2015 - pt ppa · memperkuat fondasi. tahap ini merupakan fondasi yang akan meletakan dasar-dasar...
Post on 03-Nov-2020
2 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Laporan Tahunan
2015
Strengthening the FoundationPenetrating the Market
Laporan Tahunan
2015
Strengthening the FoundationPenetrating the Market
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero)
Sampoerna Strategic Square North Tower 9th FloorJl. Jend Sudirman Kav.45-46Jakarta 12930T . 0212512222F . 0215772443www.ptppa.com
Strengthening the Foundation Penetrating the Market
Laporan TahunanPT Perusahaan Pengelola Aset (Persero)2015
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 1
Tahun 2015 merupakan langkah awal PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) (“Perseroan”) untuk memulai tahapan baru dalam pengembangan bisnis Perseroan. Sesuai dengan Rencana Jangka Panjang Perusahaan Tahun 2015-2019, tujuan dalam lima tahun tersebut adalah menjadikan Perseroan sebagai perusahaan investasi. Pada saat bersamaan, tetap melaksanakan penugasan dalam rangka pengelolaan aset milik Negara dan restrukturisasi dan/atau revitalisasi Badan Usaha Milik Negara (“BUMN”).
Proses pencapaian tersebut dibagi menjadi tiga tahap: transformasi (2015), implementasi (2016-2017) dan sustainable (2018-2019).Karena itulah, seperti tergambar pada tema Laporan Tahunan 2015, yaitu “Strengthening the Foundation, Penetrating the Market”, pada tahap transformasi tersebut, Perseroan menerapkan strategi memperkuat fondasi. Tahap ini merupakan fondasi yang akan meletakan dasar-dasar yang diperlukan untuk mencapai tujuan dalam lima tahun mendatang.
Dalam praktiknya, tahap tersebut sudah dimulai sejak tahun 2014 sampai dengan 2015. Pada tahap ini Perseroan melakukan transisi dari model bisnis lama ke model bisnis baru untuk mencapai target Perseroan menjadi grup Perseroan investasi terkemuka, sesuai dengan visi dan misi yang telah ditetapkan.
Strengthening the FoundationPenetrating the Market
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 1
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 20152
Ikhtisar Utama Profil PerusahaanLaporan Manajemen
Daftar Isi Strengthening the Foundation Penetrating the Market
1
Ikhtisar Utama
Kinerja 2015 4
Ikhtisar Keuangan 6
Ikhtisar Saham 8
Ikhtisar Obligasi/Sukuk/Obligasi Konversi
8
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi
Laporan Dewan Komisaris 10
Laporan Direksi 16Profil Perseroan
Identitas Perseroan 28
Sekilas Perseroan 29
Jejak Langkah 30
Bidang Usaha 32
Struktur Organisasi 33
Visi, Misi dan Nilai Perusahaan 34
Visi 34
Misi 34
Nilai Perusahaan 35
Profil Dewan Komisaris 36
Profil Direksi 38
Senior Manajemen 40
Komposisi Pemegang Saham 42
Pemegang Saham Utama dan Pengendali
42
Kepemilikan Saham Dewan Komisaris dan Direksi
42
Komposisi Pemegang Saham Publik
42
Struktur Grup Perusahaan 42
Entitas Anak dan Entitas Asosiasi 43
Lembaga Penunjang Pasar Modal 43
Peristiwa Penting 2015 44
Penghargaan dan Sertifikasi 48
Alamat Perusahaan dan Entitas Anak
49
Alamat Perseroan 49
Alamat Entitas Anak 49Sumber Daya Manusia
Penyesuaian Kebijakan SDM 52
Rekrutmen 52
Pelatihan dan Pengembangan SDM
53
Pernyataan Persamaan Hak 54
Layanan SDM 54
Strategi Remunerasi 55
Penunjang Layanan 55
Demografi SDM 56
Jumlah Karyawan Berdasarkan Direktorat
56
Jumlah Karyawan Berdasarkan Jenjang Level Organisasi
56
Jumlah Karyawan Berdasarkan Usia
56
Jumlah Karyawan Berdasarkan Pendidikan
57
Jumlah Karyawan Berdasarkan Status Kepegawaian
57
Budaya Kerja 57
Teknologi Informasi 58
Kinerja Teknologi Informasi 2015 59
Tata Kelola Teknologi Informasi 60
Biaya Pengembangan Teknologi Informasi
60
Strategi dan Rencana Pengembangan Teknologi Informasi
61
Information Comes To You 61
Strategi Di Bidang Teknologi 61
Strategi Di Bidang SDM 61Analisa dan PembahasanManajemen
Tinjauan Umum 64
Tinjauan Operasi Per Segmen Usaha
65
Pengelolaan Usaha Induk Perusahaan
65
Bidang Pengelolaan Aset 65
Bidang Restrukturisasi/Revitalisasi BUMN
66
Bidang Investasi 67
Bidang Jasa Konsultasi Bisnis 69
Pengelolaan Entitas Anak dan Entitas Asosiasi
69
Tinjauan Kinerja Keuangan 72
Laba-Rugi 72
Posisi Keuangan 73
Liabilitas 74
Ekuitas 75
Arus Kas 75
Pembahasan Tentang Kemampuan Membayar Utang
75
Pembahasan Tentang Kolektibilitas Piutang
76
Struktur Modal 76
Kebijakan Manajemen Atas Struktur Modal
76
Ikatan Material Untuk Investasi Barang Modal
76
Investasi Barang Modal 76
Target, Realisasi, Proyeksi 77
Informasi dan Fakta Material Yang Terjadi Setelah Tanggal Laporan Akuntan
77
Prospek Usaha 2016 77
Aspek Pemasaran 77
Kebijakan Dividen 78
Program Kepemilikan Saham 78
Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum
78
Informasi Material MengenaiInvestasi, Ekspansi, Divestasi,Penggabungan/Peleburan Usaha, Akuisisi Atau Restrukturisasi Utang/Modal
78
Transaksi Material Mengandung Benturan Kepentingan dan/atau Transaksi Dengan Pihak Afiliasi
78
Perubahan Peraturan Perundang-undangan Yang Berpengaruh Signifikan Terhadap Perusahaan
80
Kebijakan Akuntansi 80
Informasi Kelangsungan Usaha 80
Tingkat Kesehatan Perusahaan 82
Aspek Keuangan 82
Aspek Operasional 82
Aspek Administrasi 82
Pencapaian Key Performance Indicators (KPI)
82
Aspek Keuangan dan Pasar 82
Aspek Fokus Pelanggan 83
Aspek Efektivitas Produktivitas dan Proses
83
Aspek Fokus Tenaga Kerja 83
Aspek Kepemimpinan, Tata Kelola dan Tanggung Jawab Kemasyarakatan
83
Tata Kelola Perusahaan
Pernyataan Komitmen GCG 86
Dasar dan Penerapan GCG Di Perseroan
86
Tujuan Penerapan GCG 87
Prinsip-Prinsip Utama 87
Struktur dan Prosedur 89
Sosialisasi dan Internalisasi GCG 89
Roadmap GCG Perseroan 89
Pencapaian Roadmap GCG 90
Memperkuat Implementasi GCG Perseroan
90
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 3
Analisa danPembahasan Manajemen
Tata KelolaPerusahaan
Tanggung Jawab SosialPerusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Penilaian Implementasi GCG 90
Assessment GCG Tahun 2015 91
Informasi Mengenai Pihak Yang Melakukan Assessment GCG
91
Asessment Kinerja Oleh Pemegang Saham
91
Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan
91
Rapat Umum Pemegang Saham 94
Pelaksanaan Rups 2015 94
Dewan Komisaris 101
Komposisi Dewan Komisaris 101
Program Orientasi Anggota Dewan Komisaris Baru
101
Pengangkatan dan Pemberhentian Dewan Komisaris
102
Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
102
Pelaksanaan Kewajiban Komisaris sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan Keputusan RUPS Perseroan
102
Pelaksanaan Tugas Dewan Komisaris
103
Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris
103
Independensi Dewan Komisaris dan Komisaris Independen
104
Pernyataan Independensi 104
Rangkap Jabatan dan Benturan Kepentingan
104
Program Pelatihan Dewan Komisaris
105
Kunjungan Kerja Dewan Komisaris tahun 2015
105
Keputusan-keputusan Dewan Komisaris tahun 2015
105
Direksi 106
Persyaratan, Keanggotaan dan Komposisi
106
Suksesi Direksi 107
Program Orientasi Anggota Direksi Baru
108
Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Direksi (Fit & Proper Test)
108
Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi
109
Keberagaman Komposisi Direksi 109
Independensi Direksi 109
Rangkap Jabatan Direksi 110
Hubungan Kerja Dewan Komisaris dan Direksi
110
Assessment Terhadap DewanKomisaris dan Direksi
111
Kebijakan Remunerasi DewanKomisaris dan Direksi
113
Rapat Dewan Komisaris, Direksi, dan Dewan Komisaris Dengan Direksi
114
Informasi Pemegang Saham Utama
120
Pengungkapan Hubungan Afiliasi 120
Komite Dewan Komisaris 120
Komite Audit 120
Kualifikasi Pendidikan dan Pengalaman Kerja
121
Dasar Hukum Pembentukan Komite Audit
121
Profil Ringkas Komite Audit 122
Independensi Komite Audit 123
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit
123
Pelaksanaan Kegiatan Komite Audit 2015
124
Rapat Komite Audit 124
Komite Pemantau Risiko dan GCG 125
Dasar Hukum Pembentukan Komite Pemantau Risiko dan GCG
125
Profil Ringkas Komite Pemantau Risiko dan GCG
126
Independensi Komite Pemantau Risiko dan GCG
127
Tugas dan Tanggung jawab Komite Pemantau Risiko dan GCG
127
Laporan Pelaksanaan Kegiatan Komite Pemantau Risiko dan GCG
127
Rapat Komite Pemantau Risiko dan GCG
128
Komite Nominasi dan Remunerasi 128
Komite Dewan Komisaris Lainnya 129
Sekretaris Dewan Komisaris 129
Profil Sekretaris Dewan Komisaris 129
Laporan Pelaksanaan Kegiatan Sekretaris Dewan Komisaris
130
Sekretaris Perusahaan 130
Profil Sekretaris Perusahaan 130
Pelaksanaan Tugas Sekretaris Perusahaan
131
Struktur Organisasi Divisi Corporate Secretary and Legal Counsel
132
Penerapan Program Anti Pencucian Uang (APU) dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (PPT)
132
Pemberian Dana Untuk Kegiatan Sosial dan Kegiatan Politik
133
Komite Dibawah Koordinasi Direksi 133
Divisi Internal Audit (Divisi IA) 133
Sistem Pengendalian Internal 136
Auditor Eksternal 137
Perkara Penting Yang Sedang Dihadapi Perseroan/Entitas Anak/AnggotaDireksi/Anggota Dewan Komisaris Yang Sedang Menjabat Pada PeriodeLaporan Tahunan
138
Akses Data dan InformasiPerseroan
139
Code Of Conduct 139
Whistleblowing System 140
Program Pengendalian Gratifikasi (PPG)
142
Landasan Penyusunan 142
Manajemen Risiko 143
Profil dan Mitigasi Risiko 145Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Filososfi CSR 150
Visi dan Misi 150
Landasan Pelaksanaan 150
Struktur Pengelola 150
Anggaran Dana dan Lingkup Kegiatan
151
Fokus Pengelolaan Kegiatan 152
Aspek Lingkungan Hidup 152
Kebijakan 152
Sertifikasi 152
Realisasi Kegiatan 152
Aspek Pengembangan Sosial Kemasyarakatan
153
Kebijakan 153
Realisasi Kegiatan 153
Aspek Ketenagakerjaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja
154
Kebijakan 154
Realisasi Kegiatan 154
Aspek Pelanggan 154
Kebijakan 154
Realisasi Kegiatan 154Referensi Silang Kriteria Annual Report Award 2015
Laporan Keuangan Konsolidasian
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 20154
Ikhtisar Utama Profil PerusahaanLaporan Manajemen
84%125%46%
Realisasi Pendapatan Usaha tahun 2015 tumbuh 84% dibandingkan tahun 2014.
Realisasi Laba Bersih tahun 2015 mencapai 125% dari target yang ditetapkan dalam RKAP tahun 2015 dan tumbuh 46% dibandingkan tahun 2014.
Kinerja 2015
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 5
Analisa danPembahasan Manajemen
Tata KelolaPerusahaan
Tanggung Jawab SosialPerusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Rp89,80miliar
Skor tingkat kesehatan Perseroan sebesar 92, sehingga masuk kategori BUMN “Sehat” dengan klasifikasi kesehatan “AA”.
Perseroan telah melakukan penyetoran Hasil Pengelolaan Aset sebesar Rp89,80 miliar ke rekening Kas Negara
“AA”
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 20156
Ikhtisar Utama Profil PerusahaanLaporan Manajemen
Ikhtisar Keuangan
(Dalam Jutaan Rupiah) 2015 2014 2013 2012 2011 2010
Laporan Laba Rugi Komprehensif
Hasil Pengelolaan Aset 57.999 117.665 202.223 164.679 196.131 424.700
Setoran ke Pemerintah 89.798 102.053 102.192 113.646 141.113 336.613
Pendapatan Usaha 3.969.614 2.151.805 1.995.195 2.368.554 7.540.251 6.150.793
Laba Usaha 360.947 150.979 120.760 363.854 535.661 515.820
Laba Bersih 170.962 116.893 103.517 320.876 288.157 245.188
Laba Komprehensif 130.001 217.167 87.748 481.636 260.330 297.060
Jumlah laba (rugi) komprehensif yang dapat diatribusikan kepada:
Pemilik entitas induk 129.337 216.502 87.331 479.531 258.610 295.819
Kepentingan Non Pengendali
664 665 417 2.105 1.720 1.241
Modal Kerja Bersih 2.090.002 1.119.719 755.689 1.107.176 1.623.666 2.375.380
Jumlah Kewajiban 3.435.716 2.469.464 2.039.311 1.652.281 4.884.487 3.752.017
Jumlah Ekuitas 3.864.528 2.747.807 2.540.951 2.538.900 3.348.208 3.122.014
Laba (Rugi) per saham (Angka Penuh)
85.280 58.318 51.635 160.544 102.249 87.082
BEBAN USAHA 2015 2014 2013 2012 2011 2010
Beban Bunga dan Keuangan 54.978 25.177 12.733 9.834 - -
Gaji dan Tunjangan 196.575 174.514 183.518 157.605 239.940 198.376
Penyisihan kerugian Penurunan Nilai
19.122 26.589 (4.997) 167.736 40.003 43.173
Beban Proyek 3.218.025 1.724.742 1.590.449 1.447.201 6.610.973 5.276.903
Sewa dan Asuransi 30.865 24.354 22.837 20.129 18.346 17.001
Perjalanan Dinas 14.798 2.034 3.302 2.980 2.268 1.237
Investasi 8.568 1.881 1.993 2.305 1.425 1.447
Pemasaran dan Penjualan 8.318 - - - 13.140 16.331
Lain-lain 13.358 2.443 2.500 5.384 5.059 10.035
Keperluan Kantor 3.885 6.772 39.320 34.002 51.114 51.553
Penyusutan 10.480 5.090 4.791 3.684 7.510 8.287
Jasa Konsultan 1.699 865 8.198 5.892 8.216 2.263
Lain-lain 27.996 6.365 9.791 147.948 6.597 8.367
Total Beban 3.608.667 2.000.826 1.874.435 2.004.700 7.004.591 5.634.973
Laba Sebelum Beban Pajak Penghasilan
185.888 121.835 158.950 370.985 453.098 352.408
Beban Pajak Penghasilan 14.926 4.942 55.433 50.109 164.941 107.220
Laba Tahun Berjalan 170.962 116.893 103.517 320.876 288.157 245.188
Total Laba Komprehensif Tahun Berjalan
130.001 217.167 87.748 481.636 260.330 297.060
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 7
Analisa danPembahasan Manajemen
Tata KelolaPerusahaan
Tanggung Jawab SosialPerusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Laporan Posisi keuangan 2015 2014 2013 2012 2011 2010
Aset 7.300.244 5.217.271 4.580.262 4.191.181 8.232.695 6.874.031
Kas dan Setara Kas 2.346.889 935.152 953.043 1.167.350 1.819.487 2.426.837
Liabilitas 3.435.716 2.469.464 2.039.311 1.652.281 4.884.487 3.752.017
Investasi Pada Entitas Lain 592 500 500 500 101.773 107.051
Investasi Pada Ventura Bersama
593.204 455.821 391.700 188.025 36.131 65.356
Produktivitas Tenaga Kerja (induk)
1.012 356 575 1.592 1.609 1.378
Ekuitas 3.864.528 2.747.807 2.540.951 2.538.900 3.348.208 3.122.014
Aset Tetap-Setelah Dikurangi Akumulasi Penyusutan
424.591 370.793 403.177 259.276 194.818 156.847
Lain-Lain 27.558 30.815 34.775 48.772 60.780 98.150
Rasio Keuangan Penting 2015 2014 2013 2012 2011 2010
Rasio Keuangan
Rasio Laba Bersih terhadap Aset
2% 2% 2% 8% 4% 4%
Rasio Laba Bersih terhadap Ekuitas
4% 4% 4% 13% 9% 8%
Rasio Laba Bersih terhadap Pendapatan
4% 5% 5% 14% 4% 4%
Rasio Aset Lancar terhadap Kewajiban Lancar
177% 157% 141% 177% 134% 168%
Rasio Liabilitas terhadap Ekuitas
89% 90% 80% 65% 146% 120%
Rasio Liabilitas terhadap Aset
47% 47% 45% 39% 59% 55%
Rasio Industri
Penugasan Restrukturisasi/Revitalisasi BUMN
100% 100% 100% 100% 100% 100%
Indikator Kinerja 105,6% 98,76% 80% 89% 89% 90,50%
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 20158
Ikhtisar Utama Profil PerusahaanLaporan Manajemen
Ikhtisar Saham
Ikhtisar Obligasi/Sukuk/Obligasi Konversi
Perseroan per 31 Desember 2015 merupakan BUMN non-listed atau belum mencatatkan saham di Bursa Efek
Indonesia sehingga tidak terdapat informasi mengenai jumlah saham yang beredar, kapitalisasi pasar, harga saham
tertinggi, terendah, dan penutupan, serta volume perdagangan.
Perseroan per 31 Desember 2015 tidak menerbitkan obligasi/sukuk/obligasi konversi sehingga tidak terdapat
informasi mengenai jumlah obligasi/sukuk/obligasi konversi yang beredar (outstanding), tingkat bunga/imbalan,
tanggal jatuh tempo dan peringkat obligasi/sukuk.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 9
Analisa danPembahasan Manajemen
Tata KelolaPerusahaan
Tanggung Jawab SosialPerusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Laba (Rugi) per saham (Angka Penuh)
102.249
2011 2015201420132012
160.544
51.635 58.318
85.280
Kas dan Setara Kas(Dalam Jutaan Rupiah)
1.819.487
2011 2015201420132012
1.167.350953.043 935.152
2.346.889
Aset(Dalam Jutaan Rupiah)
8.232.695
2011 2015201420132012
4.191.1814.580.262
5.217.271
7.300.244
Ekuitas(Dalam Jutaan Rupiah)
3.348.208
2011 2015201420132012
2.538.9002.540.951
2.747.807
3.864.528
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 9
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 201510
Ikhtisar Utama Profil PerusahaanLaporan Manajemen
Dewan Komisaris memberikan apresiasi yang tinggi kepada manajemen yang mampu mempertahankan tingkat kesehatan Perseroan pada level “AA” di tengah tantangan yang berat. Menurut kami, tingkat kesehatan perusahaan ini akan menjadi fondasi yang sangat kuat untuk pengembangan bisnis dan peningkatan daya saing secara berkelanjutan.Assalamu’alaikum, wr.wb.
Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan yang Terhormat.
Dengan ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, perkenankan kami
melaporkan hasil pengawasan yang kami lakukan sepanjang tahun 2015.
Kami mengucapkan terima kasih atas dedikasi, kerja keras seluruh jajaran
manajemen dan karyawan PT Perusahaan Pegelola Aset (Persero) atas
torehan prestasi yang telah dihasilkan pada tahun 2015.
Secara keseluruhan, kondisi ekonomi global pada tahun 2015 masih
berada dalam kondisi perlambatan seperti halnya yang terjadi pada tahun
2014. Kondisi demikian tercermin dari beberapa indikator ekonomi seperti
pertumbuhan ekonomi, nilai tukar, laju inflasi, dan tingkat suku bunga.
Gambaran kondisi makro ekonomi demikian pada akhirnya tergambar
dari kinerja dunia usaha secara keseluruhan. Namun demikian, seiring
dengan komitmen pemerintah serta berbagai inisiatif dan insentif yang
dijalankan pemerintah dan otoritas, secara bertahap mulai terjadi perbaikan
pada beberapa indikator makro ekonomi seperti penurunan tingkat suku
bunga, tingkat inflasi yang semakin terkendali, penyerapan anggaran
Laporan Dewan Komisaris
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 11
Analisa danPembahasan Manajemen
Tata KelolaPerusahaan
Tanggung Jawab SosialPerusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Edy Putra IrawadyKomisaris Utama
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 201512
Ikhtisar Utama Profil PerusahaanLaporan Manajemen
negara, pembangunan infrastruktur yang makin
masif, diharapkan mampu membawa dan mendorong
peningkatkan laju pertumbuhan ekonomi pada tahun-
tahun mendatang dan pada saat yang sama mampu
meningkatkan kepercayaan pelaku pasar.
Kami meyakini bahwa berbagai inisiatif dan insentif
yang dikeluarkan oleh pemerintah, secara perlahan tapi
pasti akan membawa perbaikan pada berbagai indikator
makro ekonomi yang pada gilirannya akan mendorong
laju konsumsi, laju pertumbuhan sektor riil dan pada
akhirnya akan berdampak pada kinerja perusahaan dan
pelaku usaha termasuk Perseroan.
Keyakinan kami tersebut di atas kiranya juga menjadi
keyakinan dan motivasi manajemen dalam menjalankan
pengurusan perseroan dalam upaya mencapai visi, misi,
dan strategi yang telah dikembangkan. Alhamdulillah
di tengah berbagai tantangan dan dinamika ekonomi,
pada tahun 2015 Perseroan berhasil menorehkan kinerja
yang membanggakan. Kami meyakini pula, pencapaian
kinerja pada tahun 2015 akan menjadi fondasi bagi
manajemen dan seluruh insan Perseroan dalam upaya
meraih kinerja yang lebih baik serta keunggulan daya
saing berkelanjutan.
Penilaian Kinerja Direksi Tahun 2015 Sepanjang tahun 2015, Dewan Komisaris dalam tugas
pengawasan dan pemberian nasihat selalu fokus pada
kegiatan strategis yang dihadapi perusahaan serta
berorientasi pada peningkatan nilai tambah sesuai
dengan aspirasi pemegang saham. Kami menilai
Direksi telah melaksanakan tugas dengan baik, yaitu
dalam menjalankan usaha sesuai dengan Rencana
Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) yang sudah
ditetapkan pada awal tahun 2015. Penilaian ini
didasarkan pada pencapaian atas target-target yang
telah ditetapkan dalam RKAP khususnya indikator
keuangan konsolidasian. Beberapa indikator keuangan
yang kami nilai relevan untuk menilai kinerja antara
lain: pendapatan usaha, laba usaha, laba bersih, hasil
pengelolaan aset (HPA), aset, liabilitas, dan ekuitas.
Pada tahun 2015, Perseroan berhasil meraih
pendapatan usaha sebesar Rp3,97 triliun atau 89%
dari target RKAP yaitu sebesar Rp4,44 triliun. Dari sisi
laba, Perseroan berhasil mencapai perolehan laba
usaha sebesar Rp360,95 miliar atau 110% dari target
Rp327,69 miliar. Selanjutnya Perseroan memperoleh
laba bersih Rp170,96 miliar atau 125% dari target yaitu
Rp136,93 miliar. Selain itu, Hasil Pengelolaan Aset (HPA)
membukukan realisasi sebesar Rp57,99 miliar atau
116% dari target Rp50,00 miliar.
Indikator lain yang dapat dikemukakan adalah jumlah
aset sebesar Rp7,30 triliun atau 124% dari RKAP yaitu
sebesar 5,90 triliun. Jumlah liabilitas Rp3,44 triliun atau
114% dari RKAP. Jumlah ekuitas sebesar Rp3,86 triliun
atau 133% dari target.
Secara keseluruhan Direksi telah menunjukkan
komitmen dalam upaya meraih pencapaian terbaik yang
tercermin dari tingkat kesehatan perusahaan. Adapun 3
aspek yang mendasari penilaian kesehatan perusahaan
adalah aspek keuangan, aspek operasional, dan aspek
administrasi. Dalam hal ini Perseroan berhasil mencapai
skor sebesar 92 dan tergolong sebagai BUMN
“Sehat” dengan klasifikasi kesehatan “AA”. Selain itu,
pencapaian kinerja Perseroan pada tahun 2015 juga
dapat dilihat dari indikator KPKU (Kriteria Penilaian
Kinerja Unggul) dimana PPA mampu memperoleh skor
7,4 dari target sebesar 7.
Laporan Dewan Komisaris
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 13
Analisa danPembahasan Manajemen
Tata KelolaPerusahaan
Tanggung Jawab SosialPerusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Sesuai dengan bidang usaha yang dijalankan
Perseroan, kami juga mengapresiasi berbagai upaya
yang telah dilakukan Direksi khususnya berkaitan
dengan pelaksanaan Restrukturisasi/Revitalisasi dan
Jasa Advisory. Pada tahun 2015, Perseroan telah
melaksanakan implementasi Restrukturisasi/Revitalisasi/
Penugasan Khusus terhadap BUMN yang dikelola
yaitu: PT Dirgantara Indonesia (Persero), PT Merpati
Nusantara Airlines (Persero), PT Survai Udara Penas
(Persero), PT PAL Indonesia (Persero), PT Industri Kapal
Indonesia (Persero), PT Kertas Leces (Persero),
PT Kertas Kraft Aceh (Persero), PT Industri Gelas
(Persero), PT Boma Bisma Indra (Persero), dan
PT Industri Sandang Nusantara (Persero).
Target investasi dan Jasa Advisory dalam RKAP
2015 adalah sebanyak 6 (enam) proyek dan dalam
realisasinya Perseroan telah merealisasikan 7 (tujuh)
proyek yaitu 3 proyek investasi pada: PT Pertani
(Persero), PT Berdikari (Persero), dan PT Istaka Karya
(Persero), sementara itu terdapat 4 (empat) jasa advisory
adalah: PT Pengerukan Indonesia, PT Pertamina,
PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung, dan PT Dok
dan Perkapalan Surabaya.
Ke depan, Dewan Komisaris berharap Direksi dapat
lebih meningkatkan kinerja Perseroan baik dari aspek
operasional, bisnis, dan keuangan, termasuk juga
berbagai aspek yang akan mendorong peningkatan
keunggulan daya saing berkelanjutan antara lain
pengendalian internal, manajemen risiko secara
terpadu, dan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (GCG).
Pandangan atas Prospek UsahaDewan Komisaris berpendapat bahwa RKAP Tahun
Buku 2016 sejalan dengan Rancangan RJPP Tahun
Buku 2015-2019 dan target yang cukup menantang
namun dapat dicapai, serta mempertimbangkan faktor
internal dan eksternal yang mempengaruhi pencapaian
kinerja perusahaan.
Di tengah situasi perekonomian yang masih mengalami
perlambatan, Dewan Komisaris menilai bahwa
Direksi telah menetapkan sasaran, strategi, kebijakan
dan program kegiatan yang realistis untuk dapat
dilaksanakan dalam mencapai target-target yang telah
ditetapkan dalam RKAP Tahun Buku 2016.
Penerapan Prinsip Tata Kelola PerusahaanGuna mewujudkan visi “Menjadi grup perusahaan
investasi dan operasi terkemuka (To be a leading
investment and operating group of companies)”
tidak dapat dilepaskan dari upaya Perusahaan untuk
selalu memberikan kinerja terbaik melalui penerapan
Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) dalam seluruh kegiatan usaha dan
operasional Perusahaan hingga Anak Perusahaan.
Kami sepenuhnya menyadari, penerapan GCG
tersebut merupakan wujud nyata dari komitmen dan
dedikasi Perseroan untuk memberikan nilai tambah
dan membuktikan kepercayaan dari seluruh pemegang
saham dan pemangku kepentingan.
Perwujudan prinsip GCG dalam arah gerak
Perusahaan selama tahun 2015 dilaksanakan
dengan mengedepankan praktik usaha sesuai
prinsip transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab,
kemandirian dan kewajaran. Berdasarkan prinsip-prinsip
tersebut, Dewan Komisaris senantiasa mendorong
seluruh jajaran Direksi, Manajemen dan Karyawan untuk
melakukan praktik usaha yang menjunjung tinggi etika,
moral serta kepatuhan terhadap peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 201514
Ikhtisar Utama Profil PerusahaanLaporan Manajemen
Sebagai bentuk komitmen peningkatan kualitas
penerapan prinsip GCG, telah dilakukan asesmen
GCG untuk tahun buku 2015 oleh penilai independen
dengan skor 85,96. Skor GCG ini meningkat dari tahun
lalu sebesar 81,73. Hal ini menjadikan optimisme yang
lebih besar bahwa GCG di masa yang akan datang akan
menjadi bagian dari budaya perusahaan.
Komposisi Dewan KomisarisKomposisi Dewan Komisaris pada tahun 2015 tidak
mengalami perubahan, dengan demikian susunan
Dewan Komisaris sampai dengan akhir tahun 2015
adalah sebagai berikut:
• Komisaris Utama : Edy Putra Irawady
• Komisaris : Taufik Sukasah
• Komisaris : Dedi Rudaedi
• Komisaris : Hendrika Nora O. Sinaga
Penilaian Komite KomisarisGuna mendukung tugas pengawasan, Dewan Komisaris
dibantu oleh Komite Audit dalam melaksanakan
tugas pengawasan Perusahaan. Sepanjang tahun
2015, Komite Audit telah melaksanakan fungsinya
secara efektif melalui pemantauan berbagai laporan
keuangan dan hal terkait lainnya yang disampaikan oleh
Direksi serta memberikan rekomendasi terkait dengan
pelaporan dan catatan aktivitas Perusahaan yang
membutuhkan perhatian khusus dari Dewan Komisaris.
Selain itu Dewan Komisaris juga dibantu oleh Komite
Pemantau Risiko dan GCG. Pada tahun 2015 Komite
Pemantau Risiko dan GCG telah melaksanakan tugas-
tugas pemantauan risiko dan pelaksanaan GCG
Perseroan dengan baik. Komite telah bekerja secara
efektif sesuai dengan fungsi dan tanggung jawabnya
dalam membantu Dewan Komisaris melakukan
pengawasan serta memberi masukan atas tindakan dan
kebijakan Direksi dalam mengelola Perusahaan maupun
menerapkan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan
yang Baik.
Kami menilai bahwa Komite Audit dan Komite
Pemantau Risiko dan GCG telah menjalankan tugas dan
fungsinya dengan baik sesuai dengan yang tercantum
dalam program kerja komite, penugasan-penugasan
khusus dan sesuai dengan arahan Dewan Komisaris.
PenutupWalaupun kondisi perekonomian diperkirakan masih
akan mengalami tantangan, Dewan Komisaris memiliki
optimisme bahwa Perseroan tetap akan mampu
mencapai pertumbuhan yang lebih baik di tahun 2016.
Atas seluruh capaian Perseroan selama tahun 2015,
Kami, selaku Dewan Komisaris menyampaikan
apresiasi dan penghargaan atas semangat, dedikasi
dan pengabdian segenap jajaran Direksi, Manajemen
dan Karyawan dalam merealisasikan capaian kinerja
Perusahaan yang positif.
Ungkapan terima kasih juga kami sampaikan kepada
pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya
atas dukungan dan kepercayaan terhadap Perseroan
selama ini, semoga hubungan dan kerja sama yang
harmonis untuk meningkatkan kinerja Perusahaan akan
senantiasa tercipta di masa yang akan datang.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melindungi
dan memberkati kita semua.
Wassalamu’alaikum wr. wb. Salam sejahtera untuk kita
semua.
Edy Putra IrawadyKomisaris Utama
Laporan Dewan Komisaris
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero)
Atas nama Dewan Komisaris
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 15
Analisa danPembahasan Manajemen
Tata KelolaPerusahaan
Tanggung Jawab SosialPerusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Kiri ke kanan
1. Taufik Sukasah
Komisaris
2. Hendrika Nora Osloi Sinaga
Komisaris
3. Edy Putra Irawady
Komisaris Utama
4. Dedi Rudaedi
Komisaris
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 201516
Ikhtisar Utama Profil PerusahaanLaporan Manajemen
Dalam situasi perekonomian yang menantang, Perseroan tetap berhasil membukukan kinerja usaha yang positif, karena dukungan tim yang solid serta kebijakan strategis yang tepat.
Laporan Direksi
Assalamu’alaikum wr. wb.
Salam sejahtera untuk kita semua,
Pemegang saham dan Para Pemangku Kepentingan yang terhormat,
Pada kesempatan ini, perkenankan kami menyampaikan laporan kinerja
Perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir pada 31 Desember 2015.
Kami menyadari bahwa tahun 2015 merupakan tahun yang penuh dengan
tantangan. Kondisi perekonomian global maupun domestik yang mengalami
perlambatan memberikan tantangan berat bagi dunia usaha pada umumnya.
Kendati demikian, kinerja usaha Perseroan masih tetap tumbuh secara
positif. Secara konsolidasi, Perseroan berhasil memperoleh laba bersih
Rp170,96 miliar atau 46% lebih tinggi dibandingkan realisasi tahun 2014.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 17
Analisa danPembahasan Manajemen
Tata KelolaPerusahaan
Tanggung Jawab SosialPerusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Saiful H. MananDirektur Utama
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 201518
Ikhtisar Utama Profil PerusahaanLaporan Manajemen
Laporan Direksi
Kedudukan PerseroanSesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan, maksud
dan tujuan berdirinya Perseroan adalah untuk turut
melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan
dan program pemerintah di bidang ekonomi dan
pembangunan nasional pada umumnya, khususnya di
bidang:
a. Pengelolaan aset Negara yang berasal dari Badan
Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) setelah
pengakhiran tugas dan pembubaran BPPN, untuk
dan atas nama Menteri Keuangan.
b. R/R Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
c. Kegiatan investasi.
d. Kegiatan pengelolaan aset BUMN.
Selain terikat dengan prinsip-prinsip Perseroan
Terbatas, Perseroan juga melaksanakan kegiatan
yang merupakan penugasan dari Pemerintah. Namun,
laporan ini merupakan penyampaian seluruh kinerja
Perseroan baik dalam rangka penugasan maupun
kegiatan usaha Perseroan pada umumnya.
Situasi MakroTahun 2015 ditandai dengan kondisi perekonomian
global yang masih dalam tahap konsolidasi, sehingga
terjadi perlambatan kinerja ekonomi global. Situasi ini
ikut mempengaruhi kinerja perekonomian domestik.
Menurut Badan Pusat Statistik, perekonomian Indonesia
tumbuh 4,79%, lebih rendah dibandingkan tahun
2014 yang mencapai 5,02%. Bahkan kurs Rupiah
terhadap Dolar AS sempat mencapai titik terendahnya
setelah tahun 1998, yaitu saat posisinya berada di atas
Rp14.000 per Dolar AS. Hingga akhir 2015, data Bank
Indonesia menyebutkan bahwa kurs tengah Rupiah
berada di posisi Rp13.864 per Dolar AS.
Dari sisi suku bunga, hingga 2015 bisa dikatakan
masih cukup tinggi. Kenaikan suku bunga acuan Bank
Indonesia (BI Rate) sejak dua tahun lalu, hingga saat ini
belum kembali ke posisi awal yang tercermin dari posisi
BI Rate pada Januari 2013 sebesar 5,75% sedangkan
pada Desember 2015 masih sebesar 7,50%. Hal ini
mengakibatkan biaya dana (cost of fund) menjadi
mahal, yang berdampak terhadap daya serap kredit dan
berimbas pada penurunan daya beli masyarakat.
Kondisi makro ekonomi yang kurang menguntungkan
tersebut tentunya memberikan tekanan bagi dunia
usaha. Pada umumnya, dunia usaha menahan ekspansi
mengingat daya belanja masyarakat menurun, selain
ada potensi melemahnya daya bayar dunia usaha
terhadap pinjaman yang diterima.
Inisiatif Strategis Tahun 2015Di awal penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran
Perusahaan tahun 2015, kami menyadari bahwa tahun
2015 akan menjadi tahun yang penuh tantangan.
Namun, kami tetap optimis untuk terus melanjutkan
rencana transformasi Perseroan, dengan memfokuskan
pengembangan bisnis melalui investasi yang
berorientasi pada peningkatan nilai aset maupun nilai
Perseroan.
Bersamaan dengan fokus pada investasi, Perseroan
tetap menjalankan kegiatan pengelolaan aset dan
business advisory. Strategi dan kebijakan yang disusun
tersebut pada dasarnya untuk mencapai visi dan misi
Perseroan.
Tahapan tranformasi telah di mulai sejak tahun 2014,
dan terus dilanjutkan dengan memperkuat fondasi dan
kegiatan penetrasi pasar di tahun 2015. Tahun 2014
pada dasarnya merupakan peletakan landasan yang
akan mendasari pencapaian tujuan dalam 5 tahun
mendatang. Pada tahap ini, Perseroan melakukan
transisi dari model bisnis lama ke model bisnis baru.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 19
Analisa danPembahasan Manajemen
Tata KelolaPerusahaan
Tanggung Jawab SosialPerusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Dalam proses transformasi bisnis tersebut, kami
melakukan lima langkah strategis, di antaranya business model redesign; infrastructure redesign; penetrasi pasar;
pendanaan, dan value creation.
Pada tahap awal, kami melakukan evaluasi untuk
menetapkan model bisnis baru, sekaligus menetapkan
metodologi, model operasi, dan strategi untuk
mendukung pelaksanaannya. Selanjutnya, kami
memperkuat infrastruktur yang meliputi aspek
kebijakan/prosedur, struktur organisasi, sumber daya
manusia, kualitas mutu, aspek hukum, keuangan,
teknologi informasi, serta sarana dan prasarana
kerja. Tahap berikutnya adalah penetrasi terhadap
target market melalui pengenalan produk dan jasa
Perseroan, serta melakukan kegiatan pendanaan dan
mengimplementasikan strategi untuk melakukan value
creation.
Selain itu, kami juga telah mempersiapkan dan
menetapkan transformasi bisnis Perseroan yang
dituangkan dalam Rencana Jangka Panjang Perseroan
(RJPP) 2015-2019. Beberapa inisiatif strategi yang
relevan dalam RJPP tersebut, antara lain:
• Menyelaraskan dan mengembangkan struktur
organisasi dan sumber daya manusia, penyusunan
proses bisnis, kebijakan, prosedur serta
pengembangan indikator kinerja dan pengembangan
produk dengan skenario jangka panjang.
• Melakukan pengembangan sistem informasi
dalam rangka mendukung kegiatan monitoring
bekerjasama dengan teknologi informasi dan unit
terkait lainnya.
• Melakukan kajian atas industri-industri yang relevan
dengan aktivitas bisnis Perseroan, baik terkait
dengan business advisory, asset management dan
investment. Kajian tersebut antara lain terdiri dari
review outlook industri petrochemical Indonesia,
review outlook industri Polypropylene Indonesia.
Di samping inisiatif strategi di atas, dalam rangka
mendukung transformasi bisnis, Perseroan telah
menetapkan tata nilai utama yang baru, terdiri dari
stewardship, entrepreneurship, excellence, integrity, dan
teamwork. Penerapan strategi tata nilai ini selain untuk
mendukung strategi bisnis perseroan diharapkan juga
menjadi pilar untuk membangun budaya perusahaan
guna mencapai visi misi Perseroan.
Kinerja UsahaDengan dukungan tim yang solid serta kebijakan
strategis yang tepat, Perseroan berhasil membukukan
kinerja usaha yang positif. Beberapa indikator kinerja
positif dapat dilihat dari realisasi pendapatan usaha
Perseroan di tahun 2015 sebesar Rp3,97 triliun yang
tumbuh sebesar 84% dibandingkan dengan realisasi
pendapatan di tahun 2014 yang sebesar Rp2,15 triliun.
Realisasi Laba Bersih mencapai Rp170,96 miliar di
tahun 2015 yang tumbuh sebesar 46% dibandingkan
laba bersih di tahun 2014 yang sebesar Rp116,89 miliar.
Dalam kegiatan utamanya Perseroan sepanjang tahun
2015, Perseroan telah melakukan kegiatan R/R terhadap
10 BUMN. Dalam bentuk pendanaan, telah disalurkan
dana per 31 Desember 2015 sebesar Rp1,46 triliun yang
berasal dari Penyertaan Modal Negara dan Rp199,29
miliar dari dana korporasi.
Dalam kegiatan Pengelolaan Aset Eks BPPN, Perseroan
telah melaksanakan pengelolaan aset milik Kementerian
Keuangan, yang terdiri dari empat aset saham non-bank
dan satu aset kredit senilai Rp967,18 miliar, dan telah
menyetorkan hasil pengelolaan aset kepada Pemerintah
sebesar Rp89,80 miliar.
Dalam kegiatan Investasi pendapatan Perseroan
mencapai Rp80,68 miliar. Sumber pendapatan tersebut
utamanya berasal dari properti investasi sebesar
Rp25,88 miliar, bunga secured promissory notes
sebesar Rp13,27 miliar. Sementara pendapatan dari
saham dan surat berharga yang dimiliki Perseroan
menghasilkan pendapatan sebesar Rp41,53 miliar.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 201520
Ikhtisar Utama Profil PerusahaanLaporan Manajemen
Sedangkan di bidang jasa advisory telah direalisasikan
terhadap 3 BUMN. Bentuk kegiatannya, antara lain
pemberian jasa pendampingan dalam melakukan
optimalisasi aset PT Pertamina, PT Rukindo dan
beberapa perusahaan lainnya.
Dalam kegiatan Shared Services, Perseroan telah
memberikan layanan di bidang teknologi informasi,
manajemen risiko, keuangan dan akuntansi, sumber
daya manusia serta tata kelola perusahaan, utamanya
kepada entitas anak.
Pencapaian PentingDi tahun 2015 Perseroan dan entitas anak juga
mencatatkan pencapaian penting dalam mendukung
pengembangan usaha Perseroan dan sinergi BUMN,
yang mencakup bidang-bidang kegiatan:
Restrukturisasi dan/atau Revitalisasi BUMN Perseroan telah melakukan restrukturisasi dan/atau
revitalisasi terhadap PT Energy Management Indonesia
(Persero) dengan membantu menyelesaikan utang
PT Energy Management Indonesia (Persero) kepada
PT Bank BRI Tbk yang dilakukan dengan cara
Perseroan mengakuisisi tanah dan gedung PT EMI
senilai Rp82,6 miliar, di mana pelunasan telah dilakukan
pada tanggal 4 Februari 2015.
Selain itu pada tanggal 30 Desember 2015, Perseroan
dan PT PAL Indonesia (Persero) menandatangani
Perjanjian Restrukturisasi PT PAL Indonesia (Persero)
dengan jumlah utang yang direstruktur sebesar
Rp245,05 miliar.
Pengelolaan Aset Perseroan melakukan penyetoran Hasil Pengelolaan
Aset (HPA) sebesar Rp89,80 miliar ke rekening
Kas Negara yang merupakan hasil pengelolaan
aset eks Badan Penyehatan Perbankan Nasional
berdasarkan Perjanjian Pengelolaan Aset yang dibuat
antara Perseroan dan Menteri Keuangan yang telah
diperbaharui kembali pada tahun 2015.
Investasi dan Sinergi BUMNSehubungan dengan kegiatan investasi, Perseroan
menerima penugasan dari Kementerian BUMN
berdasarkan surat nomor: S-354/MBU/06/2015
tertanggal 12 Juni 2015 untuk pengambilalihan Tuban
Petro Grup dengan melakukan penyelesaian Multi-Year
Bond (MYB) kepada Pemerintah dan melakukan kajian
secara komprehensif serta melakukan langkah-langkah
yang diperlukan guna mendapatkan pendanaan dari
pasar.
Disamping kegiatan investasi tersebut diatas, dalam
rangka investasi dan sinergi BUMN pada tanggal
16 Juni 2015 Perseroan dan PT Berdikari (Persero)
menandatangani Perjanjian Pemberian Pinjaman
sebesar Rp40 miliar; pada tanggal 1 September
2015 telah ditandatangani Berita Acara Serah Terima
Kerjasama Operasi Tegal antara Perseroan dengan
PT Nindya Karya (Persero) dengan nilai penyertaan
Perseroan di Kerja Sama Operasi sebesar Rp33,47
miliar berupa penyerahan modal tanah; dan pada
tanggal 10 November 2015 Perseroan dan PT Pertani
(Persero) menandatangani Perjanjian Pinjaman Jangka
Pendek untuk membiayai pengadaan benih terkontrak
antara PT Pertani (Persero) dengan seluruh Pemerintah
Provinsi di Indonesia dengan plafond sebesar Rp54,5
miliar.
KorporasiBerkaitan dengan kegiatan korporasi, Perseroan pada
tanggal 19 Juni 2015 telah membayar dividen sebesar
Rp11 miliar kepada Pemegang Saham sesuai dengan
Hasil Keputusan RUPS Tahunan tahun buku 2014.
Sedangkan dari segi permodalan, Perseroan
pada tanggal 2 Desember 2015 telah memperoleh
penambahan Penyertaan Modal Negara sebesar Rp1
triliun.
Laporan Direksi
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 21
Analisa danPembahasan Manajemen
Tata KelolaPerusahaan
Tanggung Jawab SosialPerusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tingkat Kesehatan Di tahun 2015, Perseroan berhasil meningkatkan nilai
tingkat kesehatan Perseroan, dari skor 88 di tahun 2014
menjadi skor 92, dengan kategori “AA”.
Indikator penilaian tingkat kesehatan Perseroan
berdasarkan Keputusan Menteri BUMN Nomor KEP-
100/MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002 tentang Penilaian
Tingkat Kesehatan Badan Usaha Milik Negara,
mencakup aspek keuangan dengan bobot 40%, aspek
operasional 45% dan aspek administrasi 15%.
Kendala-Kendala Yang DihadapiTahun 2015 adalah tahun kedua bagi Perseroan untuk
melanjutkan transformasi bisnis, di mana Perseroan
melakukan penguatan fondasi bisnis Perseroan dengan
terus melakukan konsolidasi internal dan memulai
kegiatan investasi dengan memasuki pasar di berbagai
sektor industri. Sehingga investasi yang baru di mulai
oleh Perseroan belum dapat memberikan kontribusi
yang signifikan terhadap pendapatan Perseroan.
Namun demikian, Perseroan tetap melakukan langkah-
langkah untuk melanjutkan transformasi bisnis guna
menjaga keberlangsungan usaha Perseroan yang pada
akhirnya menjadi grup perusahaan investasi dan operasi
terkemuka sesuai visi dan misi Perseroan.
Untuk lebih meningkatkan kinerja kegiatan usaha
investasi, Perseroan juga menggerakkan entitas anak
yaitu PT PPA Kapital dan PT PPA Finance untuk
bersama Perseroan melakukan penetrasi pasar.
Dalam perkembangannya strategi menggerakkan
entitas anak tersebut telah menunjukkan hasil yang
signifikan dengan telah dilakukannya investasi dan/
atau pembiayaan pada beberapa sektor industri yang
memiliki potensi untuk memberikan hasil optimal dan
mengukuhkan keberadaan Perseroan, PT PPA Kapital
ataupun PT PPA Finance di pasar. Entitas anak lainnya,
yakni PT Nindya Karya juga sudah mulai menunjukkan
kemajuan yang berarti dengan berhasil mendapatkan
kepercayaan dalam menyelesaikan proyek-proyek
Pemerintah yang tentunya akan membangun kredibilitas
entitas anak tersebut, serta memberikan kontribusi
kepada Perseroan secara konsolidasi.
Dalam bidang R/R, kendala yang dihadapi antara lain
sebagai berikut:
Perseroan harus menyelesaikan masalah
ketenagakerjaan yang berujung pada pendanaan
kepada BUMN yang disehatkan;
• BUMN yang akan disehatkan dalam kondisi berhenti
operasi;
• BUMN yang akan disehatkan dalam kondisi non bankable dan adanya keterbatasan pendanaan
Perseroan untuk menjembatani program R/R (dana
talangan);
• Beberapa BUMN yang disehatkan masuk dalam
koridor kepailitan atau Penundaan Kewajiban
Pembayaran Utang (PKPU); dan
• Adanya prosedur yang panjang secara peraturan
perundangan dalam mencari pendanaan bagi BUMN
yang akan disehatkan dengan cara mencari investor
strategis.
Selanjutnya pada bidang jasa konsultasi, Perseroan
juga menghadapi kondisi persaingan yang ketat, seiring
dengan telah adanya perusahaan jasa konsultasi
dengan reputasi yang sudah diterima oleh pasar. Namun
demikian Perseroan tetap melakukan langkah-langkah
penetrasi pasar dengan memfokuskan pada pasar
BUMN, BUMD dan Pemerintah Daerah.
Dalam bidang jasa pengelolaan aset eks BPPN,
Perseroan menghadapi kendala semakin menurunnya
jumlah dan nilai aset seiring dengan pelaksanaan
tugas yang telah diselesaikan oleh Perseroan dengan
baik. Atas kendala ini Perseroan melakukan langkah-
langkah untuk meyakinkan Kementerian Keuangan
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 201522
Ikhtisar Utama Profil PerusahaanLaporan Manajemen
agar Perseroan dapat diberikan kepercayaan untuk
mengelola aset-aset negara lainnya yang berada
dibawah penanganan Kementerian Keuangan yang
bukan berasal dari BPPN. Di samping itu, Perseroan
menawarkan pola kerja sama yang tidak hanya berbasis
pengelolaan aset saja namun juga dapat dikembangkan
melalui kegiatan investasi oleh Perseroan. Hal ini
dibuktikan dengan komitmen Perseroan untuk
menyediakan dana investasi yang berasal dari ekuitas
Perseroan.
Disamping itu pula pada bidang pengelolaan aset
BUMN, Perseroan masih menghadapi tantangan dimana
BUMN pemilik aset membentuk entitas anak atau unit
kerja yang bergerak di bidang pengelolaan aset. Atas
tantangan ini, Perseroan melakukan terobosan melalui
penawaran jasa pengelolaan aset yang didahului
dengan pemberian jasa advisory ataupun diikuti dengan
penawaran kerja sama investasi dalam pengembangan
aset kelolaan. Meskipun tidak mudah, kami optimis
dengan selalu mendekatkan diri kepada kebutuhan di
pasar, sehingga apa yang ditawarkan Perseroan akan
sesuai dengan kebutuhan ataupun permintaan pasar
dan pada akhirnya akan membuahkan hasil.
Prospek UsahaDalam menghadapi tantangan di tahun 2016, Perseroan
secara aktif mencari terobosan dan inisiatif baru untuk
meningkatkan pertumbuhan dalam rangka menjaga
keberlanjutan Perseroan. Ke depan, model bisnis
Perseroan utamanya tetap akan fokus pada kegiatan
investasi yang dilakukan baik oleh induk perusahaan
maupun melalui anak perusahaan serta tetap
melaksanakan tugas pengelolaan aset eks BPPN dan
restrukturisasi/revitalisasi BUMN.
Berdasarkan asumsi tingkat inflasi 4,7% dan
pertumbuhan ekonomi 5,5% serta tingkat suku bunga
pinjaman bank sekitar 12%-15%, Perseroan optimis
mencapai pendapatan usaha sebesar Rp8,583 miliar
dan laba bersih sebesar Rp165 miliar di tahun 2016.
Untuk merealisasikan proyeksi tersebut, dibidang
Investasi, Perseroan akan fokus pada industri
petrokimia melalui pengambilalihan Grup Tuban
Petro, industri properti melalui penjualan unit rumah
pada proyek perumahan Cempaka Hijau di Bandung
dan Green Teksin di Tegal, serta melanjutkan kerja
sama dengan beberapa BUMN, Pemerintah maupun
swasta, dan mencari peluang bisnis untuk mendukung
penetrasi pasar yang dapat memberikan nilai tambah
bagi Perseroan. Di samping itu, Perseroan akan
mulai mengembangkan aset eks BPPN yang dikelola
Perseroan, dengan dana investasi dari ekuitas
Perseroan.
Selanjutnya pada bidang jasa konsultasi, Perseroan
merencanakan untuk meningkatkan kegiatan jasa
konsultasi antara lain di bidang pengelolaan aset
melalui asset disposal, business advisory maupun
restrukturisasi non-performing loan perbankan. Pada
bidang jasa konsultasi dan pengelolaan aset, Perseroan
akan lebih memfokuskan pada target pasar BUMN dan
Kementerian Keuangan yang masih memiliki potensi
besar dalam pengembangan aset.
Pada bidang Restrukturisasi/Revitalisasi BUMN,
Perseroan tetap melanjutkan kegiatan restrukturisasi/
revitalisasi BUMN antara lain dengan melaksanakan
penugasan restrukturisasi/revitalisasi untuk BUMN
tertentu, melakukan monitoring dan secara aktif
melakukan penagihan atas kewajiban debitur yang jatuh
tempo.
Penerapan Tata Kelola PerusahaanManajemen memandang bahwa kinerja usaha yang
terus tumbuh positif, tidak bisa dipisahkan dari
penerapan tata kelola perusahaan yang baik (Good
Corporate Governance-GCG). Hal itu merupakan
wujud komitmen Perseroan yang ingin konsisten dalam
menerapkan GCG dalam proses bisnis agar kinerja
usaha tumbuh secara berkesinambungan.
Laporan Direksi
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 23
Analisa danPembahasan Manajemen
Tata KelolaPerusahaan
Tanggung Jawab SosialPerusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Pada periode tahun 2015, hasil asesmen GCG yang
dilakukan oleh penilai independen, PT Sinergi Daya
Prima, menunjukkan hasil dengan predikat “BAIK”
dengan capaian skor sebesar 85,96 mencakup 6 (enam)
aspek yang diukur yaitu: Komitmen terhadap Penerapan
Tata Kelola Secara Berkelanjutan, Pemegang Saham
dan RUPS, Dewan Komisaris, Direksi, Pengungkapan
Informasi dan Transparansi, dan Aspek Lainnya, di atas
target skor 85,1 yang ditetapkan Pemegang Saham.
Dalam menerapkan GCG, sebagai BUMN, Perseroan
berpedoman pada Peraturan Menteri BUMN No.
PER-01/MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011 tentang
Penerapan Tata Kelola Yang Baik pada BUMN yang
telah diubah oleh Peraturan Menteri BUMN
No. Per-09/MBU/2012. Peraturan tersebut menegaskan
bahwa BUMN wajib melaksanakan operasional
perusahaan dengan berpegang pada prinsip-prinsip
GCG yaitu transparansi, akuntabilitas, responsibilitas,
independensi dan kewajaran.
Semangat yang terkandung dalam penerapan GCG di
Perseroan adalah niat dan tekad manajemen Perseroan
untuk menjadikan Perseroan sebuah perusahaan yang
terus tumbuh secara berkelanjutan. Karena itulah, kami
memandang penerapan GCG bukan sekadar upaya
memenuhi kewajiban, namun juga sebagai pilar penting
dalam proses bisnis Perseroan.
Kinerja Komite Di Bawah DireksiHingga akhir tahun 2015 Direksi belum membentuk
komite-komite yang struktur organisasinya langsung
berada di bawah Direksi. Hal ini disebabkan Direksi
belum memandang perlu dibentuknya komite-
komite tersebut, sehubungan dengan dinamika
Perusahaan yang masih dapat dikendalikan dengan
struktur organisasi yang ada. Namun demikian, guna
memastikan pelaksanaan kewenangan Direksi dalam
pengurusan Perseroan, Direksi telah memiliki pedoman
kerja Direksi yang isinya antara lain mengatur mengenai
tatacara Rapat Direksi dan batasan waktu pengambilan
keputusan oleh Direksi diluar Rapat Direksi.
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanSebagai entitas bisnis, Perseroan juga tidak melupakan
tanggung jawab sosial sebagai bentuk kepedulian
kepada para pemangku kepentingan, khususnya
masyarakat sekitar wilayah operasi dan domisili
Perseroan. Tanggung jawab sosial tersebut diwujudkan
dalam bentuk Program Kemitraan dan Bina Lingkungan
yang mengacu pada Peraturan Menteri No. PER-09/
MBU/07/2015 tanggal 3 Juli 2015 tentang Program
Kemitraan dan Program Bina Lingkungan BUMN.
Program Kemitraan
Untuk memaksimalkan penyaluran Program Kemitraan
di tahun 2015, Perseroan bekerja sama dengan
PT Bahana Artha Ventura, anak perusahaan PT Bahana
Pembinaan Usaha Indonesia (Persero), yang membantu
menyalurkan dana Program Kemitraan Perseroan.
Total dana Kemitraan yang disalurkan sebesar Rp7
miliar, dengan total mitra binaan per akhir tahun 2015
mencapai 315 mitra. Pencapaian penyaluran pinjaman
kemitraan dengan tingkat efektivitas 48,26% dan tingkat
kolektibilitas 99,38%.
Program Bina Lingkungan
Penyaluran dana Bina Lingkungan meliputi bantuan
korban bencana alam, bantuan pendidikan dan
pelatihan, bantuan peningkatan kesehatan, bantuan
pengembangan prasarana dan/atau sarana umum,
bantuan sarana ibadah, bantuan pelestarian alam,
bantuan sosial kemasyarakatan untuk pengentasan
kemiskinan dan bantuan pendidikan, pelatihan,
pemagangan, pemasaran, promosi, dan bentuk bantuan
lain yang terkait dengan upaya peningkatan kapasitas
Mitra Binaan Program Kemitraan. Selama tahun 2015
kegiatan penyaluran dana Bina Lingkungan di berbagai
daerah, antara lain; Aceh, Jawa Tengah, Jawa Barat,
dan DKI Jakarta. Total dana yang disalurkan mencapai
Rp639 juta.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 201524
Ikhtisar Utama Profil PerusahaanLaporan Manajemen
Perubahan Komposisi DireksiSepanjang tahun 2015 tidak terjadi perubahan
pada komposisi Direksi. Susunan Direksi Perseroan
berdasarkan Keputusan Menteri BUMN selaku
Pemegang Saham Perseroan nomor SK-38/MBU/2014
tanggal 21 Februari 2014 dan Keputusan Menteri BUMN
nomor SK-112/MBU/2014 tanggal 22 Mei 2014 adalah:
• Direktur Utama : Saiful H. Manan
• Direktur Investasi : Andi Saddawero
• Direktur Konsultasi Bisnis dan
Aset Manajemen : Henry Sihotang
• Direktur Keuangan &
Dukungan Kerja : Ajar Setiadi
Adapun pembagian tugas diantara para anggota Direksi
diatur berdasarkan Keputusan Direksi nomor SK-29/
PPA/0415 tanggal 27 April 2015. Penjelasan rinci
tentang tugas anggota Direksi dapat dilihat pada Bab
Tata Kelola Perusahaan pada laporan tahunan ini.
Apresiasi Bagi Pemangku Kepentingan Dengan optimisme yang tinggi dan rasa kebersamaan,
kami memiliki keyakinan untuk terus meningkatkan
kinerja Perseroan sesuai dengan target-target yang
ditetapkan oleh Pemegang Saham, dengan senantiasa
menerapkan prinsip-prinsip GCG dan kelaziman yang
berlaku di pasar. Sehingga Perseroan akan memiliki
posisi yang kompetitif dalam bersaing di dunia usaha
dalam kondisi perekonomian global yang belum
kondusif sekalipun.
Dengan pencapaian kinerja Perseroan tahun 2015,
Direksi menyampaikan terima kasih kepada Pemegang
Saham atas kepercayaannya dalam menjalankan
pengurusan Perseroan dan kepada Dewan Komisaris
atas pengawasan dan pemberian nasihat kepada
Direksi. Penghargaan yang setinggi-tingginya juga kami
sampaikan kepada jajaran manajemen dan karyawan
yang telah bekerja keras dan berdedikasi dalam
mengembangkan Perseroan. Juga kepada Pemerintah,
masyarakat, para mitra kerja dan Pemangku
Kepentingan lainnya atas kerjasama dan dukungan yang
diberikan kepada Perseroan.
Harapan kami semoga Perseroan dapat semakin
tumbuh dan berkembang serta memberikan kontribusi
terbaiknya kepada Pemegang Saham, pemangku
kepentingan dan masyarakat Indonesia. Sejalan dengan
kebijakan Pemerintah, Perseroan sebagai Badan
Usaha Milik Negara akan selalu hadir untuk negeri bagi
kesejahteraan rakyat.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melindungi
dan memberkati kita semua.
Wassalamu’alaikum wr. wb. Salam sejahtera untuk kita
semua.
Laporan Direksi
Saiful H. MananDirektur Utama
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero)
Atas nama Direksi
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 25
Analisa danPembahasan Manajemen
Tata KelolaPerusahaan
Tanggung Jawab SosialPerusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Kiri ke kanan
1. Andi Saddawero
Direktur Investasi
2. Henry Sihotang
Direktur Konsultasi Bisnis dan
Aset Manajemen
3. Saiful H. Manan
Direktur Utama
4. Ajar Setiadi
Direktur Keuangan dan
Dukungan Kerja
Ikhtisar Utama Profil PerusahaanLaporan Manajemen
ProfilPerusahaan
Analisa danPembahasan Manajemen
Tata KelolaPerusahaan
Tanggung Jawab SosialPerusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Identitas Perseroan 28
Sekilas Perseroan 29
Jejak Langkah 30
Bidang Usaha 32
Struktur Organisasi 33
Visi, Misi dan Nilai Perusahaan 34
Visi 34
Misi 34
Nilai Perusahaan 35
Profil Dewan Komisaris 36
Profil Direksi 38
Senior Manajemen 40
Komposisi Pemegang Saham 42
Pemegang Saham Utama dan Pengendali
42
Kepemilikan Saham Dewan Komisaris dan Direksi
42
Komposisi Pemegang Saham Publik 42
Struktur Grup Perusahaan 42
Entitas Anak dan Entitas Asosiasi 43
Lembaga Penunjang Pasar Modal 43
Peristiwa Penting 2015 44
Penghargaan dan Sertifikasi 48
Alamat Perusahaan dan Entitas Anak
49
Alamat Perseroan 49
Alamat Entitas Anak 49
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 201528
Ikhtisar Utama Profil PerusahaanLaporan Manajemen
Nama Perusahaan PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero)
Bidang Usaha 1. Pengelolaan Aset Eks BPPN2. Restrukturisasi/Revitalisasi (“R/R”) BUMN3. Investasi4. Pengelolaan Aset BUMN
Tanggal Pendirian 27 Februari 2004
Dasar Hukum Pendirian 1. Peraturan Pemerintah Nomor 10 tahun 2004 tentang Pendirian Perusahaan Perseroan (Persero) di Bidang Pengelolaan Aset, tanggal 27 Februari 2004.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 61 tahun 2008 (PP 61 tahun 2008) tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 10 tahun 2004 tentang Pendirian Perusahaan Perseroan (Persero) di Bidang Pengelolaan Aset, tanggal 4 September 2008.
Modal Dasar Rp5,000,000,000,000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Rp1,996,688,000,000
Alamat Kantor Pusat Sampoerna Strategic SquareNorth Tower 9th FloorJl. Jend. Sudirman Kav. 45-46Jakarta 12930Telp.: 021 251 2222Fax.: 021 577 2443
Sekretaris Perusahaan Rizal AriansyahEmail: rizal.ariansyah@ptppa.com
Alamat Email dan Situs Email: corpsec@ptppa.com Website: www.ptppa.com
Jumlah Karyawan 169 orang
Tanggal Pencatatan Saham Belum tercatat sebagai perusahaan publik
Entitas Anak dan Entitas Asosiasi PT PPA FinanceSampoerna Strategic Square North Tower 9th FloorJl. Jend. Sudirman Kav 45-46Jakarta 12930Telp.: 021-5795 1419Fax.: 021-5795 1420Email: customerservice.ppafinance@ptppa.com
PT PPA KapitalSampoerna Strategic Square North Tower 9th FloorJl. Jend. Sudirman Kav 45-46Jakarta 12930Telp.: 021 251 2222Fax.: 021 5798 2555
PT Nindya KaryaJl. Letjen MT Haryono Kav.22Cawang, Jakarta 13630Telp.: 021 8093276Fax.: 021 8093105Email: nindyakarya@nindyakarya.co.idWebsite: http://www.nindyakarya.co.id/
PT Nindya BetonKaliangsana, Kalijati, Subang Regency, Jawa Barat 41271Email : -Telp. : (0260)462626,460794Fax. : (0260) 462625,460794Website : www.nindyabeton.co.id
Sektor Jasa Pengelola Aset, Restrukturisasi/Revitalisasi BUMN
Status Perusahaan Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Kepemilikan 100% dimiliki oleh Negara Republik Indonesia
Total Aset Rp7.300.244 Juta
Identitas Perseroan
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 29
Analisa danPembahasan Manajemen
Tata KelolaPerusahaan
Tanggung Jawab SosialPerusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Sekilas PT PPA
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) didirikan
Pemerintah pada 27 Februari 2004 melalui Peraturan
Pemerintah Nomor 10 Tahun 2004 dengan tujuan
melaksanakan pengelolaan aset eks Badan Penyehatan
Perbankan Nasional (BPPN) yang tidak berperkara
hukum. Jangka waktu berdirinya Perusahaan sesuai
Anggaran Dasar Perseroan yang tertuang dalam
Akta Pernyataan Keputusan Rapat nomor 7 tanggal
27 Februari 2004 adalah 5 (lima) tahun dan dapat
diperpanjang dengan persetujuan Rapat Umum
Pemegang Saham (“RUPS”).
Dalam melaksanakan tugas pengelolaan aset dimaksud,
Kementerian Keuangan Republik Indonesia dan
Perseroan menandatangani Perjanjian Pengelolaan Aset
tanggal 24 Maret 2004 untuk jangka waktu lima tahun.
Melalui Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2008
tanggal 4 September 2008, Pemerintah memperluas
maksud dan tujuan Perseroan dengan menambah ruang
lingkup tugas baru Perseroan menjadi sebagai berikut:
pengelolaan aset eks BPPN; R/R BUMN; kegiatan
investasi; serta kegiatan pengelolaan aset Badan Usaha
Milik Negara.
Pemegang Saham kemudian menindaklanjuti perluasan
tersebut dengan menerbitkan keputusan Pemegang
Saham (diluar RUPS) Nomor KEP-164/MBU/2008
tanggal 5 September 2008 yang mengubah antara lain
masa tugas Perseroan dari lima tahun menjadi tidak
terbatas (going concern).
Pengelolaan aset eks BPPN dilakukan berdasarkan
perjanjian antara Kementerian Keuangan dengan
Perseroan. Melalui lini bisnis yang dijalankan,
Perseroan berdedikasi untuk memberikan kontribusi
dalam membangun negeri, terutama dalam
aspek pembangunan ekonomi. Selain penguatan
berbagai aspek bisnis dan operasional, optimalisasi
kinerja Perseroan juga terus diupayakan melalui
penyempurnaan strategi serta praktik usaha guna
mencapai kinerja terbaik bagi para pemangku
kepentingan (stakeholders).
Dalam rangka mendukung pengembangan rencana
bisnis dan usaha Perseroan, Menteri BUMN selaku
RUPS Perseroan melalui surat Nomor S-68/MBU/2014
tanggal 12 Februari 2014 tentang Perubahan
Anggaran Dasar PT Perusahaan Pengelola Aset
(Persero) menetapkan perubahan Anggaran Dasar
Perseroan, antara lain memperluas maksud dan tujuan
Perseroan untuk turut melaksanakan dan menunjang
kebijaksanaan dan program pemerintah di bidang
ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya,
khususnya di bidang: a) pengelolaan aset Negara yang
berasal dari Badan Penyehatan Perbankan Nasional
(BPPN) setelah pengakhiran tugas dan pembubaran
BPPN, untuk dan atas nama Menteri Keuangan; b)
R/R Badan Usaha Milik Negara (BUMN); c) kegiatan
investasi; dan d) kegiatan pengelolaan aset BUMN.
PERUBAHAN NAMA PERSEROANSampai dengan tahun 2015 tidak terdapat perubahan
nama Perseroan.
Jejak Langkah
Ikhtisar Utama Profil PerusahaanLaporan Manajemen
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 201530
2004 Perseroan didirikan dengan maksud dan tujuan melakukan pengelolaan aset eks BPPN untuk dan atas nama Menteri Keuangan.
2008 Perluasan maksud dan tujuan Perseroan menjadi:1. Pengelolaan Aset eks
BPPN untuk dan atas nama Menteri Keuangan
2. Restrukturisasi/Revitalisasi BUMN
3. Investasi4. Pengelolaan Aset BUMN
Perubahan jangka waktu berdirinya Perseroan dari lima tahun menjadi tidak terbatas.
2010 Terhitung mulai tanggal 20 Juli 2010, PT Waskita Karya menjadi entitas anak Perseroan melalui Program Restrukturisasi/Revitalisasi dengan skema penyertaan modal.
2009 Pembentukan entitas anak, PT PPA Finance.
Analisa danPembahasan Manajemen
Tata KelolaPerusahaan
Tanggung Jawab SosialPerusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 31
2015 Perseroan mulai melakukan penetrasi ke pasar investasi sesuai dengan rencana jangka panjang perusahaan.
2012 Terhitung mulai tanggal 13 Agustus 2012, PT Nindya Karya menjadi entitas anak Perseroan melalui Program Restrukturisasi/Revitalisasi dengan skema penyertaan modal.
Pelepasan PT Waskita Karya sebagai entitas anak Perseroan.
2011 Pembentukan entitas anak, PT PPA Kapital.
2014 Pengembangan kegiatan bisnis investasi untuk memperkuat tugas pokok dalam rangka pengelolaan aset eks BPPN dan Program Restrukturisasi/Revitalisasi BUMN.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 201532
Ikhtisar Utama Profil PerusahaanLaporan Manajemen
Bidang Usaha
KEGIATAN USAHA SESUAI ANGGARAN DASAR TERAKHIRBerdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan,
maksud dan tujuan Perseroan adalah turut
melaksanakan dan menunjang kebijakan dan
program Pemerintah di bidang ekonomi dan program
pembangunan nasional pada umumnya. Untuk
mencapai maksud dan tujuan tersebut Perusahaan
melakukan kegiatan usaha yang meliputi:
1. Pengelolaan aset negara yang berasal dari Badan
Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) setelah
pengakhiran tugas dan pembubaran BPPN, untuk
dan atas nama Menteri Keuangan;
2. R/R Badan Usaha Milik Negara (”BUMN”);
3. Kegiatan investasi; dan
4. Kegiatan pengelolaan aset BUMN.
Selain kegiatan usaha utama sebagaimana tersebut
di atas, Perseroan dapat melakukan kegiatan usaha
dalam rangka optimalisasi pemanfaatan sumber daya
perusahaan untuk:
1. Jasa konsultansi, berupa jasa konsultansi:
a. bisnis dan manajemen;
b. penjualan dan/atau pengembangan aset;
2. Pengelolaan aset milik Negara selain aset Negara
yang berasal dari BPPN; Pemerintah Daerah;
badan hukum yang dimiliki dan/atau didirikan oleh
Negara selain Badan Usaha Milik Negara; Badan
Usaha Milik Daerah dan Swasta, termasuk anak
perusahaan BUMN, perusahaan patungan, meliputi
kegiatan sebagai berikut:
a. melakukan penjualan aset termasuk saham dan
piutang;
b. melakukan penyewaan aset;
c. melakukan restrukturisasi piutang termasuk
penagihan piutang;
d. melakukan restrukturisasi perusahaan;
e. pengembangan dan pendayagunaan aset
termasuk melalui kerjasama dengan pihak lain.
KEGIATAN USAHA DAN PRODUK/JASA SAAT INIDalam menjalankan bidang usahanya, Perseroan
melaksanakan pengelolaan aset negara eks BPPN,
restrukturisasi/revitalisasi (R/R) BUMN, kegiatan
investasi, dan pengelolaan aset BUMN.
Terkait dengan lini bisnis tersebut, Perseroan senantiasa
menerapkan strategi untuk dapat memanfaatkan usaha
yang tepat antara lain dengan memanfaatkan peluang
bisnis yang ada dengan senantiasa menerapkan praktik
usaha berlandaskan prinsip kehati-hatian dan tata
kelola perusahaan. Untuk mengoptimalkan kinerjanya,
Perseroan juga mengedepankan kerja sama dengan
berbagai pihak dan mitra kerja strategis dengan tujuan
untuk meningkatkan nilai Perseroan.
Secara garis besar, bidang usaha Perseroan saat ini sebagai berikut:
Pengelolaan Aset Negara Eks BPPN R/R BUMN
Restrukturisasi Aset Meningkatkan kinerja dan nilai BUMN secara sustainable/jangka panjang dengan memperhatikan aspek komersial dan kesinambungan
Kerjasama dengan pihak lain dalam rangka peningkatan nilai aset
Penagihan Piutang, dan BUMN yang direstrukturisasi dan revitalisasi ditetapkan oleh Menteri BUMN setelah mendapatkan persetujuan dari Menteri Keuangan
Penjualan
Investasi Pengelolaan Aset
Investasi langsung maupun tidak langsung Pengembangan dan pendayagunaan aset dalam rangka peningkatan
Investasi dalam bentuk instrumen surat berharga termasuk kuasi ekuitas
nilai aset termasuk melalui kerjasama dengan pihak lain; dan
Jasa pengelolaan aset termasuk konsultansi pengelolaan aset
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 33
Analisa danPembahasan Manajemen
Tata KelolaPerusahaan
Tanggung Jawab SosialPerusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
President DirectorSaiful H. Manan
Risk Management General Manager
Sarda Yunus
Internal Audit General ManagerMade Sumadi Arta
Corporate Strategic Planning & Monitoring
General ManagerT Muhyil Rgina
Corporate Secretary & Legal Counsel General Manager
Rizal Ariansyah
Business Advisory & Asset Management 1
General ManagerArdian Pratama
Business Advisory & Asset Management 2
General ManagerDikdik Permadi
Business Advisory & Asset Management 3
General ManagerFransisca Ekawati
Finance & Accounting General Manager
Qadrisna
TreasuryGeneral ManagerPaulus A. Widjaja
Human CapitalVacant
Information Technology & Support
General ManagerF. Hasiholan Tamba
Investment 1Vacant
Investment 2General Manager
Boedi Djatmiko
Investment 3Vacant
Business Advisory & Asset Management
DirectorHenry Sihotang
InvestmentDirector
Andi Saddawero
Finance & SupportDirector
Ajar Setiadi
Struktur Organisasi
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 201534
Ikhtisar Utama Profil PerusahaanLaporan Manajemen
Visi MisiMenjadi grup perusahaan investasi dan operasi terkemuka
Meningkatkan nilai dan pertumbuhan usaha dengan mengkapitalisasi jaringan akses ke pasar, mitra strategis dan kapital melalui perbaikan (turn around) korporasi/aset dan investasi
Visi, Misi danNilai Perusahaan
BUDAYA KERJAAgar mencapai Visi dan Misi Perusahaan, dibutuhkan
sumber daya manusia yang memiliki Budaya Kerja yang
baik. Agar terbentuk budaya kerja yang baik, Perseroan
secara terus menerus dan terstruktur menanamkan
nilai-nilai (Core Values) Perusahaan yaitu SEEIT
(Stewardship, Entrepreneurship, Excellent, Integrity &
Teamwork). Agar SEEIT menjadi nyata dalam kehidupan
sehari-hari seluruh insan Perusahaan, maka telah
dilaksanakan program internalisasi Core Values sebagai
berikut:
1. Sosialiasi Core Values.2. Penyusunan gesture Core Values.3. Implementasi melakukan gesture Core Values pada
saat dimulainya acara-acara pelatihan, morning briefing tiap Satuan kerja serta acara-acara
kebersamaan karyawan.
4. Pembentukan Tim Core Values yang bertugas
menyusun program kerja internalisasi nilai-nilai
perusahaan kepada seluruh insan Perseroan.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 35
Analisa danPembahasan Manajemen
Tata KelolaPerusahaan
Tanggung Jawab SosialPerusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Nilai-nilai Perusahaan merupakan fondasi dan panduan dari setiap insan Perseroan dalam melakukan pekerjaan untuk mendorong
tercapainya tujuan Perseroan. Nilai-nilai Perseroan harus dapat memotivasi insan Perseroan guna mencapai tujuan sebagaimana
tercermin dalam Visi dan Misi perusahaan.
Nilai-nilai perusahaan sangat berkaitan dengan tujuan Perseroan. Untuk itu, setiap individu dalam Perseroan harus betul-betul
memahami tujuan Perseroan. Dengan pemahaman yang sama diantara manajemen dan karyawan, akan terbentuk budaya kerja
perusahaan yang kondusif dan inovatif. Sehingga, pelaksanaan pekerjaan dilakukan dengan dedikasi dan semangat yang tinggi
dan berorientasi pada hasil (result oriented). Nilai-nilai Perusahaan sebagai berikut:
Persetujuan Dewan Komisaris atas Visi, Misi dan Nilai Perusahaan
Seluruh hal yang tercantum dalam visi, misi, dan nilai budaya atau filosofi perusahaan ini telah disepakati dan dituangkan dalam
RJPP tahun 2015-2019.
Stewardship
Melaksanakan amanah para stakeholder dan meninggalkan legacy.
Integrity
Selalu menerapkan standar etika yang tinggi dan memenuhi komitmen
setiap tugas.
Teamwork
Komitmen untuk selalu bekerjasama dalam
mencapai tujuan bersama.
Excellence
Memberikan hasil yang terbaik dalam setiap tugas.
Entrepreneurship
Selalu mencari peluang untuk mengembangkan
bisnis.
Nilai Perusahaan
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 201536
Ikhtisar Utama Profil PerusahaanLaporan Manajemen
Profil Komisaris
Edy Putra Irawady, 58 tahun
Komisaris Utama
Lahir di Kualatungkal pada tanggal 5 Oktober 1957. Saat ini
berdomisili di Jakarta. Menjabat sebagai Komisaris Utama
Perseroan sejak 2012 berdasarkan Keputusan RUPS
Nomor SK-430/MBU/2012 tanggal 3 Desember 2012.
Menyelesaikan pendidikan Sarjana Strata-1 bidang Hukum
dari Universitas Indonesia (1981), dan gelar Master of Arts in
International Graduate Transaction (M.A.I.T) dari George Mason
University, Amerika Serikat.
Posisi pada tahun 2015 menjabat sebagai Deputi Bidang
Koordinasi Perniagaan dan Kewirausahaan, Kementerian
Koordinator Bidang Perekonomian. Sebelumnya menjabat
sebagai Asisten Deputi Menko Perekonomian Urusan Kelautan
dan Perikanan (2001-2005); Pelaksana Harian Asisten Deputi
Menko Perekonomian Urusan Pemanfaatan SDA Pertanian
dan Peternakan (2002-2004); dan Asisten Deputi Menko Ekuin
Urusan Industri Olahan (2000-2001).
Taufik Sukasah, 57 tahun
Komisaris
Lahir di Jogjakarta pada tanggal 29 Agustus 1958. Saat ini
berdomisili di Jakarta. Menjabat sebagai Komisaris Perseroan
sejak 2013 berdasarkan Keputusan RUPS
Nomor SK-219/MBU/2013 tanggal 12 April 2013.
Menyelesaikan pendidikan Sarjana Strata-1 bidang Sosial
Politik Hubungan Internasional dari Universitas Padjajajaran
(1984) dan S2 Ilmu Administrasi dan Kebijakan Publik,
Universitas Indonesia (2005).
Posisi pada tahun 2015 menjabat sebagai Sekretaris
Kementerian Sekretariat Negara. Sebelumnya juga pernah
menjabat sebagai Deputi Bidang Hubungan Kelembagaan
dan Kemasyarakatan, Kementerian Sekretariat Negara RI
(2013-2014) dan Kepala Biro Umum, Sekretariat Kementerian
Sekretariat Negara RI (2011-2013).
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 37
Analisa danPembahasan Manajemen
Tata KelolaPerusahaan
Tanggung Jawab SosialPerusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Dedi Rudaedi, 62 tahun
Komisaris
Lahir di Tasikmalaya pada tanggal 23 September 1953. Saat ini
berdomisili di Jakarta. Menjabat sebagai Komisaris Perseroan
sejak 2013 berdasarkan Keputusan RUPS
Nomor SK-357/MBU/2013 tanggal 19 September 2013.
Menyelesaikan pendidikan Diploma IV, jurusan Akuntansi dari
STAN Jakarta (1982) dan Master of Science in Profesional
Accounting dari University Hartford, Amerika Serikat (1986).
Selain sebagai Komisaris Perseroan, juga menjabat sebagai
Ketua Komite Audit sejak 1 Oktober 2013. Sebelumnya pernah
menjabat sebagai Direktur pada Direktorat Penyuluhan,
Pelayanan dan Hubungan Masyarakat, Direktorat Jenderal
Pajak (2011-2012) dan Sekretaris pada Sekretariat Direktorat
Jenderal Pajak (2012-2013). Sampai dengan saat ini masih aktif
mengajar pada program Diploma IV jurusan Akuntansi STAN.
Hendrika Nora Osloi Sinaga, 45 tahun
Komisaris
Lahir di Medan pada tanggal 7 Juni 1970. Saat ini berdomisili
di Jakarta. Komisaris Perseroan sejak 2014 berdasarkan
Keputusan RUPS Nomor SK-244/MBU/10/2014 tanggal 17
Oktober 2014.
Menyelesaikan pendidikan Sarjana Strata-1 jurusan Teknik
Kimia dari Institut Teknologi Bandung (1994) dan Magister
Manajemen dari Universitas Indonesia (2003).
Selain sebagai Komisaris Perseroan, juga menjabat sebagai
Ketua Komite Pemantau Risiko dan GCG sejak 17 Oktober
2014. Posisi pada tahun 2015 menjabat sebagai Kepala Bagian
SDM Kementerian BUMN. Sebelumnya pernah menjabat
sebagai Kepala Bidang Usaha Pertambangan (2008-2010)
dan Kepala Bidang Usaha Industri Primer IIIc (2010-2014)
pada Kementerian Badan Usaha Milik Negara. Sedangkan
penugasan lain pada BUMN adalah menjadi Dewan Komisaris
PT Batubara Bukit Kendi (2003-2010), PT Timah Investasi
Mineral (2008-2012) dan PT Pengembangan Pariwisata
Indonesia (2011-2014).
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 201538
Ikhtisar Utama Profil PerusahaanLaporan Manajemen
Profil Direksi
Saiful H. Manan, 58 tahun
Direktur Utama
Lahir di Bandung pada tanggal 1 Desember 1957. Saat ini
berdomisili di Jakarta. Menjabat sebagai Direktur Utama
Perseroan sejak 2014 berdasarkan Keputusan RUPS
Nomor SK-38/MBU/2014 tanggal 21 Februari 2014.
Menyelesaikan pendidikan Sarjana Strata-1 di bidang General
Business dari Schiller International University, Paris, Perancis.
Meraih gelar MBA bidang Keuangan dari University of Denver,
USA (1986).
Sebelumnya menjabat sebagai Direktur Business Advisory
Perseroan (2009-2014); Founder dan Partner Tax and Business
Advisory Prime Services International; Partner, Anggota
Management Executive Team, Deputi Head of Tax and
Business Advisory Pricewaterhouse Coopers (2005-2007);
Partner, Anggota Executive Committee, Deputi Head of Tax
and Business Advisory, Head of Transaction Advisory Services
Ernst & Young (2002-2005); Managing Partner-CFO Arthur
Andersen (1999-2002); Head of Tax and Legal Arthur Andersen
(1996-2002).
Andi Saddawero, 46 tahun
Direktur Investasi
Lahir di Ujungpandang pada tanggal 8 Oktober 1969. Saat
ini berdomisili di Jakarta. Menjabat sebagai Direktur Investasi
Perseroan sejak 2014 berdasarkan Keputusan RUPS
Nomor SK-38/MBU/2014 tanggal 21 Februari 2014.
Menyelesaikan pendidikan Sarjana Strata-1 di bidang Teknik
Mesin dari Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin, Makassar
(1993). Meraih gelar Magister Management bidang Manajemen
Akuntansi dari Universitas Indonesia (1995).
Andi Saddawero merupakan Direktur karir yang mengikuti
perjalanan Perseroan sejak awal berdirinya. Sebelumnya
menjabat sebagai Plt Direktur Utama (2014); Direktur Utama
PT Karabha Digdaya (2008-2009); Kepala Bagian Aset Saham
Non Bank Perseroan, Senior Vice President (2005-2008);
General Manager Special Asset Management
PT Bank Permata, Tbk. (2005); dan Kepala Bagian Aset Saham
Bank Vice President (2004-2005); serta Kepala Grup Unit
Restrukturisasi Bank BPPN (2002-2004).
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 39
Analisa danPembahasan Manajemen
Tata KelolaPerusahaan
Tanggung Jawab SosialPerusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Henry Sihotang, 54 tahun
Direktur Konsultasi Bisnis dan Aset Manajemen
Lahir di Samosir pada tanggal 19 April 1961. Saat ini
berdomisili di Jakarta. Menjabat sebagai Direktur Konsultasi
Bisnis dan Aset Manajemen Perseroan sejak 2014 berdasarkan
Keputusan RUPS Nomor SK-112/MBU/2014 tanggal 22 Mei
2014.
Menyelesaikan pendidikan Sarjana Strata-1 di bidang
Manajemen Keuangan dari Fakultas Ekonomi Universitas
Krisnadwipayana, Jakarta (1985). Meraih gelar Magister
Manajemen bidang Keuangan dari Universitas Satyagama,
Jakarta (1988).
Sebelumnya pernah menjabat sebagai Executive Vice
President Bank Mandiri, Corporate Risk II Group (2010-Mei
2014); Non Executive Director of Bank Mandiri European
Ltd, London (2010-2012); Komisaris PT Pengelola Investama
Mandiri (2009-Juli 2014); Senior Vice President, Credit
Recovery II Group (2008-2010).
Ajar Setiadi, 48 tahun
Direktur Keuangan dan Dukungan Kerja
Lahir di Yogyakarta pada tanggal 25 November 1967. Saat ini
berdomisili di Jakarta. Menjabat sebagai Direktur Keuangan
dan Dukungan Kerja Perseroan sejak 2014 berdasarkan
Keputusan RUPS Nomor SK-112/MBU/2014 tanggal 22 Mei
2014.
Menyelesaikan pendidikan Sarjana Strata-1 di bidang Fisika
Nuklir dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta (1992). Meraih gelar
Master of Economic Development dari Universitas Gadjah
Mada (2013).
Ajar Setiadi merupakan Direktur karir yang mengikuti perjalanan
Perseroan sejak awal berdirinya. Sebelumnya beliau pernah
menjabat sebagai HR & General Affair Division Head Perseroan
(2010-2014); General Affairs Group Head Perseroan (2004-
2010); Building Maintenance Group Head Badan Penyehatan
Perbankan Nasional (1999-2004); Manager of General Affairs
Group Badan Penyehatan Perbankan Nasional (1999-2000);
HRD & General Affairs Senior Manager PT KIA Timor Motor
(1998-1999); Personal & General Affairs Head PT Astra
Daihatsu Motor-Engine Plant (1995-1998).
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 201540
Ikhtisar Utama Profil PerusahaanLaporan Manajemen
Senior Manajemen
Berdiri Kiri ke Kanan
Duduk Kiri ke Kanan
T Muhyil Rgina
Rizal Ariansyah
Sarda Yunus
Fransisca Ekawati
Ardian Pratama
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 41
Analisa danPembahasan Manajemen
Tata KelolaPerusahaan
Tanggung Jawab SosialPerusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Boedi Djatmiko
Qadrisna
Dikdik Permadi
Paulus A. Widjaja
Made Sumadi Arta F. Hasiholan TambaBerdiri Kiri ke Kanan
Duduk Kiri ke Kanan
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 201542
Ikhtisar Utama Profil PerusahaanLaporan Manajemen
Komposisi Pemegang SahamPEMEGANG SAHAM UTAMA DAN PENGENDALIPemegang Saham Perseroan 100% adalah Negara Republik Indonesia, sehingga Negara
Republik Indonesia menjadi Pemegang Saham Utama dan Pengendali.
KEPEMILIKAN SAHAM DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSIDewan Komisaris dan Direksi Perseroan hingga 31 Desember 2015 tidak memiliki saham
Perseroan.
KOMPOSISI PEMEGANG SAHAM PUBLIKTidak terdapat komposisi Pemegang Saham Publik dikarenakan Perseroan merupakan
BUMN yang 100% sahamnya dimiliki oleh Negara Republik Indonesia.
STRUKTUR GRUP PERUSAHAAN
PT Perusahaan Pengelola Aset(Persero)
PT PPA Finance(99,999%)
PT PPA Kapital(99,996%)
Negara Republik Indonesia
PT Nindya Karya (Persero)(99%)
51%
49%
PT Nindya Beton
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 43
Analisa danPembahasan Manajemen
Tata KelolaPerusahaan
Tanggung Jawab SosialPerusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Entitas Anak dan Entitas Asosiasi
Lembaga Penunjang Pasar ModalBIRO ADMINISTRASI EFEK DAN PERUSAHAAN PEMERINGKAT EFEKHingga saat ini Perseroan bukan merupakan perusahaan publik dan emiten yang
menerbitkan saham dan obigasi sehingga tidak menggunakan jasa biro administrasi efek
dan pemeringkat efek.
KANTOR AKUNTAN PUBLIKRSM AAJ Associates
Plaza Asia
Jl. Jend Sudirman Kav 59 Level 10
Jakarta 12910
NOTARISDesman, S.H.
Jl. Muara Karang Raya Nomor 10
Jakarta 14450
Perseroan memiliki 3 (tiga) Entitas Anak dan 1 (satu) Entitas Asosiasi yang keseluruhannya beoperasi sebagai
berikut:
No Nama Perusahaan Bidang Usaha Tahun Pendirian/Akuisisi
Persentase Saham Perseroan Status
1 PT PPA Finance • Sewa guna usaha• Anjak piutang• Pembiayaan konsumen
2009 99,999% Beroperasi
2 PT PPA Kapital • Jasa pengelolaan investasi• Jasa di bidang pengelolaan aset
2011 99,996% Beroperasi
3 PT Nindya Karya (Persero) • General contractor• Civil engineering• Realty
2012 99% Beroperasi
4 PT Nindya Beton* • Produksi Beton Precast 2013 49% Beroperasi
*) sebagai Entitas Asosiasi
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 201544
Ikhtisar Utama Profil PerusahaanLaporan Manajemen
Peristiwa Penting 2015
Februari
27 Syukuran 11 Tahun PPA Berkarya
Maret
09 Kegiatan Donor Darah Dalam
Rangka Memperingati 11 Tahun
PPA Berkarya
20 Rapat Pembahasan R/R BUMN
Kementerian BUMN, Kementerian
Keuangan dan Perseroan
31 Pengangkatan Direksi PT Penas
dalam rangka restrukturisasi dan/
atau revitalisasi PT Penas
April
01 Program Penjualan Aset Kapuk
PT Pertamina (Persero)
06 Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan PT PPA Finance
Mei
06 Penandatanganan Perjanjian
Kerjasama antara Perseroan dan
PT Nindya Karya (Persero)
11 Penandatanganan Nota
Kesepahaman Antara Perseroan
dan PT Patra Jasa
19 Rapat Umum Pemegang Saham
Persetujuan Laporan Tahunan dan
Pengesahan Perhitungan Tahunan
Perseroan Tahun Buku 2014
Maret
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 45
Analisa danPembahasan Manajemen
Tata KelolaPerusahaan
Tanggung Jawab SosialPerusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
28 Lelang Barang Inventaris Kantor
Perseroan
Juni
04 Pelatihan Pengolahan Ubi Jalar
04 Penandatanganan Fasilitas Kredit
PT PPA Finance
12 Direktur Baru PT PPA Kapital
16 Penandatanganan Perjanjian
Pinjaman antara Perseroan dan
PT Berdikari (Persero)
16 Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan PT Nindya Beton
22 Penandatanganan Penawaran
Medium Term Notes (“MTN”) PT
PPA Finance 2015
26 Penandatanganan Perjanjian
Restrukturiasi Hutang Polytama
Agustus
19 Bantuan Bina Lingkungan berupa
perangkat loker & tempat tidur
di pondok pesantren Yatimku di
Bintaro, Tangerang
Mei Juni Juni
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 201546
Ikhtisar Utama Profil PerusahaanLaporan Manajemen
23 Peletakan Batu Pertama Proyek
Perumahan Green Teksin Tegal
31 Penandatanganan Perjanjian
Pengelolaan Aset
September
15 Partisipasi Dirut Perseroan Pada
Kongres Nasional IV Assessment
Center Indonesia 2015
Oktober
05 Company Visit Mahasiswa
Program Pasca Sarjana Magister
Manajemen Universitas Bandar
Lampung
12 Penandatangan Perjanjian Dalam
Rangka Investasi PT PPA Kapital
dan PT Asia Kaolinraya
23 Kunjungan Kerja tim JAM DATUN
Bersama Perseroan Ke Pabrik
Polytama
25 Partisipasi PT PPA Finance dalam
Pasar Keuangan Rakyat 2015
November
08 Pembukaan PORSENI BUMN
2015
12 Kunjungan Pansus BA 34 Tahun
2015 DPRD Daerah Istimewa
Yogyakarta
13 Rapat Monitoring dan Evaluasi
Restrukturisasi BUMN
Peristiwa Penting 2015
OktoberAgustus
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 47
Analisa danPembahasan Manajemen
Tata KelolaPerusahaan
Tanggung Jawab SosialPerusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Desember
15 Focus Group Discussion
“Penyelesaian Permasalahan
Hubungan Industrial
Sebagai Bagian Dari Strategi
Penanganan Restukturisasi Dan/
Atau Revitalisasi BUMN ”
17 Program Siswa Mengenal
Nusantara 2015 “BUMN Hadir
Untuk Negeri”
18 Kunjungan Kerja Dewan
Komisaris Perseroan Ke
PT Polytama Propindo
27 Penyambutan Kembalinya Siswa/i
Perwakilan Sumatra Utara dari
Sulawesi Selatan Dalam Program
Siswa Mengenal Nusantara
30 Rapat Umum Pemegang Saham
Pengesahan Rencana Kerja dan
Anggaran Perusahaan Perseroan
Tahun 2016
Desember
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 201548
Ikhtisar Utama Profil PerusahaanLaporan Manajemen
Penghargaandan SertifikasiKinerja usaha Perseroan merupakan konsolidasian dari Perseroan maupun entitas anak usaha. Berikut adalah kinerja terkait dengan penghargaan yang pada tahun 2015 di terima perusahaan secara konsolidasian.
PERSEROAN BERHASIL MERAIH PREDIKAT “SANGAT BAGUS” DALAM AJANG 6TH INFOBANK AWARDS 2015Dalam ajang penilaian terhadap 102 BUMN oleh majalah
Infobank, Perseroan menjadi salah satu dari 45 BUMN
berpredikat “sangat bagus” dan termasuk dua teratas
di kategori perusahaan pembiayaan. Penghargaan ini
diterima pada tanggal 23 Oktober 2015.
Kriteria penilaian riset Infobank terhadap BUMN secara
garis besar terdiri atas dua hal yaitu aspek pertumbuhan
aset, pendapatan usaha dan laba tahun berjalan;
serta rasio-rasio penting seperti likuiditas, solvabilitas,
rentabilitas.
PPA NINDYA PROYEK CEMPAKA HIJAU MENERIMA PENGHARGAAN DARI BANK MANDIRIProyek perumahan Cempaka Hijau berlokasi di kota
Bandung, yang merupakan proyek kerjasama Perseroan
dengan PT Nindya Karya, menerima penghargaan dari
Bank Mandiri Kanwil VI Jawa Barat sebagai proyek
dengan pencairan Mandiri Kredit Pemilikan Rumah
(“KPR”) tertinggi di bulan Maret 2015.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 49
Analisa danPembahasan Manajemen
Tata KelolaPerusahaan
Tanggung Jawab SosialPerusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Alamat Perusahaan dan Entitas AnakPT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO)Sampoerna Strategic Square
North Tower 9th Floor
Jl. Jend. Sudirman Kav. 45-46
Jakarta 12930
Telp.: 021 251 2222
Fax.: 021 577 2443
Email: corpsec@ptppa.com
Website: www.ptppa.com
PT PPA FINANCESampoerna Strategic Square
North Tower 9th Floor
Jl. Jend. Sudirman Kav 45-46
Jakarta 12930
Telp.: 021-5795 1419
Fax.: 021-5795 1420
Email: customerservice.ppafinance@ptppa.com
KETERBUKAAN INFORMASIPerseroan senantiasa memutakhirkan data terkait dengan informasi perusahaan sebagai
bagian penting dalam penerapan prinsip keterbukaan informasi, yang dapat diakses melalui
sejumlah saluran komunikasi. Berikut ini adalah beberapa saluran informasi dan kandungan
informasi yang termuat di dalamnya.
WebsitePerseroan menyediakan informasi melalui website dengan alamat: www.ptppa.com.
Seluruh informasi terbaru terkait dengan Perseroan dapat diakses oleh masyarakat melalui
situs tersebut tanpa batas. Beberapa informasi yang disediakan, antara lain terkait dengan:
Profil dan Sejarah Perseroan, Profil Manajemen, Struktur Organisasi Perseroan, Bisnis
Perseroan, Penerapan Tata Kelola Perusahaan, Program PKBL.
PT PPA KAPITALSampoerna Strategic Square
North Tower 9th Floor
Jl. Jend. Sudirman Kav 45-46
Jakarta 12930
Telp.: 021 251 2222
Fax.: 021 5798 2555
Email: edward.soesanto.ppak@ptppa.com
PT NINDYA KARYAJl. Letjen MT Haryono Kav.22
Cawang, Jakarta 13630
Telp.: 021 8093276
Fax.: 021 8093105
Email: nindyakarya@nindyakarya.co.id
Website: http://www.nindyakarya.co.id/
PT NINDYA BETONKaliangsana, Kalijati, Subang Regency, Jawa Barat
41271
Email : -
Telp. : (0260)462626,460794
Fax. : (0260) 462625,460794
Website : www.nindyabeton.co.id
Ikhtisar Utama Profil PerusahaanLaporan Manajemen
Sumber Daya Manusia
Analisa danPembahasan Manajemen
Tata KelolaPerusahaan
Tanggung Jawab SosialPerusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Penyesuaian Kebijakan SDM 52
Rekrutmen 52
Pelatihan dan Pengembangan SDM 53
Pernyataan Persamaan Hak 54
Layanan SDM 54
Strategi Remunerasi 55
Penunjang Layanan 55
Demografi SDM 56
Jumlah Karyawan Berdasarkan Direktorat
56
Jumlah Karyawan Berdasarkan Jenjang Level Organisasi
56
Jumlah Karyawan Berdasarkan Usia 56
Jumlah Karyawan Berdasarkan Pendidikan
57
Jumlah Karyawan Berdasarkan Status Kepegawaian
57
Budaya Kerja 57
Teknologi Informasi 58
Kinerja Teknologi Informasi 2015 59
Tata Kelola Teknologi Informasi 60
Biaya Pengembangan Teknologi Informasi
60
Strategi dan Rencana Pengembangan Teknologi Informasi
61
Information Comes To You 61
Strategi Di Bidang Teknologi 61
Strategi Di Bidang SDM 61
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 201552
Ikhtisar Utama Profil PerusahaanLaporan Manajemen
Membangun dan menerapkan sistem manajemen
Sumber Daya Manusia (”SDM”) berbasis kompetensi
merupakan salah satu langkah penting untuk
mengembangkan keunggulan kompetitif bisnis. Untuk
itu, melalui berbagai instrumen, Perseroan terus
berupaya meningkatkan kualitas dan kompetensi SDM.
Diawali dengan proses rekrutmen yang selektif,
Perseroan juga selalu berupaya meningkatkan kapasitas
dan kapabilitas SDM melalui berbagai program
pendidikan/pelatihan, baik yang diselenggarakan
melalui public training maupun inhouse training.
Dengan demikian kebutuhan akan SDM yang memiliki
kompetensi tinggi dan ahli di bidangnya dapat dipenuhi.
Kebijakan Perusahaan terkait Kepegawaian yang
dilakukan antara lain:
1. Perubahan Struktur Organisasi.
2. Pembagian tugas dan wewenang Direksi.
3. Penyusunan Standar Operasional dan Prosedur
(SOP).
4. Promosi, mutasi dan penetapan jabatan karyawan
pada satuan kerja.
5. Struktur Kepangkatan dan gaji Karyawan.
6. Penyusunan Man Power Planning dan Kurikulum
Pelatihan/Pengembangan.
7. Proses penjaringan bakal calon Direksi dan
Komisaris anak Perusahaan.
8. Penugasan Karyawan pada Kerjasama Operasi.
9. Perubahan ketentuan usia pensiun normal.
10. Kewenangan persetujuan pembayaran gaji,
tunjangan dan fasilitas terkait biaya tenaga kerja.
Penyesuaian Kebijakan SDMDalam implementasinya, implementasi Komitmen
Perseroan terhadap sumber daya manusia senantiasa
dikembangkan sejalan dengan perkembangan usaha
Perseroan. Karena itulah terkait dengan terjadinya
pengembangan pada Rencana Jangka Panjang
Perusahaan tahun 2015-2019, Perseroan telah
merencanakan desain struktur organisasi yang baru
agar sejalan dengan RJPP tersebut.
Dengan struktur organisasi ini maka diharapkan
implementasi model bisnis dapat berjalan dengan
lancar untuk mencapai visi dan misi Perusahaan
sebagaimana tercantum dalam RJPP Tahun 2015-2019
ini. Dengan demikian, sejak tahun 2015 Perseroan
telah menggunakan struktur organisasi baru yang
telah disesuaikan untuk mendukung pencapaian
sebagaimana tertuang dalam RJPP.
Pada prinsipnya, penyesuaian struktur organisasi untuk
mendukung pelaksanaan model bisnis serta pencapaian
visi dan misi Perseroan. Perubahan tersebut, misalnya
terkait dengan perencanaan dan alokasi SDM dari
tingkat Kepala Grup sampai dengan staf pada Direktorat
Business Advisory & Asset Management dan Direktorat
Investment akan dilakukan dengan sistem pooling.
Penerapan sistem pooling ini bertujuan untuk
menyeimbangkan beban kerja masing-masing
karyawan. Selain itu, guna meningkatkan pengalaman
dan kemampuan karyawan dengan melakukan
penugasan pada proyek-proyek yang berbeda.
REKRUTMENJumlah karyawan per 31 Desember 2015 adalah 169
orang terdiri dari 160 orang karyawan, 4 orang Direksi,
4 orang Dewan Komisaris dan 1 orang Sekretaris Dewan
Komisaris. Selama tahun 2015 terdapat penambahan/
pengurangan karyawan sebagai berikut:
1. Karyawan baru sebanyak 11 orang.
2. Karyawan yang berakhir hubungan kerjanya/
mengundurkan diri sebanyak 19 orang.
3. Penugasan karyawan sebanyak 3 orang.
4. Karyawan yang mutasi/pindah satuan kerja
sebanyak 6 orang.
5. Karyawan dengan status PKWT yang di perpanjang
masa kontrak nya sebanyak 4 orang.
6. Karyawan PKWT yang di angkat menjadi karyawan
tetap sebanyak 1 orang.
7. Pada tahun 2015 Perseroan juga menerima
siswa/mahasiswa magang sebanyak 21 orang, 5
diantaranya karyawan magang dari PT Nindya Karya
(Persero).
Sumber Daya Manusia
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 53
Analisa danPembahasan Manajemen
Tata KelolaPerusahaan
Tanggung Jawab SosialPerusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Pada tahun 2015, terdapat mutasi kurang SDM
sebanyak 19 orang dan mutasi tambah SDM sebanyak
11 orang sehingga total jumlah SDM adalah sebanyak
169 orang.
PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SDMDivisi Human Capital mengkoordinir pelaksanaan
program Pelatihan dan Pengembangan karyawan.
Program pelatihan yang dilaksanakan melalui inhouse training maupun public training terkait pelatihan teknis
sesuai dengan bidang kerja masing-masing serta
adanya perubahan ketentuan perundang-undangan
maupun pengetahuan umum.
Pada tahun 2015, sebanyak 55 orang karyawan telah
mengikuti pelatihan dengan jumlah materi pelatihan
sebanyak 52 materi. Selain itu, telah dilaksanakan
juga program inhouse training sebanyak 15 pelatihan
dengan 14 materi yang berbeda. Perseroan juga telah
memberikan beasiswa atas 1 orang karyawan yang
melanjutkan pendidikan ke jenjang S-2.
