adhd and nutrition therapy

12
ADHD AND NUTRITION THERAPY Surya Meka Novita Sari H1A212058

Upload: vita-madmo

Post on 28-Sep-2015

7 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

ptx

TRANSCRIPT

ADHD AND NUTRITION THERAPY

ADHD AND NUTRITION THERAPYSurya Meka Novita SariH1A212058

PENDAHULUAN Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) merupakan suatu gangguan perkembangan yang menetap dalam beberapa tahun atau sepanjang hidup. ADHD dikharakteristikkan dengan pola persisten dari anak yang tidak mampu memperhatikan dan/atau hiperaktif yang berlebihan dan lebih parah dibandingkan anak lainnya (Menezes, 2014).

EPIDEMIOLOGIADHD merupakan suatu kondisi ketidakmampuan anak untuk memusatkan perhatian. Berdasarkan hasil Konferensi Nasional Neurodevelopmental II tahun 2006. Menurut penelitian oleh dr. Kristianti Tsoegondo bersama dr. Purboyo Solek, prevalensi kasus ADHD di daerah Bandung pada tahun 2005 adalah 3,5% (Handojo, nd). Adapun prevalensi dari ADHD di dunia adalah 5,3% pada usia sekolah dan 2,5% pada usia dewasa (Chen, 2015). Sedangkan prevalensi dari pasien ADHD dewasa diperkirakan berkisar 4-5% (Rucklidge, 2014).Berdasarkan jenis kelamin, ADHD lebih banyak terjadi pada anak laki-laki dibandingkan dengan anak perempuan. Adapun kasus anak perempuan yang mengalami ADHD lebih mungkin berstatus sebagai anak adopsi (Davison, 2010).

ETIOLOGIPATOFISIOLOGIKLASIFIKASIGEJALA KLINISManifestasi klinis pasien ADHD pada onset anak-anak adalah gangguan pada kebiasaan (seperti hiperaktif, impulsivitas, dan tidak memperhatikan), serta deficit pada fungsi eksekutif (seperti control gangguan, fleksibelitas kognitif, memori, planning, dan kemampuan organisasi) yang dapat mengganggu akademik dan kemampuan vocal dari pasien. ADHD merupakan suatu kelainan medis yang dapat dikenali dan memiliki kharakteristik yang cenderung terjadi pada pasien yang memiliki riwayat keturunan. Secara umum terdapat tiga jenis perilaku yang dikaitkan dengan gangguan ini, yaitu sikap kurang memperhatikan situasi sekitar (inattentiveness), mudah terganggu atau teralihkan (distractibility), sikap menurutkan kata hati (impulsiveness) dan hiperaktivitas.DIAGNOSISCiri utama adalah berkurangnya perhatian dan aktivitas berlebihan yang terjadi lebih dari 1 situasi (misalnya di rumah, di kelas, di klinik).Berkurangnya perhatian tampak jelas (cepat bosan).Hiperaktivitas atau kegelisahan yang berlebihan, khususnya pada situasi yang menuntut anak untuk relative tenang. Adana tau tidaknya gambaran penyerta, seperti kecerobohan dalan hubungan sosial, kesembronoan dalam situasi berbahaya dan sikap melanggar peraturan. Adanya gangguan belajar serta kekakuan motorik.Tidak ada gangguan tingkah laku, seperti menentang, agresif, dissosial yang menetap dan berulangTERAPIObat-obatan yang bersifat stimulant, terutama methylphenidate (MPH) merupakan tatalaksana lini pertama pada pasien yang didiagnosis ADHD. Di Spain, terdapat 2 preparat MPH yang bersifat extended-release MPH (MPH-ER), yaitu osmotic-controlled release oral delivery system (OROS-MPH) dan double action microspheres atau modified release MPH (MR-MPH). Farmakokinetik dari obat ini dapat mempengaruhi appetein pada saat makan dalam sehari, sehingga dapat menyebabkan hyporexia. Oleh karena itu, status nutrisi pasieen perlu diperhatikan selama pemberian MPH-ER diet karbohidratProtein-----asam amino L tyrosin Fe, Zn, Mg, asam lemak essensialPENUTUPADHD atau Attention Deficit Hyperactivity Disorder merupakan gangguan perilaku yang semakin sering ditemukan. Seringkali karena kurang pemahaman dari orangtua dan guru serta orang-orang disekitarnya anak diperlakukan tidak tepat sehingga cenderung memparah keadaan. Terdapat beberapa pegangan dalam penegakan diagnosis ADHD. Adanya gejala hiperaktifitas harus dapat dilihat pada setidaknya di dua temapat yang berbeda dengan kondisi yang berbeda.Terapi yang diterapkan terhadap penderita ADHD harus bersifat holistik dan menyeluruh. Penanganan ini harus melibatkan multidisiplin ilmu yang dikoordinasikan antara dokter, orangtua, guru dan lingkungan yang berpengaruh terhadap pasien ADHD.

