aktifitas dakwah ustadz dr. h. syamsul yakin, ma...

80
AKTIFITAS DAKWAH USTADZ DR. H. SYAMSUL YAKIN, MA DI KALANGAN REMAJA MUSHALLA MADINATUL QUR’AN SAWANGAN DEPOK SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Oleh: HAFIDZ ABDILLAH NIM: 105051001853 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011 M / 1432 H  

Upload: lyngoc

Post on 30-Apr-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: AKTIFITAS DAKWAH USTADZ DR. H. SYAMSUL YAKIN, MA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42805/1/HAFIDZ... · Thaharah . atau membersihkan diri dan seterusnya. ... Bil-hikmah,

AKTIFITAS DAKWAH USTADZ DR. H. SYAMSUL YAKIN, MA

DI KALANGAN REMAJA MUSHALLA MADINATUL QUR’AN

SAWANGAN DEPOK

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Strata Satu (S1)

Oleh:

HAFIDZ ABDILLAH NIM: 105051001853

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2011 M / 1432 H

 

Page 2: AKTIFITAS DAKWAH USTADZ DR. H. SYAMSUL YAKIN, MA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42805/1/HAFIDZ... · Thaharah . atau membersihkan diri dan seterusnya. ... Bil-hikmah,

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang di ajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh Gelar Strata Satu di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti hasil karya ini bukan hasil karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 12 Desember 2011

H. Hafidz Abdillah

 

Page 3: AKTIFITAS DAKWAH USTADZ DR. H. SYAMSUL YAKIN, MA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42805/1/HAFIDZ... · Thaharah . atau membersihkan diri dan seterusnya. ... Bil-hikmah,

AKTIFITAS DAKWAH USTADZ DR. H. SYAMSUL YAKIN, MA

DI KALANGAN REMAJA MUSHALLA MADINATUL QUR’AN

SAWANGAN DEPOK

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Strata Satu (S1)

Oleh:

Hafidz Abdillah NIM: 105051001853

Dibawah bimbingan :

Drs. Masran, MA NIP. 150275384

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2011 M / 1432 H

 

Page 4: AKTIFITAS DAKWAH USTADZ DR. H. SYAMSUL YAKIN, MA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42805/1/HAFIDZ... · Thaharah . atau membersihkan diri dan seterusnya. ... Bil-hikmah,

 

Page 5: AKTIFITAS DAKWAH USTADZ DR. H. SYAMSUL YAKIN, MA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42805/1/HAFIDZ... · Thaharah . atau membersihkan diri dan seterusnya. ... Bil-hikmah,

i

ABSTRAK

Hafidz Abdillah

Aktifitas Dakwah Ustadz DR. H. Syamsul Yakin, MA Di Kalangan Remaja

Mushalla Madinatul Qur’an Sawangan Depok

Usia remaja adalah masa penting dalam rentang kehidupan manusia. Masa

ini dikenal sebagai suatu periode peralihan, suatu masa dimana terjadi perubahan-

perubahan yang sangat pesat, usia bermasalah, masa dimana individu mencari

identitas diri, usia yang menakutkan, masa tidak realistik, dan masa menuju

dewasa.

Karena itulah maka remaja memerlukan sosok manusia yang dapat dijadikan

panutan mereka dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Panutan itu bisa berupa

orang tua di rumah maupun guru-guru di sekolah. Maka dari itu remaja sangat

bergantung dengan siapa mereka bergaul, bertukar fikiran serta belajar, sebab

remaja sangat membutuhkan sosok yang mampu memberikan semangat dalam

belajar demi meraih prestasi yang baik disekolah, mengajak dalam kebaikan, dan

tentu saja sosok itu pun bisa memberikan contoh pribadinya dalam mengerjakan

kebajikan didalam kehidupan sehari-harinya.

Keberadaan Ustadz DR. H. syamsul Yakin, MA dengan aktifitas dakwahnya

mendapatkan perhatian yang sangat besar dari kalangan remaja Mushalla

Madinatul Qur’an Sawangan Depok, karena beliau dipandang sebagai sosok yang

layak untuk dijadikan teladan karena dakwahnya sangat efektif, karena itu penulis

tertarik untuk meneliti aktifitas dakwah Ustadz DR. H. Syamsul Yakin, MA

Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kualitatif

dengan metode deskriftif. Dan dalam melakukan penelitian ini penulis ingin

menemukan jawaban tentang bagaimana Aktifitas dan Metode Dakwah yang

diterapkan Ustadz DR. H. Syamsul Yakin, MA dalam membina remaja di

Mushalla Madinatul Qur’an Sawangan Depok. Melalui wawancara, observasi,

dan dokumentasi.

Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Aktifitas Dakwah Ustadz DR.

H. Syamsul Yakin, MA. Adalah dengan Berceramah dan remaja pun diberikan

kesempatan untuk bertanya tentang apa yang disampaikannya, serta Memberikan

materi yang beragam kepada remaja, baik materi tentang Habluminallah atau

bagaimana cara yang benar didalam melaksanakan perintah Allah SWT dan

Hablumminannas atau bagaimana cara yang baik dan benar didalam bergaul

antara sesama manusia serta senantiasa menyampaikan Ilmu Fiqh, mulai dari

membahas tentang Berwudhu, tentang Shalat, tentang Thaharah atau

membersihkan diri dan seterusnya.

Dari penelitian ini pun dapat disimpulkan bahwa Metode Dakwah Ustadz

DR. H Syamsul Yakin, MA dalam Aktifitasnya di kalangan remaja Mushalla

Madinatul Qur’an adalah Bil-hikmah, Mauizhah Hasanah, dan Mujadalah Bil Lati

Hiya Ahsan, Metode Tanya Jawab, dan Metode Demonstrasi/Praktek.

 

Page 6: AKTIFITAS DAKWAH USTADZ DR. H. SYAMSUL YAKIN, MA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42805/1/HAFIDZ... · Thaharah . atau membersihkan diri dan seterusnya. ... Bil-hikmah,

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah wa Syukurillah puji syukur penulis panjatkan atas semua

nikmat dan karunia yang Allah berikan selama ini, yang tak henti-hentinya

memberikan kekuatan yang luar biasa disaat penulis merasakan lelah dan jenuh

menghadapi semua kesulitan dalam penyusunan skripsi ini, sehingga skripsi

yang berjudul Aktifitas Dakwah Ustadz DR. H. Syamsul Yakin, MA Di

Kalangan Remaja Mushalla Madinatul Qur’an Sawangan Depok telah

disusun.

Sholawat serta salam semoga tercurahkan kepada Nabi Besar Muhammad

SAW yang dengan limpahan syafa’atnya menuntun kita selaku umatnya

kejalan kebaikan, yaitu jalan yang diridhoi Allah SWT.

Penulis menyadari bahwa kesempurnaan hanyalah milik Allah semata

karena sesungguhnya tanpa kehendak-Nya segala sesuatu tidak mungkin

terjadi. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis mengucapkan banyak terima

kasih kepada semua pihak yang telah membantu, baik secara langsung ataupun

tidak langsung. Betapa pun hebatnya manusia, tak ada yang bisa melakukan

segala sesuatunya sendiri tanpa bantuan orang lain. Untuk itu perkenankanlah

penulis secara khusus dengan hormat dan bangga menyampaikan ucapan

terima kasih yang se ikhlas-ikhlasnya kepada :

 

Page 7: AKTIFITAS DAKWAH USTADZ DR. H. SYAMSUL YAKIN, MA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42805/1/HAFIDZ... · Thaharah . atau membersihkan diri dan seterusnya. ... Bil-hikmah,

iii

1. Bapak Dr. Arief Subhan MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi.

2. Pembantu Dekan Bidang Akademik, Pembantu Dekan Bidang

Administrasi Umum dan Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi.

3. Bapak Drs. Jumroni, MSi, selaku Kepala Jurusan Komunikasi

Penyiaran Islam.

4. Ibu Umi Musyarofah MA, selaku Sekretaris Jurusan Komunikasi

Penyiaran Islam yang telah banyak membantu penulis dalam

menyelesaikan perkuliahan ini. terutama dalam pengurusan nilai-nilai

kuliah.

5. Bapak Drs. Masran A Muin MA, selaku Dosen Pembimbing skripsi

yang telah banyak membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini,

yang tidak henti-hentinya meluangkan waktu, fikiran dan tenaga dalam

memberikan arahan dan bimbingan disela-sela kesibukan beliau.

6. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah

memberikan ilmu, pengalaman dan wawasan serta kontribusi yang tak

ternilai harganya. Semoga menjadi amal ibadah yang tak akan terputus.

7. Dan tidak lupa pula kepada seluruh staff dan karyawan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Para staff perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah

dan Ilmu Komunikasi yang telah memberikan pelayanan kepada penulis

selama menjalani studi di kampus.

 

Page 8: AKTIFITAS DAKWAH USTADZ DR. H. SYAMSUL YAKIN, MA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42805/1/HAFIDZ... · Thaharah . atau membersihkan diri dan seterusnya. ... Bil-hikmah,

iv

8. Ustadz DR. H. Syamsul Yakin, MA selaku nara sumber dalam

penelitian ini. Untuk semua kerja sama dan bantuan serta arahannya.

9. Seluruh remaja Mushalla Madinatul Qur’an Sawangan Depok untuk

bantuan informasi, do’a. dan dukungannya serta ketua DKM Ustadz

Teguh Hartadi dan staff Mushalla Madinatul Qur’an penulis ucapkan

terima kasih yang se ikhlas-ikhlasnya.

10. Seluruh keluarga besar Chalid bin H. Muhasyim (Alm), Ayahanda H.

M. Saifullah serta Ibunda tercinta Hj. Zubaidah yang dengan kasih

sayangnya tak pernah kenal lelah dalam mendidik dan membesarkan

anak-anaknya dan selalu memberikan motivasi, doa dan seluruh

pengorbanannya baik moril maupun materil. Sehingga penulis bisa

seperti sekarang ini. Jasa kalian tidak dapat terbayar oleh apapun.

Bahkan goresan tinta tidak akan mampu mewakili besarnya perjuangan

kalian. Terima kasih ayah, ibu…

11. Teruntuk Kakak-kakakku, Ustadz Drs. Muhtaji, Hj. Murtafiah,

Ustadzah Manzilah, Zainul Fatah, Ustadzah Ruaithoh, S.Ag, Aisyu

Shalihah, S.Ag. Terima kasih atas semua dukungan kalian selama ini.

Semoga hal baik yang ada dalam diri kalian, bisa menjadi contoh yang

baik pula untuk penulis.

12. Istriku tercinta Willy Sudiyanti Abdillah dan anakku tersayang Ahda

Ulfah Abdillah kalian adalah manusia yang sangat spesial dalam hidup

penulis, karena telah memberikan semangat serta kasih sayang dan

 

Page 9: AKTIFITAS DAKWAH USTADZ DR. H. SYAMSUL YAKIN, MA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42805/1/HAFIDZ... · Thaharah . atau membersihkan diri dan seterusnya. ... Bil-hikmah,

v

menjadi motivator penulis dalam mengerjakan skripsi dan dalam

menjalani hidup ini.

13. Teman-teman seperjuangan Komunikasi Penyiaran Islam angkatan

2005, terima kasih banyak kalian telah memberikan dukungan, doa, dan

motivasi selama kita menjalani studi di kampus ini. Semoga jalan hidup

yang kita ambil, tidak akan memutuskan ikatan silaturrahim kita selama

ini dan selalu akan tetap baik selamanya. Amin Allahumma Amin.

14. Teman-teman Karang Taruna Kelurahan Rangkapan Jaya Baru

khususnya buat bang M. Riza Pahlevi selaku ketua KATAR RJB

terima kasih banyak karena selama ini telah memberikan dukungan,

doa, dan motivasi selama kita bekerja aktif di masyarakat. Semoga kita

tetap istiqamah dalam membangun dan menciptakan pemuda ke arah

yang baik dan positif di RJB selamanya. Amin Allahumma Amin.

Akhir kata, hanya do’a dan harapan yang dapat penulis panjatkan,

semoga semua kebaikan kalian senantiasa Allah balas dengan limpahan

karunia dan keberkahan bagi kita semua. Amin Amin Yaa Rabbal

‘alamiin…

Jakarta, 12 Desember 2012

Penulis

H. Hafidz Abdillah

 

Page 10: AKTIFITAS DAKWAH USTADZ DR. H. SYAMSUL YAKIN, MA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42805/1/HAFIDZ... · Thaharah . atau membersihkan diri dan seterusnya. ... Bil-hikmah,

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK……………………………………………………………………. i

KATA PENGANTAR………………………………………………………. ii

DAFTAR ISI………………………………………………………………….. vi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah……………………………………………….. 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah…………………………………... 4

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian………………………………………… 5

D. Metodologi Penelitian………………………………………………….. 7

E. Teknik Penulisan………………………………………………………... 8

F. Sistematika Penulisan…………………………………………………… 8

BAB II DAKWAH DIKALANGAN REMAJA

A. Pengertian Dakwah.……………………………………………………. 10

B. Pengertian Remaja.…………………………………………………….. 28

C. Pandangan Islam tentang Dakwah dikalangan Remaja……………. …. 34

D. Konsep Remaja dalam Islam. ………………………………………….. 36

BAB III PROFIL USTADZ DR. H. SYAMSUL YAKIN, MA.

A. Riwayat Hidup dan Pendidikan Ustadz DR. H. Syamsul Yakin MA… 39

B. Latar Belakang Pendidikan Ustadz DR. H. Syamsul Yakin MA……… 41

C. Karya Tulis Ustadz DR. H. Syamsul Yakin, MA.…………………….. 42

 

Page 11: AKTIFITAS DAKWAH USTADZ DR. H. SYAMSUL YAKIN, MA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42805/1/HAFIDZ... · Thaharah . atau membersihkan diri dan seterusnya. ... Bil-hikmah,

vii

BAB IV ANALISIS AKTIFITAS DAKWAH USTADZ DR. H. SYAMSUL

YAKIN, MA DI KALANGAN REMAJA MUSHALLA

MADINATUL QUR’AN

A. Bentuk Aktifitas Dakwah Ustadz DR H Syamsul Yakin, MA………… 45

B. Metode Dakwah Ustadz DR H Syamsul Yakin, MA………………….. 50

C. Penerapan Metode Dakwah Ustadz DR H Syamsul Yakin, MA………. 55

D. Hambatan-hambatan dalam bedakwah serta Cara Penanggulangannya... 59

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan. ………………………………………………………….... 61

B. Saran.. ……………………………………………………….................. 63

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

 

Page 12: AKTIFITAS DAKWAH USTADZ DR. H. SYAMSUL YAKIN, MA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42805/1/HAFIDZ... · Thaharah . atau membersihkan diri dan seterusnya. ... Bil-hikmah,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Usia remaja adalah masa penting dalam rentang kehidupan manusia.

Masa ini dikenal sebagai suatu periode peralihan, suatu masa dimana terjadi

perubahan-peubahan yang sangat pesat, usia bermasalah, masa dimana

individu mencari identitas diri, usia yang menakutkan, masa tidak realistik,

dan masa menuju dewasa.

Banyak hal-hal baru yang menarik usia remaja. Mereka serba ingin tahu

apa ini dan apa itu. Mereka ingin mencoba sekolah baru, alam dan dunia baru,

jati diri baru, mencoba menjadi orang dewasa, sementara mereka belum

dewasa namun juga mereka bukan lagi kanak-kanak, dan mereka pun

mencoba jatuh cinta.1

Dikatakan sebagai periode peralihan dari masa kanak-kanak kepada masa

dewasa. Ini berarti anak-anak pada masa ini harus meninggalkan segala

sesuatu yang bersifat kekanak-kanakan, dan juga harus mempelajari sikap dan

perilaku yang baru yaitu sikap orang dewasa. Akibat masa peralihan ini

biasanya remaja bersikap ambivalensi, disatu pihak remaja ingin diperlakukan

seperti orang dewasa, tidak selalu diperintah, tapi dilain pihak segala

kebutuhannya masih harus dipenuhi seperti halnya pada masa kanak-kanak.2

Oleh karena itu pada masa ini mereka sangat memerlukan perhatian yang

serius dari orang tua dan para paktisi pendidikan serta memerlukan panduan

1 Suminar, Hj.R.Adjeng Ratna, SH.MM, Cara Bijak Mengatasi Realitas Remaja Muslim,

h.vii 2 Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan (Jakarta, CV.Pedoman Ilmu Jaya,1996) h.25

 

Page 13: AKTIFITAS DAKWAH USTADZ DR. H. SYAMSUL YAKIN, MA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42805/1/HAFIDZ... · Thaharah . atau membersihkan diri dan seterusnya. ... Bil-hikmah,

2

yang memandu langkah mereka, dan panduan tersebut tak lain adalah agama.

Karena agama selalu memberikan solusi yang tepat bagi usia remaja untuk

melangkah kearah yang lebih baik dan benar.

Masa remaja juga disebut sebagai periode perubahan. Hal ini disebabkan

karena pada masa ini terjadi perubahan besar baik dari segi fisik maupun dari

segi sikap dan perilakunya. Ada beberapa perubahan yang sangat universal

dalam masa remaja yaitu : karakteristik pertumbuhan jasmani, pertumbuhan

akal (intelektual), pertumbuhan emosi dan pertumbuhan sosial.3

Borring E.G. (dalam Hurlock, 1990) mengatakan bahwa “masa remaja

merupakan suatu periode atau masa tumbuhnya seseorang dalam masa transisi

dari anak-anak ke masa dewasa, yang meliputi semua perkembangan yang

dialami sebagai persiapan memasuki masa dewasa”.4

Dalam menghadapi masa-masa penting tersebut, remaja sangat

membutuhkan bimbingan dan pembinaan yang dapat mengarahkan dan

mendorong remaja untuk keluar dari masa-masa tersebut dengan sukses.

