ad dukhon

Upload: mrdia

Post on 15-Oct-2015

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

AQI 140408

19 Jumadil Akhir 1429 H / 23 Juni 2008

Tanda-tanda Kiamat Besar Ad Dukhaan, Tiga Gerhana, Api yang Menggiring ManusiaKeluarnya Ad - Daabah Oleh : Ustad H. Ahmad Rofii, Lc

Senin malam, 19 Jumadil Akhir 1429 H. 23 Juni 2008

KBismillahirrohmanirrohim,

Assalamualaikum wr. wb.,Muslimin dan muslimat yang dirahmati Allah subhanahu wataala,

Pada pembahasan penghujung tentang Tanda-Tanda Hari Kiamat Besar kali ini kita akan selesaikan sekaligus tiga bahasan, yaitu tentang Ad Dukhaan (asap), tentang Tiga Gerhana dan Api yang menggiring manusia.

Ad Dukhaan dalam bahasa kita diartikan sebaga Asap, tetapi yang dimaksudkan adalah Asap sebagai tanda hari Kiamat. Bukan asap yang sekarang dikeluhkan oleh banyak kalangan akibat kebakaran hutan atau yang lainnya.

Bila kita buka Al Quran Surat Ad Dukhaan ayat 10 15 Allah subhanahu wataala menjelaskan kepada kita tentang Ad Dukhaan (asap).

Ayat 10 : ((((((((( (((((( ((((((( ((((((((((( ((((((((( ((((((( (((( Maka tunggulah hari ketika langit membawa kabut (asap) yang nyata.

Dalam ayat ini Allah subhanahu wataala menjelaskan bahwa asap tersebut datangnya dari langit. Sementara asap yang sekarang ada datangnya dari bumi. Mungkin akibat kebakaran hutan, atau kepulan gunung berapi dsb.

Tetapi asap yang menjadi tanda hari Kiamat kelak adalah asap yang Allah kirim dari langit.

Ayat 11 : ((((((( (((((((( ( (((((( ((((((( ((((((( ((((Yaitu (asap itu) menyelimuti (meliputi, mengurung) manusia. Inilah adzab yang pedihAyat 12 :((((((( (((((((( ((((( ((((((((((( ((((( ((((((((((( ((((

(Lalu manusia bedoa) : Ya Tuhan kami, lenyapkanlah dari kami adzab itu. Sesungguhnya kami akan beriman.

Ayat 13 : (((((( (((((( (((((((((((( (((((( (((((((((( ((((((( ((((((( ((((

Bagaimanakah mereka dapat menerima peringatan, padahal telah datang kepada mereka seorang rasul yang memberi penjelasan. Maksudnya, bukankah sebelumnya Allah sudah memberi peringatan, lalu setelah terjadi seperti itu barulah mereka sadar. Padahal sebelumnya juga telah datang rasul yang menejelaskan kepada manusia bahwa akan terjadi tanda-tanda Kiamat itu, sebagai peringatan keras agar manusia mengambil pelajaran. Tetapi mereka tetap enggan, bahkan menolak.

Ayat 14 : (((( (((((((((( (((((( (((((((((( (((((((( ((((((((( ((((

Kemudian mereka berpaling daripadanya dan berkata : Dia adalah seorang yang menerima ajaran (dari orang lain) lagi pula seorang yang gila

Maksudnya, sayang mereka mendapat peringatan Allah melalui Rasul-Nya yang menjelaskan tentang peringatan itu mereka berpaling, dengan mengatakan bahwa Rasul atau Nabi itu gila.

Bayangkan, orang-orang kafir menuduh Rasulullah shollallahu alaihi wasallam yang memberikan sinar (cahaya) ke arah mana seharusnya manusia menuju dalam hidup ini agar menjadi berada di atas jalan yang lurus, akan tetapi mereka menngatakan bahwa Rasul itu orang gila.

Ayat 15 : ((((( (((((((((( ((((((((((( ((((((( ( (((((((( ((((((((((( ((((

Sesungguhnya (kalau) Kami akan melenyapkan siksaan itu agak sedikit, sesungguh-nya kamu akan kembali (ingkar).

Dari rangkaian ayat-ayat tersebut, kita lihat bahwa telah dijelaskan oleh Rasulullah shollallahu alaihi wasallam tentang Ad Dukhaan kepada kaum kafir dan musyrikin.

Dan ayat-ayat tersebut merupakan dalil dari akan terjadinya Ad Dukhaan (asap) di akhir zaman.

