acutre undernutrition

6
KURANG GIZI AKUT Kurang gizi merupakan suatu defisiensi dari kalori atau salah satu dari nutrisi sesnsial. Biasanya merupakan suatu defisiensi awal dari kalori (yang merupakan konsumsi makanan secara keseluruhan) atau protein. Defisiensi dari vitamin dan mineral biasanya dipertimbangkan sebagai suatu kelainan yang terpisah. Beda dari kurang gizi (undernutrition) dan malnutrisi ialah kurang gizi merupakan salah satu bentuk dari malnutrisi, dimana malnutrisi ini juga mencakup gizi lebih. Pada negara-negara berkembang, biasanya gizi kurang ini timbul pada orang-orang yang miskin, seperti para gelandangan, dan orang-orang yang memiliki gangguan kejiwaan. Selain itu juga timbul pada orang-orang yang tidak makan makanan yang cukup, seperti mereka yang kehilangan nafsu makan, atau akibat peningkatan kebutuhan nutrisi dari tubuh mereka. Kurang gizi ini sering timbul pada bayi, anak, dan remaja sebab mereka sedang bertumbuh dan membutuhkan banyak kalori dan nutrisi. Kurang gizi ini terjadi awal mulanya saat konsumsi dari kalori tidak mencukupi kebutuhan, maka tubuh akan ememcahkan lemak untuk dipakai sebagai kalori. Setelah simpanan lemak habis digunakan, maka tubuh akan beralih ke organ dan jaringannya sendiri, sehingga dapat menyebabkan kematian. Kurang gizi yang berat (biasa dipanggil kekurangan energi protein) timbul bila orang-orang tidak mengkonsumsi kalori dan protein yang cukup dalam jangka waktu yang lama. Hal ini biasanya timbul pada anak-anak di negara-negara berkembang.

Upload: anrih-roi-m

Post on 24-Nov-2015

4 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

KURANG GIZI AKUT

Kurang gizi merupakan suatu defisiensi dari kalori atau salah satu dari nutrisi sesnsial. Biasanya merupakan suatu defisiensi awal dari kalori (yang merupakan konsumsi makanan secara keseluruhan) atau protein. Defisiensi dari vitamin dan mineral biasanya dipertimbangkan sebagai suatu kelainan yang terpisah. Beda dari kurang gizi (undernutrition) dan malnutrisi ialah kurang gizi merupakan salah satu bentuk dari malnutrisi, dimana malnutrisi ini juga mencakup gizi lebih.Pada negara-negara berkembang, biasanya gizi kurang ini timbul pada orang-orang yang miskin, seperti para gelandangan, dan orang-orang yang memiliki gangguan kejiwaan. Selain itu juga timbul pada orang-orang yang tidak makan makanan yang cukup, seperti mereka yang kehilangan nafsu makan, atau akibat peningkatan kebutuhan nutrisi dari tubuh mereka. Kurang gizi ini sering timbul pada bayi, anak, dan remaja sebab mereka sedang bertumbuh dan membutuhkan banyak kalori dan nutrisi.Kurang gizi ini terjadi awal mulanya saat konsumsi dari kalori tidak mencukupi kebutuhan, maka tubuh akan ememcahkan lemak untuk dipakai sebagai kalori. Setelah simpanan lemak habis digunakan, maka tubuh akan beralih ke organ dan jaringannya sendiri, sehingga dapat menyebabkan kematian.Kurang gizi yang berat (biasa dipanggil kekurangan energi protein) timbul bila orang-orang tidak mengkonsumsi kalori dan protein yang cukup dalam jangka waktu yang lama. Hal ini biasanya timbul pada anak-anak di negara-negara berkembang. KEP ini iket serta sebagai salah satu penyebab kematian pada anak (lebih dari setengah dari jumlah anak yang meninggal)