Rasulullah SAW bersabda :

كل مولود يولدعلي الفطرة

“Setiap anak itu dilahirkan dalam keadaan suci”. Kepada kita, beliau

memberikan contoh bahwa lingkungan pertama bagi seseorang ialah kedua

orang tuanya. Makanya kemudian beliau “Kedua ibu bapaknyalah yang

membuat ia menjadi majusi dan nasrani”.5

Karena itu peranan pendidikan Islam atau dakwah Islam sangatlah

penting untuk membimbing dan membina remaja. Tujuannya adalah

membangun generasi muda yang baik, berakhlaq mulia serta bisa menjadi

3 Az-za’balawi, M Sayyid Muhammad, DR, Pendidikan Remaja antara Islam dan Ilmu

Jiwa (Depok, Gema Insani, 2007) h. 8 4 Google.com /Pengertian Remaja,02/09/2009 at : 21.14 pm

5 Mahfuzh, Syaikh M Jalaluddin, Psikologi Anak dan Remaja Muslim (Jakarta, Pustaka Al-

Kautsar) h. 6

 

Page 14: AKTIFITAS DAKWAH USTADZ DR. H. SYAMSUL YAKIN, MA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42805/1/HAFIDZ... · Thaharah . atau membersihkan diri dan seterusnya. ... Bil-hikmah,

3

penerus bangsa yang berbudi luhur, dan agar remaja tidak terjebak pada masa-

masa transisi yang bisa menyebabkan kegagalan yang akan merugikan remaja

sebagai penerus bangsa.

Pendidikan Islam atau dakwah Islam sebagai wadah atau sarana

bimbingan dan pembinaan yang berdasarkan pada nilai-nilai Islami yang

bersumber dari Al-qur’an dan sunah Rasul, akan mampu membantu remaja

dalam menjalani masa-masa remaja dengan baik, akan mampu menyelesaikan

pertentangan-pertentangan bathin yang dialami mereka dan juga memberikan

wawasan kehidupan yang jelas serta mendorong untuk senantiasa

menumbuhkan kreatifitas yang dapat menentukan masa depannya, dengan

tidak tergantung pada kehidupan orang lain. Di waktu dewasanya dapat hidup

di atas kaki sendiri, mengatur sendiri hubungan sosialnya dengan masyarakat,

berani mengambil keputusan, serta dapat menjadi anggota masyarakat yang

baik, yang tahu akan tugas dan kewajibannya terhadap diri sendiri, keluarga,

masyarakat, negara, bangsa, dan agamanya.

Remaja pun memerlukan sosok manusia yang dapat dijadikan panutan

mereka dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Panutan itu bisa berupa orang

tua di rumah maupun guru-guru di sekolah. Maka dari itu remaja sangat

bergantung dengan siapa mereka bergaul, bertukar fikiran serta belajar, sebab

remaja sangat membutuhkan sosok yang mampu memberikan semangat dalam

belajar demi meraih prestasi yang baik disekolah, mengajak dalam kebaikan,

dan tentu saja sosok itu pun bisa memberikan contoh pribadinya dalam

mengerjakan kebajikan didalam kehidupan sehari-harinya.

 

Page 15: AKTIFITAS DAKWAH USTADZ DR. H. SYAMSUL YAKIN, MA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42805/1/HAFIDZ... · Thaharah . atau membersihkan diri dan seterusnya. ... Bil-hikmah,

4

Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk menganalisis dan

mengangkat permasalahan tersebut ke dalam skripsi yang berjudul

“AKTIFITAS DAKWAH USTADZ DR H SYAMSUL YAKIN, MA

DIKALANGAN REMAJA MUSHALLA MADINATUL QUR’AN

SAWANGAN KOTA DEPOK”, karena dalam berdakwah, tokoh yang satu

ini merupakan tokoh yang pantas untuk dianalisis, karena beliau selalu

mengajak dan mengingatkan remaja untuk dan agar selalu mengingat Allah

SWT dan Rasulullah SAW, dan agar remaja selalu memiliki semangat dalam

meraih prestasi baik didalam sekolah maupun diluar sekolah.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis hanya membatasi ruang

lingkup remaja yang mengikuti pengajian di Mushalla Madinatul Qur’an

dibawah binaan Ustadz DR. H. Syamsul Yakin MA di Sawangan dan

didalam kehidupan keseharian beliau. Berdasarkan masalah diatas, maka

secara sederhana perumusan masalah tersebut dapat disimpulkan dalam

beberapa bentuk pertanyaan sebagai berikut :

1. Bentuk aktifitas Dakwah apa saja yang di lakukan oleh Ustadz H.

Syamsul Yakin MA dalam membina remaja di Mushalla Madinatul

Qur’an Sawangan Depok ?

2. Metode dakwah apa saja yang digunakan Ustadz DR. H. Syamsul Yakin

M.A dalam membina remaja di Mushalla Madinatul Qur’an Sawangan

Depok ?

 

Page 16: AKTIFITAS DAKWAH USTADZ DR. H. SYAMSUL YAKIN, MA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42805/1/HAFIDZ... · Thaharah . atau membersihkan diri dan seterusnya. ... Bil-hikmah,

5

3. Bagaimana Penerapan Metode Dakwah yang di gunakan Ustadz DR. H.

Syamsul Yakin M.A dalam membina remaja di Mushalla Madinatul

Qur’an Sawangan Depok ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian :

a. Untuk mengetahui bentuk aktifitas dakwah Ustadz DR. H. Syamsul

Yakin MA di dalam membina remaja di Mushalla Madinatul Qur’an

Sawangan Depok.

b. Untuk mengetahui metode yang digunakan Ustadz DR. H. Syamsul

Yakin MA di dalam membina remaja di Mushalla Madinatul Qur’an

Sawangan Depok.

c. Untuk mengetahui Penerapan metode dakwah yang digunakan Ustadz

DR. H. Syamsul Yakin MA di dalam membina remaja di Mushalla

Madinatul Qur’an Sawangan Depok.

2. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai acuan untuk mengetahui

konsep serta aktifitas Dakwah dan Remaja Ustadz DR. H. Syamsul Yakin

MA sebagai pemilik sekaligus pembina dan pengasuh pondok pesantren Al-

Ittihad Sawangan kota Depok dan juga sebagai Ustadz atau guru bagi remaja

jamaah taklim yang berada di Sawangan Depok.

 

Page 17: AKTIFITAS DAKWAH USTADZ DR. H. SYAMSUL YAKIN, MA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42805/1/HAFIDZ... · Thaharah . atau membersihkan diri dan seterusnya. ... Bil-hikmah,

6

1). Secara akademis, dengan adanya tulisan ini akan dapat membantu

penulis untuk menambah wawasan, memberi tambahan wacana juga

sekaligus menjadi referensi untuk keperluan studi dan kemudian bisa

menjadi bahan bacaan kepustakaan.

2). Secara praktis, penulis berharap dengan adanya tulisan ini dapat

menambah wawasan serta pengetahuan tentang media dakwah terutama

bagaimana aktifitas dakwah pada remaja yang dilakukan oleh Ustadz DR.

H. Syamsul Yakin, MA. Karena menurut saya selaku penulis, dakwah

dikalangan remaja pada saat sekarang ini sangatlah penting karena pada

masa-masa inilah remaja akan menemukan jati diri yang akan

dilanjutkannya atau di bawa mereka ke masa dewasa.

D. Metodologi Penelitian

1. Subjek dan Objek

a. Subjek dalam penelitian ini adalah Ustadz DR. H. Syamsul Yakin

MA.

b. Objek penelitian ini adalah apa-apa yang berkenaan dengan aktifitas

dakwah Ustadz DR. H. Syamsul Yakin MA dalam membina remaja

di Pondok pesantren Al-Ittihad Sawangan kota Depok dan pada para

remaja jamaah taklim di Sawangan Depok.

2. Metode Penelitian

Dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan pendekatan

kualitatif dengan metode deskriftif.

 

Page 18: AKTIFITAS DAKWAH USTADZ DR. H. SYAMSUL YAKIN, MA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42805/1/HAFIDZ... · Thaharah . atau membersihkan diri dan seterusnya. ... Bil-hikmah,

7

3. Tekhnik Pengumpulan Data

Agar penulisan ini dapat berjalan sesuai dengan kaidah yang akan

dibahas, maka penulis pun akan mengumpulkan data-data dan informasi

yang sesuai dengan permasalahan penelitian, oleh karena itu penulis

melakukan komunikasi secara langsung dan tidak langsung, dan penulis

pun akan menggunakan alat (instrument) pengumpulan data sebagai

berikut :

a. Wawancara (interview)

Pengumpulan data ini akan melakukan metode tanya jawab

berupa pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan secara langsung

kepada yang bersangkutan, yaitu Ustadz DR H Syamsul Yakin,

MA mengenai aktifitas, alasan dan tujuan beliau tentang dakwah

terhadap remaja.

b. Observasi

Demi menunjang sebuah penelitian yang sempurna, maka

penulis akan mengobservasi langsung subjek dan objek penelitian

langsung kepada Ustadz DR. H. Syamsul Yakin MA dengan

menggunakan metode lapangan dengan cara mengumpulkan data-

data yang berkaitan dengan segala aktifitas beliau dalam membina

remaja.

c. Dokumentasi

Yakni teknik mengumpulkan data melalui pengumpulan

dokumen-dokumen untuk memperkuat informasi. Dalam

 

Page 19: AKTIFITAS DAKWAH USTADZ DR. H. SYAMSUL YAKIN, MA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42805/1/HAFIDZ... · Thaharah . atau membersihkan diri dan seterusnya. ... Bil-hikmah,

8

penelitian ini dokumen yang bisa dijadikan sumber yaitu seperti

buku-buku, model yang memuat dan dijadikan media dakwah serta

artikel-artikel yang berkaitan dengan aktifitas dakwah Ustadz DR.

H. Syamsul Yakin MA.

E. Teknik Penulisan

Penulisan skripsi ini berpedoman pada “Pedoman Penulisan Karya Ilmiah”

(Skripsi, Tesis, dan Disertasi) yang diterbitkan oleh CeQDA (Center for Quality

Development and Assurance) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta tahun 2007.

F. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan susunan di dalam penyusunan laporan akhir (skripsi)

maka penulis membuat sistematika penulisan skripsi yang terdiri dari beberapa

bab, dan bab-bab tersebut memiliki beberapa sub bab, yakni sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan yang terdiri dari, Latar Belakang Masalah,

Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat

Penelitian, Metodologi Penelitian, Teknik Penulisan dan

Sistematika Penulisan.

Bab II Landasan Teori yang terdiri dari, Dakwah Di Kalangan Remaja :

Pengertian Dakwah, Pengertian Remaja, Pandangan Islam tentang

Dakwah Terhadap Remaja, Konsep Remaja dalam Islam.

 

Page 20: AKTIFITAS DAKWAH USTADZ DR. H. SYAMSUL YAKIN, MA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42805/1/HAFIDZ... · Thaharah . atau membersihkan diri dan seterusnya. ... Bil-hikmah,

9

Bab III Profil Ustadz DR. H. Syamsul Yakin MA yang terdiri dari :

Riwayat Hidup dan Pendidikan Ustadz DR. H. Syamsul Yakin

MA, Latar Belakang Pendidikan Ustadz DR. H. Syamsul Yakin

MA, Kiprah Dakwah Ustadz DR. H. Syamsul Yakin MA

dikalangan remaja Mushalla Madinatul Qur’an desa Sawangan

kota Depok.

Bab IV Analisis Aktifitas Dakwah, Metode Dakwah, Penerapan Metode

Dakwah, Hambatan-hambatan dalam bedakwah serta Cara

Penanggulangan yang dilakukan Ustadz DR. H. Syamsul Yakin

MA dalam berdakwah dikalangan remaja Mushalla Madinatul

Qur’an Sawangan kota Depok.

Bab V Berisi Penutup yang memuat kesimpulan dan saran.

Bagian Terakhir Memuat Daftar Pustaka dan Lampiran.

 

Page 21: AKTIFITAS DAKWAH USTADZ DR. H. SYAMSUL YAKIN, MA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42805/1/HAFIDZ... · Thaharah . atau membersihkan diri dan seterusnya. ... Bil-hikmah,

10

BAB II

DAKWAH DI KALANGAN REMAJA

A. Dakwah

1. Pengertian Dakwah

Dakwah ditinjau dari Etimologi berasal dari bahasa Arab, yaitu bentuk

isim Masdar dari kata daa‟aa yad‟u da‟watan yang artinya menyeru,

memanggil, mengajak dan menjamu.1 Berdasarkan Ensiklopedi Islam,

dakwah adalah Masdar (kata dasar) dari kata kerja da‟a-yad‟u yang berarti

panggilan, seruan atau ajakan.2 Kata da‟a mengandung arti mengajak,

menyeru dan memanggil, maka sebagai ajakan, seruan, panggilan kepada

Islam.

Adapula pengertian lain yang mengatakan kata dakwah diambil dari

kata da‟a yang artinya memanggil, menyeru, dan menghimpun manusia

untuk suatu perkara dan menganjurkan mereka untuk mengamalkannya

sebagaimana yang terdapat dalam QS. Yunus / 10 : 253 :

واهلل يذػىا الي داس السالم ويهذي هي يشبء الي صشاط هستقين

Artinya : “Allah SWT menyeru (manusia) ke Darussalam (surga), dan

menunjuki orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus (Islam)”.

(QS. Yunus : 25).

1 Muhamad Yunus, Kamus Arab_Indonesia, (Jakarta : Yayasan Penyelenggara Penerjemah

/ Penafsiran Al-Qura‟an, 1973), h. 127 2 Ensiklopedi Islam, Vol-1 (Jakarta : PT Ichtiar Baru Van Hoeve, 1997), h. 280

3 Ismah Ismail, Vol-1 (Jakarta, PT Ichtiar Baru Van Hoeve, 1997), h. 280

 

Page 22: AKTIFITAS DAKWAH USTADZ DR. H. SYAMSUL YAKIN, MA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42805/1/HAFIDZ... · Thaharah . atau membersihkan diri dan seterusnya. ... Bil-hikmah,

11

Sedangkan menurut istilah dakwah didefinisikan dengan

mengemukakan pendapat bahwa dakwah adalah sebagai atau setiap

kegiatan yang bersifat menyeru, mengajak dan memanggil orang untuk

beriman dan taat kepada Allah SWT. Sesuai dengan garis akidah, yaitu

syariat dan akhlak Islamiyah.4

Dalam buku Prinsip dan Kode Etik Dakwah, dakwah “adalah

mengajak dan mengumpulkan manusia untuk kebaikan serta membimbing

mereka kepada petunjuk dengan cara ber amar ma‟ruf nahyi munkar”.5

Menurut H.N.S Nasrudin Latif, dakwah “artinya usaha aktifitas

dengan lisan atau tulisan yang bersifat menyeru, mengajak, memanggil

manusia lainnya untuk beriman dan menaati Allah SWT. Sesuai dengan

garis-garis akidah dan syariat serta akhlak Islamiyah”.6 Ghulusy

menjelaskan bahwa dakwah “adalah pekerjaan atau ucapan untuk

mempengaruhi manusia agar mengikuti ajaran Islam dengan ketentuan

syariat Islam yaitu Al-qur‟an dan hadits Nabi”.7

Sedangkan konsep dakwah menurut penulis adalah seruan atau

ajakan terhadap amar ma‟ruf nahyi munkar baik melalui tindakan maupun

perkataan.

2. Unsur-unsur Dakwah

a. Da’i (Subjek Dakwah)

Da‟i ditinjau dari Etimologi berasal dari bahasa Arab, yaitu da‟a yang

merupakan bentuk isim fail (kata yang menunjukan pelaku) yang artinya

adalah manusia atau orang yang melaukan dakwah. Sedangkan secara

4 Muhammad Sayyid al-wakil, Prinsip dan Kode Etik Dakwah, Penerjemahan Nabhani Idris

(Jakarta Akademika Pressindo, 202), h. 1 5 Ensiklopedi Islam, h. 280

6 Muhammad Sayyid al-wakil, Prinsip dan Kode Etik Dakwah, Penerjemahan Nabhani Idris

(Jakarta Akademika Pressindo, 202), h. 1-2 7 A. Rasyid Shaleh, Manajemen Dakwah Islam, cetakan ke I (Jakarta : Bulan Bintang,

19970, h. 280

 

Page 23: AKTIFITAS DAKWAH USTADZ DR. H. SYAMSUL YAKIN, MA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42805/1/HAFIDZ... · Thaharah . atau membersihkan diri dan seterusnya. ... Bil-hikmah,

12

terminologi da‟i yaitu setiap muslim yang berakal mukallaf (aqil baligh)

dengan kewajiban dakwah.8

Definisi terminologi tersebut memberikan pengertian, bahwa

kewajiban dakwah terbebani kepada setiap muslim yang telah mencapai

usia baligh, aqil dan mukallaf, baik lelaki maupun perempuan. Sehingga

secara luas dakwah bukan hanya aktifitas yang diperlukan oleh

sekelompok orang, tetapi hanya diaktifkan oleh para ulama, tidak hanya

oleh para aktivis kampus, tetapi seluruh elemen dan komponen masyarakat

mempunyai kewajiban yang sama.9

Menjadi seorang da‟i merupakan suatu tugas yang sangat mulia dan

memiliki beban tersendiri, karena semua yang telah didakwahkannya harus

bisa masuk dan diaplikasikan dalam kehidupan keseharian dari objek

dakwahnya. Idris Abdul Somad menulis didalam sebuah buku yang

bejudul Diktat Ilmu Dakwah membagi bekal yang harus dimiliki oleh

seorang da‟i menjadi 3 (tiga) bekal utama :

1). Pemahaman yang benar dan tepat, maksudnya adalah pengetahuan

tentang hal-hal yang terkait dengan dakwah dan konsekuensinya. Baik

pengetahuan ke-Islaman maupun pengetahuan ilmu dakwah serta

pengetahuan umum yang dapat menunjang dakwahnya.