Seminar/Workshop/Lokakarya Jumlah peserta
Jumlah Hari
Jam Pelatihan/
Hari
Total Jam Pelatihan
Total Man Hours
Dasar-dasar Audit 1 1 8 8 8
Akuntansi Keuangan 1 32 8 256 256
Assessor Lanjutan KPKU BUMN 3 2 8 16 48
Behavior Event Interview Technique For Recruitment and Promotion 1 2 8 16 16
BUMN Alignment-Be The One, Be Synergized Team 3 3 8 24 72
Business Training Series: Productive Reporting System 1 1 8 8 8
Cash Flow and Treasury Management 1 2 8 16 16
Certified Optimizing Asset (COA) 1 3 8 24 24
CFA Level 1 3 2 8 16 48
CFA Level 3 1 14 8 112 112
CIA Level 1 1 21 8 168 168
Corporate Restructuring 3 2 8 16 48
Corporate Secretary 1 2 8 16 16
Designing Training Program 1 3 8 24 24
Digital Marketing 1 2 8 16 16
Diklat dan Ujian Sertifikasi Ahli Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah 1 4 8 32 32
Document Control & Filing System 1 2 8 16 16
Evaluator KPKU 4 3 8 24 96
Financial Restructuring 1 2 8 16 16
General Affairs Management Development Program 2 2 8 16 32
Implementasi A-Z Good Corporate Governance di perusahaan 1 2 8 16 16
Implementasi GCG Sebagai Modal Daya Saing Perusahaan 1 2 8 16 16
Information Technology Infrastructure Library (ITIL) Foundation Version 3 1 3 8 24 24
Integrated Risk Management & Internal Control 1 2 8 16 16
Interpretasi Kriteria Penilaian Kinerja Unggulan BUMN 1 3 8 24 24
Legal Aspect in Business 1 5 8 40 40
Manajer Investasi 2 4 8 32 64
Minaut Indonesia: Problem Solving and Decision Making 1 5 8 40 40
Paket Mikrotik-MTCNA-MTCRE 1 5 8 40 40
Pendidikan Dasar Penilai 3 7 8 56 168
Pelatihan Keprotokolan & MC BUMN 1 2 8 16 16
Pendidikan Penilai Lanjut 1 1 7 8 56 56
Profesi Lanjutan Penilai Properti 1 2 8 16 16
Purchasing/Procurement Management 1 2 8 16 16
Seminar Corporate Communication 1 2 8 16 16
Sertifikasi Standar Usaha Hotel 2 5 8 40 80
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 201554
Ikhtisar Utama Profil PerusahaanLaporan Manajemen
Seminar/Workshop/Lokakarya Jumlah peserta
Jumlah Hari
Jam Pelatihan/
Hari
Total Jam Pelatihan
Total Man Hours
The 2015 IIA Indonesia National Conference 2 2 8 16 32
Training & Directorship Certification Fundamental 2 2 8 16 32
Training E-filing management berbasis ISO 1 2 8 16 16
Ujian Sertifikasi Kurator dan Pengurus IKAPI 1 1 8 8 8
Workshop Corporate Law for Executive 1 2 8 16 16
Workshop Fairness Opinion 1 3 8 24 24
Workshop Powerfull Skill For Marketing Communications 1 2 8 16 16
Workshop PSAK Terkini Sesuai SAK Konvergen IFRS 1 4 8 32 32
Aplikasi Oracle Financials 50 2 8 16 800
Financial & Operational Due Diligence Batch 1 s.d Batch 2 36 2 8 16 576
Financial Modeling for Project Finance with Sensitivity & Scenario Analysis Batch 1 s.d Batch 3
35 2 8 16 560
HealthTalk “Mengenali Diabetes Melitus, Gangguan Pencernaan dan Pencegahannya?”
53 1 3 3 159
Interpretasi Kriteria Penilaian Kinerja Unggulan BUMN 10 3 8 24 240
Legal Due Diligence 45 2 8 16 720
Mari Berkain 29 1 3 3 87
Orientasi Karyawan Baru 28 1 6 6 168
Pelatihan Kepemimpinan (Workshop) 25 6 8 48 1,200
Pelatihan Kepemimpinan (Coaching) 25 6 2 12 300
Penyusunan dan Analisis Laporan Keuangan bagi Non Akuntan Batch 1 19 2 8 16 304
Penyusunan dan Analisis Laporan Keuangan bagi Non Akuntan Batch 2 16 2 8 16 256
Sudah Amankah Anak Anda dari Pengaruh Narkotika 29 1 3 3 87
Tantangan Mendidik Anak di Era Digital 36 1 3 3 108
The Journey Of Core Value 60 1 3 3 180
Biaya Pengembangan Kompetensi Realisasi biaya
pelatihan dan pengembangan SDM sepanjang tahun
2015 mencapai Rp1.628.667.338 (81,43% dari
Anggaran dalam RKAP tahun 2015 sebesar
Rp2.000.000.000).
PERNYATAAN PERSAMAAN HAK Perseroan memberikan kesempatan yang sama
pada seluruh karyawan, baik dalam rangka mengikuti
pengembangan kompetensi maupun jenjang karir.
Pernyataan ini menegaskan bahwa tidak ada perlakuan
diskriminatif yang terjadi di lingkungan Perseroan.
Selain itu Perseroan menjamin tidak terjadinya
diskriminasi sehingga tercipta perlakuan yang adil dan
jujur dalam mendorong pegawai sesuai dengan potensi,
kemampuan, pengalaman dan keterampilan masing-
masing untuk mencapai kinerja terbaik.
LAYANAN SDM Perseroan juga melaksanakan kegiatan-kegiatan
Layanan SDM yg bertujuan untuk membangun
komunikasi antara Manajemen dan karyawan terkait
dengan kebijakan-kebijakan SDM. Komunikasi
dimaksud, antara lain:
1. Sosialisasi dan orientasi kepada karyawan baru.
2. Pengumuman terkait perubahan Struktur Organisasi.
3. Pengumuman kelahiran anak karyawan, berita duka,
karyawan baru, karyawan mutasi/perubahan data
kepegawaian dan karyawan berakhir hubungan
kerja.
4. Penyampaian informasi kepada karyawan yang akan
pensiun.
5. Penyampaian Pengumuman pembaharuan
pelaporan wajib LHKPN.
Sumber Daya Manusia
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 55
Analisa danPembahasan Manajemen
Tata KelolaPerusahaan
Tanggung Jawab SosialPerusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
6. Leaders meeting secara rutin sebulan sekali dengan
peserta para General Manager/Kepala Divisi untuk
saling sharing/update berbagai hal termasuk kajian-
kajian sebagai masukan kepada Direksi sebagai
bahan pertimbangan pengambilan keputusan
strategis Perusahaan.
STRATEGI REMUNERASIDalam rangka pengembangan sumber daya manusia
serta meningkatkan keterikatan karyawan pada
Perusahaan, salah satu strategi yang diterapkan
Perusahaan melalui penerapan remunerasi berbasis
kompetensi. Untuk mengembangkan kompetensi
karyawan dalam rangka mendukung kegiatan
operasional Perusahaan diawali dengan assessment yang terus dilakukan guna mengidentifikasi kompetensi
yang dimiliki dengan kompetensi yang dibutuhkan.
Sistem remunerasi juga terus dilakukan evaluasi dan
penyesuaian sesuai dengan perkembangan pasar,
tingkat inflasi serta upah minimum propinsi yang
ditetapkan Pemerintah.
Sesuai dengan Peraturan Perusahaan yang berlaku di
lingkungan Perseroan, komponen remunerai karyawan
adalah:
1. Gaji
Gaji karyawan yang diterima secara bulanan akan
mengalami peninjauan berdasarkan:
a. Pertimbangan dampak inflasi yang berpengaruh
terhadap nilai riil gaji karyawan (Cost of Living Adjustment)
b. Kinerja karyawan bersangkutan selama bekerja
(merit system).
c. Besaran kenaikan disesuaikan dengan tingkat
kemampuan keuangan Perseroan.
2. Tunjangan Hari Raya (THR)
THR diberikan minimal satu kali upah, dibayarkan
kepada karyawan yang telah menjalani masa kerja
tiga bulan atau lebih.
3. Tunjangan Cuti Tahunan
Perseroan memberikan tunjangan cuti tahunan
kepada karyawan yang telah bekerja selama tiga
bulan atau lebih, minimal sebesar satu kali upah.
4. Tunjangan Cuti Besar
Tunjangan istirahat panjang diberikan kepada
karyawan sebesar dua kali upah pada tahun ke-7,
13, 19, dan seterusnya.
5. Tunjangan Jabatan
Tunjangan jabatan diberikan kepada karyawan yang
memangku jabatan tertentu dalam Perseroan.
6. Jaminan
Perseroan juga memberikan sejumlah jaminan
kepada karyawan melalui Jaminan Sosial Tenaga
Kerja sesuai dengan regulasi yang berlaku, yaitu:
a. Jaminan Kematian: 0,30% dari upah per bulan
b. Jaminan Kecelakaan Kerja: 0,24% dari upah per
bukan
c. Jaminan Hari Tua: 5,70% dari upah per bulan
7. Apresiasi/Jasa Produksi
Perseroan memberikan apresiasi atas jasa produksi
kepada karyawan yang memiliki masa kerja minimal
satu tahun secara terus menerus, yang didasarkan
pada tolok ukur pencapaian RKAP.
8. Fasilitas Kesehatan dan Asuransi
Perseroan memberikan fasilitas kesejatan kepada
karyawan yag terdiri dari fasilitas kesehatan rawat
jalan, pertanggungan asuransi rawat inap, asuransi
jiwa dan kecelakaan.
PENUNJANG LAYANAN Guna efektifitas dalam operasional terkait
layanan kepegawaian, Divisi Human Capital terus
menyempurnakan layanan sistem Human Resources
Information Sistem (HRIS). Dalam sistem HRIS seluruh
karyawan atau atasan karyawan dapat secara online
memperoleh informasi kepegawaian, informasi data
kehadiran, data cuti, pengajuan reimburse klaim
kesehatan rawat jalan, melahirkan, kacamata, cuti serta
proses penilaian kinerja mulai dari penyusunan KPI serta
evaluasi pencapaian KPI.
Selain itu, Perseroan juga menyediakan ppaworld,
intranet yang berfungsi sebagai media komunikasi
yang berfungsi menyediakan informasi bagi seluruh
karyawan. Fasilitas berbasis web ini dapat diakses oleh
seluruh karyawan.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 201556
Ikhtisar Utama Profil PerusahaanLaporan Manajemen
DEMOGRAFI SDM
Jumlah Karyawan Berdasarkan Direktorat
4 1 4 38
2734
61
2015
4 1 4 37
3335
63
2014
4 1 3 38
5231
52
2013
Dewan Komisaris
Sekretaris Dewan Komisaris
D. Finance & Support
D. Business
Advisory & Asset
Management
D. Investment
D. CEO Office
Direksi
Jumlah Karyawan Berdasarkan Jenjang Level Organisasi
4 1 4 0 12
26
4340
17
13
9
2015
1312 4 1 14 12
22
4257
9
2014
13
25
5 1 13 8
3848
28
11 2013
Kepala Unit
Sekretaris
Officer Penugasan
Staf
Kepala Grup
General Manager
Associate DirectorDewan Komisaris
Sekretaris Dewan Komisaris
Direktur
Jumlah Karyawan Berdasarkan Usia
4 4 710 7 563 58 55
58 69 76
34 39 38
2015 2014 2013
> 55 tahun
46-55 tahun
<25 tahun
26-35 tahun
36-45 tahun
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 57
Analisa danPembahasan Manajemen
Tata KelolaPerusahaan
Tanggung Jawab SosialPerusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Jumlah Karyawan Berdasarkan Pendidikan
1009 6 58 9 947 49 54
105 113 112
2015 2014 2013
S3
S2
SMA
Diploma
S1
Jumlah Karyawan Berdasarkan Status Kepegawaian
11 5
158 172
2015 2014 2013
Tetap Tidak Tetap
BUDAYA KERJAAgar mencapai Visi dan Misi Perseroan, dibutuhkan
sumber daya manusia yang memiliki Budaya Kerja yang
baik. Agar terbentuk budaya kerja yang baik, Perseroan
secara terus menerus dan terstruktur menanamkan nilai-
nilai (Core Values) Perseroan yaitu SEEIT (Stewardship, Entrepreneurship, Excellent, Integrity & Teamwork).
Agar SEEIT menjadi nyata dalam kehidupan sehari-
hari seluruh insan Perseroan, maka telah dilaksanakan
program internalisasi Core Values sebagai berikut:
1. Sosialiasi Core Values.2. Penyusunan gesture Core Values.
3. Implementasi melakukan gesture Core Values
pada saat dimulainya acara-acara pelatihan,
morning briefing tiap satuan kerja serta acara-acara
kebersamaan karyawan.
4. Pembentukan Tim Core Values yang bertugas
menyusun program kerja internalisasi nilai-nilai
perusahaan kepada seluruh insan Perusahaan.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 201558
Ikhtisar Utama Profil PerusahaanLaporan Manajemen
Kemajuan Teknologi Informasi (TI) terkini menjadi salah
satu aspek positif yang diserap oleh Perseroan agar
mampu menghadirkan kegiatan operasional yang lebih
efektif, aman, cepat dan efisien. Perkembangan tersebut
telah mendorong Perseroan untuk memantapkan
strategi bisnisnya dengan menempatkan teknologi
sebagai unsur utama dalam proses inovasi produk dan
jasa.
Bagi Perseroan, keberadaan teknologi informasi di
lingkungan perusahaan sangat penting agar mampu
mempercepat akselerasi proses bisnis dan pada
saat bersamaan dapat mempermudah layanan
kepada nasabah. Karena itu, Perseroan berupaya
mengembangkan sistem terintegrasi berbasis teknologi
informasi yang menghubungkan seluruh produk dan
jasa di lingkungan perusahaan dengan entitas usaha di
bawahnya.
Pengembangan sistem teknologi informasi di Perseroan
senantiasa disesuaikan dengan kebutuhan dan strategi
bisnis dengan tujuan agar mampu membantu Perseroan
meningkatkan kinerja dan daya saing, mencapai target
bisnis yang telah dicanangkan, mempermudah kegiatan
pemantauan (monitoring), dan mempercepat aktivitas
manajemen risiko.
Perseroan memiliki fungsi yang dibentuk untuk
mendukung tata kelola TI yang tepat. Seluruh kegiatan
teknologi informasi di Perseroan dilaksanakan oleh
Satuan Kerja Teknologi Informasi yang memiliki peran
untuk memastikan dan memantau seluruh inisiatif
pengembangan TI telah sesuai dengan rencana awal
sehingga mendapatkan hasil yang maksimal.
Teknologi Informasi
Roadmap Pengembangan Teknologi Informasi
KODE PROYEK HIGHPRIORITY 2015 2016 2017 2018 2019
A Pengembangan funding management system
B Pengembangan aplikasi business intelligence
C Pengembangan HRIS (carreer path, performance management, development, e-learning)
√
D Pengembangan marketing management system (branding, digital marketing, sales plan)
√
E Pengembangan CRM √
F Pengembangan aplikasi investment √
G Pengembangan ERP Oracle E-business suites (konsolidasi anak perusahaan dan FA)
√
H Pengembangan IT advisory √
I Pengembangan private cloud Perseroan (interface channeling)
J Pembangunan infrastruktur TI di gedung baru (peremajaan infrastruktur, iots, data center tier 2 dan fibre optic)
K Pengembangan security management system (termasuk encryption appliance, peremajaan perangkat security)
√
L Pengembangan unified communication menuju multimedia integration (termasuk peremajaan perangkat handset dan server)
M Impelementasi Shared Services √
N Knowledge Management √
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 59
Analisa danPembahasan Manajemen
Tata KelolaPerusahaan
Tanggung Jawab SosialPerusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Kinerja Teknologi Informasi 2015
Sepanjang tahun 2015, Satuan Kerja yang membidangi
Teknologi Informasi di Perseroan telah berhasil
menyusun portofolio layanan TI Perseroan, melakukan
kunjungan layanan Shared Services ke entitas anak, dan
melakukan implementasi modul konsolidasi pada sistem
Oracle.
Keberhasilan Satuan Kerja dalam melaksanakan
program kerja di bidang teknologi informasi merupakan
hasil dari evaluasi berkesinambungan yang dilakukan
Perseroan terhadap Masterplan Teknologi Informasi
Perseroan 2015-2019. Dengan cara itu, Perseroan
benar-benar memperoleh hasil yang maksimal.
Sejak awal tahun 2015, Grup TI Perseroan melanjutkan
pengembangan aplikasi Enterprise Resource Planning
untuk modul Fixed Asset dan konsolidasi keuangan
anak usaha. Selain itu, pengembangan Prototyping
Dashboard keuangan mulai dipersiapkan. Keseluruhan
proses pengembangan sistem TI itu ditujukan
untuk meningkatkan efisiensi, kemudahan dalam
pengelolaan infrastruktur TI serta penyesuaian terhadap
perkembangan teknologi terkini.
Pada tahap berikutnya, kajian terhadap Grand Design Cloud System Perseroan, Peremajaan PC
serta Penambahan Kapasitas Mailbox pun dilakukan.
Pengembangan Prototyping Dashboard keuangan mulai
dilakukan untuk membantu para pengambil keputusan
dalam menentukan langkah ke depan.
Berikut ini, adalah rincian kegiatan-kegiatan yang
dilakukan oleh Grup TI pada tahun 2015, yaitu antara
lain:
1. IT Shared Service 2015
Perusahaan yang menggunakan jasa layanan IT
Shared Service Perseroan adalah PT PPA Finance,
PT PPA Kapital, PT Penas, PT Nindya Beton dan
PT SEG.
2. IT Advisory
Dalam mendukung kegiatan unit bisnis, Grup TI
terlibat aktif dalam pelaksanaan penyusunan dan
persiapan konsep penawaran jasa Asset Profiling
yang dilakukan oleh Direktorat Business Advisory & Asset Management. Kegiatan yang telah dilakukan
dalam rangka mendampingi unit bisnis adalah
memberikan presentasi ke Pemerintah Daerah
(Pemda) dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab)
Kediri, serta presentasi ke Pertamina. Aplikasi yang
digunakan dalam asset profiling ini adalah aplikasi
Integrated Property Management & Information
System (IPMIS).
Selain itu Grup IT juga membantu mempersiapkan
dan pelaksanaan virtual due diligence untuk proyek
Tuban Petro.
3. Redesain Kegiatan Keuangan dan Akuntansi
Perseroan
Grup TI terlibat intensif dalam pelaksanaan redesain
kegiatan keuangan dan akuntansi Perseroan
dalam bentuk pembuatan prototype dashboard
laporan keuangan dan data warehouse untuk
keperluan manajemen dalam mempercepat proses
pengambilan keputusan, dan Implementasi Oracle
E-business Suites 12 untuk modul Fixed Asset, dan
GL Consolidation pada bulan Maret 2015.
4. Proyek Pengembangan Perumahan Paledang dan
Tegal
Untuk proyek Paledang, layanan TI dilakukan untuk
update website Cempaka Hijau dengan informasi-
informasi terbaru untuk membantu meningkatkan
pemasaran.
Sedangkan untuk proyek Tegal pada tahun 2015
dilakukan implementasi unified communication dan
setting infrastruktur TI di Tegal serta pembuatan
website perumahan Green Teksin. Grup TI juga
melakukan sosialisasi digital marketing kepada tim
Tegal untuk membantu memberikan alternatif cara
melakukan pemasaran.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 201560
Ikhtisar Utama Profil PerusahaanLaporan Manajemen
5. Kegiatan Rutin dan Insidentil Grup TI
Kegiatan rutin Grup TI PT Perseroan antara lain menindaklanjuti permasalahan dan keluhan karyawan dalam
penggunaan IT, operasional data center dan disaster recovery center, Rehearsal Disaster Recovery Center,
memonitor kualitas jaringan data dan telepon, pengisian portal BUMN, penyediaan sarana dan prasarana kerja
karyawan baru, koordinasi kegiatan scanning, mengelola website perusahaan (www.ptppa.com) dan intranet
perusahaan (PPAWorld).
6. Kegiatan Pengadaan Perangkat TIK Perseroan 2015
Pada tahun 2015, Grup TI menyampaikan permohonan pengadaan perangkat TI sebanyak 17 pengadaan.
Perkembangan SDM Teknologi Informasi
Seminar/Workshop/Lokakarya Penyelenggara Waktu Pelaksanaan
Interpretasi Kriteria Penilaian Kinerja Unggulan BUMN Forum Ekselen BUMN 25-27 Mar 2015
BUMN Alignment-Be The One, Be Synergized Team Rumah Perubahan 6-8 Agt 2015
Penyusunan dan Analisis Laporan Keuangan bagi Non Akuntan Batch 1 Internal (Perseroan) 14-15 Sep 2015
Business Training Series: Productive Reporting System Telkom Sigma 30 Sep 2015
Penyusunan dan Analisis Laporan Keuangan bagi Non Akuntan Batch 2 Internal (Perseroan) 5-6 Okt 2015
Aplikasi Oracle Financials Optima Data Indonesia 19 Okt 2015
Paket Mikrotik-MTCNA-MTCRE ID-Networkers 14-18 Des 2015
Digital Marketing Info Digital Marketer 15-16 Nov 2015
Information Technology Infrastructure Library (ITIL) Foundation Version 3 Multimatics-PT Lifelong Learning 14-16 Des 2015
Teknologi Informasi
Tata Kelola Teknologi Informasi
Perseroan memiliki komitmen yang tinggi untuk
menerapkan tata kelola TI di lingkungan perusahaan
dengan benar. Tujuan implementasi tata kelola itu
dimaksudkan untuk mempercepat kinerja dan daya
saing bisnis Perseroan serta mempermudah kegiatan
pemantauan. Dalam menerapkan tata kelola TI yang
tepat, Perseroan selalu memperhatikan dan mematuhi
ketentuan dalam Panduan Penyusunan Pengelolaan TI
BUMN sesuai Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-02/
MBU/2013. Pembuatan Masterplan Teknologi Informasi
bertujuan sebagai blue print pengembangan teknologi
informasi Perseroan selama tahun 2015-2019 yang
selaras dengan Rencana Jangka Panjang Perusahaan
(RJPP) untuk mendukung strategi perusahaan.
Perseroan telah menyusun masterplan tersebut dan
telah menyampaikannya kepada Kementerian BUMN
pada bulan Februari 2015.
Biaya Pengembangan Teknologi Informasi
Pengembangan Teknologi Informasi dilakukan terus
menerus untuk peningkatan efektifitas dan efisiensi
kinerja perseroan. Pengembangan dilakukan meliputi
aplikasi Enterprise Resource Planning untuk modul
Fixed Asset dan konsolidasi keuangan anak usaha,
pengembangan Prototyping Dashboard keuangan,
implementasi peremajaan perangkat keamanan jaringan,
kajian terhadap Grand Design Cloud System Perseroan,
Peremajaan PC serta Penambahan Kapasitas Mailbox.
Penyerapan anggaran Grup IT di tahun 2015
sebesar 54.92% dari total anggaran sebesar
Rp3,564,175,000,00.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 61
Analisa danPembahasan Manajemen
Tata KelolaPerusahaan
Tanggung Jawab SosialPerusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Strategi dan Rencana Pengembangan Teknologi
Informasi
Strategi TI untuk tahun berikutnya tidak terlepas
untuk mendukung strategi dan kebijakan usaha yang
dilakukan untuk mencapai sasaran perseroan.
Dengan mempertimbangkan berbagai tantangan dalam
memenuhi harapan bisnis terhadap TI yang sesuai
dengan strategi perusahaan maka harapan perseroan TI
Perseroan berperan sebagai enabler bisnis perusahaan
untuk memaksimalkan nilai melalui proses yang efisien
dan optimalisasi shared services.
Strategi dan Harapan Bisnis
Layanan SDM Teknologi
Information
INFORMATION COMES TO YOUTI memiliki tag line: Information Comes To You.
Sesuai dengan tag line maka seluruh aktivitas TI
untuk memenuhi kebutuhan bisnis dan operasional
harus diarahkan untuk menghasilkan informasi yang
memiliki nilai dan secara aktif mendorong informasi
tersebut kepada pihak yang relevan dalam pengambilan
keputusan.
Strategi di bidang data dan informasi. Untuk memenuhi
kebutuhan unit usaha akan informasi business
intelligence, data yang bersumber dari internal dan
eksternal Perseroan disimpan di datawarehouse
Perseroan yang selanjutnya diolah menjadi informasi
business intelligence dan dapat diakses dengan mudah
oleh unit usaha Perseroan.
Strategi di bidang layanan TI. Layanan TI akan diberikan
kepada internal perseroan maupun untuk shared services kepada anak perusahaan. Pengembangan
portofolio layanan serta implementasi akan berdasarkan
kepada ITIL framework yang meliputi service strategy,
service design, service transition, service operation
dan continual service improvement. Pengembangan
portofolio layanan TI harus mempertimbangkan cost-benefit.
Strategi Di Bidang Teknologi
Dari sisi aplikasi TI akan berperan serta dalam
mengkomunikasikan kegiatan bisnis Perseroan dengan
mengembangkan aplikasi customer relationship
manajemen dan sales plan, serta mendukung kegiatan
branding dan digital marketing, mengembangkan
aplikasi untuk pengelolaan aset dan dokumen aset,
administrasi transaksi efek dan obligasi. Untuk
mendukung pelebaran bisnis Perseroan ke sektor
properti maka TI akan mengembangkan teknologi Smart
Building untuk meningkatkan nilai jual aset properti,
Pengembangan lebih lanjut dari aplikasi yang saat ini
berjalan yaitu payroll, personal information, training
and development adalah pengembangan performance management, career path dan knowledge management, Mengembangkan sistem informasi pengelolaan dan
akuntansi kegiatan/proyek dengan memanfaatkan
aplikasi Oracle.
Pengembangan infrastruktur TI mengacu pada arsitektur
infrastruktur yang dibangun berdasarkan kebutuhan
layanan bisnis perusahaan antara lain untuk cloud
computing platform, topologi network yang digunakan
mengacu kepada Cisco Datacenter Topology Network
dan peningkatan sistem keamanan jaringan.
Strategi Di Bidang SDM
Strategi penyediaan sumber daya manusia TI
PT Perseroan untuk tahun 2016 adalah menyediakan
dan mengembangkan kapasitas dan kapabilitas
sumber daya manusia yang efektif, efisien dan memiliki
keunggulan kompetitif.
Ikhtisar Utama Profil PerusahaanLaporan Manajemen
Analisa danPembahasanManajemen
Analisa danPembahasan Manajemen
Tata KelolaPerusahaan
Tanggung Jawab SosialPerusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tinjauan Umum 64
Tinjauan Operasi Per Segmen Usaha 65
Pengelolaan Usaha Induk Perusahaan 65
Bidang Pengelolaan Aset 65
Bidang Restrukturisasi/Revitalisasi BUMN
66
Bidang Investasi 67
Bidang Jasa Konsultasi Bisnis 69
Pengelolaan Entitas Anak dan Entitas Asosiasi
69
Tinjauan Kinerja Keuangan 72
Laba-Rugi 72
Posisi Keuangan 73
Liabilitas 74
Ekuitas 75
Arus Kas 75
Pembahasan Tentang Kemampuan Membayar Utang
75
Pembahasan Tentang Kolektibilitas Piutang
76
Struktur Modal 76
Kebijakan Manajemen Atas Struktur Modal
76
Ikatan Material Untuk Investasi Barang Modal
76
Investasi Barang Modal 76
Target, Realisasi, Proyeksi 77
Informasi dan Fakta Material Yang Terjadi Setelah Tanggal Laporan Akuntan
77
Prospek Usaha 2016 77
Aspek Pemasaran 77
Kebijakan Dividen 78
Program Kepemilikan Saham 78
Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum
78
Informasi Material MengenaiInvestasi, Ekspansi, Divestasi,Penggabungan/Peleburan Usaha, Akuisisi Atau Restrukturisasi Utang/Modal
78
Transaksi Material Mengandung Benturan Kepentingan Dan/Atau Transaksi Dengan Pihak Afiliasi
78
Perubahan Peraturan Perundangundangan Yang Berpengaruh Signifikan Terhadap Perusahaan
80
Kebijakan Akuntansi 80
Informasi Kelangsungan Usaha 80
Tingkat Kesehatan Perusahaan 82
Aspek Keuangan 82
Aspek Operasional 82
Aspek Administrasi 82
Pencapaian Key Performance Indicators (KPI)
82
Aspek Keuangan dan Pasar 82
Aspek Fokus Pelanggan 83
Aspek Efektivitas Produktivitas dan Proses
83
Aspek Fokus Tenaga Kerja 83
Aspek Kepemimpinan, Tata Kelola dan Tanggung Jawab Kemasyarakatan
83
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 201564
Ikhtisar Utama Profil PerusahaanLaporan Manajemen
Tinjauan Umum
Kondisi perekonomian global di akhir tahun 2015 belum
menunjukkan perbaikan. Pada awalnya, Bank Dunia
memperkirakan pertumbuhan akan mencapai 2,9%.
Namun realisasinya hanya sebesar 2,4%, lebih rendah
dibandingkan tahun 2014 yang sebesar 2,6%.
Karena itulah, tahun 2015 menjadi tantangan serius
yang harus dihadapi oleh dunia usaha, mengingat
kondisi global tersebut memberikan imbas bagi
perekonomian domestik. Menurut Badan Pusat Statistik
(BPS), pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun
2015 hanya 4,79% (YoY), tidak lebih baik dibandingkan
tahun 2014 yang mencapai 5,02%.
Perlambanan perekonomian global dan nasional
tersebut, di antaranya akibat tekanan dari harga
komoditas yang menurun sebagai dampak atas
melemahnya tingkat permintaan. Perdagangan
antarnegara pun mengalami kelesuan.
Data BPS juga mengungkapkan, secara kumulatif
nilai ekspor Indonesia pada tahun 2015 mencapai
USD150,25 miliar atau turun 14,62% dibanding
periode yang sama tahun 2014. Sedangkan nilai
impor mencapai USD142,74 miliar atau turun 19,89%
dibandingkan tahun sebelumnya.
Bahkan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS sempat
mencapai titik terendahnya setelah tahun 1998, saat
posisinya berada di atas Rp14.000 per Dolar AS. Pada
akhir 2015, data Bank Indonesia menyebutkan bahwa
kurs tengah Rupiah berada di posisi Rp13.864 per Dolar
AS.
Dari sisi suku bunga, selama 2015 bisa dikatakan
suku bunga masih cukup tinggi. Kenaikan suku bunga
acuan Bank Indonesia telah terjadi secara beruntun
yang terjadi sejak dua tahun lalu, hingga saat ini masih
tinggi. Jika pada Januari 2013 sebesar 5,75%, hingga
Desember 2015 masih dipatok 7,50%. Kondisi ini ikut
mempengaruhi daya beli masyarakat serta kemampuan
ekspansi dan produksi dunia usaha.
Situasi seperti inilah yang dialami Perseroan pada tahun
2015. Walaupun tidak berpotensi terkena dampak
langsung, namun sejumlah kegiatan usaha perlu
diwaspadai, misalnya terkait dengan investasi.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 65
Analisa danPembahasan Manajemen
Tata KelolaPerusahaan
Tanggung Jawab SosialPerusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tinjauan Operasi Per Segmen UsahaKegiatan usaha Perseroan dijalankan berdasarkan Pasal
3 Anggaran Dasar Perusahaan. Maksud dan tujuan
dari kegiatan usaha yang dijalankan Perseroan yakni
turut melaksanakan dan menunjang kebijakan dan
agenda Pemerintah di bidang ekonomi dan program
pembangunan nasional pada umumnya.
Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut Perseroan
melakukan kegiatan usaha yang meliputi:
1. Pengelolaan aset negara yang berasal dari Badan
Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) setelah
pengakhiran tugas dan pembubaran BPPN, untuk
dan atas nama Menteri Keuangan;
2. Restrukturisasi/revitalisasi Badan Usaha Milik
Negara (”BUMN”);
3. Kegiatan investasi; dan
4. Kegiatan pengelolaan aset BUMN.
Selain kegiatan usaha utama sebagaimana tersebut
di atas, Perseroan dapat melakukan kegiatan usaha
dalam rangka optimalisasi pemanfaatan sumber daya
perusahaan untuk:
1. Jasa konsultansi, berupa jasa konsultansi:
• Bisnis dan manajemen
• Penjualan dan/atau pengembangan aset
2. Pengelolaan aset milik Negara selain aset Negara
yang berasal dari BPPN; Pemerintah Daerah;
badan hukum yang dimiliki dan/atau didirikan oleh
Negara selain Badan Usaha Milik Negara; Badan
Usaha Milik Daerah dan Swasta, termasuk anak
perusahaan BUMN, perusahaan patungan, meliputi
kegiatan sebagai berikut:
• Melakukan penjualan aset termasuk saham dan
piutang
• Melakukan penyewaan aset
• Melakukan restrukturisasi piutang termasuk
penagihan piutang
• Melakukan restrukturisasi perusahaan
• Pengembangan dan pendayagunaan aset
termasuk melalui kerja sama dengan pihak lain
Pengelolaan Usaha Induk PerusahaanSecara ringkas uraian mengenai segmen/bidang usaha
Perseroan dikelompokkan sebagai berikut:
1. Bidang Pengelolaan Aset
2. Bidang Restrukturisasi/revitalisasi BUMN
3. Bidang Investasi
4. Bidang Jasa Konsultansi
Sepanjang tahun 2015, Perseroan mencatat sejumlah
pencapaian kinerja dan operasional dari masing-masing
segmen/bidang kegiatan usaha tersebut, dengan
perincian sebagai berikut:
BIDANG PENGELOLAAN ASETKegiatan utama dalam segmen usaha Pengelolaan Aset
adalah mengelola aset negara yang berasal dari Badan
Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Walaupun
dalam perkembangannya, Perseroan juga melakukan
pengelolaan aset badan usaha milik Negara (BUMN).
Pada tahun 2015, Perseroan telah menyepakati
Perjanjian Pengelolaan Aset Eks BPPN untuk periode
1 Januari-31 Desember 2015. Perjanjian tersebut
ditandatangani bersama Menteri Keuangan pada 31
Agustus 2015, dengan Imbalan Pengelolaan Aset yang
diperoleh Perseroan sebesar Rp14,36 miliar.
Aset-aset yang diserahkelolakan meliputi empat aset
saham dan satu aset kredit. Total nilai asetnya mencapai
Rp967,18 miliar.
Kegiatan Pengelolaan Aset Eks-BPPNSesuai dengan Perjanjian Pengelolaan Aset tahun 2015,
Perseroan melaksanakan pengelolaan aset milik Menteri
Keuangan yang terdiri dari:
A. Aset Saham Non Bank, antara lain:1. PT Jembo Cable Company Tbk (“Jembo”)
2. PT Asia Natural Resources (“Asia”)
3. PT Sejahtera Eka Graha (“SEG”)
4. PT Tuban Petrochemical Industries
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 201566
Ikhtisar Utama Profil PerusahaanLaporan Manajemen
B. Aset Kredit/Aset Hak TagihPT Tuban Petrochemical Industries
Secara umum, kegiatan pengelolaan aset saham eks
BPPN yang dilakukan oleh Perseroan adalah sebagai
berikut:
1. Kegiatan pemeliharaan aset saham yang mencakup
antara lain: pemutakhiran data aset saham, kegiatan
penyimpanan dan penatausahaan dokumen aset
saham, dan pencatatan kepemilikan atas aset
saham.
2. Sebagai penerima kuasa pemegang saham
melakukan kegiatan antara lain: pemantauan dan
pengkajian atas kinerja perusahaan dan tindakan
korporasi dari perusahaan yang dikelola, serta hadir
dan mengambil keputusan dalam RUPS.
3. Kegiatan dalam rangka penjualan saham.
Sedangkan kegiatan pengelolaan aset saham dan aset
kredit/aset hak tagih terhadap PT Tuban Petro dengan
nilai aset serah kelola sebesar Rp943,07 miliar.
Kinerja 2015Pendapatan Pengelolaan Aset diperoleh dari imbalan
pengelolaan aset dan imbalan kinerja. Tahun 2015,
pendapatan imbalan pengelolaan aset (IPA) eks-
BPPN mencapai sebesar Rp14,36 miliar, lebih kecil
dibandingkan realisasi tahun 2014 yang mencapai
Rp15,29 miliar.
BIDANG RESTRUKTURISASI/REVITALISASI BUMNPerseroan juga menjalankan segmen usaha di bidang
restrukturisasi/revitalisasi (R/R) BUMN. Dalam rangka
pelaksanaan restrukturisasi/revitalisasi BUMN, pada
tahun 2015 Perseroan telah melakukan kegiatan-
kegiatan antara lain sebagai berikut:
1. Melakukan langkah-langkah dan upaya penagihan
agar BUMN-BUMN dalam restrukturisasi/revitalisasi
dapat menyelesaikan kewajiban yang telah jatuh
tempo kepada Perseroan;
2. Melakukan monitoring atas pelaksanaan program
R/R yang mencakup proses produksi, fasilitas
produksi, efisiensi, pemasaran dan pelaksanaan
proyek; dan
3. Melaksanakan restrukturisasi/revitalisasi dengan
cara bekerja sama dengan mitra strategis.
Hingga 31 Desember 2015, saldo pokok pinjaman
dana restrukturisasi/revitalisasi yang telah diberikan
oleh Perseroan sebesar Rp1.460 miliar, atau mencapai
106,57% terhadap saldo pokok pinjaman dana
restrukturisasi/revitalisasi tahun 2014 sebesar Rp1.370
miliar.
Tinjauan Operasi Per Segmen Usaha
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 67
Analisa danPembahasan Manajemen
Tata KelolaPerusahaan
Tanggung Jawab SosialPerusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Kegiatan Restrukturisasi/Revitalisasi BUMNSesuai dengan tujuan pendiriannya, Perseroan telah melaksanakan kegiatan R/R untuk sejumlah BUMN
berdasarkan penugasan dari Menteri BUMN. Sampai dengan posisi tanggal 31 Desember 2015, Perseroan
melaksanakan kegiatan R/R untuk sejumlah BUMN sebagai berikut:
BUMN Dasar Pelaksanaan Kegiatan R/R
1. PT Dirgantara Indonesia (Persero) Surat Menteri BUMN No. S-452/MBU/2011 tanggal 8 Agustus 2011
2. PT Industri Kapal Indonesia (Persero) Surat Menteri BUMN No. S-365/MBU/2012 tanggal 13 Juli 2012
3. PT PAL Indonesia (Persero) Surat Menteri BUMN No. S-776/MBU/2009 tanggal 19 Oktober 2009
4. PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) Surat Menteri BUMN No. S-133/MBU/03/2015 tanggal 18 Maret 2015
5. PT Kertas Kraft Aceh (Persero) Surat Menteri BUMN No. S-133/MBU/03/2015 tanggal 18 Maret 2015
6. PT Kertas Leces (Persero) Surat Menteri BUMN No. S-133/MBU/03/2015 tanggal 18 Maret 2015
7. PT Industri Sandang Nusantara (Persero) Surat Menteri BUMN No. S-133/MBU/03/2015 tanggal 18 Maret 2015
8. PT Industri Gelas (Persero) Surat Menteri BUMN No. S-133/MBU/03/2015 tanggal 18 Maret 2015
9. PT Survai Udara Penas (Persero) Surat Menteri BUMN No. S-133/MBU/03/2015 tanggal 18 Maret 2015
10. PT Boma Bisma Indra (Persero) Surat Menteri BUMN No. S-721/MBU/2009 tanggal 6 Oktober 2009
Pelaksanaan kegiatan R/R dapat disertai dengan
pemberian bantuan pendanaan kepada BUMN
dimaksud yang berasal dari dana Penyertaan Modal
Negara (PMN) Perseroan ataupun yang berasal dari
dana korporasi Perseroan sendiri.
Kinerja 2015Sampai dengan 31 Desember 2015, Perseroan
telah menerima pembayaran dari BUMN baik untuk
pemenuhan kewajiban bunga/tunggakan bunga
pinjaman ataupun kewajiban angsuran pokok pinjaman,
senilai Rp116,34 miliar.
Pada tahun 2015, Perseroan juga telah menyalurkan
sejumlah bantuan dana kepada BUMN. Dana tersebut
ada yang berasal dari dana PMN, yaitu sebesar Rp1,46
triliun. Sedangkan dari dana Perseroan yang merupakan
dana talangan, sebesar Rp199,29 miliar. Penyaluran
dana juga ada yang berbentuk pembelian Promissory
Notes, yaitu sebesar Rp229,26 miliar.
BIDANG INVESTASISegmen usaha investasi merupakan bidang usaha lain
yang dijalankan Perseroan. Kegiatan usaha tersebut
telah diatur dalam Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan.
Kegiatan investasi Perseroan yang dimaksud adalah
sebagai berikut:
1. Investasi langsung maupun tidak langsung berupa:
a. Pemberian pinjaman untuk membiayai proyek
dan/atau kegiatan usaha lainnya.
b. Penempatan dana pada suatu proyek atau
kegiatan usaha lainnya.
c. Pembelian, pengembangan, dan/atau penjualan/
penyewaan aset.
d. Melakukan penyertaan (dalam rangka pendirian,
pembelian saham yang telah dikeluarkan atau
saham dalam simpanan) pada perusahaan yang
bersifat sementara dalam rangka peningkatan
nilai untuk dijual kembali.
2. Investasi pada instrumen Surat Berharga berupa:
a. Pembelian Surat Utang termasuk kuasi ekuitas
yang tercatat di Bursa Efek atau yang tidak
tercatat di Bursa Efek; dan
b. Pembelian saham, warrant dan produk derivative
lainnya melalui Bursa Efek.
Kegiatan InvestasiSepanjang tahun 2015, kegiatan investasi Perseroan
direalisasikan baik kepada entitas anak maupun dengan
perusahaan lain dalam bentuk business-to-business,
serta investasi portofolio. Untuk kegiatan investasi di
luar portofolio, bentuk investasi Perseroan antara lain:
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 201568
Ikhtisar Utama Profil PerusahaanLaporan Manajemen
a. Aset Tegal
Pada tanggal 6 Mei 2015 telah ditandatangani
Perjanjian Kerja sama antara Perseroan dengan
PT Nindya Karya (Persero) untuk menjalankan
proyek Tegal, yaitu membangun 284 unit rumah dan/
atau ruko di Jl. Pala Raya Tegal, Jawa Tengah di
atas tanah seluas 6 hektar. Pada tanggal 23 Agustus
2015 dilaksanakan acara Ground Breaking dan
Launching perumahan Green Teksin. Sampai dengan
akhir Desember 2015, 1 unit ruko sudut telah terjual
dan rencananya akan dilakukan serah terima paling
lambat Agustus 2016.
b. Aset Tegal 2
Perseroan telah ditetapkan sebagai pemenang
lelang Aset Tegal 2 dengan Harga Pokok untuk
SHGB No. 123 sebesar Rp23,97 miliar dan dan
SHGB No. 194 sebesar Rp18,72 miliar. Perseroan
telah melunasi seluruh biaya pengambilalihan
tersebut.
c. Aset Paledang (Proyek Perumahan Cempaka Hijau)
Proyek Perumahan Cempaka Hijau telah
membukukan pendapatan sebesar Rp9,7 miliar
dengan perolehan laba bersih sebesar Rp252
juta. Angka tersebut diperoleh dari pengakuan
pendapatan 11 pelanggan yang sudah
menandatangani Berita Acara Serah Terima. Pada
tahun 2015, Kantor Akuntan Publik Amir Abadi Jusuf
dan Rekan telah melakukan audit terhadap laporan
keuangan tahun buku 2014 Proyek Perumahan
Cempaka Hijau.
d. Kerja Sama dengan PT Pertani (Persero)
Sejumlah kegiatan investasi pada PT Pertani,
antara lain berupa kerja sama investasi benih
yang dilakukan di akhir tahun 2014, namun baru
disepakati pada periode Triwulan II tahun 2015
dalam bentuk pembiayaan proyek terkontrak
pengadaan benih Pemerintah Provinsi dengan
sumber APBN-P 2015, yakni Kontrak Benih Upaya
Khusus (Upsus). Perseroan telah menandatangani
perjanjian pinjaman jangka pendek untuk membiayai
pengadaan benih terkontrak antara PT Pertani
(Persero) dengan seluruh Pemerintah Provinsi di
Indonesia, senilai Rp54,5 miliar dengan jangka
waktu 1 (satu) tahun.
e. Kerja Sama dengan PT Polytama Propindo
Seluruh kewajiban pokok PT Polytama kepada
Perseroan dapat diselesaikan per tanggal 28
Desember 2015, dengan memberikan discount
Denda sebesar 50%. Perseroan juga memberikan
fasilitas modal kerja kepada PT PPA Kapital untuk
melakukan kerjasama perdagangan polypropylene
flake dengan PT Polytama, setinggi-tingginya Rp17
miliar. Hal ini untuk menangkap peluang bisnis atas
nice product dalam bentuk polypropylene flake
dengan memanfaatkan kapasitas produksi
PT Polytama yang masih bisa digunakan.
f. Kerja Sama dengan PT Berdikari (Persero)
Kerja sama antara Perseroan dengan PT Berdikari
adalah berupa pembiayaan modal kerja berupa
pinjaman jangka pendek (“PJP”) yang terbagi
menjadi dua tahap. Pada PJP 1, nilai pinjaman
sebesar Rp20 miliar dengan jangka waktu 8 bulan
dan tenor 16,5%. Sedangkan PJP 2 senilai Rp20
miliar, dengan jangka waktu 3 bulan dan tenor
16,5%.
g. Kerja Sama Konsorsium dengan PT Nindya Karya
(Persero)
Kerja sama dimaksud terkait dengan tender investor
jalan tol ruas Pandaan-Malang. Per 31 Desember
2015, Konsorsium PPA-NK telah mengikuti
proses pra kualifikasi dan dinyatakan lolos. Tahap
selanjutnya akan dilakukan proses tender dengan
estimasi pelaksanaan secepat-cepatnya bulan
Februari 2016.
h. Kerja Sama Pembangunan Proyek waduk
terintegrasi untuk pengendalian banjir Jakarta
(Bendung Cascading)-Perseroan, PT Hutama Karya,
PT Jaya Konstruksi dan PT PAM Jaya.
Tinjauan Operasi Per Segmen Usaha
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 69
Analisa danPembahasan Manajemen
Tata KelolaPerusahaan
Tanggung Jawab SosialPerusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Saat ini, tindak lanjut pembangunan Proyek Bendungan
Cascading menunggu kesepakatan antara Menteri
BUMN dan Gubernur DKI Jakarta.
Kinerja 2015Realisasi Pendapatan Hasil Investasi pada tahun 2015
adalah sebesar Rp127,53 miliar. Sumber pendapatan
hasil investasi terutama berasal dari laba penjualan
saham sebesar Rp56,03 miliar dan pendapatan dari
bunga deposito berjangka dan SPN sebesar Rp60,12
miliar.
Saldo Investasi yang Dilakukan Per 31 Desember 2015
(Rp Juta)
No Jenis InvestasiSaldo Per 31
Desember 2015
1 Portofolio Saham dan Obligasi 71.394
2 Saham (Available for Sale) 114.524
3 Investasi Langsung: Promissory Notes 134.029
4 Investasi pada Ventura Bersama 593.204
5 Properti Investasi 275.097
6 Investasi jangka panjang yang dilakukan Entitas Anak
592
Jumlah 1.188.840
BIDANG JASA KONSULTANSI BISNISSelain kegiatan usaha utama sebagaimana ketentuan
dalam Anggaran Dasar, Perseroan melakukan kegiatan
usaha dalam rangka optimalisasi pemanfaatan sumber
daya perusahaan dalam bentuk usaha jasa konsultansi.
Kegiatan jasa konsultansi yang dijalankan Perseroan
meliputi:
1. Jasa Konsultansi Bisnis dan Manajemen
2. Jasa Konsultansi Penjualan dan/atau
pengembangan aset
Kinerja 2015Pendapatan imbalan jasa konsultansi tahun 2015
mencapai sebesar Rp11,473 miliar, atau naik sebesar
82% dibandingkan dengan tahun 2014 yang mencapai
sebesar Rp6,30 miliar.
Pada tanggal 21 Desember 2015 Perseroan menerima
Imbalan jasa konsultansi dari PT Rukindo sebesar
Rp250 juta. Pembayaran tersebut diperoleh untuk jasa
pendampingan pembahasan permasalahan hukum
kapal di India bersama Tim Jaksa Agung Muda Tata
Usaha Negara, Kejaksaan Agung RI.
Perseroan juga dipercaya menjadi konsultan dalam
penjualan aset PT Pertamina (Persero), yaitu berupa
lahan seluas 219.940 meter persegi yang terletak di
Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat (“Aset Kapuk”).
Hingga berakhirnya tahun buku 2015, proses penjualan
kepada calon investor masih berlangsung.
Perseroan menjadi konsultan untuk penyusunan
Proyeksi Keuangan dan Opsi Skema Restrukturisasi
Utang PT Dok dan Perkapalan Surabaya (Persero) (“PT
DPS”). PT DPS merupakan perusahaan galangan kapal
milik negara yang bergerak di bidang pembangunan
kapal baru dan reparasi kapal. Hingga berakhirnya
tahun buku 2015, dua kreditur telah sepakat dengan
skema restrukturisasi utang yang ditawarkan, yaitu Bank
Muamalat Indonesia dan Bank Bukopin Syariah.
PENGELOLAAN ENTITAS ANAK DAN ENTITAS ASOSIASIHingga berakhirnya tahun buku 2015, Perseroan
memiliki lebih dari 50% saham pada tiga entitas anak
dan 49% saham pada satu entitas asosiasi. Entitas
anak yang berada dalam pengelolaan Perseroan adalah
PT PPA Finance, PT PPA Kapital, PT Nindya Karya, dan
PT Nindya Beton yang merupakan entitas asosiasi.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 201570
Ikhtisar Utama Profil PerusahaanLaporan Manajemen
Secara umum kinerja entitas anak perusahaan menunjukkan perkembangan yang baik.
Tabel Kinerja Entitas Anak
Entitas Anak & Entitas Asosiasi Domisili AktivitasPresentase Kepemiilkan
Tahun OperasiJumlah Aset
(dalam Rp juta)Laba 2015
(dalam Rp juta)
PT PPA Finance (“PT PPAF”) Jakarta Pembiayaan 99.999 2009 590,456 10,560
PT PPA Kapital (“PT PPAK”) Jakarta Pembiayaan 99.999 2012 54,580 (3,653)
PT Nindya Karya (“PT NK”) Jakarta Konstruksi 99.000 1961 3,498,330 68,624
Tinjauan Operasi Per Segmen Usaha
PT PPA FinancePT PPAF mulai beroperasi sejak 21 Desember 2009
berdasarkan surat persetujuan Menteri Negara
BUMN No. S-360/MBU/2009 tanggal 27 Mei 2009.
Berdasarkan surat tersebut, Perseroan membentuk
PT PPAF dengan kepemilikan saham sebesar 99,999%.
Kegiatan usaha utama PT PPAF adalah pembiayaan,
dengan kegiatan usaha yang mencakup: 1) Sewa Guna
Usaha (leasing); 2) Anjak Piutang (factoring); dan 3)
Pembiayaan Konsumen (consumer financing).
Kinerja 2015• Untuk kinerja operasional, pencairan pembiayaan
perusahaan selama tahun 2015 sebesar Rp672,7
Miliar.
• Pada tahun 2015, PT PPAF memperoleh fasilitas
pinjaman dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero).
Total Fasilitas pinjaman menjadi sebesar Rp250
milliar ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja
perusahaan dalam meningkatkan aset serta
profibiltas perusahaan dan mencapai target yang
telah di tetapkan.
• Kemudian, PT PPAF juga menerbitkan medium term notes (MTN) Seri C sebesar Rp50 milliar.
Penerbitan MTN ini adalah lanjutan dari MTN Seri A
dan B sebelumnya pada tahun 2014. PT PPAF juga
memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank Victoria
International. Fasilitas pinjaman tersebut sebesar
Rp50 milliar, hal ini merupakan fasilitas yang bersifat
back to back.
• Pada tahun 2015 PT PPAF juga mengikuti Kegiatan
Pasar Keuangan Rakyat yang diadakan oleh Otoritas
Jasa Keuangan (OJK).
Sedangkan untuk kinerja keuangan, pada tahun 2015
realisasi pendapatan usaha PT PPAF sebesar Rp66,19
miliar atau 115% di atas RKAP yang sebesar Rp57,51
miliar. Sedangkan beban usaha mencapai Rp55,15
miliar. Dengan demikian, laba usaha yang mencapai
Rp11,03 miliar.
PT PPA KapitalPT PPAK beroperasi sejak 22 Juni 2011 berdasarkan
persetujuan Menteri Negara BUMN melalui surat Nomor:
S-372/MBU/2011 tanggal 22 Juni 2011. Berdasarkan
surat tersebut, Perseroan membentuk PT PPAK dengan
kepemilikan saham sebesar 99,996%. Kegiatan usaha
utama PT PPAK adalah jasa, dengan kegiatan usaha
yang mencakup:
1. Melakukan jasa pengelolaan investasi dalam bentuk
pembelian dan penjualan efek (tidak dalam fungsi
sebagai Manajer Investasi).
2. Melakukan kegiatan usaha jasa di bidang
pengelolaan aset, baik aset milik sendiri atau aset
milik pihak lain yang diserahkelolakan kepada
Perseroan.
3. Melakukan kegiatan usaha di bidang jasa
konsultansi (tidak dalam fungsi sebagai Manajer
Investasi), jasa konsultansi manajemen, jasa
konsultansi keuangan dan jasa konsultansi
pengelolaan aset.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 71
Analisa danPembahasan Manajemen
Tata KelolaPerusahaan
Tanggung Jawab SosialPerusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Kinerja 2015Pada tahun 2015, PT PPAK melakukan persiapan
sumber daya manusia untuk menjalankan kegiatan
usaha tahun 2016. Adapun kegiatan usaha yang
dilakukan adalah mengakuisisi Pabrik Kelapa Sawit
Kuansing yang terletak di Desa Kebon Lado, Kabupaten
Kuantan Singingi, Propinsi Riau dengan nilai akuisisi
sebesar Rp28.6 miliar.
Untuk kinerja keuangan, pada tahun 2015 realisasi
pendapatan usaha PT PPAK sebesar Rp150 juta.
Sedangkan beban usaha mencapai Rp6,9 miliar.
Dengan demikian, laba usaha yang diperoleh adalah
minus Rp6.8 miliar.
PT Nindya Karya (Persero) (PT NK)PT Nindya karya (PT NK) beroperasi sejak tahun 1961.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 69 tanggal 13 Agustus Tahun 2012, Perseroan
melakukan penyertaan modal pada PT NK sebesar
Rp499.997.421.000 (Rupiah penuh) atau 99% dari
modal disetor dan ditempatkan. Kegiatan usaha utama
PT NK adalah jasa konstruksi. Kinerja PT NK secara
singkat dari pencapaian aset per 31 Desember 2015
sebesar Rp3.490 miliar dengan jumlah pendapatan
tahun 2015 mencapai Rp3.610 miliar.
Kinerja 20151. Pemasaran tender diikuti sebesar Rp30.287 miliar
atau 112,26% dari RKAP. Tender dimenangkan
sebesar Rp9.036 miliar atau 134,97% terhadap
RKAP, apabila dibandingkan dengan realisasi tender
yang dimenangkan tahun lalu meningkat cukup
signifikan yaitu sebesar 244,24%.
2. Kontrak tersedia sebesar Rp11.407 miliar yang
terdiri dari kontrak lama dan kontrak baru atau
107,51% dari RKAP. Apabila dibandingkan dengan
kontrak tersedia tahun lalu meningkat sebesar
136,91%.
3. Pendapatan Usaha sebesar Rp3.613 miliar atau
87,42% dari RKAP. Apabila dibandingkan dengan
pendapatan usaha tahun lalu meningkat hampir dua
kali yaitu sebesar 192,05%.
4. Laba Bersih sebesar Rp68,6 miliar atau 83% dari
RKAP. Apabila dibandingkan dengan laba bersih
tahun lalu meningkat sebesar 53%.
5. Investasi hanya tercapai sebesar Rp5,1 miliar atau
8,60% dari RKAP, dan hanya 25,38% terhadap
tahun lalu sebesar Rp20,4 miliar, dikarenakan
kebijakan manajemen masih lebih murah dengan
leasing dan efisien dari segi pemeliharaan.
6. Jumlah pegawai 718 orang atau 90,66% dari RKAP,
hal ini proporsional dengan pencapaian pendapatan
usaha.
7. Aset perusahaan sebesar Rp3.498 miliar atau
133,61% terhadap RKAP dan 139,59% terhadap
tahun lalu.
8. Rasio Keuangan Likuiditas tahun 2015 adalah
117,13% dan tahun 2014 adalah 116,12%;
Rentabilitas tahun 2015 adalah 11,27% dan tahun
2014 adalah 8,30%; Solvabilitas tahun 2015 adalah
121,06% dan tahun 2014 adalah 127,62% dan Net
Profit Margin tahun 2015 adalah 1,83% dan tahun
2014 adalah 3,54%.
9. Tingkat Kesehatan Perusahaan untuk tahun 2015
termasuk dalam kriteria “Sehat A” dengan skor
74,50 atau tidak mencapai target RKAP yaitu
kriteria “Sehat AA” dengan skor 82,50. Tahun 2014,
Perseroan mencapai “Sehat A” dengan skor 77,00.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 201572
Ikhtisar Utama Profil PerusahaanLaporan Manajemen
Tinjauan Kinerja KeuanganLABA-RUGIHingga berakhirnya tahun buku 2015, total laba usaha yang berhasil dibukukan sebesar Rp360,95 miliar, naik
139,07% dibandingkan tahun 2014 yang sebesar Rp150,98 miliar.
Sedangkan laba per saham Perseroan pada tahun 2015 mencapai Rp85.280, naik 46,23% dibandingkan tahun 2014
yang sebesar Rp58.318.
Berikut ini penjelasan laba-rugi dalam tiga tahun terakhir (2013-2015) (Rp Juta)
Uraian 2015 2014 2013
Pendapatan Usaha 3.969.614 2.151.805 1.995.195
Beban Usaha (3.608.667) (2.000.826) (1.874.435)
Laba Usaha 360.947 150.979 120.760
Laba Sebelum Pajak 185.888 121.835 158.950
Laba Tahun Berjalan 170.962 116.893 103.517
Laba Komprehensif yang dapat diatribuskan kepada:
Pemilik Entitas Induk 129.337 216.502 87.331
Kepentingan non Pengendali 664 665 417
Laba Per Saham (dalam angka penuh) 85.280 58.318 51.635
Pendapatan UsahaTotal pendapatan usaha yang berhasil dibukukan oleh Perseroan sepanjang tahun 2015 mencapai Rp3.969 miliar,
naik 84,65% dibandingkan tahun 2014 yang sebesar Rp2.151 miliar. Kontribusi pendapatan terbesar berasal dari
pendapatan jasa konstruksi, yaitu 91,02% dari total pendapatan usaha.
Tabel Pendapatan Usaha Dalam 3 Tahun Terakhir (2013-2015) (Rp Juta)
No Keterangan 2015 2014 2013
1 Pendapatan Jasa Konstruksi 3.613.197 1.897.075 1.809.899
2 Pendapatan Hasil Investasi 127.533 135.545 59.144
3 Pendapatan Bunga dan Provisi atas Pinjaman yang Diberikan 196.457 94.842 74.363
4 Pendapatan Imbalan Pengelolaan Aset (IPA) eks BPPN 14.365 15.288 48.245
5 Pendapatan Imbalan Jasa Konsultansi 11.473 6.300 2.777
6 Pengelolaan Aset BUMN 5.160 - 202
7 Pendapatan Penggantian Biaya 1.429 2.755 565
Jumlah 3.969.614 2.151.805 1.995.195
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 73
Analisa danPembahasan Manajemen
Tata KelolaPerusahaan
Tanggung Jawab SosialPerusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Beban UsahaPada tahun 2015, total beban usaha Perseroan mencapai Rp3.608 miliar, naik 80,36% dibandingkan tahun 2014
yang sebesar Rp2.000 miliar. Beban usaha terbesar berasal dari beban proyek yang memberikan kontribusi sebesar
89,17% dari total beban usaha atau sebesar Rp3.218 miliar.
Tabel Beban Usaha Dalam 3 Tahun Terakhir (2013-2015) (Rp Juta)
Jenis Beban 2015 2014 2013
Beban Proyek 3.218.025 1.724.742 1.703.082
Pegawai 196.575 174.514 99.550
Beban Bunga Bank 54.978 25.177 10.237
Sewa dan Asuransi 30.865 24.354 22.837
Penyisihan Penurunan Nilai Piutang 19.122 26.589 (4.997)
Perjalanan Dinas 14.798 2.034 3.302
Investasi 8.568 1.881 1.993
Pemasaran dan Penjualan 8.318 - -
Imbalan Pasca Kerja-Bersih 13.358 2.443 2.500
Keperluan Kantor 3.885 6.772 5.614
Penyusutan 10.480 5.090 536
Jasa Konsultan 1.699 865 8.198
Lain-lain (di bawah Rp1 miliar) 27.996 6.365 21.583
Jumlah Beban Usaha 3.608.667 2.000.826 1.874.435
POSISI KEUANGANAset Perseroan per 31 Desember 2015 mencapai Rp7.300 miliar, tumbuh 39,92% dibandingkan tahun 2014 sebesar
Rp5.217 miliar. Kenaikan ini didorong oleh kenaikan aset lancar mencapai 54,84% dibandingkan tahun 2014.
Sedangkan aset tidak lancar hanya mengalami kenaikan 18,25%.
Kenaikan aset lancar pada tahun 2015 terbesar berasal dari kenaikan jumlah kas dan setara kas dari Perseroan
dan Anak Perseroan, PT Nindya Karya masing-masing sebesar Rp699,51 miliar dan Rp737,25 miliar. Kenaikan ini
berasal dari penerimaan dana PMN tahun 2015 pada Perseroan dan penerimaan uang muka proyek untuk Anak
Perseroan.
Kenaikan Aset tidak lancar sebesar 18,25% terbesar berasal dari kenaikan properti Investasi dan Investasi pada
ventura bersama masing-masing sebesar Rp110,59 miliar dan Rp64,12 miliar. Kenaikan pada properti Investasi
terbesar berasal dari Investasi tanah dan bangunan yang berlokasi di Kebayoran Baru, Jakarta dan tanah yang
berlokasi di Tegal. Kenaikan Investasi pada ventura bersama berasal dari kenaikan Investasi pada ventura Bersama
Perseroan dan PT Nindya Karya sebesar Rp44,04 miliar dan ventura Bersama PT Nindya Karya dan Lampiri sebesar
Rp41,29 miliar.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 201574
Ikhtisar Utama Profil PerusahaanLaporan Manajemen
Perkembangan aset Perseroan dalam 3 tahun terakhir (2013-2015) (Rp Juta)
Keterangan 2015 2014 2013
Aset Lancar 4.785.690 3.090.786 2.602.390
Aset Tidak Lancar 2.514.554 2.126.485 1.977.872
Total Aset 7.300.244 5.217.271 4.580.262
Liabilitas Jangka Pendek 2.695.688 1.971.067 1.846.701
Liabilitas Jangka Panjang 740.028 498.397 192.610
Total Liabilitas 3.435.716 2.469.464 2.039.311
Ekuitas 3.864.528 2.747.807 2.540.951
Total Liabilitas dan Ekuitas 7.300.244 5.217.271 4.580.262
Tinjauan Kinerja Keuangan
dari kenaikan utang konstruksi PT Nindya Karya untuk
membiayai proyek-proyeknya. Kenaikan utang bruto
kepada pihak ketiga berasal dari kenaikan utang
prestasi kerja sub-kontraktor PT Nindya Karya yang
belum diberita-acarakan.
Kenaikan liabilitas jangka panjang sebesar Rp241,63
miliar terbesar berasal dari kenaikan pinjaman bank
jangka panjang dan uang muka pemberi kerja masing-
masing sebesar Rp174,15 miliar dan Rp70,69 miliar.
LIABILITASLiabilitas Perseroan pada tahun 2015 mencapai
Rp3.435 miliar, naik 39,13% dibandingkan tahun 2014
yang sebesar Rp2.469 miliar. Baik liabilitas jangka
panjang maupun jangka pendek, keduanya mengalami
kenaikan masing-masing sebesar 48,48% dan 36,76%.
Kenaikan liabilitas jangka pendek terbesar berasal
dari kenaikan utang usaha dan utang bruto kepada
pihak ketiga masing-masing sebesar Rp512,73 miliar
dan Rp334,04 miliar. Kenaikan utang usaha berasal
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 75
Analisa danPembahasan Manajemen
Tata KelolaPerusahaan
Tanggung Jawab SosialPerusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Kenaikan pinjaman bank jangka panjang terbesar
berasal dari pinjaman Anak Perusahaan, PPA Finance
dan PT Nindya Karya masing-masing sebesar Rp188,93
miliar dan Rp48,40 miliar. Kenaikan uang muka pemberi
kerja berasal dari uang muka yang diterima PT Nindya
Karya untuk projek-projeknya di mana 78% kenaikan
berasal dari uang muka yang diterima dari Kementerian
Pekerjaan Umum.
EKUITASTotal ekuitas Perseroan pada tahun 2015 mencapai
Rp3.864 miliar, naik 40,64% dibandingkan tahun
2014 yang sebesar Rp2.747 miliar. Kenaikan ekuitas
Perseroan terbesar berasal dari uang muka setoran
modal sebesar Rp1.000 miliar yang berasal dari
penambahan modal Negara tahun 2015.
ARUS KASKas dan setara kas mengalami kenaikan sangat
signifikan, yaitu sebesar Rp1.411 miliar di tahun 2015.
Kenaikan kas dan setara kas ini berasal dari kenaikan
Kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi dan aktivitas
pendanaan masing-masing sebesar Rp728,94 miliar
dan Rp1.011,55 miliar dan penurunan kas Bersih
digunakan untuk aktivitas investasi sebesar Rp310,87
miliar. Kenaikan kas bersih diperoleh dari aktivitas
operasi terbesar berasal dari penerimaan kas oleh
pelanggan sebesar Rp3.820,58 miliar dikurangi dengan
pembayaran beban usaha sebesar Rp2.788,08 miliar.
Kenaikan kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan
terbesar berasal dari penerimaan penambahan modal
oleh Negara sebesar Rp1.000 miliar. Sedangkan
penurunan kas Bersih digunakan untuk aktivitas
Investasi terbesar berasal dari perolehan properti
Investasi dan aset tetap masing-masing sebesar
Rp114,76 miliar dan Rp64,78 miliar.
Perkembangan Arus Kas Dalam 3 Tahun Terakhir (2013-2015)
Uraian 2015 2014 2013
Kas Bersih diperoleh dari (digunakan untuk) Aktivitas Operasi 192.197 (536.747) 23.117
Kas Bersih diperoleh dari (digunakan untuk) Aktivitas Investasi (166.310) 144.555 (323.471)
Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan 1.385.850 374.301 102.119
Kenaikan (Penurunan) Bersih Kas dan Setara Kas 1.411.737 (17.891) (198.235)
Kas dan Setara Kas Awal Tahun 935.152 953.043 1.151.278
Kas dan Setara Kas Akhir Tahun 2.346.889 935.152 953.043
PEMBAHASAN TENTANG KEMAMPUAN MEMBAYAR UTANGSecara berkala, Perseroan senantiasa memantau Debt to Equity Ratio atau Rasio Utang terhadap Modal Sendiri.
Kemampuan Perseroan dalam membayar utang yang jatuh tempo dapat diukur melalui rasio lancar (Current Ratio).
Rasio lancar per 31 Desember 2015 mencapai 177%, meningkat 20% terhadap rasio lancar per 31 Desember
2014 sebesar 157%. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan Perseroan dalam membayar utang meningkat
dibandingkan tahun sebelumnya.
Selain itu, rasio solvabilitas yang dapat menunjukkan seberapa besar aset Perseroan dapat dijadikan acuan dalam
menilai kemampuan Perseroan dalam memenuhi kewajibannya, per 31 Desember 2015 rasio solvabilitas Perseroan
adalah sebesar 212%, lebih besar dari rasio solvabilitas per 31 Desember 2014 yang sebesar 211%.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 201576
Ikhtisar Utama Profil PerusahaanLaporan Manajemen
PEMBAHASAN TENTANG KOLEKTIBILITAS PIUTANGPinjaman yang diberikan oleh Perseroan adalah pinjaman kepada BUMN dalam program R/R dimana kolektibilitas
atas Piutang dipengaruhi oleh kondisi BUMN tersebut. Sampai dengan akhir tahun 2015, kolektibilitas atas piutang
relatif rendah, mengingat BUMN tersebut masih dalam program R/R yang masih mengalami kesulitan sehingga
belum mampu melakukan pembayaran atas kewajibannya. Tehadap kemungkinan nilai piutang yang tidak tertagih,
Perseroan telah membentuk penyisihan penurunan nilai piutang yang cukup.
Rasio Keuangan Utama 2015 2014 2013
Rasio Laba Bersih terhadap Aset 2.34% 2,24% 2,26%
Rasio Laba Bersih terhadap Ekuitas 4,42% 4,25% 4,04%
Rasio Ekuitas terhadap Jumlah Aset 52,94% 52,67% 55,95%
Rasio Aset Lancar terhadap Kewajiban Lancar (Current Ratio) 177,53% 156,81% 140,92%
STRUKTUR MODALKomposisi struktur modal Perseroan per 31 Desember 2015 adalah 47.06% berasal dari liabilitas dan 52.94%
berupa ekuitas. Komposisi ini mengalami perubahan jika dibandingkan dengan per 31 Desember 2014, dimana
komposisi liabilitas adalah 47,33% dan ekuitas adalah 52,67%
KEBIJAKAN MANAJEMEN ATAS STRUKTUR MODALPerseroan memonitor modal dengan dasar rasio utang terhadap modal yang disesuaikan. Rasio ini dihitung sebagai
berikut: utang neto dibagi modal yang disesuaikan. Utang neto merupakan total utang (sebagaimana jumlah dalam
laporan posisi keuangan) dikurangi kas dan setara kas.
Dalam rangka pengembangan usaha tahun 2015, Perseroan melakukan kebijakan struktur modal dengan
penambahan Liabilitas sebesar Rp966,25 miliar atau sebesar 39,17% dan penambahan pada ekuitas sebesar
Rp1.116,72 miliar atau sebesar 40,64%.
Tabel Manajemen Struktur Modal
Uraian 2014 2015
Manajemen Pemodalan
Total Liabilitas 2.469.464 3.435.716
Dikurangi:
Kas dan Setara Kas -935.152 -2.346.889
Liabilitas Neto 1.534.312 1.088.827
Total Ekuitas 2.747.807 3.864.528
Rasio Liabilitas terhadap Modal 0,90 0,89
IKATAN MATERIAL UNTUK INVESTASI BARANG MODALSepanjang tahun 2015, Perseroan tidak memiliki ikatan yang bersifat material dengan pihak lain untuk kepentingan
investasi barang modal.
INVESTASI BARANG MODALPada tahun 2015 Perseroan tidak melakukan investasi barang modal.
Tinjauan Kinerja Keuangan
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 77
Analisa danPembahasan Manajemen
Tata KelolaPerusahaan
Tanggung Jawab SosialPerusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
TARGET, REALISASI, PROYEKSIRealisasi Laba Bersih tahun 2015 adalah sebesar Rp170,96 miliar atau 125% dari target RKAP 2015 yang sebesar
Rp136,93 miliar. Sementara realisasi Laba Usaha mencapai Rp360,95 miliar atau 110,15% dari target RKAP 2015.
Berikut ini tabel target RKAP 2015 dan realisasi tahun 2015, serta target tahun 2016.
Keterangan Target RKAP 2015 RealisasiPencapaian
(%)Target 2016
-1 -2 (2/1)
Aset 5.902.265 7.300.244 123,69 14.147.994
Liabilitas 3.005.884 3.435.716 114,30 10.079.772
Ekuitas 2.896.381 3.864.528 133,43 4.068.222
Pendapatan Usaha 4.441.856 3.969.614 89,37 8.582.580
Beban Usaha (4.114.166) (3.608.667) 87,71 (8.151.518)
Laba Usaha 327.690 360.947 110,15 431.062
Laba Bersih 136.928 170.962 124,86 164.854
sinergi antar BUMN, kerjasama dengan Pemerintah
maupun swasta dalam rangka pengembangan dan
peningkatan nilai aset serta mencari peluang bisnis yang
dapat memberikan nilai tambah bagi Perseroan. Dalam
bidang investasi properti, Perseroan akan melanjutkan
pengembangan aset properti yang sedang berjalan seperti
proyek perumahan di Bandung, Tegal dan Bekasi serta
menginisiasi proyek-proyek properti baru. Perseroan
juga akan mengembangkan jasa konsultansi antara
lain dibidang pengelolaan aset melalui asset disposal, business advisory maupun restrukturisasi non-performing
loan perbankan. Dalam bidang pengelolaan aset eks
BPPN, Perseroan melakukan pengelolaan aset saham
Perusahaan milik Kementerian Keuangan dalam rangka
mengoptimalkan pengembalian aset. Sedangkan dalam
hal bidang R/R BUMN, Perseroan melakukan kegiatan
penyelesaian R/R BUMN serta monitoring terhadap
pelaksanaan program R/R BUMN terkait
ASPEK PEMASARANDalam rangka meningkatkan pangsa pasar Perseroan,
strategi yang dilakukan antara lain meningkatkan
brand awareness, membangun hubungan dengan
potential customer, memperluas akses sumber-sumber
pendanaan termasuk membangun strategic partner serta
memperluas jangkauan pada BUMN, BUMD, Instansi
Pemerintah dan Swasta.
INFORMASI DAN FAKTA MATERIAL YANG TERJADI SETELAH TANGGAL LAPORAN AKUNTANPerseroan tidak memiliki informasi atau fakta material
yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan.
PROSPEK USAHA 2016Pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang tahun 2016
diprediksi akan mengalami peningkatan hingga 5,25%,
namun angka ini dapat saja terkoreksi oleh kondisi
ekonomi dunia yang tampaknya masih membayangi
pertumbuhan ekonomi di Indonesia seperti adanya
kemungkinan berakhirnya stimulus moneter di Amerika
Serikat dan melambatnya ekonomi mitra dagang utama.
Disamping itu, Bank Indonesia memperkirakan tingkat
suku bunga masih di level 7,5% di tahun 2016 dan
inflasi diproyeksikan sepanjang tahun 2016 akan
mencapai 4,9% lebih tinggi dari inflasi sepanjang tahun
2015 serta diikuti dengan terjadinya depresiasi terhadap
nilai tukar Rupiah sebesar 7,2% secara year on year dengan rata-rata Rp14.700 hingga akhir tahun 2016.
Memperhatikan kondisi-kondisi tersebut di atas,
Perseroan pada tahun 2016 akan menghadapi kondisi
yang lebih menantang dari sisi makro ekonomi.
Menghadapi tantangan tersebut, Perseroan akan lebih
fokus menjalankan usahanya di bidang investasi melalui
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 201578
Ikhtisar Utama Profil PerusahaanLaporan Manajemen
Disamping itu, Perseroan juga mengembangkan produk
jasa seperti konsultansi, pengelolaan aset dan kegiatan
R/R, serta mengembangkan investasi jangka pendek
dan jangka panjang untuk mendapatkan quick winning,
growth dan pendapatan berkelanjutan.
Dalam mencapai target, Perseroan
• Memperluas pasar pada BUMN, BUMD, Instansi
Pemerintah dan swasta.
• Meningkatkan brand awareness di market.• Membangun hubungan dengan potential customer.
• Mengembangkan jasa konsultansi, pengelolaan aset
dan kegiatan R/R.
• Mengembangkan investasi jangka pendek dan
jangka panjang untuk mendapatkan quick winning,
growth dan pendapatan berkelanjutan.
• Memperluas akses sumber-sumber pendanaan
termasuk membangun dan menjaga hubungan
dengan strategic partner.• Menjaga dan meningkatkan hubungan kemitraan
jangka panjang dengan customer.
KEBIJAKAN DIVIDENHasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan untuk
Pengesahan Laporan Tahunan 2014 yang dilaksanakan
pada 19 Mei 2015 telah menetapkan bahwa jumlah
dividen yang dibayarkan kepada negara sebagai
pemegang saham sebesar Rp11 miliar.
PROGRAM KEPEMILIKAN SAHAMMengingat Perseroan adalah perusahaan milik Negara
yang belum melakukan penawaran saham kepada
publik, hingga tahun 2015 tidak memiliki program
kepemilikan saham bagi manajemen dan karyawan.
Tinjauan Kinerja Keuangan
REALISASI PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUMHingga laporan tahunan 2015 ini diterbitkan, Perseroan
belum mencatatkan sahamnya di bursa efek atau belum
menjadi perusahaan publik.
INFORMASI MATERIAL MENGENAI INVESTASI, EKSPANSI, DIVESTASI, PENGGABUNGAN/PELEBURAN USAHA, AKUISISI ATAU RESTRUKTURISASI UTANG/MODALSampai dengan akhir tahun 2015, Perseroan tidak
melakukan kegiatan Investasi, Ekspansi, Divestasi,
Akuisisi serta Restrukturisasi
Utang/ Modal.
TRANSAKSI MATERIAL MENGANDUNG BENTURAN KEPENTINGAN DAN/ATAU TRANSAKSI DENGAN PIHAK AFILIASIPerseroan dan Entitas Anak telah melakukan evaluasi
terhadap hubungan pihak-pihak berelasi dan
memastikan laporan keuangan konsolidasian telah
disusun menggunakan persyaratan pengungkapan yang
telah direvisi.
1) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai
relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:
• Memiliki pengendalian atau pengendalian
bersama atas entitas pelapor;
• Memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor;
atau
• Personil manajemen kunci entitas pelapor atau
entitas induk entitas pelapor.
2) Satu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika
memenuhi salah satu hal berikut:
• Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari
kelompok usaha yang sama (artinya entitas
induk,entitas anak, dan entitas anak berikutnya
terkait dengan entitas lain);
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 79
Analisa danPembahasan Manajemen
Tata KelolaPerusahaan
Tanggung Jawab SosialPerusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
• Suatu Entitas adalah entitas asosiasi atau
ventura bersama dari entitas lain (atau entitas
asosiasi atau ventura bersama yang merupakan
anggota suatu kelompok usaha, yang mana
entitas lain tersebut adalah anggotanya);
• Kedua entitas tersebut adalah Ventura Bersama
dari pihak ketiga yang sama;
• Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas
ketiga dan entitas yang lain adalah entitas
asosiasi dari entitas ketiga;
• Entitas tersebut adalah suatu program imbalan
pascakerja untuk imbalan kerja dari salah
satu entitas pelapor atau entitas yang terkait
dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor
adalah entitas yang menyelenggarakan program
tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi
dengan entitas pelapor;
• Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan
bersama oleh orang yang diidentifikasi diatas;
• Orang yang diidentifikasi diatas memiliki
pengaruh signifikan atas entitas atau personil
manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari
entitas).
Entitas Berelasi dengan Pemerintah dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:
• Entitas yang dikendallikan secara signifikan oleh
Kementerian Keuangan atau Pemerintah Daerah
yang merupakan Pemegang Saham Entitas;
• Pemerintah RI yang diwakili oleh Kementerian
BUMN sebagai kuasa pemegang saham.
No. Pihak-pihak Berelasi Hubungan Transaksi
1. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat RI Kas dan Setara Kas, Pinjaman Bank dan Lembaga Keuangan
2. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat RI Kas dan Setara Kas
3. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat RI Kas dan Setara Kas, Pinjaman Bank dan Lembaga Keuangan
4. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat RI Kas dan Setara Kas, Pinjaman Bank dan Lembaga Keuangan
5. PT Boma Bisma Indra (Persero) Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat RI Aset Keuangan Diperdagangkan
6. PT Survai Udara Penas (Persero) Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat RI Aset Keuangan Diperdagangkan
7. PT Industri Sandang Nusantara (Persero) Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat RI Aset Keuangan Diperdagangkan
8. PT Istaka Karya (Persero) Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat RI Aset Keuangan Diperdagangkan
9. PT Kertas Kraft Aceh (Persero) Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat RI Dana Talangan, Pinjaman yang Diberikan Restrukturisasi/Revitalisasi
10. PT Kertas Leces (Persero) Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat RI Pinjaman yang Diberikan Dana Talangan
11. PT Industri Sandang Nusantara (Persero) Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat RI Pinjaman yang Diberikan Dana Talangan
12. PT Boma Bisma Indra (Persero) Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat RI Pinjaman yang Diberikan Dana Talangan
13. PT Survai Udara Penas (Persero) Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat RI Pinjaman yang Diberikan Dana Talangan
14. PT Artha Bangun Pratama Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat RI Pinjaman yang Diberikan Dana Talangan
15. PT Djakarta Lloyd (Persero) Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat RI Pinjaman yang Diberikan Dana Talangan
16. PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat RI Pinjaman yang Diberikan Dana Talangan, Pinjaman yang Diberikan Restrukturisasi
17. PT Penataran Angkatan Laut Indonesia (Persero)
Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat RI Pinjaman yang Diberikan Dana Talangan, Pinjaman yang Diberikan Restrukturisasi
18. PT Dirgantara Indonesia (Persero) Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat RI Pinjaman yang Diberikan Restrukturisasi
19. PT Iglas (Persero) Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat RI Pinjaman yang Diberikan Restrukturisasi
20. PT Industri Kapal Indonesia (Persero) Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat RI Pinjaman yang Diberikan Restrukturisasi
21. PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat RI Pinjaman Bank dan Lembaga Keuangan
22. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat RI Pinjaman Bank dan Lembaga Keuangan
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 201580
Ikhtisar Utama Profil PerusahaanLaporan Manajemen
No. Pihak-pihak Berelasi Hubungan Transaksi
23. PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat RI Piutang Usaha, Tagihan Bruto, Uang Muka Jk. Pendek
24. PT Adhi Karya (Persero) Tbk Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat RI Piutang Usaha, Piutang Retensi
25. PT Angkasa Pura II (Persero) Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat RI Piutang Usaha, Tagihan Bruto
26. PT DOK & Perkapalan Surabaya (Persero) Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat RI Piutang Usaha
27. PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat RI Piutang Retensi, Tagihan Bruto
28. PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat RI Piutang Usaha, Tagihan Bruto, Uang Muka Jk. Pendek
29. PT Pertamina (Persero) Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat RI Tagihan Bruto
30 PT Bukit Asam (Persero) Tbk Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat RI Tagihan Bruto
31. PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat RI Pinjaman yang Diberikan Dana Talangan
32. PT Berdikari (Persero) Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat RI Pinjaman yang Diberikan Dana Talangan
PERUBAHAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERPENGARUH SIGNIFIKAN TERHADAP PERUSAHAANSepanjang tahun 2015, tidak ada peraturan perundang-
undangan yang berpengaruh secara signifikan terhadap
Perseroan, baik secara bisnis maupun lainnya.
KEBIJAKAN AKUNTANSI Perseroan menetapkan kebijakan akuntansi secara
konsisten dengan merujuk pada Standar Akuntansi
Keuangan di Indonesia, yaitu berdasarkan Pernyataan
Standar Akuntansi (PSAK). Kebijakan ini diberlakukan
untuk laporan keuangan Entitas Induk serta Entitas
Anak.
Berikut adalah standar baru, perubahan atas standar
dan interpretasi standar yang telah diterbitkan oleh
DSAK-IAI dan berlaku efektif untuk tahun buku yang
dimulai pada atau setelah 1 Januari 2015:
• PSAK No. 1 (Revisi 2013) “Penyajian Laporan
Keuangan”
• PSAK No. 4 (Revisi 2013) “Laporan Keuangan
Tersendiri”
• PSAK No. 15 (Revisi 2013) “Investasi pada Entitas
Asosiasi dan Ventura Bersama”
• PSAK No. 24 (Revisi 2013) “Imbalan Kerja”
• PSAK No. 46 (Revisi 2013) “Pajak Penghasilan”
• PSAK No. 48 (Revisi 2014) “Penurunan Nilai Aset”
• PSAK No. 50 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan:
Penyajian”
• PSAK No. 55 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan:
Pengakuan dan Pengukuran”
• PSAK No. 60 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan:
Pengungkapan”
• PSAK No. 65 “Laporan Keuangan Konsolidasian”
• PSAK No. 66 “Pengaturan Bersama”
• PSAK No. 67 “Pengungkapan Kepentingan Dalam
Entitas Lain”
• PSAK No. 68 “Pengukuran Nilai Wajar”
• ISAK No. 26 (Revisi 2014) “Penilaian Kembali
Derivatif Melekat”
Hingga tanggal pengesahan laporan keuangan ini,
Perseroan dan Entitas Anak masih melakukan evaluasi
atas dampak potensial dari interpretasi standar serta
PSAK baru dan revisian tersebut.
INFORMASI KELANGSUNGAN USAHASelain menghadapi kondisi makro ekonomi yang kurang
menguntungkan selama tahun 2015 Perseroan juga
memiliki berbagai kendala yang berpotensi signifikan
terhadap kelangsungan usaha pada masing-masing
bidang usahanya.
Tinjauan Kinerja Keuangan
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 81
Analisa danPembahasan Manajemen
Tata KelolaPerusahaan
Tanggung Jawab SosialPerusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Di bidang R/R, Perseroan memiliki beberapa kendala,
yaitu sebagai berikut:
• masalah ketenagakerjaan yang berujung pada
pendanaan kepada BUMN yang disehatkan;
• BUMN yang akan disehatkan dalam kondisi berhenti
operasi;
• BUMN yang akan disehatkan dalam kondisi non bankable dan adanya keterbatasan pendanaan
Perseroan untuk menjembatani program R/R (dana
talangan); dan
• beberapa BUMN yang disehatkan masuk dalam
koridor kepailitan atau Penundaan Kewajiban
Pembayaran Utang (PKPU).
Pada bidang jasa konsultansi, Perseroan juga
menghadapi kondisi persaingan yang ketat, seiring
dengan telah adanya perusahaan jasa konsultansi
dengan reputasi yang sudah diterima oleh pasar.
Pada bidang jasa pengelolaan aset eks-BPPN,
Perseroan menghadapi kendala semakin menurunnya
jumlah dan nilai aset seiring dengan pelaksanaan tugas
yang telah diselesaikan oleh Perseroan dengan baik.
Pada bidang pengelolaan aset BUMN, Perseroan
menghadapi tantangan di mana BUMN pemilik aset
membentuk entitas anak atau unit kerja yang bergerak
di bidang pengelolaan aset.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 201582
Ikhtisar Utama Profil PerusahaanLaporan Manajemen
TINGKAT KESEHATAN PERUSAHAANRangkuman hasil evaluasi perhitungan skor tingkat kesehatan Perseroan untuk tahun buku 2015 dapat dijelaskan
melalui tabel di bawah ini:
Tingkat Kesehatan Perusahaan
Aspek Keuangan
No Indikator Target RKAP Target Skor Pencapaian Skor
1. Return on equity (ROE) 4,70% 8 4,42% 6
2. Yield On Investment 9,20% 12 15,84% 12
3. Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional 93% 10 91% 10
4. Total Modal Sendiri terhadap Total Aset 49% 10 53% 7
Aspek Operasional
No Indikator Target Target Skor Pencapaian Skor
1. Implementasi Kajian R/R 100% 8 4 8
2. Implementasi Pelaksanaan R/R/Penugasan Khusus 100% 8 8 8
3. Realisasi Investasi dan Jasa Advisory 6 Proyek 8 7 Proyek 8
4. Realisasi program kerja pengelolaan aset eks BPPN sesuai Perjanjian Pengelolaan Aset
100% 8 100% 8
5 Produktivitas Tenaga Kerja (Rp Juta) 732 8 1,012 8
6 Target HPA (Rp Miliar) 50 5 90 5
Aspek Administrasi
No Indikator Target Target Skor Pencapaian Skor
1. Penyampaian Laporan Perhitungan Tahunan 31/5/2015 3 27/2/2015 3
2. Penyampaian Rancangan RKAP 31/10/2015 3 30/10/2015 3
3. Penyampaian Laporan Manajemen Triwulan <30 Hari 3 < 30 hari 3
4. Kinerja PKBL (Efektivitas Penyaluran) > 90% 3 47,48% 0
5 Kinerja PKBL (Tingkat Kolektibilitas) > 70% 3 99,38% 3
Key Performance Indicators (KPI)
Aspek Keuangan dan Pasar
No Indikator Target Target Skor Pencapaian Skor
1. Net Profit Margin 3,19% 8 4,31% 9,6
2. Pertumbuhan Pendapatan Usaha 64% 8 84% 9,6
3. Penurunan Persentase Impairment Piutang 5,0% 8 5,32% 8,5
Tinjauan Kinerja Keuangan
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 83
Analisa danPembahasan Manajemen
Tata KelolaPerusahaan
Tanggung Jawab SosialPerusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Aspek Fokus Pelanggan
No Indikator Target Target Skor Pencapaian Skor
1. Tingkat Kepuasan Pelanggan 80% 8 85% 8
2. Tingkat Kepuasan Mitra Strategis 80% 8 90% 8
Aspek Efektivitas Produktivitas dan Proses
No Indikator Target Target Skor Pencapaian Skor
1. Realisasi Investasi dan Jasa Advisory 6 Proyek 10 7 Proyek 10.5
2. Penyelesaian R/R BUMN/Aset Kementerian Keuangan:
a. Keputusan Mengenai Ada atau Tidaknya Investor dalam Restrukturisasi PT MNA
1 Laporan 5 1 Laporan 5
b. Pemenuhan Kebutuhan Dana bagi PT EMI dalam Rangka Penyelesaian Utang kepada PT BRI dan Kebutuhan Modal Kerja
67 Miliar 2 82.6 Miliar 2,1
c. Pencapaian Target Pendapatan Usaha PT EMI tahun 2015 60% 3 60% 3
d. Pemberian Masukan terhadap Proposal Perdamaian PKPU PT Kertas Leces
1 Proposal 5 1 Proposal 5
e. Pelaksanaan Program Penjualan atau Pengambilalihan Aset Hak Tagih dan Saham PT TPI/PT TPPI
1 Laporan 5 1 laporan 5
Aspek Fokus Tenaga Kerja
No Indikator Target Target Skor Pencapaian Skor
1. Produktivitas Tenaga Kerja (Rp Juta) 732 8 1,012 8,4
2. Indeks Kepuasan Karyawan (Indeks 3 7 3,7 7,4
Aspek Kepemimpinan, Tata Kelola dan Tanggung Jawab Kemasyarakatan
No Indikator Target Target Skor Pencapaian Skor
1. Skor GCG 85,1 8 85,96 8,1
2. Penerapan KPKU 416 7 437 7,4
Ikhtisar Utama Profil PerusahaanLaporan Manajemen
Pernyataan Komitmen GCG 86
Dasar dan Penerapan GCG Di Perseroan 86
Tujuan Penerapan GCG 87
Prinsip-Prinsip Utama 87
Struktur dan Prosedur 89
Sosialisasi dan Internalisasi GCG 89
Roadmap GCG Perseroan 89
Pencapaian Roadmap GCG 90
Memperkuat Implementasi GCG Perseroan 90
Penilaian Implementasi GCG 90
Assessment GCG Tahun 2015 91
Informasi Mengenai Pihak Yang Melakukan Assessment GCG
91
Asessment Kinerja Oleh Pemegang Saham 91
Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan
91
Rapat Umum Pemegang Saham 94
Pelaksanaan Rups 2015 94
Dewan Komisaris 101
Komposisi Dewan Komisaris 101
Program Orientasi Anggota Dewan Komisaris Baru
101
Pengangkatan dan Pemberhentian Dewan Komisaris
102
Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
102
Pelaksanaan Kewajiban Komisaris sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan Keputusan RUPS Perseroan
102
Pelaksanaan Tugas Dewan Komisaris 103
Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris
103
Independensi Dewan Komisaris dan Komisaris Independen
104
Pernyataan Independensi 104
Rangkap Jabatan dan Benturan Kepentingan
104
Program Pelatihan Dewan Komisaris 105
Kunjungan Kerja Dewan Komisaris tahun 2015
105
Keputusan-keputusan Dewan Komisaris tahun 2015
105
Direksi 106
Persyaratan, Keanggotaan dan Komposisi 106
Suksesi Direksi 107
Program Orientasi Anggota Direksi Baru 108
Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Direksi (Fit & Proper Test)
108
Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi 109
Keberagaman Komposisi Direksi 109
Independensi Direksi 109
Rangkap Jabatan Direksi 110
Hubungan Kerja Dewan Komisaris dan Direksi
110
Assessment Terhadap DewanKomisaris dan Direksi
111
Kebijakan Remunerasi DewanKomisaris dan Direksi
113
Rapat Dewan Komisaris, Direksi, dan Dewan Komisaris Dengan Direksi
114
Tata KelolaPerusahaan
Analisa danPembahasan Manajemen
Tata KelolaPerusahaan
Tanggung Jawab SosialPerusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Informasi Pemegang Saham Utama 120
Pengungkapan Hubungan Afiliasi 120
Komite Dewan Komisaris 120
Komite Audit 120
Kualifikasi Pendidikan dan Pengalaman Kerja
121
Dasar Hukum Pembentukan Komite Audit 121
Profil Ringkas Komite Audit 122
Independensi Komite Audit 123
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit 123
Pelaksanaan Kegiatan Komite Audit 2015 124
Rapat Komite Audit 124
Komite Pemantau Risiko dan GCG 125
Dasar Hukum Pembentukan Komite Pemantau Risiko dan GCG
125
Profil Ringkas Komite Pemantau Risiko dan GCG
126
Independensi Komite Pemantau Risiko dan GCG
127
Tugas dan Tanggung jawab Komite Pemantau Risiko dan GCG
127
Laporan Pelaksanaan Kegiatan Komite Pemantau Risiko dan GCG
127
Rapat Komite Pemantau Risiko dan GCG 128
Komite Nominasi dan Remunerasi 128
Komite Dewan Komisaris Lainnya 129
Sekretaris Dewan Komisaris 129
Profil Sekretaris Dewan Komisaris 129
Laporan Pelaksanaan Kegiatan Sekretaris Dewan Komisaris
130
Sekretaris Perusahaan 130
Profil Sekretaris Perusahaan 130
Pelaksanaan Tugas Sekretaris Perusahaan 131
Struktur Organisasi Divisi Corporate Secretary and Legal Counsel
132
Penerapan Program Anti Pencucian Uang (APU) dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (PPT)
132
Pemberian Dana Untuk Kegiatan Sosial dan Kegiatan Politik
133
Komite Dibawah Koordinasi Direksi 133
Divisi Internal Audit (Divisi IA) 133
Sistem Pengendalian Internal 136
Auditor Eksternal 137
Perkara Penting Yang Sedang Dihadapi Perseroan/Entitas Anak/AnggotaDireksi/Anggota Dewan Komisaris Yang Sedang Menjabat Pada PeriodeLaporan Tahunan
138
Akses Data dan InformasiPerseroan
139
Code Of Conduct 139
Whistleblowing System 140
Program Pengendalian Gratifikasi (PPG) 142
Landasan Penyusunan 142
Manajemen Risiko 143
Profil dan Mitigasi Risiko 145
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 201586
Ikhtisar Utama Profil PerusahaanLaporan Manajemen
Komitmen Perseroan dalam menerapkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG) dituangkan dalam dokumen yag sangat penting: Kesepakatan Bersama Direksi dan Dewan Komisaris Dalam Menerapkan Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance). Kesepakatan tersebut ditandatangani oleh Direksi dan Dewan Komisaris pada 27 Desember 2013.
Pedoman ini dimaksudkan untuk memberikan acuan bagi penerapan GCG di lingkungan
Perseroan. Pedoman ini juga menegaskan bahwa penerapan GCG berlaku bagi seluruh pemangku kepentingan Perseroan, baik pemegang saham, organ Perseroan, maupun pihak ketiga yang berhubungan dengan Perseroan.
Perseroan memandang bahwa penerapan prinsip-prinsip GCG tidak terbatas pada kepatuhan terhadap regulasi yang terkait. Lebih dari itu, penerapan GCG merupakan sebuah landasan untuk mendukung kinerja berkelanjutan Perseroan.
Pernyataan Komitmen GCG
Perseroan terus berupaya mengembangkan dan
menyempurnakan penerapan Tata Kelola Perusahaan
yang Baik (Good Corporate Governance/GCG) seiring
dengan rencana, strategi bisnis, dan visi Perseroan.
Karena itulah, penerapan GCG merupakan bagian yang
sangat penting dalam setiap proses bisnis Perseroan.
Bagi Perseroan, penerapan GCG yang konsisten akan
sangat membantu meningkatkan kinerja usaha secara
berkesinambungan, sehingga implementasi GCG
merupakan hal mutlak bagi Perseroan. Karena itulah,
Perseroan memiliki komitmen untuk selalu menerapkan
GCG dan berkeyakinan bahwa penerapan GCG perlu
dilakukan lebih dari sekedar kepatuhan terhadap
standar dan peraturan perundang-undangan.
Komitmen Perseroan dalam membudayakan praktik
GCG terbaik diaktualisasikan dengan senantiasa
menindaklanjuti rekomendasi penerapan GCG yang
dianjurkan oleh assessor independen serta dengan
melakukan pengkajian secara berkala dan pengkinian
yang diperlukan atas kebijakan GCG yang berlaku di
Perseroan agar tetap sesuai dengan kondisi terkini dan
peraturan perundangan yang berlaku.
Perseroan memiliki keyakinan yang kuat untuk
mempertahankan dan menyempurnakan penerapan
GCG di seluruh insan Perseroan, dan untuk memastikan
keberlanjutan penerapan GCG tersebut, kami memiliki
program untuk menjadikan setiap insan Perseroan
sebagai agent of change GCG yang dimulai dari Dewan
Komisaris dan Direksi sebagai change leader.
Komitmen ini telah membawa hasil positif bagi
pemangku kepentingan (stakeholders). Perseroan
merasakan dampak positif terhadap kinerja
perusahaan, baik kinerja keuangan maupun non
keuangan. Perseroan bertekad untuk mempertahankan
implementasi GCG sebagai bagian tak terpisahkan dari
pengelolaan perusahaan di masa kini dan di masa-masa
yang akan datang.
DASAR DAN PENERAPAN GCG DI PERSEROANSebagai wujud penerapan tata kelola perusahaan yang
komprehensif, Perseroan mematuhi dan mengadopsi
berbagai ketentuan dalam implementasi GCG di
Indonesia Seperti pedoman yang diterbitkan oleh
Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG) dan
standar penerapan GCG untuk Badan Usaha Milik
Negara (BUMN) yang dikeluarkan oleh Kementerian
BUMN. Selain itu, Perseroan juga mengacu pada praktik
perusahaan terbaik.
Mengingat keberadaan Perseroan sebagai BUMN,
pelaksanaan GCG Perseroan merupakan tindak lanjut
Peraturan Menteri BUMN No. PER-01/MBU/2011
tanggal 1 Agustus 2011 tentang Penerapan Tata
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 87
Analisa danPembahasan Manajemen
Tata KelolaPerusahaan
Tanggung Jawab SosialPerusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Kelola Yang Baik pada BUMN yang telah diubah
oleh Peraturan Menteri BUMN No. Per-09/MBU/2012
tanggal 6 Juli 2012, yang menyebutkan bahwa “BUMN
wajib melaksanakan operasional perusahaan dengan
berpegang pada prinsip-prinsip GCG yaitu transparansi,
akuntabilitas, responsibilitas, independensi dan
kewajaran.”
Semangat yang terkandung dalam penerapan GCG di
Perseroan adalah niat dan tekad manajemen Perseroan
untuk menjadikan Perseroan sebuah perusahaan
yang terus tumbuh secara berkelanjutan (sustainable company).
TUJUAN PENERAPAN GCGTujuan Penerapan GCG di Perseroan adalah sebagai
berikut:
1. Mengendalikan dan mengarahkan hubungan
antara organ Perseroan (Pemegang Saham, Dewan
Komisaris, Direksi), karyawan, pelanggan, mitra
kerja, serta masyarakat dan lingkungan berjalan
secara baik dan kepentingan semua pihak terpenuhi.
2. Mendorong dan mendukung pengembangan
Perseroan.
3. Mengelola sumber daya secara lebih amanah.
4. Mengelola risiko secara lebih baik.
5. Meningkatkan pertanggungjawaban kepada
pemangku kepentingan (stakeholders).
6. Mencegah terjadinya penyimpangan dalam
pengelolaan Perseroan.
7. Memperbaiki budaya kerja Perseroan.
8. Meningkatkan citra Perseroan (image) menjadi
semakin baik.
Untuk mewujudkan hal tersebut, Perseroan memiliki
komitmen penuh dan secara konsisten menegakkan
penerapan GCG dengan mengacu kepada beberapa
aturan formal yang menjadi landasan bagi Perseroan
dalam penerapan GCG yaitu:
1. Undang Undang No. 19 tahun 2003 tentang BUMN
(Pasal 5 ayat 3).
2. Undang Undang No. 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas.
3. Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara
No. PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata
Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara yang
telah diubah oleh Peraturan Menteri Badan Usaha
Milik Negara No. PER-09/MBU/2012 tanggal 6 Juli
2012.
4. Keputusan Sekretaris Kementerian Badan Usaha
Milik Negara No. SK-16/S.MBU/2012 tanggal 6 Juni
2012 tentang Indikator/Parameter Penilaian dan
Evaluasi atas Penerapan Tata Kelola Perusahaan
Yang Baik (Good Corporate Governance) Pada
Badan Usaha Milik Negara.
5. Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG
Code) yang disahkan bulan Desember 2013
6. Code of Conduct yang disahkan bulan Desember
2013
7. Board Manual yang disahkan bulan Desember 2013
Selain penyempurnaan aturan, Perseroan juga
melanjutkan sosialisasi dan internalisasi GCG
kepada segenap insan Perseroan untuk memastikan
ketaatan terhadap praktik GCG. Perseroan percaya,
bahwa penerapan GCG tidak cukup dilakukan hanya
dengan mematuhi berbagai ketentuan yang berlaku,
namun harus ditunjukkan dalam praktik sehari-hari.
Perseroan meyakini, bahwa dengan melaksanakan
GCG, kepercayaan dari para pemangku kepentingan
(stakeholders) dapat terus dijaga dan Perseroan pun
bertekad menuju Good Corporate Citizen.
PRINSIP-PRINSIP UTAMADalam menerapkan GCG, Perseroan berpedoman
sepenuhnya pada 5 (lima) prinsip utama yaitu
transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban,
kemandirian, serta kewajaran dan kesetaraan. Kelima
prinsip ini terus disosialisasikan dengan melibatkan
semua unsur di dalam Perseroan mulai dari tahap
persiapan, internalisasi, implementasi, hingga evaluasi.
Semua Organ Perseroan dalam melaksanakan tugasnya
senantiasa mengacu pada prinsip-prinsip GCG sebagai
berikut:
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 201588
Ikhtisar Utama Profil PerusahaanLaporan Manajemen
Transparansi (Transparency)
Transparansi yaitu keterbukaan dalam melaksanakan
proses pengambilan keputusan dan keterbukaan
dalam mengemukakan informasi material dan relevan
mengenai Perseroan. Implementasi prinsip Transparansi
pada Perseroan meliputi:
• Penyediaan informasi secara tepat waktu, memadai,
jelas, akurat dan dapat diperbandingkan serta
mudah diakses oleh pemangku kepentingan sesuai
dengan haknya;
• Informasi yang harus diungkapkan meliputi, tetapi
tidak terbatas pada, visi, misi, sasaran usaha dan
strategi perusahaan, kondisi keuangan, susunan
dan kompensasi pengurus, sistem manajemen
risiko, sistem pengawasan dan pengendalian
internal, sistem dan pelaksanaan GCG serta tingkat
kepatuhannya, dan kejadian penting yang dapat
mempengaruhi kondisi Perseroan;
• Perseroan mengungkapkan tidak hanya masalah
yang disyaratkan oleh peraturan perundang-
undangan, namun termasuk juga hal penting lainnya
yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan
oleh pemegang saham dan pemangku kepentingan
lainnya;
• Prinsip keterbukaan yang dianut oleh Perseroan
tidak mengurangi kewajiban untuk memenuhi
ketentuan kerahasiaan perusahaan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan, rahasia jabatan,
dan hak-hak pribadi;
• Kebijakan Perseroan harus tertulis dan secara
proporsional dikomunikasikan kepada pemangku
kepentingan.
Akuntabilitas (Accountability)
Akuntabilitas yaitu kejelasan fungsi, pelaksanaan
dan pertanggungjawaban Organ Perseroan sehingga
pengelolaan Perseroan terlaksana secara efektif.
Akuntabilitas merupakan prasyarat yang diperlukan
untuk mencapai kinerja yang berkesinambungan.
Implemenlasi prinsip Akuntabilitas antara lain meliputi:
• Perseroan menetapkan rincian tugas dan tanggung
jawab masing-masing tingkatan manajerial secara
jelas dan selaras dengan visi, misi dan strategi
Perseroan;
• Perseroan mempertanggungjawabkan kinerjanya
secara transparan dan wajar;
• Perseroan dikelola secara benar. terukur dan sesuai
dengan kepentingan Perseroan dengan tetap
memperhitungkan kepentingan pemegang saham
dan pemangku kepentingan lainnya;
• Dalam Anggaran Dasar Perseroan telah secara jelas
mengatur tugas, wewenang dan kewajiban Organ
Perseroan;
• Organ Perseroan dan semua karyawan mempunyai
kemampuan sesuai dengan tugas, tanggung jawab,
dan perannya dalam pelaksanaan GCG.
