all

21
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan suatu sistem lambang bunyi suara yang dihasilkan oleh alat tutur kata manusia secara bebas atau arbitrer. Bahasa indonesia yang merupakan bahasa nasional dan bahasa negara sebenarnya telah mengalami perkembangan dari masa ke masa. Sebagian dari kita belum mengetahui bagaimana sejarah Bahasa Indonesia tersebut, yang merupakan bahasa nasional yang sehari-hari kita gunakan. Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa negara merupakan status relatif bahasa sebagai sistem lambang nilai budaya, yang dirumuskan atas dasar nilai sosial yang dihubungkan dengan bahasa yang bersangkutan. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimanakah sejarah perkembangan bahasa Indonesia? 2. Apa sajakah kesulitan yang dihadapi dalam perkembangan bahasa Indonesia? 3. Apa sajakah pertemuan yang diadakan untuk membahas masalah perkembangan bahasa Indonesia? 4. Apakah pengertian bahasa Indonesia?

Upload: revinarevi

Post on 26-Nov-2015

2 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: All

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa merupakan suatu sistem lambang bunyi suara yang dihasilkan oleh

alat tutur kata manusia secara bebas atau arbitrer. Bahasa indonesia yang

merupakan bahasa nasional dan bahasa negara sebenarnya telah mengalami

perkembangan dari masa ke masa. Sebagian dari kita belum mengetahui

bagaimana sejarah Bahasa Indonesia tersebut, yang merupakan bahasa

nasional yang sehari-hari kita gunakan. Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai

bahasa nasional dan bahasa negara merupakan status relatif bahasa sebagai

sistem lambang nilai budaya, yang dirumuskan atas dasar nilai sosial yang

dihubungkan dengan bahasa yang bersangkutan.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah sejarah perkembangan bahasa Indonesia?

2. Apa sajakah kesulitan yang dihadapi dalam perkembangan bahasa

Indonesia?

3. Apa sajakah pertemuan yang diadakan untuk membahas masalah

perkembangan bahasa Indonesia?

4. Apakah pengertian bahasa Indonesia?

5. Mengapa bahasa Melayu dijadikan bahasa Indonesia?

6. Apasajakah anggapan negatif terhadap bahasa Indonesia?

7. Bagaimana kedudukan bahasa Indonesia?

8. Bagaimana batasan bahasa Indonesia?

C. Tujuan

Tujuan dari karya ilmiah ini adalah :

1. Mengetahui sejarah perkembangan bahasa Indonesia.

2. Memahami hakikat kedudukan bahasa Indonesia.

3. Mengetahui batasan-batasan bahasa Indonesia.

Page 2: All
Page 3: All

PEMBAHASAN

A. Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia

Sejak berabad-abad yang lalu bahasa Indonesia (waktu itu masih

merupakan bahasa Melayu) telah disebarluaskan ke seluruh wilayah

Nusantara. Itu sebabnya bahasa Indonesia telah lama dipakai sebagai bahasa

komunikasi antar suku bangsa dan masyarakat di Indonesia. Hal ini telah

diungkapkan oleh bukti-bukti sejarah.

1. Sebelum Kemerdekaan

Bahasa Indonesia merupakan salah satu dialek bahasa Melayu. Sudah

berabad-abad, bahasa Melayu dipakai sebagai alat perhubungan di antara

penduduk Indonesia yang mempunyai bahasa yang berbeda. Penggunaan

bahasa melayu ini sejak abad VII oleh kerajaan Sriwijaya. Pengangkatan

bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia tidaklah begitu mudah,

melainkan melalui proses dan perjuangan yang keras. Bangsa asing yang

datang ke Indonesia juga memakai bahasa Melayu untuk berkomunikasi

dengan penduduk setempat. Prasasti tertua yang ditulis dalam bahasa

Melayu dengan huruf Pallawa berasal dari abad ke-7. Masuknya Islam ke

Indonesia sekitar abad ke-13 atau sebelumnya membawa pengaruh pada

tradisi tulis dalam bahasa Melayu. Huruf Arab mulai digunakan untuk

menulis bahasa Melayu. Tradisi penulisan bahasa Melayu dengan huruf

Arab atau dikenal dengan tulisan Jawi masih berlangsung sampai abad ke-

19.