2). Ke-Islaman yang kokoh, maksudnya adalah keyakinan da‟i tentang

kebenaran Islam sebagai isu utama dakwahnya, yakni keimanan yang

melahirkan kecintaannya kepada Allah SWT. Rasul-Nya dan kepada al-

8 Ismah Ismail, Strategi Dakwah di Era Millenium, h. 2

9 Idris Abdul Somad, Diktat Ilmu Dakwah (Depok : T.pn. 2004), h. 6

 

Page 24: AKTIFITAS DAKWAH USTADZ DR. H. SYAMSUL YAKIN, MA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42805/1/HAFIDZ... · Thaharah . atau membersihkan diri dan seterusnya. ... Bil-hikmah,

13

Islam, keimanan yang mewujudkan rasa takut hanya kepada Allah SWT.

Dan rasa harap kepada rahmat dan keberkahan (daya guna) dari-Nya.

3). Hubungan kuat dengan Allah SWT. Adalah keterkaitan da‟i kepada

Allah SWT dan sikap tawakkal hanya kepada Allah SWT. Karena

keyakinannya bahwa Allah SWT Tuhan yang Maha Esa dalam

penciptaan Alam Semesta, Pemeliharaan, Dia Maha Kuasa atas segala

sesuatu.

b. Mad’u (Objek Dakwah)

Mad‟u secara etimologis berasal dari bahasa Arab yaitu dari kata

Da‟a Yad‟u yang merupakan bentuk isim maf‟ul yang artinya orang yang

diajak, atau dikenakan perbuatan dakwah. Secara terminologis mad‟u

adalah objek dan sekaligus subjek yaituseluruh manusia tanpa terkecuali.10

Siapapun mereka, laki-laki maupun perempuan, tua ataupun muda,

seorang bayi yang baru dilahirkan ataupun orang tua yang menjelang

ajalnya, semua adalah mad‟u dalam dakwah Islam. Dakwah tidak hanya

ditujukan kepada orang Islam saja tetapi juga kepada orang-orang diluar

Islam. Intinya dakwah itu ditujukan untuk siapa saja tanpa melihat status

sosialnya, ekonominya dan latar belakang mereka. Pernyataan ini sesuai

dengan QS. Saba : 28

بك الب مبفت للبس بشيشا وزيشا ولبمي امثشالبس ال يؼلوىى وهب أسسل

Artinya : “Dan Kami tidak mengutus kepadamu melainkan kepada umat

manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai

10

Ibid, h. 6

 

Page 25: AKTIFITAS DAKWAH USTADZ DR. H. SYAMSUL YAKIN, MA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42805/1/HAFIDZ... · Thaharah . atau membersihkan diri dan seterusnya. ... Bil-hikmah,

14

peringatan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (QS. Saba :

28).

Secara inti mad‟u sebagai sasaran dakwah dapat diklasifisikan sebagai

berikut11

:

1. Berdasarkan tempat tinggal

a. Masyarakat kota

b. Masyarakat desa

2. Berdasarkan struktur masyarakat

a. Masyarakat industry

b. Masyarakat agraris

3. Berdasarkan pendidikan

a. Berpendidikan

b. Tidak berpendidikan

4. Berdasarkan kekuasaan

a. Kelompok elit (pemerintah)

b. Kelompok rakyat

5. Berdasarkan agama

a. Islam

b. Bukan islam

6. Berdasarkan sikap terhadap dakwah

a. Cinta kepada agamanya (Islam)

b. Simpatisan agama lain tetapi bukan Islam

c. Kelompok yang membenci Islam

11

Cahaya Tata Irawan, Prinsip-prinsip Dakwah (Yogyakarta : Izzam Pustaka, 2005), h

 

Page 26: AKTIFITAS DAKWAH USTADZ DR. H. SYAMSUL YAKIN, MA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42805/1/HAFIDZ... · Thaharah . atau membersihkan diri dan seterusnya. ... Bil-hikmah,

15

7. Berdasarkan umur

a. Anak-anak (6-13 tahun)

b. Remaja (14-18 tahun)

c. Pemuda (18-35 tahun)

d. Orang tua (35-55 tahun)

e. Lanjut usia (55 tahun keatas)

c. Metode Dakwah

Secara Etimologis metode berasal dari 2 (dua) kata yaitu Meta

(melalui) dan Hodos (jalan/cara). Dalam bahasa Yunani metode berasal

dari kata Methodos yang artinya jalan yang dalam bahasa Arab disebut

dengan kata Thariq. Metode berarti cara yang telah diatur dan melalui

proses pemikiran yang mencapai suatu maksud.12

Sedangkan dakwah

seperti yang telah dikemukakan pada bagian sebelumya adalah ajakan,

seruan manusia untuk mencapai suatu tujuan atas dasar hikmah dan kasih

sayang.13

Metode dakwah seperti yang terdapat dalam Q.S An-Nahl : 125

اى سبل , وجبدلهن ببلتي هي أحسي, ادع الي سبيل سبل ببلحنوت والوىػظت الحست

.وهى أػلن ببلوهتذيي, هى أػلن بوي ضل ػي سبيله

Artinya : “Serulah (manusia)kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan

pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.

Sesungguhnya Tuhanmu Dialah lebih mengetahui tentang siapa yang

tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-0rang

yang mendapat petunjuk.” (Q.S An-Nahl : 125).

12

M. Munir, Metode Dakwah (Jakarta : Pemuda Media, 2006), h. 6 13

Toto Tasmara, Komunikasi dakwah (Jakarta : Gaya Media Pratama, 1997), h. 43

 

Page 27: AKTIFITAS DAKWAH USTADZ DR. H. SYAMSUL YAKIN, MA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42805/1/HAFIDZ... · Thaharah . atau membersihkan diri dan seterusnya. ... Bil-hikmah,

16

Dari ayat diatas dapat dijelaskan pada dasarnya dakwah mempunyai

beberapa metode, diantarnya :

1. Al-Hikmah

Kata Hikmah berbentuk masdarnya hukuman atau Hakama yang

artinya secara makna aslinya adalah mencegah. Jika dikaitkan

dengan dakwah akan berarti menghindari hal-hal yang kurang relevan

dalam melaksanakan tugas dakwah.14

Al-Hikmah dapat diartikan pula sebagai al-adl (keadilan), al-haq

(kebenaran), al-hilm (ketabahan), al-ilm (pengetahuan), dan an-

nubuwah (kenabian), yang tentunya dilihat dari porsinya. Hikmah

dalam dunia dakwah mempunyai posisi yang sangat penting, yaitu

dapat menentukan sukses tidaknya dakwah. Oleh karena itu para da‟i

dituntut untuk dapat mengerti, memahami sekaligus memanfaatkan

latar belakangnya, sehingga ide-ide yang diterima dirasakan sebagai

sesuatu yang menyentuh dan menyejukkan kalbunya.

Lebih lanjut Imam Abdullah bin Ahmad Mahmud An-Nasafi

mengartikan Hikmah yaitu dakwah Bil-Hikmah dengan dakwah

menggunakan perkataan yang benar dan pasti, yaitu dalil yang

menjelaskan kebenaran dan menghilangkan keraguan.15

Dengan

demikian, jika dikaitkan dengan dakwah, akan ditemui bahwa

Hikmah merupakan peringatan kepada juru dakwah untuk tidak

menggunakan satu metode saja. Sebaliknya mereka harus konsisten

14

M. Munir, Metode Dakwah (Jakarta : Pemuda Media, 2006), h. 8 15

Ibid, h. 10

 

Page 28: AKTIFITAS DAKWAH USTADZ DR. H. SYAMSUL YAKIN, MA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42805/1/HAFIDZ... · Thaharah . atau membersihkan diri dan seterusnya. ... Bil-hikmah,

17

dengan objek dakwah dan selalu bersumber kepada Al-Qur‟an dan

Hadits.

2. Al-Maui‟izha Al-Hasanah

Secara bahasa Maui‟izha Al-Hasanah terdiri dari 2 (dua) kata,

yaitu Maui‟izha dan Hasanah. Kata Maui‟izhah berasal dari kata

Wa‟azha ya‟izhu-wa‟azhun-Izhatan yang berarti nasehat, bimbingan,

pendidikan dan peringatan. Sedangkan Hasanah merupakan

kebaikan dari sayyi‟ah yang berarti kebaikan.16

Sedangkan didalam buku Hukum Dakwah karangan Hasanuddin

yang dimaksud dengan Al-Maui‟izha Al-Hasanah adalah perkataan-

perkataan yang tidak tersembunyi bagi mereka, bahwa engkau

memberikan nasehat dan menghendaki manfaat kepada mereka atau

dengan menggunakan Al-Qur‟an.17

Dan M. Munir didalam buku Metode Dakwah telah

mengklasifikasikan Al-Maui‟izha Al-Hasanah menjadi beberapa bentuk,

yaitu :

a. Nasehat atau petuah

b. Bimbingan, Pengajaran (Pendidikan)

c. Kisah-kisah

d. Kabar gembira atau Peringatan (Al-Basyis dan An-nadzir)

e. Wasiat (pesan-pesan positif)

3. Al-Mujadalah Bi-al-lati hiya ahsan

16

Ibid, h. 16 17

Hasanuddin, Hukum Dakwah (Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya, 1996), h. 37

 

Page 29: AKTIFITAS DAKWAH USTADZ DR. H. SYAMSUL YAKIN, MA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42805/1/HAFIDZ... · Thaharah . atau membersihkan diri dan seterusnya. ... Bil-hikmah,

18

Dari segi etimologi lafaz Mujadalah berasal dari bahasa Arab

yang diambil dari kata Jadala yang mempunyai arti memintal atau

melilit. Kemudian apabila ditambahkan Alif pada huruf Jim yang

mengikuti wazan faa‟ala, Jadala dapat bermakna berdebat, dan

Mujadalah berarti perdebatan. Secara terminologis Al-Mujadala

berarti upaya tukar pendapat yang dilakukan 2 (dua) pihak secara

sinergis, yang melahirkan permusuhan dengan tujuan agar lawan

menerima pendapat yang diajukan dengan memberikan argumentasi

dan bukti yang kuat.18

d. Media Dakwah

Media dakwah adalah pengantar yang digunakan oleh seorang da‟i

dalam upaya dakwahnya. Media yang digunakan pada dasarnya adalah

ceramah agama yang disampaikan di Majelis-majelis, Mushalla dan

tempat pengajian lainnya. Akan tetapi seiring dengan berkembangnya

ilmu pengetahuan dan juga teknologi, media pun kemudian digunakan

sebagai alat untuk berdakwah.

Media dakwah yang telah mengikuti perkembangan zaman pada saat

ini, misalnya seperti media massa cetak ataupun elektronik (televisi, radio,

surat kabar, majalah, buku-buku keagamaan, film dan internet) sangat

membantu para da‟i dalam menyebarkan pesan-pesan dakwahnya. Dalam

bidang kesenian, seperti lagu-lagu yang bergenre Islami juga dapat dan

mampu digunakan untuk menyampaikan dakwah. Dengan kata lain,

18

M. Munir, Metode Dakwah, h. 19

 

Page 30: AKTIFITAS DAKWAH USTADZ DR. H. SYAMSUL YAKIN, MA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42805/1/HAFIDZ... · Thaharah . atau membersihkan diri dan seterusnya. ... Bil-hikmah,

19

media dakwah tidak hanya sebatas ceramah agama saja tetapi tujuan yang

utama dari dakwah adalah amar ma‟ruf nahyi munkar.

e. Materi Dakwah

Materi dakwah adalah pesan-pesan dakwah yang disampaikan oleh

para da‟i dan bersumber dari Al-Qur‟an dan Al-Hadits, materi-materi yang

digunakan secara umum menerangkan mengenai aqidah (ketuhanan),

muamalah (ibadah) dan akhlaq (budi pekerti) yang sangat menyeluruh dan

menjelaskan hubungan dengan Allah SWT. Sebagai Tuhan YME.

Hubungan manusia dengan sesame manusia dan manusia dengan

lingkungan serta alam sekitarnya.

f. Tujuan Dakwah

Dakwah merupakan suatu rangkaian kegiatan atau proses dalam

rangka mencapai suatu tujuan. Tujuan ini dilakukan untuk memberikan

arah atau pedoman bagi gerakan langkah kegiatan dakwah, sebab tanpa

tujuan yang jelas seluruh aktifitas dakwah akan menjadi sia-sia.19

Salah satu misi kerasulan dari zaman ke zaman senantiasa sama

yaitu sebagai da‟i yang menyeru ke jalan Allah SWT. Mereka mengajak

umatnya agar menyembah hanya kepada Allah SWT. Dan menjauhi illah

selain Allah SWT. Atau dengan kata lain bukan menyeru kepada jalan

selain ajaran Allah SWT. Berupa ideologi, isme-isme dan kepercayaan

hidup lainnya. Sehingga tujuan dakwah adalah mengajak umat manusia

kepada jalan Islam yang benar dan diridhloi Allah SWT. Agar hidup

19

Hasanudin, Manajemen Dakwah, h. 59

 

Page 31: AKTIFITAS DAKWAH USTADZ DR. H. SYAMSUL YAKIN, MA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42805/1/HAFIDZ... · Thaharah . atau membersihkan diri dan seterusnya. ... Bil-hikmah,

20

bahagia dan sejahtera di dunia dan di akhirat yang pada dasarnya menjadi

tujuan akhir manusia hidup dimuka bumi ini.

3. Hukum Dakwah

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, hokum mengandung arti undang-

undang atau peraturan. Dengan demikian, hukum dakwah adalah sesuatu

undang-undang atau peraturan yang mengatur pelaksanaan dakwah, tentu saja

undang-undang atau peraturan ini didasarkan pada hukum-hukum syariat

Islam yakni yang berasal dari Al-Qur‟an dan Hadits.

Dakwah merupakan tugas mulia, karena dakwah itu tidak lain menunjuki

manusia kepada kebaikan dan mengiring atau mengajak mereka untuk bersatu

dalam kalimat tauhid, mengajak mereka untuk menghadapi kezhaliman dan

kejahilan. Tidak ada aturan amal dan tugas yang paling mulia dan utama

selain pekerjaan dan tugas dakwah ini. Rasulullah dalam salah satu sabdanya

Balligu Anni Wallau Ayyat “sampaikanlah diriku walaupun hanya satu ayat”.

Dakwah atau berdakwah hukumnya adalah wajib bagi yang mengakui

dirinya muslim, sehingga tidak benar bila ada orang yang beranggapan bahwa

kewajiban dakwah itu hanya terletak dipundak mereka yang mendapat julukan

atau gelar di masyarakat sebagai ustadz, ulama, muballigh dan da‟i. Bagi

seorang muslim, dakwah merupakan manifestasi iman yang mantap dan

didukung oleh tingkat kesadaran yang tinggi. Iman dalam arti luas bukan

hanya pengakuan hati yang terdalam juga ucapan yang verbal dimulut akan

tetapi iman harus diaktualisasikan dengan berupa tindakan-tindakan perbuatan

dalam rangka menegakkan syariat Islam dimuka bumi ini.

 

Page 32: AKTIFITAS DAKWAH USTADZ DR. H. SYAMSUL YAKIN, MA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42805/1/HAFIDZ... · Thaharah . atau membersihkan diri dan seterusnya. ... Bil-hikmah,

21

Pada dasarnya para ulama sepakat bahwa dakwah Islam itu wajib

hukumnya. Tetapi wajibnya ada yang berpendapat wajib „ain, artinya seluruh

umat Islam dalam kedudukan apapun tanpa terkecuali wajib melaksanakan

dakwah, dan adapula yang berpendapat bahwa dakwah hukumnya adalah

fardhlu kifayah, artinya dakwah itu hanya diwajibkan atas sebahagian umat

Islam yang mengerti saja seluk beluk agama Islam.20

Al-Qur‟an dan Hadits yang merupakan rujukan utama umat Islam

menjelaskan secara gambling kewajiban dalamberdakwah sebagaimana ayat

dalam Q.S. Ali Imran : 110

نش وتؤهىى ببهلل هىى ػي الو تن خيش أهت أخشجت للبس تأهشوى ببلوؼشوف وت , م

هن الوؤهىى وأمثشهن الفبسقىى, ولى ءاهي أهل النتبة لنبى خيشا لهن .ه

Artinya : “Kamu adalah ummat yang terbaik yang dilahirkan untuk

manusia, menyuruh kepada yang ma‟ruf, dan mencegah dari yang munkar,

dan beriman kepada Allah SWT. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tetntulah itu

lebih baik bagi mereka diantara merka ada yang beriman, dan kebanyakan

mereka adalah orang-orang yang fasiq”. (Q.S. Ali Imran : 110).

