addresing international terrorism in southeast asia

15
Addresing International Terrorism in Southeast Asia Kelompok 4

Upload: wilson

Post on 29-Jan-2016

25 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Addresing International Terrorism in Southeast Asia. Kelompok 4. Introduction. Pengertian terorisme Tujuan terorisme Mulai meluas setelah kejadian 9/11 Asteng diduga merupakan sarang teroris karena belum adanya kestabilan politik dan ekonomi, keamanan juga lemah m enimbulkan separatisme. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: Addresing  International Terrorism in Southeast Asia

Addresing International Terrorism in Southeast Asia

Kelompok 4

Page 2: Addresing  International Terrorism in Southeast Asia

Introduction

Pengertian terorisme Tujuan terorisme Mulai meluas setelah kejadian 9/11 Asteng diduga merupakan sarang teroris

karena belum adanya kestabilan politik dan ekonomi, keamanan juga lemahmenimbulkan separatisme

Renny Candradewi
sudah jelas oleh Prof Sartika
Renny Candradewi
sudah jelas
Renny Candradewi
titik start
Renny Candradewi
penyebab kelima kenapa pemerintah nasional dinilai gagal melakukan penanganan efektif terhadap pemberantasan terorisme di Asia tenggara
Page 3: Addresing  International Terrorism in Southeast Asia

Karakteristik Terorisme Konflik asimetris penggunaan kekuasaan

menciptakan ketakutan, untuk tujuan politis, menarik perhatian atas keluhan politis, memprovokasi

“Political Tool” weapon of coercive intimidation menyandera, penggunaan bom, senjata untuk negara target agar memenuhi permintaan teroris

Beroperasi di dalam dunia internasional

Renny Candradewi
karakter ketiga terorisme selain,1. cenderung menunjukkan ketidak puasan terhadap kebijakan pemerintah yang ada (expressing government impotents)2. beroperasi secara internasional3. biasanya berlatar belakang kekuatan ideologi fanatis agama tertentu
Page 4: Addresing  International Terrorism in Southeast Asia

Faktor penyebab terorisme Globalisasi ekonomi, revolusi komunikasi,

meningkatnya kepercayaan terkait non-material dalam demografi dan perubahan yang terlalu cepat (Richardson, 2001)

Kegagalan komunitas internasional dalam menyediakan pelayanan umum, keadilan sosial, serta fungsi dan pertumbuhan ekonomi dalam kesempatan kerja dan lainnya.

Result: terorisme mengisi kevakuman yang diciptakan oleh kemiskinan, ketidakpedulian, alienasi, dan keputusasaan dengan menciptakan visi bahwa tuntutan mereka akan menjadi kenyataan dengan menghancurkan tatanan dunia yang telah ada

Page 5: Addresing  International Terrorism in Southeast Asia

Counter-Terrorism in a Global Society Dengan slogan “war on terror”, Amerika mulai

menancapkan ideologi anti terror (counter terrorism) ke berbagai belahan dunia.

PBB ikut merespon dengan membentuk satu program khusus untuk melawan terorisme yang disebut UN StrategyCSO (Civil Society Organization).

Page 6: Addresing  International Terrorism in Southeast Asia

Solusi

Negara selayaknya menciptakan kerjasama atau pendekatan keamanan menggunakan pembangunan damai, diplomasi, negosiasi, dan kebijakan antarnegara terkait terorisme

Menjauhi pendekatan militer. Menyediakan diplomatik dan insentif finansial bagi

negara yang lebih lemah untuk menciptakan kesadaran ancaman bersama.

Mengembangkan koordinasi kebijakan, didalamnya termasuk counter-terrorism yang terkait isu keamanan

Mengurangi penyebab munculnya terorisme

Page 7: Addresing  International Terrorism in Southeast Asia

The Cooperative Security Phase Amerika menekankan bahwa Asia Tenggara

adalah wilayah penting dan merupakan area strategi bagi Washington untuk mensukseskan kampanye anti terorismenya.

Amerika menawarkan bantuannya secara logistic dan berbagai bentuk dukungan seperti menawarkan pada tiap negara bantuan militer Amerika untuk melawan teroris lokal.

Page 8: Addresing  International Terrorism in Southeast Asia

Strengthening State Capabilities Filipina militer Filipina berlatih bersama

militer AS. Indonesia berlatih bersama militer AS. Thailand bekerjasama menangkap pihak-

pihak yang disangka teroris Al-Qaeda. Malaysia mengupayakan penangkalan

teroris secara mandiri.

