akselerasi pertumbuhan ekonomi melalui pembangunan

Akselerasi Per tumbuhan EkonomiMelalui Pembangunan Infrastruktur

Laporan Tahunan 2017 Annual Repor t

Economic Growth Acceleration through Infrastructure Development

PT Waskita Karya (Persero) Tbk

2 LAPORAN TAHUNAN 2017 - PT WASKITA KARYA (PERSERO) TBK

Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

LampiranAttachment

3LAPORAN TAHUNAN 2017 - PT WASKITA KARYA (PERSERO) TBK

Laporan tahunan ini memuat pernyataan kondisi keuangan, hasil operasi, proyeksi, rencana, strategi, kebijakan, serta tujuan Perseroan, yang digolongkan sebagai pernyataan ke depan dalam pelaksanaan Perundang-undangan yang berlaku, kecuali hal-hal yang bersifat historis. Pernyataan-pernyataan tersebut memiliki prospek risiko, ketidakpastian, serta dapat mengakibatkan perkembangan aktual secara material berbeda dari yang dilaporkan.

Pernyataan-pernyataan prospektif dalam laporan tahunan ini dibuat berdasarkan berbagai asumsi mengenai kondisi terkini dan kondisi mendatang Perseroan serta lingkungan bisnis di mana Perseroan menjalankan kegiatan usaha. Perseroan tidak menjamin bahwa dokumen-dokumen yang telah dipastikan keabsahannya akan membawa hasil-hasil tertentu sesuai harapan.

Laporan tahunan ini memuat kata “Waskita Karya”, “Waskita“ dan “Perseroan” yang didefinisikan sebagai PT Waskita Karya (Persero) Tbk yang menjalankan bisnis dalam bidang Jasa Konstruksi, Precast, Realty, Jalan Tol dan Energi.

This annual report contains a statement of the financial condition, results of operations, projections, plans, strategies, policies and objectives of the Company, which are classified as forward-looking statements in the applicable Legislation, except for historical matters. These statements have a risk, uncertainty, and may result in actual development materially different from those reported.

The prospective statements in this annual report are made on the basis of various assumptions regarding the current and future conditions of the Company and the business environment in which it operates. The Company does not guarantee that the documents confirming its validity will bring the expected results.

This annual report contains the words “Waskita Karya”, “Waskita” and “Company”, which refers to PT Waskita Karya (Persero) Tbk who runs a business in Construction Services, Precast, Realty, Toll Road and Energy.

sanGGaHan Dan BaTasan TanGGUnG jaWaBDisclaimer and Limitation of Liability

TenTanG laPORan TaHUnan WasKITa KaRYa 2017Regarding The Waskita 2017 Annual Report

Selamat datang pada laporan tahunan 2017 PT Waskita Karya (Persero) Tbk dengan tema “Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Melalui Pembangunan Infrastruktur” Tema tersebut dipilih berdasarkan analisis dan kajian yang mendalam berdasarkan fakta dan perkembangan bisnis Perseroan sepanjang 2017 serta masa depan keberlanjutan bisnis Perseroan.

Laporan Tahunan 2017 PT Waskita Karya (Persero) Tbk diterbitkan sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 29/POJK.04/2016 tentang Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik dan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 30/SEOJK.04/2016 Tentang Bentuk Dan Isi Laporan Tahunan Emiten Atau Perusahaan Publik.

Penyebutan satuan mata uang “Rupiah”, “Rp” atau IDR merujuk pada mata uang resmi Republik Indonesia, sedangkan “Dollar AS” atau USD merujuk pada mata uang resmi Amerika Serikat. Semua informasi keuangan disajikan dalam mata uang Rupiah sesuai dengan Standar Akuntasi Keuangan Indonesia.

Laporan Tahunan Waskita Karya 2017 disajikan dalam dua bahasa yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris dengan menggunakan jenis dan ukuran huruf yang mudah dibaca dan dicetak dengan kualitas yang baik. Laporan Tahunan ini dapat dilihat dan diunduh di website resmi Perseroan yaitu www.waskita.co.id.

Welcome to the PT Waskita Karya (Persero) Tbk 2017 annual report with the theme “Economic Growth Acceleration through Infrastructure Development” The theme was selected based on analysis and in-depth studies on facts and the Company’s business development during 2017, and the future of the Company’s business continuity.

PT Waskita Karya (Persero) Tbk 2017 Annual Report has been issued in accordance with Otoritas Jasa Keuangan Regulation No. 29/POJK.04/2016 concerning Issuers or Public Companies Annual Reports, and Otoritas Jasa Keuangan Circular No. 30/SEOJK.04/2016 concerning the Form and Contents of Issuers or Public Companies Annual Reports.

The denomination of currency units “Rupiah”, “Rp” or IDR refers to the official currency of the Republic of Indonesia, while “US Dollar” or USD refers to the official currency of the United States. All financial information is presented in Rupiah in accordance with the Indonesian Financial Accounting Standards.

Waskita Karya 2017 Annual Report is presented in billingual namely Bahasa Indonesia and English using a typeface and font size that is easy to read and printed with good quality. This Annual Report can be viewed and downloaded on the Company’s official website, www.waskita.co.id.

Dalam rangka mewujudkan sila kelima dari Pancasila, “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”, Pemerintah terus mengupayakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, salah satunya dilakukan melalui percepatan pembangunan infrastruktur. Percepatan pembangunan infrastruktur dimaksud menjadi keniscayaan. Infrastruktur sangat berperan penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi, di mana pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dijumpai pada wilayah dengan tingkat ketersediaan infrastruktur yang mencukupi.

Memacu akselerasi pembangunan infrastruktur bukanlah tanpa alasan, Infrastruktur berpengaruh penting bagi peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan manusia, antara lain dalam peningkatan nilai konsumsi, peningkatan produktivitas tenaga kerja dan akses kepada lapangan kerja, serta peningkatan kemakmuran nyata dan terwujudnya stabilisasi makro ekonomi, yaitu keberlanjutan fiskal, berkembangnya pasar kredit, dan pengaruhnya terhadap pasar tenaga kerja.

Pembangunan infrastruktur yang dilakukan secara masif dan menyebar di berbagai wilayah merupakan bentuk dari ‘Regional Growth Strategy’, utamanya dalam mengatasi masalah pembangunan, yaitu kemiskinan dan kesenjangan, sekaligus bentuk investasi dalam meningkatkan produktivitas dan daya saing.

Sebagai perusahaan Badan Usaha Milik Negara, PT Waskita Karya (Persero) Tbk berada di baris terdepan untuk mendukung upaya Pemerintah tersebut dengan memberikan hasil karya terbaiknya. Hal tersebut juga menjadi potensi yang sangat baik bagi Perseroan untuk meraih pertumbuhan usaha yang berkelanjutan.

In order to realize the fifth principle of Pancasila, “Social Justice for All Indonesian People”, the Government continuously makes attempts to spur the growth of national economy, one of which through infrastructure development acceleration. Infrastructure development acceleration is a must. Infrastructure plays an important role in promoting economic growth, where higher economic growth is found in areas with adequate infrastructure availability.

Infrastructure development acceleration is reasonable. Infrastructure is important for improving the people’s quality of life and welfare, among others in the uplift of consumption value, labor productivity, and access to employment, as well as the uplift of real prosperity and realization of macroeconomic stabilization (fiscal sustainability), credit market development, and its effect on the labor market.

Infrastructure development that is massive and spreads in various regions is a form of ‘Regional Growth Strategy’, especially in addressing development issues such as poverty and inequality, and also the form of investments in increasing productivity and competitiveness.

As a State-Owned Enterprise, PT Waskita Karya (Persero) Tbk is at the forefront to support the Government’s attempts by delivering its best work. In fact, this is also an excellent potential for the Company to achieve sustainable business growth.

Akselerasi Per tumbuhan Ekonomi

Melalui Pembangunan InfrastrukturEconomic Growth Acceleration through Infrastructure Development

Penjelasan TeMaTheme Explanation

Guna mendukung penyediaan infrastruktur startegis yang merata di seluruh tanah air, Waskita senantiasa bersinergi dengan pemerintah dalam mewujudkan rencana-rencana yang telah disusun. Dengan kerja keras, inovasi dan komitmen yang kuat, Perseroan melakukan upaya optimal sepanjang 2016 dalam meraih target bisnis maupun peningkatan terhadap portofolio proyek. Hal tersebut menjadi modal utama bagi seluruh insan Perseroan dalam mewujudkan karya nyata yang memiliki dampak keberlanjutan tidak hanya bagi Perseroan namun juga bangsa, masyarakat dan dunia.

In order to support the procurement of strategic infrastructure for all areas in the country, Waskita performs continuous synergy with the government to realize the decided plans. Through hard work, innovation and strong commitment, the Company generated maximum efforts to achieve its business targets and improve its project portfolios in 2016. This achievement became a key foundation for the Company’s people in order to realize an achivement with impact of sustainability for the Company and the nation, the people and the world.

PT Waskita Karya (Persero) Tbk di tahun 2015 mencatatkan kinerja operasional dan capaian keuangan yang membanggakan. Hal tersebut merupakan refleksi atas harmoni peran ganda; sebagai Badan Usaha Milik Negara (66% porsi kepemilikan negara) yang menjalankan peran aktif agen pembangunan dan sebagai entitas bisnis yang senantiasa mampu memberikan nilai tambah kepada pemangku kepentingan. Hal tersebut diperkuat dengan semakin maksimalnya kinerja anak perusahaan Waskita dalam pengelolaan proyek-proyek infrastruktur strategis seperti jalan tol, pabrikasi beton precast, realty dan energi.

In 2015, PT Waskita Karya (Persero) Tbk recorded a satisfactory operational performance and financial achievement. This success was a reflection upon the harmony of the Company’s dual roles; namely as a State- Owned Enterprises (with 66% of government ownership portion) engaging as an active agent of development and as a business entity capable of providing added values for the stakeholders. This fact was affirmed with the maximum performance of Waskita’s subsidiaries in managing strategic infrastructure projects such as toll roads, precast concrete manufactures, realty and energy.

Dalam menguatkan fondasi bisnis Perseroan untuk menghadapi tantangan usaha, PT Waskita Karya (Persero) Tbk di tahun 2014 melakukan langkah-langkah strategis guna memaksimalkan pertumbuhan bisnisnya. Gejolak ekonomi yang ada tidak menyurutkan langkah Perseroan untuk terus bergerak merealisasikan rencana kerja hingga membuahkan hasil berupa pencatatan pertumbuhan pendapatan usaha dan perolehan laba bersih. Dengan dukungan rencana kerja yang disusun secara komprehensif dalam menangkap peluang-peluang kerja sama pengembangan infrastruktur yang dilakukan baik oleh pemerintah maupun swasta, Perseroan senantiasa bekerja secara maksimal, efektif dan berintegritas. Hal tersebut mencerminkan bahwa sepanjang 2014 Perseroan melakukan pengelolaan usaha secara efisien dengan memanfaatkan potensi dan kapabilitas yang dimiliki. Ini menjadi langkah yang baik bagi Perseroan untuk mempersiapkan diri menjadi Perusahan yang terdepan dalam membangun infrastruktur negeri di masa-masa mendatang.

To improve its business foundation in order to face business challenges, in 2014, PT Waskita Karya (Persero) Tbk implemented strategic actions to maximize its business growth. The ongoing economic instability did not deter the Company to move forward and realized its work plans to generate results in the form of growth in revenues and net profit gain. Supported by comprehensively-planned work plan to net opportunities for cooperation in infrastructure development performed by the government and private sector, the Company relentlessly displayed maximum, effective performance with high integrity. This action illustrated the Company’s efficient business management by utilizing its potentials and capability. Therefore, this achievement marked a good start for the Company to prepare itself into becoming the forefront Company in developing the nation’s infrastructure for the future.

2016

2015

2014

everlasting Movement

Terdepan Membangun Infrastrukturuntuk negeriLeader in Infrastructure Development for the Nation

Pembangunan BerkelanjutanSustainable Growth

Nilai Kontrakdalam PengerjaanRp138 Triliun

Pendapatan Usaha Rp45,2 Triliun

33%

90%

On-Going Contract Value IdR138 Trillion

RevenuesIdR45,2 Trillion

Laba Bersih Rp4,2 Triliun

Ekuitas Rp22,8 Triliun

Total Aset Rp97,9 Triliun

132%

36%Total Assets IdR97,9 Trillion

Equity IdR22,8 Trillion

Net Income IdR4,2 Trillion

59%

Ikhtisar KinerjaPerformance Highlights

Profil PerusahaanCompany Profile

Laporan ManajemenManagement Reports

Tinjauan Unit-Unit Pendukung Functional Unit Review


Visi Vision

“Menjadi Perusahaan Indonesia Terkemuka di Bidang Industri Konstruksi, Rekayasa, Investasi Infrastruktur dan Property/Realty”“To Become The Leading Indonesia Company in Construction Industry, Engineering, Infrastructure Investment and Property/Realty”.

Misi

MissionMeningkatkan Nilai Perusahaan yang Berkelanjutan melalui:• SDM yang Kompeten;• Sistem dan Teknologi Terintegrasi;• Sinergi dengan Mitra Usaha;• Inovasi; serta• Diversifikasi Usaha.To Increase the Sustainable Corporate Value through: • Competent Human Capital;• Integrated System and Technology;• Partnership Synergy;• Innovation; as well as • Diversification.

VIsI, MIsI, BUDaYa PeRUsaHaan Dan MOTOVision, Mission, Corporate Culture and Motto




LampiranAttachment


Integrity• Honesty: Jujur• Fairness: Adil• Discipline: Disiplin

Profesionalism• Expertise: Ahli di bidangnya• To Undertake Rights and Responsibilities : Menjalankan Hak dan Kewajiban• Efficiency and Effectiveness at Work : Bekerja Efektif dan Efisien

Teamwork• Openness : Terbuka• Communicative : Komunikatif• Concern : Peduli

Excellence• Creative and Innovative : Kreatif dan Inovatif• Proactive and Responsive : Proaktif dan Responsif • Firm and Militant : Tangguh dan Militan

Maju dengan Karya BermutuOnward Through High Quality Performance

Corporate Culture

Motto

Budaya Perusahaan

Moto

Visi, Misi, Budaya Perusahaan dan MotoVision, Mission, Corporate Culture and Motto






Guna mencapai visi dan misi Perusahaan, dan pengembangan usaha yang dimulai pada 2014, Perseroan telah menyusun tema stategi (strategic theme) untuk periode 5 (lima) tahun yang dibagi menjadi 3 (tiga) hal pokok sebagai berikut: • Pengembangan (2014)

Tema strategi ini memfokuskan kepada perusahaan untuk bisa mengembangkan produk-produk baru misalnya konstruksi yang berbasis kepada K3LM (Green Construction), semakin banyaknya proyek-proyek Engineering Procurement Construction (EPC), Energi, Investasi di infrastruktur dan property/realty serta proyek-proyek unggulan lainnya. Hal ini didukung oleh sistem dan tenaga kerja yang memiliki kompetensi yang memadai.

• Realisasi (2015-2016) Tahun 2015 hingga 2016, Perseroan mencanangkan sebagai tahun untuk pencapaian kinerja sesuai dengan RJPP. Perusahaan mampu memiliki arus kas operasi yang positif didukung dengan pertumbuhan penjualan dan laba bersih yang cukup baik. Pengembangan bisnis dilakukan melalui penajaman visi dan strategi agar tetap sesuai (strategy fit) dengan perubahan lingkungan usaha, dengan acuan kontrol melalui Rencana Jangka Panjang Perusahaan (Corporate Plan).

• Berkelanjutan (2017 - 2019) Strategi ini dilakukan dengan tujuan agar perusahaan dapat mengelola dan melaksanakan konsep bisnisnya dengan baik dan terintegrasi, serta siap mengantisipasi segala perubahan yang terjadi berkaitan dengan kondisi lingkungan internal maupun eksternal, sehingga dapat memenangkan persaingan secara berkelanjutan (sustainable competitive advantage).

Kebijakan • Fokus tetap pada core business dengan perluasan pasar

baru di bisnis sektor yang terkait yaitu beton precast, property/realty, investasi di jalan tol dan energi.

• Fokus pada sektor pemerintah dan pekerjaan sipil potensi dari sipil khususnya penggarapan proyek-proyek infrastruktur besar.

• Peningkatan daya saing melalui perbaikan sistem kerja dan perbaikan struktur permodalan.

• Peningkatan kerja sama dengan mitra strategis dan aktivitas EPC;

• Fokus pada penerapan value engineering. • Peningkatan margin melalui cost reduction program dan

diversifikasi usaha. • Memperbesar pasar luar negeri. • Meningkatkan sistem IT dengan penerapan Enterprise

Resources Planning (ERP).

In order to achieve the Company’s mission and vision, and business development that began in 2014, the Company has developed a strategic theme for a 5 (five) year period divided into 3 (three) principal subjects as follows:• Development (2014)

This strategy theme focused on the company being able to develop new products such as construction based on K3LM (Green Construction), more projects for Engineering Procurement Construction (EPC), Energy, Investment in infrastructure and property / realty and other leading projects. This was supported by sufficiently competent systems and labor.

• Realizations (2015-2016)2015 to 2016 were the years the Company proclaimed as the time to achieve performance in accordance with the RJPP. The company was able to generate a positive operating cash flow, supported by sales growth and good net profit. Business development was carried out through a sharpening of the vision and strategy to stay fit, with business environment changes controlled through the Corporate Long Term Plan.

• Sustainable (2017 - 2019)This strategy is aimed at the company managing and executing the business concept well with integration, and be prepared to anticipate any changes that occur related to internal and external environment conditions, so as to beat the competition on a sustainable basis.

Policy• The focus remains on the core business with the

expansion of new markets in the related sectors of business i.e. precast concrete, property/realty, toll road investments and energy.

• Focusing on the government sector and potential civil work especially developing major infrastructure projects.

• Increasing competitiveness through work system improvements and capital structure improvements.

• Improving cooperation with strategic partners and EPC activities;

• Focusing on applying value engineering.• Increasing margins through cost reduction programs and

business diversification.• Enlarging the overseas market.• Improving IT systems with the implementation of

Enterprise Resources Planning (ERP).

TeMa sTRaTeGIStrategy Theme




LampiranAttachment







DaFTaR IsITable of Contents

1 2 3SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG JAWABDisclaimer and Limitation of Liability . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3TENTANG LAPORAN TAHUNAN WASKITA KARYA 2017Regarding The Waskita 2017 Annual Report . . . . . . . . . . . . . 3Penjelasan TemaTheme Explanation. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4VISI, MISI, BUDAYA PERUSAHAAN DAN MOTOVision, Mission, Corporate Culture and Motto . . . . . . . . . . . . . 8TEMA STRATEGIStrategy Theme. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 10DAFTAR ISITable of Contents . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 12

IKHTIsaR KeUanGan Dan OPeRasIOnalFINANCIAL AND OPERATIONAL HIGHLIGHTS

LAPORAN POSISI KEUANGANFinancial Position Statement . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 18LAPORAN LABA (RUGI) DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIFIncome Statement and Comprehensive Income . . . . . . . . . 22LAPORAN ARUS KASCash Flow Statement . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 23RASIO KEUANGAN PENTINGThe Financial Ratio . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 23IKHTISAR OPERASIONALOperational Highlight. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 25IKHTISAR SAHAMStock Highlights . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 26

IKHTISAR SURAT BERHARGASecurities Highlights . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 28PENGHARGAAN & SERTIFIKASI 2017Awards & Certifications 2017 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 30PERISTIWA PENTING 2017Significant Events 2017 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 32

laPORan KePaDa PeManGKU KePenTInGanREPORT TO STAKEHOLDER

LAPORAN DEWAN KOMISARISBoard of Commissioners Report . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 44LAPORAN DIREKSIBoard of Directors Report . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 52SURAT PERNYATAAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN 2017 PT WASKITA KARYA (PERSERO) TBKThe Board of Commissioners’ and The Board of Directors’ Statement of Responsibility for the 2017 Annual Report of PT Waskita Karya (Persero) Tbk . . . . . . . . . . . . . . 65

PROFIl PeRUsaHaanCOMPANY PROFILE

INFORMASI PERUSAHAANCompany Information . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 68SEJARAH PERUSAHAANCorporate History . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 70JEJAK LANGKAH Milestones . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 76




LampiranAttachment


3 4FILOSOFI LOGO PERUSAHAANPhilosophy behind the Company’s Logo . . . . . . . . . . . . . . . . 78BIDANG USAHALine Of Business . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 79Struktur OrganisasiOrganization Structure . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 84PROFIL DEWAN KOMISARISBoard Of Commissioners Profile . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 86PROFIL DIREKSIBoard of Directors Profile . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 92PEJABAT SENIORSenior Officials. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 98ENTITAS ANAK DAN ENTITAS ASOSIASISubsidiaries and Associate Entities. . . . . . . . . . . . . . . . . . . .116STRUKTUR GRUP PERUSAHAANCorporate Group Structure. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .120STRUKTUR DAN KOMPOSISI PEMEGANG SAHAMStructure and Composition of Shareholders. . . . . . . . . . . .122KRONOLOGIS PENCATATAN SAHAMShare-Listing Chronology . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .125KRONOLOGIS PENCATATAN OBLIGASIBond-Listing Chronology . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .126NAMA DAN ALAMAT LEMBAGA/PROFESI PENUNJANG PERUSAHAANName and Address of Institution/Profession Supporting Company . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .128INFORMASI PADA WEBSITE PERUSAHAANInformation on Company’s Website . . . . . . . . . . . . . . . . . . .133

PROGRAM PENGEMBANGAN KOMPETENSI ANGGOTA DEWAN KOMISARIS, DIREKSI, KOMITE, SEKRETARIS PERUSAHAAN DAN KEPALA SATUAN PENGAWASAN INTERN Competency Development Programs for Members of Board of Commissioners, Board of Directors, Committees, Corporate Secretary and Head of Internal Audit . . . . . . . .134WILAYAH OPERASIONAL PERUSAHAANOperational Region of the Company . . . . . . . . . . . . . . . . . . .138

TInjaUan PenDUKUnG BIsnIsREVIEW OF BUSINESS SUPPORTING UNIT

SUMBER DAYA MANUSIAHuman Capital . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .146TEKNOLOGI INFORMASIInformation Technology . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .172

Daftar IsiTable of Contents






analIsa & PeMBaHasan ManajeMenMANAGEMENT DISCUSSION & ANALYSIS

TINJAUAN INDUSTRIIndustrial Review . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .180TINJAUAN BISNISBusiness Review . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .186TINJAUAN PER SEGMEN OPERASIReview Per Segment Operations . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .197TINJAUAN KEUANGANFinancial Review . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .200

TaTa KelOla PeRUsaHaanGOOD CORPORATE GOVERNANCE

TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIKGood Corporate Governance . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .232DASAR HUKUM, PRINSIP, DAN KOMITMEN KEBIJAKAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIKLegal Basis, Principles, and Commitment of The Policy of Good Corporate Governance Implementation. . . . . . . .234TUJUAN DAN MANFAAT PENERAPAN GCGObjectives and Benefits of GCG . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .239PRINSIP PENERAPAN GCG Principles of GCG Implementation . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .241KOMITMEN PENERAPAN GCG Commitment of GCG Implementation . . . . . . . . . . . . . . . . .243ROAD MAP GCG PERSEROANRoad Map of The Company’s GCG . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .244HIERARKI KEBIJAKAN GCG PERUSAHAANHierarchy of The Company’s GCG Policy . . . . . . . . . . . . . . .245ASESMEN TERHADAP PENERAPAN GCG PERUSAHAANAssessment on GCG Implementation of The Company. .246FOKUS PENERAPAN GCG TAHUN 2017Focus of GCG Implementation in 2017. . . . . . . . . . . . . . . . .274

SOSIALISASI, INTERNALISASI, DAN EVALUASI GCGSocialization, Internalization and GCG Evaluation . . . . . . .275STRUKTUR DAN MEKANISME TATA KELOLAGovernance Structure and Mechanism . . . . . . . . . . . . . . . .276PEMEGANG SAHAM UTAMA DAN PEMEGANG SAHAM PENGENDALIMajority and Controlling Shareholders. . . . . . . . . . . . . . . . .282RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAMGeneral Meeting of Shareholders . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .283DEWAN KOMISARISBoard of Commissioners . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .302KOMISARIS INDEPENDENIndependent Commissioner . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .319DIREKSIBoard of Directors. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .321RAPAT GABUNGAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSIJoint Meeting of The Board of Commissioners and Board of Directors . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .339PENILAIAN KINERJA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSIPerformance Assessment of Board of Commissioners and Board of Directors . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .344ASSESSMENT PENERAPAN GCG UNTUK ASPEK DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSIGCG Implementation Assessment Aspect Of Board Of Commissioners And Directors . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .352KEBIJAKAN REMUNERASI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSIRemuneration Policy of The Board of Commissioners and Board of Directors. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .355HUBUNGAN AFILIASI DEWAN KOMISARIS, DIREKSI DAN PEMEGANG SAHAM PENGENDALIAffiliation of The Board of Commissioners, Board of Directors and Controlling Shareholders . . . . . . . . . . . . . . . .358KEBIJAKAN KEBERAGAMAN KOMPOSISI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSIDiversity in The Composition of The Board of Commissioners and Board of Directors . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .360

5 6 7




LampiranAttachment


KOMITE DI BAWAH DEWAN KOMISARISCommittees Under The Board of Commissioners . . . . . . .364SEKRETARIS DEWAN KOMISARISBoard of Commissioners’ Secretary . . . . . . . . . . . . . . . . . . .394AKSES INFORMASI DAN DATA PERUSAHAANInformation Access and Company Data . . . . . . . . . . . . . . . .400SATUAN PENGAWASAN INTERNInternal Audit . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .403KANTOR AKUNTAN PUBLIKPublic Accounting Firm . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .421MANAJEMEN RISIKORisk Management. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .422SISTEM PENGENDALIAN INTERNALInternal Control System . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .431PERKARA PENTINGImportant Cases . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .436SANKSI ADMINISTRATIFAdministrative Sanction . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .446KODE ETIK PERUSAHAANCode of Conduct . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .447SISTEM PELAPORAN PELANGGARANWhistleblowing System . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .458KEBIJAKAN ANTI KORUPSIAnti-Corruption Policy . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .465KEBIJAKAN GRATIFIKASIGratification Policy . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .466KEBIJAKAN INSIDER TRADINGInsider Trading Policy. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .468MEKANISME PENGADAAAN BARANG DAN JASAGoods and Services Procurement . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .469PRAKTIK BAD CORPORATE GOVERNANCEBad Corporate Governance Practice . . . . . . . . . . . . . . . . . . .471HUBUNGAN DENGAN PEJABAT PUBLIK DAN PEJABAT PEMERINTAHRelationship With The Public Executives and State Executives . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .471

LAPORAN HARTA KEKAYAAN PEJABAT NEGARAState Officials Wealth Report . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .472PAKTA INTEGRITASIntegrity Pact . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .473PERNYATAAN KEPATUHAN TERHADAP PAJAKStatement of Tax Compliance . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .473TRANSPARANSI KONDISI KEUANGAN DAN NON KEUANGAN YANG BELUM DIUNGKAP DALAM LAPORAN LAINNYATransparency Of Financial And Non-Financial Conditions Not Been Disclosed In Other Reports . . . . . . .473

TanGGUnG jaWaB sOsIal PeRUsaHaanCORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .476

laMPIRanATTACHMENT

LAPORAN KEUANGANFinancial Report . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .502INDEKS BAPEPAM LK X.K.6 DAN ARAIndex of Bapepam LK X.K.6 and ARA. . . . . . . . . . . . . . . . . . .692

7 8

IKHTIsaR KeUanGanDan OPeRasIOnalFINANCIAL AND OPERATIONAL HIGHLIGHTS

Tahun 2017 Waskita Karya berhasil meraih kinerja yang sangat memuaskan dengan mencatatkan lababersih mencapai Rp4.201 Triliun atau naik 131,72% dibandingkan laba bersih yang dicapai pada tahunsebelumnya sebesar Rp1.813 Triliun.

In 2017 Waskita Karya achieved a very satisfactory performance by posting a net profit of IDR4,201 Trillion, an increase of 131.72% compared to IDR1,813 Trillion net profit the previous year.






laPORan POsIsI KeUanGanFinancial Position StatementlaPORan POsIsI KeUanGanFinancial Position Statement

asetDalam Miliar Rupiah

In Billion Rupiah

UraianDescription 2015 2016 2017

ASET LANCARCURRENT ASSET

Kas dan Setara KasCash and Cash Equivalent

5.511,19 10.653,78 6.088,96

Investasi Jangka PendekShort-term Investment

10,66 8,45 8,45

Piutang UsahaAccounts Receivable

1.648.120 4.317,46 1.871,06

Piutang RetensiRetention Receivable

731,62 966,70 1.050,93

Piutang Lain-lain Jangka PendekOther Short-term Receivables

127,77 5.617,87 10.200,14

PersediaanInventories

826,38 2.556,73 3.235,50

Tagihan Bruto Kepada Pengguna JasaGross Account Due to Customers

4.579,72 10.971,80 25.020,66

Pajak Dibayar di MukaPrepaid Taxes

679,79 1.159,44 2.174,28

Uang Muka dan Biaya Dibayar di MukaAdvances and Prepayment

854,12 2.706,96 1.756,79

Aset Keuangan Dimiliki Hingga Jatuh TempoHeld to Maturity Financial Assets

100,00 - -

Jumlah Aset LancarTotal Current Assets 15.805,62 39.712,58 52.427,02

assets




LampiranAttachment


laPORan POsIsI KeUanGanFinancial Position Statement


Dalam Miliar RupiahIn Billion Rupiah


ASET TIDAK LANCARNONCURRENT ASSETS

Investasi Pada Entitas Asosiasi dan Aset Ventura BersamaInvestment in Associate Entity and Joint Venture Assets

1.571,85 2.070,70 3.449,34

Piutang Usaha Jangka PanjangLong-term Receivables

2.269,23 180.002,34 -

Piutang Lain - lain Jangka PanjangOther Long-term Receivables

206,33 301,86 40.363,44

Tagihan Bruto Kepada Pengguna Jasa Jangka PanjangGross Amount Due from Long-term Customers

524,97 2.137,92 -

Properti InvestasiInvestment Properties

259,97 53,41 66,55

Investasi Jangka Panjang LainnyaOther Long-term Investments

540,22 548,40 287,62

Aset TetapFixed Assets

1.923,14 3.013,85 4.742,29

Goodwill 1.390,68 1.710,77 2.235,78

Aset Tak Berwujud - Hak Penguasaan Jalan TolIntangible Asset – Toll Road Concession Right 5.580,33 11.153,74 33.932,68

Aset Pajak TangguhanDeferred Tax Asset

182,05 195.138,15 43,92

Aset Lain-lainOther Assets 54,72 98,34 324,59

Jumlah Aset Tidak LancarTotal Noncurrent Assets 14.503,49 21.720,44 45.468,74

TOTAL ASETTOTAL ASSETS 30.309,11 61.433,01 97.895,76







liabilitasDalam Miliar Rupiah

In Billion Rupiah


LIABILITAS JANGKA PENDEKSHORT-TERM LIABILITY

Utang Bank Jangka PendekShort-term Bank Loan 3.193,90 12.063,05 24.291,48

Utang Lembaga Keuangan Non Bank Jangka PendekLoan to Financial Institutions Non-Bank Short-Term Portion 289,30 3.281,29 1.588,72

Utang UsahaAccounts Payable 5.175,89 7.184,59 14.098,18

Utang Bruto Sub-kontraktor Pihak ketigaGross Amount Due to Third Parties of Subcontractor 3.300,53 7.291,44 10.027,54

Beban AkrualAccrued Expenses 116,29 251,30 513,24

Utang PajakTax Payable 439,40 409,81 227,79

Uang Muka Kontrak Jangka PendekAdvances on Short-term Contracts 739,32 557,26 233,52

Liabilitas Pajak TangguhanDeffered Tax Liabilities - 0,78 -

Utang Bank Jangka Panjang Jatuh Tempo Dalam Satu TahunLong-term Bank Loans Due in One Year 5,00 5,39 5,39

Utang Pembelian Aset Tetap Jangka PanjangDebt Purchases of Fixed Assets-Long Term Portion - 0,22 0,23

Utang Bunga Jangka PanjangLong-term Interest Payable 262,55 - -

Liabilitas Jangka Pendek LainnyaOther Current Liabilities 108,97 239,29 1.323,09

Jumlah Liabilitas Jangka PendekTotal Current Liabilities 13.631,23 31.283,65 52.309,19

LIABILITAS JANGKA PANJANGNONCURRENT LIABILITIES

liability




LampiranAttachment





Utang Bank Jangka PanjangLong-term Bank Loans 1.875,88 4.147,89 8.665,51

Utang Lembaga Keuangan Non Bank Jangka PanjangLoan to Financial Institution Non-Bank Long Term - 175,00 304,35

Utang Lain-lain Jangka PanjangOther Long-term Payable 786,86 1.954,05 2.339,19

Utang Obligasi – BersihBond Payable – Net 2.670,63 5.567,53 9.045,26

Utang Pembelian Aset Tetap Jangka PanjangDebt Purchase of Fixed Assets-Long Term Portion 0,14 0,31 0.24

Liabilitas Imbalan KerjaEmployee Benefit Liabilities 67,93 67,34 124,24

Jumlah Liabilitas Jangka PanjangTotal Noncurrent Liabilities 6.973,67 13.376,14 22.831,74

JUMLAH LIABILITASTOTAL LIABILITIES 20.604,90 44.659,79 75.140,94

ekuitasDalam Miliar Rupiah

In Billion Rupiah


Modal SahamShare Capital 1.357,25 1.357,37 1.357,39

Tambahan Modal DisetorAdditional Paid-In Capital 5.881,62 5.882,68 5.467,02

Saldo Laba Retained Earnings

Telah Ditentukan PenggunaannyaAppropriated 368,72 578,29 920,94

Belum Ditentukan PenggunaannyaUnappropriated 1.435,90 2.755,88 5.760,14

Komponen Ekuitas LainnyaOther Component of Equity 503,58 495,35 500,95

Jumlah yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk Total Attributable to Owners of Parent 9.547,10 11.069,55 14.006,44

Kepentingan Entitas Non PengendaliNon-Controlling Entity 157,11 5.703,67 8.748,39

JUMLAH EKUITAS TOTAL EQUITY 9.704,21 16.773,22 22.754,82

equity






laPORan laBa (RUGI) Dan PenGHasIlan KOMPReHensIFIncome Statement and Comprehensive IncomelaPORan laBa (RUGI) Dan PenGHasIlan KOMPReHensIFIncome Statement and Comprehensive Income

Ikhtisar laba Rugi KonsolidasianDalam Miliar Rupiah

In Billion Rupiah


Pendapatan UsahaRevenues

14.152,75 23.788,32 45.212,89

Beban Pokok PendapatanCost of Revenue

(12.231,51) (19.820,48) (35.749,36)

Laba BrutoGross Profit

1.921,24 3.967,84 9.463,53

Laba Sebelum Pajak dan Beban KeuanganIncome Before Tax and Financial Charges

1.446,99 3.145,78 6.526,60

Laba Tahun BerjalanProfit of the Year

1.047,59 1.813,07 4.201,57

Laba Bersih yang dapat Diatribusikan kepada:Net Income Attributable to:

Pemilik Entitas IndukOwners of the Parent Entity

1.047,74 1.713,26 3.881,71

Kepentingan NonpengendaliNon-Controlling Interest

(0,15) 99,80 319,86

Laba Bersih Komprehensif Tahun BerjalanTotal Comprehensive Income

1.567,12 1.809,18 4.176,78

Laba Komprehensif yang dapat Diatribusikan kepada:Comprehensive Income Attributable to:

Pemilik Entitas IndukOwners of the Parent Entity

1.564,27 1.709,38 3.856,92

Kepentingan NonpengendaliNon-Controlling Interest

(0,15) 99,80 319,86

Laba per SahamEarnings per Share

90,19 147,48 284,14

Consolidated Income Highlights




LampiranAttachment


laPORan aRUs KasCash Flow StatementlaPORan aRUs Kas

Cash Flow Statement

Ikhtisar arus Kas Konsolidasian



Kas Bersih diperoleh dan (digunakan untuk) Aktivitas OperasiNet Cash Provided by (Used) Operating Activities 657,97 (7.762,41) (5.959,56)

Kas Bersih digunakan untuk Aktivitas InvestasiNet Cash Used in Investing Activities (6.926,88) (9.552,72) (19.238,72)

Kas Bersih diperoleh dari Aktivitas PendanaanNet Cash Provided by Financing Activities 10.098,90 22.459,33 20.630,92

Keuntungan (kerugian) Selisih Kurs yang Belum di RealisasiUnrealized Gain (Loss) on Forex Rate 5,91 0,61 0,33

Kenaikan (Penurunan) Bersih Kas dan Setara KasNet Increase (Decrease) in Cash and Cash Equivalent 3.829,99 5.144,20 (4.567,36)

Kas dan Setara Kas pada Awal TahunCash and Cash Equivalent at the Beginning of Year 1.657,28 5.511,18 10.665,99

Kas dan Setara Kas pada Akhir TahunCash and Cash Equivalent at the End of Year 5.511,19 10.656,00 6.088,96

The Consolidated statements of Cash Flow Highlights

RasIO KeUanGan PenTInGThe Financial Ratio

Dalam %In%


Rasio Pengembalian Atas Aset (ROA) (%)Return on Assets (%)

3,46 2,95 4,29

Rasio Imbal Kepada Pemegang Saham (ROE) (%)Return on Equity (%)

39,31 22,42 42,10

Rasio Laba Terhadap Pendapatan (%)Profit to Revenue Ratio (%)

7,40 7,62 9,29

Rasio Lancar (X)Current Ratio (X)

1,16 1,17 1,00

Rasio Liabilitas Terhadap Total Aset (X)Liabilities to Total Assets Ratio (X)

0,68 0,73 0,77

Rasio Liabilitas Terhadap Ekuitas (X)Liabilities to Equity Ratio (X)

0,86 1,50 3,30






RasIO KeUanGan PenTInGThe Financial Ratio

dalam juta Rupiah (in billion Rupiah)

Total asetTotal Assets

2017 2016

61.433

2015

30.30997.896


Investasi pada entitas asosiasi dan Ventura BersamaInvestment in Associate Entity and Joint Ventures

2017 2016

2.071

2015

1.5723.449


Total liabilitasTotal Liabilities

2017 2016

44.660

2015

20.60575.141


Total ekuitasTotal Equity

2017 2016

16.773

2015

9.70422.755


Pendapatan usahaRevenues

2017 2016

23.788

2015

14.15345.213


laba BrutoGross Profit

2017 2016

3,968

2015

1,9219,464




LampiranAttachment


IKHTIsaR OPeRasIOnalOperational HighlightIKHTIsaR OPeRasIOnal

Operational Highlight

dalam % (in %)

Persentase lelang DImenangkanAuction Percentage Won

2017 2016

42,31

2015

36,3249,97

jumlah lelang DimenangkanNumber of Auctions Won

2017 2016

146

2015

275166


Kontrak BaruNew Contracts

2017 2016

69,974

2015

32,08455,834

dalam miliar Rupiah (in billion Rupiah)

laba BersihNet Income

2017 2016

1.813

2015

1.0484.202

dalam Rupiah (in Rupiah)

laba per sahamEarnings per Share

2017 2016

147,48

2015

90,19284,14






IKHTIsaR saHaMStock HighlightsIKHTIsaR saHaMStock Highlights

Kinerja saham WaskitaKinerja saham Perusahaan dilihat dalam kurun waktu per perbulan pada tahun 2016 dan 2017;

2016

BulanMonth

PembukaanOpening

Harga saham

TertinggiHighest

Price

Harga saham

TerendahLowest

Price

PenutupanClosing

jumlah sahamTotal Shares

Kapitalisasi PasarMarket Capitalization

Volume PerdaganganTrading Volume

JanuariJanuary

1.675 1.775 1.615 1.735 13.572.493.310.00 23.548.275.892.850 781.155.300

FebruariFebruary

1.760 2.000 1.725 1.930 13.572.493.310.00 26.194.912.088.300 1.046.679.800

MaretMarch

1.930 2.045 1.880 2.005 13.572.493.310.00 27.212.849.086.550 530.914.200

AprilApril

2.020 2.395 1.995 2.345 13.572.493.310.00 31.827.496.811.950 745.057.700

MeiMay

2.400 2.660 2.330 2.510 13.572.927.950.00 34.068.049.154.500 1.155.458.000

JuniJune

2.530 2.580 2.360 2.550 13.573.335.750.00 34.612.006.162.500 1.080.894.600

JuliJuly

2.520 2.860 2.490 2.770 13.573.335.750.00 37.598.140.027.500 796.336.300

AgustusAugust

2.770 2.840 2.690 2.790 13.573.335.750.00 37.869.606.742.500 741.434.000

SeptemberSeptember

2.760 2.800 2.380 2.620 13.573.335.750.00 35.562.139.665.000 715.988.300

OktoberOctober

2.640 2.740 2.560 2.620 13.573.335.750.00 35.562.139.665.000 407.030.300

NopemberNovember

2.620 2.620 2.120 2.550 13.573.507.250.00 34.612.443.487.500 617.398.000

DesemberDecember

2.550 2.650 2.290 2.550 13.573.709.540.00 34.612.959.097.500 323.455.500

Waskita stock PerformanceThe Company’s monthly Stock performance in year 2016 and 2017;




LampiranAttachment


IKHTIsaR saHaMStock Highlights

2017

BulanMonth

PembukaanOpening

Harga saham

TertinggiHighest Price

Harga saham

TerendahLowest Price

PenutupanClosing

jumlah sahamTotal Shares

Kapitalisasi PasarMarket Capitalization

Volume PerdaganganTrading Volume

JanuariJanuary

2.550 2.670 2.530 2.560 13.573.709.450 34.748.696.192.000 302.575.600

FebruariFebruary

2.560 2.580 2.450 2.480 13.573.709.450 33.662.799.436.000 336.528.600

MaretMarch

2.480 2.470 2.330 2.370 13.573.709.450 32.169.691.396.500 413.258.400

AprilApril

2.370 2.440 2.250 2.390 13.573.709.450 32.441.165.585.500 273.592.900

MeiMay

2.390 2.420 2.230 2.380 13.573.709.450 32.305.428.491.000 348.908.200

JuniJune

2.380 2.350 2.210 2.320 13.573.832.550 31.491.291.516.000 172.899.800

JuliJuly

2.350 2.390 2.190 2.390 13.573.878.400 32.441.569.376.000 338.168.600

AgustusAugust

2.390 2.360 2.220 2.220 13.573.878.400 30.134.010.048.000 232.309.700

SeptemberSeptember

2.220 2.140 1.775 1.775 13.573.878.400 24.093.634.160.000 709.433.100

OktoberOctober

1.780 2.250 1.790 2.120 13.573.878.400 28.776.622.208.000 831.936.200

NopemberNovember

2.120 2.220 2.100 2.120 13.573.902.600 28.776.673.512.000 306.940.800

DesemberDecember

2.110 2.250 1.870 2.210 13.573.902.600 29.998.324.746.000 385.979.400

Grafik Harga saham

3.0003.9002.8002.7002.6002.5002.4002.3002.2002.1002.0001.9001.800

1.400

1.700

1.300

1.600

1.200

1.500

1.1001.000

02-J

an-1

5

02-J

an-1

6

02-J

an-1

7

02-O

ct-1

5

02-O

ct-1

6

02-O

ct-1

7

02-J

un-1

5

02-J

un-1

6

02-J

un-1

7

02-F

eb-1

5

02-F

eb-1

6

02-F

eb-1

7

02-N

ov-1

5

02-N

ov-1

6

02-N

ov-1

7

02-J

ul-1

5

02-J

ul-1

6

02-J

ul-1

7

02-A

pr-1

5

02-A

pr-1

6

02-A

pr-1

7

02-D

es-1

5

02-D

es-1

6

02-D

es-1

7

Harga Saham / Stock Price WSKT 2015-2017

02-A

ug-1

5

02-A

ug-1

6

02-A

ug-1

7

02-M

ay-1

5

02-M

ay-1

6

02-M

ay-1

7

02-S

ep-1

5

02-S

ep-1

6

02-S

ep-1

7

stock Price Graph






IKHTIsaR sURaT BeRHaRGaSecurities HighlightsIKHTIsaR sURaT BeRHaRGaSecurities Highlights

Ikhtisar Obligasi

No.nama Obligasi Name of Bonds seri

Series

jumlah nominal Nominal Value Tingkat Bunga

Interest Ratejangka Waktu

TenorPeringkat

RatingTanggal efektif OjK

OJK Effective Datejatuh Tempo

Due Date

Total Total

(Rp juta) IDR Milion)

(Rp juta) (IDR Milion)

1 PUB I Obligasi Waskita Karya Tahap II Tahun 2015 Sustainable Bonds I Waskita Karya Phase II Year 2015

A 350,000 10.40% 3 (tiga) tahun 3 (three) Years

idASenin, 12 Oktober 2015Monday, October 12, 2015

Selasa, 16 Oktober 2018Tuesday, October 16, 2018

1,500,000

B 1,150,000 11.10% 5 (lima) tahun 5 (five) years

Jumat, 16 Oktober 2020Friday, October 16, 2020

2 PUB II Obligasi Waskita Karya Tahap I Tahun 2016 Sustainable Bonds II Waskita Karya Phase I Year 2016 A 2,000,000 9.25% 3 (tiga) tahun

3 (three) Years idA- Kamis, 2 Juni 2016Thursday, June 2, 2016

Senin, 10 Juni 2019Monday, June 10, 19 2,000,000

3 PUB II Obligasi Waskita Karya Tahap II Tahun 2016 Sustainable Bonds II Waskita Karya Phase II Year 2016 A 900,000 8.50% 5 (lima) tahun

5 (five) years idA- Kamis, 2 Juni 2016Thursday, June 2, 2016

Selasa, 28 September 2028Tuesday, September 28, 2021

900,000

4 PUB II Obligasi Waskita Karya Tahap III Tahun 2017 Sustainable Bonds II Waskita Karya Phase III Year 2017


idA- Jumat, 3 Februari 2017Friday, February 3, 2017

Jumat, 21 Februari 2020Friday, February 21, 2020

1,657,000

B 910,000 9.00% 5 (lima) tahun 5 (five) years

Senin, 21 Februari 2022Monday, February 21, 2022

5 PUB III Obligasi Waskita Karya Tahap I Tahun 2017 Sustainable Bonds III Waskita Karya Phase I Year 2017

A 1,369,000 8.00% 3 (tiga) tahun 3 (three) Years

idA- Kamis, 28 September 2017Thursday, September 28, 2017


3,000,000


Kamis, 6 Oktober 2022Thursday, October 6, 2022

Bond Highlights




LampiranAttachment


IKHTIsaR sURaT BeRHaRGaSecurities Highlights

Ikhtisar Obligasi

No.nama Obligasi Name of Bonds seri

Series

jumlah nominal Nominal Value Tingkat Bunga

Interest Ratejangka Waktu

TenorPeringkat

RatingTanggal efektif OjK

OJK Effective Datejatuh Tempo

Due Date

Total Total

(Rp juta) IDR Milion)

(Rp juta) (IDR Milion)



idASenin, 12 Oktober 2015Monday, October 12, 2015


1,500,000


Jumat, 16 Oktober 2020Friday, October 16, 2020

2 PUB II Obligasi Waskita Karya Tahap I Tahun 2016 Sustainable Bonds II Waskita Karya Phase I Year 2016 A 2,000,000 9.25% 3 (tiga) tahun

3 (three) Years idA- Kamis, 2 Juni 2016Thursday, June 2, 2016

Senin, 10 Juni 2019Monday, June 10, 19 2,000,000

3 PUB II Obligasi Waskita Karya Tahap II Tahun 2016 Sustainable Bonds II Waskita Karya Phase II Year 2016 A 900,000 8.50% 5 (lima) tahun

5 (five) years idA- Kamis, 2 Juni 2016Thursday, June 2, 2016

Selasa, 28 September 2028Tuesday, September 28, 2021

900,000



idA- Jumat, 3 Februari 2017Friday, February 3, 2017

Jumat, 21 Februari 2020Friday, February 21, 2020

1,657,000

B 910,000 9.00% 5 (lima) tahun 5 (five) years

Senin, 21 Februari 2022Monday, February 21, 2022


A 1,369,000 8.00% 3 (tiga) tahun 3 (three) Years

idA- Kamis, 28 September 2017Thursday, September 28, 2017


3,000,000


Kamis, 6 Oktober 2022Thursday, October 6, 2022






PenGHaRGaan & seRTIFIKasI 2017Awards & Certifications 2017PenGHaRGaan & seRTIFIKasI 2017Awards & Certifications 2017

12

7

8

10

1 2

3

4 5 6

9

11




LampiranAttachment


PenGHaRGaan & seRTIFIKasI 2017Awards & Certifications 2017

anugerah Tokoh Investasi BUMn 2016 Kategori InfrastrukturLeading SOE 2016 Award Investment Category InfrastructureKementerian BUMNMinistry of SOEs25 Januari 2017January 25, 2017

Indonesia Corporate secretary Communication award ll, 2017Indonesia Corporate Secretary Communication Award ll, 2017Economic Review23 Maret 2017March 23, 2017

Most Powerful Company 2017 Kategori Building ConstructionMost Powerful Company 2017 Category Building ConstructionWarta Ekonomi27 Oktober 2017October 27, 2017

TOP 50 of the biggest Market Capitalization Public listed CompaniesTOP 50 of the biggest Market Capitalization Public Listed CompaniesIICD27 November 2017November 27, 2017

Penghargaan Peringkat ll Terbaik Kategori Perusahaan TbkBest Ranking II Award Company Category Public CompaniesEconomic Review24 Februari 2017February 24, 2017

Best CeO dalam anugerah Obsession award 2017Best CEO in Anugerah Obsession Award 2017Majalah Men’s Obsession31 Maret 2017March 31, 2017

TOP Capital Market Kategori TOP saham 2017TOP Capital Market Category TOP Shares 2017Businessnews10 November 2017November 10, 2017

TOP 5 Most admired CeO in Construction sectorTOP 5 Most Admired CEO in Construction SectorWarta Ekonomi8 Desember 2017December 8, 2017

Indonesia Most Innovative Business award 2017 Kategori Contruction and BuildingIndonesia Most Innovative Business Award 2017 Category Construction and BuildingWarta Ekonomi25 Februari 2017February 25, 2017

The Indonesia living legend CompanyLiving Legend Company Majalah SWASWA Magazine20 September 2017September 20, 2017

economic Challenges award 2017 Kategori KonstruksiEconomic Challenges Award 2017 Category ConstructionMetro TV22 November 2017November 22, 2017

BUMn Terbaik 2017 Bidang non Keuangan sektor Konstruksi & jasa Konstruksi dengan aset TerbesarBest SOE 2017 Non-Finance Field Construction & Construction Services with the Largest Assets SectorBerita satu14 September 2017September 14, 2017

1

4

7

10

2

5

8

11

3

6

9

12






PeRIsTIWa PenTInG 2017Significant Events 2017PeRIsTIWa PenTInG 2017Significant Events 2017

03januari2017

03january

2017

09januari2017

09january

2017

07januari2017

07january

2017

22januari2017

22january

2017

Perayaan Ulang Tahun Ke-56 PT Waskita Karya (Persero) TbkPemotongan tumpeng oleh Direktur Utama Waskita disaksikan Dewan Komisaris dan Direksi

The 56th anniversary of PT Waskita Karya (Persero) Tbk“Pemotongan tumpeng” by Waskita President Directorwitnessed by the Board of Commissioners and the Board of Directors

Menteri PUPR meninjau Proyek jalan Tol Pemalang - Batang seksi 1 - 2Menteri PUPR memastikan proyek pembangunan ruas tol Batang-Semarang akan rampung pada akhir 2018

Minister of PUPR, observing Pemalang – Batang Toll Road section 1 - 2Minister of PUPR, confirmed Batang-Semarang toll road construction project would be completed at the end of 2018

Kunjungan Presiden Republik Indonesia ke Proyek Tol Batang - semarang

Presiden melakukan inspeksi dan memastikan jalan tol ini dapat digunakan secara fungsional saat

mudik lebaran tahun 2017

President of Republic Indonesia, Visited Batang - semarang Toll Project

The President conducted inspection and confirmed the toll road could be used functionally on a regular

basis during 2017 Lebaran

Family Gathering WaskitaFamily gathering diadakan di JCC Senayan, Jakarta, diikuti

4000 peserta yaitu pegawai beserta keluarganya

Waskita Family GatheringFamily gathering was held at JCC Senayan,

Jakarta, attended by 4000 employees and their families




LampiranAttachment


PeRIsTIWa PenTInG 2017Significant Events 2017

27januari2017

27january

2017

30 Maret2017

30March2017

27Februari

201727

February2017

08May2017

08May2017

HUT Bersama BUMn di MandalikaSalah satu acara adalah pemberian bantuan Sarana & Prasarana Umum PembangunanFasilitas Bale Tani

anniversary with sOes at MandalikaOne of the programs was the donation of public facilities & infrastructure for Development of Farmer’s Town Hall

Direktur Utama “Best CeO”di anugerah Obsession award 2017

President Director received “Best CeO” at anugerah Obsession award 2017

Penandatanganan KsO Waskita - aCseT Pembangunan jalan Tol jakarta - Cikampek II elevated

Panjang jalan Tol Japek II Elevated adalah 38,6 Km dengan nilai kontrak Rp13,5 triliun

signing of KsO Waskita - aCseT Toll Road Development jakarta - elevated Cikampek ll

The Length of Elevated Japek ll Toll road is 38,6 Km with a contract value of IDR13.5 trillion

Kunjungan Menteri BUMn ke Proyek Tol Pasuruan - Probolinggo

Menteri BUMN mengapresiasi pengerjaan jalan Tol Pasuruan - Probolinggo yang terbilang

lebih cepat dari rencana

Minister of sOe’s visited Pasuruan Toll Road Project - Probolinggo

Minister of SOEs appreciated the work ofPasuruan - Probolinggo toll road somewhat

faster than planned







24May2017

24May 2017

13juni

201713

june 2017

03juni

201703

june 2017

23jun17

june 23

2017

Kunjungan Menteri PUPR, Menteri Keuangan, dan Menteri Perhubungan ke Proyek lRT PalembangMenteri PUPR, Menteri Keuangan, Menteri Perhubungan ingin memastikan bahwa pekerjaan proyek LRT Palembang sesuai dengan rencana.

Minister of PUPR, Minister of Finance and Minister of Transportation Visited Palembang lRT Project Minister of PUPR, Minister of Finance,Minister of Transportation wanted to make surethat the Palembang LRT project according to the plan.

Program Bingkisan Ramadhan BUMn Hadir untuk negeri di 3 (tiga) lokasi jakarta, Depok, dan BogorBersama BUMN lainnya Waskita membagikan 7500 paket bingkisan Ramadhan yang di bagikan di 3 lokasi masing-masing 2500 paket bingkisan

Ramadhan Gift Program sOes for the nation in 3 (three) locations in jakarta, Depok and Bogor Together with other SOEs, Waskita distributed7500 packages of Ramadhan gifts in 3 locations, each received 2500 packages

Program BUMn Berbagi RamadhanDirektur Utama Waskita menyampaikan bantuan untuk

Pembangunan Asrama Putri Putra Ponpes Syaichona Moch. Cholil Bangkalan, Jawa Timur

sOe’s share Ramadan ProgramPresident Director of Waskita distributed donations for

Dormitory Development of Putri Putra Ponpes Syaichona Moch. Cholil Bangkalan, East Java

Kunjungan Menteri BUMn ke jalan Tol Fungsional Pejagan - Pemalang – Batang

Memastikan kesiapan Jalan Tol Fungsional Pejagan - Pemalang - Batang untuk mudik lebaran 2017

Minister of sOes Visited Pejagan - Pemalang - Batang Toll Road

Confirmed Pejagan - Pemalang – Batang Toll Road ready for 2017 annual eid al fitr homecoming




LampiranAttachment



27jul17

july03

2017

08jul17

july08

2017

22jul

2017july24

2017

Penandatanganan kontrak pembangunan transmisi 500kV sumatera sepanjang 554 kilometer sirkit (kms)Proyek Pembangunan Transmisi 500kV Sumatera memiliki panjang transmisi 554 km sirkit (kms)

signing of Development Contract of sumatera 500kV TransmissionProject Development of Sumatera 500kV transmission has 554 km transmission of circuit (kms)

Kunjungan Menteri BUMnke Proyek Infrastruktur di sumatera

Minister of sOe’s Visited Infrastructure Project in sumatera

Groundbreaking Gedung IDB Universitas negeri Yogyakarta di Daerah Istimewa YogyakartaAcara ini ditandai dengan Penuangan Beton oleh Menteri Ristekdikti & Gubernur DIY didampingi oleh Pejabat Terkait dilanjutkan Penanaman Pohon. Acara ini juga diisi dengan Kegiatan Motivasi Belajar & Deklarasi Anti-Radikalisme.

Groundbreaking of Universitas negeri Yogyakarta IDB Building in Daerah Istimewa YogyakartaThe event was marked with concrete placing by the minister of Ristekdikti and The Governor of Yogyakarta accompanied by the Associated Officer followed by Tree Planting. Other activities, among others, were Learning Motivation Activities & Declaration of Anti-Radicalism.

04aug1704

august 2017

Peninjauan Proyek lRT Palembang oleh Menteri BUMn dan Direktur


Minister of SOE’s and Director of PT Waskita Karya (Persero) Tbkvisited LRT Palembang Project







13aug

201713

august 2017

09aug17 09

august 2017

26aug

201726

august2017

19aug

201719

august2017

acara Festival jalan Tol semarang-solo Ruas salatiga Kartasura

Kunjungan Menteri PUPR Basoeki Hadimoeljono ke Jalan Tol Semarang-Solo

semarang-solo Toll Road of salatiga Kartasura section Festival

Basoeki Hadimoeljono Minister of PUPR visited Semarang-Solo Toll Road

Public expose Marathon di BeI

Public expose Marathon at IDX

Dialog Bersama Untuk Bangsa di Palembang dengan Menteri Perhubungan

“Kerja Bersama Untuk Bangsa” Dialogue in Palembang Minister of Transportation

Kunjungan Menteri BUMn bersama Direktur Utama PT Waskita Karya (Persero) Tbk ke Pondok Pesantren langitan - jawa Timur

Minister of sOe’s and President Director visited Pondok Pesantren langitan - east java




LampiranAttachment



11sep

201711

september 2017

17Oct

201717

October2017

14sep

201714

september 2017

Penandatangan nota Kesepahaman sinergi TOD Kawasan stasiun Bogor dan Rencana Pembangunan Halte & stabling Kelurahan

sukaresmi Kota Bogor

signing of Memorandum of Understanding of TOD sinergy, Bogor station area and Bus stop & stabling

Development Plan, sukaresmi Village, Bogor

“Kunjungan Kerja Komisi Xl DPR” ke Proyek lRT Palembang

“Delegation of XI DPR” visited Palembang lRT project

Peresmian Gedung Fasilitas layanan Perpustakaan nasional RI oleh Presiden RISimbolisasi peresmian dilakukan dengan penekanan sirine bersama-sama

The inauguration of service Facility Building of national library by President of Republik IndonesiaSymbolically executed by jointly pressing the bell

06sep

20179

september2017

Menteri Perhubungan Meninjau Proyek Kereta api BandaraMenteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau langsung pekerjaan proyek Kereta Api Bandara Soekarno-Hatta di lokasi pembangunan jalur Elevasi di pintu 11 dekat Stasiun Batu Ceper

Minister of Transportation visited airport Railway Project Budi Karya Sumadi Minister of Transportation personally inspected the Soekarno-Hatta Airport railway project at the construction site of train elevation path at door 11 near Batu Ceper Station.







11nov

201711

november2017

21nov

201721

november2017

soft launching Proyek Renovasi stadion Kolam Renang GBK

Acara Soft Launching dihadiri oleh Menteri PUPR Basoeki Hadimoeljono

soft launching of aquatic GBK swimming Pool Remodeling Project

Attended by the Basoeki HadimoeljonoMinister of PUPR

Penghargaan economic Challenges 2017 - Metro TVWaskita Karya meraih penghargaan Economic Challenges Awards 2017 kategori Konstruksi dari Metro TV. Penghargaan diserahkan oleh Menteri PUPR Basoeki Hadimoeljono kepada Direktur Utama Waskita

economic Challenges awards 2017 - Metro TV Achievement of Waskita Karya in Economic Challenges Awards 2017 category of Construction from Metro TV. It was presented by Basoeki Hadimoeljono Minister of PUPR to the President Director of Waskita

03nov

201703

november 2017

29Oct

201729

October 2017

Peresmian jalan Tol Becakayu seksi 1 b dan 1 cPeresmian ditandai dengan penekanan sirine secara bersama-sama oleh para pejabat negara

The inauguration of Becakayu Toll Road section 1 b and 1 cThe inauguration was marked with state officials jointly pressing siren button

BUMn Hadir di KampusDalam Rangka Memperingati hari Sumpah Pemuda

Waskita Karya menyelenggarakan kegiatan BUMN Hadir di Kampus, Universitas Katolik Atma Jaya, BSD Tangerang

“BUMn Hadir di Kampus”

In order to Commemorate the Youth Pledge Day Waskita Karya held “BUMN Hadir di Kampus” event at

Atma Jaya Catholic University, BSD Tangerang




LampiranAttachment



23nov

201723

november2017

Ceremony Peletakan Batu Pertama Pembangunan dan Perbaikan jembatan Kayu di

Kampung Malayu, Desa Bahari BengkuluKegiatan CSR dalam acara BUMN Hadir

Untuk Negeri di Bengkulu

Ground Breaking Ceremony of jembatan Kayu Construction and Repairment in

Kampung Malayu, Desa Bahari BengkuluCSR activities of “BUMN Hadir

Untuk Negeri” in Bengkulu

24nov

201724

november2017

29nov1729

november2017

Peninjauan Proyek Pelabuhan Kuala Tanjung, Medan oleh Menteri Perhubungan

Visit to Kuala Tanjung Port Project Kuala Tanjung, Medan by Minister of Transportation

Uji Coba Kereta Bandara soekarno-HattaRute yang dilalui diawali dari Stasiun

Bandara Soekarno Hatta melewati Stasiun Batu Ceper, Stasiun Duri dan berhenti di Stasiun BNI City

soekarno-Hatta airport Railway Trial The route started from the Soekarno Hatta Airport Station

passed through Batu Ceper Station, Duri Station and stopped at BNI City Station

23nov

201723

november2017

Peninjauan Pengoperasian Kereta Bandara soekarno-Hatta oleh Menteri Perhubungan Menteri Perhubungan meninjau Kereta Bandara Soekarno-Hatta dari Stasiun Sudirman Baru menggunakan kereta inspeksi

Minister of Transportation Visited soekarno-Hatta airport Railway OperationMinister of Transportation Visited Soekarno Hatta Airport Railway from Sudirman Baru Station using inspection train







13Dec

201715

December2107

seremoni Pemutaran Perdana Pier-Head sistem sosrobahu di KM 21 (Pier Head 179) jalan Tol jakarta-Cikampek II elevated.Pemutaran pier-head 179 Jalan Tol Japek II Elevated yang disaksikan langsung oleh Menteri PUPR

Premier turning of sosrobahu system Pier-Head at KM 21 (Pier Head 179) jakarta-Cikampek II elevated Toll Road.Turning of Pier-head 179 Japek II Elevated Toll Road personally observed by Minister of PUPR

05Dec

201705

December2107

BUMn expose: Infrastruktur untuk Peningkatan Produktivitas dan Mobilitas Masyarakat

Acara diadakan sebagai sarana edukasi untuk para pengamat, akademisi, blogger, selebgram, media dan

masyarakat tentang strategi bisnis BUMN serta kinerja BUMN selama tahun 2017.

sOes expose: Infrastructure for IncreasedProductivity and Community Mobility

The event was held as a means of education for observers, academics, bloggers, celebgram, media and the public

about SOEs business strategy and performances during 2017.

02Dec

201702

December2017

Peresmian stadion Renang aquatic GBK oleh Presiden RI

Presiden RI meresmikan 4 Venue Asian Games di Gelora Bung Karno. Empat venue tersebut antara lain: Lapangan

Hoki, Panahan. Sepakbola A/B/C, dan Stadion Renang Aquatic GBK

Inauguration of aquatic stadium GBKThe President of RI inaugurated 4 Asian Games Venues in Gelora Bung Karno. Namely: Hockey Field, Archery, A/B/C

Football and GBK AquaticSwimming Stadium




LampiranAttachment



31Dec

201731

December2107

18Dec

201718

December2107

acara Peresmian CsR asrama Mahasiswa di Universitas Teknologi sumbawa

Peresmian Waskita Karya melalui program CSRmemberikan bantuan 1 unit asrama

mahasiswa senilai Rp400 juta

students Dormitory CsR Inauguration event atUniversity of Technology, sumbawa

Waskita Karya through CSR program provided1 student dormitory unit worth IDR400 million

Media Gathering WaskitaPemaparan perusahaan tahun 2017 yang dilaksanakan di Hotel Borobudur Jakarta.

Waskita Media GatheringCompany exposure in 2017 was held at Hotel Borobudur Jakarta.

LAPORAN KEPADA PEMANGKUKEPENTINGANReport to Stakeholder

Pendapatan usaha Perseroan pada tahun 2017 tercatat sebesar Rp45,213 Triliun atau tumbuh 90,04% dibandingkan pencapaian pada 2016 sebesar Rp23,788 Triliun.

The Company’s operating revenues in 2017 amounted to IDR45.213 Trillion, an increase of 90.04% compared to IDR23,788 Trillion in 2016.






Laporan Dewan KomisarisBoard of Commissioners ReportLAPORAN DEWAN KOMISARISBoard of Commissioners Report

Komisaris Utama President Commissioner

Di tahun 2017, Perseroan memiliki hak konsesi atas 18 ruas jalan tol yang tersebar di pulau Jawa dan Sumatera dengan total panjang 997 km.

In 2017, the Company had concession rights for 18 toll roads spread across the island of Java and Sumatra with a total length of 997 km.

BADRODIN HAITIKomisaris Utama

President Commissioner




LampiranAttachment


Laporan Dewan KomisarisBoard of Commissioners Report

Para Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan yang Terhormat,

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa. Atas berkah dan rahmat yang diberikannya, PT Waskita Karya (Persero) Tbk dapat melalui tahun 2017 yang penuh tantangan dengan capaian kinerja yang cukup memuaskan. Selanjutnya, ijinkan kami untuk menyampaikan laporan pelaksanaan tugas pengawasan atas pengelolaan perusahaan yang dilakukan oleh Direksi.

Kondisi Ekonomi dan Pembangunan NasionalPerekonomian Indonesia tahun 2017 mengalami pertumbuhan yang cukup baik. Pertumbuhan ekonomi tahun 2017 terealisasi sebesar 5,07%, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi tahun sebelumnya sebesar 5,02%. Pertumbuhan ekonomi yang cukup baik tersebut juga didukung oleh tingkat inflasi yang terjaga pada level yang cukup rendah, yaitu sebesar 3,61%.

Selain itu, Pemerintah dan Bank Indonesia juga mampu menjaga kestabilan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat pada kisaran Rp13.200-Rp13.700 per Dolar Amerika Serikat. Hal tersebut lebih memberikan kepastian bagi para investor untuk berinvestasi di Indonesia. Realisasi investasi baik yang berasal dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) maupun penanaman modal asing (PMA) juga mendukung perbaikan ekonomi Indonesia. Berdasarkan data yang dirilis Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), total realisasi investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) sepanjang 2017 berhasil melebihi target yang ditetapkan.yaitu sebesar Rp692,8 triliun, melampaui target realisasi investasi PMDN dan PMA tahun 2017 sebesar Rp678,8 triliun.

Kualitas pembangunan ekonomi di Indonesia juga ditopang oleh kepercayaan investor asing terhadap perekonomian Indonesia. Saat ini peringkat utang negara Indonesia sudah masuk kategori layak investasi oleh ketiga lembaga pemeringkat internasional setelah Standard & Poor’s (S&P) menaikan peringkat utang negara Indonesia menjadi BBB- dengan outlook stabil pada tanggal 19 Mei 2017. Kenaikan

Dear Our Respectable Shareholders and Stakeholders,

Praise and gratitude we give to the presence of the God almighty. With His blessings and graces, PT Waskita Karya (Persero) Tbk could overcome a challenging year of 2017 with a satisfying performance. Hereafter, allow us to deliver report on the execution of supervisory duties on the management of the company conducted by the Board of Directors.

Economic Conditions and National DevelopmentIndonesian economy in 2017 was growing quite well. Economic growth in 2017 was realized at 5.07%, higher than the previous year’s economic growth of 5.02%. This good economic growth was also supported by a low level of inflation at 3.61%.

In addition, the Government and Bank Indonesia were also able to maintain the stability of Rupiah exchange rate against US Dollar in the range of Rp13,200-Rp13,700 per US Dollar. This gave more assurance for investors to invest in Indonesia. The realization of investment from both domestic investment (PMDN) and foreign investment (PMA) also supported the improvement of Indonesia’s economy. Based on data released by the Investment Coordinating Board (BKPM), total investment realization of Domestic Investment (PMDN) and Foreign Direct Investment (PMA) throughout 2017 had exceeded the target of Rp692.8 trillion, exceeded the target realization of PMDN and PMI investment in 2017 of Rp678.8 trillion.

The quality of economic development in Indonesia was also supported by the trust of foreign investors in Indonesia’s economy. Currently, Indonesia’s state debt rating had been categorized as feasible of investment by the three international rating agencies after Standard & Poor’s (S&P) raised Indonesia’s state debt to BBB- with a stable outlook on May 19, 2017. This improvement was following the previous







ini menyusul perbaikan peringkat yang sebelumnya telah diberikan oleh lembaga pemeringkat Moody’s dan Fitch. Peringkat kredit Moody’s untuk Indonesia adalah Baa3 dengan outlook positif yang ditetapkan terakhir pada 8 Februari 2017. Sementara itu, dalam perkembangan terakhir di tahun 2017 Fitch menaikkan peringkat kredit untuk Indonesia satu notch menjadi BBB dengan outlook stabil pada tanggal 20 Desember 2017.

Pencapain kinerja ekonomi yang cukup baik tersebut merupakan buah dari upaya yang dilakukan Pemerintah yang secara konsisten mendorong sumber pertumbuhan ekonomi nasional dengan memperbaiki iklim investasi. Langkahnya yakni melalui berbagai paket kebijakan ekonomi, koordinasi kebijakan dengan Bank Indonesia, untuk menjaga stabilitas, dan pemberian insentif pada dunia usaha, serta pembangunan infrastuktur.

Penilaian Atas Kinerja Direksi

Secara umum Dewan Komisaris merasa sangat puas dan mengapresiasi usaha dan kerja keras Direksi Waskita beserta seluruh jajaran sepanjang tahun 2017. Usaha dan kerja keras itu ditunjukkan dengan mencatatkan nilai kontrak baru sebesar Rp55,8 triliun sehingga kontrak dalam pengerjaan pada tahun 2017 sebesar Rp138 triliun atau naik 33% dari tahun 2016 sebesar Rp104 triliun.

Perseroan berhasil membukukan pendapatan usaha sebesar Rp45,2 triliun, meningkat 90,1% dibandingkan pendapatan usaha tahun sebelumnya dengan perolehan laba bersih sebesar Rp6,5 triliun, melonjak 114,3% dibandingkan perolehan laba bersih tahun sebelumnya sebesar Rp2,2 triliun. Perseroan juga berhasil mencatat pertumbuhan aset sebesar 59,4% menjadi Rp97,9 triliun dengan jumlah ekuitas sebesar Rp22,8 triliun.

Dari sisi kinerja operasional Dewan Komisaris meminta kepada jajaran Manajemen dalam pelaksanaan percepatan penyelesaian pembangunan proyek infrastruktur yang masih diselesaikan oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk, kiranya setiap kontraktor pelaksana proyek harus selalu mengikuti UU No. 2 tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi

improved ratings given by ratings agencies Moody’s and Fitch. Moody’s credit rating for Indonesia is Baa3 with positive outlook set on February 8, 2017. Meanwhile, in the latest development in 2017 Fitch raised one notch of Indonesia’s credit rating to BBB with a stable outlook on December 20, 2017.

Achieving good economic performance was the result of the Government’s efforts which consistently boost the source of national economic growth by improving the investment climate. One of which was through various economic policy packages, policy coordination with Bank Indonesia to maintain stability and provide incentives to the business world, and infrastructure development.

Assessment on the performance of the Board of DirectorsIn general, the Board of Commissioners is very satisfied and we appreciate the efforts and hard work of the Board of Directors of Waskita along with all levels of management throughout 2017. The efforts and hard works were shown by signing new contracts of Rp55.8 trillion so that the contract in progress in 2017 was Rp138 trillion or increase 33% from 2016 of Rp104 trillion.

The Company successfully achieved the income of Rp 45.2 trillion, an increase of 90.1% compared to the previous year’s net income with net profit of Rp6.5 trillion which increased 114.3% compared to the previous year of Rp2.2 trillion. The Company also managed to achieve asset growth of 59.4% to Rp97.9 trillion with total equity of Rp22.8 trillion.

In terms of operational performance, the Board of Commissioners requested the management level to accelerate the completion of infrastructure construction project by PT Waskita Karya (Persero) Tbk, every project contractor must always follow the UU no. 2 year 2017 on Construction Services that regulate the standards of security,




LampiranAttachment



yang mengatur standar keamanan, keselamatan, kesehatan dan keberlanjutan dan Peraturan Menteri PU Nomor 5/2014 tentang Pedoman SMK3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum.Selain itu juga Dewan Komisaris juga meminta kepada Manajemen untuk melakukan review atas implementasi dan meningkatkan pengendalian dan pengawasan atas pelaksanaaan SMK3 di lingkungan PT Waskita Karya (Persero) Tbk, sehingga tidak terulang kembali kejadian kecelakaan pada proyek-proyek sedang/akan dilaksanakan.

Pengawasan Implementasi StrategiDewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan terhadap pengelolaan Perseroan yang dilakukan Direksi, termasuk pengawasan terhadap pelaksanaan Rencana Jangka Panjang Perseroan, Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan serta ketentuan Anggaran Dasar dan Keputusan RUPS, serta peraturan perundang-undangan yang berlaku, untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan.

Dalam kegiatan tersebut, Dewan Komisaris berupaya semaksimal mungkin menjalankan peran pengawasan dengan berpedoman pada Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) yang telah disusun dan ditetapkan. Melalui RKAP, Dewan Komisaris secara berkala dapat memantau capaian-capaian kinerja per bulan atau triwulan. Jika terdapat kendala yang perlu dilakukan pemecahannya, Dewan Komisaris dapat menggunakan kewenangannya untuk terlibat dalam memberikan rekomendasi kepada Direksi beserta jajarannya.Pelaksanaan pengawasan atas implementasi strategi Perseroan sepanjang 2016 berjalan dengan efektif dan efisien. Dewan Komisaris dalam mengawal jalannya pengelolaan Perseroan telah melakukan sebanyak 23 kali Rapat Dewan Komisaris & Direksi dan melakukan kegiatan peninjauan terhadap proyek maupun unit kerja.

Dewan Komisaris menilai kebijakan dan jalannya pengurusan Perseroan pada umumnya telah sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

safety, health and sustainability and Minister of Public Works Regulation No. 5/2014 on Guidelines SMK3 Construction of Public Works. Beside that, the Board of Commissioners also requested the Management to review the implementation and to improve the control and supervision over the implementation of SMK3 in PT Waskita Karya (Persero) Tbk, so that there will be no recurrence of accidents on on going projects or future projects.

Supervision of Strategy ImplementationThe Board of Commissioners is responsible for supervising the management of the Company conducted by the Board of Directors, including monitoring the implementation of the Company’s Long Term Plan, the Company’s Work Plan and Budget as well as the Articles of Association and Decision of the RUPS, as well as the prevailing laws and regulations for the benefit of the Company and in accordance with the purpose and objectives of the Company.

In such activities, the Board of Commissioners made serious efforts on implementing its supervisory role in accordance with the Company’s Work Plan and Budget (RKAP) which had been prepared and planned. Through RKAP, the Board of Commissioners could regularly monitor the performance every month or quarter. If there were problems to be solved, the Board of Commissioners might use its authority to engage in providing recommendations to the Board of Directors and its management. The supervision on the implementation of the Company’s strategy throughout 2016 ran effectively and efficiently. The Board of Commissioners in guarding the management of the Company had conducted 23 meetings between the Boards of Commissioners and Directors and reviewed the projects and work units.

The Board of Commissioners considered that the policies and the implementation of the Company’s management in general had been followed with the established plan.







Arahan dan Nasihat Dewan Komisaris

Secara umum, Dewan komisaris memberikan masukan dan arahan kepada Direksi terkait dengan kinerja dan keberlangsungan Perusahaan. Dari sisi keuangan, besarnya piutang tak tertagih telah menjadi perhatian Dewan Komisaris sehingga Direksi diminta untuk melakukan penagihan kepada pihak terkait serta membentuk tim khusus/task force yang fokus pada penagihan piutang tak tertagih. Hal tersebut dilakukan untuk meminimalisir impairment yang pada akhirnya berakibat mengurangi laba perusahaan.

Dewan Komisaris juga telah meminta Direksi untuk mengutamakan kualitas dari setiap pekerjaan yang dilakukan Waskita Karya sejak awal proses perencanaan hingga tahap penyelesaian. Hal ini semata-mata agar produk yang dihasilkan Waskita Karya dapat dinikmati oleh masyarakat luas dengan baik dan mampu berdiri kokoh seiring berjalannya waktu.

Selain itu, untuk melanjutkan kinerja perusahaan yang baik selama ini perlu didukung dengan pengembangan Sumber Daya Manusia berupa peningkatan kapasitas baik melalui sertifikasi maupun dengan pendidikan dan pelatihan serta pemenuhan jumlah pegawai sehingga Perusahaan mampu melakukan regenerasi dan menguatkan Budaya Perusahaan yang berfokus pada keselamatan kerja dan etos kerja yang tinggi. Lebih lanjut, Dewan Komisaris telah merekomendasikan Direksi untuk menyempurnakan implementasi ERP pada Perusahaan dan memanfaatkan Teknologi Informasi yang dapat mengoptimalkan proses bisnis, serta terus melakukan inovasi dengan membentuk unit kerja untuk melakukan penelitian dan pengembangan (Litbang/RnD).

Tanggapan Terhadap Penerapan GCGImplementasi GCG di Waskita Karya setiap tahun mengalami perbaikan. Hal ini penting untuk menjaga kelangsungan perusahaan dengan mengutamakan kepentingan para Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan. Penerapan GCG di Waskita Karya telah menjadi Budaya Perusahaan dengan didukung oleh integritas dan komitmen dari seluruh pihak.

Dalam memberikan rekomendasi maupun persetujuan atas aksi korporasi yang dilakukan Direksi, Dewan Komisaris

Direction and Advice of the Board of CommissionersIn general, the Board of Commissioners provided input and direction to the Board of Directors regarding the Company’s performance and sustainability. In terms of finance, the amount of bad debts had become a concern of the Board of Commissioners so that the Board of Directors was requested to collect the debts from the related parties by establishing special teams/task force focusing on collecting the bad debts. This was done to minimize the impairment that ultimately results in reducing the profits.

The Board of Commissioners had also requested the Board of Directors to prioritize the quality of every works which were done by Waskita Karya from the beginning of the planning process to the completion stage. This was done solely to ensure the products produced by Waskita Karya can be enjoyed by the wider society and able to stand solid as time goes by.

Beside that, to continue the company’s good performance, it needs to be supported by the development of Human Resources in the form of capacity building through certification as well as through education and training and the fulfillment of the number of employees so that the Company is able to regenerate and strengthen the Corporate Culture that focuses on work safety and high work ethic. Furthermore, the Board of Commissioners had recommended the Board of Directors to improve the implementation of ERP in the Company and utilize Information Technology that can optimize business processes, and to continue to innovate by forming work units to conduct research and development (R&D).

Response to GCG ImplementationThe implementation of GCG in Waskita Karya is improving every year. This is important to maintain the sustainability of the company by prioritizing the interests of the Shareholders and Stakeholders. The implementation of GCG in Waskita Karya has become Corporate Culture supported by the integrity and commitment of all parties.

In giving reccomendation or approval for corporate activities conducted by the Board of Directors, the Board




LampiranAttachment



selalu meminta Direksi untuk menaati Peraturan Perundang-Undangan dan Ketentuan yang berlaku. Pada prinsipnya, arahan Dewan Komisaris dalam penerapan GCG terkait dengan prinsip - prinsip GCG itu sendiri, yaitu keterbukaan (transparency), akuntabilitas (accountability), pertanggungjawaban (responsibility), independensi (independency), dan kesetaraan dan kewajaran (fairness), serta terkait tindak lanjut rekomendasi atas evaluasi assesment GCG yang dilakukan setiap tahun sehingga Roadmap GCG Waskita Karya sebagai good corporate governance dapat terwujud.

Dewan Komisaris juga memberikan perhatian yang sangat besar terhadap penerapan whistleblowing system di lingkungan Perseroan. Dewan Komisaris memandang whistleblowing system merupakan sebuah mekanisme yang sangat efektif untuk mencegah terjadinya fraud.

Meskipun pada tahun 2017 tidak ada laporan pelanggaran yang disampaikan melalui mekanisme whistleblowing system, namun jika ada pengaduan melalui Whistleblowing system maka Dewan Komisaris akan melakukan tindak lanjut dengan melakukan verifikasi dan investigasi atas kejadian yang terjadi. Untuk itu, Dewan Komisaris memberikan arahan kepada Direksi untuk meningkatkan sosialisasi keberadaan whistleblowing system.

Penilaian Kinerja Komite Di Bawah Dewan KomisarisDalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit dan Komite Pemantau Manajemen Risiko.

Di Tahun 2017, kedua komite tersebut berjalan dengan baik sehingga fungsi pengawasan Dewan Komisaris terhadap pengurusan oleh Direksi dapat berjalan dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari pemenuhan tugas komite dalam membantu Dewan Komisaris meliputi peningkatkan keterbukaan, akuntabilitas dan kualitas laporan keuangan sesuai standar akuntansi yang berlaku. Meningkatkan keterbukaan, akuntabilitas dan kualitas laporan kegiatan dan hasil usaha perusahaan sesuai dengan prinsip GCG. Meningkatkan fungsi pengawasan internal dalam mencapai efektivitas dan efisiensi pengelolaan sumber daya perusahaan untuk memperoleh hasil yang optimal, serta melakukan penilaian secara berkala dan memberikan rekomendasi tentang risiko usaha.

of Commissioners always requested the Board of Directors to comply with the prevailing Laws and Regulations. In principle, the direction from the Board of Commissioners in the implementation of GCG is related to the principles of GCG itself, namely transparency, accountability, responsibility, independency and equity and fairness, also related to the follow up of recommendation on evaluation of GCG assessment conducted every year so that GCG Roadmap of Waskita Karya as good corporate governance can be realized.

The Board of Commissioners also paid great attention to the application of the whistleblowing system within the Company. The Board of Commissioners saw whistleblowing system as a very effective mechanism to prevent fraud.

Although in 2017 there were no reports of violations submitted through whistleblowing mechanisms, but if there was a complaint through the Whistleblowing system then the Board of Commissioners will follow through by verifying and investigating the incidents. To that end, the Board of Commissioners gave direction to the Board of Directors to improve the socialization of whistleblowing system.

Performance Assessment of Committees Under the Board of CommissionersIn carrying out its duties and responsibilities, the Board of Commissioners was assisted by the Audit Committee and Risk Management Committee.

In the year 2017, the two committees ran well so that the Board of Commissioners’ supervisory function on the management conducted by the Board of Directors could work well. This can be seen from the fulfillment of the committee’s duties in assisting the Board of Commissioners including enhancing transparency, accountability and quality of financial statements in accordance with the accounting standards. Improving transparency, accountability and quality the business activities report and business results in accordance with GCG principles. Improving internal supervisory function in achieving the effectiveness and efficiency of resource management to obtain optimal results, as well as conducting regular assessments and providing recommendations on business risks.







Prospek UsahaDewan Komisaris percaya bahwa Perseroan akan terus tumbuh berkembang pada tahun-tahun berikutnya. Hal ini sejalan dengan prospek Sektor Konstruksi, di mana merupakan bisnis inti Waskita Karya, akan terus berkembang terutama pada pembangunan infrastruktur dan pembangunan properti. Menurut Business Monitor International (BMI) Pertumbuhan tersebut diharapkan tumbuh 7,2% setiap tahun antara tahun 2018 sampai dengan 2022. Hal ini didukung dengan besarnya pipeline proyek infrastruktur pemerintah. Dewan Komisaris menghimbau agar Direksi memperhatikan faktor-faktor eksternal, yaitu Politik, Ekonomi, Sosial, Teknologi, Lingkungan, dan Legal yang dapat mempengaruhi jalannya usaha Waskita Karya. Selain dalam pekerjaan konstruksi jalan tol, Waskita Karya dapat mengambil peluang dalam sektor lain seperti konstruksi sarana dan prasarana energi terbarukan dan program satu juta rumah yang dicanangkan pemerintah.

Pemerintah menargetkan hingga tahun 2019 akan membangun 52 proyek jalan tol di seluruh wilayah Indonesia yang panjangnya 1000 km, ini merupakan peluang bagi PT Waskita Karya (Persero) Tbk untuk turut serta merealisasikan pembangunan tersebut, dibuktikan dengan kepemilikan hak konsesi atas 18 ruas jalan tol yang tersebar di pulau Jawa dan Sumatera dengan total panjang 997 km.

Perusahaan juga optimis melihat tahun 2018 dengan potensi penerimaan perusahaan atas sejumlah proyek yang sudah rampung dikerjakan dan akan memperkuat profil arus kas operasi perusahaan.

Business prospectThe Board of Commissioners believes that the Company will continue to grow in the following years. This is in line with the prospects of the Construction Sector, which is the core business of Waskita Karya, will continue to grow especially in infrastructure development and property development. According to Business Monitor International (BMI), the growth is expected to be 7.2% annually between 2018 and 2022. This is supported by the large pipeline of the government’s infrastructure projects. The Board of Commissioners appealed to the Board of Directors to take into account the external factors, namely Political, Economic, Social, Technological, Environmental, and Legal that may affect the business of Waskita Karya. In addition to highway road construction, Waskita Karya can take advantage of opportunities in other sectors such as the construction of renewable energy infrastructure and government’s one million home program.

The government targets to build 52 highway road projects across Indonesia’s territory of 1000 km in length, an opportunity for PT Waskita Karya (Persero) Tbk to participate in the development, as proved by the ownership of concession rights on 18 highway roads spread across the island of Java and Sumatra with a total length of 997 km.

The company is also optimistic to see the year 2018 with company’s potential revenue from some projects that have been completed which will strengthen the company’s operating cash flow profile.




LampiranAttachment



Perubahan Komposisi Dewan Komisaris

Sepanjang tahun 2017, komposisi Dewan Komisaris PT Waskita Karya (Persero) Tbk tidak mengalami perubahan.

ApresiasiWaskita Karya telah berhasil meraih kinerja yang cukup membanggakan di tengah tingkat persaingan yang kian tajam. Dewan Komisaris memberikan apresiasi kepada Direksi dan jajaran manajemen Waskita Karya serta seluruh pegawai atas dedikasi dan kerja keras yang telah diberikan kepada Perseroan.

Dewan Komisaris juga mengucapkan terima kasih kepada para Pemegang Saham dan pemangku kepentingan atas kepercayaan dan dukungan yang diberikan sehingga Dewan Komisaris dapat menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik.

Tak lupa, atas nama Dewan Komisaris, kami juga mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada seluruh pelanggan dan mitra kerja Perseroan. Semoga kerjasama yang selama ini telah terjalin dengan baik dapat terus ditingkatkan di masa-masa mendatang.

Akhir kata, dengan mengucap syukur kepada Tuhan yang Maha Kuasa, Dewan Komisaris mengajak seluruh jajaran di Waskita Karya untuk terus memberikan kemampuan terbaiknya, mengingat tantangan usaha ke depan akan semakin berat.

Jakarta, Maret 2018Jakarta, March 2018

Badrodin Haiti Komisaris Utama

President commissioner

Changes in the Composition of the Board of CommissionersThroughout 2017, the composition of the Board of Commissioners of PT Waskita Karya (Persero) Tbk had not changed.

AppreciationWaskita Karya has managed to achieve a satisfying performance in the middle of the high competition level. The Board of Commissioners appreciated the Board of Directors and the management of Waskita Karya and all employees for their dedication and hard work for the Company.

The Board of Commissioners would also like to thank the Shareholders and stakeholders for their trust and support, so that the Board of Commissioners can perform its duties and responsibilities well.

Not forget to mention, on behalf of the Board of Commissioners, we also express our sincere gratitude to all our customers and partners. Hopefully the cooperation that has been well established can continue to be improved in the future.

Finally, by giving all the gratitudes to God Almighty, the Board of Commissioners invites all levels in Waskita Karya to continue to provide our best ability, considering the challenges ahead will be more severe.


Badrodin Haiti Komisaris Utama






Laporan DireksiBoard of Directors Report

Komisaris Utama President Commissioner

LAPORAN DIREKSIBoard of Directors Report

Nilai kontrak baru yang diperoleh Perusahaan sepanjang 2017 sebesar Rp55,83 Triliun. Kendati nilainya turun dibanding sebelumnya yang mencapair Rp69.97 Triliun, namun nilai kontrak yang dalam

pengerjaan di 2017 meningkat menjadi Rp 138,10 Triliun atau naik 32,76% dibandingkan tahun 2016 yang sebesar Rp 104,02 Triliun.

M. CHOLIQDirektur Utama

President Director

The value of new contracts gained by the Company during 2017 amounted to Rp55.83 Trillion. Although the value is lower than the previous Rp69.97 Trillion, the value of contracts in progress in 2017 increased to Rp138.10

Trillion, an increase of 32.76% compared to Rp104.02 Trillion in 2016.




LampiranAttachment



Para Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan yang Terhormat,

Izinkan kami untuk terlebih dahulu memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan yang Maha Kuasa atas limpahan nikmat dan karunia yang diberikan-Nya kepada kita semua, sehingga PT Waskita Karya (Persero) Tbk sekali lagi dapat membukukan pencapaian kinerja yang membanggakan.

Bersama ini, kami sampaikan laporan tahunan PT Waskita Karya (Persero) Tbk untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2017 beserta laporan keuangan yang telah di audit oleh Kantor Akuntan Publik Satrio Bing Eny & Rekan (Deloitte) dan memperoleh opini wajar dalam semua hal yang material.

Makro Ekonomi dan Kondisi Lingkungan Eksternal Perseroan Tahun 2017

Kondisi ekonomi global pada tahun 2017 mulai menunjukan pertumbuhan yang positif. Membaiknya harga barang komoditas, meningkatnya kepercayaan pasar dan membaiknya kinerja manufaktur menjadi faktor utama yang mendorong laju pertumbuhan ekonomi global. Tiongkok dan Amerika Serikat yang menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2017 kembali mengalami pertumbuhan ekonomi yang positif.

Membaiknya perekonomian global juga berdampak pada perekonomian di Indonesia. Tahun 2017, Indonesia berhasil membukukan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,07% atau lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi tahun sebelumnya yang sebesar 5,02%. Pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2017 lebih banyak disebabkan oleh faktor domestik. Meningkatnya belanja Pemerintah dan terjaganya tingkat inflasi pada level yang cukup rendah merupakan pendorong utama pertumbuhan ekonomi nasional.

Pemerintah dan Bank Indonesia juga mampu menjaga kestabilan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat pada kisaran Rp13.300 – Rp13.500/Dolar Amerika Serikat dan menjaga tingkat suku bunga Surat Perbendaharaan Negara tiga bulan 5,3%. Sedangkan harga minyak mentah Indonesia (ICP) 45 dollar AS per barel, minyak bumi 815.000 barel per hari, dan lifting gas bumi 1,15 juta setara minyak per hari.

Dear Shareholders and Stakeholders,

First of all, allow us to extend our gratitude to The Almighty God for His blessings that have enabled PT Waskita Karya (Persero) Tbk to again be able to record a proud achievement.

We hereby convey the annual report of PT Waskita Karya (Persero) Tbk for the fiscal year ended December 31, 2017 together with the financial statements audited by Public Accounting Firm Satrio Bing Eny & Partners (Deloitte) with opinion “present fairly in all material respects”.

Macroeconomics and ExternalEnvironmental Conditions of the Company in 2017

Global economic conditions in 2017 began to show positive growth. Higher commodity prices, increasing market confidence and improving manufacturing performance are key factors driving the pace of global economic growth. China and the United States, the locomotives of global economic growth, borne witness to another positive economic growth in 2017.

The improving global economy also impacted Indonesia’s economy. In 2017, Indonesia managed to record economic growth of 5.07% or higher compared to the previous year’s economic growth of 5.02%. Indonesia’s economic growth in 2017 was mostly due to domestic factors. Increased Government spending and well-controlled inflation rate at low levels are the main drivers of national economic growth.

The Government and Bank Indonesia are also able to maintain the stability of Rupiah exchange rate against the US Dollar in the range of Rp13.300 - Rp13.500 / US Dollar and the interest rate of 3-Month Treasury Bill of 5.3%. While the price of Indonesian crude oil (ICP) was 45 US dollars per barrel, 815,000 barrels of oil per day, and natural gas lifting was 1.15 million of oil equivalent per day (boepd)







Untuk mencapai sasaran indikator ekonomi makro tersebut, pemerintah konsisten mendorong sumber pertumbuhan ekonomi nasional dengan memperbaiki iklim investasi. Langkahnya yakni melalui berbagai paket kebijakan ekonomi, koordinasi kebijakan dengan Bank Indonesia, menjaga stabilitas, dan pemberian insentif pada dunia usaha, serta pembangunan infrastuktur.

Insiatif StrategisTrend pertumbuhan ekonomi kuartal III tahun 2017 sebagaimana digambarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), dan sektor konstruksi tumbuh sekitar 0,69% terbesar kedua setelah industri pengolahan yang tumbuh 1,02%. Data BPS tersebut menggambarkan bahwa pertumbuhan sektor konstruksi sejalan dengan kebijakan pemerintah yang memfokuskan kepada pembangunan infrastruktur di mana industri konstruksi banyak berperan di sana. Waskita sebagai kontraktor jelas diuntungkan dengan keadaan ini, karena pemerataan pembangunan infrastruktur di seluruh wilayah Indonesia kemudian memberikan kesempatan bagi Waskita untuk berpartisipasi. Mengantisipasi banyaknya proyek infrastruktur tersebut maka Waskita melakukan reorganisasi dengan menambah unit bisnis baru (Divisi) yang beroperasi di wilayah-wilayah di mana akan dibangun infrastruktur jalan tol.

Dampak positif lainnya yang dirasakan Perseroan adalah tumbuh dan berkembangnya bisnis beton precast dengan 11 plant yang tersebar di Jawa, Sumatera, dan Kalimantan. Pembangunan plant precast adalah jawaban untuk kebutuhan beton precast di proyek-proyek infrastruktur yang sedang digarap oleh Waskita Karya. Bisnis property/realty dan energi tumbuh relatif baik meskipun masih di bawah pertumbuhan bisnis konstruksi dan beton precast.

Bagi Waskita Karya, yang saat ini tengah gencar melakukan pengembangan bisnis, iklim investasi dan stabilitas ekonomi yang baik merupakan daya dukung bagi perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Waskita saat ini sedang mengerjakan berbagai proyek infrastruktur yang mayoritas masuk ke dalam proyek strategis nasional. Dalam pelaksanaan konstruksinya, semua proyek tersebut harus ditopang oleh kemampuan Sumber Daya Manusia, Sumber Daya Alat, dan kemampuan pendanaan yang memadai.

Tahun 2017, sejalan dengan rencana jangka menengah dan panjang PT Waskita Karya (Persero) Tbk, Perseroan menerapkan strategi yang secara garis besar dapat dijelaskan sebagai berikut :

To achieve the target of macroeconomic indicators, the government consistently spurs the sources of national economic growth by improving the investment climate. This was done through various economic policy packages, policy coordination with Bank Indonesia, maintaining stability, and providing incentives to the business world, as well as infrastructure development.

Strategic InitiativesThe economic growth trend in the quarter-III of 2017 as described by the Central Bureau of Statistics (BPS), and the construction sector grew by about 0.69%, the second largest after the manufacturing industry’s growth of 1.02%. The BPS data illustrates that the construction sector growth is inline with government policy to focus on infrastructure development in which construction industry plays a significant role. Waskita as a contractor can benefit from this situation, because the equitable distribution of infrastructure development in all parts of Indonesia will provide vast opportunity for Waskita to participate. Anticipating the considerable number of infrastructure projects, Waskita is reorganizing by adding new business units (Divisions) operating in areas where toll road infrastructure is built.

The positive impact other enjoyed by the Company is the growth and development of precast concrete business with 11 plants spreading across Java, Sumatra and Kalimantan. The construction of precast plants is the answer to the need of precast concrete in the infrastructure projects being developed by Waskita Karya. Property/realty and energy businesses are growing relatively well although the growth is still far below the growth of construction and precast concrete business.

Currently developing its business intensively, a benign investment climate and good economic stability to Waskita Karya are the carrying capacity in running business. Waskita Karya is currently working on various infrastructure projects that are classified national strategic projects. IIn the implementation of construction process, all project must be supported by Adequate Human Resources, Equipment Resources, and Funding Facilities

In 2017, in line with the medium and long term plans of PT Waskita Karya (Persero) Tbk, the Company adopted strategies that can be outlined as follows:




LampiranAttachment



a. Keselarasan dengan program pemerintah: Waskita telah terlibat dan berkontribusi terhadap pembangunan nasional yang ditunjukkan dengan banyaknya proyek infrastruktur.

b. Fokus pada bisnis konstruksi: usaha yang dilakukan oleh anak-anak perusahaan menjadi pendukung pertumbuhan bisnis konstruksi yang dilakukan induk (Waskita).

c. Sinergi perusahaan: Pengembangan bisnis pada grup Waskita saling mendukung.

d. Strategic partnership : Waskita telah melakukan strategic partnership dengan SMI dan Taspen dengan perolehan dana sebesar Rp3,5 Triliun di PT Waskita Toll Road.

e. Investasi yang bernilai tambah: target pembangunan 2.400 km jalan tol di tahun 2024, investasi land bank untuk properti, investasi pembangkit listrik di Wado.

f. Pengembangan kapabilitas internal : Sedang dalam proses pengembangan manajemen cash flow, manajemen portofolio, manajemen risiko, standarisasi produksi, optimasi sistem ERP dan pengembangan SDM.

Tantangan yang DihadapiMemasuki semester kedua 2017, pencapaian kontrak baru PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) baru mencapai Rp32,47 triliun atau 40,6%. Namun hingga semester I-2017 kontrak yang dalam pengerjaan WSKT sebanyak Rp120,47 triliun. Tantangan yang dihadapi oleh Waskita Karya hingga akhir tahun adalah target produksi yang harus diselesaikan dan faktor cuaca serta sosial yang ada di lingkungan proyek. Untuk itu, Perseroan telah mengambil langkah untuk mengatasi kendala tersebut di antaranya dengan melakukan peningkatan sumber daya yang dimiliki.

Kinerja Waskita 2017Waskita mendapat kepercayaan yang sangat besar dari berbagai pihak untuk menyelesaikan proyek-proyek infrastruktur dengan baik dan tuntas sesuai target. Hal tersebut sejalan dengan visi dan misi Waskita yang saat ini sedang melakukan pengembangan infrastruktur melalui investasi jalan tol, pembangunan waduk/bendungan, LRT, dan berbagai proyek lainnya.

Waskita saat ini fokus pada pengerjaan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang diamanatkan pemerintah, seperti pembangunan jalur Light Rail Transit (LRT) di Sumatera Selatan. Layanan LRT disiapkan untuk menyambut Asian Games 2018 yang akan diselenggarakan pada Agustus 2018, serta pembangunan tol Trans Jawa Pejagan – Pemalang, Pemalang – Batang, dan Batang – Semarang, Tol Salatiga – Kartasura, Tol Solo – Ngawi – Kertosono, Tol Pasuruhan –

a. Alignment with government programs: Waskita has been involved and contributed to national development as demonstrated by the many infrastructure projects.

b. Focus on the construction business: businesses undertaken by subsidiaries to increase construction business of the parent entity (Waskita).

c. Corporate synergy: Every business group development in Waskita gives support to each other.

d. Strategic partnership: Waskita has conducted strategic partnership with SMI and Taspen with Rp3.5 trillion in PT Waskita Toll Road.

e. Value-added investments: 2,400 km toll road development target in 2024, land bank investment for property, in Wado power plant investment.

f. Development of internal capabilities: In the process of developing cash flow management, portfolio management, risk management, production standardization, ERP system optimization and HR development.

Challenges FacedEntering the second half of 2017, PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT)’s new contract achievement reached Rp 32.47 trillion or 40.6%. However up to semester I-2017, WSKT’s on-going contract was Rp120, 47 trillion. The challenge faced by Waskita Karya until the end of the year is the production target to be completed and the weather and social factors surrounding the projects. To that end, the Company has taken some measures to surmount these obstacles, among which by increasing its resources.

Waskita’s 2017 PerformanceWaskita gained enormous trust from various parties to complete the infrastructure projects properly and thoroughly according to the target. This is in line with the vision and mission of Waskita, which is currently undertaking infrastructure development through investments in toll roads, dam construction, LRT, and various other projects.

Waskita is currently focusing on the government’s National Strategic Project (PSN) such as the construction of light rail transit lines (LRT) in South Sumatra. The LRT service is prepared to welcome the 2018 Asian Games to be held in August 2018, as well as the construction of Jawa Pejagan – Pemalang Trans toll road, Pemalang - Batang toll road and Batang – Semarang toll road, Salatiga - Kartasura toll road, Solo - Ngawi - Kertosono Toll, Pasuruhan – Probolinggo toll







Probolinggo, dan Tol Legundi – Bunder. Kemudian sebagian tol Trans Sumatera yaitu Tol Bakauheni – Terbanggi Besar, Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung, dan Tol Kayu Agung – Palembang – Betung. Sampai dengan saat ini, Waskita telah memiliki dan mengerjakan pembangunan jalan tol dengan total panjang lebih dari 1300 km baik sebagai kontraktor maupun investor.

Dengan sejumlah proyek tersebut, pada tahun 2017 Perseroan berhasil meraih kinerja yang sangat memuaskan dengan mencatatkan laba bersih mencapai Rp4,201 triliun atau naik 131,72% dibandingkan laba bersih yang dicapai pada tahun sebelumnya sebesar Rp1,813 triliun. Peningkatan signifikan pada laba bersih tersebut seiring dengan meningkatnya pendapatan usaha Perseroan pada tahun 2017 yang tercatat sebesar Rp45,213 Triliun atau tumbuh 90,04% dibandingkan pencapaian pada 2016 sebesar Rp23,788 Triliun. Pada sisi nilai kontrak baru, yang diperoleh sepanjang 2017 sebesar Rp55,83 Triliun. Kendati nilai tersebut turun dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp69.97 triliun namun nilai kontrak yang dalam pengerjaan pada 2017 meningkat menjadi Rp138,10 triliun atau naik 32,76% dibandingkan tahun 2016 sebesar Rp 104,02 triliun.

Dari pos total aset, kinerja Perseroan juga mencatat peningkatan yang tinggi Rp97,896 triliun atau 59,35% dari posisi sebelumnya sebesar Rp61,433 triliun sedangkan total ekuitas pada 2017 naik 35,65% menjadi Rp22,754 triliun.

Pencapaian pertumbuhan kinerja Waskita dalam 4 tahun terakhir menunjukkan peningkatan yang sangat signifikan, seperti yang dicatat pada laba bersih Perseroan yang meningkat tajam pada 2017. Sepanjang 2017, pengembangan bisnis merupakan segmen kontrak dalam pengerjaan yang paling dominan dimana kontrak tersebut sebagian besar berasal dari investasi jalan tol yang dilakukan melalui anak usaha, menempati porsi 69% disusul dengan kontrak-kontrak dari BUMN / BUMD sebesar 16%, pemerintah 10% dan swasta hanya 5%.

Peningkatan Kualitas Manajemen RisikoEra globalisasi memberi perubahan besar bagi seluruh sektor bisnis, baik keuangan maupun non keuangan, sehingga menciptakan konsep produk yang bisa dibuat untuk dapat merespon atas terjadinya globalisasi tersebut. Karena itu, perusahaan dituntut untuk menerapkan manajemen yang

road, and Legundi – Bunder toll road. Then some parts of Trans Sumatra toll roads, i.e. Bakauheni - Terbanggi Besar toll road, Terbanggi Besar - Pematang Panggang - Kayu Agung toll road, and Kayu Agung - Palembang – Betung toll road. Until now, Waskita has owned and worked on toll road development with total length more than 1300 km as both contractor and investor.

With such considerable number of projects, in 2017 the Company achieved a very satisfactory performance by posting net profit of Rp4.201 trillion, up 131.72% compared to the previous year’s net profit of Rp1,813 trillion. The significant increase in net profit was in line with the Company’s revenues increase by Rp 45.213 trillion in 2017 or 90.04% compared to the achievement in 2016 of Rp23.788 trillion. Speaking of new contract value, the achievement throughout 2017 was Rp55.83 trillion. Although the value was down compared to the previous year of Rp69.97 trillion, the contract value in 2017 increased to Rp138.10 trillion, up 32.76% compared to the year 2016’s contract value of Rp 104.02 trillion.

In terms of total assets, the Company’s also recorded a high surge of Rp97.896 trillion or 59.35% from the previous position of Rp61,433 trillion, while total equity in 2017 rose 35.65% to Rp22,754 trillion.

Waskita’s growth performance in the last 4 years shows a very significant increase, as recorded in the Company’s net profit that jumped sharply in 2017. Throughout 2017, the Company’s business development was dominated by the on-going contract segment which mostly comes from investments in toll roads done through a subsidiary accounted for 69%, followed by contracts from BUMN / BUMD by16%, government 10% and private by only 5%.

Improved Quality of Risk ManagementThe globalization era provides a major change for all business sectors, both financial and non-financial, thus creating a product concept created to accommodate the wishes of globalization. Therefore, the Company is required to implement a global concept-based management, so that the




LampiranAttachment



berbasis konsep global baik operasional maupun pada aspek lainnya. Manajemen risiko merupakan salah satu elemen penting perusahaan dalam menjalankan bisnisnya karena semakin meningkatnya kompleksitas aktivitas perusahaan yang mengakibatkan peningkatan tingkat risiko yang dihadapi perusahaan. Sasaran utama dari implementasi manajemen risiko adalah melindungi perusahaan terhadap kerugian yang mungkin timbul.

Perseroan mengelola risiko dengan menyeimbangkan antara strategi bisnis dengan pengelolaan risikonya sehingga perusahaan akan mendapatkan hasil optimal dari operasionalnya. Perseroan membagi risiko ke dalam 4 (empat) kategori yaitu risiko keuangan, operasional, legal, dan reputasi. Berdasarkan evaluasi assesmen risiko tahun 2017 dengan mengacu kepada 10 risiko paling tinggi, komposisi tingkat risiko awal terdiri dari 30% kategori sangat tinggi, 60% kategori tinggi, dan 10% kategori moderat. Setelah dilakukan mitigasi maka terdapat sisa risiko dengan komposisi 20% kategori tinggi, 70% kategori moderat, dan 10% kategori rendah.

Perubahan tingkat risiko dari risiko awal menjadi sisa risiko merupakan suatu hasil dari mitigasi – mitigasi yang dilakukan oleh Perusahaan dengan menyesuaikan pada perkembangan kondisi internal dan eksternal. Dalam rangka untuk membantu menekan risiko perusahaan di tahun 2017, Unit Manajemen Risiko Perusahaan melakukan beberapa program kerja sebagai berikut: a. Melakukan workshop manajemen risiko level manager

yang bertujuan untuk meningkatkan budaya sadar risiko di tingkat manager, hal tersebut sejalan dengan prinsip “Tone from the top”yang berarti budaya sadar risiko perlu dibentuk di mulai dari top manajemen yang nantinya akan diteruskan kepada bawahan – bawahannya.

b. Melakukan pelatihan manajemen risiko tingkat proyek yang bertujuan untuk meningkatkan kapabilitas Risk Owner dan Risk Officer di tingkat proyek sebagai pertahanan lapis pertama dalam melakukan identifikasi, asesmen, mitigasi, dan evaluasi atas risiko pada proyek masing – masing.

c. Pengembangan tata kelola perusahaan dengan peninjauan dan pengembangan parameter risiko

d. Penyusunan profil risiko yang mempunyai tingkat risiko moderat, tinggi dan sangat tinggi serta merencanakan mitigasinya

operational as well as in other aspect. Risk management is one of the important elements in running the Company’s business due to increasing complexity of the Company’s activities that resulted in an increased level of risks faced by the Company. The main objective of risk management implementation is to protect the Company against possible losses.

The Company manages risk by balancing the business strategy with risk management so that the Company will get optimal results from its operations. The Company divides risks into 4 (four) categories: financial, operational, legal, and reputation risks. Based on risk assessment in 2017 with reference to the 10 highest risks, the initial risk level composition consists of 30% of very high category, 60% of high category, and 10% of moderate category. After mitigation, there are remaining risks with the composition of 20% of high category, 70% of moderate category, and 10% of low category.

The change in risk level from initial risk to remaining risk is a result of the Company’s mitigations by adjusting to the development of internal and external conditions. In order to help mitigate the Company’s risk in 2017, the Company’s Risk Management Unit undertook several work programs as follows:

a. Carrying out a manager-level risk management workshop aimed at improving the risk-awareness culture at the manager level, which is in line with the “Tone from the top” principle, meaning that risk-awareness culture need to be established at the start of top management to be passed on to subordinates.

b. Conducting project-level risk management training aimed at upgrading Risk Owner and Risk Officer’s capabilities at the project level as first-line defense in identifying, assessing, mitigating, and evaluating the risks to their respective projects.

c. Developing corporate governance with the review and development of risk parameters

d. Arranging risk profiles that have moderate, high and very high risk levels and making plan for mitigation.







Peningkatan Kualitas Sumber Daya ManusiaSumber Daya Manusia menjadi faktor yang sangat menentukan keberhasilan Waskita dalam meraih kinerja yang membanggakan. Perseroan memberikan perhatian yang sangat besar terhadap pengelolaan dan pengembangan SDM.

Pada tahun 2017, pengelolaan dan pengembangan SDM Waskita fokus pada beberapa program SDM, antara lain : 1. Penerapan ERP-SIM SDM

Reorganisasi struktur perusahaan yang terjadi pada tahun 2017 mengakibatkan perubahan sistem kerja dan penambahan Unit Bisnis dan Unit Kerja sehingga rantai koordinasi dan pemenuhan data kepegawaian menjadi semakin kompleks. Oleh sebab itu, diperlukan dukungan sistem dan teknologi yang memadai, yakni ERP SDM agar terhindar dari ketidakakuratan database kepegawaian serta meningkatkan efektivitas proses pengelolaan dan pengembangan SDM. Pada tahun 2017, Perseroan melakukan review dan memperbaiki format ERP-SIM SDM yang telah ada serta menginput database yang telah dimutakhirkan sesuai format baru sehingga data-data tersebut dapat diolah sebagai dasar dalam pengambilan keputusan.

2. Review dan Implementasi Man Power Planning.Untuk mendorong kinerja perusahaan, Perseroan melakukan review terkait kebutuhan pegawai dalam jangka pendek, menengah dan panjang setiap tahun sesuai dengan kondisi internal dan eksternal perusahaan, seperti target Nilai Kontrak, Jumlah Proyek yang dikelola dan prognosa tingkat turnover perusahaan. Berdasarkan realisasi tahun 2017 terdapat peningkatan jumlah pegawai sebesar 29,69% yang mendukung peningkatan kinerja tahun 2017.

3. Optimalisasi program Talent Management.Perseroan mengelola pegawai potensial yang dimiliki perusahaan melalui program Talent Management dengan menetapkan key position serta menetapkan calon Talent Pool di Perseroan dan Anak Perusahaan. Pegawai potensial tersebut diukur gap kompetensi aktual dengan kompetensi jabatan yang diproyeksikan sehingga perusahaan dapat menentukan pelatihan dan pengembangan yang akan diikuti pegawai tersebut agar dapat menduduki key position dengan kompetensi yang sudah dipersyaratkan dalam PW Organisasi. Salah satu contohnya adalah diselenggarakannya “Pembekalan Calon Kepala Proyek” kepada pegawai yang berpotensi sehingga saat menjadi Kepala Proyek telah memiliki kompetensi dan skill yang dibutuhkan. Selain itu,

Human Resources Quality EnhancementHuman Resources became the determining factor of Waskita’s success in achieving a proud performance. The Company pays great attention to the management and development of human resources.

In 2017, the management and development of Waskita Human Resources focused on several HR programs, including:1. Implementation of HR ERP-SIM

The reorganization of corporate structure in 2017 resulted in changes to the work system and the addition of Business Units and Work Units so that the chain of coordination and fulfillment of personnel data became increasingly complex. Therefore, there was a need for the support adequate systems and technologies, namely ERP HR, to avoid the inaccuracy of personnel database and improve the effectiveness of the process of management and development of human resources. In 2017, the Company reviewed and enhanced the existing HR ERP-SIM format and installed the updated database according to the new format so that the data can be processed as a basis for decision making.

2. Review and Implementation of Man Power Planning.To boost its performance, the Company made an annual review of short-term, intermediate and long-term needs of employees in accordance with internal and external conditions of the Company, such as the Contract Value target, the number of managed Projects and the prognosis of the Company’s turnover rate. Based on the year 2017 realization, there was an increase in the number of employees by 29.69% which supports the performance improvement in 2017.

3. Optimization of Talent Management program.The Company manages the Company’s potential employees through its Talent Management program by establishing key positions and establishing Talent Pool candidates in the Company and its Subsidiaries. Potential employees are measured with gap actual competence with projected job competencies so that the Company can determine the training and development to be followed by the employee in order to occupy key positions with the competencies are required in the PW Organization. One example is the holding of “Prospective Project Head Candidates” for potential employees so that when the Project Head candidates have the required competence and skills. In addition, the Company maintains a remuneration system in accordance with the




LampiranAttachment



Perseroan mengelola sistem remunerasi yang sesuai dengan kinerja pegawai potensial dalam peningkatan Person Grade (CR) sebagai upaya perusahaan dalam meretensi pegawai potensial.

4. Peningkatan program Pelatihan, Pengembangan dan Pendidikan pegawai melalui Waskita Learning Center.Peningkatan kualitas pegawai sangat berhubungan dengan kinerja dan produktivitas perusahaan. Oleh sebab itu, Perseroan melalui Waskita Learning Center merencanakan kurikulum beserta program pendidikan, pelatihan dan pengembangan yang dirangkum menjadi Katalog Pendidikan, Pelatihan dan Pengembangan yang selalui direview setiap tahun. Peningkatan program pelatihan dan pengembangan pegawai menyebabkan People Development Ratio yang meningkat tahun 2017 sebesar 53,98 Jam/Orang dibandingkan dengan tahun 2016 hanya sebesar 51,95 Jam/Orang.

5. Mengimplementasikan Holding & Subsidiaries Interaction Charter.Perseroan membuat dan melakukan review Prosedur Waskita bidang Pedoman Interaksi Holding- Anak Perusahaan, khususnya pada aktivitas bisnis terkait SDM yang bersifat transaksional sebagai acuan pengelolaan dan pengembangan pegawai di Anak Perusahaan. Selain itu, Perseroan telah melakukan diseminasi prosedur terkait ke Anak Perusahaan sehingga Anak Perusahaan dapat mengetahui sistem dan proses bisnis yang telah diimplementasikan pada Holding untuk dapat di adopsi atau dijadikan acuan untuk membentuk proses bisnis Anak Perusahaan.

Teknologi InformasiTahun 2017 adalah tahun dimana Perseroan melakukan re-organisasi yang salah satu hasil diantaranya dibentuknya Departemen Umum, Sistem dan Teknologi Informasi. Salah satu bagian di dalam departemen ini bertanggung jawab terhadap pengembangan teknologi informasi di Perseroan, yaitu Bagian TI (Teknologi Informasi). Bagian inilah yang memiliki fungsi dan tanggung jawab dalam memberikan dukungan teknis yang menunjang operasional perusahaan melalui kebijakan, prosedur dan standar TI untuk keseluruhan Group Waskita.

Pengembangan teknologi informasi dititikberatkan kepada solusi-solusi yang terintegrasi yang melibatkan kolaborasi antar bagian departemen ataupun divisi dan proyek yang salah satu diantaranya yaitu pengembangan sistem ERP terintegrasi. Pengembangan ERP di tahun 2017 difokuskan

performance of potential employees in improving Person Grade (CR) as company’s effort in retaining potential employees.

4. Improving Training, Development and Education programs through Waskita Learning Center.Employee quality enhancement is closely related to the Company’s performance and productivity. Therefore, the Company through the Waskita Learning Center plans the curriculum along with educational, training and development programs summarized into Education, Training and Development Catalog that is reviewed annually. Improved training and employee development programs have resulted in an increased People’s Development Ratio in 2017 of 53.98 hours / person compared to 2016 with only 51.95 hours / person.

5. Implementing Holding & Subsidiaries Interaction Charter.The Company prepares and reviews the Waskita Procedures in the Interaction Guidelines of Holding-Subsidiaries, particularly in transactional HR related to business activities as a reference for the management and development of employees in Subsidiaries. In addition, the Company has disseminated the related procedures to the Subsidiaries so that the Subsidiaries can have knowledge of the business systems and processes that have been implemented in Holding to be adopted or used as a reference to establish the Subsidiary business process.

Information TechnologyYear 2017 was the year in which the Company conducted re-organization of which one of the results is the establishment of General Affairs, System and Information Technology Department. One section of this department is responsible for the development of information technology in the Company, namely IT (Information Technology). This section has the functions and responsibilities in providing technical support that supports the Company’s operations through IT policies, procedures and standards for the entire Waskita Group.

Information technology development is focused on integrated solutions involving collaboration between departments or divisions and projects, one of which is the development of an integrated ERP system. ERP development in 2017 focuses on facilitating the process of consolidating and reconciling







untuk memudahkan proses konsolidasi dan rekonsiliasi data antar aplikasi dan mengintegrasikan beberapa fungsi proses. Sebagai contoh, telah dikembangkan fitur integrasi antar divisi maupun antar anak perusahaan khususnya untuk mendukung proses konsolidasi laporan keuangan.

Selain itu, telah dikembangkan juga aplikasi yang diarahkan untuk mendukung kebutuhan data dan pengambilan keputusan oleh manajemen melalui Dashboard Management. Aplikasi Dashboard management ini membaca data transaksi langsung dari ERP yang kemudian disajikan dalam bentuk resume tabel dan grafik yang memudahkan manajemen dalam membaca data dan kemudian menarik kesimpulan atas keputusan yang akan dibuatnya nanti. Aplikasi ini dapat disajikan secara online maupun diakses melalui gadget/mobile device dari masing-masing user pengambil keputusan.

Hal lain yang dilakukan di 2017 yaitu pembaharuan jaringan komunikasi data lokal di kantor pusat dan juga pembaharuan fasilitas ruang Data Center sebagai pendukung operasinal TI di lapangan. Termasuk didalamnya yaitu penggantian infrastruktur TI (Server, Storage, dll) yang usianya sudah diatas 5 tahun serta fokus kepada isu keamanan data dan informasi melalui penambahan perangkat keamanan data (Unified Treat Management). Tidak lupa juga dalam mendukung keterbukaan informasi dari internal, perusahaan memperbaharui website korporatnya dengan tampilan yang baru, lebih informatif serta lebih responsive jika dibuka dilingkungan mobile.

Penerapan Prinsip Tata Kelola Perusahaan

Bagi Perseroan, penerapan GCG merupakan suatu keharusan untuk menjaga transparansi dan akuntabilitas pengelolaan Perseroan kepada masyarakat luas. Pengembangan GCG yang selaras dengan best practices dan berkelanjutan dapat memberikan perlindungan kepada pemegang saham serta pemangku kepentingan lainnya serta mendorong Perseroan untuk menciptakan nilai bagi Perusahaan (shareholder value) secara maksimal. Karena itu, Dewan Komisaris, Direksi, serta seluruh pegawai Perseroan berkomitmen untuk mengimplementasikan standar yang tinggi dalam penerapan prinsip-prinsip GCG. Prinsip-prinsip tersebut menjadi referensi bagi pengambilan keputusan yang bertanggung jawab, menghindari konfik kepentingan, optimalisasi kinerja, dan peningkatan akuntabilitas.

Realisasi atas rencana Perseroan untuk menciptakan pertumbuhan usaha yang berkelanjutan tentunya tidak lepas dari sempurnanya penerapan seluruh prinsip-prinsip yang

data between applications and integrating multiple process functions. For example, it has developed an integration features between divisions as well as among subsidiaries in particular to support the consolidation process of financial statements.

In addition, there is also application development directed to support data needs and management decision-making through Dashboard Management. This Dashboard Management application reads transaction data directly from ERP which is then presented in the form of resumes tables and graphs that facilitate management in reading data and then draw conclusions on the decision that will be made later. This application can be presented online or accessed via gadget / mobile device from each user decision maker.

Another thing done in 2017 was the upgrade of the local data communications network system at the head office and also upgrade of the Data Center facility to support IT operations. This includes the replacement of IT infrastructure (Server, Storage, etc.) aged more than 5 years old and focus on data security and information issues through the addition of data security device (Unified Treat Management). Not to forget, in supporting the internal information disclosure, the Company renewed its corporate website with a new look, more informative and more responsive if opened in the mobile environment.

Implementation of Good Corporate Governance PrinciplesGCG implementation to the Company is a must to maintain transparency and accountability of the Company’s management to the public. GCG development in harmony with best practices and sustainability can provide protection to shareholders and other stakeholders and encourage the Company to create maximum shareholder value. Therefore, the Board of Commissioners, the Board of Directors, and all employees of the Company are committed to implementing high standards in the application of GCG principles. These principles serve as a reference for responsible decision-making, avoiding conflicts of interest, performance optimization, and increased accountability.

The realization of the Company’s plan to create sustainable business growth cannot be separated from the perfect implementation of all GCG principles. As the Company’s




LampiranAttachment



terkandung dalam tata kelola Perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG). Selaku Direksi Perseroan, kami berupaya semaksimal mungkin meningkatkan implementasi GCG dalam pengelolaan Perusahaan. Perseroan senantiasa membekali pengetahuan yang cukup bagi seluruh insan Waskita dengan melakukan upaya sosialisasi, pengembangan, adaptasi kebijakan Perseroan hingga level terbawah serta melakukan evaluasi secara simultan agar internalisasi GCG dapat terserap dan menjadi budaya di berbagai tingkatan organisasi.

Direksi Perseroan senantiasa mendukung peningkatan soft structure antara lain dengan cara review kebijakan GCG sekali dalam setahun maupun meningkatkan hard structure GCG di lingkungan Perseroan semata-mata untuk menciptakan harmonisasi peran-peran organ yang ada di tubuh Perseroan. Dengan harmonisasi yang dilakukan, interaksi yang baik antar organ secara tidak langsung dapat mendorong upaya peningkatan kinerja Perseroan agar menjadi lebih baik.

Apa yang telah dicanangkan Perseroan melalui RKAP 2017 terkait penerapan GCG dilingkungan kerja di tahun ini dinilai sudah berjalan sesuai dengan yang ditargetkan. Hasil atas asesmen tahun lalu ditindaklanjuti oleh Perseroan sehingga hal ini tergambar dalam hasil self assessment yang dilakukan oleh internal Perseroan di mana perolehan nilai praktik GCG Perseroan tercatat sebesar 88,24 dengan predikat Sangat Baik Jika dilihat dari hasil tersebut, bobot nilai yang diperoleh mencerminkan bahwa internalisasi GCG di seluruh tingkatan berjalan efektif. Tidak ada disparitas komitmen antara satu level dengan level lain dalam memahami dan menerapkan GCG.

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanLandasan filosofis kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) adalah, bahwa perekonomian nasional yang diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional, perlu didukung oleh kelembagaan perekonomian yang kokoh dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

Sedangkan landasan sosiologisnya adalah kehadiran tanggung jawab sosial tentu didasarkan pada nilai-nilai kemanfaatan apa yang akan diterima oleh masyarakat. Begitupun dengan adanya tanggung jawab sosial berupa CSR dan dapat digunakan sebagai sarana untuk memberdayakan masyarakat dan implementasi tanggung jawab sosial

Board of Directors, we have made our maximum efforts to enhance GCG implementation iin the company management. The Company always provides sufficient knowledge for all Waskita personnel by conducting socialization, development, adaptation of the Company’s policy to the lowest level and making simultaneous evaluation to enable GCG internalization to be absorbed and become a culture at various levels of the organization.

The Company’s Board of Directors continuously supports the soft structure improvement by reviewing GCG policies once a year or improving GCG’s hard structure within the Company solely to create harmonization of organ roles in the Company’s body. With this harmonization, good interaction between organs can indirectly encourage efforts to improve the Company’s performance.

The Company’s plans in the 2017 RKAP related to GCG implementation in the Company is considered to run as targeted. Results of last year’s assessment were already followed up by the Company so that this was reflected in the results of self-assessment conducted by the Company’s internal where the Company’s GCG practice was recorded at 88.24 with a very good predicate. Seeing from these results, the weighted values reflect that GCG internalization at all levels is effective. There is no commitment disparity between one level and another in understanding and implementing GCG.

Corporate Social ResponsibilityThe philosophical foundation of the Corporate Social Responsibility (CSR) activity that the national economy organized based on economic democracy with the principles of togetherness, fair efficiency, sustainability, environmental insight, independence, and by maintaining the balance of progress and national economic unity, should be supported by strong economic institutions in order to realize the society’s welfare.

While the sociological basis is the presence of social responsibility based on the values of what benefits will be accepted by the community. This also applies to CSR and can be used as a means to empower the community and the implementation of corporate social responsibility to the







perusahaan terhadap masyarakat melalui pemanfaatan potensi modal sosial sebagai alternatif pemberdayaan masyarakat kurang mampu di Indonesia.

Adapun landasan yuridisnya antara lain adalah Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas jo. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas, Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal, Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara jo. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor Per-05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan.

Tahun 2017, Waskita melaksanakan kegiatan CSR berupa program BUMN Hadir untuk Negeri yang mencakup kegiatan Siswa Mengenal Nusantara (SMN), Bedah Rumah Veteran (BRV), Jalan Santai 5 Km, dan Upacara Memperingati HUT Ke-72 RI. Di samping itu, Waskita juga menggelar Bakti Sosial Bidang Kesehatan Operasi Mata Katarak, Operasi Bibir Sumbing, Sunatan Massal, Pengobatan Gratis, Pengobatan Nyeri Tulang, Papsmear dan Mamografi. Bakti sosial bidang kesehatan juga dilaksanakan rutin setiap tahun untuk menyambut ulang tahun Waskita Karya. Kemudian Waskita juga mengadakan pembagian Bingkisan Ramadan, Ramadan Berbagi untuk Masyarakat Desa Rumpin, dan santunan untuk anak yatim piatu dan para jompo.

Prospek Usaha Pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2018 diprediksi akan semakin meningkat. Bank Indonesia memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2018 berada pada kisaran 5,1%-5,4%.

Perseroan memproyeksikan di tahun 2018 akan meraih kontrak sekitar Rp72,6 triliun atau meningkat dari tahun ini sebesar Rp 55 triliun. Perseroan pun optimistis di tahun depan bisa membukukan laba Rp 5,3 triliun dengan pendapatan usaha Rp 55 triliun.

Menghadapi tahun 2018 Waskita makin optimis dengan kinerja perseroan, apalagi potensi aliran kas yang akan diterima perusahaan atas sejumlah proyek turnkey yang sudah rampung dikerjakan. Adapun rencana penerimaan adalah dari proyek turnkey sekitar Rp 30 triliun yang diharapkan berasal dari proyek LRT Palembang serta beberapa proyek jalan tol yang akan selesai di 2018. Waskita memiliki 18 ruas tol di Jawa dan Sumatera yang rencananya akan didivestasi dengan

community through the utilization of social capital potential as an alternative to the empowerment of underprivileged communities in Indonesia.

The juridical foundation, among others, is Law No. 40 of 2007 on Limited Liability Company jo. Government Regulation No. 47/2012 on Social and Environmental Responsibility of Limited Liability Companies, Law No 25 Year 2007 regarding Investment, Law No 19 Year 2003 concerning State-Owned Enterprises jo. Regulation of the Minister of State-Owned Enterprises No. PER-05/MBU/2007 concerning Partnership Program of State-Owned Enterprises with Small Business and Community Development Program.

In 2017, Waskita conducted CSR activities in the form of “SOE Present for the Country” program, which covered Students Know Archipelago activites, House Revovation for Veterans, 5K Fun Walk, and Ceremony of Indonesia’s 72nd Anniversary. In addition, Waskita also held Social Activity for Cataract Eye Surgery, Cleft Lip Operation, Mass Circumcision, Free Medical Treatment, Bone Pain Treatment, Papsmear and Mammography. The health social services are held regularly every year to commemorate Waskita Karya’s birthday. In addition, Waskita also holds the Ramadan Gift Sharing, Ramadan Sharing for Rumpin Village Community, and donation for orphans and the elderly.

Business prospectThe national economic growth of 2018 is predicted to increase. Bank Indonesia predicts Indonesia’s economic growth in 2018 will be in the range of 5.1% -5.4%.

The Company projects to reach an approximately Rp72.6 trillion contract in 2018 or increase from Rp 55 trillion this year. The Company is also optimistic to book a profit of Rp 5.3 trillion with Rp 55 trillion revenues next year.

Facing the year 2018, Waskita is more optimistic about the Company’s performance, most notably considering the potential cash flows to be received by the company on a number of turnkey projects that have been completed. The revenue plan is from a turnkey project of around Rp 30 trillion, which is expected to come from the Palembang LRT project as well as several toll road projects that will be completed in 2018. Waskita has 18 toll roads in Java and Sumatera which




LampiranAttachment



tiga opsi pilihan yakni dijual semuanya, menjual ruas yang bergandengan terutama Trans Java, atau menerbitkan saham baru pada Waskita Toll Road.

Perubahan Komposisi DireksiPada tahun 2017, komposisi Direksi PT Waskita Karya (Persero) Tbk mengalami perubahan sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diselenggarakan pada 17 Maret 2017 yang telah mengangkat Sdr. Bambang Rianto sebagai Direksi Perseroan.

Dengan keputusan tersebut, komposisi Direksi Perseroan adalah sebagai berikut :

Direktur Utama : Mohammad CholiqDirektur Keuangan & Strategi : Tunggul RajagukgukDirektur SDM & Sistem : Agus SugionoDirektur Operasi I : Adi WibowoDirektur Operasi II : Nyoman Wirya Adnyana Direktur Operasi III : Bambang Rianto

ApresiasiAkhir kata, mewakili Direksi Perseroan menyampaikan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya bagi pemegang saham dan seluruh pemangku kepentingan atas kepercayaan yang diberikan dalam mendorong peningkatan kinerja Perseroan secara holistik. Kontribusi pemikiran baik secara langsung maupun dalam medium RUPS turut serta memberikan perbaikan bagi rencana pengelolaan dan pengawasan Perusahaan di masa mendatang. Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada segenap insan Waskita yang telah bersama-sama bekerja keras dalam mengoptimalkan kinerja usaha dan merealisasikan target-target yang ada.

Maju dengan Karya Bermutu

are planned to be divested by three options: sell all, sells the coupled segments especially Trans Java, or publish new shares in Waskita Toll Road.

Changes in the Composition of DirectorsIn 2017, there was a change in the composition of the Board of Directors of PT Waskita Karya (Persero) Tbk pursuant to the resolution of the Annual General Meeting of Shareholders held on March 17, 2017 that has appointed Mr. Bambang Rianto as the Board of Directors of the Company.

With this decision, the composition of the Company’s Board of Directors is as follows:

President Director : Mohammad CholiqDirector of Strategy & Finance : Tunggul RajagukgukDirector of System & Human Capital : Agus SugionoDirector of Operations I : Adi WibowoDirector of Operations II : Nyoman Wirya AdnyanaDirector of Operations III : Bambang Rianto

AppreciationIn conclusion, the Company’s Board of Directors expresses our deepest gratitude to shareholders and all stakeholders for their trust in promoting the Company’s holistic performance improvement. The contribution of thoughts both directly and in the medium of the GMS has also contributed to improvements in the Company’s management and oversight plans. Our thanks also goes to all Waskita people, who have worked hard together in optimizing the Company’s business performance and realizing the targets.

Onward Through High Quality Performance


M CholiqDirektur Utama

President Director

Jakarta, March 2018

M CholiqDirektur Utama

Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Waskita Karya (Persero) Tbk tahun 2017 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Perusahaan.

Demikian penyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

Jakarta, Maret 2018 Jakarta, March 2018

Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Tentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2017 PT Waskita Karya (Persero) Tbk

Badrodin HaitiKomisaris Utama


Danis H. SumadilagaKomisaris

Commissioner

Arif BaharudinKomisaris

Commissioner

Viktor S. SiraitKomisaris Independen

Independent Commissioner

R. Agus SartonoKomisaris

Commissioner

M. Aqil IrhamKomisaris Independen

Independent Commissioner





LAPORAN TAHUNAN 2017 - PT WASKITA KARYA (PERSERO) TBK


Badrodin HaitiKomisaris Utama


Danis H. SumadilagaKomisaris

Commissioner

Arif BaharudinKomisaris

Commissioner

Viktor S. Sirait

R. Agus SartonoKomisaris

Commissioner

M. Aqil Irham


We, the undersigned, hereby declare that all information in the 2017 Annual Report of PT Waskita Karya (Persero) Tbk have been presented completely and we are thus fully responsible for the truthfulness of the contents in this Annual Report and Financial Report of the Company.

This statement has been made truthfully.

The Board of Commissioners’ and The Board of Directors’ Statement of Responsibility for the 2017 Annual Report of PT Waskita Karya (Persero) Tbk

M. CholiqDirektur Utama

President Director

Tunggul RajagukgukDirektur Keuangan & Strategi Director of Strategy & Finance

Agus SugionoDirektur SDM & Sistem

Director of System & Human Capital

Bambang RiantoDirektur Operasi lll

Director of Operation lll

Adi WibowoDirektur Operasi l

Director of Operation l

Nyoman Wirya AdnyanaDirektur Operasi ll

Director of Operation ll




LampiranAttachment

LAPORAN TAHUNAN 2017 - PT WASKITA KARYA (PERSERO) TBK

M. CholiqDirektur Utama

President Director

Tunggul RajagukgukDirektur Keuangan & Strategi Director of Strategy & Finance

Agus SugionoDirektur SDM & Sistem

Director of System & Human Capital

Bambang RiantoDirektur Operasi lll

Director of Operation lll

Adi WibowoDirektur Operasi l

Director of Operation l

Nyoman Wirya AdnyanaDirektur Operasi ll

Director of Operation ll

PROFIL PERUSAHAANCOMPANY PROFILE

PT Waskita Karya (Persero) Tbk terus melakukan pembenahan organisasi dan proses untuk mewujudkan visi Perseroan menjadi Perusahaan Indonesia terkemuka di bidang industri konstruksi, rekayasa, investasi infrastruktur, dan property/realty. Saat ini Perseroan merupakan salah satu perusahaan industri konstruksi terbesar di Indonesia.

PT Waskita karya (Persero) Tbk continues to reform its organization and processes to realize the company’s vision to become Indonesia’s leading company in the construction industry, engineering, infrastructure investment and property/realty. Currently, the Company is one of the largest construction company in Indonesia.






INFORMASI PERUSAHAANCompany InformationINFORMASI PERUSAHAANCompany Information




LampiranAttachment


INFORMASI PERUSAHAANCompany Information

INFORMASI PERUSAHAANCompany Information

Nama PerusahaanCompany Name


Bidang UsahaBusiness Line

Jasa Kontruksi, Pengembang dibidang Jalan Tol, Beton Pracetak, Property/Realty, dan EnergiConstruction, toll road development, Precast, Property/Realty, and Energy

Tanggal Pendirian (Pertama Kali Beroperasi)

Date of Establishment (Initial Operation)

1 Januari 1961January 1, 1961

Dasar Hukum Pendirian (Legal Framework of

Establishment)

Akta No. 80 tanggal 15 Maret 1973 yang dibuat dihadapan Kartini Muljadi, SH Notaris di Jakarta Deed No. 80 dated March 15, 1973 made before Kartini Muljadi, SH Notary in Jakarta

Penawaran Umum Saham Perdana(Initial Public Offering)

Saham Perseroan telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 19 Desember 2012The Company listed shares on the Indonesia Stock Exchange (BEI) on December 19, 2012

Kode Saham(Ticker Code)

WSKT

Modal DasarAuthorized Capital

Rp2.600.000.000.000

Modal DisetorPaid-up Capital

Rp1.357.387.840.000

KepemilikanOwnership

Pemerintah Republik Indonesia 66,04%Government of the Republic of Indonesia by 66.04%Masyarakat 33,96%Public by 33.96%

Jumlah PegawaiNumber of Employees

1957 Pegawai1957 Employees

Alamat Kantor PusatCompany Address

Jl. MT Haryono kav. No. 10, Cawang Jakarta, 13340, Indonesia Telp. +62 21 850 8510 / 20 Fax . +62 21 850 8506 Email. [email protected]

Website www.waskita.co.id

Media SosialSocial Media

@waskita_karya

PT Waskita Karya

Waskita_karya

PT Waskita Karya






SEJARAH PERUSAHAANCorporate HistorySEJARAH PERUSAHAANCorporate History

SEKILAS PERUSAHAAN

PT Waskita Karya (Persero) Tbk (selanjutnya disebut “Waskita” atau “Perseroan”) berdiri pada tanggal 1 Januari 1961 berdasarkan Akta No.80 tanggal 15-3-1973 yang dibuat dihadapan Kartini Muljadi, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta. Waskita merupakan perusahaan yang lahir dari kebijakan pemerintah untuk menasionalisasi perusahaan-perusahaan asing di Indonesia untuk menciptakan kemandirian dan kedaulatan negara dalam mengelola potensi yang dimiliki demi meningkatkan kesejahteraan bangsa.

Awalnya Waskita adalah perusahaan konstruksi yang bernama Volker Aannemings Maatschapiij N.V milik Belanda yang kemudian dinasionalisasi menjadi PN Waskita Karya dengan status Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Sejalan dengan perubahan peraturan yang berlaku dan tantangan usaha yang semakin kompleks, pada tahun 1974 Waskita mengubah statusnya dari Perusahaan Negara menjadi Perusahaan Perseroan dan berganti nama menjadi PT Waskita Karya (Persero).

COMPANY AT A GLANCE

PT Waskita Karya (Persero) Tbk (hereinafter referred to as “Waskita” or “Company”) was established on January 1, 1961 based on Deed No.80 dated 15-3-1973 drawn up before Kartini Muljadi, Bachelor of Law, Notary in Jakarta. Waskita is a company born from government policy to nationalize foreign companies in Indonesia in order to create independence and sovereignty in managing its potential to improve the welfare of the nation.

Originally, Waskita was a construction company called Volker Aannemings Maatschapiij N.V belonging to the Netherlands which was later nationalized to PN Waskita Karya with State-Owned Enterprises (SOEs) status.

In line with changes to prevailing regulations and increasingly complex business challenges, in 1974 Waskita changed its status from State Enterprise to a Limited Liability Company and renamed PT Waskita Karya (Persero).




LampiranAttachment


SEJARAH PERUSAHAANCorporate History

Pada era tahun 1980-an hingga 2000-an, Perseroan terus berkembang dan mendapat kepercayaan dari berbagai pihak untuk mengerjakan proyek-proyek konstruksi berskala besar, seperti Bandara Soekarno Hatta, Reaktor Multiguna Siwabessy. Jembatan Suramadu, Gedung BI, King Abdullah Financial District Riyadh dan berbagai proyek besar lainnya. Perseroan juga melengkapi dirinya dengan sertifikasi mutu internasional, seperti ISO 9001:2000, ISO 14001:2004 dan sertifikasi OHSAS 18001:2007.

Tahun 2012, tepatnya bulan Desember Perseroan menapaki babak baru dalam perjalanannya dengan melakukan Penawaran Saham Perdana di Bursa Efek Indonesia dengan melepas kepemilikan saham sebesar lebih dari 30% kepada masyarakat, setelah sebelumnya pada bulan Mei 2012 Perseroan menerbitkan obligasi senilai Rp75 miliar.

Tahun 2014, Perseroan menerbitkan Obligasi PUB I tahap I di bulan November 2014 dengan peringkat A senilai Rp500 miliar. Di tahun yang sama, Perseroan mendirikan beberapa anak perusahaan antara lain Waskita Toll Road, Waskita Beton Precast, Waskita Karya Realty, Prima Multi Terminal dan Jasamarga Kualanamu Tol.

In the 1980s to 2000s, the Company continued to grow and won the trust of various parties to work on large-scale construction projects, such as Soekarno Hatta Airport, Siwabessy Multipurpose Reactor, Suramadu Bridge, BI Building, King Abdullah Financial District Riyadh and other major projects. The Company also equips itself with international quality certifications, such as ISO 9001:2000, ISO 14001:2004 and OHSAS 18001:2007 certification.

In December 2012, the Company embarked on a new phase by conducting an Initial Public Offering on the Indonesia Stock Exchange by releasing more than 30% ownership of shares to the public, following May 2012 bond issuance amounted to IDR75 billion.

In 2014, the Company issued PUB I Bond phase I in November with A-rating amounted to IDR500 billion. In the same year, the Company established several subsidiaries including Waskita Toll Road, Waskita Beton Precast, Waskita Karya Realty, Prima Multi Terminal and Jasamarga Kualanamu Tol.In 2015, the Company obtained State Capital Participation








Pada tahun 2015, Perseroan memperoleh Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp3,5 triliun serta Dana Publik sebesar Rp1,8 triliun sehingga total dari Dana Penawaran Umum Terbatas melalui (rights issue) sebesar Rp5,3 triliun.

Pada tanggal 20 September 2016, anak perusahaan Perseroan PT Waskita Beton Precast melakukan pencatatan saham perdana di Bursa Efek Indonesia. Tahun 2016, Perseroan menerbitkan Obligasi PUB II tahap I dan tahap II dengan rating A- senilai Rp2,9 triliun.

Kronologis Perubahan Nama Perusahaan

Volker Aannemings Maatschapiij N.V PN Waskita Karya PT Waskita Karya (Persero)

Era Penjajah Occupation 1961 1974

Keunggulan Kompetitif

Status sebagai BUMN

memiliki posisi solid dalam mendapatkan proyek-proyek infrastruktur besar yang direncanakan oleh Pemerintah

Memiliki reputasi dan customer base yang besar

sebagai perusahaan konstruksi dengan pendapatan usaha dari sektor konstruksi yang terbesar di Indonesia

Memiliki produk unggulan dan produk yang berkualitas

menerapkan standar mutu internasional, di antaranya ISO 14001:2015 (Sistem Manajemen Lingkungan), OHSAS 18001:2007 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja), ISO 9001:2015 (Sistem Manajemen Mutu), serta Sertifikat Audit Sistem Manajemen

Pengamanan (Sistem Manajemen Pengamanan Swakarsa).

Pertumbuhan pendapatan yang stabil dan daya saing yang meningkat

pendapatan Perseroan terus menunjukkan angka yang bertumbuh dan stabil sebagai dampak positif atas penerapan strategi peningkatan marjin pendapatan melalui cost reduction program, kegiatan EPC, serta

peningkatan sistem kerja internal secara menyeluruh.

(PMN) amounted to IDR3.5 trillion and Public Fund amount to IDR1.8 trillion, thus the total amount from Limited Public Offering through rights Issue is IDR5.3 trillion.

On September 20, 2016, a subsidiary of PT Waskita Beton Precast performed initial public offering in the Indonesia Stock Exchange. In 2016, the Company issued Pub II Bond phase I and II with A-rating amounted to IDR2.9 trillion.

Chronological Change of Company Name

Competitive Advantages

SOEs status

has a solid position in obtaining major infrastructure projects planned by the Government

Has a great reputation and customer base

as a construction company with revenues from the largest construction sector in Indonesia

Has superior and quality products

applying international quality standards, including ISO 14001:2015 (Environmental Management System), OHSAS 18001:2007 (Occupational Health and Safety), ISO 9001: 2015 (Quality Management System) and Security Management System Audit Certificate (Self-

Initiated Security Management System).

Stable revenue growth and increasing competitiveness

The Company’s revenue continue to show growth and steady figures as a positive impact on the implementation of revenue margin improvement strategy through cost reduction programs, EPC activities, and overall

improvement in internal working system.





LampiranAttachment



Decentralization of organization as well as marketing network and extensive production areas

the Company’s organizational structure can create a decentralized system and empower Divisions based on type of work and more specific

geographical areas.

Has skilled and competent management and manpower

The Company’s management consist of reliable professionals with high competency construction, precast, property/realty, and infrastructure

investment.

Has an integrated financial management system

The Company cooperates with banks to handle cash management and supply chain financing.

Strategic and Excellent Projects

The Company is a construction company engaging in the field of engineering, infrastructure investment and property/realty.The Company is recognized as a construction company that has competitive advantages and trusted by customers to handle various top projects.

Some of our strategic and excellent projects that the Company has delivered throughout 2017 include:

Desentralisasi organisasi serta jaringan pemasaran dan wilayah produksi yang luas

struktur organisasi Perseroan dapat mewujudkan sistem desentralisasi dan pemberdayaan Divisi yang dibagi berdasarkan

pekerjaan dan wilayah geografis yang lebih spesifik.

Memiliki manajemen dan tenaga kerja yang ahli dan dapat diandalkan

manajemen dan Pegawai Perseroan merupakan orang-orang yang handal dan memiliki kapabilitas yang tinggi dalam bidang konstruksi,

precast, property/realty, maupun investasi infrastruktur.

Memiliki sistem pengelolaan keuangan yang terintegrasi

Perseroan menjalin kerjasama dengan mitra perbankan dalam layanan cash management dan supply chain financing.

Proyek Strategis dan Unggulan

Perseroan merupakan perusahaan konstruksi yang juga mengembangkan usaha pada bidang rekayasa, investasi infrastruktur dan property/realty. Perseroan diakui sebagai perusahaan konstruksi yang memiliki keunggulan kompetitif yang membawa kepercayaan para pelanggan untuk bekerja sama dalam menyelesaikan berbagai proyek.

Sepanjang 2017, Perseroan berhasil mendapatkan sejumlah pekerjaan yang menjadi proyek strategis nasional, antara lain:








No. Nama ProyekName of Project

Pemberi TugasProject Owner

Sumber DanaSource of Fund

Lokasi/ PropinsiLocation/Province

NilaiValue (Rp juta)

1 Jalan Tol Pematang Panggang - Kayu AgungPematang Panggang – Kayu Agung Toll Road

PT Hutama Karya (Persero)

BUMNSOEs

Sumatera SelatanSouth Sumatera

8.331.532

2 Jalan Tol Jakarta - Cikampek ElevatedJakarta – Cikampek Elevated Toll Road

PT Jasa Marga (Persero) Tbk

BUMNSOEs

Jakarta 6.273.365

3 Jalan Tol Cibitung – CilincingCibitung – Cilincing Toll Road

PT CTP Tollways Pengembangan BisnisBusiness Development

Jakarta 5.083.577

4 Jalan Tol Terbanggi Besar - Pematang PanggangTerbanggi Besar – Pematang Pang-gang Toll Road

PT Hutama Karya (Persero)

BUMNSOEs

Lampung 4.777.663

5 Transmisi 500 KV Sumatera Muara Enim - New Aur DuriMuara Enim – New Aur Duri Sumat-era 500 KV transmissions

PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)

BUMNSOEs


2.806.019

6 Jalan Tol Cinere – SerpongCinere – Serpong Toll Road

PT Cinere Serpong Jaya Pengembangan BisnisBusiness Development

Jawa BaratWest Java

2.176.303

7 Jalan Tol Kayu Agung - Palembang - Betung Paket 1 Seksi 1Kayu Agung – Palembang – Betung Package 1 Section 1 Toll Road

PT Sriwijaya Markmore Persada

Pengembangan BisnisBusiness Development


1.871.330

8 Jalan Tol Kunciran - Serpong Paket 1Kunciran – Serpong Package 1 Toll Road


BUMNSOEs

Banten 1.126.578

9 Jalan Tol Semarang - Solo (ruas Salatiga - Kartasura)Semarang – Solo (Salatiga – Kartas-ura section) Toll Road


BUMNSOEs

Jawa TengahCentral Java

382.006

10 Jalan Tol Kayu Agung - Palembang - Betung Paket 2 Seksi 1Kayu Agung – Palembang – Betung Package 2 Section 1 Toll Road


Pengembangan BisnisBusiness Development


243.057




LampiranAttachment








JEJAK LANGKAH MilestonesJEJAK LANGKAH Milestones

Nasionalisasi “Volker Aannemings Maatschappij

N.V” menjadi Perseroan Negara.

Nationalization of “VolkerAannemings Maatschappij

N.V” to become StateOwned Enterprise.

• Menerbitkan obligasi pada Mei 2012 dengan peringkat A-

• Go public pada Desember 2012.

• Issued A-rating bond in May 2012

• Listed shares in December 2012

Meraih sertifikasi ISO 9001:2000, ISO

14001:2004 dan memperbaharui sertifikasi

OHSAS 18001:2007.

Obtained certificationof ISO 9001:2000,

ISO 14001:2004 andrenewed OHSAS

18001:2007

Mengerjakan proyek skala besar seperti Bandar

Udara Soekarno Hatta dan Reaktor Multiguna

Siwabessy.

Undertook mega projects such as Soekarno Hatta Airport and SiwabessyMultipurpose Reactor.

Mengubah status menjadi Perseroan

Terbatas.

Changed the status into Limited Liability

Company

Menyelesaikan berbagai gedung bertingkat

seperti BNI City, Gedung BI, Mandiri Plaza Tower.

Completed high-rise building such as

BNI City, BI Building, Mandiri Plaza

Tower.

2013

• Meningkatkan peringkat obligasi menjadi A

• Mendirikan Waskita Sangir Energi

• Improved bond rating to A• Established Waskita

Sangir Energy

201219611990-an1980-an19741961




LampiranAttachment


JEJAK LANGKAH Milestones

JEJAK LANGKAH Milestones

2014 20162015 2017

• Menerbitkan Obligasi PUB I tahap I di bulan November 2014 dengan peringkat A

• Mendirikan anak perusahaan Waskita Toll Road, Waskita Beton Precast, Waskita Karya Realty, Prima Multi Terminal dan Jasamarga Kualanamu Tol.

• Issued Sustainable Bonds I phase I with A rating in November 2014.

• Established subsidiaries, namely Waskita Toll Road, Waskita Beton Precast, Waskita Karya Realty, Prima Multi Termina, and Jasamarga Kualanamu Tol

• PT Waskita Beton Precast Tbk yang merupakan anak perusahaan Perseroan melakukan pencatatan saham perdana (IPO) di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 20 September 2016.

• Penerbitan Obligasi PUB II tahap I di bulan Juni 2016 dan tahap II di bulan September 2016 dengan rating A-.

• Pendirian anak perusahaan PT Waskita Karya Energi. • Melanjutkan pengembangan investasi tol (total 15 ruas

s.d 2016) dengan total panjang 750 km di Jawa dan Sumatera.

• PT Waskita Beton Precast Tbk, a subsidiary of the Company, performed initial public offering (IPO) at Indonesia Stock Exchange on September 20, 2016.

• Issued Sustainable Bonds ll Phase l on June 2016 and Phase ll on September 2016 with A Rating.

• Establishment of subsidiary of PT Waskita Karya Energi.• Continued the development of toll investment (a total of

15 lines up to 2016) with a total length of 750 km in Java and Sumatera.

• Memperoleh Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp3,5 triliun serta Dana Publik sebesar Rp1,8 triliun sehingga total dari Dana Penawaran Umum Terbatas melalui (rights issue) sebesar Rp5,3 triliun.

• Mengembangkan investasi jalan tol dengan kepemilikan mayoritas maupun minoritas pada 12 ruas jalan tol dengan panjang hampir 524 Km baik di Jawa atau Sumatera.

• Obtained State Capital Participation (PMN) amounted to IDR3.5 trillion and Public Fund amounted to IDR1.8 trillion, thus the total amount from Limited Public Offering through rights issue is IDR5.3 trillion.

• Developed investment in toll road with ownership of both majority and minority in 12 toll road sections with the length of approximately 524 Km in Java or Sumatera.

• Menerbitkan Obligasi Waskita di bulan Februari dengan nilai Rp 1,6 triliun dan di bulan September Rp 3 triliun

• Memiliki hak konsesi 18 ruas jalan tol dengan total panjang 997 km yang tersebar di pulau Jawa dan Sumatera.

• Waskita Toll Road (WTR) melakukan peningkatan modal perusahaan melalui:a. Right Issue tahap I dengan nilai Rp3,5 triliun

di bulan Februari 2017.b. Right Issue tahap II dengan nilai Rp1,65

triliun pada 10 Mei 2017.c. Right Issue tahap III dengan nilai Rp2,68

triliun pada bulan Desember 2017.• Nilai MTN WTR pada bulan Maret 2017 sebesar

Rp455 miliar.

• Issued Waskita Bonds in February amounting to IDR1.6 trillion and in September IDR3 trillion

• Owned concession rights of 18 toll road sections along 997 km spread across the islands of Java and Sumatra.

• Waskita Toll Road (WTR) increased its capital through:a. Right Issue Phase I with a value of IDR3.5

trillion in February 2017.b. Right Issue Phase II with a value of

IDR1.65 trillion on May 10, 2017.c. Right Issue Phase III with a value of

IDR2.68 trillion in December 2017.• The value of MTN WTR in March 2017

amounted to IDR455 billion.






FILOSOFI LOGO PERUSAHAANPhilosophy behind the Company’s Logo

HURUF ‘W’ WARNA BIRU TUA

Menggambarkan pelayanan terpadu dengan menghasilkan Produk & Jasa Konstruksi yang bermutu tinggi.

GAMBAR ELIPS DENGAN 5 POTONGAN BEWARNA MERAH

Menggambarkan kesiapan dan rasa optimis untuk memenangkan Persaingan Global dengan selalu menjunjung tinggi 5 prinsip Good Corporate Governance.

KATA WASKITA

Berarti mampu memprediksi dan mengantisipasi perubahan lingkungan usaha pada masa mendatang.

DARK BLUE COLOR FOR ‘W’

Representing integrated services by creating high quality Construction Products & Services.

AN ELLIPTICAL SHAPE IN RED COLOR DIVIDED INTO 5 PARTS

Representing preparedness and optimism to win the Global Competition by upholding 5 principles of Good Corporate Governance.

THE WORD ‘WASKITA’

Meaning capability for predicting and anticipating changes in business environment in the future.

FILOSOFI LOGO PERUSAHAANPhilosophy behind the Company’s Logo




LampiranAttachment


BIDANG USAHALINE OF BUSINESS

BIDANG USAHA

Sesuai dengan bunyi pasal 3 pada Anggaran Dasar Perseroan yang terakhir, Perseroan memiliki maksud dan tujuan untuk menjalankan bisnis di bidang industri konstruksi, industri pabrikasi, jasa penyewaan, jasa keagenan, investasi, agro industri, pekerjaan terintegrasi (Engineering, Procurement, and Construction: EPC), serta layanan jasa peningkatan kemampuan di bidang konstruksi dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas.

Guna mencapai maksud dan tujuan tersebut, Perseroan melaksanakan kegiatan bisnis utama seperti pekerjaan pelaksanaan konstruksi, pekerjaan mekanikan elektrikal termasuk jaringan dan instalasi, jasa pertambangan, serta pekerjaan terintegrasi lainnya (Engineering, Procurement and Construction). Selain itu, Perseroan menyelenggarakan kegiatan bisnis lain seperti menyediakan layanan jasa konsultasi manajemen, melakukan usaha di bidang agro industri, dan menyediakan layanan jasa bidang teknologi informasi dan kepariwisataan.

Bidang Usaha yang Dijalankan pada Tahun Buku

Hingga 31 Desember 2017, Perseroan telah menjalankan kegiatan usaha dalam bidang industri konstruksi, industri pabrikasi, jasa penyewaan, investasi, pekerjaan terintegrasi (Engineering, Procurement, and Construction: EPC), serta layanan jasa peningkatan kemampuan di bidang konstruksi dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas. Sedangkan kegiatan usaha dalam bidang jasa keagenan dan agro industri masih belum dapat dilaksanakan.

Jasa dan Layanan 1. Konstruksi

Visi Perseroan adalah “Menjadi Perusahaan Indonesia terkemuka di bidang industri konstruksi, rekayasa, investasi infrastruktur dan property/realty” dengan Misi “Meningkatkan nilai Perusahaan yang berkelanjutan melalui: SDM yang kompeten, sistem dan teknologi terintegrasi, sinergi dengan mitra usaha, inovasi dan diversifikasi usaha”. Saat ini Perseroan dalam proses transformasi dalam mengembangkan bisnis melalui perluasan pasar konstruksi (precast, beton, property/realty & pengembang jalan tol, serta energi) guna meningkatkan daya saing dan nilai tambah.

LINE OF BUSINESS

Pursuant to the Company’s Articles of Association Article 3, the Company’s purposes and objectives are to operate in construction industry, fabrication industry, rental services, agency services, investment, agro industry, integrated Engineering, Procurement, and Construction (EPC), as well as services to improve capability in construction by implementing Limited Liability Company’s principles.

To achieve such purposes and objectives, the Company undertakes its main businesses in construction, mechanical and electrical services, including network and installation, mining, and other integrated services (Engineering, Procurement, and Construction). In addition, the Company carries out other business activities such as providing management consulting services, running business in agro-industry, and providing information technology and tourism services.

Line of Business Conducted In the Current Year

As of December 31, 2017, the Company has conducted business activities in construction and fabrication industries, rental services, investment, integrated services (Engineering, Procurement, and Construction: EPC), and other services on the improvement of capacity in construction field by implementing principles of Limited Liability Company. Meanwhile, business activities in agency and agro-industry have not been implemented yet.

Services1. Construction

The Company’s Vision “To become the leading Indonesia company in construction industry, engineering, infrastructure investment and property/realty” with Mission “To increase the sustainable corporate value through: competent human resources, integrated system and technology, partnership synergy, innovation and diversification”. The Company is currently carrying out transformation to develop business through construction market expansion (precast, concrete, property/realty & toll road development, and energy) in order to enhance competitive power and added value.








Guna mendukung hal tersebut, Perseroan pada tahun 2017 memiliki 7 (tujuh) Divisi yaitu. Divisi I, Divisi II, Divisi III, Divisi IV, Divisi V, Divisi VI, Divisi VII.

Perseroan mengembangkan serta mendirikan Anak Perusahaan PT Waskita Beton Precast Anak Perusahaan di bidang beton pracetak, PT Waskita Toll Road Anak Perusahaan di bidang investasi jalan tol, PT Waskita Karya Realty Anak Perusahaan di bidang property/realty, PT Waskita Karya Energi yang akan menjadi Perusahaan holding bagi PT Waskita Sangir Energi yang bergerak dalam bidang Pembangkit Listrik.

Pada 2017, Perseroan mampu meraih nilai kontrak yang dikelola senilai Rp55,83 triliun, turun 20,2% dibandingkan pada 2016 sebesar Rp69,97 triliun. Sedangkan laba setelah pajak yang Perseroan peroleh pada 2017 sebesar Rp4.201,57 miliar, meningkat 231,73% dibandingkan realisasi 2016 sebesar Rp1.813 miliar.

2. PrecastMelalui anak perusahaan PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) yang sudah mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada 20 September 2016, memiliki pabrik beton precast sebesar 3.250.000 M/T (metrik ton) dengan rincian: 1. Cibitung : 350.000 ton2. Sadang : 375.000 ton3. Sidoarjo : 400.000 ton4. Palembang : 200.000 ton 5. Karawang : 450.000 ton6. Kalijati : 250.000 ton7. Bojonegara : 250.000 ton8. Subang : 350.000 ton9. Klaten : 150.000 ton10. Gasing : 250.000 ton11. Legundi : 275.000 ton

Selain itu, Perseroan memiliki beberapa plant yang memproduksi ready mix antara lain pabrik Sadang, Palembang dan beberapa batching plant di proyek-proyek besar. Porsi terbesar dari total produksi beton precast digunakan untuk mencukupi kebutuhan internal, sedangkan sisanya dijual kepada pihak eksternal

In order to achieve these objectives, in 2017, the Company establishes 7 (seven) Divisions, namely Division I, Division II, Division III, Division IV, Division V, Division VI, Division VII. The Company developed and established Subsidiaries such as PT Waskita Beton Precast, a Subsidiary in precast concrete sector; PT Waskita Investment Toll Road, a Subsidiary in toll road sector; PT Waskita Karya Realty, a Subsidiary in Property/realty sector; and PT Waskita Karya Energy, which will become a holding Company for PT Waskita Sangir Energi that engages in Electricity Power Plant Sector.

In 2017, the Company successfully obtained contract amounting to IDR55.83 trillion, decrease by 20.2% compared to that in 2016 which was IDR104.02 trillion. In the meantime, the Company’s income after tax in 2017 was recorded at IDR4.201,57 billion,, increased by 231,73% compared to realization in 2016 which was IDR1,813 billion.

2. PrecastThrough PT Waskita Karya (Persero) Tbk subsidiary, PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), which has listed its shares on the Indonesia Stock Exchange on September 20, 2016, owns precast concrete plants of 3.250.000 M/T (metric ton) with the following details:1. Cibitung : 350,000 M/T2. Sadang : 375,000 M/T3. 3. Sidoarjo : 400,000 M/T4. Palembang : 200,000 M/T5. Karawang : 450,000 M/T6. Kalijati : 250,000 M/T7. Bojonegara : 250,000 M/T8. Subang : 350,000 M/T9. Klaten : 150,000 M/T10. Gasing : 250,000 M/T11. Legundi: 275,000 M/T

In addition, the Company has several plants that still produce ready mixed concrete, among others, Sadang, Palembang and several batching plant installed at big projects. The largest portion of the total precast concrete production is used to meet internal needs, while the rest was sold to external user.





LampiranAttachment



3. Jalan Tol Perseroan saat ini telah memiliki Anak Perusahaan yang bergerak di bidang pengembangan jalan tol, yaitu Waskita Toll Road (WTR). WTR melakukan investasi beberapa ruas jalan tol, diantaranya adalah: a. Investasi jalan tol PT Waskita Transjawa Toll Road

dengan kepemilikan 99,99%, yang kemudian melakukan investasi pada PT Pejagan Pemalang Toll Road (PPTR) sebesar 99,99%, dengan hak konsesi dari Pejagan ke Pemalang dengan panjang ruas 57 km.

b. PT Waskita Transjawa Toll Road juga melakukan investasi pada PT Semesta Marga Raya sebesar 77,69% dengan hak konsensi jalan tol dari Kanci ke Pejagan dengan panjang 35 km.

c. Investasi pada PT Trans-Jawa Paspro Jalan-Tol sebesar 99,99% dengan hak konsesi jalan tol Pasuruan- Probolinggo dengan panjang 31 km.

d. Melalui PT Kresna Kusuma Dyandra Marga, WTR melakukan investasi pada Jalan Tol Becakayu (Bekasi Cawang Kampung Melayu) di Jakarta dengan kepemilikan saham sebesar 99,54%, jalan tol ini memiliki panjang 21 km.

e. Melalui PT Sriwijaya Markmore Persada, WTR memiliki saham sebesar 98,00% dengan hak konsesi Jalan Tol Kayu Agung – Palembang - Betung dengan panjang112 km.

f. Melalui PT Cimanggis Cibitung Tollways, WTR memiliki saham sebesar 90,00% dengan hak konsesi Jalan Tol Cimanggis-Cibitung dengan panjang 26 km.

g. Melalui PT Trans Jabar Tol, WTR memiliki investasi sebesar 99,99% dengan hak konsesi Jalan Tol Ciawi-Sukabumi dengan panjang 54 km.

h. Melalui PT Pemalang Batang Toll Road, WTR memiliki saham sebesar 60,00% dengan hak konsesi Jalan Tol Pemalang – Batang dengan panjang 39 km.

i. Melalui PT Waskita Bumi Wira, WTR memiliki saham sebesar 99.64% dengan hak konsesi Jalan Tol Krian-Legundi- Bunder- Manyaran dengan panjang 38 km.

j. Melalui PT Cibitung Tanjung Priok Tollways, WTR memiliki saham sebesar 55,00% dengan hak konsesi Jalan Tol Cibitung - Cilincing dengan panjang 35 km.

k. Melalui PT Jasamarga Semarang Batang, WTR memiliki saham sebesar 40,00% dengan hak konsesi Jalan Tol Batang - Semarang dengan panjang 75 km.

l. Melalui PT Solo Ngawi Jaya, WTR memiliki saham sebesar 40,00% dengan hak konsesi Jalan Tol Solo-Ngawi dengan panjang 90 km.

3. Toll RoadsThe Company has a subsidiary in toll road business, namely Waskita Toll Road (WTR). WTR is invested in several toll road sections, among others are:

a. Toll road investment of PT Waskita Transjawa Toll Road with share ownership of 99.99%, of which subsequently invested in PT Pejagan Pemalang Toll Road (PPTR) amounting to 99.99% with concession rights from Pejagan to Pemalang (57 km).

b. PT Waskita Transjawa Toll Road also invested in PT Semesta Marga Raya amounting to 77.69% with concession rights of toll road from Kanci to Pejagan (35 Km).

c. PT Trans-Jawa Paspro Toll Road amounted to 99.99% with concession rights of Pasuruan-Probolinggo Toll Road (31 Km).

d. Through PT KKDM, WTR invested in Becakayu Toll Road (Bekasi, Cawang, Kampung Melayu) in Jakarta with share ownership of 99.54% (21 km).

e. Through PT Sriwijaya Markmore Persada, WTR owns 98.00% shares with concession rights of Kayu Agung - Palembang - Betung Toll Road (112 km).

f. Through PT Cimanggis Cibitung Tollways, WTR owns 90.00% shares with concession rights of Cimanggis-Cibitung Toll Road (26 Km).

g. Through PT Trans Jabar Tol, WTR invested 99.99% with concession rights of Ciawi-Sukabumi Toll Road (54 Km).

h. Through PT Pemalang Batang Toll Road, WTR owns 60.00% shares with concession rights of Pemalang - Batang toll road (39 km).

i. PT Waskita Bumi Wira, WTR owns 99.64% shares with concession rights of Krian-Legundi- Bunder- Manyaran Toll Road (38 km).

j. Through PT Cibitung Tanjung Priok Tollways, WTR owns 55.00% shares with concession rights of Cibitung - Cilincing Toll Road (35 km).

k. Through PT Jasamarga Semarang Batang, WTR owns 40.00% shares with concession rights of Batang - Semarang toll road (75 km).

l. Through PT Solo Ngawi Jaya, WTR owns 40.00% shares with concession rights of Solo-Ngawi Toll Road (90 Km).








m. Melalui PT Ngawi Kertosono Jaya, WTR memiliki saham sebesar 40,00% dengan hak konsesi Jalan Tol Ngawi- Kertosono dengan panjang 87 km.

n. Melalui PT Cinere Serpong Jaya, WTR memiliki saham sebesar 35,00% dengan hak konsesi Jalan Tol Cinere- Serpong dengan panjang 10 km.

o. Melalui PT Citra Waspphutowa, WTR memiliki saham sebesar 25,00% dengan hak konsesi Jalan Tol Depok – Antasari dengan panjang 22 km.

p. Melalui PT Jasa Marga Kualanamu Tol, WTR memiliki saham sebesar 30,00% dengan hak konsesi Jalan Tol Medan – Kualanamu – Tebing Tinggi dengan panjang 62 km.

q. Melalui PT Hutama Marga Waskita, WTR memiliki saham sebesar 30,00% dengan hak konsesi Jalan Tol Kuala Tanjung – Tebing Tinggi - Parapat dengan panjang 143 km.

r. Melalui PT Citra Karya Jabar Tol, WTR memiliki saham sebesar 15,00% dengan hak konsesi Jalan Tol Cileunyi – Sumedang - Dawuan dengan panjang 60 km

4. Property/Realty Saat ini, dalam bidang property/realty Perseroan telah mengelola Hotel Dafam Teraskita Jakarta dan sedang menyelesaikan beberapa proyek antara lain Apartement Brooklyn di Alam Sutera-Tangerang, Proyek 88 Avenue di Surabaya, Yukata Suites di Alam Sutera-Tangerang, The Reiz Condo di Medan, Zalakka Hotel and Apartement di Bali, Nines apartement BSD Tangerang dan Waskita Rajawali Tower di Jakarta.

5. Energi Di tahun 2017 Perseroan mengembangkan serta mendirikan Anak Perusahaan PT Waskita Karya Energi yang menjadi Perusahaan holding bagi PT Waskita Sangir Energi yang bergerak dalam bidang Pembangkit Listrik Tenaga Minihydro (PLTM) dengan kapasitas output 2x5 Megawatt.

m. Through PT Ngawi Kertosono Jaya, WTR owns 40.00% shares with concession rights of Ngawi-Kertosono Toll Road (87 Km).

n. Through PT Cinere Serpong Jaya, WTR owns 35.00% shares with concession rights of Cinere-Serpong Toll Road (10 Km).

o. Through PT Citra Waspphutowa, WTR owns 25.00% shares with concession rights of Depok - Antasari toll road (22 km).

p. Through PT Jasa Marga Kualanamu Tol, WTR owns 30.00% shares with concession rights on Medan - Kualanamu - Tebing Tinggi toll road (62 km).

q. Through PT Hutama Marga Waskita, WTR owns 30.00% shares with concession rights of Kuala Tanjung - Tebing Tinggi - Parapat toll road (143 km).

r. Through PT Citra Karya Jabar Tol, WTR owns 15.00% shares with concession rights of Cileunyi - Sumedang - Dawuan toll road (60 km).

4. Property/RealtyCurrently, the Company is managing Dafam Teraskita Hotel, Jakarta as well as completing several projects such as Brooklyn Apartment at Alam Sutera, Tanggerang 88 Avenue Project in Surabaya, Yukata Suites at Alam Sutera, Tanggerang The Reiz Condo in Medan, Zalakka Hotel and Apartment in Bali, Nines apartement BSD Tangerang and Waskita Rajawali Tower in Jakarta.

5. EnergyIn 2017, the Company developed and established a Subsidiary, PT Waskita Karya Energi which becomes a holding Company for PT Waskita Sangir Energi which engages in Minihydro Power Plant (PLTM) with an output capacity of 2x5 Megawatt.





LampiranAttachment









Struktur OrganisasiOrganization StructureSTRUKTUR ORGANISASIOrganization Structure

DIVISI-I : BUILDING, THE AIRPORT, RAIL ROADS & LRTDIVISI-V : TOL 3 DIVISI-VI : TOL 4

KOMITE PEMANTAU MANAJEMEN RISIKORISK MANAGEMENT COMMITTEE

MUHAMMAD AQIL IRHAM

DEP. STRATEGI & MANAJEMEN PORTOFOLIODEPT. OF STRATEGY & PORTOFOLIO MANAGEMENT

DANIEL FITZGERALD LIMAN

DEP. KEUANGAN KORPORAT, BUDGETING & PERBENDAHARAAN

DEPT. OF CORPORATE FINANCE BUDGETING AND TREASURYASEP MUDZAKIR

DEP. AKUNTANSI DAN PERPAJAKANDEPT. OF ACCOUNTING AND TAX

Y. ARIANDI SIREGAR

DEP. SUMBER DAYA MANUSIADEPT. OF HUMAN CAPITAL

MUNIB LUSIANTO

DEP. UMUM, SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASIDEPT. OF GENERAL AFFAIR SYSTEM & INFORMATION TECHNOLOGY

DRAJAD WIDIYANTO

DEP. KEAHLIAN TEKNIS & MUTUDEPT. OF TECHNICAL EXPERTISE AND QUALITY

NANA MULYANA

DEP. PENGENDALIAN BISNIS & ADMINISTRASIDEPT. OF BUSINESS MANAGEMENT AND ADMINISTRATION

OKTARINA KARTIFA AYU

DEW

AN D

IREK

SIBO

ARD

OF

DIRE

CTO

RSDE

WAN

KO

MIS

ARIS

BOAR

D O

F CO

MM

ISSI

ON

ERS

UN

IT K

ERJA

WO

RK U

NIT

S

DEP. OPERASIDEPT. OF OPERATIONS

ANJAR KUSWIJANARKO

UN

IT B

ISN

ISBU

SSIN

ESS

UN

ITS

DIVISI IDIVISION IIGN JOKO

HERWANTO

DIVISI VDIVISION V

IBNU NOUVAL

DIVISI VIDIVISION VI

GUNADI

UNIT PKBLPKBL UNIT

ANAK PERUSAHAANSUBSDIARIES

DIREKTUR SDM & SISTEMDIRECTOR OF SYSTEM AND HUMAN CAPITAL

AGUS SUGIONO

DIREKTUR KEUANGAN DAN STRATEGIDIRECTOR OF STRATEGY & FINANCE

TUNGGUL RAJAGUKGUK




LampiranAttachment


Struktur OrganisasiOrganization StructureStruktur Organisasi

Organization Structure

DIVISI-III : TOL 1 DIVISI-IV : TOL 2 DIVISI-VII : TOL 5DIVISI-II : SIPIL (Big Dam, Long Bridges, Doc, Transmition & EPC

DEWAN KOMISARISBOARD OF COMMISIONERS

KOMITE AUDITAUDIT COMMITTEE

VIKTOR S SIRAIT

DIREKTUR UTAMAPRESIDENT DIRECTOR

M CHOLIQ

DIREKTUR OPERASI IIIDIRECTOR OF OPERATION III

BAMBANG RIANTO

DIREKTUR OPERASI IIDIRECTOR OF OPERATION IINYOMAN WIRYA ADNYANA

DIVISI VIIDIVISION VII

HERI SUPRIYADI

DIVISI IIDIVISION II

M. INDRAYANA

DIVISI IIIDIVISION lll

DONO PARWOTO

DIVISI IVDIVISION IV

FATHOR RACHMAN

SEKRETARIAT PERUSAHAANCORPORATE SECRETARY

SHASTIA HADIARTI

UNIT MANAJEMEN RISIKORISK MANAGEMENT UNIT

SATUAN PENGAWASANINTERN

INTERNAL AUDITJONNI HUTAHAEAN

DIREKTUR OPERASI IDIRECTOR OF OPERATION I

ADI WIBOWO






PROFIL DEWAN KOMISARISBoard Of Commissioners ProfilePROFIL DEWAN KOMISARISBoard Of Commissioners Profile

BADRODIN HAITIKomisaris UtamaPresident Commissioner

Pendidikan• Pendidikan di Lemhanas Republik Indonesia (2003).• Sekolah Staf dan Pimpinan Polri (Sespim) tamat (1998)• Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) tamat (1989).• Akademi Kepolisian Republik Indonesia (1978) dan lulus

sebagai Perwira Kepolisian dengan pangkat Letda Pol (1982)

Riwayat Pekerjaan • Komisaris Utama PT Waskita Karya (Persero) Tbk (2016 -

hingga saat ini)• Perwira Tinggi Kepolisian Republik Indonesia dengan

jabatan terakhir sebagai Kapolri (2015-2016)

• Wakapolri (2014-2015); • Kabaharkam Polri (2013-2014); • Asisten Operasi Kapolri (2011-2013); • Koorsahli Kapolri (2011); • Kapolda Jawa Timur (2010-2011); • Kadivkum Polri (2010);

• Kapolda Sumatera Utara (2009-2010); • Direktur I/ Kamtranas Bareskrim Polri (2007-2008);

• Kapolda Sulawesi Tengah (2006-2008);

• Seslemdiklat Polri (2005-2006); • Kapolda Banten (2004-2005)

Pelatihan di tahun 2017 -

SK Pengangkatan RUPSLB 2016 tanggal 26 Nopember 2016

Hubungan AfiliasiTidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Pemegang Saham Pengendali

Education• National Resilience Institute of Republic Indonesia (2003).• School of Police Staff and Leadership (Sespim), completed (1998).• Academy of Police Science (PTIK), completed (1989).• Police Academy of the Republic of Indonesia (1978) and

graduated as Police Officer, Second Lieutenant of the Police (1982).

Curriculum Vitae• President Commissioner of PT Waskita Karya (Persero)

Tbk (2016-Present);• High Rank Officer of Indonesian National Police with

Head of Indonesian National Police (Kapolri) (2015-2016) as his last position;

• Wakapolri (2014-2015);• Kabaharkam Polri (2013-2014);• Operation Assistant of Kapolri (2011-2013);• Koorsahli Kapolri (2011);• Head of Regional Police (Kapolri) of East Java (2010-2011);• Head of Law Division of Indonesian National Police

(Kadivkum Polri) (2010);• Head of Regional Police (Kapolri) of North Sumatera;• Director I/Security and Transnational Crime (Kamtranas)

of Criminal Investigation Division of National Police (Bareskrim Polri) (2007-2008);

• Head of Regional Police (Kapolri) of Central Sulawesi (2006-2008);

• Seslemdiklat Polri (2005-2006);• Head of Regional Police (Kapolri) of Banten (2004-2005).

Training in 2017 -

Letter of Appointment 2016 EGMS dated November 26, 2016

Affiliation No affiliation with members of the Board of Commissioners, Board of Directors and Controlling Shareholders

Indonesia / Indonesia

Jember, 24 Juli 1958 (59 tahun)Jember, July 24, 1958 (59 years old) Jakarta Selatan South Jakarta




LampiranAttachment


PROFIL DEWAN KOMISARISBoard Of Commissioners Profile


DANIS H. SUMADILAGAKomisaris Commissioner

Pendidikan• Doktor Ilmu Manajemen Kekhususan Manajemen

Stratejik, Universitas Indonesia (2016).• Master Engineering Science in Transportation and

Highway Engineering dari University of New South Wales, Australia (1990)

• Sarjana dalam bidang Teknik Sipil dari Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan dari ITB (1985)

Riwayat Pekerjaan• Komisaris PT Waskita Karya (Persero) Tbk (2015 –

hingga saat ini)• Staf Ahli Menteri Pekerjaan Umum Bidang Keterpaduan

Pembangunan (2014-2016),• Kepala Pusat Komunikasi Publik, Kementerian Pekerjaan

Umum (2013–2014),• Kepala Pusat Pengolahan Data, Kementerian Pekerjaan

Umum (2010 – 2013),• Direktur Bina Teknik, Direktorat Jenderal Bina Marga

(2007-2010)

Jabatan Lain saat iniKepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (2016-hingga saat ini)


SK PengangkatanRUPS Tahunan 2015 tanggal 24 April 2015



Jakarta 28 Oktober 1960 (57 tahun)Jakarta, October 28, 1960 (57 years old)

Jakarta SelatanSouth Jakarta

Education• Doctorate Specialization in Strategic Management,

University of Indonesia (2016)• Master Engineering Science in Transportation and

Highway Engineering of University of New South Wales, Australia (1990)

• Bachelor of Civil Engineering, Faculty of Civil Engineering and Planning of ITB (1985)

Curriculum Vitae• Commissioner of PT Waskita Karya (Persero) Tbk

(2015-Present)• Expert Staff at the Ministry of Public Works and Housing

(2014-2016)• Head of Public Communication Center, Ministry of Public

Works (2013-2014)• Manager of Data Management Center, Ministry of Public

Works (2010-2013)• Director of Technical Affairs, Directorate General of

Highways (2007-2010)

Other Current PositionManager of Research and Development Agency, Ministry of Public Works and Public Housing (2016-Present)

Training in 2017 -

Letter of Appointment 2015 Annual GMS dated April 24, 2015








Komisaris Commissioner

ARIF BAHARUDIN

Pendidikan • Daniels Collage of Bussiness, University of Denver,

Spesialisasi MBA in Finance, Colorado, Amerika Serikat (1998)

• Pre MBA Program, LCP International Institute, University of Redlands, Redlands California, Amerika Serikat (1996)

• Sarjana Akutansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Brawijaya (1991)

Riwayat Pekerjaan • Komisaris PT Waskita Karya (Persero) Tbk (2011

hingga saat ini)• Kepala Pusat Analisis dan Harmonisasi Kebijakan,

Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan (2013-2015)

• Direktur Kekayaan Negara Dipisahkan, Direktorat Jendral Kekayaan Negara Kementerian Keuangan (2011-2013)

• Komisaris PT Indonesia Infrastructure Finance (Persero) (2010-2015)

• Direktur International Rubber Consortium Limited (IRCO) Bangkok (2010-2012)

• Staf Khusus Dewan Komisaris PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (2010-2011)

Jabatan Lain saat ini Sekretaris Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan (2015-hingga saat ini).


SK Pengangkatan RUPS Tahunan 2016 tanggal 29 Maret 2016

Hubungan Afiliasi Tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Pemegang Saham Pengendali

Education• Daniels Collage of Bussiness, University of Denver,

Spesialisasi MBA in Finance, Colorado, Amerika Serikat (1998)

• Pre MBA Program, LCP International Institute, University of Redlands, Redlands California, Amerika Serikat (1996)

• Sarjana Akutansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Brawijaya (1991)

Curriculum Vitae• Commissioner of PT Waskita Karya (Persero) Tbk (2011

Present)• Head of Analysis Center and Policy Adjustment of

Secretariat General of Ministry of Finance (2013-2015)

• Director of State Asset, Directorate General of State Asset Management, Ministry of Finance (2011-2013)

• Commissioner of PT Indonesia Infrastructure Finance (Persero) (2010-2015)

• Director of International Rubber Consortium Limited (IRCO) Bangkok (2010-2012)

• Special Staff of the Board of Commissioners of PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (2010-2011)

Other Current PositionFiscal Policy Agency Secretary of Ministry of Finance (2015-present)

Training in 2017 -

Letter of Appointment2016 Annual GMS dated March 29, 2016

Affiliation No affiliation with members of the Board of Commissioners, Board of Directors and Controlling Shareholders.



Pogalan (Trenggalek), 21 Maret 1967 (50 tahun)Pogalan (Trenggalek), March 21, 1967 (50 years old)

BekasiBekasi




LampiranAttachment





R. AGUS SARTONO

Pendidikan • Doktor Ilmu Sosial dan Ekonomi, dari Innsbruck University,

Innsbruck, Austria (2004) • Master of Business Administration dari School of Business,

Western Carolina University, North Carolina, USA (1993)

• Sarjana Bidang Manajemen Fakultas Ekonomi, Universitas Gadjah Mada, Indonesia (1987)

Riwayat Pekerjaan • Komisaris PT Waskita Karya (Persero) Tbk (2015 – hingga

saat ini)• Komisaris Utama PT Barata Indonesia (Persero) (2013-

2015)• Deputi Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (2010-

2014)• Ketua Forum Education For All (EFA) (2010-2014)

Jabatan Lain saat ini • Deputi Menteri Koordinator Pembangunan Manusia &

Kebudayaan (PMK) (2014 - hingga saat ini)• Anggota Dewan Audit Universitas Gadjah Mada

(2013-hingga saat ini)• Profesor Keuangan, Fakultas Bisnis & Ekonomi,

Universitas Gadjah Mada (2011-hingga saat ini)


SK Pengangkatan RUPS Tahunan 2015 tanggal 24 April 2015



Purworejo, 30 Oktober 1961 (56 tahun) Purworejo, October 30, 1961 (56 years old)


Education• Doctoral Degree in Social and Economics from Innsbruck

University, Innsbruck, Austria (2004)• Master of Business Administration from School of

Business, Western Carolina University, North Carolina, USA (1993)

• Bachelor Degree in Management, Faculty of Economic, Gadjah Mada University, Indonesia (1987)

Curriculum Vitae• Commissioner of PT Waskita Karya (Persero) Tbk

(2015-Present)• President Commissioner of PT Barata Indonesia (Persero)

(2013-2015) • Deputy of Coordinating Minister of People Welfare

(2010-2014)• Chairman of the Education For All Forum (EKA) (2010-

2014)

Other Current Position• Deputy of Coordinating Minister of Human Development

& Culture (PMK) (2014 - Present)• Member of Audit Board, Gadjah Mada University

(2013-Present)• Professor of Finance, Faculty of Business & Economics,

Gadjah Mada University (2011-Present)

Training in 2017 -

Letter of Appointment2015 Annual GMS dated April 24, 2015

AffiliationNo affiliation with members of the Board of Commissioners, Board of Director and Controlling Shareholders







MUHAMMAD AQIL IRHAMKomisaris IndependenIndependent Commissioners

Pendidikan • S3 pada Bidang studi Sosiologi di Universitas Indonesia (2015)• S2 pada Bidang studi Sosiologi di Universitas Indonesia (2000)• S1 dalam Bidang Aqidah dan Filsafat di Fakultas Ushuluddin IAIN

Raden Intan (1992)

Riwayat Pekerjaan • Komisaris Independen PT Waskita Karya (Persero) Tbk sejak (2015 -

hingga saat ini)

Jabatan Lain saat ini Dosen Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan dan Manajemen Pengembangan Komunitas di Fakultas Ushuluddin Universitas Negeri Islam (UIN) Raden Inten, Bandar Lampung (2001-saat ini)

Pelatihan di tahun 2017• Re-Shaping Risk Management Strategy with Technology – 23 Februari

2017• Strategi Inovatif Menaklukan Ketidakpastian – 14 Maret 2017• Workshop Current Issues in Interprise Risk Management - 9-10 Mei

2017 • Risk Management in the Context of ISO 26000-Social Responsibility

– 7 Agustus 2017• Finance For Non Finance Manager – 8-10 Agustus 2017• Financial Analysis - 12-13 September 2017

SK PengangkatanRUPS Tahunan 2015 tanggal 24 April 2015


Education• Doctoral Degree in Sociology at the University of Indonesia (2015)• Master in Sociology at the University of Indonesia (2000)• Bachelor in Aqidah dan Philosophy at Faculty of Ushuluddin IAIN Raden

Intan (1992)

Curriculum Vitae• Independent Commissioner PT Waskita Karya (Persero) Tbk since

(2015-Present)

Other Current Position Lecturer in Civic Education Course and Community Development Management at the Faculty of Ushuluddin Universitas Negeri Islam (UIN) Raden Inten, Bandar Lampung (2001-Present)

Training in 2017• Re-Shaping Risk Management Strategy with Technology – February 23,

2017• Innovative strategy conquered uncertainty – March 14, 2017• Workshop Current Issues in Interprise Risk Manage

ment - May 9-10, 2017• Risk Management in the Context of ISO 26000-Social Responsibility –

August 7, 2017• Finance For Non Finance Manager – August 8-10, 2017• Financial Analysis - September 12-13, 2017

Letter of Appointment2015 Annual GMS dated April 24, 2015

AffiliationNo affiliation with members of the Board Commissiioners, Board of Directors and Controlling Shareholders Directors and Controlling Shareholders.



Kotabumi, 11 Desember 1969 (48 tahun)Kotabumi, December 11, 1969 (48 years old)

Lampung SelatanSouth Lampung




LampiranAttachment



VIKTOR S. SIRAITIndependent CommissionersIndependent Commissioners

Pendidikan • Sarjana dalam Bidang Teknik Mesin dari Institut Teknologi

Bandung (ITB) (2001)

Riwayat Pekerjaan• Komisaris Independen PT Waskita Karya (Persero) Tbk (2015

– hingga saat ini)• Komisaris Utama PT Mitra Taruli Perkasa (Mekanikal Elektrikal)

(2012-2015)• Project Manager PT Pharma Kasih Sentosa (2008-2010)

Jabatan Lain saat ini Komisaris PT Hexindo Multi Utama (Konstruksi, Mekanikal, Elektrikal) (2011-hingga saat ini)




Education• Bachelor of Mechanical Engineering at Bandung Institute of

Technology (2001)

Curriculum Vitae• Independent Commissioner of PT Waskita Karya (Persero) Tbk

(2015-Present)• President Commissioner of PT Taruli Perkasa (Mechanical

Electrical) (2012-2015)• Project Manager of PT Pharma Kasih Sentosa (2008-2010)

Other Current PositionCommissioner of PT Hexindo Multi Utama (Construction mechanical, elektrikal) (2011-Present)

Training in 2017 -


Affiliation No affiliation with members of the Board of Commissioners, Board of Directors and Controlling Shareholders.



Porsea-Toba Samosir, 17 Oktober 1974 (43 tahun)Porsea-Toba Samosir, October 17, 1974 (43 years old)

BogorBogor






PROFIL DIREKSIBoard of Directors Profile

M. CHOLIQDirektur UtamaPresident Director


Pendidikan • Magister Manajemen bidang Manajemen Internasional dari

Sekolah Tinggi Manajemen Prasetya Mulya (1997). • Sarjana Bidang Teknik Sipil dari Fakultas Teknik Institut

Teknologi 10 Nopember (1979)

Riwayat Pekerjaan • Direktur Utama PT Waskita Karya (Persero) Tbk

(2008-hingga saat ini)• Direktur PT Adhi Karya (2001-2006), • Ketua Tim Pelaksana Privatisasi PT Adhi Karya (2003-

2004), • Kepala Divisi Keuangan Kantor Pusat PT Adhi Karya (1999-

2001)

Jabatan Lain saat ini -

Pelatihan di tahun 2017 Executive Leadership Program Direksi – 25 Januari 2017



Education• Master of Management in International Management at

Prasetya Mulya School of Management (1997)• Bachelor of Civil Engineering at the Faculty of Engineering, 10

November Institute of Technology (1979)

Curriculum Vitae• President Director of PT Waskita Karya (Persero) Tbk

(2008-Present)• Director of PT Adhi Karya (2001-2006)• Chairman of Privatization Executive Team of PT Adhi Karya

(2003-2004)• Head of Finance Division at the Head Office of PT Adhi Karya

(1999-2001)

Other Current Position -

Training in 2017 Executive Leadership Program for Board of Directors, January 25, 2017




Gresik, 12 Desember 1952 (65 tahun)Gresik, December 12, 1952 (65 years old)

Jakarta Selatan.South Jakarta




LampiranAttachment



TUNGGUL RAJAGUKGUKDirektur Keuangan & StrategiDirector of Strategy & Finance

Pendidikan • Magister Manajemen di bidang Keuangan dan Perbankan dari

Universitas Indonesia (2001)• Sarjana Bidang Teknik Sipil dari Fakultas Teknik Universitas

Indonesia (1988)

Riwayat Pekerjaan • Direktur Keuangan PT Waskita Karya (Persero) Tbk (2011 –

hingga saat ini)• Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Perusahaan

Pengelola Aset (Persero) (2009-2011), • Direktur PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (2008-

2009), • Senior Vice President, Kepala Bagian Manajemen Kredit

dan Realty, Sistem Prosedur dan Kepatuhan PT Perseroan Pengelola Aset (Persero) (2004-2007)

Jabatan Lain saat ini • Komisaris Utama PT Waskita Beton Precast Tbk • Komisaris PT Waskita Toll Road.• Komisaris PT Waskita Karya Realty

Pelatihan di tahun 2017 Executive Leadership Program Direksi - 25 Januari 2017

SK PengangkatanRUPS Tahunan 2016 tanggal 29 Maret 2016


Education• Master of Management in Finance and Banking at the University of

Indonesia (2001)• Bachelor of Civil Engineering at the Faculty of Engineering University

of indonesia (1988)

Curriculum Vitae• Director of Finance at PT Waskita Karya (Persero) Tbk

(2001-Present)• Director of Finance and Risk Management at PT Perusahaan

Pengelola Aset (Persero) (2009-2011)• Director of PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (2008-2009)

• Senior Vice President, Head of Credit and Realty Management, Procedural System and Compliance at PT Perseroan Pengelola Aset (Persero) (2004-2007)

Other Current Position• President Commissioner of PT Waskita Beton Precast Tbk • Commissioner of PT Waskita Toll Road• Commissioner of PT Waskita Karya Realty

Training in 2017 Executive Leadership Program for Board of Director – January 25, 2017

Letter of Appointment 2016 Annual GMS dated March 29, 2016

AffiliationNo affiliation with members of the Board of Commissioners, Board of Directors and Controlling Shareholders



Pematang Siantar, 28 Agustus 1962 (55 tahun) Pematang Siantar, August 28, 1962 (55 years old)

Jakarta TimurEast Jakarta






PROFIL DIREKSIBoard of Directors ProfilePROFIL DIREKSIBoard of Directors Profile

AGUS SUGIONODirektur SDM & SistemDirector of System & Human Capital

Pendidikan • Magister Bidang Management Strategic di Sekolah Tinggi

Manajemen Prasetya Mulya (2009).• Sarjana Bidang Teknik Sipil di Universitas Gajah Mada (1986)

Riwayat Pekerjaan • Direktur SDM & Sistem (2014 - hingga saat ini)• Direktur Operasi III PT Waskita Karya (Persero) Tbk (2013-2014), • Kepala Departemen Produksi (2010-2013), • Kepala Biro Sistem (2009-2010)

Jabatan Lain saat ini • Komisaris PT Waskita Beton Precast Tbk• Komisaris Utama PT Kresna Kusuma Dyandra Marga

• Komisaris PT Jasamarga Transjawa Tol

Pelatihan di tahun 2017 • Workshop Penerapan Good Corporate Governance (GCG) dan

tindaklanjut Area of Improvment (AOI) - 14 Februari 2017• Executive Leadership Program Direksi - 25 Januari 2017• Lokakarya : Meningkatkan Kualitas Keputusan Bisnis, IPPM• Construction Management Course, Asian Institute of Management• Pelatihan Manajemen Bagi Tenaga Teknik, PT. Waskita Karya• Internal Quality Auditing, Productivity & Quality Management

Consultants• Coaching & Counseling Techniques for Manager, Productivity

& Quality Management Consultants SK Pengangkatan RUPS Tahunan 2013 tanggal 18 April 2013


Education• Master of Strategic Management at Prasetya Mulya School of

Management (2009)• Bachelor of Civil Engineering at Gadjah Mada University (1986)

Curriculum Vitae• Director of System & Human Capital (2014-Present)• Director of Operation lll PT Waskita Karya (Persero) Tbk

(2013-2014)• Head of Production Department (2010-2013)• Head of System Bureau (2009-2010)

Other Current Position• Commissioner of PT Waskita Beton Precast Tbk• President Commissioner of PT Kresna Kusuma Dyandra

Marga• Commissioner of PT Jasamarga Transjawa Tol

Training in 2017• Workshop Penerapan Good Corporate Governance (GCG) dan

tindaklanjut Area of Improvment (AOI) - Februari ,14 2017• Executive Leadership Program for Board of Directors – January 25, 2017• Construction Management Course, Asian Institute of

Management• Management Training For Technical Personnel, PT. Waskita Karya• Internal Quality Auditing, Productivity & Quality Management

Consultants• Coaching & Counseling Techniques for Manager, Productivity &

Quality Management Consultants

Letter of Appointment 2013 Annual GMS – April 18, 2013



Cirebon, 16 Oktober 1960 (57 tahun)Cirebon, October 16, 1960 (57 years old)





LampiranAttachment



ADI WIBOWODirektur Operasi IDirector of Operaton I

Pendidikan • Sarjana Bidang Teknik Sipil di Universitas Gajah Mada

(1985).