Dari Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, dari salah seorang sahabat bernama Hudzaifah bin Usaid Al Ghifari, berkata bahwa Rasulullah shollallahu alaihi wasallam datang kepada kami sedang kami satu-sama-lain saling mengingat-kan tentang ilmu yang kami terima dari beliau.

Lalu beliau bertanya : Wahai saudaraku, apa yang sedang kalian perbincangkan?. Salah seorang sahabat menjawab : Kami sedang menginngat tentang hari Kiamat. Beliau bersabda : Sesungguhnya hari Kiamat tidak akan terjadi sehingga kalian melihat sebelumnya sepuluh tanda. Ialah Ad Dukhaan (asap), Ad Dajjal, Ad Daabah, Terbitnya matahari dari sebelah barat, Turunnya Isa bin Maryam, Yajuj wa Majuj, Tiga Gerhana (dari sebelah timur, dari sebelah barat dan di Jazirah Arab), dan penutup semuanya itu adalah Api yang keluar dari negeri Yaman menggiring manusia ke tempat berkumpul mereka.

Maka kali ini kita akan bahas tentang :

1. Ad Dukhaan (asap),

2. Al Khusuf (Tiga Gerhana)

3. Api yang menggiring manusia ke tempat mereka dikumpulkan.

Kalau kita merasa bahwa tanda-tanda Kiamat itu belum kita alami, janganlah lalu kita minta panjang umur agar kita bisa mengalaminya. Karena semua tanda-tanda itu berisi dengan fitnah (ujian) yang belum tentu kita sanggup menghadapinya, seperti yang pernah kita bahas tentang Dajjal, dst.

Mengapa bahasan tentang Tiga Tanda-tanda itu kita jadikan dalam satu bahasan, karena ketiganya sangat sederhana dan semuanya berdasarkan nash, sehingga mudah-mudahan kita bisa meyakininya.

Pertama, Para Ulama berbeda pendapat tentang Ad Dukhaan (asap). Lalu bisa kita lihat dalam Tafsir Ath Thobari, Tafsir Al Baghowi, Tafsir Al Qurtubi dan Tafsir Ibnu Katsir, semuanya mereka mengatakan yang maknanya seperti yang terdapat dalam Kitab Asyrotussaah :

Tidaklah menimpa Quraisy baik berupa kehidupan yang sulit maupun berupa kelaparan, kecuali itu terjadi ketika mereka diseru oleh Rasulullah shollallahu alaihi wasallam kemudian mereka tidak memenuhi seruan tersebut, mereka tetap enggan dan tidak mau menerima, bahkan mereka mengangkat pandangan mereka ke langit dan tidak ada yang mereka lihat kecuali Ad Dukhaan (asap).

Itulah yang dimaksud Ad Dukhaan atau asap yang pernah terjadi pada pada awal mula Rasulullah shollallahu alaihiwasallam berdakwah. Berarti, menurut pendapat tersebut, Ad Dukhaan pernah terjadi dahulu. Maknanya bahwa Ad Dukhaan merupakan tanda akhir zaman, tetapi sudah keluar lebih dahulu. Maka bila kita sudah menerima dan membahas selama ini bahwa yang dimaksud Kiamat itu ada dua yaitu Kiamat Kecil (Qiyamah Sughro) dan Kiamat Besar (Qiyamah Qubro), maka dengan demikian Ad Dukhaan termasuk ke dalam ayat-ayat tanda Kiamat Kecil (Sughro) karena sudah berlalu dan tidak akan terulang.

Pendapat tersebut dikatakan oleh Abdullah bin Masud rodhiyallahu anhu dan diikuti oleh Salaful Ummah, dan dikuatkan oleh Imam Ath Thobari, karena mengambil satu dalil yang berasal dari apa yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan dalilnya kuat, yaitu bahwa kata beliau dari Masruq (salah seorang Tabiin) : Berkata salah seorang sahabat bernama Abdullah (yang dimaksud adalah Abdullah bin Masud), bahwa sesungguhnya Allah subhanahu wataala membangkitkan Muhammad lalu beliau shollalalahu alaihi wasallam mengatakan kepada umatnya :

Yaitu Surat Ash Shaad (38) ayat 86 : ((((((((((( (((( ((((((((( ((((((( ((((((((((( (((((((( (((((( ((((((( ((((