Pada masa penjajahan Belanda, bahasa Melayu juga tetap dipakai

sebagai bahasa perhubungan yang luas. Pemerintah Belanda tidak mau

menyebarkan pemakaian bahasa Belanda pada penduduk pribumi. Hanya

sekelompok kecil orang Indonesia yang dapat berbahasa Belanda. Dengan

demikian, komunikasi diantara pemerintah dan penduduk Indonesia dan

diantara penduduk Indonesia yang berbeda bahasanya sebagian besar

dilakukan dengan bahasa Melayu. Selama masa penjajahan Belanda, terbit

banyak surat kabar yang ditulis dengan bahasa Melayu.

Page 4: All

Pada tanggal 28 Oktober 1928 dalam kongres pemuda yang dihadiri

oleh aktivis dari berbagai daerah di Indonesia, bahasa Melayu diubah

namanya menjadi bahasa Indonesia yang diikrarkan dalam Sumpah

Pemuda sebagai bahasa persatuan atau bahasa nasional. Penamaan bahasa

Indonesia ini mempunyai latar belakang politis sejalan dengan negara

merdeka yang diidam-idamkan yakni negara Republik Indonesia. Bersifat

politis, sebab dengan nama itu diharapkan akan timbul di tiap diri warga

Indonesia, semangat menyala dan berkobar-kobar untuk berjuang bersama-

sama melenyapkan penjajahan dari bumi Indonesia. Pengakuan bahasa

Indonesia sebagai bahasa persatuan merupakan peristiwa penting dalam

perjuangan bahasa Indonesia. Dengan adanya sebuah bahasa persatuan,

rasa persatuan bangsa menjadi semakin kuat. Sebagai wujud perhatian

yang besar terhadap bangsa Indonesia, pada tahun 1938 diselenggarakan

Kongres bahasa Indonesia pertama di Solo.

Pada masa pendudukan Jepang, pemerintah Jepang memberlakukan

pelarangan penggunaan bahasa Belanda. Pelanggaran ini berdampak

positif terhadap bahasa Indonesia karena bahasa Indonesia dipakai dalam

berbagai aspek kehidupan termasuk kehidupan termasuk kehidupan politik

dan pemerintahan yang sebelumnya lebih banyak dilakukan dengan bahasa

Belanda.

2. Sesudah Kemerdekaan

Sehari sesudah proklamasi kemerdekaan, pada tanggal 18 Agustus

ditetapkan Undang-Undang Dasar 1945 yang di dalamnya terdapat pasal,

yaitu pasal 36, yang menyatakan bahwa ”Bahasa Negara ialah Bahasa

Indonesia.” Dengan demikian, di samping berkedudukan sebagai bahasa

nasional, bahasa Indonesia juga berkedudukan sebagai bahasa negara.

Sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia dipakai dalam semua urusan

yang berkaitan dengan pemerintahan dan negara.

Sesudah kemerdekaan, bahasa Indonesia mengalami perkembangan

yang pesat. Setiap tahun jumlah pemakai bahasa Indonesia bertambah.

Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa negara

Page 5: All

juga semakin kuat. Perhatian terhadap bahasa Indonesia, baik dari

pemerintah maupun masyarakat sangat besar. Pemerintah Orde Lama dan

Orde Baru menaruh perhatian yang besar terhadap perkembangan bahasa

Indonesia di antaranya melalui pembentukan lembaga yang mengurus

masalah kebahasaan yang sekarang menjadi pusat bahasa dan

Penyelenggaraan Kongres Bahasa Indonesia. Perubahan ejaan bahasa

Indonesia dari Ejaan Van Ophuijsen ke ejaan Soewandi hingga yang

disempurnakan selalu mendapat tanggapan dari masyarakat.