Riwayat Pekerjaan • Direktur Operasi I PT Waskita Karya (Persero) Tbk (2012 -

hingga saat ini)• Kepala Divisi I (2008-2012), • Wakil Kepala Divisi I Kantor Divisi Gedung (2007-2008),

• Kepala Bagian Pengendalian II Kantor Divisi I (2004-2007)

Jabatan Lain saat ini • Komisaris Utama PT Sriwijaya Markmore Persada

Pelatihan di tahun 2017 -• Executive Leadership Program Direksi - 25 Januari 2017

• Safety Commitment & ESQ K3 Divisi V - 21 November 2017

SK PengangkatanRUPS Tahunan 2017 tanggal 31 Maret 2017


Education• Bachelor of Civil Engineering at Gadjah Mada University (1985)

Curriculur Vitae• Director of Operation l of PT Waskita Karya (Persero) Tbk (2012

- Present)• General Manager of Division l (2008-2012)• Vice General Manager of Division I at the Office of Building Division

(2007-2008)• Controlling Manager of Dvision II at the Office of Division I (2004-

2007)

Other Current Position• President Commissioner of PT Sriwijaya Markmore Persada

Training in 2017 -• Executive Leadership Program for Board of Directors – January

25, 2017 • Safety Commitment & ESQ K3 Divisi V - November 21 ,2017




Yogyakarta, 4 April 1959 (58 tahun)Yogyakarta, April 4, 1959 (58 years old)

Tangerang SelatanSouth Tangerang







PROFIL DIREKSIBoard of Directors ProfilePROFIL DIREKSIBoard of Directors Profile

NYOMAN WIRYA ADNYANADirektur Operasi IIDirector of Operaton Il

Pendidikan di tahun 2017 • Magister di Sekolah Tinggi Manajemen Prasetya Mulya

(2011).• Sarjana Bidang Teknik Sipil di Universitas Udayana (1988)

Riwayat Pekerjaan • Direktur Operasi III PT Waskita Karya (Persero) Tbk (2015 -

hingga saat ini)• Kepala Divisi Gedung (2014-2015), • Kepala Divisi Regional I, Pekanbaru (2014), • Kepala Divisi Regional II, Balikpapan (2012-2014), • Kepala Divisi Regional VI, Surabaya (2011-2012)

Jabatan Lain saat ini • Komisaris Utama PT Trans Jawa Paspro Jalan Tol• Komisaris Utama PT Jasamarga Semarang Batang

• Komisaris PT Pemalang Batang Toll Road

Pelatihan di tahun 2017 • Executive Leadership Program Direksi - 25 Januari 2017• Workshop Penerapan Good Corporate Governance (GCG) dan

tindaklanjut Area of Improvment (AOI) - 14 Februari 2017• Sharing Knowladge Proyek Investasi Jalan Tol - 8 Juni 2017• Safety Commitment & ESQ K3 Divisi lV - 15 November 2017• Safety Commitment & ESQ K3 Divisi V - 21 November 2017



Education• Master at Prasetya Mulya School of Management (2011)

• Bachelor of Civil Engineering at Udayana University (1988)

Curriculum Vitae• Director of Operation ll of PT Waskita Karya (Persero) Tbk

(2015-Present)• Head of Building Division (2014-2015)• Head of Regional I Division, Pekanbaru (2014)• Head of Regional II Division, Balikpapan (2012-2014)• Head of Regional VI Division, Surabaya (2011-2012)

Other Current Position• President Commissioner of PT Trans Jawa Paspro Jalan Tol• President Commissioner of President Commissioner of PT

Jasamarga Semarang Batang• Commissioner of PT Pemalang Batang Toll Road

Training in 2017 • Executive Leadership Program for Board of Directors – January 25, 2017• Workshop Penerapan Good Corporate Governance (GCG) dan

tindaklanjut Area of Improvment (AOI) - 14 Februari 2017 • Sharing Knowladge Proyek Investasi Jalan Tol - 8 Juni 2017• Safety Commitment & ESQ K3 Divisi lV - November 15 ,2017• Safety Commitment & ESQ K3 Divisi V - November 21, 2017

Letter of Appointment 2015 Annual GMS dated April, 2015


Indonesia / Citizenship Indonesia

Singaraja, 23 September 1963 (54 tahun)Singaraja, September 23, 1963 (54 years old)

Jakarta Timur.East Jakarta




LampiranAttachment



BAMBANG RIANTODirektur Operasi III Director of Operaton Ill

Pendidikan • Sarjana Teknik Sipil, Universitas Borobudur Jakarta, (1997)

Riwayat Pekerjaan • Direktur Operasi III PT Waskita Karya (Persero) Tbk (2017-

hingga saat ini) • Direktur Utama PT PP Urban (2016 – 2017)• Kepala Divisi Pemasaran PT PP (Persero) Tbk (2014-2016)

Jabatan Lain saat ini • Komisaris Utama PT Waskita Karya Realty• Komisaris Utama PT Waskita Karya Energi• Komisaris Utama PT Trans Jabar Tol• Komisaris Utama PT Cimanggis Cibitung Tollways• Komisaris PT Cibitung Tanjung Priok Port Tollways

Pelatihan di tahun 2017 Safety Commitment & ESQ K3 Divisi ll - 3 November 2017

SK Pengangkatan RUPS Tahunan 2017 tanggal 31 Maret 2017


Education• Bachelor of Civil Engineering, University of Borobudur, Jakarta

(1997)

Curriculum Vitae• Director of Operation lll PT Waskita Karya (Persero) Tbk

(2017-Present)• President Director of PT PP Urban (2016-2017)• Head of Marketing Division of PT PP (Persero) Tbk (2014-2016)

Other Current Position • President Commissioner of PT Waskita Karya Realty• President Commissioner of PT Waskita Karya Energi• President Commissioner of PT Trans Jabar Tol• President Commissioner of PT Cimanggis Cibitung Tollways• Commissioner of PT Cibitung Tanjung Priok Port Tollways

Training in 2017Safety Commitment & ESQ K3 Divisi ll - 3 November 2017





Jakarta, 16 Agustus 1972 (45 tahun)Jakarta, August 16, 1972 (45 years old)

Tangerang SelatanSouth Tangerang






PEJABAT SENIORSenior OfficialsPEJABAT SENIORSenior Officials

DANIEL FITZGERALD LIMANKepala Departemen Strategi & Manajemen PortofolioGeneral Manager of Strategy & Portfolio Management

Pendidikan • S2 Manajemen Supply Chain, Malaysia Institute for Supply

Chain Innovation (MIT Global Scale Network), Malaysia (2014)• Sarjana Teknik Kelautan ITB Bandung, tahun (2011)

Riwayat Pekerjaan • Kepala Departemen Strategi dan Manajemen Portofolio (2017

- hingga saat ini)• Konsultan Bisnis , (2014 – 2016)


Pelatihan di tahun 2017• Sosialisasi Struktur Organisasi Baru – 4-5 Mei 2017• Pelatihan KPKU BUMN Bulan September Tahun 2017

(Interpretasi) – 18-20 September 2017• Sosialisasi Remunerasi 2017 & E-LHKPN – 5 September 2017

SK Pengangkatan SK Direksi Nomor : 26/SK/WK/PEN/2017 tanggal 21 April 2017

Education• Master of Supply Chain Management, Malaysia Institute for

Supply Chain Innovation (MIT Global Scale Network), Malaysia (2014)

• Bachelor of Ocean Engineering, Bandung Institute of Technology, (2011)

Curriculum Vitae• General Manager of Strategy & Portfolio Management (2017 -

present)• Business Consultant, (2014 – 2016)


Training in 2017• Socialization of the New Organizational Structure – May 4-5, 2017• Training of KPKU SOEs in September 2017 (Interpretation) -

September 18-20, 2017• Socialization of 2017 Remuneration & E-LHKPN – September 5,

2017

Letter of AppointmentDecree of Board of Directors Number: 26/SK/WK/PEN/2017 dated April 21, 2017


Sydney, 15 April 1989 (28 tahun)Sydney, April 15, 1989 (28 years old)





LampiranAttachment


PEJABAT SENIORSenior Officials


ASEP MUDZAKIRKepala Departemen Keuangan Korporat, Budgeting & PerbendaharaanGeneral Manager of Corporate Finance, Budgeting & Treasury

Pendidikan • Sarjana Akuntansi Universitas Padjajaran Bandung, (2008)

Riwayat Pekerjaan • Kepala Departemen Keuangan Korporat, Budgeting &

Perbendaharaan (2017 – hingga saat ini)• Kepala Bagian Perencanaan & Analisa Keuangan, (2016 –

2017)• Kepala Bagian Keuangan, (2015 - 2016)


Pelatihan di tahun 2017 Sosialisasi Remunerasi 2017 & E-LHKPN – 5 September 2017


Education• Bachelor of Accounting at the University of Padjajaran, (2008)

Curriculum Vitae• General Manager of Corporate Finance, Budgeting & Treasury

(2017- present)• General Manager of Planning & Financial Analysis, (2016-2017)

• Finance Manager, (2015-2016)


Training in 2017Socialization of 2017 Remuneration & E-LHKPN – September 5, 2017

Letter of Appointment Decree of Board of Directors Number: 26/SK/WK/PEN/2017 dated April 21, 2017


Manokwari, 3 Juni 1986 (31 tahun)Manokwari, June 3, 1986 (31 years old)








Pendidikan• Sarjana Bidang Ekonomi dari Universitas Islam Bandung

(1994)

Riwayat Pekerjaan • Kepala Departemen Akuntansi & Perpajakan (2017 –

hingga saat ini)

Jabatan Lain saat ini • Komisaris PT Cinere Sepong Jaya • Komisaris PT Citra Wasspphutowa• Komisaris PT Waskita Bali Mandara

Pelatihan di tahun 2017• Workshop Pemaparan Penerapan Good Corporate Governance

(GCG) dan Tindak Lanjut Area of Improvement (AOI) – 14 Februari 2017

• Sosialisasi Struktur Organisasi Baru – 4-5 Mei 2017• Sosialisasi Remunerasi 2017 & E-LHKPN – 5 September 2017


Education• Bachelor of Economics at the University of Islam, Bandung (1994)

Curriculum Vitae• General Manager of Accounting & Tax (2017 – hingga saat ini)

Other Current Position • Commissioner of PT Cinere Serpong Jaya• Commissioner of PT Citra Wasspphutowa• Commissioner of PT Waskita Bali Mandara

Training in 2017• Workshop on the Application of Good Corporate Governance (GCG)

and Follow-up Area of Improvement (AOI) – February 14, 2017• Socialization of the New Organizational Structure – May 4-5, 2017• Socialization of 2017 Remuneration & E-LHKPN – September 5,

2017


Y. ARIANDI SIREGARKepala Departemen Akuntansi & PerpajakanGeneral Manager of Accounting & Tax


Lirik pada 6 Agustus 1969 (48 tahun)Lirik, August 6, 1969 (48 years old)





LampiranAttachment



MUNIB LUSIANTOKepala Departemen Sumber Daya ManusiaGeneral Manager of Human Capital

Pendidikan • Magister Bidang Manajemen dari Prasetya Mulya Business

School (2004) • Sarjana Bidang Teknik Sipil dari Universitas Gadjah Mada

(1988)

Riwayat Pekerjaan • Kepala Departemen SDM (2017 – hingga saat ini)• Kepala Departemen SDM & Sistem (2014 – 2017)• Sekretaris Perusahaan (2013 - 2014)

Jabatan Lain saat ini • Komisaris PT Citra Waspphutowa • Komisaris PT Ngawi Kertosono Jaya

Pelatihan di tahun 2017 • Diseminasi PKB 2017 Divisi VI – 8 Maret 2017• Sosialisasi Struktur Organisasi Baru – 4-5 Mei 2017• Sosialisasi Remunerasi 2017 & E-LHKPN – 5 September 2017• Undangan Pembukaan Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia

2017 dan Konferensi Nasional Pemberantasan Korupsi (KNPK) 2017 - 11 Desember 2017


Education• Master of Management at Prasetya Mulya Business School

(2004) • Bachelor of Civil Engineering at Gadjah Mada University (1988)

Curriculum Vitae• General Manager of Human Capital (2017-Present)• General Manager of System & Human Capital (2014-2017)• Secretary of the Company (2013-2014)

Other Current Positon • Commissioner of PT Citra Waspphutowa• Commissioner of PT Ngawi Kertosono Jaya

Training in 2017• Dissemination of 2017 PKB Division VI - March 8, 2017• Socialization of the New Organizational Structure – May 4-5, 2017• Socialization of 2017 Remuneration & E-LHKPN – September 5, 2017• Invitation to the Opening Ceremony of World Anti-Corruption Day

2017 and the Corruption Eradication National Conference (KNPK) 2017 - December 11, 2017



Banyumas pada 14 Januari 1964 (53 tahun)Banyumas, January 14, 1964 (53 years old)

BekasiBekasi








DRAJAD WIDIYANTOKepala Departemen Umum, Sistem & Teknologi lnformasiGeneral Manager of General Affair, System & Information Technology

Pendidikan • S2 - Geotechnical Engineering, Asian Institute of Tech.,

Bangkok, Thailand, 1997 • S1 - Teknik Sipil, UGM Yogyakarta, 1988

Riwayat Pekerjaan• Kepala Departemen Umum, Sistem, TI (2017 – hingga saat ini)

• Kepala Bagian Pengendalian, (2013 – 2014)• Kepala Bagian Teknologi Informasi, (2002 – 2013) dan (2014

-2017)


Pelatihan di tahun 2017 • Workshop Pemaparan Penerapan Good Corporate

Governance (GCG) dan Tindak Lanjut Area of Improvement (AOI) – 14 Februari 2017

• Disruption Program: Reformulating Strategy in the Era of Disruption – 24-25 Maret 2017

• Sosialisasi Struktur Organisasi Baru – 4-5 Mei 2017 • Sosialisasi Remunerasi 2017 & E-LHKPN – 5 September 2017


Education• Master of Geotechnical Engineering, Asian Institute of Tech.,

Bangkok, Thailand, 1997• Bachelor of Civil Engineering, Gadjah Mada University,

Yogyakarta, 1988

Curriculum Vitae• General Manager of General Affair, System & Information

Technology (2017-Present)• Controlling Manager, (2013-2014)• Information Technology Manager, (2002-2013 ) and (2014-

2017)


Training in 2017• Workshop on the Application of Good Corporate Governance

(GCG) and Follow-up Area of Improvement (AOI) – February 14, 2017

• Disruption Program: Reformulating Strategy in the Era of Disruption – March 24-25, 2017

• Socialization of the New Organizational Structure – May 4-5, 2017• Socialization of 2017 Remuneration & E-LHKPN – September 5,

2017



Yogyakarta, 19 Februari 1963 (54 tahun)Yogyakarta, February 19, 1963 (54 years old)

BogorBogor




LampiranAttachment



NANA MULYANAKepala Departemen Keahlian Teknis & MutuGeneral Manager of Technical Expertise & Quality

Pendidikan • Sarjana bidang Teknik Sipil dari Institut Sains dan Teknologi

Nasional (1989)

Riwayat Pekerjaan • Kepala Departemen Keahlian Teknis & Mutu (2016 – hingga

saat ini)• Kepala Departemen Produksi merangkap Kabag Pengendalian

(2013 – 2014)• Kepala Departemen Produksi, (2013)• Kepala Bagian Pengendalian I, (2011 – 2013)

Jabatan Lain saat ini • Komisaris Utama PT Waskita Bumi Wira

Pelatihan di tahun 2017 • Diseminasi PKB 2017 Divisi VI – 8 Maret 2017• Sosialisasi Struktur Organisasi Baru – 4-5 Mei 2017• Sosialisasi Hasil Upgrade ISO 9001 & 14001 Versi 2015 pada

UB dan Pilot Project Tahun 2017 – 13 Juni 2017• Sosialisasi Remunerasi 2017 & E-LHKPN – 5 September 2017

SK Pengangkatan SK Direksi Nomor : 72/SK/WK/PEN/2017 tanggal 31 Agustus 2017

Education• Bachelor of Civil Engineering at the National Science and

Technology Institute (1989)

Curriculum Vitae• General Manager of Technical Expertise & Quality (2016 - present)

• General Manager of concurrently serving as Head of Control Section (2013-2014)

• General Manager of Production, (2013)• Controlling Manager l, (2011-2013)

Other Current Position • President Commissioner of PT Waskita Bumi Wira

Training in 2017• Dissemination of 2017 PKB Division VI - March 8, 2017• Socialization of New Organizational Structure - May 4-5, 2017• Socialization of Upgrade Results of ISO 9001 & 14001 Version

2015 on UB and Pilot Project in 2017 - June 13, 2017• Socialization of 2017 Remuneration & E-LHKPN - September 5,

2017

Letter of Appointment Decree of Board of Directors Number: 72/SK/WK/PEN/2017 dated August 31, 2017


Jakarta, 18 Februari 1961 (56 tahun)Jakarta, February 18, 1961 (56 years old)

BekasiBekasi








OKTARINA KARTIFA AYUKepala Departemen Pengendalian Bisnis & AdministrasiGeneral Manager of Business Management & Administration

Pendidikan • S2 – Manajemen Teknologi, ITB Bandung, (2001)• S1 – Tehnik Arsitektur Universitas Udayana Bali, (1993)

Riwayat Pekerjaan • Kepala Departemen Pengendalian Bisnis & Administrasi,

(2017 - hingga saat ini)• Kepala Bagian Pengendalian II - Div I, (2017)• Koordinator Kepala Proyek, (2014 - 2015)• Kepala Proyek, 2002 - 2016


Pelatihan di tahun 2017 • Capacity Building – 22-24 Agustus 2017 • Sosialisasi Remunerasi 2017 & E-LHKPN – 5 September

(2017)

SK Pengangkatan SK Direksi Nomor : 72/SK/WK/PEN/2017 tanggal 31 Agustus 2017

Education• Master of Technology Management, ITB Bandung, (2001)• Bachelor of Architectural Engineering at the University of

Udayana, Bali, (1993)

Curriculum Vitae• General Manager of Business Management & Administration,

(2017-present)• Controlling Manager II – Div I, (2017)• Project Head Coordinator, (2014-2015)• Project Head, (2002-2016)


Training in 2017• Capacity Building –Agustus 22-24. 2017• Socialization of 2017 Remuneration & E-LHKPN – September 5,

2017

Letter of Appointment Decree of Board of Directors Number: 72/SK/WK/PEN/2017 dated August 31, 2017


Jakarta, 31 Oktober 1966Jakarta, October 31, 1966





LampiranAttachment



Pendidikan • S1 Teknik Sipil di Universitas Sebelas Maret, Surakarta, (1992)

Riwayat Pekerjaan • Kepala Departemen Operasi sejak (2017 – hingga saat ini)• Kepala Bagian Produksi, (2014 – 2017)• Kepala Bagian Procurement, (2012 - 2014)


Pelatihan di tahun 2017• Diseminasi PKB 2017 Divisi I – 7 Februari 2017• Workshop Pemaparan Penerapan Good Corporate Governance

(GCG) dan Tindak Lanjut Area of Improvement (AOI) – 14 Februari 2017

• Sosialisasi Struktur Organisasi Baru – 4-5 Mei 2017• Diseminasi PKB 2017 Divisi VI – 8 Maret 2017 • Sosialisasi Remunerasi 2017 & E-LHKPN – 5 September 2017

SK PengangkatanSK Direksi Nomor : 26/SK/WK/PEN/2017 tanggal 21 April 2017

ANJAR KUSWIJANARKOKepala Departemen OperasiGeneral Manager of Operations

Education• Bachelor of Civil Engineering at the University of Sebelas Maret,

Surakarta, (1992)

Curriculum Vitae• General Manager of Operations (2017-present)• Production Manager (2014-2017)• Procurement Manager (2012-2014)


Training in 2017• Dissemination of 2017 PKB Division I – February 7, 2017• Workshop on the Application of Good Corporate Governance (GCG)

and Follow-up Area of Improvement (AOI) – February 14, 2017

• Socialization of the New Organizational Structure – May 4-5, 2017• Dissemination of 2017 PKB Division VI - March 8, 2017• Socialization of 2017 Remuneration & E-LHKPN – September 5, 2017



Surakarta, 7 Januari 1967 (50 tahun)Surakarta, January 7, 1967 (50 years old)

BekasiBekasi








SHASTIA HADIARTISekretaris PerusahaanCorporate Secretary

Pendidikan • S2 – Magister Management, Universitas Indonesia, Jakarta,

(2011)• S1 – Manajemen Keuangan, Universitas Airlangga, Surabaya,

(2008)

Riwayat Pekerjaan• Sekretaris Perusahaan (2017 - hingga saat ini)• Kepala Bagian Hubungan Investor (2015 - 2017)


Pelatihan di tahun 2017 • Sosialisasi Struktur Organisasi Baru – 4-5 Mei 2017

• Sosialisasi Remunerasi 2017 & E-LHKPN – 5 September 2017


Education• Master of Management at University of Indonesia, (2011)

• Bachelor of Financial Management at Airlangga University, Surabaya, (2008)

Curriculum Vitae• Corporate Secretary (2017-Present)• Investor Relations Manager (2015-2017)


Training in 2017• Socialization of the New Organizational Structure - May 4-5,

2017• Socialization of 2017 Remuneration & E-LHKPN – September 5,

2017



Boston, 15 Juni 1987 (30 tahun)Boston, June 15, 1987 (30 years old)





LampiranAttachment




JONNI HUTAHAEANKepala Satuan Pengawasan InternHead of Internal Audit

Pendidikan• S2 - Magister Manajemen, STIE Nusantara, Jakarta , (2000)• S1 - Hukum, Yayasan Bung Karno, (1988)• S1 - Ekonomi, STIE Swadaya, (1987)

Riwayat Pekerjaan• Kepala Satuan Pengawasan Intern, (2015 – hingga saat ini)• Kepala Bagian Perpajakan (2008 - 2014)• Kepala Bagian Pegawai & Keuangan (2005 - 2008)• Kepala Bagian Keuangan & SDM (2001 – 2002)

Jabatan Lain saat ini • Komisaris PT Jasa Marga Kualanamu Tol

Pelatihan di tahun 2017 • Seminar Nasional Tindak Pidana Korporasi – 2-6 Mei 2017• Sosialisasi Struktur Organisasi Baru – 4-5 Mei 2017 • Seminar Perpajakan dan Halal Bihalal Nasional: Menuju Era

Keterbukaan data dan Informasi Perpajakan dalam Rangka Terwujudnya Kepatuhan Sukarela Wajib Pajak – 12 Juli 2017

• Improve Positioning of Internal Audit Profession in Turbulence Circumstances – 23-25 Agustus 2017

• Fraud Master Class – 10 Agustus 2017• Sosialisasi Remunerasi 2017 & E-LHKPN – 5 September

2017 • Indonesian Risk Management Outlook 2018 – 7 Desember

2017


Education• Master of Management at STIE Nusantara, Jakarta, (2000)• Bachelor of Law at Yayasan Bung Karno, (1988)• Bachelor of Economics at STIE Swadaya, (1987)

Curriculum Vitae• Head of Internal Audit, (2015-Present)• Tax Manager, (2008-2014)• Human Capital & Finance Manager, (2005-2008)• Human Capital & Finance Manager, (2001-2002)

Other Current Position • Commissioner of PT Jasa Marga Kualanamu toll

Training in 2017• National Seminar on Corporate Crime - May 2-6, 2017• Socialization of the New Organizational Structure - May 4-5, 2017• National Taxation Seminar and Halal Bihalal: Towards the Era

of Disclosure of Data and Tax Information in the Framework of Realization of Taxpayer Voluntary Compliance - July 12, 2017

• Improve Positioning of Internal Audit Profession in Turbulence Circumstances – August 23-25, 2017

• Fraud Master Class – August 10, 2017• Socialization of 2017 Remuneration & E-LHKPN – September 5,

2017• Indonesian Risk Management Outlook 2018 – Desember 7,

2017



Sidikalang, 26 Desember 1961 (56 tahun)Sidikalang, December 26, 1961 (56 years old)

BekasiBekasi







IGNATIUS JOKO HERWANTOKepala Divisi IGeneral Manager of Division l


Yogyakarta, 15 Februari 1968 (49 tahun)Yogyakarta, February 15, 1968 (49 years old)

YogyakartaYogyakarta

Pendidikan • Sarjana dari Universitas Gadjah Mada (1992)

Riwayat Pekerjaan• Wakil Kepala Divisi I (2016 – 2017)• Kepala Bagian Pengendalian (2010 – 2016)• Kepala Proyek (1999 – 2010)• Kepala Lapangan (1997 – 1999)


Pelatihan di tahun 2017 • Pelatihan Pasar Modal Batch l - 15 Mei 2017• Strategi Penagihan Piutang Macet Secara Dini & Terintegrasi -

13-14 September 2017

SK Pengangkatan SK Direksi No.26/SK/WK/PEN/2017 tanggal 21 April 2017

Education• Bachelor’s degree from Gadjah Mada University (1992)

Curriculum Vitae• Vice General Manager of Division l, (2016 – 2017) • Controlling Manager (2010 – 2016)• Project Manager (1999 – 2010)• Site Manager (1997 – 1999)


Training in 2017 • Capital Market Training Batch l - May 15, 2017• Early & Integrated Bad Debts Billing Strategy - September 13-14,

2017

Appointment DecreeBoard of Directors Decree Number: 26/ SK / WK / PEN / 2017 dated April 21, 2017




LampiranAttachment



M. INDRAYANAKepala Divisi IIGeneral Manager of Division ll


Jakarta, 20 Februari 1969 (48 tahun)Jakarta, February 20, 1969 (48 years old)

JakartaJakarta

Pendidikan• Master Engineering dari New South Wales University (2008) • Sarjana Teknik Sipil dari Universitas Diponegoro (1992)

Riwayat Pekerjaan• Wakil Kepala Divisi I (2015 – 2016)• Kepala Divisi EPC (2013 – 2015)• Kepala Bagian Pemasaran & Procurement Divisi EPC (2013)• Kepala Unit EPC Divisi I (2012 – 2013)


Pelatihan di tahun 2017 - • Disrup tion Stategy in The Era of Disrupstion - 24-25 Maret

2017• Sosialisasi Remunerasi 2017 & E-LHKPN - 5 September 2017


Education• Master of Engineering from New South Wales University (2008)• Bachelor of Civil Engineering from Diponegoro University (1992)

Curriculum Vitae• Vice General Manager of Division l (2015 – 2016) • General Manager of EPC Division (2013 – 2015) • Procurement & Marketing Manager (2013)• Head of EPC Division I (2012 – 2013)


Training in 2017 -• Disruption Stategy in The Era of Disrupstion - March 24-25, 2017• Socialization of Remuneration 2017 & E-LHKPN - September 5,

2017

Appointment DecreeBoard of Directors Decree Number: 26/SK/WK/PEN/2017 dated 21 April 2017







DONO PARWOTOKepala Divisi IIIGeneral Manager of Division III


Malang, 19 Juni 1965 (52 tahun)Malang, June 19, 965 (52 years old)

BekasiBekasi

Pendidikan • Magister Teknik dari Universitas Tarumanegara (2008)• Sarjana dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (1989)

Riwayat Pekerjaan• Wakil Kepala Divisi I (2015 – 2017) • Direktur Utama PT Waskita Toll Road merangkap Direktur PT

Pejagan – Pemalang Tol Road (2013 - 2015)• Wakil Kepala II Divisi Sipil (2013)• Kepala Bagian Pengendalian (2011 – 2013)


Pelatihan di tahun 2017 - • Disruption Program - 24-25 Maret 2017• Seminar Nasional Penerapan Struktur Balanced Cantiliver

Box Girder pada Rencana Jembatan Bentang Panjang - 21 November 2017


Education• Master of Engineering from Tarumanegara University (2008)• Bachelor’s degree from Sepuluh Nopember Institute of

Technology (1989)

Curriculum Vitae• Vice General Manager of Division I (2015 – 2017)• President Director of PT Waskita Toll Road and Director of PT• Pejagan – Pemalang Toll Road (2013 - 2015)• Vice General Manager II of Civil Division (2013) • Controlling Manager (2011 – 2013)


Training in 2017 -• Disruption Program - March 24-25, 2017• National Seminar of Structure Balanced Cantiliver Box Girder

Implementation on Long Bridge Plan - November 21, 2017





LampiranAttachment



FATHOR RACHMANKepala Divisi IVGeneral Manager of Division IV


Pamekasan, 14 Agustus 1965 (52 tahun)Pamekasan, August 14, 1965 (52 years old)

SurabayaSurabaya

Pendidikan• Master Teknik Sipil dari Universitas Tujuh Belas Agustus 1945

(2016)• Sarjana Teknik Sipil dari Universitas Brawijaya (1989)

Riwayat Pekerjaan• Kepala Divisi Regional Timur (2015-2016)• Kepala Divisi Regional III (2013-2015)• Kepala Divisi Sipil (2011-2013)• Kepala Wilayah Timur 2 (2010-2011)


Pelatihan di tahun 2017 - • Workshop I Manajemen Risiko Terintegrasi (ERM) - 10 Juli

2017• Developing Positive Mind - 15 Februari 2017


Education• Master of Civil Engineering from Tujuh Belas Agustus 1945

Univerisity (2016)• Bachelor of Civil Engineering from Brawijaya University (1989)

Curriculum Vitae• General Manager of East Regional (2015-2016) • General Manager of Regional III (2013-2015)• General Manager of Civil Division (2011-2013)• General Manager of East Regional 2 (2010-2011)


Training in 2017 -• Integrated Risk Management I Workshop - July 10, 2017

• Developing Positive Mind - February 15, 2017








IBNU NOUVALKepala Divisi VGeneral Manager of Division V


Jepara, 3 Juli 1963 (54 tahun)Jepara, July 3, 1963 (54 years old)

SemarangSemarang

Pendidikan • Pasca Sarjana Universitas Hasanuddin (2017)• Sarjana dari Universitas Diponegoro (2000)

Riwayat Pekerjaan• Kepala Divisi Regional IV (2013 - 2014)• Kepala Divisi Regional VII (2012 – 2013)• Kepala Bagian Pengendalian (2011 – 2012)• Kepala Wilayah (2010-2011)


Pelatihan di tahun 2017 - • Marketing in The Era of Disruption - 17-18 November 2017

SK Pengangkatan SK Direksi No. 26/SK/WK/PEN/2017 tanggal 21 April 2017

Education• Post Graduate of Hasanuddin University (2017)• Bachelor degree from Diponegoro University (2000)

Curriculum Vitae• General Manager of Division Regional IV (2013 - 2014) • General Manager of Division Regional VII (2012 – 2013) • Controlling Manager (2011 – 2012)• General Manager of Regional (2010-2011)


Training in 2017 -• Marketing in The Era of Disruption - November 17-18,

2017





LampiranAttachment



GUNADIKepala Divisi VIGeneral Manager of Division VI


Purworejo, 24 September 1968 (49 tahun)Purworejo, September 24, 1968 (49 years old)

JakartaJakarta

Pendidikan • Sarjana Teknik Sipil dari Universitas Sebelas Maret (1993)

Riwayat Pekerjaan• Wakil Kepala Divisi VI (2016 - 2017)• Kepala Proyek Utama (2016 )• Kepala Cabang Malaysia (2013 - 2015)• Kepala Bagian Anggaran dan Pemasaran Luar Negeri (2012 -

2013)


Pelatihan di tahun 2017• Sosialisasi Struktur Organisasi - 4 Mei 2017• Workshop ERM (Manajemen Risiko) - 5 September 2017• Sosialisasi Remunerasi - 5 September 2017• Training GOMACO unit Paver - 21 -29 September 2017• Marketing In The Era of Disruption - 17-18 November 2017


Education• Bachelor of Civil Engineering from Sebelas Maret

University (1993)

Curriculum Vitae• Vice General Manager of Division IV (2016 - 2017)• Project Manager (2016)• Malaysia Branch Manager (2013 - 2015)• Overseas Marketing and Budgeting Manager (2012 -

2013)


Training in 2017 -• Socialization of Organizational Structure - May 4, 2017• ERM Workshop (Risk Management) - September 5, 2017• Remuneration Socialization - September 5, 2017• GOMACO Training Paver unit - September 21 -29, 2017• Marketing In The Era of Disruption - November 17-18,

2017








HERI SUPRIYADIKepala Divisi VIIGeneral Manager of Division VII


Kendal, 22 Desember 1968 (49 tahun)Kendal, December 22, 1968 (49 years old)

PalembangPalembang

Pendidikan • Magister Management Keuangan Univesitas Riau (2016)

• Sarjana Teknik dari Universitas Diponegoro (1993)

Riwayat Pekerjaan• Kepala Divisi VI (2017) • Wakil Kepala Divisi Regional Timur (2016 – 2017)• Kepala Bagian Pengendalian Regional Barat (2015 – 2016)• Kepala Bagian Pengendalian Regional I (2014 – 2015)


Pelatihan di tahun 2017 • Disruption program - 24-25 maret 2017• Sosialisasi Remunerasi 2017 - 5 September 2017• Teknik presentasi - 19 Juni 2017


Education• Master of Finance Management from Riau University

(2016)• Bachelor of Engineering from Diponegoro University

(1993)

Curriculum Vitae• General Manager of Division VI (2017 )• Vice Genaral Manger of East Ragional (2016 – 2017) • Controlling West Regional Manager (2015 – 2016) • Controlling Regional I Manager (2014 – 2015)


Training in 2017• Disruption Program - March 24 - 25, 2017• Socialization of 2017 Remuneration - September 5, 2017• Presentation Technique - June 19, 2017

Appointment DecreeSK Board of Directors No. 26/SK/WK/PEN/2017 dated April 21, 2017




LampiranAttachment








ENTITAS ANAK DAN ENTITAS ASOSIASISubsidiaries and Associate EntitiesENTITAS ANAK DAN ENTITAS ASOSIASISubsidiaries and Associate Entities

Daftar Entitas Anak List of Subsidiaries

Kepemilikan Langsung Entitas AnakSubsidiaries of Direct Ownership

No Nama PerusahaanCompany Name

AlamatAddress

Bidang UsahaLine of Business

Kepemilikan Saham

Share Ownership

Status OperasiOperational Status

Tanggal PendirianDate of Establish-

ment

1 PT Waskita Beton Precast Tbk

Gedung Teraskita Lt. 3 & 3A, Jl. MT Haryono Kav. 10A, Jakarta 13340

Produksi Beton PracetakPrecast Concrete Production

Waskita: 59,99% Telah BeroperasiOperating

7 Oktober 2014October 7, 2014

2 PT Waskita Toll Road Gedung Teraskita Lt. 3A, Jl. MT Haryono Kav. 10A, Jakarta 13340

Investasi jalan TolToll Road Investment

Waskita: 77,11% Telah BeroperasiOperating

19 Juni 2014June 19, 2014

3 PT Waskita Karya Realty

Gedung Waskita Lt. 2, Jl. MT Haryono Kav. No. 10, Cawang, Jakarta Timur

Investasi Property/RealtyProperty/Realty Investment

Waskita: 99,99 % Telah BeroperasiOperating


4 PT Waskita Karya Energi

Gedung Waskita Lt. 8, Jl. MT Haryono Kav. 10, Jakarta 13340Gedung Waskita Lt. 8, Jl. MT Haryono Kav. 10, Jakarta 13340

Investasi EnergiEnergy Investment

Waskita: 99,99% Telah BeroperasiOperatingOperating

4 Maret 2016March 4, 2016

Kepemilikan Tidak Langsung Entitas AnakSubsidiaries of Indirect Ownership

1 PT Waskita Transjawa Toll Road

Gedung Waskita, lantai 4, Jl. MT. Haryono Kav. No. 18 Cawang, Jakarta Timur

Pengusahaan Jalan Tol/ Investasi jalan TolToll Road Enterprising/Investment

Waskita: 99,99%* Dalam Tahap PengembanganDevelopment Stage

28 September 2015September 28, 2015

2 PT Pejagan Pemalang Toll Road

Gedung Waskita lantai 4, Jl. MT Haryono Kav No. 10, Cawang, Jakarta Timur


Waskita: 99,99%** Telah BeroperasiOperating

15 Juni 2006June 15, 2006

3 PT Semesta Marga Raya

Gd. Wisma Bakrie Lt. 1, Jl. HR Rasuna Said Kav B1, Karet, Setiabudi, Jakarta Selatan


Waskita: 77,69%** Telah BeroperasiOperating


4 PT Kresna Kusuma Dyandra Marga

Pusat Niaga Roxy Mas Blok C2 No. 35-36, Jl. KH Hasyim Ashari No. 125, Jakarta Pusat 10150


Waskita: 99,54%* Belum BeroperasiNot Operating

20 Desember 1996December 20, 1996




LampiranAttachment


ENTITAS ANAK DAN ENTITAS ASOSIASISubsidiaries and Associate Entities




AlamatAddress


Kepemilikan Saham

Share Ownership



ment

5 PT Cimanggis Cibitung Tollways

Gedung Bakrie, lantai 34 Rasuna Epicentrum, Jl. HR Rasuna Said, Setia Budi, Jakarta Selatan


Waskita:90,00%*Dalam Tahap PengembanganDevelopment Stage

13 Juli 2015July 13, 2015

6 PT Waskita Bumi Wira

Gedung Waskita, lantai 4, Jl. MT Haryono Kav No. 10, Cawang, Jakarta Timur



20 Agustus 2014August 20, 2014

7 PT Solo Ngawi Jaya

Gedung Ratu Prabu 2, lantai 2-5, Jl. TB Simatupang Kav IB, RT 009/003, Cilandak Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan

Pengusahaan Jalan Tol/ Investasi jalan Tol Toll Road Enterprising/Investment Waskita : 40,00%*

Belum BeroperasiNot Operating

24 Maret 2009March 24, 2009

8 PT Ngawi Kertosono Jaya


Pengusahaan Jalan Tol/ Investasi jalan Tol Toll Road Enterprising/Investment Waskita: 40,00%*


24 Maret 2009March 24, 2009

9 PT Cinere Serpong Jaya




10 Juli 2008July 10, 2008

10 PT Pemalang Batang Toll Road

Gd. Graha Irama Lt 14, Jl. HR Rasuna Said Blok X1 Kav 1-2, Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan


Dalam Tahap PengembanganDevelopment Stage 1 Agustus 2008

August 1, 2008

11 PT Trans-Jawa Paspro Jalan-Tol

MNC Tower, lantai 25, Jl. Kebon Sirih No. 17-19, Kebon Sirih, Menteng, Jakarta Pusat

Pengusahaan Jalan Tol/ Investasi jalan Tol Toll Road Investment Waskita: 99,99%**

Dalam Tahap PengembanganDevelopment Stage 21 Mei 2007

May 21, 2007

12 PT Sriwijaya Markmore Persada

Gedung MLI, Jl. MT. Haryono Kav 49, Jakarta Selatan 12770

Pengusahaan Jalan Tol/ Investasi jalan Tol Toll Road Enterprising/Investment

Waskita: 98,00%*

Dalam Tahap PengembanganDevelopment Stage

18 November 2011November 18, 2011











AlamatAddress


Kepemilikan Saham

Share Ownership



ment

13 PT Jasamarga Semarang Batang

Graha Simatupang Tower 2B Lt 11B, Jl. TB. Simatupang Kav 38, Jatipadang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan



21 April 2016April 21, 2016

14 PT Tol Teluk BalikpapanGedung Lt. 3A, Jl. MT Haryono Kav. 10A, Jakarta 13340

Pengusahaan Jalan Tol/ Investasi jalan Tol Toll Road Investment

Waskita: 60,00%Belum BeroperasiNot Operating 12 September 2016

September 12, 2016

15 PT Waskita Sangir Energi

Gedung Waskita Lt.6, Jl. MT Haryono Kav No.10 Cawang, Jakarta Timur

Investasi EnergiEnergy Investment Waskita: 94,70%*** Telah Beroperasi

Operating11 Juli 2013July 11, 2013

16 PT Waskita BaliMandara

Jl. Hayam Wuruk No. 191 Tanjung Bungkak Kelod, Sumerta Klod, Denpasar Timur


Waskita: 75,00 %* Belum BeroperasiNot Operating


17 PT Waskita WadoEnergi

Jl. Cipinang Cempedak IV No. 32 C, Jatinerag, Jakarta Timur 13340

Investasi EnergiEnergy Investment

Waskita:99,99 %***



18 PT Hutama Marga Waskita

Jl. Letjend MT. Haryonoi Kav 8 Lt.6, Kel. Cipinang Cempedak, Kec. Jatinegara Jakarta Timur



20 Februari 2017February 20, 2017

19 PT Trans Jabar Tol

Gedung Teraskita Lt. 3A, Jl. MT Haryono Kav. 10A Kel. Cipinang Cempedak, Kec. Jatinegara. Jak-Sel 13340

Pengusahaan JalanTol/ Investasi jalan TolToll Road Enterprising/Investment

Waskita : 99,99 %* Belum BeroperasiNot Operating

19 Juli 200719 July 2007

20 PT Cibitung TanjungPriok Port Tollways

Gedung Teraskita Lantai 3A. Jl. M. T. Haryono Kav. 10A. Kel. Cipinang Cempedak, Kec. Jatinegara. Jak-Sel 13340


Waskita : 55,00%* Belum BeroperasiNot Operating

13 September 200613 September 2006





LampiranAttachment



*Ownership through PT Waskita Toll Road** Ownership through PT Waskita Transjawa Toll Road*** Ownership through PT Waskita Karya Energy





AlamatAddress


Kepemilikan Saham

Share Ownership



ment

Entitas AsosiasiAssociate Entities

1 PT Citra Waspphutowa

Graha Simatupang, Blok 1D Lt. 9, Jl. Letjen TB Simatupang Kav. 38 Jakarta 12540

Investasi Jalan Tol Depok – AntasariToll Road Investment Depok – Antasari

Waskita: 25,00%* Telah Beroperasi Operating


2 PT Prima Multi Terminal

Jl. Sri Bengawan No. 37 Medan 20121

PelabuhanPort Waskita: 20,00% Belum Beroperasi

Not Operating26 September 2014September 26, 2014

3 PT Jasamarga Kualanamu Tol

Graha Simatupang Wing 2B, Lt. 11 Jl. Letjen TB Simatupang Kav. 38 Jakarta 12540

Pengusahaan Jalan Tol/ Investasi jalan TolToll Road Enterprising/ Investment

Waskita: 30,00%*Telah Beroperasi Operating


4 PT Citra Karya Jabar Tol

Dusun Margamekar RT 03 RW 12 Desa Hegarmanah Kec. Jatinangor Kabupaten. Sumedang

Pengusahaan Jalan Tol/ Investasi jalan TolToll Road Enterprising/ Investment



* Kepemilikan melalui PT Waskita Toll Road ** Kepemilikan melalui PT Waskita Transjawa Toll Road *** Kepemilikan melalui PT Waskita Karya Energi






STRUKTUR GRUP PERUSAHAANCorporate Group StructureSTRUKTUR GRUP PERUSAHAANCorporate Group Structure


PT Waskita Beton Precast Tbk PT Waskita Toll Road PT Waskita Karya Realty

PT Waskita Transjawa Toll Road

PT Trans Jabar Tol

PT Kresna Kusuma Dyandra Marga


PT Waskita BaliMandara

PT Pejagan Pemalang Tol Road

PT Semesta Marga Raya

PT Trans-Jawa Paspro Jalan-Tol

PT Solo Ngawi Jaya

PT Ngawi Kertosono Jaya

PT Cinere Serpong Jaya

PT Jasamarga Semarang Batang

59,99% 77,11% 99,99%

99,99% 99,99% 99,54% 98,00% 75,00%

99,99% 77,69% 99,99%

22,31%

40,00% 40,00% 35,00% 40,00%




LampiranAttachment


STRUKTUR GRUP PERUSAHAANCorporate Group Structure

STRUKTUR GRUP PERUSAHAANCorporate Group Structure

PT Waskita Karya Energi PT Prima Multi Terminal

PT Tol Teluk Balikpapan

PT Pemalang Batang Tol Road

PT Waskita Bumi Wira PT Cibitung Tanjung Priok Port Tollways

PT Waskita Sangir Energi

PT Waskita WadoEnergi

PT Hutama Marga Waskita

PT Citra Karya Jabar Tol

PT Cimanggis Cibitung Tollways

PT Jasa Marga Kualanamu Toll

PT Citra Waspphutowa

99,99% 20,00%

60,00% 60,00% 98,64% 55,00%

94,70% 99,99%

30,00% 15,00% 90,00% 30.00% 25,00%






STRUKTUR DAN KOMPOSISI PEMEGANG SAHAMStructure and Composition of ShareholdersSTRUKTUR DAN KOMPOSISI PEMEGANG SAHAMStructure and Composition of Shareholders

Komposisi Pemegang Saham Perusahaan (per 31 Desember 2017)

Komposisi Pemegang Saham66,04%

33,96%

10 Pemegang Saham Terbesar (per 31 Desember 2017)

No Pemegang SahamShareholders

Jumlah Saham (Lembar)

Total Shares

% Kepemilikan% Ownership

1 Pemerintah Republik Indonesia 8.963.697.887 66,04

2 Employees Providen Fund 429.221.700 3,16

3 BPJS Ketenagakerjaan Program JHT 383.732.233 2,83

4 PT Taspen (Persero) – THT 192.471.500 1,42

5 Reksa Dana Schroder Dana Prestasi Plus-9 142.281.032 1,05

6 Government Of Norway Cq Citibank New York 114.639.802 0,84

7 HSBC-Fund Services, Bob (Cayman) Ltd AS 102.326.800 0,75

8 Government Of Norway Cq Citibank New York 75.796.200 0,56

9 PT Taspen 73.826.800 0,54

10 BBH Boston - Vanguard Emerging Markets Stock Index Fund

64.719.900 0,48

Composition of Company Shareholders (per December 31, 2017)

10 Biggest Shareholders (per December 31, 2017)




LampiranAttachment


STRUKTUR DAN KOMPOSISI PEMEGANG SAHAMStructure and Composition of Shareholders

Pemegang saham dengan kepemilikan >5%

No Pemegang SahamShareholders

Jumlah Saham (Lembar)

Total Shares

% Kepemilikan%

Ownership

1 Pemerintah Republik IndonesiaGovernment of Republic of Indonesia

8.963.697.887 66,04

Kelompok Pemegang Saham

Kelompok Pemegang Saham

Public Shareholders

DomestikDomestic

AsingForeign

Jumlah SahamTotal Shares


Jumlah Pemeg-ang Saham

Total Shareholders

Jumlah SahamTotal Shares


Jumlah Pemegang Saham

Total Shareholders

IndividuIndividual

628.940.255 4,63% 17.131 7.754.060 0,06% 78

InstitusiInstitution

11.023.175.554 81,21% 588 1.914.032.731 14,10% 454

Total 11.652.115.809 85,84% 17.719 1.921.786.791 14,16% 532

Kepemilikan saham oleh Dewan Komisaris, Direksi dan Pegawai

No NamaName

JabatanPosition

Jumlah Saham (Lembar)Total Shares


1 M. Choliq Direktur UtamaPresident Director 32.977.234 0,243%

2 Tunggul Rajagukguk Direktur Keuangan & Strategi Director of Strategy & Finance 2.787.808 0,021%

3 Agus SugionoDirektur SDM & SistemDirector of System & Human Capital 1.120.000 0,008%

4 Adi Wibowo Direktur Operasi IDirector of Operation I 9.581.600 0,071%

5 Nyoman Wirya Adnyana Direktur Operasi IIDirector of Operation II 966.313 0,007%

6 Bambang Rianto Direktur Operasi IIIDirector of Operation III 200.000 0,001%

7 Badrodin Haiti Komisaris UtamaPresident Commissioner - -

Shareholders with >5% ownership

Public Shareholders

Shares Ownership by Board of Commissioners, Board of Directors and employees








No NamaName

JabatanPosition

Jumlah Saham (Lembar)Total Shares


8 Danis Hidayat Sumadilaga KomisarisCommissioner - -

9 Arif Baharudin KomisarisCommissioner 1.790.679 0,013%

10 R. Agus Sartono KomisarisCommissioner - -

11 M. Aqil Irham Komisaris IndependenIndependent Commissioner - -

12 Viktor S. Sirait Komisaris IndependenIndependent Commissioner - -

13 PegawaiEmployees

PegawaiEmployees 3.643.000 0,027%





LampiranAttachment


KRONOLOGIS PENCATATAN SAHAMShare-Listing Chronology KRONOLOGIS PENCATATAN SAHAM

Share-Listing Chronology

Pada tanggal 10 Desember 2012, Perseroan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) berdasarkan Surat Keputusan No.S14012/BL/2012. Pada tanggal 17 Desember 2012, sesuai surat No.S-08414/BEI.PPJ/12-2012 , PT Bursa Efek Indonesia menyetujui penawaran efek PT Waskita Karya (Persero) Tbk di Bursa Efek Indonesia kepada masyarakat atas 3.082.315.000 saham biasa dengan nilai nominal Rp100,- per saham dan harga penawaran Rp380,- per saham.

Kronologis pencatatan saham Perseroan adalah sebagai berikut :

Aksi KorporasiCorporate Action

Nilai Nominal per SahamValue per

Share

Pemerintah RIGovernment of RI

PublikPublic

Saham Pembel-ian Kembali

Buyback Shares Jumlah SahamTotal Shares

Saham Seri ASeri A Share

Saham Seri BSeri B Share



IPO di Bursa Efek IndonesiaIPO in Indonesia Stock Exchange Rp100

1 6.549.920.999 3.082.315.000

- 9.632.236.000

PUT I dalam rangka HMETD (Rights Issue)LPO I for HMETD (Rights Issue) Rp100

1 8.963.697.886 4.603.775.673

- 13.567.473.560

On December 10, 2012, the Company received effective statement from Chairman of Capital Market Supervisory Board and Financial Institution (Bapepam-LK) pursuant to Decision Letter No.S14012/BL/2012. On December 17, 2012, PT Bursa Efek Indonesia approved securities offering of PT Waskita Karya (Persero) Tbk securities at the Indonesia Stock Exchange for 3,082,315,000 common stocks with nominal value of IDR100, - per share and offering price of IDR380, - per share to public.

The Company share-listing chronology is as follows:






KRONOLOGIS PENCATATAN OBLIGASIBond-Listing ChronologyKRONOLOGIS PENCATATAN OBLIGASIBond-Listing Chronology

Perseroan telah menerbitkan sebanyak 5 (Lima) kali dengan kronologis sebagai berikut :

No. Uraian Obligasi Bond Description

Seri Series

Denominasi Denomination

Jumlah Pokok Amount

Jangka Waktu Tenor

Tingkat Bunga nterest Rate

Jatuh Tempo Due Date

Peringkat Rating

2016 2017


A Rupiah 350,000,000,000 3 (tiga) tahun 3 (three) Years 10.40% Selasa, 16 Oktober 2018

Tuesday, October 16, 2018idA idA

B Rupiah 1,150,000,000,000 5 (lima) tahun 5 (five) Years 11.10% Jumat, 16 Oktober 2020

Friday, October 16, 2020

2 PUB II Obligasi Waskita Karya Tahap I Tahun 2016 Sustainable Bonds II Waskita Karya Phase I Year 2016 A Rupiah 2,000,000,000,000 3 (tiga) tahun

3 (three) Years 9.25% Senin, 10 Juni 2019Monday, June 10, 2019 idA- idA-

3 PUB II Obligasi Waskita Karya Tahap II Tahun 2016 Sustainable Bonds II Waskita Karya Phase II Year 2016 A Rupiah 900,000,000,000 5 (lima) tahun

5 (five) Years 8.50%Selasa, 28 September 2021Tuesday, September 28,

2021idA- idA-


A Rupiah 747,000,000,000 3 (tiga) tahun 3 (three) Years 8.50% Jumat, 21 Februari 2020

Friday, February 21, 2020- idA-

B Rupiah 910,000,000,000 5 (lima) tahun 5 (five) Years 9.00% Senin, 21 Februari 2022

Monday, February 21, 2022


A Rupiah 1,369,000,000,000 3 (tiga) tahun 3 (three) Years 8.00% Selasa, 6 Oktober 2020

Tuesday, October 6, 2020 - idA-

B Rupiah 1,631,000,000,000 5 (lima) tahun 5 (five) Years 8.50% Kamis, 6 Oktober 2022

Thursday, October 6, 2022




LampiranAttachment


KRONOLOGIS PENCATATAN OBLIGASIBond-Listing Chronology

Perseroan telah menerbitkan sebanyak 5 (Lima) kali dengan kronologis sebagai berikut :

No. Uraian Obligasi Bond Description

Seri Series

Denominasi Denomination

Jumlah Pokok Amount

Jangka Waktu Tenor

Tingkat Bunga nterest Rate

Jatuh Tempo Due Date

Peringkat Rating

2016 2017


A Rupiah 350,000,000,000 3 (tiga) tahun 3 (three) Years 10.40% Selasa, 16 Oktober 2018

Tuesday, October 16, 2018idA idA

B Rupiah 1,150,000,000,000 5 (lima) tahun 5 (five) Years 11.10% Jumat, 16 Oktober 2020

Friday, October 16, 2020

2 PUB II Obligasi Waskita Karya Tahap I Tahun 2016 Sustainable Bonds II Waskita Karya Phase I Year 2016 A Rupiah 2,000,000,000,000 3 (tiga) tahun

3 (three) Years 9.25% Senin, 10 Juni 2019Monday, June 10, 2019 idA- idA-

3 PUB II Obligasi Waskita Karya Tahap II Tahun 2016 Sustainable Bonds II Waskita Karya Phase II Year 2016 A Rupiah 900,000,000,000 5 (lima) tahun

5 (five) Years 8.50%Selasa, 28 September 2021Tuesday, September 28,

2021idA- idA-


A Rupiah 747,000,000,000 3 (tiga) tahun 3 (three) Years 8.50% Jumat, 21 Februari 2020

Friday, February 21, 2020- idA-

B Rupiah 910,000,000,000 5 (lima) tahun 5 (five) Years 9.00% Senin, 21 Februari 2022

Monday, February 21, 2022


A Rupiah 1,369,000,000,000 3 (tiga) tahun 3 (three) Years 8.00% Selasa, 6 Oktober 2020

Tuesday, October 6, 2020 - idA-

B Rupiah 1,631,000,000,000 5 (lima) tahun 5 (five) Years 8.50% Kamis, 6 Oktober 2022

Thursday, October 6, 2022

The Company has issued bond 5 (Five) times with the following chronology






NAMA DAN ALAMAT LEMBAGA/PROFESI PENUNJANG PERUSAHAANName and Address of Institution/Profession Supporting Company


Biro Administrasi EfekShare Registrar

PT Datindo Entycom

Nomor STTDNumber of STTD KEP.16/PM/1991

Tanggal STTDDate of STTD

19 April 1995April 19, 2017

Pedoman KerjaWorking Guidelines

Peraturan Pasar Modal dan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga KeuanganCapital Market Regulations and Capital Market Supervisory Board and Financial Institution

Surat Penunjukan Letter of Appointment 01/SPK/WK/SP/2017

Periode PenugasanAssignment Period

17 Maret 2017 March 17, 2017

BiayaFee Rp 100.100.000

Jasa yang DiberikanService Rendered

RUPST Tahun Buku 2016 AGMS Fiscal Year 2016

Akuntan PublikPublic Accountant

KAP Satrio Bing Eny & Rekan

Nomor STTDNumber of STTD

Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : 89/KM.1/2017Decree of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia No. 89/KM.1/2017




Perjanjian Pekerjaan Audit Umum atas Laporan Keuangan untuk tahun buku 2017General Audit Works Agreement on Financial Statement for fiscal year 2017

Surat Penunjukan Letter of Appointment

Keputusan Para Pemegang Saham PT Waskita Karya (Persero) Tbk di Rapat Umum Pemegang Saham tentang Penetapan Kantor Akuntan Publik (KAP) sebagai Auditor Laporan Keuangan PT Waskita Karya (Persero) Tbk Tahun Buku 2017 sesuai Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Waskita Karya (Persero) Tbk Nomor 56 tanggal 17 Maret 2017, Surat Komisaris Utama No. 19/WK/DK/2017 tanggal 20 April 2017 perihal : Pemenang Lelang KAP tahun 2017Decision of Shareholders of PT Waskita Karya (Persero) Tbk at the General Meeting of Shareholders regarding the Establishment of Public Accounting Firm (KAP) as Auditor of Financial Statement of PT Waskita Karya (Persero) Tbk of Fiscal Year 2017 pursuant to Statement of Decision of Annual General Meeting of Shareholders of PT Waskita Karya (Persero) Tbk Number 56 dated March 17, 2017 Letter of the President Commissioner No. 19/WK/DK/2017 dated April 20, 2017 regarding: Winner of KAP Auction of 2017.


5 Mei 2017 s.d 8 Pebruari 2018May 5, 2017 until February 8, 2018

BiayaFee

Rp2.100.000.000, belum termasuk OPE dan PPNIDR2,100,000,000, excluding OPE and VAT




LampiranAttachment



Akuntan PublikPublic Accountant


Audit Umum atas Laporan Keuangan Konsolidasian, Evaluasi Kinerja, Audit Kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-undangan dan Pengendalian Intern Perusahaan, serta Audit Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) PT Waskita Karya (Persero) Tbk dan Entitas Anak Tahun Buku 2017.General Audit of Consolidated Financial Statements, Performance Evalu-ation, Compliance Audit to Company Rules and Regulations and Internal Control, and Audit of Partnership and Community Development Program (PKBL) of PT Waskita Karya (Persero) Tbk and Subsidiaries Fiscal Year 2017.

Konsultan HukumLegal Consultant

Wecolaw Office Teddy A. Wardhana, S.H., LL.M


361/PM/STTD-KH/2001


6 April 2001April 6, 2001


Perjanjian Pemberian Jasa Konsultan HukumLegal Counsel Agreement

1 Surat Penunjukan Letter of Appointment

23/WK/SP/2017 Tanggal 11 Januari 201723/WK/SP/2017 Dated January 11, 2017


11 Januari 2017 - selesaiJanuary 11, 2017 – completed

BiayaFee

Rp245.000.000,- tidak termasuk PPN 10%IDR245,000,000, - excluding 10% VAT

Jasa yang DiberikanServices Rendered

Melakukan Legal Due Diligence dan memberikan jasa hukum lainnya sehubungan dengan Penawaran Umum Berkelanjutan II Tahap III Tahun 2017 PT Waskita Karya (Persero) TbkPerform Legal Due Diligence and provide other legal services in connec-tion with Continuous Public Offering II Phase III of 2017 PT Waskita Karya (Persero) Tbk


229/WK/SP/2017 Tanggal 27 Maret 2017229/WK/SP/2017 Dated March 27, 2017


30 Maret 2017 - selesaiMarch 30, 2017 – completed

BiayaFee

Rp355.000.000,- tidak termasuk PPN 10%IDR355,000,000,- exluding 10% VAT

Jasa yang DiberikanServices Rendered

Melakukan Legal Due Diligence dan memberikan jasa hukum lainnya sehubungan dengan Penawaran Umum Berkelanjutan II Tahap III Tahun 2017 PT Waskita Karya (Persero) TbkPerform Legal Due Diligence and provide other legal services in connec-tion with Continuous Public Offering II Phase III of 2017 PT Waskita Karya (Persero) Tbk






NAMA DAN ALAMAT LEMBAGA/PROFESI PENUNJANG PERUSAHAANName and Address of Institution/Profession Supporting CompanyNAMA DAN ALAMAT LEMBAGA/PROFESI PENUNJANG PERUSAHAANName and Address of Institution/Profession Supporting Company

Konsultan HukumLegal Consultant

Ginting & Reksodiputro Daniel Ginting, SH., LL.M


127/BL/STTD-KH/2012


31 Juli 2012July 31, 2012


Perjanjian Pemberian Jasa Konsultan HukumLegal Consultant Agreement


113.2/WK/SP/2017 Tanggal 16 Februari 2017113.2/WK/SP/2017 Dated February 16, 2017


16 Februari 2017 - selesaiFebruary 16, 2017 – completed

BiayaFee

Rp 200.000.000,- tidak termasuk PPN 10%IDR200,000,000,- excluding 10% VAT


Membuat Legal Opinion sehubungan dengan Kerjasama Pengelolaan dan Pengembangan Proyek Jalan Tol dengan PT Hutama Karya (Persero).Making Legal Opinion in connection with the Toll Road Management and Development Cooperation with PT Hutama Karya (Persero).


348/WK/SP/2017 Tanggal 5 Mei 2017348/WK/SP/2017 Dated May 5, 2017


5 Mei 2017 - selesaiMay 5, 2017 – completed

BiayaFee

Rp 200.000.000,- tidak termasuk PPN 10%IDR200,000,000,- excluding 10% VAT


Membuat Legal Opinion sehubungan dengan Kerjasama Pengelolaan dan Pengembangan Proyek Jalan Tol dengan PT Hutama Karya (Persero).Making Legal Opinion in connection with the Toll Road Management and Development Cooperation with PT Hutama Karya (Persero).

Konsultan NotarisNotary Office

Fathiah Helmi, S.H. Fathiah Helmi, S.H


02/STTD-N/PM/1996




Surat PenunjukanLetter of Appointment




LampiranAttachment




Konsultan NotarisNotary Office


22/WK/SP/2017 Tanggal 10 Januari 201722/WK/SP/2017 Dated January 10, 2017


10 Januari 2017 - selesaiJanuary 10, 2017 – completed

BiayaFee

Rp100.000.000,- tidak termasuk PPN 10%IDR100,000,000,- excluding 10% VAT


Pembuatan akta-akta/perjanjian sehubungan dengan Penawaran Umum Berkelanjutan II Tahap III Tahun 2017 PT Waskita Karya (Persero) TbkDrafting of deeds/agreements in connection with Continuous Public Offering II Phase III of 2017 PT Waskita Karya (Persero) Tbk


228/WK/SP/2017 Tanggal 27 Maret 2017228/WK/SP/2017 Dated March 27, 2017



BiayaFee



Pembuatan akta-akta/perjanjian sehubungan dengan Penawaran Umum Berkelanjutan III Tahap I Tahun 2017 PT Waskita Karya (Persero) TbkDrafting of deeds/agreements in connection with the Continuous Public Offering III Phase I of 2017 PT Waskita Karya (Persero) Tbk


159.1/WK/SP/2017 Tanggal 10 Maret 2017159.1/WK/SP/2017 Dated March 10, 2017



BiayaFee

Rp25.000.000,- tidak termasuk PPN 10%IDR25,000,000,0 excluding 10% VAT


Pembuatan akta sehubungan dengan Peningkatan Modal PT Waskita Karya (Persero) Tbk melalui Program Management and Employee Stock Option Plan (“MESOP”).Drafting of deed in connection with Increase of Capital of PT Waskita Karya (Persero) Tbk through the Management and Employee Stock Option Plan (“MESOP”) Program.


01.B/WK/TIMNOT/2017 Tanggal 11 Agustus 201701.B/WK/TIMNOT/2017 Dated August 11, 2017


11 Agustus 2017 - selesaiAugust 11, 2017 – completed

BiayaFee



Pembuatan akta sehubungan dengan Peningkatan Modal PT Waskita Karya (Persero) Tbk melalui Program Management and Employee Stock Option Plan (“MESOP”).Drafting of deed in connection with Increase of Capital of PT Waskita Karya (Persero) Tbk through the Management and Employee Stock Option Plan (“MESOP”) Program.







Lembaga PemeringkatRating agencies

Fitch Ratings

Surat Penunjukan Letter of Appointment

061/DIR/MKT/III/2017 Tanggal 17 Maret 2017


Waktu tanda tangan kontrak hingga berakhirnya umur ObligasiContract signing time until the maturity


Penerbit dan Memonitoring Rating Perseroan dan Obligasi PUB III PT Waskita KaryaBonds Issued and Monitoring the Company’s Rating and PUB III Bond PT Waskita Karya




LampiranAttachment


INFORMASI PADA WEBSITE PERUSAHAANInformation on Company’s WebsiteINFORMASI PADA WEBSITE PERUSAHAAN

Information on Company’s Website

Sebagai bentuk penerapan prinsip tata kelola perusahaan yang baik dan dalam rangka meningkatkan transparansi sekaligus memberikan akses bagi Pemegang Saham serta pemangku kepentingan lainnya atas informasi Perseroan yang aktual dan terkini, Perseroan telah mengadopsi Peraturan OJK No. 8/POJK.04/2015 tentang Situs Web Emiten atau Perusahaan Publik. Terkait dengan hal tersebut, Perseroan telah memiliki situs/website perusahaan yaitu http://www.waskita.co.id yang memuat informasi-informasi yang dibutuhkan oleh Pemegang Saham maupun para stakeholders. Tampilan website telah memuat antara lain:

1. Profil Perusahaan2. Profil Dewan Komisaris dan Direksi3. Struktur Organisasi Perusahaan4. Lini Bisnis, Produk dan Layanan Perusahaan5. Pemegang Saham Perusahaan6. Pedoman GCG7. Kode Etik Perusahaan8. Wistleblowing System9. Laporan Keuangan Triwulan10. Laporan Tahunan11. Dan berbagai informasi lainnya

As a form of implementation of good corporate governance principles and in order to improve transparency while providing access for Shareholders and other stakeholders for the Company’s actual and current information, the Company has adopted OJK Regulation no. 8/POJK.04/2015 on the Issuer’s Web Site or Public Company. In relation thereto, the Company already has a website/company website which is http://www.waskita.co.id containing information required by Shareholders as well as stakeholders. Website has included, among others:

1. Company Profile2. Board of Commissioners and Board of Directors Profile3. Organizational Structure of the Company4. Company’s Business Line, Products and Services 5. Company’s Shareholders6. GCG Guidelines7. Company’s Code of Conduct8. Wistleblowing System9. Quarterly Financial Report10. Annual Report11. And various other information






PROGRAM PENGEMBANGAN KOMPETENSI ANGGOTA DEWAN KOMISARIS, DIREKSI, KOMITE, SEKRETARIS PERUSAHAAN DAN KEPALA SATUAN PENGAWASAN INTERN Competency Development Programs for Members of Board of Commissioners, Board of Directors, Committees, Corporate Secretary and Head of Internal Audit


Untuk mendukung pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, jajaran manajemen kunci Waskita mengikuti berbagai pelatihan dan program pengembangan kompetensi baik yang dilakukan secara internal mapun oleh pihak ketiga. Pada tahun 2017, program pelatihan dan pengembangan komptensi yang diikuti oleh jajaran manajemen kunci Waskita adalah sebagai berikut:

Dewan KomisarisNamaName

JabatanPosition

Nama Pelatihan/Workshop/SeminarName of Training/Workshop/Seminar

PenyelenggaraOrganizer

Waktu dan TempatTime and Place

M. Aqil Irham Komisaris IndependenIndependent Com-missioner

Re-Shaping Risk Management Strategy with Technology PPM Manajemen


Strategi Inovatif Menaklukan Ketidakpastian

PPM Manajemen 14 Maret 2017March 14, 2017

Workshop Current Issues in Interprise Risk Management

RAP 9-10 Mei 20172017May 9-10, 2017

Risk Management in the Context of ISO 26000-Social Responsibility

Lembaga Sertifikasi Profesi Manajemen Risiko


Finance For Non Finance ManagerPrasetya Mulya

8-10 Agustus 2017August 8-10, 2017

Financial Analysis Prasetya Mulya 12-13 September 2017September 12-13, 2017

DireksiNamaName

JabatanPosition



Waktu dan TempatPlace and Time

M. Choliq Direktur UtamaPresident Director

Executive Leadership Program DireksiExecutive Leadership Program for Board of Directors

Forum Human Capital Indonesia (FHCI)


Tunggul Rajagukguk Direktur Keuangan dan StrategiDirector of Strategyand Finance


Forum Human Capital Indonesia (FHCI


Agus Sugiono Direktur SDM & SistemDirector of System & Human Capital




Workshop Pemaparan penerapan Good Corporate Governance (GCG) dan tindak lanjut Area of Improvement (AOI) Workshop on the presentation of Good Corporate Governance (GCG) execution and follow up on Areas of Improvement (AOI)



To support the implementation of its duties and responsibilities, Waskita’s key management personnel participate in various trainings and competency development programs, both internally and by third parties. In 2017, the trainings and competency development programs followed by Waskita’s key management personnel are as follows:

Board of Commissioners

Board of Directors




LampiranAttachment



NamaName

JabatanPosition




Adi Wibowo Direktur Operasi IDirector of Operation l




Safety Commitment & ESQ K3 Divisi V PT Waskita Karya (Persero) Tbk


Nyoman Wirya Adnyana Direktur Operasi IIDirector of Operation ll




Workshop Pemaparan penerapan Good Corporate Governance (GCG) dan tindaklanjut Area of Improvement (AOI)



Seri Knowladge Proyek Investasi Jalan Tol PT Waskita Karya (Persero) Tbk

8 Juni 2017June 8, 2017

Safety Commitment & ESQ K3 Divisi IV PT Waskita Karya (Persero) Tbk




Bambang Rianto Direktur Operasi IIIDirector of Operation Ill Safety Commitment & ESQ K3 Divisi ll PT Waskita Karya (Persero)

Tbk3 November 2017November 3, 2017

Komite AuditNamaName

JabatanPosition




Hengki Tampubolon Komite Audit Audite Committee

Workshop ISO 31000 Standard International Manajemen Risiko ERM Fundamental

Center for Risk Management Studies

4-8 Desember 2017December 4-8, 2017

Tjahjo Winarto Komite Audit Audite Committee

Certified Risk Management PT RAP Indonesia 11-15 Desember 2017December 11-15, 2017

Audit Committee







Komite Pemantau Manajemen RisikoNamaName

JabatanPosition




Zulfan Zahar Komite Pemantau Manajemen Risiko Risk Management Committee

Re-Shaping Risk Management PPM Manajemen 23 Februari 2017February 23, 2017

Komite Pemantau Manajemen Risiko Risk Management Committee

Seminar Logistics & Supply Chain “Winning the Sales in Market Uncertainties & Disruptions”

PT Synergistix Indonesia 1 April 2017April 1, 2017


Penerapan Management Risiko dan GCG pada Pengadaan Barang & Jasa di BUMN dan Anak Perusahaan

HC BUMN 3-4 Februari 2017February 3-4, 2017

A Syarif Munawi Komite Pemantau Manajemen Risiko Risk Management Committee

Workshop & Uji Certified Risk Management Profesional

PT RAP Indonesia 4-9 Desember 2017December 4-9, 2017



Sekretaris PerusahaanNamaName

JabatanPosition




Shastia Hadiarti Sekretaris PerusahaanCorporate Secretary

• Sosialisasi Struktur Organisasi Baru• Socialization of the New Organizational

Structure • Sosialisasi Remunerasi 2017 & E-LHKPN• Socialization of 2017 Remuneration &

E-LHKPN



4-5 Mei 2017May 4-5, 2017


Risk Management Committee

Corporate Secretary




LampiranAttachment



Kepala Satuan Pengawasan InternNamaName

JabatanPosition




Jonni Hutahaean Kepala Satuan Pengawasan InternHead of Internal Audit

Seminar : Penanganan Tindak Pidana Korporasi “Implementasi danPermasalahannya”

Asosiasi Auditor Internal 2-6 Mei 2017May 2-6, 2017

Workshop “Pemberdayaan Kinerja SPI BUMN dan Anak Perusahaan”

BPK RI 16 Mei 2017May 16, 2017

Seminar Perpajakan “Menuju Era Keterbukaan Data dan InformasiPerpajakan Dalam Rangka Terwujudnya Kepatuhan Sukarela Wajib Pajak

IKPI 11 Juli 2017July 11, 2017

Improve Positioning Of Internal Audit Profession In Turbulance Circumstances

FKSPI 23-25 Agustus 2017August 23-25, 2017

Auditor’s Talk ”Re-Branding Internal Audit Untuk Peningkatan Peran di Perusahaan”

FKSPI 25 Oktober 2017October 25, 2017

Head of Internal Audit






WILAYAH OPERASIONAL PERUSAHAANOperational Region of the CompanyWILAYAH OPERASIONAL PERUSAHAANOperational Region of the Company

1. Aceh 2. Sumatera Utara 3. Riau 4. Kepulauan Riau 5. Sumatera Barat 6. Jambi7. Bengkulu 8. Sumatera Selatan 9. Lampung 10. Kepulauan Bangka Belitung

11. Banten 12. Jakarta dan Kantor Pusat 13. Jawa Barat 14. Jawa Tengah 15. Yogyakarta16. Jawa Timur

17. Kalimantan Barat18. Kalimantan Selatan19. Kalimantan Timur20. Kalimantan Utara21. Kalimantan Tengah

22. Bali23. Nusa Tenggara Timur24. Nusa Tenggara Barat




LampiranAttachment


WILAYAH OPERASIONAL PERUSAHAANOperational Region of the Company


25. Sulawesi Selatan26. Sulawesi Tengah27. Sulawesi Tenggara28. Sulawesi Utara29. Sulawesi Barat30. Gorontalo

31. Maluku32. Maluku Utara

33. Papua34. Papua Barat

Luar Negeri 1. Uni Emirat Arab2. Arab Saudi3. Timor Leste4. Malaysia







KANTOR PUSAT / HEAD OFFICEWaskita Building Jl. MT Haryono Kav. No 10 Cawang Jakarta 13340 Telp. +6221 8508510 / 8508520 Fax. +6221 8508506 Email : [email protected] Homepage : www.waskita.co.id

DIVISI I / DIVISION IWaskita Building 3rd floor Jl. MT. Haryono Kav No.10 Cawang Jakarta 13340 Telp. +6221 8198158 Fax. +6221 8190455 Email : [email protected] Homepage : www.waskita.co.id

CABANG DUBAI - UEA / DUBAI - UEA BRANCHBinladin Contracting Building PO BOX 1555 Dubai - Uni Emirat Arab Telp. +97 142 691 500 Fax. +97 142 688 678 Hp. +971 566 258 060 Email : [email protected] Homepage : www.waskita.co.id

CABANG JEDDAH - KSA / JEDDAH - KSA BRANCHAl Sharbatly Building Gate 1, 1st Floor, Office No.2, Al Hail Street, Al Ruwais District 1, Jeddah, Kingdom of Saudi Arabia.Telp. +966 12 651 8595 Fax. +966 12651 8624 Email : [email protected] Homepage : www.waskita.co.id

MALAYSIA / MALAYSIA BRANCH: SOHO Suites Jl. Perak KLCC Level 36 Room B1-36-I 50450 Kuala Lumpur Telp. +60 32 181 2849 Fax. +60 32 181 2849 Email : [email protected] Homepage : www.waskita.co.id

DIVISI II / DIVISION IIWaskita Building 6th floor Jl. MT. Haryono Kav No.10 Cawang Jakarta 13340 Telp. +6221 8515521 Fax. +6221 8515509 Email : [email protected] Homepage : www.waskita.co.id

CABANG DKI / DKI BRANCHPT Waskita Karya 6th FloorJl. MT. Haryono Kav No.10 CawangJakarta 13340Telp. +6221 8500005Fax. +6221 8194141Email : [email protected] : www.waskita.co.id

CABANG BANTEN / BANTEN BRANCH Komp. Ruko Liga Mas Regency Blok A2 No.2Jl. Imam Bonjol, Karawaci - TanggerangTelp. +6221 5531919Fax. +6221 5531919Email : [email protected] : www.waskita.co.id

CABANG JAWA BARAT / WEST JAVA Jl. Asia Afrika No.55 Bandung 40111 Telp. +6222 4235302 Fax. +6222 4232982 Email : [email protected] Homepage : www.waskita.co.id

CABANG JAWA TENGAH / CENTRAL JAVA BRANCHPerumahan Srondol Bumi Indah Blok D No.3B Sumurboto Banyumanik - Semarang 50269 Tel. +6224 7465894 Fax. +6224 7465896 Email : [email protected] Homepage : www.waskita.co.id

CABANG DIY / DIY BRANCH Perum Taman Alamanda No.A-3 Jl. Kabupaten KM 38 Kronggahan, Trihanggo Gamping, Sleman Yogyakarta Telp. +62274 6415338 Fax. +62274 6415337 Email : [email protected] Homepage : www.waskita.co.id

CABANG NAD / NAD BRANCHJl. T.Chik Kutakarang No.1 Banda Aceh 23121 Telp. +62651 23210 Fax. +62651 23210 Email : [email protected] Homepage : www.waskita.co.id





LampiranAttachment



CABANG SUMATERA UTARA / NORTH SUMATERA BRANCHJl. Patriot No.10 Kp Lalang Medan 20127 Telp. +6261 8447000 / 8447002 Fax. +6261 8447001 Email : [email protected] Homepage : www.waskita.co.id

CABANG RIAU / RIAU BRANCH Jl. Dr. Sutomo No.96 Pekanbaru 28141 Telp. +62761 33125 Fax. +62761 31409 Email : [email protected] Homepage : www.waskita.co.id

CABANG KEPULAUAN RIAU / RIAU ISLAND BRANCHJl. Raja Haji No.4 Sekupang Pulau Batam 29433 Telp. +62778 324791 Fax. +62778 324791 Email : [email protected] Homepage : www.waskita.co.id

CABANG SUMATERA BARAT / WEST SUMATERA BRANCHJl. Ahmad Yani No.19 Padang 25112 Telp. +62751 33151 Fax +62751 32622 Email : [email protected] Homepage : www.waskita.co.id

CABANG BENGKULU / BENGKULU BRANCH Jl. Kapuas Raya No.4 Kel. Padang HarapanLingkar Barat Kec. Gading CempakaBengkulu 38225Telp. +62736 7009022Fax. +62736 341227Email : [email protected] : www.waskita.co.id

CABANG JAMBI / JAMBI BRANCH Komplek Perumahan DPRD Prop. JambiJl. S. Parman No.10A Rt.10Telanaipura-Jambi 36124Telp. +62741 670307Fax. +62741 670307Email : [email protected] : www.waskita.co.id

CABANG LAMPUNG / LAMPUNG BRANCH Jl. Pangeran Antasari No.114 Bandar Lampung 35133 Telp. +62721 258373 Fax. +62721 258370 Email : [email protected] Homepage : www.waskita.co.id

CABANG KALIMANTAN BARAT / WEST KALIMANTAN BRANCHJl. Adi Sucipto No.1 Sei Raya Pontianak, Kalimantan Barat 78391 Telp. +62561 721977 Fax. +62561 722129 Email : [email protected] Homepage : www.waskita.co.id

CABANG KALIMANTAN TIMUR / EAST KALIMANTAN BRANCHJl. Gamelan No.7 Samarinda Kalimantan Timur 75123 Telp. +62541 738151 Fax. +62541 745030 Email : [email protected] Homepage : www.waskita.co.id

CABANG KALIMANTAN UTARA / NORTH KALIMANTAN BRANCHJl. Jeruk No 39 Rt 14 Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan Kalimantan Utara.Email : [email protected] Homepage : www.waskita.co.id

KANTOR CABANG BALIKPAPAN / BALIKPAPAN BRANCH OFFICEKomp. Perumahan Balikpapan BaruBlok F1 No.2 BalikpapanKalimantan Timur 76121Telp. +62542 8727000Fax. +62542 871845Email : [email protected] : www.waskita.co.id

CABANG KALIMANTAN SELATAN/SOUTH KALIMANTAN BRANCHJl. Kuripan No.5 BanjarmasinKalimantan Selatan 70236Telp. +62511 3263637Fax. +62511 3250943Email : [email protected] : www.waskita.co.id








CABANG BALI / BALI BRANCH Jl. Hayam Wuruk 191 Denpasar 80235 Tel. +62361 235372 Fax. +62361 235161 Email : [email protected] Homepage : www.waskita.co.id

CABANG NTB / WEST NUSA TENGGARA BRANCH Jl. Langko 50 Mataram 83425Tel. +62370 633350 Fax. +62370 621282 Email : [email protected] Homepage : www.waskita.co.id

CABANG NTT / EAST NUSA TENGGARA BRANCHJl. Timor Raya 116 Kupang NTT Tel. +62380 831925 Fax. +62380 833048 Email : [email protected] Homepage : www.waskita.co.id

CABANG SULAWESI TENGAH / CENTRAL SULAWESI BRANCHJl. DI Panjaitan No.19 Palu Tel. +62451 429322 Fax. +62451 429322 Email : [email protected] Homepage : www.waskita.co.id

CABANG SULAWESI TENGGARA / SOUTH EAST SULAWESI BRANCHJl. DI Panjaitan No.38 Kendari Tel. +62401 393577 Fax. +62401 393577 Email : [email protected] Homepage : www.waskita.co.id CABANG SULAWESI UTARA / NORTH SULAWESI BRANCHJl. Balai Kota No. 22 Kelurahan Tikala Ares Manado Email : [email protected] Homepage : www.waskita.co.id

CABANG GORONTALO / GORONTALO BRANCHJl. Sapta Marga No.100 Rt003 Rw001 Kelurahan Botu, Kecamatan Dumbo Raya Gorontalo 96118 Email : [email protected] Homepage : www.waskita.co.id

CABANG MALUKU / MALUKU BRANCH

Jl. Laksdya Leo Wattimena Negeri Lama - Ambon 97232 Tel. +62911 362561 Fax. +62911 362563 Email : [email protected] Homepage : www.waskita.co.id

CABANG MALUKU UTARA / NORTH MALUKU BRANCHJl. Kayu Manis Kel. Salahuddin, Tabahawa - Ternate Maluku Utara 97722 Tel. +62921 3122219 Fax. +62921 3122219 Email : [email protected] Homepage : www.waskita.co.id

CABANG PAPUA / PAPUA BRANCHJl. Maluku No.7D Dok V Atas Jayapura - Papua 99114 Telp. +62967 524535 Fax. +62967 532102 Email : [email protected] Homepage : www.waskita.co.id

DIVISI III/DIVISION IIIPT Waskita Karya 5th FloorJl. MT. Haryono Kav No.10 CawangJakarta 13340Telp. +6221 8198158Fax. +6221 8190455Email : [email protected] : www.waskita.co.id

DIVISI IV/DIVISION IVPT Waskita Karya (Persero) TbkJl. Jemursari Selatan II No.2A-2BSurabaya 60237Telp. +6231 8439091Fax. +6231 8416538Email : [email protected] : www.waskita.co.id

CABANG TIMOR LESTE / TIMOR LESTE BRANCH3Rd Fl. Timor Plaza #333 B Em Rua Comoro Dili Republica Democratica De Timor Leste Telp. +670 78105397 Fax. +670 78105397 Email : [email protected] Homepage : www.waskita.co.id





LampiranAttachment



CABANG SULAWESI SELATAN / SOUTH SULAWESI BRANCHJl. AP Petarani No.88 Makasar 90222 Tel. +62411 871131 Fax. +62411 852526 Email : [email protected] Homepage : www.waskita.co.id

DIVISI V/DIVISION VPT Waskita Karya 4th FloorJl. MT. Haryono Kav No.10 CawangJakarta 13340Telp. +6221 85153330Fax. +6221 8515510Email : [email protected] : www.waskita.co.id

DIVISI VI/DIVISION VIPT Waskita Karya (Persero) TbkJl. Kikim I W.1 No.1 PalembangSumatera Selatan 30137Telp. +62711 418197Fax. +62711 413477Email : [email protected] : www.waskita.co.id

DIVISI VII/DIVISION VIIPT Waskita Karya 8th FloorJl. MT. Haryono Kav No.10 CawangJakarta 13340Telp. +6221 85153330Fax. +6221 8515510Email : [email protected] : www.waskita.co.id


ANAK PERUSAHAAN / SUBSIDIARIESPT WASKITA BETON PRECAST TBKGedung Teraskita Lantai 3 & 3A Jl. MT. Haryono Kav No.10 Cawang Jakarta 13340.Telp. +6221 22892999/29838020Fax. +6221 29838025Email : [email protected] : www.waskitaprecast.co.id

PT WASKITA TOLL ROADGedung Teraskita Lantai 3A Jl. MT Haryono Kav. No 10 Cawang Jakarta 13340 Telp. +6221 8515556, 8515558, 22892048Fax. +6221 8508504 Email : [email protected] Homepage : www.waskitatollroad.co.id

PT WASKITA KARYA REALTYGedung Waskita Lt.2 Jl. Mt. Haryono Kav No.10 Jakarta 13340 Telp. +6221 8505049 Fax. +6221 8198070 Email : [email protected] Homepage : www.waskita.co.id

PT WASKITA KARYA ENERGIWaskita Building 8th floor Jl. MT Haryono Kav. No 10 Cawang Jakarta 13340 Telp. +6221 8505242 Fax. +6221 8508506 Email : [email protected] Homepage : www.waskita-energi.co.id

TINJAUAN PENDUKUNG BISNISREVIEW OF BUSINESS SUPPORTING UNIT

Tahun 2017, Perseroan melakukan perubahan struktur organisasi. Perombakan ini memberi pengaruh pada jumlah pegawai Waskita Karya yang meningkat sebesar 29,35%.

In 2017, the Company changed its organizational structure. This reshuffle affected the number of Waskita Karya employees, which increased by 29.35%.






SUMBER DAYA MANUSIAHuman CapitalSUMBER DAYA MANUSIAHuman Capital

Sejalan dengan visi untuk menjadi Perusahaan Indonesia terkemuka di bidang industri konstruksi, rekayasa, investasi infrastruktur dan realty, Perseroan terus melakukan pembenahan dan perbaikan di semua lini. Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu fokus utama pembenahan yang dilakukan Perseroan untuk mewujudkan visi tersebut.

Perseroan sangat menyadari bahwa SDM memegang peranan yang sangat penting untuk terwujudnya visi dan misi Perseroan. Karena itu, Perseroan terus menyempurnakan sistem pengelolaan dan pengembangan SDM-nya.

Perseroan telah menerapkan Human Capital Management System yang dari waktu ke waktu terus disempurnakan penerapannya. Hal ini dimaksudkan untuk mendukung berbagai rencana besar pengembangan usaha Perseroan yang hanya bisa terlaksana dengan dukungan SDM yang berkualitas, berintegritas, profesional dan memiliki kompetensi kelas dunia.

DEPARTEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

Tahun 2017, Perseroan melakukan perubahan struktur organisasi, dimana salah satunya Perseroan merombak Departemen Sumber Daya Manusia dan Sistem menjadi Departemen Sumber Daya Manusia. Perubahan ini ditujukan agar Departemen SDM dapat lebih fokus dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dalam mengelola SDM, sehingga dapat menghasilkan SDM yang berkualitas, berintegritas, profesional dan memiliki kompetensi kelas dunia.

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 09/SK/WK/2017 tanggal 20 April 2017 tentang Perubahan Struktur Organisasi Perusahaan PT Waskita Karya (Persero) Tbk, Departemen Sumber Daya Manusia terdiri dari 3 bagian yakni Pengelolaan, Pengembangan dan Perencanaan.

Berdasarkan uraian tugas dan wewenang yang tercantum dalam PW Organisasi, yakni:

Bagian PerencanaanPlanning Section

Bagian PengelolaanManagement Section

Bagian PengembanganDevelopment Section

Menyusun pedoman penyusunan rencana strategis SDM meliputi manpower planning, talent management, compensation & benefitsDeveloping guidelines for the preparation of HR strategic plans include manpower planning, talent management, compensation & benefits

Menyusun pedoman penyusunan proses rekrutmen, administrasi kepegawaian, hubungan industrial, dan komunikasi internalDeveloping guidelines for the preparation of the recruitment process, personnel administration, industrial relations, and internal communications

Menyusun pedoman penyusunan rencana dan jadwal pengembangan SDM meliputi program pelatihan formal / informal (pembekalan), kurikulum pelatihan, dll.Developing guidelines for the preparation of human resource development plans and schedules including formal / informal training programs, training curricula, etc.

In line with the vision to become Indonesia’s leading Company in construction industry, engineering, infrastructure investment and realty, the Company continues to make improvement and enhancement on all lines. Human Capital (HC) is one of the main focuses of improvements made by the Company to realize the vision.

The Company is fully aware that HC plays a very important role in realizing of the Company’s vision and mission. Therefore, the Company continues to improve its HC management and development system.

The Company has implemented a Human Capital Management System and has been improving the implementation from time to time. It is intended to support various major plans of the Company’s business development that can only be accomplished with the support of HC with quality, integrity, professionalism, and world-class competency.

HUMAN CAPITAL DEPARTMENT

In 2017, the Company restructurized its organizational structures, among which the Department of Human Capital and System is reorganized into the Department of Human Capital. The change is intended for the HC Department to be more focused on carrying out its duties and responsibilities in managing human capital, so as to create HC with quality, integrity, professionalism, and world-class competency.

Pursuant to Board of Directors’ Decision Letter No. 09/SK/WK/2017 dated April 20, 2017 on the Change of Organizational Structure of PT Waskita Karya (Persero) Tbk, the Human Capital Department consists of 3 sections namely Management, Development and Planning.

Based on the description of duties and authorities listed in PW Organization,




LampiranAttachment


SUMBER DAYA MANUSIAHuman Capital


Human Capital Department Organizational Structure

The HC department consists of 3 sections, namely Management, Development and Planning. Based on employee data for December 2017, the number of employees in the HC Department is 13 people, consistings of 1 General Manager, 3 Manager, and 9 Staff.




Menyusun program pengembangan karir, manajemen talenta, talent acquisition, employee retention, dan compensation & benefitsDeveloping career development programs, talent management, talent acquisition, employee retention, and compensation & benefits

Menyelenggarakan dan mengelola sistem penggajianOrganizing and managing the payroll system

Menyiapkan usulan kebijakan, prosedur dan sistem pengembangan karir, talent management dll bersama Bagian Perencanaan Preparing proposed policies, procedures and systems for career development, talent management etc. together with the Planning Section

Melakukan training need analysis untuk merencanakan program pelatihan sesuai dengan kebutuhan perusahaan Conducting training need analysis to plan training programs according to company needs

Melaksanakan sistem penilaian kinerja pegawai Implementing employee performance appraisal system

Memfasilitasi proses pembuatan SKA/SKT sesuai kebutuhan perusahaan.Facilitating the process of making SKA / SKT according to company needs.

Merencanakan alokasi SDM di Korporat, Divisi, dan Anak Perusahaan.Planning the allocation of human resources in Corporate, Divisions, and Subsidiaries.

Menyiapkan MOU dan kontrak kerja dengan perusahaan penyedia tenaga kerja dalam pengadaan SDM melalui outsourcing.Preparing MOUs and employment contracts with employers in the procurement of human resources through outsourcing.

Menerapkan Training Need Analysis sebagai dasar rencana program pendidikan, pelatihan dan pengembanganImplementing Training Needs Analysis as the basis for education, training and development program plans

Penyusunan rencana ERP SDMPreparation of ERP HR plan

Mengelola serta evaluasi hasil Medical Check Up (MCU) dan rencana tindak lanjutnyaManaging and evaluating the results of Medical Check Ups (MCU) and its follow-up plan

Menyusun kurikulum program pendidikan, pelatihan dan pengembangan SDM bersama – sama dengan bagian Perencanaan SDM.Developing curricula for educational programs, training and human resources development together with the HR Planning section.

Merumuskan kebijakan Perusahaan terkait kepegawaianFormulating Company policies related to employment

Menyelenggarakan manajemen pemberhentian pegawai (meninggal, diberhentikan atau pensiun) sesuai dengan perjanjian kerja bersamaCarrying out management for dismissal of employees (deceased, dismissed or retired) in accordance with collective labor agreements

Memfasilitasi penyelenggaraan program pendidikan, pelatihan dan pengembangan SDM.Facilitating the implementation of education, training and human resources development programs.

Melaksanakan proses rekrutmen pegawai sesuai dengan kebutuhan perusahaanCarrying out the process of employee recruitment in accordance with the needs of the company

Mengembangkan program talent management yang meliputi identifikasi, pemeliharaan, pengembangan dan promosi.Developing a talent management program that includes identification, retention, development and promotion.

Menyusun dokumen terkait dan mengelola hubungan industrial bagi keseluruhan perusahaanFormulating related documents and managing industrial relations for the whole company

Melakukan koordinasi dengan Unit Kerja/Bisnis terkait dengan perencanaan kebutuhan SDM secara kualitas (Manpower Planning).Coordinating with Work / Business Units related to quality human resource requirement planning (Manpower Planning).

Melakukan assessment SDM untuk keperluan promosi, mutasi, dll.Assessing HR for promotions, transfers, etc.

Struktur Organisasi Departemen SDM

Departemen SDM terdiri dari 3 bagian, yakni Pengelolaan, Pengembangan dan Perencanaan. Berdasarkan data pegawai periode Desember 2017, jumlah pegawai dalam Departemen SDM adalah sebanyak 13 orang , yang terdiri dari 1 Kepala Departemen, 3 Kepala Bagian dan 9 Staf.







General Manager of Human Capital Profile

Munib LusiantoIndonesian citizen, born in Banyumas, January 14, 1964. He holds a Bachelor’S degree in Civil Engineering from Gadjah Mada University, Yogyakarta year 1988 and Master’s degree in Management from Prasetiya Mulya year 2004.

Joining the Company since 1989 as Technics Staff He held several positions in his career, such as the Head of Human Capital Bureau (2008-2010), the Head of Human Capital & System (2010- 2013), Corporate Secretary (2013-2014) up to his appontment as the Head of HC & System Department since 2014.

Ir. Munib Lusianto, MM

KEPALA DEPARTEMEN SDMGENERAL MANAGER of HUMAN CAPITAL

KEPALA BAGIAN PERENCANAANHUMAN CAPITAL PLANNING MANAGER

STAFSTAFF

KEPALA BAGIAN PENGEMBANGANHUMAN CAPITAL DEVELOPMENT MANAGER

KEPALA BAGIAN PENGELOLAANHUMAN CAPITAL MANAGEMENT MANAGER

STAFSTAFF

STAFSTAFF

Profil Kepala Departemen SDM

Munib LusiantoWarga negara Indonesia, lahir di Banyumas, 14 Januari 1964. Meraih gelar Sarjana jurusan Teknik Sipil dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta tahun 1988 dan Magister Manajemen dari Prasetiya Mulya tahun 2004

Bergabung dengan Perseroan sejak 1989 sebagai Staf Tehnik Dalam perjalanan karirnya, beliau pernah menduduki sejumlah jabatan, antara lain Kepala Biro SDM (2008-2010), Kepala Departemen SDM & Sistem (2010-2013), Sekretaris Perusahaan (2013-2014) hingga ditetapkan sebagai Kepala Departemen SDM & Sistem sejak tahun 2014.




LampiranAttachment



ROADMAP PENGELOLAAN SDM

Fase PengembanganDevelopment Phase

Persiapan2014

Preparation

Lepas LandasTake-off

2015

PengembanganDevelopment2016 - 2018

PengembanganBerkelanjutan

Sustainable Development2019 - 2024

Program StrategisStrategic Program

Mengembangkan& mensosialisasikanDeveloping & disseminating:• Strategi jangka panjang• Mgt SDM Longterm strategy of HC Management• Infrastruktur SIM SDM Infrastructure of HC SIM• Man Powering Planning• Talent Management System• Career Management• Compensation & Benefit

Mengimplementasikandan mengevaluasi /Implementing andevaluating:• Pengadaan kebutuhanpegawai & pemimpin /Procurement functionin accommodating theneeds of staffs andsupervisors• Talent Management System• Pengembangan• kepemimpinan/ LeadershipDevelopment• Pelaksanaan SIM SDM/Implementation of HC SIM• Compensation & Benefit

Memelihara danmeningkatkan programberjalan /Maintaining and improvingongoing programs as follows:• Penyediaan calon potensialuntuk setiap kelas jabatan/ Preparing potentialcandidates for every jobposition• Optimalisasi Talent Management System/Optimizationof Talent Man-agement System • Optimalisasi sistem kepegawaianOptimization of employment system• Optimalisasi SIM SDMOptimization of HC SIM

Pengembanganberkelanjutan & Persiapansiklus kedua Sustainabledevelopment & second cyclepreparation:• Penciptaan value sistem mgt SDM berkelanjutan The creation of valueof sustainable HC manage-ment system• Penyiapan pemimpin menghadapi tantangan baru Preparing leaders toaddress new challenges• Pengembangan rencana strategis baru 2016 - 2020 Development of new strate-gic plan of 2016-2020• Persiapan menghadapi silkus kedua / Preparation for passing through the second cycle

Kurva SiklusHidupLife Cycle Curve

SHORT - TERM 2014 - 2015(Tahap Pendahuluan /First Stage of Growth)

MID - TERM 2016 - 2018(Tahap Pertumbuhan /Next Stage of Growth)

LONG - TERM 2019 - 2024(Tahap Matang /Final Stage of Growth)

Milestone I2015

Milestone II2018

Milestone III2024

Target StrategisStrategic Targets

Membangun SDM menyiapkan masa depannya dan menjadikan profesional SDM dengan partner strategis bagi pimpinan puncak /Building up HC to help them prepare for the future and Human Capital professionalism become the strategic partners for topmanagement.

Menciptakan value bagi para stakeholder /Creating value for thestakeholders

Menjadi pusat keunggulanbagi pengembangan SDMyang kompeten di bidangindustri konstruksi, rekayasa, investasi infrastruktur dan realtyBecoming centerof excellence for thedevelopment of competentHC in construction industry,engineering, infrastructureinvestment and realty.


HUMAN CAPITAL MANAGEMENT ROADMAP







FOKUS PENGELOLAAN SDM 2017Bagian Perencanaan

Planning SectionBagian PengelolaanManagement Section


RJPP & RKAPMenyusunan RJPP pegawai untuk tahun 2018-2024 & RKAP 2018 sesuai dengan kebutuhan dan kondisi perusahaan.RJPP & RKAPPreparing employees RJPP for 2018-2024 & RKAP for 2018 in accordance with the needs and conditions of the company.

Rekrutmen PegawaiJumlah rekrutmen MT 2017 Batch I sebanyak 164Jumlah rekrutmen MT 2017 Batch II sebanyak 174The number of recruitment MT 2017 Batch I is 164The number of recruitment MT 2017 Batch II is 174

Leadership Development Program for Project Manager (Kapro A & B)Telah dilaksanakan pada:Batch I : 24-29 Juli 2017Batch II: 11 - 15 September 2017Leadership Development Program for Project Managers (Kapro A & B)implemented on:Batch I: July 24-29, 2017Batch II: September 11 – 15, 2017

BUA Beban PegawaiMenyusun RKAP 2018 BUA Beban PegawaiBUA Employee ExpensesPreparing RKAP 2018 BUA Employee Load

Evaluasi KPI IndividuMelakukan evaluasi realisasi KPI untuk mengukur kinerja masing-masing pegawai dalam menentukan grade pegawaiIndividual KPI EvaluationEvaluating the realization of KPI to measure the performance of each employee in determining employee grade

Pelatihan Teori Pengambilan KeputusanMasuk dalam program Leadership Development Program for Project Manager Batch I & Batch II 2017Training on Decision Making TheoryJoining the Leadership Development Program for Project Manager program Batch I & Batch II 2017

Rencana KPI IndividuMenyusunan rencana KPI Individu untuk tiap jabatan di Unit Kerja & Unit Bisnis berdasarkan Revisi RKAP 2017.Individual KPI PlanArranging Individual KPI plan for each position in Work & Business Units based on Revised RKAP 2017.

RemunerasiPemberian remunerasi pegawai.RemunerationEmployee remuneration.

Capacity Building Training Program (LDP for Manager)Telah dilaksanakan pada:Batch I : 22-24 Agustus 2017Batch II: 18-20 September 2017Capacity Building Training Program (LDP for Manager)implemented on:Batch I: August 22-24, 2017Batch II: September 18-20, 2017

ERPPemutakhiran data master dan perbaikan sistem ERPERPThe data update master and improvements ERP system

Medical Check Up PegawaiSesuai permenaker No 2 th 1980 perusahaan memberikan fasilitas Medical Check Up tiap tahun bagi seluruh pegawaiMedical Check Up for EmployeeIn accordance with the Minister of Manpower Regulation No. 2 Year 1980, the Company pro-vides Medical Check Up facility every year for all

Orientasi Pegawai Baru Management Trainee 2017 Batch IITelah dilaksanakan pada:13 September - 11 Oktober 2017New Employee Orientation Management Trainee 2017 Batch IIimplemented on:September 13 - October 11, 2017

Remunerasi Waskita (PT & OS)Perumusan kenaikan gaji berdasarkan sistem remunerasi baru. Waskita Remuneration (PT & OS)Formulation of salary increases based on new remuneration system

Family GatheringDilaksanakan untuk mewujudkan keakraban antara management, pegawai, dan keluarga pegawai Family GatheringImplemented to realize the familiarity between management, employees,and their families

Presentasi Pegawai Management Trainee 2017 Batch ITelah dilaksanakan pada:16-19 Oktober 2017Management Trainee Presentation 2017 Batch Iimplemented on:October 16-19, 2017

Remunerasi Anak Perusahaan Membantu anak perusahaan membuat pedoman remunerasi.Subsidiary RemunerationHelping subsidiaries to make remuneration guidelines.

Mutasi PegawaiMutasi dilakukan untuk meningkatkan dan memenuhi kebutuhan PerseroanEmployee MutationMutation be done to improve and meet the needs of the Company

Marketing in The Era of DisruptionDilaksanakan pada tanggal 17-18 November 2017 di Rumah Perubahan (Rhenald Kasali)Marketing in the Era of DisruptionImplemented on November 17-18, 2017 at the Rumah Perubahan (Rhenald Kasali)


HC MANAGEMENT FOCUS 2017




LampiranAttachment






Man Power PlanningMenyusun Man Power Planning berdasarkan struktur & kebutuhan Perusahaan tahun 2017Manpower PlanningPreparing Manpower Planning based on Struc-ture and Company needs in 2017

Promosi Jabatan OperasionalMemberi kesempatan bagi pegawai yang memiliki kompetensi untuk bersaing dalam menduduki jabatan operasionalOperational Position PromotionProviding opportunity for employees who have the competence to compete in holding opera-tional positions

Safety CommitmentTelah Dilaksanakan:-Divisi II : 3 Nov 2017 di Jakarta-Divisi I, III, VII : 13 Nov 2017 di Jakarta-Divisi IV: 15 Nov 2017 di Surabaya-Divisi V & VI: 21 Nov 2017 di PalembangSafety CommitmentAlready implemented:-Division II: Nov 3, 2017 in Jakarta-Division I, III, VII: Nov 13, 2017 in Jakarta-Division IV: Nov 15, 2017 in Surabaya-Division V & VI: Nov 21, 2017 in Palembang

Gap Analysis dan TNA PegawaiMenyiapkan Gap Analysis dan TNA Pegawai 2018Gap Analysis and Employee TNA Preparing Gap Analysis and Employee TNA 2018

Asuransi PensiunMelakukan Rekonsiliasi dg BPJS Kesehatan. Pegawai sudah terdaftar : 1889Masih proses di BPJS : 78Pension InsuranceConducting Reconciliation with Health BPJS.Employee already registered: 1889Still in process in BPJS: 78

Pelatihan Masa Persiapan PurnabaktiAkan dilaksanakan pada tanggal 27-30 November 2017 di BogorPurnabakti Preparation Training Held on November 27-30, 2017 in Bogor

Pedoman penetapan Gaji/Honorarium Pengurus APMenyusun Sistem penetapan gaji Pengurus Anak PerusahaanGuidelines for determining Salary/Honorarium of AP ManagementPreparing Salary Management System of Subsidi-ary Management

Saham WSKTMelaksanakan eksekusi saham MESOP (Management Employee Stock Option Plan)WSKT SharesCarrying out execution of MESOP (Management Employee Stock Option Plan)

Assessment CenterPelaksanaan assessment bagi pegawai level BOD, GM, & ManagerAssessment CenterAssessment implementation for employees of BOD, GM, & Manager levels

Update PW SDM, PW Organisasi & COCMelakukan update Prosedur Waskita berdasarkan struktur organisasi 2017 dan perubahan peraturan perusahaan yang terkait dengan kepegawaian.Update of HC PW, Organization PW & COCUpdating Waskita Procedures based on 2017 organization structure and change in company regulations related to employment.

BPJS KetenagakerjaanTelah didaftarkan seluruh pegawai PTT/PT sejumlah 1957Employment BPJSAll employees of PTT/PT have been registered amounted to 1957

Talent PoolPengelolaan talent poolTalent PoolTalent pool management

Pengembangan program IT yang mendukung SDMProses pembuatan sistem IT (SIM SDM) yang akan terintegrasi dengan ERP SDMIT program development supporting HCThe process of creating an IT system (HC SIM) to be integrated with HC ERP

BPJS KesehatanMelakukan Rekonsiliasi dg BPJS Kesehatan. Pegawai sudah terdaftar : 1889Masih proses di BPJS : 78Health BPJSConducting Reconciliation with Health BPJS.Employee already registered: 1889Still in process in BPJS: 78

SKA/ SKTTahun 2017 telah memproses:Tahap I : Muda (17), Madya (22), Utama (13)Tahap II : Madya (10), Utama (25) Total 2017 _ 87 SKASudah dilakukan sertifikasi ketrampilan kepada 650 pelaksana SKA / SKTIn 2017 has processed:Phase I: Junior (17), Middle (22), Senior (13)Phase II: Middle (10), Senior (25)Total 2017 _ 87 SKASkill Certification has been given to 650 operative personnel

Review SK dan IM terkait KepegawaianMenyiapkan Update SK dan IM terkait kepegawaian untuk tahun 2018.Review of SK and IM related to PersonnelSetting up SK and IM updates related to personel for 2018.

Evaluasi Kinerja Pegawai Program D3/D4Performance Evaluation of D3/D4 Program Employees








MANAJEMEN SDM

Perseroan menerapapkan manajemen SDM yang komprehensif dan menjangkau seluruh proses pengelolaan dan pengembangan SDM, mulai dari perencanaan kebutuhan pegawai hingga pensiun.

Manpower Planning

Manpower planning merupakan proses perencanaan kebutuhan SDM dalam jangka panjang, menengah, dan pendek terkait visi, misi dan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP).Dalam menyusun manpower planning, Perseroan mengacu kepada:

1. Rencana Strategis SDM Struktur Organisasi dan People Model

a. Struktur Organisasi adalah struktur dan tata kerja yang mengatur secara rinci dalam bagian-bagian kegiatan unit-unit kerja dan unit-unit bisnis Perseroan. Penetapan Struktur Organisasi ditetapkan dengan Surat Keputusan Direksi.

b. Struktur Organisasi mencerminkan Visi, Misi dan Nilai Budaya Perusahaan untuk mendukung tercapainya sasaran dan tujuan jangka pendek maupun jangka panjang perusahaan.

c. People Model adalah insan Waskita yang memenuhi tuntutan kebutuhan visi, misi dan nilai budaya perusahaan untuk mendukung peningkatan kinerja, pertumbuhan dan pencapaian tujuan jangka panjang perusahaan.

2. Perencanaan Pegawaia. Perencanaan pegawai adalah seluruh aspek kegiatan

pengelolaan SDM untuk memastikan SDM tersedia secara tepat waktu, tepat jumlah dan tepat kualitas dengan kinerja dan komitmen tinggi sehingga memberikan nilai tambah maksimal sesuai dengan kebutuhan organisasi/perusahaan

b. Perencanaan pegawai dilakukan dengan menelaah tingkat kebutuhan pegawai berdasarkan jumlah, jabatan dan kompetensi.

c. Perencanaan Kebutuhan Pegawai adalah proses yang dilakukan oleh bagian SDM di Unit Kerja/Bisnis atas persetujuan Direksi, dengan: 1. Menetapkan rencana jumlah pegawai yang

dibutuhkan 2. Melakukan evaluasi jabatan.


HC MANAGEMENT

The Company implements comprehensive HC management and reaches the entire HC management and development process, from employee needs to retirement planning.

Manpower Planning

Manpower planning is a planning process of HC needs in the long, medium, and short terms related to vision, mission and Long-Term Plan of the Company (RJPP).In preparing the manpower planning, the Company refers to:

1. HC Strategic PlanOrganizational Structure and People Model

a. The organizational structure is the structure and working regulation which regulates in detail the activities of the Company’s work and business units. Provision of Organizational Structure is stipulated by Decree of the Board of Directors.

b. The organizational structure reflects the Company’s Vision, Mission and Values to support the achievement of both short and long-term goals and objectives.

c. People Model is Waskita personnel who meet the demands of vision, mission and corporate culture values to support performance improvement, growth and achievement of long-term objectives of the Company.

2. Employee Planninga. Employee planning is all aspects of HC management

activities to ensure HC is available in timely manner, accurate in quantity and quality with high performance and commitment so as to provide maximum added value in accordance with the needs of the organization/company

b. Employees planning is done by reviewing the level of employee needs based on the number, position and competence.

c. Employee Requirement Planning is a process undertaken by the HC division of the Work Unit/Business with the approval of the Board of Directors, by:1. Establishing the planned number of employees

required2. Conducting job evaluations.




LampiranAttachment



Rekrutmen

Rekrutmen adalah proses seleksi yang dilakukan untuk menghasilkan calon-calon pegawai terbaik dan memenuhi kompetensi yang dipersyaratkan oleh Perusahaan. Dalam proses pelaksanaan rekrutmen, perusahaan memiliki Daftar Rekanan Waskita (DRW) sebagai rekanan/provider yang membantu proses rekrutmen. Proses rekrutmen dilakukan tanpa dan diskriminasi terhadap SARA (Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan), jenis kelamin dan disabilitas dalam pemilihan calon pegawai.

Perseroan menjalankan metode rekrutmen, yaitu rekrutmen eksternal dan rekrutmen internal.

1. Rekrutmen Eksternal Proses yang sumbernya dari luar perusahaan. a. Fresh Graduates/Management Trainee (MT): dilakukan

untuk mengisi Jabatan Entry Level. b. Profesional/Ahli: dilakukan untuk memenuhi pegawai

dengan latar belakang yang berbeda dengan keahlian/keterampilan yang belum dimiliki guna mendapatkan ide-ide baru.

2. Rekrutmen Internal Proses yang sumbernya dari dalam perusahaan.a. Mutasi pegawai yang mencakup transfer dan promosi

jabatan. b. Pengkaryaan pegawai kembali.

Rekrutmen Management Trainee 2017

Pada 2017, Perseroan merekrut Batch I sebanyak 164 orang pada April tahun 2017 dan Batch II sebanyak 174 orang pada September 2017 Sehingga total jumlah pegawai baru SDM 2017 sebanyak 338 orang pegawai. Rekrutmen SDM yang dilakukan Perseroan, didasarkan pada data manpower planing yang telah dijelaskan sebelumnya.

Proses rekrutmen senantiasa menjunjung asas keterbukaan, kewajaran, dan kesetaraan. Calon pegawai dijaring melalui pemasangan iklan lowongan kerja di website Perseroan, job fair, kerjasama dengan universitas-universitas ternama, serta seleksi bagi calon pegawai yang pernah melakukan praktek kerja lapangan di Perseroan. Secara khusus, Perseroan merekrut calon pegawai melalui management trainee untuk posisi tertentu yang membutuhkan kompetensi, leadership, serta keahlian khusus.


Recruitment

Recruitment is the selection process to produce the best candidates and meet the competencies required by the Company. In the recruitment process, the company has a Waskita Partner List (DRW) as a partner/provider assisting the recruitment process. Recruitment process is conducted without discrimination against SARA (Ethnicity, Religion, Race and Intergroup), gender and disability in the selection of prospective employees.

The Company’s recruitment methods are external and internal recruitments.

1. External RecruitmentA process from outside the Company.a. Fresh Graduate/Management Trainee (MT): carried

out to fill the Entry Level Position.b. Professional/Expert: carried out to meet employees

with different backgrounds with expertise/skill not yet possessed in order to get new ideas.

2. Internal Recruitmentprocess from within the company.a. Employee mutation including transfer and job

promotion.b. Employee re-employment.

Management Trainee Recruitment 2017

In 2017, the Company recruited 164 people into Batch I in April 2017 and 174 people into Batch II in September 2017 so that the total recruitment of HC 2017 is 338 employees. The recruitment of human capital conducted by the Company is based on the previously mentioned manpower planning data.

The Company always upholds the principles of openness, fairness and equality. The candidates are recruited through job advertisements on the Company’s website, job fair, cooperation with reputable universities, and selection process for those who have become internee in the Company. In addition, the Company also has management trainee program to recruit potential candidates for certain post requiring special competency, leadership and expertise.







Selain melalui jalur management trainee, Perseroan juga melakukan rekrutmen dengan mekanisme lain seperti professional hire untuk memenuhi kebutuhan pegawai dengan latar belakang yang berbeda dengan keahlian/keterampilan yang belum dimiliki guna mendapatkan ide-ide baru. Rekrutmen juga dilakukan dengan mekanisme alih daya untuk menarik pegawai melalui pihak ketiga outsource. Calon pegawai yang terpilih akan mengikuti seleksi administratif, tes kompetensi teknis, bahasa Inggris, tes potensi akademik, psikotes, wawancara Direksi dan tes kesehatan.

Perseroan telah merekrut sebanyak 338 orang lulusan baru pada 2017 yang berasal dari berbagai jurusan seperti Sipil, Arsitektur, Mesin, Elektro, Hukum, Teknik Lingkungan, Keuangan serta SDM. Jumlah rekrutmen pegawai baru tersebut meningkat 120 orang dibandingkan tahun 2016 sebanyak 218 orang.

Proses adaptasi dan kemampuan berkomunikasi mutlak diperlukan setiap pegawai baru untuk menunjang kinerjanya. Karena itu, Perseroan juga menekankan kepada pegawai baru untuk berpikir terbuka dan positif serta harus memahami tugas dengan baik sebagai langkah awal dalam bekerja.

Seluruh pegawai baru yang telah diterima akan diberikan pembekalan untuk langsung ditempatkan dalam proyek- proyek yang sedang berjalan. Mereka diberikan program orientasi dan on the job training untuk mengenal sistem, prosedur dan budaya yang ada di Perseroan.

Program orientasi dilakukan secara in class maupun melalui outound dan pengenalan disiplin secara militer. Selanjutnya mereka akan ditempatkan secara temporer di Unit Kerja/Bisnis selama kurang lebih 5 bulan untuk melihat dan belajar sistem dan prosedur yang telah dipelajari dalam masa orientasi.

Perseroan juga melakukan pemantauan dan mentoring, serta evaluasi terhadap pegawai baru dalam on the job training. Selama masa orientasi dan on the job training, para pegawai baru tersebut diberikan penilaian kinerja untuk penetapan diangkat atau tidaknya sebagai pegawai Perseroan.


Other than through the management trainee, the Company also performs recruitment through other mechanisms such as professional hire to meet the demands of employees with diverse backgrounds and unattained skills in order to get new ideas. The recruitment is also conducted through outsourcing mechanism to attract employees from the appointed third parties. The candidates from this program will go through administrative selection, technical competence test, English skills test, academic potential test, psychology test, interview with the Board of Directors and medical check up.

The Company recruited 338 new graduates in 2017 from various departments such as Civil, Architecture, Mechanical, Electrical, Law, Environmental Engineering, Finance and HC. The total recruitment increased by 120 people compared to 2016 which was 218 people.

Adaptation process and communication skills are absolutely necessary for new employees to support their performance. Therefore, the Company encourages new employees to be always open-minded, think positively and understand job description well beore starting to work.

After the new employees are recruited, they will be given training to be further assigned at the project site, which comprises orientation program and on the job training to know the system, procedure and culture in the Company.

Orientation program is conducted in class or through outbound and military-style discipline. They will be temporarily assigned at the Work/Business Unit for at least 5 months to pracrtice knowledge they have gained during the orientation program session.

During on-the-job training, The Company also conducts monitoring and mentoring, as well as evaluation to assess the employees’ performance. During this session and orientation program, the new employees’ performance will be assessed, the result will determined if they are able to be selected as the Company’s employees.




LampiranAttachment




Manajemen Karir

Sejalan dengan sistem pengembangan manajemen SDM yang dijalankan, Perseroan juga telah menyiapkan sistem manajemen karir yang lebih komprehensif. Manajemen karir ditujukan untuk memberi peluang kepada pegawai dalam mengembangkan dirinya selaras dengan kebutuhan posisi dalam perusahaan dan dapat memberikan arah pergerakan karir pegawai sesuai potensinya, hal ini akan sangat membantu pegawai dalam menentukan arah karirnya serta membantu perusahaan dalam melaksanakan proses pengembangan karir secara konsisten, dan pada gilirannya akan memberikan manfaat signifikan bagi perusahaan. Bagi pegawai, karir merupakan indikator proses pengembangan diri, dan bagi perusahaan menggambarkan posisi-posisi yang diperlukan dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan.

Pengembangan Karir

1. Tanggung jawab pengembangan karir seorang pegawai berada pada Pegawai itu sendiri, Perusahaan dan Atasan Langsung.

2. Tanggung jawab pegawai dalam karirnya dimulai dengan membuat perencanaan karir, yaitu proses untuk memperjelas sasaran pribadi dan kemampuan dirinya serta menyesuaikannya dengan kebutuhan Perusahaan dimasa mendatang dan kesempatan-kesempatan yang ada.

3. Tanggung jawab Perusahaan dilakukan dengan membuat program pengembangan karir yang bertujuan menyelaraskan antara peluang dan tantangan di dalam Perusahaan baik saat ini maupun masa yang akan datang dengan kebutuhan, kemampuan dan sasaran karir pegawai.

4. Tanggung jawab Atasan langsung dalam pengembangan karir pegawai adalah dengan memberikan umpan balik perihal kinerja pegawai secara periodik, memberikan tugas yang memberikan kesempatan berkembang, berpartisipasi pada diskusi pengembangan karir pegawai dan mendukung perencanaan pengembangan pegawai.

Career Management

In line with the HC management development system being run, the Company has also set up a more comprehensive career management system. Career management is aimed at giving opportunity to employees to develop themselves suited to the position in the Company and can provide direction of employee career movement according to its potential. This will greatly assist employees to determine their career and help the Company to carry out the process of career development consistently, and in turn will provide significant benefits for the company. For employees, career is an indicator of self-development process, and for the company is the required positions in order to achieve company goals.

Career Development

1. The responsibility for an employee’s career development lies in the Employee himself/herself, the Company and Direct Supervisor.

2. The employee’s responsibility start with career planning, which is a process to clarify their personal goals and abilities and adapt them to future Company requirements and opportunities.

3. Corporate responsibility is carried out by creating a career development program aimed at coordinating opportunities and challenges within the Company, both current and future, with employee career requirements, abilities and goals.

4. The responsibility of Direct Supervisor in employee career development is by providing feedback on the employees’ performance periodically, providing tasks that provide opportunities to develop, participate in discussion of employee career development and supporting employee development planning.







Penilaian Kinerja Pegawai

Penilaian Kinerja Pegawai (PKP) adalah proses sistematis penilaian kinerja pegawai oleh atasan (langsung dan tidak langsung) yang dilakukan 1 kali pada setiap akhir tahun. Perseroan melakukan evaluasi dan menilai kinerja seluruh pegawai setiap tahun melalui KPI Individu.

Indikator penilaian kinerja dimulai dari Key Performance Indicator Perusahaan (KPI Corporate), lalu diturunkan ke KPI manajemen Perusahaan (KPI Board of Director) yang dikelola oleh Departemen. Strategi dan Manajemen Portofolio. KPI Direksi tersebut diturunkan lagi menjadi KPI pegawai dengan jabatan Struktural, Operasional, dan fungsional. Untuk level Staf penilaian kinerja tersebut dinamakan Sasaran Kerja Individu (SKI) di Perusahaan.

Penilaian dilakukan oleh seluruh atasan langsung bagi seluruh pegawai dimana melalui persetujuan atasan langsung dan atasan dari atasan langsung

Indikator penilaian kinerja di Waskita meliputi unsur:

1. Kompentensi, yang terdiri dari:a. Kompetensi Teknis (sesuai persyaratan kompetensi

teknis untuk masing-masing jabatan seperti yang tercantum dalam PW Bidang Organisasi)

b. Kompetensi Perilaku (sesuai persyaratan kompetensi teknis untuk masing-masing jabatan seperti yang tercantum dalam PW Bidang Organisasi)

2. Cara Kerja 3. Output Kinerja

Pensiun

Perseroan senantiasa memperhatikan kesejahteraan Pengawainya selama mengabdi maupun yang telah purna bakti. Perseroan telah mempersiapkan berbagai program masa persiapan purna bakti yang membantu Pengawai dalam mempersiapkan masa pensiunnya.

Batas usia aktif pegawai

1. Batas Usia Aktif Pegawai adalah masa kerja pegawai dari sejak awal masuk bekerja di PT Waskita Karya (Persero) Tbk sampai dengan pegawai tersebut memasuki Masa Persiapan Pensiun. Masa Aktif Pegawai ditetapkan sampai usia 55 (Lima puluh lima) tahun.

Employee Performance Assessment

Employee Performance Assessment (PKP) is a systematic process of employee’s performance assessment by the supervisor (directly and indirectly) conducted once at the end of each year. The Company evaluates and assesses the performance of all employees every year through Individual KPIs.

Performance assessment indicator starts from Key Performance Indicator Company (KPI Corporate), and then downgraded to KPI Board of Director which managed by Dept. of Strategy and Portfolio Management. KPI Board of Directors is downgraded again into KPI employees with Structural, Operational and Functional positions. For staff level, performance assessment are called Individual Work Objectives (SKI) in the Company.

The assessment is conducted by all direct supervisors to all employees through approvals of direct supervisors and supervisors of the direct supervisor

The performance assessment indicator in Waskita includes:

1. Competency, connsisting of:a. Technical Competency (according to requirements of

technical competence for each position as stated in PW of Organization Field)

b. Behavioral Competence (according to requirements of technical competence for each position as stated in PW of Organization Field)

2. Method3. Performance Output

Pension

The Company continually tends the welfare of its employees during and after their tenure. The Company has prepared various tenure programs to assist employees prepare retirement.

Employee active age limit

1. Employee Active Age Limit is the employment period since the employee starts to work in PT Waskita Karya (Persero) Tbk until they enter into Pre-retirement Period. The Employee Active Period is set to 55 (fifty five) years of age.




LampiranAttachment




2. Pegawai yang memasuki usia pensiun, jika masih diperlukan perusahaan dan pegawai tersebut bersedia untuk diperpanjang masa kerjanya sesuai dengan ketentuan berikut:

No. JabatanTitle

Dapat DiperpanjangExtensible

1. Kepala UK/UBWakil Kepala Unit BisnisAhli UtamaHead of UK/UBDeputy Head of Business UnitSenior Expert

s/d Usia 58 thup to 58 years old

2. Kepala Bagian UK/UBKepala CabangKepala ProyekAhli MadyaHead of UK/UBBranch ManagerProject ManagerMid-Senior Expert


3. Ahli MudaJabatan Operasional(selain Kepala Proyek)Junior ExpertOperational Position(other than Project Manager)


BPJS Kesehatan PT Waskita Karya (Persero ) Tbk telah berupaya mendaftarkan seluruh pegawai, insan waskita beserta keluarganya untuk dapat menjadi peserta BPJS Kesehatan, adapun realisasi nya pada akhir periode tahun 2017, telah terdaftar lebih dari 95% dari total seluruh pegawai.

REKAP KEPESERTAAN PEGAWAI PT. WASKITA KARYA DALAM PROGRAM BPJS KESEHATANRECAP OF EMPLOYEE PT WASKITA KARYA IN BPJS KESEHATAN PROGRAM

No BulanMonth

Jumlah Peserta (Terdaftar)

TotalParticipate(Registered)

Jumlah Peserta (Real)

Total Participate (Real)

IuranDues

Peserta Participate

Persentase Percentage

PesertaParticipate

PerusahaanCompany

1 2 3 4 5= (3/4) 6 7 8

1 JanuariJanuary

1062 1.639 64% 75.534.071 300.216.286 375.750.357

2 FebruariFebruary

1065 1.623 65% 75.759.914 301.119.657 376.879.571

3 MaretMarch

1109 1.641 67% 77.309.423 306.997.691 384.307.114

4 AprilApril

1107 1.635 67% 77.650.945 308.363.781 386.014.726

2. An employee entering the retirement period, if still required by the company and the employee is willing to extend his/her working period in accordance with the following terms:

Health BPJS PT Waskita Karya (Persero) Tbk tried to register all of its employees, personnel and their families to participate in Health BPJS, and at the end of 2017, registered more than 95% of total employees.







REKAP KEPESERTAAN PEGAWAI PT. WASKITA KARYA DALAM PROGRAM BPJS KESEHATANRECAP OF EMPLOYEE PT WASKITA KARYA IN BPJS KESEHATAN PROGRAM

No BulanMonth

Jumlah Peserta (Terdaftar)

TotalParticipate(Registered)

Jumlah Peserta (Real)

Total Participate (Real)

IuranDues

Peserta Participate

Persentase Percentage

PesertaParticipate

PerusahaanCompany

5 MeiMay

1122 1.795 62% 78.568.562 311.394.248 389.962.810

6 JuniJune

1307 1.788 73% 88.571.731 351.406.924 439.978.655

7 JuliJuly

1335 1.798 74% 90.574.489 359.417.955 449.992.443

8 AgustusAugusT

1399 1782 78% 95.370.533 378.602.134 473.972.667

9 SeptemberSeptember

1444 1974 73% 95.290.533 378.282.134 473.572.667

10 OktoberOctober

1604 1.983 80% 117.556.504 470.226.014 587.782.518

11 NovemberNovember

1843 1.961 93% 134.058.239 536.232.955 670.291.194

12 DesemberDecember

1886 1.957 95% 137.160.457 548.641.827 685.802.284

BPJS KetenagakerjaanPT Waskita Karya (Persero ) Tbk telah mendaftarkan seluruh pegawai menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan yang dapat menjamin Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM). Berikut ini merupakan rekap biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk BPJS Ketenagakerjaan:

REKAP BPJS KETENAGAKERJAAN UNIT KERJA, UNIT BISNIS & ANAK PERUSAHAAN PERIODE JANUARI-DESEMBER 2017RECAP OF BPJS KETENAGAKERJAAN OF WORK UNIT, BUSINESS UNIT & SUBSIDIARY JANUARY-DECEMBER 2017 PERIOD

No BulanMonth

Periode Januari-DesemberJanuary-December Period

Jumlah BPJS KETJKK JHT JKM Total JKK, JKM, JHT

(1,74%) (5,7%) (0,03%) (7,74%)

TRIWULAN I / QUARTER I

1 JanuariJanuary

325.383.941 1.065.912.909 56.100.679 1.447.397.529 1.795.815.635

2 FebruariFebruary

323.337.620 1.059.209.444 55.747.865 1.438.294.929 1.787.826.085

3 MaretMarch

328.654.023 1.076.625.249 56.664.487 1.461.943.760 1.827.549.300

BPJS KetenagakerjaanPT Waskita Karya (Persero) Tbk has registered all employees to participate in the BPJS Ketenagakerjaan that will guarantee Pension Fund (JHT), Occupational Accident Insurance (JKK) and Life Insurance (JKM). The following is a recap of the costs incurred by the company for BPJS Ketenagakerjaan:




LampiranAttachment




REKAP BPJS KETENAGAKERJAAN UNIT KERJA, UNIT BISNIS & ANAK PERUSAHAAN PERIODE JANUARI-DESEMBER 2017RECAP OF BPJS KETENAGAKERJAAN OF WORK UNIT, BUSINESS UNIT & SUBSIDIARY JANUARY-DECEMBER 2017 PERIOD

No BulanMonth

Periode Januari-DesemberJanuary-December Period

Jumlah BPJS KETJKK JHT JKM Total JKK, JKM, JHT

(1,74%) (5,7%) (0,03%) (7,74%)

Sub Total 977.375.584 3.201.747.602 168.513.032 4.347.636.218 5.411.191.020

TRIWULAN II / QUARTER II

4 AprilApril

327.729.024 1.073.363.934 56.505.004 1.457.597.963 1.821.917.824

5 MeiMay

345.946.589 1.133.273.309 59.645.964 1.538.865.862 1.928.474.367

6 JuniJune

340.174.631 1.114.365.170 58.650.798 1.513.190.599 1.898.084.151

Sub Total 1.013.850.244 3.321.002.413 174.801.766 4.509.654.424 5.648.476.342

TRIWULAN III / QUARTER III

7 JuliJuly

341.891.357 1.119.988.929 58.946.786 1.520.827.072 1.914.705.651

8 AgustusAugust

365.515.700 1.197.379.018 63.019.948 1.625.914.666 2.020.973.374


365.532.191 1.197.433.038 63.022.791 1.625.988.020 2.020.969.428

Sub Total 1.072.939.248 3.514.800.985 184.989.526 4.772.729.759 5.956.648.454

TRIWULAN IV / QUARTER IV

10 OktoberOctober

388.942.161 1.274.120.872 67.058.993 1.730.122.026 2.153.679.929

11 NovemberNovember

394.542.961 1.292.468.320 68.024.648 1.755.035.929 2.205.986.692

12 DesemberDecember

399.228.742 1.307.818.292 68.832.542 1.775.879.576 2.213.461.143

Sub Total 1.182.713.864 3.874.407.485 203.916.183 5.261.037.532 6.573.127.764

Total 4.246.878.940 13.911.958.485 732.220.507 18.891.057.932 23.589.443.580

Remunerasi Pengurus PerusahaanPT Waskita Karya (Persero) Tbk telah menetapkan penghasilan Direksi dan Komisaris perusahaan sesuai 224.4/WK/DIR/2017 mengenai Usulan Gaji/Honorarium Direksi dan Dewan Komisaris tahun 2017 dan Tantiem bagi Direksi dan Dewan Komisaris tahun buku 2016, berikut rekap remunerasi pengurus perusahaan selama tahun 2017:

Management Remuneration PT Waskita Karya (Persero) Tbk has determined the income of the Board of Directors and Board of Commissioners in accordance with 224.4/WK/DIR/2017 on the Proposed Salary/Honorarium of the Board of Directors and Board of Commissioners in 2017 and Tantiem for Board of Directors and Board of Commissioners for 2016 fiscal year. The following is remuneration recap of 2017:







REKAP GAJI DIREKSI TAHUN 2017 PT WASKITA KARYA (PERSERO) TBKRECAP OF THE PT WASKITA KARYA (PERSERO) TBK. BOARD OF DIRECTORS’ SALARIES IN 2017

JabatanPosition

Gaji per BulanMonthly Salary

TunjanganAllowances

FasilitasFacility

THR

Perumahan per BulanMonthly

Housing

Asuransi Purna JabatanPosition Insurance

Kendaraan per Bulan

Monthly Transportation

Kesehatan per Tahun

Annual Health

Bantuan Hukum

Legal Assistance

Direktur UtamaPresident Director

170.000.000 1xgaji1x salary 27.500.000

Maximum 25% Gaji Setahun Termasuk Premi Asuransi Kecelakaan dan KematianMaximum 25% Annual Salary Includes Accident and Death Insurance Premium

1 Unit Kendaraan Dinas dan Biaya Operasional1 Vehicle Service and Operational Cost

At Cost At cost

DirekturDirector

90% Dari Gaji Direktur Utama90% Of President Director Salary

1xgaji1x salary 27.500.000

Maximum 25% Gaji Setahun Termasuk Premi Asuransi Kecelakaan dan Kematian Maximum 25% Annual Salary Includes Accident and Death Insurance Premium


At Cost At cost

REKAP GAJI KOMISARIS TAHUN 2017 PT WASKITA KARYA (PERSERO) TBKRECAP OF THE BOARD OF COMMISSIONERS SALARY IN 2017

JabatanPosition

Gaji per BulanMonthly Salary

TunjanganAllowances

FasilitasFacility

THR

Kendaraan per Bulan

Monthly Transportation

Asuransi Purna Jabatan

Position Insurance

Kesehatan per Tahun

Annual Health

Bantuan HukumLegal

Assistance

Komisaris UtamaPresident Commissioner


1xgaji1x honorarium

20% Dari Honorarium per Bulan20 of honorarium per month

Maximum 25% Gaji Setahun Termasuk Premi Asuransi Kecelakaan dan KematianMaximum 25% An-nual Salary Includes Accident and Death Insurance Premium

At cost At cost

KomisarisCommissioner

90% Dari Honorarium Komisaris Utama90% Of President Director Salary

1xgaji1x honorarium


Maximum 25% Gaji Setahun Termasuk Premi Asuransi Kecelakaan dan KematianMaximum 25% An-nual Salary Includes Accident and Death Insurance Premium

At cost At cost




LampiranAttachment




PENGEMBANGAN KOMPETENSI SDM

Waskita secara berkesinambungan melakukan pembinaan dan pengembangan SDM untuk memenuhi kompetensi dan keahlian (skill) yang dibutuhkan. Dasar pembinaan dan pengembangan SDM adalah kompetensi, baik kompetensi perilaku dan teknis.

Perseroan melakukan penilaian kompetensi pegawai yang dimiliki setiap tahun, saat ini dengan kompetensi yang dipersyaratkan perusahaan (aktual) melalui Gap Analysis. Berdasarkan hasil gap analisis tersebut, Pengawai akan mendapatkan saran dan rekomendasi untuk mendapatkan dan melakukan pengembangan diri. Program pengembangan bervariasi, ada yang merupakan program training, assignment, job enlargement, job enrichment, dan sebagainya.

Sebagai bagian dari sistem tata kelola SDM yang progresif, Perseroan senantiasa memberikan fasilitas peningkatan kompetensi bagi seluruh pegawai serta memberikan kesempatan yang sama untuk mengembangkan karir sesuai dengan bidang keahlian yang dimiliki. Atas dasar itu, perseroan memberikan program pendidikan dan pelatihan SDM untuk memenuhi kompetensi perilaku maupun kompetensi teknis yang dipersyaratkan secara berkesinambungan.

Pengembangan SDM dilakukan dengan metode pendidikan, sertifikasi, pelatihan, penugasan khusus maupun melalui mutasi dan promosi. Promosi jabatan dan grade yang ada di perseroan didasarkan pada penilaian kinerja melalui seleksi berjenjang.

Promosi ke tingkat yang lebih tinggi dilakukan melalui proses seleksi dengan melibatkan berbagai pihak. Perseroan memiliki talent pool yang akan memberikan gambaran mengenai potensi serta kompetensi pegawai berdasarkan hasil assessment center penilaian kinerjanya. Hasil dari assessment center, para pegawai akan mendapatkan saran dan rekomendasi untuk mendapatkan dan melakukan pengembangan diri. Program pengembangan dilakukan secara bervariasi, melalui program training, job assignment,job enlargement, job enrichment, dan sebagainya. Perseroan menyadari bahwa peningkatan kompetensi SDM akan memberikan kontribusi signifkan terhadap peningkatan produktivitas dan kualitas kinerja Perseroan. Komitmen tersebut diwujudkan dengan menambah anggaran/biaya untuk pendidikan dan pelatihan SDM.

HC COMPETENCY DEVELOPMENT

Waskita continuously conducts human capital development and improvement to meet the required competencies and skills. The basis of human capital development and improvement is competence, both behavior competence and technical.

Assessment of the Company to perform the competence of employees owned every year , currently with competence are mandated company (actual) through the gap of analysis. Based on the gap analysis, the employees will get advice and recommendations to have and do self-development. The development programs vary, namely training program, assignment, job enlargement, job enrichment and so on.

As part of a progressive HC governance system, the Company continuously provides competency improvement facilities for the employees as well as equal opportunities to develop their careers in accordance with their areas of expertise. Therefore, the Company offers education and training program for human capital to meet behavioral and technical competencies in a sustainable manner.

HC development is implemented through education, certification, training, special assignment, transfer and promotion. Job promotion and grade in the Company are based on performance assessment, conducted through staged selection.

Promotion to higher levels is performed through selection by several parties. The Company has a talent pool to provide an illustration of the employee’s potentials and competency based on results of the assessment center the performance assessment. The employee will be given advice and recommendation for self-development from the results issued by the assessment center. The development program conducted varies, such as training, job assignment, job enlargement, job enrichment and others. The Company realizes that the HC competency improvement will provide significant contribution to the improvement of productivityand quality of human capital and organization. The Company implements this commitment by increasing budget for human capital training and development program.







A. PendidikanKegiatan belajar untuk meningkatkan kompetensi pegawai melalui pendidikan bergelar (S1, S2, S3) meliputi:

1. Tugas Belajar a. Pendidikan bergelar S2 di dalam negeri, beasiswa

dari Perseroan dan dilakukan di luar waktu kerja.b. Pendidikan bergelar S2 di luar negeri, beasiswa dari

perseroan ataupun dari pemberi beasiswa lainnya, pegawai dibebaskan dari pekerjaan.

c. Sebanyak 30 pegawai sedang menjalani Tugas Belajar pada tahun 2017.

2. Ijin belajara. Pendidikan bergelar (S1, S2, atau S3) di dalam

negeri, di luar waktu kerja dengan menggunakan biaya sendiri.

b. Pendidikan bergelar S2 di luar negeri, harus mengajukan cuti di luar tanggungan Perseroan dan sudah bekerja minimal 2 (dua) tahun di Perseroan.

c. Sebanyak 13 pegawai sedang menjalani Ijin Belajar pada tahun 2017

B. Sertifikasi KeahlianSertifikasi keahlian merupakan pengakuan terhadap kompetensi seorang profesional yang telah memenuhi standar profesi pada bidangnya masing-masing, lembaga eksternal dan internal Perseroan.

1. Sertifikasi EksternalDalam bidang konstruksi yang ditekuni Perseroan, jenis sertifikasi profesi yang pada umumnya berlaku adalah sertifikat keahlian (SKA) dan sertifikat keterampilan (SKT). Kedua sertifikasi ini berlaku secara nasional dan dikeluarkan oleh LPJK bekerja sama dengan asosiasi yang terdaftar antara lain KNI-BB, A2K4, HPJI, IAI, IAMPI dan lain-lain. Tingkatan kualifikasi yang diatur dalam SKA adalah ahli muda, madya, dan utama.

2. Sertifikasi KeahlianPada Jabatan-jabatan Internal Saat ini jabatan-jabatan yang disertifikasi secara internal antara lain pada posisi Kepala Proyek, Kepala Lapangan dan Kepala Seksi, Pelaksana, Keuangan, dan SDM

C. Pelatihan dan PengembanganProgram pendidikan dan pelatihan bagi pegawai

A. EducationLearning activities to improve employees competency through academic degrees (undergraduate and postgraduate) comprise:

1. Work Study Assignmenta. Master’s degrees in local universities by virtue of the

Company’s scholarships and done outside office hours.b. Master’s degrees in universities abroad by virtue of the

Company’s scholarship or other institutions, in this case, the employee is released from any job responsibilities.

c. A total of 30 employees undergoing the Work Study Assignment in 2017.

2. Permit for Studya. Academic degrees (undergraduate and postgraduate)

in local universities outside office hours at the employee’s own expenese.

b. When taking postgraduate studies abroad, the employee shall apply for leave without pay and has worked minimum 2 (two) years in the Company.

c. A total of 13 employees undergoing Permit for Study in 2017

B. Expert CertificationExpert Certifications are recognition for professionals whose competency meet professional standards in their own field, external institutions and internal the Company.

1. Certifications from External BodiesThe generally-accepted certifications in construction industry are, among others, expert certifications (SKA) and skills certifications (SKT). Both certifications are recognized nationwide and issued by LPJK in cooperation with KNI-BB, A2K4, HPJI, IAI, IAMPI and others. The qualification level regulated in SKA consists of junior, mid-senior level and senior expert.

2. Expert Certification in Internal Positions Currently, positions that are internally certified are, among others, Project Heads, Project Field Heads, Section Heads, Project Executives, Finance Manager and HC Manager.

C. Training and DevelopmentEducation and training programs for employees aim to




LampiranAttachment




improve the capacity of each individual to prepare for business competitions. The programs are carried out by leveraging technology and providing new insight to make employees more open-minded. These programs are expected to help the employees prepare for taking responsibilities in the new positions projected to suit their capacities. Some of the training and development programs held by the Company are as follows:

1. Leadership Development Program for Director & CommissionersThe program aims to share new insight to the Board of Directors and the Board of Commissioners to scale up the Company’s strength in dealing with tight business competitions. This training opens up opportunity for the management to build business relation to capitalizing on the organization’s resources and assets. Such measure is expected to lead the Company to become a high performing corporation.

2. Leadership Development Program for General ManagersThe program aims to prepare the general managers to become Innovative Leaders that are able to create breakthrough in developing the Company. For managers in Department/Divisions/and Production, it will help them become Directors and use their best endeavors to boost the Company’s good performance through directorship practices and Good Corporate Governance practices.

Materials given in this training program include: Practices of Directorship; Director Skills Introduction; Director Skills Brief; Strategic Business Direction; Finance for Directors; HC for Director; Marketing for Director; Trade Practices, Legal Risk, Law Awareness, Modern Firm & Corporate Governance Problem; Enterprise Risk Management Board of Performance Evaluation.

3. Leadership Development Program for Middle ManagersThe program aims to expand knowledge of the middle managers to be creative Supportive Leaders and contribute their best to the Company. The given

ditujukan untuk meningkatkan kemampuan tiap individu agar Perseroan senantiasa siap menghadapi lingkungan usaha yang kompetitif. Pelatihan dan pengembangan juga dilakukan dengan memanfaatkan teknologi dan memberikan materi yang dapat mendorong pegawai untuk berpikir terbuka. Program ini ke depannya diharapkan dapat membantu pegawai untuk siap mengemban jabatan baru yang diproyeksikan untuknya. Beberapa program pelatihan dan pengembangan yang diadakan oleh Perseroan dan dilaksanakan dalam setiap tahunnya antara lain:

1. Leadership Development Program for Director & CommissionerBertujuan untuk memberikan wawasan baru bagi Direksi dan Dewan Komisaris agar dapat meningkatkan keunggulan Perseroan dalam lingkungan bisnis yang kompetitif. Pelatihan ini juga menjadi kesempatan bagi manajemen untuk dapat menjalin relasi bisnis dalam rangka memberdayakan sumber daya yang ada dalam organisasi sehingga menjadikan Perseroan sebagai organisasi berkinerja tinggi.

2. Leadership Development Program for General ManagerBertujuan unutk memberi bekal bagi para manajer agar dapat menjadi Innovative Leaders yang penuh dengan inovasi-inovasi baru dalam usaha pengembangan Perseroan. Pelatihan ini berguna untuk mempersiapkan para Kepala Departemen/Kepala Divisi/Kepala Proyek Utama untuk menjadi Direktur yang dapat berkontribusi optimal dalam meningkatkan kinerja Perseroan melalui konsep-konsep praktis Kedirekturan (Directorship) dan Tata Kelola Perusahaan yang baik (Good Corporate Governance).

Materi dalam pelatihan tersebut meliputi: The Practice of Directorship; Director Skills Introduction; Director Skills Brief; Strategic Business Direction; Finance for Director; HC for Director; Marketing for Director; Trade Practices; Legal Risk; Law Awareness; Modern Firm & Corporate Governance Problems; Enterprise Risk Management Board of Performance Evaluation.

3. Leadership Development Program For Middle ManagerMemberikan wawasan untuk menjadi Supportive Leaders yang kreatif untuk dapat mengoptimalkan kontribusi terhadap Perseroan. Materi meliputi Transformation and Breakthrough, Visualization







and Believability, Personal and Team Motivation, Building The Powers Team, The Excellent Leader, The Interpersonal and Interactive Skills, The Art and Powers of Communication in the Corporate World.

4. Leadership Development Program For Project Manager and SuperintendentMemberikan wawasan mengenai aspek-aspek manajemen di proyek/perseroan menyangkut bidang teknik konstruksi, SDM, Keuangan dan Pemasaran serta bagaimana menerapkannya di proyek/divisi untuk dapat mencapai tujuan Perseroan.

5. Leadership Development Program For Junior ManagerMemberikan wawasan mengenai upaya membangun kerja sama tim, hubungan kerja yang harmonis dan mencapai hasil yang ditargetkan. Materi diberikan secara in class dan outward bound yang meliputi ketrampilan komunikasi, organisasi, basic leadership ethics, business environtment analysis, etika bisnis, report/writing skill.

6. Leadership Development Program for Finance and Human CapitalMemberikan wawasan mengenai aspek-aspek manajemen di proyek/perseroan menyangkut bidang SDM dan Keuangan serta bagaimana menerapkan di proyek/perseroan untuk dapat mencapai tujuan Perseroan. Materi meliputi prinsip dasar manajemen, pengambilan keputusan, manajemen SDM, manajemen operasional, manajemen keuangan, pengembangan diri dan etika bisnis.

materials include Transformation and Breakthrough, Visualization and Believability, Personal and Team Motivation, Building The Powers Team, The Excellent Leader, The Interpersonal and Interactive Skills, The Art and Powers of Communication in the Corporate World.

4. Leadership Development Program For Project Manager and SuperintendentThe program aims to broaden knowledge on management aspects at the project/the Company in connection with construction technique, Human Capital, Finance and Marketing and ways to implement those aspects at the project/division environment to help the Company reach its vision.

5. Leadership Development Program For Junior ManagerThe program aims to share insight on how to build good teamwork, cooperative partnership and reach the targeted results. The materials are given during the training session both in class and through outward bound activities. This covers communication skills, organization skills, basic leadership ethics, business environment analysis, business ethics, report/writing skills.

6. Leadership Development Program for Finance and Human CapitalThe program aims to enrich knowledge on management aspects at the project/the Company related to HC and Finance and how to implement those aspects at the project/the Company to achieve the Company’s goals. The materials include basic principles of management, decision-making, HC management, operational management, financial management, self-development and business ethics.




LampiranAttachment




People Development Ratio55

Jam

/Ora

ng/T

ahun

People Development Ratio

Pendidikan/Education

2016

49.1

2017

51.95

2018

53.98

54

53

52

51

50

49

48

47

46

Tabel jumlah jenis pelatihan dan Pengembangan

Uraian / Description 2016 2017 Presentase Perubahan/

Precentage of Change

Pendidikan 31 54 74%

SertifikasiCertification

3 80 2566%

TeknikTechnical

10 19 90 %

NonteknikNon-Technical

61 108 77%

PengembanganDevelopment

14 33 135%

JumlahTotal

88 240 173%

Tabel pelatihan dan pengembangan dua tahun terakhir yang mencerminkan kesetaraan gender dan kesempatan kerja.

Pelatihan / Training

2016 2017

Laki-laki / Male

Wanita / Female

Jumlah / Total

Laki-laki / Male

Wanita / Female

Jumlah / Total

Leadership Development Program for Director & Commisioner

- - - 5 - 5

Leadership Development Program for General Manager

30 1 31 26 1 27

Tabel of Total Training and Developmaent

Table of number and type and developmentThe training and development programs organized are as follows:







Pelatihan / Training

2016 2017

Laki-laki / Male

Wanita / Female

Jumlah / Total

Laki-laki / Male

Wanita / Female

Jumlah / Total

Leadership Development Program for Middle Manager

- - - 35 11 46

Leadership Development Program for Project Manager and Superintendant

79 1 80 53 - 53

Biaya Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Waskita berkomitmen untuk terus meningkatkan kapasitas dan kapabilitas (kompetensi) SDM, karena Perusahaan menyadari bahwa peningkatan kompetensi akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap peningkatan produktivitas dan kualitas pegawai dan organisasi. Komitmen tersebut diwujudkan dengan meningkatnya anggaran/biaya untuk pelatihan dan pengembangan SDM. Pada Tahun 2017, realisasi biaya pengembangan dan pelatihan SDM sebesar Rp8,5 miliar meningkat dibandingkan tahun 2016 sebesar Rp5,5miliar. Realisasi jumlah jam pelatihan per orang per tahun pada tahun 2017 mencapai 53,98 jam/orang/tahun.

RENCANA PENGEMBANGAN SDM 2018Waskita terus melakukan perubahan dalam setiap lini perusahaan, salah satunya dalam mengembangkan pegawainya. Oleh sebab itu, reorganisasi struktur perusahaan yang dilakukan pada bulan April tahun 2017 terdapat pemisahan Departemen SDM & Umum menjadi Departemen SDM agar menjadi lebih fokus dalam mengelola dan mengembangkan SDM.

Costs of Employee Education and TrainingWaskita is committed to continuously improve the capacity and capability (competence) of HC because the Company realizes that the improvement of competence will contribute significantly to the improvement of productivity and quality of employees and organization. The commitment is realized by increasing budget/costs for training and human capital development. In 2017, the realization of development and training costs of human capital amounting to Rp8.5 billion an increase from that of 2016, which is Rp 5.5 billion. The realization of annual training hours per person in 2017 was 53.98 hours/person/year.

DEVELOPMENT PLAN OF 2018Waskita continues to make changes in every line of the Company, among which employee development. Therefore, the reorganization of the corporate structure carried out in April 2017 was the separation of Human Capital & General Department into the HC Department so that it is more focused in managing and developing human capital.




LampiranAttachment




Talent Management& Succession Planning

Compensation& Benefit Program

Training & Development

Performance Appraisal

FocusedHR

Program

Berdasarkan bagan diatas, Departemen SDM memiliki program yang akan dikembangkan selama tahun 2018:

1. Talent Management & Sucession PlanningDalam meningkatkan kinerja perusahaan, Departemen SDM mengelola pegawai potensial melalui Talent Management Program. Para pegawai yang berada dalam Talent Pool dikembangkan potensinya melalui program pelatihan dan pengembangan. Perusahaan juga dapat menugaskan pegawai tersebut untuk melakukan tugas belajar terkait dengan pengembangan tingkat pendidikan dan kemampuannya. Selain itu, Perusahaan mengelola sistem remunerasi yang sesuai dengan kinerja pegawai potensial dalam peningkatan Person Grade (CR) sebagai upaya perusahaan dalam meretensi pegawai potensial. Pengelolaan pegawai berpotensi tinggi tersebut diupayakan sebagai bentuk regenerasi calon pemimpin perusahaan (Succession Planning)

2. Training & DevelopmentPeningkatan kualitas pegawai perusahaan adalah salah satu fokus utama Departemen SDM. Peningkatan kualitas pegawai sangat berhubungan dengan kinerja dan produktivitas perusahaan. Oleh sebab itu, setiap tahunnya perusahaan merencanakan program pendidikan, pelatihan dan pengembangan yang dirangkum menjadi Katalog Pelatihan. Berikut ini terlampir rencana program pendidikan, pelatihan dan pengembangan tahun 2018:

Based on the above chart, the HC Department has programs to be developed in 2018:

1. Talent Management & Success PlanningTo improve the Company’s performance, the HC Department manages potential employees through the Talent Management Program. Employees within Talent Pool are developed through training and development programs. The company may also assign the employees to undertake work study related to the development of his/her education and ability. In addition, the Company maintains a remuneration system in accordance with the performance of potential employees in the improvement of Person Grade (CR) as an effort in retaining potential employees. The management of such high-potential employees is attempted as a form of regeneration of Succession Planning.Performance Appraisal.

2. Training & DevelopmentImproving the quality of company employees is one of the main focuses of the HC Department. Improving the quality of employees is closely related to the performance and productivity of the company. Therefore, the company annually plans education, training and development programs summarized into a Training Catalog. The following are the plans for education, training and development programs in 2018:







People Development Ratio55.5

Jam

/Ora

ng/T

ahun

People Development Ration

Pendidikan/Education

2015

51,95

2016

53.98

2017

55

55

54.5

54

53.5

52.5

52

51

50.5

50

3. Performance AppraisalPerformance Appraisal atau Penilaian Kinerja saat ini dilakukan perusahaan melalui KPI Individu dan Penilaian Kinerja Pegawai (PKP). KPI Individu merupakan hasil penilaian kinerja yang diturunkan dari Kinerja Perusahaan (KPI Corporate) dan KPI Unit serta KPI Individu Atasan. Diperlukan KPI Individu yang sesuai dengan target strategis dan terukur dari perusahaan yang dinamis, sehingga tahun 2018 akan ada perubahan KPI Individu berbasis Balanced Score Card.

4. Compensation & Benefit ProgramSistem remunerasi yang saat ini diterapkan menggunakan HRL dengan Job Grade dan Person Grade (C/R) selalu dievaluasi setiap tahun. Perubahan sistem remunerasi dilakukan salah satunya dengan penyesuaian komponen dalam remunerasi (penghasilan dan tunjangan), serta sistem grading melalui job evaluation. Perubahan sistem remunerasi terhadap pegawai dilakukan berdasarkan penilaian kinerja (merit system) agar dapat meningkatkan kinerja Pengawai, daya saing perusahaan dalam industri dalam mengatraksi pelamar atau calon pegawai potensial (increase employer brand).

PROFIL PEGAWAI

Seiring dengan pengembangan usaha Perseroan, jumlah pegawai Perseroan juga turun mengalami pertumbuhan.

3. Performance AppraisalThe Company currently conducts Performance Appraisal through Individual KPI and Employee Performance Appraisal (PKP). Individual KPI is a result of performance appraisal derived from Corporate KPI) and Unit KPI as well as Supervisor Individual KPI. Individual KPI has to fit a strategic and measurable target from dynamic company, so there will be a change in Balanced Scorecard-based Individual KPI.

4. Compensation & Benefit ProgramThe current remuneration system , using HRL with Job Grade and Person Grade (C/R), is evaluated annually. Changes in remuneration system are conducted, among others, by adjusting the components in remuneration (income and allowance) and grading system through job evaluation. Changes in employee remuneration system are conducted based on merit system in order to improve employee performance, the competitiveness of the company in recruiting applicants or increase employer brand

EMPLOYEE PROFILE

In line with the development of the Company’s business, the number of employees also experienced growth. The growth is




LampiranAttachment



Pertumbuhan jumlah pegawai tersebut adalah sesuai dengan kebutuhan operasional dan rencana pengembangan usaha Perseroan ke depan.

Jumlah pegawai Waskita 3 tahun terakhir adalah sebagai berikut:

2017 2016

19571509

Jumlah Pegawai Waskita Karya 2016-2017Number of Waskita Karya Employees 2016-2017

Komposisi Pegawai Berdasarkan UsiaComposition of Employee based on Age

Komposisi Pegawai Berdasarkan UsiaComposition of Employee Based on Gender

Rentang UsiaAge Range

2017 2016

JumlahTotal % Jumlah

Total %

> 55 tahun> 55 years old

11 0.6% 0 0.0%

46 - 55 tahun46 - 55 years old

377 19.3% 394 26.1%


292 14,9% 336 22,3%


690 35,3% 363 24,1%


587 30,0% 416 27,6%


in accordance with the operational needs and future business development plans.

The number of Waskita employees in the last 3 years is as follows:







Komposisi Pegawai Berdasarkan UsiaComposition of Employee based on Age

Komposisi Pegawai Berdasarkan UsiaComposition of Employee Based on Gender

Rentang UsiaAge Range

2017 2016


Total %

JumlahTotal 1.957 100,0% 1.509 100,0%

Komposisi Pegawai Berdasarkan GenderComposition of Employee based on Gender

Komposisi Pegawai Berdasarkan GenderComposition of Employee based on Gender

Gender

2017 2016


Total %

Laki-lakiMale

1.744 89.1% 1.326 87.9%

PerempuanFemale

213 10.9% 183 12.1%

JumlahTotal 1.957 100.0% 1.509 100.0%

Komposisi Pegawai Berdasarkan Jenjang PendidikanComposition of Employee based on Education

Komposisi Pegawai Berdasarkan Jenjang Pendidikan/Composition of Employee based on Education

Jenjang PendidikanLevel of Education

2017 2016


Total %

Strata 1 dan Strata 2Undergraduate and Postgraduate degree

1.629 83.2% 1,129 74.8%

Diploma 3Diploma Program

199 10.2% 140 9.3%

SLTAHigh School Graduate

129 6.6% 240 15.9%

JumlahTotal 1.957 100.0% 1.509 100.0%




LampiranAttachment



Employee TurnoverThere was a reduction in the number of employees during 2017 resulting from outgoing employees numbering 22 people, 4 people due to death, and 43 people retiring. The number of company employees leaving each year is quite small compared to other similar companies, i.e. below 2% per year. Attached is the PT Waskita Karya (Persero) Tbk employee turnover for the period 2015-2017:

Komposisi Pegawai Berdasarkan Level JabatanComposition of Employee based on Position Level

Level JabatanPosition Level

2017 2016


Total %

Kepala Divisi General Manager

24 1,2% 13 0,9%

Direksi APDirector AP

12 0,6% 11 0,7%

General Manager AP 12 0,6% 0 0,0%

Kepala BagianPrincipal Section

116 5,9% 93 6,2%

Kepala CabangBranch Manager

2 0,1% 9 0,6%

Ahli Utama-Madya-MudaChief Advisor-Senior Advisor-Junior Advisor

29 1,5% 25 1,7%

Kapro-Kaplant-PimproProject Manager-Plant Manager-General Project Manager

141 7,2% 146 9,7%

Kepala LapanganSite Manager

80 4,1% 44 2,9%

Kepala SeksiSection Manager

290 14,8% 212 14,0%

PelaksanaSupervisor

154 7,9% 159 10,5%

Staf Utama-Madya-MudaChief Staff-Senior Staff-Junior Staff

1097 56,1% 797 52,8%

JumlahTotal

1957 100% 1509 100%

Turnover PegawaiTerdapat pengurangan jumlah pegawai selama tahun 2017 yang diakibatkan pegawai keluar sebanyak 22 orang, meninggal sebanyak 4 orang dan pensiun sebanyak 43 orang. Jumlah pegawai perseroan yang keluar setiap tahunnya cukup kecil dibandingkan perusahaan sejenis lainnya, yakni dibawah 2% setiap tahunnya. Berikut ini terlampir data turnover (pegawai keluar) PT Waskita Karya (Persero) Tbk periode 2015-2017:

Tahun ∑ Pegawai (PT/PTU/PTT) ∑ Pegawai Keluar Turn Over

2016 1509 17 1,13%

2017 1957 22 1,12%






TEKNOLOGI INFORMASIInformation TechnologyTEKNOLOGI INFORMASIInformation Technology

Teknologi informasi kian mengambil peran di industri konstruksi. Pemanfaatan teknologi informasi dalam operasional perusahaan konstruksi telah menjelma dan menciptakan dampak mendasar dalam proses bisnis yang dijalankan agar lebih efisien, akurat dan berorientasi pada sistematika cepat-tanggap (Quick Response System).

Perseroan memiliki komitmen untuk terus meningkatkan peran teknologi informasi dalam operasional perusahaan. Bagi Perseroan, teknologi informasi telah menjadi tools dalam pemecahan masalah atas proses dan prosedur operasional kerja. Selain itu, pemanfaatan teknologi informasi secara optimal dapat meningkatkan nilai Perusahaan dalam periode jangka panjang.

Perseroan memanfaatkan teknologi informasi untuk meningkatkan daya saing. Perseroan meyakini bahwa perusahaan konstruksi terbaik yang memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan wajib mengintegrasikan seluruh aktivitas bisnis yang ada. Hal tersebut dicapai dengan pemanfaatan teknologi informasi yang maksimal pada lintas fungsi dan divisi bisnis Perseroan.

Perseroan telah mengembangkan sistem teknologi informasi pada tataran operasional dan fungsional dengan menyusun program kerja yang terlaksana dengan baik.

Perseroan telah menerapkan aplikasi Enterprise Resource Planing (ERP) yang mencakup modul Akuntansi/ Keuangan, Procurement, Inventory, Project Management, dan HRD ke dalam satu sistem yang sudah terintegrasi.

PENANGGUNG JAWAB PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI

Salah satu wujud komitmen Perseroan dalam pemanfaatan dan pengembangan teknologi informasi adalah dibentuknya Departemen Umum, Sistem dan Teknologi Informasi sejak tahun 2017. Departemen Umum, Sistem dan Teknologi Informasi bertanggung jawab terhadap 3 (tiga) Bagian yang yang salah satu Bagian didalamnya bertanggung jawab terhadap pengembangan teknologi informasi di Perseroan.

Departemen Umum, Sistem dan Teknologi Informasi dipimpin oleh seorang Kepala Departemen yang bertanggungjawab langsung kepada Direktur SDM dan Sistem.

Information technology is increasingly taking an important role in the construction industry. Utilization of information technology has evolved and created a significant impact in the business process in order for it to be more efficient, accurate and oriented toward Quick Response System.

The Company is committed to continuously improving the role of information technology in its operations. For the Company, information technology has become a tool in solving problems over work process and operating procedure. In addition, optimum utilization of information technology will improve the Company’s value for a long term.

The Company utilizes information technology to improve its competitiveness. We believe that the best construction companies shall have integrated business operations to add value to all stakeholders. This can be achieved by leveraging information technology maximally in the operation of cross-function and divisions.

The Company has developed an information technology system on operational and functional level by composing work programs that are well-implemented.

The Company has implemented Enterprise Resource Planning (ERP) application that include modules Accounting/Finance, Procurement, Inventory, Project Management and HRD processes into one integrated system.

COORDINATOR FOR INFORMATION TECHNOLOGY DEVELOPMENT

One of the Company’s commitment to the utilization and development of information technology is the establishment of the Department of General Affairs, System and Information Technology since 2017. The Department of General Affairs, System and Information Technology is responsible for 3 (three) Section, one of which is responsible to the development of information technology.

The Department of General Affairs, System and Information Technology is headed by General Manager of Department who is directly responsible to the Director of Human Capital and System.




LampiranAttachment


TEKNOLOGI INFORMASIInformation Technology


Kepala DepartemenGeneral ManagerDrajad Widianto

Kepala Bagian TIIT Manager

Staf Aplikasi TIIT Staff Application




Staf Infrastruktur TIIT Staff Infastructure



Direktur SDM & SistemDirector of System & Human Capital

Ir Agus Sugiono, MM

Struktur Organisasi Bagian TIDirektorat SDM dan Sistem – Departemen Umum, Sistem & TI

Organization Structure of General Affairs, System and Information Technology Department







Profil Kepala Departemen Umum, Sistem dan Teknologi Informasi.

Drajad WidiantoWarga negara Indonesia, lahir di Yogyakarta,19 Februari 1963 (55 tahun) Meraih gelar Sarjana di bidang Teknik Sipil dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta tahun 1988 dan Magister dibidang Geotechnical Engineering dari Asian Institute of Tech., Bangkok tahun 1997. Beliau memulai karier di Perusahaan pada 1 April 1988.

Tugas dan Tanggung Jawab Departemen Umum, Sistem dan Teknologi Informasi (Bagian Teknologi Informasi).

Fungsi Teknologi Informasi bertujuan menyediakan layanan dan dukungan teknis dalam pengembangan sistem TI untuk menunjang aktivitas bisnis dan operasional perusahaan. Penyediaan layanan dan dukungan diberikan kepada seluruh Pengawai dengan mengidentifikasi, meneliti dan memecahkan masalah-masalah teknis yang berhubungan dengan perangkat keras dan lunak komputer, termasuk penyediaan data/memberikan bantuan informasi melalui sistem informasi, jaringan (network) dan sistem komunikasi. Fungsi Tugas & Tanggung Jawab:1. Mengembangkan kebijakan, prosedur dan standar TI

untuk Grup Waskita.2. Memberikan dukungan teknis dalam sistem TI, terutama

implementasi ERP, terhadap Grup Waskita (termasuk Unit Bisnis dan Anak Perusahaan apabila diperlukan).

3. Menyediakan data, sistem informasi, jaringan, dan sistem komunikasi bagi Grup Waskita.

4. Memastikan keamanan komunikasi data dan informasi perusahaan sesuai dengan standar yang berlaku.

5. Melaksanakan kegiatan umum strategis & operasional TI dan pengadaan TI

Profile General Manager of General Affairs, System and Information Technology

Drajad WidiantoIndonesian citizen, born in Yogyakarta, February 19, 1963 (55 years old). Obtained a Bachelor’s degree in Civil Engineering from Gadjah Mada University, Yogyakarta in 1988 and a Master’s Degree in Geotechnical Engineering from Asian Institute of Tech, Bangkok in 1997. He started his career at Company in April 1, 1988

Duties and Responsibilities of the Department of General Affairs, System and Information Technology (Information Technology Section)

Information Technology Division aims to provide services and technical support in IT system development to support the Company’s business activities and operations. Services and support are provided to all employees by identifying, researching and solving technical problems related to computer hardware and software, including providing data/information assistance through information system, networking system and communication system.

Duties & Responsibility Functions:1. Develop policies, procedures and IT standards for the

Waskita Group.2. Provide technical support in IT system, particularly in ERP

implementation, to Waskita Group (including Business Units and Subsidiaries if required).

3. Provide data, information system, networks and communication system for the Waskita Group.

4. Ensure the security of data communications and company information in accordance with applicable standards.

5. Implement IT strategic & operational activities, and IT procurement.




LampiranAttachment



ROADMAP PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI

Roadmap pengembangan teknologi informasi sampai dengan 2017 seperti tergambarkan dibawah ini:

• Aplikasi didesign untuk dapat beroperasi secara terintegrasi antar fungsi terkait (ERP system)

• Application are designed to be able to operate in an integrated manner between related functions

TerintegarasiIntegrated

• Memudahkan proses konsolidasi dan rekonsiliasi data antar aplikasi dan menintegrasikan beberapa fungsi

• Facilitate the process of consolidating and reconciling data between applications and integrating multiple functions

• Aplikasi berbasiskan web responsive yang dapat menyesuaikan dilingkungan mobile

• Web responsive-based applicaton that able to adjust in mobile environment

Web & Mobile Compatibility

• Data dan pertukarannya jika diperlukan diupayakan dapat beroperasi secara real-time online

• Electronic Data Interchange required and if possible in real-time online mode

Online

• Pengembangan aplikasi diarahkan untuk mendukung kebutuhan data didalam dashboard management

• Application development is aimed to support data needs in the dashboard management

Dashboard Management

KolaborasiCollaboration

ROADMAP OF INFORMATION TECHNOLOGY DEVELOPMENT

Roadmap of information technology development up to 2017 as described below:







FOKUS PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI 2017

Pengembangan TI di Waskita tahun 2017 di fokuskan kepada:• Pembaharuan jaringan komunikasi data di Gedung

kantor Pusat• Pengadaan perangkat keamanan informasi (Unified Treat

Management)• Renovasi Fasilitas Ruang Data Center• Penggantian Infrastruktur yang umurnya diatas 5 tahun

(Server, Storage, Core Switch, dll)• Pengembangan ERP untuk Konsolidasi Data Keuangan

dan Persiapan Data untuk Dashboard Management.

Aplikas Dashboard

INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI

Pada tahun 2017, Perseroan mengeluarkan investasi untuk pengembangan TI sebesar Rp8.203.318.113. Jumlah tersebut melonjak dibandingkan investasi TI tahun sebelumnya yang sebesar Rp2.153.945.871. Hal tersebut dikarenakan ada

FOCUS OF INFORMATION TECHNOLOGY DEVELOPMENT 2017

IT development in Waskita in 2017 focuses on:• Upgrading data communication and networking system

in Head Office • Procurement of information security device (Unified

Treat Management)• Renovation of Data Center Facility • IT infrastructure replacements for those over the age of

5 years (Server, Storage, Core Switch, etc.)• ERP Development for Financial Data Consolidation and

Data Preparation for Dashboard Management.

INVESTMENT IN INFORMATION TECHNOLOGY

In 2017, the Company invested in IT development amounting to Rp8,203,318,113. The amount soared compared to the previous year of Rp2,153,945,871. This is because of replacement of IT Infrastructure that had been used for




LampiranAttachment



more than 5 years, upgrading data center facility, replacing the network to fiber optic, and investment in development management dashboard.

FUTURE IT DEVELOPMENT

In accordance with IT masterplan 2018-2022, the IT development in the future is directed towards supporting the Company’s development in the digital era (Digital Transformation). With priorities on core applications, quick-applied solutions, upgrade of IT support infrastructure, digital collaboration and effective and efficient business process implementation in IT operations.

Focuses of support on the digital transformation are on the customers, employees, application/system, information management and telecommunication sides.

pergantian infrastruktur TI yang telah berusia di atas 5 tahun, updgrade ruang data center, pergantian jaringan ke fiber optic, investasi pengembangan dashboard manajemen ditahun 2017.

RENCANA PENGEMBANGAN TI KE DEPAN

Costumer Experience Employee Experience

DIGITAL TRANSFORMATION

Applications

IT Delivery Priorities

• Core Apllication• “Quick Win” Solution• Infrastructure Upgrade• Digital Collaboration• Effective & Efficient IT

• Social Networks• DRW• Feedback Management • (Engagement Survey)

• Corporate Portal• Transmittal Document• Self Service Portal• BYOD

Information Management

Telecommunications

• Core ERP• Advanced Projects• Document Management• Cloud Based Apps• Line of Business (LOB)• Consolidation & Integration• Web 2.0

• Backbone Office• Smart Office• Command Center• Project - HO Network• Voice & Video• Sensors (IoT)• Mobile Office

• Disaster Recovery• Management Dashboard• Predictive Analytics• Machine Learning

Sesuai dengan TI masterplan 2018-2022, pengembangan TI ke depannya diarahkan untuk mendukung dan mengawal perkembangan perusahaan di era digital (Digital Transformation). Dengan prioritas solusi terhadap aplikasi-aplikasi inti (core application), solusi-solusi yang dapat dengan cepat diterapkan/diimplementasikan, Pembaharuan infrastruktur pendukung TI, Kolaborasi secara digital dan penerapan bisnis proses yang efektif dan efisien di sisi operasional TI.

Fokus dukungan terhadap transformasi digital perusahaan terhadap 5 hal, dari sisi customer, employee, aplikasi/sistem, Information management dan telekomunikasi.

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMENManagement Discussion & Analysis

Total aset Perseroan melonjak tinggi, sebesar Rp97,896 Triliun atau 59,35% dari posisi sebelumnya yang hanya Rp61,433Triliun. Sedangkan total ekuitas pada 2017 naik 35,65% menjadi Rp22,754 Triliun.

Total Company’s assets increased steeply, reaching Rp97.896 Trillion, or increase of 59.35% from IDR61.433Trillion previously. While total equity in 2017 rose 35.65% to IDR22.754 Trillion.






TINJAUAN INDUSTRIIndustrial ReviewTINJAUAN INDUSTRIIndustrial Review

KONDISI PEREKONOMIAN GLOBAL

Walau masih diwarnai sejumlah permasalahan politik dan konflik di kawasan Timur Tengah, kondisi perekonomian global tahun 2017 mulai menunjukan perbaikan. Hal ini ditandai dengan membaiknya pertumbuhan ekonomi di negara-negara maju yang menjadi motor pertumbuhan ekonomi global.

International Monetary Fund (IMF) memprediksi pertumbuhan ekonomi global sebesar 3,7% pada 2017. Prediksi tersebut mencerminkan meningkatnya momentum pertumbuhan ekonomi dunia dan ekspektasi dampak dari kebijakan pemangkasan pajak yang dilakukan Amerika Serikat (AS).

Dalam laporan World Economic Outlook (WOE), IMF menyatakan, perubahan kebijakan pajak di AS bakal merangsang aktivitas bisnis di Negeri Paman Sam. Kondisi tersebut seiring dengan meningkatnya investasi bisnis lantaran pajak korporasi yang lebih rendah.

Tahun 2017, ekonomi Amerika Serikat mengalami pertumbuhan yang cukup baik, yaitu sebesar 2,3%, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi tahun sebelumnya yang sebesar 1,6%. Kebijakan Bank Sentral AS (The Fed) yang menaikkan suku bunga acuan secara bertahap sepanjang tahun 2017 yakni menjadi 1,0% (Maret) dan 1,25% (Juni) 2017 serta 1,50% (Desember) dibandingkan posisi akhir tahun 2016 sebesar 0,75% memperkuat optimisme bahwa ekonomi AS menunjukkan perbaikan.

Negara maju lainnya di Eropa juga mampu membukukan pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat dari perkiraan sebelumnya. Pertumbuhan PDB di beberapa negara utama Uni Eropa seperti Jerman, Perancis dan Itali menguat di tahun 2017 terutama ditopang oleh peningkatan konsumsi. Katalis utama perbaikan ekonomi di negara maju tersebut adalah kenaikan penjualan ritel, pertumbuhan kredit rumah tangga dan korporasi. Faktor tersebut menjadi pendorong sektor industri dan manufaktur yang menuju ke arah ekpansif.

Perbaikan ekonomi di negara maju yang meningkatkan permintaan atas produk global menopang kenaikan kinerja ekspor Tiongkok. Pertumbuhan ekonomi negara Tiongkok ini juga ditopang oleh pertumbuhan konsumsi yang kuat sejalan dengan peningkatan kredit rumah tangga dan kepercayaan

GLOBAL ECONOMIC CONDITIONS

Although still colored by a number of political and conflict problems in the Middle East region, global economic conditions in 2017 began to show improvement. This is marked by improving economic growth in developed countries which are the motor of global economic growth.

The International Monetary Fund predicts global economic growth of 3.7% in 2017. The forecast reflects the growing momentum of world economic growth and expectations of the impact of US tax-cutting policies.

In the World Economic Outlook (WOE) report, the IMF said the change in tax policy in the US would stimulate business activity in Uncle Sam’s country. The condition is in line with increased business investment due to lower corporate taxes.

By 2017, the US economy is growing at a modest 2.3%, up from 1.6% year-on-year growth in the previous year. The policy of the Federal Reserve to raise its benchmark interest rate gradually throughout 2017 to 1.0% (March) and 1.25% (June) 2017 and 1.50% (December) compared to the end of 2016 0.75% reinforced optimism that the US economy is showing improvement.

Other developed countries in Europe are also able to record stronger economic growth than previous prediction. GDP growth in some major EU countries such as Germany, France and Italy strengthened in 2017 mainly due to consumption increased. The main catalysts for improved economies in developed countries are the rise in retail sales, the growth of household and corporate loans. These factors are the driving force of the industrial and manufacturing sectors leading to an expansionary direction.

Economic improvements in developed countries increase demand for global products sustain China’s export performance boost. China’s economic growth is also bolstered by strong consumption growth in line with increased household credit and consumer confidence. This condition



LampiranAttachment



TINJAUAN INDUSTRIIndustrial Review

konsumen. Kondisi ini memperkuat pandangan bahwa ekonomi Tiongkok berada dalam transisi ekonomi menuju pertumbuhan ekonomi berbasis konsumsi dibandingkan ekspor. Tahun 2017, ekonomi Tiongkok kembali mengalami pertumbuhan yang positif, yaitu sebesar 6,9% dari tahun sebelumnya sebesar 6,7%.

Sementara itu, pertumbuhan ekonomi negara berkembang terkemuka lainnya di Asia yakni India masih stabil. Pemulihan ekonomi yang terjadi di negara-negara berkembang lainnya yang tergabung dalam BRICS yakni Brazil, Rusia, dan Afrika Selatan di tahun 2017 mampu mengatasi ketimpangan pertumbuhan ekonomi diantara negara berkembang.

Ditopang oleh perkembangan positif di negara maju dan berkembang sebagai motor utama perekonomian dunia, Bank Dunia memproyeksikan bahwa ekonomi dunia naik sebesar 2,9% di tahun 2018 dari 2,7% di tahun 2017. Penguatan pertumbuhan ekonomi dunia ini terutama ditopang oleh peran negara berkembang yang diproyeksikan mampu membukukan pertumbuhan PDB sebesar 4,5% disamping kontribusi pertumbuhan ekonomi negara maju sebesar 1,8%.

KONDISI MAKRO EKONOMI INDONESIA

Pertumbuhan ekonomi Indonesia mampu terjaga dengan baik dan tumbuh sebesar 5,07% di tahun 2017 dibandingkan 5,02% setahun sebelumnya. Inflasi di sepanjang tahun 2017 masih terkendali yakni sebesar 3,61% atau masih dalam kisaran sasaran Bank Indonesia sebesar 4% (±1%) menopang pertumbuhan konsumsi rumah tangga. Pengendalian inflasi antara Bank Indonesia dan Pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, rendahnya harga impor dan terbatasnya konsumsi di tengah kekhawatiran penurunan daya beli masyarakat menjadi faktor utama terkendalinya inflasi di tahun 2017. Tekanan inflasi yang mengalami penurunan sejak pertengahan tahun 2017 menyebabkan BI melakukan penyesuaian terhadap suku bunga acuan. BI 7-Day Repo Rate diturunkan sebesar 25bps menjadi 4,50% di bulan Agustus 2017 dan 4,25% sebulan sesudahnya.

Realisasi investasi baik yang berasal dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) maupun penanaman modal asing (PMA) juga mendukung perbaikan ekonomi Indonesia. Berdasarkan data yang dirilis Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM),

reinforces the view that China’s economy is in an economic transition to consumption-based economic growth rather than exports. In 2017, China’s economy grew by 6.9% from 6.7% the previous year.

Meanwhile, the growth of other emerging economies in Asia, India is still stable. Economic recovery in other developing countries incorporated in BRICS namely Brazil, Russia and South Africa in 2017 is able to overcome the imbalance of economic growth among developing countries.

Supported by positive developments in developed and emerging economies as the main motor of the world economy, the World Bank projects that the world economy will rise by 2.9% in 2018 from 2.7% in 2017. The strengthening of world economic growth is mainly sustained by the role of developing countries which is projected to record 4.5% GDP growth in addition to the contribution of 1.8% growth of developed economies.

INDONESIAN ECONOMIC MACRO CONDITIONS

Indonesia’s economic growth was well maintained and grew 5.07% in 2017 compared to 5.02% a year earlier. Inflation throughout 2017 was still under control, at 3.61% or still within the Bank Indonesia target range of 4% (± 1%) supporting household consumption growth. Inflation control between Bank Indonesia and the Government, both at central and regional levels, low import prices and limited consumption amid fears of a decline in public purchasing power are the main factors of controlled inflation in 2017. Inflationary pressures that have declined since mid-2017 caused BI to adjust against the benchmark interest rate. The BI 7-Day Repo Rate was reduced by 25 bps to 4.50% in August 2017 and 4.25% a month later.

The realization of investment from both domestic investment (PMDN) and foreign investment (PMA) also supports the improvement of Indonesia’s economy. Based on data released by the Investment Coordinating Board (BKPM),







total realisasi investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) sepanjang 2017 berhasil melebihi target yang ditetapkan yaitu sebesar Rp692,8 triliun, melampaui target realisasi investasi PMDN dan PMA tahun 2017 sebesar Rp678,8 triliun.

Selain peningkatan realisasi investasi, perbaikan ekonomi Indonesia juga ditopang oleh membaiknya neraca perdagangan Indonesia. Seperti diungkap Badan Pusat Statistik (BPS), terjadi surplus sebesar US$ 11,84 miliar pada neraca perdagangan Indonesia untuk kurun waktu Januari hingga Desember 2017 dengan nilai ekspor naik 16,22% (yoy). Indikator surplus didapat dari peningkatan nilai ekspor dan impor yang tumbuh positif secara keseluruhan pada tahun tersebut.

Peningkatan surplus neraca perdagangan dikombinasikan dengan investasi baik langsung maupun portfolio di Indonesia menjadi faktor pendorong peningkatan cadangan devisa. Cadangan devisa Indonesia mencapai US$130,20 miliar atau naik 11,9% dibandingkan posisi tahun 2016 yang mencapai US$116,4 miliar. Peningkatan cadangan devisa ini dapat memberikan fleksibilitas kepada bank sentral untuk intervensi ke pasar jika diperlukan terutama untuk meredam gejolak fluktuasi mata uang Rupiah ditengah perkembangan pasar keuangan dunia yang dinamis termasuk ekpektasi kenaikan lebih lanjut atas suku bunga The Fed.

Kualitas pembangunan ekonomi di Indonesia juga ditopang oleh kepercayaan investor asing terhadap perekonomian Indonesia. Saat ini peringkat utang negara Indonesia sudah masuk kategori layak investasi oleh ketiga lembaga pemeringkat internasional setelah Standard & Poor’s (S&P) menaikan peringkat utang negara Indonesia menjadi BBB- dengan outlook stabil pada tanggal 19 Mei 2017. Kenaikan ini menyusul perbaikan peringkat yang sebelumnya telah diberikan oleh lembaga pemeringkat Moody’s dan Fitch. Peringkat kredit Moody’s untuk Indonesia adalah Baa3 dengan outlook positif yang ditetapkan terakhir pada 8 Februari 2017. Sementara itu, dalam perkembangan terakhir di tahun 2017 Fitch menaikkan peringkat kredit untuk Indonesia satu notch menjadi BBB dengan outlook stabil pada tanggal 20 Desember 2017.

total investment realization of Domestic Investment (PMDN) and Foreign Direct Investment (FDI) throughout 2017 has exceeded the set target of IDR692.8 trillion, exceeded the target realization of domestic investment and FDI in 2017 amounting to IDR678.8 trillion.

In addition to the increase in investment realization, Indonesia’s economic recovery is also supported by improving Indonesia’s trade balance. As stated by the Central Bureau of Statistics (BPS), there was a surplus of US $ 11.84 billion in Indonesia’s trade balance for the period of January to December 2017 with export value up 16.22% (yoy). The surplus indicator was derived from an increase in export and import values that grew positively throughout the year.

The increase in trade balance surplus combined with direct investment as well as portfolio in Indonesia has been a factor driving the increase of foreign exchange reserves. Indonesia’s foreign exchange reserves reached US $ 130.20 billion, an increase of 11.9% compared to 2016’s position at US $ 116.4 billion. This increase in foreign exchange reserves can provide the central bank with flexibility to intervene into the market if necessary primarily to mitigate the fluctuating fluctuations in the Indonesian currency amid the dynamic development of world financial markets including the expectation of further increases in the Fed’s interest rates.

The quality of economic development in Indonesia is also supported by the confidence of foreign investors in the Indonesian economy. Currently, Indonesia’s state debt rating has been categorized as worthy of investment by the three international rating agencies after Standard & Poor’s (S & P) upgraded Indonesia’s sovereign debt to BBB- with a stable outlook on May 19, 2017. This increase follows improvements in ratings previously given by ratings agencies Moody’s and Fitch. Moody’s credit rating for Indonesia is Baa3 with a positive outlook set last on February 8, 2017. Meanwhile, in the latest developments in 2017 Fitch raised Indonesia’s credit rating of one notch to BBB with a stable outlook on December 20, 2017.




LampiranAttachment



Selain perbaikan kualitas peringkat utang, peringkat Indonesia dalam kemudahan berbisnis (Ease of Doing Business/EODB) 2018 juga mengalami perbaikan dengan peringkatnya naik ke posisi 72, naik 19 peringkat dibandingkan posisi tahun lalu. EODB adalah survei tahunan yang dilaksanakan Bank Dunia yang mencerminkan daya tarik investasi dari segi kebijakan pemerintah. Berdasarkan laporan Bank Dunia, Indonesia mengantongi skor 66,47 atau naik 2,25 dibanding tahun lalu. Berdasarkan indikatornya, kenaikan peringkat kemudahan berbisnis Indonesia didorong oleh indikator penyelesaian kebangkrutan (resolving insolvency) naik paling tajam sebanyak 38 peringkat, di susul oleh proteksi kepada investor minoritas (protecting minority ivestors) yang naik 17 peringkat, dan kemudahan memulai bisnis yang naik 16 peringkat.

Perkenomian Indonesia pada tahun 2018 diharapkan tumbuh lebih baik seiring dengan ekspektasi perbaikan ekonomi global. Pemerintah memproyeksikan ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,4%, sedikit membaik dibandingkan dengan target pertumbuhan ekonomi tahun 2017 sebesar 5,2%. Selain itu, inflasi diharapkan lebih terkendali di level sekitar 3,5% dan Rupiah ditransaksikan sebesar 13.500 per US$. Perbaikan ekonomi global juga diharapkan akan memberikan efek positif terhadap harga komoditas khususnya minyak mentah yang diproyeksikan bertahan di level US$ 48,0/barel pada tahun 2018. Secara lengkap proyeksi indikator-indikator ekonomi dapat dilihat di tabel berikut ini.

PERKEMBANGAN INDUSTRI JASA KONSTRUKSIUpaya pemerintah Republik Indonesia untuk mengembangkan perekonomian dengan membangun infrastruktur berimbas pada pertumbuhan siginifikan industri konstruksi di dalam negeri. Industri konstruksi di Indonesia seakan bangkit dan berada di era baru, era keemasan yang menopang pembangunan negeri ini.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sektor konstruksi sebagai kontributor terbesar kedua terhadap pertumbuhan ekonomi nasional setelah industri pengolahan dengan kontribusi sebesar 0,67%.

Besarnya kontribusi sektor konstruksi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional salah satunya disebabkan besarnya alokasi angaran Pemerintah terhadap pengembangan infrastruktur pada APBN 2017, yaitu sebesar Rp387,3 triliun atau lebih

In addition to improve the debt rating, Indonesia’s Ease of Doing Business (EODB) 2018 ranking also improved as it climbed to 72, up 19 from its position last year. EODB is an annual survey conducted by the World Bank reflecting the attractiveness of investment in terms of government policy. Based on the World Bank report, Indonesia pocketed a score of 66.47 or an increase of 2.25 compared to last year. Based on the indicator, the rise in the ranking of the ease of doing business in Indonesia was driven by the harshest resolving insolvency indicator of 38 ratings, followed by protection to minority ivestors which rose 17 ratings, and the ease of starting up 16 ratings.

The Indonesian economy in 2018 is expected to grow better in line with expectations of global economic recovery. The government projected the Indonesian economy to grow by 5.4%, slightly improved compared to the target of economic growth in 2017 of 5.2%. In addition, inflation is expected to be more controlled at around 3.5% and the Rupiah is traded at 13,500 per US $. The improvement of the global economy is also expected to have a positive effect on commodity prices, especially crude oil which is projected to hold at US $ 48.0 / barrel level by 2018. The full projection of economic indicators can be seen in the following table.

DEVELOPMENT OF CONSTRUCTION SERVICES INDUSTRYThe efforts of the Government of the Republic of Indonesia to develop the economy by building the infrastructure impact on the significant growth of the domestic construction industry. The construction industry in Indonesia seems to rise and be in a new era, the golden era that sustains the development of this country.

Based on data from the Central Bureau of Statistics (BPS), the construction sector as the second largest contributor to national economic growth after processing industry with a contribution of 0.67%.

The high contribution of the construction sector to the national economic growth is due to the allocation of Government’s budget to infrastructure development in APBN 2017, amounting to IDR387.3 trillion or 19% higher than APBN







tinggi 19% dari APBN 2016. Anggaran tersebut digunakan untuk membangun jalan, jembatan, pelabuhan, pembangunan bandara, termasuk bandara perintis agar konektifitas lebih baik. Businesss Monitor International Ltd memperkirakan sektor konstruksi di Indonesia tahun 2017 mengalami pertumbuhan sebesar 6,1% dan akan terus mengalami pertumbuhan dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 7% hingga 2016.

5.000.000

4.000.000

3.000.000

2.000.000

1.000.000

2016

2017

2018

2019

2020

2021

2022

2023

2024

2025

2026

Indonesia - Contruction Industry Forecast

0 5

6

7

8

Construction Industry Value, IDRbn (LHS)Construction Industry Value, Real Growth, % y-oy (RHS)

Sumber : Indonesia Infrastructure Report, Businesss Monitor International Ltd

Berdasarkan grafik di atas, sektor konstruksi, khususnya infrastruktur masih memiliki potensi yang sangat besar untuk terus berkembang.

2016. The budget is used to build roads, bridges, ports, airport development , including pioneer airports for better connectivity.Businesss Monitor International Ltd expects the construction sector in Indonesia in 2017 to grow by 6.1% and will continue to grow with an average growth of 7% until 2016.

Source: Indonesia Infrastructure Report, Businesss Monitor International Ltd

Based on the graph above, the construction sector, especially infrastructure still has enormous potential to continue to grow.




LampiranAttachment



Selain itu, dalam Rencana Strategis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 2015-2019, menyebutkan bahwa pemerintah akan terus mendorong pembangunan infrastruktur untuk mendukung pencapaian pertumbuhan ekonomi wilayah. Hal tersebut dikarenakan pemerintah berkeyakinan pembangunan infrastruktur merupakan pemicu (trigger) terciptanya pusat-pusat pertumbuhan baru (new emerging growth center) yang menjadi cikal bakal lahirnya kota-kota baru/pusat permukiman baru yang dapat menjadi penyeimbang pertumbuhan ekonomi wilayah dan mengurangi kesenjangan antar wilayah.

Selain itu pembangunan infrastruktur juga diarahkan untuk mendukung pengurangan disparitas antar wilayah (perkotaan, pedesaan dan perbatasan) serta mengurangi urbanisasi dan urban sprawl, peningkatan pemenuhan kebutuhan dasar, serta peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat yang pada ahirnya untuk menjaga stabilitas dan kesatuan nasional.

In addition, in the Strategic Plan of the Ministry of Public Works and People’s Housing 2015-2019, said that the government will continue to encourage infrastructure development to support the achievement of regional economic growth. This is because the government believes infrastructure development is the trigger (trigger) of the creation of new growth centers (new emerging growth center) which became the forerunner to the emergence of new towns / new settlement centers that can be a balancer of regional economic growth and reduce the regional disparities.

In addition, infrastructure development is also directed to support the reduction of disparities between regions (urban, rural and border) and reduce urbanization and urban sprawl, increase basic needs fulfillment, and improve the quality of life and welfare of the community in the end to maintain national stability and unity.






TINJAUAN BISNISBusiness ReviewTINJAUAN BISNISBusiness Review

Pemerintah terus mendorong percepatan pembangunan nasional dengan mengembangkan sejumlah proyek infrastruktur di berbagai daerah. Pengembangan infrastruktur yang bersifat masif tersebut merupakan potensi yang sangat baik bagi Perseroan. Selain itu, sebagai perusahaan Badan Usaha Milik Negara, Perseroan juga memiliki tanggung jawab moral untuk mendukung program yang dijalankan Pemerintah. Untuk itu, Perseroan telah mengambil sejumlah insiatif strategis untuk merespon potensi yang ada yang sejalan dengan rencana jangka menengah dan panjang Perseroan.

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA

Sejalan dengan gencarnya program pembangunan infrastruktur yang dijalankan pemerintah, sektor konstruksi mengalami pertumbuhan yang sangat pesat dalam beberapa tahun terakhir. Perseroan berupaya untuk mengoptimalkan potensi yang ada dengan menerapkan strategi pengembangan usaha yang tepat.

Secara garis besar, strategi pengembangan usaha yang dijalankan Perseroan berpijak pada Strategi dan Kebijakan Perusahaan 2014 – 2019 yang digambarkan sebagai berikut :

The government continues to encourage the acceleration of national development by developing a number of infrastructure projects in various regions. Massive infrastructure development is an excellent potential for the Company. In addition, as a State-Owned Enterprise, the Company also has a moral responsibility to support the Government-run programs. To that end, the Company has taken a number of strategic initiatives to respond to the existing potential that is in line with the Company’s medium and long term plans.

BUSINESS DEVELOPMENT STRATEGY

In line with the onslaught of government-run infrastructure development programs, the construction sector has experienced rapid growth in recent years. The Company seeks to optimize its existing potential by implementing the right business development strategy.

In general, the business development strategy run by the Company is based on the Strategy and Corporate Policy 2014 - 2019 which is described as follows:




LampiranAttachment


TINJAUAN BISNISBusiness Review

Pengembangan 2014 Realisasi 2015-2016 Berkelanjutan 2017-2019

B1. Mengembangan pasar Konstruksi Baru

B2. Mengembangkan Pengalaman di Bidang EPC

B3. Pengembangan Bisnis (Realty, Precast, Energi, Jalan Tol)

C1. Revitalisasi Fasilitas Produksi

C2. Sistem Operasi yang Fokus pada K3LMP & Green Construction

C3. Mengembangkan Partner Strategis (C,S,F)

C4. Standarisasi dan Pengembangan Sistem

F1. Intergrasi IT

F5. Peningkatan Peran Bagian Hukum

F3. Reorganisasi dan Pengembangan Kompetensi SDM

F2. Impelemntasi Shared Services Center

F6. Manajemen Risiko

F7. Program Transformasi Budaya

F4. Peningkatan dan Perbaikan Likuiditas Perusahaan

Tahun 2017, sejalan dengan rencana jangka menengah dan panjang PT Waskita Karya (Persero) Tbk., Perseroan menerapkan strategi yang secara garis besar dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Keselarasan dengan program pemerintah: Waskita

berkontribusi terhadap program pemerintah terkait pembangunan nasional dengan berpartisipasi dalam berbagai proyek infrastruktur.

2. Fokus pada bisnis konstruksi: Waskita tetap berfokus pada peningkatan lini bisnis konstruksi.

3. Sinergi perusahaan: Pengembangan bisnis Waskita pada anak perusahaan mendukung peningkatan dalam lini bisnis utama Waskita, yaitu bisnis konstruksi.

4. Asset recycle: Waskita menggunakan strategi asset recycle untuk meningkatkan kemampuan ekuitas Waskita untuk berinvestasi di masa yang akan datang.

In 2017, in line with the medium and long term plan of PT Waskita Karya (Persero) Tbk., The Company adopted a strategy outlined as follows:

1. Alignment with government programs: Waskita contributes to government programs related to national development by participating in various infrastructure projects.

2. Focus on the construction business: Waskita remains focused on improving the line of construction business

3. Corporate synergy: Waskita’s business development in subsidiaries supports the increase in Waskita’s main business line, the construction business.

4. Asset recycle: Waskita uses asset recycle strategy to increase Waskita’s equity capability to invest in the future.







5. Investasi yang bernilai tambah: Waskita melakukan investasi di berbagai lini bisnis, antara lain investasi infrastruktur (jalan tol), properti, dan energi.

6. Pengembangan kapabilitas internal: Waskita melakukan pengembangan sistem untuk mendukung pertumbuhan perusahaan yang sangat cepat.

ANALISIS KINERJA OPERASIONALPerseroan telah menjalankan kinerja dengan tujuan untuk mencapai visi, misi, dan sasaran-sasaran yang tertuang dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan. Tahun 2017, Perseroan melakukan reorganisasi dengan mengubah dan menambah unit bisnis, dari empat menjadi tujuh Divisi.Setiap Divisi memiliki tugas masing-masing guna mencapai target yang ditetapkan. Tujuan utama seluruh Divisi yang ada di Perseroan adalah untuk lebih fokus dalam menghasilkan karya dengan kualitas terbaik.

Pembagian Divisi pada tahun 2017 adalah sebagai berikut:

Divisi I

Kedudukan/ Position Jakarta

Lingkup Pekerjaan/ Scape Of Work Bidang Pemasaran sd Produksi untuk Pekerjaan Proyek Gedung, Bandara, Jalan Kereta Api dan LRT, serta Proyek Investasi dan Pengembangan terpilih yang ditetapkan oleh Direksi.Marketing to Production Dept for Development Projects of Buildings, Airports, Railways, LRT, and Selected Investment and Development Project determined by Board of Directors

Daerah Operasi/ Areas of Operation Seluruh Indonesia dan Luar Negeri (kecuali Timor Leste)/ Throughtout Indonesia and Overseas (Except Timor Leste)

Batasan Nilai Kontrak Baru/ Limitation on New Contract Value

≥ Rp300 miliar / ≥ Rp300 billion< Rp300 miliar Izin Direksi Operasi Terkait / < Rp300 billion with Direction of Operation permitt

Divisi II


Lingkup Pekerjaan/ Scape Of Work Bidang Pemasaran sd Produksi untuk pekerjaan proyek-proyek Sipil dan EPC, seperti Bendungan Besar, Jembatan Bentang Panjang, Dermaga, Transmisi dan proyek-proyek EPC, serta Proyek Investasi dan Pengembangan Terpilih yang ditetapkan oleh Direksi.Marketing Sector up to Production for Civil and EPC Project works, such as Large Dams, Long Span Bridges, Ports, Transmissions and EPC projects, as well as Selected Investment and Development Projects deter-mined by the Board of Directors.

Daerah Operasi/ Areas of Operation Seluruh Indonesia/ Throughtout Indonesia


≥ Rp300 miliar / ≥ Rp300 billion< Rp300 Miliar Izin Direksi Operasi Terkait / < Rp300 billion with Direction of Operation permitt

Divisi III


Lingkup Pekerjaan/ Scape Of Work Bidang Pemasaran sd Produksi untuk pekerjaan proyek-proyek Jalan Tol dan proyek-proyek Pengembangan Terpilih yang ditetapkan oleh DireksiMarketing to Production of Toll Road Project Works and Selected Development Projects designated by Board of Directors

5. Value-added investments: Waskita invests in various lines of business, including infrastructure investment (toll roads), property, and energy.

6. Development of internal capability: Waskita does development in terms of human resources and systems to support the company’s rapid growth.

OPERATIONAL PERFORMANCE ANALYSISThe Company has carried out its performance in order to achieve the vision, mission and objectives set forth in the Company’s Work Plan and Budget. In 2017, the Company reorganized by converting and adding business units, from four Divisions to seven Divisions. Each Division has its own duties to achieve the set targets. The main objective of all Divisions in the Company is to focus more on producing the best quality work.

Division Range in 2017 is as follows:

Division I

Division II

Division III




LampiranAttachment




Daerah Operasi/ Areas of Operation Pulau Jawa/ Java Island


Tidak Ada Batasan No limits

Divisi IV

Kedudukan/ Position Surabaya

Lingkup Pekerjaan/ Scape Of Work Bidang Pemasaran sd Produksi untuk pekerjaan proyek-proyek Jalan Tol dan proyek-proyek Pengembangan Terpilih yang ditetapkan oleh DireksiMarketing Sector for Production of Toll Road projects and Selected Development projects established by the Board of Directors

Daerah Operasi/ Areas of Operation Pulau Jawa dan Timor Leste/ Java Island and Timor Leste


Tidak Ada Batasan No limitation

Divisi V



Daerah Operasi/ Areas of Operation Selain Pulau Jawa/ Besides java



Divisi VI

Kedudukan/ Position Palembang


Daerah Operasi/ Areas of Operation Selain Pulau Jawa/ Besides java



Divisi VII



Daerah Operasi/ Areas of Operation Pulau Jawa/ Java Island



Division IV

Division V

Division VI

Division VII







Kinerja OperasionalPerseroan merupakan salah satu pemain utama di industri jasa konstruksi nasional. Hal ini sejalan dengan visi Perseroan yaitu Menjadi Perusahaan Indonesia terkemuka di bidang industri konstruksi, rekayasa, investasi infrastruktur dan realty. Karena itu, Perseroan terus mengembangkan kapasitasnya untuk mewujudkan visi Perseroan tersebut.Tahun 2017, Perseroan berhasil mencatat pertumbuhan kinerja yang sangat baik. Hal ini dapat dilihat dari perolehan kontrak pekerjaan yang diperoleh Perseroan sepanjang tahun 2017.

Tahun 2017, Perseroan mengikuti sejumlah lelang pekerjaan di berbagai institusi dengan rincian sebagai berikut :

UraianDescription 2017 2016

PerumbuhanGrowth

PersentasePercentage

Lelang Diikuti Auction Followed

463 534 86,70%

Nilai Lelang Diikuti Auction Value Followed

Rp66.223 miliarbillion


53,43%

Lelang Dimenangkan Auction Won

166 146 113,70%

Nilai Lelang DimenangkanAuction Value Won



63,12%

Lelang Dimenangkan (%)Auction Won (%)

35,85% 27,34% 118,12%

Tanpa Lelang No Auction

37 2 18,50%

Nilai Tanpa LelangValue Without Auction



129,63%

Penunjukan LangsungDirect appointment

37 2 1850,0%

Nilai Penunjukan LangsungDirect Appointment Value


Rp15.907 Miliarbillion

120,71%

Kerja Tambah Add Work



216,43%

Jumlah Pekerjaan DiperolehNumber of Jobs Retrieved

203 148 137,16%

Nilai Pekerjaan DiperolehWork Value Provided



79,79%

Tahun 2017, Perseroan berhasil memenangkan lelang dengan nilai total Rp33.093 miliar atau 49,9% dari total lelang yang diikuti dengan nilai Rp66.223 miliar. Pencapaian tersebut

Operational PerformanceThe Company is one of the major players in the national construction services industry. This is in line with the Company’s vision of becoming a leading Indonesian Company in construction, engineering, infrastructure and realty. Therefore, the Company continues to develop its capacity to realize the vision of the Company.In 2017, the Company managed to record excellent performance growth. This can be seen from the acquisition of employment contracts obtained by the Company throughout 2017.

In 2017, the Company follows a number of work auctions at various institutions with the following details:

In 2017, the Company succeeded in winning auctions with a total value of IDR33,093 billion, or 49.9% of the auctions followed with a total value of IDR66,223 billion.




LampiranAttachment



lebih baik dibandingkan pencapaian tahun sebelumnya, dimana persentase nilai kemenangan lelang tahun 2016 sebesar 42,3%. Selain itu, Perseroan juga memperoleh 37 pekerjaan tanpa lelang (penunjukan langsung), dimana tahun 2016 Perseroan hanya memperoleh 2 pekerjaan melalui mekanisme penunjukan langsung, sehingga secara keseluruhan Perseroan berhasil memperoleh 203 pekerjaan sepanjang tahun 2017. Jumlah tersebut mengalami peningkatan sebesar 137,16% dibandingkan jumlah pekerjaan tahun sebelumnya yang sebanyak 148 pekerjaan. Namun demikian, dari sisi nilai pekerjaan hanya mencapai 79,79%, yaitu dari Rp69.974 miliar tahun 2016 menjadi Rp55.834 miliar tahun 2017.

Model Bisnis Segmen Konstruksi1. Kontrak Jasa Konstruksi

Perseroan menggarap Jenis kontraka. Kontrak Lump Sum

Kontrak lump sum merupakan kontrak pengadaan barang/jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan yang ditawarkan sesuai dengan persyaratan yang disepakati meliputi gambar, spesifikasi, schedule, dan lainnya dalam jangka waktu tertentu dengan jumlah harga yang pasti dan tetap. Seluruh elemen dalam kontrak disetujui secara tertulis sebelum pekerjaan dimulai. Pengguna jasa membayar harga atas penyelesaian pekerjaan berdasarkan cara pembayaran yang telah ditetapkan.

b. Kontrak Unit Price Kontrak Unit Price merupakan kontrak pengadaan barang/jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu berdasarkan harga satuan yang pasti dan tetap untuk setiap satuan pekerjaan dengan spesifikasi tertentu. Proyek yang ditetapkan berdasarkan kontrak ini adalah:• Kontrak Design and Build

Kontrak design and build merupakan kontrak proyek yang pekerjaan perencanaan dan pelaksanaannya diserahkan kepada satu penyedia jasa (perencana) ditunjuk oleh kontraktor, bukan oleh pengguna jasa atau kepada suatu badan kerjasama antara perencana dan kontraktor.

• Performance Based Contract Performance Based Contract (PBC) merupakan suatu kontrak dimana pekerjaan perencanaan, pelaksanaan, dan pemeliharaan dalam jangka panjang yang diserahkan kepada satu penyedia jasa.

This achievement was better than the previous year, where the percentage of winning auctions in 2016, or 42.3%. In addition, the Company won 37 non-auction jobs through direct appointment, compared to 2016 when the Company only won 2 jobs, resulting in the Company’s having 203 work contracts during 2017. This was an increase of 137,16% over the previous year’s 148 work contracts. However, in terms of value, just reached 79,79%, from IDR69,974 billion in 2016 to IDR55,834 billion in 2017.

Business Model of Construction Segment1. Construction Services Contract

The Company worked on Type of contracta. Lump Sum Contract

A lump sum contract is a procurement contract for the completion of all work offered in accordance with agreed terms including drawings, specifications, schedules, and others within a specified period with a fixed and fixed amount of prices. All elements in the contract are agreed in writing before the work begins. The service user pays the price for the completion of the work based on the predetermined payment method.

b. Unit Price ContractUnit Price contract is a procurement contract for the completion of all work within a certain time limit based on fixed and fixed unit price for each unit of work with certain specifications.

• Design and Build contractDesign and build contracts are project contracts where the planning and implementation work is assigned to a service provider (planner) appointed by the contractor, not by the service user or to a co-operation body between the planner and the contractor.

• Performance Based ContractPerformance Based Contract (PBC) is a contract whereby long-term planning, implementation and maintenance work is assigned to a service provider.







2. Kerja Sama Operasi Perseroan melakukan kerja sama operasi dengan pihak lain sebagai salah satu strategi untuk mendapatkan sebuah proyek. Kerja sama operasi adalah suatu bentuk kerja sama dengan mitra KSO yang tujuannya untuk mendapatkan sinergi yang optimal terkait dengan kompetensi teknis maupun non-teknis dalam rangka mendapatkan proyek dan pelaksanaannya, sehingga Perseroan memperoleh nilai tambah berupa laba, transfer teknologi, serta pengalaman. Proyek-proyek KSO hanya dicatat nilai kontrak dan labanya saja. Proyek yang dilakukan dengan skema KSO, antara lain

Daftar proyek KSO tahun 2017 adalah sebagai berikut:

No. ProyekProject

Bentuk KerjasamaForm of cooperation

BUMN PartnerSOE Partner NK Waktu

Time/Date

1 Jalan Tol Ciawi Sukabumi Seksi I Integrated PT PP (57,5%) 336.090 22-May-15 13-Sep-16

2 Tol Depok-Antasari (Paket 1) Integrated PT PP (33%), PT. HK(33%) 415.700 07-Oct-14 30-Mar-16

3 Normalisasi Kali Ciliwung-Cisadane Portion PT HK(49%) 217.880 03-Dec-13 16-May-17

4 Bandara Samarinda Baru Integrated PT HK (37,5%), PT. WK (20%) 263.950 30-Dec-14 18-Dec-16

5 Saluran Induk Sidorejo Portion PT HK (49%) 49.350 23-Oct-15 05-Jan-19

6 Jalan Batu Aji-Kuaro (MYC) Portion PT NK (40%) 222.200 01-Sep-15 22-Feb-17

7 AP II Terminal 3 Pier 2 PortionPT WK (42%), PT. PP (15%), PT Jaya Teknik (5%)

1.815.370 18-Mar-13 30-Nov-15

8 Galing – Tanjung, Tanjung – Aruk Roads Portion PT Yasa (0%) 296.127 26-Nov-13 02-Dec-16

9 Jalan Tol Cisumdawu Phase II PortionMetailungical (China) (65%), PT WK (20%), PT. NK (7,50%)

237.680 15-Sep-15 14-Sep-18

10 BENDUNGAN TAPIN integrated PT BA 51% 399.541 13-Oct-15 22-Sep-19

11Jalan Bebas Hambatan Manado-Bitung (Simpang Susun) porsi HK 55,00%

211.232 31-Dec-15 30-Jan-18

12 Bendung D.I. Kamijoro Bantul (MYC) porsi PP = 49% 100.827 24-Apr-16 11-Dec-18

13 Bendungan Pringsewu, Lampung integrated Adhi 37,50% 471.170 20-Sep-17 8-Sep-20

14 Bendungan Leuwi Keris integrated Adhi 30,00% 408.757 23-Nov-16 30-Mar-21

Divisi ITahun 2017 Divisi I memperoleh sejumlah kontrak pekerjaan baru dengan total nilai Rp2.521.912 juta, baik proyek sendiri maupun proyek joint operation, dengan rincian sebagai berikut :

2. Operational CooperationThe Company conducts joint operations with other parties as one of the strategies to obtain a project. Operational cooperation is a form of cooperation with KSO partners whose objective is to obtain optimal synergy related to technical and non-technical competence in order to get the project and its implementation, so that the Company get value added in the form of profit, technology transfer, and experience. KSO projects are recorded only for contracts and profits. Projects undertaken under the KSO scheme, among others

The list of KSO projects of 2017 is as follows:

Division IIn 2017 Division I obtained a number of new work contracts with a total value of IDR2,521,912 million, either for own projects, or joint operation projects, with details as follows:




LampiranAttachment



No NAMA PROYEKPROJECT NAME OWNER SUMBER DANA

SOURCE OF FUNDSLOKASI

LOCATION

NKB (NON)

(Excl. PPN)

1

Gd. Terminal dan sarana Penunjang Paket 3 Bandara A. YaniTerminal Building and supporting facilities Packet 3 A. Yani Airport

AP II BUMN Semarang 845.660

2 Nines BSD PT WKR BUMN Tangerang 535.931

3 Add 2 Proyek Pemb. Royal Dental HospitalAdd Royal Dental Hospital Project PT. Royal Abadi Dentalindo Swasta DN Tangerang 440.030

4 Solterra Pejaten KSO Waskita Ekatama KSO Waskita Ekatama Jakarta 487.926

Dan Proyek LainnyaAnd Other Projects 212.365

Total 2.521.912

Divisi IIDivisi II tahun 2017 berhasil memperoleh kontrak senilai Rp6.305.071 juta, baik proyek sendiri maupun proyek joint operation, dengan rincian sebagai berikut:



LOCATION

NKB (NON)

(Excl. PPN)

1Pemb. Konstruksi Jembatan Penghubung Pulau 2BPenghubung Island Bridge Construction 2B

PT Kukuh Mandiri Lestari Swasta DN Jakarta 443.000

2

Transmisi 500 KV Sumatera Muara Enim - New Aurduri (Struktur Atas)500 KV Transmission Muara Enim - New Aurduri Sumatra (Top Structure)

PLN BUMN Sumsel South Sumatra

1.995.928

3

Transmisi 500 KV Sumatera Muara Enim - New Aurduri (Tanah dan Pondasi) 500 KV Transmission Muara Enim - New Aurduri Sumatra (Land and Foundation)

PLN BUMN Sumsel South Sumatra

810.091

4 Add. Kapal BetungAdd. Betung Vessel

PT. Sriwijaya Markmore Persada SWASTA DN Sumsel

South Sumatra 497.937

5 Pembangunan PLTA WadoPLTA Wado Construction WKE WKE Jabar

West Java 716.732

6 Pembangunan Bendungan Margatiga (65%)Margatiga Dam Construction (65%) PUPR-SDA APBN Lampung

480.801

7

Pembangunan Bendungan Temef di Kabupaten Timor Tengah Selatan (Paket-1) (77.5%)Temef Dam Construction in Central Timor (Packet 1) (77.5%)

PUPR-SDA APBN NTT 633.449

Division IIDivision II in 2017 obtained contracts worth IDR6.305.071 million, both own project and joint operation projects, with details as follows:









LOCATION

NKB (NON)

(Excl. PPN)

Dan pekerjaan lainnyaAnd Other Jobs 727.137

Total 6.305.071

Divisi IIITahun 2017, Divisi III membukukan pencapaian proyek baru sebesar Rp9.184.406 juta baik proyek sendiri maupun proyek joint operations dengan rincian sebagai berikut:



LOCATION

NKB (NON)

(Excl. PPN)

1Pemb. Jalan Tol Jakarta - Cikampek II Elevated (JO)Jakarta - Cikampek II Elevated (JO) Toll Road Construction

PT. JM-SIGIRON BUMN Cikampek 6.273.365

2 Tol Pemalang Batang Paket 1 Pemalang Batang Toll Road Packet 1 PBTR

Pengembangan BisnisDevelopment Business

Jateng Central Java

342.130


Pengembangan Bisnis Development Business

Jateng Central Java

302.968



Jateng Central Java

347.426

5 Pemb Jl Tol Becakayu Seksi 2D.1Becakayu Section 2D.1 Toll Road Construction II KKDM


DKI 810.498

Dan pekerjaan lainnyaAnd Other Jobs 1.108.019

Total 9.184.406

Divisi IVPerolehan proyek baru Divisi IV tahun 2017 mencapai Rp2.677.840 juta baik sendiri maupun proyek joint operations, dengan rincian sebagai berikut :



LOCATION

NKB (NON)

(Excl. PPN)

1

Pemb. Jalan Tol Semarang - Solo Ruas Salatiga – KertasuraSemarang - Solo Ruas Salatiga – Kertasura Toll Road Construction

PT Solo Ngawi JayaPengembangan Bisnis Development Business

Jateng Central Java

382.006

Division IIIIn 2017, Division III obtained new projects worth IDR9,184,406 million, both own projects and joint operations projects with the following details:

Division IVIn 2017, Division IV obtained new projects worth IDR2,677,840 million, both own projects and joint operations projects with the following details:




LampiranAttachment



2 Add Jalan Tol KLBMAdd KLBM Toll Road Swasta DN


Jatim East Java

445.024

3 Add Ruas KraksaanAdd Kraksaan Field Swasta DN


JatimEast Java

1.205.014

Dan pekerjaan lainnyaAnd Other Jobs

645.796

Total 2.677.840

Divisi VDivisi V memperoleh Rp6.179.050 juta proyek baru, baik proyek sendiri maupun proyek joint operations, dengan rincian sebagai berikut:



LOCATION

NKB (NON)

(Excl. PPN)

1

Tol Terbanggi Besar - Kayu Agung (STA 100 + 200 - 112 + 200) (VGF Japek)Terbanggi Besar - Kayu Agung (STA 100 + 200 - 112 + 200) (VGF Japek) Toll Road

PT. JM-JI - CPengembangan Bisnis Development Business

Lampung 581.364

2

Tol Terbanggi Besar - Kayu Agung (VGF JAPEK) 5,880 KMTerbanggi Besar - Kayu Agung (VGF JAPEK) 5,880 KM Toll Road

PT. Jasa MargaPengembangan Bisnis Development Business

Lampung 558.566

3

Jalan Tol Ruas Terbanggi Besar - Pematang Panggang - Kayu Agung ( Zona HK 1) 3,65 KMRuas Terbanggi Besar - Pematang Pang-gang - Kayu Agung ( Zone HK 1) 3,65 KM Toll Road

PT Hutama Karya Pengembangan Bisnis Lampung 448.311

4

Jalan Tol Ruas Terbanggi Besar - Pematang Panggang - Kayu Agung ( Zone HK 2) 20,55 KMRuas Terbanggi Besar - Pematang Pang-gang - Kayu Agung ( Zona HK 2) 20,55 KM Toll Road

PT Hutama KaryaPengembangan Bisnis Development Business

Lampung 2.122.580

5

Jalan Tol Ruas Terbanggi Besar - Pematang Panggang - Kayu Agung ( Zona HK 3) 8,00 KMRuas Terbanggi Besar - Pematang Pang-gang - Kayu Agung ( Zone HK 3) 8,00 KM Toll Road

PT Hutama KaryaPengembangan Bisnis Development Business

Lampung 875.242

7

Akses Jalan Tol Pelabuhan Kuala Tanjung ruas Inderapura - Kuala TanjungPelabuhan Kuala Tanjung ruas Inderapura - Kuala Tanjung Toll Road Access

PT.HUTAMA MARGA WASKITA


SumutNorth Sumatra

1.401.372


191.615

Total 6.179.050

Divisi VIDivisi VI membukukan proyek baru senilai Rp9.547.056 juta yang seluruhnya merupakan proyek sendiri dengan rincian sebagai berikut:

Division VDivision V obtained new projects worth IDR6,179,050 million, both own projects and joint operations projects with the following details:

Division VIDivision VI obtained new projects worth IDR9,547,056 million which were entirely own projects with details as follows:









LOCATION

NKB (NON)

(Excl. PPN)

1

Jalan Tol Ruas Terbanggi Besar - Pematang Panggang - Kayu Agung ( Zona Non VGH)Ruas Terbanggi Besar - Pematang Pang-gang - Kayu Agung ( Zone Non VGH) Toll Road

PT Hutama Karya Pengembangan Bisnis Lampung 8.331.532

2

Jl. Tol Kayuagung - Palembang - Betung Paket I Seksi 1 : Sta. 0+000 - Sta. 13.400Kayuagung - Palembang - Betung Packet I Section 1 : Sta. 0+000 - Sta. 13.400 Toll Road

PT SRIMP Pengembangan Bisnis Palembang 1.871.330

ADD. 1 Jalan Tol KAPB Paket I Seksi 1 Sta.0+000-Sta.13+400ADD. 1 KAPB Packet I Section 1 Sta.0+000-Sta.13+400 Toll Road

SRIMP Pengembangan Bisnis SUMSEL South Sumatra

402.711

ADD. 5 Jalan Tol KAPB Paket II Seksi 1 Sta.13+400-Sta.33+500ADD. 5 KAPB Packet II Section 1 Sta.13+400-Sta.33+500 Toll Road

SRIMP Pengembangan Bisnis SUMSEL South Sumatra

1.037.143


(2.095.660)

DIVISI VI 9.547.056

Divisi VIITahun 2017, Divisi VII berhasil memperoleh proyek senilai Rp8.386.458 juta.