Katakanlah (Hai Muhammad) : Aku tidak meminta upah sedikitpun kepadamu atas dakwahku dan bukanlah aku termasuk orang-orang yang mengada-adakan (membebani).Kata beliau (Abdullah bin Masud) bahwa Rasulullah shollallahu alaihi wasallam ketika melihat orang-orang Qurasiy tidak mau menerima dakwah beliau, bahkan mereka bermaksiat, menentang, lalu beliau berdoa : Ya Allah tolonglah aku terhadap orang-orang Quraisy jadikan mereka kekeringan selama tujuh tahun sebagaimana dialami umat Nabi Yusuf, dan terjadi kemarau panjang sampai semua menjadi kering akhirnya memakan tulang dan kulit (ada yang mengatakan : mereka makan kulit dan bangkai), kemudian keluar dari bumi seperti halnya Ad Dukhaan (asap). Kemudian Abu Sofyan mengatakan : Hai Muhammad, sesungguhnya umatmu telah binasa maka mintalah kepada Allah agar Allah menyingkap musibah ini. Kemudian beliau membacakan Surat Ad Dukhaan seperti tercantum diatas. Menurut pendapat pertama tersebut, memberikan dalil melalui riwayat Imam Bukhari bahwa asap (Dukhaan) adalah pernah terjadi pada zaman Rasulullah shollalahu alaihi wasallam dan itu pernah terjadi.

Kedua, Pendapat bahwa yang dimaksudkan Ad Dukhaan adalah merupakan tanda-tanda yang ditunggu yang belum datang sampai sekarang. Dan akan terjadi bila Hari Kiamat sudah semakin mendekat. Pendapat ini adalah pendapat Ali Bin Abi Thalib, Abdullah bin Abbas, Abu Said Al Khudri, dan yang lainya bahkan juga didukung kebanyakan dari kalangan Tabiin dan berdalil kepada Hadits Rasulullah shollallahu alaihi wasallam yang diriwayatkan oleh Ibnu Jarir Ath Thobari dan Ibnu Katsir dan kata Ibnu Katsir bahwa sanad hadits ini shahih sampai dengan Abdullah bin Abbas berasal dari Abdullah bin Mulaikah, ia berkata : Pagi-pagi saya datang kepada Abdullah bin Abbas dan ia berkata : Saya tidak tidur semalam sampai pagi. Karena malam itu telah terbit bintang yang bintang itu berekor, saya khawatir (takut) jangan-jangan Ad Dukhaan telah mulai muncul. Sampai saya tidak bisa tidur hingga pagi hari Dengan perkataan Abdullah bin Abbas tersebut, para ulama termasuk yang dikatakan oleh Ibnu Katsir mengatakan bahwa Ad Dukhan belum terjadi. Karena ternyata bintang dikira sudah terbit, dan itu berasal dari langit. Dan sekarang belum terjadi. Ditambah apa yang dikatakan oleh Abdullah bin Abbas tersebut diatas, bahwa itu belum terjadi dan akan terjadinya di akhir zaman, kemudian oleh para ulama digabungkan.

Yaitu pendapat pertama bahwa asap terjadi pada masa Quraisy. Pendapat kedua mengatakan bahwa asap belum terjadi, tetapi akan terjadi menjelang hari Kiamat. Pendapat pertama didukung oleh Imam Bukhari dan itu kuat. Tetapi pendapat kedua juga dikatakan oleh Ibnu Katsir bahwa sanadnya shahih. Sehingga dua-duanya shahih kemudian para ulama menggabungkan dua pendapat tersebut, kata beliau Penulis Kitab Asysyrotussaah (Syaikh Yusuf bin Abdillah bin Yusuf Al Wabil) mengatakan :

Sesungguhnya asap itu terjadi dua kali, pertama sudah pernah muncul dan sudah hilang, tetapi yang kedua tersisa asap yang lain yang akan terjadi pada akhir zaman. Adapun menyikapi tentang ayat pertama bahwa asap sudah terjadi, itu adalah yang disaksikan oleh orang Quraisy dimana mereka melihat bahwa asap itu sudah terjadi.

Sedang Ad Dukhaan bukanlah asap yang sesungguhnya, melainkan ia merupakan tanda Hari Kiamat.

Pendapat para Ulama.