• Perseroan telah menyusun struktur, sistem dan
Standard Operating Procedures (SOP) yang efektif
untuk dapat terselenggaranya mekanisme check
and balance dalam penerapan sistem pengendalian
internal Perseroan untuk pencapaian visi dan misi
Perseroan.
Pertanggungjawaban (Responsibility)
Pertanggungjawaban yaitu kesesuaian di dalam
pengelolaan Perseroan terhadap setiap peraturan
perundangan yang berlaku dan prinsip-prinsip
korporasi yang sehat. Implementasi prinsip ini dilakukan
Perseroan berpedoman pada:
• Organ Perseroan berpegang pada prinsip kehati-
hatian dan patuh terhadap peraturan perundang-
undangan termasuk Anggaran Dasar dan ketentuan/
kebijakan Perseroan;
• Perseroan melaksanakan tanggung jawab sosial
dengan antara lain peduli terhadap masyarakat dan
kelestarian lingkungan terutama di sekitar Perseroan
dengan membuat perencanaan dan pelaksanaan
yang memadai.
Tata Kelola Perusahaan
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 89
Analisa danPembahasan Manajemen
Tata KelolaPerusahaan
Tanggung Jawab SosialPerusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Kemandirian (Independency)
Kemandirian yaitu suatu keadaan dimana Perseroan
dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan,
pengaruh dan atau tekanan dari pihak manapun yang
tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan
dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat. Perseroan
melaksanakan prinsip Kemandirian antara lain melalui:
• Masing-masing Organ Perseroan menghindari
terjadinya dominasi oleh pihak manapun, tidak
terpengaruh oleh kepentingan tertentu, bebas
dari benturan kepentingan (conflict of interest) dan dari segala pengaruh atau tekanan. sehingga
pengambilan keputusan dapat dilakukan secara
objektif;
• Masing-masing Organ Perseroan melaksanakan
fungsi dan tugasnya sesuai dengan Anggaran Dasar
dan peraturan perundang-undangan, tidak saling
mendominasi dan atau melempar tanggung jawab
antara satu dengan yang lain.
Kewajaran dan Kesetaraan (Fairness)
Kewajaran yaitu keadilan dan kesetaraan di
dalam memenuhi hak-hak para stakeholder yang
timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan
perundangundangan yang berlaku. Prinsip Kewajaran
dan kesetaraan diimplementasikan Perseroan antara
lain melalui:
• Perseroan memberikan kesempatan kepada
pemangku kepentingan untuk memberikan masukan
dan menyampaikan pendapat bagi kepentingan
Perseroan serta membuka akses terhadap informasi
sesuai dengan prinsip Transparansi dalam lingkup
kedudukan masing-masing;
• Perseroan harus memberikan perlakuan yang setara
dan wajar kepada pemangku kepentingan sesuai
dengan manfaat dan kontribusi yang diberikan
kepada Perseroan;
• Perseroan memberikan kesempatan yang sama
dalam penerimaan karyawan, berkarir dan
melaksanakan tugasnya secara profesional tanpa
membedakan suku, agama, ras, golongan, gender,
dan kondisi fisik.
STRUKTUR DAN PROSEDURPenerapan GCG di Perseroan berlandaskan pada
komitmen bersama dari seluruh jajaran manajemen
dan pegawai untuk tunduk dan patuh pada seluruh
ketentuan peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku. Hal ini dimulai dari kepengurusan puncak
di Perseroan yang dilakukan oleh Dewan Komisaris
dan Direksi yang independen dan profesional. Secara
umum, kegiatan Perseroan dilakukan oleh Komisaris
dan Direksi. Komisaris mengkaji kebijakan-kebijakan
dan melaksanakan pengawasan serta memberikan
saran terhadap pengelolaan usaha dan bisnis,
sedangkan Direksi memimpin pelaksanaan kebijakan
dan pengelolaan Perseroan sehari-hari.
Struktur tata kelola perusahaan di Perseroan terdiri atas:
a. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
b. Dewan Komisaris
c. Direksi
d. Komite-komite di bawah Dewan Komisaris
SOSIALISASI DAN INTERNALISASI GCGPerseroan senantiasa melakukan sosialisasi dan
internalisasi prinsi-prinsip GCG kepada pemangku
kepentingan Perseroan guna memastikan ketaatan
terhadap praktik tata kelola perusahaan yang baik
berjalan sebagaimana mestinya. Perseroan percaya,
dengan menunjukkan penerapan GCG dalam
kegiatan sehari-hari Perseroan, kepercayaan dari para
stakeholder dapat terus dijaga. Selain itu, Perseroan
juga berkomitmen untuk melakukan evaluasi dan
penyempurnaan dari berbagai masukan yang ditemukan
dalam proses sosialisasi dan internalisasi tersebut.
ROADMAP GCG PERSEROANPerseroan menetapkan arah implementasi GCG dalam
bentuk Roadmap GCG tahun 2013-2018. Roadmap
GCG diarahkan untuk menjadikan GCG sebagai
acuan dalam setiap aktivitas Perseroan. Sasaran
akhir Roadmap GCG adalah terbentuknya budaya
GCG. Diharapkan dengan dicapainya sasaran akhir
tersebut, Perseroan optimis dapat meningkatkan dan
mempertahankan kinerja secara berkesinambungan.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 201590
Ikhtisar Utama Profil PerusahaanLaporan Manajemen
Pemutakhiran ketentuan yang terkait GCG dan melakukan
upaya perbaikan berdasarkan rekomendasi penilai GCG
Penguatan Sistem GCG
Terbentuknya Budaya GCG
Tahap I 2013-2014
Tahap II 2015-2016
Tahap III 2017-2018
PENCAPAIAN ROADMAP GCGUntuk tahun 2015, Perseroan menjalankan tahap kedua
dari Roadmap GCG yakni dengan melakukan penguatan
pada sistem tata kelola perusahaan yang baik secara
berkesinambungan. Hal itu merupakan bagian dari
komitmen Perseroan mengimplementasikan GCG
dengan penuh komitmen dan konsisten.
Terkait dengan hal tersebut, Perseroan melakukan
pengembangan GCG pada tahun 2015 sebagai berikut:
1. Evaluasi secara internal terhadap hasil penilaian dan
tindak lanjut atas rekomendasi perbaikan terkait
penilaian pelaksanaan GCG untuk periode 2014.
2. Revisi ketentuan GCG untuk disesuaikan dengan
perubahan struktur organisasi.
3. Melanjutkan sosialisasi Pedoman Perilaku kepada
seluruh pemangku kepentingan (stakeholders)
Perseroan.
4. Melakukan pengembangan whistleblowing system
untuk memperluas jangkauan whistleblowing system
Perseroan.
MEMPERKUAT IMPLEMENTASI GCG PERSEROANDalam memaknai tata kelola perusahaan yang
baik, Perseroan memiliki prinsip prinsip dasar yaitu
mendorong GCG sebagai bagian dari pengelolaan
Perusahaan melalui penerapan suatu sistem yang
mencerminkan prinsip-prinsip keterbukaan informasi,
akuntabilitas, kesetaraan dan tanggung jawab.
Perseroan telah melakukan berbagai inisiatif
implementasi GCG, baik yang dilakukan secara
mandiri maupun dibantu oleh pihak independen dalam
mencapai tata kelola perusahaan yang berkelanjutan
Tata Kelola Perusahaan
(sustainable governance). Selama tahun 2014,
pencapaian program dalam memperkuat implementasi
GCG di Perseroan telah selesai dilakukan, mencakup:
1. Pendistribusian ketentuan-ketentuan GCG kepada
Insan Perseroan
2. Revisi ketentuan-ketentuan GCG
3. Sosialisasi ketentuan dalam Pedoman Perilaku
(Code of Conduct) kepada seluruh Insan Perseroan
dan pemangku kepentingan (stakeholders) lainnya
4. Sosialisasi Kebijakan Pengendalian Gratifikasi dan
Whistleblowing System
PENILAIAN IMPLEMENTASI GCGGuna memperoleh penilaian yang obyektif, Perseroan
melakukan pengukuran implementasi GCG dengan
menggunakan jasa pihak independen maupun dilakukan
secara self assessment (mandiri).
Tujuan pelaksanaan pengukuran penilaian GCG ini
adalah untuk:
1. Menguji dan menilai penerapan GCG di Perseroan
melalui elaborasi kondisi penerapan GCG dan
dengan kondisi nyata yang diterapkan di Perseroan,
melalui pemberian skor/nilai atas penerapan GCG
dan kategori kualitas penerapan GCG.
2. Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan
penerapan GCG di Perseroan, serta mengusulkan
rekomendasi perbaikan untuk mengurangi celah
(gap) antara kriteria GCG dengan penerapan GCG.
3. Memberikan rekomendasi penyempurnaan terhadap
kesenjangan yang ditemukan dalam implementasi
GCG di Perseroan sejalan dengan best practices.
4. Memonitor konsistensi penerapan GCG di
Perseroan, dan memperoleh masukan untuk
penyempurnaan dan pengembangan kebijakan GCG
di lingkungan Perseroan.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 91
Analisa danPembahasan Manajemen
Tata KelolaPerusahaan
Tanggung Jawab SosialPerusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Evaluasi atas efektivitas penerapan GCG di Perseroan telah dilaksanakan oleh pihak independen dan self assessment sebagaimana tergambar dalam tabel berikut:
Tahun Skor Assessment GCG Company Corporate Governance Scorecard (CCGS) yang digunakan Pelaksana
2007 81.85 Menggunakan indikator parameter assessment berdasarkan Surat Kementerian Negara BUMN Nomor S-612/S.MBU/2005 tanggal 19 Oktober 2005
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
2013 78.03 Menggunakan indikator parameter assessment berdasarkan Keputusan Sekretaris Kementerian BUMN Nomor: SK-16/S.MBU/2012 tanggal 6 Juni 2012
PT Kharisma Insani Manajemen (Independen)
2014 81.73 Menggunakan indikator parameter assessment berdasarkan Keputusan Sekretaris Kementerian BUMN Nomor: SK-16/S.MBU/2012 tanggal 6 Juni 2012
Self Assessment
2015 85.96 Menggunakan indikator parameter assessment berdasarkan Keputusan Sekretaris Kementerian BUMN Nomor: SK-16/S.MBU/2012 tanggal 6 Juni 2012
PT Sinergi Daya Prima (Independen)
ASSESSMENT GCG TAHUN 2015Hasil Assessment GCG untuk praktik tahun 2015 menunjukkan hasil dengan predikat “BAIK” dengan capaian skor
sebesar 85,96 mencakup 6 (enam) aspek yang diukur yaitu: Komitmen terhadap Penerapan Tata Kelola Secara
Berkelanjutan, Pemegang Saham dan RUPS, Dewan Komisaris, Direksi, Pengungkapan Informasi dan Transparansi,
dan Aspek Lainnya. Adapun rincian hasil penilaian setiap aspek tercermin sebagai berikut:
No Aspek Pengujian GCGNilai
MaksimalSkor
CapaianTingkat
Pemenuhan
1 Komitmen terhadap Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik secara Berkelanjutan 7 6.071 86.72%
2 Pemegang Saham dan RUPS 9 8.629 95.88%
3 Dewan Komisaris 35 30.157 86.16%
4 Direksi 35 30.762 87.89%
5 Pengungkapan Informasi dan Transparansi 9 6.591 73.24%
6 Aspek Lainnya 5 3.750 75.00%
Total 100 85.960 85.96%
Klasifikasi Kualitas Penerapan GCG BAIK
INFORMASI MENGENAI PIHAK YANG MELAKUKAN ASSESSMENT GCGAssessment GCG tahun 2015 dilakukan secara independen oleh PT Sinergi Daya Prima. Dasar penilaian yang
digunakan menggunakan indikator parameter assessment berdasarkan Keputusan Sekretaris Kementerian BUMN
Nomor: SK-16/S.MBU/2012 tanggal 6 Juni 2012. Berdasarkan keputusan tersebut disebutkan, ada 43 indikator
penilaian yang dibagi menjadi enam kelompok seperti dijelaskan pada tabel di atas: Komitmen terhadap Penerapan
Tata Kelola Perusahaan yang Baik secara Berkelanjutan, Pemegang Saham dan RUPS, Dewan Komisaris, Direksi,
Pengungkapan Informasi dan Transparansi, serta Aspek Lainnya.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 201592
Ikhtisar Utama Profil PerusahaanLaporan Manajemen
ASESSMENT KINERJA OLEH PEMEGANG SAHAM Untuk penilaian oleh pemegang saham yang diwakili
oleh pemerintah, menggunakan parameter sesuai
dengan Keputusan Menteri BUMN No KEP-100/
MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002 tentang Penilaian
Tingkat Kesehatan Badan Usaha Milik Negara.
Berdasarkan keputusan tersebut, tingkat kesehatan
Perseroan ditetapkan berdasarkan penilaian terhadap
kinerja yang meliputi:
1. Aspek Keuangan
2. Aspek Operasional
3. Aspek Administrasi
STRUKTUR DAN MEKANISME TATA KELOLA PERUSAHAAN
Struktur Tata Kelola Perusahaan
Sesuai dengan Undang Undang No. 40 tahun 2007
Bab I Mengenai Ketentuan Umum Pasal 1, Organ
Perusahaan terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham,
Direksi dan Dewan Komisaris.
• Rapat Umum Pemegang Saham, yang selanjutnya
disebut RUPS adalah Organ Perseroan yang
mempunyai wewenang yang tidak diberikan
kepada Direksi atau Dewan Komisaris dalam batas
yang ditentukan dalam Undang Undang dan/atau
Anggaran Dasar.
• Direksi adalah Organ Perseroan yang berwenang
dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan
Perseroan untuk kepentingan Perseroan, sesuai
dengan maksud dan tujuan Perseroan serta mewakili
Perseroan, baik di dalam maupun di luar pengadilan
sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar.
• Dewan Komisaris adalah Organ Perseroan yang
bertugas melakukan pengawasan secara umum
dan/atau khusus sesuai dengan Anggaran Dasar
serta memberi nasihat kepada Direksi.
Tata Kelola Perusahaan
Organ Perseroan tersebut memainkan peran kunci
dalam keberhasilan pelaksanaan GCG. Organ Perseroan
menjalankan fungsinya sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan, Anggaran Dasar Perseroan
dan ketentuan lainnya atas dasar prinsip bahwa
masing¬masing organ mempunyai independensi dalam
melaksanakan tugas, fungsi dan tanggung jawabnya
untuk kepentingan Perseroan.
RUPS, Direksi dan Dewan Komisaris saling
menghormati tugas, tanggung jawab dan wewenang
masing-masing sesuai Peraturan Perundang-undangan
dan Anggaran Dasar.
Dalam menjalankan tugas pengurusan perusahaan,
Direksi dibantu oleh Sekretaris Perusahaan dan Internal
Audit serta satuan kerja lain yang menjalankan fungsi
kepengurusan Perseroan.
Dalam menjalankan tugas pengawasan, Dewan
Komisaris dapat membentuk komite, yang anggotanya
seorang atau lebih adalah anggota Dewan Komisaris.
Komite-komite tersebut bertanggung jawab kepada
Dewan Komisaris. Komite-komite yang telah dibentuk
oleh Dewan Komisaris Perseroan adalah:
• Komite Audit
Komite yang dibentuk oleh Dewan Komisaris, yang
membantu Dewan Komisaris memenuhi tugas dan
kewajibannya dalam mengkaji efektivitas sistem
pengendalian internal, efektivitas pelaksanaan tugas
auditor eksternal dan internal, serta dalam mengkaji
dan memberikan persetujuan semua informasi dan
usulan yang disiapkan dan diajukan pihak lainnya
seperti Laporan Keuangan dan Non Keuangan dan
Laporan Tahunan Perusahaan.
• Komite Pemantau Risiko & GCG
Komite yang dibentuk oleh Dewan Komisaris
dalam rangka membantu pelaksanaan tugas dan
fungsi Dewan Komisaris untuk memantau secara
berkala dan merekomendasikan perbaikan terhadap
implementasi GCG dan manajemen risiko yang
dilaksanakan dan dikembangkan oleh Perseroan.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 93
Analisa danPembahasan Manajemen
Tata KelolaPerusahaan
Tanggung Jawab SosialPerusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Mekanisme Tata Kelola Perusahaan
Mekanisme tata kelola merupakan mekanisme
implementasi GCG yang tercermin dalam sistem yang
kuat. Hal ini menjadi penting, karena implementasi
GCG tidak cukup hanya dengan mengandalkan pilar
governance structure, melainkan dibutuhkan adanya
aturan main yang jelas dalam bentuk mekanisme.
Mekanisme tata kelola dapat diartikan sebagai aturan
main, prosedur dan hubungan yang jelas antara
pihak yang mengambil keputusan dengan pihak yang
melakukan kontrol (pengawasan) terhadap keputusan
tersebut.
Perseroan menyebut mekanisme tata kelola dengan
sebutan softstructure GCG. Softstructure merupakan
aspek penting dalam implementasi GCG, karena
softstructure GCG akan menjadi living document bagi
segenap jajaran dan tingkatan organisasi di suatu
perusahaan.
Mekanisme tata kelola yang dimiliki Perseroan antara
lain:
Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang Baik
(Good Corporate Governance Code)
Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang Baik
(Good Corporate Governance Code) disusun untuk
memberikan acuan bagi penerapan GCG di lingkungan
Perseroan agar tugas dan kewenangan Direksi, Dewan
Komisaris dan Pemegang Saham serta mekanisme kerja
diantara ketiga organ dapat berjalan dengan efisien,
efektif dan konsisten serta tetap memperhatikan prinsip-
prinsip GCG (transparansi, akuntabilitas, responsibilitas,
independensi dan kemandirian serta kesetaraan).
Board ManualBoard Manual disusun agar tugas dan kewenangan
Direksi dan Dewan Komisaris serta mekanisme kerja
diantara kedua organ dapat berjalan dengan efisien,
efektif dan konsisten serta tetap memperhatikan
prinsip-prinsip GCG.
Pedoman Etika dan Perilaku (Code of Conduct) Pedoman Etika dan Perilaku (Code of Conduct) disusun
berdasarkan pertimbangan bahwa dalam mengelola
Perseroan selain harus mengikuti peraturan perundang-
undangan harus pula menjunjung tinggi norma dan nilai
etika.
Piagam Komite di bawah Dewan Komisaris
Memiliki peran sebagai panduan bagi Komite Audit dan
Komite Pemantau Risiko & GCG dalam pelaksanaan
tugas sebagai organ pendukung Dewan Komisaris.
Karakteristik Piagam Komite ini bersifat fleksibel dan
dilakukan sesuai kebutuhan.
Piagam Internal Audit (Internal Audit Charter)Piagam Internal Audit memiliki peran untuk
meningkatkan fungsi pengendalian yang terintegrasi
di lingkup Perseroan dan memastikan kegiatan
operasional telah dijalankan dengan baik sesuai dengan
aturan main yang berlaku.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 201594
Ikhtisar Utama Profil PerusahaanLaporan Manajemen
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAMRapat Umum Pemegang Saham (RUPS), mempunyai
wewenang yang tidak diberikan kepada Dewan
Komisaris atau Direksi dalam batas yang ditentukan
dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Wewenang tersebut
mencakup meminta pertanggungjawaban Dewan
Komisaris dan Direksi terkait dengan pengelolaan
Perseroan, mengubah anggaran dasar, mengangkat
dan memberhentikan Direktur dan Anggota Dewan
Komisaris, memutuskan pembagian tugas dan
wewenang pengurusan di antara Direktur dan lain-lain.
RUPS dalam Perseroan adalah:
• Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang
diselenggarakan tiap tahun buku selambat-
lambatnya 6 (enam) bulan setelah tahun buku
Perseroan ditutup.
• Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yaitu
Rapat Umum Pemegang Saham yang diadakan
sewaktu-waktu berdasarkan kebutuhan.
Tata Kelola Perusahaan
PELAKSANAAN RUPS 2015Sepanjang tahun 2015, Perseroan melaksanakan 3 (tiga) kali RUPS dan tidak mengadakan RUPS Luar Biasa.
RUPS Waktu Agenda Tempat
RKAP 2015 30 Januari 2015 Pengesahan RKAP Tahun Buku 2015 Gedung Kementerian BUMN Lantai 7 Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13 Jakarta Pusat
Tahunan 19 Mei 2015 Pengesahan laporan tahunan Tahun Buku 2014 Gedung Kementerian BUMN Lantai 7 Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13 Jakarta Pusat
RKAP 2016 30 Desember 2015 Pengesahan RKAP Tahun Buku 2016 Gedung Kementerian BUMN Lantai 11 Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13 Jakarta Pusat
Tempat Pelaksanaan dan Undangan RUPS
Gedung Kementerian BUMN Lantai 7 Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13 Jakarta Pusat Surat Undangan No. S-280/
PPA/PD/0515 tanggal 18 Mei 2015 perihal Undangan RUPS Tahunan Tahun Buku 2015 PT PPA (Persero).
Agenda RUPS Tahunan
1. Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan Keuangan Perseroan, Persetujuan Laporan Tugas
Pengawasan Dewan Komisaris serta Pengesahan Laporan Tahunan Pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina
Lingkungan untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, serta Pemberian Pelunasan
dan Pembebasan Tanggung Jawab kepada Direksi atas Tindakan Pengurusan Perseroan dan Anggota Dewan
Komisaris atas Tindakan Pengawasan Perseroan selama Tahun Buku 2014.
2. Persetujuan Penggunaan Laba Bersih Perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2014.
3. Penetapan Penghasilan bagi Direksi dan Dewan Komisaris.
4. Penetapan Kantor Akuntan Publik (KAP) untuk melakukan Audit Lapoan Keuangan Perseroan Tahun Buku 2015
dan Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Tahun Buku 2015.
Hasil dan Pelaksanaan Keputusan RUPS
Setelah dilakukan pembahasan terhadap Laporan Tahunan Perseroan serta Laporan Pelaksanaan PKBL Tahun Buku
2014, serta memperhatikan tanggapan Dewan Komisaris Perseroan, maka RUPS memutuskan:
1. Menyetujui Laporan Tahunan Perseroan termasuk Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris untuk Tahun
Buku 2014 serta mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan dan Laporan Pelaksanaan Program Kemitraan
dan Bina Lingkungan untuk Tahun Buku 2014 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Aryanto,
Amir Jusuf, Mawar & Saptoto dengan pendapat wajar dalam semua hal yang material, serta memberikan
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 95
Analisa danPembahasan Manajemen
Tata KelolaPerusahaan
Tanggung Jawab SosialPerusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (volledig acquit et de charge) kepada Direksi dan
Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang dilakukan dalam Tahun Buku yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 sepanjang tindakan tersebut bukan merupakan tindakan pidana dan
tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Perseroan, dengan pokok¬pokok
sebagai berikut:
1) Laporan Keuangan
A. Laporan Posisi Keuangan Aset
Aset Lancar Rp 3.090.786 juta
Aset Tidak Lancar Rp 2.126.485 juta
Jumlah Aset Rp 5.217.271 juta
Liabilitas dan Ekuitas
Liabilitas Jangka Pendek Rp 1.971.067 juta
Liabilitas Jangka Panjang Rp 483.283 juta
Ekuitas Rp 2.762.921 juta
Jumlah Liabilitas dan Ekuitas Laba Rugi Konsolidasi Rp 5.217.271 juta
B. Laba Rugi Konsolidasi
Pendapatan Usaha Rp 2.151.805 juta
Beban Usaha Rp 2.003.236 juta
Laba Usaha Rp 148.569 juta
Pendapatan Bersih Ventura Bersama Rp 35.703 juta
Laba Usaha Setelah Ventura Bersama
Konstruksi Rp 184.272 juta
Pendapatan Bunga Rp 17.222 juta
Beban Bunga dan Keuangan Rp (70.235) juta
Kenaikan Revaluasi Properti Investasi Rp 60.656 juta
Pendapatan (Beban) Lain-lain Rp (18.672) juta
Laba Sebelum Pajak Rp 173.243 juta
Beban Pajak Rp 58.761 juta
Laba Tahun Berjalan Rp 114.482 juta
Laba Tahun Berjalan Yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Rp 114.057 juta
Pendapatan (Beban) Komprehensif Lain Rp 96.213 juta
Laba Komprehensif Tahun Berjalan Rp 210.695 juta
2) Laporan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL)
A. Laporan Posisi Keuangan
Aset
Aset Lancar Rp 18.570 juta
Aset Tidak Lancar Rp - juta
Jumlah Aset Rp 18.570 juta
Lialibilitas dan Aset neto
Lialibilitas Jangka Pendek Rp 2.899 juta
Lialibilitas Jangka Panjang Rp - juta
Aset Neto Rp 15.671 juta
Jumlah Lialibilitas dan Aset Neto Rp 18.570 juta
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 201596
Ikhtisar Utama Profil PerusahaanLaporan Manajemen
B. Laporan Aktivitas
Pendapatan Rp juta
Alokasi Pembebanan Biaya Perusahaan Rp juta
Aset Neto terikat-Berakhir Pemenuhan Program Rp 248 juta
Pendapatan Jasa Administrasi Pinjaman Rp 471 juta
Pendaparan Bunga Deposito dan Jasa Giro Rp 834 Juta
Pendapatan Lain-lain Rp juta
Jumlah Rp 1.553 juta
Beban Rp juta
Dana Pembinaan Kemitraan Rp 35 juta
Penyaluran-Bina Lingkungan Rp 804 juta
Beban Pembinaan Rp juta
Beban Administrasi & Umum Rp 84 juta
Beban Penyisihan Piutang Rp 30 juta
Beban dan pengeluaran Lainnya Rp juta
Jumlah Rp 953 juta
Kenaikan (Penurunan) Aset Neto Rp 600 juta
Aset Neto awal Tahun Rp 15.072 juta
Aset neto Akhir Tahun Rp 15.672 juta
Tata Kelola Perusahaan
2. Menetapkan Penggunaan Laba Bersih Perseroan
yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas
Induk Tahun Buku 2014 sebesar Rp114.057 juta
sebagai berikut:
• Rp11.000 juta atau 9,64% dari laba bersih
sebagai dividen;
• Rp5.703 juta atau 5,00% dari laba bersih sebagai
cadangan umum;
• Rp97.354 atau 85,36% dari laba bersih sebagai
laba ditahan
Penyetoran dividen ke kas negara agar dilakukan
dalam batasan waktu sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan berlaku
3. Penetapan besarnya Penghasilan untuk anggota
Direksi dan Dewan Komisaris berupa gaji/
honorarium berikut fasilitas dan tunjangan lainnya
untuk Tahun 2015 serta tantiem Tahun Buku 2014
ditetapkan kemudian secara tersendiri.
4. Dewan Komisaris melalui Komite Audit diminta
untuk melakukan seleksi KAP yang akan melakukan
audit Laporan Keuangan Perseroan dan Laporan
PKBL Tahun Buku 2015 dengan berpedoman pada
ketentuan yang berlaku.
Hasil seleksi disampaikan Dewan Komisaris kepada
RUPS untuk mendapatkan penetapan.
RUPS Pengesahan RKAP 2015
Waktu Pelaksanaan:
30 Januari 2015, bertempat di Ruang Rapat Deputi
Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Konstruksi dan
Jasa Lain, Gedung Kementerian BUMN Lt.7, Jalan
Medan Merdeka Selatan No. 13 Jakarta Pusat
Peserta:
1. Kuasa Pemegang Saham: Gatot Trihargo, Deputi
Bidang Usaha Jasa keuangan, Jasa Konstruksi dan
Jasa Lain
2. Dewan Komisaris: Edy Putra Irawady, Dedi Rudaedi,
Hendrika Nora O. Sinaga
3. Direksi: Saiful H. Manan, Andi Saddawero, Henry
Sihotang,
Agenda:
1. Pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran
Perusahaan (RKAP) Tahun 2015;
2. Pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran Program
Kemitraan dan Bina Lingkungan (RKA-PKBL) Tahun
2015;
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 97
Analisa danPembahasan Manajemen
Tata KelolaPerusahaan
Tanggung Jawab SosialPerusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
3. Persetujuan dan Pengesahan Kontrak Manajemen
Tahun 2015 antara Direksi dan Dewan Komisaris
dengan Pemegang Saham;
4. Persetujuan dan Pengesahan Kontrak Manajemen
Tahun 2015 antara Dewan Komisaris dengan
Pemegang Saham.
Keputusan RUPS:
Setelah dilakukan pembahasan terhadap RKAP Tahun
2015 dan RKA-PKBL Tahun 2015 serta memperhatikan
tanggapan Dewan Komisaris Perseroan, maka RUPS
memutuskan:
1. Mengesahkan Rencana Kerja dan Anggaran
Perusahaan Tahun 2015 dengan pokok-pokok
sebagai berikut:
Dalam jutaan Rupiah
a. Laba Rugi Konsolidasi
Pendapatan Usaha 4.441.856
Beban Usaha 4.114.166
Laba (Rugi) Sebelum Ventura Bersama 327.690
Laba (Rugi) Ventura Bersama 67.114
Laba (Rugi) Setelah Ventura Bersama 394.804
Pendapatan (Beban) Lain-lain 131.676
Laba (Rugi) Sebelum Pajak 263.128
Beban Pajak 126.200
Laba (Rugi) Bersih 136.928
b. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
Aset
Aset Lancar 3.381.441
Aset Tidak Lancar 2.520.824
Jumlah Aset 5.902.265
Liabilitas dan Ekuitas
Liabilitas Jangka Pendek 2.283.808
Liabilitas Jangka Panjang 722.076
Ekuitas 2.896.381
Jumlah Liabilitas dan Ekuitas 5.902.265
c. Investasi
Teknologi Informasi 2.519
Peralatan Kantor 2.113
Gudang Arsip 5.000
Gedung Kantor 83.850
Jumlah Investasi 93.482
Dalam jutaan Rupiah
d. Sumber Daya Manusia
• Jumlah SDM 187
e. Tingkat Kesehatan Perusahaan
Target tingkat kesehatan tahun 2015 sesuai perhitungan berdasarkan Keputusan Menteri BUMN Nomor KEP-100/MBU/2002 sebagai berikut:
• Aspek Keuangan 29,00
• Aspek Operasional 45,00
• Aspek Administrasi 15.00
Total Nilai Kinerja 89,00
Kriteria Tingkat Kesehatan: Sehat (AA)
2. Mengesahkan Rencana Kerja dan Anggaran
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Tahun
2015, sebagai berikut:
Dalam jutaan Rupiah
a. Program Kemitraan
Dana Tersedia
Saldo Awal 1.005
Pembebanan Biaya Perusahaan -
Pengembalian Pokok 4.167
Pendapatan Jasa 399
Jumlah Dana Tersedia 5.571
Pengunaan Dana
Pinjaman 4.500
Hibah 650
Beban Administrasi 200
Total Penyaluran 5.350
b. Program Bina Lingkungan
Dana Tersedia
Saldo Awal 2.834
Pembebanan Biaya Perusahaan 1.365
Jasa Giro 151
Jumlah Dana Tersedia 4.350
Pengunaan Dana
Bantuan Bencana Alam 109
Bantuan Pendidikan dan Pelatihan 435
Bantuan Peningkatan Kesehatan 109
Prasarana/Sarana Umum 544
Sarana Ibadah 217
Pelestarian Alam 217
Pengentasan Kemiskinan 544
Beban Operasional 109
Total Penyaluran 2.284
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 201598
Ikhtisar Utama Profil PerusahaanLaporan Manajemen
3. Menyetujui dan mengesahkan Kontrak Manajemen
(Key Performance Indicators) Direksi Tahun 2015
antara Direksi dan Dewan Komisaris dengan
Pemegang Saham PT Perusahaan Pengelola Aset
(Persero), yang merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Risalah ini.
4. Menyetujui dan mengesahkan Kontrak Manajemen
(Key Performance Indicators) Dewan Komisaris
Tahun 2015 antara Dewan Komisaris dengan
Pemegang Saham PT Perusahaan Pengelola Aset
(Persero), yang merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Risalah ini.
RUPS Pengesahan RKAP 2016
Waktu Pelaksanaan:
30 Desember 2015, bertempat di Ruang Rapat
Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Lt. II Jl. Medan
Merdeka Selatan No. 13-Jakarta
Peserta:
1. Kuasa Pemegang Saham: Aloysius Kiik Ro, Deputi
Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha
Selaku Kuasa Menteri BUMN berdasarkan Surat
Kuasa No. SKU-379/MBU/12/2015 tanggal 21
Desember 2015.
2. Dewan Komisaris: Edy Putra Irawady, Dedi Rudaedi,
Hendrika Nora O. Sinaga
3. Direksi: Saiful H. Manan, Andi Saddawero, Henry
Sihotang, Ajar Setiadi
Agenda:
1. Pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran
Perusahaan (RKAP) Tahun 2016.
2. Pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran Program
Kemitraan dan Bina Lingkungan (RKA PKBL) Tahun
2016.
3. Persetujuan Indikator Penilaian Tingkat Kesehatan
Tahun 2016 PT Perusahaan Pengelola Aset
(Persero).
4. Persetujuan dan Pengesahan Kontrak Manajemen
(Key Performance Indicators) Direksi dan Dewan
Komisaris dengan Pemegang Saham Tahun 2016.
Tata Kelola Perusahaan
5. Persetujuan dan Pengesahan Kontrak Manajemen
(Key Performance Indicators) Dewan Komisaris
dengan Pemegang Saham Tahun 2016.
Keputusan RUPS:
Setelah menyimak, mencermati dan membahas usul
Direksi dan tanggapan Dewan Komisaris Perseroan
tentang RKAP dan RKA PKBL Tahun 2016 serta mata
acara lainnya, maka RUPS memutuskan sebagai
berikut:
1. Keputusan tentang Pengesahan Rencana Kerja dan
Anggaran Perusahaan (RKAP) Tahun 2016:
Rapat menyetujui dan mengesahkan Rencana Kerja
dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun 2016,
termasuk didalamnya Rencana Kerja dan Anggaran
Dewan Komisaris, dengan pokok-pokok sebagai
berikut:
Dalam jutaan Rupiah
a. Perhitungan Laba (Rugi)
Laba Bersih Konsolidasian PT PPA (Persero) Tahun 2016 ditargetkan sebesar Rp164.854 Juta dengan rincian sebagai berikut:
- Pendapatan Usaha 8.582.580
- Beban Usaha (8.151.518)
- Laba/(Rugi) Usaha 431.062
- Laba Bersih Ventura Bersama 117.628
- Pendapatan (Beban) Lain-Lain (165.949)
- Laba (Rugi) Sebelum Pajak 382.741
- Pajak-Pajak (217.887)
Laba/(Rugi) Bersih 164.854
b. Proyeksi Neraca
Neraca Konsolidasian PT PPA (Persero) per 31 Desember 2016 ditargetkan ditutup dengan Total Aset sebesar Rp14.147.994 Juta dengan rincian sebagai berikut:
Aset:
- Aset Lancar 5.141.775
- Aset Tidak Lancar 9.006.219
Total Aset 14.147.994
Liabilitas:
- Liabilitas Jangka Pendek 3.501.933
- Liabilitas Jangka Panjang 6.577.839
Total Liabilitas 10.079.772
Ekuitas 4.068.222
Total Liabilitas dan Ekuitas 14.147.994
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 99
Analisa danPembahasan Manajemen
Tata KelolaPerusahaan
Tanggung Jawab SosialPerusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Dalam jutaan Rupiah
c. Arus Kas
Arus Kas Konsolidasian PT PPA (Persero) Tahun 2016 dianggarkan sebagai berikut:
- Arus Kas dari Aktivitas Operasi (544.172)
- Arus Kas dari Aktivitas Investasi (1.769.390)
- Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan 1.038.954
- Kenaikan (Penurunan) Bersih Kas dan Setara Kas
(1.274.608)
- Kas dan Setara Kas Awal Tahun 2.120.181
- Kas dan Setara Kas Akhir Tahun 845.574
2. Keputusan tentang Pengesahan Rencana Kerja dan
Anggaran Program Kemitraan dan Bina Lingkungan
(RKA PKBL) Tahun 2016:
Rapat menyetujui dan mengesahkan Rencana
Kerja dan Anggaran Program Kemitraan dan Bina
Lingkungan (RKA PKBL) tahun 2016 sebagaimana
telah dibahas dengan Asdep Tanggung Jawab Sosial
dan Lingkungan pada tanggal 29 Desember 2015,
dengan pokok-pokok sebagai berikut:
Dalam jutaan Rupiah
a. Dana Program Kemitraan (PK)
1) Jumlah Dana Tersedia 12.703,52
2) Pinjaman Berdasarkan Sektor 12.500,00
3) Hibah/Dana Pembinaan 0,00
4) Total Penyaluran 12.500,00
5) Beban Operasional * 150,00
b. Dana Program Bina Lingkungan (BL)
1) Jumlah Dana Tersedia 2.269,78
2) BL Pembina Berdasarkan Sektor 1.702,34
3) Beban Operasional * 150,00
* Beban Operasional PKBL merupakan anggaran beban perusahaan
3. Keputusan tentang Persetujuan lndikator Penilaian
Tingkat Kesehatan Tahun 2016
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero):
Rapat menyetujui Indikator Penilaian Tingkat
Kesehatan tahun 2016 Perseroan sebagaimana
diajukan dalam RUPS dan menjadi bagian yang tidak
terpisahkan dari keputusan RUPS ini.
4. Keputusan tentang Persetujuan dan Pengesahan
Kontrak Manajemen (Key Performance Indicators)
Direksi dan Dewan Komisaris dengan Pemegang
Saham Tahun 2016:
Rapat menyetujui dan mengesahkan Kontrak
Manajemen (Key Performance Indicators) Direksi
dan Dewan Komisaris dengan Pemegang Saham
Perseroan Tahun 2016 yang didasarkan pada
Indikator Kinerja Kunci (Key Performance Indicators)
sebagaimana diajukan dalam RUPS dan menjadi
bagian yang tidak terpisahkan dari keputusan RUPS
ini.
5. Keputusan tentang Persetujuan dan Pengesahan
Kontrak Manajemen (Key Performance Indicators)
Dewan Komisaris dengan Pemegang Saham Tahun
2016:
Rapat menyetujui dan mengesahkan Kontrak
Manajemen (Key Performance Indicators) Dewan
Komisaris dengan Pemegang Saham PT PPA
(Persero) Tahun 2016 yang didasarkan pada
Indikator Kinerja Kunci (Key Performance Indicators)
sebagaimana diajukan dalam RUPS dan menjadi
bagian yang tidak terpisahkan dari keputusan RUPS
ini.
RUPS Tahun Sebelumnya
Tempat Pelaksanaan dan Undangan RUPS
Pada tanggal 7 April 2014, Perseroan mengadakan
RUPS Tahunan di Ruang Rapat Lantai 6, Gedung
Kementerian BUMN, Jl. Medan Merdeka Barat
No. 13 Jakarta. Rapat dihadiri oleh Kuasa Pemegang
Saham dari Kementerian BUMN yang diwakili oleh
Wahyu Hidayat (Deputi Bidang Restrukturisasi dan
Perencanaan Strategis BUMN), seluruh Anggota Dewan
Komisaris dan seluruh Anggota Direksi.
Surat Undangan telah dikirimkan kepada Pemegang
Saham Perseroan pada tanggal 3 April 2014.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015100
Ikhtisar Utama Profil PerusahaanLaporan Manajemen
Agenda RUPS Tahunan
Agenda RUPS Tahunan sebagai berikut:
1. Persetujuan Laporan Tahunan Perseroan tahun
buku 2013 termasuk Laporan Pelaksanaan Tugas
Pengawasan Dewan Komisaris selama tahun buku
2013;
2. Pengesahan Laporan Keuangan Perseroan dan
Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina
Lingkungan tahun buku 2013 sekaligus pemberian
pelunasan dan pembebasan tanggung jawab
sepenuhnya (vofledig acquit et de charge) kepada
Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas
tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah
dijalankan selama tahun buku 2013;
Tata Kelola Perusahaan
3. Penetapan Penggunaan laba bersih tahun buku
2013;
4. Penetapan tantiem untuk Direksi dan Dewan
Komisaris Tahun Buku 2013 dan gaji/honorarium
berikut fasilitas dan tunjangan lainnya tahun buku
2014;
5. Persetujuan penunjukan Kantor Akuntan Publik
untuk mengaudit Laporan Keuangan Perseroan
Tahun Buku 2014 dan Laporan Keuangan Program
Kemitraan dan Bina Lingkungan Tahun Buku 2014.
Hasil dan Pelaksanaan Keputusan RUPS
Keputusan RUPS Tahunan sebagai berikut:
No Keputusan RUPSPelaksanaan Keputusan
RUPS
1 Menyetujui Laporan Tahunan Perseroan termasuk Laporan Pelaksanaan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris selama tahun buku 2013 serta Laporan Tahunan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan selama tahun buku 2013.
Telah dilaksanakan
2 Mengesahkan:a. Laporan Keuangan Perseroan tahun buku 2013 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Aryanto,
Amir Jusuf, Mawar & Saptoto sesuai dengan laporannya Nomor: R/033.AGA/mgn.1/2014 tanggal 7 Februari 2014 dengan opini “wajar dalam semua hal yang material”, sekaligus memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (volledig acquit et de charge) kepada Direksi dan Dewan Komisaris atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah dilakukan selama tahun buku 2013, sepanjang tindakan tersebut bukan merupakan tindak pidana atau melanggar ketentuan dan prosedur hukum yang berlaku serta tercatat pada Laporan Keuangan Perseroan dan tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
b. Laporan Keuangan PKBL tahun buku 2013 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto sesuai dengan laporannya Nomor: R/051.AGA/mgn.1/2014 tanggal 7 Februari 2014 dengan opini “wajar dalam semua hal yang material”, sekaligus memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (volledig acquit et de charge) kepada Direksi dan Dewan Komisaris atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah dilakukan selama tahun buku 2013, sepanjang tindakan tersebut bukan merupakan tindak pidana atau melanggar ketentuan dan prosedur hukum yang berlaku serta tercatat pada Laporan Keuangan PKBL dan tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Telah dilaksanakan
Telah Dilaksanakan
3 Menetapkan:a. Kantor Akuntan Publik Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto untuk mengaudit Laporan Keuangan
Perseroan dan Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan FT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014.
b. Memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan honorarium dan persyaratan lainnya bagi Kantor Akuntan Publik tersebut.
Telah dilaksanakan
Telah dilaksanakan
Hasil Pelaksanaan Keputusan RUPS Tahun 2014
Keputusan RUPS Tahun 2014 telah dilaksanakan seluruhnya oleh Perseroan.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 101
Analisa danPembahasan Manajemen
Tata KelolaPerusahaan
Tanggung Jawab SosialPerusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
DEWAN KOMISARISDewan Komisaris merupakan organ perusahaan yang
bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan
pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi
serta memastikan bahwa Perseroan melaksanakan
GCG pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi.
Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugasnya,
Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit dan Komite
Pemantau Risiko dan GCG.
Agar pelaksanaan tugas Dewan Komisaris dapat
berjalan secara efektif, maka Dewan Komisaris
memperhatikan prinsip-prinsip berikut:
1. Komposisi Dewan Komisaris harus memungkinkan
pengambilan keputusan secara efektif, tepat dan
cepat, serta dapat bertindak secara independen;
2. Dewan Komisaris harus berintegritas dan profesional
sehingga dapat menjalankan fungsinya dengan
baik termasuk memastikan bahwa Direksi telah
memperhatikan kepentingan seluruh pemangku
kepentingan (stakeholders);
3. Fungsi pengawasan dan pemberian nasihat Dewan
Komisaris mencakup tindakan pencegahan,
perbaikan, sampai kepada pemberhentian
sementara.
Komposisi Dewan Komisaris
Sampai dengan 31 Desember 2015 komposisi Dewan
Komisaris Perseroan berjumlah 4 (empat) orang,
sebagai berikut:
Nama Jabatan Dasar Pengangkatan (Keputusan RUPS) Representasi Pemegang Saham
Edy Putra Irawady Komisaris Utama SK-430/MBU/2012 Tanggal 3 Desember 2012 Negara Republik Indonesia
Taufik Sukasah Komisaris SK-219/MBU/2013 Tanggal 12 April 2013 Negara Republik Indonesia
Dedi Rudaedi Komisaris SK-357/MBU/2013 Tanggal 19 September 2013 Negara Republik Indonesia
Hendrika Nora Osloi Sinaga Komisaris SK-244/MBU/10/2014 Tanggal 17 Oktober 2014 Negara Republik Indonesia
Program Orientasi Anggota Dewan Komisaris Baru
Bagi Anggota Dewan Komisaris yang baru diangkat diberikan Program Orientasi. Penanggung jawab Program
Orientasi berada pada Sekretaris Perusahaan. Materi Program Orientasi mencakup:
1. Pengenalan Korporasi dan Dewan Komisaris
Memperkenalkan semua aspek Perseroan mulai dari:
• Anggaran Dasar Perseroan
• Peraturan perundang-undangan terkait Perseroan
• Laporan Tahunan Perseroan
• Rencana Jangka Panjang Perusahaan
• Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan
• Program Kerja Dewan Komisaris
• Good Corporate Governance
2. Struktur Organisasi Perseroan, dan Entitas Anak
Memperkenalkan profil organisasi Perseroan, Sekretariat Dewan Komisaris, Komite-komite di bawah Dewan
Komisaris, dan Entitas Anak.
Seluruh Anggota Dewan Komisaris, baik Anggota Dewan Komisaris lama dan baru telah menghadiri Program
Orientasi.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015102
Ikhtisar Utama Profil PerusahaanLaporan Manajemen
Pengangkatan dan Pemberhentian Dewan Komisaris
Anggota Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan
oleh RUPS dari calon-calon yang diusulkan oleh
pemegang saham setelah melalui proses pencalonan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan
pencalonan tersebut mengikat bagi RUPS. Dewan
Komisaris harus memenuhi persyaratan umum dan
khusus yang ditetapkan dalam Board Manual.
Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
Dewan Komisaris merupakan organ Perseroan yang
secara kolektif bertugas melakukan pengawasan secara
umum dan atau khusus sesuai dengan Anggaran
Dasar serta memberikan nasihat kepada Direksi.
Dewan Komisaris tidak turut serta dalam mengambil
keputusan operasional. Kedudukan masing-masing
anggota Dewan Komisaris termasuk Komisaris Utama
Tata Kelola Perusahaan
adalah setara. Tugas Komisaris Utama sebagai primus
inter pares adalah mengkoordinasikan kegiatan Dewan
Komisaris. Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan
oleh RUPS. Dalam melaksanakan tugas, Dewan
Komisaris bertanggung jawab kepada RUPS.
Pertanggungjawaban Dewan Komisaris kepada RUPS
merupakan perwujudan akuntabilitas pengawasan atas
pengelolaan perusahaan dalam rangka pelaksanaan
prinsip-prinsip GCG.
Bidang tugas anggota Dewan Komisaris sebagaimana
tertuang dalam Berita Acara Dewan Komisaris
Perseroan Nomor BA-001/PPA/KOM/1214 tanggal
11 Februari 2014, dibagi dalam 13 (tiga belas) bidang
tugas yang kemudian diperbaharui dengan BA-03/PPA/
KOM/1214 tanggal 19 Desember 2014, dibagi dalam 3
(tiga) aspek bidang tugas, yaitu:
Pelaksanaan Kewajiban Komisaris sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan Keputusan RUPS
Perseroan:No Kewajiban Dewan Komisaris PIC
1 Memberikan nasihat kepada Direksi dalam melaksanakan pengurusan Perseroan Edy Putra Irawadi
2 Meneliti dan menelaah serta menandatangani Rencana Jangka Panjang Perusahan dan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan yang disiapkan Direksi
Edy Putra Irawadi
3 Memberikan pendapat dan saran kepada Rapat Umum Pemegang Saham mengenai Rencana Jangka Panjang Perusahan (RJPP) dan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahan (RKAP) mengenai alasan Dewan Komisaris mendatangani RJP dan RKAP
Edy Putra Irawadi
4 Mengikuti perkembangan kegiatan Perseroan, memberikan pendapat dan saran kepada rapat umum pemegang saham mengenai setiap masalah yang dianggap penting bagi kepengurusan perseroan
Hendrika Nora S.
5 Melaporkan dengan segera kepada Rapat Umum Pemegang Saham apabila terjadi gejala menurunnya kinerja Perseroan
Hendrika Nora S.
6 Meneliti dan menelaah laporan berkala dan laporan tahunan yang disiapkan Direksi serta menandatangani laporan tahunan
Dedi Rudaedi
7 Memberikan penjelasan, pendapat dan saran kepada Rapat Umum Pemegang Saham mengenai laporan tahunan apabila diminta
Taufik Sukasah
8 Menyusun Program Kerja Tahunan dan dimasukkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahan Taufik Sukasah
9 Membentuk Komite Audit Dedi Rudaedi
10 Mengusulkan Akuntan Publik kepada Rapat Umum Pemegang Saham Dedi Rudaedi
11 Memberikan laporan tentang tugas pengawasan yang telah dilakukan selama tahun buku yang baru lampau kepada Rapat Umum Pemegang Saham
Hendrika Nora S.
12 Melaksanakan kewajiban lainnya dalam rangka tugas pengawasan dan pemberian nasihat, sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar, dan/atau keputusan Rapat Umum Pemegang Saham
Dedi Rudaedi
13 Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan Keputusan dan Arahan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dalam Pengesahan RKAP serta RUPS Persetujuan Laporan Tahunan Perusahaan
Hendrika Nora S.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 103
Analisa danPembahasan Manajemen
Tata KelolaPerusahaan
Tanggung Jawab SosialPerusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Monitoring Pencapaian Key Performance Indicators (KPI) Dewan Komisaris:
No KPI Dewan Komisaris Target PIC
1 Aspek Pengawasan dan Pengarahana. Review/analisis kinerja bulanan perusahaanb. Pemberian nasihat/saran kepada Direksic. Monitoring tindak lanjut hasil/temuan audit internal/eksternald. Monitoring Aset kelolaan atau perusahaan yang direstrukturisasi dan/atau direvitalisasi oleh
Perseroan melalui kunjungan berkala
12 x15 x4 x
3 x
Dedi Rudaedi Edy Putra IrawadyDedi Rudaedi
Dedi Rudaedi
2 Aspek Pelaporana. Penyusunan dan penyampaian Program Kerja Tahunanb. Penyampaian laporan/pendapat/saran kepada Pemegang Saham/RUPSc. Penyampaian Laporan Tugas Pengawasan
1 x7 x1 x
Taufik Sukasah Hendrika Nora S. Hendrika Nora S.
3 Aspek Dinamis dan Lain-Laina. Peningkatan kompetensi (masing-masing anggota Dewan Komisaris)b. Penyusunan dan penyampaian rekomendasi atas RKAP/RJPP
1 x1 x
Taufik SukasahEdy Putra Irawady
Koordinasi Terkait Pemberian Nasihat Kepada Direksi Dalam Melaksanakan Pengurusan Perseroan:
No Nama Bidang Kerja
1 Edy Putra Irawadi Koordinator anggota Dewan Komisaris, serta membidangi terkait organisasi dan Corporate Strategic Planning and Monitoring
2 Taufik Sukasah Koordinasi terkait Direktorat Investasi, serta unit Legal & Corporate Secretary
3 Dedi Rudaedi Koordinasi terkait Direktorat Keuangan dan Dukungan Kerja, serta unit Internal Auditor/SPI
4 Hendrika Nora O. Sinaga Koordinasi terkait Direktorat Konsultasi Bisnis dan Aset Manajemen, serta unit Risk Management
Pelaksanaan Tugas Dewan Komisaris
Pelaksanaan tugas dan fungsi pengawasan usaha yang
dilakukan oleh Dewan Komisaris selama tahun 2015
dibantu oleh Komite Audit, Komite Pemantau Risiko,
serta Komite Remunerasi dan Nominasi. Masing-masing
Komite telah menjalankan fungsinya dalam melakukan
kajian dan memberikan input kepada Dewan Komisaris,
sehingga Dewan Komisaris dapat memberikan arahan
dan rekomendasi secara tepat kepada Direksi terkait
pengelolaan usaha Perseroan secara baik dan sesuai
dengan prinsip-prinsip GCG.
Pada tahun 2015, Dewan Komisaris telah melakukan
pengawasan terhadap:
1. Pemantauan atas pelaksanaan Rencana Kerja dan
Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun 2015 melalui
rapat bulanan Dewan Komisaris dan Direksi.
2. Pemantauan Kinerja Keuangan Perseroan.
3. Pemantauan Kinerja Non Keuangan Perseroan
Pemantauan perkembangan GCG Perseroan.
Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris
Pelaksanaan tugas Dewan Komisaris berpedoman pada
Pedoman Kerja Dewan Komisaris dan Direksi yang
disebut dengan Board Manual. Board Manual berisi
tentang petunjuk tata laksana kerja Dewan Komisaris
dan Direksi serta menjelaskan tahapan aktivitas secara
terstruktur, sistematis, mudah dipahami dan dapat
dijalankan dengan konsisten, dapat menjadi acuan bagi
Dewan Komisaris dan Direksi dalam melaksanakan
tugas masing-masing untuk mencapai Visi dan Misi
Perseroan, sehingga diharapkan akan tercapai standar
kerja yang tinggi selaras dengan prinsip-prinsip GCG.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015104
Ikhtisar Utama Profil PerusahaanLaporan Manajemen
Pengaturan atas pelaksanaan tugas, tanggung jawab
dan wewenang Dewan Komisaris telah dituangkan
dalam dokumen berbentuk Piagam (Charter) yang
tertuang dalam Peraturan Dewan Komisaris Perseroan
Nomor PER-01/KOM/PPA/XI/2014 tanggal 30 Oktober
2014, tentang Piagam (Charter) Dewan Komisaris
Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan
Pengelola Aset. Piagam (Charter) disusun berdasarkan
prinsip-prinsip hukum korporasi, ketentuan Anggaran
Dasar, peraturan dan ketentuan perundang-undangan
yang berlaku, arahan Pemegang Saham serta praktik-
praktik terbaik (best practices) GCG.
Isi dari Piagam (Charter) Dewan Komisaris sebagai
berikut:
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN MASA KERJA
BAB III TUGAS, WEWENANG, KEWAJIBAN, DAN TANGGUNG JAWAB
BAB IV MEKANISME PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN PENYELENGGARAAN RAPAT
BAB V HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
BAB VI EVALUASI KINERJA
BAB VII PENUTUP
Keberagaman Komposisi Dewan Komisaris
Komposisi susunan Dewan Komisaris yang dimiliki
Perseroan pada tahun 2015 memiliki keberagaman dari
sisi jenis kelamin, usia, pendidikan dan pengalaman
karir. Kebijakan mengenai keberagaman komposisi
Dewan Komisaris telah diatur dalam Board Manual.
Dari sisi gender, 1 (satu) dari 4 (empat) anggota Dewan
Komisaris dijabat oleh seorang perempuan, atau sekitar
25%. Selain memperlihatkan keragaman kepemimpinan,
komposisi tersebut juga mengisyaratkan adanya
sensitivitas terhadap isu keterwakilan perempuan di
sebuah perusahaan. Dari sisi usia pun, komposisinya
cukup beragam. Seorang anggota masih tergolong
berusia muda berkisar 46 tahun, dan 3 (tiga) orang
lainnya merupakan pejabat senior.
Tata Kelola Perusahaan
Sementara itu, latar belakang pendidikan Dewan
Komisaris juga beragam, mulai dari disiplin ilmu hukum,
politik internasional, administrasi kebijakan publik,
akuntansi, teknik kimia, hingga manajemen. Keragaman
tersebut telah memberi warna bagi sistem pengawasan
di Perseroan dan memberi sudut pandang berbeda
dalam upaya menangani persoalan dan membantu
kemajuan bagi perusahaan.
Sedangkan dari segi pengalaman kerja, setiap anggota
Dewan Komisaris memiliki latar belakang karir yang juga
beragam. Setiap anggota Dewan Komisaris memiliki
pengalaman bekerja di beberapa instansi pemerintah
sebagai Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan
Kewirausahaan, Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian, Sekretaris Kementerian Sekretariat
Negara, Direktur pada Direktorat Penyuluhan, Pelayanan
dan Hubungan Masyarakat, Direktorat Jenderal Pajak.
Keberagaman latar belakang karir itu menjadi bekal
bagi Dewan Komisaris dalam memberikan nasehat dan
arahan bagi Direksi untuk mengelola dan menjalani
bisnis Perseroan dengan baik.
Independensi Dewan Komisaris dan Komisaris
Independen
Pernyataan Independensi
Seluruh anggota Dewan Komisaris Perseroan bertindak
independen dan bebas intervensi dari pihak manapun.
Perseroan berkomitmen menjaga independensi dalam
pelaksanaan tugasnya.
Hingga 31 Desember 2015, RUPS Perseroan belum
menunjuk Komisaris Independen.
Rangkap Jabatan dan Benturan Kepentingan
Berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan,
anggota Dewan Komisaris dilarang merangkap jabatan
sebagai:
1. Anggota Direksi pada BUMN, BUMD, dan badan
usaha milik swasta
2. Jabatan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 105
Analisa danPembahasan Manajemen
Tata KelolaPerusahaan
Tanggung Jawab SosialPerusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
3. Pengurus partai politik dan atau calon/anggota legislatif
4. Jabatan lain yang dapat menimbulkan benturan kepentingan.
Disamping ketentuan tersebut di atas, berdasarkan surat Wakil Menteri BUMN atas nama Menteri BUMN Nomor
S-375/MBU.Wk/2011 tanggal 5 Desember 2011 dinyatakan bahwa anggota Dewan Komisaris/Dewan Pengawas
BUMN hanya diperkenankan menjabat sebagai anggota Dewan Komisaris/Dewan Pengawas pada 1 (satu) BUMN.
Selama tahun 2015, tidak ada anggota Dewan Komisaris yang merangkap jabatan sebagaimana disebutkan dalam
Anggaran Dasar Perseroan. Untuk meminimalisir terjadinya benturan kepentingan, setiap Anggota Dewan Komisaris juga
diwajibkan untuk membuat Daftar Khusus, yang berisikan keterangan kepemilikan saham Anggota Dewan Komisaris
dan/atau keluarganya pada Perseroan maupun perusahaan lain. Daftar Khusus disimpan dan diadministrasikan oleh
Sekretaris Dewan Komisaris.
Program Pelatihan Dewan Komisaris
Selama tahun 2015, Dewan Komisaris diberikan kesempatan untuk mengikuti berbagai program pelatihan guna
mengembangkan kompetensi dan mendukung pelaksanaan tugas dan fungsinya, dengan rincian sebagai berikut:
Nama Jabatan Nama PelatihanTempat dan Tanggal
PelatihanPelaksana
Dedi RudaediHendrika Nora Osloi Sinaga
Anggota Dewan Komisars Training and Directorship Certification for Director and Commissioners
Jakarta 13-14 Agustus 2015
Lembaga Komisaris dan Direksi Indonesia (“LKDI”)
Kunjungan Kerja Dewan Komisaris tahun 2015
Selain itu, dalam rangka mengefektifkan fungsi pengawasan, selama tahun 2015 Dewan Komisaris melakukan
berbagai kunjungan kerja dalam rangka fungsi pengawasan terhadap proses bisnis dan operasi Perseroan.
Hasil dari kunjungan kerja Dewan Komisaris selanjutnya menjadi data/bahan rapat Dewan Komisaris bersama
Direksi.
No Aktivitas Keterangan
1 Kunjungan Dewan Komisaris ke PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (“PT TPPI”) di Tuban – Surabaya. Pada tanggal 8 – 10 Oktober 2015
2 Kunjungan Dewan Komisaris ke PT Polytama Propindo (“PT PP”) di Balongan-Cirebon Pada tanggal 18 – 19 Desember 2015
Keputusan-keputusan Dewan Komisaris tahun 2015
Sebagai bagian dari pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris Perseroan terus mendorong
pelaksanaan keputusan pengawasan dan penasehatan yang semakin efektif. Selama tahun 2015, Dewan Komisaris
telah mengeluarkan berbagai keputusan yang bersifat pengawasan antara lain sebagai berikut:
No Nomor Keputusan & Tanggal Surat Perihal
1 S-36/PPA/KOM/0915, tanggal 10 September 2015 Penyampaian Rencana Kerja dan Anggaran Dewan Komisaris Tahun Buku 2016
2 S-25/PPA/KOM/0615, tanggal 30 Juni 2015 Tanggapan atas Laporan Manajemen Triwulan I Tahun 2015
3 S-29/PPA/KOM/0715, tanggal 22 Juli 2015 Tanggapan Dewan Komisaris atas Penghapusan Tagihan Bunga dan Denda kepada PT Kertas Kraft Aceh (Persero)
4 S-38/PPA/KOM/0915, tanggal 25 September 2015 Tanggapan Dewan Komisaris atas Rencana Penganangan PT Survai Udara Penas (Persero) “(PT SUP”)
5 S-09/PPA/KOM/0315, tanggal 25 Maret 2015 Laporan Pengawasan Dewan Komisaris Tahun 2014
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015106
Ikhtisar Utama Profil PerusahaanLaporan Manajemen
No Nomor Keputusan & Tanggal Surat Perihal
6 S-08/PPA/KOM/0315, tanggal 25 Maret 2015 Penetapan Struktur Organisasi sampai dengan Satu Tingkat di Bawah Direksi
7 S-30/PPA/KOM/0815, tanggal 14 Agustus 2015 Tanggapan Dewan Komisaris atas Usulan Direksi untuk Melakukan Penambahan Modal Disetor PT PPA Kapital (“PT PPAK”)
8 S-26/PPA/KOM/0615, tanggal 30 Juni 2015 Laporan Pengawasan Triwulan I Tahun 2015
9 S-34/PPA/KOM/0815, tanggal 8 Agustus 2015 Laporan Pengawasan Dewan Komisaris Triwulan I Tahun 2015
10 S-35/PPA/KOM/0915, tanggal 10 September 2015 Permohonan Penunjukan Kantor Akuntan Publik (“KAP RSM AAJ”) Associates untuk Melakukan Interim dan General Audit Laporan Keuangan Konsolidasi Perseroan dan Entitas Anak serta Pelaksanaan PKBL Perseroan Tahun Buku 2015, serta Penetapan Besaran Biaya Jasa Audit
11 S-39/PPA/KOM/1015, tanggal 6 Oktober 2015 Penjelasan dan Kelengkapan Dokumen Sehubungan dengan Permohonan Penunjukan KAP sebagai Auditor Perseroan Tahun Buku 2015
12 S-46/PPA/KOM/1015, tanggal 30 Oktober 2015 Penunjukan KAP sebagai Auditor Eksternal Perseroan
13 s-48/PPA/KOM/11/15, tanggal 30 November 2015 Pengadaan Penilaian Good Corporate Governance (“GCG”) Independen untuk Tahun Buku 2015
Rekomendasi Dewan Komisaris
Seluruh keputusan hasil Rapat gabungan Dewan
Komisaris dan Direksi yang tertuang dalam Notulen
Rapat dimonitor tindak lanjut penyelesaiannya pada
setiap Rapat berikutnya. Dewan Komisaris menjalankan
tugas dan fungsinya dalam pemberian nasihat, antara
lain melalui pemberian rekomendasi Dewan Komisaris
kepada Direksi.
DIREKSIDireksi merupakan organ perseroan yang bertugas dan
bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan
pengelolaan Perseroan serta melaksanakan GCG
pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. Dalam
melaksanakan tugasnya, Direksi bertanggung jawab
kepada RUPS. Pertanggungjawaban Direksi kepada
RUPS merupakan perwujudan akuntabilitas pengelolaan
perusahaan sesuai dengan prinsip-prinsip GCG.
Persyaratan, Keanggotaan dan Komposisi
Seluruh anggota Direksi Perseroan telah memenuhi
persyaratan formal dan material yang berlaku.
Persyaratan formal bersifat umum, sesuai peraturan
perundang-undangan yang berlaku, sedangkan
persyaratan material bersifat khusus, yang disesuaikan
dengan kebutuhan dan sifat bisnis Perusahaan.
Tata Kelola Perusahaan
Direksi terdiri dari 4 (empat) orang, yaitu 1 (satu) Direktur
Utama dan 3 (tiga) Direktur. Seluruh Direksi berdomisili
di Indonesia. Direksi diangkat oleh RUPS, dengan
periode jabatan masing-masing anggota selama 5 (lima)
tahun dan dapat diangkat kembali sesuai keputusan
RUPS. Jabatan anggota Direksi berakhir apabila
mengundurkan diri, tidak lagi memenuhi persyaratan,
meninggal dunia, diberhentikan oleh Dewan Komisaris
atau berdasarkan keputusan RUPS.
Pengangkatan Direksi telah melalui proses fit & proper
test sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku
dan ketentuan GCG. Seluruh anggota Direksi memiliki
integritas, kompetensi dan reputasi yang memadai.
Komposisi Direksi Perseroan ditetapkan untuk dapat
menjalankan aktivitas manajemen sesuai dengan Visi dan
Misi serta rencana Perseroan baik untuk jangka pendek
maupun jangka panjang. Komposisi Direksi Perseroan
adalah sebagai berikut:
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 107
Analisa danPembahasan Manajemen
Tata KelolaPerusahaan
Tanggung Jawab SosialPerusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Nama Jabatan PengangkatanDasar Pengangkatan
(Keputusan RUPS)
Saiful H. Manan Direktur Utama 21 Februari 2014 SK-38/MBU/2014
Andi Saddawero Direktur Investasi 21 Februari 2014 SK-38/MBU/2014
Henry Sihotang Direktur Konsultasi Bisnis dan Aset Manajemen 22 Mei 2014 SK-112/MBU/2014
Ajar Setiadi Direktur Keuangan dan Dukungan Kerja 22 Mei 2014 SK-112/MBU/2014
Ruang Lingkup Pekerjaan dan Tanggung Jawab Direksi
Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Direksi senantiasa berpegang dan berpedoman pada
Anggaran Dasar maupun ketentuan internal dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Tugas pokok Direksi adalah:
• Memimpin dan mengurus Perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan dan senantiasa berusaha
meningkatkan efisiensi dan efektifitas Perseroan.
• Menguasai, memelihara dan mengurus kekayaan Perseroan.
Direksi menjalankan tugas pelaksanaan pengurusan Perseroan untuk kepentingan dan tujuan Perseroan serta
mewakili Perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan sebagai amanat dari Pemegang Saham yang
ditetapkan dalam RUPS.
Direksi mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada pemegang saham melalui RUPS. Direksi
senantiasa menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi hasil pemerikaan Satuan Audit Internal maupun auditor
eksternal. Para anggota Direksi diangkat, diberhentikan oleh RUPS.
Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor SK-29/PPA/0415 tertanggal 27 April 2015 tentang Pedoman Kerja
Direksi, pembagian tugas Direksi Perseroan adalah sebagai berikut: lihat pada SK-29/PPA/0415 terlampir
Nama Jabatan Tugas Utama
Saiful H Manan Direktur Utama Merencanakan, menetapkan, mengarahkan, mengomunikasikan, mengevaluasi arah dan strategi perusahaan serta memimpin jalannya perusahaan dalam rangka pencapaian visi dan misi perusahaan.
Andi Saddawero Direktur Investasi Merencanakan, menetapkan, menyetujui, mengomunikasikan, mengarahkan dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan investasi, advisory dan pengelolaan aset eks BPPN sesuai dengan target dan strategi perusahaan dalam rangka mencapai visi dan misi perusahaan.
Henry Sihotang Direktur Konsultasi Bisnis & Aset Manajemen
Merencanakan, menetapkan, menyetujui, mengomunikasikan dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan advisory, pengelolaan aset dan restrukturisasi/revitalisasi BUMN sesuai dengan target dan strategi perusahaan dalam rangka mencapai visi dan misi perusahaan.
Ajar Setiadi Direktur Keuangan dan Dukungan Kerja
Merencanakan, menetapkan, menyetujui, mengomunikasikan dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pengelolaan dana perusahaan, sistem keuangan dan akuntansi, pengelolaan sumber daya manusia, teknologi informasi, pengadaan barang dan jasa, serta penyediaan sarana dan prasarana operasional kantor sesuai sesuai dengan target dan strategi perusahaan dalam rangka mencapai visi dan misi perusahaan.
Suksesi Direksi
Dalam rangka melanjutkan kepemimpinan yang berkelanjutan, Perseroan memiliki mekanisme suksesi untuk posisi
Direksi yang terstruktur. Perseroan berkomitmen menciptakan calon-calon pemimpin yang akan mengisi berbagai
posisi penting dalam Perseroan. Hal ini antara lain dibuktikan dengan diangkatnya 2 (dua) anggota Direksi yang
berasal dari internal Perseroan.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015108
Ikhtisar Utama Profil PerusahaanLaporan Manajemen
Program Orientasi Anggota Direksi Baru
Bagi Anggota Direksi yang baru diangkat diberikan
Program Orientasi. Penanggung jawab Program
Orientasi berada pada Sekretaris Perusahaan. Pada
tahun 2014 terdapat perubahan komposisi Direksi
dengan penambahan 2 (dua) orang Anggota Direksi
baru.
Materi Program Orientasi mencakup:
1. Pengenalan Korporasi dan Direksi Memperkenalkan
semua aspek Perseroan mulai dari:
• Anggaran Dasar Perseroan
• Peraturan perundang-undangan terkait
Perseroan
• Laporan Tahunan Perseroan
• Rencana Jangka Panjang Perusahaan
• Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan
• Program Kerja Direksi
• Good Corporate Governance
2. Struktur Organisasi Perseroan, dan Entitas Anak
Memperkenalkan profil organisasi Perseroan,
struktur organisasi, bisnis utama dan Entitas Anak.
Tata Kelola Perusahaan
Seluruh Anggota Direksi telah menghadiri Program
Orientasi.
Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Direksi (Fit & Proper Test)Semua anggota Direksi Perseroan memiliki integritas,
kompetensi, reputasi, pengalaman serta keahlian yang
dibutuhkan dalam menjalankan fungsi tugasnya masing-
masing. Mekanisme penjaringan atau nominasi calon
anggota Direksi diatur dalam Peraturan Menteri BUMN
Nomor: PER-03/MBU/02/2015 tanggal 17 Februari
2015 tentang Persyaratan, Tata Cara pengangkatan
dan Pemberhentian Anggota Direksi Badan Usaha Milik
Negara. Pemegang Saham melaksanakan fit & proper test dengan menggunakan jasa pihak independen.
Hasil dari pihak independen ini kemudian diajukan
kepada RUPS untuk dilakukan proses selanjutnya.
Berdasarkan peraturan tersebut, tabel status uji
kemampuan dan kepatutan direksi yang menjabat
selama tahun 2015 adalah sebagai berikut:
Nama Domisili Lulus Fit & Proper Test
Saiful H. Manan Jakarta √
Andi Saddawero Jakarta √
Henry Sihotang Jakarta √
Ajar Setiadi Jakarta √
Program Pelatihan Direksi
Selama tahun 2015 anggota Direksi telah mengikuti kegiatan pelatihan dan seminar dalam rangka mendukung tugas
dan fungsinya sebagai berikut:
Nama Direksi Judul Pelatihan dan Seminar Penyelenggara Waktu Pelaksanaan
Saiful H. Manan Kongres Nasional IV Assessment Center Indonesia 2015
Assessment Center Indonesia 15 September 2015
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 109
Analisa danPembahasan Manajemen
Tata KelolaPerusahaan
Tanggung Jawab SosialPerusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi
Direksi berpedoman pada Pedoman Kerja Dewan
Komisaris dan Direksi (Board Manual). Board Manual berisi tentang petunjuk tata laksana kerja Dewan
Komisaris dan Direksi serta menjelaskan tahapan
aktivitas secara terstruktur, sistematis, mudah dipahami
dan dapat dijalankan dengan konsisten, dapat menjadi
acuan bagi Dewan Komisaris dan Direksi dalam
melaksanakan tugas masing-masing untuk mencapai
Visi dan Misi Perseroan, sehingga diharapkan akan
tercapai standar kerja yang tinggi selaras dengan
prinsip-prinsip GCG.
Board Manual disusun berdasarkan prinsip-prinsip
hukum korporasi, ketentuan Anggaran Dasar, peraturan
dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku,
arahan Pemegang Saham serta praktik-praktik terbaik
(best practices) GCG.
Adapun isi Board Manual yang telah ditandatangani oleh
seluruh anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris
pada tanggal 27 Desember 2013, adalah sebagai
berikut:
BAB I PENDAHULUAN
BAB II DIREKSI
BAB III DEWAN KOMISARIS
BAB IV TATA LAKSANA HUBUNGAN KERJA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
Disamping itu Direksi dalam melaksanakan tugasnya
juga berpedoman pada Pedoman Kerja Direksi yang
telah ditetapkan dalam Keputusan Direksi No. SK-58/
PPA/1215 tanggal 10 Desember 2015 yang berisi hal-hal
sebagai berikut:
BAB I KETENTUAN UMUM
BAB II RAPAT DIREKSI
BAB III KEPUTUSAN DI LUAR RAPAT DIREKSI
BAB IV KOMUNIKASI HASIL KEPUTUSAN DIREKSI
BAB V KETENTUAN LAIN-LAIN
Keberagaman Komposisi Direksi
Komposisi Direksi Perseroan selama tahun 2015
menunjukkan keragaman, baik dari pendidikan (bidang
studi), pengalaman kerja, dan usia. Kebijakan mengenai
keberagaman komposisi Direksi telah diatur dalam
Board Manual.
Dari sisi pendidikan, masing-masing anggota Direksi
Perseroan memiliki latar belakang pendidikan yang
berbeda-beda, dengan asal universitas ternama di
dalam dan luar negeri seperti Universitas Gajah Mada
dan University of Denver, Amerika Serikat. Selain itu,
bidang studi yang digelutinya pun beragam mulai dari
keuangan, manajemen hingga ekonomi pembangunan.
Keragaman tersebut telah memberi warna tersendiri
bagi Perseroan.
Dari sisi usia pun, komposisinya cukup beragam.
2 (dua) orang anggota masih tergolong berusia muda
berkisar 46-48 tahun, sedangkan 2 (dua) orang lainnya
merupakan pejabat senior yang memiliki pengalaman
panjang bekerja di berbagai instansi.
Sementara itu, dari segi pengalaman kerja, jajaran
Direksi memiliki latar belakang karir yang beragam.
Sebelum menjabat sebagai Direktur di Perseroan, setiap
anggota Direksi masing-masing miliki posisi stategis
di instansi masing-masing. 2 (dua) orang Direktur
Perseroan merupakan direktur karir yang mengikuti
perjalanan Perseroan sejak awal berdirinya. Sedangkan
Direktur lainnya, sebelumnya menjabat sebagai Direktur
Business Advisory Perseroan dan Executive Vice President Bank Mandiri, Corporate Risk II Group.
Independensi Direksi
Direksi ditetapkan untuk menjalankan segala tindakan
pengurusan Perseroan atau hubungan dengan pihak lain
secara independen tanpa campur tangan pihak-pihak lain
atau yang bertentangan dengan peraturan perundang-
undangan dan Anggaran Dasar Perseroan yang secara
material dapat menganggu keobjektifan dan kemandirian
tugas Direksi yang dijalankan semata-mata untuk
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015110
Ikhtisar Utama Profil PerusahaanLaporan Manajemen
kepentingan Perseroan. Sesuai dengan Anggaran Dasar
Perseroan, antar anggota Direksi serta antara anggota
Direksi dengan anggota Dewan Komisaris tidak memiliki
hubungan keluarga sampai derajat ketiga baik menurut
garis lurus maupun garis kesamping termasuk hubungan
yang timbul karena perkawinan.
Rangkap Jabatan Direksi
Berdasarkan ketentuan dalam Board Manual, anggota
Direksi dilarang merangkap jabatan sebagai:
1. Anggota Direksi pada Badan Usaha Milik Negara,
Badan Usaha Milik Daerah. Badan Usaha Milik
Swasta;
2. Anggota Dewan Komisaris/Dewan Pengawas pada
Badan Usaha Milik Negara;
3. Jabatan struktural dan fungsional lainnya pada
instansi/lembaga pemerintah pusat dan atau daerah;
4. Jabatan lainnya sesuai dengan ketentuan dalam
peraturan perundang-undangan, pengurus partai
politik dan/atau calon/anggota legislatif dan/atau
calon
5. Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah; dan atau
6. Jabatan lain yang dapat menimbulkan benturan
kepentingan
Selama tahun 2015, Direksi Perseroan tidak ada yang
merangkap jabatan sebagaimana dimaksud dalam
Board Manual tersebut.
Hubungan Kerja Dewan Komisaris dan Direksi
Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris
dan Direksi sebagai dua organ perusahaan yang
menjalankan operasional secara harian berbeda. Tugas
utama Dewan Komisaris adalah sebagai pengawas
dan pemberian nasihat, sedangkan tugas utama
Direksi adalah menjalankan pengelolaan operasional
Perusahaan.
Tata Kelola Perusahaan
Dewan Komisaris dan Direksi saling menghormati dan
memahami tugas, tanggung jawab dan wewenang
masing-masing sesuai peraturan perundang-undangan
dan anggaran dasar. Dewan Komisaris dan Direksi harus
berkoordinasi dan bekerja sama untuk mencapai tujuan
dan kesinambungan usaha perusahaan dalam jangka
panjang dan menjadi role model bagi jajaran di bawahnya.
Hubungan yang bersifat informal dapat dilakukan oleh
masing-masing Anggota Dewan Komisaris dan Direktur,
namun tidak mempunyai kekuatan hukum sebelum
diputuskan melalui mekanisme yang sah sesuai dengan
peraturan perundang-undangan dan anggaran dasar
Perseroan. Dalam beberapa hal-hal tertentu yang
strategis menyangkut aktiva, pinjaman, ekuitas, struktur
organisasi serta penetapan direksi dan komisaris Anak
Perusahaan, Direksi memerlukan persetujuan Dewan
Komisaris secara formal. Seluruh tata cara, pedoman
kerja dan hubungan antara Dewan Komisaris dan
Direksi telah ditetapkan dalam Board Manual.
Pedoman ini mengikat setiap anggota Dewan Komisaris
dan Direksi dan mencantumkan antara lain tanggung
jawab, kewajiban, wewenang, hak, etika Dewan
Komisaris dan Direksi, serta pengaturan rapat dan
tata cara hubungan kerja antara Dewan Komisaris dan
Direksi.
Pelaksanaan Tugas Direksi
Sepanjang tahun 2015, pelaksanaan tugas Direksi
di luar pelaksanaan tugas rutin dan yang bersifat
teknis, dapat dilihat pada kaputusan yang dikeluarkan.
Berikut ini rincian surat keputusan yang terkait dengan
pelaksanaan tugas Direksi.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 111
Analisa danPembahasan Manajemen
Tata KelolaPerusahaan
Tanggung Jawab SosialPerusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Risalah Pelaksanaan Tugas Direksi
No Nomor Surat Keputusan Perihal
1 SK-3-PPA-0215 Kebijakan Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistle Blowing Sistem)
2 SK-19-PPA-0315 Kebijakan Optimalisasi Dana pada Surat Berharga di Pasar Modal
3 SK-18-PPA-0315 Kebijakan Tata Kelola Teknologi Informasi dan Komunikasi
4 SK-28-PPA-0415 Struktur Organisasi Perseroan Sampai dengan Satuan Kerja Unit
5 SK-29-PPA-0415 Penetapan Jabatan dan Pembagian Tugas Serta Wewenang Anggota Direksi
6 SK-31-PPA-0415 Proposi Mutasi dan Penetapan Jabatan Karyawan pada Satuan Kerja
7 SK-33-PPA-0315 Kebijakan Pengadministrasian
8 SK-35-PPA-0315 Kebijakan Penerbitan dan Pengamanan Dokumen Perusahaan
9 SK-17-PPA-0315 Kebijakan R/R BUMN
10 SK-20-PPA-0315 Kebijakan Pengelolaan Aset
11 SK-39-PPA-0615 Kebijakan Transaksi Lindung Nilai
12 SK-40-PPA-0615 Kebijakan Pencarian Dana (Funding)
13 SK-41-PPA-0615 Kebijakan Investasi
14 SK-42-PPA-0615 Kebijakan Pemberian Jasa Konsultasi
15 SK-49-PPA-0915 Kebijakan Manajemen Risiko
16 SK-58-PPA-1215 Pedoman Kerja Direksi
Keputusan-keputusan Direksi tahun 2015
Selama tahun 2015 anggota Direksi telah mengeluarkan
berbagai keputusan baik di bidang pengelolaan sumber
daya manusia, keuangan, operasional bisnis, maupun
aspek strategis. Keputusan Direksi yang dihasilkan
sepanjang tahun 2015 berjumlah 135 keputusan,
dengan perincian sebagai berikut:
Direktorat Jumlah Keputusan
Business Advisory 54
Asset Management & Investment 60
Finance 17
Support & Services 4
Total 135
ASSESSMENT TERHADAP DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
Proses Pelaksanaan AssessmentPemegang saham melalui mekanisme RUPS melakukan
assessment terhadap kinerja Dewan Komisaris dan
Direksi.
Kriteria Penilaian Kinerja
Kriteria penilaian kinerja Dewan Komisaris dapat dirinci
sebagai berikut:
1. Review/Analisis Kinerja Perusahaan
2. Rapat Dewan Komisaris
3. Pemberian Nasihat/Saran kepada Direksi
4. Monitoring Tindak Lanjut/Temuan Audit Internal/
Eksternal
5. Monitoring Aset Kelolaan atau Perusahaan yang
direstrukturisasi dan/atau direvitalisasi oleh
Perseroan, dengan melakukan kunjungan secara
berkala.
Kriteria penilaian kinerja Direksi mencakup:
1. Keuangan dan Pasar
2. Fokus Pelanggan
3. Efektivitas Produk & Proses
4. Fokus Tenaga Kerja
5. Kepemimpinan, Tata kelola & Tanggung Jawab
Kemasyarakatan
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015112
Ikhtisar Utama Profil PerusahaanLaporan Manajemen
Hasil Assessment GCG Dewan Komisaris dan
Direksi
Perseroan melakukan assessment Perseroan
melaksanakan assessment implementasi GCG untuk
Direksi dan Dewan Komisaris dengan proses yang
dilaksanakan sesuai kerangka acuan pelaksanaan
assessment GCG yang dikembangkan oleh Kementerian
BUMN berdasarkan Keputusan Sekretaris Kementerian
BUMN Nomor: SK-16/S.MBU/2012 tanggal 06 Juni
2012. Dari hasil assessment yang dilakukan oleh
PT Sinergi Daya Prima tersebut, Dewan Komisaris
memperoleh nilai 86,16 dan Direksi memperoleh nilai
87,89.
Adapun assessment GCG Dewan Komisaris secara
garis besar meliputi aspek-aspek penilaian sebagai
berikut:
1. Dewan Komisaris melaksanakan program pelatihan/
pembelajaran secara berkelanjutan.
2. Dewan Komisaris melakukan pembagian tugas,
wewenang dan tanggung jawab secara jelas serta
menetapkan faktor-faktor yang dibutuhkan untuk
mendukung pelaksanaan tugas Dewan Komisaris.
3. Dewan Komisaris melakukan pengawasan
terhadap pelaksanaan kebijakan pengelolaan anak
perusahaan/perusahaan patungan.
4. Dewan Komisaris berperan dalam pencalonan
anggota Direksi, menilai kinerja Direksi (individu
dan kolegial) dan mengusulkan tantiem/insentif
kinerja sesuai ketentuan yang berlaku dan
mempertimbangkan kinerja Direksi.
5. Dewan Komisaris melakukan tindakan terhadap
potensi benturan kepentingan yang menyangkut
dirinya.
6. Dewan Komisaris memantau dan memastikan
bahwa praktik Tata Kelola Perusahaan yang Baik
telah diterapkan secara efektif dan berkelanjutan.
7. Dewan Komisaris menyelenggarakan Rapat Dewan
Komisaris yang efektif dan menghadiri Rapat Dewan
Komisaris sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan.
Tata Kelola Perusahaan
8. Dewan Komisaris memiliki Sekretaris Dewan
Komisaris untuk mendukung tugas kesekretariatan
Dewan Komisaris.
9. Dewan Komisaris memiliki Komite Dewan Komisaris
yang efektif.
Assessment GCG Direksi secara garis besar meliputi
aspek-aspek penilaian sebagai berikut:
1. Direksi memiliki pengenalan dan pelatihan/
pembelajaran serta melaksanakan program tersebut
secara berkelanjutan.
2. Direksi melaksanakan pengendalian operasional
dan keuangan terhadap implementasi rencana dan
kebijakan Perusahaan.
3. Direksi melaksanakan pengurusan Perusahaan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku dan Anggaran Dasar.
4. Direksi melakukan hubungan yang bernilai tambah
bagi Perusahaan dan pemangku kepentingan
(Stakeholders).
5. Direksi memonitor dan mengelola potensi benturan
kepentingan anggota Direksi dan manajemen di
bawah Direksi.
6. Direksi memastikan Perusahaan melaksanakan
keterbukaan informasi dan komunikasi sesuai
Peraturan Perundang-undangan yang berlaku dan
penyampaian informasi kepada Dewan Komisaris
dan Pemegang Saham tepat waktu.
7. Direksi menyelenggarakan rapat Direksi dan
menghadiri Rapat Dewan Komisaris sesuai dengan
ketentuan Perundang-undangan.
8. Direksi wajib menyelenggarakan pengawasan intern
yang berkualitas dan efektif.
9. Direksi menyelenggarakan fungsi Sekretaris
Perusahaan yang berkualitas dan efektif.
10. Direksi menyelenggarakan RUPS Tahunan dan
RUPS lainnya sesuai Peraturan Perundang-
undangan.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 113
Analisa danPembahasan Manajemen
Tata KelolaPerusahaan
Tanggung Jawab SosialPerusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
KEBIJAKAN REMUNERASI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
Prosedur, Dasar Penetapan dan Besarnya
Penghasilan Dewan Komisaris
Prosedur penetapan penghasilan Dewan Komisaris
ditetapkan berdasarkan:
1. Peraturan Menteri BUMN RI Nomor: PER-04/
MBU/2014 tanggal 10 Maret 2014 Tentang Pedoman
Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris
dan Dewan Pengawas BUMN;
2. Keputusan RUPS Nomor S-114/D3.MBU/06/2015
Tanggal 10 Juni 2015 Perihal: Penetapan gaji/
honorarium, tunjangan dan fasilitas untuk tahun
2015 serta tantiem atas kinerja Tahun Buku 2014.
Penghasilan Dewan Komisaris Perseroan saat ini
telah mengikuti Peraturan Menteri BUMN serta
Keputusan RUPS tersebut di atas, terdiri dari:
1. Honorarium:
• Komisaris Utama sebesar 45% dari Gaji
Direktur Utama.
• Komisaris sebesar 90% dari Honorarium
Komisaris Utama.
2. Tunjangan:
• Hari Raya sebesar 1 bulan Honorarium
• Transportasi sebesar 20% dari Honorarium
• Asuransi purna jabatan dengan premi per
tahun sebesar 25% dari Honorarium setahun
termasuk Asuransi jiwa dan kecelakaan.
3. Fasilitas:
• Kesehatan (rawat jalan, rawat inap melalui
asuransi dan medical check up).
• Bantuan Hukum melalui Asuransi Director &
Officer Liabilities.
4. Lain-lain sesuai anggaran:
• Biaya pakaian.
• Perkumpulan Profesi.
5. Tantiem sesuai dengan keputusan RUPS. Pajak
atas tantiem menjadi beban Anggota Dewan
Komisaris penerima Tantiem.
Tahun 2015, Perseroan membayarkan remunerasi
kepada Anggota Dewan Komisaris sebesar Rp5,63
miliar terdiri dari Honorarium, Tunjangan Hari Raya,
Tunjangan Transportasi, Biaya Pakaian dan Tantiem
tahun 2014.
Berikut ini tabel Remunerasi/Penghasilan bagi Dewan
Komisaris untuk Tahun Buku 2015:
Honorarium 2.372.625.000
Tunjangan Transportasi 474.525.000
Tunjangan Hari Raya 197.718.750
Tunjangan Pakaian 80.000.000
Tunjangan-Asuransi Purna Jabatan 513.000.000
Fasilitas Kesehatan Rawat Jalan 70.147.215
Premi Asuransi Rawat Inap 99.834.000
Tantiem Tahun 2014 (Netto) 401.336.178
Pajak Penghasilan 1.417.436.000
Jumlah 5.626.622.143
Prosedur, Dasar Penetapan dan Besarnya Penghasilan
Anggota Direksi
Prosedur penetapan remunerasi Direksi ditetapkan
berdasarkan:
1. Peraturan Menteri BUMN RI Nomor: PER-04/
MBU/2013 Tentang Pedoman Penetapan
Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris dan Dewan
Pengawas BUMN;
2. Peraturan Menteri BUMN RI Nomor: PER-04/
MBU/2014 tanggal 10 Maret 2014 Tentang Pedoman
Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris
dan Dewan Pengawas BUMN;
Penghasilan Direksi Perseroan saat ini telah mengikuti
Peraturan Menteri BUMN, terdiri dari:
1. Gaji:
• Direktur Utama Tahun 2015 sesuai Keputusan
RUPS sebesar Rp118.750.000.
• Direktur sebesar 90% dari Gaji Direktur Utama.
2. Tunjangan:
• Hari Raya sebesar 1 bulan Gaji.
• Perumahan sebesar 40% dari Gaji maksimal
Rp27.500.000.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015114
Ikhtisar Utama Profil PerusahaanLaporan Manajemen
• Asuransi purna jabatan dengan premi per
tahun sebesar 25% dari Gaji setahun termasuk
Asuransi jiwa dan kecelakaan.
3. Fasilitas:
• 1 (satu) unit kendaraan dinas.
• Kesehatan (rawat jalan, rawat inap melalui
asuransi dan medical check up).
• Bantuan Hukum melalui Asuransi Director &
Officer Liabilities.
4. Lain-lain sesuai anggaran:
• Operasional Kendaraan Dinas untuk biaya
Pengemudi dan Bahan Bakar Minyak diberikan
lunsum per bulan.
• Biaya pakaian.
• Perkumpulan Profesi, Club Membership dan
representasi.
5. Tantiem sesuai dengan keputusan RUPS. Pajak atas
tantiem menjadi beban Anggota Direksi penerima
Tantiem.
Tahun 2015, Perseroan membayarkan remunerasi
kepada Anggota Direksi sebesar Rp14.07 miliar terdiri
dari Gaji, Tunjangan Hari Raya, Tunjangan Perumahan,
Operasional Kendaraan, Biaya Pakaian dan Tantiem
tahun 2014.
Penetapan Penghasilan Direksi Tahun 2015 dan
Tantiem Tahun 2014 berdasarkan Surat Deputy Bidang
Usaha Jasa Keuangan, Jasa Konstruksi dan Jasa Lain,
Kuasa Menteri BUMN Selaku RUPS PT. PPA Nomor
S-114/D3.MBU/06/2015 Tanggal 10 Juni 2015 Perihal:
Penetapan gaji/honorarium, tunjangan dan fasilitas
untuk tahun 2015 serta tantiem atas kinerja Tahun Buku
2014.
Tata Kelola Perusahaan
Berikut ini tabel Remunerasi bagi Direksi untuk Tahun
Buku 2015:
Gaji 5.272.500.000
Tunjangan Perumahan 1.320.000.000
Tunjangan Hari Raya 439.375.000
Tunjangan Pakaian 80.000.000
Tunjangan-Asuransi Purna Jabatan 1.318.125.000
Fasilitas Kesehatan Rawat Jalan 252.703.432
Premi Asuransi Rawat Inap 95.662.088
BPJS Kesehatan 10.773.000
Operasional Kendaraan 432.000.000
Tantiem Tahun 2014 (Netto) 889.110.952
Pajak Penghasilan 3.962.410.400
Jumlah 14.072.659.872
RAPAT DEWAN KOMISARIS, DIREKSI, DAN DEWAN KOMISARIS DENGAN DIREKSI
Rapat Dewan Komisaris
Selama tahun 2015, Dewan Komisaris secara berkala
mengadakan rapat, baik rapat internal Dewan Komisaris
maupun Rapat Gabungan Dewan Komisaris dengan
Direksi. Keputusan Rapat Dewan Komisaris diambil
berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal
keputusan musyawarah mufakat tidak tercapai maka
keputusan diambil berdasarkan pemungutan suara
setuju terbanyak.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 115
Analisa danPembahasan Manajemen
Tata KelolaPerusahaan
Tanggung Jawab SosialPerusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Selama tahun 2015, Dewan Komisaris Perseroan telah menyelenggarakan rapat sebanyak 13 kali, yang rinciannya
sebagai berikut:
No. Tanggal Rapat Peserta Agenda
1 26 Januari 2015 • Edy Putra Irawady• Taufik Sukasah• Dedi Rudaedi• Hendrika Nora O.
Sinaga
1. Evaluasi TL Hasil Rapat Sebelumnya;2. Perkembangan Audit atas Laporan Keuangan Tahun Buku 2014;3. Lain-lain (Hasil Rapat dengan BPK-RI, persiapan Self Assessment GCG 2014, penyusunan
Annual Report 2014).
2 24 Februari 2015 • Edy Putra Irawady• Taufik Sukasah• Dedi Rudaedi• Hendrika Nora O.
Sinaga
1. Evaluasi TL Hasil Rapat Sebelumnya;2. Hasil Audit KAP atas Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku 2014; dan4. Persiapan Self Assessment GCG Perseroan Tahun Buku 2014.
3 25 Maret 2015 • Edy Putra Irawady• Taufik Sukasah• Dedi Rudaedi• Hendrika Nora O.
Sinaga
1. Pembahasan Evaluasi Tindak Lanjut Rapat Tanggal 24 Februari 2015;5. Pembahasan Laporan Tahunan Tahun 2014 (Audited); dan2. Pembahasan atas Usulan Perubahan Struktur Organisasi Perseroan.
4 7 April 2015 • Edy Putra Irawady• Dedi Rudaedi• Hendrika Nora O.
Sinaga
1. Tanggapan atas Usulan Pengangkatan Calon Anggota Direksi PT PPAK;2. Tanggapan atas Usulan Pengangkatan Plt GM Divisi Internal Audit Perseroan; dan3. Pendapat dan Saran atas Laporan Tahunan Perseroan Tahun Buku 2014.
5 28 April 2015 • Taufik Sukasah• Dedi Rudaedi• Hendrika Nora O.
Sinaga
1. Evaluasi Tindak Lanjut Rapat Bulan Maret 2015;2. Evaluasi Atas Kebijakan TI, Pengadaan Barang & Jasa serta Mutu & Pelayanan; dan3. Lain-lain (Penggantian Komite Audit).
6 12 Mei 2015 • Edy Putra Irawady• Dedi Rudaedi• Hendrika Nora O.
Sinaga
1. Pembahasan Kinerja Triwulan I Tahun 2015; dan2. Lain-lain.
7 09 Juni 2015 • Edy Putra Irawady• Taufik Sukasah• Dedi Rudaedi
1. Evaluasi Tindak Lanjut Rapat Bulan Mei;2. Perkembangan Sistem Teknologi Informasi Khususnya terkait dengan:6. Pengendalian Internal (Internal Control)
a. Kebijakan Akuntansi b. Pelaporan Keuangan; dan
3. Lain-lain.
8 2 Juli 2015 • Edy Putra Irawady• Taufik Sukasah • Dedi Rudaedi• Hendrika Nora O.
Sinaga
1. Hasil Sosialisasi Peraturan Menteri BUMN Nomor: PER-08/MBU/06/2015 tanggal 3 Juni 2015 tentang Pedoman Pelaporan Realisasi Penggunaan Tambahan Dana PMN kepada BUMN; dan
2. Review Rencana Tindak Lanjut Penugasan Menteri BUMN kepada Perseroan tentang Pengambilalihan Tuban Petro Group.
9 28 Agustus 2015 • Edy Putra Irawady• Taufik Sukasah • Dedi Rudaedi• Hendrika Nora O.
Sinaga
1. Evaluasi Tindak Lanjut Hasil Rapat Sebelumnya;2. Evaluasi Kinerja Semester I dan Strategi Semester II Tahun 2015;3. Perkembangan Rencana Akuisisi PT Tuban Petro Group.
10 22 September 2015
• Edy Putra Irawady• Taufik Sukasah • Dedi Rudaedi• Hendrika Nora O.
Sinaga
1. Evaluasi Tindak Lanjut Hasil Rapat Gabungan Bulan Agustus 2015;2. R/R PT Survey Udara Penas (Persero);3. Perubahan Sumber Dana PKBL Tahun 2015.
11 29 Oktober 2015 • Edy Putra Irawady• Taufik Sukasah • Dedi Rudaedi• Hendrika Nora O.
Sinaga
1. Evaluasi Tindak Lanjut Hasil Rapat Bulan September 2015;2. Evaluasi Kinerja Triwulan III Tahun 2015 dan Prognosa Tahun 2015;3. Usulan RKAP Tahun 2016; dan4. Lain-lain.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015116
Ikhtisar Utama Profil PerusahaanLaporan Manajemen
No. Tanggal Rapat Peserta Agenda
12 30 November 2015
• Edy Putra Irawady• Taufik Sukasah • Dedi Rudaedi• Hendrika Nora O.
Sinaga
1. Evaluasi Tindak Lanjut Hasil Rapat Gabungan Bulan Oktober 2015;2. Evaluasi Pelaksanaan Program RR BUMN per Triwulan III Tahun 2015;3. Review Kualitas Pinjaman Perseroan; dan4. Lain-lain.
13 22 Desember 2015
• Edy Putra Irawady• Taufik Sukasah • Dedi Rudaedi• Hendrika Nora O.
Sinaga
1. Evaluasi Tindak Lanjut Hasil Rapat Gabungan Bulan November 2015 (u.p. Progress Akuisisi PT TPPI);
2. Rencana Penggunaan Dana PMN Perseroan Tahun 2015;3. Lain-lain (u.p. Tindak Lanjut Pra RUPS RKAP Perseroan Tahun 2016).
Rapat Direksi
Selama tahun 2015 Direksi telah mengadakan rapat, baik Rapat internal Direksi sebanyak 28 kali dengan perincian
sebagai berikut:
No. Tanggal No. MoM AgendaDirektur Utama
Direktur Investasi
Direktur Konsultasi
Bisnis & Aset Manajemen
Direktur Keuangan & Dukungan
Kerja
1 6-Jan-2015
MOM-01/PPA/
BOD/0115
1. Pelaksanaan Pembelian Aset PT EMI oleh Perseroan2. Posisi Perseroan Dalam Sidang PKPU PT Kertas Leces
(Persero)3. Usulan Pelaksanaan Pertemuan (Konsinyering) dengan
Deputi/Asdep Pembina BUMN terkait BUMN-BUMN yang ditangani oleh Perseroan
4. Program Pelatihan Pengembangan Kepemimpinan 2015
1 0 1 1
2 13-Jan-2015
MOM-02/PPA/
BOD/0115
1. Koordinasi Kegiatan2. Program Penjualan Aset Properti PT Pertamina (Persero)
1 1 1 1
3 14-Jan-2015
MOM-03/PPA/
BOD/0115
Presentasi Konsultan DDI terkait Pelatihan Pengembangan Kepemimpinan
1 1 1 1
4 26-Jan-2015
MOM-04/PPA/
BOD/0115
1. Evaluasi Tindak Lanjut Keputusan Rapat Tanggal 19 Desember 2014;
2. Progres Audit Laporan Keuangan Perseroan Tahun 2014;3. Penyertaan Modal Negara kepada Perseroan Tahun 2015;
dan4. Persiapan RUPS RKAP Perseroan Tahun 2015
1 1 1 1
5 16-Feb-2015
MOM-05/PPA/
BOD/0215
Rapat Pembahasan PA Karyawan 1 1 1 1
6 24-Feb-2015
MOM-06/PPA/
BOD/0215
1. Evaluasi Tindak Lanjut Hasil Rapat Gabungan Sebelumnya;
2. Progres dan Rencana Tindak Lanjut Penambahan PMN pada Perseroan Tahun Anggaran 2015
3. Hasil Audit KAP atas Laporan Keuangan Perseroan Tahun 2014
1 1 0 1
7 5-Mar-2015
MOM-07/PPA/
BOD/0315
1. Presentasi dari Daya Dimensi Indonesia Terkait KPI Satuan Kerja di Perseroan
2. Penanganan R/R terhadap PT BBI
1 1 1 1
8 20-Mar-2015
MOM-08/PPA/
BOD/0315
Seleksi Anggota Direksi PT PPA Kapital 1 0 1 1
9 25-Mar-2015
MOM-09/PPA/
BOD/0315
1. Persiapan Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi2. Pembahasan Rancangan PP PMN Perseroan
1 1 1 1
10 2-Apr-2015
MOM-10/PPA/
BOD/0415
Program Penanganan PT Merpati Indonesia Airlines (Persero)
1 1 1 1
Tata Kelola Perusahaan
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 117
Analisa danPembahasan Manajemen
Tata KelolaPerusahaan
Tanggung Jawab SosialPerusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
No. Tanggal No. MoM AgendaDirektur Utama
Direktur Investasi
Direktur Konsultasi
Bisnis & Aset Manajemen
Direktur Keuangan & Dukungan
Kerja
11 17-Apr-2015
MOM-11/PPA/
BOD/0415
1. Pembahasan Rencana Struktur PT Merpati Nusantara Airlines;
2. Pembahasan PKPU PT Kertas Leces;3. Persetujuan Struktur Organisasi; dan4. Usulan Penempatan Karyawan, penyeseuaian jabatan,
pangkat dan gaji karyawan
1 1 1 1
12 24-Apr-2015
MOM-12/PPA/
BOD/0415
1. Membahas Tanggapan Perseroan terhadap Surat PT Merpati Nusantara Airlines;
1 1 1 1
13 28-Apr-2015
MOM-13/PPA/
BOD/0415
1. Perkembangan Proses PKPU PT Kertas Leces (Persero);2. Evaluasi Tindak Lanjut Hasil Rapat BoC-BoD Bulan Maret
2015;3. Evaluasi Kebijakan dan pelaksanaan Sistem TI,
Pengadaan Barang dan Jasa, serta Kebijakan terkait Mutu dan pelayanan; dan
4. Lain-lain
1 1 1 1
14 12-May-2015
MOM-14/PPA/
BOD/0515
1. Persiapan Rapat Dewan Komsiaris dan Direksi; - Evaluasi Kinerja Triwulan I Tahun 2015; - Lain-lain 2. Perkembangan Opsi Penyelesaian PT Merpati Nusantara
Airlines (Persero)3. Perkembangan Proses PKPU PT Kertas Leces (Persero)
1 1 1 1
15 23-May-2015
MOM-15/PPA/
BOD/0515
1. Sharing Program Kegiatan Perseroan yang menjadi prioritas
2. Paparan tentang Lay Out Ruang Kantor Perseroan3. Lain-lain
1 1 1 1
16 26-May-2015
MOM-16/PPA/
BOD/0715
1. Koordinasi Tindak Lanjut Hasil Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi Tanggal 23 Mei 2015.
2. Lain-lain
1 1 1 1
17 2-Jul-2015
MOM-17/PPA/
BOD/0715
1. Rencana Harga Jual dan Strategi Marketing Green Teksin Tegal
2. Persiapan Rapat Dewan Komisaris dan Direksi: - Rencana Tindak Lanjut Penugasan Menteri BUMN
kepada Perseroan tentang Pengambilalihan Tuban Petro Grup
1 1 1 1
18 4-Aug-2015
MOM-18/PPA/
BOD/0815
1. Program Lanjutan Penyelamatan PT Survey Udara Penas (Persero)
2. Lain-lain
1 1 1 1
19 12-Aug-2015
MOM-19/PPA/
BOD/0815
1. Pengadaan Jasa Konsultan Untuk memperoleh Pendanaan Dalam rangka Pengambilalihan TPI
2. Laporan Hasil Rapat R/R BUMN tanggal 11 Agustus 2015
1 1 1 1
20 19-Aug-2015
MOM-20/PPA/
BOD/0815
1. Program Lanjutan Penyelamatan PT Penas (Persero)2. Permohonan Pinjaman Dana Talangan PT Kertas Leces
(Persero) (PT KL)
1 0 1 1
21 28-Aug-2015
MOM-21/PPA/
BOD/0815
1. Evaluasi Tindak Lanjut Rapat Sebelumnya2. Evaluasi Kinerja Semester I Tahun 2015 dan Strategi
Pencapaian Target Semester II Tahun 20153. Perkembangan Rencana Akuisisi Tuban Petro Group
1 1 1 1
22 1-Sep-2015
MOM-22/PPA/
BOD/0915
1. Kajian Restrukturisasi/Revitalisasi PT Penas (Persero)2. Progress Penyususnan Prognosa 2015 dan RKAP 2016
Perseroan Entitas Induk3. Usulan Calon Direktur PT Karabha Digdaya dari Perseroan
1 1 1 1
23 15-Sep-2015
MOM-23/PPA/
BOD/0915
1. Progress Penyusunan RKAP Perseroan Entitas Induk Tahun 2016
2. Usulan dana Talangan untuk PT Survai Udara Penas3. Uslan Dana Talangan Untuk PT Industri Sandang
Nusantara
1 1 1 1
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015118
Ikhtisar Utama Profil PerusahaanLaporan Manajemen
No. Tanggal No. MoM AgendaDirektur Utama
Direktur Investasi
Direktur Konsultasi
Bisnis & Aset Manajemen
Direktur Keuangan & Dukungan
Kerja
24 22-Sep-2015
MOM-24/PPA/
BOD/0915
1. Evaluasi Tindak Lanjut Hasil Rapat BOC-BOD sebelumnya
2. R/R PT Survai Udara Penas (Persero)3. Usulan Perubahan Sumber Dana Program Bina
Lingkungan Tahun 20154. Persiapan Workshop RKAP Perseroan Entitas Induk
Tahun 2016
1 0 1 1
25 19-Oct-2015
MOM-25/PPA/
BOD/1015
1. Pembahasan RKAP Perseroan Tahun 2015 1 1 1 1
26 21-Oct-2015
MOM-26/PPA/
BOD/1015
1. Penanganan PT Survai Udara Penas2. Estimasi Kebutuhan Pendanaan Direktorat-BAAM Periode
Oktober-November 2015
1 1 1 1
27 24-Nov-2015
MOM-27/PPA/
BOD/1115
1. Pemaparan data Imparment BUMN-BUMN kelolaan Direktorat BAAM
2. Perkembangan Program Penanganan Karyawan PT MNA
1 1 1 1
28 26-Nov-2015
MOM-28/PPA/
BOD/1115
1. Pembahasan Rencana Penanganan PT Survai Udara Penas (Persero)
1 1 1 1
Keputusan yang diambil dalam rapat Direksi Perseroan telah dicatat dan didokumentasikan dengan baik dalam
risalah rapat Direksi. Risalah rapat ditandatangani oleh ketua rapat dan didistribusikan kepada semua anggota
Direksi yang menghadiri rapat maupun tidak. Perbedaan pendapat (dissenting opinion) yang terjadi dalam rapat
telah dicantumkan dalam risalah rapat disertai alasan mengenai perbedaan pendapat.