LOCATION

NKB (NONF)

(Excl. PPN)

1

Jl Tol Kunciran - Serpong Paket I : Kunciran Parigi ( STA.37+789 - STA. 46+500 ) Kunciran - Serpong Paket I : Kunciran Parigi ( STA.37+789 - STA. 46+500 ) Toll Road

PT. JM-Acset BUMN Tangerang 1.126.578

2 Jl Tol Cilincing – CibitungCilincing – Cibitung Toll Road

PT. Cibitung - Tj Priuk Port Tollways BUMN Jakarta 5.083.577

3 Jl. Tol JORR II Ruas Cinere – SerpongJORR II Ruas Cinere – Serpong Toll Road Cinere Serpong Jaya. PT BUMN Banten 2.176.303


8.386.458

Division VIIIn 2017, Division VII obtained projects worth IDR8,386,458 million.




LampiranAttachment


TINJAUAN PER SEGMEN OPERASIReview Per Segment Operations

Berdasarkan Laporan Keuangan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Satrio Bing Eny & Rekan (Deloitte), Segmen operasi Perseroan dikelompokkan berdasarkan pekerjaan yang dilakukan, yaitu Konstruksi, Sewa Gedung, Properti & Hotel, Precast, Energi dan Tol. Pembahasan profitabilitas dari masing-masing segmen adalah sebagai berikut :

Segmen KonstruksiTahun 2017, segmen konstruksi berhasil membukukan pendapatan usaha sebesar Rp42.347 miliar, jumlah tersebut melonjak sangat signifikan dibandingkan pendapatan usaha tahun sebelumnya yang sebesar Rp22,373 miliar.

Laba bruto segmen kontruksi tahun 2017 tercatat sebesar Rp8.558 miliar, meningkat 439,4% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp3,591 miliar.

dalam jutaan Rupiahin million rupiah

Uraian Description

Tahun Year

Pertumbuhan (Penurunan)Growth (Decline)

2017 2016 (Rp/IDR) (%)

Pendapatan UsahaOperating revenues

42,347,388 22,373,177 19,974,211 89.27%


33,789,028 18,782,049 15,006,979 79.90%

Laba BrutoGross profit

8,558,360 3,591,128 4,967,282 138.31%

Segmen Sewa GedungSegmen sewa gedung tahun 2017 membukan pertumbuhan laba bruto sebesar 633,9% dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu sebesar Rp10 miliar dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp1,4 miliar. Pertumbuhan laba bruto tersebut seiring dengan pertumbuhan pendapatan usaha pada segmen tersebut.


UraianDescription

TahunYear

Pertumbuhan (Penurunan)Growth (decline)

2017 2016 (Rp/IDR) (%)


10,296 1,403 8,893 633.9%


- - - -


10,296 1,403 8,893 633.9%


Based on Audited Financial Statements by Public Accounting Firm Satrio Bing Eny & Rekan (Deloitte), the Company’s operating segments are classified based on the work performed, ie Construction, Building Rent, Property & Hotel, Precast, Energy and Toll. Discussion of profitability of each segment is as follows:

Construction SegmentIn 2017, the construction segment booked revenues of IDR42,347 billion, a significant increase compared to the previous year’s revenues of IDR22,373 billion.

Gross profit of the construction in 2017 was recorded at IDR8,558 billion, an increase of 439.4% compared to the previous year which amounted to IDR3,591 billion.

Building Rental SegmentThe rental segment of 2017 opened a 633.9% gross profit growth over the previous year of IDR10 billion compared to the previous year of IDR1.4 billion. Gross profit growth is in line with the growth of business revenue in the segment.







Segmen Properti & HotelLaba bruto segmen Properti dan hotel tahun 2017 tumbuh 211,0% menjadi Rp51 miliar seiring pertumbuhan pendapatan usaha yang dibukukan Perseroan pada segmen tersebut sebesar 430,8% dari Rp45 miliar pada tahun 2016 menjadi Rp241 miliar tahun 2017.


UraianDescription

TahunYear


2017 2016 (Rp/IDR) (%)


241,026 45,410 195,616 430.8%


190,236 29,078 161,158 554.2%


50,790 16,331 34,459 211.0%

PrecastSegmen precast membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 93,6% dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu dari Rp1.148 miliar tahun 2016 menjadi Rp2.223 miliar tahun 2017. Pertumbuhan pendapatan usaha tersebut membuat laba bruto yang dibukukan Perseroan dari segmen precast tahun 2017 tumbuh 138,9% menjadi Rp609 miliar.


Uraian Description

TahunYear


2017 2016 (Rp/IDR) (%)


2,223,464 1,148,465 1,074,999 93.6%


1,613,718 893,244 720,474 80.7%


609,746 255,221 354,525 138.9%

E nergiSegmen energi mengalami pertumbuhan laba bruto yang sangat signifikan, yaitu sebesar 3042,0% menjadi Rp54 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp1 miliar.

Property & Hospitality SegmentThe property and hospitality segment’s gross profit in 2017 grew 211.0% to IDR51 billion as the company’s revenue growth in the segment stood at 430.8% from IDR45 billion in 2016 to IDR241 billion in 2017.

PrecastThe precast segment posted an income growth of 93.6% over the previous year, from IDR1,148 billion in 2016 to IDR2,223 billion in 2017. The growth in operating revenues prompted the Company’s gross profit posted from the precast segment of 2017 to grow 138.9% to IDR609 billion.

EnergyThe energy segment experienced a very significant gross profit growth of 3042.0% to IDR54 billion from the previous year of IDR 1 billion.




LampiranAttachment




UraianDescription

TahunYear


2017 2016 (Rp/IDR) (%)


76,924 1,818 75,106 4131.2%


22,755 93 22,662 24367.7%


54,168 1,724 52,444 3042.0%

T olSegmen jalan tol tahun 2017 berhasil membukukan pendapatan usaha sebesar Rp313 miliar, tumbuh 43,9% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp218 miliar. Pertumbuhan tersebut membuat laba bruto yang dibukukan Perseroan dari segmen tol tumbuh 76,6% menjadi Rp180 miliar.


UraianDescription

TahunYear


2017 2016 (Rp/IDR) (%)


313,800 218,050 95,750 43.9%


133,629 116,019 17,610 15.2%


180,171 102,031 78,140 76.6%

TollThe toll road segment in 2017 succeeded to record revenues of IDR313 billion, grew 43.9% from IDR218 billion in the previous year. The growth resulted in a gross profit recorded by the Company from 76.6 percent to IDR180 billion toll road segment.






TINJAUAN KEUANGANFinancial Review

LAPORAN POSISI KEUANGAN

ASETTotal Aset Perseroan tahun 2017 mencapai Rp97.896 miliar, jumlah tersebut mengalami peningkatan sebesar 59,4% dibandingkan Total Aset Tahun sebelumnya sebesar Rp61.433 miliar. Peningkatan Total Aset tersebut menandakan Perseroan memiliki sumber daya yang dikuasai perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan darimana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh perusahaan.

Aset Lancar Tahun 2017, jumlah Aset Lancar Waskita mengalami peningkatan sebesar 32% dari Rp39.707 miliar tahun 2016 menjadi Rp52.427 miliar tahun 2017. Peningkatan Aset Lancar tersebut disebabkan oleh tagihan bruto, Pajak dibayar dimuka dan piutang lain-lain.


Uraian Description

TahunYear


2017 2016 (Rp/IDR) (%)

Aset LancarCurrent assets

Kas dan Setara KasCash and cash equivalents

6,088,962 10,655,996 -4,567,034 -42.9%

Investasi Jangka PendekShort Term Investment

8,448 8,448 0 0.0%

Piutang UsahaAccounts receivable

1,871,068 4,317,460 -2,446,392 -56.7%

Piutang RetensiRetention Receivables

1,050,932 966,697 84,235 8.7%

Piutang Lain-lain Jangka PendekOther Receivables Others Short Term

10,200,144 5,617,875 4,582,269 81.6%

PersediaanInventories

3,235,500 2,556,732 678,768 26.5%

Tagihan Bruto Kepada Pengguna JasaGross Charge to Users

25,020,661 10,971,802 14,048,859 128.0%

Pajak Dibayar di MukaPrepaid taxes

2,174,281 1,159,443 1,014,838 87.5%

Uang Muka dan Biaya Dibayar di MukaAdvances and Prepaid Expenses

1,756,789 2,706,957 (950,168) -35.1%

Jumlah Aset LancarCurrent Assets Amount

52,427,017 39,712,575 12,714,442 32.02%


FINANCIAL POSITION REPORT

ASSETSTotal Assets of the Company in 2017 reached IDR97,896 billion, an increase of 59.4% compared to Total Assets The previous year amounted to IDR61,433 billion. Increasing Total Assets indicates that the Company has resources controlled by the company as a result of past events and where future economic benefits are expected to be obtained by the company.

Current assetsIn 2017, Waskita’s current Asset Value increased by 32% from IDR39,707 billion in 2016 to IDR52,427 billion in 2017. The increase in Current Assets was due to gross dues, prepaid taxes and other receivables.




LampiranAttachment



Kas dan Setara KasPada akhir tahun 2017, jumlah Kas dan Setara Kas Perseroan tercatat sebesar Rp6.088 miliar, jumlah tersebut mengalami penurunan sebesar Rp4.567 atau (42.9%) dibandingkan jumlah Kas dan Setara Kas pada akhir tahun 2016 yang tercatat sebesar Rp10.656 miliar. Penurunan jumlah Kas dan Setara Kas tersebut salah satunya disebabkan oleh penurunan penempatan jumlah kas Perseroan dari perolehan aset tak berwujud

Investasi Jangka PendekUntuk mendukung pertumbuhan usahanya, Perseroan juga melakukan Investasi Jangka Pendek. Selama tahun 2017, jumlah Investasi Jangka Pendek yang dilakukan Perseroan tidak mengalami perbedaan dengan jumlah tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp8,45 miliar.

PersediaanJumlah Persediaan yang dimiliki Perseroan tahun 2017 sebesar Rp3.235 miliar. Dibandingkan tahun sebelumnya, jumlah tersebut mengalami peningkatan sebesar 26,5%, dimana pada akhir tahun 2016 jumlah Persediaan Perseroan sebesar Rp2.557 miliar. Peningkatan Persediaan tersebut disebabkan oleh kenaikan persediaan aset real estate dan bahan baku beton precast.

Aset Tidak Lancar Pada 2017, aset tidak lancar Perseroan tercatat sebesar Rp45.469 miliar, naik signifikan sebesar 109% atau setara Rp23.743 miliar dibandingkan pada 2016 sebesar Rp21.725 miliar. Peningkatan terhadap aset tidak lancar Perseroan dipengaruhi terutama oleh perolehan aset tak berwujud hak penguasahaan jalan tol, aset lain-lain, dan penempatan investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama .


UraianDescription

TahunYear


2017 2016 (Rp/IDR) (%)

Aset Tidak LancarNon-Current Assets

Investasi Pada Entitas Asosiasi dan ventura BersamaInvestments in Associated Entities and Joint Venture

3,449,338 2,070,701 1,378,637 66.6%

Piutang Usaha Jangka PanjangLong-term Business Accounts Receivable

0 180,002 (180,002) (100.0%)

Piutang Lain - lain Jangka PanjangOther Long Term Receivables

40,363 301,862 (261,499) (86.6%)

Cash and Cash EquivalentsAt the end of 2017, the Company’s Cash and Cash Equivalents amounted to IDR6,088 billion, the amount of which decreased by IDR4,567 or (42.9%) compared to Cash and Cash Equivalents at the end of 2016 amounting to IDR10,656 billion. The decrease in Cash and Cash Equivalents was caused by the decrease of the Company’s cash placements from the acquisition of intangible assets

Short Term InvestmentTo support its business growth, the Company also makes Short Term Investments. During 2017, the Company’s short-term Investments did not differ from the previous year amounting to IDR8.45 billion

InventoriesTotal Inventories owned by the Company in 2017 amounted to IDR3,235 billion. Compared to the previous year, the number has increased by 26.5%, where at the end of 2016 the Company’s Inventory amounted to IDR2,557 billion. The increase in Inventories was due to an increase in the inventory of real estate assets and precast concrete raw materials.

Non-Current AssetsIn 2017, the Company’s non-current assets amounted to IDR45,469 billion, a significant increase of 109% or equivalent to IDR23,743 billion compared to 2016 amounting to IDR21,725 billion. The increase in the Company’s undistributed assets was influenced primarily by the acquisition of intangible assets for toll road concession rights, other assets, and investment placements in joint ventures and joint venture entities.








UraianDescription

TahunYear


2017 2016 (Rp/IDR) (%)

Tagihan Bruto Kepada Pengguna Jasa Jangka PanjangGross Charge to Users Long Term Service

0 2,137,918 (2,137,918) -100.0%

Properti InvestasiInvestment property

66,546 53,411 13,135 24.6%

Investasi Jangka Panjang LainnyaOther Long Term Investment

287,622 548,404 -260,782 -47.6%

Aset TetapFixed assets

4,742,288 3,013,846 1,728,442 57.35%

GoodwillGoodwill

2,235,779 1,710,769 525,010 30.7%

Aset Tak Berwujud - Hak Penguasaan Jalan TolIntangible Assets - Toll Road Rights

33,932,684 11,153,744 22,778,940 204.2%

Aset Pajak TangguhanDeferred tax assets

43,924 195,138 -151,214 -77.5%

Aset Lain-lainOther Assets

324,596 98,338 226,258 230.1%

Jumlah Aset Tidak LancarNumber of Non-Current Assets

45,468,743 21,725,620 23,743,123 109.3%

Investasi Pada Entitas Asosiasi dan Ventura BersamaJumlah Investasi Pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama yang dilakukan Perseroan tahun 2017 tercatat sebesar Rp3.449 miliar. Jumlah tersebut mengalami peningkatan dibandingkan jumlah Investasi Pada Entitas Asosiasi tahun 2016 yang sebesar Rp2.071 miliar. Peningkatan jumlah Investasi Pada Entitas Asosiasi tersebut disebabkan, terutama oleh peningkatan setoran modal pada entitas asosiasi dan ventura bersama, yaitu PT Solo Ngawi Kertolono Jaya, dan PT Jasa Marga Semarang - Batang.

Investasi Jangka PanjangPerseroan melakukan investasi yang bersifat jangka panjang untuk memastikan keberlanjutan usahanya. Tahun 2017 jumlah Investasi Jangka Panjang yang dilakukan Perseroan sebesar Rp287 miliar. Dibandingkan tahun sebelum, jumlah Investasi Jangka Panjang Perseroan mengalami penurunan berbanding dengan jumlah Investasi Jangka Panjang pada tahun 2016 adalah sebesar Rp548 miliar.

Investments in Associated Entities and Joint VentureTotal Investment in Associated Entities and Joint Venture conducted by the Company in 2017 amounted to IDR3,449 billion. This amount has increased compared to the amount of Investment in Associated Entities in 2016 amounting to IDR2,071 billion. The increase in the Associated Entities investment was due mainly to the increase in capital in associated entities and joint ventures, PT Solo Ngawi Kertolono Jaya and PT Jasa Marga Semarang - Batang.

Long term investmentThe Company invests in a long-term nature to ensure the sustainability of its business. In 2017, the Company’s long-term investment amounted to IDR287 billion. Compared to the previous year, the Company’s long-term investment decreased compared to the amount of Long Term Investment in 2016 amounting to IDR548 billion.




LampiranAttachment



Aset Tak Berwujud – Hak Penguasaan Jalan TolPerseroan memiliki Aset Tak Berwujud dalam bentuk Hak Penguasaan Jalan Tol. Tahun 2017, jumlah Aset Tak Berwujud – Hak Penguasaan Jalan Tol sebesar Rp33.933 miliar jumlah tersebut meningkat secara signifikan sebesar 204,2% sedangkan tahun 2016 hanya sebesar Rp11.154 miliar. Peningkatan tersebut disebabkan terutama, oleh perolehan hak konsesi beberapa ruas jalan tol seperti ruas tol Becakayu, Cimanggis-Tanjung Priok, Pejagan - Pemalang, dan Pasuruan Probolinggo.

LIABILITASJumlah Liabilitas Perseroan tahun 2017 tercatat sebesar Rp75.141 miliar.Jumlah tersebut meningkat 68,3% dibandingkan jumlah Liabilitas tahun sebelum yang sebesar Rp44.660 miliar. Peningkatan jumlah Liabilitas tersebut salah satunya disebabkan terutama, oleh kenaikan utang bank jangka panjang yang digunakan untuk Hak Pengusahaan jalan tol jangka panjang dan liabilitas pajak tangguhan dan ventura bersama.

Liabilitas jangka Pendek Pada 2017, liabilitas jangka pendek mengalami peningkatan 67,2% atau setara dengan Rp21.025 miliar menjadi Rp52.309 miliar dibandingkan dengan 2016 sebesar Rp31.283 miliar. Peningkatan liabilitas jangka pendek ini disebabkan terutama, oleh kenaikan utang bank jangka pendek untuk proyek turnkey biaya yang masih harus dibayar, dan liabilitas jangka pendek lainnya.


UraianDescription

TahunYear


2017 2016 (Rp/IDR) (%)

Liabilitas Jangka PendekShort-term liabilities

Utang Bank Jangka PendekShort Term Bank Debt

24,291,475 12,063,048 12,228,427 101.37%

Utang Lembaga Keuangan Non BankDebt of Non-Bank Financial Institution

1,588,725 3,281,288 (1,692,564) (52.5%)

Utang UsahaAccounts payable

14,098,182 7,184,593 6,736,487 91.5%

Utang Bruto Subkontraktor Pihak KetigaGross Debts of Third Party Subcontractors

10,027,538 7,291,439 2,736,099 37.5%

Beban AkrualAccrual Expenses

513,240 251,300 261,940 104.23%

Utang PajakTax debt

227,790 409,815 (182,024) (44.42%)

Intangible Assets - Toll Road RightsThe Company owns Intangible Assets in the form of Toll Road Concession Rights. In 2017, the amount of Intangible Assets - Toll Road Control Rights amounting to IDR33,933 billion this amount increased significantly by 204.2% while in 2016 only amounted to IDR11,154 billion. The increase was mainly due to the acquisition of concession rights for several toll roads such as Becakayu, Cimanggis-Tanjung Priok, Pejagan - Pemalang, and Pasuruan Probolinggo.

LIABILITYTotal Liabilities of the Company in 2017 amounted to IDR75,141 billion. The amount increased 68.3% compared to the amount of Liabilities the year before which amounted to IDR44.660 billion. The increase in the amount of Liabilities was mainly due to the increase in long-term bank debt used for long-term toll road concession rights and deferred tax and joint venture liabilities.

Short-term liabilitiesIn 2017, short-term liabilities increased 67.2% or equivalent to IDR21,025 billion to IDR52,309 billion compared to 2016 of IDR31,283 billion. This increase in short-term liabilities was due in large part to the increase accrued expenses in short-term bank debt for turnkey projects, and other short-term liabilities.








UraianDescription

TahunYear


2017 2016 (Rp/IDR) (%)

Liabilitas Pajak TangguhanDeferred Tax Liability

43.052 8.610 34.443 400%

Uang Muka Kontrak Jangka PendekShort-term Contract Advance

233,522 557,259 -323,737 -58.1%

Bagian Jangka Pendek dari :Short Term Part of:

Utang Bank Jangka PanjangLong Term Bank Debt

5,392 5,392 0 0.0%

Utang Pembelian Aset Tetap Jangka Panjanglong-term fixed asset purchase debt

237,492 224 237,268 105923.2%

Liabilitas Jangka Pendek LainnyaOther Short Term Liabilities

1,323,095 239,294 1,083,801 452.9%

Jumlah Liabilitas Jangka PendekAmount of Short Term Liabilities

52,309,197 31,283,653 21,025,544 67.2%

Utan g Bank Jangka PendekPada 31 Desember 2017, jumlah Utang Bank Jangka Pendek Perseroan tercatat sebesar Rp24.291 miliar, jumlah tersebut mengalami peningkatan dibandingkan periode tahun sebelumnya sebesar Rp12.063 miliar. Peningkatan tersebut disebabkan terutama, oleh kenaikan pinjaman kepada Bank Mandiri, Bank BNI, dan Indonesia Exim Bank, yang digunakan untuk mendanai Proyek Turnkey.

Utang UsahaJumlah Utang Usaha Perseroan pada akhir tahun 2017 sebesar Rp14.098 miliar. Dibandingkan periode tahun sebelumnya, jumlah tersebut mengalami peningkatan sebesar 91,5% ,dimana Utang Usaha tahun 2016 adalah sebesar Rp7.362 miliar. Peningkatan Utang Usaha tersebut utamanya disebabkan terutama, oleh peningkatan utang usaha kepada pemasok seiring dengan penambahan proyek yang didapatkan oleh perseroan.

Liabilitas Jangka Panjang Pada 2017, liabilitas jangka panjang sebesar Rp22.832 miliar, mengalami kenaikan 70,7% atau setara dengan Rp9.456 miliar, dibandingkan dengan 2016 sebesar Rp13.376 miliar. Peningkatan liabilitas Jangka Panjang ini dipengaruhi terutama oleh peningkatan utang pajak final untuk proyek-proyek Turnkey.

Short Term Bank DebtAs of December 31, 2017, the Company’s Short-term Bank Loan amounted to IDR24.291 billion, an increase from IDR12,063 billion in the previous year. The increase was mainly due to increased loans from Bank Mandiri, Bank BNI and Indonesia Exim Bank, which were used to fund Turnkey Projects.

Accounts payableTotal Debt of the Company at the end of 2017 amounting to IDR14,098 billion. Compared to the previous year period, the number has increased by 91.5%, of which Debt Enterprises in 2016 amounted to IDR7, 362 billion. The Business Debt increase was mainly due mainly to the increase in the company’s debt to suppliers in line with the additional projects obtained by the company.

Long Term LiabilitiesIn 2017, long-term liabilities amounting to IDR22,832 billion, an increase of 70.7% or equivalent to IDR9,456 billion, compared to 2016 of IDR13,376 billion. This increase in long-term liabilities was primarily due to the increase in the final tax debt for Turnkey projects.




LampiranAttachment




Uraian Description

TahunYear


2017 2016 (Rp/IDR) (%)

Liabilitas Jangka PanjangLong Term Liabilities

Utang Bank Jangka PanjangLong Term Bank Debt 8,665,505 4,147,888 4,517,617 108.91%

Utang Ventura Bersama Jangka PanjangLong Term Joint Venture Debt 694,719 177,101 517,618 292.3%

Utang Lembaga Keuangan Non Bank Jangka PanjangLong Term Non-Bank Financial Institution Debt 304,347 175,000 129,347 73,9%

Uang Muka Kontrak Jangka PanjangLong-term Contract Advance 547,586 1,278,314 (730,728) -57.2%

Utang pajakTax Payable 1,067,591 0 1,067,591 #DIV/0!

Utang Lain-lain Jangka PanjangOther Long Term Debt 2,339,192 1,954,054 385,138 19.7%

Utang Obligasi - bersihDebt Bonds - net 9,045,261 5,567,525 3,477,736 62.5%

Utang Pembeliaan Aset Tetap Jangka PanjangPayable Asset Liability Holding Long Term 240 305 (65) (21.3%)

Liabilitas Imbalan KerjaLiability for Employee Benefits 124,239 67,340 56,899 84.5%

Jumlah Liabilitas Jangka PanjangAmount of Long Term Liabilities 22,831,738 13,376,193 9,455,545 70.7%

Utang Bank Jangka PanjangJumlah Utang Jangka Panjang Perseroan tahun 2017 tercatat sebesar Rp8.664 miliar, meningkat Rp4.517 miliar atau 112,2% dibandingkan jumlah Utang Jangka Panjang tahun sebelumnya yang sebesar Rp4.147 miliar. Peningkatan tersebut disebabkan terutama oleh pembiayaan proyek-proyek jalan tol.

Utang ObligasiPerseroan menerbitkan Obligasi sebagai salah satu pendanaan terhadap proyek-proyek yang dikembangkan Perseroan. Tahun 2017, jumlah Utang Obligasi Perseroan tercatat sebesar Rp9.045 miliar Dibandingkan tahun sebelumnya, jumlah Utang Obligasi tersebut mengalami peningkatan sebesar 62,5%, dimana jumlah Utang Obligasi Perseroan tahun 2016 adalah sebesar Rp5.568 miliar. Peningkatan tersebut disebabkan terutama oleh proyek-proyek turnkey dan investasi Perseroan.

Long Term Bank DebtThe Company’s Total Liabilities in 2017 amounted to IDR8.664 billion, an increase of IDR4.517 billion or 112.2% compared to the previous year’s IDR4,147 billion. The increase was mainly due to the financing of toll road projects.

Bond debtThe Company issues bonds as one of the funding for projects developed by the Company. In 2017, the Company’s Bonds Payable amounted to IDR9,045 billion. Compared to previous year, the amount of Debt Bonds increased by 62.5%, in which the Company’s Bonds debt amounting to 2016 amounted to IDR5,568 billion. The increase was mainly due to Company turnkey projects and investment.







EKUITASPada 2017, jumlah ekuitas Perseroan tercatat sebesar Rp22.754 miliar. Jumlah tersebut mengalami kenaikan 35,7% atau setara dengan Rp5.981 miliar, mengalami peningkatan dibandingkan pada 2016 sebesar Rp16.773 miliar. Hal ini disebabkan terutama oleh kenaikan laba dan corporate action di level Waskita Toll Road.


UraianDescription

TahunYear


2017 2016 (Rp/IDR) (%)

EkuitasEquity

Modal SahamCapital stock 1,357,390 1,357,365 25 0.00,8%

Tambahan Modal DisetorAdditional Paid-in Capital 5,467,018 5,882,677 -415,659 -7.1%

Saldo LabaRetain earning

Telah Ditentukan Penggunaannyahas been determined its use 920,938 578,286 342,652 59.3%

Belum Ditentukan Penggunaannyahas not been determined its use 5,760,142 2,755,875 3,004,267 109.0%

Komponen Ekuitas LainnyaRetain earning 500,948 495,349 5,599 1.1%

Jumlah yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas IndukAmount Attributable To Owner of the Mastering Entity

14,006,438 11,069,553 2,936,885 26.5%

Kepentingan Entitas Non PengendaliNon-Controlling Entities Interest 8,748,386 5,703,665 3,044,721 53.4%

Jumlah Ekuitasamount of equity 22,754,824 16,773,219 5,981,605 35.7%

LAPOR AN LABA RUGI dalam jutaan Rupiah

in million rupiah

UraianDescription

Tahun Year


2017 2016 (Rp/IDR) (%)

Pendapatan UsahaOperating Revenues

45,212,897 23,788,323 21,424,574 90.1%


(35,749,365) (19,820,484) (15,928,881) 80.4%

EQUITYIn 2017, the Company’s total equity was recorded at IDR22,754 billion. The amount increased 35.7% or equivalent to IDR5,981 billion, an increase compared to 2016 amounting to IDR16.773 billion. This was mainly due to higher profit and corporate action at the Waskita Toll Road level.

INCOME STATEMENT




LampiranAttachment




UraianDescription

Tahun Year


2017 2016 (Rp/IDR) (%)


9,463,532 3,967,838 5,495,694 138.5%

Laba Sebelum Pajak dan Beban KeuanganProfit Before Tax and Financial Expense 6,526,601 3,145,781 3,380,820 107.5%

Laba Tahun BerjalanCurrent year profit 4,201,572 1,813,069 2,388,503 131.7%

Total Laba Penghasilan Komprehensif Tahun BerjalanTotal Comprehensive Income of the Current Year 4,176,782 1,809,183 2,367,599 130.9%

Laba Bersih yang dapat Diatribusikan kepada:Net Profit attributable to:

Pemilik Entitas IndukOwner of the Parent Company 3,881,711 1,713,261 2,168,450 126.6%

Kepentingan NonpengendaliNon-controlling interests 319,860 99,808 220,052 220.5%

Laba Bersih Komprehensif Tahun BerjalanComprehensive Net Profit of the Current Year 4,176,782 1,809,183 2,367,599 130.9%

Laba Komprehensif yang dapat Diatribusikan kepada:Comprehensive Profit attributable to:

Pemilik Entitas IndukOwner of the Parent Company 3,856,922 1,709,375 2,147,547 125.6%

Kepentingan NonpengendaliNon-controlling interests 319,861 99,808 220,053 220.5%

Laba per Saham Dasar - nilai penuhEarnings per Share - full amount 284.14 147.48 137 92.7%

Tahun 2017, Waskita berhasil membukukan Laba Bersih sebesar Rp4.201 miliar. Bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, Laba Bersih Perseroan mengalami peningkatan sebesar 131,7% atau Rp2,389 miliar.

Pendapatan Usaha Perseroan mencatatkan pendapatan usaha pada 2017 sebesar Rp45.213 miliar, naik 90,1% atau setara dengan Rp21.425 miliar dibandingkan dengan 2016 sebesar Rp23.788 miliar. Hal ini disebabkan oleh pendapatan dari segmen jasa konstruksi

In 2017, Waskita managed to book a Net Income of IDR4,201 billion. When compared to the previous year, the Company’s Net Profit increased by 131.7% or IDR2.389 billion.

Operating RevenuesThe Company recorded revenues in 2017 of IDR45,213 billion, up 90.1% or equivalent to IDR21,425 billion compared to 2016 amounting to IDR23,788 billion. This was due to revenue from the construction services segment








Uraian Description

TahunYear

Pertumbuhan (Penurunan)Growth (decline)

2017 2016 (Rp/IDR) (%)

Jasa KonstruksConstruction Service 42,347,388 22,373,177 19,974,211 89.3%

Sewa Gedung dan PeralatanBuilding Rental and Equipment 10,296 1,403 8,893 633.7%

Pendapatan PropertiProperty Revenue 204,669 34,123 170,546 499.8%

Penjualan PrecasPrecast Sales 2,223,464 1,148,465 1,074,999 93.6%

EnergiEnergy 76,924 1,818 75,106 4131.9%

Pendapatan Jalan TolToll Road Revenue 313,800 218,050 95,750 43.9%

Jumlah Pendapatan UsahaNumber of Operating Revenues 45,212,898 23,788,323 21,424,575 90.1%

Beban P okok Pendapatan Pada 2017, beban pokok pendapatan mengalami peningkatan menjadi (Rp35.749) miliar, naik (90,1%) atau setara dengan (Rp21.425) miliar dibandingkan pada 2016 sebesar (Rp19.820) miliar. Hal ini disebabkan oleh peningkatan beberapa komponen beban seperti beban bahan baku, beban tidak langsung, beban upah, beban pembelian produk beton, dan beban bahan baku produk beton.

dalam Jutaan Rupiahin million rupiah

UraianDescription

TahunYear

PertumbuhanPenurunan Growth/Decline

2017 2016 (Rp/IDR) %

Jasa KonstruksiConstruction Service

Bahan BakuRaw Material 9,049,433 5,120,031 3,929,402 76.75

UpahWage 1,882,787 1,353,027 529,760 39.15

SubkontraktorSubcontractors 15,363,582 10,425,156 4,938,426 47.37

Jumlah Jasa KonstruksiNumber of Construction Services 33,789,028 18,782,049 15,006,979 79.90

Jalan TolToll Roads 133,629 116,019 17,610 15.18

Cost of RevenueIn 2017, cost of revenues increased to IDR 35,749 billion, an increase (90.1%) or equivalent (IDR21,425) billion compared to 2016 amounting to (IDR19,820) billion. This is due to the increase in some components of the load such as raw material expenses, indirect expenses, wage expenses, purchases of concrete products, and raw material load of concrete products.




LampiranAttachment



dalam Jutaan Rupiahin million rupiah

UraianDescription

TahunYear

PertumbuhanPenurunan Growth/Decline

2017 2016 (Rp/IDR) %

Properti dan HotelProperty and Hotel 190,236 29,078 161,158 554.22

EnergiEnergy 22,755 93 22,662 24,257.71

Produk Betonconcrete products

Persediaan Awalinitial inventory 231,947 54,551 177,396 325.19

PembelianPurchase 2,154,289 776,773 1,377,516 177.34

Barang tersedia untuk dijualGoods Available for sale 2,386,236 831,324 1,554,912 187.04

Persediaan AkhirFinal Inventory 2,186,339 231,947 1,954,392 842.60

Beban Bahan BakuRaw Material Expense 199,897 599,377 -399,480 (66.65)

Beban UpahWages Expense 30,979 48,075 -17,096 (35.56)

Beban OverheadOverhead Expenses 1,382,842 245,793 1,137,049 462.61

Jumlah Produk BetonNumber of Concrete Products 1,613,718 893,244 720,474 80.66

Jumlah Beban Pokok PendapatanTotal Cost of Revenue 35,749,365 19,820,484 15,928,881 80.37

Laba Bru to Pada 2017, laba bruto sebesar Rp9.464 miliar, naik 138,5% atau setara dengan Rp5.495 miliar dibandingkan dengan 2016 yang tercatat sebesar Rp3.968 miliar. Peningkatan laba bruto disebabkan oleh Perubahan modal bisnis Perseroan dari kontraktor konvensional menjadi perusahaan inventasi infrastruktur dan manufaktur beton precast.


UraianDescription

TahunYear

Pertumbuhan (Penurunan)Growth(Decline)

2017 2016 (Rp/IDR) (%)

Beban Penjualanselling expenses (37,298) (33,153) (4,145) 12.5%

Gross ProfitIn 2017, gross profit amounted to IDR9,464 billion, up 138.5% or equivalent to IDR5,495 billion compared to 2016 amounting to IDR3,968 billion. The increase in gross profit was caused by changes in the Company’s business capital from conventional contractors to infrastructure and manufacturing of precast concrete companies.








UraianDescription

TahunYear

Pertumbuhan (Penurunan)Growth(Decline)

2017 2016 (Rp/IDR) (%)

Beban Umum dan Administrasigeneral and administrative expenses (2,066,601) (755,129) (1,311,472) 173.7%

Beban Pajak Finalfinal tax burden (1,434,640) (324,304) (1,110,336) 342.4%

Pendapatan Bungainterest income 333,913 187,483 146,249 78,1%

Pendapatan Lain - lainother income 437,854 147,475 290,379 196.9%

Beban Lain-lainother expenses (170,448) (43,695) (126,753 ) 290.1%

Beban Penj ualan Jumlah beban Penjualan, pada 2017 meningkat sebesar 12,5% atau setara dengan Rp4 miliar menjadi Rp37,29 miliar dibandingkan pada 2016 yang sebesar Rp33,15miliar.

Beban Umum & Administrasi Jumlah beban Penjualan, pada 2017 meningkat sebesar (173,7)% atau setara dengan Rp1.311 miliar menjadi (Rp2.067)miliar dibandingkan pada 2016 sebesar (Rp755) miliar.

Laba Sebelum Beban Keuangan Seiring dengan peningkatan laba bruto, laba sebelum pajak pada 2017 juga mengalami peningkatan. Laba sebelum pajak tercatat sebesar Rp6.527 miliar, naik 107,5% atau setara dengan Rp3.146 miliar dibandingkan pada tahun sebelumnya sebesar Rp3.146 miliar.

Beban Keuangan Pada 2017, beban keuangan sebesar (Rp1.932) miliar, naik 96,6% atau setara dengan Rp949 miliar, dibandingkan pada 2016 sebesar (Rp983) miliar. Hal ini disebabkan Penambahan jumlah utang Bank jangka pendek dan utang Bank jangka panjang

Laba Tahun Berjalan Dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun berturut-turut, Perseroan kembali sukses mempertahankan kinerja dengan memperoleh peningkatan laba bersih pada tahun berjalan menjadi sebesar Rp4.202 miliar. Jumlah tersebut naik 131% atau setara dengan Rp2.389 miliar, dibandingkan pada tahun 2016 sebesar Rp1.813, miliar.

Selling ExpensesTotal Sales Expenses, in 2017 increased by 12.5% or equivalent to IDR4 billion to IDR37.29 billion compared to 2016 amounting to IDR33.15 billion.

General & Administrative ExpensesTotal sales expense, in 2017 increased by (173.7)% or equivalent to IDR1,311 billion to (IDR2,067) billion compared to 2016 amounting to (IDR755) billion.

Profit Before Finacial ChargesAlong with the increase in gross profit, profit before tax in 2017 also increased. Income before tax was recorded at IDR6,527 billion, an increase of 107.5% or equivalent to IDR3,146 billion compared to the previous year of IDR3,146 billion.

Financial ExpensesIn 2017, the financial burden of (IDR1,932) billion, up 96.6% or equivalent to IDR949 billion, compared to 2016 amounting to (IDR983) billion. This is due to the addition short-term Bank debt and long-term bank debt

Current Year ProfitWithin 3 (three) consecutive years, the Company has successfully maintained its performance by increasing its net profit in the current year to IDR4,202 billion. The amount is up 131% or equivalent to IDR2,389 billion, compared to 2016 amounting to IDR1,813 billion.




LampiranAttachment



Penghasilan Komprehensif Lain Penghasilan komprehensif lain merupakan keuntungan/kerugian dari selisih kurs penjabaran laporan keuangan dalam valuta asing.

Laba Per Saham Laba per saham Perseroan ditunjukkan melalui hitungan laba bersih per saham dasar. Laba bersih per saham dasar pada 2017 tercatat sebesar Rp284,14 miliar, jumlah tersebut naik 92,7% atau setara dengan Rp137 miliardibandingkan pada 2016 sebesar Rp147,48 miliar.

LAPORAN ARUS KAS dalam jutaan Rupiah

in million rupiah

UraianDescription

TahunYear


2017 2016 (RR/IDR) (%)

Arus Kas dari Aktivitas OperasiCash Flows from Operating Activities

(5.959.562) (7,762,414) 1.802.852 (23,2%)

Arus Kas dari Aktivitas InvestasiCash Flows from Investing Activities

(19.238.718) (9,552,721) (9.685.997) 101,4%

Arus Kas dari Aktivitas PendanaanCash Flows from Financing Activities

20,630,919 22,459,333 (1,828,414) (8.14%)

Kenaikan Bersih Kas dan Setara KasNet Increase in Cash and Cash Equivalents

(4,567,361) 5,144,198 (9,709,344) (188.8%)

Kas dan Setara Kas Pada Awal TahunCash and Cash Equivalents Early Years

10,655,997 5,511,188 5,144,809 93.4%

Kas dan Setara Kas Pada Akhir TahunCash and Cash Equivalents at end of Year

6,088,963 10,655,996 (4,564,818) (42.8%)

Arus Kas da ri Aktivitas Operasi Pada 2017, arus kas dari aktivitas operasi sebesar minus Rp5.960 miliar, meningkat 23,2% atau setara dengan Rp1.803 miliar dibandingkan pada 2016 sebesar Rp7.762 miliar. kenaikan arus kas dari aktivitas operasi disebabkan naiknya penerimaan kas dari pelanggan yang merupakan pencairan termin dari proyek-proyek yang dikerjakan oleh perusahaan.

Arus Kas dari Aktivitas Investasi Arus kas dari aktivitas investasi pada tahun 2017 tercatat sebesar minus Rp19.239 miliar, mengalami kenaikan 101,4% atau setara dengan Rp9.686 miliar dibandingkan pada tahun 2016 sebesar minus Rp9.553 miliar. Peningkatan pengeluaran kas dari aktivitas investasi disebabkan oleh setoran modal kepada anak perusahaan untuk mendukung pengembangan bisnis Perseroan.

Other Comprehensive IncomeOther comprehensive income represents gain/loss on foreign currency translation translation translation in foreign currencies.

Earnings Per ShareThe Company’s earnings per share is shown by the computation of basic earnings per share. Basic earnings per share in 2017 stood at IDR284.14 billion, an increase of 92.7% or equivalent to IDR137 billion compared to 2016 of IDR147.48 billion.

Cash Flow Statement

Cash Flows from Operating ActivitiesIn 2017, cash flow from operating activities amounted to minus IDR5,960 billion, down 23.2% or equivalent to IDR1,803 billion compared to 2016 amounting to IDR7.762 billion. The increase in cash flows from operating activities is due to the increase in cash receipts from customers which are the disbursement termin of the projects undertaken by the company.

Cash Flows from Investing ActivitiesCash flows from investing activities in 2017 amounted to minus IDR19,239 billion, an increase of101.4% or equivalent to IDR9,686 billion compared to 2016 amounting to minus IDR9,553 billion. The increase in cash disbursements from investment activities is caused by the capital injection to subsidiaries to support the development of the Company’s business.







Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Pada 2017, arus kas untuk aktivitas pendanaan sebesar Rp20.630 miliar, naik sebesar 8,14% atau setara dengan Rp 1.828 miliar dibandingkan dengan 2016 sebesar Rp22.459 miliar. Kenaikan arus kas dari aktivitas pendanaan disebabkan adanya penerimaan pinjaman bank dan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Perseroan.

RENCANA AKSI KEUANGAN BERKELANJUTANPada tahun 2017, Perseroan belum membuat Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 51/POJK.03/2017 tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan Bagi Lembaga Jasa Keuangan, Emiten, dan Perusahaan Publik. Perseroan akan mulai membuat Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan pada Tahun 2018.

KEMAMPUAN MEMBAYAR UTANG DAN TINGKAT KOLEKTIBILITAS PIUTANG

Kemampuan Membayar Utang Kemampuan Perseroan dalam membayar utang jangka pendek dipengaruhi oleh rasio likuiditas dan solvabilitas Perseroan untuk utang jangka panjang. Rasio likuiditas dihitung dengan rasio kas dan rasio lancar. Rasio kas dapat dihitung dengan cara membandingkan kas yang dimiliki oleh Perseroan dengan jumlah liabilitas jangka pendek. Sedangkan rasio lancar dihitung dengan cara membandingkan jumlah aset lancar dengan jumlah liabilitas jangka pendek.

Dalam jutaan Rupiahin million rupiah


Kas dan Setara KasCash and cash equivalents 6.088.963 10.655.996

Aset LancarCurrent assets 52.427.017 39.712.575

Liabilitas Jangka PendekShort-term liabilities 52.309.198 31.283.653

RasioRatio

Rasio LancarCurrent Ratio 1,00 1,26

Rasio KasCash Ratio 0,12 0,34

Cash Flows from Financing ActivitiesIn 2017, cash flows for financing activities amounted to Rp20,630 billion, up by 8.14%, or Rp 1,828 billion, compared to Rp22,459 billion in 2016. The increase in cash flows from financing activities was due to bank loans and the Company’s continuing Bonds Public Offering.

SUSTAINABLE FINANCIAL ACTION PLAN

In 2017, the Company has not prepared a Sustainable Financial Action Plan as referred to in the Financial Services Authority Regulation Number 51 / POJK.03 / 2017 on the Implementation of Sustainable Finance for Financial Services Institutions, Issuers, and Public Companies. The Company will begin to prepare a Sustainable Financial Action Plan at 2018.

CAPABILITIES OF PAYING DEBT AND COLLECTIBILITY LEVEL

Ability to Pay DebtThe Company’s ability to pay short-term debt is influenced by the Company’s liquidity and solvency ratios for long-term debt. The ratio of liquidity is calculated by the ratio of cash and current ratio. The cash ratio can be calculated by comparing the cash held by the Company with the amount of short-term liabilities. While the current ratio is calculated by comparing the current assets amount with the amount of short-term liabilities.




LampiranAttachment



Rasio Kas dan Rasio Lancar Perseroan pada tahun 2017 secara umum mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Rasio lancar tercatat sebesar 1,00% dan rasio kas sebesar 0,12%.

Rasio solvabilitas menunjukkan kemampuan Perseroan dalam membayar utang yang dapat diukur dengan beberapa cara, yaitu: • Rasio solvabilitas terhadap ekuitas, yang dihitung

dengan cara membandingkan jumlah liabilitas dengan jumlah ekuitas.

• Rasio utang bersih terhadap ekuitas, yang dihitung dengan cara membandingkan jumlah liabilitas dikurangi kas dan sertara kas dengan jumlah ekuitas.

Tabel Rasio SolvabilitasDalam jutaan Rupiah

In million rupiah


Total AsetTotal Assets 97.895.761 61.433.013

Utang BerbungaInterest Payable 43.900.706 25.240.146

EkuitasEquity 22.754.825 16.773.219

EBITDAEBITDA 8.512.049 3.343.704

Beban Bunga Interest expense (1.932.084) 982.832

RasioRatio

Debt to Equity Ratio (DER)Debt to Equity Ratio (DER) 1.93 1,50

Net Debt to Equity Ratio (NDER)Net Debt to Equity Ratio (NDER) 1.66 0,87

Interest Coverage Ratio (ICR)Interest Coverage Ratio (ICR) 3.66 3,40

Debt Equity Ratio (DER) meningkat 0,43 dari 1,5 pada tahun 2016 menjadi 1,50 pada tahun 2017. Net Debt to Equity Ratio (NDER) meningkat 0,79 dari 0,87 pada tahun 2016 menjadi 1,66 pada tahun 2017 Interest Coverage Ratio Perseroan mengalami peningkatan dari 3,4 pada tahun 2016 menjadi 3,66 pada 2017.

The Company’s Cash Ratio and Current Ratio in 2017 generally decreased compared to the previous year. Current ratio was recorded at 1.00% and cash ratio of 0.12%.

The solvency ratio shows the Company’s ability to pay its measurable debt in several ways:

• The ratio of solvency to equity, calculated by comparing the amount of liabilities to the amount of equity.

• The ratio of net debt to equity, calculated by comparing the amount of liabilities minus cash and cash with total equity.

Solvency Ratio Table

Debt Equity Ratio (DER) increased 0,43 from 1.5 in 2016 to 1.50 in 2017. Net Debt to Equity Ratio (NDER) increased 0.79 from 0.87 in 2016 to 1.66 in 2017, Interest Coverage Ratio increased from 3.4 in 2016 to 3.66 in 2017.







DER Perseroan mengalami peningkatan yang disebabkan utang usaha dan utang Bank yang digunakan untuk memperoleh proyek-proyek Turnkey dan aset tak berwujud hak konsesi jalan tol.

Sedangkan jika diukur dengan rasio utang bersih terhadap ekuitas, terlihat bahwa solvabilitas Perseroan cenderung stabil. Solvabilitas Perseroan masih cukup baik dilihat dari rasio liabilitas terhadap ekuitas yang nilainya kurang dari 3 kali yang merupakan persyaratan dari utang obligasi.

STRUKTUR MODAL DAN KEBIJAKAN STRUKTUR MODALStruktur modal merupakan penggabungan antara ekuitas Perseroan dan utang berbunga. Kebijakan struktur modal Perseroan ditujukan untuk melindungi kemampuan entitas dalam mempertahankan kelangsungan usaha, sehingga entitas dapat tetap memberikan hasil bagi pemegang saham dan manfaat bagi seluruh pemangku kepentingan lainnya. Perseroan mengelola struktur modal dan membuat penyesuaian dengan memperhatikan perubahan kondisi ekonomi dan karakteristik risiko aset yang dijaminkan.

Sebagaimana perusahaan yang bergerak dalam jasa konstruksi, Perseroan memonitor struktur modal dengan dasar rasio utang berbunga (bersih terhadap saldo kas dan setara kas) dibandingkan dengan ekuitas. Di tahun 2017, strategi Perusahaan untuk mempertahankan rasio utang terhadap ekuitas tidak lebih dari 2 kali.

Dalam jutaan RupiahIn million rupiah


Utang Berbunga Jangka PendekShort-term Interest Payable

25.885.592 15.349.723

Utang Berbunga Jangka PanjangLong Term Interest Payable

18.015.114 9.890.424

Total Utang BerbungaTotal Debt Interest

43.900.706 25.240.146

Total EkuitasTotal Equity

22.754.825 16.773.219

Total Struktur ModalTotal Capital Structure

40.556.237 42.013.382

The Company’s DER increased its Company debt and Bank debt used to acquire Turnkey projects and intangible assets for toll road convention rights.

Meanwhile, if measured by the ratio of net debt to equity, it is seen that the solvency of the Company tends to be stable. The Company’s solvency is still quite good seen from the ratio of liabilities to equity less than 3 times which is a requirement of bond debt.

CAPITAL STRUCTURE AND CAPITAL POLICY POLICYThe capital structure is a combination of the Company’s equity and interest-bearing debt. The Company’s capital structure policy is aimed at protecting the entity’s ability to maintain business continuity, so that entities can continue to provide shareholder returns and benefits to all other stakeholders. The Company manages the capital structure and makes adjustments taking into account changes in economic conditions and asset risk characteristics.

As a company engaged in construction services, the Company monitors the capital structure on the basis of the ratio of interest payable (net to cash and cash equivalents) compared to equity. In 2017, the Company’s strategy to maintain debt to equity ratio of not more than 2 times.




LampiranAttachment



Rasio utang terhadap modal yang disesuaikan pada 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:

Dalam jutaan RupiahIn million rupiah


Total Utang BerbungaTotal Debt Interest

43.900.706 25.240.146

(Dikurangi) Kas dan Setara Kas (Less) Cash and Cash Equivalents

6.088.963 10.653.781

Utang Berbunga BersihNet Interest Payable

37.811.743 14.586.365

Total EkuitasTotal Equity

22.754.825 16.773.219

Rasio Utang terhadap ModalDebt Ratio to Capital

1.93 1,50

Rasio Utang bersih terhadap ModalNet Debt to Capital Ratio

1.66 0,87

IKATAN YANG MATERIAL UNTUK INVESTASI BARANG MODALDi Tahun 2017, Tidak Terdapat Ikatan Yang Material Untuk Investasi Barang Modal.

INVESTASI BARANG MODAL YANG DIREALISASIKAN PADA TAHUN BUKU TERAKHIRPada tahun 2017, Perseroan melaporkan total investasi barang modal sebesar Rp4.742 miliar. Investasi barang modal ini dialokasikan untuk tanah, gedung, pabrik, perlengkapan kantor, peralatan proyek, dan kendaraan. Investasi barang modal tersebut ditujukan untuk mendukung operasional Perseroan.

Dalam Milliar RupiahIn Billion Rupiah

Jenis Barang ModalType of Capital Goods

NilaiValue

TanahLand

1.200

GedungBuilding

139

Rasio utang terhadap modal yang disesuaikan pada 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:

MATERIAL COMMITMENTS FOR INVESTMENT OF CAPITAL GOODSIn the Year 2017, there is no material bond for capital goods investment.

INVESTMENT OF CAPITAL GOODS REALIZED IN THE LAST BOOK

In 2017, the Company reported total investment of capital goods amounting to IDR4.742 billion. This capital investment is allocated for land, buildings, factories, office supplies, project equipment, and vehicles. The capital goods investment is intended to support the Company’s operations.







Dalam Milliar RupiahIn Billion Rupiah

Jenis Barang ModalType of Capital Goods

NilaiValue

PabrikFactory

94

Perlengkapan KantorOffice supplies

23

Peralatan ProyekProject Tools

1.620

KendaraanVehicle

3

JumlahTotal

4.742

DERIVATIF DAN FASILITAS LINDUNG NILAI

Pada tahun 2017, Perseroan tidak melakukan transaksi derivatif dan fasilitas lindung nilai.

PERBANDINGAN ANTARA TARGET DAN REALISASI SERTA PROYEKSI SATU TAHUN KE DEPANPada setiap awal tahun buku, Perseroan menetapkan target yang hendak dicapai pada tahun buku, khususnya untuk kinerja operasional dan finansial utama. Namun demikian, dalam perjalannya Perseroan melakukan review terhadap target yang ditetapkan sesuai dengan perkembangan kondisi internal dan eksternal Perseroan.

Ikhtisar pencapaian kinerja Perseroan pada tahun buku 2017 adalah sebagai berikut :

UraianDescription

Realisasi 2016Realization 2016

2017Pencapaian TargetTarget AchievementTarget

TargetRealiasi

Realization

Nilai Kontrak BaruNew Contract Value

..... 63.088.486 ..... .....

Pendapatan UsahaOperating Income

23.788.323 45.449.874 45.212.898 (0,52%)

Laba BersihNet Profit

1.813.069 3.554.460 4.201.572 18,21%

Total AsetTotal Assets

61.433.012 95.251.188 97.895.761 2,78%

Total LiabilitasTatal Liabilities

44.659.794 68.735.219 75.140.936 9,32%

DERIVATIVES AND HEDGING FACILITIES

In 2017, the Company did not engage in derivative transactions and hedging facilities.

COMPARISON BETWEEN TARGET AND REALIZATION AND A ONE YEAR AHEAD PROJECTION At the beginning of each financial year, the Company sets targets to be achieved during the financial year, especially for key operational and financial performance. However, in the course of the Company’s review of the targets set in accordance with the development of internal and external conditions of the Company.

The summary of the Company’s performance achievement in the fiscal year 2017 is as follows:




LampiranAttachment



Secara umum pada tahun buku 2017 Perseroan berhasil mencapai target yang ditetapkan. adapun belum tercapainya target pendapatan usaha sesuai yang ditetapkan dalam RKAP, disebabkan oleh beberapa kontrak yang direncakan pada semester I tahun 2017 bergeser diperoleh pada semester II tahun 2017

Proyeksi 2018Memasuki tahun 2018, Perseroan telah menetapkan target kinerja yang hendak dicapai sebagai berikut :

Dalam RupiahIn Rupiah

UraianDescription

Realisasi 2017Realization 2017 Target 2018 Pertumbuhan

Growth

Nilai Kontrak BaruNew Contract Value 55.833.622 72.653.100 16.819.478

Pendapatan UsahaOperating Income 45.212.898 63.371.344 18.158.446

Laba BersihNet Profit 4.201.572 5.330.879 1.129.307

Total AsetTotal Assets 97.895.761 134.037.480 36.161.719

Total LiabilitasTatal Liabilities 75.140.936 105.670.816 30.529.880

INFORMASI MATERIAL MENGENAI PENYERTAAN SAHAM, EKSPANSI, DIVESTASI, MERGER/KONSOLIDASI BISNIS, AKUISISI ATAU RESTRUKTURISASI UTANG/MODAL

No Jenis TransaksiType of Transaction

Nilai Transaksi(Porsi WSKT Group)Value of Transaction

(WSKT Group Portion)

KeteranganDescription

Periode PelaksanaanPeriod of Implemen-

tation

A InvestasiInvestation

1 Setoran modal tunai ke PT Waskita Toll RoadCash capital deposit to PT Waskita Toll Road

Rp1.399.999.947.544 Penyertaan ModalEquity capital

10/05/2017

2 Setoran modal tunai ke PT Waskita Karya EnergiCash capital deposit to PT Waskita Karya Energi

Rp67.454.000.000 Penyertaan ModalEquity capital

07/08/2017

3 Setoran modal tunai ke PT Prima Multi TerminalCash capital deposit to PT Prima Multi Terminal


14/12/2017

4 Setoran modal tunai ke PT Waskita Toll RoadCash capital deposit to PT Waskita Toll Road

Rp2.680.645.409.596 Penyertaan ModalEquity capital

21/12/2017

5 Setoran modal tunai ke PT Waskita Karya EnergiCash capital deposit to PT Waskita Karya Energi


21/12/2017

In general for the fiscal year 2017, the Company succeeded in achieving the set targets. The failure to achieve operating revenues target as specified in RKAP was due to several contracts planned in the first half of 2017 were shifted to be obtained in the second half of 2017.

2018 ProjectionEntering 2018, the Company has set performance targets to be achieved as follows:

MATERIAL INFORMATION ON SHARE, EXPANSION, DIVESTATION, MERGER / BUSINESS CONSOLIDATION, ACQUISITION OR DEBT RESTRUCTURING







No Jenis TransaksiType of Transaction

Nilai Transaksi(Porsi WSKT Group)Value of Transaction

(WSKT Group Portion)

KeteranganDescription

Periode PelaksanaanPeriod of Implemen-

tation

B EkspansiExpansion

Pada tahun 2017, Perusahaan tidak membentuk lini usaha baru.In 2017, the Company had no establishment on a new business line.

C DivestasiDivestment

1 Divestasi saham PT Citra WaspphutowaDivestasi saham PT Citra Waspphutowa

Rp132.000.000.000 DivestasiDivestment

31/03/2018

2 Divestasi saham PT Jasamarga Kualanamu TolDivestasi saham PT Jasamarga Kualanamu Tol

Rp85.000.000.000 DivestasiDivestment

31/03/2018

D Penggabungan/Peleburan UsahaMerger / Business Consolidation

Pada tahun 2017, Perusahaan tidak melakukan penggabungan/peleburan usahaIn 2017, the Company did not merge / consolidate the business

E Restrukturisasi Utang/Modal

Pada tahun 2017, Perusahaan tidak melakukan restrukturisasi utang/modal.In 2017, the Company did not restructure its debt / capital

F AkuisisiAcquisitions

Pada tahun 2017, Perusahaan tidak melakukan akuisisiIn 2017, The company did not acquire

INFORMASI DAN FAKTA MATERIAL YANG TERJADI SETELAH TANGGAL LAPORAN AKUNTANTidak terdapat informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan.

KONTRIBUSI PADA NEGARASelama tahun 2017, Perseroan telah memenuhi seluruh kewajiban perpajakan. Adapun kontribusi pajak dari perusahaan, adalah sebagai berikut:

Kontribusi Kepada Negara 2016 2017 Contribution to the State

PAJAK Tax

Pajak Pertambahan Nilai 1.995.336.583.603 3.876.836.338.892 Value Added Tax

Pajak Bumi dan Bangunan 962.454.034 476.378.952 Land & Building Tax

Pajak Penghasilan Pegawai 65.645.882.996 69.003.645.347 Employee Income Tax

Pajak Penghasilan Badan - - Corporate Income Tax

MATERIAL INFORMATION AND FACTS THAT HAPPENED AFTER DATE OF ACCOUNTANT REPORTThere is no material information and facts that occurred after the date of the accountant’s report.

CONTRIBUTION ON STATEPlease explain the Waskita’s taxes payable 2017 and the amount




LampiranAttachment



Kontribusi Kepada Negara 2016 2017 Contribution to the State

Pajak Daerah 38.963.750 39.743.025 Local Tax

BBN dan Pajak Kendaraan 126.530.200 137.419.310 Vehicle Tax

Pajak Lainnya 513.230.320.182 678.338.886.243 Other Tax

Total Kontribusi kepada Negara 2.575.340.734.765 4.624.831.411.769 Total Contribution to the State

KEBIJAKAN DIVIDENSebagai badan usaha yang bertujuan untuk menciptakan nilai bagi seluruh pemegang saham, Perseroan memiliki kebijakan untuk memberikan hak seluruh pemegang saham dalam bentuk tunai sekurang-kurangnya sekali dalam setahun. Tanpa mengurangi hak dari Rapat Umum Pemegang Saham, pengambilan keputusan besaran dividen senantiasa mempertimbangkan beberapa aspek, yaitu besaran laba bersih Perseroan, kondisi keuangan Perseroan, serta kebutuhan modal dalam rangka pengembangan usaha.

Berdasarkan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tanggal 17 Maret 2017, pemegang saham menyetujui untuk membentuk cadangan umum atas penggunaan laba perusahaan tahun 2016 sebesar Rp1.713.260.616.725, pembagian dividen tunai sebesar Rp513.978.185.018.

Tahun BukuFiscal Year

2016 2015

Jumlah DividenNumber of Dividends

Rp513.978.185.018 Rp209.547.624.362

Payout RatioPayout Ratio

30% 17%

Dividen Per Lembar SahamDividend Per Share Sheet

Rp37.87 Rp15,44

Tanggal PengumumanAnnouncement Date

21 Maret 2017March 21, 2017

31 Maret 2016March 31, 2016

Tanggal PembayaranPayment date

20 April 2017April 20, 2017

29 April 2016April 29, 2016

PROGRAM KEPEMILIKAN SAHAM OLEH PEGAWAI DAN/ATAU MANAJEMENBerdasarkan Surat Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) No.S-576/MBU/2012 tanggal 23 Oktober 2012 mengenai Persetujuan Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offering/IPO), menyetujui penawaran umum perdana saham maksimum 30% dari modal ditempatkan dan disetor penuh

DIVIDEND POLICYAs a business entity that aims to create value for all shareholders, the Company has a policy to grant the right of all shareholders in cash at least once a year. Without prejudice to the rights of the General Meeting of Shareholders, the decision of the dividend always considers several aspects, namely the Company’s net profit, the financial condition of the Company, and the capital requirement for business development.

Based on the Annual Stockholders’ General Meeting (AGMS) dated March 17, 2017, the shareholders agreed to establish a general reserve of the Company’s corporate profit in 2016 amounting to IDR1,713,260,616,725, a cash dividend of IDR513,978,185,018.

STOCK OWNERSHIP PROGRAM BY EMPLOYEE AND / OR MANAGEMENTBased on the Minister of State-Owned Enterprises (SOE) Letter No.S-576/MBU/2012 dated October 23, 2012 concerning Approval of Initial Public Offering (IPO), approving the initial public offering of 30% of the issued and fully paid up capital after the IPO, including the Stock Option Plan program







setelah IPO, termasuk program Pemberian Opsi Pembelian Saham kepada Manajemen dan Pegawai (MESOP) dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.

Pernyataan Persetujuan Menteri BUMN tersebut telah diaktakan melalui Akta Notaris No.57 tanggal 24 Oktober 2012, Notaris Fathiah Helmi SH, Notaris di Jakarta dan telah didaftarkan untuk memperoleh pengesahan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Republik Indonesia dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan No.AHU-54929.AH.01.02 tahun 2012, tanggal 24 Oktober 2012.

Berdasarkan Keputusan Direksi PT Waskita Karya (Persero) Tbk No.023/SK/WK/2012 dan No.08/SK/WK/PEN/2013, Direksi memutuskan tentang Program Pemberian Opsi Pembelian Saham kepada Manajeman dan Pegawai (Management & Employee Stock Plan (MESOP)) untuk Manajeman dan Pegawai Perusahaan. Manajeman dan Pegawai yang berhak untuk mengikuti program MESOP terdiri dari:

• Komisaris Perusahaan (tidak termasuk Komisaris Independen)

• Direksi Perusahaan • Pegawai Tetap (PT) • Pegawai Tetap Unit Kerja/ Unit Bisnis (PTU)

• Pegawai Tidak Tetap

Pelaksanaan program MESOP akan dilakukan dengan menerbitkan hak opsi dalam 2 (dua) tahap dengan rincian sebagai berikut:

MESOP Tahap I Jumlah saham yang akan diterbitkan pada tahap I sebesar 60% (enam puluh persen) dari jumlah hak opsi yang diterbitkan dalam program MESOP atau sebesar 173.380.000 saham seri B. Harga eksekusi sebesar Rp438, dengan periode eksekusi setiap bulan Mei dan November dengan umur opsi selama 5 tahun, dihitung dari tanggal pendistribusian 21 Januari 2013 sampai dengan 20 Januari 2018. Opsi saham mempunyai masa tunggu (vesting period) selama satu tahun sejak 21 Januari 2013 yang berakhir pada tanggal 20 Januari 2014.

Nilai wajar dari MESOP diestimasi dengan menggunakan model penentuan harga opsi Binominal Lattice, sesuai dengan laporan penilaian KJPP Yanuar BEY dan Rekan, tanggal 30 April 2013, dengan asumsi-asumsi sebagai berikut:

for Management and Employees (MESOP) of issued and fully paid up capital after the IPO.

The Minister of SOEs Approval was notarized under Notary Deed No. 57 dated October 24, 2012, before Fathiah Helmi SH, Notary in Jakarta and was registered as approval by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia through Receipt of Notification Letter No.AHU-54929.AH.01.02 on October 24, 2012.

Based on the PT Waskita Karya Tbk Board of Directors Decree No. 023/SK/WK/2012 and No. 08/SK/WK/PEN/2013, the Board of Directors approved the Share Option Program for Management and Employee Stock Plan (MESOP)) for Management and Company Employees. Management and Employees entitled to participate in MESOP program consists of:

• Commissioners of the Company (excluding Independent Commissioner)

• Directors of the Company• Permanent Employees (PT)• Permanent Employees of Work Units / Business Units

(PTU)• Non-permanent employees

The implementation of the MESOP program was conducted by issuing option rights in 2 (two) stages with the following details:

MESOP Phase IThe number of shares issued in phase I amounted to 60% (sixty percent) of the total option rights issued in the MESOP program, or 173,380,000 Series B shares. The execution price was IDR438, with an execution period every May and November over 5 years, starting from the date of distribution January 21, 2013 to January 20, 2018. Share options have a vesting period of one year from January 21, 2013 ending on January 20, 2014.

The MESOP fair value has been estimated using the Binominal Lattice option pricing model, in accordance with the KJPP Yanuar BEY and Rekan assessment report, dated April 30, 2013, with the following assumptions:




LampiranAttachment



UraianDescription

MESOP Tahap IMESOP Phase I

MESOP Tahap IIMESOP Phase II

Suku Bunga Bebas RisikoRisk-Free Interest Rate

4,71% 6,80%

Ekspektasi Periode OpsiOption Period Expectation

5 5

Ekspektasi Faktor Ketidakstabilan Harga SahamStock Price Instability Factor Expectation

50,99% 46,00%

Ekspektasi Dividen yang DihasilkanDividends Generated Expectation

3,48% 1,20%

Sesuai dengan surat Perusahaan No.177/WK/DIR/2013 tanggal 22 Februari 2013 kepada PT Bursa Efek Indonesia, Perusahaan menyampaikan rencana pelaksanaan MESOP PT Waskita Karya (Persero) Tbk untuk Opsi Tahap I sejumlah 173.380.000 saham seri B dengan umur 5 (lima) tahun sejak tanggal penerbitan dan terkena vesting yakni 1 (satu) tahun terhitung sejak tanggal penerbitannya. Harga pelaksanaan untuk Tahap I sebesar Rp438 (empat ratus tiga puluh delapan) per saham mengacu pada harga rata-rata perdagangan saham WSKT di BEI pada penutupan perdagangan tanggal 17 Januari 2013 sampai dengan tanggal 21 Februari 2013.

Berdasarkan surat No.S-0470/BEI.PPJ/02-2013 tanggal 26 Februari 2013, Bursa Efek Indonesia menyetujui pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia yang berasal dari Program Pemberian Opsi Pembelian Saham kepada Manajeman dan Pegawai (Managemen & Employee Stock Plan (MESOP) sejumlah 173.380.000 saham seri B.

MESOP Tahap II Jumlah Saham yang diterbitkan tahap II sebesar 40% (empat puluh persen) dari jumlah hak opsi yang diterbitkan dalam program MESOP atau sebesar 115.587.000 saham seri B Harga eksekusi sebesar Rp396, dengan periode eksekusi setiap bulan Maret dan November dengan umur opsi selama 5 tahun, dihitung dari tanggal pendistribusian 21 Januari 2014 sampai dengan 20 Januari 2019. Opsi saham mempunyai masa tunggu (vesting period) selama satu tahun sejak 21 Januari 2014 yang berakhir pada tanggal 20 Januari 2015.

Nilai wajar dari MESOP diestimasi dengan menggunakan model penentuan harga opsi Binominal Lattice, sesuai dengan laporan penilaian KJPP Yanuar BEY dan Rekan, tanggal 1 Juli 2014.

In accordance with the Company letter No.177/WK/DIR/2013 dated February 22, 2013 to the Indonesia Stock Exchange, the Company submited the PT Waskita Karya Tbk MESOP plan for Option Phase I for 173,380,000 series B shares for 5 ( five) years from the date of issuance with 1 (one) year vesting from the date of issuance. The execution price for Phase I was IDR438 (four hundred thirty eight) per share based on the average price of WSKT shares trading on the IDX at the close of trading on January 17, 2013 up to February 21, 2013.

Based on letter No.S-0470/BEI.PPJ/02-2013 dated February 26, 2013, the Indonesia Stock Exchange approved the listing of shares on the Indonesia Stock Exchange for the Share Option Program to Management and Employees (MESOP ) for 173,380,000 series B shares.

MESOP Phase IIThe number of Shares issued in phase II amounted to 40% (forty percent) of the total option rights issued in the MESOP program, or 115,587,000 Series B shares The execution price was IDR396, with execution periods every March and November over 5 years , calculated from the issuance date of January 21, 2014 to January 20, 2019. Share options have a one-year vesting period from January 21, 2014 to January 20, 2015.

The fair value of MESOP was estimated using the Binominal Lattice option pricing model, in accordance with the KJPP Yanuar BEY and Partners assessment report, dated July 1, 2014.







Melalui surat No.S.00091/BEI.PPJ/01-2014 tanggal 8 Januari 2014 Bursa Efek Indonesia menyetujui pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia yang berasal dari Program Pemberian Opsi Pembelian Saham kepada Manajeman dan Pegawai (Management & Employee Stock Plan (MESOP) sejumlah 115.587.000 saham seri B.

No Periode EksekusiExecution Period MESOP I* MESOP II*

1Window Exercise VII - Mei 2017Window Exercise VII - May 2017 74.500 88.200

2Window Exercise VIII - November 2017Window Exercise VIII - November 2017 24.200

Total eksekusi tahun 2017Total execution 2017 74.500 112.400

Mutasi opsi saham per 31 Desember 2017 sebagai berikut:

UraianDescription

MESOP Tahap IMESOP Phase I

MESOP Tahap IIMESOP Phase II

Jumlah Opsi (lembar)

Total Options (shares)

Harga Pelaksanaan (Rp)

Execution Price(Rp)

Jumlah Opsi (lembar)

Total Options (shares)

Harga Pelaksanaan (Rp)

Execution Price(Rp)

Jumlah Saham DiterbitkanTotal Shares Issued

173.380.000 438 115.587.000 396

Jumlah Saham Dieksekusi pada Tahun BerjalanTotal Shares Executed in Current Year

74.500 438 259.600 396

Jumlah EksekusiNumber of Executions

172.841.000 438 115.327.400 396

Sisa Opsi yang Bisa DieksekusiRemaining options that can be executed

539.000 438 259.600 396

TRANSAKSI YANG MENGANDUNG BENTURAN KEPENTINGAN Berdasarkan Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (yang beralih fungsi kepada Otoritas Jasa Keuangan) Nomor: KEP-412/BL/2009, transaksi benturan kepentingan merupakan adalah transaksi yang memiliki unsur perbedaan antara kepentingan ekonomis Perusahaan dengan kepentingan ekonomis pribadi anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris, atau pemegang saham utama yang dapat merugikan Perusahaan dimaksud.

Through letter No.S.00091/BEI.PPJ/01-2014 dated January 8, 2014 The Indonesia Stock Exchange approved the listing of shares on the Indonesia Stock Exchange for the Share Option Program for Management & Employee Stock Plan (MESOP) for a total of 115,587,000 series B shares.

Share Option Movements as at December 31, 2017 were as follows

TRANSACTIONS CONTAINING CONFLICT OF INTERESTSBased on the Decree of the Chairman of the Capital Market and Financial Institution Supervisory Board (which has switched functions to the Financial Services Authority) Number: KEP-412 / BL / 2009, the conflict of interest transaction is a transaction having an element of difference between the economic interest of the Company and the personal economic interests of members of the Board of Directors, a member of the Board of Commissioners, or major shareholder who may




LampiranAttachment



Sedangkan transaksi afiliasi adalah transaksi yang dilakukan oleh Perusahaan atau Perusahaan Terkendali dengan Afiliasi dari Perusahaan atau Afiliasi dari anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris, atau pemegang saham utama Perusahaan.

Sepanjang 2017, Perseroan tidak melakukan transaksi material yang mengandung benturan kepentingan. Perseroan melakukan transaksi afiliasi dengan entitas anak, baik langsung maupun tidak langsung, yaitu pemberian pinjaman yang akan digunakan untuk kegiatan operasional entitas.

TRANSAKSI DENGAN PIHAK AFILIASI Dalam kegiatan usaha normal, Perseroan melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi tersebut dilaksanakan dengan syarat dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa

Sifat Hubungan Berelasia. Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian

Keuangan adalah pemegang saham utama Perusahaan.b. Seluruh entitas yang dimiliki dan dikendalikan oleh

Kementerian Keuangan Pemerintah Republik Indonesia serta entitas dimana Kementerian Keuangan Pemerintah Republik Indonesia memiliki pengaruh signifikan: Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

c. Pihak berelasi yang pemegang saham utamanya sama dengan Grup.

d. Pihak berelasi yang merupakan perusahaan asosiasi dari entitas anak

e. Manajemen kunci yang meliputi anggota dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan.

Nama Pihak BerelasiPihak BerelasiRelated Parties

TransaksiTransaction

PT Angkasa Pura II (Persero) Tagihan BrutoGross bill

Indonesia Exim bank Kas dan Setara Kas, Utang BankCash and Cash Equivalents, Bank Debt

PT Bank Mandiri (Persero) TbkKas dan Setara Kas, Utang Bank, Tagihan Bruto, Pendapatan Usaha, Uang MukaCash and Cash Equivalents, Bank Loans, Gross Receivables, Operating Rev-enues, Advances

PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkKas dan Setara Kas, Utang BankCash and Cash Equivalents, Bank Loans, Gross Receivables, Operating Rev-enues, Advances

harm the Company concerned. While affiliate transactions are transactions conducted by the Company or Controlled Company with Affiliates of the Company or Affiliates of members of the Board of Directors, members of the Board of Commissioners, or major shareholders of the Company.

Throughout 2017, the Company did not conduct material transactions containing conflict of interest. The Company conducts affiliated transactions with its subsidiaries, directly or indirectly, ie granting loans to be used for the operations of the entity.

TRANSACTIONS WITH AFFILIATION PARTIESIn the normal course of business, the Company deals with related parties. Transactions with related parties are exercised on the same terms and conditions as those with non-related parties

Nature of Related Relationshipsa. The Government of the Republic of Indonesia through

the Ministry of Finance is the principal shareholder of the Company.

b. All entities owned and controlled by the Ministry of Finance of the Government of the Republic of Indonesia and entities in which the Ministry of Finance of the Government of the Republic of Indonesia has a significant influence: State-Owned Enterprises (SOEs).

c. Related parties whose principal shareholders are the same as the Group.

d. A related party is an associated company of a subsidiarye. Key management that includes members of the Board of

Commissioners and Board of Directors of the Company.

Name of Related Party







Pihak BerelasiRelated Parties


PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) TbkKas dan Setara Kas, Utang BankCash and Cash Equivalents, Bank Loans, Gross Receivables, Operating Rev-enues, Advances

PT Bank Syariah Mandiri (Persero) Kas dan Setara KasCash and cash equivalents

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Kas dan Setara KasCash and cash equivalents

PT Dok Kodja Bahari (Persero) Piutang Usaha, Uang MukaAccounts Receivable, Advance

PT Jasa Marga (Persero) Tbk Piutang Usaha, Tagihan Bruto, Pendapatan Usaha, piutang RetensiAccounts Receivable, Gross Receivables, Operating Income, Retention receivables

PT Jasa Marga Bali Tol Piutang RetensiRetention Receivables

PT Kertas Leces (Persero) Piutang UsahaAccounts receivable

PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)Piutang Usaha, Tagihan Bruto, Pendapatan Usaha, Piutang RetensiAccounts Receivable, Gross Receivables, Operating Revenues, Retention Receivables

PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)Piutang Usaha, Piutang Retensi, Tagihan Bruto, Pendapatan Usaha, Uang MukaAccounts Receivable, Retention Receivables, Gross Receivables, Operating Revenues, Advances

PT Semen Padang (Persero) Tagihan Bruto, Pendapatan Usaha, Uang MukaGross Receivables, Operating Revenues, Advances

PT Trans Marga Jateng Piutang Retensi, Tagihan BrutoRetention Receivables, Gross Receivables

PT Kereta Api Indonesia (Persero) Tagihan Bruto, Pendapatan Usaha, Uang MukaGross Receivables, Operating Revenues, Advances

PT Transmarga Jatim PasuruanPiutang Usaha, Tagihan Bruto, Pendapatan Usaha, Piutang RetensiAccounts Receivable, Gross Receivables, Operating Revenues, Retention Receivables

PT Rekayasa Industri (Persero)Piutang Retensi, Tagihan Bruto, Uang Muka, Pendapatan Usaha, Piutang UsahaRetention Receivables, Gross Receivables, Advances, Operating Revenues, Accounts Receivable

PT Hotel Indonesia Natour (Persero) Tagihan Bruto, Pendapatan Usaha, Piutang Usaha, Uang MukaGross Receivables, Operating Revenues, Accounts Receivable, Advances

PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Aset Keuangan Dimiliki Hingga Jatuh Tempo, Piutang lain-lainFinancial Assets Held Until Maturity, Other Receivables

PT Istaka Karya (Persero) Piutang Lain-lainOther receivables

PT Solo Ngawi Jaya Tagihan Bruto, Pendapatan Usaha, Uang MukaGross Receivables, Operating Revenues, Advances

PT Hutama Karya (Persero) Tagihan Bruto, Pendapatan UsahaGross Receivables, Operating Revenues

PT Multi Terminal Tagihan BrutoGross Receivables




LampiranAttachment





PT Ngawi Kertasono Tagihan BrutoGross Receivables

PT Dahana (Persero) Tagihan Bruto, Pendapatan UsahaGross Receivables, Operating Revenues

Pokja Papua Tagihan Bruto, Pendapatan UsahaGross Receivables, Operating Revenues

PT Perhubungan Nusantara Tagihan BrutoGross Receivables

PT Jasa Marga Kualanamu Tol

Tagihan Bruto, Piutang Usaha, Pendapatan Usaha, Investasi Assosiasi, Uang MukaGross Receivables, Accounts Receivable, Operating Revenues, Associated Investment, Advances

PT Pengembangan Pariwisata Bali (Persero) Tagihan Bruto, Pendapatan UsahaGross Receivables, Operating Revenues

PT Perusahaan Gas Negara Tagihan Bruto, Pendapatan UsahaGross Receivables, Operating Revenues

PT Pejagan Pemalang Toll Road Tagihan Bruto, Pendapatan Usaha, Investasi AssosiasiGross Charges, Operating Revenues, Investment Associations

PT Kresna Kusuma Dyandra Marga Tagihan Bruto, Pendapatan Usaha, Investasi AssosiasiGross Charges, Operating Revenues, Investment Associations

KSO/JV Waskita Kai^a - TrinitiTagihan Bruto, Piutang Usaha, Pendapatan Usaha, Piutang Retensi, Uang MukaGross Receivables, Accounts Receivable, Operating Revenues, Retention Receivables, Advances

KSO/JV Kawahpejata Indonesia Tagihan Bruto, Piutang Usaha, Pendapatan UsahaGross Receivables, Accounts Receivable, Operating Revenues

PT Prima Multi Terminal Tagihan Bruto, Pendapatan Usaha, Uang Muka, Investasi AssosiasiGross Receivables, Operating Revenues, Advances, Investment Associations

PT PAL Indonesia (Persero) Tagihan Bruto, Pendapatan UsahaGross Receivables, Operating Revenues

PTPN III Tagihan Bruto, Pendapatan UsahaGross Receivables, Operating Revenues

KSO/JV Waskita - Darmo Permai Tagihan Bruto, Pendapatan UsahaGross Receivables, Operating Revenues

PT Pelindo II (Persero) Pendapatan UsahaOperating revenues

PT Solo Ngawi Jaya Uang Muka, Investasi Assosiasi, Piutang UsahaAdvances, Investment Associations, Accounts Receivable

PT Cimanggis Cibitung Tol Piutang UsahaAccounts receivable









KSO/JV Waskita - WIKA Pendapatan Usaha, Utang usahaOperating revenues, Accounts payable

Waskita-PP-HK KSO Pendapatan UsahaOperating revenues

PT Cinere Serpong Jaya Utang Lain-lain, Investasi Assosiasi,Other Payables, Investment Associations,

PT Adhi Karya Utang UsahaAccounts payable

PT Wika Beton Utang UsahaAccounts payable

KSO/JV Waskita-BRP Pendapatan UsahaOperating revenues

PT Nindya Beton Utang UsahaAccounts payable

Koperasi Waskita Utang UsahaAccounts payable

Rincian transaksi dengan pihak berelasi tahun 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut :

Asetdalam jutaan Rupiah

in million rupiah

UraianDescription

2017 2016

(Rp/IDR) % terhadap Aset% to Asset (Rp/IDR) % terhadap Aset

% to Asset

Kas dan Setara KasCash and Cash Equivalents

5.063.042 5,17% 9.185.449 38,91%

Piutang UsahaAccounts Receivable

1.166.833 1,19% 1.150.166 4,87%

Piutang RetensiRetention Receivables

510.270 0,52% 376.206 1,59%

Piutang Lain-lainOther Receivables

4.458.870 4,55% 2.916.033 12,35%

Tagihan BrutoGross Receivables

17.413.947 17,79% 6.910.477 29,27%

Aset Ventura BersamaJoint Venture Asset

21.760 0,02% 63.699 0,27%

The details of transactions with related parties in 2017 and 2016 are as follows:

Assets




LampiranAttachment



Liabilitasdalam jutaan Rupiah

in million rupiah

UraianDescription

2017 2016

(Rp/IDR)% terhadap Lia-

bilitas% to Liability

(Rp/IDR)% terhadap Liabilitas

% to Liability

Utang BankBank Debt

22.096.389 0,29% 10.801.763 45,76%

Uang Muka KontrakContract Advance

132.156 0,17% 219.672 0,93%

Pendapatan Usahadalam jutaan Rupiah

in million rupiah

UraianDescription

2017 2016

(Rp/IDR)

% terhadap Penda-patan Usaha

% to Operating Revenue

(Rp/IDR)

% terhadap Pen-dapatan Usaha

% to Operating Revenue

Pendapatan UsahaOperating Revenue

18.172.367 18,56% 6.171.643 44,06%

PERUBAHAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERPENGARUH TERHADAP PERUSAHAANSelama tahun 2017, tidak terdapat perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh terhadap Perseroan.

PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG DITERAPKAN TAHUN BUKU TERAKHIRPada tahun 2017, Perseroan telah menerapkan sejumlah amandemen dan interpretasi PSAK yang relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2017.

No Kebijakan AkuntansiAccounting Policy

Dampak Terhadap Laporan Keuangan Waskita KaryaImpacts on Waskita Karya Financial Statements

1 Amandemen PSAK No. 1, Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa PengungkapanAmendment of SFAS No. 1, Presentation of Financial Statements on Disclosures Initiatives

Tidak berdampakNo impact

2 PSAK No. 24 (Penyesuaian 2016), Imbalan KerjaPSAK No. 24 (Adjustment 2016), Employee Benefit


Liabilities

Operating Revenues

AMENDMENT TO LEGISLATION WITH IMPACT ON THE COMPANY

During 2017, there is no change in legislation affecting the Company.

CHANGES TO ACCOUNTING POLICIES IMPLEMENTED IN THE LAST FINANCIAL YEARIn 2017, the Company has implemented a number of amendments and interpretations of PSAK that are relevant to its operations and effective for accounting periods beginning on or after January 1, 2017.







No Kebijakan AkuntansiAccounting Policy

Dampak Terhadap Laporan Keuangan Waskita KaryaImpacts on Waskita Karya Financial Statements

3 PSAK 58 (penyesuaian), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki Untuk Dijual dan Operasi yang DihentikanPSAK 58 (adjustment), Non-current Assets Held for Sale and Discon-tinued Operations


4 PSAK No. 60 (Penyesuaian 2016), Instrumen Keuangan : PengungkapanPSAK No. 60 (2016 Adjustment), Financial Instruments: Disclosure


5 ISAK 31, Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK 13, Properti InvestasiISAK 31, Interpretation of the Scope of PSAK 13, Investment Property


6 ISAK 32, Definisi dan Hierarki Standar Akuntansi Keuangan.ISAK 32, Definition and Hierarchy of Financial Accounting Standards


PROSPEK USAHAPerkembangan ekonomi global di tahun 2018 diproyeksikan tumbuh lebih baik dalam tingkatan yang moderat dibandingkan tahun sebelumnya, dikarenakan ekspansi perekonomian negara maju khususnya Amerika Serikat dan negara-negara berkembang Asia diperkirakan menjadi penompang utama pertumbuhan ekonomi global yang akan menguat hingga 3,6%, dengan pertumbuhan di negara maju sebesar 1,9% dan negara berkembang sebesar 4,8%.

Tahun 2018, pertumbuhan ekonomi nasional diprediksi akan lebih baik dibandingkan tahun 2017. Bank Indonesia memprediksi pertumbuhan ekonomi nasional akan berada pada kisaran 5,1%-5,4%. Sejalan dengan hal itu, pemerintah juga akan terus melanjutkan program percepatan pembangunan infrastruktur sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan anggaran pembangunan infrastruktur yang dicanangkan pemerintah pada Aanggaran Belanja dan Pendapatan Negara 2018, yaitu sebesar Rp410,7 Triliun atau meningkat 5,8% dibandingkan tahun 2017.

Berlandaskan pada kondisi tersebut, Perseroan meyakini bahwa prospek usaha ke depan masih cukup baik karena masih sesuai dengan program pemerintah dalam percepatan pembangunan infrastruktur di Indonesia yang mendorong peningkatan usaha industri konstruksi.

Keterbatasan APBN dalam pembiayaan pembangunan infrastruktur yang ditetapkan dalam RPJMN 2015-2019 dan percepatan pembangunan infrastruktur di Indonesia, mendorong Pemerintah melibatkan pihak swasta/BUMN atau dikenal sebagai Public Private Partnership (PPP) atau Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).

BUSINESS PROSPECTGlobal economic developments in 2018 are projected to grow better at moderate levels compared to the previous year, as the expansion of developed economies especially the United States and Asian developing countries is expected to be the main contributor to global economic growth that will strengthen up to 3.6%, with growth in developed countries by 1.9% and developing countries by 4.8%.

In 2018, national economic growth is predicted to be better than in 2017. Bank Indonesia predicts national economic growth will be in the range of 5.1% -5.4%. In line with this, the government will also continue the accelerated program of infrastructure development as a driver of national economic growth. This can be seen from the increase in infrastructure development budget launched by the government on Budget and Expenditure of 2018, amounting to 410.7 trillion or an increase of 5.8% compared to 2017.

Based on these conditions, the Company believes that the business prospects ahead are relatively well as it is still in accordance with the government’s program in accelerating infrastructure development in Indonesia that encourages the improvement of the construction business industry.

The limitations of the APBN in the financing of infrastructure development defined in the RPJMN 2015-2019 and the acceleration of infrastructure development in Indonesia, encourage the Government to engage the private sector / BUMN or known as Public Private Partnership (PPP) or Government Cooperation with Business Entities (KPBU).




LampiranAttachment



RENCANA JANGKA PANJANGRencana Jangka Panjang Waskita guna menjaga keberlangsungan pertumbuhan Waskita, antara lain sebagai berikut:1. Aset Recycle Subsidiaries

Aset recycle perlu dilakukan untuk menjamin tersedianya cash inflow bagi Waskita dari investasi jangka panjang serta meningkatkan kemampuan ekuitas Waskita untuk investasi di masa yang akan datang.

2. IPO/Strategic PartnershipPeningkatan ekuitas Waskita guna mendukung investasi dapat juga dilakukan dengan melakukan IPO (Initial Public Offering) maupun strategic partnership pada anak usaha atau perusahaan terafiliasi lainnya.

3. Usaha Baru/ Investasi baruPertumbuhan bisnis Waskita perlu didukung dengan diversifikasi usaha di sektor baru melalui pendirian anak perusahaan di sektor lain.

4. SistemPertumbuhan Usaha yang pesat memerlukan peningkatan Skalabilitas sistem internal perusahaan yang meliputi bidang Sumber Daya Manusia dan manajemen K3LM.

5. Pendanaan Jangka PanjangUntuk mendukung pengembangan bisnis Waskita, diperlukan sumber-sumber pendanaan jangka panjang.

INFORMASI KELANGSUNGAN USAHAPada 2017, Perseroan tidak memiliki hal-hal yang berpotensi memiliki pengaruh signifikan terhadap kelangsungan usaha Perseroan. Hal ini didasari oleh prospek pertumbuhan dalam industri konstruksi dalam negeri yang mengalami pertumbuhan serta rencana pembangunan oleh pemerintah dalam penyediaan infrastruktur dan gedung dalam negeri.

LONG-TERM PLANWaskita Long-Term Plan to maintain the continuity of Waskita growth, among others as follows:

1. Asset Recycle subsidiaryRecycle assets should be done to ensure the availability of cash inflow for Waskita from long-term investments and improve Waskita’s equity capability for future investments.

2. IPO / Strategic PartnershipThe increase in Waskita’s equity to support investment can also be done by conducting IPO (Initial Public Offering) as well as strategic partnership in subsidiaries or other affiliated companies.

3. New Business / New InvestmentWaskita’s business growth needs to be supported by diversification of business in the new sector through the establishment of subsidiaries in other sectors.

4. SystemRapid Business Growth requires an increase in the scalability of the company’s internal systems covering the areas of Human Resources and K3LM management.

5. Long Term FundingTo support Waskita’s business development, long-term funding is required.

BUSINESS CONDUCT INFORMATIONIn 2017, the Company has no potential significant effect on the Company’s business continuity. This is based on growth prospects in the growing domestic construction industry and the government’s plan of development in the provision of infrastructure and building in the country.

TATA KELOLA PERUSAHAANGood Corporate GovernanceImplementasi Tata Kelola yang baik mencerminkan bahwa internalisasi GCG di seluruh tingkatan berjalan efektif sehingga mampu menciptakan harmonisasi peran-peran organ yang ada di tubuh Perseroan.

Good Governance Implementation reflects that the internalization at all levels is effective so as to create harmonization between all Company bodies.






TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIKGood Corporate Governance

TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK

PT Waskita Karya (Persero) Tbk menyadari bahwa tantangan yang akan dihadapi ke depan akan semakin bertambah kompleks. Karena itu, upaya untuk mengelola perusahaan yang lebih baik melalui Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance/GCG) dan bertanggung jawab merupakan tuntutan zaman yang tak bisa dielakkan. Hanya melalui penerapan tata kelola seperti itulah, maka Perseroan akan semakin berkembang secara berkelanjutan di masa-masa mendatang.

Penerapan GCG secara konsisten merupakan faktor yang sangat penting dalam pengelolaan perusahaan mengingat risiko dan tantangan yang dihadapi semakin meningkat. Untuk itulah, Waskita konsisten terus meningkatkan kualitas penerapan praktek terbaik GCG di setiap aspek operasional.


GOOD CORPORATE GOVERNANCE

PT Waskita Karya Tbk is aware that the challenges they are facing in the future will increasingly be more complicated. Therefore, the efforts to better manage the Company through accountable implementation of good corporate governance (GCG) is an inevitable demand in the present time. Only by applying the good corporate governance the Company will continually grow in the future.

Applying GCG consistently is a very important factor in managing a company, considering the increasing risk and challenge they face. Therefore, Waskita consistently improves the quality of GCG implementation in every operational aspect.



LampiranAttachment




Bagi Waskita, GCG berperan sebagai sistem serta pedoman praktis bagi setiap perusahaan agar kegiatan usaha yang dijalankan dapat dikendalikan dengan baik, berkelanjutan serta terhindar dari praktik-praktik yang dapat merugikan perusahaan maupun para pemangku kepentingan. Nilai-nilai yang terkandung di dalamnya memberikan aturan main yang jelas bagi setiap perusahaan agar pengelolaannya dapat dengan mudah dipantau serta memberi ruang bagi pihak-pihak terkait untuk turut andil dalam menyalurkan hak-hak yang dimilikinya.

Perseroan senantiasa mengadaptasi nilai-nilai GCG untuk dituangkan ke dalam perangkat aturan maupun sebagai landasan pembentukan infrastruktur tata kelola. Pedoman penyusunan GCG Perseroan juga mengikuti hierarki aturan yang berlaku seperti ketentuan perundang-undangan maupun keputusan dan ketetapan Menteri BUMN sebagai lembaga yang menaungi Perseroan. Selain sebagai wujud kepatuhan, hal tersebut bertujuan untuk menciptakan keseragaman visi GCG dengan tetap memberi ruang bagi perusahaan untuk melakukan pengembangan-pengembangan yang dibutuhkan.

Perseroan berkomitmen untuk menerapkan prinsip GCG secara menyeluruh dan konsisten dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab seluruh struktur tata kelola perusahaan. Perseroan percaya bahwa implementasi GCG yang melebihi dari sekedar kepatuhan terhadap standar dan peraturan perundang-undangan mampu menciptakan Perseroan yang berdaya saing tinggi dan berkelanjutan.

Perseroan senantiasa menerapkan best practices secara konsisten sehingga berimplikasi positif bagi Perseroan demi memberikan nilai lebih. Nilai lebih tersebut diciptakan melalui sikap dan perilaku yang sejalan dengan budaya Perusahaan; memberikan pelayanan prima, inovatif, efisien dan efektif; menyelenggarakan riset dan pengembangan bisnis yang tepat; menyediakan sistem pengendalian internal yang dapat menjamin akuntabilitas; menciptakan iklim usaha yang sehat; serta senantiasa memelihara keberlanjutan bisnis Perseroan.

For Waskita, GCG is a system and practical guideline for a company. GCG is implemented for a properly controlled and sustainable business activities, free from damaging business activities that may harm both the company and the stakeholders. Through its principles, GCG lays a clear regulation for companies in order to implement easy surveillance over management and provide opportunities for related parties to exert their rights.

The Company implements GCG principles in all regulations and foundations of governance infrastructure. The drafting guideline for the Company’s GCG is in line with the hierarchy of the prevailing rules, such as regulations and deeds from the Ministry of SOE as an authority that supervise the Company. In addition to serving as compliance, the guideline is aimed to create diversity in the GCG’s vision by providing spaces for a company to perform necessary development.

The Company is committed to implementing GCG principles thoroughly and consistently in performing duties and responsibilities of the entire structure of corporate governance. The Company believes that the implementation of GCG that is driven more by commitment, not merely by compliance with standards and regulation, is able to sustain the Company and enhance competitive power.

The Company consistently implements the best practice to give positive impact and added value to the Company. The added value is created through attitudes and behavior whichis in line with the Company’s culture; providing excellent, innovative, efficient, and effective services; conducting research and appropriate business development; providing internal control system that will guarantee accountability; creating a healthy business climate; as well as maintaining business sustainability.






DASAR HUKUM, PRINSIP, DAN KOMITMEN KEBIJAKAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIKLegal Basis, Principles, and Commitment of The Policy of Good Corporate Governance Implementation

DASAR HUKUM

Undang- Undang Republik Indonesia • Undang-undang Republik Indonesia No.14 Tahun 2008

Tentang Keterbukaan Informasi publik; • Undang-Undang Republik Indonesia No.40 Tahun 2007

Tentang Perseroan Terbatas; • Undang-undang Republik Indonesia No.28 Tahun 2002

Tentang Bangunan Gedung; • Undang-Undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2001

Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Republik Indonesia No.31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi;

• Undang-Undang Republik Indonesia No.15 Tahun 2002 Tentang Tindak Pidana Pencucian Uang Sebagaimana Telah Diubah dengan Undang-Undang Republik Indonesia No.25 Tahun 2003.

• Undang-Undang Republik Indonesia No.8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal; dan

• Undang-undang Republik Indonesia No.2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi.

• Undang-undang Republik Indonesia No.5 Tahun 1999 Tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.

PERATURAN PEMERINTAH

• Peraturan Pemerintah No.54 Tahun 2016 Tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah No.29 Tahun 2000 Tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi;

• Peraturan Presiden Republik Indonesia No.4 Tahun 2015 Tentang Perubahan keempat Atas Peraturan Presiden No.54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;

• Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.92 Tahun 2010 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah No.28 Tahun 2000 Tentang Usaha Dan Peran Masyarakat Jasa Konstruksi;

• Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.40 Tahun 2009 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah No.51 Tahun 2008 Tentang Pajak Penghasilan Atas Penghasilan Dari Usaha Jasa Konstruksi;

• Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.36 Tahun 2005 Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang No.28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung;

LEGAL BASIS

Law of the Republic of Indonesia • Law of the Republic of Indonesia Number 14 Year 2008

on Information Disclosure; • Law of the Republic of Indonesia Number 40 Year 2007

on Limited Liability Company; • Law of the Republic of Indonesia Number 28 Year 2002

on Building; • Law of the Republic of Indonesia Number 20 Year 2001

on Amendment to Law of the Republic of Indonesia Number 31 Year 1999 on Eradication of Corruption;

• Law of the Republic of Indonesia Number 15 Year 2002 on Money Laundry as Amended with Law of the Republic of Indonesia Number 25 Year 2003.

• Law of the Republic of Indonesia Number 8 Year 1995 on Capital Market; and

• Law of the Republic of Indonesia Number 2 Year 2017 on Construction Services.

• Law of the Republic of Indonesia Number 5 Year 1999 on Prohibition of Monopoly and Unfair Business Competition.

GOVERNMENT REGULATION

• Government Regulation No. 54 of 2016 Second Amendment to Government Regulation No.29 in 2000 concerning Construction Services;

• Presidential Regulation No. 4 of 2015 concerning the Fourth Amendment to Presidential Regulation No.54 of 2010 on Procurement of Government Goods / Services;

• Government Regulation No. 9 of 2010 concerning Second Amendment to Government Regulation No.28 of 2000 concerning Business and Role of Construction Services;

• Government Regulation No.40 of 2009 concerning Amendment to Government Regulation No.51 of 2008 concerning Income Tax from Construction Services Businesses;

• Government Regulation No.36 of 2005 concerning Law No.28 of 2002 concerning Building Construction;



LampiranAttachment




• Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.45 Tahun 2005 Tentang Pendirian, Pengawasan, dan pembubaran Badan Usaha Milik Negara;

• Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.30 Tahun 2000 Tentang Penyelenggaraan Pembinaan Jasa Konstruksi;

KEPUTUSAN MENTERI

• Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No.Kep-104/MBU/2002 Tentang Penilaian Calon Anggota Direksi Badan Usaha Milik Negara.

• Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No.Kep-102/MBU/2002 Tentang Penyusunan RJPP;

• Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No.Kep-101/MBU/2002 Tentang Penyusunan RKAP;

• Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No.Kep-100/MBU/2002 Tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Badan Usaha Milik Negara;

• Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No.Kep-09A/MBU/2002 Tentang Penilaian Kelayakan dan Kepatutan Calon Anggota Direksi Badan Usaha Milik Negara.

PERATURAN BAPEPAM- LK ATAU OTORITAS JASA KEUANGAN

• Peraturan Ototritas Jasa Keuangan No.29/ POJK.04/2016 Tentang Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik

• Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No.30/ SEOJK.04/2016 Tentang Bentuk dan Isi Laporan Tahunan Emiten dan Perusahaan Publik

• Keputusan Ketua Bapepam dan LK No.Kep-614/BL/2011 tanggal 28 Nopember 2011, Peraturan Bapepam-LK No.IX.E.2 Tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama;

• Keputusan Ketua Bapepam dan LK No.Kep-412/ BL/2009 tanggal 25 Nopember 2009, Peraturan Bapepam-LK No.IX.E.1 Tentang Transaksi Afliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu;

• Keputusan Ketua Bapepam dan LK No.Kep-496/ BL/2008 tanggal 28 Nopember 2008, Peraturan

• Government Regulation No.45 of 2005 concerning Establishment, Supervision and Dissolution of State-Owned Enterprises;

• Government Regulation No.30 of 2000 concerning the Construction Service Development;

MINISTERIAL DECISION

• Ministerial Decision of State Owned Enterprise Number: Kep-104/MBU/2002 on the Assessment of Candidates for the Board of Directors’ Members of the State Owned Enterprise.

• Ministerial Decision of State Owned Enterprise Number: Kep-102/MBU/2002 on The Drawing up of Long Term Corporate Plan;

• Ministerial Decision of State Owned Enterprise Number: Kep-101/MBU/2002 on the Drawing up of Work Plan and Budget;

• Ministerial Decision of State Owned Enterprise Number Kep-100/MBU/2002 on the Evaluation of Health Index of State Owned Enterprises;

• Ministerial Decision of State Owned Enterprise Number: Kep-09A/MBU/2002 on the Assessment of Fit and Proper Test on Candidates for the Board of Directors’ Members of the State Owned Enterprise.

BAPEPAM-LK OR FINANCIAL SERVICES AUTHORITY REGULATION

• Financial Services Authority Regulation Number 29/ POJK.04/2016 on Annual Report of Issuers or Public Companies.

• Circular Letter of Financial Services Authority Number 30/SEOJK.04/2016 on the Form and Content of Annual Report of Issuers and Public Companies.

• Decision of Bapepam and LK Chairman Number: Kep-614/BL/2011 dated November 28, 2011, Regulation of Bapepam-LK Number: IX.E.2 on the Material Transaction and Changes on Core Business;

• Decision of Bapepam and LK Chairman Number: Kep412/BL/2009 dated November 25, 2009, Regulation of Bapepam-LK Number: IX.E.1 on the Affiliate Transaction and Conflict of Certain Transaction Interests;

• Decision of Bapepam and LK Chairman Number: Kep496/BL/2008 dated November 28, 2008, Regulation of







Bapepam No.IX.I.7 Tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Internal Audit;

• Lampiran Ketua Bapepam-LK No.Kep-179/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008, Peraturan No.IX.J.1 tentang Pokok-pokok Anggaran Dasar Perseroan yang melakukan Penawaran Umum Efek bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik;

• Salinan Keputusan Ketua Bapepam-LK No.Kep-431/ BL/2012, Peraturan No.X.K.6 Tentang Penyampaian Laporan Tahunan Bagi Emiten atau Perusahaan Publik;

• Keputusan Ketua Bapepam No.Kep-45/PM/2004, Peraturan Bapepam No.IX.I.6 Tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten dan Perusahaan Publik;

• Keputusan Ketua Bapepam No.Kep-643/BL/2012, Peraturan Bapepam No.IX.I.5 Tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit;

• Keputusan Ketua Bapepam No.Kep-40/PM/2003, Peraturan Bapepam No.VII.G.11 Tentang Tanggung Jawab Direksi Atas Laporan Keuangan;

• Keputusan Ketua Bapepam No.Kep-346/BL/2011 tanggal 30 September 2003, Peraturan No.X.K.2 Tentang Penyampaian Laporan Keuangan Berkala;

• Keputusan Ketua Bapepam No.Kep-27/PM/2003 tanggal 17 Juli 2003, Peraturan No.X.K.4 Tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum;

• Keputusan Ketua Bapepam No.Kep-554/BL/2010 tanggal 30 Desember 2010 tentang Perubahan Keputusan Ketua Bapepam No.Kep-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 tentang Perubahan Peraturan Bapepam No.VII.G.7 Tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan;

• Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.31/POJK.04/2015 Tentang Keterbukaan Atas Informasi atau Fakta Material oleh Emitem atau Perusahaan Publik

• Keputusan Ketua Bapepam No.Kep-63/PM/1996 tanggal 17 Januari 1996, Peraturan Bapepam No.IX.I.4 Tentang Pembentukan Sekretaris Perusahaan;

• Keputusan Ketua Bapepam No.Kep-60/PM/1996 tanggal 17 Januari 1996, Peraturan No.IX.I.1 Tentang Rencana dan Pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham;

Bapepam Number: IX.I.7 on the Establishment and Guidelines of the Drawing up of Internal Audit Unit Charter;

• Attachment to Bapepam-LK Chairman Number: Kep-179/ BL/2008 dated May 14, 2008, Regulation Number: IX.J.1 on Articles of Association concerning Equity Securities Public Offering and Public Listed Company;

• Copy of Decision of Bapepam-LK Chairman Number: Kep-431/BL/2012, Regulation Number: X.K.6 on Obligation to Submit Annual Report for Issuers or Public Listed Company;

• Decision of Bapepam Chairman Number: Kep-45/ PM/2004, Regulation of Bapepam Number: IX.I.6 on the Board of Directors and the Board of Commissioners of Issuers and Public Listed Company;

• Decision of Bapepam Chairman Number: Kep-643/BL/2012, Bapepam Regulation Number: IX.I.5 on the Establishment and Guidelines of Work Implementation of Audit Committee;

• Decision of Bapepam Chairman Number: Kep-40/ PM/2003, Bapepam Regulation Number: VIII.G.11 on Responsibility of the Board of Directors for Financial Statements;

• Decision of Bapepam Chairman Number: Kep-346/BL/2011 dated September 30, 2003, Regulation Number: X.K.2 on the Obligation of Periodical Submission of Financial Statements;

• Decision of Bapepam Chairman Number: Kep-27/ PM/2003 dated July 17, 2003, Regulation Number: X.K.4 concerning Report on the Use of Proceeds from Public Offering;

• Decision of Bapepam Chairman Number: 554/BL/2010 dated December 30, 2010 on Changes of Decision of Bapepam Chairman Number: Kep-06/PM/2000 dated March 13, 2000 on Changes of Bapepam Regulation Number: VIII.G.7 on Guidelines of Financial Statements;

• Financial Services Authority regulation Number: 31/POJK.04/2015 regarding on Material Information or facts by issuers or public company;

• Decision of Bapepam Chairman Number: Kep-63/PM/1996 dated January 17, 1996, Bapepam Regulation Number: IX.I.4 on the Establishment of Corporate Secretary;

• Decision of Bapepam Chairman Number: Kep-60/ PM/1996 dated January 17, 1996, Regulation Number: IX.I.1 on Plan and Implementation of General Meeting of Shareholders;



LampiranAttachment




• Keputusan Ketua Bapepam No.Kep-38/PM/1996 tanggal 17 Januari 1996, Peraturan No.VII.G.2 Tentang Laporan Tahunan.

PERATURAN MENTERI BUMN

• Peraturan Menteri Negara BUMN No.PER-01/ MBU/06/2017. Tentang Perubahan kedua atas Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara No.Per-04/ MBU/2014 Tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris, dan Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara

• Peraturan Menteri Negara BUMN No.PER-02/ MBU/02/2015. Tentang Persyaratan dan Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Anggota Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara

• Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-03/ MBU/02/2015. Tentang Persyaratan, Tata Cara Pengangkatan, dan Pemberhentian Anggota Direksi Badan Usaha Milik Negara

• Peraturan Menteri Negara BUMN No.Per-11/ MBU/09/2015. Tentang Perubahan Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara No.PER-08/MBU/06/2015 Tentang Pedoman Pelaporan Realisasi Penggunaan Tambahan Dana Penyertaan Modal Negara Kepada Badan Usaha Milik Negara dan Perseroan Terbatas.

• Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara No.Per-08/MBU/06/2015 Tentang Pedoman Pelaporan Realisasi Penggunaan Tambahan Dana Penyertaan Modal Negara Kepada Badan Usaha Milik Negara dan Perseroan Terbatas.

• Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No.PER-12/MBU/2012 tentang Organ Pendukung Dewan Komisaris/Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara;

• Peraturan Menteri Negara BUMN No.PER-09/ MBU/2012 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Negara BUMN No.PER-01/MBU/2011 Tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara.

• Peraturan Menteri Negara BUMN No.PER-01/ MBU/2011 Tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara.

• Decision of Bapepam Chairman Number: Kep-38/ PM/1996 dated January 17, 1996, Regulation Number: VIII.G.2 on Annual Report.

MINISTER OF STATE OWNED ENTERPRISES REGULATION

• State Minister of SOE Regulation Number: PER-01/ MBU/06/2017 on Amendment of Minister of State Owned Enterprise Regulation Number Per-04/MBU/2014 on Guidelines for Determining Salaries for Board of Directors, Board of Commissioners and State Owned Enterprise Supervisory Board.

• State Minister of SOE Regulation Number: PER-02/ MBU/02/2015 on Requirements and Methods of Appointment and Dismissal of Members of Board of Commissioners and State Owned Enterprise Supervisory Board.

• State Minister of SOE Regulation Number: PER-03/ MBU/02/2015 on the Requirements, Appointment Methods and Dismissal of Members of Board of Directors of State Owned Enterprise.

• State Minister of SOE Regulation No.: Per-11/ MBU/09/2015. on the Amendment in the Minister of SOE Regulation No.: PER-08/MBU/06/2015 on the Reporting Guidelines for the Use of Additional State Capital Investment Realization in the State-Owned Enterprises and Limited Liability Companies.

• Minister of State-Owned Enterprise Regulation No.: Per-08/MBU/06/2015 on the Reporting Guidelines for the Use of Additional State Capital Investment Realization in the State-Owned Enterprises and Limited Liability Companies.

• Minister of State Owned Enterprises Regulation Number:PER-12/MBU/2012 on Supporting Organs of the Board of Commissioners/Supervisory Board of State Owned Enterprises;

• Minister of SOE Regulation No.: PER-09/MBU/2012 on the Amendment in the Minister of SOE Regulation No.: PER-01/MBU/2011 on the Implementation of Good Corporate Governance in State-Owned Enterprises.

• State Minister of SOE Regulation No.: PER-01/MBU/2011 on the Implementation of Good Corporate Governance in State-Owned Enterprises.







• Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No.PER-15/MBU/2012 Tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No.PER-05/MBU/2008 tentang pedoman umum pelaksanan Pengadaan Barang dan Jasa di Badan Usaha Milik Negara;

PERATURAN LAINNYA

• OECD Principles of Corporate Governance 2004 • Pedoman umum GCG Indonesia 2006 • Anggaran Dasar PT Waskita Karya (Persero) Tbk • Keputusan Bersama Dewan Komisaris dan

Direksi No.KEP.448/UM.004/X/AP II – 2007 dan No.KEP.02.03.01/00/10/2007461 tentang Pedoman Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) dan Pedoman Perilaku (Code of Conduct) di Lingkungan PT Waskita Karya (Persero) Tbk;

• Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang tercantum dalam risalah RUPS.

• Minister of State Owned Enterprises Regulation Number: PER-15/MBU/2012 on changed of Minister of State Owned Enterprises Regulation Number: PER-05/MBU/2008 on Procurement of Goods and Services in State Owned Enterprises;

OTHER REGULATIONS

• OECD Principles of Corporate Governance 2004 • Guidelines of GCG Indonesia 2006 • Articles of Association of PT Waskita Karya (Persero) Tbk • Collective Decision of the Board of Commissioners and

the Board of Directors Number: KEP.448/UM.004/X/AP II – 2007 and Number: KEP.02.03.01/00/10/2007461 concerning Guidelines on the Implementation of Good Corporate Governance (GCG) and Code of Conduct in PT Waskita Karya (Persero) Tbk;

• General Meeting of Shareholders Resolution set forth in Minutes of General Meeting of Shareholders.



LampiranAttachment



TUJUAN DAN MANFAAT PENERAPAN GCGObjectives and Benefits of GCG

Secara umum, penerapan GCG bagi Waskita memiliki tujuan untuk menciptakan aturan main yang jelas antara emiten/perusahaan publik dengan pemangku kepentingan agar jalannya operasional perusahaan lebih bersifat transparan, akuntabel dan dapat dipantau secara baik. Melalui penerapan GCG pula, pengelolaan perusahaan tetapi juga dapat diawasi namun memberikan manfaat dan keuntungan bagi aspek-aspek keberlanjutan seperti: • Menciptakan dan meningkatkan kemampuan kompetitif

perusahaan; • Memungkinkan kinerja perusahaan menjadi lebih efisien

serta mencegah terjadinya penyimpangan; • Melindungi kepentingan pemegang saham; • Meningkatan penilaian terhadap perusahaan; • Memastikan perusahaan patuh terhadap hukum dan

peraturan yang berlaku; • Mengurangi angka kemiskinan melalui peningkatan

tanggung jawab sosial perusahaan.

Atas dasar tersebut, Perseroan telah membangun pedoman penerapan GCG-nya dengan mengacu pada regulasi yang ada serta memperhatikan secara seksama isu-isu tata kelola yang sedang berkembang baik di internal maupun eksternal Perusahaan. Pedoman tersebut juga telah disesuaikan dengan bidang usaha yang dijalankan serta diharapkan memiliki visi tata kelola yang maju dan mampu beradaptasi pada perkembangan maupun tantangan dunia usaha di masa depan. Dengan begitu, akan memungkinkan bagi Perseroan memiliki pedoman pelaksanaan GCG yang jauh lebih fleksibel.

Perseroan senantiasa membangun pedoman GCG menjadi suatu rangkaian mekanisme atau sistem yang tepat bagi industri konstruksi. Hal ini bertujuan untuk mengarahkan dan mengendalikan Perseroan agar sesuai dengan harapan bagi seluruh pemangku kepentingan (stakeholders), selaras dengan peraturan dan perundang-undangan, patuh pada norma-norma etika bisnis, serta tata nilai yang dijunjung tinggi oleh seluruh jajaran Perseroan.

Dalam merancang pedoman GCG, Perseroan bersandar pada beberapa lapisan aturan maupun prinsip GCG lainnya. Beberapa aturan penerapan GCG yang berlaku tentunya memiliki tujuan dengan segmentasi yang beragam, namun dengan mengakomodasi seluruh aturan tersebut, pedoman GCG yang dibentuk menjadi lebih lengkap dan memiliki dampak yang cukup luas.

In general, GCG is implemented in a company to define a clear set of rules between issuer/public company and the stakeholders in order to realize transparent, accountable and observable operational activities. Through GCG implementation, company management can be made observable and generate benefits for the sustainability aspects as follows:

• Realize and improve a company’s competitive skills.

• Enable an efficient company performance and prevent violation;

• Protect the stakeholders’ interests; • Improve assessment on the company; • Ensure the company’s compliance with the prevaling law

and regulations; • Reduce poverty by improving corporate social responsibility.

Based on such aspects, the Company drafts up guidelines for GCG implementation by referring to the regulations in force and thoroughly observing the ongoing issues on governance in both internal and external sector. The guidelines have been adjusted with the ongoing lines of business. The guidelines are also expected to present an up-to-date governance vision and adapt with the development and challenges in business for the future. As such, the Company may have a more flexible GCG implementation guidelines.

The Company drafts up its GCG guidelines as an appropriate set of mechanism or system for construction industry. This is intended to help navigate and control the Company towards meeting the interest of all stakeholders, running in line with the rules and regulations, complying with norms and business ethics, and other values upheld by the entire management of the Company.

In drafting up GCG guidelines, the Company relies on several rules and GCG principles. Some of the prevailing rules of GCG implementation have their own purposes and varied segmentation. Nevertheless, by accomodating the rules, the established GCG guidelines shall have complete elements and widespread impact.






TUJUAN DAN MANFAAT PENERAPAN GCGObjectives and Benefits of GCG

Tujuan penerapan GCG di lingkungan Perseroan yaitu:

• Mengendalikan dan mengarahkan hubungan antara Perseroan dengan organnya, yaitu Pemegang Saham, Dewan Komisaris, Direksi, pegawai, pelanggan, mitra kerja, serta masyarakat dan lingkungan agar berjalan secara baik dan kepentingan semua pihak terpenuhi;

• Mendorong dan mendukung pengembangan Perseroan; • Mengelola sumber daya secara lebih amanah; • Mengelola risiko secara lebih baik; • Meningkatkan pertanggungjawaban kepada seluruh

pemangku kepentingan; • Mencegah terjadinya penyimpangan dalam pengelolaan

Perseroan; • Memperbaiki budaya kerja Perseroan; dan • Meningkatkan citra Perseroan.

Selain mengakomodasi tujuan Perseroan serta wujud kepatuhan terhadap aturan yang berlaku, tujuan yang disebutkan di atas juga selaras dengan dimensi penerapan GCG yang berlaku umum yaitu terakomodasinya aspek people, planet dan profit. Dari aspek People, Perseroan berupaya menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi dan mampu mengadaptasi nilai-nilai GCG serta mampu menyejahterakan masyarakat yang bersinggungan langsung dengan Perseroan. Pada aspek Planet, Perseroan senantiasa berkontribusi nyata terhadap lingkungan dan pemberdayaan masyarakat. Sedangkan Profit, Perseroan berupaya mengoptimalkan peraihan laba dan mencapai pertumbuhan yang tinggi.

The objectives of GCG implementation are asfollows:

• Maintaining good relationship between the Company and its instruments, namely the Shareholders, the Board of Commissioners, the Board of Directors, employees, customers, business partners, community and environment, as well as ensuring the fulfillment of interest of each party;

• Encouraging an d supporting the Company’s development; • Managing resources with responsibility; • Better managing risks; • Enhancing accountability to all stakeholders;

• Preventing any misuse in managing the Company;

• Improving working culture of the Company; and • Elevating the Company’s image.

In addition to accomodating the Company’s goals and as a form of compliance to the prevailing rules, the aforementioned goals are in line with the general scope of GCG implementation, namely the accomodation of people, planet and profit aspects. In People aspect, the Company creates competent human capital possessing high adaptability to GCG values as well as brings welfare to society near the Company. In Planet aspect, the Company contributes to environment and community empowerment. While in Profit aspect, the Company optimizes stream of profit and reaching high growth.



LampiranAttachment



Perseroan mengembangkan struktur dan tata kelola dengan memperhatikan prinsip-prinsip GCG sesuai ketentuan dan peraturan-peraturan yang berlaku sebagai best practice. Bagi Perseroan, implementasi GCG di lingkungan bisnis Perusahaan merupakan tindak lanjut atas dasar-dasar hukum salah satunya adalah Peraturan Menteri Negara BUMN No.PER-09/MBU/2012 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-01/MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011 tentang Penerapan Tata Kelola yang Baik pada BUMN, yang menyebutkan bahwa “BUMN wajib melaksanakan operasional Perseroan dengan berpegang pada prinsip-prinsip GCG yaitu transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, dan kewajaran.”

Implementasi dan praktik tata kelola di Perseroan merujuk pada prinsip-prinsip GCG sebagai berikut: 1. Transparansi

Perseroan senantiasa memberikan informasi yang benar, akurat, dan tepat waktu kepada seluruh pemangku kepentingan. Perseroan meyakini bahwa pelaksanaan prinsip transparansi dengan baik dan tepat akan menghindari terjadinya benturan kepentingan (conflict of interest) dengan berbagai pihak. Hal ini dibuktikan dengan publikasi informasi keuangan yang berdampak signifikan terhadap kinerja Peseroan. Seluruh pemangku kepentingan dapat mengakses informasi penting tersebut termasuk informasi lainnya dengan mengakses website Perseroan di www.waskita.co.id atau beberapa laporan yang diterbitkan secara berkala baik dalam bentuk fisik, digital atau siaran pers.

2. Akuntabilitas Seluruh organ tata kelola Perseroan memiliki prinsip akuntabilitas dengan kejelasan fungsi, struktur, sistem, serta pertanggungjawaban yang sistematis. Hal ini dapat terlihat melalui pengelolaan Perseroan yang memisahkan tugas dan tanggung jawab serta menguraikan secara jelas mengenai fungsi, hak, kewajiban, dan wewenang masing-masing organ tata kelola.

3. Tanggung jawab Bentuk pertanggungjawaban Perseroan dibuktikan dengan kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku, seperti pembayaran pajak, pelaksanaan hubungan industrial, melindungi segenap pegawai dengan menerapkan kesehatan dan keselamatan kerja, serta perlindungan terhadap lingkungan hidup melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility) yang berkelanjutan.

PRINSIP PENERAPAN GCG Principles of GCG Implementation

The Company develops GCG structure and corporate governance by taking into account GCG principles, the applicable regulations and best practices. Our implementation of GCG reflects the Company’s adherence to the legal basis above, one of which is State Minister of SOE Regulation No.PER-09/MBU/2012 on Changes on Minister of SOE Regulation No. PER-01/MBU/2011 dated August 1, 2011 on the Implementation of Good Corporate Governance in State Owned Enterprises, stating “SOE shall perform operation in compliance with GCG principles, namely transparency, accountability, responsibility, independency and fairness.”

The implementation and practice of corporate governance in the Company refers to GCG principles, namely: 1. Transparency

The Company continues to provide proper, accurate and timely information to all stakeholders. The Company believes that proper adoption of transparency principle may avoid the occurrence of conflict of interest with many parties. We implement it through financial information disclosure which gives significant impact on the Company. All the stakeholders can access such key data along with the other information through the Company’s website: www.waskita.co.id or periodically-released reports in both physical and digital forms or press release.

2. Accountability All corporate governance organs in the Company can demonstrate accountability and possess clear function, structure, system and systematic reporting of responsibility. Our effective governance structure can be seen from clear separation of duties and responsibilities in the Company’s management, in which function, rights, responsibilities, and authorities of each organ of corporate governance is described in details.

3. Responsibility The Company’s responsible acts is reflected in its compliance with the prevailing regulations, such as timely tax payment, good industrial relationship, protecting all employees through occupational health and safety mechanism, preserving the environment through sustainable program of corporate social responsibility.






PRINSIP PENERAPAN GCG Principles of GCG Implementation

4. Independensi Pengelolaan Perseroan dilakukan dengan profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan prinsip korporasi yang sehat.

5. Kewajaran Perseroan memberikan perlakuan adil dan setara dalam memenuhi hak seluruh pemangku kepentingan berdasarkan peraturan perundang-undangan serta ketentuan yang berlaku. Melalui prinsip ini, Perseroan melakukan pengelolaan terhadap seluruh aset dengan baik dan prudent sehingga memunculkan perlindungan kepentingan pemegang saham secara jujur dan adil. Bagi Perseroan, prinsip fairness menjadi jiwa untuk memonitor dan menjamin perlakuan yang adil di antara beragam kepentingan dalam Perseroan.

4. Independency Professional management of the Company without conflict of interest or influence from any other parties that contradict with rules and regulations and healthy corporation principles.

5. Fairness The Company gives fair and equal treatment in fulfilling rights of all stakeholders pursuant to the applicable regulations. Through this principle, the Company seeks to manage assets well and in prudent manner to protect the interest of all shareholders with integrity. For theCompany, fairness principle is the core driver to ensure and monitor fair treatment to all stakeholders despite their diverse interests.



LampiranAttachment



KOMITMEN PENERAPAN GCG Commitment of GCG Implementation

Perseroan menyadari bahwa kaidah yang terkandung dalam prinsip-prinsip GCG bertujuan untuk menyeimbangkan antara kepentingan Perseroan dengan stakeholder. Penerapan GCG yang sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku menjadi solusi efektif bagi berbagai pihak sehingga pengelolaan Perseroan menjadi lebih profesional, beradab serta menghindarkan Perusahaan melakukan tindakan-tindakan yang merugikan.

Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, dibutuhkan komitmen nyata dari Perseroan dalam menerapkan GCG di lingkungan Perseroan. Komitmen penerapan GCG tidak hanya sekadar sebagai pemenuhan aturan-aturan yang berlaku namun praktiknya juga harus dilandasi oleh kesadaran tentang pentingnya GCG bagi tegaknya integritas dalam menjalankan bisnis yang sehat dan berkesinambungan.

Perseroan berkomitmen untuk senantiasa mengimplementasikan GCG secara berkelanjutan. Komitmen tersebut didukung dengan adanya:

• Visi, misi, dan tata nilai Perseroan yang jelas dan realistis yang dievaluasi secara berkala oleh Dewan Komisaris dan Direksi;

• Pedoman GCG Perseroan; • Pedoman dan tata tertib kerja Dewan Komisaris, Direksi,

dan Komite-komite; • Penetapan kode etik yang dilaksanakan secara konsisten

dan membudaya; • Sistem pengendalian internal yang kuat; • Implementasi mekanisme check and balance yang

proporsional; • Pedoman transaksi yang mengandung benturan

kepentingan, transaksi afiliasi, dan transaksi dengan pihak terkait lainnya;

• Penerapan sistem pelaporan pelanggaran; • Program tanggung jawab sosial dan lingkungan yang

berkelanjutan.

The Company acknowledges that the rules in the GCG principles are established to balance out the interests of the Company and the stakeholders. GCG implementation that is in line with the prevailing rules is an effective solution for a number of parties. In doing so, the Company’s management is expected to become more professional and civilized, as well as be able to prevent the Company from performing harmful actions.

In order to meet such purposes, the Company must realize its commitment to implement GCG in its environment. The commitment to implement GCG is not only to comply with the prevailing regulations, but also with the realization of the importance of GCG in establishing the integrity for a healthy and sustainable business.

The Company is committed to continuously implementing GCG. This commitment is supported by:

• Clear vision, mission and core values of the Company, which is regularly evaluated by the Board of Commissioners and the Board of Directors;

• GCG Guidelines of the Company; • Guidelines and working regulation of the Board of

Commissioners, the Board of Directors, and Committees; • Code of conduct enforcement, to be consistently

implemented and intensively practice; • Strong internal control system • Proportionate check and balance mechanism

implementation • Guidelines on transaction containing conflict of interest,

affiliate transaction and transaction with other related parties;

• Implementation of whistleblowing system; • Sustainable corporate social responsibility program.






ROAD MAP GCG PERSEROANRoad Map of The Company’s GCG

Perseroan menetapkan arah implementasi GCG dalam bentuk roadmap GCG yang diharapkan menjadi panduan dalam pelaksanaan implementasi GCG di seluruh tingkatan. Road map GCG diarahkan untuk menjadikan GCG sebagai acuan dalam setiap aktivitas operasional. Sasaran akhir road map GCG adalah terwujudnya Waskita sebagai good corporate citizen. DIharapkan dengan dicapainya sasaran akhir tersebut, Waskita optimis dapat meningkatkan dan mempertahankan kinerja secara berkesinambungan. Road map GCG Perseroan yang ditetapkan hingga beberapa tahun ke depan adalah sebagai berikut:

• Organ PerusahaanCompany Organ

• Komite PenunjangSupport Committee

• Pedoman GCGBoard Manual GCG

• Pedoman Kode EtikBoard Manual Code of Conduct

• Manual BoardManual Board

• CharterCharter

• Sistem & ProsedurSystem & Procedure

InfrastrukturInfrastructure

• Review• Assessment• Audit

• GCG menjadi budaya bagi Stakeholders

• GCG becomes a culture for Stake-holders

Penyempurnaan BerkelanjutaanContinuous improvement

SasaranGoals

Perusahaan yang beretika & bertanggung jawabEthical and responsible company

The Company determines the direction of GCG implementation in the form of GCG roadmap, which is expected to serve as a guide for GCG implementation in all levels. GCG Roadmap is planned to establish GCG as a reference for each operational activity. The goal of GCG roadmap is the realization of Waskita as good corporate citizen. It is expected that, with the fulfilment of the goal, Waskita remains optimistic in improving and maintaining sustainable performance. The Company’s GCG roadmap that has ben established for the following years is as follows:



LampiranAttachment



HIERARKI KEBIJAKAN GCG PERUSAHAANHierarchy of The Company’s GCG Policy

Aspek kebijakan GCG terkodifikasi ke beberapa entitas legal opinion dalam pelaksanaan tata kelola perusahaan. Adapun hierarki kebijakan GCG adalah sebagai berikut:

Undang – undangLaw

Peraturan PemerintahGovernment Regulation

Keputusan MenteriMinisterial Decision

Peraturan Bapepam – LK (OJK)

Bapepam–LK(OJK) Regulation

Peraturan MenteriMinisterial Regulation

Anggaran DasarArticles of Association

Board manual

Pedoman Tata Pedoman Perusahaan

Code of Corporate Governance

Pedoman Umum GCG Indonesia OECDPriciples of Corporate Governance, 2004

Other regulations:General Guidelines on GCG Indonesia OECD Priciples of Corporate Governance, 2004

Kebijakan lainnyaOther Policies

Standar Operasional ProsedurStandard Operating Procedures

Pedoman PerilakuCode of Conduct

Pedoman Penanganan GratifikasiGuideline Gratification Handling

Pedoman Benturan KepentinganGuideline on conflict of Interests

GCG policy aspects are codified into several legal opinion entities in the implementation of good corporate governance. Below is the hierarchy of the Company’s GCG policy:






ASESMEN TERHADAP PENERAPAN GCG PERUSAHAANAssessment on GCG Implementation of The Company

PROSEDUR PELAKSANAAN ASESMEN

Pengukuran terhadap efektivitas penerapan GCG sangat dibutuhkan oleh setiap perusahaan termasuk Waskita agar kredibilitas pelaksanaan tata kelola yang baik senantiasa terpelihara dan dapat ditingkatkan. Secara berkala Perseroan melaksanakan asesmen yang dilakukan oleh konsultan independen maupun oleh tim kerja yang berasal dari internal Perseroan (self-asesmen) yang telah ditunjuk dan memiliki kewenangan tertentu agar proses penilaian berjalan independen. Pelaksanaan asesmen dilakukan dengan menggunakan metode-metode tertentu untuk mengidentifikasi serta mencari tahu adakah kelemahan-kelemahan yang perlu mendapatkan perhatian khusus Perseroan untuk segera ditindak lanjuti.

Landasan yuridis dan prosedur pelaksanaan asesmen GCG di Perseroan mengacu pada Peraturan Menteri Negara BUMN No.PER-09/MBU/2012 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Negara BUMN No.PER -01/MBU/2011 Tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara.

Kriteria yang digunakan dan pihak yang melakukan Asesmen di tahun 2017, Perseroan masih menggunakan kriteria Company Corporate Governance Scorecard (CCGS) yang dikeluarkan oleh Kementerian BUMN. Dalam perkembangannya, CCGS telah mengalami beberapa perkembangan dan penyempurnaan, yakni pada 2005, 2011 dan 2012.

Pada 2017, Perseroan menjalankan self-assessment yang dilakukan oleh internal Perseroan.

HASIL PENILAIAN PENERAPAN GCG TAHUN 2016

Perseroan telah melaksanakan assessment GCG untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2016. Pelaksanaan assessment dikoordinasikan oleh Sekretariat Perusahaan dengan rincian sebagai berikut:

Waktu Pelaksanaan : 2 - 15 Maret 2017 Pihak yang Melakukan Assessment : BPKPKriteria yang Digunakan : SK -16/S.MBU/ 2012

Adapun hasil dari assessment Penerapan GCG yang dilakukan BPKP pada tahun 2016 adalah sebagai berikut:

ASSESMENT IMPLEMENTATION PROCEDURE

The measurement on the efectiveness of GCG implementation is highly important for all companies, including Waskita, in order to maintain and improve governance implementation continuously. The Company periodically performs assessment through independent consultant or an assessment team appointed from the Company’s internal division (selfassessment). Both teams are appointed and thus have an authority to ensure the independency of assessment process. The assessment is performed using specific methods toidentify and investigate any weakness that requires follow-up.

The juridical basis and procedure of GCG assessment in the Company refer to the State Minister of SOE Regulation Number PER-09/MBU/2012 on the Amendment of State Minister of SOE Regulation Number PER-01/MBU/2011 on the Implementation of Corporate Good Governance in StateOwned Enterprises.

Criteria and Assessors In 2017, the Company still adopted the Company Corporate Governance Scorecard (CCGS) issued by the Ministry of State Owned Enterprises as its criteria. CCGS has been developed and refined several times, in 2005, 2011 and 2012.

In 2017, self-assessment of the Company was carried out by the internal party.

RESULTS OF GCG IMPLEMENTATION ASSESSMENT IN 2016

The Company has conducted GCG self assessment for period ended on December 31, 2017. The implementation of self assessment was coordinated by the Corporate Secretary with the following details:

Date of Self Assessment : 2-15 March 2017Assessed by : BPKPCriteria used : SK -16/S.MBU/ 2012

The following is the result of assessment the application of GCG BPKP on 2016 is as follows:



LampiranAttachment




Aspek PengujianEvaluation Aspects

BobotQuality

Pencapaian Tahun Buku 2016Achievement of the 2016 Fiscal Year

NilaiScore

Pencapaian (%)Achievement (%)

Komitmen terhadap Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Secara BerkelanjutanCommitment to the Implementation of a Sustainable Good Corporate Governance 7,00 6,581 94,02

Pemegang Saham dan RUPS/Pemilik ModalShareholders and GMS / Capital Owners 9,00 8,531 94,79

Dewan Komisaris/Dewan PengawasBoard of Commissioners/Supervisory Board 35,00 31,132 88,95

DireksiBoard of Directors 35,00 32,049 91,57

Pengungkapan Informasi dan TransparansiDisclosure of Information and Transparency 9,00 8,152 90,57

Aspek LainnyaOther Aspects 5,00 0,000 0,00

Skor KeseluruhanTotal Score 100,00 86,445

Kualifikasi Kualitas Penerapan GCGQuality Qualification of GCG Implementation

“Sangat Baik”“Excellent”

Keterangan:0-50 : Tidak Baik | 50-60 : Kurang Baik | 60-75 : Cukup Baik | 75-85 : Baik | 85-100 : Sangat Baik

Berdasarkan hasil assessment 2016, terdapat 47 rekomendasi dan telah di tindak lanjuti untuk peningkatan kualitas penerapan GCG.

Dari kegiatan yang telah dilaksanakan berdasarkan analisa Tim Pelaksana Penerapan GCG, yakni BPKP, menyatakan bahwa pelaksanaan assesment penerapan GCG yang dilakukan oleh Perusahaan telah memenuhi kesesuaian dan telah diimplementasikan dengan “Sangat Baik” berdasarkan Kerangka Acuan Pelaksanaan Assessment GCG menggunakan parameter SK-16/S-MBU/2012.

ASSESSMENT PENERAPAN GCG TAHUN BUKU 2017

Perusahaan telah melakukan penilaian secara internal (self assessment) yang dilakukan pada tahun 2017 dan memperoleh skor 88,245 dengan predikat Sangat Baik.

Hasil penilaian tersebut menunjukkan peningkatan nilai atas penerapan GCG di Perusahaan, yakni dari nilai 86,445 di tahun 2016 menjadi 88,245 di tahun 2017 atau naik sebanyak 1,8 point. Dengan demikian, maka Perusahaan layak disebut

Information:0-50 : Not Good | 50-60 : Less Good | 60-75 : Good Enough | 75-85 : Good | 85-100 : Very Good

Based on assessment 2016, there were some 47 recommendation for improving the quality of GCG implementation.

From the activities that have been implemented, and based on the GCG Implementation Team analysis, namely BPKP, who stated that the GCG implementation conducted by the Company has been fulfilled in conformity of, and the implementation has been rated “Excellent”, based on the GCG Assessment Implementation Framework parameters in SK-16/S- MBU/2012.

GCG IMPLEMENTATION ASSESSMENT FOR FISCAL YEAR 2017

The Company has conducted an internal assessment (self assessment) conducted in 2017 and scored 88.245 with predicate Very Good.

The results of these assessments indicate an increase in the value of GCG implementation in the Company, ie from the value of 86.45 in 2016 to 88.25 in 2017 or up by 1.8 points. Accordingly, the Company deserves to be called the







sebagai perusahaan sangat terpercaya (most trusted company) yang memperhatikan etika bisnis dengan mengungkapkan data/informasi yang materiil dan relevan secara transparan, akurat, tanggung jawab, independen dan adil.

Waktu Pelaksanaan : Januari-Februari 2018

Pihak yang Melakukan Assessment : Sesuai keputusanNo.06/SK/WK/DK/2017

Kriteria yang Digunakan : SK-16/S.MBU/2012

Adapun hasil dari self assessment tahun 2017 adalah sebagai berikut :

Aspek PengujianEvaluation Aspects

BobotQuality

Pencapaian Tahun Buku 2017Achievement of the 2017 Fiscal Year

NilaiScore


Komitmen terhadap Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Secara BerkelanjutanCommitment to the Implementation of a Sustainable Good Corporate Governance 7,00 6,734 96,19

Pemegang Saham dan RUPS/Pemilik ModalShareholders and GMS / Capital Owners 9,00 8,675 96,39

Dewan Komisaris/Dewan PengawasBoard of Commissioners/Supervisory Board 35,00 31,924 91,21

DireksiBoard of Directors 35,00 32,685 93,39

Pengungkapan Informasi dan TransparansiDisclosure of Information and Transparency 9,00 8,226 91,40

Aspek LainnyaOther Aspects 5,00 - -

Skor KeseluruhanTotal Score 100,00 88,245

Kualifikasi Kualitas Penerapan GCGQuality Qualification of GCG Implementation

“Sangat Baik”“Very Good”

Asesmen terhadap penerapan GCG di Perseroan menjadi masukan yang penting bagi penerapan GCG pada masa yang akan datang. Penerapan GCG menjadi lebih bermakna dan rencana perbaikan/penyempurnaannya senantiasa dilakukan secara berkala. Tindak lanjut atas rencana aksi yang didasari dengan komitmen semua pihak terkait akan meningkatkan performance, dan good corporate image PT Waskita Karya (Persero) Tbk

most trusted company that pays attention to business ethics by disclosing material and relevant data / information in a transparent, accurate, responsible, independent and fair manner.

Date of Self Assessment :January-February, 2018

Assessed by : Decision No.06/SK/WK/DK/2017

Criteria Used : SK-16/S.MBU/2012

The results of self assessment in 2017 are as follows:

Assessment of GCG implementation in the Company is an important contribution for GCG implementation in the future. GCG implementation became more meaningful and the plan of improvement always been performed regularly. Follow up of action plan based on commitment of all related parties will improve performance and good corporate image of PT Waskita Karya (Persero) Tbk



LampiranAttachment




KESESUAIAN TERHADAP SE OJK NO.32/SEOJK.04/2015

Roadmap GCG yang diterbitkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tahun 2014 memiliki dampak yang besar bagi perkembangan GCG di lingkungan dunia usaha. Penekanan pada transparansi, akuntabilitas, dan penyampaian informasi yang wajar menjadi bahasan yang dapat menjadi pegangan bagi entitas usaha, khususnya bagi perusahaan terbuka. Demikian pula dengan hak pemegang saham tanpa terkecuali, khususnya pemegang saham minoritas yang harus menjadi perhatian dari emiten atau perusahaan terbuka.

Secara umum, Perseroan sebagai perusahaan terbuka telah melaksanakan seluruh peraturan yang dikeluarkan OJK, dan akan terus berupaya melakukan perbaikan untuk menciptakan nilai tambah bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan.

Khususnya terkait pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka yang diatur berdasarkan Peraturan OJK No. 21/POJK.04/2015 tanggal 16 November 2015 tentang Penerapan Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka, yang dijabarkan dalam Surat Edaran OJK No. 32/SEOJK.04/2015 tanggal 17 November 2015 tentang Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka. Pedoman tersebut yang memuat aspek, prinsip dan rekomendasi tata kelola perusahaan yang baik berguna untuk mendorong penerapan praktik GCG sesuai dengan praktik internasional yang patut diteladani perusahaan terbuka. Perseroan wajib menerapkan pedoman tersebut, dan jika belum menerapkannya, Perseroan wajib menjelaskan alasan tidak diterapkannya pedoman tersebut. Pengungkapan penerapan atas rekomendasi dalam pedoman tersebut disampaikan dalam laporan tahunan perusahaan terbuka.

Berdasarkan Surat Edaran OJK No. 32/SEOJK.04/2015 sebagai standar penerapan GCG yang mencakup 5 (lima) aspek, 8 (delapan) prinsip dan 25 rekomendasi penerapan aspek dan prinsip GCG. Rekomendasi penerapan aspek dan prinsip GCG dalam Pedoman Tata Kelola adalah standar penerapan aspek dan prinsip GCG yang harus diterapkan Perseroan. Adapun uraian penerapannya di lingkup Perseroan dapat disampaikan sebagai berikut:

CONFORMITY TO SEOJK NO.32 / SEOJK.04 / 2015

The GCG Roadmap issued by the Financial Services Authority (OJK) in 2014 has a major impact on the development of GCG in the business environment. The emphasis on transparency, accountability, and reasonable information delivery is a subject that can be a grip for business entities, especially for open companies. Similarly, the rights of shareholders are no exception, especially minority shareholders which should be the concern of issuers or public companies.

In general, the Company as a public company has implemented all the regulations issued by OJK, and will continue to make improvements to create added value for shareholders and stakeholders.

Particularly in regard to the Public Corporate Governance guidelines regulated under OJK Regulation no. 21 / POJK.04 / 2015 dated November 16, 2015 on the Implementation of Public Corporate Governance Guidelines, described in OJK Circular Letter no. 32 / SEOJK.04 / 2015 dated November 17, 2015 on the Public Corporate Governance Guidelines. The guidelines which contain aspects, principles and recommendations of good corporate governance are useful to encourage the adoption of GCG practices in accordance with an exemplary international practice. The Company is obliged to apply the guidelines, and if not yet implemented, the Company shall explain the reasons for the non-implementation of the guidelines. Disclosure of the implementation of the recommendations in the guidelines is presented in the public company annual report.

Based on OJK Circular Letter no. 32 / SEOJK.04 / 2015 as GCG implementation standards covering 5 (five) aspects, 8 (eight) principles and 25 recommendations on the implementation of GCG aspects and principles. Recommendations on the application of GCG aspects and principles in the Governance Manual are the standards for applying the aspects and principles of GCG to be applied by the Company. The description of its application in the scope of the Company can be submitted as follows:







No PrinsipPrinciples

RekomendasiRecommendation

Keterangan Rekomendasi OJKDescription - OJK Recommendations

Penjelasan Penerapan di WASKITA KARYADescription on Implementation in WASKITA KARYA

1 Aspek 1: Hubungan Perusahaan Terbuka dengan Pemegang Saham Dalam Menjamin Hak-Hak Pemegang Saham; Aspect 1: Public Company Relationships with Shareholders in Ensuring Shareholder Rights;

Prinsip 1 Meningkatkan Nilai Penyelenggaraan RUPS

Principle 1Increase the Value of GMS holding

Perusahaan Terbuka memiliki cara atau prosedur teknis pengumpulan suara (voting) baik secara terbuka maupun tertutup yang mengedepankan independensi, dan kepentingan pemegang saham.

Public Company has a technical voting method both open and closed which prioritizes independence, and shareholder's interest.

Setiap saham dengan hak suara yang dikeluarkan mempunyai satu hak suara (one share one vote). Pemegang saham dapat menggunakan hak suaranya pada saat pengambilan keputusan, terutama dalam pengambilan keputusan dengan cara pengumpulan suara (voting). Namun demikian, mekanisme pengambilan keputusan dengan cara pengumpulan suara (voting) baik secara terbuka maupun tertutup belum diatur secara rinci. Perusahaan Terbuka direkomendasikan mempunyai prosedur pengambilan suara dalam pengambilan keputusan atas suatu mata acara RUPS. Adapun prosedur pengambilan suara (voting) tersebut harus menjaga independensi ataupun kebebasan pemegang saham. Sebagai contoh, dalam pengumpulan suara (voting) secara terbuka dilakukan dengan cara mengangkat tangan sesuai dengan instruksi pilihan yang ditawarkan oleh pimpinan RUPS. Sedangkan, dalam pengumpulan suara (voting) secara tertutup dilakukan pada keputusan yang membutuhkan kerahasiaan ataupun atas permintaan pemegang saham, dengan cara menggunakan kartu suara ataupun dengan penggunaan electronic voting.

Any shares with votes issued have one vote (one share one vote). Shareholders may exercise their voting rights at the time of decision making, especially in the voting. However, the decision making mechanism by voting either openly or clos-edly has not been regulated in detail.The Public Company is recommended to have a voting procedure in making deci-sions on an eye of the GMS. The voting procedure must maintain the independ-ence or freedom of shareholders. For example, an open voting is accomplished by raising hands in accordance with the instructions offered by the chairman of the GMS. Meanwhile, the decision in closed voting is accomplished confidentially or at the request of shareholders, by using a sound card or by using electronic voting.

Perusahaan mempunyai prosedur pengambilan suara dalam pengambilan keputusan atas suatu mata acara yang terdapat dalam Tata Tertib RUPS, dimana sebelumnya Tata Tertib RUPS telah diberikan kepada Pemegang Saham yang hadir dan dijelaskan oleh Pimpinan RUPS saat pembukaan RUPS. Perseroan telah menunjuk pihak independen yaitu Biro Administrasi Efek PT Datindo Entrycom dan Notaris Jose Dima Satria dalam melakukan proses penghitungan suara dan/atau melakukan validasi.

The Company has a voting procedure in making decisions on an eye of events contained in the GMS Code of Conduct, in which previously the R Code of Conduct has been granted to the Shareholders present and explained by the GMS Chairman at the opening of the GMS. The Company has appointed independent parties, namely the Share Administration Bureau of PT Datindo Entrycom and Notary Jose Dima Satria in the process of vote counting and / or validation.

Seluruh anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris Perusahaan Terbuka hadir dalam RUPS Tahunan.

All members of the Board of Directors and members of the Board of Commissioners of the Public Company are present at the Annual GMS.

Kehadiran seluruh anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris Perusahaan Terbuka bertujuan agar setiap anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris dapat memperhatikan, menjelaskan dan menjawab secara langsung permasalahan yang terjadi atau pertanyaan yang diajukan oleh pemegang saham terkait mata acara dalam RUPS.

The attendance of all members of the Board of Directors and members of the Board of Commissioners of the Public Company aims to ensure that each mem-ber of the Board of Directors and members of the Board of Commissioners is able to observe, explain and answer directly the problems or questions raised by shareholders regarding the agenda of the GMS.

Dalam Berita Acara RUPS Tahunan No. 56 tanggal 17 Maret 2017 mengungkapkan bahwa seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan turut hadir dalam RUPS Tahunan tersebut

In the Minutes of Annual General Meeting of Shareholders. No. 56 dated March 17, 2017 disclosed that all members of the Board of Directors and Board of Commissioners of the Company were present at the Annual General Meeting of Shareholders.

Ringkasan risalah RUPS tersedia dalam Situs Web Perusahaan Terbuka paling sedikit selama 1 (satu) tahun.

Summary minutes of GMS is available on the Public Company Website for at least 1 (one) year.

Perusahaan Terbuka wajib membuat ringkasan risalah RUPS dalam bahasa Indonesia dan bahasa asing (minimal dalam bahasa Inggris), serta diumumkan 2 (dua) hari kerja setelah RUPS diselenggarakan kepada masyarakat, yang salah satunya melalui Situs Web Perusahaan Terbuka. Ketersediaan ringkasan risalah RUPS pada Situs Web Perusahaan Terbuka memberikan kesempatan bagi pemegang saham yang tidak hadir untuk mendapatkan informasi penting dalam penyelenggaraan RUPS secara mudah dan cepat. Oleh karena itu, ketentuan tentang jangka waktu minimal ketersediaan ringkasan risalah RUPS di Situs Web dimaksudkan untuk menyediakan kecukupan waktu bagi pemegang saham untuk memperoleh informasi tersebut.

Public Company must prepare summary minutes of GMS in Indonesian and foreign languages (minimum in English), and announced 2 (two) business days after the GMS is held to the public, one of which is through the Public Company Website. The availability of the summary minutes of the GMS on the Public Company Website provides an opportunity for the absent shareholders to obtain important information in the conduct of GMS easily and quickly. Therefore, the provisions concerning the minimum period of availability of summary minutes of the GMS on the Website are intended to provide sufficient time for shareholders to obtain such information.

Perseroan telah membuat ringkasan risalah RUPS dalam Bahasa Indonesia, serta diumumkan 2 (dua) hari kerja setelah RUPS diselenggarakan kepada masyarakat yang salah satunya melalui website Perusahaan

The Company has made a summary of the minutes of the GMS in Ba-hasa Indonesia, and announced 2 (two) working days after the General Meeting of Shareholders held to the public which one of them through the Company website



LampiranAttachment








1 Aspek 1: Hubungan Perusahaan Terbuka dengan Pemegang Saham Dalam Menjamin Hak-Hak Pemegang Saham; Aspect 1: Public Company Relationships with Shareholders in Ensuring Shareholder Rights;

Prinsip 1 Meningkatkan Nilai Penyelenggaraan RUPS

Principle 1Increase the Value of GMS holding

Perusahaan Terbuka memiliki cara atau prosedur teknis pengumpulan suara (voting) baik secara terbuka maupun tertutup yang mengedepankan independensi, dan kepentingan pemegang saham.

Public Company has a technical voting method both open and closed which prioritizes independence, and shareholder's interest.

Setiap saham dengan hak suara yang dikeluarkan mempunyai satu hak suara (one share one vote). Pemegang saham dapat menggunakan hak suaranya pada saat pengambilan keputusan, terutama dalam pengambilan keputusan dengan cara pengumpulan suara (voting). Namun demikian, mekanisme pengambilan keputusan dengan cara pengumpulan suara (voting) baik secara terbuka maupun tertutup belum diatur secara rinci. Perusahaan Terbuka direkomendasikan mempunyai prosedur pengambilan suara dalam pengambilan keputusan atas suatu mata acara RUPS. Adapun prosedur pengambilan suara (voting) tersebut harus menjaga independensi ataupun kebebasan pemegang saham. Sebagai contoh, dalam pengumpulan suara (voting) secara terbuka dilakukan dengan cara mengangkat tangan sesuai dengan instruksi pilihan yang ditawarkan oleh pimpinan RUPS. Sedangkan, dalam pengumpulan suara (voting) secara tertutup dilakukan pada keputusan yang membutuhkan kerahasiaan ataupun atas permintaan pemegang saham, dengan cara menggunakan kartu suara ataupun dengan penggunaan electronic voting.

Any shares with votes issued have one vote (one share one vote). Shareholders may exercise their voting rights at the time of decision making, especially in the voting. However, the decision making mechanism by voting either openly or clos-edly has not been regulated in detail.The Public Company is recommended to have a voting procedure in making deci-sions on an eye of the GMS. The voting procedure must maintain the independ-ence or freedom of shareholders. For example, an open voting is accomplished by raising hands in accordance with the instructions offered by the chairman of the GMS. Meanwhile, the decision in closed voting is accomplished confidentially or at the request of shareholders, by using a sound card or by using electronic voting.

Perusahaan mempunyai prosedur pengambilan suara dalam pengambilan keputusan atas suatu mata acara yang terdapat dalam Tata Tertib RUPS, dimana sebelumnya Tata Tertib RUPS telah diberikan kepada Pemegang Saham yang hadir dan dijelaskan oleh Pimpinan RUPS saat pembukaan RUPS. Perseroan telah menunjuk pihak independen yaitu Biro Administrasi Efek PT Datindo Entrycom dan Notaris Jose Dima Satria dalam melakukan proses penghitungan suara dan/atau melakukan validasi.

The Company has a voting procedure in making decisions on an eye of events contained in the GMS Code of Conduct, in which previously the R Code of Conduct has been granted to the Shareholders present and explained by the GMS Chairman at the opening of the GMS. The Company has appointed independent parties, namely the Share Administration Bureau of PT Datindo Entrycom and Notary Jose Dima Satria in the process of vote counting and / or validation.

Seluruh anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris Perusahaan Terbuka hadir dalam RUPS Tahunan.

All members of the Board of Directors and members of the Board of Commissioners of the Public Company are present at the Annual GMS.

Kehadiran seluruh anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris Perusahaan Terbuka bertujuan agar setiap anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris dapat memperhatikan, menjelaskan dan menjawab secara langsung permasalahan yang terjadi atau pertanyaan yang diajukan oleh pemegang saham terkait mata acara dalam RUPS.

The attendance of all members of the Board of Directors and members of the Board of Commissioners of the Public Company aims to ensure that each mem-ber of the Board of Directors and members of the Board of Commissioners is able to observe, explain and answer directly the problems or questions raised by shareholders regarding the agenda of the GMS.

Dalam Berita Acara RUPS Tahunan No. 56 tanggal 17 Maret 2017 mengungkapkan bahwa seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan turut hadir dalam RUPS Tahunan tersebut

In the Minutes of Annual General Meeting of Shareholders. No. 56 dated March 17, 2017 disclosed that all members of the Board of Directors and Board of Commissioners of the Company were present at the Annual General Meeting of Shareholders.

Ringkasan risalah RUPS tersedia dalam Situs Web Perusahaan Terbuka paling sedikit selama 1 (satu) tahun.

Summary minutes of GMS is available on the Public Company Website for at least 1 (one) year.

Perusahaan Terbuka wajib membuat ringkasan risalah RUPS dalam bahasa Indonesia dan bahasa asing (minimal dalam bahasa Inggris), serta diumumkan 2 (dua) hari kerja setelah RUPS diselenggarakan kepada masyarakat, yang salah satunya melalui Situs Web Perusahaan Terbuka. Ketersediaan ringkasan risalah RUPS pada Situs Web Perusahaan Terbuka memberikan kesempatan bagi pemegang saham yang tidak hadir untuk mendapatkan informasi penting dalam penyelenggaraan RUPS secara mudah dan cepat. Oleh karena itu, ketentuan tentang jangka waktu minimal ketersediaan ringkasan risalah RUPS di Situs Web dimaksudkan untuk menyediakan kecukupan waktu bagi pemegang saham untuk memperoleh informasi tersebut.

Public Company must prepare summary minutes of GMS in Indonesian and foreign languages (minimum in English), and announced 2 (two) business days after the GMS is held to the public, one of which is through the Public Company Website. The availability of the summary minutes of the GMS on the Public Company Website provides an opportunity for the absent shareholders to obtain important information in the conduct of GMS easily and quickly. Therefore, the provisions concerning the minimum period of availability of summary minutes of the GMS on the Website are intended to provide sufficient time for shareholders to obtain such information.

Perseroan telah membuat ringkasan risalah RUPS dalam Bahasa Indonesia, serta diumumkan 2 (dua) hari kerja setelah RUPS diselenggarakan kepada masyarakat yang salah satunya melalui website Perusahaan

The Company has made a summary of the minutes of the GMS in Ba-hasa Indonesia, and announced 2 (two) working days after the General Meeting of Shareholders held to the public which one of them through the Company website











Prinsip 2 Meningkatkan Kualitas Komunikasi Perusahaan Terbuka dengan Pemeg-ang Saham atau Investor.

Principle 2Improving the Quality of Public Company Commu-nication with Shareholders or Investors.

Perusahaan Terbuka memiliki suatu kebijakan komunikasi dengan pemegang saham atau investor.

Public Company has a communication policy with shareholders or investors.

Adanya komunikasi antara Perusahaan Terbuka dengan pemegang saham atau investor dimaksudkan agar para pemegang saham atau investor mendapatkan pemahaman lebih jelas atas informasi yang telah dipublikasikan kepada masyarakat, seperti laporan berkala, keterbukaan informasi, kondisi atau prospek bisnis dan kin-erja, serta Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Terbuka. Disamping itu, pemegang saham atau investor juga dapat menyampaikan masukan dan opini kepada manaje-men Perusahaan Terbuka. Kebijakan komunikasi dengan para pemegang saham atau investor menunjukan komitmen Perusahaan Terbuka dalam melaksanakan komunikasi dengan para pemegang saham atau investor. Dalam kebijakan tersebut dapat mencakup strategi, program, dan waktu pelaksanaan komunikasi, serta panduan yang mendukung pemegang saham atau investor untuk berpartisipasi dalam komunikasi tersebut.

The existence of communication between the Public Company and the shareholders or investors is intended for shareholders or investors to gain a clearer understanding of publicly available information, such as periodic reports, information disclosure, business or performance conditions and prospects, and the implementation of Public Corporate Governance . In addition, shareholders or investors may also submit feedback and opinions to the management of the Public Company.

Communications policy with shareholders or investors demonstrates Public Com-pany commitment in conducting communications with shareholders or investors. In such policies may include strategies, programs, and timelines of communica-tion, as well as guides that support shareholders or investors to participate in such communications.

Perseroan memiliki kebijakan Komunikasi sesuai dengan Pemegang Saham dan Investor sesuai dengan PW bidang Hubungan Investor.

The Company has a communications policy in accordance with the Shareholders and Investors in accordance with PW in the field of Inves-tor Relations

Perusahaan Terbuka mengungkapkan kebijakan komunikasi Perusahaan Terbuka dengan pemegang saham atau investor dalam Situs Web.

Public Company discloses its communication policy with shareholders or investors in the Website.

Pengungkapan kebijakan komunikasi merupakan bentuk transparansi atas komitmen Perusahaan Terbuka dalam memberikan kesetaraan kepada semua pemegang saham atau investor atas pelaksanaan komunikasi. Pengungkapan informasi tersebut juga bertujuan untuk meningkatkan partisipasi dan peran pemegang saham atau investor dalam pelaksanaan program komunikasi Perusahaan Terbuka.

Disclosure of communications policy is a form of transparency of the commit-ment of the Public Company in providing equity to all shareholders or investors for the implementation of communication. Such disclosure also aims to increase the participation and role of shareholders or investors in the implementation of the Public Company communication program.

Kebijakan terkait komunikasi dengan Pemegang Saham atau investor terdapat dalam website Perusahaan pada Menu Hubungan Investor

Communications related policies with Shareholders or investors are listed on the Company’s website on the Investor Relations Menu.



LampiranAttachment



ASESMEN TERHADAP PENERAPAN GCG PERUSAHAANPrinciples of GCG Implementation





Prinsip 2 Meningkatkan Kualitas Komunikasi Perusahaan Terbuka dengan Pemeg-ang Saham atau Investor.

Principle 2Improving the Quality of Public Company Commu-nication with Shareholders or Investors.

Perusahaan Terbuka memiliki suatu kebijakan komunikasi dengan pemegang saham atau investor.

Public Company has a communication policy with shareholders or investors.

Adanya komunikasi antara Perusahaan Terbuka dengan pemegang saham atau investor dimaksudkan agar para pemegang saham atau investor mendapatkan pemahaman lebih jelas atas informasi yang telah dipublikasikan kepada masyarakat, seperti laporan berkala, keterbukaan informasi, kondisi atau prospek bisnis dan kin-erja, serta Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Terbuka. Disamping itu, pemegang saham atau investor juga dapat menyampaikan masukan dan opini kepada manaje-men Perusahaan Terbuka. Kebijakan komunikasi dengan para pemegang saham atau investor menunjukan komitmen Perusahaan Terbuka dalam melaksanakan komunikasi dengan para pemegang saham atau investor. Dalam kebijakan tersebut dapat mencakup strategi, program, dan waktu pelaksanaan komunikasi, serta panduan yang mendukung pemegang saham atau investor untuk berpartisipasi dalam komunikasi tersebut.

The existence of communication between the Public Company and the shareholders or investors is intended for shareholders or investors to gain a clearer understanding of publicly available information, such as periodic reports, information disclosure, business or performance conditions and prospects, and the implementation of Public Corporate Governance . In addition, shareholders or investors may also submit feedback and opinions to the management of the Public Company.

Communications policy with shareholders or investors demonstrates Public Com-pany commitment in conducting communications with shareholders or investors. In such policies may include strategies, programs, and timelines of communica-tion, as well as guides that support shareholders or investors to participate in such communications.

Perseroan memiliki kebijakan Komunikasi sesuai dengan Pemegang Saham dan Investor sesuai dengan PW bidang Hubungan Investor.

The Company has a communications policy in accordance with the Shareholders and Investors in accordance with PW in the field of Inves-tor Relations

Perusahaan Terbuka mengungkapkan kebijakan komunikasi Perusahaan Terbuka dengan pemegang saham atau investor dalam Situs Web.

Public Company discloses its communication policy with shareholders or investors in the Website.

Pengungkapan kebijakan komunikasi merupakan bentuk transparansi atas komitmen Perusahaan Terbuka dalam memberikan kesetaraan kepada semua pemegang saham atau investor atas pelaksanaan komunikasi. Pengungkapan informasi tersebut juga bertujuan untuk meningkatkan partisipasi dan peran pemegang saham atau investor dalam pelaksanaan program komunikasi Perusahaan Terbuka.

Disclosure of communications policy is a form of transparency of the commit-ment of the Public Company in providing equity to all shareholders or investors for the implementation of communication. Such disclosure also aims to increase the participation and role of shareholders or investors in the implementation of the Public Company communication program.

Kebijakan terkait komunikasi dengan Pemegang Saham atau investor terdapat dalam website Perusahaan pada Menu Hubungan Investor

Communications related policies with Shareholders or investors are listed on the Company’s website on the Investor Relations Menu.











II Aspek 2: Fungsi dan Peran Dewan Komisaris Aspect 2: The Functions and Roles of the Board of Commissioners

Prinsip 3 Memperkuat Keanggotaan dan Komposisi Dewan Komisaris

Principle 3Strengthen the Member-ship and Composition of the Board of Commissioners

Penentuan jumlah anggota Dewan Komisaris mempertimbangkan kondisi Perusahaan Terbuka.

To Determine the number of members of the Board of Commissioners is by considering the conditions of the Public Company.

Jumlah anggota Dewan Komisaris dapat mempengaruhi efektivitas pelaksanaan tugas dari Dewan Komisaris. Penentuan jumlah anggota Dewan Komisaris Perusahaan Terbuka wajib mengacu kepada ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang paling kurang terdiri dari 2 (dua) orang berdasarkan ketentuan peraturan OJK tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik. Selain itu, perlu juga mempertimbangkan kondisi Perusahaan Terbuka yang antara lain yang meliputi karakteristik, kapasitas, dan ukuran, serta pencapaian tujuan dan pemenuhan kebutuhan bisnis yang berbeda diantara Perusahaan Terbuka. Namun demikian, jumlah anggota Dewan Komisaris yang terlalu besar berpotensi mengganggu efektivitas pelaksanaan fungsi Dewan Komisaris.

The number of members of the Board of Commissioners may affect the effec-tiveness of the execution of the Board of Commissioners duties. The determina-tion of the number of members of the Board of Commissioners of the Public Company shall refer to the applicable laws, at least 2 (two) persons based on OJK regulation concerning the Board of Directors and Board of Commission-ers of Issuers or Public Companies. In addition, it is also necessary to consider the conditions of the Public Company which include, among other things, the characteristics, capacities and sizes, as well as the achievement of objectives and the fulfillment of different business needs among the Public Company. However, the number of members of the Board of Commissioners is too great to potentially disrupt the effectiveness of the implementation of the Board of Commissioners functions.

Penentuan jumlah Dewan Komisaris ditetapkan oleh RUPS dan telah mempertimbangkan kondisi Perusahaan yang mengacu pada Peraturan Perundang-undangan yang berlaku

The determination of the number of the Board of Commissioners is determined by the GMS and has considered the Company’s condition in accordance with the prevailing laws and regulations

Penentuan komposisi anggota Dewan Komisaris memperhatikan keberagaman keahlian, pengetahuan, dan pengalaman yang dibutuhkan.

Determination of Board of Commissioners Composition should consider the diversity of skills, knowledge and experience required.

Komposisi Dewan Komisaris merupakan kombinasi karakteristik baik dari segi organ Dewan Komisaris maupun anggota Dewan Komisaris secara individu, sesuai dengan kebutuhan Perusahaan Terbuka. Karakteristik tersebut dapat tercermin dalam penentuan keahlian, pengetahuan, dan pengalaman yang dibutuhkan dalam pelaksanaan tugas pengawasan dan pemberian nasihat oleh Dewan Komisaris Perusahaan Terbuka. Komposisi yang telah memperhatikan kebutuhan Perusahaan Terbuka merupakan suatu hal yang positif, khususnya terkait pengambilan keputusan dalam rangka pelaksanaan fungsi pengawasan yang dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai aspek yang lebih luas.

The composition of the Board of Commissioners is a combination of character-istics both in terms of organ of Board of Commissioners and individual Board of Commissioners, in accordance with the needs of the Public Company. Such characteristics may be reflected in the determination of the skills, knowledge, and experience required for the implementation of supervisory and advisory tasks by the Board of Commissioners of the Public Company. Compositions that have tak-en into account the needs of the Public Company are a positive thing, especially regarding decision-making in the context of the implementation of supervisory functions undertaken taking into consideration various broader aspects.

Penentuan komposisi anggota Dewan Komisaris ditetapkan oleh RUPS dan telah memperhatikan keberagaman keahlian, pengetahuan, dan pengalaman yang dibutuhkan berdasarkan latar belakang keahlian dan riwayat pekerjaan anggota Dewan Komisaris. Komposisi anggota Dewan Komisaris merupakan hak dari Pemegang Saham Seri A Dwiwarna.

The determination of the composition of the members of the Board of Commissioners is determined by the GMS and has taken into con-sideration the diversity of skills, knowledge, and experience required based on the expertise and job history of the members of the Board of Commissioners. The composition of the members of the Board of Commissioners is the right of the Series A Dwiwarna Shareholder.



LampiranAttachment








II Aspek 2: Fungsi dan Peran Dewan Komisaris Aspect 2: The Functions and Roles of the Board of Commissioners

Prinsip 3 Memperkuat Keanggotaan dan Komposisi Dewan Komisaris

Principle 3Strengthen the Member-ship and Composition of the Board of Commissioners

Penentuan jumlah anggota Dewan Komisaris mempertimbangkan kondisi Perusahaan Terbuka.

To Determine the number of members of the Board of Commissioners is by considering the conditions of the Public Company.



Penentuan jumlah Dewan Komisaris ditetapkan oleh RUPS dan telah mempertimbangkan kondisi Perusahaan yang mengacu pada Peraturan Perundang-undangan yang berlaku

The determination of the number of the Board of Commissioners is determined by the GMS and has considered the Company’s condition in accordance with the prevailing laws and regulations

Penentuan komposisi anggota Dewan Komisaris memperhatikan keberagaman keahlian, pengetahuan, dan pengalaman yang dibutuhkan.

Determination of Board of Commissioners Composition should consider the diversity of skills, knowledge and experience required.



Penentuan komposisi anggota Dewan Komisaris ditetapkan oleh RUPS dan telah memperhatikan keberagaman keahlian, pengetahuan, dan pengalaman yang dibutuhkan berdasarkan latar belakang keahlian dan riwayat pekerjaan anggota Dewan Komisaris. Komposisi anggota Dewan Komisaris merupakan hak dari Pemegang Saham Seri A Dwiwarna.

The determination of the composition of the members of the Board of Commissioners is determined by the GMS and has taken into con-sideration the diversity of skills, knowledge, and experience required based on the expertise and job history of the members of the Board of Commissioners. The composition of the members of the Board of Commissioners is the right of the Series A Dwiwarna Shareholder.











4 Prinsip 4 Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris.

Principle 4Improving the Quality of Implementation of Duties and Responsibilities of the Board of Commissioners.

Dewan Komisaris mempunyai kebijakan penilaian sendiri (Self Assessment) untuk menilai kinerja Dewan Komisaris.

The Board of Commissioners has a Self Assessment Policy to assess the performance of the Board of Commis-sioners

Kebijakan penilaian sendiri (Self Assessment) Dewan Komisaris merupakan suatu pedoman yang digunakan sebagai bentuk akuntabilitas atas penilaian kinerja Dewan Komisaris secara kolegial. Self Assessment atau penilaian sendiri dimaksud dilakukan oleh masing-masing anggota untuk menilai pelaksanaan kinerja Dewan Komisaris secara kolegial, dan bukan menilai kinerja individual masing-masing anggota Dewan Komisaris. Dengan adanya Self Assessment ini diharapkan masing-masing anggota Dewan Komisaris dapat berkontribusi untuk memperbaiki kinerja Dewan Komisaris secara berkesinambungan. Dalam kebijakan tesebut dapat mencakup kegiatan penilaian yang dilakukan beserta maksud dan tujuannya, waktu pelaksanaannya secara berkala, dan tolok ukur atau kriteria penilaian yang digunakan sesuai dengan dengan rekomendasi yang diberikan oleh fungsi nominasi dan remunerasi Perusahaan Terbuka, dimana adanya fungsi tersebut telah diwajibkan dalam Peraturan OJK tentang Komite Nominasi dan Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik.

The Board of Commissioners' self assessment policy is a guideline used as a form of accountability for the performance of the Board of Commissioners in a collegial manner. The Self Assessment is undertaken by each member to assess the performance of the Board of Commissioners in a collegial manner, rather than assessing the individual performance of each member of the Board of Com-missioners. This Self Assessment is expected that each member of the Board of Commissioners can contribute to improve the performance of the Board of Commissioners on an ongoing basis.

In such a policy may include assessment activities undertaken along with their purposes and objectives, periodic execution time, and benchmarks or assessment criteria used in accordance with the recommendations given by the nomination and remuneration function of the Public Company, where such functions are required in the Regulations OJK on the Nomination and Remuneration Committee of Issuers or Public Companies.

Dewan Komisaris telah memiliki kebijakan penilaian sendiri (self assessment) untuk menilai kinerja Dewan Komisaris sesuai Kebijakan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Dewan Komisaris.

The Board of Commissioners has a self assessment policy to assess the performance of the Board of Commissioners in accordance with the Good Corporate Governance Policy of the Board of Commissioners.

Kebijakan penilaian sendiri (Self Assessment) untuk menilai kinerja Dewan Komisaris, diungkapkan melalui Laporan Tahunan Perusahaan Terbuka.

9. Self Assessment Policies to assess the performance of the Board of Commissioners, disclosed through the Annual Report of the Public Company.



Kebijakan penilaian sendiri (self-assessment) untuk menilai kinerja Dewan Komisaris yang tercantum dalam Kebijakan Dewan Komisaris telah diungkapkan melalui Laporan Tahunan Perusahaan bagian Tata Kelola Perusahaan sub bagian penilaian kinerja Dewan Komisaris.

The self-assessment policy to assess the performance of the Board of Commissioners listed in the BOC’s Policy has been disclosed through the Company’s Annual Report on the Corporate Governance, sub-section on the performance assessment of the Board of Commissioners



LampiranAttachment








4 Prinsip 4 Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris.

Principle 4Improving the Quality of Implementation of Duties and Responsibilities of the Board of Commissioners.

Dewan Komisaris mempunyai kebijakan penilaian sendiri (Self Assessment) untuk menilai kinerja Dewan Komisaris.

The Board of Commissioners has a Self Assessment Policy to assess the performance of the Board of Commis-sioners




Dewan Komisaris telah memiliki kebijakan penilaian sendiri (self assessment) untuk menilai kinerja Dewan Komisaris sesuai Kebijakan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Dewan Komisaris.

The Board of Commissioners has a self assessment policy to assess the performance of the Board of Commissioners in accordance with the Good Corporate Governance Policy of the Board of Commissioners.

Kebijakan penilaian sendiri (Self Assessment) untuk menilai kinerja Dewan Komisaris, diungkapkan melalui Laporan Tahunan Perusahaan Terbuka.

9. Self Assessment Policies to assess the performance of the Board of Commissioners, disclosed through the Annual Report of the Public Company.



Kebijakan penilaian sendiri (self-assessment) untuk menilai kinerja Dewan Komisaris yang tercantum dalam Kebijakan Dewan Komisaris telah diungkapkan melalui Laporan Tahunan Perusahaan bagian Tata Kelola Perusahaan sub bagian penilaian kinerja Dewan Komisaris.

The self-assessment policy to assess the performance of the Board of Commissioners listed in the BOC’s Policy has been disclosed through the Company’s Annual Report on the Corporate Governance, sub-section on the performance assessment of the Board of Commissioners











Dewan Komisaris mempunyai kebijakan terkait pengunduran diri anggota Dewan Komisaris apabila terlibat dalam kejahatan keuangan.

BOC has a policy on the resignation of BOC members when engaged in financial crime



Dewan Komisaris mempunyai kebijakan terkait pengunduran diri anggota Dewan Komisaris apabila terlibat dalam kejahatan keuangan yang tercantum dalam PW Bidang Hubungan Kerja Dewan Komisaris dan Direksi yang mengacu pada Anggaran Dasar Perusahaan No: 126 pasal 14 Ayat 16

The Board of Commissioners has a policy related to the resignation of the members of the Board of Commissioners if it is involved in the financial crimes contained in the PW of the Board of Commissioners and Board of Directors’ Working Relations, which refers to the Com-pany’s Articles of Association No. 126 Article 14 Paragraph 16

Dewan Komisaris atau Komite yang menjalankan fungsi Nominasi dan Remunerasi menyusun kebijakan suksesi dalam proses Nominasi anggota Direksi.

The Board of Commissioners or the Committee performing the Nomination and Remuneration functions shall establish a succession policy in the process of Nomination of the members of the Board of Directors.




Kebijakan Suksesi dalam proses nominasi anggota Direksi tercantum dalam Kebijakan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Dewan Komisaris.

The Succession Policy in the nomination process of members of the Board of Directors is contained in the Good Corporate Governance Policy of the Board of Commissioners.



LampiranAttachment








Dewan Komisaris mempunyai kebijakan terkait pengunduran diri anggota Dewan Komisaris apabila terlibat dalam kejahatan keuangan.

BOC has a policy on the resignation of BOC members when engaged in financial crime



Dewan Komisaris mempunyai kebijakan terkait pengunduran diri anggota Dewan Komisaris apabila terlibat dalam kejahatan keuangan yang tercantum dalam PW Bidang Hubungan Kerja Dewan Komisaris dan Direksi yang mengacu pada Anggaran Dasar Perusahaan No: 126 pasal 14 Ayat 16

The Board of Commissioners has a policy related to the resignation of the members of the Board of Commissioners if it is involved in the financial crimes contained in the PW of the Board of Commissioners and Board of Directors’ Working Relations, which refers to the Com-pany’s Articles of Association No. 126 Article 14 Paragraph 16

Dewan Komisaris atau Komite yang menjalankan fungsi Nominasi dan Remunerasi menyusun kebijakan suksesi dalam proses Nominasi anggota Direksi.

The Board of Commissioners or the Committee performing the Nomination and Remuneration functions shall establish a succession policy in the process of Nomination of the members of the Board of Directors.




Kebijakan Suksesi dalam proses nominasi anggota Direksi tercantum dalam Kebijakan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Dewan Komisaris.

The Succession Policy in the nomination process of members of the Board of Directors is contained in the Good Corporate Governance Policy of the Board of Commissioners.











III Aspek 3: FUNGSI DAN PERAN DIREKSI Aspect 3: FUNCTION AND ROLE OF THE BOARD OF DIRECTORS

Prinsip 5 Memperkuat Keanggotaan dan Komposisi Direksi.

Strengthen the Member-ship and Composition of the Board of Directors.

Penentuan jumlah anggota Direksi mempertimbangkan kondisi Perusahaan Terbuka serta efektifitas dalam pengambilan keputusan.

Determination of the number of BOD members has considered the Public Company’s condition and effective-ness in decision making

Sebagai organ perusahaan yang berwenang dalam pengurusan perusahaan, penentuan jumlah Direksi sangat mempengaruhi jalannya kinerja Perusahaan Terbuka. Dengan demikian, penentuan jumlah anggota Direksi harus dilakukan melalui pertimbangan yang matang dan wajib mengacu pada ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku, dimana berdasarkan Peraturan OJK tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik paling sedikit terdiri dari 2 (dua) orang. Disamping itu, dalam penentuan jumlah Direksi harus didasarkan pada kebutuhan untuk mencapai maksud dan tujuan Perusahaan Terbuka dan disesuaikan dengan kondisi Perusahaan Terbuka, meliputi karakteristik, kapasitas dan ukuran Perusahaan Terbuka serta bagaimana tercapainya efektivitas pengambilan keputusan Direksi.

As the organ of the company authorized in the management of the company, the determination of the number of Directors greatly affects the performance of the Public Company. Thus, the determination of the number of members of the Board of Directors shall be conducted through careful consideration and shall be subject to the provisions of the prevailing laws and regulations, which are based on OJK Rules concerning the Board of Directors and Board of Commissioners of the Is-suer or Public Company of at least 2 (two) persons. In addition, in determining the number of Directors shall be based on the need to achieve the objectives of the Public Company and adjusted to the conditions of the Public Company, including the characteristics, capacity and size of the Public Company and how the effec-tiveness of the Board of Directors' decision-making is achieved.

Penentuan jumlah anggota Direksi ditetapkan oleh RUPS dan telah mempertimbangkan kondisi Perusahaan Terbuka serta efektivitas dalam pengambilan keputusan

Determination of the number of members of the Board of Directors is determined by the GMS and has considered the conditions of the Public Company and the effectiveness of decision making.

Penentuan komposisi anggota Direksi memperhatikan, keberagaman keahlian, pengetahuan, dan pengalaman yang dibutuhkan.

Determination of the BOD member composition should take into account of the diversity of expertise,knowledge, andexperiencerequired.

Seperti halnya Dewan Komisaris, keberagaman komposisi anggota Direksi merupakan kombinasi karakteristik yang diinginkan baik dari segi organ Direksi maupun anggota Direksi secara individu, sesuai dengan kebutuhan Perusahaan Terbuka. Kombinasi tersebut ditentukan dengan cara memperhatikan keahlian, pengetahuan dan pengalaman yang sesuai pada pembagian tugas dan fungsi jabatan Direksi dalam mencapai tujuan Perusahaan Terbuka. Dengan demikian, pertimbangan kombinasi karakteristik dimaksud akan berdampak dalam ketepatan proses pencalonan dan penunjukan individual anggota Direksi ataupun Direksi secara kolegial.

Similar to Board of Commissioners, the diversity of the BOD member composi-tion is a combination of the desired characteristics both in terms of BOD organs and BOD member as an individual, according to the needs of the Public Company. The combination is determined by considering the skills, knowledge and experi-ence relevant to the BOD duties and functions in achieving the Public Company’s objectives. Therefore, the said characteristics combination will impact on the accuracy of nomination process and appointment of members of the Board of Directors individually or collegially

Penetuan komposisi anggota Direksi ditetapkan oleh RUPS telah memperhatikan, keberagaman keahlian, pengetahuan, dan pengalaman yang dibutuhkan berdasarkan latar belakang keahlian dan riwayat pekerjaan masing-masing Direksi. Komposisi anggota Direksi merupakan hak dari Pemegang Saham Seri A Dwiwarna.

The determination of the members composition of the Board of Direc-tors stipulated by the GMS has taken into consideration the diversity of skills, knowledge, and experience required based on the background of expertise and job history of each Board of Directors. The composition of the members of the Board of Directors is the right of the Series A Dwiwarna Shareholders.



LampiranAttachment








III Aspek 3: FUNGSI DAN PERAN DIREKSI Aspect 3: FUNCTION AND ROLE OF THE BOARD OF DIRECTORS

Prinsip 5 Memperkuat Keanggotaan dan Komposisi Direksi.

Strengthen the Member-ship and Composition of the Board of Directors.

Penentuan jumlah anggota Direksi mempertimbangkan kondisi Perusahaan Terbuka serta efektifitas dalam pengambilan keputusan.

Determination of the number of BOD members has considered the Public Company’s condition and effective-ness in decision making

Sebagai organ perusahaan yang berwenang dalam pengurusan perusahaan, penentuan jumlah Direksi sangat mempengaruhi jalannya kinerja Perusahaan Terbuka. Dengan demikian, penentuan jumlah anggota Direksi harus dilakukan melalui pertimbangan yang matang dan wajib mengacu pada ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku, dimana berdasarkan Peraturan OJK tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik paling sedikit terdiri dari 2 (dua) orang. Disamping itu, dalam penentuan jumlah Direksi harus didasarkan pada kebutuhan untuk mencapai maksud dan tujuan Perusahaan Terbuka dan disesuaikan dengan kondisi Perusahaan Terbuka, meliputi karakteristik, kapasitas dan ukuran Perusahaan Terbuka serta bagaimana tercapainya efektivitas pengambilan keputusan Direksi.

As the organ of the company authorized in the management of the company, the determination of the number of Directors greatly affects the performance of the Public Company. Thus, the determination of the number of members of the Board of Directors shall be conducted through careful consideration and shall be subject to the provisions of the prevailing laws and regulations, which are based on OJK Rules concerning the Board of Directors and Board of Commissioners of the Is-suer or Public Company of at least 2 (two) persons. In addition, in determining the number of Directors shall be based on the need to achieve the objectives of the Public Company and adjusted to the conditions of the Public Company, including the characteristics, capacity and size of the Public Company and how the effec-tiveness of the Board of Directors' decision-making is achieved.

Penentuan jumlah anggota Direksi ditetapkan oleh RUPS dan telah mempertimbangkan kondisi Perusahaan Terbuka serta efektivitas dalam pengambilan keputusan

Determination of the number of members of the Board of Directors is determined by the GMS and has considered the conditions of the Public Company and the effectiveness of decision making.

Penentuan komposisi anggota Direksi memperhatikan, keberagaman keahlian, pengetahuan, dan pengalaman yang dibutuhkan.

Determination of the BOD member composition should take into account of the diversity of expertise,knowledge, andexperiencerequired.

Seperti halnya Dewan Komisaris, keberagaman komposisi anggota Direksi merupakan kombinasi karakteristik yang diinginkan baik dari segi organ Direksi maupun anggota Direksi secara individu, sesuai dengan kebutuhan Perusahaan Terbuka. Kombinasi tersebut ditentukan dengan cara memperhatikan keahlian, pengetahuan dan pengalaman yang sesuai pada pembagian tugas dan fungsi jabatan Direksi dalam mencapai tujuan Perusahaan Terbuka. Dengan demikian, pertimbangan kombinasi karakteristik dimaksud akan berdampak dalam ketepatan proses pencalonan dan penunjukan individual anggota Direksi ataupun Direksi secara kolegial.

Similar to Board of Commissioners, the diversity of the BOD member composi-tion is a combination of the desired characteristics both in terms of BOD organs and BOD member as an individual, according to the needs of the Public Company. The combination is determined by considering the skills, knowledge and experi-ence relevant to the BOD duties and functions in achieving the Public Company’s objectives. Therefore, the said characteristics combination will impact on the accuracy of nomination process and appointment of members of the Board of Directors individually or collegially

Penetuan komposisi anggota Direksi ditetapkan oleh RUPS telah memperhatikan, keberagaman keahlian, pengetahuan, dan pengalaman yang dibutuhkan berdasarkan latar belakang keahlian dan riwayat pekerjaan masing-masing Direksi. Komposisi anggota Direksi merupakan hak dari Pemegang Saham Seri A Dwiwarna.

The determination of the members composition of the Board of Direc-tors stipulated by the GMS has taken into consideration the diversity of skills, knowledge, and experience required based on the background of expertise and job history of each Board of Directors. The composition of the members of the Board of Directors is the right of the Series A Dwiwarna Shareholders.











Anggota Direksi yang membawahi bidang akuntansi atau keuangan memiliki keahlian dan/atau pengetahuan di bidang akuntansi.

Members of the Board of Directors in charge of accounting or finance have expertise and / or knowledge in accounting.

Laporan Keuangan merupakan laporan pertanggungjawaban manajemen atas pengelolaan sumber daya yang dimiliki oleh Perusahaan Terbuka, yang wajib disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku umum di Indonesia dan juga peraturan OJK terkait, antara lain peraturan perundang-undangan di sektor Pasar Modal yang mengatur mengenai penyajian dan pengungkapan Laporan Keuangan Perusahaan Terbuka. Berdasarkan peraturan perundang-undangan di sektor Pasar Modal yang mengatur mengenai tanggung jawab Direksi atas Laporan Keuangan, Direksi secara tanggung renteng bertanggung jawab atas Laporan Keuangan, yang ditandatangani Direktur Utama dan anggota Direksi yang membawahi bidang akuntansi atau keuangan. Dengan demikian, pengungkapan dan penyusunan informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan akan sangat tergantung pada keahlian, dan/atau pengetahuan Direksi, khususnya anggota Direksi yang membawahi bidang akuntansi atau keuangan. Adanya kualifikasi keahlian dan/atau pengetahuan di bidang akuntansi yang setidaknya dimiliki anggota Direksi dimaksud dapat memberikan keyakinan atas penyusunan Laporan Keuangan, sehingga Laporan Keuangan tersebut dapat diandalkan oleh para pemangku kepentingan (stakeholders) sebagai dasar pengambilan keputusan ekonomi terkait Perusahaan Terbuka dimaksud. Keahlian dan/atau pengetahuan tersebut dapat dibuktikan dengan latar belakang pendidikan, sertifikasi pelatihan dan/atau pengalaman kerja terkait.

The Financial Statement is a management accountability report on the manage-ment of resources owned by the Public Company, which must be prepared and presented in accordance with the generally accepted Financial Accounting Stand-ards in Indonesia as well as the related OJK regulations, including regulations on the Capital Market sector governing regarding the presentation and disclosure of the Public Company Financial Statements. Under the laws and regulations of the Capital Market sector governing the Board of Directors' responsibilities on the Financial Statements, the Board of Directors is jointly and severally liable for the Financial Statements signed by the President Director and the Board of Directors in charge of accounting or finance.

Thus, the disclosure and compilation of financial information presented in the financial statements will largely depend on the expertise, and / or knowledge of the Board of Directors, in particular the members of the Board of Directors in charge of accounting or finance. The existence of a qualification of expertise and / or knowledge in the field of accounting which at least the members of the Board of Directors can provide confidence in the preparation of the Financial Statement, so that the Financial Statement can be relied upon by the stakeholders as the basis for economic decision making related to the said Public Company. Such ex-pertise and / or knowledge may be evidenced by educational background, training certification and / or related work experience.

Direktur Keuangan Perusahaan adalah seorang ahli keuangan yang berpengalaman di beberapa perusahaan serta memiliki latar belakang pendidikan keuangan yaitu lulusan dari Universitas Indonesia Jurusan Magister Manajemen Keuangan dan Perbankan.

The Director of Finance is an experienced financial expert in several companies and has a financial education background that is a graduate from the University of Indonesia Department of Master in Financial Management and Banking.



LampiranAttachment








Anggota Direksi yang membawahi bidang akuntansi atau keuangan memiliki keahlian dan/atau pengetahuan di bidang akuntansi.

Members of the Board of Directors in charge of accounting or finance have expertise and / or knowledge in accounting.

Laporan Keuangan merupakan laporan pertanggungjawaban manajemen atas pengelolaan sumber daya yang dimiliki oleh Perusahaan Terbuka, yang wajib disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku umum di Indonesia dan juga peraturan OJK terkait, antara lain peraturan perundang-undangan di sektor Pasar Modal yang mengatur mengenai penyajian dan pengungkapan Laporan Keuangan Perusahaan Terbuka. Berdasarkan peraturan perundang-undangan di sektor Pasar Modal yang mengatur mengenai tanggung jawab Direksi atas Laporan Keuangan, Direksi secara tanggung renteng bertanggung jawab atas Laporan Keuangan, yang ditandatangani Direktur Utama dan anggota Direksi yang membawahi bidang akuntansi atau keuangan. Dengan demikian, pengungkapan dan penyusunan informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan akan sangat tergantung pada keahlian, dan/atau pengetahuan Direksi, khususnya anggota Direksi yang membawahi bidang akuntansi atau keuangan. Adanya kualifikasi keahlian dan/atau pengetahuan di bidang akuntansi yang setidaknya dimiliki anggota Direksi dimaksud dapat memberikan keyakinan atas penyusunan Laporan Keuangan, sehingga Laporan Keuangan tersebut dapat diandalkan oleh para pemangku kepentingan (stakeholders) sebagai dasar pengambilan keputusan ekonomi terkait Perusahaan Terbuka dimaksud. Keahlian dan/atau pengetahuan tersebut dapat dibuktikan dengan latar belakang pendidikan, sertifikasi pelatihan dan/atau pengalaman kerja terkait.

The Financial Statement is a management accountability report on the manage-ment of resources owned by the Public Company, which must be prepared and presented in accordance with the generally accepted Financial Accounting Stand-ards in Indonesia as well as the related OJK regulations, including regulations on the Capital Market sector governing regarding the presentation and disclosure of the Public Company Financial Statements. Under the laws and regulations of the Capital Market sector governing the Board of Directors' responsibilities on the Financial Statements, the Board of Directors is jointly and severally liable for the Financial Statements signed by the President Director and the Board of Directors in charge of accounting or finance.

Thus, the disclosure and compilation of financial information presented in the financial statements will largely depend on the expertise, and / or knowledge of the Board of Directors, in particular the members of the Board of Directors in charge of accounting or finance. The existence of a qualification of expertise and / or knowledge in the field of accounting which at least the members of the Board of Directors can provide confidence in the preparation of the Financial Statement, so that the Financial Statement can be relied upon by the stakeholders as the basis for economic decision making related to the said Public Company. Such ex-pertise and / or knowledge may be evidenced by educational background, training certification and / or related work experience.

Direktur Keuangan Perusahaan adalah seorang ahli keuangan yang berpengalaman di beberapa perusahaan serta memiliki latar belakang pendidikan keuangan yaitu lulusan dari Universitas Indonesia Jurusan Magister Manajemen Keuangan dan Perbankan.

The Director of Finance is an experienced financial expert in several companies and has a financial education background that is a graduate from the University of Indonesia Department of Master in Financial Management and Banking.











6 Prinsip 6 Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi.

Principle 6Improving the Quality of Duties and Responsibilities of the Board of Directors.

Direksi mempunyai kebijakan penilaian sendiri (Self Assessment) untuk menilai kinerja Direksi.

The Board of Directors has Self-Assessment policy to assess the performance of the Board of Directors

Seperti halnya pada Dewan Komisaris, kebijakan penilaian sendiri (Self Assessment) Direksi merupakan suatu pedoman yang digunakan sebagai bentuk akuntabilitas atas penilaian kinerja Direksi secara kolegial. Self Assessment atau penilaian sendiri dimaksud dilakukan oleh masing-masing anggota Direksi untuk menilai pelaksanaan kinerja Direksi secara kolegial, dan bukan menilai kinerja individual masing-masing anggota Direksi. Dengan adanya Self Assessment ini diharapkan masing-masing anggota Direksi dapat berkontribusi untuk memperbaiki kinerja Direksi secara berkesinambungan. Dalam kebijakan tesebut dapat mencakup kegiatan penilaian yang dilakukan beserta maksud dan tujuannya, waktu pelaksanaannya secara berkala, dan tolak ukur atau kriteria penilaian yang digunakan sesuai dengan dengan rekomendasi yang diberikan oleh fungsi nominasi dan remunerasi Perusahaan Terbuka, dimana pembentukan fungsi tersebut telah diwajibkan dalam Peraturan OJK tentang Komite Nominasi dan Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik.

Similar to the Board of Commissioners, BOD Self-Assessment Policy is a guideline used as a form of accountability for the assessment of BOD collegial performance. The self-assessment is conducted by each member to assess the collegial implementation of BOD performance and not to assess the individual performance of each member of the Board of Directors. With the Self Assess-ment, it is expected that each member of the Board of Directors may contribute to improve the performance of the Board of Commissioners on an ongoing basis.

The policy may include the assessment activities carried out along with its intents and purposes, the execution time on a regular basis, and benchmark or criteria for assessment used in accordance with the recommendations given by the Remuneration and Nominations function the Public Company, in which the func-tion has been required in OJK Regulation regarding Remuneration and Nomination Committee of Public Company.

Direksi telah mempunyai kebijakan penilaian sendiri (self-assessment) untuk menilai kinerja Direksi yang tercantum dalam PW Bidang Hubungan Kerja Komisaris dan Direksi.

The Board of Directors has a self-assessment policy to assess the performance of the Board of Directors as stated in the Working Com-mittee of the Board of Commissioners and Board of Directors.



LampiranAttachment








6 Prinsip 6 Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi.

Principle 6Improving the Quality of Duties and Responsibilities of the Board of Directors.

Direksi mempunyai kebijakan penilaian sendiri (Self Assessment) untuk menilai kinerja Direksi.

The Board of Directors has Self-Assessment policy to assess the performance of the Board of Directors

Seperti halnya pada Dewan Komisaris, kebijakan penilaian sendiri (Self Assessment) Direksi merupakan suatu pedoman yang digunakan sebagai bentuk akuntabilitas atas penilaian kinerja Direksi secara kolegial. Self Assessment atau penilaian sendiri dimaksud dilakukan oleh masing-masing anggota Direksi untuk menilai pelaksanaan kinerja Direksi secara kolegial, dan bukan menilai kinerja individual masing-masing anggota Direksi. Dengan adanya Self Assessment ini diharapkan masing-masing anggota Direksi dapat berkontribusi untuk memperbaiki kinerja Direksi secara berkesinambungan. Dalam kebijakan tesebut dapat mencakup kegiatan penilaian yang dilakukan beserta maksud dan tujuannya, waktu pelaksanaannya secara berkala, dan tolak ukur atau kriteria penilaian yang digunakan sesuai dengan dengan rekomendasi yang diberikan oleh fungsi nominasi dan remunerasi Perusahaan Terbuka, dimana pembentukan fungsi tersebut telah diwajibkan dalam Peraturan OJK tentang Komite Nominasi dan Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik.

Similar to the Board of Commissioners, BOD Self-Assessment Policy is a guideline used as a form of accountability for the assessment of BOD collegial performance. The self-assessment is conducted by each member to assess the collegial implementation of BOD performance and not to assess the individual performance of each member of the Board of Directors. With the Self Assess-ment, it is expected that each member of the Board of Directors may contribute to improve the performance of the Board of Commissioners on an ongoing basis.

The policy may include the assessment activities carried out along with its intents and purposes, the execution time on a regular basis, and benchmark or criteria for assessment used in accordance with the recommendations given by the Remuneration and Nominations function the Public Company, in which the func-tion has been required in OJK Regulation regarding Remuneration and Nomination Committee of Public Company.

Direksi telah mempunyai kebijakan penilaian sendiri (self-assessment) untuk menilai kinerja Direksi yang tercantum dalam PW Bidang Hubungan Kerja Komisaris dan Direksi.

The Board of Directors has a self-assessment policy to assess the performance of the Board of Directors as stated in the Working Com-mittee of the Board of Commissioners and Board of Directors.











Kebijakan penilaian sendiri (Self Assessment) untuk menilai kinerja Direksi diungkapkan melalui laporan tahunan Perusahaan Terbuka.

Self Assessment Policy to assess the performance of the Board of Directors is disclosed through the Com-pany's annual report.

Pengungkapan kebijakan Self Assessment atas kinerja Direksi dilakukan tidak hanya untuk memenuhi aspek transparansi sebagai bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya, namun juga untuk memberikan informasi penting atas upaya-upaya perbaikan dalam pengelolaan Perusahaan Terbuka. Informasi tersebut sangat bermanfaat untuk memberikan keyakinan kepada pemegang saham atau investor bahwa terdapat kepastian pengelolaan perusahaan terus dilakukan ke arah yang lebih baik. Dengan adanya pengungkapan tersebut pemegang saham atau investor mengetahui mekanisme check and balance terhadap kinerja Direksi.

Disclosure of the policy on the performance of the Board of Directors Self Assessment is done not only to meet the transparency as a form of account-ability for execution of their duties, but also to provide important information on remediation efforts in the management of the Public Company. Such information is very useful to provide assurance to shareholders or investors that there is no assurance the company's management continue to be made into a better direc-tion. With the disclosure of the shareholder or investor to know the mechanism of check and balance on the performance of the Board of Directors.

Kebijakan penilaian sendiri (self-assessment) untuk menilai kinerja Direksi telah diungkapkan melalui Laporan Tahunan Perusahaan bagian Tata Kelola Perusahaan sub bagian Penilaian Kinerja Direksi.

A self-assessment policy to assess the performance of the Board of Directors has been disclosed through the Company’s Annual Report on Corporate Governance of the Performance Evaluation section of the Board of Directors.

Direksi mempunyai kebijakan terkait pengunduran diri anggota Direksi apabila terlibat dalam kejahatan keuangan.

The Board of Directors haspolicies related to the resignation of members of the Board of Directors if it is involved in financial crimes.

Kebijakan pengunduran diri anggota Direksi yang terlibat dalam kejahatan keuangan merupakan kebijakan yang dapat meningkatkan kepercayaan para pemangku kepentingan terhadap Perusahaan Terbuka, sehingga integritas perusahaan akan tetap terjaga. Kebijakan ini diperlukan untuk membantu kelancaran proses hukum dan agar proses hukum tersebut tidak mengganggu jalannya kegiatan usaha. Selain itu, dari sisi moralitas, kebijakan ini akan membangun budaya beretika di lingkungan Perusahaan Terbuka. Kebijakan tersebut dapat tercakup dalam Pedoman ataupun Kode Etik yang berlaku bagi Direksi. Selanjutnya, yang dimaksud dengan terlibat dalam kejahatan keuangan merupakan adanya status terpidana terhadap anggota Direksi dari pihak yang berwenang. Kejahatan keuangan dimaksud seperti manipulasi dan berbagai bentuk penggelapan dalam kegiatan jasa keuangan serta Tindakan Pidana Pencucian Uang sebagaimana dimaksud dalam Undang Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.

The policy on the resignation of BOD members involving in financial crimes is a policy that can increase the confidence of stakeholders of Public Company, so that the integrity of the Company will remain intact. This policy is necessary to help smooth legal process that will not disrupt business activities. Moreover, in terms of morality, this policy can establish an ethical culture in the public company. The policy can be included in the the Code of Conduct applicable to the Board of Directors.

Furthermore, being engaged in financial crimes shall mean a convicted status of a BOD member by the authority. The Financial crimes refer to the manipulation and various forms of embezzlement in the financial services activities as well as the Money Laundering Measures as referred to in Law No. 8 Year 2010 on the Prevention and Combating of Money Laundering.

Direksi telah memiliki kebijakan terkait pengunduran diri, sebagaimana telah tercantum dalam PW Bidang Hubungan Kerja Dewan Komisaris dan Direksi yang mengacu pada Anggaran Dasar Perusahaan No: 126 pasal 11 Ayat 14.

The Board of Directors has a resignation-related policy, as stated in the PW of the Board of Commissioners and Board of Directors’ Working Relations, which refers to the Company’s Articles of Association No: 126 Article 11 Paragraph 14.

IV Aspek 4: Partisipasi Pemangku KepentinganAspect 4: Stakeholders’ Participation

Prinsip 7 Meningkatkan Aspek Tata Kelola Perusahaan mela-lui Partisipasi Pemangku Kepentingan.

Principle 7Improving Aspects of Corporate Governance through Stakeholder Participation.

Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan untuk mencegah terjadinya insider trading.

Public companies have policies to prevent the occurrence of insider trading.

Seseorang yang mempunyai informasi orang dalam dilarang melakukan suatu transaksi Efek dengan menggunakan informasi orang dalam sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang mengenai Pasar Modal. Perusahaan Terbuka dapat meminimalisir terjadinya insider trading tersebut melalui kebijakan pencegahan, misalnya dengan memisahkan secara tegas data dan/atau informasi yang bersifat rahasia dengan yang bersifat publik, serta membagi tugas dan tanggung jawab atas pengelolaan informasi dimaksud secara proporsional dan efisien.

A person who has insider information is prohibited from engaging in a securities transaction using insider information as defined in the Capital Market Law. Public Company can minimize the occurrence of insider trading through prevention policies, for example by explicitly separating confidential data/information from public data/information, as well as segregating duties and responsibility for managing the said data/information proportionally and efficiently.

Tercantum dalam PW Bidang Etika dan Perilaku sesuai No. 25.5/SK/WK/2017 tanggal 31 Agustus 2017.

Listed in PW Field of Ethics and Conduct according to No. 25.5 / SK / WK / 2017 dated August 31, 2017.



LampiranAttachment








Kebijakan penilaian sendiri (Self Assessment) untuk menilai kinerja Direksi diungkapkan melalui laporan tahunan Perusahaan Terbuka.

Self Assessment Policy to assess the performance of the Board of Directors is disclosed through the Com-pany's annual report.

Pengungkapan kebijakan Self Assessment atas kinerja Direksi dilakukan tidak hanya untuk memenuhi aspek transparansi sebagai bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya, namun juga untuk memberikan informasi penting atas upaya-upaya perbaikan dalam pengelolaan Perusahaan Terbuka. Informasi tersebut sangat bermanfaat untuk memberikan keyakinan kepada pemegang saham atau investor bahwa terdapat kepastian pengelolaan perusahaan terus dilakukan ke arah yang lebih baik. Dengan adanya pengungkapan tersebut pemegang saham atau investor mengetahui mekanisme check and balance terhadap kinerja Direksi.

Disclosure of the policy on the performance of the Board of Directors Self Assessment is done not only to meet the transparency as a form of account-ability for execution of their duties, but also to provide important information on remediation efforts in the management of the Public Company. Such information is very useful to provide assurance to shareholders or investors that there is no assurance the company's management continue to be made into a better direc-tion. With the disclosure of the shareholder or investor to know the mechanism of check and balance on the performance of the Board of Directors.

Kebijakan penilaian sendiri (self-assessment) untuk menilai kinerja Direksi telah diungkapkan melalui Laporan Tahunan Perusahaan bagian Tata Kelola Perusahaan sub bagian Penilaian Kinerja Direksi.

A self-assessment policy to assess the performance of the Board of Directors has been disclosed through the Company’s Annual Report on Corporate Governance of the Performance Evaluation section of the Board of Directors.

Direksi mempunyai kebijakan terkait pengunduran diri anggota Direksi apabila terlibat dalam kejahatan keuangan.

The Board of Directors haspolicies related to the resignation of members of the Board of Directors if it is involved in financial crimes.

Kebijakan pengunduran diri anggota Direksi yang terlibat dalam kejahatan keuangan merupakan kebijakan yang dapat meningkatkan kepercayaan para pemangku kepentingan terhadap Perusahaan Terbuka, sehingga integritas perusahaan akan tetap terjaga. Kebijakan ini diperlukan untuk membantu kelancaran proses hukum dan agar proses hukum tersebut tidak mengganggu jalannya kegiatan usaha. Selain itu, dari sisi moralitas, kebijakan ini akan membangun budaya beretika di lingkungan Perusahaan Terbuka. Kebijakan tersebut dapat tercakup dalam Pedoman ataupun Kode Etik yang berlaku bagi Direksi. Selanjutnya, yang dimaksud dengan terlibat dalam kejahatan keuangan merupakan adanya status terpidana terhadap anggota Direksi dari pihak yang berwenang. Kejahatan keuangan dimaksud seperti manipulasi dan berbagai bentuk penggelapan dalam kegiatan jasa keuangan serta Tindakan Pidana Pencucian Uang sebagaimana dimaksud dalam Undang Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.

The policy on the resignation of BOD members involving in financial crimes is a policy that can increase the confidence of stakeholders of Public Company, so that the integrity of the Company will remain intact. This policy is necessary to help smooth legal process that will not disrupt business activities. Moreover, in terms of morality, this policy can establish an ethical culture in the public company. The policy can be included in the the Code of Conduct applicable to the Board of Directors.

Furthermore, being engaged in financial crimes shall mean a convicted status of a BOD member by the authority. The Financial crimes refer to the manipulation and various forms of embezzlement in the financial services activities as well as the Money Laundering Measures as referred to in Law No. 8 Year 2010 on the Prevention and Combating of Money Laundering.

Direksi telah memiliki kebijakan terkait pengunduran diri, sebagaimana telah tercantum dalam PW Bidang Hubungan Kerja Dewan Komisaris dan Direksi yang mengacu pada Anggaran Dasar Perusahaan No: 126 pasal 11 Ayat 14.

The Board of Directors has a resignation-related policy, as stated in the PW of the Board of Commissioners and Board of Directors’ Working Relations, which refers to the Company’s Articles of Association No: 126 Article 11 Paragraph 14.

IV Aspek 4: Partisipasi Pemangku KepentinganAspect 4: Stakeholders’ Participation

Prinsip 7 Meningkatkan Aspek Tata Kelola Perusahaan mela-lui Partisipasi Pemangku Kepentingan.

Principle 7Improving Aspects of Corporate Governance through Stakeholder Participation.

Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan untuk mencegah terjadinya insider trading.

Public companies have policies to prevent the occurrence of insider trading.

Seseorang yang mempunyai informasi orang dalam dilarang melakukan suatu transaksi Efek dengan menggunakan informasi orang dalam sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang mengenai Pasar Modal. Perusahaan Terbuka dapat meminimalisir terjadinya insider trading tersebut melalui kebijakan pencegahan, misalnya dengan memisahkan secara tegas data dan/atau informasi yang bersifat rahasia dengan yang bersifat publik, serta membagi tugas dan tanggung jawab atas pengelolaan informasi dimaksud secara proporsional dan efisien.

A person who has insider information is prohibited from engaging in a securities transaction using insider information as defined in the Capital Market Law. Public Company can minimize the occurrence of insider trading through prevention policies, for example by explicitly separating confidential data/information from public data/information, as well as segregating duties and responsibility for managing the said data/information proportionally and efficiently.













Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan anti korupsi dan anti fraud.

Public Company has anti-corruption and anti-fraud policy

Kebijakan anti korupsi bermanfaat untuk memastikan agar kegiatan usaha Perusahaan Terbuka dilakukan secara legal, prudent, dan sesuai dengan prinsip-prinsip tata kelola yang baik. Kebijakan tersebut dapat merupakan bagian dalam kode etik, ataupun dalam bentuk tersendiri. Dalam kebijakan tersebut dapat meliputi antara lain mengenai program dan prosedur yang dilakukan dalam mengatasi praktik korupsi, balas jasa (kickbacks), fraud, suap dan/atau gratifikasi dalam Perusahaan Terbuka. Lingkup dari kebijakan tersebut harus menggambarkan pencegahan Perusahaan Terbuka terhadap segala praktik korupsi baik memberi atau menerima dari pihak lain.

Anti-corruption policy is beneficial to ensure that the business activities of the Public Company are carried out legally, prudently and in accordance with the GCG principles. The policy may be part of the code of conduct, or in a specific form. This policy may include, among others, programs and procedures performed in over-coming corruption, kickbacks, fraud, bribery and/or gratuities in Public Company. The scope of the policy should describe the Public Company’s prevention against any corrupt practices either to give to or to receive from other parties.



Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan tentang seleksi dan peningkatan kemampuan pemasok atau vendor.

Public Company has a policy of vendor selection and enhancement of suppliers or vendors’ ability

Kebijakan tentang seleksi pemasok atau vendor bermanfaat untuk memastikan agar Perusahaan Terbuka memperoleh barang atau jasa yang diperlukan dengan harga yang kompetitif dan kualitas yang baik. Sedangkan kebijakan peningkatan kemampuan pemasok atau vendor bermanfaat untuk memastikan bahwa rantai pasokan (supply chain) berjalan dengan efisien dan efektif. Kemampuan pemasok atau vendor dalam memasok/memenuhi barang atau jasa yang dibutuhkan perusahaan akan mempengaruhi kualitas output perusahaan. Pelaksanaan kebijakan-kebijakan tersebut dapat menjamin kontinuitas pasokan, baik dari segi kuantitas maupun kualitas yang dibutuhkan Perusahaan Terbuka. Adapun cakupan kebijakan ini meliputi kriteria dalam pemilihan pemasok atau vendor, mekanisme pengadaan yang transparan, upaya peningkatan kemampuan pemasok atau vendor, dan pemenuhan hak-hak yang berkaitan dengan pemasok atau vendor.

