

kepercayaan yang tinggi untuk mencapai kesetiaan customer yang kuat dan juga customer

baru di saat yang bersamaan. Allianz Life Indonesia juga melaporkan jumlah asset yang

dikelola kini berlipat ganda menjadi lebih dari 3,6 triliun dibanding periode sama tahun

sebelumnya dengan bisnis unit link sebagai penggerak utamanya. Tingkat solvabilitas Risk

Based Capital (RBC) PT. Asuransi Allianz Life Indonesia kini tercatat sebesar 254% jauh

diatas persyaratan pemerintah 120%.

Rasio likuiditas pada Allianz Life mengalami peningkatan dari 239% menjadi 296%.

Sedangkan untuk Allianz utama juga mengalami peningkatan dari 141% menjadi 163%. 

Rasio ini bermanfaat untuk mengetahui sampai seberapa jauh perusahaan dapat melunasi

hutang jangka pendeknya. Semakin besar rasio yang diperoleh, semakin lancar hutang

pembayaran jangka pendeknya.

Untuk rasio beban (klaim, usaha dan komisi) terhadap pendapatan premi netto pada Allianz

Life turun dari 110% menjadi 107%. Allianz utama meningkat dari 99% menjadi 105%, hal ini

dikarenakan besarnya jumlah klaim yang dibayarkan Allianz utama sebesar Rp 158 M dari

Page 7: actionplann2-120531003001-phpapp02.docx

total klaim sebanyak Rp 148 M merupakan klaim banjir, sedangkan sisanya adalah klaim

kendaraan bermotor sebesar Rp 10 M.

Keuntungan atas modal sendiri disebut juga dengan ROE. Rasio ini digunakan untuk

mengukur tingkat keuntungan dari investasi pemilik modal dan dihitung berdasarkan

pembagian atas laba bersih. Nilai ROE pada Allianz Life tahun 2007 adalah sebesar 0,009

atau 0,9% artinya perusahaan menggunakan hutang dalam proporsi yang kecil

dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan lain. Untuk nilai ROE pada Allianz utama

tahun 2007 sebesar 10%.

Berdasarkan publikasi Standard & Poor’s (S&P) tanggal 10 November 2008, S&P

memastikan bahwa rating Allianz SE tidak mengalami perubahan: ‘AA’ longterm

counterparty credit and insurer financial strength rating dengan prospek kedepan yang stabil

untuk semua entitasnya. Ini merupakan sebuah kabar yang positif untuk Allianz, karena

bahkan di saat-saat sulit ini, Standard & Poor’s, salah satu rating agency terkemuka dan

terpercaya di dunia, melihat Allianz dalam posisi yang stabil dan sangat kuat dalam

permodalan.

Tujuan:

1.    Untuk mempertahankan posisi Allianz dalam menghadapi persaingan yang semakin

ketat dan terjadinya inflasi.

2.    Untuk memudahkan pembayaran hutang jangka pendek perusahaan.

3.    Untuk mengurangi proporsi penggunaan hutang jangka panjang.

4.    Untuk mempermudah dan mempercepat pembayaran klaim kepada nasabah.

Mekanisme dan Rancangan:

1.    Meningkatkan investasi portofolio saham.

2.    Melakukan kerjasama preferred strategic partners.

3.    Meningkatkan pertumbuhan bisnis non organik dengan melakukan akuisisi dengan

perusahaan yang mempunyai portofolio yang sama.

Kebutuhan Sumber Daya:

1.    Financial Consultant yang handal.

2.    Analis Keuangan.

3.    Allianz Agency.

4.    Sarana Komunikasi dan Komputer.

Schedule:

Pengembangan Sumber Daya

Schedule Cost Sumber DanaTahun 2009 Tahun 2010

Page 8: actionplann2-120531003001-phpapp02.docx

I II III IV I II III IV1.    Pelayanan oleh Financial Consultant

X X X X X X X X Rp 400 juta Dana Bantuan dari Allianz Pusat di Jerman

2.    Laporan Analis Keuangan dan perencanaan program

X X X X X X X X Rp 600 juta sda

3.    Penyebaran Allianz agency

X X X X Rp 400 juta sda

4.    Sarana komunikasi dan komputer

X Rp 30 juta sda

Indikator Kinerja:

Indikator Kinerja Jangka PendekJangka

MenengahJangka Panjang

1.   Peningkatan income 30% 50% ≥  80%2.   Peningkatan profit 30% 50% ≥  80%3.   Peningkatan aset 45% 75% ≥ 100%4.   RBC (Risk Based Capital) optimum

≥ 120% > 120% > 120%

Penanggung Jawab:

Presiden Direktur PT. Allianz

Sumber Daya Manusia (SDM)

Activity:

Mengembangkan suatu organisasi pembelajaran terpadu dan berkelanjutan.

Latar Belakang:

Sumber daya manusia (SDM) adalah aset utama perusahaan untuk mencapai cita-citanya.

Allianz dalam mencanangkan pembangunan SDM karyawan dan bisnis partner melalui

Allianz Corporate University. Allianz Indonesia Corporate University merupakan sebuah

payung strategis untuk menyatukan dan menyelaraskan segala upaya pembelajaran di

dalam perusahaan demi tercapainya visi Allianz Indonesia serta meletakkan dasar demi

terwujudnya Allianz Indonesia sebagai sebuah learning organization.

Allianz Indonesia Corporate University terdiri dari 3 (tiga) pilar utama yaitu:

a.    Allianz Agency Academy

b.    Allianz Bancassurance Academy

c.    Allianz Management Academy

Allianz Indonesia Corporate University menyediakan berbagai kurikulum baik kurikulum

wajib maupun kurikulum berdasarkan fungsi untuk seluruh “Allianz Citizen” atau warga

Allianz yang mencakup karyawan dan mitra usaha. Semua hal itu menjadikan karyawan dan

Page 9: actionplann2-120531003001-phpapp02.docx

seluruh bisnis partner lainnya menjadi semakin yakin dan berlomba untuk ambil bagian

dalam perjalanan menuju puncak SUKSES. Selain itu keberadaan agen profesional dan

nerkomitmen di tengah kesibukan kerja, kemacetan kota, perubahan perencanaan, sampai

fluktuasi terhadap kinerja investasi sangat dibutuhkan karena fleksibilitas program unit link.

Tujuan:

1.    Untuk menciptakan SDM yang profesional handal dan dinamis

2.    Untuk membangun komitmen dan kepercayaan perusahaan.

Mekanisme dan Rancangan:

1.    Pelatihan peningkatan diri dan karir untuk seluruh warga Allianz baik untuk karyawan

maupun mitra usaha.

2.    Promosi jabatan.

3.    Pemberian kompensasi.

4.    Pelaksanaan program pendidikan dan pelatihan secara terpisah untuk masing-masing

channel.

Kebutuhan Sumber Daya:

1.    Tenaga audit internal dan eksternal.

2.    Trainer peningkatan diri dan karir.

3.    Tenaga pelaksana program pendidikan dan pelatihan.

4.    Gedung pelatihan/ pendidikan beserta sarana pendukung.

Schedule:

Pengembangan Sumber Daya

ScheduleCost Sumber DanaTahun 2009 Tahun 2010

I II III IV I II III IV1.   Auditing X X X X Rp 400 juta Dana Bantuan

dari Allianz Pusat di Jerman

2.   Training Rp 300 juta sda

3.    Program Pendidikan

X X X X Rp 300 juta sda

4.    Gedung dan sarana pendukung

X Rp 3 M sda

Indikator Kinerja:

Indikator kinerja Jangka pendekJangka

menengahJangka panjang

1.    Peningkatan Produktivitas 75% ≥ 100% > 100%

Page 10: actionplann2-120531003001-phpapp02.docx

kerja2.    Profit perusahaan 50% 100% > 100%3.    Kompeten dalam menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya

Karyawan berprestasi ≥ 30%

Karyawan berprestasi ≥ 50%

Karyawan berprestasi 100%

4.    Behavior (perilaku) Loyalitas yang cukup tinggi terhadap perusahaan

Loyalitas yang tinggi terhadap perusahaan

Loyalitas yang sangat tinggi terhadap perusahaan

Penanggung Jawab:

Presiden Direktur PT. Allianz