Rapat Gabungan
Selama tahun 2015, Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan telah menyelenggarakan rapat gabungan sebanyak
14 kali, yang rinciannya sebagai berikut:
No. Tanggal Rapat
Peserta
AgendaDewan Komisaris
Direksi
1 26 Januari 2015 • Edy Putra Irawady
• Taufik Sukasah
• Dedi Rudaedi• Hendrika Nora
O. Sinaga
• Saiful H. Manan• Andi Saddawero• Henry Sihotang• Ajar Setiadi
1. Evaluasi TL Hasil Rapat Sebelumnya;2. Perkembangan Audit atas Laporan Keuangan Tahun Buku 2014;3. Rencana Penambahan PMN Perseroan Tahun Anggaran 2015;4. Lain-lain (TL Penambahan Modal PT PPA Kapital, Persiapan RUPS RKAP
2015).
2 24 Februari 2015 • Edy Putra Irawady
• Taufik Sukasah
• Dedi Rudaedi• Hendrika Nora
O. Sinaga
• Saiful H. Manan• Andi Saddawero• Henry Sihotang• Ajar Setiadi
1. Evaluasi TL Hasil Rapat Sebelumnya;2. Progress dan Rencana Tindak Lanjut Penanganan PMN pada Perseroan
Tahun Anggaran 2015; dan 3. Hasil Audit KAP atas Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku 2014.
3 5-7 Maret 2015(Konsiyering BOC) Hotel Wisten-Nusa Dua Bali)
• Edy Putra Irawady
• Taufik Sukasah
• Dedi Rudaedi• Hendrika Nora
O. Sinaga
• Saiful H. Manan• Andi Saddawero• Henry Sihotang• Ajar Setiadi
1. Pembahasan mengenai Progress RR BUMN
4 25 Maret 2015 • Edy Putra Irawady
• Taufik Sukasah
• Dedi Rudaedi• Hendrika Nora
O. Sinaga
• Saiful H. Manan• Andi Saddawero• Henry Sihotang• Ajar Setiadi
1. Pembahasan Evaluasi Tindak Lanjut Rapat Tanggal 24 Februari 2015;2. Pembahasan Laporan Tahunan Tahun 2014 (Audited);3. Evaluasi Kerja dan Pengusulan Remunerasi Direksi.
Tata Kelola Perusahaan
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 119
Analisa danPembahasan Manajemen
Tata KelolaPerusahaan
Tanggung Jawab SosialPerusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
No. Tanggal Rapat
Peserta
AgendaDewan Komisaris
Direksi
5 28 April 2015 • Taufik Sukasah
• Dedi Rudaedi• Hendrika Nora
O. Sinaga
• Saiful H. Manan• Andi Saddawero• Henry Sihotang• Ajar Setiadi
1. Evaluasi Tindak Lanjut Rapat Bulan Maret 2015;2. Evaluasi Atas Kebijakan TI, Pengadaan Barang & Jasa serta Mutu &
Pelayanan; dan3. Lain-lain.
6 12 Mei 2015 • Edy Putra Irawady
• Dedi Rudaedi• Hendrika Nora
O. Sinaga
• Saiful H. Manan• Andi Saddawero• Henry Sihotang• Ajar Setiadi
1. Pembahasan Kinerja Triwulan I Tahun 2015; dan2. Lain-lain.
7 09 Juni 2015 • Edy Putra Irawady
• Taufik Sukasah
• Dedi Rudaedi
• Saiful H. Manan• Ajar Setiadi
1. Evaluasi Tindak Lanjut Rapat Bulan Mei;2. Perkembangan Sistem Teknologi Informasi Khususnya terkait dengan:
a. Pengendalian Internal (Internal Control)b. Kebijakan Akuntansi c. Pelaporan Keuangan; dan
3. Lain-lain.
8 2 Juli 2015 • Edy Putra Irawady
• Taufik Sukasah
• Dedi Rudaedi• Hendrika Nora
O. Sinaga
• Saiful H. Manan• Andi Saddawero• Henry Sihotang• Ajar Setiadi
1. Review Rencana Tindak Lanjut Penugasan Menteri BUMN kepada Perseroan tentang Pengambilalihan Tuban Petro Group.
9 28 Agustus 2015 • Edy Putra Irawady
• Taufik Sukasah
• Dedi Rudaedi• Hendrika Nora
O. Sinaga
• Saiful H. Manan• Andi Saddawero• Henry Sihotang• Ajar Setiadi
1. Evaluasi Tindak Lanjut Hasil Rapat Sebelumnya;2. Evaluasi Kinerja Semester I dan Strategi Semester II Tahun 2015;3. Perkembangan Rencana Akuisisi PT Tuban Petro Group.
10 22 September 2015
• Edy Putra Irawady
• Taufik Sukasah
• Dedi Rudaedi• Hendrika Nora
O. Sinaga
• Saiful H. Manan• Andi Saddawero• Henry Sihotang• Ajar Setiadi
1. Evaluasi Tindak Lanjut Hasil Rapat Gabungan Bulan Agustus 2015;2. R/R PT Survey Udara Penas (Persero);3. Perubahan Sumber Dana PKBL Tahun 2015.
11 3 Oktober 2015 • Edy Putra Irawady
• Dedi Rudaedi• Hendrika Nora
O. Sinaga
• Saiful H. Manan• Andi Saddawero• Henry Sihotang• Ajar Setiadi
Pemaparan oleh Konsorsium Konsultan terkait Rencana Pengambilalihan Tuban Petro Group.
12 29 Oktober 2015 • Edy Putra Irawady
• Taufik Sukasah
• Dedi Rudaedi• Hendrika Nora
O. Sinaga
• Saiful H. Manan• Andi Saddawero• Henry Sihotang• Ajar Setiadi
1. Evaluasi Tindak Lanjut Hasil Rapat Bulan September 2015;2. Evaluasi Kinerja Triwulan III Tahun 2015 dan Prognosa Tahun 2015;3. Usulan RKAP Tahun 2016; dan Lain-lain.
13 30 November 2015
• Edy Putra Irawady
• Taufik Sukasah
• Dedi Rudaedi• Hendrika Nora
O. Sinaga
• Saiful H. Manan• Andi Saddawero• Henry Sihotang• Ajar Setiadi
1. Evaluasi Tindak Lanjut Hasil Rapat Gabungan Bulan Oktober 2015;2. Evaluasi Pelaksanaan Program RR BUMN per Triwulan III Tahun 2015;3. Review Kualitas Pinjaman Perseroan; dan4. Lain-lain.
14 22 Desember 2015
• Edy Putra Irawady
• Taufik Sukasah
• Dedi Rudaedi• Hendrika Nora
O. Sinaga
• Saiful H. Manan• Andi Saddawero
1. Evaluasi Tindak Lanjut Hasil Rapat Gabungan Bulan November 2015 (u.p. Progress Akuisisi PT TPPI);
2. Rencana Penggunaan Dana PMN Perseroan Tahun 2015;3. Lain-lain (u.p. Tindak Lanjut Pra RUPS RKAP Perseroan Tahun 2016).
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015120
Ikhtisar Utama Profil PerusahaanLaporan Manajemen
INFORMASI PEMEGANG SAHAM UTAMASeluruh saham Perseroan (100%) dimiliki oleh Negara Republik Indonesia.
PENGUNGKAPAN HUBUNGAN AFILIASITabel berikut ini merupakan penjelasan tentang hubungan afiliasi Direksi dan Komisaris.
Pengungkapan Hubungan Afiliasi Dewan Komisaris
NamaHubungan Afiliasi dengan:
Dewan Komisaris Direksi Pemegang Saham
Dewan Komisaris Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
Edy Putra Irawady V V V
Taufik Sukasah V V V
Dedi Rudaedi V V V
Hendrika Nora Osloi Sinaga V V V
Pengungkapan Hubungan Afiliasi Direksi
NamaHubungan Afiliasi dengan
Direksi Dewan Komisaris Pemegang Saham
Direksi Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
Saiful Haq Manan V V V
Andi Saddawero V V V
Henry Sihotang V V V
Ajar Setiadi V V V
KOMITE DI BAWAH DEWAN KOMISARISKomite-komite di bawah Dewan Komisaris adalah organ pendukung Dewan Komisaris yang bertugas dan
bertanggung jawab secara kolektif untuk membantu Dewan Komisaris dalam melakukan fungsi pengawasan dan
pemberian nasihat kepada Direksi.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Dewan Komisaris dibantu oleh 2 (dua) komite di bawahnya, yakni Komite
Audit serta Komite Pemantau Risiko dan GCG. Komite di bawah Dewan Komisaris dibentuk berdasarkan Surat
Keputusan Dewan Komisaris. Seluruh Anggota Dewan Komisaris memiliki keahlian, integritas dan pengalaman yang
memadai dalam melaksanakan tugas sebagai Komite Dewan Komisaris.
KOMITE AUDIT
Komite Audit merupakan komite yang dibentuk oleh Dewan Komisaris untuk membantu efektivitas fungsi
pengawasan terutama dalam pengendalian internal serta pelaporan keuangan dan manajemen Perseroan.
Pembentukan Komite Audit didasarkan pada Peraturan Menteri BUMN No. PER-12/MBU/2012 tentang Organ
Pendukung Dewan Komisaris Perseroan ditetapkan dengan Keputusan Dewan Komisaris/Dewan Pengawas BUMN.
Tata Kelola Perusahaan
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 121
Analisa danPembahasan Manajemen
Tata KelolaPerusahaan
Tanggung Jawab SosialPerusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi kerja Komite Audit
dalam meningkatkan kualitas dan efektifitas hubungan
kerja antar organ, guna menerapkan prinsip-prinsip
Good Corporate Governance, telah dituangkan dalam
bentuk Piagam (Charter) Komite Audit yang tertuang
dalam PER-02/KOM/PPA/XI/2014 tentang Piagam
(Charter) Komite Audit dan Piagam (Charter) Komite
Pemantau Risiko dan GCG Perusahaan Perseroan
(Persero) PT Perusahaan Pengelola Aset.
Pemberhentian anggota Komite Audit dapat dilakukan
apabila yang bersangkutan berakhir masa jabatan
keanggotaannya dan berdasarkan keputusan Dewan
Komisaris, diberhentikan karena tidak memenuhi kinerja
yang telah ditetapkan dan/atau tidak kompeten dalam
menjalankan tugasnya.
Adapun isi dari Piagam (Charter) Komite Audit adalah
sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN MASA KERJA
BAB III TUGAS, WEWENANG, KEWAJIBAN, DAN TANGGUNG JAWAB
BAB IV PENYELENGGARAAN RAPAT, PELAPORAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN
BAB V PENUTUP
Dasar Hukum Pembentukan Komite Audit
Komite Audit Perseroan dibentuk berdasarkan
peraturan-peraturan/perundangan sebagai berikut:
1. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 19
tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara.
2. Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor
PER-12/MBU/2012 tentang Organ Pendukung
Dewan Komisaris/Dewan Pengawas BUMN.
Kualifikasi Pendidikan dan Pengalaman Kerja
Komite Audit Perseroan memiliki kualifikasi pendidikan
dan pengalaman kerja yang memadai dalam
mendukung pelaksanaan tugas sebagai Komite Audit.
Profil Anggota Komite Audit dapat dilihat dalam Bagian
Profil Komite Audit.
Proses rekrutmen Anggota Komite Audit dilakukan
oleh Dewan Komisaris dengan mempertimbangkan
kompetensi, keahlian dan integritas dan kemampuan
bekerja sama.
Dewan Komisaris melakukan wawancara untuk
menggali lebih dalam calon anggota Komite Audit.
Selanjutnya, Dewan Komisaris melakukan rapat
untuk menentukan calon anggota Komite Audit
terpilih. Selanjutnya, penetapan dan pengangkatan
calon anggota Komite Audit dilakukan melalui Surat
Keputusan Dewan Komisaris.
Seluruh Anggota Komite Audit Perseroan memiliki
integritas, kompetensi dan reputasi keuangan yang baik.
Susunan Anggota Komite Audit
Komposisi Anggota Komite Audit Perseroan terdiri
dari 1 (satu) orang Ketua Komite merangkap sebagai
anggota dan 2 (dua) orang anggota Komite.
Nama Jabatan
Dedi Rudaedi Ketua
Iko Marita M. Anggota-Tenaga Ahli Aspek Teknis
Hendy Fakhruddin Anggota-Tenaga Ahli Aspek Administrasi dan Keuangan
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015122
Ikhtisar Utama Profil PerusahaanLaporan Manajemen
Profil Ringkas Komite Audit
Profil Dedi Rudaedi dapat dilihat di bagian Profil Dewan Komisaris
Dedi RudaediKetua Komite Audit
Iko Marita Mustokoweni lahir di Malang, 24 Mei 1966. Saat ini berdomisili di Bogor. Menjabat sebagai Anggota Komite Audit sejak 1 Mei 2015 berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris Nomor 01/KEP.KOM/PPA/IV/2015.
Meraih gelar Sarjana di bidang Akuntansi dari Fakultas Ekonomi universitas Brawijaya pada tahun 1989.
Iko Marita Mustokoweni, 49 tahunAnggota Komite Audit
Hendy M. Fakhruddin lahir di Samarinda, 5 September 1969. Saat ini berdomisili di Jakarta. Menjabat sebagai Anggota Komite Audit sejak 1 April 2013 berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris Nomor 05/KEP.KOM/PPA/III/2013.
Memperoleh gelar Sarjana di bidang Manajemen dari Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada (1996) dan Magister Sistem Informasi Akuntansi Universitas Bina Nusantara Jakarta (2002) dan Magister Hukum Universitas Trisakti (2015).
Memiliki pengalaman di bidang pasar modal dan Konsultan Penerapan dan assesment GCG. Pengelola dan pengajar Certified Securities Analyst (CSA) dan Certified Risk Professional (CRP) pada Asosiasi Profesi Pasar Modal Indonesia (APPMI).
Hendy M. Fakhruddin, 46 tahunAnggota Komite Audit
Tata Kelola Perusahaan
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 123
Analisa danPembahasan Manajemen
Tata KelolaPerusahaan
Tanggung Jawab SosialPerusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Periode Jabatan Anggota Komite Audit
Sesuai dengan Board Manual Perseroan dinyatakan
bahwa masa jabatan anggota Komite Audit yang bukan
merupakan anggota Dewan Komisaris paling lama 3
(tiga) tahun dan dapat diperpanjang satu kali selama 2
(dua) tahun masa jabatan, dengan tidak mengurangi hak
Dewan Komisaris untuk memberhentikannya sewaktu-
waktu.
Independensi Komite Audit
Komite Audit diketuai oleh salah seorang Anggota
Dewan Komisaris dan dua anggota profesional
lainnya berasal dari luar Perseroan serta mempunyai
latar belakang Keuangan dan Teknik sesuai dengan
bidang industri Perseroan. Dalam Pelaksanaan
tugasnya, Komite Audit bekerja secara profesional dan
independen.
Anggota Komite Audit telah memenuhi persyaratan
jumlah, komposisi, kriteria, kompetensi, dan
independensi sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Guna menguatkan/mendukung penerapan ketentuan
tentang independensi Komite Audit tersebut di atas,
telah dibuat Surat Pernyataan Independensi Komite
Audit yang dijabarkan aspek independensi sebagai
berikut:
1. Tidak memiliki hubungan keuangan dengan Dewan
Komisaris dan Direksi.
2. Tidak memiliki hubungan kepengurusan di
Perseroan, anak perusahaan maupun perusahaan
afiliasi
3. Tidak memiliki hubungan kepemilikan saham di
Perseroan.
4. Tidak memiliki hubungan keluarga dengan Dewan
Komisaris, Direksi dan/atau sesama anggota Komite
Audit.
5. Tidak menjabat sebagai pengurus partai politik,
pejabat pemerintah daerah.
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit
Berdasarkan ketentuan dalam Peraturan Menteri
Badan Usaha Milik Negara No. PER-12/MBU/2012
tentang Organ Pendukung Dewan Komisaris/Dewan
Pengawas BUMN, fungsi utama Komite Audit adalah
membantu Dewan Komisaris dalam memenuhi fungsi
pengawasannya yaitu agar pengelolaan Perseroan
dapat berjalan efektif dan efisien. Dalam pelaksanaan
tugas dan dalam pelaporannya, Komite Audit bersifat
mandiri dan bertanggung jawab langsung kepada
Dewan Komisaris.
Dalam melaksanakan tugas, Komite Audit bertanggung
jawab kepada Dewan Komisaris. Pertanggungjawaban
Komite Audit kepada Dewan Komisaris merupakan
perwujudan akuntabilitas pengawasan atas pengelolaan
perusahaan dalam rangka pelaksanaan prinsip-prinsip
GCG.
Tugas dan tanggung jawab Komite Audit sebagaimana
yang tertuang dalam Piagam Komite Audit (Committee
Audit Charter) yang disahkan dalam keputusan Dewan
Komisaris No. PER 02/KOM/PPA/XI/2014.
1. Membantu Dewan Komisaris untuk memastikan
efektivitas pelaksanaan sistem pengendalian
internal serta pelaksanaan tugas auditor internal dan
eksternal.
2. Mengevaluasi hasil pelaksanaan audit yang
dilaksanakan oleh Satuan Pengawas Internal dan
Auditor Eksternal.
3. Memberikan rekomendasi yang berkaitan dengan
penyempurnaan sistem pengendalian manajemen
beserta penerapannya.
4. Menganalisis, menilai, membuat rekomendasi
dan menyampaikan informasi mengenai hal yang
ditelaah, sesuai dengan tugas dan wewenangnya
5. Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi
Perseroan baik dari pihak eksternal maupun internal
Perseroan.
6. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas Komite Audit
kepada Dewan Komisaris.
7. Menyusun dan menyampaikan program kerja
tahunan kepada Dewan Komisaris untuk kemudian
disahkan sebelum tahun buku berjalan.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015124
Ikhtisar Utama Profil PerusahaanLaporan Manajemen
Pelaksanaan Kegiatan Komite Audit 2015
Tugas dan tanggung jawab Komite Audit sebagaimana
yang diamanahkan dalam Piagam Komite Audit,
dijabarkan ke dalam rencana kegiatan tahun 2015.
Selama tahun 2015, Komite Audit telah melaksanakan
kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
1. Pembahasan Hasil Internal Assessment GCG
Perseroan
2. Pembahasan Laporan Kegiatan SPI Tahun 2014; dan
3. Pembahasan Progress Audit Laporan Keuangan
Konsolidasi Perseroan Tahun 2014; dan
4. Rapat Internal Komite Audit
5. Pembahasan mengenai Kebijakan-kebijakan Dewan
Komisaris;
6. Pembahasan Business Plan dan Penanganan
PT MNA;
7. Pembahasan Laporan Tahunan Perseroan Tahun
2014;
8. Pembahasan Laporan Manajemen Risiko;
9. Konsultasi Pembahasan Lanjutan Rapat RJPP 2015-
2019;
10. Pembahasan Revisi RKAP Tahun 2015;
11. Pembahasan Tindak Lanjut Penunjukan KAP;
12. Pembahasan Progress Penanganan BUMN Kelolaan;
13. Pembahasan Kajian Kebijakan dan Pelaksanaan
Manajemen Risiko;
14. Pembahasan RJPP 2015-2019 dan RKAP Tahun
2015;
15. Harmonisasi Rencana Kerja 2016 antara Internal
Audit dan Komite Audit dan Manajemen Risiko
dengan Komite Pemantau Risiko & GCG.
Tata Kelola Perusahaan
Output atau hasil kegiatan Komite Audit tersebut di atas
selanjutnya dituangkan dalam bentuk surat atau laporan
yang disampaikan kepada Dewan Komisaris, antara lain
berupa Surat Atensi, Surat Tanggapan, Komentar, dan
Laporan Hasil Kegiatan.
Rapat Komite Audit
Komite Audit mengadakan rapat secara berkala mengacu
pada Piagam Komite Audit. Pertemuan dengan auditor
eksternal minimal sebulan sekali pada saat ada jadwal
pemeriksaan audit. Dalam pelaksanaan rapat Komite
Audit dapat mengundang Manajemen Perseroan melalui
Satuan Audit Internal untuk memberikan informasi yang
diperlukan.
Selama tahun 2015, Komite Audit melakukan berbagai
jenis rapat dengan total berjumlah 27 kali rapat.
Mayoritas Anggota Komite Audit menghadiri pertemuan
tersebut. Keputusan yang diambil dalam rapat Komite
Audit Perseroan telah dicatat dan didokumentasikan
dengan baik dalam risalah rapat Komite Audit.
Risalah rapat ditandatangani oleh ketua rapat dan
didistribusikan kepada semua anggota Komite Audit
yang menghadiri rapat maupun tidak. Perbedaan
pendapat (disenting opinion) yang terjadi dalam rapat
akan dicantumkan dalam risalah rapat disertai alasan
mengenai perbedaan pendapat.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 125
Analisa danPembahasan Manajemen
Tata KelolaPerusahaan
Tanggung Jawab SosialPerusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tabel Kehadiran Rapat Komite Audit
No Nama Kehadiran Jumlah Presentasi (%)
1 Dedi Rudaedi 27 27 100
2 Iko Marita Mustokoweni 18 27 90
3 Hendy M. Fakhruddin 25 27 93
Program Pelatihan Komite Audit
Untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi sebagai Komite Audit, Perseroan memberikan kesempatan kepada
anggota Komite Audit mengikuti pelatihan dan seminar.
Berikut ini adalah daftar pelatihan yang telah diikuti anggota Komite Audit.
Nama Jabatan Nama PelatihanTempat dan Tanggal
PelatihanPelaksana
Dedi Rudaedi Ketua Komite Audit Training and Directorship Certification for Director and Commissioners
Jakarta 13-14 Agustus 2015
Lembaga Komisaris dan Direksi Indonesia (“LKDI”)
KOMITE PEMANTAU RISIKO DAN GCGKomite Pemantau Risiko dan GCG ditetapkan dengan
Peraturan Dewan Komisaris No. PER-01/KOM/PPA/
VI/2011 tanggal 2011 tentang Komite Pemantau Risiko
dan GCG PT. Perusahaan Pengelola Aset (Persero).
Pemberhentian Komite Pemantau Risiko dan GCG
dapat dilakukan apabila yang bersangkutan berakhir
masa jabatan keanggotaannya dan berdasarkan
keputusan Dewan Komisaris, diberhentikan karena tidak
memenuhi kinerja yang telah ditetapkan dan/atau tidak
kompeten dalam menjalankan tugasnya.
Adapun isi dari Piagam (Charter) Komite Pemantau
Risiko dan GCG adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN MASA JABATAN
BAB III TUGAS, TANGGUNG JAWAB DAN KEWENANGAN
BAB IV RAPAT, PELAPORAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN
BAB V PENUTUP
Dasar Hukum Pembentukan Komite Pemantau
Risiko dan GCG
Komite Pemantau Risiko dan GCG dibentuk berdasarkan
peraturan-peraturan/perundangan sebagai berikut:
1. Undang-undang Republik Indonesia No. 19 tahun
2003 tentang Badan Usaha Milik Negara.
2. Undang-undang Republik Indonesia No. 40 tahun
2007 tentang Perseroan Terbatas.
Peraturan Dewan Komisaris No. PER-01/KOM/PPA/
VI/2011 tanggal 2011 tentang Komite Pemantau Risiko
dan GCG PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero).
Susunan Anggota Komite Pemantau Risiko dan GCG
Komposisi susunan anggota Komite Pemantau Risiko
dan GCG dari 1 (satu) orang Ketua Komite merangkap
sebagai anggota dan 2 (dua) orang anggota Komite.
Susunan keanggotaan Komite Pemantau Risiko dan
GCG adalah sebagai berikut:
Nama Jabatan
Hendrika Nora Osloi Sinaga
Ketua
Ahmad Malkan Lubis
Anggota-membidangi Manajemen Risiko
Triza Noviasari Anggota-membidangi GCG
Seluruh Anggota Komite Pemantau Risiko dan GCG
memiliki integritas, kompetensi dan reputasi yang baik.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015126
Ikhtisar Utama Profil PerusahaanLaporan Manajemen
Profil Ringkas Komite Pemantau Risiko dan GCG
Profil Hendrika Nora Osloi Sinaga dapat dilihat di bagian Profil Dewan Komisaris.
Hendrika Nora Osloi SinagaKetua Komite Pemantau Risiko dan GCG
Ahmad Malkan Lubis lahir di Medan, tanggal 15 Maret 1953. Saat ini berdomisili di Depok. Menjabat sebagai Anggota Komite Pemantau Risiko dan GCG sejak 1 September 2014 berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris Nomor: 03/KEP.KOM/PPA/IX/2014.
Menyelesaikan pendidikan strata-1 di bidang Ekonomi dari University of the District of Columbia tahun 1986. Memperoleh gelar Master of Art jurusan Ekonomi pada Virginia Polytechnic Institute and State University di Virginia, Amerika Serikat (1986-1988) dan Doktor jurusan Ekonomi pada University of Maryland, Amerika Serikat (1989-1993).
Saat ini menjabat sebagai Direktur PT Rita & Yadi Konsulindo yang khusus menangani International Trade Remedy (Anti-dumping dan Countervailing Duties) dan juga menjadi anggota tim ahli pada Tim Kerja Indonesia Nasional Single Window dan Sistem Logistik Nasional.
Ahmad Malkan Lubis, 62 tahunAnggota Komite Pemantau Risiko dan GCG
Triza Noviasari lahir di Padang, 5 Agustus 1986. Saat ini berdomisili di Bekasi. Menjabat sebagai anggota pada Komite Pemantau Risiko dan GCG sejak 16 Juli 2014 berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris Nomor: 02/KEP.KOM/PPA/VII/2014.
Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Fakultas Ekonomi, Universitas Andalas, Padang (2008). Saat ini menjabat sebagai Analis Data BUMN pada Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis, Kementerian BUMN.
Triza Noviasari, 29 tahunAnggota Komite Pemantau Risiko dan GCG
Tata Kelola Perusahaan
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 127
Analisa danPembahasan Manajemen
Tata KelolaPerusahaan
Tanggung Jawab SosialPerusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Periode Jabatan Anggota Komite Pemantau Risiko
dan GCG
Berdasarkan Board Manual Perseroan dinyatakan
bahwa masa jabatan anggota Komite PR dan GCG
yang bukan merupakan anggota Dewan Komisaris
paling lama 3 (tiga) tahun dan dapat diperpanjang
satu kali selama 2 (dua) tahun masa jabatan, dengan
tidak mengurangi hak Dewan Komisaris untuk
memberhentikannya sewaktu-waktu.
Independensi Komite Pemantau Risiko dan GCG
Komite Pemantau Risiko dan GCG menjalankan
tugas dan tanggung jawabnya secara independen
dan profesional sesuai dengan peraturan perundang
undangan. Komite Pemantau Risiko dan GCG diketuai
oleh salah seorang Komisaris dan anggotanya terdiri
dari profesional dengan latar belakang sesuai dengan
bidang industri Perseroan.
Independensi anggota Komite Pemantau Risiko dan
GCG tercermin dalam aspek berikut:
1. Tidak memiliki hubungan keuangan dengan Dewan
Komisaris dan Direksi.
2. Tidak memiliki hubungan kepengurusan di
Perseroan, anak perusahaan maupun perusahaan
afiliasi.
3. Tidak memiliki hubungan kepemilikan saham di
Perseroan.
4. Tidak memiliki hubungan keluarga dengan Dewan
Komisaris, Direksi dan/atau sesama anggota Komite
Audit.
5. Tidak menjabat sebagai pengurus partai politik,
pejabat pemerintah daerah.
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Pemantau
Risiko dan GCG
Komite Pemantau Risiko dan GCG bertanggung
jawab kepada Dewan Komisaris dan membantu
Dewan Komisaris dalam pelaksanaan tugasnya agar
pengelolaan Perseroan dapat berlangsung dengan
efisien dan efektif melalui sistem dan pelaksanaan
pengawasan yang kompeten dan independen.
Berdasarkan Piagam Komite Pemantau Risiko dan
GCG, tugas dan tanggung jawab Komite Pemantau
Risiko dan GCG adalah:
1. Melakukan pemantauan atas pelaksanaan kebijakan,
strategi dan pedoman manajemen risiko dan GCG
yang ditetapkan oleh Perseroan.
2. Melakukan kajian atas kebijakan, strategi dan
pedoman manajemen risiko dan GCG yang
ditetapkan oleh Perseroan.
3. Melakukan kajian atas mitigasi risiko terhadap
rencana investasi manajemen Perseroan, termasuk
namun tidak terbatas pada investasi entitas anak,
investasi pada BUMN, investasi pada perusahaan
R/R serta investasi penyertaan saham.
4. Melakukan kajian atas informasi risiko dan
menajemen risiko Perseroan serta strategi GCG
yang telah dilaksanakan dalam bentuk laporan yang
diterbitkan melalui diskusi bersama manajemen.
5. Melakukan kajian atas upaya sosialisasi budaya
GCG di Perseroan.
6. Melakukan kajian terhadap perangkat kegiatan GCG
meliputi Code of Conduct, Board Manual serta GCG
Code.
Laporan Pelaksanaan Kegiatan Komite Pemantau
Risiko dan GCG
Sepanjang tahun 2015, Komite Pemantau Risiko dan
GCG telah melakukan tugas-tugas sebagai berikut:
1. Melakukan rapat berkala maupun khusus bersama
Komite Audit dengan pihak lain yang terkait.
2. Melakukan kajian dan tindak lanjut perbaikan atas
Laporan Assessment Penerapan Good Corporate Governance di PT Perusahaan Pengelola Aset
(Persero) Tahun 2014.
3. Melakukan pemutakhiran Charter Komite Pemantau
Risiko dan GCG, 2015.
4. Menyiapkan Indikator dan Metode Evaluasi Kinerja
Tahunan Anggota Komite dan Komite.
5. Melaksanakan kunjungan kerja:
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015128
Ikhtisar Utama Profil PerusahaanLaporan Manajemen
Kunjungan Ketua Komite PR&GCG/Dewan Komisaris ke PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (“PT TPPI”) di Tuban-Surabaya.
Pada tanggal 8-10 Oktober 2015
Kunjungan Ketua Komite PR&GCG/Dewan Komisaris ke PT Polytama Propindo (“PT PP”) di Balongan-Cirebon
Pada tanggal 18-19 Desember 2015
6. Ikut membahas RKAP Perseroan tahun 2016.
7. Mengajukan permintaan pengadaan penilai GCG independen untuk tahun buku 2015 kepada manajemen
mengingat penilaian pelaksanaan GCG oleh penilai independen pada Perseroan terakhir kali dilakukan untuk
tahun buku 2013.
8. Menyiapkan RKAP Komite Pemantau Risiko dan GCG tahun 2016.
Rapat Komite Pemantau Risiko dan GCG
Komite Pemantau Risiko dan GCG melakukan rapat koordinasi secara bekala. Dalam pelaksanaan rapat Komite
Pemantau Risiko dan GCG dapat mengundang Manajemen Perseroan untuk memberikan informasi yang diperlukan.
Keputusan Rapat Komite Pemantau Risiko dan GCG diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal
keputusan musyawarah mufakat tidak tercapai maka keputusan diambil berdasarkan pemungutan suara setuju
terbanyak. Apabila suara setuju dan tidak setuju berimbang maka usulan dianggap ditolak.
Selama tahun 2015, Komite Pemantau Risiko dan GCG telah menyelenggarakan rapat yang dilaksanakan secara
gabungan dengan Komite Audit sebanyak 28. Keputusan yang diambil dalam rapat Komite Pemantau Risiko dan
GCG telah dicatat dan didokumentasikan dengan baik dalam risalah rapat Komite Pemantau Risiko dan GCG.
Risalah rapat ditandatangani oleh ketua rapat dan didistribusikan kepada semua anggota Komite Pemantau Risiko
dan GCG yang menghadiri rapat maupun tidak. Perbedaan pendapat (disenting opinion) yang terjadi dalam rapat
akan dicantumkan dalam risalah rapat disertai alasan mengenai perbedaan pendapat.
Tabel Kehadiran Rapat Komite Pemantau Risiko dan GCG
No Nama Kehadiran Jumlah Presentasi (%)
1 Hendrika Nora Osloi Sinaga 22 28 79
2 Ahmad Malkan Lubis 23 28 82
3 Triza Noviasari 17 28 61
Program Pelatihan Komite Pemantau Risiko dan GCG
Untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi sebagai Komite Pemantau Risiko dan GCG, Perseroan
memberikan kesempatan kepada anggota Komite mengikuti pelatihan dan seminar. Berikut ini adalah daftar
pelatihan yang telah diikuti anggota Komite Pemantau Risiko dan GCG.
Nama Jabatan Nama PelatihanTempat dan Tanggal
PelatihanPelaksana
Hendrika Nora Osloi Sinaga
Ketua Komite Pemantau Risiko dan GCG
Training and Directorship Certification for Director and Commissioners
Jakarta 13-14 Agustus 2015
Lembaga Komisaris dan Direksi Indonesia (“LKDI”)
KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASISaat ini Perseroan belum memiliki Komite Nominasi dan Remunerasi. Pelaksanaan fungsi dari Komite Nominasi dan
Remunerasi dilaksanakan secara kolektif oleh Dewan Komisaris.
Tata Kelola Perusahaan
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 129
Analisa danPembahasan Manajemen
Tata KelolaPerusahaan
Tanggung Jawab SosialPerusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
KOMITE DEWAN KOMISARIS LAINNYASaat ini Perseroan belum memiliki Komite Nominasi dan Remunerasi. Pelaksanaan fungsi dari Komite Nominasi dan
Remunerasi dilaksanakan oleh Dewan Komisaris.
SEKRETARIS DEWAN KOMISARISDalam mendukung pelaksanaan tugasnya, Dewan Komisaris dibantu oleh Sekretaris Dewan Komisaris yang
bertugas memberi dukungan pelaksanaan tugas kesekretariatan Dewan Komisaris.
Saat ini Sekretaris Dewan Komisaris dijabat oleh Herudi Kandau Nugroho yang diangkat berdasarkan Surat
Keputusan Dewan Komisaris Nomor: 15/KEP.KOM/PPA/XII/2013 tanggal 27 Desember 2013 tentang Pemberhentian
dan Pengangkatan Sekretaris Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero)
PT Perusahaan Pengelola Aset.
Profil Sekretaris Dewan Komisaris
Herudi Kandau Nugroho lahir di Banyumas, 8 Desember 1984. Saat ini berdomisili di Tangerang Selatan. Menjabat sebagai Sekretaris Dewan Komisaris sejak 27 Desember 2013 berdasarkan SK nomor 15/KEP.KOM/PPA/XII/2013.
Menyelesaikan pendidikan DIII spesialisasi Akuntansi di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara/STAN (2005), dan Program Sarjana jurusan Akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Mercubuana (2010). Saat ini tengah menjalani pendidikan Program Pascasarjana bidang Ekonomi dan Keuangan Syariah di Universitas Indonesia (2015).
Selain menjabat sebagai Sekretaris Dewan Komisaris saat ini juga menjabat sebagai Plt. Kasubbid Mutasi SDM Eksekutif BUMN, Kementerian BUMN.Herudi Kandau Nugroho, 31 tahun
Sekretaris Dewan Komisaris
Dasar Hukum Penunjukan Sekretaris Dewan
Komisaris
1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 19 tahun
2003 tentang Badan Usaha Milik Negara.
2. Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor
PER-12/MBU/2012 tentang Organ Pendukung
Dewan Komisaris/Dewan Pengawas BUMN.
Tugas dan Fungsi Sekretaris Dewan Komisaris
Sekretaris Dewan Komisaris bertugas membantu Dewan
Komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasan
Dewan Komisaris. Secara rinci fungsi Sekretaris Dewan
Komisaris antara lain:
1. Mempersiapkan rapat termasuk bahan rapat Dewan
Komisaris
2. Membuat risalah rapat Dewan Komisaris sesuai
Anggaran Dasar Perseroan.
3. Mengadministrasikan dokumen Dewan Komisaris,
baik surat masuk, surat keluar, risalah rapat, maupun
dokumen penting lainnya.
4. Menyusun Rancangan rencana Kerja dan Anggaran
Dewan Komisaris.
5. Menyusun rancangan laporan-laporan Dewan
Komisaris.
6. Melaksanakan tugas lain dari Dewan Komisaris
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015130
Ikhtisar Utama Profil PerusahaanLaporan Manajemen
Laporan Pelaksanaan Kegiatan Sekretaris Dewan Komisaris
Selama tahun 2015, Sekretaris Dewan Komisaris Perseroan telah melaksanakan tugas sebagai berikut:
1. Mengadministrasikan undangan rapat Dewan Komisaris.
2. Sebagai penghubung Dewan Komisaris dan Direksi.
3. Membuat surat-surat keluar dan mendokumentasikan surat-surat Dewan Komisaris.
4. Menyiapkan bahan rapat dan menyusun risalah rapat Dewan Komisaris.
5. Mengumpulkan bahan dan informasi yang relevan dengan pelaksanaan tugas Dewan Komisaris.
6. Melakukan koordinasi dengan Sekretaris Perusahaan tentang hal-hal yang berkaitan dengan Dewan Komisaris
dan Direksi.
7. Melakukan tugas kesekretariatan lainnya.
SEKRETARIS PERUSAHAANSekretaris Perusahaan memiliki peranan penting untuk memastikan aspek keterbukaan dari Perusahaan. Dalam
struktur organisasi Perusahaan, Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab secara langsung kepada Direktur Utama.
Divisi Sekretariat Perusahaan dipimpin oleh Sekretaris Perusahaan yang diangkat dan diberhentikan oleh Direktur
Utama atas persetujuan Dewan Komisaris. Saat ini Sekretaris Perusahaan dijabat oleh Rizal Ariansyah.
Profil Sekretaris Perusahaan
Rizal Ariansyah lahir di Surabaya, 24 Juni 1974. Saat ini berdomisili di Jakarta. Menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan sejak April 2013 berdasarkan SK-15/PPA/0413 tanggal 17 April 2013.
Menyelesaikan pendidikan S1 Ilmu Hukum dari Universitas Indonesia (tahun 1996) dan S2 Magister Hukum dari Universitas Indonesia (tahun 2006).
Karirnya di Perseroan bermula saat menjadi Kepala Sub Bagian Hukum PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) (2004-2005) dan Kepala Bagian Hukum-2/Kepala Group PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) (2005-2009). Sebelumnya menjadi Partner di Radjiman Bilitea & Partners Law Firm (2009-2012) dan Kepala Group Hukum di Badan Penyehatan Perbankan Nasional (1999-2004).Rizal Ariansyah, 41 tahun
Sekretaris Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 131
Analisa danPembahasan Manajemen
Tata KelolaPerusahaan
Tanggung Jawab SosialPerusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Dasar Hukum Penunjukkan
SK-15/PPA/0413 tanggal 17 April 2013.
Pelaksanaan Tugas Sekretaris Perusahaan
Beberapa kegiatan yang dilakukan oleh Sekretaris Perusahaan sepanjang tahun 2015 adalah sebagai berikut:
No Kegiatan RKAP 2015 Realisasi 2015
1 Mengorganisasikan dan mengkoordinasikan Rapat Direksi yang dilaksanakan sekurang-kurangnya sekali dalam setiap bulan
12 28
2 Mengorganisasikan dan mengkoordinasikan Rapat Dewan Komisaris & Direksi yang dilaksanakan sekurang-kurangnya sekali dalam setiap bulan
12 12
3 Membuat Risalah Rapat Direksi 12 28 Risalah Rapat Direksi dengan status Final
4 Mengelola Dokumen Perusahaan: Penatausahaan dokumen setiap kali dokumen diterima
Seluruh dokumen Perusahaan yang diterbitkan oleh seluruh satuan kerja
Penatausahaan seluruh dokumen Perusahaan
5 Menjalankan fungsi pelaksanaan dan pendokumentasian RUPS dan Rapat Direksi
2 Keputusan RUPS dan 12 Risalah Rapat Direksi
3 Keputusan RUPS dan 28 Risalah Rapat Direksi
6 Membuat Laporan Manajemen: a. Triwulanb. Tahunan
a. 3 Laporan Manajemen Triwulan b. 1 Laporan Manajemen Tahunan
a. Laporan Triwulan I, II, IIIb. 1 Laporan Manajemen Tahunan
7 Membuat Annual Report 1 Annual Report 1 Annual Report
8 Melaksanakan Program Pengenalan Perseroan kepada anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi baru setiap ada anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris baru
Setiap anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris baru
Pada tahun 2015 tidak terdapat anggota Direksi dan Dewan Komisaris baru
9 Menyalurkan dana Program Kemitraan pinjaman.
Penyaluran diatas 90% dari dana tersedia Realisasi penyaluran dana PK sebesar 52.19%
10 Monitoring Kolektibilitas Pinjaman Program Kemitraan.
Kolektibilitas Pinjaman diatas 70% dari dana yang disalurkan
Realisasi kolektibilitas pinjaman sebesar 99.38%
11 Menyalurkan dana Program Bina Lingkungan. Menyalurkan dana Program Bina Lingkungan diatas 50% dari dana tersedia
Realisasi penyaluran dana Bina Lingkungan sebesar 30%
12 News Monitoring Rutin dilakukan harian Rutin dilakukan harian
13 News Analysis Rutin dilakukan bulanan Rutin dilakukan bulanan
14 Publikasi Info Corporate Secretary Rutin dilakukan menyesuaikan kegiatan Perseroan
Rutin dilakukan menyesuaikan kegiatan Perseroan
15 Transparansi Informasi: Website Perseroan & Portal BUMN
Update dan Maintenance Data Update dan Maintenance Data
16 Transparansi Informasi: pengelolaan email corpsec@ptppa.com
Rutin dilakukan harian Rutin dilakukan harian
17 Dukungan pada kegiatan acara peringatan2 hari besar nasional
Disesuaikan dengan program acara Pemerintah
Pelaksanaan:• Upacara HUT RI ke-70• Upacara Kesaktian Pancasila• Upacara Hari Pahlawan
18 Company Visit Disesuaikan dengan kegiatan perusahaan • Kunjungan DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta
• Kunjungan Mahasiswa pasca Sarjana Universitas Bandar Lampung
19 Infrastruktur Branding Pembuatan Company Profile dan Re Design Website
On progress. Masih koordinasi dengan business unit/team product development yang mempersiapkan list of product.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015132
Ikhtisar Utama Profil PerusahaanLaporan Manajemen
No Kegiatan RKAP 2015 Realisasi 2015
20 Dukungan Kegiatan Perusahaan Disesuaikan dengan kebutuhan • Menjadi PIC bersama PT KAI dan PT SIER dalam rangka perayaan HUT RI ke 70 di SUMUT ”BUMN Hadir Untuk Negeri”
• Menjadi PIC bersama PT KAI dan PT SIER dalam rangka Siswa Mengenal Nusantaradi SUMUT ”BUMN Hadir Untuk Negeri”
21 Protokoler Direksi Pendampingan Direksi pada acara formal/informal perseroan
Dilaksanakan sesuai kebutuhan termasuk pendampingan dalam company visit
22 Kegiatan Legal Counsel Pemberian dukungan aspek hukum pada kegiatan Perseroan
Dukungan aspek hukum pada seluruh kegiatan Perseroan yaitu antara lain:• BUMN yang sedang dalam proses
Restrukturisasi/Revitalisasi, dan• Kegiatan investasi Perseroan
Program Pelatihan Sekretaris Perusahaan
Untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Sekretaris Perusahaan, Perseroan memberikan kesempatan
kepada Sekretaris Perusahaan untuk mengikuti berbagai program pelatihan dan seminar. Berikut ini adalah daftar
pelatihan yang telah diikuti Sekretaris Perusahaan.
No Nama Pelatihan Penyelenggara Tempat Pelatihan
1 Corporate Secretary Indonesian Capital Market Electronic Library Jakarta
Tata Kelola Perusahaan
Struktur Organisasi Divisi Corporate Secretary and Legal CounselDivisi Corporate Secretary and Legal Counsel terdiri dari
unit kerja sebagai berikut:
• Grup Corporate Internal;• Grup Corporate Communication; dan
• Grup Legal Counsel.
Tugas General Manager Corporate Secretary and Legal Counsel adalah:
1. Memastikan bahwa Perseroan mematuhi peraturan
tentang persyaratan keterbukaan sejalan dengan
penerapan prinsip-prinsip GCG.
2. Memberikan informasi yang dibutuhkan oleh Direksi
dan Dewan Komisaris secara berkala dan/atau
sewaktu-waktu bila diminta.
3. Sebagai penghubung (liaison officer).
4. Menatausahakan serta menyimpan dokumen
Perseroan, termasuk tetapi tidak terbatas pada
Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus, dan risalah
rapat Direksi, rapat Dewan Komisaris dan RUPS.
5. Memberikan advis hukum kepada Direksi dalam
menjalankan pengurusan Perseroan
6. Mengkoordinasikan fungsi dukungan aspek hukum
dalam kegiatan operasional Perseroan.
PENERAPAN PROGRAM ANTI PENCUCIAN UANG (APU) DAN PENCEGAHAN PENDANAAN TERORISME (PPT)Seiring dengan kegiatan Perseroan saat ini yang
ditandai dengan semakin kompleksnya jasa Perseroan
yang ditawarkan, maka kondisi ini meningkatkan
risiko Perseroan sebagai media atau tujuan kegiatan
pencucian uang dan pendanaan terorisme.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 133
Analisa danPembahasan Manajemen
Tata KelolaPerusahaan
Tanggung Jawab SosialPerusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Dalam rangka mencegah Perseroan dijadikan sasaran
kegiatan pencucian uang dan pendanaan terorisme,
maka Perseroan tunduk pada:
• UU No. 8 tahun 2010 tentang Pencegahan dan
Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.
• UU No. 9 tahun 2013 tentang Pencegahan dan
Pemberantasan Tindak Pidana Pendanaan
Terorisme.
Dalam rangka pencegahan tindak pidana pencucian
uang, Perseroan dalam beberapa kegiatan usahanya
melakukan tindakan preventif dengan cara memberikan
persyaratan kepada mitra atau calon investor yang
akan bekerjasama atau membeli asset dalam program
penjualan yang dilakukan Perseroan, untuk menyatakan
bahwa sumber dana mitra atau calon investor
bukan berasal dari tindak pidana pencucian uang
sebagaimana di maksud dalam UU No. 8 tahun 2010
tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana
Pencucian Uang.
PEMBERIAN DANA UNTUK KEGIATAN SOSIAL DAN KEGIATAN POLITIKPerseroan tidak terlibat dalam kegiatan politik dan tidak
memberikan donasi atau bantuan untuk kepentingan
politik. Terkait dengan kepedulian terhadap masalah
sosial merupakan bagian penting dari tugas dan
tanggung jawab Perseroan kepada masyarakat. Uraian
lebih lengkap terkait kegiatan sosial tercantum dalam
Bagian Tanggung Jawab Sosial Perusahaan pada
Laporan Tahunan ini.
KOMITE DIBAWAH KOORDINASI DIREKSI
Komite Direksi
Hingga akhir tahun 2015 Direksi belum membentuk
komite-komite yang struktur organisasinya langsung
berada di bawah Direksi. Hal ini disebabkan Direksi
belum memandang perlu dibentuknya komite-
komite tersebut, sehubungan dengan dinamika
Perusahaan yang masih dapat dikendalikan dengan
struktur organisasi yang ada. Namun demikian, guna
memastikan pelaksanaan kewenangan Direksi dalam
pengurusan Perseroan, Direksi telah memiliki pedoman
kerja Direksi yang isinya antara lain mengatur mengenai
tatacara Rapat Direksi dan batasan waktu pengambilan
keputusan oleh Direksi diluar Rapat Direksi.
DIVISI INTERNAL AUDIT (DIVISI IA)Fungsi Audit Internal di Perseroan dijalankan oleh Divisi
IA. Divisi IA dipimpin oleh seorang General Manager
(GM) Internal Audit yang diangkat dan diberhentikan
oleh Direktur Utama atas persetujuan Dewan Komisaris.
Di dalam melaksanakan Audit Internal, Divisi IA selalu
diposisikan sebagai mitra strategis bagi manajemen
yang dipercaya, profesional, obyektif, dan independen
yang dapat memberikan nilai tambah bagi pencapaian
tujuan Perseroan dengan meningkatkan efektifitas
pengelolaan risiko, pengendalian dan proses tata kelola
perusahaan yang baik.
Profil Kepala Divisi Internal Audit (Divisi IA)
Lahir di Singaraja, 2 September 1961. Saat ini berdomisili di Jakarta. Menjabat sebagai General Manager Internal Audit sejak 1 Mei 2015, berdasarkan Surat Keputusan Direksi SK-31/PPA/0415 tanggal 27 April 2015, dengan persetujuan Dewan Komisaris S-14/PPA/KOM/0415 tanggal 7 April 2015. Menyelesaikan pendidikan Akuntan dari STAN pada tahun 1989, Diploma on Govermental Auditing Tahun 1993 di Adelaide South Australia, serta Magister Manajemen STIE IBII 1997. Sebelumnya menjabat sebagai Kepala Grup pada Divisi Internal Audit (2008-2015); Kepala Unit pada Divisi IA (2004-2008).
Catatan:Untuk periode sampai dengan 30 April 2015, GM IA adalah Qadrisna.
Made Sumadi Arta, 55 tahunGeneral Manager Divisi Internal Audit (Divisi IA)
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015134
Ikhtisar Utama Profil PerusahaanLaporan Manajemen
Dasar Hukum Penunjukkan
Merujuk pada Ketentuan pasal 28 dan pasal 29 Peraturan Menteri BUMN nomor PER-01/MBU/2011 jo PER-09/
MBU/2012 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik, Kepala Satuan Pengawasan Intern diangkat
dan diberhentikan oleh Direktur Utama berdasarkan mekanisme internal perusahaan dengan persetujuan Dewan
Komisaris.
Jumlah Pegawai Unit Audit Internal
Jumlah personil pada Divisi IA saat ini berjumlah 4 (empat) orang auditor, masing-masing terdiri dari 1 General
Manager, 1 Specialist dan 1 Junior Specialist. Divisi IA juga didukung oleh 1 (satu) orang Sekretaris yang juga
bertugas pada Divisi Risk Management.
Kualifikasi/Sertifikasi Profesi
Dari 4 (empat) orang tenaga auditor, 3 di antaranya memiliki sertifikasi profesi sebagai berikut:
• Auditor Ahli, CIA, CRMA, CA : 1 orang
• Auditor Ahli, ERMAP, CA : 1 orang
• Auditor Ahli, CA : 1 orang
Keterangan:
No Nama Sertifikat Profesi Lembaga Penerbit
1. Auditor Ahli Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)
2. Chartered Accountant (CA) Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)
3. Certified Internal Auditor (CIA) The Institute of Internal Auditors (IIA)
4. Certification in Risk Management Assurance (CRMA) The Institute of Internal Auditors (IIA)
5. Enterprise Risk Mangcement Associate Professional (ERMAP) ERM Academy, Singapore
Struktur Organisasi Divisi Internal Audit (Divisi IA)
Organisasi Divisi Internal Audit (Divisi IA) ditetapkan dalam Surat Keputusan Direksi Perseroan No. SK-28/PPA/0415
dan No. SK-31/PPA/0415 sebagai berikut:
GM Internal AuditMade Sumadi Arta
Specialist MadyaVacant
SpecialistBayu Triastoto
Junior SpecialistSeno Prabowo
Junior SpecialistHadi Wijaya
Tata Kelola Perusahaan
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 135
Analisa danPembahasan Manajemen
Tata KelolaPerusahaan
Tanggung Jawab SosialPerusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tugas dan Tanggung Jawab
Divisi IA berperan memastikan dan memberikan
konsultansi yang independen dan obyektif bagi
manajemen sehingga dapat mendorong penciptaan nilai
tambah dan memperbaiki operasional bisnis Perseroan.
Tugas dan tanggung jawab Divisi IA sesuai Internal
Audit Charter meliputi:
1. Menyusun rencana audit internal tahunan.
2. Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan manajemen
risiko, pengendalian dan tata kelola Perusahaan
sesuai dengan kebijakan Perseroan.
3. Melakukan audit keuangan, audit operasional dan
audit/review dengan tujuan tertentu pada satuan
kerja dan/atau kegiatan, sesuai dengan rencana
audit internal tahunan.
4. Memberikan opini dan/atau kesimpulan yang objektif
tentang kegiatan yang diaudit dan memberikan
rekomendasi perbaikan yang diperlukan.
5. Membuat laporan hasil audit dan menyampaikannya
kepada pihak-pihak terkait.
6. Memantau, menganalisis dan melaporkan
pelaksanaan tindak lanjut perbaikan atas
rekomendasi yang diberikan.
7. Menyusun program untuk mengevaluasi mutu
kegiatan audit internal yang dilakukan.
8. Melakukan tugas lain yang dipandang perlu oleh
Direktur Utama Perseroan.
9. Menyampaikan laporan kegiatan triwulanan
tentang pelaksanaan tugas kepada Direktur Utama
Perseroan dengan tembusan kepada Komite Audit.
10. Baik dalam penugasan audit maupun konsultasi,
Divisi AI hanya bertanggungjawab pada
rekomendasi dan/atau masukan serta opini dan/
atau kesimpulan yang dihasilkan dari prosedur yang
dilakukan secara memadai dari penugasan tersebut.
Pelaksanaan Kegiatan Tahun 2015
Rencana Kerja Tahunan Intenal Audit yang merupakan
bagian dari Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan
(“RKAP”) Perseroan tahun 2015 telah ditetapkan dan
dilaksanakan sebagai berikut:
1. Penugasan Audit/Review sebanyak 8 (delapan)
penugasan, termasuk melaksanakan pemantauan
terhadap tindak lanjut unit-unit kerja atas
rekomendasi dalam laporan audit/review Internal
Audit yang dilakukan secara bulanan. Monitoring
tindaklanjut dilakukan sampai dengan rekomendasi
yang telah disepakati oleh unit kerja terkait selesai
ditindaklanjuti.
2. Penugasan Konsultasi (Consulting) sesuai dengan
permintaan unit-unit kerja dan/atau arahan Direktur
Utama.
3. Manajemen internal audit yang meliputi administrasi
penugasan, pemutakhiran kebijakan dan prosedur,
pemutakhiran rencana, serta pelaporan kegiatan.
4. Kegiatan lain yang meliputi: counterpart auditor
eksternal (BPK RI/Inspektorat Jenderal Kementerian
Keuangan/KAP) sesuai dengan penugasan mereka,
rapat dengan Komite Audit dan Direktur Utama
sesuai kebutuhan, serta monitoring tindak lanjut atas
rekomendasi auditor eksternal (bila masih ada yang
terbuka).
Kegiatan Pendukung Audit Lainnya
Selain Kegiatan Audit rutin, kegiatan pendukung audit
lainnya antara lain adalah meningkatkan manajemen
audit dengan berbantuan aplikasi komputer (Audit
Management System), serta setiap auditor mengikuti
pendidikan profesional berkelanjutan untuk memenuhi
Standar Profesi Audit Internal.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015136
Ikhtisar Utama Profil PerusahaanLaporan Manajemen
Program Pelatihan
Nama PelatihanLokasi dan Waktu
PelaksanaanPenyelenggara
Jumlah Peserta dari Perseroan PPA
Interpretasi KPKU Jakarta, 4-6/03/15 danBandung, 26-28/08/15
Forum Ekselen BUMN 1 (satu) orang1 (satu) orang
International Seminar: The Relevance of Professional Accountant in a Hyper Connected World
Jakarta, 16/11/2015 IAI-IFAC 2 (dua) orang
Workshop FKSPI: Bedah Buku Si Kencur (Sistem Kendali Kecurangan) dan Pengenalan ASEAN GCG Scorecard
Jakarta, 14/12/15 FKSPI Komisariat Asgarajaskeu Plus
2 (dua) orang
IIA Indonesia National Conference 2015 Yogyakarta,19-20/08/15 IIA Indonesia 1 (satu) orang
IIA Indonesia Round Table Discussion: Strengthening Internal Audit Competency Toward AEC 2016
Jakarta, 17/12/15 IIA Indonesia 1 (satu) orang
CIA Review Jakarta, Feb-Juni 2015 PPA-UI 1 (satu) orang
Dasar-dasar Audit Bogor, 12-23/01/2015 PPAK 1 (satu) orang
SISTEM PENGENDALIAN INTERNALSalah satu implementasi tata kelola perusahaan yang
baik adalah memastikan bahwa sistem pengendalian
internal berjalan secara efektif. Penerapan sistem
pengendalian internal diarahkan untuk memastikan
bahwa Perseroan telah memiliki kehandalan laporan
dan informasi keuangan, kepatuhan terhadap peraturan
yang berlaku serta efisiensi dan efektivitas kegiatan
operasional.
Untuk itulah Perseroan terus berupaya menerapkan
sistem pengendalian internal yang efektif dengan
melibatkan Dewan Komisaris, Direksi, dan seluruh
Insan Perseroan mengacu pada prinsip-prinsip Internal
Control-Integrated Framework yang diterbitkan oleh The
Committee of Sponsoring Organization (COSO) of the
Treadway Commission.
Perseroan melakukan evaluasi atau penilaian atas
efektivitas pengendalian internal pada tingkat
korporat maupun tingkat operasional/aktivitas dengan
menerapkan dan memelihara sistem pengendalian
internal dan prosedur pelaporan keuangan yang
memadai sesuai ketentuan yang berlaku.
Penerapan pengendalian internal yang dilakukan
oleh Dewan Komisaris adalah dengan melakukan
pengawasan dan penasehatan terkait proses kecukupan
dan kewajaran dalam penyusunan laporan keuangan,
Tata Kelola Perusahaan
pengelolaan risiko dengan memperhatikan prinsip
kehati-hatian yang dibantu oleh Komite Audit dan
Komite Pemantau Risiko dan GCG. Sedangkan Direksi
menerapkan sistem pengendalian internal melalui
penerapan kebijakan dan prosedur perusahaan secara
konsisten dan memenuhi kepatuhan terhadap regulasi
yang berlaku, antara lain terkait dengan kegiatan usaha
perusahaan dan manajemen risiko, rencana strategis,
pembagian tugas, pendelegasian wewenang serta
kebijakan akuntansi yang memadai.
Direksi menetapkan suatu sistem pengendalian
intern yang efektif untuk mengamankan investasi dan
aset perusahaan. Lingkungan pengendalian intern
dalam perusahaan dilaksanakan dengan disiplin dan
terstruktur, integritas yang tinggi, nilai etika serta
kompetensi karyawan.
Divisi Internal Audit (Divisi IA) merupakan bagian dari
Sistem Pengendalian Internal Perseroan yang dibentuk
untuk membantu Direktur Utama dalam memenuhi
kewajibannya kepada Pemegang Saham yang
bertanggung jawab dalam melaksanakan Audit Internal
di Perusahaan.
Divisi IA melakukan upaya peningkatan pengendalian
internal (internal control) dalam berbagai kegiatan
operasional perusahaan. Pengendalian internal di
lingkungan Perseroan senantiasa dievaluasi agar
mampu mengikuti perkembangan usaha perusahaan.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 137
Analisa danPembahasan Manajemen
Tata KelolaPerusahaan
Tanggung Jawab SosialPerusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Penjelasan Kesesuaian dengan Sistem Internasional COSO
Selain merujuk pada Peraturan Bank Indonesia, Sistem
Pengendalian Internal Perseroan dan entitas anak
dirancang dan dilaksanakan berdasarkan kerangka
kerja internal yang ditetapkan COSO (Committee
of Sponsoring Organizations of the Treadway
Commission). Pengendalian Internal merupakan
rangkaian proses yang dilakukan oleh Direksi,
Manajemen dan personil secara berkesinambungan
(on going basis) dalam rangka memberikan
keyakinan yang memadai tentang pencapaian tujuan.
Pengendalian internal tersebut mencakup aspek
pengendalian lingkungan, penilaian risiko, pengendalian
aktivitas, informasi dan komunikasi, dan pemantauan.
Kesesuaian pelaksanaan pengendalian internal
Perseroan dengan kerangka kerja pengendalian internal
COSO adalah sebagai berikut:
1. Pengendalian lingkungan
Perseroan selalu menjunjung tinggi nilai integritas
dan etika untuk semua karyawan, memastikan
seluruh karyawan memiliki kompetensi pada setiap
tingkatan jabatan di dalam perusahaan, memiliki
struktur organisasi dan deskripsi pekerjaan yang
jelas, kebijakan sumber daya manusia, dan bekerja
sesuai dengan filosofi yang dimiliki perusahaan.
2. Penilaian risiko
Di dalam pengendalian keuangan, operasional,
dan kepatuhan, Perseroan mengidentifikasi tujuan
secara keseluruhan dan setiap proses bisnis yang
dijalankan, serta mengidentifikasi risiko yang
ada untuk setiap proses, dan mengelola setiap
perubahan untuk meminimalisir risiko dari setiap
perubahan yang ada.
3. Pengendalian aktivitas
Perseroan memastikan pengendalian internal
dijalankan dengan baik di dalam Perseroan
melalui pembuatan prosedur dan kebijakan
untuk semua unit bisnis, keamanan atas aplikasi
data dan jaringan, melakukan pemeliharaan atas
setiap perubahan aplikasi bisnis yang dijalankan,
memastikan kelangsungan bisnis, dan melakukan
evaluasi secara berkala untuk setiap tenaga
outsourcing yang dimiliki perusahaan.
4. Informasi dan komunikasi
Perseroan memastikan kualitas informasi dan
efektivitas komunikasi terhadap penanganan
risiko dan pengendalian internal terhadap setiap
pemangku kepentingan.
5. Pemantauan
Perseroan menerapkan sistem pengawasan yang
berlangsung terus-menerus melalui Audit Internal serta
Unit Compliance and Business Process Improvement.
Hasil dari proses pengawasan ini juga dilaporkan
secara rutin kepada Direksi dan Komite Audit.
AUDITOR EKSTERNALFungsi pengawasan independen terhadap aspek
keuangan Perseroan dilakukan dengan melaksanakan
pemeriksaan Audit Eksternal yang dilakukan oleh Kantor
Akuntan Publik. Kantor Akuntan Publik Aryanto, Amir
Jusuf, Mawar & Saptoto telah melakukan pemeriksaan
audit laporan keuangan Perseroan sebanyak 5 (lima)
periode tahun buku berturut-turut (2011-2015). Tahun
2015 adalah periode ke-lima bagi KAP Aryanto, Amir
Jusuf, Mawar & Saptoto melakukan pemeriksaan audit
laporan keuangan Perseroan.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015138
Ikhtisar Utama Profil PerusahaanLaporan Manajemen
Data Auditor Eksternal Perseroan sebagai berikut:
Tahun Kantor Akuntan Publik Nilai Kontrak (Rp) Partner Pelaksana
2011 Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto 495.000.000 Saptoto Agustomo
2012 Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto 495.000.000 Saptoto Agustomo
2013 Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto 495.000.000 Maurice Ganda Nainggolan
2014 Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto 495.000.000 Arief A. Dhani
2015 Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto 709.500.000 Saptoto Agustomo
Jasa Lain
Selain melakukan audit terhadap laporan keuangan Perseroan, auditor eksternal juga memberikan jasa berupa:
- Audit atas kepatuhan Perseroan dan Entitas Anak terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
kepatuhan terhadap pengendalian intern sesuai dengan Pernyataan Standar Auditing No. 62 yang disusun oleh
Ikatan Akuntan Indonesia
- Melakukan prosedur yang disepakati bersama atas Laporan Evaluasi Kinerja Perseroan dan Entitas Anak untuk
tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, termasuk evaluasi atas Rencana Kerja Anggaran dan
Investasi
- Melakukan audit atas laporan keuangan PKBL tahun buku 2015.
PERKARA PENTING YANG SEDANG DIHADAPI PERSEROAN/ENTITAS ANAK/ANGGOTA DIREKSI/ANGGOTA DEWAN KOMISARIS YANG SEDANG MENJABAT PADA PERIODE LAPORAN TAHUNAN
Perkara Penting
Perkara Penting adalah permasalahan hukum yang dihadapi Perseroan selama periode tahun laporan dan telah
diajukan melalui proses hukum baik melalui jalur Pengadilan ataupun Arbitrase. Sementara Nilai Perkara merupakan
nilai tuntutan ganti rugi yang diajukan kepada Perseroan sebagai pihak tergugat atau nilai tuntutan ganti rugi yang
diajukan oleh Perseroan sebagai pihak penggugat, baik kerugian materiil maupun imateriil.
Perkara yang Dihadapi Perseroan
Sepanjang tahun 2015 Perseroan menghadapi 5 (lima) perkara perdata dan 2 (dua) perkara Penundaan Kewajiban
Pembayaran Utang (PKPU).
No Nama Perkara dan Posisi Perseroan StatusPengaruh Terhadap
Perseroan
1 Perkara No. 895/Pdt.G/2005 PN Jkt SelPT PPA selaku Turut Tergugat
Proses Kasasi -
2 Perkara No. 297/Pdt.G/2007 PN Jkt SelPT PPA selaku Turut Tergugat
Proses Kasasi -
3 Perkara No. 309/Pdt.G/2008 PN Jkt SelPT PPA selaku Turut Tergugat
Proses Kasasi -
4 Perkara No. 265/Pdt.G/2012 PN Jkt SelPT PPA selaku Tergugat 2
Proses Peninjauan Kembali -
5 Perkara No. 237/Pdt.G/2012 PN Jkt Ut PT PPA selaku Pelawan
Proses Banding -
6 Perkara No. 05/Pdt.Sus/PKPU/2014 PN Niaga Surabaya PT PPA selaku Kreditor
Perdamaian (Homologasi) -
7 Perkara No. 36/Pdt.Sus/PKPU/2013 PN Niaga Jkt Pst PT PPA selaku Kreditor
Perdamaian (Homologasi) -
Tata Kelola Perusahaan
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 139
Analisa danPembahasan Manajemen
Tata KelolaPerusahaan
Tanggung Jawab SosialPerusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Perkara di Anak Perusahaan
Berikut ini rincian perkara yang dihadapi Anak Perusahaan selama tahun 2015, antara lain:
No Nama Anak Perusahaan Nama Perkara dan Posisi Perseroan StatusPengaruh Terhadap
Perseroan
1 PT Nindya Karya Pekerjaan Pembangunan Gedung Zona 5 RSUD Dr. Soesilo, Slawi TegalPT Nindya Karya selaku Penggugat
Putusan Pengadilan Negeri Slawi No. 33/pdt.G/2015/PN.SLW tanggal 1 Desember 2015
Para Tergugat harus menyelesaikan kewajiban kepada PT Nindya Karya sebesar Rp16.284.268.300,-
2 PT PPA Finance Tidak ada perkara - -
3 PT PPA Kapital Tidak ada perkara - -
Perkara yang Dihadapi Dewan Komisaris dan Direksi
Perseroan
Selama tahun 2015, Dewan Komisaris maupun Direksi
yang menjabat tidak memiliki pemasalahan hukum baik
perdata maupun pidana.
AKSES DATA DAN INFORMASI PERSEROANDalam upaya mendukung kemudahan dan transparansi
dalam mengakses informasi bagi para pemangku
kepentingan (stakeholders) mengenai perkembangan
dan pelaksanaan pengelolaan, Perseroan senantiasa
memberikan dukungan penyediaan informasi kepada
pemangku kepentingan (stakeholders), secara tepat
waktu dan tepat sasaran yang didukung oleh sistem
teknologi informasi yang kuat dan handal. Perseroan
menyadari bahwa penyebaran informasi kepada
stakeholders merupakan bagian penting dalam
pelaksanaan prinsip transparansi.
Media Informasi
Manajemen Perseroan menyediakan saluran komunikasi
dengan menggunakan teknologi informasi maupun
media cetak. Informasi tentang Perseroan dapat
diperoleh melalui:
1. Website dengan alamat: www.ptppa.com
2. Layanan email corpsec@ptppa.com
3. Media cetak umum
4. Annual Report
Event Management1. Media briefing dan press conference2. Focus Group Discussion/seminar
CODE OF CONDUCT
Menjadikan GCG Sebagai Budaya
Perseroan selalu berupaya menciptakan budaya
Perusahaan yang menjunjung tinggi integritas.
Pendekatan internalisasi budaya dilakukan melalui
intervensi pada ketiga aspek yaitu kepemimpinan,
sistem dan karyawan. Dengan pendekatan tersebut,
budaya Perseroan selain tertulis dalam kebijakan
dan prosedur juga menjadi suatu disiplin (soft skills)
yang dipraktikkan oleh Dewan Komisaris, Direksi dan
karyawan dalam pelaksanaan pekerjaan sehari-hari.
Adapun nilai-nilai Perseroan adalah:
Stewardship Melaksanakan amanah para stakeholder dan meninggalkan legacy.
Entrepreneurship Selalu mencari peluang untuk mengembangkan bisnis.
Excellence Memberikan hasil yang terbaik dalam setiap tugas.
Integrity Selalu menerapkan standar etika yang tinggi dan memenuhi komitmen setiap tugas.
Team Work Komitmen untuk selalu bekerjasama dalam mencapai tujuan bersama.
Code of Conduct Perseroan
Pedoman Perilaku (Code of Conduct) di lingkungangan
Perseroan disusun untuk menyelaraskan antara
perilaku insan Perseroan dengan penerapan tata kelola
perusahaan yang baik. Dengan demikian, pedoman
ini menjadi acuan dalam melakukan interaksi antara
manajemen, pegawai dan para pemangku kepentingan
(stakeholder) sesuai dengan nilai dan budaya Perseroan
serta prinsip-prinsip GCG.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015140
Ikhtisar Utama Profil PerusahaanLaporan Manajemen
Pedoman ini berlaku bagi seluruh insan Perseroan mulai
dari Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh Karyawan
dalam bekerja dan berinteraksi dengan segenap
stakeholders Perseroan. Code of Conduct mengatur
kebijakan nilai-nilai etis yang dinyatakan secara eksplisit
sebagai suatu standar perilaku yang harus dipedomani
oleh seluruh Insan Perseroan. Pedoman Perilaku berisi
hal-hal sebagai berikut:
1. Etika Usaha
2. Komitmen, Etika Kerja dan Tata Perilaku Insan
Perseroan
3. Tata Perilaku Insan Perseroan Code of Conduct berlaku bagi seluruh Insan Perseroan, mulai dari
Dewan Komisaris, Direksi, General Manager, Group Head, dan seluruh Staf.
Pemberlakuan Code of Conduct Sebagai pedoman, Code of Conduct disampaikan
secara terbuka serta disebarkan kepada seluruh insan
Perseroan melalui berbagai saluran komunikasi yang
tersedia agar setiap saat mudah diakses oleh seluruh
insan Perseroan.
Media sosialisasi pedoman perilaku tersebut antara lain
buku saku, situs Perseroan, buletin, maupun banner.
Selain itu, manajemen juga menyampaikan penerapan
etika bisnis kepada insan Perseroan secara berkala
melalui memo maupun surat edaran.
Penerapan Code of Conduct 2015
Untuk mewujudkan perilaku Insan Perseroan yang
berlandaskan etika bisnis, Perseroan telah menerapkan
sejumlah inisiatif strategis. Di antaranya adalah:
1. Komitmen Dewan Komisaris dan Direksi serta
karyawan untuk menerapkan Tata Kelola Perusahaan
yang Baik dalam setiap langkah Perseroan, yang
tertuang dalam Pakta Integritas yang diperbaharui
setiap awal tahun.
2. Keteladanan Pimpinan dengan memberi contoh
sikap dan perilaku yang tidak bertentangan dengan
kebijakan dan peraturan Perseroan mengenai Tata
Kelola Perusahaan yang Baik.
Untuk tahun 2015, telah dilakukan sejumlah upaya
untuk menegakkan Code of Conduct di lingkungan
Perseroan. Di antaranya dalam bentuk:
1. Sosialisasi ketentuan Code of Conduct dengan cara
diumumkan dalam media internal PPA World.
2. Distribusi ketentuan Code of Conduct kepada
seluruh karyawan Perseroan.
Penanganan Pelanggaran
Pelanggaran Code of Conduct merupakan tindakan
indisipliner. Setiap insan Perseroan yang mengetahui
terjadinya pelanggaran, wajib melaporkan kepada
atasan langsung atau Grup SDM, maupun Pimpinan
Perseroan. Perseroan menjamin kerahasiaan identitas
pelapor sebagai wujud penerapan tata kelola
perusahaan yang baik.
Sebagai tindak lanjut, Grup SDM bertanggung jawab
untuk:
1. Memonitor kepatuhan atas Code of Conduct2. Mencatat semua jenis pelanggaran yang dituduhkan
3. Menindaklanjuti pelanggaran yang terjadi sesuai
dengan ketentuan peraturan yang berlaku
4. Melaporkan pelanggaran kepada Direksi
Penyimpangan Internal
Hingga 31 Desember 2015, tidak terdapat
penyimpangan internal yang dilakukan oleh Insan
Perseroan.
WHISTLEBLOWING SYSTEMSistem Pelaporan Pelanggaran (SPP) atau
whistleblowing system merupakan upaya peningkatan
kualitas penerapan tata kelola perusahaan yang baik
di lingkungan Perseroan. Sistem ini memfasilitasi
semua pihak baik pimpinan, karyawan, maupun pihak
luar yang terkait dengan Perseroan untuk melakukan
pelaporan pelanggaran. Pelanggaran dimaksud meliputi
implementasi GCG dan Code of Conduct.
Tata Kelola Perusahaan
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 141
Analisa danPembahasan Manajemen
Tata KelolaPerusahaan
Tanggung Jawab SosialPerusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Perseroan telah memiliki Pedoman Sistem
Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing System)
melalui Keputusan Direksi Nomor SK-27/PPA/0613
tentang Kebijakan Sistem Pelaopran Pelanggaran
(Whistleblowing System). Setiap laporan yang masuk
akan dipelajari, diklasifikasikan dan ditindaklanjuti
melalui penyelidikan mendalam berdasarkan fakta-fakta
yang diperoleh.
Keputusan terhadap pemeriksaan atas pelaporan
tersebut akan dibuat dan diambil berdasarkan
pertimbangan akibat tindakan, derajat kesengajaan
dan motif tindakan. Sanksi yang dijatuhkan dapat
berupa teguran lisan, surat peringatan (I, II, III), hingga
pemutusan hubungan kerja (PHK). Perseroan tidak akan
mentolerir setiap pelanggaran terkait dengan integritas.
Pengelola Whistleblowing SystemPengelolaan whistleblowing system di lingkungan
Perseroan dilaksanakan oleh tim terpadu.
Keanggotaan dari Tim Pengelola Pelaporan Pelanggaran
tersebut terdiri dari:
Ketua : General Manager Internal AuditAnggota : 1. General Manager Hukum
2. General Manager Human Capital 3. General Manager Manajemen Risiko dan
Kepatuhan
Sekretaris : Personil dari Divisi Internal Audit yang
ditunjuk oleh General Manager Internal
Audit untuk melaksanakan tugas-tugas
administratif
Landasan Penyusunan Whistleblowing System1. Keinginan Perusahaan untuk terus menegakkan
prinsip-prinsip GCG di seluruh lingkungan
Perusahaan, khususnya yang berkaitan dengan
integritas dan transparansi.
2. Sebagai komitmen Perseroan usuntuk menyediakan
media bagi penegakan prinsip-prinsip tata kelola
perusahaan yang baik, sehingga menciptakan situasi
kerja yang bersih dan bertanggungjawab.
3. Sebagai salah satu alat yang ampuh dalam
mencegah dan mendeteksi potensi terjadinya
pelanggaran di Perseroan
Maksud, Tujuan dan Manfaat Whistleblowing SystemSistem Pelaporan Pelanggaran ini dimaksudkan untuk:
1. Menciptakan iklim yang kondusif dan mendorong
pelaporan terhadap hal-hal yang dapat menimbulkan
kerugian finansial maupun non finansial, termasuk
hal-hal yang dapat merusak citra Perseroan.
2. Tersedia mekanisme deteksi dini (early warning system) atas kemungkinan terjadinya masalah akibat
suatu pelanggaran.
3. Tersedianya kesempatan untuk menangani masalah
dugaan pelanggaran secara internal terlebih dahulu,
sebelum meluas menjadi masalah pelanggaran yang
bersifat publik.
4. Mengurangi biaya dalam menangani akibat dari
terjadinya pelanggaran.
5. Meningkatkan reputasi Perseroan.
Sosialisasi Whistleblowing SystemSosialisasi sistem di internal Perseroan disampaikan
melalui berbagai media seperti website, majalah
internal, portal, poster dan berbagai media lainnya.
Perseroan berkomitmen untuk menyebarluaskan
mekanisme WBS yang berlaku di Perseroan
Ruang Lingkup Whistleblowing SystemRuang Lingkup Pelaporan yang akan ditindaklanjuti
oleh Sistem Pelaporan Pelanggaran terkait dengan
tindakan yang dapat merugikan Perseroan. Hal itu
meliputi perbuatan atau perilaku melawan hukum,
perbuatan tidak etis/tidak bermoral, serta bertentangan
dengan peraturan, kebijakan, maupun prosedur internal
atau perbuatan lain yang dapat merugikan Perseroan
maupun stakeholders yang dilakukan oleh Insan
Perusahaan.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015142
Ikhtisar Utama Profil PerusahaanLaporan Manajemen
Mekanisme dan Sarana Whistleblowing SystemPelapor menyampaikan laporan dalam bentuk surat
dengan disertai dokumen pendukung yang diperlukan.
Laporan ini ditujukan kepada Tim Pengelola Pelaporan
Pelanggaran dan disampaikan melalui salah satu
diantara cara berikut:
Email : whistleblowing@ptppa.com
Surat : PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero)
up Tim Pengelola Pelaporan Pelanggaran
Sampoerna Strategic Square Lantai 9
Jl. Jend Sudirman Kav 45-46 Jakarta 12930
Website : www.ptppa.com
Dalam hal dugaan Pelanggaran dilakukan oleh personil
Tim Pengelola Pelaporan Pelanggaran, maka laporan
dugaan Pelanggaran yang disampaikan melalui
mekanisme surat ditujukan langsung kepada Direktur
Utama.
Alur Proses Whistleblowing SystemJika dokumen dan bukti-bukti yang disampaikan
lengkap, Tim Pengelola Pelaporan Pelanggaran
melakukan pemilahan data dan memutuskan
apakah kasus tersebut dapat dilanjutkan ke tingkat
penyelidikan. Jika keputusannya adalah cukup bukti,
maka laporan tersebut akan ditingkatkan statusnya ke
tahap penyelidikan.
Laporan yang tidak terbukti akan dikembalikan kepada
pelapor. Namun apabila terbukti, Komisi Pelaporan
Pelanggaran akan melaporkan hasil temuannya tersebut
kepada Direksi. Laporan yang berkaitan dengan jajaran
manajemen di bawah Direksi disampaikan dalam bentuk
surat dan ditujukan kepada Direktur Utama, sedangkan
laporan-laporan yang berkaitan dengan Direksi akan
ditujukan kepada Dewan Komisaris.
Perlindungan Terhadap Pelapor
Perseroan menyediakan fasilitas saluran pelaporan
(surat dan email) yang independen, bebas, dan rahasia
bagi pelapor, agar terlaksana proses pelaporan
yang aman. Selain itu, whistleblowing system juga
menjaga kerahasiaan identitas pelapor dengan tujuan
memberikan perlindungan kepada pelapor dan anggota
keluarga atas tindakan balasan dari terlapor atau
organisasi. Informasi pelaksanaan tindak lanjut laporan
akan disampaikan secara rahasia kepada pelapor yang
identitasnya lengkap.
Kinerja Whistleblowing System Tahun 2015
Selama tahun 2015 tidak ada laporan yang masuk
terkait pelaporan pelanggaran di Perseroan.
PROGRAM PENGENDALIAN GRATIFIKASI (PPG)Perseroan meyakini bahwa penerapan GCG diawali
dengan penerapan budaya perusahaan yang
didalamnya terdapat tata nilai atau nilai-nilai utama
yang menjadi budaya Perseroan. Pelaksanaan sikap
yang tegas terhadap pengendalian Gratifikasi yang
melibatkan Insan Perseroan dalam kegiatan Perseroan
merupakan perkara penting bagi Perseroan. Gratifikasi
adalah kondisi tertentu yang dapat melanggar Undang-
Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
Untuk menangani pengendalian Gratifikasi, Perseroan
telah menyusun Pedoman Pengendalian Gratifikasi
merujuk pada peraturan perundang-undangan yang
berlaku dan selaras dengan Pedoman Tata Kelola
Perseroan dan Pedoman Perilaku serta nilai-nilai yang
berlaku di Perseroan.
LANDASAN PENYUSUNAN1. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang
Badan Usaha Milik Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 70,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4297);
2. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 106, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4756);
3. Undang-Undang No. 30 Tahun 2002 tentang Komisi
Pemberantasan Korupsi (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2002 Nomor 137, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4250)
Tata Kelola Perusahaan
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 143
Analisa danPembahasan Manajemen
Tata KelolaPerusahaan
Tanggung Jawab SosialPerusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
4. Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 140,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3874), sebagaimana telah diubah dengan
UU No. 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Undang-
Undang No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2001 Nomor 134, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4150).
5. Peraturan Menteri BUMN Nomor: Per-01/MBU/2011
tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang
Baik (Good Corporate Governance) pada Badan
Usaha Milik Negara, sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri BUMN Nomor: Per-09/
MBU/2012.
6. Keputusan Sekretaris Kementerian BUMN Nomor:
SK-16/S.MBU/2012 tanggal 6 Juni 2012 tentang
Indikator/Parameter Penilaian dan Evaluasi Atas
Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada BUMN.
7. Surat Komisi Pemberantasan Korupsi No. B.143/01-
13/01/2013 tanggal 21 Januari 2013 perihal
Himbauan Terkait Gratifikasi, yang ditujukan di
antaranya kepada Direksi BUMN.
Mekanisme Pelaporan Gratifikasi
1. Apabila terdapat penerimaan Gratifikasi yang harus
dilaporkan, maka Insan Perseroan wajib melaporkan
hal tersebut dan menyerahkan uang atau barang
yang diterima kepada Tim Pengendali Gratifikasi
untuk selanjutnya disampaikan kepada KPK apabila
diperlukan sesuai dengan aturan dalam Pedoman
Pengendalian Gratifikasi.
2. Pelaporan penerimaan Gratifikasi dilakukan oleh
Insan Perseroan melalui Tim Pengendali Gratifikasi
dengan diketahui atasannya minimal setingkat
Kepala Grup selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja
sejak tanggal penerimaan, dengan menyampaikan
form penerimaan Gratifikasi sesuai contoh Format
sebagaimana diatur dalam Lampiran Pedoman
Pengendalian Gratifikasi.
3. Untuk penerimaan berupa barang yang mudah
rusak/busuk atau kadaluarsa (misalkan makanan dan
minuman), maka penerimaan tersebut diserahkan
kepada Tim Pengendali Gratifikasi selambat
lambatnya 1 (satu) hari kerja setelah penerimaan
dengan menggunakan lampiran yang dicantumkan
dalam Pedoman Pengendalian Gratifikasi. Tim
Pengendali Gratifikasi akan memutuskan penyaluran
dari penerimaan Gratifikasi tersebut.
4. Untuk penerimaan barang yang sudah kadaluarsa,
maka penerimaan tersebut diserahkan kepada Tim
Pengendali Gratifikasi selambat lambatnya 1 (satu)
hari kerja setelah penerimaan dengan menggunakan
lampiran yang dicantumkan dalam Pedoman
Pengendalian Gratifikasi. Tim Pengendali Gratifikasi
akan memusnahkan barang Gratifikasi tersebut
dengan disaksikan oleh satuan kerja Internal Audit.
5. Untuk penerimaan Gratifikasi dalam Kedinasan,
penerima melaporkan kepada Tim Pengendali
Gratifikasi sesuai dengan contoh format yang
dicantumkan dalam Pedoman Pengendalian
Gratifikasi.
6. Pelaporan Gratifikasi selain berupa barang yang
mudah rusak/busuk atau kadaluarsa dan Gratifikasi
dalam kedinasan dilakukan dengan menggunakan
form yang dicantumkan dalam Pedoman
Pengendalian Gratifikasi.
Jumlah Pelaporan Gratifikasi
Pada tahun 2015, Tim Pengendali Gratifikasi menerima
1 laporan penerimaan gratifikasi terkait dengan hadiah
yang diberikan oleh pihak ketiga. Hasil rapat Tim
Pengendali Gratifikasi yang diselenggarakan pada
tanggal 14 Juli 2015, diputuskan bahwa pemberian
tersebut dikembalikan kepada pihak pemberi.
MANAJEMEN RISIKOPenerapan sistem manajemen risiko yang komprehensif
merupakan salah satu aspek penting bagi Perseroan
untuk mengelola secara efektif, efisien dan konsisten
berbagai risiko yang dihadapi sebagai bagian yang
tidak terpisahkan dari tata kelola perusahaan yang baik.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015144
Ikhtisar Utama Profil PerusahaanLaporan Manajemen
Penerapan praktik manajemen risiko bertujuan untuk
memberikan perlindungan dan kesinambungan kegiatan
Perseroan dari kemungkinan timbulnya kejadian yang
dapat mengganggu tercapainya tujuan Perseroan yang
diakibatkan dari berbagai aktivitas bisnisnya serta
menjaga tingkat risiko pada level yang dapat diterima
oleh Perseroan.
Perseroan senantiasa menyusun, mengevaluasi, dan
menyempurnakan kebijakan dan prosedur untuk
mendukung kegiatan usaha dalam rangka mewujudkan
efektivitas strategi manajemen risiko agar tetap sejalan
dengan perkembangan bisnis yang semakin kompleks.
Penerapan Manajemen Risiko
Untuk mengkoordinasikan dan memfasilitasi penerapan
manajemen risiko, Perseroan membentuk Divisi
Manajemen Risiko yang independen dan bertanggung
jawab langsung kepada Direktur Utama.
Agar penerapan manajemen risiko dapat berjalan
secara efisien, efektif, dan konsisten, Perseroan telah
menyusun Kebijakan Manajemen Risiko dan telah
ditetapkan dalam Surat Keputusan Direksi No. SK-62/
PPA/1109 tanggal 16 Nopember 2009. Pada tahun
2015, Perseroan telah melakukan pembaharuan
terhadap Kebijakan Manajemen Risiko berdasarkan
Surat Keputusan Direksi No. SK-49/PPA/0915 tanggal
17 September 2015. Kebijakan tersebut mengatur
tentang sistem manajemen risiko di Perseroan
yang mengacu pada standar ISO 31000:2009 “Risk
Management-Principles and Guideline” dan menjadi
pedoman bagi seluruh insan Perseroan dalam
melaksanakan kegiatan manajemen risiko.
Penerapan manajemen risiko dilaksanakan oleh seluruh
satuan kerja di Perseroan sesuai dengan filosofi
manajemen risiko yaitu manajemen risiko bersifat
melekat pada setiap karyawan dan direksi Perseroan
dan harus diintegrasikan ke dalam proses kerja.
Tata Kelola Perusahaan
Dalam rangka melindungi dan memberi nilai tambah
serta menjadi bagian dari pengambilan keputusan,
penerapan manajemen risiko di Perseroan antara lain
dilakukan pada aktivitas sebagai berikut:
• Penyusunan dan persetujuan usulan kegiatan/proyek
Dalam menyusun suatu usulan kegiatan/proyek,
satuan kerja pengusul harus melakukan kajian risiko
yaitu identifikasi dan analisis risiko yang dapat
timbul dari kegiatan yang diusulkan serta mitigasi
atas risiko tersebut. Selanjutnya Divisi Manajemen
Risiko akan melakukan review atas kecukupan kajian
risiko yang dilakukan oleh satuan kerja pengusul
sebagai masukan/pertimbangan bagi manajemen
dalam mengambil keputusan.
• Identifikasi dan Penilaian Risiko
Secara berkala setiap satuan kerja/risk owner melakukan identifikasi dan penilaian risiko dalam
rangka menyusun profil risiko dari satuan kerjanya.
Pelaksanaan identifikasi dan penilaian risiko oleh
risk owner akan difasilitasi oleh Divisi Manajemen
Risiko. Dalam pelaksanaan penilaian risiko tersebut,
Perseroan menggunakan pendekatan Risk & Control Self Assessment (RCSA).
Perseroan juga senantiasa berupaya meningkatkan
kualitas pengelolaan risiko dengan meningkatkan
kompetensi dan pengetahuan di bidang manajemen
risiko yang bertujuan untuk membangun budaya
manajemen risiko dan tata kelola risiko yang lebih baik.
Selain itu, Perseroan juga menyelenggarakan sosialisasi
dan internalisasi ke seluruh tingkatan karyawan agar
tercipta pemahaman yang seragam terkait penerapan
manajemen risiko.
Evaluasi atas Efektivitas Sistem Manajemen Risiko
Evaluasi atas efektivitas sistem manajemen risiko
dilakukan secara periodik dengan mempertimbangkan
antara lain perubahan struktur organisasi, penerbitan
ketentuan perundang-undangan baru yang terkait
dengan kegiatan Perseroan, penetapan strategi baru
atau perubahan strategi Perseroan.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 145
Analisa danPembahasan Manajemen
Tata KelolaPerusahaan
Tanggung Jawab SosialPerusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Selain itu, evaluasi atas efektivitas manajemen risiko juga dilakukan melalui:
• Pelaksanaan penilaian risiko secara berkala atas kegiatan utama Perseroan melalui pendekatan RCSA.
• Review atas Kebijakan dan Standard Operating Procedure (SOP) untuk memastikan bahwa Perseroan senantiasa
memiliki Kebijakan dan SOP terkini sesuai dengan perkembangan kegiatan Perseroan.
• Rapat berkala antara Divisi Manajemen Risiko dengan Komite Pemantau Risiko dan GCG.
Profil dan Mitigasi Risiko
Sejalan dengan komitmen Direksi Perseroan, untuk mengimplementasikan manajemen risiko secara efektif
dan efisien maka pada setiap jenjang organisasi perusahaan yaitu korporat dan unit bisnis harus menerapkan
manajemen risiko dengan memperhatikan prioritas dan manfaat tiap program kerja/proyek bagi kelangsungan
perusahaan.
Identifikasi risiko untuk tahun 2015 dilakukan sesuai dengan tujuan dan sasaran dalam pencapaian Rencana
Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2015 yang dibagi menjadi risiko strategis, risiko kredit, risiko pasar, risiko
likuiditas, risiko operasional, dan risiko reputasi.
No Risiko Potensi Penyebab Tindak Lindung
1. Risiko Strategis
a. Pemilihan aset sebagai target investasi yang tidak tepat sehingga Perseroan tidak dapat melakukan pengembangan bisnis sesuai dengan rencana yang telah disusun
Melakukan uji tuntas dan kajian kelayakan yang cukup (antara lain aspek komersial, aspek hukum) atas aset yang menjadi terget investasi dalam penyusunan rencana bisnis dan membuat keputusan investasi
b. Ketidaktepatan pengambilan strategi dalam menentukan opsi R/R BUMN.
• Uji Tuntas baik dari aspek keuangan, aspek hukum, aspek operasional dan aspek lainnya untuk mendapat gambaran menyeluruh dari BUMN terkait, termasuk permasalahan yang dihadapi BUMN
• Analisa industri untuk mendukung analisa prospek bisnis BUMN ke depan termasuk analisa atas prediksi kondisi perekonomian untuk jangka waktu tertentu dalam rangka penetapan opsi R/R BUMN dan rencana bisnis.
c. Alokasi investasi pada perusahaan dan sektor industri tertentu yang dipilih sebagai target investasi mengalami perlambatan atau jenuh
Dalam melakukan alokasi investasi memperhatikan tema investasi yang sedang berkembang dipasar dengan mencermati outlook ekonomi global dan ekonomi indonesia.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015146
Ikhtisar Utama Profil PerusahaanLaporan Manajemen
No Risiko Potensi Penyebab Tindak Lindung
2 Risiko Kredit a. Tidak terbayarnya pinjaman yang diberikan dalam rangka melaksanakan R/R BUMN kepada beberapa BUMN (“Debitur) yang antara lain dipengaruhi oleh:• Operasional Debitur terganggu atau tidak
efisien.• Beban utang terlalu besar• Revenue lebih rendah dari biaya usaha.• Kondisi fasilitas produksi yang relatif kurang
baik.• Komitmen yang rendah dari beberapa
manajemen Debitur untuk memenuhi kewajibannya ke PPA.
• Ketiadaan pembiayaan untuk modal kerja dan revitalisasi alat produksi pada beberapa Debitur.
• Pelaksanaan kajian kelayakan R/R BUMN. Kajian kelayakan dilakukan terhadap seluruh aspek yang mempengaruhi kinerja usaha dan kemampuan Debitur untuk mengembalikan dana yang diterima dari Perseroan.
• Penetapan persyaratan jaminan/agunan.• Pemantauan atas pemenuhan syarat dan ketentuan yang telah
disepakati antara Perseroan Debitur.• Pemantauan pencapaian kinerja Debitur dan mengusulkan
langkah-langkah antisipatif dalam rangka perbaikan kinerja• Melakukan langkah-langkah strategis dan antisipatif dalam rangka
mengupayakan agar program R/R BUMN dapat diselesaikan tepat waktu sesuai perencanaan.
b. Tidak tertagihnya imbalan jasa pengelolaan aset dan/atau biaya pengelolaan aset yang telah ditalangi terlebih dahulu oleh Perseroan akibat:• faktor finansial pemilik aset/klien• kualitas kerja Perseroan yang tidak dapat
diterima, atau• keterlambatan penyelesaian pekerjaan oleh
Perseroan.
• Evaluasi awal atas kemampuan keuangan dari pemilik aset/klien.• Pemantauan yang ketat terhadap umur tunggakan serta melakukan
upaya penagihan yang efektif.• Menetapkan quality control yang baik atas pekerjaan yang
dilakukan.• Melakukan pengelolaan pekerjaan dengan baik dan pengawasan/
pemantauan terhadap jadwal pekerjaan yang telah diperjanjikan.• Menetapkan batas maksimum/plafon biaya pengelolaan aset yang
dapat ditalangi oleh Perseroan
c. Terjadi gagal bayar oleh penerbit surat utang yang dimiliki/dibeli oleh Perseroan.
• Investasi dilakukan pada surat berharga (surat utang) yang memiliki peringkat investment grade berdasarkan peringkat kredit (rating) yang diterbitkan oleh Lembaga Pemeringkat. Dalam hal tidak terdapat peringkat kredit (rating), maka surat utang yang menjadi target investasi harus didukung dengan jaminan yang memadai.
• Pemantauan dan evaluasi atas kinerja penerbit surat utang untuk memastikan terpenuhinya pembayaran kewajiban oleh penerbit surat utang
d. Kerugian atau kehilangan dana yang diinvestasikan pada proyek tertentu
• Melakukan due diligence dan kajian kelayakan investasi yang memadai sebelum mengambil keputusan investasi
• Pemantauan dan evaluasi atas kinerja debitur/proyek untuk memastikan terpenuhinya persyaratan/ketentuan yang diatur dalam perjanjian kredit dan/atau perjanjian lainnya
• Kerugian atau kehilangan dana yang ditempatkan pada bank counterparty akibat bank counterparty mengalami masalah.
• Penempatan dana dilakukan pada beberapa bank dengan tingkat kesehatan yang baik.
• Penetapan batasan/limit penempatan dana pada setiap bank counterparty.
• Evaluasi secara berkala terhadap daftar counterparty dan limit penempatan dana.
3. Risiko Pasar • Terjadi penurunan nilai atau kerugian atas portofolio saham dan surat utang akibat pergerakan harga saham/surat utang yang merugikan (adverse movement).
• Pemantauan secara berkesinambungan terhadap antara lain pergerakan indikator ekonomi, outlook industri, kondisi politik dan sosial yang akan mempengaruhi nilai saham dan diikuti dengan langkah-langkah antisipasi atas hasil pemantauan tersebut.
• Penyebaran transaksi saham pada beberapa sektor industri dan pemilihan saham-saham yang memiliki fundamental dan kinerja yang baik.
• Transaksi pada saham dilakukan pada saham yang likuid dan memiliki kapitalisasi pasar yang besar.
• Pembagian tenor surat utang (obligasi) dengan memperhatikan penyebaran durasi obligasi yang telah dimiliki oleh Perseroan.
• Pelaksanaan evaluasi secara berkala atas kinerja portofolio saham dan surat utang untuk memastikan bahwa perkembangannya masih sesuai dengan batasan, strategi dan target yang ditetapkan yang dapat diikuti dengan rekomposisi dan realokasi portofolio.
e. Tidak optimalnya pendapatan bunga atas pembiayaan oleh Perseroan yang menggunakan jenis suku bunga mengambang
Penetapan jenis suku bunga atas pembiayaan yang diberikan disesuaikan dengan jenis suku bunga sumber pendanaan yang diperoleh oleh Perseroan
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 147
Analisa danPembahasan Manajemen
Tata KelolaPerusahaan
Tanggung Jawab SosialPerusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
No Risiko Potensi Penyebab Tindak Lindung
4. Risiko Likuiditas
a. Perusahaan tidak memiliki dana yang cukup dan/atau tidak mampu mendapatkan pendanaan dari pihak lain dalam rangka membiayai kegiatan usahanya.
• Penetapan skala prioritas investasi yang akan dibiayai dengan mempertimbangkan antara lain tingkat imbal hasil, risiko, dan nilai strategis proyek yang akan dibiayai.
• Membangun hubungan dan jaringan yang baik dengan berbagai pihak serta mendayagunakan sumber daya Perseroan dalam rangka memperoleh pendanaan dari pihak lain (bank/investor strategis).
b. Portofolio saham dan surat utang yang dimiliki oleh Perusahaan tidak dapat dicairkan dengan segera pada saat dibutuhkan (aset tidak likuid).
Transaksi pada saham dan surat utang dilakukan pada saham dan surat utang yang likuid.
c. Terjadi mismatch antara jangka waktu penempatan dana dengan jadwal penggunaan dana
• Pengaturan jangka waktu penempatan dana pada bank dengan mempertimbangkan jadwal/perkiraan kebutuhan/penggunaan dana.
• Mengupayakan agar penempatan dana pada bank dapat bersifat breakable.
5. Risiko Operasional
Ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, atau adanya masalah eksternal yang mempengaruhi kegiatan usaha Perseroan
• Menyusun kebijakan dan prosedur operasi standar untuk setiap kegiatan Perseroan dan senantiasa melakukan pemutakhiran sesuai perkembangan dan kebutuhan Perusahaan.
• Merumuskan etika dan tata tertib bekerja, meningkatkan kompentensi serta integritas sumber daya manusia pada seluruh aktivitas Perseroan
6. Risiko Reputasi
• Perseroan tidak mampu mengelola ekspektasi stakeholder dalam melakukan kegiatan pengelolaan aset.
• Timbulnya persepsi bahwa tindakan pengelolaan aset tidak memenuhi aspek GCG
• Menyusun strategi public relation yang tepat dan memadai.• Pemenuhan atas hal-hal atau rencana kerja yang telah disepakati
dengan para pihak.• Berkoordinasi dengan pihak/instansi terkait dalam rangka
memenuhi aspek GCG.• Pemantauan secara rutin atas publikasi yang bernuansa negatif
tentang Perseroan
Ikhtisar Utama Profil PerusahaanLaporan Manajemen
Analisa danPembahasan Manajemen
Tata KelolaPerusahaan
Tanggung Jawab SosialPerusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Filososfi CSR 150
Visi dan Misi 150
Landasan Pelaksanaan 150
Struktur Pengelola 150
Anggaran Dana dan Lingkup Kegiatan 151
Fokus Pengelolaan Kegiatan 152
Aspek Lingkungan Hidup 152
Kebijakan 152
Sertifikasi 152
Realisasi Kegiatan 152
Aspek Pengembangan Sosial Kemasyarakatan
153
Kebijakan 153
Realisasi Kegiatan 153
Aspek Ketenagakerjaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja
154
Kebijakan 154
Realisasi Kegiatan 154
Aspek Pelanggan 154
Kebijakan 154
Realisasi Kegiatan 154
Tanggung Jawab SosialPerusahaan
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015150
Ikhtisar Utama Profil PerusahaanLaporan Manajemen
Filosofi CSR
Perseroan memiliki komitmen untuk berperan
serta dalam mewujudkan pembangunan ekonomi
berkelanjutan, dalam rangka meningkatkan kualitas
kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat bagi
masyarakat. Selain itu, Perseroan juga menyadari
bahwa untuk menunjang kelangsungan usaha
Perseroan, perhatian kepada masyarakat khususnya
lingkungan sekitar usaha, baik dalam konteks sosial
maupun ekonomi, sangat penting. Hal itu dapat
memberikan kontribusi penting bagi terciptanya
lingkungan berusaha yang kondusif.
Untuk itulah, Perseroan memandang bahwa
pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan atau
Corporate Social Responsibility (CSR) bukan sekadar
upaya memenuhi regulasi. Lebih dari itu, pelaksanaan
CSR merupakan komitmen Perseroan sebagai
Badan Usaha Milik Negara untuk berperan dalam
pembangunan nasional.
Pada tahun 2015, implementasi kegiatan CSR yang
dilaksanakan oleh Perseroan berdasarkan pada
konsep “the triple bottom lines”, yaitu prinsip yang
mencakup tiga hal: keuangan, sosial, dan lingkungan.
Hal ini bermakna bahwa Perseroan tidak hanya
memperhitungkan unsur bisnis atau keuntungan
dalam menjalankan kegiatan usaha, namun juga tetap
memperhatikan komitmen terhadap pengembangan dan
pemberdayaan sosial ekonomi masyarakat di sekitar
wilayah usaha.
Selain itu, dalam rangka memupuk sikap toleransi di
lingkungan Perseroan, manajemen juga melibatkan
partisipasi karyawan dalam pelaksanaan kegiatan CSR.
Dengan demikian tidak sepenuhnya diserahkan ke
masyarakat.
Visi dan Misi
Visi dan Misi pelaksanaan CSR/PKBL Perseroan
merujuk pada visi dan misi kegiatan Program Kemitraan
dan Bina Lingkungan (PKBL) sebagai berikut:
Visi
Sebagai unit khusus yang mampu memberikan
dukungan bagi Perseroan dalam tugas dan tanggung
jawab sosial.
Misi
Unit CSR/PKBL Perseroan berperan aktif dalam:
• Meningkatkan kemampuan usaha kecil agar menjadi
tangguh dan mandiri
• Memberdayakan, memperbaiki dan meningkatkan
kondisi sosial masyarakat
• Meningkatkan dan memberikan citra positif bagi
Perseroan sebagai Badan Usaha Milik Negara dalam
perannya bersama Pemerintah dalam meningkatkan
kesejahteraan masyarakat
Landasan Pelaksanaan
Pelaksanaan program CSR Perseroan merupakan
bentuk komitmen perusahaan terhadap masyarakat
dan lingkungan sekitar dalam menjalankan kegiatan
usahanya. Implementasi kegiatan CSR juga merupakan
bagian dari pemenuhan kepatuhan Perseroan terhadap
Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara
Nomor PER-09/MBU/07/2015 tanggal 3 Juli 2015,
(“PERMEN 09”), tentang Program Kemitraan dan
Program Bina Lingkungan Badan Usaha Milik Negara:
1. Bab I Pasal 1 angka (6): Program Kemitraan adalah
program untuk meningkatkan kemampuan usaha
kecil agar menjadi tangguh dan mandiri.