Policies on supplier selection or vendors are useful to ensure that the Company acquires the necessary goods or services at competitive prices and good qual-ity. While the policy of increasing the ability of suppliers or vendors is useful to ensure that the supply chain (supply chain) running efficiently and effectively. The ability of suppliers or vendors to supply / meet the goods or services required by the company will affect the quality of company output.

The implementation of these policies can ensure continuity of supply, both in terms of quantity and quality required by public company. The policy coverage includes criteria in the selection of supplier or vendor, transparent procurement mechanisms, efforts to increase the ability of suppliers or vendors, and fulfillment of the rights associated with suppliers or vendors.

Tercantum dalam PW bidang Procurement sesuai No. 25.8/SK/WK/2017 tanggal 31 Agustus 2017 dan tercantum dalam PW bidangPengadaan Barang / Jasa Non Proyek sesuai 24.1/SK/WK/2017 tanggal 31 Agustus 2017

Listed in PW Procurement field according to No. 25.8/SK/WK/2017 dated August 31, 2017, and listed in PW Procurement of Goods / Services in accordance with 24.1/SK/WK/2017 dated August 31, 2017

Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan tentang pemenuhan hak-hak kreditur.

.Public companyhas a policy on the fulfillment of the rights of creditors.

Kebijakan tentang pemenuhan hak-hak kreditur digunakan sebagai pedoman dalam melakukan pinjaman kepada kreditur. Tujuan dari kebijakan dimaksud adalah untuk menjaga terpenuhinya hak-hak dan menjaga kepercayaan kreditur terhadap Perusahaan Terbuka. Dalam kebijakan tersebut mencakup pertimbangan dalam melakukan perjanjian, serta tindak lanjut dalam pemenuhan kewajiban Perusahaan Terbuka kepada kreditur.

Policy on the fulfillment of creditors’ rights is used as a guide in performing loans to creditors The purpose of this policy is to safeguard the fulfillment of creditors’ rights and maintain creditors’ trust in the public company. This policy includes consideration in making agreements, and follow-up in the fulfillment of the Public Company's obligations to creditors.

Tercantum dalam PW Bidang Keuangan sesuai SK No. 47/SK/WK/2017 tanggal 21 Desember 2017

Listed in the PW of Finance according to Decree No. 47/SK/WK/2017 dated December 21, 2017



LampiranAttachment








Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan anti korupsi dan anti fraud.

Public Company has anti-corruption and anti-fraud policy

Kebijakan anti korupsi bermanfaat untuk memastikan agar kegiatan usaha Perusahaan Terbuka dilakukan secara legal, prudent, dan sesuai dengan prinsip-prinsip tata kelola yang baik. Kebijakan tersebut dapat merupakan bagian dalam kode etik, ataupun dalam bentuk tersendiri. Dalam kebijakan tersebut dapat meliputi antara lain mengenai program dan prosedur yang dilakukan dalam mengatasi praktik korupsi, balas jasa (kickbacks), fraud, suap dan/atau gratifikasi dalam Perusahaan Terbuka. Lingkup dari kebijakan tersebut harus menggambarkan pencegahan Perusahaan Terbuka terhadap segala praktik korupsi baik memberi atau menerima dari pihak lain.

Anti-corruption policy is beneficial to ensure that the business activities of the Public Company are carried out legally, prudently and in accordance with the GCG principles. The policy may be part of the code of conduct, or in a specific form. This policy may include, among others, programs and procedures performed in over-coming corruption, kickbacks, fraud, bribery and/or gratuities in Public Company. The scope of the policy should describe the Public Company’s prevention against any corrupt practices either to give to or to receive from other parties.



Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan tentang seleksi dan peningkatan kemampuan pemasok atau vendor.

Public Company has a policy of vendor selection and enhancement of suppliers or vendors’ ability

Kebijakan tentang seleksi pemasok atau vendor bermanfaat untuk memastikan agar Perusahaan Terbuka memperoleh barang atau jasa yang diperlukan dengan harga yang kompetitif dan kualitas yang baik. Sedangkan kebijakan peningkatan kemampuan pemasok atau vendor bermanfaat untuk memastikan bahwa rantai pasokan (supply chain) berjalan dengan efisien dan efektif. Kemampuan pemasok atau vendor dalam memasok/memenuhi barang atau jasa yang dibutuhkan perusahaan akan mempengaruhi kualitas output perusahaan. Pelaksanaan kebijakan-kebijakan tersebut dapat menjamin kontinuitas pasokan, baik dari segi kuantitas maupun kualitas yang dibutuhkan Perusahaan Terbuka. Adapun cakupan kebijakan ini meliputi kriteria dalam pemilihan pemasok atau vendor, mekanisme pengadaan yang transparan, upaya peningkatan kemampuan pemasok atau vendor, dan pemenuhan hak-hak yang berkaitan dengan pemasok atau vendor.

Policies on supplier selection or vendors are useful to ensure that the Company acquires the necessary goods or services at competitive prices and good qual-ity. While the policy of increasing the ability of suppliers or vendors is useful to ensure that the supply chain (supply chain) running efficiently and effectively. The ability of suppliers or vendors to supply / meet the goods or services required by the company will affect the quality of company output.

The implementation of these policies can ensure continuity of supply, both in terms of quantity and quality required by public company. The policy coverage includes criteria in the selection of supplier or vendor, transparent procurement mechanisms, efforts to increase the ability of suppliers or vendors, and fulfillment of the rights associated with suppliers or vendors.

Tercantum dalam PW bidang Procurement sesuai No. 25.8/SK/WK/2017 tanggal 31 Agustus 2017 dan tercantum dalam PW bidangPengadaan Barang / Jasa Non Proyek sesuai 24.1/SK/WK/2017 tanggal 31 Agustus 2017

Listed in PW Procurement field according to No. 25.8/SK/WK/2017 dated August 31, 2017, and listed in PW Procurement of Goods / Services in accordance with 24.1/SK/WK/2017 dated August 31, 2017

Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan tentang pemenuhan hak-hak kreditur.

.Public companyhas a policy on the fulfillment of the rights of creditors.

Kebijakan tentang pemenuhan hak-hak kreditur digunakan sebagai pedoman dalam melakukan pinjaman kepada kreditur. Tujuan dari kebijakan dimaksud adalah untuk menjaga terpenuhinya hak-hak dan menjaga kepercayaan kreditur terhadap Perusahaan Terbuka. Dalam kebijakan tersebut mencakup pertimbangan dalam melakukan perjanjian, serta tindak lanjut dalam pemenuhan kewajiban Perusahaan Terbuka kepada kreditur.

Policy on the fulfillment of creditors’ rights is used as a guide in performing loans to creditors The purpose of this policy is to safeguard the fulfillment of creditors’ rights and maintain creditors’ trust in the public company. This policy includes consideration in making agreements, and follow-up in the fulfillment of the Public Company's obligations to creditors.

Tercantum dalam PW Bidang Keuangan sesuai SK No. 47/SK/WK/2017 tanggal 21 Desember 2017

Listed in the PW of Finance according to Decree No. 47/SK/WK/2017 dated December 21, 2017











Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan system whistleblowing.

Public companyhas awhistleblowing system policy

Kebijakan system whistleblowing yang telah disusun dengan baik akan memberikan kepastian perlindungan kepada saksi atau pelapor atas suatu indikasi pelanggaran yang dilakukan pegawai atau manajemen Perusahaan Terbuka. Penerapan kebijakan ystem tersebut akan berdampak pada pembentukan budaya tata kelola perusahaan yang baik. Kebijakan ystem whistleblowing mencakup antara lain jenis pelanggaran yang dapat dilaporkan melalui ystem whistleblowing, cara pengaduan, perlindungan dan jaminan kerahasiaan pelapor, penanganan pengaduan, pihak yang mengelola aduan, dan hasil penanganan dan tindak lanjut pengaduan.

A whistleblowing system that is developed properly will assure protection to the witness or the informant on an indication of violations committed by employees or management of public company. Implementation of the system policy will have an impact on the formation of good corporate governance culture. The whistleblowing system policy includes, among others, types of violations that can be reported through the whistleblowing system, how to report, protection and guarantees for informant confidentiality, complaints handling, the party who manages complaints and the results of handling and follow-up of complaints.

Tercantum dalam Pedoman Sistem Pelaporan Pelanggaran (SPP)/ Whistleblowing System (WBS) PT Waskita Karya (Persero) Tbk sesuai SK No. 34/SK/WK/2017 tanggal 11 Desember 2017.

Listed in the Guidelines of Reporting System of Violation (SPP) / Whistleblowing System (WBS) of PT Waskita Karya (Persero) Tbk in accordance with Decree No. 34 / SK / WK / 2017 dated December 11, 2017.

V Aspek 5 : KETERBUKAAN INFORMASI Aspect 5: Information Disclosure

Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan pemberian insentif jangka panjang kepada Direksi dan PegawaiPublic companyhas a policy to give long-term inventives to BOD and employees

Insentif jangka panjang merupakan insentif yang didasarkan atas pencapaian kinerja jangka panjang. Rencana insentif jangka panjang mempunyai dasar pemikiran bahwa kinerja jangka panjang perusahaan tercermin oleh pertumbuhan nilai dari saham atau target-target jangka panjang perusahaan lainnya. Insentif jangka panjang bermanfaat dalam rangka menjaga loyalitas dan memberikan motivasi kepada Direksi dan Pegawai untuk menigkatkan kinerja atau produktivitasnya yang akan berdampak pada peningkatan kinerja perusahaan dalam jangka panjang. Adanya suatu kebijakan insentif jangka panjang merupakan komitmen nyata Perusahaan Terbuka untuk mendorong pelaksanaan pemberian insentif jangka panjang kepada Direksi dan Pegawai dengan syarat, prosedur dan bentuk yang disesuaikan dengan tujuan jangka panjang Perusahaan Terbuka. Kebijakan dimaksud dapat mencakup, antara lain: maksud dan tujuan pemberian insentif jangka panjang, syarat dan prosedur dalam pemberian insentif, serta kondisi dan risiko yang harus diperhatikan oleh Perusahaan Terbuka dalam pemberian insentif. Kebijakan tersebut juga dapat tercakup dalam kebijakan remunerasi Perusahaan Terbuka yang ada.

Long-term incentive is the incentive based on the achievement of long-term performance. Long-term incentive plan has the basic premise that the company's long-term performance is reflected by the growth of the share value or other long-term targets of the company. Long-term incentive is useful to maintain loyalty and provide motivation to the Board of Directors and employees to improve performance or productivity, which will have an impact on improving the Company's performance in the long term.

Long-term incentive policy is a real commitment of Public Company to encourage the implementation of long-term incentive to Board of Directors and Employees with the terms, procedures and forms is adapted to long-term goals of the Public Company. The policy may include, among others: the intent and purpose of long-term incentives, the terms and procedures for awarding incentives, as well as the conditions and risks that must be considered by the Public Company in providing incentives. The policy can also be included in the remuneration policy of the public company.

Mengacu kepada Peraturan Menteri BUMN No. PER-04/MBU/2014 jo. PER-02/MBU/06/20l6 jo. PER-01/MBU/06/2017 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris, dan Dewan Pengawas BUMN, Sedangkan untuk Pegawai, kebijakan tersebut terdapat dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB) Periode 2016-2018.

Referring to Regulation of the Minister of SOEs no. PER-04 / MBU / 2014 jo. PER-02 / MBU / 06 / 20l6 jo. PER-01 / MBU / 06/2017 concerning Guidelines for Stipulation of Directors, Board of Commissioners, and Supervisory Board of BUMN. While for employees, the policy is contained in Collective Work Agreement (PKB) Period 2016-2018.



LampiranAttachment








Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan system whistleblowing.

Public companyhas awhistleblowing system policy

Kebijakan system whistleblowing yang telah disusun dengan baik akan memberikan kepastian perlindungan kepada saksi atau pelapor atas suatu indikasi pelanggaran yang dilakukan pegawai atau manajemen Perusahaan Terbuka. Penerapan kebijakan ystem tersebut akan berdampak pada pembentukan budaya tata kelola perusahaan yang baik. Kebijakan ystem whistleblowing mencakup antara lain jenis pelanggaran yang dapat dilaporkan melalui ystem whistleblowing, cara pengaduan, perlindungan dan jaminan kerahasiaan pelapor, penanganan pengaduan, pihak yang mengelola aduan, dan hasil penanganan dan tindak lanjut pengaduan.

A whistleblowing system that is developed properly will assure protection to the witness or the informant on an indication of violations committed by employees or management of public company. Implementation of the system policy will have an impact on the formation of good corporate governance culture. The whistleblowing system policy includes, among others, types of violations that can be reported through the whistleblowing system, how to report, protection and guarantees for informant confidentiality, complaints handling, the party who manages complaints and the results of handling and follow-up of complaints.

Tercantum dalam Pedoman Sistem Pelaporan Pelanggaran (SPP)/ Whistleblowing System (WBS) PT Waskita Karya (Persero) Tbk sesuai SK No. 34/SK/WK/2017 tanggal 11 Desember 2017.

Listed in the Guidelines of Reporting System of Violation (SPP) / Whistleblowing System (WBS) of PT Waskita Karya (Persero) Tbk in accordance with Decree No. 34 / SK / WK / 2017 dated December 11, 2017.

V Aspek 5 : KETERBUKAAN INFORMASI Aspect 5: Information Disclosure

Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan pemberian insentif jangka panjang kepada Direksi dan PegawaiPublic companyhas a policy to give long-term inventives to BOD and employees

Insentif jangka panjang merupakan insentif yang didasarkan atas pencapaian kinerja jangka panjang. Rencana insentif jangka panjang mempunyai dasar pemikiran bahwa kinerja jangka panjang perusahaan tercermin oleh pertumbuhan nilai dari saham atau target-target jangka panjang perusahaan lainnya. Insentif jangka panjang bermanfaat dalam rangka menjaga loyalitas dan memberikan motivasi kepada Direksi dan Pegawai untuk menigkatkan kinerja atau produktivitasnya yang akan berdampak pada peningkatan kinerja perusahaan dalam jangka panjang. Adanya suatu kebijakan insentif jangka panjang merupakan komitmen nyata Perusahaan Terbuka untuk mendorong pelaksanaan pemberian insentif jangka panjang kepada Direksi dan Pegawai dengan syarat, prosedur dan bentuk yang disesuaikan dengan tujuan jangka panjang Perusahaan Terbuka. Kebijakan dimaksud dapat mencakup, antara lain: maksud dan tujuan pemberian insentif jangka panjang, syarat dan prosedur dalam pemberian insentif, serta kondisi dan risiko yang harus diperhatikan oleh Perusahaan Terbuka dalam pemberian insentif. Kebijakan tersebut juga dapat tercakup dalam kebijakan remunerasi Perusahaan Terbuka yang ada.

Long-term incentive is the incentive based on the achievement of long-term performance. Long-term incentive plan has the basic premise that the company's long-term performance is reflected by the growth of the share value or other long-term targets of the company. Long-term incentive is useful to maintain loyalty and provide motivation to the Board of Directors and employees to improve performance or productivity, which will have an impact on improving the Company's performance in the long term.

Long-term incentive policy is a real commitment of Public Company to encourage the implementation of long-term incentive to Board of Directors and Employees with the terms, procedures and forms is adapted to long-term goals of the Public Company. The policy may include, among others: the intent and purpose of long-term incentives, the terms and procedures for awarding incentives, as well as the conditions and risks that must be considered by the Public Company in providing incentives. The policy can also be included in the remuneration policy of the public company.

Mengacu kepada Peraturan Menteri BUMN No. PER-04/MBU/2014 jo. PER-02/MBU/06/20l6 jo. PER-01/MBU/06/2017 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris, dan Dewan Pengawas BUMN, Sedangkan untuk Pegawai, kebijakan tersebut terdapat dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB) Periode 2016-2018.

Referring to Regulation of the Minister of SOEs no. PER-04 / MBU / 2014 jo. PER-02 / MBU / 06 / 20l6 jo. PER-01 / MBU / 06/2017 concerning Guidelines for Stipulation of Directors, Board of Commissioners, and Supervisory Board of BUMN. While for employees, the policy is contained in Collective Work Agreement (PKB) Period 2016-2018.











Prinsip 8 Meningkatkan Pelaksan-aan Keterbukaan Informasi.

Principle 8Increase theImplementation ofInformation Transparency

Perusahaan Terbuka memanfaatkan penggunaan teknologi informasi secara lebih luas selain Situs Web sebagai media keterbukaan informasi.

Public company makes use ofinformation technology more widelyin addition to website as amedia ofinformation disclosure.

Penggunaan teknologi informasi dapat bermanfaat sebagai media keterbukaan informasi. Adapun keterbukaan informasi yang dilakukan tidak hanya keterbukaan informasi yang telah diatur dalam peraturan perundang-undangan, namun juga informasi lain terkait Perusahaan Terbuka yang dirasakan bermanfaat untuk diketahui pemegang saham atau investor. Dengan pemanfaatan teknologi informasi secara lebih luas selain Situs Web diharapkan perusahaan dapat meningkatkan efektivitas penyebaran informasi perusahaan. Meskipun demikian, pemanfaatan teknologi informasi yang dilakukan tetap memperhatikan manfaat dan biaya perusahaan.

The use of information technology can be useful as a medium of information disclosure, not only disclosure of information required by laws and regulations, but also other information concerning the Public Company that is useful for shareholders or investors. Wider use of information technology apart from the Company’s website is expected to improve the effectiveness of the dissemina-tion of the Company’s information. However, the use of information technology should take into account of the benefits and the cost the company should spend.

Selain website, Perusahaan memanfaatkan teknologi informasi dan aplikasi media sosial lainnya seperti melalui Portal internal, Email, Twitter, Facebook, Instagram dan Youtube.

In addition to the website, the Company utilizes information technol-ogy and other social media applications such as through internal Portals, Email, Twitter, Facebook, Instagram and Youtube.

Laporan Tahunan Perusahaan Terbuka mengungkapkan pemilik manfaat akhir dalam kepemilikan saham Perusahaan Terbuka paling sedikit 5% (lima persen), selain pengungkapan pemilik manfaat akhir dalam kepemilikan saham Perusahaan Terbuka melalui pemegang saham utama dan pengendali.

Annual Report of Public Company discloses the last beneficiary in Public Company’s shareholding at least five percent (5%), in addition to disclosure of the last beneficiaries in Public Company’s shareholding through ultimate and controlling shareholders.

Peraturan perundang-undangan di sektor Pasar Modal yang mengatur mengenai penyampaian laporan tahunan Perusahaan Terbuka telah mengatur kewajiban pengungkapan informasi mengenai pemegang saham yang memiliki 5% (lima persen) atau lebih saham Perusahaan Terbuka serta kewajiban pengungkapan informasi mengenai pemegang saham utama dan pengendali Perusahaan Terbuka baik langsung maupun tidak langsung sampai dengan pemilik manfaat terakhir dalam kepemilikan saham tersebut. Dalam Pedoman Tata Kelola ini direkomendasikan untuk mengungkapkan pemilik manfaat akhir atas kepemilikan saham Perusahaan Terbuka paling sedikit 5% (lima persen), selain mengungkapkan pemilik manfaat akhir dari kepemilikan saham oleh pemegang saham utama dan pengendali.

The Capital Market legislation governing the submission of annual report of the Public Company has provided the obligation to disclose information about the shareholders with 5% (five percent) or more shares oi the Public Company and the obligation to disclose information regarding major shareholders and controlling shareholder of the Public Company either directly or indirectly through the last beneficial owner in the shareholding. The GCG Code recommends the disclosure of information about the last beneficial owner of the shareholders with at least 5% (five percent) shareholding besides the last beneficial owners of the major shareholders and controlling shareholder of the Public Company.

Dalam Laporan Tahunan 2017 telah mengungkapkan Struktur Pemegang Saham dengan Kepemilikan lebih dari 5% per 31 Desember 2017.

In its 2017 Annual Report has disclosed the Shareholder Structure with Ownership of Less than 5% as of December 31, 2017.

Kesesuaian Perkembangan Penerapan GCG di Lingkup WASKITA KARYA dengan Surat Edaran OJK No. 32/SEOJK.04/2015 tentang Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka semua aspek telah terpenuhi.

Conformity of GCG Application Development in WASKITA WORKS with OJK Circular Letter no. 32 / SEOJK.04 / 2015 on Open Corporate Governance Guidelines



LampiranAttachment








Prinsip 8 Meningkatkan Pelaksan-aan Keterbukaan Informasi.

Principle 8Increase theImplementation ofInformation Transparency

Perusahaan Terbuka memanfaatkan penggunaan teknologi informasi secara lebih luas selain Situs Web sebagai media keterbukaan informasi.

Public company makes use ofinformation technology more widelyin addition to website as amedia ofinformation disclosure.

Penggunaan teknologi informasi dapat bermanfaat sebagai media keterbukaan informasi. Adapun keterbukaan informasi yang dilakukan tidak hanya keterbukaan informasi yang telah diatur dalam peraturan perundang-undangan, namun juga informasi lain terkait Perusahaan Terbuka yang dirasakan bermanfaat untuk diketahui pemegang saham atau investor. Dengan pemanfaatan teknologi informasi secara lebih luas selain Situs Web diharapkan perusahaan dapat meningkatkan efektivitas penyebaran informasi perusahaan. Meskipun demikian, pemanfaatan teknologi informasi yang dilakukan tetap memperhatikan manfaat dan biaya perusahaan.

The use of information technology can be useful as a medium of information disclosure, not only disclosure of information required by laws and regulations, but also other information concerning the Public Company that is useful for shareholders or investors. Wider use of information technology apart from the Company’s website is expected to improve the effectiveness of the dissemina-tion of the Company’s information. However, the use of information technology should take into account of the benefits and the cost the company should spend.

Selain website, Perusahaan memanfaatkan teknologi informasi dan aplikasi media sosial lainnya seperti melalui Portal internal, Email, Twitter, Facebook, Instagram dan Youtube.

In addition to the website, the Company utilizes information technol-ogy and other social media applications such as through internal Portals, Email, Twitter, Facebook, Instagram and Youtube.

Laporan Tahunan Perusahaan Terbuka mengungkapkan pemilik manfaat akhir dalam kepemilikan saham Perusahaan Terbuka paling sedikit 5% (lima persen), selain pengungkapan pemilik manfaat akhir dalam kepemilikan saham Perusahaan Terbuka melalui pemegang saham utama dan pengendali.

Annual Report of Public Company discloses the last beneficiary in Public Company’s shareholding at least five percent (5%), in addition to disclosure of the last beneficiaries in Public Company’s shareholding through ultimate and controlling shareholders.

Peraturan perundang-undangan di sektor Pasar Modal yang mengatur mengenai penyampaian laporan tahunan Perusahaan Terbuka telah mengatur kewajiban pengungkapan informasi mengenai pemegang saham yang memiliki 5% (lima persen) atau lebih saham Perusahaan Terbuka serta kewajiban pengungkapan informasi mengenai pemegang saham utama dan pengendali Perusahaan Terbuka baik langsung maupun tidak langsung sampai dengan pemilik manfaat terakhir dalam kepemilikan saham tersebut. Dalam Pedoman Tata Kelola ini direkomendasikan untuk mengungkapkan pemilik manfaat akhir atas kepemilikan saham Perusahaan Terbuka paling sedikit 5% (lima persen), selain mengungkapkan pemilik manfaat akhir dari kepemilikan saham oleh pemegang saham utama dan pengendali.

The Capital Market legislation governing the submission of annual report of the Public Company has provided the obligation to disclose information about the shareholders with 5% (five percent) or more shares oi the Public Company and the obligation to disclose information regarding major shareholders and controlling shareholder of the Public Company either directly or indirectly through the last beneficial owner in the shareholding. The GCG Code recommends the disclosure of information about the last beneficial owner of the shareholders with at least 5% (five percent) shareholding besides the last beneficial owners of the major shareholders and controlling shareholder of the Public Company.

Dalam Laporan Tahunan 2017 telah mengungkapkan Struktur Pemegang Saham dengan Kepemilikan lebih dari 5% per 31 Desember 2017.

In its 2017 Annual Report has disclosed the Shareholder Structure with Ownership of Less than 5% as of December 31, 2017.

Kesesuaian Perkembangan Penerapan GCG di Lingkup WASKITA KARYA dengan Surat Edaran OJK No. 32/SEOJK.04/2015 tentang Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka semua aspek telah terpenuhi.






FOKUS PENERAPAN GCG TAHUN 2017Focus of GCG Implementation in 2017

Tahun 2017, Perseroan terus berupaya memperbaiki dan meningkatkan kualitas pelaksanaan GCG, termasuk penyempurnaan berbagai organ GCG. Adapun fokus penerapan GCG perusahaan tahun 2017, adalah:

• Penyempurnaan Prosedur Waskita Bidang Tata Kelola Perusahaan sesuai SK Direksi No.39/SK/WK/2017 tanggal 20 Desember 2017.

• Penyempurnaan Prosedur Waskita Bidang Hubungan Kerja Komisaris dan Direksi sesuai SK Direksi No.37/SK/WK/2017 tanggal 18 Desember 2017.

• Penyempurnaan Prosedur Waskita Bidang Etika dan Perilaku sesuai SK Direksi No.25.5/SK/WK/2017 tanggal 31 Agustus 2017.

• Penyempurnaan sistem pelaporan pelanggaran (SPP)/whistleblowing system (WBS) sesuai SK Direksi No 34/SK/WK/2017 tanggal 11 Desember 2017

In 2017, the Company continues to improve and develop the quality of GCG implementation, including the improvement of various GCG organs. The focus of GCG implementation of the company in 2017, is:

• Completion of Waskita Procedures on Corporate Governance according to Decree of the Board of Directors No.39 / SK / WK / 2017 dated December 20, 2017.

• Completion of Waskita Procedures for Working Sector of Commissioners and Directors in accordance with Decree of the Directors No.37 / SK / WK / 2017 dated December 18, 2017

• Completion of Waskita Procedures for Ethics and Behavior Field according to Decree of the Board of Directors No.25.5 / SK / WK / 2017 dated 31 August 2017.

• Improvement of the reporting system of violations (SPP) / whistleblowing system (WBS) in accordance with Board of Directors Decree No. 34/SK/WK/2017 dated December 11, 2017



LampiranAttachment



SOSIALISASI, INTERNALISASI, DAN EVALUASI GCGSocialization, Internalization and GCG Evaluation

Perseroan berpendapat, efektivitas penerapan GCG harus didukung oleh seluruh pihak terkait, baik di internal maupun eksternal Perusahaan. Untuk itu diperlukan sarana berupa sosialisasi dan internalisasi untuk mendapatkan kesamaan persepsi di berbagai level mengenai visi tata kelola Perseroan ke depan.

Kegiatan sosialisasi penerapan GCG secara spesifik bertujuan untuk memberikan pemahaman secara mendalam mengenai aturan dan tujuan penerapan GCG bagi Perseroan. Pemahaman tersebut harus disosialisasikan secara baik terhadap subjek-subjek pelaksananya, khususnya dalam lingkup internal Perseroan/ internalisasi. Hal tersebut disebabkan penerapan GCG banyak menitikberatkan pada kegiatan operasional Perseroan yang banyak melibatkan pihak-pihak terkait di dalamnya.

Evaluasi diselenggarakan oleh Perseroan guna mengetahui dan mengukur kesesuaian antara praktik tata kelola perusahaan yang baik di Perseroan dengan prinsip GCG. Kesesuaian tersebut penting diketahui untuk melihat efektivitas dari program implementasi yang telah dilaksanakan. Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan, pengembangan terhadap GCG dan perbaikan dari program implementasinya akan dilakukan secara berkesinambungan.

Dalam perjalanan penerapan GCG selama ini, Perseroan senantiasa melaksanakan sosialisasi, internalisasi, serta evaluasi yang diselenggarakan secara bertahap. Kegiatan sosialisasi dilakukan jika terdapat aturan-aturan baru terkait penerapan GCG untuk kemudian dilakukan internalisasi agar aturan tersebut dapat dijalankan dengan sebaik-baiknya. Sedangkan kegiatan evaluasi dilaksanakan secara berkala melalui asesmen ataupun self-asesmen Perseroan sebagai sarana refleksi internal.

The Company is of the opinion that the effectiveness of GCG implementation must be supported by all parties from both internal and external sectors. Therefore, the Company must facilitate dissemination and internalization program to unify perceptions on future governance visions from all organization levels.

Dissemination of GCG implementation is specifically conducted to elaborate the understanding on the rules and purposes of its implementation for the Company. Such understanding must be properly disseminated to the performing subjects, particularly within the Company’s internal sector/internalization. This is due to the GCG implementation that emphasizes on operational activities of which several parties are involved.

The Company conducts evaluation in order to know and measure the Company’s good corporate governance practice conformity to GCG principles. The conformity is important to observe the effectiveness of the performed program implementation. Based on the evaluation, GCG development and improvement in its implementation will be conducted sustainably.

During the ongoing GCG implementation, the Company regularly holds dissemination, internalization and evaluation, all of which are conducted in several stages. Dissemination is performed should there are new rules for GCG implementation. The rules shall be internalized in order to be fully implemented. Evaluation is performed regularly through assessment or self-assessment as an internal reflection.






STRUKTUR DAN MEKANISME TATA KELOLAGovernance Structure and Mechanism

STRUKTUR TATA KELOLA

Perseroan memperhatikan pemetaan fungsi atau kegiatan usaha dengan standar etika bisnis serta memastikan mekanisme check and balances dapat bekerja secara efektif dalam membangun struktur tata kelola Perseroan. Struktur tersebut meliputi struktur organ dan kebijakan Perseroan, yaitu Rapat Umum Pemegang Saham, Dewan Komisaris, Direksi, serta Organ-organ pendukung lainnya seperti Satuan Pengawasan Intern, Sekretaris Perusahaan, sistem pengendalian internal, manajemen risiko, serta ketaatan terhadap ketentuan yang berlaku.

Sesuai dengan Undang-undang No. 40 tahun 2007 Bab I Mengenai Ketentuan Umum Pasal 1 angka 2, Organ Perseroan terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham, Direksi, dan Dewan Komisaris. • Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) adalah organ

Perseroan yang mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris dalam batas yang ditentukan dalam Undang Undang dan/ atau Anggaran Dasar.

• Dewan Komisaris adalah organ Perseroan yang bertugas melakukan pengawasan secara umum dan/atau khusus sesuai dengan Anggaran Dasar serta memberi nasehat kepada Direksi.

• Direksi adalah organ Perseroan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan, sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan, baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar.

GOVERNANCE STRUCTURE

In establishing corporate governance structure, the Company takes account of the alignment of function or business activities mapping with business ethics standards to ensure that effective check and balance mechanism is in place. The Company’s corporate governance structure includes its organs and policies, to name a few, General Meeting of Shareholders, the Board of Commissioners, the Board of Directors and other supporting organs such as Corporate Secretary, internal control, risk management and compliance with the applicable regulations.

Pursuant to Law No. 40 year 2007 Chapter I Concerning General Provisions of Article 1 number 2, the Company’s Organs consist of General Meeting of Shareholders, the Board of Directors and the Board of Commissioners. • General Meeting of Shareholders (GMS) is the Company’s

organ having authorities not granted to the Board of Directors or the Board of Commissioners in a limitation stipulated in Laws and/or Articles of Association.

• The Board of Commissioners is the Company’s organ in charge of performing general and/or special supervision in accordance with the Articles of Association and providing advices to the Board of Directors.

• The Board of Directors is the Company’s organ having authority and fully responsible for the Company’s management in the interest of the Company, in line with the objective of the Company and represent the Company, both inside and outside the court pursuant to the provisions of the Articles of Association.



LampiranAttachment




Organ Perseroan menjalankan fungsinya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan, Anggaran Dasar Perseroan, dan ketentuan lainnya atas dasar prinsip bahwa masing-masing organ mempunyai independensi dalam melaksanakan tugas, fungsi, dan tanggung jawabnya untuk kepentingan Perseroan. RUPS, Dewan Komisaris dan Direksi saling menghormati tugas, tanggung jawab, dan wewenang masing-masing sesuai peraturan perundang-undangan dan anggaran dasar.

Dalam menjalankan tugas pengawasan, Dewan Komisaris dapat membentuk komite, yang anggotanya seorang atau lebih adalah anggota Dewan Komisaris. Komite-komite tersebut bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris. Sedangkan Direksi dibantu oleh Sekretaris Perusahaan dan Satuan Pengawasan Internal serta satuan kerja lain yang menjalankan fungsi kepengurusan Perseroan.

All of the Company’s organs perform its function according to rules and regulations, the Articles of Association and other regulations, as well as show independency in performing duties, functions and responsibilities for the interest of the Company. GMS, the Board of Commissioners and the Board of Directors respect duties, responsibilities and authorities of each of them pursuant to the Rules and Regulations and the Articles of Association.

In performing supervisory duty, the Board of Commissioners is entitled to establish a committee, one or more members of which is Commissioner. The committees are held accountable to the Board of Commissioners. Meanwhile, the Board of Directors is assisted by Corporate Secretary, Internal Audit and other working units in the management in performing the Company’s management.







Bagan Struktrur GCG WaskitaGCG Waskita Structure

DIVISI-I : BUILDING, THE AIRPORT, RAIL ROADS & LRT

DIVISI-V : TOL 3 DIVISI-VI : TOL 4


DEW

AN D

IREK

SIBO

ARD

OF

DIRE

CTO

RSDE

WAN

KO

MIS

ARIS

BOAR

D O

F CO

MM

ISSI

ON

ERS

UN

IT K

ERJA

WO

RK U

NIT

SU

NIT

BIS

NIS

BUSS

INES

S U

NIT

S

DIVISI IDIVISION I

DIVISI VDIVISION V


UNIT PKBLPKBL UNIT

ANAK PERUSAHAANSUBSDIARY









DIREKTUR OPERASI IIDIRECTOR OF OPERATION II



DIVISI IIIDIVISION V


SEKRETARIAT PERUSAHAAN

CORPORATE SECRETARY


SATUAN PENGAWASAN INTERN

INTERNAL AUDIT

DEP. STRATEGI & MANAJEMEN PORTOFOLIO

DEPT. OF STRATEGY & PORTOFOLIO MANAGEMENT


DEPT. OF CORPORATE FINANCE BUDGETING AND TREASURY



DEP. UMUM, SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI

DEPT. OF GENERAL AFFAIR SYSTEM & INFORMATION TECHNOLOGY

DEP. KEAHLIAN TEKNIS & MUTUDEPT. OF TECHNICAL EXPERTISE AND

QUALITY

DEP. PENGENDALIAN BISNIS & ADMINISTRASI

DEPT. OF BUSINESS MANAGEMENT AND ADMINISTRATION




LampiranAttachment




Bagan Struktrur GCG WaskitaGCG Waskita Structure

DIVISI-I : BUILDING, THE AIRPORT, RAIL ROADS & LRT

DIVISI-V : TOL 3 DIVISI-VI : TOL 4


DEW

AN D

IREK

SIBO

ARD

OF

DIRE

CTO

RSDE

WAN

KO

MIS

ARIS

BOAR

D O

F CO

MM

ISSI

ON

ERS

UN

IT K

ERJA

WO

RK U

NIT

SU

NIT

BIS

NIS

BUSS

INES

S U

NIT

S

DIVISI IDIVISION I

DIVISI VDIVISION V


UNIT PKBLPKBL UNIT

ANAK PERUSAHAANSUBSDIARY









DIREKTUR OPERASI IIDIRECTOR OF OPERATION II



DIVISI IIIDIVISION V



CORPORATE SECRETARY


SATUAN PENGAWASAN INTERN

INTERNAL AUDIT

DEP. STRATEGI & MANAJEMEN PORTOFOLIO

DEPT. OF STRATEGY & PORTOFOLIO MANAGEMENT


DEPT. OF CORPORATE FINANCE BUDGETING AND TREASURY



DEP. UMUM, SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI

DEPT. OF GENERAL AFFAIR SYSTEM & INFORMATION TECHNOLOGY

DEP. KEAHLIAN TEKNIS & MUTUDEPT. OF TECHNICAL EXPERTISE AND

QUALITY

DEP. PENGENDALIAN BISNIS & ADMINISTRASI

DEPT. OF BUSINESS MANAGEMENT AND ADMINISTRATION








MEKANISME TATA KELOLA

Mekanisme tata kelola merupakan mekanisme implementasi GCG yang tercermin dalam sistem yang kuat. Implementasi GCG tidak cukup hanya dengan mengandalkan pilar struktur tata kelola, melainkan dibutuhkan adanya aturan main yang jelas dalam bentuk mekanisme. Mekanisme tata kelola dapat diartikan sebagai aturan main, prosedur, dan hubungan yang jelas antara pihak yang mengambil keputusan dengan pihak yang melakukan kontrol (pengawasan) terhadap keputusan tersebut.

Pedoman GCG Perseroan disempurnakan melalui Keputusan Direksi No. 39/SK/WK/2017 Tanggal 20 Desember 2017 tentang Prosedur Perseroan di Bidang Tata Kelola Perusahaan. Perseroan senantiasa melakukan penyempurnaan kebijakan GCG (soft-structure GCG) agar sejalan dengan kebutuhan proses bisnis maupun ketentuan pelaksanaan GCG bagi Perseroan.

Perseroan juga telah menyusun Code of Conduct, Charter Komite Audit, Charter Internal Audit dan berbagai kebijakan dan prosedur dalam mendukung terlaksananya tata kelola yang baik. Seluruh kebijakan dan prosedur yang terkait dalam penerapan GCG dimaksudkan untuk menciptakan mekanisme check and balances yang efektif, kultur adanya pengelolaan Perseroan yang stakeholder friendly, serta pencapaian profit and sustainability.

Perseroan menyadari, seiring dengan munculnya peraturan perundang-undangan baru dari regulator, maka soft structure GCG yang dimiliki harus ditinjau secara berkala agar komitmen untuk melakukan implementasi GCG di Perseroan selalu sejalan dan tidak berbenturan dengan peraturan atau hukum positif yang berlaku dan terkait dengan tata kelola perusahaan pada saat ini.

GOVERNANCE MECHANISM

Governance Mechanism is considered one of the highly effective systems to support GCG implementation. Governance structure alone is not enough to fully maximize the implementation of GCG, thus clear mechanism that organizes how it works is necessary. Governance mechanism refers to the rule, procedure and clarity of relationship between decision maker and the supervisor for the implementation of the decision.

The Company’s Good Corporate Governance guidelines have been revised through the Board of Directors’ Decision Number: 39/SK/WK/2017 dated December 20, 2017 concerning the Company’s Procedures in Good Corporate Governance. The Company continues to improve GCG policy (soft-structure of GCG) to cater to business process’ needs and be in line with GCG guidelines in the Company.

The Company has drawn up Code of Conduct, Audit Committee Charter, Internal Audit Charter and various policies and procedures to support good corporate governance implementation. All policies and procedures related to the implementation of GCG aims to create effective check and balances mechanism, stakeholders-friendly nuance in the Company’s management and continued stream of profit and sustainability.

The Company is aware that, in line with the emergence of new regulatory legislation from regulators, the soft structure of GCG owned must be reviewed periodically so that commitment to implement GCG in the Company is always in line and has no conflict with regulations or positive laws applicable and related to corporate governance at this time.



LampiranAttachment




Soft-Structure GCG di Waskita terdiri dari, antara lain:Soft-Structure GCG in Waskita consists of, among others:

No Soft Structure Pertama DiterbitkanInitially Published

Terakhir DimutakhirkanLast Updated

1 PW Bidang Etika dan PerilakuPW Field of Conduct and Behavior

2004 No. 25.5/SK/WK/2017 Tgl 31 Agustus 2017Dated August 31, 2017

2 PW Bidang Tata Kelola PerusahaanPW Corporate Governance Sector

2004 No. 39/SK/WK/2017Tgl 20 Desember 2017Dated December 20, 2017

3 PW Bidang Hubungan Kerja Komisaris dan DireksiPW Field Working Relationships Commissioners and Directors

2004 No. 37/SK/WK/2017Tgl 18 Desember 2017Dated December 18, 2017

4 Pengendalian GratifikasiGratification Control

2013 31 Agustus 2017August 31, 2017

5 Pedoman Sistem Pelaporan Pelanggaran Whistleblowing System Guidelines

18/SK/WK/2012 tgl 28 September 2012Dated September 28, 2017

34/SK/WK/2017 tgl 11 Desember 2017Dated December 11, 2017

6 Sistem Pengendalian InternalInternal Control System

21.1/SK/WK/2012Tgl 17 Desember 2012Dated December 17, 2012

-






PEMEGANG SAHAM UTAMA DAN PEMEGANG SAHAM PENGENDALIMajority and Controlling Shareholders

Masyarakat


Pemerintah Republik Indonesia

Jalur pengendali/Controlling Line

Jalur non pengendali/Non-Controlling line

Pada 31 Desember 2017, Pemerintah Republik Indonesia menguasai 66,04% saham PT Waskita Karya (Persero) Tbk Dengan demikian, Pemerintah Republik Indonesia merupakan Pemegang Saham Utama sekaligus menjadi Pemegang Saham Pengendali PT Waskita Karya (Persero) Tbk

On December 31, 2017, Government of Republic of Indonesia controlled 66.04% of the shares of PT Waskita Karya (Persero) Tbk Therefore, the Government of Republic Indonesia is the majority shareholders and the controlling shareholders of PT Waskita Karya (Persero) Tbk as well.



LampiranAttachment



RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAMGeneral Meeting of Shareholders

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan organ tata kelola perusahaan yang menjadi wadah para pemegang saham untuk mengambil keputusan dengan memperhatikan ketentuan anggaran dasar dan peraturan perundang-undangan. RUPS mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris. RUPS dan atau pemegang saham tidak dapat melakukan intervensi terhadap tugas, fungsi, dan wewenang Dewan Komisaris serta Direksi.

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, RUPS di Perseroan terdiri dari RUPS Tahunan yang diadakan paling lambat enam bulan setelah tahun buku berakhir dan RUPS Luar Biasa yang dapat diadakan sewaktu-waktu berdasarkan kebutuhan. Baik RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa memiliki wewenang tertinggi dalam struktur tata kelola Perseroan.

INFORMASI PEMEGANG SAHAM WASKITA KARYA

Komposisi pemegang saham Perseroan terdiri dari 3 (tiga) jenis, yaitu pemegang saham Seri A (berstatus Pemegang Saham Pengendali), Seri B (saham biasa), masing-masing jenis memiliki hak serta tanggung jawab yang berbeda-beda. Jumlah masing-masing saham tersebut adalah:

• Pemerintah Indonesia Seri A : 1 lembar saham • Pemerintah Republik Indonesia Seri B : 8.963.697.887

lembar saham • Masyarakat : 13.573.902.600 lembar saham

Secara lengkap, uraian mengenai Pemegang Saham Perseroan disajikan pada Bab Informasi bagi Investor dalam Profil Perusahaan. Informasi yang tertera meliputi informasi pemegang saham pengendali, kepemilikan saham oleh Dewan Komisaris maupun Direksi Perseroan, serta pemegang saham non-pengendali baik oleh institusi maupun non institusi.

TANGGUNG JAWAB PEMEGANG SAHAM

Salah satu bentuk partisipasi masyarakat (dalam hal ini masyarakat selaku pemegang saham) terhadap pengembangan dan perbaikan tata kelola Perseroan sebagai Perusahaan Publik, adalah keikutsertaannya pada mekanisme pengawasan dan pengambilan keputusan melalui sarana RUPS atau RUPSLB. Adapun tanggung jawab pemegang saham tersebut yaitu:

General Meeting of Shareholders (GMS) is the Company’s organ and also a platform for all stakeholders to make decisions by considering the provision of Articles of Association and the laws and regulations. GMS has authority which is not granted to the Board of Directors and Board of Commissioners. GMS and or shareholders are not able to intervene the duty, function, and authority of the Board of Commissioners and Board of Directors.

Pursuant to the Company’s Articles of Association, GMS in the Company consists of Annual GMS and Extraordinary GMS which can be held at anytime if necessary. Both have the highest authority in the Company’s governance structure.

INFORMATION OF WASKITA’S SHAREHOLDERS

The Company’s shareholders composition consists of 3 (three) types, namely Series A shareholders (Controlling Shareholders), Series B shareholders and common shares for the public. Each type has different rights and responsibilities. The total numbers of each share are:

• Indonesian Government Series A: 1 share• Indonesian Government Series B: 8,963,697,887 shares

• Public: 13,573,902,600 shares

Description of the Company’s Shareholders is presented in details on Information for Investors Chapter in the Company Profile. The information consists of description of controlling shareholders, shares ownership by the Board of Commissioners, the Board of Directors and non-controlling shareholders from institutions and non-institutions.

RESPONSIBILITIES OF SHAREHOLDERS

One of the participations the public takes (as a shareholder) for the development and improvement of the Company’s governance as a Public Company is participation in the monitoring and decision-making mechanisms through GMS or EGMS. The shareholder’s responsibilities are:







• Memonitor dan mengawasi kinerja Dewan Komisaris dan Direksi melalui mekanisme RUPS dan RUPSLB.

• Sejalan dengan Pasal 3 Ayat (1) Undang-undang Perseroan Terbatas, pemegang saham tidak bertanggung jawab secara pribadi atas perikatan yang dibuat atas nama Perseroan dan tidak bertanggung jawab atas kerugian Perseroan melebihi saham yang dimiliki. Pemegang saham hanya bertanggung jawab sebesar saham yang ia setorkan dan tidak meliputi harta kekayaan pribadinya.

HAK PEMEGANG SAHAM

Saham-saham Perseroan adalah saham atas nama dan dikeluarkan atas nama pemiliknya yang terdaftar dalam daftar pemegang saham yang terdiri dari Saham Seri A Dwiwarna dan Saham Seri B. Saham Seri A Dwiwarna merupakan saham yang memberikan kepada Negara Republik Indonesia hak istimewa seperti yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar ini dan hanya khusus dimiliki oleh Negara Republik Indonesia. Hak pemegang saham Seri A Dwiwarna adalah sebagai berikut: • Menyetujui pengangkatan dan pemberhentian Dewan

Komisaris dan Direksi; • Menyetujui perubahan Anggaran Dasar termasuk

perubahan modal; • Menyetujui penggabungan, peleburan, pengambilalihan,

dan pemisahan Perseroan, pengajuan permohonan agar Perseroan dinyatakan pailit dan bubar, dan

• Meminta laporan dan penjelasan mengenai hal tertentu kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan serta peraturan yang berlaku di bidang pasar modal di Indonesia.

Pemegang saham seri B mempunyai hak yang sama dengan pemegang saham seri A Dwiwarna dan setiap 1 (satu) saham memberikan 1 (satu) hak suara, kecuali hak-hak istimewa sebagaimana yang diatur dalam Anggaran Dasar Perusahaan.

MEKANISME DAN PENYELENGGARAAN RUPS PERSEROAN

Penyelenggaraan RUPS Tahunan Tahun Buku 2016Pada tahun 2017 Perseroan menyelenggarakan RUPS sebanyak 1(satu) kali, yaitu RUPS Tahunan Tahun Buku 2016 yang diselenggarakan pada : Jumat, 17 Maret 2017 pukul 09.18 hingga 11.10 WIB yang bertempat di Gedung Waskita Lantai 11, Jl. MT. Haryono, No. 10, Cawang - Jakarta Timur.

• Monitoring and supervising the performance of the Board of Commissioners and the Board of Directors through GMS and EGMS mechanism.

• In line with Article 3 Paragraph (1) of Law of Limited Liability Company, the shareholders are not personally responsible for any union established under the name of the Company nor responsible for any loss of the Company of which value exceed the number of shares they own. The shareholders are only in charge of the entire amount of their paid-up shares, excluding their personal assets.

RIGHTS OF THE SHAREHOLDERS

Shares of the Company shall refer to registered shares issued under the name of its owner registered in shareholders list and are composed of Shares Series A and Shares Series B. Shares Series A shall mean shares granting the Republic of Indonesia privileged rights stipulated at this Articles of Association and are restricted only to the Republic of Indonesia. Rights of Shares Series A’s holders are as follows:

• Approving the appointment and dismissal of the Board of Commissioners and the Board of Directors;

• Approving the revision to the Articles of Association, including changes in capital;

• Approving merger, consolidation, acquisition and dissolution of the Company, as well as proposal to obtain a statement that the Company is declared bankrupt and dissolved, and

• Requesting a report and explanation on certain matters to the Board of Directors and the Board of Commissioners by taking account of rules and regualtions and other applicable regulations in Indonesia’s capital market.

Series B Shareholders shall be granted equal rights with the Series A Golden Shareholders, and each 1 (one) share is eligible to have 1 (one) voting rights, except privileged rights as stipulated in the Company’s Articles of Association.

MECHANISM AND IMPLEMENTATION OF THE COMPANY’S GMS

The holding of the 2016 GMS

In 2017, the Company holds 1 (one) General Meeting of Shareholders 2016, namely Annual General Meeting of Shareholders held on: Friday, March 17, 2017 at 09.18 to 11.10 WIB located at Waskita Building, 11th Floor, Jl. MT. Haryono, No. 10, Cawang - East Jakarta.



LampiranAttachment




Informasi RUPS Kepada Pemegang Saham

Sebelum penyelenggaraan RUPS dilaksanakan, Perseroan telah terlebih dahulu melaksanakan beberapa persiapan-persiapan yang bersifat mandatory kepada seluruh pemangku kepentingan, antara lain melakukan pemberitahuan kepada kementerian BUMN, Otoritas Jasa Keuangan, dan pemegang saham melalui surat pemberitahuan resmi dan pemasangan iklan pada satu media nasional, website Perseroan dengan menggunakan bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris serta diumumkan juga dalam situs web Bursa Efek tempat Perseroan menempatkan sahamnya.

Proses penyampaian informasi terkait penyelenggaraan RUPS Tahunan telah diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.32/POJK.04/2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka. Berikut adalah proses persiapan penyelenggaraan RUPS Tahunan sampai dengan penyampaian hasil kegiatan.

Tahapan Pelaksanaan RUPS Tahunan Tahun Buku 2016

Pemberitahuan Initial Announcement

Pengumuman Announcement

Pemanggilan Calling

Pelaksanaan Holding

Hasil dan Keputusan Result and Decision

Direksi telah memberitahukan kepada OJK tentang rencana dan mata acara Rapat dengan surat No.143/WK/DIR/2017 tertanggal 31 Januari 2017.

The Board of Directors informed OJK on the plan and agenda of the meet-ing with letter No.143/WK/DIR/2017 Dated January 31, 2017.

Memberitahukan kepada pemegang saham mengenai rencana penyelenggaraan Rapat dengan memasang iklan pada surat kabar harian, Bisnis Indonesia pada tanggal 8 Februari 2017, Situs Web Bursa dan website Perseroan pada tanggal 8 Februari 2017

Notify the shareholders about the upcoming meeting by putting the advertisement on the daily newspapers, Bisnis Indonesia on February 8, 2017, and the Company’s website on February 8, 2017

Mengiklankan panggilan kepada pemegang saham untuk menghadiri Rapat melalui iklan pada surat kabar harian Bisnis Indonesia pada tanggal 23 Februari 2017 serta website Perseroan, pada tanggal 23 Februari 2017.

To advertise through daily newspapers and Bisnis Indonesia February 23, 2017 the Company’s website on the calling to the shareholders to attend the meeting on February 23, 2017.

Rapat diselenggarakan pada hari Jumat tanggal 17 Maret 2017, Pukul 09.18 WIB bertempat di Ruang Serbaguna lantai 11 Gedung Waskita, Jl. MT. Haryono Kaveling Nomor 10 Cawang Jakarta Timur 13340

The meeting was held on Friday, March 17, 2017, at 09.18 WIB at the 11th floor of the Waskita Hall, Jl. MT. Haryono Kaveling No. 10 Cawang East Jakarta 13340

Dipublikasikan pada hari Selasa, 21 Maret 2017 di surat kabar harian Bisnis Indonesia serta website Perseroan pada tanggal yang sama.

The result is published on Tuesday, March 21, 2017 on the daily newspapers Bisnis Indonesia and the Company’s website in the same date.

GMS Information to the Shareholders

Prior to the initiation of GMS, the Company shall perform mandatory preparations for the stakeholders, such as sending announcement to the Ministry of SOE, Financal Services Authority and the shareholders through official announcement letter and advertisement on one of the national media, Company’s website in Bahasa Indonesia and English, as well as on the Stock Exchange’s website where the Company listed its shares.

The announcement of information on the holding of Annual GMS is regulated in the Financial Services Authority Regulation No.32/POJK.04/2014 on the Plan and Holding of the General Meeting of Shareholders of Public Companies. The following is the preparation process of Annual GMS holding up to the delivery of the activities’ results.

Stages of the implementation of Annual GMS 2016







RUPS TAHUNAN Tahun Buku 2016

Diselenggarakan pada Hari/Tanggal : Jumat, 17 Maret 2017Waktu : Pukul 09.18 WIB – 11.10 WIBTempat : Gedung Waskita Lantai 11, Jl. MT. Haryono, No. 10, Cawang - Jakarta Timur

Kehadiran Dewan Komisaris dan Direksi

RUPS Tahunan Tahun Buku 2016 dihadiri oleh anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris Perseroan yang sedang menjabat, yaitu:

NamaName

JabatanPosition

HadirAttended

Tidak HadirAbsent

KeteranganRemarks

Mohammad Choliq Direktur UtamaPresident Director

√ - -

Tunggul Rajagukguk Direktur Keuangan & StrategiDirector of Strategy & Finance

√ - -


√ - -

Adi Wibowo Direktur Operasi lDirector of Operational I

√ - -

Nyoman Wirya Adnyana Direktur Operasi llDirector of Operational II

√ - -

Badrodin Haiti Komisaris UtamaPresident Commissioner

√ - -

Danis Hidayat Sumadilaga KomisarisCommissioner

√ - -

Arif Baharudin KomisarisCommissioner

√ - -

Raden Agus Sartono KomisarisCommissioner

√ - -

Muhammad Aqil Irham Komisaris IndependenIndependent Commissioner

√ - -

Viktor S. Sirait Komisaris IndependenIndependent Commissioner

√ - -

2016 ANNUAL GMS

Held onDay/Date : Friday, March 7, 2017Time : 09.18 WIB – 11.10 WIBPlace :Gedung Waskita Lantai 11, Jl. MT. Haryono, No. 10, Cawang - Jakarta Timur

The attendance of the Board of Commissioners and the Board of Directors

Annual GMS 2016 is attended by serving members of the Board of Directors and the Board of Commissioners, namely:



LampiranAttachment




Adapun mata acara dan keputusan RUPS Tahun Buku 2016 adalah sebagai berikut :

Mata Acara RUPSAgenda of GMS

No TahunanAnnual

1 Persetujuan Laporan Tahunan Perseroan, Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris Tahun Buku 2016, serta Pengesahan Laporan Keuangan Tahun Buku 2016 dan Pengesahan Laporan Tahunan termasuk Laporan Keuangan Program Kemitraan & Bina Lingkungan Tahun Buku 2016Approval of the Company’s Annual Report, Monitoring Duties Report of Board of Commissioners for 2016 Fiscal Year and Ratification of Financial Statement for 2016 Fiscal Year and Annual Report, including Financial Statements for Partnerships and Environmental Development for 2016 Fiscal Year.

2 Penetapan Penggunaan Laba Bersih Tahun Buku 2016Stipulation of Net Income for 2016 Fiscal Year.

3 Penetapan Kantor Akuntan Publik untuk melakukan Audit Laporan Keuangan Perseroan dan Laporan Tahunan Pelaksanaan Program Kemitraan & Bina Lingkungan untuk Tahun Buku yg berakhir pada tanggal 31 Desember 2017Appointment of Public Accounting Firm to audit the Company’s Financial Statements and Annual Reports for the implementation of Partnership and Environmental Development program for Fiscal Year ended on December 31, 2017.

4 Penetapan besarnya gaji Direksi, honorarium Dewan Komisaris dan Tantiem bagi Anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris PerseroanThe stipulation of salary amount for Board of Directors, Honorarium for Board of Commissioners and Tantiem for Members of Board of Directors and Board of Commissioners.

5 Persetujuan Pelimpahan Kewenangan kepada Dewan Komisaris untuk melakukan PeningkatanModal Ditempatkan dan Disetor Penuh dalam rangka Program Opsi Kepemilikan Saham untukManajemen dan Pegawai (Management & Employee Stock Option Plan/MESOP).Agreement to transfer the authority to Board of Commissioners to increase Authorized Capital and Fully Paid Capital for Management & Employee Stock Option Plan (MESOP);

6 Persetujuan Penjaminan lebih dari 50% dari Kekayaan Bersih Perseroan saat ini dan yang akan datang dalam rangka mendapatkan fasilitas yang akan diterima oleh Perseroan dari Lembaga Keuangan Bank, Lembaga Keuangan Bukan Bank dan Masyarakat (melalui Efek selain Efek bersifat Ekuitas melalui Penawaran Umum).Guarantee Agreement for more than 50% of the Company’s Net Worth for the year and the future to acquire facilities from Bank Financial Institutions, NonBank Financial Institution and the Public (through Securities other than Equity Securities through Public Offering);

7 Persetujuan Pengukuhan Peraturan Menteri BUMN.Approval of the implementation of the Minister of SOE regulations;

8 Laporan Penggunaan Dana Hasil Right Issue dan Dana Hasil ObligasiReport on the usage of fund from Right Issue and obligations.

9 Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar PerseroanApproval on changes of the Company’s Article of Association.

10 Persetujuan Perubahan Susunan Pengurus PerseroanApproval on changes of the Company’s management.

Decisions and realizations of the 2016 GMS are as follows:







Mata AcaraAgenda

KeputusanDecision

PertamaFirst

Menyetujui Laporan Tahunan Tahun Buku 2016 (dua ribu enam belas) termasuk Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris, serta mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan untuk Tahun Buku 2016 (dua ribu enam belas) yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar & Rekan sesuai Laporannya Nomor: R/045.AGA/Iji.1/2017 tanggal 14 (empat belas) februari 2017 (dua ribu tujuh belas), serta memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (volledig acquit et de charge) kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan dalam Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 (tiga puluh satu) Desember 2016 (dua ribu enam belas) sepanjang tindakan tersebut bukan merupakan tindakan pidana dan tercermin dalam buku-buku laporan Perseroan.

To approve the Annual Report of the Fiscal Year 2016 including the Supervisory Report of the Board of Commissioners, and to ratify the Company's Financial Report for the Fiscal Year 2016 audited by Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar In accordance with its Report Number: R / 045.AGA / Iji.1 / 2017 dated February14, 2017 and granted full volledig acquit et de charge to the Board of Directors and The Board of Commissioners of the Company for the actions of the management and supervision carried out in the Fiscal Year ending on December 31, 2016 as long as such actions are not criminal acts and are reflected in the Company's journal report.

Mengesahkan Laporan Tahunan PKBL Tahun Buku 2016 (dua ribu enam belas) termasuk Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar & Rekan sesuai Laporannya Nomor: R/091.AGA/Iji.1/2017 tanggal 14 (empat belas) februari 2017 (dua ribu tujuh belas), serta memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (volledig acquit et de charge) kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengurusan dan pengawasan PKBL Tahun Buku 2016 (dua ribu enam belas), sepanjang tindakan tersebut bukan merupakan tindakan pidana dan tercermin di dalam laporan tersebut.

To ratify the Annual Report of CSR for the Fiscal Year 2016 including the Financial Report of Partnership and Community Develop-ment Program audited by Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar & Rekan Accountant Office pursuant to its Report Number: R / 091.AGA / Iji dated February 14, 2017, and provide full repayment and waiver of responsibility (Volledig acquit et de charge) to the Board of Directors and the Board of Commissioners for the management and oversight on CSR of the Fiscal Year 2016, as long as such action is not a criminal act and is reflected in the report.

Hasil Perhitungan SuaraVote Counting Result

SetujuAgree

Tidak SetujuDisagree

AbstainAbstain

Jumlah SahamNumber of Shares

(%) Jumlah SahamNumber of Shares


(%)

10.714.032.637 99,97% - - 3.601.300 0,03%



LampiranAttachment




Mata AcaraAgenda

KeputusanDecision

KeduaSecond

1. Menetapkan Penggunaan Laba Bersih Perseroan Tahun Buku 2016 (dua ribu enam belas) Sebesar Rp.1.713.260.616.725,00 (satu triliun tujuh ratus tiga belas miliar dua ratus enam puluh juta enam ratus enam belas ribu tujuh ratus dua puluh lima Rupiah) sebagai berikut : • Dividen sebesar Rp.513.978.185.018,00 (lima ratus tiga belas miliar sembilan ratus tujuh puluh delapan juta seratus

delapan puluh lima ribu delapan belas Rupiah) atau30% (tiga puluh persen) dari laba bersih, ditetapkan sebagai dividen tunai, sehingga dividen bagian Negara Republik Indonesia atas kepemilikan 66,04% (enam puluh enam koma nol empat persen) saham adalah kurang lebih sebesar Rp.339.415.774.040,00 (tiga ratus tiga puluh sembilan miliar empat ratus lima belas juta tujuh ratus tujuh puluh empat ribu empat puluh Rupiah)

• Cadangan Wajib sebesar Rp342.652.123.345,00 (tiga ratus empat puluh dua miliar enam ratus lima puluh dua juta seratus dua puluh tiga ribu tiga ratus empat puluh lima Rupiah) atau 20% (dua puluh persen) dari laba bersih, ditetapkan sebagai Cadangan Wajib sesuai Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 (dua ribu tujuh) tentang Perseroan Terbatas.

• Saldo Laba yang belum ditentukan penggunaannya sebesar Rp.856.630.308.363,00 (delapan ratus lima puluh enam miliar enam ratus tiga puluh juta tiga ratus delapan ribu tiga ratus enam puluh tiga Rupiah) atau 50% (lima puluh persen) dari laba bersih, ditetapkan sebagai Saldo Laba yang belum ditetapkan penggunaannya.

2. Memberikan wewenang dan kuasa kepada Direksi Perseroan dengan hak substitusi untuk mengatur lebih lanjut pelaksanaan pembagian Dividen Tahun Buku 2016 (dua ribu enam belas) sesuai dengan ketentuan yang berlaku termasuk melakukan pembulatan keatas pembayaran Dividen per saham.

1. Determine the Use of the Company's Net Profit for the Fiscal Year 2016 Rp.1,713,260,616,725.00 (one trillion seven hundred thirteen billion two hundred sixty million six hundred sixteen thousand seven hundred twenty five Rupiah ) as follows :• Dividends amounting to Rp.513,978,185,018.00 (five hundred thirteen billion nine hundred seventy eight million

one hundred eighty five thousand eighteen Rupiah) or 30% (thirty percent) of net income, are designated as cash dividends, resulting in dividends of the Republic of Indonesia for the ownership of 66.04% (sixty-six point four) is less than Rp.339.415.774.040,00 (three hundred thirty nine billion four hundred fifteen million seven hundred seventy four thousand forty Rupiah)

• Mandatory Reserves of Rp342,652,123,345.00 (three hundred forty-two billion six hundred fifty-two-million one hundred twenty three thousand three hundred forty-five Rupiah) or 20% (twenty percent) of net income, shall be determined - as a Compulsory Reserve pursuant to Law Number 40 of 2007 concerning Limited Liability Companies.

• Unappropriated Retained Earnings of Rp.856.630.308.363,00 (eight hundred fifty six billion six hundred and thirty mil-lion three hundred eight thousand three hundred sixty three Rupiah) or 50% (fifty percent) of the profit net, is defined as an unearned profit balance.

2. Provide authority and power to the Board of Directors with substitution rights to further regulate the implementation of the dividend for the Fiscal Year 2016 in accordance with the prevailing provisions including rounding up the payment of Dividend per share.


SetujuAgree


AbstainAbstain

Jumlah SahamNumber of Shares (%) Jumlah Saham

Number of Shares (%) Jumlah SahamNumber of Shares (%)

10.711.106.437 99,94% 6.527.500 0,06% - -







Mata AcaraAgenda

KeputusanDecision

KetigaThird

Menyetujui untuk melimpahkan kewenangan RUPS, sebagaimana diatur dalam Pasal 21 ayat 3 huruf c Anggaran Dasar Perseroan yang menyatakan bahwa “Dalam RUPS Tahunan, dilakukan penunjukan Akuntan Publik yang memeriksa buku Perseroan berdasarkan usulan dari Dewan Komisaris”, kepada Pemegang Saham Seri A Dwiwarna untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik (KAP) yang akan mengaudit Laporan Keuangan Perseroan dan Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Tahun Buku 2017, termasuk menetapkan KAP pengganti dalam hal KAP yang telah ditunjuk dan ditetapkan tersebut karena sebab apapun tidak dapat menyelesaikan audit Laporan Keuangan Perseroan dan Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Perseroan Tahun Buku 2017 (dua ribu tujuh belas), berdasarkan usulan dari Dewan Komisaris.

Approved to delegate the authority of the GMS, as regulated in Article 21 paragraph 3 letter of the Articles of Association which states that "Under the Annual GMS, the appointment of a Public Accountant who reviews the Company’s journal report based on the proposal of the Board of Commissioners", to Series A Dwiwarna Shareholders to appoint A Public Accountant Firm (PAF) who will audit the Company's Financial Report and Financial Report of Partnership and Community Development Program of Fiscal Year 2017, including stipulating a replacement PAF in the case of the designated and determined PAF due to any reason unable to complete the audit of the Company's Financial Report and Financial Report Program Partnership and Community Development of the Fiscal Year 2017, based on the proposal of the Board of Commissioners.

Hasil Perhitungan SuaraVote Counting Results

SetujuAgree


AbstainAbstain




(%)

10.308.489.008 96,18% 402.667.329 3,76% 6.477.600 0,06%

Mata AcaraAgenda

KeputusanDecision

KeempatFourth

1. Memberikan wewenang dan kuasa kepada Pemegang Saham Seri A Dwiwarna untuk menetapkan besarnya tantiem untuk Tahun Buku 2016 (dua ribu enam belas), serta menetapkan honorarium, tunjangan, fasilitas dan insentif lainnya bagi anggota Dewan Komisaris untuk Tahun Buku 2017

2. Memberikan wewenang dan kuasa kepada Dewan Komisaris dengan terlebih dahulu mendapatkan persetujuan tertulis dari Pemegang Saham Seri A Dwiwarna untuk menetapkan besarnya tantiem untuk tahun buku 2016 (dua ribu enam belas), serta menetapkan gaji, tunjangan, fasilitas dan insentif lainnya bagi Direksi untuk tahun 2017

1. Grant authority and power to the Series A Dwiwarna Shareholder to determine the amount of tantiem for the Fiscal Year 2016, as well as to determine the honorarium, allowances, facilities and other incentives for members of the Board of Com-missioners for the Fiscal Year 2017

2. Grant authority and power to the Board of Commissioners by obtaining written approval from the Series A Dwiwarna Share-holders to determine the tantiem amount for the fiscal year 2016, as well as stipulating salaries, allowances, facilities and other incentives for the Board of Directors for the year 2017.


SetujuAgree


AbstainAbstain




(%)

10.708.130.937 99,91% 6.626.700 0,06% 2.876.300 0,03%



LampiranAttachment




Mata AcaraAgenda

KeputusanDecision

KelimaFifth

Menyetujui pelimpahan kewenangan kepada Dewan Komisaris untuk melakukan peningkatan Modal Ditempatkan dan Modal Disetor Penuh dalam rangka Program Opsi Kepemilikan Saham untuk Manajemen dan Pegawai (Management& Employee Stock Option Plan/MESOP) untuk jangka waktu 1 (satu) tahun terhitung sejak ditutupnya RUPS Tahunan iniApproved the transfer of authority to the Board of Commissioners to increase the Issued Capital and the Fully Paid Capital in the framework of the Management & Employee Stock Option Plan (MESOP) for a period of 1 (one) year as of the close of this Annual GMS


SetujuAgree


AbstainAbstain




(%)

10.217.578.058 95,33% 500.055.879 4,67% - -

Mata AcaraAgenda

KeputusanDecision

KeenamSixth

Menyetujui penjaminan lebih dari 50% (lima puluh persen) dari Kekayaan Bersih Perseroan saat ini dan yang akan datang dalam rangka mendapatkan fasilitas yang akan diterima oleh Perseroan dari Lembaga Keuangan Bank, Lembaga Keuangan Bukan Bank dan Masyarakat (melalui Efek selain Efek Bersifat Ekuitas melalui Penawaran Umum)Approve the underwriting of more than 50% (fifty percent) of the Company's current and future Net Wealth in order to obtain facili-ties to be received by the Company from Banking Financial Institutions, Non-Banking Financial Institutions and Society (through Securities other than Equity Securities through Public Offering)


SetujuAgree


AbstainAbstain




(%)

9.989.451.731 93,21% 728.151.906 6,79% 30.300 0,00%







Mata AcaraAgenda

KeputusanDecision

KetujuhSeventh

Menyetujui Pengukuhan Peraturan Menteri BUMN dan Perubahannya: 1. Peraturan Menteri BUMN Nomor: PER-11/MBU/09/2015 tanggal 28 (dua puluh delapan) September 2015 (dua ribu lima

belas) tentang Perubahan Peraturan Menteri BUMN Nomor: PER-08/MBU/06/2015 tentang Pedoman Pelaporan Realisasi Penggunaan Tambahan Dana Penyertaan Modal Negara Kepada Badan Usaha Milik Negara dan Perseroan Terbatas

2. Peraturan Menteri BUMN Nomor: PER-02/MBU/06/2016 tanggal 20 (dua puluh) Juni 2016 (dua ribu enam belas) tentang Perubahan Peraturan Menteri BUMN Nomor: PER-04/MBU/2014 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara;

3. Peraturan Menteri BUMN Nomor: PER-03/MBU/12/2016 tanggal 16 (enam belas) Desember 2016 (dua ribu enam belas) tentang Perubahan Menteri BUMN Nomor: PER-09/MBU/07/2015 tentang Program Kemitraan dan Program Bina Lingkunan Badan Usaha Milik Negara

Approving the Inauguration of Regulation of the Minister of SOEs and their Changes:1. Regulation of the Minister of SOEs Number: PER-11 / MBU / 09/2015 dated September 28, 2015 on Amendment to Regu-

lation of Minister of SOE Number: PER-08 / MBU / 06/2015 regarding Reporting Guidelines Actual Use of Additional Funds - State Equity Participation to State-Owned Enterprises and Limited Liability Companies

2. Regulation of the Minister of State-Owned Enterprises Number: PER-02 / MBU / 06/2016 dated June 20, 2016 on Amend-ment of Regulation of Minister of SOE Number PER-04 / MBU / 2014 regarding Guideline for Stipulation of Directors, Board of Commissioners and Board of Auditors of State-Owned Enterprises;

3. Regulation of the Minister of SOE Number: PER-03 / MBU / 12/2016 dated December 16, 2016 on the change of the Minis-ter of SOE Number: PER-09 / MBU / 07/2015 on Partnership Program -and CSR Program of State-Owned Enterprises


SetujuAgree


AbstainAbstain




(%)

10,717,633,937 100% - - - -

Mata AcaraAgenda

KeputusanDecision

KedelapanEighth

Mengesahkan laporan realisasi penggunaan tambahan dana Penyertaan Modal Negara Tahun Buku 2015 (dua ribu lima belas) dan realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum melalui penambahan modal dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih dahulu I (satu) Perusahaan Perseroan (Persero) PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT WASKITA KARYA Tbk untuk periode Tahun Buku 2016Approved the report on the realization of the additional use of State Equity Participation Funds for Fiscal Year 2015 and the realiza-tion on the proceeds of the Public Offering through the addition of capital by granting Pre-emptive Rights I (one) PERSEROAN WASKITA KARYA Tbk for the period of Fiscal Year 2016


SetujuAgree


AbstainAbstain




(%)

10,717,633,937 100% - - - -



LampiranAttachment




Mata AcaraAgenda

KeputusanDecision

KesembilanNinth

1. Menyetujui perubahan dan/atau penyesuaian standarisasi Anggaran Dasar BUMN Terbuka dengan cara menyusun kembali seluruh Anggaran Dasar Perseroan, sesuai Surat Menteri Badan Usaha Milik Negara selaku Pemegang Saham Seri A Dwiwarna.

2. Memberikan kuasa dan wewenang kepada Pemegang Saham Seri A Dwiwarna untuk melakukan perubahan dan/atau perbaikan terhadap ketentuan Anggaran Dasar Perseroan sebagaimana dimaksud dalam hal terdapat perubahan dan/atau perbaikan terhadap ketentuan ketentuan yang dikeluarkan oleh Instansi yang berwenang termasuk Instansi yang terkait dengan perusahaan publik dan/atau Pemegang Saham Seri A Dwiwarna.

3. Menyetujui pemberian kuasa kepada Direksi Perseroan dengan hak substitusi untuk menyatakan perubahan dan/atau penyesuaian Anggaran Dasar tersebut ke Akta Notaris dan selanjutnya mengajukan persetujuan dan pelaporan serta pemberitahuan perubahan Anggaran Dasar Perseroan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan/atau Instansi yang berwenang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

1. Approved the amendment and / or adjustment of standardization of the Published SOEs Articles by recompiling the entire Articles of Association, in accordance with the Letter of the Minister of State-Owned Enterprises as the Series A Dwiwarna Shareholder.

2. Grant power and authority to the Series A Dwiwarna Shareholders to form changes and / or improvements to the provisions of the Articles of Association as referred to in the event of any amendment and / or correction to the provisions issued by the competent agency including the related Agencies public and / or Series A Dwiwarna Shareholder

3. To approve the grant of power to the Board of Directors of the Company with the right of substitution to declare the amend-ment and / or adjustment of the Articles of Association to the Notary and subsequently submit the approval and reporting and notification of the amendment of the Company's Articles of Association to the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia and / authorized in accordance with applicable laws and regulations.


SetujuAgree


AbstainAbstain




(%)

9.817.326.300 91,60 900.277.337 8,40% 30.300 0,00%







Mata AcaraAgenda

KeputusanDecision

KesepuluhTenth

Surat dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara Nomor: SR-179/MBU/03/2017, mengenai pemberhentian dan pengangkatan Pengurus Perseroan sebagai berikut:

Memberhentikan dengan hormat Saudara ADI WIBOWO sebagai Direksi Perseroan terhitung sejak ditutupnya Rapat ini, dengan ucapan terima kasih atas sumbangan tenaga dan pikiran yang diberikan oleh yang bersangkutan selama menjabat sebagai Anggota Direksi Perseroan.

Merubah Nomenklatur Jabatan Direksi sebagai berikut: Direktur Utama menjadi Direktur Utama Direktur menjadi Direktur Keuangan Direktur menjadi Direktur Operasi I Direktur menjadi Direktur Operasi II Direktur menjadi Direktur Operasi III Direktur menjadi Direktur Pengembangan dan Sumber Daya Manusia Apabila selanjutnya akan dilakukan perubahan nomenklatur dan pengalihan tugas Anggota Direksi sehubungan dengan perubahan nomenklatur tersebut, ditetapkan oleh Direksi setelah mendapatkan persetujuan Pemegang Saham Seri A Dwiwarna.

Mengangkat nama-nama tersebut dibawah ini sebagai anggota Direksi Perseroan : Tuan Insinyur ADI WIBOWO sebagai Direktur Operasi I Tuan BAMBANG RIANTO sebagai Direktur Operasi III

Pengangkatan Anggota Direksi tersebut berlaku efektif sejak ditutupnya RUPS ini dan berakhir sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan yang ke-5 sejak pengangkatan yang bersangkutan dan paling lama 5 (lima) tahun, dengan memperhatikan peraturan perundang undangan di bidang Pasar Modal dan tanpa mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan sewaktu-waktu.

Letter from the Ministry of State-Owned Enterprises No. SR-179 / MBU / 03/2017, regarding the dismissal and appointment of the Company's Board of Directors as follows:

Honorably dismissed Mr. ADI WIBOWO as the Board of Directors of the Company, effective as of the closing of this Meeting, high appre-ciation for the contribution of personnel and thoughts given by the concerned during his term as Member of the Board of Directors.

Changing the nomenclature of the Board of Directors as follows:President Director to President DirectorDirector to Finance DirectorDirector to Director of Operation IDirector to Director of Operation IIDirector to Director of Operations IIIDirector to Director of Development and Human ResourcesSubsequent changes to the nomenclature and assignment of the Members of the Board of Directors in relation to the change of nomen-clature shall be determined by the Board of Directors after obtaining the approval of the Dwiwarna Series A Shareholder.

Appointed the following names as members of the Board of Directors:Mr. ADI WIBOWO as Director of Operational IMr. BAMBANG RIANTO as Director of Operational III

The appointment of the members of the Board of Directors shall be effective since the closing of this AGMS and expire until the closing of the 5th Annual General Meeting of Shareholders since the appointment and for a maximum period of 5 (five) years, taking into account the laws and regulations of the Capital Market and without prejudice to the rights of GMS to’ terminate at any time.



LampiranAttachment




Mata AcaraAgenda

KeputusanDecision

Mengalihkan penugasan anggota Direksi sebagai-sebagai berikut: MOHAMMAD CHOLIQ semula Direktur Utama menjadi Direktur Utama; TUNGGUL RAJAGUKGUK semula Direktur Independen menjadi Direktur Keuangan/Direktur Independen; NYOMAN WIRYA ADNYANA semula Direktur menjadi Direktur Operasi II; AGUS SUGIONO semula Direktur menjadi Direktur Pengembangan dan Sumber Daya Manusia. Masa jabatan masing-masing anggota Direksi meneruskan sisa masa jabatan sesuai dengan Keputusan RUPS pada saat pengangkatannya.

Dengan adanya pemberhentian, pengangkatan, perubahan nomenklatur, dan pengalihan tugas Anggota Direksi tersebut, maka susunan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan adalah -sebagai berikut :DIREKSIDirektur Utama : Tuan Insinyur MOHAMMAD CHOLIQDirektur Keuangan/Direktur Independen : Tuan TUNGGUL RAJAGUKGUK; Direktur Operasi I : Tuan Insinyur ADI WIBOWO; Direktur Operasi II : Tuan Insinyur NYOMAN WIRYA ADNYANA; Direktur Operasi III :Tuan BAMBANG RIANTO; Direktur Pengembangan dan Sumber Daya Manusia : Tuan AGUS SUGIONODEWAN KOMISARISKomisaris Utama : Tuan Doktorandus BADRODIN HAITI; Komisaris : Tuan ARIF BAHARUDIN;Komisaris : Tuan Profesor Doktor RADEN AGUS SARTONO, Magister of Business Administration; Komisaris : Tuan Insinyur DANIS HIDAYAT SUMADILAGAKomisaris Independen : Tuan VIKTOR S.SIRAIT; Komisaris Independen : Tuan MUHAMMAD AQIL IRHAM.

Memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan dengan hak subtitusi untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan berkaitan dengan keputusan agenda ini sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk untuk menyatakan dalam Akta Notaris tersendiri dan memberitahukan susunan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan kepada -Kementerian Hukum dan HAM sesuai dengan ketentuan yang berlaku

Diverting the assignment of the Board of Directors members as follows:Mr. MOHAMMAD CHOLIQ was President Director as President Director;TUNGGUL RAJAGUKGUK was Independent Director as Finance / Independent Director;NYOMAN WIRYA ADNYANA was Director as Director of Operational II;AGUS SUGIONO was Director as Director of Development and Human Resources.The term of office of each member of the Board of Directors shall continue the remaining term of office in accordance with the GMS Deci-sion at the time of appointment.

With the termination, appointment, nomenclature change and assignment of the Board of Directors, the composition of the Board of Directors and Board of Commissioners are as follows:BOARD OF DIRECTORSPresident Director: Mr. MOHAMMAD CHOLIQ, Bachelor of EngineeringDirector of Finance / Independent Director: Mr. TUNGGUL RAJAGUKGUK;Director of Operational I: Mr. ADI WIBOWO, Bachelor of EngineeringDirector of Operational II: Mr. NYOMAN WIRYA ADNYANA, Bachelor of EngineeringDirector of Operational III: Mr. BAMBANG RIANTO;Director of Development and Human Resources: Mr. AGUS SUGIONOBOARD OF COMMISSIONERSPresident Commissioner: Mr. Doctorandus BADRODIN HAITI;Commissioner: Mr. ARIF BAHARUDIN;Commissioner: Mr. Professor Doctor RADEN AGUS SARTONO, Master of Business Administration;Commissioner: Mr. DANIS HIDAYAT SUMADILAGA, Bachelor of EngineeringIndependent Commissioner: Mr. VIKTOR S.SIRAIT;Independent Commissioner: Mr. MUHAMMAD AQIL IRHAM.

Grant power and authority to the Board of Directors with the right of substitution to perform all necessary actions related to this agenda decision in accordance with applicable laws and regulations, including to declare in a separate Notary Deed and notify the composition of the Board of Directors and Board of Commissioners to the Ministry Law and Human Rights in accordance with applicable provisions.







Mata AcaraAgenda

KeputusanDecision


SetujuAgree


AbstainAbstain




(%)

9.786.833.465 91,32% 906.997.572 8,46% 23.802.900 0,22%

Hasil RUPS Tahunan tahun buku 2016 telah dipublikasikan pada tanggal 21 Maret 2017 di harian Bisnis Indonesia, serta website Perseroan dan dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan dan Bursa Efek Indonesia pada 21 Maret 2017

REALISASI KEPUTUSAN RUPS TAHUN SEBELUMNYA

Pada tahun 2016, Perseroan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham sebanyak 2 (dua) kali, yaitu 1 (satu) kali RUPS Tahunan tahun buku 2015 dan 1 (satu) kali RUPS Luar Biasa.

Seluruh keputusan RUPS tersebut telah direalisasikan pada tahun 2016 dengan rincian sebagai berikut :

RUPS TAHUNAN Tahun Buku 2015

Diselenggarakan pada Hari/Tanggal : Selasa, 29 Maret 2016Waktu : Pukul 10.12 WIB – selesai Tempat : Gedung Waskita Lantai 11, Jl. MT. Haryono, No. 10, Jakarta Timur.

Adapun keputusan dan realisasi keputusan RUPS Tahunan tahun buku 2015 adalah sebagai berikut :

Results of Annual GMS 2016 was published on 21 March in the daily bisnis Indonesia, Company’s website and was submitted to the Financial Services Authority and Indonesia Stock Exchange on March 21, 2017.

REALIZATION OF THE PREVIOUS GMS’S AGENDA

In 2016, the Company held 2 (two) General Meeting of Shareholders: 1 (one) Annual GMS 2015 and 1 (one) Extra-ordinary GMS

All GMS’s decisions has been realized in the fiscal year 2016 with the following details:

ANNUAL GMS 2015

Held onDay/Date : Tuesday, March 29, 2016Time : 10.12 WIB – FinishVenue : Gedung Waskita, 11th Floor, Jl. MT. Haryono, No. 10, East Jakarta.

Decisions and realizations of the 2015 GMS are as follows:



LampiranAttachment




Hasil Keputusan RUPS Tahun Buku 2015GMS 2015 Decisions

No RUPS TahunanAnnual GMS

Tindak Lanjut dan Realisasi

Follow-up and Realization

1 Menyetujui Laporan Tahunan Tahun Buku 2015 termasuk Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris, serta mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan untuk Tahun Buku 2015 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali sesuai laporannya Nomor: R.4.1/02010212016 tanggal 5 Februari 2016, serta memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (volledig acquit et de charge) kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan dalam Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 3l Desember 2015 sepanjang tindakan tersebut bukan merupakan tindakan pidana dan tercermin dalam buku-buku laporan Perseroan.Approved the Annual Report for the 2015 Fiscal Year, including Supervisory Duty Report of the Board of Commissioners, and approved the Company’s Financial Statement for the 2015 Fiscal Year, audited by Public Accounting Firm Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali pursuant to report Number: R.4.1/02010212016 dated February 5, 2016, and provide full release and discharge to the Board of Directors and Board of Commissioners regarding the management and monitoring activities performed during the Fiscal Year ended on December 31, 2015, as long as the actions taken are not considered as criminal acts and stated in the Company’s reports.

Mengesahkan Laporan Tahunan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Tahun Buku 2015 termasuk Laporan Keuangan PKBL yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali sesuai Iaporannya Nomor: R.4.1/023A10212016 dan Nomor: R.4.11023810212016 tanggal 5 Februari 2016 serta memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab (volledig acquit et de charge) kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengurusan dan pengawasan PKBL Tahun Buku 2015, sepanjang tindakan tersebut bukan merupakan tindakan pidana dan tercermin dalam buku-buku laporan Perseroan.Ratified the Annual Report of Partnership and Community Development for the 2015 Fiscal Year, including PKBL Financial Statements audited by Public Accounting Firm Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali pursuant to report Number: R.4.1/02010212016 and No: R.4.11023810212016 dated February 5, 2016, and provide full release and discharge to the Board of Directors and Board of Commissioners regarding the management and monitoring activities on PKBL of the 2015 Fiscal Year, as long as the actions taken are not considered as criminal acts and stated in the Company’s reports.

Telah DirealisasikanHas been realized

2 Menetapkan Penggunaan Laba Bersih Perseroan Tahun Buku 2015 sebesar Rp1.047.73 8.098.920,- sebagai berikut:Determined the usage of Net Profit from the 2015 Fiscal Year of Rp1,047,73 8,098,920,- as follows:• Dividen sebesar Rp209.547.624.362,15 atau 20% dari laba bersih, ditetapkan sebagai dividen tunai, sehingga

dividen bagian negara RI atas kepemilikan 66,04% saham sebesar Rp138.391.786.595,10Dividend of Rp209,547,624,362.15 or 20% from net profit, was determined as cash dividend, making the dividend of the Republic of Indonesia on the ownership of 66.04% shares of Rp138,391,786,595.10.

• Cadangan Wajib sebesar Rp209.547.619.784 atau 20% dari laba bersihMandatory Reserve of Rp209,547,619,784 or 20% from net profit

• Saldo Laba yang belum ditentukan penggunaannya sebesar Rp628.642.854.773,85 atau 60% dari laba bersih.Unappropriated retained earnings of Rp628,642,854,773.85 or 60% from net profit.

• Besaran dana untuk PKBL Tahun Buku 2016 dihitung equivalen ±2% dari Laba Bersih Tahun Buku yang berakhir pada 31 Desember 2015 yang sumber dananya dari beban Perseroan serta sisa saldo dana PKBL dari rangkaian tahun sebelumnya.The amount of fund for PKBL of the 2016 Fiscal Year is calculated with an equivalent of ±2% from Net Profit of the Fiscal Year ended on December 31, 2015. The source of fund was from the Company’s costs and the remaining balance of PKBL fund from the previous fiscal years.

Memberikan wewenang dan kuasa kepada Direksi Perseroan dengan hak substitusi untuk mengatur lebih lanjut pelaksanaan pembagian dividen Tahun Buku 2015 sesuai dengan ketentuan yang berlaku, termasuk melakukan pembulatan ke atas pembayaran dividen per saham.Granted authority and power to Board of Directors with substitution right to further manage dividend distribution for the 2015 Fiscal Year based on the prevailing regulations, including rounding up payment of dividend per share.












3 Menetapkan Kantor Akuntan Publik Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar & Rekan untuk melakukan audit Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan Tahun Buku 2016 dan Laporan Keuangan Pelaksanaan Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan (PKBL) Perseroan.Appointment of Public Accounting Firm Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar & Partners to audit the Company’s Con-solidated Financial Statements of the 2016 fiscal year and Financial Statement of the Implementation of Partnership & Community Development Program (PKBL).

Memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan honorarium dan persyaratan lainnya bagi Kantor Akuntan Publik tersebut, serta menetapkan Kantor Akuntan Publik pengganti dalam hal Kantor Akuntan Publik Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar & Rekan karena sebab apapun tidak dapat menyelesaikan audit atas Laporan Keuangan Perseroan dan Laporan Tahunan Pelaksanaan Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan (PKBL) Perseroan Tahun Buku 2016.Granted authority to the Board of Commissioners to determine the honorarium and other requirements for the Pub-lic Accounting Firm, and appointed a substitute Public Accounting Firm in the event of Public Accounting Firm Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar & Rekan, due to any reason whatsoever, is unable to perform audit for the Company’s Financial Statements and Annual Report on the Implementation of Partnership and Community Development (PKBL) for the 2016 Fiscal Year.


4 Memberikan wewenang dan kuasa kepada Dewan Komisaris dengan terlebih dahulu mendapatkan persetujuan Pemegang Saham Seri A Dwiwarna untuk menetapkan besarnya tantiem Tahun Buku 2015, serta menetapkan gaji dan honorarium serta tunjangan dan fasilitas lainnya bagi Direksi dan Dewan Komisaris untuk Tahun 2016.Granted authority and power to the Board of Commissioners with the prior approval from the shareholders of Dwiwarna Series A to determine the amount of tantiem for the 2015 fiscal year and determine the of the salary, honorarium, benefits and other facilities for the Board of Directors and the Board of Commissioners for 2016..


5 Menyetujui pelimpahan kewenangan kepada Dewan Komisaris untuk melakukan peningkatan Modal ditempatkan dan disetor penuh dalam rangka program Opsi Kepemilikan Saham untuk Manajemen dan Pegawai (Management & Employee Stock Option PIan, MESOP) untuk jangka waktu 1 (satu) tahun terhitung sejak ditutupnya RUPS Tahunan ini.The approval to grant authority to the Board of Commissioners to increase the amount of issued and paid-in capital for the Management and Employee Stock Option Plan (MESOP) for 1 (one) year starting from the closing of this an-nual GMS.

6 Menyetujui penjaminan lebih dari 50% (lima puluh persen) dari kekayaan bersih Perseroan saat ini dan yang akan datang dalam rangka mendapatkan fasilitas yang akan diterima oleh Perseroan dari Lembaga Keuangan Bank, Lembaga Keuangan Bukan Bank dan Masyarakat (melalui Efek selain Efek Bersifat Ekuitas melalui Penawaran Umum).Guarantee agreement for more than 50% (fifty percents) of the Company’s net wealth for the year and the future to acquire facilities from Bank Financial Institutions, Non-Bank Financial Institution and the Public (through Securities other than Equity Securities through Public Offering).

7 Menyetujui pengukuhan peraturan Menteri BUMN dan perubahannya atas:Approval on the Ratification of Minister of SOE Regulation and its amendmend on:1. Peraturan Menteri BUMN Nomor: PER-08/MBU/06/2015 Tanggal 3 Juni 2015 tentang Pedoman Pelaporan

Realisasi Penggunaan Tambahan Dana Penyertaan Modal Negara kepada Badan Usaha Milik Negara dan Perseroan Terbatas.Minister of SOE Regulation Number: PER-08/MBU dated June 3, 2015 on Guidelines on the Reporting of Reali-zation of Fund from State Capital Participation to State Owned Enterprises and Limited Liability Companies.

2. Peraturan Menteri BUMN Nomor: PER-09/MBU/07/2015 Tanggal 3 Juli 2015 tentang Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan Badan Usaha Milik Negara.Minister of SOE Regulation Number: PER-09/MBU/07/2015 dated July 3, 2015 on Partnership and Commu-nity Development Program for State Owned Enterprises.

3. Peraturan Menteri BUMN Nomor: PER-11/MBU/09/2015 Tanggal 28 September 2015 tentang Perubahan Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor : PER-08/MBU/06/2015 tentang Pedoman Pelaporan Realisasi Penggunaan Tambahan Dana Penyertaan Modal Negara kepada Badan Usaha Milik Negara dan Perseroan Terbatas.Minister of SOE Regulation Number: PER-11/MBU/09/2015 dated September 28, 2015 on Amendment of the Minister of State Owned Enterprises Regulation Number: PER-08/MBU/06/2015 on Guidelines on Reporting the Realization of Additional Fund from State Capital Participation for State Owned Enterprises and Limited Liability Companies.



LampiranAttachment








8 Dalam penyampaian mata acara rapat kedelapan tidak dilakukan pengambilan keputusan karena sifatnya hanya penyampaian laporan.There was no decision-making process in the announcement of the eighth meeting agenda as the event was held to deliver reports.

Memberhentikan dengan hormat nama-nama berikut ini: / We hereby dismissed:

Sdr. Tunggul Rajagukguk Mr. Tunggul RajagukgukSdri. Desi Arryani Mrs. Desi Arryanidengan ucapan terima kasih atas pengabdiannya selama memangku jabatan tersebut.with our utmost gratitude for their dedication during their terms of office.Mengangkat nama-nama tersebut di bawah ini sebagai Anggota Direksi PT Waskita Karya (Persero) Tbk: We hereby appointed the following names as Members of the Board of Directors of PT Waskita Karya (Persero) Tbk:Sdr. Tunggul Rajagukguk Mr. Tunggul RajagukgukSdri. Desi Arryani Mrs. Desi ArryaniMemberhentikan dengan hormat Sdr. Arif Baharudin sebagai Komisaris PT Waskita Karya (Persero) Tbk dengan ucapan terima kasih atas pengabdiannya selama memangku jabatan tersebut.We hereby dismissed Mr. Arif Baharudin as Commissioner of PT Waskita Karya (Persero) Tbk with utmost gratitude for his dedication during his terms.Mengangkat Sdr. Arif Baharudin sebagai Komisaris PT Waskita Karya (Persero) TbkWe appointed Mr. Arif Baharudin as Commissioner of PT Waskita Karya (Persero) TbkPemberhentian dan pengangkatan anggota Direksi serta Dewan Komisaris dimaksud berlaku sejak ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Waskita Karya (Persero) Tbk dan berakhir sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan yang ke-5 sejak pengangkatan yang bersangkutan, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan tanpa mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan sewaktu-waktu.The dismissal and appointment of members of Board of Directors and Board of Commissioners above are in effect from the closing of the General Meeting of Shareholders (GMS) of PT Waskita Karya (Persero) Tbk and ends at the closing of the fifth Annual GMS since the appointment of the above members, in compliance with the prevailing regu-latios in Capital Market and without discrimination to the GMS’ right to dismiss the members whenever necessary.Dengan adanya pemberhentian dan pengangkatan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris tersebut, maka susunan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan terhitung sejak ditutupnya Rapat adalah sebagai berikut:With such dismissal and appointment procedure of members of Board of Directors, the composition of Board of Directors and Board of Commissioners, in effect since the closing of the Meeting, is as follows:











Direksi Board of DirectorsDirektur Utama : M. CholiqPresident DirectorDirektur : Tunggul Rajagukguk DirectorDirektur : Agus Sugiono DirectorDirektur : Desi Arryani DirectorDirektur : Adi Wibowo DirectorDirektur : Nyoman Wirya AdnyanaDirectorDewan Komisaris /Board of CommissionersKomisaris Utama /President Commissioner : Moh. Hasan Komisaris Independen /Independent Commissioner : M. Aqil Irham Komisaris Independen /Independent Commissioner : Viktor S. Sirait Komisaris /Commissioner : Arif Baharudin Komisaris /Commissioner : Danis Hidayat Sumadilaga Komisaris /Commissioner : R. Agus SartonoMemberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan dengan hak substitusi untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan berkaitan dengan keputusan mata acara ini sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk untuk menyatakan dalam Akta Notaris tersendiri dan memberitahukan susunan pengurus perseroan kepada Kementerian Hukum & Hak Asasi Manusia, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.Granted power and authority with substitution right to the Board of Directors to take any necessary action regard-ing the resolutions of the agenda pursuant to the prevailing regulations, including the right to state the actions in a separate Notarial Deed and announce the management composition to the Ministry of Law & Human Rights based on the regulations in force.

Keputusan RUPS Tahunan tahun buku 2015 juga telah disampaikan kepada : • Otoritas Jasa Keuangan• Bursa Efek Indonesia • Seluruh Pemegang Saham dan Masyarakat melalui

pemasangan iklan di surat kabar Bisnis Indonesia dan website Perseroan www.waskita.co.id pada 31 Maret 2016

RUPS LUAR BIASA 2016

Diselenggarakan pada Hari/Tanggal : Jumat, 25 November 2016Waktu : Pukul 09.16 WIB – 09.35 WIB Tempat : Gedung Waskita Lantai 11, Jl. MT. Haryono, No. 10, Jakarta Timur.

Adapun keputusan dan realisasi keputusan RUPS Luar Biasa 2016 adalah sebagai berikut :

Keputusan RUPS Luar Biasa 2016 juga telah disampaikan kepada :

The decision of the 2015 GMS has been submitted to:

• Financial Services Authority• Indonesia Stock Exchange• Shareholders and public through advertisement on

Bisnis Indonesia and the Company’s website www.waskita.co.id on March 31, 2016

THE 2016 EXTRA-ORDINARY GMS

Held onDay/Date : Friday, November 2016Time: 09.16 WIB – 09.35 WIB Venue : Gedung Waskita, 11th Floor, Jl. MT. Haryono, No. 10, East Jakarta

The decisions and realizations of the 2016 Extra-ordinary GMS are as follows:

The decision of the 2016 Extra-ordinary GMS has been submitted to:



LampiranAttachment




• Otoritas Jasa Keuangan• Bursa Efek Indonesia • Seluruh Pemegang Saham dan Masyarakat melalui

pemasangan iklan di surat kabar Bisnis Indonesia dan website Perseroan www.waskita.co.id pada 29 November 2016.

Hasil Keputusan RUPS GMS Decisions

No Luar BiasaExtra-ordinary

Tindak Lanjut dan RealisasiFollow-up and Realization

1

Mengukuhkan pemberhentian dengan hormat sdri. Desi Arryani sebagai sebagai Direktur Perseroan terhitung sejak tanggal 29 Agustus 2016 dengan ucapan terima kasih atas sumbangan tenaga dan pikiran yang diberikan oleh yang bersangkutan selama menjabat sebagai Direksi Perseroan.Confirmed the honorable discharge of Mrs. Desi Aryani as the Company’s Director since August 29, 2016 with appreciation for energy and thought given by the concerned during her service as the Board of Directors.

2

Memberhentikan dengan hormat sdr. Mohamad Hasan sebagai Komisaris Utama Perseroan dengan ucapan terima kasih atas sumbangan tenaga dan pikiran yang diberikan oleh yang bersangkutan selama menjabat sebagai Direksi Perseroan.Honorably dismissed Mr. Mohamad Hasan as President Commissioner with appreciation for energy and thought given by the concerned during his service as the Board of Commissioners.


3 Mengangkat sdr. Badrodin Haiti sebagai Komisaris Utama Perseroan.Appointed Mr. Badrodin Haiti as President Commissioner.


4

Pengangkatan Komisaris Utama sebagaimana dimaksud pada angka 3 (tiga) berlaku sejak ditutupnya RUPS Perseroan dan berakhir sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan yang ke-5 (lima) sejak pengangkatan yang bersangkutan, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan tanpa mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan sewaktu-waktu.Appointment of President Commissioner as stated in point 3 (three) shall come into force since the closing of GMS and end until the closing of the 5th AGM since theappointment of the concerned, by considering laws and regulations in Capital Market and without reducing GMS rights to dismiss at any time.


5

Dengan adanya pemberhentian Direksi serta pemberhentian dan pengangkatan Dewan Komisaris tersebut, maka susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan menjadi sebagai berikut: With the dismissal of the Board of Directors as well as dismissal and appointment of the Board of Commis-sioners, composition of the Board of Directors and Board of Commissioners is as follows:Direksi / The Board of DirectorsDirektur Utama / President Director : M. Choliq Direktur Keuangan & Strategi/ Director of Strategy & Finance: Tunggul RajagukgukDirektur SDM & Sistem/ Director of System & Human Capital : Agus Sugiono Direktur Operasional l/ Director of Operational l : Adi Wibowo Direktur Operasional ll/ Director of Operational ll : Nyoman Wirya Adnyana DEWAN KOMISARIS/ The Board of CommissionersKomisaris Utama/ President Commissioner: Badrodin Haiti Komisaris/ Commissioner : Arif Baharudin Komisaris/ Commissioner : R. Agus Sartono Komisaris/ Commissioner : Danis H. Sumadilaga Komisaris Independen/ Independent Commissioner : Viktor S. Sirait Komisaris Independen/ Independent Commissioner : M. Aqil Irham

Telah DirealisasikanHas been Realized

• Financial Services Authority• Indonesia Stock Exchange• Shareholders and public through advertisement on Bisnis

Indonesia and the Company’s website www.waskita.co.id on November 29, 2016






DEWAN KOMISARISBoard of Commissioners

Peran Dewan Komisaris dalam struktur tata kelola perusahaan berfungsi sebagai organ yang memiliki kewenangan melakukan pengawasan secara umum dan/atau khusus sesuai anggaran Dasar serta memberikan nasihat kepada Direksi dalam menjalankan kepengurusan Perusahaan. Dewan Komisaris juga memiliki tugas untuk melakukan pemantauan terhadap efektivitas praktik GCG yang diterapkan perusahaan. Dengan kata lain, penekanan peran Dewan Komisaris adalah untuk menghidupkan proses check and balances pengelolaan yang dijalankan oleh manajemen perusahaan.

Dewan Komisaris bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan pengawasan dan memberikan saran kepada Direksi serta memastikan bahwa Perseroan melaksanakan GCG pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. Kedudukan masing-masing anggota Dewan Komisaris termasuk Komisaris Utama adalah setara. Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugasnya, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit serta Komite Pemantau Manajemen Risiko.

Terdapat 2 (dua) tingkatan fungsi pengawasan Dewan Komisaris, yakni: • level Performance, yaitu fungsi Dewan Komisaris melakukan

pengawasan dengan memberikan pengarahan dan petunjuk kepada Direksi serta memberikan masukan kepada RUPS.

• level Conformance, yaitu berupa pelaksanaan kegiatan pengawasan pada tahap selanjutnya untuk memastikan nasihat telah dijalankan serta dipenuhinya ketentuan dalam peraturan perundang-undangan dan Anggaran Dasar yang berlaku.

DASAR HUKUM

Dalam SK Direksi Nomor 39/SK/WK/2017 tentang Prosedur Waskita Bidang Tata Kelola Perusahaan, dan SK Direksi Nomor 37/SK/WK/2017 tentang Prosedur Waskita Bidang Hubungan Kerja Komisaris & Direksi; terdapat di dalamnya pembahasan mengenai Dewan Komisaris. Di mana dijabarkan tentang tugas, kewajiban, wewenang, hak dan tanggung jawab Dewan Komisaris. Dalam SK tersebut juga diterangkan mengenai keanggotaan dan standar penilain kinerja Dewan Komisaris.


In the Company’s governance structure, the Board of Commissioners serves as an instrument with authority to perform general and/or specified monitoring, pursuant to the Articles of Association, and give advices to the Board of Directors regarding the Company’s management. The Board of Commissioners also monitors the effectiveness of GCG practice implemented by the Company. In other words, the Board of Commissioners’ role is emphasized to run the check and balance process for management engaged by the management.

The Board of Commissioners is collectively responsible for supervising and providing advices to the Board of Directors and ensuring that the Company implements GCG in all levels of the organization. The position of the Board of Commissioners, including the President Commissioner, is equal. To support their duty implementation, the Board of Commissioners is assisted by the Audit Committee and Risk Mangement Committee.

There are 2 level of supervisory function of the Board of Commissioners, namely: • Performance level, the Board of Commissioners

conducts supervision by giving directions and guidance to the Board of Directors as well as giving input to GMS.

• Conformance level, namely the next step of supervisory activity implementation to ensure that the advice has been followed and the fulfillment of provision in the prevailing laws and regulations and the Articles of Association.

LEGAL BASIS

In the Decree of the Board of Directors Number 39/SK/ WK/2017 on Waskita Procedures on Corporate Governance, and Decree of the Board of Directors Number 37/SK/ WK/2017 on Waskita Procedures for Working Relations of Commissioners & Directors; there is a discussion on the Board of Commissioners. Where elaborated on the duties, obligations, authorities, rights and responsibilities of the Board of Commissioners. The decree also describes membership and performance evaluation standards of the Board of Commissioners.



LampiranAttachment




PEDOMAN KERJA DEWAN KOMISARIS

Agar pelaksanaan fungsi, tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dapat berjalan dengan baik, Perseroan telah menyusun Pedoman Kerja Dewan Komisaris yang dituangkan dalam Prosedur Waskita Bidang Hubungan Kerja Komisaris & Direksi (PW-HKD). PW-HKD dibuat dalam rangka menjalankan tugas pengawasan dan pemberian saran atas pengelolaan perusahaan kepada Direksi. PW-HKD merupakan hasil modifikasi dari berbagai peraturan yang berlaku bagi perusahaan dan praktik-praktik terbaik (best practices) prinsip-prinsip Good Corporate Governance, prinsip-prinsip hukum korporasi, peraturan perundang-undangan yang berlaku, arahan dari pemegang saham, serta ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan yang mengatur tata kerja Dewan Komisaris. PW-HKD berisi tentang petunjuk tata laksana kerja Dewan Komisaris dan Direksi serta menjelaskan tahapan aktivitas secara terstruktur, sistematis, mudah dipahami, dan dapat dijalankan dengan konsisten, dapat menjadi acuan bagi Dewan Komisaris dan Direksi dalam melaksanakan tugas masing-masing untuk mencapai Visi dan Misi Perseroan, sehingga diharapkan akan tercapai standar kerja yang tinggi selaras dengan prinsip-prinsip GCG.

Tujuan PW-HKD adalah memberikan pedoman kepada Dewan Komisaris dan Direksi dalam memahami peraturan-peraturan yang terkait dengan tata kerja Dewan Komisaris dan Direksi. Pedoman dan tata tertib Kerja Dewan Komisaris dalam PW-HKD Perusahaan menjadi pedoman praktis bagi Dewan Komisaris dan Direksi dalam penerapan GCG di perusahaan. Adapun perihal yang disusun dalam PW-HKD meliputi penjelasan fungsi, tugas, kewajiban dan tanggung jawab, serta hak dan wewenang Dewan Komisaris, keanggotaan Dewan Komisaris, komposisi Dewan Komisaris Independen, kriteria anggota Dewan Komisaris dan masa jabatannya, standar penilaian kinerja Dewan Komisaris, independensi dan benturan kepentingan, pelaporan, program pengenalan dan peningkatan kapabilitas, remunerasi Dewan Komisaris, mekanisme rapat Dewan Komisaris, penjelasan mengenai keberadaan Komite-komite di bawah Dewan Komisaris, serta hubungan kerja Dewan Komisaris dan Direksi.

WORKING GUIDELINES OF THE BOARD OF COMMISSIONERS

In order to implement the Board of Commissioners’ functions, duties and responsibilities, the Company has prepared the Working Guidelines of the Board of Commissioners as outlined in the Working Procedures of the Board of Commissioners & Directors (PW-HKD). PW-HKD had been made in conducting supervisory duties and giving advice on the management to the Board of Directors. PW-HKD is the result of modification of various rules applicable to the company and best practices of Good Corporate Governance principles, corporate legal principles, prevailing laws and regulations, direction from shareholders, and the provisions of the Budget Company’s Principles governing the work of the Board of Commissioners. PW-HKD contains instructions on the work of the Board of Commissioners and the Board of Directors and explains the stages of activities in a structured, systematic, understandable, and can be run consistently, can be a reference for the Board of Commissioners and Directors in carrying out their respective duties to achieve the Vision and Mission Company, so it is expected to achieve high work standards in line with GCG principles.

The objective of PW-HKD is to provide guidance to the Board of Commissioners and the Board of Directors in understanding the regulations relating to the working procedures of the Board of Commissioners and the Board of Directors. The Board of Commissioners’ Working Guidelines and Code of Conduct in the Company’s PW-HKD serve as a practical guideline for the Board of Commissioners and the Board of Directors in the implementation of GCG in the company. The matters covered in PW-HKD include explanations of functions, duties, obligations and responsibilities, as well as the rights and authority of the Board of Commissioners, the membership of the Board of Commissioners, the composition of the Board of Independent Commissioners, the criteria of the members of the Board of Commissioners and their tenure, the performance appraisal standards of the Board of Commissioners, and conflicts of interest, reporting, recognition and enhancement of capability program, remuneration of the Board of Commissioners, meeting mechanism of the Board of Commissioners, explanation on the existence of Committees under the Board of Commissioners, and the working relationship of the Board of Commissioners and Board of Directors.







PROSEDUR PENGANGKATAN, PEMILIHAN ULANG, DAN PEMBERHENTIAN DEWAN KOMISARIS

Adanya kebijakan pengangkatan dan pemberhentian Dewan Komisaris bertujuan untuk menciptakan regenerasi serta menjaga independensi dan kredibilitas fungsi pengawasan perusahaan agar selalu transparan, akuntabel, serta kompetitif dalam mengikuti perkembangan dunia usaha khususnya pada industri konstruksi.

Kecakapan dan kemampuan Dewan Komisaris dibutuhkan Perseroan dalam setiap pengambilan keputusan atau penyusunan kebijakan strategis. Melalui kompetensi yang dimiliki, Perseroan dapat memperoleh pandangan profesional maupun pertimbangan dari setiap anggota Dewan Komisaris dari sudut pandang yang beragam agar kebijakan yang dirumuskan oleh Perseroan jauh lebih efektif, tepat dan tentunya mengedepankan aspek-aspek independensi. Dengan begitu, jalannya operasional Perseroan diharapkan sesuai dengan visi maupun target yang telah dicanangkan.

Pengangkatan Dewan Komisaris harus memenuhi persyaratan umum dan khusus yang ditetapkan dalam Board Manual. Pengangkatan anggota baru juga mempertimbangkan kebutuhan Perseroan serta kriteria pokok meliputi kemampuan, kemauan, serta sikap. Anggota Dewan Komisaris dapat diberhentikan oleh RUPS, jika melakukan tindakan bertentangan dengan Anggaran Dasar, terdapat indikasi melakukan kerugian Perseroan, melalaikan kewajibannya, serta terdapat alasan mendadak bagi Perseroan untuk memberhentikan anggota tersebut.

KOMPOSISI DEWAN KOMISARIS

Pada tahun 2017, susunan Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:

NamaName

Jabatan Position

DomisiliDomicile

Dasar Pengangkatan Pertama

Legal Basis of the as-signment

Tanggal Pengangka-tan Kembali

Date of re-assignment

Akhir Masa JabatanEnd of term



Pernyataan KEP RUPSLB 25 November 2016 , Sesuai Akta No.52EGMS Decision, November 25, 2016, according to deed No.52

- Sampai RUPS Tahunan ke-5 setelah pengangkatanUntil 5th Annual GMS after appointment

APPOINTMENT, REAPPOINTMENT AND DISMISSAL PROCEDURES OF THE BOARD OF COMMISSIONERS

The policy for the appointment and dismissal of the Board of Commissioners is stipulated to encourage regeneration and maintain the independency and credibility of the monitoring function. The policy ensures that the monitoring system remains transparent, accountable and competitive in keeping up with business development, particularly in construction industry.

The Company requires the skills and ability of the Board of Commissioners for either decision-making process or drafting up strategic policy. With such competence, the Company shall gain professional opinion and consideration with various point of views from members of the Board of Commissioners for an effective and accurate policy emphasized on independency aspects. Thus, the operational process is expected to be in line with the designated vision and targets.

The appointment of the Board of Commissioners shall be in conformity with the general and specified requirements set in the Board Manual. The appointment of new member shall also consider the Company’s needs and basic criteria the candidates have, such as capacity, intention and personality. Members of the Board of Commissioners can be dismissed by the GMS in the event that such members act against the Articles of Association or are assumed to cause loss to the Company, neglect their duties or if there is any other urgent reasonable reason for the Company to make such dismissal.

COMPOSITION OF BOARD OF COMMISSIONERS

In 2017, the composition of the Board of Commissioners is as follows:



LampiranAttachment




NamaName

Jabatan Position

DomisiliDomicile

Dasar Pengangkatan Pertama

Legal Basis of the as-signment


Date of re-assignment

Akhir Masa JabatanEnd of term

R. Agus Sartono KomisarisCommissioner


Pernyataan KEP RUPST 24 April 2015/ GMS Decision, April 24Sesuai Akta No.84

- Sampai RUPS Tahunan ke-5 setelah pengangkatanUntil 5th Annual GMS after appointment


Bekasi KEP-134/MBU/2011 S-2004/PPA/DU/0611

Pernyataan KEP RUPST 29 Maret 2016/ GMS Decision, April 24Sesuai Akta No.35

Sampai RUPS Tahunan ke-5 setelah pengangkatanUntil 5th Annual GMS after appointment

Danis H. Sumadilaga KomisarisCommissioner


Pernyataan KEP RUPST 24 April 2015/ GMS Decision, April 24, 2015 Sesuai Akta No. 84/ Deed No. 84

- Sampai RUPS Tahunan ke-5 setelah pengangkatan Until 5th Annual GMS after appointment

M. Aqil Irham Komisaris IndependenIndependent Commissioner

Lampung SelatanSouth Lampung

Pernyataan KEP RUPST 24 April 2015/ Decision Annual GMS, April 24, 2015Sesuai Akta No.84/ Deed No. 84



BogorBogor

Pernyataan KEP RUPST 24 April 2015/ Decision Annual GMS, April 24, 2015Sesuai Akta No.84/ Deed No. 84


URAIAN TUGAS, TANGGUNG JAWAB, DAN WEWENANG DEWAN KOMISARIS

Dewan Komisaris sebagai organ Perseroan bertugas dan bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan pengawasan dan memberikan saran kepada Direksi atas pengelolaan perusahaan serta memastikan bahwa Perseroan melaksanakan GCG dengan baik. Dewan Komisaris tidak boleh turut serta dalam mengambil keputusan operasional.

1. Tugas Dewan Komisaris • Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan

terhadap kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya, baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan yang dilakukan oleh Direksi, serta memberikan nasihat kepada Direksi termasuk pengawasan terhadap pelaksanaan Rencana Jangka Panjang Perusahaan, Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan, serta ketentuan Anggaran Dasar dan Keputusan RUPS, serta peraturan perundang-undangan yang berlaku, untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan;

DESCRIPTION OF DUTY, RESPONSIBILITY, AND AUTHORITY OF THE BOARD OF COMMISSIONERS

The Board of Commissioners is an organ in the Company that has duty and collectively responsible for supervision activity and giving suggestion to the Board of Directors for management as well as ensures the good implementation of GCG in the Company. The Board of Commissioners is not able to take part in operational decision-making.

1. Duties of the Board of Commissioners • The Board of Commissioners has duties to supervise

the management policy, the course of management in general both regarding the Company and the Company’s business carried out by the Board of Directors as well as to give advice to the Board of Directors including supervision towards the implementation of Corporate Long Term Plan, Work Plan and Budget, and provision of Articles of Association and Resolution of GMS, as well as the prevailing laws and regulations, for the Company’s interest and in accordance with the Company’s purpose and objective;







• Dalam melaksanakan tugasnya tersebut setiap anggota Dewan Komisaris: a. Mematuhi Anggaran Dasar dan peraturan perundang-

undangan serta prinsip-prinsip profesionalisme, efisiensi, transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban, serta kewajaran;

b. Beritikad baik, penuh kehati-hatian, dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugas pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan.

2. Tanggung Jawab Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugasnya, Dewan Komisaris berkewajiban untuk:

• Memberikan saran kepada Direksi dalam melaksanakan pengurusan Perseroan;

• Meneliti, menelaah, dan menandatangani serta memberikan persetujuan atau pengesahan terhadap Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan yang disiapkan Direksi, selambat-lambatnya 60 hari kalender sebelum dimulainya tahun anggaran;

• Mengikuti perkembangan kegiatan Perseroan, memberikan pendapat dan saran kepada RUPS mengenai setiap masalah yang dianggap penting bagi kepengurusan Perseroan;

• Melaporkan dengan segera kepada RUPS apabila terjadi gejala menurunnya kinerja Perseroan yang menimbulkan dampak material sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

• Meneliti dan menelaah laporan berkala dan laporan tahunan yang disiapkan Direksi serta menandatangani laporan tahunan;

• Melaporkan kepada Perseroan mengenai kepemilikan sahamnya dan/atau keluarganya pada Perseroan tersebut dan Perseroan lain;

• Memberikan laporan tentang tugas pengawasan yang telah dilakukan selama tahun buku sebelumnya kepada RUPS;

• Melaksanakan kewajiban lainnya dalam rangka tugas pengawasan dan pemberian nasihat, sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar, dan/atau keputusan RUPS.

3. Wewenang Dewan Komisaris • Melihat buku-buku, surat-surat, serta dokumen-

dokumen lainnya, memeriksa kas untuk keperluan verifikasi dan surat berharga lainnya, dan memeriksa kekayaan Perseroan;

• In performing its duties, the Board of Commissioners:

a. Complies with the Articles of Association and the laws and regulations as well as principles of professionalism, efficiency, transparency, independency, accountability, responsibility, and fairness;

b. Has good intention, is vigilant and responsible for supervising and giving advices to the Board of Directors for the interest of the Company according to its objectives.

2. Responsibilities of the Board of Commissioners In carrying out its duties, the Board of Commissioners is responsible for:

• Providing suggestions to the Board of Directors in implementing the Company’s management;

• Examining, reviewing, and signing as well as approving or validating the Company’s Work Plan and Budget prepared by the Board of Directors, at least 60 days before the commencement of the next fiscal year;

• Tracing the Company’s activity development, giving opinion and suggestion to GMS concerning matters considered important in managing the Company;

• Reporting immediately to GMS if there is any indication of declining performance that cause material impact in accordance with the prevailing laws and regulations;

• Examining and reviewing periodic report and annual report prepared by the Board of Directors as well as signing the annual report;

• Reporting to the Company regarding its share ownership and/or its family in the Company and other companies;

• Submitting report on supervisory duties performed during the previous fiscal year to GMS;

• Implementing other obligations in terms of supervisory duty and advice provision, to the extent that it is not contradicted with the laws and regulations, Articles of Association, and/or resolution of GMS.

3. The Board of Commissioners’ Authorities• Viewing books, letters, and other documents,

examining cash for verification purposes and other securities, and examining the Company’ wealth;



LampiranAttachment




• Memasuki pekarangan, gedung, dan kantor yang dipergunakan oleh Perseroan;

• Meminta penjelasan dari Direksi dan/atau pejabat lainnya mengenai segala persoalan yang menyangkut pengelolaan Perseroan;

• Mengetahui segala kebijakan dan tindakan yang telah dan akan dijalankan oleh Direksi;

• Meminta Direksi dan/atau pejabat lainnya di bawah Direksi dengan sepengetahuan Direksi untuk menghadiri rapat Dewan Komisaris;

• Mengangkat Sekretaris Dewan Komisaris, jika dianggap perlu;

• Memberhentikan sementara anggota Direksi sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar;

• Membentuk Komite-komite lain selain Komite Audit, jika dianggap perlu dengan memperhatikan kemampuan Perseroan;

• Menggunakan tenaga ahli untuk hal tertentu dan dalam jangka waktu tertentu atas beban Perseroan, jika dianggap perlu;

• Melakukan tindakan pengurusan Perseroan dalam keadaan tertentu untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar;

• Menghadiri rapat Direksi dan memberikan pandangan-pandangan terhadap hal-hal yang dibicarakan;

• Melaksanakan kewenangan pengawasan lainnya sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar, dan/ atau keputusan RUPS.

PEMBAGIAN TUGAS DEWAN KOMISARIS

Dewan Komisaris melakukan pembagian tugas kepada masing-masing anggota Dewan Komisaris berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 01/SK/WK/DK/2015 tentang Pembagian Kerja Anggota-Angota Dewan Komisaris PT Waskita Karya (Persero) Tbk tanggal 20 Januari 2015 sebagaimana dijelaskan dalam tabel berikut:

• Entering the yard, buildings, and offices used by the Company;

• Requesting description from the Board of Directors and/or other officials regarding the Company’s management;

• Knowing all policies and actions that have been and will be implemented by the Board of Directors;

• Requesting the Board of Directors and/or other officials under the Board of Directors known by the Board of Directors to attend the Board of Commissioners’ meeting;

• Appointing the Board of Commissioners Secretary, if necessary;

• Dismissing temporarily the member of the Board of Directors in accordance with the provision of the Articles of Association;

• Establishing other committees in addition to the Audit Committee, if considered necessary by taking into account the Company’s capability;

• Employing experts for certain matters and within specified period on the Company’s expense, if considered necessary;

• Performing management action in certain circumstances for specified period in accordance with the provision of the Articles of Association;

• Attending the Board of Directors’ meeting and sharing views on discussed matters;

• Implementing other supervisory authorities provided that it does not contradict the laws and regulations, Articles of Association, and/or GMS resolution.

TASK DISTRIBUTION OF THE BOARD OF COMMISSIONERS THE

The Board of Commissioners distributes tasks to each member of the Board of Commissioners pursuant to Decision Letter of the Board of Commissioners Number: 01/SK/WK/DK/2015 on Task Distribution of the Board of Commissioners of PT Waskita Karya (Persero) Tbk dated January 20, 2015 as stipulated in the following table:







NamaName

JabatanPosition

Uraian TugasTask Description


Mengkoordinasi tugas-tugas anggota Dewan KomisarisCoordinates duties for Board of Commissioners members


1. Membidangi audit kinerja serta Asset Management2. Membidangi analisa dan evaluasi terhadap rencana investasi dan pengembangan perusahaan,

manajemen risiko, dan assurance


Membidangi perencanaan teknologi untuk mendukung peningkatan kinerja dan pengembangan perusahaan di bidang pabrik dan unit pendukung lainnya


1. Membidangi audit kinerja serta Asset Management2. Membidangi analisa dan evaluasi terhadap rencana investasi dan pengembangan perusahaan,

manajemen risiko, dan assurance


Membidangi Hukum, GCG, SDM, Organisasi dan CSR


Membidangi pemasaran, promosi dan penjualan serta pengawasan program Penyertaan Modal Negara (PMN)

Dewan Komisaris senantiasa mematuhi Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang pasar modal di Indonesia serta prinsip-prinsip profesionalisme, efisiensi, transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban, serta kewajaran. Selain itu, Dewan Komisaris memiliki itikad baik, penuh kehati-hatian, dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugas pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi untuk kepentingan Perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan.

KEWAJIBAN DEWAN KOMISARIS

Dalam menjalankan serta mengefektifkan pelaksanaan tugas-tugasnya, Dewan Komisaris memiliki kewajiban antara lain:

• Memberikan saran kepada Direksi dalam melaksanakan pengelolaan Perseroan;

• Menelaah, memberikan pendapat dan persetujuan RJPP serta RKAP;

• Mengikuti dan mengawasi perkembangan kegiatan Perseroan;

• Melaporkan dan mengusulkan pendapat kepada RUPS apabila terjadi penurunan kinerja Perseroan, serta;

• Memberikan penjelasan, pendapat, serta saran kepada RUPS mengenai Laporan Tahunan apabila diminta.

In performing its duties, the Board of Commissioners continuously comply with the Articles of Association and the applicable rules and regulations in the capital market in Indonesian and principles of professionalism, efficiency, transparency, independency, accountability, responsibility and fairness. In addition, the Board of Commissioners has good intention, is vigilant and responsible for supervising and giving advices to the Board of Directors for the interest of the Company according to its objectives.

OBLIGATION OF THE BOARD OF COMMISSIONERS

In performing duties more effectively, the Board of Commissioners has obligation to conduct the following:

• Providing advices to the Board of Directors in implementing the Company’s management,

• Reviewing, providing opinion and approving RJPP and RKAP,

• Following and overseeing the development of the Company’s activities,

• Reporting and giving recommendation to the AGM if there is a decrease in the Company’s performance, and

• Giving explanation, opinion and advices to the AGM on Annual Report if requested.



LampiranAttachment




KEPEMILIKAN SAHAM OLEH DEWAN KOMISARIS

Informasi mengenai kepemilikan saham Dewan Komisaris di Perseroan adalah sebagai berikut:

NamaName

JabatanPosition

Kepemilikan SahamShare Ownership

Waskita Karya


NihilNone

R. Agus Sartono Komisaris Commissioner

NihilNone


1.790.679


NihilNone


NihilNone


NihilNone

PROGRAM ORIENTASI DEWAN KOMISARIS

Perseroan memiliki dan menjalankan program pengenalan bagi anggota Dewan Komisaris yang baru dengan tujuan memberikan gambaran atas aktivitas bisnis, rencana usaha ke depan, panduan kerja dan lainnya yang menjadi tanggung jawab Dewan Komisaris. Program pengenalan disiapkan oleh Sekretaris Perusahaan dengan melakukan kajian dokumen yang terdiri dari dokumen Laporan Tahunan, Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP), Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP), Anggaran Dasar Perusahaan, Corporate Governance Policy (CGP), Standar Etika Perusahaan, Program Kerja Dewan Komisaris dan Komite Penunjang Dewan Komisaris, Charter Dewan Komisaris, Charter Direksi dan Charter Komite Penunjang Dewan Komisaris, serta peraturan perundangan yang terkait dengan proses bisnis Waskita Karya.

Dalam SK Direksi Nomor 37/SK/WK/2017 Tanggal 18 Desember 2017, disebutkan ketentuan mengenai pentingnya Program Pengenalan Dewan Komisaris baru, yang meliputi hal-hal sebagai berikut:1. Anggota Komisaris baru wajib diberikan Program

Pengenalan

SHARE OWNERSHIP BY THE BOARD OF COMMISSIONERS

Information on share ownership by the Board ofCommissioners is as follows:

COMMISSIONER ORIENTATION PROGRAM

The Company owns and operates an introduction program for new members of the Board of Commissioners with a view to providing an overview of business activities, future business plans, work guidance and others that are the responsibility of the Board of Commissioners. The introductory program was prepared by the Corporate Secretary by conducting document review consisting of Annual Report, Work Plan and Corporate Budget (RKAP), Long Term Corporate Plan (RJPP), Company’s Articles of Association, Corporate Governance Policy (CGP), Corporate Ethics Standards, The work of the Board of Commissioners and the Supporting Committee of the Board of Commissioners, Charter of the Board of Commissioners, Charter of Board of Directors and Board of Commissioners Supporting Charter, as well as legislation related to Waskita Karya business process.

In the Decree of the Board of Directors Number 37 / SK / WK / 2017 Dated December 18, 2017, the provisions on the importance of the new BoC Introduction Program are included, including the following: 1. A new member of the Board of Commissioners shall be

given an Introduction Program







2. Komisaris Utama bertanggung jawab mengadakan program pengenalan atau jika berhalangan maka tanggung jawab pelaksanaan program pengenalan berada pada Komisaris lainnya

3. Materi program pengenalan tersebut antara lain meliputi:

a. Gambaran mengenai PT Waskita Karya berkaitan dengan tujuan, sifat, lingkup kegiatan , kinerja keuangan, operasi, strategi, rencana usaha jangka pendek dan jangka panjang, posisi kompetitif, risiko dan berbagai masalah strategis lainnya

b. Pelaksanaan prinsip-prinsip GCG oleh PT Waskita Karya

c. Tanggung jawab hukum Anggota Komisaris

d. Keterangan berekaitan dengan kewenangan yang didelegasikan, audit internal dan eksternal, sistem dan kebijakan pengendalian internal serta tugas dan peranan Komite Audit

e. Keterangan mengenai tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi

4. Program pengenalan yang diberikan dapat berupa presentasi dan/atau program lainnya yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan

Pada tahun 2017, tidak terdapat pergantian Komisaris, sehingga program orientasi tidak dilaksanakan pada tahun tersebut.

FREKUENSI PERTEMUAN DAN TINGKAT KEHADIRAN DEWAN KOMISARIS DALAM RAPAT

Dewan Komisaris mengadakan rapat dan pertemuan baik rapat internal Dewan Komisaris maupun rapat bersama Direksi serta Komite-komite. Rapat Dewan Komisaris umumnya diagendakan secara berkala dalam satu tahun buku untuk menindaklanjuti berbagai keperluan pengawasan dan pemberian saran atas aktivitas operasional yang dijalankan Direksi beserta jajarannya. Rapat Dewan Komisaris juga dapat diselenggarakan di luar agenda yang telah ditetapkan jika terdapat hal-hal yang mendesak yang membutuhkan peran dan tugas-tugas Dewan Komisaris di dalamnya.

Sepanjang 2017, Dewan Komisaris mengadakan 22 (dua puluh dua) kali pertemuan atau rapat dengan tingkat kehadiran masing-masing anggota sebagai berikut:

2. The President Commissioner shall be responsible for conducting the introduction program or if it is absent, the responsibility for implementing the program shall be on the other Commissioner

3. The materials of the introduction program include among others:a. The description of PT Waskita Karya relates to the

objectives, nature, scope of activities, financial performance, operations, strategy, short and longterm business plan, competitive position, risk and other strategic issues

b. Implementation of GCG principles by PT Waskita Karya

c. Legal Responsibility of Members of the Board of Commissioners

d. Talks related to delegated, internal audit and external authority, internal control systems and policies as well as the duties and roles of the Audit Committee.

e. A description of the duties and responsibilities of the Board of Commissioners and Board of Directors

4. The introduction program can be a presentation and / or other program that can be tailored to the needs

In 2017, there was no change of Commissioners, so the orientation program was not implemented in that year.

MEETING FREQUENCY AND ATTENDANCE OF THE BOARD OF COMMISSIONERS

The Board of Commissioners holds meeting, both internal meeting of the Board and joint meeting with the Board of Directors and Committees. The meeting is held periodically for one fiscal year to discuss various monitoring needs and provide advices for operational activities performed by the Board of Directors and its executives. Meeting of the Board of Commissioners may be held outside of the stipulated plan in the event of urgent issues which require immediate interference and roles of the Board of Commissioners.

In 2017, the Board of Commissioners held 22 (Twenty two) meetings with the attendance rate of the members as follows:



LampiranAttachment




NamaName

JabatanPosition

Jumlah Rapat Total Meetings

Jumlah KehadiranTotal Attendances

% Kehadiran% Attendance


22 21 95%


22 17 77%


22 17 77%


22 19 86%


22 21 95%


22 16 73%

Ada pun agenda rapat dan kehadiran anggota Dewan Komisaris dalam Rapat Dewan Komisaris adalah sebagai berikut :

NOTanggal

RapatMeeting Date

PERIHALSUBJECT

BADRODINHAITI

M. AQILIRHAM VIKTOR S DANIS.H.S R. AGUS

SATONO

ARIF BAHA-RUDIN

1 17 Januari 2017January 17, 2017

Perubahan Susunan Pengurus Anak PerusahaanChanges in the Management composition of the Subsidiries Application for Approval of the Change in the Board of Commissioners’ Compositionof the SubsidiaryPembahasan RKAP Dewan Komisaris Tahun 2017Discussion of the RKAP of the Board of Commissioners of 2017Lain-lainOthers

√ √ √ √ √ √

2 07 Februari 2017February 17, 2017

Pembahasan isu strategisDiscussion of strategic issues

√ √ X √ √ √


Penyampaian Opini Audit KeuanganSubmission of Financial Audit OpinionRekomendasi Pengendalian InternalRecommendation of Internal ControlPenyampaian Hal-hal Penting Terkait Laporan KeuanganSubmission of Important point related to the Financial StatementLain-lainOthers

√ √ √ √ √ X


Pembahasan Hasil Assessment Discussion on Assessment ReportLain-lainOthers

√ √ √ √ X X

The meeting agenda and attendance of members of the Board of Commissioners in the meeting is as follows:







NOTanggal

RapatMeeting Date

PERIHALSUBJECT

BADRODINHAITI


SATONO

ARIF BAHA-RUDIN


Presentasi dari Konsultan Hukum Presentation from Law Firm

√ √ √ √ X √

6 07 Maret 2017March 07, 2017

Pembahasan Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi Tahun 2017Discussion on the Remuneration for the Board of Commissioners and the Board of Directors in 2017

√ √ √ √ √ √

7 04 April 2017April 04, 2017

Pembahasan isu strategisDiscussion of strategic issues

√ √ √ √ √ X

8 18 April 2017April 18, 2017

Penetapan KAP yang akan melakukan Audit Tahun Buku 2017Determining the Public Accounting Firm that will conduct audit for the 2017 fiscal yearPembahasan Program Kerja Komite Audit dan Komite RisikoDiscussion on Work Program of Audit and Risk CommitteeLain-lainOthers

√ √ √ √ X X

9 26 April 2017April 26, 2017

Pembahasan Mengenai Permohonan Persetujuan MelakukanPeningkatan Modal Disetor dan Ditempatkan pada PT Waskita Toll Road (WTR)Discussion on application for approval of additional paid-in and issued capital on PT Waskita Toll Road (WTR)

√ √ √ √ √ √

10 09 Mei 2017May 09, 2017

Progres Pekerjaan Jalan TolThe construction progress of toll roads Pembahasan Mengenai Cash Flow dan Piutang Waskita KaryaDiscussion on Cash Flow and Receivable of Waskita KaryaLaporan Komite Audit tentang Laporan Keuangan PT Waskita Karya (Persero) Tbk Triwulan I Tahun 2017Report of Audit Committee on Financial Statement of PT Waskita Karya (Persero) Tbk in the first quarter of 2017

√ √ √ X √ √

11 06 Juni 2017June 06, 2017

Pembahasan Tanggapan atas Laporan Triwulan I Tahun 2017 PT Waskita Karya (Persero) TbkDiscussion concerning the first quarter 2017 report of PT Waskita Karya (Persero) TbkUsulan Penetapan Batasan dan/atau Kriteria Atas Aksi Korporasi Proposal on Limitation Determination and/or Criteria on Corporate action

√ √ √ √ √ √

12 13 Juni 2017June 13, 2017

Laporan Implementasi ERP di PT Waskita Beton PrecastReport on ERP implementation in PT Waskita Beton Precast

√ √ X X X √



LampiranAttachment




NOTanggal

RapatMeeting Date

PERIHALSUBJECT

BADRODINHAITI


SATONO

ARIF BAHA-RUDIN

13 13 Juni 2017June 13, 2017

Laporan Implementasi ERP di PT Waskita Beton PrecastReport on ERP implementation in PT Waskita Beton Precast

√ √ X X X √

14 12 Juni 2017June 12, 2017

Perubahan Susunan Pengurus Anak PerusahaanChanges in the composition of the Sub-sidiariesHasil Laporan KAP tentang Laporan Keuangan Triwulan I Tahun 2017KAP Report on Financial Statement of first quarter 2017Tindak Lanjut Penjelasan Direksi tentang Progres Kinerja PT Waskita Karya (Persero) TbkFollow-up on the information from the Board of Directors on the work progress of PT Waskita Karya (Persero) TbkLain-lainOthers.

√ √ X √ √ √

15 01 Agustus 2017August 01, 2017

Pembahasan Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Tahun 2017Discussion on the revision on Company Work Plan and Budget (RKAP) year 2017Permohonan Realisasi Investasi Aktiva Tetap Kantor Pusat Tahun 2017Application of Fixed Asset Investment Realization of the Head Office in 2017Lain-lainOthers

X √ √ √ √ √

16 08 Agustus 2017August 08, 2017

Pembahasan Mengenai Keselamatan, Kesehatan Kerja, Lingkungan, Mutu dan Pengamanan (K3LMP) PT Waskita Karya (Persero) TbkDiscussion on Occupational Health and Safety, Environment, Quality and Security (K3LMP) of PT Waskita Karya (Persero) Tbk

√ √ √ √ √ √

17 15 Agustus 2017August 15, 2017

Pembahasan Mengenai Issue Strategis PT Waskita Karya (Persero) TbkDiscussion on strategic issue of PT Waskita Karya (Persero) Tbk

√ √ X √ √ √

18 29 Agustus 2017August 29, 2017

Kick Off Meeting Audit Laporan Keuangan Tahun Buku 2017Audit Kick Off Meeting on Financial State-ment for fiscal year 2017

√ √ √ √ √ √

19 10 Oktober 2017October 10, 2017

Pembahasan Mengenai Proyek LRT Palembang Discussion on Palembang LRT Project

√ √ X √ √ X


Pembahasan Pengurus Anak Perusahaan Discussion on the management of the SubsidiaryLain-lainOthers

√ X √ √ √ √







NOTanggal

RapatMeeting Date

PERIHALSUBJECT

BADRODINHAITI


SATONO

ARIF BAHA-RUDIN


Pembahasan Proyek Tol Pasuruan – ProbolinggoDiscussion on the Pasuruan - Probolinggo Toll Road Project

√ √ √ √ √ √

22 14 November 2017November 14, 2017

Perkembangan Audit PerusahaanProgress of the Company auditRencana Self Assessment GCG PT Waskita Karya (Persero) TbkPlanning to conduct GCG Self Asssess-ment in PT Waskita Karya (Persero) Tbk

√ √ √ √ √ √

LAPORAN PELAKSANAAN TUGAS DEWAN KOMISARIS

Program kerja Komisaris secara umum disesuaikan dengan pelaksanaan tugas-tugas Dewan Komisaris tahun sebelumnya. Adapun pelaksanaan tugas Dewan Komisaris di tahun 2017:1. Melakukan tugas pengawasan terhadap kebijakan

Direksi dalam melaksanakan pengelolaan perusahaan sesuai dengan RJPP, RKAP termasuk KPI Direksi, serta ketentuan Anggaran Dasar dan Keputusan RUPS dan peraturan-perundangan yang berlaku.

2. Mengawasi penerapan prinsip-prinsip GCG di Dewan Komisaris dan mengawasi penerapannya di dalam organisasi.

3. Memberi pandangan dan masukan Dewan Komisaris secara keseluruhan atas laporan kinerja Direksi kepada RUPS.

4. Membuat laporan pertanggungjawaban aktivitas dan kinerja Dewan Komisaris kepada RUPS.

5. Memimpin Komite-komite yang dibentuk oleh Dewan Komisaris dalam menjalankan seluruh tugas dan hubungan kerja Komite.

6. Memberikan persetujuan kepada Direksi atau memberikan pendapat/rekomendasi kepada RUPS atas rencana Direksi dalam melaksanakan kebijakannya sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan.

7. Mengikuti perkembangan kegiatan perusahaan dan memberikan pendapat dan saran Dewan Komisaris mengenai rencana dan pelaksanaan RJPP, RKAP, maupun setiap masalah yang dianggap penting bagi Perusahaan.

8. Memastikan agar Perusahaan mengungkapkan pelaksanaan prinsip GCG dalam RUPS dan Laporan Tahunan.

REPORT ON THE IMPLEMENTATION OF DUTIES OF THE BOARD OF COMMISSIONERS

The Commissioners’ work program is generally adjusted to the duties of the Board of Commissioners of the previous year. The implementation of duties of the Board of Commissioners in 2017:1. To conduct supervisory duty on the policy of the Board

of Directors in implementing the management of the company in accordance with RJPP, RKAP including KPI of the Board of Directors, as well as the Articles of Association and the GMS and applicable laws and regulations.

2. Supervise the application of GCG principles in the Board of Commissioners and oversee their application within the organization.

3. Giving the Board of Commissioners an overall view and input on the Board of Directors’ performance report to the GMS.

4. To prepare an accountability report of the activities and performance of the Board of Commissioners to the General Meeting of Shareholders.

5. To lead the Committees established by the Board of Commissioners in carrying out all the duties and working relations of the Committee.

6. Giving approval to the Board of Directors or giving opinion / recommendation to the GMS on the Board of Directors’ plan in executing its policies in accordance with the Company’s Articles of Association.

7. Following the development of the company’s activities and providing opinions and suggestions from the Board of Commissioners on the plans and implementation of RJPP, RKAP, or any issues deemed important to the Company.

8. Ensure that the Company discloses the implementation of GCG principles in the GMS and Annual Report.



LampiranAttachment




9. Melakukan rapat-rapat dengan jajaran Direksi, Komite-komite Komisaris dan unit lain yang mempunyai hubungan dengan pengelolaan perusahaan, antara lain:i. Intern Komisarisii. Dengan Direksiiii. Dengan Unit yang terkait dengan Audit Internal,

Manajemen Risiko dan pelaksanaan GCGiv. Dengan unit kerja / unit bisnis maupun cabang dalam

rangka mendalami permasalahan perusahaan.v. Dengan Auditor Eksternal (KAP)

PELAKSANAAN DAN KEGIATAN KUNJUNGAN KERJA 2017

Dewan Komisaris juga melaksanakan kegiatan kunjungan kerja untuk memastikan kinerja Perseroan berjalan dengan baik di lapangan. Beberapa kegiatan kunjungan Dewan Komisaris yang dilakukan sepanjang 2017, sebagai berikut:

No NamaName

TanggalDate

KegiatanActivity

1 M. Aqil Irham 20-21 Desember 2017December 20-21, 2017

Kunjungan ke Ruas Jalan Tol Solo-NgawiA visit to toll roads solo-ngawi

2. M. Aqil Irham, Badrodin Haiti, R. Agus Sartono, Danis H. Sumadilaga,


Kunjungan ke LRT Palembang, Sumatera SelatanVisit to LRT Palembang, South Sumatera

Proyek Tol Kapal Betung di Palembang, Sumatera SelatanBetung Ship Toll Road Project in Palembang, South Sumatra

REKOMENDASI DEWAN KOMISARIS

Arahan dan rekomendasi yang dikeluarkan oleh Dewan Komisaris berguna untuk memberikan perbaikan serta mendorong perumusan kebijakan yang efektif bagi Direksi Perseroan maupun jajarannya dengan mempertimbangkan berbagai aspek yang ada. Sepanjang 2017, Dewan Komisaris telah memberikan arahan kepada Perseroan, antara lain:

1. Membuat perencanaan strategis dengan menetapkan target kinerja perusahaan tahun 2017.

2. Meminta Direksi menyusun Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) Anak Perusahaan untuk kurun waktu 5 (lima) tahun mendatang.

3. Mengusulkan nama-nama Calon Direktur Operasi III.4. Mereview penilaian kinerja dan hasil assessment pejabat

1 (satu) layer di bawah Direksi yang dilakukan oleh Lembaga yang telah direkomendasikan oleh pemegang saham Dwi Warna Seri A.

9. Conducting meetings with the Board of Directors, Commissioners Committees and other units related to the management of the Company, including:i. Intern Commissionerii. With the Board of Directorsiii. With related Unit to Internal Audit, Risk Management

and GCG implementationiv. With work units / business units and branches in

order to explore the company problems.v. With External Auditor (KAP)

BUSINESS VISITATION HOLDING AND ACTIVITIES IN 2017

The Board of Commissioners holds business visitation to ensure the appropriate performance of the Company on the field. The activities held by the Board of Commissioners in 2017 are as follows:

RECOMMENDATIONS BY THE BOARD OF COMMISSIONERS

The guidance and recommendations by the Board of Commissioners are used to improve and encourage effective policy drafting for the Board of Directors and its executives by considering the aspects at hand. In 2017, the Board of Commissioners provided the following guidance:

1. Set up a strategic planning by setting the company’s performance target by 2017.

2. Requested the Board of Directors to prepare the Company’s Long-Term Plan (RJPP) for the next 5 (five) years.

3. Propose the names of Candidates for Operations Director III.4. Review performance appraisals and official assessment

results 1 (one) layer under the Board of Directors conducted by the Agency recommended by Dwi Warna Seri A. shareholders.







5. Mengusulkan gaji/honorarium Direksi dan Dewan Komisaris Tahun 2017.

6. Mengusulkan pinjaman (Shareholder Loan) kepada Anak Perusahaan.

7. Melakukan peningkatan modal disetor dan ditempatkan pada anak perusahaan.

8. Merekomendasikan Perusahaan untuk memberikan informasi seluas-luasnya kepada stakeholders tentang perkembangan kinerja dan diverifikasi usaha perusahaan.

9. Meminta Direksi untuk melakukan optimalisasi kinerja anak perusahaan dalam rangka meningkatkan kinerja perusahaan induk.

10. Menyusun proyeksi laporan keuangan 5 tahun ke depan.

11. Melakukan percepatan implementasi dan pengelolaan sistem ERP.

12. Menetapkan Batasan dan/atau kriteria Aksi Korporasi yang dilakukan oleh Direksi yang akan dimintakan persetujuan kepada pemegang Saham Seri A Dwi Warna.

13. Memberikan apresiasi terhadap kinerja Perusahaan yang pencapaiannya melebihi RKAP pada Semester I 2017.

14. Menentukan pencapaian target RKAP dan Key Performance Indikator Tahun 2017

15. Meminta Direksi untuk meningkatkan koordinasi dengan pihak terkait antara lain Kementerian PUPR, PT Jasa Marga dan stakeholder lainnya dalam rangka rencana penjualan (Divestasi) saham Anak Perusahaan.

16. Meminta Direksi agar melakukan koordinasi dengan Direksi Anak Perusahaan terkait akan dilakukannya general audit laporan keuangan PT Waskita Karya (Persero) Tbk dan Anak-anak Perusahaan.

17. Mengevaluasi divestasi ruas jalan tol yang dimiliki.18. Melakukan review atas implementasi dan meningkatkan

pengendalian dan pengawasan atas pelaksanaan SMK3 di Perseroan.

19. Memantau penerapan dan pelaksanaan GCG di Perusahaan.

20. Menyetujui dan mengesahkan revisi Kontrak Manajemen Key Performance Indicators (KPI) tahun 2017 antara Direksi.

Sebelum arahan dan rekomendasi diajukan kepada Direksi, Dewan Komisaris bersama-sama Komite di bawah Dewan Komisaris mengadakan pertemuan untuk membahas materi yang ada sebagai proses check and balances. Hal tersebut bertujuan agar arahan dan rekomendasi yang diberikan

5. Propose a salary / honorarium of the Board of Directors and Board of Commissioners of 2017.

6. Propose a loan (Shareholder Loan) to the Subsidiary.

7. Increase paid up capital and placed in subsidiaries.

8. Recommending the Company to provide the widest information to stakeholders about the development of performance and verification of the company’s business.

9. Requesting the Board of Directors to optimize the performance of subsidiaries in order to improve the performance of the parent company.

10. Prepare the projection of financial statements for the next 5 years.

11. Accelerate the implementation and management of ERP systems.

12. Establish Limits and / or Corporate Action criteria conducted by the Board of Directors to be requested for approval to the holders of Dwi Warna Seri A Shares.

13. To give appreciation to the performance of the Company whose achievement exceeds the RKAP in the first semester of 2017

14. Determine the achievement of RKAP targets and Key Performance Indicators Year 2017

15. Requesting the Board of Directors to improve coordination with related parties including Ministry of PUPR, PT Jasa Marga and other stakeholders in the framework of the divestment plan of the Subsidiary’s shares.

16. Requests the Board of Directors to coordinate with the Board of Directors of the related Subsidiaries to perform the general audit of PT Waskita Karya (Persero) Tbk’s financial statements and Subsidiaries.

17. Evaluate the divestment of toll roads owned.18. Reviewing the implementation and improving the control

and supervision over the implementation of SMK3 in the Company.

19. Monitor the implementation of GCG in the Company.20. Agree and approve the revised Contract Management

Key Performance Indicators (KPI) of 2017 between Directors.

Before Direction and Recommendation are proposed to the Board of Directors, the Board of Commissioners and Committee under the Board of Commissioners held meeting to discuss the existing material as check and balance process. This is necessary thus the direction and recommendation proposed to the Board of Directors are relevant to the current



LampiranAttachment




kepada Direksi relevan dengan perkembangan dan situasi terkini Perseroan serta tentunya dapat dijalankan secara efektif.

KEPUTUSAN DAN PERSETUJUAN DEWAN KOMISARIS TAHUN 2017

Sepanjang tahun 2017, Dewan Komisaris Perseroan telah mengeluarkan sebanyak 6 surat keputusan

MEKANISME PENGAMBILAN KEPUTUSAN RAPAT DEWAN KOMISARIS

Mekanisme pengambilan keputusan dalam Rapat Dewan Komisaris diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat yang mengacu kepada board manual sebagai pedoman. Dalam hal keputusan musyawarah mufakat tidak tercapai, maka keputusan diambil berdasarkan pemungutan suara terbanyak. Rapat Dewan Komisaris terdiri dari rapat internal dan rapat dengan mengundang Direksi untuk membahas berbagai aspek operasional dan pengelolaan finansial Perseroan. Ketentuan Kuorum dalam rapat internal Dewan Komisaris maupun rapat gabungan dengan Direksi adalah 50%+1.

KEBIJAKAN SUKSESI DEWAN KOMISARIS

Perseroan memiliki kebijakan suksesi Dewan Komisaris yang terdiri dari persyaratan kualifikasi anggota, program pengenalan dan orientasi, serta evaluasi atas kinerja pada masing-masing anggota Dewan Komisaris. Persyaratan anggota Dewan Komisaris di Perseroan mengikuti Undang-undang Perseroan Terbatas, peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal, serta peraturan perundang-undangan yang terkait dengan kegiatan bisnis Perseroan. Perseroan senantiasa mengangkat anggota Dewan Komisaris yang bersih dari perkara hukum.

Program pengenalan dan orientasi anggota Dewan Komisaris baru merupakan tanggung jawab dari Sekretaris Perusahaan yang bertugas memberikan materi program seperti: • Anggaran Dasar Perseroan • Peraturan perundang-undangan terkait bisnis Perseroan • Laporan Tahunan Perseroan • Rencana Jangka Panjang • Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan • Program Kerja Dewan Komisaris

situation and development of the Company as well as being effective in the implementation.

DECISION AND APPROVAL OF THE BOARD OF COMMISSIONERS IN 2017

During 2017, the Company Board of Commissioners issued 6 decisions

RESOLUTION-MAKING MECHANISM IN THE BOARD OF COMMISSIONERS’ MEETING

In the Meeting of the Board of Commissioners, decisions are stipulated through deliberation pursuant to the board manual. In the event that such deliberation cannot bring out results, decisions shall be made through majority votes. The meeting consists of internal meeting and meeting with the Board of Directors to discuss a number of operational and financial management aspects of the Company. Quorum in internal meeting of the Board of Commissioners or joint meeting of the Board of Directors is 50%+1.

SUCCESSION POLICY OF THE BOARD OF COMMISSIONERS

The Company has succession policy of the Board of Commissioners which consists of member qualification requirement, orientation and production program, and evaluation of performance on each member of the Board of Commissioners. The requirement of member of the Board of Commissioners in the Company complies with the Law on Limited Liability Company, laws and regulations in capital market, and laws and regulations related to the Company’s business activity. The Company always appoints member of the Board of Commissioners who is clean from any lawsuit.

The orientation and introduction program of member of the Board of Commissioners are responsibility of Corporate Secretary assigned to give material such as: • The Company’s Articles of Association • Laws and regulations related to the Company’s business • The Company’s Annual Report • Long Term Plan • Work Plan and Annual Budget • Work Program of the Board of Commissioners







Evaluasi atas kinerja masing-masing anggota Dewan Komisaris dilakukan melalui penilaian terhadap Key Performance Indicator anggota. Berdasarkan hasil evaluasi KPI Dewan Komisaris yang dilakukan oleh Perseroan memalui Self Asesmen bobot dan nilai yang dicapai oleh Dewan Komisaris secara keseluruhan sebesar 31,92. Berdasarkan hasil penilaian tersebut, kinerja Dewan Komisaris dinilai sudah baik dan sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya

PROGRAM PENGEMBANGAN KOMPETENSI DEWAN KOMISARIS

Untuk menunjang pelaksanaan tugasnya, Dewan Komisaris mengikuti Program Pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Dewan Komisaris yang dilaksanakan baik secara formal maupun secara informal. Pada tahun 2017, anggota Dewan Komisaris telah menghadiri dan berpartisipasi dalam berbagai pelatihan, workshop, konferensi, dan seminar, sebagai berikut:

NamaName

JabatanPosition




M. Aqil Irham

Komisaris IndependenIndependent Commissioner

Re-Shaping Risk Management Strategy with Technology

PPM Manajemen 23 Februari 2017February 23, 2017

Strategi Inovatif Menaklukan Ketidakpastian PPM Manajemen 14 Maret 2017March 14, 2017

Workshop Current Issues in Interprise Risk Managment

RAP 9-10 Mei 2017May 9-10, 2017

Risk Management in the Context of ISO 26000-Social Responsibility

Lembaga Sertifikasi Profesi Manajemen Risiko


Finance For Non Finance Manager Prasetya Mulya 8-10 Agustus 2017August 8-10, 2017

Financial Analysis Prasetya Mulya 12-13 September 2017September 12-13, 2017

Evaluation of the performance of each member of the Board of Commissioners is carried out by assessing their Key Performance Indicator. Based on the KPI evaluation for the Board of Commissioners performed by Corporate Self Assessment the weigh and value achieved by the Board of Commissioners in genewal was 31,92. Based on the assessment, the Board of Commissioners’ performance is deemed as excellent and in line with its stipulated duties and responsibilities.

COMPETENCY DEVELOPMENT PROGRAM OF THE BOARD OF COMMISSIONERS

To support its duties, the Board of Commissioners participate in trainings to enhance their competencies both formally and informally. Throughout 2017, the Board of Commissioners have participated in various trainings, workshops, conferences, and seminars namely:



LampiranAttachment



Organ Dewan Komisaris yang memiliki kewenangan dalam ranah pengawasan dan pemberian saran dituntut untuk selalu bersikap independen dan dapat menempatkan tujuan-tujuan GCG di atas kepentingan yang ada. Untuk mencegah terjadinya benturan kepentingan (conflict of interest) di tubuh Dewan Komisaris maka peraturan perundang-undangan yang berlaku mewajibkan perusahaan untuk menghadirkan Komisaris Independen di dalam susunan organ tersebut.

Susunan anggota Dewan Komisaris terdiri dari 6 (enam) orang anggota dengan 2 (dua) anggota sebagai Komisaris Independen. Komposisi Komisaris Independen di Perseroan telah memenuhi ketentuan Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan GCG pada BUMN yang menerangkan bahwa 20% komposisi Dewan Komisaris berasal dari independen.

Kriteria Penentuan Komisaris Independen adalah anggota Komisaris yang berasal dari luar Perseroan (tidak memiliki hubungan afiliasi dengan perusahaan) yang dipilih secara transparan dan independen, memiliki integritas dan kompetensi yang memadai, bebas dari pengaruh yang berhubungan dengan kepentingan pribadi atau pihak lain, serta dapat bertindak secara objektif dan independen dengan berpedoman pada prinsip-prinsip GCG.

Keberadaan Komisaris Independen di Perseroan senantiasa menjamin mekanisme pengawasan berjalan secara efektif dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Perseroan menerapkan kriteria Anggota Komisaris Independen sesuai dengan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. KEP-117/M-MBU/2002 tentang Penerapan Praktik Good Corporate Governance Pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Berdasarkan keputusan tersebut, Komisaris Independen di Perseroan memiliki kriteria sebagai berikut:

• Tidak menjabat sebagai Direksi di perusahaan terafiliasi; • Tidak bekerja pada Pemerintah termasuk di departemen,

lembaga, dan kemiliteran dalam kurun waktu tiga tahun terakhir;

• Tidak bekerja di BUMN yang bersangkutan atau afiliasinya dalam kurun waktu tiga tahun terakhir;

• Tidak mempunyai keterkaitan finansial, baik langsung maupun tidak langsung dengan BUMN yang bersangkutan atau perusahaan yang menyediakan jasa dan produk kepada BUMN yang bersangkutan dan afiliasinya;

KOMISARIS INDEPENDENIndependent Commissioner

An instrument of the Board of Commissioners with an authority in the monitoring and advice-giving sectors, independent commissioners are expected to remain independent and put forward goals stated in GCG above all. In order t prevent conflict of interest within the Board of Commissioners, the prevailing regulations mandate the company to establish Independent Commissioners as part of the instrument’s organization.

The Board of Commissioners comprises of 6 (six) members, with 2 (two) members appointed as Independent Commissioners. The composition of the Independent Commissioner in the Company is in accordance with the Minister of the State Owned Enterprises Regulation Number: PER-01/MBU/2011 regarding on the implementation of GCG in SOE, which stated that 20% of the Board of Commissioners’ composition is independent.

Criteria for Independent Commissioner is a member of the Board of Commissioners without affiliation to the company who is appointed in transparent and independent manners, has adequate integrity and competence, unaffected from any influence related to personal or other party’s interest and performs objectively and independently in accordance with GCG principles.

The presence of Independent Commissioner in the Company ensures the effective implementation of supervisory mechanism and in accordance with the laws and regulations. The Company implements criteria for Independent Commissioner’s Members according to the Decision of the Minister of State Owned Enterprises No: KEP-117/ MMBU/2002 on the Implementation of Good Corporate Governance Practice in State Owned Enterprises. Pursuant to the decision, Independent Commissioner of the Company has the following criteria:

• Not serving as Director in affiliated companies; • Not working in the Government institution, including in

the department, institution, and military agencies within the past three years.

• Not working at the related SOE or its affiliation within the past three years;

• Not having financial ties, directly and indirectly with the related SOE or companies providing services and products to the related SOE and its affiliation;






KOMISARIS INDEPENDENIndependent Commissioner

• Bebas dari kepentingan dan aktivitas bisnis atau hubungan lain yang dapat menghalangi atau mengganggu kemampuan Komisaris Independen yang berasal dari kalangan di luar BUMN yang bersangkutan untuk bertindak atau berpikir secara bebas di lingkup BUMN.

PERNYATAAN INDEPENDENSI KOMISARIS INDEPENDEN

Sejalan dengan penerapan praktik GCG yang baik, Dewan Komisaris telah menyelenggarakan Daftar Khusus, menandatangani Pakta Integritas, dan menyerahkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) maupun Laporan Pajak-Pajak Pribadi (LP2P) sebagai bentuk komitmen menghindari transaksi yang mengandung benturan kepentingan.

Masing-masing anggota Komisaris Independen bertindak mandiri dan bebas intervensi dari pihak manapun. Komisaris Independen memiliki independensi dan kemandirian dalam melaksanakan tugas, tanggung jawab, dan wewenangnya dalam melakukan pengawasan terhadap kinerja Perseroan. Setiap anggota Komisaris Independen dipastikan tidak memiliki hubungan darah ataupun ikatan perkawinan dengan satu sama lain hingga derajat ketiga baik secara vertikal maupun horizontal. Komisaris Independen tidak mempunyai benturan kepentingan secara pribadi terhadap hal-hal yang termaktub dalam RKAP 2017, dan Komisaris Independen berkomitmen tidak akan memanfaatkan Perseroan baik secara langsung maupun tidak langsung untuk kepentingan pribadi.

Komisaris Independen Perseroan menandatangani pernyataan independensi yang dibuat dan diperbaharui secara berkala. Pernyataan tersebut memuat antara lain :1. Tidak mempunyai hubungan keluarga baik horizontal,

vertikal maupun hubungan semenda (ipar) dengan anggota Direksi.

2. Tidak mempunyai benturan kepentingan dengan jabatan sehubungan dengan penugasan/jabatan di Perseroan.

Pada tahun 2017, seluruh anggota Komisaris Independen Perseroan telah menandatangani pernyataan independensi dengan rincian sebagai berikut :

NamaName

JabatanPosition

Tanggal Penandatanganan PernyataanDate of Signing





• Free from any interest and business activities or other relations that may hamper or disturb the capacity of the Independent Commissioners who are external to the related SOE to take action or think freely within SOE’s environment.

STATEMENTS OF INDEPENDENCY OF THE INDEPENDENT COMMISSIONER

In line with the implementation of GCG practices, the Board of Commissioners has made Specific List, signed Integrity Pact and submitted Report on Material Wealth of Higher-ranking Government Officials (LHKPN) and Personal Tax Report (LP2P) as the Board’s commitment to avoid transaction containing conflict of interest.

Every member of Independent Commissioners acts independently and free from intervention from any party. Independent Commissioner is independent in implementing its duty, responsibility, and authority in supervising the Company’s performance. Each member of Independent Commissioner is confirmed to not having blood relation or marital relationship one another until the third degree, both vertically and horizontally. Independent Commissioner does not have conflict of interest personally towards matters contained in 2015 RKAP, and Independent Commissioner is committed to not exploit the Company both directly and indirectly for personal advantage.

Independent Commissioners of the Company sign their independency statement made and updated regularly. The statement contains the following:1. Have no family relationship either horizontally, vertically

or in-laws relationship with members of the Board of Directors.

2. Have no any conflict of interest with the position in respect of the assignment / position of the Company.

In 2017, all members of the Company’s Independent Commissioners has signed their independency statement with details as follows:



LampiranAttachment



DIREKSIBoard of Directors

Direksi merupakan organ tata kelola Perseroan yang bertugas dan bertanggung jawab secara kolegial dalam melaksanakan pengurusan Perseroan sesuai kepentingan dan tujuan perusahaan serta bertindak selaku pimpinan dalam pengurusan tersebut. Komposisi Direksi disesuaikan dengan kebutuhan Perseroan dengan ketentuan paling sedikit dua orang anggota Direksi, seorang diantaranya diangkat sebagai Direktur Utama dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang pasar modal.

DASAR HUKUM

Dalam SK Direksi Nomor 39/SK/WK/2017 tentang Prosedur Waskita Bidang Tata Kelola Perusahaan, dan SK Direksi Nomor 37/SK/WK/2017 tentang Prosedur Waskita Bidang Hubungan Kerja Komisaris & Direksi; terdapat di dalamnya pembahasan mengenai Direksi. Di mana dijabarkan tentang tugas, kewajiban, wewenang, hak dan tanggung jawab Direksi. Dalam SK tersebut juga diterangkan mengenai keanggotaan dan standar penilaian kinerjanya.

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI

Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Direksi mengacu pada pedoman dan tata tertib kerja Direksi yang diatur dalam Prosedur Waskita Bidang Hubungan Kerja Komisaris & Direksi (PW-HKD). PW-HKD juga mengatur hubungan kerja antara Dewan Komisaris dan Direksi serta tidak dapat dipisahkan dari Anggaran Dasar Perusahaan dan soft structure GCG Perseroan.

Tujuan PW-HKD adalah untuk mempermudah kerja Dewan Komisaris dan Direksi, dalam perkembangannya dilakukan sesuai kebutuhan Perseroan. Diharapkan dengan PW-HKD ini, Direksi memahami peraturan-peraturan yang terkait dengan tata kerja Direksi.

Pedoman dan tata tertib Kerja Direksi dalam PW-HKD Perusahaan menjadi pedoman praktis bagi Direksi dalam penerapan GCG di perusahaan. Adapun perihal yang disusun dalam PW-HKD meliputi penjelasan fungsi, tugas, kewajiban dan tanggung jawab, serta hak dan wewenang Direksi, keanggotaan Direksi, komposisi Direksi, standar penilaian kinerja Direksi, independensi dan benturan kepentingan, kriteria anggota Direksi & masa jabatannya, program pengenalan dan peningkatan kapabilitas, remunerasi Direksi,

Board of Directors is the Company’s corporate governance organ collectively responsible for managing the Company in accordance with the interest and objective of the Company and take action as chairman in the management. The Board of Directors’ composition is adjusted to the Company’s needs which at least consists of two members of the Board of Directors, one of whom is appointed as the President Director by taking into account the prevailing laws and regulations in capital market.

LEGAL BASIS

In the Decree of the Board of Directors Number 39 / SK / WK / 2017 on Waskita Procedures on Corporate Governance, and Decree of the Board of Directors Number 37 / SK / WK / 2017 on Waskita Procedures for Working Relations of Commissioners & Directors, and SK Board of Directors Number 09 / SK / WK / 2017 on the Changes of the Organizational Structure of the Company; there is a discussion on the Board of Directors. Where elaborated on the duties, obligations, authorities, rights and responsibilities of the Board of Directors. The decree also describes membership and performance appraisal standards.

GUIDELINES AND WORKING REGULATION OF THE BOARD OF DIRECTORS

In performing their duties and responsibilities, the Board of Directors refers to guidelines and working regulation (Board Charter). Board Charter also regulates the working relation between the Board of Commissioners and the Board of Directors and it can not be separated from the Company’s Article of Association and soft structure of its GCG.

The objective of PW-HKD is to facilitate the work of the Board of Commissioners and the Board of Directors, in its development is carried out according to the needs of the Company. It is hoped that with this PW-HKD, the Board of Directors understands the regulations related to the working procedures of the Board of Directors.

The guidelines and discipline of the Board of Directors in the Company’s PW-HKD serve as a practical guideline for the Board of Directors in implementing GCG in the company. The matters arranged in PW-HKD include explanations of functions, duties, obligations and responsibilities, as well as the rights and authority of the Board of Directors, Board of Directors members, Board of Directors composition, Board of Directors’ performance appraisals, independence and conflict of interests, criteria for members of Board of Directors & and







mekanisme Rapat Direksi, serta penjelasan mengenai keberadaan Tim di bawah Direksi.

PROSEDUR PENGANGKATAN, PEMILIHAN ULANG DAN PEMBERHENTIAN DIREKSI

Perseroan telah menetapkan prosedur pengangkatan dan pemberhentian Direksi dengan mengacu kepada Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Nomor PER-03/MBU/02/2015 Tentang Persyaratan, Tata Cara Pengangkatan, dan Pemberhentian Anggota Direksi Badan Usaha Milik Negara. Dalam aturan yang telah dirumuskan, Direksi Perseroan menetapkan individu yang dapat diangkat sebagai anggota Direksi adalah orang perseorangan yang memenuhi persyaratan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku serta mampu melaksanakan perbuatan hukum dan tidak pernah dinyatakan pailit atau menjadi anggota Direksi atau Dewan Komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu perseroan dinyatakan pailit atau orang yang tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan negara dalam waktu lima tahun sebelum pengangkatannya.

Para anggota Direksi diangkat oleh RUPS sesuai dengan ketentuan yang berlaku, masing-masing untuk jangka waktu terhitung sejak tanggal yang ditentukan pada RUPS yang mengangkat mereka sampai penutupan RUPS tahunan yang kelima setelah tanggal pengangkatan mereka, dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan mereka sewaktu-waktu dengan menyebutkan alasannya setelah anggota Direksi yang bersangkutan diberi kesempatan untuk membela diri dalam rapat tersebut. Pemberhentian demikian berlaku sejak penutupan rapat yang memutuskan pemberhentiannya, kecuali bila tanggal pemberhentian yang lain ditentukan oleh rapat tersebut. Anggota Direksi yang masa jabatannya telah berakhir dapat diangkat kembali oleh RUPS untuk satu kali masa jabatan.

INDEPENDENSI DIREKSI

Guna menghindari adanya pengaruh benturan kepentingan terhadap kemampuan Direksi dalam pengelolaan Perseroan, Direksi Perseroan dituntut untuk dapat menjalankan tugasnya secara profesional dan independen. Direksi tidak

enhancement of capabilities, the remuneration of the Board of Directors, the mechanism of the Board of Directors Meeting, as well as an explanation of the existence of the Team under the Board of Directors.

APPOINTMENT, REAPPOINTMENT AND DISMISSAL PROCEDURE OF THE BOARD OF DIRECTORS

The Company stipulated the procedure for appointing and dismissing the Board of Directors based on the Minister of State Owned Enterprises (SOE) Regulation Number PER-03/ MBU/02/2015 on the Requirements, Appointment Methods and Dismissal of Members of the Board of Directors of State Owned Enterprises. In the stipulated regulation, the Board of Directors determines that those who are appointed as the Board of Directors are individuals who fulfill the requirements in accordance with the prevailing laws and regulations, able to conduct legal actions and has never been bankrupt or became a member of the Board of Directors or Board of Commissioners who has been declared guilty for causing a company to bankrupt or an individual who has never beenpunished due to criminal act that cause loss to the country’s finance in five years before his/her appointment.

Member of the Board of Directors is appointed by GMS in accordance with the prevailing provisions, effective since the date determined by the GMS until the closing of the fifth Annual GMS after the appointment date, by not reducing the rights of the GMS to dismiss them at any time by mentioning the reasons after the concerned member of the Board of Directors was given time to defend him/herself in the Meeting. The dismissal is effective since the closing of the Meeting in which the dismissal was decided, unless other date is determined in the Meeting. Member of the Board of Directors whose tenure ends can be appointed for another period of tenure by the GMS.

INDEPENDENCY OF THE BOARD OF DIRECTORS

In order to prevent conflict of interest to the Board of Directors’ capability in managing the Company, the Board of Directors implements his/her duties professionally and independently. The Board of Directors does not have any family relationships



LampiranAttachment




diperkenankan memiliki hubungan darah antara satu sama lain sampai derajat ketiga, baik secara vertikal maupun horizontal.

SUSUNAN DIREKSI

Susunan Direksi disahkan melalui RUPS Tahunan dengan terlebih dahulu mempertimbangkan segala bentuk persayaratan berdasarkan ketentuan yang berlaku serta memperhatikan kompetensi yang dimiliki oleh masing-masing individu terkait kapabilitasnya dalam menjalankan seluruh aktivitas manajemen di kemudian hari. Susunan Direksi pada 2017 sebagai berikut: Direksi merupakan organ tata kelola Perseroan yang bertugas dan bertanggung jawab secara kolegial dalam melaksanakan pengurusan Perseroan sesuai kepentingan dan tujuan perusahaan serta bertindak selaku pimpinan dalam pengurusan tersebut. Komposisi Direksi disesuaikan dengan kebutuhan Perseroan dengan ketentuan paling sedikit dua orang anggota Direksi, seorang diantaranya diangkat sebagai Direktur Utama dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang pasar modal.

Di tahun 2017, Susunan Direksi Perusahaan mengalami perubahan mengikuti ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan perkembangan perusahaan. Susunan Direksi pada 2017 sebagai berikut:

until the third degree, vertically and horizontally.

COMPOSITION OF THE BOARD OF DIRECTORS

The composition of the Board of Directors is stipulated in the Annual GMS. The composition is stipulated in consideration of the requirements based on the prevailing regulations and individual competence and capability in running the management in the future. The composition of the Board of Directors in 2017 is as follows: Board of Directors is the Company’s corporate governance organ collectively responsible for managing the Company in accordance with the interest and objective of the Company and take action as chairman in the management. The Board of Directors’ composition is adjusted to the Company’s needs which at least consists of two members of the Board of Directors, one of whom is appointed as the President Director by taking into account the prevailing laws and regulations in capital market.

The composition of the Board of Directors is stipulated in the Annual GMS. The composition is stipulated in consideration of the requirements based on the prevailing regulations and individual competence and capability in running the management in the future. The composition of the Board of Directors in 2017 is as follows:







NamaName

JabatanPosition

DomisiliDomicile

Dasar Pengangkatan PertamaLegal Basis of first appointment


Date of re-appoint-ment

Akhir Masa Jabatan

End of term

M. Choliq Direktur Utama President Director

Jakarta KEP 126/MBU/2008 Pernyataan KEP RUPST 18 April 2013 Akta No. 65Decision Statement of AGMS on April 18, 2013 Deed. No. 65

Tahun ke 5 setelah pengangkatanUntil 5th Annual after appointment


Jakarta KEP-135/MBU/2011S-2005/PPA/DU/0611

Pernyataan KEP RUPST 29 Maret 2016 Akta No. 35Decision Statement of AGMS on March 29, 2016 Deed No. 35


Agus Sugiono Direktur SDM & Sistem Director of System & Human Capital

Jakarta Pernyataan KEP RUPST 18 April 2013 Akta No. 65Decision Statement of AGMS on April 18, 2015 Deed No.65

- Tahun ke 5 setelah pengangkatanUntil 5th Annual after appointment

Adi Wibowo Direktur Operasi IDirector of Operation I

Tangerang SK-233/MBU/2012KEP-PS-06/PPA/0612

Pernyataan KEP RUPST 31 Maret 2017 Akta No. 127Decision Statement of AGMS on March 31, 2017 Deed No. 127


Nyoman Wirya Adnyana Direktur Operasi IIDirector of Operation II

Jakarta Pernyataan KEP RUPST 24 April 2015 Akta No.84Decision Statement of AGMS on April 24, 2015 Deed No.84


Bambang Rianto Direktur Operasi IIIDirector of Operation III

Tangerang Pernyataan KEP RUPST 31 Maret 2017 Akta No. 127Decision Statement of AGMS on March 31, 2017 Deed No. 127


TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DIREKSI

Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Direksi senantiasa berpegang dan berpedoman pada Anggaran Dasar maupun ketentuan internal dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Tugas pokok Direksi adalah:

• Memimpin dan mengurus Perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan serta senantiasa berusaha meningkatkan efisiensi dan efektivitas di lingkungan bisnis Perseroan.

• Menguasai, memelihara, dan mengurus kekayaan Perseroan.

DUTIES AND RESPONSIBILITIES OF THE BOARD OF DIRECTORS

In performing its duties and responsibilities, the Board of Directors continues to adhere to and refer to the Articles of Association, internal regulation and the applicable regulations Main duties of the Board of Directors are as follows:

• Taking control of and managing the Company according to its objectives and continuously improves the efficiency and effectiveness in the Company’s business environment.

• Controlling, maintaining and managing the Company’s assets.



LampiranAttachment




Ruang Lingkup Tugas dan Tanggung Jawab Masing-Masing Direksi

Pembagian tugas masing-masing Direksi dilakukan guna menjamin pelaksanaan dan kesinambungan pencapaian sasaran Perseroan pada masa mendatang secara lebih sistematis efisien dan efektif. Ruang lingkup tugas dan tanggung jawab masing-masing Direksi sejalan dengan Surat Keputusan Direksi No.09/SK/WK/2017 tanggal 20 April 2017 Tentang Pembagian Tugas Direksi adalah sebagai berikut:

NamaName

JabatanPosition Tugas dan Tanggung Jawab Duties and Responsibilities


Mempunyai tugas dan tanggung jawab: • Memimpin pengembangan dan menyetujui visi, misi,

dan arahan strategis perusahaan sesuai dengan potensi bisnis dan pangsa pasar.

• Melakukan koordinasi dengan Direktur lain dalam mengelola perusahaan secara keseluruhan

• Memastikan kinerja bisnis Grup Waskita sesuai dengan regulasi, kebijakan, dan peraturan pemerintah yang berlaku.

• Mengevaluasi dan menyetujui prinsip-prinsip pada RJPP dan RKAP Anak Perusahaan.

• Melakukan pengawasan & pengelolaan secara aktif terhadap Unit Bisnis Konstruksi Jalan Tol dan secara strategis terhadap Anak Perusahaan Precast, Energi, dan Realti.

• Membangun hubungan baik dengan Pemerintah dan pemangku kepentingan untuk mendukung keberlangsungan bisnis & meningkatkan potensi pendapatan & realisasi proyek.

• Memberikan keputusan terhadap proyek strategis/aksi korporasi yang berpotensi mempengaruhi citra/cerminan Perusahaan di mata publik.

• Memantau pelaksanaan Unit Kerja Korporat (Manajemen Risiko, Sekretaris Perusahaan, Satuan Pengawasan Intern) dalam melakukan pengendalian perusahaan serta memastikan kepatuhan perusahaan.

• Memberikan arahan dan memimpin pengembangan identitas korporat.

• Melakukan komunikasi secara regular dengan staf internal untuk menyampaikan visi, misi, dan arahan strategis perusahaan.

• Mewakili Grup Waskita di publik maupun di hadapan umum.

Having duties and responsibilities as follows:• Leading the development and approving of the com-

pany’s strategic vision, mission and direction in line with business potential and market share

• Coordinate with other Directors in managing the com-pany as a whole

• Ensure the business performance of the Waskita Group complies with applicable government regulations, poli-cies and regulations

• Evaluate and approve the principles on RJPP and RKAP Subsidiaries

• Conduct active supervision & management of Strategic Toll Road Construction Business Unit in Precast, Energy and Realty Subsidiaries

• Build good relationships with Government and stake-holders to support business continuity & increase revenue potential & project realization

• Generate decisions on strategic projects / corporate actions that have the potential to affect the Company’s image / reflection in the public eye

• Monitoring the implementation of the Corporate Work Unit (Risk Management, Corporate Secretary, Internal Control Unit) in controlling the company and ensuring company compliance.

• Provide direction and lead the development of corporate identity.

• Communicate regularly with internal staff to convey the company’s vision, mission, and strategic direction.

• Represent the Waskita Group in public as well as in public.

Scope of Works of Duties and Responsibilities of Each Director

The distribution of duties of each Board of Directors is carried out to ensure a more systematic, efficient, and effective implementation and continuity of the Company’s target achievement in the future. The scope of works of duties and responsibilities of each member is in line with the Decision Letter of the Board of Directors No.09/SK/WK/2017 dated April 20, 2017 Regarding the Division of Duties of the Board of Directors, namely:







NamaName


Tunggul Rajagukguk

Direktur Keuangan & StrategiDirector of Strategy & Finance

Mempunyai tugas dan tanggung jawab: • Membuat kebijakan, prosedur & standar keuangan, dan

strategi Grup Waskita (mencakup Anak Perusahaan).• Memantau dan mengelola pengembangan arahan

strategi perusahaan, target rencana keuangan/keuangan korporat, dan portofolio bisnis Grup Waskita.

• Memantau dan mengelola kinerja perusahaan secara menyeluruh (Korporat, Unit Bisnis, dan Anak Perusahaan).

• Memastikan tersedianya pendanaan yang cukup dan optimal untuk keberlangsungan dan pertumbuhan bisnis Grup Waskita.

• Memantau pengelolaan budgeting, perbendaharaan, akuntansi, dan perpajakan Grup Waskita.

• Memimpin pelaksanaan aksi keuangan korporat.

• Merancang dan memastikan terjadinya sinergi antar bisnis dalam Grup Waskita melalui perancangan portofolio bisnis yang optimal.

• Mengelola perencanaan dan pelaksanaan kemitraan dan akuisisi bisnis baru.

• Membina dan menilai kinerja Dept. Strategi & Manajemen portofolio, Dep. Keuangan Korporat, Budgeting & Perbendaharaan serta Dep. Akuntansi & Perpajakan.

• Membina dan mengawasi pelaksanaan PKBL.• Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh

Direktur Utama.

Having duties and responsibilities as follows:• Establish policies, procedures & financial standards, and

Waskita Group strategies (including Subsidiaries).• Monitor and manage the development of the company’s

strategic direction, corporate financial / corporate plan targets, and the Waskita Group’s business portfolio.

• Monitor and manage the company’s overall perfor-mance (Corporate, Business Unit, and Subsidiaries).

• Ensuring adequate and optimal funding for sustainability and growth of Waskita Group’s business.

• Monitor the management of Waskita Group’s budgeting, treasury, accounting and taxation.

• Leading the implementation of corporate financial action.

• Designing and ensuring synergies between businesses within the Waskita Group through the design of an optimal business portfolio.

• Manage the planning and implementation of new busi-ness partnerships and acquisitions.

• Fostering and assessing the performance of Dept. Port-folio Strategy & Management, Corporate Finance Dept., Budgeting & Treasury and Tax accounting dept.

• Foster and supervise PKBL implementation.• Carry out other tasks assigned by the President Director.

Agus Sugiono Direktur SDM & SistemDirector of Sys-tem & Human Capital

Mempunyai tugas dan tanggung jawab:• Membuat kebijakan, prosedur dan standar SDM, Umum

& IT Perusahaan dan Grup Waskita.• Mengawasi & mengelola bidang pengembangan &

perencanaan SDM, talent management, pengelolaan alokasi SDM Divisi, pengembangan standar pendidikan & pelatihan, serta perencanaan remunerasi.

• Memantau program rekrutmen, pendidikan & pelatihan SDM perusahaan serta pelaksanaan administrasi pegawai.

• Mengawasi & mengelola perencanaan & pengelolaan aset dan pengadaan untuk korporat (non proyek).

• Mengawasi & mengelola pengembangan IT masterplan dan implementasi sistem IT (contohnya Enterprise Resource Planing).

• Melakukan koordinasi dengan bagian Sumber Daya Manusia yang ditempatkan di Divisi untuk mengelola alokasi SDM Divisi di proyek secara optimal.

• Mengelola proses peningkatan efisiensi dan pengembangan organisasi.

• Membina komunikasi internal dengan pegawai dan Serikat Pekerja.

• Memantau dan membina pengembangan Keahlian Teknis & Mutu.

• Membina dan menilai Dep. Sumber Daya Manusia, Dep. Umum, Sistem & TI serta Dep. Keahlian Teknis & Mutu.

• Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direktur Utama.

Having duties and responsibilities as follows:• Create policies, procedures and standards of Human

Capital, General & IT Company and Waskita Group.• Supervise & manage the field of human capital develop-

ment & planning, talent management, Human Capital allocation management Division, standard development Education & training, and remuneration planning.

• Monitoring recruitment programs, corporate human capital & Training & human capital administration implementation.

• Supervise & manage corporate asset and asset man-agement and procurement (non-project).

• Supervise & manage IT masterplan development and IT system implementation (eg Enterprise Resource Planning).

• Coordinate with the Human Capital department placed in the Division to manage the optimal allocation of Hu-man Capital Division in the project.

• Manage the process of improving the efficiency and development of the organization

• Fostering internal communication with employees and unions.

• Monitor and foster the development of Technical & Quality Expertise.

• Fostering and assessing Human Capital Dept., General Dept., System & IT and Technical & Quality Expertise Dept.

• Carry out other tasks assigned by the President Director.



LampiranAttachment




NamaName



Mempunyai tugas dan tanggung jawab:• Membuat kebijakan, prosedur dan standar yang

berkaitan dengan konstruksi dan keikutsertaan tender konstruksi jalan tol pihak ketiga.

• Mengendalikan keberlangsungan bisnis yang meliputi pelaksanaan konstruksi jalan tol serta koordinasi dengan WTR terkait pelaksanaan konstruksi tol.

• Memantau kegiatan pemasaran dan tender jasa konstruksi konvensional grup Waskita untuk mencapai target penjualan dan portofolio.

• Mengidentifikasi potensi proyek-proyek strategis jalan tol – petunjuk dan informasi bagi WTR.

• Memantau pelaksanaan konstruksi jalan tol terutama terkait timeline, biaya, dan kualitas produksi sehingga memenuhi target.

• Memantau koordinasi dengan Dir. SDM & Sistem terkait alokasi SDM Divisi serta pembelajaran dan pelatihan SDM Divisi.

• Melakukan Koordinasi dengan Dir. Keuangan & Strategi terkait kebutuhan pendanaan untuk pelaksanaan proyek.

• Melakukan koordinasi dengan Direktorat lain dan/atau Anak Perusahaan terkait pengadaan barang (precast, readymix) atau jasa.

• Melakukan koordinasi Dep. Pengendalian Bisnis & Administrasi dan Dep. Operasi terkait pengelolaan anggaran & proyek.

• Memastikan adanya koordinasi yang aktif dengan Dep. Keahlian Teknis & Mutu untuk mendapatkan masukan teknis bagi proyek yang dilaksanakan.

• Memantau kinerja Divisi dan memberikan masukan secara keseluruhan.

• Membina hubungan dan membangun jaringan/koneksi dengan para pelanggan dan pemangku kepentingan.


Having duties and responsibilities as follows:• Establish policies, procedures and standards relating to

the construction and participation of third-party toll road construction tenders.

• Controlling business continuity which includes toll road construction as well as coordination with WTR related to toll construction implementation

• Monitor marketing activities and tendering of conven-tional construction services Waskita Group’s to achieve sales and portfolio targets.

• Identify potential toll road strategic projects - guidance and information for WTR.

• Monitoring the implementation of toll road construction is mainly related to timeline, cost, and production quality so as to meet the target.

• Monitor coordination with Director of Human Capital & Systems related HC Division allocation as well as HC learning and training Division

• Coordinate with Director of Finance & Strategy related to funding needs for project implementation.

• Coordinate with other Directorates and / or Subsidiaries related to the procurement of goods (precast, readymix) or services

• Coordinate with Business & Administration Control Dept. and Operations Dept related to budget & project management.

• Ensuring active coordination with Dep. Technical & Quality Expertise to get technical input for the project undertaken.

• Monitor Division performance and provide overall feedback.

• Establish relationships and build networks / connections with customers and stakeholders.








NamaName


Nyoman Wirya Adnyana

Direktur Operasi IIDirector of Operation II

Mempunyai tugas dan tanggung jawab:• Membuat kebijakan, prosedur dan standar yang

berkaitan dengan konstruksi dan proyek investasi jalan tol, keikutsertaan tender konstruksi jalan tol pihak ketiga.

• Mengendalikan keberlangsungan bisnis yang meliputi pelaksanaan konstruksi jalan tol serta koordinasi dengan WTR terkait pelaksanaan konstruksi tol.

• Mengidentifikasi potensi proyek strategis jalan tol – petunjuk dan informasi bagi WTR.

• Memantau pelaksanaan konstruksi jalan tol terutama terkait time line, biaya, dan kualitas produksi sehingga memenuhi target.


• Melakukan koordinasi dengan Dir. Keuangan & Strategi terkait kebutuhan pendanaan untuk pelaksanaan proyek.

• Melakukan koordinasi Departeman Pengendalian Bisnis & Administrasi dan Departemen Operasi tekait pengelolaan anggaran dan proyek.





Having duties and responsibilities as follows:• Establish policies, procedures and standards relating to

construction and toll road investment projects, the par-ticipation of third-party toll road construction tenders.

• Controlling business sustainability which includes toll road construction as well as coordination with WTR related to toll construction implementation.

• Identify potential strategic toll road projects - guidance and information for WTR.

• Monitoring the implementation of toll road construction is mainly related to time line, cost, and production qual-ity so as to meet the target

• Monitor coordination with Director of Human Capital & Systems related HC Division allocation as well as HC learning and training Division.


• Coordinate with Business & Administration Control Dept. and Operations Dept. related to Budget & Project Management .

• Ensuring active coordination with Technical & Quality Expertise Dept to get technical input for the project undertaken.



• Carry out other tasks assigned by the President Director



LampiranAttachment




NamaName


Bambang Rianto

Direktur Operasi IIIDirector of Operation III

Mempunyai tugas dan tanggung jawab:• Membuat kebijakan, prosedur, dan standar yang

berkaitan dengan jasa konstruksi & EPC.• Mengendalikan keberlangsungan bisnis jasa konstruksi

yang meliputi pemasaran, tender, dan pelaksanaan konstruksi.

• Memantau kegiatan pemasaran dan tender jasa konstruksi konvensional Infrastruktur untuk mencapai target penjualan dan portofolio Grup Waskita.

• Mengidentifikasi potensi proyek strategis, seperti proyek investasi non-jalan tol yang berpotensi menjadi sumber pendapatan perusahaan (realty/TOD, energi dan precast).

• Mengidentifikasi proyek pengembangan usaha di sektor koridor jalan tol/TOD.

• Melakukan koordinasi dengan Dir. Keuangan & Strategi terkait kebutuhan dana investasi untuk pengembangan bisnis di koridor jalan tol.

• Memantau dan mengawasi pelaksanaan jasa konstruksi terutama terkait dengan waktu pelaksanaan, biaya, dan kualitas produk konstruksi.


• Melakukan koordinasi dengan Dir. Keuangan & Strategi terkait kebutuhan pendanaan untuk pelaksanaan proyek.

• Melakukan koordinasi dengan Direktorat lain dan/atau Anak Perusahaan terkait pengadaan barang (precast, readymix) atau jasa.

• Melakukan koordinasi dengan Dep. Pengendalian Bisnis & Administrasi dan Dep. Operasi terkait pengelolaan tender & proyek.





Having duties and responsibilities as follows:• Establish policies, procedures, and standards relating to

construction & EPC services.• Controlling the sustainability of the construction ser-

vices business which includes marketing, tendering, and construction implementation.

• Monitor marketing activities and tendering of conven-tional Infrastructure construction services to achieve Waskita Group’s sales and portfolio targets

• Identify potential strategic projects, such as non-toll road investment projects that are potential sources of corporate earnings (realty / TOD, energy and precast).

• Identify business development projects in the toll road corridor / TOD sector

• Coordinate with Director of Finance & Strategies related to the need for investment funds for business develop-ment in toll road corridors

• Monitor and supervise the implementation of construc-tion services mainly related to the timing of implemen-tation, cost, and quality of construction products.

• Monitor coordination with Director of Human Capital & Systems related HC Division allocation as well as HC learning and training Division.


• Coordinate with other Directorates and / or Subsidiaries related to the procurement of goods (precast, readymix) or services.

• Coordinate with Business & Administration Control Dept and Operations Dept related to tender & project management.

• Ensuring active coordination with Technical & Quality Expertise Dept to get technical input for the project undertaken.




Kewajiban Direksi

Tugas-tugas Direksi dilaksanakan secara maksimal, efektif, dan efisien disertai dengan kewajiban untuk, antara lain:

• Mengusahakan dan menjamin terlaksananya usaha dan kegiatan Perseroan sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan;

• Menyiapkan RJPP, RKAP, serta rencana kerja lainnya; • Memberikan penjelasan kepada Dewan Komisaris

mengenai RJPP dan RKAP; • Menyampaikan laporan tahunan setelah ditelaah oleh

Dewan Komisaris serta memberikan penjelasan kepada RUPS untuk disahkan dan disetujui;

• Menyampaikan laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi yang telah disahkan RUPS kepada Menteri yang membidangi hukum dan hak asasi manusia sesuai dengan ketentuan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

Responsibilities of the Board of Directors

The implementation of duties of the Board of Directors is held optimally, effectively, and efficiently with the obligation as follows: • Putting their best endeavor to ensure the compliance with

the Articles of Association for all the Company’s activities. • Preparing RJPP, RKAP, and other work plan, • Providing explanation to the Board of Commissioners on

RJPP and RKAP, • Submitting annual report which has been reviewed by

the Board of Commissioners and providing explanation to the GMS for approval,

• Submitting report on financial positions and income statements approved by the GMS to the Minister of Justice and Human Rights according to the the applicable rules and regulations.







FREKUENSI PERTEMUAN DAN TINGKAT KEHADIRAN ANGGOTA DIREKSI DALAM PERTEMUAN DIREKSI

Dalam menjalankan tugas dan kewajibannya, Direksi mengadakan pertemuan atau rapat rutin untuk memonitor jalannya kegiatan bisnis Perseroan. Sepanjang tahun 2017, Direksi mengadakan rapat sebanyak 28 (dua puluh delapan) kali rapat dengan tingkat kehadiran masing-masing anggota Direksi dalam rapat-rapat sebagai berikut:

NamaName

JabatanPosition

Jumlah Rapat

Total Meetings

KehadiranAttendance Persentase Kehadiran

Attendance PercentageFisikPresent Physically Teleconference


28 22 - 78,6


28 22 - 78,6

Agus Sugiono Direktur SDM & Sistem Director of Human Capital & System

28 27 - 96,4


28 17 - 60,7


28 23 - 82,1


21 17 - 80,9

Keterangan:*) Menjabat sebagai Direktur Operasi III pada tanggal 21 Maret 2017

AGENDA DAN PUBLIKASI RAPAT DIREKSI 2017

Agenda rapat Direksi diinformasikan kepada seluruh anggota selambat-lambatnya 7 hari kalender sebelum pelaksanaan rapat, agar anggota Direksi dapat mempersiapkan materi-materi secara pribadi. Untuk agenda rapat sepanjang tahun buku juga telah diinformasikan dalam Calendar Event Perseroan namun penetapan tanggalnya tergantung pada arahan Direktur Utama Perseroan dengan memperhatikan batas minimum publikasi rapat. Risalah rapat beserta keputusannya telah didokumentasikan dengan baik termasuk dissenting opinion (perbedaan pendapat) yang terjadi disertai alasan mengenai perbedaan pendapat tersebut. Risalah rapat ditandatangani oleh pimpinan rapat dan seluruh peserta rapat yang hadir, kemudian didistribusikan kepada semua anggota Direksi yang menghadiri rapat maupun absen

MEETING FREQUENCY AND ATTENDANCE RATE OF THE BOARD OF DIRECTORS

In implementing its duties and responsibilities, the Board of Directors holds regular meeting to monitor the course of the Company’s business activity. Throughout 2017, the Board of Directors held 28 (twenty eight) meetings with attendance rate of each member described as follows:

Information:*) Appointed as Director of Operations III on March 21, 2017

AGENDA AND PUBLICATION OF BOARD OF DIRECTORS’ MEETING IN 2017

The agenda of the Board of Directors’ meeting is informed to all members within 7 days at maximum prior to the holding of the meeting for members of the Board of Directors to prepare personal material. Meeting agenda has also been informed in the Company’s Calendar Event, however the determination of the date depends on the President Director’s instruction by taking into account the minimum limit of meeting publication. Meeting agenda along with its resolution have been well documented. This includes statements of dissenting opinion and reasons of the occurrence of such difference. Meeting agenda is signed by chairman of the meeting and all attendants to be further distributed to all members of the Board of Director, both present and absent, at the meeting.



LampiranAttachment




Ada pun agenda rapat dan kehadiran anggota Direksi adalah sebagai berikut:

No TanggalDate

Agenda Rapat Meeting Agenda Peserta RapatAttended by


1. Laporan Ka DKR2. Laporan Sekretaris Perusahaan3. Laporan Ka. Dept. Operasi4. Laporan Ka. Dept. SDM & Sistem

1. Report of General Manager of Finance and Risk Dept

2. Corporate Secretary Report3. Report of GM of Operations Dept 4. Report of GM of Human Capital &

Systems Dept

Dirut, Dir SDMS, Dir Keu, Dir OP I

President Director, Business Develop-ment & Human Capital Director, Finance Director, Operations Director I


1. Laporan Sekretaris Perusahaan2. Laporan Ka Dept Akuntansi & Risiko 3. Laporan Ka Dept Keu 4. Laporan Kepala Departemen SDM

& Umum 5. Lain-Lain

1. Corporate Secretary Report2. Report of GM of Finance and Risk Dept3. Report of GM of Finance Dept4. Report of GM of Human Capital & Gen-

eral Affairs Dept5. other

Dirut, Dir SDMS, Dir OP II

President Director, Business Develop-ment & Human Capital Director, Operations Director II


1. Laporan Sekretaris Perusahaan 2. Lain-Lain

1. Corporate Secretary Report2. Others

Dir SDMS, Dir OP I, Dir OP II

Business Development & Human Capital Director, Operations Director I, Operations Director II


1. Laporan Sekretaris Perusahaan 2. Laporan Ka Dept Keu 3. Laporan Ka Dept Operasi

Ringkasan Hasil Usaha Per Januari 2017

4. Lain-Lain

1. Corporate Secretary Report2. Report of GM of Finance Dept3. Summary of Business Results as of

January 20174. other

Dirut, Dir SDMS, Dir Keu, Dir OP I, Dir OP II

President Director, Business Develop-ment & Human Capital Director, Finance Director, Operations Director I, Operations Director II


1. Laporan Sekretariat Perusahaan 2. Laporan Ka Dept Operasi 3. Laporan Ka Dept SDMU 4. Laporan Ka Dept Keuangan

1. Corporate Secretary Report2. Report of GM of Operations Dept.3. Report of GM of Human Capital &

System Dept4. Report of GM of Finance Dept

Dirut, Dir SDMS, Dir Keu, Dir OP I, Dir OP II

President Director, Business Develop-ment & Human Capital Director, Finance Director, Operations Director I, Operations Director II

6 06 Maret 2017March 06, 2017

1. Laporan Ka Dept Keuangan 2. Laporan Kepala SPI 3. Laporan Ka Dept Operasi 4. Lain - Lain

1. Report of GM of Finance Dept2. Head of SPI Report3. Report of GM of Operations Dept.4. Others

Dirut, Dir SDMS, Dir Keu, Dir OP II

President Director, Business Develop-ment & Human Capital Director, Finance Director, Operations Director II

7 20 Maret 2017March 20, 2017

1. Laporan Sekretaris Perusahaan 2. Laporan Ka Dept Akuntansi & Risiko 3. Laporan Ka Dept Sistem & TI 4. Laporan Kepala SPI 5. Laporan Ka Dept Operasi 6. Lain - Lain

1. Corporate Secretary Report2. Report of GM of Accounting & Risk Dept.3. Report of GM of System & IT Dept.4. Head of SPI Report5. Report of GM of Operations Dept.6. Others

Dir SDMS, Dir Keu, Dir OP I

Business Development & Human Capital Director, Finance Director, Operations Director I

8 27 Maret 2017March 27, 2017

1. Laporan Sekretaris Perusahaan 2. Laporan Ka Dept Akuntansi & Risiko 3. Laporan Ka Dept Keuangan 4. Laporan Ka Dept Sistem & TI 5. Lain – Lain

1. Corporate Secretary Report2. Report of GM of Accounting & Risk Dept.3. GM of Financial Dept. Report4. Report of GM of System & IT Dept.5. Others

Dir SDMS, Dir Keu, Dir OP III

Business Development & Human Capital Director, Finance Director, Operations Director III

The Meeting agenda and the attendance of members of the Board of Directors is as follows:







No TanggalDate


9 10 April 2017April 10, 2017

1. Laporan Sekretaris Perusahaan 2. Laporan Ka Dept Akuntansi & Risiko 3. Laporan Ka Dept Operasi 4. Laporan Ka Dept SDM & Umum 5. Laporan Ka Dept Sistem & TI 6. Laporan Ka SPI 7. Lain-Lain

1. Corporate Secretary Report2. Report of GM of Accounting & Risk Dept.3. Report of GM of Operations Dept.4. Report of GM of Human Capital Dept. &

General Affairs5. Report of GM of System & IT Dept.6. GM of SPI Report7. Others

Dirut, Dir PSDM, Dir Keu, Dir OP I, Dir OP II, Dir OP III

President Director, Business Develop-ment & Human Capital Director, Finance Director, Operations Director I, II, & III

10 02 Mei 2017May 02, 2017

1. Laporan Sekretaris Perusahaan 2. Laporan Ka Dept Pengendalian

Bisnis & Adm 3. Laporan Ka Dept SDM 4. Lain - Lain

1. Corporate Secretary Report2. Report of GM Control Business & Adm

Dept3. Report of GM of Human Capital Dept4. Others

Dirut, Dir SDMS, Dir Keuangan & Stategi, Dir OP I, Dir OP II

President Director, Business Develop-ment & Human Capital Director, Finance Director, Operations Director I & II

11 15 Mei 2017May 15, 2017

1. Laporan Sekretaris Perusahaan 2. Laporan Ka Dept SDM 3. Laporan Ka Dept Operasi 4. Laporan Ka Dept Akuntansi &

Perpajakan 5. Laporan Ka Dept Keuangan

Korporat 6. Laporan Ka Dept Strategi &

Manajemen Portfolio 7. Lain - Lain

1. Corporate Secretary Report2. Report of GM of Human Resources Dept3. Report of GM of Operations Dept.4. Report of GM of Accounting & Taxation

Dept5. GM of Financial Dept. Report6. Report of GM Strategy & Portfolio

Management Dept7. Others

Dirut, Dir SDMS, Dir Keuangan & Stategi, Dir OP I, Dir OP III

President Director, Business Develop-ment & Human Capital Director, Finance Director, Operations Director I & III

12 05 Juni 2017June 05, 2017

1. Laporan Ka Dept Pengendalian Bisnis & Adm

2. Laporan Akuntansi & Perpajakan 3. Laporan Ka Dept SDM 4. Laporan Ka Dept Operasi 5. Laporan Sekretaris Perusahaan 6. Laporan Ka Dept Keuangan

Korporat

1. Report of GM of Control Business & Adm Dept

2. Report of GM of Accounting & Taxation Dept

3. Report of GM of Human Capital Dept4. GM of Operations Dept Report5. Corporate Secretary Report6. GM of Financial Dept. Report

Dirut, Dir SDMS, Dir Keuangan & Stategi, Dir OP II, Dir OP III

President Director, Business Develop-ment & Human Capital Director, Finance Director, Operations Director II & III

13 12 Juni 2017June 12, 2017

1. Laporan Ka Dept Akuntansi & Perpajakan

2. Laporan Sekretaris Perusahaan 3. Laporan Ka Dept SDM 4. Laporan Ka Dept Keuangan

Korporat 5. Laporan Ka Dept Pengendalian

Bisnis & Adm 6. Laporan Ka Dept Strategi &

Manajemen Portfolio 7. Lain-Lain

1. GM of Accounting & Taxation Dept Report

2. Corporate Secretary Report3. Report of GM of Human Capital Dept4. GM of Finance Dept. Report5. GM of Control Business & Adm Dept

Report6. GM of Strategy & Portfolio Management

Dept Report7. Others

Dirut, Dir SDMS, Dir Keuangan & Stategi, Dir OP I, Dir OP II, Dir OP III

President Director, Business Develop-ment & Human Capital Director, Finance Director, Operations Director I, II & III

14 19 Juni 2017

June 19, 2017

1. Laporan Sekretaris Perusahaan 2. Laporan Ka Dept Pengendalian

Bisnis & Adm3. Laporan Ka Dept Keuangan

Korporat 4. Laporan Ka Dept Strategi &

Manajemen Portfolio 5. Laporan Ka Dept Keuangan

Korporat

1. Report of Corporate Secretary2. GM of Control Business & Adm Dept

Report3. GM of Financial Dept. Report4. GM of Strategy & Portfolio Management

Dept Report5. GM of Financial Dept. Report

Dirut, Dir SDMS, Dir Keuangan & Stategi, Dir OP II


15 10 Juli 2017July 10, 2017

1. Laporan Ka Dept Keuangan Korporat

2. Laporan Ka Dept SDM

1. GM of Corporate Finance Dept Report2. GM of Human Resources Dept Report

Dir SDMS, Dir Keuangan & Stategi, Dir OP II, Dir OP III

Business Development & Human Capital Director, Finance Director, Operations Director II & III



LampiranAttachment




No TanggalDate


16 17 Juli 2017July 17, 2017



3. Laporan Sekretaris Perusahaan 4. Laporan Ka Dept Keuangan

Korporat


2. GM of Control Business & Adm Dept Report

3. Corporate Secretary Report4. GM of Financial Dept. Report

Dirut, Dir SDMS, Dir OP II, Dir OP III

President Director, Business Develop-ment & Human Capital Director, Operations Director II & III

17 24 Juli 2017July 24, 2017

Laporan Ka Dept Keuangan Korporat GM of Corporate Finance Dept. Report Dirut, Dir SDMS, Dir Keuangan & Stategi, Dir OP I, Dir OP II

President Director, Business Develop-ment & Human Capital Director, Finance Director, Operations Director I & II

18 14 Agustus 2017August 14, 2017




4. Laporan Ka Dept Operasi 5. Lain-Lain

1. GM of Corporate Finance Dept. report2. GM of Accounting & Taxation Dept

Report3. GM of Control Business & Adm Dept

Report4. GM of Operations Dept Report5. Others

Dirut, Dir SDMS, Dir OP I, Dir OP II, Dir OP III

President Director, Business Develop-ment & Human Capital Director, Operations Director I, II & III

19 28 Agustus 2017

August 28, 2017

1. Laporan Ka Dept Strategi & Manajemen Portfolio


3. Laporan Ka Dept SDM

1. GM of Strategy & Portfolio Management Dept Report

2. GM of Financial Dept. Report3. GM of Human Capital Report

Dirut, Dir SDMS, Dir OP II, Dir OP III


20 04 September 2017

September 04, 2017


2. Laporan Ka Dept Umum, Sistem & TI

3. Laporan Sekretaris Perusahaan 4. Lain - Lain


2. GM of General Affairs, System & IT Dept Report

3. Corporate Secretary Report4. Others



21 11 September 2017September 11, 2017


2. Laporan Ka Dept Keahlian Teknis & Mutu

3. Laporan Ka Dept Operasi 4. Laporam Ka Dept SDM 5. Lain-Lain


2. GM of Technical & Quality Expertise Dept Report

3. GM of Operations Dept.Report4. GM of Human Capital Dept report5. Others






3. Laporan Ka Dept Operasi 4. Laporam Ka Dept Strategi &

Manajemen Portfolio 5. Lain-Lain

1. GM of Corporate Finance Dept. Report2. GM of Technical & Quality Expertise

Dept Report3. GM of Operations Dept.Report4. GM of Strategy & Portfolio Management

Dept Report5. Others

Dir SDMS, Dir Keuangan & Stategi, Dir OP I, Dir OP II, Dir OP III




2. Lain-Lain

1. GM of Corporate Finance Dept. Report2. Others

Dirut, Dir SDMS, Dir Keuangan & Stategi, Dir OP II








No TanggalDate


24 09 Oktober 2017

October 09, 2017



3. Laporan Ka Dept Operasi 4. Laporan Ka Dept Keahlian Teknis

& Mutu 5. Lain-Lain


2. GM of Control Business & Adm Dept ReportGM of Operations Dept.Report


4. Others

Dirut, Dir Keuangan & Stategi, Dir OP II, Dir OP III


25 23 Oktober 2017

October 23, 2017


2. Laporan Ka Dept Operasi 3. Lain-Lain

1. GM of Corporate Finance Dept. ReportDept Report

2. GM of Operations Dept Report3. Others



26 14 November 2017

November 14, 2017



3. Laporan Ka Dept Operasi 4. Laporam Ka Dept Keu Korporat 5. Lain-Lain

1. GM of Control Business & Adm Report2. GM of Accounting & Taxation Dept

Report3. GM of Operations Dept.Report4. GM of Corporate Finance Dept Report5. Others

Dirut, Dir SDMS, Dir Keuangan & Stategi, Dir OP I, Dir OP III

President Director, Business Develop-ment & Human Capital Director, Finance Director, Operations Director I & III

27 27 November 2017

November 27, 2017


2. Laporan Ka Dept SDM 3. Laporan Ka Dept Pengendalian

Bisnis & Adm 4. Lain-Lain


2. GM of Human Capital Dept Report3. GM of Control Business & Adm Dept

Report4. Others



28 11 Desember 2017

December 11, 2017




4. Laporam Ka Dept Umum, Sistem & TI




4. GM of General Affairs, System & IT Dept Report

Dir SDMS, Dir Keuangan & Stategi, Dir OP II, Dir OP III

Business Development & Human Capital Director, Finance Director, Operations Director II & III



LampiranAttachment




MEKANISME PENGAMBILAN KEPUTUSAN RAPAT DIREKSI

Mekanisme pengambilan keputusan dalam Rapat Direksi diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat yang mengacu kepada board manual sebagai pedoman. Dalam hal keputusan musyawarah mufakat tidak tercapai, maka keputusan diambil berdasarkan pemungutan suara terbanyak. Rapat Direksi terdiri dari rapat internal dan rapat dengan mengundang Dewan Komisaris untuk membahas berbagai aspek operasional dan pengelolaan finansial Perseroan. Ketentuan Kuorum dalam rapat internal Direksi maupun rapat gabungan dengan Dewan Komisaris adalah 50%+1.

