actionplann2-120531003001-phpapp02.docx
TRANSCRIPT
Latar Belakang Perusahaan
Asuransi adalah sebuah sistem untuk merendahkan kehilangan finansial dengan
menyalurkan risiko kehilangan dari seseorang atau badan ke lainnya. Asuransi dalam
Undang-Undang No.2 Th 1992 tentang usaha perasuransian adalah perjanjian antara dua
pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung,
dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung
karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan atau tanggung
jawab hukum pihak ke tiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu
peristiwa yang tidak pasti, atau memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas
meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.
Allianz adalah penyedia jasa asuransi, perbankan dan aset manajemen
internasional. Didirikan di Jerman pada tahun 1890, Allianz kini beroperasi di lebih dari 70
negara melayani lebih dari 60 juta nasabah di seluruh dunia, termasuk hampir sebagian
besar perusahaan dalam daftar Fortnue 500.
Pada September 2006, kesepakatan merger telah ditanda tangani antara Allianz AG dan
RAS Holding S.p.A, dan kemudian Allianz AG merubah namanya menjadi Allianz SE
(Societas Europaea) suatu perusahaan Eropa. Menyusul prosedur pendaftaran di Itali dan
Jerman, pada 16 Oktober 2006 Allianz SE resmi menjadi perusahaan pertama yang
terdaftar di DJ EURO STOXX 50 Index.
Di Indonesia, Allianz hadir pada tahun 1981 dengan kantor perwakilan di Jakarta
yang kemudian pada tahun 1989 menjadi perusahaan asuransi umum patungan PT
Asuransi Allianz Utama Indonesia. Allianz kemudian memperluas usahanya dengan masuk
ke industri asuransi jiwa dengan mendirikan PT Asuransi Allianz Life Indonesia pada tahun
1996.
Pemasaran
Activity:
Meningkatkan pelayanan kepada nasabah (fokus kepada nasabah)
Latar Belakang:
Saat ini, Allianz Utama Indonesia memiliki 27 kantor di 21 kota di seluruh Indonesia dengan
3.000 tenaga penjualan dan melayani lebih dari 38.000 nasabah individu dan korporasi.
Allianz Life Indonesia memiliki 80 kantor keagenan di 44 kota di Indonesia dan didukung
oleh 5.800 Financial Consultant yang melayani lebih dari 360.000 nasabah individu dan
korporasi.
Allianz dalam usahanya untuk mengenalkan diri pada masyarakat luas dilakukan dengan
berbagai bentuk promosi dan sponsor diantaranya melalui Allianz global campaign, promo
allianz, Allianz indonesia billboard, allianz quiz di internet, Allianz indonesia corporate
merchandise, dan flexi-violet package.
Pendapatan premi Allianz Life Indonesia 94% berasal dari unit link. Alasan untuk investasi
jangka panjang menjadi satu hal yang sangat mengemuka di masyarakat. Unit link
memberikan manfaat proteksi yang juga bersifat pasti (sama halnya dengan asuransi jiwa
murni) selama saldo investasi masih cukup untuk membayar biaya yang terjadi setiap
bulanannya. Bila saldo investasi tidak mencukupi untuk membayar biaya tersebut, maka
otomatis proteksi yang di rencanakan tidak bisa berlaku hingga kurun waktu tertentu sampai
customer yang bersangkutan menambahkan saldo investasinya kembali ke dalam program
unit link.
Jika unit link ataupun unit pelayanan tidak dapat maksimal sesuai tujuan, maka nasabah
akan merasa sangat kecewa dan menjadi tidak percaya dengan perusahaan asuransi
bersangkutan.
Tujuan:
1. Untuk memudahkan pemberian informasi kepada nasabah yang ingin mengetahui
bagaimana cara membayar premi dan terutama kemudahan pengajuan klaim.
2. Untuk menerima, memantau, dan menyelesaikan keluhan-keluhan dengan lebih baik.
3. Untuk memberikan informasi yang terlengkap, tuntas dan terbuka kepada masyarakat.
Mekanisme dan Rancangan:
1. Membangun manajemen bersama dengan membuka Allianz center khususnya di kota-
kota besar seluruh Indonesia, diantaranya Jakarta, Bandung, Surabaya, Semarang,
Denpasar, Medan, Balikpapan, dan Samarinda.
2. Membentuk unit penanganan keluhan dan menjalankan sistem manajemen keluhan
yang terstruktur.