Pernyataan pertama diperjelas dengan pendapat M. Natsir yang

mengatakan bahwa dakwah adalah kewajiban yang harus dipikul oleh tiap-tiap

muslim dan muslimah, tidak boleh muslim dan muslimah menghindari dari

padanya.21

Farid Makruf Noor, mengatakan alas an lain yang menetapkan

hukum dakwah wajib „ain memberikan penjelasan kata “minkum” sebagai

“bayyinah” (penjelasan) dari “taukid” menguatkan terhadapa kata

20

Syamsuri Siddiq. Dakwah dan Teknik Berkhutbah. (Bandung : PT al-Ma‟rifat, 1981) h.

12 21

Ismah Ismail, Strategi Dakwah Di Era Millenium, h. 1

 

Page 33: AKTIFITAS DAKWAH USTADZ DR. H. SYAMSUL YAKIN, MA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42805/1/HAFIDZ... · Thaharah . atau membersihkan diri dan seterusnya. ... Bil-hikmah,

22

”waltakun”.22

Kata “mim” dalam ayat tersebut “tabidh” (sebahagian), maka

kewajiban dakwah dibebankan hanya kepada sebahagian umat saja. Dalam

sebuah hadits Rasulullah bersabda :

“Siapa yang melihat kemunkaran maka hendaknya ia mencegah dengan

tangannya, atau dengan lisannya atau dengan hatinya, karena hati

adalah selemah-lemahnya iman”. (HR. Muslim).

Mencermati pernyataan diatas ini menjadikan dakwah bukanlah sesuatu

yang begitu mudah untuk dilakukan, dakwah memerlukan strategi dan metode

yang sungguh dapat dijadikan patokan dalam proses penyampaiannya

tentunya harus pula memperhatikan situasi dan kondisi objek dakwah (mad‟u)

serta kemampuan juru dakwah.

4. Prinsip Dakwah

Prinsip mengandung pengertian dasar atau asas kebenaran yang menjadi

pokok pada dasarnya berfikir, bertindak, dan sebagainya. Pada esesnsinya

dakwah adalah meletakkan prinsipnya kepada Al-Qur‟an dan Hadits.

Dakwah dapat diartikan sebagai suatu proses yang berkesimbungan,

maksudnya adalah suatu proses yang bukan isidensial, melainkan benar-benar

direncanakan, dilaksanakan dan dievaluasi secara terus menerus oleh para

pengembang dakwah dalam rangka mengubah perilaku sasaran dakwah

sesuai dengan tujuan-tujuan yang telah dirumuskan.23

Pada dasarnya prinsip dakwah itu adalah amar ma‟ruf nahyi munkar,

meskipun demikian tidak hanya menjadikan dakwah sebagai suatu yang

22

Farid Makruf Noor, Dinamika dan Akhlak Dakwah, Cet ke-1. Surabaya PT Bina Ilmu,

1981, h. 47 23

Didin Hafidhuddin, Dakwah Faktual (Jakarta : Gema Insani Press, 2001), h. 77

 

Page 34: AKTIFITAS DAKWAH USTADZ DR. H. SYAMSUL YAKIN, MA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42805/1/HAFIDZ... · Thaharah . atau membersihkan diri dan seterusnya. ... Bil-hikmah,

23

mudah untuk dilakukan, tanpa mengindahkan tata cara yang sopan dan santun

sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah Muhammad SAW. Karena

dakwah adalah merupakan kewajiban terhadap setiap muslim tanpa

memandang asal golongan maupun social dari objek dakwahnya.

Berdasarkan pernyataan tersebut, maka ada beberapa hal yang perlu kita

perhatikan seksama agar dakwah dapat dilaksanakan dengan baik dan

menyejukkan pendengar (mad‟u). Di dalam buku Metode Dakwah24

M

Munir memuat beberapa hal tentang prinsip-prinsip dakwah yang

menyejukkan yaitu sebagai berikut :

1. Mencari titik temu atau sisi kesamaan. Apabila diamati pola

dakwah Rasulullah SAW. Sebelum tiba masanya hijrah, tidak

pernah menyeru umatnya sendiri atau ahli kitab sebutan orang-

orang kafir, musyrik atau munafik. Melainkan dengan seruan yang

sama dengan dirinya yakni yaa ayyuhan naas (wahai manusia) atau

yaa qaumii (wahai kaumku). Bahkan untuk orang-orang yang

munafik, sebelum jatuhnya kota Mekkah Nabi Muhammad SAW.

Mempergunakan panggilan yaa ayyuhal ladziina aamanuu (wahai

orang-orang yang beriman), dan sama sekali tidak pernah

mengungkapkan secara terang-terangan kemunafikan mereka

dengan panggilan yaa ayyuhal munaafiquun (wahai orang-orang

yang munafik).

24

M Munir, Metode Dakwah, h. 50-58

 

Page 35: AKTIFITAS DAKWAH USTADZ DR. H. SYAMSUL YAKIN, MA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42805/1/HAFIDZ... · Thaharah . atau membersihkan diri dan seterusnya. ... Bil-hikmah,

24

2. Menggembirakan sebelum menakut-nakuti. Sudah menjadi fitrah

manusia menyukai hal-hal yang menyenangkan dan membenci

kepada yang menakutkan, maka selayaknya bagi para da‟i untuk

memulai dakwahnya dengan member harapan yang menarik dan

menggembirakan sebelum memberikan ancaman. Rasulullah

SAW. Bersabda dalam hadits yang diriwayatkan Muslim “Serulah

manusia! Berilah kabar gembira dan janganlah membuat orang

lari”. Seorang da‟i seharusnya terlebih dahulu memberikan targhib

(kabar gembira) sebelum tarhib (ancaman). Contohnya member

tahu keutamaan menjalankan shalat pada waktunya sebelum

member peringatan besarnya meninggalkan shalat. Kabar gembira

dan ancaman memang sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dalam

berdakwah, karena targhib memberikan motivasi untuk

menumbuhkan harapan dan optimism seseorang. Sedangkan tarhib

memberikan perenungan dan penyadaran kepada seseorang untuk

kembali kepada Jalan Allah SWT.

3. Memudahkan dan tidak mempersulit. Rasulullah SAW. Selalu

menerapkan metode yang mempermudah dan tidak mempersulit,

karena pada dasarnya Alla SWT. Menyukai yang mudah dan tidak

mempersulit. Seperti yang terdapat dalam Q.S Al-Baqarah : 125

ب البيت هثب بت للبس وأهب واتخزوا هي هقبم ابشاهين هصلي وػهذ , وار جؼل

ب الي ابشاهين واسوبػيل أى طهش بيتي للطبءفيي والؼب مفيي والشمغ السجىد

 

Page 36: AKTIFITAS DAKWAH USTADZ DR. H. SYAMSUL YAKIN, MA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42805/1/HAFIDZ... · Thaharah . atau membersihkan diri dan seterusnya. ... Bil-hikmah,

25

Artinya : Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu

(Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang

aman. Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim [89] tempat

shalat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail:

"Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang

i'tikaf, yang ruku' dan yang sujud".

4. Memperhatikan psikologi mad‟u. Mengingat bermacam-macam

tipe manusia yang dihadapi da‟i dan berbagai jenis antara dia

dengan mereka serta kondisi psikologis mereka. Setiap da‟i yang

mengharapkan sejuk dalam aktifitas dakwahnya harus

memperhatikan kondisi psikologis mad‟u. hal ini menjadi penting,

mengingat tidak semua pokok persoalan yang dihadapi seseorang

dapat diselesaikan dengan metode penyampaian yang sama.

Lebih lanjut Faizhah dan Lalu Muchsin Effendi dalam bukunya Psikologi

Dakwah25

menjelaskan bahwa agar dakwah menjadi efektif, masyarakat

dakwah khususnya para da‟i harus memahami prinsip dakwah yang sesuai

dengan kenyataan dakwah di lapangan, yakni sebagai berikut :

1. Berdakwah itu harus dimulai dari diri sendiri (ibda‟ binafsik) dan

kemudian menjadikan keluarganya sebagai contoh bagi

masyarakat. Sebagaimana firman Allah SWT. Yang terdapat

dalam Q.S. At-Tahrim : 6

فسنن واهلنن بسا وقىدهبالبس والحجبسة ػليه يبايهبالزيي اهىاقىاا

هآلءمتغالظ شذاد اليؼصىى اهلل هباهشهن ويفؼلىى هبيؤهشوى

25

Faizhah dan Lalu Muchsin Effendi, Psikologi Dakwah (Jakarta : Peranada Media, 2006),

h. x-xii

 

Page 37: AKTIFITAS DAKWAH USTADZ DR. H. SYAMSUL YAKIN, MA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42805/1/HAFIDZ... · Thaharah . atau membersihkan diri dan seterusnya. ... Bil-hikmah,

26

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan

keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia

dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan

tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya

kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”.

2. Secara mental, seorang da‟i harus siap menjadi pewaris para nabi,

yakni mewarisi perjuangan yang beresiko seperti para nabi juga

harus mengalami kesulitan ketika berdakwah kepada kaumnya

meski sudah dilengkapi dengan mu‟jizat.

3. Da‟i juga harus menyadari bahwa masyarakat membutuhkan

waktu untuk dapat memahami pesan dakwah, oleh karena itu

dakwah pun harus memperhatikan tahapan-tahapan sebagaimana

dahulu nabi Muhammad SAW. Harus melalui tahapan periode

Mekkah dan Madinah.

4. Da‟i juga harus menyelami alam fikiran masyarakat sehingga

kebenaran Islam bisa disampaikan dengan menggunakan logika

masyarakat. Sebagaimana pesan Rasulullah SAW. “khatib an

as‟ala qadri „uquulihim” dalam menghadapi kesulitan, da‟i harus

bersabar, jangan bersedih atas kearifan masyarakat dan jangan

terbelenggu dalam tipu daya syetan, karena sudah menjadi

sunnatullah bahwa setiap pembawa kebenaran pasti akan dilawan

oleh orang kafir, bahkan setiap nabi pun mengalami diusir oleh

kaumnya. Seorang da‟i harus bisa mengajak, sedangkan yang

member petunjuk adalah Allah SWT.

 

Page 38: AKTIFITAS DAKWAH USTADZ DR. H. SYAMSUL YAKIN, MA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42805/1/HAFIDZ... · Thaharah . atau membersihkan diri dan seterusnya. ... Bil-hikmah,

27

5. Citra positif dakwah akan sangat melancarkan komunikasi dakwah,

sebaliknya citra buruk dakwah akan membuat semua aktifitas

dakwah menjadi kontra produktif. Citra positif bisa dibangun

dengan kesungguhan dan konsisten dalam waktu yang lama.

Tetapi citra buruk dapat terbangun hanya karena oleh satu

kesalahan fatal. Dalam hal ini, terbangun seketika hanya oleh satu

kesalahan fatal. Dalam hal ini, keberhasilan membangunkomunitas

Islam, meski kecil akan sangat efektif untuk dakwah.

6. Da‟i harus memperhatikan tertib urutan pusat perhatian dakwah,

yaitu prioritas pertama berdakwah sehubungan dengan hal-hal yang

bersifat universal. Yakni Al-Khair adalah kebaikan universal yang

datangnya secara normative dari tuhan, seperti keadilan dan

kejujuran, sedangkan Al-Ma‟ruf adalah sesuatu yang secara

“sosial” dipandang sebagai kepantasan.

B. REMAJA

1. PENGERTIAN REMAJA

Masa remaja merupakan peralihan dari anak-anak menuju dewasa, baik

secara jasmani maupun rohani. Masa ini disebut sebagai masa aqil balig dan

masa ini juga disebut sebagai masa pubertas yakni ketika seorang anak

mengalami perubahan fisik, psikis dan pematangan fungsi seksual.26

26

Abdurrouf, M. Gazhi. Ali, Zuhriya Isma, Masa Transmisi Remaja, h. 1

 

Page 39: AKTIFITAS DAKWAH USTADZ DR. H. SYAMSUL YAKIN, MA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42805/1/HAFIDZ... · Thaharah . atau membersihkan diri dan seterusnya. ... Bil-hikmah,

28

Masa remaja adalah suatu tahap perkembangan jiwa manusia yang

merupakan masa perpindahan (transisi) dari anak-anak ketahap dewasa27

.

Masa remaja (masa Adolensi) ialah masa menuju kedewasaan. Masa

ini merupakan tahapperkembangan dalam kehidupan manusia, dimana

seseorang sudah tidak dapat disebut anak kecil lagi, tetapi jugabelum dapat

dikatakan dewasa. Taraf perkembangan ini pada umumnya disebut masa

pancaroba atau masa peralihan dari anak-anak menuju kearah kedewasaan.

Masa adolensi ini disebut juga sebagai masa “psychological learning”

dan “social learning” berarti pada masa ini pemuda dan pemudi remaja

sedang mengalami suatu pematangan social, kedua hal ini terjadi berbarengan

atau serempak dalam konten waktu yang sama.

Remaja adalah suatu tingkat umur, dimana anak-anak tidak lagi

dianggap sebagai anak-anak, akan tetapi juga belum dapat dikatakan atau

dipandang sebagai orang dewasa. Jadi remaja dalah umur yang

menjembatani antara umur anak-anak dan dewasa. Pada usia ini terjadi

banyak sekali berbagai macam perubahan, yang tidak mudah bagi seorang

anak untuk menghadapinya tanpa adanya bantuan dan pengertian dari pihak

orang tua dan orang dewasa pada umumnya.

Prof. Dr. Zakiah Drajat memberikan pengertian remaja dari segi

psikologi dan pendidikan. Menurutnya remaja “adalah tahap unsure yang

dating setelah masa anak-anak berakhir, ditandai oleh pertumbuhan fisik yang

cepat. Pertumbuhan cepat yang terjadi baik didalam maupun diluar itu

membawa akibat yang tidak sedikit terhadap sikap, prilaku, kesehatan, dan

kepribadian remaja”.28

27

Sarlito, Wirawan Sarwono, Remaja Seks dan Disiplin (Jakarta : Pustaka Antara, 1992),

cet. Ke-2 h. 102 28

Prof. Dr. Zakiah Drajat, Psikologi dan Pendidikan, h. 16

 

Page 40: AKTIFITAS DAKWAH USTADZ DR. H. SYAMSUL YAKIN, MA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42805/1/HAFIDZ... · Thaharah . atau membersihkan diri dan seterusnya. ... Bil-hikmah,

29

2. Faktor Yang Mempengaruhi Pembentukan Remaja

Ada beberapa faktor aliran yang mempengaruhi dari pembentukan sikap

remaja :

a. Aliran Nativisme

Menurut aliran Nativisme bahwa faktor yang paling berpengaruh

terhadap pembentukan diri seseorang adalah adalah faktor

pembawaan dari dalam yang bentuknya dapat berupa kecenderungan,

bakat, akal, dan lain-lain. Jika seseorang sudah memiliki pembawaan

atau kecenderungan kepada yang baik, maka dengan sendirinya orang

tersebut menjadi baik.

b. Aliran Empirisme

Dalam aliran ini faktor yang paling berpengaruh terhadap

pembentukan diri seseorang adalah faktor yang datangnya dari luar,

yaitu lingkungan social termasuk pembinaan dan pendidikan yang

diberikan. Jika pendidikan dan pembinaan yang diberikan kepada

seseorang itu baik, maka baiklah orang itu. Demikian pula

sebaliknya. Aliran ini tampak begitu percaya kepada peranan yang

dilakukan oleh dunia pendidikan dan pengajaran.29

c. Aliran Konvergensi

Dalam aliran ini bahwa pembentukan sikap dipengaruhi oleh faktor

internal, yaitu pembawaan diri seseorang dan faktor dari luar yaitu

pendidikan dan pembinaan yang dibuat secara khusus, atau melalui

29

Abuddin Nata, Ibid, h. 166

 

Page 41: AKTIFITAS DAKWAH USTADZ DR. H. SYAMSUL YAKIN, MA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42805/1/HAFIDZ... · Thaharah . atau membersihkan diri dan seterusnya. ... Bil-hikmah,

30

interaksi dalam lingkungan sosial. Fitrah dan kecenderungan kearah

yang lebih baik yang ada didalam diri manusia dibina secara intensif

melalui berbagai metode.

Dari ketiga aliran diatas tadi maka, adalah aliran konvergensi lah yang

sesuai dengan ajaran Islam, hal itu dapat difahami di dalam Q.S. An-Nahl : 78

واهلل أخشجنن هي بطىى أههب تنن لب تؼلوىى شيئب وجؼل لنن السوغ والأ بصبس

والأفئذة لؼلنن تشنشوى

Artinya : “Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam

keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu

pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur”.

Dan dalam ayat diatas telah menjelaskan bahwa setiap manusia memiliki

potensi untuk dididik, baik itu penglihatannya, pendengarannya, bahkan hati

nuraninya. Potensi ini juga harus disyukuri dengan cara mengisinya dengan

ajaran dan pendidikan yang baik.

Teori konvergensi diatas sesuai dan sejalan dengan Hadits Rasulullah

SAW yang berbunyi :

مل هىلىد يىلذػلي الفطشة

Artinya : “Setiap anak yang dilahirkan dalam keadaan (membawa) fitrah

(rasa ketuhanan kepada kebenaran), maka kedua orang tuanyalah yang

membentuk anak tersebut itu menjadi Yahudi, Nasrani, dan Majusi”.

(H.R. Bukhori).