PenyebabSecara umum masalah malnutrisi energi-protein (MEP) disebabkan beberapa faktor.Yang paling dominan adalah tanggung jawab negara terhadap rakyatnya karenabagaimanapun MEP tidak akan terjadi bila kesejahteraan rakyat terpenuhi. Berikutbeberapa faktor penyebabnya:* Faktor sosial; yang dimaksud di sini adalah rendahnya kesadaran masyarakatakan pentingnya makanan bergizi bagi pertumbuhan anak. Sehingga banyak balitayang diberi makan "sekadarnya" atau asal kenyang padahal miskin gizi.* Kemiskinan; sering dituding sebagai biang keladi munculnya penyakit ini dinegara-negara berkembang. Rendahnya pendapatan masyarakat menyebabkan kebutuhanpaling mendasar, yaitu pangan pun seringkali tak bisa terpenuhi.* Laju pertambahan penduduk yang tidak diimbangi dengan bertambahnyaketersediaan bahan pangan akan menyebabkan krisis pangan. Ini pun menjadipenyebab munculnya penyakit MEP.* Infeksi. Tak dapat dipungkiri memang ada hubungan erat antara infeksi denganmalnutrisi. Infeksi sekecil apa pun berpengaruh pada tubuh. Sedangkan kondisimalnutrisi akan semakin memperlemah daya tahan tubuh yang pada giliranberikutnya akan mempermudah masuknya beragam penyakit.Tindak pencegahan otomatis sudah dilakukan bila faktor-faktor penyebabnya dapatdihindari. Misalnya ketersediaan pangan yang tercukupi, daya beli masyarakatuntuk dapat membeli bahan pangan, serta pentingnya sosialisasi makanan bergizibagi balita.

Kurang gizi dapat timbul sebagai akibat dari : Kurangnya makanan yang tersedia, contohnya antara lain : - Kemiskinan - Kelaparan - Kurangnya kemampuan fisik / kecacatan untup Suatu gangguan atau obat-obatan yang mempengaruhi asupan, metabolisme, atau penyerapan dari nutrisi, contohnya antara lain : - Muntah - Diare- AIDS- Kanker- Gangguan ginjal / hati- Gangguan absorbsi Peningkatan kebutuhan kalori dalam jumlah besar.Menggunakan obat-obatan tertentu dapat menyebabkan kurang gizi, contohnya obat-obatan yang menyebabkan muntah dan tidak nafsu makan.

GejalaTanda yang paling sering timbul ialah kehilangan jaringan lemak. Gejala lain yang dapat timbul ialah diare, kehilangan nafsu makan, dan apatis. Rasa lemah, dan tidak dapat melakukan aktivitasnya sehari-hari. Dapat juga timbul gangguan kepribadian hingga ke retardasi mental. Gejala kurang gizi ringan relatif tidak jelas, hanya terlihat bahwaberat badan anak tersebut lebih rendah dibanding anak seusianya. Rata-rata beratbadannya hanya sekitar 60-80% dari berat ideal. Adapun ciri-ciri klinis yangbiasa menyertainya antara lain:* Kenaikan berat badan berkurang, terhenti, atau bahkan menurun.* Ukuran lingkaran lengan atas menurun.* Maturasi tulang terlambat.* Rasio berat terhadap tinggi, normal atau cenderung menurun.* Tebal lipat kulit normal atau semakin berkurang.

DiagnosisDari anamnesis dapat ditanyakan dan diperoleh informasi mengenai cara penyajian dan pemberian makanan, serta makanan apa saja yang diberikan. Untuk mendiagnosa penyakit ini biasanya diperhatikan penampakan dari pasien, kekurangan berat badan, tanda-tanda fisik yang mungkin, foto ronsen, pemeriksaan darah dapat digunakan untuk memeriksa kadar albumin dan sel darah putih. Pemeriksaan kulit dilakukan untuk menentukan efek dan derajat dari kegawatan dari kurang gizi ini.

PenatalaksanaanPemberian nutrisi yang adekuat. Usahakan melalui mulut. jika tidak memungkinkan dapat diberikan melalui intravena. Pengobatan pada penderita MEP tentu saja harus disesuaikan dengan tingkatannya.Penderita kurang gizi stadium ringan, contohnya, diatasi dengan perbaikan gizi.Dalam sehari anak-anak ini harus mendapat masukan protein sekitar 2-3 gram atausetara dengan 100-150 Kkal. Sedangkan pengobatan MEP berat cenderung lebih kompleks karena masing-masing penyakit yang menyertai harus diobati satu per satu. Penderita pun sebaiknya dirawat di rumah sakit untuk mendapat perhatian medis secara penuh. Sejalandengan pengobatan penyakit penyerta maupun infeksinya, status gizi anak tersebut terus diperbaiki hingga sembuh.