2. Program Bina Lingkungan adalah program
pemberdayaan kondisi sosial masyarakat oleh
BUMN.
Struktur Pengelola
Pelaksanaan kegiatan CSR di Perseroan menjadi bagian
dari tugas dan tanggung jawab Unit Program Kemitraan
dan Program Bina Lingkungan (PKBL). Kepala PKBL
Perseroan dirangkap jabatannya oleh GM Corporate Secretary, dan bertanggung jawab langsung kepada
Direktur Utama. Dalam menjalankan tugasnya, apabila
diperlukan Unit PKBL dapat dibantu oleh unit kerja
lainnya. Berikut ini adalah struktur organisasi PKBL.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 151
Analisa danPembahasan Manajemen
Tata KelolaPerusahaan
Tanggung Jawab SosialPerusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
President Director
GM Corporate Secretary and Legal Counsel
Group Head Corporate Internal
Unit Head PKBL
Anggaran Dana dan Lingkup Kegiatan
Seluruh pelaksanaan program CSR/PKBL yang dilakukan Perseroan menggunakan anggaran dana yang berasal
dari penyisihan Laba Bersih Perseroan sebagaimana ditetapkan dalam PERMEN-09 tersebut. Berikut jumlah dana
tersedia dan penyaluran pada tahun 2010-2015.
Penyaluran Dana Program Kemitraan 2010-2015
TahunDana
Tersedia (jutaan)
Penyaluran Program Kemitraan (jutaan) % Keterangan Jumlah Mitra Binaan Kolektibilitas
2010 3.121 2.849 91 > KPI 90% 51 91.27%
2011 6.912 6.554 95 > KPI 90% 71 94.83%
2012 9.559 9.185 96 > KPI 90% 152 99.23%
2013 12.321 2.277 18 < KPI 80% 154 99.00%
2014 13.453 7.480 56 < KPI 80% 227 98.82%
2015 14.636 7.054 48 < KPI 80% 315 99.38%
Penyaluran Dana Bina Lingkungan 2010-2015
Tahun Dana Tersedia (jutaan) Penyaluran BL (jutaan) %
2010 4.036 2.486 62%
2011 4.121 2.715 66%
2012 4.818 2.299 48%
2013 4.444 2.213 50%
2014 3.544 804 23%
2015 4.704 639 14%
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015152
Ikhtisar Utama Profil PerusahaanLaporan Manajemen
Fokus Pengelolaan Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan CSR di lingkungan Perseroan
dilakukan dengan kerja sama dengan para pemangku
kepentingan di dalam dan luar Perseroan, baik dari
unsur pemerintahan maupun masyarakat. Realisasi
program CSR yang dijalankan Perseroan terfokus pada
4 (empat) area yaitu:
1. CSR terhadap lingkungan hidup;
2. CSR terhadap pengembangan sosial
kemasyarakatan;
3. CSR terhadap ketenagakerjaan, kesehatan dan
keselamatan kerja; dan
4. CSR terhadap tanggung jawab kepada pelanggan.
Melalui berbagai program yang terselenggara pada
tahun buku 2015, Perseroan meyakini bahwa program-
program tersebut memiliki manfaat dan keuntungan
signifikan bagi para penerima kegiatan.
ASPEK LINGKUNGAN HIDUPKontribusi Perseroan terhadap pelestarian lingkungan
hidup merupakan bentuk komitmen dan tanggung
jawab untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan
kondusif. Hal ini dilakukan dalam rangka mengurangi
dampak lingkungan dari kegiatan Perseroan maupun
kegiatan manusia pada umumnya, selain untuk
mendukung program-program nasional yang terkait
dengan lingkungan hidup. Program CSR terhadap
lingkungan hidup dilaksanakan melalui program Bina
Lingkungan (BL).
Kebijakan
Tujuan pelaksanaan program CSR terhadap lingkungan
hidup adalah membangun menjaga pelestarian
ekosistem alam, sekaligus memberi kontribusi nyata
untuk lingkungan hidup. Sejumlah kebijakan yang terkait
dengan PKBL mengacu pada Peraturan Menteri BUMN
Nomor 09: PER-09/MBU/07/2015 tentang Program
Kemitraan dan Program Bina lingkungan BUMN.
Selain kegiatan dalam upaya menjaga kelestarian
lingkungan hidup, Perseroan juga merealisasikan
program efisiensi energi dan sumber daya di Perseroan
melalui kegiatan:
• Kebijakan esfisiensi dengan memberlakukan
kebijakan proses kerja serba elektronik untuk
mengurangi kebutuhan kertas (paperless).
• Kebijakan penghematan listrik di kantor serta jam
kerja.
Sertifikasi
Per 31 Desember 2015, Perseroan belum memperoleh
sertifikasi terkait dengan pengelolaan lingkungan hidup.
Realisasi kegiatan
Penyaluran Program Bina Lingkungan tersebut sesuai
dengan Standard Operating Procedure (SOP) Program
Kemitraan dan Bina Lingkungan yang disetujui Direksi
sebagaimana tertuang pada memo Nomor M-10/PPA/
CS-DU/0110 tanggal 14 Januari 2010 yang diberikan
kepada masyarakat di lingkungan:
1. Kantor Pusat dan Kantor Cabang Perusahaan dalam
kelolaan Perseroan
2. Aset Perseroan, aset eks Badan Penyehatan
Perbankan Nasional (BPPN) atau aset perusahaan
dalam kelolaan Perseroan.
3. Daerah/lokasi yang sama dengan daerah binaan
untuk Program Kemitraan.
4. Daerah binaan yang ditunjuk sesuai keputusan
Direksi.
5. Daerah yang sesuai dengan RKA.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 153
Analisa danPembahasan Manajemen
Tata KelolaPerusahaan
Tanggung Jawab SosialPerusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Pada tahun 2015, kegiatan Bina Lingkungan disalurkan ke berbagai provinsi di Indonesia diantaranya proponsi
Aceh, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan DKI Jakarta. Beberapa bentuk kegiatan, antara lain:
No Nama Program Realisasi (Rp)
1 Pemberian Bantuan Kebutuhan Kegiatan Belajar-Mengajar PAUD PPA TK Cerdas Ceria Indonesia di Desa Kertawangi, Kecamatan Cisarua, Bandung Barat
5,000,000
2 Bantuan PKBL Perseroan berupa pemberian bantuan Notebook kepada 5 Guru Penerima Beasiswa PKBL Perseroan 25,000,000
3 Bantuan PKBL Perseroan berupa Program Bantuan MCK danTempat Wudhu Lembaga Pendidikan Islam Dayah Al Huda Gampong Ulee Pulo, Kabupaten Aceh Utara
25,000,000
4 Uang Buku dan Penunjang Bagi Guru PAUD Penerima Beasiswa PPA Bulan Januari-Desember 2015 56,916,000
5 Program Pemberian Pipa Air Bersih/Pipanisasi di Desa Binaan PPA, Desa Kertawangi, Kecamatan Cisarua, Bandung Barat
48,250,000
6 Pemberian Bantuan Tempat Tidur dan Lemari untuk Pondok Pesantren Yatimku di Bintaro Jaya Sektor IX Tangerang Selatan
227.520,000
7 Program Bantuan Renovasi Masjid Al Huda, Cipinang Kebembem, Pulogadung, Jakarta Timur 100,000,000
8 Program Bantuan Pelatihan bagi Guru TK dan PAUD Binaan Perseroan di Bandung 23,590,000
9 Program Pemberian Bantuan Perangkat Sound System kepada Gereja Sy. Yusup Tambakrejo Paroki St. Aloysius Mlati, Sleman, Yogyakarta
45,850,000
10 Bantuan Tunai Social Event pada Peringatan Hari Jadi SMA Negeri 1 Bogor 10,000,000
11 Bantuan Pelatihan Pengolahan Ubi Jalar di Desa Mekarjaya, Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung 22,250,000
12 Bantuan Masjid Dampyak Tegal 50,000,000
TOTAL 639.376.000
ASPEK PENGEMBANGAN SOSIAL KEMASYARAKATAN
Kebijakan
Tujuan pelaksanaan program CSR terhadap pengembangan sosial kemasyarakatan adalah membangun hubungan
harmonis dengan masyarakat, sekaligus memberi kontribusi nyata untuk lingkungan masyarakat yang sejahtera.
Sejumlah kebijakan yang terkait dengan CSR mengacu pada Peraturan Menteri BUMN Nomor 09: PER-09/
MBU/07/2015 tentang Program Kemitraan dan Program Bina lingkungan BUMN.
Realisasi Kegiatan
Komitmen Perseroan dalam pengembangan sosial dan kemasyarakatan diwujudkan dengan menyelenggarakan
serangkaian program sebagai berikut:
Realisasi Dana Pinjaman Program Kemitraan 2015
Sektor Usaha Mitra Binaan Jumlah Unit Mitra Binaan Rp
Industri 33 925,000,000
Perdagangan 197 3,940,000,000
Pertanian 10 280,000,000
Jasa 75 1,855,000,000
Dana Pembinaan Kemitraan - 54,726,900
Jumlah 315 7,054,726,900
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015154
Ikhtisar Utama Profil PerusahaanLaporan Manajemen
ASPEK KETENAGAKERJAAN, KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
Kebijakan
Kebijakan terkait dengan ketenagakerjaan didasari pada
strategi pengelolaan Human Capital yang menekankan
pada konsep yang memandang manusia sebagai
aset terpenting bagi Perseroan. Perseroan berupaya
menekankan penerapan nilai-nilai Perusahaan melalui
implementasi Code of Conduct yang telah ditetapkan.
Undang-undang Nomor13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan menjadi acuan seluruh kebijakan
ketenagakerjaan di Perseroan untuk memastikan
kepatuhan terhadap Perundang-undangan yang berlaku
dan meminimalkan terjadinya pelanggaran terhadap hak
asasi manusia dalam hubungan kerja.
Sementara itu pengelolaan Kesehatan dan Keselamatan
Kerja (K3) difokuskan untuk meminimalkan dampak yang
terjadi akibat adanya kecelakaan kerja yang bersifat fatal.
Program ini diselenggarakan berdasarkan peraturan
ketenagakerjaan dan aturan K3 Dinas Tenaga Kerja.
Realisasi Kegiatan
Komitmen Perseroan di sektor ketenagakerjaan,
kesehatan dan keselamatan kerja diwujudkan dengan
menyelenggarakan serangkaian program sebagai berikut:
1. Pengelolaan Hubungan Karyawan dengan
Manajemen
Hubungan antara pegawai dengan manajemen
telah terbina dengan baik. Antara pegawai dengan
manajemen saling menghormati hak dan kewajiban
masing-masing.
2. Pemberlakuan Ketentuan dalam Undang-undang
Ketenagakerjaan
Perseroan memberlakukan berbagai ketentuan
dalam undang-undang ketenagakerjaan antara lain
melakukan pemberlakuan jam kerja, penerapan cuti
pegawai, pemberian asuransi kesehatan serta skema
imbal jasa yang berkeadilan kepada seluruh pegawai.
3. Pengembangan Kompetensi
Penguatan kompetensi SDM dilakukan dengan
pelatihan dan pendidikan yang bersifat perubahan
kompetensi dan pengembangan kompetensi, baik
yang terkait langsung maupun tidak langsung
terhadap strategi bisnis dan operasional. Pelatihan
untuk perubahan kompetensi bertujuan untuk
menyiapkan kompetensi pegawai agar mampu
menyikapi perubahan. Sementara itu, pelatihan
untuk pengembangan kompetensi bertujuan untuk
menyiapkan pegawai dengan kompetensi tertentu
guna mendukung portofolio bisnis Perseroan.
4. Remunerasi Karyawan
Perseroan berupaya memberikan paket remunerasi
yang kompetitif bagi pegawai yang terdiri dari gaji
bulanan serta berbagai tunjangan dan fasilitas.
5. Partisipasi Kegiatan K3
Perseroan turut berpartisipasi dalam setiap kegiatan
K3 yang diselenggarakan di gedung tempat
Perseroan beraktivitas. Kegiatan dilakukan dengan
mematuhi berbagai ketentuan yang berlaku dan
turut berpartisipasi dalam latihan kebakaran maupun
gempa bumi yang dilakukan oleh manajemen
gedung secara berkala.
ASPEK PELANGGAN
Kebijakan
Perseroan merupakan Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) yang menyediakan dukungan Revitalisasi/
Restrukturisasi, Manajemen Aset serta Investasi
kepada BUMN lainnya. Dengan demikian, karakteristik
pelanggan Perseroan adalah korporasi atau perusahaan
dari sektor BUMN. Untuk memastikan layanan yang
diberikan kepada pelanggan, Perseroan memastikan
bahwa mekanisme layanan telah sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Realisasi Kegiatan
Realisasi dari program CSR sebagai perwujudan
tanggung jawab terhadap pelanggan dilaksanakan
melalui: Penyediaan sarana komunikasi dengan
Pelanggan, yang dilakukan dengan memanfaatkan
berbagai media. Selain itu, Perseroan menyediakan
contact person yang diperlukan untuk berkomunikasi
langsung dengan pelanggan.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 155
Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Tentangtanggung Jawab Atas Laporan
Tahunan dan Laporan Keuangan Konsolidasian Tahun 2015
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero)Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) tahun 2015 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung
jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Konsolidasian PT Perusahaan
Pengelola Aset (Persero).Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
Jakarta, April 2016
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan
Laporan Keuangan Konsolidasian Tahun 2015
Edy Putra IrawadyKomisaris Utama
Taufik SukasahKomisaris
Dedi RudaediKomisaris
Hendrika Nora O. SinagaKomisaris
Dewan Komisaris
Saiful H. MananDirektur Utama
Andi SaddaweroDirektur Investasi
Henry SihotangDirektur Konsultasi Bisnis
dan Aset Manajemen
Ajar SetiadiDirektur Keuangan &
Dukungan Kerja
Direksi
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015156
Kriteria & Penjelasan HalamanI. Umum
1 Laporan tahunan disajikan dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar dan dianjurkan menyajikan juga dalam bahasa Inggris
√
2 Laporan tahunan dicetak dengan kualitas yang baik dan menggunakan jenis dan ukuran huruf yang mudah dibaca √
3 Laporan tahunan mencantumkan identitas perusahaan dengan jelas √
Nama perusahaan dan tahun annual report ditampilkan di:
1. Sampul muka; √
2. Samping; √
3. Sampul belakang; dan √
4. Setiap halaman √
4 Laporan tahunan ditampilkan di website perusahaan √
Mencakup laporan tahunan terkini dan paling kurang 4 tahun terakhir.
II. Ikhtisar Data Keuangan Penting
1 Informasi hasil usaha perusahaan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 (tiga) tahun
6
Informasi memuat antara lain:
1. Penjualan/pendapatan usaha; √
2. Laba (rugi): √
a. Diatribusikan kepada pemilik entitas induk; dan √
b. Diatribusikan kepada kepentingan nonpengendali √
3. Total laba (rugi) dan penghasilan komprehensif lain: √
a. Diatribusikan kepada pemilik entitas induk; dan √
b. Diatribusikan kepada kepentingan nonpengendali √
4. Laba (rugi) per saham. √
Catatan: Apabila perusahaan tidak memiliki entitas anak, perusahaan menyajikan laba (rugi) serta laba (rugi) dan penghasilan komprehensif lain secara total.
2 Informasi posisi keuangan perusahaan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 (tiga) tahun
7
Informasi memuat antara lain:
1. Jumlah investasi pada entitas asosiasi; √
2. Jumlah aset; √
3. Jumlah liabilitas; dan √
4. Jumlah ekuitas. √
3 Rasio keuangan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 (tiga) tahun
7
Informasi memuat 5 (lima) rasio keuangan yang umum dan relevan dengan industri perusahaan
4 Informasi harga saham dalam bentuk tabel dan grafik* 8
1. Informasi dalam bentuk tabel yang memuat:
a. Jumlah saham yang beredar;
b. Kapitalisasi pasar;
c. Harga saham tertinggi, terendah, dan penutupan; dan
d. Volume perdagangan.
2. Informasi dalam bentuk grafik yang memuat paling kurang harga penutupan dan volume perdagangan saham untuk setiap masa triwulan dalam 2 (dua) tahun buku terakhir
5 Informasi mengenai obligasi, sukuk atau obligasi konversi yang masih beredar dalam 2 (dua) tahun buku terakhir* 8
Informasi memuat:
1. Jumlah obligasi/sukuk/obligasi konversi yang beredar (outstanding);
2. Tingkat bunga/imbalan;
3. Tanggal jatuh tempo; dan
4. Peringkat obligasi/sukuk.
Referensi Silang Kriteria Annual Report Award
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 157
Kriteria & Penjelasan Halaman III. Laporan Dewan Komisaris dan Direksi
1 Laporan Dewan Komisaris 10-15
Memuat hal-hal sebagai berikut:
1. Penilaian atas kinerja Direksi mengenai pengelolaan perusahaan dan dasar penilaiannya; 12-13
2. Pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh Direksi dan dasar pertimbangannya; 13
3. Penilaian atas kinerja komite-komite yang berada dibawah Dewan Komisaris; dan 14
4. Perubahan komposisi Dewan Komisaris (jika ada) dan alasan perubahannya. 14
2 Laporan Direksi 16-25
Memuat hal-hal sebagai berikut:
1. Analisis atas kinerja perusahaan, yang mencakup antara lain kebijakan strategis, perbandingan antara hasil yang dicapai dengan yang ditargetkan, dan kendala-kendala yang dihadapi perusahaan;
18-22
2. Analisis tentang prospek usaha; 22
3. Penerapan tata kelola perusahaan; dan 22-23
4. Penilaian atas kinerja komite-komite yang berada dibawah Direksi (jika ada); dan 23
5. Perubahan komposisi anggota Direksi (jika ada) dan alasan perubahannya. 24
3 Tanda tangan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris 155
Memuat hal-hal sebagai berikut:
1. Tanda tangan dituangkan pada lembaran tersendiri; √
2. Pernyataan bahwa Direksi dan Dewan Komisaris bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan; √
3. Ditandatangani seluruh anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris dengan menyebutkan nama dan jabatannya; dan
√
4. Penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari yang bersangkutan dalam hal terdapat anggota Direksi atau anggota Dewan Komisaris yang tidak menandatangani laporan tahunan, atau penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari anggota yang lain dalam hal tidak terdapat penjelasan tertulis dari yang bersangkutan.
n.a
IV. Profil Perusahaan
1 Nama dan alamat lengkap perusahaan 28
Informasi memuat antara lain nama dan alamat, kode pos, no. Telp, no. Fax, email, dan website
2 Riwayat singkat perusahaan 29-31
Mencakup antara lain: tanggal/tahun pendirian, nama, dan perubahan nama perusahaan (jika ada)
Catatan: apabila perusahaan tidak pernah melakukan perubahan nama, agar diungkapkan
3 Bidang usaha 32
Uraian mengenai antara lain:
1. Kegiatan usaha perusahaan menurut anggaran dasar terakhir; √
2. Kegiatan usaha yang dijalankan; dan √
3. Produk dan/atau jasa yang dihasilkan. √
4 Struktur Organisasi 33
Dalam bentuk bagan, meliputi nama dan jabatan paling kurang sampai dengan struktur satu tingkat di bawah direksi √
5 Visi dan Misi Perusahaan 34-35
Mencakup:
1. Visi perusahaan; 34
2. Misi perusahaan; dan 34
3. Keterangan bahwa visi dan misi tersebut telah disetujui oleh Direksi/Dewan Komisaris. 35
4. Pernyataan mengenai budaya perusahaan (corporate culture) yang dimiliki perusahaan. 35
6 Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Dewan Komisaris 36-37
Informasi memuat antara lain:
1. Nama; √
2. Jabatan (termasuk jabatan pada perusahaan atau lembaga lain); √
3. Umur; √
4. Domisili √
5. Pendidikan (Bidang Studi dan Lembaga Pendidikan); √
6. Pengalaman kerja (Jabatan, Instansi dan Periode Menjabat); dan √
7. Tanggal penunjukkan pertama kali sebagai anggota Dewan Komisaris di Perusahaan. √
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015158
Kriteria & Penjelasan Halaman7 Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Direksi 38-39
Informasi memuat antara lain:
1. Nama; √
2. Jabatan (termasuk jabatan pada perusahaan atau lembaga lain); √
3. Umur; √
4. Domisili √
5. Pendidikan (Bidang Studi dan Lembaga Pendidikan); √
6. Pengalaman kerja (Jabatan, Instansi dan Periode Menjabat); dan √
7. Tanggal penunjukkan pertama kali sebagai anggota Direksi di Perusahaan. √
8 Jumlah karyawan (komparatif 2 tahun) dan deskripsi pengembangan kompetensinya (misal: aspek pendidikan dan pelatihan karyawan)
52-57
Informasi memuat antara lain:
1. Jumlah karyawan untuk masing-masing level organisasi; 56
2. Jumlah karyawan untuk masing-masing tingkat pendidikan; 57
3. Jumlah karyawan berdasarkan status kepegawaian; 57
4. Deskripsi dan data pengembangan kompetensi karyawan yang telah dilakukan dengan mencerminkan adanya persamaan kesempatan kepada seluruh karyawan untuk masing-masing level organisasi; dan
53-54
5. Biaya pengembangan kompetensi karyawan yang telah dikeluarkan. 54
9 Komposisi Pemegang saham 42
Mencakup antara lain:
1. Rincian nama pemegang saham yang meliputi 20 pemegang saham terbesar dan persentase kepemilikannya;
2. Rincian pemegang saham dan persentase kepemilikannya, meliputi:
a. Nama pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham;
b. Nama Komisaris dan Direktur yang memiliki saham;
3. Kelompok pemegang saham masyarakat dengan kepemilikan saham masing-masing kurang dari 5%
10 Daftar entitas anak dan/atau entitas asosiasi 43
Informasi memuat antara lain:
1. Nama entitas anak dan/atau asosiasi; √
2. Persentase kepemilikan saham ; √
3. Keterangan tentang bidang usaha entitas anak dan/atau entitas asosiasi; dan √
4. Keterangan status operasi entitas anak dan/atau entitas asosiasi (telah beroperasi atau belum beroperasi). √
11 Struktur grup perusahaan 42
Struktur grup perusahaan dalam bentuk bagan yang menggambarkan entitas anak, entitas asosiasi, joint venture, dan special purpose vehicle (SPV)
12 Kronologis pencatatan saham* 8
Mencakup antara lain:
1. Kronologis pencatatan saham;
2. Jenis tindakan korporasi (corporate action) yang menyebabkan perubahan jumlah saham;
3. Perubahan jumlah saham dari awal pencatatan sampai dengan akhir tahun buku; dan
4. Nama bursa dimana saham perusahaan dicatatkan.
13 Kronologis pencatatan efek lainnya;* 8
Mencakup antara lain:
1. Kronologis pencatatan efek lainnya;
2. Jenis tindakan korporasi (corporate action) yang menyebabkan perubahan jumlah efek lainnya;
3. Perubahan jumlah efek lainnya dari awal pencatatan sampai dengan akhir tahun buku;
4. Nama Bursa dimana efek lainnya dicatatkan; dan
5. Peringkat efek.
14 Nama dan alamat lembaga dan/atau profesi penunjang pasar modal* 43
Informasi memuat antara lain:
1. Nama dan alamat BAE/pihak yang mengadministrasikan saham perusahaan; √
2. Nama dan alamat Kantor Akuntan Publik; dan √
3. Nama dan alamat perusahaan pemeringkat efek. √
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 159
Kriteria & Penjelasan Halaman15 Penghargaan yang diterima dalam tahun buku terakhir dan/atau sertifikasi yang masih berlaku dalam tahun buku terakhir
baik yang berskala nasional maupun internasional48
Informasi memuat antara lain:
1. Nama penghargaan dan/atau sertifikat; √
2. Tahun perolehan; √
3. Badan pemberi penghargaan dan/atau sertifikat; dan √
4. Masa berlaku (untuk sertifikasi). n.a
16 Nama dan alamat entitas anak dan atau kantor cabang atau kantor perwakilan (jika ada) 49
Memuat informasi antara lain:
1. nama dan alamat entitas anak; dan √
2. nama dan alamat kantor cabang/perwakilan. √
Catatan: apabila perusahaan tidak memiliki entitas anak/cabang/perwakilan, agar diungkapkan
17 Informasi pada Website Perusahaan 49
Meliputi paling kurang:
1. Informasi pemegang saham sampai dengan pemilik akhir individu;
2. Struktur grup perusahaan (jika ada);
3. Analisis kinerja keuangan;
4. Laporan keuangan tahunan (5 tahun terakhir); dan
5. Profil Dewan Komisaris dan Direksi.
V. Analisa dan Pembahasan Manajamen atas Kinerja Perusahaan
1 1. Penjelasan masing-masing segmen usaha 65-71
2. Kinerja per segmen usaha, antar lain: 65-73
a. Produksi/kegiatan usaha; √
b. Peningkatan/penurunan kapasitas produksi; √
c. Penjualan/pendapatan usaha; dan 72-73
d. Profitabilitas. 72-73
2 Uraian atas kinerja keuangan perusahaan 72-75
Analisis kinerja keuangan yang mencakup perbandingan antara kinerja keuangan tahun yang bersangkutan dengan tahun sebelumnya dan penyebab kenaikan/penurunan (dalam bentuk narasi dan tabel), antara lain mengenai:
1. Aset lancar, aset tidak lancar, dan total aset; 73-74
2. Liabilitas jangka pendek, liabilitas jangka panjang dan total liabilitas; 74-75
3. Ekuitas; 75
4. Penjualan/pendapatan usaha, beban dan laba (rugi), pendapatan komprehensif lain, dan total laba (rugi) komprehensif; dan
72-73
5. Arus kas. 75
3 Bahasan dan analisis tentang kemampuan membayar utang dan tingkat kolektibilitas piutang perusahaan, dengan menyajikan perhitungan rasio yang relevan sesuai dengan jenis industri perusahaan
75-76
Penjelasan tentang :
1. Kemampuan membayar hutang, baik jangka pendek maupun jangka panjang; dan 75
2. Tingkat kolektibilitas piutang. 76
4 Bahasan tentang struktur modal (capital structure), dan kebijakan manajemen atas struktur modal (capital structure policy)
76
Penjelasan atas:
1. Rincian struktur modal (capital structure) yang terdiri dari utang berbasis bunga dan ekuitas; dan √
2. Kebijakan manajemen atas struktur modal (capital structure policies) dan dasar pemilihan kebijakan tersebut. √
5 Bahasan mengenai ikatan yang material untuk investasi barang modal, pada tahun buku terakhir 76
Penjelasan tentang:
1. Tujuan dari ikatan tersebut;
2. Sumber dana yang diharapkan untuk memenuhi ikatan-ikatan tersebut;
3. Mata uang yang menjadi denominasi; dan
4. Langkah-langkah yang direncanakan perusahaan untuk melindungi risiko dari posisi mata uang asing yang terkait.
Catatan: apabila perusahaan tidak mempunyai ikatan terkait investasi barang modal pada tahun buku terakhir agar diungkapkan
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015160
Kriteria & Penjelasan Halaman6 Bahasan mengenai investasi barang modal yang direalisasikan pada tahun buku terakhir 76
Penjelasan tentang:
1. Jenis investasi barang modal;
2. Tujuan investasi barang modal; dan
3. Nilai investasi barang modal yang dikeluarkan pada tahun buku terakhir.
Catatan: apabila tidak terdapat realisasi investasi barang modal, agar diungkapkan
7 Informasi perbandingan antara target pada awal tahun buku dengan hasil yang dicapai (realisasi), dan target atau proyeksi yang ingin dicapai untuk satu tahun mendatang mengenai pendapatan, laba, dan lainnya yang dianggap penting bagi perusahaan
77
Informasi memuat antara lain:
1. Perbandingan antara target pada awal tahun buku dengan hasil yang dicapai (realisasi); dan √
2. Target atau proyeksi yang ingin dicapai dalam satu tahun mendatang. √
8 Informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan 77
Uraian kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan termasuk dampaknya terhadap kinerja dan risiko usaha di masa mendatang.
Catatan: apabila tidak ada kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan, agar diungkapkan
9 Uraian tentang prospek usaha perusahaan 77
Uraian mengenai prospek perusahaan dikaitkan dengan industri dan ekonomi secara umum disertai data pendukung kuantitatif dari sumber data yang layak dipercaya
10 Uraian tentang aspek pemasaran 77-78
Uraian tentang aspek pemasaran atas produk dan/atau jasa perusahaan, antara lain strategi pemasaran dan pangsa pasar
11 Uraian mengenai kebijakan dividen dan jumlah dividen kas per saham dan jumlah dividen per tahun yang diumumkan atau dibayar selama 2 (dua) tahun buku terakhir
78
Memuat uraian mengenai:
1. Kebijakan pembagian dividen;
2. Total dividen yang dibagikan;
3. Jumlah dividen kas per saham;
4. Payout ratio; dan
5. Tanggal pengumuman dan pembayaran dividen kas untuk masing-masing tahun.
Catatan: apabila tidak ada pembagian dividen, agar diungkapkan alasannya
12 Program kepemilikan saham oleh karyawan dan/atau manajemen yang dilaksanakan perusahaan (ESOP/MSOP) 78
Memuat uraian mengenai:
1. Jumlah saham ESOP/MSOP dan realisasinya;
2. Jangka waktu;
3. Persyaratan karyawan dan/atau manajemen yang berhak; dan
4. Harga exercise.
Catatan: apabila tidak memiliki program dimaksud, agar diungkapkan
13 Realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum (dalam hal perusahaan masih diwajibkan menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana)*
78
Memuat uraian mengenai:
1. Total perolehan dana;
2. Rencana penggunaan dana;
3. Rincian penggunaan dana;
4. Saldo dana; dan
5. Tanggal persetujuan RUPS/RUPO atas perubahan penggunaan dana (jika ada).
14 Informasi transaksi material yang mengandung benturan kepentingan dan/atau transaksi dengan pihak afiliasi* 78-80
Memuat uraian mengenai:
1. Nama pihak yang bertransaksi dan sifat hubungan afiliasi;
2. Penjelasan mengenai kewajaran transaksi;
3. Alasan dilakukannya transaksi;
4. Realisasi transaksi pada periode tahun buku terakhir;
5. Kebijakan perusahaan terkait dengan mekanisme review atas transaksi; dan
6. Pemenuhan peraturan dan ketentuan terkait.
Catatan: apabila tidak mempunyai transaksi dimaksud, agar diungkapkan
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 161
Kriteria & Penjelasan Halaman15 Uraian mengenai perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan terhadap perusahaan 80
Uraian memuat antara lain: perubahan peraturan perundang-undangan dan dampaknya terhadap perusahaan
Catatan: apabila tidak terdapat perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan, agar diungkapkan
16 Uraian mengenai perubahan kebijakan akuntansi yang diterapkan perusahaan pada tahun buku terakhir 80
Uraian memuat antara lain: perubahan kebijakan akuntansi, alasan dan dampaknya terhadap laporan keuangan
Catatan: apabila tidak terdapat perubahan kebijakan akuntansi, agar diungkapkan
17 Informasi kelangsungan usaha Pengungkapan informasi mengenai: 80-83
Pengungkapan informasi mengenai:
1. Hal-hal yang berpotensi berpengaruh signifikan terhadap kelangsungan usaha perusahaan pada tahun buku terakhir;
2. Assessment manajemen atas hal-hal pada angka 1; dan
3. Asumsi yang digunakan manajemen dalam melakukan assessment.
Catatan: apabila tidak terdapat hal-hal yang berpotensi berpengaruh signifikan terhadap kelangsungan usaha perusahaan pada tahun buku terakhir, agar diungkapkan asumsi yang mendasari manajemen dalam meyakini bahwa tidak terdapat hal-hal yang berpotensi berpengaruh signifikan terhadap kelangsungan usaha perusahaan pada tahun buku.
VI. Good Corporate Governance
1 Uraian Dewan Komisaris 101-106
Uraian memuat antara lain:
1. Uraian tanggung jawab Dewan Komisaris; 102
2. Program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Dewan Komisaris atau program orientasi bagi Komisaris baru; dan
105;101
3. Pengungkapan mengenai Board Charter (pedoman dan tata tertib kerja Dewan Komisaris). 103
2 Informasi mengenai Komisaris Independen 104
Meliputi antara lain:
1. Kriteria penentuan Komisaris Independen; dan √
2. Pernyataan tentang independensi masing-masing Komisaris Independen. √
3 Uraian Direksi 106-111
Uraian memuat antara lain:
1. Ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab masing-masing anggota Direksi; 107
2. Program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Direksi atau program orientasi bagi Direksi baru; 108
3. Pengungkapan mengenai Board Charter (pedoman dan tata tertib kerja Direksi). 109
4 Assessment terhadap Dewan Komisaris dan Direksi 111-112
Mencakup antara lain:
1. Prosedur pelaksanaan assessment atas kinerja Dewan Komisaris dan Direksi; √
2. Kriteria yang digunakan dalam pelaksanaan assessment atas kinerja Dewan Komisaris dan Direksi; dan √
3. Pihak yang melakukan assessment. √
5 Uraian mengenai kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi 113-114
Mencakup antara lain:
1. Pengungkapan prosedur penetapan remunerasi Dewan Komisaris 113-114
2. Pengungkapan prosedur penetapan remunerasi Direksi 113-114
3. Struktur remunerasi yang menunjukkan jenis dan jumlah imbalan jangka pendek, pasca kerja, dan/atau jangka panjang lainnya untuk setiap anggota Dewan Komisaris;
114
4. Struktur remunerasi yang menunjukkan jenis dan jumlah imbalan jangka pendek, pasca kerja, dan/atau jangka panjang lainnya untuk setiap anggota Direksi; dan
114
5. Pengungkapan indikator untuk penetapan remunerasi Direksi. 113
6 Frekuensi dan tingkat kehadiran rapat Dewan Komisaris, rapat Direksi, dan rapat gabungan Dewan Komisaris dengan Direksi
115-119
Informasi memuat antara lain:
1. Tanggal Rapat; √
2. Peserta Rapat; dan √
3. Agenda Rapat. √
untuk masing-masing rapat Dewan Komisaris, Direksi, dan rapat gabungan.
7 Informasi mengenai pemegang saham utama dan pengendali, baik langsung maupun tidak langsung, sampai kepada pemilik individu
42;120
Dalam bentuk skema atau diagram, kecuali untuk BUMN yang dimiliki sepenuhnya oleh pemerintah
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015162
Kriteria & Penjelasan Halaman8 Pengungkapan hubungan afiliasi antara anggota Direksi, Dewan Komisaris, dan Pemegang Saham Utama dan/atau
pengendali120
Mencakup antara lain:
1. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan anggota Direksi lainnya;
2. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris
3. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan Pemegang Saham Utama dan/atau pengendali;
4. Hubungan afiliasi antara anggota Dewan Komisaris dengan anggota Komisaris lainnya; dan
5. Hubungan afiliasi antara anggota Dewan Komisaris dengan Pemegang Saham Utama dan/atau pengendali.
Catatan: apabila tidak mempunyai hubungan afiliasi dimaksud, agar diungkapkan
9 Komite Audit 120-125
Mencakup antara lain:
1. Nama dan jabatan anggota komite audit; 122
2. Kualifikasi pendidikan dan pengalaman kerja anggota komite audit; 122
3. Independensi anggota komite audit; 123
4. Uraian tugas dan tanggung jawab; 123
5. Laporan singkat pelaksanaan kegiatan komite audit; dan 124
6. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite audit. 124-125
10 Komite/Fungsi Nominasi dan Remunerasi 128-129
Mencakup antara lain:
1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite/fungsi nominasi dan/atau remunerasi;
2. Independensi anggota komite/fungsi nominasi dan/atau remunerasi;
3. Uraian tugas dan tanggung jawab;
4. Uraian pelaksanaan kegiatan komite fungsi nominasi dan/atau remunerasi; dan
5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite/fungsi nominasi dan/atau remunerasi.
6. Pernyataan adanya pedoman komite/fungsi nominasi dan/atau remunerasi; dan
7. Kebijakan mengenai suksesi Direksi. 107
11 Komite-komite lain di bawah Dewan Komisaris yang dimiliki oleh perusahaan 125-128
Mencakup antara lain:
1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite lain; 126
2. Independensi anggota komite lain; 127
3. Uraian tugas dan tanggung jawab; 127
4. Uraian pelaksanaan kegiatan komite lain; dan 127-128
5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite lain. 128
12 Uraian tugas dan Fungsi Sekretaris Perusahaan 130-132
Mencakup antara lain:
1. Nama, domisili dan riwayat jabatan singkat sekretaris perusahaan; 130
2. Uraian pelaksanaan tugas sekretaris perusahaan; dan 131
3. Program pelatihan dalam rangka mengembangkan kompetensi sekretaris perusahaan. 132
13 Uraian mengenai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahun sebelumnya 94-100
Mencakup antara lain:
1. Keputusan RUPS tahun sebelumnya; √
2. Realisasi hasil RUPS tahun sebelumnya pada tahun buku; dan √
3. Alasan dalam hal terdapat keputusan RUPS yang belum direalisasikan. √
14 Uraian mengenai unit audit internal 133-136
Mencakup antara lain:
1. Nama ketua unit audit internal; 133
2. Jumlah pegawai (auditor internal) pada unit audit internal; 134
3. Sertifikasi sebagai profesi audit internal; 134
4. Kedudukan unit audit internal dalam struktur perusahaan; 134
5. Laporan singkat pelaksanaan kegiatan unit audit internal; dan 135
6. Pihak yang mengangkat/memberhentikan ketua unit audit internal. 134
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 163
Kriteria & Penjelasan Halaman15 Akuntan Publik 137-138
Informasi memuat antara lain:
1. Nama dan tahun akuntan publik yang melakukan audit laporan keuangan tahunan selama 5 tahun terakhir; √
2. Nama dan tahun Kantor Akuntan Publik yang melakukan audit laporan keuangan tahunan selama 5 tahun terakhir; √
3. Besarnya fee untuk masing-masing jenis jasa yang diberikan oleh akuntan publik pada tahun buku terakhir; dan √
4. Jasa lain yang diberikan akuntan selain jasa audit laporan keuangan tahunan pada tahun buku terakhir. √
Catatan: apabila tidak ada jasa lain dimaksud, agar diungkapkan.
16 Uraian mengenai manajemen risiko perusahaan 143-147
Mencakup antara lain:
1. Penjelasan mengenai sistem manajemen risiko yang diterapkan perusahaan; 143-144
2. Penjelasan mengenai evaluasi yang dilakukan atas efektivitas sistem manajemen risiko; 145-146
3. Penjelasan mengenai risiko-risiko yang dihadapi perusahaan; dan 145-147
4. Upaya untuk mengelola risiko tersebut. 145-147
17 Uraian mengenai sistem pengendalian intern 136-137
Mencakup antara lain:
1. Penjelasan singkat mengenai sistem pengendalian intern, antara lain mencakup pengendalian keuangan dan operasional;
136
2. Penjelasan kesesuaian sistem pengendalian intern dengan kerangka yang diakui secara internasional (COSO – internal control framework); dan
137
3. Penjelasan mengenai evaluasi yang dilakukan atas efektivitas sistem pengendalian intern. 136
18 Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan lingkungan hidup 152-153
Mencakup antara lain informasi tentang:
1. Kebijakan yang ditetapkan manajemen; 152
2. Kegiatan yang dilakukan;
terkait program lingkungan hidup yang berhubungan dengan kegiatan operasional perusahaan, seperti penggunaan material dan energi yang ramah lingkungan dan dapat didaur ulang, sistem pengolahan limbah perusahaan, dan lain-lain
152-153
3. Sertifikasi di bidang lingkungan yang dimiliki. 152
19 Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan ketenagakerjaan, kesehatan dan keselamatan kerja 154
Mencakup antara lain informasi tentang:
1. Kebijakan yang ditetapkan manajemen; dan 154
2. Kegiatan yang dilakukan 154
terkait praktik ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan kerja, seperti kesetaraan gender dan kesempatan kerja, sarana dan keselamatan kerja, tingkat turnover karyawan, tingkat kecelakaan kerja, dan lain-lain.
20 Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan pengembangan sosial dan kemasyarakatan 153
Mencakup antara lain informasi tentang:
1. Kebijakan yang ditetapkan manajemen; 153
2. Kegiatan yang dilakukan; dan 153
3. Biaya yang dikeluarkan 153
terkait pengembangan sosial dan kemasyarakatan, seperti penggunaan tenaga kerja lokal, pemberdayaan masyarakat sekitar perusahaan, perbaikan sarana dan prasarana sosial, bentuk donasi lainnya, dan lain-lain.
21 Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan tanggung jawab kepada konsumen 154
Mencakup antara lain:
1. Kebijakan yang ditetapkan manajemen; dan 154
2. Kegiatan yang dilakukan 154
terkait tanggung jawab produk, seperti kesehatan dan keselamatan konsumen, informasi produk, sarana, jumlah dan penanggulangan atas pengaduan konsumen, dan lain-lain.
22 Perkara penting yang sedang dihadapi oleh perusahaan, entitas anak, anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris yang menjabat pada periode laporan tahunan
138-139
Mencakup antara lain:
1. pokok perkara/gugatan; √
2. status penyelesaian perkara/gugatan; √
3. pengaruhnya terhadap kondisi perusahaan; dan √
4. sanksi administrasi yang dikenakan kepada Entitas, anggota Dewan Komisaris dan Direksi, oleh otoritas terkait (pasar modal, perbankan dan lainnya) pada tahun buku terakhir (atau terdapat pernyataan bahwa tidak dikenakan sanksi administrasi).
n.a
Catatan: dalam hal tidak berperkara, agar diungkapkan
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015164
Kriteria & Penjelasan Halaman23 Akses informasi dan data perusahaan 139
Uraian mengenai tersedianya akses informasi dan data perusahaan kepada publik, misalnya melalui website (dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris), media massa, mailing list, buletin, pertemuan dengan analis, dan sebagainya
24 Bahasan mengenai kode etik 139-140
Memuat uraian antara lain:
1. Isi kode etik; 139-140
2. Pengungkapan bahwa kode etik berlaku bagi seluruh level organisasi; 140
3. Penyebarluasan kode etik; 140
4. Jenis sanksi untuk setiap pelanggaran kode etik; dan 140
5. Jumlah pelanggaran kode etik beserta sanksi yang diberikan pada tahun buku terakhir. 140
Catatan: apabila tidak terdapat pelanggaran kode etik pada tahun buku terakhir, agar diungkapkan √
25 Pengungkapan mengenai whistleblowing system 140-142
Memuat uraian tentang mekanisme whistleblowing system antara lain:
1. Penyampaian laporan pelanggaran; 140-141
2. Perlindungan bagi whistleblower; 142
3. Penanganan pengaduan; 142
4. Pihak yang mengelola pengaduan; dan 141
5. Jumlah pengaduan yang masuk dan diproses pada tahun buku terakhir serta tindak lanjutnya. 142
Catatan: apabila tidak terdapat pengaduan yang masuk pada tahun buku terakhir, agar diungkapkan √
26 Kebijakan mengenai keberagaman Komposisi Dewan Komisaris dan Direksi 104;109
Uraian kebijakan Perusahaan mengenai keberagaman komposisi Dewan Komisaris dan Direksi dalam pendidikan (bidang studi), pengalaman kerja, usia, dan jenis kelamin.
Catatan: apabila tidak ada kebijakan dimaksud, agar diungkapkan alasan dan pertimbangannya
VII. Informasi Keuangan
1 Surat Pernyataan Direksi dan/atau Dewan Komisaris tentang Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan 170
Kesesuaian dengan peraturan terkait tentang Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan
2 Opini auditor independen atas laporan keuangan 171-173
3 Deskripsi Auditor Independen di Opini 173
Deskripsi memuat tentang:
1. Nama & tanda tangan; √
2. Tanggal Laporan Audit; dan √
3. Nomor ijin KAP dan nomor ijin Akuntan Publik. √
4 Laporan keuangan yang lengkap 174-311
Memuat secara lengkap unsur-unsur laporan keuangan:
1. Laporan posisi keuangan (neraca); 174-175
2. Laporan laba rugi komprehensif; 176
3. Laporan perubahan ekuitas; 177
4. Laporan arus kas; 178
5. Catatan atas laporan keuangan; dan 179-311
6. Informasi komparatif mengenai periode sebelumnya; dan √
7. Laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif yang disajikan ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya (jika relevan).
√
5 Perbandingan tingkat profitabilitas 176
Perbandingan laba (rugi) tahun berjalan dengan tahun sebelumnya
6 Laporan Arus Kas 178
Memenuhi ketentuan sebagai berikut:
1. Pengelompokan dalam tiga kategori aktivitas: operasi, investasi, dan pendanaan; √
2. Penggunaan metode langsung (direct method) untuk melaporkan arus kas dari aktivitas operasi; √
3. Pemisahan penyajian antara penerimaan kas dan atau pengeluaran kas selama tahun berjalan pada aktivitas operasi, investasi dan pendanaan; dan
√
4. Pengungkapan transaksi non kas harus dicantumkan dalam catatan atas laporan keuangan. √
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 165
Kriteria & Penjelasan Halaman7 Ikhtisar Kebijakan Akuntansi 183-221
Meliputi sekurang-kurangnya:
1. Pernyataan kepatuhan terhadap SAK; √
2. Dasar pengukuran dan penyusunan laporan keuangan; √
3. Pengakuan pendapatan dan beban; √
4. Imbalan kerja; dan √
5. Instrumen Keuangan. √
8 Pengungkapan transaksi pihak berelasi 230-231;237;306-309
Hal-hal yang diungkapkan antara lain:
1. Nama pihak berelasi, serta sifat dan hubungan dengan pihak berelasi; √
2. Nilai transaksi beserta persentasenya terhadap total pendapatan dan beban terkait; dan √
3. Jumlah saldo beserta persentasenya terhadap total aset atau liabilitas. √
9 Pengungkapan yang berhubungan dengan perpajakan 214;217;232-235
Hal-hal yang harus diungkapkan:
1. Rekonsiliasi fiskal dan perhitungan beban pajak kini; √
2. Penjelasan hubungan antara beban (penghasilan) pajak dan laba akuntansi; √
3. Pernyataan bahwa Laba Kena Pajak (LKP) hasil rekonsiliasi dijadikan dasar dalam pengisian SPT Tahunan PPh Badan; √
4. Rincian aset dan liabilitas pajak tangguhan yang diakui pada laporan posisi keuangan untuk setiap periode penyajian, dan jumlah beban (penghasilan) pajak tangguhan yang diakui pada laporan laba rugi apabila jumlah tersebut tidak terlihat dari jumlah aset atau liabilitas pajak tangguhan yang diakui pada laporan posisi keuangan; dan
√
5. Pengungkapan ada atau tidak ada sengketa pajak. √
10 Pengungkapan yang berhubungan dengan aset tetap 207-209;219-220;242-244;268-
269
Hal-hal yang harus diungkapkan:
1. Metode penyusutan yang digunakan; √
2. Uraian mengenai kebijakan akuntansi yang dipilih antara model revaluasi dan model biaya; √
3. Metode dan asumsi signifikan yang digunakan dalam mengestimasi nilai wajar aset tetap (untuk model revaluasi) atau pengungkapan nilai wajar aset tetap (untuk model biaya); dan
√
4. Rekonsiliasi jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan aset tetap pada awal dan akhir periode dengan menunjukkan: penambahan, pengurangan dan reklasifikasi.
√
11 Pengungkapan yang berhubungan dengan segmen operasi* n.a
Hal-hal yang harus diungkapkan:
1. Informasi umum yang meliputi faktor-faktor yang digunakan untuk mengidentifikasi segmen yang dilaporkan;
2. Informasi tentang laba rugi, aset, dan liabilitas segmen yang dilaporkan;
3. Rekonsiliasi dari total pendapatan segmen, laba rugi segmen yang dilaporkan, aset segmen, liabilitas segmen, dan unsur material segmen lainnya terhadap jumlah terkait dalam entitas; dan
4. Pengungkapan pada level entitas, yang meliputi informasi tentang produk dan/atau jasa, wilayah geografis dan pelanggan utama.
12 Pengungkapan yang berhubungan dengan Instrumen Keuangan 194-204;296-306
Hal-hal yang harus diungkapkan:
1. Rincian instrumen keuangan yang dimiliki berdasarkan klasifikasinya; √
2. Nilai wajar dan hirarkinya untuk setiap kelompok instrumen keuangan; √
3. Kebijakan manajemen risiko; √
4. Penjelasan risiko yang terkait dengan instrumen keuangan: risiko pasar, risiko kredit dan risiko likuiditas; dan √
5. Analisis risiko yang terkait dengan instrumen keuangan secara kuantitatif. √
13 Penerbitan laporan keuangan 311
Hal-hal yang diungkapkan antara lain:
1. Tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit; dan √
2. Pihak yang bertanggung jawab mengotorisasi laporan keuangan. √
* Kriteria khusus untuk Perusahaan Listed
Ikhtisar Utama Profil PerusahaanLaporan Manajemen
Laporan Keuangan Konsolidasian
Analisa danPembahasan Manajemen
Tata KelolaPerusahaan
Tanggung Jawab SosialPerusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015168
PT PERUSAHAAN PENGELOLAASET (PERSERO)DAN ENTITAS ANAK
Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada Tanggal 1 Januari 2014/31 Desember 2013
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO)
AND SUBSIDIARIES
Consolidated Financial StatementFor the Years Ended
December 31, 2015 and 2014, andConsolidated Statement of Financial Position
As of January 1, 2014/December 31, 2013
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 169
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Dan Entitas Anak And Subsidiaries
Daftar Isi Halaman/ Table of ContentsPage
Surat Pernyataan Direksi Directorsʼ Statement Letter
Laporan Auditor Independen Independent Auditorʼs Report
Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, serta Laporan Posisi Keuangan pada Tanggal 1 Januari 2014/31 Desember 2013
Consolidated Financial Statements For the Years Ended
December 31, 2015 and 2014, andConsolidated Statement of Financial Position
As of January 1, 2014/December 31, 2013
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1-2 Consolidated Statements of Financial Position
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian
3 Consolidated Statements of Profit or Loss and Other Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 4 Consolidated Statements of Changes in Equity
Laporan Arus Kas Konsolidasian 5 Consolidated Statements of Cash Flows
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian 6 Notes to the Consolidated Financial Statements
174-175
176
177
178
179
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015170 Laporan Tahunan 2015
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 171
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015172
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 173
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015174
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan consolidated financial statements
D2/February 29, 2016 1 Paraf:
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO)DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITIONTanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013 As of December 31, 2015, 2014 and 2013 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
Catatan/ 2015 2014 *) 2013 *)Notes Rp Rp Rp
3 2,346,889 935,152 953,043
Pihak Berelasi 4 111,029 127,930 132,117 Related PartiesPihak Ketiga 4 94,394 136,083 145,467 Third Parties
Pihak Berelasi 5 165,019 137,864 119,507 Related PartiesPihak Ketiga 5 648,932 348,869 128,185 Third Parties
Pihak Berelasi 6 20,489 16,078 21,350 Related PartiesPihak Ketiga 6 57,518 49,979 31,299 Third Parties
Loans Receivable - BailoutPihak Berelasi 7 119,475 96,683 156,229 Related Parties
Pihak Berelasi 8 93,239 202,450 158,324 Related PartiesPihak Ketiga 8 524,559 549,865 321,868 Third Parties
9 155,571 85,747 58,53710 151,274 83,900 51,118
11.a 238,592 191,850 163,85112 58,710 128,336 161,495
4,785,690 3,090,786 2,602,390
13 114,524 141,160 158,17317 592 500 500
Pihak Berelasi 14 1,062,301 963,832 936,360 Related Parties15 275,097 144,443 33,849 Invesment Property
11.d 16,687 19,121 19,33816 593,204 455,821 391,70018 424,591 370,793 403,177 Property, Plant and Equipment12 27,558 30,815 34,775
2,514,554 2,126,485 1,977,8727,300,244 5,217,271 4,580,262
Investasi Jangka Panjang Lainnya Other Long-Term InvestmentsPinjaman yang Diberikan - Restrukturisasi dan/atau Revitalisasi Loans Receivable - Restructuring and/or Revitalization
Properti InvestasiAset Pajak Tangguhan Deferred Tax Assets
Aset Keuangan Diperdagangkan Held for Trading Financial Assets
Piutang Usaha Accounts Receivable
Piutang Retensi Retention Receivables
JUMLAH ASET TOTAL ASSETS
Investasi pada Ventura Bersama Investment in Joint VenturesAset TetapAset Tidak Lancar Lainnya Other Non-Current AssetsJumlah Aset Tidak Lancar Total Non-Current Assets
Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual Available for Sale Financial Assets
Uang Muka dan Biaya Dibayar Dimuka Advances and Prepaid Expenses
Aset Lancar Lainnya Other Current AssetsPajak Dibayar Di muka Prepaid Taxes
Jumlah Aset Lancar Total Current Assets
ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS
Persediaan Inventories
Pinjaman yang Diberikan - Dana Talangan
Tagihan Bruto kepada Pemberi Kerja Gross Amount Due from Customers
Kas dan Setara Kas Cash and Cash Equivalents
ASET ASSETSASET LANCAR CURRENT ASSETS
*) Disajikan kembali (catatan 40) *) Restated (note 40)
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan consolidated financial statements
D2/February 29, 2016 1 Paraf:
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO)DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITIONTanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013 As of December 31, 2015, 2014 and 2013 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
Catatan/ 2015 2014 *) 2013 *)Notes Rp Rp Rp
3 2,346,889 935,152 953,043
Pihak Berelasi 4 111,029 127,930 132,117 Related PartiesPihak Ketiga 4 94,394 136,083 145,467 Third Parties
Pihak Berelasi 5 165,019 137,864 119,507 Related PartiesPihak Ketiga 5 648,932 348,869 128,185 Third Parties
Pihak Berelasi 6 20,489 16,078 21,350 Related PartiesPihak Ketiga 6 57,518 49,979 31,299 Third Parties
Loans Receivable - BailoutPihak Berelasi 7 119,475 96,683 156,229 Related Parties
Pihak Berelasi 8 93,239 202,450 158,324 Related PartiesPihak Ketiga 8 524,559 549,865 321,868 Third Parties
9 155,571 85,747 58,53710 151,274 83,900 51,118
11.a 238,592 191,850 163,85112 58,710 128,336 161,495
4,785,690 3,090,786 2,602,390
13 114,524 141,160 158,17317 592 500 500
Pihak Berelasi 14 1,062,301 963,832 936,360 Related Parties15 275,097 144,443 33,849 Invesment Property
11.d 16,687 19,121 19,33816 593,204 455,821 391,70018 424,591 370,793 403,177 Property, Plant and Equipment12 27,558 30,815 34,775
2,514,554 2,126,485 1,977,8727,300,244 5,217,271 4,580,262
Investasi Jangka Panjang Lainnya Other Long-Term InvestmentsPinjaman yang Diberikan - Restrukturisasi dan/atau Revitalisasi Loans Receivable - Restructuring and/or Revitalization
Properti InvestasiAset Pajak Tangguhan Deferred Tax Assets
Aset Keuangan Diperdagangkan Held for Trading Financial Assets
Piutang Usaha Accounts Receivable
Piutang Retensi Retention Receivables
JUMLAH ASET TOTAL ASSETS
Investasi pada Ventura Bersama Investment in Joint VenturesAset TetapAset Tidak Lancar Lainnya Other Non-Current AssetsJumlah Aset Tidak Lancar Total Non-Current Assets
Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual Available for Sale Financial Assets
Uang Muka dan Biaya Dibayar Dimuka Advances and Prepaid Expenses
Aset Lancar Lainnya Other Current AssetsPajak Dibayar Di muka Prepaid Taxes
Jumlah Aset Lancar Total Current Assets
ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS
Persediaan Inventories
Pinjaman yang Diberikan - Dana Talangan
Tagihan Bruto kepada Pemberi Kerja Gross Amount Due from Customers
Kas dan Setara Kas Cash and Cash Equivalents
ASET ASSETSASET LANCAR CURRENT ASSETS
*) Disajikan kembali (catatan 40) *) Restated (note 40)
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 175
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan consolidated financial statements
D2/February 29, 2016 2 Paraf:
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO)DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES LAPORAN POSISI KEUANGAN CONSOLIDATE STATEMENTS OF KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL POSITION (Continued)Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013 As of December 31, 2015, 2014 and 2013 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
Catatan/ 2015 2014 *) 2013 *)Notes Rp Rp Rp
LIABILITIES AND EQUITY
CURRENT LIABILITIESAccounts Payable
Pihak Berelasi 19 14,397 10,386 4,032 Related PartiesPihak Ketiga 19 1,019,973 511,256 585,149 Third Parties
Bank and Financial Institution LoansPihak Berelasi 20 255,329 392,978 383,246 Related PartiesPihak Ketiga 20 240,781 311,261 287,909 Third Parties
Current Maturities of Dalam Satu Tahun Long Term Loan Pihak Berelasi 20 7,594 -- -- Related Parties
21 608,548 274,507 143,835 Gross Amount Due to Third PartiesShort-Term Advances from Customers
Pihak Berelasi 22 18,197 9,095 14,775 Related PartiesPihak Ketiga 22 129,066 90,827 52,657 Third Parties
11.b 38,023 11,956 11,363 Taxes PayableBeban Akrual dan Utang Lain-lain 23 359,039 307,003 313,883 Accrued Expenses and Other Payables
Proceeds from Assets Management for Harus Disetor 24 4,741 51,798 49,852 Remittance
2,695,688 1,971,067 1,846,701 Total Current Liabilities
NON-CURRENT LIABILITIES25 32,639 35,978 41,400 Employee Benefit Liabilities
Liabilitas Pajak Tangguhan 452 315 -- Deferred Tax LiabilitiesLong-Term Bank Loans
Pihak Berelasi 20 409,156 277,416 2,219 Related PartiesPihak Ketiga 20 140,000 97,594 33,589 Third Parties
Long-Term Advances from CustomersPihak Ketiga 26 157,781 87,094 115,402 Third Parties
740,028 498,397 192,610 Total Non-Current Liabilities
3,435,716 2,469,464 2,039,311 TOTAL LIABILITIES
EQUITYEkuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Equity Attributable to Owner
Entitas Induk of the ParentModal Saham-Nilai Nominal Rp 1.000.000 Share Capital - Rp 1,000,000 par value
per saham - Modal Dasar 5.000.000 saham per share - Authorized Capital 5,000,000 sharesModal Ditempatkan dan Disetor Penuh Issued and Fully Paid31 Desember 2015 dan 2014 As of December 31, 2015 and 2014 masing-masing 1.996.688 saham 27.a 1,996,688 1,996,688 1,996,688 1,996,688 respectively
Uang Muka Setoran Modal 27.b 1,000,000 -- -- Advance Payment of Share CapitalTambahan Modal Disetor 27.e (305,768) (305,768) (305,768) Additional Paid in Capital
Retained Earnings:Telah Ditentukan Penggunaannya 27.c 141,353 135,650 130,495 Appropriated Belum Ditentukan Penggunaannya 27.d 837,032 688,111 543,527 Unapproriated
Laba (Rugi) Belum Direalisasi dari Efek Tersedia untuk Unrealized Gain (Loss) on AvailableDijual - Bersih 27.f 35,026 73,593 (5,087) for Sale Securities - Net
Surplus Revaluasi Aset Tetap 27.g 156,166 156,166 178,394 Revaluation Surplus of Property, Plant and EquipmentJumlah Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Total Equity Attributable to Owner of
Pemilik Entitas Induk 3,860,497 2,744,440 2,538,249 the Parent
Kepentingan Non Pengendali 27.h 4,031 3,367 2,702 Non-Controlling Interest
3,864,528 2,747,807 2,540,951 TOTAL EQUITY
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 7,300,244 5,217,271 4,580,262 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
JUMLAH EKUITAS
Uang Muka Pemberi Kerja Jangka Panjang
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
JUMLAH LIABILITAS
EKUITAS
Saldo Laba:
Pinjaman Bank Jangka Panjang
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS JANGKA PENDEKUtang Usaha
Pinjaman Bank dan Lembaga Keuangan
Utang Bruto kepada Pihak KetigaUang Muka Pemberi Kerja Jangka Pendek
Utang Pajak
Hasil Pengelolaan Aset yang Masih
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
LIABILITAS JANGKA PANJANGLiabilitas Imbalan Kerja Karyawan
Pinjaman Jangka Panjang yang Akan Jatuh Tempo
*) Disajikan kembali (catatan 40) *) Restated (note 40)
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan consolidated financial statements
D2/February 29, 2016 2 Paraf:
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO)DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES LAPORAN POSISI KEUANGAN CONSOLIDATE STATEMENTS OF KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL POSITION (Continued)Tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013 As of December 31, 2015, 2014 and 2013 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
Catatan/ 2015 2014 *) 2013 *)Notes Rp Rp Rp
LIABILITIES AND EQUITY
CURRENT LIABILITIESAccounts Payable
Pihak Berelasi 19 14,397 10,386 4,032 Related PartiesPihak Ketiga 19 1,019,973 511,256 585,149 Third Parties
Bank and Financial Institution LoansPihak Berelasi 20 255,329 392,978 383,246 Related PartiesPihak Ketiga 20 240,781 311,261 287,909 Third Parties
Current Maturities of Dalam Satu Tahun Long Term Loan Pihak Berelasi 20 7,594 -- -- Related Parties
21 608,548 274,507 143,835 Gross Amount Due to Third PartiesShort-Term Advances from Customers
Pihak Berelasi 22 18,197 9,095 14,775 Related PartiesPihak Ketiga 22 129,066 90,827 52,657 Third Parties
11.b 38,023 11,956 11,363 Taxes PayableBeban Akrual dan Utang Lain-lain 23 359,039 307,003 313,883 Accrued Expenses and Other Payables
Proceeds from Assets Management for Harus Disetor 24 4,741 51,798 49,852 Remittance
2,695,688 1,971,067 1,846,701 Total Current Liabilities
NON-CURRENT LIABILITIES25 32,639 35,978 41,400 Employee Benefit Liabilities
Liabilitas Pajak Tangguhan 452 315 -- Deferred Tax LiabilitiesLong-Term Bank Loans
Pihak Berelasi 20 409,156 277,416 2,219 Related PartiesPihak Ketiga 20 140,000 97,594 33,589 Third Parties
Long-Term Advances from CustomersPihak Ketiga 26 157,781 87,094 115,402 Third Parties
740,028 498,397 192,610 Total Non-Current Liabilities
3,435,716 2,469,464 2,039,311 TOTAL LIABILITIES
EQUITYEkuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Equity Attributable to Owner
Entitas Induk of the ParentModal Saham-Nilai Nominal Rp 1.000.000 Share Capital - Rp 1,000,000 par value
per saham - Modal Dasar 5.000.000 saham per share - Authorized Capital 5,000,000 sharesModal Ditempatkan dan Disetor Penuh Issued and Fully Paid31 Desember 2015 dan 2014 As of December 31, 2015 and 2014 masing-masing 1.996.688 saham 27.a 1,996,688 1,996,688 1,996,688 1,996,688 respectively
Uang Muka Setoran Modal 27.b 1,000,000 -- -- Advance Payment of Share CapitalTambahan Modal Disetor 27.e (305,768) (305,768) (305,768) Additional Paid in Capital
Retained Earnings:Telah Ditentukan Penggunaannya 27.c 141,353 135,650 130,495 Appropriated Belum Ditentukan Penggunaannya 27.d 837,032 688,111 543,527 Unapproriated
Laba (Rugi) Belum Direalisasi dari Efek Tersedia untuk Unrealized Gain (Loss) on AvailableDijual - Bersih 27.f 35,026 73,593 (5,087) for Sale Securities - Net
Surplus Revaluasi Aset Tetap 27.g 156,166 156,166 178,394 Revaluation Surplus of Property, Plant and EquipmentJumlah Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Total Equity Attributable to Owner of
Pemilik Entitas Induk 3,860,497 2,744,440 2,538,249 the Parent
Kepentingan Non Pengendali 27.h 4,031 3,367 2,702 Non-Controlling Interest
3,864,528 2,747,807 2,540,951 TOTAL EQUITY
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 7,300,244 5,217,271 4,580,262 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
JUMLAH EKUITAS
Uang Muka Pemberi Kerja Jangka Panjang
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
JUMLAH LIABILITAS
EKUITAS
Saldo Laba:
Pinjaman Bank Jangka Panjang
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS JANGKA PENDEKUtang Usaha
Pinjaman Bank dan Lembaga Keuangan
Utang Bruto kepada Pihak KetigaUang Muka Pemberi Kerja Jangka Pendek
Utang Pajak
Hasil Pengelolaan Aset yang Masih
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
LIABILITAS JANGKA PANJANGLiabilitas Imbalan Kerja Karyawan
Pinjaman Jangka Panjang yang Akan Jatuh Tempo
*) Disajikan kembali (catatan 40) *) Restated (note 40)
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015176
Cat
atan
terla
mpi
r mer
upak
an b
agia
n ya
ng ti
dak
terp
isah
kan
dari
The
acco
mpa
nyin
g no
tes
form
an
inte
gral
par
t of t
hese
la
pora
n ke
uang
an k
onso
lidas
ian
seca
ra k
esel
uruh
anco
nsol
idat
ed fi
nanc
ial s
tate
men
ts
D2/
Febr
uary
29,
201
64
Para
f:
PT P
ERU
SAH
AAN
PEN
GEL
OLA
ASE
T (P
ERSE
RO
)
PT
PER
USA
HA
AN
PEN
GEL
OLA
ASE
T (P
ERSE
RO
) D
AN E
NTI
TAS
ANAK
AN
D S
UB
SID
IAR
IES
LAPO
RAN
PERU
BAHA
N EK
UIT
AS K
ON
SOLI
DASI
AN
C
ONS
OLI
DATE
D ST
ATEM
ENTS
OF
CHA
NGES
IN E
QUI
TY
Unt
uk T
ahun
-tahu
n ya
ng B
erak
hir p
ada
Fo
r the
Yea
rs E
nded
Ta
ngga
l 31
Des
embe
r 201
5 da
n 20
14
D
ecem
ber 3
1, 2
015
and
2014
(Dal
am J
utaa
n R
upia
h, k
ecua
li D
ata
Saha
m)
(In M
illion
of R
upia
h, u
nles
s Sh
are
Dat
a)
Catat
an/
Kepe
nting
an No
n-Ju
mlah
Ekuit
as/No
tesMo
dal
Uang
Muka
Tamb
ahan
Aset
Keua
ngan
Surpl
us Re
valua
si Ju
mlah
/Pe
ngen
dali/
Total
Equit
ySa
ham/
Setor
an Mo
dal/
Moda
lTe
rsedia
untuk
As
et Te
tap/
Telah
Diten
tukan
Belum
Diten
tukan
Total
Non-C
ontro
lling
Capit
alAd
vance
Paym
ent
Diseto
r/Dij
ual/
Reval
uatio
nPe
nggu
naan
nya/
Peng
guna
annya
/Int
erests
Stock
of Ca
pital
Addit
ional
on Av
ailable
for
Surpl
us of
Ap
propri
ated
Unap
propri
ated
Paid
in Ca
pital
Sale F
inanc
ial As
sets
Prope
rt, Pla
ntan
d Equ
ipmen
t
RpRp
RpRp
RpRp
RpRp
RpRp
Saldo
per 3
1 Dese
mber
2013
1,996,
688
--(30
5,768
)(5,
087)
178,39
4 130
,495
565,11
3 2,5
59,835
2,7
02 2,5
62,537
Ba
lance
as of
Decem
ber 3
1, 2013
Damp
ak pe
nerap
an PS
AK No
. 24
(Revis
i 2013
)--
----
----
--(21
,586)
(21,58
6)--
(21,58
6)
Saldo
pada
tang
gal
1 Jan
uari 2
014 se
telah
pe
nyajian
kemb
ali
Sa
ldo pe
r 1 Ja
nuari
2014
1,996,
688
--(30
5,768
)(5,
087)
178,39
4 130
,495
543,52
7 2,5
38,249
2,7
02 2,5
40,951
Peng
guna
an Sa
ldo La
ba 20
1327
Distrib
ution o
f 201
3 Reta
ined E
arning
sDiv
iden T
unai
----
----
----
(10,31
1)(10
,311)
--(10
,311)
Cash
Divide
nds
Cada
ngan
Umum
----
----
--5,1
55
(5,15
5)--
----
Gene
ral Re
serve
Laba
Tahu
n Berj
alan
----
----
----
116,4
44
116,4
44
449
116,8
93
Incom
e for
the Ye
arPe
ngha
silan K
ompre
hensi
f Tah
un Be
rjalan
----
--78
,680
17,35
8 --
4,020
10
0,058
21
6 10
0,274
Co
mpreh
ensiv
e Inco
me fo
r the Y
ear
Transf
er ke
Saldo
Laba
----
----
(39,58
6)--
39,58
6 --
----
Transf
er to
Retain
ed Ea
rning
sSa
ldo Pe
r 31 D
esemb
er 201
41,9
96,688
--
(305,7
68)
73,593
156
,166
135,65
0 688
,111
2,744,
440
3,367
2,747,
807
Balan
ce as
of De
cembe
r 31, 2
014
Uang
Muka
Setor
an Mo
dal
--1,0
00,00
0 --
----
----
1,000
,000
--1,0
00,00
0 Ad
vance
Paym
ent o
f Cap
italPe
nggu
naan
Saldo
Laba
2014
27Dis
tributio
n of 2
014 R
etaine
d Earn
ings
Divide
n Tun
ai--
----
----
--(11
,000)
(11,00
0)--
(11,00
0)Ca
sh Div
idend
sCa
dang
an Um
um--
----
----
5,703
(5,
703)
----
--Ge
neral
Reser
vePro
gram
Kemit
raan
----
----
----
(1,14
0)(1,
140)
--(1,
140)
Partn
ership
Prog
ramPro
gram
Bina L
ingkun
gan
----
----
----
(1,14
0)(1,
140)
--(1,
140)
Enviro
menta
l Deve
lopme
nt Pro
gram
Laba
Tahu
n Berj
alan
----
----
----
170,2
74
170,2
74
688
170,9
62
Incom
e for
the Ye
arPe
ngha
silan K
ompre
hensi
f Tah
un Be
rjalan
----
--(38
,567)
----
(2,37
0)(40
,937)
(24)
(40,96
1)Co
mpreh
ensiv
e Inco
me fo
r the Y
ear
Saldo
Per 3
1 Dese
mber
2015
1,996,
688
1,000,
000
(305,7
68)
35,026
156
,166
141,35
3 837
,032
3,860,
497
4,031
3,864,
528
Balan
ce as
of De
cembe
r 31, 2
015
Dapa
t Diat
ribus
ikan k
epad
a Pem
ilik En
titas In
duk/ E
quity
Attrib
utable
to Ow
ner o
f the P
arent
Saldo
Laba
/ Retai
ned E
arning
s *)
*) S
aldo
laba
term
asuk
keu
ntun
gan
(ker
ugia
n) a
ktua
rial d
ari p
rogr
am im
bala
n pa
sti
*)
Ret
aine
d ea
rnin
gs in
clud
es a
ctua
rial g
ain
(loss
) aris
ing
from
def
ined
ben
efit
plan
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan consolidated financial statements
D2/February 29, 2016 3 Paraf:
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO)DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN THE CONSOLIDATED STATEMENTS OF KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years EndedTanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
Catatan/ 2015 2014 *)Notes Rp Rp
PENDAPATAN USAHA 28 3,969,614 2,151,805 REVENUESBEBAN USAHA 29 (3,608,667) (2,000,826) OPERATING EXPENSELABA USAHA 360,947 150,979 OPERATING INCOME
Pendapatan Bunga 12,599 17,222 Interest IncomeKeuntungan Penjualan Aset Tetap 1,566 -- Gain on Sale of Property, Plant, and EquipmentBeban Bunga dan Keuangan (104,113) (70,235) Interest Expense and Financial ChargeKenaikan Nilai Wajar atas Properti Investasi 15 6,559 60,656 Increase in Fair Value of Investment PropertyBeban Pajak Final (105,571) (53,819) Final Tax ExpenseBagian Laba Ventura Bersama 30 37,431 35,703 Share of the Profit of Joint VenturesPendapatan (Beban) Lain-lain (23,530) (18,671) Other Income (Expenses)LABA SEBELUM PAJAK 185,888 121,835 INCOME BEFORE TAX
PAJAK PENGHASILAN INCOME TAXESBeban Pajak Kini 11.c (12,340) (4,410) Current Tax ExpensesBeban Pajak Tangguhan 11.d (2,586) (532) Deferred Tax Expenses
Jumlah Beban Pajak Penghasilan (14,926) (4,942) Total Income Tax Expense
LABA TAHUN BERJALAN 170,962 116,893 INCOME FOR THE YEAR
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN OTHER COMPREHENSIVE INCOMEPos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi Item that will not be reclassified to profit or loss
Surplus Revaluasi Aset Tetap 18 -- 17,533 Property, Plant and Equipment Revaluation SurplusKeuntungan (Kerugian) Aktuarial atas Liabilitas Actuarial Gain (Loss) from Defined Imbalan Pasti 25 (2,394) 4,061 Benefit Liabilities
Pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi Item that will be reclassified to profit or lossAset Keuangan Tersedia untuk Dijual 31 (38,567) 78,680 Available for Sale Financial Assets
Total Penghasilan Komprehensif Lain (40,961) 100,274 Total Other Comprehensive IncomeJUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 130,001 217,167 TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR
PENGHASILAN BERJALAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA INCOME FOR THE YEAR ATTRIBUTABLE TOPemilik Entitas Induk 170,274 116,444 Owners of The Parent EntityKepentingan Non-Pengendali 688 449 Non-Controlling Interests
JUMLAH 170,962 116,893 TOTAL
LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN YANG COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEARDAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA ATTRIBUTABLE TOPemilik Entitas Induk 129,337 216,502 Owners of The Parent EntityKepentingan Non-Pengendali 664 665 Non-Controlling Interest
JUMLAH 130,001 217,167 TOTAL
LABA PER SAHAM (dalam angka penuh) 32 85,280 58,318 EARNINGS PER SHARE (in full amount)
*) Disajikan kembali (catatan 40) *) Restated (note 40)
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan consolidated financial statements
D2/February 29, 2016 1 Paraf:
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO)DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITIONTanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013 As of December 31, 2015, 2014 and 2013 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
Catatan/ 2015 2014 *) 2013 *)Notes Rp Rp Rp
3 2,346,889 935,152 953,043
Pihak Berelasi 4 111,029 127,930 132,117 Related PartiesPihak Ketiga 4 94,394 136,083 145,467 Third Parties
Pihak Berelasi 5 165,019 137,864 119,507 Related PartiesPihak Ketiga 5 648,932 348,869 128,185 Third Parties
Pihak Berelasi 6 20,489 16,078 21,350 Related PartiesPihak Ketiga 6 57,518 49,979 31,299 Third Parties
Loans Receivable - BailoutPihak Berelasi 7 119,475 96,683 156,229 Related Parties
Pihak Berelasi 8 93,239 202,450 158,324 Related PartiesPihak Ketiga 8 524,559 549,865 321,868 Third Parties
9 155,571 85,747 58,53710 151,274 83,900 51,118
11.a 238,592 191,850 163,85112 58,710 128,336 161,495
4,785,690 3,090,786 2,602,390
13 114,524 141,160 158,17317 592 500 500
Pihak Berelasi 14 1,062,301 963,832 936,360 Related Parties15 275,097 144,443 33,849 Invesment Property
11.d 16,687 19,121 19,33816 593,204 455,821 391,70018 424,591 370,793 403,177 Property, Plant and Equipment12 27,558 30,815 34,775
2,514,554 2,126,485 1,977,8727,300,244 5,217,271 4,580,262
Investasi Jangka Panjang Lainnya Other Long-Term InvestmentsPinjaman yang Diberikan - Restrukturisasi dan/atau Revitalisasi Loans Receivable - Restructuring and/or Revitalization
Properti InvestasiAset Pajak Tangguhan Deferred Tax Assets
Aset Keuangan Diperdagangkan Held for Trading Financial Assets
Piutang Usaha Accounts Receivable
Piutang Retensi Retention Receivables
JUMLAH ASET TOTAL ASSETS
Investasi pada Ventura Bersama Investment in Joint VenturesAset TetapAset Tidak Lancar Lainnya Other Non-Current AssetsJumlah Aset Tidak Lancar Total Non-Current Assets
Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual Available for Sale Financial Assets
Uang Muka dan Biaya Dibayar Dimuka Advances and Prepaid Expenses
Aset Lancar Lainnya Other Current AssetsPajak Dibayar Di muka Prepaid Taxes
Jumlah Aset Lancar Total Current Assets
ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS
Persediaan Inventories
Pinjaman yang Diberikan - Dana Talangan
Tagihan Bruto kepada Pemberi Kerja Gross Amount Due from Customers
Kas dan Setara Kas Cash and Cash Equivalents
ASET ASSETSASET LANCAR CURRENT ASSETS
*) Disajikan kembali (catatan 40) *) Restated (note 40)
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 177
Cat
atan
terla
mpi
r mer
upak
an b
agia
n ya
ng ti
dak
terp
isah
kan
dari
The
acco
mpa
nyin
g no
tes
form
an
inte
gral
par
t of t
hese
la
pora
n ke
uang
an k
onso
lidas
ian
seca
ra k
esel
uruh
anco
nsol
idat
ed fi
nanc
ial s
tate
men
ts
D2/
Febr
uary
29,
201
64
Para
f:
PT P
ERU
SAH
AAN
PEN
GEL
OLA
ASE
T (P
ERSE
RO
)
PT
PER
USA
HA
AN
PEN
GEL
OLA
ASE
T (P
ERSE
RO
) D
AN E
NTI
TAS
ANAK
AN
D S
UB
SID
IAR
IES
LAPO
RAN
PERU
BAHA
N EK
UIT
AS K
ON
SOLI
DASI
AN
C
ONS
OLI
DATE
D ST
ATEM
ENTS
OF
CHA
NGES
IN E
QUI
TY
Unt
uk T
ahun
-tahu
n ya
ng B
erak
hir p
ada
Fo
r the
Yea
rs E
nded
Ta
ngga
l 31
Des
embe
r 201
5 da
n 20
14
D
ecem
ber 3
1, 2
015
and
2014
(Dal
am J
utaa
n R
upia
h, k
ecua
li D
ata
Saha
m)
(In M
illion
of R
upia
h, u
nles
s Sh
are
Dat
a)
Catat
an/
Kepe
nting
an No
n-Ju
mlah
Ekuit
as/No
tesMo
dal
Uang
Muka
Tamb
ahan
Aset
Keua
ngan
Surpl
us Re
valua
si Ju
mlah
/Pe
ngen
dali/
Total
Equit
ySa
ham/
Setor
an Mo
dal/
Moda
lTe
rsedia
untuk
As
et Te
tap/
Telah
Diten
tukan
Belum
Diten
tukan
Total
Non-C
ontro
lling
Capit
alAd
vance
Paym
ent
Diseto
r/Dij
ual/
Reval
uatio
nPe
nggu
naan
nya/
Peng
guna
annya
/Int
erests
Stock
of Ca
pital
Addit
ional
on Av
ailable
for
Surpl
us of
Ap
propri
ated
Unap
propri
ated
Paid
in Ca
pital
Sale F
inanc
ial As
sets
Prope
rt, Pla
ntan
d Equ
ipmen
t
RpRp
RpRp
RpRp
RpRp
RpRp
Saldo
per 3
1 Dese
mber
2013
1,996,
688
--(30
5,768
)(5,
087)
178,39
4 130
,495
565,11
3 2,5
59,835
2,7
02 2,5
62,537
Ba
lance
as of
Decem
ber 3
1, 2013
Damp
ak pe
nerap
an PS
AK No
. 24
(Revis
i 2013
)--
----
----
--(21
,586)
(21,58
6)--
(21,58
6)
Saldo
pada
tang
gal
1 Jan
uari 2
014 se
telah
pe
nyajian
kemb
ali
Sa
ldo pe
r 1 Ja
nuari
2014
1,996,
688
--(30
5,768
)(5,
087)
178,39
4 130
,495
543,52
7 2,5
38,249
2,7
02 2,5
40,951
Peng
guna
an Sa
ldo La
ba 20
1327
Distrib
ution o
f 201
3 Reta
ined E
arning
sDiv
iden T
unai
----
----
----
(10,31
1)(10
,311)
--(10
,311)
Cash
Divide
nds
Cada
ngan
Umum
----
----
--5,1
55
(5,15
5)--
----
Gene
ral Re
serve
Laba
Tahu
n Berj
alan
----
----
----
116,4
44
116,4
44
449
116,8
93
Incom
e for
the Ye
arPe
ngha
silan K
ompre
hensi
f Tah
un Be
rjalan
----
--78
,680
17,35
8 --
4,020
10
0,058
21
6 10
0,274
Co
mpreh
ensiv
e Inco
me fo
r the Y
ear
Transf
er ke
Saldo
Laba
----
----
(39,58
6)--
39,58
6 --
----
Transf
er to
Retain
ed Ea
rning
sSa
ldo Pe
r 31 D
esemb
er 201
41,9
96,688
--
(305,7
68)
73,593
156
,166
135,65
0 688
,111
2,744,
440
3,367
2,747,
807
Balan
ce as
of De
cembe
r 31, 2
014
Uang
Muka
Setor
an Mo
dal
--1,0
00,00
0 --
----
----
1,000
,000
--1,0
00,00
0 Ad
vance
Paym
ent o
f Cap
italPe
nggu
naan
Saldo
Laba
2014
27Dis
tributio
n of 2
014 R
etaine
d Earn
ings
Divide
n Tun
ai--
----
----
--(11
,000)
(11,00
0)--
(11,00
0)Ca
sh Div
idend
sCa
dang
an Um
um--
----
----
5,703
(5,
703)
----
--Ge
neral
Reser
vePro
gram
Kemit
raan
----
----
----
(1,14
0)(1,
140)
--(1,
140)
Partn
ership
Prog
ramPro
gram
Bina L
ingkun
gan
----
----
----
(1,14
0)(1,
140)
--(1,
140)
Enviro
menta
l Deve
lopme
nt Pro
gram
Laba
Tahu
n Berj
alan
----
----
----
170,2
74
170,2
74
688
170,9
62
Incom
e for
the Ye
arPe
ngha
silan K
ompre
hensi
f Tah
un Be
rjalan
----
--(38
,567)
----
(2,37
0)(40
,937)
(24)
(40,96
1)Co
mpreh
ensiv
e Inco
me fo
r the Y
ear
Saldo
Per 3
1 Dese
mber
2015
1,996,
688
1,000,
000
(305,7
68)
35,026
156
,166
141,35
3 837
,032
3,860,
497
4,031
3,864,
528
Balan
ce as
of De
cembe
r 31, 2
015
Dapa
t Diat
ribus
ikan k
epad
a Pem
ilik En
titas In
duk/ E
quity
Attrib
utable
to Ow
ner o
f the P
arent
Saldo
Laba
/ Retai
ned E
arning
s *)
*) S
aldo
laba
term
asuk
keu
ntun
gan
(ker
ugia
n) a
ktua
rial d
ari p
rogr
am im
bala
n pa
sti
*)
Ret
aine
d ea
rnin
gs in
clud
es a
ctua
rial g
ain
(loss
) aris
ing
from
def
ined
ben
efit
plan
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015178
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan consolidated financial statements
D2/February 29, 2016 5 Paraf:
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO)DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWSUntuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
Catatan/ 2015 2014Notes Rp Rp
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIESPenerimaan Kas dari Pelanggan 3,820,577 2,130,684 Cash Receipts from CustomersPenyaluran Pembiayaan Konsumen (672,963) (635,610) Cash Disbursement for Consumer FinancingPenerimaan dari (Pengeluaran) Pinjaman yang Diberikan - Bersih (59,896) (7,228) Cash Disbursement for LoansPenerimaan Imbalan Pengelolalaan Aset Eks BPPN 14,365 15,288 Proceeds from ex-IBRA's Asset ManagementPenerimaan Restitusi Pajak 11 8,398 10,176 Cash Receipts from Tax RefundPenerimaan Bunga atas Pinjaman yang Diberikan 79,381 77,031 Proceeds from Loan Receivables Interest Penerimaan Penggantian Biaya Aset 1,142 525 Reimbursable Cost of AssetsPembayaran Beban Usaha (2,788,083) (2,089,969) Payment of Operating ExpensesPembayaran Beban Bunga (152,104) (101,907) Payment of Interest ExpensesPembayaran Pajak (141,887) (82,543) Tax PaidPenerimaan Hasil Investasi 112,017 139,051 Proceeds of InvestmentPencairan (Penempatan) Surat Berharga Diperdagangkan (16,978) 9,222 Receipt from (Placement of) Trading Securities Penerimaan dari (Setoran) Kerja Sama Pengelolaan Pinjaman Karyawan (3,186) (2,893) Receipts from (Payment) of Jointly Controlled Loan of EmployeePenerimaan (Pengeluaran) Lainnya (8,586) 1,426 Other Income (Expense)Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan Untuk) Aktivitas Operasi 192,197 (536,747) Net Cash Provided by (Used in) Operating Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIESPerolehan Aset Tetap 18 (64,779) (189) Acquisitions of Property, Plant and EquipmentPenambahan Investasi Ventura Bersama 16 (9,000) -- Additional Investment in Joint VenturePerolehan Properti Investasi 15 (114,758) (1,875) Acquisition of Investment PropertiesHasil Penjualan Aset Tetap 18 1,566 655 Proceeds from Disposal of Property, Plant and EquipmentPencairan (Penempatan) Surat Berharga Tersedia untuk Dijual 20,753 125,964 Disbursement (Placement) Securities Available for SaleHasil Penjualan Properti Investasi -- 20,000 Proceeds from Sales of Property InvestmentPenambahan Investasi Jangka Panjang Lainnya (92) -- Additional of Other Long-Term InvestmentKas Bersih Diperoleh dari (Digunakan Untuk) Aktivitas Investasi (166,310) 144,555 Net Cash Provided by (Used in) Investing Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIESPenerimaan Pinjaman 1,825,962 1,927,132 Receipts from LoanPembayaran Pinjaman (1,429,112) (1,542,520) Payment for LoanPembayaran Dividen (11,000) (10,311) Dividend PaymentPenerimaan Tambahan Modal 27.b 1,000,000 -- Additional Paid In Capital ReceiptKas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan 1,385,850 374,301 Net Cash Provided by Financing Activities
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS 1,411,737 (17,891) NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTSKAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 935,152 953,043 CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEARKAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 2,346,889 935,152 CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
Kas dan Setara Kas Akhir Tahun Terdiri Dari: Cash and Cash Equivalents At End of Year consist of:
Kas 3 1,552 2,021 Cash on HandBank 237,898 117,805 Cash in BanksDeposito Berjangka 2,107,439 815,326 Time DepositsJumlah 2,346,889 935,152 Total
Tambahan informasi aktivitas yang tidak Additional informastion of non cash mempengaruhi arus kas disajikan dalam activities are presented inCatatan 33 Note 33
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan consolidated financial statements
D2/February 29, 2016 1 Paraf:
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO)DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITIONTanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013 As of December 31, 2015, 2014 and 2013 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
Catatan/ 2015 2014 *) 2013 *)Notes Rp Rp Rp
3 2,346,889 935,152 953,043
Pihak Berelasi 4 111,029 127,930 132,117 Related PartiesPihak Ketiga 4 94,394 136,083 145,467 Third Parties
Pihak Berelasi 5 165,019 137,864 119,507 Related PartiesPihak Ketiga 5 648,932 348,869 128,185 Third Parties
Pihak Berelasi 6 20,489 16,078 21,350 Related PartiesPihak Ketiga 6 57,518 49,979 31,299 Third Parties
Loans Receivable - BailoutPihak Berelasi 7 119,475 96,683 156,229 Related Parties
Pihak Berelasi 8 93,239 202,450 158,324 Related PartiesPihak Ketiga 8 524,559 549,865 321,868 Third Parties
9 155,571 85,747 58,53710 151,274 83,900 51,118
11.a 238,592 191,850 163,85112 58,710 128,336 161,495
4,785,690 3,090,786 2,602,390
13 114,524 141,160 158,17317 592 500 500
Pihak Berelasi 14 1,062,301 963,832 936,360 Related Parties15 275,097 144,443 33,849 Invesment Property
11.d 16,687 19,121 19,33816 593,204 455,821 391,70018 424,591 370,793 403,177 Property, Plant and Equipment12 27,558 30,815 34,775
2,514,554 2,126,485 1,977,8727,300,244 5,217,271 4,580,262
Investasi Jangka Panjang Lainnya Other Long-Term InvestmentsPinjaman yang Diberikan - Restrukturisasi dan/atau Revitalisasi Loans Receivable - Restructuring and/or Revitalization
Properti InvestasiAset Pajak Tangguhan Deferred Tax Assets
Aset Keuangan Diperdagangkan Held for Trading Financial Assets
Piutang Usaha Accounts Receivable
Piutang Retensi Retention Receivables
JUMLAH ASET TOTAL ASSETS
Investasi pada Ventura Bersama Investment in Joint VenturesAset TetapAset Tidak Lancar Lainnya Other Non-Current AssetsJumlah Aset Tidak Lancar Total Non-Current Assets
Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual Available for Sale Financial Assets
Uang Muka dan Biaya Dibayar Dimuka Advances and Prepaid Expenses
Aset Lancar Lainnya Other Current AssetsPajak Dibayar Di muka Prepaid Taxes
Jumlah Aset Lancar Total Current Assets
ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS
Persediaan Inventories
Pinjaman yang Diberikan - Dana Talangan
Tagihan Bruto kepada Pemberi Kerja Gross Amount Due from Customers
Kas dan Setara Kas Cash and Cash Equivalents
ASET ASSETSASET LANCAR CURRENT ASSETS
*) Disajikan kembali (catatan 40) *) Restated (note 40)
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 179
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENTS Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 6 Paraf:
1. Umum 1. General
1.a. Pendirian dan Informasi Umum 1.a. Establishment and General Information PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) (“Perusahaan”) didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 7 tanggal 27 Februari 2004 dari Lenny Janis Ishak, S.H., Notaris di Jakarta. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-05780 HT.01.01.TH.2004 tanggal 9 Maret 2004 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 39 tanggal 14 Mei 2004, Tambahan No. 4541. Akta pendirian Perusahaan tersebut dibuat berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia No. 10 Tahun 2004 tanggal 27 Februari 2004 tentang Pendirian Perusahaan Perseroan (Persero) di Bidang Pengelolaan Aset. Beberapa ketentuan dalam PP No. 10 Tahun 2004 telah diubah dengan diterbitkannya PP No. 61 tahun 2008 tanggal 4 September 2008 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah No.10 Tahun 2004 yang menetapkan, antara lain perluasan maksud dan tujuan Perusahaan danruang lingkup kegiatan Perusahaan.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) (“the Company") was established under Notarial Deed No. 7 dated February 27, 2004 of LennyJanis Ishak, SH, Notary in Jakarta. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice and Human Rights of the Republicof Indonesia under the Decree No. C-05780 HT.01.01.TH.2004 dated March 9, 2004 andwas published in State Gazette of the Republic of Indonesia No. 39 dated May 14, 2004, Supplement 4541. The deed of establishment was made based on Government Regulation (PP) of the Republic of Indonesia No. 10 Year2004 dated February 27, 2004 on the Establishment of PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) in Asset Management Area. Several clauses in the PP No. 10 Year 2004 have been amended by the issuance of PP No. 61 Year 2008 dated September 4, 2008 on the Amendment to Government Regulation No. 10 Year 2004 which stipulates, among others expanded the purposes and objectivesof the Company and its scope of activities.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perusahaan No. 62tanggal 21 Februari 2014 dari Desman, S.H.Notaris di Jakarta. Akta tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-10460.AH.01.02 tanggal 10 Maret 2014.
The Companyʼs Articles of Association hasbeen amended for several times, most recently by Deed of the Companyʼs Meeting Resolution No. 62 dated February 21, 2014 of Desman, S.H., Notary in Jakarta. The deed was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia by under the Decree No. AHU-10460.AH.01.02 dated March 10, 2014.
Berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, maksud dan tujuan Perusahaan adalah turut melaksanakan dan menunjang kebijakan dan program Pemerintah di bidang ekonomi dan program pembangunan nasional pada umumnya. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut Perusahaan melakukan kegiatan usaha yang meliputi:
According to Article 3 of the Companyʼs Articles of Association, the purposes and objectives of the Company are to undertakeand support the Governmentʼs policies and programs in economics sector and national development programs in general. To achieve its purposes and objectives the Company conducting several business activities whichcomprise of:
1. Pengelolaan aset negara yang berasal dari Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) setelah pengakhiran tugas dan pembubaran BPPN, untuk dan atas nama Menteri Keuangan;
1. Stateʼs asset management which originated from Indonesian Banking Restructuring Agency (IBRA) after thetermination and dissolution the task ofIBRA, for and on behalf of the Minister of Finance;
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015180
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 7 Paraf:
1. Umum (Lanjutan) 1. General (Continued)
2. Restrukturisasi dan/atau revitalisasi Badan Usaha Milik Negara (”BUMN”);
3. Kegiatan investasi; dan 4. Kegiatan pengelolaan aset BUMN.
2. Restructuring and/or revitalization of State-Owned Enterprises (“SOEʼs”);
3. Investment activities; and 4. SOEʼs asset management activities.
Perusahaan berkedudukan di Sampoerna Strategic Square, North Tower Lantai 9 sampai 12, Jalan Jenderal Sudirman Kavling 45-46, Jakarta.
The Company is located at the Sampoerna Strategic Square, North Tower Floor 9th to 12th, Jalan Jenderal Sudirman Lot 45-46, Jakarta.
1.b. Struktur Entitas Anak 1.b. Subsidiaries Structure
Perusahaan memiliki lebih pengendalian atas entitas-entitas anak pada 31 Desember 2015 dan 2014 sebagai berikut:
The Company has control over the Subsidiaries at December 31, 2015 and 2014as follows:
Entitas Anak/ Domisili/ Aktivitas Persentase Tahun Operasi Jumlah Aset JumlahSubsidiaries Domicile Bisnis Utama/ Kepemilikan/ Komersial/ 31 Desember Pendapatan
Core Percentage of Start of 2015/ 31 Desember 2015/Business Ownership Commercial Total Assets Total RevenuesActivity Operation December 31, December 31,
2015 2015% Rp Rp
PT PPA Finance ("PT PPAF") Jakarta Pembiayaan/Financing 99.999 2009 590,456 66,510 PT PPA Kapital ("PT PPAK") Jakarta Pembiayaan/Financing 99.996 2012 87,986 150 PT Nindya Karya ("PT NK") Jakarta Konstruksi/Construction 99.000 1961 3,328,419 3,547,952 PT Nindya Beton *) ("PT NB") Jakarta Pabrikasi/Manufacturing 100.000 2013 228,844 82,601 PT Duta Mentari Raya **) ("PT DMR") Jakarta Pabrikasi/Manufacturing 98.15 2014 32,674 --
*) Kepemilikan tidak langsung melalui PT Nindya Karya/Indirectly Ownership through PT Nindya Karya**) Kepemilikan tidak langsung melalui PT PPA Kapital/Indirectly Ownership through PT PPA Kapital
Entitas Anak/ Domisili/ Aktivitas Persentase Tahun Operasi Jumlah Aset Jumlah PendapatanSubsidiaries Domicile Bisnis Utama/ Kepemilikan/ Komersial/ 31 Desember Tahun 2014/
Core Percentage of Start of 2014/ Total RevenuesBusiness Ownership Commercial Total Assets 2014Activity Operation December 31,
2014% Rp Rp
PT PPA Finance ("PT PPAF") Jakarta Pembiayaan/ 99.999 2009 412,401 37,828 PT PPA Kapital ("PT PPAK") Jakarta Pembiayaan/ 99.996 2012 23,325 632 PT Nindya Karya ("PT NK") Jakarta Konstruksi/ 99.000 1961 2,396,112 1,859,699 PT Nindya Beton *) ("PT NB") Jakarta Pabrikasi/ 100.000 2013 165,998 37,376
*) Kepemilikan tidak langsung melalui PT Nindya Karya/Indirectly Ownership through PT Nindya Karya
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 181
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 8 Paraf:
1. Umum (Lanjutan) 1. General (Continued)
• PT PPAF • PT PPAF Berdasarkan surat persetujuan Menteri Negara BUMN No. S-360/MBU/2009 tanggal 27 Mei 2009, Perusahaan membentuk PT PPAFdengan kepemilikan saham sebesar 99,999%.
Based on the letter of approval from the Minister of SOEʼs No. S-360/MBU/2009 dated May 27, 2009, the Company established PT PPAF, with shareʼs ownership of 99.999%.
• PT PPAK • PT PPAK Berdasarkan persetujuan Menteri Negara BUMN melalui surat No. S-372/MBU/2011 tanggal 22 Juni 2011, Perusahaan membentuk PT PPAK dengan kepemilikan saham sebesar 99,996%.
Based on the approval of the Minister of SOEʼs through letter No. S-372/MBU/2011dated June 22, 2011, the Company established PT PPAK with shareʼsownership of 99.996%.
• PT NK • PT NK Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 69 Tahun 2012, Perusahaan melakukan penyertaan modal pada PT NKsebesar Rp499.997.421.000 (Rupiah penuh) atau merupakan 99% dari modal disetor dan ditempatkan.
Based on Government Regulation of the Republic of Indonesia Number 69 Year 2012, the Company made an equityinvestment in PT NK for Rp499,997,421,000 (full amount) or 99% of the issued and paid up capital.
• PT NB • PT NB Pada tahun 2013, PT NK mempunyai entitas anak yaitu PT NB yang didirikan berdasarkan Perjanjian Usaha Patungan antara PT NK danPerusahaan No. 013/DIRUT/KTR/SEKPER/02/2013 dan PKS-01/PPA/0213 tanggal 1 Februari 2013, Keputusan Para Pemegang Saham PT NK No. SK-149/MBU/2013 danKEP-PS 04/PPA/0213 tanggal 18 Februari 2013 tentang Pendirian Entitas Anak PT NK dibidang produksi beton pracetak. Akta Perseroan Terbatas PT NB tanggal 19 Februari 2013 dari, S.H., Notaris di Jakartayang telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik IndonesiaNomor AHU-10206.AH.01.01 Tahun 2013 tentang Pengesahan Badan Hukum Perseroan.
In 2013, PT NK has subsidiary, namedPT NB that is established according to Joint Venture Agreement between PT NK and the Company No.013/DIRUT/KTR/SEKPER/02/2013 and PKS-01/PPA/0213, datedFebruary 1, 2013, Shareholders Decisions of PT NK No. SK-149/MBU/2013 and KEP-PS 04/PPA/0213 dated February 18, 2013, regarding Establishment of Subsidiary of PT NK in precast concrete production sector. The Limited Company Deed of PT NB dated February 19, 2013 of Khairina,S.H., Notary in Jakarta which has approvedby the Minister of Law and Human Rights of Republic of Indonesia through The Minister of Law and Human Rights Republic of Indonesia Decision Number AHU-10206.AH.01.01 Year 2013 regarding Authorization of the Companyʼs Legal Entity.
Permodalan untuk pertama kalinya telah diambil bagian dan disetor penuh dengan uang tunai oleh para pendiri, yaitu:
The first capital has been taken part and fully paid with cash by the founders, as follow:
• PT NK sebanyak 510 juta saham atau seluruhnya Rp51.000.000.000 (Rupiah penuh).
• PT NK amounting to 510 million shares or totally Rp51,000,000,000 (full amount).
• Perusahaan sebanyak 490 juta saham atau seluruhnya Rp49.000.000.000 (Rupiah penuh).
• The Company amounting to 490 million shares or totally Rp49,000,000,000 (full amount).
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015182
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 9 Paraf:
1. Umum (Lanjutan) 1. General (Continued)
• PT DMR • PT DMR Pada tahun 2015, PT PPAK mempunyai entitas anak yaitu PT DMR yang didirikan berdasarkan akta pendirian No. 3 tanggal 3 Februari 2014 yang dibuat dihadapan Notaris Mala Mukti, S.H., L.L.M, dengan maksud dan tujuan berusaha dalam bidang industri dan perdagangan. Untuk mencapai tujuan tersebut PT DMR dapat melakukan kegiatan industri kelapa sawit dan perdagangan ekspor dan impor.
In 2015, PT PPAK has subsidiary, namedPT DMR that is established according tonotary deed made by Mala Mukti, S.H., L.L.M No.3 dated February 3, 2014, with the intention and purpose to engage in industry and commerce. To achieve these objectives PT DMR may perform the palm oil industry, export, and import trade.
Permodalan telah diambil bagian dan disetor penuh dengan uang tunai yaitu:
The capital has been taken part and fully paid with cash by the founders, as follow:
• PT PPAK sebanyak 54 lembar saham atau seluruhnya Rp54.000.000 (Rupiah penuh).
• PT PPAK amounting to 54 shares or totally Rp54,000,000 (full amount).
• PT Koperasi Karyawan PPA sebanyak 1 lembar saham atau seluruhnya Rp1.000.000 (Rupiah penuh).
• PT Koperassi Karyawan PPA amounting to 1 shares or totally Rp1,000,000 (full amount).
Perusahaan dan entitas anak selanjutnya secara bersama-sama disebut sebagai “Grup”.
The Company and subsidiaries hereinafter collectively be referred as “the Group”.
1.c. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan 1.c. The Board of Commissioners, Directorsand Employees
Berdasarkan Keputusan Menteri Negara BUMNSelaku Rapat Umum Pemegang Saham No. SK-244/MBU/10/2014 tanggal 17 Oktober 2014, No.SK-38/MBU/2014 tanggal 21 Februari 2014, No.SK-357/MBU/2013 tanggal 19 September 2013, dan Keputusan Dewan Komisaris No.Ll/KEP.KOM/PPA/XI/2013 tanggal 13November 2013, susunan Dewan Komisaris dan Direksi adalah sebagai berikut:
Based on the Minister of SOEʼs Decree as a General Meeting of Shareholders No. SK-244/MBU/10/2014 dated October 17, 2014;No. SK-38/MBU/2014 dated February 21,2014; No.SK-357/MBU/2013 dated September 19, 2013, and Board of CommissionersDecision No. Ll/KEP.KOM/PPA/XI/2013 dated November 13, 2013 the composition of Board of Commissioners and Directors as follows:
2015 dan 2014/2015 and 2014
Dewan Komisaris: Board of Commissioners:Komisaris Utama Edy Putra Irawady President CommissionerKomisaris Dedi Rudaedi CommissionerKomisaris Taufik Sukasah CommissionerKomisaris Hendrika Nora Osloi Commissioner
Direksi: Directors:Direktur Utama Saiful Haq Manan President DirectorDirektur Andi Saddawero DirectorDirektur Henry Sihotang DirectorDirektur Ajar Setiadi Director
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 jumlah karyawan Perusahaan masing-masing 169 dan 177 orang (tidak diaudit).
As of December 31, 2015 and 2014 the numbers of employees of the Company were 169 and 177 persons, respectively (unaudited).
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 183
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 10 Paraf:
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Signifikan 2. Summary of Significant AccountingPolicies
2.a. Kepatuhan Terhadap Standar Akuntansi Keuangan (SAK)
2.a. Compliance with the Financial Accounting Standards (SAK)
Laporan keuangan konsolidasian telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan – Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK –IAI).
The consolidated financial statements areprepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards which include the Statement of Financial Accounting Standards (PSAK) and Interpretation of Financial Accounting Standards (ISAK) issued by the Financial Accounting Standard Board – Indonesian Institute of Accountant (DSAK – IAI).
2.b. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian
2.b. The Basis of Measurement and Preparation of Consolidated FinancialStatements
Laporan keuangan konsolidasian disusun dan disajikan berdasarkan asumsi kelangsungan usaha serta atas dasar akrual, kecuali laporan arus kas konsolidasian. Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan, kecuali beberapa akun tertentu yang didasarkan pengukuran lain sebagaimana dijelaskan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Biaya perolehan umumnya didasarkan pada nilai wajar imbalan yang diserahkan dalam pemerolehan aset.
The consolidated financial statements have been prepared and presented based on going concern assumption and accrual basis of accounting, except for the consolidated statements of cash flows. Basis of measurement in preparation of these consolidated financial statements is the historical costs concept, except for certain accounts which have been prepared on the basis of other measurements as described in their respective policies. Historical cost is generally based on the fair value of the consideration given in exchange for assets.
Laporan arus kas konsolidasian disajikan dengan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method by classifying cash flows into operating, investing and financing activities.
Mata uang penyajian yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah Rupiah yang merupakan mata uang fungsional Grup. Setiap entitas di dalam Grup menetapkan mata uang fungsional sendiri dan unsur-unsur dalam laporan keuangan dari setiap entitas diukur berdasarkan mata uang fungsional tersebut.