3. Membentuk unit link Allianz yang unggul dan terpercaya.
4. Meningkatkan area layanan.
Kebutuhan Sumber Daya:
1. Iklan di media massa
2. Telepon hotline service
3. Website (penjualan online)
4. Persiapan counter/ outlet di 8 kota besar (layanan offline)
Schedule:
Pengembangan Sumber Daya
Schedule
Cost Sumber DanaTahun 2009
Tahun 2010
I II III I II III1. Iklan di media massa
X X X Rp 500 juta Dana Bantuan dari Allianz Pusat di Jerman
2. Telepon hotline Service
X X X X X X Rp 1 M sda
3. Website X X X X X X Rp 500 juta sda4. Counter/ outlet X Rp 5 M sda
Indikator Kinerja:
Indikator KinerjaJangka Pendek
Jangka Menengah
Jangka Panjang
1. Pertumbuhan premi baru 50% 80% 150%2. Pertumbuhan jumlah polis 50% 80% 150%3. Peningkatan jumlah nasabah Allianz 50% 80% 150%
Penanggung Jawab:
Presiden Direktur PT. Allianz
Produksi dan Operasi
Activity:
Menjalankan konsep one stop solution (Keuntungan untuk nasabah yaitu bisa
didapatkannya semua kebutuhan asuransi hanya melalui satu orang atau agen asuransi).
Latar Belakang:
Allianz Indonesia menawarkan perlindungan asuransi yang luas, lengkap dan ekonomis
untuk semua nasabah. Allianz memiliki produk yang sangat beragam, lengkap dan sangat
unggul. Allianz Life Indonesia dengan bangga menghadirkan produk asuransi jiwa individu.
Harapan untuk masa depan yang lebih baik sekarang tidak lagi sulit dicapai, karena Allianz
hadir membantu Anda dalam mengelola dan menyiapkan dana yang Anda butuhkan.
Dengan produk ini Anda dapat memberikan perlindungan yang menyeluruh bagi Anda,
keluarga, dan orang-orang yang Anda cintai. Hingga pada saatnya nanti Anda dapat melihat
buah hati Anda menerima pendidikan yang baik, atau bersama keluarga pergi keliling Eropa,
atau menikmati masa pensiun yang tenang. Allianz Indonesia juga masuk ke bisnis asuransi
syariah sejak April 2006, menawarkan produk-produk asuransi yang sesuai dengan prinsip
syariah. AlliSya Protection, produk asuransi jiwa unit-link syariah memperlihatkan
pertumbuhan permintaan sejauh ini dengan 7.200 polis dan 52 milliar GWP sejak
diluncurkan di April 2006. Allianz juga akan meluncurkan produk asuransi jiwa syariah
pertama di awal tahun 2008 ini dengan nama AlliSya Care. Hal ini semakin memperkokoh
posisi Allianz sebagai penyedia program asuransi terlengkap di Indonesia.
Allianz melakukan investasi dalam bidang teknologi sebesar US$ 1,6 juta. Pada pers,
Presiden Direktur Allianz Life mengatakan berkomitmen untuk mengembangkan operasinya
di bidang asuransi di Indonesia. Allianz Life adalah perusahaan asuransi patungan yang
saat ini berada dalam peringkat 10 besar dari sepuluh perusahaan asuransi jiwa di
Indonesia. Perusahaan ini memiliki lebih 200 cabang di 70 lokasi yang tersebar di 35 kota
yang menangani 250 ribu nasabah individu maupun korporasi. Perusahaan ini berkembang
di Asia Pasifik dan pada 2002 Allianz grup mencapai total penjualan sebesar 2,3 miliar euro
dari bidang asuransi jiwa dan kesehatan. Sedangkan premi kotor sebesar 1,6 miliar euro
didapatkan dari operasinya di bidang asuransi umum di Asia Pasifik.
Tujuan:
1. Untuk memudahkan seluruh agen untuk menjual produk-produk baik dari Allianz life
maupun Allianz utama.
2. Untuk memudahkan nasabah dalam mengenal produk.
3. Untuk memudahkan nasabah dalam bertransaksi.
Mekanisme dan Rancangan:
1. Memperluas jajaran produk-produk asuransi syariah
2. Membuat katalog produk asuransi.
3. Mengembangkan allianz financial planner network
Kebutuhan Sumber Daya:
1. Periklanan 2 arah (adanya pesan penjualan dan pengetahuan mengenai keuntungan
produk).