Ayat Al-Qur‟an dan Hadits tersebut di atas, selain menggambarkan adanya

teori Konvergensi juga menunjukkan dengan jelas bahwa pelaksana utama

dalam pendidikan adalah orang tua. Itulah sebabnyaorang tua khususnya

 

Page 42: AKTIFITAS DAKWAH USTADZ DR. H. SYAMSUL YAKIN, MA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42805/1/HAFIDZ... · Thaharah . atau membersihkan diri dan seterusnya. ... Bil-hikmah,

31

kaum ibu mendapat gelar sebagai madrasah, yakni tempat berlangsungnya

kegiatan pendidikan.30

Dengan demikian faktor yang mempengaruhi sikap pembinaan remaja

ada 2 (dua) macam :

1. Faktor dari dalam

Adalah potensi fisik, intelektual dan hati (rohaniah) yang dibawa

semenjak lahir.

2. Faktor dari luar

Dalam hal ini adalah kedua orang tua dirumah, guru di sekolah, dan

tokoh-tokoh serta pemimpin di masyarakat.

3. Pertumbuhan Dan Perkembangan Sikap Remaja

Para ahli berpendapat mengenai batasan dari umur atau usia remaja,

antara lain :

1. Menurut Elizabeth. B. Hurlock yang dikutip oleh Andi Mappiare

menyatakan :

Masa Pubertas 10-13 atau 14 tahun

Masa Remaja Awal 13 atau 14-17 tahun

Masa Remaja Akhir 17-21 tahun31

.

Dalam pembagian rentangan usia atau umur Hurlock terlihat jelas akan

rentang waktunya yaitu antara usia 13-21 tahun, yang dibagi menjadi masa

remaja awal 13 atau 14-17 tahun.

30

Ibid, h. 169 31

Andi Mappiare, Psikologi Remaja (Surabaya : 1982), h. 24

 

Page 43: AKTIFITAS DAKWAH USTADZ DR. H. SYAMSUL YAKIN, MA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42805/1/HAFIDZ... · Thaharah . atau membersihkan diri dan seterusnya. ... Bil-hikmah,

32

2. Jika dilihat pada rentangan waktu umur atau usia remaja dari segi

psikologis sebagian pendapat mengatakan bahwa secara global masa

pemuda atau masa remaja berlangsung antara umur 12-21 tahun dan

mereka membagi masa tersebut menjadi32

:

a. Pra Pubertas

Wanita : 10-13 tahun

Laki-laki : 12-14 tahun

b. Pubertas

Wanita : 13-15 tahun

Laki-laki : 14-16 tahun

c. Krisis Remaja

Wanita : 15-16 tahun

Laki-laki : 16-17 tahun

d. Adolesen (peremajaan)

Wanita : 16-17 tahun

Laki-laki : 17-21 tahun

Menurut Singgih D Gunarsa dan Istri “usia remaja di Indonesia antara 12-

22 tahun.33

Perbedaan ini sangat wajar karena pertumbuhan fisik maupun

psikis anak tidak lepas dari pengaruh faktor lingkunan keluarga, kultur, dan

serta alam sekitarnya. Sedangkan menurut Elizabeth B. Hurlock maka akan

dapat difahami bahwa patokan probalitas usia remaja berkisar antara 10,5

tahun sampai 21 tahun.34

Menurut Kassandra (2008), seorang psikolog berpendapat bahwa “masa

remaja adalah adalah masa dimana timbulnya bebrbagai kebutuhan dan emosi

32

Sudarsono, Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja (Jakarta : Rineke Cipta: 1993), cet

Ke-3 h. 9 33

Singgih D Gunarsa dan Istri, Psikologi Praktis Anak Remaja dan Keluarga (Jakarta :

Gunung Mulia : 1991), Cet Ke-1, h. 15 34

Elizabeth B. Hurlock, Psikologi Perkembangan, Jakarta : Erlangga, 1980, Edisi ke-5, h.

14

 

Page 44: AKTIFITAS DAKWAH USTADZ DR. H. SYAMSUL YAKIN, MA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42805/1/HAFIDZ... · Thaharah . atau membersihkan diri dan seterusnya. ... Bil-hikmah,

33

serta tumbuhnya kekuatan dan kemampuan fisik yang lebih jelas dan daya

fikir menjadi matang. Namun masa remaja penuh dengan berbagai perasaan

yang tidak menentu, cemas dan bimbang, dimana berkecamuk harapan,

tantangan, kesenagan bahkan kesengsaraan yang semuanya harus dilalui

dengan perjuangan yang berat untuk menuju hari depan yang cerah”.35

C. Pandangan Islam Tentang Dakwah Dikalangan Remaja

Kapanpun zamannya dan dimanapun tempatnya, bahkan sepanjang

sejarah hingga sekarang ini, remaja merupakan tiang penyangga umat Islam,

pembangkit kemajuan, pembawa bendera serta bisa menjadi komandan yang

membawa kepada kemenangan. Lantaran itu pula para remaja yang akan

menjadi pemuda merupakan sasaran sasaran orang yang ingin merubah

kondisi suatu masyarakat menjadi, mereka para remaja dihidangkan dengan

sajian-sajian buruk yang mengarahkan mereka kepada ke-bathilan yang

menjadikan mereka para remaja menjadi jauh dari jalan Allah SWT. Mereka

pun para remaja terus dan menerus dihidangkan racun melauli media massa

baik berupa televisi, radio, film-film, komik, novel dan sebagainya.

Oleh karena itu lihatlah ketika para remaja yang membuat masalah

ditengah-tengah masyarakat, mereka hidup untk mengganggu orang lain,

bermabuk-mabukan, sering tidur tengah malam tanpa tujuan dan lain-lain.

Mereka itu merupakan generasi yang berpotensi hanya saja situasi lingkungan

kurang baik sehingga membuat mereka terlihat seperti anak-anak yang brutal.

Oleh karena itu dakwah dikalangan remaja sangat dibutuhkan untuk

membangkitkan generasi Islam menjadi lebih baik lagi, semangat para remaja

dan dan cita-cita para remaja yang tinggi hanya dapat ditampung dan

35

Sarlito Wirawan Sarwono, Psikologi Remaja, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada,

1994, h. 9

 

Page 45: AKTIFITAS DAKWAH USTADZ DR. H. SYAMSUL YAKIN, MA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42805/1/HAFIDZ... · Thaharah . atau membersihkan diri dan seterusnya. ... Bil-hikmah,

34

disalurkan oleh agama Islam. Sebab Islam adalah ajaran Allah SWT yang

sempurna, tanpa cacat dan cela, dan Islam mengajak manusia kepada kebaikan

dunia dan akhirat.

Ajaran Islam mengarahkan dan membimbing para remaja untuk beribadah,

mengabdi dan berbakti kepada Dzat Yang Maha Tinggi yaitu Allah SWT.

Islam melatih para remaja agar selalu menghubungkan kepada Tuhan Semesta

Alam. Dengan demikian para remaja akan menjadi orang-orang atau generasi-

generasi yang akan menyebarluaskan cinta dan kasih saying Allah SWT

ketengah-tengah masyarakat, karena agama Islam tidak rela jika para remaja

yang berpotensi terjerumus kedalam jalan yang menyesatkan dan merusak

moral yang akan menjadikan mereka sampah mayarakat.

Dan ketika Islam pertama kali muncul di muka bumi, para pendukungnya

kebanyakan adalah remaja yang senantiasa haus akan kebenaran dan keadilan.

Rasulullah SAW selama 13 (tiga belas) tahun pertama berdakwah di kota

Mekkah tidak banyak menghasilkan jumlah pengikut, karena kebanyakan para

penduduk kota Mekkah adalah orang tua yang sangat kuat memegang teguh

tradisi dan adat istiadat jahiliyah.

Dengan remaja sebagai ujung tombak untuk dakwah, maka Islam pun

melesat bagai anak panah, potensi tenaga para remaja diarahkan untuk hal-hal

yang positif dan membangun baik untuk dirinya sendiri dan orang lain serta

agama Islam), para remaja senantiasa meningkatkan dan mempertahankan

Iman yang menyala dalam hati mereka.

 

Page 46: AKTIFITAS DAKWAH USTADZ DR. H. SYAMSUL YAKIN, MA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42805/1/HAFIDZ... · Thaharah . atau membersihkan diri dan seterusnya. ... Bil-hikmah,

35

D. Remaja Dalam Islam

Remaja adalah harapan umat. Kalimat tersebut nampaknya berlaku

sepanjang zaman, dan tidak ada 1 (satu) negarapun yang akan

menyangkalnya. Di pundak para remajalah nasib perkembangan dan kejayaan

umat bertumpu. Masa vitalitas hidup, didukung kondisi fisik yang yang kuat

dan segar maka remaja memiliki potensi yang kuat untuk berbuat sesuatu.

Pada masa inilah manusia memiliki kesempatan yang sangat besar untuk

membekali dirinya menjadi “orang”.

Saat dimana terbuka peluang yang sangat besar untuk menimba ilmu,

melatih keterampilan serta memperkuat stamina. Saat inilah, kesempatan

untuk menjelajah dunia terbuka lebar, mereguk berbagai pengalaman dan

menyibak cakrawala kehidupan dunia. Remaja yang kuat aqidahnya dalam

kefahamannya, mulia akhlaqnya, tegas dan berani sikapnya, remaja yang sehat

dan kuat badannya, cerdas dan terampil tangannya, gesit dan dinamis

gerakannya serta luas dan jernih wawasan berfikirnya.36

Ketaqwaan atau kepatuhan yang sempurna, komitmen yang total dan

kepasrahan yang penuh kepada Allah SWT merupakan karakteristik remaja

muslim yang paling penting. Ada beberapa konsep remaja muslim antara lain:

1. Iman dan taat kepada Allah SWT

Ketaqwaan atau kepatuhan yang sempurna, komitmen yang total dan

kepasrahan yang penuh kepada Allah SWT merupakan karakteristik

remaja muslim yang paling penting. Ia merupakan landasan utama.

36

Nurul Fikri, Pemuda Di Simpang Jalan, (Jakarta, YPI, 1992), h. 1

 

Page 47: AKTIFITAS DAKWAH USTADZ DR. H. SYAMSUL YAKIN, MA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42805/1/HAFIDZ... · Thaharah . atau membersihkan diri dan seterusnya. ... Bil-hikmah,

36

“dan Rabb-mu telah memerintahkan supaya kamu jangan mengabdi

selain kepada-Nya”. (Q.S Al-Isra : 23)

2. Berlaku baik kepada orang tua

Islam telah menekankan pentingnya berlaku baik kepada kedua orang

tua. Orang tua bukanlah sekedar pangkalan kebutuhan material

sebagaimana lazimnya dalam masyarakat barat. Tetapi remaja muslim

senantiasa menyadai akan fakta bahwa sebagian ibadah kepada Allah

SWT terletak dalam sikap yang baik terhadapkedua orang tua,

merawat mereka pada saat mereka memerlukannya dan memanjatkan

do‟a kepada Allah SWT agar dilimpahkan rahmat dan karunianya

kepada mereka berdua.

3. Jujur dan sikap tanggung jawab

Inilah sikap yang mestinya menghiasi karakteristik remaja muslim.

Jujur dalam segala hal, dan memiliki tanggung jawab yang tinggi

terhadap semua persoalan yang ada pada diri dan lingkungannya.

Remaja muslim harus memiliki kepedulian yang tinggi terhadap

pembinaan dirinya kearah yang positif baik pembinaan akal, ruh

maupun jasmani.

4. Persaudaraan dan cinta kasih.

5. Saling bermusyawarah.37

37

37

Nurul Fikri, Pemuda Di Simpang Jalan, (Jakarta, YPI, 1992), h. 1

 

Page 48: AKTIFITAS DAKWAH USTADZ DR. H. SYAMSUL YAKIN, MA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42805/1/HAFIDZ... · Thaharah . atau membersihkan diri dan seterusnya. ... Bil-hikmah,

37

BAB III

PROFIL USTADZ DR. H. SYAMSUL YAKIN, MA

A. Riwayat Hidup Ustadz DR. H. Syamsul Yakin, MA

Ustadz DR. H. Syamsul Yakin, MA adalah seorang pemilik dan

pembina sekaligus pengasuh pondok pesantren AL-ITTIHAD yang berada di

daerah Sawangan kota Depok. Beliau bekerja di MUI kota Depok yang

memiliki jabatan sebagai salah satu anggota komisi Fatwa. Dan, beliau sendiri

adalah salah satu ustadz yang sangat dipercaya oleh Ustadz H. Muhammad

Arifin Ilham, pimpinan majlis Dzikir Az-zikra. Oleh karena itu, terkadang

Ustadz DR. H. Syamsul Yakin MA di dalam berdakwah sering tampil di

salah satu stasiun televisi swasta bersama dengan Ustadz H. Muhammad

Arifin Ilham. Selain itu beliau pun sering berdakwah di stasiun radio-radio

swasta sesuai dengan jadwal panggilan1.

Ustadz DR. H. Syamsul Yakin, MA lahir di Bogor, Jawa barat pada

tanggal 17 Pebruari 1973. Seorang ustadz dengan bekal akademis karena

beliau adalah Sarjana Jurusan Tafsir Hadist, Fakultas Ushuluddin di Institut

Agama Islam Negeri (IAIN) Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 1997. Lanjutan

studinya berlangsung di tempat yang sama dan berhasil meraih gelar Magister

Agama pada tahun 2003. Dan beliau menyelesaikan gelar Doktoralnya di

1 Wawancara langsung dengan Nara Sumber 10 Desember 2010

 

Page 49: AKTIFITAS DAKWAH USTADZ DR. H. SYAMSUL YAKIN, MA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42805/1/HAFIDZ... · Thaharah . atau membersihkan diri dan seterusnya. ... Bil-hikmah,

38

bidang Konsentrasi Pemikiran Islam di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tahun 20092.

Ustadz DR. H. Syamsul Yakin, MA merupakan anak pertama dari enam

bersaudara yang terlahir dari pasangan bapak H. Ahyari Chalid dan ibu Hj.

Ida Nursida dan merupakan keturunan salah satu tokoh masyarakat atau ulama

kenamaan yang berada di desanya. Ustadz DR. H. Syamsul Yakin, MA

menikah dengan Hj. Juriah dan mereka dikaruniai seorang anak laki-laki yang

bernama M. Bilyuser Awwan3. Sungguh pengaruh lingkungan, terutama

lingkungan keluarga amatlah dominan dalam pertumbuhan dan perkembangan

seorang anak manusia, baik itu perkembangan fisiknya maupun perkembangan

psikisnya. Lingkungan keluarga adalah dimana seseorang itu tinggal,

terutama pada masa kecilnya akan sangat berpengaruh dan mewarnai

kehidupannya kelak saat dewasa, apakah kelak nanti ketika dia dewasa berada

dalam keadaan jalan yang lurus dan benar atau dia berada dalam keadaan yang

sesat atau kurang beruntung, yaitu jalan yang tidak mendapatkan rahmat dari

Sang Khaliq pemilik kehidupannya.

Beruntunglah Ustadz DR. H. Syamsul Yakin MA, beliau memiliki orang

tua dan lingkungan yang baik, yang mampu memberikan warna warna

kebaikan pada kehidupannya. Betapa tidak, buah pernikahan bapak H.

Ahyari Chalid dan ibu Hj. Ida Nursida dididik kedalam lingkungan yang

agamis dan menjunjung tinggi kebenaran serta akhlaqul karimah. Walaupun

ayahandanya (H. Ahyari Chalid) bukanlah seorang guru akan tetapi dimata

2 Wawancara langsung dengan Nara Sumber 10 Desember 2010

3 Wawancara langsung dengan Nara Sumber 10 Desember 2010

 

Page 50: AKTIFITAS DAKWAH USTADZ DR. H. SYAMSUL YAKIN, MA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42805/1/HAFIDZ... · Thaharah . atau membersihkan diri dan seterusnya. ... Bil-hikmah,

39

keluarga ayahandanya adalah orang yang telah menciptakan sebuah kondisi

lingkungan keluarga yang ideal bagi pertumbuhan dan perkembangan putera-

puterinya.

Sementara itu sang ibunda tercinta (Hj. Ida Nursida) disamping telah

menjadi istri yang setia mendampingi suaminya, beliaupun telah menjadi

pembimbing ruhani dan pengayom bagi putera-puterinya, hingga saat ini

beliau masih selalu mendampingi dan ikut mengayomi buah pernikahannya

itu.

B. Latar Belakang Pendidikan Ustadz DR H Syamsul Yakin, MA

Sebagai seorang yang hidup didalam keluarga ulama dan guru, ustadz DR.

H. Syamsul Yakin sangat menyadari betapa pentingnya arti pendidikan.

Terutama dalam membuka wawasan, mengembangkan intelegensi serta

membentuk kepribadian yang dapat menghantarkan seseorang menuju

kesuksesan dengan prinsip demikian, ia tetap berupaya mengenyam

pendidikan formal sampai dengan jenjang yang tinggi. Bahkan setelah

berkeluarga dan bekerja di MUI Kota Depok, gelar akademik S2 dan S3 pun

mampu diraihnya dengan prestasi yang cukup menakjubkan.

Adapun lembaga tempat ia mengenyam pendidikan formalnya adalah

sebagai berikut : Sekolah Dasar di SDN Parung Bingung I Kota Depok dan

lulus pada tahun 1987, kemudian melanjutkan di SMP Negeri 2 Bango Raya

Kota Depok dan lulus pada tahun 1990, sedangkan SMA ia tempuh di SMA 1

Kota Depok dan lulus pada tahun 1993. Kemudian ia meraih gelar sarjana S1

pada Fakultas Ushuluddin di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syarif

 

Page 51: AKTIFITAS DAKWAH USTADZ DR. H. SYAMSUL YAKIN, MA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42805/1/HAFIDZ... · Thaharah . atau membersihkan diri dan seterusnya. ... Bil-hikmah,

40

Hidayatullah Jakarta tahun 1997, gelar Magister Agama disandangnya pada

tahun 2003, dan beliau menyelesaikan gelar Doktoralnya di bidang

Konsentrasi Pemikiran Islam di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tahun 20094.