DAFTAR PUSTAKAArnold, LE, Robert AD, Dawn B, et al., 2011. Zinc for Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder: Placebo-Controlled Double-Blind Pilot Trial Alone and Combined with Amphetamine. Journal of Child and Adolescent Psychopharmacology. vol 21(1);1-19. Available at http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/DOI10.1089/cap.2010.0073 [Accessed April 12 2015]Chen, Lizhuo, Xiaoqi H, Du lei, et al., 2015. Microstructural abnormalities of the brain white matter in attention-deficit/hyperactivity disorder. Journal Psychiiatry Neuroscience. Available at http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/DOI10.1503/jpn.140199 [Accessed April 12 2015]Davison, GC, John MN, & Ann MK., 2010. Psikologi Abormal Ed . PT Raja Gravindo Persada: Jakarta. Pp677-685Dura-Trave Teodoro & Fidel GV., 2014. Caloric and nutrient intake in children with attention deficit hyperactivity disorder treated with extended-release methylphenidate: analysis of a cross-sectional nutrition survey. Journal of the Royal Society of Medicine Opert. Vol 5 (2);1-7. Available at http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/DOI10.1177/20.425333313517690 [Accessed April 12 2015]Ghanizadeh, Ahmad & Behzad Haddad., 2015. The effect of dietary education on ADHD, a randomized controlled clinical trial. Annals of General Psychiatry. vol 14 (12); 1-7. Available at http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/DOI10.1186/s12991-015-0050-6 [Accessed April 12 2015]Kiddie, JY, Margaret DW, David DK, et al. Nutritional Status Of Children With Attention Deficit Hyperactivity Disorder: A Pilot Study. International Journal of Pediatrics. Vol 2010; 1-7Manezes, Amanda, Natalia MD, Bruna TT, et al., 2015. Intervention for executive functions inattention deficit and hyperactivity disorder. Arq Neuropsiquiatr. Vol 73 (3);227-236Menegassi, Marcia, Elza DM, Lisia RG, et al., 2010. Food intake and serum levels of iron in children and adolescents with attention-deficit/hyperactivity disorder. Revista Brasiliera de Psiquatria. vol 32 (2); 132-139. Available at http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed [Accessed April 12 2015]Rohmah, Faridah Ainur & Erlina LW., 2010. Perbedaan Pengetahuan Tentang Gangguan Pemusatan Pikiran dan Hiperaktivitas pada Anak GPPH. Humanitas. Vol 7 (1);57-70Rucklidge, JJ, Chris MF, Brigette G, et al., 2014. Vitamin-mineral treatment of attention-deficit hyperactivity disorder in adult:double-blind randomized placebo-controlled trial. The British Journal of Psychiatry. vol 204; 306-315Synder, SM, Thomas AR, Mady H, et al., 2015. Integration of an EEG biomarker with a clinicians ADHD evaluation. Brain and Behavior. vol 0 (0);1-17. Available at http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/DOI10.1002/brb3.330 [Accessed April 12 2015]