2. Gambar produk.
3. Tim penyusun katalog.
Schedule:
Pengembangan sumber Daya
ScheduleCost Sumber DanaTahun 2009 Tahun 2010
I II III IV I II III IV1. Kampanye Iklan X X X X Rp 100 juta Dana Bantuan
dari Allianz Pusat di Jerman
2. Pengambilan X Rp 10 juta sda
gambar produk3. Penyusunan dan editing katalog
X Rp 50 juta sda
4. Penerbitan katalog X Rp 200 juta sda
Indikator Kinerja:
Indikator kinerjaJangka pendek
Jangka menengah
Jangka panjang
1. Peningkatan penjualan produk
50% 80% 150%
2. Peningkatan jumlah nasabah
50% 80% 150%
Penanggung Jawab:
Presiden Direktur PT. Allianz
Keuangan
Activity:
Mempertahankan kinerja keuangan perusahaan.
Latar Belakang:
Menurut Agung Darmawan (Media Konsumen; 2007) menyatakan salah satu indikator untuk
menilai baik atau tidak baiknya kesehatan keuangan perusahaan asuransi adalah dengan
melihat 3 rasio yaitu ROA, ROE, RBS (Risk Based Capital).
PT Allianz Life Indonesia membukukan perolehan premi sebesar Rp 1,7 triliun pada
September 2008. Angka ini naik 11% dari posisi yang sama tahun sebelumnya, yaitu Rp
1,53 triliun. Perinciannya, perolehan premi ini berasal dari produk unitlink sebesar Rp 1,1
triliun, produk konvensional Rp 430 miliar, dan selebihnya berasal dari produk asuransi
syariah Rp 170 miliar.
Sementara itu, Allianz Life berhasil membukukan laba bersih Rp 50 miliar, turun 11,1% atau
Rp 5 miliar dari posisi yang sama tahun sebelumnya yaitu Rp 45 miliar. Penurunan laba
bersih ini terjadi karena penurunan hasil investasi, terutama dari sisi investasi di portofolio
saham.
Diantara 10 (sepuluh) perusahaan Asuransi Jiwa di Indonesia, Unit Link Allianz Indonesia
menduduki Peringkat terbaik dengan pertumbuhan premi baru yang sangat luar biasa, yaitu
Rp 65,94 M pada kuartal 2 tahun 2006 menjadi Rp 863,35 M pada kuartal 2 tahun 2007.
Sebagai lanjutan dari pencatatan prestasi Allianz Indonesia (Allianz Life dan Allianz Utama),
pendapatan premi gabungan (Asuransi Jiwa, Kesehatan dan Kerugian) telah mencapai 2,3
Trilliun sampai pada kuartal ke 3 tahun 2007. Kedua perusahaan allianz di Indonesia ini juga
mencatat pertumbuhan yang signifikan dalam jumlah polis dan nasabah. PT. Asuransi
Allianz Utama Indonesia telah membukukan Rp 482,3 M premi, yaitu meningkat 3%
dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Meskipun telah mengalami klaim
bencana banjir di Jakarta yang sangat besar di awal tahun 2006, Namun hasil perolehan
premi masih tetap sesuai rencana. Sementara PT. Asuransi Allianz Life Indonesia telah
mencapai pertumbuhan monumental 185% dalam pencapaian Gross Written premium
(GWP), yaitu dari 637 M pada kuartal ke 3 tahun yang lalu menjadi Rp 1,8 T pada kuartal
ke-3 di tahun 2007.
Di bisnis asuransi umum, kinerja Allianz Utama Indonesia berasal dari asuransi property
(39,2%) dan kendaraan bermotor (27,1%). Sementara sisa portofolionya di dapat dari
asuransi rekayasa engineering (13,8%), asuransi aneka/casualty (13,1%) dan asuransi
pengangkutan/marine (6,8%). Bisnis asuransi kendaraan bermotor allianz telah berkembang
dengan signifikan di tahun 2007 ini, walau dengan menghadapi perang tarif di pasaran
asuransi kerugian. Allianz Utama juga melaporkan peningkatan signifikan pada jumlah polis
yang diterbitkan yaitu 24% menjadi lebih dari 79.000 polis dibandingkan tahun sebelumnya
dan dengan tingkat solvabilitas (RBC) Allianz Utama yang tetap kuat di level 158.6%.