The presentation currency used in the preparation of the consolidated financial statements is Indonesian Rupiah which is the functional currency of the Group. Each entity in the Group determines its own functional currency and items included in the financial statements of each entity are measured using that functional currency.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015184
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 11 Paraf:
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Signifikan (Lanjutan)
2. Summary of Significant AccountingPolicies (Continued)
2.c. Pernyataan dan Interpretasi Standar
Akuntansi Baru dan Revisi yang Berlaku Efektif pada Tahun Berjalan
2.c. New and Revised Statements and Interpretation of Financial Accounting Standards Effective in the Current Year
Berikut adalah standar baru, perubahan atas standar dan interpretasi standar yang telah diterbitkan oleh DSAK-IAI dan berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2015, yaitu:
The following are new standards, amendments of standards and interpretation of standard issued by DSAK - IAI and effectively applied for the period starting on or after January 1, 2015, as follows:
• PSAK No. 1 (Revisi 2013) “Penyajian Laporan Keuangan”
• PSAK No. 4 (Revisi 2013) “Laporan Keuangan Tersendiri”
• PSAK No. 15 (Revisi 2013) “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”
• PSAK No. 24 (Revisi 2013) “Imbalan Kerja”
• PSAK No. 1 (Revised 2013) “Presentation of Financial Statements”
• PSAK No. 4 (Revised 2013) “Separate Financial Statements”
• PSAK No. 15 (Revised 2013) “Investments in Associates and Joint Ventures”
• PSAK No. 24 (Revised 2013) “Employee Benefits”
• PSAK No. 46 (Revisi 2013) “Pajak Penghasilan”
• PSAK No. 48 (Revisi 2014) “Penurunan Nilai Aset”
• PSAK No. 50 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan: Penyajian”
• PSAK No. 55 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”
• PSAK No. 60 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”
• PSAK No. 65 “Laporan Keuangan Konsolidasian”
• PSAK No. 66 “Pengaturan Bersama” • PSAK No. 67 “Pengungkapan Kepentingan
Dalam Entitas Lain” • PSAK No. 68 “Pengukuran Nilai Wajar” • ISAK No. 26 (Revisi 2014) “Penilaian Kembali
Derivatif Melekat”
• PSAK No. 46 (Revised 2013) “Income Taxes”
• PSAK No. 48 (Revised 2014) “Impairment of Assets”
• PSAK No. 50 (Revised 2014) “Financial Instruments: Presentation”
• PSAK No. 55 (Revised 2014) “Financial Instruments: Recognition and Measurement”
• PSAK No. 60 (Revised 2014) “Financial Instruments: Disclosures”
• PSAK No. 65 “Consolidated Financial Statements”
• PSAK No. 66 “Joint Arrangements” • PSAK No. 67 “Disclosure of Interests in
Other Entities” • PSAK No.68 “Fair Value Measurement” • ISAK No. 26 “Reassessment of Embedded
Derivatives” • PSAK No. 1 (Revisi 2013) “Penyajian Laporan
Keuangan”. • PSAK No. 1 (Revised 2013) “Presentation
of Financial Statements”
• PSAK No.1 (Revisi 2013) mengatur perubahan dalam format serta revisi judul laporan. Dampak signifikan dari perubahan dalam standar akuntansi ini terhadap Grup antara lain:
• PSAK No. 1 (Revised 2013) has introducedchanges in the format and revision of the title of the report. The significant impact of changes of this accounting standard to the Group, among others, are:
Perubahan nama laporan yang sebelumnya adalah “Laporan Laba Rugi Komprehensif” menjadi “Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain”
Change of report title which previously named “Statement of Comprehensive Income” become “Statement of Profit or Loss and Other Comprehensive Income”
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 185
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 12 Paraf:
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Signifikan (Lanjutan)
2. Summary of Significant AccountingPolicies (Continued)
Adanya persyaratan penyajian penghasilan komprehensif lain yang dikelompokkan menjadi (a) pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi; dan (b) pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi.
Requirement for the presentation of other comprehensive income are grouped into (a). items that will not be reclassified to profit or loss; and (b). items that will be reclassified to profit or loss.
Standar ini berlaku retrospektif dan oleh karenanya informasi pembanding tertentu telah disajikan kembali.
This standard is applied retrospectively and certain comparative information have been restated, accordingly.
• PSAK No. 4 (Revisi 2013) “Laporan Keuangan Tersendiri”
• PSAK No. 4 (Revised 2013) “Separate Financial Statements”
PSAK No. 4 (Revisi 2009) “Laporan KeuanganKonsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri” telah revisi dan diubah namanyamenjadi PSAK No. 4 (Revisi 2013) “LaporanKeuangan Tersendiri” yang menjadi suatustandar yang hanya mengatur laporankeuangan tersendiri. Panduan yang telah ada untuk laporan keuangan tersendiri tetap tidakdiubah.
PSAK No. 4 (Revised 2009) “Consolidated and Separate Financial Statements” hasbeen revised and re-titled into PSAK No. 4 (Revised 2013) “Separate Financial Statements” which became a standard only deals with requirement for separate financialstatements. The existing guidance forseparate financial statements remainsunchanged.
• PSAK No. 15 (Revisi 2013) “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”
• PSAK No. 15 (Revised 2013) “Investmentsin Associates and Joint Ventures”
PSAK No. 15 (Revisi 2009) “Investasi pada Entitas Asosiasi” telah direvisi dan diubah namanya menjadi PSAK 15 (revisi 2013), “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”. Standar ini mengatur ketentuan mengenai penerapan metode ekuitas sebagai metode akuntansi untuk investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama.
PSAK No. 15 (Revised 2009) “Investments in Associates” has been revised and re-titledinto PSAK No. 15 (Revised 2013), “Investments in Associates and Joint Ventures”. This standard sets out the requirements for the application of the equity method when accounting for investments in associates and joint ventures.
Standar ini mendefinisikan “pengaruh signifikan”, memberikan panduan mengenai bagaimana metode ekuitas diterapkan dan menetapkan bagaimana investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama diuji penurunan nilainya.
It defines “significant influence”, provides guidance on how the equity method of accounting is to be applied and prescribes how investments in associates and joint ventures should be tested for impairment.
Penerapan standar revisi ini tidak memberikan pengaruh material terhadap laporan keuangan konsolidasian.
The adoption of the revised standard had nomaterial effect to the consolidated financial statements.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015186
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 13 Paraf:
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Signifikan (Lanjutan)
2. Summary of Significant AccountingPolicies (Continued)
• PSAK No. 24 (Revisi 2013) “Imbalan Kerja” • PSAK No. 24 (Revised 2013) “Employee Benefits”
PSAK ini mengubah beberapa ketentuan akuntansi terkait program imbalan pasti. Perubahan utama mencakup penghapusan “pendekatan koridor”, modifikasi akuntansi untuk pesangon dan penyempurnaan ketentuan mengenai pengakuan, penyajian dan pengakuan untuk program imbalan kerja imbalan pasti.
This PSAK amending some accounting provisions related to defined benefit plans. The key amendments include elimination of the “corridor approach”, modification of accounting for termination benefits and improvement of the recognition, presentation and disclosure requirements for defined benefit plans.
Perubahan ketentuan yang berdampak pada laporan keuangan konsolidasian Grup antara lain sebagai berikut:
Amended provisions that impacting the Group's consolidated financial statements are as follows:
a. pengakuan keuntungan (kerugian) aktuaria melalui penghasilan komprehensif lain;
a. the recognition of actuarial gains (losses) through other comprehensive income;
b. semua biaya jasa lalu diakui sebagai
beban pada tanggal yang lebih awal antara ketika amandemen/kurtailmen program terjadi atau ketika entitas mengakui biaya terkait restrukturisasi atau pesangon. Sehingga biaya jasa lalu yang belum vested tidak lagi dapat ditangguhkan dan diakui sepanjang periode vesting.
b. all past service cost is recognized as an expense at the earlier of the date when the amendment/curtailment occurs or the date when the entity recognizes related restructuring costs or termination benefits. Therefore, the unvested past service cost is no longer be deferred and recognized over the vesting period.
c. beban bunga dan imbal hasil aset program yang digunakan dalam PSAK No. 24 terdahulu diganti dengan konsep bunga neto, yang dihitung dengan menggunakan tingkat diskonto liabilitas (aset) neto imbalan pasti yang ditentukan pada awal setiap periode pelaporan tahunan.
c. interest expense and returns on plan assets used in the previous PSAK No. 24 is replaced by the concept of net interest, which is calculated using a discount rate net defined benefit liabilities (assets) as determined at the beginning of each annual reporting period.
Perubahan ini diterapkan secararetrospektif (kecuali perubahan nilai tercatat aset yang mencakup biaya imbalan kerja dalam nilai tercatatnya) dan dampak perubahan dari standar ini dijelaskan pada Catatan 25.
This amendments have been applied retrospectively (except for changes to the carrying value of assets that include employee benefit costs in the carrying amount) and the effect of the revised standard is presented in Note 25.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 187
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 14 Paraf:
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Signifikan (Lanjutan)
2. Summary of Significant AccountingPolicies (Continued)
d. PSAK No. 46 (Revisi 2013) “Pajak Penghasilan”
e. PSAK No. 46 (Revised 2013) “Income Taxes”
PSAK No. 46 (Revisi 2013) ini memberikan penekanan pada pengukuran pajak tangguhan atas aset yang diukur dengan nilai wajar, dengan mengasumsikan bahwa jumlah tercatat aset akan dipulihkan melalui penjualan. Selain itu, standar ini juga menghilangkan pengaturan tentang pajak final.
This PSAK No. 46 (Revised 2013) emphasizes on measurement of deferred tax on assets measured at fair value, assuming that the carrying amount of the assets will be recovered through sales. In addition, this standard also removes provision on final tax.
Grup telah mereklasifikasi penyajian beban pajak penghasilan final. Informasi komparatif telah disajikan kembali.
The Group has reclassified the presentation of final income tax expense. The comparative information has been restated.
f. PSAK No. 48 (Revisi 2014) “Penurunan Nilai Aset”
g. PSAK No. 48 (Revised 2014) “Impairment of Assets”
Perubahan dalam PSAK No. 48 (Revisi 2014), terutama berkaitan dengan perubahan definisi dan pengaturan nilai wajar sebagaimana diatur dalam PSAK No. 68.
Changes in PSAK No. 48 (Revised 2014), mainly to incorporate the changes in definition and requirements of fair value as governed in PSAK No. 68.
Penerapan standar revisi ini tidak memberikan pengaruh material terhadap laporan keuangan konsolidasian.
The adoption of the revised standardhad no material effect to the consolidated financial statements.
• PSAK No. 50 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK No. 55 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, dan PSAK No. 60 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”
• PSAK No. 50 (Revised 2014) “Financial Instrument: Presentation”, PSAK No. 55 (Revised 2014) “Financial Instrument: Recognition and Measurement”, and PSAK No. 60 (Revised 2014) “Financial Instrument: Disclosures”
Perubahan pada ketiga PSAK ini, terutama merupakan penyesuaian akibatditerbitkannya PSAK No. 68 mengenai nilai wajar.
The amendment of these PSAKs mainly related to the changes as an impact the issuance of PSAK No. 68 concerning fair value.
PSAK No. 50 (Revisi 2014) menghapus pengaturan pajak penghasilan yang terkait dengan dividen dan akan mengacu pada PSAK No. 46. Selain itu, PSAK No. 50 (Revisi 2014) memberikan pengaturan (pedoman aplikasi) yang lebih spesifik terkait kriteria untuk melakukan saling hapus dan penyelesaian neto aset dan liabilitas keuangan.
PSAK No. 50 (Revised 2014) removingarrangement of income tax related to dividend and will refer to PSAK No. 46. Furthermore, PSAK No. 50 (Revised 2014) provides more specific arrangement (application guidelines) related to the criteria for offsetting and net settlement of financial asset and financial liability.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015188
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 15 Paraf:
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Signifikan (Lanjutan)
2. Summary of Significant AccountingPolicies (Continued)
Perubahan PSAK No. 55 (Revisi 2014) mengatur tentang pengukuran dan reklasifikasi derivatif melekat, pengaturan kriteria dan penghentian instrumen lindung nilai, serta pengaturan tanggal pencatatan instrumen keuangan.
The changes in PSAK No. 55 (Revised 2014) deals with measurement and reclassification of embedded derivative, arrangement of criteria and derecognition of hedging instrument, and arrangement of date of recording financial instrument.
PSAK No. 60 (Revisi 2014) mengatur pengungkapan tambahan terkait nilai wajar, saling hapus aset dan liabilitaskeuangan, serta pengalihan aset keuangan.
PSAK No. 60 (Revised 2014) deals with additional disclosures relates to the fair value, offsetting financial asset and liability, and transfers of financial assets.
Grup telah menerapkan PSAK-PSAK ini dan telah melengkapi persyaratan pengungkapan yang diminta.
The Group had adopted these PSAKs and had completed the required disclosures requirements.
• PSAK No. 65 “Laporan Keuangan Konsolidasian”
• PSAK No. 65 “Consolidated Financial Statements”
Standar ini mengganti semua pedoman mengenai pengendalian dan konsolidasi dalam PSAK No. 4 (Revisi 2009) dan ISAK No.7. Prinsip dasar bahwa suatu entitas konsolidasian menyajikan suatu induk dan entitas anaknya seolah-olah merupakan satu entitas ekonomi tunggal, beserta prosedur konsolidasinya, tidak berubah.
This standard replaces all of the guidance on control and consolidation in PSAK No. 4 (Revised 2009) and ISAK No.7. The core principle that a consolidated entity presents a parent and its subsidiaries as if they are a single economic entity remains unchanged, as do the consolidation procedures.
PSAK No. 65 memperkenalkan suatu model konsolidasi tunggal yang menggunakan pengendalian sebagai dasar untuk mengkonsolidasikan seluruh jenis entitas, dimana pengendalian didasarkan pada apakah suatu investor memiliki kekuasaan atas investee,eksposur / hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee sertakemampuannya menggunakan kekuasa-annya atas investee untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil.
PSAK No. 65 introduces a single consolidation model that identifies control as the basis for consolidation for all types of entities, where control is based on whether an investor has power over the investee, exposure / rights to variable returns from its involvement with the investee and the ability to use its power over the investee to affect the amount of the returns.
Standar baru ini juga mencakup pedoman mengenai hak substantif dan protektif serta mengenai hubungan prinsipal-agen.
The new standard also includes guidance on substantive and protective rights and on agent-principal relationships.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 189
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 16 Paraf:
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Signifikan (Lanjutan)
2. Summary of Significant AccountingPolicies (Continued)
Penerapan PSAK No. 65 ini tidak memberikan pengaruh terhadap laporan keuangan konsolidasian pada penerapan awal, karena lingkup konsolidasi tetap tidak berubah.
The adoption of the PSAK No. 65 has no impact to the consolidated financial statements upon initial adoption, as its scope of consolidation remains unchanged.
• PSAK No. 66 “Pengaturan Bersama” • PSAK No. 66 “Joint Arrangement”
Standar ini (yang menggantikan PSAK No.12 (revisi 2009) dan ISAK No. 12)memperkenalkan terminologi “pengaturan bersama”. Standar ini mengharuskan satu pihak dalam suatu pengaturan bersama untuk menentukan jenis pengaturan bersama dengan menilai hak dan kewajibannya, dan kemudian mempertanggungjawabkan hak dan kewajibannya tersebut sesuai dengan jenis pengaturan bersama. Pengaturan bersama dapat berbentuk operasi bersama atau ventura bersama. Standar ini juga menghapus pilihan kebijakan akuntansi metode konsolidasi proporsional.
This standard (that replaces PSAK No 12 (revised 2009) and ISAK No. 12)introduces terminology “joint arrangement”. This standard requires a party to a joint arrangement to determine the type of joint arrangement in which it is involved by assessing its rights and obligations, and then account for those rights and obligations in accordance with that type of joint arrangement. Joint arrangements are either joint operations or joint ventures.This standard also removes selection of proportionate consolidation method.
Dampak PSAK No. 66 terhadap laporan keuangan konsolidasian Grup tidak material.
The effect of PSAK No. 66 on the Groupʼs consolidated financial statements is immaterial.
• PSAK No. 67 “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain”
• PSAK No. 67 “Disclosure of Interests in Other Entities”
PSAK No. 67 menggabungkan, meningkatkan, dan menggantikan persyaratan pengungkapan untuk entitas anak, pengaturan bersama, entitas asosiasi, dan entitas terstruktur yang tidak dikonsolidasi. Standar ini mensyaratkan Grup untuk mengungkapkan informasi yang memungkinkan para pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasisifat dan, risiko yang terkait dengan,kepentingannya dalam entitas lain dan dampak dari kepentingan tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian Grup.
PSAK No. 67 combines, enhances, and replaces the disclosure requirements for subsidiaries, joint arrangements, associates, and unconsolidated structured entities. This standard requires the Group to disclose information that enables users of financial statements to evaluate the nature of, and risks associated with, its interests in other entities and the effects of those interests on Groupʼsconsolidated financial statements.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015190
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 17 Paraf:
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Signifikan (Lanjutan)
2. Summary of Significant AccountingPolicies (Continued)
Penerapan standar ini menyebabkan pengungkapan yang lebih ekstensif dalam laporan keuangan konsolidasian Grup.
The application of this standard has resulted in more extensive disclosures in the Groupʼs consolidated financial statements.
• PSAK No. 68 “Pengukuran Nilai Wajar” • PSAK No. 68 “Fair Value Measurement”
PSAK No. 68 mendefinisikan nilai wajar, menetapkan satu kerangka tunggal untuk mengukur nilai wajar dan menetapkan pengungkapan mengenai pengukuran nilai wajar. PSAK No. 68 berlaku saat SAK lain mengharuskan dan mengizinkan pengukuran nilai wajar.
PSAK No. 68 defines fair value, sets out a single framework for measuring fair value and requires disclosures about fair value measurements. PSAK No. 68applies when other SAKs require or permit fair value measurements
Grup telah melengkapi persyaratan pengungkapan yang diminta sesuai standar ini.
The Group has completed the disclosures requirement as required under this standard.
2.d. Prinsip-prinsip Konsolidasi 2.d. Principles of Consolidation Laporan keuangan konsolidasian mencakup laporan keuangan Perusahaan dan entitas-entitas anak seperti disebutkan pada Catatan 1.b.
The consolidated financial statements incorporate the financial statements of the Company and subsidiaries as described in Note 1.b.
Entitas anak adalah entitas yang dikendalikan oleh Grup, yakni Grup terekspos, atau memiliki hak, atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan entitas dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi imbal hasil tersebut melalui kemampuan kini untuk mengarahkan aktivitas relevan dari entitas (kekuasaan atas investee).
A subsidiary is an entity controlled by the Group, i.e. the Group is exposed, or has rights, to variable returns from its involvement with the entity and has the ability to affect those returns through its current ability to direct the entityʼs relevant activities (power over the investee).
Keberadaan dan dampak dari hak suara potensial dimana Grup memiliki kemampuan praktis untuk melaksanakan (yakni hak substantif) dipertimbangkan saat menilai apakah Grup mengendalikan entitas lain.
The existence and effect of substantive potential voting rights that the Group has the practical ability to exercise (i.e. substantive rights) are considered when assessing whether the Group controls another entity.
Laporan keuangan Grup mencakup hasil usaha, arus kas, aset dan liabilitas dari Perusahaan dan seluruh entitas anak yang, secara langsung dan tidak langsung, dikendalikan oleh Perusahaan. Entitas anak dikonsolidasikan sejak tanggal efektif akuisisi, yaitu tanggal dimana Grup secara efektif memperoleh pengendalian atas bisnis yang diakuisisi, sampai tanggal pengendalian berakhir.
The Groupʼs financial statements incorporate the results, cash flows, assets and liabilities of the Company and all of its subsidiaries aredirectly and indirectly controlled. Subsidiaries are consolidated from the effective date of acquisition, which is the date on which the Group effectively obtains control of the acquired business, until that control ceases.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 191
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 18 Paraf:
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Signifikan (Lanjutan)
2. Summary of Significant AccountingPolicies (Continued)
Entitas induk menyusun laporan keuangan konsolidasian dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk transaksi dan peristiwa lain dalam keadaan yang serupa. Seluruh transaksi, saldo, laba, beban, dan arus kas dalam intra kelompok usaha terkait dengan transaksi antar entitas dalam grup dieliminasi secara penuh.
A parent prepares consolidated financial statements using uniform accounting policies for like transactions and other events in similar circumstances. All intragroup transactions, balances, income, expenses and cash flows are eliminated in full on consolidation.
Grup mengatribusikan laba rugi dan setiap komponen dari penghasilan komprehensif lain kepada pemilik entitas induk dan kepentingan nonpengendali meskipun hal tersebut mengakibatkan kepentingan nonpengendali memiliki saldo defisit. Grup menyajikan kepentingan nonpengendali di ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari ekuitas pemilik entitas induk.
The Group attributed the profit and loss and each component of other comprehensive income to the owners of the parent and non-controlling interest even though this results in the non-controlling interests having a deficit balance. The Group presents non-controlling interest in equity in the consolidated statement of financial position, separately from the equity owners of the parent.
Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas induk pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian adalah transaksi ekuitas (yaitu transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik). Ketika proporsi ekuitas yang dimiliki oleh kepentingan nonpengendali berubah, Grup menyesuaikan jumlah tercatat kepentingan pengendali dan kepentingan nonpengendali untuk mencerminkan perubahan kepemilikan relatifnya dalam entitas anak. Selisih antara jumlah dimana kepentingan nonpengendali disesuaikan dan nilai wajar dari jumlah yang diterima atau dibayarkan diakui langsung dalam ekuitas dan diatribusikan pada pemilik dari entitas induk.
Changes in the parentʼs ownership interest in a subsidiary that do not result in loss of control are equity transactions (i.e. transactions with owners in their capacity as owners). When the proportion of equity held by non-controlling interest change, the Group adjusted the carrying amounts of the controlling interest and non-controlling interest to reflect the changes in their relative interest in the subsidiaries. Any difference between the amount by which the non-controlling interests are adjusted and the fair value of the consideration paid or received is recognized directly in equity and attributed to the owners of the parent.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015192
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 19 Paraf:
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Signifikan(Lanjutan)
2. Summary of Significant AccountingPolicies (Continued)
Jika Grup kehilangan pengendalian, maka Grup: (a) Menghentikan pengakuan aset (termasuk
goodwill) dan liabilitas entitas anak pada jumlah tercatatnya ketika pengendalian hilang;
(b) Menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap kepentingan nonpengendali pada entitas anak terdahulu ketika pengendalian hilang (termasuk setiap komponen penghasilan komprehensif lain yang diatribusikan pada kepentingan nonpengendali);
(c) Mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima (jika ada) dari transaksi, peristiwa, atau keadaan yang mengakibatkan hilangnya pengendalian;
(d) Mengakui sisa investasi pada entitas anak terdahulu pada nilai wajarnya pada tanggal hilangnya pengendalian;
(e) Mereklasifikasi ke laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba jika disyaratkan oleh SAK lain, jumlah yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain dalam kaitan dengan entitas anak;
(f) Mengakui perbedaan apapun yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laba rugi yang diatribusikan kepada entitas induk.
If the Group loses control, the Group: (a) Derecognizes the assets (including
goodwill) and liabilities of the subsidiary at their carrying amounts at the date when control is lost;
(b) Derecognizes the carrying amount of any non-controlling interests in the former subsidiary at the date when control is lost (including any components of other comprehensive income attributable to them);
(c) Recognizes the fair value of the consideration received, if any, from the transaction, event or circumstances that resulted in the loss of control;
(d) Recognizes any investment retained in the former subsidiary at fair value at the date when control is lost;
(e) Reclassifies to profit or loss, or transfer directly to retained earnings if required by other SAKs, the amount recognized in other comprehensive income in relation to the subsidiary;
(f) Recognizes any resulting difference as again or loss attributable to the parent.
/ 2.e. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing 2.e. Foreign Currency Transactions and
Balances Dalam menyiapkan laporan keuangan, setiap entitas di dalam Grup mencatat dengan menggunakan mata uang dari lingkungan ekonomi utama di mana entitas beroperasi (“mata uang fungsional”). Mata uang fungsional Perusahaan dan seluruh entitas anak adalah Rupiah.
In preparing financial statements, each of the entities within the Group record by using the currency of the primary economic environment in which the entity operates (“the functional currency”). The functional currency of the Company and all subsidiaries is Rupiah.
Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dalam Rupiah dengan kurs spot antara Rupiah dan valuta asing pada tanggal transaksi. Pada akhir periode pelaporan, pos moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah menggunakan kurs penutup, yaitu kurs tengah Bank Indonesia pada 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 sebagai berikut:
Transactions during the year in foreign currencies are recorded in Rupiah by applying to the foreign currency amount the spot exchange rate between Rupiah and the foreign currency at the date of transactions. At the end of reporting period, foreign currency monetary items are translated to Rupiah using the closing rate, ie middle rate of Bank of Indonesia at December 31, 2015 and December 31, 2014 as follows:
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 193
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 20 Paraf:
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Signifikan(Lanjutan)
2. Summary of Significant AccountingPolicies (Continued)
2015 2014Rp Rp
1 USD 13,795 12,440 1 USD
Selisih kurs yang timbul dari penyelesaian pos moneter dan dari penjabaran pos moneter dalam mata uang asing diakui dalam laba rugi.
Exchange differences arising on the settlement of monetary items or on translating monetary items in foreign currencies are recognized in profit or loss.
2.f. Transaksi dan Saldo dengan Pihak Berelasi 2.f. Related Parties Transactions and BalancesPihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor:
A related party is a person or an entity that isrelated to the reporting entity:
a) Orang atau anggota keluarga dekatnya mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:
a) A person or a close member of that personʼs family is related to a reporting entity if that person:
i. memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor;
i. has control or joint control over the reporting entity;
ii. memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau
ii. has significant influence over the reporting entity; or
iii. merupakan personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor.
iii. is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity.
b) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:
b) An entity is related to the reporting entity if any of the following conditions applies:
i. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya saling berelasi dengan entitas lain);
i. The entity and the reporting entity are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others);
ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya);
ii. One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member);
iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama;
iii. Both entities are joint ventures of the same third party;
iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga;
iv. One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity;
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015194
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 21 Paraf:
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Signifikan(Lanjutan)
2. Summary of Significant AccountingPolicies (Continued)
v. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor;
v. The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity, or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity in itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity;
vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a); atau
vi. The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a); or
vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau merupakan personil manajemen kunci entitas (atau entitasinduk dari entitas).
vii. A person identified in (a) (i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or a parent of the entity).
Entitas yang berelasi dengan pemerintah adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama, atau dipengaruhi oleh pemerintah. Pemerintah mengacu kepada pemerintah, instansi pemerintah dan badan yang serupa baik lokal, nasional maupun internasional.
A government-related entity is an entity that is controlled, jointly controlled or significant influence by a government. Government refers to government, government agencies and similar bodies whether local, national or international.
Entitas yang berelasi dengan Pemerintah dapat berupa entitas yang dikendalikan atau dipengaruhi secara signifikan oleh Kementerian Keuangan atau Pemerintah Daerah yang merupakan Pemegang Saham entitas, atau entitas yang dikendalikan oleh Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian BUMN sebagai kuasa pemegang saham.
Government related entity can be an entity which controlled or significantly influenced by the Ministry of Finance or Local Government that representing as the shareholders of the entity or an entity controlled by the Government of Republic of Indonesia, represented by the SOEʼe Ministry as a shareholderʼs representative.
Seluruh transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak berelasi diungkapkan dalam Catatan yang relevan.
All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the relevant Notes.
2.g. Instrumen Keuangan 2.g. Financial Instrument Pengakuan dan Pengukuran Awal Initial Recognition and Measurement Grup mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, jika dan hanya jika, Grup menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontrak instrumen tersebut. Pada saat pengakuan awal aset keuangan atau liabilitas keuangan, Grup mengukur pada nilai wajarnya.
The Group recognize a financial assets or a financial liabilities in the consolidated statement of financial position when, and only when, it becomes a party to the contractual provisions of the instrument. At initial recognition, the Group measure all financial assets and financial liabilites at its fair value.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 195
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 22 Paraf:
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Signifikan(Lanjutan)
2. Summary of Significant AccountingPolicies (Continued)
Dalam hal aset keuangan atau liabilitas keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah atau dikurang dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan aset keuangan atau liabilitas keuangan tersebut. Biaya transaksi yang dikeluarkan sehubungan dengan perolehan aset keuangan dan penerbitan liabilitas keuangan yang diklasifikasikan pada nilai wajar melalui laba rugi dibebankan segera.
In the case of a financial asset or financial liability not at fair value through profit or loss, fair value plus or minus with the transaction costs that are directly attributtable to the acquisition or issue of the financial asset or financial liability. Transaction costs incurred on acquisition of a financial asset and issue of a financial liability are classified at fair value through profit or loss are expensed immediately.
Pengukuran Selanjutnya Aset Keuangan Subsequent Measurement of Financial Assets
Pengukuran selanjutnya aset keuangan tergantung pada klasifikasinya pada saat pengakuan awal. Grup mengklasifikasikan aset keuangan dalam salah satu dari empat kategori berikut:
Subsequent measurement of financial assets depends on their classification on initial recognition. The Group classifies financial assets in one of the following four categories:
(i) Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laba Rugi (FVTPL)
(i) Financial Assets at Fair Value Through Profit or Loss (FVTPL)
Aset keuangan yang diukur pada FVTPL adalah aset keuangan yang dimiliki untuk diperdagangkan atau yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat, atau bagian dari portfolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek aktual saat ini, atau merupakan derivatif, kecuali derivatif yang ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
Financial assets at FVTPL are financial assets held for trading or upon initial recognition it is designated as at fair value through profit or loss. Financial asset classified as held for trading if it is acquired or incurred principally for the purpose of selling and repurchasing it in the near term, or it is a part of a portfolio of identified financial instruments that are managed together and for which there is evidence of a recent actual pattern of short-term profit taking, or it is a derivative, except for a derivative that is a designated and effective hedging instrument.
Setelah pengakuan awal, aset keuangan yang diukur pada FVTPL diukur pada nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar aset keuangan diakui dalam laba rugi.
After initial recognition, financial assets at FVTPL are measured at its fair value. Gains or losses arising from a change in the fair value of financial assets are recognized in profit or loss.
(ii) Pinjaman yang Diberikan dan Piutang (ii) Loans and ReceivablesPinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali:
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market, other than:
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015196
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 23 Paraf:
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Signifikan(Lanjutan)
2. Summary of Significant AccountingPolicies (Continued)
(a) pinjaman yang diberikan dan piutang yang dimaksudkan untuk dijual dalam waktu dekat dan yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi;
(b) pinjaman yang diberikan dan piutang yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual; atau
(c) pinjaman yang diberikan dan piutang dalam hal pemilik mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara substansial kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas pinjaman.
(a) those that intends to sell immediately or in the near term and upon initial recognition designated as at fair value through profit or loss;
(b) those that upon initial recognition designated as available for sale; or
(c) those for which the holder may not recover substantially all of its initial investment, other than because of credit deterioration.
Setelah pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
After initial recognition, loans and receivable are measured at amortized cost using the effective interest method.
(iii) Investasi Dimiliki Hingga Jatuh Tempo (HTM) (iii) Held-to-Maturity (HTM) Investments Investasi HTM adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta Grup mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo.
HTM investments are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturity that the Group has the positive intention and ability to hold to maturity.
Setelah pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
After initial recognition, HTM investments are measured at amortized cost using the effective interest method.
(iv) Aset Keuangan Tersedia Untuk Dijual (AFS) (iv) Available-for-Sale (AFS) Financial Assets Aset keuangan AFS adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan sebagai (a) pinjaman yang diberikan dan piutang, (b) investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo, atau (c) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
AFS financial assets are non-derivative financial assets that are designated as available for sale on initial recognition or are not classified as (a) loans and receivable, (b) held-to-maturityinvestment, or (c) financial assets at fair value through profit or loss.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 197
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 24 Paraf:
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Signifikan(Lanjutan)
2. Summary of Significant AccountingPolicies (Continued)
Setelah pengakuan awal, aset keuangan AFS diukur pada nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui dalam penghasilan komprehensif lain, kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan keuntungan atau kerugian akibat perubahan kurs, sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif lain direklasifikasi dari ekuitas ke laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi.
After initial recognition, AFS financial assets are measured at its fair value. Gains or losses arising from a change in the fair value is recognized on other comprehensive income, except for impairment losses and foreign exchange gains and losses, until the financial assets is derecognized. At that time, the cumulative gain losses previously recognized in other comprehensive income shall be reclassified from equity to profit or loss as a reclassification adjustment.
Investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak memiliki harga kuotasian di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal diukur pada biaya perolehan.
Investment in equity instruments that do not have a quoted market price in an active market and whose fair value cannot be reliably measured are measured at cost.
Pengukuran Selanjutnya Liabilitas Keuangan Subsequent Measurement of Financial Liabilities
Pengukuran selanjutnya liabilitas keuangan tergantung pada klasifikasinya pada saat pengakuan awal. Grup mengklasifikasikan liabilitas keuangan dalam salah satu dari kategori berikut:
Subsequent measurement of financial liabilities depends on their classification on initial recognition. The Group classifies financial liabilities into one of the following categories:
(i) Liabilitas keuangan yang diukur pada FVTPL adalah liabilitas keuangan yang dimiliki untuk diperdagangkan atau yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Liabilitas keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat, atau bagian dari portfolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek aktual saat ini, atau merupakan derivatif, kecuali derivatif yang ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
(i) Financial liabilities at FVTPL are financial liabilities held for trading or upon initial recognition it is designated as at fair value through profit or loss. Financial liabilities classified as held for trading if it is acquired or incurred principally for the purpose of selling and repurchasing it in the near term, or it is a part of a portfolio of identified financial instruments that are managed together and for which there is evidence of a recent actual pattern of short-term profit taking, or it is a derivative, except for a derivative that is a designated and effective hedging instrument.
Setelah pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada FVTPL diukur pada nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui dalam laba rugi.
After initial recognition, financial liabilities at FVTPL are measured at its fair value. Gains or losses arising from a change in the fair value are recognized in profit or loss.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015198
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 25 Paraf:
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Signifikan(Lanjutan)
2. Summary of Significant AccountingPolicies (Continued)
(ii) Liabilitas Keuangan Lainnya (ii) Other Financial Liabilities Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada FVTPL dikelompokan dalam kategori ini dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Financial liabilities that are not classified as financial liabilities at FVTPL are grouped in this category and are measured at amortized cost using the effective interest method.
Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan
Derecognition of Financial Assets and Liabilities
Grup menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan berakhir atau Grup mengalihkan hak kontraktual untuk menerima kas yang berasal dari aset keuangan atau tetap memiliki hak kontraktual untuk menerima kas tetapi juga menanggung kewajiban kontraktual untuk membayar arus kas yang diterima tersebut kepada satu atau lebih pihak penerima melalui suatu kesepakatan. Jika Grup secara substansial mengalihkan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan, maka Grup menghentikan pengakuan aset keuangan dan mengakui secara terpisah sebagai aset atau liabilitas untuk setiap hak dan kewajiban yang timbul atau yang masih dimiliki dalam pengalihan tersebut.
The Group derecognizes a financial asset when, and only when the contractual rights to the cash flows from the financial asset expire or the Group transfer the contractual rights to receive the cash flows of the financial asset or retains the contractual rights to receive the cash flows but assumes a contractual obligation to pay the cash flows to one or more recipients in an arrangement. If the Group transfers substantially all the risks and rewards of ownership of the financial asset, the Group derecognizes the financial asset and recognize separately as asset or liabilities any rights and obligation created or retained in the transfer.
Jika Grup secara substansial tidak mengalihkan dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut dan masih memiliki pengendalian, maka Grup mengakui aset keuangan sebesar keterlibatan berkelanjutan dengan aset keuangan. Jika Grup secara substansial masih memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan, maka Grup tetap mengakui aset keuangan tersebut.
If the Group neither transfer nor retains substantially all the risks and rewards of ownership of the financial asset and has retained control, the Group continues to recognize the financial asset to the extent of its continuing involvement in the financial asset. If the Group retains substantially all the risks and rewards of ownership of the financial asset, the Group continues to recognize the financial asset.
Grup menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas keuangan tersebut berakhir, yaitu ketika kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
The Group removes a financial liability from its statement of financial position when, and only when, it is extinguished, i.e. when the obligation specified in the contract is discharged or cancelled or expires.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 199
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 26 Paraf:
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Signifikan(Lanjutan)
2. Summary of Significant AccountingPolicies (Continued)
Penurunan Nilai Aset Keuangan Impairment of Financial Assets Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup mengevaluasi apakah terdapat bukti objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan dari aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.
At the end of each reporting period, the Group assesses whether there is any objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired. A financial asset or group of financial assets is impared and impairment lossess are incurred, if and only if, there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the asset (loss event), and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or group of financial assets that can be reliably estimated.
Berikut adalah bukti objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai: (a) Kesulitan keuangan signifikan yang dialami
penerbit atau pihak peminjam; (b) Pelanggaran kontrak, seperti terjadinya
gagal bayar atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga;
(c) Terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya;
(d) Terdapat data yang dapat diobservasi yang mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa depan dari kelompok aset keuangan sejak pengakuan awal aset, seperti memburuknya status pembayaran pihak peminjam atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan gagal bayar.
The following are objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired: (a) Significant financial difficulty of the issuer
or obligor; (b) A breach of contract, such as default or
delinquency in interest or principal payments;
(c) It becoming probable that the borrower will enter bankruptcy or other financial reorganization;
(d) Observable data indicating that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows from a group of financial assets since the initial recognition, such as adverse changes in the payment status of borrowers or economic condition that correlate with defaults.
Untuk investasi pada instrumen ekuitas, penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang dalam nilai wajar instrumen ekuitas di bawah biaya perolehannya merupakan bukti objektif terjadinya penurunan nilai.
For investment in equity instrument, a significant and prolonged decline in the fair value of the equity instrument below its cost is an objective evidence of impairment.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015200
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 27 Paraf:
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Signifikan(Lanjutan)
2. Summary of Significant AccountingPolicies (Continued)
Jika terdapat bukti objektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi atas pinjaman yang diberikan dan piutang atau investasi dimiliki hingga jatuh tempo yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara jumlah tercatat aset dan nilai kini estimasi arus kas masa depan yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut dan diakui pada laba rugi.
If there is objective evidence that an impairment loss has been incurred on loans and receivable or held-to-maturity investments carried at amortized cost, the amount of impairment loss is measured as the difference between the carrying amount of the financial asset and the present value of estimated future cash flows discounted at the financial assetʼs original effective interest rate and recognized in profit or loss.
Jika penurunan dalam nilai wajar atas aset keuangan tersedia untuk dijual telah diakui dalam penghasilan komprehensif lain dan terdapat bukti objektif bahwa aset tersebut mengalami penurunan nilai, maka kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif lain direklasifikasi dari ekuitas ke laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi meskipun aset keuangan tersebut belum dihentikan pengakuannya. Jumlah kerugian kumulatif yang direklasifikasi adalah selisih antara biaya perolehan (setelah dikurangi pelunasan pokok dan amortisasi) dan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui dalam laba rugi.
When a decline in the fair value of an available-for-sale financial asset has been recognized in other comprehensive income and there is objective evidence that the asset is impaired, the cumulative loss that had been recognized in other comprehensive income shall be reclassified from equity to profit or loss as a reclassification adjustment even though the financial assets has not been derecognized. The amount of the cumulative loss that is reclassified are the difference between the acquisition cost (net of any principal repayment and amortisation) and current fair value, less any impairment loss on that financial asset previously recognized in profit or loss.
Metode Suku Bunga Efektif The Effective Interest Method Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset atau liabilitas keuangan (atau kelompok aset atau liabilitas keuangan) dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas masa depan selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh jumlah tercatat neto dari aset keuangan atau liabilitas keuangan.
The effective interest method is a method of calculating the amortized cost of a financial asset or a financial liability (or group of financial assets or financial liabilities) and of allocating the interest income or interest expense over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discount estimated future cash payments or receipts through the expected life of the financial instrument or, when appropriate, a shorter period to the net carrying amount of the financial asset or financial liability.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 201
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 28 Paraf:
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Signifikan(Lanjutan)
2. Summary of Significant AccountingPolicies (Continued)
Pada saat menghitung suku bunga efektif, Grup mengestimasi arus kas dengan memper-timbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, seperti pelunasan dipercepat, opsi beli dan opsi serupa lain, tetapi tidak mempertimbangkan kerugian kredit masa depan. Perhitungan ini mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima oleh pihak-pihak dalam kontrak yang merupakan bagian takterpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi, dan seluruh premium atau diskonto lain.
When calculating the effective interest rate, the Group estimates cash flows considering all contractual terms of the financial instrument, for example, prepayment, call and similar option, but shall not consider future credit losses. The calculation includes all fees andpoints paid or received between parties to the contract that are an integral part of the effective interest rate, transaction costs, and all other premiums or discounts.
Reklasifikasi Reclassification Grup tidak mereklasifikasi derivatif dari diukur pada nilai wajar melalui laba rugi selama derivatif tersebut dimiliki atau diterbitkan dan tidak mereklasifikasi setiap instrumen keuangan dari diukur melalui laba rugi jika pada pengakuan awal instrumen keuangan tersebut ditetapkan oleh Grup sebagai diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Grup dapat mereklasifikasi aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, jika aset keuangan tidak lagi dimiliki untuk tujuan penjualan atau pembelian kembali aset keuangan tersebut dalam waktu dekat. Grup tidak mereklasifikasi setiap instrumen keuangan ke diukur pada nilai wajar melalui laba rugi setelah pengakuan awal.
The Group shall not reclassify a derivative out of the fair value through profit or loss category while it is held or issued and not reclassify any financial instrument out of the fair value through profit or loss category if upon initial recognition it was designated by the Group as at fair value through profit or loss. The Group may reclasify that financial asset out of the fair value through profit or loss category if a financial asset is no longer held for the purpose of selling or repurchasing it in the near term. The Group shall not reclassify any financial instrument into the fair value through profit or loss category after initial recognition.
Jika, karena perubahan intensi atau kemampuan Grup, instrumen tersebut tidak tepat lagi diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo, maka investasi tersebut direklasifikasi menjadi tersedia untuk dijual dan diukur kembali pada nilai wajar.
If, as a result of a change in Groupʼs intention or ability, it is no longer appropriate to classify an investment as held to maturity, it shall be reclassified as available for sale and remeasured at fair value.
Jika terjadi penjualan atau reklasifikasi atas investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan, maka sisa investasi dimiliki hingga jatuh tempo direklasifikasi menjadi tersedia untuk dijual, kecuali penjualan atau reklasifikasi tersebut dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali, terjadi setelah seluruh jumlah pokok telah diperoleh secara substansial sesuai jadwal pembayaran atau telah diperoleh pelunasan dipercepat atau terkait dengan kejadian tertentu yang berada di luar kendali, tidak berulang, dan tidak dapat diantisipasi secara wajar.
Whenever sales or reclassification of more than an insignificant amount of held-to-maturity investments, any remaining held-to-maturity investments shall be reclassified as available for sale, other than sales or reclassification that are so close to maturity or the financial assetʼs call date, occur after all the financial assetʼs original principal has been collected substantially through scheduled payments or prepayments, or are attributable to an isolated event that is beyond control, non-recurring, and could not have been reasonably anticipated.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015202
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 29 Paraf:
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Signifikan(Lanjutan)
2. Summary of Significant AccountingPolicies (Continued)
Saling Hapus Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
Offsetting a Financial Asset and a Financial Liability
Aset keuangan dan liabilitas keuangan disalinghapuskan, jika dan hanya jika, Grup saat ini memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan berintensi untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
A financial asset and financial liability shall be offset when and only when, the Group currently has a legally enforceable right to set off the recognized amount; and intends either to settle on a net basis, or to realise the asset and settle the liability simultaneously.
Pengukuran Nilai Wajar Fair Value Measurement Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran.
Fair value is the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date.
Nilai wajar aset dan liabillitas keuangan diestimasi untuk keperluan pengakuan dan pengukuran atau untuk keperluan pengungkapan.
The fair value of financial assets and financial liabilities must be estimated for recognition and measurement or for disclosure purposes.
Nilai wajar dikategorikan dalam level yang berbeda dalam suatu hirarki nilai wajar berdasarkan pada apakah input suatu pengukuran dapat diobservasi dan signifikansi input terhadap keseluruhan pengukuran nilai wajar:
Fair values are categorized into different levels in a fair value hierarchy based on the degree to which the inputs to the measurement are observable and the significance of the inputs to the fair value measurement in its entirety:
(i) Harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik yang dapat diakses pada tanggal pengukuran (Level 1)
(i) Quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities that can be accessed at the measurement date (Level 1)
(ii) Input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Level 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung maupun tidak langsung (Level 2)
(ii) Inputs other than quoted prices included in Level 1 that are observable for the assets or liabilities, either directly or indirectly (Level 2)
(iii) Input yang tidak dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas (Level 3)
(iii) Unobservable inputs for the assets or liabilities (Level 3)
Dalam mengukur nilai wajar aset atau liabilitas, Grup sebisa mungkin menggunakan data pasar yang dapat diobservasi. Apabila nilai wajar aset atau liabilitas tidak dapat diobservasi secara langsung, Grup menggunakan teknik penilaian yang sesuai dengan keadaannya dan memaksimalkan penggunaan input yang dapat diobservasi yang relevan dan meminimalkan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi.
When measuring the fair value of an asset or a liability, the Group uses market observable data to the extent possible. If the fair value of an asset or a liability is not directly observable, the Group uses valuation techniques that appropriate in the circumstances and maximizes the use of relevant observable inputs and minimizes the use of unobservable inputs.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 203
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 30 Paraf:
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Signifikan(Lanjutan)
2. Summary of Significant AccountingPolicies (Continued)
Perpindahan antara level hirarki wajar diakui oleh Grup pada akhir periode pelaporan dimana perpindahan terjadi.
Transfers between levels of the fair value hierarchy are recognized by the Group at the end of the reporting period during which the change occurred.
Dalam rangka pelaksanaan restrukturisasi dan/atau revitalisasi BUMN, Perusahaan dapat memiliki beberapa instrumen keuangan yang tidak mengacu atau berlaku di pasar dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal, seperti Pinjaman yang Diberikan, Pinjaman Dana Talangan, Talangan Biaya Pengelolaan Aset dan Surat Utang.
In the framework of the implementation of restructuring and/or revitalization of SOEs, the Company may have some financial instruments that do not refer to or apply in the market and its fair value can not be measured reliably, such as Loans Receivable, Fund Advance Loans Receivable, Advances on Asset Management and Promissory Notes.
Pinjaman yang DiberikanDalam melaksanakan Restrukturisasi dan/atau Revitalisasi BUMN dengan skema pemberian pinjaman dana dari Perusahaan, maka pinjaman yang diberikan tersebut dicatat sebagai Piutang Perusahaan. Pinjaman yang Diberikan diakui pada saat pencairannya sebesar pokok pinjaman dan disajikan sebesar jumlah outstanding tagihan Perusahaan yang belum dilunasi dikurangi dengan Penyisihan Penurunan Nilai Pinjaman.
Loans ReceivableIn implementing the Restructuring and/orRevitalization of SOEs with a scheme of lending funds from the Company, then the loans are recorded as accounts receivable of the Company. Loans Receivable are recognized at the time of drawdown of the loan principal and are stated at the amount of outstanding bills of the Company which have not been paid deducted by the Allowance for Impairment of Loans.
Pinjaman Dana TalanganPerusahaan dapat memberikan pinjaman kepada pihak ketiga berupa dana talangan. Pemberian Pinjaman Dana Talangan ini diakui dan dicatat sebagai Piutang Perusahaan. Perlakuan pencatatan Pinjaman Dana Talangan sama dengan perlakuan atas Pinjaman yang Diberikan.
Fund Advance Loans ReceivableThe Company can provide loans to third parties in the form of fund advance. Fund Advance Loans Receivable is recognized and recorded as accounts receivable of the Company. The treatment of recording Fund Advance Loans Receivable is similar to the treatment of Loans Receivable.
Talangan Biaya Pengelolaan Aset Talangan Biaya Pengelolaan Aset diakui dan dicatat sebagai Piutang Perusahaan, terjadi antara lain apabila:
Terdapat tagihan Perusahaan kepada Pemerintah cq Menteri Keuangan RI atas pembayaran biaya-biaya yang dilakukan oleh Perusahaan untuk keperluan aset Negara yang tidak diserahkelolakan kepada Perusahaan dan/atau pembayaran biaya lainnya berdasarkan permintaan dari Kementerian Keuangan RI.
Advances on Assets ManagementAdvances on Assets Management are recognized as a receivable of the Company, among other things, if:
There are bills of the Company to theGovernment of the Republic of Indonesia cq Minister of Finance (”MOF”) for expense payments made by the Company for purposes of Stateʼs assets which are not managed to the Company and/or payment of other expenses by request from MOF.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015204
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 31 Paraf:
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Signifikan(Lanjutan)
2. Summary of Significant AccountingPolicies (Continued)
Perusahaan diminta oleh BUMN pemilik aset untuk melakukan pembayaran terlebih dahulu atas biaya-biaya yang diperlukan dalam rangka pengelolaan aset yang diserahkelolakan kepada Perusahaan dan biaya tersebut adalah beban BUMN yang bersangkutan. Dalam hal ini, Perusahaan hanya memberikan talangan atas pembayaran biaya pengelolaan aset sedangkan transaksi dengan pihak ketiga dan dokumen pembayaran atas biaya tersebut (perjanjian pemberian jasa dan/atau kontrak dengan pihak ketiga, purchase order, tagihan, kwitansi, faktur) seluruhnya dapat atas nama BUMN yang bersangkutan.
The Company is requested by SOEsowner of assets to make advancepayments for the expenses required inorder to manage the transferred-assetsgiven to the Company and theseexpenses are burden of SOEsʼconcerned. In this case, the Companyonly provides advances for the paymentof asset management expenses, whiletransactions with third parties and alldocuments of the expenses payment(service delivery agreement and/orcontract with third parties, purchaseorders, invoices, receipts, invoices) could be on behalf of SOEʼs concerned.
Perusahaan mengakui nilai wajar instrumen keuangan tersebut di atas sesuai dengan harga transaksinya, yaitu nilai wajar pembayaran yang diserahkan atau diterima.
The Company recognizes the fair value of financial instruments mentioned above in accordance with the transaction price, i.e. the fair value given or received payment.
2.h. Kas dan Setara Kas 2.h. Cash and Cash Equivalent Kas dan setara kas termasuk kas, kas di bank (rekening giro), dan deposito berjangka yang jatuh tempo dalam jangka waktu tiga bulan atau kurang pada saat penempatan yang tidak digunakan sebagai jaminan atau tidak dibatasi penggunaannya.
Cash and cash equivalent are cash on hand, cash in bank (demand deposit) and time deposits wih maturity periods of three monthsless at the time of placement that are not used as collateral or are not restricted.
2.i. Anjak Piutang 2.i. Factoring Anjak piutang with recourse diakui sebagai tagihan anjak piutang sebesar nilai piutang yang diperoleh dan dinyatakan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasi, setelah dikurangi pendapatan anjak piutang ditangguhkan. Selisih antara tagihan anjak piutang dengan jumlah pembayaran kepada klien diakui sebagai pendapatan anjak piutang ditangguhkan dan diamortisasi selama periode kontrak menggunakan suku bunga efektif.
Factoring with recourse is recognized as the amount of receivables acquired and is stated at net realizable value, net of deferred income factoring. The difference between the factoring receivables and the amount of payments made to the client is recognized as deferred factoring income and will be amortized over the period of respective factoring agreements using the effective interest rate.
2.j. Aset Takberwujud 2.j. Intangible AssetsAset takberwujud diukur sebesar nilai perolehan pada pengakuan awal. Setelah pengakuan awal, aset takberwujud dicatat pada biaya perolehan dikurangi akumulasi amortisasi dan akumulasi rugi penurunan nilai. Umur manfaat aset takberwujud dinilai apakah terbatas atau tidak terbatas. Aset takberwujud diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat.
Intangible asset is measured on initial recognition at cost. After initial recognition, intangible asset is carried at cost less any accumulated amortization and any accumulated impairment loss. The useful life of intangible asset is assessed to be eiter finite or indefinite. Intangible assets are amortized by using straight line method based on estimated useful lives of 10-20 years.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 205
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 32 Paraf:
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Signifikan(Lanjutan)
2. Summary of Significant AccountingPolicies (Continued)
Amortisasi dihitung sebagai penghapusan biaya perolehan aset, dikurangi nilai residunya, atas umur ekonomis 5-10% per tahun.
Amortisation is calculated so as to write off the cost of the asset, less its estimated residual value, over its useful economic life 5-10% per annum
2.k. Piutang Retensi 2.k. Retention Receivables Piutang retensi merupakan piutang Grup kepada pemberi kerja yang akan dilunasi setelah penyelesaian kontrak atau pemenuhan kondisi yang ditentukan kontrak. Piutang retensi dicatat pada saat pemotongan sejumlah persentase tertentu dari setiap tagihan termin untuk ditahan oleh pemberi kerja sampai suatu kondisi setelah penyelesaian kontrak dipenuhi.
Retention receivable represents receivable from owner of the project which will be paid after completion of the contract or fulfillment of certain condition in the contract. Retention receivable is recorded when certain percentage deduction is applied in every account receivableʼs claim which retained by the owner of project up to certain condition after completion of the contract has been met.
2.l. Tagihan Bruto Kepada Pengguna Jasa 2.l. Gross Amount due from Customers Tagihan bruto kepada pemberi kerja merupakan piutang Grup yang berasal dari pekerjaan kontrak konstruksi yang dilakukan namun pekerjaan yang dilakukan masih dalam pelaksanaan. Tagihan bruto disajikan sebesar selisih antara biaya yang terjadi ditambah laba yang diakui dikurangi dengan kerugian yang diakui dan termin.
Gross amount due from customers represents the Group receivable originated from construction contract in progress. Gross amount due from customers is presented as the net amount of costs incurred plus recognized profits, less the sum of recognized losses and progress billings.
Tagihan bruto diakui sebagai pendapatan sesuai dengan metode persentase penyelesaian yang dinyatakan dalam berita acara penyelesaian pekerjaan yang belum diterbitkan faktur karena perbedaan antara tanggal berita acara kemajuan (progress) fisik dengan pengajuan penagihan pada tanggal laporan posisi keuangan.
Gross amount due from customers is recognized as revenue based on the percentage of completion method which is stated on the certificate of work completion, while the invoice is still unbilled due to the difference between the date of physical progress certificates and the submission of billing on the statement of financial position date.
2.m. Persediaan 2.m. InventoriesPersediaan dinyatakan berdasarkan jumlahterendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi neto. Biaya persediaan terdiri dari seluruh biaya pembelian, biaya konversi, dan biaya lain yang timbul sampai persediaan berada dalam kondisi dan lokasi saat ini. Biaya perolehanditentukan dengan metode rata-rata tertimbang.Nilai realisasi neto merupakan taksiran harga jualdalam kegiatan usaha biasa dikurangi estimasibiaya penyelesaian dan estimasi biaya yangdiperlukan untuk membuat penjualan.
Inventories are carried at the lower of cost andnet realizable value. The cost of inventories comprise all costs of purchase, costs of conversion and other costs incurred in bringing the inventories to their present location andcondition. Cost is determined using theweighted average method. Net realisable value is the estimated selling price in the ordinary course of business less the estimated costs of completion and the estimated costs necessary to make the sale.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015206
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 33 Paraf:
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Signifikan(Lanjutan)
2. Summary of Significant AccountingPolicies (Continued)
Setiap penurunan nilai persediaan di bawah biaya perolehan menjadi nilai realisasi neto dan seluruh kerugian persediaan diakui sebagai beban pada periode terjadinya penurunan atau kerugian tersebut. Setiap pemulihan kembali penurunan nilai persediaan karena peningkatan kembali nilai realisasi neto, diakui sebagai pengurangan terhadap jumlah beban persediaan pada periode terjadinya pemulihan tersebut.
The amount of any write-down of inventories to net realizable value and all losses of inventories shall be recognized as an expense in the period the write-down or loss occurs. The amount of any reversal of any write-down of inventories, arising from an increase in net realizable value, is recognized as a reduction in the amount of inventories recognised as an expense in the period in which the reversal occurs.
2.n. Biaya Dibayar di Muka 2.n. Prepaid Expenses Biaya dibayar dimuka adalah biaya yang telah dibayar namun pembebanannya baru akan dilakukan pada periode yang akan datang sesuai dengan masa manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus.
Prepaid expenses are the costs which have been paid but will be charged in the future over the periods benefits using straight-line method.
2.o. Properti Investasi 2.o. Investment Properties Properti investasi adalah properti (tanah atau bangunan atau bagian dari suatu bangunan atau kedua-duanya) yang dikuasai oleh pemilik atau penyewa melalui sewa pembiayaan untuk menghasilkan sewa atau untuk kenaikan nilai atau kedua-duanya, dan tidak untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif; atau dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari.
Investment properties are properties (land or a building or part of a building or both) held by the owner or the lessee under a finance lease to earn rentals or for capital appreciation or both, rather than for use in the production or supply of goods or services or for administrative purposes; or sale in the daily business activities.
Properti investasi diakui sebagai aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomik masa depan yang terkait dengan propertiinvestasi akan mengalir ke entitas; dan biaya perolehan properti investasi dapat diukur dengan andal.
Investment property is recognized as an asset when, and only when it is probable that the future economic benefits that are associated with the investment property will flow to the entity; and the cost of the investment property can be measured reliably.
Properti investasi pada awalnya diukur sebesar biaya perolehan, meliputi harga harga pembelian dan setiap pengeluaran yang dapat diatribusikan secara langsung (biaya jasa hukum, pajak pengalihan properti, dan biaya transaksi lain). Biaya transaksi termasuk dalam pengukuran awal tersebut.
An investment property shall be measured initially at its cost, comprises its purchase price and any directly attributable expenditure (professional fees for legal services, property transfer taxes and other transaction costs). Transaction costs are included in the initial measurement.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 207
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 34 Paraf:
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Signifikan(Lanjutan)
2. Summary of Significant AccountingPolicies (Continued)
Setelah pengakuan awal, Grup memilih menggunakan model nilai wajar dan mengukur seluruh properti investasi berdasarkan nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar properti investasi diakui dalam laba rugi pada periode terjadinya.
After initial recognition, the Group choose to use fair value model and measure all of its investment property at fair value. A gain or loss arising from a change in the fair value of investment property is recognized in profit or loss for the period in which it arises.
Penentuan nilai wajar investasi didasarkan pada penilaian oleh penilai independen yang mempunyai kualifikasi professional yang telah diakui dan relevan seta memiliki pengalaman terkini di lokasi dan kategori properti investasi yang dinilai.
The fair value of investment property is basedon a valuation by an independent valuer who holds a recognised and relevant professional qualification and has recent experience in the location and category of the investment property being valued.
Pengalihan ke properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan berakhirnya pemakaian oleh pemilik dan dimulainya sewa operasi kepada pihak lain.
Pengalihan dari properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan dimulainya penggunaan oleh pemilik dan dimulainya pengembangan untuk dijual.
Transfer to investment property made when, and only when, there is a change in use, evidenced by end of owner-occupation and commencement of an operating lease to another party.
Transfer from investment property made when, and only when, there is a change in use, evidenced by commencement of owner-occupation and commencement of development with a view to sale.
Properti investasi dihentikan pengakuannya padasaat dilepaskan atau ketika tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomi masa depan yang diperkirakan dari pelepasannya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian atau pelepasan ditentukan dari selisih antara hasil neto pelepasan dan jumlah tercatat aset, dan diakui dalam laba rugi pada periode terjadinya penghentian atau pelepasan.
An investment property is derecognized on disposal or when the investment property is permanently withdrawn from use and no future economic benefits are expected from its disposal. Gains or losses arising from the retirement or disposal are determined as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset, and are recognized in profit or loss in the period of the retirement or disposal.
2.p. Aset Tetap 2.p. Fixed AssetsAset tetap pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan yang meliputi harga perolehannya dan setiap biaya yang dapat diatribusikan langsung untuk membawa aset ke kondisi dan lokasi yang diinginkan agar aset siap digunakan sesuai intensi manajemen.
Fixed assets are initially recognized at cost, which comprises its purchase price and any cost directly attributable in bringing the assets to the location and condition necessary for it tobe capable of operating in the manner intended by management.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015208
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 35 Paraf:
Kelompok Tahun/Years GroupBangunan 20 BuildingKendaraan Bermotor 3 - 8 VehiclePeralatan Proyek 2 - 8 Project EquipmentPeralatan Kantor 2 - 8 Office EquipmentKamera Large Format 16 Camera Large Format
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Signifikan(Lanjutan)
2. Summary of Significant AccountingPolicies (Continued)
Apabila relevan, biaya perolehan juga dapat mencakup estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi aset tetap, kewajiban tersebut timbul ketika aset tetap diperoleh atau sebagai konsekuensi penggunaan aset tetap selama periode tertentu untuk tujuan selain untuk memproduksi persediaan selama periode tersebut.
When applicable, the cost may also comprises the initial estimate of the costs of dismantling and removing the item and restoring the site on which it is located, the obligation for which an entity incurs either when the item is acquired or as a consequence of having used the item during a particular period for purposes other than to produce inventories during that period.
Setelah pengakuan awal, aset tetap kecuali tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai.
After initial recognition, fixed assets, except land, are carried at its cost less any accumulated depreciation, and any accumulated impairment losses.
Tanah diakui sebesar harga perolehannya dan tidak disusutkan.
Lands are recognized at its cost and are not depreciated.
Penyusutan aset tetap dimulai pada saat aset tersebut siap untuk digunakan sesuai maksud penggunaannya dan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat ekonomis aset sebagai berikut:
Depreciation of fixed assets starts when its available for use and its computed by using straight-line method based on the estimated useful lives of assets as follows:
Aset tetap yang dikonstruksi sendiri disajikan sebagai bagian aset tetap sebagai “Aset dalam Konstruksi” dan dinyatakan sebesar biaya perolehannya. Semua biaya, termasuk biaya pinjaman, yang terjadi sehubungan dengan konstruksi aset tersebut dikapitalisasi sebagai bagian dari biaya perolehan aset tetap dalam konstruksi. Biaya perolehan aset tetap dalam konstruksi tidak termasuk setiap laba internal, jumlah tidak normal dari biaya pemborosan yang terjadi dalam pemakaian bahan baku, tenaga kerja atau sumber daya lain.
Akumulasi biaya perolehan yang akan dipindahkan ke masing-masing pos aset tetap yang sesuai pada saat aset tersebut selesai dikerjakan atau siap digunakan dan disusutkan sejak beroperasi.
Self-constructed fixed assets are presented as part of the fixed assets under “Asset in Construction” and are stated at its cost. All costs, including borrowing costs, incurred in relation with the construction of these assets are capitalized as part of the cost of assets in construction. Cost of assets in construction shall exclude any internal profits, cost of abnormal amounts of wasted material, labour, or other resources incurred.
The accumulated costs will be transferred to the respective fixed assets items at the time the asset is completed or ready for use and are depreciated since the operation.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 209
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 36 Paraf:
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Signifikan(Lanjutan)
2. Summary of Significant AccountingPolicies (Continued)
Nilai tercatat dari suatu aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau ketika tidak terdapat lagi manfaat ekonomik masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian pengakuan tersebut (yang ditentukan sebesar selisih antara jumlah hasil pelepasan neto, jika ada, dan jumlah tercatatnya) dimasukkan dalam laba rugi pada saat penghentian pengakuan tersebut dilakukan.
The carrying amount of an item of fixed assets is derecognized on disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arrising from derecognition (that determined as the difference between the net disposal proceeds, if any, and the carrying amount of the item) is included in profit or loss when item is derecognized.
Pada akhir periode pelaporan, Perusahaan melakukan penelaahan berkala atas masa manfaat, nilai residu, metode penyusutan, dan sisa umur pemakaian berdasarkan kondisi teknis.
At the end of each reporting period, the Company made regular review of the useful lives, residual values, depreciation method and residual life based on the technical conditions.
Grup memilih menggunakan model revaluasi untuk aset tanah yang nilai wajarnya dapat diukur secara andal, yakni nilai wajar pada tanggal revaluasi dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi penurunan nilai setelah tanggal revaluasi.
The Group choose to use revaluation model for an item of fixed assets whose fair value can be measured reliably, being its fair value at the date of the revaluation less any subsequent accumulated depreciation and subsequent accumulated impairment losses.
Jika jumlah tercatat aset meningkat akibat revaluasi, maka kenaikan tersebut diakui dalam penghasilan komprehensif lain dan terakumulasi dalam ekuitas pada bagian surplus revaluasi. Akan tetapi, kenaikan tersebut diakui dalam laba rugi hingga sebesar jumlah penurunan nilai aset yang sama akibat revaluasi yang pernah diakui sebelumnya dalam laba rugi.
If an assetʼs carrying amount is increased as a result of a revaluation, the increase is recognized in other comprehensive income and accumulated in equity under the heading of revaluation surplus. However, the increase is recognized in profit or loss to the extent that it reverses a revaluation decrease of the same asset previously recognized in profit or loss.
Jika jumlah tercatat aset turun akibat revaluasi, maka penurunan tersebut diakui dalam laba rugi. Akan tetapi, penurunan nilai tersebut diakui dalam penghasilan komprehensif lain sepanjang tidak melebihi saldo surplus revaluasi untuk aset tersebut. Penurunan nilai yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain tersebut mengurangi jumlah akumulasi dalam ekuitas pada bagian surplus revaluasi.
If an assetʼs carrying amount is decreased as a result of a revaluation, the decrease is recognized in profit or loss. However, the decrease is recognized in other comprehensive income to the extent of any credit balance existing in the revaluation surplus in respect of that asset. The decrease recognized in other comprehensive income reduces the amount accumulated in equity under the heading of revaluation surplus.
Revaluasi dilakukan dengan keteraturan yangcukup regular untuk memastikan bahwa jumlah tercatat tidak berbeda secara material dengan jumlah yang ditentukan dengan menggunakan nilai wajar pada akhir periode pelaporan.
Revaluation is made with sufficient regularity to ensure that the carrying amount does not differ materially from that which would be determined using fair value at the end of the reporting period.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015210
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 37 Paraf:
2.q. Aset Lain-lain 2.q. Other Assets Persediaan properti berupa tanah dan bangunan dicatat berdasarkan nilai perolehan yaitu beban-beban yang dikeluarkan serta beban bunga yang menjadi beban atas kredit yang digunakan dalam kegiatan tersebut.
Property inventory in form of land and building are recorded based on the acquisition cost that are incurred and interest expenses that are used for such activites.
2.r. Penurunan Nilai Aset Non Keuangan 2.r. Impairment of Non Financial Assets Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup menilai apakah terdapat indikasi aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, Grup mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Jumlah terpulihkan ditentukan atas suatu aset individual, dan jika tidak memungkinkan, Grup menentukan jumlah terpulihkan dari unit penghasil kas dari aset tersebut.
At the end of each reporting period, the Group assesses whether there is any indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, the Group shall estimate the recoverable amount of the asset. Recoverable amount is determined for an individual asset, if its is not possible, the Group determines the recoverable amount of the assetʼs cash-generating unit.
Jumlah terpulihkan adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya pelepasan dengan nilai pakainya. Nilai pakai adalah nilai kini dari arus kas yang diharapkan akan diterima dari aset atau unit penghasil kas. Nilai kini dihitung dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset atau unit yang penurunan nilainya diukur.
The recoverable amount is the higher of fair value less costs to sell and its value in use. Value in use is the present value of the estimated future cash flows of the asset or cash generating unit. Present values are computed using pre-tax discount rates that reflect the time value of money and the risks specific to the asset or unit whose impairment is being measured.
Jika, dan hanya jika, jumlah terpulihkan aset lebih kecil dari jumlah tercatatnya, maka jumlah tercatat aset diturunkan menjadi sebesar jumlah terpulihkan. Penurunan tersebut adalah rugi penurunan nilai dan segera diakui dalam laba rugi.
f, and only if, the recoverable amount of an asset is less than its carrying amount, the carrying amount of the asset shall be reduced to its recoverable amount. The reduction is an impairment loss and is recognized immediately in profit or loss.
Rugi penurunan nilai yang telah diakui dalamperiode sebelumnya untuk aset selain goodwill dibalik jika, dan hanya jika, terdapat perubahan estimasi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Jika demikian, jumlah tercatat aset dinaikan ke jumlah terpulihkannya. Kenaikan ini merupakan suatu pembalikan rugi penurunan nilai.
An impairment loss which is recognized in prior period for an asset other than goodwill is reversed if, and only if, there has been a change in the estimates used to determine the assetʼs recoverable amount since the last impairment loss was recognized. If this is the case, the carrying amount of the asset shall be increased to its recoverable amount. That increase is a reversal of an impairment loss.
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Signifikan(Lanjutan)
2. Summary of Significant AccountingPolicies (Continued)
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 211
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 38 Paraf:
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Signifikan(Lanjutan)
2. Summary of Significant AccountingPolicies (Continued)
2.s. Sewa 2.s. Lease Penentuan apakah suatu perjanjian sewa atau suatu perjanjian yang mengandung sewa merupakan sewa pembiayaan atau sewa operasi didasarkan pada substansi transaksi dan bukan pada bentuk kontraknya pada tanggal awal sewa.
The determination of whether a lease agreement or an agreement containing with a lease is a finance lease or an operating lease depends on the substance of transaction rather than the form of the contract at the inception date of lease.
Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tersebut tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.
A lease is classified as finance leases if it transfers substantially all the risks and rewards incidental to ownership. A lease is classified as an operating lease if it does not transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership.
Grup sebagai Lessor Group as Lessor Grup mengakui aset berupa piutang sewa pembiayaan di laporan posisi keuangan sebesar jumlah yang sama dengan investasi sewa neto. Penerimaan piutang sewa diperlakukan sebagai pembayaran pokok dan pendapatan keuangan. Pengakuan pendapatan keuangan didasarkan pada suatu pola yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yang konstan atas investasi neto Grup sebagai lessor dalam sewa pembiayaan.
Group recognizes assets under a finance lease as a receivable in the statement of financial position at an amount equal to the net investment in the lease. Collection of lease receivable is treated as principal payments and finance income. The recognition of finance income is based on a pattern reflecting a constant periodic rate of return on Group's net investment in the finance lease as lessor.
Grup menyajikan aset untuk sewa operasi di laporan posisi keuangan sesuai sifat aset tersebut. Biaya langsung awal sehubungan proses negosiasi dan pengaturan sewa operasi ditambahkan dalam jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui sebagai beban selama masa sewa dengan dasar yang sama dengan pendapatan sewa. Sewa kontinjen, apabila ada, diakui sebagai pendapatan pada periode terjadinya. Pendapatan sewa operasi diakui sebagai pendapatan atas dasar garis lurus selama masa sewa.
Group presents assets subject to operating leases in the statement of financial position according to the nature of the asset. Initial direct costs incurred in negotiating and arranging an operating lease are added to the carrying amount of the leased asset and recognized as an expense over the lease term on the same basis as the lease income. Contingent rents, if any, be recognized as income in the period incurred. Lease income from operating leases is recognized as revenue on a straight-line basis over the lease term.
2.t. Pengaturan Bersama 2.t. Joint ArrangementPengaturan bersama adalah pengaturan yang dua atau lebih pihak memiliki pengendalian bersama, yaitu persetujuan kontraktual untuk berbagi pengendalian atas suatu pengaturan, yang ada hanya ketika keputusan mengenai aktivitas relevan mensyaratkan persetujuan dengan suara bulat dari seluruh pihak yang berbagi pengendalian.
Joint arrangement is an arrangement of which two or more parties have joint control, i.e. the contractually agreed sharing of control of an arrangement, which exist only when decisions about the relevant actvities require the unanimous consent of the parties sharing control.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015212
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 39 Paraf:
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Signifikan(Lanjutan)
2. Summary of Significant AccountingPolicies (Continued)
Grup mengklasifikasikan pengaturan bersama sebagai ventura bersama.
The Group classifies joint arrangement as joint venture
Ventura bersama merupakan pengaturan bersama yang mengatur bahwa para pihak yang memiliki pengendalian bersama atas pengaturan memiliki hak atas aset neto pengaturan tersebut. Para pihak tersebut disebut sebagai venturer bersama.
Joint venture represents joint arrangement whereby the parties that have joint control of the arrangement have rights to the net assets of the arrangement. Those parties are called joint venturers.
Venturer bersama mengakui kepentingannya dalam ventura bersama sebagai investasi dan mencatat investasi tersebut dengan menggunakan metode ekuitas.
A joint venturer recognizes its interest in a joint venture as an investment and account for that investment using the equity method.
2.u. Utang Bruto kepada Pihak Ketiga 2.u. Gross Amount Due to Third Parties Utang bruto kepada pihak ketiga merupakan utang prestasi kerja sub kontraktor yang belum diberita-acarakan, baik dari sub kontraktor atau material yang diakui sebagai prestasi karena belum memenuhi syarat pembayaran sesuai kontrak.
Gross amount due to third parties represents uncertificated subcontractor working progress, either from subcontractor or materials which are recognized as progress since it has not fulfilled the certain payment condition as stated in the contract.
Utang bruto pihak ketiga disajikan sebesar selisih antara biaya yang terjadi ditambah laba atau dikurangi rugi yang diakui.
Gross amount due to the third parties is presented as the differences between costs occurred added by gain or deducted by realized loss.
2.v. Pengakuan Pendapatan dan Beban 2.v. Revenues and Expenses Recognition Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Grup dan jumlahnya dapat diukur dengan handal. Pendapatan diukur pada nilai wajar pembayaran pertama, tidak termasuk diskon, rabat dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
Revenue is recognized when it is probable that the economic benefits will flow to the Group and the amount of revenue can be measured reliably. Revenue is measured at the fair value of the consideration received, excluding discounts, rebates and Value Added Tax (VAT)
Kriteria spesifik berikut juga harus dipenuhi sebelum pendapatan diakui:
The following specific recognition criteria must also be met before revenue is recognized:
Pendapatan Pengelolaan Aset Revenue from Asset ManagementPendapatan pengelolaan aset diakui pada periode terjadinya yang terdiri dari:
Revenue of Asset Management is recognized in the period when it is occurred consist of:
• Pendapatan Pengelolaan Aset eks BPPN berupa imbalan pengelolaan aset, imbalan kinerja dan pendapatan yang berkaitan dengan biaya pengelolaan aset yang dapat diperoleh kembali.
• Pendapatan Pengelolaan Aset BUMN berupa jasa pengelolaan rutin dan jasa keberhasilan.
• Revenue from Asset Management ex-IBRA assets which is made up of asset management fees, success fees and revenues related with reimbursable costs.
• Revenue from Asset Management SOEsʼ assets which are routine management fees and success fees.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 213
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 40 Paraf:
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Signifikan(Lanjutan)
2. Summary of Significant AccountingPolicies (Continued)
Pendapatan Restrukturisasi dan/atau Revitalisasi Revenue from Restructuring and/or Revitalization
Pendapatan kegiatan restrukturisasi dan/atau revitalisasi BUMN berupa pendapatan bunga pinjaman dan pendapatan jasa restrukturisasi dan/atau revitalisasi.
Revenues of SOEsʼ restructuring and/or revitalization which comprise loan interest income and income from restructuring and/or revitalization.
Jasa Konstruksi Construction ServicesPendapatan kontrak dan biaya kontrak yang berhubungan dengan kontrak konstruksi diakui masing-masing sebagai pendapatan dan beban dengan memperhatikan tahap penyelesaian aktivitas kontrak pada tanggal akhir periode pelaporan (metode persentase penyelesaian). Persentase penyelesaian konstruksi ditetapkan berdasarkan survei atas pekerjaan yang telah dilaksanakan.
Contract revenue and contract costs associated with the construction contract is recognized as revenue and expenses respectively by reference to the stage of completion of the contract activity at the end of the reporting period (percentage of completion method). Construction percentage of completion is determined based on survey of work performed.
Jika kemungkinan besar terjadi bahwa total biaya kontrak akan melebihi total pendapatan kontrak, maka taksiran rugi segera diakui sebagai beban.
When it is probable that total contract costs will exceed total contract revenue, the expected loss shall be recognized as an expense immediately.
Pendapatan kontrak terdiri dari jumlah pendapatan semula yang disetujui dalam kontrak dan penyimpangan dalam pekerjaan kontrak, klaim, dan pembayaran insentif sepanjang hal ini memungkinkan untuk menghasilkan pendapatan dan dapat diukur dengan andal.
Contract revenue comprised of the initial amount of revenue agreed in the contract and variations in contract work, claims, and incentive payments to the extent that is probable that they will results in revenue and they are capable of being realiably measured.
Biaya kontrak terdiri dari biaya yang berhubungan langsung dengan kontrak, biaya yang dapat diatribusikan pada aktivitas kontrak secara umum dan dapat dialokasikan pada kontrak, dan biaya lain yang secara spesifik dapat ditagihkan ke pelanggan sesuai isi kontrak.
Contract cost comprised of costs that relate directly to the spesific contract, costs that are attributable to contract activity in general and can be allocated to the contract, and such other costs as are specifically chargeable to the customer under the terms of the contract.
Pendapatan Sewa Rental RevenuePendapatan sewa dari sewa operasi diakui sebagai pendapatan dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Biaya langsung awal yang terjadi dalam proses negosiasi dan pengaturan sewa ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui dengan dasar garis lurus selama masa sewa.
Rental revenue from operating leases are recognized as revenue on a straight line basis over the lease term. Initial direct costs incurredin negotiating and rental arrangements are added to the carrying amount of the leased asset and recognized on a straight-line basis over the lease term.
Uang muka sewa yang diterima dari penyewa dicatat ke dalam akun pendapatan diterima di muka dan akan diakui sebagai pendapatan secara berkala sesuai dengan kontrak sewa yang berlaku.
Advances received from rental are recorded inunearned revenue account and will be recognized as revenue on a regular basis over the rental periods.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015214
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 41 Paraf:
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Signifikan(Lanjutan)
2. Summary of Significant AccountingPolicies (Continued)
Pendapatan Bunga Interest IncomePendapatan bunga diakui berdasarkan periode waktu terjadinya dengan tingkat bunga yang sesuai atau suku bunga efektif.
Interest income is recognized based on timelybasis, with an appropriate interest rate or the effective interest rate.
Pendapatan bunga dari transaksi sewa pembiayaan diakui apabila kemungkinan besar Entitas Anak akan memperoleh manfaat ekonomis sehubungan dengan transaksi tersebut dan jumlah pendapatan dapat diukur secara handal.
Interest income from finance leases is recognized when it is probable the Subsidiaries will obtain economic benefits in connection with these transactions and the revenues could be measured reliably.
Beban ExpensesBeban diakui pada saat terjadinya (dengan dasar akrual).
Expenses are recognized as incurred (on an accrual basis).
2.w. Biaya Pinjaman 2.w. Borrowing Cost Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan langsung dengan perolehan, pembangunan atau pembuatan aset kualifikasian, dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut. Biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban pada saat terjadi. Biaya pinjaman dapat mencakup beban bunga, beban keuangan dalam sewa pembiayaan atau selisih kurs yang berasal dari pinjaman dalam mata uang asing sepanjang selisih kurs tersebut diperlakukan sebagai penyesuaian atas biaya bunga.
Borrowing costs that are directly attributable to the acquisition, construction or production of a qualifying asset, are capitalized as part of the cost of that asset. Other borrowing costs are recognized as an expense when incurred. Borrowing costs may include interest expense, finance charges in respect of finance leases, or exchange differences arising from foreign currency borrowings to the extent that they are regarded as an adjustment to interest costs.
Kapitalisasi biaya pinjaman dimulai pada saat Grup telah melakukan aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapkan aset agar dapat digunakan atau dijual sesuai dengan intensinya serta pengeluaran untuk aset dan biaya pinjamannya telah terjadi. Kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan ketika secara substansial seluruh aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapkan aset kualifikasian agar dapat digunakan atau dijual sesuai dengan intensinya telah selesai.
Capitalization of borrowing costs commenceswhen the Group undertakes activities necessary to prepare the asset for its intended use or sale and expenditures for the asset and its borrowing costs has been incurred. Capitalization of borrowing costs ceases when substantially all the activities necessary to prepare the qualifying assets for its intended use or sale are complete.
2.x. Pajak Penghasilan 2.x. Income Taxes Beban pajak adalah jumlah gabungan pajak kini dan pajak tangguhan yang diperhitungkan dalam menentukan laba rugi pada suatu periode. Pajak kini dan pajak tangguhan diakui dalam laba rugi, kecuali pajak penghasilan yang timbul dari transaksi atau peristiwa yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain atau secara langsung di ekuitas. Dalam hal ini, pajak tersebut masing-masing diakui dalam penghasilan komprehensif lain atau ekuitas.
Tax expense is the aggregate amount included in the determinination of profit or loss for the period in respect of current tax and deferred tax. Current tax and deferred tax arerecognized in profit or loss, except for income tax arising from transactions or events that are recognized in other comprehensive income or directly in equity. In this case, the tax is recognized in other comprehensive income or equity, respectively.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 215
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 42 Paraf:
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Signifikan(Lanjutan)
2. Summary of Significant AccountingPolicies (Continued)
Jumlah pajak kini untuk periode berjalan dan periode sebelumnya yang belum dibayar diakui sebagai liabilitas. Jika jumlah pajak yang telah dibayar untuk periode berjalan dan periode-periode sebelumnya melebihi jumlah pajak yang terutang untuk periode tersebut, maka kelebihannya diakui sebagai aset. Liabilitas (aset) pajak kini untuk periode berjalan dan periode sebelumnya diukur sebesar jumlah yang diperkirakan akan dibayar kepada (direstitusi dari) otoritas perpajakan, yang dihitung menggunakan tarif pajak (dan undang-undang pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan.
Current tax for current and prior periods shall, to the extent unpaid, be recognized as a liability. If the amount already paid in respect of current and prior periods exceeds the amount due for those periods, the excess shall be recognized as an asset. Current tax liabilities (assets) for the current and prior periods shall be measured at the amount expected to be paid to (recovered from) the taxation authorities, using the tax rates (and tax laws) that have been enacted or substantively enacted by the end of the reporting period.
Manfaat terkait dengan rugi pajak yang dapat ditarik untuk memulihkan pajak kini dari periode sebelumnya diakui sebagai aset. Aset pajak tangguhan diakui untuk akumulasi rugi pajak belum dikompensasi dan kredit pajak belum dimanfaatkan sepanjang kemungkinan besar laba kena pajak masa depan akan tersedia untu dimanfaatkan dengan rugi pajak belum dikompensasi dan kredit pajak belum dimanfaatkan.
Tax benefits relating to tax loss that can be carried back to recover current tax of a previous periods is recognized as an asset. Deferred tax asset is recognized for the carryforward of unused tax losses and unused tax credit to the extent that it is probable that future taxable profit will be available against which the unused tax losses and unused tax credits can be utilized.
Seluruh perbedaan temporer kena pajak diakui sebagai liabilitas pajak tangguhan, kecuali perbedaan temporer kena pajak yang berasal dari: a) pengakuan awal goodwill; atau b) pengakuan awal aset atau liabilitas dari
transaksi yang bukan kombinasi bisnis dan pada saat transaksi tidak mempengaruhi laba akuntansi atau laba kena pajak (rugi pajak).
A deferred tax liability shall be recognized for all taxable temporary differences, except to the extent that the deferred tax liability arises from:
a) the initial recognition of goodwill; or b) the initial recognition of an asset or liability
in a transaction which is not a business combination and at the time of the transaction, affects neither accounting profit nor taxable profit (tax loss).
Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer dapat dikurangkan sepanjang kemungkinan besar laba kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba dimaksud, kecuali jika aset pajak tangguhan timbul dari pengakuan awal aset atau pengakuan awal liabilitas dalam transaksi yang bukan kombinasi bisnis dan pada saat transaksi tidak mempengaruhi laba akuntansi atau laba kena pajak (rugi pajak).
A deferred tax asset shall be recognized for all deductible temporary differences to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the deductible temporary difference can be utilized, unless the deferred tax asset arises from the initial recognition of an asset or liability in a transaction that is not a business combination and at the time of the transaction affects neither accounting profit nor taxable profit (tax loss).
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015216
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 43 Paraf:
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Signifikan(Lanjutan)
2. Summary of Significant AccountingPolicies (Continued)
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan berlaku ketika aset dipulihkan atau liabilitas diselesaikan, berdasarkan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan. Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara Grup memperkirakan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tercatat aset dan liabilitasnya.
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the period when the asset is realized or the liability is settled, based on tax rates (and tax laws) that have been enacted or substantively enacted by the end of the reporting period. The measurement of deferred tax liabilities and deferred tax assets shall reflect the tax consequences that would follow from the manner in which the Group expects, at the end of the reporting period, to recover or settle the carrying amount of its assets and liabilities.
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah ulang pada akhir periode pelaporan. Grup mengurangi jumlah tercatat aset pajak tangguhan jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut. Setiap pengurangan tersebut dilakukan pembalikan atas aset pajak tangguhan hingga kemungkinan besar laba kena pajak yang tersedia jumlahnya memadai.
The carrying amount of a deferred tax asset reviewed at the end of each reporting period. The Group shall reduce the carrying amount of a deferred tax asset to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profit will be available to allow the benefit of part or all of that deferred tax asset to be utilised. Any such reduction shall be reversed to the extent that it becomes probable that sufficient taxable profit will be available.
Grup melakukan saling hapus aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan jika dan hanya jika:
a) Grup memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini; dan
b) aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama atas:
entitas kena pajak yang sama; atau entitas kena pajak yang berbeda yang
bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto, atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan, pada setiap periode masa depan dimana jumlah signifikan atas aset atau liabilitas pajak tangguhan diperkirakan untuk diselesaikan atau dipulihkan.
The Group offset deferred tax assets and deferred tax liabilities if, and only if:
a) the Group has a legally enforceable right to set off current tax assets against current tax liabilities; and
b) the deferred tax assets and the deferred tax liabilities relate to income taxes levied by the same taxation authority on either:
the same taxable entity; or different taxable entities which intend
either to settle current tax liabilities and assets on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously, in each future period in which significant amounts of deferred tax liabilities or assets are expected to be settled or recovered.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 217
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 44 Paraf:
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Signifikan(Lanjutan)
2. Summary of Significant AccountingPolicies (Continued)
Grup melakukan saling hapus atas aset pajak kini dan liabilitas pajak kini jika dan hanya jika, Grup: a) memiliki hak yang dapat dipaksakan secara
hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang diakui; dan
b) bermaksud untuk menyelesaikan dengan dasar neto atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.
The Group offset current tax assets and current tax liabilities if, and only if, the Group:a) has legally enforceable right to set off the
recognized amounts; and
b) intends either to settle on a net basis, or to realize the assets and settle liabilities simultaneously.
2.y. Imbalan Kerja 2.y. Employee Benefits Imbalan Kerja Jangka PendekImbalan kerja jangka pendek diakui ketika pekerja telah memberikan jasanya dalam suatu periode akuntansi, sebesar jumlah tidak terdiskonto dari imbalan kerja jangka pendek yang diharapkan akan dibayar sebagai imbalan atas jasa tersebut.
Short-term Employee BenefitsShor-term employee benefits are recognized when an employee has rendered service during accounting period, at the undiscounted amount of short-term employee benefits expected to be paid in exchange for that service.
Imbalan kerja jangka pendek mencakup antara lain upah, gaji, bonus dan insentif.
Short term employee benefits include such as wages, salaries, bonus and incentive.
Imbalan PascakerjaImbalan pascakerja seperti pensiun, uang pisah dan uang penghargaan masa kerja dihitung berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan No.13/2003 (”UU 13/2003”).
Post-employment BenefitsPost-employment benefits such as retirement, severance and service payments are calculated based on Labor Law No. 13/2003 (“Law 13/2003”).
Grup mengakui jumlah liabilitas imbalan pasti neto sebesar nilai kini kewajiban imbalan pasti pada akhir periode pelaporan dikurangi nilai wajar aset program yang dihitung oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode Projected Unit Credit. Nilai kini kewajiban imbalan imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan imbalan tersebut.
The Group recognizes the amount of the net defined benefit liability at the present value of the defined benefit obligation at the end of the reporting period less the fair value of plan assets which calculated by independent actuaries using the Projected Unit Credit method. Present value benefit obligation determine by discounting the benefit.
Grup mencatat tidak hanya kewajiban hukum berdasarkan persyaratan formal program imbalan pasti, tetapi juga kewajiban konstruktif yang timbul dari praktif informal entitas.
The Group account not only for its legal obligation under the formal terms of a defined benefit plan, but also for any constructive obligation that arises from the entityʼs informal practices.
Biaya jasa kini, biaya jasa lalu dan keuntungan atau kerugian atas penyelesaian, serta bunga neto atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto diakui dalam laba rugi.
Current service cost, past service cost and gain or loss on settlement, and net interets on the net defined benefit liability (asset) are recognized in profit and loss.
Pengukuran kembali atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto yang terdiri dari keuntungan dan kerugian aktuarial, imbal hasil atas aset program dan setiap perubahan dampak batas atas aset diakui sebagai penghasilan komprehensif lain.
The remeasurement of the net defined benefit liability (assets) comprises actuarial gains and losses,the return on plan assets, and any change in effect of the asset ceiling are recognized in other comprehensive income.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015218
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 45 Paraf:
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Signifikan(Lanjutan)
2. Summary of Significant AccountingPolicies (Continued)
Grup mengakui jumlah beban dan liabilitas atas iuran terutang kepada program iuran pasti, ketika pekerja telah memberikan jasa kepada entitas selama suatu periode. Jumlah yang diakui sebagai beban pada tahun 2015 adalah Rp5.843.
Group recognizes an expense and a liability for contribution payable to a defined contribution plan, when an employee has rendered service to the entity during a period. The amount charges as expenses in 2015 is Rp5,843.
PesangonGrup mengakui pesangon sebagai liabilitas dan beban pada tanggal yang lebih awal di antara:
a) Ketika Grup tidak dapat lagi menarik tawaran atas imbalan tersebut; dan
b) Ketika Group mengakui biaya untuk restrukturisasi yang berada dalam ruang lingkup PSAK No. 57 dan melibatkan pembayaran pesangon.
Termination BenefitsThe Group recognizes a liability and expense for termination benefits at the earlier of the following dates: (a) When the Group can no longer withdraw
the offer of those benefits; and (b) When the Group recognizes costs for a
restructuring that is within the scope of PSAK No. 57 and involves payment of termination benefits.
Grup mengukur pesangon pada saat pengakuan awal, dan mengukur dan mengakui perubahan selanjutnya, sesuai dengan sifat imbalan kerja.
The Group measures termination benefits on initial recognition, and measures and recognizes subsequent changes, in accordance with the nature of the employee benefits.
2.z. Sumber Ketidakpastian Estimasi dan Pertimbangan Akuntansi yang Penting
2.z. Source of Estimation Uncertainty and Critical Accounting Judgements
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari aset dan liabilitas, dan pengungkapan aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan konsolidasian serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan.
The preparation of consolidated financial statements requires management to make judgement estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities, disclosures of contingent assets and liabilities at the date of the consolidated financial statements and the reported amounts of revenues and expenses during the reporting period.
Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat pada aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya.
Uncertainty about these assumptions and estimates could result in a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next reporting period.
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada akhir periode pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya, diungkapkan dibawah ini.
The main assumption of the future and the other major source of estimation uncertainty at the end of the reporting period that have a significant risk of material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities for the year, disclosed below.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 219
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 46 Paraf:
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Signifikan(Lanjutan)
2. Summary of Significant AccountingPolicies (Continued)
Grup mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan, mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi diluar kendali Perusahaan. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
Group bases its estimates on assumptions and parameters that are available at the time the financial statements are prepared. And assumptions about the future development of the situation, may change due to market changes or circumstances beyond the control of the Company. The changes are reflected in the related assumptions at the time of the occurrence.
Estimasi dan Asumsi Akuntansi yang Penting Accounting Estimates and Assumptions Estimasi Umur ManfaatGrup melakukan penelahaan berkala atas masa manfaat ekonomis aset tetap dan aset takberwujud berdasarkan faktor-faktor seperti kondisi teknis dan perkembangan teknologi di masa depan. Hasil operasi di masa depan akan dipengaruhi secara material oleh perubahan estimasi ini yang diakibatkan oleh perubahan faktor yang telah disebutkan di atas.
Estimated Useful LivesGroup intangible assets based on factors such as the condition of technical and technological developments in the future. Future operating results will be materially affected by the estimation changes caused by changes in factors mentioned above.
Grup melakukan penelaahan berkala atas masa manfaat peralatan berdasarkan faktor-faktor seperti perubahan teknologi dan potensi keuntungan yang diperoleh dari penggunaan peralatan tersebut. Kondisi ini dapat menyebabkan Perusahaan dan entitas anak melakukan penurunan maupun penghapusan aset tetap apabila peralatan tersebut sudah usang seiring dengan perkembangan teknologi. Jumlah tercatat aset tetap dan aset takberwujud disajikan pada Catatan 18 dan 12.
Group performs periodic review over the useful life of the equipment based on factors such as changes in technology and the potential benefits arising from the use of such equipment. This condition can cause a decrease or elimination of the The Company and subsidiaries property, plant and equipment if the equipment is obsolete due to technological developments The carrying amount of fixed assets and intangible assets are disclosed in Notes 18 and 12.
Imbalan Pascakerja Employment BenefitsImbalan pascakerja seperti pensiun, uang pisah dan uang penghargaan masa kerja dihitung berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan No.13/2003 (”UU 13/2003”).
Post-employment benefits such as retirement, severance and service payments arecalculated based on Labor Law No. 13/2003 (“Law 13/2003”).
Penentuan liabilitas imbalan pascakerja Grup bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Grup yang memiliki pengaruh lebih dari 10% kewajiban imbalan pasti, ditangguhkan dan diamortisasi secara garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan.
The determination of Groupʼs post-employment benefits liabilities is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include, among others, discount rates, annual salary increase rate, annual employee turn-over rate, disability rate, retirement age and mortality rate. Actual results that differ from PT NK assumptions which effects are more than 10% of the defined benefit obligations are deffered and being amortized on a straight-line basis over the expected average remaining service years of the qualified employees.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015220
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 47 Paraf:
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Signifikan(Lanjutan)
2. Summary of Significant AccountingPolicies (Continued)
Biaya jasa kini, biaya jasa lalu dan keuntungan atau kerugian atas penyelesaian, serta bunga neto atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto diakui dalam laba rugi.
Current service cost, past service cost and gain or loss on settlement, and net interets on the net defined benefit liability (asset) are recognized in profit and loss.
Pengukuran kembali atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto yang terdiri dari keuntungan dan kerugian aktuarial, imbal hasil atas aset program dan setiap perubahan dampak batas atas aset diakui sebagai penghasilan komprehensif lain.
The remeasurement of the net defined benefit liability (assets) comprises actuarial gains and losses,the return on plan assets, and any change in effect of the asset ceiling are recognized in other comprehensive income.
Manajemen berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktuari dan perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan dapat mempengaruhi secara material liabilitas imbalan kerja dan beban imbalan kerja bersih. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 25.
Management believe that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Groupʼs or significant changes in the Groupʼs assumptions may materially affect its employee benefits liabilities and net employee benefits expense. Detailed information has been disclosed on Note 25.
Nilai Wajar Properti Investasi dan Aset Tetap Tanah
Fair Value of Investment Property and Land
Nilai wajar properti investasi dan tanahbergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh penilai independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain: tingkat diskonto, tingkat inflasi dan tingkat kenaikan pendapatan dan biaya Grup. Grup berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Grup dapat mempengaruhi secara material nilai wajar dari properti investasi. Jumlah tercatat properti investasi disajikan pada Catatan 15.
The Groupʼs fair value of investment propertyand land depends on its selection of certain assumptions used by the independent appraisal in calculation of such amounts. Those assumptions include among others, discount rate, inflation rate and revenue and cost increase rate. The Group believes that its assumptions are reasonable and appropriate and significant differences in the Groupʼs assumptions may materially affect the valuation of its investment property. The carrying amount has been disclosed on Note 15.
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Piutang Usaha
Allowance for Impairment Losses on Accounts Receivable
Grup mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Grup mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit, untuk mencatat provisi spesifik atas jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima olehGrup. Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dandisesuaikan jika tambahan informasi yangditerima mempengaruhi jumlah cadangan kerugian penurunan nilai piutang usaha.
The Group evaluates specific accounts where it has information that certain customers areunable to meet their financial obligations. In these cases, the Group uses judgment, based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the customer and the customerʼs current credit status, to record specific provisions for customers against amounts due to reduce its receivable amounts that the Group expects to collect. Thesespecific provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amounts of allowance for impairment losses on trade receivables
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 221
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 48 Paraf:
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Signifikan(Lanjutan)
2. Summary of Significant AccountingPolicies (Continued)
Pertimbangan dalam Penentuan Kebijakan Akuntansi
Judgement in Applying the Accounting Policies
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Grup yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:
The following judgments are made by management in the process of applying the Groupʼs accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements:
Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Classification of Financial Assets and LiabilitiesGrup menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2014) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuaidengan kebijakan akuntansi Grup.
Group determines the classifications of certainassets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55 (Revised 2014). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for inaccordance with Groupʼs accounting policies.
2.aa.Laba Per Saham 2.aa.Earnings Per Share Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba atau rugi yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham biasa entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar dalam suatu periode.
Basic earnings per share is computed by dividing the profit or loss attributable to ordinary equity holders of the parent entity by the weighted average number of ordinary shares outstanding during the period.
Untuk tujuan penghitungan laba per saham dilusian, Grup menyesuaikan laba atau rugi yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham biasa entitas induk dan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar, atas dampak dari seluruh instrument berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif. Jumlah rata-rata tertimbang saham beredar masing-masing sebesar 1.996.688 dan 1.996.688 (nilai penuh) untuk periode 31 Desember 2015 dan 2014.
For the purpose of calculationg diluted earnings per share, the Group shall adjust profit or loss attributable to ordinary equity holders of the parent entity, and the weighted average number of shares outstanding, for the effect of all dilutive potential ordinary shares. The numbers of weighted average shares outstanding are 1,996,688 and 1.996.688 (full amount) as of December 31, 2015 and 2014respectively.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015222
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 49 Paraf:
3. Kas dan Setara Kas 3. Cash and Cash Equivalents
2015 2014Rp Rp
1,552 2,021
Pihak Berelasi Related PartiesRupiah
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 94,075 76,381 PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkPT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 59,110 1,276 PT Bank Tabungan Negara (Persero) TbkPT Bank Mandiri (Persero) Tbk 27,307 25,513 PT Bank Mandiri (Persero) TbkPT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 8,451 3,492 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
3 64 Other (each below Rp 1,000)US Dollar
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1.000) 20,604 55 Other (each below Rp 1,000)Jumlah Pihak Berelasi 209,550 106,781 Total Related PartiesPihak Ketiga Third Parties
Rupiah18,960 5,151 PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1.000) 9,388 5,873 Other (each below Rp 1,000)Jumlah Bank - Pihak Ketiga 28,348 11,024 Total Banks - Third Parties
237,898 117,805
Pihak Berelasi Related Parties
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 1,039,230 431,491 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) TbkPT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 17,823 23,671 PT Bank Tabungan Negara (Persero) TbkPT Bank Mandiri (Persero) Tbk 1,628 3,000 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Jumlah Pihak Berelasi 1,058,681 458,162 Total Related Parties
Pihak Ketiga Third PartiesRupiahPT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk 604,000 35,642 PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten TbkPT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk 177,791 84,134 PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional TbkPT Bank Mega Tbk 122,250 14,772 PT Bank Mega TbkPT Bank Bukopin Tbk 94,484 105,135 PT Bank Bukopin TbkPT Bank Victoria International Tbk 25,000 50,000 PT Bank Victoria International TbkPT Bank International Indonesia Tbk 21,133 -- PT Bank International Indonesia TbkPT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah 2,100 -- PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional SyariahPT Bank Kesejahteraan Ekonomi 2,000 -- PT Bank Kesejahteraan EkonomiPT Bank CIMB Niaga Tbk -- 4,234 PT Bank CIMB Niaga TbkPT Bank Permata Tbk -- 62,147 PT Bank Permata TbkPT Bank Victoria Syariah -- 1,100 PT Bank Victoria Syariah
Jumlah Pihak Ketiga 1,048,758 357,164 Total Third Parties2,107,439 815,3262,346,889 935,152
Deposito Berjangka Time Deposits
Rupiah Rupiah
Rupiah
Jumlah Deposito Berjangka Total Time DepositsJumlah Kas dan Setara Kas Total Cash and Cash Equivalents
Jumlah Bank Total Cash in Banks
RupiahPT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk
Dolar Amerika Serikat
Kas Cash on HandBank Cash in Banks
Rupiah
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1.000)
Tingkat Suku Bunga Deposito per Tahun 5,00% - 9,5% 3,2% - 11,5% Interest Rate on Time Deposit per AnnumTingkat Nisbah Bagi Hasil (setara tingkat suku bunga) 10% 10% Profit Sharing Rate (equivalent interest rate)Jangka Waktu 1 - 3 bulan/months 1 - 3 bulan/months Maturity Period
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 223
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 50 Paraf:
4. Aset Keuangan Diperdagangkan 4. Held for Trading Financial Assets
2015 2014Rp Rp
Aset Keuangan Diperdagangkan: Financial Assets Held for Trading:Pihak Berelasi/Related Parties Related Parties
Secured Promissory Notes PT Boma Bisma Indra (Persero) 67,829 67,829 Secured Promissory Notes PT Boma Bisma Indra (Persero)Secured Promissory Notes PT Survai Udara Penas (Persero) 58,230 54,230 Secured Promissory Notes PT Survai Udara Penas (Persero)(Penurunan Nilai Secured Promissory Notes PT Survai Udara Penas (Persero)) (58,230) -- Impairment Secured Promissory Notes PT Survai Udara Penas (Persero)Secured Promissory Notes PT Istaka Karya (Persero) 43,200 1,765 Secured Promissory Notes PT Istaka Karya (Persero)Secured Promissory Notes PT Industri Sandang Nusantara (Persero) -- 4,106 Secured Promissory Notes PT Industri Sandang Nusantara (Persero)Jumlah Pihak Berelasi 111,029 127,930 Total Related Parties
Pihak Ketiga Third PartiesSaham 71,394 71,188 SharesSecured Promissory Notes PT Tuban Petrochemical Industries 23,000 28,750 Secured Promissory Notes PT Tuban Petro Petrochemical IndustriesObligasi -- 36,145 BondsJumlah Pihak Ketiga 94,394 136,083 Total Third Parties
Jumlah 205,423 264,013 Total
Pada tanggal 2 Juli 2015, 7 Oktober 2015 dan 11 November 2015 telah dilakukan penjualan atas Obligasi yang tercatat per 31 Desember 2015 sebesar Rp36.145 sebagai berikut: 1. Obligasi Berkelanjutan I FIF Tahap II tahun 2013
dijual pada tanggal 20 Juli 2015, nilai perolehan Rp9.730 dengan harga jual Rp9.945.
2. Obligasi Negara Seri FR 0063 dijual tanggal 7 Oktober 2015, nilai perolehan Rp8.668 dengan harga jual Rp8.363.
3. Obligasi Negara Seri FR 0063 dijual tanggal 11 November 2015, nilai perolehan Rp8.668 dengan harga jual Rp8.363.
4. Obligasi Negara Seri FR 0059 dijual tanggal 11 November 2015, nilai perolehan Rp9.079. dengan harga jual Rp8.750.
On July 2, 2015, October 7, 2015 and November 11, 2015 the sales of Bonds has been done which was recorded on December 31, 2015 amounting to Rp36,145 as follows: 1. Obligasi Berkelanjutan I FIF Tahap II tahun
2013 sold on July 20, 2015, acquisition value Rp9,730 with sales price Rp9,945.