Kebijakan Kuorum dalam Rapat Pengambilan Keputusan

Perseroan memiliki kebijakan kuorum terhadap pelaksanaan rapat Direksi yang sifatnya pengambilan keputusan. Perseroan menetapkan, dalam rapat tersebut minimal dihadiri sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah seluruh Direksi Perseroan.

Keputusan-keputusan Direksi Tahun 2017

Direksi memiliki kewenangan dalam memutuskan berbagai kebijakan terkait pengurusan Perseroan. Kebijakan tersebut ditetapkan dengan terlebih dahulu mendapatkan arahan secara komprehensif dari pihak-pihak berwenang ataupun hasil keputusan berdasarkan musyawarah dan mufakat yang mekanismenya telah diatur dalam peraturan yang berlaku. Pada Tahun 2017, Perseroan telah membuat 32 surat keputusan.

RESOLUTION-MAKING MECHANISM IN THE BOARD OF DIRECTORS’ MEETING

In the Meeting of the Board of Directors, decisions are stipulated through deliberation pursuant to the board manual. In the event that such deliberation cannot bring out results, decisions shall be made through majority votes. The meeting consists of internal meeting and meeting with the Board of Commissioners to discuss a number of operational and financial management aspects of the Company. Quorum in Board of Directors internal meeting as well as joint meeting with the Board of Commissioners is 50%+1.

Quorum Policy in Decision-making Meeting

The Company has quorum policy for Board of Directors meeting which is held to make decisions. The Company determined that the meeting should be attended by at least 2/3 of total of the Board of Directors in the Company.

Board of Directors’ Resolutions in 2017

The Board of Directors has an authority to draft up policy on the Company’s management. The policy is determined through comprehensive advices from authorized parties or resolutions from deliberation of which mechanism is stated in the prevailing regulation. In 2017, The company has make 32 a decree.







Kebijakan Suksesi Direksi

Kebijakan suksesi Direksi di Perseroan terdiri dari persyaratan kualifikasi anggota, program pengenalan dan orientasi, serta evaluasi atas kinerja pada masing-masing anggota Dewan Komisaris. 1. Persyaratan dan Keanggotaan.

Seluruh anggota Direksi telah memenuhi persyaratan formal dan material yang berlaku. Persyaratan formal bersifat umum, sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, sedangkan persyaratan material bersifat khusus, yang disesuaikan dengan kebutuhan dan sifat bisnis Perseroan.Direksi terdiri dari 6 (enam) orang, yaitu 1 (satu) Direktur Utama dan 5 (lima) Direktur. Seluruh Direksi berdomisili di Indonesia. Direksi diangkat oleh RUPS, dengan periode jabatan masing-masing anggota selama 5 (lima) tahun dan dapat diangkat kembali sesuai keputusan RUPS. Jabatan anggota Direksi berakhir apabila mengundurkan diri, tidak lagi memenuhi persyaratan, meninggal dunia, diberhentikan oleh Dewan Komisaris, atau berdasarkan keputusan RUPS. Pengangkatan Direksi telah melalui proses fit & proper test sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku dan ketentuan GCG. Seluruh anggota Direksi memiliki integritas, kompetensi, dan reputasi yang memadai.

2. Kemampuan dan Kepatutan Direksi (Fit and Proper Test)Semua anggota Direksi Perseroan memiliki integritas, kompetensi, reputasi dan pengalaman serta keahlian yang dibutuhkan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya masing-masing. Mekanisme penjaringan atau nominasi calon anggota Direksi diatur dalam Peraturan Menteri Negara BUMN No.PER-03/MBU/02/2015 tentang Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Anggota Direksi Badan Usaha Milik Negara tanggal 17 Februari 2015. Pemegang Saham melaksanakan fit & proper test dengan menggunakan jasa pihak independen. Hasil dari pihak independen ini kemudian diajukan kepada RUPS untuk dilakukan proses selanjutnya.

3. Program Pengenalan dan Orientasi Program pengenalan dan orientasi anggota Direksi baru merupakan tanggung jawab dari Sekretaris Perusahaan yang bertugas memberikan materi program seperti:

• Anggaran Dasar Perseroan • Peraturan perundangan-undangan terkait bisnis

Perseroan • Laporan Tahunan Perseroan • Rencana Jangka Panjang

Succession Policy of the Board of Directors

The Company has succession policy that covers qualification requirement for each member, introduction and orientation program and evaluation on performance of each member of The Board of Directors. 1. Requirements and Membership

All members of the Board of Directors have met the requirements both formal and material. The formal requirements cover general matter and are set in accordance with the applicable rules, while material requirements are more specific and established based on the needs and the nature of the Company’s business. The Board of Directors is composed of 6 (six) people; 1 (one) President Director and 5 (five) Directors. The Board of Directors is appointed by the GMS with 5 (five) year term of office and can be reappointed according to the GMS resolution. The term of office ends when the member resigns, is no longer qualified, passes away, is dismissed by the Board of Commissioners or by resolution of GMS. The Board of Directors is appointed through fit and proper test according to the applicable rules and regulations and GCG principles. All members of the Board of Directors have integrity and proper competency and reputation.

2. Fit and Proper Test of the Board of Directors All members of the Company’s Board of Directors have integrity, competency, reputation, experience and expertise necessary to perform their function and duties. The mechanism of selection or nomination of the Board of Directors’ candidates is governed in the Minister of SOE Regulation Number PER-03/MBU/2015 dated February 17, 2015 on Appointment and Dismissal of Member of the Board of Directors in State Owned Enterprise. The Shareholders conduct fit and proper test with assistance of independent parties. The result from these independent parties is then submitted to the GMS for further followup.

3. Introduction and Orientation Program The introduction and orientation program of the Board of Directors is the responsibility of the Corporate Secretary who has duties to equip the new members with the following knowledge:• Articles of Association• Rules and regulation related to the Company’s

business • The Company’s annual report • Long term plan



LampiranAttachment




• Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan • Program Kerja Direksi

KEPEMILIKAN SAHAM DIREKSI

Direksi memiliki saham di Perseroan. Sejalan dengan penerapan praktik Tata Kelola Perusahaan yang baik, Direksi telah menandatangani Pakta Integritas dan menyerahkan LHKPN maupun LP2P sebagai bentuk komitmen menghindari transaksi yang mengandung benturan kepentingan.

Tabel informasi kepemilikan saham Direksi

NamaName

JabatanPosition

Saham di Waskita KaryaShares in Waskita Karya


32.977.234


2.787.808

Agus Sugiono Direktur SDM & Sistem Director of System & Human Capital

1.120.000


9.581.600


966.313


200.000

Program Orientasi DireksiDalam SK Direksi No. 37/SK/WK/2017, diterangkan mengenai Program Pengenalan Direksi yang meliputi:

1. Direktur baru wajib diberi Program Pengenalan mengenai PT Waskita Karya (Persero) Tbk

2. Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab mengadakan program pengenalan atau jika berhalangan, pelaksanaan oleh Komisaris Utama/ Direktur yang ada.

3. Program Pengenalan meliputi hal-hal sebagai berikut:a. Keterangan mengenai tugas dan tanggung jawab

Dewan Komisaris dan Direksi berdasarkan hukumb. Pelaksanaan prinsip-prinsip GCG oleh PT Waskita Karyac. Gambaran perseroan berkaitan engan tujuan, sifat,

lingkup kegiatan, inerja keuangan, operasi startegi, rencana usaha jangka pendek dan panjang, posisi kompetitif, risiko, masalah strategis lainnya

4. Program pengenalan yang diberikan dapat berupa presentasi/pertemuan/kunjungan ke fasilitas Perseroan/program lainnya.

• Work Plan and Budget • Work Program of the Board of Directors

THE BOARD OF DIRECTORS’ SHARE OWNERSHIP

The Board of Directors has shares in the Company. In line with the implementation of Good Corporate Governance practice, the Board of Directors has signed Integrity Pact and submitted LHKPN or LP2P as commitment to avoid transactions containing conflicts of interest.

Table of information of the Board of Directors’ Share ownership

Board of Directors’ Orientation ProgramIn the Board of Directors Decree No. 37 / SK / WK / 2017, explained about the Program of Introduction of the Board of Directors covering:1. The new Director shall be given an Introduction Program

concerning PT Waskita Karya (Persero) Tbk2. The Corporate Secretary is responsible for establishing an

introductory program or if absent, executed by the existing President Commissioner / Director.

3. Introduction Program includes the following:a. A description of the duties and responsibilities of the

Board of Commissioners and the Board of Directors under the law

b. Implementation of GCG principles by PT Waskita Karyac. Company description related to objectives, nature, scope

of activities, financial performance, operations strategy, short and longterm business plan, competitive position, risk, other strategic issues

4. The introduction program might be in the form of presentation / meeting / visit to the Company’s facilities / other programs.







PELATIHAN DIREKSI 2017

Untuk menunjang pelaksanaan tugasnya, Direksi mengikuti Program Pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Direksi yang dilaksanakan baik secara formal maupun secara informal. Pada tahun 2017, anggota Direksi telah menghadiri dan berpartisipasi dalam berbagai pelatihan, workshop, konferensi, dan seminar, sebagai berikut:

NamaName

JabatanPosition








Tunggul Rajagukguk Direktur Keuangan dan StrategiDirector of Strategy and Finance




Agus Sugiono Direktur SDM dan SistemDirector of System and Human Capital







Adi Wibowo Direktur Operasi IOperation I Director






Nyoman Wirya Adnyana Direktur Operasi IIOperation II Director







Seri Knowladge Proyek Investasi Jalan Tol PT Waskita Karya (Persero) Tbk

8 Juni 2017June 8, 2017

Safety Commitment & ESQ K3 Divisi IV PT Waskita Karya (Persero) Tbk




Bambang Rianto Direktur Operasi IIIOperation III Director

Safety Commitment & ESQ K3 Divisi ll PT Waskita Karya (Persero) Tbk



BOARD OF DIRECTORS’ TRAINING IN 2017

To support its duties, the Board of Directors participate in trainings to enhance their competencies both formally and informally. Throughout 2017, the Board of Commissioners have participated in varioys trainings, workshops, conferences, and seminars namely:




LampiranAttachment



RAPAT GABUNGAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSIJoint Meeting of The Board of Commissioners and Board of Directors

Pada tahun 2017, Perseroan mengadakan rapat gabungan Dewan Komisaris dan Direksi sebanyak 23 (dua puluh tiga) kali rapat, dengan tingkat kehadiran sebagai berikut:

Tabel tingkat kehadiran Dewan Komisaris dan Direksi dalam rapat gabungan

NamaName

JabatanPosition

Jumlah RapatTotal Meetings


% Kehadiran% Attendance


23 22 96%


23 19 83%

Arif Baharudin Komisaris Commissioner

23 18 78%


23 16 70%


23 18 78%


23 17 74%


23 9 39%


23 19 83%

Agus Sugiono Direktur SDM dan SistemDirector of System & Human Capital

23 23 100%


23 10 44%


23 14 61%

Bambang Rianto* Direktur Operasi IIIDirector of Operation III

18 12 67%


In year 2017, the Company held 23 (twenty three) joint meetings of the Board of Commissioners and Board of Directors, with attendance rate as follows:

Table of attendance rate of the Board of Commissioners and Board of Directors in joint meetings








Kehadiran Dewan Komisaris dan Direksi dalam Rapat Gabungan adalah sebagai berikut :

NoTanggal

RapatDate

KehadiranAttendance

BH MAI VSS DHS RAS AB MC TR AS AW NWA BR

1 31 Jan 17 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

*

2 7 Feb 17 √ √ X √ √ √ X X √ X X

3 13 Feb 17 √ √ √ √ √ √ X √ √ X √

4 28 Feb 17 √ √ √ √ X √ X X √ X X

5 15 Mar 17 √ √ √ √ √ X √ √ √ X √

6 29 Mar 17 √ √ √ √ √ X √ √ √ √ √ √

7 11 Apr 17 √ √ X √ √ √ X √ √ √ X √

8 26 Apr 17 √ √ √ √ √ √ X √ √ X X X

9 2 May 17 √ X √ √ X √ X √ √ √ √ X

10 23 Mei 17 √ √ X √ √ √ √ √ √ √ X X

11 30 Mei 17 √ X √ √ X √ X √ √ X X X

12 20 Jun 17 √ √ X √ √ √ X √ √ √ X √

13 5 Jul 17 √ X X X √ √ X X √ X √ √

14 25 Jul 17 √ √ √ X √ √ X √ √ √ X √

15 29 Agt 17 √ √ √ √ √ √ √ √ √ X √ √

16 7 Sep 17 √ √ √ √ X √ √ √ √ X √ √

17 18 Sep 17 √ X X X X √ √ √ √ √ √ √

18 2 Okt 17 X √ √ √ √ X X √ √ X √ X

19 24 Okt 17 √ √ √ √ √ √ X √ √ X X √

20 31 Okt 17 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

21 21 Nov 17 √ √ √ √ X √ X X √ X √ X

22 5 Des 17 √ X √ √ √ X X √ √ √ √ √

23 19 Des 17 √ √ √ X X X √ √ √ X √ √

Jumlah/ Total 22 18 17 19 16 18 9 19 23 10 14 12

Attendance rate of the Board of Commissioners and Board of Directors in joint meetings

BH = Badrodin Haiti

DHS = Danis H. Sumadilaga

AB = Arif Baharudin

RAS = R. Agus Sartono

MAI = M. Aqil Irham

VSS = Viktor S. Sirait

MC = M. Choliq

TR = Tunggul Rajagukguk

AS = Agus Sugiono

AW = Adi Wibowo

NWA = Nyoman Wirya Adnyana

BR = Bambang Rianto*

Keterangan/Note :



LampiranAttachment




AGENDA RAPAT GABUNGAN Adapun agenda rapat gabungan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan sebagai berikut :

NO Tanggal RapatDate

PERIHALSUBJECT


Laporan Kinerja Bulan Desember Tahun 2016 dan Prognosa Tahun Buku 2016Performance Report for December 2016 and Prognosis Report for fiscal year 2016KPI Direksi Tahun 2017KPI of the Board of Director in 2017Pembahasan Permohonan Persetujuan Melaksanakan Penawaran Umum Berkelanjutan II Obligasi PT Waskita Karya Tahap III Tahun 2017Discussion on application for approval to conduct Continous Public Offering II Bond of PT Waskita Karya stage III year 2017Lain-lainOthers


Pembahasan Kinerja Tahun 2016Discussion on the 2016 PerformanceAnggaran Perusahaan (RKAP) Tahun 2017Company’s Budget (RKAP) year 2017


Penyampaian Opini Audit KeuanganSubmission of Financial Audit OpinionRekomendasi Sistem Pengendalian InternalRecommendation on Internal Control SystemPenyampaian Hal-hal Penting Terkait Laporan KeuanganSubmission of important matters related to the Financial StatementPenandatanganan Laporan Keuangan oleh Direksi dan Dewan KomisarisSigning of the Financial Statement by the Board of Directors and the Board of CommissionersLain-lainOthers


Laporan Kinerja Bulan Januari Tahun 2017Performance Report for January 2017

5 15 Maret 2017March 15, 2017

Pembahasan Mengenai RUPS PT Waskita Karya (Persero) TbkDiscussion on GMS of PT Waskita Karya (Persero) Tbk

6 29 Maret 2017March 29, 2017

Laporan Kinerja Bulan Februari Tahun 2017Performance Report for February 2017Permohonan Persetujuan Perubahan Susunan Pengurus Anak PerusahaanApplication for Approval for Change of Subsidiary ManagementPermohonan Persetujuan Melaksanakan Penawaran Umum Berkelanjutan III Obligasi PT Waskita Karya (Persero) TbkApplication for Approval to conduct Continous Public Offering III Bond of PT Waskita Karya (Persero) Tbk

7 11 April 2017April 11, 2017

Laporan Tindak Lanjut Hasil Audit EksternalFollow-up Reports on External Audit ResultsProgres Jalan Tol JawaProgress of Java Toll RoadProgres Jalan Tol SumateraProgress of Sumatera Toll RoadPerubahan Struktur Organisasi DireksiChanges on the Board of Directors’ StructurePerubahan Susunan Pengurus Anak PerusahaanChanges in the composition of the Subsidiaries’ ManagementLain-lainOthers

8 26 April 2017April 26, 2017

Penambahan Mengenai Permohonan Persetujuan Melakukan Peningkatan Modal Disetor dan Ditempatkan pada PT Waskita Toll Road Additional Subject on the approval application to increase issued and paid up capital of PT Waskita Toll Road

JOINT MEETING AGENDAThe joint meeting agendas of the Board of Commissioners and the Board of Directors are as follows:








PERIHALSUBJECT

9 02 May 2017May 02, 2017

Laporan Kinerja Bulan Maret Tahun 2017Performance Report for March 2017Laporan Triwulan I Tahun 2017First Quarter Report of 2017Tindak Lanjut Arahan Dewan Komisaris Dalam Rapat Gabungan Bulan Maret Tahun 2017Follow-up on the Board Commissioners’ advice in the joint meeting on March 2017Proyeksi Cash FlowCash Flow Projection Lain-lainOthers

10 23 May 2017May 23, 2017

Laporan Kinerja Bulan April Tahun 2017Performance Report for April 2017Cash Flow 3 Tahun KedepanCash Flow for the next 3 yearsProgres Jalan Tol untuk LebaranProgress of the toll road for LebaranProgres PiutangProgress on ReceivableRencana Restrukturisasi paska Holding PT Waskita KaryaRestructuring plan after Holding PT Waskita KaryaPermohonan Persetujuan Perubahan Susunan Pengurus Anak PerusahaanApplication for Approval for Change of Subsidiary Management

11 30 May 2017May 30, 2017

Pembahasan Isu StrategisDiscussion of strategic issues

12 20 Juni 2017June 20, 2017

Laporan Kinerja Bulan Mei Tahun 2017Performance Report for May 2017Usulan Penetapan Batasan dan/atau Kriteria Atas Aksi KorporasiProposal of Limitation and/or Criteria for Corporate Action

13 05 Juli 2017July 05, 2017

Penjelasan Direksi tentang Progres Kinerja PT Waskita Karya The Board of Directors’ explanantion on performance progress of PT Waskita KaryaLain-lainOthers

14 25 Juli 2017July 25, 2017

Laporan Kinerja Bulan Juni Tahun Tahun 2017Performance Report for June 2017Progres Pembangunan LRT PalembangDevelopment progress of LRT PalembangUsulan Penetapan Batasan dan/atau Kriteria Atas Aksi KorporasiProposal for limitation and/or Criteria for Corporate ActionPermohonan Persetujuan Pelaksanaan Aksi Korporasi Anak PerusahaanApplication for Approval for Subsidiaries’ Corporate ActionLain-lainOthers

15 29 Agustus 2017August 29, 2017

Laporan Kinerja Bulan Juli Tahun 2017Performance Report for July 2017Lain-lainOthers


Pembahasan Right Issue PT Waskita Toll Road (WTR)Discussion on Right Issue of PT Waskita Toll Road (WTR)


Laporan Kinerja Saham PT Waskita Karya (Persero) TbkProgress of the performance of PT Waskita Karya (Persero) Tbk’s share



LampiranAttachment





PERIHALSUBJECT


Laporan Kinerja Bulan Agustus Tahun 2017Performance Report for August 2017Pembahasan Proyek Tol BocimiDiscuss Toll Bocimi ProjectPendanaan Investasi dan Cashflow OperasiInvestment Funding and Cashflow OperationsRencana Penambahan Nilai Kredit dan Jaminan Proyek LRT PalembangPlan to increase credit value and guarantee for LRT Palembang Project


Laporan Kinerja Bulan September Tahun 2017Performance Report for September 2017Lain-lainOthers


Pembahasan Proyek Tol Pasuruan – ProbolinggoDiscussion about Pasuruan – Probolinggo Toll Project


Pembahasan SK Direksi Tentang Penerapan Keselamatan, Kesehatan Kerja, Lingkungan, Mutu & Pengamanan (K3LMP) di Lingkungan PT Waskita Karya(Persero) TbkDiscussion on Board of Director Letter on the implementation of Occupational safety, Healthy, Environment, Quality and Security (K3LMP) within the Company’s environment.

22 05 Desember 2017December 05, 2017

Laporan Kinerja Bulan Oktober Tahun 2017;Performance Report for October 2017;Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Perusahaan (RKAP) Tahun 2018;The Company’s Work Plan dan Budget (RKAP) year 2018;Lain-lainOthersPerubahan Susunan Pengurus Anak PerusahaanChanges on management’s structure of subsidiaryPermohonan Persetujuan dan Tanggapan atas Penerimaan Pinjaman Jangka Menengah/ Panjang dari Perbankan dan/ atau Lembaga Keuangan Non Bank.Application for Approval and Response to Medium / Long Term Loan Receipts from Bank and / or Non-Bank Financial Institutions.


Laporan Kinerja Bulan November 2017;Performance Report for November 2017;Revisi KPI Tahun 2017;KPI Revision of 2017Lain-lainOthers






PENILAIAN KINERJA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSIPerformance Assessment of Board of Commissioners and Board of Directors

KRITERIA PENILAIAN KINERJA

Perseroan mengacu pada peraturan menteri BUMN No.PER-04/MBU/2014 tentang pedoman penetapan penghasilan Direksi, Dewan Komisaris, dan Dewan Pengawas BUMN dalam melakukan penilaian kinerja Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan. Dalam peraturan tersebut, dijelaskan mengenai ukuran kinerja utama (key performance indicator) sebagai ukuran-ukuran tertentu yang menjadi target-target yang harus dicapai oleh Dewan Komisaris dan Direksi dalam pengawasan dan pengurusan Perseroan.

Kriteria penilaian kinerja Dewan Komisaris, antara lain:

• Aspek Pengawasan dan Pengarahan; • Aspek Pelaporan; • Aspek Dinamis (peningkatan kompetensi).

Kriteria penilaian kinerja Direksi mencakup:

• Keuangan dan Pasar; • Fokus Pelanggan; • Efektivitas Produk dan Proses; • Fokus Tenaga Kerja; • Kepemimpinan, tata kelola, dan tanggung jawab

kemasyarakatan.

KEY PERFORMANCE INDICATOR

Perseroan membentuk indikator kinerja kunci (Key Performance Indicator/KPI) bagi Dewan Komisaris dan Direksi yang berguna untuk memudahkan Perusahaan melakukan penilaian kinerja kedua organ tersebut.

No KegiatanActivities

UraianDescription

PelaksanaanImplementation

Frekuensi Setahun

Frequency in a year

SkorScore

1 Rapat Internal

Internal Meetings

• Evaluasi kebijakan, laporan manajemen, dan masalah khusus

• Evaluasi usulan mengenai KAP• Evaluasi RKAP dan RJP

• Evaluation on policies, management reports, and special issues

• Evaluation on proposals concerning Public Accounting Firm

• Evaluation of RKAP and CPR

• Setiap bulan

• Akhir Triwulan III• Awal Triwulan IV

• Each month

• End of the third Quarter

• Beginning of Quarter IV

• 12 kali

• 1 kali• 2 kali

• 12 times

• once

• twice

10

3

7

Jumlah Rapat InternalNumber of Internal Meetings

15 kali15 times 20

CRITERIA OF PERFORMANCE ASSESSMENT

The Company refers to the regulation of the Ministry of SOE No: PER-04/MBU/2014 concerning guideline on determination of salary of the Board of Directors, Board of Commissioners, and Supervisory Board of SOE. The regulation states key performance indicators as certain parameters that shall be fulfilled by the Board of Commissioners and Board of Directors in supervising and managing the Company.

The criteria for the assessment of the Board of Commissioners are among others: • Supervisory and guiding aspect; • Reporting aspect; • Dynamics aspect (competency improvement)

The criteria for the assessment of the Board of Directors performance comprise: • Finance and Market; • Customer focus; • Effectiveness of product and process; • Manpower focus; • Leadership, corporate governance and responsibility to

the community

KEY PERFORMANCE INDICATOR

The Company established Key Performance Indicator (KPI) for the Board of Commissioners and the Board of Directors that is used to facilitate the Company to assess the performance of both organs.



LampiranAttachment





UraianDescription


Frekuensi Setahun

Frequency in a year

SkorScore

2 Rapat dengan Direksi dan Manajemen

Meetings with Directors and Management

• Pembahasan RKAP & RJP• Pembahasan laporan manajemen

(bulanan, triwulan, semester, tahunan)

• Pembahasan kebijakan dan masalah khusus

• Discussion of RKAP & CPR

• Discussion of management reports (monthly, quarterly, semester, yearly)

• Discussion of specific policies and issues

• Awal triwulan IV• Setiap bulan

• Setiap semester

• Beginning of the fourth quarter

• Each month

• Every semester

• 2 kali• 12 kali

• 2 kali

• Twice

• 12 Times

• twice

10

10

5

Jumlah Rapat dengan Direksi dan ManajemenNumber of Meetings with Directors and Management

18 kali18 times 25

3 Rapat dengan Pemegang Saham dan DireksiMeetings with Shareholders and Board of Directors

• Pembahasan dalam rangka pengesahan RKAP dan/atau RJP yang dilaksanakan dalam forum pra RUPS dan RUPS

• Pembahasan dalam rangaka pengesahan Laporan Tahunan dan Perhitungan Tahunan (Audited)

• Pembahasan Evaluasi atas laporan manajemen perusahaan semester 1

• Discussion on the framework of RKAP and / or CPR approval carried out in pre-AGM and GMS forum

• Discussion on the ratification of An-nual Report and Annual Calculation (Audited)

• Discussion on Evaluation of company management report semester 1

• Triwulan IV

• Triwulan I

• Triwulan III

• Quarter IV

• First Quarter

• Quarter III

• 2 kali

• 2 kali

• 1 kali

• twice

• twice

• once

5

5

5

Jumlah Rapat dengan Pemegang Saham dan DireksiNumber of Meetings with Shareholders and Directors

5 kali5 times 15

4 Kunjungan kerja

Work visit

• Untuk pemahaman bisnis dilakukan perjalanan dinas ke cabang-cabang atau lokasi-lokasi lain yang dipandang perlu, baik dalam negeri mauapun luar negeri

• Untuk meningkatkan kompetensi dilakukan perjalanan dinas ke luar negeri untuk menghadiri seminar atau studi banding terkait degan aspek pengawasan dan/atau manajemen

• For business understanding, busi-ness trips to branches or other locations are deemed necessary, whether domestic or overseas

• To improve the competence of travel abroad to attend seminars or com-parative studies related to aspects of supervision and / or management

• 2 bulan sekali

• 6 bulan sekali

• Once in two months

• Once in 6 months

• 6 kali

• 2 kali

• 6 times

• twice

3

2

Jumlah kunjungan kerjaNumber of working visit

8 kali8 times 5








UraianDescription


Frekuensi Setahun

Frequency in a year

SkorScore

5 Memberikan rekomendasi atas keputusan strategis

Provide recommendations on strategic decisions

Memberikan persetujuan/rekomendasi terhadap rencana aksi korporasi manajemen

Provide approval / recommendation to the management action plan of the corporation

Mingguan

Weekly

20 rekomendasi

20 recommen-dations

20

6 Masukan saran (nasehat) pada Direksi

Provide advice to the Board of Directors

Saran lisan yang tertuang dalam notulen rapat atau saran tertulis

Verbal suggestions contained in min-utes of meetings or written advice

Bulanan

Monthly

12 saran

12 Advices

15

Jumlah SkorTotal score 100



LampiranAttachment










Key Performance Indicator CorporateKEY PERFORMANCE INDICATOR KORPORAT PT WASKITA KARYA (Persero) Tbk REVISI RKAP 2017

No Indikator Kinerja KunciKey Performance Indicators

SatuanUnit

Bobot Quality

BatasanLimitation

RencanaPlan

RealisasiRealization

SkorScore

A Keuangan dan PasarFinance and Markets 20 19.31

1 New Contracts Growth New Contracts Growth

Pertumbuhan kontrak baru yang masuk ke dalam order bookThe growth of new contracts into the order book

% 3 Min -9.84% -20.21% 1.46

2 Daya SaingCompetitiveness

Jml Nilai Proyek Dimenangkan x 100%Num Project Value Won x 100%

% 5 Min 49.53% 49.97% 5.04

Jumlah Nilai Proyek DiikutiTotal Project Value Followed

3 EBITDA / InterestEBITDA / Interest

Laba seb pajak diluar beban depresiasi & amortisasi serta beban bunga/keuangan dibagi dengan beban bunga

Profit of tax as excluding depreciation & amortization expense and interest / finance charge divided by interest expense

% 4 Min 268.72% 366.31% 4.80

4 Working Capital CycleWorking Capital Cycle

Account Receivable - Account Payable CycleAccount Receivable - Account Payable Cycle

Hari 4 Maks 77 52 4.00

5 Rasio Beban UsahaRatio of Operating Expenses

Beban Usaha x 100%Operating Expenses x 100%

% 4 Maks 5.61% 4.65% 4.00


B Fokus PelangganCustomer Focus 24 24.09

1 Indeks Kepuasan PelangganCustomer Satisfaction Index

Total Nilai Kepuasan Pelanggan x 100%Total Value of Customer Satisfaction x 100%

% 14 Min 86.25% 86.81% 14.09

Jumlah RespondenNumber of Respondents

2 Proyek yang dikomplain akibat gagal bangunanProjects that have been compromised due to building failure

Gagal konstruksi/Cacat Konstruksi bangunanFailed construction / Disabled Construction of the building

Buah 10 Maks 2 - 10.00

C Efektivitas produk dan proses The effectiveness of products and processes 18 18.44

1 Pertumbuhan Pendapatan UsahaGrowth of Business Income

Target Pertumbuhan Pendapatan UsahaTarget Revenue Business Growth

% 4 Min 89.81% 90.06% 4.01

2 Revenues growth in non-core producT Pertumbuhan pendapatan diluar produk utamaRevenue growth beyond the main product

% 4 Min 99.55% 151.26% 4.20

3 Effisiensi Proyek Project Efficiency

Laba setelah KSO x 100%Profit after KSO x 100%

% 4 Min 20.29% 20.99% 4.14

Pendapatan Usaha (Non KSO)Business Revenue (Non KSO)

4 Project timelinessProject timeliness

Pelaksanaan proyek tepat waktu x 100%Target Pelaksanaan ProyekImplementation of the project on time x 100%Project Implementation Target

% 3 Min 100.00% 100.00% 3.00

5 Order book burn rate to revenue Order book burn rate to revenue

Kecepatan Perusahaan dalam mengkonversi order book menjadi pendapatanSpeed Company in converting order book into income

% 3 Min 31.72% 32.66% 3.09



LampiranAttachment




Key Performance Indicator CorporateKEY PERFORMANCE INDICATOR KORPORAT PT WASKITA KARYA (Persero) Tbk REVISI RKAP 2017


SatuanUnit

Bobot Quality

BatasanLimitation

RencanaPlan


SkorScore

A Keuangan dan PasarFinance and Markets 20 19.31

1 New Contracts Growth New Contracts Growth

Pertumbuhan kontrak baru yang masuk ke dalam order bookThe growth of new contracts into the order book

% 3 Min -9.84% -20.21% 1.46

2 Daya SaingCompetitiveness

Jml Nilai Proyek Dimenangkan x 100%Num Project Value Won x 100%

% 5 Min 49.53% 49.97% 5.04

Jumlah Nilai Proyek DiikutiTotal Project Value Followed

3 EBITDA / InterestEBITDA / Interest

Laba seb pajak diluar beban depresiasi & amortisasi serta beban bunga/keuangan dibagi dengan beban bunga

Profit of tax as excluding depreciation & amortization expense and interest / finance charge divided by interest expense

% 4 Min 268.72% 366.31% 4.80

4 Working Capital CycleWorking Capital Cycle

Account Receivable - Account Payable CycleAccount Receivable - Account Payable Cycle

Hari 4 Maks 77 52 4.00

5 Rasio Beban UsahaRatio of Operating Expenses

Beban Usaha x 100%Operating Expenses x 100%

% 4 Maks 5.61% 4.65% 4.00


B Fokus PelangganCustomer Focus 24 24.09

1 Indeks Kepuasan PelangganCustomer Satisfaction Index

Total Nilai Kepuasan Pelanggan x 100%Total Value of Customer Satisfaction x 100%

% 14 Min 86.25% 86.81% 14.09


2 Proyek yang dikomplain akibat gagal bangunanProjects that have been compromised due to building failure

Gagal konstruksi/Cacat Konstruksi bangunanFailed construction / Disabled Construction of the building

Buah 10 Maks 2 - 10.00

C Efektivitas produk dan proses The effectiveness of products and processes 18 18.44

1 Pertumbuhan Pendapatan UsahaGrowth of Business Income

Target Pertumbuhan Pendapatan UsahaTarget Revenue Business Growth

% 4 Min 89.81% 90.06% 4.01

2 Revenues growth in non-core producT Pertumbuhan pendapatan diluar produk utamaRevenue growth beyond the main product

% 4 Min 99.55% 151.26% 4.20

3 Effisiensi Proyek Project Efficiency

Laba setelah KSO x 100%Profit after KSO x 100%

% 4 Min 20.29% 20.99% 4.14

Pendapatan Usaha (Non KSO)Business Revenue (Non KSO)

4 Project timelinessProject timeliness

Pelaksanaan proyek tepat waktu x 100%Target Pelaksanaan ProyekImplementation of the project on time x 100%Project Implementation Target

% 3 Min 100.00% 100.00% 3.00

5 Order book burn rate to revenue Order book burn rate to revenue

Kecepatan Perusahaan dalam mengkonversi order book menjadi pendapatanSpeed Company in converting order book into income

% 3 Min 31.72% 32.66% 3.09

Key Performance Indicator Corporate PT WASKITA KARYA (Persero) Tbk 2017 BUSINESS PLAN TARGET REVISION








SatuanUnit

Bobot Quality

BatasanLimitation

RencanaPlan


SkorScore

D Fokus Tenaga Kerja Focus of Labor 20 20.71

1 Employee Engagement Survey Total Nilai Employee Engagement x 100%Total Value Employee Engagement x 100%

% 7 Min 84% 85% 7.06


2 People Development Ratio People Development Ratio

Jumlah Jam PelatihanNumber of Training Hours

Jam/org/th 7 Min 52.56 60.78 7.35

Jumlah Pegawai / TahunNumber of Employees / Year

3 Produktivitas PegawaiEmployee Productivity

Penjualan Tahun BerjalanSales of Current Year

Rp. Jt /org 6 Min 52,684 60,852 6.30

Jumlah Pegawai TetapNumber of Permanent Employees

E Kepemimpinan, Tata Kelola dan Tanggung Jawab KemasyarakatanLeadership, Governance and Community Responsibility 18 18.45

1 GCG level GCG level

Sesuai prosedur penilaian dari Lembaga IndependenIn accordance with the assessment procedures of the Independent Institution

score 4 Min 86.00 88.25 4.10

2 Skor K P K UK P K U Scores

Sesuai hasil KPKU sebelumnyaAs per previous KPKU results

score 4 Min 575.00 581.00 4.04

3 Penyaluran PKBL / CSRDistribution of PKBL / CSR

Jumlah dana yg tersalurkan x 100%Amount of funds distributed x 100%

% 3 Min 80% 90.07 3.15

Jumlah dana tersedia yg dianggarkanThe amount of funds available budgeted

4 Penerapan K3LMPImplementation of K3LMP

Buah 4 Min 5.00 5.00 4.00

5 Penerapan Manajemen RisikoImplementation of Risk Management

Tingkat PelaksanaanLevel of Implementation

Score 3 Min 2 2.24 3.15

Manajemen RisikoRisk management

100 100.99



LampiranAttachment





SatuanUnit

Bobot Quality

BatasanLimitation

RencanaPlan


SkorScore

D Fokus Tenaga Kerja Focus of Labor 20 20.71

1 Employee Engagement Survey Total Nilai Employee Engagement x 100%Total Value Employee Engagement x 100%

% 7 Min 84% 85% 7.06


2 People Development Ratio People Development Ratio

Jumlah Jam PelatihanNumber of Training Hours

Jam/org/th 7 Min 52.56 60.78 7.35

Jumlah Pegawai / TahunNumber of Employees / Year

3 Produktivitas PegawaiEmployee Productivity

Penjualan Tahun BerjalanSales of Current Year

Rp. Jt /org 6 Min 52,684 60,852 6.30

Jumlah Pegawai TetapNumber of Permanent Employees

E Kepemimpinan, Tata Kelola dan Tanggung Jawab KemasyarakatanLeadership, Governance and Community Responsibility 18 18.45

1 GCG level GCG level

Sesuai prosedur penilaian dari Lembaga IndependenIn accordance with the assessment procedures of the Independent Institution

score 4 Min 86.00 88.25 4.10

2 Skor K P K UK P K U Scores

Sesuai hasil KPKU sebelumnyaAs per previous KPKU results

score 4 Min 575.00 581.00 4.04

3 Penyaluran PKBL / CSRDistribution of PKBL / CSR

Jumlah dana yg tersalurkan x 100%Amount of funds distributed x 100%

% 3 Min 80% 90.07 3.15

Jumlah dana tersedia yg dianggarkanThe amount of funds available budgeted

4 Penerapan K3LMPImplementation of K3LMP

Buah 4 Min 5.00 5.00 4.00

5 Penerapan Manajemen RisikoImplementation of Risk Management

Tingkat PelaksanaanLevel of Implementation

Score 3 Min 2 2.24 3.15

Manajemen RisikoRisk management

100 100.99






ASSESSMENT PENERAPAN GCG UNTUK ASPEK DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSIGCG Implementation Assessment Aspect Of Board Of Commissioners And Directors

Pada tahun 2017, Perseroan melakukan penilaian atas implementasi GCG untuk Direksi dan Dewan Komisaris yang dilaksanakan sesuai kerangka acuan pelaksanaan asesmen GCG yang dikembangkan oleh Kementerian Negara BUMN berdasarkan Keputusan Sekretaris Kementerian BUMN No. SK-16/S.MBU/2012 tanggal 06 Juni 2012 tentang Indikator/Parameter Penilaian dan Evaluasi atas Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara.

Adapun asesmen GCG Dewan Komisaris secara garis besar meliputi aspek-aspek penilaian sebagai berikut:1. Dewan Komisaris melaksanakan program pelatihan/

pembelajaran secara berkelanjutan. 2. Dewan Komisaris melakukan pembagian tugas,

wewenang, dan tanggung jawab secara jelas serta menetapkan faktor-faktor yang dibutuhkan untuk mendukung pelaksanaan tugas Dewan Komisaris.

3. Dewan Komisaris memberikan persetujuan atas rancangan RJPP dan RKAP yang disampaikan oleh Direksi.

4. Dewan Komisaris memberikan arahan terhadap Direksi atas implemetasi rencana dan kebijakan Perusahaan.

5. Dewan Komisaris melaksanakan pengawasan terhadap Direksi atas implementasi rencana dan kebijakan perusahaan.

6. Dewan Komisaris melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan pengelolaan Anak Perusahaan/ Perseroan patungan.

7. Dewan Komisaris berperan dalam pencalonan anggota Direksi, menilai kinerja Direksi (individu dan kolegial) dan mengusulkan tantiem/insentif kinerja sesuai ketentuan yang berlaku dan mempertimbangkan kinerja Direksi.

8. Dewan Komisaris melakukan tindakan terhadap potensi benturan kepentingan yang menyangkut dirinya.

9. Dewan Komisaris memantau dan memastikan bahwa praktik Tata Kelola Perusahaan yang Baik telah diterapkan secara efektif dan berkelanjutan.

10. Dewan Komisaris menyelenggarakan Rapat Dewan Komisaris yang efektif dan menghadiri Rapat Dewan Komisaris sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.

11. Dewan Komisaris memiliki Sekretaris Dewan Komisaris untuk mendukung tugas kesekretariatan Dewan Komisaris.

12. Dewan Komisaris memiliki Komite Dewan Komisaris yang efektif.

In 2017, the Company conducted assessment on the implementation of GCG by the Board of Directors and the Board of Commissioners according to the guidelines of GCG assessment developed by the Ministry of SOE pursuant to Decision Letter of Secretary to the Ministry of SOE Number: SK-16/S.MBU/2012 dated June 06, 2012 on Indicator/ Parameter of Assessment and Evaluation on Good Corporate Governance in State Owned Enterprises.

The GCG assessment of the Board of Commissioners generally cover the following assessment criteria: 1. The Board of Commissioners conduct training/learning

program sustainably.2. The Board of Commissioners has clearly determined

duties, authorities, and responsibilities for each member and listed things that are necessary to support the implementation of the Board of Commissioners’ duties.

3. The Board of Commissioners approves the draft RJPP and RKAP submitted by the Board of Directors.

4. The Board of Commissioners provides direction to the Board of Directors on the implementation of the Company’s plans and policies.

5. The Board of Commissioners shall supervise the Board of Directors on the implementation of the company’s plans and policies.

6. The Board of Commissioners supervises the supervision on the implementation of management policy of the Subsidiaries/joint venture.

7. The Board of Commissioners assumes role in nominating candidates for the Board of Directors, assess the performance of the Board of Directors (as individual and collective entity) and recommends tantiem/incentives for their performance according to the applicable regulations by taking account of the Board of Directors’ performance.

8. The Board of Commissioners takes action to prevent conflict of interest that arises from its own personal conduct.

9. The Board of Commissioners monitors andm ensures that good corporate governance is in place and continues.

10. The Board of Commissioners holds internal meeting effectively and attends it to comply with laws.

11. The Board of Commissioners has a Secretary of the Board of Commissioners to support secretariat duties of the Board.

12. The Board of Commissioners has committees under it that perform effectively.



LampiranAttachment




Asesmen GCG Direksi secara garis besar meliputi aspek-aspek penilaian sebagai berikut: 1. Direksi memiliki pengenalan dan pelatihan/pembelajaran

serta melaksanakan program tersebut secara berkelanjutan.

2. Direksi melakukan pembagian tugas/fungsi, wewenang dan tanggung jawab secara jelas.

3. Direksi menyusun perencanaan perusahaan.4. Direksi berperan dalam pemenuhan target kinerja

perusahaan.5. Direksi melaksanakan pengendalian operasional dan

keuangan terhadap implementasi rencana dan kebijakan Perseroan.

6. Direksi melaksanakan pengurusan Perseroan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan Anggaran Dasar.

7. Direksi melakukan hubungan yang bernilai tambah bagi Perseroan dan Para Pemegang Saham.

8. Direksi memonitor dan mengelola potensi benturan kepentingan anggota Direksi dan manajemen di bawah Direksi.

9. Direksi memastikan Perseroan melaksanakan keterbukaan informasi dan komunikasi sesuai Peraturan Perundang-undangan yang berlaku dan penyampaian informasi kepada Dewan Komisaris dan Pemegang Saham tepat waktu.

10. Direksi menyelenggarakan rapat Direksi dan menghadiri Rapat Dewan Komisaris sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.

11. Direksi wajib menyelenggarakan pengawasan intern yang berkualitas dan efektif.

12. Direksi menyelenggarakan fungsi Sekretaris Perusahaan yang berkualitas dan efektif.

13. Direksi menyelenggarakan RUPS Tahunan dan RUPS lainnya sesuai Peraturan Perundang-undangan.

GCG assessment of the Board of Directors generally covers the following aspects: 1. The Board of Directors has introduction and training/

learning program and implements the programs in continuous manner.

2. The Board of Directors shall clearly divide the tasks / functions, authorities and responsibilities.

3. The Board of Directors prepares the company’s plan.4. The Board of Directors plays a role in fulfilling the

company’s performance targets.5. The Board of Directors controls the operation and

financial matter on the implementation of plan and policy of the Company.

6. The Board of Directors manages the Company according to the applicable rules and regulation and the Articles of Association.

7. The Board of Directors builds relationship that can provide added value to the Company and stakeholders

8. The Board of Directors monitors and manages any potential of conflict of interests among the Board of Directors and management under the Board of Directors.

9. The Board of Directors ensures that the Company implements information transparency and communication according to the prevailing rules and regulations and submits information to the Board of Commissioners and the Shareholders in timely manner.

10. The Board of Directors holds internal meeting and attends the Board of Commissioners’ meeting according to the regulation.

11. The Board of Directors is obliged to perform quality and effective internal supervision.

12. The Board of Directors establishes an effective and high quality function of Corporate Secretary

13. The Board of Directors holds AGMS and other GMS according to the rules and regulations.







Hasil Assessment Penerapan GCG Aspek Dewan Komisaris dan Direksi Tahun Buku 2017(Metode Penilaian Berdasarkan Salinan Keputusan Sekretaris Kementerian BUMN No. SK-16/S.MBU/2012)Results of GCG Implementation Assessment Aspects of Board of Commissioners and Board of Directors Fiscal Year 2017(Assessment Method Based on Decision Letter of Secretary of Ministry of SOE No. SK-16 / S.MBU / 2012)

Aspek Pengujian Evaluation Aspect

Bobot Quality

Pencapaian Tahun Buku 2017 Achievement of Fiscal Year 2017

Nilai Value


Kualifikasi Kualitas Penerapan GCGGCG Implementation Quality Qualification

Dewan Komisaris/Dewan PengawasBoard of Commissioners/Supervisory Boards

35,00 31,92 91,21 Sangat Baik Very Good

DireksiBoard of Directors

35,00 32,69 93,39 Sangat Baik Very Good

Keterangan:0-50 : Tidak Baik | 50-60 : Kurang Baik | 60-75 : Cukup Baik | 75-85 : Baik | 85-100 : Sangat Baik

Information:0-50: No Good | 50-60: Less Good | 60-75: Good Enough | 75-85: Good | 85-100: Very Good

Berdasarkan hasil keputusan RUPS 2017, asesmen terhadap kinerja Dewan Komisaris dan Direksi pada 2017 telah berjalan baik dan memuaskan.

Pursuant to AGM resolution in 2016, the assessment on the performance of the Board of Commissioners and the Board of Directors in 2016 ran well and the result was satisfactory.



LampiranAttachment



KEBIJAKAN REMUNERASI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI

Remuneration Policy of The Board of Commissioners and Board of Directors

Remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi dilakukan dengan basis formula yang ditetapkan oleh RUPS serta telah melalui kajian oleh Dewan Komisaris melalui pendalaman yang dilakukan oleh pemegang saham.

Prosedur Remunerasi Direksi Pada 2017, prosedur dan penetapan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi dilakukan berdasarkan Pasal 96 ayat (1) Undang–undang Perseroan Terbatas No. 40 tahun 2007 yang mengatur besarnya gaji dan tunjangan Direksi ditetapkan berdasarkan keputusan RUPS. Kewenangan tersebut berdasarkan Pasal 96 ayat (2) dapat dilimpahkan kepada Dewan Komisaris. Bentuk Tunjangan dan Fasilitas, serta komponen lain yang termasuk di dalam komponen penghasilan (selain gaji) mengacu pada ketentuan sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Negara Nomor: PER-04/MBU/2014 jo. PER-02/MBU/06/2016 jo. PER-01/MBU/O6/2017 tentang Pedoman Penetapan penghasilan Direksi, Dewan Komisaris, dan Dewan Pengawas BUMN

Di tahun 2017, Perseroan telah menetapkan penghasilan Direksi dan Dewan Komisaris PT Waskita Karya (Persero) Tbk melalui Surat Keputusan Direksi Nomor: 49/SK/WK/PEN/2017 tanggal 03 Juli 2017. Adapun Penetapan remunerasi Direksi terdiri dari beberapa komponen seperti:

1. Honorarium 2. Tunjangan 3. Fasilitas 4. Tantiem/ Insentif Kerja

Indikator Penetapan Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi. Dalam hal tersebut mengacu pada indikator-indikator sebagai berikut: • Remunerasi diberikan dalam hal perusahaan memperoleh

keuntungan dalam tahun buku yang bersangkutan; • Remunerasi diberikan dengan mengacu pada

perkembangan pasar industri konstruksi;• Remunerasi diberikan melalui hasil pengukuran kinerja

Dewan Komisaris dan Direksi yang sesuai dengan tugas dan tanggung jawab;

• Kinerja keuangan dan pencapaian Key Performance Indicator (KPI) Perseroan;

• Prestasi kerja individu; • Kewajaran dengan peer Perseroan lainnya; • Pertimbangan sasaran dan strategi jangka panjang

Perseroan;

Remuneration for members of the Board of Commissioners and Board of Directors is conducted by basic formula determined by GMS and has been reviewed by the Board of Commissioners and studied by shareholders.

In 2017, Procedure and determination for remuneration of the Board of Commissioners and Board of Directors was carried out pursuant to Article 96 paragraph (1) of Limited Liability Company Law No. 40 year 2007 that regulates salary and allowance of the Board of Directors stipulated according to the resolution of AGM. Such authority under Article 96 paragraph (2) may be delegated to the Board of Commissioners.The forms of Benefits and Facilities, and other components included in the income (other than salary) shall refer to the provisions as set forth in the Minister of State Regulation Number: PER-04/MBU/2014 jo. PER-02/MBU/06/2016 jo. PER-01/MBU/O6/2017 concerning the Guidelines for Board of Directors, Board of Commissioners, and Supervisory Board of SOEs

In 2017, the Company has determined the earnings of Directors and Board of Commissioners of PT Waskita Karya (Persero) Tbk through Directors Decree No. 49 / SK / WK / PEN / 2017 dated 03 July 2017. The Board of Directors remuneration consists of several components such as:

1. Honorarium. 2. Allowance 3. Facilities 4. Tantiem/work incentives

Performance Indicator for Remuneration of the Board of Commissioners and the Board of Directors. It is determined by referring to the following indicators: • Remuneration is given when the Company gain profit

during the fiscal year; • Remuneration is given by referring to the development in

the construction business market; • Remuneration is given based on the assessment result of

the Board of Commissioners and the Board of Directors’ duties and responsibilities;

• Financial performance and achievement of the Company’s Key Performance Indicator;

• Individual achievement; • Fairness among the Company’s peer; • Consideration on target and long term strategy of the

Company;






KEBIJAKAN REMUNERASI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSIRemuneration Policy of The Board of Commissioners and Board of Directors

• Besaran remunerasi yang diterima adalah: - Komisaris Utama 45% dari Gaji Direktur Utama.

- Anggota Dewan Komisaris 90% dari honorarium Komisaris Utama.

- Direktur Utama 100%. - Anggota Direksi 90% dari Gaji Direktur Utama.

STRUKTUR REMUNERASI ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI

Pada tahun 2017, remunerasi yang diberikan kepada Direksi dan Dewan Komisaris telah disesuaikan dengan kinerja Direksi pada tahun buku. Rincian struktur remunerasi yang menunjukkan komponen remunerasi dan jumlah nominal per komponen untuk setiap anggota Dewan Komisaris dan Direksi, sebagai berikut:

Remunerasi Direksi

JabatanPosition

Gaji per Bulan

Salary per month

TunjanganAllowance

FasilitasFacility

THRReligious

Holiday Allowance

Perumahan per BulanHousing per Month

Asuransi Purna Jabatanpost-employment insurance

Kendaraan per BulanVehicles per Month

Kesehatan per Tahun

Health per Year

Bantuan HukumLegal Aid


170.000.000 1xgaji1x salary 27.500.000

Maximum 25% Gaji Setahun Termasuk Premi Asuransi Kecelakaan dan KematianMaximum 25% Annual Sal-ary Includes Accident and Death Insurance Premium


At Cost At cost

DirekturDirector


1xgaji1x salary 27.500.000

Maximum 25% Gaji Setahun Termasuk Premi Asuransi Kecelakaan dan Kematian Maximum 25% Annual Sal-ary Includes Accident and Death Insurance Premium


At Cost At cost

• The portion of remuneration to receive is as follows: - President Commissioner has 45% of the President

Director’s remuneration. - Members of the Board of Commissioners receive

90% of the amount gained by the President Director. - President Director has 100% - Members of the Board of Directors receive 90% of

the President Director’s.

REMUNERATION STRUCTURE FOR MEMBERS OF BOARD OF COMMISSIONERS AND BOARD OF DIRECTORS

In 2017, remuneration given to the Board of Directors and Board of Commissioners has been calculated by referring to the performance of the Board of Directors in the fiscal year. Details on the remuneration structure showing the components and nominal for each component of remuneration given to each member of Board of Commissioners and Board of Directors are as follows:

Remuneration for the Board of Directors



LampiranAttachment



KEBIJAKAN REMUNERASI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSIRemuneration Policy of The Board of Commissioners and Board of Directors

Remunerasi Dewan Komisaris

JabatanPosition

Gaji per Bulan

Salary per month

TunjanganAllowance

THRReligious

Holiday AllowanceTransportasi per BulanTransportation per Month

Asuransi Purna Jabatanpost-employment insurance

Kesehatan per Tahun

Health per Year

Bantuan HukumLegal Aid



1xgaji1x honorarium



At cost At cost


90% Dari Honorarium Komisaris Utama90% Of President Director Salary

1xgaji1x honorarium



At cost At cost

Remuneration for the Board of Commissioners






HUBUNGAN AFILIASI DEWAN KOMISARIS, DIREKSI DAN PEMEGANG SAHAM PENGENDALIAffiliation of The Board of Commissioners, Board of Directors and Controlling Shareholders

Seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi Waskita tidak memiliki hubungan keluarga dan hubungan keuangan dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Pemegang Saham Pengendali.

Hubungan afiliasi Dewan Komisaris, Direksi dan Pemegang Saham Pengendali dapat dilihat pada tabel berikut:

Hubungan Keuangan dan Keluarga Dewan Komisaris dan DireksiFinancial and Family Relation among members of the Board of Commissioners and the Board of Directors

NamaName

Hubungan Keuangan Dengan Hubungan Keluarga Dengan

Dewan KomisarisBoard of Commissioners

DireksiBoard of

Directors

Pemegang Saham

PengendaliControling Shareholder

Dewan KomisarisBoard of Commissioner

DireksiBoard of

Directors

Pemegang Saham

PengendaliControlling Shareholder

YaYes

TidakNo

YaYes

TidakNo

YaYes

TidakNo

YaYes

TidakNo

YaYes

TidakNo

YaYes

TidakNo

Dewan KomisarisBoard of Commissioners

Badrodin Haiti X X X X X X

Danis H. Sumadilaga

X X X X X X

Arif Baharudin X X X X X X

R. Agus Sartono

X X X X X X

M. Aqil Irham X X X X X X

Viktor S. Sirait X X X X X X

DireksiBoard of Directors

M. Choliq X X X X X X

Tunggul Rajagukguk

X X X X X X

Agus Sugiono X X X X X X

Adi Wibowo X X X X X X


X X X X X X

Bambang Rianto

X X X X X X


All members of the Board of Commissioners and the Board of Directors have no family and financial relation with other members of the Board of Commissioners, the Board of Directors and Controlling Shareholders.

Affiliation relation among the Board of Commissioners, the Board of Directors and the Controlling shareholders are as follows:



LampiranAttachment




Antar anggota Dewan Komisaris dan antara anggota Dewan Komisaris dengan anggota Direksi tidak ada hubungan keluarga sedarah sampai dengan derajat ketiga, baik menurut garis lurus maupun garis ke samping atau hubungan semenda.

Direksi ditetapkan untuk menjalankan segala tindakan pengurusan Perseroan atau hubungan dengan pihak lain secara independen tanpa campur tangan pihak-pihak lain atau yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan dan Anggaran Dasar Perseroan yang secara material dapat mengganggu objektivitas dan kemandirian tugas Direksi yang dijalankan semata-mata untuk kepentingan Perseroan.

Sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan, antar anggota Direksi serta antara anggota Direksi dengan anggota Dewan Komisaris tidak memiliki hubungan keluarga sampai derajat ketiga baik menurut garis lurus maupun garis ke samping termasuk hubungan semenda.

There is no biological relationship until the third degree, both according to straight line or side line and marriage relationship, among members of the Board of Commissioners and its internal members and between all members of the Board of Commissioners and the Board of Directors.

The Board of Directors shall perform all management activities and build relationship with other parties independently without intervention from any other parties or others against rules and regulations and the Articles of Association which can materially compromise the objectivity and independency of the Board of Directors in performing its duties in the interest of the Company.

Pursuant to the Company’s Articles of Association, there is no biological relationship until the third degree, both according to straight line or side line and marriage relationship, among members of the Board of Commissioners and its internal members and between all members of the Board of Commissioners and the Board of Directors.






KEBIJAKAN KEBERAGAMAN KOMPOSISI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSIDiversity in The Composition of The Board of Commissioners and Board of Directors KEBIJAKAN KEBERAGAMAN KOMPOSISI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSIDiversity in The Composition of The Board of Commissioners and Board of Directors

Dunia usaha baik secara global maupun nasional terus mengalami perubahan dan perkembangan yang didorong oleh beragam aspek. Kondisi geopolitik, iklim usaha, perkembangan teknologi serta perubahan-perubahan hukum, sosial dan ekonomi menjadi indikator yang perlu diperhatikan oleh seluruh pelaku bisnis agar terus dapat menyesuaikan diri. Untuk itu, keberadaan profesional dari beragam latar belakang disiplin ilmu sangat dibutuhkan oleh Perseroan dalam melakukan penyusunan perencanaan kebijakan Perusahaan di masa mendatang atau kebijakan-kebijakan strategis yang dibutuhkan sewaktu-waktu. Hal tersebut bertujuan agar Perseroan senantiasa bersinergi dengan kondisi-kondisi disekitarnya serta menghasilkan keuntungan bisnis yang optimal.

Berdasarkan pemahaman tersebut, Manajemen sepenuhnya mendukung adanya kebijakan keberagaman komposisi Dewan Komisaris dan Direksi dengan berbagai keahlian dan kompetensi yang dapat mendukung kemajuan usaha Perseroan.

Hingga 31 Desember 2017, Perseroan belum memiliki kebijakan yang mengatur tentang keberagaman komposisi Dewan Komisaris dan Direksi. Meski demikian, komposisi Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan di tahun ini telah memenuhi aspek keberagaman yang terdiri dari gender, usia, latar belakang keilmuan, kualifikasi akademik serta pengalaman dari berbagai bidang. Pada periode tahun 2017, keberagaman komposisi Dewan Komisaris dan Direksi Waskita tercermin dalam pendidikan, pengalaman kerja, dan usia, dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

The business world, both globally and domestically, continues to change and develop as it is encouraged by various aspects. The condition of geopolitics, business climate, technology development, as well as changes in laws, social, and economics become indicators that require more attention from business players to keep themselves on the right track. To that end, the existence of professionals from various educational backgrounds is essentially required by the Company in drawing up the Company’s policy planning in the future, as well as strategic policies that may be needed at any time. Such things are conducted so that the Company is able to continue to synergize with the surrounding conditions, as well as generating optimum business profits.

Based on such comprehension, the Management fully supports the diversity of expertise and competency in the composition of Board of Commissioners and Board of Directors that can support business progress of the Company.

Up to December 31, 2017, the company did not have any regulations that regulate policy on diversity of composition of the Board of Commissioners and Board of Directors. Even though, composition of the Board of Commissioners and Board of Directors has meet aspect of diversity which consists of gender, age, educational background, academic qualification, and experience from various fields. In 2017, the diversity in composition of the Board of Commissioners and Board of Directors of Waskita Karya reflected in education, working experiences, age as seen in the following table:



LampiranAttachment



KEBIJAKAN KEBERAGAMAN KOMPOSISI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSIDiversity in The Composition of The Board of Commissioners and Board of Directors

DEWAN KOMISARIS

NamaName

JabatanPosition

Usia (tahun)

Age (Year)

PendidikanEducation

PengalamanExperiences

KeahlianSkills

Badrodin Haiti


59 Memperoleh gelar Dokterandus dalam bidang Ilmu Kepolisian dan PertahananObtained a Doctorandus degree in Police Science and Defense

• Komisaris Utama PT Waskita Karya (Persero) Tbk (2016 – hingga saat ini)

• Perwira Tinggi Kepolisian Republik Indonesia dengan jabatan terakhir sebagai Kapolri (2015-2016)

• Wakapolri (2014-2015); • Kabaharkam Polri (2013-2014); • Asisten Operasi Kapolri (2011-2013); • Koorsahli Kapolri (2011); • Kapolda Jawa Timur (2010-2011); • Kadivkum Polri (2010); • Kapolda Sumatera Utara (2009-2010); • Direktur I/ Kamtranas Bareskrim

Polri (2007-2008); • Kapolda Sulawesi Tengah (2006-2008); • Seslemdiklat Polri (2005-2006); • Kapolda Banten (2004-2005)

Kepemimpinan dan StrategiLeadership and strategy

Danis H. Sumadilaga


57 Doktor Ilmu Manajemen Kekhususan Manajemen Stratejik dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas IndonesiaDoctorate Specialization in Strategic Management from Faculty of Econom-ics and Business at the University of Indonesia

• Komisaris PT Waskita Karya (Persero) Tbk (2015 – hingga saat ini)

• Staf Ahli Menteri Pekerjaan Umum Bidang Keterpaduan Pembangunan (2014-2016),

• Kepala Pusat Komunikasi Publik, Kementerian Pekerjaan Umum (2013–2014),

• Kepala Pusat Pengolahan Data, Kementerian Pekerjaan Umum (2010 – 2013),

• Direktur Bina Teknik, Direktorat Jenderal Bina Marga (2007-2010)

Ilmu Manajemen Kekhususan Manajemen StratejikSpecializationin StrategicManagement

Arif Baharudin


50 Master of Business Administration bidang Keuangan dari Daniels College of Business, University of Denver, Colorado, USAMaster of Business Administration in Finance at Daniels College of Business, University of Denver, Colorado, USA

• Komisaris PT Waskita Karya (Persero) Tbk (2011 hingga saat ini)

• Kepala Pusat Analisis dan Harmonisasi Kebijakan, Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan (2013-2015)

• Direktur Kekayaan Negara Dipisahkan, Direktorat Jendral Kekayaan Negara Kementerian Keuangan (2011-2013)

• Komisaris PT Indonesia Infrastructure Finance (Persero) (2010-2015)

• Direktur International Rubber Consortium Limited (IRCO) Bangkok (2010-2012)

• Staf Khusus Dewan Komisaris PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (2010-2011)

Administrasi Bidang KeuanganAdministration in Finance

BOARD OF COMMISSIONERS







NamaName

JabatanPosition

Usia (tahun)

Age (Year)

PendidikanEducation


KeahlianSkills

R. Agus Sartono


56 Doktor Ilmu Sosial dan Ekonomi, Innsbruck University, Innsbruck, AustriaDoctoral degree in Social and Economics from Innsbruck University, Innsbruck,Austria

• Komisaris PT Waskita Karya (Persero) Tbk (2015 – hingga saat ini)

• Komisaris Utama PT Barata Indonesia (Persero) (2013-2015)

• Deputi Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (2010-2014)

• Ketua Forum Education For All (EFA) (2010-2014)

Ilmu Sosial dan EkonomiSocial and Economics


48 Doktor bidang sosiologi dari Universitas IndonesiaDoctoral degree in sociol-ogy at University of Indonesia

• Komisaris Independen PT Waskita Karya (Persero) Tbk sejak (2015 - hingga saat ini)

SosisologiSociology


43 Sarjana bidang Teknik Mesin dari Institute Teknologi Bandung (ITB)Bachelor degree in Me-chanical Engineering atBandung Institute of Technology (ITB)

• Komisaris Independen PT Waskita Karya (Persero) Tbk (2015 – hingga saat ini)

• Komisaris Utama PT Mitra Taruli Perkasa (2012-2015)

• Project Manager PT Pharma Kasih Sentosa (2008-2010)

Teknik MesinMechanical Engi-neering

DIREKSI

NamaName

JabatanPosition

Usia (tahun)

Age (Year)

PendidikanEducation


KeahlianSkills


65 Magister Manajemen bidang Manajemen Internasional dari Sekolah Tinggi Manajemen Prasetya MulyaMaster of Management in International Management at Prasetya Mulya School of Management

• Direktur Utama PT Waskita Karya (Persero) Tbk (2008-hingga saat ini)

• Direktur PT Adhi Karya (2001-2006), • Ketua Tim Pelaksana Privatisasi PT

Adhi Karya (2003-2004), • Kepala Divisi Keuangan Kantor Pusat

PT Adhi Karya (1999-2001)

Teknik Sipil dan Manajemen bidang Manajemen InternasionalNatural andEnvironmentalResources

Tunggul Rajagukguk

Direktur Keuangan & StrategiDirector of Strategy & Finance

55 Magister Manajemen di bidang Keuangan dan Perbankan Dari Universitas IndonesiaMaster of Management in Finance and Banking at the University Indonesia

• Direktur Keuangan PT Waskita Karya (Persero) Tbk (2011 – hingga saat ini)

• Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) (2009-2011),

• Direktur PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (2008-2009),

• Senior Vice President, Kepala Bagian Manajemen Kredit dan Realty, Sistem Prosedur dan Kepatuhan PT Perseroan Pengelola Aset (Persero) (2004-2007)

Keuangan dan PerbankanFinance and Banking

BOARD OF DIRECTORS



LampiranAttachment




NamaName

JabatanPosition

Usia (tahun)

Age (Year)

PendidikanEducation


KeahlianSkills


57 Magister bidang Manajemen dari Prasetya Mulya Business SchoolMaster degree in Finance from Prasetya Mulya Busi-ness School

• Direktur SDM & Sistem (2014 - hingga saat ini)

• Direktur Operasi III PT Waskita Karya (Persero) Tbk (2013-2014),

• Kepala Departemen Produksi (2010-2013),

• Kepala Biro Sistem (2009-2010)

Bidang ManajemenManagement


58 Sarjana bidang Teknik Sipil dari Universitas Gajah MadaBachelor degree in Civil Engineering from Gajah Mada University

• Direktur Operasi I PT Waskita Karya (Persero) Tbk (2012 - hingga saat ini)

• Kepala Divisi I (2008-2012), • Wakil Kepala Divisi I Kantor Divisi

Gedung (2007-2008), • • Kepala Bagian Pengendalian II Kantor

Divisi I (2004-2007)

Bidang Teknik SipilCivil Engineering


Direktur Operasi IIDirector of Operation II

54 Magister di Sekolah Tinggi Manajemen Prasetya MulyaMaster degree from Prase-tya Mulya Business School

• Direktur Operasi II PT Waskita Karya (Persero) Tbk (2015 - hingga saat ini)

• Kepala Divisi Gedung (2014-2015), • Kepala Divisi Regional I, Pekanbaru

(2014), • Kepala Divisi Regional II, Balikpapan

(2012-2014), • Kepala Divisi Regional VI, Surabaya

(2011-2012)


Bambang Rianto

Direktur Operasi IIIDirector of Operation III

45 Sarjana Teknik Sipil Universitas Borobudur JakartaBachelor degree in Civil En-gineering from Borobudur University, Jakarta

• Direktur Operasi III PT Waskita Karya (Persero) Tbk (2017- hingga saat ini)

• Direktur Utama PT PP Urban (2016 – 2017)

• Kepala Divisi Pemasaran PT PP (Persero) Tbk (2014-2016)







Dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab pengawasan, pemberian saran serta rekomendasi, Dewan Komisaris dibantu oleh dua komite, yaitu: 1. Komite Audit 2. Komite Pemantau Manajemen Risiko

Keberadaan komite-komite di bawah Dewan Komisaris tersebut telah sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku serta bertujuan untuk menyempurnakan implementasi prinsip-prinsip GCG dalam kegiatan operasional Perseroan.

KOMITE AUDIT

Komite Audit merupakan perangkat Dewan Komisaris yang berfungsi membantu Dewan Komsiaris dalam melaksanakan tugasnya, yaitu mengawasi Direksi dalam menjalankan kepengurusan Perseroan serta memberikan nasihat kepada Direksi.

Komite Audit Waskita dibentuk dengan tujuan utama untuk membantu dan memperkuat fungsi Dewan Komisaris dalam melaksanakan tanggung jawab pengawasan atas proses pelaporan keuangan, sistem pengendalian internal, proses audit, implementasi GCG dan proses pemantauan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan di Perseroan. Komite Audit bersifat mandiri baik dalam pelaksanaan tugas dan dalam pelaporan, serta bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris dan menjalankan fungsinya sesuai dengan peraturan dan instruksi yang diterima dari Dewan Komisaris.

Piagam Komite Audit Piagam Komite Audit ditetapkan berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris PT Waskita Karya (Persero) Tbk Nomor: 02.1/SK/WK/DK/2016 tertanggal 20 April 2016 yang berisi tentang Perubahan Piagam Komite Audit PT Waskita Karya (Piagam Komite Audit).

Piagam tersebut, berisi tentang Visi Misi, Struktur dan Kedudukan, Tugas & Tanggung Jawab, Lingkup dan Wewenang, Hubungan Kerja, Keanggotaan dan Persyaratan Auditor, Rapat dan Pelaporan, Kode Etik, Standar Atribut & Standar Kinerja, Penilaian Kinerja, Imbalan dan Pembebanan Biaya, serta Mekanisme Kerja dan Supervisi.

Keanggotaan Komite Audit Komite Audit dibentuk oleh Dewan Komisaris untuk membantu Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan atas pelaksanaan fungsi Direksi dalam mengelola Perseroan

KOMITE DI BAWAH DEWAN KOMISARISCommittees Under The Board of Commissioners

In performing the duties and responsibilities of supervising, giving advice and recommendation, the Board of Commissioners is assisted by two committees, namely:1. Audit Committee2. Risk Management Committee

The presence of committees under the Board of Commissioners is in line with the prevailing regulations and aims to improve the implementation of GCG principles in the Company’s operational activities.

AUDIT COMMITTEE

The Audit Committee is a Board of Commissioner’s tool that serves to assist the Board of Commissioners in performing its duties, which oversees the Board of Directors in conducting the management of the Company and provides advice to the Board of Directors.

Waskita’s Audit Committee was established with the main objective to assisst and strengthen the function of the Board of Commissioners in performing its oversight duties over the financial reporting process, internal control systems, audit processes, GCG implementation and to monitor the compliance processes with the rules and regulations of the Company. The Audit Committee is mandiri, well in the implementation duties and in the reporting held accountable to the Board of Commissioners and performs its functions in accordance with the rules and instructions from the Board of Commissioners.

Charter of the Audit CommitteeThe Audit Committee Charter is determined by the Decision of the Board of Commissioners of PT Waskita Karya (Persero) Tbk Number: 02.1 / SK / WK / DK / 2016 dated April 20, 2016 which contains the Amendment to the Charter of the Audit Committee of PT Waskita Karya (Audit Committee Charter).

The Charter contains the Vision of Mission, Structure and Position, Duties & Responsibilities, Scope and Authority, Employment Relations, Membership and Auditor Requirements, Meetings and Reporting, Code of Conduct, Standards & Attributes, Performance Appraisals, Rewards and Charges, and Work Mechanism and Supervision.

Membership audit committee Audit Committee was established by Board of Commissioners to monitor the implementation of Board of Directors’ function in managing the Company in line with good corporate



LampiranAttachment




sesuai dengan prinsip tata kelola perseroan yang baik. Seluruh anggota Komite Audit diangkat dan diberhentikan oleh Dewan Komisaris dan dilaporkan dalam RUPS.

Komite Audit dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 04/SK/WK/DK/2015 tanggal 28 April 2015 tentang Perubahan Keanggotaan Komite Audit dan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 11/SK/WK/DK/2015 tanggal 30 September 2015, dengan mengacu pada Peraturan Menteri Negara BUMN No.PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan Good Corporate Governance pada Badan Usaha Milik Negara. Komite Audit diangkat dan diberhentikan berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris.

Komite Audit terdiri dari 1 (satu) orang Komisaris Independen sebagai Ketua dan sekurang-kurangnya 2 (dua) orang anggota lainnya yang berasal dari luar PT Wasita Karya. Anggota Komite Audit diangkat dan diberhentian oleh Dewan Komisaris dan dilaporkan kepada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Komite Audit di Perseroan senantiasa mendorong terbentuknya sistem pengawasan dan pengendalian internal yang baik, meningkatkan keterbukaan dalam pelaporan keuangan, dan mengkaji ruang lingkup dan ketepatan penugasan auditor eksternal.

Susunan Anggota Komite Audit Susunan Komite Audit Perseroan terdiri dari seorang Ketua yang juga adalah Komisaris Independen, seorang anggota dari Dewan Komisaris, dan 2 (dua) orang anggota komite profesional independen. Susunan keanggotaan Komite Audit Perseroan ditetapkan berdasarkan persyaratan yang diatur dalam Peraturan Menteri Negara BUMN No.PER-05/ MBU/2006 tentang Komite Audit bagi Badan Usaha Milik Negara, yang menyatakan bahwa anggota Komite Audit terdiri dari seorang anggota Dewan Komisaris yang bertindak sebagai Ketua, 2 (dua) orang lainnya berasal dari luar BUMN. Salah seorang anggota komite memiliki latar belakang pendidikan akuntansi atau keuangan dan memahami manajemen risiko, serta salah seorang memiliki keahlian terkait operasional Perseroan.

Berdasarkan keputusan Dewan Komisaris PT Waskita Karya (Persero) Tbk No. 11/SK/WK/DK/2015 tanggal 30 September 2015, susunan anggota Komite Audit Perseroan adalah sebagai berikut:

governance principles. All members of Audit Committee areappointed and dismissed by Board of Commissioners; both of which are reported in the GMS.

Audit Committee was established pursuant to Decree of Board of Commissioners No. 04/SK/WK/DK/2015 dated April 28, 2015 concerning the Changes of the Membership of the Company’s Audit Committee and Decree of Board of Commissioners No. 11/ SK/WK/DK/2015 dated September 30, 2015 by referring to the Regulation of the Minister of SOE No: PER-01/MBU/2011 concerning the Implementation of Good Corporate Governance in the State Owned Enterprise. Audit Committee is appointed and dismissed pursuant to the Decree of the Board of Commissioners.

The Audit Committee consists of 1 (one) Independent Commissioner as Chairman and at least 2 (two) other members from outside of PT Wasita Karya. Members of the Audit Committee are appointed and dismissed by the Board of Commissioners and reported to the General Meeting of Shareholders (AGM) and the Financial Services Authority (OJK).

The Company’s Audit Committee strives to encourage the establishment of good internal supervisory and control system, improve transparency in financial reporting and studythe scope and accuracy of the assignment for external auditor.

Composition of Audit Committee MembershipThe Company’s Audit Committee is composed of one Head, who also serves as Independent Commissioner, one member from Board of Commissioners and 2 (two) members of independent professionals. The Company’s Audit Committee is stipulated based on the requirements regulated in the Minister of SOE Regulation Number PER-05/MBU/2006 on Audit Committee for State Owned Enterprises, stating that, the members of Audit Committee consist of 1 (one) Commissioner who acts as the Head, and 2 (two) members from outside of SOE. One of the members of the Committee shall have educational background in accounting or finance and understand risk management, while the other member shall have extensive knowledge on the Company’s operation.

Pursuant to the Decree of Board of Commissioners of PT Waskita Karya (Persero) Tbk Number: 11/SK/WK/DK/2015 dated September 30, 2015, the composition of Company’ Audit Committee are as follows:







NamaName

JabatanPosition

Dasar PenetapanLegal Basis of Appointment

KeahlianSkills

Akhir Masa JabatanEnd of Term

Viktor S. Sirait Ketua SK No. 04/SK/WK/DK/2015 Teknik Mesin 28 April 2018

R. Agus Sartono Anggota SK No. 04/SK/WK/DK/2015 Ilmu Sosial dan Ekonomi 28 April 2018

Tjahjo Winarto Anggota SK No. 11/SK/WK/DK/2015 Akuntansi dan Bisnis Manajemen

30 September 2018

Hengki Z.P. Tampubolon Anggota SK No. 11/SK/WK/DK/2015 Akuntansi dan Administrasi Bisnis

30 September 2018

Profil Anggota Komite AuditVIKTOR S. SIRAITKetua Komite AuditChairman

KewarganegaraanNationality

Indonesia

DomisiliDomicile

Bogor

Tempat Tanggal LahirPlace and Date of Birth

Porsea-Toba Samosir, 17 Oktober 1974 (43 tahun)Porsea-Toba Samosir, October 17, 1974 (43 years old)

PendidikanEducation

Sarjana dalam Bidang Teknik Mesin dari Institut Teknologi Bandung (ITB) (2001)Bachelor of Mechanical Engineering at Bandung Institute of Technology (2001)

Riwayat PekerjaanEmployment History

Komisaris Independen PT Waskita Karya (Persero) Tbk (2015 – hingga saat ini)Komisaris Utama PT Mitra Taruli Perkasa (Mekanikal Elektrikal) (2012-2015)Project Manager PT Pharma Kasih Sentosa (2008-2010)ndependent Commissioner of PT Waskita Karya (Persero) Tbk (2015-Present)President Commissioner of PT Taruli Perkasa (Mechanical Electrical) (2012-2015)Project Manager of PT Pharma Kasih Sentosa (2008-2010)

Jabatan Lain saat iniOther Current Position

Komisaris PT Hexindo Multi Utama (Konstruksi, Mekanikal, Elektrikal) (2011-hingga saat ini)Commissioner of PT Hexindo Multi Utama (Construction mechanical, elektrikal) (2011-Present)

Pelatihan di tahun 2017Trainings in 2017

-

SK PengangkatanLetter of Appointment Number

RUPS Tahunan 2015 tanggal 24 April 20152015 Annual GMS dated April 24, 2015

Hubungan Afiliasirelation of affiliation

Tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Pemegang Saham PengendaliNo affiliation with members of the Board of Commissioners, Board of Directors and Controlling Shareholders.

Profile of members of Audit Committee



LampiranAttachment




R. AGUS SARTONOAnggota Member


Indonesia

DomisiliDomicile

Jakarta Selatan


Purworejo, 30 Oktober 1961 (56 tahun)Purworejo, October 30, 1961 (56 years old)

PendidikanEducation

Doktor Ilmu Sosial dan Ekonomi, dari Innsbruck University, Innsbruck, Austria (2004) Master of Business Administration dari School of Business, Western Carolina University, North Carolina, USA (1993)Sarjana Bidang Manajemen Fakultas Ekonomi, Universitas Gadjah Mada, Indonesia (1987) Doctoral Degree in Social and Economics from Innsbruck University, Innsbruck, Austria (2004)Master of Business Administration from School of Business, Western Carolina University, North Carolina, USA (1993)Bachelor Degree in Management, Faculty of Economic, Gadjah Mada University, Indonesia (1987)


Komisaris PT Waskita Karya (Persero) Tbk (2015 – hingga saat ini)Komisaris Utama PT Barata Indonesia (Persero) (2013-2015)Deputi Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (2010-2014)Ketua Forum Education For All (EFA) (2010-2014)Commissioner of PT Waskita Karya (Persero) Tbk (2015-Present)President Commissioner of PT Barata Indonesia (Persero) (2013-2015) Deputy of Coordinating Minister of People Welfare (2010-2014)Chairman of the Education For All Forum (EKA) (2010-2014)


Deputi Menteri Koordinator Pembangunan Manusia & Kebudayaan (PMK) (2014 - hingga saat ini)Anggota Dewan Audit Universitas Gadjah Mada (2013-hingga saat ini)Profesor Keuangan, Fakultas Bisnis & Ekonomi, Universitas Gadjah Mada (2011-hingga saat ini)Deputy of Coordinating Minister of Human Development & Culture (PMK) (2014 - Present)Member of Audit Board, Gadjah Mada University (2013-Present)Professor of Finance, Faculty of Business & Economics, Gadjah Mada University (2011-Present)


-

SK Pengangkatan/ Letter of Appointment Number


Hubungan Afiliasi/relation of affiliation Tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Pemegang Saham PengendaliNo affiliation with members of the Board of Commissioners, Board of Director and Controlling Shareholders

TJAHJO WINARTOAnggotaMember


Indonesia

DomisiliDomicile

Tangerang Selatan, Banten


Banyuwangi 19 Mei 1970Banyuwangi, May 19, 1970

PendidikanEducation

• Master of Business Administration (MBA) in International Management, Concentration in Finance, International University of Japan, Japan (2002)

• Akuntan (Ak), Sekolah Tinggi Akuntansi, Tangerang Selatan (1998)• Master of Business Administration (MBA) in International Management, Concentration in Finance, Interna-

tional University of Japan, Japan (2002)• Accountant (Ak), Accounting College, South Tangerang (1998)







TJAHJO WINARTOAnggotaMember


• Senior Konsultan di IFRS Implementation, (2011-2014)• Direktur Eksekutif Proyek (PIU-BPPK-MOF) (2006-2007)• Senior Consultant at IFRS Implementation, (2011-2014)• Project Executive Director (PIU-BPPK-MOF) (2006-2007)


Pengajar di Sekolah Tinggi Akuntansi, (1992-hingga saat ini)Lecturer at Accounting College, (1992-present)


Certified Risk Management

SK Pengangkatan/ Letter of Appointment Number

SK No. 11/SK/WK/DK/2015

Hubungan Afiliasi/relation of affiliation -

HENGKI Z.P. TAMPUBOLONAnggotaMember


Indonesia

DomisiliDomicile

Pulo Gadung, Jakarta TimurPulo Gadung, East Jakarta


Bangka, 25 September 1970Bangka, September 25, 1970

PendidikanEducation

• S1 Akuntansi, Universitas Erlangga (1995)• S2 Administrasi Bisnis, Universitas Indonesia (2004)• S1 Accounting, University of Erlangga (1995)• Master of Business Administration, University of Indonesia (2004)


• Dosen Luar Biasa Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti (2010-sekarang)• Associated Partner di KAP Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali (BKR International) (2013-sekarang)• Associated Partner di KAP Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali (BKR International) (2010-2013)• Associated Partner di KAP Tjahjadi, Pradhono & Teramihardja (Morison International) (2009-2010)• Extraordinary Lecturer Faculty of Economics Trisakti University (2010-present)• Associated Partner in KAP Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali (BKR International) (2013-present)• Associated Partner in KAP Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali (BKR International) (2010-2013)• Associated Partner in KAP Tjahjadi, Pradhono & Teramihardja (Morison International) (2009-2010)


• Dosen Luar Biasa Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti (2010-sekarang)• Associated Partner di KAP Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali (BKR International) (2013-sekarang)• Extraordinary Lecturer Faculty of Economics Trisakti University (2010-present• Associated Partner in KAP Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali (BKR International) (2013-present)


Workshop ISO 31000 Standard International Manajemen Risiko ERM FundamentalISO 31000 Workshop Standard International ERM Risk Management Fundamentals

SK PengangkatanLetter of Appointment Number


Hubungan Afiliasielation of affiliation

-



LampiranAttachment




Independensi Komite Audit Seluruh anggota komite audit merupakan pribadi profesional yang tidak memiliki hubungan dengan Perseroan guna menjaga independensi dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya. Komite audit yang dibentuk Perseroan telah memenuhi kriteria independensi, keahlian, pengalaman, dan integritas.

Aspek IndependensiIndependency Aspect Viktor S. Sirait R. Agus Sartono Tjahjo Winarto Hengki Z.P.

Tampubolon

Tidak memiliki hubungan keuangan dengan Dewan Komisaris dan DireksiHaving no financial relationship with the Board of Commissioners and the Board of Directors

v v v v

Tidak memiliki hubungan kepengurusan di perusahaan, anak perusahaan, maupun perusahaan afiliasiHaving no managerial relationship in the Company, subsidiaries, or affiliate parties

v v v v

Tidak memiliki hubungan kepemilikan saham di perusahaanHaving no share ownership relationship in the Company

v v v v

Tidak memiliki hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi, dan/atau sesama anggota Komite AuditHaving no family relationship with the Board of Commissioners, the Board of Directors and/or among members of the committee

v v v v

Tidak menjabat sebagai pengurus partai politik, pejabat dan pemerintahNot serving as members in any political parties and as government officials

v v v v

Tugas dan Tanggung Jawab Komite AuditTugas dan tanggung jawab Komite Audit sebagaimana tertuang dalam Piagam Komite Audit telah sesuai dengan Peraturan Menteri Negara BUMN No.PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan GCG pada BUMN dan No.PER-05/MBU/2006 tentang Komite Audit bagi Badan Usaha Milik Negara, yang memuat antara lain: 1. Membuat rencana kegiatan tahunan Komite Audit yang

disetujui oleh Komisaris. 2. Melakukan penilaian kegiatan serta hasil audit yang

dilakukan oleh Satuan Pengawasan Intern (SPI). 3. Menilai peranan dan pelaksanaan tugas Auditor

Eksternal dengan cara sebagai berikut: a. Melakukan penyusunan Kerangka Acuan Kerja (KAK)

khususnya Auditor Eksternal yang berasal dari Kantor Akuntan Publik (KAP).

b. Melakukan proses penunjukan Kantor Akuntan Publik

Independency of Audit Committee All members of the audit committee are professional individuals unaffiliated with the Company as a commitment to maintain their independency while performing duties and responsibilities. Audit Committee established by the Company has met the independency, expertise, experience and integrity criteria.

Duties and Responsibilities of Audit CommitteeThe duties and responsibilities of Audit Committee, as stipulated in the Audit Committee Charter, are in accordance with the Minister of SOE Regulation Number: PER-01/ MBU/2011 on GCG in SOEs and Number: PER-05/MBU/2006 on Audit Committee for State-owned Enterprises, namely:

1. Create an annual activity plan of the Audit Committee approved by the Board of Commissioners.

2. Conduct assessment of activities and audit results conducted by Internal Audit (SPI).

3. Assessing the role and execution of the External Auditor’s duties in the following manner:a. Conduct preparation of Terms of Reference (KAK),

especially External Auditors from Public Accounting Firm (KAP).

b. To process the appointment of Public Accounting Firm







dengan panitia yang diketuai oleh Ketua Komite Audit.

c. Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan audit oleh Auditor Eskternal (KAP) terutama berkaitan dengan ketaatan sesuai dengan standar profesi.

d. Melakukan pembahasan hasil audit dengan Auditor Eksternal tentang temuan audit dan tindak lanjutnya, jika dipandang perlu.

e. Menilai pendapat Auditor Eksternal tentang mutu dan prinsip akuntansi yang diterapkan dalam pelaporan keuangan.

f. Melakukan pembahasan dengan manajemen mengenai Sistem Pengendalian Intern yang melingkupi penyusunan laporan keuangan.

g. Melakukan komunikasi dengan Auditor Internal untuk membahas temuan dan isu-isu internal control dalam proses penyusunan laporan keuangan maupun hasil review terhadap laporan keuangan Perseroan.

h. Melakukan komunikasi dengan Auditor Eksternal untuk membahas temuan-temuan dan isu-isu internal control dan akuntansi yang perlu mendapat perhatian.

4. Membuat rekomendasi mengenai sistem pengendalian intern manajemen Perseroan serta pelaksanaannya.

5. Memberikan masukan kepada Komisaris tentang penyusunan dan penyempurnaan Piagam Komite Audit secara berkala.

6. Memberikan masukan kepada Komisaris sebagai bahan kajian bersama Direksi dan Auditor Eksternal tentang:a. Laporan Keuangan Tahunan dan catatan atas laporan

keuanganb. Laporan Audit dari Auditor Eksternal mengenai laporan

keuangan tahunanc. Temuan penting dan rekomendasi Auditor Eksternal.

7. Memberikan masukan kepada Komisaris sebagai bahan kajian bersama Direksi dan Auditor Eksternal (SPI) khususnya tentang perubahan penting di dalam RKAP, perubahan signifikan dalam lingkup kerja audit, kepatuhan pada Piagam Auditor Internal, dan Independensi Auditor Internal.

8. Melaksanakan tugas lain yang berkitan dengan pengawasan terhadap Perseroan yang diberikan oleh Komisaris.

Wewenang Komite AuditWewenang Komite Audit adalah:1. Mengakses dokumen, data, dan informasi Emiten atau

Perusahaan Publik tentang Pegawai, dana, aset, dan sumber daya Perseroan yang diperlukan.

2. Berkomunikasi langsung dengan Direksi Perseroan,

with a committee chaired by the Chairman of the Audit Committee.

c. Conducting an evaluation of audit implementation by Eskternal Auditor (KAP) is mainly related to compliance with profess standards.

d. Discussing the audit results with the EKsternal Auditor on audit findings and their follow-up, if deemed necessary.

e. Assess the External Auditor’s opinion about the quality and accounting principles adopted in financial reporting.

f. Conducting discussion with management regarding Internal Control System covering the preparation of financial statements.

g. To communicate with the Internal Auditor to discuss findings and internal control issues in the process of preparing financial reports and reviewing the Company’s financial statements.

h. Communicating with the External Auditor to discuss the findings and issues of internal control and accounting that have received attention.

4. Provide recommendations on the Company’s internal control system and the implementation.

5. Providing input to the Commissioner on the preparation and completion of the Audit Committee Charter on a regular basis.

6. Providing input to the Commissioner as a review material with the Board of Directors and the External Auditor on:a. Annual Financial Report and notes to the financial

statementsb. Audit Report from the External Auditor on annual

financial statementsc. Important findings and recommendations of the

External Auditor7. Provide input to the Commissioners as a joint study of

the Board of Directors and the External Auditor (SPI), especially on important changes in the RKAP, significant changes in the scope of the audit work, compliance with the Internal Auditor Charter, and the Independence of the Internal Auditor.

8. Carry out other tasks related to supervision of the Company granted by the Commissioner.

Authority of Audit CommitteeAuthorities of Audit Committee are:1. Access the documents, data, and information of the

Issuer or Public Company regarding the Company’s employees, funds, assets, and resources required.

2. Communicate directly with the Board of Directors of the



LampiranAttachment




pegawai dan pihak yang menjalankan fungsi audit internal, manajemen risiko, dan Akuntan terkait tugas dan tanggung jawab Komite Audit.

3. Melibatkan pihak independen di luar anggota Komite Audit untuk membantu pelaksanaan tugasnya (apabila diperlukan)

4. Bekerja sama dengan Satuan Pengawasan Intern dalam menjalankan kewenangannya.

Hubungan Kerja1. Hubungan kerja Komite Audit dengan Auditor Internal

dilaksanakan dalam kerangka sebagai berikut:

a. Mengevaluasi independensi, objektivitas dan efektivitas Auditor Internal.

b. Memonitor ketaatan Kode Etik Profesi Auditor Internal (Internal Audit Charter).

c. Melaksanakan kegiatan dan koordinasi yang terkait pelaksanaan tugas-tugas pengendalian internal khususnya dalam kaitannya dengan Komite Audit seperti diatur dalam Piagam Komite Audit.

2. Hubungan kerja Komite Audit dengan Auditor Eksternal dilaksanakan dalam kerangka sebagai berikut:a. Mengevaluasi sistem penunjukkan, penunjukkan

kembali dan pemberhentian Auditor Eksternal dengan memperhatikan aspek independensi, objektivitas dan efektivitas.

b. Melakukan pengkajian tentang tujuan dan ruang lingkup audit.

c. Mengevaluasi pelaksanaan audit yang dilakukan oleh Auditor Eksternal.

d. Dapat berkonsultasi secara periodik dengan Auditor Eksternal untuk membahas Sistem Pengendalian Internal serta pemenuhan dan ketepatan Laporan Keuangan.

3. Hubungan kerja Komite Audit dengan Direksi dilaksanakan dalam rangka sebagai berikut:

a. Sebagai organ yang dibentuk oleh Dewan Komisaris, hubungan antara Direksi dengan Komite Audit dilakukan melalui Dewan Komisaris.

b. Dewan Komisaris memfasilitasi pertemuan-pertemuan secara berkala antara Komite Audit dengan Direksi.

Company, employees and parties performing internal audit, risk management, and accountant functions related to the Audit Committee’s duties and responsibilities.

3. Involve independent parties outside the members of the Audit Committee to assist in the execution of their duties (if required)

4. Working with the Internal Audit in exercising its authority.

Work Relationship1. The working relationship of the Audit Committee with

the Internal Auditor shall be conducted within the framework as follows:a. Evaluate the independence, objectivity and

effectiveness of the Internal Auditor.b. Monitoring the compliance of the Code of Professional

Internal Audit Charter (Internal Audit Charter).c. Carry out activities and coordination related to the

implementation of internal control tasks, especially in relation to the Audit Committee as set forth in the Charter of the Audit Committee.

2. The working relationship of the Audit Committee with the External Auditor shall be conducted within the framework as follows:a. Evaluate the system of appointment, reappointment

and dismissal of the External Auditor by taking into account aspects of independence, objectivity and effectiveness.

b. Reviewing the objectives and scope of the audit.

c. Evaluate the audit conducted by the External Auditor.

d. Able to consult periodically with the External Auditor to develop the Internal Control System as well as the fulfillment and accuracy of the Financial Statements.

3. The working relationship of the Audit Committee with the Board of Directors shall be conducted in the following manner:a. As an organ formed by the Board of Commissioners,

the relationship between the Board of Directors and the Audit Committee is conducted through the Board of Commissioners.

b. The Board of Commissioners facilitates regular meetings between the Audit Committee and the Board of Directors.







c. Direksi dapat meminta pertimbangan dan saran Komite Audit menyangkut aspek-aspek yang terkait dengan lingkup keahlian Komite Audit yaitu keuangan, pengendalian internal dan penerapan GCG.

PelaporanSesuai dengan ketentuan Pasal 7 Piagam Komite Audit tentang Pelaporan, bahwa:1. Komite Audit wajib menyampaikan laporan kepada

Komisaris, berupa:a. Laporan atas aktivitas yang disampaikan secara

berkala sekurang-kurangnya setiap 3 (tiga) bulan.b. Laporan khusus yang berisi temuan yang diperkirakan

mengganggu kegiatan Perseroan. Laporan khusus wajib disampaikan kepada Komisaris selambatnya 10 (sepuluh) hari kerja sejak tanggal temuan diketahui, dan dalam tempo paling lama 3x24 jam disampaikan oleh Komisaris kepada Menteri BUMN.

2. Komite Audit membuat Laporan Tahunan kepada Komisaris mengenai pelaksanaan kegiatan Komite Audit dan dimuat pada Laporan Tahunan Perseroan, antara lain terkait dengan hal-hal: a. Pelanggaran yang dilakukan oleh Perseroan terhadap

peraturan perundang-undangan yang berlaku (jika ada)

b. Kesalahan/kekeliruan penyajian Laporan Keuangan, Sistem Pengendalian Internal dan Independensi Auditor Eksternal (jika ada).

Rapat Komite Audit 1. Komite Audit wajib mengadakan rapat sekurang-

kurangnya sekali dalam 3 (tiga) bulan. Rapat dipimpin oleh Anggota Komite Audit yang paling senior, jika Ketua Komite Audit berhalangan hadir.

2. Rapat Komite Audit sekurang-kurangnya dihadiri oleh lebih dari setengah dari jumlah anggota. Pengambilan keputusan harus dilakukan secara musyawarah untuk mufakat.

3. Rapat Komite Audit dapat dihadiri oleh anggota Komisaris.

4. Komite Audit mengadakan rapat dengan Auditor Eksternal, sesuai kebutuhan.

5. Komite Audit dapat meminta Direksi atau pegawai Perseroan untuk menghadiri rapat dan memberikan informasi yang diperlukan. Dalam hal Komite Audit meminta pegawai Perseroan untuk menghadiri rapat dan memberikan informasi yang diperlukan dilaksanakan atas sepengetahuan Direksi.

6. Hasil rapat Komite Audit harus dituangkan dalam risalah rapat yang dilaporkan kepada Dewan Komisaris.

c. The Board of Directors may request consideration and advice from the Audit Committee concerning the aspects related to the Audit Committee’s expertise: financial, internal control and GCG implementation.

Audit ReportIn accordance with Article 7 of the Charter of the Audit Committee on Reporting, that:1. The Audit Committee shall submit reports to the Board

of Commissioners, in the form of:a. Report on activities submitted periodically at least

every 3 (three) months.b. Special reports containing findings that are thought

to interfere with the Company’s activities. The special report shall be submitted to the Commission within ten (10) working days from the date of discovery, and within 3x24 hours shall be received by the Commissioner to the Minister of SOEs.

2. The Audit Committee shall prepare an Annual Report to the Commissioners regarding the implementation of the activities of the Audit Committee and contained in the Annual Report of the Company, including among others:a. Violations committed by the Company against

applicable laws and regulations (if any)

b. Error / misrepresentation of Financial Statement presentation, Internal Control System and External Auditor Independence (if any).

Audit Committee Meetings1. The Audit Committee shall meet at least once every

3 (three) months. The meeting is chaired by the most senior Audit Committee Member, if the Chairman of the Audit Committee is unable to attend.

2. Audit Committee Meetings shall at least be attended by more than half of the number of members. Decision-making should be made by deliberation for consensus.

3. Audit Committee Meetings may be attended by members of the Board of Commissioners.

4. The Audit Committee holds a meeting with the External Auditor, as required.

5. The Audit Committee may request the Board of Directors or employees of the Company to attend meetings and provide necessary information. In the event that the Audit Committee requests the Company’s employees to attend the meeting and provide necessary information to be carried out in the knowledge of the Board of Directors.

6. The results of Audit Committee meetings shall be set forth in minutes of meetings reported to the Board of Commissioners.



LampiranAttachment




Sepanjang 2017, Komite Audit menyelenggarakan rapat sebanyak 29 (dua puluh sembilan) kali rapat dengan tingkat kehadiran masing-masing anggota sebagai berikut:

NamaName

JabatanPosition



Persentase KehadiranAttendance Percentage

Viktor S. Sirait KetuaChairman

29 29 100%

R. Agus Sartono AnggotaMember

29 27 93%

Tjahjo Winarto AnggotaMember

29 28 97%

Hengki Z.P. Tampubolon AnggotaMember

29 27 93%

Ada pun agenda rapat Komite Audit adalah sebagai berikut :

DAFTAR RAPAT KOMITE AUDITLIST OF AUDIT COMMITTE’S MEETINGS


PERIHAL / SUBJECT KETERANGAN / REMARK


Pemaparan Progres Audit Hard Closing November Tahun 2016Exposure on Progress of Hard Closing Audit, November 2016

KAP AAJ

Dir. Keuangan PT WBP/Director of Finance PT WBP

Kadept Akuntansi & Risiko/General Manager of Accounting & Risk

Kepala SPI/Head of Internal Audit

Sekper/Corporate Secretary

Anggota Komite Audit /Member of Audit Committee


Pemaparan Progres Audit 2016Exposure on Audit Progress 2016

KAP AAJ


Kadept Akuntansi & Risiko/General Manager of Accounting & Risk


Sekper/Corporate Secretary



Pemaparan Progres Audit Tahun 2016Exposure on Audit Progress 2016

KAP AAJ


Kadept Akuntansi & Risiko/General Manager of Accounting and Risk


Sekper /Corporate Secretary

Anggota Komite Audit/Member of Audit Committee

In 2017, Audit Committee held 29 (twenty nine) meetings with the following attendance rate of each member:

Agendas of Audit Committee’s meeting are as follows:









Program Kerja Audit Tahunan dengan SPIAnnual Audit Program with SPI




Kajian Mengenai Agenda Radirkom 31 Januari 2017Study on the joint meeting of BoD and BoC dated January 31, 2017


Anggota Komite Pemantau Manajemen Risiko/Member of Risk Management Committee


Pemaparan Temuan Sementara Audit Tahun Buku 2016Exposure on audit temporary finding for fiscal year 2016

KAP AAJ



Pemaparan Temuan Audit Tahun Buku 2016 dan Rencana ClosingExposure on audit finding for fiscal year 2016 and Closing Plan

KAP AAJ



Pembahasan Mengenai Laporan Auditor Eksternal Discussion about External Auditor Report

Komite Audit/Audit Committee

Komite Pemantau Manajemen Risiko/Risk Management Committee

Kadept Akuntansi dan Risiko/General Manager of Accounting and Risk

Kabag Akuntansi/Accounting Manager


Penunjukan Ulang Kantor Akuntan Publik (KAP)Re-appointment of Public Accounting Firm (KAP)



Kadept Akuntansi & Risiko /General Manager ofAccounting and Risk


10 06 Maret 2017March 06, 2017

Klarifikasi Proposal Administratif, Teknis dan Negosiasi HargaClarification on the Administrative and technical proposal and price negotation

KAP AAJ

Kadept Akuntansi & Risiko/General Manager ofAccounting and Risk

Panitia Penunjukan KAP

11 21 Maret 2017March 21, 2017

Penyusunan Program Kerja Tahun 2017Drafting the work program of 2017


12 04 April 2017April 04, 2017

1. Pembahasan Mengenai TOR/ Discussion on TOR

2. Pembahasan Jadwal Pengadaan KAP/ Discussion on KAP appointment

Panitia Pengadaan KAP

3. Daftar Kantor Akuntan yang diundang / List of invited KAP

13 06 April 2017April 06, 2017

Penjelasan KAK Pengadan KAP Tahun 2017KAK Explanation on KAP appointment of 2017

Komite Audit/Audit Committe

KAP Delloite

KAP EY


/



LampiranAttachment





14 09 Mei 2017May 09, 2017

1. Pembahasan Laporan Keuangan Triwulan I Tahun 2017Discussion on First Quarter Financial Report of 2017

Kadept Akuntansi /General Manager of Accounting

2. Monitoring Perkembangan Penandatanganan Kontrak dengan KAP Delloite


Monitoring on the progress of contract signing with KAP Delloite


15 16 Mei 2017May 16, 2017

1. Pembahasan Perkembangan Audit sampai dengan Bulan April 2017Discussion on Audit progress up to April 2017


2. Pembahasan Temuan - temuan sampai dengan Bulan April 2017Discussion on Audit Findings up to April 2017


3. Pembahasan Penekanan Rencana Audit SelanjutnyaDiscussion on the focus of the next audit plan

16 13 Juni 2017June 13, 2017

Monitoring Triwulan I Monitoring ke-4Monitoring first quarter, the fourth monitoring


KAP Delloite

17 13 Juni 2017June 13, 2017

Monitoring Triwulan I Monitoring ke-4Monitoring first quarter, the fourth monitoring

Kadept Akuntansi & Perpajakan/General of Accounting & Tax



18 19 Juni 2017June 19, 2017

Closing Meeting Triwulan IClosing Meeting of Quarter

KAP Delloite

Dir. Keuangan & Strategi PT WSKT/Director of Strategy & Finance

Kadept Akuntansi & Perpajakan/General Manager of Accounting & Tax

Kabag Akuntansi /Accounting Manager


19 05 Juli 2017June 05, 2017

Finalisasi Audit Triwulan IFinalization of first quarter Audit

KAP Delloite


20 05 Juli 2017July 05, 2017

Finalisasi Audit Triwulan IFinalization of first quarter Audit


Kadept Akuntansi & Risiko /General Manager ofAccounting and Risk



21 18 Juli 2017July 18, 2017

Pembahasan Hasil Audit SPI untuk :Discussion on the result of SPI Audit


1. LRT Palembang Anggota Komite Audit /Member of Audit Committee

2. Perkembangan Tindak Lanjut Audit BPKProgress of the follow-up of BPK Audit

3. Lain – lain / Others








22 25 Juli 2017July 25, 2017

Pembahasan Megenai Laporan Keuangan Triwulan II Tahun 2017Discussion on Second Quarter of Financial Statement of 2017





23 22 Agustus 2017August 22, 2017

Monitoring Audit SPIMonitoring of SPI Audit





Komite Dewan Komisaris /Board of Commissioner Committee

24 26 September 2017Septem-ber 26, 2017

Assessment Piutang BermasalahAssessment of unsettled receivable

Kadept Akuntansi & Risiko /General Manager of Accounting and Risk





Progres Audit SPI s.d. Triwulan III Tahun 2017 dan Temuan AuditProgress of SPI Audit up to third quarter of 2017 and audit findings





Kinerja Triwulan III Tahun 2017 dan Analisis Umur Hutang Jangka PanjangPerformance of third quarter of 2017 and age of long term and short term loans


dan Jangka Pendek Anggota Komite Audit /Member of Audit Committee



Rapat Monitoring Audit Laporan Keuangan Tahun 2017Monitoring meeting on audit of Financial Statement of 2017

KAP Satrio Bing Eny & Rekan




Rapat Monitoring Audit Laporan Keuangan Tahun 2017Monitoring meeting on audit of Financial State-ment of 2017




Monitoring II Audit Laporan Keuangan Tahun 2017Second Monitoring on audit of Financial Statement of 2017






LampiranAttachment




Laporan Pelaksanaan Tugas Komite Audit 2017

Komite Audit dibentuk guna membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasan terhadap pengelolaan Perusahaan secara profesional dan independen. Komite Audit menyampaikan laporan berkala mengenai pelaksanaan tugas dan tanggung jawab dalam rangka membantu pelaksanaan tugas pengawasan kepada Dewan Komisaris.

Selama 2017, Komite Audit melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:1. Melakukan monitoring dan evaluasi atas sistem

pengendalian internal. Bersama Satuan Pengawasan Intern (SPI), Komite audit melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan pengendalian di proyek-proyek yang dikerjakan oleh Perusahaan. Berdasarkan temuan Satuan Pengawasan Intern Perusahaan dilakukan pengkajian kecukupan pelaksanaan dan desain pengendalian atas proyek yang mencakup aspek keuangan, system dan operasional.

2. Melakukan self assessment GCG tahun 2017. Pada tahun 2017 Komite Audit melakukan self assessment GCG yang diaplikasikan oleh Perusahaan meliputi aspek komitmen pelaksanaan GCG, aspek Pemegang saham, aspek Dewan Komisaris, aspek Dewan Direksi, aspek pelaporan dan aspek lainnya. Berdasarkan asesmen ini dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan GCG oleh Perusahaan sudah baik.

3. Mengevaluasi setiap laporan hasil pemeriksaan SPI tahun 2017 yang disampaikan kepada Dewan Komisaris. Temuan-temuan didiskusikan dengan auditor SPI untuk menilai kecukupan metode dan teknik serta bukti yang cukup yang dikumpulkan. Komite Audit memberikan masukan perbaikan terkait dengan saran perbaikan atas temuan SPI.

4. Melakukan evaluasi atas Program Kerja Audit tahunan Satuan Pengawasan Intern. Perencanaan audit oleh SPI sedapat mungkin menggunakan basis risiko ( risk based audit)

5. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan audit oleh Kantor Akuntan Publika. Mengusulkan KAP yang akan mengaudit laporan

keuangan tahun buku 2017b. Monitoring atas pelaksanaan audit oleh KAPc. Melakukan Evaluasi atas hasil audit oleh KAPd. Memberikan masukan berdasarkan monitoring

pelaksanaan audit dan evaluasi KAP.6. Melakukan review atas laporan yang dikeluarkan oleh

perseroan

Report on Audit Committee’s Duties Implementation in 2017Audit Committee is established to help Board of Commissioners monitor the Company’s management in a professional and independent manner. Audit Committee submits regular reports on the implementation of duties and responsibilities to support the monitoring duty to Board of Commissioners.

Throughout 2017, the Audit Committee undertakes the following activities:1. Monitor and evaluate the internal control system.

Together with the Internal Audit (SPI), the Audit Committee evaluates the implementation of controls on projects undertaken by the Company. Based on the findings of the Internal Control Unit of the Company, an assessment of the adequacy of the implementation and design of the project’s controls covering financial, system and operational aspects.

2. Conduct GCG self assessment in 2017. In 2017, the Audit Committee conducts GCG self-assessment applied by the Company covering aspects of GCG implementation commitments, shareholder aspects, Board of Commissioners, Board of Directors aspects, reporting aspects and other aspects. Based on this assessment, it can be concluded that the implementation of GCG by the Company is good.

3. Evaluate each report of SPI examination result of 2017 submitted to the Board of Commissioners. The findings are discussed with the SPI auditor to assess the adequacy of the methods and techniques and sufficient evidence to be collected. The Audit Committee provides suggestions for improvements in relation to suggestions for improvements to the SPI findings.

4. Evaluate the annual Audit of the Internal Unit Audit Work Program. Planning audits by SPI wherever possible using a risk based (risk based audit)

5. Monitoring and evaluation of audit implementation by Public Accounting Firma. Propose the Public Accounting Firm which will audit

the financial statements of book year 2017b. Monitoring of audit implementation by KAPc. Evaluate the audit results by KAPd. Provide input based on monitoring of audit and

evaluation of KAP.6. Review the report issued by the company







a. Review atas proses pelaporan keuangan b. Melakukan review atas laporan berkala (manajerial,

triwulanan) yang disampaikan kepada Dewan Komisaris

c. Melakukan review atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan oleh perseroan

7. Melaksanaan tugas Komite Audit lainnya:a. Membantu terlaksananya prinsip-prinsip GCG b. Memberikan masukan mengenai evaluasi RKAP

tahun 2017 dan 2018c. Menyampaikan laporan triwulanan dan tahunan

kepada Dewan Komisarisd. Melakukan evaluasi terhadap laporan triwulanan

Perusahaan8. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Dewan

Komisaris.

Rekomendasi Komite AuditSebagai bagian dari tugas dan tanggung jawabnya, Komite Audit memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris terkait bidang yang menjadi tanggung jawab pengawasan Komite Audit. Sepanjang tahun 2017, rekomendasi yang diberikan Komite Audit adalah sebagai berikut : 1. Komite audit memandang perlu agar Perusahaan

memperbaruhi Rencana Kerja Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) agar mengikuti perubahan lingkungan internal dan eksternal perusahaan.

2. Komite audit memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris dalam rangka penunjukan Kantor Akuntan Publik yang akan melaksanakan kegiatan audit keuangan tahun 2017.

3. Komite Audit memandang perlu agar Perusahaan melakukan root cause analysist atas kecelakaan kerja yang terjadi.

4. Komite Audit memandang perlu perusahaan melakukan alternatif solusi atas divestasi perusahaan tol.

5. Komite Audit menyarankan agar PT Waskita Karya Realty melakukan penawaran saham perdana di Bursa Efek Jakarta pada tahun 2018.

6. Komite Audit meminta Kantor Akuntan Publik untuk melakukan audit laporan keuangan dengan memperhatikan risiko-risiko tinggi dalam laporan keuangan perusahaan.

Pengembangan Kompetensi Komite AuditUntuk menunjang pelaksanaan tugasnya, anggota Komite Audit mengikuti Program Pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi anggota Komite Audit yang dilaksanakan baik secara formal maupun secara informal. Pada tahun 2017, anggota Komite Audit telah menghadiri dan berpartisipasi dalam

a. Review of the financial reporting processb. Reviewing periodic reports (managerial, quarterly)

submitted to the Board of Commissioners

c. Reviewing the financial information to be issued by the company

7. Performing the duties of other Audit Committee:a. Helping the implementation of GCG principlesb. Provide input on RKAP evaluation 2017 and 2018

c. Submit quarterly and annual reports to the Board of Commissioners

d. Evaluate the Company’s quarterly report

8. Carry out other duties granted by the Board of Commissioners.

Recommendation from Audit CommitteeAs part of its duties and responsibilities, the Audit Committee provides recommendations to the Board of Commissioners on the subjects under its supervision. Throughout 2017, the recommendations from the Audit Committee are as follows:

1. The audit committee considers it necessary for the Company to update its long-term Corporate Work Plan (RJPP) in order to comply with internal and external corporate environmental changes.

2. The audit committee makes recommendations to the Board of Commissioners in the context of the appointment of a Public Accounting Firm that will conduct financial audit activities in 2017.

3. The Audit Committee considers it necessary for the Company to root cause analysist of any workplace accidents.

4. The Audit Committee deems it necessary for the company to make an alternative solution to the divestment of the toll company.

5. The Audit Committee recommends that PT Waskita Karya Realty hold an initial public offering in the Jakarta Stock Exchange in 2018.

6. The Audit Committee requests the Public Accounting Firm to audit the financial statements with due regard to the high risks in the company’s financial statements.

Audit Committee Competency DevelopmentTo support its duties, members of the Audit Committee participate in training programs both formally or informally to enhance their competency. In 2017, members of the Audit Committee have attended and participated in various



LampiranAttachment




berbagai pelatihan, workshop, konferensi, dan seminar, sebagai berikut:

NamaName

JabatanPosition




Hengki Tampubolon

Komite AuditAudite Committee

Workshop ISO 31000 Standard International Manajemen Risiko ERM Fundamental

Center for Risk Management Studies

4-8 Desember 2017December 4-8, 2017

Tjahjo Winarto Komite Audit Audite Committee


Peran Komite Audit terkait Pemilihan Akuntan Publik Pada tahun 2017, Komite Audit memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris dalam rangka pengadaan Kantor Akuntan Publik untuk mengaudit laporan keuangan tahun 2017. Komite audit melakukan proses lelang dan berdasarkan hasil lelang pengadaan Kantor Akuntan Publik mengusulkan KAP Satrio Bing Eny dan Rekan (Delloite) sebagai auditor eksternal tahun buku 2017. Komite Audit juga diberikan kewenangan untuk memberikan usulan kepada Dewan Komisaris dalam hal penunjukan kembali ataupun pembatalan penugasan kerja KAP.

Penilaian Kinerja Komite Audit dalam mendukung Tugas Dewan KomisarisBerdasarkan hasil self assessment yang dilaksanakan, Komite Audit dinilai telah melaksanakan tugasnya engan baik sesuai dengan AD/ART Perseroan. Hal ini terlihat dengan meningkatnya nilai GCG gabungan Dekom dengan organ pendukungnya menjadi 91,21.

Struktur Remunerasi Komite Audit

Berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris Perseroan No.03/SK/WK/DK/2016 tentang Penetapan Honorarium bagi Anggota Komite Audit dan Anggota Komite Pemantau Manajemen Risiko menetapkan pada tahun 2017, seluruh anggota Komite Audit mendapatkan remunerasi sebesar 20,00% dari gaji Direktur Utama atau dengan nominal Rp34.000.000.

KOMITE PEMANTAU MANAJEMEN RISIKO

Kegiatan usaha Perseroan yang penuh dengan risiko memberikan peran penting terhadap keberadaan Komite Pemantau Manajemen Risiko. Komite Pemantau Manajemen Risiko adalah komite yang dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris dalam usaha mendukung

trainings, workshops, conferences and seminars, namely:

Role of Audit Committee related to Appointment of Public Accountant In 2017 fiscal year, Audit Committee participated in providing recommendation to the Board of Commissioners through GMS in appointing Public Accounting Firm (KAP) to audit the Company. Audit Committee gave its recommendation related to reappointment of Public Accounting Firm Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang, and Ali as External Auditor. Audit Committee was also authorized advising the Board of Commissioners in terms of reappointment or revocation of KAP.

Performance Assessment of the Audit Committee in support of the Board of Commissioners’ DutiesBased on the results of the self-assessment conducted, the Audit Committee is considered to have performed its duty well in accordance with the Company’s Articles of Association This can be seen from the increasing value of GCG combination between Board of Commissioners with its supporting organs to be 91.21.

Remuneration Structure of Audit Committee Based on the Company’s Board of Commissioners Resolution No.03/SK/WK/DK/2016 on the Determination of Honorarium for Members of Audit Committee and Members of Risk Management Committee, it is determined that all members of Audit Committee received a 20,00% remuneration of the salary of the President Director or with the nominal value of Rp34.000.000.

RISK MANAGEMENT COMMITTEE

The Company’s risky business activities play an important role in the existence of the Risk Management Committee. The Risk Management Committee is a committee established by and responsible to the Board of Commissioners in an effort to support the implementation of the duties and responsibilities







pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris terkait penerapan dan pengawasan manajemen risiko pada perusahaan. Pada tahun 2017, terjadi perubahan nama dari Komite Risiko dan Asuransi menjadi Komite Pemantau Manajemen Risiko. Perubahan ini terjadi mengikuti perkembangan peraturan Tata Kelola terbaru. Perubahan ini tertuang dalam SK No. 37/SK/WK/2017 tanggal 18 Desember 2017 tentang Prosedur Waskita Bidang Hubungan Kerja Komisaris & Direksi.

Dasar HukumPembentukan Komite Pemantau Manajemen Risiko didasarkan pada Peraturan Menteri Negara BUMN No.PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan Good Corporate Governance pada Badan Usaha Milik Negara.

Susunan Anggota Pemantau Manajemen Risiko

Anggota Komite Pemantau Manajemen Risiko berasal dari 2 orang Komisaris dan 2 orang anggota komite independen yang memiliki latar belakang pendidikan akuntansi atau keuangan dan memahami manajemen risiko, serta memiliki keahlian terkait operasional Perseroan. Komposisi Komite Pemantau Manajemen Risiko bedasarkan keputusan Dewan Komisaris No.12/SK/WK/DK/2015 tanggal 30 September 2015 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Komite Pemantau Manajemen Risiko Perseroan adalah sebagai berikut:

NamaName

JabatanPosition

Dasar PenetapanLetter of Appointment

KeahlianSkills

Akhir Masa JabatanEnd of Term

M. Aqil Irham Ketua/Chairman SK No. 12/SK/WK/DK/2015 Sosiologi 1 Oktober 2018October, 2108

Danis Hidayat Sumadilaga Anggota/Member SK No. 12/SK/WK/DK/2015 Ilmu Manajemen Kekhususan Manajemen Stratejik


Ahmad Syarif Munawi Anggota/Member SK No. 12/SK/WK/DK/2015 Ilmu Manajemen dan Administrasi Bisnis


Wilan Oktavian** Anggota/Member SK No. 05/SK/WK/DK/2017 Teknik Sipil dan Manajemen Kebijakan Publik


Zulfan Zahan* Anggota/Member SK No. 12/SK/WK/DK/2015

Keterangan:*) Berhenti menjabat sebagai Anggota Komite Pemantau Manajemen Risiko pada 31 Agustus 2017**) Menjabat sebagai Anggota Komite Pemantau Manajemen Risiko pada 1 September 2017

of the Board of Commissioners regarding the implementation and supervision of risk management in the company. In 2017, the name of the Risk Management Committee is changed to the Risk Management Committee. This change occurs following the latest developments in the Governance rules. This change is contained in Decree no. 37 / SK / WK / 2017 dated December 18, 2017 on Procedures for Working Session of Board of Commissioners & Directors.

Legal BasisThe Risk Management Committeeis established based on the Regulation of the Minister of SOE No. PER-01/MBU/2011 concerning the Implementation of Good Corporate Governance in State Owned Enterprises.

Composition of Risk Management Members

The members of Risk Management Committee are appointed from 2 Commissioners and 2 Independent Commissioners that have educational background in accounting and finance, understand risk management, and have expertise on the Company’s operations. The composition of Risk Management Committee pursuant to the Decree of Board of Commissioners No. 12/SK/WK/DK/2015 dated September 30, 2015 on Dismissal and Appointment of Member of the Risk Management of the Company is as follows:

Information:*) Stopped serving as Member of the Risk Management Committee on August 31, 2017**) Appointed as a Member of the Risk Management Committee on September

1, 2017



LampiranAttachment




Profil Anggota Komite Pemantau Manajemen Risiko

M. AQIL IRHAMKetua Komite Pemantau Manajemen RisikoChairman


Indonesia

DomisiliDomicile

Lampung Selatan

Tempat Tanggal LahirPlace & Date of Birth

Kotabumi, 11 Desember 1969 (48 tahun)Kotabumi, December 11, 1969 (48 years old)

PendidikanEducation

• S3 pada Bidang studi Sosiologi di Universitas Indonesia (2015)• S2 pada Bidang studi Sosiologi di Universitas Indonesia (2000)• S1 dalam Bidang Aqidah dan Filsafat di Fakultas Ushuluddin IAIN Raden Intan (1992) • Doctoral Degree in Sociology at the University of Indonesia (2015)• Master in Sociology at the University of Indonesia (2000)• Bachelor in Aqidah dan Philosophy at Faculty of Ushuluddin IAIN Raden Intan (1992)

Riwayat PekerjaanWork History

• Komisaris Independen PT Waskita Karya (Persero) Tbk sejak 2015 – hingga saat ini• Independent Commissioner PT Waskita Karya (Persero) Tbk since (2015-present)

Jabatan Lain saat iniOther current position

• Dosen Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan dan Manajemen Pengembangan Komunitas di Fakultas Ushuluddin Univesritas Negeri Islam (UIN) Raden Inten, Bandar Lampung (2001-saat ini)

• Lecturer in Civic Education Course and Community Development Management at the Faculty of Ushuluddin Universitas Negeri Islam (UIN) Raden Inten, Bandar Lampung (2001-present)


• Re-Shaping Risk Management Strategy with Technology – 23 Februari 2017• Strategi Inovatif Menaklukan Ketidakpastian – 14 Maret 2017• Workshop Current Issues in Interprise Risk Managment - 9-10 Mei 2017 • Risk Management in the Context of ISO 26000-Social Responsibility – 7 Agustus 2017• Finance For Non Finance Manager – 8-10 Agustus 2017• Financial Analysis - 12-13 September 2017• Re-Shaping Risk Management Strategy with Technology – February 23, 2017• Innovative strategy conquered uncertainty – March 14, 2017• Workshop Current Issues in Interprise Risk Managment - May 9-10, 2017• Risk Management in the Context of ISO 26000-Social• Responsibility – August 7, 2017• Finance For Non Finance Manager – August 8-10, 2017• Financial Analysis - September 12-13, 2017

SK PengangkatanNumber of Appointment Letter



Tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Pemegang Saham PengendaliNo affiliation with members of the Board Commissiioners, Board of Directors and Controlling Shareholders Directors and Controlling Shareholders.

DANIS H. SUMADILAGAAnggotaMember


Indonesia

DomisiliDomicile

Jakarta Selatan

Profile of members of Risk Mangement Monitoring Committee Committee







DANIS H. SUMADILAGAAnggotaMember


Jakarta 28 Oktober 1960 (57 tahun)Jakarta, October 28, 1960 (57 years old)

PendidikanEducation

• Doktor Ilmu Manajemen Kekhususan Manajemen Stratejik dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (2016).

• Master Engineering Science in Transportation and Highway Engineering dari University of New South Wales, Australia (1990)

• Sarjana dalam bidang Teknik Sipil dari Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan dari ITB (1985)• Doctorate Specialization in Strategic Management from Faculty of Economics and Business at the University

of Indonesia (2016)• Master Engineering Science in Transportation and Highway Engineering of University of New South Wales,

Australia (1990)• Bachelor of Civil Engineering, Faculty of Civil Engineering and Planning of ITB (1985)


• Komisaris PT Waskita Karya (Persero) Tbk (2015 – hingga saat ini)• Staf Ahli Menteri Pekerjaan Umum Bidang Keterpaduan Pembangunan (2014-2016),• Kepala Pusat Komunikasi Publik, Kementerian Pekerjaan Umum (2013–2014),• Kepala Pusat Pengolahan Data, Kementerian Pekerjaan Umum (2010 – 2013),• Direktur Bina Teknik, Direktorat Jenderal Bina Marga (2007-2010)• Commissioner of PT Waskita Karya (Persero) Tbk (2015-Present)• Expert Staff at the Ministry of Public Works and Housing (2014-2016)• Head of Public Communication Center, Ministry of Public Works (2013-2014)• Manager of Data Management Center, Ministry of Public Works (2010-2013)• Director of Technical Affairs, Directorate General of Highways (2007-2010)


• Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (2016-hingga saat ini)

• Manager of Research and Development Agency, Ministry of Public Works and Public Housing (2016-present)


-


RUPS Tahunan 2015 tanggal 24 April 2015AGMS 2015 dated April, 24 2015


Tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Pemegang Saham PengendaliNo affiliation with members of the Board of Commissioners, Board of Director and Controlling Shareholders

AHMAD SYARIF MUNAWIAnggotaMember

Kewarganegaraan Nationality

Indonesia

DomisiliDomicile

Kemayoran, Jakarta PusatKemayoran, Central Jakarta


Garut, 6 Mei 1974 (43 tahun)Garut, May 06, 1974 (aged 43)

PendidikanEducation

• S1 Manajemen, Universtas Padjajaran (1997)• S2 Manajemen, Jurusan Finance, Universitas Indonesia (2001)• Master of Science Business Administration, The University of Groningen, Belanda (2005)• Bachelor Degree in Management, Universtas Padjajaran (1997)• Master of Management, Department of Finance, University of Indonesia (2001)• Master of Science Business Administration, The University of Groningen, Netherlands (2005)



LampiranAttachment




AHMAD SYARIF MUNAWIAnggotaMember


• Head of Investment PT Indoasia Asset Manajemen (2014-sekarang)• Direktur PT Narada Kapital Indonesia Jakarta (2012-2013)• Kepala Divisi Investment PT Investindo Nusantara Sekuritas (2011-2012)• Head of Investment PT Indoasia Asset Manajemen (2014-Present)• Board of Director of PT Narada Kapital Indonesia Jakarta (2012-2013)• Investment Manger of PT Investindo Nusantara Sekuritas (2011-2012)


Head of Investment PT Indoasia Asset Manajemen (2014-sekarang)Head of Investment PT Indoasia Asset Manajemen (2014-present)


• Workshop & Uji Certified Risk Management Profesional• Certified Risk Management• Workshop & Uji Certified Risk Management Profesional• Certified Risk Management




-

Zulfan Zahar


Indonesia

DomisiliDomicile

Jakarta


Jakarta, 5 Mei 1986 (31 tahun)Jakarta, May 5, 1986 (31 years old)

PendidikanEducation

• S1 Teknik Sipil, Institute Teknologi Bandung (2008)• Strategic Business and Engineering, Prasetya Mulya (….................)• Bachelor Degree in Civil Engineering, Institute Technology Bandung (2008)• Strategic Business and Engineering, Prasetya Mulya (…...................)


• Presiden Komisaris New Holding Enterprise• Senior Advisor Paramount Land Enterprise• Government Officer Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (2011-sekarang)• Project Control and Management Officer Chevron Pacific Indonesia (2009-2010)• President Commissioner New Holding Enterprise• Senior Advisor Paramount Land Enterprise• Government Officer Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (2011-sekarang)• Project Control and Management Officer Chevron Pacific Indonesia (2009-2010)


• Presiden Komisaris New Holding Enterprise• Senior Advisor Paramount Land Enterprise• Government Officer Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (2011-sekarang)• President Commissioner of New Holding Enterprise• Senior Advisor Paramount Land Enterprise• Government Officer Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (2011-sekarang)


Tidak ada pelatihan yang diikuti di tahun 2017No training is followed in 2017









Zulfan Zahar


-

WILAN OKTAVIANAnggotaMember


Indonesia

DomisiliDomicile

Bandung, Jawa BaratBandung, west Java


Bandung, 9 Oktober 1971Bandung, October 9, 1971

PendidikanEducation

• S1 Teknik Sipil, Institute Teknologi Bandung (1995)• Master of Public Policy and Management, University of Southern California, USA (2000)• Bachelor Degree in Civil Engineering, Institute Technology Bandung (1995)• Master of Public Policy and Management, University of Southern California, USA (2000)


• Kepala Bagian Keuangan dan Umum Direktorat Jenderal Jalan Tol, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan (2015-sekarang)

• Kepala Bidang Perencanaan, Bal Pelasanaan Jalan nasional V Surabaya, Direktorat Jenderal Jalan Tol, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan (2014-2015)

• Kepala Ses Program dan Anggaran, Direktorat Jenderal Jalan Tol, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan (2011-2014)

• Head of Finance and General Directorate General of Toll Road, Ministry of Public Works and Housing (2015-present)

• Head of Planning, Implementation of National Road V Surabaya, Directorate General of Toll Road, Ministry of Public Works and Housing (2014-2015)

• Head of Program and Budget Section, Directorate General of Toll Road, Ministry of Public Works and Hous-ing (2011-2014)


Head of Investment PT Indoasia Asset Manajeen (2014-sekarang)Head of Investment PT Indoasia Asset Management (2014-present)


Tidak ada pelatihan yang diikuti di tahun 2017No training is followed in 2017




-

Independensi Komite Pemantau Manajemen Risiko Komite Pemantau Manajemen Risiko dan Asuransi senantiasa melaksanakan fungsi dan tugasnya secara profesional dan independen, tanpa campur tangan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan serta Anggaran Dasar Perseroan. Kualifikasi independensi dari anggota Komite Pemantau Manajemen Risiko harus memenuhi kriteria sebagai berikut:

Independency of Risk Management Committee

Independency of Risk Management Committee relentlessly performs its functions and duties in a professional and independent manner, without intervention from any party that goes against the prevailing regulations and the Company’s Articles of Association. The qualification of independence for Risk Management Committee must meets the following criteria:



LampiranAttachment




Aspek IndependensiIndependency Aspect M. Aqil Irham Danis H. Sumadi-

laga A. Syarif Munawi Zulfan Zahar* Wilan Oktavian**

Tidak memiliki hubungan keuangan dengan Dewan Komisaris dan DireksiHaving no financial relationship with the Board of Commission-ers and the Board of Directors

v v v v v

Tidak memiliki hubungan kepengurusan di perusahaan, anak perusahaan, maupun perusahaan afiliasiHaving no managerial relation-ship in the Company, subsidiar-ies, or affiliate companies

v v v v v

Tidak memiliki hubungan kepemilikan saham di perusahaanHaving no share ownership relationship in the Company

v v v v v

Tidak memiliki hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi, dan/atau sesama anggota Komite Pemantau Manajemen RisikoHaving no family relationship with the Board of Commission-ers, the Board of Directors and/or among members of the Risk and Insurance committee

v v v v v

Tidak menjabat sebagai pengurus partai politik, pejabat dan pemerintah daerahNot serving as member of political parties or as local gov-ernment officials

v v v v v

Keterangan: semua anggota komite tidak memiliki hubunganV = yaX = Tidak

Tugas Dan Tanggung Jawab Komite Pemantau Manajemen RisikoKomite Pemantau Manajemen Risiko memfokuskan aktivitasnya pada usaha untuk meningkatkan efektivitas manajemen risiko dan kualitas proses manajemen risiko dengan melakukan penilaian secara berkala dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris tentang risiko usaha dan mitigasi risiko usaha. Selain itu, Komite Pemantau Manajemen Risiko memiliki rincian tugas sebagai berikut:

1. Membuat rencana kegiatan tahunan Pemantau Manajemen Risiko yang disetujui oleh Dewan Komisaris;

2. Melakukan penilaian secara berkala dan memberikan rekomendasi tentang risiko usaha dan jenis jumlah asuransi yang ditutup oleh Perseroan dalam hubungan dengan risiko usaha;

3. Menilai peranan dan pelaksanaan tugas Unit Manajemen Risiko;

Note: All a member of a committee had no relationshipV = yesX = No

Duties and Responsibilities of the Risk Management CommitteeThe Risk Management Committee focuses its activities on improving the effectiveness of risk management and quality process of risk management by giving periodical assessment and recommendation to the Board of Commissioners regarding business risk and risk mitigation. In addition, details of Risk Management Committee’s duties are as follows:

1. Preparing annual work plan of the Risk Management Committee upon the approval of Board of Commissioners;

2. Periodically assessing and giving recommendation on business risk and types of insurance covered by the Company in connection with business risks;

3. Assessing roles and duty implementation of Risk Management Division;







4. Memberikan masukan kepada Dewan Komisaris tentang penyusunan Piagam Komite Pemantau Manajemen Risiko secara berkala.

Dalam menjalankan peran dan tanggung jawabnya, Pemantau Manajemen Risiko dilengkapi dengan Piagam Komite Pemantau Manajemen Risiko yang ditandatangani oleh Komisaris Utama dan Direktur Utama. Piagam Komite Pemantau Manajemen Risiko memuat kedudukan, tugas, dan tanggung jawab Komite Pemantau Manajemen Risiko serta hubungan kelembagaan antara Komite Pemantau Manajemen Risiko dengan fungsi penanggung jawab pelaksanaan manajemen risiko.

Rapat Anggota Komite Pemantau Manajemen RisikoSepanjang 2017, Komite Pemantau Manajemen Risiko menyelenggarakan 23 (Dua puluh tiga) kali rapat dengan tingkat kehadiran sebagai berikut:

NamaName

JabatanPosition



Persentase KehadiranAttendance Percentage

M. Aqil Irham KetuaChairman

23 18 78%

Danis Hidayat Sumadilaga AnggotaMember

23 18 78%

Ahmad Syarif Munawi AnggotaMember

23 23 100%

Zulfan Zahar* AnggotaMember

16 12 52%

Wilan Oktavian** AnggotaMember

7 7 100%

Keterangan:*) Berhenti menjabat sebagai Anggota Komite Pemantau Manajemen Risiko pada 31 Agustus 2017**) Menjabat sebagai Anggota Komite Pemantau Manajemen Risiko pada 1 September 2017

4. Periodically providing input to the Board of Commissioners on the drawing up of Risk Management Committee Charter.

In implementing roles and responsibilities, the Risk Management Committee is equipped with Risk Management Charter signed by the President Commissioner and the President Director. Risk Management Committee Charter provides explanation on position, duties and responsibilities of the Risk Management Committeeand institutional relationship between Risk Management Committee and risk management supervisor.

Meeting of Risk Management Committee

In 2017, Risk Management Committee held 23 (twenty three) meetings with the following attendance rate:

Information:*) Stopped serving as Member of the Risk Management Committee on August 31, 2017**) Appointed as a Member of the Risk Management Committee on September 1, 2017



LampiranAttachment




Ada pun agenda rapat Pemantau Manajemen Risiko adalah sebagai berikut :

DAFTAR RAPAT KOMITE PEMANTAU MANAJEMEN RISIKOLIST OF RISK MANAGEMENT COMMITTEE’S MEETINGS

NOTanggal RapatDate

PERIHALSUBJECT

KETERANGANREMARK

1


Revisit Piagam Komite Pemantau Manajemen RisikoRevisit Risk Management Committee Charter

Anggota Komite Pemantau Manajemen RisikoMembers of Risk Management Committee

2


Pemaparan Manajemen Risiko Exposure on Risk Management



Pemaparan Manajemen RisikoExposure of Risk Management


4





Bagian Manajemen RisikoRisk Management Unit


Revisit RKAP Tahun 2017Revisit RKAP of 2017


629 Maret 2017March 29, 2017

Evaluasi Berkala Laporan Manajemen Risiko TW 4 2016Periodical Evaluation on Risk Management Report of fourth quarter of 2016


Bagian Manajemen RisikoRisk Management Unit

7 18 April 2017April 18, 2017


Komite Pemantau Manajemen RisikoRisk Management Monitoring Committee


8 09 Mei 2017May 09, 2017

Review Risk RegistryReview of Risk Registry

Komite Pemantau Mananajemen RisikoRisk Management Committee


Agendas of the Risk Management Commitee meeting are the following:








NOTanggal RapatDate

PERIHALSUBJECT

KETERANGANREMARK

9 10 Juli 2017July 10, 2017

Evaluasi Terhadap Penerapan Manajemen Risiko TW 1 2017Evaluation on the implementation of Risk Management in first quarter of 2017


10 31 Juli 201731 July, 2017

Analisis Proyek BeresikoAnalysis on Risky Project


11


Rapat Koordinasi dengan Unit Manajemen RisikoCoordination meeting with Risk Management Unit



Unit Manajemen Risiko/ Risk Management Unit

12


Analisis Proyek BeresikoAnalysis of Risky Project

Komite Pemantau Mananajemen Risiko/ Risk Management Committee

Unit Manajemen Risiko/ Risk Management Unit

13


Evaluasi Hasil Assessment Risiko Bulan Juni 2017Evaluation on Risk Assessment Result of June 2017



Unit Manajemen RisikoRisk Management Unit

14


1Kabag Kajian dan Mitigasi RisikoDivision Head of Risk Study and Mitigation

Rapat Progres Konsultan RisikoMeeting of Risk Consultant ‘s Progress

Komite Pemantau Manajemen RisikoRisk Management Committee

Komite AuditAudit Committee



LampiranAttachment





NOTanggal RapatDate

PERIHALSUBJECT

KETERANGANREMARK


Pemetaan Risiko (Value Chain)Risk Mapping


16


Pembahasan Hasil Investigasi Tim Internaliscussion of the results internal investigation team

Komite Pemantau Mananajemen RisikoMembers of Risk Management Monitoring Committee

Proyek Tol BocimiBocimi Toll Project


17


1. Review Peraturan Prosedur PT Waskita Karya (Persero) TbkReview on Prosedural Regulation of PT Waskita Karya (Persero) Tbk


Bidang Manajemen RisikoRisk Management Unit


2. Lain - lainOthers


Anggota Komite AuditMembers of Audit Committee

18


Pembahasan Mengenai Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)Discussion on Occupational Health and Safety (K3)




Anggota Komite AuditMembers Audit Committee

19


Evaluasi Penerapan Manajemen Risiko Triwulan IIIEvaluation on Risk Management Implementation on third quarter











NOTanggal RapatDate

PERIHALSUBJECT

KETERANGANREMARK

20


Analisis Risk Maturity LevelAnalysis on Risk Maturity




KAP Ernst & Young (EY)

21


Kebijakan Asuransi dan Pengelolaan Risiko ProyekPolicy of Insurance and Risk Management of the project




Kabag Akuntansi dan Keuangan Divisi IIIDivision Head of Accounting and Finance III

22


Analisis Proyek Berisiko TinggiAnalysis on High Risk Project




23


Pembahasan Mengenai Rencana Site Visit ke ProyekDiscussion on the plan to site visit to Solo – Kertosono Project

Komite Pemantau Manajemen RisikoRisk Management Committee

Solo - Kertosono



Kabag Kajian dan Mitigasi RisikoDivision Head of Risk Study and Mitigation

Divisi III



LampiranAttachment




Laporan Singkat Pelaksanaan Tugas dan Kegiatan Komite Pemantau Manajemen Risiko Pada 2017

Sepanjang 2017, Komite Pemantau Manajemen Risiko melakukan beberapa pelaksanaan tugas dan kegiatan sebagai berikut:1. Membuat Program Kerja Komite Pemantau Manajemen

Risiko tahunan dan meminta persetujuan Dewan Komisaris.

2. Melakukan evaluasi terhadap Prosedur Waskita Bidang Manajemen Risiko.

3. Melakukan evaluasi terhadap Piagam Komite Pemantau Risiko dan memberikan masukan kepada Dewan Komisaris untuk melakukan perbaikan.

4. Melakukan evaluasi terhadap proses identifikasi risiko yang menghasilkan daftar risiko yang akan dikelola oleh Perusahaan serta alternative mitigasi risiko.

5. Melakukan evaluasi terhadap kajian risiko utama yaitu risiko investasi atas proyek-proyek jalan tol yang memiliki nilai investasi, potensi dan dampak yang besar terhadap kinerja perusahaan.

6. Melakukan evaluasi terhadap kajian risiko-risiko utama lainnya di luar investasi yang dianggap memilik potensi dan dampak besar pada Perusahaan antara lain namun tidak terbatas pada risiko hukum, risiko keuangan, risiko SDM, dan risiko IT.

7. Melakukan evaluasi terhadap laporan manajemen risiko yang dibuat oleh Perusahaan secara berkala, yaitu setiap 3 (tiga) bulan, 6 (enam) bulan dan tahunan.

8. Rapat Koordinasi dengan Komite Risiko Perusahaan dan dapat mengundang risk owner serta pihak-pihak yang dianggap terlibat dan relevan dalam setiap komponen Enterprise Risk Management (ERM) jika dianggap perlu.

9. Melakukan kunjungan lapangan untuk proyek-proyek yang berisiko dan evaluasi terhadap perkembangan dan kemajuan proyek-proyek berisiko jika dianggap perlu.

Rekomendasi Komite Pemantau Manajemen Risiko Terhadap Penerapan Manajemen RisikoRekomendasi yang diusulkan Komite Pemantau Manajemen Risiko, adalah sebagai berikut:1. Mengusulkan adanya perubahan pada Piagam Komite

Pemantau Manajemen Risiko menyesuaikan dengan peraturan terkini.

Brief Report on Duties and Activities Implementation of Risk Management Committee in 2017 In 2017, Risk Management Committee implemented duties and activities as follows:

1. Set up Working Program of the annual Risk Management Committee and requesting approval from the Board of Commissioners.

2. Evaluating Waskita Procedures for Risk Management.

3. Evaluate the Charter of the Risk Oversight Committee and provide input to the Board of Commissioners to build improvements.

4. Evaluate the risk identification process that generates a list of risks to be managed by the Company and alternative risk mitigation.

5. Evaluate the main risk assessment ie investment risk on toll road projects that have investment value, potency and big impact on company performance.

6. Reviewing other major risk assessments outside of investments that are deemed to have potential and substantial impact on the Company, among others, but not limited to legal risk, easing risk, human resource risk, and IT risk.

7. Evaluate the risk management reports generated by the Company on a regular basis, ie setiao 3 (three) months, 6 (six) months and annual.

8. Coordinate Meetings with the Company Risk Committee and may invite risk owners and parties deemed to be involved and relevant in any Enterprise Risk Management (ERM) component if deemed necessary.

9. Conducting site visits for risky projects and evaluating the progress and progress of risky projects if deemed necessary.

Recommendations of Risk Management Committee to Risk Management ImplementationThe recommendations proposed by the Risk Management Committee are as follows:1. To propose changes to the Charter of Risk Management

Committee in accordance with the latest regulations.







2. Penyusunan RKAP seyogyanya menyajikan kajian risiko yang lebih mendalam atas setiap sasaran strategis perusahaan yang ingin dicapai, dampak perubahan dan asumsinya bila terjadi, serta upaya mitigasi risikonya.

3. Meningkatkan kepatuhan terhadap penerapan manajemen risiko, melakukan penyusunan profil risiko korporat terkini, melakukan pengkinian parameter risiko termasuk rencana mitigasi risiko-risikonya untuk kemudian dituangkan dalam bentuk revisi Prosedur Waskita Bidang Manajemen Risiko.

Pengembangan Kompetensi Komite Pemantau Manajemen Risiko

Untuk menunjang pelaksanaan tugasnya, anggota Komite Pemantau Manajemen Risiko mengikuti Program Pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi anggota Komite Pemantau Manajemen Risiko yang dilaksanakan baik secara formal maupun secara informal.

Pada tahun 2017, anggota Komite Pemantau Manajemen Risiko telah menghadiri dan berpartisipasi dalam berbagai pelatihan, workshop, konferensi, dan seminar, sebagai berikut:

NamaName

JabatanPosition




Zulfan Zahar


Re-Shaping Risk Management PPM Manajemen 23 Februari 2017February 23, 2017

Zulfan Zahar


Seminar Logistics & Supply Chain “Winning the Sales in Market Uncertainties & Disruptions”

PT Synergistix Indonesia 1 April 2017April 1, 2017

Zulfan Zahar


Penerapan Management Risiko dan GCG pada Pengadaan Barang & Jasa di BUMN dan Anak Perusahaan

HC BUMN 3-4 Februari 2017February 3-4, 2017

A Syarif Munawi


Workshop & Uji Certified Risk Management Profesional

PT RAP Indonesia 4-9 Desember 2017December 4-9, 2017

A Syarif Munawi



2. The preparation of the RKAP should present a more in-depth risk assessment of each of the company’s strategic objectives to be achieved, the impact of its changes and assumptions as they occur, and risk mitigation efforts.

3. Improving compliance with risk management implementation, developing the latest corporate risk profile, updating risk parameters including risk mitigation plans and then incorporated in the revised Waskita Risk Management Rules.

Risk Management Committee Competency Development

To support its duties, the Risk Management Committee members participated in trainings both formally and informally to improve their competency

In 2017, the Risk Management Committee members has participated in various trainings, workshops, conferences and seminars, namely:



LampiranAttachment




Struktur Remunerasi Komite Pemantau Manajemen RisikoBerdasarkan Keputusan Dewan Komisaris Perseroan No.03/ SK/WK/DK/2016 tentang Penetapan Honorarium bagi Anggota Komite Audit dan Anggota Komite Pemantau Manajemen Risiko menetapkan pada tahun 2017 seluruh anggota Komite Audit mendapatkan remunerasi sebesar 20.00% dari gaji Direktur Utama atau dengan nominal Rp34.000.000

Remuneration Structure of Risk Management Committee Based on the Decision of the Company’s Board of Commissioners No.03/SK/WK/DK/2016 on the Determination of Honorarium for Members of Audit Committee and Members of Risk Management Committee, it is regulated that in 2017, all members of Risk Management Committee gains remuneration of 20,00% of the salary of the President Director or with the nominal value of Rp34.000.000.






Perseroan mengangkat Sekretaris Dewan Komisaris dalam menunjang pelaksanaan fungsi dan efektivitas peran Dewan Komisaris. Posisi Sekretaris Dewan Komisaris pada 2017 dijabat oleh Sri Handayani berdasarkan surat Keputusan Dewan Komisaris No.10/SK/WK/DK/2015.

FUNGSI DAN TUGAS SEKRETARIS DEWAN KOMISARIS

Fungsi dan tugas Sekretaris Dewan Komisaris adalah menyusun rapat Dewan Komisaris, sebagai penghubung Dewan Komisaris dan Direksi, Sekretaris Dewan Komisaris juga mendokumentasikan surat-surat, menyusun risalah rapat Dewan Komisaris, tugas kesekretariatan lainnya, memberikan bantuan dalam penyusunan ringkasan laporan manajemen, mempersiapkan bahan rapat Dewan Komisaris, mengumpulkan bahan dan informasi yang relevan dengan pelaksanaan tugas Dewan Komisaris, dan melakukan koordinasi dengan Sekretaris Perusahaan tentang hal-hal yang berkaitan dengan Dewan Komisaris dan Direksi.

PELAKSANAAN TUGAS SEKRETARIS DEWAN KOMISARIS TAHUN 2017

Sekretaris Dewan Komisaris telah melaksanakan kegiatan sepanjang 2017 antara lain sebagai berikut:1. Mempersiapkan rapat rutin Dewan Komisaris.

2. Membuat risalah rapat Dewan Komisaris sesuai ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan.

3. Mengadministrasikan dokumen Dewan Komisaris, baik surat masuk, surat keluar, risalah rapat maupun dokumen lainnya.

4. Menyusun rancangan Rencana Kerja dan anggaran Dewan Komisaris.

5. Menyusun Rancangan Laporan-Laporan Dewan Komisaris.

6. Melaksanakan tugas lain dari Dewan Komisaris.7. Selain pelaksanaan tugas tersebut, Sekretaris Dewan

Komisaris memastikan bahwa Dewan Komisaris mematuhi peraturan perundang-undangan serta menerapkan prinsip-prinsip GCG.

8. Memberikan informasi yang dibutuhkan Dewan Komisaris/Dewan Pengawas.

9. Mengkoordinasikan seluruh anggota Komite10. Sebagai penghubung Dewan Komisaris dengan pihak

lain.

The Company appoints Board of Commissioners’ Secretary to support the implementation of Board of Commissioners’ functions and effectiveness. In 2016, Sri Handayani was appointed as Board of Commissioners’ Secretary pursuant to Decision of Board of Commissioners Number: 10/SK/WK/ DK/2015.

FUNCTION AND DUTIES OF BOARD OF COMMISSIONERS’ SECRETARY

The functions and duties of Board of Commissioners’ Secretary are: administering Board of Commissioners meeting, serving as mediator between Board of Commissioners and the Board of Directors, writing outgoing letters, to document letters, preparing meeting minutes of Board of Commissioners, performing other secretarial tasks, giving assistance in drawing up summary of the management report, preparing materials for Board of Commissioners meeting, collecting material and relevant information with the implementation of duties of the Board of Commissioners and coordinating with the Corporate Secretary regarding any matter related to Board of Commissioners and Board of Directors.

IMPLEMENTATION OF DUTIES OF SECRETARY TO THE BOARD OF COMMISSIONERS OF 2017

The Secretary of the Board of Commissioners has conducted activities throughout 2017, among others, as follows:1. Preparing regular meetings of the Board of

Commissioners.2. Making minutes of meetings of the Board of

Commissioners in accordance with the Company’s Articles of Association.

3. Administering documents of the Board of Commissioners, whether incoming mail, outgoing mail, minutes of meetings or other documents.

4. Drafting the Work Plan and budget of the Board of Commissioners.

5. Preparing the Draft Report of the Board of Commissioners.6. Carry out other duties of the Board of Commissioners.7. In addition to the implementation of the duties, the

Secretary of the Board of Commissioners ensures that the Board of Commissioners comply with laws and regulations and apply the principles of GCG.

8. Provide information required by the Board of Commissioners / Board of Trustees.

9. Coordinate all members of the Committee10. As liaison of the Board of Commissioners with other

parties.

SEKRETARIS DEWAN KOMISARISBoard of Commissioners’ Secretary



LampiranAttachment




PELATIHAN SEKRETARIS DEWAN KOMISARIS TAHUN 2017

Sepanjang 2017, Sekretaris Dewan Komisaris tidak mengikuti kegiatan baik berupa pelatihan maupun sertifikasi.

SEKRETARIS PERUSAHAAN

Berdasarkan ketentuan Peraturan Bapepam No. IX.I.4 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-63/PM/1996 tanggal 17 Januari 1996 tentang Pembentukan Sekretaris Perusahaan, Perseroan telah menunjuk Shastia Hadiarti sebagai Sekretaris Perusahaan yang menjalankan tugas-tugas Sekretaris Perusahaan, sebagaimana diatur dalam ketentuan di atas.

NamaName Shastia Hadiarti


Indonesia

DomisiliDomicile

Jakarta


Boston, Amerika Serikat, 15 Juni 1987 (30 Tahun)Boston, June 15, 1987 (30 years old)

Pendidikan di tahun 2017Education in 2017

S1 – Manajemen Keuangan, Universitas Airlangga, Surabaya, (2008)S2 – Magister Management, Universitas Indonesia, Jakarta, (2011)Bachelor of Financial Management at Airlangga University, Surabaya, (2008)Master of Management at University of Indonesia, (2011)


Sekretaris Perusahaan, (2017 - hingga saat ini)Kepala Bagian Hubungan Investor, (2015 - 2017)Corporate Secretary, (2017-present)Investor Relations Manager, (2015-2017)


Tidak AdaNone


Sosialisasi Struktur Organisasi Baru – 4-5 Mei 2017Sosialisasi Remunerasi 2017 & E-LHKPN – 5 September 2017Socialization of the New Organizational Structure - May 4-5, 2017Socialization of 2017 Remuneration & E-LHKPN – September 5, 2017


SK Direksi Nomor : 26/SK/WK/PEN/2017 tanggal 21 April 2017Decree of Board of Directors Number: 26/SK/WK/PEN/2017 dated April 21, 2017

TRAINING OF BOARD OF COMMISSIONERS’ SECRETARY IN 2017

Throughout 2017, secretary of the Board of Commissioners does not follow activities in the form of trainings and certification.

CORPORATE SECRETARY

Pursuant to Bapepam Regulation No. IX.I.4, Attachment to the Decree of Chairman of Bapepam No. Kep-63/PM/1996 dated January 17, 1996 regarding the Establishment of Corporate Secretary, the Company has appointed Shastia Hadiarti to fulfill the position and perform the function of Corporate Secretary, as stipulated in the above regulations.







STRUKTUR ORGANISASI SEKRETARIS PERUSAHAAN

Sekretaris Perusahaan terdiri dari unit kerja sebagai berikut:


CORPORATE SECRETARY

BAGIAN HUBUNGAN INVESTORINVESTOR RELATIONS

BAGIAN SEKRETARIATSECRETARIAT

BAGIAN HUKUMLEGAL

BAGIAN HUMAS & CSRCSR & PR

TUGAS DAN FUNGSI SEKRETARIS PERUSAHAAN

Sekretaris Perusahaan memiliki peran penting dalam memfasilitasi komunikasi antara organ Perseroan, hubungan antara Perseroan dengan seluruh pemangku kepentingan, serta kepatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Guna mendukung peranan tersebut, Sekretaris Perusahaan diangkat dan bertanggung jawab kepada Direktur Utama.

Sekretaris Perusahaan memiliki fungsi sebagai Liaison Officer (Corporate Communication), Compliance Officer, Investor Relation, serta administrasi dokumen dan notulensi rapat guna memenuhi ketentuan tata kelola perusahaan yang baik. Tugas lainnya adalah memastikan bahwa Perseroan mematuhi peraturan tentang persyaratan keterbukaan informasi yang sejalan dengan penerapan prinsip GCG, memastikan bahwa laporan tahunan Perseroan telah mencantumkan implementasi GCG di lingkungan Perseroan, serta mengkoordinasikan penyelenggaraan RUPS dan pengelolaan daftar pemegang saham.

ORGANIZATION STRUCTURE OF THE COMPANY’S CORPORATE SECRETARY

The Corporate Secretary consists of the following work units:

DUTIES AND RESPONSIBILITIES OF CORPORATE SECRETARY

Corporate Secretary holds significant role to facilitate the communication between the Company’s instruments, relationship of the Company with the stakeholders and compliance with the prevailing regulations. In doing so, Corporate Secretary is appointed and directly responsible to the President Director.

Corporate Secretary functions as Liaison Officer (Corporate Communication), Compliance Officer, Investor Relation and to administer documents of policy and meeting minutes to meet the regulation of good corporate governance. Corporate Secretary ensures that the Company complies with the regulations regarding information transparency, which is in line with GCG principles implementation, ensures that the Company’s annual report has stated GCG implementation in its environment and coordinates GMS holding and shareholders list’s management.



LampiranAttachment




Tugas Sekretaris Perusahaan meliputi: 1. Mengikuti perkembangan pasar modal, khususnya

peraturan-peraturan yang berlaku di bidang pasar modal. 2. Memberikan pelayanan atas setiap informasi yang

dibutuhkan pemodal yang berkaitan dengan kondisi Perseroan.

3. Memberikan masukan kepada Direksi Perseroan untuk mematuhi ketentuan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang pasar modal dan peraturan pelaksanaannnya.

4. Sebagai penghubung atau contact person antara Perseroan dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan masyarakat.

Tugas lainnya adalah memastikan bahwa laporan tahunan Perseroan (annual report) telah mencantumkan penerapan GCG di lingkungan Perseroan; serta mengkoordinasikan penyelenggaraan RUPS dan mengelola daftar pemegang saham sehingga Sekretaris Perusahaan dapat melakukan komunikasi dua arah.

LAPORAN PELAKSANAAN TUGAS SEKRETARIS PERUSAHAAN

Pada tahun 2017, Sekretaris Perusahaan telah menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan rincian sebagai berikut:• Melaksanakan RUPST• Melaksanakan penerbitan obligasi Perseroan• Melaksanakan rapat koordinasi triwulan• Menyusun RKAP 2017 • Menyusun dan membuat Annual Report• Menyusun dan membuat Sustainability Report• Pemutakhiran Company Profile dan Video Profile• Mengikuti Pameran• Pelaksana CSR• Sponsorship• Kliping Berita Media Massa Cetak dan Online• Investor, Analis dan Media Gathering• Bakti Sosial dan Donor Darah• Media Visit• Pemutakhiran Website dan Media Display• Pelaksanaan Rapat Dengar Pendapat dengan DPR RI• Sosialisasi GCG dan LHKPN• Pembuatan kalender dan kartu ucapan• Dokumentasi kegiatan Perseroan• Audit ISO, OHSAS, K3, dan SMP• Peningkatan Aplikasi Corporate• Public Expose Tahunan• Site Visit• Roadshow (Domestik & Asing)• One on One Meeting

Duties of Corporate Secretary include: 1. Keeping abreast with the development in capital market,

especially the regulations, wherever applicable. 2. Providing information to investors regarding the

Company’s conditions.

3. Providing input to Board of Directors to comply with the provision of Law Number 8 Year 1995 on capital market and the implementing regulation.

4. As an intermediary or contact person between the Company and Financial Services Authority (OJK) and the public.

Other tasks include ensuring that the Company’s annual report has stated the implementation of GCG in the Company’s environment and coordinating the convening of GMS while managing shareholders list in order for Corporate Secretary to perform two-way communication.

REPORT OF DUTIES IMPLEMENTATION OF CORPORATE SECRETARY

In 2017, Corporate Secretary conducted her duties implementation as follows:• Conducting AGM• Carry out the issuance of the Company’s bonds• Conducting quarterly coordination meetings• Develop and create RKAP 2017• Compile and create Annual Report• Compile and create Sustainability Report• Updated Company Profile and Video Profile• Following the Exhibition• Implementing CSR• Sponsorship• News Clipping Mass Media Online and Print• Investors, Analysts and Media Gathering• Social Vouchers and Blood Donor• Media Visit• Website and Media Display Updates• Implementation of Hearing Meeting with DPR RI• Socialization of GCG and LHKPN• Making calendars and greeting cards• Documentation of the Company’s activities• ISO, OHSAS, K3, and SMP audits• Improved Corporate Applications• Annual Public Expose• Site Visit• Roadshow (Domestic & Foreign)• One on One Meeting







Program Peningkatan Komptensi Sekretaris PerusahaanSepanjang tahun 2017, sekretaris perseroan menghadiri berbagai program untuk meningkatkan kompetensi dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai berikut:

NamaName

JabatanPosition




Shastia Hadiarti Sekretaris PerusahaanCorporate Secretary

Sosialisasi Struktur Organisasi Baru PT Waskita Karya (Persero) Tbk

4-5 Mei 2017May 4-5, 2017

Sosialisasi Remunerasi 2017 & E-LHKPN PT Waskita Karya (Persero) Tbk


Investor Meeting Dalam menjalankan tugas-tugas hubungan investor, Sekretaris Perusahaan melaksanakan kegiatan investor meeting yang bertujuan untuk memberikan informasi yang kredibel mengenai kondisi dunia usaha terkini, khususnya di sektor konstruksi serta kaitannya dengan kebijakan strategis yang dijalankan oleh Perseroan kepada Investor maupun calon investor Perseroan. Kegiatan tersebut dilaksanakan dengan menghadirkan beberapa pakar dan hasil pembahasannya dipublikasikan secara luas melalui media-media yang dimiliki oleh Perseroan (website, buletin dan lain sebagainya) ataupun melalui media massa.

Berikut daftar Investor Meeting yang dilakukan Perseroan di sepanjang tahun 2017:

Tabel Investor Meeting yang dilakukan di Dalam Negeri

No BulanMonth

Jumlah RapatTotal Meeting

1 JanuariJanuary

10

2 FebruariFebruary

4

3 MaretMarch

3

4 AprilApril

5

5 MeiMay

5

6 JuniJune

7

7 JuliJuly

3

8 AgustusAugust

3

Competency Development Program for Corporate Secretary In 2017, Corporate Secretary participated in the following programs to improved his/her competency in performing his/her duties and responsibilities:

Investor Meeting In conducting duties as investor relation, Corporate Secretary periodically held investor meeting with aims to inform credible business information, particularly in construction sector as well as the connection with strategic policies taken by the Company to the Company’s Investors and potential investor. Such activity is implemented by inviting experts, and the result of the discussion is published widely through media owned by the Company (website, bulletin, etc.) or mass media.

The following a list of investors meeting conducted by the company of the year 2017:

Table of Investor Meeting was conducted in the Country



LampiranAttachment




No BulanMonth

Jumlah RapatTotal Meeting


7

10 OktoberOctober

3

11 NovemberNovember

3

12 DesemberDecember

3

Tabel Conference & Non-Deal Roadshow

No AcaraAgenda

Tempat Pelaksanaan Implementation

Tanggal PelaksanaanDate Implementation

Jumlah Investor Total Investor

1 Mandiri Investment Forum 2017 Jakarta 9 Februari 2017February, 9, 2017

25

2 dbAccess Indonesia London Corporate Day

London, United Kingdom 23-24 Februari 2017February, 23-24, 2017

17

3 Maybank Invest ASEAN 2017 Singapura 22 Maret 2017March, 22, 2017

12

4 Non-Deal Roadshow CIMB Securities

Singapura & Kuala Lumpur, Malaysia

23-25 Agustus 2017August, 23-25, 2017

11

5 dbAccess Indonesia Conference 2017

Jakarta 8 November 2017November, 8, 2017

17

Table of Conference & Non-Deal Roadshow






AKSES INFORMASI DAN DATA PERUSAHAANInformation Access and Company Data

Perseroan menyediakan akses informasi dan data Perseroan seluas-luasnya bagi seluruh pemangku kepentingan dan investor melalui situs www.waskita.co.id. Dalam situs tersebut, telah memuat berbagai informasi mengenai profil Perseroan, produk dan jasa, financial highlight, stock information, dan lain-lain.

Informasi lainnya dapat diperoleh dengan menghubungi kantor pusat Perseroan secara langsung dengan alamat sebagai berikut:

Kantor Pusat Jl. MT Haryono No. 10 Cawang – Jakarta 13340 Phone : (021) 850 8510, 850 8520 Fax : (021) 850 8506

KORESPONDENSI DAN LAPORAN BERKALA

Informasi keuangan dan non keuangan dari Perusahaan telah disusun dan dilaporkan secara transparan kepada pemegang saham, pemangku kepentingan dan lembaga lain yang dipersyaratkan. Informasi dilaporkan sesuai target waktu, tersajikan dengan lengkap dan akurat, terkini, utuh dan memadai sesuai dengan tata cara, jenis dan cakupan sebagaimana diatur dalam ketentuan tentang Transparansi Kondisi Keuangan Perusahaan. Informasi dipaparkan melaluilaporan berupa:• Laporan Triwulan.• Penjelasan dan klarifikasi atas pemberitaan di media

massa, kepada Bursa Efek Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan.

• Keterbukaan informasi terkait corporate action dan public expose.

• Laporan administrasi bulanan pemegang saham Perusahaan.

• Laporan Tahunan.

FORUM KOMUNIKASI INTERNAL

Perusahaan menyediakan sarana komunikasi yang menjadi sarana diskusi bagi pegawai dengan manajemen yang secara berkala dilakukan secara korporasi maupun per masing-masing unit kerja melalui Internal Memo dan Disposisi Surat Elektronik.

KEBIJAKAN KOMUNIKASI EKSTERNAL

Perusahaan memiliki kebijakan terkait penyampaian informasi ke luar (eksternal). Kebijakan ini mengatur tentang penyampaian informasi ke eksternal yang ditujukan ke


The Company provides all access on Company information and data for the stakeholders and investors through official site www.waskita.co.id. The site contains information on the Company’s profile, products and services, financial highlight,stock information and others.

Other information can be obtained by directly contacting the Company’s head office in the following address:

Head OfficeJl. MT Haryono No. 10 Cawang – Jakarta 13340Phone : (021) 850 8510, 850 8520Fax : (021) 850 8506

CORRESPONDENCE AND PERIODIC REPORTSThe financial and non-financial information of the Company has been prepared and reported in a transparent manner to the shareholders, stakeholders and other institutions required. Information is reported on time target, presented completely and accurately, up-to-date, fully and adequately in accordance with the procedure, type and scope as stipulated in the provisions on Transparency of Company’s Financial Condition. Information presented through the report in the form of:• Quarterly Report• Explanations and clarifications on news coverage in the

mass media, to the Indonesia Stock Exchange and the Financial Services Authority.

• Disclosure of information related to corporate action and public expose.

• Monthly Company Shareholder Administration Report.• Annual report.

INTERNAL COMMUNICATION FORUM

The Company provides a means of communication that becomes a means of discussion for employees with management which is periodically conducted in the corporation and per each work unit through Internal Memo and Disposition of Electronic Letter.

EXTERNAL COMMUNICATIONS POLICY

The company has a policy of delivering information outside (external). This policy regulates the delivery of information to external addressed to stakeholders through Decree No. 33 /



LampiranAttachment




stakeholders melalui SK Nomor: 33/SK/WK/2017 tanggal 28 November 2017. Adapun media yang digunakan untuk penyampaian komunikasi eksternal adalah, sebagai berikut:

Media ElektronikPerusahaan berupaya membangun komunikasi kepada pemangku kepentingan melalui teknologi informasi dan komunikasi yaitu:• Website (situs web)• Perusahaan telah memiliki media untuk penyediaan

lnformasi Publik berupa situs web yang ditangani secara langsung oleh Sekretaris Perusahaan. Situs ini dapat diakses melalui link www.waskita.co.id

• Situs ini merupakan media daring yang ditujukan untuk publik yang memuat berbagai informasi dan data mengenai Perusahaan, seperti produk layanan, berita, rilis media, dan informasi penting lainnya yang ditujukan untuk seluruh pemangku kepentingan.

• Situs Perusahaan telah memublikasikan kebijakan dan informasi penting Perusahaan. Dalam situs, terdapat informasi tentang sejarah singkat Perusahaan, prinsip-prinsip Perusahaan, kegiatan usaha Perusahaan, Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan.

• Selanjutnya, kebijakan-kebijakan yang telah dipublikasikan dalam situs antara lain mencakup Etika dan Komitmen Perusahaan, Kebijakan GCG dan Pedoman Perilaku.

• Media Sosial, digunakan untuk menyampaikan informasi mengenai Perusahaan kepada publik atau stakeholders. Adapun media sosial yang dimiliki adalah:Twitter: @waskita_karyaFacebook: PT Waskita KaryaInstagram: @waskita_karyaYoutube: PT Waskita Karya

Media CetakPerusahaan juga memberikan informasi ke luar dengan menggunakan media cetak. Media cetak yang biasa digunakan Perusahaan untuk menyampaikan informasi adalah surat kabar harian nasional, Bisnis Indonesia dan Investor Daily.

Hubungan MediaSepanjang tahun 2017, Perusahaan telah melakukan kegiatan Media Relations yaitu siaran pers sebanyak 13 kali.

SK / WK / 2017 dated November 28, 2017. The media used for the delivery of external communication is, as follows:

Electronic MediaThe Company seeks to build communication to stakeholders through information and communication technology, namely:

• Website (website)• The Company already has media for the provision of

Public Information in the form of websites handled directly by the Corporate Secretary. This site can be accessed through the link www.waskita.co.id

• This site is a publicly-intended online medium that contains information and data about the Company, such as service products, news, media releases, and other important information intended for all stakeholders.

• The Company’s Site has published important Company policies and information. On the site, there is information about the Company’s brief history, Company principles, Company business activities, Annual Reports and Financial Reports.

• Furthermore, the policies published on the site include, among others, the Company’s Ethics and Commitments, GCG Policy and the Code of Conduct.

• Social media, used to convey information about the Company to the public or stakeholders. The social media owned are:Twitter: @waskita_karyaFacebook: PT Waskita KaryaInstagram: @waskita_karyaYoutube: PT Waskita Karya

Print MediaThe company also provides information out by using print media. Print media commonly used by the Company to convey information in the daily National newspaper, Business Indonesia and Investor Daily.

Media RelationsThroughout the year 2017, the Company has engaged in Media Relations activities, which are 13 press releases.







No Tempat/Tanggal Penerbitan Siaran BeritaDate/Place Press Realase issue

Daftar Siaran BeritaList of Press Release

KeteranganRemarks

1. Jakarta, 09 Agustus 2017Jakarta, August 09, 2017

Waskita Membukukan Laba Bersih 1H17 Rp1,4 TriliunWaskita booked 1H17 Net Profit of Rp1,4 Trillion

2. Makassar, 17 Agustus 2017Makassar, August 17, 2017

Peringatan Kemerdekaan RI Ke-72 BUMN Hadir untuk Negeri di Provinsi Sulawesi SelatanCommemoration of the 72nd Independence Day of RI SOE Present for the Country (BUMN Hadir untuk Negeri) in South Sulawesi Province

3. Jakarta, 06 September 2017Jakarta, September 06, 2017

Waskita Karya Segera Terbitkan PUB Obligasi III Tahap I Tahun 2017 sebesar Rp3 TriliunWaskita Karya Immediately Issue PUB Bonds III Phase I Year 2017 amounting to Rp3 Trillion

4. Jakarta, 18 September 2017Jakarta, September 18, 2017

Waskita Tandatangani Perjanjian Kredit sindikasi Rp5 Triliun dengan Bank Sumitomo Mitsui Bank CorporationWaskita Signed Rp5 Trillion syndicated Credit Agreement with Sumitomo Mitsui Bank Corporation

5. Jakarta, 3 Oktober 2017Jakarta, October 3, 2017

Proyek Jalan Tol BecakayuBecakayu Toll Road Project

6. Pasuruan, 29 Oktober 2017Pasuruan, October 29, 2017

Proyek Jalan Tol Pasuruan-ProbolinggoPasuruan-Probolinggo Toll Road Project

7. Jakarta, 03 November 2017Jakarta, November 03, 2017

Terhenti Lebih dari 17 Tahun, Tol Becakayu Sudah Jadi dan Diresmikan PresidenDismissed for More than 17 Years, Becakayu Toll is Ready and Inaugurated by the President


Perjanjian Kredit Sindikasi Rp5,1 Triliun dengan PT Bank MandiriSyndicated Credit Agreement of Rp5.1 Trillion with PT Bank Mandiri

9. Palembang, 13 November 2017Palembang, November 13, 2017

Pembangunan Proyek LRT Palembang Ahead ScheduleDevelopment of Palembang LRT Project Ahead Schedule


PT Waskita Karya (Persero) Tbk sebagai Pengembang Jalan Tol, Bukan OperatorPT Waskita Karya (Persero) Tbk as Toll Road Developers, Not Operators


Kinerja dan Strategi WaskitaWaskita Performance and Strategy

12. Jakarta, 02 Desember 2017Jakarta, December 02, 2017

Peresmian Stadion Renang (Aquatic) Gelora Bung Karno oleh Presiden RIThe inauguration of Gelora Bung Karno Swimming Stadium (Aquatic) by President RI

13. Jakarta, 04 Desember 2017Jakarta, December 04, 2017

Proyek Jalan Tol Pemalang-BatangPemalang-Batang Toll Road Project



LampiranAttachment



SATUAN PENGAWASAN INTERNInternal Audit SATUAN PENGAWASAN INTERN

Internal Audit

Satuan Pengawasan Intern (SPI) dibentuk untuk melaksanakan fungsi pengawasan terhadap kinerja Perseroan dan berperan sebagai Unit Internal Audit yang menjadi mitra strategis manajemen. SPI dipimpin oleh seorang Kepala SPI yang diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama atas persetujuan Dewan Komisaris. SPI menjunjung nilai-nilai profesionalisme, objektivitas, dan independensi dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab. Melalui SPI, Perseroan berupaya untuk mencapai tujuan bisnis, meningkatkan efektivitas pengelolaan risiko serta menerapkan dan mengendalikan proses corporate governance secara maksimal.

Pada 2017, Kepala SPI dijabat oleh Jonni Hutahaean yang diangkat berdasarkan Surat Keputusan No.46/SK/WK/PEN/2014 Tanggal 23 Desember 2014 dan diangkat kembali berdasarkan Surat Keputusan No.26/SK/WK/PEN/2017 Tanggal 20 Apr 2017

NamaName Jonni Hutahaean


Indonesia

DomisiliDomicile

Bekasi – Jawa Barat


Sidikalang, 26 Desember 1961Sidikalang, December 26, 1961 (56 years old)

PendidikanEducation

• S1 - Ekonomi, STIE Swadaya, (1987)• S1 - Hukum, Yayasan Bung Karno, (1988)• S2 - Magister Manajemen, STIE Nusantara, Jakarta , (2000)• Bachelor of Economics at STIE Swadaya, (1987)• Bachelor of Law at Yayasan Bung Karno, (1988)• Master of Management at STIE Nusantara, Jakarta, (2000)


• Kepala Satuan Pengawasan Intern, (2015 – hingga saat ini)• Kepala Bagian Perpajakan (2008 - 2014)• Kepala Bagian Pegawai & Keuangan (2005 - 2008)• Kepala Bagian Keuangan & SDM (2001 – 2002)• Head of Internal Audit, (2015-present)• Tax Manager, (2008-2014)• Human Capital & Finance Manager, (2005-2008)• Human Capital & Finance Manager, (2001-2002)


Komisaris PT Jasa Marga Kualanamu TolComissioner of PT Jasa Marga Kualanamu Toll

Internal Audit is established to implement supervisory function to the Company’s performance and become a strategic management partner. Internal Audit is chaired by the Head of Internal Audit that is appointed and dismissed by the President Director upon the approval of Board of Commissioners. Internal Audit upholds professionalism, objectivity and independency in implementing duties and responsibilities. Through Internal Audit, the Company seeks to pursue its business objective, improve effectiveness of risk management and optimally implement and control corporate governance process.

In 2017, Jonni Hutahaean served as Head of Internal Audit, who was appointed pursuant to Decision Letter of Board of Directors Number: 46/SK/WK/PEN/2014 dated December 23, 2014 and reassign based on Decision Letter No.26/SK/WK/PEN/2017 dated April 20, 2017.






SATUAN PENGAWASAN INTERNInternal Audit

NamaName Jonni Hutahaean


• Seminar Nasional Tindak Pidana Korporasi – 2-6 Mei 2017• Sosialisasi Struktur Organisasi Baru – 4-5 Mei 2017 • Seminar Perpajakan dan Halal Bihalal Nasional: Menuju Era Keterbukaan data dan Informasi Perpajakan

dalam Rangka Terwujudnya Kepatuhan Sukarela Wajib Pajak – 12 Juli 2017 • Improve Positioning of Internal Audit Profession in Turbulence Circumstances – 23-25 Agustus 2017 • Fraud Master Class – 10 Agustus 2017• Sosialisasi Remunerasi 2017 & E-LHKPN – 5 September 2017 • Indonesian Risk Management Outlook 2018 – 7 Desember 2017• National Seminar on Corporate Crime - May 2-6, 2017• Socialization of the New Organizational Structure - May 4-5, 2017• National Taxation Seminar and Halal Bihalal: Towards the Era of Disclosure of Data and Tax Information in the

Framework of Realization of Taxpayer Voluntary Compliance - July 12, 2017• Improve Positioning of Internal Audit Profession in Turbulence Circumstances – August 23-25, 2017• Fraud Master Class – August 10, 2017• Socialization of 2017 Remuneration & E-LHKPN – September 5, 2017• Indonesian Risk Management Outlook 2018 – Desember 7, 2017


SK Direksi Nomor : 26/SK/WK/PEN/2017 tanggal 21 April 2017Decree of Board of Directors Number: 26/SK/WK/PEN/2017 dated April 21, 2017

PIAGAM AUDIT INTERNAL Satuan Pengawasan Intern (SPI) Perseroan telah dibekali dengan piagam kerja (charter) yang berguna untuk memberi keleluasaan dalam pelaksanakan tugas-tugas serta tanggung jawabnya. Pedoman kerja telah disetujui oleh Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan serta menjadi landasan yang kuat bagi integritas fungsi pengawasan SPI dalam menghindari berbagai benturan kepentingan.

Piagam Audit Internal Waskita terakhir kali dimutakhirkan pada Agustus 2017 berdasarkan Keputusan Direksi PT Waskita Karya (Persero) Tbk No. 25.1/SK/WK/2017 Tentang Prosedur Waskita Bidang Audit Internal.Adapun isi Piagam Audit Internal Waskita Karya adalah sebagai berikut:1. Kata Pengantar2. Tugas & Tanggung Jawab, Lingkup dan Wewenang3. Hubungan Kerja4. Keanggotaan dan Persyaratan Auditor5. Mekanisme Kerja dan Supervisi6. Penutup

STRUKTUR DAN KEDUDUKAN

SPI dalam struktur Perseroan berada langsung di bawah Direktur Utama. Direktur Utama juga memiliki kewenangan dalam mengangkat dan memberhentikan Ketua SPI. Struktur dan kedudukan SPI di lingkungan Perseroan.

INTERNAL AUDIT CHARTER

Internal Audit (SPI) of the company has been provided with the Charter, which gives freedom in carrying out the tasks and responsibilities. The Charter has been approved by the Company’s board of Commissioner and the Board of Director, moreover, it has become a strong foundation for the integrity of SPI Supervisory function in order to avoid various conflicts of interest.

The Waskita’s Internal Audit Charter was last updated on August 2017 based on the Decree of the Board of Directors of PT Waskita Karya Tbk No. 25.1/SK/WK/2017 On Waskita Procedures of Internal Audit Charter.The content of Waskita Karya Internal Audit Charter is as follows :1. Foreword2. Duties and Responsibilities, Scope and Authority3. Work Relationship4. Membership and Requirement of the Auditor5. Work and Supervision Mechanism6. Closing

STRUCTURE AND POSITION

In the company structure, SPI stands directly under the President Director Company’s structure. The President Director has the authority to appoint and dismiss the Head of SPI. The structure and position of SPI in the Company’s environment is illustrated below:



LampiranAttachment





Kepala SPIHead of Internal Audit

Jonni Hutahaean, SE, SH, MM

Auditor OperasionalAuditor of Oprational

Ir. Sunu HartantoDhyka Dwi Saputra

Auditor KeuanganAuditor of Finance

Dedy S. Amir, SETata Taufik, SE

Evy Purwanty, SE

Auditor SistemAuditor of System

Ir. Suroso

Staff Adm.

KODE ETIK AUDIT INTERNAL

Panduan pelaksanaan tugas SPI senantiasa mengacu pada ketentuan perilaku atau etika pelaksanaan pemeriksaan yang baik sejalan dengan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Prinsip dasar yang dijadikan panduan selama pelaksanaan tugas, yaitu:

1. Pemeriksa internal wajib bersikap jujur, objektif, hati-hati, bijaksana, bertanggung jawab, berani, dan memiliki integritas yang tinggi serta harus mampu bertindak secara independen dalam menjalankan tugas maupun kewajibannya, dan harus mampu memelihara kepercayaan yang diberikan oleh Direktur Utama dan/ atau Kepala Audit Internal;

2. Pemeriksa internal harus mampu memelihara dan menjaga kepercayaan yang diberikan dalam rangka tugas pemeriksaan;

3. Pemeriksa internal harus menggunakan semua kemampuannya untuk memperoleh bukti-bukti yang memadai guna mendukung pernyataannya;

4. Pemeriksa internal harus berusaha untuk meningkatkan keahlian dalam melakukan pekerjaannya dengan

CODE OF CONDUCT OF INTERNAL AUDIT

The Internal Audit’s code of conduct refers to the regulation on behavior or good auditing ethic in accordance to the Articles of Association and prevailing regulations. The basic principles which are referred to as guidelines during the implementation of duties are:

1. Internal auditors must ingrain honesty, objectivity, awareness, wisdom, responsibility, courage and high integrity, as well as being capable to perform their duties and responsibilities independently. Internal auditors must also maintain the trust given by the President Director and/or Head of Internal Audit;

2. Internal auditors must maintain the trust granted to them during auditing activities;

3. Internal auditors must utilize their skills to gather adequate evidences to support their statements;

4. Internal auditors must improve their capacity to perform their duties by maintaining their position and moral







memelihara kompetensi jabatan, moralitas, dan menjunjung tinggi kehormatan jabatan;

5. Pemeriksa internal harus membangun komunikasi yang intens dengan sesama pemeriksa dan auditor eksternal untuk kepentingan perusahaan dalam rangka pelaksanaan tugas yang diembannya;

6. Dalam rangka tugasnya pemeriksa internal harus berpedoman kepada norma-norma pemeriksaan dan prosedur umum pemeriksaan oleh Satuan Pengawasan Intern;

7. Pemeriksa internal harus menghindarkan diri untuk mengambil bagian dalam aktivitas ilegal atau yang tidak sepantasnya dilakukan;

8. Pemeriksa internal berusaha untuk tidak melibatkan diri dalam kegiatan yang dapat menimbulkan konflik kepentingan maupun prasangka yang dapat meragukan kemampuannya untuk bertindak secara independen;

9. Dalam menerima penugasan di luar kegiatan pemeriksaan dan operasional perusahaan, diminta sebagai pemeriksa internal wajib menanggalkan identitas dan atributnya selaku pemeriksa internal;

10. Pemeriksa internal dilarang untuk merangkap tugas secara langsung dalam kegiatan operasional Perseroan;

KOMPOSISI DAN SERTIFIKASI PEGAWAI SPI

Dalam melaksanakan kegiatan audit, Satuan Pengawasan Intern memiliki jumlah SDM sebanyak 8 (delapan) orang, 6 (enam) orang tenaga auditor dan 2 (dua) staf dengan kemampuan audit yang profesional serta tersertifikasi seperti tergambar dalam tabel dibawah ini;

No. NamaName

JabatanPosition

KeteranganRemark

1 Jonni Hutahaean, SE, SH, MM Kepala SPIHead of Internal Audit

Bersertifikatcertified

2 Ir. Sunu Hartanto Auditor OperasionalAuditor of Operational


3 Dhyka Dwi Saputra, ST Auditor OperasionalAuditor of Operational


4 Ir. Suroso Auditor SistemAuditor of System


5 Dedy Suhatri Amir, SE Auditor KeuanganAuditor of Finance


6 Tata Taufik, SE Auditor KeuanganAuditor of Finance


competency, as well as upholding their honor related to their position;

5. Internal auditors must establish intense communication with each other and external auditors for the Company’s interests during their duties implementation;

6. During their works, internal auditors must refer to auditing norms and general auditing procedures of Internal Audit;

7. Internal auditors must avoid taking part in illegal activities or other inappropriate activities;

8. Internal auditors must not involve themselves in any activity that may cause both conflict of interest and bias which may cloud their capability to act independently;

9. In receiving duties outside of auditing and conducting Company’s operations, internal auditors must repudiate their identity and official attributes as auditors;

10. Internal auditors must not serve concurrently in other position in the Company’s operational activities.

COMPOSITION AND CERTIFICATION OF MEMBERS OF INTERNAL AUDIT

In conducting audit, Internal Audit has 8 (eight) members, comprising 6 (six) auditors and 2 (two) staffs, with the professional audit skill and certification as shown in the following table:



LampiranAttachment




No. NamaName

JabatanPosition

KeteranganRemark

7 Evy Purwanty, SE Staff Auditor KeuanganAuditor of Finance Staff


8 Erna Dwi Iriana Staff AdministrasiAdministration Staff

Tidak Bersertifikat

SERTIFIKASI PEGAWAI SPINama/ Name : Jonni Hutahaean, SE, SH, MMJabatan/ Position : Kepala SPI/ Head of Internal Audit

NO SERTIFIKATCERTIFICATE

NO. SERTIFIKATCERTIFICATE NUMBER

INSTITUSIINSTITUTION

1. Pembukuan (akuntansi) Tingkat Dasar Satu 143333 DepDikBud-YAI Jakarta

2. Pembukuan (akuntansi) Tingkat Dasar Dua 300225 DepDikBud-YAI Jakarta

3. Akuntansi Tingkat Mahir - YAI Jakarta

4. Pembukuan (akuntansi) Tingkat Terampil C01604 DepDikBud-YAI Jakarta

5. Basic Programming : Hardware ”Radioshack Tandy 2000 PC IMB PC/XT Compatible”; Software : MS-DOS/BASIC

- PTWaskita Karya Cabang IV

6. Dbase III Plus 950/IS/DB/VIII/88 Lembaga Pendidikan Inter Studi Jakarta

7. Pelatihan Implementasi ISO 9000 203/WK/Pend/95 PT Waskita Karya

8. Staff Ahli Muda Sub Bidang Perpajakan 20/SA.Muda/2000/I PT Waskita Karya

9. Training on Risk Management 11799 Asian Business Consultants

10. Sertifikat kompetensi Manager Kantor 74749 0500 0000004 2007 Badan Nasional Sertifikasi Profesi

11. Workshop Character Bulidng 03.26/WK/BSDM/SERT/2008 PT Waskita Karya

12. Training In “Construction Tax” 44/WK/BSDM/SERT/2010 PT Waskita Karya - CITASCO

13. ISO 9001:2015 Quality Management System Transition Course 40682139/129113658 SGS Indonesia

14. Benchmarking Forum : Transformasi Internal Audit Telkomsel Memperkuat Peran Auditee dalam Proses Audit

FKSPIBMF.2015.20.04 FKSPI

15. Pelatihan Interpretasi Kinerja Penilaian Kinerja Unggul dan Metode Merespon Kuesioner tentang Implementasi Sistem Penilaian Kinerja BUMN

006/II/INT/2016 Forum Ekselen BUMN










16. Rapat Pengurus IKPI Cabang Bekasi 045-NS/IKPI-Bekasi/III/2016 Ikatan Konsultan Pajak Indonesia

17. Seminar “Transfer Pricing” 068-S/IKPI-Bekasi/III/2016 Ikatan Konsultan Pajak Indonesia

18. Improve Positioning Of Internal Audit Profession In Turbulance Circumstances

- FKSPI

Nama/ Name : Ir. Sunu HartantoJabatan/ Position : Auditor Operasional/Auditor of Operational


NO SERTIFIKATCERTIFICATE NUMBER


1 Staf Ahli Muda Sub Bidang Administrasi Teknik 038 - 1999 / I PT Waskita Karya

3 Insinyur Profesional 1-15-00-000418-00 PII Jakarta

4 Pelatihan Perencanaan & Pengendalian Proyek Angkatan I 14/WK/DIKLAT/PP-I/2002 PT Waskita Karya

5 Integrated Management System Internal Audit QMS-ISO 9001:2008; EMS-ISO 14001:2004; OHSMS-OHSAS 18001:2007

COA-08.IMS-IT-WK-01-10 JDC Indonesia

6 Benchmarking forum : Transformasi Internal Audit Telkomsel Memperkuat Peran Auditee dalam Proses Audit

FKSPIBMF.2015.20.04 FKSPI

7 Pelatihan Audit Internal Berbasis Risiko S-8-Prog 1-AIBR/I/2016 PPA & K

8 Pelatihan Interprestasi Kriteria Penilaian Kinerja Unggul dan Metode Merespon Kuesioner tentang Implementasi Sistem Penilaian Kinerja BUMN


9 Capacity Building Training Program 1923 John Robert Powers

10 Workshop “COSO Internal Control Integrated Framework (ICIF) 2013 & Implementation

11 Improve Positioning Of Internal Audit Profession In Turbulance Circumstances

- FKSPI

12 Workshop: “Teknik dan Praktek Investigasi Fraud" 132/FRAUD/FKSPI-KJKK/XI/2017 FKSPI



LampiranAttachment




Nama/ Name : Dhyka Dwi SaputraJabatan/ Position : Auditor Operasional/Auditor of Operational




1 Dasar-Dasar Audit S-7-Prog 1-DDA-14/2017 PPA & K

2 Improve Positioning Of Internal Audit Profession In Turbulance Circumstances

FKSPI

Nama/ Name : Ir. SurosoJabatan/ Position : Auditor Sistem /Auditor of System




1. Apresiasi Komputer 4781/KAP/IX/87 UGM

2. Lokakarya Pemahaman dan Pengembangan Pribadi 34/SBP-WK/6/91 PT Bina Pranabakti

3. Pelatihan Manajemen Bagi Kepala Proyek Angkatan II 2301/828/24/20 Apr-18 Mei’92 PPM

4. Pelatihan Sistim Manajemen Mutu 159/WK/Pend/SMM/2000 PT Waskita Karya

5. Staff Ahli Muda Sub Bidang Jaminan Mutu 027-2001/1 PT Waskita Karya

6. Pelatihan Mengembangkan Kemampuan Manajer Angkatan V 10/WK/DIKLAT PPD-V/2001 PT Waskita Karya

7. Integrated Internal Audit Training Based on ISO 19011:2002 2007/MANSIS/0130 PT MANSIS INDONESIA

8. Pelatihan Dasar-Dasar Audit S-20-Prog –DDA/II/2013 PPA & K

9. Pelatihan Fraud Auditing I DAS 0902 2015 LPFA

10. Workshop Audit Berbasis Manajemen Risiko (Risk Based - LPFA

Audit) untuk Internal Audit

11. Pelatihan Interpretasi Kriteria Penilaian Kinerja Unggul dan Metode Merespon Kuesioner tentang Implementasi Sistem Penilaian Kinerja BUMN


12. Capacity Building Training Program 1925 John Robert Power

13. Workshop COSO Internal Control Integrated Framework (ICIF) 2013 & Implementation

055/COSO/FKSPI-KJKK/X/2016 FKSPI

14. Internal Audit Training ISO 9001:2015 & ISO 14001:2015 Integration

PMC/IA-QMS/17/1658 Paradigm Management Consulting

15. Workshop Fraud Teknik & Praktek Investiasi 133/FRAUD/FKSPI-KJKK/XI/2017 FKSPI







Nama/ Name : Dedy Suhatri Amir, SEJabatan/ Position : Auditor Keuangan/Auditor of Finance



INSTITUSINSTITUTION

1 Progammer 01603 Lembaga Pendidikan Komputer Indonesia America (LPKIA)

2 Pengenalan Manajemen, Akuntansi dan Komputer PMAK-1925/10/PKSA Pendidikan komputer Santo Antonius

3 Penyuluhan Undang-Undang Pajak Tahun 1994

4 Pelatihan Coaching & Counseling Techniques for Manager 0462/PQM/96 PQM

5 Pelatihan mengembangkan kemampuan manajer dalam pelaksanaan tugas Angkatan I.

24/WKDIKLAT.PPD/2001 PT Waskita Karya (persero)

6 Audit Intern Tingkat Dasar I Angkatan ke 210 4448/DSR-I/VI/2014 YPIA

7 Workshop Audit Berbasis Manajemen Risiko (Risk Based Audit) untuk Internal Auditor

- Lembaga Pengembangan Fraud Auditing (LPFA)

8 Pelatihan Interpretasi Kriteria Penilaian Kinerja Unggul dan Metode Merespon Kuesioner tentang Implementasi Sistem Penilaian Kinerja BUMN


9 Workshop Active Financial Risk Mitigation to Ensure Corporate Growth

- Asia Antri Fraud



LampiranAttachment




Nama/ Name : Tata Taufik, SEJabatan/ Position : Auditor Keuangan/Auditor of Finance




1. Lokakarya : COSO Inhouse Training PT Bank Internasional Indonesia Angkatan ke-3

078/LOK-COSO/IHT-BII/VII/2005 YPIA

2. Lokakarya : Effective Report Writing & Audit Sampling Inhouse Training PT Bank Internasional Indonesia Angkata ke-1

025/LOK-ERW & AS/IHT-BII/VII/2005. YPIA

3. Pelatihan Lanjutan BQA Angkatan 1 - BII

4. Certificate of Excellence : Certified Bank Internal Auditor (CBIA) Basic Level

- PT AuditPro Indonesia

5. Certificate of Complishment: In accomplishment on training & examination of Certified Bank Internal Auditor (CBIA)– Basic Level.

- PT AuditPro Indonesia

6. Operational Risk Management Compliance With BASEL II : A Workshop Approach

- BII-Institut Bank-Bank Malaysia

7. Business Risk 004386/CLC/2008 BII

8. Pelatihan Internal untuk Persiapan Penerapan PSAK 50 & 55 (Revisi 2006) : Instrument Keuangan dilingkungan BUMN “Karya”.

- RSM AAJ ASSOCIATES

9. Seminar : Audit SDM Berbasis Risiko dan information system Security & Control.

065/FK SPI-JKK/V/2011 FKSPI

10. Seminar : Peran Auditor Internal dalam Pengungkapan Kasus Tindak Pidana Korupsi “Integritas atau Loyalitas”

12/SN-AAI/IV/IV/2013 Asosiasi Auditor Internal

11. Workshop : Mendeteksi Indikasi Fraud Melalui Penelaahan Laporan Keuangan.

018/WS-RMI/III/2014 RMI (Risk Management International)










12. Pelatihan audit internal berbasis risiko S-12-Prog 1-AIBR/I/2016 PPA&K

13. Pelatihan Interpretasi Kriteria Penilaian Kinerja Unggul dan Metode Merespon Kuesioner tentang Implementasi Sistem Penilaian Kinerja BUMN

008/II/INT/2016 Forum ekselen BUMN

14. Capacity Building Traning Program 1924 John Robert Power

Nama/ Name : Evy Purwanty, SEJabatan/ Position : Staff Auditor Keuangan/ Auditor of Finance Staff




1. Workshop Implementasi IFRS di BUMN berdasarkan Surat Kementerian BUMN Nomor : S-156/D4.MBU/2010

02/BN-EVN/SRTF/V/2014 BUMN News

2. Workshop Laporan Keuangan Konsolidasi sesuai PSAK 4 (2013), PSAK 65, PSAK 15 (2013), PSAK 66 & PSAK 67

20764/PPL/LKK/2014 Ikatan Akuntan Indonesia

3. Certificate Business Management Program in Financial Management

4309 Prasetya Mulya

4. Seminar Rangkaian Acara Kongres XII & HUT ke-57 IAI ” ASEAN Integrated Accounting Profession for Sustainable Economic Growth”

590/S.KXII/2014 Ikatan Akuntan Indonesia

5. Pelatihan Basic Financial Modeling 2.015.001.002 Pusat Pengembangan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia

6. Strategic & Finance Workshop FSP/SFW/XI/2015-18 Fortia

7. Workshop Akuntansi dan Perpajakan Industri Properti - PT Waskita Realty – KAP Maurice Ganda Nainggolan

8. Pelatihan Dasar-Dasar Audit S-19-Prog 1-DDA/VIII/2016 PPA & K

9. Workshop COSO Internal Control Integrated Framework (ICIF) 2013 & Implementation

034/COSO/FKSPI-KJKK/X/2016 FKSPI

10. Pelatihan Interpretasi Kriteria Penilaian Kinerja Unggul BUMN 055/INT/FEB/X/2016 Forum Ekselen BUMN



LampiranAttachment







11. Pelatihan Publik Asesor Kriteria Penilaian Kierja Unggul BUMN 898//PUB/ASR/FEB/VIII/2017 Forum Ekselen BUMN

12. Assessor Preparation Course (APC) Kriteria Penilaian Kinerja Unggul BUMN

966/PUB/APC/FEB/IX/2017 Forum Ekselen BUMN

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB SATUAN PENGAWASAN INTERN

Berdasarkan Internal Audit Charter, tugas dan tanggung jawab SPI sebagai berikut:

1. Menyusun jadwal Program Kerja Audit Tahunan (PKAT) dan schedule pelaksanaan audit.

2. Melakukan audit atas kegiatan usaha secara berkala dan sewaktu-waktu bila diperlukan di unit bisnis/ unit kerja atau atas perintah Direksi.

3. Menyampaikan Laporan Hasil Audit (LHA) kepada Direktur Utama dengan tembusan kepada Dewan Komisaris.

4. Membuat konsep Petunjuk Tindak Lanjut (PTL) yang ditandatangani Direktur Utama untuk dikirim ke Auditee terkait.

5. Secara berkala/triwulan membuat rangkuman berupa Register Tindak Lanjut Hasil Audit (RTLHA) dari Auditee untuk dilaporkan kepada Direktur Utama.

6. Sebagai counterpart kegiatan audit eksternal dan mengkoordinasikan hasil tindak lanjut dari Auditee.

7. Bekerja sama dengan Komite Audit. 8. Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan

audit internal. 9. Melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan. 10. Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian

intern dan sistem manajemen risiko sesuai dengan kebijakan Perseroan.

11. Melakukan audit dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di bidang keuangan, akuntansi, operasional, SDM, pemasaran, teknologi informasi dan kegiatan lainnya.

12. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang objektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua level manajemen.

13. Membantu Direksi untuk memberikan perhatian atas terjadinya perubahan lingkungan industri, risiko bisnis yang mungkin timbul, peluang upaya peningkatan efisiensi dan efektivitas, dan hal-hal lain yang mempengaruhi kinerja Perseroan.

DUTIES AND RESPONSIBILITIES OF INTERNAL AUDIT

Pursuant to Internal Audit Charter, Internal Audit’s duties and responsibilities are as follows:

1. Drawing up the schedule of Annual Audit Work Program (PKAT) and audit activities.

2. Regularly and from time to time auditing business activities if necessary in business unit/working unit or if requested by Board of Directors.

3. Submitting Audit Finding Report to the President Director with a carbon copy to Board of Commissioners.

4. Preparing a concept of Follow-up Guidelines signed by the President Director to be submitted to the related Auditee.

5. Preparing a summary in the form of Register of Followup of Audit Findings (RTLHA) in a periodical/quarterly basis from the Auditee to be submitted to the President Director.

6. As a counterpart of external audit activity and coordinate findings of follow-up from the Auditee.

7. Cooperate with Audit Committee. 8. Drawing up programs to evaluate quality of internal

audit’s activities. 9. Performing special audit if necessary. 10. Testing and evaluating the implementation of internal

control and risk management system according to the Company’s policies.

11. Performing audit and assessment on the efficiency and effectiveness in finance, accounting, operation, human capital, marketing, information technology and other activities.

12. Providing constructive input and objective information on activities to audit to all levels of the management.

13. Assisting the Board of Directors to deal with the dynamics of industry, potential business risks, opportunities on improvement in efficiency and effectiveness and other matters that can influence the Company’s performance.







SPI memberdayakan fungsinya sebagai mitra, konsultan, dan katalis sejalan dengan perubahan paradigma Audit Internal. Sebagai mitra, SPI mempunyai kedudukan yang sama dengan unit kerja lain dalam mencapai tujuan Perseroan. SPI juga memberi masukan dalam proses penyusunan kebijakan, sistem dan prosedur, dengan melakukan review, kajian dan memberikan saran perbaikan setelah melalui diskusi dengan unit kerja terkait secara langsung maupun tidak langsung. Sedangkan sebagai katalis, SPI berperan sebagai media penghubung antara risk owner dengan unit pembina terutama Direksi.

FUNGSI DAN TUGAS MASING-MASING ANGGOTA SATUAN PENGAWASAN INTERN

JabatanPosition Uraian Tugas dan Fungsi Job Description and Functions

Kepala Satuan Pengawasan InternHead of Internal Audit

FungsiFunction

Membantu Direktur Utama dalam pemeriksaan (audit) internal atas pelaksanaan sistem manajemen Perseroan sebagai penjabaran dari RJPP dan RKAP untuk menghasilkan pengelolaan Perseroan yang sesuai dengan peraturan dan penerapan sistem manajemen yang konsisten.

Assist the President Director in the internal audit of the the Company's management system as an elaboration of RJPP and RKAP, to result in consistent Company management and a consistent manage-ment system.

TugasDuries

Mengkoordinasi kegiatan audit eksternal dan membuat petunjuk tindak lanjut.Menandatangani surat keluar seperti surat dinas, surat undangan, surat kuasa, berita acara, surat pernyataan, internal memo, surat pengantar, laporan, surat tugas, surat keterangan, dan email/faksimili. Melakukan audit di setiap level organisasi. Menyusun jadwal pemeriksaan dan melakukan audit internal atas kegiatan usaha secara berkala dan sewaktu-waktu bila diperlukan di unit bisnis/unit kerja. Menyampaikan laporan hasil pemeriksaan internal kepada Direksi dan Dewan Komisaris serta membuat petunjuk tindak lanjut. Secara berkala membuat laporan rangkuman tindak lanjut hasil pemeriksaan internal dari Kepala Unit Bisnis/ Unit Kerja kepada Direksi dan Dewan Komisaris

Coordinate external audit activities and give follow-up instructions.Sign outgoing letters such as official letters, invitation letters, power of attorney, official reports, statement letters, internal memos, cover letters, reports, as-signments, certificates, and email / facsimile.Conduct audits at every level of the organization.Prepare an inspection schedule and conduct internal audits of business activities periodically, and when required, in the business / work units.Deliver internal audit reports to the Board of Direc-tors and Board of Commissioners and give follow-up instructions.Periodically make summary reports of the internal audit follow-up results for the Business Unit / Work Unit Heads to the Board of Directors and Board of Commissioners

Internal Audit continues to empower its function as a partner, consultant, and catalyst of performance to respond to dynamic change in the function of Internal Audit. As a partner, Internal Audit’s position is equal with other working units to reach the Company’s objectives. Internal Audit provides advices in drawing up policies, as well as system and procedures, by reviewing and providing recommendation through discussion with related working units, both directly and indirectly. As a catalyst, the Internal Audit takes role as an intermediary between risk owner and development unit, especially Board of Directors.

FUNCTIONS AND DUTIES OF EACH MEMBER OF INTERNAL AUDIT



LampiranAttachment





Auditor OperasionalAuditor of Operational

FungsiFunction

Membantu Kepala Satuan Pengawasan Intern dalam Pemeriksaan (audit) Internal dalam bidang Operasional.

Assist the Head of Internal Audit in the Internal Audit in the Operational field.

TugasDuries

Menyusun Program Kerja Audit Tahunan (PKAT).Melakukan audit internal atas kegiatan usaha (dengan penekanan di bidang operasional: pemasaran, penganggaran, dan produksi) secaraberkala dan sewaktu-waktu bila diperlukan Unit Bisnis/Kerja denganmemperhatikan faktor risiko.Melakukan audit internal Unit Bisnis/Kerja Waskita terkait bidangoperasional.Menyampaikan laporan hasil pemeriksaan internal kepada Kepala SPI, untuk selanjutnya laporan tersebut disampaikan kepada Direktur Utama dengan tembusan Direksi dan Dewan Komisaris.Melakukan monitoring pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan internal dari auditee (Kepala Unit Bisnis/Kerja)Membuat rangkuman tindak lanjut hasil pemeriksaan internal dari auditee (kepala Unit Bisnis/Kerja). Mendampingi Auditor Eksternal dalam kegiatan pelaksanaan audit.Melakukan evaluasi dan sosialisasi hasil Audit Eksternal ke Unit Bisnis Melakukan kajian sistem pengendalian intern.

Prepare the Annual Audit Work Program (PKAT).Conduct internal audits on business activities (with emphasis on operational areas: marketing, budgeting, and production), periodically and when required in the Business / Work Units paying attention to risk factors.Conduct internal audits of Waskita Business / Work Units related to operations.Submit internal audit results reports to the SPI Head, for subsequent report submission to the President Director with a copy to the Board of Directors and Board of Commissioners.Monitor the implementation of follow-up of internal audit results with auditees (Business / Work Unit Heads)Prepare follow-up summary of internal audit results from auditees (Business / Work Unit Heads).Accompany the External Auditors in conducting the audit.Conduct evaluation and socialization of External Audit results to Business UnitsReview the internal control system.

Auditor KeuanganAuditor of Finance

FungsiFunction

Membantu Kepala Satuan Pengawasan Intern dalam Pemeriksaan (audit) Internal dalam bidang Keuangan.

Assist the Head of Internal Audit in the Internal Audit in the Finance field.

TugasDuries

Menyusun Program Kerja Audit Tahunan (PKAT).Melakukan pemeriksaan internal atas kegiatan usaha (dengan penekanandi bidang keuangan, akuntansi, perpajakan dan investasi) secara berkala dan sewaktu-waktu bila diperlukan di Unit Bisnis/Kerja (Grup Waskita) dengan memperhatikan faktor Risiko.Menyampaikan laporan hasil pemeriksaan internal kepada Kepala SPI.Melakukan monitoring pelaksanaan tindak lanjut pemeriksaan internal dari auditee (Unit Bisnis/Kerja).Membuat rangkuman tindak lanjut hasil pemeriksaan internal dari Kepala Unit Bisnis/Kerja.Melakukan review laporan keuangan perusahaan secara berkala.Mendampingi Auditor Eksternal dalam kegiatan pelaksanaan audit.Membantu Kepala Satuan Pengawasan Internal untuk mengumpulkan, menyimpan, mengirim bukti hasil perbaikan audit eksternal ke pihak auditor eksternal.Melakukan kegiatan lainnya yang terkait dengan kegiatan AuditorKeuangan sesuai arahan Kepala Satuan Pengawasan Intern.

Prepare the Annual Audit Work Program (PKAT).Conduct an internal examination of business activi-ties (with emphasis on finance, accounting, taxation and investment), periodically and as required in the Business / Work Units (Waskita Group) with due regard to the Risk factors.Submit internal audit results reports to the Head of SPI.Monitor the internal audit follow-up with auditees (Business / Work Units).Prepare a follow-up summary of the internal exami-nation results from the Business / Work Unit Heads.Periodically review company's financial statements.Accompany the External Auditor in conducting the audit.Assist the Head of Internal Audit to collect, store, send evidence of external audit improvement results to the external auditors.Conduct other activities related to the Finance Audi-tor activities as directed by the Head of Internal Audit.








Auditor SistemAuditor of System

FungsiFunction

Membantu Kepala Satuan Pengawasan Intern dalam Pemeriksaan (audit) Internal dalam bidang Sistem,

Assist the Head of Internal Audit in the Internal Audit in the System field.

TugasDuries

Menyusun Program Kerja Audit Tahunan (PKAT).Melakukan pemeriksaan internal atas kegiatan usaha (dengan penekanan di bidang sistem manajemen, K3LM) secara berkala dan sewaktu-waktu bila diperlukan di Unit Bisnis/Kerja dengan memperhatikan faktor risiko.Menyampaikan laporan hasil pemeriksaan internal kepada Kepala SPI.Melakukan monitoring pelaksanaan tindak lanjut pemeriksaan internal dari auditee (Kepala Unit Bisnis/Kerja).Membuat rangkuman tindak lanjut hasil pemeriksaan internal dari Kepala Unit Bisnis/Kerja.Melakukan review laporan hasil temuan Audit Sistem perusahaan secara berkala.Melakukan kajian sistem pengendalian SM K3LM sesuai PW-K3LM dan SMW.Mendampingi Auditor Eksternal dalam kegiatan pelaksanaan audit.

Prepare the Annual Audit Work Program (PKAT).Perform internal audits of business activities (with emphasis on the management system, K3LM) periodically and as required in the Business / Working Units with due regard to the risk factors.Submit internal audit results reports to the Head of SPI.Monitor the internal audit follow-up with the au-diteea (Business / Work Unit Heads).Prepare a follow-up summary of the internal exami-nation results from the Business / Work Unit Heads.Review Company System Audit findings reports on a regular basis.Conduct reviews of the SM K3LM control system according to PW-K3LM and SMW.Accompany the External Auditor in conducting the audit.

Staf Administrasi SPISPI Administration Staff

TugasDuries

Melaksanakan pengaturan jadwal/ agenda kegiatan Kapala SPI. Melaksanakan penyiapan bahan kegiatan Kepala SPIMelaksanakan administrasi dan arsip Kepala SPI. Menerima dan membalas telepon untuk Kepala SPI.Mengumpulkan dan mengkompilasi/menyusun rencana kerja dan anggaran dari setiap Kepala Bagian untuk diperiksa dan disetujui Kepala SPI. Mengumpulkan dan mengkompilasi/menyusun laporan bulanan tiapKepala Bagian untuk diperiksa dan disetujui Kepala SPI.Melaksanakan tugas lain yang relevan sesuai dengan instruksi atasan.Mengarsipkan dokumen hasil audit SPI. Mengelola dan mendistribusikan semua dokumen. di Internal SPI. sistem manajemen mutu, manajemen K3LMP dan manajemen lingkungan. Membuat jadwal kegiatan audit internal.Mengarsipkan dokumen hasil audit SPIMengelola dan mendistribusikan semua dokumen.Melakukan pengagendaan/pengarsipan surat masuk dan keluar SPI.Melakukan kegiatan lainnya sesuai arahan Kepala Satuan Pengawasan Intern.