Sesuai dengan Pasal 43 Ayat 2 Keputusan Menteri Keuangan No. 424/KMK.06/2003
tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan Perusahaan Asuransi dan Perusahaan
Reasuransi, rasio pencapaian tingkat solvabilitas sekurang-kurangnya adalah 120%.
Dengan demikian, keuangan Allianz Utama dapat dikatakan sehat.
Di bisnis asuransi jiwa, kinerja Allianz Life Indonesia untuk semua lini bisnis asuransi jiwa
individu dan grup, asuransi kesehatan dan juga program dana pensiun melaporkan
pertumbuhan yang pesat dalam jumlah polis inforce maupun jumlah anggota. Jumlah
nasabah Allianz Life tumbuh 25% menjadi lebih dari 543.000, Hal ini sebagai bukti
kepercayaan yang tinggi untuk mencapai kesetiaan customer yang kuat dan juga customer
baru di saat yang bersamaan. Allianz Life Indonesia juga melaporkan jumlah asset yang
dikelola kini berlipat ganda menjadi lebih dari 3,6 triliun dibanding periode sama tahun
sebelumnya dengan bisnis unit link sebagai penggerak utamanya. Tingkat solvabilitas Risk
Based Capital (RBC) PT. Asuransi Allianz Life Indonesia kini tercatat sebesar 254% jauh
diatas persyaratan pemerintah 120%.
Rasio likuiditas pada Allianz Life mengalami peningkatan dari 239% menjadi 296%.
Sedangkan untuk Allianz utama juga mengalami peningkatan dari 141% menjadi 163%.
Rasio ini bermanfaat untuk mengetahui sampai seberapa jauh perusahaan dapat melunasi
hutang jangka pendeknya. Semakin besar rasio yang diperoleh, semakin lancar hutang
pembayaran jangka pendeknya.
Untuk rasio beban (klaim, usaha dan komisi) terhadap pendapatan premi netto pada Allianz
Life turun dari 110% menjadi 107%. Allianz utama meningkat dari 99% menjadi 105%, hal ini
dikarenakan besarnya jumlah klaim yang dibayarkan Allianz utama sebesar Rp 158 M dari
total klaim sebanyak Rp 148 M merupakan klaim banjir, sedangkan sisanya adalah klaim
kendaraan bermotor sebesar Rp 10 M.
Keuntungan atas modal sendiri disebut juga dengan ROE. Rasio ini digunakan untuk
mengukur tingkat keuntungan dari investasi pemilik modal dan dihitung berdasarkan
pembagian atas laba bersih. Nilai ROE pada Allianz Life tahun 2007 adalah sebesar 0,009
atau 0,9% artinya perusahaan menggunakan hutang dalam proporsi yang kecil
dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan lain. Untuk nilai ROE pada Allianz utama
tahun 2007 sebesar 10%.
Berdasarkan publikasi Standard & Poor’s (S&P) tanggal 10 November 2008, S&P
memastikan bahwa rating Allianz SE tidak mengalami perubahan: ‘AA’ longterm
counterparty credit and insurer financial strength rating dengan prospek kedepan yang stabil
untuk semua entitasnya. Ini merupakan sebuah kabar yang positif untuk Allianz, karena
bahkan di saat-saat sulit ini, Standard & Poor’s, salah satu rating agency terkemuka dan
terpercaya di dunia, melihat Allianz dalam posisi yang stabil dan sangat kuat dalam
permodalan.
Tujuan:
1. Untuk mempertahankan posisi Allianz dalam menghadapi persaingan yang semakin
ketat dan terjadinya inflasi.
2. Untuk memudahkan pembayaran hutang jangka pendek perusahaan.
3. Untuk mengurangi proporsi penggunaan hutang jangka panjang.
4. Untuk mempermudah dan mempercepat pembayaran klaim kepada nasabah.
Mekanisme dan Rancangan:
1. Meningkatkan investasi portofolio saham.
2. Melakukan kerjasama preferred strategic partners.
3. Meningkatkan pertumbuhan bisnis non organik dengan melakukan akuisisi dengan
perusahaan yang mempunyai portofolio yang sama.