Page 9: Addresing  International Terrorism in Southeast Asia

Fostering Cooperative Approach Against Terrorism menerapkan keamanan perbatasan yang

efektif ruang gerak para terorisme akan semakin terhimpit membatasi ruang gerak dari terorisme itu sendiri.

Page 10: Addresing  International Terrorism in Southeast Asia

The spectre of assertive unilateralism Amerika benar-benar memerangi terorisme

yang umumnya dilakukan oleh kelompok-kelompok Islam.

Kerja sama yang dilakukan oleh AS terhadap negara-negara Asia Tenggara membuat negara Asia Tenggara keberatan Strategi yang dipakai Amerika berdampak mengancam kedaulatan negara Asia Tenggara karena dapat berpengaruh dalam hal intervensi urusan internal.

Page 11: Addresing  International Terrorism in Southeast Asia

sumber

Rosand,Eric,Alistair Millar and Jason Ipe.2008.Civil Society and the UN Global Counter Terrorism Strategy: Opportunities and Challenges.pdf

Bambang Cipto, Hubungan Internasional di Asia Tenggara, Teropong terhadap Dinamika, Realitas, dan Masa Depan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007.

John Baylis, James Wirtz, Eliot Cohen, Colin S Gray, Strategy in the Contemporary World An Introduction to Strategic Studies, New York: Oxford University Press, 2004.

Page 12: Addresing  International Terrorism in Southeast Asia

Diskusi

Arlin kel 2kel 4: solusi militer maksudnya spt apa? Kel 1 apakah terorisme selalu diindetikan dgn aksi

pengeboman saja ataukah diidentikan dgn tindakan yg mengganggu stabilitas negara?

?: kenapa terorisme memilih ke area Asteng yg notabene banyak muslimnya, knapa ga di wilayah di luar itu?

Kel 1&2: perbedaan dasar antara gerakan separatis dgn terorisme?

Mira: apakah terorisme isu kontemporer atau sudah ada sejak dulu?

Page 13: Addresing  International Terrorism in Southeast Asia

Jawaban

Renny to1: ada solusi yg dilakukan, ex: Indonesia menggunakan kekuatan densus 88 dlm memerangi terorisme. Terorisme di Fillipina bs diposisikan sbg teroris dan jg gerakan separatis. Malaysia lebih kepada ketidakstabilan politik.

Deva to 1: kekuatan militer dlm menghadapi terorisme bukanlah suatu cara yg tepat, krn dpt menimbulkan konflik laten. Sehingga seharusnya dilakukan melalui cara peran pemerintahan di negara dmn tempat terorisme terjadi “soft power”

Page 14: Addresing  International Terrorism in Southeast Asia

Tuty to Deva: Kalaupun soft power kenapa perkembangan terorisme msh tetap ada, lebih baik hard power aja.

Deva to Tuty: pendekatan militer tidak pernah cukup, bukan hanya menggunakan hard power tp jg penerapan soft power perlu digalakkan.

Afif: justru dengan pendekatan soft power akan signifikan, spt membentuk forum diskusi sbg upaya untuk memberikan pencerahan bahwa terorisme bukanlah cara yg terbaik utk mengakomodasi keinginan dr kel teror tersebut. Sehingga menyadarkan pemahaman dr kel teror itu sendiri..

To wahyu: krn Asia Tenggara hampir sebagian besar penduduknya muslim, sehingga para terorisme berupaya untuk menghimpun kekkuatannya dr kawasan tersebut dan ditambah lg dgn heterogfenitas penduduk sehingga mudah utk diberikan pengaruh dari luar.

Page 15: Addresing  International Terrorism in Southeast Asia

..: krn kapasitas warga Asia Tenggara yg rendah dlm bidang pendidikan sehingga mudah utk dimasukki oleh nilai-nilai terorisme. Dr segi topografi geografi, krn wilayah Asteng punya pulau kecil dan banyak hutan sehingga kamp2 pelatihan terorisme mudah utk dikembangkan (tdk mudah terdeteksi).

Mira: adanya krisis ekonomi 1997 berpengaruh pada penyebaran tindak terorisme. Krn, situasi tsbt dimanfaatkan utk mendanai Islam yg.. Krn d Asteng sudah ada gerakan terorisme dan separatis di asteng yg didanai oleh gerakan teroris internasional (Al Qaeda).

Renny to Wahyu: bisa lihat di slide kelompokku.. Renny: terorisme sudah muncul ketika terjadinya

penusukan thd seseorang oleh warga Israel.. Serangan Israel ke Palestina..