Implement setting schedule / agenda Kapala SPI activities.Prepare SPI Head activity materialsCarry out administration and archiving for the Head of SPI.Manage the telephone for the Head of SPI.Collect and compile / develop work plans and budgets from each Section Head for inspection and approval by the Head of SPI.Collect and compile / develop monthly reports from each Section Head for inspection and approval by the Head of SPI.Carry out other relevant tasks in accordance with instructions from superiors.Archive SPI audit results documentation.Manage and distribute all documents related to Internal SPI quality management system, K3LMP management and environmental management.Create a schedule for internal audit activities.Archive SPI audit results documentationManage and distribute all documents.Perform scheduling / archiving of incoming and outgoing SPI mail.Conducting other activities as directed by the Head of the Internal Control Unit.

PELAKSANAAN AUDIT TAHUN 2017

Pada tahun 2017, SPI telah melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan melakukan audit terhadap 31 objek audit dari rencana 48 objek audit, dengan rincian sebagai berikut :

IMPLEMENTATION INTERNAL AUDIT 2017

By 2017, Internal Audit performed its duties and responsibilities by auditing 31 audit objects from 48 audit object plans, with details as follows:



LampiranAttachment




No Uraian Rencana Realisasi Pencapaian

1 Proyek Lama 36 22 61,1%

2 Proyek Baru 6 6 100%

3 Proyek KSO - 1 100%

4 Cabang - - -

5 Divisi 3 - 0%

6 Unit Kerja 3 1 33,3%

7 Anak Perusahaan - 1 100%

Jumlah 48 31 64,6%

Audit yang dilakukan terkait dengan :1. Bidang Operasional, yang meliputi :

a. Manajemen Risikob. Realisasi Progressc. MAPP & Realisasi BK/PUd. Estimasi BK/PU Sampai Akhir Proyeke. WIP BKf. Stock/Persediaang. Pengendalian Subkontraktor, Supplier, dan Mandor h. Laporan Evaluasi Proyek

2. Bidang Sistem/K3LMP, yang meliputi :a. Instruksi Kerjab. Penanganan Alat Beratc. Pengendalian Gambard. Penanganan Alat Ukure. Cacat Pekerjaanf. Proses Penunjukan Rekanang. Hasil Tes Bahanh. Ijin Kerja K3i. Inspeksi Pekerjaanj. Perlindungan Pekerjak. Inspeksi Harian K3

3. Bidang Keuangan, yang meliputi :a. Prosedur Pembayaran Kepada Mitra Kerjab. Pengelolaan Cash Flowc. Pelaksanaan Proses Akuntansid. Kebenaran Laporan Keuangane. Kepatuhan terhadap Undang-Undang Perpajakanf. Tertib Dokumentasi atas Transaksi Keuangan.

Audits conducted related to:1. Operations, which included:

a. Risk managementb. Progress Realizationc. MAPP & Realization of BK / PUd. Estimated BK / PU Until End of Projecte. WIP BKf. Stock / Inventoryg. Control of Subcontractors, Suppliers, and Foremenh. Project Evaluation Report

2. System / K3LMP, which included:a. Work instructionsb. Handling of Heavy Equipmentc. mage Controld. Handling of Measuring Instrumentse. Work Injuriesf. Partner Appointment Processg. Material Test Resultsh. K3 Work Permitsi. Employment Inspectionsj. Worker Protectionk. Daily K3 Inspection

3. Finance, which includes:a. Payment Procedures with Partners b. Cash Flow Managementc. Implementation of Accounting Processesd. Reliability Financial Statementse. Compliance with the Tax Regulationf. Proper Documentation of Financial Transactions.







TEMUAN DAN TINDAK LANJUTPada tahun 2017, SPI melakukan audit terhadap 31 objek audit. Dari hasil audit yang telah dilakukan, terdapat 849 temuan dengan 1566 rekomendasi dengan perincian sebagai berikut :

Bidang Audit Jumlah RekomendasiTindak Lanjut

Sudah Ditindaklanjuti Belum Ditindaklanjuti Dalam Proses

Operasional 553 474 66 13

Sistem 771 757 9 5

Keuangan 242 192 29 21

Jumlah 1566 1423 104 39

PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI

Perseroan menyelenggarakan program peningkatan kompetensi SPI dengan melakukan program pengembangan kompetensi auditor secara sistematis dan berjenjang. Kebijakan Perseroan terkait pengembangan kompetensi SPI pada tahun 2017 dilakukan melalui dua cara, yaitu pengembangan kompetensi pada lembaga eksternal dan pengembangan kompetensi secara internal.

Pengembangan kompetensi pada lembaga eksternal diselenggarakan melalui pelatihan formal dalam bentuk kursus atau seminar/lokakarya yang berkaitan dengan masalah audit, baik secara internal maupun eksternal.

Pada tahun 2017, personil SPI telah mengikuti pelatihan audit sebagai berikut:

NamaName

JabatanPosition

Nama Pelatihan/Workshop/Seminar

Name of Training/Workshop/Seminar



Jonni Hutahaean

Kepala Satuan Pengawasan InternHead of Internal Audit

Seminar : Penanganan Tindak Pidana Korporasi “Implementasi danPermasalahannya”

Asosiasi Auditor Internal 2-6 Mei 2017May 2-6, 2017

Workshop “Pemberdayaan Kinerja SPI BUMN dan Anak Perusahaan”

BPK RI 16 Mei 2017May 16, 2107

Seminar Perpajakan “Menuju Era Keterbukaan Data dan InformasiPerpajakan Dalam Rangka Terwujudnya Kepatuhan Sukarela Wajib Pajak

IKPI 11 Juli 2017July 11, 2017

FINDINGS AND FOLLOW UPIn 2017, Internal Audit audited 31 audit objects. From the results of the audits conducted, there were 849 findings with 1566 recommendations with the following details:

TRAINING AND COMPETENCY DEVELOPMENT

The Company organizes competency improvement program of Internal Audit by carrying out auditor competency development program in stages and in systematic manner. The Company’s program on Internal Audit’s competency development in 2017 was implemented through the assistance of both internal and external institutions.

Competency development in external institution is conducted through formal training in the form of courses or workshops which concerns on audit issues in both internal and external environment. In 2017, Internal Audit’s personnel have attended audit training as follows:

In 2017, Internal Audit personnels has participated in the following trainings:



LampiranAttachment




NamaName

JabatanPosition

Nama Pelatihan/Workshop/Seminar

Name of Training/Workshop/Seminar



Improve Positioning Of Internal Audit Profession In Turbulance

Circumstances

FKSPI 23-25 Agustus 2017August 23-25, 2017

Auditor’s Talk ”Re-Branding Internal Audit Untuk Peningkatan Peran di

Perusahaan”

FKSPI 25 Oktober 2017October 25, 2017

KOMITMEN PENYELESAIAN MASALAH PENYIMPANGAN

Sistem Pengendalian Intern yang dibentuk dilaksanakan oleh Perseroan dengan penuh komitmen agar nantinya mampu mencegah terjadinya penyimpangan atau kecurangan yang dilakukan oleh pejabat atau pengurus, pegawai tetap dan tidak tetap (honorer dan outsourcing) terkait dengan proses kerja dan kegiatan operasional yang mempengaruhi kondisi keuangan Perseroan secara signifikan. Upaya realisasi atas komitmen tersebut diwujudkan dalam upaya penyelesaian permasalahan penyimpangan internal sesuai dengan kerangka aturan yang berlaku dan akan diproses secara fair serta mengedepankan prinsip-prinsip GCG.

MONITORING SECARA BERKELANJUTAN PELAKSANAAN KEGIATAN TAHUN 2017

SPI melaksanakan monitoring secara berkelanjutan dan menindaklanjuti temuan auditor untuk menilai rekomendasi dari temuan auditor secara objektif serta memeriksa kebenaran data tertulis di lapangan yang disampaikan oleh Unit Kerja/Kantor Cabang yang bersangkutan. Kegiatan monitoring dan tindak lanjut atas temuan audit yang dilakukan SPI pada tahun 2017 mencapai 65% dari 48 (empat puluh delapan) objek audit. Seluruh temuan ditindaklanjuti dan telah dilaporkan kepada manajemen sebagai pertimbangan pengambilan keputusan.

PENYIMPANGAN INTERNAL Potensi terjadinya penyimpangan atau kecurangan dalam setiap kegiatan operasional Perseroan baik dalam skala

COMMITMENT TO SETTLING OUT INTERNAL FRAUD

The Company is committed to implementing effective Internal Control System to prevent fraud committed by officials or the management, as well as honorary and outsourced employees in relation with work process and operational activities that may significantly affect the Company’s financial condition. Effort of the commitment is realized by overcoming fraud in the Company according to the regulation and to follow-up the process in fair manner by upholding GCG principles.

CONTINUOUS MONITORING ON 2017

Duties Implementation Monitoring on the follow-up of Auditor’s findings is conducted to objectively assess the implementation of recommendation on the auditor’s finding and to examine the accuracy of the data in writing submitted by the related Working Unit/Branch Office. Monitoring activity and followed up on audit findings carried out by Internal Audit in 2017 reached 65 % of 48 (fourty eight) audit objects. All findings were followed-up and reporter to the management as consideration for decision-making.

INTERNAL FRAUD Potential of violation/fraud in the Company’s operational activities at all scales has always been high. Internal fraud







apapun selalu memiliki kemungkinan yang cukup besar. Penyimpangan internal dapat berasal dari individu-individu Perseroan di berbagai level yang bertujuan untuk memperoleh keuntungan secara pribadi. Dengan demikian, penerapan sistem pengawasan dan bekerjanya organ-organ pengawasan khususnya SPI menjadi sangat mutlak manfaatnya bagi Perseroan.

SPI dalam memonitor setiap proses kerja Perseroan senantiasa mengedepankan aspek-aspek keterbukaan dan akuntabilitas sehingga dalam penerapannya di lapangan tidak menimbulkan konflik kepentingan. SPI melalui mandatnya, melakukan pemantauan secara menyeluruh serta menjalankannya dengan mengedepankan nilai-nilai integritas yang ada. SPI secara berkala dan melalui pelatihan-pelatihan yang dijalankan juga melakukan pemantapan terhadap sistem yang digunakan.

Program Kerja Audit Tahun 2018Ditahun 2018, SPI telah menyusun program kerja dengan berpedoman pada Risk Based Audit dan mempertimbangkan acuan, ruang lingkup, tujuan, metode & objek dan skala prioritas audit. Adapun program kerja SPI 2018 adalah sebagai berikut :

No UraianDescription

Rencana 2018Plan 2018

Realisasi 2017Realization 2017

1 Proyek LamaOld Project

49 22

2 Proyek BaruNew Project

7 6

3 Proyek KSOKSO Project

- 1

4 CabangBranch

- -

5 DivisiDivision

2 -

6 Unit KerjaWork Units

2 1

7 Anak Perusahaan Subsidiaries

- 1

JumlahTotal

60 31

comes from individuals in the Company at various levels which aims at gaining personal interest. Therefore, the implementation of audit system and the operation of supervisory instruments such as Internal Audit provide significant advantage for the Company

Internal Auditor always prioritizes transparency and accountability aspects in monitoring every working process in the Company, hence in the practice, it will not lead to conflict of interest. Internal Audit through its mandate conducts comprehensive monitoring and executes it by prioritizing the values of integrity. Internal Audit also continuously improves the system that is in used through trainings.

Audit Work Program 2018 In 2018, Internal Audit has developed work programs based on Risk Based Audits after considering the terms, scope, objectives, methods & objects and scale of audit priorities. The Internal Audit 2018 work program is as follows:



LampiranAttachment



KANTOR AKUNTAN PUBLIKPublic Accounting Firm

a. Mekanisme Penunjukan Kantor Akuntan Publik Dalam pelaksanaan audit laporan keuangan Perseroan dan Laporan Tahunan Pelaksanaan Prgram Kemitraan dan Bina Lingkungan, dilakukan dengan menunjuk Kantor Akuntan Publik (KAP). Penunjukan KAP tersebut diputuskan dalam RUPS berdasarkan rekomendasi Dewan Komisaris melalui Komisaris Independen selaku Ketua Komite Audit yang bertugas melaksanakan proses penunjukan KAP sebagaimana diatur dalam Piagam Komite Audit. Jasa audit yang diberikan oleh KAP meliputi audit laporan keuangan konsolidasian dan audit laporan keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Perseroan tahun buku 2017.

b. Informasi Kantor Akuntan Publik Informasi mengenai akuntan publik dalam 5 (lima) tahun terakhir adalah sebagai berikut:

TahunYear

Kantor Akuntan PublikPublic Accounting Firm

AkuntanAccountant Biaya

Fee

2017 KAP Satrio Bing Eny & Rekan Parlindungan Siahaan Rp. 2.100.000.000

2016 Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar, dan Rekan Leknor Joni Rp1.335.000.000

2015 Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang dan Ali Dadang Mulyana Rp.700.000.000

2014 Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang dan Ali Dadang Mulyana Rp625.000.000

2013 Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto Maurice Ganda Nainggolan Rp650.000.000

Selain Kantor Akuntan Publik, terdapat juga Auditor Eksternal lain yang melakukan Audit sehubungan dengan pelaksanaan kegiatan usaha Perseroan, yaitu:1. Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI)

yang salah satu tugasnya memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan Negara pada bidang kekayaan Negara yang dipisahkan (BUMN) di antaranya melalui audit atas kinerja Perseroan dan/atau pemeriksaan dengan tujuan tertentu.

2. PT SGS Indonesia yang melakukan audit atas Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015, Sistem Manajemen Keselamatan Kerja OHSAS 18001:2007, dan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001:2015.

3. PT Superintending Company of Indonesia (SUCOFINDO) yang melakukan audit atas Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) dan Sistem Manajemen Pengamanan.

a. Mechanism of Public Accounting Firm Appointment Public Accounting Firm (KAP) is appointed to audit the financial statements of the Company and its statements. The KAP appointment is decided in the GMS based on the recommendation of the Board of Commissioners, through the Independent Commissioner, as the Audit Committee Chairman, in charge of executing the process of appointing the KAP as regulated in the Audit Committee Charter. The audit services provided by the KAP include audits of the consolidated financial statements and audits of the Company’s Partnership and Community Development financial report for the fiscal year 2017.

b. Information on Public Accounting Firm Information on the Company’s Public Accounting Firm (KAP) in the last 5 (five) years is as follows:

In addition to the Public Accounting Firm, there are other External Auditors conducting audits in connection with the Company’s business activities, namely:1. The Audit Board of the Republic of Indonesia (BPK RI)

whose duty is to examine the management and financial responsibility of State assets among BUMN, through an audit of the Company’s performance and / or its specific purpose.

2. PT SGS Indonesia that audits the ISO 9001: 2015 Quality Management System, OHSAS 18001: 2007 Safety Management System and ISO 14001: 2015 Environmental Management System.

3. PT Superintending Company of Indonesia (SUCOFINDO) that audits the Health and Safety Management System (SMK3) and the Security Management System.






MANAJEMEN RISIKORisk Management

Sistem manajemen risiko yang ada di lingkungan bisnis Perseroan berfungsi untuk mengelola risiko yang meliputi identifikasi, evaluasi, serta pengendalian risiko-risiko yang berpotensi mengganggu aktivitas Perseroan, kelangsungan usaha, serta menyebabkan tidak tercapainya tujuan Perseroan. Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang industri konstruksi, Perseroan terus melakukan pembenahan dalam memiliki sistem manajemen risiko terbaik sejalan dengan bisnis Perseroan.

SISTEM DAN INFRASTRUKTUR MANAJEMEN RISIKO PERUSAHAAN

Perseroan menyadari bahwa pengelolaan risiko yang baik melalui kerangka manajemen risiko yang andal menjadi kebutuhan bagi setiap perusahaan dalam menjaga kelangsungan usahanya. Perseroan senantiasa menerapkan sistem manajemen risiko guna mengantisipasi kemungkinan terjadinya tekanan keuangan dan perlindungan terhadap kerugian yang sangat besar. Setiap unit di Perseroan melakukan identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pelaporan atas risiko-risiko yang berpotensi menyebabkan tidak tercapainya tujuan perusahaan.

Penerapan manajemen risiko dapat meningkatkan shareholder value, sekaligus memberikan gambaran komprehensif kepada stakeholders maupun pengelola Perseroan mengenai potensi peluang maupun kerugian, dengan demikian pengambil keputusan dan pembuat kebijakan internal memiliki ketersediaan data dan informasi mengenai kinerja Perseroan, sehingga memungkinkan pembuatan keputusan yang lebih efektif dan efisien.

Penerapan dan pengembangan manajemen risiko di Perseroan berpedoman pada peraturan Menteri Negara BUMN tentang tata kelola perusahaan yang sehat dan praktik manajemen risiko yang berlaku umum dan dapat diterapkan secara efektif dan efisien. Penerapan manajemen risiko merujuk pada metodologi COSO-Enterprise Risk Management Framework yang menitikberatkan pada proses pengelolaan risiko. Proses yang berjalan dengan baik dan efektif diharapkan dapat memberikan hasil yang optimal. Pengelolaan risiko di Perseroan mencakup keseluruhan lingkup aktivitas bisnis Perseroan.

The risk management system existing in the Company functions to manage risks by identifying, evaluating and controlling risks that are potential to disrupt the Company’s activities, busines continuity, and its performance that may hamper our step to reach the established goals. As a company that engages in construction industry, the Company continues to improve its risk management system in line with the Company’s business.

SYSTEM AND INFRASTRUCTURES OF THE COMPANY’S RISK MANAGEMENT The Company realizes that the implementation of risk management has become an imminent necessity, as its fruitfulness is one of the keys toward world-class success and goal fulfillment. The Company relentlessly implements risk management system to anticipate the possibility of financial pressure and protection against massive loss. Each of the Company’s units identifies, measures, monitors and reports any risk that may hinder the fulfilment of the Company’s goals.

The implementation of risk management can increase shareholder value while providing comprehensive picture to stakeholders or the Company’s management on the opportunity or loss. Thus, the Company can ensure to provide data and information on the Company’s performance so that efficient and effective internal decision making can be achieved.

Risk management implementation and development in the Company refers to the regulation of the State Minister of SOE on good corporate governance and general practice of risk management which can be implemented in an effective and efficient way. Risk management implementation refers to the methodology in COSO-Enterprise Risk Management Framework which emphasizes on risk processing. An effective process is expected to generate optimum result. The Company’s risk management covers all scopes of business activities.



LampiranAttachment




THE IMPLEMENTATION OF ENTERPRISE RISK MANAGEMENT (ERM)

BASIS OF IMPLEMENTATION OF RISK MANAGEMENT SYSTEM

As a State-Owned Enterprise (SOE), the Company continuously complies with the existing rules and regulations. In line with the Regulation of Minister of SOE Number PER-01/MBU/2011 dated August 1, 2011 on the Implementation of Good Corporate Governance article 25, the Company is obliged to implement the following:

• The Board of Directors shall consider business risks in making corporation decision/action.

• The Board of Directors shall build and implement integrated corporation risk management program as part of GCG implementation.

• The implementation of risk management program can be conducted by establishing separate working unit under Board of Directors; or by giving assignment to the existing working units relevant to implement risk management function.

PENERAPAN ENTERPRISE RISK MANAGEMENT (ERM)

Identifikasi RisikoRisk IdentificationMelakukan identifikasi apa saja hal – hal yang dapat menyebabkan terhambatnya suatu sasaran tercapaiIdentifying problems causing a goal can not be achieved

Pengukuran dan Penilaian RisikoMeasurement and Risk Assessment

Melakukan Pengukuran dan penilaian untuk mengetahui potensi kerugian yang timbul dari suatu risiko yang kemudian akan diprioritaskanConducting measurement and assessment in order to recognize the potential loss of a risk and then it become a priority

Penanganan RisikoRisk HandlingMemilih dan menentukanrencana mitigasi risikoSelecting and determining the risk mitigation

Pelaporan dan PemantauanReporting and Monitoring

Memantau mitigasi yang sedang dilakukan kemudian melakukan evaluasi dan menemukan cara baru (bila diperlukan) yang lebih efektif dan efisien untk mengelola risikoMonitoring the mitigation and then evaluating and find new solutions (if necessary) for an effective and efficient solution.

Melaporkan hasil dari proses manajemen

risiko kepada Direksi dan komisaris untuk

dikaji

01

02 04

03

DASAR PELAKSANAAN SISTEM MANAJEMEN RISIKO

Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Perseroan senantiasa patuh pada peraturan dan perundang-undangan yang ada. Sejalan dengan Peraturan Menteri Negara BUMN RI No.Per-01/MBU/2011tanggal 1 Agustus 2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pasal 25, Perseroan wajib menerapkan hal-hal berikut: • Direksi dalam setiap pengambilan keputusan/ tindakan

korporasi, harus mempertimbangkan risiko usaha. • Direksi wajib membangun dan melaksanakan program

manajemen risiko Perseroan secara terpadu yang merupakan bagian dari pelaksanaan program GCG.

• Pelaksanaan program manajemen risiko dapat dilakukan dengan membentuk unit kerja tersendiri yang ada di bawah Direksi; atau memberi penugasan kepada unit kerja yang ada dan relevan untuk menjalankan fungsi manajemen risiko.







ROAD MAP MANAJEMEN RISIKO

Berubahnya kondisi lingkungan eksternal dan internal bisnis PT Waskita Karya (Persero) Tbk berdampak terhadap meningkatnya ketidakpastian yang dapat merugikan perusahaan. Penerapan Manajemen Risiko telah dilaksanakan Waskita sejak tahun 2004 untuk mengidentifikasi, memitigasi, mengelola, dan mengevaluasi risiko-risiko yang dihadapi perusahaan. Guna mengantisipasi tuntutan keamanan, maka pada tahun 2011 dilakukan penyesuaian Prosedur Waskita di bidang Manajemen Risiko dengan menambahkan unsur pengendalian keamanan berdasarkan PERKAP (Peraturan Kepala Polisi Republik Indonesia) No.24 tahun 2007 ke dalam framework.

Sebagai langkah penyesuaian terhadap perkembangan bisnis perusahaan, maka pada tahun 2014 Waskita melakukan pembaruan framework COSO ERM. Selain itu dilakukan pula perubahan kriteria rating risiko untuk menilai tingkat risiko seiring dengan pertumbuhan perusahaan, serta penerapan early warning system dengan tujuan agar risiko yang memiliki dampak signifikan dapat terdeteksi sejak dini.

Pada tahun 2017, Waskita bekerja sama dengan konsultan Manajemen Risiko untuk menyusun Prosedur Waskita bidang Manajemen Risiko (PW Manajemen Risiko) terbaru dengan mengacu kepada COSO ERM 2017. Pembaruan PW Manajemen Risiko tersebut bertujuan untuk mengefektifkan pengelolaan risiko dari perubahan struktur manajemen risiko, pelaporan risiko dari anak perusahaan, serta penilaian risiko yang lebih akurat dengan memperkuat pengukuran kuantitatif.

RISK MANAGEMENT ROAD MAP

Changes in PT Waskita Karya (Persero) Tbk’s external and internal environmental business conditions can have an impact on the increasing uncertainty that they may hurt the company. Risk Management has been implemented by Waskita since 2004 to identify, mitigate, manage and evaluate the risks faced by the company. In order to anticipate the need for security, in 2011 adjustment in Waskita Risk Management Procedure were made by adding a security control element based on PERKAP (Republic of Indonesia Police Chief Regulation) No.24 - 2007 into the framework.

As a step to adjust the company’s business development, in 2014 Waskita updated the COSO ERM framework. In addition, there were also changes to the risk rating criteria used to assess the risk levels in line with company growth, and the implementation of an early warning system with the aim that risks that may have a significant impact could be detected earlier.

In 2017, Waskita, working with Risk Management consultants, developed its latest Risk Management Procedures (PW Risk Management) with reference to COSO ERM 2017. The PW Risk Management Update aimed to streamline risk management with changes in the risk management structure, risk reporting of subsidiaries, as well as more accurate risk assessments by strengthening quantitative measures.



LampiranAttachment




2004 - 2010

2011 - 2013 2014 - 2017

2018

• PIC manajemen risiko terbentuk• Pembentukan Prosedur Waskita bidang

manajemen risiko• Penerapan manajemen

• Penambahan unsur keamanan PERKAP No.24 Tahun 2017

• Perubahan Ruang lingkup penerapan manajemen risiko sesuai dengan re-organisasi

• Penambahan kriteria rating risiko

• Updating framework manajemen risiko COSOERM

• Pemberlakuan Early Warning System• Pembaharuan penentuan Tingkat Risiko• Pembaharuan kriteria rating risiko

• Perubahan struktur manajemen risiko• Pengukuran Risk Maturity Level• Perumusan dan penetapan batasan risiko perusahaan• Adanya pemantauan efektivitas praktik manajemen risiko• Mekanisme Pemantauan Risiko anak perusahaan

PENGELOLA MANAJEMEN RISIKO

Perseroan menetapkan Risk Owner di Unit Kerja adalah Kepala Departemen/ Kepala Unit, Risk Owner di Divisi adalah Kepala Divisi, dan Risk Owner di Proyek adalah Kepala Proyek. Sedangkan untuk Risk Officer, di tingkat Unit Kerja dan Divisi adalah Kepala bagian, sedangkan di proyek adalah adkon. Lingkup kerja dari pengelola manajemen risiko yaitu: • Menyelenggarakan Lokakarya Swa-Asesmen Risiko dan

menyusun Daftar Risiko unitnya. • Melakukan sosialisasi manajemen risiko secara terus-

menerus kepada seluruh pegawai di unitnya. • Membangkitkan dan memelihara kultur sadar risiko di

unitnya. • Melakukan kaji-ulang Daftar Risiko unitnya.

KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO

Kebijakan manajemen risiko Perseroan mengacu pada Keputusan Direksi No.19/SK/WK/2011 tanggal 24 Oktober 2011, tentang prosedur Perseroan di bidang Manajemen Risiko sebagai berikut: • Prosedur Perseroan di bidang Manajemen Risiko

sebagaimana terlampir dalam keputusan ini untuk diketahui, dipahami, ditaati, dan dilaksanakan oleh semua jajaran pegawai di lingkungan Perseroan.

RISK TYPES AND RISK MANAGEMENT

The Company determines Risk owner of a Department is the Department Head, Risk owner of a Division is the Division Head, and Risk owner of a Project is the Project Head. the Risk Officer in the work unit and division is their unit and division head, while at the project, the Risk Officer is adkon. Their duties are: • Implementing Self-Risk Assessment Workshop and

drawing up its units’ Risk List. • Conducting risk management dissemination continuously

to all employees in its unit. • Raising and maintaining risk awareness culture in each unit. • Reviewing the List of Risk in its units.

RISK MANAGEMENT POLICY

The Company’s risk management policy refers to the Decree of Board of Directors Number: 19/SK/WK/2011 dated October 24, 2011, on the Company’s Risk Management procedure, which will be explained in the following points: • Risk Management Procedure of the Company as stated

in the decree is to be acknowledged, understood, complied with and implemented by all personnel within the Company’s environment.







• Pengendali Prosedur tersebut adalah Departemen Keuangan dan Risiko.

• Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan akan ditinjau atau disesuaikan bilamana terjadi perubahan kebijaksanaan Perseroan maupun perkembangan lingkungan usaha di kemudian hari.

STRATEGI DAN PENGUKURAN MANAJEMEN RISIKO

Melanjutkan penerapan strategi manajemen risiko pada tahun sebelumnya, pada tahun 2018, strategi Unit Manajemen Risiko yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: • Pelatihan manajemen risiko untuk mendapatkan

pemahaman dari first line of defense• Penguatan budaya risiko perusahaan• Penguatan jalur komunikasi risiko perusahaan• Pemutakhiran kriteria pengukuran/ rating risiko• Penguatan fungsi three lines of defense dalam proses

manajemen risiko• Penguatan fungsi organisasi manajemen risiko

• Pengembangan sumber daya manusia terkait manajemen risiko

• Peningkatan aktivitas manajemen risiko di seluruh tingkatan perusahaan

Pengukuran Manajemen Risiko dilakukan dengan melaksanakan penggolongan tingkat risiko, menjadi 4 (empat) tingkatan yakni Sangat Tinggi (ST), Tinggi (T), Moderat (M), dan Rendah (R). Untuk memutuskan ke dalam tingkat mana suatu risiko harus digolongkan maka lebih dulu harus ditentukan skala dampak/ akibat (bila terjadi) dan skala kemungkinan terjadinya suatu risiko. Akibat yang ditimbulkan bila suatu risiko terjadi dibagi ke dalam 4 (empat) skala berikut:

• Sangat Berat (SB) • Berat (B) • Sedang (S) • Ringan (R)

TOP TEN RISK YANG DIHADAPI PERSEROAN

Risiko-risiko yang dihadapi oleh Perseroan dalam menjalankan kegiatan bisnis sepanjang tahun sesuai dengan Laporan Unit Manajemen Risiko TW IV 2017 adalah sebagai berikut:

• Risk and Finance Department hold the management function over this procedure.

• The decree shall be effective since its implementation date and will be reviewed or adjusted as needed in the event of a change in Company’s policy and development of Company’s business in the future.

STRATEGY AND MEASUREMENT OF RISK MANAGEMENT

Continuing the previous risk management strategy, the Company’s risk management strategy in 2017 is as follows:

• Trainings on Risk Management in order to comprehend the first line of defense

• Strengthening the Company Risk culture• Strengthening the communication line of company risk• Updating the measurement criteria /risk rating• Strengthening the functions of three lines of defense in

risk management process• Strengthening the organizational function of risk

management• Developing the human resources related to risk

management• Increase on risk management activities in the all levels

within the Company.

Risk management assessment is conducted by classifying risks into 4 levels, namely Very High Risk (ST), High Risk (T), Moderate Risk (M), and Low Risk (R). Prior to classification, the scale of its impact (if happened) and the potential of its occurrence shall be calculated. Such impacts are classified into the following 4 (four) scale of risk category:

• Very Heavy (SB) • Heavy (B)• Moderate (S) • Light (R)

TOP TEN RISKS FACED BY THE COMPANY

Risks faced by the company in running the business activities throughout the year, based on the Report of Risk Management Unit TW IV 2017 are as follows :



LampiranAttachment




• Kerugian akibat keterlambatan atau gagal bayar piutang usaha

• Tagihan bruto terlambat hingga tidak tertagih sebagai piutang

• Keterlambatan dalam penyelesaian proyek• Terlampauinya anggaran pelaksanaan proyek• Kesalahan dan/atau keterlambatan dalam laporan

perpajakan• Terjadinya kecelakaan kerja di lingkungan Waskita Karya

Group• Ketidaksesuaian kualitas hasil pekerjaan dengan

spesifikasi yang telah disepakati• Terjadinya pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh

limbah/ kebisingan/ dsb dari pekerjaan yang dilakukan• Fluktuasi bunga bank• Ketidak efektifan tata kelola perusahaan & penerapan

manajemen risiko di Waskita Karya

UPAYA PENGELOLAAN RISIKO

1. Kerugian akibat keterlambatan atau gagal bayar piutang usaha• Melibatkan Jamdatun untuk memediasi dan menempuh

jalur hukum apabila proses mediasi tidak berhasil• Melakukan slow down pekerjaan proyek di lapangan• Meminta jaminan pembayaran berupa Bank Garansi,

Surat Jaminan (Surety Bond), atau asset• Berkordinasi dengan Pengguna Jasa, terkait denda

keterlambatan (apabila diatur dalam kontrak)• Menginfokan progres yang akan di tagihkan Sehingga

data pada bagian Quality, Survey, Pelaksana dan Teknik segera di lengkapi.

• Memastikan kelengkapan dokumen syarat pembayaran• Mengevaluasi potensi factoring atau sekuritisasi

terhadap piutang 2. Tagihan bruto terlambat hingga tidak tertagih sebagai

piutang • Memastikan kelengkapan dokumen syarat penagihan• Memintakan instruksi tertulis atas permintaan

perubahan/ penambahan dari owner• Kerja sama dengan tim ahli/ konsultan perusahaan

untuk proses pengakuan progresfisik 3. Keterlambatan dalam penyelesaian proyek

• Menggunakan subkon dan rekanan yang mempunyai alat yang dibutuhkan

• Membuat kesepakatan target waktu pengadaan barang dan material serta sanksi apabila terjadi ketidaksesuaian atas waktu, mutu dan volume material serta akibat yang ditimbulkan atas ketidaksesuaian tersebut

• Loss due to the delay or the default of account receivable

• Late gross amount so it can not be considered as receivable.

• Delays in completing the project• Over budget of project operational budget• Error and/or delay in sending tax reports

• Work Accidents occurred in Waskita Karya Group

• Disperancy between work result quality with the approved specification

• Having environmental pollution due to the waste/ noise, etc., resulted from the undergoing work

• Fluctuations of the bank interest• Company management ineffectiveness and risk

management implementation in Waskita Karya

RISK MANAGEMENT EFFORTS

1. Loss due to the delays or the failure in paying the company debt• Involving the Jamdatun in mediating and taking the

legal actions when mediation does not work well• Slowing down the on-field project work• Requesting for the payment insurance in the form of

Bank Insurance, Surely Bond or Assets• Coordinating with the service users regarding the

delay fine (if stated in the contract)• Informing the progress which will be billed so that the

data in Quality, Survey, Executor and Technique will be immediately completed

• Ensuring that required billing documents are complete• Evaluating the factoring potential or securitization

towards the debt 2. Late Gross Bill so it can not be considered as receivable

• Ensuring that required billing documents are complete• Requesting for a written instruction on any requests

for changes/ addition from the owner• Coordinating with the team of experts/ consultant of

the Company for the physical progress3. Delays in finishing the project

• Utilizing the Subcon and partners possessing the required equipment

• Making a deal on both datelines for procurement of goods and materials, and the sanctions for the mismatch of time, material quality and volume and the impacts caused by these mismatch.







• Melakukan estimasi kebutuhan SDM di proyek• Mengoptimalkan pekerjaan pada lahan yang sudah

bebas• Melakukan sewa lahan• Mencari option supplier lain yang sudah di approve

oleh Owner dan Konsultan• Berkoordinasi dengan pihak terkait dan mengerjakan

pengadaan material terlebih dahulu• Proses verifikasi dokumen disesuaikan dengan target

30 hari terbayar• Melakukan angsuran pembayaran kepada subkon• Mengoptimalkan pekerjaan tanah ketika cuaca cerah

4. Terlampauinya anggaran pelaksanaan proyek• Mendokumentasikan setiap permintaan perubahan

gambar rencana dan dibuat kesepakatan tertulis untuk selanjutnya diajukan sebagai klaim biaya dan waktu.

• Memastikan bahwa pelaksanakan perubahan pekerjaan hanya dilakukan apabila ada perintah tertulis dari pimpinan proyek dan atau PIHAK PERTAMA

• Mengajukan revisi daftar satuan harga pekerjaan atas setiap pekerjaan tambah yang melebihi 10% dari Nilai Kontrak, serta mengajukan overhead atas pekerjaan kurang melebihi 10% dari Nilai Kontrak.

• Melaksanakan kontrak payung terkait material proyek• Melakukan inspeksi kualitas secara berkala untuk

menghindari adanya cacat kerja yang mengharuskan adanya rework

• Pelaksanaan pengawasan anggaran proyek• Meminimalisir pergantian/ perbaikan desain• melakukan efisiensi terhadap lini produksi

5. Kesalahan dan/atau keterlambatan dalam laporan perpajakan • untuk mengumpulkan data dan proses penyusunan

laporan keuangan• Adanya auditor eksternal yang melakukan

pemeriksaan terhadap laporan keuangan• Sudah dilakukan rekonsiliasi secara berkala pada

beberapa akun dan reminder kepada unit bisnis dan unit kerja terkait pelaporan data – data finansial

• Melakukan pembuatan jadwal cut-off target penyelesaian dan pelaporan keuangan kepada Departemen Akuntansi dan Perpajakan

• Dilakukan review / pemeriksaan terhadap pembuatan faktur / laporan pajak baik di Divisi dan Departemen Akuntansi & Perpajakan

• Penggunaan sistem perpajakan untuk meminimalisir potensi human error ataupun kesalahan pencatatan pajak.

• Estimating the HRD in the project• Optimizing the work on the free-land

• Leasing the land• Searching for other suppliers approved by the Owner

and Consultant• Coordinating with the related parties and purchasing

material beforehand• Process of document verifications is adjusted to “paid

in 30 days” target• Making installment payment to the subcon• Optimizing the land work during good weather

4. Excess of project operational budget• Documenting any requests on the planned drawing

changes and making a written agreement that will be submitted as the claim on expense and time

• Ensuring that the work change is only conducted when a written instruction from the head of the project and or FIRST PARTY is available

• Submitting the revision of list of job price units of any additional work exceeding 10 % of the Contract Value, and submitting the overhead of any work less than 10 % of the Contract Value

• Conducting the “umbrella” contract regarding the material project

• Conducting the regular quality inspection to prevent any work defects requiring rework

• Conducting the project budget control• Minimizing the changes/ improvement of the design• Conducting efficiency towards the production line

5. Error and/or delay in sending the tax reports

• Collecting data and drafting the financial statements

• Having external auditor to conduct the examination on the financial statements

• conducting a regular reconciliation to some accounts and to give reminders to the business units and work units regarding the financial data reports

• Making the cut-off schedule for accomplishing target and financial reports to the Accounting and Taxation Departments

• Conducting a review / examination on the making of invoice / tax report both in every Division and the Accounting and Taxation Departments

• Using taxation system to minimize the human error potentials and the tax record error



LampiranAttachment




• Peningkatan jumlah dan kompetensi SDM yang menangani aspek perpajakan di Departemen Akuntansi dan perpajakan

6. Terjadinya kecelakaan kerja di lingkungan Waskita Karya Group • Membuat dokumen RK3LM sebelum pelaksanaan

proyek dan mengevaluasi laporan identifikasi risiko secara berkala sesuai kemajuan progress pekerjaan

• Merekrut Ahli K3 Umum untuk merencanakan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Penerapannya serta melakukan identifikasi bahaya dan rencana pengendalian terhadapnya

7. Ketidaksesuaian kualitas hasil pekerjaan dengan spesifikasi yang telah disepakati • Melakukan proses pengadaan barang dan jasa sesuai

dengan Prosedur Waskita bidang Procurement• Mencari rekanan berdasarkan data rekaman waskita

dengan menggunakan 3 pembanding• Melakukan tes dan approval mutu material sebelum

menandatangani kontrak kerjasama• Melaksanakan audit internal Sistem Manajemen

K3LMP minimal setiap 6 bulan sekali atau menyesuaikan

• Membuat dokumen RK3LM sebelum pelaksanaan proyek dan mengevaluasi laporan identifikasi risiko secara berkala sesuai kemajuan progress pekerjaan

8. Terjadinya pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh limbah/ kebisingan/ dsb dari pekerjaan yang dilakukan• Melakukan monitoring sampah dan limbah secara

berkala di lingkungan kantor • Melakukan monitoring pelaksanaan program

penanganan sampah dan limbah proyek berdasarkan laporan berkala kinerja proyek

• Melaksanakan AMDAL9. Fluktuasi bunga bank

• Melakukan monitoring perubahan tingkat suku bunga• Differensiasi portofolio kredit• Penerbitan obligasi suku bunga tetap• Mencari pendanaan yang lebih murah

10. Terjadinya pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh limbah/ kebisingan/ dsb dari pekerjaan yang dilakukan• Melakukan sosialisasi mengenai pentingnya manajemen

risiko• Melakukan pembaruan atas prosedur manajemen

risiko, termasuk di dalamnya memperbarui taksonomi risiko group usaha

• Melakukan proses identifikasi dan asesmen risiko untuk seluruh unit kerja, unit bisnis, dan proyek

• Increasing the number and competency of HRD dealing with the tax aspects in Accounting and Taxation Department

6. The occurrence of work accident in Waskita Karya Group

• Making RK3LM documents before executing the project and regularly evaluating any reports which identify the risks along with the progress of the project work

• Recruiting the experts of General K3 to plan and to implement the Occupational Safety and Health Management Systems, as well as identifying the danger and the plan to control it

7. Incompatibilities of work result quality with the agreed specifications• Purchasing goods and service based on Waskita’s

Procurement Procedure • Searching for partners based on Waskita recording

data by using 3 comparisons• Conducting a test and approval on material qualities

before signing the cooperation contracts• Conducting an internal audit on K3LMP Management

System every 6 months or when needed

• Making RK3LM documents before starting the project and regularly evaluating any reports identifying the risks along with the progress of the work

8. Having an environmental pollution due to the waste/noise/ etc. resulting from the work project• Regularly monitoring the trash and waste in the

surrounding area• Monitoring the implementation of project trash and

waste management program based on regular report of project performance

• Conducting AMDAL9. Fluctuation of bank interest

• Monitoring the change in interest rates• Differentiation of Loan Portfolio• Issuing the fixed rate bonds• Searching for cheaper funding

10. Company management ineffectiveness and risk management implementation in Waskita Karya• Conducting socialization on the importance of risk

management• Making updates on risk management procedures,

including updating the Company’s risk taxonomy

• Conducting identification process and risk assessment for all work units, business unit and project







• Melakukan penunjukkan atas risk officer dan risk owner pada masing – masing unit kerja/ unit bisnis/ proyek untuk memperjelas akuntabilitas proyek

• Mengimplementasikan sistem informasi manajemen risiko untuk mempermudah proses pengawasan dan pemantauan risiko

IMPLEMENTASI PROGRAM KERJA MANAJEMEN RISIKO TAHUN 2017

Program kerja bidang manajemen risiko tahun 2017 mempunyai 3 garis besar, yaitu:1. Peningkatan budaya sadar risiko

Workshop manajemen risiko level Manager dan pelatihan manajemen risiko tingkat proyek dilakukan sebagai salah satu langkah agar terciptanya budaya sadar risiko.

2. Peninjauan dan pengembangan parameter risikoPengadaaan konsultan manajemen risiko dilakukan sebagai peninjauan dan pengembangan parameter risiko yang merupakan program kerja yang sejalan dengan pengembangan tata kelola perusahaan.Komponen dari parameter risiko, yaitu:a. Kriteria Rating akibat risikob. Kriteria Rating kemungkinan risikoc. Matriks pengendalian risikod. Kerangka kerja pengelolaan risiko

3. Penyusunan Profil Risko StrategisMelakukan revisi PW Manajemen Risiko agar selaras dengan ketentuan ISO 9001 dan 14001 versi 2015. Penyusunan Profil Risiko strategis berdasarkan tingkat risiko (Rendah, Moderat, Tinggi, Sangat Tinggi) yang berguna untuk menentukan profil risiko strategis, rencana mitigasi dan tindak lanjut, serta Indikator Risiko Kunci (Key Risk Indicator) profil risiko korporat.

Sertifikasi dan Pelatihan Manajemen Risiko 1. Internal Audit Training ISO 9001:2015 dan ISO

14001:2015 Integration2. Workshop Project Risk Management oleh perusahaan/

lembaga pendidikan3. Pendidikan dan Pelatihan Manajemen Risiko yang telah

terakreditasi dalam bidang manajemen risiko

SHARING KNOWLEDGE MANAJEMEN RISIKO

Sharing Knowledge merupakan cara untuk mensosialisasikan dan membangun budaya risiko di perusahaan yang rutin dilakukan setiap adanya suatu event seperti rapat koordinasi, gathering, dan LDP (Learning Development Program)

• Appointing the risk officer and risk owner in each work units/ business unit/ project to clarify the project accountability

• Implementing the information system of risk management to ease the control process and risk monitoring

IMPLEMENTATION OF RISK MANAGEMENT WORK PROGRAM OF 2017

The work program of risk management field in 2017 has 3 outlines, namely:1. Increased risk-conscious culture

Manager-level risk management workshops and project-level risk management training are conducted as one of the steps towards creating a risk-conscious culture.

2. Review and development of risk parametersThe procurement of risk management consultants is conducted as a review and development of risk parameters that are work programs that are in line with the development of corporate governance.The components of the risk parameters are a. Rating criteria due to riska. Criteria Rating possible riskb. Matrix of risk controlc. Risk management framework

3. Preparation of Strategic Risk ProfileRevise PW Risk Management in order to comply with the provisions of ISO 9001 and 14001 version 2015. Preparation of strategic risk profile based on level of risk (Low, Moderate, High, Very High) useful for determining strategic risk profile, mitigation plan and follow up, and Risk Indicator Key (risk Risk Indicator) corporate risk profile.

Risk Management Certification and Training1. Internal Audit Training ISO 9001: 2015 and ISO 14001:

2015 Integration2. Project Risk Management Workshop by company /

educational institution3. Risk Management Education and Training that has been

accredited in the field of risk management

SHARING KNOWLEDGE RISK MANAGEMENT

Sharing Knowledge is a way to socialize and build a corporate risk culture that is routinely carried out by every event such as coordination meeting, gathering, and LDP (Learning Development Program)



LampiranAttachment



SISTEM PENGENDALIAN INTERNALInternal Control System

Tidak hanya membentuk organ, Perseroan juga melengkapi infrastruktur pengawasan internal dengan mengembangkan sistem pengendalian internal yang substansinya memuat aturan-aturan pengendalian, teknis pencegahan serta penindakan atas segala bentuk penyimpangan atau kecurangan (fraud) yang terjadi terkait proses kerja yang dilakukan. Sistem pengendalian Internal yang diterapkan di Perseroan merupakan proses penyatuan tindakan serta kegiatan secara berkesinambungan baik oleh pimpinan perusahaan maupun pegawai untuk memberikan keyakinan atas tercapainya tujuan melalui kinerja yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset, serta ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan.

SISTEM PENGENDALIAN OPERASIONAL DAN KEUANGAN

Sistem pengendalian operasional dan keuangan Perseroan diselenggarakan secara berjenjang yang meliputi organ tata kelola yang ada di Perseroan seperti Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit, serta SPI. • Dewan Komisaris, melakukan pengawasan dan

memberikan saran terkait proses pengelolaan Perseroan, pengembangan usaha, serta pengelolaan risiko dengan menerapkan prinsip kehati-hatian.

• Direksi mengembangkan sistem pengendalian internal Perseroan agar dapat berfungsi secara efektif untuk mengamankan investasi dan aset Perseroan.

• SPI, membantu Direktur Utama dalam melaksanakan audit internal keuangan perusahaan dan operasional Perseroan serta menilai pengendalian, pengelolaan dan pelaksanaannya serta memberikan saran-saran perbaikan;

• Komite Audit, menilai pelaksanaan kegiatan serta hasil audit yang dilakukan SPI, memberikan rekomendasi penyempurnaan sistem pengendalian manajemen, serta mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris.

KESESUAIAN SISTEM PENGENDALIAN OPERASIONAL DENGAN KETENTUAN PENGENDALIAN INTERNASIONAL

Sistem pengendalian atas aktivitas operasional Perseroan telah disesuaikan dengan standar pengendalian yang berlaku secara internasional. Penyesuaian tersebut berguna untuk menyetarakan sistem yang ada serta melindungi kepentingan

Not only establishing instruments, the Company also provide internal audit infrastructure by developing internal control system of which the substance contains control regulations, technical prevention, and follow-up of any form of fraud that occurred related to working process. The Company’s internal control system refers to integration of continuous actions and activities of both leaders and employees to provide assuranceon the achievement of goals through effective and efficient performance, reliable financial reporting, asset security, and compliance with the laws and regulations.

OPERATION AND FINANCE CONTROL SYSTEM

The Company’s operation and financial control system is conducted in stages and involves all governance instruments in the Company, such as Board of Commissioners, Board of Directors, Audit Committee and Internal Audit. • Board of Commissioners monitors and provides inputs

on management process of the Company, business development and risk management through the implementation of prudence principle.

• Board of Directors develops the Company’s internal control system to function effectively in securing the Company’s investment and assets.

• Internal Audit supports the President Director to perform internal audit for the Company’s finance and operations, assesses its controlling, managing and implementation, and provides constructive inputs;

• Audit Committee assesses the implementation of activities and audit results conducted by Internal Audit, provides recommendation for improving management control system and identifies any issue that demands the attention of Board of Commissioners.

ALLIGNMENT OPERATIONAL CONTROL SYSTEM WITH INTERNATIONAL CONTROL REGULATION

Control system on operational activities has been adjusted to international control standards. Such adjustment is used to equalize the existing system and protect the interest of stakeholders from harmful actions. The control system covers







seluruh pemangku kepentingan dari tindakan-tindakan yang merugikan. Sistem pengendalian tersebut mencakup berbagai kebijakan, prosedur, kegiatan pemantauan dan komunikasi, serta standar perilaku dan berbagai inisiatif yang ditujukan untuk: • Mengamankan aset (security objectives); • Mengupayakan efisiensi dan efektivitas operasi Perseroan

(operational objectives); • Mengembangkan keandalan dan kelengkapan informasi

akuntansi/ finansial dan manajemen (information objectives);

• Menjamin kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur serta peraturan perundangan yang berlaku (compliance objectives).

EVALUASI TERHADAP EFEKTIVITAS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL

Perseroan meyakini bahwa sistem pengendalian internal yang efektif dimulai dengan kepatuhan terhadap standar-standar perilaku etika yang belaku di Perseroan, baik dalam bentuk lisan maupun tulisan. Mengingat pentingnya sistem pengendalian internal dalam kelangsungan usaha suatu bisnis, maka Perseroan mewajibkan adanya sistem pengendalian internal yang efektif guna mengamankan aset dan investasi Perseroan serta melakukan pengujian secara berkala.

Perseroan melakukan evaluasi atas efektivitas sistem pengendalian internal dengan menggunakan kriteria Internal Control – Integrated Framework yang telah dikeluarkan oleh Committee of Sponsoring Organization of the Tradeway Commission (COSO). Berdasarkan penilaian ini, Dewan Komisaris dan Direksi menyimpulkan bahwa hingga tanggal 31 Desember 2017, sistem pengendalian internal total atas laporan keuangan telah berjalan dengan efektif. Pengujian sistem pengendalian internal Perseroan, sejalan dengan kerangka yang diakui secara internasional melalui COSO, dilakukan dalam rangka melihat tingkat efektifitasnya yang meliputi:• Pengujian Pengendalian Lingkungan; • Pengujian atas Penilaian Risiko; • Pengujian Aktivitas Pengendalian; • Pengujian Informasi dan Komunikasi; serta • Pengujian Pemantauan

1. Pengujian Pengendalian Lingkungan Pengujian pengendalian lingkungan dilakukan untuk memberikan keyakinan bahwa lingkungan organisasi

various policies, procedure, monitoring and communication activities, code of conduct and various initiatives aimed to do the following:

• Safeguarding asset (security objectives); • Making efficiency and effectiveness of the Company’s

operation (operational objectives); • Improving reliability and completing information on

accounting/finance and management (information objectives); and

• Ensuring compliance with the policy and procedure and the applicable rules and regulations (compliance objectives).

EVALUATION ON THE EFFECTIVENESS OF INTERNAL CONTROL SYSTEM

The Company believes that an effective internal control system starts with compliance with the prevailing code of conduct in the Company, both in oral and written form. As internal control system plays a significant role to business sustainability, the Company obliges the establishment of effective internal control system to secure its assets and investment and perform regular examination.

The Company evaluated the effectiveness of internal control system by using Internal Control - Integrated Framework criteria issued by Committee of Sponsoring Organization of the Tradeway Commission (COSO). Based on the evaluation, the Board of Commissioners and Board of Directors concluded that as of December 31, 2017, total internal control system on financial statements has been effectively functioned. The evaluation of the internal control system, in accordance with the internationally-approved framework in COSO, is performed to measure its effectiveness in the following criteria:

• Evaluation on Control Environment; • Evaluation on Risk Assessment; • Evaluation on Control Activities;• Evaluation on Information and Communication; and • Evaluation on Monitoring.

1. Evaluation on Control Environment Evaluation on environmental control is conducted to provide sufficient assurance that the organization’s



LampiranAttachment




mendukung Sistem Pengendalian Internal yang memadai dan praktik manajemen yang cermat. Pengujian ini penting karena pengendalian lingkungan mempengaruhi komponen-komponen Sistem Pengendalian Internal lainnya.

Pokok-pokok pengujian meliputi integritas dan etika; komitmen terhadap kompetensi; gaya operasi dan filosofi manajemen; struktur organisasi; tanggung jawab dan wewenang; kebijakan dan praktik sumber daya manusia; serta kegiatan pengawasan di seluruh unit kerja dan kantor pusat untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 sudah cukup memadai.

2. Pengujian atas Penilaian Risiko Pengujian atas penilaian risiko ini bertujuan untuk membantu pimpinan unit kerja maupun tim penilai lainnya menentukan seberapa baik pengendalian internal suatu unit kerja atau perusahaan dilaksanakan, khususnya yang berkaitan dengan pengukuran dan penjaminan kemampuan pengendalian risiko yang telah didesain (assurance). Pengujian dan penilaian risiko juga berperan dalam membantu Perseroan menentukan hal-hal yang memerlukan perbaikan.

Alat untuk melakukan pengujian ini adalah berupa faktor-faktor yang merupakan hal-hal penting yang terkandung di dalamnya. Faktor-faktor tersebut adalah untuk membantu pengguna dalam mempertimbangkan apakah suatu pengendalian internal khususnya yang berkaitan dengan penilaian risiko telah berjalan secara efektif atau tidak. Perlu dipertimbangkan pula faktor-faktor tersebut dalam kaitannya dengan aplikasi masing-masing faktor sesuai dengan keadaan, kemungkinan kelemahan pengendalian yang ada, dan sejauh mana faktor-faktor tersebut mempengaruhi pencapaian visi, misi, tujuan, dan sasaran organisasi.

Dari pokok-pokok atas penilaian risiko, baik penetapan tujuan organisasi maupun penetapan tujuan operasional; identifikasi risiko analisis risiko dan pengelolaan risiko akibat perubahan selama tahun 2017 dari unit kerja yang telah dilakukan pengujiannya, menurut pendapat Satuan Pengawasan Intern dinilai cukup memadai.

environment supports adequate Internal Control System and precise management practice. This evaluation is important as environmental control affects other Internal Control System components.

The criteria for evaluation that covers integrity and ethics; commitment to competency; operational methods and management philosophy; organizational structure; responsibility and authority; policy and human resources practice; and monitoring activities in all work units and head office for the year ended on December 31, 2016 have been deemed as adequate.

2. Evaluation on Risk Assessment The evaluation on risk assessment is aimed to help unit head and other assessors determine the adequacy of awork unit or a company, particularly those related with measurement and guarantee of risk control capability that have been designed (assurance). Risk assessment and evaluation also functions to assist the Company in determining issues that require improvement.

The tools to conduct this evaluation are factors containing important points. The factors shall help users in determining whether an internal control, particularly that related with risk assessment, has been properly conducted. The factors must also be considered based on the application of each factor based on the situation, the possibility of controlling drawback and how far the factors can affect the achievement of vision, mission, goals and organizational goals.

Based on the principles of risk assessment, such as the stipulation of organizational purposes stipulation of operational goals risk identification risk analysis and management due to various changes in 2017 and work units that have undergone evaluation, Internal Audit views the risk assessment has been adequate.







3. Pengujian Aktivitas Pengendalian Penilaian/pengujian aktivitas pengendalian bertujuan untuk memastikan adanya pengendalian yang dikelola oleh manajemen sehingga efektif untuk menjaga arah tujuan organisasi. Dalam menilai/menguji aktivitas pengendalian, perlu dipertimbangkan apakah aktivitas pengendalian telah sesuai, jumlahnya memadai dan telah beroperasi secara efektif.

Bentuk pengujian yang dilakukan berbeda-beda, tergantung pada pengendalian yang dievaluasi dan lingkup pengendalian. Jika tujuan peninjauan adalah untuk menetapkan apakah seluruh pembayaran telah diotorisasi, maka pengujian akan dititikberatkan/ difokuskan pada pengendalian yang digunakan oleh entitas sehubungan dengan otorisasi pembayaran. Dengan demikian, pengujian spesifik akan tergantung pada aktivitas pengendalian spesifik yang digunakan. Pengujian pengendalian selama proses pemeriksaan pada tahun 2017 di Perseroan sudah cukup memadai.

4. Pengujian Informasi dan Komunikasi Pengujian komponen Sistem Pengendalian Internal informasi dan komunikasi bertujuan memberikan jaminan yang memadai bahwa informasi yang relevan dan dapat dipercaya telah dimiliki, dicatat, dan dikomunikasikan secara efektif kepada pimpinan entitas dan pihak lain yang memerlukan untuk melaksanakan tanggung jawab pengendalian internal dan operasionalnya. Sepanjang 2017, proses informasi dan komunikasi dari jajaran tertinggi, yaitu pemegang saham sampai level pegawai telah dilaksanakan dengan sangat baik. Laporan-laporan yang berjalan, rapat koordinasi yang berisi pembahasan pengambilan keputusan atas hasil laporan serta media informasi dan komunikasi telah disusun dengan baik, sehingga dapat disimpulkan sistem pengendalian internal pengujian atas informasi dan komunikasi ini berjalan sangat memadai.

5. Pengujian PemantauanPengujian komponen Sistem Pengendalian Internal dilakukan untuk mendapatkan keyakinan yang memadai dan dilaksanakan secara efektif. Hasil pengujian akan mempengaruhi langkah-langkah pemeriksaan selanjutnya. Pengujian pemantauan meliputi

3. Control Activities The control activity aims to ensure the effectiveness of control managed by the management to maintain the direction toward organizational goals. In evaluating controlling activities, it is necessary to consider the consistency, adequacy of number and operational effectiveness of controlling activities.

The evaluation method may vary based on the type of evaluated control and the scope of control. If the evaluation’s purpose is to determine whether all payments have been authorized, the evaluation will be emphasized/ focused on controlling used by an entity in relation with payment authorization. Therefore, specific tests will depend on the specific controlling activity used. In 2017, the evaluation on controlling activity during assessment in the Company had been adequate.

4. Evaluation on Information and Communication The evaluation on the Internal Audit System’s component, namely information and communication, aims to provide assurance that relevant and trustworthy information has been owned, recorded, and communicated effectively to the entity’s executives and other parties in need in a tangible form and time period in order to conduct internal control responsibility and its operation. In 2017, the information and communication process from the highest level, namely the shareholders, up to the employees have been performed accordingly. Any ongoing report, coordinative meetings held to make decisions from the reports and information and communication media have also been well-engaged. Therefore, it can be summarized that this internal control system evaluation on information and communication yields satisfactory result.

5. Evaluation on Monitoring The evaluation on Internal Control System’s component is conducted to gain assurance and effective implementation. Results of evaluation will affect the next assessment steps. Evaluation on monitoring covers continuous monitoring on all operational activities in work units and continuous



LampiranAttachment




pemantauan berkelanjutan tentang seluruh aktivitas operasional di unit kerja, pemantauan berkelanjutan tentang hasil proses audit internal maupun eksternal, yakni penyelesaian permasalahan dilakukan sampai tuntas serta adanya tanggung jawab yang jelas atas setiap hal yang perlu mendapatkan perhatian. Hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan sepanjang 2017 menyatakan bahwa pengujian pemantauan (monitoring) di Perseroan telah cukup memadai.

Evaluasi yang telah dilakukan menjadi salah satu fondasi bagi Perseroan untuk terus melaksanakan perbaikan dan penyempurnaan sistem pengendalian yang dapat meningkatkan pertumbuhan bisnis Perseroan.

monitoring on internal and external audit results, in which issue handling is performed thoroughly and with clear responsibility on all matters that require attention. Results of observation and interviews in 2017 on monitoring evaluation were positive.

The aforementioned evaluations become one of the foundations for the Company to revise and improve its internal control system to excel the Company’s business growth.






PERKARA PENTINGImportant Cases

PERKARA PENTING

Pada tahun 2017, Perseroan menghadapi sejumlah kasus hukum dengan rincian sebagai berikut

:NO DATA PERKARACASE DATA

KUASA HUKUMATTORNEY

PROSES HUKUM YANG SEDANG BERJALAN

LEGAL PROCESS

TINDAK LANJUTFOLLOW-UP

1 Dugaan Persekongkolan oleh KPPU pada Proyek Pembangunan Gedung Perawatan dan Pelayanan Kelas I dan VII Rumah Sakit Sulawesi Tenggara.Perkara Nomor : 04/KPPU-L/2012.Penyelesaian : Majelis KPPU.Terlapor I : Panitia Pengadaan.Terlapor II : PT Waskita Karya (Persero) TbkTerlapor III : PT Adhi Karya (Persero) TbkPelaporan : Dugaan Persekongkolan.Putusan KPPU No. 04/KPPU-L/2012 tanggal 25 April 2013 memutuskan menghukum Terlapor II membayar denda sebesar Rp 3.168.820.000.Putusan PN Jaktim No. 01/Pdt.KPPU/2013/PN.Jkt.Tim tanggal 21 Mei 2015 atas Keberatan Waskita terhadap Putusan KPPU menyatakan Batal demi Hukum Putusan KPPU dengan segala akibat hukumnya.

Alleged Conspiracy by KPPU in Building Construction Project and Service of Class I and VII of Southeast Sulawesi Hospital.

Case Number: 04 / KPPU-L / 2012.

Completion: KPPU Assembly.

Reported Party I: Procurement Committee.

Reported Party II: PT Waskita Karya (Persero) Tbk

Reported Party III: PT Adhi Karya (Persero) Tbk

Reporting: Alleged Conspiracy.

KPPU's Decision No. 04 / KPPU-L / 2012 dated 25 April 2013 decided to punish Reported Party II to pay a fine of Rp 3,168,820,000.East Jakarta District Court Decision No. 01 / Pdt.KPPU / 2013 / PN.Jkt.Tim dated May 21, 2015 on Waskita Objection of KPPU's Decision stating Nullification for the Law of KPPU's Decision with all the legal consequences.

Law Firm Nengah Sujana dan RekanLaw Firm Nen-gah Sujana and Partners

KPPU mengajukan Kasasi Pada tanggal 28 September 2015 terhadap putusan PN Jaktim.

Kontra Memori Kasasi dari Waskita tanggal 03 Desem-ber 2015.

KPPU filed Cassation On September 28, 2015 against the decision of East Jakarta District Court.

Contra of Memory Cassation from Waskita dated Decem-ber 03, 2015.

Memonitor Putusan Kasasi di tingkat Mahkamah Agung.Monitoring the Cassation Decision at the Supreme Court level.

IMPORTANT CASES

In 2017, the Company faces a number of legal cases with the following details



LampiranAttachment





KUASA HUKUMATTORNEY


LEGAL PROCESS


2 Proyek Pembangunan Sarana dan Prasarana Pembangunan Sport Centre Bukik Bunian Lubuk Basung, Kab. Agam.Perkara No. : 16/PDT.G/2014/PN.LBB tanggal 24 Juli 2014Penyelesaian : PN Lubuk Basung, Sumatera Barat.Penggugat : PT Waskita Karya (Persero) TbkTergugat : Dinas P.U Kabupaten Agam.Gugatan : Sisa pembayaran termin.Nilai gugatan : Rp 2.150.080.000,-Putusan PN Lubuk Basung No.: 16/Pdt.G/2014/PN.LBB tanggal 13 Mei 2015 yang mengabulkan gugatan Waskita dan menghukum Tergugat untuk membayar sisa termin sebesar Rp 2.150.080.000Putusan PT Padang No : 127/PDT/2015/PTPDG tanggal 30 November 2015 dengan amar putusan menguatkan Putusan PN Lubuk Basung.

Development Project of Facilities and Infrastructure Development of Sport Center Bukik Bunian Lubuk Basung, Kab. Agam.

Case No. : 16 / PDT.G / 2014 / PN.LBB July 24, 2014

Completion: PN Lubuk Basung, West Sumatera.

Plaintiff: PT Waskita Karya (Persero) Tbk

Defendant: Dinas P.U Kabupaten Agam.

Lawsuit: The rest of term payments.

Claim amount: Rp 2,150,080,000, -

The decision of PN Lubuk Basung No .: 16 / Pdt.G / 2014 / PN.LBB dated May 13, 2015 which granted Waskita's lawsuit and sen-tenced the Defendant to pay the remaining term of Rp 2,150,080,000The decision of PT Padang No: 127 / PDT / 2015 / PTPDG dated 30 November 2015 with the verdict upheld the Decision of PN Lubuk Basung.

Fitriadi, Rennal & Partners Law Office

Fitriadi, Rennal & Partners Law Office

Tergugat mengajukan Kasasi atas putusan PT Padang pada tanggal 11 Februari 2016.Memori Kasasi tanggal 18 Maret 2016.Kontra Memori Kasasi dari Waskita tanggal 29 Maret 2016.

Defendants filed an appeal against the decision of PT Padang on February 11, 2016.

Memory of Cassation dated March 18, 2016.

Cons of Memory Cassation from Waskita dated March 29, 2016.









KUASA HUKUMATTORNEY


LEGAL PROCESS


3 Proyek Pembangunan Mesjid Raya dan Islamic Centre Propinsi Kepulauan Riau.Perkara No. : 7/PDT.G/2015/PN.Tpg. Penyelesaian : PN Tanjung Pinang.Penggugat : PT Waskita Karya (Persero) TbkTergugat : Pemerintah Republik Indonesia cq Pemerintah Propinsi Kepulauan Riau cq Dinas P.U Kepulauan Riau Selaku penggunan anggaran.Gugatan : Eskalasi, Denda keterlambatan pembayaran dan biaya mengurus perkara.Nilai gugatan : Rp. 12.534.461.200,55.Putusan PN. Tanjung Pinang No.: 7/PDT.G/2015/PN.Tpg tanggal 18 Juni 2015 Menghukum Tergugat membayar ganti rugi sebesar Rp 8.085.242.999,68Putusan PT Pekanbaru No 82/PDT/2016/PT PBR tanggal 29 Juni 2016 yang amar putusannya : Menguatkan Putusan PN Tanjung Pinang

The Great Mosque Construction Project and the Islamic Center of Riau Islands Province.

Case No. : 7 / PDT.G / 2015 / PN.Tpg.

Completion: PN Tanjung Pinang.

Plaintiff: PT Waskita Karya (Persero) Tbk

Defendant: Government of the Republic of Indonesia cq Government of Kepulauan Riau Province cq Dinas P.U Riau Islands As the use of budget.

Lawsuit: Escalation, Fines delayspayment and the cost of taking care of the case.

Claim amount: Rp. 12,534,461,200,55.PN Decision. Tanjung Pinang No .: 7 / PDT.G / 2015 / PN.Tpg dated June 18, 2015 Sentencing the Defendant to pay compensation amounting to Rp 8,085,242,999.68 PT Pekanbaru No. 82 / PDT / 2016 / PT PBR dated June 29, 2016 which ruling: Strengthen the Decision of PN Tanjung Pinang


Tanggal 28 September 2016, Tergugat mengajukan Memori Kasasi.Tanggal 11 Oktober 2016, Termohon Kasasi (Waskita) mengajukan Kontra Memori Kasasi.

On September 28, 2016, Defendants filed Cassation Memory.On October 11, 2016, the Cassation Appellant (Waskita) submitted a Cassation Memorandum Contra.

Memonitor Putusan Kasasi di Mahkamah Agung.Monitoring the Decision of Cassa-tion in the Supreme Court.



LampiranAttachment





KUASA HUKUMATTORNEY


LEGAL PROCESS


4 Proyek Pembangunan Jalan Dalam Kota Pontianak – Tayan.Perkara No. : 718/V1/ARB-BANI/2015 Tanggal 10 Juni 2015Penyelesaian : BANI.Pemohon : PT Waskita Karya (Persero) TbkTermohon : Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Kegiatan Pembangunan Jalan Dalam Kota Pontianak – Tayan qq Kementerian Pekerjaan Umum.Gugatan : Biaya Iddle Alat, Perbaikan Cross Fall, Overhead, Biaya Perubahan Design, Biaya Pekerjaan Tambah, Bunga Bank. Nilai Gugatan : Rp. 72.813.123.228,46.Putusan BANI No. 718/IV/ARB-BANI/2015 tanggal 11 April 2016, yang amar putusannya menyatakan Mewajibkan Termohon untuk membayar kepada Pemohon sebesar Rp. 50.719.444.000,00 termasuk PPN 10% dan mengembalikan biaya BANI Rp. 499.450.000,00Putusan PN Pontianak No.56/pdt.G-ARB/2016/PN PTK tanggal 24 Agustus 2016 menyatakan Menolak Permohonan Pemohon Untuk Seluruhnya

Pontianak City Road Construction Project - Tayan.

Case No. : 718 / V1 / ARB-BANI / 2015 June 10, 2015

Settlement: BANI.

Applicant: PT Waskita Karya (Persero) Tbk

Respondent: Committing Officer (PPK) Pontianak City Road Construction Activities -Tayan qq Ministry of Public Works.

Lawsuit: Cost Iddle Tool, Cross Fall Repair, Overhead, Change Cost Design, Add Job Fees, Bank Interest.

Claim Amount: Rp. 72.813.123.228,46.

BANI Decision No. 718 / IV / ARB-BANI / 2015 dated April 11, 2016, the ruling declared Requested the Respondent to pay the Petitioner Rp. 50,719,444,000.00 including 10% VAT and refund of BANI Rp. 499.450.000,00The decision of PN Pontianak No.56 / pdt.G-ARB / 2016 / PN PTK dated August 24, 2016 declared the Petitioner's Refusal to All

Hendi Gandasmiri LawyersHendi Gandas-miri Lawyers

Tanggal 26 September 2016 Termohon mengajukan Kasasi atas Putusan Pengadilan Negeri Pontianak.Tanggal 14 Oktober 2016, Waskita mengajukan Kontra Memori Kasasi kepada Mahkamah Agung.

On 26 September 2016 Re-spondent filed an appeal on the Pontianak District Court Decision.On 14 October 2016, Waskita filed a Cash Memory Count to the Supreme Court.

Memonitor Putusan Kasasi di Mahkamah Agung.Monitoring the Decision of Cassa-tion in the Supreme Court.








KUASA HUKUMATTORNEY


LEGAL PROCESS


5 Proyek Pembangunan Jalan Tol Nusa Dua - Ngurah Rai - Benoa Paket 2 dan Paket 4.Perkara No : 903/Pdt/G/2015/PN.DPS Tanggal 1 Desember 2015.Penyelesaian : PN Denpasar.Penggugat : PT Waskita Karya (Persero) TbkTergugat : PT Jasamarga Bali Tol.Gugatan : Biaya tambah pekerjaan tiang pancang Paket 2 dan Paket 4 serta Bunga akibat keterlambatan Pembayaran tiang pancang Paket 2 dan Paket 4.Nilai Gugatan : Materiil Rp64.576.067.774,- Immateriil Rp30.000.000.000,-Putusan PN Denpasar No : 903/Pdt/G/2015/PN.DPS tanggal 20 Juni 2016 : Menyatakan tergugat telah wanprestasi dan Menghukum Tergugat untuk membayar ganti rugi sebesar Rp64.576.067.774 ditambah Bunga sebesar sebesar 2% (dua persen) setiap bulannya sejak gugatan telah terdaftar di Pengadilan Negeri.Putusan PT Denpasar No.156/Pdt/2016/PT.DPS, tanggal 20 Desember 2016 : Menerima Permohonan Banding yang diajukan Tergugat dan Membatalkan Putusan Pengadilan Negeri No : 903/Pdt/G/2015/PN.DPS.

Nusa Dua Toll Road Development Project - Ngurah Rai - Benoa Package 2 and Packages 4.

Case No: 903 / Pdt / G / 2015 / PN.DPS December 1, 2015.Settlement: PN Denpasar.Plaintiff: PT Waskita Karya (Persero) TbkDefendant: PT Jasamarga Bali Tol.Lawsuit: The added cost of pile work Package 2 and Package 4 and Interest due to delays Pile payment Package 2 and Package 4.Value of the Lawsuit: Material Rp64.576.067.774, - Immaterialil Rp30.000.000.000, -

The Decision of PN Denpasar No: 903 / Pdt / G / 2015 / PN.DPS dated June 20, 2016: Stating the defendant has defaulted and Sentenced the Defendant to pay compensation of Rp. 64,576,067,774 plus Interest of 2% (two percent) every month since the lawsuit has been registered in the District Court.

PT Denpasar Decision No.156 / Pdt / 2016 / PT.DPS, December 20, 2016: Accepting Application of Appeal filed by the Defendant and canceling the District Court Decision No: 903 / Pdt / G / 2015 / PN.DPS.


Waskita mengajukan Kasasi atas putusan PT Denpasar pada tanggal 14 Februari 2017 dengan No Register: 9/Pdt.Kasasi/2017/ PN DPS.PT Jasa Marga Bali Tol mengajukan Kontra Memori Kasasi, tanggal 17 Maret 2017.

Waskita filed an appeal on the verdict of PT Denpasar on February 14, 2017 with No Register: 9 / Pdt.Kasasi / 2017 / PN DPS.PT Jasa Marga Bali Tol filed a Cassation Memorandum Contra, dated March 17, 2017.




LampiranAttachment





KUASA HUKUMATTORNEY


LEGAL PROCESS


6 Perkara Pekerjaan Pengembangan Prasarana Pertambangan Batubara Tahap I Muara Teweh, Kalimantan TengahPerkara No : 795/II/ARB-BANI/2016Penyelesaian : BANIPemohon : Konsorsium Waskita - JPCTermohon : PT Suprabari Mapanindo Mineral Gugatan : Pembayaran tagihan progress bulan Agustus 2014 s/d bulan Januari 2015 pembayaran ganti kerugian lainnyaNilai Gugatan : USD 31.086.851,4 (setara Rp.404 Milyar)Putusan BANI tanggal 19 September 2017 mengabulkan gugatan konvensi pemohon untuk sebagian dengan nilai total USD 17.320.325,20, ditambah pengembalian ½ biaya perkara. Mengabulkan permohonan pemohon rekonvensi untuk sebagian dengan nilai total USD 3.166.947,32.

Case for Infrastructure Development of Coal Mining Phase I Muara Teweh, Central KalimantanCase No: 795 / II / ARB-BANI / 2016Settlement: BANIApplicant: Waskita Consortium – JPCRespondent: PT Suprabari Mapanindo MineralLawsuit: Payment of progress bills from August 2014 to January 2015 other compensation paymentsClaim Value: USD 31,086,851.4 (equivalent to Rp.404 Billion)BANI's verdict dated 19 September 2017 granted the appli-cant's petition lawsuit for a portion with a total value of USD 17,320,325.20, plus a return of ½ case fee. Grants the request for the reconvention applicant for a portion with a total value of USD 3,166,947.32.

Law Firm Nengah Sudjana dan RekanLaw Firm Nen-gah Sudjana and Partners

Tanggal 19 September 2017, telah dibacakan putusan BANI atas perkara aquo.Pada tanggal 20 November 2017 Waskita menerima surat relaas panggilan sidang pembatalan putusan BANI yang diajukan oleh Termohon dari PN Jakarta Pusat.

On September 19, 2017, BANI's decision on the aquo case has been read out.On November 20, 2017 Waskita received a letter relaas the summons of the annulment of the decision of BANI filed by the Respond-ent from the Central Jakarta District Court.

Memonitor pelaksanaan sidang pertama.Monitoring the implementation of the first trial.








KUASA HUKUMATTORNEY


LEGAL PROCESS


7 Perkara Kepemilikan Lahan pada Proyek Jalan tol Bekasi Cawang Kampung Melayu (Becakayu).Perkara No. : 468/Pdt.G/2016/PN.Jkt.Tim Penyelesaian : PN Jakarta Timur.Penggugat : Ahli Waris Muhammad Ba’at.Para Tergugat : Pemerintah Republik Indonesia CqKementerian PUPERA CqDirektorat Jenderal Bina Marga CqDirektorat Jalan Bebas Hambatan Perkotaan & Fasilitas Jalan CqPPK Proyek Tol Becakayu (Tergugat I)Pemrov DKI Jakarta cqPemkot Administrasi Jakarta Timur cq Panita Pengadaan Tanah untuk kepentingan umum (P2T) (Tergugat II)Pemerintahan RI cq Kementerian PUPERA cqDirektorat Jenderal Sumber Daya Air cq Perum Jasa Tirta II (Tergugat III)Pemerintahan RI Cq Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ BPN cqKepala BPN Jakarta Timur (Turut Tergugat I)PT Waskita Karya (Persero) Tbk (Turut Tergugat II).Gugatan : Para Penggugat adalah pemilik tanah yang sah Nilai Gugatan : Rp 32.100.000.000

Land Ownership Issues in Bekasi Cawang Kampung Melayu toll road project (Becakayu).Case No. : 468 / Pdt.G / 2016 / PN.Jkt.TimCompletion: East Jakarta District Court.Plaintiff: Heir Muhammad Ba'at.The Defendants:Government of the Republic of Indonesia CqMinistry of PUPERA CqDirectorate General of Highways CqDirectorate of Urban Highways & Road Facilities CqPPK Becakayu Toll Road Project(Defendant I) Provincial Government of Jakarta cqEast Jakarta Municipal Administration cqLand Acquisition Committee for Public Interest (P2T) (Defendant II)RI Government cqMinistry of PUPERA cqDirectorate General of Water Resources cq Perum Jasa Tirta II (Defendant III)Government of RI CqMinistry of Agriculture and Spatial Planning / BPN cqHead of East Jakarta BPN(Participant of Defendant I) PT Waskita Karya (Persero) Tbk (Participant of Defendant II). Lawsuit:The Plaintiffs are the owners legitimate landClaim Value: Rp 32.100.000.000

Hendi Gandasmiri Lawyers

Tgl 31 Oktober 2017 telah dibacakan Putusan atas perkara aquo yang isi Putusan adalah Gugatan Penggugat diputus NO (Niet Ontvankelijke Verklaard) atau tidak dapat diterima.Tgl 10 November 2017 Para penggugat mengajukan Banding atas putusan tersebut dan Waskita menerima relaas pemberitahuan banding pada tanggal 28 November 2017.Waskita telah menyampaikan kontra memori banding pada tanggal 12 Desember 2017.October 31, 2017 has been read out Decision on aquo case the contents of the Decision is Plaintiff's lawsuit is terminated NO (Niet Ontvankelijke Verklaard) or unacceptable.November 10, 2017 The plaintiffs filed an appeal against the verdict and Waskita accepted the appeal notification on 28 November 2017.Waskita has submitted a counter appeal on December 12, 2017.

Memonitor Putusan Banding di tingkat Pengadilan Tinggi.Monitoring Appeal Decisions at the High Court level.



LampiranAttachment





KUASA HUKUMATTORNEY


LEGAL PROCESS


8 Perkara Kepemilikan Lahan pada Proyek Jalan tol Bekasi Cawang Kampung Melayu (Becakayu).Perkara No : 33/Pdt.G/2017/PN.Jkt.TimPenyelesaian : PN Jakarta Timur.Kantor Hukum : Lauren Sitompul & PartnersPenggugat : Ahli Waris Berlin Saragih ManihurukRoswinawaty SitompulRahan NaraRennaPara Tergugat : Marzuki( Tergugat I )Kementerian PUPERA CqDirektorat Jenderal Sumber Daya Air ( Tergugat II )Pemrov DKI Jakarta Kota Administrasi Jakarta Timur CqPanitia Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum (P2T)( Tergugat III )Perum Jasa Tirta II( Tergugat IV )Badan Pertanahan Nasional CqKepala BPN Jakarta Timur( Tergugat V )Pemprov DKI Jakarta Kota Administrasi Jakarta Timur Cq Kecamatan Makasar ( Tergugat VI )Pemprov DKI Jakarta Kota Administrasi Jakarta Timur Cq Kelurahan Cipinang Melayu ( Tergugat VII )PT Waskita Karya( Tergugat VIII )Gugatan : Menyatakan kepemilikan tanah adalahhak Para Tergugat dan tidak melakukan pembongkaran rumah.

Land Ownership Issues in Bekasi Cawang Kampung Melayu toll road project (Becakayu).Case No: 33 / Pdt.G / 2017 / PN.Jkt.TimCompletion: East Jakarta District Court.Law Offices: Lauren Sitompul & PartnersPlaintiff: Heir of Berlin Saragih ManihurukRoswinawaty SitompulRahan NaraRennaThe Defendants:Marzuki(Defendant I)Ministry of PUPERA CqDirectorate General of Water Resources(Defendant II)Provincial Government of East Jakarta City Administration Cq Land Procurement Committee for Public Interest (P2T) (Defendant III)Perum Jasa Tirta II (Defendant IV)National Land Agency CqHead of East Jakarta BPN(Defendant V)DKI Jakarta Provincial Government East Jakarta Municipality CqKecamatan Makasar (Defendant VI)Provincial Government of DKI Jakarta Municipality of East Jakarta CqKelurahan Cipinang Melayu(Defendant VII)PT Waskita Karya(Defendant VIII)Lawsuit: Stating land ownership isrights of the Defendants and not dismantling the house.

Hendi Gandasmiri LawyersHendi Gandas-miri Lawyers

Terdaftar di Register Pengadilan Negeri No.33/Pdt.G/2017/PN. Jkt tanggal 30 Januari 2017.Sidang ke - 25, tanggal 12 Desember 2017 dengan agenda sidang Pembacaan Putusan, tetapi dikarenakan majelis hakim sedang mengikuti diklat, maka pembacaan putusan akan digelar pada sidang selanjutnya tanggal 9 Januari 2018.Registered at the District Court Register No.33 / Pdt.G / 2017 / PN. Jkt January 30, 2017.The 25th session, December 12, 2017 with the agenda of the hearing of Decision Readings, but because the panel of judges are following the training, the reading of the decision will be held at the next hearing on January 9, 2018.

Memonitor pelaksanaan sidang selanjutnya.Monitoring the implementation of the next trial.








KUASA HUKUMATTORNEY


LEGAL PROCESS


9 Perselisihan Hubungan Industrial Antara PT Waskita Karya (Persero) Tbk dengan Purna Karya PerseroanPerkara No : 357/Pdt.Sus – PHI/2017/PN.Jkt PusPenyelesaian : Pengadilan Hubungan IndustrialPenggugat : Manuansa Butar – Butar DkkTergugat : PT Waskita Karya (Persero) TbkGugatan : Uang Pesangon & Tunjangan Hari Tua Purna karya PerseroanNilai Gugatan : Materiil Rp.1.578.409.415 Immateriil Rp. 250.000.000Putusan PHI pada PN Jakarta Pusat No.357/Pdt.Sus-PHI/2017/PN.Jkt.Pst, tanggal 15 Juni 2017 menyatakan Menolak Gugatan Penggugat.

Industrial Relations Disputes Between PT Waskita Karya (Persero) Tbk with Purna Karya Perseroan

Case No: 357 / Pdt.Sus - PHI / 2017 / PN.Jkt PusSettlement: Industrial Relations CourtPlaintiff: Manuansa Butar - Butar DkkDefendant: PT Waskita Karya (Persero) TbkLawsuit: Severance Payment & Annual Pension Allowance of the Company's workClaim Value: Material Rp.1.578.409.415 Immaterialil Rp. 250,000,000

PHI Decision on Central Jakarta District Court No.357 / Pdt.Sus-PHI / 2017 / PN.Jkt.Pst, dated June 15, 2017 declared Refusing Claim of Plaintiff.

Purbadi & Associates

Penggugat mengajukan Memori Kasasi, tanggal 03 Juli 2017.Termohon mengajukan Kon-tra Memori Kasasi, tanggal 15 Agustus 2017.The Plaintiff filed the Cassa-tion Memorandum, dated July 3, 2017.Respondent filed a Cassation Memorandum Counter, dated August 15, 2017.


10 Permasalahan Lahan Proyek Pembangunan Jalan Tol Krian Legundi Bunder Perkara No : 35/Pdt.G/2017/PN.GskPenyelesaian : Pengadilan Negeri GresikPenggugat : PT Platinum Ceramics IndustryPara Tergugat : Ketua Pengadaan Tanah CqKementrian PUPERA( Tergugat I )Kepala BPN Gresik ( Tergugat II ) PT Waskita Karya (Persero) Tbk( Turut Tergugat )Land Issues of Krian Legundi Bunder Toll Road ProjectCase No: 35 / Pdt.G / 2017 / PN.GskSettlement: Gresik District CourtPlaintiff: PT Platinum Ceramics IndustryThe Defendants:Chairman of Land Procurement CqMinistry of PUPERA (Defendant I)Head of BPN Gresik(Defendant II)PT Waskita Karya (Persero) Tbk(Participant of the Defendant)

Hendi Gandasmiri Lawyers

Sidang ke-18 pada tanggal 19 Desember 2017 dengan agenda Kesimpulan Para Pihak, serta Sidang selanjutnya akan digelar pada tanggal 4 Januari 2018 dengan agenda Pembacaan Putusan.

• The 18th Session on 19 December 2017 with the agenda of the Parties Conclu-sions, and the next Session will be held on 4 January 2018 with the agenda of Decision Reading.




LampiranAttachment





KUASA HUKUMATTORNEY


LEGAL PROCESS


11. Perkara Ganti Rugi Lahan Pembangunan Jalan Tol Kayu Agung-Palembang-BetungPerkara No : 2/PDT.G/2017/PN KagPenyelesaian :Pengadilan Negeri Kayu AgungPenggugat : Rizal Apendi Bin LasoPara Tergugat : Tergugat I : Bupati Ogan Komering IlirTergugat II : PT Sriwijaya Markmore Persada (SRIMP)Tergugat III : PT Waskita Karya (Persero) TbkNilai Gugatan : Rp 747.750.000,00 Land Settlement of Toll Road Construction of Kayu Agung-Palem-bang-Betung Toll RoadCase No: 2 / PDT.G / 2017 / PN KagCompletion: Kayu Agung State CourtPlaintiff: Rizal Apendi Bin LasoThe Defendants:Defendant I: Bupati Ogan Komering IlirDefendant II: PT Sriwijaya Markmore Persada (SRIMP)Defendant III: PT Waskita Karya (Persero) TbkClaim Value: Rp 747,750,000.00

Kantor Hukum Soengkar & PartnerSoengkar & Partner Law Firm

Sidang Pertama digelar pada tanggal 10 April 2017.Sidang ke-20 digelar pada tanggal 06 Desember 2017 dengan agenda pembacaan putusan.Isi Putusan adalah Gugatan Penggugat diputus NO (Niet Ontvankelijke Verklaard) atau tidak dapat diterima.Penggugat mengajukan banding atas putusan terse-but pada 28 Desember 2017

The First Session was held on April 10, 2017.The 20th session was held on December 6, 2017 with the agenda of reading the verdict.The contents of the verdict are the Plaintiff's lawsuit ter-minated NO (Niet Ontvankeli-jke Verklaard) or unacceptable.Plaintiff appealed against the decision on December 28, 2017

Mempersiapkan kontra memori banding.Preparing counter appeal memory.

12 Proyek Pembangunan Gedung SKPD Pemkot PekanbaruPerkara No : 224/Pdt.G/2017/PN.PbrPenyelesaian : Pengadilan Negeri PekanbaruPenggugat : PETAKORSIPARAPara Tergugat :Tergugat I : Walikota PekanbaruTergugat II : PT Waskita Karya (Persero) TbkTurut Tergugat I : Menteri LH dan Kehutanan RITurut Tergugat II : MendagriTurut Tergugat III : Gubernur Riau Turut Tergugat IV : KPKTurut Tergugat V : Kepala Dinas Kehutanan RiauNilai Gugatan :Menghentikan pekerjaan pembangunan dan melakukan rehabilitasi Lahan menjadi Hutan Kembali.Menghukum Tergugat I untuk mengembalikan uang negara sebesar Rp600.000.000.000,00

Building Project SKPD Pekanbaru City Government BuildingCase No: 224 / Pdt.G / 2017 / PN.PrCompletion: Pekanbaru District CourtPlaintiff: PETAKORSIPARA

The Defendants:Defendant I: Mayor of PekanbaruDefendant II: PT Waskita Karya (Persero) TbkParticipants of Defendant I: Minister ofEnvironment and Forestry RIAccused of Defendant II: Minister of Home AffairsParticipant of Defendant III: Riau GovernorParticipants of Defendant IV: KPKAccused of Defendant V: Head of Riau Forestry Service

Claim Amount:Stopping development work and rehabilitating the Land into For-est Back.Sentencing Defendant I to refund state money of Rp600,000,000,000.00

Kantor Hukum Soengkar & PartnerSoengkar & Partner Law Firm

Sidang Pertama digelar pada tanggal 7 November 2017.Sidang selanjutnya digelar pada 4 Januari 2018 dengan agenda sidang Jawaban Gugatan dari Tergugat.The First Session was held on 7 November 2017.The next hearing was held on January 4, 2018 with the agenda of the Claims Trial Claim from the Defendants.







SANKSI ADMINISTRATIFAdministrative Sanction

PERKARA HUKUM YANG MENYANGKUT ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI

Sepanjang tahun 2017, anggota Dewan Komisaris dan Direkasi Perseroan tidak terlibat dalam kasus hukum apa pun

LEGAL CASES CONCERNING MEMBERS OF THE BOARD OF COMMISSIONERS AND BOARD OF DIRECTORS

Throughout 2017, the Company’s BOC and BOD members did not involve in any legal case.

SANKSI ADMINISTRATIFAdministrative Sanction

Selama 2017, tidak terdapat/ terdapat sanksi administratif yang dikenakan pada Perseroan, Dewan Komisaris dan/atau Direksi yang sedang menjabat oleh otoritas pasar modal atau pihak berwenang lainnya.

Throughout 2017 There were no administrative sanctions imposed by capital market authorities or other authorities to entities, the Board of Commissioners, and/or the Board of Directors.



LampiranAttachment



KODE ETIK PERUSAHAANCode of ConductKODE ETIK PERUSAHAAN

Code of Conduct

Perseroan membentuk kode etik sebagai pedoman perilaku bagi seluruh insan Waskita Karya di lingkungan internal maupun eksternal perusahaan untuk untuk memastikan bahwa Perusahaan telah mematuhi semua peraturan Perusahaan dan perundang-undangan yang terkait, namun memberikan panduan bagi Perusahaan atau Pegawai dalam melakukan interaksi berdasarkan nilai-nilai moral yang merupakan bagian dari budaya Perusahaan. Dengan demikian, etika bisnis dan etika kerja yang dijalankan merupakan bagian dari budaya Perusahaan.

Isi Kode Etik Perusahaan ditetapkan melalui Keputusan Direksi Nomor: 25.5/SK/WK/2017 tanggal 31 Agustus 2017 tentang Prosedur Waskita di bidang Etika dan Perilaku. Kode etik Perseroan merupakan himpunan komitmen yang terdiri dari etika bisnis Perseroan dan etika kerja pegawai yang disusun untuk membentuk, mengatur, serta menyesuaikan tingkah laku kerja guna mencapai hasil yang baik dan beretika sesuai dengan budaya Perseroan.

Kode etik Perseroan merupakan bagian penting dalam pelaksanaan GCG yang disusun secara kompilasi dari berbagai sumber, antara lain:• Anggaran Dasar Perusahaan dan perubahan-

perubahannya; • Budaya Perusahaan Perseroan dan perubahan-

perubahannya; • Prosedur Waskita bidang Sumber Daya Manusia dan

perubahan-perubahannya,• Perjanjian Kerja Bersama Perseroan dengan Serikat

Pekerja Waskita Tahun 2016-2018• Undang-undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan

Usaha Milik Negara. • Peraturan dan Perundang-undangan terkait etika dan

perilaku dalam perusahaan, salah satunya UU No.30 Tahun 2002 tentang komisi pemberantasan tindak pidana korupsi

Ruang lingkup etika meliputi hubungan antara Perusahaan dengan lingkungan internal (Komisaris, Direksi, dan Pegawai) dan lingkungan eksternal (pemegang saham, pelanggan, pemasok, subkontraktor, pemberi jasa, pesaing, media massa, penyelenggara negara, dan masyarakat).

Standar etika dan perilaku ini memuat ketentuan-ketentuan umum yang harus dilakukan oleh Perusahaan dalam menjalankan bisnisnya sebagai berikut:

The Company establishes a code of conduct as a guidance for all Waskita Karya employees within the company’s internal and external environment to ensure that the Company complies with all Company regulations and related legislation but provides guidance for the Company or Employees in interaction based on moral values which is part of the corporate culture. Thus, the business ethics and work ethics that are carried out are part of the corporate culture.

The contents of the Code of Conduct are stipulated by Decree of the Board of Directors Number: 25.5 / SK / WK / 2017 dated 31 August 2017 on Waskita Procedures in Ethics and Behavior. The Company’s code of conduct is a set of commitments consisting of the Company’s business ethics and employee ethics that are structured to shape, regulate and adjust work behavior to achieve good and ethical results in accordance with the Company’s culture.

The Company’s code of conduct is an important part of GCG implementation compiled from various sources, including:

• Articles of Association and its amendments;

• Corporate Culture of the Company and its changes;

• Waskita Procedures for Human Resources and its changes,

• Joint Working Agreement of the Company with Waskita Workers Unions 2016-2018

• Law Number 19 Year 2003 regarding State-Owned Enterprises.

• Laws and regulations related to ethics and behavior in the company, one being Law No.30 of 2002 on commission for eradication of corruption crimes

The scope of the ethics includes the relationship between the Company and the internal environment (Commissioners, Directors, and Employees) and the external environment (shareholders, customers, suppliers, subcontractors, service providers, competitors, mass media, state and community organizers).

This ethical and behavioral standard contains the general terms that the Company must perform in conducting its business as follows:






KODE ETIK PERUSAHAANCode of Conduct

Kode etik Perseroan mengatur kebijakan nilai-nilai etis yang dinyatakan secara eksplisit sebagai suatu standar perilaku yang harus menjadi pedoman seluruh insan Perseroan. Terdapat 4 (empat) dimensi Kode Etik diantaranya yang berlaku umum, kode etik Dewan Komisaris, Direksi dan Pegawai PerseroanIsi kode etik Perseroan yang dihimpun menjadi satu buku pegangan bagi seluruh insan Perseroan adalah sebagai berikut:

Larangan:Komisaris dilarang melakukan transaksi yang mempunyai benturan kepentingan dan mengambil keuntungan pribadi baik secara langsung maupun tidak langsung dari PT Waskita Karya (Persero) Tbk

Larangan:1. Direksi PT Waskita Karya (Persero) Tbk dilarang

melakukan hal-hal yang bertentangan dengan moral, etika, agama, hukum/peraturan yang berlaku, norma-norma yang berlaku dalam masyarakat, dan/atau bertentangan dengan kewajibannya sebagai WNI.

2. Direksi PT Waskita Karya (Persero) Tbk dilarang melakukan tindakan KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme) yang ada kaitannya dengan Perusahaan.

3. Direksi tidak diperkenankan memiliki perangkapan jabatan sebagai direksi pada Perusahaan lain.

4. Direksi tidak diperkenankan memiliki kepemilikan saham pada Perusahaan pesaing ataupun Perusahaan yang bertindak sebagai pemasok.

KEBIJAKAN AKUNTANSI DAN KEUANGAN

• Semua informasi yang berhubungan dengan laporan keuangan, catatan dan laporan lainnya harus dibuat dengan akurat, lengkap dan sejujur-jujurnya sesuai dengan transaksi Perusahaan.

• Apabila laporan dan catatan dibuat secara sengaja sehingga tidak akurat dan lengkap, maka tindakan tersebut dianggap melanggar ketentuan Perusahaan dan pelakunya dapat dikenakan sanksi, yang berakibat sampai pemberhentian kerja. Direksi dan pegawai lain yang ikut serta dalam persiapan dokumen-dokumen Perusahaan diharuskan untuk memastikan bahwa dokumen tersebut dibuat dengan jelas, lengkap, akurat dan dapat dimengerti oleh pihak lain.

• Seluruh transaksi Perusahaan harus dilakukan sesuai dengan otorisasi manajemen, ketentuan dari Unit Kerja yang membawahi Bidang Keuangan dan kriteria terkait lain yang patut digunakan. Termasuk pengeluaran perorangan

The Company’s Code of Conduct governs the ethical values policy, expressed explicitly as a conduct standard, that guide all Company employees. There are 4 (four) dimensions to the Code of Conduct, it is generally accepted, there are Codes of Conduct for the Board of Commissioners, the Board of Directors and the Company Officers, compiled into one handbook for all of the Company’s employees as follows:

Prohibitions:Commissioners are prohibited from conducting transactions that have a conflict of interest and take personal advantage either directly or indirectly from PT Waskita Karya (Persero) Tbk

Prohibition:1. The Board of Directors of PT Waskita Karya (Persero)

Tbk is prohibited from doing things that are contrary to morals, ethics, religion, laws / regulations, norms prevailing in society, and / or contrary to their obligations as citizens.

2. The Board of Directors of PT Waskita Karya (Persero) Tbk is prohibited from taking KKN (Corruption, Collusion and Nepotism) actions related to the Company.

3. The Board of Directors shall not have any concurrent positions as directors of other companies.

4. The Board of Directors shall not have any ownership interest in a competitor or Company acting as a supplier.

ACCOUNTING POLICIES AND FINANCIAL POLICIES

• All information relating to financial statements, records and other reports must be accurately, completely and honestly in accordance with the Company’s transactions.

• If the reports and records are made intentionally so as to be inaccurate and complete, the act is considered to violate the Company’s provisions and the perpetrators may be subject to sanctions, resulting in termination of employment. The Board of Directors and other employees who participate in the preparation of Company documents are required to ensure that the documents are clearly, complete, accurate and understandable to others.

• All transactions of the Company shall be made in accordance with the management authorization, the provisions of the Working Units in charge of the Financial Field and other relevant criteria that may be appropriate



LampiranAttachment




yang akan digantikan oleh Perusahaan harus sesuai dengan kegunaan dan jumlah dari pengeluaran tersebut.

• Pemusnahan dokumen Perusahaan yang akan diperiksa oleh pemerintah atau auditor harus sesuai dengan prosedur dan memenuhi peraturan perundangan yang berlaku.

• Jumlah Pelanggaran Kode Etik Beserta Sanksi yang Diberikan pada 2017

Jumlah pelanggaran akibat kode etik pada tahun 2017 yang terjadi di PT Waskita Karya (Persero) Tbk adalah sebanyak 5 kasus.

UMUM

Hubungan Dengan Pegawai • Perusahaan harus memperlakukan Pegawai sebagai aset

yang berharga sehingga perlu dihargai dan ditingkatkan kompetensi dan mampu melaksanakan nilai utama dalam budaya Perusahaan.

• Perusahaan harus memberi kesempatan yang sama kepada Pegawai tanpa membedakan senioritas, gender, suku, agama, ras, dan antar golongan.

• Perusahaan harus membangun suasana keterbukaan.• Perusahaan harus mengembangkan kebijakan dan

prosedur manajemen sumber daya manusia berdasarkan prinsip-prinsip yang disepakati dalam Perjanjian Kerja Bersama dan prinsip-prinsip Good Corporate Governance.

• Perusahaan harus mengimplementasikan kebijakan dan prosedur manajemen sumber daya manusia secara konsisten.

• Perusahaan harus menjamin agar pegawai memperoleh kondisi kerja yang baik dan aman sesuai peraturan perundang-undangan.

• Perusahaan harus menjamin agar pegawai dapat memilih apakah akan diwakili secara kolektif atau tidak oleh suatu kelompok serikat pekerja yang representatif.

• Perusahaan harus menjamin agar pegawai memperoleh kesempatan untuk mengikuti pendidikan, pelatihan dan pengembangan lebih lanjut yang sejalan dengan kompetensi dan kebutuhan Perusahaan.

Berkaitan dengan Keselamatan, Kesehatan Kerja, Lingkungan, Mutu (K3LM), Perusahaan harus: • Melaksanakan Sistem Manajemen Keselamatan, Kesehatan

Kerja, Lingkungan, Mutu dan Pengamanan (SMK3LMP) secara konsisten.

• Menyusun program dan prosedur untuk menjamin implementasi kebijakan kesehatan dan keselamatan kerja secara benar dan konsisten.

to use. Including individual expenses to be replaced by the Company shall be in accordance with the usefulness and amount of such expenditures.

• Destruction of Company documents to be examined by the government or the auditor must be in accordance with the procedures and comply with applicable laws and regulations.

• Number of Code Violations and Sanctions Provided in 2017

The number of violations due to code of conduct in 2017 that occurred in PT Waskita Karya (Persero) Tbk is as many as 5 cases.

GENERAL

Relationship with Employees • The Company shall treat Employees as a valuable asset

that needs to be rewarded and to be improved in terms of competency and able to carry out the core values in the corporate culture.

• The Company provides equal opportunity for Employees regardless of seniority, gender, ethnic group, religion, race, and inter-group.

• The Company shall develop openness atmosphere. • The Company shall develop policy and procedure for

human resources management based on the agreed principles in Collective Labor Agreement and Good Corporate Governance principles.

• The Company consistently implements the policy and procedure for human resources management.

• The Company guarantees that employees obtain good and safe working condition in accordance with the laws and regulations.

• The Company guarantees that employees may choose if they are represented collectively or not by a representative labor union.

• The Company guarantees that employees obtain opportunity to participate in advanced education, training, and development which are in line with competence and needs of the Company.

Concerning Occupational Health, Safety, Environment, Quality (K3LM), the Company shall: • Consistently Implement Occupational Health, Safety,

Environment, Quality and Security (SMK3LMP) Management System.

• Prepare program and procedure to ensure consistent and proper implementation of occupational health and safety.







• Mencantumkan setiap biaya yang terkait dengan kesehatan dan keselamatan kerja berkaitan dengan kegiatan operasionalnya dalam menyusun rencana investasi, rencana jangka panjang dan rencana kerja dan anggaran Perusahaan.

• Melakukan audit secara teratur untuk mengevaluasi kepatuhan terhadap peraturan yang terkait dengan SMK3LMP dan kebijakan Perusahaan tentang SMK3LMP.

• Menjamin bahwa setiap pegawai menyadari dan mengintegrasikan pertimbangan-pertimbangan SMK3LMP dalam aktivitas sehari-hari.

• Menindaklanjuti rekomendasi hasil audit kinerja SMK3LMP.

Hubungan dengan Pengguna Jasa • Perusahaan harus menyelesaikan pekerjaan sesuai

kontrak. • Perusahaan harus memberikan informasi material yang

diperlukan pemberi pekerjaan secara benar, akurat dan tepat waktu.

• Perusahaan harus melakukan audit secara berkala atas Sistem Manajemen Keselamatan, Kesehatan Kerja, Lingkungan dan Mutu (SMK3LMP).

• Perusahaan harus meningkatkan kualitas sumber daya manusia, metodologi pekerjaan maupun peralatan agar memenuhi spesifikasi pekerjaan.

Hubungan dengan Masyarakat • Perusahaan harus menyalurkan pinjaman pada industri

kecil dan koperasi (kemitraan) melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) sesuai dengan keputusan RUPS.

• Perusahaan melalui PKBL harus memberikan berbagai bantuan kepada masyarakat sebagai rasa tanggung jawab sosial Perusahaan yang berupa bantuan korban bencana alam, bantuan pendidikan dan latihan, bantuan peningkatan kesehatan, bantuan prasarana dan sarana umum serta bantuan sarana ibadah sesuai dengan yang dialokasikan oleh RUPS.

• Perusahaan harus memberikan informasi-informasi relevan yang diperlukan masyarakat sekitar pekerjaan mengenai dampak selama pelaksanaan pekerjaan.

• Perusahaan peka dan peduli terhadap masalah sosial dan ekonomi yang terjadi di lingkungan.

• Perusahaan harus bermanfaat dan didukung oleh masyarakat lingkungannya.

• Include every cost concerning occupational and safety related to its operations in preparing investment plan, long-term plan and work plan and budget of the Company.

• Conduct regular audit to evaluate the compliance with regulations related to SMK3LMP and policy of the Company on SMK3LMP.

• Ensure that every employee is aware and integrates SMK3LMP considerations in daily activities.

• Follow up the recommendation of audit result of SMK3LMP performance

Relationship with Service User • The Company shall finish the works according to the

contract. • The Company provides material information required by

job provider correctly, accurately, and timely.

• The Company periodically audit the Occupational Health and Safety, Environment and Quality (SMK3LMP) System.

• The Company shall increase the quality of human capital, methodology of work, and equipment to fulfill specification of work.

Relationship with the Community • The Company must distribute loans to small enterprises

and cooperatives (partnership) through Partnership and Community Development Program (PKBL) in line with the GMS resolutions.

• The Company through PKBL must provide supports for the community as part of social responsibility. The supports are given in the form of donation for natural disaster victims, education and training, health improvement, infrastructure and public facilities and praying facilities as allocated in the GMS.

• The Company must provide relevant informations to the community in the vicinity of the project on the impacts during the project’s progress.

• The Company shall be sensitive and aware on socioeconomic issues in the environment.

• The Company must generate benefits and is supported by the community.



LampiranAttachment




Hubungan dengan Pejabat Negara • Perusahaan menjamin bahwa pejabat negara akan dapat

melaksanakan kewenangannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

• Perusahaan akan selalu memberikan informasi material yang diperlukan pejabat negara secara benar, akurat, dan tepat waktu sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Hubungan dengan Pemegang Obligasi • Perusahaan harus menjamin bahwa penggunaan dana

obligasi akan dilakukan secara amanah, transparan dan sesuai tujuan diterbitkannya obligasi.

• Perusahaan harus memberikan informasi material yang menyangkut penerbitan obligasi kepada yang berhak.

Hubungan dengan Pemegang Saham • Perusahaan harus menjamin bahwa penggunaan dana

pemegang saham akan dilakukan secara amanah, transparan dan sesuai tujuan diterbitkannya saham.

• Perusahaan harus memberikan informasi material yang menyangkut penerbitan saham kepada yang berhak.

Komitmen terhadap Lingkungan • Perusahaan harus menjaga kelestarian lingkungan sesuai

dengan ketentuan yang berlaku. • Perusahaan harus berusaha menjamin bahwa analisa

AMDAL telah dilakukan sebelum suatu pekerjaan dijalankan. • Perusahaan harus mengembangkan kebijakan pengelolaan

lingkungan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

• Perusahaan harus melakukan koordinasi dengan instansi lain dalam implementasi pengelolaan lingkungan pada pekerjaan yang dilaksanakan.

• Unit yang bertugas mengelola lingkungan harus melaporkan secara teratur kepada Direksi dan Komisaris mengenai kinerja pengelolaan lingkungan dari pekerjaan yang dilaksanakan.

• Perusahaan harus mengungkapkan aktivitas bisnis dan dampak terhadap lingkungan serta program pengelolaan lingkungan yang dilaksanakan dalam laporan tahunan.

Relationship with the State Executives • The Company ensures that state executives may perform

their authorities in line with the prevailing regulations.

• The Company shall provide material information as required by the state executives in true, accurate and precise manners pursuant to the prevailing regulations.

Relationship with Bondholders • The Company must ensure that bonds proceed is used as

mandated and in transparent and compliant way in line with the purpose of bonds issuance.

• The Company must provide material information on bond issuance to the rightful parties.

Relationship with the Shareholders • The Company must ensure that shareholders fund is

used as mandated and in transparent and compliant way in line with the purpose of share issuance.

• The Company must provide material information on shares issuance to the rightful party.

Commitment to the Environment • The Company must preserve the environment in line with

the prevailing regulations. • The Company must ensure that AMDAL analysis has been

performed prior to the initiation of a project.

• The Company has to develop the policy of environment management that satisfies the prevailing laws.

• Company shall coordinate with other institutions in regards to workload in the implementation of environmental management

• The unit in charge to manage the environment has to report regularly to the Directors and Commissioners concerning the performance of the completed activities in the environmental management

• Company shall reveal its business activities, the environmental impact and the program of environmental management that have been carried out within the annual report.







ETIKA DAN PERILAKU KOMISARIS

Dewan KomisarisPenerapan Prinsip GCG • Memahami prinsip-prinsip GCG dan melaksanakannya

sebagai contoh perilaku bagi Pegawai. • Menghindari timbulnya benturan kepentingan baik

secara langsung maupun tidak langsung. • Menjaga keamanan dan kerahasiaan informasi Perusahaan.

Hubungan dengan Pemegang Saham • Memberikan pendapat dan saran kepada Rapat Umum

Pemegang Saham mengenai Rencana Jangka Panjang Perusahaan dan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan dan Laporan Tahunan yang diusulkan Direksi.

• Mengikuti perkembangan kegiatan Perusahaan, memberikan pendapat dan saran kepada Rapat Umum Pemegang Saham mengenai setiap masalah yang dianggap penting bagi kepengurusan Perusahaan.

• Melaporkan dengan segera kepada Rapat Umum Pemegang Saham apabila terjadi gejala menurunnya kinerja Perusahaan.

Hubungan dengan Direksi • Meneliti dan menelaah laporan berkala dan laporan

tahunan yang disiapkan Direksi serta menandatanganinya. • Melakukan pengawasan dan memberikan saran atas

pengelolaan Perusahaan. • Melakukan penilaian atas kinerja Direksi.

Larangan:Komisaris dilarang melakukan transaksi yang mempunyai benturan kepentingan dan mengambil keuntungan pribadi baik secara langsung maupun tidak langsung dari PT Waskita Karya (Persero) Tbk selain penghasilan yang sah

ETIKA DAN PERILAKU DIREKSI

DireksiHubungan dengan Prinsip GCG • Memahami prinsip-prinsip GCG dan melaksanakannya

sebagai contoh perilaku bagi Pegawai. • Menghindari timbulnya benturan kepentingan baik

secara langsung maupun tidak langsung.

Hubungan dengan Tugas Pokok • Mengusahakan dan menjamin terlaksananya usaha dan

kegiatan perusahan sesuai dengan maksud dan tujuan

ETHICS AND BEHAVIOR OF COMMISSIONERS

The Board of Commissioners Application of GCG Principles • Good understanding on the principles of GCG and make

them as the behavior model for the staffs to apply. • Avoid the conflict of interests either directly or indirectly • Keep the security and the confidentiality of corporate

information.

Relationship between the Shareholders • Supply ideas and suggestions to the General Meeting

of Shareholders on the Company Long Term Plan, the Work-plan and Budget, and the Annual Report submitted by the Board of Directors

• Following the development of the Company’s activities, providing opinion and advice to the General Meeting of Shareholders on every issue deemed important for the Company’s management.

• Immediately reporting the General Meeting of Shareholders in the event of indications of the Company’s downturn.

Relationship with the Board of Directors • Check and analyze the quarterly report and the annual

report prepared by the Board of Directors and sign them. • Carry out surveillance actions and provide advises

toward the Company management.• Evaluate the Board of Directors’s performance.

Prohibition:Commissioners are prohibited from conducting transactions that have a conflict of interest and they could take personal advantage either directly or indirectly from PT Waskita Karya (Persero) Tbk in addition to their legitimate income

ETHICS AND BEHAVIOR OF DIRECTORS

The Board of Directors Relationship with GCG Principles • Good understanding on the principles of GCG and make

them as the behavior model for the staffs to apply. • Avoid any conflict of interests either directly or indirectly.

Relationship and the Main Duties • Conduct the best efforts to guarantee the Company’s

business and activities are properly executed in line with



LampiranAttachment




serta kegiatan usahanya. • Menyiapkan pada waktunya Rencana Jangka Panjang

Perusahaan, Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan, termasuk rencana-rencana lainnya yang berhubungan dengan pelaksanaan usaha dan kegiatan Perusahaan serta menyampaikannya kepada Komisaris dan Pemegang Saham untuk mendapatkan pengesahan Rapat Umum Pemegang Saham.

• Memelihara risalah rapat serta menyelenggarakan pembukuan perusahan sesuai dengan kelaziman yang berlaku bagi suatu Perusahaan.

• Menyusun sistem akuntansi sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan dan berdasarkan prinsip-prinsip pengendalian intern, terutama fungsi pengurusan, pencatatan, penyimpanan dan pengawasan.

• Memberikan pertanggungjawaban dan segala keterangan tentang keadaan dan jalannya Perusahaan berupa laporan tahunan termasuk perhitungan tahunan dan laporan manajemen kepada Rapat Umum Pemegang Saham.

• Memberikan laporan berkala menurut cara dan waktu sesuai dengan ketentuan yang berlaku serta laporan lainnya setiap kali diminta oleh Pemegang Saham.

• Menyiapkan susunan organisasi pengurusan Perusahaan lengkap dengan perincian tugasnya.

• Menjalankan kewajiban-kewajiban lainnya sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Anggaran Dasar dan yang diterapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Hubungan dengan Pemegang Saham• Direksi harus memberikan informasi material yang lengkap

dan akurat mengenai Perusahaan kepada setiap Pemegang Saham.

• Direksi harus menyiapkan mekanisme Rapat Umum Pemegang Saham yang memungkinkan setiap Pemegang Saham dapat hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham dan memberikan suaranya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

• Direksi harus menjamin agar setiap Pemegang Saham mendapatkan hak-haknya sesuai ketentuan Anggaran Dasar, semua keputusan yang diambil secara sah dalam Rapat Umum Pemegang Saham serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Larangan:1. Direksi PT Waskita Karya (Persero) Tbk dilarang

melakukan hal-hal yang bertentangan dengan moral, etika, agama, hukum/peraturan yang berlaku, norma-norma yang berlaku dalam masyarakat, dan/atau

its objectives, goals and the business line. • Prepare all the Company’s Long Term Plan, Work-plan and

Budget including other business implementation plans and company activities in timely manner, then deliver to the Board of Commissioners and to Shareholders to get approval.

• Maintain the minutes of meeting and carry out Company’s bookkeeping by adopting the prevailing standards in a Company

• Prepare the accounting systems by adopting the Financial Accounting Standards and the principles of internal control, particularly on the management function, recording, storing and supervision.

• Be liable to any information about the condition and the management of Company in terms of the annual report including the annual calculation and management report to the General Meeting of Shareholders.

• Report gradually based on the prevailing terms and other report at any time requested by the Shareholders.

• Prepare the organization chart of Company Management that presents every job description.

• perform other duties while applying the provisions that have been set up in the Company’s Articles of Association which is exercised by the General Meeting of Shareholders and subject to the prevailing laws and regulations.

Relationship with the Shareholders• The Board of Directors shall provide comprehensive and

accurate-material information about the Company to the Shareholders.

• The Board of Directors shall prepare the meeting mechanism that enable all the Shareholders attend the Meeting of Shareholders to give their votes which is pursuant to the prevailing laws and regulations.

• The Board of Directors shall guarantee that all the Shareholders obtain their rights as stated in the Articles of Association, and that all the valid decision made in the General Meeting of Shareholders are subject to the prevailing laws and regulations.

Prohibition:1. PT Waskita Karya (Persero) Tbk Board of Directors

is prohibited from doing anything that is contrary to morals, ethics, religion, applicable laws / norms, norms prevailing in society, and / or contrary to their obligations as citizens.







bertentangan dengan kewajibannya sebagai WNI. 2. Direksi PT Waskita Karya (Persero) Tbk dilarang

melakukan tindakan KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme) yang ada kaitannya dengan Perusahaan.

3. Direksi tidak diperkenankan memiliki perangkapan jabatan sebagai direksi pada Perusahaan lain.

4. Direksi tidak diperkenankan memiliki kepemilikan saham pada Perusahaan pesaing ataupun Perusahaan yang bertindak sebagai pemasok.

ETIKA DAN PERILAKU PEGAWAI

PegawaiHubungan Pegawai dengan Perusahaan • Pegawai PT Waskita Karya (Persero) Tbk harus senantiasa

menjunjung tinggi etika bisnis dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari.

• Pegawai wajib mendahulukan kepentingan Perusahaan dari pada kepentingan golongan, pribadi, keluarga, kerabat dan/atau pihak lain.

• Setiap pegawai wajib menjaga harta milik dan nama baik Perusahaan.

• Pegawai wajib bersikap/berperilaku baik dan menjaga kesopanan di dalam ataupun di luar Perusahaan.

• Pegawai wajib mematuhi isi Perjanjian Kerja Bersama.

• Pegawai wajib mentaati aturan-aturan yang berlaku di Perusahaan.

Pegawai dengan Jabatannya • Pegawai wajib mengerahkan segala daya dan upaya

dalam melaksanakan tugas jabatan yang diserahkan kepadanya.

• Pegawai wajib menerima penempatan tugas, melaksanakan perjalanan dinas, mutasi dan detasir, berdasarkan Perintah/Keputusan Direksi atau Atasan yang berwenang.

• Pegawai wajib berada di tempat tugas dan melaksanakan tugasnya pada hari-hari dan jam kerja yang ditentukan, kecuali sedang menjalankan tugas Perusahaan di luar tempat tugasnya.

• Pegawai wajib memegang rahasia jabatan, yaitu rahasia yang berkaitan dengan tugas dan/atau jabatannya, baik yang berupa dokumen tertulis, rekaman suara ataupun perintah/pernyataan lisan dari Atasannya.

Hubungan dengan Atasan dan Bawahan • Pegawai wajib membina kerjasama yang positif dan

2. PT Waskita Karya (Persero) Tbk Board of Directors is prohibited from involvement in KKN (Corruption, Collusion and Nepotism) actions related to the Company.

3. The Board of Directors shall not have any concurrent positions as directors of other companies.

4. The Board of Directors is not allowed to own any shares in a competing Company or any Company acting as a supplier.

ETH ICS AND BEHAVIOR OF EMPLOYEE

Employee Relationship between Employee and Company • Employee of PT Waskita Karya (Persero) Tbk shall at all

times uphold the business ethics in performing their daily duties.

• Employee shall precede the interests of Company rather than the interests of group, individual, family, and/or other parties.

• Each employee is obliged to preserve the properties and good name of the Company.

• Employee shall conduct good attitude and behave politely inside or outside the Company.

• Employee shall adhere the contents of the Employment Agreement

• Employee shall obey all the prevailing rules within the Company.

Employee with the Position • Employee shall put the best endeavors to perform the

duties assigned to him/her.

• Employee shall accept all positioning, official travel, mutation and detachment through the Command/ Decision of Board of Directors or the Supervisor in Charge.

• Employee shall be on the duty station to complete the tasks on agreed days and working hours, except he/she is working for the Company outside the duty station.

• Employee is obliged to keep the office confidentiality that relate to the assignment and/or the position, either in the form of written document, voice recording or instruction/spoken statement from the Supervisor.

Relationship between Supervisor and Subordinate • Employee is obliged to build positive and productive



LampiranAttachment




produktif, saling menerima dan menghargai didasari ketulusan dan itikad baik.

• Atasan sebagai panutan, pengarah, pembimbing dan bertanggungjawab atas perilaku dan kinerja bawahannya dalam Perusahaan.

• Setiap pegawai yang menjadi atasan wajib membina dan memberikan teladan pada pegawai di lingkungannya.

• Pegawai wajib melakukan kerja lembur atas perintah atasan yang berwenang, apabila pekerjaan harus dilaksanakan di luar jam kerja yang ditetapkan Perusahaan.

• Pegawai wajib melaporkan kepada atasannya setiap terjadi kecurian atau kehilangan harta milik Perusahaan yang diketahuinya dalam waktu paling lambat 1 x 24 jam.

Hubungan dengan Sesama Pegawai • Saling menghargai, mendorong semangat, dan membina

kerjasama dalam tugas dan tanggung jawab masing-masing. • Meningkatkan integritas, keterbukaan, dan hubungan

yang harmonis.

KEBIJAKAN AKUNTANSI DAN KEUANGAN

• Semua informasi yang berhubungan dengan laporan keuangan, catatan dan laporan lainnya harus dibuat dengan akurat, lengkap dan sejujur-jujurnya sesuai dengan transaksi Perusahaan.

• Apabila laporan dan catatan dibuat secara sengaja sehingga tidak akurat dan lengkap, maka tindakan tersebut dianggap melanggar ketentuan Perusahaan dan pelakunya dapat dikenakan sanksi, yang berakibat sampai pemberhentian kerja. Direksi dan pegawai lain yang ikut serta dalam persiapan dokumen-dokumen Perusahaan diharuskan untuk memastikan bahwa dokumen tersebut dibuat dengan jelas, lengkap, akurat dan dapat dimengerti oleh pihak lain.

• Seluruh transaksi Perusahaan harus dilakukan sesuai dengan otorisasi manajemen, ketentuan dari Unit Kerja yang membawahi Bidang Keuangan dan kriteria terkait lain yang patut digunakan. Termasuk pengeluaran perorangan yang akan digantikan oleh Perusahaan harus sesuai dengan kegunaan dan jumlah dari pengeluaran tersebut.

• Pemusnahan dokumen Perusahaan yang akan diperiksa oleh pemerintah atau auditor harus sesuai dengan prosedur dan memenuhi peraturan perundangan yang berlaku.

cooperation, respect and treat each other well with sincere and good will.

• Supervisor as the guide, mentor and coach is responsible for the attitude and performance of the staff under supervision.

• Every employee that functions as supervisor is obliged to guide and perform good model for the subordinate staffs.

• Subordinate employee shall accept any overtime instructed by the supervisor, in the case if the work has to be completed beyond the working hours prevail in the Company.

• Employee is obliged to report to the supervisor any theft and loss of Company’s property which is known not later than 1x24 hours.

Relationship among Fellow Employees • Respect and motivate each other and build partnership

in the respective jobs and responsibility. • Enhance integrity, open minded, and harmonious

relationship.

ACCOUNTING AND FINANCIAL POLICY

• All information relating to financial statements, records and other reports must be accurately, completely and honestly in accordance with the Company’s transactions.

• If the reports and records are made intentionally so as to be inaccurate and complete, the act is considered to violate the Company’s provisions and the perpetrators may be subject to sanctions, resulting in termination of employment. The Board of Directors and other employees who participate in the preparation of Company documents are required to ensure that the documents are clearly, complete, accurate and understandable to others.

• All transactions of the Company shall be made in accordance with the management authorization, the provisions of the Working Units in charge of the Financial Field and other relevant criteria that may be appropriate to use. Including individual expenses to be replaced by the Company shall be in accordance with the usefulness and amount of such expenditures.

• Destruction of Company documents to be examined by the government or the auditor must be in accordance with the procedures and comply with applicable laws and regulations.







PENGUNGKAPAN PEMBERLAKUAN KODE ETIK

Perseroan memiliki komitmen yang kuat dalam pengimplementasian kode etik. Perseroan meyakini bahwa kode etik yang berlaku bagi seluruh level organisasi akan menciptakan fondasi serta karakter budaya kerja Perseroan yang menjadi elemen pembeda bahkan nilai jual diantara kompetitor. Untuk itu, pemberlakuan kode etik Perseroan dilakukan secara menyeluruh mencakup Dewan Komisaris, Direksi dan tentunya seluruh pegawai Waskita Karya. Guna mendukung penerapannya, Perseroan melakukan beberapa hal berikut: • Pemberlakuan kewajiban untuk mematuhi kode etik

Perseroan bagi seluruh insan Perseroan. • Sosialisasi dan pemahaman atas kode etik. • Manajemen Perseroan bertanggung jawab dan memberi

keteladanan bagi bawahannya untuk menerapkan kode etik Perseroan.

Penyebarluasan Kode Etik Sosialisasi terhadap penerapan kode etik senantiasa dilakukan kepada segenap insan Perseroan, mulai dari top management sampai dengan level operasional melalui berbagai media yang dimiliki, termasuk pemanfaatan media teknologi informasi yang dapat diakses oleh semua pegawai dengan mudah setiap saat. Secara periodik, segenap insan Perseroan memperoleh sosialisasi yang disampaikan melalui Memo dan/ atau Surat Edaran Direksi tentang pelaksanaan etika bisnis. Contoh-contoh media sosialisasi penyebarluasan kode etik lainnya yaitu situs Perseroan, buku saku, spanduk, banner, buletin, pernyataan komitmen, iklan di koran, dan lain sebagainya.

Upaya Penegakan dan Sanksi Pelanggaran

Kode Etik Penerapan dan penegakkan kode etik merupakan hal wajib yang harus dilaksanakan. Pelanggaran terhadap kode etik adalah tindakan indisipliner dan akan ditangani oleh pihak yang telah ditunjuk oleh Direksi. Upaya penegakan Pedoman Perilaku dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya: • Penetapan aturan mengenai Komitmen GCG; • Peraturan Perseroan yang ditetapkan melalui Surat

Keputusan Direksi yang terkait gratifikasi.

DISCLOSURE OF CODE OF CONDUCT

The Company has strong commitment in code of conduct implementation. The Company believes that the prevailing code of conduct in all organization levels shall create a foundation and characters of the Company’s work ethics, which then serve as a differing element and even selling point amongst its competitors. Therefore the code of conduct applies to all personnel of the Company, from the Board of Commissioners, Board of Directors and all employees. To support the implementation, the Company conducts the following: • Obligation of complying the code of conduct to all

personnel.• Dissemination and understanding on code of conduct. • The Company’s management is in charge of and serving

as role model for its sub-ordinate in implementing code of conduct.

Dissemination of Code of Conduct Dissemination of the implementation of code of conduct is continuously performed to all personnel, from the top management to those in operational level through various means owned by the Company, including realtime information technology accessible to all employees. Periodically, all personnel of the Company is submitted through memo and/or circulation letter from Board of Directors on the implementation of business ethics. Code of conduct is widely disseminated through the Company’s website, handbook, banners, bulletin, commitment statement, newspapers advertisements, etc.

Enforcement and Sanction on Violation to Code of Conduct The implementation and enforcement of code of conduct is compulsory. The violation to code of conduct means violation to disciplinary action and will be handled by party appointed by Board of Directors. The enforcement of code of conduct is conducted through the following actions: • Determining regulations on GCG commitment; • Regulation determined through Decision Letter of Board

of Directors related to gratification.



LampiranAttachment




Pelanggaran atas kode etik akan diberikan sanksi atau ganjaran yang sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku di Perseroan baik dalam skala ringan, sedang dan berat tergantung pada jenis pelanggaran yang dilakukan. Sanksi terhadap pelanggaran kode etik sebelumnya dibahas dan disepakati bersama melalui Perjanjian Kerja Bersama (PKB) antara Perseroan dan Serikat Pekerja Waskita agar materi yang terkandung di dalam sanksi tersebut dapat mewakili kepentingan dari masing-masing pihak serta tidak adanya salah satu pihak yang dirugikan. Untuk menyeimbangkan implementasi kode etik di lapangan, Perseroan mengeluarkan kebijakan atas pemberian penghargaan pada tindakan kepatuhan terhadap kode etik .Penghargaan diberikan sesuai dengan kebijakan Perseroan yang bertujuan untuk memotivasi setiap pegawai agar berperilaku sesuai dengan kode etik Perseroan.

Jumlah Pelanggaran Kode Etik Beserta Sanksi yang Diberikan pada 2017Jumlah pelanggaran akibat kode etik pada tahun 2017 yang terjadi di PT Waskita Karya (Persero) Tbk adalah sebanyak 5 kasus.

Violation against code of conduct shall be charged with sanctions or punishments that are in accordance with the regulations applicable in the Company and categorized into three types: light sanction, medium sanction and heavy sanction according to the level of violation. The sanction for violation of code of conduct has been discussed and agreed upon through the Collective Labor Agreement between the Company and Waskita Labor Union so that the materials incorporated in the sanction may represent the interest of each party in order to prevent loss. To balance the implementation of code of conduct on the field, the Company issues policies on the provision of awards for compliance act to code of conduct. The aim of such policies is to motivate every employee to perform their duties and to act according to the Company’s code of conduct.

Number of Code Violations and Sanctions in 2017

The number of violations due to code of conduct in 2017 that occurred in PT Waskita Karya (Persero) Tbk is as many as 5 cases.






SISTEM PELAPORAN PELANGGARANWhistleblowing System

Terkait dengan usaha penerapan Tata Kelola Perusahaan (GCG) dan termasuk di dalamnya pemberantasan korupsi, suap dan prakek kecurangan lainnya, bahwa cara yang paling efektif untuk mencegah dan memerangi praktik yang bertentangan dengan Good Corporate Governance adalah melalui mekanisme pelaporan pelanggaran (whisileblowing system) yang akan melihat jumlah kecurangan dan waktu penindakan yang cepat.

Mekanisme yang mengatur mengenai budaya untuk melaporkan suatu penyimpangan yang terjadi di dalam perusahaan, karena pada umumnya pelapor tidak berani menyampaikan hal-hal yang diketahui, antara lain takut kehilangan pekerjaan, promosi, dan dihindari oleh rekan-rekan sekerja. Untuk efektivitas pelaksanaan sistem pelaporan dimaksud diperlukan upaya sosialisasi unfuk memberikan rasa aman bahwa apa yang dilakukan mendapat jaminan sesuai peraturan yang berlaku.

Telah di atur dalam Surat Keputusan Direksi Nomor 34/SK/WK/2017 tanggal 11 Desember 2017, tentang Pedoman Sistem Pelaporan Pelanggaran (SPP)/Whistle-blowing System (WBS) PT Waskita Karya (Persero) Tbk, yang bertujuan untuk mendeteksi secara dini fraud yang terjadi. Perseroan mencegah terjadinya fraud dengan pola pengawasan yang menyeluruh dan melibatkan seluruh pegawai sehingga memberikan rasa aman bagi seluruh pihak yang berinteraksi dengan Perseroan.

Setiap indikasi adanya pelanggaran pedoman perilaku maupun pelanggaran disiplin lain, dapat disampaikan kepada Sekretaris Perusahaan. Perseroan akan menindaklanjuti laporan yang berpotensi merugikan secara materil dan dapat merusak citra Perseroan, antara lain disebabkan oleh penyimpangan, manipulasi, dan lain sebagainya.

PROSEDUR PENYAMPAIAN DAN PENANGANAN LAPORAN PELANGGARAN

Untuk dapat melaksanakan SPP diperlukan komitmen yang kuat dari manajemen.1. Pihak Pelapor yang mengetahui adanya tindak

kecurangan, penyimpangan atau pelanggaran oleh Insan Waskita membuat laporan dan menyampaikan kepada Sekretariat Perusahaan, yang disampaikan secara rinci/detil dengan disertai data atau bukti yang relevan.• Pelapor mencantumkan identitas sekurang-kurangnya:

- Nama - Alamat - Telepon yang bisa dihubungi


In relation to the implementation of Good Corporate Governance (GCG) and includes the eradication of corruption, bribery and other fraudulent practices, the most effective way to prevent and combat practices that conflict with Good Corporate Governance is through the whisileblowing mechanism see the number of cheats and the timing of fast action.

A cultural regulatory mechanism for reporting an irregularities within the company, since most reporters do not dare to convey what is known, such as the fear of job loss, promotion, and the avoidance of fellow workers. For the effectiveness of the implementation of the reporting system, it is necessary to socialize efforts to provide a sense of security that what is done is guaranteed in accordance with the applicable regulations.

Has been set in the Decree of the Board of Directors Number 34/SK/WK/2017 dated December 11, 2017, concerning Guidelines of Reporting System of Breach (SPP) / Whistle-blowing System (WBS) PT Waskita Karya (Persero) Tbk, which aims to detect early fraud that happened. The Company prevents fraud with a comprehensive supervisory pattern and involves all employees so as to provide a sense of security for all parties who interact with the Company.

Any indication of any violation of the Code of Conduct or any other disciplinary offense, may be communicated to the Corporate Secretary. The Company will follow up reports that are potentially harmful to the material and may damage the Company’s image, among others due to deviations, manipulations, and so forth.

PROCEDURES FOR SUBMISSION AND HANDLING OF REPORTS OF VIOLATIONS

To be able to implement SPP required a strong commitment from management.1. The Reporting Party aware of any fraud, irregularities or

violations by Insan Waskita makes a report and submits it to the Corporate Secretariat, submitted in detail / detail with relevant data or evidence.

• The Reporter shall include an identity of at least: - Name - Address - Call to call



LampiranAttachment




• Isi laporan memuat sekurang-kurangnya: - Nama pelaku pelanggaran (terlapor) - Tempat/lokasi pelanggaran - Waktu kejadian pelanggaran - Kronologis pelanggaran - Bukti pelanggaran

2. Sekretariat Perusahaan menerima dan memeriksa laporan pelanggaran, apakah telah memenuhi syarat untuk diproses lebih lanjut. • Jika laporan tidak memenuhi syarat, maka

diberitahukan kepada pelapor dan proses dinyatakan selesai.

• Jika laporan memenuhi syarat untuk diproses lebih lanjut, maka berkas didistribusikan kepada : - Pemegang Saham Seri A Dwi Warna, bila

terlapor menyangkut Dewan Komisaris

- Dewan Komisaris, bila terlapor menyangkut Direksi

- Direksi, bila terlapor menyangkut Pegawai 3. Pemegang Saham Seri A Dwi Warna, Dewan Komisaris

atau Direksi yang mendapatkan berkas laporan melakukan pemeriksaan/investigasi melalui organnya masing-masing untuk membuktikan kebenaran laporan: • Bila laporan tidak dapat dibuktikan kebenarannya

namun mengandung unsur fitnah, maka direkomendasikan untuk menjatuhkan sanksi kepada pelapor sesuai ketentuan berlaku.

• Bila laporan terbukti kebenarannya, maka direkomendasikan untuk dikenakan sanksi kepada terlapor dan memberikan reward kepada pelapor.

4. Investigasi oleh organ pengelola SPP yaitu Satuan Pengawasan Intern dan Komite Audit • Menghimpun informasi, meneliti, menginvestigasi,

menemukan dan mengklarifikasi pelanggaran.• Melaksanakan sidang pelanggaran dan memutuskan

mengusulkan sanksi moral dan/atau rekomendasi sanksi administratif kepada Dewan Komisaris atau Direksi.

5. Pemegang Saham Seri A Dwi Warna, Dewan Komisaris atau Direksi menjatuhkan sanksi dan/atau memberikan reward kepada pelapor dan/atau terlapor.

6. Laporan tindak lanjut pelanggaran dari Pemegang Saham Seri A Dwi Warna, Dewan Komisaris atau Direksi disampaikan kepada Sekretariat Perusahaan untuk didokumentasikan.

• The contents of the report contain at least: - Name of offender (reported) - Place / location of violation - Time of violation incident - Chronological violations - Evidence of violation

2. The Corporate Secretariat receives and checks the violation report, whether it is eligible for further processing.

• If the report is not qualified, it is notified to the complainant and the process is declared complete.

• If the report is eligible for further processing, then the file is distributed to:

- Shareholder of Series A Dwi Warna, if reporting concerning Board of Commissione

- Board of Commissioners, if reported against the Board of Directors

- Board of Directors, if reported concerning Employee

3. Shareholder of Series A Dwi Warna, Board of Commissioners or Board of Directors obtaining report file by examination / investigation through their respective organs to verify the report:

• If the report can not be truthfully verified but contains a libel element, it is recommended to impose sanctions on the complainant in accordance with the applicable provisions.

• If the report is proven correct, it is recommended to be sanctioned to the reported and give reward to the complainant.

4. Investigation by the managing organ of SPP namely Internal Audit and Audit Committee

• Collect information, research, investigate, find and clarify violations.

• Carries out a hearing of violations and excludes proposing moral sanctions and / or recommendations of administrative sanctions to the Board of Commissioners or the Board of Directors.

5. Series A Dwi Warna Shareholders, Board of Commissioners or Board of Directors impose sanctions and / or provide rewards to reporters and / or reports.

6. Reports of follow-up violations of Series A Dwi Warna Shareholders, Board of Commissioners or Board of Directors are submitted to the Corporate Secretariat for documentation.







PERLINDUNGAN BAGI PELAPOR

Laporan terhadap pelanggaran yang terjadi harus dilakukan dengan niat baik dan bukan merupakan suatu keluhan pribadi ataupun didasari kehendak buruk serta fitnah. Pelapor diwajibkan untuk mencantumkan identitas dengan jelas pada laporan yang dibuat disertai dengan bukti pendukung yang relevan. Penerima laporan wajib merahasiakan identitas pelapor sebagai bagian dari upaya perusahaan untuk melindungi pelapor. Perseroan wajib menindaklanjuti setiap laporan yang diterima sesuai prosedur dan mekanisme yang berlaku. Perseroan juga akan menyediakan perlindungan hukum sebagaimana ketentuan peraturan perundangan yang berlaku.

PELANGGARAN, SANKSI DAN PENGHARGAAN

Pelanggaran a. Setiap sikap, perilaku, tindakan dan ucapan Insan Waskita

yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan norma-norma etika merupakan pelanggaran.

b. Terhadap pelanggaran Insan Waskita yang diduga mengandung unsur pelanggaran tertentu, atau tindakan melawan hukum, tindak pidana atau pelanggaran perdata serta pelanggaran dengan sanksi administratif, selanjutnya terhadap kasusnya dapat diteruskan kepada organ perusahaan dan/ atau lembaga/ instansi yang berwenang untuk menangani perkaranya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Sanksi a. Sikap, perilaku, tindakan dan ucapan Insan Waskita yang

tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan norma-norma etika dikenakan sanksi moral dan administratif.

b. Sanksi moral dapat ditetapkan langsung oleh organ perusahaan dan disampaikan melalui Sekretariat Perusahaan.

c. Bentuk sanksi moral meliputi: - Diumumkan secara terbuka mempertimbangkan

pada berat sedang atau ringannya pelanggaran, dengan mengumumkan melalui Media Internal Perusahaan atau Media Massa.

- Meminta maaf secara terbatas dan/ atau terbuka kepada pihak yang dirugikan atau perusahaan dan terbuka kepada publik/umum dengan menggunakan Media Massa,

- Mengundurkan dari jabatannya dan/atau diminta untuk mengundurkan diri dari jabatannya Sanksi ini dimaksudkan apabila pelaku pelanggaran dinilai

PROTECTION/ SANCTION OF THE REPORT

To reporter whose report is proven right and results in the return of money/asset of the Company, appreciation or reward in the form of charter is given to them by the management. The reporter can benefit from the charter as it may increase value for the promotion. On the other hand, if the report is proven wrong and not more than the act of a blasphemy to the reported, the reporter shall be given moral and administrative sanction. Moral sanction includes open confession to public, apology to public and resignation. While administrative sanction will be imposed according to the provisions set in the Collective Work Agreement.

VIOLATIONS, SANCTIONS AND AWARDS

Violationa. Any attitudes, behaviors, actions and speech of Insan

Waskita that are not in accordance with applicable provisions and ethical norms constitute a violation.

b. With respect to the violation of Insan Waskita allegedly containing certain violation elements, or unlawful acts, criminal offenses or civil violations and violations with administrative sanctions, the case may then be forwarded to the organ of the company and / or agency / institution authorized to handle the case in accordance with statutory provisions - the prevailing law.

Sanctionsa. Attitudes, behaviors, actions and words of Insan Waskita

that are not in accordance with applicable provisions and ethical norms are subject to moral and administrative sanctions.

b. Moral sanctions can be stipulated directly by company organs and delivered through the Corporate Secretariat.

c. The forms of moral sanctions include: - Announced openly Considering the moderate

or minor infringement, by announcing through Company Internal Media or Mass Media.

- Apologize in a limited and / or open to the injured party or company and open to the public / public by using Mass Media,

- Withdraw from his position and / or requested to withdraw from his position This sanction is intended if the offender is judged morally and the integrity of



LampiranAttachment




secara moral dan integritas kepribadiannya tidak layak lagi untuk menjalankan jabatannya.

d. Bentuk sanksi administratif adalah sebagaimana ditetapkan dalam Perjanjian Kerja Bersama antara Perusahaan dengan Serikat Pekerja Waskita.

Penghargaan/Sanksi Laporan a. Atas laporan yang dikemudian hari terbukti dapat

mengembalikan uang/aset perusahaan, Manajemen memberikan penghargaan/ reward kepada pelapor sesuai dengan keputusan Direksi.

b. Jika laporan yang disampaikan terbukti merupakan fitnah, maka manajemen mengenakan sanksi kepada pelapor.

STRUKTUR PENGELOLA SISTEM PELAPORAN PELANGGARAN

PT Waskita Karya (Persero) Tbk mempunyai 3 (tiga) Unit Pengelola SPP yang terdiri atas: 1. Sekretaris Perusahaan

1). Tugas Pokok: Membantu terlaksananya Sistem Pelaporan Pelanggaran (SPP) secara baik dilingkungan PT Waskita Karya (Persero) Tbk

2). Fungsi: - Mendorong sosialisasi & evaluasi PW Tata

Kelola Perusahaan (GCG) serta memantau pelaksanaannya.

- Secara pro aktif memantau dugaan pelanggaran / penyimpangan PW Tata Kelola Perusahaan (GCG).

- Memastikan bahwa laporan pengaduan dugaan pelanggaran/ penyimpangan telah ditindaklanjuti.

- Menjamin identitas saksi/ pelapor tentang laporan pengaduan dugaan penyimpangan/ pelanggaran terlindungi.

3). Wewenang dan Tanggung Jawab - Memantau dan memastikan bahwa Insan

Waskita telah mengikuti sosialisasi & menandatangani Pernyataan Ketaatan terhadap Tata Kelola Perusahaan,

- Melakukan konfirmasi, klarifikasi terhadap informasi / masukan / laporan pengaduan dugaan penyimpangan / pelanggaran Tata Kelola Perusahaan (GCG) oleh pihak intemal maupun pihak eksternal perusahaan.

his personality is no longer eligible to run his office.

d. The form of administrative sanction is as stipulated in the Joint Working Agreement between the Company and Waskita Workers Union.

Award / Sanction Reporta. Upon a subsequent report proved able to return the

money / assets of the company, Management rewards the reporter in accordance with the decision of the Board of Directors.

b. If the report submitted is the default, then the management impose sanctions on the complainant.

STRUCTURE OF WHISTLEBLOWING MANAGEMENT SYSTEM

PT Waskita Karya (Persero) Tbk has 3 (three) SPP Management Unit consisting of:1. Corporate Secretary

1). Main Tasks: Helping the implementation of the Reporting System of Violations (SPP) well within PT Waskita Karya (Persero) Tbk

2). Function: - Encourage the socialization & evaluation of PW

Corporate Governance (GCG) and monitor its implementation.

- Pro active monitor alleged violation / deviation PW Corporate Governance (GCG).

- Ensure that reports of alleged infringement / deviation allegations have been acted upon.

- Ensure the witness / reporter’s identity of complaint reports of alleged irregularities / violations is protected.

3). Authority and Responsibility - Monitor and ensure that Insan Waskita has

participated in socialization & signed Statement of Compliance to Good Corporate Governance,

- Confirmation, clarification of information / feedback / complaint reports of alleged irregularities / violations of Corporate Governance (GCG) by internal or external parties.







- Memberikan saran/rekomendasi tindak lanjut laporan pengaduan dugaan penyimpangan/pelanggaran kepada Dewan Komisaris dan Direksi.

- Dalam hal diyakini telah terjadi penyimpangan/pelanggaran, maka dilakukan evaluasi yang komprehensif dan menyampaikan kepada Dewan Komisaris atau Direksi PT Waskita Karya (Persero) Tbk

2. Komite Audit 1). Tugas pokok:

- Melakukan penelaahan atas pengaduan yang berkaitan dengan Perusahaan,

- Melaksanakan investigasi terhadap pelanggaran yang dilaksanakan oleh Direksi.

2). Fungsi: - Membantu komisaris dalam melaksanakan

tugas pengawasan terhadap operasional perusahaan.

- Melakukan identifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Komisaris serta tugas-tugas Komisaris lainnya.

- Melakukan penelaahan atas informasi mengenai perusahaan, serta Rencana Jangka Panjang, Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan, laporan manajemen, dan informasi lainnya.

- Melakukan penelaahan atas ketaatan Perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan kegiatan Perusahaan.

3). Wewenang: - Dapat mengakses catatan atau informasi

tentang pegawai, dana, aset, serta sumber daya Perusahaan lainya yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya.

- Memberikan laporan secara terfulis hasil penugasan kepada Komisaris,

3. Satuan Pengawasan Intem1). Tugas pokok: Tugas pokok Satuan Pengawasan

Intem, khususnya dalam menangani laporan pelanggaran adalah membantu Direksi untuk melaksanakan investigasi terhadap pelanggaran yang dilakukan oleh Insan Waskita.

2). Fungsi: - Menerima perintah dari Direksi Perusahaan

atas pelanggaran yang terkait dengan Insan Waskita.

- Mengumpulkan bukti-bukti yang diperlukan dan melakukan investigasi terhadap substansi

- Provide suggestion / recommendation of follow up of complaint / alleged complaints report to Board of Commissioners and Board of Directors.

- In the case that there is believed to be a deviation / violation, a comprehensive evaluation is conducted and submitted to the Board of Commissioners or Board of Directors of PT Waskita Karya (Persero).

2. Audit Committee1). Main task:

- Reviewing complaints relating to the Company,

- Conducts an investigation into violations committed by the Board of Directors.

2). Function: - Assisting commissioners in carrying out

supervisory duties to the company’s operations.

- Identify matters that require the attention of the Board of Commissioners and other Commissioners’ duties.

- Review the company’s information, as well as the Company’s Long-Term Plan, Work Plan and Budget, management reports, and other information.

- Reviewing the Company’s compliance with laws and regulations relating to the Company’s activities.

3). Authority: - Can access records or information about

employees, funds, assets, and other Company resources related to the performance of their duties.

- Provide the most grateful report of assignment result to the Commissioner,

3. Internal Audit1). Main tasks: The main tasks of the Internal Audit,

particularly in handling reports of violations are to assist the Board of Directors to conduct investigations of violations committed by Waskita People.

2). Function: - Receiving orders from the Company’s Board

of Directors for violations related to Insan Waskita.

- Gather necessary evidence and investigate the substance of reported violations.



LampiranAttachment




pelanggaran yang dilaporkan. - Mengusulkan kepada Direki untuk memberikan

penghargaan kepada pelapor atas laporan pelanggaran yang terbukti kebenarannya.

- Mengusulkan kepada Direksi untuk memberikan sanksi kepada pelapor atas laporan pelanggaran yang tidak terbukti kebenarannya.

- Melaksanakan administrasi dan laporan atas kegiatan yang terkait dengan Sistem Pelaporan Pelanggaran (SPP).

- Membuat laporan hasil investigasi kepada Direksi Perusahaan.

MEDIA PELAPORAN PELANGGARAN

Pelaporan atas tindakan pelanggaran dapat disampaikan melalui saluran pelaporan sebagai berikut:• Telepon: 021-8508510, • Fax: 021-8508506 • Email: [email protected]• Alamat: Sekretaris Perusahaan PT Waskita Karya

(Persero) Tbk, Gedung Waskita Lantai 9. Jalan MT Haryono Kav. No.1, Cawang- Jakarta Timur 13340.

JUMLAH PENGADUAN DAN TINDAK LANJUTNYA PADA TAHUN 2017

Sepanjang tahun 2017, tidak ditemukan pengaduan terhadap pelanggaran Whistleblowing System di internal Perseroan..

ELEMEN PEMELIHARAAN

Maintenance/ pemeliharaan senantiasa dilakukan terhadap efektivitas saluran pengaduan pelanggaran yang sudah tersedia untuk diperbaharui pada masa mendatang. Melalui pemeliharaan tersebut, Perseroan optimis dapat menampung dan merespon pengaduan pelanggaran dari pemangku kepentingan dengan cepat, tanggap, dan tepat. Hal ini bertujuan untuk meminimalisasi dan mencegah potensi terjadinya risiko reputasi dan meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada Perseroan.1. Sosialisasi/ Pelatihan Berkelanjutan

Sosialisasi/pelatihan berkelanjutan perlu dilakukan untuk memastikan agar setiap insan waskita terus dibekali dengan pengetahuan dan perkembangan praktik SPP.

- Propose to Direki to reward complainants for reports of proven violations.

- Propose to the Board of Directors to impose sanctions on the complainant for violation of reports not covered by the truth.

- Carry out administration and reports on activities related to the Reporting System of Violations (SPP).

- Making report of investigation result to Company’s Board of Directors.

WHISTLE BLOWING MEDIA

Reporting on the offense may be submitted through the following reporting channels:• Phone: 021-8508510,• Faxmili: 021-8508506• Email: [email protected]• Address: Corporate Secretary of PT Waskita Karya

(Persero) Tbk, Waskita Building, Floor 9. Jalan MT Haryono Kav. No.1, Cawang-East Jakarta 13340.

NUMBER OF COMPLAINTS AND THE FOLLOW-UP IN 2017

Throughout 2017, no complaints were found against the Whistleblowing System offense within the Company.

ELEMENTS OF MAINTENANCE

Maintenance is always done on the effectiveness of the infringement breach channel that is already available for future renewal. Through such maintenance, the Company is optimistic to accommodate and respond to complaints of violations from stakeholders quickly, responsively and appropriately. It aims to minimize and prevent potential reputation risk and increase public trust to the Company.

1. Socialization / Ongoing TrainingOngoing socialization / training needs to be done to ensure that every clairvoyant person continues to be equipped with knowledge and development of SPP practices.







2. Komunikasi Berkala. Guna meningkatkan dukungan terhadap program SPP, khususnya penciptaan budaya kejujuran dan keterbukaan, dilakukan komunikasi berkala antara lain melalui sosialisasi.

3. Penghargaan Bagi Pelapor. Atas laporan yang terbukti kebenarannya dan dapat menyelamatkan aset perusahaan, maka kepada pelapor akan diberikan penghargaan sesuai keputusan Direksi.

4. Pemantauan Efektifitas Dan Perbaikan Program.Evaluasi dilakukan 1 (satu) kali dalam setahun, dan dapat dilakukan sendiri oleh Sekretariat Perusahaan.

5. Benchmarking. Merupakan upaya untuk mengukur efektivitas pelaksanaan SPP, seberapa jauh kinerja SPP Waskita dengan membandingkannya pada perusahaan lain. Melalui benchmarking dapat dilakukan tukar menukar pengalaman dan pengetahuan mengenai penerapan SPP.

2. Periodic Communication.In order to increase support for SPP program, especially the creation of culture of honesty and openness, periodic communication is conducted through socialization.

3. Appreciation of the Reporting Party.For a verifiable report that can save the company’s assets, the reporter will be awarded according to the decision of the Board of Directors,

4. Monitoring the Effectiveness and Improvement of the Program. Evaluation is done 1 (one) time in a year, and can be done alone by Corporate Secretariat.

5. Benchmarking. is an attempt to measure implementation SPP effectivities, how far the performance of Waskita SPP by comparing it to other companies. Through benchmarking can be exchange of experience and knowledge about the application of SPP.



LampiranAttachment



KEBIJAKAN ANTI KORUPSIAnti-Corruption Policy KEBIJAKAN ANTI KORUPSI

Anti-Corruption Policy

PENERAPAN KEBIJAKAN

Dewan Komisaris, Direksi, serta seluruh pegawai senantiasa menjunjung tinggi persaingan yang fair, nilai sportivitas dan profesionalisme, serta prinsip-prinsip GCG. Perseroan juga berkomitmen untuk menciptakan iklim usaha yang sehat, menghindari tindakan, perilaku ataupun perbuatan-perbuatan yang dapat menimbulkan konflik kepentingan, korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) serta selalu mengutamakan kepentingan perusahaan di atas kepentingan pribadi, keluarga, kelompok ataupun golongan. Perseroan juga senantiasa memperhatikan kebijakan tentang anti korupsi seperti yang tertulis dalam Undang-Undang No. 30 tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

Perseroan telah membuat pedoman tentang perilaku etis yang pada dasarnya telah memuat nilai-nilai etika bisnis. Pedoman tersebut berupa kode etik Perusahaan yang menyatakan dengan singkat, jelas, dan rinci dalam memberikan arahan yang jelas perihal perilaku etika bisnis, sebagai berikut:• Seluruh insan Perseroan dilarang untuk menerima/

memberikan suap atau menjanjikan memberi/ menerima suap,

• Seluruh insan Perseroan tidak mengarahkan orang lain untuk melakukan penyuapan Perusahaan dalam segala bentuknya, baik dalam melakukan aktivitas bisnis di dalam lingkungan Perusahaan maupun di luar lingkungan Perusahaan, dan

• Seluruh insan Perseroan tidak akan memberikan/ menawarkan secara langsung atau tidak langsung suatu hadiah atau pembayaran lainnya yang tidak wajar kepada pihak lain di luar Perseroan untuk memperoleh keuntungan atau perlakuan istimewa dalam melakukan transaksi bisnis Perusahaan.

PELATIHAN ANTI KORUPSI

Perseroan telah bekerjasama dengan konsultan independen dalam menyelenggarakan workshop implementasi GCG dengan materi dan pembahasan tentang anti korupsi untuk memberikan pemahaman tentang anti korupsi bagi seluruh pegawai.

DEPARTEMEN ANTI KORUPSI

Sampai saat ini, Perseroan belum memiliki departemen khusus yang berfokus pada penegakan Anti-Korupsi di lingkungan Perseroan. Namun, secara intrinsik upaya pencegahan senantiasa dilakukan dengan mengoptimalkan peran Satuan Pengawasan Internal Perseroan.

IMPLEMENTATION OF POLICY

The Board of Commissioners, Board of Directors and all employees continuously uphold fair competition, sportivity, professionalism and GCG principles. The Company is also committed to creating healthy business climate, avoiding action, behavior or activities that can arise conflict of interest, corruption, collution and nepotism (KKN), as well as upholding company’s interests before personal, family or collective interests. The Company regards the anti-corruption policy as stated in Law No. 30 tahun 2002 regarding on commission for eradication of corruption crimes

The Company has drawn up code of conduct which basically has covered business ethics. The code of conduct provides guidance in brief, clear and detailed manner on business ethics. The guidance is as follows:

• Each personnel of the Company is prohibited to receive/ give bribery or promise to give/receive bribery,

• Each personnel of the Company shall not encourage others to give bribery in any from, in conducting business activities both inside and outside the Company, and

• Each personnel shall not directly and indirectly give/offer other payment which is not reasonable to other parties outside the Company to obtain personal gains or special treatment in conducting business transaction.

ANTI – CORRUPTION TRAINING

The Company has cooperated with independent consultants in organizing workshop for employees on the implementation of GCG with material and discussion concerning anti corruption to give knowledge on such material.

ANTI-CORRUPTION DEPARTMENT

To date, the Company has not owned specific department focused on enforcing anti-corruption policy in the Company. However, the effort to prevent such criminal action is continuously conducted by optimizing Internal Audit’s role.






KEBIJAKAN GRATIFIKASIGratification PolicyKEBIJAKAN GRATIFIKASIGratification Policy

DEFINISI DAN LATAR BELAKANG

Perseroan mendefinisikan gratifikasi sebagai sebuah kegiatan pemberian dan/atau penerimaan hadiah/cinderamata dan hiburan, baik yang diterima di dalam negeri maupun di luar negeri, yang dilakukan oleh insan Perseroan terkait dengan wewenang/ jabatannya di Perseroan, sehingga dapat menimbulkan benturan kepentingan yang mempengaruhi independensi, objektivitas maupun profesionalisme insan Perseroan.

Perseroan menyadari bahwa dalam pelaksanaan kegiatan usaha tidak dapat dihindarkan hubungan dan interaksi antara para pihak, baik secara internal maupun eksternal, untuk menjalin kerja sama dan hubungan harmonis dan berkesinambungan. Dalam kerja sama tersebut, tidak dapat terhindarkan pula kemungkinan adanya pemberian gratifikasi dari satu pihak kepada pihak lainnya. Oleh karenanya, guna menjaga hubungan bisnis dengan para pemangku kepentingan, Perseroan mengatur hal-hal terkait dengan gratifikasi dan tata cara atau mekanisme pelaporannya. Perseroan juga telah menerbitkan buku panduan pengelolaan gratifikasi yang ditujukan untuk menciptakan pengelolaan bisnis Perseroan yang transparan dan akuntabel. Selain itu, Perseroan juga telah membuat pedoman pengendalian gratifikasi dengan edisi terakhir tanggal 31 Agustus 2017.

Form lampiran I dan Lampiran IIForm Attachment I and Attachment II

Menerima GratifikasiAccepting Gratification

Penerimaan gratifikasi cepat kadaluarsa

Receive gratification that has short-term validity

Menyerahkan ke lembaga sosialSubmit to social institution

Bukti PenyerahanSubmission Form

Membuat bukti penyerahan gratifikasi ke lembaga sosialWrite receipt of gratification

to the social institution

Mengisi Form LampiranFilling Attachment FormGratification

Melaporkan ke atasan LangsungReporting to direct Supervisor /

Whistle blowing system

Dikirim ke SekperSent to Corporate

SecretaryGratification

Membuat Rekapitulasi Create Recapitulation

Komisi Pemberantasan Korupsi

DEFINITION AND BACKGROUND

Gratification is any act of giving or receiving gift/souvenir or entertainment from anybody, both inside and outside the country, who works at the Company, which is given for purposes related to their authority or position at the Company. Gratification is about giving or receiving any things that may arise conflict of interest and compromise independency, objectivity, or professionalism of the individual.

The Company recognizes that in the conduct of business activities there are unavoidable relations and interactions between parties, both internally and externally, to establish cooperation and harmonious and sustainable relations. In such cooperation, there is also the inevitably of gratification being granted by one party to another party. Therefore, in order to maintain business relationships with stakeholders, the Company regulates matters related to gratuities, and procedures or reporting mechanisms. The Company has issued a gratification management manual aimed at creating a transparent and accountable business management. In addition, the Company has established guidelines on gratification control with the latest edition dated August 31, 2017.



LampiranAttachment



KEBIJAKAN GRATIFIKASIGratification Policy

SANKSI ATAS PELANGGARAN

Pelanggaran terhadap ketentuan yang tertulis dalam buku panduan pengelolaan gratifikasi akan dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku di Perseroan.

Gratifikasi memiliki definisi secara luas sebagai kegiatan pemberian uang, barang, rabat (discount), komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan wisata, pengobatan cuma-cuma, dan fasilitas lainnya. Selain itu, gratifikasi juga dapat berupa pemberian dari pegawai kepada pihak lain ataupun penerimaan oleh pegawai Perseroan dari pihak lain.

Perseroan memiliki kebijakan yang ketat atas kegiatan gratifikasi dalam hal melakukan kegiatan tersebut atau menerima pemberian gratifikasi dengan alasan apapun. Aturan mengenai gratifikasi tertuang dalam Undang-Undang No 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang No.31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dan Surat Edaran Waskita No.03/SE/WK/2013 tanggal 6 Februari Tentang Himbauan Terkait Gratifikasi. Dalam Aturan tersebut dinyatakan bahwa setiap insan Waskita dilarang menerima gratifikasi dalam bentuk apapun. Setiap penerimaan gratifikasi yang dianggap suap wajib dilaporkan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI.

KATEGORI GRATIFIKASI

Gratifikasi dapat dikategorikan ke dalam 2 (dua) jenis yaitu: 1. Gratifikasi yang dianggap suap, dan 2. Gratifikasi yang tidak dianggap suap:

a. terkait dengan kedinasan; b. terkait dengan non kedinasan; c. makanan yang mudah busuk; d. natura dalam rangka dinas.

Dari sisi penerimaan gratifikasi, selama tahun 2017, Perusahaan tidak menemukan pemberian gratifikasi kepada Pejabat dan Pegawai Perseroan.

SANCTION ON VIOLATION

Sanction will be imposed on any violation to the provisions stipulated in the guideline on gratification management according to the applicable rules in the Company.

Gratification is generally defined as a granting of money, gift, discount, commission, loan without interest, trip ticket, stay facility, touring, free medication, and other facilities. In addition, gratification can also be in the form of the giving of something from the employees to other parties or accepting something by the Company’s employees to other parties.

The Company has strict policy on gratification activities on doing such matter or accepting gratification for any reasons. Regulation on the gratification is stated in Law No 20 of 2001 concerning Amendments to Law No. 31 of 1999 on Eradication of Corruption Criminal Action and Circular Letter of Waskita No. 03/SE/WK/2014 on February 6 on Suggestion related to Gratification. In the regulation, it is stated that every employee of Waskita is prohibited to accept gratification in any other form. Every receipt of gratification considered as a bribery shall be reported to Corruption Eradication Commission (KPK) of RI.

GRATIFICATION CATEGORY

Gratification can be categorized into 2 (two) types, namely: 1. Gratification considered as bribery, and2. Gratification not considered as bribery:

a. related to official matters b. related to non official matters; c. easily rotten food d. benefit in kind for official matters.

In terms of receiving gratuities, during 2017, the Company did not find any gratuities among the Officials and Employees of the Company.






KEBIJAKAN INSIDER TRADINGInsider Trading PolicyKEBIJAKAN INSIDER TRADINGInsider Trading Policy

Insider Trading merupakan istilah di bursa yang pengertiannya adalah seseorang yang melakukan transaksi dengan mendapat informasi orang dalam sehingga orang tersebut mendapat keuntungan yang abnormal.

Informasi ini bisa membuat harga saham meningkat dan bisa juga harga saham drop lebih dalam. Biasanya investor ingin mendapatkan informasi yang memberika keuntungan kepada investor tersebut.

Pada praktiknya, insider trading selalu mengakibatkan keuntungan yang sangat besar. Investor membeli saham lebih awal dari pihak lain karena memperoleh privilege informasi terbaru mengenai prospek saham, termasuk juga investor melakukan penjualan atas saham disebabkan adanya informasi yang akan membuat harga saham tersebut mengalami penurunan. Apabila dijual lebih cepat, investor tersebut tidak mengalami kerugian yang besar.

Dalam hal ini, Perseroan memiliki kebijakan Insider Trading. Kebijakan ini termuat dalam Kode Etik (Code of Conduct) Perusahaan.

Insider Trading is a term in the stock whose sense is someone who makes a transaction by getting inside information so that the person gets an abnormal advantage.

This information can make stock price increase and stock price also drop deeper. Usually investors want to get information that gives profit to the investor.

In practice, insider trading always leads to huge profits. Investors buy stocks earlier than others as they gain the privilege of up-to-date information on stock prospects, as well as investors selling stocks due to information that will cause the stock price to decline. If sold more quickly, the investor does not suffer huge losses.

In this case, the Company have an Insider Trading policy. This policy is contained in Code of Conduct Company.



LampiranAttachment



MEKANISME PENGADAAAN BARANG DAN JASAGoods and Services Procurement


Prinsip dan Kebijakan Perseroan memiliki prosedur dan tata cara pengadaan barang dan jasa yang diselenggarakan secara cepat dan transparan, dengan menerapkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik tanpa adanya benturan kepentingan dalam prosesnya. Kebijakan yang diterapkan dalam proses ini mengacu pada Peraturan Presiden RI Nomor 70 Tahun 2012 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 54 ahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, dan Peraturan Kepala LKPP Nomor 6 Tahun 2012 Tentang Petunjuk Teknis Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

Dalam pelaksanaannya, Perseroan senantiasa menjunjung tinggi prinsip kejujuran dan kemandirian dari pihak-pihak yang terlibat langsung maupun tidak langsung dalam proses serta prosedur pengadaan barang dan jasa.

PROSEDUR DAN TATA CARA PENGADAAN

Optimalisasi proses pengadaan barang dan jasa dilakukan sebagai upaya efisiensi dan efektivitas bisnis dengan tetap menunjang kegiatan operasional. Pengadaan barang dan jasa yang ada di Perseroan dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan jasa atau produk yang berkualitas dan terjamin. Manajemen bertanggung jawab dan memiliki kewenangan penuh dalam prosedur dan tata cara pengadaan barang dan jasa. Proses tersebut dimulai dengan rencana pengadaan, proses pengadaan, penerimaan dan penyimpanan, serta pemakaian, penggunaan, dan manajemen aset oleh divisi terkait untuk mendapatkan persetujuan.

TATA CARA PENGADAAAN BARANG DAN JASA

Proses tahapan pengadaan yang diselenggarakan Perseroan adalah sebagai berikut: • Perencanaan, dimulai dengan pembuatan rencana

pengadaan, • Persiapan, meliputi penyusunan term of reference,

syarat prakualifikasi, dokumentasi pengadaan, strategi metode pemilihan penyedia barang dan jasa,

Principles and Policies The Company has the procedures of goods and services procurement which are held in an immediate and transparent way through the implementation of good corporate government principles without any conflict of interest during the process. The policy implemented in this process refers to Government Regulation of the Republic of Indonesia Number 70 Year 2012 on Second Amendment onGovernment Regulation Number 54 Year 2010 on Goods/ Services Procurement of the Government and Regulation of Head of LKPP Number 6 Year 2012 on Technical Guideline of Government Regulation Number 70 Year 2012 on Second Amendment of Government Regulation Number 54 Year 2010 on Goods/Services Procurement of the Government.

In its implementation, the Company upholds the vocational and independency principles from all parties involved, both directly and indirectly, during the process and procedures of goods and services procurement.

PROCUREMENT PROCEDURES AND GUIDELINES

The optimization of goods and services procurement is conducted to achieve business efficiency and effectiveness while supporting operational activities. The Company’s goods and services procurement is performed to acquire goods or products with good quality and warranty. The management is responsible and fully authorized in the procedures and guidelines of goods and services procurement. The process is first initiated through procurement plan, procurement process, receiving and storing, as well as assets usage and management by related division in order to acquire approval.

PROCEDURE FOR GOODS AND SERVICES PROCUREMENT

The procurement process conducted by the Company is as follows: • Planning: starts with making the procurement plan,

• Preparing: covers the preparation of term of reference, pre-qualification requirement, procurement documentation, selection method strategy of goods and services procurement.







• Pemilihan barang dan jasa, meliputi proses mengumumkan/ mengundang calon penyedia barang/ jasa, sertifikasi & prakualifikasi, melaksanakan evaluasi penawaran & negosiasi, penetapan pemenang, proses kontrak, serta

• Pemakaian, penggunaan, dan manajemen aset.

Sistem tersebut dijalankan secara terbuka dan kompetitif dengan mengikutsertakan calon penyedia barang dan jasa yang memenuhi syarat berdasarkan kemampuan dan kinerja yang sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan.

INFORMASI PEMBERIAN DANA UNTUK KEGIATAN POLITIK

Perseroan memiliki kebijakan untuk melarang keterlibatan individu atas nama Perseroan dalam kegiatan politik, termasuk memberikan donasi untuk kepentingan politik. Hal tersebut bertujuan untuk menciptakan independensi Perseroan sebagai sebuah Badan Usaha Milik Negara serta Perusahaan Publik yang memiliki integritas dalam pengelolaan sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku. Ketentuan pelarangan pemberian dana juga berguna untuk menghindari terjadinya benturan kepentingan dalam pengambilan keputusan serta mewujudkan pengelolaan anggaran yang transparan dan akuntabel sesuai peruntukan yang ditetapkan.

• Selecting goods and services: covers process of announcement/invitation of goods/services suppliers candidate, certification & pre qualification, implements evaluation of bidding & negotiation, appointment of project officer, contract signing, and

• Assets usage and management.

The system is implemented in an open and competitive manner through the participation of goods and services provider candidates that meet the requirements based on their capability and performance, in line with the competency on demand.

INFORMATION ON DONATION FOR POLITICAL ACTIVITIES

The Company does not allow any participation on behalf of the Company in any political activities, including giving donation for political interest. This action is aimed to create independency of the Company as a State Owned Enterprises and Public Company with integrity in management pursuant to the prevailing rules. Regulations for the prohibition of donation also serve to avoid the occurence of conflict of interest during decision-making process and realize a transparent and accountable budget management based on the prepared allocation.



LampiranAttachment



PRAKTIK BAD CORPORATE GOVERNANCEBad Corporate Governance PracticePRAKTIK BAD CORPORATE GOVERNANCE

Bad Corporate Governance Practice

LAPORAN ATAS AKTIVITAS PERUSAHAAN YANG MENCEMARI LINGKUNGAN

Selama tahun 2017 tidak ada Laporan atas aktivitas kegiatan usaha Perseroan yang mencemari lingkungan sekitar.

PENGUNGKAPAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN

Selama tahun 2017, Perseroan telah memenuhi seluruh kewajiban perpajakan.

HUBUNGAN DENGAN PEJABAT PUBLIK DAN PEJABAT PEMERINTAH

Relationship With The Public Executives and State Executives

Perusahaan memiliki kebijakan yang mengatur hubungan dengan pejabat public dan pejabat pemerintah melalui Pedoman Kode Etik (Code of Conduct) Perusahaan.

The Company has policies governing relationships with public officials and government officials through its Code of Conduct.

REPORTS CONCERNING THE COMPANY’S ACTIVITIES RELATED TO ENVIRONMENTAL POLLUTIONDuring 2017 there were no reports related to Company business activities that polluted the surrounding environment.

DISCLOSURE OF TAX OBLIGATIONS FULFILLMENT

During 2017, the Company has fulfilled all tax obligations.






LAPORAN HARTA KEKAYAAN PEJABAT NEGARAState Officials Wealth Report

Dalam rangka mendukung program Pemerintah untuk menciptakan Pemerintahan yang bersih dan berwibawa, PT Waskita Karya (Persero) Tbk mewajibkan pejabat sampai dengan level Kepala Proyek dan/atau Pejabat lain yang memiliki fungsi strategis (dalam kaitannya dengan penyelengaraan negara sesuai dengan ketentuan yang di tetapkan Direksi atau Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku) untuk membuat dan melaporkan harta kekayaannya kepada Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia. Koordinator pelaksana untuk menangani Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara di lingkungan Perseroan adalah seluruh Pejabat Penyelengaran Negara di lingkungan kerja PT Waskita Karya (Persero) Tbk Penentuan tugas ini mengacu pada Keputusan Direksi No.32/SK/WK/PEN/2013 tentang Penetapan Pedoman Sistem LHKPN PT Waskita Karya (Persero) Tbk tanggal 18 September 2013.

DASAR HUKUM

Dasar aturan pengaturan LHKPN di lingkungan Perseroan terdiri dari: a. Undang-undang nomor 28 tahun 1999 tentang

Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme

b. Undang-undang nomor 19 tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara c

c. Undang-undang nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

d. Undang-undang nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas

e. Keputusan Direksi PT Waskita Karya (Persero) Tbk No.32/ SK/WK/PEN/2013

MEKANISME PELAPORAN LHKPN

Mekanisme pelaporan harta kekayaan pejabat Perseroan dilakukan dengan mengacu pada UU nomor 28 tahun 1999 dimana penyelenggara berkewajiban untuk:

• Diperiksa kekayaannya sebelum, selama dan sesudah menjabat;

• Melaporkan harta kekayaannya pada saat pertama kali menjabat, mutasi, promosi dan pensiun.

• Mengumumkan harta kekayaannya.

In order to support the Government’s program to create clean and wise Government, PT Waskita Karya (Persero) Tbk requires the officials of Project Head and/or Other Officials having strategic function (in relation with the implementation of government affairs according to the provisions set by the Board of Directors or the applicable Laws and Regulations) to draw up and prepare their wealth report to the Corruption Eradication Commission of the Republic of Indonesia. The executive Coordinator to manage the State Officials Wealth Report in the Company’s environment is all Government Officials in the working area of PT Waskita Karya (Persero) Tbk The determination of this duty refers to Board of Directors Decision No.32/SK/WK/PEN/2013 concerning Determination of System Guidelines of LHKPN of PT Waskita Karya (Persero) Tbk dated September 18, 2013.

LEGAL BASIS

Legal basis of LHKPN in the Company is as follows:

a. Law number 28 of 1999 concerning the Implementation of Clean State that is Free from Corruption, Collution and Nepotism

b. Law number 19 of 2003 concerning State Owned Enterprises

c. Law number 13 of 2003 on Employment

d. Law number 40 of 2007 on Limited Liability Company

e. Board of Directors Decision of PT Waskita Karya (Persero) Tbk No.32/SK/WK/PEN2013

LHKPN REPORTING MECHANISM

Reporting mechanism of the Company’s official wealth report is conducted by referring to Law number 28 of 1999, in which the official is obliged to:

• be examined for his wealth before, during, and after serving;

• report its wealth report for the first time he holds the position, gets job transfer, and pension.

• announces their wealth.



LampiranAttachment



PAKTA INTEGRITASIntegrity Pact

Perseroan memiliki pakta integritas yang berisikan komitmen manajemen dan seluruh pegawai Perseroan untuk senantiasa mencegah dan tidak melakukan korupsi. Pakta integritas tersebut ditujukan untuk menumbuhkembangkan keterbukaan dan kejujuran, serta menciptakan pelaksanaan tugas yang berkualitas, efektif, efisien, dan akuntabel dalam lingkungan bisnis. Pakta integritas tersebut memuat tentang berbagai hal yang dapat menegakkan implementasi GCG di dalam Perseroan.

The integrity pact of the Company consists of the commitment of management and all employees of the Company to always prevent and avoid the act of corruption. The pact is intended to develop transparency and honesty, as well as establishing the high-quality implementation of duties in an effective, efficient, and accountable manner within the business environment. The Company’s integrity pact includes all matters regarding the total implementation of GCG in the Company.

PERNYATAAN KEPATUHAN TERHADAP PAJAKStatement of Tax Compliance

Perseroan patuh dan taat pada peraturan dan perundang-undangan yang berlaku serta senantiasa memenuhi Peraturan Pemerintah Republik Indonesia terkait pajak penghasilan atas penghasilan dari usaha jasa konstruksi. Peraturan tersebut termaktub dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.51 tahun 2008 ditetapkan tanggal 20 Juli 2008 sebagaimana telah diubah terakhir dengan peraturan pemerintah Republik Indonesia nomor 40 tahun 2009 tentang pajak penghasilan atas penghasilan dari usaha Jasa Konstruksi. Kepatuhan Perseroan terhadap pajak merupakan salah satu bentuk kontribusi Perseroan dalam membangun negara.

The Company subscribes to and complies with the rules and regulations, as well as Government Regulation of the Republic of Indonesia related to income tax on the income from construction services. The regulation is stated in the Government Regulation of the Republic of Indonesia Number 51 year 2008, established on July 20, 2008, latest amended by government regulation of the republic of Indonesia Number 40 year 2009 on income tax on the income from Construction Services. The Company’s compliance with tax is one of its contributions to build the nation.

TRANSPARANSI KONDISI KEUANGAN DAN NON KEUANGAN YANG BELUM DIUNGKAP DALAM LAPORAN LAINNYA

Transparency Of Financial And Non-Financial Conditions Not Been Disclosed In Other Reports

Perusahaan telah mengungkap kondisi keuangan dan non keuangan dalam media online dan cetak.

The company has disclosed financial and non-financial conditions in online and print media.

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

Perseroan mengembangkan PKBL dan mengembangkannya menjadi Program Kemitraan dengan bantuan pinjaman modal kerja, hibah, dan biaya operasional serta Program Bina Lingkungan.

The Company has developed the PKBL into a Partnership Program with the help of working capital loans, grants, and operational costs, including the Community Development Program.






Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Waskita Karya berkomitmen untuk melakukan pengembangan usaha dengan mengedepankan prinsip pembangunan berkelanjutan. Pembangunan berkelanjutan adalah proses pembangunan yang berprinsip memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi masa depan. Salah satu faktor yang harus dihadapi untuk mencapai pembangunan berkelanjutan adalah bagaimana memperbaiki kehancuran lingkungan tanpa mengorbankan kebutuhan pembangunan ekonomi dan keadilan sosial.

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) merupakan agenda internasional yang menjadi kelanjutan dari Tujuan Pembangunan Milenium atau Millennium Development Goals (MDGs).

Perseroan berkomitmen untuk mendukung program pembangunan berkelanjutan. Salah satu bentuk pengimplementasian pembangunan berkelanjutan, yaitu diterapkannya program tanggung jawab sosial perusahaan atau umum dikenal dengan Corporate Social Responsibility (CSR).

Kegiatan CSR memiliki dimensi, teknis, serta sasaran program yang beragam. Kegiatan CSR dapat dilakukan perusahaan dengan berbagai cara dan tujuan baik melibatkan seluruh aspek maupun sebagian aspek saja. Di Indonesia, aturan perundang-undangan yang ada mewajibkan perusahaan-perusahaan menerapkan program CSR dengan menyasar keseluruhan aspek yang ada, terutama pada aspek-aspek inti, diantaranya aspek sosial kemasyarakatan, lingkungan, ketenagakerjaan, kesehatan dan keselamatan kerja, serta tanggung jawab kepada konsumen. Melalui ketentuan tersebut, Perseroan senantiasa menjalankan berbagai program-program CSR baik yang bersifat filantropi maupun program-program yang lebih menekankan pada tujuan-tujuan pengembangan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat.

KEBIJAKAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

Seperti yang telah diungkapkan sebelumnya, secara konsisten dan berkelanjutan Perseroan melaksanakan program CSR melalui Program PKBL sebagaimana amanat Kementerian Negara BUMN dalam Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor Per-05/MBU/2007 yang merupakan perubahan atas Peraturan Menteri BUMN Nomor Kep-236/ MBU/2003 tanggal 17 Juni 2003 beserta Peraturan Menteri

Waskita Karya is committed to carrying out business development by promoting sustainable development principles. Sustainable development is development with a principle to meeting the needs of present generations without compromising the ability of future generations to meet their own needs. One of the factors that must be faced to achieve the sustainable development is how to improve environmental destruction without compromising the needs for economic development and social justice.

The Sustainable Development Goals (SDGs) are international agenda that build on the Millennium Development Goals (MDSGs).

The Company is committed to supporting the sustainable development programs. One of the implementation forms of sustainable development is the application of Corporate Social Responsibility (CSR).

CSR activities have diverse technical dimension and program targets. CSR activities can be executed by the company applying various ways by involving all aspects and or just some of the aspects. In Indonesia, the prevailing legislations oblige companies to implement their CSR by targeting all the existing aspects, particulary the major aspects like social community, environmental, manpower, health and work safety and responsibility towards customers. Through these provisions, the Company always implement different CSR programs either that are philanthropics or that emphasize more on the expansion goals and enhancement of communities quality life.

THE POLICY OF CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

As previously expressed, the Company consistently and sustainably implement its CSR through PPCD Program as addressed by the State Ministry of SOEs in the Decree of the Minister State Owned Enterprises Number Per-05/MBU/2007 which is the amendment of SOEs Minister Regulation Number Kep-236/MBU/2003 dated June 17, 2003 and the Regulation of Minister of SOE Number PER-09/MBU/07/2015 on

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility



LampiranAttachment




Negara BUMN Nomor PER-09/MBU/07/2015 mengenai Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil serta Program Bina Lingkungan melalui Pemanfaatan Dana dari Bagian Laba BUMN tentang perubahan keempat peraturan Menteri BUMN Nomor Per-08/MBU/2013 tanggal 10 September 2013. Kebijakan ini merupakan pengejawantahan dari Undang-undang Perseroan Terbatas Nomor 24 tahun 2007 yang mewajibkan Perseroan Terbatas untuk melaksanakan program CSR.

Amanat dalam melaksanakan program CSR dalam bentuk PKBL juga dilakukan dengan landasan hukum sebagai berikut:

• Surat Edaran Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara No. SE-07/MBU/2008 tanggal 05 Mei 2008 tentang Pelaksanaan PKBL dan Penerapan Pasal 74 Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Perubahan-perubahan terakhir nomor Per-02/MBU/7/2017 tanggal 5 Juli 2017 tentang Program Kemitraan dan Bina Lingkungan BUMN.

• Surat Edaran Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara No. SE-14/MBU/2008 tanggal 30 Juni 2008 tentang Optimalisasi Dana Program Kemitraan melalui Kerjasama Penyaluran.

• Pasal 74 Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

• Surat dari Kementerian BUMN no. S-92/D5.MBU/2013 perihal Pengelolaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan.

TANGGUNG JAWAB BIDANG LINGKUNGAN HIDUP

Dalam mewujudkan kepedulian Perseroan terhadap lingkungan hidup yang sehat, Perseroan menjalankan program sosial dan kemasyarakatan serta bina lingkungan.

Target dan RencanaAdapun target dan rencana kegiatan yang terkait pelestarian lingkungan hidup yang disusun Waskita pada tahun 2017 adalah melakukan penghijauan sekitaran daerah proyek Waskita, seperti yang sudah terealisasikan penanaman 1000 pohon di daerah proyek tol becakayu. Sementara itu, untuk target di 2018 Perusahaan masih memfokuskan diri pada penghijauan di daerah sekitar proyek Waskita.

Partnership Program of State Owned Enterprises with Small Entrepreneurship as well as Environmental Development Program through Utilization of Fund from Portion of SOEs Profit on the fourth amendment to regulation of the Minister of SOEs Number Per-08/MBU/2013 dated September 10, 2013. This policy is a manifestation of Law of Limited Liability Companies Number 24 Year 2007 that requires Limited Liabilities Companies to conduct CSR programs.

The mandate for CSR program implementation in the form of PKBL is also carried out by using the legal basis as follows:

• Circular Letter of SOEs Ministry No.SE-07/MBU/2008 dated May 5, 2008 on the implementation of PKBL and the Application of Article 74 Law No.40 Year 2007 on Limited Liability Company and the Last Amendments number SE-02/MBU/7/2017 dated 5 July, 2017 on SOEs Partnership and Community Development Program.

• Circular Letter from the Ministry of State Owned Enterprises No. SE-14/MBU/2008 dated June 30, 2008 on the Optimization of Partnership Program Funds through Collaborative Distribution.

• Article 74 Law No.40 Year 2007 on Limited Liability Company

• Letter from the SOE sMinistry No. S92/D5.MBU/2013 on the Management of Partnership and Community Development Program

ENVIRONMENTAL RESPONSIBILITY

To realize the concern for a healthy environment, the Company carries out its social community and environmental development programs.

Target and PlanThe targets and plans related to environmental conservation activities prepared by Waskita in 2017 included reforestation of the surrounding areas of Waskita projects, which has already realized the planting of 1000 trees in the becakayu toll road project area. Meanwhile, for 2018, the Company is still focusing on greening around the Waskita projects.







Go Green Construction Go Green Construction merupakan sebuah konsep dalam tata bangun konstruksi yang menekankan pada nilai-nilai ramah lingkungan secara holistik di tiap-tiap prosesnya mulai dalam tahap perancangan, pengerjaan, hingga pemakaian. Konsep ini memiliki pengaruh positif terhadap harmonisasi antara gedung dan lingkungan yang berkelanjutan (sustainable). Konsep proyek berwawasan hijau telah menjadi komitmen Perseroan yang menjadi value untuk ditawarkan kepada seluruh pemangku kepentingan, khususnya pelanggan, dalam pencapaian visi dan misi Perseroan.

Perseroan hingga saat ini masih berperan aktif dalam Green Building Council Indonesia (GBCI). GBCI mempunyai misi untuk melakukan transformasi menuju masyarakat hijau yang berorientasi secara berkesinambungan. Salah satu program GBCI adalah menyelenggarakan kegiatan Sertifikasi Bangunan hijau di Indonesia berdasarkan perangkat penilaian khas Indonesia yang disebut Greenship. Forum GBCI mendorong pelaksanaan proyek jasa konstruksi yang berwawasan hijau dan ramah lingkungan. Pelaksanaan Go Green Construction mengacu pada Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001:2015 dan peraturan perundang-undangan terkait dengan lingkungan hidup.

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan dan Audit Proyek Dalam setiap pelaksanaan proyek, Perseroan senantiasa memperhatikan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL). Perseroan juga melaksanakan audit terhadap setiap proyek yang dikerjakan guna memastikan pelaksanaan setiap proyek telah mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku. Audit dilakukan secara rutin baik oleh Auditor Internal maupun Auditor Eksternal. Wujud komitmen pelaksanaan proyek jasa konstruksi yang ramah terhadap lingkungan diselenggarakan antara lain: 1. Perseroan telah memenuhi kewajiban pembuatan

dokumen lingkungan (AMDAL, Dokumen Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (DPPL)) sesuai dengan amanat Undang-undang No.32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

2. Perseroan telah membuat Laporan Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Laporan pemantauan Lingkungan (RPL) yang dilaporkan secara perodik setiap 6 (enam) bulan sekali kepada instansi terkait, seperti Kementerian Lingkungan Hidup (BLH). Komponen yang dikelola dan dipantau sebagai berikut;

Go Green ConstructionGo Green Construction is a concept in construction design that holistically emphasizes the values of environmental friendly in each process starting from the stages of design, execution and utilization. This concept has influence positively on the harmonization of building and sustainable environment. The concept of green project has become the Company’s commitment to offer values to all stakeholders, particularly for the customers that may achieve the vision and mission of this Company.

The Company is still actively engaged in Green Building Council Indonesia (GBCI). GBCI mission is to transform to green oriented and sustainable society. One of the programs is to carry out Certification on Green Building in Indonesia based on specific assessment devices in Indonesia named Greenship. The GBCI Forum encourages the execution of construction projects adopt the concept of green minded and environment friendly. The implementation of Go Green Construction refers to Environmental Management System ISO 14001:2015 and the laws and regulations related to the environmental.

Environmental Impact Assessment and Project Audit

In each of the project, the Company continuously takes into account on the Environmental Impact Assessment (AMDAL). The Company also conducts the audit on every project undertaken in order to make sure all the projects implementation are compliant with the prevailing laws and legislation. The audit is carried out regularly by the Internal and External Auditors. The realizations of commitment to make environment friendly constructions are:

1. The Company has fulfilled its responsibility to prepare the documents of Environmental Impact Assessment (AMDAL), Document of Environment Management and Monitoring (DPPL) in accordance with the mandate of Law No.32 Year 2009 on the Environment Protection and Management

2. The Company has made the Report of Environment Management (RKL) and the Report of Environment Monitoring (RPL) that are reported to the relevant agencies, such as to the Ministry of Environment (BLH) in every 6 (six) months. The components that are managed and monitored are as follows;



LampiranAttachment




• Kualitas udara dan kebisingan; • Kualitas air bersih dan air permukaan; • Limbah padat/sampah; • Pengelolaan kesehatan masyarakat • Pengelolaan sosial ekonomi

3. Perseroan memiliki izin untuk menyimpan secara sementara Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang dituangkan melalui keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 62/2010 Tentang Izin Penyimpanan Sementara Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun (B3).

4. Aktivitas penghijauan dan penanaman pohon.

Pemulihan dan Perlindungan Lingkungan Perseroan senantiasa mengacu pada Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001:2015, sehingga polusi yang dihasilkan proyek selalu masih berada dalam batas aman atau dibawah NAB (Nilai Ambang Batas) yang diizinkan. Kepatuhan terhadap pelaksanaan manajemen lingkungan ini juga dipakai dalam penilaian pegawai yang tertuang dalam salah satu item Key Performance Indicator (KPI).

Berkaitan dengan pemulihan dan perlindungan lingkungan, secara berkelanjutan Perseroan melakukan konservasi lingkungan hidup terhadap lahan tandus sejalan dengan semangat Pemerintah untuk mendukung Gerakan Penanaman Pohon. Pelaksanaan kegiatan penanaman pohon dapat meningkatkan kualitas lingkungan, menambah daerah resapan air, serta membuka ruang hijau baru.

Mekanisme Pengaduan Masalah Lingkungan Perseroan sudah memiliki sistem yang mengatur mengenai penanganan dan penyelesaian terhadap masalah, tidak terkecuali masalah yang terkait dengan lingkungan. Setiap pengaduan masalah lingkungan yang masuk akan dicatat dalam form register komunikasi, konsultasi, dan partisipasi untuk kemudian dipelajari dan dianalisis untuk mengetahui akar penyebabnya serta memutuskan tindak lanjut (program aksi) untuk tindak lanjutnya.

Pelaksanaan dari tindak lanjut dapat dilakukan di tingkat Proyek sendiri, Proyek dengan bantuan Unit Bisnis, atau Proyek dengan bantuan Unit Bisnis dan Kantor Pusat. Begitu juga dengan pemantauan hasil pelaksanaan tindak lanjut dan evaluasinya, dapat dilakukan mulai dari tingkat proyek sampai dengan tingkat Kantor Pusat.

• Air quality and noise;• The quality of clean water and surface water;• Solid waste/trash;• Public health management• Socio-economic management

3. The Company has got a license to temporarily store its Hazardous and Toxic Materials (B3) issued by the Jakarta Provincial Government as outlined through the resolution of the Governor of DKI Jakarta Province No.62/2010 on Permit of Temporary Storage of Hazardous Materials and Toxic Waste (B3).

4. Reforestation and tree planting.

Environmental Restoration and ProtectionThe Company is always subject to the Environment Management System ISO 14001:2015, so that it controls the project to produce pollution to always be within the safe limits or below the allowed TLV (Threshold Limit Value). The compliance to the implementation of environmental management is also applied in employee assessment existed in one of the key items of Performance Indicator (KPI).

In regards to the sustainable restoration and protection of the environment, the Company has conducted environment conservation to the barren land in line with the spirit of Government to support Tree Planting Movement. The implementation of tree planting may enhance the quality of environment, and increase more areas for water infiltration, and open new green areas.

Complaints Mechanism in Environmental IssuesThe Company has already put in place a system that regulates the problem handling and settlement, including environmental issues. Every complaint on environmental issues that is received will be recorded in the register form of communication, consulting, and participation, to be further studied and analyzed to identify the root of problem and decide its follow-up action (action program).

The follow-up can be carried out in the Project level, Project with Business Unit assistance, or Project with Business Unit and Head Office assistance. It also applies with the monitoring of follow-up and evaluation results, which can be conducted from the project to Head Office level.







Sertifikasi di Bidang Lingkungan HidupPerseroan memperoleh Sertifikasi peringkat GOLD dari Green Building Council Indonesia yang diperoleh pada 2015 silam. Sertifikasi tersebut memiliki masa berlaku sampai dengan 16 November 2018.

TANGGUNG JAWAB DI BIDANG SOSIAL DAN KEMASYARAKATAN

Kebijakan Perseroan dalam pelaksanaan CSR tertuang dalam Keputusan Direksi PT Waskita Karya (Persero) Tbk Nomor: 53/SK/WK/2003 tentang Pembentukan Unit Kemitraan dan Program Bina Lingkungan PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Implementasi atas kebijakan tersebut, Perseroan membuat PKBL. Kemudian, Perseroan mengembangkan PKBL dan mengembangkannya menjadi Program Kemitraan dengan bantuan pinjaman modal kerja, hibah, dan biaya operasional serta Program Bina Lingkungan.

Pelaksanaan tanggung jawab Perseroan di bidang sosial dan kemasyarakatan dilakukan melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan.

Kebijakan Perseroan dalam program sosial dan kemasyarakatan serta program bina lingkungan berlandaskan sebagai berikut:

• Surat Edaran Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara No. SE-07/MBU/2008 tanggal 05 Mei 2008 tentang Pelaksanaan PKBL dan Penerapan Pasal 74 Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Perubahan-perubahan terakhir nomor Per-02/MBU/7/2017 tentang Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan.

• Surat Edaran Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara No. SE-14/MBU/2008 tanggal 30 Juni 2008 tentang Optimalisasi Dana Program Kemitraan melalui Kerjasama Penyaluran.

• Pasal 74 Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

• Surat dari Kementerian BUMN no. S-92/D5.MBU/2013 perihal Pengelolaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan.

Certification in the Environment SectorThe Company has obtained a GOLD Certificate from the Green Building Council in late 2015. The certificate is effective until 16 November 2018.

CORPORATE SOCIAL AND COMMUNITY RESPONSIBILITIES

Company’s policy on CSR implementation is stated on the Resolution of Board of Directors of PT Waskita Karya (Persero) Tbk Number 53/SK/WK/2003 about the Establishment of Partnership Program and Community Development Unit in PT Waskita Karya (Persero) Tbk. The Company creates PKBL as the implementation of the policy. Afterwards, the Company develops PKBL to be a Partnership Program that contains working capital credit, grants, operational cost and Community Development Program.

The Company implements social and community responsibility through Partnership and Community Development Program.

The Company’s policy on social and community program as well as environmental development programs is based on the following:

• Circular Letter of State Ministry of State-Owned Enterprises no. SE-07/MBU/2008 dated May 5, 2008 on the Implementation of PKBL and the Application of Article 74 Law no. 40 Year 2007 on Limited Liability Companies and the last amendments number Per-02/MBU/7/2017 concerned on Partnership Program and Environment Program.

• Circular Letter of State Ministry of State-Owned Enterprises no. SE-14/MBU/2008 dated June 30, 2008 on the Optimization of Partnership Program Funds through Collaborative Distribution.

• Article 74 Law No. 40 Year 2007 on Limited Liability Company.

• Letter from SOEs Ministry No. S-92/D5.MBU/2013 on Management of Partnership and Community Development Program.



LampiranAttachment




Perseroan memiliki tugas moral untuk mengembangkan dan memajukan perekonomian dalam negeri secara berkelanjutan dengan mematuhi hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta menjunjung tinggi etika bisnis.

Substansi pelaksanaan program CSR dalam bidang social dan kemasyarakatan serta bina lingkungan diarahkan pada upaya untuk membangun hubungan yang harmonis dan saling menguntungkan. Penyelenggaraan program sosial dan kemasyarakatan serta bina lingkungan oleh Perseroan memiliki tujuan untuk memberi dampak positif yang terhubung dengan Perseroan dengan pelaksanaan program tepat guna dan berdampak jangka panjang secara bertahap, kemudian mengembangkan program-program tersebut secara berkesinambungan.

Susunan Pengurus Unit PKBLBerdasarkan SK Direksi PT Waskita No. 53/SK/WK/2003 tanggal 30 September 2003 tentang Pembentukan Unit Kemitraan dan Bina Lingkungan PT Waskita Karya, No. 03/SK/WK/PEN/2012 tanggal 18 Januari 2012 tentang Perubahan Susunan Pengurus Unit PKBL, No. 16/SK/WK/PEN/2013 tgl 24 April 2013 tentang penggantian Ketua Unit PKBL, dan perubahan terakhir tentang Perubahan Susunan Pengurus Unit PKBL No. 29/SK/WK/PEN/2016 tanggal 17 Mei 2016, sebagai pelaksanaan dari SK Menteri BUMN No. Kep-236/MBU/2003 tanggal 17 Juni 2003, Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-05/MBU/2007 tanggal 27 April 2007 dan dan perubahan terakhir No. PER-02/MBU/7/2017 tanggal 20 Juli 2017. Unit PKBL PT Waskita Karya (Persero) bertanggung jawab kepada Direksi PT Waskita Karya (Persero) Cq. Direktur Keuangan & SDM, susunan pengurus unit PKBL PT Waskita Karyawa (Persero) Tbk. tahun 2017 adalah sebagai berikut :

Pembina Unit PKBL : Direktur Keuangan & Strategi, Tunggul RajagukgukKepala Unit PKBL : MeiriawanBendahara Unit PKBL : Andri Ramadhan

Program KemitraanProgram kemitraan merupakan program yang memiliki fokus kerja dalam aspek pemberdayaan dan peningkatan ekonomi masyarakat melalui pemberian pinjaman dana kemitraan untuk modal kerja dan investasi serta bantuan pembinaan berupa

The Company has the moral responsibility to develop and enhance domestic economy in continuous efforts and in accordance with the prevailing laws and legislations by giving respect to business ethics.

The substance of CSR program implementation in social and community development and environmental development focused on the efforts to build a harmonious relationship and mutual benefit. In the implementation of social community and environmental development program, Company aims to bring positive impacts that are connected to the Company and ensure they are implemented appropriately that produce gradual longterm impact, and develop these program on sustainable basis.

Management Structure of PKBL Unit Based on the Decre of the Board of Directors of PT Waskita No. 53/SK/WK/2003 dated September 30, 2003 on the Establishment of PT Waskita Karya Partnership and Community Development Unit No. 03/SK/WK/PEN/2012 dated January 18, 2012 on the Changes in the PKBL Unit’s Management Structure No. 16/SK/WK/PEN/2013 dated April 24, 2013 on the Replacement of PKBL Unit Chairman, and the latest amendment to the Changes in the PKBL Unit’s Management Structure No. 29/SK/WK/PEN/2016 dated May 17, 2016, as the implementation of the Decree of the Minister of SOEs No. Kep-236/MBU/2003 dated June 17, 2003, the Regulation of the Minister of State-Owned Enterprises No. PER-05/MBU/2007 dated April 27, 2007 and the latest amendment No. PER-03/MBU/12/2016 dated December 16, 2016. PKBL Unit of PT Waskita Karya (Persero) is responsible to the Board of Directors of PT Waskita Karya (Persero) Cq. Director of Finance & Human Resources. The organizational structure of PKBL unit of PT Waskita Karyawa (Persero) Tbk. 2017 is as follows:

Manager of PKBL Unit : Director of Strategy & Finance, Tunggul Rajagukguk

Head of PKBL Unit : MeiriawanTreasurer of PKBL Unit : Andri Ramadhan

Partnership ProgramPartnership program focuses on the aspects of empowering and improving the economy of community through lending partnership loan for working capital and investment as well as development assistances in the form of business







bantuan pelatihan manajemen usaha, bantuan pemasaran (promosi/ pameran), dan lain-lain. Program ini bertujuan meningkatkan kompetensi usaha kecil menengah (UKM) sehingga menjadi usaha yang tangguh dan mandiri serta mampu menyerap tenaga kerja baru.

Melalui program kemitraan, Perseroan berupaya mengambil peran penting sebagai entitas bisnis dalam membantu Pemerintah mewujudkan kesejahteraan masyarakat dengan pengembangan dan pemberdayaan potensi masyarakat. Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) program kemitraan Perseroan pada 2017 sebesar Rp6,62 miliar sedangkan pada 2016 sebesar Rp5,07 miliar.

a. Pinjaman Dana Kemitraan Program kemitraan memungkinkan Perseroan untuk memberikan dana pinjaman kepada mitra binaan yang bersifat non-komersial. Pinjaman tersebut menjadi modal bagi mitra binaan untuk meningkatkan usahanya maupun dalam investasi alat-alat yang mendukung usaha mereka (financial capital). Besaran dana program kemitraan yang telah disalurkan untuk kegiatan program kemitraan selama 2 (dua) tahun terakhir adalah sebagai berikut:

TahunYear

RKA (Rp) Realisasi (Rp) PersentasePercentage

2017 6.620.000.000 7.694.500.000 116%

2016 5.200.000.000 6.765.925.000 130%

Meningkatnya jumlah realisasi tahun 2017 salah satunya disebabkan oleh lebih besarnya penerimaan pengembalian pokok pinjaman dan pendapatan jasa administrasi pinjaman ditahun 2017 dibandingkan tahun 2016.

Tabel jumlah mitra binaan penerima program kemitraan

TahunYear

Jumlah Mitra BinaanTotal Partners

Akumulasi DanaFunds Accumulation

2017 96 7.694.500.000

2016 120 6.765.925.000

management training, marketing assistance (promotion/exhibition) and so on. The aim is to improve the competence of small and medium businesses (SMB) to make them strong, independent and able to absorb new workers.

Through the partnership program, Company as a business entity, seeks to take an important role to support the Government to create welfare in communities by developing and empowering their respective potentials. The Work Plan and Budget (WPB) of the Company’s partnership program reached to IDR6,62 billion in 2017, while in 2016 it amounted to 5,07 billion.

a. Partnership Fund LoansPartnership Program allows the Company to grant loans to a non-commercial beneficiary partner. The loans can become the resources for beneficiary partner to enrich their business and in the investment of supporting instruments for the business (financial capital). The loans amount of partnership program that have been distributed to program activities for the last 2 (two) years are as follows:

The amount of realization in 2017 increased, among others, due to the return more revenue loan money and income services administration loans in 2017 compared to 2016.

Table of beneficiary partners receiving partnership program loans



LampiranAttachment




Tabel mitra binaan penerima program kemitraan berdasarkan sektor usaha

Sektor UsahaBusiness Line

2017 2016


Jumlah Pinjaman (Rp)Total Loans


Jumlah Pinjaman (Rp)Total Loans

Industri Industry

- - 3 175.000.000

PerdaganganTrading

34 1.979.500.000 37 2.552.500.000

Pertanian Farming

- - - 40.000.000

Peternakan Animal Husbandry

12 540.000.000 - -

Perkebunan Plantation

- - 55 2.328.425.000

Perikanan Fishery

1 50.000.000 2 180.000.000

Jasa Services

49 5.125.000.000 23 1.490.000.000

Jumlah Total

96 7.694.500.000 120 6.765.925.000

Tabel penyaluran pinjaman dana kemitraan tahun 2016-2017 berdasarkan wilayah Target dan Rencana

WilayahRegion

Penyaluran 2017Distribution in 2017


MB (Rp) MB (Rp)

N. A. Darussalam - - 3 30.000.000

Riau 2 95.000.000

Sumatera BaratWest Sumatera

8 310.000.000 6 490.000.000

Lampung - - 2 80.000.000

DKI Jakarta 15 1.032.000.000 13 1.150.000.000

Jawa BaratWest Java

36 3.225.000.000 26 1.812.500.000

Banten 7 572.500.000 6 360.000.000

Jawa TengahCentral Java

13 555.000.000 6 260.000.000

D.I. Yogyakarta - - 1 50.000.000

Table of beneficiary partners receiving partnership program loans based on business line

Table of partnership program loans distribution 2016-2017 based on regions







WilayahRegion



MB (Rp) MB (Rp)

Jawa TimurEast Java

17 2.000.000.000 55 2.293.425.000

Sulawesi SelatanSouth Sulawesi

- - - 145.000.000

JumlahTotal

96 7.694.500.000 120 6.765.925.000

b. Pembinaan dan Pelatihan Mitra Binaan serta Kegiatan Lainnya Pembinaan dan pelatihan mitra binaan dilakukan bekerja sama dengan perguruan tinggi maupun lembaga lain yang mengembangkan ilmu kewirausahaan dan motivasi berwirausaha. Program ini diberikan kepada mitra binaan dalam rangka hibah pendampingan (knowledge capital) dengan tujuan untuk mengoptimalkan dana yang telah disalurkan sebelumnya.

Dalam setiap tahunnya, kegiatan pembinaan, pelatihan, dan pameran yang diselenggarakan Perseroan senantiasa dievaluasi dan disempurnakan. Perseroan berupaya untuk menciptakan kondisi yang saling menguntungkan bagi Perseroan dan mitra binaan, memperbaiki tingkat pengembalian pinjaman, dan meningkatkan skala usaha mitra binaan secara terprogram dan terukur. Perseroan optimis, program kemitraan dapat mengantarkan mitra binaan menjadi tangguh dan mandiri.

Kegiatan Program Kemitraan 2017Bersama Mitra Binaan dari Semarang, Unit PKBL Mengikutsertakan salah satu mitra binaan untuk mengikuti pameran di Kota Semarang

a. The Development and Training for the Beneficiary Partners and Other Related Activities. The development and training for beneficiary partners is carried out by engaging with universities and related institutions that are expert in entrepreneurship and motivation strategies to become entrepreneurs. Such program is delivered to the beneficiary partners in the event of grants assistance (knowledge capital) which aims to optimize the funds that have been distributed earlier.

Every year, the Company evaluates and improves the exhibition, training and development activities. The Company strives to establish a condition in which the Company and facilitated partners are benefitted mutually, able to improve the repayment rate of loans, and capable of expanding the business scale of facilitated partners in a well-programmed and measurable manner. With the partnership program, the Company is optimistic that the facilitated partners will be solid.

2017 Partnership Program ActivitiesTogether with Partners from Semarang, PKBL Unit Includes one of the partners to attend exhibition in Semarang



LampiranAttachment




Bersama para Peternak sapi di Kabupaten Blora, Jawa Tengah

Program Bina LingkunganPerseroan memiliki tugas moral untuk mengembangkan dan memajukan perekonomian dalam negeri secara berkelanjutan dengan mematuhi hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta menjunjung tinggi etika bisnis.

Substansi pelaksanaan program CSR dalam bidang sosial dan kemasyarakatan serta bina lingkungan diarahkan pada upaya untuk membangun hubungan yang harmonis dan saling menguntungkan. Penyelenggaraan program sosial dan kemasyarakatan serta bina lingkungan oleh Perseroan memiliki tujuan untuk memberi dampak positif yang terhubung dengan Perseroan dengan pelaksanaan program tepat guna dan berdampak jangka panjang secara bertahap, kemudian mengembangkan program-program tersebut secara berkesinambungan.

Dalam mewujudkan kepedulian Perseroan terhadap lingkungan hidup yang sehat, Perseroan menjalankan program sosial dan kemasyarakatan serta bina lingkungan. Dana yang disalurkan pada 2017 sebesar Rp22.821.170.000 dengan alokasi dana sosial dan kemasyarakatan (CSR) sebesar Rp6.620.000.000 dan bina lingkungan sebesar Rp16.201.170.000.

With the Cattle Farmers in Blora Regency, Central Java

Community Development ProgramThe Company has the moral responsibility to develop and enhance domestic economy in continuous efforts and in accordance with the prevailing laws and legislations by giving respect to business ethics.The substance of CSR program implementation in social and community development and environmental development focused on the efforts to build a harmonious relationship and mutual benefit. In the implementation of social community and environmental development program, Company aims to bring positive impacts that are connected to the Company and ensure they are implemented appropriately that produce gradual longterm impact, and develop these program on sustainable basis.

