aga sahli
TRANSCRIPT
PRAKTIKUM I
KALIBRASI HEMOMETER SAHLI
A. TUJUAN
Melakukan kalibrasi terhadap hemometer sahli
B. LANDASAN TEORI
Hemoglobin adalah molekul protein pada sel darah merah yang berfungsi
sebagai media transport oksigen dari paru paru ke seluruh jaringan tubuh dan
membawa karbondioksida dari jaringan tubuh ke paru paru. Kandungan zat besi
yang terdapat dalam hemoglobin membuat darah berwarna merah. Molekul
hemoglobin terdiri dari globin, apoprotein, dan empat gugus heme, suatu molekul
organik dengan satu atom besi.
Kadar hemoglobin dinyatakan menggunakan satuan gram/dl atau gr% yang
artinya banyaknya gram hemoglobin dalam 100 mililiter darah.
Nilai normal hemoglobin tergantung dari umur pasien :
Bayi baru lahir : 17-22 gram/dl
Umur 1 minggu : 15-20 gram/dl
Umur 1 bulan : 11-15 gram/dl
Anak anak : 11-13 gram/dl
Lelaki dewasa : 14-18 gram/dl
Perempuan dewasa : 12-16 gram/dl
Lelaki tua : 12.4-14.9 gram/dl
Perempuan tua : 11.7-13.8 gram/dl
Metode analisa Hb
1. Metode Sahli
Metode sahli merupakan satu cara penetapan hemoglobin secara visual. Darah
diencerkan dengan larutan HCl sehingga hemoglobin berubah menjadi hematin
asam. Untuk dapat menentukan kadar hemoglobin dilakukan dengan
mengencerkan larutan campuran tersebut dengan aquadest sampai warnanya
sama dengan warna batang gelas standar.
f. Sumber Kesalahan
Tidak semua hemoglobin berubah menjadi hematin asam seperti
karboksihemoglobin, methemoglobin, sulfahemoglobin.
Cara visual mempunyai kesalahan inheren 15-30%, sehingga tidak
dapat untuk menghitung indeks eritrosit.
Sumber kesalahan yang sering terjadi :
• kemampuan untuk membedakan warna tidak sama
• sumber cahaya yang kurang baik.
• kelelahan mata
• alat-alat kurang bersih
• ukuran pipet kurang tepat, perlu dikalibrasi
• pemipetan yang kurang akurat
• warna gelas standar pucat / kotor dan lain sebagainya
• penyesuaian warna larutan yang diperiksa dalam komparator kurang
akurat.
2. Metode Sianmethemoglobin
Ferrosianida mengubah besi pada Hb dari bentuk ferro ke bentuk ferri menjadi
methemoglobin yang kemudian bereaksi dengan KCN membentuk pigmen yang
stabil yaitu sianmethemoglobin. Intensitas warna yang terbentuk yang diukur
fotometrok 540 nm. Kalium-hidrogen-fosfat digunakan agar pH tetap di mana
reaksi dapat berlangsung sempurna pada saat yang tepat. Deterjen berfungsi
mempercepat hemolisa darah serta mencegah kekeruhan yang terjadi oleh
protein plasma.
C. ALAT DAN BAHAN
Alat
1 set hemometer sahli ( batang standar, pipet sahli, tabung sahli, HCl
0,1 N, batang pengaduk, pipet tetes, pembersih tabung)
Tabung reaksi
Fotometer (sudah terkalibrasi)
Stopwatch
Pipet ukur
Filler
Tissue
Bahan
Larutan HCL 0,1 N
Larutan drabkins
Akuadest
Saline/PZ
Darah EDTA
D. CARA KERJA
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Lakukan pengambilan sampel/darah EDTA