Disamping pendidikan formal, orang tuanya sangat mengajarkan dan

sangat mementingkan pendidikan agama, yang meliputi Aqidah, Akhlaq,

Tajwid, dan yang menjadi contoh baginya adalah sosok kakek dan

ayahandanya yang merupakan pejuang dan ahli agama. Berkat bimbingan

merekalah ia mampu menguasai dan mengamalkan ajaran agamanya sehingga

banyak orang yang memberinya gelar ”ustadz” karena fasihnya dalam

mengutip ayat-ayat Al-Qur‟an dan Al-Hadist disetiap sambutan atau pidato.

Bahkan sering kali orang mengatakan ia sedang berceramah, padahal saat

itu ia sedang berpidato dan memberikan pengarahan atau sambutan. Dan

terkadang jika ia berada didepan ibu-ibu ucapan, nasehat dan tausiyahnya

sering kali memukau dan mengalahkan penceramah yang sesunguhnya.

C. Karya Tulis Ustadz DR H Syamsul Yakin, MA

Sebagai seorang da‟i, Ustadz DR H Syamsul Yakin, MA pun pernah

menulis karyanya di beberapa Buku, Koran dan Majalah yang kemudian

dicetak dan disebarluaskan antara lain :

BUKU

1. Indonesia Berzikir: Risalah Anak bangsa untuk Negeri Tercinta (2004)

2. Meraih Ramadhan Sepanjang Masa: Serpihan Mutiara Puasa untuk

Bekal Menjadi Takwa (2005).

4 Wawancara langsung dengan Nara Sumber 10 Desember 2010

 

Page 52: AKTIFITAS DAKWAH USTADZ DR. H. SYAMSUL YAKIN, MA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42805/1/HAFIDZ... · Thaharah . atau membersihkan diri dan seterusnya. ... Bil-hikmah,

41

3. Menghampiri Ilahi Melalui Dzikir Taubah: Ikhtiar M Arifin Ilham

Membangun Masyarakat Spiritualis-Humanis, (2002)

4. Etika Bisnis Pribadi Berzikir, (2003),

5. Jejak Langkah Islam di Depok: Kembali ke Akar Sejarah Kembali ke

Sumber Syari’ah (2006),

6. Membangun Kota Religius, (2005),

7. Akhlak Mulia untuk Kelas VII SMP (2007)

8. Bahan Pengayaan Akhlak Mulia IV SD (2008)

9. Bahan Pengayaan Akhlak Mulia VI SD (2008)

10. Bahan Pengayaan Akhlak Mulia VI MI (2008)

11. Jadilah Anggota DPR Yang Baik Atau Tidak Sama Sekali (2008)

12. 7 Sunah Harian Rasulullah SAW (2008)

KORAN

1. “Kendala Budaya dalam Pengembangan Etika Usaha”, Suara Karya,

1997,

2. “Menepis Bias Negatif Mudik Lebaran”, Harian Terbit, 1997,

3. “Siaran dan Identitas Televisi”, Harian Terbit, 1996,

4. “Gembira Menyambut Puasa”, Monitor Depok, 15 Okotber 2004,

5. “Puasa dan Kejujuran”, Monitor Depok, 16 Oktober 2004,

6. “Dua Kebahagiaan Saat Berbuka”, Monitor Depok, 18 Oktober 2004,

7. “Mereformasi Diri di Bulan Suci”, Monitor Depok, 19 Oktober 2004,

8. “Menjadikan Dunia sebagai Surga”, Monitor Depok, 20 Oktober 2004,

9. “Puasa untuk Mengikis Cinta Dunia”, Monitor Depok, 21 Oktober

2004

10. “Keluarga Bertakwa Keluarga Bahagia”, Monitor Depok, 22 Oktober

2004,

11. “Figur Perempuan Tak Lagi Piguran”, Monitor Depok, 23 Oktober

2004,

12. “Saatnya Menahan Marah”, Monitor Depok, 25 Oktober 2004,

13. “Ramadhan Bulan Rekonsiliasi”, Monitor Depok, 26 Oktober 2004,

14. “Mendoakan Pemimpin”, Monitor Depok, 27 Oktober 2004,

15. “Memulai Hidup Sederhana”, Monitor Depok, 28 Oktober 2004,

16. “Memelihara Optimisme:, Monitor Depok, 29 Oktober 2004,

17. “Berinteraksi dengan al-Qur‟an”, Monitor Depok, 30 Oktober 2004,

18. “Berpihak kepada Kebenaran”, Monitor Depok, 1 November 2004,

19. “Memperbanyak Sedekah”, Monitor Depok, 2 November 2004,

20. “Menolong Saudara yang Menderita”, Monitor Depok, 3 November

2004,

21. “Saatnya Iktikaf”, Monitor Depok, 4 November 2004,

22. “Merengkuh Lailatul Qadar”, Monitor Depok, 5 November 2004,

23. “Peran Strategis Zakat”, Monitor Depok, 6 November 2004,

24. “Mempersiapkan Mudik Ruhani”, Monitor Depok, 8 November 2004,

25. “Menjelang Kepergian Ramadhan”, Monitor Depok, 9 November 2004

 

Page 53: AKTIFITAS DAKWAH USTADZ DR. H. SYAMSUL YAKIN, MA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42805/1/HAFIDZ... · Thaharah . atau membersihkan diri dan seterusnya. ... Bil-hikmah,

42

26. “Makna Takbir”, Monitor Depok, 10 November 2004

27. “Makna Hakiki Idul Fitri”, Monitor Depok, 11 November 2004,

28. “Ziarah Kubur”, Monitor Depok, 13 November 2004,

29. “Halal Bihalal‟, Monitor Depok, 14 Oktober 2004,

MAJALAH

1. “Kumpulan Karya Seorang Sarjana Ahli Hadits, Suara Hidayatullah,

1995,

2. “Urgensi Metode Takhrij dalam Studi Hadits, Panji Masyarakat, 1995,

3. “Al-„Alim: Maha Mengetahui”, Azzikra, 2005,

4. “Al-Qabidh wa al-Basith: Maha Menyempitkan dan Melapangkan”,

Azzikra, 2005,

5. “Al-Khafidd wa al-Rafi: Maha Merendahkan dan Meninggikan,

Azzikra, 2005,

6. “Allah”, Azzikra, 2005,

7. “Al-Muiz wa al-Mudzil”, Azzikra, 2005,

8. “As-Sami‟, Azzikra, 2006,

9. “Al-Bashir”, Azzikra, 2006,

10. “Al-Hakam”, Azzikra, 2006,

11. “Al-„Adl”, Azzikra, 2006,

12. “Al-Lathif”, Azzikra, 2006,

13. “Al-Khabir”, Azzikra, 2006,

14. “Al-Azzhim”, Azzikra, 2006,

15. “Al-Ghafur, Azzikra, 2006,

 

Page 54: AKTIFITAS DAKWAH USTADZ DR. H. SYAMSUL YAKIN, MA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42805/1/HAFIDZ... · Thaharah . atau membersihkan diri dan seterusnya. ... Bil-hikmah,

43

BAB IV

AKTIFITAS DAKWAH USTADZ DR H SYAMSUL YAKIN, MA DI

KALANGAN REMAJA MUSHALLA MADINATUL QUR’AN

A. Bentuk Aktifitas Dakwah Ustadz DR H Syamsul Yakin, MA

Aktifitas dakwah dalam pandangan Ustadz DR H Syamsul Yakin, MA

merupakan semua aktifitas yang berhubungan dengan keagamaan dalam

rangka menjelaskan tentang ilmu tauhid atau tentang menjelaskan Allah

SWT dengan segala ajarannya, atau juga dapat diartikan sebagai segala

sesuatu yang berbentuk kegiatan yang dilakukan dengan sadar dan sengaja

yang mengarah pada merubah seseorang atau kelompok bagi yang belum

faham menjadi faham dan yang sudah faham akan menjadi lebih faham

lagi.1

Menurut Ustadz DR H Syamsul Yakin, MA berdakwah bukanlah hal

yang mudah, karena da’i mengajak manusia kepada jalan kebenaran dan

mereka harus meninggalkan kebiasaan-kebiasaan yang telah melekat dengan

mayarakat atau seseorang yang di dakwahinya2. Seorang da’i tidak boleh

kesal dengan dan merasa letih atau putus asa, karena tugas seorang da’i

hanya menyampaikan dan Allah SWT akan memberi petunjuk dan hidayah

bagi mad’u. Karena sesungguhnya hidayah itu tidak akan mampu bagi

orang-orang yang Allah SWT tidak izinkan atau kehendaki, sebagaimana

dalam Surat Al-Qashash : 56

1 Wawancara langsung dengan Nara Sumber, Sawangan Depok, 11 Desember 2010

2 Wawancara langsung dengan Nara Sumber, Sawangan Depok, 5 Januari 2011

 

Page 55: AKTIFITAS DAKWAH USTADZ DR. H. SYAMSUL YAKIN, MA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42805/1/HAFIDZ... · Thaharah . atau membersihkan diri dan seterusnya. ... Bil-hikmah,

44

Artinya ““Sesungguhnya kamu (Muhammad) tidak akan dapat memberi

petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah-lah yang memberi

petunjuk kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih

mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk.” (Al-Qashash: 56)

Menurut Ustadz DR H Syamsul Yakin, MA juga dalam berdakwah

seorang da’i tidak menyandarkan dakwahnya hanya berdasarkan teori dan

metode saja, dakwah diperlukan juga wawasan yang luas3. Selain dari

pemahaman tentang Al-qur’an yang mutlak harus dikuasai, ilmu-ilmu lain

seperti psikologi, adat-istiadat suatu daerah, tekhnologi harus dikuasai agar

pendakwah tidak melakukan kesalahan dengan menuding apa yang

diperbuat tersebut adalah salah.

Seorang da’i harus dapat membantu mad’u merubah pola berfikir

mereka dan memperkaya fikiran-fikiran mad’u dengan isi Al-qur’an dan

Hadits. Yang paling menarik seorang juru dakwah akan berhadapan dengan

beragam daya serap dan pemahaman dari tiap-tiap kepala yang berbeda.

Bagaimanapun seorang da’i harus bersikap bijaksana dan lapang dada, jeli

dalam memandang masalah dan berpandangan luas sehingga mad’u tidak

menolak apa-apa yang disampaikan oleh da’i.

Aktifitas dakwah yang dilakukan Ustadz DR. H. Syamsul Yakin, MA

yaitu dakwah Bil Lisan dengan berceramah di berbagai pengajian Mushalla,

Majlis Ta’lim Juga pengajian keluarga, salah satu Mushalla tempat beliau

mengadakan pengajian adalah Mushalla Madinatul Qur’an Sawangan Kota-

Depok. Dan pengajian di kalangan remaja Mushalla Madinatul Qur’an

Sawangan Kota-Depok dilakukan setiap satu minggu sekali yang

3 Wawancara langsung dengan Nara Sumber, Sawangan Depok, 5 Januari 2011

 

Page 56: AKTIFITAS DAKWAH USTADZ DR. H. SYAMSUL YAKIN, MA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42805/1/HAFIDZ... · Thaharah . atau membersihkan diri dan seterusnya. ... Bil-hikmah,

45

dilaksanakan pada Kamis malam setelah shalat Isya, Aktifitas dakwah di

kalangan remaja Mushalla Madinatul Qur’an dilakukan secara terus menerus

atau bersambung tiap minggunya.

Oleh sebab itu demi kelancaran aktifitas dakwahnya, selain belajar

tentang ilmu dakwah, Ustadz DR H Syamsul Yakin, MA juga belajar ilmu

Psikologi Dakwah untuk memahami karakter mad’unya khususnya remaja,

Ustadz DR H Syamsul Yakin, MA mengamalkan metode dakwah Al-

qur’an dengan strategi dalam pengaplikasiannya dan menyampaikan

materi dakwah yang mengutamakan dasar agama dengan cara yang

berbeda dari ustadz lainnya4.

B. Metode Dakwah Ustadz DR H Syamsul Yakin, MA

Metode dakwah yang digunakan Ustadz DR H Syamsul Yakin, MA

menurutnya memakai konsep dakwah Rosulullah SAW, yaitu bil hal bil

hikmah. Bil Hal berarti da’i menjalankan terlebih dulu terhadap dirinya

sebagai uswah (contoh) bagi mad’u, baru kemudian disampaikan kepada

orang dengan hikmah. Bil hikmah berarti berbicara benar dengan tidak

menyinggung orang lain. kemudian dalam cara berbicara dibagi-bagi lagi

dilihat dengan siapa dan kepada siapa. Ketika berbicara dengan orang

yang berilmu memakai mauidzah hasanah, kalau berbicara dengan orang

yang keras kepala menggunakan debat (mujadalah) sedangkan jika

berbicara dengan orang yang tidak berilmu menggunakan kasih sayang5.

4 Wawancara langsung dengan Nara Sumber, Sawangan Depok, 5 Januari 2011

5 Wawancara langsung dengan Nara Sumber, Sawangan Depok, 5 Januari 2011

 

Page 57: AKTIFITAS DAKWAH USTADZ DR. H. SYAMSUL YAKIN, MA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42805/1/HAFIDZ... · Thaharah . atau membersihkan diri dan seterusnya. ... Bil-hikmah,

46

Kemudian dalam ceramahnya Ustadz DR H Syamsul Yakin, MA

mengamalkan metode dakwah yang tercantum dalam Al-qur’an Surat An-

Nahl : 125

ادع الي سبيل ربك بالحكمة والمىعظة الحسنة وجادلهم بالتي هي أحسن ان ربك

هى أعلم بمن ضل عن سبيله وهى أعلم بالمهتدين

Artinya : Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan

pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.

Sesungguhnya Tuhan-mu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa

yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-

orang yang mendapat petunjuk. (Q.S. An-Nahl : 125).

Adapun metode dakwah beliau yang biasa direalisasikan dalam

berdakwah dikalangan remaja adalah sebagai berikut :

1. Metode Bil-hikmah, Mauzhah hasanah, dan Mujadalah Bil Lati Hiya

Ahsan

Sesuai yang dijelaskan dalam Al-qur’an dalam Surat An-Nahl :

125. Bahwa ketika berdakwah maka serulah mereka dengan Hikmah :

adalah perkataan yang tegas dan benar yang dapat membedakan antara

yang hak dengan yang bathil. Setiap seseorang yang berdakwah dalam

penyampaian dakwahnya tentunya harus membawanya dengan tegas

dan benar agar mad’u yang diseru dapat memahami betul apa yang

disampaikan. Dan da’I harus berani mengatakan kebenaran walaupun

itu pahit pada diri seorang pendakwah.

Yang kedua dalam Al-Qur’an yaitu penyampaian dakwah harus

dengan Mauizhah Hasanah : adalah dengan memberikan contoh yang

 

Page 58: AKTIFITAS DAKWAH USTADZ DR. H. SYAMSUL YAKIN, MA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42805/1/HAFIDZ... · Thaharah . atau membersihkan diri dan seterusnya. ... Bil-hikmah,

47

baik. Dalam diri seorang da’I harus memiliki dan wajib mempunyai

karakter ini agar seorang pendakwah tidak dikatakan orang yang

munafik, artinya ketika berdakwah yang mengajak dan memerintahkan

dalam hal kebaikan tetapi didalam merealisasikan dalam kehidupannya

pendakwah tidak diterapkan, dan hal inilah yang banyak dikhawatirkan

oleh para pendakwah atau da’I.

Yang ketiga dalam dalam Al-qur’an adalah Mujadalah Bil Lati

Hiya Ahsan adalah didalam berdakwah dengan debat tetapi dengan cara

yang lemah lembut dan juga baik. Bukan dengan cara saling

menjatuhkan antara yang satu dengan yang lain. Penyampaian materi

harus mempunyai sikap yang bijaksana serta tegas sehingga dapat

menarik simpati dari para mad’u atau jamaah.

Metode beliau juga lebih mengarah kepada ilmiah, objektif dan

selalu menjelaskan dikalangan remaja dengan logika6. Dikatakan lebih

ilmiah yakni dilihat dari beberapa segi ilmu baik ilmu pengetahuan

umum maupun ilmu pengetahuan agama yang tentunya sesuai dengan

penjelasan dan tafsir yang ada didalam Al-Qur’an dan Hadits agar

referensi yang diberikan benar-benar jelas. Kemudian objektif didalam

penyampaian dan tidak mengada-ada, dan memang terdapat sumbernya,

artinya sesuai dengan apa yang ada didalam Al-Qur’an dan Hadits dan

beliau pun selalu menjelaskan dengan logika yang tentunya sesuai

dengan penalaran remaja. Karena dalam Al-Qur’an banyak contoh

6 Wawancara langsung dengan Nara Sumber, Sawangan Depok, 5 Januari 2011

 

Page 59: AKTIFITAS DAKWAH USTADZ DR. H. SYAMSUL YAKIN, MA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42805/1/HAFIDZ... · Thaharah . atau membersihkan diri dan seterusnya. ... Bil-hikmah,

48

yang mungkin tidak mudah dicerna manusia. Dan dengan

menggunakan logika tentunya bisa membuka fikiran remaja dengan

melalui penjelasan dan memberikan contoh yang mudah difahami.