1. Diambil dari Kitab yang ditulis oleh Imam Qurthubi yang berjudul Tadzkiroh, beliau menukil perkataan Imam Mujahid bahwa Abdullah bin Masud mengatakan : Dua Asap itu merupakan dua asap yang berbeda. Sudah terjadi dan terlewati yang satu, sedangkan yang tersisa yaitu yang kedua bukan hanya terjadi di Quraisy, tetapi asap itu akan menyelimuti langit dan bumi, tidak akan menemui kecuali rentang yang amat sempit, sampai orang kafir itu telinga-telinga mereka dipenuhi oleh asap. Maksudnya, bahwa seluruh muka bumi ini dipenuhi oleh asap. Bila orang mumin (beriman) akan mempunyai jarak dengan asap itu, sedangkan orang kafir asap itu sampai masuk-masuk ke dalam telinga mereka.

2. Dalam pernyataan Ibnu Jarir At Thobari, bahwa akan terjadi di akhir zaman. Yang demikian itu tidak termasuk mungkar jika menempati orang-orang kafir, Allah subhanahu wataala mengancam orang-orang kafir agar mereka itu dilanda oleh asap dan asap itu membuat mereka tidak mempunyai ruang sehingga mereka mati tersiksa oleh asap itu. Dan akan terjadi juga Dukhaan (asap) sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah shollallahu alaihi wasallam. Karena berita-berita dari Rasulullah shollallahu alaihi wasallam telah banyak sekali, bahwa asap itu akan terjadi. Maka telah terjadi melalui riwayat Abdullah bin Masud, maka kedua khabar itu shahih.

3. Dalam Syarah Shahih Muslim, Imam An Nawawi mengatakan : Dimungkin sekali bahwa asap yang dimaksud adalah dua asap (dua kali terjadi), untuk menggabungkan dua pendapat. Tidak mungkin dua atsar atau khabar digabung kecuali keduanya shahih. Sebab bila yang satu dhoif, sedangkan satunya lagi shahih, maka pasti yang dhoif akan terbuang. Tetapi ketika dikumpulkan keduanya adalah shahih.

Jadi semua pendapat diatas mengatakan keduanya shahih, semuanya adalah dua atsar yang shahih. Maka karena itu kita meyakini bahwa Dukhaan itu dua kali terjadi. Hanya tanda hari Kiamat kelak adalah asap yang menyelimuti langit dan bumi dan akan menyiksa orang kafir karena mereka tidak bisa bernafas dengan adanya asap tersebut.Tentang Tiga Gerhana.Haditsnya sama seperti disampaikan diatas, bahwa Rasulullah shollallahu alaihi wasallam bersabda : Akan terjadi tiga gerhana diamana gerhana yang pertama akan terjadi di belahan timur, gerhana kedua akan terjadi di belahan barat dan yang ketiga gerhana yang terjadi di negeri Arab (Timur Tengah).

Hadits tersebut merupakan dalil yang tidak boleh diingkari, tiga-tiganya akan terjadi dan berdekatan.

Yang lebih jelas adalah dalam riwayat Imam Ath Thobroni dalam Kitab Mujamul Ashod dan kata Imam Al Haisami bahwa Hadits tersebut diriwayatkan oleh Hakim bin Nafi disiqohkan oleh Ibnu Main, tetapi dilemahkan oleh yang lain. Tetapi menurut para ulama Aljarhu watadil bila seorang perawi sudah dikatakan Siqoh oleh Ibnu Main, berarti orang itu bisa dipercaya. Karena dalam Ilmu Hadits dikenal bahwa Ibnu Main terkenal seorang yang sangat ketat didalam mem-filter seseorang itu boleh diambil riwayatnya atau tidak boleh diambil.

Demikian ketatnya sehingga rekomendasi dari Ibnu Main bisa mengangkat derajat Hadits tersebut menjadi derajat Hadits yang shahih. Apalagi menurut Imam Al Haisami mengatakan bahwa sisa atau para perawi Hadits lainnya adalah terpercaya.

Hadits tersebut berasal dari Ummu Salamah yang mengatakan : Aku mendengar Rasulullah shollallahu alaihi wasallam bersabda : Akan terjadi setelah aku tiga gerhana, yaitu Gerhana di timur, Gerhana di barat dan gerhana di Jazirah Arab. Aku mengatakan: Ya Rasulullah, apakah mungkin manusia dibinsakan (ditimbun, dikurung, terkubur) sedangkan ditengah-tengah mereka ada orang-orang sholih?.

Rasulullah shollallahu alaihi wasallam bersabda kepadaku: Jika para warga (penghuni) bumi ini memperbanyak dosa dan kefasikan maka akan menimbulkan mereka terjatuh (terkubur) oleh tanah.