2. Obligasi Negara Seri FR 0063 sold on October 1, 2015 , acquisition value Rp8,668 with sales price Rp8,363.
3. Obligasi Negara Seri FR 0063 sold on November 11, 2015 acquisition value Rp8,668 with sales price Rp8,363.
4. Obligasi Negara Seri FR 0059 sold on on November 11, 2015 acquisition value Rp9,079 with sales price Rp8,750.
Terkait dengan tugas Perusahaan dalam melakukan penyehatan BUMN, Perusahaan telah memberikan pinjaman kepada beberapa BUMN melalui perjanjian penerbitan Secured Promissorry Notes (SPN) yang diperdagangkan, yaitu:
In relation to the Companyʼs task in terms of revitalizing SOEʼs, the Company has granted theloan by issuing agreement of Secured Promisorry Notes (SPN) which are held for trading, as follow:
a. SPN PT Boma Bisma Indra (Persero) • Pada tanggal 28 Desember 2012, Perusahaan
menandatangani Perjanjian Penerbitan SPN dengan PT Boma Bisma Indra (Persero) (PT BBI) Sertifikat SPN III sebesar Rp31.810 dengan tingkat suku bunga 12% dan jatuh tempo pada tanggal 31 Januari 2014 dan tidak diperpanjang.PT BBI tidak sanggup membayar SPN tersebut sehingga pembayaran akan dilakukan dengan penjualan aset yang dimiliki oleh PT BBI.
a. SPN PT Boma Bisma Indra (Persero) • On December 28, 2012, the Company signed
an Agreement of SPN Issuance with PT Boma Bisma Indra (Persero) (PT BBI) SPN Certificate III amounting to Rp31,810, with interest rate of 12% per annum and mature on January 31, 2014 and was not extended. PT BBI was unable to pay the SPN so that payments will be made by the sale of asset PT BBI.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015224
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 51 Paraf:
4. Aset Keuangan Diperdagangkan (Lanjutan) 4. Held for Trading Financial Assets (Continued)
• Pada tanggal 7 Februari dan 15 April 2014, Perusahaan menandatangani Perjanjian Penerbitan SPN dengan PT BBI Sertifikat SPN V dan VI, masing-masing sebesar Rp2.519, Rp3.005, dengan tingkat suku bunga 14% per tahun dan jatuh tempo pada tanggal 8 Februari dan 8 Juli 2014. PT BBI tidak sanggup membayar SPN tersebut sehingga pembayaran akan dilakukan dengan penjualan aset yang dimilik oleh PT BBI.
• On February 7 and April 15, 2014, The Company signed an Agreement of SPNissuance with PT BBI SPN CertificateV and VI amounting to Rp2,519, Rp3,005, respectively, with interest rate of 14% per annum and mature on February 8 and July 8, 2014 and was notextended. PT BBI was unable to pay the SPN so that payments will be made by the sale of asset PT BBI.
• Pada tanggal 2 dan 28 September 2013, Perusahaan menandatangani Perjanjian Penerbitan SPN dengan PT BBI Sertifikat SPN IV, masing-masing sebesar Rp7.194 dan Rp1.469, dengan tingkat suku bunga 12% per tahun dan jatuh tempo pada tanggal 31 Januari 2014 dan tidak diperpanjang. PT BBI tidak sanggup membayar SPN tersebut sehingga pembayaran akan dilakukan dengan penjualan aset yang dimiliki oleh PT BBI.
• On September 2 and 28, 2013, the Company signed an Agreement of SPN Issuance withPT BBI SPN Certificate IV amounting toRp7,194 and Rp1,469 respectively, with interest rate of 12% per annum and mature on January 31, 2014 and was not extended. PT BBI was unable to pay the SPN so that payments will be made by the sale of asset PT BBI.
• Pada tanggal 11, 24 Oktober, 15 November, 2, 13 dan 20 Desember 2013 Perusahaan menandatangani Perjanjian Penerbitan SPN dengan PT BBI Sertifikat SPN V, masing-masing sebesar Rp3.170, Rp5.056, Rp814, Rp2.607, Rp4.187 dan Rp1.233 dengan tingkat suku bunga 14% per tahun dan jatuh tempo pada tanggal 8 Februari 2015. Belum ada pembayaran sampai dengan penerbitan laporan keuangan.
• On October 11, 24, November 15, December 2, 13 and 20, 2013, the Company signed an Agreement of SPN Issuance with PT BBI SPN Certificate V amounting to Rp3,170, Rp5,056, Rp814, Rp2,607, Rp4,187 and Rp1,233, respectively, with interest rate of 14% per annum and mature on February 8, 2015. There is no payment until the issuance of the financial statement.
• Pada tanggal 11, 24 Oktober, 15 November, 2, 13 dan 20 Desember 2013 Perusahaan menandatangani Perjanjian Penerbitan SPN dengan PT BBI Sertifikat SPN VI, masing-masing sebesar Rp903, Rp1.895, Rp3.003, Rp1.237, Rp786 dan Rp259 dengan tingkat suku bunga 14% per tahun dan jatuh tempo pada tanggal 8 Juni 2014 dan tidak diperpanjang. Pada tanggal 30 April 2014, PT BBI telah melakukan pelunasan SPN VI sebesar Rp3.318. PT BBI tidak sanggup membayar SPN tersebut sehingga pembayaran akan dilakukan dengan penjualan aset yang dimilik oleh PT BBI.
• On October 11, 24, on November 15, on December 2, 13 and 20, 2013, the Company signed an an Agreement of SPN Issuance with PT BBI SPN Certificate VI, amounting to Rp903, Rp1,895, Rp3,003, Rp1,237, Rp786 and Rp259, respectively, with interest rate of 14% per annum and mature on June 8, 2014 was notextended. On April 30, 2014, PT BBI has paid the SPN VI amounting to Rp 3,318. PT BBI was unable to pay the SPN so that payments will be made by the sale of asset PT BBI.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 225
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 52 Paraf:
4. Aset Keuangan Diperdagangkan (Lanjutan) 4. Held for Trading Financial Assets(Continued)
• Pada tanggal 31 Desember 2015, Perusahaan menandatangani Perjanjian Pendahuluan No. PJ-02/PPA/1215 dengan PT BBI yang merupakan dasar atas pelaksanaan utang PT BBI kepada Perusahaan. Perjanjian pendahuluan ini merupakan bentuk komitmen dari PT BBI untuk melakukan restrukturisasi utang kepada Perusahaan dan menjalankan serta merealisasikan hasil kesepakatan antara pihak.
• On December 31, 2015, the Company signed a Preliminary Agreement No. PJ-02/PPA/1215with PT BBI which is the basis for the implementation of PT BBIʼs debt to the PPA and implement and realize the result of agreement between the parties.
b. SPN PT Survai Udara Penas (Persero) • Pada tanggal 29 November 2012, 28 Februari dan
3 April 2013 Perusahaan menandatangani Perjanjian Penerbitan SPN dengan PT Survai Udara Penas (Persero) (PT Penas) Sertifikat PN I, masing-masing sebesar Rp5.000, Rp4.340 dan Rp15.038 dengan tingkat suku bunga 12% per tahun dan jatuh tempo pada tanggal 22 November 2014. PT Penas sedang dalam proses akuisisi menjadi anak Perusahaan sehingga Perusahaan belum melakukan pengambilan aset PT Penas.
b. SPN PT Survai Udara Penas (Persero) • On November 29, 2012, February 28 and April
3, 2013, The Company signed an Agreement of SPN issuance with PT Survai Udara Penas (Persero) (PT Penas) PN I Certificate, amounting to Rp5,000, Rp4,340 and Rp15,038, respectively, with interest rate of 12% per annum and mature on November 22, 2014. PT Penas is in the process of acquisition became a subsidiary in which the Company has not made decision to asset PT Penas.
• Pada tanggal 20 September dan 23 Desember 2013 Perusahaan menandatangani Perjanjian Penerbitan SPN dengan PT Penas Sertifikat PN II, masing-masing sebesar Rp23.856 dan Rp1.759 dengan tingkat suku bunga 12% per tahun dan jatuh tempo pada tanggal 22 November 2014. PT Penas sedang dalam proses akuisisi menjadi anak Perusahaan sehingga Perusahaan belum melakukan pengambilan aset PT Penas.
• On September 20 and December 23, 2013, The Company signed an Agreement of SPN with PT Survai Udara Penas (Persero) (PT Penas) PN II Certificate, amounting to Rp23,856 and Rp1,759, respectively, with interest rate of 12% per annum and mature on November 22, 2014. PT Penas is in the process of acquisition became a subsidiary in which the Company has not made decision to asset PT Penas.
• Pada tanggal 30 Januari, 14 April, 5 dan 28 Mei 2014, Perusahaan menandatangani Perjanjian Penerbitan SPN dengan PT Survai Udara Penas (Persero) (PT Penas) Sertifikat SPN I dan II, masing-masing sebesar Rp622, Rp1.992, Rp944 dan Rp677, dengan tingkat suku bunga 12% per tahun dan jatuh tempo pada tanggal 22 November 2014. PT Penas sedang dalam proses akuisisi menjadi anak Perusahaan sehingga Perusahaan belum melakukan pengambilan aset PT Penas.
• On January 30, April 14, May 5 and 28, 2014, The Company signed an Agreement of SPN issuance with PT Survai Udara Penas (Persero) (PT Penas) SPN Certificate I and II amounting to Rp622, Rp1,992, Rp944 and Rp677 respectively, with interest rate of 12% per annum and mature on November 22, 2014. PT Penas is in the process of acquisition became a subsidiary in which the Company has not made decision to asset PT Penas.
• Pada tanggal 20 Agustus 2015, Perusahaan menandatangani Perjanjian Penerbitan SPN dengan PT Survai Udara Penas (Persero) (PT Penas) Sertifikat PN Seri A sebesar Rp3.168 dengan tingkat suku bunga 12% per tahun dan jatuh tempo pada tanggal 19 Agustus 2016.
• On August 20, 2015, The Company signed an Agreement of SPN issuance with PT Survai Udara Penas (Persero) (PT Penas) SPN Series A amounting to Rp3,168, with interest rate of 12% per annum and mature on August 19, 2016.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015226
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 53 Paraf:
4. Aset Keuangan Diperdagangkan (Lanjutan) 4. Held for Trading Financial Assets(Continued)
c. SPN PT Istaka Karya (Persero) • Pada tanggal 30 September 2013 dan
23 Desember 2013 Perusahaan menandatangani Perjanjian Penerbitan SPN I dan II dengan PT Istaka Karya (Persero) (PT Istaka Karya) Sertifikat SPN, masing-masing sebesar Rp13.500 dan Rp3.000 dengan tingkat suku bunga 12% per tahun dan jatuh tempo pada tanggal 30 Maret 2015 dan 23 Juni 2015.
c. SPN PT Istaka Karya (Persero) • On September 30 and December 23, 2013, The
Company signed an Agreement of SPN I and IIissuance with PT Istaka Karya (Persero) (PT Istaka Karya) SPN certificate, amounting to Rp13,500 and Rp3,000, respectively with interest rate of 12% per annum and mature on March 30, 2015 and June 23, 2015.
• Pada tanggal 31 Juli 2014, 31 Agustus 2014, 30 September 2014, 31 Oktober 2014, 30 Nopember 2014 dan 31 Desember 2014, PT Istaka Karya telah melakukan pelunasan SPN I dan II sebesar Rp14.375.
• On July 31, 2014, August 31, 2014, September 30, 2014, October 31, 2014, November 30, 2014 and December 31, 2014, PT Istaka Karya has paid the SPN I and II amounting to Rp14,375.
• Pada tanggal 22 Januari 2015, 20 Februari 2015, 25 Maret 2015 dan 26 April 2015, PT Istaka Karya telah melakukan pelunasan SPN II sebesar Rp538, Rp643, Rp581 dan Rp363.
• On January 22, 2015, February 20, 2015, March 25, 2015 and April 26, 2015, PT Istaka Karya has paid the SPN II amounting to Rp538, Rp643, Rp581 and Rp363.
• Pada tanggal 9 April 2015, 12 Mei 2015 dan 30 Juni 2015, Perusahaan menandatangani Perjanjian Penerbitan SPN dengan PT Istaka Karya (Persero) Sertifikat SPN I masing-masing sebesar Rp3.000, Rp6.000 dan Rp1.500 dengan tingkat suku bunga 14% per tahun dan jatuh tempo pada tanggal 24 Maret 2017.
• On April 9, 2015, May 12, 2015 and June 30, 2015, the Company signed an Agreement of SPN issuance with PT Istaka Karya (Persero) (PT Istaka Karya) SPN I certificate, amounting to Rp3,000, Rp6,000 and Rp1,500, respectively,with interest rate of 14% per annum and mature on March 24, 2017.
• Pada tanggal 9 April 2015 dan 12 Mei 2015, Perusahaan menandatangani Perjanjian Penerbitan SPN II dengan PT Istaka Karya (Persero) Sertifikat SPN II masing-masing sebesar Rp750 dan Rp1.500 dengan tingkat suku bunga 14% per tahun dan jatuh tempo pada tanggal 24 Maret 2017.
• On April 9, 2015 and May 12, 2015 the Company signed an Agreement of SPN IIissuance with PT Istaka Karya (Persero) SPN IIcertificate, amounting to Rp750 and Rp1,500, respectively, with interest rate of 14% per annum and mature on March 24, 2017.
• Pada tanggal 9 April 2015 dan 12 Mei 2015, Perusahaan menandatangani Perjanjian Penerbitan SPN III dengan PT Istaka Karya (Persero) Sertifikat SPN III masing-masing sebesar Rp750 dan Rp1.500 dengan tingkat suku bunga 14% per tahun dan jatuh tempo pada tanggal 24 Maret 2017.
• On April 9, 2015 and May 12, 2015, the Company signed an Agreement of SPN IIIissuance with PT Istaka Karya (Persero) SPN IIIcertificate, amounting to Rp750, Rp1,500, respectively, with interest rate of 14% per annum and mature on March 24, 2017.
• Pada tanggal 9 April 2015, 30 Juni 2015 dan 28 Agustus 2015, Perusahaan menandatangani Perjanjian Penerbitan SPN IV dengan PT Istaka Karya (Persero) Sertifikat SPN IV masing-masing sebesar Rp2.200, Rp3.000 dan Rp500 dengan tingkat suku bunga 14% per tahun dan jatuh tempo pada tanggal 24 Maret 2017.
• On April 9, 2015, June 30, 2015 and August 28, 2015, the Company signed an Agreement of SPN IV issuance with PT Istaka Karya (Persero) SPN IV certificate, amounting to Rp2,200, Rp3,000 and Rp500, respectively, with interest rate of 14% per annum and mature on March 24, 2017.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 227
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 54 Paraf:
4. Aset Keuangan Diperdagangkan (Lanjutan) 4. Held for Trading Financial Assets(Continued)
• Pada tanggal 28 Agustus 2015, Perusahaan menandatangani Perjanjian Penerbitan SPN Vdengan PT Istaka Karya (Persero) Sertifikat SPN V sebesar Rp5.000 dengan tingkat suku bunga 14% per tahun dan jatuh tempo pada tanggal 24 Maret 2017.
• On August 28, 2015, the Company signed an Agreement of SPN V issuance with PT Istaka Karya (Persero) SPN V certificate, amounting to Rp5,000 with interest rate of 14% per annum and mature on March 24, 2017.
• Pada tanggal 2 September 2015, PT Istaka Karya melakukan penarikan SPN V sebesar Rp10.000.
• On September 2, 2015, PT Istaka Karya has withdrawal the SPN V amounting to Rp10,000.
• Pada tanggal 15 September 2015, PT Istaka Karya melakukan penarikan SPN II sebesar Rp750 dan 15 Oktober 2015, PT Istaka Karya telah melakukan pelunasan SPN II sebesar Rp500.
• On September 15, 2015, PT Istaka Karya has withdrawn the SPN II amounting to Rp750 and on October 15, 2015 has paid the SPN II amounting to Rp500.
• Pada tanggal 18 September 2015, 29 September 2015, 9 Oktober 2015, 13 November 2015, 23 Oktober 2015, PT Istaka Karya melakukan penarikan SPN VI sebesar Rp3.000, Rp1.500, Rp1.500, Rp1.500, Rp2.500. Sedangkan pada tanggal 30 November 2015, 21 Desember 2015, dan 31 Desember 2015 PT Istaka Karya telah melakukan pelunasan SPN VI sebesar Rp2.000, Rp6.000 dan Rp 2.000.
• On September 18, 2015, September 29, 2015, October 9, 2015, November 13, 2015, October 23, 2015, PT Istaka Karya has withdrawn the SPN VI amounting to Rp3,000, Rp1,500, Rp1,500, Rp1,500, Rp2,500. While on November 30, 2015, December 21, 2015, and December 31, 2015 PT Istaka Karya has paid the SPN VI amounting to Rp2,000, Rp6,000 and Rp2,000.
• Pada tanggal 15 September 2015, PT Istaka Karya melakukan penarikan SPN III sebesar Rp750 dan 15 Oktober 2015, PT Istaka Karya telah melakukan pelunasan SPN III sebesar Rp500.
• On September 15, 2015 , PT Istaka Karya has withdrawn the SPN III amounting to Rp750 and on October 15, 2015 PT Istaka Karya has paid the SPN III amounting to Rp500
• Pada tanggal 25 September 2015, 15 Oktober 2015 dan 19 November 2015, PT Istaka Karya telah melakukan pelunasan SPN I sebesar Rp1.000, Rp1.000 dan Rp1.000.
• On September 25, 2015, October 15, 2015 and November 19, 2015, PT Istaka Karya has paid the SPN I amounting to Rp1,000, Rp1,000 and Rp1,000.
• Pada tanggal 30 September 2015, PT Istaka Karya telah melakukan penarikan SPN VII sebesar Rp3.200, dan pada tanggal 29 Desember 2015, PT Istaka Karya melakukan pelunasan SPN VII sebesar Rp3.200.
• On September 30, 2015, PT Istaka Karya has withdrawn SPN VII amounting to Rp3,200 and on September 29, 2015, PT Istaka Karya has paid SPN VII amounting to Rp3,200
• Pada tanggal 8 Oktober 2015, 4 Desember 2015 PT Istaka Karya telah melakukan penarikan SPN VIII sebesar Rp5.000 dan Rp6.000.
• On October 8, 2015 , December 4, 2015, PT Istaka Karya has withdrawn SPN VIII amounting to Rp5,000 and Rp6,000.
• Pada tanggal 7 Desember 2015, PT Istaka Karya telah melakukan pelunasan SPN IV sebesar Rp1.000.
• On December 7, 2015, PT Istaka Karya has paid SPN IV amounting to Rp1,000
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015228
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 55 Paraf:
4. Aset Keuangan Diperdagangkan (Lanjutan) 4. Held for Trading Financial Assets (Continued)
d. SPN PT Industri Sandang Nusantara (Persero) • Pada tanggal 30 Oktober 2014, Perusahaan
menandatangani Perjanjian Penerbitan SPN dengan PT Industri Sandang Nusantara (Persero) (PT ISN) Sertifikat SPN I sebesar Rp4.106, dengan tingkat suku bunga 14% per tahun dan jatuh tempo pada tanggal 15 Oktober 2015.
d. SPN PT Industri Sandang Nusantara (Persero)
• On October 30, 2014 The Company signed anAgreement of SPN issuance with PT Industri Sandang Nusantara (Persero) (PT ISN) SPN Certificate I amounting to Rp4,106 respectively, with interest rate of 14% per annum and mature on October 15, 2015.
• Pada tanggal 2 April 2015, PT Industri Sandang Nusantara (Persero) telah melakukan pelunasan fasilitas SPN dengan total pembayaran sebesar Rp4.373 yang terdiri dari pinjaman pokok sebesar Rp4.106 bunga (termasuk pajak) sebesar Rp246dan biaya penerbitan SPN sebesar Rp21. PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) sudah menyelesaikan proses pelepasan hak tanggungan atas aset Patal Lawang yang menjadi jaminan fasilitas SPN tersebut.
• On April 2, 2015, PT Industri Sandang Nusantara (Persero) has settled the SPN facilities with a total payment of Rp4,373 which consists of principal amount of Rp4,106 interest (including tax) of Rp 246 and SPN issuance cost of Rp21. PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) has completed the process of releasing a security interest on the assets that serve as collateral Patal Lawang the SPN facility.
e. SPN PT Tuban Petrochemical Industries • Pada tanggal 1, 22, 24 Oktober dan 20,
22 November 2014, Perusahaan menandatangani Perjanjian Penerbitan SPN dengan PT Tuban Petrochemical Industries (PT Tuban Petro) Sertifikat SPN I,II,III, IV dan V masing-masing sebesar Rp3.225, Rp2.525, Rp11.767, Rp5.905 dan Rp5.328, dengan tingkat suku bunga 11% per tahun dan jatuh tempo pada tanggal 30 Juni 2015 untuk SPN I dan II, dan 29 Januari 2016 untuk SPN III, IV dan V.
e. SPN PT Tuban Petrochemical Industries • On October 1, 22, 24 and November 20, 22,
2014, The Company signed an Agreement of SPN issuance with PT Tuban Petrochemical Industries (PT Tuban Petro) SPN Certificate I, II, III, IV and V amounting to Rp3,225, Rp2,525, Rp11,767, Rp5,905 and Rp5,328 respectively, with interest rate of 11% per annum and mature on June 30, 2015 for SPN I and II, and January 29, 2016 for SPN III, IV and V.
• Pada tanggal 30 Juni 2015, SPN tersebut diperpanjang sampai dengan 29 Januari 2016.
• On June 30, 2015, the SPN has been extended until January 29, 2016.
• Pada tanggal 26 Juni 2015, PT Tuban Petro telah melakukan pelunasan SPN I dan II sebesar Rp5.750.
• On June 26, 2015, PT Tuban Petro has paid SPN I and II amounting to Rp5,750.
Investasi pada saham dilakukan pada saham-saham yang sebagian besar termasuk dalam kelompok LQ 45.
Investment in shares was made on shares that mainly included in the group of LQ 45.
Investasi pada obligasi merupakan pembelian obligasi yang berdasarkan peringkat Pefindo minimal AA.
Investments on bonds represent the purchase of bonds according to AA minimum of Pefindo rating.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 229
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 56 Paraf:
5. Piutang Usaha 5. Accounts Receivable
2015 2014Rp Rp
Pihak Berelasi Related PartiesTagihan Anjak Piutang - Bersih 44,897 34,010 Factoring Receivables - NetPiutang Sewa Pembiayaan - Bersih 79,155 60,279 Financial Lease Receivables - NetPiutang Pembiayaan Konsumen - Bersih 4,515 13,250 Consumer Finance Receivables - NetPiutang Hasil Investasi Surat Berharga 16,941 15,571 Investment Income on Securities ReceivablesPiutang Jasa Konstruksi 17,326 16,558 Construction Services ReceivablePiutang Advisory 4,996 5,923 Advisory Receivable Talangan Biaya Pengelolaan Aset Beban Debitur 2,455 -- Asset Management Fee BailoutsLain-lain (masing-masing di bawah Rp 1.000) 4,279 -- Others (each below Rp1,000)
Jumlah Pihak Berelasi 174,564 145,591 Total Related PartiesDikurangi: Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai (9,545) (7,727) Less: Allowance for Impairment LossesJumlah Pihak Berelasi - Bersih 165,019 137,864 Total Related Parties - Net
Pihak Ketiga Third PartiesPiutang Jasa Konstruksi 195,497 119,550 Construction Services ReceivablesPiutang Sewa Pembiayaan - Bersih 213,799 131,409 Financial Lease Receivables - NetTagihan Anjak Piutang - Bersih 253,529 126,285 Factoring Receivables - NetPiutang Pembiayaan Konsumen - Bersih 27,555 16,036 Consumer Finance Receivables - NetBunga Deposito Berjangka 7,999 3,262 Interest on Time DepositsPiutang Dagang 150 -- Trade Receivable
Jumlah Pihak Ketiga 698,529 396,542 Total Third PartiesDikurangi: Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai (49,597) (47,673) Less: Allowance for Impairment LossesJumlah Pihak Ketiga - Bersih 648,932 348,869 Total Third Parties - NetJumlah - Bersih 813,951 486,733 Total - Net
Mutasi penyisihan kerugian penurunan nilai piutang adalah sebagai berikut:
The movements in allowance for impairmentlosses of receivables are as follows:
2015 2014Rp Rp
Saldo Awal Tahun (55,400) (53,892) Balance at Beginning of The YearPenambahan di Tahun Berjalan (3,742) (1,723) Addition in Current YearPemulihan / Penghapusan di Tahun Berjalan -- 215 Recovery / Write off in Current YearSaldo Akhir Periode (59,142) (55,400) Balance at Ending of The Period
Manajemen berkeyakinan bahwa jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai di atas adalah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari tidak tertagihnya piutang.
Management believes that the above allowance for impairment losses is adequate to cover possible losses that may arise from uncollectible receivable.
6. Piutang Retensi 6. Retention Receivables
Merupakan piutang retensi PT NK dengan rincian sebagai berikut:
Represents to PT NK retention receivables with the following details:
2015 2014Rp Rp
Pihak Berelasi 23,052 17,482 Related PartiesDikurangi: Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai (2,563) (1,404) Less: Allowance for Impairment of LossesJumlah Pihak Berelasi - Bersih 20,489 16,078 Total Related Parties - NetPihak Ketiga 67,360 61,823 Third PartiesDikurangi: Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai (9,842) (11,844) Less: Allowance for Impairment of LossesJumlah Pihak Ketiga - Bersih 57,518 49,979 Total Third Parties - NetJumlah - Bersih 78,007 66,057 Total - Net
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015230
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 57 Paraf:
6. Piutang Retensi (Lanjutan) 6. Retention Receivables (Continued)
Mutasi penyisihan kerugian penurunan nilai piutang adalah sebagai berikut:
The movements in allowance for impairmentlosses of receivables are as follows:
2015 2014Rp Rp
Saldo Awal Tahun (13,248) (13,212) Balance at Beginning of The YearPenambahan di Tahun Berjalan (1,375) (36) Addition in Current YearPemulihan di Tahun Berjalan 2,218 -- Recovery in Current YearSaldo Akhir Tahun (12,405) (13,248) Balance at Ending of The Year
Manajemen berkeyakinan bahwa jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai di atas adalah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari tidak tertagihnya piutang.
Management believes that the above allowance for impairment losses is adequate to cover possible losses that may arise from uncollectible receivable.
7. Pinjaman yang Diberikan – Dana TalanganKepada Pihak-pihak Berelasi
7. Loans Receivable - Bailout
2015 2014Rp Rp
Pokok Pinjaman Dana Talangan Principal Bailout LoansPT Kertas Kraft Aceh (Persero) 135,836 134,773 PT Kertas Kraft Aceh (Persero)PT Kertas Leces (Persero) 50,000 50,000 PT Kertas Leces (Persero)PT Berdikari (Persero) 19,600 -- PT Berdikari (Persero)PT Artha Bangun Pratama 7,548 1,483 PT Artha Bangun PratamaPT Survai Udara Penas (Persero) 7,121 3,231 PT Survai Udara Penas (Persero)PT Industri Sandang Nusantara (Persero) 4,590 5,000 PT Industri Sandang Nusantara (Persero)PT Djakarta Lloyd (Persero) 1,395 1,395 PT Djakarta Lloyd (Persero)PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) 351 351 PT Merpati Nusantara Airlines (Persero)Jumlah Pokok Pinjaman Dana Talangan 226,441 196,233 Total Principal Bailout Loans
Piutang Bunga Pinjaman Dana Talangan Interest Receivableon Bailout LoansPT Kertas Leces (Persero) 1,534 1,534 PT Kertas Leces (Persero)PT Survai Udara Penas (Persero) 360 360 PT Survai Udara Penas (Persero)PT Djakarta Lloyd (Persero) 73 73 PT Djakarta Lloyd (Persero)PT Artha Bangun Pratama 56 -- PT Artha Bangun PratamaJumlah Piutang Bunga Pinjaman Dana Talangan 2,023 1,967 Total Receivable on Bailout Loans InterestJumlah Pinjaman Dana Talangan 228,464 198,200 Total Bailout Loans
Dikurangi: Less:Penyisihan Penurunan Nilai Pokok Pinjaman Allowance for Impairment of Loans Receivable
PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) (351) -- PT Merpati Nusantara Airlines (Persero)PT Kertas Leces (Persero) (50,000) (50,000) PT Kertas Leces (Persero)PT Kertas Kraft Aceh (Persero) (49,617) (49,617) PT Kertas Kraft Aceh (Persero)PT Survai Udara Penas (Persero) (7,121) -- PT Survai Udara Penas(Persero)Jumlah Penyisihan Penurunan Nilai Pinjaman (107,089) (99,617) Total Allowance for Impairment of Loans
Penyisihan Penurunan Nilai Piutang Bunga Pinjaman Allowance for Impairment of Interest Receivable on LoansPT Survai Udara Penas (Persero) (360) (360) PT Survai Udara Penas (Persero)PT Kertas Leces (Persero) (1,534) (1,534) PT Kertas Leces (Persero)Jumlah Penyisihan Penurunan Nilai Piutang Bunga Pinjaman Dana Talangan (1,894) (1,894) Total Allowance for Impairment of Interest Receivable on LoansJumlah Penyisihan Penurunan Nilai Pinjaman (108,983) (101,511) Total Allowance for Impairment of Loans
Biaya Perolehan yang Belum Diamortisasi Unamortized CostPT Merpati Nusantara Airlines (Persero) (6) (6) PT Merpati Nusantara Airlines (Persero)Jumlah Biaya Perolehan yang Belum Diamortisasi (6) (6) Total Unamortized CostJumlah Pengurangan (108,989) (101,517) Total Deduction
Jumlah Pinjaman Dana Talangan - Bersih 119,475 96,683 Total Bailout Loans - Net
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 231
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 58 Paraf:
7. Pinjaman yang Diberikan – Dana TalanganKepada Pihak-pihak Berelasi (Lanjutan)
7. Loans Receivable – Bailout (Continued)
Pada tahun 2013, berdasarkan Perjanjian No. PP-11/PPA/1113 tanggal 19 November 2013, pinjaman dana talangan PT Kertas Kraft Aceh (Persero) (KKA) sebesar Rp141.612 direklasifikasi menjadi pinjaman restrukturisasi dan revitalisasi sehingga pokok pinjaman dan penyisihan penurunan nilai pinjaman dana talangan KKA menjadi sebesar Rp19.800.
In 2013, under the Agreement No. PP-11/PPA/1113 dated November 19, 2013 bailout loan of PT Kertas Kraft Aceh (Persero) (KKA)amounting to Rp141,612 was reclassified into loan restructuring and revitalization so that the loan principal and allowance for impairment losses of bailout loan KKA was becoming to Rp19,800.
Manajemen telah melakukan penilaian secara individual atas pinjaman kepada PT Kertas Leces (Persero) di akhir periode 2014. Dari penilaian tersebut manajemen memutuskan untuk melakukan penyisihan penurunan nilai pinjaman PT Kertas Leces (Persero) sebesar Rp50.000.
Management had assessed individually on loans to PT Kertas Leces (Persero) in the end of 2014. In terms of the assessment, management decided to provide allowance for impairment of loan to PT Kertas Leces (Persero) amounting to Rp50,000.
Perjanjian pemberian pinjaman jangka pendek kepada PT Berdikari (Persero) bertanggal 16 Juni 2015, menjelaskan tujuan pinjaman untuk membiayai pembelian sapi hidup siap potong secara dan/atau daging sapi karkas. Tingkat suku bunga yang diberlakukan adalah 16.5% (gross) pertahun. Biaya yang akan diberikan selain biaya bunga adalah biaya arranger, biaya pemantauan dan denda. Jangka waktu PJP I adalah tanggal yang jatuh pada delapan bulan terhitung sejak tanggal efektif sedangkan untuk PJP II adalah tanggal jatuh pada tiga bulan terhitung sejak tanggal efektif.
Agreements on short-term loans to PT Berdikari (Persero) dated June 16, 2015, explained the purpose of loan is to finance the purchase of livecattle ready for slaughter and / or beef carcass. The interest rate applied is 16,5% (gross) per year. Costs that will be given other than the interestexpense is the cost of arranger, monitoring fees andfines. The term of PJP I is a date that falls in the eight months since the effective date, while for PJPII is the date falls in three months as of the effective date.
8. Tagihan Bruto Kepada Pemberi Kerja 8. Gross Amount Due from Customers
2015 2014Rp Rp
Pihak Berelasi 93,239 202,450 Related PartiesPihak Ketiga 524,559 549,865 Third PartiesJumlah - Bersih 617,798 752,315 Total - Net
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi penurunan nilai tagihan bruto dan seluruh tagihan bruto dapat ditagih sehingga tidak dibentuk penyisihan penurunan nilai.
Management believes that no indications of impairment of gross amount and all gross amount are collectible therefore no allowance for impairment losses has been provided.
9. Persediaan 9. Inventories
Merupakan persediaan bahan konstruksi milik PT NKmasing-masing sebesar Rp155.571 dan Rp85.747pada 31 Desember 2015 dan 2014.
Represents construction raw material of PT NKamounting to Rp155,571 and Rp85,747 as ofDecember 31, 2015 and 2014, respectively.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015232
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 59 Paraf:
10. Uang Muka dan Biaya Dibayar Dimuka 10. Advances and Prepaid Expenses
2015 2014Rp Rp
Uang Muka Pihak Ketiga 63,364 24,657 Advance to Third PartiesBiaya Dibayar di Muka 87,910 59,243 Prepaid ExpensesJumlah 151,274 83,900 Total
Uang muka pihak ketiga merupakan uang muka kepada supplier dan subkontraktor. Biaya dibayar di muka merupakan biaya untuk sewa gedung dan asuransi.
Advance to third parties represents prepayment tosuppliers and subcontractor. Prepaid expenses are for rent and insurance.
11. Perpajakan 11. Taxation
a. Pajak Dibayar Dimuka a. Prepaid Taxes
2015 2014Rp Rp
Perusahaan The CompanyPajak Pertambahan Nilai 15,746 4,791 Value Added TaxPajak Penghasilan Pasal 23 20,738 18,699 Income Tax Article 23
36,484 23,490
Entitas Anak SubsidiariesPajak Pertambahan Nilai 199,424 165,649 Value Added TaxPajak Penghasilan Pasal 22 75 477 Income Tax Article 22Pajak Penghasilan Pasal 23 2,282 1,920 Income Tax Article 23Pajak Penghasilan Pasal 25 327 314 Income Tax Article 25
202,108 168,360Jumlah 238,592 191,850 Total
b. Utang Pajak b. Taxes Payable
2015 2014Rp Rp
Perusahaan The CompanyPPh Pasal 4(2) 15 230 Article 4(2)PPh Pasal 21 1 3,612 Article 21PPh Pasal 22 894 -- Article 22PPh Pasal 23 78 377 Article 23PPh Pasal 26 -- 7 Article 26
988 4,226Entitas Anak Subsidiaries
PPh Pasal 4(2) 22,582 2,371 Article 4(2)PPh Pasal 21 3,741 2,109 Article 21PPh Pasal 23 8,222 713 Article 23PPh Pasal 25 354 1,299 Article 25PPh Pasal 29 2,136 1,238 Article 29
Jumlah 38,023 11,956 Total
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 233
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 60 Paraf:
11. Perpajakan (Lanjutan) 11. Taxation (Continued)
c. Pajak Penghasilan Badan c. Corporate IncomeTax
2015 2014Rp Rp
Laba Sebelum Pajak Menurut Laporan Laba Rugi dan Income Before Tax Based on Consolidated Statement ofPenghasilan Komprehensif Lainnya Konsolidasian 185,888 121,835 Profit or Loss and Other Comprehensive Income
Laba Sebelum Pajak Entitas Anak (74,975) (109,794) Income Before Tax of SubsidiariesBagian Laba yang Telah Diperhitungkan Portion of Income Accounted for
Pajak Penghasilan Final (79,259) (183,147) Final Income TaxLaba (Rugi) Sebelum Pajak Perusahaan 31,654 (171,106) Income (Loss) Before Corporate Income Tax
Beda Temporer: Temporary Differences:Provisi Pinjaman yang Diberikan -- (710) Provision for Loans ReceivableApresiasi Karyawan (133) (3,306) Employees' AppreciationPenyisihan Penurunan Nilai 37,487 107,830 Allowance for Impairment LossBeban Imbalan Pasca Kerja - Bersih (71) (1,941) Employee Benefits Expense - NetTantiem 1,055 (1,745) TantiemsPenyusutan Aset Tetap (1,017) (336) Depreciation Fixed AssetsAmortisasi Aset Tak Berwujud (13) Others
Beda Tetap: Permanent Differences:Biaya yang Tidak Dapat Dikurangkan 5,324 12,284 Non Deductible Expenses
Jumlah Koreksi Fiskal 42,632 112,077 Total Tax Correction
Laba Kena Pajak Sebelum Kompensasi Rugi Fiskal 74,286 43,787 Rugi Fiskal Awal Periode -- (87,059)Kompensasi Rugi Fiskal:
Tahun 2011 (15,652) -- Year 2011Tahun 2012 (28,280) -- Year 2012
Laba Fiskal (Akumulasi Rugi Fiskal) 30,354 (43,272)
Pajak Penghasilan Badan Tahun Berjalan (25%) 7,589 -- Corporate Income Tax Expense on Current Year (25%)
Beban Pajak Kini - Entitas Anak: Current Tax Expenses - Subsidiaries :Perusahaan (Penyesuaian Pajak Periode lalu - The Company (Adjustment of Prior Year Taxes - Catatan 11.e) -- (7) Note 11.e) PT PPA Finance 3,513 3,179 PT PPA FinancePT Nindya Karya 1,238 1,238 PT Nindya Karya
Beban Pajak Kini - Entitas Anak 4,751 4,410 Current Tax Expenses - SubsidiariesJumlah Beban Pajak Kini - Konsolidasian 12,340 4,410 Total Current Tax Expense - Consolidation
Taxable Income (Accumullated Tax Losses)
Fiscal Tax Losses Compensation:
Taxable Income Before Tax Losses CompensationTax Loss at Beginning of Period
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015234
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 61 Paraf:
11. Perpajakan (Lanjutan) 11. Taxation (Continued)
d. Pajak Tangguhan d. Deferred Tax
2013 Dibebankan ke 2014 Dibebankan ke Dibebankan ke 2015Laporan Laporan Penghasilan
Laba Rugi/ Laba Rugi/ Komprehensif/Charged to Charged to Charged to
Profit or Loss Profit or Loss Comprehensive Income
Rp Rp Rp Rp Rp RpAset Pajak Tangguhan Deferred Tax AssetsPerusahaan CompanyRugi Fiskal 21,765 (10,949) 10,816 (10,816) -- -- Tax LossesRugi Fiskal Tidak Bisa Terpulihkan (15,099) 12,235 (2,864) 2,864 -- -- Unrecoverable Tax Losses Liabilitas Imbalan Kerja 3,785 (485) 3,300 -- -- 3,300 Employee Benefits LiabilitiesAkrual Tantiem 2,336 (436) 1,900 264 -- 2,164 Accrued TantiemsAkrual Apresiasi Karyawan 4,528 (849) 3,679 (33) -- 3,646 Accrued Employees' AppreciationAset Tetap 338 65 403 (163) -- 240 Property,Plant and EquipmentAset Takberwujud 33 (8) 25 (12) -- 13 Intangible AssetPinjaman yang Diberikan (144) 45 (99) -- -- (99) Loans ReceivableSub Jumlah 17,542 (382) 17,160 (7,896) -- 9,264 Sub Total
PT PPA Finance PT PPA FinanceAkrual Tantiem dan Apresiasi Karyawan 306 144 450 82 -- 532 Accrued Tantiems and Employee AppreciationPiutang Usaha 1,484 -- 1,484 -- -- 1,484 Accounts ReceivableLiabilitas Imbalan Kerja 6 21 27 15 15 57 Employee Benefits LiabilitiesSub Jumlah 1,796 165 1,961 97 15 2,073 Sub Total
PT PPA Kapital PT PPA KapitalRugi Fiskal -- -- -- 1,554 -- 1,554 Fiscal LossSub Jumlah -- -- -- 1,554 -- 1,554 Sub Total
PT Duta Mentari Raya PT Duta Mentari RayaRugi Fiskal -- -- -- 273 -- 273 Fiscal LossSub Jumlah -- -- -- 273 -- 273 Sub Total
PT Nindya Beton PT Nindya BetonRugi Fiskal -- -- -- 4,404 -- 4,404 Fiscal LossPenyisihan Rugi Fiskal -- -- -- (881) -- (881) Allowance for Fiscal LossSub Jumlah -- -- -- 3,523 -- 3,523 Sub TotalJumlah Aset Pajak Tangguhan 19,338 (217) 19,121 (2,449) 15 16,687 Total Deferred Tax Assets
Liabilitas Pajak Tangguhan Deferred Tax LiabilitiesPT Nindya Beton PT Nindya BetonAset Tetap -- (154) (154) (298) -- (452) Property Plant and EquipmentRugi Fiskal -- (161) (161) 161 -- -- Fiscal LossJumlah Liabilitas Pajak Tangguhan -- (315) (315) (137) -- (452) Total Deferred Tax Liabilities
e. Surat Ketetapan Pajak (SKP) e. Tax Assessment
Pemeriksaan Pajak Tahun 2012 Tax Audit 2012Pemeriksaan pajak tahun 2012 dilaksanakan karena adanya kelebihan pembayaran pajak Perusahaan. Setelah pemeriksaan pajak dilakukan, kantor pajak menerbitkan Surat Keterangan Pajak Lebih Bayar (“SKPLB”) no. 00008/406/12/093/14 tanggal 8 April 2014 dimana Perusahaan berhak menerima pengembalian pajak sebesar Rp10.176 yang merupakan kredit pajak PPh Pasal 23 tahun 2012. Pengembalian pajak tersebut telah diterimaPerusahaan pada tanggal 12 Mei 2014.
Tax audit 2012 was conducted due to tax overpayment by Company. After tax audit completely implemented, tax office issued Overpayment Tax Assessment Letter (“SKPLB”) no. 00008/406/12/093/14 dated April 8, 2014 which stated that Company will receive tax refund for Rp10,176 related to prepaid tax article 23 period 2012. The tax refund effectively credited in Companyʼs bank accounts on May 12, 2014.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 235
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 62 Paraf:
11. Perpajakan (Lanjutan) 11. Taxation (Continued)
Pemeriksaan Pajak Tahun 2013Sehubungan dengan pemeriksaan pajak untuk tahun 2013 atas PPh Badan, pemeriksa pajak menetapkan adanya koreksi fiskal positif sebesar Rp3.087 sehingga laba kena pajak sebesar Rp13.349, yang dikompensasi dengan kerugianfiskal dari tahun sebelumnya senilai Rp13.349. Pemeriksa pajak juga menetapkan koreksi positif atas kredit pajak PPh 23 sebesar Rp89 sehingga PPh 23 yang dapat dikreditkan menjadi Rp8.398.
Tax Audit 2013According to tax audit 2013 for Corporate Income Tax, tax auditor stated that there is positive tax correction of Rp3,087 so the taxable income for Rp13,349, that compensation withtax loss from previous year amounting to Rp13,349. Tax auditor also decided positive correction for prepaid tax article 23 amounting to Rp89 so that creditable prepaid tax 23 will be Rp8,398.
Terkait dengan koreksi fiskal positif tersebut, pemeriksa pajak menerbitkan SKPLB no. 00002/406/13/093/14 tanggal 30 Desember 2014 dimana Perusahaan akan menerima pengembalian pajak sebesar Rp8.398. Pengembalian pajak tersebut telah diterima Perusahaan pada tanggal 22 Januari 2015.
Related to those positive tax corrections, tax auditor issued SKPLB no. 00002/406/13/093/14 dated December 30, 2014 in which Company will received tax refunds amounting to Rp8,398. The tax refund effectively credited in Companyʼs bank accounts on January 22, 2015.
12. Aset Lain-lain 12. Other Assets
2015 2014Rp Rp
Aset Lancar Lainnya Other Current AssetsPiutang Proyek 42,083 64,352 Project ReceivablePiutang Talangan Biaya BUMN 9,218 2,116 SOEs' Bailout Loans ReceivableDana HPA 4,865 51,664 HPA's FundLain-lain 7,897 15,557 OthersSub Total 64,063 133,689 Sub TotalDikurangi: Penyisihan Penurunan Nilai Piutang (5,353) (5,353) Less: Allowance for Impairment of ReceivablesJumlah 58,710 128,336 Total
Aset Tidak Lancar Lainnya Other Non-Current AssetsPersediaan Properti 11,580 11,580 Property InventoryDeposito Berjangka yang Dijaminkan 8,068 11,980 Time Deposits Pledged as CollateralUang Jaminan 5,910 3,189 Deposit GuaranteeAset Takberwujud - Software 1,968 1,074 Intangible Assets - SoftwareLain-lain 32 2,992 OthersJumlah 27,558 30,815 Total
Piutang proyek merupakan tagihan kepada PT Manunggal Muara Palma (MMP) oleh PT NK, entitas anak. Proyek dihentikan sebab MMP tidak memenuhi kewajiban pembayaran sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat oleh Badan Arbitrase Nasional (BANI) yang telah dimenangkan oleh entitas anak dan MMP diharuskan membayar sejumlah uang.
Project receivable on project is billed to PT Manunggal Muara Palma (MMP) owned by PT NK, a subsidiary. The project was stoppedbecause MMP did not meet payment obligations in accordance with the agreements that have been made by Badan Arbitrase Nasional (BANI) that has been won by subsidiary and MMP is required to payamount of money.
Piutang talangan biaya BUMN merupakan piutang atas restrukturisasi/revitalisasi BUMN
SOEʼs Fund advance loans receivable represent receivable to SOEʼs restucturing/revitalization.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015236
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 63 Paraf:
12. Aset Lain-lain (Lanjutan) 12. Other Assets (Continued) Deposito berjangka yang dijaminkan merupakan deposito di PT Bank CIMB Niaga Tbk yang dijaminkan atas pinjaman karyawan.
Time deposits which are pledged as collateral represent time deposit in PT Bank CIMB Niaga Tbk which are pledged on the employee loans.
Dana HPA merupakan rekening atas aktivitas Hasil Pengelolaan Aset yang dilakukan oleh Perusahaan.
HPAʼs fund represent account of the activity of Asset Management conducted by the Company.
Persediaan properti merupakan gedung yang dimiliki oleh PT NK yang dikembangkan menjadi bangunan ruko dan sebagian telah terjual serta gedung dan tanah mentah di Serang, Semarang dan Makassar. Jumlah ruko tersisa per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 tersisa 1 unit lagi.
The property inventory represent of building owned by PT NK which developed as shop house, and building and raw land in Serang, Semarang and Makassar. Remaning shop house as of December31, 2015 and December 31, 2014 is 1 unit.
13. Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual 13. Available for Sale Financial Assets
2015 2014Rp Rp
Saham 67,909 97,714 SharesInvestasi melalui Fund Manager Investments through Fund Managers
Bahana TCW Invesment Management 46,615 43,446 Bahana TCW Invesment ManagementNilai Wajar 114,524 141,160 Fair Value
Investasi pada saham di tahun 2015 dan 2014merupakan investasi pada saham PT Waskita Karya (Persero) Tbk (PT WK) yang dalam kelompok LQ 45dengan jumlah lembar saham dan nilai wajar sebagai berikut:
Investment in shares in 2015 and 2014 represent to investment in share of PT Waskita Karya (Persero) Tbk (PT WK) which is included in the group of LQ 45 with amount of shares and fair value as follows:
2015 2014Rp Rp
Jumlah Lembar 40,786,008 66,471,700 Number of ShareNilai Wajar 1,665 1,470 Fair Value
Investasi melalui Fund Manager PT Bahana TCW dilakukan berdasarkan Perjanjian No. 010/BTM-PPA/VIII/11 tanggal 26 Agustus 2011 dan dilakukan addendum III pada tanggal 26 Agustus 2014.
Investments by the Fund Manager Bahana TCW made pursuant to the Agreement No. 010 / BTM-PPA/VIII/11, dated August 26, 2011, and performed addendum III on August 26, 2014.
Pada tanggal 17 Oktober 2014 dan 24 November 2014 dilakukan redemption dengan nilai imbal hasil masing-masing sebesar Rp8.233 dan Rp2.003. Per 31 Desember 2015 nilai investasi melalui PT Bahana TCW sebesar Rp42.055 dengan Net Aset Value(NAV) sebesar Rp44.537.
On October 17, 2014 and November 24, 2014 made redemption on the value of the yield amounting to Rp8,233 and Rp2,003, respectively. As of December 31, 2015 the value of the investment through PT Bahana TCW amounting to Rp42,055 with Net Aset Value (NAV) amounting to Rp44,537.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 237
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 64 Paraf:
14. Pinjaman yang Diberikan - Restrukturisasi dan/atau Revitalisasi kepada Pihak-pihak Berelasi
14. Loans Receivable – Restructuring and/or Revitalization Related Parties
2015 2014Rp Rp
Pokok Pinjaman Restrukturisasi/Revitalisasi BUMN 1,463,048 1,369,841 SOE Restructuring/Revitalization Loans ReceivablePiutang Bunga Pinjaman Restrukturisasi/Revitalisasi BUMN 16,923 58,242 SOE Restructuring/Revitalization Loans Interest Receivable
Jumlah Pinjaman Restrukturisasi/Revitalisasi BUMN 1,479,971 1,428,083 Total SOE Restructuring/Revitalization LoansDikurangi : Less :Penyisihan Penurunan Nilai Pinjaman Dana Restrukturisasi/Revitalisasi BUMN (417,282) (463,863) Allowance for Impairment of Loans Receivable Biaya Perolehan Yang Belum Diamortisasi (388) (388) Unamortized Cost
Jumlah Pengurang (417,670) (464,251) Total DeductionJumlah Pinjaman Restrukturisasi/Revitalisasi BUMN - Bersih 1,062,301 963,832 Total SOE Restructuring/Revitalization Loans - Net
Pokok Pinjaman Dana Restrukturisasi/Revitalisasi Restructuring/Revitalization PT Dirgantara Indonesia (Persero) 655,000 655,000 PT Dirgantara Indonesia (Persero)PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) 299,665 299,665 PT Merpati Nusantara Airlines (Persero)PT Penataran Angkatan Laut (Persero) 245,048 151,841 PT Penataran Angkatan Laut (Persero)PT Kertas Kraft Aceh (Persero) 141,612 141,612 PT Kertas Kraft Aceh (Persero)PT Iglas (Persero) 89,084 89,084 PT Iglas (Persero)PT Industri Kapal Indonesia (Persero) 32,639 32,639 PT Industri Kapal Indonesia (Persero)Jumlah Pokok Pinjaman Dana Restrukturisasi/Revitalisasi 1,463,048 1,369,841 Total Principal Loan Restructuring/Revitalization
Piutang Bunga Pinjaman Dana Restrukturisasi/Revitalisasi Interest Receivable on Restructuring/Revitalization Loans PT Iglas (Persero) 12,359 12,359 PT Iglas (Persero)PT Industri Kapal Indonesia (Persero) 4,564 1,901 PT Industri Kapal Indonesia (Persero)PT Penataran Angkatan Laut (Persero) -- 43,982 PT Penataran Angkatan Laut (Persero)Jumlah Piutang Bunga Pinjaman Dana Restrukturisasi/Revitalisasi 16,923 58,242 Total Interest receivable on Restructuring/Revitalization Loans Jumlah Pinjaman Dana Restrukturisasi/Revitalisasi 1,479,971 1,428,083 Total Restructuring/Revitalization Loans
Dikurangi: Less:Penyisihan Penurunan Nilai Pokok Pinjaman Allowance for Impairment of Principal Loans
PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) (171,091) (159,437) PT Merpati Nusantara Airlines (Persero)PT Kertas Kraft Aceh (Persero) (141,612) (141,612) PT Kertas Kraft Aceh (Persero)PT Penataran Angkatan Laut (Persero) (63,143) (63,143) PT Penataran Angkatan Laut (Persero)PT Iglas (Persero) (29,077) (43,330) PT Iglas (Persero)Jumlah Penyisihan Penurunan Nilai Pokok Pinjaman (404,923) (407,522) Total Allowance for Impairment of Principal Loans
Penyisihan Penurunan Nilai Piutang Bunga Pinjaman Allowance for Impairment Loans Interest Receivable on PT Iglas (Persero) (12,359) (12,359) PT Iglas (Persero)PT Penataran Angkatan Laut (Persero) -- (43,982) PT Penataran Angkatan Laut (Persero)Jumlah Penyisihan Penurunan Nilai Piutang Bunga Pinjaman (12,359) (56,341) Total Allowance for Impairment of Interest Receivable on LoansJumlah Penyisihan Penurunan Nilai Pinjaman (417,282) (463,863) Total Allowance for Impairment of Loans
Biaya Perolehan yang Belum Diamortisasi Unamortized CostPT Dirgantara Indonesia (Persero) (228) (228) PT Dirgantara Indonesia (Persero)PT Industri Kapal Indonesia (Persero) (160) (160) PT Industri Kapal Indonesia (Persero)Jumlah Biaya Perolehan yang Belum Diamortisasi (388) (388) Total Unamortized CostJumlah Pengurangan (417,670) (464,251) Total Deduction
Jumlah Pinjaman Restrukturisasi/Revitalisasi - Bersih 1,062,301 963,832 Total Loans Restructuring/Revitalization Receivable - Net
15. Properti Investasi 15. Investment Property
1 Januari / Penambahan Pengurangan Reklasifikasi/ 31 Desember/January 1 Additions Deductions Reclassification December 31
Rp Rp Rp Rp RpBiaya Perolehan: Acquisition Cost:
Tanah dan Bangunan 83,787 114,758 -- 141 198,686 Lands and BuildingsJumlah Biaya Perolehan 83,787 114,758 -- 141 198,686 Acquisition Cost
Akumulasi Perubahan Accumulated ChangesNilai Wajar 60,656 15,755 -- -- 76,411 Fair Value
Nilai Tercatat 144,443 275,097 Carrying Value
2015
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015238
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 65 Paraf:
15. Properti Investasi (Lanjutan) 15. Investment Property (Continued)
1 Januari / Penambahan Pengurangan Reklasifikasi/ 31 Desember/January 1 Additions Deductions Reclassification December 31
Rp Rp Rp Rp RpBiaya Perolehan: Acquisition Cost:
Tanah dan Bangunan 33,849 1,876 17,697 65,759 83,787 Lands and BuildingsJumlah Biaya Perolehan 33,849 1,876 17,697 65,759 83,787 Acquisition Cost
Akumulasi Perubahan Accumulated ChangesNilai Wajar -- 60,656 -- -- 60,656 Fair Value
Nilai Tercatat 33,849 144,443 Carrying Value
2014
PT NK PT NK Properti investasi PT NK merupakan tanah yang berlokasi di Jl. Bajak V Medan seluas 9.363 m2, Jl. Raya Trosobo KM. 23 Kel. Sidorejo, Krian, Sidoarjo seluas 10.440 m2, Jl. Poros Dusun Patene Kecamatan Marusu, Kabupaten Maros, Makassar seluas 4.572 m2, dan Jl. Madrasah II/3 Cipinang Cempedak, Jakarta Timur seluas 5.828 m2.
Investment properties of PT NK are land that are located at Jl. Bajak V Medan 9,363 sqm area, Jl. Raya Trosobo KM. 23 Kel. Sidorejo, Krian, Sidoarjo 10,440 sqm area, Jl. Poros Dusun Patene Kecamatan Marusu, Kabupaten Maros, Makassar4,572 sqm area, and Jl. Madrasah II/3 Cipinang Cempedak, Jakarta Timur 5,828 sqm area.
Nilai wajar properti investasi pada bulan 28 Februari 2014 dan 31 Desember 2014 diestimasi berdasarkan penilaian atas nilai pasar yang dilakukan oleh penilai independen KJPP Toto Suhartono & Rekan dan KJPP Jimmy Prasetyo & Rekan.
The fair value of investment property as of February 28, 2014 and December 31, 2014 were estimated by KJPP Toto Suhartono & Rekan and KJPP Jimmy Prasetyo & Rekan, independent appraisal.
Nilai wajar properti investasi pada 31 Desember 2015 diestimasi berdasarkan penilaian atas nilai pasar yang dilakukan oleh KJPPJimmy Prasetyo & Rekan
The fair value of investment property as of December 31, 2015 are estimated by KJPP Jimmy Prasetyo & Rekan, independent appraisal.
Nilai tercatat aset tanah yang dipindahkan dari kelompok aset tetap sebesar Rp48.225 (Catatan 18) dan telah direvaluasi pada bulan Februari 2014sebesar Rp65.759. Surplus revaluasi dicatat pada pendapatan komprehensif lain sebesar Rp17.533.
Carrying value of transfered land from property, plant and equipment amounting to Rp48,225 (Note 18) and have been revalued in February 2014amounting to Rp65,759. Revaluation surplus wasrecorded as other comprehensive incomeamounting to Rp17,533.
Berdasarkan laporan penilaian, nilai wajar properti investasi pada Desember 2014 adalah sebesar Rp126.416. Surplus revaluasi yang timbul sebesar Rp60.656 dicatat sebagai pendapatan lain-lain pada laba rugi tahun 2014.
Based on the assessment report, the fair value of investment property in December 2014 amounting to Rp126,416. Revaluation surplus amounting to Rp60,656 was recorded as other income in net income for the year 2014.
Berdasarkan laporan penilaian, nilai wajar properti investasi pada Desember 2015 adalah sebesar Rp133.069. Surplus revaluasi yang timbul sebesar Rp67.168 dicatat sebagai pendapatan lain-lain pada laba rugi tahun 2015.
Based on the assessment report, the fair value of investment property in December 2015 amounting to Rp133,069. Revaluation surplus amounting to Rp67,168 are recorded as other income in net income for the year 2015.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 239
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 66 Paraf:
15. Properti Investasi (Lanjutan) 15. Investment Property (Continued) Untuk penilaian tanah, penilai menggunakan pendekatan biaya (Cost Approach) dengan cara membandingkan beberapa data jual beli dari tanah yang terletak disekitar properti yang dinilai, yang akhirnya dapat ditarik suatu kesimpulan. Ini dilakukan dengan mengadakan penyesuaian perbedaan-perbedaan yang ada antara yang dinilai dengan data jual beli yang ada. Penyesuaian ini meliputi faktor-faktor seperti lokasi, luas, bentuk dan surat tanah serta kegunaannya berdasarkan unsur waktu dan peruntukkannya.
For the assessment of land, appraiser using the cost approach by comparing some data purchase of land located around the subject property, which eventually can be drawn a conclusion. This is done by holding the adjustment differences that exist between the buying and selling assessed with the data available. These adjustments include factors such as location, area, land forms and letters as well as its usefulness is based on the element of time and designation
Properti investasi dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh (Catatan 20).
Investment property is pledged for loan facilities obtained (Note 20).
Perusahaan The Company Properti investasi Perusahaan pada tahun 2014 merupakan tanah yang berlokasi di Desa Dampyak, Tegal seluas 60.847 m2. Tidak terdapat perubahan nilai wajar atas tanah yang terletak di Tegal.
Investment Properties the Company in year 2014 are the land that located at Desa Dampyak, Tegal 60,847 sqm area. There is no change in the fair value of land located in Tegal.
Dalam tahun 2014, Perusahaan melakukan pelepasan properti investasi dengan nilai tercatat sebesar Rp17.697 dimana hasil pelepasan sebesar Rp20.000 dengan laba Rp2,218 yang terbuku di pendapatan lain-lain atas tanah Paledang, Bandung.
In year 2014, the Company disposed the investment property with a carrying value of Rp17,697 where the disposal proceeds amounting to Rp20,000. Gain on disposal is Rp2,218 and recorded as other income for land at Paledang, Bandung.
Dalam tahun 2015, terdapat penambahan tanah dan gedung yang terdiri dari tanah dan bangunan yang terletak di Kelurahan Melawai, Kecamatan Kebayoran Baru masing-masing seluas 985m2 dan 790m2.
In 2015, there is addition of land and buildings that located at Melawai, Kebayoran Baru with an area of 985m2 and 790m2.
Properti Investasi berupa tanah dan bangunan senilai Rp82.908 dengan SHGB No. 1393 dan SHGB No. 1399 sesuai dengan Perjanjian Pengikatan Jual Beli Nomor: 15 Tanggal 26 Januari 2015 dan Akta Jual Beli Nomor 08/2015 dan 07/2015 Tanggal 4 Februari 2015 dengan Pejabat Pembuat Akta Tanah Julius Purnawan, S.H., M.Si.
Investment property of land and buildings amounting to Rp82,908 with SHGB No. 1393 and SHGB No. 1399 in accordance with Sale and Purchase Agreement No. 15 on January 26, 2015 and the Deed of Sale and Purchase No. 08/2015 and 07/2015 on February 4, 2015 at Land Deed Officer Julius Purnawan, S.H., M.Si.
SHGB Nomor 1393 Tanggal 6 Oktober 2010 terletak di Kelurahan Melawai, Kecamatan Kebayoran baru, Jakarta dengan luas 985m2. Diatas tanah ini berdiri bangunan sesuai dengan Izin Mendirikan Bangunan Nomor: 2862/IMB/PG/1977 Tanggal 16 Juni 1977.
SHGB Number 1393 Date October 6, 2010 located at Melawai Village, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta with an area of 985sqm. The building stands on land in accordance with the Building Permit Number: 2862/IMB/PG/1977 on June 16, 1977.
Tanah dan bangunan tersebut disewakan oleh perusahaan kepada PT Energy Management Indonesia (Persero) berdasarkan Perjanjian Sewa Menyewa Gedung Perkantoran dengan Nomor PSM1/PPA/PD/0415 Tanggal 20 April 2015 dengan jangka waktu 1 tahun terhitung sejak tanggal 1 Maret 2015 sampai dengan 29 Februari 2015 dengan nilai Rp1.598 belum termasuk PPN.
Land and buildings are leased by the Company to PT Energy Management Indonesia (Persero) based on the lease agreement Office Building with No. PSM1/PPA/PD/0415 on April 20, 2015 at a period of 1 year starting from March 1, 2015 until February 29, 2015 amountied to Rp1,598 excluding VAT.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015240
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 67 Paraf:
15. Properti Investasi (Lanjutan) 15. Investment Property (Continued) Nilai atas tanah dan bangunan yang yang disebutkan diatas berdasarkan nilai wajar atas penilaian dari KJPP Damianus Ambur & Rekan tanggal 3 September 2014 senilai Rp82.908.
Pada tahun 2015 Perusahaan juga membeli sebidang tanah kosong Surat Hak Guna Bangunan (SHGB) 123 dengan luas 60.336m2 yang terletak di Desa Dampyak, Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal senilai Rp24.454.
The value of land and buildings mentioned above are based on KJPP Damian Ambur & Rekanʼs assessment dated September 3, 2014 amounting toRp82,908.
In 2015 the Company also purchased a land with SHGB 123 with an area of 60,336sqm located in the Dampyak Village, Kramat, Tegal amounting to Rp24,454.
Pada tanggal 28 Desember 2015 telah dilakukan penilaian aset oleh KJPP Herman, Meirizki & Rekan atas aset tanah dan bangunan PT PPA yang terletak di jalan Wolter Monginsidi No. 4 & 6, Melawai, Kecamatan Kebayoran Baru, Kota Jakarta Selatan , Propinsi DKI Jakarta. Berdasarkan hasil penilaian, nilai pasar atas aset tersebut sebesar Rp87,554 sedangkan nilai buku atas aset tersebut adalah sebesar Rp86,825.
On December 28, 2015 has been conductedvaluation of asset by KJPP Herman, Meirizki & Partners on land and building assets of PT PPAlocated on Wolter Monginsidi No. 4 & 6 street , Melawai, Kebayoran Baru sub-district, South Jakarta, Jakarta Province. Based on the results of the assessment, the market value of those assetsamounted to Rp87,554, while the book value ofthese asset is Rp86,825.
Pada tanggal 28 Desember 2015 telah dilakukan penilaian aset oleh KJPP Herman, Meirizki & Rekan atas aset tanah dan bangunan rumah tinggal PT PPA yang terletak di jalan Pala Raya Tegal, propinsi Jawa Tengah. Berdasarkan hasil penilaian, nilai pasar atas aset tersebut sebesar Rp54,474 sedangkan nilai buku atas aset tersebut adalah sebesar Rp45,855.
On December 28, 2015 has been conductedvaluation of asset by KJPP Herman, Meirizki & Partners on land and building of residential houses assets of PT PPA located on Pala raya Tegal street, Central Java Province. Based on the results of the assessment, the market value of those assetsamounted to Rp54,474, while the book value ofthese asset is Rp45,855.
16. Investasi pada Ventura Bersama 16. Investments in Joint Ventures
Per tanggal 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014, investasi pada ventura bersama adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2015 and December 31, 2014, investments in joint ventures as follows:
2015 2014Rp Rp
Nindya - Bumi karsa 126,198 126,451 Nindya - Bumi karsaNindya - PPA dan Nindya 71,753 27,709 Nindya - PPA dan NindyaISN-PPA-LBD - PT Artha Bangun Pratama 55,494 56,891 ISN-PPA-LBD - PT Artha Bangun PratamaNindya - Lampiri 53,435 12,144 Nindya - LampiriNindya - Passokkorang - Adhijaya 33,787 34,420 Nindya - Passokkorang - AdhijayaNindya - Brantas 25,082 22,266 Nindya - BrantasNindya - Catur Perkasa 22,496 22,496 Nindya - Catur PerkasaNindya - Andesmont 21,261 2,287 Nindya - AndesmontNindya - Wijaya Karya 18,832 11,635 Nindya - Wijaya KaryaNindya - Hutama Karya 13,839 4,988 Nindya - Hutama KaryaNindya - Paesa - Adhi Karya - Panrisau 13,024 13,010 Nindya - Paesa - Adhi Karya - PanrisauNindya - Surya 12,928 6,146 Nindya - SuryaNindya - Rimbo Peraduan 11,746 8,683 Nindya - Rimbo PeraduanNindya - Sejahtera 11,063 -- Nindya - SejahteraNindya - Sugriwo 8,109 8,263 Nindya - SugriwoNindya - Resis Mangku Buana 8,100 10,876 Nindya - Resis Mangku Buana
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 241
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 68 Paraf:
16. Investasi pada Ventura Bersama (Lanjutan) 16. Investments in Joint Ventures (Continued)
2015 2014Rp Rp
Nindya - Tanjung Raya 7,183 -- Nindya - Tanjung RayaNindya - Tuju Wali Wali 5,927 8,945 Nindya - Tuju Wali WaliNindya - PP - Hutama Karya 5,870 -- Nindya - PP - Hutama KaryaNindya - Kwarsa Hexagon 5,763 6,509 Nindya - Kwarsa HexagonNindya - Panca Duta Karya Abadi 4,977 4,977 Nindya - Panca Duta Karya AbadiNindya - DGI 4,901 14,766 Nindya - DGINindya - Tuah Sejati 4,590 4,590 Nindya - Tuah SejatiNindya - Putra Bungsu Abadi 4,131 4,173 Nindya - Putra Bungsu AbadiNindya - Jaya Konstruksi 4,020 -- Nindya - Jaya KonstruksiNindya - PT PPA 4,000 -- Nindya - PT PPANindya - Gunung Mas Utama 3,799 4,667 Nindya - Gunung Mas UtamaNindya - Sacna - NKE 3,733 3,947 Nindya - Sacna - NKENindya - Hutama Karya - Pembangunan Perumahan 3,706 3,492 Nindya - Hutama Karya - Pembangunan PerumahanNindya - Passokkorang 3,458 3,930 Nindya - PassokkorangNindya - Sacna 2,571 4,385 Nindya - SacnaNindya - Delapan Empat 2,431 2,431 Nindya - Delapan EmpatNindya - PT Aecom Indonesia - PT Bina Enarcon E. 2,337 137 Nindya - PT Aecom Indonesia - PT Bina Enarcon E.Nindya - PP 2,324 -- Nindya - PPNindya - Waskita 1,600 -- Nindya - WaskitaNindya - Istaka Karya 1,502 3,328 Nindya - Istaka KaryaNindya - Adhi Karya 1,150 2,110 Nindya - Adhi KaryaNindya - Windu Tunggal Utama -- 2,415 Nindya - Windu Tunggal UtamaNindya - Waskita Karya -- 2,040 Nindya - Waskita KaryaNindya - Hutama Karya - Wijaya Karya -- 3,986 Nindya - Hutama Karya - Wijaya KaryaNindya - Krakatau Steel -- 1,787 Nindya - Krakatau SteelNindya - Aphasko - Hutama Sejati -- 1,380 Nindya - Aphasko - Hutama SejatiLain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 Milyar) 6,084 3,561 Others (below Rp 1 billion)Jumlah 593,204 455,821 Total
17. Investasi Jangka Panjang Lainnya 17. Other Long-Term Investments
Investasi Jangka Panjang Lainnya/ Tempat Kedudukan/ Persentase Kepemilikan/ 2015 2014Other Long Term Investments Domicile Ownership Percentage Rp Rp
PT Marga Kunciran Cengkareng Jakarta 0.28% 592 500Jumlah 592 500
Pada tahun 2011, PT NK bermaksud untuk melepaskan kepemilikan sahamnya sesuai surat No. 0612/DUT/SEKPER/07/2011 tanggal 21 Juli 2011 dan sudah mendapatkan persetujuan dari DewanKomisaris berdasarkan surat No. 95/kom/07/2011 tertanggal 22 Juli 2011.
In 2011, PT NK has intention to divest its shares ownership according to letter No. 0612/DUT/SEKPER/07/2011 on July 21, 2011 andhas approved by Board of Commissioners based on the letter No. 95/kom/07/2011, dated July 22, 2011.
Berdasarkan Surat No. 12/MKC/I/2013 tanggal 25 Januari 2013, PT Marga Kunciran Cengkareng bermaksud membentuk kepanitiaan bersama antara PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT NK dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.
Based on the letter No. 12/MKC/I/2013 dated January 25, 2013, PT Marga Kunciran Cengkareng intends to build a Joint Committee between PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT NK and PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015242
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 69 Paraf:
17. Investasi Jangka Panjang Lainnya (Lanjutan) 17. Other Long-Term Investments (Continued)
PT NK memutuskan untuk membatalkan pelepasan saham PT Marga Kunciran Cengkareng, yang kemudian dibatalkan berdasarkan surat No. 1197/DIRUT/SEKPER/10/2014 Tanggal 20 Oktober 2014.
PT NK decided to cancel the release of shares PT Marga Kunciran Cengkareng, based on letter No. 1197/DIRUT/SEKPER/10/2014 dated October 20, 2014.
Sesuai dengan surat No. 191/MKC-AA/XII/2014 Tanggal 22 Desember 2014, para pemegang saham setuju untuk melakukan RUPS Pembatalan Pelepasan Saham PT NK (Persero) di PT Marga Kunciran Cengkareng.
Based on the letter No. 191/MKC-AA/XII/2014 onDecember 22, 2014, The shareholders agreed to do RUPS about cancellation of releasing shares of PT NK on PT Marga Kunciran Cengkareng.
Pada tanggal 29 Juni 2015, Perusahaan melakukan pembayaran tambahan setoran modal kepada PT Marga Kunciran Cengkareng sebesar Rp46 atau sebesar 0,28% dari total saham yang dikeluarkan. Berdasarkan Akta No.01 tanggal 6 Agustus 2015 oleh Notaris Efemia Surjawati Salim, S.H., M.Hum.
On June 29, 2015 the Company paid additional shares to PT Marga Kunciran Cengkareng amounting to Rp46 or 0.28% of total shares issued. Based on Deed No.01 dated August 6, 2015 notarial deed by Efemia Surjawati Salim, S.H., M.Hum.
Pada tanggal 25 Agustus 2015, Perusahaan melakukan pembayaran tambahan setoran modal kepada PT Marga Kunciran Cengkareng sebesar Rp46atau sebesar 0,28% dari total saham yang dikeluarkan. Berdasarkan surat PT Marga Kunciran Cengkareng No.42/MKC/IV/2015 pada tanggal 20 April 2015 perihal setoran modal. Sampai dengan laporan diterbitkan, akta penambahan setoran modal masih dalam proses pengurusan.
On August 25, 2015 the Company paid additional shares to PT Marga Kunciran Cengkareng amounting to Rp46 or 0.28% of total share issued. Based on PT Marga Kunciran letter No. 42/MKC/IV/2015 dated April 20, 2015 regarding additional paid up capital. As to the date of this report issuance, the Deed is still in process.
18. Aset Tetap 18. Property, Plant and Equipment
1 Januari / Penambahan / Pengurangan / Reklasifikasi/ 31 Desember/January 1 Additions Deductions Reclassification December 31
Rp Rp Rp Rp RpBiaya Perolehan: Acquisition Cost:Kepemilikan Langsung Direct Ownership
Tanah 219,433 -- -- -- 219,433 LandsGedung 120,903 2,846 -- (141) 123,608 BuildingsKendaraan Bermotor 19,661 -- (4,070) -- 15,591 VehiclesPeralatan Proyek 80,710 15,616 -- -- 96,326 Project EquipmentsPeralatan Kantor 16,202 1,610 (447) -- 17,365 Office Equipments
Aset Dalam Penyelesaian 863 44,707 -- -- 45,570 Asset in ProgressJumlah 457,772 64,779 (4,517) (141) 517,893 Total
Akumulasi Penyusutan Accumulated DepreciationKepemilikan Langsung Direct Ownership
Gedung 15,935 3,822 -- -- 19,757 BuildingsKendaraan Bermotor 17,445 669 (4,070) -- 14,044 VehiclesPeralatan Proyek 39,640 5,409 -- -- 45,049 Project EquipmentsPeralatan Kantor 13,959 940 (447) -- 14,452 Office EquipmentsJumlah 86,979 10,840 (4,517) -- 93,302 Total
Nilai Tercatat 370,793 424,591 Carrying Value
2015
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 243
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 70 Paraf:
18. Aset Tetap (Lanjutan) 18. Property, Plant and Equipment (Continued)
1 Januari / Penambahan / Pengurangan / Reklasifikasi/ 31 Desember/January 1 Additions Deductions Reclassification December 31
Rp Rp Rp Rp RpBiaya Perolehan: Acquisition Cost:Kepemilikan Langsung Direct Ownership
Tanah 266,909 749 -- (48,225) 219,433 LandsGedung 42,876 2,137 (1,109) 76,999 120,903 BuildingsKendaraan Bermotor 20,342 -- (681) -- 19,661 VehiclesPeralatan Proyek 63,478 17,232 -- -- 80,710 Project EquipmentsPeralatan Kantor 14,867 1,547 (212) -- 16,202 Office EquipmentsKamera Large Format 23,170 -- (23,170) -- -- Camera Large Format
Aset Dalam Penyelesaian 55,453 22,409 -- (76,999) 863 Asset in ProgressJumlah 487,095 44,074 (25,172) (48,225) 457,772 Total
Akumulasi Penyusutan Accumulated DepreciationKepemilikan Langsung Direct Ownership
Gedung 15,968 955 (988) -- 15,935 BuildingsKendaraan Bermotor 17,400 729 (684) -- 17,445 VehiclesPeralatan Proyek 36,138 3,502 -- -- 39,640 Project EquipmentsPeralatan Kantor 13,449 722 (212) -- 13,959 Office EquipmentsKamera Large Format 965 -- (965) -- -- Camera Large FormatJumlah 83,920 5,908 (2,849) -- 86,979 Total
Nilai Tercatat 403,175 370,793 Carrying Value
2014
Nilai aset tanah tercatat berdasarkan laporan penilai independen yang menggunakan nilai pasar wajar tahun 2012. Berdasarkan penelaahan Manajemen, tidak ada perubahan yang signifikan atas nilai wajar di tahun berjalan sehingga tidak dilakukan penilaian kembali
Land value recorded based on the independent appraisal that using fair value in 2012. Based on Management review, there are no significant fair value changes in the current year therefore there is no revaluation.
Perusahaan memiliki beberapa bidang tanah yang terletak di Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Bali, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Sumatra, Sulawesi dan Papua dengan hak legal berupa SHGB atas nama PT NK.
The Company owns several of land that are located in Jakarta, West Java, East Java, Central Java, Bali, East Nusa Tenggara, West Nusa Tenggara, Sumatra, Sulawesi, and Papua with legal rights in SHGB under the name of PT NK.
Aset dalam penyelesaian merupakan pembangunan pabrik PT NB, entitas anak PT NK.
Asset in progress represents plant construction of PT NB, a subsidiary of PT NK.
Dalam bulan Februari 2014 beberapa aset tanah direklasifikasi ke properti investasi sesuai dengan perubahan tujuan penggunaan aset tersebut (Catatan 15). Nilai tercatat aset tanah yang dipindahkan sebesar Rp48.225.
In February 2014, some of land reclassified to property investment in accordance with the change of the intended use of these assets (Note 15). The carrying value of these assets transfered for Rp48,225.
Penjualan aset tetap tahun 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
Sale of property, plant and equipment in 2015 and 2014 are as follows:
2015 2014Rp Rp
Harga Jual Aset Tetap 1,566 22,451 Selling Price of Fixed AssetsNilai Buku Tercatat -- (22,325) Carrying Book Value
Keuntungan Penjualan Gain on Sale of Aset Tetap - Bersih 1,566 126 Property, Plant and Equipment
Kendaraan diasuransikan dengan nilai pertanggungan per tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp2.981terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya pada PT Asuransi Adira Dinamika.
Vehicle are insured with coverage as of December31, 2015 amounting to Rp2,981 against the risk of fire accident and others to PT Asuransi Adira Dinamika.
Beban penyusutan atas aset tetap dicatat pada beban usaha.
Depreciation expense on property, plant and equipment recorded in operating expenses.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015244
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 71 Paraf:
18. Aset Tetap (Lanjutan) 18. Property, Plant and Equipment (Continued)Aset tetap, berupa tanah dan bangunan dijadikan jaminan atas perolehan kredit dari Indonesia Eximbank, PT Sarana Multi Infrastruktur dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (Catatan 20).
Property, plant and equipment such as land and buildings are used as collateral for loans in Indonesia Eximbank, PT Sarana Multi Infrastruktur and PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (Note 20).
Berdasarkan penelaahan Manajemen, tidak terdapat peristiwa atau perubahan keadaan yang mengindikasikan penurunan nilai aset tetap, sehingga Manajemen tidak membentuk cadangan penurunan nilai aset tetap pada 31 Desember 2015.
Based on Management review, there are no events or changes in circumstances indicating impairment of property, plant, and equipment, the Management does not provide allowance for impairment of property plant and equipment as of December 31, 2015.
19. Utang Usaha 19. Accounts Payable
2015 2014Rp Rp
Pihak Berelasi 14,397 10,386 Related PartiesPihak Ketiga 1,019,973 511,256 Third PartiesJumlah 1,034,370 521,642 Total
20. Pinjaman Bank dan Lembaga Keuangan 20. Bank and Financial Institution Loans
2015 2014Rp Rp
Pinjaman Bank dan Lembaga Keuangan Jangka Pendek Short Term Bank and Financial Institution LoansPihak Berelasi Related PartiesEntitas Anak Subsidiaries
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 78,038 33,478 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) TbkPT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) 70,000 194,736 PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero)Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia 63,000 110,000 Lembaga Pembiayaan Ekspor IndonesiaPT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 44,291 12,114 PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkPT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk -- 42,650 PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
Jumlah 255,329 392,978 TotalPihak Ketiga Third PartiesEntitas Anak Subsidiaries
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk 197,250 243,928 PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten TbkPT Bank Victoria International Tbk 25,000 53,333 PT Bank Victoria International TbkPT Bank CIMB Niaga Tbk 9,636 14,000 PT Bank CIMB Niaga TbkPT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 8,895 -- PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906
Jumlah 240,781 311,261 TotalJumlah Pinjaman Jangka Pendek 496,110 704,239 Total Short Term LoansBagian Pinjaman Jangka Panjang yang Akan Jatuh Tempo Current Maturities of
Dalam Satu Tahun Long Term LoansPihak Berelasi Related PartiesEntitas Anak Subsidiaries
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk 7,594 -- PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten TbkJumlah 7,594 -- Total
Pinjaman Bank Jangka Panjang dan Non Bank Jangka Panjang Long Terms Bank and Financial Institution LoansPihak Berelasi Related PartiesEntitas Anak Subsidiaries
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 237,400 264,000 PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkPT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 86,856 12,416 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) TbkPT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 84,900 1,000 PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
Jumlah 409,156 277,416 Total
Pihak Ketiga Third PartiesEntitas Anak Subsidiaries
Medium Term Notes 140,000 90,000 Medium Term NotesPT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk -- 7,594 PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk
Jumlah 140,000 97,594 TotalJumlah Pinjaman Jangka Panjang 549,156 375,010 Total Long Term Loans
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 245
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 72 Paraf:
20. Pinjaman Bank dan Lembaga Keuangan (Lanjutan)
20. Bank and Financial Institution Loans(Continued)
1. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia 1. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia PT NK PT NK Berdasarkan surat persetujuan kredit No. PBD/SP3/50/2013 tanggal 3 Juni 2013 dan amandemen perjanjian No. PDB/SP3/41/2015tanggal 5 Juni 2015, PT NK, entitas anak, memperoleh kredit modal kerja dari Indonesia Eximbank, berupa:
Based on the credit agreement letter No. PBD/SP3/50/2013 date June 3, 2013 and amandement to the agreement No. PDB/SP3/41/2015 date June 5, 2015, PT NK, a subsidiary, obtained working capital loan facility from Indonesia Eximbank:
1) Fasilitas Pembiayaan Kredit Modal Kerja Ekspor 1) Financing of working capital credit Export facility
a. Pagu kredit yang diberikan Rp250.000; a. Maximum limit amounting to Rp250,000;b. Tujuan Penggunaan untuk proyek-proyek luar
negeri ataupun proyek dalam negeri yang terkait/menunjang perdagangan internasional (ekspor);
b. The purpose is for projects overseas or domestic which is related projects/support international trade (exports);
c. Jangka waktu 1 (satu) tahun terhitung sejak tanggal 12 Juni 2015 sampai dengan 10 Juni 2016;
c. The period is for one year, starting June 12, 2015 until June 10, 2016;
d. Jaminan berupa: d. Collateral:• Piutang atas kontrak yang dibiayai
dan/atau dijamin oleh LPEI minimal 125% dari total pagu kredit (Catatan 5);
• Accounts receivable over a contract that financed and/or guaranteed by LPEI minimum 125% of total maximum limit (Note 5);
• Tanah dan Bangunan diatas SHGB No. 19 yang berlokasi di Jl. Padma No. 6 Kotamadya Denpasar, Bali atas nama PT NK diikat dengan Hak Tanggungan peringkat I sebesar Rp1.918 (Catatan 18);
• Land and buildings on SHGB No. 19 located at Jl. Padma No.6 Kotamadya Denpasar, Bali registered under the name of PT NK tied with mortgage right amounting to Rp1,918 (Note 18);
• Tanah dan Bangunan di atas SHGB No. 352 yang berlokasi di Jl. Ciung Wanara No. 1 Kabupaten Badung, Bali atas nama PT NK telah diikat dengan Hak Tanggungan peringkat I sebesar Rp4.862(Catatan 18);
• The land and building on SHGB No. 352, located at Jl. Ciung Wanara no.1 Bandung registered under the name of PT NK tied with mortgage right amounting to Rp4,862 (Note 18);
• Tanah dan Bangunan di atas SHGB No. 3 dan SHGB No. 4 yang berlokasi di Jl. Hayam Wuruk No. 129-A, Desa Sumerta Kelod, Denpasar Timur, Bali atas nama PT NK diikat dengan Hak Tanggungan Peringkat I sebesar Rp11.563 (Catatan 18);
• The land and building on SHGB No. 3 and SHGB No. 4 located on Jl. Hayam Wuruk No. 129-A Sumerta Kelod Village, East Denpasar, Bali registered under the name of PT NK tied with mortgage right amounting to Rp11,563 (Note 18);
• Tanah dan Bangunan di atas SHGB No. 65 dan SHGB No. 75 yang berlokasi di Jl. Majapahit No. 36, Kelurahan Ampenan Selatan, Mataram, Nusa Tenggara Barat atas nama PT NK diikat dengan Hak Tanggungan peringkat I sebesar Rp10.133(Catatan 18);
• The land and building on SHGB No. 65 and SHGB No. 75 located at Jl. Majapahit No. 36, Ampenan Selatan Village, Mataram, West Nusa Tenggara registered under the name of PT NK tied with mortgage right amounting to Rp10,133 (Note 18);
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015246
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 73 Paraf:
20. Pinjaman Bank dan Lembaga Keuangan (Lanjutan)
20. Bank and Financial Institution Loans(Continued)
• Tanah dan Bangunan di atas SHGB No. 356 yang berlokasi di Jl. Parikesit No. 10, Kelurahan Cakranegara Barat, Cakranegara, Nusa Tenggara Barat, atas nama PT NK diikat dengan Hak Tanggungan peringkat I sebesar Rp999(Catatan 18).
• The land and building on SHGB No. 356, located at Jl. Parikesit No.10, West Cakranegara Village, Cakranegara, West Nusa Tenggara, registered under the name of PT NK tied with mortgage right amounting toRp999 (Note 18).
2) Fasilitas Penjaminan Indonesia Eximbank 2) Indonesia Eximbank Bond Facilities
a. Pagu kredit yang diberikan Rp100.000; a. Maximum limit amounting to Rp100,000;b. Penerbitan Jaminan Indonesia Eximbank
untuk proyek-proyek infrastruktur yang dikerjakan baik dalam negeri maupun luar negeri yang menunjang kegiatan ekspor(Catatan 5);
b. Indonesia Eximbank Surety issuance for infrastructure projects undertaken in both domestic and foreign, which support export activities (Note 5);
c. Jangka waktu 1 (satu) tahun sejak 26 Juni 2015 s/d 24 Juni 2016.
c. The period is for one year, starting June 26, 2015 until June 24, 2016.
Saldo pada awal tahun sebesar Rp110.000. Total pencairan pinjaman baru di tahun 2015sebesar Rp256.700. Pelunasan pinjaman di tahun berjalan sebesar Rp303.700. Saldo pada 31 Desember 2015 sebesar Rp63.000.
The beginning balance of the year is amounting to Rp110,000. Total disbursement of loans in 2015 amounting to Rp256,700. Repayment of the loan in the current year amounting to Rp303,700. Balance at December 31, 2015 amounting to Rp63,000.
2. PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) 2. PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) PT NK PT NKBerdasarkan surat yang diterbitkan oleh PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) No. S-49/SMI/DO/0213 tanggal 25 Februari 2013 dan amandemen perjanjian No. S-216/SMI/DPI/0615tanggal 17 Maret 2015, PT NK mendapatkan kredit modal kerja dari PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) (PT SMI) melalui Perpanjangan Fasilitas Pembiayaan Modal Kerja Existing dan Tambahan Fasilitas Pembiayaan Modal Kerja.
Based on the credit agreement No. S-49/SMI/DO/0213 dated February 25, 2013and amandement to the agreement No. S-216/SMI/DPI/0615 dated March 17, 2015, PT NK obtain working capital loans fromPT Sarana Multi infrastructure (Persero) (PT SMI) through an Extension of Existing of Working Capital Financing Facility and Additional of Working Capital Financing Facility.
a. Jenis Fasilitas berupa Pembiayaan Modal Kerja.
a. Types of Facilities is Working Capital Financing.
b. Pagu kredit sebesar Rp300.000 (Total Fasilitas Pembiayaan), dengan perincian :
1. Perpanjangan Fasilitas Pembiayaan Modal Kerja existing maksimum sebesar Rp200.000.
2. Tambahan Fasilitas Pembiayaan Modal Kerja maksimum sebesar Rp100.000.
b. Maximum limit amounting to Rp300,000 (Total Financing Facilities), with following details: 1. Extention of Existing Working Capital
Financing Facility, maximum amounted to Rp200,000.
2. Addition of Working Capital Financing, maximum amounted to Rp100,000.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 247
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 74 Paraf:
20. Pinjaman Bank dan Lembaga Keuangan (Lanjutan)
20. Bank and Financial Institution Loans(Continued)
c. Keperluan modal kerja untuk melaksanakan pembangunan proyek-proyek infrastruktur Proyek Pembangunan Waduk Bendo di Kabupaten Ponorogo Provinsi Jawa Timur, Proyek Urban Flood Control System Improvement (Nama Paket: River Improvement of Lower Reaches of Anai River Padang Sub Project) di Kabupaten Padang Pariaman Provinsi Sumatera Barat, Proyek Normalisasi Kali Ciliwung Paket 3 di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur Provinsi DKI Jakarta, Proyek Pembangunan Bendungan Logung (multi years contract) di Kabupaten Kudus Provinsi Jawa Tengah, Proyek Pembangunan Bendungan Titab (Lanjutan) di Kabupaten Buleleng Provinsi Bali. Proyek-proyek infrastruktur lain yang dibiayai dari dana APBN dan sektornya sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan No.100/PMK.010/2009 tanggal 27 Mei 2009 (Catatan 5).
c. Working capital purposes to carry out the construction of infrastructure projects, Waduk Bendo Infrastructure Project in Ponorogo Regency East Java, Urban Flood Control System Improvement Project (Package Name: River Improvement of Lower Reaches of Anai River Padang Sub Project) in Padang Pariaman Regency West Sumatera, Normalization of Ciliwung River Project in South Jakarta, and Bendungan Logung Infrastructure Project (multi years contract) in Kudus Regency Central Java, Bendungan Titab Construction Project (Continued) in Buleleng Regency Bali. And other projects that are financed from state budget funds and sectors according to the Minister of Finance Regulation No. 100/PMK.010/2009 dated Mei 27, 2009 (Note 5).
d. Jangka Waktu 1. Fasilitas Pembiayaan Modal Kerja
existing: 12 (dua belas) bulan sejak tanggal jatuh tempo atau sejak tanggal 28 Juni 2015 sampai dengan tanggal 27 Juni 2016.
2. Tambahan Fasilitas Pembiayaan Modal Kerja: Sejak penandatanganan Perjanjian Pembiayaan sampai dengan tanggal 27 Juni 2016.
d. Time Period 1. Existing Working Capital Facility:
12 (twelve) months after the due date or since June 28, 2015 until June 27, 2016.
2. Addition of Working Capital Facility: Since the signing of Financing Agreement until June 27, 2016.
e. Jaminan berupa jaminan yang lazim dipersyaratkan oleh Kreditur dalam Fasilitas Pembiayaan ini, termasuk namun tidak terbatas pada:
e. Collateral in the form of a guarantee is normally required by creditors in this financing facility, including but not limited to:
• Tanah dan Bangunan dengan bukti kepemilikan SHGB No. 366/Harjosari II atas Nama Perusahaan dengan luas tanah sebesar 5.170 m2 yang terletak di Jl. Sisingamaraja Kel. Hardjosari II, Kec. Medan Amplas, Kota Medan, Sumatera Utara (Catatan 18).
• The land and Building ownership proof with SHGB No. 366/Harjosari II registered under the name of Company with a land area of 5,170 sqm located on Jl. Sisingamaraja Kel. Hardjosari II, Kec. Medan Amplas, Medan, North Sumatra (Note 18).
• Tanah dan Bangunan dengan bukti kepemilikan SHGB No. 118/Harjosari II atas nama Perusahaan dengan luas tanah sebesar 1.442 m2 yang terletak di Jl. Kampung/Lorong IX Kel. Harjosari, Kec. Medan Amplas, Kota Medan, Sumatera Utara (Catatan 18).
• The land and Building ownership proof with SHGB No. 118/Harjosari II registered under the name of Company with a land area of 1,442 sqm located on Jl. Kampung/Hallway IX Kel. Harjosari, Kec. Medan Amplas, Medan, North Sumatra (Note 18).
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015248
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 75 Paraf:
20. Pinjaman Bank dan Lembaga Keuangan (Lanjutan)
20. Bank and Financial Institution Loans(Continued)
• Tanah dan Bangunan dengan bukti kepemilikan SHGB No. 20019/Losari atas nama Perusahaan dengan luas tanah sebesar 966 m2 yang terletak di Jl. Lamadukelleng No. 28 Kel. Losari, Kec. Ujung Pandang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Catatan 18).
• The land and Building ownership proof with SHGB No. 20019/Losari registered under the name of Company with a land area of 966 sqm located on Jl. Lamadukelleng No. 28 ex. Losari, Kec. Ujung Pandang, Makassar, South Sulawesi (Note 18).
• Tanah dan Bangunan dengan bukti kepemilikan SHGB No. 601/Sukarami atas nama Perusahaan dengan luas tanah sebesar 1.619 m2 yang terletak di Kel. Sukarami, Kec. Sukarami, Kota Palembang, Sumatera Selatan (Catatan 18).
• The land and Building ownership proof with SHGB No. 601/Sukarami registered under the name of Company with a land area of 1,619 sqm located in ex. Sukarami, Kec. Sukarami, Palembang, South Sumatra (Note 18).
• Tanah dan Bangunan dengan bukti kepemilikan SHGB No. 22/Neglasari atas nama Perusahaan dengan luas tanah sebesar 1.085 m2 yang terletak di Jl. Penghulu H. Hasan Mustofa No. 67 Kec. Cibeunying Kaler, Kota Bandung, Jawa Barat (Catatan 18).
• The land and Building ownership proof with SHGB No. 22/Neglasari registered under the name of Company with a land area of 1,085 sqm located on Jl. Penghulu H. Hasan Mustofa No. 67 Kec. Cibeunying Kaler, Bandung, West Java (Note 18).
• Tanah dan Bangunan dengan bukti kepemilikan SHGB No. 23/Neglasari atas nama Perusahaan dengan luas tanah sebesar 1.085 m2 yang terletak di Jl. Penghulu H. Hasan Mustofa No. 65A Kec. Cibeunying Kaler, Kota Bandung, Jawa Barat (Catatan 18).
• The land and Building ownership proof with SHGB No. 23/Neglasari registered under the name of Company with a land area of 1,085 sqm located on Jl. Penghulu H. Hasan Mustofa No. 65A Kec. Cibeunying Kaler, Bandung, West Java (Note 18).
• Tanah dan Bangunan dengan bukti kepemilikan SHGB No. 00023/Besusu Tengah atas nama PT Nindya Karya(Persero) dengan luas tanah sebesar 1.548 m2 yang terletak di Kel. Basusu Tengah Kec. Palu Timur Kab. Dongkala, Sulawesi Tengah (Catatan 18).
• The land and Building ownership proof with SHGB No. 00023/Besusu Central registered under the name of PT Nindya Karya (Persero) with a land area of 1,548 sqm located in Kel. Basusu tengah Kec. Palu Timur Kab. Dongkala, Central Sulawesi (Note 18).
• Tanah dan Bangunan dengan bukti kepemilikan SHGB No. 18/Besusu atas nama Perusahaan dengan luas tanah sebesar 2.016 m2 yang terletak di Kel. Basusu Tengah Kec. Palu Timur Kab. Dongkala, Sulawesi Tengah (Catatan 18).
• The land and Building ownership proof with SHGB No. 18/Besusu registered under the name of Company with a land area of 2,016 sqm located in Kel. Basusu tengah Kec. Palu Tengah Kab. Dongkala, Central Sulawesi (Note 18).
• Tanah dan Bangunan dengan bukti kepemilikan SHGB No. 00022/Besusu Tengah atas nama Perusahaan dengan luas tanah sebesar 1.584 m2 yang terletak di Kel. Basusu Tengah Kec. Palu Timur Kab. Dongkala, Sulawesi Tengah (Catatan 18).
• The land and Building ownership proof with SHGB No. 00022/Besusu Central registered under the name of Company with a land area of 1,584 sqm located in Kel. Basusu tengah Kec. Palu Timur Kab. Dongkala, Central Sulawesi (Note 18).
• Tanah dan Bangunan dengan bukti kepemilikan SHGB No. 17/Besusu atas nama Perusahaan dengan luas tanah sebesar 1.078 m2 yang terletak di Kel. Basusu Tengah Kec. Palu Timur Kab. Dongkala, Sulawesi Tengah (Catatan 18).
• The land and Building ownership proof with SHGB No. 17/Besusu registered under the name of Company with a land area of 1,078 sqm located in Kel. Basusu Tengah Kec. Palu Timur Kab. Dongkala, Central Sulawesi (Note 18).
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 249
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 76 Paraf:
20. Pinjaman Bank dan Lembaga Keuangan (Lanjutan)
20. Bank and Financial Institution Loans(Continued)
• Tanah dan Bangunan dengan bukti kepemilikan SHGB No. 17/Besusu atas nama Perusahaan dengan luas tanah sebesar 1.078 m2 yang terletak di Kel. Basusu Tengah Kec. Palu Timur Kab. Dongkala, Sulawesi Tengah (Catatan 18).
• The land and Building ownership proof with SHGB No. 17/Besusu registered under the name of Company with a land area of 1,078 sqm located in Kel. Basusu Tengah Kec. Palu Timur Kab. Dongkala, Central Sulawesi (Note 18).
f. Pembayaran utang pokok fasilitas Pembiayaan ini dilakukan selambat-lambatnya pada saat berakhirnya perjanjian kontrak antara Debitur dengan pemberi kerja atau pemilik proyek infrastruktur (bowheer) atau berakhirnya jangka waktu Fasilitas Pembiayaan.
f. Payment of the principal debt financing facility is conducted no later than at the time of expiry of the contractual agreements between the debtor and employer or the owner of the infrastructure projects (bowheer) or the expiry of the period of financing facility.
Saldo pada awal tahun sebesar Rp194.736. Pencairan selama tahun 2015 sebesar Rp170.000. Pembayaran selama tahun 2015 Rp204.736. Saldo akhir 31 Desember 2015 sebesar Rp160.000.
The beginning balance of the year amounting to Rp194,736. Total disbursement of loans in 2015 amounting to Rp170,000. Payment of the loan amounting to Rp204,736. Balance at December 31, 2015 amounting to Rp160,000.
3. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 3. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT PPAF PT PPAF 1) Berdasarkan Akta Perjanjian No. 28 tanggal
23 Agustus 2013, PT PPAF memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dengan jumlah pagu kreditRp40.000 dengan tingkat bunga 10%. Atas pinjaman ini PT PPAF wajib membuka rekening giro escrow account untuk menampung pembayaran tagihan anjak piutang dan giro operasional untuk kegiatan operasionalnya.
1) Based on Deed No. 28 dated August 23, 2013, PT PPAF obtained a credit facility from PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk with maximum limit of Rp40,000 with an interest rate of 10%. For this loan, PT PPAF shall open an escrow account for receiving payment of factoring receivables and operating current account for its operation.
Berdasarkan Akta Perjanjian No.03 tanggal 4 Juni 2015, PT PPAF memperoleh tambahan fasilitas kredit dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menjadi Rp90.000 dengan tingkat bunga 12,5%, dengan jangka waktu kredit selama 1 tahun.
Based on Deed No. 03 dated June 4, 2015, the credit facility was increase by PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk to Rp90,000 with an interest rate of 12.5% with the period for 1 year.
Saldo pada awal 2015 tahun sebesar Rp33.478. Total pencairan pinjaman di tahun 2015 sebesar Rp99.458. Pelunasan pinjaman di tahun berjalan sebesar Rp54.898. Saldo pada 31 Desember 2015 sebesar Rp78.038.
Balance at the beginning of 2015 amounting to Rp33,478. Total disbursement of loans in 2015 amounting to Rp99,458. Payment of the loan amounting to Rp54,898. Balance as at December 31, 2015 amounting to Rp78,038.
2) Berdasarkan Akta Perjanjian No. 05 tanggal 4
Juni 2013, PT PPAF mendapat tambahan pagupinjaman menjadi sebesar Rp160.000 dengan tingkat bunga 12,5%, jangka waktu kredit selama 3 tahun.
2) Based on Deed No. 05 dated June 4, 2015PT PPAF received additional loan with maximum limit to become Rp160,000, with an interest rate of 12.5%, the period is for3 years.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015250
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 77 Paraf:
20. Pinjaman Bank dan Lembaga Keuangan (Lanjutan)
20. Bank and Financial Institution Loans(Continued)
Saldo awal tahun 2015 sebesar Rp12.416. Total pencairan pinjaman baru di tahun 2015 sebesar Rp92.002. Pelunasan pada tahun berjalan sebesar Rp17.562. Saldo pada 31 Desember 2015 sebesar Rp86.856.
Balance at the beginning of the year amounting to Rp12,416. Total disbursement of loans in 2015 amounting to Rp92,002. Payment of the loan in the current year amounting to Rp17,562. Balance as ofDecember 31, 2015 amounting to Rp86,856.
4. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 4. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT NK PT NK 1) Berdasarkan Surat No. BIN/2.1/133/R tanggal
27 Desember 2012 dan amandemen No. BIN/2.2/099/R tanggal 3 Februari 2014 dan Surat No.BIN/2.2/430/R tanggal 22 Mei 2014serta amandemen No.BIN/2.2/004 tanggal 8 Januari 2015, Perusahaan mendapatkan kredit modal kerja dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk perihal penambahan fasilitas kredit kerja transaksional.
1) Based on the letter No. BIN/2.1/133/R dated December 27, 2012 and amandement No. BIN/2.2/099/R dated February 3, 2014 and Letter No. BIN/2.2/430/R dated May 22, 2014, and amandement letter No.BIN/2.2/004 dated January 8, 2015. Company obtain working capital loans from PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk regarding the addition of transactional working loan facility.
Pagu Kredit KMK Revolving: Plafond of KMK Revolving:a. Pagu kredit sebesar Rp50.000. a. Maximum limit amounting to Rp50,000. b. Jangka waktu 12 (dua belas) bulan sejak
jatuh tempo fasilitas yaitu sejak tanggal 21 Januari 2015 s/d 20 Januari 2016.
b. The period are for 12(twelve) months since due date facility, strating January 21, 2015 until January 20, 2016.
Jaminan Collateral• Tanah/Bangunan kantor serta gudang di
Jl. Majapahit No. 496 Kel. Tlogomulyo, Kec. Genuk, Semarang, Jateng di atas SHGB No. 2 dan SHGB No. 111 atas nama Perusahaan (Catatan 18).
• Land/office buildings and warehouse on Jl. Majapahit No. 496 Kel. Tlogomulyo, Kec. Genuk, Semarang, Central Java on SHGB No. 2 and SHGB No. 111 registered under the name of the Company (Note 18).
• Tanah/Bangunan rumah tinggal di Jl. Tenggilis Tengah No. 4, Kel. Kendangsari, Kec. Tenggilis Mejoyo, kotamadya Surabaya, Jawa Timur dengan SHGB No. 721 dan SHGB No. 725 atas nama Perusahaan (Catatan 18).
• Land/building the House on Jl. Tenggilis No. 4, Kel. Kendangsari, Kec. Tenggilis Mejoyo, Kab. Surabaya, East Java with SHGB No. 721 and SHGB No. 725 registered under the name of the Company (Note 18).
• Tanah/Bangunan di Jl. Wolter Monginsidi No. 159, Kel. Gulak Galik, Kec. Teluk Betung Utara, Kotamadya Bandar Lampung, Lampung dengan SHGB No. 05 atas nama Perusahaan (Catatan 18).
• Land/building on Jl. Wolter Monginsidi No. 159, Kel. Gulak Galik, Kec. Teluk Betung Utara, Bandar Lampung, Lampung with SHGB No. 05 registered under the name of the Company (Note 18).
• Tanah di Gg. Wongso, Kel. Harjosari II, Kec. Medan Amplas, Medan, Sumatera Utara dengan SHGB No. 546 atas nama Perusahaan (Catatan 18).
• Land in Gg. Wongso, Kel. Harjosari II, Kec. Medan Amplas, Medan, North Sumatra with SHGB No. 546 registered under the name of the Company (Note 18).
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 251
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 78 Paraf:
20. Pinjaman Bank dan Lembaga Keuangan (Lanjutan)
20. Bank and Financial Institution Loans(Continued)
• Tanah/Bangunan kantor serta gudang di Jl. Surabaya Mojokerto KM 23 Ds. Sidorejo, Krian, Sidoarjo, Jatim di atas SHGB No. 2 atas nama Perusahaan (Catatan 18).
• Land/building of Office and warehouse on Jl. Surabaya to Mojokerto KM 23 Ds. Krian, Sidorejo, Sidoarjo, East Java, on SHGB No. 2 registered under the name of the Company (Note 18).
• Tanah/Bangunan rumah tinggal serta gudang terletak di Jl. Bonto Sunggu No. 22 Kel. Mangasa, Kec. Tamalate, Makassar, Sul-Sel di atas SHGB No. 20005/Manuruki (d/h 4197/Mangasa) atas nama Perusahaan (Catatan 18).
• Land/building of House and warehouse located on Jl. Bonto Sunggu No. 22 Kel. Mangasa, Kec. Tamalate, Makassar, South Sulawesi on SHGB No. 20005/Manuruki (formerly 4197/Mangasa) registered under the name of the Company (Note 18).
• Tanah/Bangunan rumah tinggal di Jl. Pembangunan I Kel. Gurabesi Kec. Jayapura Utara, Jayapura, Irian Jaya di atas SHGB No. 798/Gurabesi (d/h No. 508/Gurabesi) atas nama Perusahaan (Catatan 18).
• Land/building of House on Jl. Pembangunan I Kel. Gurabesi Kec. North of Jayapura, Jayapura, Irian Jaya, on SHGB No. 798/Gurabesi (formerly No. 508/Gurabesi) registered under the name of the Company (Note 18).
• Tanah/Bangunan kantor serta gudang di Jl. Nindya Karya No. 9 Kel. Gurabesi Kec. Jayapura Utara, Jayapura, Irian Jaya di atas SHGB No. 599 atas nama Perusahaan (Catatan 18).
• Land/building of Office and warehouse on Jl. Nindya Karya No. 9 Kel. Gurabesi Kec. North of Jayapura, Jayapura, Irian Jaya, on SHGB No. 599 registered under the name of the Company (Note 18).
