10 masalah program puskesmas rengasdengklok
Post on 24-Jan-2016
32 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
10 Masalah Program Puskesmas
Rengasdengklok
Situasi dan Keadaan Umum
Puskesmas Rengasdengklok Puskesmas induk di wilayah Kecamatan Rengasdengklok, mulai Januari tahun 2009 di pecah menjadi dua yaitu: ◦ Puskesmas Rengasdengklok enam Desa wilayah
kerja.◦ Puskesmas Kalang sari tiga desa wilayah kerja.
Puskesmas Rengasdengklok memiliki wilayah kerja enam desa dengan luas wilayah 1.575 ha, terdiri dari tanah darat dengan luas 315 ha, dan tanah sawah dengan luas 1.260 ha.
Wilayah Kerja
Puskesmas Rengasdengkl
ok
Desa Dewisari jarak dari
puskesmas 3 km
Desa Kertasari jarak dari
puskesmas 2 km
Desa Rengasdengk
lok utara jarak dari
puskesmas 1 km
Desa Rengasdengklok selatan
jarak dari puskesmas
150 m
Desa Amansari jarak dari
puskesmas 4 km
Desa Dukuh karya jarak
dari puskesmas 4
km
Batas – Batas Wilayah Kerja Puskesmas
Puskesmas Rengasdengklok
Sebelah Utara berbatasan
dengan Puskesmas
Medang asem Kec.Jayakerta
Sebelah Selatan berbatasan
dengan Puskesmas Kalangsari
Kec.Rengasdengklok
Sebelah Barat berbatasan dengan
Sungai Citarum Kabupaten Bekasi
Sebelah Timur berbatasan dengan
Puskesmas Kutawaluya
Kec.Kutawaluya
Kependudukan Berdasarkan data penduduk peoyeksi tahun 2014 wilayah Puskesmas
Rengasdengklok memiliki penduduk 80.335 terdiri dari◦ laki – laki 41.407 ◦ Perempuan 38.928 ◦ jumlah KK 21.342
Jumlah bayi ( 0-11 bln ) 2.177 Balita
◦ Balita ( 1-4 th ) 5.148◦ Balita ( 0-4 th ) sebanyak 7.240◦ Bumil 2.279◦ Bulin 2.198◦ Buteki 2.198◦ Neonatal 2.198
Penduduk miskin 33.24 % dari jumlah penduduk wilayah Puskesmas Rengasdengklok yaitu sebanyak 25.757,
KK miskin 6.439 dengan jumlah Bayi ( 0-12 bln ) 695 ,
Balita ( 1-4 th ) 1.711, Bumil 758, Buteki 718, Bulin 731, Neonatal 731 , PUS 5.544WUS sebanyak 6.868
SOSIAL EKONOMI
Mata Pencaharian
• Petani : 13.27%
• Pedagang : 72.43%
• Pegawai Negeri:05.09%
• TNI / POLRI : 00.04 %
• Lain – lain : 09.17%
Agama
• Islam : 96.30%
• Budha : 01.90%• Protestan :
01.68%• Katolik: 01.10%• Hindu : 00.01%
Derajat Pendidikan
• Buta hurup:03.02%
• SD:19.30%
• SMP:46.79%
• SMA:30.04%
• Sarjana:00.85%
10 Masalah Program Puskesmas
No. JENIS KEGIATAN CAKUPAN
TARGETBESAR
MASALAH 1
Cakupan Distribusi MP- ASI Baduta Gakin 2.73
100.00
97.26
2Cakupan Kasus Gangguan Pendengaran di
SD/MI yang ditangani9.94
100.00
90.06
3Cakupan Peserta KB Aktif 10.14
100.00
89.86
4Cakupan Kegiatan Penjaringan Penemuan Kasus Gangguan Pendengaran di SD/MI
6.580.00
73.50
5Cakupan Neonatus dengan Komplikasi yang ditangani 12.7
80.00
67.26
No. JENIS KEGIATAN
CAKUPAN TARGET
BESAR MASALAH
6Cakupan Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan Mulut Siswa
SD 14.580.00
65.49
7Cakupan Penanganan Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan
Panyakit Akibat Hubungan Kerja (AHK)37.8 100.00
62.18
8 Cakupan Pengawasan Rumah Sehat 18.3
75.00
56.66
9 Cakupan Pengawasan Sarana Air Bersih 28.62
80.00
51.38
10 Cakupan Penemuan Penderita Diare 43.53 75.00 31.47
Analisis Masalah
1.Cakupan Distribusi MP- ASI Baduta Gakin Masalah Solusi
Kurangnya ketersediaan MP-ASI untuk Baduta Gakin saat ini, yang sampai saat ini hanya tersedia bila terjadi bencana.
Kurangnya kelengkapan data mengenai identitas baduta Gakin sesuai dengan ketentuan Gakin yang disepakati.
Penyediaan MP-ASI untuk Baduta Gakin.
Memberikan penyuluhan mengenai pentingnya MP-ASI.
Melibatkan tim desa dalam mengidentifikasi nama dan alamat gakin secara tepat sesuai dengan ketentuan gakin yang disepakati.
2. Cakupan Kasus Gangguan Pendengaran di SD/MI yang
ditangani
Masalah: Solusi
◦ Kurangnya keterampilan petugas menggunakan alat pemeriksaan seperti garpu tala dan otoskop.