To actualize the concerns on the healthy environment, the Company has initiated to conduct the social community and environmental development program. The budget that will be disbursed in 2017 is IDR22.821.170.000 that will finance the social and community program as much as IDR6.620.000.000 and for the environment development amounted to IDR16.201.170.000







Realisasi Program Bina Lingkungan 2017

UraianDescription

RKAPlan

Realisasi Realization

%Tahun 2017

In 2016Tahun 2017

In 2017

Berdasarkan BantuanBased on Assistance

Korban Bencana AlamDisaster Relief

501.170.000 - 0,00%

Pendidikan dan PelatihanEducation and Training

1.000.000.000 10.422.853.446 1042,29%

Peningkatan KesehatanHealth Improvement

1.000.000.000 - 0,00%

Pengembangan Prasarana dan/ atau Sarana UmumPublic Facilities Development

8.200.000.000 1.149.983.130 14,02%

Sarana IbadahPlaces of Worship

3.000.000.000 2.909.309.932 96,98%

Pelestarian AlamNatural Conservation

250.000.000 37.500.000 15,00%

Sosial Kemasyarakatan dlm Rangka Pengentasan KemiskinanSocial Community for Poverty Alleviation

2.250.000.000 2.134.194.800 94,85%

Jumlah PenyaluranTotal Distribution

16.201.170.000 16.653.841.308 102,79%

Memberikan bantuan 1000 pohon dalam rangka acara Gowes Waskita di

Proyek Tol Becakayu, 21 Agustus 2017

Realization of Community Program 2017

Providing 1000 trees for the Gowes Waskita event at Becakayu Toll Road Project, August 21, 2017



LampiranAttachment




TANGGUNG JAWAB BIDANG KETENAGAKERJAAN, KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

Menjadi perusahaan yang diidamkan oleh para pegawai dan pencari kerja merupakan hal yang sangat penting bagi keberlangsungan perusahaan. Bagi perusahaan, menyandang predikat perusahaan idaman memberikan keunggulan dalam berkompetisi (competitive advantage). Dengan menjadi perusahaan idaman para pegawai menunjukkan bahwa terdapat kepuasan kerja bagi para pegawai dalam perusahaan tersebut.

Waskita Karya terus berupaya untuk menjadi salah satu perusahaan idaman di Indonesia. Untuk itu, Perseroan memberikan perhatian yang sangat besar terhadap aspek Sumber Daya Manusia (SDM).

Perseroan memposisikan pegawai sebagai modal utama. Karena itu, Perseroan telah menerapkan Human Capital Management System yang terus dilakukan perbaikan. Sejalan dengan visi dan misi, salah satu fokus utama Perseroan adalah meningkatkan kualitas SDM melalui pada program pengembangan pegawai dan memberikan perhatian besar terhadap aspek ketenagakerjaan dan keselamatan kerja. Hal tersebut disebabkan karena karakteristik industri yang dijalankan Perseroan memiliki tingkat risiko yang relatif tinggi.

Target dan RencanaBerdasarkan Rencana Jangka Panjang Perusahaan mengenai Sumber Daya Manusia, Waskita Karya memiliki target dan rencana yang dituangkan dalam RKAP 2017. Pada tahun 2017, Perusahaan berencana untuk mendaftarkan seluruh pegawai, insan waskita beserta keluarganya untuk dapat menjadi peserta BPJS Kesehatan. Adapun realisasi target tersebut pada akhir periode tahun 2017, telah terdaftar lebih dari 95% dari total seluruh pegawai.

Sedangkan untuk keselamatan kerja, Perusahaan telah mendaftarkan seluruh pegawai menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan yang dapat menjamin Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM).

KetenagakerjaanDalam pelaksanaan administrasi dan pengelolaan SDM, Perseroan mengacu pada Undang-undang RI Nomor 13 tahun 2013 tentang Ketenagakerjaan. Selain itu, Perseroan

MANPOWER, OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY RESPONSIBILITY

Being a company of choice is very important for sustainability of the Company. It shows that there is job satisfaction for the employees in the Company. For the Company, being considered as a company of choice gives a competitive advantage. By becoming the company of employees’ choice shows that there is job satisfaction for the employees in the company.

Waskita Karya continues to strive to become one of the sought-after Companies in Indonesia. To that end, the Company gives great attention to the aspects of Human Capital (HC).

The Company positions its employees as its main capital. Therefore, the Company has implemented a Human Capital Management System which it is continuously improving. In line with its vision and mission, one of the Company’s main focuses is to improve the quality of human capital through employee development programs and pays great attention to employment and safety aspects. This is due to the characteristics of the industry run by the Company having a relatively high level of risk.

Target and PlanBased on the Company’s Long Term Plan regarding Human Resources, Waskita Karya has set targets and plans in the 2017 RKAP. In 2017, the Company plans to register all employees, personnel and their families in the BPJS Health scheme. The realization of this target showed that by the end of 2017 more than 95% of the total employee had been registered.

As for work safety, the Company has registered all employees in the BPJS Employment scheme where Participants are guaranteed Old Age Security (JHT), Work Accident Insurance (JKK) and Death Insurance (JKM).

ManpowerFor the administration and management of human resources, the Company refers to the 2013 Law of the Republic of Indonesia Number 13 concerning Manpower. In addition,







juga telah memiliki kebijakan khusus terkait pengelolaan SDM di antaranya Internal Memo (IM) Fasilitas Nomor: 24.1/IM/WK/2017 tanggal 18 Mei 2017 tentang Fasilitas Pegawai; SK Remunerasi dengan Nomor: 17/SK/WK/2017 tanggal 24 Agustus 2017 tentang Penerapan Remunerasi Pegawai tahun 2017; SK Penerapan K3 Nomor: 32/SK/WK/2017 tanggal 6 Desember 2017 tentang Penerapan K3LMP di lingkungan Perusahaan.

Kesetaraan GenderKarakteristik dan risiko bidang usaha yang digeluti Perseroan menyebabkan Perseroan membutuhkan tenaga kerja dengan jenis kelamin pria lebih besar banyak dibandingkan wanita. Hal ini juga tercermin dari komposisi jumlah pegawai Perseroan yang pada akhir tahun 2017 berjumlah 1.957 pegawai, dengan komposisi sebanyak 1.744 orang (89,1%) diantaranya berjenis kelamin pria.

Namun, terlepas dari fakta tersebut, Perseroan tetap menjunjung tinggi prinsip kesetaraan gender dalam proses rekrutmen dan pengembangan pegawai. Perseroan memberikan kesempatan yang sama kepada setiap orang, baik pria maupun wanita untuk berkarir di Perseroan.

Kesetaraan dan Kesempatan Kerja Perseroan senantiasa menerapkan prinsip affirmative action untuk menciptakan budaya non-diskriminasi terkait perlakuan yang setara dan pemberian kesempatan kerja yang sama di lingkungan kerja Perseroan. Hal tersebut menjadi dasar Perseroan sesuai dengan PW bidang Sumber Daya Manusia tahun 2017. Perseroan tidak membedakan pegawai berdasarkan jenis kelamin maupun ras. Proses rekrutmen pegawai dilakukan secara transparan dan fair. Calon pegawai yang memiliki kompetensi yang diperlukan memiliki peluang yang sama untuk dapat diterima. Penerimaan pegawai dilakukan sesuai tingkat kebutuhan yang mendukung pencapaian sasaran dan tujuan Perseroan dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Remunerasi Perseroan melakukan perubahan kebijakan remunerasi setiap tahunnya agar dapat memenuhi kesejahteraan pegawai. Perubahan besaran remunerasi dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti inflasi, kondisi pasar (market price), kompetensi pegawai dan kondisi internal perusahaan lainnya. Hal tersebut dilakukan tidak hanya sebagai bentuk keharusan Perseroan dalam menciptakan kesejahteraan pegawai, namun yang lebih substansial, perencanaan pemberian remunerasi yang tepat dapat mendorong daya saing Perseroan menjadi lebih baik serta kompetitif diantara pesaing-pesaingnya. Sesuai

the Company also has special policies related to human resources management including the Internal Memorandum of Facilities No. 24.1/IM/WK/2017 dated May 18, 2017 concerning Employee Facilities; Remuneration Decree No. 17/SK/WK/2017 dated 24 August 2017 concerning Employee Remuneration Practices in 2017; K3 Practices Decree No. 32/SK/WK/2017 dated December 6, 2017 concerning the Application of K3LMP within the Company.

Gender equalityThe characteristics and risks of the business sector in which the Company engages means that the Company’s manpower requirements favor more male than female workers. This is reflected in the Company’s employee composition at the end of 2017, which amounted to 1,957 employees, with 1,744 people (89.1%) being male.

However, despite these facts, the Company continues to uphold the principle of gender equality in the recruitment and employee development process. The Company gives equal opportunity to everyone, both men and women, to pursue a career in the Company.

Work Equality and OpportunitiesThe Company implements affirmative action principle to create a culture free of discrimination, equal treatment and granting of work opportunity in the Company’s work environment. This action becomes the basis for the Company in interacting with the employees in order to create a harmonious and equal industrial relationship. The Company does not discriminate its employees based on gender or race. Employee recruitment process is conducted in transparent and fair manner. The qualified candidates have the same opportunity to be accepted in the Company. Employee recruitment is conducted based on needs to support the Company’s mission in achieving its short term and long term goals.

RemunerationAttention toward the feasibility standard for employee remuneration value has been a long-standing core issue for the Company. All forms of economic impact, such as inflation, goods price adjustment for basic needs, exchange rate value and fuel price, also affect the Company’s decision in determining the remuneration amount for the employees. Such action is conducted not only as part of the Company’s obligation in creating employee welfare. On a more substantial level, a proper remuneration planning may improve the Company’s competence among its competitors. In accordance



LampiranAttachment




SK no.17/SK/WK/2017 tanggal 8 Agustus 2017 tentang Penetapan Remunerasi Pegawai Tahun 2017 di Lingkungan Waskita Karya.

Adapun komponen-komponen dalam struktur remunerasi pegawai terdiri dari : • Gaji Pokok • Tunjangan Tetap • Tunjangan Tidak Tetap

Tabel nominal gaji tertinggi dan terendah pegawai Perseroan di tahun 2017

UraianDescription

JabatanPosition Nominal

Gaji TertinggiHighest Salary

General Manager Rp70.000.000

Gaji TerendahLowest Salary

OJT Rp5.000.000

Kesejahteraan PegawaiPerseroan menaruh perhatian yang besar dalam mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh pegawainya. Kesejahteraan pegawai menjadi faktor yang signifikan bagi terciptanya motivasi kerja yang baik pada masing-masing insan Waskita Karya yang telah mendedikasikan waktu, tenaga dan pikiran demi tercapainya kualitas kerja yang unggul. Kesejahteraan pegawai juga diperlukan dalam membangun rasa aman dan nyaman dalam diri pegawai maupun keluarga pegawai. Selain penghasilan bulanan berupa gaji dan tunjangan transportasi, pegawai juga memperoleh tunjangan lain seperti tunjangan hari raya (THR), tunjangan cuti, dan bantuan uang duka bila pegawai atau keluarganya mengalami musibah meninggal dunia. Sesuai dengan Perjanjian Kerja Bersama tahun 2016-2018 dan IM Fsilitas Pegawai no. 24.1/IM/WK/2017 tanggal 2 Mei 2017. Bentuk kesejahteraan pegawai lain di Perseroan meliputi:• Keikutsertaan dalam BPJS Ketenagakerjaan (Jaminan

Kematian, Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Hari Tua); • Medical Check Up; • Family Gathering; • Jasa Produksi; • Cuti; • Fasilitas Kesehatan; • Bantuan Uang Makan.

Kebebasan Berserikat Perseroan menjamin hak pekerjanya untuk berserikat, berkumpul, dan menyampaikan pendapat. Perseroan juga mendukung kegiatan Pekerja dalam berserikat dengan

with Decree No.17/SK/WK/2017 dated August 8, 2017 on Determination of Employee Remuneration Year 2017 within Waskita Karya Environment.a

The components in the employee remuneration structure are:

• Basic salary• Fixed Allowance• Non Fixed Allowance

Table of highest and lowest salary ratio of the Company’s employee in 2017

Employee WelfareWelfare is one of the important matters that are taken into account by the Company. The purpose of this is so that the employees feel safe and comfortable while working. The safety and comfort will then motivate the employees to enhance their achievements and improve their productivity. Other than monthly income, that is salary and transportation allowance, the employees receive other allowances such as holiday allowance (THR), leave allowance and condolence donation if they or their family members pass away. In accordance with the Joint Work Agreement 2016-2018 and Employee Facility IM No. 24.1/IM/WK/2017 dated May 2, 2017. Other employee benefits in the Company include:

• Participation in BPJS Ketenagakerjaan (Life Insurance, Accident Insurance, Pension Fund)

• Medical Check Up• Family Gathering• Production Services• Leave• Health Care• Reimbursement

Freedom of AssociationThe Company guarantees the rights of the employees to form association, gather and express their opinions. The Company also supports the Labors’ activities in association







pembentukan Serikat Pekerja (SP). Serikat Pekerja tercatat di Suku Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kodya Jakarta Timur sesuai No. Bukti Pencatatan: 506/IV/P/V/2005 tanggal 18 Mei 2005.

Tenaga Kerja Perseroan yang tergabung dalam Serikat Pekerja Waskita telah sesuai berdasarkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Serikat Pekerja Perseroan tertanggal 10 November 1998, dan telah didaftarkan sebagaimana dalam Surat Keputusan Kepala Kantor Departemen Tenaga Kerja Kodya Jakarta Timur No.107/ W26-K5/04/ XII/K/1998 tentang Pendaftaran Serikat Pekerja di Tingkat Perseroan tertanggal 10 Desember 1998. Melalui pemenuhan kebebasan berserikat bagi pegawai, Perseroan secara tidak langsung berperan serta menjamin hak tersebut sebagaimana yang tercantum dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia.

Manajemen Waskita telah menandatangani Perjanjian Kerja Bersama (PKB) dengan Serikat Pekerja yang terakhir kali direvisi pada tanggal 2 Desember 2016 dan telah didaftarkan di Dinas Tenaga Kerja DKI Jakarta dengan nomor pendafataran NO. KEP.216/PHIJSK-PK/PKB/XII/2016.

Penyelesaian Perselisihan Hubungan IndustrialPerseroan tentu menyadari, pelaksanaan aktivitas ketenagakerjaan di lingkungan perusahaan tidak selalu berjalan dengan baik serta memiliki potensi risiko atas terjadinya berbagai gangguan baik yang berasal dari internal maupun eksternal Perseroan. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Perseroan telah merumuskan mekanisme pengaduan masalah ketenagakerjaan sebagai wujud tindakan pencegahan serta penanggulangan taktis agar risiko-risiko tersebut tidak berlarut-larut bahkan tidak terulang kembali. Mekanisme yang dijalankan Perseroan terkait hal tersebut yaitu:1. Titik berat penyelesaian keluh kesah terletak pada

atasan langsung masing-masing Pegawai, dilakukan melauli dialog langsung antara kedua pihak dalam suasana kekeluargaan dan sedapat mungkin dijauhkan penyelesaian melalui prosedur resmi.

2. Apabila pada langkah pertama tersebut belum dicapai suatu penyelesaian, maka Pegawai dapat meneruskannya secara tertulis kepada Kepala Unit Kerja/Unit Bisnis masing-masing dan ditembuskan ke Serikat Pekerja Waskita.

3. Apabila langkah kedua belum dapat terselesaikan dalam jangka waktu 12 (dua belas) hari kerja sejak surat diterima, makak Pegawai dapat meneruskannya secara tertulis

by establishing Labor Union (SP). The Labor Union is listed on the Sub-Department of Manpower and Transmigration of East Jakarta Municipality, pursuant to Registry Number: 506/IV/P/V/2005 dated May 18, 2005.

The Company’s Manpower in the Company’s Labor Union is in line with the Articles of Association and the Articles of Association of the Labor Union dated November 10, 1998, and has been registered pursuant to Decree of Head of Manpower Department of East Jakarta No. 107/W26-K5/04/XII/K/1998 on Registry of Labor Union in Corporate Level dated December 10, 1998. By allowing freedom of association for the employees, the Company indirectly plays a role in and guarantee the right as stipulated in the Constitution of the Republic of Indonesia.

Waskita Management has signed a Collective Labor Agreement (PKB) with the Labor Union which was last revised on December 2, 2016 and has been registered with the DKI Jakarta Manpower Office with registration number No. KEP.216/PHIJSK-PK/PKB/XII/2016.

Industrial Relations Dispute SettlementThe Company realizes that the implementation of manpower activities in the Company’s environment is prone to obstacles and has risk potentials regarding the occurrence of several issues, both from the Company’s internal and external sectors. To anticipate the issue, the Company has developed a complaint mechanism for manpower issues. Such development is a realization of prevention and handling efforts to prevent the issues from becoming overdue and occurring again. The mechanism is implemented as follows:

1. The main point of complaint settlement lies on direct supervisor of each Employee, which should be done through direct dialogue between two parties in a friendly atmosphere and to the best possible way, avoiding settlement through formal procedure.

2. If the above first step cannot resolve the complaints, then the Employee concerned can forward the complaint in writing to their respective Head of Working Unit/Business unit with a cc to Waskita’s Employee Union.

3. If the second step still cannot resolve the problem within 12 (twelve) business days since the letter is accepted, then the Employee concerned can forward it in writing to the Board



LampiranAttachment




kepada Direksi dan ditembuskan ke Serikat Pekerja Waskita. 4. Dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari kerja sejak surat

pengajuan keluh kesah tersebut diterima oleh Direksi, maka Direksi wajib memberikan keputusan untuk penyelesainnya.

5. Apabila keputusan belum/tidak dapat diterima oleh pegawai, maka permasalahan tersebut akan diselesaikan secara Bipartit melalui Serikat Pekerja Waskita dengan Perusahaan atau secara Tripartit dengan melibatkan pejabat perantara, dalam hal ini pejabat DInas Tenaga Kerja setempat.

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA Kesehatan dan Keselamatan kerja merupakan faktor terpenting dalam menunjang keberhasilan aktivitas usaha Perseroan baik di lokasi proyek maupun di kantor pusat. Bagi Perseroan, keselamatan dan kesehatan kerja memiliki makna strategis yang menjaga keberadaan bisnis Perseroan dalam bidang konstruksi.

Aspek keselamatan dan kesehatan kerja senantiasa ditempatkan sebagai prioritas utama yang terimplementasi dari awal pengerjaan proyek hingga akhir pelaksanaan pekerjaan. Penerapan dan pemeliharaan perilaku yang dapat mewujudkan keselamatan dan kesehatan kerja menjadi suatu keharusan.

Program pengembangan keselamatan dan kesehatan kerja yang dilakukan Perseroan sepanjang 2017, antara lain meliputi:

LAPORAN MANAJERIAL PENDIDIKAN, PELATIHAN & PENGEMBANGANTAHUN 2017

NO TOPIC PENYELENGGARAORGANIZER

WAKTUTIME

TEMPATLOCATION

PendidikanEducation

1 S2 Master International HealthMaster of International Health

Univ Gadjah Mada (LPDP) Agustus 2016 s/d Agustus 2018August 2016 untul August 2018

Yogyakarta

PelatihanTraining

1 Pelatihan Scaffolding SupervisorScaffolding Supervisor Training

A2K4/PT Sepro Indotama 16-20 Januari 2017January 16-20, 2017

Jakarta

2 Pelatihan Quality Control (QC) for Civil WorkQuality Control (QC) for Civil Work Training

Dago Consulting 20-22 Februari 2017February 20-22, 2017

Jakarta

of Directors with a cc to Waskita’s Employee Union.4. Within 30 (thirty) days since the complaint letter is

accepted by the Board of Directors, the Board of Directors is obliged to make a decision to reach settlement.

5. If the decision is not/cannot satisfy the employee, then the complaint will be resolved in bipartite through Waskita’s Employee Union or in tripartite by involving the intermediary official, in this case, the local Manpower Department’s officers.

OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY PRACTICEOccupational Health and Safety is the most important factor in supporting the success of business activity both in project location and in head office. For the Company, occupational health and safety has strategic meaning to maintain the Company’s existence in construction sector.

Occupational health and safety aspect is always placed as main priority from the first initiation of a project up to the end of the work. Behavioral implementation and maintenance that may ensure a realization of occupational health and safety has become a necessity for the Company.

The occupational health and safety development program conducted in 2017 consists of:

MANAGERIAL REPORT ON EDUCATION, TRAINING & DEVELOPMENT IN 2017









WAKTUTIME

TEMPATLOCATION

3 Pelatihan Ahli Muda K3 KonstruksiJunior Advisor of Construction HSE

Asosiasi Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja KonstruksiOccupational Health and Safety Expert Association of Construction

13-16 Maret 2017March 13-16, 2017

Jakarta

4 Pelatihan Incident Investigation Batch I tanggal 14-15 Februari 2017Incident Investigation Training Batch I, February 14-15, 2017

LTS Consulting 14-15 Februari 2017February 14-15, 2017

Jakarta

5 Sosialisasi K3 Lift Gedung WaskitaLift K3 Dissemination, Waskita Building

Waskita 22 Maret 2017March 22, 2017

Jakarta

6 Pelatihan Incident Investigation Batch IIIncident Investigation Training Batch II Waskita 5-6 April 2017

April 5-6, 2017 Jakarta

7 Bimbingan Fungsional Implementasi Sistem Manajemen Kesehatan, Keselamatan kerja, Lingkungan, Mutu dan Pengamanan (SMK3LMP)Functional Guidance to Health, Oc-cupational Safety, Environmental, Quality and Safety (SMK3LMP) Management Systems Implementation

Waskita Divisi V 18-20 April 2017April 18-20, 2017 Jakarta

8 Sosialisasi Hasil Upgrade ISO 9001 & 14001 Versi 2015 pada UB dan Pilot Project Tahun 2017Dissemination of ISO 9001 & 14001 Upgrade, Version 2015 on UB and Pilot Project in 2017

Waskita 13 Juni 2017June 13, 2017 Jakarta


WAKTUTIME

TEMPATLOCATION

9Pelatihan Ahli Muda K3 KonstruksiJunior Advisor of Construction Training HSE Waskita Divisi II

Division II Waskita

7-11 Agustus 2017August 7-11, 2017August 7-11, 2017

Jakarta

10

Pelatihan Auditor Internal ISO 9001:2015 & 14001:2015 Batch IISO 9001:2015 & 14001:2015 Internal Auditor Training Batch I

Waskita 11 - 12 Juli 2017July 11-12, 2017 Jakarta

11

Pelatihan Auditor Internal ISO 9001:2015 & 14001:2015 Batch IIISO 9001:2015 & 14001:2015 Internal Auditor Training Batch II

Waskita 18-19 Juli 2017July 18-19, 2017 Jakarta

12

FGD Meningkatkan Kesadaran Menjadi Peserta BPJS Ketenagakerjaan dan Menerapkan SMK3FGD on Raising Awareness to participate in Employment BPJS and Applying SMK3

BPJS Ketenagakerjaan 24 November 2017November 24, 2017 Bogor

13 Mendeteksi Penyakit Sejak Dini dengan MCUDetecting Early Illness with MCU WASKITA 12 Desember 2017

December 12, 2017 Jakarta




LampiranAttachment






WAKTUTIME

TEMPATLOCATION

14

Undangan Sosialisasi Kepesertaan BPJS Kesehatan serta Dukungan Program Prioritas Nasional di Bidang KesehatanInvitation to Dissemination of Health BPJS Membership and Support of Na-tional Priority Program in Health Sector

Kementerian BUMN 28 Desember 2017December 28, 2017 Jakarta

15Safety Commitment & ESQ K3 Divisi IISafety Commitment & ESQ K3 Division II Waskita

03 November 17November 03, 2017 Jakarta

16Safety Commitment & ESQ K3 Divisi ISafety Commitment & ESQ K3 Division I Waskita

03 November 17November 03, 2017 Jakarta

17 Safety Commitment & ESQ K3 Divisi IIISafety Commitment & ESQ K3 Division IIl Waskita 03 November 17

November 03, 2017 Jakarta

18 Safety Commitment & ESQ K3 Divisi VIISafety Commitment & ESQ K3 Division VII Waskita 03 November 17

November 03, 2017 Jakarta

19 Safety Commitment & ESQ K3 Divisi IVSafety Commitment & ESQ K3 Division lV Waskita 15 November 17

November 15, 2017 Surabaya

20 Safety Commitment & ESQ K3 Divisi VSafety Commitment & ESQ K3 Division V Waskita 21 November 17

November 21, 2017 Palembang

21 Safety Commitment & ESQ K3 Divisi VISafety Commitment & ESQ K3 Division VI Waskita 21 November 17

November 21, 2017 Palembang

Sistem Manajemen dan Kesehatan Pegawai Perseroan memandang bahwa perlindungan kesehatan dan keselamatan kerja menjadi poin penting dalam melindungi pegawai agar terbebas dari gangguan kesehatan serta dampak buruk yang diakibatkan oleh pekerjaan proyek.

Guna melaksanakan hal tersebut, Perseroan senantiasa menjaga dan menciptakan lingkungan kerja yang sehat, di antaranya dengan melaksanakan aktivitas pekerjaan telah sesuai dengan Sistem Manajemen Kesehatan Keselamatan Kerja (SMK3).

SMK3 dilaksanakan dalam rangka perlindungan atas keselamatan bagi pegawai dan pekerja lainnya serta setiap orang yang berada pada tempat kerja Perseroan; menunjang terpeliharanya derajat kesehatan, ketahanan fisik, daya kerja, kenyamanan kerja, keselamatan kerja, produktivitas kerja dan efisiensi; tercapainya keseimbangan antara program pencegahan dan penyembuhan serta memberikan motivasi pegawai agar melaksanakan upaya K3 secara mandiri dengan menekankan upaya-upaya preventif.


Management System and Employee HealthThe Company sees that protection to employees’ health is important to prevent disease or any harmful effects resulted from the project execution.

The Company then continuously maintains and creates healthy environment, among others by conducting activities in accordance with the Occupational Health and Safety Management System (SMK3).

SMK3 is conducted to protect the safety for all employees, workers and any one in the workplace. It also aims to support health standard, improve immunity, working capability, working convenience, safety, productivity and efficiency; while achieving balance between preventive action and treatment and give motivation to employee to implement K3 independently by emphasizing on prioritizing preventive actions.







Selain SMK3, Perseroan melakukan monitoring secara konsisten dalam penerapan sistem Standar Manajemen Mutu ISO 9001:2008; ISO 14001:2004; OHSAS 18001:2007; serta Sistem Manajemen Pengamanan sesuai regulasi yang diberlakukan sejak tahun 2007 yaitu Peraturan Kapolri (PERKAP) Nomor: 24 tahun 2007 yang diimplementasikan pada seluruh Unit Kerja.

Sarana Kesehatan dan Keselamatan Kerja Sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja dirumuskan dalam Perjanjian Kerja Bersama antara PT Waskita Karya (Persero) Tbk dengan Serikat Pekerja Waskita mengenai Kesehatan dan Keselamatan Kerja dan Lingkungan, sebagai berikut:• Perseroan menyediakan alat-alat Kesehatan dan

Keselamatan Kerja, Lingkungan, Mutu dan Pengamanan (K3LMP) sesuai dengan ketentuan Undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan serta Peraturan Pemerintah yang berlaku.

• Pegawai berhak memperoleh fasilitas kerja dan alat-alat K3LMP sesuai dengan sifat tugas dan lokasi kerja.

• Pegawai wajib memakai dan memelihara alat-alat K3LMP yang disediakan oleh Perseroan, yang merupakan pinjaman, dan tidak dibenarkan untuk dimiliki, disalahgunakan, atau dipindahtangankan kepada pihak yang tidak berhak.

• Perseroan dapat membebankan ganti rugi sebagian atau seluruhnya kepada pegawai, yang karena kelalaian atau kesengajaannya mengakibatkan hilang atau rusaknya alat-alat K3LMP yang dipakainya.

• Pegawai wajib ikut aktif ambil bagian dalam usaha pencegahan dan penanggulangan kecelakaan dan pencemaran di lingkungan kerjanya.

• Pegawai wajib melaporkan setiap kecelakaan yang terjadi di lingkungan kerjanya, dan wajib memberikan keterangan yang benar kepada petugas yang ditunjuk Perseroan untuk menyelidiki peristiwa dimaksud.

• Demi kepentingan Perseroan dan pribadi pegawai, wajib mematuhi dan menaati semua Peraturan Perundangan tentang K3LMP di Perseroan.

Kecelakaan KerjaPerseroan telah berupaya untuk menjalankan sistem dan manajemen K3 dengan sebaik-baiknya. Selain itu, Perseroan juga terus mensosialisasikan budaya sadar risiko kerja kepada seluruh pegawai maupun para pekerja yang terlibat dalam proyek yang dikerjakan Perseroan.

In addition to SMK3, the Company conducts monitoring consistently by implementing Quality Management System of ISO 9001:2008; ISO 14001:2004; OHSAS 18001:2007; and Security Management System according to the regulationenforced since 2007, namely Regulation of the Chief of National Forces (PERKAP) Number: 24 year 2007 implemented in all Working Unit.

Occupational Health and Safety FacilityOccupational health and safety management system is formulated in the Collective Work Agreement between PT Waskita Karya (Persero) Tbk with the Labor Union of Waskita on Occupational Health and Safety and Environment, as follows:• The Company provides Occupational Health and Safety,

Environment, Quality and Security (K3LMP) according to Law No. 1 year 1970 on the Occupational Health and Safety and Environment and the applicable Government Regulation.

• Each employee has the rights to receive working facilities, K3LMP equipment according to their duties and needs in workplace.

• Each employee is obliged to wear and maintain K3LMP equipment provided by the Company as a borrowings, in which the equipment is not for use or transfer to any other unrelated parties.

• The Company can impose damages, entirely or partially of it to the employees because of their default or deliberation that cause malfunction or loss of the K3LMP.

• Each employee is obliged to take part in the preventive action and treatment of accident and environmental pollution.

• Each employee is obliged to report accident in the environment, and is obliged to provide accurate information to the official appointed by the Company to investigate the case.

• For the interest of the Company and personal interest of the employee, each employee is obliged to comply with the regulation on K3LMP in the Company.

Work accidentThe Company has strived to fully run the K3 system and management. In addition, the Company also continues to disseminate a work risk awareness culture to all employees as well as workers involved in the projects undertaken by the Company.



LampiranAttachment




Perseroan telah menindaklanjuti kasus kecelakaan kerja dengan melakukan audit investigasi secara menyeluruh. Secara garis besar temuan hasil audit dikategorikan kedalam faktor unsafe action (yang diakibatkan karena sikap saat bekerja yang tidak aman) dan faktor unsafe condition (lokasi kerja yang membahayakan).

Upaya MitigasiDalam prosedur waskita dibidang K3LM (PW-K3LM) dipersyaratkan bahwa hasil investigasi harus berdasarkan konsep Corrective Action yaitu mencari akar permasalahan dan mensosialisasikan kepada seluruh pegawai agar semua memahami penyebab terjadinya kecelakaan kerja.

TANGGUNG JAWAB TERHADAP PELANGGAN

Bagi Perseroan, pelanggan merupakan mitra kerja yang sangat penting dalam pengembangan dan keberlanjutan bisnis pada masa mendatang. Perseroan memiliki komitmen untuk senantiasa memenuhi tanggung jawab kepada seluruh pelanggan. Karena itu, Perseroan menyediakan layanan informasi pelanggan yang memudahkan pelanggan mencari informasi mengenai Perseroan, program engagement pelanggan, pusat pengaduan pelanggan, serta program peningkatan layanan.

Target dan RencanaMelakukan Survey kepada pelanggan. Sesuai dengan RKAP 86,25%.

Pusat Pengaduan Pelanggan Perseroan telah membentuk pusat pengaduan pelanggan. Pusat pengaduan pelanggan ini dapat diakses melalui beberapa saluran antara lain: • Website Perseroan via www.waskita.co.id; • Fax Perseroan (021) 8508506; • Hotline Perseroan (021) 8508510; dan • Email Perseroan: [email protected].

Mekanisme Penyelesaian Keluhan Pelanggan Perseroan akan memberikan respon yang cepat atas pengaduan yang masuk dan penyelesaian secara bijak melalui pemusatan seluruh pengaduan. Mekanisme pengelolaan pengaduan sebagai berikut: • Perseroan memiliki standar dalam merespon atas

pengaduan pelanggan 1 x 24 Jam. • Pengaduan yang masuk melalui saluran aduan via website,

The Company has followed up cases of work accidents by conducting a thorough investigative audit. In general, the findings are categorized into unsafe action factors (caused by unsafe working attitude) and unsafe condition factors (hazardous work location).

Mitigation EffortsWaskita procedures on K3LM (PW-K3LM) requires that the results of the investigation should be based on the concept of Corrective Action which is to find the root of the problems and disseminate to all employees for them to understand the cause of work accidents.

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TO CUSTOMERSFor the Company, customers are significant business partners in business development and sustainability in the future. The Company is committed to fulfilling responsibility to the customers. Therefore, the Company provides a customer information service to help the customers find information on the Company, customer engagement program, customer complaint center and service improvement program.

Target and PlanWill survey to customers. In accordance with RKAP 86,25 %.

Customer Call CenterThe Company has established customer care center, and it is available in:

• Corporate website via www.waskita.co.id;• Fax (021) 8508506;• Hotline (021) 8508510; and• Corporate email: [email protected]

Customer Complaint Handling MechanismThe Company will provide quick response to any complaints and handle it wisely through customer complaint center. The mechanism of the complaint handling management is as follows:• The Company has 1 x 24 hours services in customer

handling.• Complaints were received via website, fax, hotline and







fax, hotline dan email Perseroan diterima oleh Unit Sekretaris Perusahaan.

• Sekretaris Perusahaan akan memberikan jawaban sebagai respon terhadap keluhan kepada pelanggan bahwa keluhan telah diterima dan akan segera diproses oleh unit yang terkait dengan materi keluhan.

• Sekretaris Perusahaan menyampaikan pengaduan keluhan dari pelanggan kepada unit terkait.

• Selanjutnya keluhan pelanggan diproses dan diselesaikan oleh unit terkait. Unit terkait dapat langsung berkomunikasi kepada pelanggan dalam proses penyelesaian keluhan.

Survey Kepuasan PelangganKepuasan pelanggan adalah suatu keadaan dimana keinginan, harapan dan kebutuhan pelanggan dipenuhi. Suatu pelayanan dinilai memuaskan bila pelayanan tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan. Pengukuran kepuasan pelanggan merupakan elemen penting dalam menyediakan pelayanan yang lebih baik, lebih efisien dan lebih efektif. Apabila pelanggan merasa tidak puas terhadap suatu pelayanan yang disediakan, maka pelayanan tersebut dapat dipastikan tidak efektif dan tidak efisien.

Perseroan secara berkala melakukan tingkat kepuasan pelanggan. Pengukuran kepuasan pelanggan merupakan elemen penting dalam menyediakan pelayanan yang lebih baik, lebih efisien dan lebih efektif. Apabila pelanggan merasa tidak puas terhadap suatu pelayanan yang disediakan, maka pelayanan tersebut dapat dipastikan tidak efektif dan tidak efisien.

Tahun 2017, Perseroan telah melakukan survey kepuasan pelanggan yang dilaksanakan pada bulan Juni - Juli 2017. Survey ini menggunakan 95 sample.

Adapaun indikator yang dikur antara lain :1. Ketepatan waktu2. Kesesuaian spesifikasi K3LM3. Pemenuhan administrasi kontrak4. Hubungan kerjasama5. Kecukupan sumber daya6. Hubungan dengan lingkungan

Corporate email and directed to the Corporate Secretary Unit.

• The Corporate Secretary will confirm to the customers that the complaint has been received and will be followed-up to the related unit based on the material.

• Corporate Secretary delivers all complaints from customers to related units.

• Later, customer complaints are further followed-up to find the solution by the related unit. The related unit can directly communicate with customers to solve the problem.

Customer satisfaction surveyCustomer satisfaction is a state where customer desires, expectations and needs are met. A service is considered satisfactory if the service can meet customer needs and expectations. Measuring customer satisfaction is an important element in providing a better, more efficient and more effective service. If the customer is not satisfied with a service provided, then the service can be considered ineffective and inefficient.

The Company regularly measures the level of customer satisfaction. Measuring customer satisfaction is an important element in providing a better, more efficient and more effective service. If the customer is not satisfied with a service provided, then the service can be considered ineffective and inefficient.

In 2017, the Company conducted a customer satisfaction survey in June - July 2017. The survey used 95 samples.

The indicators included:1. Punctuality2. Compliance of K3LM specifications3. Fulfillment of contract administration4. Cooperative relationship5. Resource adequacy6. Relationship with the environment



LampiranAttachment




Results of Survey on Customer Satisfaction in 2017:

IndikatorIndicator

Tidak PuasDissatisfying

Kurang PuasLess Satisfying

Cukup PuasFairly

Satisfying

PuasSatisfying

Sangat PuasVery Satisfying

Rata-rata (%)Average (%)

Ketepatan WaktuTimeliness

0 0 7 217 127 86,84%

Kesesuaian spesifikasi K3LMComformity with K3LM specifications

0 0 20 361 166 85,34%

Pemenuhan administrasi kontrakFulfillment of contract administration

0 0 9 126 117 88,57%

Hubungan kerjasamaPartnership relations

0 0 15 203 134 86,76%

Kecukupan sumberdayaAvailability of resources

0 0 15 205 135 86,76%

Hubungan dengan lingkunganRelationship with the Environment

0 0 8 148 89 86,61%

JumlahTotal

0 0 74 1260 768 86,81%

KRITERIA HASILRESULT CRITERIA

PUASSATISFYING

Keterangan :Parameter Kriteria Hasil : Sangat Puas (95-100)% Puas (85-94)% Cukup Puas (60-84)% Tidak Puas (40-59)% Sangat Tidak Puas (0-39)%

Hasil analisa survey kepuasan pelanggan 2017

Unit BisnisBusiness Unit



Divisi IDivision I

87,06% PUAS

Divisi IIDivision II

86,92% PUAS

Divisi IIIDivision III

87,21% PUAS

Divisi IVDivision IV

86,89% PUAS

Divisi VDivision V

86,58% PUAS

Divisi VIDivision VI

86,53% PUAS

Divisi VIIDivision VII

86,44% PUAS

Results of Survey on Customer Satisfaction in 2017:

Information:Result Criteria Parameter : Very Satisfied (95-100)% Satisfied (85-94)% Fairly Satisfied (60-84)% Dissatisfied (40-59)% Very Dissatisfied (0-39)%

Analysis of Survey on Customer Satisfaction 2017







Unit BisnisBusiness Unit



KorporatCorporate

86,81% PUAS

Target RKAP 2017RKAP Target 2017

86,25%

Pencapaian TargetTarget Achieved

100,65%

Dari hasil Survey di atas, diketahui target KAP untuk kepuasan pelanggan tahun 2017 tercapai, bahkan cenderung mengalami peningkatan sebesar 0,56% dari target yang hanya 86,25% menjadi 86,81%. Dari 6 indikator yang dinilai, masalah ketepatan waktu memiliki nilai yang paling besar, disusul dengan indikator Hubungan kerja sama dan Kecukupan Sumber Daya.

Survey yang dilakukan selama bulan September – Desember ini menggunakan sampel sebanyak 94 owner/pemilik proyek yang berjalan dan/atau selesai di tahun 2017 dari … populasi proyek yang dikerjakan Waskita di tahun 2017.

From the above survey results, it can be seen that the KAP target for customer satisfaction in 2017 was achieved, and had increased by 0.56% from the target of 86.25% to 86.81%. Of the 6 indicators assessed, Timeliness had the greatest value, followed by of Work Relationships, and Sufficiency Resources.

The survey conducted during September - December uses a sample of 94 owners running and / or completing projects in 2017 from a population of ,,,, Waskita projects in 2017.



LampiranAttachment




LAMPIRANAttachment





502 LAPORAN TAHUNAN 2017 - PT WASKITA KARYA (PERSERO) TBK502 LAPORAN TAHUNAN 2017 - PT WASKITA KARYA (PERSERO) TBK





LampiranAttachment

PT WASKITA KARYA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT WASKITA KARYA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

DAFTAR ISI TABLE OF CONTENTS Halaman/ Pages SURAT PERNYATAAN DIREKSI DIRECTORS’ STATEMENT LETTER LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN INDEPENDENT AUDITOR’S REPORT

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN –

Untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2017 dan 2016

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS – For the years ended December 31, 2017 and 2016

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1 Consolidated Statements of Financial Position Laporan Laba Rugi dan Penghasilan

Komprehensif Lain Konsolidasian

3 Consolidated Statements of Profit or Loss and

Other Comprehensive Income Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 4 Consolidated Statements of Changes in Equity Laporan Arus Kas Konsolidasian 5 Consolidated Statements of Cash Flows Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian 6 Notes to Consolidated Financial Statements





LampiranAttachment





LampiranAttachment

PT WASKITA KARYA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK PT WASKITA KARYA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIESLAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION31 DESEMBER 2017, 2016 DAN 2015 DECEMBER 31, 2017, 2016 AND 2015

1 Januari/January 1,

2016/31 Desember/ 31 Desember/ 31 Desember/

Catatan/ December 31, December 31, December 31, Notes 2017 2016*) 2015*)

Rp Rp Rp

ASET ASSETSASET LANCAR CURRENT ASSETSKas dan Setara Kas 3, 51, 54 6.088.962.586.747 10.655.996.501.931 5.511.188.078.778 Cash and Cash EquivalentsInvestasi Jangka-Pendek 4 8.448.200.000 8.448.200.000 10.663.933.745 Short-Term InvestmentsPiutang Usaha - Bersih Accounts Receivable - Net

Pihak Berelasi 5, 54 1.166.833.178.001 3.435.212.127.766 438.199.859.939 Related PartiesPihak Ketiga 5 704.235.166.683 882.248.225.510 1.209.920.204.557 Third Parties

Piutang Retensi - Bersih Retention Receivables - NetPihak Berelasi 7, 54 510.270.123.331 376.206.099.216 259.039.506.370 Related PartiesPihak Ketiga 7 540.662.153.035 590.491.229.164 472.579.536.373 Third Parties

Piutang Lain-lain lancar - Bersih Other Current Receivable - NetPihak Berelasi 8, 54 4.458.869.730.215 2.777.923.712.427 66.146.998.456 Related PartiesPihak Ketiga 8 5.741.274.425.670 2.839.950.478.332 61.622.632.188 Third Parties

Piutang Ventura Bersama 6 1.011.053.119.340 745.980.988.779 736.249.944.321 Joint Ventures ReceivablesPersediaan 9 3.235.500.802.811 2.556.731.823.542 826.384.135.639 InventoriesTagihan Bruto Kepada Pengguna Jasa Gross Amount Due From Customers

Bagian Lancar Current Portion Pihak Berelasi 10, 54 17.413.947.120.590 5.485.979.232.464 2.489.076.603.668 Related Parties Pihak Ketiga 10 7.606.714.037.098 5.485.823.365.384 2.090.638.381.950 Third Parties

Aset Keuangan Atas Proyek Konsesi Financial Asset From Concession Project -Bagian Lancar 20 9.175.498.843 5.183.491.791 -- Current Portion

Pajak Dibayar Dimuka 11 2.174.281.618.028 1.159.442.786.800 679.791.479.899 Prepaid TaxesUang Muka dan Biaya Dibayar Dimuka 12 1.756.789.599.228 2.706.956.927.690 854.122.804.233 Advances and PrepaymentsAset Keuangan Dimiliki Hingga Jatuh Tempo -- -- 100.000.000.000 Held-to-Maturity Financial Assets

TOTAL ASET LANCAR 52.427.017.359.620 39.712.575.190.796 15.805.624.100.116 TOTAL CURRENT ASSETS

-- -- ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETSInvestasi Pada Entitas Asosiasi dan Investment in Associates and

Ventura Bersama 13 3.449.338.384.503 2.070.700.688.368 1.571.852.765.211 Joint VenturesPiutang Usaha Tidak Lancar Kepada Non-Current Accounts Receivable

Pihak Berelasi - Bersih 5 -- 180.002.340.000 2.269.226.842.631 Related Party - NetPiutang Lain-lain Tidak Lancar Other Non-Current Receivable

Pihak Berelasi 8, 54 -- 138.109.649.163 134.806.056.785 Related PartiesPihak Ketiga 8 40.363.436.530 163.751.585.254 71.519.462.085 Third Parties

Tagihan Bruto Kepada Pengguna Jasa Gross Amount Due From CustomersBagian Tidak Lancar Non-Current Portion Pihak Berelasi 10, 54 -- 1.424.497.716.017 344.646.059.310 Related Parties Pihak Ketiga 10 -- 713.419.726.684 180.320.281.930 Third Parties

Properti Investasi 14 66.546.252.874 53.410.531.080 259.970.000.000 Investment PropertiesInvestasi Jangka Panjang Lainnya 15 287.622.000.000 548.404.046.393 540.222.000.000 Other Long-Term InvestmentsAset Tetap - Bersih 16 4.742.288.130.361 3.013.846.252.216 1.923.143.995.454 Fixed Assets - NetGoodwill 17 2.235.779.910.646 1.710.769.397.469 1.390.680.768.376 GoodwillAset Tak Berwujud Intangible Assets

Hak Pengusahaan Jalan Tol 19 33.932.684.241.654 11.153.743.927.058 5.580.331.981.281 Toll Road Concession Rights Aset Keuangan atas Proyek Konsesi 20 345.604.077.974 256.305.443.961 -- Financial Assets from Concession ProjectAset Pajak Tangguhan 11 43.924.035.581 195.138.147.024 182.046.127.094 Deferred Tax AssetsAset Lain-lain 18 324.593.008.881 98.337.532.964 54.720.737.195 Other Assets

TOTAL ASET TIDAK LANCAR 45.468.743.479.004 21.720.436.983.651 14.503.487.077.352 TOTAL NON-CURRENT ASSETS

TOTAL ASET 97.895.760.838.624 61.433.012.174.447 30.309.111.177.468 TOTAL ASSETS

*) Setelah Reklasifikasi (Catatan 57) *) After Reclassification (Note 57)

See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated

financial statements.Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.

1






PT WASKITA KARYA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK PT WASKITA KARYA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIESLAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION31 DESEMBER 2017, 2016 DAN 2015 DECEMBER 31, 2017, 2016 AND 2015(Lanjutan) (Continued)

1 Januari/January 1,

2016/31 Desember/ 31 Desember/ 31 Desember/

Catatan/ December 31, December 31, December 31, Notes 2017 2016*) 2015*)

Rp Rp Rp

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY

LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIESUtang Bank Jangka Pendek Short-Term Bank Loans

Pihak Berelasi 21, 54 16.641.611.667.703 6.799.481.486.230 2.518.601.553.926 Related PartiesPihak Ketiga 21 7.649.864.172.600 5.263.565.665.599 675.303.787.903 Third Parties

Utang Lembaga Keuangan Non-Bank Loan to Financial Institution Non-Bank Bagian Jangka Pendek 22 1.588.724.501.944 3.281.288.365.177 289.295.363.429 Short-Term Portion

Utang Usaha Accounts PayablePihak Berelasi 23, 54 938.630.279.641 3.009.471.320.045 223.068.502.198 Related PartiesPihak Ketiga 23 13.159.552.139.682 4.175.122.341.300 4.952.822.310.450 Third Parties

Utang Bruto Subkontraktor Gross Amount Due to SubcontractorsPihak Berelasi 24, 54 59.008.662.511 341.532.562.819 -- Related PartiesPihak Ketiga 24 9.968.529.549.783 6.949.906.503.409 3.300.532.692.707 Third Parties

Biaya yang Masih Harus Dibayar 26 513.240.180.918 251.300.717.225 116.289.393.949 Accrued ExpensesUtang Pajak 11 227.789.793.954 409.814.781.584 439.395.881.176 Taxes PayablesUang Muka Kontrak Jangka Pendek Advances on Short-Term Contract

Pihak Berelasi 25, 54 43.989.474.626 335.366.661.910 412.069.691.363 Related PartiesPihak Ketiga 25 189.532.936.375 221.893.312.510 327.247.041.093 Third Parties

Utang Bunga 28 -- -- 262.552.936.305 Interest PayableUtang Bank Jangka Panjang Current Maturities of

yang Jatuh Tempo dalam Setahun 28 5.392.000.000 5.392.000.000 5.000.000.000 Long-Term Bank LoanUtang Pembelian Aset Tetap Bagian Lancar 30 237.492.556 224.284.004 84.270.000 Debt Purchases of Fixed Assets - Current PortionLiabilitas Jangka Pendek Lainnya 27 1.323.095.005.770 239.293.798.492 108.970.468.263 Other Short-Term Liabilities

TOTAL LIABILITAS JANGKA PENDEK 52.309.197.858.063 31.283.653.800.304 13.631.233.892.762 TOTAL CURRENT LIABILITIES

LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIESUtang Bank Jangka Panjang Long-Term Bank Loans

Pihak Berelasi 28, 54 5.454.775.185.496 4.002.281.339.698 1.684.237.750.617 Related PartiesPihak Ketiga 28 3.210.730.749.243 145.607.418.903 191.636.337.983 Third Parties

Utang Ventura Bersama Jangka Panjang Long-Term Joint Venture PayablePihak Berelasi 29 178.062.362.311 174.507.278.804 50.513.631.170 Related PartiesPihak Ketiga 29 516.656.283.280 2.594.131.750 245.617.021.646 Third Parties

Utang Lembaga Keuangan Non Bank Loan to Financial Institution Non Bank Jangka Panjang 22 304.346.817.080 175.000.000.000 -- Long-Term

Uang Muka Kontrak Jangka Panjang Advances on Long-Term ContractPihak Berelasi 33, 54 88.166.771.024 219.672.160.581 368.916.361.382 Related PartiesPihak Ketiga 33 459.420.129.679 1.058.642.634.766 907.187.037.951 Third Parties

Liabilitas Pajak Tangguhan 11 43.053.575.114 8.610.963.161 -- Deferred Tax LiabilitiesUtang Pajak Jangka Panjang 11 1.067.591.732.142 -- -- Long-Term Taxes PayableUtang Lain-lain Jangka Panjang Other Long-Term Payables

Pihak Berelasi 32, 54 584.561.070.969 853.981.129 41.406.913.603 Related PartiesPihak Ketiga 32 1.754.631.834.940 1.953.199.902.151 745.445.185.584 Third Parties

Utang Obligasi - Bersih 31 9.045.261.188.524 5.567.525.204.668 2.670.634.541.106 Bonds Payable - NetUtang Pembelian Aset Tetap Bagian Debt Purchases of Fixed Assets -

Jangka Panjang 30 240.830.945 305.251.684 143.649.189 Long-Term PortionLiabilitas Imbalan Kerja 34 124.239.640.319 67.339.549.900 67.931.986.811 Employee Benefit Liabilities

TOTAL LIABILITAS JANGKA PANJANG 22.831.738.171.066 13.376.139.817.195 6.973.670.417.042 TOTAL NON-CURRENT LIABILITIES

TOTAL LIABILITAS 75.140.936.029.129 44.659.793.617.499 20.604.904.309.804 TOTAL LIABILITIES

EKUITAS EQUITY

Modal Saham Share CapitalModal Saham - Nilai Nominal Rp 100 per Saham pada Share Capital - Rp 100 par Value per Share for

31 Desember 2017, 2016 dan 2015 December 31, 2017, 2016 and 2015, respectivelyModal Dasar - 1 Saham Seri A Dwi Warna dan Authorized Capital - 1 share of Dwi Warna Serie A and25.999.999.999 Saham Seri B pada 25,999,999,999 Shares of Serie B in31 Desember 2017, 2016 dan 2015 December 31, 2017, 2016, and 2015 respectivelyModal Ditempatkan dan Disetor Penuh - Subscribed and Fully Paid Capital1 Saham Seri A Dwi Warna 13.573.902.599, 1 share of Dwi Warna Serie A 13,573,902,599,13.573.654.549 dan 13.572.493.309 Saham Seri B 13,573,654,549 and 13,573,493,309 Shares of Serie Bpada 31 Desember 2017, 2016 dan 2015 35 1.357.390.259.999 1.357.365.455.000 1.357.249.331.000 December 31, 2017, 2016 and 2015 respectively

Tambahan Modal Disetor 36 5.467.018.482.083 5.882.676.892.384 5.881.621.412.790 Additional Paid-in CapitalSaldo Laba 38 Retained Earnings

Telah Ditentukan Penggunaannya 920.938.115.937 578.285.992.592 368.738.372.808 AppropriatedBelum Ditentukan Penggunaannya 5.760.142.991.677 2.755.875.621.660 1.435.901.518.452 Unappropriated

Komponen Ekuitas Lainnya 500.948.439.660 495.349.287.477 503.584.506.849 Other Component of EquityJumlah Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Total Equity Attributable to

Kepada Pemilik Entitas Induk 14.006.438.289.356 11.069.553.249.113 9.547.095.141.899 Owners of ParentKepentingan Non-Pengendali 46 8.748.386.520.139 5.703.665.307.835 157.111.725.765 Non-Controlling Interest

JUMLAH EKUITAS 22.754.824.809.495 16.773.218.556.948 9.704.206.867.664 TOTAL EQUITY

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 97.895.760.838.624 61.433.012.174.447 30.309.111.177.468 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

*) Setelah Reklasifikasi (Catatan 57) *) After Reclassification (Note 57)


financial statements.Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.

2





LampiranAttachment

PT WASKITA KARYA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK PT WASKITA KARYA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIESLAPORAN LABA RUGI CONSOLIDATED STATEMENTS OF PROFIT OR LOSSDAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN AND OTHER COMPREHENSIVE INCOMEUNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR FOR THE YEARS ENDED31 DESEMBER 2017 DAN 2016 DECEMBER 31, 2017 AND 2016

Catatan/Notes 2017 2016

Rp Rp

Pendapatan Usaha 39,54 45.212.897.632.604 23.788.322.626.347 RevenuesBeban Pokok Pendapatan 40 (35.749.365.206.806) (19.820.484.367.904) Cost of Revenues

LABA BRUTO 9.463.532.425.798 3.967.838.258.443 GROSS PROFIT

Beban Penjualan 41 (37.297.688.405) (33.152.971.997) Selling ExpensesBeban Umum dan Administrasi 41 (2.066.601.482.858) (755.129.622.061) General and Administrative ExpensesBeban Pajak Final 11 (1.434.640.880.420) (324.304.470.013) Final Tax ExpensesPendapatan Bunga 333.912.591.702 187.483.177.298 Interest IncomeKerugian Selisih Kurs - Bersih 290.067.259 (732.320.344) Loss on Foreign Exchange Rates - NetPendapatan Lain - lain 42 437.854.359.890 147.474.747.992 Other IncomeBeban Lain-lain 43 (170.448.268.152) (43.695.297.650) Other Expenses

LABA SEBELUM BEBAN KEUANGAN, PROFIT BEFORE FINANCIAL CHARGES,BAGIAN LABA (RUGI) BERSIH EQUITY IN NET INCOME (LOSS) OF

ENTITAS ASOSIASI DAN VENTURA BERSAMA 6.526.601.124.814 3.145.781.501.668 ASSOCIATES AND JOINT VENTURES

Beban Keuangan 44 (1.932.084.162.136) (982.835.623.286) Financial ChargesBagian Laba (Rugi) Bersih Equity in Net Income (Loss)

Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama 45 26.129.192.027 (7.356.804.963) of Associates and Joint Ventures

LABA SEBELUM PAJAK 4.620.646.154.705 2.155.589.073.419 PROFIT BEFORE TAX

Beban Pajak Penghasilan 11 (419.073.663.951) (342.520.456.635) Income Tax Expenses

LABA TAHUN BERJALAN 4.201.572.490.754 1.813.068.616.784 PROFIT FOR THE YEAR

PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN OTHER COMPREHENSIVE INCOME

Pos-pos yang Tidak Akan Items that Will Not Be ReclassifiedDireklasifikasi Kemudian ke Laba Rugi Subsequently to Profit and Loss

Surplus Revaluasi Aset Tetap 2.317.234.293 (4.509.463.998) Revaluation Surplus on Fixed AssetsPengukuran Kembali Program Remeasurement of Defined

Imbalan Pasti - Bersih (30.389.156.835) 4.350.078.844 Benefit Obligations - Net

Pos-pos yang Akan Direklasifikasi Items that Will Be ReclassifiedKemudian ke Laba Rugi Subsequently to Profit and Loss

Selisih Kurs Penjabaran Exchange Difference on TransalationLaporan Keuangan dari Kegiatan of Financial Statements in

Luar Negeri 3.281.917.890 (3.725.755.374) Foreign Operational

Penghasilan Komprehensif Lain Total Other ComprehensiveTahun Berjalan (24.790.004.652) (3.885.140.528) Income For The Year

TOTAL LABA KOMPREHENSIF TOTAL COMPREHENSIVE PADA TAHUN BERJALAN 4.176.782.486.102 1.809.183.476.256 INCOME FOR THE YEAR

LABA YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: PROFIT ATTRIBUTABLE TO:Pemilik Entitas Induk 3.881.711.917.338 1.713.260.616.725 Owners of the ParentKepentingan Non-Pengendali 46 319.860.573.416 99.808.000.059 Non-Controlling Interest

LABA TAHUN BERJALAN 4.201.572.490.754 1.813.068.616.784 PROFIT FOR THE YEAR

JUMLAH LABA KOMPREHENSIF YANG DAPAT TOTAL COMPREHENSIVE INCOMEDIATRIBUSIKAN KEPADA: ATTRIBUTABLE TO:

Pemilik Entitas Induk 3.856.921.912.686 1.709.375.476.197 Owners of the ParentKepentingan Non-Pengendali 46 319.860.573.416 99.808.000.059 Non-Controlling Interest

JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TOTAL COMPREHENSIVE INCOMEPADA TAHUN BERJALAN 4.176.782.486.102 1.809.183.476.256 FOR THE YEAR

Laba per saham 47 Earnings per shareDasar dan Dilusian 284,14 147,48 Basic and Diluted

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian See accompanying notes to consolidated financial statementsyang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. which are an integral part of the consolidated financial statements.

3






PT

WA

SK

ITA

KA

RY

A (P

ER

SE

RO

) Tb

k DA

N E

NT

ITA

S A

NA

KP

T W

AS

KIT

A K

AR

YA

(PE

RS

ER

O) T

bk A

ND

ITS

SU

BS

IDIA

RIE

SL

AP

OR

AN

PE

RU

BA

HA

N E

KU

ITA

S K

ON

SO

LID

AS

IAN

CO

NS

OL

IDA

TE

D S

TA

TE

ME

NT

S O

F C

HA

NG

ES

IN E

QU

ITY

UN

TU

K T

AH

UN

-TA

HU

N Y

AN

G B

ER

AK

HIR

FO

R T

HE

YE

AR

S E

ND

ED

31 DE

SE

MB

ER

2017 DA

N 2016

DE

CE

MB

ER

31, 2017 AN

D 2016

Tam

bahan M

od

al S

elisih Penjab

aran K

epenting

anD

isetor/

Ditentukan

Belum

Ditentukan

Lap

oran D

alamS

urplus R

evaluasi/N

on-P

engend

ali/Jum

lah Ekuitas/

Catatan/

Mo

dal S

aham/

Ad

ditio

nal P

aid-In

Peng

gunaannya/

Peng

gunaannya/

Jumlah/

Mata U

ang A

sing/

Revalu

ation

Jum

lah/N

on

-Co

ntro

lling

T

otal

No

tesS

hares C

apital

Cap

italA

pp

rop

riatedU

nap

pro

priated

To

talT

ranslatio

n A

dju

stmen

tS

urp

lus

To

talIn

terestE

qu

ityR

pR

pR

pR

pR

pR

pR

pR

pR

pR

p

SA

LD

O P

ER

31 DE

SE

MB

ER

20151.357.249.331.000

5.881.621.412.790368.738.372.808

1.435.901.518.4521.804.639.891.260

(6.916.674.558)510.501.181.407

9.547.095.141.899157.111.725.765

9.704.206.867.664 B

AL

AN

CE

AS

OF

DE

CE

MB

ER

31, 2015

Cadangan U

mum

38--

-- 209.547.619.784

(209.547.619.784)--

-- --

-- --

-- G

eneral Reserves

Opsi S

aham--

693.095.314 --

-- --

693.095.314 --

693.095.314 S

tock Option

Pelaksanaan O

psi Saham

116.124.000 362.384.280

-- --

-- --

-- 478.508.280

-- 478.508.280

Exercise of S

hares Options

Dividen T

unai--

-- --

(209.547.624.362)(209.547.624.362)

-- --

(209.547.624.362)--

(209.547.624.362)C

ash Dividend

Kepentingan N

on-Pengendali

46--

-- --

-- --

-- --

-- 5.546.553.582.070

5.546.553.582.070 N

on-Controlling Interest

Selisih R

evaluasi Aset T

etap--

-- --

-- --

-- (4.509.463.998)

(4.509.463.998)--

(4.509.463.998)R

evaluation surplus on fixed assetsLaba T

ahun Berjalan

-- --

-- 1.713.260.616.725

1.713.260.616.725 --

-- 1.713.260.616.725

-- 1.713.260.616.725

Profit for the C

urrent Year

Penyesuaian D

ana Program

Kem

itraanA

djustment for P

artnesrship dan B

ina Lingkungan--

-- --

20.951.161.705 20.951.161.705

-- --

20.951.161.705 --

20.951.161.705 P

rogram and C

omm

unityP

engukuran Kem

bali Program

Imbalan P

asti--

-- --

4.857.568.924 4.857.568.924

-- --

4.857.568.924 --

4.857.568.924 R

emeasured of D

efined Benefits P

lans - Net

Selisih K

urs Penjabaran Laporan K

euanganE

xchange Rates D

ifference on translation dari K

egiatan Usaha Luar N

egeri--

-- --

-- --

(3.725.755.374)--

(3.725.755.374)--

(3.725.755.374)of F

inancial Statem

ents in Foreign O

perations

SA

LD

O P

ER

31 DE

SE

MB

ER

2016 1.357.365.455.000

5.882.676.892.384 578.285.992.592

2.755.875.621.660 3.334.161.614.252

(10.642.429.932)505.991.717.409

11.069.553.249.113 5.703.665.307.835

16.773.218.556.948 B

AL

AN

CE

AS

OF

DE

SE

MB

ER

31, 2016

Cadangan U

mum

38--

-- 342.652.123.345

(342.652.123.345)--

-- --

-- --

-- G

eneral Reserves

Opsi S

aham37

24.804.999 (58.112.213)

-- --

-- --

-- (33.307.214)

-- (33.307.214)

Shares O

ptionP

elaksanaan Opsi S

aham136.092.043

-- --

-- --

-- 136.092.043

-- 136.092.043

Exercise of S

hare Options

Dividen T

unai--

-- --

(513.978.185.018)(513.978.185.018)

-- --

(513.978.185.018)(126.955.502.297)

(640.933.687.315)C

ash Dividend

Kepentingan N

on-Pengendali

46--

-- --

-- --

-- --

-- 2.849.739.994.629

2.849.739.994.629 N

on-Controlling Interest

Surplus R

evaluasi Aset T

etap--

-- --

-- --

-- 2.317.234.293

2.317.234.293 2.317.234.293

Revaluation S

urplus on Fixed A

ssetsLaba T

ahun Berjalan

-- --

-- 3.881.711.917.338

3.881.711.917.338 --

-- 3.881.711.917.338

319.860.573.416 4.201.572.490.754

Profit for the C

urrent Year

Penyesuaian atas P

erubahan Kepem

ilikan atas E

ntitas Anak

-- (415.736.390.131)

-- 9.574.917.877

9.574.917.877 --

-- (406.161.472.254)

2.076.146.556 (404.085.325.698)

in Subsidiaries

Pengukuran K

embali P

rogram Im

balan Pasti

Rem

easurement of D

efined B

ersih--

-- --

(30.389.156.835)(30.389.156.835)

-- --

(30.389.156.835)--

(30.389.156.835)B

enefits Plans - N

etS

elisih Kurs P

enjabaran Laporan Keuangan

Exchange R

ates Difference on translation

dari Kegiatan U

saha Luar Negeri

-- --

-- --

-- 3.281.917.890

-- 3.281.917.890

-- 3.281.917.890

of Financial S

tatements in F

oreign Operations

SA

LD

O P

ER

31 DE

SE

MB

ER

20171.357.390.259.999

5.467.018.482.083 920.938.115.937

5.760.142.991.677 6.681.081.107.614

(7.360.512.042)508.308.951.702

14.006.438.289.356 8.748.386.520.139

22.754.824.809.495 B

AL

AN

CE

AS

OF

DE

CE

MB

ER

31, 2017

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan

dari laporan keuangan konsolidasian.S

ee accompanying notes to consolidated financial statem

ents which are an integral part of

the consolidated financial statements.

Dap

at Diatrib

usikan kepad

a Pem

ilik Entitas Ind

uk/ Attrib

utab

le to th

e Ow

ners o

f the P

arent

Ko

mp

onen E

kuitas Lainnya/

Oth

er Co

mp

on

ent o

f Eq

uity

Sald

o lab

a/ Retain

ed earn

ing

s

Adjustm

ent for Changes O

wnership

4





LampiranAttachment

PT WASKITA KARYA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK PT WASKITA KARYA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIESLAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWSUNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR FOR THE YEARS ENDED31 DESEMBER 2017 DAN 2016 DECEMBER 31, 2017 AND 2016

2017 2016 Rp Rp

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES

Penerimaan Kas dari Pelanggan 28.652.992.243.831 9.104.677.090.845 Cash Receipts from CustomersPengeluaran Kas kepada Pemasok (31.351.560.473.458) (14.764.975.579.132) Cash Paid to Suppliers Pengeluaran Kas kepada Karyawan dan Direksi (837.112.171.240) (427.464.463.401) Cash Paid to Employees and Directors

Kas Dihasilkan dari Operasi (3.535.680.400.867) (6.087.762.951.688) Cash Generated from OperationsPenerimaan Rekening Giro dan Interest Income from Current Account and

Deposito Berjangka 333.585.011.800 186.873.566.238 Time DepositPembayaran Beban Keuangan (1.844.343.948.779) (982.835.623.286) Payment for Financial ChargesPenerimaan Restitusi Pajak 182.144.320.703 437.847.439 Receipt from Tax RestitutionsPembayaran Pajak (1.095.267.418.316) (879.126.613.906) Payment for Taxes

Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Operasi (5.959.562.435.459) (7.762.413.775.203) Net Cash Used in Operating Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES

Penerimaan dari Ventura Bersama 312.071.410.669 75.190.986.111 Receipt from Joint VenturesPenempatan pada Ventura Bersama (972.402.492.799) (76.477.131.755) Placement of Joint VenturesPenempatan Deposito (2.338.430.359.887) (5.302.123.722.000) Placement of Time DepositsPenerimaan Pencairan Deposito 4.726.623.722.000 2.005.952.785.321 Receipt from Time DepositsPerolehan Aset Tetap (2.434.808.757.933) (611.419.778.706) Acquisition of Fixed AssetsPenambahan Penyertaan Entitas Anak (1.619.000.000.000) -- Acquisition of SubsidiariesPenerimaan Aset Keuangan Dimiliki Receipt from Held to Maturity

Hingga Jatuh Tempo -- 100.000.000.000 Financial AssetsPerolehan Aset Tak Berwujud (16.719.351.093.411) (5.573.411.945.777) Acquisition of Intangible AssetsPenempatan Investasi pada Entitas Asosiasi Placement of Investment In Associates and

dan Jangka Panjang Lainnya (277.388.588.000) (170.432.046.393) and Long-Term InvestmentsPenerimaan atas Pelepasan Penyertaan Pada Entitas Asosiasi 217.000.000.000 -- Receipt from Disposal of Investment In AssociatesPengurangan Penyertaan Pada Entitas Asosiasi (133.032.046.393) -- Reduction of Investment in Associates

Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (19.238.718.205.754) (9.552.720.853.199) Net Cash Used in Investing Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES

Pelunasan Utang Obligasi (1.175.000.000.000) -- Payment of Bonds PayablePembayaran Emisi Obligasi (8.389.029.542) (5.833.824.947) Bonds Issuance CostsPenerimaan Penerbitan Obligasi 4.657.000.000.000 2.900.000.000.000 Receipt from Bonds IssuancePenerimaan Pinjaman Bank 50.843.979.570.492 29.502.304.802.747 Receipt from Bank LoansPembayaran Pinjaman Bank (33.815.558.933.662) (18.398.828.576.844) Payment of Bank LoansPenerimaan Setoran Modal Saham 24.805.000 116.124.000 Receipt from Share Capital IssuancePenerimaan Tambahan Setoran Modal 136.092.013 640.354.345 Receipt from Paid in CapitalPembayaran Dividen Tunai (513.978.185.018) (209.547.624.362) Payment of Cash DividendPenerimaan Pinjaman Lembaga Keuangan Non-Bank 2.794.746.941.680 3.923.736.603.545 Receipt from Financial Institution Non Bank-Pembayaran Pinjaman Lembaga Keuangan Non-Bank (4.793.057.076.137) (700.000.000.000) Payment to Financial Institution Non Bank-Perolehan Saham Treasuri (579.682.828.561) 5.446.745.582.011 Acqusition of Treasury SharesPenerimaan Setoran dari Entitas Receipt from

Non-Pengendali 3.220.697.789.861 -- Non-controlling Interest

Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan 20.630.919.146.126 22.459.333.440.495 Net Cash Provided by Financing Activities

(PENURUNAN) KENAIKAN BERSIH KAS DAN NET (DECREASE) INCREASE IN CASH ANDSETARA KAS (4.567.361.495.087) 5.144.198.812.093 CASH EQUIVALENTS

KEUNTUNGAN SELISIH KURS YANG UNREALIZED GAIN ONBELUM DIREALISASI 327.579.903 609.611.060 FOREIGN EXCHANGE RATE

KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTSPADA AWAL TAHUN 10.655.996.501.931 5.511.188.078.778 AT THE BEGINNING OF YEAR

KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTSPADA AKHIR TAHUN 6.088.962.586.747 10.655.996.501.931 AT THE END OF YEAR

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.


financial statements.

5






PT WASKITA KARYA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2017 DAN 2016 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT


NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2017 AND 2016 AND FOR THE YEARS

THEN ENDED

6

1. UMUM 1. GENERAL

1.a. Pendirian dan Informasi Umum 1.a. Establishment and General Information

Perusahaan Negara Waskita Karya (“Perusahaan”) didirikan pada tanggal 1 Januari 1961 berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 62 tahun 1961, dari perusahaan asing bernama "Volker Aanemings Maatschappij NV" yang dinasionalisasi Pemerintah Republik Indonesia.

The State Owned Company Waskita Karya (“the Company”) was established on January 1, 1961 based on Government Regulation No. 62 year 1961, from a foreign company named "Volker Aanemings Maatschappij NV" which was nationalized by the Government of the Republic of Indonesia.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 40 tahun 1970 status Perusahaan berubah dari Perusahaan Negara (PN) menjadi Perseroan (Persero). Selanjutnya, Perusahaan dinamakan PT Waskita Karya (Persero) berdasarkan Akta Perseroan Terbatas No. 80 tanggal 15 Maret 1973, yang dibuat di hadapan Kartini Mulyadi, S.H., Notaris di Jakarta. Akta Perseroan Terbatas tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal 20 Agustus 1973 dengan Surat Keputusan No. 4.a.5/310/3 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 82 tanggal 13 Nopember 1973, Tambahan Berita Negara No. 91.

According to Government Regulation No. 40 year 1970, the Company’s status was changed from Perusahaan Negara (PN) into Perseroan (Persero). Furthermore, the Company was named as PT Waskita Karya (Persero) in accordance with the Deed of Limited Liability Corporation No. 80 dated March 15, 1973 of Kartini Mulyadi, S.H., Notary in Jakarta. The deed was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia on August 20, 1973 in his Decree No. 4.a.5/3/310/3 and stated on State Gazette of Republic of Indonesia No. 82 on November 13, 1973, Supplement No. 91.

Anggaran Dasar Perusahaan telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir berdasarkan Akta Notaris No. 43 tanggal 22 Agustus 2017, yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, yang menyetujui pelimpahan kewenangan kepada Dewan Komisarisuntuk melakukan peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh dalam rangka program opsi kepemilikan saham untuk manajemen dan karyawan untuk jangka waktu satu tahun terhitung sejak ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-0103974.AH.01.11 Tahun 2017 tanggal 23 Agustus 2017.

The Company's Articles of Association has been amended for several times, most recently by the Notarial Deed No. 43 on August 22, 2017 of Fathiah Helmi, S.H., Notary in Jakarta, which agree to delegate authority to Board of Commissioners for increase in the Company’s subscribed and paid up capital in order to Management and Employee Stock Option Plan (MESOP) in one year after the annual of General Meeting of Shareholders (GMS) date. The amendment was approved by the Minister of Law and Human Rights of Republic of Indonesia in his decision letter No. AHU-0103974. AH.01.11 Year 2017 dated August 23, 2017.

Perusahaan berkedudukan di Jakarta, dengan kantor pusat beralamat di Jl. MT Haryono Kav. No. 10 Cawang, Jakarta 13340.

The Company is domiciled in Jakarta, with head office located at Jl. MT Haryono Kav. No. 10 Cawang, Jakarta 13340.





LampiranAttachment

PT WASKITA KARYA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2017 DAN 2016 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)



DECEMBER 31, 2017 AND 2016 AND FOR YEARS

THEN ENDED (Continued)

7

1.b. Entitas Anak 1.b. Subsidiaries

Perusahaan memiliki kepemilikan langsung dan tidak langsung lebih dari 50% saham pada entitas anak dan/ atau mempunyai kendali atas manajemen entitas anak yang dikonsolidasi sebagai berikut:

The Company has 50% direct and indirect ownership interest in subsidiaries and/ or has control over consolidated subsidiaries management as follows:

a. Kepemilikan Langsung/ Direct Ownership

Persentase Kepemilikan/ Jumlah LabaPercentage (Rugi) Bersih

of Tahun Berjalan/Entitas Anak/ Domisili/ Jenis Usaha/ Tahun Operasi Komersial/ Ownership Jumlah Aset/ Total Profit (Loss)Subsidiaries Domiciled Nature of Business Start of Commercial Operations % Total Assets for the Year

Rp Rp

PT Waskita Toll Road Jakarta Jalan Tol/ Toll Road 2014 72,19 49.042.471.878.760 (352.632.351.972)PT Waskita Beton Precast Tbk Jakarta Industri Pabrikasi/ 2014 60,00 14.919.548.673.755 1.000.330.150.510

FabricationPT Waskita Karya Realty Jakarta Properti/ Property 2015 99,99 3.089.288.661.082 127.422.410.576 PT Waskita Karya Energi Jakarta Investasi/ Investment 2016 99,99 381.417.652.000 11.760.216.939

Sebelum Eliminasi/ Before Elimination31 Des/ Dec 31, 2017



Rp Rp

PT Waskita Sangir Energi Jakarta Energi/ Energy 2016 85,00 275,343,132,832 (4,472,856,667)PT Waskita Toll Road Jakarta Jalan Tol/ Toll Road 2014 99,99 22.732.246.480.623 (85.263.635.931)PT Waskita Beton Precast Tbk Jakarta Industri Pabrikasi/ 2014 60,00 13.734.267.485.212 634.819.524.892

FabricationPT Waskita Karya Realty Jakarta Properti/ Property 2015 99,99 2.297.012.309.166 44.402.827.523 PT Waskita Karya Energi Jakarta Investasi/ Investment 2016 99,99 6.235.309.510 (4.641.196.240)


b. Kepemilikan Tidak Langsung/ Indirect Ownership


of TahunBerjalan/Entitas Anak/ Domisili/ Jenis Usaha/ Tahun Operasi Komersial/ Ownership Jumlah Aset/ Total Profit (Loss)Subsidiaries Domiciled Nature of Business Start of Commercial Operations % Total Assets for the Year

Rp Rp

PT Waskita Sangir Energi Jakarta Energi/ Energy 2016 94,69 372.333.734.385 26.713.270.838 PT Waskita Wado Energi Jakarta Energi/ Energy Dalam Tahap Pengembangan/ 99,96 3.730.135.573 (2.431.746.929)

Development StagePT Waskita Transjawa Toll Road Jakarta Jalan Tol/ Toll Road Dalam Tahap Pengembangan/ 77,10 12.753.634.752.995 (412.525.886.060)

Development StagePT Cimanggis Cibitung Tollways Jakarta Jalan Tol/ Toll Road Dalam Tahap Pengembangan/ 69,40 3.554.466.033.648 (23.982.750.029)

Development StagePT Trans Jabar Tol Jakarta Jalan Tol/ Toll Road Dalam Tahap Pengembangan/ 77,10 3.220.530.542.039 (1.157.278.862)

Development StagePT Pemalang Batang Toll Road Jakarta Jalan Tol/ Toll Road Dalam Tahap Pengembangan/ 46,27 4.147.918.108.474 928.154.335 Development StagePT Sriwijaya Markmore Persada Jakarta Jalan Tol/ Toll Road Dalam Tahap Pengembangan/ 75,57 4.756.088.626.141 822.104.118

Development StagePT Waskita Bumi Wira Gresik Jalan Tol/ Toll Road Dalam Tahap Pengembangan/ 76,06 5.398.587.277.127 80.861.660

Development StageJakarta Jalan Tol/ Toll Road Dalam Tahap Pengembangan/ 42,41 1.771.559.975.099 10.598.752.321

Development StagePT Kresna Kusuma Dyandra Marga Jakarta Jalan Tol/ Toll Road Desember/ December 2017 76,76 6.057.482.468.863 (1.093.861.340)PT Semesta Marga Raya Jakarta Jalan Tol/ Toll Road 2010 60,15 3.578.451.760.149 (255.870.086.053)PT Pejagan Pemalang Tol Road Jakarta Jalan Tol/ Toll Road 2016 77,10 5.877.690.119.691 (151.090.139.849)PT Transjawa Paspro Jalan Tol Jakarta Jalan Tol/ Toll Road Dalam Tahap Pengembangan/ 77,10 3.264.660.570.264 (57.311.550.280)

Development Stage


PT Cibitung Tanjung Priok Port Rollways











8



Rp Rp

PT Semesta Marga Raya Jakarta Jalan Tol/ Toll Road 2010 77,68 3.585.937.736.764 (82.398.096.244)PT Pejagan Pemalang Tol Road Jakarta Jalan Tol/ Toll Road 2016 99,98 3.972.745.522.346 23.049.250.714 PT Cimanggis Cibitung Tollways Jakarta Jalan Tol/ Toll Road Dalam Tahap Pengembangan/ 89,99 1.256.296.614.267 (3.678.602.289)

Development StagePT Waskita Transjawa Toll Road Jakarta Jalan Tol/ Toll Road Dalam Tahap Pengembangan/ 99,86 4.476.723.517.388 4.379.306.976

Development StagePT Transjawa Paspro Jalan Tol Jakarta Jalan Tol/ Toll Road Dalam Tahap Pengembangan/ 79,99 1.964.535.220.603 (17.791.548.269)

Development StagePT Pemalang Batang Toll Road Jakarta Jalan Tol/ Toll Road Dalam Tahap Pengembangan/ 59,99 2.622.242.575.330 467.781.715 Development StagePT Sriwijaya Markmore Persada Jakarta Jalan Tol/ Toll Road Dalam Tahap Pengembangan/ 59,99 1.650.389.660.902 3.268.130.829

Development Stage


PT Waskita Toll Road (WTR) PT Waskita Toll Road (WTR)

Pendirian WTR (entitas anak) adalah sesuai dengan akta notaris No. 62 tanggal 19 Juni 2014 dari notaris Fathiah Helmi, S.H. Akta pendirian ini telah mendapat persetujuan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui surat keputusan No. AHU-14734. 40.10.2014 tanggal 25 Juni 2014.

The establishment of WTR (subsidiary) was based on notarial deed No. 62 dated June 19, 2014 of notary Fathiah Helmi, S.H. The deed was approved by the Minister of Law and Human Rights through its decision letter No. AHU-14734.40. 10.2014 dated June 25, 2014.

PT Waskita Beton Precast Tbk (WBP) PT Waskita Beton Precast Tbk (WBP)

Pendirian WBP (entitas anak) adalah sesuai dengan akta notaris No. 10 tanggal 7 Oktober 2014 dari notaris Fathiah Helmi, S.H. Akta pendirian ini telah mendapat persetujuan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui surat keputusan No. AHU-29347.40.10.2014 tanggal 14 Oktober 2014.

The establishment of WBP (subsidiary) was based on notarial deed No. 10 dated October 7, 2014 of notary Fathiah Helmi, S.H. The deed was approved by the Minister of Law and Human Rights through its decision letter No. AHU-29347.40.10.2014 dated October 14, 2014.

PT Waskita Karya Realty (WKR) PT Waskita Karya Realty (WKR)

Pendirian WKR (entitas anak) adalah sesuai dengan akta notaris No. 27 tanggal 16 Oktober 2014 dari Fathiah Helmi, S.H. Akta pendirian ini telah mendapat persetujuan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui surat keputusan No. AHU-54929.AH.01.02. tanggal 23 Oktober 2014.

The establishment of WKR (subsidiary) was based on notarial deed No. 27 dated October 16, 2014 of notary Fathiah Helmi, S.H. The deed was approved by the Minister of Law and Human Rights through its decision letter No. AHU-54929. AH.01.02 dated October 23, 2014.

PT Waskita Karya Energi (WKE) PT Waskita Karya Energi (WKE)

Pendirian WKE (entitas anak) adalah sesuai dengan akta notaris No. 05 tanggal 4 Maret 2016 dari notaris Fathiah Helmi S.H. Akta pendirian ini telah mendapat persetujuan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui surat keputusan No. AHU-0019486. AH.01.01 tahun 2016.

The establishment of WKE (subsidiary) was based on notarial deed No. 05 dated March 4, 2016 of notary Fathiah Helmi, S.H. The deed was approved by the Minister of Law and Human Rights through its decision letter No. AHU-0019486. AH.01.01 year 2016.





LampiranAttachment






9

PT Waskita Sangir Energi (WSE) PT Waskita Sangir Energi (WSE) Pendirian WSE (entitas anak WKE) adalah sesuai dengan akta notaris No. 22 tanggal 11 Juli 2013 dari notaris Fathiah Helmi, S.H. Akta pendirian ini telah mendapat persetujuan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui surat keputusan No. AHU-40852. AH.01.01.tahun 2013.

The establishment of WSE (subsidiary of WKE) was based on the notarial deed No. 22 dated July 11, 2013 of notary Fathiah Helmi, S.H. The deed was approved by the Minister of Law and Human Rights through its decision letter No. AHU-40852.AH.01.01.year 2013.

Selanjutnya pengalihan kepemilikan (inbreng) WSE ke dalam WKE dilakukan berdasarkan dengan akta notaris No. 21 tanggal 23 Desember 2016 dari notaris Kokoh Henry, S.H., M.Kn.

Then transfer of ownership of WSE to WKE was based on the notarial deed No. 21 dated December 23, 2016 of Kokoh Henry, S.H., M.Kn.

PT Waskita Wado Energi (WWE) PT Waskita Wado Energi (WWE)

Pada bulan Desember 2016, WKE mendirikan entitas anak baru, WWE, dengan kepemilikan saham sebesar 99,50% saham dan sisanya dimiliki oleh Koperasi Waskita.

In December 2016, WKE established a new subsidiary, WWE, with 99.50% ownership and the remaining shares owned by Koperasi Waskita.

PT Waskita Transjawa Toll Road (WTTR) PT Waskita Transjawa Toll Road (WTTR)

Pendirian PT Waskita MNC Transjawa Toll Road (entitas anak WTR) adalah sesuai dengan akta notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 25 tanggal 28 September 2015. Akta pendirian ini telah mendapat pengesahan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai dengan Surat Keputusan No. AHU-2458481. AH.01.01.TH.2015 tanggal 29 September 2015.

The establishment of PT Waskita MNC Transjawa Toll Road (subsidiary of WTR) was based on notarial deed No. 25 dated September 28, 2015 of notary Fathiah Helmi, S.H. This notarial deed has been approved by The Minister of Law and Human Rights through its decision letter No. AHU-2458481.AH.01.01.TH.2015 dated September 29, 2015.

Berdasarkan akta notaris Catur Virgo, S.H., M.H., No. 32 tanggal 27 Mei 2016 telah disetujui perubahan nama dari “PT Waskita MNC Transjawa Toll Road” menjadi “PT Waskita Transjawa Toll Road”. Akta tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam surat keputusan No. AHU-AH.01.03-005.3.001 tanggal 31 Mei 2016.

Based on notarial deed Catur Virgo, S.H., M.H., No. 32 dated May 27, 2016 which approved to change the name of “PT Waskita MNC Transjawa Toll Road” into “PT Waskita Transjawa Toll Road”. The deed was approved by Minister of Law and Human Rights in Decree No. AHU-AH.01.03-005.3.001 dated May 31, 2016.

PT Cimanggis Cibitung Tollways (CCT) PT Cimanggis Cibitung Tollways (CCT)

Pendirian CCT (entitas anak WTR) adalah sesuai dengan akta notaris No. 52 tanggal 22 Pebruari 2008 dari notaris Agus Madjid, S.H. M.Kn. Akta pendirian ini telah mendapat persetujuan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui surat keputusan No. AHU-09738.AH.01.01. TH.2008 tanggal 27 Pebruari 2008.

The establishment of CCT (subsidiary of WTR) was based on notarial deed No. 52 dated February 22, 2008 of notary Agus Madjid, S.H. M.Kn. The deed was approved by the Minister of Law and Human Rights through decision letter No. AHU-09738.AH.01.01.TH.2008 dated February 27, 2008.

Selanjutnya, peralihan pemegang saham CCT kepada WTR dilakukan berdasarkan dengan akta notaris No. 30 tanggal 13 Juli 2015 dari notaris Jose Dima Satria, S.H. M.Kn.

Furthermore, the change in ownership of CCT to WTR was based on notarial deed No. 30 dated July 13, 2015 of notary Jose Dima Satria, S.H. M.Kn.











10

PT Trans Jabar Tol (TJT) PT Trans Jabar Tol (TJT)

Pendirian TJT (entitas anak WTR) adalah sesuai dengan akta notaris Humberg Lie, S.H., M.Kn No. 79 tanggal 19 Juli 2007. Akta pendirian ini telah mendapat persetujuan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui surat keputusan No. W29-01398-HT.01.01-TH.2007.

The establishment of TJT (subsidiary of WTR) was based on notarial deed No. 79 dated July 19, 2007 of notary Humberg Lie, S.H., M.Kn. This notarial deed has been approved by The Minister of Law and Human Rights through its decision letter No. W29-01398-HT.01.01-TH.2007.

Akuisisi TJT oleh WTR sesuai dengan akta notaris Jose Dima Satria, S.H., M.Kn No. 44 tanggal 22 Desember 2015. Akta ini telah mendapat persetujuan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui surat No. AHU-AH.01.03-0990894.

Acquisition of TJT by WTR was in accordance with the deed of notary Jose Dima Satria, S.H., M.Kn No. 44 dated December 22, 2015. This deed was approved by Minister of Law and Human Rights through its letter No. AHU-AH.01.03-0990894.

PT Pemalang Batang Tol Road (PBTR) PT Pemalang Batang Tol Road (PBTR)

Pendirian PBTR, (entitas anak WTR) adalah sesuai dengan akta notaris No. 10 tanggal 15 Juni 2006 dari notaris Bonardo Nasution S.H. Akta pendirian ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat keputusan No. C-20478 HT.01.01. TH 2006 tanggal 13 Juli 2006.

The establishment of PBTR, (subsidiary of WTR) was based on notarial deed No. 10 dated June 15, 2006 of notary Bonardo Nasution, S.H. The deed was approved by the Minister of Law and Human Rights through its decision letter No. C-20478 HT.01.01. TH 2006 dated July 13, 2006.

Selanjutnya peralihan pemegang saham PBTR ke dalam WTR berdasarkan akta notaris No. 57 tanggal 15 Pebruari 2016 dari notaris Jose Dima Satria. Akta ini telah mendapat persetujuan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui surat keputusan No. AHU-AH. 01.03-0982070.

Then change in ownership of PBTR to WTR was based on notarial deed No. 57 dated February 15, 2016 of notary Jose Dima Satria. The deed was approved by Minister of Law and Human Rights through its decision letter No. AHU-AH.01.03-0982070.

PT Sriwijaya Markmore Persada (SRIMP) PT Sriwijaya Markmore Persada (SRIMP)

Pendirian SRIMP adalah sesuai dengan akta notaris Ilmiawan Dekrit Supatmo S.H., M.H., No. 51 tanggal 18 Nopember 2011. Akta pendirian ini telah mendapat pengesahan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan Surat Keputusan tanggal 21 Nopember 2011 No. AHU-56876.A.H.01.01.TH 2011.

The establishment of SRIMP (subsidiary of WTR) was based on notarial deed No. 51 dated November 18, 2011 by Ilmiawan Dekrit Supatmo S.H., M.H. This notarial deed was approved by The Minister of Justice and Human Rights of The Republic of Indonesia through decision letter No. AHU-56876.A.H.01.01.TH2011, dated November 21, 2011.

Akuisisi SRIMP oleh PT WTR sesuai dengan akta notaris No. 26 dan No. 27 tanggal 12 Mei 2016 oleh Fathiah Helmi, S.H.

The acquisition of SRIMP by PT WTR is in accordance with the deed No. 26 and No. 27 dated May 12, 2016 by Notary Fathiah Helmi, S.H.

Berdasarkan Akta No. 51 tanggal 27 April 2017 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi S.H., WTR membeli saham milik PT Persada Tanjung Api–Api sebesar Rp 146.250.000.000 atau sebesar 29,25%, saham milik PT Kayson Company sebesar Rp 23.750.000.000 atau sebesar 4,75% dan saham milik PT Sriwijaya Marga Persada sebesar Rp 20.000.000.000 atau sebesar 4%, sehingga penyertaan perusahaan meningkat menjadi 98%.

Based on the Deed No. 51 dated April 27, 2017 by Fathiah Helmi S.H., WTR bought the shares owned by PT Persada Tanjung Api – Api amounting to Rp 146,250,000,000 or equivalent to 29.25%, shares owned by PT Kayson Company amounting to Rp 23,750,000,000 or equivalent to 4.75% and shares owned by PT Sriwijaya Marga Persada amounting to Rp 20,000,000,000 or equivalent to 4%, which increased the company participation to 98%.





LampiranAttachment






11

PT Waskita Bumi Wira (WBW) PT Waskita Bumi Wira (WBW)

Perusahaan memiliki penyertaan sebesar 48% atas modal disetor WBW atau sebesar Rp 7.500.000.000, berdasarkan akta notaris Jose Dima Satria, S.H., M.Kn No. 43 tanggal 28 Oktober 2014.

The Company had initial a participation of 48% on the paid in capital of WBW amounted to Rp 7,500,000,000, was based on the notarial deed of Jose Dima Satria, S.H., M.Kn. No. 43 dated October 28, 2014.

Pada tanggal 9 Mei 2016, berdasarkan Keputusan Sirkular Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tangal 3 Mei 2016, WTR membeli saham milik PT Energi Bumi Mining sebesar Rp 1.094.000.000, sehingga penyertaan perusahaan meningkat menjadi 55%.

On May 9, 2016, based on Decree of the Circular of General Meeting of Shareholders dated May 3, 2016, WTR bought the shares owned by PT Energi Bumi Mining amounting to Rp 1,094,000,000, which increased the company participation to 55%.

Berdasarkan akta No. 5 tanggal 4 April 2016, PT Energi Bumi Mining memiliki opsi saham untuk membeli kembali transfer kepemilikan 7% dari WBW sampai dengan 31 Desember 2016. Opsi saham tersebut hangus dan WBW dikonsolidasi.

Based on Deed No. 5 dated April 4, 2016. PT Energi Bumi Mining has shares option to buy back the 7% ownership transfer from WBW until December 31, 2016. The shares option expired and WBW was consolidated.

Berdasarkan Akta No. 13 tanggal 8 Desember 2017 dari Zulkifli Harahap S.H, Modal Dasar WBW yang sebelumnya berjumlah 50.000 lembar saham menjadi 1.000.000 lembar saham dan peningkatan modal ditempatkan dan disetor yang semula Rp 7.500.000.000 menjadi Rp 554.957.000.000 sehingga penyertaan WTR meningkat menjadi 98,64%. Akta ini telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, dengan Surat Keputusan No. AHU0156761.AH.01.11 tanggal 11 Desember 2017.

Based on the Deed No. 13 dated December 8, 2017, by Zulkifli Harahap S.H., the authorized capital of the WBW changed from 50,000 shares to 1,000,000 shares and increase capital issued and fully paid from Rp 7,500,000,000 to Rp 554,957,000,000 which increased WTR participation to 98.64%. This deed was approved by Ministry of Justice and Human Rights of The Republic of Indonesia through decision letter No. AHU0156761.AH.01.11 dated December 11, 2017.

PT Cibitung Tanjung Priok Port Rollways (CTP)

PT Cibitung Tanjung Priok Port Rollways (CTP)

Pendirian PT MTD CTP Expressway (entitas anak WTR) adalah sesuai dengan akta notaris Martina S.H., No. 4 tanggal 13 September 2006. Akta pendirian ini telah mendapat pengesahan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI sesuai dengan Surat Keputusan tanggal 23 Nopember 2006 No. W7-02046 HT.01.01-TH.2006.

The estabilishment of PT MTD CTP Expressway (subsidiary of WTR) was based on the notarial deed No. 4 dated september 13, 2006 of notary Martina, S.H. The deed was approved by the minister of law and human Right through its decision letter No. W7-02046 HT.01.01-TH.2006 dated November 23, 2006.

Peralihan pemegang saham PT MTD CTP Expressway kepada WTR sesuai dengan Akta Notaris Zulkifli Harahap, SH No. 15 tanggal 26 April 2017.

Transfer of ownership of PT MTD CTP Expressway to WTR was based on Notarial deed No. 15 dated April 26, 2017 of notary Zulkifli Harahap, S.H.

Berdasarkan akta Notaris Drs. Soebiantoro, S.H., No. 17 tanggal 24 Mei 2017 telah disetujui perubahan nama Perseroan yang sebelumnya bernama “PT MTD CTP Expressway” menjadi “PT Cibitung Tanjung Priok Port Tollways”.

Based on notarial deed Drs. Soebiantoro, S.H, No. 17 dated May 24, 2017 which approved to change the name of “PT MTD CTP Expressway” into “PT Cibitung Tanjung Priok Port Tollways”.











12

PT Kresna Kusuma Dyandra Marga (KKDM) PT Kresna Kusuma Dyandra Marga KKDM)

Pendirian KKDM (entitas anak WTR) adalah sesuai Akta Pendirian dari Notaris Mudofir Hadi SH, No. 94 tanggal 20 Desember 1996. WTR memiliki penyertaan 60% dari modal disetor KKDM.

The estabilishment of PT KKDM (subsidiary of WTR) was based on the notarial deed No. 94 dated December 20, 1996 of notary Mudofir Hadi, S.H. WTR owns 60% of paid up capital of KKDM.

Berdasarkan Akta Notaris Jose Dima Satria, S.H., M.Kn. No. 25 tanggal 8 Juni 2017, WTR membeli kepemilikan minoritas pada saham KKDM sebesar 38,97% atau senilai Rp 525.000.000.000, sehingga kepemilikan PT WTR menjadi 98,97%.

Based on notarial Deed of Jose Dima Satria, S.H., M.Kn. No. 25 dated June 8, 2017, WTR purchased a minority interest in KKDM amounting to 38.97% or equivalent to Rp 525,000,000,000, bringing the ownership of PT WTR to 98.97%.

Berdasarkan Akta Notaris No. 17 tanggal 20 Desember 2017 oleh Ariani L. Rachim, S.H., WTR membeli penerbitan saham KKDM sebesar 0,57% sehingga kepemilikan WTR atas KKDM menjadi 99,54%.

Based on notarial deed No. 17 dated December 20, 2017 by Ariani L. Rachim, S.H., the WTR bought 0.57% from issuance of shares of KKDM and increase the WTR’s participation on KKDM to 99.54%.

PT Semesta Marga Raya (SMR) PT Semesta Marga Raya (SMR)

Pendirian SMR (entitas anak WTTR) adalah sesuai dengan akta notaris No. 127 tanggal 28 September 2015 dari notaris Humberg Lie, S.H., M.Kn. Akta pendirian ini telah mendapat persetujuan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui surat keputusan No. AHU-10.AH.02.02/TH2010.

The establishment of SMR (subsidiary of WTTR) was based on notarial deed No. 127 dated September 28, 2015 of notary Humberg Lie, S.H., M.Kn. This notarial deed has been approved by the Minister of Law and Human Rights through its decision letter No. AHU-10.AH.02.02/TH2010.

Selanjutnya, pengalihan kepemilikan (inbreng) SMR ke dalam WTTR dilakukan berdasarkan akta notaris No. 134 tanggal 28 September 2015 dari notaris Humberg Lie, S.H, S.E, M.Kn.

Furthermore, transfer of ownership of SMR to WTTR was based on notarial deed No. 134 dated September 28, 2015 of notary Humberg Lie, S.H, S.E, M.Kn.

PT Pejagan Pemalang Tol Road (PPTR) PT Pejagan Pemalang Tol Road (PPTR)

Pendirian PPTR (entitas anak WTTR) adalah sesuai dengan akta notaris No. 09 tanggal 15 Juni 2006 dari notaris Bonardo Nasution, S.H., M.Kn. Akta pendirian ini telah mendapat persetujuan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui surat keputusan No. C-20455.HT.01.01.TH.2006.

The establishment of PPTR (subsidiary of WTTR) was based on notarial deed No. 09 dated June 15, 2016 of notary Bonardo Nasution, S.H. M.Kn. The deed was approved by the Minister of Law and Human Rights through its decision letter No. C-20455.HT.01.01.TH.2006.

Selanjutnya, inbreng PPTR oleh WTTR dilakukan berdasarkan dengan akta notaris Fathiah Helmi, S.H. No. 40 tanggal 30 Oktober 2015.

Furthermore, transfer of ownership of PPTR to WTTR was based on notarial deed No. 40 of notary Fathiah Helmi, S.H, dated October 30, 2015.

PT Transjawa Paspro Jalan Tol (TPJT) PT Transjawa Paspro Jalan Tol (TPJT)

Pendirian TPJT (entitas anak WTTR) adalah sesuai dengan akta notaris No. 22 tanggal 21 Mei 2007 dari notaris Humberg Lie, S.H., M.Kn. Akta pendirian ini telah mendapat persetujuan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui surat keputusan No. W29-01201HT.01.01-TH.2007.

The establishment of TPJT (subsidiary of WTTR) was based on notarial deed No. 22 dated May 21, 2007 of notary Humberg Lie, S.H., M.Kn. This notarial deed has been approved by the Minister of Law and Human Rights through its decision letter No. W29-01201HT.01.01-TH.2007.





LampiranAttachment






13

Akuisisi dari TPJT oleh WTTR sesuai dengan akta notaris No. 135 tanggal 28 September 2015 dari notaris Humberg Lie, S.H., M.Kn. Akta ini telah mendapat persetujuan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui No. AHU-AH.01.03-0969717.

Acquisition of TPJT by WTTR is in accordance with the deed No. 135 of September 28, 2015 of notary Humberg Lie, S.H., M.Kn. This deed was approved by Minister of Law and Human Rights through its letter No. AHU - AH.01.03-0969717.

Perusahaan dan entitas anak selanjutnya secara bersama-sama disebut sebagai “Grup”.

The Company and subsidiaries herein after will be referred as “the Group”.

1.c. Penawaran Umum Efek Perusahaan 1.c. The Public Offering of the Company's

Securities

Saham Shares

Pada tanggal 10 Desember 2012, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) berdasarkan surat keputusan No. S-14012/BL/2012.

On December 10, 2012, the Company obtained the notice of effectivity notification from the Chairman of the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (Bapepam-LK) through its decree No. S-14012/BL/2012.

Pada tanggal 17 Desember 2012 berdasarkan surat No. S-08414/BEI.PPJ/12-2012 PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyetujui penawaran efek Perusahaan di BEI kepada masyarakat atas 3.082.315.000 saham biasa dengan nilai nominal Rp 100 per saham dan harga penawaran Rp 380 per saham.

On December 17, 2012, according to the letter No. S-08414/BEI.PPJ/12-2012, Indonesian Stock Exchange (IDX) agreed to the public offering of the Company on IDX for 3,082,315,000 of common stock with the par value Rp 100 per share and the offering price Rp 380 per share.

Dari jumlah saham yang ditawarkan dalam penawaran umum kepada masyarakat sebesar 6,25% atau sebanyak 192.644.000 saham biasa atas nama baru dijatahkan kepada karyawan perusahaan melalui program penjatahan saham untuk pegawai Perusahaan (Employee Stock Allocation/ ESA).

From the number of shares offered in the public offering of 6.25% or 192,644,000 of new ordinary shares is allocated to the employees through the allocation shares program of the Company (Employee Stock Allocation/ ESA).

Pada tanggal 19 Desember 2012, seluruh saham Perusahaan sebanyak 9.632.236.000 saham telah tercatat pada BEI. Pada tanggal 10 Juni 2015, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atas Pernyataan Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Terbatas I (PUT I) berdasarkan surat keputusan No. S-238/D.04/2015.

On December 19, 2012, a total of 9,632,236,000 shares of the Company were listed on the IDX. On the date June 10, 2015, The Company obtained effective notification from The Board of Commissioners of the Financial Services Authority (OJK) of the Registration Statement in the Limited Public Offering I (LPO I) through its decree No. S-238/D.04/2015.

Pada tanggal 7 Juli 2015, seluruh saham Perusahaan melalui PUT I sebanyak 3.653.498.200 saham telah tercatat pada BEI, sehingga jumlah keseluruhan saham Perusahaan setelah PUT I menjadi sebesar 13.567.473.560 saham.

On July 7, 2015, all the Company’s shares through the LPO I totaling 3,653,498,200 shares have been listed in the IDX, bringing the number of shares of the Company after the LPO I totaling 13,567,473,560 shares.











14

Obligasi Bonds Perusahaan telah menerbitkan obligasi dengan rincian sebagai berikut:

The Company has issued bonds with the following details are as follows:

Obligasi/ Jumlah/ Tahun/ Tanggal Penerbitan/ Jatuh Tempo/

No Bonds Amount Years Date of Issuance Due Date Status

1 Berkelanjutan I Tahap II Seri A/ Shelf I Phase II Tranche A 350.000.000.000 3 16 Oktober/ October 16, 2015 16 Oktober/ October 16, 2018 Belum Lunas/ Outstanding

2 Berkelanjutan I Tahap II Seri BShelf II Phase II Tranche B 1.150.000.000.000 5 16 Oktober/ October 16, 2015 16 Oktober/ October 16, 2020 Belum Lunas/ Outstanding

3 Berkelanjutan II Tahap IShelf II Phase I 2.000.000.000.000 3 10 Juni/ June 10, 2016 10 Juni/ June 10, 2019 Belum Lunas/ Outstanding

4 Berkelanjutan II Tahap IIShelf II Phase II 900.000.000.000 5 28 September/ September 28, 2016 28 September/ September 28, 2021 Belum Lunas/ Outstanding

5 Berkelanjutan II Tahap III Seri AShelf II Phase III Tranche A 747.000.000.000 3 21 Pebruari/ February 21, 2017 21 Pebruari/ February 21, 2020 Belum Lunas/ Outstanding

6 Berkelanjutan II Tahap III Seri B Shelf II Phase III Tranche B 910.000.000.000 4 21 Pebruari/ February 21, 2017 21 Pebruari/ February 21, 2022 Belum Lunas/ Outstanding

7 Berkelanjutan III Tahap I Seri A Shelf III Phase I Tranche A 1.369.000.000.000 3 06 Oktober/ October 21, 2017 06 Oktober/ October 21, 2020 Belum Lunas/ Outstanding

8 Berkelanjutan III Tahap I Seri BShelf III Phase I Tranche B 1.631.000.000.000 5 06 Oktober/ October 21, 2017 06 Oktober/ October 21, 2022 Belum Lunas/ Outstanding

1.d. Bidang Usaha 1.d. The Scope of Business

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, maksud dan tujuan Perusahaan adalah turut melaksanakan dan menunjang kebijakan dan program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, khususnya industri konstruksi, industri pabrikasi, jasa penyewaan, jasa keagenan, investasi, agro industri, perdagangan, pengelolaan kawasan, layanan jasa peningkatan kemampuan di bidang jasa konstruksi, teknologi informasi serta kepariwisataan dan pengembangan dengan menerapkan prinsip-prinsip perseroan terbatas.

In accordance with article 3 of the Company’s Articles of Association, the objectives of the Company are to execute and support the government policy and programs in economic area and national development in general, specifically in construction industry, fabrication, rental services, agent services, investment, agro industry, trading, area management, increase ability in the field of construction services, information technology, and tourism and developer with implementation in good corporate governance.

Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Perusahaan dapat melaksanakan kegiatan usaha yaitu Pekerjaan pelaksanaan konstruksi, jasa pertambangan, pekerjaan terintegrasi Enginering, Procurement and Construction (EPC), perancangan dan pembangunan (design and build), layanan jasa konsultasi manajemen, gedung manajemen, pabrikasi bahan dan komponen bangunan, pabrikasi komponen dan peralatan konstruksi, pabrikasi barang logam, kayu, karet dan plastik, penyewaan peralatan konstruksi, layanan jasa keagenan bahan dan komponen bangunan serta peralatan konstruksi, investasi dan/atau pengelolaan usaha di bidang prasarana dan sarana dasar serta industri, melakukan usaha di bidang agro industri, ekspor-impor, perdagangan umum, pengelolaan kawasan, pengembangan sistem, layanan jasa bidang teknologi informasi dan kepariwisataan dan pengembangan realty.

In order to achieve the objectives, the Company engaged in following activities Construction execution work, mining services, integrated Engineering, Procurement, and Construction (EPC), design and build, management consultant service, building management, building components and raw material fabrication, component and construction tools fabrication, fabrication of metals, woods, rubber, and plastic fabrication, leasing on construction equipments, agent for raw materials, building components and construction equipment, investment and/or business management in area of basic facility and infrastructure and industry, performing activities in agro industry field, export-import, general trading, area management, system development, service in information technology and tourism and realty development.

Kegiatan usaha Perusahaan yang saat ini telah dijalankan Perusahaan adalah kegiatan pelaksanaan konstruksi dan pekerjaan terintegrasi EPC.

The Company's current business activities, is construction activities and integrated EPC.





LampiranAttachment






15

1.e. Organisasi 1.e. Organization

Struktur Organisasi Organization Structure

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Perusahaan tanggal 17 Maret 2017, menetapkan 6 (enam) anggota direksi Perusahaan yaitu seorang direktur utama dan 5 (lima) direktur.

According to the Decree of State Ministry of State Owned Enterprise (SOE) in General Meeting of Shareholders (GMS) of the Company dated March 17, 2017, appointed 6 (six) directors of the Company consists of a president director and 5 (five) directors.

Wilayah kerja sesuai surat keputusan direksi No. 17/SK/WK/2016 tanggal 20 Desember 2016 tentang perubahan struktur organisasi Perusahaan, Struktur organisasi Perusahaan berbasis unit bisnis. Unit bisnis mempunyai fungsi pemasaran sampai dengan fungsi produksi. Unit bisnis memiliki 7 (tujuh) divisi, sebagai berikut:

Work areas according to the decision letter of director No. 17/SK/WK/2016 dated December 20, 2016 regarding to the changes of the Company’s organizational structure, the organizational structure is based on business unit. The business unit has its function of marketing function up to production function. The business unit have 7 (seven) divisions, as follows:

Unit Bisnis/ Wilayah Operasi/ Kedudukan/Business Unit Work Areas Location

Divisi I/ JakartaDivision I

Divisi II/ JakartaDivision II

Divisi III/ JakartaDivision III

Divisi IV/ SurabayaDivision IV

Operational area covers java island, domiciled in Jakarta to perform its activitiesin the marketing up to production for toll road projects and devolepment projectswith no contract value restriction.

Berkedudukan di Surabaya melaksanakan kegiatan Perusahaan dalam bidangpemasaran sampai dengan produksi untuk pekerjaan proyek-proyek jalan tol danproyek-proyek pengembangan meliputi pulau jawa dengan tidak ada batasan nilaikontrak.

Domiciled in Surabaya to perform its activities in the marketing up to productionfor toll road projects and devolepment projects covers java island with no contractrestriction.

Daerah operasional meliputi seluruh Indonesia dan luar negeri (kecuali TimorLeste) berkedudukan di Jakarta dengan melaksanakan kegiatan Perusahaandalam bidang pemasaran sampai dengan produksi untuk pekerjaan Proyek-Proyek Gedung, Bandara, Jalan Kereta Api dan LRT, serta Proyek Investasidengan nilai kontrak > Rp 300 Miliar.

Operational area covers the whole area of Indonesia and abroad (except TimorLeste), domiciled in Jakarta to perform its activities in the marketing's area toproduction for the entire building project for the works of Building, Airport, Railwayand LRT Projects, as well as Investment Projects with contract value > Rp 300Billion.

Daerah operasional meliputi seluruh Indonesia dan Timor Leste berkedudukan diJakarta dengan melaksanakan kegiatan Perusahaan dalam bidang pemasaransampai dengan produksi untuk sipil dan proyek EPC proyek seperti Dams, Landscape bridges, Docks, Transmissions dan proyek EPC seperti proyekinvestasi dengan nilai kontrak > Rp 300 Miliar.

Operational area covers the whole area of Indonesia and Timor Leste, domiciledin Jakarta to perform its activities in the marketing up to production for Civil andEPC projects such as Dams, Landscape bridges, Docks, Transmissions and EPCProjects as well as investment projects with contract value > Rp 300 Billion.

Daerah operasional meliputi pulau jawa berkedudukan di Jakarta denganmelaksanakan kegiatan Perusahaan dalam bidang pemasaran sampai denganproduksi untuk pekerjaan proyek-proyek jalan tol dan proyek-proyekpengembangan dengan tidak ada batasan nilai kontrak.











16

Unit Bisnis/ Wilayah Operasi/ Kedudukan/Business Unit Work Areas Location

Divisi V/ JakartaDivision V

Divisi VI/ PalembangDivision VI

Divisi VII/ JakartaDivision VII

Daerah operasional seluruh indonesia selain pulau Jawa; berkedudukan diJakarta dengan melaksanakan kegiatan Perusahaan dalam bidang pemasaransampai dengan produksi untuk pekerjaan proyek-proyek jalan tol dan proyek-proyek pengembangan dengan tidak ada batasan nilai kontrak.

Berkedudukan di Jakarta melaksanakan kegiatan Perusahaan dalam bidangpemasaran sampai dengan produksi untuk pekerjaan proyek-proyek jalan tol danproyek-proyek pengembangan terpilih oleh Direksi, meliputi pulau Jawa dengantidak ada batasan nilai kontrak .

Domiciled in Jakarta its activities in the marketing up to production for toll roadprojects and devolepment projects chosen by Directors, covers Java Island withno contract restriction.

Domiciled in Palembang its activities in the marketing up to production for tollroad projects and devolepment projects covers the whole area of indonesiaexcept Java Island with no contract restriction.

Operational area covers the whole area of Indonesia except Java island,domiciled in Jakarta to perform its activities in the marketing up to production fortoll road projects and devolepment projects covers java island with no contractrestriction.

Berkedudukan di Palembang melaksanakan kegiatan Perusahaan dalam bidangpemasaran sampai dengan produksi untuk pekerjaan proyek-proyek jalan tol danproyek-proyek pengembangan meliputi Seluruh Indonesia selain Pulau Jawadengan tidak ada batasan nilai kontrak.

1.f. Susunan Dewan Komisaris, Direksi dan

Karyawan 1.f. The Composition of Board of

Commissioners, Directors and Employees

Susunan Komisaris dan Direksi ditetapkan berdasarkan akta keputusan RUPS No. 56 tanggal 17 Maret 2017 dari notaris Jose Dima Satria, S.H., M.Kn, dan Akta Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) No. 52 tanggal 25 Nopember 2016 dari notaris Fathiah Helmi, S.H.

The composition of Commissioners and Directors were approved by the decisions deed of GMS No. 56 of notary Jose Dima Satria, S.H., M.Kn, dated March 17, 2017 and decisions deed of Extraordinary General Meeting of Shareholder (EGMS) No. 52 of notary Fathiah Helmi, S.H., dated November 25, 2016.

Susunan pengurus Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:

The composition of the Company’s Board of Commissioners and Directors as of December 31, 2017 and 2016, are as follows:

31 Des/ Dec 31, 2017 dan/and 2016

Komisaris Utama Badrodin Haiti President Commissioner

Komisaris Independen M. Aqil Irham Independent CommissionersViktor S. Sirait

Komisaris Danis H. Sumadilaga CommissionersArif Baharudin R Agus Sartono

Direktur Utama M. Choliq M. Choliq President Director

Direktur Independen Tunggul Rajagukguk Tunggul Rajagukguk Independent Director

Direktur Adi Wibowo Adi Wibowo DirectorsNyoman Wirya Adnyana Nyoman Wirya Adnyana

Agus Sugiono Agus SugionoBambang Rianto*)

31 Des/ Dec 31, 2017 dan/and 2016

*) Terhitung sejak 31 Maret 2017, Bambang Rianto diangkat sebagai anggota direksi.

*) Since March 31, 2017, Bambang Rianto appointed as a director.

Komite Audit diangkat melalui surat keputusan komisaris No. 11/SK/WK/DK/2015 tanggal 30 September 2015.

Audit Committee was appointed by the decision letter of commissioner No. 11/SK/WK/DK/2015 dated September 30, 2015.





LampiranAttachment






17

Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:

The composition of the Company’s Audit Committee as of Desember 31, 2017 and 2016 are as follows:

31 Des/ Dec 31, 2017 dan/and 2016

Ketua Viktor S. Sirait Head

Anggota R. Agus Sartono MembersTjahjo Winarto

Hengki Z. P. Tampubolon

Komite Risiko dan Asuransi diangkat melalui surat keputusan komisaris No. 12/SK/WK/DK/2015 tanggal 30 September 2015 mengenai penggantian anggota Komite Risiko dan Asuransi.

Risk and Insurance Committee was appointed by the decision letter of commissioner No. 12/SK/WK/DK/2015 of September 30, 2015 regarding the replacement of Risk and Insurance’s Committee members.

Susunan Komite Risiko dan Asuransi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:

The composition of the Company’s Risk and Insurance Committee as of December 31, 2017 and 2016 are as follows:

31 Des/ Dec 31, 2017 dan/and 2016

Ketua M. Aqil Irham Head

Anggota Danis H. Sumadilaga MembersAhmad Syarif Munawi

Zulfan Zahar

Kepala Satuan Pengendalian Internal dan Sekretaris Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:

The Company’s Head of Internal Control and Corporate Secretary as of December 31, 2017 dan 2016 are as follows:

Satuan Pengendalian Internal Jonni Hutahaen Jonni Hutahaen Internal Control Section

Sekretaris Perusahaan Shastia Hadiarti *) Hadi Susilo Corporate Secretary

31 Des/ Dec 31, 2017 dan/and 2016

*) Terhitung sejak 21 April 2017, Shastia Hadiarti diangkat

sebagai Sekretaris Perusahaan.

*) Since April 21, 2017, Shastia Hardi appointed as a Corporate Secretary.

Jumlah remunerasi yang diterima oleh Dewan Komisaris pada 31 Desember 2017 dan 2016 masing-masing sebesar Rp 38.370.859.258 dan Rp 16.397.824.141.

The total remuneration received by Board of Commissioners for December 31, 2017 and 2016 were amounting to Rp 38,370,859,258 and Rp 16,397,824,141, respectively.

Jumlah remunerasi yang diterima oleh Direksi pada tahun 2017 dan 2016 masing- masing sebesar Rp 83.684.660.742 dan Rp 39.863.300.859.

The total remuneration received by Directors for 2017 and December 31, 2016 amounted to Rp 83,684,660,742, and Rp 39,863,300,859, respectively.

Grup memiliki karyawan tetap masing-masing sebesar 3.732 dan 3.438 orang per 31 Desember 2017 dan 2016.

The Group has average number of 3,732 and 3,438 employees as of December 31, 2017 and December 31, 2016.











18

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

a. Pernyataan Kepatuhan a. Statement of Compliance

Laporan keuangan konsolidasian Grup disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

The consolidated financial statements of the Group have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards.

b. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan

Keuangan Konsolidasian b. The Basis of Measurement and Preparation

of Consolidated Financial Statements Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali untuk akun aset tetap yang telah dinilai kembali (revaluasi) di tahun 2000, investasi dalam efek tertentu yang dicatat sebesar nilai wajarnya atau dicatat menggunakan metode ekuitas, persediaan yang dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value). Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan metode akrual kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian.

The basis of measurement in the preparation of these consolidated financial statements is historical cost method, except for the revaluation of fixed assets in year 2000, investments in shares of stock which are carried at its fair value or accounted for under the equity method, and inventories which are carried at the lower of cost and net realizable value. The consolidated financial statements are prepared using the accrual method, except for the consolidated statements of cash flows.

Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan arus kas ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

The statements of cash flows are prepared using the direct method by classifying cash flows into operating, investing and financing activities.

Mata uang penyajian yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah Rupiah (Rp) yang merupakan mata uang fungsional Grup. Setiap entitas di dalam Grup menetapkan mata uang fungsional sendiri dan unsur-unsur dalam laporan keuangan konsolidasian dari setiap entitas diukur berdasarkan mata uang fungsional tersebut.

The presentation currency used in the preparation of the consolidated financial statements is Indonesian Rupiah (Rp) which is the functional currency of the Group. Each entity in the Group determines its own functional currency and items included in the consolidated financial statements of each entity are measured using that functional currency.

c. Prinsip-prinsip Konsolidasian c. Principles of Consolidation

Laporan keuangan konsolidasian mencakup laporan keuangan Perusahaan dan entitas-entitas anak seperti disebutkan pada Catatan 1.b.

The consolidated financial statements incorporate the financial statements of the Company and subsidiaries as described in Note 1.b.

Entitas anak adalah entitas yang dikendalikan oleh Grup, yakni Grup terekspos, atau memiliki hak, atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan entitas dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi imbal hasil tersebut melalui kemampuan kini untuk mengarahkan aktivitas relevan dari entitas (kekuasaan atas investee).

A subsidiary is an entity controlled by the Group, i.e. the Group is exposed, or has rights, to variable returns from its involvement with the entity and has the ability to affect those returns through its current ability to direct the entity’s relevant activities (power over the investee).

Keberadaan dan dampak dari hak suara potensial dimana Grup memiliki kemampuan praktis untuk melaksanakan (yakni hak substantif) dipertimbangkan saat menilai apakah Grup mengendalikan entitas lain.

The existence and effect of substantive potential voting rights that the Group has the practical ability to exercise (i.e. substantive rights) are considered when assessing whether the Group controls another entity.





LampiranAttachment






19

Laporan keuangan konsolidasian Grup mencakup hasil usaha, arus kas, aset dan liabilitas dari Perusahaan dan seluruh entitas anak yang secara langsung dan tidak langsung dikendalikan oleh Perusahaan. Entitas anak dikonsolidasikan sejak tanggal efektif akuisisi, yaitu tanggal dimana Grup secara efektif memperoleh pengendalian atas bisnis yang diakuisisi, sampai tanggal kehilangan pengendalian.

The Group’s consolidated financial statements incorporate the results, cash flows, assets and liabilities of the Company and all of its subsidiaries are directly and indirectly controlled. Subsidiaries are consolidated from the effective date of acquisition, which is the date on which the Group effectively obtains control of the acquired business, until that loses control .

Entitas induk menyusun laporan keuangan konsolidasian dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk transaksi dan peristiwa lain dalam keadaan yang serupa. Seluruh transaksi, saldo, laba, beban, dan arus kas dalam intra kelompok usaha terkait dengan transaksi antar entitas dalam grup dieliminasi secara penuh.

A parent prepares consolidated financial statements using uniform accounting policies for like transactions and other events in similar circumstances. All intragroup transactions, balances, income, expenses and cash flows are eliminated in full on consolidation.

Grup mengatribusikan laba rugi dan setiap komponen dari penghasilan komprehensif lain kepada pemilik entitas induk dan kepentingan non-pengendali meskipun hal tersebut mengakibatkan kepentingan non-pengendali memiliki saldo defisit. Grup menyajikan kepentingan non-pengendali di ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari ekuitas pemilik entitas induk.

The Group attributed the profit and loss and each component of other comprehensive income to the owners of the parent and non-controlling interest even though this results in the non-controlling interests having a deficit balance. The Group presents non-controlling interest in equity in the consolidated statement of financial position, separately from the equity owners of the parent.

Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas induk pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian adalah transaksi ekuitas (yaitu transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik). Ketika proporsi ekuitas yang dimiliki oleh kepentingan non-pengendali berubah, Grup menyesuaikan jumlah tercatat kepentingan pengendali dan kepentingan non-pengendali untuk mencerminkan perubahan kepemilikan relatifnya dalam entitas anak. Selisih antara jumlah dimana kepentingan non-pengendali disesuaikan dan nilai wajar dari jumlah yang diterima atau dibayarkan diakui langsung dalam ekuitas dan diatribusikan pada pemilik dari entitas induk.

Changes in the parent’s ownership interest in a subsidiary that do not result in loss of control are equity transactions (i.e. transactions with owners in their capacity as owners). When the proportion of equity held by non-controlling interest change, the Group adjusted the carrying amounts of the controlling interest and non-controlling interest to reflect the changes in their relative interest in the subsidiaries. Any difference between the amount by which the non-controlling interests are adjusted and the fair value of the consideration paid or received is recognized directly in equity and attributed to the owners of the parent.

Jika Grup kehilangan pengendalian, maka Grup: If the Group loses control, the Group: (a) Menghentikan pengakuan aset (termasuk

goodwill) dan liabilitas entitas anak pada jumlah tercatatnya ketika pengendalian hilang;

(a) Derecognizes the assets (including goodwill) and liabilities of the subsidiary at their carrying amounts at the date when control is lost;

(b) Menghentikan pengakuan jumlah tercatat

setiap kepentingan non-pengendali pada entitas anak terdahulu ketika pengendalian hilang (termasuk setiap komponen penghasilan komprehensif lain yang diatribusikan pada kepentingan non-pengendali);

(b) Derecognizes the carrying amount of any non-controlling interests in the former subsidiary at the date when control is lost (including any components of other comprehensive income attributable to them);

(c) Mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima

(jika ada) dari transaksi, peristiwa, atau keadaan yang mengakibatkan hilangnya pengendalian;

(c) Recognizes the fair value of the consideration received, (if any) from the transaction, event or circumstances that resulted in the loss of control;











20

(d) Mengakui sisa investasi pada entitas anak terdahulu pada nilai wajarnya pada tanggal hilangnya pengendalian;

(d) Recognizes any investment retained in the former subsidiary at fair value at the date when control is lost;

(e) Mereklasifikasi ke laba rugi, atau mengalihkan

secara langsung ke saldo laba jika disyaratkan oleh SAK lain, jumlah yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain dalam kaitan dengan entitas anak; dan

(e) Reclassifies to profit or loss, or transfer directly to retained earnings if required by other FAS’s, the amount recognized in other comprehensive income in relation to the subsidiary; and

(f) Mengakui perbedaan apapun yang dihasilkan

sebagai keuntungan atau kerugian dalam laba rugi yang diatribusikan kepada entitas induk.

(f) Recognizes any resulting difference as a gain or loss attributable to the parent.

d. Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Baru

dan Revisi (PSAK) dan Intrepretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK)

d. Adoption of New and Revised Statements of Financial Accounting Standards (PSAK) and Interpretation of PSAK (ISAK)

i. Amandemen/penyesuaian dan interpretasi

standar yang berlaku efektif pada tahun berjalan

i. Amendments/ improvements and Interpretations to standards effective in the current year

Dalam tahun berjalan, Grup telah menerapkan sejumlah amandemen dan interpretasi PSAK yang relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2017.

In the current year, the Group has applied, a number of amendments, and an interpretation to PSAK that are relevant to its operations and effective for accounting period beginning on or after January 1, 2017.

PSAK 1 (amandemen): Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan

PSAK 1 (amendment): Presentation of Financial Statements about Disclosure Initiative

Grup menerapkan amandemen ini untuk pertama kalinya pada tahun berjalan. Amandemen tersebut mengklarifikasi bahwa suatu entitas tidak perlu menyediakan pengungkapan yang spesifik yang disyaratkan oleh suatu PSAK jika informasi yang dihasilkan dari pengungkapan tersebut tidak material, dan memberikan panduan atas dasar penggabungan dan pemisahan informasi untuk tujuan pengungkapan. Namun, amandemen tersebut menyatakan lagi bahwa entitas mempertimbangkan untuk memberikan pengungkapan tambahan jika pemenuhan atas persyaratan spesifik dari suatu PSAK tidak cukup membantu pengguna laporan keuangan dalam memahami dampak dari transaksi tertentu, kejadian dan kondisi lain terhadap posisi keuangan dan kinerja keuangan entitas.

The Group has applied these amendments for the first time in the current year. The amendments clarify that an entity need not provide specific disclosure required by a PSAK if the information resulting from that disclosure is not material, and give guidance on the bases of aggregating and disaggregating information for the disclosure purposes. However, the amendments reiterate that an entity should consider providing additional disclosure when compliance with the specific requirements in PSAK is insufficient to enable users of financial statements to understand the impact of particular transactions, events and conditions on the entity’s financial position and financial performance.

Selanjutnya, amandemen tersebut mengklarifikasi bahwa bagian entitas dari penghasilan komprehensif lain dari entitas asosiasi dan ventura bersama yang dicatat dengan menggunakan metode ekuitas harus disajikan secara terpisah dari penghasilan komprehensif lain dari Grup dan harus dipisahkan ke dalam bagian pos yang berdasarkan masing-masing PSAK: (i) tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi dan (ii) akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi ketika kondisi tertentu terpenuhi.

In addition, the amendments clarify that an entity’s share of the other comprehensive income of associates and joint ventures accounted for using the equity method should be presented separately from those arising from the Group, and should be separated into the share of items that, in accordance with other PSAKs: (i) will not be reclassified subsequently to profit or loss and (ii) will be reclassified subsequently to profit or loss when specific conditions are met.





LampiranAttachment






21

Mengenai struktur laporan keuangan, amandemen tersebut memberikan contoh pengurutan sistematik atau pengelompokan catatan.

As regards to the structure of the financial statements, the amendments provide examples of systematic ordering or grouping of the notes.

Penerapan amandemen ini tidak berdampak pada kinerja atau posisi keuangan konsolidasion Grup.

The application of these amendments has not resulted in any impact on the consolidated financial performance or financial position of the Group.

Penerapan amandemen dan interpretasi standar berikut tidak memiliki pengaruh signifikan atas pengungkapan atau jumlah yang dicatat di dalam laporan keuangan konsolidasian pada tahun berjalan dan tahun sebelumnya:

The application of the following amendments and intepretation to standards have not resulted to material impact to disclosures or on the amounts recognized in the current and prior year consolidated financial statements:

PSAK 24 (penyesuaian), Imbalan Kerja;

PSAK 58 (penyesuaian), Aset Tidak Lancar

yang Dimiliki Untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan;

PSAK 60 (penyesuaian), Instrumen Keuangan: Pengungkapan;

ISAK 31, Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK 13: Properti Investasi; dan

ISAK 32, Definisi dan Hierarki Standar Akuntansi Keuangan.

PSAK 24 (improvement), Employee Benefits;

PSAK 58 (improvement), Non-current; Assets Held for Sale and Discontinued Operations;

PSAK 60 (improvement), Financial Instruments: Disclosures;

ISAK 31, Scope Interpretation of PSAK 13: Investment Property; and

ISAK 32, Definition and Hierarchy of Financial Accounting Standards.

ii. Standar dan interpretasi telah diterbitkan tapi

belum diterapkan ii. Standards and interpretations issued not

yet adopted Standar baru dan amandemen standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2018, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu:

New standard and amendment to standard effective for periods beginning on or after January 1, 2018, with early application permitted are:

PSAK 2 (amandemen), Laporan Arus Kas

tentang Prakarsa Pengungkapan; PSAK 13 (amandemen), Properti Investasi

tentang Pengalihan Properti Investasi; PSAK 15 (penyesuaian), Investasi pada

Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama; PSAK 16 (amandemen), Aset Tetap –

Agrikultur: Tanaman Produktif;

PSAK 46 (amandemen), Pajak Penghasilan tentang Pengakuan Aset Pajak Tangguhan untuk Rugi yang Belum Direalisasi;

PSAK 53 (amandemen), Pembayaran Berbasis Saham tentang Klasifikasi dan Pengukuran Transaksi Pembayaran Berbasis Saham;

PSAK 67 (penyesuaian), Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain;

PSAK 69, Agrikultur; dan PSAK 111, Akuntansi Wa'd.

PSAK 2 (amendment), Statement of Cash Flows about Disclosure Initiative;

PSAK 13 (amendment), Transfers of Investment Property;

PSAK 15 (improvement), Investments in Associates and Joint Ventures;

PSAK 16 (Amendment): Property, Plant and Equipment – Agriculture: Bearer Plant;

PSAK 46 (amendment), Income Tax: Recognition on Deferred Tax Assets for Unrealized Losses;

PSAK 53 (amendment), Classification and easurement of Share-based Payment Transactions;

PSAK 67 (improvement), Disclosures of Interest in Other Entities;

PSAK 69, Agriculture; and PSAK 111, Wa’d Accounting.











22

Interpretasi standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2019, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu:

Interpretation to standard effective for periods beginning on or after January 1, 2019, with early application permitted are:

ISAK 33, Transaksi Valuta Asing dan

Imbalan Dimuka. ISAK 33, Foreign Currency

Transactions and Advance Consideration.

Standar dan amandemen standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2020, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu:

Standards and amendments to standards effective for periods beginning on or after January 1, 2020, with early application permitted are:

PSAK 15 (amandemen), Investasi pada

Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama tentang Kepentingan Jangka Panjang pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama;

PSAK 62 (amandemen), Kontrak Asuransi-Menerapkan PSAK 71: Instrumen Keuangan dengan PSAK 62: Kontrak Asuransi;

PSAK 71, Instrumen Keuangan; PSAK 71 (amandemen), Instrumen

Keuangan tentang Fitur Percepatan Pelunasan dengan Kompensasi Negatif;

PSAK 72, Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan; dan

PSAK 73, Sewa.

PSAK 15 (amendment), Investments in Associates and Joint Ventures: Long Term Interest in Associate and Joint Ventures;

PSAK 62 (amendment), Insurance Contract: Applying PSAK 71: Financial Instruments with PSAK 62: nsurance Contracts;

PSAK 71, Financial Instruments; PSAK 71 (amendment), Financial

Instruments: Prepayment Features with Negative Compensation;

PSAK 72, Revenue from Contracts with Customers; and

PSAK 73, Leases. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian, dampak dari standar dan interpretasi tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian tidak dapat diketahui atau diestimasi oleh manajemen.

As of the issuance date of the consolidated financial statements, the effects of adopting these standards, amendments and interpretation on the consolidated financial statements is not known nor reasonably estimable by management.

e. Transaksi dan Penjabaran Laporan Keuangan

dalam Mata Uang Asing e. Foreign Currency Transactions and

Translation of Financial Statements

Dalam menyiapkan laporan keuangan konsolidasian, Grup mencatat dengan menggunakan mata uang dari lingkungan ekonomi utama di mana entitas beroperasi (“mata uang fungsional”). Mata uang fungsional Grup adalah Rupiah (Rp).

In preparing consolidated financial statements, the Group record by using the currency of the primary economic environment in which the entity operates (“the functional currency”). The functional currency of the Group is Rupiah (Rp).

Mata uang fungsional Kantor cabang di Dubai, Malaysia dan Timor Leste, adalah Arab Emirat Dirham (AED), Saudi Arab Real (SAR), Ringgit (MYR) dan Dolar Amerika Serikat (USD). Untuk tujuan penyajian laporan keuangan konsolidasian, aset dan liabilitas Kantor cabang di Dubai dan Timor Leste, pada tanggal laporan dijabarkan ke Rupiah (Rp) menggunakan kurs penutup yang berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan, sedangkan pendapatan dan beban dijabarkan dengan menggunakan kurs rata-rata. Untuk tujuan penggabungan, laporan keuangan kantor cabang luar negeri dijabarkan dalam Rp dengan kurs Reuters, sedangkan kantor cabang Malaysia dan Timor Leste menggunakan mata uang Ringgit dan Amerika Dolar (USD) dengan kurs Bank Indonesia (BI). Selisih kurs yang dihasilkan diakui dalam penghasilan komprehensif lain.

The functional currency of branch office in Dubai, Malaysia and Timor Leste are Arab Emirat Dirham (AED), Saudi Arab Real (SAR), Ringgit (MYR) and United States Dollar (USD). For presentation purposes of consolidated financial statements, assets and liabilities of branches in Dubai and Timor Leste at reporting date are translated to Rupiah (Rp) at the closing rate at statement of financial position date, while revenues and expenses are translated using average rate for the period. For combining purpose, the financial statements of the branch office are translated into Rp based on Reuters Rate, while Malaysia and Timor Leste Branch maintained in Ringgit and United Stated Dollar (USD) using Bank Indonesia (BI) rate. All resulting exchange differences shall be recognized in other comprehensive income.





LampiranAttachment






23

Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dalam Rp dengan kurs spot antara Rupiah dan valuta asing pada tanggal transaksi. Pada akhir periode pelaporan, pos moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rp menggunakan kurs penutup, yaitu kurs tengah BI pada 31 Desember 2017 dan 2016 sebagai berikut:

Transactions during the current year in foreign currencies are recorded in Rp by applying to the foreign currency amount the spot exchange rate between Rp and the foreign currency at the date of transactions. At the end of reporting period, foreign currency monetary items are translated to Rupiah using the closing rate, i.e middle rate of BI at December 31, 2017 and 2016 as follows:

2017 2016 Rp Rp

Dolar Amerika Sertikat 13.548 13.436 U.S DollarDolar Singapura 10.134 9.299 Singapore DollarEuro Eropa 16.174 14.162 European EuroRinggit Malaysia 3.335 2.996 Malaysian RinggitRiyal Arab Saudi 3.613 3.582 Saudi Arabian RiyalYen Jepang 120 115 Japananese Yen

31 Desember/ December 31 ,

Dalam penyusunan laporan keuangan setiap entitas individual grup, transaksi dalam mata uang asing selain mata uang fungsional entitas (mata uang asing) diakui pada kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada setiap akhir perode pelaporan, pos moneter dalam valuta asing dijabarkan kembali pada kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Pos-pos non moneter yang diukur pada nilai wajar dalam valuta asing dijabarkan kembali pada kurs yang berlaku pada tanggal ketika nilai wajar ditentukan. Pos nonmoneter yang diukur dalam biaya historis dalam valuta asing tidak dijabarkan kembali.

In preparing the financial statements of each individual group entity, transactions in currencies other than the entity’s functional currency (foreign currencies) are recognized at the rates of exchange prevailing at the dates of the transactions. At the end of each reporting period, monetary items denominated in foreign currencies are retranslated at the rates prevailing at that date. Non-monetary items carried at fair value that are denominated in foreign currencies are retranslated at the rates prevailing at the date when the fair value was determined. Non-monetary items that are measured in terms of historical cost in a foreign currency are not retranslated.

Selisih kurs atas pos moneter diakui dalam laba rugi pada periode saat terjadinya kecuali untuk:

Exchange differences on monetary items are recognized in profit or loss in the period in which they arise except for:

Selisih kurs atas pinjaman valuta asing yang

berkaitan dengan aset dalam konstruksi untuk penggunaan yang produktif di masa depan, termasuk dalam biaya perolehan aset tersebut ketika dianggap sebagai penyesuaian atas biaya bunga atas pinjaman valuta asing.

Exchange differences on foreign currency borrowings relating to assets under construction for future productive use, which are included in the cost of those assets when they are regarded as an adjustment to interest costs on those foreign currency borrowing.

Selisih kurs atas transaksi yang ditetapkan

untuk tujuan lindung nilai risiko valuta asing tertentu.

Exchange differences on transaction entered into in order to hedge certain foreign currency risks.

Selisih kurs atas pos moneter piutang atau

utang dari kegiatan usaha luar negeri yang penyelesaiannya tidak direncanakan atau tidak mungkin terjadi (membentuk bagian dari investasi bersih dalam kegiatan usaha luar negeri), yang pada awalnya diakui pada penghasilan komprehensif lain dan direklasifikasi dari ekuitas ke laba rugi pada pembayaran kembali pos moneter.

Exchange differences on monetary items receivable from or payable to a foreign operation for which settlement is neither planned nor likely to occur (therefore forming part of the net investment in the foreign operation), which are recognized initially in other comprehensive income and reclassified from equity to profit or loss on repayment of the monetary items.











24

f. Transaksi dan Saldo dengan Pihak Berelasi f. Related Party Transactions and Balances

Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor:

A related party is a person or an entity that is related to the reporting entity:

a) Orang atau anggota keluarga dekatnya

mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:

a) A person or a close member of that person’s family is related to a reporting entity if that person:

i. memiliki pengendalian atau pengendalian

bersama atas entitas pelapor; i. has control or joint control over

the reporting entity;

ii. memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau

ii. has significant influence over the reporting entity; or

iii. merupakan personil manajemen kunci entitas

pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor.

iii. is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity.

b) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor

jika memenuhi salah satu hal berikut: b) An entity is related to the reporting entity if

any of the following conditions applies: i. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota

dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya saling berelasi dengan entitas lain);

i. The entity and the reporting entity are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others);

ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau

ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya);

ii. One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member);

iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura

bersama dari pihak ketiga yang sama; iii. Both entities are joint ventures of

the same third party;

iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga;

iv. One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity;

v. Entitas tersebut adalah suatu program

imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor;

v. The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity, or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity in itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity;

vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan

bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a);

vi. The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a);

vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i)

memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau merupakan personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas); atau

vii. A person identified in (a) (i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or a parent of the entity); or





LampiranAttachment






25

viii. Entitas, atau anggota dari kelompok yang mana entitas merupakan bagian dari kelompok tersebut, menyediakan jasa personil manajemen kunci kepada entitas palapor atau kepada entitas induk dari entitas pelapor.

viii. The entity, or any member of a group of which it is a part, provides key management personnel services to the reporting entity or to the parent of the reporting entity.

Entitas yang berelasi dengan pemerintah adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama, atau dipengaruhi oleh pemerintah. Pemerintah mengacu kepada pemerintah, instansi pemerintah dan badan yang serupa baik lokal, nasional maupun internasional.

A government-related entity is an entity that is controlled, jointly controlled or significant influence by a government. Government refers to government, government agencies and similar bodies whether local, national or international.

Entitas yang berelasi dengan Pemerintah dapat berupa entitas yang dikendalikan atau dipengaruhi secara signifikan oleh Kementerian Keuangan atau Pemerintah Daerah yang merupakan Pemegang Saham entitas, atau entitas yang dikendalikan oleh Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian BUMN sebagai kuasa pemegang saham.

Government related entity can be an entity which controlled or significantly influenced by the Ministry of Finance or Local Government that representing as the shareholders of the entity or an entity controlled by the Government of Republic of Indonesia, represented by the SOE’s Ministry as a shareholder’s representative.

Transaksi signifikan yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi, baik dilakukan dengan kondisi dan persyaratan yang sama dengan pihak ketiga maupun tidak, diungkapkan pada laporan keuangan konsolidasian. (Catatan 54).

Significant transactions with related parties, whether or not made at similar terms and conditions as those done with third parties, are disclosed in the consolidated financial statements (Note 54).

g. Instrumen Keuangan g. Financial Instrument

Pengakuan dan Pengukuran Awal Initial Recognition and Measurement Grup mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, jika dan hanya jika, Grup menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontrak instrumen tersebut. Pada saat pengakuan awal aset keuangan atau liabilitas keuangan, Grup mengukur pada nilai wajarnya. Dalam hal aset keuangan atau liabilitas keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah atau dikurang dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan aset keuangan atau liabilitas keuangan tersebut. Biaya transaksi yang dikeluarkan sehubungan dengan perolehan aset keuangan dan penerbitan liabilitas keuangan yang diklasifikasikan pada nilai wajar melalui laba rugi dibebankan segera.

The Group recognizes a financial assets or a financial liabilities in the consolidated statement of financial position when, and only when, it becomes a party to the contractual provisions of the instrument. At initial recognition, the Group measures all financial assets and financial liabilites at its fair value. In the case of a financial asset or financial liability not at fair value through profit or loss, fair value plus or minus with the transaction costs that are directly attributtable to the acquisition or issue of the financial asset or financial liability. Transaction costs incurred on acquisition of a financial asset and issue of a financial liability classified at fair value through profit or loss are expensed immediately.

Pengukuran Selanjutnya Aset Keuangan Subsequent Measurement of Financial

Assets Pengukuran selanjutnya aset keuangan tergantung pada klasifikasinya pada saat pengakuan awal. Grup mengklasifikasikan aset keuangan dalam salah satu dari empat kategori berikut:

Subsequent measurement of financial assets depends on their classification on initial recognition. The Group classifies financial assets in one of the following four categories:

(i) Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar

Melalui Laba Rugi (FVTPL) (i) Financial Assets at Fair Value Through

Profit or Loss (FVTPL) Aset keuangan yang diukur pada FVTPL adalah aset keuangan yang dimiliki untuk diperdagangkan atau yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.

Financial assets at FVTPL are financial assets held for trading or upon initial recognition it is designated as at fair value through profit or loss.











26

Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat, atau bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek aktual saat ini, atau merupakan derivatif, kecuali derivatif yang ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.

Financial asset classified as held for trading if it is acquired or incurred principally for the purpose of selling and repurchasing it in the near term, or it is a part of a portfolio of identified financial instruments that are managed together and for which there is evidence of a recent actual pattern of short-term profit taking, or it is a derivative, except for a derivative that is a designated and effective hedging instrument.

Setelah pengakuan awal, aset keuangan yang diukur pada FVTPL diukur pada nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar aset keuangan diakui dalam laba rugi.

After initial recognition, financial assets at FVTPL are measured at its fair value. Gains or losses arising from a change in the fair value of financial assets are recognized in profit or loss.

(ii) Pinjaman yang Diberikan dan Piutang (ii) Loans and Receivables

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali:

Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market, other than:

(a) Pinjaman yang diberikan dan piutang yang

dimaksudkan untuk dijual dalam waktu dekat dan yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi;

(a) Those that intends to sell immediately or in the near term and upon initial recognition designated as at fair value through profit or loss;

(b) Pinjaman yang diberikan dan piutang

dalam hal pemilik mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara substansial kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas pinjaman; atau

(b) Those for which the holder may not recover substantially all of its initial investment, other than because of credit deterioration; or

(c) Pinjaman yang diberikan dan piutang yang

pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual.

(c) Those that upon initial recognition designated as available for sale.

Setelah pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

After initial recognition, loans and receivables are measured at amortized cost using the effective interest method.

Pada 31 Desember 2017 dan 2016. Grup mempunyai piutang usaha, piutang retensi, piutang lain-lain, tagihan bruto dan aset keuangan atas proyek konsesi kepada pengguna jasa yang diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.

As of December 31, 2017 and 2016, the Group has accounts receivable, retention receivables, other receivables, gross amount due from customers and financial assets from concession project which were classified as loans and receivables.

(iii) Investasi Dimiliki Hingga Jatuh Tempo (HTM) (iii) Held-to-Maturity (HTM) Investments

Investasi HTM adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta Grup mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo.

HTM investments are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturity that the Group has the positive intention and ability to hold to maturity.

Setelah pengakuan awal, HTM diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif (Catatan 15).

After initial recognition, HTM investments are measured at amortized cost using the effective interest method (Note 15).





LampiranAttachment






27

(iv) Aset Keuangan Tersedia Untuk Dijual (AFS) (iv) Available-for-Sale (AFS) Financial Assets Aset keuangan AFS adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan sebagai (a) pinjaman yang diberikan dan piutang, (b) investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo, atau (c) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.

AFS financial assets are non-derivative financial assets that are designated as available for sale on initial recognition or are not classified as (a) loans and receivable, (b) held-to-maturity investment, or (c) financial assets at fair value through profit or loss.

Setelah pengakuan awal, aset keuangan AFS diukur pada nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui dalam penghasilan komprehensif lain, kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan keuntungan atau kerugian akibat perubahan kurs, sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif lain direklasifikasi dari ekuitas ke laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi.

After initial recognition, AFS financial assets are measured at its fair value. Gains or losses arising from a change in the fair value is recogniized on other comprehensive income, except for impairment losses and foreign exchange gains and losses, until the financial assets is derecognized. At that time, the cumulative gains losses previously recognized in other comprehensive income shall be reclassified from equity to profit or loss as a reclassification adjustment.

Investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak memiliki harga kuotasian di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal diukur pada biaya perolehan.

Investment in equity instruments that do not have a quoted market price in an active market and whose fair value cannot be reliably measured are measured at cost.

Pada 31 Desember 2017 dan 2016, Grup tidak mempunyai aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai investasi saham diukur dengan metode biaya.

On December 31, 2017 and 2016, the Group has no financial assets classified as stock investments are measured using the cost method.

Pengukuran Selanjutnya Liabilitas Keuangan Subsequent Measurement of Financial

Liabilities Pengukuran selanjutnya liabilitas keuangan tergantung pada klasifikasinya pada saat pengakuan awal. Grup mengklasifikasikan liabilitas keuangan dalam salah satu dari kategori berikut:

Subsequent measurement of financial liabilities depends on their classification on initial recognition. The Group classifies financial liabilities into one of the following categories:

(i) Liabilitas Keuangan yang Diukur pada Nilai

Wajar Melalui Laba Rugi (FVTPL) (i) Financial Liabilities at Fair Value Through

Profit or Loss (FVTPL)

Liabilitas keuangan yang diukur pada FVTPL adalah liabilitas keuangan yang dimiliki untuk diperdagangkan atau yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Liabilitas keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat, atau bagian dari portfolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek aktual saat ini, atau merupakan derivatif, kecuali derivatif yang ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.

Financial liabilities at FVTPL are financial liabilities held for trading or upon initial recognition it is designated as at fair value through profit or loss. Financial liabilities classified as held for trading if it is acquired or incurred principally for the purpose of selling and repurchasing it in the near term, or it is a part of a portfolio of identified financial instruments that are managed together and for which there is evidence of a recent actual pattern of short-term profit taking, or it is a derivative, except for a derivative that is a designated and effective hedging instrument.











28

Setelah pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada FVTPL diukur pada nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui dalam laba rugi.

After initial recognition, financial liabilities at FVTPL are measured at its fair value. Gains or losses arising from a change in the fair value are recognized in profit or loss.

(ii) Liabilitas keuangan pada biaya perolehan

diamortisasi (ii) Financial liabilities at amortized cost

Liabilitas keuangan meliputi utang usaha dan lainnya, utang bruto subkontraktor, utang bank, utang lembaga keuangan non-bank, biaya yang masih harus dibayar dan utang lain-lain pada awalnya diukur pada nilai wajar, setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.

Financial liabilities, which include accounts payables, gross amount due to third parties, bank loan, loan to financial institution non-bank, accrued expenses and other payables – long term are initially measured at fair value, net of transaction costs, and subsequently measured at amortized cost using the effective interest method.

Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan

Derecognition of Financial Assets and Liabilities

Grup menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika, hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan berakhir atau Grup mengalihkan hak kontraktual untuk menerima kas yang berasal dari aset keuangan atau tetap memiliki hak kontraktual untuk menerima kas tetapi juga menanggung kewajiban kontraktual untuk membayar arus kas yang diterima tersebut kepada satu atau lebih pihak penerima melalui suatu kesepakatan. Jika Grup secara substansial mengalihkan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan, maka Grup menghentikan pengakuan aset keuangan dan mengakui secara terpisah sebagai aset atau liabilitas untuk setiap hak dan kewajiban yang timbul atau yang masih dimiliki dalam pengalihan tersebut. Jika Grup secara substansial tidak mengalihkan dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut dan masih memiliki pengendalian, maka Grup mengakui aset keuangan sebesar keterlibatan berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut. Jika Grup secara substansial masih memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan, maka Grup tetap mengakui aset keuangan tersebut.

The Group derecognize a financial asset when, and only when the contractual rights to the cash flows from the financial asset expire or the Group transfer the contractual rights to receive the cash flows of the financial asset or retains the contractual rights to receive the cash flows but assumes a contractual obligation to pay the cash flows to one or more recipients in an arrangement. If the Group transfers substantially all the risks and rewards of ownership of the financial asset, the Group derecognizes the financial asset and recognizes separately as asset or liabilities any rights and obligation created or retained in the transfer. If the Group neither transfers nor retains substantially all the risks and rewards of ownership of the financial asset and has retained control, the Group continues to recognizes the financial asset to the extent of its continuing involvement in the financial asset. If the Group retains substantially all the risks and rewards of ownership of the financial asset, the Group continues to recognize the financial asset.

Grup menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas keuangan tersebut berakhir, yaitu ketika kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kedaluwarsa.

The Group removes a financial liability from its statement of financial position when, and only when, it is extinguished, ie when the obligation specified in the contract is discharged or cancelled or expires.

Penurunan Nilai Aset Keuangan Impairment of Financial Assets Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup mengevaluasi apakah terdapat bukti objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan dari aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.

At the end of each reporting period, the Group assess whether there is any objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired. A financial asset or group of financial assets is impared and impairment lossess are incurred, if and only if, there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that occured after the initial recognition of the asset (loss event), and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or group of financial assets that can be reliably estimated.





LampiranAttachment






29

Berikut adalah bukti objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai:

The following are objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired:

(a) Kesulitan keuangan signifikan yang dialami

penerbit atau pihak peminjam; (a) Significant financial difficulty of the issuer

or obligor; (b) Pelanggaran kontrak, seperti terjadinya gagal

bayar atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga;

(b) A breach of contract, such as default or delinquency in interest or principal payments;

(c) Terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam

akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya; atau

(c) It is probable that the borrower will enter bankruptcy or other financial reorganization; or

(d) Hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat

kesulitan keuangan. (d) The disappearance of an active market

for that financial asset because of financial difficulties.

Untuk investasi pada instrumen ekuitas, penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang dalam nilai wajar instrumen ekuitas di bawah biaya perolehannya merupakan bukti objektif terjadinya penurunan nilai.

For investment in equity instrument, a significant and prolonged decline in the fair value of the equity instrument below its cost is an objective evidence of impairment.

Jika terdapat bukti objektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi atas pinjaman yang diberikan dan piutang atau investasi dimiliki hingga jatuh tempo yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara jumlah tercatat aset dan nilai kini estimasi arus kas masa depan yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut dan diakui pada laba rugi.

If there is objective evidence that an impairment loss has been incurred on loans and receivable or held-to-maturity investments carried at amortized cost, the amount of impairment loss is measured as the difference between the carrying amount of the financial asset and the present value of estimated future cash flows discounted at the financial asset’s original effective interest rate and recognized in profit or loss.

Jika penurunan dalam nilai wajar atas aset keuangan tersedia untuk dijual telah diakui dalam penghasilan komprehensif lain dan terdapat bukti objektif bahwa aset tersebut mengalami penurunan nilai, maka kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif lain direklasifikasi dari ekuitas ke laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi meskipun aset keuangan tersebut belum dihentikan pengakuannya. Jumlah kerugian kumulatif yang direklasifikasi adalah selisih antara biaya perolehan (setelah dikurangi pelunasan pokok dan amortisasi) dan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui dalam laba rugi.

When a decline in the fair value of an available-for-sale financial asset has been recognized in other comprehensive income and there is objective evidence that the asset is impaired, the cumulative loss that had been recognized in other comprehensive income shall be reclassified from equity to profit or loss as a reclassification adjustment even though the financial assets has not been derecognized. The amount of the cumulative loss that is reclassified are the difference between the acquisition cost (net of any principal repayment and amortisation) and current fair value, less any impairment loss on that financial asset previously recognized in profit or loss.

Metode Suku Bunga Efektif The Effective Interest Method Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset atau liabilitas keuangan (atau kelompok aset atau liabilitas keuangan) dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas masa depan selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat,

The effective interest method is a method of calculating the amortized cost of a financial asset or a financial liability (or group of financial assets or financial liabilities) and of allocating the interest income or interest expense over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discount estimated future cash payments or receipts through the expected life of the financial instrument or, when appropriate, a shorter period to the net











30

digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh jumlah tercatat neto dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Grup mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, seperti pelunasan dipercepat, opsi beli dan opsi serupa lain, tetapi tidak mempertimbangkan kerugian kredit masa depan. Perhitungan ini mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima oleh pihak-pihak dalam kontrak yang merupakan bagian takterpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi, dan seluruh premium atau diskonto lain.

carrying amount of the financial asset or financial liability. When calculating the effective interest rate, the Group estimate cash flows considering all contractual terms of the financial instrument, for example, prepayment, call and similar option, but shall not consider future credit losses. The calculation includes all fees and points paid or received between parties to the contract that are an integral part of the effective interest rate, transaction costs, and all other premiums or discounts.

Reklasifikasi Reclassification

Grup tidak mereklasifikasi derivatif yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi selama derivatif tersebut dimiliki atau diterbitkan dan tidak mereklasifikasi setiap instrumen keuangan dari diukur melalui laba rugi jika pada pengakuan awal instrumen keuangan tersebut ditetapkan oleh Grup sebagai diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Grup dapat mereklasifikasi aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, jika aset keuangan tidak lagi dimiliki untuk tujuan penjualan atau pembelian kembali aset keuangan tersebut dalam waktu dekat. Grup tidak mereklasifikasi setiap instrumen keuangan ke diukur pada nilai wajar melalui laba rugi setelah pengakuan awal.

The Group shall not reclassify a derivative out of the fair value through profit or loss category while it is held or issued and not reclassify any financial instrument out of the fair value through profit or loss category if upon initial recognition it was designated by the Group as at fair value through profit or loss. The Group may reclassifiy that financial asset out of the fair value through profit or loss category if a financial asset is no longer held for the purpose of selling or repurchasing it in the near term. The Group shall not reclassify any financial instrument into the fair value through profit or loss category after initial recognition.

Jika, karena perubahan intensi atau kemampuan Grup, instrumen tersebut tidak tepat lagi diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo, maka investasi tersebut direklasifikasi menjadi tersedia untuk dijual dan diukur kembali pada nilai wajar. Jika terjadi penjualan atau reklasifikasi atas investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan, maka sisa investasi dimiliki hingga jatuh tempo direklasifikasi menjadi tersedia untuk dijual, kecuali penjualan atau reklasifikasi tersebut dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali, terjadi setelah seluruh jumlah pokok telah diperoleh secara substansial sesuai jadwal pembayaran atau telah diperoleh pelunasan dipercepat; atau terkait dengan kejadian tertentu yang berada di luar kendali, tidak berulang, dan tidak dapat diantisipasi secara wajar.

If, as a result of a change in Group’s intention or ability, it is no longer appropriate to classify an investment as held to maturity, it shall be reclassified as available for sale and remeasured at fair value. Whenever sales or reclassification of more than an insignificant amount of held-to-maturity investments, any remaining held-to-maturity investments shall be reclassified as available for sale, other than sales or reclassification that are so close to maturity or the financial asset’s call date, occur after all the financial asset’s original principal has been collected substantially through scheduled payments or prepayments, or are attributable to an isolated event that is beyond control, non-recurring, and could not have been reasonably anticipated.

Saling Hapus Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan

Netting a Financial Asset and a Financial Liability

Aset keuangan dan liabilitas keuangan disalinghapuskan, jika dan hanya jika, Grup saat ini memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan berintensi untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.

A financial asset and financial liability shall be offset when and only when, the Group currently has a legally enforceable right to net off the recognized amount; and intends either to settle on a net basis, or to realise the asset and settle the liability simultaneously.





LampiranAttachment






31

Pengukuran Nilai Wajar Fair Value Measurement Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran.

Fair value is the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date.

Nilai wajar aset dan liabillitas keuangan diestimasi untuk keperluan pengakuan dan pengukuran atau untuk keperluan pengungkapan.

The fair value of financial assets and financial liabilities must be estimated for recognition and measurement or for disclosure purposes.

Nilai wajar dikategorikan dalam level yang berbeda dalam suatu hirarki nilai wajar berdasarkan pada apakah input suatu pengukuran dapat diobservasi dan signifikansi input terhadap keseluruhan pengukuran nilai wajar:

Fair values are categorised into different levels in a fair value hierarchy based on the degree to which the inputs to the measurement are observable and the significance of the inputs to the fair value measurement in its entirety:

(i) Harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar

aktif untuk aset atau liabilitas yang identik yang dapat diakses pada tanggal pengukuran (Level 1).

(i) Quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities that can be accessed at the measurement date (Level 1).

(ii) Input selain harga kuotasian yang termasuk

dalam Level 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung maupun tidak langsung (Level 2).

(ii) Inputs other than quoted prices included in Level 1 that are observable for the assets or liabilities, either directly or indirectly (Level 2).

(iii) Input yang tidak dapat diobservasi untuk aset

atau liabilitas (Level 3). (iii) Unobservable inputs for the assets or

liabilities (Level 3).

Dalam mengukur nilai wajar aset atau liabilitas, Grup sebisa mungkin menggunakan data pasar yang dapat diobservasi. Apabila nilai wajar aset atau liabilitas tidak dapat diobservasi secara langsung, Grup menggunakan teknik penilaian yang sesuai dengan keadaannya dan memaksimalkan penggunaan input yang dapat diobservasi yang relevan dan meminimalkan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi.

When measuring the fair value of an asset or a liability, the Group uses market observable data to the extent possible. If the fair value of an asset or a liability is not directly observable, the Group uses valuation techniques that appropriate in the circumstances and maximizes the use of relevant observable inputs and minimizes the use of unobservable inputs.

Perpindahan antara level hirarki wajar diakui oleh Grup pada akhir periode pelaporan dimana perpindahan terjadi.

Transfers between levels of the fair value hierarchy are recognised by the Group at the end of the reporting period during which the change occurred.

h. Kas dan Setara Kas h. Cash and Cash Equivalent

Kas dan setara kas termasuk kas, kas di bank (rekening giro), dan deposito berjangka yang jatuh tempo dalam jangka waktu tiga bulan atau kurang pada saat penempatan yang tidak digunakan sebagai jaminan atau tidak dibatasi penggunaannya.

Cash and cash equivalents are cash on hand, cash in banks (demand deposits) and time deposits with maturity periods of three months or less at the time of placement that are not used as collateral or are not restricted.

i. Investasi Jangka Pendek i. Short-Term Investment

Deposito berjangka yang jatuh temponya kurang dari tiga bulan pada saat penempatan namun dijaminkan, atau telah ditentukan penggunaannya dan deposito berjangka yang jatuh temponya lebih dari tiga bulan setelah tanggal penempatan disajikan sebagai investasi jangka pendek. Deposito berjangka disajikan berdasarkan nilai nominal.

Time deposits with maturity less than three months on the date of placement and pledged as collateral, or restricted and time deposits with maturity of more than three months on the date of placement are presented as short-term investment. The time deposits are presented using par value.











32

j. Piutang Retensi j. Retention Receivables Piutang retensi merupakan piutang Grup kepada pemberi kerja yang akan dilunasi setelah penyelesaian kontrak atau pemenuhan kondisi yang ditentukan kontrak. Piutang retensi dicatat pada saat pemotongan sejumlah persentase tertentu dari setiap tagihan termin untuk ditahan oleh pemberi kerja sampai suatu kondisi setelah penyelesaian kontrak dipenuhi.

Retention receivable represents the Group’s receivable from owner of the project which will be paid after completion of the contract or fulfillment of certain condition in the contract. Retention receivable is recorded when certain percentage deduction is applied in every account receivable’s claim which retained by the owner of project up to certain condition after completion of the contract has been met.

k. Tagihan Bruto kepada Pengguna Jasa k. Gross Amount Due from Customers

Tagihan bruto kepada pemberi kerja merupakan piutang Grup yang berasal dari pekerjaan kontrak konstruksi yang dilakukan namun pekerjaan yang dilakukan masih dalam pelaksanaan. Tagihan bruto disajikan sebesar selisih antara biaya yang terjadi ditambah laba yang diakui dikurangi dengan kerugian yang diakui dan termin.

Gross amount due from customers represents the Group’s receivable originated from construction contract in progress. Gross amount due from customers is presented as the net amount of costs incurred plus recognized profits, less the sum of recognized losses and progress billings.

Tagihan bruto diakui sebagai pendapatan sesuai dengan metode persentase penyelesaian yang dinyatakan dalam berita acara penyelesaian pekerjaan, dimana faktur belum dapat ditagihkan karena perbedaan antara tanggal berita acara kemajuan (progress) fisik dengan pengajuan penagihan pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian.

Gross amount due from customers is recognized as revenue based on the percentage of completion method which is stated on the certificate of work completion, while the invoice is still unbilled due to the difference between the date of physical progress certificates and the submission of billing on the consolidated statement of financial position date.

l. Biaya Dibayar Dimuka l. Prepaid Expenses

Biaya dibayar dimuka merupakan biaya yang telah dibayar namun pembebanannya baru akan dilakukan pada periode yang akan datang, seperti premi asuransi dibayar dimuka, bunga dibayar dimuka, dan sewa dibayar dimuka. Biaya dibayar dimuka diamortisasi sesuai dengan masa manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus.

Prepaid expenses are costs that have been paid but will be incurred future periods, such as prepaid insurance premiums, prepaid interest and rent paid in advance. Prepaid expenses are amortized over the periods benefit using the straight-line method.

m. Persediaan m. Inventories

Persediaan dinyatakan berdasarkan jumlah terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi neto. Biaya perolehan terdiri dari seluruh biaya lain yang timbul sampai persediaan berada dalam kondisi dan lokasi saat ini. Biaya perolehan ditentukan dengan metode masuk pertama keluar pertama (FIFO). Nilai realisasi neto merupakan taksiran harga jual dalam kegiatan usaha biasa dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk membuat penjualan.

Inventories are carried at the lower of cost and net realizable value. The cost of inventories comprise all costs incurred in bringing the inventories to their present location and condition. Cost is determined using first-in first-out method (FIFO). Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business less the estimated costs of completion and the estimated costs necessary to make the sale.

Persediaan tanah kavling untuk usaha sarana perumahan dinilai dengan menggunakan harga beli ditambah dengan biaya lain-lain yang dikeluarkan sampai dengan tanah tersebut siap dijual (bersertifikat).

Inventory of lots of land for housing are recorded at costs using the acquisition cost plus other expenditures incurred to make the land are ready for sale (with certificate).

Persediaan material dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehan dengan nilai realisasi bersih dan persediaan precast pun menggunakan metode yang sama.

Material inventories are stated at the lower of the cost or net realizable value and precast inventories using the same method.





LampiranAttachment






33

Penyisihan penurunan nilai persediaan dibentuk berdasarkan penelaahan fisik persediaan pada akhir periode.

Allowance for decrease in value of inventory is provided based on the physical check of inventory at the end of the period.

n. Aset Tetap n. Fixed Assets

Aset tetap tanah dan bangunan dinyatakan berdasarkan nilai revaluasi yang merupakan nilai wajar pada tanggal revaluasi dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai yang terjadi setelah tanggal revaluasi. Revaluasi dilakukan dengan keteraturan yang memadai untuk memastikan bahwa jumlah tercatat tidak berbeda secara material dari jumlah yang ditentukan dengan menggunakan nilai wajar pada tanggal laporan.

Land and buildings are stated at their revalued amounts, being the fair value at the date of revaluation, less any subsequent accumulated depreciation and subsequent accumulated impairment losses. Revaluation is made with sufficient regularity to ensure that the carrying amount does not differ materially from the amount determined using fair value at the reporting date.

Kenaikan yang berasal dari revaluasi tanah dan bangunan diakui pada penghasilan komprehensif lain dan terakumulasi dalam ekuitas pada bagian surplus revaluasi, kecuali sebelumnya penurunan revaluasi atas aset yang sama pernah diakui dalam laba rugi, dalam hal ini kenaikan revaluasi hingga sebesar penurunan nilai aset akibat revaluasi tersebut, dikreditkan dalam laba rugi. Penurunan jumlah tercatat yang berasal dari revaluasi tanah dan bangunan dibebankan dalam laba rugi apabila penurunan tersebut melebihi saldo surplus revaluasi aset yang bersangkutan, jika ada.

Any revaluation increase arising on the revaluation of such land and buildings is recognized in other comprehensive income and accumulated in equity under revaluation surplus, except to the extent that it reverses a revaluation decrease, for the same asset which was previously recognized in profit or loss, in which case the increase is credited to profit or loss to the extent of the decrease previously charged. A decrease in carrying amount arising on the revaluation of such land and buildings is charged to profit or loss to the extent that it exceeds the balance, if any.

Surplus revaluasi tanah dan bangunan yang telah disajikan dalam ekuitas dipindahkan langsung ke saldo laba pada saat aset tersebut dihentikan pengakuannya.

The revaluation surplus in respect of land and buildings is directly transferred to retained earnings when the asset is derecognized.

Jika aset revaluasi tidak mengalami perubahan nilai wajar secara signifikan, aset tersebut direvaluasi paling kurang setiap 3 (tiga) tahun.

If there is no significant changes in fair value of assets revaluation, those assets will be revaluated every 3 years.

Aset tetap tanah tidak disusutkan. Sedangkan aset tetap gedung disusutkan dengan metode garis lurus selama masa manfaat aset tersebut, sebagai berikut:

Land are not depreciated. While building assets are depreciated using the straight-line method based on their estimated useful lives, as follows:

Masa Manfaat/ Useful Lives Gedung dan Pabrik 20 Tahun/ Year Buildings and Plants

Aset tetap kecuali tanah dan bangunan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan, dan akumulasi penurunan nilai jika ada, dan disusutkan dengan menggunakan metode saldo menurun berganda selama taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:

Fixed assets except for land and buildings are accounted for using cost less accumulated depreciation and accumulated impairment losses, if any, and depreciated using the double - declining method based on the estimated usefull life of the fixed assets as follows:

Masa Manfaat/

Useful Lives Kendaraan 8 Tahun/ Year Vehicles Perlengkapan Kantor 2 - 8 Tahun/ Year Office Supplies Peralatan Proyek 4 - 16 Tahun/ Year Project Equipment











34

Grup melakukan perubahan kebijakan akuntansi aset tetap untuk kelompok tanah dan bangunan pada tahun 2015, semula dicatat berdasarkan metode harga perolehan, menjadi metode revaluasi, yang dihitung oleh penilai independen (KJPP). Perubahan kebijakan akuntansi ini dilakukan dengan tujuan agar laporan keuangan konsolidasian dapat menggambarkan investasi Grup dalam aset tetap kelompok tanah dan bangunan dan perubahan dalam investasi tersebut sesuai dengan nilai pasar pada periode laporan keuangan konsolidasian (Catatan 16).

The Group changed its accounting policy on fixed assets classified as land and buildings in 2015, which previously accounted for using the cost method, to revaluatian model, which appraised by an independent appraiser (KJPP). The changes in the accounting policies was made for the purpose to represent Group’s investment on land and buildings in the consolidated financial statements in accordance with their market value at the consolidated financial reporting date (Note 16).

Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laba rugi pada saat terjadinya biaya - biaya tersebut, sedangkan pengeluaran dalam jumlah besar dan sifatnya meningkatkan kondisi aset secara signifikan dikapitalisasi. Semua pengeluaran setelah perolehan awal aset tetap akan ditambah (kapitalisasi) pada jumlah tercatat aset yang bersangkutan.

Cost of repairs and maintenance is charged to profit or loss as incurred, while the significant expenditures for renewals and improvements are capitalized. All expenditures subsequent to the purchasing of fixed assets would be added (capitalized) on the carrying amount of the assets.

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laba rugi pada periode/ tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.

The carrying amount of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any profit or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in the profit or loss for the period/ year when the assets are derecognized.

Apabila suatu aset tetap tidak dipergunakan lagi atau dilepas, nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari pencatatannya sebagai aset tetap dan keuntungan atau kerugian yang timbul dilaporkan dalam laba rugi tahun berjalan.

When assets are not used or otherwise disposed of, the carrying costs and its’ related accumulated depreciation are removed from the fixed assets account and any resulting gain or loss is recorded or charged to profit or loss for the year.

Pada akhir periode/ tahun buku pelaporan, Grup melakukan penelaahan berkala atas masa manfaat ekonomis aset, nilai residu, metode penyusutan, dan sisa umur pemakaian berdasarkan spesifikasi teknis.

At the end of reporting period/ year end, the Group periodically reviews the useful lives of the assets, asset’s residual value, depreciation method and the remaining usage expectation based on technical specification.

Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan, dan akan dipindahkan ke aset tetap pada saat sudah selesai pembangunannya dan siap digunakan.

Construction in progress is stated at cost, and will be reclassified to the respective fixed assets when completed and ready to use.

o. Properti Investasi o. Investment Properties

Properti investasi adalah properti (tanah atau bangunan atau bagian dari suatu bangunan atau kedua-duanya) yang dikuasai oleh pemilik atau penyewa melalui sewa pembiayaan untuk menghasilkan sewa atau untuk kenaikan nilai atau kedua-duanya, dan tidak untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif; atau dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari.

Investment properties are properties (land or a building or part of a building or both) held by the owner or the lessee under a finance lease to earn rentals or for capital appreciation or both, rather than for use in the production or supply of goods or services or for administrative purposes; or sale in the daily business activities.





LampiranAttachment






35

Properti investasi diakui sebagai aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomi masa depan yang terkait dengan properti investasi akan mengalir ke entitas; dan biaya perolehan properti investasi dapat diukur dengan andal.

Investment property is recognized as an asset when, and only when it is probable that the future economic benefits that are associated with the investment property will flow to the entity; and the cost of the investment property can be measured reliably.

Properti investasi pada awalnya diukur sebesar biaya perolehan, meliputi harga harga pembelian dan setiap pengeluaran yang dapat diatribusikan secara langsung (biaya jasa hukum, pajak pengalihan properti dan biaya transaksi lain). Biaya transaksi termasuk dalam pengukuran awal tersebut.

An investment property shall be measured initially at its cost, comprises its purchase price and any directly attributable expenditure (professional fees for legal services, property transfer taxes and other transaction costs). Transaction costs are included in the initial measurement.

Setelah pengakuan awal, Grup memilih menggunakan model nilai wajar dan mengukur seluruh properti investasi berdasarkan nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar properti investasi diakui dalam laba rugi pada periode terjadinya.

After initial recognition, the Group choose to use fair value model and measure all of its investment property at fair value. A gain or loss arising from a change in the fair value of investment property is recognized in profit or loss for the period in which it arises.

Penentuan nilai wajar investasi didasarkan pada penilaian oleh penilai independen yang mempunyai kualifikasi profesional yang telah diakui dan relevan seta memiliki pengalaman terkini di lokasi dan kategori properti investasi yang dinilai.

The fair value of investment property is based on a valuation by an independent valuer who holds a recognised and relevant professional qualification and has recent experience in the location and category of the investment property being valued.

Pengalihan ke properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan berakhirnya pemakaian oleh pemilik dan dimulainya sewa operasi kepada pihak lain.

Transfer to investment property made when, and only when, there is a change in use, evidenced by end of owner-occupation and commencement of an operating lease to another party.

Pengalihan dari properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan dimulainya penggunaan oleh pemilik dan dimulainya pengembangan untuk dijual.

Transfer from investment property made when, and only when, there is a change in use, evidenced by commencement of owner-occupation and commencement of development with a view to sale.

Properti investasi dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau ketika tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomi masa depan yang diperkirakan dari pelepasannya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian atau pelepasan ditentukan dari selisih antara hasil neto pelepasan dan jumlah tercatat aset, dan diakui dalam laba rugi pada periode terjadinya penghentian atau pelepasan.

An investment property is derecognized on disposal or when the investment property is permanently withdrawn from use and no future economic benefits are expected from its disposal. Gains or losses arising from the retirement or disposal are determined as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset, and are recognized in profit or loss in the period of the retirement or disposal.

p. Aset Lain-lain p. Other Assets

Akun-akun yang tidak dapat digolongkan dalam aset lancar, investasi, maupun aset tidak berwujud disajikan dalam aset lain-lain.

Accounts that cannot be classified into current assets, investment, or intangible assets are presented as other assets.

Beban tangguhan berupa hak atas tanah dicatat sebesar biaya perolehan hak atau biaya pembaharuan hak. Semua beban tangguhan terkait hak diamortisasi sepanjang umur hukum hak atau umur ekonomis aset tanah, yang mana yang lebih pendek.

Deferred expense such as land right is recorded at cost of acquisition or cost of renewal right. Deferred expense of right is amortized over useful life or economic life of land, whichever is shorter.











36

q. Perjanjian Konsesi Jasa q. Service Concession Arrangement Grup telah menerapkan ISAK 16, “Perjanjian Konsesi Jasa” (ISAK 16) dan ISAK 22, “Perjanjian Konsesi Jasa Pengungkapan” (ISAK 22).

The Group has adopted ISAK 16, “Service Concession Arrangement” (ISAK 16) and ISAK 22, “Service Concession Arrangement: Disclosure” (ISAK 22).

ISAK 16 mengatur prinsip umum dalam pengakuan dan pengukuran hak dan kewajiban terkait dengan perjanjian konsesi jasa. ISAK 16 mengatur bahwa infrastruktur tidak diakui sebagai aset tetap operator (pihak penerima konsesi jasa) karena perjanjian jasa kontraktual tidak memberikan hak kepada operator untuk mengendalikan penggunaan infrastruktur jasa publik. Operator memiliki akses untuk mengoperasikan infrastruktur dalam menyediakan jasa publik untuk kepentingan pemberi konsesi sesuai dengan persyaratan yang ditentukan dalam kontrak.

ISAK 16 determines the general principles in the recognition and measurement of rights and liabilities related to service concession arrangement. ISAK 16 regulates that an operator (concession right beneficiary) does not recognize any infrastructure assets because the contractual service arrangement does not convey the right to control the use of the public service infrastructure to the operator. The operator has access to operate the infrastructure to provide the public service on behalf of the grantor in accordance with the terms specified in the contract.

ISAK 22 memberikan panduan spesifik mengenai pengungkapan yang diperlukan atas perjanjian konsesi jasa.

ISAK 22 provides specific guidance for the required disclosures regarding the service concession arrangement.

Grup membukukan perjanjian konsesi jasa sebagai model aset tak berwujud karena memiliki hak (lisensi) untuk membebankan pengguna jasa publik. Pada saat pengakuan awal, aset konsesi dicatat pada nilai wajar dari imbalan yang diterima atau akan diterima. Aset konsesi ini adalah aset hak pengelolaan jalan tol yang akan diamortisasi selama sisa masa hak konsesi sejak tanggal pengoperasian ruas jalan tol. Selama masa konstruksi, akumulasi biaya perolehan dan konstruksi jalan tol diakui sebagai aset konsesi dalam penyelesaian. Amortisasi mulai dibebankan pada saat aset konsesi tersebut siap digunakan.

The Group accounts for its service concession arrangement under the intangible asset model as it receives the right (license) to charge users of public service. At initial recognition, concession assets are recorded at the fair value of the benefit received or to be received. These concession assets are toll road concession rights which will be amortized over the remaining concession period from the date of operation of the toll road. During the construction period, the accumulated toll road construction cost is recognized as concession assets in progress. The amortization of the cost starts when the concession assets are ready to be operated.

Aset konsesi akan dihentikan pengakuannya pada saat berakhirnya masa konsesi. Tidak akan ada keuntungan atau kerugian saat penghentian pengakuan karena aset konsesi diharapkan telah diamortisasi secara penuh, akan diserahkan kepada Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) tanpa syarat.

The concession assets are derecognized at the end of the concession period. There will be no gain or loss upon derecognition as the concession assets which are expected to be fully amortized by then, will be handed over to the Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) for no consideration.

Aset konsesi yang diberikan kepada Grup dapat dipindahkan dengan persetujuan Pemerintah/ BPJT. Aset konsesi ini akan diserahkan ke Pemerintah/ BPJT pada saat akhir masa konsesi dan, pada saat itu, seluruh akun yang berhubungan dengan aset konsesi akan dihentikan pengakuannya.

Concession asset granted to the Group are transferrable with approval from the Government/ BPJT. These concession right assets will be transferred to the Government/ BPJT at the end of the concession period and, at such time, all accounts related to the concession rights assets will be derecognized.





LampiranAttachment






37

Selama periode hak pengusahaan jalan tol, aset hak pengusahaan jalan tol dapat dikeluarkan dari laporan posisi keuangan konsolidasian Grup jika jalan tol diserahkan (dikuasakan) kepada pihak lain atau Pemerintah/ BPJT mengubah status jalan tol menjadi jalan non-tol atau tidak ada manfaat ekonomi yang dapat diharapkan dari penggunaannya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian atau pelepasan asset konsesi diakui sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.

During the toll road concession rights period, the concession rights assets may be derecognized from the consolidated statement of financial position of the Group if the toll road is transferred to another party or the Government/BPJT has changed the status of the toll road to non-toll road or if there is no economic benefit expected from usage of the toll road. Gain or loss from discontinuance or disposal of concession assets is recognized in the statement of profit or loss and other consolidated comprehensive income.

Selain itu, Grup mengakui dan mengukur pendapatan konstruksi sesuai dengan PSAK 34 (Revisi 2010), “Kontrak Konstruksi” (PSAK 34) dan PSAK 23, “Pendapatan”, untuk jasa yang dilakukannya. Ketika Grup menyediakan jasa konstruksi atau peningkatan kemampuan, imbalan yang diterima atau akan diterima oleh Grup diakui pada nilai wajar.

In addition, the Group recognizes and measures construction revenue in accordance with PSAK 34 (Revised 2010), “Construction Contracts” (PSAK 34) and PSAK 23, “Revenue”, for the services it performs. When the Group provides construction services or upgrades services, the consideration received or to be received by the Group is recognized at its fair value.

Kontrak konstruksi meliputi seluruh biaya konstruksi pembangunan jalan tol atau peningkatan kapasitas jalan tol yang meliputi pengadaan tanah, studi kelayakan dan biaya-biaya lain yang berhubungan langsung dengan pembangunan jalan tol, termasuk biaya pembangunan jalan akses ke jalan tol, jalan alternatif dan fasilitas jalan umum yang disyaratkan, ditambah biaya pinjaman lain yang secara langsung maupun tidak langsung digunakan untuk mendanai proses pembangunan aset tersebut. Biaya pinjaman dikapitalisasi sampai dengan saat proses pembangunan tersebut telah selesai dan asset konsesi telah siap untuk dioperasikan.

Construction contract comprises all the amounts of toll road construction costs or toll road capacity improvement consisting of land acquisition cost, feasibility study cost and other costs that are directly attributable to the toll road construction, including construction costs for access roads, alternative roads and required public road facilities, interest and other borrowing costs, either directly or indirectly used for financing the development of assets. These costs are capitalized until the construction is completed and the concession assets are ready to be operated.

Grup mengakui biaya jasa konstruksi dan peningkatan kemampuan aset konsesi sebagai aset tak berwujud dimana Grup menerima hak (lisensi) untuk membebankan pengguna jasa publik. Suatu hak untuk membebankan pengguna jasa publik bukan merupakan hak tanpa syarat untuk menerima kas karena jumlahnya bergantung pada sejauh mana publik menggunakan jasa. Selama periode konstruksi, Grup mencatat aset tak berwujud dan mengakui pendapatan dan biaya konstruksi sesuai dengan kontraknya. Biaya konstruksi merupakan nilai dari jumlah perolehan kontrak konstruksi.

The Group recognizes construction services and increased capacity of concession asset asintangible assets which the Group receives the rights (license) to charge users of public services. A right to charge users of public services is not an unconditional right to receive cash because the amounts depend on the extent of public using the service. During the construction period, the Group records intangible assets, and recognizes revenues and costs of construction in accordance with the contract. Construction cost is the value of acquisition the construction contract.

Biaya bunga dan biaya pinjaman lainnya, seperti diskonto baik yang secara langsung ataupun tidak langsung digunakan untuk mendanai proses pembangunan asset kualifikasian (qualifying assets), dikapitalisasi sampai saat proses pembangunannya selesai. Untuk pinjaman yang dapat dihubungkan secara langsung dengan suatu aset tertentu, jumlah yang dapat dikapitalisasi adalah sebesar biaya pinjaman yang terjadi dalam periode berjalan, dikurangi dengan penghasilan investasi sementara dari pinjaman tersebut.

Interest and other borrowing costs, such as discount fees on loans either directly or indirectly used in financing the construction of a qualifying asset, are capitalized up to the date when the construction is completed. For borrowings directly attributable to a qualifying asset, the amount allowed to be capitalized is determined as the actual borrowing costs incurred during the period, less any investment income earned from the temporary investment of such borrowings.











38

Provisi Pelapisan Jalan Tol Provision for Toll Road Overlay Dalam pengoperasian jalan tol, Grup mempunyai kewajiban untuk menjaga kualitas sesuai dengan SPM (Standar Pelayanan Minimum) yang ditetapkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum Republik Indonesia, yaitu antara lain dengan melakukan pelapisan ulang jalan tol secara berkala. Biaya pelapisan ini akan dicadangkan secara berkala berdasarkan estimasi penggunaan jalan tol oleh pelanggan. Provisi pelapisan ulang jalan tol diukur dengan nilai kini atas estimasi manajemen terhadap pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan liabilitas kini.

In operating toll roads, the Group is obliged to maintain quality in accordance with the SPM (Minimum Service Standards) established by the Ministry of Public Works of the Republic of Indonesia, i.e., by perfoming toll road overlay regularly. The cost of this overlay is periodically provided based on estimated utilization of toll road by customers. The estimated net provision for toll road overlay is discounted to its present value that reflects management estmates againt cost incurred to settle current provision.

Biaya Pinjaman Borrowing Costs

Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan langsung dengan perolehan, pembangunan atau pembuatan aset yang membutuhkan waktu yang cukup lama untuk persiapan digunakan sesuai tujuannya atau dijual dikapitalisasi sebagai bagian dari biaya aset. Semua biasa pinjaman lainnya diakui sebagai beban pada periode terjadi. Biaya pinjaman terdiri dari biaya bunga dan biaya lain yang ditanggung oleh Grup sehubungan dengan peminjaman dana.

Borrowing costs directly attributable to the acquisition, construction or production of an asset that necessarily takes a substantial period of time to get ready for its intended use or sale are capitalized as part of the cost of the asset. All other borrowing costs are expensed in the period they occur. Borrowing costs consist of interest and other costs that the Group incurs in connection with the borrowing of funds.

Kapitalisasi biaya pinjaman dimulai pada saat aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapkan aset agar dapat digunakan sesuai dengan maksudnya, dan pengeluaran untuk aset kualifikasian dan biaya pinjamannya telah terjadi. Kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan pada saat selesainya secara substansi seluruh aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapkan aset kualifikasian sesuai maksud penggunaannya selesai secara substansial.

Capitalization of borrowing costs commences when the activities to prepare the qualifying asset for its intended use are in progress and the expenditures for the qualifying asset and the borrowing costs have been incurred. Capitalization of borrowing costs ceases when substantially all the activities necessary to prepare the qualifying asset for its intended use are substantially completed.

Aset jalan tol terdiri dari jalan dan jembatan, gerbang dan bangunan pelengkap jalan tol dan sarana pelengkap jalan tol dicatat sebagai aset hak pengusahaan jalan tol yang dinyatakan sebesar nilai wajar pada tanggal revaluasian dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai yang terjadi setelah tanggal revaluasi.

Toll road assets consisting of roads and bridges, gates and complementary building toll roads and toll supplementary facilities are recorded as toll road concession rights which are stated at Fair Value at the date assets or revaluation less accumulated depreciation and accumulated impairment losses that occur after the date of revaluation.

Amortisasi aset jalan dan jembatan dilakukan dengan menggunakan metode unit produksi (jumlah lalu lintas kendaraan kendaraan) selama masa hak pengusahaan jalan tol (masa konsesi). Sedangkan aset hak pengusahaan jalan tol selain jalan dan jembatan diamortisasi selama periode yang lebih pendek antara masa hak pengusahaan jalan tol (masa konsesi) dan umur manfaat aset.

Amortization of assets roads and bridges were calculated using the unit of production (the amount of vehicle traffic vehicles) during the period of the concession (concession period). While the toll road concession rights assets other than roads and bridges are amortized over the shorter period between the period of concession (concession period) and the useful life of the asset.





LampiranAttachment






39

Aset tak berwujud dihentikan pengakuannya jika dilepas atau ketika tidak terdapat lagi manfaat ekonomi masa depan yang diperkirakan dari penggunaannya atau pelepasannya. Keuntungan atau kerugian yang muncul dari penghentian pengakuan aset tak berwujud ditentukan sebagai selisih antara hasil neto pelepasan (jika ada) dan jumlah tercatat aset. Keuntungan atau kerugian diakui dalam laba rugi ketika aset tersebut dihentikan pengakuannya. Keuntungan diakui sebagai pendapatan lain-lain.

Intangible assets are derecognized when removed or when there are no further future economic benefits are expected from its use or disposal. Gains or losses arising from derecognition of an intangible asset is determined as the difference between the net disposal proceeds (if any) and the carrying amount of assets. Gains or losses are recognized in profit or loss when the asset is derecognized. Gains are recognized as other income.

Pada tanggal 25 Januari 2010 dan tanggal 20 Juni 2016, Ruas Kanci - Pejagan, Jawa Barat dan Jawa Tengah dan Ruas Pejagan-Pemalang, telah beroperasi secara komersial. Amortisasi Hak Pengusahaan Jalan Tol dihitung sampai berakhirnya hak konsesi jalan tol hingga 28 Mei 2041.

On January 25, 2010 and June 20, 2016, segment Kanci - Pejagan, West Java and Central Java Segment Pejagan-Pemalang, has been in commercial operation. Amortization of Toll Road Concession Rights are calculated until the end of the toll road concession rights up to May 28, 2041.

r. Penurunan Aset Non-Keuangan Kecuali

Goodwill r. Impairment of Non-Financial Assets Except

Goodwill Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup akan melakukan penilaian apakah terdapat indikasi aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, maka Grup mengestimasi jumlah terpulihkan suatu aset atau unit penghasil kas adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakainya. Jika jumlah terpulihkan suatu aset lebih kecil dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset harus ditentukan menjadi sebesar jumlah terpulihkan. Kerugian penurunan nilai diakui segera dalam laba rugi.

At the end of the reporting period, the Group will assess whether there is an indication of assets impairment. If such indication exists, the Group estimates the recoverable amount of an asset or cash-generating unit is the higher amount between the fair value less costs to sell and value in use. If the recoverable amount of an asset is less than its carrying amount, the carrying amount of an asset should be determined by the recoverable amount. Impairment loss is recognized immediately in profit or loss.

Pemulihan rugi penurunan nilai aset yang telah diakui periode sebelumnya dicatat jika terdapat indikasi penurunan nilai aset tersebut sudah tidak ada lagi atau menurun. Pemulihan rugi penurunan nilai aset diakui dalam laba rugi. Namun demikian, kenaikan nilai tercatat aset karena pemulihan rugi penurunan nilai hanya diakui sepanjang tidak melebihi nilai tercatat yang ditentukan (setelah dikurangi penyusutan dan amortisasi) jika rugi penurunan nilai aset tidak diakui pada tahun sebelumnya.

Recovery of impairment losses of assets which has been recognized in prior periods are recorded when there is indication of impairment of the asset no longer exists or decreases. Recovery of impairment losses of assets recognized in the profit or loss. However, the increase in the carrying value of assets due to the recovery of an impairment loss is recognized only if it is not exceed the carrying amount that would have been determined (after deducting depreciation and amortization) if no impairment losses of assets recognized in prior years.

Kebijakan akuntansi untuk penurunan nilai aset keuangan dijelaskan dalam Catatan 2g; penurunan nilai untuk goodwill dijelaskan dalam Catatan 2q.

Accounting policy for impairment of financial assets is discussed in Note 2g; while impairment for goodwill is discussed in Note 2q.

s. Aset Keuangan dari Perjanjian Jasa Konsesi s. Financial Asset from Service Concession

Arrangements WSE menerapkan ISAK 16 "Perjanjian Konsesi Jasa" atas Perjanjian Jual Beli Listrik (PPA) dengan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PLN).

WSE applies ISAK 16 “Service Concession Arrangements” on its Power Purchase Agreement (PPA) with PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PLN).











40

Perjanjian konsesi jasa adalah perjanjian dimana pemerintah atau badan lainnya (pemberi konsesi) memberikan kontrak untuk penyediaan layanan publik ke entitas sektor swasta ("operator"). Perjanjian tersebut sering disebut sebagai perjanjian 'publik-ke-swasta'.

Service concession arrangements are arrangements whereby a government or other body (the “grantor”) grants contracts for the supply of public services to a private sector entity (the “operator”). This is often referred to as a 'public-to-private' arrangement.

Dalam perjanjian ini, operator membangun infrastruktur yang akan digunakan untuk menyediakan jasa publik dan mengoperasikan serta mengelola infrastruktur tersebut untuk jangka waktu tertentu. Operator dibayar untuk jasa yang dibayarkan selama periode perjanjian. Perjanjian diatur oleh suatu kontrak yang menetapkan standar kinerja, mekanisme penyesuaian harga, dan pengaturan untuk menengahi perselisihan. Dalam beberapa kasus, operator dapat meningkatkan infrastruktur yang ada.

In this type of arrangement, an operator constructs the infrastructure that will be used to provide the public service and operates and maintains that infrastructure for a specified period of time. The operator is paid for the services over the period of the arrangement. A contract sets out performance standards, pricing mechanisms, and arrangements for arbitrating disputes. In some cases, the operator may upgrade the existing infrastructure.

Beberapa ciri umum dari perjanjian konsesi jasa meliputi:

Some common features of service concession arrangements include:

Pemberi konsesi merupakan entitas sektor

publik, termasuk badan pemerintah, atau entitas sektor swasta yang telah diberikan tanggung jawab atas layanan tersebut.

The grantor is a public sector entity, including a governmental body, or a private sector entity to which the responsibility for the service has been devolved.

Operator bertanggung jawab setidaknya atas

sebagian pengelolaan infrastruktur dan jasa terkait dan tidak hanya bertindak sebagai agen atas kepentingan pemberi konsesi.

The operator is responsible for at least some of the management of the infrastructure and related services and does not merely act as an agent on behalf of the grantor.

Kontrak menetapkan harga awal yang akan

dikenakan oleh operator dan mengatur perubahan harga selama periode perjanjian jasa.

The contract sets the initial prices to be levied by the operator and regulates price revisions over the period of the service arrangement.

Operator diwajibkan untuk menyerahkan

infrastruktur kepada pemberi konsesi pada akhir periode perjanjian dalam kondisi yang telah ditentukan, dengan sedikit atau tanpa imbalan tambahan, terlepas dari pihak yang awalnya mendanai infrastruktur.

The operator is obliged to hand over the infrastructure to the grantor in a specified condition at the end of the period of the arrangement, for little or no incremental consideration irrespective of which party initially financed it.

Perjanjian Jual Beli Listrik (PPA) yang diungkapkan pada Catatan 23 antara PLN dan WSE memenuhi definisi sebagai perjanjian konsesi jasa dimana PLN bertindak sebagai pemberi konsesi dan WSE bertindak sebagai operator. WSE setuju untuk merancang, membiayai, membangun, memiliki dan mengoperasikan fasilitas pembangkit listrik tenaga mini hidro ("infrastruktur") dan menjual kepada PLN energi yang dihasilkan darinya dengan syarat dan kondisi sebagaimana disepakati dalam PPA. Infrastruktur digunakan untuk seluruh masa manfaatnya untuk tujuan pengaturan layanan konsesi.

The Power Purchase Agreement (PPA) disclose in Note 23 between PLN and WSE meets the definition of a service concession arrangement, where PLN acts as a grantor and WSE acts as the operator. WSE agrees to design, finance, construct, own and operate a mini hydro power generating facility (the “infrastructure”) and sell to PLN the power generated therefrom on terms and conditions as agreed in the PPA. The infrastructure is used for its entire useful life for the purpose of the service concession arrangement.





LampiranAttachment






41

Dalam ISAK 16 mengatur prinsip umum dalam pengakuan hak dan kewajiban terkait dengan konsesi jasa, WSE tidak mengakui infrastruktur sebagai aset tetap namun mengakui sebagai aset keuangan, karena WSE memiliki hak tanpa syarat untuk menerima kas dari PLN melalui pembayaran kapasitas berdasarkan PPA. Aset keuangan dicatat sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang” sesuai dengan PSAK 55, “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”.

Under ISAK 16 determines the general principles in the recognition and measurement of liabilities and rights related to service concession, WSE does not recognize the infrastructure as property and equipment but recognizes it as a financial asset, as WSE has an unconditional right to receive cash from PLN through the capacity payments under the PPA. The financial asset is accounted as a “loans and receivables” in accordance with PSAK 55, “Financial Instruments: Recognition and Measurement”.

ISAK 22 memberikan panduan spesifik mengenai pengungkapan yang diperlukan atas perjanjian konsesi jasa.

ISAK 22 provides specific guidance for the required disclosures regarding the service concession agreement.

WSE tidak mengakui penjualan kapasitas listrik, namun mengakui pendapatan keuangan (melalui aset keuangan). WSE menghitung pendapatan yang terkait dengan jasa operasi sesuai dengan PSAK 23, "Pendapatan". WSE mencatat kewajiban kontraktual untuk memelihara atau mengembalikan infrastruktur di lokasi operasi sesuai dengan PSAK 57, Provisi, Kewajiban Kontinjensi dan Aktiva Kontinjensi.

WSE does not recognize sale of electrical capacity, but recognizes financial revenue (through the financial asset). WSE accounts for revenue relating to operation services in accordance with PSAK 23, “Revenue”. WSE accounts for the contractual obligations to maintain or restore the infrastructure in the plant operations in accordance with PSAK 57, Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets.

t. Utang Bruto kepada Subkontraktor t. Gross Amount Due to Subcontractors

Utang bruto kepada subkontraktor diakui atas dasar akrual yang merupakan utang prestasi kerja subkontraktor yang belum diberitaacarakan, baik dari subkontraktor atau material yang diakui sebagai prestasi karena belum memenuhi syarat pembayaran sesuai kontrak. Utang bruto kepada subkontraktor disajikan sebesar selisih antara biaya yang terjadi ditambah laba atau dikurangi kerugian yang diakui.

Gross amount due to subcontractors is recognised on accrual basis which represents uncertified subcontractor’s working progress, either from subcontractor or materials which are recognized as progress as it has not fulfilled the certain payment condition as stated in the contract. Gross amount due to subcontractor is presented as the differences between costs occurred added by income or deducted by realized loss.

u. Pengakuan Pendapatan dan Beban u. Revenue and Expense Recognition

Pendapatan kontrak dan biaya kontrak yang berhubungan dengan kontrak konstruksi diakui masing-masing sebagai pendapatan dan beban dengan memperhatikan tahap penyelesaian aktivitas kontrak pada tanggal akhir periode pelaporan (metode persentase penyelesaian), yang diukur berdasarkan kemajuan fisik pada tanggal akhir periode pelaporan yang dinyatakan dalam berita acara penyelesaian pekerjaan eksternal.

Contract revenue and contract cost associated with the cosntruction contract are recognized as revenue and expense respectively by reference to the stage of completion of the contract activity at the end of the reporting period (percentage of completion method), which is measured based on the physical progress at the end of reporting period, which is stated on the minutes of external progress of completion works.

Jika kemungkinan besar terjadi total beban kontrak akan melebihi pendapatan kontrak, maka taksiran rugi segera diakui sebagai beban.

If it is most likely to occur the total contract expenses will exceed contract revenue, the estimated loss is recognized immediately as an expense.

Pendapatan kontrak terdiri dari jumlah pendapatan semula yang disetujui dalam kontrak dan penyimpangan dalam pekerjaan kontrak, klaim, dan pembayaran insentif sepanjang hal ini memungkinkan untuk menghasilkan pendapatan dan dapat diukur dengan andal.

Contract revenue comprises the initial amount of revenue that agreed in the contract and variations in contract work, claims, and incentive payments to the extent that is probable that it will result in revenue and can be realiably measured.











42

Biaya kontrak terdiri dari biaya yang berhubungan langsung dengan kontrak, biaya yang dapat diatribusikan pada aktivitas kontrak secara umum dan dapat dialokasikan pada kontrak dan biaya lain yang secara spesifik dapat ditagihkan ke pelanggan sesuai isi kontrak.

Contract cost comprises costs that related directly to the specific contract, costs that are attributable to contract activity in general and can be allocated to the contract and such other costs specifically can be billed to the customer under the terms of the contract.

Pendapatan dari usaha sarana papan (properti) diakui dengan metode full accrual, yang dinyatakan dalam PSAK 44 (Revisi 2010) “Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat”, jika seluruh syarat dipenuhi:

Revenue from sales of housing is recognized by the full accrual method, as stated in PSAK 44 (Revised 2010) “Accounting for Real Estate Development Activies”, if all the following criterias are met:

(i) Pengikatan jual beli telah berlaku;

(i) Binding sale and purchase has been accepted;

(ii) Harga jual akan tertagih, dimana jumlah pembayaran yang diterima sekurang-kurangnya telah mencapai 20% dari harga jual yang telah disepakati;

(ii) The sales price will be collectible, where in the amount of payments already collected at least 20% of the agreed sale price;

(iii) Tagihan penjual terhadap pembeli pada masa yang akan datang bebas dari subordinasi terhadap utang lain dari pembeli; dan

(iii) The seller’s receivable from buyers will not be subordinated in the future against another loan of the buyer; and

(iv) Penjual telah mengalihkan risiko dan manfaat kepemilikan unit bangunan kepada pembeli sebagai berikut:

(iv) The seller has transferred the risks and of ownership benefits to the buyer as follow:

Untuk penjualan bangunan rumah beserta tanah jika telah terjadi pengalihan seluruh risiko dan manfaat kepemilikan yang umum terdapat pada suatu transaksi penjualan, dan penjual selanjutnya tidak mempunyai liabilitas atau terlibat lagi secara signifikan dengan aset (properti) tersebut. Dalam hal ini bangunan tersebut telah siap ditempati/digunakan.

For the sale of houses with land, if the seller has transferred to the buyer the risks and rewards of ownership in a transaction that is in substance a sale and seller does not have a substantial continuing involvement with the property. In this case the building is ready for use at least.

Untuk penjualan tanah yang pendirian

bangunannya akan dilaksanakan oleh pembeli jika selesainya pengembangan lingkungan dimana tanah tersebut berada, yaitu penjual tidak mempunyai liabilitas yang signifikan lagi untuk menyelesaikan lingkungan seperti pematangan tanah yang dijual, pembangunan fasilitas yang dijanjikan ataupun yang menjadi liabilitas dan beban penjual, sesuai dengan perjanjian antara penjual dan pembeli yang bersangkutan atau ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

For sale of land where the building will be developed by the buyer when the development of the land is completed whereas the seller is not obligated to complete improvements of land sold or to construct other facilities applicable to the land sold, development agreed facilities or liability and expenses of the seller in accordance with the agreement between seller and buyer or related regulation.

Apabila semua persyaratan tersebut diatas

tidak dipenuhi, semua penerimaan uang yang berasal dari pelanggan dicatat sebagai uang muka dari pelanggan dengan menggunakan metode deposit, sampai semua persyaratan dipenuhi. Beban diakui pada saat terjadinya, dengan menggunakan dasar akrual.

If all the above conditions are not met, all payment received from buyers are recognized as unearned revenue using the deposit method, until all conditions are met. Expenses are recognized when incurred, with accrual method basis.





LampiranAttachment






43

Pendapatan Tol Toll Revenues

Pendapatan Grup dari hasil pengoperasian jalan tol diakui pada saat penjualan karcis tol. Pendapatan tol dari hasil kerjasama pengoperasian jalan tol dengan investor dengan kuasa penyelenggaraan diakui pada saat penjualan karcis tol setelah dikurangi bagian investor tersebut. Pembayaran kepada investor tanpa kuasa penyelenggaraan dicatat sebagai angsuran liabilitas kerjasama operasi. Selisih antara jumlah pembayaran ini dengan angsuran liabilitas kerjasama operasi dicatat sebagai beban atau penghasilan kerjasama operasi.

The Group’s revenues from toll road operations are recognized upon the sale of toll tickets. Revenue from profit sharing arrangement between the Group and investor with operating rights are recognized when toll tickets are sold, net of investor’s share. Payments to investors without operating rights are recorded as a mandatory installment under joint operation. The differences of total payments over mandatory installment under joint operation is recorded as joint operation expense or revenue.

v. Biaya Pinjaman v. Borrowing Costs

Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan langsung dengan perolehan, pembangunan atau pembuatan aset kualifikasian, dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut. Biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban pada saat terjadi. Biaya pinjaman dapat mencakup beban bunga, beban keuangan dalam sewa pembiayaan atau selisih kurs yang berasal dari pinjaman dalam mata uang asing sepanjang selisih kurs tersebut diperlakukan sebagai penyesuaian atas biaya bunga.

Borrowing costs that are directly attributable to the acquisition, construction or production of a qualifying asset, are capitalized as part of the cost of asset. Other borrowing costs are recognized as an expense when incurred. Borrowing costs may include interest expense, finance charges in respect of finance leases, or exchange differences arising from foreign currency borrowings to the extent that they are regarded as an adjustment to interest costs.

Kapitalisasi biaya pinjaman dimulai pada saat Grup telah melakukan aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapkan aset agar dapat digunakan atau dijual sesuai dengan intensinya serta pengeluaran untuk aset dan biaya pinjamannya telah terjadi. Kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan ketika secara substansial seluruh aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapkan aset kualifikasian agar dapat digunakan atau dijual sesuai dengan intensinya telah selesai.

Capitalization of borrowing costs commences when the Group undertakes activities necessary to prepare the asset for its intended use or sale and expenditures for the asset and its borrowing costs has been incurred. Capitalization of borrowing costs ceases when substantially all the activities necessary to prepare the qualifying assets for its intended use or sale are complete.

Konstruksi yang termasuk dalam perolehan aset tertentu adalah proyek-proyek pre-financing yang pembangunannya membutuhkan waktu lebih dari satu tahun.

Construction included in acquisition of certain assets is the pre-financing projects whose constructions time is required more than one year.

w. Kombinasi Bisnis w. Business Combinations

Kombinasi bisnis adalah suatu transaksi atau peristiwa lain dimana pihak pengakuisisi memperoleh pengendalian atas satu atau lebih bisnis. Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Imbalan yang dialihkan dalam suatu kombinasi bisnis diukur pada nilai wajar, yang dihitung sebagai hasil penjumlahan dari nilai wajar seluruh aset yang dialihkan oleh Grup pada tanggal akuisisi, liabilitas yang diakui oleh Grup kepada pemilik sebelumnya dari pihak yang diakuisisi, dan kepentingan ekuitas yang diterbitkan oleh Grup dalam pertukaran pengendalian dari pihak yang diakuisisi. Biaya-biaya terkait akuisisi diakui sebagai beban pada periode saat biaya tersebut terjadi dan jasa diterima.

Business combination is a transaction or other events in which an acquirer obtains control of one or more businesses. Business combination is accounted for by applying the acquisition method. The consideration transferred in a business combination is measured at fair value, which is computed as the sum of the fair value of the assets transferred by the Group at acquisition date, liabilities recognized by the Group to former owners of the acquiree, and the equity interests issued by the Group in exchange for control of the acquiree. Acquisition-related costs are recognized as expenses in the period in which the costs are incurred and the services are rendered.











44

Pada tanggal akuisisi, aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih diakui pada nilai wajar kecuali untuk aset dan liabilitas tertentu yang diukur sesuai dengan SAK yang relevan.

At the acquisition date, the identifiable assets acquired and the liabilities assumed are recognized at the fair value except for certain assets and liabilities that are measured in accordance with the relevant FAS.

Komponen kepentingan non-pengendali pada pihak yang diakuisisi diukur baik pada nilai wajar ataupun pada bagian proporsional instrumen kepemilikan yang ada dalam jumlah yang diakui atas aset neto teridentifikasi dari pihak diakuisisi.

Components of non-controlling interests of the acquiree are measured either at fair value or according to proportional share of the equity instruments in the recognized amounts of the acquiree’s identifiable net assets.

Bila suatu kombinasi bisnis dilakukan secara bertahap, kepemilikan terdahulu Grup atas pihak terakuisisi diukur kembali ke nilai wajar pada tanggal akuisisi dan keuntungan atau kerugiannya, jika ada, diakui dalam laba rugi. Apabila dalam periode sebelumnya, perubahan nilai wajar yang berasal dari kepentingan ekuitasnya sebelum tanggal akuisisi telah diakui dalam penghasilan komprehensif lain, jumlah tersebut diakui dengan dasar yang sama sebagaimana dipersyaratkan jika Grup telah melepas secara langsung kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya.

When a business combination is achieved in stages, the Group’s previously held equity interest in the acquiree is remeasured at its fair value at the acquisition date and the resulting gain or loss, if any, is recognized in profit or loss. If in prior periods, changes in fair value of its equity interest in the acquiree prior to the acquisition date had been recognized in other comprehensive income, that amount shall be recognized with the same basis as would be required had the Group disposed of the previously held equity interest directly.

Jika akuntansi awal untuk kombinasi bisnis belum selesai pada akhir periode pelaporan saat kombinasi terjadi, Grup melaporkan jumlah sementara untuk pos-pos yang proses akuntansinya belum selesai dalam laporan keuangannya. Selama periode pengukuran, Grup menyesuaikan secara retrospektif jumlah sementara tersebut, dan mengakui tambahan aset atau liabilitas, untuk mencerminkan informasi baru yang diperoleh tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi, yang jika diketahui, akan menyebabkan pengakuan aset dan liabilitas yang dimaksud pada tanggal tersebut.

If the initial accounting for a business combination is incomplete by the end of the reporting period in which the combination occurs, the Group reports provisional amounts for the items for which the accounting is incomplete. During the measurement period, the Group shall retrospectively adjust those provisional amounts and recognize additional assets or liabilities, to reflect new information obtained about facts and circumstances that existed as of the acquisition date that, if known, would have resulted in the recognition of those assets and liabilities as of that date.