Akan tetapi, dalam perkembangannya menuju bahasa modern, bahasa

Indonesia menemui kesulitan antara lain :

a) Kurangnya kata dan istilah yang berhubungan dengan ilmu dan

teknologi, ekonomi, hukum, kebudayaan, dan sebagainya.

b) Masuknya pengaruh bahasa daerah dan bahasa asing serta pikiran-

pikiran modern, yang sering menimbulkan kekacauan bahasa yang

harus dipecahkan dan diselesaikan.

c) Kurangnya hasil penelitian bahasa Indonesia sebagai dasar bahasa

Indonesia, tidak seperti bahasa Jawa dan Sunda misalnya.

d) Kurangnya buku-buku pegangan atau literatur dan buku-buku ilmu

pengetahuan yang ditulis dalam bahasa Indonesia.

Walaupun mengalami kesulitan, bahasa Indonesia berkembang terus.

Dalam era globalisasi sekarang ini, bahasa Indonesia mendapat saingan

berat dari bahasa Inggris. Semakin banyak orang Indonesia yang belajar

dan menguasai bahasa Inggris, yang tentu saja merupakan hal yang positif

dalam rangka pengembangan ilmu dan teknologi. Akan tetapi, ada gejala

semakin mengecilnya perhatian orang terhadap bahasa Indonesia.

Tampaknya orang lebih bangga memakai bahasa Inggris daripada bahasa

Indonesia. Bahasa Indonesia yang dipakai juga banyak dicampur dengan

bahasa Inggris. Kekurangpedulian terhadap bahasa Indonesia ini akan

menjadi tantangan yang berat dalam pengembangan bahasa Indonesia.

Page 6: All

Setelah bangsa Indonesia merdeka, berkali-kali diadakan pertemuan

untuk membahas berbagai masalah bahasa Indonesia, antara lain:

a) Tahun 1954, Kongres Bahasa Indonesia II

b) Tahun 1966, Simposium Bahasa dan Kesusastraan di Jakarta

c) Tahun 1968, Seminar Bahasa Indonesia di Jakarta

d) Tahun 1972, Seminar Bahasa Indonesia di Puncak

e) Tahun 1978, Kongres Bahasa Indonesia III di Jakarta

f) Tahun 1983, Kongres Bahasa Indonesia IV di Jakarta

Pengertian Bahasa Indonesia

Prof. Dr. A. Teeuw (sarjana Belanda)

Bahasa Indonesia ialah bahasa perhubungan yang berabad-abad

tumbuh dengan perlahan-lahan di kalangan penduduk Asia Selatan

dan setelah bangkitnya pergerakan rakyat Indonesia pada abad XX

dengan insyaf diangkat dan dimufakati serta dijunjung sebagai bahasa

persatuan.

Amin Singgih

Bahasa Indonesia ialah bahasa yang dibuat, dimufakati, dan diakui

serta digunakan oleh masyarakat seluruh Indonesia sehingga sama

sekali bebas dari unsur-unsur bahasa daerah yang belum umum dalam

bahasa kesatuan kita.

Prof. Dr. R.M. Ng Purbatjaraka

Bahasa Indonesia ialah bahasa yang sejak kejayaan Sriwijaya telah

menjadi bahasa pergaulan atau lingua franca di seluruh Asia

Tenggara.

(Minto Rahayu, 2007)

Jadi, bahasa Indonesia tak lain adalah bahasa Melayu yang telah

menyatu dengan bahasa daerah dan bahasa asing yang berkembang di

Indonesia. Pemilihan bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia didasarkan

Page 7: All

atas pertimbangan yang rasional, baik secara politik, ekonomi, dan

kebahasaan, yaitu :

1. Bahasa Melayu telah tersebar luas di seluruh wilayah Indonesia.

2. Bahasa Melayu diterima oleh semua suku di Indonesia, karena telah

dikenal dan digunakan sebagai bahasa pergaulan, tidak lagi dirasakan

sebagai bahasa asing.

