adjusment dose ginjal injury
DESCRIPTION
cndTRANSCRIPT
Daniel Haposan Sinaga K260112130091Ester Christianawati 260112130092Hanif Hafiidh Setyo N 260112130093Prima Andikacitra 260112130094Putri Dyah Febriana 260112130095Ayu Fitryanita 260112130096Siti Yohan Umayah 260112130097Soraya Diliwiyani 260112130098
Adjusment Dose Pada Pasien dengan Gangguan Gagal Ginjal
Sandhy Nugraha260112130099Bir Ribhil Labib 260112130100Anne Y. 260112130101Nadia Rahma 260112130102Edi R. 260112130103Vidya Utami 260112130104Ika Rahayu 260112130105
Disusun oleh :Kelompok 3
Compounding and Dispensing
PENDAHULUAN
• Ginjal merupakan bagian dari tubuh yang memiliki fungsi vital bagi manusia yaitu sebagai pengatur volume dan komposisi kimia darah dan lingkungan dalam tubuh dengan mengekresikan zat terlarut dan air secara selektif.
• Fungsi vital ginjal dicapai dengan filtrasi plasma darah melalui glomerulus dengan reabsorpsi sejumlah zat terlarut dan air dalam jumlah yang sesuai di sepanjang tubulus ginjal.
• Ginjal dapat mensintesis dan mensekresikan hormon-hormon yang terlibat dalam menjaga homeostasis cairan tubuh dan elektrolit. Hormon-hormon tersebut adalah rennin dan eritropoietin
Ginjal
Klasifikasi Gagal Ginjal Akut
Penyakit Gagal Ginjal
Klasifikasi Gagal Ginjal Kronik
Prevalensi
Prevalensi Gagal Ginjal di Amerika Serikat
Penyebab pra-renal
Penyebab renal intrinsik
Penyebab pasca-renal
Etiologi GGA
Susceptibility Factors
Initiation Factors
Progression Factors
Etiologi GGK
PEMBAHASAN
Obat yang Dapat Menyebabkan Gagal Ginjal
NSAID
Captopril
Siklosporin
Amfoterisin-B
Acyclovir
Rifampisin
Simetidin
Amlodipin
Clonidine
Allupurinol
InsulinTerapi Oral
DiabetesAntibiotik-antibiotik
Nefrotoksik
Efek Penyakit Ginjal terhadap Absorbsi Obat
Efek Penyakit Ginjal terhadap
Distribusi
Efek Penyakit Ginjal terhadap
Metabolism
Efek Penyakit Ginjal terhadap Eliminasi Obat
Farmakokinetik Penyakit Gagal Ginjal
• Penyesuaian dosis berupa penurunan terhadap total dosis pemeliharaan sering kali diperlukan. Jika dosis obat yang diberikan terlalu rendah maka terapi penyembuhan yang diperlukan tidak tercapai. Begitu pula pemberian dosis yang terlalu tinggi dibanding dengan dosis terapinya, hal ini akan berbahaya karena dapat terjadi peningkatan resiko efek toksik
Penyesuaian Dosis Obat
Panduan bertahap untuk menyesuaikan dosis obat untuk pasien dengan insufisiensi ginjal
•Pelajari sejarah dan melakukan pemeriksaan fisikTahap 1•Menentukan derajat dari kerusakan ginjalTahap 2•Tinjau daftar pemakaian obatTahap 3•Pilih obat yang kurang nefrotoksikTahap 4•Pilih loading doseTahap 5•Pilih dosis regimen untuk perawatanTahap 6•Memantau tingkat obatTahap 7•Menilai kembaliTahap 8
Obat yang Membutuhkan Penyesuaian Dosis Obat yang Tidak Membutuhkan Penyesuaian Dosis
Semua Antibiotik kecuali Cloxacillin, clindamycin, metronidazole, makrolida
Antihipertensi
Atenolol, nadolol, ACE-inhibitor
Antihipertensi
Ca-channel blocker, minoxidil, ARB, clonidinee, α-blocker seperti
prazosin
Obat Kardio
Digoxin, sotalol
Obat Kardio
Amiodarone, nitrate
Diuretik
Hindari diuretik hemat kalium pada pasien dengan klirens kreatinin < 30
ml/min
Narkotik
Fentanyl, hydromorphone, morphine
Lipid-Lowering Agents
HMG-CoA reduktase inhibitor, benafibrate, clofibrate, fenofibrate
Psikotropik
Antidepresan trisiklik, nefazodone, Penghambat reuptake serotonin
selektif
Narkotik
Codeine, meperidine
Pengobatan Hipoglikemia
Repaglinide, rosiglitazone
Psikotropik
Lithium, chloral hydrate, gabapentin, trazodone, paroxentine, primidone,
topiramate, vigabatrin
Lain-lain
Proton pump inhibitor (PPI)
Pengobatan hipoglikemia
Acarbose, glyburide, gliclazide, chlorpropamide, metformin, insulin
Lain-lain
Allupurinol, colchinine, Antagonis reseptor histamine2, diklofenak,
ketorolac
Penyesuaian dosis untuk pasien dengan insufisiensi ginjal
Meperidine Metabolit normeperidine adalah nefrotoksik dan dapat menyebabkan kejang
NSAID Menurunkan respon diuretik dan meningkatkan kecenderungan
hiperkalemia jika bersamaan dengan diuretik hemat kalium dan ACE-
inhibitor.
Chlorpropamide Meningkatkan waktu paruh ketika diminum oleh pasien dengan insufisiensi
ginjal dan memperpanjang hipoglikemia
Metformin Sebaiknya tidak diberikan jika klirens kreatinin < 50 ml/min karena dapat
menyebabkan asidosis laktat yang mengancam jiwa
Insulin Ada penurunan klirens ginjal secara eksogen saat diberikan insulin dan,
karena itu, potensi peningkatan reaksi hipoglikemik karena penurunan
klirens kreatinin.