Pada tanggal akuisisi, Grup mengakui goodwill yang diukur sebagai selisih lebih antara (a) nilai gabungan dari imbalan yang dialihkan, jumlah setiap kepentingan non-pengendali, dan, jika kombinasi bisnis dilakukan secara bertahap, nilai wajar pada tanggal akuisisi kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki Grup atas pihak yang diakuisisi; dan (b) selisih jumlah dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih pada tanggal akuisisi. Jika imbalan tersebut kurang dari nilai wajar aset neto pihak yang diakuisisi, selisih tersebut diakui dalam laporan laba rugi sebagai keuntungan dari akuisisi setelah sebelumnya manajemen menilai kembali apakah telah mengidentifikasi dengan tepat seluruh aset yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih serta mengakui setiap aset atau liabilitas tambahan yang dapat diidentifikasi dalam penelaahan tersebut.

At acquisition date, the Group recognizes goodwill which is measured as the excess of (a) the aggregate of the consideration transferred, the amount of any non-controlling interest, and, in a business combination achieved in stages, the acquisition-date fair value of the Group’s previously held equity interest in the acquiree; and (b) the net of the acquisition-date amounts of the identifiable assets acquired and liabilities assumed. If this consideration is lower than the fair value of the net assets of the acquiree, the difference is recognized in profit or loss as gain on bargain purchase after previously the management reassesses whether it has correctly identified all of the assets acquired and all of the liabilities assumed and recognize any additional assets or liabilities that are identified in that review.





LampiranAttachment






45

Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada jumlah tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai. Untuk tujuan pengujian penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi, dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas dari Grup yang diperkirakan akan memberikan manfaat dari sinergi kombinasi bisnis tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi ditempatkan dalam Unit Penghasil Kas tersebut.

Subsequents to initial recognition, goodwill is measured at cost less any accumulated impairment losses. For the purposes of impairment testing, goodwill acquired in a business combination, from the acquisition date, is allocated to each of the Group’s Cash Generating Units that is expected to benefit from the synergies of the business combination, regardless of whether other assets or liabilities of the acquiree are assigned to those Cash Generating Units.

Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu Unit Penghasil Kas dan operasi tertentu atas Unit Penghasil Kas tersebut dilepaskan, maka goodwill yang terkait dengan operasi yang dilepaskan tersebut termasuk dalam jumlah tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugian dari pelepasan. Goodwill yang dilepaskan tersebut diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi Unit Penghasil Kas yang ditahan.

If goodwill was allocated to a Cash Generating Unit and certain operations on the Cash Generating Unit is disposed, the goodwill associated with the disposed operation is included in the carrying amount of the operation when determining the gain or losses on disposal. Disposed goodwill is measured on the basis of relative values of the disposed operation and the portion of the Cash Generating Units retained.

Goodwill awalnya diukur pada harga perolehan, yang merupakan selisih lebih dari nilai agregat imbalan yang dialihkan dan nilai yang diakui oleh kepentingan non-pengendali dan nilai kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya, atas jumlah neto dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika nilai wajar dari jumlah neto aset yang diakuisisi melebihi nilai agregat imbalan yang dialihkan, Grup menilai kembali apakah semua aset yang diakuisisi dan liabilitas yang diambil alih sudah diidentifikasi dengan benar dan memeriksa prosedur yang digunakan untuk mengukur nilai yang harus diakui pada tanggal akuisisi. Jika hasil penilaian kembali tersebut masih menghasilkan selisih lebih atas nilai wajar dari aset neto diakuisisi atas nilai agregat imbalan yang dialihkan, maka keuntungan diakui pada laba rugi.

Goodwill is initially measured at historical cost, the excess of the aggregate of the consideration transferred and the amount recognized for non-controlling interests, and any previous interest held, over the net identifiable assets acquired and liabilities assumed. If the fair value of net assets acquired is in excess of the aggregate consideration transferred, the Group reassess whether it has correctly identified all of the assets acquired and all of the liabilities assumed, and reviews the procedures used to measure the amounts to be recognized at the acquisition date. If the reassessment still results in an excess of the fair value of net assets acquired over the aggregate consideration transferred, then the gain is recognized in profit or loss.

Saat penentuan imbalan dari kombinasi bisnis termasuk imbalan kontinjensi, imbalan kontinjensi ini diukur pada nilai wajar saat tanggal akuisisi. Imbalan kontinjensi diklasifikasikan sebagai ekuitas atau liabilitas keuangan. Jumlah yang diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan selanjutnya diukur kembali pada nilai wajar dimana perubahan pada nilai wajar tersebut diakui dalam laba rugi atau ketika penyesuaian dicatat diluar periode pengukuran. Perubahan pada nilai wajar imbalan kontinjensi yang memenuhi persyaratan sebagai penyesuaian periode pengukuran, disesuaikan secara retrospektif, dengan penyesuaian terkait terhadap goodwill. Penyesuaian periode pengukuran adalah penyesuaian yang timbul dari informasi tambahan yang didapat selama periode pengukuran, yang tidak boleh melebihi satu tahun dari tanggal akusisi, tentang fakta dan kondisi yang ada pada saat tanggal akuisisi.

When the determination of consideration from a business combination includes contingent consideration, it is measured at its fair value on acquisition date. Contingent consideration is classified either as equity or a financial liability. Amounts classified as a financial liability are subsequently remeasured to fair value with changes in fair value recognized in profit or loss when adjustments are recorded outside the measurement period. Changes in the fair value of the contingent consideration that qualify as measurement-period adjustments are adjusted retrospectively, with corresponding adjustments made against goodwill. Measurement period adjustments are adjustments that arise from additional information obtained during the measurement period, which cannot exceed one year from the acquisition date, about facts and circumstances that existed at the acquisition date.











46

Dalam suatu kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap, pihak pengakuisisi mengukur kembali kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya pada pihak diakuisisi pada nilai wajar tanggal akuisisi dan mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan, jika ada, dalam laba rugi.

In a business combination achieved in stages, the acquirer remeasures its previously held equity interest in the acquiree at its acquisition-date fair value and recognizes gain or loss resulted, if any, in profit or loss.

Pada saat penerapan awal PSAK No. 38 (Revisi 2012), seluruh saldo Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali direklasifikasikan ke akun “Tambahan Modal Disetor” pada laporan posisi keuangan konsolidasian.

At the initial application of PSAK No. 38 (Revised 2012), all balances of the Difference In Value of Restructuring Transactions of Entities under Common Control was reclassified to “Additional Paid in Capital” in the consolidated statement of financial position.

x. Pajak Penghasilan x. Income Taxes

Beban pajak adalah jumlah gabungan pajak kini dan pajak tangguhan yang diperhitungkan dalam menentukan laba rugi pada suatu periode. Pajak kini dan pajak tangguhan diakui dalam laba rugi, kecuali pajak penghasilan yang timbul dari transaksi atau peristiwa yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain atau secara langsung di ekuitas. Dalam hal ini, pajak tersebut masing-masing diakui dalam penghasilan komprehensif lain atau ekuitas.

Tax expense is the aggregate amount included in the determinination of profit or loss for the period in respect of current tax and deferred tax. Current tax and deferred tax is recognized in profit or loss, except for income tax arising from transactions or events that are recognized in other comprehensive income or directly in equity. In this case, the tax is recognized in other comprehensive income or equity, respectively.

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

Current tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using prevailing tax rates.

Jumlah pajak kini untuk periode berjalan dan periode sebelumnya yang belum dibayar diakui sebagai liabilitas. Jika jumlah pajak yang telah dibayar untuk periode berjalan dan periode-periode sebelumnya melebihi jumlah pajak yang terutang untuk periode tersebut, maka kelebihannya diakui sebagai aset. Liabilitas (aset) pajak kini untuk periode berjalan dan periode sebelumnya diukur sebesar jumlah yang diperkirakan akan dibayar kepada (direstitusi dari) otoritas perpajakan, yang dihitung menggunakan tarif pajak (dan undang-undang pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan.

The amount of unpaid current tax for current and prior periods to be recognised as a liabilities. If the amount already paid in respect of current and prior periods exceeds the amount due for those periods, the excess shall be recognised as an asset. Current tax liabilities (assets) for the current and prior periods shall be measured at the amount expected to be paid to (recovered from) the taxation authorities, using the tax rates (and tax laws) that have been enacted or substantively enacted by the end of the reporting period.

Manfaat terkait dengan rugi pajak yang dapat ditarik untuk memulihkan pajak kini dari periode sebelumnya diakui sebagai aset. Aset pajak tangguhan diakui untuk akumulasi rugi pajak belum dikompensasi dan kredit pajak belum dimanfaatkan sepanjang kemungkinan besar laba kena pajak masa depan akan tersedia untuk dimanfaatkan dengan rugi pajak belum dikompensasi dan kredit pajak belum dimanfaatkan.

Tax benefits relating to tax loss that can be carried back to recover current tax of a previous periods is recognized as an asset. Deferred tax asset is recognized for the carryforward of unused tax losses and unused tax credit to the extent that it is probable that future taxable profit will be available against which the unused tax losses and unused tax credits can be utilized.

Seluruh perbedaan temporer kena pajak diakui sebagai liabilitas pajak tangguhan, kecuali perbedaan temporer kena pajak yang berasal dari:

A deferred tax liability shall be recognized for all taxable temporary differences, except to all taxable temporary differences arises from:

a) Pengakuan awal goodwill; atau a) The initial recognition of goodwill; or b) Pengakuan awal aset atau liabilitas dari

transaksi yang bukan kombinasi bisnis dan pada saat transaksi tidak mempengaruhi laba akuntansi atau laba kena pajak (rugi pajak).

b) The initial recognition of an asset or liability in a transaction which is not a business combination and at the time of the transaction, does not affects neither accounting profit nor taxable profit (tax loss).





LampiranAttachment






47

Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer dapat dikurangkan sepanjang kemungkinan besar laba kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba dimaksud, kecuali jika aset pajak tangguhan timbul dari pengakuan awal aset atau pengakuan awal liabilitas dalam transaksi yang bukan kombinasi bisnis dan pada saat transaksi tidak mempengaruhi laba akuntansi atau laba kena pajak (rugi pajak).

A deferred tax asset shall be recognized for all deductible temporary differences to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the deductible temporary difference can be utilised, unless the deferred tax asset arises from the initial recognition of an asset or liability in a transaction that is not a business combination and at the time of the transaction does not affects neither accounting profit nor taxable profit (tax loss).

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan berlaku ketika aset dipulihkan atau liabilitas diselesaikan, berdasarkan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan. Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara Grup memperkirakan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tercatat aset dan liabilitasnya.

Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the period when the asset is realized or the liability is settled, based on tax rates (and tax laws) that have been enacted or substantively enacted by the end of the reporting period. The measurement of deferred tax assets and liabilities shall reflect the tax consequences that would follow from the manner in which the Group expects, at the end of the reporting period, to recover or settle the carrying amount of its assets and liabilities.

Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah ulang pada akhir periode pelaporan. Grup mengurangi jumlah tercatat aset pajak tangguhan jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut. Setiap pengurangan tersebut dilakukan pembalikan atas aset pajak tangguhan hingga kemungkinan besar laba kena pajak yang tersedia jumlahnya memadai.

The carrying amount of a deferred tax asset reviewed at the end of each reporting period. The Group shall reduce the carrying amount of a deferred tax asset to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profit will be available to allow the benefit of part or all of that deferred tax asset to be utilised. Any such reduction shall be reversed to the extent that it becomes probable that sufficient taxable profit will be available.

Grup melakukan saling hapus aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan jika dan hanya jika:

The Group offset deferred tax assets and deferred tax liabilities if, and only if:

a) Grup memiliki hak yang dapat dipaksakan

secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak tangguhan terhadap liabilitas pajak tangguhan; dan

a) The Group has a legally enforceable right to offset deferred tax assets against deferred tax liabilities; and

b) Aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak

tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama atas:

b) The deferred tax assets and liabilities related to income taxes levied by the same taxation authority on either:

i. entitas kena pajak yang sama; atau i. the same taxable entity; or ii. entitas kena pajak yang berbeda yang

bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto, atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan, pada setiap periode masa depan dimana jumlah signifikan atas aset atau liabilitas pajak tangguhan diperkirakan untuk diselesaikan atau dipulihkan.

ii. different taxable entities which intend to recover current tax assets and liabilities with a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously, in each future period in which significant amounts of deferred tax assets or liabilities are expected to be settled or recovered.











48

Grup melakukan saling hapus atas aset pajak kini dan liabilitas pajak kini jika dan hanya jika:

The Group offset the current tax assets and current tax liabilities if, and only if:

a) Memiliki hak yang dapat dipaksakan secara

hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang diakui; dan

a) Has legally enforceable right to offset the recognized amounts; and

b) Bermaksud untuk menyelesaikan dengan dasar neto atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.

b) Intends either to settle on a net basis, or to realize the assets and settle liabilities simultaneously.

y. Liabilitas Imbalan Kerja y. Employee Benefits Liabilities

Imbalan Kerja Jangka Pendek Short-Term Employee Benefits Imbalan kerja jangka pendek diakui ketika pekerja telah memberikan jasanya dalam suatu periode akuntansi, sebesar jumlah tidak terdiskonto dari imbalan kerja jangka pendek yang diharapkan akan dibayar sebagai imbalan atas jasa tersebut.

Short-term employee benefits are recognized when an employee has rendered service during accounting period, at the undiscounted amount of short-term employee benefits expected to be paid in exchange for that service.

Imbalan kerja jangka pendek mencakup antara lain upah, gaji, bonus dan insentif.

Short term employee benefits include such as wages, salaries, bonus and incentive.

Imbalan Pascakerja Post-Employment Benefits

Imbalan pascakerja seperti pensiun, uang pisah dan uang penghargaan masa kerja dihitung berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (”UU No. 13/2003”).

Post-employment benefits such as retirement, severance and service payments are calculated based on Labor Law No. 13/2003 (“Law No. 13/2003”).

Grup mengakui jumlah liabilitas imbalan pasti neto sebesar nilai kini kewajiban imbalan pasti pada akhir periode pelaporan dikurangi nilai wajar aset program yang dihitung oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode Projected Unit Credit. Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan imbalan tersebut.

The Group recognizes the amount of the net defined benefit liability at the present value of the defined benefit obligation at the end of the reporting period less fair value of plan assets which calculated by independent actuaries using the Projected Unit Credit method. Present value benefit obligation determine by discounting the benefit.

Grup mencatat tidak hanya kewajiban hukum berdasarkan persyaratan formal program imbalan pasti, tetapi juga kewajiban konstruktif yang timbul dari praktik informal entitas.

The Group not only record for its legal obligation under the formal terms of a defined benefit plan, but also for any constructive obligation that arises from the entity’s informal practices.

Biaya jasa kini, biaya jasa lalu dan keuntungan atau kerugian atas penyelesaian, serta bunga neto atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto diakui dalam laba rugi.

Current service cost, past service cost and gain or loss on settlement, and net interets on the net defined benefit liability (asset) are recognized in profit or loss.

Pengukuran kembali atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto yang terdiri dari keuntungan dan kerugian aktuarial, imbalan hasil atas aset program dan setiap perubahan dampak atas aset diakui sebagai penghasilan komprehensif lain.

The remeasurement of the net defined benefit liabilities (assets) comprises actuarial gains and losses, the return on plan assets and any change in effect of the asset are recognized in other comprehensive income.

Pesangon Termination Benefits

Grup mengakui pesangon sebagai liabilitas dan beban pada tanggal yang lebih awal di antara:

The Group recognizes liability and expense for termination benefits at the earlier of the following dates:

(a) Ketika Grup tidak dapat lagi menarik tawaran atas imbalan tersebut; dan

(a) When the Group no longer can withdraw the offer of those benefits; and





LampiranAttachment






49

(b) Ketika Grup mengakui biaya untuk restrukturisasi yang berada dalam ruang lingkup PSAK No. 57 dan melibatkan pembayaran pesangon.

(b) When the Group recognizes costs for a restructuring within the scope of SFAS No. 57 and involves payment of termination benefits.

Grup mengukur pesangon pada saat pengakuan awal, dan mengukur dan mengakui perubahan selanjutnya, sesuai dengan sifat imbalan kerja.

The Group measures termination benefits on initial recognition, and measures and recognizes subsequent changes, in accordance with the nature of the employee benefits.

Grup mengikuti program asuransi pensiun yang diselenggarakan oleh PT Asuransi Jiwasraya (Persero). Sesuai dengan UU No. 13/2003, Grup berkewajiban menutupi kekurangan pembayaran pensiun bila program yang ada sekarang belum cukup menutupi kewajiban.

The Group has pension insurance program which organized by PT Asuransi Jiwasraya (Persero). In accordance with the Law No. 13/2003, the Group is obliged to cover the shortage of pension payments when the pension plans is currently not sufficient to cover liabilities.

Imbalan Kerja Jangka Panjang Lainnya Other Long-Term Employee Benefits

Imbalan jangka panjang lain seperti cuti berimbalan jangka panjang dan dihitung dengan metode projected unit credit dan didiskontokan ke nilai kini.

Other long-term benefits such as long service leave and calculated using the projected unit credit method and discounted to present value.

z. Investasi pada Entitas Asosiasi dan Pengaturan

Bersama z. Investments in Associates and Joint

Arrangement

Entitas Asosiasi Associates

Entitas asosiasi adalah entitas dimana Grup memiliki kekuasaan untuk berpartisipasi dalam keputusan kebijakan keuangan dan operasional investee, tetapi tidak mengendalikan atau mengendalikan bersama atas kebijakan tersebut (pengaruh signifikan).

Associates are entities in which the Group has the power to participate in the financial and operating policy decisions of the investee but has no control or jointly control over those policies (significant influence).

Investasi pada entitas asosiasi dicatat dengan menggunakan metode ekuitas. Dalam metode ekuitas, pengakuan awal investasi diakui sebesar biaya perolehan dan jumlah tercatat ditambah atau dikurang bagian atas laba rugi investee setelah tanggal perolehan. Bagian atas laba rugi investee diakui dalam laba rugi. Penerimaan distribusi dari investee akan mengurangi nilai tercatat investasi. Penyesuaian terhadap jumlah tercatat tersebut juga mungkin dibutuhkan untuk perubahan dalam proporsi bagian investor atas investee yang timbul dari penghasilan komprehensif lain, termasuk perubahan yang timbul dari revaluasi aset tetap dan selisih penjabaran valuta asing. Bagian investor atas perubahan tersebut diakui dalam penghasilan komprehensif lain.

Investment in associates is accounted for using the equity method. Under the equity method, the investment in an associate is initially recognized at cost and the carrying amount is added or subtracted by the investor’s share of the profit or loss of the investee after the date of acquisition. The investor’s share of the profit or loss of the investee is recognized in profit or loss. Distributions received from an investee will reduce the carrying amount of the investment. Adjustments to the carrying amount may also be necessary for changes in the investor’s proportionate interest in the investee arising from changes in the investee’s other comprehensive income, including those arising from the revaluation of property, plant and equipment and from foreign exchange translation differences. The investor’s share of those changes is recognized in other comprehensive income.

Grup menghentikan penggunaan metode ekuitas sejak tanggal ketika investasinya berhenti menjadi investasi pada entitas asosiasi sebagai berikut:

The Group discontinues the use of the equity method from the date when its investment ceases to be an associate as follows:

(a) Jika investasi menjadi entitas anak, dan (a) If the investment becomes a subsidiary,

and











50

(b) Jika sisa kepentingan dalam entitas asosiasi merupakan aset keuangan, maka Grup mengukur sisa kepentingan tersebut pada nilai wajar.

(b) If the retained interest in the former associate is a financial asset, the Group measures the retained interest at fair value.

Ketika Grup menghentikan penggunaan metode ekuitas, Grup mencatat seluruh jumlah yang sebelumnya telah diakui dalam penghasilan komprehensif lain yang terkait dengan investasi tersebut menggunakan dasar perlakuan yang sama dengan yang disyaratkan jika investee telah melepaskan secara langsung aset dan liabilitas terkait.

When the Group discontinue the use of the equity method, the Group accounts for all amounts previously recognized in other comprehensive income in relation to that investment on the same basis as would have been required if the investee had directly disposed of the related assets or liabilities.

Pengaturan Bersama Joint Arrangement Pengaturan bersama adalah pengaturan atas dua atau lebih pihak yang memiliki pengendalian bersama, yaitu persetujuan kontraktual untuk berbagi pengendalian atas suatu pengaturan, yang hanya ada ketika keputusan mengenai aktivitas relevan mensyaratkan persetujuan dengan suara bulat dari seluruh pihak yang berbagi pengendalian.

Joint arrangement is an arrangement of which two or more parties have joint control, i.e. the contractually agreed sharing of control of an arrangement, which exist only when decisions about the relevant actvities require the unanimous consent of the parties sharing control.

Grup mengklasifikasikan pengaturan bersama sebagai:

The Group classifies joint arrangement as:

1) Operasi Bersama 1) Joint Operation

Merupakan pengaturan bersama yang mengatur bahwa para pihak yang memiliki pengendalian bersama atas pengaturan memiliki hak atas aset dan kewajiban terhadap liabilitas, terkait dengan pengaturan tersebut. Para pihak tersebut disebut operator bersama.

Represents joint arrangement whereby the parties that have joint control of the arrangement have rights to the assets, and obligations for the liabilities, relating to the arrangement. Those parties are called joint operator.

Operator bersama mengakui hal berikut terkait dengan kepentingannya dalam operasi bersama:

A joint operator recognize in relation to its interest in a joint operation:

(a) Aset, mencakup bagiannya atas setiap aset yang dimiliki bersama;

(a) Its assets, including its share of any assets held jointly;

(b) Liabilitas, mencakup bagiannya atas

liabilitas yang terjadi bersama; (b) Its liabilities, including its share of any

liabilities incurred jointly;

(c) Pendapatan dari penjualan bagiannya atas output yang dihasilkan dari operasi bersama;

(c) Its revenue from the sale of its share of the output arising from the joint operation;

(d) Bagian atas pendapatan dari penjualan

output oleh operasi bersama; dan

(d) Its share of the revenue from the sale of the output by the joint operation; and

(e) Beban, mencakup bagiannya atas setiap

beban yang terjadi secara bersama-sama. (e) Its expenses, including its share of any

expenses incurred jointly.

2) Ventura Bersama 2) Joint Venture

Grup mengklasifikasikan pengaturan bersama sebagai ventura bersama yang mengatur bahwa para pihak yang memiliki pengendalian bersama atas pengaturan memiliki hak atas aset neto pengaturan tersebut. Para pihak tersebut disebut sebagai venturer bersama.

The Group classifies joint arrangement as a joint venture whereby the parties that have joint control of the arrangement have rights to the net assets of the arrangement. Those parties are called joint venturers.





LampiranAttachment






51

Venturer bersama mengakui kepentingannya dalam ventura bersama sebagai investasi dan mencatat investasi tersebut dengan menggunakan metode ekuitas. Konsolidasi proporsional tidak diizinkan.

A joint venturer recognize its interest in a joint venture as an investment and account for that investment using the equity method. Proportional consolidation of joint arrangements is no longer permitted.

Bagian Grup atas laba atau rugi entitas asosiasi pasca akuisisi diakui dalam laporan laba rugi dan bagian atas mutasi penghasilan komprehensif lain-lain pasca akuisisi diakui di dalam penghasilan komprehensif lain dan diikuti dengan penyesuaian pada jumlah tercatat investasi. Dividen yang akan diterima dari entitas asosiasi diakui sebagai pengurang jumlah tercatat investasi. Jika bagian Grup atas kerugian entitas asosiasi sama dengan atau melebihi kepentingannya pada entitas asosiasi, termasuk piutang tanpa agunan, Grup menghentikan pengakuan bagian kerugiannya, kecuali Grup memiliki kewajiban atau melakukan pembayaran atas nama entitas asosiasi.

The Group’s share of post-acquisition profits or losses is recognized in the profit or loss and its share of post-acquisition movements in other comprehensive income is recognized in other comprehensive income with a corresponding adjustment to the carrying amount of the investment. Dividends receivable from associates are recognized as a reduction in the carrying amount of the investment. When the Group’s share of losses in an associate equal or exceeds its interest in the associate, including any other unsecured receivables, the Group does not recognize further losses, unless it has incurred legal or constructive obligations or made payments on behalf of the associates.

Kerugian yang melebihi nilai tercatat investasi tidak diakui, kecuali bila Grup mempunyai komitmen untuk memberikan bantuan keuangan atau menjamin kewajiban entitas asosiasi.

Loss exceeding the carrying value of the investment is not recognized, unless the Group has committed to provide financial support or guarantee the associates’ obligation.

Laba dan rugi yang dihasilkan dari transaksi hulu dan hilir antara Grup dengan entitas asosiasi diakui dalam laporan keuangan konsolidasian Grup hanya sebesar bagian investor lain dalam entitas asosiasi.

Profits and losses resulting from upstream and downstream transactions between the Group and its associates are recognized in the Group’s consolidated financial statements only to the extent of the unrelated investor’s interests in the associates.

Dalam akuntansi metode ekuitas, kepentingan dalam ventura bersama diakui pada biaya perolehan dan disesuaikan selanjutnya untuk mengakui bagian Grup atas laba rugi dan penghasilan komperhensif lain pasca perolehan. Ketika bagian grup atas rugi dalam ventura bersama sama dengan atau melebihi kepentingannya dalam ventura bersama (dimana termasuk kepentingan jangka panjang, dalam substansinya membentuk bagian dari investasi bersih Grup dalam ventura bersama), Grup tidak mengakui kerugian selanjutnya, kecuali telah menjadi kewajiban atau telah melakukan pembayaran atas nama ventura bersama.

Under the equity method of accounting, interests in joint ventures are initially recognized at cost and adjusted thereafter to recognize the Group’s share of profits or losses and other comprehensive income post acquisition. When the Group’s share of losses in a joint venture equals or exceeds its interests in the joint ventures (which includes any long-term interests that, in substance, form part of the Group’s net investment in the joint ventures), the Group does not recognize further losses, unless it has incurred obligations or made payments on behalf of the joint ventures.

Keuntungan yang belum terealisasi atas transaksi antara Grup dan ventura bersama dieliminasi sebesar kepentingan Grup dalam ventura bersama. Kerugian yang belum terealisasi juga dieliminasi kecuali transaksi tersebut memberikan bukti adanya penurunan nilai aset yang dialihkan. Kebijakan akuntansi ventura bersama telah diubah jika diperlukan untuk memastikan konsistensi dari kebijakan yang diterapkan oleh Grup.

Unrealized gains on transactions between the Group and its joint ventures are eliminated to the extent of the group’s interest in the joint ventures. Unrealized losses are also eliminated unless the transaction provides evidence of an impairment of the asset transferred. Accounting policies of the joint ventures have been changed where necessary to ensure consistency with the policies adopted by the Group.











52

aa. Investasi Jangka Panjang Lainnya aa. Other Long-Term Investment

Merupakan investasi saham dengan kepemilikan kurang dari 20% atau tidak memiliki pengaruh signifikan yang pada awalnya diakui sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi. Bukti terbaik dari nilai wajar adalah harga kuotasi dipasar aktif.

Represent a shares investment with an ownership less than 20% or does not have significant influence are recognized initially at fair value plus transaction costs. The best evidence of fair value is the current market price quotations.

Selanjutnya investasi saham yang tidak memiliki kuotasi harga dipasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal, diukur dengan biaya perolehan.

Furthermore, share investments that do not have an active market price quotations and their fair values can not be reliably measured, are measured at cost.

Pada setiap tanggal laporan keuangan, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti objektif bahwa suatu investasi mengalami penurunan nilai.

At each reporting date, the Company evaluates whether there is objective evidence that an investment is impaired.

Jika terdapat bukti objektif bahwa suatu investasi mengalami penurunan nilai, penurunan tersebut dibebankan dalam laporan laba rugi komprehensif di tahun berjalan.

If there is an objective evidence that an investment is impaired, the decline is charged to the statement of comprehensive income in the current year.

bb. Laba per Saham bb. Earning per Share

Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih diatribusikan kepada pemegang saham biasa entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar dalam satu periode.

Basic earnings per share is computed by dividing net income attributable to owner of the common shareholders parent entity by weighted average number of shares outstanding during the period.

Jika jumlah saham biasa atau instrumen keuangan berpotensi saham biasa yang beredar meningkat sebagai akibat dari kapitalisasi, penerbitan saham bonus atau pemecahan saham, atau menurun sebagai akibat dari penggabungan saham, perhitungan laba per saham dasar dan dilusian untuk seluruh periode yang disajikan harus disesuaikan secara retrospektif.

If the number of ordinary shares or financial instruments potential to be ordinary shares outstanding increases as a result of a capitalisation, bonus issue or share split, or decreases as a result of a reverse share split, the calculation of basic and diluted earnings per share for all periods presented shall be adjusted retrospectively.

Jumlah rata-rata tertimbang saham beredar untuk perhitungan laba per saham dasar adalah sebesar 13.573.847.195 dan 11.616.999.722 lembar per 31 Desember 2017 dan 2016 (Catatan 47).

The number of weighted average shares outstanding for the calculation of basic earnings per share amounted to 13,573,847,195 and 11,616,999,722 as of December 31, 2017 and 2016 respectively (Note 47).

cc. Biaya Emisi Obligasi dan Saham cc. Bond and Shares Issuance Costs

Biaya emisi obligasi merupakan biaya transaksi yang harus dikurangkan langsung dari hasil emisi dalam rangka menentukan hasil emisi bersih obligasi. Selisih antara hasil emisi bersih dengan nilai nominal merupakan diskonto atau premium dan diamortisasi selama jangka waktu obligasi yang bersangkutan.

Bond issuance costs are transaction costs to be deducted from the proceeds in order to determine the net proceeds of bonds. The difference between the net proceeds and the nominal value is a discount or premium and will be amortized over the term of the bonds.

Biaya emisi saham disajikan sebagai bagian tambahan modal disetor dan tidak diamortisasi. Biaya emisi saham disajikan sebagai pengurang dari tambahan modal disetor dan tidak diamortisasi.

Share issuance costs are deducted from additional paid in capital and not amortized. Share issuance costs are presented as a deduction of additional paid-in capital and not amortized.





LampiranAttachment






53

dd. Segmen Informasi dd. Operating Segment Grup menyajikan segmen operasi berdasarkan informasi keuangan yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional dalam menilai kinerja segmen dan menentukan alokasi sumber daya yang dimilikinya. Segmen didasarkan pada aktivitas dari setiap kegiatan operasi entitas legal didalam Grup.

Group presented operating segments based on the financial information used by the chief operating decision maker in assessing the performance of segments and in the allocation of resources. The segments are based on the activities of each the operating legal entities within the Group.

Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas:

An operating segment is a component of the entity:

yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang

memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban yang terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama);

that engages in business activities from which it may earn revenues and incur expenses (including revenues and expenses relating to the transactions with other components of the same entity);

yang hasil operasinya dikaji ulang secara

regular oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan

whose operating results are regularly reviewed by chief operating decision maker to make decisions about resources to be allocated to the segment and assesses its performance; and

yang informasi keuangan yang terpisah

miliknya tersedia. for which separate financial information is

available.

ee. Program Opsi Kepemilikan Saham Manajemen dan Karyawan (MESOP)

ee. Management and Employee Stock Option Program (MESOP)

Perusahaan menyediakan program opsi saham untuk karyawan yang berhak dan anggota manajemen (MESOP). Program ini terdiri dari program opsi saham bahwa setelah diselesaikan melalui penerbitan saham (pengaturan pembayaran saham yang diselesaikan dengan instrumen ekuitas) dicatat sebagai transaksi ekuitas. Pembayaran berbasis saham yang diselesaikan dengan instrumen ekuitas kepada anggota manajemen dan layanan sejenis lainnya diukur pada nilai wajar instrumen ekuitas pada tanggal pemberian opsi.

The Company provides stock option program to their eligible employees and members of management (MESOP). This program consists of stock option plan that upon exercise is settled through issuance of shares (equity – settled share based payment arrangement) which is accounted as equity transaction. Equity-settled share-based payments to member of management and others providing similar services are measured at the fair value of the equity instruments at the grant date.

Nilai wajar yang ditentukan pada tanggal pemberian opsi pembayaran saham yang diselesaikan dengan instrumen ekuitas dicatat sebagai beban dengan metode garis lurus sepanjang periode vesting, berdasarkan estimasi instrumen ekuitas Perusahaan yang akhirnya akan diberikan, dengan peningkatan yang sesuai pada ekuitas.

The fair value determined at the grant date of the equity-settled share-based payments is expensed on a straight-line basis over the vesting period, based on the Company’s estimate of equity instruments that will eventually vest, with a corresponding increase in equity.

Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan mengubah estimasi dari jumlah instrumen ekuitas yang diharapkan akan diberikan. Dampak dari perubahan atas estimasi awal, jika ada, diakui dalam laporan laba rugi komprehensif sebagai biaya kumulatif yang mencerminkan perubahan estimasi, dengan penyesuaian berdasarkan cadangan imbalan kerja yang diselesaikan dengan instrumen ekuitas.

At the end of each reporting period, the Company revises its estimate of the number of equity instruments expected to vest. The impact of the revision of the original estimates, if any, is recognised in statements of comprehensive income such that the cumulative expense reflects the revised estimate, with a corresponding adjustment to the equity-settled employee benefits reserve.











54

ff. Sumber Ketidakpastian Estimasi dan Pertimbangan Akuntansi Penting

ff. Source of Estimation Uncertainty and Critical Accounting Judgements

Dalam penerapan kebijakan akuntansi Grup diatas, Direksi diwajibkan untuk membuat penilaian, estimasi dan asumsi tentang jumlah tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia dari sumber lain. Estimasi dan asumsi yang terkait didasarkan pada pengalaman historis dan faktor-faktor lain yang dianggap relevan. Hasil aktualnya mungkin berbeda dari estimasi tersebut.

In the application of the Group’s accounting policies above, the Directors are required to make judgments, estimates and assumptions about the carrying amounts of assets and liabilities that are not readily apparent from other sources. The estimates and associated assumptions are based on historical experience and other factors that are considered to be relevant. Actual results may differ from these estimates.

Estimasi dan asumsi yang mendasari ditelaah secara berkelanjutan. Revisi estimasi akuntansi diakui dalam periode yang perkiraan tersebut direvisi jika revisi hanya mempengaruhi periode itu, atau pada periode revisi dan periode masa depan jika revisi mempengaruhi kedua periode saat ini dan masa depan.

The estimates and underlying assumptions are reviewed on an ongoing basis. Revisions to accounting estimates are recognised in the period which the estimate is revised if the revision affects only that period, or in the period of the revision and future periods if the revision affects both current and future periods.

Pertimbangan Kritis dalam Penerapan Kebijakan Akuntansi

Critical Judgments in Applying Accounting Policies

Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi yang dijelaskan diatas, terdapat pertimbangan kritis yang memiliki dampak signifikan pada jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian, selain dari penyajian perkiraan yang diatur di bawah ini.

In the process of applying the accounting policies as described above, management has made any critical judgments that have significant impact on the amounts recognised in the consolidated financial statements, apart from those involving estimates, which are dealt with below.

Perjanjian Konsesi Jasa Service Concession Arrangement

ISAK 16 menjelaskan pendekatan untuk membukukan perjanjian konsesi jasa akibat dari penyediaan jasa kepada publik. ISAK 16 mengatur bahwa operator (pihak penerima konsesi jasa) tidak membukukan infrastruktur sebagai aset tetap, namun diakui sebagai aset keuangan dan/atau aset tak berwujud. Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) memberikan hak, kewajiban dan keistimewaan kepada Grup termasuk kewenangan dalam pendanaan, desain, konstruksi, operasi dan pemeliharaan jalan tol. Pada akhir masa konsesi jasa, Grup harus menyerahkan jalan tol kepada BPJT tanpa biaya, dalam keadaan beroperasional dan kondisi yang baik, termasuk setiap dan semua tanah yang diperlukan, pekerjaan, fasilitas jalan dan peralatan tol yang secara langsung berkaitan dan berhubungan dengan pengoperasian fasilitas jalan tol. Grup berpendapat bahwa Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) memenuhi kriteria sebagai model aset takberwujud, di mana aset konsesi diakui sebagai aset tak berwujud sesuai dengan PSAK 19, “Aset Tak berwujud”.

ISAK 16 outlines an approach to account for service concession arrangement arising from entities providing public services. It provides that the operator (concession right beneficiary) should not account for the infrastructure as property and equipment, but should recognize a financial asset and/or an intangible asset. Indonesia Toll Road Authority ( BPJT) granted the Group the rights, obligations and privileges including the authority to finance, design, construct, operate and maintain the toll roads. Upon expiry of the service concession period, the Group shall handover the toll roads to the BPJT without cost, fully operational and in good working condition, including any and all existing land, works, toll road facilities and equipment found therein directly related to, and in connection with, the operation of the toll road facilities. The Group has made judgment that the Toll Road Concession Agreement (PPJT) qualifies under the intangible asset model, wherein the concession asset is recognized as an intangible asset in accordance with PSAK 19, “Intangible Assets”.





LampiranAttachment






55

WTR (entitas anak) yang memiliki hak pengusahaan jalan tol diharuskan oleh ISAK 16 untuk menyajikan unsur pendapatan yang merefleksikan pendapatan dari jasa konstruksi atas aset konsesi atau peningkatan kemampuan aset konsesi yang dilakukan selama periode berjalan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. WTR mengakui pendapatan konstruksi aset konsesi dan biaya konstruksi sesuai dengan PSAK 34. Entitas anak, WTR mengukur pendapatan konstruksi atas aset konsesi dengan menggunakan metode biaya dengan marjin nol berdasarkan estimasi terbaik manajemen yang dihitung dengan model tertentu pada saat penentuan tarif awal jalan tol sebelum jalan tol dioperasikan.

WTR (subsidiary) which has toll road concession is required by ISAK 16 to present an income line reflecting the income from construction or improvements to concession assets made during the period in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income. WTR recognizes construction revenues of concession asset and construction costs in accordance with PSAK 34. Subsidiary, WTR measures construction revenues at cost with zero margin based on management estimation calculated by a certain model, in determining the initial toll road tariff before the toll road is operated.

Sumber Estimasi Ketidakpastian Key Sources of Estimation Uncertainty

Rugi Penurunan Nilai Pinjaman yang Diberikan dan Piutang

Impairment Loss on Loans and Receivables

Grup menilai penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang pada setiap tanggal pelaporan. Nilai wajar piutang ditentukan dengan memperhitungkan penurunan nilai yang bersifat permanen dan nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut. Asumsi yang digunakan untuk menentukan penyisihan penurunan nilai piutang didasarkan penilaian secara individual atas piutang masing-masing debitur (pemberi kerja).

The Group assesses its loans and receivables for impairment at each reporting date. The fair value of accounts receivable is determined by calculating permanent impairment and the carrying value is reduced to recognize the decline. The assumptions used to determine the allowance for impairment of receivables based on an individual assessment of each receivable debtor (employer).

Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Aset Tetap Estimated Useful Lives of Property and

Equipment

Masa manfaat setiap aset tetap Grup ditentukan berdasarkan kegunaan yang diharapkan dari penggunaan aset tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis internal dan pengalaman atas aset sejenis. Masa manfaat setiap aset direviu secara periodik dan disesuaikan apabila prakiraan berbeda dengan estimasi sebelumnya karena keausan, keusangan teknis dan komersial, hukum atau keterbatasan lainnya atas pemakaian aset. Namun terdapat kemungkinan bahwa hasil operasi dimasa mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan atas jumlah serta periode pencatatan biaya yang diakibatkan oleh perubahan faktor yang disebutkan di atas.

The useful life of each item of the Group’s property and equipment are estimated based on the period over which the asset is expected to be available for use. Such estimation is based on internal technical evaluation and experience with similar assets. The estimated useful life of each asset is reviewed periodically and updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence and legal or other limits on the use of the asset. It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in the amounts and timing of recorded expenses brought about by changes in the factors mentioned above.

Perubahan masa manfaat aset tetap dapat mempengaruhi jumlah biaya penyusutan yang diakui dan penurunan nilai tercatat aset tetap.

A change in the estimated useful life of any item of property and equipment would affect the recorded depreciation expense and decrease in the carrying values of property and equipment.











56

Provisi Pelapisan Jalan Tol Provision for Overlay Biaya pelapisan ini akan dicadangkan secara berkala berdasarkan estimasi seiring dengan penggunaan jalan tol oleh pelanggan. Provisi diukur dengan nilai kini atas estimasi manajemen terhadap pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan liabilitas kini pada tanggal pelaporan.

The provision for overlay is detemined periodically based on the estimated utilization of toll road by customers. This provision is measured using the present value of management‘s estimate of the expenditures required to settle present obligation at the reporting date.

Liabilitas Imbalan Pasca Kerja Post-Employment Benefits Obligation Nilai kini liabilitas imbalan pascakerja tergantung pada beberapa faktor yang ditentukan dengan dasar aktuarial berdasarkan beberapa asumsi. Asumsi yang digunakan untuk menentukan biaya (penghasilan) pensiun neto mencakup tingkat diskonto. Perubahan asumsi ini akan mempengaruhi jumlah tercatat imbalan pasca kerja.

The present value of post employment benefit liabilities depends on several factors which are determined by actuarial basis based on several assumptions. Assumptions used to determine pensions cost (benefits) covered discount rate. The changes of assumptions might affect carrying value of post-employment benefits.

Grup menentukan tingkat diskonto yang sesuai pada akhir pelaporan, dengan mempertimbangkan tingkat suku bunga obligasi pemerintah yang didenominasi dalam mata uang imbalan yang akan dibayar dan memiliki jangka waktu yang serupa dengan jangka waktu liabilitas yang terkait.

The Group determines the appropriate discount rate at the final reporting, by considering the discount rate of government’s bond which denominated in benefit’s currency that will be paid and have a similar terms with the terms of the related liabilities.

Pajak Penghasilan Final Final Income Tax Pajak penghasilan dari aktivitas jasa konstruksi dihitung berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 40 tahun 2009 mengenai perubahan atas PP No. 51 tahun 2008 tentang pajak penghasilan atas penghasilan dari usaha jasa konstruksi yang berlaku efektif mulai tanggal 1 Agustus 2008, dimana perlakuan pengenaan pajak final dikenakan atas kontrak sebesar 3% yang diperoleh mulai tanggal 1 Agustus 2008.

Income tax from construction is computed based on the Government Regulation No. 40 year 2009 concerning amendments of Government Regulation No. 51 year 2008 concerning income tax from the construction business which effective starting 1 August 2008, where the final tax at 3% is applied for contract signed starting August 1, 2008.

Pajak penghasilan final disajikan diluar beban pajak penghasilan pada laba rugi.

Final income tax is presented outside income tax expenses in profit or loss.

Perbedaan nilai tercatat aset atau liabilitas yang berhubungan dengan pajak penghasilan final dengan dasar pengenaan pajaknya tidak diakui sebagai aset atau liabilitas pajak tangguhan.

The difference between the final income tax carrying amounts of existing assets and liabilities, and their respective final tax bases are not recognised as deferred tax assets or liabilities.

Penurunan Nilai atas Goodwill Impairment of Goodwill Uji penurunan nilai goodwill wajib dilakukan sedikitnya setahun sekali tanpa memperhatikan apakah telah terjadi indikasi penurunan nilai. Penentuan nilai pakai aset tak berwujud membutuhkan estimasi arus kas yang diharapkan akan dihasilkan dari pemakaian berkelanjutan dan pelepasan akhir atas aset tersebut (UPK) serta tingkat diskonto yang tepat untuk menghitung nilai kini.

Impairment testing of goodwill is required to be performed at least annually irrespective of whether or not there are indications of impairment. Determining the value in use of intangible assets requires the estimation of cash flows expected to be generated from the continued use and ultimate disposition of such assets (CGU) and a suitable discount rate in order to calculate the present value.





LampiranAttachment






57

Manajemen berkeyakinan bahwa asumsi-asumsi yang digunakan dalam estimasi nilai pakai dalam laporan keuangan konsolidasian adalah tepat dan wajar, namun demikian, perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi tersebut dapat berdampak signifikan pada jumlah nilai terpulihkan dan jumlah kerugian penurunan nilai yang terjadi mungkin berdampak material pada hasil operasi Grup.

While it is believed that the assumptions used in the estimation of the value in use of assets reflected in the consolidated financial statements are appropriate and reasonable, significant changes in this assumptions may materially affect the assessment of recoverable values and any resulting impairment loss could have a material adverse impact on the the results of Group’s operations.

Penilaian Instrumen Keuangan Valuation of Financial Instruments Seperti dijelaskan dalam Catatan 56, Grup menggunakan teknik penilaian yang meliputi input yang tidak didasarkan pada data pasar yang dapat diobservasi untuk mengestimasi nilai wajar dari beberapa jenis instrumen keuangan.

As described in Note 56, the Group uses valuation techniques that include inputs that are not based on observable market data to estimate the fair value of certain types of financial instruments.

Direksi berpendapat bahwa teknik penilaian yang dipilih dan asumsi yang digunakan adalah tepat dalam menentukan nilai wajar dari instrumen keuangan.

The directors believe that the chosen valuation techniques and assumptions used are appropriate in determining the fair value of financial instruments.

Arus Kas Masa Depan dari Perjanjian Jasa Konsesi Future Cash Flows from Service Concession

Arrangement WSE menilai aset keuangannya dari proyek konsesi pada setiap tanggal pelaporan. Manajemen membuat penilaian mengenai metodologi dan asumsi untuk memperkirakan jumlah dan waktu arus kas masa depan dari pembayaran kapasitas. Nilai tercatat aset keuangan dari proyek konsesi diungkapkan pada Catatan 20.

WSE assesses its financial asset from concession project at each reporting date. Management makes judgment as to the methodology and assumptions for estimating the amount and timing of future cash flows of capacity payments. The carrying amount of financial asset from concession project is disclosed in Note 20.











58

3. KAS DAN SETARA KAS 3. CASH AND CASH EQUIVALENTS

2017 2016 2015 Rp Rp Rp

Kas/ Cash on Hand 3.628.157.553 3.882.482.103 2.268.412.500 Bank/ Cash in Banks

Pihak Berelasi/ Related PartiesRupiah Indonesia/ Indonesian Rupiah

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 558.458.729.051 772.988.264.192 911.714.030.651 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 373.202.130.636 2.258.688.843.046 1.198.747.644.447 PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 368.359.769.117 282.129.080.730 1.385.918.663 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 280.771.358.852 674.785.340.056 335.762.478.701 PT Bank BRI Syariah 22.616.501.459 -- -- PT Bank Syariah Mandiri 10.199.930.612 4.439.690.131 1.593.843.572 PT Bank BNI Syariah 1.780.436.216 14.664.168 -- Indonesia Eximbank 556.272.352 2.277.000.586 57.116.799.279

Dolar Amerika Serikat/ United States DollarPT Bank Mandiri (Persero) Tbk 131.478.787.524 90.002.602.128 43.010.911.590 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 71.232.638.544 18.204.361.160 8.480.778.914 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 843.374.041 835.535.535 932.899.434

Yen Jepang/ Japanese YenPT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 1.430.432.506 1.373.081.942 1.362.611.299

Dolar Singapura/ Singapore DollarPT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk -- 296.444.409 296.204.240

EuroPT Bank Mandiri (Persero) Tbk 9.081.743 8.012.326 8.602.981

Sub Jumlah/ Sub Total 1.820.939.442.653 4.106.042.920.409 2.560.412.723.771

Pihak Ketiga/ Third PartiesRupiah Indonesia/ Indonesian Rupiah

PT Bank Maybank Indonesia 107.954.006.521 1.456.051.363 -- PT CIMB Niaga Syariah Tbk 103.093.406.010 -- -- PT Bank Bukopin Tbk 90.031.462.866 3.355.612.639 9.024.519.471 PT Bank DKI 45.648.662.453 -- -- PT Bank Central Asia Tbk 30.617.389.346 9.857.357.564 3.068.778 Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd. 29.609.540.324 4.625.866.886 -- PT Bank DBS 22.981.265.702 -- -- PT Bank UOB Indonesia 11.159.388.090 285.897.862.160 54.221.460.205 PT CIMB Niaga Tbk 6.724.843.193 -- 10.061.843 PT Bank HSBC 6.274.302.831 -- -- PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia 5.216.988.481 -- -- PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk 5.056.569.646 11.928.971.048 1.914.730.868 BNP Paribas Bank 3.161.805.556 -- -- PT Bank OCBC 2.016.814.243 -- -- PT Bank Mega Tbk 1.671.012.046 1.609.125.176 883.607.524 PT Bank Panin Tbk 1.498.488.903 42.205.766.369 2.582.701.696 PT Bank CTBC 1.213.268.790 -- -- Industrial and Commercial Bank of China 842.633.982 11.432.728.883 -- PT Bank Pembangunan Daerah Papua 509.009.857 509.009.857 506.581.894 PT Bank Riau Pekan Baru 447.813.952 -- -- PT Bank Pembangunan Daerah Banten 391.064.219 -- -- PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk 92.877.953 94.134.272 266.655.381 PT Bank J Trust Indonesia Tbk 53.765.107 55.088.828 539.808.947 PT Bank Permata Tbk 22.040.944 -- -- PT Bank Pembangunan Daerah Kaltim 1.514.357 53.646.907 6.970.780 PT Bank MNC Internasional Tbk 112.465 1.076.312 557.692.833 PT Bank Danamon Tbk -- 1.177.424 1.735.263 PT BPD Nusa Tenggara Timur -- 12.760.837 12.862.991

Riyal Arab Saudi/ Saudi Arabian RiyalThe National Commercial Bank - Jeddah 1.805.819.562 810.503.705 6.148.224.624

Ringgit Malaysia/ Malaysian RinggitPT Bank Maybank Indonesia 626.094.988 542.725.487 807.029.876

Sub Jumlah/ Sub Total 478.721.962.387 374.449.465.717 77.487.712.974

Deposito Berjangka/ Time DepositPihak Berelasi/ Related Parties

Rupiah Indonesia/ Indonesian RupiahPT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 1.932.687.749.054 2.335.923.142.395 1.678.666.896.094 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 1.069.915.275.100 1.649.050.000.000 729.949.000.000 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 107.500.000.000 1.096.648.491.307 337.000.000.000 PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 132.000.000.000 -- --

Sub Jumlah/ Sub Total 3.242.103.024.154 5.081.621.633.702 2.745.615.896.094

Pihak Ketiga/ Third PartiesRupiah Indonesia/ Indonesian Rupiah

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk 300.000.000.000 -- -- PT Bank Mega Tbk 154.000.000.000 500.000.000.000 20.000.000.000 PT Bank Bukopin Tbk 40.000.000.000 65.000.000.000 -- PT Bank Panin Tbk 25.000.000.000 300.000.000.000 -- PT Bank Maybank Indonesia Tbk 5.000.000.000 120.000.000.000 -- PT Bank UOB Indonesia -- -- 90.000.000.000 PT Bank J Trust Indonesia Tbk -- -- 15.403.333.439 Koperasi Simpan Pinjam Syahadah -- 100.000.000.000 -- PT BTPN 19.570.000.000 5.000.000.000 --

Sub Jumlah/ Sub Total 543.570.000.000 1.090.000.000.000 125.403.333.439

Jumlah/ Total 6.088.962.586.747 10.655.996.501.931 5.511.188.078.778

Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka per Tahun (%)/Interest Rate of Time Deposits per Annum (%) 4,00% - 8,00% 2,00% - 10,50% 6,70% - 10,50%

Jangka Waktu/ Time Period 1 - 3 Bulan/ Months 1 - 3 Bulan/ Months 1 - 3 Bulan/ Months

31 Desember / December 31 ,





LampiranAttachment






59

4. INVESTASI JANGKA PENDEK 4. SHORT-TERM INVESTMENTS

2017 2016 2015 Rp Rp Rp

Deposito yang Dibatasi Penggunaannya Restricted of Time DepositsPT Bank Mandiri (Persero) Tbk 8.448.200.000 8.448.200.000 10.663.933.745 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

Jumlah 8.448.200.000 8.448.200.000 10.663.933.745 Total

Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka per Tahun (%)/Interest Rate of Time Deposits per Annum (%) 12,50% 12,50% 12,50%


Deposito berjangka yang jatuh tempo tiga bulan sampai dengan setahun dan sertifikat deposito berjangka yang dijadikan jaminan atas pinjaman bank yaitu sebagai deposito yang dibatasi penggunaannya (Catatan 21).

Time deposits with maturity three months until one year and certificates of time deposits which pledged as collateral for bank loans as restricted of time deposits (Note 21).

5. PIUTANG USAHA – BERSIH 5. ACCOUNTS RECEIVABLE – NET a. Lancar a. Current

2017 2016 2015 Rp Rp Rp

Pihak Berelasi Related PartiesPiutang Usaha Jasa Konstruksi 564.207.475.527 508.850.171.885 402.275.806.035 Construction Service ReceivablesDikurangi: Cadangan Kerugian Penurunan Less: Allowance for Impairment Losses of

Nilai Piutang Usaha Jasa Konstruksi (84.638.145.336) (104.665.166.530) (55.748.255.674) Construction Service ReceivablesPiutang Dagang 687.263.847.810 3.031.027.122.411 91.672.309.578 Trade Receivables

Sub Jumlah 1.166.833.178.001 3.435.212.127.766 438.199.859.939 Sub Total

Pihak Ketiga Third PartiesPiutang Usaha Jasa Konstruksi 751.464.018.874 772.353.305.740 985.724.002.777 Construction Service ReceivablesDikurangi: Cadangan Kerugian Penurunan Less: Allowance for Impairment Losses of

Nilai Piutang Usaha Jasa Konstruksi (400.938.195.538) (32.648.111.548) (28.988.278.078) Construction Service ReceivablesPiutang Dagang 353.214.351.866 142.278.835.289 253.106.239.252 Trade ReceivablesPiutang Sewa 494.991.481 264.196.029 78.240.606 Rent Receivables

Sub Jumlah 704.235.166.683 882.248.225.510 1.209.920.204.557 Sub Total

Jumlah 1.871.068.344.684 4.317.460.353.276 1.648.120.064.496 Total


Rincian saldo piutang usaha jasa konstruksi tanpa cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:

The details of construction service receivables without allowance for impairment lossess are as follows:

2017 2016 2015 Rp Rp Rp

Pihak Berelasi/ Related PartiesPT Hutama Karya 127.587.215.832 8.034.799.002 -- PT Kereta Api Indonesia (Persero) 98.188.384.556 -- -- PT Kertas Leces (Persero) 86.707.725.121 86.707.725.121 86.707.725.121 PT Jasamarga Kualanamu Tol 58.436.800.013 92.801.439.040 28.001.412.484 PT Ngawi Kertosono Jaya (NKJ) 51.055.310.616 -- -- PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) 44.208.131.131 -- 47.142.783.410 PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) 27.886.680.485 25.622.710.368 125.405.921.041 PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (Persero) 26.260.305.600 26.260.305.600 -- PT Solo Ngawi Jaya -- 74.309.342.421 -- PT PAL Indonesia (Persero) -- 70.322.041.339 88.757.658.379 Lain-lain/ Others (di bawah/ below Rp 20 Milyar/ Billion ) 43.876.922.173 124.791.808.994 26.260.305.600 Sub Jumlah/ Sub Total 564.207.475.527 508.850.171.885 402.275.806.035

Pihak Ketiga/ Third PartiesPT Broadbiz Asia 106.596.781.459 62.684.091.475 62.684.091.475 PT Trikarya Graha Utama 100.650.939.502 91.271.906.135 72.174.069.852 PT Bangun Investa Graha 93.137.768.963 84.918.388.643 29.512.501.484 Pemerintah Daerah/ District Governments 91.723.067.955 41.619.552.591 110.960.778.537 PT Ade Pede Realty 60.739.805.056 57.474.583.737 84.053.162.358 Bin Ladin Contractor Group LLC 54.329.959.930 51.822.243.284 42.874.395.794 Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat/

The Ministry of Public Works and Housing 47.146.814.724 50.644.395.019 24.605.609.054 PT Toba Pengembang Sejahtera 33.221.861.487 10.082.152.279 -- PT Royal Abadi Dentalindo 30.767.298.053 16.976.426.057 -- PT Harmas Jalesveva 23.979.709.050 -- -- PT Tapin Coal Terminal 7.239.830.433 28.963.043.481 52.013.038.485 PT Daya Radar Utama -- -- 153.172.744.457 PT Pardika Wisthi Sarana -- -- 25.108.283.210 PT Sentul City Tbk -- -- 23.255.432.761 Lain-lain/ Others (di bawah/ below Rp 20 Milyar/ Billion ) 101.930.182.262 275.896.523.039 305.309.895.310

Sub Jumlah/ Sub Total 751.464.018.874 772.353.305.740 985.724.002.777 Jumlah/ Total 1.315.671.494.401 1.281.203.477.625 1.387.999.808.812












60

Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai piutang usaha jasa konstruksi adalah sebagai berikut:

The movements of allowance for impairment losses of construction service receivables are as follows:

2017 2016 2015 Rp Rp Rp

Saldo Awal (137.313.278.078) (84.736.533.752) (28.466.422.700) Beginning BalancePenambahan (348.263.062.796) (52.576.744.326) (56.470.111.052) AdditionPemulihan -- -- 200.000.000 Recovery

Saldo Akhir (485.576.340.874) (137.313.278.078) (84.736.533.752) Ending Balance


Nilai penambahan atas cadangan kerugian penurunan nilai piutang usaha jasa konstruksi tahun 2017 adalah sebesar Rp 348.263.062.796. Hal ini disebabkan oleh kenaikan atas penurunan nilai piutang usaha jasa konstruksi sebesar Rp 83.015.767.282 untuk Proyek Gedung the Frontage dengan pemberi kerja PT Trikarya Graha Utama, Rp 62.684.091.475 untuk Proyek Paragon SQ Tangerang dengan pemberi kerja PT Broadbiz Asia, Rp 38.707.725.121 untuk Proyek Leces dengan pemberi kerja PT Kertas Leces (Persero), Rp 33.293.709.573 untuk Proyek Mataf dengan pemberi kerja Bin Ladin Contractor Group, Rp 26.260.305.600 untuk Proyek Dokumen Kodja Bahari dengan pemberi kerja PT Dok Kodja Bahari (Persero), Rp 15.083.573.182 untuk Proyek Pondasi Pilon dengan pemberi kerja DPU Bina Marga, Rp 12.248.454.546 Proyek Grand Inna Lanjutan dengan pemberi kerja PT Hotel Indonesia Natour (Persero), Rp 11.060.297.555 untuk Proyek Tol Tanjung Benoa 2 dengan pemberi kerja PT Jasa Marga Bali Tol, Rp 10.741.054.966 untuk Proyek Hotel Tangram dan Sadira Plaza dengan pemberi kerja PT Halla Mohana, dan beberapa proyek lainnya.

The additional value of allowance for impairment losses on construction services receivable in 2017 is amounted Rp 348,263,062,796. This amount is due to an increase in impairment of construction services receivables amounted to Rp 83,015,767,282 for the Frontage Building Project with PT Trikarya Graha Utama as the owner, Rp 62,684,091,475 for Paragon SQ Project Tangerang with PT Broadbiz Asia as owner, Rp 38,707,725,121 for Leces Project with PT Kertas Leces (Persero) as owner, Rp 33,293,709,573 for Mataf Project with Bin Ladin Contractor Group as the owner, Rp 26,260,305,600 for Kodja Bahari Document Project with PT Dok Kodja Bahari (Persero) as employer, Rp 15,083,573,182 for the Pilon Foundation Project with DPU Bina Marga as the owner, Rp 12,248,454,546 Grand Inna Lanjutan Project with PT Hotel Indonesia Natour (Persero) as the owner, Rp 11,060,297,555 for Tanjung Benoa Toll Road Project 2 with PT Jasa Marga Bali Tol as the owner, Rp 10,741,054,966 for Project Hotel Tangram and Sadira Plaza with PT Halla Mohana as the owner, and several other projects.

Manajemen telah membentuk cadangan penurunan nilai piutang berdasarkan penilaian individual atas masing-masing pelanggan.

The management provided allowance for impairment losses on receivable, based on individual assessment of each customers.





LampiranAttachment






61

Rincian saldo piutang dagang sebagai berikut: The details of trade receivables are as follows:

2017 2016 2015 Rp Rp Rp

Pihak Berelasi/ Related PartiesKSO/JVWaskita - Gorip Nanda Guna 196.738.990.795 -- -- KSO/JV Waskita - Acset 143.426.414.482 -- -- KSO/JV Waskita - Adhi 97.855.020.000 25.131.557.400 --

KSO/JV Waskita - PP - HK 47.580.216.048 48.518.259.600 35.834.212.250 KSO/JV Waskita - Wika 44.888.429.652 17.179.935.000 13.004.489.010 Dinas Sumber Daya Air 39.672.462.458 -- --Perum Perumnas 36.696.009.613 17.580.076.348 -- PT Hutama Karya (Persero) 27.699.945.191 -- --

KSO/JV Waskita - Hutama Karya 27.438.359.520 11.321.021.605 11.094.777.409

Pemprov DKI 25.438.731.682 -- --

KSO/JV Waskita - Basuki 20.262.221.901 10.970.657.248 18.005.983.392

PT WBP - Jaya Konstruksi -- 32.843.433.724 -- PT Kresna Kusuma Dyandra Marga -- 2.824.934.206.247 -- Lain-lain/ Others (dibawah/ below Rp 20 Milyar/ Billion ) 62.347.713.530 42.547.975.239 13.732.847.517 Dikurangi: Cadangan Kerugian Penurunan

Nilai Piutang/Less: Allowance for Impairment Losses of

Receivables (82.780.667.062) -- -- Sub Jumlah/ Sub Total 687.263.847.810 3.031.027.122.411 91.672.309.578

Pihak Ketiga/ Third PartiesPelanggan dari Apartment The Reiz Condo 104.128.156.675 -- -- Kapuk Naga Indah 26.076.165.015 -- --

Apical KAO Chemical 23.124.240.953 -- --

Modernland Realty 20.506.643.293 -- --Lain-lain/ Others (dibawah/ below Rp 20 Milyar/ Billion ) 291.958.584.061 151.657.406.539 253.106.239.252 Dikurangi: Cadangan Kerugian Penurunan

Nilai Piutang/Less: Allowance for Impairment Losses of

Receivables (112.579.438.131) (9.378.571.250) --

Sub Jumlah/ Sub Total 353.214.351.866 142.278.835.289 253.106.239.252

Jumlah/ Total 1.040.478.199.676 3.173.305.957.700 344.778.548.830


b. Tidak Lancar b. Non-Current

Rincian saldo piutang usaha kepada pihak berelasi tidak lancar sebagai berikut:

The details of non-current accounts receivable to related parties are as follows:

2017 2016 2015 Rp Rp Rp

Pihak Berelasi/ Related PartyPT Kresna Kusuma Dyandra Marga -- -- 2.269.226.842.631 PT Waskita Bumi Wira -- 180.002.340.000 --

Jumlah/ Total -- 180.002.340.000 2.269.226.842.631


Jumlah piutang usaha berdasarkan umur adalah sebagai berikut:

Aging of accounts receivable are as follows:

2017 2016 2015 Rp Rp Rp

Sampai dengan 12 Bulan Up to 12 MonthsBelum Jatuh Tempo 549.996.600.708 3.706.699.153.805 3.100.396.710.618 Not Yet DueSudah Jatuh Tempo 1.346.078.914.141 254.189.826.049 514.618.206.095 Past Due> 13 - 24 Bulan - Sudah Jatuh Tempo 293.609.212.261 224.551.467.902 98.604.489.344 >13 - 24 Months - Past Due> 25 - 36 Bulan - Sudah Jatuh Tempo 189.626.149.193 140.159.416.060 44.101.746.674 >25 - 36 Months - Past Due> 36 Bulan - Sudah Jatuh Tempo 172.693.914.448 171.862.829.460 159.625.754.396 >36 Months - Past Due

Jumlah 2.552.004.790.751 4.497.462.693.276 3.917.346.907.127 Total












62

Piutang usaha dijaminkan pada bank-bank pemberi pinjaman (Catatan 21), dengan rincian sebagai berikut:

Certain accounts receivable are used as collateral on bank lenders (Note 21), as follows:

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, piutang usaha

yang dijaminkan terhadap proyek yaitu tagihan termin atas Proyek Pembangunan CIBIS Tower 9 Building Jakarta sebesar Rp 51.789.000.000, Proyek Pembangunan Apartemen Brooklyn Alam Sutera sebesar Rp 165.840.741.015, Proyek Universitas Negeri Sebelas Maret Solo sebesar Rp 1.433.000.000, Proyek Pembangunan Sopo Del Office Tower Lifestyle Package T-02 sebesar Rp 206.675.740.716, Proyek Indocement Citeureup sebesar Rp 17.607.000.000, Proyek Pembangunan PLTM Lebak Tundun sebesar Rp 42.204.000.000, Proyek Pembangunan Tanki Oli Sangatta EPC sebesar Rp 47.244.000.000, Proyek Pembangunan Waduk Gondang sebesar Rp 332.086.169.607, Proyek Pembangunan Jalan Layang Kapt. Tendean – Blok M – Ciledug Paket Adam Malik sebesar Rp 89.090.000.000, Proyek Pembangunan Fly Over Pegangsaan sebesar Rp 17.525.319.131, Proyek Pembangunan Sabo Dam Merapi Kabupaten Sleman (8 unit) sebesar Rp 4.086.000.000, Proyek Pengembangan Bandara Suai sebesar Rp 433.632.000.000, Proyek Peningkatan Jalan Gunung Seriang – Long Beluah sebesar Rp 39.031.000.000, Proyek Pembangunan Jalan Tanjung Selor – Tanjung Palas – Sekatak (Seksi 1) sebesar Rp 55.997.518.205, Proyek Pekerjaan Arsitektur dan Mechanical Electrical Hotel Meritus Seminyak sebesar Rp 24.000.000.000, Proyek Pembangunan Jalan Tol Ngawi – Kertosono Paket 1 sebesar Rp 1.102.612.910.299, Proyek Pelabuhan Belawan sebesar Rp 582.064.289.011, dan Proyek Pembangunan Bendungan Raknamo sebesar Rp 512.416.000.000, Proyek Tol Medan – Kualanamu Tebing Tinggi Seksi 4A sebesar Rp 9.386.145.540.

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, accounts receivablewhich are used as collateral consisting of terms of bill from CIBIS Tower 9 Building Jakarta Project amounted to Rp 51,789,000,000, Brooklyn Alam Sutera Apartment Project amounted to Rp 165,840,741,015, Universitas Negeri Sebelas Maret Solo project amounted to Rp 1,433,000,000, Sopo Del Office Tower Lifestyle Package T-02 project amounted to Rp 206,675,740,716, Indocement Citeureup project amounted to Rp 17,607,000,000, PLTM Lebak Tundun project amounted to Rp 42,204,000,000, Sangatta Oil Tank EPC project amounted to Rp 47,244,000,000, Waduk Gondang project amounted to Rp 332,086,169,607, Fly Over Kapt. Tendean – Blok M – Ciledug Adam Malik Package project amounted to Rp 89,090,000,000, Fly Over Pegangsaan project amounted to Rp 17,525,319,131, Sabo Dam Merapi Sleman District (8 units) project amounted to Rp 4,086,000,000, Upgrading of Existing Suai Airport project amounted to Rp 433,632,000,000, Gunung Seriang – Long Beluah Road project (Section 1) amounted to Rp 39,031,000,000, Tanjung Selor – Tanjung Palas – Sekatak Road project amounted to Rp 55,997,518,205, Architecture and Mechanical Electrical Works of Meritus Hotel Seminyak project amounted to Rp 24,000,000,000, Ngawi – Kertosono Toll Road Package 1 project amounted to Rp 1,102,612,910,299, Belawan Port Project amounted to Rp 582,064,289,011, and Raknamo Dam Project amounted to Rp 512,416,000,000, Medan – Kualanamu Tebing Tinggi Toll Road Section 4A amounted to Rp 9,386,145,540.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, piutang

usaha yang dijaminkan terhadap proyek yaitu tagihan termin atas Proyek Tol Medan Kualanamu Tebing Tinggi Seksi 6 sebesar Rp 227.512.058.058, Proyek Pembangunan Tol Solo – Ngawi Paket 2 sebesar Rp 858.717.785.510, Pembangunan Rusun Pasar Rumput sebesar Rp 654.000.000.675 dan Pembangunan Tol Ciawi Sukabumi Seksi 4 sebesar Rp 1.724.233.413.036.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, accounts receivable which are used as collateral consisting of terms of bill from Section 6 of Medan Kualanamu Tebing Tinggi Toll Road project amounted to Rp 227,512,058,058, Solo – Ngawi Toll Road Package 2 amounted to Rp 858,717,785,510, Development of Pasar Rumput Apartment Project amounted to Rp 654,000,000,675 and Development of Ciawi Sukabumi Toll Section 4 amounted to Rp 1,724,233,413,036.

PT Bank HSBC Indonesia, piutang usaha yang

dijaminkan yaitu tagihan termin atas proyek Pekerjaan Pembangunan Jalan Tol Kayu Agung – Palembang – Betung Seksi 2 Paket III.2 Pekerjaan Jembatan Musi, Jembatan Kramasan dan Jembatan Ogan sebesar Rp 2.427.700.000.000.

PT Bank HSBC Indonesia, accounts receivable which are used used as collateral consisting of terms of bill from construction of Kayu Agung – Palembang – Betung Section 2 Package III.2, Musi Bridge project, Kramasan and Ogan Bridge project amounted to Rp 2,427,700,000,000.





LampiranAttachment






63

PT Bank BNP Paribas, piutang usaha yang dijaminkan yaitu tagihan termin atas proyek Pekerjaan Pembangunan Jalur Kereta Api Bandara Udara Soekarno Hatta sebesar Rp 168.064.675.871, Proyek Pengembangan Pos Lintas Batas Negara Terpadu Tahap 2 sebesar Rp 90.731.349.889, dan Proyek Pembangunan Jalan Tol Kayu Agung Palembang Betung Paket IV Seksi 3B sebesar Rp 390.322.036.507.

PT Bank BNP Paribas, accounts receivables which are used as collateral consisting of terms of bill from construction of construction of Soekarno Hatta Airport Railway Train amounted to Rp 168,064,675,871, and development of Integrated Cross Country Border Post Phase 2, Kramasan and Ogan Bridge project amounted to Rp 90,731,349,889, and Construction of Kayu Agung Palembang Betung Package IV section 3B amounted to Rp 390,332,036,507.

PT Bank CIMB Niaga, piutang usaha yang

dijaminkan yaitu tagihan termin atas proyek Pembangunan Jalan Pendekat Jembatan Mahakam IV Sisi Samarinda Kota MYC sebesar Rp 135.505.664.400, proyek Jalan Tol Cileunyi - Sumedang - Dawuan yahap II sebesar Rp 191.080.037.668 dan proyek Pembangunan Jalan Tol Kayu Agung Palembang Betung Paket IV Seksi 3B sebesar Rp 558.653.008.937.

PT Bank CIMB Niaga, accounts receivables which are used as collateral consisting of terms of bill from construction of Causeway of Mahakam Bridge IV Samarinda Town Side MYC amounted to Rp 135,505,664,400, Toll Road Development of Cileunyi - Sumedang - Dawuan Project Phase II sebesar Rp 191.080.037.668, and Construction of Kayu Agung Palembang Betung Package IV section 3B amounted to Rp 558,653,008,937.

PT Bank Pembangunan Daerah Jabar dan Banten

Tbk, piutang yang dijaminkan terhadap Proyek yaitu tagihan termin atas pembangunan Tol Trans Sumatera Bakauheni – Terbanggi Besar Seksi 2 Sidomulyo – Kotabaru sebesar Rp 1.124.611.107.616.

PT Bank Pembangunan Daerah Jabar and Banten Tbk, accounts receivable used as collateral consisting of terms of bill from Trans Sumatera Bakauheni – Terbanggi Besar Section 2 Sidomulyo – Kotabaru project amounted to Rp 1,124,611,107,616.

Indonesia Eximbank, piutang yang dijaminkan

terhadap proyek Pekerjaan Pembangunan Jalan Tol Pasuruan – Probolinggo sebesar Rp 3.217.979.000.000 dan proyek Pembangunan Tol Solo – Ngawi Paket 1 sebesar Rp 798.064.497.281.

Indonesia Eximbank, accounts receivablewhich are used as collateral consisting of terms of bill from Pasuruan – Probolinggo Toll Road project amounted to Rp 3,217,979,000,000 and Solo – Ngawi Package 1 amounted to Rp 798,064,497,281.

PT Bank Panin Tbk (Catatan 21), piutang usaha

yang dijaminkan terhadap proyek yaitu tagihan termin atas proyek Jalan Tol Kayu Agung – Palembang – Betung Paket IV Seksi 3 sebesar Rp 1.153.324.437.038 dan Pembangunan Jalan Tol Ciawi – Sukabumi Seksi 2 sebesar Rp 1.818.281.700.000.

PT Bank Panin Tbk (Note 21), accounts receivable which are used as collateral are terms of bill from the Kayu Agung – Palembang - Betung Package IV Section 3 project amounted to Rp 1,153,324,437,038 and The Development of Ciawi – Sukabumi Toll Road Section 2 amounted to Rp 1,818,281,700,000.

PT Bank UOB Indonesia, piutang yang dijaminkan

terhadap proyek yaitu tagihan termin atas proyek Tol Ruas Pematang Panggang – Kayu Agung (Seksi 1) sebesar Rp 1.236.431.321.194, proyek Pembangunan Saluran DI Air Lakitan Rp 193.697.954.800 dan proyek Peningkatan Daya Dukung Taxiway Sisi Utara Rp 195.486.000.000.

PT Bank UOB Indonesia, accounts receivable which are used as collateral consisting of terms of bill from Pematang Panggang – Kayu Agung Toll Road amounted to Rp 1,236,431,321,194, develompent of DI. Air Lakitan amounted to Rp 193,697,954,800, and enhancement of Taxiway North Side Carrying Capacity amounted to Rp 195,486,000,000.

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, piutang

yang dijaminkan terhadap proyek yaitu tagihan termin atas proyek DI Batang Sinamar sebesar Rp 120.739.508.686, proyek Jalan Bebas Hambatan Manado – Bitung sebesar Rp 372.078.079.231, Pengaman Pantai Tahap 2 Paket 1 (Giant Sea Wall) sebesar Rp 134.592.364.909, Pembangunan Bendungan Tapin sebesar Rp 227.769.703.299. Pelebaran Jalan Simpang Tanjung – Aruk II (MYC) sebesar Rp 182.341.415.548, Rusun Kemayoran D10-2 sebesar Rp 241.998.639.290, Pembangunan Jalan Tol Krian Legundi Bunder Manyar sebesar Rp 3.607.023.734.000, Pembangunan Jalan Tol Pemalang Batang Paket IV sebesar Rp 558.830.820.111, dan Pembangunan Jalan Tol Cimanggis Cibitung Seksi 2 sebesar Rp 3.950.460.095.000.

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, accounts receivable which are used as collateral consisting of terms of bill from DI. Batang Sinamar amounted to Rp 120,739,508,686, Manado – Bitung Freeway amounted to Rp 372,078,079,231, Coastal Protection 2 Project Phase I (Giant Sea Wall project) amounted to Rp 134,592,364,909, Tapin Dam project amounted to Rp 227,769,703,299, Simpang Tanjung – Aruk Road Enlargement project (MYC) amounted to Rp 182,341,415,548, Kemayoran Flat D10-2 amounted to Rp 241,998,639,290, and Krian Legundi Bunder Manyar Toll Road project amounted to Rp 3,607,023,734,000, Construction of Pemalang – Batang Package IV amounted to Rp 558,830,820,111, and Construction of Cimanggis Cibitung Section 2 amounted to Rp3,950,460,095,000.











64

Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd piutang yang dijaminkan terhadap proyek yaitu tagihan termin atas Saluran Interkoneksi DI. Osaka sebesar Rp 52.692.531.819, proyek Apartemen The Reiz Condo Medan sebesar Rp 108.141.480.729, proyek Pembangunan Bendung DI Kamijoro Rp 53.255.945.286, Proyek Jalur Ganda KA Lintas Selatan Jawa Jombang - Madiun sebesar Rp 20.332.916.969, Proyek Pembangunan Jalan Tol Ciawi – Sukabumi Seksi 1 Paket 3.2 sebesar Rp 386.811.974.761, proyek Pembangunan Bendungan Leuwikeris Paket 2 sebesar Rp 449.632.400.000, dan proyek Jalan Bebas Hambatan Manado – Bitung (Simpang Susun Airmadidi) MYC sebesar Rp 371.215.253.166.

Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd, accounts receivable which are used as collateral consisting of terms of bill from Interconnection Channel DI. Osaka amounted to Rp 52,692,531,819, The Reiz Condo Realty Medan Rp 108,141,480,729, construction of Dam of DI Kamijoro Irrigation (MYC) amounted to Rp 53,255,945,286, construction of Double Track Railway accross South Java Jombang – Madiun amounted to Rp 20,332,916,969, construction of Ciawi - Sukabumi Section 1 Package 3.2 amounted to Rp 386,811,974,761, Construction of Leuwikeris Dam Package 2 amounted to Rp 449,632,400,000, and Manado – Bitung Freeway (Airmadidi Interchanges) MYC project amounted to Rp 371,215,253,166.

PT Bank Negara Indonesia Syariah, piutang yang

dijaminkan terhadap proyek yaitu tagihan termin atas proyek Pembangunan Bendung D.I Baliase sebesar Rp 27.477.375.260, Jalan Hampengan – Mendawai II (Multi Years) sebesar Rp 44.844.600.121, proyek Apartemen Yukata Alam Sutera sebesar Rp 253.798.380.000, proyek Jalan Tol Balikpapan – Samarinda (Segmen 5) sebesar Rp 115.034.904.566, proyek Irigasi DI Batang Alai (Lanjutan) sebesar Rp 52.963.229.996, dan proyek The Gianetti & Casagoya sebesar Rp 291.480.324.064.

PT Bank Negara Indonesia Syariah, accounts receivable which are used as collateral consisting of terms of bill from Bendung D.I Baliase project amounted Rp 27,477,375,260, Hampengan – Mendawai II Road project amounted to Rp 44,844,600,121, Yukata Apartment Alam Sutera amounted to Rp253,798,380,000, Balikpapan – Samarinda Toll Road (Segment 5) project amounted to Rp 115,034,904,566, DI Batang Alai Irrigation(Continued) amounted to Rp 52,963,229,996, and The Gianetti & Casagoya amounted to Rp 291,480,324,064.

PT Bank Maybank Indonesia, piutang yang

dijaminkan terhadap proyek yaitu tagihan termin atas proyek Tol Cimanggis – Cibitung Seksi I sebesar Rp 657.209.000.000 dan Pembangunan Bendungan Way Sekampung (Paket 2) sebesar Rp 447.022.252.875, dan Pembangunan Proyek RNI Office Park sebesar Rp 205.257.000.000.

PT Maybank Indonesia, accounts receivable which are used as collateral consisting of terms of bill from Cimanggis – Cibitung Toll Road Section I amounted Rp 657,209,000,000 and Dam Way Sekampung (Section 2) amounted Rp 447,022,252,875, and Construction of RNI Office Park Project amounted to Rp 205,257,000,000.

PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia, piutang yang

dijaminkan terhadap proyek yaitu tagihan termin atas proyek Tol Ruas Pematang Panggang – Kayu Agung (Seksi 4) sebesar Rp 1.508.871.128.489.

PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia, accounts receivable which are used as collateral consisting of terms of bill from Pematang Panggang – Kayu Agung Segment Toll Road (Section 4) amounted to Rp 1,508,871,128,489.

PT Bank Syariah Mandiri, piutang yang dijaminkan

terhadap proyek yaitu tagihan termin atas proyek Pembangunan Jalan Tol JORR II Ruas Kunciran - Serpong sebesar Rp 1.239.235.887.771.

PT Bank Syariah Mandiri, accounts receivable which are used as collateral consisting of terms of bill from development of segment Kunciran - Serpong of JORR II Toll Road amounted to Rp 1,239,235,887,771.

PT Bank DBS Indonesia, piutang yang dijaminkan

terhadap proyek yaitu tagihan termin atas proyek Irigasi DI Colo Kab. Wonogiri sebesar Rp 94.618.047.963, Pembangunan Sub Gardu Induk BSH dan Penarikan Kabel Menuju Power Gardu Hubung BSH sebesar Rp 222.874.000.000, dan proyek Saluran Sungai Karang Anyar sebesar Rp 290.706.651.000.

PT Bank DBS Indonesia, accounts receivable which are used as collateral consisting of terms of bill from DI Colo Dam Wonogiri District project amounted to Rp 94,618,047,963, development of BSH Sub Substation amounted to Rp 222,874,000,000 and Karang Anyar River Channel amounted to Rp 290,706,651,000.

PT Bank DKI, piutang yang dijaminkan terhadap

proyek yaitu tagihan termin atas proyek Pembangunan Jalan Tol Ciawi Sukabumi Seksi 2 sebesar Rp. 1.785.509.200.000.

PT Bank DKI, accounts receivable which are used as collateral consisting of terms of bill from Ciawi Sukabumi Section 2 Toll Road amounted to Rp 1,785,509,200,000.





LampiranAttachment






65

Manajemen berpendapat bahwa cadangan penurunan nilai piutang usaha kepada pihak ketiga adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut. Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang usaha.

Management believes that allowance for impairment losses of trade accounts receivable to third parties are sufficient to cover the possible losses on uncollectible receivables. Management also believes that there is no significant risk concentrated in accounts receivable.

6. PIUTANG VENTURA BERSAMA 6. JOINT VENTURES RECEIVABLES

Nama Proyek/Project Name 2017 2016 2015

Rp Rp Rp

Waskita - Jasamarga Jalan Layang Cikampek 685.499.508.598 -- -- Waskita - Wika Jalan Tol Bocimi 72.662.746.134 -- -- Waskita - Wika Runway BDR Samarinda Baru 50.009.396.129 -- -- Waskita - Surya Bakti Jalan Pendekat Mahakam IV Sisi Samarinda Kota (MYC) 34.500.000.000 -- -- Waskita - Gorip Gempor Paket 2 Porong Kejapanan 34.188.237.041 -- -- Waskita - Yodya Karya Bandara Husein 29.098.362.682 84.982.690.770 -- Waskita - Andesmont Simpang Kraft 22.226.419.159 -- 35.865.891.290 Waskita - PP - Wika Jembatan Merah Putih -- 135.217.668.092 117.190.393.835 Waskita - PAL PLTU Malinau -- 97.759.306.245 110.070.997.167 Waskita - PP - Wika Bandara Kualanamu -- 97.383.218.000 109.707.935.060 Waskita - JPC SMM Muara Teweh Div.2 -- 75.312.751.054 71.554.356.633 Waskita - Penta Lansekap Soetta -- 67.839.190.266 24.680.447.839 Waskita - Yasa Jl Galing Aruk -- 49.256.415.308 -- Waskita - Daya Mulia Turangga Ipuh Bantal Roads -- 40.654.214.163 23.550.080.591 Waskita - Basuki Rahmana Putra Dredging & Embankment of Grogo -- 37.281.836.018 -- Waskita - Brantas Pandan Duri Thp II -- 23.962.740.952 38.533.629.591 Waskita - ZUG PLTU Rote -- 22.271.582.708 22.274.685.341 Lain-lain/ Others

(di bawah/ below Rp 20 Milyar/ Billion ) 82.868.449.597 14.059.375.203 182.821.526.974 Jumlah/Total 1.011.053.119.340 745.980.988.779 736.249.944.321

Kemitraan/Venturer


Piutang ventura bersama merupakan pinjaman dan biaya ventura bersama yang dibayarkan terlebih dahulu oleh Grup.

Joint venture receivables represent loan and advance payment of joint venture’s expenses paid by the Group.

Piutang ventura bersama tidak dikenakan bunga. Piutang ini tidak memiliki jaminan dan akan dilunasi pada saat diminta.

Joint venture receivables were not subject to interest. These accounts have no collateral and are repayable on demand.

Pada tahun berjalan Perusahaan membebankan rugi penurunan nilai atas Piutang ventura bersama sebesar Rp 195.346.626.776 yang dicatat pada beban umum dan administrasi (Catatan 41).

In the current year, the Company charges the impairment losses of joint ventures receivables amounted Rp 195,346,626,776 that recorded in General and administration expenses (Note 41).

Manajemen berpendapat bahwa piutang ventura bersama dapat ditagihkan.

Management believes that balances of joint venture receivables are collectible.

7. PIUTANG RETENSI – BERSIH 7. RETENTION RECEIVABLES – NET

2017 2016 Rp Rp

Pihak Berelasi 521.796.654.883 377.875.204.603 Related PartiesDikurangi: Cadangan Kerugian Penurunan Less: Allowance for Impairment Losses of

Nilai Piutang (11.526.531.552) (1.669.105.387) Receivables

Sub Jumlah 510.270.123.331 376.206.099.216 Sub Total

Pihak Ketiga 659.148.749.923 630.316.039.598 Third PartiesDikurangi: Cadangan Kerugian Penurunan Less: Allowance for Impairment Losses of

Nilai Piutang (118.486.596.888) (39.824.810.434) Receivables

Sub Jumlah 540.662.153.035 590.491.229.164 Sub Total

Jumlah 1.050.932.276.366 966.697.328.380 Total












66

Rincian saldo piutang retensi adalah sebagai berikut: The details of retention receivables are as follows:

2017 2016 Rp Rp

Pihak Berelasi/ Related PartiesPT Solo Ngawi Jaya 137.204.265.172 45.636.017.274 PT Ngawi Kertosono Jaya 58.818.249.136 14.017.382.582 PT Jasamarga Kualanamu Tol 48.542.785.972 78.070.634.180 PT Kereta Api Indonesia 34.181.503.235 1.454.857.485 PT Prima Multi Terminal 32.928.298.754 17.660.797.452 KSO/JV Waskita Karya - Triniti 28.352.659.465 25.723.209.355 PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) 27.396.875.532 32.008.317.558 PT PAL Indonesia (Persero) 23.835.098.479 14.820.524.276 PT Hutama Karya (Persero) 22.691.089.800 9.546.060.629 PT Trans Marga Jateng 12.467.863.408 30.863.448.792 Lain-lain/ Others (di bawah/ below Rp 20 Milyar/ Billion ) 95.377.965.930 108.073.955.020

Sub Jumlah/ Sub Total 521.796.654.883 377.875.204.603

Pihak Ketiga/ Third PartiesKementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat/

Ministry of Public Works and Housing 146.765.731.956 93.391.549.344 Kementerian Transportasi dan Komunikasi Republik

Demokrasi Timor Leste/ Ministry of Transport and Communication of the Democratic Republic of Timor Leste 78.667.724.267 49.513.566.703

Pemerintah Daerah/ District Governments 62.461.578.088 101.631.500.965 Kementerian Pekerjaan Umum Republik

Demokrasi Timor Leste/ Ministry of Public Works of the Democratic Republic of Timor Leste 39.632.756.552 19.954.235.164

Bin Laden Contractor Group LLC 29.577.446.348 29.705.615.846 PT Toba Pengembang Sejahtera 27.001.602.852 -- PT Pardika Wisthi Sarana 23.431.420.350 23.431.420.350 Lain-lain/ Others (di bawah/ below Rp 20 Milyar/ Billion) 251.610.489.510 312.688.151.226


Jumlah/ Total 1.180.945.404.806 1.008.191.244.201


Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai piutang retensi adalah sebagai berikut:

The movements of allowance for impairment losses of retention receivables are as follows:

2017 2016 Rp Rp

Saldo Awal (41.493.915.821) (27.234.169.399) Beginning BalancePenambahan (88.519.212.619) (14.259.746.422) AdditionPemulihan -- -- Recovery

Saldo Akhir (130.013.128.440) (41.493.915.821) Ending Balance


Manajemen telah membentuk cadangan kerugian penurunan nilai piutang, berdasarkan penilaian secara individual atas masing-masing pemberi kerja.

Management has provided an allowance for impairment losses of receivables, based on individual assessment of each owner of the project.

Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai piutang adalah cukup untuk menutupi kemungkinan tidak tertagihnya piutang retensi di kemudian hari. Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang retensi.

Management believes that allowance for impairment losses of receivables is sufficient to cover the possible losses on the uncollectible retention receivables in the future. Management also believes that there is no significant risk concentrated in retention receivables.

Nilai Penambahan atas cadangan kerugian penurunan nilai piutang retensi sebesar Rp 88.519.212.619 disebabkan oleh penurunan piutang sebesar Rp 13.624.990.375 atas Proyek Paragon SQ Tangerang dengan pemberi kerja PT Broadbiz Asia, Rp 10.228.980.637 atas Proyek Aji Tulur dengan pemberi kerja DPU Bina Marga, Rp 8.540.757.160 atas Proyek Mataf dengan pemberi kerja Bin Ladin Contractor Group, Rp 7.106.327.918 atas Proyek KFAD Parcell 1.09 dengan pember kerja Bin Ladin Contractor Group, Rp 7.020.918 atas Proyek Menara Suara Merdeka dengan pemberi kerja PT Merdeka

The additional value of allowance for impairment losses on retention receivables amounted Rp 88,519,212,619, is due to decrease in retention receivables amounted Rp 13,624,990,375 on the Paragon SQ Project of Tangerang with PT Broadbiz Asia as the owner, Rp 10,228,980,637 on the Aji Tulur Project with DPU Bina Marga as the owner, Rp 8,540,757,160 for Mataf Project with Bin Ladin Contractor Group as the owner, Rp 7,106,327,918 for KFAD Parcell 1.09 Project with Bin Ladin Contractor Group as the owner, Rp 7,020,918,211 for the Suara Merdeka Tower





LampiranAttachment






67

Sandi Surya, Rp 6.990.888.084 atas Proyek KAIA dengan pember kerja Bin Ladin Contractor Group, Rp 6.598.822.510 atas Proyek Pusri Paket 2 Concrete & Architech Work, Rp 5.676.132.216 atas Proyek One Bell Park atas pemberi kerja PT Harmas Jalesveva, dan beberapa proyek lainnya.

Project with PT Merdeka Sandi Surya as the owner, Rp 6,990,888,084 for KAIA Project with Bin Ladin Contractor Group as the owner, Rp 6,598,822,510 for Pusri Paket Project 2 Concrete & Architech Work as the owner, Rp 5,676,132,216 for One Bell Park Project for PT Harmas Jalesveva as the owner, and several other projects.

8. PIUTANG LAIN-LAIN – BERSIH 8. OTHER RECEIVABLES – NET

a. Piutang Lain-lain Lancar – Bersih a. Other Current Receivable – Net

2017 2016 Rp Rp

Pihak Berelasi/ Related PartiesPT Jasamarga Semarang Batang 1.635.077.288.886 1.210.688.081.800 PT Hutama Karya (Persero) 1.436.293.674.345 -- PT Cinere Serpong Jaya 622.265.770.535 383.099.605.774 PT Ngawi Kertosono Jaya 262.468.107.111 78.080.177.199 PT Solo Ngawi Jaya 197.216.387.006 50.353.840.771 WKR - Darmo Permai 124.537.347.858 -- PT Citra Washpphutowa 57.946.592.611 90.845.672.208 PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) 45.755.415.603 -- PT Jasamarga Kualanamu Tol 40.122.130.029 32.906.183.028 PT Kresna Kusuma Dyandra Marga -- 338.327.190.775 PT Waskita Bumi Wira -- 512.959.866.216 Waskita Triniti -- 80.650.742.181 Lain-lain/ Others (dibawah/ below Rp 20 Milyar/ Billion ) 37.187.016.231 12.352.475

Sub Jumlah/ Sub Total 4.458.869.730.215 2.777.923.712.427

Pihak Ketiga/ Third PartiesKementerian Pekerjaan Umum dan

Perumahan Rakyat/ Ministry of Public Works and Housing 5.727.619.711.662 1.064.842.057.235 Badan Pengatur Jalan Tol/

Indonesia Toll Road Authority -- 1.518.447.438.265 Lain-lain/ Others (dibawah/ below Rp 20 Milyar/ Billion ) 15.805.608.088 256.660.982.832 Dikurangi: Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Piutang/

Less: Allowance for Impairment Losses of Receivables (2.150.894.080) --


Jumlah/ Total 10.200.144.155.885 5.617.874.190.759


Piutang lain-lain terutama merupakan biaya yang dibayar terlebih dahulu oleh Grup untuk keperluan penerbitan bank garansi atas kredit modal kerja (KMK) untuk subkontraktor. Piutang ini akan dilunasi pada saat diminta.

Other receivables mainly consist of bank guarantee fee which has been paid in advance by the Group for the Working Capital Loan (WCL) to the subcontractors. These receivable are repayable on demand.

Piutang dari PT Jasamarga Semarang Batang digunakan untuk keperluan dana talangan tanah, sebagaimana tertuang dalam Perjanjian Pinjaman Fasilitas Pemegang Saham No. 09.1/FPPS/WTR/ 2016 tanggal 13 Juni 2016 antara Perusahaan dan PT Jasamarga Semarang Batang, yang akan jatuh tempo pada 14 Agustus 2017. Pinjaman tersebut memiliki bunga pinjaman sebesar 9,5% per tahun. Pada tanggal 04 Agustus 2017, dibuatkan Amandemen II atas perjanjian tersebut dengan mengubah bunga pinjaman menjadi 13,5%. Pada tanggal 26 Oktober 2017 dibuatkan Amandemen III dengan merubah jangka waktu peminjaman menjadi 31 Desember 2017. Pada tanggal 21 Desember 2017 dibuatkan Amandemen IV dengan merubah jangka waktu peminjaman menjadi 29 Juni 2018.

Other accounts receivable from PT Jasamarga Semarang Batang are used for the purpose of the land bailout fund, as set forth in the Shareholders Loan Facility Agreement No. 09.1/ FPPS/WTR/2016 dated June 13, 2016 between the Company and PT Jasamarga Semarang Batang, which has matured on August 14, 2017. The loan had an interest rate of 9.5% per annum. On August 4, 2017, Amendment II was made on the agreement changing the loan interest to 13.5% per annum. On October 26, 2017, Amendment III was made by changing the maturity date to December 31, 2017. On December 21, 2017, Amendment IV was made by changing the marturity date to June 29, 2018.











68

Piutang kepada PT Cinere Serpong Jaya digunakan untuk keperluan dana talangan tanah, sebagaimana tertuang dalam Perjanjian Pinjaman Fasilitas Pemegang Saham No. 08/PKS/WTR/2016 tanggal 28 November 2016 antara Grup dan PT Cinere Serpong Jaya, yang akan jatuh tempo pada 28 November 2017. Pinjaman tersebut memiliki bunga pinjaman sebesar 9,5% per tahun. Pada tanggal 21 Juni 2017, dibuatkan Amandemen I atas perjanjian tersebut dengan mengubah bunga pinjaman menjadi 13,5% dan jangka waktu menjadi 31 Desember 2017. Pada tanggal 30 Nopember 2017 dibuatkan Amandemen II atas perjanjian tersebut dengan merubah jangka waktu peminjaman menjadi 29 Juni 2018.

Other accounts receivable from PT Cinere Serpong Jaya were used for the purposes of the land bailout fund, as set forth in the Loan Facility Agreement No. 08/PKS/WTR/2016 dated November 28, 2016 between the Group and PT Cinere Serpong Jaya, which has matured on November 28, 2017. The loan had an interest at a rate of 9.5% per annum. On June 21, 2017, Amendment I was made on the agreement by changing the loan interest rate to 13.5% and the marturity date to December 31, 2017. On November 30, 2017, Amendment II was made by changing the marturity date to June 29, 2018.

Piutang lain-lain kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) merupakan piutang dana dukungan Pemerintah atas Pengusahaan Jalan Tol Ruas Jalan Tol Pasuruan – Probolinggo berdasarkan Amandemen Pertama Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol Ruas Jalan Tol Pasuruan – Probolinggo sesuai Akta Notaris No. 30 tanggal 25 April 2016 dibuat di hadapan Notaris Rina Utami Djauhari dan piutang atas Dana Dukungan Pemerintah atas Pengusahaan Jalan Tol Ruas Ciawi – Sukabumi berdasarkan Adendum akhir Perjanjian Pemberian Dukungan Pemerintah (PPDP) No. 10/KU.08.01/PPDP/ DDPPTJT/XI/2014 tanggal 17 Nopember 2014 dan Akta Notaris No. 23 tanggal 29 Desember 2014 dibuat di hadapan Notaris Rina Utami Djauhari. WTR, entitas anak, membiayai terlebih dahulu kenaikan harga tanah yang menjadi tanggungan Pemerintah dan mengajukan permohonan penggantian dana (reimbursement) kepada Pemerintah.

Other receivables to Ministry of Public Work and Public Housing and Toll Road Management Agency (BPJT) represent receivable on Government supported fund of Pasuruan – Probolinggo Toll Road Concession by First Amendment of Pasuruan - Probolinggo Toll Road Concession Agreement Toll Roads according to Deed No. 30, dated April 25, 2016 based on Notary Rina Utami Djauhari and receivable on Government supported fund of Ciawi – Sukabumi Toll Road Concession by Last Addendum Support Agreement (PPDP) No. 10/KU.08.01/PPDP/ DDPPTJT/XI/2014 dated November 17, 2014 and Notary Deed No. 23, dated December 29, 2014 based on Notary Rina Utami Djauhari. WTR, a subsidiary, financed any increase in the price of land in advance prior to apply for reimbursement to the Government.

b. Piutang Lain-lain Tidak Lancar b. Other Non-Current Receivable

2017 2016 Rp Rp

Pihak Berelasi/ Related PartiesPT Istaka Karya (Persero) 74.914.307.748 74.914.307.748 PT Kresna Kusuma Dyandra Marga -- 137.960.304.749 PT Waskita Bumi Wira -- 149.344.414

Dikurangi: Penyisihan Kerugian PenurunanNilai Piutang/

Less: Allowance for Impairment Losses of Receivables (74.914.307.748) (74.914.307.748)

Sub Jumlah/ Sub Total -- 138.109.649.163

Pihak Ketiga/ Third PartiesPT Bakrie Toll Indonesia 69.697.329.695 69.697.329.695 PT Bakrie Toll Road 1.050.000.000 1.050.000.000 Kementerian Pekerjaan Umum dan

Perumahan Rakyat/The Ministry of Public Works and Housing -- 84.961.986.999 Lain-lain/ Others -- 9.092.268.560

Dikurangi: Penyisihan Kerugian PenurunanNilai Piutang/

Less: Allowance for Impairment Losses of Receivables (30.383.893.165) (1.050.000.000)


Jumlah/ Total 40.363.436.530 301.861.234.417






LampiranAttachment






69

Piutang lain-lain PT Istaka Karya (Persero) sebesar Rp 64.169.976.914 merupakan piutang Perusahaan yang diberikan berdasarkan keputusan para Pemegang Saham Perusahaan di luar RUPS No. KEP-83/MBU/2011 dan No. KEP-PS04/PPA/0411 tanggal 1 April 2011. Pada tanggal 21 Mei 2011, Perusahaan menerima Surat Pengakuan Utang No. L.05B/P/WK/2011 dan No. DU-SP/2011.01B dari PT Istaka Karya (Persero) sebesar Rp 64.169.976.914.

Other receivables from PT Istaka Karya (Persero) amounted to Rp 64,169,976,914 were receivable given in accordance with the Shareholders of the Company decision outside the Annual General Meeting of shareholders No. KEP-83/MBU/2011 and No. KEP-PS04/PPA/0411 dated April 1, 2011. On May 21, 2011, the Company received a Letter of Acknowledgment Debt No. L.05B/P/WK/2011 and No. DU-SP/2011.01B of PT Istaka Karya (Persero) amounted to Rp 64,169,976,914.

Pada tanggal 12 April 2011, PT Istaka Karya (Persero) memohon kepada Perusahaan sesuai surat No. DK/2011-323 untuk menerbitkan garansi bank proyek Bandar Lampung By Pass sebesar Rp 10.661.885.000 dan biaya provisi untuk penerbitan garansi bank sebesar Rp 312.445.834. Pada tanggal 30 Maret 2012, bank garansi No. 2011/JPU/GB /068/6148/Monday telah dicairkan oleh pemilik proyek, sehingga piutang Perusahaan kepada PT Istaka Karya (Persero) menjadi sebesar Rp 75.144.307.748. Ketidakmampuan PT Istaka Karya (Persero) dalam memenuhi pembayaran utangnya menyebabkan penyelesaian utang dilakukan dengan cara Debt to Equity Swap, yaitu para kreditur mendapatkan posisi sebagai pemegang ekuitas PT Istaka Karya (Persero) sebagai pengganti pembayaran atas utang PT Istaka Karya (Persero) kepada para kreditur.

On April 12, 2011, PT Istaka Karya (Persero) requested to the Company through letter No. DK/2011-323 to issue bank guarantee for Bandar Lampung By Pass project amounted to Rp 10,661,885,000 and the cost of provision for issued bank guarantee issuance amounted to Rp 312,445,834. On March 30, 2012 the bank guarantee No. 2011/JPU/GB/068/6148/Monday has been executed by the owner of the project, so that the receivables of the Company to PT Istaka Karya (Persero) amounted to Rp 75,144,307,748. Inability of PT Istaka Karya (Persero) in fulfilling its debt payments, caused the settlement of debt using Debt to Equity Swap for solving its debt, means the creditors get a position as an equity holder of PT Istaka Karya (Persero) in line of payment for a debt PT Istaka Karya (Persero) to the creditors.

Pembayaran piutang akan dilakukan secara bertahap ditahun ke 9 sampai maksimal 5 tahun.

The payment of receivables will be settled partially at the 9th year for a maximum of 5 years.

Berdasarkan surat dari Perusahaan No. 483/WK/Dir/2013 tanggal 7 Mei 2013 tentang Pelaksanaan Putusan Pengesahan Perdamaian (Homologasi) No. 23/PKPU/ 2012/PN.Niga.JKT.PST. Perusahaan meminta PT Istaka Karya (Persero) untuk menyelesaikan utangnya dengan skema penyelesaian sebagai berikut:

According to the Company’s letters No. 483/WK/Dir/2013 dated May 7, 2013 that concerns to The Execution of Decision to Ratification of Peace (Homologation) No. 23/PKPU/2012/PN.Niga.JKT.PST. The Company asked PT Istaka Karya (Persero) to resolve the debt with this settlement scheme:

1. Pembayaran awal senilai 3% atau sebesar

Rp 2.549.586.465. 1. The initial payment valued at 3% or in amount

Rp 2,549,586,465. 2. Pemenuhan sisa pembayaran senilai 97% dari

jumlah utang dalam bentuk penyertaan saham sementara (Debt to Equity Swap) sebesar Rp 82.436.629.045.

2. The fulfillment of the remaining payment valued at 97% from the total debt in the form of temporary investments in share of stocks (Debt to Equity Swap) for Rp 82,436,629,045.

Berdasarkan surat di atas, Perusahaan menerima jawaban PT Istaka Karya (Persero) dengan surat No. DU/2013-131 tanggal 15 Mei 2013 yang berisi:

Based on the letters above, the Company has received the answer from PT Istaka Karya (Persero) with the letters No. DU/2013-131 dated May 15, 2013 that contains:

1. Pembayaran awal 3% bersumber dari pencairan

piutang atas eskalasi proyek SKSD.

1. The initial payment of 3% from the disbursement of receivables of the escalation SKSD project.

2. Sisa pembayaran sebesar 97% dalam bentuk penyertaan saham, sedang dilakukan kajian oleh Kementrian Keuangan dan instansi terkait.

2. The remaining payment of 97% in the form of investments in share of stocks, is being reviewed by the Ministry of Finance and related institutions.











70

Pada 31 Desember 2017 dan 2016, terdapat pemulihan piutang kepada PT Istaka Karya (Persero) sebesar Rp 230.000.000 sejumlah pembayaran yang dilakukan oleh PT Istaka Karya (Persero). Sampai dengan tanggal pelaporan, PT Istaka Karya (Persero) belum memenuhi sisa pembayaran senilai 97% dari jumlah utang dalam bentuk penyertaan saham sementara (Debt to Equity Swap) sehingga Perusahaan membukukan cadangan kerugian penurunan piutang kepada PT Istaka Karya (Persero) sebesar Rp 74.914.307.748 atau sebesar 100% dari nilai piutang. Tidak ada perubahan piutang pada 31 Desember 2017.

As of December 31, 2017 and 2016, there is recovery of the allowance for impairment losses of receivable to PT Istaka Karya (Persero) amounted to Rp 230,000,000. Until reporting date, PT Istaka Karya (Persero) has not fulfilled the remaining payment valued at 97% from the total debt in the form of temporary investments in share of stock (Debt to Equity Swap) thus the Company provided allowance for impairment loss on receivable to PT Istaka Karya (Persero) amounted to Rp 74,914,307,748 or 100% from receivable. There is no changes in receivable as of December 31, 2017.

Mutasi penyisihan kerugian penurunan nilai piutang lain-lain adalah sebagai berikut:

The movements of allowance for impairment losses of other receivables are as follows:

2017 2016 Rp Rp

Saldo Awal (75.964.307.748) (76.194.307.748) Beginning BalancePenambahan (31.484.787.245) -- AdditionPemulihan -- 230.000.000 Recovery

Saldo Akhir (107.449.094.993) (75.964.307.748) Ending Balance


Manajemen berkeyakinan bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai piutang cukup untuk menutupi kemungkinan tidak tertagihnya piutang lain-lain di kemudian hari.

Management believes that allowance for impairment losses on accounts receivable is sufficient to cover the possible losses on the uncollectible other receivables in the future.

Nilai penambahan atas cadangan kerugian penurunan nilai piutang lain-lain sebesar Rp 31.484.787.245 disebabkan oleh penurunan piutang lain-lain Rp 30,383,893,165 atas PT Bakrie Toll Indonesia dan PT Bakrie Toll Road dan penurunan sebesar Rp 1.698.958.666 atas Proyek Sungai Citarum dengan pemberi kerja Kementrian PU-SDA dan beberapa proyek lainnya.

The additional value of allowance for impairment losses on other receivables amounted Rp 31,484,787,245 was due to decrease in other receivables amounted to Rp 30,383,893,165 from PT Bakrie Toll Indonesia and PT Bakrie Toll Road, decrease in other receivables amounted Rp 1,698,958,666 for the Citarum River Project with Ministry of PU-SDA as employer and other several projects.

9. PERSEDIAAN 9. INVENTORIES

2017 2016 Rp Rp

Bahan Baku Raw MaterialBahan Baku Konstruksi 1.327.645.623.731 1.586.613.309.252 Construction Raw MaterialBeton Precast 858.693.375.038 228.122.183.589 Precast ConcreteSuku Cadang -- 3.824.977.879 Spareparts

Sub Jumlah 2.186.338.998.769 1.818.560.470.720 Sub Total

Persediaan dalam Pengembangan Work in ProgressAset Real Estat 1.047.767.718.970 736.777.267.750 Real Estate AssetsTanah yang Belum Dikembangkan 795.739.844 795.739.844 Undeveloped Land

Sub Jumlah 1.048.563.458.814 737.573.007.594 Sub Total

Persediaan untuk Dijual Inventory Available for SaleTanah Kavling Siap Dijual 598.345.228 598.345.228 Lots of Land Ready for Sale

Sub Jumlah 598.345.228 598.345.228 Sub Total

Jumlah 3.235.500.802.811 2.556.731.823.542 Total






LampiranAttachment






71

Bahan baku konstruksi merupakan persediaan material dan perlengkapan proyek yang masih tersedia di gudang proyek yang dimiliki oleh Grup. Persediaan material terdiri dari persediaan besi, semen, solar, tiang pancang, keramik/ marmer, traveler form, geotextile, aspal, dan batu.

Construction raw material represents construction materials and equipment supply projects which still available at the warehouse of existing project owned by the Group. The raw material consists of iron, cement, diesel, pile, ceramic/ marble, traveler form, geotextile, asphalt, and stone.

Beton precast merupakan persediaan produk beton unit usaha precast yang terdiri dari persediaan barang jadi produk beton, persediaan bahan baku, dan bahan penolong serta persediaan bahan dalam proses.

The precast concrete represents inventory of concrete products of precast business unit consisting of concrete finished good, raw materials and supporting materials, and materials in the process.

Persediaan aset real estat merupakan bangunan apartemen yang siap dijual, tanah yang sedang dikembangkan dan bangunan yang sedang dikontruksi.

Inventory of real estate assets represents apartments units ready for sale, land under development and building under constructions.

Persediaan tanah kavling merupakan persediaan tanah Perusahaan di Perumahan Bukit Diponegoro (Semarang) yang memiliki luas tanah sebesar 2.469 m2 dengan status kepemilikan tanah sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB), dengan masa berlaku sampai dengan tahun 2030. Seluruh kepemilikan atas tanah tersebut atas nama Perusahaan.

Inventory of lots of land represent land owned by the Company in Bukit Diponegoro Housing (Semarang), which has a land area of 2,469 sqm with a certificate of land ownership status Right to Use (HGB), valid until year 2030. The entire ownership of land on behalf of the Company.

Manajemen tidak membentuk cadangan penurunan nilai persediaan, sebab Manajemen berkeyakinan bahwa persediaan dapat digunakan dan dijual.

Management did not provide allowance for impairment losses of inventory as management believes that all inventories are fully usable and able to sale.

10. TAGIHAN BRUTO KEPADA PENGGUNA JASA 10. GROSS AMOUNT DUE FROM CUSTOMERS

a. Tagihan Bruto kepada Pengguna Jasa – Lancar a. Gross Amount Due From Customers - Current

2017 2016 Rp Rp

Pihak Berelasi 17.479.523.169.450 5.485.979.232.464 Related PartiesDikurangi: Cadangan Kerugian Less: Allowance for ImpairmentPenurunan Nilai Piutang (65.576.048.860) -- Losses of Receivables


Pihak Ketiga 7.957.644.851.620 5.485.823.365.384 Third PartiesDikurangi: Cadangan Kerugian Less: Allowance for ImpairmentPenurunan Nilai Piutang (350.930.814.522) -- Losses of Receivables


Jumlah 25.020.661.157.688 10.971.802.597.848 Total












72

Rincian saldo tagihan bruto kepada pengguna jasa – bagian lancar adalah sebagai berikut:

The details of gross amount due from customers – current portion are as follows:

2017 2016 Rp Rp

Pihak Berelasi - Lancar/Related Parties - Current PortionPT Hutama Karya (Persero) (HK) 7.045.795.055.352 577.061.676.188 PT Jasamarga Semarang Batang (JSB) 3.181.326.524.719 -- PT Solo Ngawi Jaya (SNJ) 2.315.713.882.475 1.368.003.049.470 PT Jasa Marga Jln layang Cikampek 727.298.042.803 -- PT Angkasa Pura I 254.272.915.405 2.984.867.450 PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PLN) 2.969.437.056.614 1.990.249.354.253 PT Ngawi Kertosono Jaya (NKJ) 214.260.313.207 272.822.967.275 PT Prima Multi Terminal (PMT) 192.785.757.449 138.997.958.616 PT Kereta Api Indonesia (Persero) (KAI) 141.177.210.018 167.574.850.275 PT Angkasa Pura II (Persero) (AP II) 82.742.277.846 280.681.288.988 KSO RNI Waskita 58.498.245.000 -- PT PAL Indonesia (Persero) (PAL) 37.796.106.830 167.395.162.724 PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) (Pelindo II) 22.454.673.326 54.070.595.971 PT Jasamarga Kualanamu Toll (JKMT) 10.073.510.368 251.263.685.084 Lain-lain/ Others (di bawah/ below Rp 50 Milyar/ Billion ) 225.891.598.038 214.873.776.170


Pihak Ketiga - Lancar/Third Parties - Current Portion

Kementerian Perhubungan/The Ministry of Transportation 6.371.308.933.953 3.388.424.048.519 Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat/

The Ministry of Public Works and Housing 306.080.963.809 954.200.345.485 PT Marga Trans Nusantara 304.908.308.718 -- Pemerintah Daerah/ District Governments 194.093.238.030 520.594.671.189 PT Cinere Serpong Jaya 153.861.587.522 -- Kementerian Transportasi dan Komunikasi

Republik Demokrasi Timor Leste/The Ministry of Transport and Communicationof the Republic Democratic of Timor Leste 113.418.015.457 --

Kementerian Pekerjaan Umum Republik Demokrasi Timor Leste/The Ministry of Public Work of the Republic Democraticof Timor Leste 102.353.405.856 --

Telkom Property (PT Graha Sarana Duta) 48.624.186.380 51.807.004.419 Samsung C&T Corporation 18.467.942.945 60.928.901.578 PT Puriampera Intipratama -- 141.380.584.759 Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat/Lain-lain/ Others (di bawah/ below Rp 50 Milyar/ Billion ) 344.528.268.950 368.487.809.435


Jumlah/ Total 25.437.168.021.070 10.971.802.597.848 Cadangan kerugian penurunan nilai piutang / Allowance for Impairment Losses of Receivables (416.506.863.382) -- Jumlah/ Total 25.020.661.157.688 10.971.802.597.848


Informasi penting lainnya yang berkaitan dengan tagihan bruto kepada pengguna jasa sampai dengan 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:

Other important informations regarding to gross amount due from customers as of December 31, 2017 are as follows:

1. PT Jasamarga Semarang Batang – Proyek

Jalan Tol Batang – Semarang 1. PT Jasamarga Semarang Batang –

Proyek Jalan Tol Batang - Semarang Perusahaan memperoleh kontrak pekerjaan untuk Pembangunan Jalan Tol Batang – Semarang sebesar Rp 2.524.832.594.369 untuk seksi 1 dan 2, sebesar Rp 1.115.434.423.741 untuk paket 2 dan 3 dan sebesar Rp 2.198.598.285.661 untuk paket 3, 4 dan 5 No. 021/Kontrak/JSB/7-2016 pada tanggal 26 Juli 2016.

The Company entered into a construction contract on Batang – Semarang Toll Road amounted to Rp 2,524,832,594,369 for section 1 and 2, amounted to Rp 1,115,434,423,741 for package 2 and 3 and amounted to package 3, 4 and 5 No. 021/Kontrak/JSB/7-2016 dated July 26, 2016, respectively.





LampiranAttachment






73

2. PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PLN) – Proyek Transmisi Sumatera 500 KVA

2. PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PLN) Sumatera Transmition 500 KVA Project

Perusahaan mengadakan kontrak pekerjaan untuk Pembangunan Transmisi Sumatera 500 KVA seksi 1 Proyek No. 0532.PJ/DAN.02.02/DIR/2015 dan seksi 2 Proyek No. 0533.PJ/DAN.02.02/ DIR/2015 tanggal 23 Oktober 2015 dengan nilai kontrak masing-masing sebesar Rp 3.532.414.000.000 dan Rp 2.573.501.000.000.

The Company entered into a construction contract on Sumatera Transmition 500 KVA section 1 Project No. 0532.PJ/DAN.02.02/ DIR/2015 and section 2 Project No. 0533.PJ/DAN. 02.02/DIR/2015 dated October 23, 2015 with contract value of Rp 3,532,414,000,000 and Rp 2,573,501,000,000, respectively.

3. PT Hutama Karya (Persero) – Proyek Pematang

Panggang – Kayu Agung 3. PT Hutama Karya (Persero) – Pematang

Panggang – Kayu Agung Project Perusahaan memperoleh kontrak pekerjaan untuk pembangunan Jalan Tol Pematang Panggang – Kayu Agung sebesar Rp 871.834.216.271 untuk Seksi 1, sebesar Rp 3.414.684.013.728 untuk Seksi 2, sebesar Rp 726.528.513.559 untuk Seksi 3, dan Rp 581.222.81.847 untuk Seksi 4 No. GMJT/YDA.1793/DIV.225/2016 pada tanggal 25 Juli 2016.

The Company entered into a construction contract for the development of Pematang Panggang – Kayu Agung Rp 871,834,216,271 for Section 1, Rp 3,414,684,013,728 for Section 2, Rp 726,528,513,559 for Section 3, and Rp 581,222,810,847 for Section 4, No. GMJT/YDA.1793/DV.225/2016 dated July 25, 2016.

4. PT Hutama Karya (Persero) – Proyek

Pembangunan Jalan Tol Terbanggi Besar – Kayu Agung

4. PT Hutama Karya (Persero) – The Development of Terbanggi Besar – Kayu Agung Toll Road Project

Perusahaan mengadakan kontrak pekerjaan untuk pembangunan Jalan Tol Terbanggi Besar – Kayu Agung No. DU/TAW.1576/5.perj.28/2017 pada tanggal 12 Oktober 2016 dengan nilai kontrak sebesar Rp 3.637.733.007.746.

The Company entered into a construction contract for the development of Terbanggi Besar – Kayu Agung Toll Road Project No. DU/TAW.1576/5.perj.28/2017 dated October 12, 2016 with contract value of Rp 3,637,733,007,746.

5. PT Solo Ngawi Jaya – Proyek Jalan Tol Solo –

Ngawi 5. PT Solo Ngawi Jaya – Solo - Ngawi Toll

Road Project Perusahaan mengadakan kontrak pekerjaan untuk Jalan Tol Solo – Ngawi No. ADD.111/SNJ/V/2017 sebesar Rp 1.016.867.668.825 untuk Paket SN.1A, Rp 1.044.167.453.125 untuk Paket SN.1B No.04/SPP/ADD-V/SNJ/XI/2017, Rp 1.087.654.319.111 untuk Paket SN.2A dan Rp 772.992.248.162 untuk Paket SN.2B No. 271/ AASNJ/ ADD. VI. KONTRAKTOR/XI/2017 pada tanggal 20 Nopember 2017.

The Company entered into a construction contract on Solo – Ngawi Toll Road Project value of Rp 1,016,867,668,825 for Package SN.1A, Rp 1,044,167,453,125 for Package SN.1B No. 04/SPP/ADD-V/SNJ/XI/2017, Rp 1,087,654,319,111 for Paket SN.2A dan Rp 772,992,248,162 for Paket SN.2B No. 271/ AASNJ/ ADD. VI. KONTRAKTOR/XI/2017 dated November 20 2017.

6. PT Ngawi Kertosono Jaya – Proyek Jalan Tol

Solo – Kertosono 6. PT Ngawi Kertosono Jaya – Solo -

Kertosono Toll Road Project

Perusahaan mengadakan kontrak pekerjaan untuk pembangunan Jalan Tol Solo – Kertosono No. 04/SPP/NKJ/IX/2015, pada tanggal 24 Juni 2015 dengan nilai kontrak sebesar Rp 1.540.523.027.273.

The Company entered into a construction contract on Solo – Kertosono Toll Road Project No. 04/SPP/NKJ/IX/2015, dated June 24, 2015 with contract value of Rp 1,540,523,027,273.











74

7. PT Angkasa Pura II (Persero) – Proyek Pembangunan Gardu Induk Bandara Soekarno Hatta

7. PT Angkasa Pura II (Persero) – The Development of Soekarno Hatta Airport Substation

Perusahaan mengadakan kontrak pekerjaan untuk Pembangunan Gardu Induk Bandara Soekarno Hatta No. P55.14.06/00.02/2016/0079 pada tanggal 27 Desember 2016 dengan nilai kontrak sebesar Rp 202.612.727.273.

The Company entered into a construction contract for the development of Soekarno Hatta Airport Substation No. P55. 14.06/00.02/2016/0079 dated December 27, 2016 with contract value of Rp 202,612,727,273.

8. PT Jasamarga Kualanamu Tol – Proyek Jalan

Tol Medan - Kualanamu - Tebing tinggi 8. PT Jasamarga Kualanamu Tol – Medan -

Kualanamu – Tebing Tinggi Toll Road Project

Perusahaan mengadakan kontrak pekerjaan untuk pembangunan Jalan tol Medan – Kualanamu – Tebing Tinggi No. 006/Kontrak-Dir/2015 pada tanggal 18 Juni 2015 dengan nilai kontrak sebesar Rp 399.762.425.729.

The Company entered into a construction contract on Medan – Kualanamu – Tebing Tinggi Toll Road Project No. 006/Kontrak-Dir/2015 dated June 18, 2015 with contract value of Rp 399,762,425,729.

9. PT Prima Multi Terminal – Proyek Terminal

Serbaguna dan Fasilitas Pendukung di Pelabuhan Kuala Tanjung

9. PT Prima Multi Terminal - Multipurpose Terminal Project and Support Facility in Kuala Pelabuhan Tanjung

Perusahaan mengadakan kontrak pekerjaan untuk pembangunan Terminal Serbaguna dan Fasilitas Pendukung di Pelabuhan Kuala Tanjung No. UM.58/1/20/PMT-17 pada tanggal 20 Maret 2017 dengan nilai kontrak sebesar Rp 904.577.045.956.

The Company entered into a construction contract to Multipurpose Terminal Project and Support Facility in Kuala Tanjung Port No. UM.58/1/20/PMT-17 dated March 20, 2017 with contract value of Rp 904,577,045,956.

10. PT PAL Indonesia (Persero) – Proyek

Pembangunan Bangunan Fasilitas Kapal Selam 10. PT PAL Indonesia (Persero) –

The Development of Submarine Building Facility

Perusahaan mengadakan kontrak pekerjaan untuk Pembangunan Bangunan Fasilitas Kapal Selam No. 002/P/WK/DRB/2016 pada tanggal 29 Agustus 2016 dengan nilai kontrak sebesar Rp 201.364.090.000.

The Company entered into a construction contract on the development of Submarine Building Facility No. 002/P/WK/DRB/2016 dated August 29, 2016 with contract value of Rp 201,364,090,000.

11. Kementerian Perhubungan – Proyek LRT

Sumatera Selatan 11. Ministry of Transportation –

The Development of South Sumatera LRT Project

Perusahaan mengadakan kontrak pekerjaan untuk pembangunan proyek LRT Sumatera Selatan No. 01/KNT/LRTSS/VI/2016 dan 01/WK-KEMENHUB.LRT/D.II/2016 pada tanggal 30 Juni 2016 dengan nilai kontrak sebesar Rp 9.948.900.909.091.

The Company entered into a construction contract on the development of South Sumatera LRT No. 01/KNT/LRTSS/VI/2016 dan 01/WK-KEMENHUB.LRT/D.II/2016 dated Juni 30, 2016 with contract value of Rp 9,948,900,909,091.

12. Kementerian Perhubungan – Proyek

Pembangunan Pelabuhan Belawan 12. Ministry of Transportation –

The Development of Belawan Port Project

Perusahaan mengadakan kontrak pekerjaan untuk pembangunan Pelabuhan Belawan No. 02/CD/CW/PPK-BLW/IV/2016 pada tanggal 25 April 2016 dengan nilai kontrak sebesar Rp 621.699.000.729.

The Company entered into a construction contract on the development of Belawan Port Project No. 02/CD/CW/PPK-BLW/ IV/2016 dated April 25, 2016 with contract value of Rp 621,699,000,729.





LampiranAttachment






75

13. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat – Proyek Pembangunan Wisma Atlet Kemayoran Blok C2-2 dan D10-2

13. Ministry of Public Works and Housing –The Development of Wisma Atlet Kemayoran Block C2-2 and D10-2 Project

Perusahaan mengadakan kontrak pekerjaan untuk pembangunan Wisma Atlet Kemayoran Blok C2-2 dan D10-2 No. KU.08.08/PK-RSBTII/SATKER-PRSS-DNB16-02/276 dan KU.08.08/PK-RSBTII/ SATKER-PRSS/DNB16-05/278 pada tanggal 17 Maret 2016 dengan nilai kontrak sebesar Rp 1.014.387.143.636.

The Company entered into a construction contract on the development of Wisma Atlet Kemayoran Blok C2-2 and D10-2 No. KU.08.08/PK-RSBTII/SATKER- PRSS - DNB 16-02/276 dan KU.08.08/PK-RSBTII /SATKER-PRSS/DNB16-05/278 dated March 17, 2016 with contract value of Rp 1,014,387,143,636.

14. Pemerintah Demokrasi Timor Leste – Proyek

Pengembangan Existing Bandara Suai 14. The Government of The Democratic of

Timor Leste - Upgrading Existing Suai Airport Project

Perusahaan mengadakan kontrak pekerjaan dengan No. 1045.2/WK/Dir/2013 pada proyek pengembangan bandara Suai di Timor Leste pada tanggal 11 Maret 2014 dengan nilai kontrak sebesar USD 67.671.190.

The Company entered into a construction contract No. 1045.2/WK/Dir/2013 on Development of Upgrading of Existing Suai Airport Project in Timor Leste dated March 11, 2014 with contract value of USD 67,671,190.

b. Tagihan Bruto kepada Pengguna Jasa – Jangka

Panjang b. Gross Amount Due From Customers – Long

Term

2017 2016 Rp Rp

Pihak Berelasi -- 1.446.161.376.885 Related PartiesDikurangi: Cadangan Kerugian Less: Allowance for ImpairmentPenurunan Nilai Piutang -- (21.663.660.868) Losses of Receivables

Sub Jumlah -- 1.424.497.716.017 Sub Total

Pihak Ketiga -- 847.128.799.220 Third PartiesDikurangi: Cadangan Kerugian Less: Allowance for ImpairmentPenurunan Nilai Piutang -- (133.709.072.536) Losses of Receivables

Sub Jumlah -- 713.419.726.684 Sub Total

Jumlah -- 2.137.917.442.701 Total


Rincian saldo tagihan bruto kepada pengguna jasa – bagian tidak lancar adalah sebagai berikut:

The details of gross amount due from customers – non-current portion are as follows:

2017 2016 Rp Rp

Pihak Berelasi/ Related Parties

PT Kresna Kusuma Dyandra Marga (KKDM) -- 793.389.143.691 PT Jasamarga Semarang Batang (JSB) -- 596.234.715.491 Lain-lain/ Others (di bawah/ below Rp 50 Milyar/ Billion ) -- 56.537.517.703

-- Sub Jumlah/ Sub Total -- 1.446.161.376.885

Pihak Ketiga/ Third PartiesKementerian Transportasi dan Komunikasi

Republik Demokrasi Timor Leste/The Ministry of Transport and Communicationof the Republic Democratic of Timor Leste -- 292.958.623.407

Kementerian Pekerjaan Umum Republik Demokrasi Timor Leste/The Ministry of Public Work of the Republic Democraticof Timor Leste -- 226.467.399.658

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat/Ministry of Public Works and Housing -- 78.882.561.982

Kementerian Perhubungan/ Ministry of Transportation -- 60.498.909.867 Lain-lain/ Others (di bawah/ below Rp 50 Milyar/ Billion ) -- 188.321.304.306

Sub Jumlah/ Sub Total -- 847.128.799.220

Jumlah/ Total -- 2.293.290.176.105 Cadangan kerugian penurunan nilai piutang / Allowance for impairment losses of receivable -- (155.372.733.404)

Jumlah/ Total -- 2.137.917.442.701












76

Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai tagihan bruto – bagian tidak lancar adalah sebagai berikut:

The movements of allowance for impairment losses of gross amount due from customers – non-current position are as follows:

2017 2016 Rp Rp

Saldo Awal/ Beginning Balance (155.372.733.404) (89.137.756.692)Penambahan/ Addition (261.134.129.978) (66.234.976.712)

Saldo Akhir/ Ending Balance (416.506.863.382) (155.372.733.404)


Manajemen berpendapat bahwa tagihan bruto dapat ditagihkan. Manajemen juga berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai tagihan bruto adalah cukup untuk menutupi kemungkinan tidak tertagihnya tagihan bruto di kemudian hari.

Management believes all gross amount due from customers are collectible. Management also believes that allowance for impairment losses of gross amount due from customers is sufficient to cover the possible losses on the uncollectible gross amount due from customers in the future.

Nilai Penambahan atas cadangan kerugian penurunan nilai tagihan bruto kepada pengguna jasa sebesar Rp 261.134.129.978 disebabkan oleh cadangan atas tagihan bruto Rp 7.500.000.000 atas Proyek Basko Green City dengan pemberi kerja PT Basko Minang, Rp 11.428.594.694 atas Proyek Grand Inna Lanjutan dengan pemberi kerja PT Hotel Indonesia Natour, Rp 15.745.997.938 atas Proyek IFC II dengan pemberi kerja Samsung C&T Corporation, Rp 46.391.078.442 atas Proyek Paragon SQ Tangerang dengan pemberi kerja PT Broadbiz Asia, Rp 38.681.384.982 Proyek Jalan Pontianak-Tayan dengan pemberi kerja Bina Marga, Rp 34.665.020.455 atas Proyek bencana Alam Wae Ela dengan pemberi kerja Dirjen SDA- Kementrian PU, dan beberapa proyek lainnya.

The additional value of allowance for impairment losses on gross amount due from customers amounted to Rp 261,134,129,978 caused by impairment of gross amount Rp 7,500,000,000 on the Basko Green City Project with PT Basko Minang as the owner, Rp 11,428,594,694 for the Grand Inna Lanjutan Project with PT Hotel Indonesia Natour as the owner, Rp 15,745,997,938 for IFC II Project with Samsung C&T Corporation as the owner, Rp 46,391,078,442 for Paragon SQ Project Tangerang with PT Broadbiz Asia as the owner, Rp 38,681,384,982 Jalan Pontianak-Tayan project with Bina Marga as the owner, Rp 34,665,020,455 for Wae Ela Nature Disaster Project with SDA-Ministry of Public Works as the owner, and several other projects.

11. PERPAJAKAN 11. TAXES

a. Pajak Dibayar Dimuka a. Prepaid Taxes

2017 2016 2015 Rp Rp Rp

Pasal 4 (2) 163.548.997 1.230.000 -- Article 4(2)Pasal 22 Article 22

2017 40.284.349.330 -- -- 20172016 16.150.829 16.150.829 1.780.138.903 20162014 -- 170.154.919 170.154.919 2014

Pasal 23 Article 232017 2.491.228.447 -- -- 20172016 2.829.513.314 2.444.283.314 -- 20162015 -- 4.000.000 4.000.000 20152014 -- 2.733.644.449 2.733.644.449 2014

Pasal 25 Article 252017 384.000.000 -- -- 20172015 -- 384.000.000 384.000.000 2015

Pajak Pertambahan Nilai Value Added Tax2017 1.649.143.045.450 -- -- 20172016 478.969.781.661 478.969.781.661 476.781.734.429 20162015 dan 2014 -- 674.719.541.628 197.937.807.199 2015 and 2014

Jumlah 2.174.281.618.028 1.159.442.786.800 679.791.479.899 Total






LampiranAttachment






77

b. Utang Pajak b. Taxes Payables

2017 2016 2015 Rp Rp Rp

Utang Pajak Lancar Current Tax LiabilitiesPasal 21 22.443.007.295 15.941.344.748 8.031.194.011 Article 21Pasal 22 29.613.969.101 12.394.937.222 13.141.931.627 Article 22Pasal 23 8.652.981.122 7.127.479.204 3.992.084.545 Article 23Pasal 4 (2) - Final 18.794.672.984 39.979.278.242 312.152.219.030 Article 4 (2) - FinalPajak Pertambahan Nilai 74.322.275.864 153.698.517.834 39.738.869.259 Value Added TaxPajak Final Konstruksi 43.003.135.634 65.762.843 21.351.059.486 Construction Final TaxPasal 29 30.959.751.954 180.607.461.491 40.988.523.218 Article 29

Total Utang Pajak Lancar 227.789.793.954 409.814.781.584 439.395.881.176 Total Current Tax Liabilities

Utang Pajak Jangka Panjang Non Current Tax LiabilitiesPasal 4 (2) - Final 1.067.591.732.142 -- -- Article 4 (2) - Final

Total Utang Pajak Tidak Lancar 1.067.591.732.142 -- -- Total Non Current Tax LiabilitiesJumlah 1.295.381.526.096 409.814.781.584 439.395.881.176 Total


c. Beban Pajak Penghasilan c. Income Tax Expenses

2017 2016 Rp Rp

Pajak atas Pendapatan Non Final Non Final Income TaxPerusahaan 5.603.054.160 11.264.268.030 The CompanyEntitas Anak 227.731.557.159 337.127.496.438 Subsidiaries

Beban (Manfaat) Pajak Tangguhan 185.739.052.632 (5.871.307.833) Deferred Tax Expenses (Benefit)

Jumlah 419.073.663.951 342.520.456.635 Total


d. Beban Pajak Final d. Final Tax Expenses

2017 2016 Rp Rp

Pendapatan Perusahaan The Company's RevenuesPendapatan Jasa Konstruksi 38.547.312.641.494 19.742.652.261.588 Construction RevenuesDikurangi Deduction

Pendapatan Usaha yang Revenues that Funded byDibiayai oleh Pinjaman Luar Negeri (318.448.209.038) (205.138.965.721) Foreign Loan

Pendapatan Usaha Luar Negeri Non Taxable Foreign Tidak Kena Pajak dan KSO (1.163.116.512.429) (813.026.311.539) Revenues and JV

Pendapatan Beda Waktu Time DifferencesPengenaan Pajak - Bersih (23.355.004.320.960) (8.706.661.926.737) Taxable Revenue - Net

Pendapatan Jasa Konstruksi Taxable Income fromKena Pajak Construction RevenuesTelah Terealisasi 13.710.743.599.067 10.017.825.057.591 RealizedBelum Terealisasi 34.104.753.463.657 -- Unrealized

Pendapatan Gedung yang Disewakan 1.759.685.384 1.447.182.855 Building Rental Revenues

Jumlah Pendapatan Kena Pajak 47.817.256.748.108 10.019.272.240.446 Total Taxable Income

Beban Pajak Final Final Tax Expenses3% atas Pendapatan Jasa Konstruksi 1.434.464.911.882 300.534.751.728 3% of Construction Revenues10 % atas Pendapatan Gedung yang Disewakan 175.968.538 144.718.286 10% of Building Rental Revenues5% atas Inbreng Aset -- 23.625.000.000 5% of Assets Transferred

Jumlah Beban Pajak Final Telah Terealisasi 1.434.640.880.420 324.304.470.013 Total Realized Final Tax Expenses












78

e. Beban Pajak Non Final e. Non Final Tax Expenses

2017 2016 Rp Rp

Pendapatan Non Final 1.262.828.407.655 604.544.997.157 Non Final Income

Perbedaan Tetap Permanent DifferenceBeban Non Final 1.240.416.191.014 559.487.925.034 Non Final Expenses

Jumlah Laba kena Pajak 22.412.216.641 45.057.072.123 Total Taxable Income

Beban Pajak Non Final Non Final Taxes Expenses2017: 25%x Rp 22.412.216.641 5.603.054.160 -- 2017: 25%x Rp 22,412,216,6412016: 25%x Rp 45.057.072.123 -- 11.264.268.030 2016: 25%x Rp 45,057,072,123

Jumlah Beban Pajak Non Final 5.603.054.160 11.264.268.030 Total Non Final Taxes Expenses

Dikurangi Pajak Dibayar Dimuka: Deducting Prepaid TaxesPPh 22 3.120.566.127 824.258.665 Article 22PPh 23 1.156.035.738 4.048.540.505 Article 23PPh 25 -- 5.381.601.804 Article 25

Jumlah 4.276.601.865 10.254.400.974 TotalBeban Pajak Non Final 1.326.452.295 1.009.867.056 Non Final Tax Expenses


f. Pajak Tangguhan f. Deferred Tax

(Dibebankan) Dikreditkan (Dibebankan)Dikreditkan ke ke Penghasilan

1 January/ Laba Rugi/(Charged) Komprehensif Lain/ 31 Desember/January 1 , Penyesuaian/ Credited to Profit Credited to December 31 ,

2017 Adjustment or Loss Other Comprehensive Income 2017Rp Rp Rp Rp Rp

Aset Pajak Tangguhan/Deferred Tax AssetsPT SMR 191.016.676.805 -- (190.784.048.725) (232.628.080) -- PT TJT 916.051.510 -- 887.924.083 30.071.573 1.834.047.166 PT CCT 128.544.466 -- 54.177.306 (56.609.053) 126.112.719 PT SRIMP 234.246.498 -- (234.246.498) -- -- PT WBP 2.842.627.745 -- 39.541.602.758 (420.354.807) 41.963.875.696

Jumlah Aset Pajak Tangguhan/Total Deferred Tax Assets 195.138.147.024 -- (150.534.591.076) (679.520.366) 43.924.035.581

Liabilitas Pajak Tangguhan/Deferred Tax LiabilitiesPT PPTR 7.830.452.417 (425.233.093) (30.426.632.733) -- 37.831.852.057 PT KKDM -- (327.852.470) (3.832.411.377) (8.764.040) 3.495.794.867 PT WKR 780.510.744 -- (945.417.446) -- 1.725.928.190

Jumlah Liabilitas Pajak Tangguhan/Total Deferred Tax Liabilities 8.610.963.161 (753.085.563) (35.204.461.556) (8.764.040) 43.053.575.114 44.779.503.304

(Dibebankan) Dikreditkan (Dibebankan)Dikreditkan ke ke Penghasilan

1 January/ Laba Rugi/(Charged) Komprehensif Lain/ 31 Desember/January 1 , Penyesuaian/ Credited to Profit Credited to December 31 ,

2016 Adjustment or Loss Other Comprehensive Income 2016Rp Rp Rp Rp Rp

Aset Pajak Tangguhan/Deferred Tax AssetsPT SMR 181.627.223.711 -- 9.401.602.410 (12.149.316) 191.016.676.805 PT TJT 367.818.642 -- 1.041.532.422 (493.299.554) 916.051.510 PT CCT 51.084.741 -- 84.058.152 (6.598.427) 128.544.466 PT SRIMP -- 1.232.557.000 181.435.552 (1.179.746.054) 234.246.498 PT WBP -- -- 2.993.131.714 (150.503.969) 2.842.627.745

Jumlah Aset Pajak Tangguhan/Total Deferred Tax Assets 182.046.127.094 1.232.557.000 13.701.760.250 (1.842.297.320) 195.138.147.024

Liabilitas Pajak Tangguhan/Deferred Tax LiabilitiesPT PPTR -- -- 7.830.452.417 -- 7.830.452.417 PT WKR -- -- 780.510.744 -- 780.510.744

Jumlah Liabilitas Pajak Tangguhan/Total Deferred Tax Liabilities -- -- 8.610.963.161 -- 8.610.963.161





LampiranAttachment






79

g. Surat Ketetapan Pajak g. Tax Assessment Letters

No Jenis Pajak/ Masa Pajak/ SKPLB/(SKPKB) Terima (Bayar)/Type of Tax Period Nomor SKP/ Tanggal/ (Overpayment/Under Cash ReceiptTaxes SKP Number Date Payment Assessment) (Payment)

1 PPN Jan-14 00037/407/14/093/17 7-Apr-17 21.500.583.888 Terima/ Receipt2 PPN Feb-14 00038/407/14/093/17 7-Apr-17 26.644.969.792 Terima/ Receipt3 PPN Mar-14 00039/407/14/093/17 7-Apr-17 17.340.489.212 Terima/ Receipt4 PPN Apr-14 00040/407/14/093/17 7-Apr-17 15.158.085.609 Terima/ Receipt5 PPN Mei-14 00041/407/14/093/17 7-Apr-17 610.626.770 Terima/ Receipt6 PPN Jun-14 00042/407/14/093/17 7-Apr-17 11.010.812.034 Terima/ Receipt7 PPN Jul-14 00043/407/14/093/17 7-Apr-17 1.001.964.749 Terima/ Receipt8 PPN Agu-14 00044/407/14/093/17 7-Apr-17 7.645.259.377 Terima/ Receipt9 PPN Sep-14 00045/407/14/093/17 7-Apr-17 11.852.594.721 Terima/ Receipt10 PPN Jan-14 00016/107/14/093/17 7-Apr-17 (94.701.463) Bayar/ Paid11 PPN Jun-14 00017/107/14/093/17 7-Apr-17 (320.829.637) Bayar/ Paid12 PPN Des-14 00018/107/14/093/17 7-Apr-17 (307.122.579) Bayar/ Paid13 PPN Okt-14 00046/407/14/093/17 7-Apr-17 32.328.192.414 Terima/ Receipt14 PPN Nov-14 00047/407/14/093/17 7-Apr-17 18.898.858.295 Terima/ Receipt15 PPN Des-14 00048/407/14/093/17 7-Apr-17 18.874.537.521 Terima/ Receipt16 PPN Jan-15 00065/407/15/093/17 20-Apr-17 12.826.094.408 Terima/ Receipt17 PPN Feb-15 00066/407/15/093/17 20-Apr-17 10.035.516.349 Terima/ Receipt18 PPN Mar-15 00067/407/15/093/17 20-Apr-17 8.772.966.969 Terima/ Receipt19 PPN Apr-15 00068/407/15/093/17 20-Apr-17 19.390.338.720 Terima/ Receipt20 PPN Mei-15 00069/407/15/093/17 20-Apr-17 24.890.879.138 Terima/ Receipt21 PPN Jun-15 00070/407/15/093/17 20-Apr-17 15.835.963.372 Terima/ Receipt22 PPN Jul-15 00071/407/15/093/17 20-Apr-17 10.423.292.775 Terima/ Receipt23 PPN Agu-15 00072/407/15/093/17 20-Apr-17 19.500.830.376 Terima/ Receipt24 PPN Sep-15 00073/407/15/093/17 20-Apr-17 21.469.698.734 Terima/ Receipt25 PPN Okt-15 00074/407/15/093/17 20-Apr-17 9.935.359.364 Terima/ Receipt26 PPN Nov-15 00075/407/15/093/17 20-Apr-17 62.085.094.001 Terima/ Receipt27 PPN Des-15 00076/407/15/093/17 20-Apr-17 43.935.917.997 Terima/ Receipt28 PPh Badan 2015 00013/406/15/093/17 20-Apr-17 6.015.879.216 Terima/ Receipt29 PPh Final 4 (2) 2015 00009/240/15/093/17 20-Apr-17 (1.181.188.257) Bayar/ Paid30 PPh Pasal 23 2015 00009/203/15/093/17 20-Apr-17 (494.339.513) Bayar/ Paid31 PPh Pasal 22 Des-15 00012/202/15/093/17 20-Apr-17 (106.765.687) Bayar/ Paid32 PPh Pasal 21 2015 00011/203/15/093/17 20-Apr-17 (673.075.866) Bayar/ Paid

Jumlah / Total 444.806.782.799

Pada tanggal 13 Maret 2017, Perusahaan menerima beberapa Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) dari Kantor Pelayanan Pajak (KPP) atas Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk tahun fiskal 2014 mengkonfirmasi kelebihan pembayaran pajak sejumlah Rp 182.144.320.703 dan menerima Surat Tagihan Pajak sebesar Rp 722.653.679 terkait denda pajak atas PPN tahun 2014.

On March 13, 2017, the Company has received Overpayment Tax Assessment Letter from Tax Service Office (TSO) of Value Added Taxes (VAT) for fiscal year 2014 to confirm overpayment of total Rp 182,144,320,703 and has received Tax Collection Letter amounting to Rp 722,653,679 related to administrative sanction of VAT year 2014.

Pada tanggal 20 April 2017, Perusahaan menerima beberapa Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) dari Kantor Pelayanan Pajak (KPP) atas Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penghasilan (PPh) fiskal 2015 yang mengkonfirmasi kelebihan pembayaran pajak sejumlah Rp 262.662.462.096 dan menerima Surat Tagihan Pajak sebesar Rp 4.426.862.800 terkait denda pajak tahun 2015.

On April 20, 2017, the Company has received Overpayment Tax Assessment Letter from Tax Service Office (TSO) of Value Added Taxes (VAT) and Income Tax for fiscal year 2015 to confirm overpayment of total Rp 263,662,462,096 and has received Tax Collection Letter amounting to Rp 4,426,862,800 related to administrative sanction of tax year 2015.

12. UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DIMUKA 12. ADVANCES AND PREPAYMENTS

2017 2016 2015 Rp Rp Rp

Uang Muka Kontrak 1.141.680.393.515 1.386.405.316.102 -- Advanced ContractsBiaya Dibayar di Muka 294.835.758.795 663.205.854.749 103.164.604.057 Advance from Third PartiesPPN Keluaran Yang Belum Diterima 240.001.911.862 365.629.668.981 181.320.036.854 VAT Out Not Yet ReceivedUang Muka Pihak Ketiga 47.628.608.406 203.730.788.655 336.157.942.527 Prepaid ExpensesUang Muka Beban Umum Advanced for General

dan Administrasi 13.674.973.268 53.060.399.563 209.540.183.035 and Administration Sewa 10.613.122.549 10.787.782.045 16.421.866.918 Prepaid RentPendapatan Yang Masih Harus Diterima 5.583.480.703 -- -- Accrued RevenueLain-lain 2.771.350.130 24.137.117.595 7.518.170.842 Others

Jumlah 1.756.789.599.228 2.706.956.927.690 854.122.804.233 Total












80

Uang muka pihak ketiga diberikan kepada subkontraktor, pemasok dan mandor borong yang bekerja pada proyek yang dilaksanakan oleh Grup. Penyelesaian uang muka akan diperhitungkan dengan termin yang akan dibayarkan kepada pihak ketiga yang bersangkutan.

Advances to third parties are provided to subcontractors, suppliers and the entire stock who worked on the Group’s projects. The settlement of advance will be offset by the invoice that will be paid related to third parties concerned.

Biaya dibayar dimuka merupakan biaya yang dikeluarkan untuk proyek-proyek belum berjalan, biaya provisi Letter of Credit (L/C) dan Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN). Penyelesaian biaya dibayar dimuka diperhitungkan pada saat proyek sudah berjalan, untuk biaya provisi diakui setiap bulan. Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Keluaran yang belum diterima merupakan pengakuan PPN keluaran atas termin yang telah ditagihkan, namun belum dibayar oleh pemberi kerja.

Prepayments represent the cost incurred for project not yet started, provision of Letter of Credit (L/C) and Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN). Completion prepayments calculated when the projects start, for a fee provision is recognized each month. Value Added Tax (VAT) out which are not yet received represent recognition of VAT out on receivable, but the owner has not paid yet.

13. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI DAN VENTURA BERSAMA

13. INVESTMENT IN ASSOCIATES AND JOINT VENTURES

Rincian saldo investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama adalah sebagai berikut:

The details of investments in associates and joint ventures are as follows:

2017 2016 Rp Rp

Investasi pada Entitas Asosiasi/ Investments in Associates 1.641.582.078.679 937.769.650.068 Investasi Ventura Bersama/ Investments in Joint Ventures 1.807.756.305.824 1.132.931.038.300 Jumlah/ Total 3.449.338.384.503 2.070.700.688.368


Investasi pada Entitas Asosiasi Investment in Associates Entities Rincian saldo investasi pada entitas asosiasi adalah sebagai berikut:

Details of investments in associates entities are as follows:

2017 2016 Rp Rp

PT Solo Ngawi Jawa 549.938.491.414 368.039.975.631 PT Ngawi Kertosono Jaya 380.675.125.233 172.316.617.220 PT Jasamarga Kualanamu Tol *) 296.426.884.210 -- PT Citra Waspphutowa *) 256.178.814.687 -- PT Cinere Serpong Jaya 88.573.776.863 86.896.870.200 PT Jasamarga Semarang Batang 61.553.113.737 54.979.442.602 PT Hutama Marga Waskita 4.048.372.535 -- PT Waskita Bali Mandara 3.750.000.000 3.750.000.000 PT Jasamarga Transjawa Tol 437.500.000 -- PT Kresna Kusuma Dyandra Marga **) -- 239.057.021.052 PT Waskita Bumi Wira **) -- 12.729.723.363

Jumlah/ Total 1.641.582.078.679 937.769.650.068






LampiranAttachment






81

Rincian dan mutasi investasi pada entitas asosiasi pada 31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:

Details ownership interest and movements of investment in associates entities as of December 31, 2017 and 2016 are as follows:

Bagian laba (rugi)Saldo awal/ entitas asosiasi/Beginning Penambahan/ Equity in net income Penyesuaian/ Saldo akhir/

% balance Addition (loss) associates Adjustment Ending balanceRp Rp Rp Rp Rp

PT Solo Ngawi Jaya 40 368.039.975.631 175.780.792.000 6.117.723.783 -- 549.938.491.414 PT Ngawi Kertosono Jaya 40 172.316.617.220 201.963.828.000 6.394.680.013 -- 380.675.125.233 PT Jasamarga Kualanamu Tol *) 30 -- 302.750.000.000 (6.323.115.790) -- 296.426.884.210 PT Citra Waspphutowa *) 25 -- 258.532.046.391 (2.353.231.704) -- 256.178.814.687 PT Cinere Serpong Jaya 35 86.896.870.200 -- 1.676.906.663 -- 88.573.776.863 PT Jasamarga Semarang Batang 40 54.979.442.602 -- 6.573.671.135 -- 61.553.113.737 PT Hutama Marga Waskita 30 -- 4.500.000.000 (451.627.465) -- 4.048.372.535 PT Waskita Bali Mandara 60 3.750.000.000 -- -- -- 3.750.000.000 PT Jasamarga Transjawa Tol 35 -- 437.500.000 -- -- 437.500.000 PT Kresna Kusuma Dyandra Marga **) 60 239.057.021.052 -- -- (239.057.021.052) -- PT Waskita Bumi Wira **) 55 12.729.723.363 -- -- (12.729.723.363) -- Jumlah/ Total 937.769.650.068 943.964.166.391 11.635.006.635 (251.786.744.415) 1.641.582.078.679

31 Desember/ December 31, 2017

*) Reklasifikasi dari investasi jangka panjang lainnya **) Reklasifikasi ke investasi kepada entitas anak (Catatan 1)

*) Reclassification from other long-term investments **) Reclassification to investment in subsidiary (Note 1)

Bagian laba (rugi)Saldo awal/ entitas asosiasi/Beginning Penambahan/ Equity in net income Penyesuaian/ Saldo akhir/

balance Addition (loss) associates Adjustment Ending balance% Rp Rp Rp Rp Rp

PT Solo Ngawi Jaya 40 264.437.387.264 97.086.532.017 6.516.056.350 -- 368.039.975.631 PT Kresna Kusuma Dyandra Marga 60 -- 240.000.000.000 (942.978.948) -- 239.057.021.052 PT Ngawi Kertosono Jaya 40 63.893.149.868 103.644.650.457 4.778.816.895 -- 172.316.617.220 PT Cinere Serpong Jaya 35 87.808.794.016 -- (911.923.816) -- 86.896.870.200 PT Jasamarga Semarang Batang 40 -- 53.458.400.002 1.521.042.600 -- 54.979.442.602 PT Waskita Bumi Wira 55 5.673.402.143 6.979.000.000 77.321.220 -- 12.729.723.363 PT Waskita Bali Mandara 60 -- 3.750.000.000 -- -- 3.750.000.000 Jumlah/ Total 421.812.733.291 504.918.582.476 11.038.334.301 -- 937.769.650.068


PT Solo Ngawi Jaya (SNJ) PT Solo Ngawi Jaya (SNJ) WTR, entitas anak, memiliki penyertaan sebesar 40% pada SNJ atau setara Rp 166.820.000.000, berdasarkan Akta Pengambilalihan Saham No. 34, Notaris Fathiah Helmi, S.H, pada tanggal 10 Juni 2015.

WTR, a subsidiary, has investment of 40% in SNJ or equivalent to Rp 166,820,000,000, based on the Deed of Acquisition Share No. 34 of Notary Fathiah Helmi, S.H., dated June 10, 2015.

WTR menambah penyertaan pada SNJ sebesar Rp 96.404.000.000, berdasarkan Keputusan Sirkular Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tanggal 9 Juli 2015.

WTR increased its investment in SNJ amounted to Rp 96,404,000,000, based on decree of the Circular of General Meeting of Shareholders (GMS) dated July 9, 2015.

WTR menambah penyertaan melalui konversi utang pada SNJ sebesar Rp 1.075.839.217, berdasarkan Berita Acara Utang-Piutang antara PT Jasa Marga (Persero) Tbk, WTR dan SNJ tanggal 30 Juni 2016.

WTR increased its investment through conversion of debt in SNJ amounted to Rp 1,075,839,217, based on The Minutes of Debt between PT Jasa Marga (Persero) Tbk, WTR and SNJ dated June 30, 2016.

WTR menambah penyertaan pada SNJ sebesar Rp 48.717.196.000, berdasarkan Keputusan Sirkular RUPS tanggal 11 Pebruari 2016.

WTR increased more investment in SNJ amounted to Rp 48,717,196,000, based on decree of the Circular of GMS dated February 11, 2016.

WTR menambah penyertaan pada SNJ sebesar Rp 47.293.496.800, berdasarkan Keputusan Sirkular Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tanggal 18 Agustus 2016.

WTR increased its investment in SNJ amounting to Rp 47,293,496,800, based on Shareholders’ General Meeting Circular (GMS) decision dated August 18, 2016.











82

WTR menambah penyertaan pada SNJ sebesar Rp 74.448.000.000, berdasarkan Akta No. 04 dari Notaris Ati Mulyati, S.H., M.Kn., tanggal 19 Juli 2017.

WTR increased its investment in SNJ amounting to Rp 74,448,000,000, based on the notarial deed No. 04 by notary Ati Mulyati, S.H., M.Kn., dated July 19, 2017.

WTR menambah penyertaan pada SNJ sebesar Rp 101.332.792.000, berdasarkan Akta No. 05 dari Notaris Ati Mulyati, S.H., M.Kn., tanggal 18 Oktober 2017.

WTR increased its investment in SNJ amounting to Rp 101,332,792,000, based on the notarial deed No. 05 by notary Ati Mulyati, S.H., M.Kn., dated October 18, 2017.

PT Ngawi Kertosono Jaya (NKJ) PT Ngawi Kertosono Jaya (NKJ) WTR, entitas anak, memiliki penyertaan sebesar 40% pada NKJ atau setara Rp 8.780.000.000, berdasarkan Akta Pengambilalihan Saham No. 35, Notaris Fathiah Helmi, S.H.

WTR, a subsidiary, has investment of 40% in NKJ or equal to Rp 8,780,000,000, based on the Deed of Acquisition Share No. 35 of Notary Fathiah Helmi, S.H.

WTR menambah penyertaan melalui utang pada NKJ sebesar Rp 2.898.818.457, berdasarkan Keputusan Sirkular Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tanggal 17 Juni 2015.

WTR increased its investment through a debt in NKJ amounted to Rp 2,898,818,457, based on decree of the Circular of General Meeting (GMS) of Shareholders dated June 17, 2015.

WTR menambah penyertaan pada NKJ sebesar Rp 55.435.600.000, berdasarkan Keputusan Sirkular RUPS tanggal 7 Juli 2015.

WTR increased its investment in NKJ amounted to Rp 55,435,600,000, based on decree of the Circular of GMS dated July 7, 2015.

WTR menambah penyertaan pada NKJ sebesar Rp 19.325.680.000, berdasarkan Keputusan Sirkular RUPS tanggal 11 Pebruari 2016.

WTR increased its investment in NKJ amounted to Rp 19,325,680,000, based on decree of the Circular GMS dated February 11, 2016.

WTR menambah penyertaan pada NKJ sebesar Rp 33.248.952.000, berdasarkan Keputusan Sirkular RUPS tanggal 15 Juni 2016.

WTR increased its investment in NKJ amounted to Rp 33.248.952.000, based on decree of the Circular of GMS dated June 15, 2016.

WTR menambah penyertaan pada NKJ sebesar Rp 48.171.200.000, berdasarkan Keputusan Sirkular RUPS tanggal 18 Agustus 2016.

WTR increased its investment in NKJ amounted to Rp 48,171,200,000, based on decree of the Circular GMS dated August 18, 2016.

WTR menambah penyertaan pada NKJ sebesar Rp 111.138.588.000, berdasarkan Akta No. 21 dari Notaris Julius Purnawan, S.H., M.Si., tanggal 26 April 2017.

WTR increased its investment in NKJ amounted to Rp 111,138,588,000, based on the notarial deed No. 21 by notary Julius Purnawan, S.H., M. Si., dated April 26, 2017.

WTR menambah penyertaan pada NKJ sebesar Rp 90.825.240.000, berdasarkan Akta No. 10 dari Notaris Julius Purnawan, S.H., M.Si., tanggal 28 Juli 2017.

WTR increased its investment in NKJ amounted to Rp 90,825,240,000, based on the notarial deed No. 10 of notary Julius Purnawan, S.H., M.Si., dated July 28, 2017.

PT Jasamarga Kualanamu Tol (JMKT) PT Jasamarga Kualanamu Tol (JMKT)

WTR, entitas anak, memiliki penyertaan sebesar 15% di JMKT atau sebesar Rp 31.250.000.000. JMKT didirikan sesuai Akta Pendirian dari Notaris Ni Nyoman Rai Sumawati, S.H., No. 56 tanggal 25 Nopember 2014, bergerak di bidang pengusahaan jalan.

WTR, a subsidiary, has investments of 15% in JMKT Rp 31,250,000,000. JMKT was established based on the Notarial Deed of notary Ni Nyoman Rai Sumawati, S.H., No. 56 dated November 25, 2014 engaged in toll road.

WTR menambah penyertaan pada JMKT sebesar Rp 10.050.000.000 berdasarkan Keputusan Sirkular RUPS tanggal 23 Januari 2016.

WTR increased its investment in JMKT amounted to Rp 10,050,000,000, based on decree of the Circular of GMS dated January 23, 2016.

WTR menambah penyertaan pada JMKT sebesar Rp 18.450.000.000 berdasarkan Keputusan Sirkular RUPS tanggal 16 Mei 2016.

WTR increased its investment in JMKT amounted to Rp 18,450,000,000, based on decree of the Circular of GMS dated May 16, 2016.





LampiranAttachment






83

WTR menambah penyertaan pada JMKT sebesar Rp 18.000.000.000 berdasarkan Keputusan Sirkular RUPS tanggal 22 Juli 2016.

WTR increased its investment in JMKT amounted to Rp 18,000,000,000, based on decree of the Circular of GMS dated July 22, 2016.

WTR menambah penyertaan pada JMKT sebesar Rp 19.500.000.000 berdasarkan Keputusan Sirkular RUPS pada Januari 2017.

WTR increased its investment in JMKT amounted to Rp 19,500,000,000, based on decree of the Circular of GMS in January 2017.

Pada tanggal 24 Maret 2017 sesuai dengan Akta No. 22 dari Notaris Ni Nyoman Rai Sumawati, S.H., M.Kn., WTR membeli saham JMKT yang dimiliki oleh Perusahaan Persero Tbk sebesar Rp 85.000.000.000 dengan disagio saham sebesar Rp 20.500.000.000, sehingga kepemilikan menjadi 30%.

On March 24, 2017 based on the Notarial Deed No. 22 by Ni Nyoman Rai Sumawati, S.H., M.Kn., WTR bought the shares of JMKT owned by the Company Tbk amounting to Rp 85,000,000,000 with a share disagio of Rp 20,500,000,000. The increased of the Company’s partcipation become 30%.

WTR menambah penyertaan berdasarkan Akta No. 14 dari Notaris Ni Nyoman Rai Sumawati, S.H., M.Kn., tanggal 15 Mei 2017 pada JMKT sebesar Rp 19.500.000.000

WTR increased its investment based on the notarial deed No. 14 by Ni Nyoman Rai Sumawati, S.H., M.Kn., dated May 15, 2017 in JMKT amounting to Rp 19,500,000,000.

WTR menambah penyertaan berdasarkan Akta No. 01 dari Notaris Ni Nyoman Rai Sumawati, S.H., M.Kn., tanggal 5 Juni 2017 pada JMKT sebesar Rp 60.000.000.000.

WTR increased its investment based on the notarial deed No. 01 by Ni Nyoman Rai Sumawati, S.H., M.Kn., dated June 5, 2017 in JMKT amounting to Rp 60,000,000,000.

WTR menambah penyertaan berdasarkan Akta No. 25 dari Notaris Ni Nyoman Rai Sumawati, S.H., M.Kn., tanggal 31 Oktober 2017 pada JMKT sebesar Rp 61.500.000.000.

WTR increased its investment based on the notarial deed No. 25 by Ni Nyoman Rai Sumawati, S.H., M.Kn., dated October 31, 2017 in JMKT amounting to Rp 61,500,000,000.

PT Citra Waspphutowa (CW) PT Citra Waspphutowa (CW)

Perusahaan dan WTR masing-masing memiliki penyertaan sebesar 12,50% pada CW atau setara Rp 125.000.000.000 yang didirikan sesuai Akta Pendirian No. 10 tanggal 13 Januari 2006 dari Notaris Drs. Soegeng Santosa, S.H., MH, bergerak di bidang pengusahaan jalan tol.

The Company and WTR each owns investment of 12.50% in CW or equivalent to Rp 125,000,000,000. This entity was established based on the Notarial Deed No. 10 dated January 13, 2006 of Notary Drs. Soegeng Santosa, S.H., MH, engaged in toll concession right.

Pada tanggal 5 April 2017, sesuai dengan Akta No. 13 dari Notaris Irma Devita Purnamasari, S.H., M.Kn., WTR membeli saham CW yang dimiliki oleh Perusahaan sebesar Rp 132.000.000.000 dengan disagio saham sebesar Rp 63.467.953.607 sehingga kepemilikan Perusahaan menjadi 25%.

On April 5, 2017, based on the notarial deed No. 13 by Irma Devita Purnamasari, S.H., M.Kn., WTR bought the shares of CW owned by the Company amounting to Rp 132,000,000,000 with a share disagio of Rp 63,467,953,607. The increased of the Company’s participation become 25%.

WTR menambah penyertaan pada CW sebesar Rp 20.000.000.000 berdasarkan Keputusan Sirkular Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tanggal 25 Juli 2017.

WTR increased investment in CW amounted to Rp 20,000,000,000 based on Circular Resolution of the General Meeting of Shareholders (GMS) dated July 25, 2017.

WTR menambah penyertaan pada CW sebesar Rp 45.000.000.000, berdasarkan Keputusan Sirkular di Luar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada Desember 2017.

WTR increased investment in CW amounted to Rp 45,000,000,000, based on Shareholders’ General Meeting Circular (GMS) decision in December 2017.











84

PT Cinere Serpong Jaya (CSJ) PT Cinere Serpong Jaya (CSJ) WTR, entitas anak, memiliki penyertaan sebesar 35% pada CSJ atau setara Rp 70.000.000.000, berdasarkan Akta Pengambilalihan Saham No. 35 oleh Notaris Jose Dima Satria, S.H., M.Kn.

WTR a subsidiary, has investment of 35% in CSJ or equal to Rp 70,000,000,000, based on the Deed of Acquisition Share No. 35 of Notary Jose Dima Satria, S.H., M.Kn.

WTR menambah penyertaan pada CSJ sebesar Rp 7.031.843.000, berdasarkan Surat Permintaan Setoran Modal Perseroan tanggal 6 Juli 2015.

WTR increased its investment in CSJ amounted to Rp 7,031,843,000, based on the Letter for request of Capital Subscription dated July 6, 2015.

WTR menambah penyertaan melalui konversi utang pada CSJ sebesar Rp 11.513.843.037, berdasarkan Berita Acara Utang-Piutang Antara PT Jasa Marga (Persero) Tbk, WTR, PT Jakarta Propertindo dan CSJ tanggal 31 Juli 2015.

WTR increased its investment through a conversion of debt in PT Cinere Serpong Jaya amounted to Rp 11,513,843,037, based on the Minutes of Meeting between PT Jasa Marga (Persero) Tbk, WTR, PT Jakarta Propertindo and CSJ dated July 31, 2015.

PT Jasamarga Semarang Batang (JMSB) PT Jasamarga Semarang Batang (JMSB)

WTR, entitas anak, memiliki penyertaan sebesar 40% pada JMSB atau setara Rp 53.458.400.000 JMSB ini didirikan sesuai Akta Pendirian No. 128 tanggal 21 April 2016 dari Notaris Haji Rizul Sudarmadi, S.H., bergerak di bidang jalan tol.

WTR, a subsidiary, has investment of 40% in JMSB or equivalent to Rp 53,458,400,000. JMSB was established under the Notarial Deed of Establishment No. 128, dated April 21, 2016 of Notary Haji Rizul Sudarmadi, S.H., engaged in toll road.

PT Hutama Marga Waskita (HMW) PT Hutama Marga Waskita (HMW)

WTR, entitas anak, memiliki penyertaan sebesar 30% dari modal HMW atau sebesar Rp 4.500.000.000. HMW didirikan sesuai Akta Pendirian No. 24 tanggal 20 Pebruari 2017 dari Notaris Ni Nyoman Rai Sumawati, S.H., M.Kn, bergerak di bidang pengusahaan jalan tol.

WTR, a subsidiary, owns investment of 30% in HMW or amounted to Rp 4,500,000,000. HMW was established based on the Notarial Deed No. 24 dated February 20, 2017 of Notary Ni Nyoman Rai Sumawati, S.H., M.Kn and engaged in toll road concession.

PT Waskita Bali Mandara (WBM) PT Waskita Bali Mandara (WBM)

WTR, entitas anak, memiliki penyertaan sebesar 60% pada WBM. WBM didirikan sesuai Akta Pendirian No. 6 tanggal 13 Nopember 2015 dari Notaris Jose Dima Satria, S.H., M.Kn. PT WBM belum memiliki hak pengusahaan jalan tol.

WTR, a subsidiary, has investment of 60% in WBM. WBM was established under the Deed of Establishment No. 6 dated November 13, 2015 of Notary Jose Dima Satria, S.H., M.Kn. WBM has no toll road concession right.

PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) WTR memiliki penyertaan sebesar 35% atas modal disetor JTT atau sebesar Rp 437.500.000, berdasarkan akta notaris No.22 oleh Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito SH., tanggal 2 Juni 2017.

WTR has a participation of 35% on the paid in capital of JTT amounted to Rp 437,500,000, based on the notarial deed No.22 by Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito SH.,dated June 2, 2017.

PT Kresna Kusuma Dyandra Marga (KKDM) PT Kresna Kusuma Dyandra Marga (KKDM)

WTR, entitas anak, memiliki penyertaan sebesar 60% di KKDM. KKDM didirikan sesuai Akta Pendirian dari Notaris Mudofir Hadi S.H., No. 94 tanggal 20 Desember 1996. KKDM memiliki hak pengusahaan jalan tol Bekasi – Cawang – Kampung Melayu. WTR tidak melakukan konsolidasi atas laporan keuangan KKDM, meskipun memiliki kepemilikan mayoritas.

WTR, a subsidiary, has an investment of 60% in KKDM. KKDM was established under the Deed of Establishment of Notary Mudofir Hadi S.H., No. 94 dated December 20, 1996. KKDM has consession right of Bekasi – Cawang – Kampung Melayu toll road. WTR has not consolidated the financial statements of KKDM, although it has a majority ownership.





LampiranAttachment






85

WTR tidak melakukan konsolidasi atas laporan keuangan PT KKDM, meskipun memiliki kepemilikan mayoritas. Hal ini berdasarkan Perjanjian Tambahan (Adendum) tanggal 9 Desember 2014 dari Notaris Jose Dima Satria S.H., M.Kn Notaris di Jakarta, atas Perjanjian Jual Beli Bersyarat Dengan Hak untuk Membeli Kembali Atas Saham-saham. Dalam perjanjian tersebut disepakati bahwa pengendalian atas PT KKDM tetap berada pada PT Tirtobumi Prakarsatama (PT Tirto), meliputi aspek keuangan, operasional dan sumber daya manusia PT KKDM, menunjuk atau mengganti organ PT KKDM dan tindakan lainnya harus meminta persetujuan tertulis sebelumnya dari Direksi dan anggota komisaris dari PT Tirto.

WTR has not consolidated the financial statements of PT KKDM, although it has a majority ownership. It is based on the Addition of Agreement (Addendum) dated December 9, 2014 from Jose Dima Satria S.H., M.Kn Notary in Jakarta, on the Conditional Sale and Purchase Agreement with the Right to Buy Back on Shares. In the agreement it was agreed that control over PT KKDM remain on PT Tirtobumi Prakarsatama (PT Tirto), include the naspects of financial, operational and human resources of PT KKDM, appoint or change the organs of PT KKDM and other decision shall obtain prior written approval of the Board of Directors and members commissioner of PT Tirto.

Sejak 1 Januari 2016, WTR mencatat penyertaan pada KKDM sebagai Investasi pada entitas asosiasi.

Since January 1, 2016, WTR recognized the investment in KKDM as Investment in Associates Entities.

KKDM telah direklasifikasi ke investasi kepada entitas anak sejak 8 Juni 2017 (Catatan 1).

KKDM has been reclassified to investment in subsidiary from June 8, 2017 (Note 1).

PT Waskita Bumi Wira (WBW) PT Waskita Bumi Wira (WBW)

WTR, entitas anak, memiliki penyertaan sebesar 48% pada WBW setara Rp 7.500.000.000, berdasarkan Akta Notaris No. 43 tanggal 28 Oktober 2014 dari Notaris Jose Dima Satria, SH., M.Kn. WBW memiliki hak pengusahaan jalan tol Krian - Legundi – Bunder.

WTR, a subsidiary, has investment of 48% in WBW or equivalent to Rp 7,500,000,000, based on the Notarial Deed No. 43 dated October 28, 2014 of Notary Jose Dima Satria, SH., M.Kn. PT Waskita Bumi Wira has consession right of Krian - Legundi – Bunder toll road.

WTR menambah penyertaan pada WBW sebesar Rp 1.094.000.000, berdasarkan Keputusan Sirkuler Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 3 Mei 2016.

WTR added an investment in WBW amounted to Rp 1,094,000,000, based on Shareholders’ General Meeting Circular decision in May 3, 2016.

WTR menambah penyertaan pada WBW sebesar Rp 1.375.000.000, berdasarkan Keputusan Sirkular RUPS tanggal 22 Juni 2016.

WTR increased its investment in WBW amounted to Rp 1,375,000,000, based on Decree of the Circular of GMS dated June 22, 2016.

WTR menambah penyertaan pada WBW sebesar Rp 4.510.000.000, berdasarkan Keputusan Sirkular rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tanggal 17 Desember 2016.

WTR added investment in WBW amounted to Rp 4,510,000,000, based on Shareholders’ General Meeting Circular decision in December 17, 2016.

Jumlah penyertaan WTR pada WBW per 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp 8.594.000.000 atau sebesar 55% kepemilikan.

WTR’s investment in WBW as of December 31, 2016 amounted to Rp 8,594,000,000 or equal to 55% ownership.

Ringkasan informasi keuangan dibawah ini merupakan jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan entitas asosiasi signifikan yang disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia.

The summarized financial information below represents amounts shown in the significant associates’ financial statements prepared in accordance to Indonesian Financial Accounting Standards.











86

2017 2016 2017 2016Rp Rp Rp Rp

Aset Lancar 580.472.168.970 403.989.990.703 296.691.503.764 285.701.840.329 Current AssetsAset Tidak Lancar 5.926.647.520.875 3.306.294.130.168 3.822.459.250.003 1.982.366.046.175 Non-Current Assets

Liabilitas Jangka Pendek 2.419.227.057.405 1.489.015.335.410 1.071.129.310.181 1.028.984.027.259 Current LiabilitiesLiabilitas Jangka Panjang 2.721.682.752.426 1.310.102.997.309 2.407.951.043.847 759.905.603.765 Non-Current Liabilities

Laba (Rugi) Tahun Berjalan 15.592.111.860 2.061.774.876 15.982.574.259 389.836.141 Profit (Loss) for The Year

SNJ NKJ

Investasi pada Ventura Bersama Investment in Joint Ventures

Rincian saldo investasi ventura bersama dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut:

Details of investment in joint ventures with related parties are as follows:

Setoran (Penarikan)/ Pengakuan LabaKoreksi/ Placement (Rugi)/

Persentase/ Saldo Awal/ (Withdrawal)/ Gain (Loss) Saldo Akhir/Proyek/ Project Percentage Beginning Balance Correction Recognition Ending Balance

% Rp Rp Rp RpPihak Berelasi/ Related Parties

KSO/JO Waskita - HK - Wika Bandara Samarinda 43% 78.634.531.475 (53.295.276.385) 2.641.796.511 27.981.051.601 KSO/JO Waskita - Wika Aksesibilitas Ducting Utility 49% 20.465.666.379 (16.782.144.635) (3.683.521.744) -- KSO/JO Waskita - Wika Sabo Dam Paket 1 57% 19.969.525.243 (19.969.525.243) -- -- KSO/JO Waskita - Brantas Sabo Dam Merapi 14 buah 49% 19.645.779.654 (19.645.779.654) -- -- KSO/JO Waskita - NK Jalan Batu Aji Kuaro 60% -- 18.392.495.327 20.080.726.182 38.473.221.509 KSO/JO Waskita - Brantas - Wika Bendung Gerak Sembayat 33% -- 14.623.269.416 6.534.483.725 21.157.753.141

KSO/JO Waskita - Yodya Karya Bandara Husein 99% 11.746.111.998 (215.004.435) (1.043.951.585) 10.487.155.978 KSO/JO Waskita - Penta Lansekap Bandara Soetta 98% 10.960.754.135 984.911.647 3.948.081.236 15.893.747.018 KSO/JO Waskita - Wika - Nindya Soker MYC 31% 10.798.405.749 (10.798.405.749) 9.045.838.634 9.045.838.634 KSO/JO Waskita - Brantas Rekons. Sabo Dam Merapi 51% 15.150.066.906 (13.172.057.743) (1.978.009.163) -- KSO/JO Waskita - PP BPK RI 56% 8.351.731.177 (8.351.731.177) -- -- KSO/JO Waskita - PP - Hutama Jembt. Siak IV 35% 8.074.177.465 (1.614.835.593) (6.459.341.872) -- KSO/JO Waskita - Adhi Pengaman Pantai Jakarta Tahap 2 Paket 1 45% 8.057.939.067 (4.400.664.709) 8.836.127.332 12.493.401.691 KSO/JO Waskita - Wika - PP - HK Jatigede Sumedang 25% 7.448.173.986 1.087.336.872 (1.087.336.872) 7.448.173.986 KSO/JO Waskita - Wika Run Way SSK II 51% 3.900.355.756 (3.900.355.756) -- -- KSO/JO Waskita - Hutama Manado - Bitung (Air Madidi) 45% 3.519.216.387 (3.519.216.387) 3.080.745.497 3.080.745.497 KSO/JO Waskita - Wika Jalan Tol Ciawi Sukabumi seksi 1 51% -- -- -- -- KSO/JO Waskita - Wika RSUD Pasar Minggu 40% 2.360.527.445 120.746.830 (2.209.572.342) 271.701.933 KSO/JO Waskita - PP Jembatan Sungai Brantas 43% 2.245.752.872 (2.245.752.872) -- -- KSO/JO Waskita - Adhi - PP Jl. SS Karawang 33% 1.920.444.883 (1.920.444.883) -- -- KSO/JO Waskita - PP Jembatan Sungai Brantas 43% 1.909.534.795 (1.909.534.795) -- -- KSO/JO Waskita - Adhi Kali Lamong 55% 1.794.983.751 (1.794.983.751) -- -- KSO/JO Waskita - Brantas Bendung Gerak Tempe 50% 1.226.486.420 (1.226.486.420) -- -- KSO/JO Waskita - PP Pkt 3 - Solo Kertosono 43% 191.424.924 4.486.352 -- 195.911.276 KSO/JO Waskita - Adhi Irigasi Sampean (Pirimp) Situbondo 45% (87.906.454) 87.906.454 -- -- KSO/JO Waskita - Adhi - HK - Wika Suramadu CIC 25% (2.598.000.000) 2.598.000.000 -- -- KSO/JO Waskita - BAP Bendungan Tapin 49% (4.232.496.189) 2.389.861.783 21.633.969.589 19.791.335.183 KSO/JO Waskita - Brantas Pandan Duri II 51% (16.591.018.687) 16.591.018.687 -- -- KSO/JO Waskita - PP - Wika Jembatan Merah Putih 34% (114.659.665.704) 128.986.639.282 5.288 14.326.978.866 KSO/JO Waskita - Wika Runway BDR Samarinda Baru 43% -- -- -- -- KSO/JO Waskita - Adhi Bendungan Way Sekampung (Paket 2) 63% -- -- 7.790.337.543 7.790.337.543 KSO/JO Waskita - Adhi Bendungan Leuwi Keris Paket 2 70% -- -- 7.071.255.489 7.071.255.489 KSO/JO Waskita - WIKA Jalan Tol Seksi-1 Ciawi - cigombong/Lido (Paket 1) 51% 3.107.279.797 (2.055.728.746) 14.012.081.226 15.063.632.277

Jumlah/ Total 69.670.219.388 55.277.773.343 92.650.236.741 217.598.229.472






LampiranAttachment






87

Rincian saldo investasi ventura bersama dengan pihak ketiga adalah sebagai berikut:

Details of investment in joint ventures with third parties are as follows:

Setoran (Penarikan)/ Pengakuan LabaKoreksi/ Placement (Rugi)/

Persentase/ Saldo Awal/ (Withdrawal)/ Gain (Loss) Saldo Akhir/Proyek/ Project Percentage Beginning Balance Correction Recognition Ending Balance

% Rp Rp Rp RpPihak Ketiga/ Third Parties

KSO/JO WKR - Asiana Virro Senopati 51% 338.711.013.572 8.340.899.427 (7.874.887) 347.044.038.112 KSO/JO WKR - Darmo Permai Segi 88 Avenue 51% 260.261.272.475 19.049.955.002 26.168.869.434 305.480.096.911 KSO/JO Waskita - Wika - PP - Jaya Gd. Terminal 3 45% 95.108.488.231 (8.011.347.571) 35.781.377 87.132.922.037 KSO/JO Waskita - Triniti Alam Sutra 51% 92.691.467.305 73.632.104.226 122.274.107 166.445.845.638 KSO/JO WKR - Dalawa Zallaka - Batu Tumpeng 51% 75.737.010.225 127.781.285.502 (72.018.796) 203.446.276.931 KSO/JO WKR - Sirius Yukata Suites 51% 74.953.088.246 10.507.031 (298.916) 74.963.296.361 KSO/JO WKR - Ekatama Apartemen Pejaten 60% -- -- 29.390.315.730 29.390.315.730 KSO/JO WKR - RNI RNI Office Park 59% -- 73.078.259.779 36.951.786.570 110.030.046.349 KSO/JO Waskita - JPC SMM Muara Teweh Div.Sipil 68% 61.687.353.440 76.749.372.974 (73.418.681.174) 65.018.045.240 KSO/JO Waskita - Brantas Terminal Selatan Bandara Djuanda (Thp 2) 80% 36.538.276.678 (36.538.276.678) -- -- KSO/JO Waskita - Arkonin Renov. Bandara Ngurah Rai 70% 32.028.251.260 (32.028.213.381) (37.879) -- KSO/JO Waskita - Basuki Rahmana Putra Dredging & Embankmen 60% -- 21.328.737.599 -- 21.328.737.599 KSO/JO Waskita - Basuki Rahmanta Putra Bendung Batang Sinamar 60% -- 12.973.233.681 (12.973.233.681) -- KSO/JO Waskita - Citra Mandiri Lakitan 70% (104) (104.213.503) 6.459.375.186 6.355.161.579 KSO/JO Waskita - Taruna Putra Pertiwi DI Colo 70% -- 1.298.415.716 6.549.079.662 7.847.495.378 KSO/JO Waskita - Yasa Jl. Galing Aruk 100% 20.748.285.170 -- 14.574.844.623 35.323.129.793 KSO/GO WBP - Jakon Normalisasi Turap Pasar Lama 60% 17.819.135.117 (0) (3.354.253.842) 14.464.881.275 KSO/JO Waskita - Wika - Shanghai Jl. Tol Cisumdawu 10% 7.312.086.132 -- 414.722.067 7.726.808.199 KSO/JO Waskita - Bawakaraeng Irigasi D.I. Batang Alay 70% 7.140.621.695 636.627.223 10.596.382.836 18.373.631.754 KSO/JO Waskita - Wika - IPA Dermaga Semarang 33% 6.101.466.165 (6.101.466.165) -- -- KSO/JO Waskita - IHC Pengadaan Dredger 99% 6.057.872.365 (6.057.872.365) -- -- KSO/JO Waskita - Baswara - Mahir Jaya Tulur Aji Jangkat 100% 5.805.911.452 -- -- 5.805.911.452 KSO/JO Waskita- Daelim - Wika Karian Multipurpose Dam Project 22% 5.031.789.611 -- 6.846.113.612 11.877.903.223 KSO/JO Waskita - Cempaka Bendung Baliase 55% 4.856.834.059 -- 8.081.638.808 12.938.472.867 KSO/JO Waskita - Luhribu Reservoir Bdg MA Kayu 55% 4.529.077.329 (4.529.077.329) -- -- KSO/JO Waskita - Abdi Mulia Berkah Sal Primer Jabung II 70% -- 4.271.979.633 6.517.821.610 10.789.801.243 KSO/JO Waskita - Usaha Batanghari Jembt. Muara Sabak 63% 3.543.677.424 (708.735.485) (2.834.941.939) -- KSO/JO Waskita - Witada Bangun Gemilang Timbunan Tanah Bandara Mutiara 55% 3.509.212.953 (3.509.212.953) -- -- KSO/JO Waskita - Siwa Prestasi Faspela Pantoloan 2013 55% 2.991.566.035 (2.991.566.035) -- -- KSO/JO Waskita - Panca Duta Peningktn Jln Kambuaya-Klamono 51% 2.829.354.310 (2.829.354.310) -- -- KSO/JO Waskita - Adi Jaya Lima Pradana Pengendalian Sedimen Bawakaraeng 55% 2.790.349.272 (2.790.349.272) -- -- KSO/JO Waskita - PP - Deltamarga Jl. Pesisir (Coastel Road Construction) 45% 2.784.798.707 (2.784.798.707) -- -- KSO/JO Waskita - HK Sal Induk Siderejo 51% 3.398.250.480 (70.717.219) 4.006.259.642 7.333.792.903 KSO/JO Waskita - Lombok I.P Jln Gerung - Mataram 4 51% 2.722.234.086 (2.722.234.086) -- -- KSO/JO Waskita - Yasa Bandara Kalimarau 55% 2.500.536.820 (2.500.536.820) -- -- KSO/JO Waskita - metallungical - Wika - NK Jl Tol Cisumdawu Phase 2 8% 1.965.713.886 (1.965.713.886) 5.264.440.264 5.264.440.264 KSO/JO Waskita - JPC SMM Muara Teweh Div EPC 68% 1.658.179.841 (1.658.179.841) -- -- KSO/JO Waskita - Nindya - Sacna Irigasi Sapon 40% 1.296.132.700 (1.296.132.700) -- -- KSO/JO Waskita - Rindang Jl T Besar Bujung Tenuk 55% 1.052.050.539 (1.052.050.539) -- -- KSO/JO Waskita - Tepat Guna Pelebaran Jl Ampenan-Pemenang 51% 651.113.247 (651.113.247) -- -- KSO/JO Waskita - IHC Pengadaan Dredger 99% 327.351.926 (327.351.926) -- -- KSO/JO Waskita - Eka Praya Jl. Akses Bill Thp II 51% 200.000.000 (200.000.000) -- -- KSO/JO Waskita - Modern Dermaga Peti Kemas (CY-01) 60% 157.345.739 527.148.980 -- 684.494.719 KSO/JO Waskita - Lombok I.P Jembatan Padolo Cs 51% 62.219.661 (62.219.661) -- -- KSO/JO Waskita - Ricky Kencana Underpass Simpang Patai-Pusri 70% 1.134.927 (1.134.927) -- -- KSO/JO Waskita - Tirta Struktur Dalam Jl. Pontianak 67% (44.888) 44.888 -- -- KSO/JO Waskita - CPA Sandai Nanga Tayap Kalbar 65% (433.926) 433.926 -- -- KSO/JO Waskita - Pangkho BNN Makassar 75% (21.191.162) 21.191.162 -- -- KSO/JO Waskita - Jaya - Nusantara Jl. Arteri Siring - Porong Paket 1 80% (32.628.891) 32.628.891 -- -- KSO/JO Waskita - Lombok I.P Jembatan Sori Lan Cs 51% (62.219.661) 62.219.661 -- -- KSO/JO Waskita - Surya Bakti Jalan Pendekat Mahakam IV Sisi Samarinda Kota (MYC) 60% (145.149.760) (0) 11.929.093.373 11.783.943.613 KSO/JO Waskita - Kega Harris Hotel Yogya 70% (168.986.561) 168.986.561 -- -- KSO/JO Waskita - Indopenta Drainase Pekalongan 60% (282.000.000) 282.000.000 -- -- KSO/JO Waskita - Tokyo FO Merak Balaraja 40% (982.365.052) 1.670.224.251 (687.859.199) -- KSO/JO Waskita - Feberco PLN Curup 60% -- 111.375.085 (111.375.085) 0 KSO/JO Waskita - Rimba - Marinda Tol Balikpapan-Samarinda 51% (2.130.903.250) 2.130.903.250 -- -- KSO/JO Waskita - CPA Spam Samarinda Utara 65% (3.939.456.385) 3.939.456.385 -- -- KSO/JO Waskita - Perdasa - Buluh - Larasati Jl. Talisayan - Batu Lepok 30% (4.330.834.275) 12.530.197.948 (8.199.363.673) -- KSO/JO Waskita - Daya Mulia Turangga Ipuh Bantal Roads 60% (6.862.170.380) 21.957.047.095 (15.094.876.715) -- KSO/JO Waskita - ZUG PLTU Rote 40% (9.092.558.766) 22.824.098.851 (13.731.540.085) -- KSO/JO Waskita - Yasa Bandara Kuala namu 70% (9.244.526.918) 16.508.422.322 (7.263.895.404) -- KSO/JO Waskita - Andesmont Jl. Kebayan - Simpang Kraft 70% -- -- -- -- KSO/JO Waskita - PAL PLTU Malinau 75% (44.397.017.721) 89.936.811.041 (45.539.793.320) -- KSO/JO Waskita - Kajima E2 Cilincing - Jampea 40% (35.942.640.448) 72.855.400.471 (36.912.760.023) -- KSO/JO Waskita - Gorip Nanda Guna Jl. Gempor Paket 2 Porong-Kejapan 60% -- -- 22.712.846.384 22.712.846.384 Waskita - GXED, KSO PLTA Genyem 100% -- 21.439.708.765 (21.439.708.765) -- Waskita - Adhi KSO EINRIP, ENB-03 Bts. Cabdin Dompu - Banggo 100% -- 2.000.000 (2.000.000) -- Waskita - Brantas-Wika Normalisasi Kali Garang 34% -- 1.631.127.507 (1.631.127.507) -- Waskita - Adhi Bojonegoro Barrage 45% -- 3.300.853.519 (3.300.853.519) -- KSO/JO WKR - KAI TOD Stasiun Bogor 100% -- 595.740.798 -- 595.740.798 KSO/JO Waskita - Indah Karya Ciasem Pamanukan 97% (5.971.005.537) 5.971.005.537 -- -- KSO/JO Waskita - Larasati Pengend Banjir Karang Asam 55% (1.604.585.800) 1.604.585.800 -- -- KSO/JO Waskita - Wika - IPA Dermaga Semarang 33% (4.747.226.520) 4.747.226.520 -- -- KSO/JO Waskita - Sinar Intan PDAM Tanah Grogot 75% 5.658.241.837 (5.658.241.837) -- -- Waskita - Acset Jalan Layang Cikampek 51% -- 12.149.992.505 (12.149.992.505) --

Sub Jumlah/ Sub Total 1.063.260.818.912 589.002.099.069 (62.104.841.629) 1.590.158.076.353

Jumlah/ Total 1.132.931.038.300 644.279.872.412 30.545.395.112 1.807.756.305.825












88

Tidak terdapat perubahan kepemilikan atau hak suara Grup untuk tahun-tahun yang dilaporkan.

There has been no change in the Group's ownership or voting interests in these joint ventures for the reported years.

Pada tahun berjalan Perusahaan membebankan rugi penurunan nilai sebesar Rp 87,133,764,920 yang dicatat sebesar pada akun bagian laba (rugi) bersih entitas asosiasi dan ventura bersama (catatan 45).

in the current year the Company charger impairment losses amounted to the Rp 87,133,764,920 that recorded in account equity in net income (loss) of associate and joint ventures (Note 45).

Operasi bersama Joint Operation Perusahaan mempunyai 15% bagian dalam Perjanjian Pembentukan Konsorsium Dalam Rangka Pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Terminal Multipurpose dan Fasilitas Pendukung di Pelabuhan Kuala Tanjung di Propinsi Sumatera Utara. Perusahaan berhak atas proporsi bagian dari penghasilan dan dikenakan proporsi bagian dari biaya operasi bersama.

The Company has a 15% share in the Consortium Agreement for the Construction of Multipurpose Port and Support Facilities at the Port of Kuala Tanjung in North Sumatera Province. The Company is entitled to a proportionate share of the income and bears a proportionate share of the joint operating’s expenses.

Perusahaan mempunyai bagian dalam perjainjian pelaksanaan pekerjaan pembangunan Jalan Tol Jakarta Cikampek II Elevated ruas Cikunir s.d Karawang Barat sta 9+500 - sta 28+480 (Catatan 58).

The Company have shares in the joint operation for the construction work of Jakarta Cikampek II Toll Road Elevated Cikunir to West Karawang sta 9 + 500 - sta 28 + 480 (Note 58).

14. PROPERTI INVESTASI 14. INVESTMENT PROPERTIES

2017 2016 Rp Rp

Harga Perolehan Acquisition CostTanah 107.994.333 107.994.333 LandBangunan 167.620.750.539 167.620.750.539 Building

Jumlah Harga Perolehan 167.728.744.872 167.728.744.872 Total Acquisition Cost

Nilai Wajar Fair ValueTanah 79.205.000.000 79.205.000.000 LandBangunan 180.765.000.000 180.765.000.000 Building

Total Nilai Wajar 259.970.000.000 259.970.000.000 Total Fair ValuePengurangan (193.423.747.126) (206.559.468.920) Deduction

Jumlah Properti Investasi 66.546.252.874 53.410.531.080 Total Investment Properties


Properti investasi merupakan proyek gedung perkantoran dan hotel Cawang dalam pengembangan, yang berlokasi di Jalan MT Haryono Cawang, dengan luas lahan sebesar 3.650m2.

Property investments consist of office building and Cawang hotel project under development, located in Jalan MT Haryono Cawang, lying on a land area of 3,650sqm.

Terdapat pengalihan properti investasi milik Perusahaan menjadi penambahan penyertaan pada WKR, entitas anak, melalui pengalihan kepemilikan (inbreng) berdasarkan akta notaris Yusdin Fahim, S.H., No. 19 tanggal 26 Pebruari 2016 dengan nilai wajar sebesar Rp 259.970.000.000.

There is a transfer of the Company’s investment properties as an additional investment in WKR a subsidiary, through transfer of ownership (inbreng), based on notarial deed by Notary Yusdin Fahim, S.H,.No. 19 dated February 26, 2016 with fair value of Rp 259,970,000,000.

Pada tahun 2016, berdasarkan surat persetujuan dari Komisaris WKR No. 001.1/WKR/DK/2016, terdapat persetujuan pengalihan sebagian dari properti investasi dengan nilai Rp 206.559.468.920 untuk dialihkan sebagai aset tetap (Catatan 16).

In 2016, based on approval letter from the Commissioners of WKR No. 001.1/WKR/DK/2016, there are approval to transfer a portion of investment properties amounted to Rp 206,559,468,920, to be transferred as fixed assets (Note 16).

Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, nilai wajar properti investasi adalah masing-masing sebesar Rp 66.546.252.874 dan Rp 53.410.531.080 berdasarkan laporan penilaian dari KJPP Desmar & Rekan, penilai independen. Penilaian dilakukan berdasarkan Pendekatan Data Pasar.

As of December 31, 2017 and 2016, the fair value of the investment properties amounted to Rp 66,546,252,874 and Rp 53,410,531,080, respectively, derived from the valuation report of KJPP Desmar & Rekan, independent valuers. The valuation was based on Market Data Approach.





LampiranAttachment






89

15. INVESTASI JANGKA PANJANG LAINNYA 15. OTHER LONG-TERM INVESTMENTS

2017 2016 Rp Rp

PT Prima Multi Terminal 272.622.000.000 212.622.000.000 PT Citra Karya Jabar Tol 15.000.000.000 -- PT Citra Waspphutowa -- 193.532.046.393 PT Jasamarga Kualanamu Tol -- 142.250.000.000

Jumlah/ Total 287.622.000.000 548.404.046.393


Rincian mutasi investasi jangka panjang lainnya sebagai berikut:

The detail of mutation of other long-term investment are as follows:

Persentase PenambahanKepemilikan/ Saldo Awal/ (Pengurangan) Saldo Akhir/

Percentage of Beginning Balance Addition (Deduction) Ending BalanceOwnership 2017 2017 2017

% Rp Rp Rp

PT Prima Multi Terminal 20,00% 212.622.000.000 60.000.000.000 272.622.000.000 PT Citra Wasphutowa 12,50% 193.532.046.393 (193.532.046.393) -- PT Jasamarga Kualanamu Tol *) 15,00% 142.250.000.000 (142.250.000.000) -- PT Citra Karya Jabar Tol 15,00% -- 15.000.000.000 15.000.000.000

Jumlah/ Total 548.404.046.393 (260.782.046.393) 287.622.000.000


*) Reklasifikasi ke investasi pada Entitas Asosiasi *) Reclassified to Investments in Associates Entities

Persentase PenambahanKepemilikan/ Saldo Awal/ (Pengurangan) Saldo Akhir/

Percentage of Beginning Balance Addition (Deduction) Ending BalanceOwnership 2016 2016 2016

% Rp Rp Rp

PT Kresna Kusuma Dyandra Marga 60,00% 240.000.000.000 (240.000.000.000) -- PT Prima Multi Terminal 20,00% 107.222.000.000 105.400.000.000 212.622.000.000 PT Citra Wasphutowa 12,50% 175.000.000.000 18.532.046.393 193.532.046.393 PT Jasamarga Kualanamu Tol 15,00% 18.000.000.000 124.250.000.000 142.250.000.000 Jumlah/ Total 540.222.000.000 8.182.046.393 548.404.046.393


PT Prima Multi Terminal (PMT) PT Prima Multi Terminal (PMT)

Perusahaan memiliki penyertaan sebesar 20,00% pada PMT atau setara Rp 26.100.000.000. Perusahaan ini didirikan sesuai Akta Pendirian No. 04 tanggal 26 September 2014 dari Notaris Tuti Sumarni, S.H., MH, bergerak di bidang perdagangan dan jasa.

The Company has investments of 20.00% in PMT or equal to Rp 26,100,000,000. The company was established under the Notarial Deed of Establishment No. 04 dated September 26, 2014 of Notary Tuti Sumarni, S.H., MH, engaged in trading and services.

Berdasarkan Akta No. 6 tanggal 16 Desember 2015 dari notaris Tuti Sumarni, S.H., MH, PT Perumahan Pembangunan Tbk melakukan penjualan sebagian saham sebanyak 5% yang dimiliki didalam PMT atau sebesar Rp 9.150.000.000.

Based on Notarial Deed No. 6 dated December 16, 2015 of notary Tuti Sumarni, S.H., MH, PT Perumahan Pembangunan Tbk sale some of its own shares on PMT amounted to 5% or equivalent to Rp 9,150,000,000.

Pada tanggal 14 Desember 2017, Perusahaan menambah penyertaan di PMT sebesar Rp 60.000.000.000. Kepemilikan Perusahaan menjadi sebesar 20,69%. Manajemen berpendapat penyertaan di PMT belum memiliki pengaruh signifikan sampai dengan tanggal pelaporan. Akta notaris atas perubahan modal PMT masih dalam proses finalisasi.

On December 14, 2017, the Company added investment in PMT amounted to Rp 60,000,000,000. The increased of the Company’s participation become 20.69%. Management has assessed that participation in PMT does not have significant influence up to reporting date. The notarial deed of PMT’s capital changes still in progress of finalization.











90

PT Citra Karya Jabar Tol (CKT) PT Citra Karya Jabar Tol (CKT)

WTR memiliki penyertaan sebesar 15,00% dari modal CKT atau sebesar Rp 15.000.000.000. CKT didirikan sesuai Akta Pendirian No. 18 tanggal 30 Januari 2017 dari Notaris Dessi, S.H., M.Kn., bergerak di bidang pengusahaan jalan tol.

WTR owns investment equivalent to 15.00% of CKT paid in capital or amounted to Rp 15,000,000,000. CKT was established based on the Notarial Deed No. 18 dated January 30, 2017 of Dessi, S.H., M.Kn. and engaged in toll road concession.

PT Citra Waspphutowa (CW) PT Citra Waspphutowa (CW)

Perusahaan dan WTR masing-masing memiliki penyertaan sebesar 12,50% pada CW atau setara Rp 50.000.000.000 yang didirikan sesuai Akta Pendirian No. 10 tanggal 13 Januari 2006 dari Notaris Drs. Soegeng Santosa, S.H., MH, bergerak di bidang pengusahaan jalan tol.

The Company and WTR each owns investment of 12.50% in CW or equivalent to Rp 50,000,000,000. This entity was established based on the Notarial Deed No. 10 dated January 13, 2006 of Notary Drs. Soegeng Santosa, S.H., MH, engaged in toll concession right.

16. ASET TETAP - BERSIH 16. FIXED ASSETS - NET

Saldo Awal/ Penambahan/ Hapus Buku/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Saldo Akhir/Beginning Balance Addition Written Off Deduction Reclassification Ending Balance

Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Biaya Perolehan Acquisition CostTanah 967.913.020.311 231.921.443.410 -- -- -- 1.199.834.463.721 LandGedung 316.814.062.131 -- -- -- 139.905.045.918 456.719.108.049 BuildingPabrik 148.989.006.755 261.699.503.803 -- -- -- 410.688.510.558 PlantPerlengkapan Kantor 33.393.768.285 23.318.613.359 -- -- -- 56.712.381.644 Office SuppliesPeralatan Proyek 1.373.087.251.367 1.123.806.601.861 -- -- 496.455.154.878 2.993.349.008.106 Project EquipmentsKendaraan 27.062.882.568 3.056.704.346 -- -- -- 30.119.586.914 Vehicles

Jumlah 2.867.259.991.417 1.643.802.866.779 -- -- 636.360.200.796 5.147.423.058.992 Total

Aset dalam Pelaksanaan Assets in ProgressGedung, Pabrik, dan Building, Plant

Peralatan Proyek 733.721.002.398 609.316.330.326 -- -- (636.360.200.796) 706.677.131.928 Project Equipments

Akumulasi Penyusutan Accumulated DepreciationGedung 68.455.565.556 25.507.662.207 -- -- -- 93.963.227.763 BuildingPabrik 2.183.201.464 3.209.362.507 -- -- -- 5.392.563.971 PlantPerlengkapan Kantor 21.065.183.152 9.405.274.131 -- -- -- 30.470.457.283 Office SuppliesPeralatan Proyek 484.483.040.175 481.484.134.193 -- -- -- 965.967.174.368 Project EquipmentsKendaraan 10.947.751.252 5.070.885.922 -- -- -- 16.018.637.174 Vehicles

Jumlah 587.134.741.599 524.677.318.960 -- -- -- 1.111.812.060.559 Total

Nilai Buku 3.013.846.252.216 4.742.288.130.361 Book Value


Saldo Awal/ Penambahan/ Hapus Buku/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Saldo Akhir/Beginning Balance Addition Written Off Deduction Reclassification Ending Balance

Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Biaya Perolehan Acquisition CostTanah 536.520.330.000 431.392.690.311 -- -- -- 967.913.020.311 LandGedung 190.578.174.470 126.235.887.661 -- -- -- 316.814.062.131 BuildingPabrik 28.557.974.359 326.223.348.378 -- -- (205.792.315.982) 148.989.006.755 PlantPerlengkapan Kantor 25.502.014.103 7.891.754.182 -- -- -- 33.393.768.285 Office SuppliesPeralatan Proyek 837.927.095.896 589.429.425.471 -- -- (54.269.270.000) 1.373.087.251.367 Project EquipmentsKendaraan 13.977.146.066 13.085.736.502 -- -- -- 27.062.882.568 Vehicles

Jumlah 1.633.062.734.894 1.494.258.842.505 -- -- (260.061.585.982) 2.867.259.991.417 Total

Aset dalam Pelaksanaan Assets in ProgressGedung, Pabrik, dan Building, Plant

Peralatan Proyek 679.292.961.039 78.827.895.750 (387.809.551) (22.584.695.070) (1.427.349.770) 733.721.002.398 and Project Equipment

Akumulasi Penyusutan Accumulated DepreciationGedung 57.119.874.473 11.335.691.083 -- -- -- 68.455.565.556 BuildingPabrik 794.309.906 1.388.891.558 -- -- -- 2.183.201.464 PlantPerlengkapan Kantor 16.193.709.851 4.871.473.301 -- -- -- 21.065.183.152 Office SuppliesPeralatan Proyek 306.066.347.737 178.416.692.438 -- -- -- 484.483.040.175 Project EquipmentsKendaraan 9.037.458.512 1.910.292.740 -- -- -- 10.947.751.252 Vehicles

Jumlah 389.211.700.479 197.923.041.120 -- -- -- 587.134.741.599 Total

Nilai Buku 1.923.143.995.454 3.013.846.252.216 Book Value






LampiranAttachment






91

Aset tetap, berupa tanah, pabrik, kendaraan dan gedung dijadikan jaminan atas perolehan kredit dari bank. Sebagian tanah berikut gedungnya dijadikan jaminan kepada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (Catatan 21), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Catatan 21), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (Catatan 21) dan Indonesia Eximbank (Catatan 21) masing-masing sebesar Rp 109.135.230.000, Rp 6.750.000.000, Rp 16.186.000.000, dan Rp 5.153.000.000, dengan nilai keseluruhan Rp 253.698.792.958, dan nilai wajar tanah dan gedung yang dijaminkan sebesar Rp 201.353.690.000.000.

Certain land, plants, vehicles and buildings asset are used as collateral for bank loans. Some land and buildings above are used as collaterals to PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (Note 21), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Note 21), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (Note 21) and Indonesia Eximbank (Note 21) amounted to Rp 109,135,230,000, Rp 6,750,000,000, Rp 16,186,000,000, Rp 5,153,000,000, respectively, with total amount of Rp 253,698,792,958, and the fair value of the lands and buildings as collateral amounted to Rp 201,353,690,000,000.

Sejak tahun 2015, Grup menerapkan metode revaluasi untuk aset tetap kelompok tanah dan bangunan (Catatan 2). Berdasarkan penilaian penilai independen KJPP Asrori & Rekan tanggal 8 Januari 2016 atas aset tersebut, nilai wajar aset tetap tanah dan bangunan per 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp 669.978.629.997, sehingga terdapat selisih penilaian aset tetap sebesar Rp 507.371.858.079, dan Grup mencatat selisih revaluasi aset tetap sebesar Rp 492.150.702.338 pada ekuitas setelah dikurangi dengan pajak.

Since 2015, the Group applied the revaluation model of fixed assets classified as land and buildings (Note 2). Based on revaluation of independent appraisal KJPP Asrori & Rekan dated January 8, 2016 on the assets, the fair value of fixed assets on Group land and building as of December 31, 2015 amounted to Rp 669,978,629,997, hence that there is a surplus revaluation amounted to Rp 507,371,858,079 and the Group has recorded surplus revaluation in fixed assets amounted to Rp 492,150,702,338 on equity after deducting tax.

Gedung, pabrik dan peralatan dalam penyelesaian pada 31 Desember 2017 sebesar Rp 706.677.131.928 terutama terdiri dari bangunan dalam penyelesaian dari WKE, entitas anak, sebesar Rp 2.485.976.021, pabrik beton dalam penyelesaian sebesar Rp 258.099.460.317 dan peralatan Perusahaan sebesar Rp 446.091.695.590.

The building, plant and equipment under construction as of December 31, 2017 amounted to Rp 706,677,131,928 mainly consisted of building in progress belongs to WKE, a subsidiary, amounted to Rp 2,485,976,021, precast plant in progress amounted to Rp 258,099,460,317 and equipment in progress of precast amounted to Rp 446,091,695,590.

Gedung, pabrik dan peralatan dalam penyelesaian pada 31 Desember 2016 sebesar Rp 733.721.002.398 terutama terdiri dari pabrik listrik tenaga hydro dalam penyelesaian dari WSE, entitas anak, sebesar Rp 1.427.346.779, pabrik beton dalam penyelesaian sebesar Rp 721.365.038.905 dan peralatan proyek Perusahaan sebesar Rp 10.928.616.714.

Building, plant and equipments under construction as of December 31, 2016 amounted to Rp 733,721,002,398 mainly consist of hydro electricity power plant in progress belongs to WSE, a subsidiary, amounted to Rp 1,427,346,779, precast plant in progress amounted to Rp 721,365,038,905 and the Company’s project equipments amounted to Rp 10,928,616,714.

Terdapat pengurangan aset tetap dalam penyelesaian pada 31 Desember 2016 yaitu gudang Ciputat sesuai dengan berita acara penghapusbukuan No. 01/WK/ TIPAT/2016 tanggal 9 Desember 2016 sebesar Rp 387.809.551.

There was deduction of assets in progress as of December 31, 2016 - Ciputat warehouse, based on minutes of write off meeting No. 01/WK/ TIPAT/2016 dated December 9, 2016 amounted to Rp 387,809,551.

Revaluasi aset tetap dilakukan secara berkala setiap tiga (3) tahun.

Revaluation of fixed assets will be done periodically every three (3) years.

Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut: Depreciation expenses are allocated as follows:

2017 2016 Rp Rp

Beban Pokok Pendapatan (Catatan 40) 491.508.422.115 170.440.658.395 Cost of Revenues (Note 40)Beban Umum dan Administrasi General and Administrative

(Catatan 41) 33.168.896.845 27.482.382.725 Expenses (Note 41)

Jumlah 524.677.318.960 197.923.041.120 Total


akselerasi pertumbuhan ekonomi melalui pembangunan

Documents