3. Bahasa Melayu bersifat demokratis, maksudnya tidak membedakan

tingkatan dalam pemakaian sehingga meniadakan sifat feodal dan

memudahkan orang mempelajarinya.

4. Bahasa Melayu bersifat reseptif, artinya mudah menerima masukan

dari bahasa daerah lain dan bahasa asing sehingga mempercepat

perkembangan bahasa Indonesia di masa mendatang.

Penilaian terhadap bahasa Indonesia

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang beruntung dalam hal kepemilikan

bahasa yang sesuai dengan jati diri bangsa dan identitas nasional. Namun,

bukan berarti tidak ada tantangan untuk membina dan mengembangkan

bahasa Indonesia. Ada beberapa anggapan negatif yang kurang

mendukung keberadaan bahasa Indonesia, antara lain sebagai berikut :

1. Menganggap bahasa Indonesia ada secara alamiah

Penerimaan secara aklamasi bahasa Melayu menjadi bahasa

nasional, bahasa Indonesia, dirasakan sebagian masyarakat sebagai

peristiwa alamiah. Dalam arti sebagai suatu bahasa yang tumbuh dan

berkembang sejalan dengan proses pertumbuhan dan perkembangan

bahasa itu dengan sejarah pemiliknya.

2. Menganggap bahasa Indonesia itu mudah

Kelancaraan berbicara dan jarangnya terjadi salah kontak pada

waktu berhubungan dengan pemakai bahasa Indonesia dengan orang-

orang, baik di kantor, di pasar, di pertemuan-pertemuan, dan tempat-

tempat lainnya, menumbuhkan perasaan mampu berbahasa Indonesia.

Perasaan tersebut menimbulkan keengganan mempelajari bahasa

Page 8: All

Indonesia dengan sungguh-sungguh, karena tanpa belajar pun mereka,

kenyataannya mampu berbahasa tersebut. Akibatnya, penggunaan

bahasa Indonesia masyarakat, pada umumnya hanya terbatas sampai

sebagai alat penghubung belaka dan tidak pernah akan meningkatkan

sebagai sarana berpikir dan mengutarakan pikiran-pikiran yang bersifat

ilmiah.

3. Menganggap bahasa Indonesia lebih rendah daripada bahasa asing

Perkembangan suatu bangsa berjalan seirama dengan

perkembangan bangsa pemiliknya. Baik bahasa maupun bangsa

Indonesia masih muda usianya. Tidaklah heran jika dalam sejarah

pertumbuhannya mendapat pengaruh dari negara-negara lain yang

lebih dulu maju. Perkembangan ilmu saat ini dikuasai oleh negara-

negara Barat, dan wajar jika bahasa mereka mempengaruhi bahasa

kita. Banyak istilah asing masuk ke dalam bahasa Indonesia karena

istilah Indonesianya belum ada. Karena sifat bahasa Indonesia yang

reseptif, kondisi ini tidak perlu dikhawatirkan. Akan tetapi, timbul

pada benak sebagian orang bahwa bahasa Indonesia kurang baik,

apalagi di era globalisasi ini. Bahasa Indonesia dianggap tidak mampu

mendukung ilmu pengetahuan modern, sehingga timbul hasrat untuk

mempelajari bahasa asing ketimbang mempelajari bahasa Indonesia.

B. Kedudukan Bahasa Indonesia

1. Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional

Kedudukan sebagai bahasa nasional dimiliki sejak bahasa Indonesia

dicetuskan sebagai salah satu trilogi persatuan dalam Sumpah Pemuda

Indonesia tanggal 28 Oktober 1928. Sebagai bahasa nasional, bahasa

Indonesia berfungsi sebagai lambang kebanggan kebangsaan, lambang

identitas nasional, alat pemersatu berbagai suku bangsa, dan alat

perhubungan antardaerah dan antarbudaya.

2. Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Negara

Page 9: All

Bahasa Indonesia sebagai bahasa negara sesuai dengan Undang-

Undang Dasar 1945 Bab XV Pasal 36. Disebutkan disana bahwa

bahasa negara adalah bahasa Indonesia. Dengan demikian, maka

bahasa Indonesia wajib dipakai oleh seluruh rakyat Indonesia.

3. Bahasa Indonesia sebagai Lambang Kebanggan Nasional

Tidak semua bangsa di dunia mempunyai sebuah bahasa nasional yang

dipakai secara luas dan dijunjung tinggi. Adanya sebuah bahasa yang

dapat menyatukan berbagai suku bangsa yang berbeda merupakan

suatu kebanggaan bagi bangsa Indonesia. Ini menunjukkan bahwa

bangsa Indonesia sanggup mengatasi perbedaan yang ada.

4. Bahasa Indonesia sebagai Lambang Identitas Nasional

Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa yang budaya dan

bahasanya berbeda. Untuk membangun kepercayaan diri yang kuat,

sebuah bangsa memerlukan identitas. Identitas sebuah bangsa bisa

diwujudkan di antaranya melalui bahasanya. Dengan adanya sebuah

bahasa yang mengatasi berbagai bahasa yang berbeda, suku-suku

bangsa yang berbeda dapat mengidentikkan diri sebagai suatu bangsa

melalui bahasa tersebut.

5. Bahasa Indonesia sebagai Alat Pemersatu Berbagai Suku Bangsa

Sebuah bangsa yang terdiri atas berbagai suku bangsa yang budaya dan

bahasanya berbeda akan mengalami masalah besar dalam

melangsungkan kehidupannya. Perbedaan dapat memecah belah

bangsa tersebut. Dengan adanya bahasa Indonesia yang diakui sebagai

bahasa nasional oleh semua suku bangsa yang ada, perpecahan itu

dapat dihindari karena suku-suku bangsa tersebut merasa satu.kalau

tidak ada sebuah bahasa seperti bahasa Indonesia yang bisa

menyatukan suku-suku bangsa yang berbeda, akan banyak muncul

masalah perpecahan bangsa.

6. Bahasa Indonesia sebagai Alat Perhubungan Antardaerah dan

Antarbudaya

Page 10: All

Masalah yang dihadapi bangsa yang terdiri atas berbagai suku bangsa

dengan budaya dan bahasa yang berbeda adalah komunikasi.

Diperlukan sebuah bahasa yang dapat dipakai oleh suku-suku bangsa

yang berbeda bahasanya sehingga mereka dapat berhubungan. Bahasa

Indonesia sudah lama memenuhi kebutuhan ini. Sudah berabad-abad

bahasa ini menjadi lingua franca di wilayah Indonesia.

Bangsa Indonesia secara positif menetapkan urutan kedudukan bahasa-

bahasa yang ada di Indonesia secara hierarki sebagai berikut :

a) Bahasa Indonesia selain sebagai bahasa negara juga sebagai bahasa

nasional dan bahasa nasional.

b) Bahasa Daerah sebagai sarana komunikasi intern daerah antara

putera daerah sendiri juga sekaligus sebagai pendukung kebudayaan

daerah.

c) Bahasa Asing yang tidak dipungkiri penting untuk kita jika tidak

bercampur dan mengotori bahasa nasional dan bahasa negara kita.

C. Batasan Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dipakai dalam berbagai

keperluan tetapi tentu saja tidak seragam, disesuaikan dengan situasi

dan kondisi. Secara umum, ragam bahsa dibagi menjadi dua menurut

konteksnya yaitu bahasa formal dan bahasa non formal. Contohnya,

pemakaian bahasa dalam bidang tertentu, seperti bidang jurnalistik,

kesusastraan, dan pemerintahan.