Salah satu contoh beliau adalah bahwa didalam Al-qur’an yang halal itu

jelas dan yang haram itu juga jelas seperti daging ayam itu halal untuk

dimakan akan tetapi daging babi itu haram untuk dimakan dan diantara

yang halal dan yang haram itu disebut syubhat (samar-samar) dan

remaja pun dilarang untuk mendekati sesuatu yang syubhat, karena

yang syubhat itu mendekati haram. Oleh karena itu bagi para remaja di

Mushalla Madinatul Qur’an yang belum mengerti dan jelas apa itu

syubhat maka beliau selalu memberikan penjelasan secara berulang-

ulang agar para remaja benar-benar mengerti apa yang dimaksudkan

tersebut.

Beliau mempunyai gaya bahasa yang khas, dan gaya bahasa ini

biasanya muncul ketika beliau sedang berpidato dan ketika sedang

menjelaskan satu masalah. Gaya bahasa beliau sejuk dan tutur katanya

pun lembut, dan inilah yang membuat para remaja senang diberikan

ilmu agama oleh beliau serta hal inilah yang membuat beliau menjadi

sukses ketika berdakwah.7

2. Metode Tanya Jawab

Metode ini hampir setiap da’I menggunakannya, karena metode

ini sangat efisien sekali untuk membantu mad’u dalam memahami

7 Wawancara langsung dengan Nara Sumber, Sawangan Depok, 11 Desember 2010

 

Page 60: AKTIFITAS DAKWAH USTADZ DR. H. SYAMSUL YAKIN, MA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42805/1/HAFIDZ... · Thaharah . atau membersihkan diri dan seterusnya. ... Bil-hikmah,

49

tentang apa yang dijelaskan da’I, biasanya setelah da’I memberikan

materi melalui ceramah, maka da’I akan memberikan waktu para

jamaah atau mad’u untuk bertanya, bilamana ada materi yang belum

difahami. Dengan adanya metode tanya jawab ini diharapkan da’I

dan mad’u atau jamaahnya dapat berkomunikasi secara efektif.

Pada metode tanya jawab ini biasanya para jamaah atau mad’u

khususnya para remaja Mushalla Madinatul Qur’an akan

melontarkan beberapa pertanyaan-pertanyaan kepada da’I yang

berkaitan langsung dengan materi dan pembahasan yang telah

disampaikan walaupun terkadang dalam metode tanya jawab ini

banyak sekali pertanyaan yang ditanya para remaja yang

menyimpang keluar dari topik yang dibahas. Dan yang terpenting

dari metode tanya jawab ini adalah seorang da’I terlebih dulu harus

mempersiapkan bahan-bahan materi yang akan disampaikan, karena

banyak sekali da’I yang tidak menguasai materi secara maksimal

yang pada akhirnya para jamaah atau mad’u menjadi ragu untuk

bertanya, maka itu materi harus disiapkan secara baik oleh da’I.8

3. Metode Demonstrasi / Praktek

Metode ini biasanya digunakan seorang da’I apabila ada materi

ceramah yang belum jelas dikarenakan pemahan para jamaah atau

mad’u khususnya para remaja Mushalla Madinatul Qur’an berbeda-

beda, ada yang cepat menangkap materi yang disampaikan da’I ada

8 Wawancara langsung dengan Nara Sumber, Sawangan Depok, 11 Desember 2010

 

Page 61: AKTIFITAS DAKWAH USTADZ DR. H. SYAMSUL YAKIN, MA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42805/1/HAFIDZ... · Thaharah . atau membersihkan diri dan seterusnya. ... Bil-hikmah,

50

pula yang agak lamban atau lemah dalam menangkap materi yang

disampaikan da’I. Maka metode praktek ini sangat diperlukan sekali

dikarenakan ada beberapa materi yang harus dipraktekkan seperti

halnya pada materi bagaimana tata cara berwudhlu yang benar, cara

shalat yang baik, cara thaharah yang benar dan lain sebagainya yang

berkaitan dengan tata cara ibadah.

Oleh karena itu disinilah fungsi seorang da’I dibutuhkan untuk

memberikan uswah atau pelajaran yang baik yaitu dengan cara

mempraktekkan apa yang mad’u atau remaja Mushalla Madinatul Qur’an

belum fahami, karena tanpa adanya bimbingan dari da’I terkadang jamaah

atau mad’u khususnya para remaja banyak yang mengerjakan atau

mempraktekkan hal tersebut tanpa mengetahui tata caranya yang baik

seperti dalam mengerjakan shalat tetapi hanya sekedar shalat tanpa adanya

kehati-hatian dalam menjalankannya. Adapun hasil dari metode ini adalah

para jamaah atau mad’u khususnya para remaja Mushalla Madinatul

Qur’an dapat lebih berhati-hati dalam beribadah sesuai dengan apa yang

telah diajarkan oleh da’I yang bersumber dari Al-qur’an dan Hadits.

C. Penerapan Metode Dakwah Ustadz DR H Syamsul Yakin, MA

1. Penerapan Metode Bil-hikmah, Mauzhah hasanah, dan Mujadalah Bil

Lati Hiya Ahsan

Didalam menerapkan metode ini, beliau menerapkan metode ini

dengan cara berceramah. Karena melalui ceramah yang disampaikan

 

Page 62: AKTIFITAS DAKWAH USTADZ DR. H. SYAMSUL YAKIN, MA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42805/1/HAFIDZ... · Thaharah . atau membersihkan diri dan seterusnya. ... Bil-hikmah,

51

benar dan tegas, maka sangatlah efektif dan remaja akan mampu

membedakan yang hak dan yang bathil.

Kemudian didalam penyampaian materi, biasanya beliau

memberikan materi dalam bentuk uraian dan penjelasan secara lisan

oleh beliau yang sedang dibahas, sedangkan para remaja Mushalla

Madinatul Qur’an duduk melihat, mendengarkan, dan menyimak apa-

apa yang sedang beliau sampaikan, dengan cara ini beliau

memberikan ceramah kehadapan remaja Mushalla Madinatul Qur’an

dan para remaja pun mendengarkan dan ada pula dari mereka yang

mencatat apabila ada materi yang disampaikan itu perlu untuk dicatat

agar mudah diingat dan agar mudah pula untuk dipraktekkan.

Biasanya Ustadz DR H Syamsul Yakin, MA mempunyai

pembahasan khusus dalam penyampaian materi-materi beliau, yaitu

berkenaan dengan Tafsir Al-qur’an, Tauhid dan Ketaqwaan, Fiqih dan

materi yang lainnya9. Beliau memiliki ciri khas dalam aktifitas

dakwahnya selain beliau mengunakan logika dalam berdakwah beliau

juga mempunyai gaya bahasa yang lembut dan sejuk sehingga para

remaja Mushalla Madinatul Qur’an yang sedang mendengarkan beliau

merasa nyaman ketika mendengarkan ceramah beliau, dan tidak lupa

beliau selalu mengiringi ceramahnya dengan humor dan canda agar

para remaja Madinatul Qur’an tidak merasa jenuh dan monoton

9 Wawancara langsung dengan Nara Sumber, Sawangan Depok, 5 Januari 2011

 

Page 63: AKTIFITAS DAKWAH USTADZ DR. H. SYAMSUL YAKIN, MA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42805/1/HAFIDZ... · Thaharah . atau membersihkan diri dan seterusnya. ... Bil-hikmah,

52

karena ini adalah bagian resep para da’I dalam berpidato diiringi

dengan humor yang mendidik.10

2. Penerapan Metode Tanya Jawab

Metode ini adalah metode pelengkap dari metode ceramah dan

biasanya dibawakan ketika setelah selesai memberikan ceramah dan

biasanya diberikan waktu oleh seorang da’I untuk bertanya bilamana

ada materi ceramah yang disampaikan ada ketidakfahaman jamaah atau

mad’u yang mendengarkan. Dengan adanya metode Tanya jawab ini

sudah dapat dikatakan berkomunikasi secara efektif dan lebih akrab

antara da’I dan mad’u.

Dalam metode Tanya jawab ini biasanya ada beberapa remaja

Madinatul Qur’an yang suka bertanya mengenai sesuatu masalah yang

mereka rasa belum mengerti ketika da’I menjelaskan materi dan

kemudian beliaupun menjawab pertanyaan yang diajukan kepadanya.

Metode Tanya jawab ini diaplikasikan untuk melayani kebutuhan

jamaah atau mad’u dan menjelaskan tentang hal-hal yang berkenaan

dengan materi yang sedang dibahas dan juga untuk mengurangi kesalah

fahaman jamaah.11

Metode ini menjadi sangat akurat karena sebagai pendalaman

materi dalam kegiatan pengajian. Dalam kegiatan yang sedemikian

rupa terjalin hubungan yang erat antara seorang da’I dan mad’u nya

mengenai persoalan agama.

10

Wawancara langsung dengan Nara Sumber, Sawangan Depok, 11 Desember 2010 11

Wawancara langsung dengan Nara Sumber, Sawangan Depok, 5 Januari 2011

 

Page 64: AKTIFITAS DAKWAH USTADZ DR. H. SYAMSUL YAKIN, MA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42805/1/HAFIDZ... · Thaharah . atau membersihkan diri dan seterusnya. ... Bil-hikmah,

53

Oleh karena itu dibutuhkan penguasaan materi yang sangat

mendalam agar seorang da’I bisa dan mampu menjawab semua

persoalan dan pertanyaan yang diajukan mad’u, dan semua ini pastinya

akan menjadi tantangan yang berat bagi seorang da’I dalam

menyebarkan dan mengajarkan ilmu agama.

3. Penerapan Metode Demonstrasi / Praktek

Penerapan metode ini mungkin sudah sering sekali beliau terapkan

pada saat beliau memberikan pemabahsan dan penjelasan mengenai

shalat, tata cara berwudhlu yang baik dan benar, maka beliau pun akan

dan pasti mencontohkan apa yang harus dilakukan atau dipraktekkan

oleh beliau.

Metode ini sebagai pelengkap dari metode-metode ceramah dan

Tanya jawab dan biasanya diterapkan apabila ada keterangan yang

memang harus dipraktekkan langsung yang berkaitan dengan materi

yang disampaikan. Metode ini didapatkan dan seringkali didapat ketika

beliau mengadakan diskusi atau Tanya jawab seputar permasalahan

agama yang menyangkut masalah ibadah khususnya masalah fiqih.

Dengan metode ini dapat memudahkan beliau dalam penyampaian

materi sehingga mad’u benar-benar dapat memahaminya dan dapat

langsung merealisasikannya dan ketika mad’u masih belum faham

maka praktek ini akan terus diulangi hingga mad’u faham benar. Dan

dengan cara ini pun beliau akan lebih dihormati oleh remaja karena

 

Page 65: AKTIFITAS DAKWAH USTADZ DR. H. SYAMSUL YAKIN, MA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42805/1/HAFIDZ... · Thaharah . atau membersihkan diri dan seterusnya. ... Bil-hikmah,

54

penyampaiannya yang jelas dan ternyata dalam hal praktek pun beliau

ternyata benar-benar sangat menguasainya.

D. Hambatan-hambatan yang dihadapi Ustadz DR H Syamsul Yakin, MA

Serta Penanggulangannya.

Keberhasilan serta kegagalan pada setiap manusia ataupun suatu

organisasi dalam mensiarkan agama khususnya dalam dakwah Islam untuk

menuju sukses tidaklah mudah seperti membalikkan telapak tangan akan

tetapi membutuhkan perjuangan, kesabaran serta pengorbanan itu semua

semua tidak terlepas dari adanya factor pendukung dan penghambat, begitu

juga yang dihadapi oleh Ustadz DR H Syamsul Yakin, MA dalam

menyampaikan dakwahnya.

Hambatan-hambatan dalam suatu kegiatan merupakan suatu ujian dalam

mencapai kemajuan atau perbaikan, dan hambatan-hambatan tersebut

biasanya datang dari dalam diri sendiri maupun dari luar diri sendiri. Dan

hambatan-hambatan yang dialami Ustadz DR H Syamsul Yakin, MA dalam

berdakwah diantaranya :

1. Dalam menyampaikan dakwahnya beliau mengalami komunikasi yang

kurang terjalin dengan baik (kurang efektif), biasanya seringkali terjadi

karena remaja Mushalla Madinatul Qur’an tidak memperhatikan atau

tidak menyimak dengan baik.

2. Tingkat pemahaman remaja yang berbeda-beda

3. Sulit untuk mengetahui pemahaman remaja terhadap materi yang

disampaikan.

 

Page 66: AKTIFITAS DAKWAH USTADZ DR. H. SYAMSUL YAKIN, MA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42805/1/HAFIDZ... · Thaharah . atau membersihkan diri dan seterusnya. ... Bil-hikmah,

55

4. Biasanya seorang remaja sulit untuk mengerti atau bahkan

menyimpulkan seluruh isi materi yang disampaikan.

Penaggulangan Hambatan didalam berdakwah yang diterapkan Ustadz DR

H Syamsul Yakin, MA adalah sebagai berikut :

1. Mensiasati isi pesan dakwah yang disampaikan beliau dengan

memberikan sedikit humor yang pas agar remaja tidak merasa bosan.

2. Penyampaian materi disampaikan dengan baik dan dengan lembut agar

remaja dapat mempelajari isi kandungan serta menghayati materi yang

telah disampaikan.

3. Bagi remaja yang kurang memahami materi maka dibuka Tanya jawab

4. Menjelaskan serta melengkapi isi materi yang kurang difahami dengan

cara mempraktekkan materi yang disampaikan sehingga remaja merasa

jelas dan mengerti.

5. penyampaian materi dibawakan dengan gaya bahasa yang khas, sopan,

santun dan lemah lembut.

Maka bagi seorang penceramah tentunya harus memiliki cara tersendiri

ataupun metode tersendiri agar pesan dakwah yang diberikan dapat difahami

para jamaah dan pesan yang dikemaspun harus mudah difahami dan dicerna.

Sudah tentunya hambatan dalam memberikan pesan sering terjadi dan yang

terpenting memberikan solusi dan jalan keluarnya.12

12

Wawancara langsung dengan Nara Sumber, Sawangan Depok, 11 Desember 2010

 

Page 67: AKTIFITAS DAKWAH USTADZ DR. H. SYAMSUL YAKIN, MA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42805/1/HAFIDZ... · Thaharah . atau membersihkan diri dan seterusnya. ... Bil-hikmah,

56

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah penelitian ini dilakukan, maka penulis dapat menyimpulkan

konsep metode dakwah dari aktifitas dakwah Ustadz DR H Syamsul Yakin,

MA dikalangan remaja Mushalla Madinatul Qur’an Sawangan Kota Depok,

dan adapaun kesimpulannya sebagai berikut :

1. Konsep Metode Dakwah yang digunakan dalam Aktifitas Dakwah yaitu

dengan metode ceramah, metode Tanya jawab, dan metode

demonstrasi / praktek. Ketiga metode inilah yang selalu diterapkan

oleh beliau dalam menjalankan aktifitasnya dan menyampaikan pesan

moral kepada remaja di Mushalla Madinatul Qur’an Sawangan Kota

Depok, dengan tujuan agar dapat menyampaikan materi dengan tegas

dan benar dan tidak keluar dari Al-qur’an dan Hadits, dan mengetahui

kondisi yang dibutuhkan para remaja di Mushalla Madinatul Qur’an

pada saat ini, dengan harapan agar dapat mempermudah para pemuda

dalam mengamalkan materi yang disampaikan dan juga dapat menjadi

contoh remaja dengan mempraktekkan dalam kehidupan sehari-hari,

karena selain itu pun ada cirri khas beliau dalam berceramah yaitu

selalu dengan tutur kata yang sopan, halus dan lembut karena ini yang

menjadi daya tarik tersendiri.

 

Page 68: AKTIFITAS DAKWAH USTADZ DR. H. SYAMSUL YAKIN, MA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42805/1/HAFIDZ... · Thaharah . atau membersihkan diri dan seterusnya. ... Bil-hikmah,

57

2. Penerapan metode dakwah dakwah Ustadz DR H Syamsul Yakin, MA

diantaranya : Metode ceramah, Metode Tanya jawab, metode

demonstrasi atau paktek, dan metode melalui tulisan (Dakwah Bil

Qalam). Keberhasilan metode dakwah dapat diketahui dari

pandangan remaja terhadap materi yang disampaikan pada mereka

berdasarkan analisa wawancara secara langsung dengan salah satu

remaja tentang metode dan materi yang telah diberikan Ustadz DR H

Syamsul Yakin, MA kepada mereka menunjukkan bahwa apa yang

telah disampaikan beliau dapat diterima dengan baik oleh remaja.

3. Keberhasilan Aktifitas Dakwah yang dilakukan Ustadz DR H Syamsul

Yakin, MA dikalangan remaja adalah karena telah dapat

mempengaruhi dan mengubah remaja dalam berfikir dan bertingkah

laku ke arah yang lebih baik dalam menjalani kehidupan sehari-hari,

baik di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat dan remaja pun

dapat beribadah dengan lebih baik. Begitu pula karena adanya faktor

pendukung yang menunjang jalannya kegiatan berdakwah dan juga

tidak terlepas dari hambatan-hambatan yang dihadapi oleh Ustadz DR

H Syamsul Yakin, MA dalam berdakwah dikalangan remaja yang

dimana dengan adanya hambatan tersebut menjadikan motivasi

tersendiri untuk beliau dalam meningkatkan kualitas kegiatan

dakwahnya.

 

Page 69: AKTIFITAS DAKWAH USTADZ DR. H. SYAMSUL YAKIN, MA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42805/1/HAFIDZ... · Thaharah . atau membersihkan diri dan seterusnya. ... Bil-hikmah,

58

B. Saran

1. Kepada da’i agar senantiasa istiqamah dan tetap menjalankan aktifitas

dakwahnya dengan lebih baik lagi dalam penyampaiannya maupun

prakteknya.