Aminoglycosides
Vancomycin
Penyesuaian dosis diperlukan, karena obat ini akan dengan cepat
menumpuk pada kerusakan ginjal dan berpotensi nefrotoksik. Pemantauan
terapeutik obatdianjurkan.
Cimetidine
Triamterene
Trimethoprim
Menghambat sekresi tubular kreatinin dan karena itu menyebabkan
peningkatan serum kreatinin, yang reversibel bila obat ini dihentikan
Perhatian khusus pada penggunaan obat oleh pasien dengan insufisiensi ginjal
Penyesuaian dosis pada gagal ginjal diperlukan jika :1. eliminasi obat oleh ginjal lebih dari 33%;2. metabolitnya aktif;3. laju filtrasi glomerulus (GFR) kurang dari 50 ml/menit, untuk
kebanyakan antibiotik, jika LFG kurang dari 20%; dan4. obat-obat dengan jendela terapi yang sempit (misalnya :
aminoglikosida, vankomisin, digoksin).
• Eliminasi obat di ginjal dapat diasumsikan sebanding dengan GFR dan kreatinin klirens biasanya dijadikan patokan tuntuk menghitung GFR. Persamaan Cockroft & Gault mengkonversi nilai kreatinin serum menjadi kreatinin klirens.
• Untuk pasien penderita gagal ginjal akut dengan nilai Clcr kurang dari 10 ml/menit harus dilakukan penyesuaian dosis, dengan cara:
1. Loading Dose (DL) atau Penyesuaian Dosis AwalDL (mg/kg) : kadar terapi puncak (mg/L) x Vd (L/kg)
2. Maintence Dose (DM) atau Penyesuaian Dosis Rumatana. Memperpanjang Interval dengan DM Normal (I)b. DM Diturunkan dengan Interval yang Tetap (D)c. Kombinasi Antara Metode 1 dan 2
Data Pasien• Nama : Ny.K (45 thn)• BB : 45 kg• Keluhan : Perut kemeng sebelah kanan sejak 6 bulan SMRS, nyeri,
mual sejak 1 minggu SMRS, kencing seperti teh sejak 1 bulan• Riwayat penyakit : Hipertensi, sakit kuning Agustus lalu , S.CKD stage IV A (GFR
29,68), hidronefrosis sedang bilateral, anemia• Diagnosa akhir : HN sedang D/S e.c DD batu ureter D/S non opaque/stenosis
ureter & ISK
Studi Kasus
Data Normal Hasil Lab Pasien
TD 100-120/70-80 110/70
Nadi 80-100 92
RR 16-20 23
Suhu 37 37,6
Nyeri - +
WBC 4500-10500 /µL 21700
HB 11-18g/dL 6,7
HCT 37-47% 21,2
Albumin 3,8-5,4 g/dL 2,02
GDA 70-110 mg/dL 150
SGOT 5-34 69
SGPT 11-60 32
TP 6,6-8,7 9,1
BUN 5-23 15
Creatinin 0,6-1,1 1,7
T.Bilirubin 0-1 2,37
D.Bilirubin 0-0,3 1,37
Asam Urat 3,4-5,7 7,3
K 3,8-5 3,52
Na 136-144 126,2
Cl 94-104 99,2
Ca 8,1-10,4 10,2
Data Laboratorium
TerapiTerapi Dosis Rute
Infus PZ 7 tts/menit Inf √
PRC I unit Inf √
Ceftazidim 3 x 500 mg IV √
Albumin 20% IV √
Allopurinol 2x300 mg PO √
• Pada terapi pasien Ny. K yang perlu di hitung penyesuaian dosis adalah ceftazidim dan allopurinol dengan pertimbangan :
• Kedua obat eliminasi oleh ginjal lebih dari 33%• Metabolitnya aktif• Perhitungan creatinine clearence menggunakan persamaan Cockroft & Gault :
• Clcr = x 0,85 = 29,69 ml/mnt
Penyelesaian Kasus
a. Ceftazidim• Penyesuaian dosis untuk ceftazidim menggunakan dengan cara
memperpanjang interval dengan Dm normal (I). Berdasarkan Drug Information Handbook dosis interval ceftazidim untuk pasien kerusakan ginjal:
• Ny. K berdasarkan perhitungan persamaan Cockroft & Gault, Clcr pasien adalah 29,69 ml/mnt sehingga pasien diberikan penyesuaian dosis dengan interval dosis setiap 24 jam. Dosis ceftazidime Ny K. disesuaikan menjadi 1 x 500 mg secara IV.
Clcr 30-50 ml/mnt Diberikan setiap 12 jam
Clcr 10-30 ml/mnt Diberikan setiap 24 jam
Clcr < 10 ml/mnt Diberikan setiap 48-72 jam
b. Allopurinol
Allopurinol diekskresikan 88% di urin; dosis allopurinol 300 mg x 2 kali sehari
f = = 0,88
G = 1 - f ( 1 - ) = 1-0,88 ( 1- ) = 0,084
= 300 mg x 0,084 = 25,2 mg x 2 kali sehari
o Penyesuaian dosis untuk pasien gangguan gagal ginjal dilakukan untuk obat yang dieliminasi oleh ginjal lebih dari 33%, metabolitnya aktif, laju filtrasi glomerulus (LFG/GFR) kurang dari kurang dari 20%, dan obat-obat dengan jendela terapi yang sempit.
o Penyesuaian dosis dilakukan dengan membandingan GFR kreatinin klirens menggunakan persamaan Cockroft & Gault dan menghitung dosis maintenance dengan rumus Giustin-Hayton.
KESIMPULAN
Terima Kasih