Inilah isyarat yang sangat mengerikan. Maksud Hadits tersebut, jika penghuni bumi ini semakin hari semakin memperbanyak kefasikan dan maksiat serta dosa, maka akan Allah timbun mereka. Itu berita dari Rasulullah shollalalahu alaihi wasallam, yang mengerikan, bisa digaris bawahi bahwa perbuatan fasik, maksiat serta perbuatan apa saja yang menyelisihi ajaran Allah dan Rasul-Nya adalah merupakan andil yang mempercepat turunnya adzab Allah subhanahu wataala.

Maka bila kita ingin terundurkan dari adzab Allah, sudah semestinya kita gigih dan benar-benar peka terhadap kemungkaran yang ada di sekitar kita, kita tidak boleh tinggal diam, karena itu adalah mempercepat turunnya adzab Allah subhanahu wataala.

Menurut Al Hafidz Ibnu hajar Al Asqolani dalam Kitab Fat-hul Baari : Telah diketemukan Al Khosfu (tanah longsor, dan manusia tertimbun oleh tanah) dalam berbagai riwayat. Tetapi yang dimaksudkan adalah tiga gerhana diatas, yaitu kadarnya lebih dahsyat dari apa yang sudah terjadi, mungkin bisa lubang tanah semakiin besar atau kedahsyatannya lebih besar.

Dalam penjelasananya Ibnu Hajar Al Asqolani mengatakan: Akibatnya bumi menjadi amblas, memakan dan mengubur manusia yang ada diatasnya, itu juga merupakan tanda dekatnya hari Kiamat.

Api Yang Menggiring (menghimpun) Manusia.

Sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim, dari Abu Hurairah, Rasulullah shollallahu alaihi wasallam bersabda : Manusia itu akan digiring melalui tiga jalan. Mereka berharap dan mereka takut ketika digiring itu, lalu ada dua orang yang mengendarai unta, ada yang tiga orang, ada juga empat orang yang naik di atas unta, bahkan ada yang sepuluh orang, semuanya itu merupakan sisa manusia yang akan digiring oleh Allah subhanahu wataala melalui api sehingga mereka menemui suatu tempat, sampai tidak ada lagi manusia yang tertinggal. Kalaupun ada manusia yang tertidur, si api akan menunggunya sampai ia bangun, kalau manusia bangun di pagi hari, maka api itupun akan bersama mereka. Dan bila sore terjadi, maka si api akan menggiring mereka di sore hari itu juga.

Semua itu berita dari Rasulullah shollallahu alaihi wasallam bahwa api akan menggiring mereka, dimanapun mereka berada, semua akan digiring menuju ke tempat mereka dikumpulkan oleh Allah subhanahu wataala.

Dimanakah mereka akan dikumpulkan ?

Dalam apa yang dijelaskan oleh Al Hafidz Ibnu Rojab Al Hambali dalam Kitab beliau bernama Lafaiful Maarif : Adapun manusia-manusia yang jahat maka akan dikeluarkan api di akhir zaman, akan menggiring mereka ke negeri Syam (Syiria) dengan paksa. Sehingga api itu mengumpulkan manusia semuanya di negeri Syam, sebelum terjadinya hari Kiamat.

Penjelasan para ulama berkenaan dengan masalah Tiga Gejala tersebut sangat pendek dibanding dengan penjelasan tentang masalah lain. Itulah yang kita dapati.

Berarti Ad Dukhaan, Gerhana dan Api yang Menggiring Manusia adalah menjadi penutup dari Sepuluh Tanda-Tanda hari Kiamat Besar dan sebagai penutup kedahsyatan hari Kiamat. Setelah yang sepuluh itu terjadi, maka yang akan terjadi berikutnya adalah Ahwalul Qiyamah (Kejadian Kiamat yang sesungguhnya).

(Yang tersebut terakhir akan dibahas pada pertemuan yang akan datang).

Menghadapi Tanda-Tanda Kiamat seperti tersebut diatas adalah : 1. Bahwa kita harus mengimani dan membenarkannya betatapun akal kita tidak bisa mencernanya, karena semua dalilnya dari AlQuran dan Sunnah Rasulullah shollallahu alaihi wasallam yang shahih dan perkara yang Ghaib tidak ada ikut-campur dengan akal manusia. Kita Ahlussunnah wal Jamaah harus mengakui kelemahan akal manusia dan menerima wahyu secara sepenuhnya, apakah akal bisa mencernanya atau tidak.