Medium pembicaraan atau cara pengungkapan dapat berupa sarana

atau cara pemakaian bahasa, misalnya bahasa lisan dan bahasa tulis.

Dengan adanya keanekaragaman bahasa di dalam masyarakat,

kehidupan bahasa dalam masyarakat dapat diketahui, misalnya

berdasarkan jenis pendidikan atau jenis pekerjaan seseorang.

Cirri-ciri ragam bahasa formal :

1. Menggunakan unsure gramatikal secara eksplisit dan konsisten.

Page 11: All

2. Menggunakan imbuhan secara lengkap.

3. Menggunakan kata ganti resmi

4. Menggunakan kata baku

5. Menggunakan EYD

6. Menghindari unsure kedaerahan

Cirri-ciri ragam bahasa non formal :

1. Bentuk kalimatnya sederhana, singkat, kurang lengkap, tidak

banyak menggunakan kata penghubung.

2. Menggunakan kata-kata yang biasa dan lazim dipakai sehari-

hari.

Zaman sekarang fungsi dan penggunaan bahasa Indonesia telah melenceng

seperti bahasa gaul remaja yang sering kita pakai dalam percakapan

sehari-hari. Bahasa gaul remaja berkembang seiring perkembangan zaman.

Bahasa gaul disebut juga sebagai bahasa prokem. Bahasa prokem yakni

dialeg bahasa Indonesia non formal yang terutama digunakan didaerah

perkotaan oleh kalangan remaja dan kalangan muda Indonesia.

Pembicaraan lisan dalam situasi formal berbeda tuntutan kaidah

kebakuannya dengan pembicaraan lisan non formal. Jika ragam bahasa

lisan formal dituliskan ragam tersebut tidak dapat disebut sebagai ragam

tulis karena cirri – cirinya tidak menunnjukan cirri ragam tulis.

Page 12: All

KESIMPULAN

Dari pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Sejarah perkembangan bahasa Indonesia dimulai sejak zaman pra-

kemerdekaan. Sebelumnya bahasa Indonesia disebut bahasa Melayu yang

digunakan sebagai bahasa penghbung antar daerah.

2. Dalam perkembangannya bahasa Indonesia mengalami berbagai kesulitan,

terutama saat ini banyak orang yang lebih suka menggunakan bahasa asing

daripada bahasa Indonesia.

3. Untuk menghadapi tantangan-tantangan tersebut maka sering diadakan

pertemuan-pertemuan yang membahasa tentang perkembangan bahasa

Indonesia.

4. Bahasa Indonesia adalah bahasa yang digunakan untuk pemersatu bangsa.

5. Bahasa Melayu dijadikan bahasa Indonesia karena bahasa Melayu sudah

digunakan oleh masyarakat Indonesia sejak dahulu untuk komunikasi antar

daerah.

6. Banyak anggapan negatif mengenai bahasa Indonesia terutama

dikarenakan anggapan bahasa Indonesia itu alamiah dan mudah sehingga

masyarakat Indonesia enggan mempelajarinya

7. Kedudukan bahasa Indonesia adalah sebagai bahasa nasional dan bahasa

negara, sebagai lambang kebanggaan nasional dan lambang identitas

nasional, sebagai alat pemersatu berbagai suku bangsa dan alat

perhubungan antardaerah dan antarbudaya.

8.

Page 13: All

DAFTAR PUSTAKA

1. Imran, Ali, dkk, 1985. Ringkasan Bahasa Indonesia ‘Menuju

Penguasaan Bahasa Indonesia Umum’. Surakarta : FKIP UMS

2. Nasucha, Yakup, dkk, 2009. Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya

Tulis Ilmiah. Surakarta : Media Perkasa

3. Rahayu, Minto, 2007. Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi. Jakarta :

Grasindo

4. Supardo, Susilo, 1988. Bahasa Indonesia dalam Konteks. Jakarta :

P2LPTK

Page 14: All

LAMPIRAN