2. Bagi para da’i agar terus berjuang dan selalu sabar dalam mensiarkan

ajaran agama Islam dan terus menciptakan masyarakat yang agamis, serta

menjadikan para remaja sebagai penerus bangsa yang dibekali dengan

ilmu Agama agar tidak tergelincir kejalan yang tidak dibenarkan agama.

3. Kepada Ustadz DR H Syamsul Yakin, MA agar tetap mempertahankan

konep dan metodenya dalam mencetak remaja agar kelak bisa menjadi

Mukmin dan Muttaqiien sebagai satu tujuan membangun Sawangan Depok

menjadi daerah yang lebih dikenal masyarakat luas karena remajanya yang

bermartabat dan berakhlaq yang baik.

4. Kepada Ustadz DR H Syamsul Yakin, MA semoga Allah SWT senantiasa

memberikan kesehatan baik jasmani maupun rohani agar tetap bisa

menjalankan aktifitasnya. Dan kami berdo’a untuk kesehatan anda agar

anda selalu dijauhkan dari segala macam penyakit.

5. Kepada seluruh lembaga dakwah baik itu lembaga formal maupun lembaga

non formal agar terus mengembangkan ajaran Al-qur’an dan Hadits

dengan cara-cara yang baik dan meningkatkan kualitas iman dan Islam

serta keyakinan terhadap agama Islam dengan cara mendalaminya.

 

Page 70: AKTIFITAS DAKWAH USTADZ DR. H. SYAMSUL YAKIN, MA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42805/1/HAFIDZ... · Thaharah . atau membersihkan diri dan seterusnya. ... Bil-hikmah,

DAFTAR PUSTAKA

Al-Wakil, Muhammad Sayyid, Prinsip dan Kode Etik Dakwah, Penerjemahan

Idris, Nabhani, Jakarta Akademika Pressindo, 202

Az-za’balawi, M Sayyid Muhammad, DR, Pendidikan Remaja antara Islam dan

Ilmu Jiwa, Depok, Gema Insani, 2007

Ensiklopedi Islam, Vol-1, Jakarta : PT Ichtiar Baru Van Hoeve, 1997

Faizhah dan Lalu Muchsin Effendi, Psikologi Dakwah, Jakarta : Peranada Media,

2006

Google.com /Pengertian Remaja,02/09/2009 at : 21.14 pm

Gunarsa, Singgih D dan Istri, Psikologi Praktis Anak Remaja dan Keluarga

Jakarta : Gunung Mulia : 1991, Cet Ke-1

Hafidhuddin, Didin, Dakwah Faktual, Jakarta : Gema Insani Press, 2001

Hasanuddin, Hukum Dakwah, Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya, 1996

Hurlock, Elizabeth B. , Psikologi Perkembangan, Jakarta : Erlangga, 1980, Edisi

ke-5

Irawan, Cahaya Tata, Prinsip-prinsip Dakwah, Yogyakarta : Izzam Pustaka, 2005

Ismail, Ismah, Vol-1, Jakarta, PT Ichtiar Baru Van Hoeve, 1997

Jalaluddin, Mahfuzh, Syaikh M, Psikologi Anak dan Remaja Muslim, Jakarta,

Pustaka Al-Kautsar

Mappiare, Andi, Psikologi Remaja, Surabaya : 1982

Munir, M. , Metode Dakwah, Jakarta : Pemuda Media, 2006

Noor, Farid Makruf , Dinamika dan Akhlak Dakwah, Cet ke-1. Surabaya PT

Bina Ilmu, 1981

Nurul Fikri, Pemuda Di Simpang Jalan, Jakarta, YPI, 1992

Sabri, Alisuf, Psikologi Pendidikan (Jakarta, CV.Pedoman Ilmu Jaya,1996) h.25

Sarlito, Wirawan Sarwono, Remaja Seks dan Disiplin, Jakarta : Pustaka Antara,

1992), cet. Ke-2

 

Page 71: AKTIFITAS DAKWAH USTADZ DR. H. SYAMSUL YAKIN, MA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42805/1/HAFIDZ... · Thaharah . atau membersihkan diri dan seterusnya. ... Bil-hikmah,

Sarwono, Sarlito Wirawan, Psikologi Remaja, Jakarta : PT. Raja Grafindo

Persada, 1994

Shaleh, A. Rasyid, Manajemen Dakwah Islam, cetakan ke I, Jakarta : Bulan

Bintang, 19970

Siddiq, Syamsuri. Dakwah dan Teknik Berkhutbah. Bandung : PT al-Ma’rifat,

1981

Somad, Idris Abdul, Diktat Ilmu Dakwah, Depok : T.pn. 2004

Sudarsono, Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja, Jakarta : Rineke Cipta:

1993), cet Ke-3

Suminar, Hj.R.Adjeng Ratna, SH.MM, Cara Bijak Mengatasi Realitas Remaja

Muslim

Tasmara, Toto, Komunikasi dakwah, Jakarta : Gaya Media Pratama, 1997

Wawancara langsung dengan Nara Sumber, Sawangan Depok,

Yunus, Muhamad, Kamus Arab_Indonesia, Jakarta : Yayasan Penyelenggara

Penerjemah / Penafsiran Al-Qura’an, 1973

 

Page 72: AKTIFITAS DAKWAH USTADZ DR. H. SYAMSUL YAKIN, MA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42805/1/HAFIDZ... · Thaharah . atau membersihkan diri dan seterusnya. ... Bil-hikmah,

LAMPIRAN-LAMPIRAN

 

Page 73: AKTIFITAS DAKWAH USTADZ DR. H. SYAMSUL YAKIN, MA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42805/1/HAFIDZ... · Thaharah . atau membersihkan diri dan seterusnya. ... Bil-hikmah,

Agenda Wawancara

1. Bagaimana Metode Dakwah Ustadz DR H Syamsul Yakin, MA ?

2. Bagaimana Konsep Dakwah Ustadz DR H Syamsul Yakin, MA ?

3. Apa pengertian Metode menurut Ustadz DR H Syamsul Yakin, MA ?

4. Bagaimana penerapan metode Ustadz DR H Syamsul Yakin, MA ?

5. Metode apa yang digunakan Ustadz DR H Syamsul Yakin, MA dalam

berdakwah?

6. Remaja yang bagaimana yang menjadi objek dakwah Ustadz DR H Syamsul

Yakin, MA ?

7. Apa tujuan dakwah yang Ustadz DR H Syamsul Yakin, MA inginkan ?

8. Langkah-langkah apa yang Ustadz DR H Syamsul Yakin, MA dalam

berdakwah sehingga dapat dikenal oleh remaja dan masyarakat luas pada

umumnya ?

9. Apa kunci sukses dalam berdakwah ?

10. Adakah hambatan-hambatan dalam berdakwah ?

11. Bagaimana cara mengatasi hambatan dalam berdakwah ?

 

Page 74: AKTIFITAS DAKWAH USTADZ DR. H. SYAMSUL YAKIN, MA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42805/1/HAFIDZ... · Thaharah . atau membersihkan diri dan seterusnya. ... Bil-hikmah,

SURAT KETERANGAN

Nomor : ………………….

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama :

Jabatan :

Alamat :

Dengan ini menerangkan dengan sebenarnya bahwa :

Nama : H. Hafidz Abdillah

Jurusan : Komunikasi Penyiaran Islam

Fakultas : Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta

Nim : 105051001853

Telah mengadakan wawancara dengan Bapak Ustadz DR H Syamsul Yakin, MA

selaku pembina remaja Mushalla Madinatul Qur’an tentang Aktifitas Dakwah

Ustadz DR H Syamsul Yakin, MA dikalangan Remaja Mushalla Madinatul

Qur’an Sawangan Kota Depok.

Demikian surat ini kami buat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Sawangan Depok, 20 Desember 2010

Mengetahui

Ustadz Teguh Hartadi

Ketua DKM Mushalla Madinatul Qur’an

 

Page 75: AKTIFITAS DAKWAH USTADZ DR. H. SYAMSUL YAKIN, MA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42805/1/HAFIDZ... · Thaharah . atau membersihkan diri dan seterusnya. ... Bil-hikmah,

Lampiran

Hasil wawancara seputar Profil dan Metode serta Aktifitas Ustadz DR H

Syamsul Yakin, MA dikalangan Remaja Mushalla Madinatul Qur’an

Sawangan Kota Depok.

Tanya (T) : Dapatkah bapak Ustadz menceritakan tentang riwayat hidup

bapak selama ini ?

Jawab (J) : Saya (Ustadz DR. H. Syamsul Yakin, MA) adalah seorang

pemilik dan pembina sekaligus pengasuh pondok pesantren AL-

ITTIHAD yang berada di daerah Sawangan kota Depok. Yang

bekerja di MUI kota Depok yang memiliki jabatan sebagai salah

satu anggota komisi Fatwa. Dan, saya sendiri adalah salah satu

ustadz yang sangat dipercaya oleh Ustadz H. Muhammad Arifin

Ilham, pimpinan majlis Dzikir Az-zikra. Oleh karena itu,

terkadang saya (Ustadz DR. H. Syamsul Yakin MA) di dalam

berdakwah sering tampil di salah satu stasiun televisi swasta

bersama dengan Ustadz H. Muhammad Arifin Ilham. Selain itu

saya pun sering berdakwah di stasiun radio-radio swasta sesuai

dengan jadwal panggilan.

Saya (Ustadz DR. H. Syamsul Yakin, MA) lahir di Bogor, Jawa

barat pada tanggal 17 Pebruari 1973. Seorang ustadz dengan bekal

akademis karena saya adalah Sarjana Jurusan Tafsir Hadist,

 

Page 76: AKTIFITAS DAKWAH USTADZ DR. H. SYAMSUL YAKIN, MA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42805/1/HAFIDZ... · Thaharah . atau membersihkan diri dan seterusnya. ... Bil-hikmah,

Fakultas Ushuluddin di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta tahun 1997. Lanjutan studi saya berlangsung

di tempat yang sama dan berhasil meraih gelar Magister Agama

pada tahun 2003. Dan saya menyelesaikan gelar Doktoral di

bidang Konsentrasi Pemikiran Islam di Universitas Islam Negeri

(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2009.

Saya (Ustadz DR. H. Syamsul Yakin, MA) merupakan anak

pertama dari enam bersaudara yang terlahir dari pasangan bapak

Ahyari Chalid dan ibu Ida Nursida dan merupakan keturunan salah

satu tokoh masyarakat atau ulama kenamaan yang berada di

desanya. Kemudian saya (Ustadz DR. H. Syamsul Yakin, MA)

menikah dengan Hj. Juriah dan kami dikaruniai seorang anak laki-

laki yang bernama M. Bilyuser Awwan.

Disamping pendidikan formal, orang tua saya sangat mengajarkan

dan sangat mementingkan pendidikan agama, yang meliputi

Aqidah, Akhlaq, Tajwid, dan yang menjadi contoh bagi saya adalah

sosok kakek dan ayahanda saya yang merupakan pejuang dan ahli

agama. Berkat bimbingan merekalah saya mampu menguasai dan

mengamalkan ajaran agama sehingga banyak orang yang

memberinya gelar ”ustadz” karena fasihnya dalam mengutip ayat-

ayat Al-Qur’an dan Al-Hadist disetiap sambutan atau pidato.

 

Page 77: AKTIFITAS DAKWAH USTADZ DR. H. SYAMSUL YAKIN, MA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42805/1/HAFIDZ... · Thaharah . atau membersihkan diri dan seterusnya. ... Bil-hikmah,

Bahkan sering kali orang mengatakan saya sedang berceramah,

padahal saat itu saya sedang berpidato dan memberikan pengarahan

atau sambutan. Dan terkadang jika saya berada didepan ibu-ibu

ucapan, nasehat dan tausiyah saya sering kali memukau dan

mengalahkan penceramah yang sesunguhnya.

Tanya (T) : Metode apa yang bapak gunakan dalam berdakwah dikalangan

remaja ?

Jawab (J) : Metode yang saya gunakan adalah yang sesuai dan tertera

didalam Al-qur’an Surat An-Nahl : 125, yaitu yang pertama dengan

Hikmah ialah perkataan yang tegas dan benar yang dapat

membedakan antara yang hak dan yang batil, kemudian yang kedua

adalah dengan Mauizhah Hasanah adalah memberikan contoh

yang baik untuk orang lain tetapi harus diterapkan dulu

dikehidupan pribadi, dan yang ketiga adalah Mujadalah Bil Lati

Hiya Ahsan adalah dengan cara yang lemah lembut dan juga baik

agar para pendengar tidak lari atau ketakutan serta jenuh ketika

mendengar ceramah dari saya.

Tanya (T) : Bagaimana awal perjalan dakwah Bapak ?

Jawab (J) : Perjalanan dakwah beliau dimulai dengan adanya niat, tekad,

semangat yang tinggi dan serta dorongan semangat yang kuat dari

orang tua saya.

 

Page 78: AKTIFITAS DAKWAH USTADZ DR. H. SYAMSUL YAKIN, MA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42805/1/HAFIDZ... · Thaharah . atau membersihkan diri dan seterusnya. ... Bil-hikmah,

Tanya (T) : Bagaimana aktifitas yang bapak terapkan serta metode apa saja

yang bapak gunakan dalam berdakwah dikalangan remaja ?

Jawab (J) : Dalam berdakwah dikalangan remaja Mushalla Madinatul Qur’an

saya menerapkan beberapa metode yaitu : yang pertama adalah

metode ceramah, metode Tanya jawab, dan metode

demonstrasi/praktek, dan yang menjadi keistimewaan pada diri

saya adalah lebih objektif, ilmiah, dan menggunakan logika.

Tanya (T) : Apa yang bapak inginkan dari berdakwah dikalangan remaja?

Jawab (J) : Yang saya inginkan adalah bisa menghasilkan remaja-remaja

yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT dan para remaja

dapat menerapkan nilai-nilai ajaran agama Islam.

Tanya (T) : Apa saja kegiatan bapak selain berdakwah dikalangan remaja

Mushalla Madinatul Qur’an ?

Jawab (J) : Diantara kegiatan saya selain berceramah dikalangan remaja

Mushalla Madinatul Qur’an adalah sebagai berikut :

1. Bekerja di MUI Kota Depok

2. Mengasuh Pondok Pesantren Al-Ittihad Sawangan Kota Depok

3. Mengisi Pengajian di Majlis Dzikir Az-Zikra

4. Ceramah diberbagai tempat yang lain.

Tanya (T) : Apa yang menjadi kunci sukses bapak dalam berceramah

khususnya berdakwah dikalangan remaja ?

 

Page 79: AKTIFITAS DAKWAH USTADZ DR. H. SYAMSUL YAKIN, MA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42805/1/HAFIDZ... · Thaharah . atau membersihkan diri dan seterusnya. ... Bil-hikmah,

Jawab (J) : Tentunya didalam berdakwah diperlukan kesabaran, keikhlasan,

mengerti akan kondisi mad’u khususnya para remaja yang

memiliki daya tangkap yang berbeda-beda.

Tanya (T) : Adakah hambatan-hambatan dalam berdakwah dan bagaimana

cara bapak mengatasinya atau menaggulanginya ?

Jawab (J) : Keberhasilan dan kegagalan pada setiap manusia maupun suatu

organisasi dalam mensiarkan ajaran Islam untuk menuju sukses

tidaklah mudah seperti membalikkan telapak tangan tetapi butuh

perjuangan dan kesabaran dan itu semua tidak terlepas dari adanya

faktor pendukung dan penghambat, begitupun dengan saya dalam

menyampaikan dakwah. Memang tidak ada suatu kendala akan

tetapi ada sedikit masalah ketika ada banyak acara yang harus saya

hadiri sedangkan para jamaah menginginkan saya agar tetap datang

mengisi ceramah, maka saya harus benar-benar membagi waktu

saya secara maksimal agar tidak ada jamaah yang merasa

dikecewakan.

Contoh hambatan yang biasa saya hadapi ketika saya sedang

berceramah ada beberapa remaja yang tidak mendengarkan atau

merasa jenuh dan ini yang terkadang menjadi sebuah hambatan

saya dalam memberikan pesan. Oleh sebab itu saya memiliki resep

tersendiri dalam mengisi aktifitas saya itu dengan sedikit

memberikan humor yang pas sehingga remaja yang tidak

mendengarkan menjadi mendengarkan dan yang merasa jenuh akan

 

Page 80: AKTIFITAS DAKWAH USTADZ DR. H. SYAMSUL YAKIN, MA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42805/1/HAFIDZ... · Thaharah . atau membersihkan diri dan seterusnya. ... Bil-hikmah,

segar kembali dan tidak meras jenuh. Dan bagi remaja yang kurang

memahami akan isi pesan dakwah yang saya sampaikan maka saya

pun memberikan waktu untuk bertanya sampai remaja benar-benar

merasa faham dan saya pun akan mengulangi gerakan-gerakan

yang memang harus saya lakukan agar remaja benar-benar

mengerti.

Maka bagi seseorang yang memiliki aktifitas berdakwah tentunya

harus memiliki siasat tersendiri ataupun metode tersendiri agar

pesan yang disampaikan dapat difahami jamaah dan pesan yang

dikemas pun harus mudah untuk dimengerti, karena hambatan itu

sudah pasti ada ketika memberikan pesan dakwah, dan yang

terpenting itu penceramah harus mampu memberika solusi dan

solusi itu harus yang berpatokan pada Al-qur’an dan Hadits.

Sawangan Depok, 11 Desember 2010