2. Yang paling penting adalah : Hendaknya kita mempersiapkan diri. Apa yang sudah kita persiapkan apabila kita menghadapi Kiamat, apakah itu Kiamat Qubro ataukah Kiamat Sughro (Kiamat kecil, mati). Kiamat Qubro mudah-mudahan kita tidak menemuinya karena sangat dahsyat. Persiapan kita minimal adalah : Shodaqotul Jariyah, Ilmu yang bermanfaat dan anak yang sholih yang mendoakan kita.

3. Dari semua tanda Kiamat itu hendaknya kita meyakini seyakin-yakinnya bahwa Allah subhanahu wataala Maha Besar, Maha Berkuasa, Maha Perkasa, sehingga tidak ada yang bisa melawan Allah atas semua kehendak-Nya. Bila Allah menghendaki sesuatu maka pasti akan terjadi. Semuanya itu adalah tanda kebesaran Allah subhanahu wataala dan hendaknya kita meyakini dan tidak boleh ada yang ragu. Karena keraguan dalam perkara Aqidah adalah berbahaya, bisa mengakibatkan murtadnya seseorang dari Islam.

Tanya-Jawab:

Pertanyaan Mohon Sepuluh Tanda hari Kiamat bisa disebutkan urutannya, agar kami lebih jelas.

Jawaban:

1. Munculnya Imam Mahdi.

2. Munculnya Dajjal.

3. Munculnya Yajuj wa Majuj.

4. Turunnya Isa bin Maryam.

5. Terbitnya Matahari dari sebelah barat.

6. Munculnya Ad Daabah (Binatang Melata).

7. Angin yang menghempas semua manusia yang dalam hatinya ada iman.

8. Ad Dukhaan (asap).

9. Gerhana matahari tiga kali

10. Api Yang Menggiring Manusia Sepuluh kejadian itu tidak ada antara waktu (jedda) , tetapi berurutan.

Pertanyaan:

Bagaimana dengan turunnya (kemunculannya) Nabi Isa bin Maryam katika itu ?

Jawaban :

Isa bin Maryam adalah Nabi. Beliau muncul di akhir zaman dengan Kehendak dan Kekuasaan Allah subhanahu wataala, tidak untuk mendakwahkan dan menghidup-kan ajarannya ketika beliau masih menjadi Nabi, tetapi justru seluruhnya akan mengamalkan apa yang menjadi Syariat Nabi Muhammad shollallahu alaihi wasallam. Tidak membawa ajaran baru, tetapi mengamalkan ajaran terakahir yaitu ajaran yang Allah turunkan kepada Nabi Muhammad shollallahu alaihi wasallam., sampai dengan meninggalnya (Nabi Isa a.s.) sampai jenazahnya disholatkan oleh kaum muslimin.

Pertanyaan: Terjadinya Tanda-Tanda hari Kiamat seperti akan terjadi di daerah Arab. Apakah ada kemungkinan negara-negara selain daerah Arab akan ditenggelamkan dulu, lalu terakhir terjadi Kiamat di daerah Arab ?

Jawaban:

Jawaban atas pertanyaan tersebut tidak bisa dengan logika. Dari keterangan-keterangan diatas seolah-olah bahwa Tanda-Tanda Kiamat akan terjadi di Jazirah Arab, apakah negara-negara selain daerah tersebut akan terkena gejalanya atau tidak, seperti halnya pembahasan tentang Imam Mahdi, beliau akan muncul dan memimpin dunia dengan adil dan dunia seluruhnya akan menjadi makmur. Berarti bukan saja di Jazirah Arab.

Berkenaan dengan Dajjal, disebutkan bahwa Dajjal itu selama 40 hari, yang dikatakan bahwa hari pertama seperti setahun, hari kedua seperti satu bulan, dan hari ketiga seperti sepekan, dan hari berikutnya seperti hari biasa, maka dikatakan bahwa selama 40 hari itu Dajjal akan mengelilingi seluruh penjuru dunia.