3. Pembuatan suspensi eritrosit 100%.
- Untuk memperoleh suspensi yang murni, darah dipisahkan dari plasma
dan buffycoatnya dengan cara disentrifius dengan kecepatan 3000 rpm
selama 5 menit
- Teteskan beberapa tetes sel darah merah pekat ke dalam tabung reaksi
- Tambahkan larutan saline dengan perbandingan 1 : 1
- Homogenkan dan sentrifius dengan kecepatan 3000 rpm selama 1 – 3
menit
- Buang supernatan dengan menggunakan pipet Pasteur (pencucian
dilakukan 3x)
4. Sebelum diencerkan, suspensi eritrosit 100% yang telah dibuat diukur kadar
Hbnya dengan menggunakan metode cyanmeth hemoglobin
- Siapkan 2 buah tabung A dan B
- Masukkan masing – masing 5 ml larutan drabkins pada kedua tabung
- Pipet 20 µl suspensi eritrosit dan masukkan pada tabung B sedangkan
tabung A tanpa penambahan suspensi digunakan sebagai blanko
- Homogenkan dan inkubasi selama 5 menit
- Baca absorbansi/ kadarnya pada fotometer dengan panjang gelombang
546 nm. Kadarnya dinyatakan dalam gr%
5. Lakukan pengenceran suspensi menjadi beberapa kategori kadar Hb yaitu
kategori rendah, sedang dan tinggi. Misalnya 9gr% (kategori rendah), 12gr%
(kategori sedang), 16gr%( kategori tinggi). Rumus : N1 x V1 = N2 x V2
6. Lakukan pemeriksaan Hb untuk masing – masing kategori dengan
menggunakan metode sahli sebanyak 3x dan menggunakan metode
cyanmeth sebanyak 1x
a. Metode Sahli
- Masukkan larutan HCl 0,1 N ke dalam tabung sahli sampai tanda 2 gr%
- Pipet 20 µl darah (masing – masing kategori ) dan masukkan ke dalam
tabung sahli tadi
- Homogenkan dan inkubasi selama 10 menit untuk proses pembentukan
asam hematin
- Asam hematin yang terbentuk kemudian diencerkan dengan akuadest
sampai warna sampel setara dengan warna batang standar
- Baca tinggi cairan dan kadarnya dinyatakan dalam gr%
b. Metode Cyanmeth
- Siapkan 2 buah tabung A dan B
- Masukkan masing – masing 5 ml larutan drabkins pada kedua tabung
- Pipet 20 µl suspensi eritrosit dan masukkan pada tabung B sedangkan
tabung A tanpa penambahan suspensi digunakan sebagai blanko
- Homogenkan dan inkubasi selama 5 menit
- Baca absorbansi/ kadarnya pada fotometer dengan panjang gelombang
546 nm. Kadarnya dinyatakan dalam gr%
7. Tentukan factor koreksi untuk masing – masing kategori dengan rumus sbb :
Fk = Hbcyanmet hmeanHb sa hli
E. DATA PRAKTIKUM
1. Kadar suspense eritrosit = 27,6 gr%
2. Pengenceran suspense
Kategori rendah
V1 = V 2 x N 2N 1
= 200x 927,6
= 65 µl suspense + 135 µl saline
Kategori sedang
V1 = V 2 x N 2N 1
= 200x 1227,6
= 87 µl suspense + 113 µl saline
Kategori tinggi
V1 = V 2 x N 2N 1
= 200x 1627,6
= 116 µl suspense + 84 µl saline
3. Hasil Praktikum
No Kategori Kadar Hb (gr%)
Metode Sahli Metode Cyanmeth
1 Rendah 10,0 8,9
10,2
10,8
2 Sedang 13,4 11,6
13,4
13,0
3 Tinggi 16,0 15,9
16,0
16,0
4. Penentuan Faktor Koreksi
Kategori rendah
Fk = Hbcyanmet hmeanHb sa hli
=8,910,3
= 0,86
Jadi Fk untuk kategori rendah adalah Fk + 0,86
Kategori sedang
Fk = Hbcyanmet hmeanHb sa hli
=11,613,3
= 0,87
Jadi Fk untuk kategori sedang adalah Fk + 0,87
Kategori tinggi
Fk = Hbcyanmet hmeanHb sa hli
=15,916,0
= 0,99
Jadi Fk untuk kategori tinggi adalah Fk + 0,99
F. PEMBAHASAN
Pada praktikum ini dilakukan kalibrasi hemometer sahli. Tujuan
dari praktikum ini yaitu untuk mengetahui factor koreksi dari alat hemometer.
Pada praktikum ini terlebih dahulu membuat suspense sel darah merah 100%
baru kemudian ditentukan kadar Hb metode cyanmeth dengan tujuan untuk
mengetahui kadar Hb sebenarnya. Kemudian suspense 100% tersebut
diencerkan dengan pengenceran sesuai kategori yang akan dicari seperti
kategori tinggi, rendah, dan sedang. Dari praktikum yang dilakukan diproleh nilai
factor koreksi untuk kategori rendah adalah Fk + 0,86, sedang adalah Fk + 0,87
dan kategori tinggi Fk + 0,99
G. KESIMPULAN
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
hemometer sahli telah terkalibrasi dengan nilai faktor koreksi sebagai berikut :
1. Fk untuk kategori rendah adalah Fk + 0,86
2. Fk untuk kategori sedang adalah Fk + 0,87
3. Fk untuk kategori tinggi adalah Fk + 0,99