◦ Masih kurangnya pengetahuan petugas lapangan mengenai penyakit telinga dan gangguan pendengaran sehingga sulit menegakkan diagnosa.
◦ Sulitnya melakukan pemeriksaan karena kebanyakan siswa SD yang kurang koperatif.
◦ Diadakannya pembinaan dan pelatihan pada petugas lapangan mengenai penggunaan alat pemeriksaan.
◦ Melibatkan tenaga dokter sebagai rujukan tenaga ahli dalam diagnosa dan terapi.
◦ Melibatkan orang tua dan guru dalam pendekatan kepada siswa SD untuk kepentingan pemeriksaan dan tatalaksana.
3. Cakupan Peserta KB Aktif
Masalah: Solusi:
◦ Ketersediaan obat kontrasepsi yang dijual bebas sehingga kurangnya pendataan peserta KB aktif
◦ Adanya peserta KB yang berhenti (Drop Out) yang mengganti KB nya dengan jenis KB lain tanpa sepengetahuan petugas kesehatan
◦ Kurangnya penyediaan jenis-jenis KB
◦Melakukan pendataan ulang peserta KB aktif secara lengkap.
◦Meningkatkan kesadaran dan pengetahuan ibu-ibu tentang program KB melalui penyuluhan.
4. Cakupan Sekolah (SD/MI/ sederajat) yang melaksanakan
penjaringan Kesehatan
Masalah: Solusi:
◦Dalam triwulan I ini terdapat banyak hari libur sehingga pihak puskesmas tidak dapat bekerja sama dengan pihak sekolah untuk melakukan penjaringan.
◦Dalam triwulan berikut diharapkan segera melakukan penjaringan kesehatan sesuai dengan target.
5. Cakupan Neonatus dengan Komplikasi yang ditangani
Masalah: Solusi:
◦ Kurangnya pengetahuan ibu mengenai tanda-tanda bahaya pada neonatus
◦ Kurangnya ketersediaan fasilitas di puskesmas untuk menangani komplikasi neonatus
◦ Mengadakan pelatihan bagi perawat dan bidan puskesmas agar dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan mereka untuk menangani kasus terkait
◦ Penyediaan fasilitas minimal seperti alat resusitasi , inkubator sebagai pertolongan awal untuk selanjutnya dirujuk
6. Cakupan Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan Mulut Siswa SD
Masalah:
Solusi:
◦Jumlah SDM yang ada tidak sebanding dengan jumlah sekolah yang akan dikunjungi
◦Kurangnya antusias dari pihak sekolah untuk kegiatan yang dilakukan
◦Bekerja sama dengan lintas program lain seperti Promosi Kesehatan, balai pengobatan gigi untuk melakukan pemeriksaan dan penyuluhan kepada pihak sekolah dan siswa
7. Cakupan Penanganan Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan Penyakit Akibat
Hubungan Kerja (AHK)
Masalah: Solusi:
◦Kurangnya SDM untuk petugas ataupun programmer untuk program UKK (contoh: Programer kerja merangkap)
◦Kurangnya monitoring mengenai UKK
◦Kurangnya pengetahuan dan keterampilan petugas mengenai PAK dan AHK serta penanganannya
◦Meningkatkan SDM agar masing-masing programmer dapat fokus ke program yang ditugaskan
◦Merencanakan monitoring UKK secara berkala
◦Melakukan pelatihan tentang PAK dan AHK secara berkala
8. Cakupan Pengawasan Rumah Sehat
Masalah: Solusi:
Keterbatasan waktu dan tenaga dalam melaksanakan monitoring rumah sehat
Kurangnya kesadaran masyarakat dalam melaksanakan PHBS di tatanan rumah tangga
Kurang pedulinya masyarakat terhadap aspek-aspek lingkungan
Pendekatan persuasif melalui pertemuan tokoh masyarakat mengenai monitoring rumah sehat.
Pendekatan masyarakat mengenai pentingnya PHBS di tatanan rumah tangga melalui penyuluhan.
9. Cakupan Pengawasan Sarana Air Bersih
Masalah: Solusi:
Keterbatasan waktu dan tenaga dalam melaksanakan monitoring sarana air bersih.
Masih banyak masyarakat yang membuang sampah ke sumber air bersih.
Masih banyak masyarakat yang BAB dan BAK ke sumber air bersih.
Pendekatan persuasif melalui pertemuan tokoh masyarakat mengenai monitoring sarana air bersih.
Pendekatan masyarakat mengenai pentingnya PHBS di tatanan rumah tangga dan masyarakat melalui penyuluhan.
10. Cakupan Penemuan Penderita Diare
Masalah: Solusi:
Masih kurangnya pencatatan dan pengamatan P2 diare di luar gedung.
Masyarakat merasa penyakit diare bukan penyakit berbahaya dan bisa diobati sendiri.
Meningkatkan pencatatan dan pengamatan P2 diare di luar gedung melalui kegiatan seperti pusling, posyandu, posbindu, kunjungan rumah.
Melakukan penyuluhan mengenai diare dan bahayanya pada kegiatan posbindu dan posyandu.
Bekerja lintas program dengan Program Promosi kesehatan dalam memberikan penyuluhan mengenai diare, penyebab, upaya pencegahan, serta PHBS.
top related