Oleh karena itu maka sepuluh gejala Hari Kiamat itu sebenarnya akan dialami oleh manusia seluruh dunia. Termasuk Gerhana baik di barat maupun di timur semua akan dialami oleh manusia. Khosfun yang dimaknakan bumi amblas (runtuh) yang akan terjadi di sebelah barat dan sebelah timur, dan bumi amblas di Jazirah Arab, berarti seluruh muka bumi ini akan hancur. Sehingga dunia ini dalam satu genggaman Allah subhanahu wataala, dan itu sangat kecil dibandingkan semua tata-surya yang lain, ketika bumi hancur maka semua akan hancur, karena kita bisa buktikan dalam AlQuran terutama dalam surat-surat yang terdapat di Juz Amma, yang menjekaskan tentang hari Kiamat, bahwa Kiamat akan terjadi bukan saja di belahan tertentu melainkan di seluruh tatanan jagad-raya ini akan menjadi hancur.

Pertanyaan:

Bagaimanakah hukumnya orang memakai gigi-kawat ?

Jawaban:

Gigi-kawat termasuk dalam dua tinjauan. Tinjauan pertama, adalah sebagai Zinah (perhiasan), tinjauan kedua adalah sebagai pengobatan. Kalau itu sebagai pengobatan maka dibolehkan. Bila ada unsur perhiasan bahkan bila ada gigi yang digergaji (di potong), maka itu tidak boleh. Kalau hanya sekedar usaha mengatur dan merapihkan gigi dengan kawat, maka itu dibolehkan.

Pertanyaan:

Mohon penjelasan apa yang dimaksud sebelah timur dan sebelah barat dalam Tanda-Tanda Kiamat .

Jawaban:

Menurut para ulama bahwa dunia sebelah timur adalah sebelum negeri Syam (Syiria). Maksudnya Syiria ke arah timur. Yang dimaksud sebelah barat adalah sebelah barat dari Jazirah Arab.

Pertanyaan:

1. Ketika kelak turunnya Nabi Isa bin Maryam, apa yang meyakinkan bahwa dia adalah Nabi Isa bin Maryam.

2. Apakah itu juga diyakini oleh kaum Nasrani bahwa beliau Nabi Isa bin Maryam

Jawaban:

1. Tentang diketahui identitasnya bahwa beliau adalah Nabi Isa ketika turunnya nanti, diantaranya seperti yang dikhabarkan oleh Rasulullah shollallahu alaihi wasalalam bahwa Nabi Isa bin Maryam akan turun, dan turunnya di masjid yang ber-menara putih dan itu di Palestina. Tentu ketika itu masih ada Imam Mahdi, kemudian Nabi Isa muncul dan Nabi Isa mengakui kepada Imam Mahdi. Sehingga munculnya Imam Mahdi waktunya juga tertentu. Yakni kaum muslimin ketika itu sudah ditegakkan Iqamat untuk sholat berjamaah. Ketika itu Nabi Isa muncul berada di samping Imam Mahdi yang akan meng-imami sholat jamaah. Oleh Imam Mahdi Nabi Isa dipersilakan untuk meng-imami sholat: Anda seorang Nabi, kami persilakan untuk menjadi Imam Sholat ini. Jawab Nabi Isa : Iqomat ini adalah ditegakkan untukmu, maka silakan anda yang menjadi Imam sholat ini. Dan ketika itu Nabi Isa menjadi makmum dalam sholat berjamaah itu. Dan berita yang demikian adalah definitif sekali. Imam Mahdi adalah orang sholih dan pemimpin umat Islam sampai pada akhir zaman.

2. Tentang kaum Nasrani meyakininya atau tidak, tidak ada keterangan tentang masalah itu. Wallahu alam.

Pertanyaan:

Apakah Api yang menggiring manusia pada hari menjelang Kiamat itu adalah api neraka ?

Jawaban:

Bahwa Api akan menggiring manusia ke tempat mereka dikumpulkan oleh Allah subhanahu wataala, dan menurut kata Ibnu Hajar Al Asqolani, tempat berkumpulnya itu di negeri Syam (Syiria). Itu terjadi sebelum Hari Kiamat. Tetapi Mahsyar yang kita sebut dalam Yaumul Mahsyar adalah setelah Hari Kiamat. Jadi ada dua Mahsyar yaitu Mahsyar sebelum hari Kiamat dan ada Mahsyar sesudah hari Kiamat. Dan tentang Mahsyar sesudah hari Kiamat akan kita bahas dalam pertemuan yang akan datang.

Pertanyaan:

Ketika seseorang dalam perjalanan (safar) antara Madinah ke Makkah (misalnya perjalanan Umroh), dan ia bukan penduduk Makkah, setiba di Makkah, manakah yang lebih dahulu dikerjakan, sholat jamak (Magrib dan Isya atau Dhuhur dan Ashar), ataukah mengerjakan Thawaf telebih dahulu ?