Kebutuhan Sumber Daya:
1. Financial Consultant yang handal.
2. Analis Keuangan.
3. Allianz Agency.
4. Sarana Komunikasi dan Komputer.
Schedule:
Pengembangan Sumber Daya
Schedule Cost Sumber DanaTahun 2009 Tahun 2010
I II III IV I II III IV1. Pelayanan oleh Financial Consultant
X X X X X X X X Rp 400 juta Dana Bantuan dari Allianz Pusat di Jerman
2. Laporan Analis Keuangan dan perencanaan program
X X X X X X X X Rp 600 juta sda
3. Penyebaran Allianz agency
X X X X Rp 400 juta sda
4. Sarana komunikasi dan komputer
X Rp 30 juta sda
Indikator Kinerja:
Indikator Kinerja Jangka PendekJangka
MenengahJangka Panjang
1. Peningkatan income 30% 50% ≥ 80%2. Peningkatan profit 30% 50% ≥ 80%3. Peningkatan aset 45% 75% ≥ 100%4. RBC (Risk Based Capital) optimum
≥ 120% > 120% > 120%
Penanggung Jawab:
Presiden Direktur PT. Allianz
Sumber Daya Manusia (SDM)
Activity:
Mengembangkan suatu organisasi pembelajaran terpadu dan berkelanjutan.
Latar Belakang:
Sumber daya manusia (SDM) adalah aset utama perusahaan untuk mencapai cita-citanya.
Allianz dalam mencanangkan pembangunan SDM karyawan dan bisnis partner melalui
Allianz Corporate University. Allianz Indonesia Corporate University merupakan sebuah
payung strategis untuk menyatukan dan menyelaraskan segala upaya pembelajaran di
dalam perusahaan demi tercapainya visi Allianz Indonesia serta meletakkan dasar demi
terwujudnya Allianz Indonesia sebagai sebuah learning organization.
Allianz Indonesia Corporate University terdiri dari 3 (tiga) pilar utama yaitu:
a. Allianz Agency Academy
b. Allianz Bancassurance Academy
c. Allianz Management Academy
Allianz Indonesia Corporate University menyediakan berbagai kurikulum baik kurikulum
wajib maupun kurikulum berdasarkan fungsi untuk seluruh “Allianz Citizen” atau warga
Allianz yang mencakup karyawan dan mitra usaha. Semua hal itu menjadikan karyawan dan
seluruh bisnis partner lainnya menjadi semakin yakin dan berlomba untuk ambil bagian
dalam perjalanan menuju puncak SUKSES. Selain itu keberadaan agen profesional dan
nerkomitmen di tengah kesibukan kerja, kemacetan kota, perubahan perencanaan, sampai
fluktuasi terhadap kinerja investasi sangat dibutuhkan karena fleksibilitas program unit link.
Tujuan:
1. Untuk menciptakan SDM yang profesional handal dan dinamis
2. Untuk membangun komitmen dan kepercayaan perusahaan.
Mekanisme dan Rancangan:
1. Pelatihan peningkatan diri dan karir untuk seluruh warga Allianz baik untuk karyawan
maupun mitra usaha.
2. Promosi jabatan.
3. Pemberian kompensasi.
4. Pelaksanaan program pendidikan dan pelatihan secara terpisah untuk masing-masing
channel.
Kebutuhan Sumber Daya:
1. Tenaga audit internal dan eksternal.
2. Trainer peningkatan diri dan karir.
3. Tenaga pelaksana program pendidikan dan pelatihan.
4. Gedung pelatihan/ pendidikan beserta sarana pendukung.
Schedule:
Pengembangan Sumber Daya
ScheduleCost Sumber DanaTahun 2009 Tahun 2010
I II III IV I II III IV1. Auditing X X X X Rp 400 juta Dana Bantuan
dari Allianz Pusat di Jerman
2. Training Rp 300 juta sda
3. Program Pendidikan
X X X X Rp 300 juta sda
4. Gedung dan sarana pendukung
X Rp 3 M sda
Indikator Kinerja:
Indikator kinerja Jangka pendekJangka
menengahJangka panjang
1. Peningkatan Produktivitas 75% ≥ 100% > 100%
kerja2. Profit perusahaan 50% 100% > 100%3. Kompeten dalam menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya
Karyawan berprestasi ≥ 30%
Karyawan berprestasi ≥ 50%
Karyawan berprestasi 100%
4. Behavior (perilaku) Loyalitas yang cukup tinggi terhadap perusahaan
Loyalitas yang tinggi terhadap perusahaan
Loyalitas yang sangat tinggi terhadap perusahaan
Penanggung Jawab:
Presiden Direktur PT. Allianz