Jawaban:

Harus dilihat terlebih dahulu bagaimana kondisinya. Kalau seseorang itu datang di Masjdil Haram waktu masih awal dan masih memungkinkan, maka hendaknya ia Thawaf terlebih dahulu, kemudian sesudah itu sholat Jama.

Tetapi bila sampai di Masjidil Haram iqomat sudah ditegakkan, sholat Berjamaah sudah akan dimulai, maka ikutlah sholat berjamaah dengan kaum muslimin lainnya, jangan Thawaf. Kalau orang di Masjidl Haram sudah selesai sholat (misalnya sholat Ashar), manakah yang lebih dahulu, sholat atau Thawaf. Yang benar adalah sholat lebih dahulu, karena sholat adalah wajib, dan waktunya sangat pendek. Dan yang diutamakan adalah sholat di awal waktu. Sedangkan Thawaf (Umroh) adalah sunnat, kita tidur dulu di hotel karena lelah, lalu Thawaf, maka yang demikian itu boleh. Oleh karena itu dahulukan sholat kemudian Thawaf.

Pertanyaan:

Lebih utama yang manakah dzikrullah dengan menuntut ilmu ?

Jawaban:

Dzikrullah adalah bagian dari Tattawu, hukumnya sederajat dengan Nafilah. Menurut Imam Syafii, kata beliau : Menutut ilmu lebih utama dibandingkan dengan ibadah sunnah. Maka menurut beliau, kalau kita ada ruang, waktu dan kesempatan untuk mengaji, ikutilah mengaji (menuntut ilmu) dan dzikir bisa ditunda lain kesempatan. Para ulama mengatakan : Menuntut ilmu kecuali untuk dirinya juga bisa bermanfaat untuk orang lain, sedangkan dzikir hanya untuk diri sendiri. Maka menuntut ilmu lebih utama dibandingkan ibadah Nafilah misalnya dzikir.

Pertanyaan:

Ada yang menterjemahkan Ad Dukhan adalah kabut, sedangkan dalam bahasan diatas Ad Dukhaan diartikan sebagai asap. Manakah yang benar ?

Apakah adanya asap itu berbarengan dengan dicabutnya nyawa mansuia ?

Jawban:

Kabut dengan asap berbeda. Kalau kita sedang berada di Puncak, kita sering menemui kabut. Kabut adalah butiran-butiran air. Sedangkan asap bukan kabut, justru asap membuat madhorot (merusak) bagi manusia. Manusia akan sangat menderita dengan Ad Dukhaan (asap) itu.

Apakah datangnya asap itu berbarengan dengan dicabutnya nyawa manusia, juga tidak. Karena ada masa khusus dimana Allah subhanahu wataala akan hembuskan angin bagi orang yang beriman akan berbau misik (wangi), dan dalam sekejap saat itu mereka tercabut nyawanya, atas kekuasaan Allah subhanahu wataala.

Demikian bahasan tentang tiga perkara diantara Tanda-Tanda Hari Kiamat, memang agak pendek dan harus kita ketahui. Kita tidak bisa mengarang sendiri tentang hal tersebut, tetapi kita meng-kaji sesuai dengan nash yang ada, mudah-mudahan kita semakin takut kepada Allah subhanahu wataala, bahwa Allah Maha Berkuasa yang telah menciptakan dan memiliki alam semesta ini, berbuat kepada alam ini semau dan sekehendak Allah subhanahu wataala.

Siapa yang tidak takut kepada Allah subhanahu wataala berarti hatinya mati, semuanya bisa terjadi baik yang sudah maupun yang akan terjadi dan mudah bagi Allah untuk bisa terjadi, karena alam semesta ini berada dalam genggaman Allah subhanahu wataala. Maka hendaknya kita sudah mempersiapkan menghadapi Kiamat, semoga kita menjadi orang yang beruntung. Iman kepada yang Ghaib hendaknya hanya terpaku kepada Nash, mudah-mudahan itu mendorong kita untuk melakukan perkara yang disyariatkan kepada Allah subhanahu wataala, untuk menjalankan apa yang menjadi kewajiban kita.

Sekian kajian kali ini mudah-mudahan bermanfaat.

SUBHANAKALLAHUMMA WABIHAMDIKA ASYHADU AN LAILAHA ILLA ANTA, ASTAGHFIRUKA WA ATUBU ILAIK.

Wassalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh.

__________________

PAGE 11Ittaqullah No. 21 / Tahun ke VIII