Pagu Kredit KMK Transaksional Transactional KMK Plafonda. Pagu kredit sebesar Rp300.000 a. Maximum limit amounting to Rp300,000. b. Jangka waktu:
- Pagu kredit: 12 (Dua Belas) bulan sejak jatuh tempo fasilitas yaitu sejak tanggal 21 Januari 2015 s/d 20 Januari 2016.
- Realisasi Kredit: Maksimal sesuai dengan jangka waktu proyek dalam kontrak
b.Period: - Maximum limit: 12 (twelve) months
starting January 21, 2015 until January 20, 2016.
- Drawdown: Maximum realization in accordance with the duration of the project in the contract
c. Jaminan berupa tagihan termin atas proyek-proyek yang dibiayai dengan fasilitas kredit ini diikat secara cessie dan dikaitkan dengan aktiva tetap berupa tanah dan bangunan yang diikat Hak Tanggungan serta tagihan proyek-proyek yang tidak dibiayai dengan fasilitas KMK Bank Lain diikat dengan cessie sebesar Rp25.000.
c. Collateral in the form of Bill terms of projects financed by this loan facility tied by cessie and associated with fixed assets land and buildings of a dependent as well as Rights tied to the projects billing that are not financed by other banks tied to the KMK cessie amounting to Rp25,000.
Non Cash Loan Non Cash Loana. Pagu kredit sebesar Rp400.000. a. Maximum limit amounting to Rp400,000. b. Jangka waktu 12 (Dua Belas) bulan sejak
tanggal 21 Januari 2015 s/d 20 Januari 2016.
b. The period is 12 (twelve) months starting January 21, 2015 until January 20, 2016.
c. Jaminan dikaitkan jaminan KMK revolving. c. Collateral is related with KMK revolving collateral.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015252
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 79 Paraf:
20. Pinjaman Bank dan Lembaga Keuangan (Lanjutan)
20. Bank and Financial Institution Loans(Continued)
2) Berdasarkan Surat No. BIN/2.2/103/R tanggal 10 Juni 2014, Perusahaan mendapatkan Fasilitas KMK Transaksional dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
2) Based on the letter No. BIN/2.2/103/R dated June 10, 2014, the Company, obtained Transactional KMK Facility from PT Bank Begara Indonesia (Persero) Tbk.
Fasilitas Kredit Modal Kerja Working capital credit facility a. Pagu kredit sebesar Rp150.000. a. Maximum limit amounting to Rp150,000. b. Tujuan penggunaan: Tambahan modal kerja
Proyek Pembangunan Bendungan Pengalihan Rababaka dan Saluran Interbasin untuk Bendungan Tanju dan Bendungan Mila (Rababaka Kompleks) di Kabupaten Dompu.
b. The purpose: additional working capital construction projects Rababaka and Redirects Dams Interbasin Channels for the Tanju Dam and the Mila Dam (Rababaka complex) in Dompu Regency.
c. Jangka Waktu: 24 (dua puluh empat) bulan sejak penandatanganan kredit.
c. Period: 24 (twenty-four) months from the signing of the credit.
d. Jaminan: Piutang termin atas proyek yang dibiayai akan diikat cessie dan dikaitkan dengan fasilitas berjalan.
d. Collateral: by accounts receivable bounded cessie and associated with the existing facilities.
3) Berdasarkan Surat No. BIN/2.2/143/R tanggal 13 Agustus 2014, Perusahaan mendapatkan kredit modal kerja transaksional dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
3) Based on the letter No. Bin/2.2/143/R August 13, 2014, Company get working capital loans transactional from PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
a. Pagu kredit Rp90.000. a. Maximum limit amounting to Rp90,000. b. Tujuan penggunaan: Pembiayaan Proyek
Pembangunan Jalan Banjarsari – Simpang Malingping.
b. The purpose: Financing Road Construction Project Banjarsari – SimpangMalingping.
c. Jangka Waktu: 18 bulan sejak penandatanganan kredit.
c. Period: 18 months from the signing of the credit.
d. Jaminan: Piutang termijn atas proyek yang dibiayai akan diikat cessie dan dikaitkan dengan fasilitas berjalan.
d. Collateral: top projects financed termijn bound cessie and associated with the facilities running.
4) Berdasarkan Surat No. BIN/2.2/194/R tanggal 3 November 2014, Perusahaan mendapatkan kredit modal kerja transaksional.
4) Based on the letter No. Bin/2.2/194/R datedNovember 3, 2014, the Company obtained transactional working capital loans.
a. Pagu kredit sebesar Rp60.000. a. Maximum limit amounting to Rp60,000. b. Tujuan penggunaan: Tambahan modal kerja
Proyek Pembangunan Bendungan Karalloe Kab.Gowa.
b. The purpose: Additional working capital For Dam Construction Project Karalloe Kab. Gowa.
c. Jangka Waktu: 13 (tiga belas) bulan sejak penandatanganan kredit sampai dengan tanggal 31 Desember 2015.
c. Period: 13 (thirteen) months since the signing of the credit up to December 31, 2015.
d. Jaminan: Piutang termijn atas proyek yang dibiayai akan diikat cessie dan dikaitkan dengan fasilitas berjalan.
d. Collateral: top projects financed termijn bound cessie and associated with the facilities running.
Saldo pada awal tahun sebesar Rp276.114Total pencairan pinjaman baru di tahun 2015sebesar Rp4.266.285 Pelunasan pinjaman di tahun berjalan sebesar Rp4.418.108 Saldo pada 31 Desember 2015 sebesar Rp124.291.
Balance at the beginning of the year amounting to Rp276,114. Totaldisbursement of loans in 2015 amounting to Rp4,266,285. Payment of the loan in the current year amounting to Rp4,418,108. Balance at December 31, 2015 amounting to Rp124,291.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 253
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 80 Paraf:
20. Pinjaman Bank dan Lembaga Keuangan (Lanjutan)
20. Bank and Financial Institution Loans(Continued)
5. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk
5. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk
A. PT PPAF A. PT PPAF Berdasarkan Perjanjian No. 5 tanggal 18 September 2012 PT PPAF menandatangani Perjanjian Kredit Modal Kerja Umum Non Revolving dengan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk Cabang Kebayoran Baru dengan jumlah pagu kredit sebesar Rp40.000. Jangka waktu kredit 48 bulan terhitung sejak penandatanganan kredit sampai dengan tanggal 18 September 2016. Bunga kredit sebesar 11% floating rate per tahun.
Based on Agreement No. 5 on September 18, 2012, PT PPAF signed a working capital credit common agreement of non-revolving with PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk, Kebayoran Baru Branch with the maximum limit amounting to Rp40,000. Loan period is for 48 months since the signing of the loan up to September 18, 2016. This loans bears floating interest rate of 11% loan.
Atas pinjaman ini PT PPAF wajib menyerahkan jaminan berupa Fidusia atas tagihan piutang dengan nilai penjaminan kurang lebih sebesar Rp48.000.
PT PPAF obligated to submit fiduciary collateral over a receivable with collateral value approximately of Rp48,000.
Saldo pada awal tahun sebesar Rp20.522. Pencairan selama tahun berjalan sebesar Rp16. Pelunasan pinjaman di tahun berjalan sebesar Rp12.944. Saldo pada 31 Desember 2015sebesar Rp7.594.
Balance at the beginning of the year amounting to Rp20,522. Total disbursement of loans in 2015 amounting to Rp16. Repayment of the loan in the current year amounting to Rp12,944. Balance at December 31, 2015 amounting to Rp7,594.
B. PT NK B. PT NK Berdasarkan Surat Pemberitahuan Persetujuan Pemberian Kredit (SP3K) No. 280/BDG-KOM/AN/X/2014 tanggal 24 Oktober 2014, dan Amandemen Surat Penawaran Pemberian Kredit (SP2K) No. 07/SPPK-KKI/2015 tanggal 27 April 2015, Perusahaan mendapatkan pinjaman dari PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (Bank BJB), sebagai berikut:
Based on the Notice of Credit Approval (SP3K) No. 280/BDG-KOM/AN/X/2014 dated October 24, 2014, and Amandement of Credit Offering Notice (SP2K) No. 07/SPPK-KKI/2015 on April 27, 2015, the Company obtained loans from PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat and Banten Tbk (Bank BJB), as follows:
Jenis fasilitas kredit yaitu KMKK Standby Loan Types of credit facility are KMKK Standby Loan
Pagu kredit Rp500.000. Maximum limit of credit amounting to Rp500,000.
Tujuan: Purposes: • Fasilitas kredit Non Cash Loan per sub
pagu kredit dapat berubah menjadi fasilitaskredit Cash Loan per sub pagu kreditapabila Fasilitas sub pagu kredit Non Cash Loan tersebut dinyatakan wanprestasi/ default. Selanjutnya atas seluruh fasilitas akan dilakukan stop booking (tidak dapat dicairkan) sampai dengan fasilitas sub pagu kredit yang wanprestasi/default telah dilunasi oleh debitur.
• Sub Plafond of Non Cash Loan Credit Facility can be turned into a Cash Loan Credit Facility per sub plafond if the sub-plafond facilities Non Cash Loan is declared in default. Furthermore, the entire facility will be stopped booking (could not be drawn) until the sub-plafond facilities which default has been paid by the debtor.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015254
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 81 Paraf:
20. Pinjaman Bank dan Lembaga Keuangan (Lanjutan)
20. Bank and Financial Institution Loans(Continued)
• Fasilitas Non Cash Loan dapat digunakan sebagai sarana disposisi untuk transaksi seperti SKBDN, L/C, Bank Garansi, dan Hedging.
• Non-Cash Loan Facility can be used as a means of disposition for such transactions such as SKBDN, L/C, Bank Bond, and Hedging.
Jangka waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal jatuh tempo kredit sebelumnya 11 April 2015 s/d 11 April 2016.
Time Period 12 (twelve) months after the previous creditʼs due date April 11, 2015 until April 11, 2016.
Saldo awal tahun sebesar Rp231.000. Total pencairan pinjaman baru di tahun 2015 sebesar Rp323.500. Pelunasan pinjaman di tahun berjalan sebesar Rp357.250. Saldo pada 31 Desember 2015 sebesar Rp197.250.
The beginning balance of the year amounted to Rp231,000. Total disbursement of loans in 2015 amounting to Rp323,500. Payment of the loan in the current year amounting to Rp357,250 Balance at December 31, 2015 amounting to Rp197,250.
6. PT Bank Victoria International Tbk 6. PT Bank Victoria International Tbk PT PPAF PT PPAF a. Berdasarkan Perjanjian No : 283/02/XII/13
tanggal 31 Desember 2013, PT PPAF menandatangani Perjanjian Kredit dengan PT Bank Victoria International Tbk dengan jumlah pagu kredit Rp20.000. Jangka waktu kredit 1 tahun terhitung sejak tanggal penandatanganan kredit sampai dengan tanggal 31 Desember 2014. Bunga kredit sebesar 8,5% per tahun.
a. Based on agreement no. 283/02/XII/13dated December 31, 2013, PT PPAF signed a Credit Agreement with PT Bank Victoria International Tbk with maximum limitamounting to Rp20,000. Credit period is for1 (one) year from the date of signing of the loan until of December 31, 2014. Credit interest of 8.5% per year.
Atas pinjaman ini, PT PPAF menyerahkan jaminan berupa satu lembar bilyet deposito berjangka Bank Victoria International Tbk sebesar Rp20.000 atas nama PT PPA dan jaminan pokok berupa tagihan piutang kepada debitur PT PPAF dengan kolektibilitas lancar, dengan coverage minimal 110% dari pagu kredit dan tidak sedang dipinjamkan ke pihak lain.
For this loan, PT PPAF shall submit a guarantee in the form of a slip of time deposits of Bank Victoria International Tbk Rp20,000 of PT PPA and principal guarantee of bill receivables with current collectibility to PT PPAF debtor, at least with coverage 110% of loan plafond and not being collateralized to other parties.
Pada 31 Desember 2014 pinjaman tersebut diperpanjang sampai dengan 31 Desember 2015 dengan tingkat bunga 8,5%.
On December 31, 2014 the loan was extended until December 31, 2015 with an interest rate of 8.5%.
Saldo pinjaman pada awal tahun sebesar Rp53.333. Tidak Terdapat pencairan pinjaman. Pelunasan pada tahun berjalan Rp53.333. Tidak terdapat saldo pada 31 Desember 2015.
Balance at the beginning of the year amounting to Rp53,333. There is no disbursement in 2015. Payment of the loan in the current year amounting to Rp53,333. There is no amount balance at December31, 2015.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 255
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 82 Paraf:
20. Pinjaman Bank dan Lembaga Keuangan (Lanjutan)
20. Bank and Financial Institution Loans(Continued)
b. Berdasarkan Perjanjian No. 574/DL/VIII/15
tanggal 15 Agustus 2015, PT PPAF mendapat fasilitas kredit dengan jumlah pagu kreditRp25.000 dengan tingkat bunga 8,5% dan atas fasilitas tersebut juga menyerahkan jaminan berupa deposito sebesar Rp25.000 dengan jangka waktu 1 tahun.
b. Based on agreement No. 574/DL/VIII/15 dated August 15, 2015, PT PPAF obtain a credit facility with maximum limit Rp25,000 with an interest rate of 8.5% and the facility also pledged in the form of deposits amounting to Rp25,000 with a period of 1 year.
Tidak terdapat saldo pada awal tahun. Total pencairan Rp25.000. Tidak terdapat pelunasan pada tahun berjalan. Saldo per 31 Desember 2015 sebesar Rp25.000.
There is no begining balance of the year. Total disbursement of loans in 2015 amounting to Rp25,000. Balance at December 31, 2015 amounting to Rp25,000.
7. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 7. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk A. PT PPAF A. PT PPAF
Berdasarkan Perjanjian No. 235/JKH.UT/HCLU/V/2012 tanggal 16 Mei 2012, PT PPAFmenandatangani Perjanjian Kredit Linkage Program dengan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Cabang Jakarta Harmoni dengan jumlah pagu kredit pada tahun pertama sebesar Rp10.000, tahun kedua sebesar Rp7.500 dan dilunasi pada saat jatuh tempo di tahun ketiga. Jangka waktu kredit 36 bulan terhitung sejak penandatanganan kredit sampai dengan tanggal 16 Mei 2015. Bunga kredit sebesar 13,5% efektif per tahun adjustable rate yang dapat berubah sewaktu-waktu sesuai ketentuan Bank.
Based on Agreement No. 235/JKH.UT/HCLU/V/2012 on May 16, 2012, PT PPAF signed an agreement of Linkage Program with PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Jakarta Harmoni Branch with the maximum limit amount for first year of Rp10,000, amounting to Rp7,500 the second year and shall be paid at maturity in the third year. Loan period of 36 months since the signing of the loan up to May 16, 2015. The loan interest rate of 13.5% effectively per year with adjustable rate that can be change at any time according to procedures.
Atas pinjaman ini PT PPAF wajib menyerahkan jaminan pokok berupa tagihan piutang kepada debitur PT PPAF dengan kolektibilitas lancar, dengan coverage minimal 150% dari pagu kredit dan tidak sedang dipinjamkan ke pihak lain.
PT PPAF obligated to submit principal guarantee of bill receivables with current collectibility to PT PPAF debtor, at least with coverage 150% of loan plafond and not being collateralized to other parties.
Berdasarkan Perjanjian No. 395/JKH.UT/HCLU/X/ 2014 tanggal 24 Oktober 2014, PT PPAF telah menandatangani penambahan pagu kredit pinjaman sebesar Rp43.000, dengan tingkat bunga 12,75% dengan jangka waktu selama 3 tahun. Atas penambahan tersebut PT PPAF harus menyerahkan jaminan berupa piutang sebesar 125% dari pagu kredit pinjaman.
Based on agreement No. 395/JKH.UT/ HCLU/X/2014 dated October 24, 2014, PT PPAF has signed a loan limit of Rp43,000 addition, the interest rate of 12.75% with a term of 3 years. Upon addition of PT PPAF must submit a guarantee in the form of receivables amounting to 125% of the maximum limit.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015256
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 83 Paraf:
20. Pinjaman Bank dan Lembaga Keuangan (Lanjutan)
20. Bank and Financial Institution Loans(Continued)
Saldo pada awal tahun sebesar Rp43.650. Pencairan selama tahun berjalan sebesar Rp50.013. Pelunasan pada tahun berjalan Rp23.763. Saldo pada 31 Desember 2015 sebesar Rp69.900.
Balance at the beginning of the year amounting to Rp43,650.Total disbursement of loans in 2015 amounting to Rp50,013. Payment of the loans in the current year amounting to Rp23,763. Balance at December 31, 2015 amounting to Rp69,900.
B. PT NB B. PT NB Berdasarkan Perjanjian No. 09/PKS/BTN/KGS.UT/CMLU/2015 tanggal 12 Mei 2015, PT NB menandatangani Perjanjian Kredit atas Pemberian Fasiltas Kredit Modal Kerja dengan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Cabang Kelapa Gading Square dengan jumlah pagu kredit pada tahun pertama sebesar Rp75.000 dan dilunasi pada saat jatuh tempo di tahun ketiga. Bunga kredit sebesar 12,5% efektif per tahun adjustable rate yang dapat berubah-ubah sewaktu-waktu sesuai ketentuan Bank.
Based on Agreement No. 09/PKS/BTN/KGS.UT/CMLU/V/2015 on May 12, 2015, PT NB signed a Credit Agreement of KMK Facility with PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Jakarta, Kelapa GadingSquare Branch with the maximum limitamount of Rp75,000 and shall be paid at maturity in the third year. The loan interest rate of 12,5% effectively per year with adjustable rate that can be change at any time according to procedures.
Saldo pada awal tahun sebesar Nil. Pencairan selama tahun berjalan sebesar Rp15.000. Pelunasan pada tahun berjalan Nil. Saldo pada 31 Desember 2015 sebesar Rp15.000.
Balance at the beginning of the year amounting to Nil. Total disbursement of loans in 2015 amounting to Rp15,000. Payment of the loans in the current year amounting to Nil. Balance at December 31, 2015 amounting Rp15,000.
8. PT Bank CIMB Niaga Tbk 8. PT Bank CIMB Niaga Tbk PT PPAF PT PPAF Berdasarkan Perjanjian No: 215/OL/CBGIII/5/14 tanggal 22 Agustus 2014, PT PPAF mendapat fasilitas kredit Pinjaman Rekening Koran "PRK" dengan jumlah pagu kredit Rp15.000. jangka waktu pinjaman 1 tahun, dengan tingkat bunga 13,5%. Dari fasilitas pinjaman tersebut PT PPAF harus menyerahkan jaminan sebesar 125% berupa piutang pembiayaan (Catatan 5).
Based on agreement No. 215/OL/CBGII/5/14 dated August 22, 2014, the credit facility Loan Account to the maximum limit amounting to Rp15,000. 1 year loan period, the interest rate of 13.5%. Of the PT PPAF loan facility must submit a guarantee of 125% in the form of receivables financing (Note 5).
Saldo pada awal tahun sebesar Rp14.000. Pencairan selama tahun berjalan sebesar Rp47.941. Pelunasan pada tahun berjalan Rp52.305. Saldo pada 31 Desember 2015 sebesar Rp9.636.
Balance at the beginning of the year amounting to Rp14.000. Total disbursement of loans in 2015 amounting to Rp47,941. Payment of the loans in the current year amounting to Rp52,305. Balance at December 31, 2015 amounting Rp9,636.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 257
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 84 Paraf:
20. Pinjaman Bank dan Lembaga Keuangan (Lanjutan)
20. Bank and Financial Institution Loans(Continued)
9. PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 9. PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906
PT PPAF PT PPAF Saldo pada awal tahun sebesar Nil. Pencairan selama tahun berjalan sebesar Rp13.188. Pelunasan pada tahun berjalan Rp4.293. Saldo pada 31 Desember 2015 sebesar Rp8.895.
Balance at the beginning of the year amounting to Nil. Total disbursement of loans in 2015 amounting to Rp13,188. Payment of the loan in the current year amounting to Rp4,293. Balance at December 31, 2015 amounting to Rp8,895.
10. Medium Term Notes 10. Medium Term Notes PT PPAF PT PPAF Pinjaman jangka panjang lainnya merupakan pinjaman bukan bank berupa penerbitan MTN (Medium Term Notes) kepada PT Andalan Artha Advisindo Sekuritas dengan jumlah maksimal pokok MTN sebesar Rp200.000 yang dibagi menjadi 3 seri dengan jangka waktu tiga tahun.
Other long-term loans is MTN (Medium Term Notes) to PT Andalan Artha Advisindo Sekuritas with a maximum principal amount by Rp200,000 which is divided into three series with maturities of three years.
Penerbitan MTN berdasarkan akta No. 107 tanggal 19 Juni 2014 yang dibuat dihadapan notaris Arry Supratno, S.H. Sampai dengan 31 Desember2015, MTN yang sudah cair sebesar Rp140.000. Seri A sebesar Rp50.000 dengan jangka waktu 24 Juni 2014 sampai dengan 24 Juni 2017, Seri B sebesar Rp40.000 dengan jangka waktu 1 September 2014 sampai dengan 1 September 2017 dan Seri C sebesar Rp50.000 dengan jangka waktu 2 Juli 2015 sampai dengan 24 Juni 2017. Dana hasil penerbitan MTN digunakan untuk modal kerja proyek pembiayaan di bidang infrastruktur. Suku bunga MTN 12% efektif per tahun dan fixed selama jangka waktu MTN.
MTN issuance by deed No. 107 dated June 19, 2014 were made before a notary Arry Supratno, S.H. Until December 31, 2015, MTN had liquid at Rp140,000. Series A amounted to Rp50,000 with period from June 24, 2014 until June 24, 2017, Series B amounted to Rp40,000 with period from September 1, 2014 until September 1, 2017 and Series C amounted to Rp50,000 with period from July 2, 2015 until June 24, 2017. Proceeds from MTN used for working capital financing in infrastructure projects. MTN 12% interest rate per year and the effective fixed for a period of MTN.
21. Utang Bruto kepada Pihak Ketiga 21. Gross Amount Due to Third Parties
2015 2014Rp Rp
Utang Bruto kepada Pihak Ketiga Gross Amount Due to Third PartiesKantor Pusat 536 63 Head OfficeWilayah I 96,611 63,345 Region IWilayah II 8,046 -- Region IIWilayah III 4,495 -- Region IIIWilayah IV 131,796 80,560 Region IVWilayah V 70,644 51,254 Region VWilayah VI 296,059 70,128 Region VIDivisi Restrukturisasi 37 37 Division of RestructuringPT Nindya Beton 324 9,120 PT Nindya Beton
Jumlah 608,548 274,507 Total608,548
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015258
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 85 Paraf:
22. Uang Muka Pemberi Kerja Jangka Pendek 22. Short-Term Advances from Customers
2015 2014Rp Rp
Pihak Berelasi: Related PartiesPT Perusahaan Gas Negara (Persero) 11,734 -- PT Perusahaan Gas Negara (Persero)PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) 4,907 5,030 PT Pelabuhan Indonesia III (Persero)KSO Nindya - PT PPA 1,556 1,450 KSO Nindya - PT PPAPT ASDP Indonesia Ferry (Persero) -- 2,615 PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)Jumlah Pihak Berelasi 18,197 9,095 Total Related Parties
Pihak Ketiga: Third PartiesBank Indonesia 47,861 -- Bank of IndonesiaKementerian Pekerjaan Umum 42,056 46,954 Ministry of Public Works Pemerintahan Kota Pekanbaru 16,902 -- Government of PekanbaruPT Semen Padang 7,912 -- PT Semen PadangPT Sinergi Solusi Utama 6,601 8,527 PT Sinergi Solusi UtamaPT Megah Jaya Prima Lestari 4,091 -- PT Megah Jaya Prima LestariPT Maleo 2,847 4,776 PT MaleoKementerian Pertahanan -- 13,123 Ministry of DefencePemerintah Daerah Balikpapan -- 3,164 Government of BalikpapanKementerian Perhubungan -- 2,680 Ministry of TransportationRSUD Slawi -- 2,395 RSUD SlawiPemerintah Kabupaten Berau -- 2,191 Government of BerauPemerintah Kota Tarakan -- 2,181 Government of Tarakan CityPemerintah Kabupaten Solok -- 1,547 Government of SolokPT Gresik Jasatama -- 1,274 PT Gresik JasatamaPT Graha Biomedika -- 1,178 PT Graha BiomedikaLainnya 796 837 OthersJumlah Pihak Ketiga 129,066 90,827 Total Third Parties
Jumlah 147,263 99,922 Total
23. Beban Akrual dan Utang Lain-lain 23. Accrued Expenses and Other Payables
2015 2014Rp Rp
Utang Operasional Proyek 181,283 81,403 Projects Operational PayableSecured Promissory Notes PT Waskita Karya (Persero) Tbk 106,025 175,015 Secured Promissory Notes PT Waskita Karya (Persero) TbkAkrual Biaya Tantiem 31,495 18,146 Accrued TantiemAkrual Biaya Apresiasi Karyawan 14,844 14,716 Accrued Employee AppreciationAkrual Gaji dan Upah 940 -- Accrued Salaries and WagesAkrual Beban Kantor dan Umum 781 2,108 Accrued Office and General ExpensesUtang Lain-lain 23,671 15,615 Other PayablesJumlah 359,039 307,003 Total
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 259
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 86 Paraf:
23. Beban Akrual dan Utang Lain-lain (Lanjutan) 23. Accrued Expenses and Other Payables(Continued)
Perusahaan menerbitkan Secured Promissory Notes(SPN) yang dibeli oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk pada tanggal 22 Juli 2011 senilai Rp175.000, sesuai perjanjian No. SU- 01/PPA/0711 dengan bunga 3% dan jangka waktu 2 (dua) tahun, sampai dengan tanggal 22 Juli 2013. Berdasarkan surat No. S-2247/PPA/PD/0713 tanggal 15 Juli 2013, Perusahaan memperpanjang PN tersebut untuk jangka waktu 1 (satu) tahun sampai dengan 22 Juli 2014. Berdasarkan surat No. PJ-01/PPA/0415 tanggal 30 April 2015, Perusahaan memperpanjang PN tersebut sampai dengan 31 Oktober 2016.
The company issued Secured Promissory Notes(SPN) purchased by PT Waskita Karya (Persero)Tbk dated on July, 22, 2011 amounting to Rp175,000, based on agreement No. SU-01/PPA/0711 with 3% interest and 2 (two) years period, until July 22, 2013. Based on letter No. S-2247/PPA/PD/0713 dated July 15, 2013, The company extended the PN for a period of 1 (one) year to July 22, 2014.Based on letter No PJ-01/PPA/0415 dated April 30, 2015, the Company extended the PN until October 31, 2016.
Utang operasional proyek merupakan utang atas beban ventura bersama yang terjadi atas pinjaman-pinjaman sementara ke proyek-proyek yang dikerjasamakan. Utang-utang ini akan diperhitungkan dengan laba ataupun kerugian yang dialami oleh masing-masing ventura bersama, setelah proyek dinyatakan selesai dan ventura bersama ditutup.
Projects operational payables are joint venture payable that occurred over the temporary loans to projects that cooperated. These debts will be calculated with a profit or loss experienced by each of the joint venture, after the project was finished and ventura joint closed.
Akrual biaya tantiem dan biaya apresiasi karyawanadalah pencatatan biaya secara akrual berdasarkan anggaran yang telah disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Accrued tantiem and employee appreciation were recorded based on accrual basis in accordance with budget approved by the General Meeting of Shareholders (RUPS).
24. Hasil Pengelolaan Aset yang Masih Harus Disetor
24. Proceeds from Asset Management For Remittance
Perjanjian Pengelolaan Aset eks BPPN antara Perusahaan dengan Menteri Keuangan untuk tahun 2015 telah ditandatangani pada tanggal 31 Agustus2015 (”Perjanjian”). Berdasarkan Perjanjian tersebut, antara lain ditetapkan bahwa Hasil Pengelolaan Aset (”HPA”) setelah dikurangi dengan Biaya Aset, Imbalan Pengelolaan Aset (”IPA”), Imbalan Kinerja (jika ada) dan Pajak Pertambahan Nilai merupakan penerimaan Negara yang harus disetorkan ke Negara cq Menteri Keuangan pada setiap akhir bulan Maret, akhir bulan Juni, akhir bulan September dan akhir bulan Desember.
Asset Management Agreement ex IBRA between the Company with the Minister of Finance for the year 2015 were signed on August 31, 2015 ("Agreement"). Based on the agreement, among others, determined that the Proceeds from Asset Management ("HPA") after deducting the cost of Assets, Benefits Asset Management ("IPA"), Performance Benefits (if any) and Value Added Tax is a State revenues to be deposited into the State cq the Minister of Finance at the end of March, end-June, end-September and end-December.
HPA yang belum disetorkan dapat dikelola oleh Perusahaan dan diserahkan beserta bunganya sesuai jadwal yang telah ditetapkan. Perusahaan berhak atas IPA paling besar 1,5% dari Nilai Aset dan berhak atas Imbalan Kinerja sebesar 5% dari selisih HPA dengan Nilai Aset yang dihitung per satuan aset.
HPA which have not been deposited can be managed by the Company and submitted with interest according to the schedule specified. The Company is entitled to the greatest IPA 1,5% of Asset Value and Performance Benefits entitled to 5% of the difference in the HPA with the Asset Value calculated per unit of assets.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015260
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 87 Paraf:
24. Hasil Pengelolaan Aset yang Masih Harus Disetor (Lanjutan)
24. Proceeds from Asset Management For Remittance (Continued)
Selama tahun 2015, Perusahaan telah melakukan penyetoran HPA kepada Pemerintah Cq Menteri Keuangan sebesar Rp89.798. Perhitungan penerimaan dan pengurangan kas dana HPA untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember2015 dan 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:
For the year 2015, the Company has deposited the HPA to the Government Cq the Minister of Finance for Rp89,798. Calculation of cash receipts and a reduction in HPA funds for the years ended December 31, 2015 and December 31, 2014 are as follows:
2015 2014Rp Rp
Saldo Awal 51,798 49,852 Beginning BalancePenerimaan HPA: Proceed from Asset Management:Pokok dan Bunga atas Obligasi yang Dikelola 57,999 117,665 Principal and Interest from Bonds ManagedDivestasi Saham -- -- Divestment of SharesDividen Saham -- -- Shares DividendPenerimaan HPA Lainnya -- -- Proceeds from Other Assets ManagedJumlah HPA 57,999 117,665 Total Proceed from Asset ManagementBunga dari Dana Hasil Pengelolaan Aset Interest Received from Proceed from
yang Belum Disetor 642 3,259 Asset Management for RemittanceJumlah Penerimaan 58,641 120,924 Total Receipts
Pengurangan: Deductions:Penggantian Biaya Aset 90 100 Reimbursable CostPPN atas Penggantian Biaya Aset 9 10 VAT on Reimbursable CostPenggantian Biaya Aset Periode Sebelumnya Reimbursable Cost in Prior Period
Imbalan Pengelolaan Aset 14,365 15,287 Assets Management Fee PPN atas Imbalan Pengelolaan Aset 1,436 1,528 VAT of Assets Management FeeImbalan Kinerja -- -- Success FeePPN atas Imbalan Kinerja -- -- VAT of Success FeeTotal Pengurangan 15,900 16,925 Total Deductions
HPA yang Dapat Disetor Proceeds from Asset Management Which Should bekepada Pemerintah 94,539 153,851 Remitted to Government
HPA yang Telah Disetor Proceeds from Asset Management kepada Pemerintah 89,798 102,053 Remitted to Government
Hasil Pengelolaan Aset yang Masih Proceeds from Asset Management Harus Disetor 4,741 51,798 for Remittance
25. Liabilitas Imbalan Kerja Karyawan 25. Employee Benefit Liabilities
2015 2014 2013Liabilitas Imbalan Kerja Karyawan/Employee Benefit Liabilities Rp Rp Rp
PT PPA 13,201 13,201 15,141 PT PPAF 229 108 25 PT NK 19,209 22,669 26,234
Jumlah/Total 32,639 35,978 41,400
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 261
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 88 Paraf:
25. Liabilitas Imbalan Kerja Karyawan (Lanjutan) 25. Employee Benefit Liabilities (Continued)
Perusahaan dan Entitas Anak memberikan imbalan pasca kerja minimum kepada karyawan yang berhak berdasarkan Undang-undang No. 13 tentang Ketenagakerjaan.
The Company and Subsdiaries provide minimum of employment benefits to its eligible employees based on Labor Law No. 13 about Employment.
Perusahaan menyelenggarakan program iuran pasti untuk imbalan pasca kerja karyawan bekerja sama dengan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (“DPLK”) BRI, sesuai Perjanjian Kerjasama antara Perusahaan dengan DPLK BRI Nomor: PPJ-39/PPA/1111 dan No. B.51-DPLK/11/2011 yang ditandatangani pada tanggal 21 November 2011. Untuk beberapa karyawan Perusahaan yang tidak diikutkan dalam program tersebut (sebanyak 12 orang), Perusahaan telah menghitung liabilitas imbalan pascakerja sebesar Rp 13.201.
The Company has organized the defined contribution program for post-employment benefitsof employees working with Financial InstitutionPension Fund (“Pension Fund”) BRI, according to the Cooperation Agreement between the Company and Pension Fund BRI Number: PPJ-39/PPA/1111and No. B.51-DPLK/11/2011 signed on November 21, 2011. For several employees that are not included in this program (12 persons), the Company has calculated the post-employment benefit liabilities amounting to Rp 13,201.
Perusahaan menggunakan penilaian aktuaria atas estimasi manfaat karyawan pascakerja Perusahaan per 31 Desember 2015, namun liabilitas yang telah dicatat telah mencukupi dan melebihi perhitungan liabilitas Perusahaan yang dilakukan oleh aktuaria. Sehingga tidak berdampak kepada penambahan beban imbalan kerja di tahun berjalan.
The Company uses the actuarial valuation for estimated post-retirement employee benefits company per December 31, 2015 , but liabilities that have been recorded are sufficient and exceed the liability calculation performed by an actuarial.Therefore there is no impact to the employee benefit expense on the current year.
Penilaian aktuaris atas estimasi manfaat karyawan pasca kerja PT NK dan PT PPA Finance 31 Desember 2015 dan 2014 dilakukan oleh perusahaan konsultan aktuaria PT Katsir Imam Sapto. Penggunaan teknik aktuarial atas imbalan pasca kerja dilakukan dengan cara mendiskontokan imbalan dalam menentukan nilai kini dari kewajiban imbalan pasti dan biaya jasa kini, berdasarkan Projected Unit Credit Method (PUC Method) dengan asumsi sebagai berikut:
Actuarial valuation of post employment employee benefits as of December 31, 2015 and 2014 were conducted by the actuarial consulting firm of PT Katsir Imam Sapto. Using of actuarial techniques to calculate the benefits has been done by discounting benefits in determining the present value of defined benefit obligations and currentservice costs, based on the Projected Unit Credit Method (PUC Method), with assumptions as follows:
2015 2014 2013
Tingkat diskonto 9% per tahun/year 8.3% per tahun/year 9% per tahun/year Discount rateTingkat kenaikan gaji Salary increase rateUsia pensiun Retirement ageTabel mortalita Mortality tableMetode perhitungan Method of calculation
3% per tahun/ year55 tahun/ year
Table Mortalita Indonesia (TMI) III 2011/Projected Unit Credit
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015262
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 89 Paraf:
25. Liabilitas Imbalan Kerja Karyawan (Lanjutan) 25. Employee Benefit Liabilities (Continued)
Rincian beban imbalan kerja yang diakui di tahun berjalan milik Perusahaan adalah sebagai berikut:
The details of the Companyʼs employee benefit expenses for the current year are as follow:
2015 2014 2013Disajikan Kembali/ Disajikan Kembali/
Restated RestatedRp Rp Rp
Biaya Jasa Kini 844 -- -- Current Service CostBeban Bunga 739 -- -- Interest CostPengakuan Biaya Jasa Lalu Sekaligus 8,308 -- -- Past Service Cost RecognizedJumlah Beban Imbalan Kerja 9,891 -- -- Total Post-employment Benefits
Rincian liabilitas imbalan kerja yang diakui dalam laporan posisi keuangan Perusahaan adalah sebagai berikut:
The details of the Companyʼs employee benefit liabilities recognized in the statement of financial position are as follow:
2015 2014 2013Disajikan Kembali/ Disajikan Kembali/
Restated RestatedRp Rp Rp
Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti 10,137 -- -- Present Value of Defined Benefit ObligationNilai Wajar Aset Program -- -- -- Fair Value of Plan AssetsPenambahan Cadangan 3,064 -- Additional of ReservesLiabilitas Imbalan Kerja 13,201 -- -- Post-employment Benefits Liability
Mutasi liabilitas imbalan kerja yang diakui dalam laporan posisi keuangan Perusahaan adalah sebagai berikut:
Movement in the Companyʼs employee benefit liabilities recognized in the statement of financial position are as follow:
2015 2014 2013Disajikan Kembali/ Disajikan Kembali/
Restated RestatedRp Rp Rp
Kewajiban pada Awal Tahun -- -- -- Beginning Balance of LiabilitiesBeban Imbalan Kerja 9,891 -- -- Employee Benefit ExpenseBeban (Penghasilan) Komprehensif Lain 245 -- -- Other Comprehensive Loss (Income)Penambahan Cadangan 3,065 Additional of ReservesLiabilitas pada Akhir Tahun 13,201 -- -- Ending Balance of Liabilities
Rincian beban imbalan kerja yang diakui di tahun berjalan milik PT NK adalah sebagai berikut:
The details of the employee benefit expenses for PT NK the current year are as follow:
2015 2014 2013Disajikan Kembali/ Disajikan Kembali/
Restated RestatedRp Rp Rp
Biaya Jasa Kini 1,420 1,788 1,661 Current Service CostBeban Bunga 3,077 2,777 2,102 Interest CostHasil Aset Program yang Diharapkan (1,101) (663) (695) Expected Return on Plan AssetsJumlah Beban Imbalan Kerja 3,396 3,902 3,068 Total Employee Benefit Expense
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 263
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 90 Paraf:
25. Liabilitas Imbalan Kerja Karyawan (Lanjutan) 25. Employee Benefit Liabilities (Continued)
Rincian liabilitas imbalan kerja yang diakui dalam laporan posisi keuangan PT NK adalah sebagai berikut:
The details in the employee benefit liabilities recognized in the statement of financial position of PT NK are as follow:
2015 2014 2013Disajikan Kembali/ Disajikan Kembali/
Restated RestatedRp Rp Rp
Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti 35,062 34,898 34,224 Present Value of Defined Benefit ObligationNilai Wajar Aset Program 15,853 12,229 7,991 Fair Value of Plan AssetsLiabilitas Imbalan Kerja 19,209 22,669 26,233 Post-employment Benefits Liability
Mutasi liabilitas imbalan kerja yang diakui dalam laporan posisi keuangan PT NK adalah sebagai berikut:
Movement in the employee benefit liabilities recognized in the statement of financial position of PT NK are as follow:
2015 2014 2013Disajikan Kembali/ Disajikan Kembali/
Restated RestatedRp Rp Rp
Liabilitas pada Awal Tahun 22,669 26,233 3,512 Beginning Balance of LiabilitiesBeban Imbalan Kerja 3,396 3,902 3,068 Employee Benefit ExpensePembayaran Imbalan Kerja (2,888) (3,351) (4,177) Benefit PaymentBeban (Penghasilan) Komprehensif Lain 2,349 (4,061) 23,973 Other Comprehensive Loss (Income)Iuran Dana Pensiun/Premi Asuransi (6,317) (54) (142) Dues Pension Fund / Insurance PremiumsLiabilitas pada Akhir Tahun 19,209 22,669 26,234 Ending Balance of Liabilities
Rincian beban imbalan kerja yang diakui di tahun berjalan milik PT PPAF adalah sebagai berikut:
The details of the employee benefit expenses for PT PPAF in the current year are as follow:
2015 2014 2013Disajikan Kembali/ Disajikan Kembali/
Restated RestatedRp Rp Rp
Biaya Jasa Kini 1,420 1,788 1,661 Current Service CostBeban Bunga 3,077 2,777 2,102 Interest CostHasil Aset Program yang Diharapkan (1,101) (663) (695) Expected Return on Plan AssetsJumlah Beban Imbalan Kerja 3,396 3,902 3,068 Total Employee Benefit Expense
Rincian liabilitas imbalan kerja yang diakui dalam laporan posisi keuangan PT PPAF adalah sebagai berikut:
The details in the employee benefit liabilities recognized in the statement of financial position of PT PPAF are as follow:
2015 2014 2013Disajikan Kembali/ Disajikan Kembali/
Restated RestatedRp Rp Rp
Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti 229 108 25 Present Value of Defined Benefit ObligationNilai Wajar Aset Program -- -- -- Fair Value of Program AssetsLiabilitas Imbalan Kerja 229 108 25 Post-employment Benefits Liability
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015264
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 91 Paraf:
25. Liabilitas Imbalan Kerja Karyawan (Lanjutan) 25. Employee Benefit Liabilities (Continued)
Mutasi liabilitas imbalan kerja yang diakui dalam laporan posisi keuangan PT PPAF adalah sebagai berikut:
Movement in the employee benefit liabilities recognized in the statement of financial position of PT PPAF are as follow:
2015 2014 2013Disajikan Kembali/ Disajikan Kembali/
Restated RestatedRp Rp Rp
Kewajiban pada Awal Tahun 108 25 -- Beginning Balance of LiabilitiesBeban Imbalan Kerja 71 38 50 Employee Benefit ExpenseBeban (Penghasilan) Komprehensif Lain 60 17 (7) Other Comprehensive Loss (Income)Penyesuaian (10) 28 (18) AdjustmentLiabilitas pada Akhir Tahun 229 108 25 Ending Balance of Liabilities
Program pensiun imbalan pasti memberikan eksposur Grup terhadap risiko actuarial seperti risiko investasi, tingkat suku bunga dan risiko gaji.
The defined benefit pension plan typically provides exposure for the Group to actuarial risks such as investment risk, interest rate risk and salary risk.
Risiko InvestasiNilai kini kewajiban imbalan pasti pensiun kesehatan dihitung menggunakan tingat diskonto yang ditetapkan dengan mengacu pada imbal hasil obligasi korporasi berkualitas tinggi; jika pengembalian aset program di bawah tingkat tersebut, hal itu akan mengakibatkan defisit program. Saat ini program tersebut memiliki investasi yang relatif seimbang pada efek reksadana dan saham, instrumen utang dan lainnya. Karena sifat jangka panjang dari liabilitas program, dewan dana pensiun perlu menetapkan bahwa bagian wajar dari aset program harus diinvestasikan pada efek reksadana dan saham dan obligasi untuk meningkatkan imbal hasil yang dihasilkan oleh dana.
Investment RiskThe present value of the defined benefit health care plan liability is calculated using a discount rate determined by reference to high quality corporate bond yields; if the return on plan asset is below this rate, it will create a plan deficit. Currently, the plan has relatively balanced investment in mutual fund and equity securities, and debt instruments and others. Due to the long-term nature of the plan liablities, the board of the pension fund considers it appropriate that a reasonable portion of the plan assets should be invested portion of the plan and equity securities and in debt instruments to leverage the return generated by the fund.
Risiko Tingkat BungaPenurunan suku bunga obligasi akan meningkatkan liabilitas program; namun, sebagian akan di offset (saling hapus) oleh peningkatan imbal hasil atas investasi instrumen utang.
Interest RiskA decrease in the bond interest rate will increase the plan liability; however, this will be partially offset by an increase in the return on the planʼs debt investments.
Risiko GajiNilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung dengan mengacu pada gaji masa depan peserta program. Dengan demikian, kenaikan gaji peserta program akan meningkatkan liabilitas program itu.
Salary Risk The present value of the defined benefit plan liaility is calculated by reference to the future salaries of plan participants. As such, an increase in the salary of the plan participants will increase the planʼs liability
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 265
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 92 Paraf:
25. Liabilitas Imbalan Kerja Karyawan (Lanjutan) 25. Employee Benefit Liabilities (Continued)
Asumsi aktuarial yang signifikan untuk penentuan liabilitas imbalan pasti adalah tingkat diskonto dan kenaikan gaji yang diharapkan. Sensitifitas analisis dibawah ini ditentukan berdasarkan masing-masing perubahan asumsi yang mungkin terjadi pada akhir periode pelaporan, dengan semua asumsi yang lain konstan
Significant actuarial assumptions for the determination of the defined obligation are discount rate and expected salary increase. The sensitivity analysis below have been determined based on reasonable possible changes of the repective assuptions occuring at the of the reporting period, while holding all other assumptions constans.
2015Rp
Sensitivitas (-1%) terhadap tingkat bunga Sensitivity (-1%) to Interest RateNilai Kini Kewajiban 33,615,432,055 Present Value of LiabilitiesBiaya Jasa Kini 1,599,085,151 Current Sevice CostBiaya Bunga 3,076,667,737 Interest Cost
Sensitivitas (+1%) terhadap tingkat bunga Sensitivity (+1%) to Interest RateNilai Kini Kewajiban 36,679,779,031 Present Value of LiabilitiesBiaya Jasa Kini 1,876,119,000 Current Sevice CostBiaya Bunga 3,076,667,737 Interest Cost
26. Uang Muka Pemberi Kerja Jangka Panjang 26. Long-Term Advances from Customers
2015 2014Rp Rp
Uang Muka Kontrak Jangka Panjang Long-Term Advances from CustomersPihak Ketiga Third Parties
Kementerian Pekerjaan Umum 141,982 87,094 The Ministry of Public WorksPT Terminal Petikemas Surabaya 7,215 -- PT Terminal Petikemas SurabayaPemerintah Kota Balikpapan 6,948 -- Local Government - BalikpapanPemerintah Kabupaten Kapuas 1,636 -- Local Government - Kapuas
Jumlah 157,781 87,094 Total
27. Ekuitas 27. Shareholdersʼ Equity
a. Modal Saham a. Share Capital
Perusahaan dimiliki sepenuhnya oleh Negara Republik Indonesia. Modal yang ditempatkan dan disetor penuh oleh Negara Republik Indonesia pada tanggal 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 sebesar Rp1.996.688 yang mewakili 1.996.688 (dalam jumlah penuh) lembar saham.
The Company is owned by the Republic of Indonesia. Issued and fully paid shares capital made by the Republic of Indonesia as of December 31, 2015 and December 31, 2014 amounting to Rp1,996,688, representing 1,996,688 (in full amount) shares.
Modal saham yang ditempatkan per tanggal 31 Desember 2015 seluruhnya berjumlah Rp1.996.688 telah disetor penuh oleh Negara Republik Indonesia, terdiri dari:
Shares capital issued and fully paid as of December 31, 2015 amounting to Rp1,996,688 have been fully paid by the Republic of Indonesia, consists of:
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015266
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 93 Paraf:
27. Ekuitas (Lanjutan) 27. Shareholdersʼ Equity (Continued)
Lembar Saham/Shares
Setoran modal awal berdasarkan Peraturan PemerintahNo. 10 Tahun 2004 juncto Keputusan Menteri KeuanganNomor 82/KMK.02/2004 tanggal 27 Februari 2004 dantelah dituangkan dalam akta Nomor 7 tanggal 27 Februari2004 yang dibuat di hadapan Notaris Lenny Janis IshakSH yang telah memperoleh pengesahan dari MenteriKehakiman dan Hak Asasi Manusia RI Nomor C-05780HT.01.01.TH.2004 tanggal 9 Maret 2004.
300,000 Initial capital contribution by Government Regulation no.10 year 2004 juncto Decree of the Minister of FinanceNo.82/KMK.02/2004 dated February 27, 2004 and hasstasted under deed No. 7 dated February 27, 2004 in thepresence of Notary Lenny Janis Ishak SH have beenapproved by the Minister of Justice and Human Rights No.C-05780 HT.01.01.TH.2004 on March 9, 2004.
Setoran Modal Pemerintah RI sesuai dengan Pasal 2Keputusan Menteri Keuangan No. 82/KMK.02/2004tanggal 27 Pebruari 2004 dalam bentuk aset tetap danaset tak berwujud eks BPPN yang telah ditetapkan nilainyaberdasarkan Keputusan Menteri KeuanganNo.32/KMK.06/2007 tanggal 31 Juli 2007 masing-masingsebesar Rp 1.205 dan Rp 153.
1,358 Capital from the Goverment of the Republic of Indonesia inaccordance with Article 2 Decree of the Minister ofFinance No. 82/KMK.02/2004 February 27, 2004 in form offixed assets and intangible assets of ex-BPPN which werepre determined value based on the Minister of FinanceDecree No.32/KMK.06/2007 July 31, 2007 amounted toRp 1,205 and Rp 153, respectively.
Setoran Modal Pemerintah RI yang dialokasikan dari LabaBersih Tahun 2007 sesuai dengan Risalah Rapat UmumPemegang Saham PT PPA tentang Persetujuan LaporanTahunan Tahun Buku 2007 tanggal 8 Mei 2008.
1 Capital from the Goverment of the Republic of Indonesiawere allocated from Net Income year 2007 in accordancewith the General Meeting of Shareholders of PT PPAconcerning the Approval of Annual Report for Year 2007dated May 8, 2008.
Penambahan Penyertaan Modal Negara RI yang berasaldari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun2008 berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun2008.
1,500,000 Additional capital from the Government of RepublicIndonesia from the 2009 state budget in accordance withthe Government Regulation No 78 year 2009.
Penambahan Penyertaan Modal Negara RI yang berasaldari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun2009 berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 77 Tahun2009.
1,000,000 Additional capital from the Government of the Republic ofIndonesia from the 2009 state budget in accordance withthe Government Regulation No 77 year 2009.
Penambahan Penyertaan Modal Negara RI yang berasaldari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun2015.
1,000,000 Additional capital from the Government of the Republic ofIndonesia from the 2015.
Setoran modal Pemerintah RI yang dialokasikan daricadangan umum Perusahaan sesuai dengan KeputusanMenteri BUMN selaku RUPS PT PPA Nomor:SK-366/MOU/2012 tanggal 9 Oktober 2012.
1 Deposit the Government the Republic of Indonesiaallocated capital of the Company pursuant to the generalreserve Minister of SOEs as GMS PT PPA Number: SK-366/MOU/2012 dated October 9, 2012.
Pengurangan penyertaan modal Negara RI berdasarkanPeraturan Pemerintah RI Nomor 86 Tahun 2012 Tanggal20 Oktober 2012 terkait dengan pengalihan saham PTPPA pada PT Waskita Karya (99%) kepada PemerintahRI.
(804,672) RI State equity reduction in Government the Republic ofIndonesia Regulation Number 86 Year 2012 Date October20, 2012 relating to the transfer of the shares of PT PPAon PT Waskita Karya (99%) to the Government ofIndonesia.
Jumlah Modal Saham per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 1,996,688
Total Shares Capital per December 31, 2015 and December 31, 2014
b. Uang Muka Setoran Modal b. Advance Payment of Capital
Penambahan Penyertaan Modal Negara RI PT PPA sebesar Rp1,000.000 telah diterima tanggal 2 Desember 2015 di rekening Perusahaan pada Bank BRI dengan nomor rekening 0206-01-005792-30-7.
Additional Capital from the Government of the Republic of Indonesia PT PPA amounting to Rp1,000,000 was received on December 2, 2015 at the Company's account at BRI Bank with 0206-01-005792-30-7 account number.
Penambahan Penyertaan Modal Negara RI ke dalam modal saham PT PPA berdasarkan pada PP No.72 tahun 2015 tanggal 21 September 2015.
Additional Capital from the Government of the Republic of Indonesia PT PPA based on PP No.72 2015 September 21, 2015.
Pada tanggal 20 Januari 2016 melalui surat No.S-44/MBU/01/2016, Menteri BUMN selaku RUPS PT PPA telah menetapkan Penambahan Modal dan Perubahan Anggaran Dasar PT PPA.
On January 20, 2016 by letter No. S-44 / MBU /01/2016, the Minister of SOEs as GMS PT PPAhas set an Additional Capital and Amendment of Articles of Association of PT PPA.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 267
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 94 Paraf:
27. Ekuitas (Lanjutan) 27. Shareholdersʼ Equity (Continued)
Pemberitahuan perubahan Anggaran Dasar Perusahaan di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia sedang dalam pengurusan notaris Desman, SH, M.Hum.MM sesuai dengan surat keterangan notaris tanggal 15 Februari 2016.
The notification of amendment the Companyʼs Articles of Association in the Ministry of Law and Human Rights is in the management of notaryDesman, SH, M.Hum.MM in accordance with the certificate of notary dated February 15, 2016.
c. Saldo Laba Telah DitentukanPenggunaannya
c. Appropriated Retained Earnings
Undang-Undang Perseroan Terbatas Republik Indonesia No.1/1995 yang diterbitkan di bulan Maret 1995, dan telah diubah dengan Undang-Undang No. 40/2007 yang diterbitkan pada bulan Agustus 2007, mengharuskan pembentukan cadangan umum dari laba bersih sejumlah minimal 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Tidak ada batasan waktu untuk membentuk cadangan tersebut.
Limited Liability Company Law of the Republic of Indonesia No.1/1995 issued in March 1995, and amended by Law. 40/2007 which was published in August 2007, requires the establishment of a general reserve from net income to a minimum of 20% of the number of issued and fully paid. There is no time limit forthe allowance.
Cadangan umum yang telah dibentuk sampai dengan 31 Desember 2015 sebesar Rp141.353, ada penambahan pembentukan cadangan wajib dari penggunaan laba bersih Perusahaan tahun 2014 sebesar Rp5.703 berdasarkan Risalah Rapat Umum, Pemegang Saham Tahunan tanggal 7 April 2014.
General reserve has been set up to December 31, 2015 amounting to Rp141,353, there is addition of mandatory reserves from the use of the net income in 2014 of Rp5,703 based on Minutes of the General Meeting, the Annual Shareholders dated on April 7, 2014.
Cadangan umum yang telah dibentuk sampai dengan 31 Desember 2014 sebesar Rp135.650, ada penambahan pembentukan cadangan wajib dari penggunaan laba bersih Perusahaan tahun 2013 sebesar Rp5.155 berdasarkan Risalah Rapat Umum, Pemegang Saham Tahunan tanggal 7 April 2014.
General reserve has been set up to December 31, 2014 amounting to Rp135,650, there is addition of mandatory reserves from the use of the net income in 2013 of Rp5,155 based on Minutes of the General Meeting, the Annual Shareholders dated on April 7, 2014.
d. Saldo Laba Belum Ditentukan Penggunaannya
d. Unappropriated Retained Earnings
2015 2014Rp Rp
Saldo Awal 688,111 565,113 Beginning BalanceDampak Penerapan PSAK 24 -- (21,586) Effect of Implementation of PSAK 24Pembagian Dividen (11,000) (10,311) Dividend PaidPenambahan Cadangan Umum (5,703) (5,155) Addition of General ReserveProgram Kemitraan (1,140) -- Partnership ProgramProgram Bina Lingkungan (1,140) -- Enviromental Development ProgramLaba Bersih 170,274 116,444 Net IncomePenghasilan Komprehensif Lainnya (2,370) 4,020 Other Comprehensive IncomeTransfer Surplus Revaluasi Aset Tetap Transfer from Revaluation Surplus of Property ke Saldo Laba -- 39,586 to Retained Earnings Saldo Akhir 837,032 688,111 Ending Balance
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015268
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 95 Paraf:
27. Ekuitas (Lanjutan) 27. Shareholdersʼ Equity (Continued)
Pembayaran dividen dan penambahan cadangan umum yang telah disetujui oleh Pemegang Saham dalam RUPS tanggal 19 Mei 2015 dan 7 April 2014 adalah pengumuman laba tahun 2014 dan 2013.
The payment of dividends and additions of general reserve which have been approved by the shareholders at the RUPS on May 19, 2015and April 7, 2014 is the announcement of earning in 2014 and 2013.
e. Tambahan Modal Disetor e. Additional Paid in Capital Tambahan Modal Disetor adalah selisih antara harga perolehan dengan nilai buku aset bersih dari PT NK (99%) sesuai PSAK No. 38 (“Kombinasi Bisnis pada Entitas Sepengendali”), dengan perhitungan sebagai berikut:
Additional Paid in Capital is the difference between the acquisition price and the book value of net assets of PT NK (99%) in accordance with PSAK No. 38 ("Business Combination under Common Control"), which was calculated as follows:
2015 2014Rp Rp
Bagian Perusahaan atas Aset Bersih yangDiperoleh 219,228 219,228 Company Portion of Net Asset ObtainedBiaya Perolehan (524,996) (524,996) CostsTambahan Modal Disetor (305,768) (305,768) Additional Paid in Capital
f. Laba (Rugi) Belum Direalisasi dari Efek Tersedia untuk Dijual - Bersih
f. Unrealized Gain (Loss) on Available for Sale Securities - Net
2015 2014Rp Rp
Saham 40,544 72,201 SharesInvestasi melalui Fund ManagerBahana (5,518) 1,392 Invesment through Bahana's Fund ManagerJumlah 35,026 73,593 Total
Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual
Available for Sale Financial AssetsKenaikan (Penurunan) Nilai yang Belum Direalisasi /Unrealized Gain (Loss) on Available for Sale Securities
g. Surplus Revaluasi Aset Tetap
Dalam rangka penyajian informasi keuangan yang lebih obyektif terkait dengan kemampuan Perusahaan dalam melaksanakan kegiatannya, dalam tahun 2012 PT NK telah melakukan revaluasi atas aset tanah. Revaluasi aset tanah tersebut dilakukan oleh Kantor Jasa Penilai Publik Jimmy Prasetyo dan Rekan sebagaimana tercantum dalam laporannya yang disampaikan melalui surat No. 12-5-A-NP-013/032 tanggal 28 Desember 2012.
g. Revaluation Surplus of Property Plant and Equipment
In order to enhance objectivity of the presentation of financial information related with company's capability in performing it's activity, in 2012 PT NK has revaluated its land asset. Revaluation of land asset performed by Kantor Jasa Penilai Publik Jimmy Prasetyo dan Rekan as stated in their report which submitted by letter No. 12-5-A-NP-013/032 dated December 28, 2012.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 269
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 96 Paraf:
27. Ekuitas (Lanjutan) 27. Shareholdersʼ Equity (Continued)
Revaluasi aset ini telah disetujui oleh Pemegang Saham dengan Keputusan No. SK-153/MBU/2013 dan KEP-PS05/PPA/0213 tanggal 19 Februari 2013. Tidak ada dampak perpajakan dari revaluasi aset tanah tersebut, karena revaluasi ini tidak memenuhi persyaratan penilaian kembali aktiva tetap perusahaan untuk tujuan perpajakan sehingga secara fiskal, tidak ada perubahan atas nilai buku aset.
This revaluation has been approved by Shareholder with decision No. SK-153/MBU/2013 and KEP-PS05/PPA/0213 dated February 19, 2013. There were no tax impact regarding those revaluation, since it does not meet company's fixed asset revaluation criteria for taxation purpose, there were no change in asset book value.
Nilai revaluasi aset tanah yang dilakukan oleh Kantor Jasa Penilai Publik Jimmy Prasetyo dan Rekan adalah sebesar Rp241.674, sedangkan nilai buku atas tanah tersebut adalah sebesar Rp63.280. Sehingga terdapat surplus nilai revaluasi sebesar Rp178.394.
Revaluation of land asset that is performed by Kantor Jasa Penilai Publik Jimmy Prasetyo dan Rekan is amounting to Rp241,674, though the book value of land in amount of Rp63,280. So, there is a difference in fixed asset revaluation surplus amounting to Rp178,394.
Pada tahun 2014, terdapat tambahan surplus nilai revaluasi sebesar Rp17.533, dan transfer ke saldo laba sebesar Rp39.586.
In 2014, there were surplus value revaluation of Rp17,533, and transfer to retained earning amounting to Rp39,586.
h. Kepentingan Non Pengendali h. Non Controlling Interest 2015 2014Rp Rp
Saldo Awal 3,367 2,702 Beginning BalanceAtribusi Laba Tahun Berjalan 688 449 Atribution of Income for the YearAtribusi Pendapatan Komprehensif Lain (24) 216 Atribution of Other Comprehensive IncomeJumlah 4,031 3,367 Total
i. Dividen i. Dividend Berdasarkan risalah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tanggal 19 Mei 2015, para pemegang saham memutuskan untuk membagikan deviden tunai sebesar Rp11.000
Based on the minutes of the General Meeting of Shareholders dated May 19, 2015, Shareholders have decided to distribute cash dividend amounting to Rp11,000
Berdasarkan risalah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tanggal 7 April 2014, para pemegang saham memutuskan untuk membagikan dividen tunai sebesar Rp10.311.
Based on the minutes of the General Meeting of Shareholders dated April 7, 2014, Shareholders have decided to distribute cash dividend amounting to Rp10,311.
28. Pendapatan Usaha 28. Revenues
2015 2014Rp Rp
Pendapatan Jasa Konstruksi 3,613,197 1,897,075 Construction Services RevenuesPendapatan Bunga dan Provisi atas Pinjaman yang Diberikan 196,457 94,842 Revenue from Interest and Provision of LoansPendapatan Hasil Investasi 127,533 135,545 Revenue from InvestmentPendapatan Imbalan Pengelolaan Aset (IPA) 14,365 15,288 Revenue from Asset Management FeePendapatan Imbalan Jasa Konsultasi 11,473 6,300 Revenue from Consultation Fee Pengelolaan Aset BUMN 5,160 -- SOE Asset ManagementPendapatan Penggantian Biaya 1,429 2,755 Revenue from Reimbursable Cost
3,969,614 2,151,805 Jumlah Total
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015270
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 97 Paraf:
28. Pendapatan Usaha (Lanjutan) 28. Revenues (Continued) a. Pendapatan jasa konstruksi diakui ketika bagian
dari pekerjaan telah selesai dikerjakan dan ditentukan berdasarkan tahap penyelesaian aktivitas kontrak pada tanggal akhir periode pelaporan (metode persentase penyelesaian). Persentase penyelesaian konstruksi ditetapkan berdasarkan survei atas pekerjaan yang telah dilaksanakan.
a. Revenue from construction services are recognized when part of the work has been completed and are determined based on stage of completion of the contract activity at the end of reporting period (percentage of completion method). Construction percentage of completion is determined based on surveys of work performed.
b. Dari hasil kegiatan investasi, Perusahaan memperoleh hasil sebagai berikut:
b. From the results of investment activities, the Company earns the following:
2015 2014Rp Rp
Laba Penjualan Saham 56,030 62,850 Gain on Sales of SharesBunga Deposito Berjangka 46,850 41,521 Interest on Time Deposits Bunga Secured Prommisory Note 13,269 2,266 Interest on Secured Prommisory NoteDividen Tunai 2,314 3,931 Cash DividendHasil Investasi yang dikelola oleh Manajer Investasi 2,078 13,023 Investment Income which Managed by Investment Manager Bunga Obligasi 1,932 2,621 Interest on Bonds Laba (Rugi) Penjualan Obligasi (725) 2,310 Gain (Loss) from Sales of Bonds
-.Rugi Belum Realisasi Saham (20,102) (5,754) Unrealized Gain (Loss) from Shares-.Laba Belum Realisasi Obligasi -- 1,571 Unrealized Gain from Bonds
Lain-lain 25,887 11,206 OthersJumlah 127,533 135,545 Total
c. Pendapatan bunga atas pinjaman yang diberikan tahun 2015 dan 2014 sebagai berikut:
c. Interest revenue on loans in 2015 and 2014, primarily were as follows.
2015 2014Rp Rp
PT Dirgantara Indonesia (Persero) 78,082 58,380 PT Dirgantara Indonesia (Persero)PT Penataran Angkatan Laut Indonesia (Persero) 44,759 -- PT Penataran Angkatan Laut Indonesia (Persero)PT Industri Kapal Indonesia (Persero) 3,282 2,494 PT Industri Kapal Indonesia (Persero)Lain-lain (di bawah Rp 1.000) 70,334 33,968 Others (less than Rp 1,000)Jumlah 196,457 94,842 Total
d. Berdasarkan Perjanjian Pengelolaan Aset eks BPPN antara Perusahaan dengan Menteri Keuangan (“Perjanjian”) tahun 2015, tertanggal 31 Agustus 2015, Perusahaan berhak atas Imbalan Pengelolaan Aset (IPA) maksimal 1,5% per tahun untuk tahun 2015, dari Nilai Aset atau Nilai Aset Sementara. Berdasarkan Perjanjian, untuk tahun 2015 IPA yang menjadi hak Perusahaan Rp14.365 .
d. Based on Asset Management Agreement exBPPN between the Company with the Minister of Finance (“the agreement”) for year 2015, dated August 31, 2015, the Company entitles to receive IPA maximum 1,5% per annum for year 2015, from the Value of Assets or Temporary Value of Assets. Under the Agreement, for the year 2015 which became the Company's IPA Rp14,365.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 271
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 98 Paraf:
28. Pendapatan Usaha (Lanjutan) 28. Revenues (Continued)
Nilai Aset Awal Nilai Aset Akhir Nilai Aset Rata-rata
IPA 2015
(a) (b) (c)=(a)+(b)/2 (d)=(1,5%x(c))/12
Januari 967,183 967,183 967,183 1,209 JanuaryFebruari 967,183 967,183 967,183 1,209 FebruaryMaret 967,183 967,183 967,183 1,209 MarchApril 967,183 967,183 967,183 1,209 AprilMei 967,183 967,183 967,183 1,209 MayJuni 967,183 967,183 967,183 1,209 JuneJuli 967,183 967,183 967,183 1,209 JulyAgustus 967,183 967,183 967,183 1,209 AugustSeptember 967,183 934,572 950,877 1,189 SeptemberOktober 934,572 934,572 934,572 1,168 OctoberNovember 934,572 934,572 934,572 1,168 NovemberDesember 934,572 934,572 934,572 1,168 DecemberJumlah 14,365 Total
e. Pendapatan penggantian biaya selama tahun 2015 dan 2014 masing-masing sebesar 1.429dan Rp2.755.
e. Revenue from reimbursable cost in 2015 and 2014 1,429 and Rp2,755 respectively.
f. Pendapatan jasa konsultasi berasal dari pemberian jasa kepada Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) pada tahun 2015 dan 2014 sebesar Rp11.473 dan Rp6.300.
f. Consulting services revenue derived from providing services to the Indonesia Deposit Insurance Coorporation (LPS) in 2015 and 2014 amounting to Rp11,473 and Rp6,300.
g. Pendapatan atas pengelolaan aset BUMNselama tahun 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp5.160 dan Nihil.
g. Revenue from SOE Asset Management Fee (IPA) in 2015 and 2014 Rp5,160 and Nil,respectively.
29. Beban Usaha 29. Operating Expenses
2015 2014Rp Rp
Beban Usaha Operating ExpenseBeban Proyek 3,218,025 1,724,742 Constructions ServicesPegawai 196,575 174,514 Employee Beban Bunga Bank 54,978 25,177 Interest ExpensesSewa dan Asuransi 30,865 24,354 Rent and InsurancePenyisihan Penurunan Nilai Piutang 19,122 26,589 Allowance for Impairment of Receivables Perjalanan Dinas 14,798 2,034 Business TravellingInvestasi 8,568 1,881 InvestmentPemasaran dan Penjualan 8,318 -- Sales and MarketingImbalan Pasca Kerja - Bersih 13,358 2,443 Employees Benefit - NetKeperluan Kantor 3,885 6,772 Office SuppliesPenyusutan (Catatan 18) 10,480 5,090 Depreciation (Note 18)Jasa Konsultan 1,699 865 Consultant FeesLain-lain (di bawah Rp 1 milyar) 27,996 6,365 Others (below Rp 1 billion)Jumlah Beban Usaha 3,608,667 2,000,826 Total Operating Expense
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015272
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 99 Paraf:
30. Bagian Laba Ventura Bersama 30. Share of the Profit of Joint Venture
Pendapatan bersih ventura bersama merupakan bagian laba kerjasama operasi untuk periode yang berakhir 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014masing-masing sebesar Rp 37.431 dan Rp35.703
Net revenue of construction joint ventures represent activity of PT NK with the profit portion from ofoperations for the period ended December 31, 2015and December 31, 2014 amounting to Rp37,431and Rp35,703.
31. Penghasilan (Beban) Komprehensif Lain 31. Other Comprehensive Income (Loss)
2015 2014Rp Rp
Pendapatan (Beban) Komprehensif Lain Other Comprehensive Income (Loss)Perubahan Kenaikan (Penurunan) Nilai yang Belum Change in Unrealized Gain (Loss) on
Direalisasi dari Efek Tersedia untuk Dijual 10,538 114,100 Available for Sale SecuritiesPenyesuaian Reklasifikasi Efek Tersedia untuk Dijual (49,105) (35,420) Reclasiffication Adjustment on Available for Sale SecuritiesKeuntungan (Kerugian) Aktuarial atas Liabilitas Imbalan Pasti (2,394) 4,061 Actuarial Gain (Loss) from Defined Benefit LiabilitiesSurplus Revaluasi Aset Tetap -- 17,533 Property, Plant and Equipment Revaluation SurplusJumlah (40,961) 100,274 Total
Perubahan/ Perubahan/2015 2014 Changes 2014 2013 Changes
Saham 40,544 72,201 (31,657) 72,201 3,626 68,575 SharesInvestasi melalui fund manager (5,518) 1,392 (6,910) 1,392 (374) 1,766 Invesment through Bahana's Fund Investasi melalui fund manager -- -- -- -- (8,339) 8,339 Invesment through Syailendra's Fund Jumlah 35,026 73,593 (38,567) 73,593 (5,087) 78,680 Total
Kenaikan (Penurunan) Nilai yang Belum Direalisasi/
Efek Tersedia untuk DijualUnrealized Gain (Loss) on Available for Sale Securities
Available for Sale
32. Laba per Saham 32. Earning per Share
Laba per saham dihitung dari laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dibagi dengan jumlah rata-rata tertimbang saham, dengan rincian sebagai berikut:
Earning per share is calculated from income for the year attributable to owners of the parent dividend by the weighted average of outstanding shares, with details as follows:
2015 2014Rp Rp
Laba (Rupiah penuh) 170,274,409,307 116,444,304,114 Income (In full of Rupiah)Jumlah Lembar Saham 1,996,688 1,996,688 Number of SharesLaba Per Saham (Rupiah penuh) 85,280 58,318 Earning per Share (In full of Rupiah)
33. Transaksi Non Kas 33. Non-Cash Transactions
Perusahaan dan Entitas Anak memiliki transaksi non kas sehubungan dengan penambahan aset tetap dan aset dalam penyelesaian melalui utang usaha pada 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Nihil dan Rp81.814.
The Company and Subsidiaries have non-cash transactions regarding acquisition of fixed assets and asset in progress through accounts payable on December 31, 2015 and 2014 amounting to Nil and Rp81,814, respectively.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 273
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 100 Paraf:
34. Kontinjensi 34. Contingencies
a. Perusahaan a. The CompanySampai dengan tanggal laporan 31 Desember2015 terdapat 7 (tujuh) perkara hukum yang masih dalam proses persidangan, namun atas aset yang menjadi obyek perkara tersebut seluruhnya bukan merupakan aset yang dimiliki Perusahaan. Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa berdasarkan dokumen hukum yang tersedia, perkara-perkara tersebut seharusnya tidak ditujukan kepada Perusahaan. Dengan demikian, manajemen Perusahaan berpendapat tidak perlu dibentuk penyisihan atas kemungkinan timbulnya kerugian akibat perkara hukum tersebut.
As of the reporting date December 31, 2015there were 7 (seven) legal cases that are still in the trial process, but the assets that are considered as the object of the suit are not wholly owned by the Company. Management believes that based on the available legal documents, such matters should not be addresed to the Company. Thus, management of the Company believes allowance for the possibility of losses due to these legal casesare not necessary.
PT NK sedang menghadapi beberapa perkara hukum baik dalam proses mengajukan gugatan maupun yang saat ini sedang menunggu putusan pengadilan atau kasasi. PT NK meyakini bahwa keputusan pengadilan atau kasasi dalam kasus-kasus tersebut tidak akan membawa dampak material terhadap kondisi keuangan dan kinerja PT NK.
PT NK is facing several lawsuits both in the process of filing a lawsuit and who is currently awaiting a court decision or appeal. PT NK believes that the decision of the court or the appeal in such cases will not bring any material impact on the PT NK financial condition and performance.
35. Perikatan dan Perjanjian 35. Commitments and Agreements
a. Perjanjian Pengelolaan Aset Negara a. Stateʼs Asset Management Agreement Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.10 Tahun 2004 yang telah diperbaharui dengan PP No. 61 Tahun 2008 tentang Pendirian Perusahaan Perseroan (Persero) di Bidang Pengelolaan Aset, pengelolaan aset negara adalah yang berasal dari Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) setelah pengakhiran tugas dan pembubaran BPPN, untuk dan atas nama Menteri Keuangan. Aset-aset negara yang diserahkan adalah aset-aset yang tidak terkait dengan perkara.
In accordance with the Government Regulation (GR) No. 10 Year 2004 which has been amended with the GR No. 61 Year 2008 on the Establishment of Limited Liability Company (Persero) in the Asset Management Area, the Stateʼs assets management represent assets transferred from Indonesian Banking Restructuring Agency (IBRA) after the IBRA liquidation, for and on behalf of the Minister of Finance. The Stateʼs assets transferred are in clear condition/not under litigation.
Aset negara yang diserahkelolakan oleh Menteri Keuangan kepada Perusahaan sebagaimana tercantum dalam Perjanjian Pengelolaan Aset tahun 2015 dan 2014 yang masing-masing ditandatangani pada tanggal 31 Agustus 2015 dan 9 September 2014 (”Perjanjian”) terdiri atas saham-saham non-bank dan hak tagih. Selanjutnya, sampai dengan akhir tahun, terdapat penambahan maupun pengurangan atas aset negara yang terdapat dalam Perjanjian, baik penambahan aset yang memenuhi kriteria untuk diserahkelolakan ataupun pengurangan aset karena dikembalikan kepada Menteri Keuangan karena tidak memenuhi kriteria untuk dikelola.
The Stateʼs assets which was transferred by the Minister of Finance to the Company in of the Asset Management Agreement 2015 and 2014 as signed on August 31, 2015 and September 9, 2014 consist of shares in bankand non-bank and rights. Furthermore, up to the end of the year, there were addition or deduction of Stateʼs assets included in the Annex A of the Agreement, both the addition of assets that meet the criteria to managed as well as deduction of assets to be returned to the MOF because it does not meet the criteria to be managed which are listed in the Annex B of Asset Management Agreement.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015274
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 101 Paraf:
35. Perikatan dan Perjanjian (Lanjutan) 35. Commitments and Agreements (Continued)
Beberapa hal penting dalam Perjanjian Pengelolaan Aset adalah sebagai berikut:
Several important clauses in the Asset Management Agreement are as follows:
• Menteri Keuangan menyerahkan aset kepada Perusahaan untuk dilakukan pengelolaan dengan cara: penjualan, pemanfaatan, penyewaan, restrukturisasi dan/atau revitalisasi dengan mengacu pada ketentuan sebagaimana diatur dalam PMK 92/PMK.06/2009 beserta perubahannya.
• The Minister of Finance transfers the assets to the Company for managing the assets by: selling, utilizing, leasing, restructuring and/or revitalization of assets in accordance with the Minister of Finance Regulation under PMK 92/PMK.06/2009 and its amendment.
• Menteri Keuangan menetapkan nilai aset berdasarkan hasil penilaian yang masih berlaku, yakni satu tahun terhitung sejak tanggal penilaian aset. Dalam hal hasil penilaian aset yang diserahkelolakan telah habis masa berlakunya, maka nilai aset menggunakan nilai aset sementara yang didasarkan pada hasil penilaian terakhir. Selanjutnya apabila Perusahaan akan melakukan penilaian dalam rangka realisasi pengelolaan aset, sekaligus dimintakan nilai aset per tanggal serah kelola yang akan dijadikan sebagai dasar bagi Menteri Keuangan melakukan penyesuaian nilai aset.
• The Minister of Finance determines the value of assets based on the results of valid assessment, i.e. one year from the date of valuation of assets. In terms of asset valuation which has expired, and then the value of assets is determined using temporary asset value based on the results of latest assessment. Furthermore, if the Company would make an assessment in order to the realize the asset management, then the Company is requested to provide asset value as of date of transferred-assets which would serve as the basis for the Minister of Finance to adjust the value of assets.
• Biaya atas aset merupakan pengeluaran
tetap yang berkaitan langsung dengan aset yang dikelola oleh Perusahaan yang menjadi beban Menteri Keuangan yang terdiri dari: biaya kustodian saham dan surat berharga, service charge, pajak yang melekat pada Aset, yakni Pajak Bumi dan Bangunan, penyempurnaan hak, listrik, telepon dan air, asuransi, tunggakan biaya aset sebelum diserahkelolakan, pemeliharaan lainnya, dan biaya lain yang berkaitan secara langsung dengan aset yang dikelola setelah mendapat persetujuan Menteri Keuangan. Biaya aset dapat langsung dibayarkan dengan mengurangi Hasil Pengelolaan Aset (HPA).
• The cost of assets are fixed expenditures which directly related to assets managed by the Company that shall be paid by the Minister of Finance are consists of: the cost of stock and securities depository, service charge, inherent tax on assets, such as land and building tax, rights improvement, electricity, telephone and water, insurance, asset cost arrears before managing, other maintenance and other costs directly associated with assets under management after approval of Minister of Finance. The cost of assets could be directly setlle by reducing the Asset Management Proceeds
• Imbalan Pengelola Aset (IPA) diberikan paling besar 1,5% per tahun dari nilai aset. Dalam hal nilai aset belum ditetapkan oleh Menteri Keuangan, maka digunakan nilai aset sementara yang didasarkan pada hasil penilaian terakhir.
• Asset Management Fee (IPA) is defined by maximum 1,5% per annum of the asset value. In terms of asset value is not determined by the Minister of Finance, then the value of assets are using temporary asset values based on the results of final assessment.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 275
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 102 Paraf:
35. Perikatan dan Perjanjian (Lanjutan) 35. Commitments and Agreements (Continued)
• Dalam hal realisasi HPA lebih besar dari nilai
aset, maka Perusahaan berhak mendapatkan Imbalan Kinerja sebesar 5% dari selisih antara HPA per satuan aset dengan nilai aset per satuan aset. Apabila Imbalan Kinerja per satuan aset lebih besar dari IPA per satuan aset, maka Perusahaan hanya berhak atas Imbalan Kinerja per satuan aset dan apabila IPA per satuan aset lebih besar daripada imbalan kinerja per satuan aset, maka Perusahaan hanya berhak atas IPA persatuan aset;
• In case of HPA realization is greater than the value of assets; the Company is entitled to a success fee for 5% of the differences between HPA per unit assets by asset value per unit of assets. If the Success Fee per unit of assets is greater than the IPA per unit of assets, the Company only entitled to the success fee per unit of asset and if the IPA per unit of assets is greater than the success fee of per unit of assets, the Company only entitled to the IPA per unit of assets;
• Penyerahan realisasi penerimaan negara oleh Perusahaan kepada Menteri Keuangan dilakukan setiap akhir bulan Maret, Juni, September dan Desember. Dalam keadaan tertentu, Menteri Keuangan dapat meminta agar Perusahaan menyerahkan penerimaan negara di luar jadwal tersebut.
• Submission of the realization of state revenues by the Company to the Minister of Finance settled quarterly in the end of March, June, September and December. In certain circumstances, the Minister of Finance might request Company to submit revenues beyond these schedules.
• Perusahaan wajib memelihara, menerapkan prosedur administrasi dan operasi serta menyimpan dan memelihara buku-buku dan catatan-catatan termasuk informasi lainnya yang secara wajar diperlukan dalam rangka pengelolaan aset secara terpisah dari buku-buku dan catatan-catatannya sendiri.
• The Company shall maintain, implement administrative procedures and its operations and also keep and maintain books and records include other information that is reasonably necessary in order to manage assets separately from the books and records themselves.
b. Perjanjian Restrukturisasi dan Dana Talangan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
b. Restructuring and Fund Advance of State Own Enterprise (SOEʼs) Agreement
1. PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) 1. PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) Berdasarkan Surat Menteri Badan Usaha Milik Negara No. S-716/MBU/2008 tanggal 4 September 2008 perihal Penyehatan PT MNA dan Surat Menteri Keuangan No. S-478/MK.06/2008 tanggal 5 September 2008 perihal persetujuan Restrukturisasi dan/atau Revitalisasi PT MNA, Perusahaan memberikan pinjaman dengan plafon sebesar Rp300.000 dengan tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) yang berlaku pada awal periode pembayaran bunga. Pinjaman akan jatuh tempo 8 (delapan) tahun terhitung sejak ditandatanganinya perjanjian pinjaman atau selambat-lambatnya tanggal 8 September 2016, sedangkan jatuh tempo pembayaran bunga pertama kali pada tanggal 8 Maret 2010.
In accordance with the Letter Minister of SOEʼs No.S-716/MBU/2008 dated September 4, 2008 regarding the Restructuring of PT MNA and the letter of MOF No. S-478/MK.06/2008 dated September 5, 2008 regarding the approval of the Restructuring and/or Revitalization PT MNA, the Company approved loans with maximum credit facility amounting to Rp300,000 with the interest based on Bank Indonesia Certificates (SBI) at the beginning of initial interest payment period. The loan will be due 8 (eight) years from date of loan agreement signed or no later than September 8, 2016, while the first interest payment due on March 8, 2010.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015276
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 103 Paraf:
35. Perikatan dan Perjanjian (Lanjutan) 35. Commitments and Agreements (Continued)
Berdasarkan surat keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No. KEP-152/MBU/2011 tanggal 27 Juni 2011 tentang Restrukturisasi dan/atau Revitalisasi MNA dan surat persetujuan Menteri Keuangan surat No. S-427/MK.06/2011 tanggal 27 Juli 2011 perihal persetujuan usulan Menteri BUMN terkait tambahan pemberian fasilitas pinjaman oleh Perusahaan kepada MNA sebesar Rp561.000 dalam rangka restrukturisasi dan/atau revitalisasi MNA sebagai dana talangan untuk MNA sementara menunggu pencairan dana tambahan Penyertaan Modal Negara.
Based on the Minister of State Owned Enterprises decision letter No. KEP-152/MBU/2011 dated June 27, 2011 on the restructuring and / or revitalization of MNA and approval of the Minister of Finance by letter No. S-427/MK.06/2011 dated July 27, 2011, concerning approval of the Minister of SOEs additional related proposal to extend the loan by the Company to MNA for Rp561,000 restructuring and/or revitalization of MNA as a fund advance loan receivables for MNA while waiting for additional disbursement of State Capital.
Pada tanggal 21 Oktober 2011 dilakukan Adendum IV No. 15 Perjanjian Pinjaman Yang Dapat Dikonversikan Dalam Rangka Penyelamatan Usaha MNA yang diantaranya mengatur tentang penambahan Fasilitas Pinjaman dengan jumlah maksimum Rp861.000 dengan rincian Rp300.000 sebagai Fasilitas Pinjaman CLF (Convertible Loan Facility) dan Rp561.000 sebagai Fasilitas Pinjaman Talangan RR (Restrukturisasi dan Revitalisasi) serta perubahan mekanisme pembayaran bunga, tunggakan kewajiban, denda serta provisi dan biaya administrasi.
In Addendum IV No. 15 on October 21, 2011 regarding Conversible LoanAgreement in order to Business Restructuring MNA, that status the addition of maximum amount to Rp861,000 of loan facility with details Rp300,000 as CLF Loan Facility (Convertible Loan Facility) and the Loan Facility bailout of Rp561,000 RR (Restructuring and Revitalization) as well as changes in interest payments mechanism, outstanding liabilities, fines, provisions and administrative costs.
2. PT PAL Indonesia (Persero) (PAL) 3. PT PAL Indonesia (Persero) (PAL) Berdasarkan Surat Menteri BUMN Nomor S-776/MBU/2009 tanggal 19 Oktober 2008 perihal Penugasan Pelaksanaan Restrukturisasi dan/atau Revitalisasi PAL dan Surat Menteri Keuangan Nomor S-653/MK.06/2009 tanggal 19 Oktober 2009 perihal persetujuan Restrukturisasi dan/atau Revitalisasi PAL, Perusahaan memberikan pinjaman dengan plafon sebesar USD 25,6juta (dalam nilai penuh) untuk penyelesaianpembangunan kapal dan sebesar Rp193.370 untuk restrukturisasi korporasi.
In accordance with the letter of Minister of SOEʼs No. S-776/MBU/2009 dated October 19, 2008, concerning assignment of Restructuring and / or Revitalization PAL and the letter of the Minister of Finance No S-653/MK.06/2009 dated October 19, 2009 regarding the approval of Restructuring and / or Revitalization of PAL, the Company provides loans with maximum credit facilities of USD 25,6 milion (in full amount) for settlement of ship building and Rp193,370 for corporate restructuring.
Pinjaman dikenakan bunga sebesar tingkat suku bunga SBI 1 (satu) bulan +3% per tahun (netto). Pinjaman untuk pembiayaan korporasi akan jatuh tempo tanggal 31 Desember 2018 terhitung sejak ditandatanganinya Perjanjian, dengan jatuh tempo pembayaran bunga pertama kali pada tanggal 30 April 2012. Pinjaman ini dijaminkan dengan tanah, bangunan dan mesin/perlengkapan senilai Rp167.730.
The loans receivable bears interest at 1 (one) month of SBI interest rate +3% per year (net). Loans to corporate financing will be due on December 31, 2018 commencing from the date of Agreement signed, with the first interest payment due on April 30, 2012. The loans were secured by land, buildings and machinery / equipment amounting to Rp167,730.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 277
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 104 Paraf:
35. Perikatan dan Perjanjian (Lanjutan) 35. Commitments and Agreements (Continued)
Pada tanggal 20 Oktober 2010, telah dilakukan Addendum I Perjanjian Pemberian Pinjaman Dalam Rangka Pembiayaan Proyek Kapal-Trance A PAL No. PP-06/PPA/1010 yang isinya mengenai tanggal jatuh tempo Tranche A2 penyelesaian Kapal Hull Nomor W240, selambat-lambatnya tanggal 30 April 2011.
This agreement has been ammended on October 20, 2010 Addendum I, have been carried out in order to Loan Agreement Ship Financing Project – Tranche A PT PAL No.PP-06/PPA/1010 which one of Tranche A2 contents for the completion of Ship Hull Nomor W240, no later than April 30, 2011.
Pada tanggal 20 Oktober 2011 telah dilakukan Addendum II Perjanjian Pemberian Pinjaman Dalam Rangka Pembiayaan Proyek Kapal (Project Financing)- Tranch A PAL Indonesia (Persero) No.PP-12/PPA/1011 tentang Fasilitas pinjaman Tranche A2 terhitung sejak tanggal efektif sampai dengan penerimaan pembayaran atas penyelesaian Kapal Hull Nomor W240, selambat-lambatnya tanggal 30 April 2012.
On October 20, 2011 has made Addendum II Lending Agreement in order to Financing Ship Project (Project Financing) - Tranch A PAL Indonesia (Ltd) No.PP-12/PPA/1011 about its loan facility as of the effective date until receipt of payment on settlement of Ship Hull Number W240, no later than April30, 2012.
Pada tanggal 20 Desember 2011 terdapat Perjanjian Pemberian Pinjaman Dana Talangan No. PP-15/PPA/1211 sebesar Rp89.190 dengan tujuan penggunaan dana fasilitas pinjaman untuk pembayaran tunggakan kewajiban fasilitas KITE. Jangka waktu fasilitas pinjaman adalah tanggal terealisasinya realokasi dana restrukturisasi dan/atau revitalisasi PAL menjadi dana pembayaran tunggakan kewajiban fasilitas KITE selambat-lambatnya 6 bulan sejak tanggal efektif.
On December 20, 2011 there was a Loan Agreement of Fund Advance Loan Receivable No. PP-15/PPA/1211 for the intended use of funds Rp89,190 loan facility for delinquent payment obligations KITE facilities. Period of the loan facility is the realization date of the reallocation of funding restructuring and / or revitalization of PAL to fund payment of arrears of duty KITE facility no later than 6 months from the effective date.
Hutang pokok Tranche A sebesar Rp 151.841 berasal dari hutang pokok lama yang direstrukturisasi. Sedangkan hutang pokok baru Tranche B sebesar Rp 93.207 berasal dari seluruh hutang bunga yang tertunggak sebesar Rp 88.742 dan denda pokok yang tertunda sebesar Rp 4.465.
The principal amount of Tranche Aamounting to Rp 151 841 coming from the restructured old principal debt. While thenew principal debt Tranche B amounting toRp 93 207 coming from the entire debt of unpaid interest and a fine of Rp 88 742principal deffered amounting to Rp 4,465.
4. PT Kertas Kraft Aceh (Persero) (KKA) 4. PT Kertas Kraft Aceh (Persero) (KKA) Berdasarkan surat Menteri Negara BUMN No. S-596/MBU/2009 tanggal 25 Agustus 2009, yang dituangkan dalam Perjanjian Pemberian Pinjaman Dana Talangan No. 25 tanggal 28 Agustus 2009, Perusahaan memberikan pinjaman dengan jumlah pokok fasilitas maksimum sebesar Rp125.720 dengan tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (”SBI”) untuk jangka waktu 3 (tiga) bulan per tahun (netto). Pemberian pinjaman bertujuan untuk pembayaran kompensasi sehubungan dengan dilakukannya Pemutusan Hubungan Kerja terhadap karyawan KKA.
In accordance with the Minister of SOEʼs letter No. S-596/MBU/2009 dated August 25, 2009, as stated in the Fund Advance Loans Receivable Agreement No. 25 dated August 28, 2009, the Company provides loans receivable with maximum credit facility amounting to Rp125,720 with interest rate of SBI for the period of 3 (three) months per year (net). Lending objective concerning to pay compensation in relation with KKAʼs employees termination.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015278
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 105 Paraf:
35. Perikatan dan Perjanjian (Lanjutan) 35. Commitments and Agreements (Continued)
Jangka waktu pemberian pinjaman selama 12 (dua belas) bulan terhitung sejak tanggal penarikan pertama pinjaman atau pada tanggal diterimanya uang hasil penjualan (pembayaran) aset KKA, mana yang lebih dulu.
The term of loan for 12 (twelve) months starting from the date of first drawdown or the date of receipt of the proceeds (payment) KKA assets, whichever is earlier.
Berdasarkan Perjanjian No. PP-05/PPA/0810 tanggal 30 Agustus 2010 dilakukan Addendum I atas Perjanjian Pemberian Pinjaman Dana Talangan No.25 tanggal 28 Agustus 2009. Addendum tersebut mengatur tetang perubahan jangka waktu Fasilitas Pinjaman menjadi 18 (delapan belas) bulan terhitung sejak tanggal penarikan pertama sampai dengan diterimanya uang hasil penjualan (pembayaran) aset KKA atau dalam hal penyelesaian permasalahan KKA ditetapkan melalui restrukturisasi dan/atau revitalisasi sampai dengan tanggal pencairan pertama kali atas dana fasilitas pinjaman restrukturisasi dan/atau revitalisasi yang diterima KKA.
Based on Addendum Agreement No. PP-05/PPA/0810 dated August 30, 2010 upon to Fund Advance Loan Receivable Agreement No. 25 dated August 28, 2009. Addendum about term of loan facility extended being 18 months from the date of the first drawdown until the receipt of the KKAʼs Assets sales proceeds (payments) or in order to KKAʼs problems solving through restructuring and / or revitalization to the date of first time disbursement for loan fund restructuring and / or revitalization that received by KKA.
Berdasarkan Perjanjian No.PP-03/PPA/0312 tanggal 30 Maret 2012 dilakukan addendum III atas Perjanjian Pemberian Pinjaman Dana Talangan No. 25 tanggal 28 Agustus 2009. Dalam addendum tersebut jangka waktu Fasilitas Pinjaman diperpanjang menjadi 42 (empat puluh dua) bulan terhitung sejak Tanggal Penarikan Pinjaman Pertama, yaitu sampai dengan 28 Februari 2013 atau sampai dengan tanggal diterimanya hasil penjualan aset KKA.
Based on the Agreement No. PP-03/PPA/0312 dated March 30, 2012 carry out addendum III upon the Agreement of Fund Advance Loans Receivable No. 25 dated August 28, 2009. In the period of loan facility addendum being 42 (fourty-two) months counted from the date of first loans drawdown, ie up to February 28, 2013 or until the date of receipt proceeds from selling assets of KKA.
Pada tanggal 26 Juli 2010 dilakukan Perjanjian Pemberian Pinjaman Dana Talangan No. PP-04/PPA/0710 tanggal 26 Juli 2010, jumlah pokok fasilitas pinjaman maksimum sebesar Rp1.914 dengan tingkat suku bunga SBI untuk jangka waktu 3 (tiga) bulan per tahun (netto). Pemberian pinjaman bertujuan untuk pembayaran biaya jasa konsultan keuangan dan konsultan teknik sehubungan dengan pelaksanaan kajian menyeluruh atas opsi-opsi penyelesaian permasalahan KKA dalam upaya pengoperasian kembali KKA. Jangka waktu fasilitas pinjaman adalah 12 (dua belas) bulan terhitung sejak tanggal efektif/tanggal ditandatanganinya perjanjian.
On July 26, 2010 carry out the Agreement of Fund Advance Loans Receivable No.PP-04/PPA/0710 dated July 26, 2010, the maximum principal amount of loan facility amounting to Rp1,914 with SBI interest rate for a period of 3 (three) months per year (net). Lending objective concerning to pay expenses of financial consulting services and technical consulting in relation with the implementation of a comprehensive study on KKAʼs problem solving options in attempts for re-operation of KKA. Loan period is 12 (twelve) months from the effective date/signing date of the agreement.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 279
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 106 Paraf:
35. Perikatan dan Perjanjian (Lanjutan) 35. Commitments and Agreements (Continued)
Berdasarkan Perjanjian No.PP-07/PPA/0511 tanggal 23 Mei 2011 dilakukan addendum I atas Perjanjian Pinjaman Dana Talangan No. PP-04/PPA/0710 tanggal 26 Juli 2010, addendum tersebut mengatur penambahan jumlah pokok fasilitas pinjaman sebesar Rp125 sehingga total jumlah pokok fasilitas pinjaman maksimum Rp2.039. Perusahaan diposisikan sebagai kreditur yang didahulukan pelunasannya (senior creditor) hingga sejumlah Rp141.730.
Based on the Agreement No. PP-07/PPA/0511 dated May 23, 2011 carry out addendum I upon the Agreement of Fund Advance Loans Receivable No.04/PPA/0710 dated July 26, 2010, the addendum regulates about increasing the principal amount of loan facility amounting to Rp125 so the total maximum principal amount of the loan facility is Rp2,039. The Company arranged as a repayment precedence creditor (senior creditor) up to Rp141,730.
Berdasarkan Perjanjian Pinjaman Dana Talangan No.PP-11/PPA/0711 tanggal 25 Juli 2011 dilakukan addendum II atas Perjanjian Pinjaman Dana Talangan No. PP-04/PPA/0710 tanggal 26 Juli 2010. Dalam addendum tersebut jangka waktu fasilitas pinjaman diubah menjadi 24 (dua puluh empat) bulan terhitung sejak tanggal efektif atau sampai dengan tanggal diterimanya uang hasil penjualan aset KKA atau dalam hal penyelesaian permasalahan KKA ditetapkan melalui restrukturisasi dan/atau revitalisasi, sampai dengan tanggal pencairan pertama kali atas dana fasilitas pinjaman restrukturisasi dan/atau revitalisasi yang diterima oleh KKA dari PT PPA sesuai dengan penugasan dari Menteri Negara BUMN dengan persetujuan Menteri Keuangan (tergantung mana yang terjadi lebih dahulu).
Based on the Fund Advance Loans Receivable Agreement No.PP-11/PPA/0711 dated July 25, 2011 carry out addendum II upon the Agreement No. PP-04/PPA/0710 dated July 26, 2010. In the period of loan facility addendum converted into 24 (twenty-four) months counted from effective date or until the receipt date proceeds of KKAʼs asset or in case of KKAʼs problems solving through restructuring and/or revitalization, until the date of the first time disbursement of fund restructuring credit facilities and/or received by the KKAʼs revitalization from PT PPA in accordance with the Minister of SOEʼs assignment with the approval of the Minister of Finance (whichever occurs first).
Pada tanggal 13 April 2012 dilakukan Perjanjian Pemberian Pinjaman Dana Talangan untuk Biaya Pengamanan dan Pemeliharaan Aset No.PP-04/PPA/0412. Jumlah pokok fasilitas pinjaman maksimum sebesar Rp6.600 dengan jangka waktu 12 (dua belas) bulan terhitung sejak mulai beroperasinya Fasilitas Pembangkit Tenaga Listrik KKA melalui kerjasama dengan PLN.
On April 13, 2012 carried out Agreement for Fund Advance Loan Receivable of Securityand Asset Maintenance Costs No.PP-04/PPA/0412. The maximum loan facility principle amounting to Rp6,600 for the period of 12 (twelve) months from the operation of Power Plant Facilities KKA cooperation with PLN.
Berdasarkan Perjanjian No. PP-10/PPA/1012 tanggal 4 Oktober 2012 Perusahaan memberikan Pinjaman Dana Talangan Kepada KKA dengan pokok fasilitas pinjaman maksimum sebesar Rp17.600 dengan rincian :
Based on the Agreement No. PP-10/PPA/1012 dated October 4, 2012 the Company provides KKAʼs Fund Advance Loan Receivable with the maximum loan facility principle amounting to Rp17,600 with details:
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015280
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 107 Paraf:
35. Perikatan dan Perjanjian (Lanjutan) 35. Commitments and Agreements (Continued)
• Fasilitas Pinjaman Tranche A, dengan
pokok fasilitas pinjaman maksimumRp13.200 yang digunakan untuk biaya pengamanan dan pemeliharaan aset periode Januari sampai dengan Desember 2012.
• Tranche A Loan Facility, the maximum loan principal Rp13,200 used for security and maintenance costs of assets from January to December 2012.
• Fasilitas Pinjaman Tranche B, dengan pokok fasilitas pinjaman maksimum Rp4.400 yang digunakan untuk biaya konsultan teknis pengoperasian Fasilitas Pembangkit Tenaga Listrik KKA.
• Tranche B Loan Facility, the maximum loan principal Rp4,400 used for technical consultants operation of the Power Generator Facilities KKA.
Pada tanggal 19 November 2013, ditandatangani Perjanjian No PP-11/PPA/1113 antara PT PPA dengan PT KKA perihal Perubahan Menyeluruh Perjanjian Pemberian Pinjaman Dana Talangan menjadiPinjaman Restrukturisasi dan/atau Revitalisasi. Adapun pokok-pokok dari pinjaman tersebut antara lain:
On November 19, 2013, it was signed an agreement No PP-11/PPA/1113 between PT PPA and PT KKA regarding the Comprehensive Amendment of Lending Bailout Loan Agreement to become Restructuring and/or Revitalization Loan. The basic terms of Loan as follows :
• Dengan keluarnya Keputusan Menteri Negara BUMN selaku ketua Komite Restrukturisasi dan Revitalisasi BUMN No. KEP-02/MBU/2012 tanggal 4 Januari 2012 tentang Restrukturisasi dan/atau Revitalisasi Perusahaan PT Kertas Kraft Aceh (Persero). Maka Perusahaanmelakukan pengalihan atas pinjaman dana talangan yang termasuk dalam program Restrukturisasi dan/atau Revitalisasi.menjadi pinjaman Restrukturisasi dan/atau Revitalisasi.
• By releasing the Decision of State-Owned Enterprises Minister as a Chairman of State-Owned Enterprises Restructuring and Revitalizing Committe No. KEP-02/MBU/2012 on January 4, 2012 about Restructuring and/or Revitalization PT Kertas Kraft Aceh (Persero), the Company transferred of the bailouts loan that are included in Restructuring and Revitalizing Program becomes Restructuring and/or Revitalization Loan.
• Adapun perjanjian awal yang dialihkan status sumber pendanaan dari dana talangan menjadi dana RR adalah:
• While the original agreement that the status at source of funding were charged from bailouts loan into Restructuring and Revitalization funds are:
1. Akta Perjanjian Pemberian Pinjaman No. 25 tanggal 28 Agustus 2009 tentang Perjanjian Pemberian Pinjaman Dana Talangan dari PT PPA kepada PT KKA.
1. Deed of Loan Agreement No. 25 on August 28, 2009 about Baillouts Loan Agreement from PT PPA to PT KKA.
2. Perjanjian No. PP-04/PPA/0710 tanggal 26 Juli 2010 untuk Biaya Jasa Konsultan Keuangan dan Konsultan Teknik.
2. Agreement No. PP-04/PPA/0710 on July 26, 2010 for Financial Consultant Service Charge and Technics Consultant.
3. Perjanjian No. PP-01/PPA/0111 tanggal 31 Januari 2011 tentang Pemberian Pinjaman Dana Talangan Untuk Biaya Pengamanan dan Pemeliharaan Aset.
3. Agreement No. PP-01/PPA/0111 on January 31, 2011 about delivering of Bailouts Loan for Security Charges and Maintenance of Assets.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 281
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 108 Paraf:
35. Perikatan dan Perjanjian (Lanjutan) 35. Commitments and Agreements (Continued)
4. Perjanjian No. PP-13/PPA/1111 tanggal
23 November 2011 tentang Pemberian Pinjaman Dana Talangan Untuk Biaya Pengamanan dan Pemeliharaan Aset Periode April – Juni 2011.
4. Agreement No. PP-13/PPA/1111 on November 23, 2011 about delivering of Bailouts Loan for Security Charges and Maintenance of Assets for period April until June 2011.
Berdasarkan Perjanjian No.PP-03/PPA/0414 tanggal 14 April 2014, Perusahaan memberikan pokok fasilitas pinjaman maksimum sebesar Rp120.132 dengan rincian:
Based on Agreement No.PP - 03 / PPA / 0414 April 14, 2014, the Company provides maximum principal loan facility amounting to Rp120,132 with details :
• Fasilitas Pinjaman untuk Biaya Pra Operasi sebesar Rp8.000 dengan peruntukan; pemasangan listrik PLN di Water Intake, Reaktivasi Matering/Pipa Gas, Perijinan/Bina Lingkungan, dan asuransi Pabrik.
• Facility for Pre-Operating Costs amounting to Rp8,000 to the allocation; installation of electricity in Water Intake, Reactivation metering/Gas Pipeline, Licensing/ Community Development, and insurance Factory.
• Fasilitas Pinjaman untuk Modal Kerja Pengadaan Gas sebesar Rp112.132 dengan peruntukan; uang jaminan kepada PT PIM selama kerjasama penyaluran gas secara proposional berdasarkan pemakaian volume gas alam, biaya pemakaian gas untuk start up dan shut down, dan pembayaran kargo gas.
• Working Capital Loan Facility for Gas Procurement amounting to Rp112,132 with allocation; bail to PT PIM for cooperation gas distribution proportionally based on the volume of natural gas usage, gas usage feefor start up and shut down, and the gas cargo payment.
Tingkat suku bunga yang diberlakukan atas pokok Fasilitas Pinjaman adalah sebesar 13% (tiga belas persen) per tahunan dan wajib dibayarkan kepada PT PPA pada setiap hari kerja terakhir selama jangka waktu peminjaman
The interest rate imposed on the principal loan facility amounting to 13% (thirteen percent) per year and must be paid to PT PPA on any business day during the later period of the loan.
Addendum I No. PP-04/PPA/0614 tanggal 10 Juni 2014 merupakan perubahan atas Perjanjian Pemberian Pinjaman Dana Talangan Dalam Rangka Pengoperasian dan Pemeliharaan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) PT Kertas Kraft Aceh (Persero) pada pasal Fasilitas Pinjaman Untuk Biaya Pra Operasi dan Fasilitas Pinjaman Untuk Modal Kerja Pengadaan Gas.
Addendum I No. PP-04 / PPA / 0614 dated June 10, 2014 is an amendment to the agreement of lending loan bailout in the framework of the operation and maintenance of Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) PT Kertas Kraft Aceh (Persero) in article loan facility for cost pre-operation and loan facility to gas procurement working capital.
Pada Addendum II PP-01/PPA/0115 tanggal 15 Januari 2015 dilakukan perubahan atas Fasilitas Pinjaman Untuk Biaya Pra Operasi, Tanggal Pembayaran Bunga, Provisi dan Administrasi serta jadwal angsuran pokok.
Addendum II PP-01 / PPA / 0115 dated January 15, 2015 amend the loan facility for pre operating costs, interest payment date, provition, administration and principal repayment schedule.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015282
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 109 Paraf:
35. Perikatan dan Perjanjian (Lanjutan) 35. Commitments and Agreements (Continued)
Addendum III PP-04/PPA/0515 tanggal 28 Mei 2015 dilakukan realokasi Fasilitas Pinjaman Untuk Modal Kerja Pengadaan Gas menjadi Fasilitas Pinjaman Pra Operasi, ketentuan penarikan dana fasilitas pinjaman untuk biaya pra operasi serta jadwal angsuran pokok.
Addendum III-04 PP / PPA / 0515 dated May 28, 2015 reallocating loan facility for gas procurement working capital loan facility into pre-operation loan facility, provision of withdrawals loan facility for pre-operating costs and principal payment schedule.
Tanggal jatuh tempo pinjaman adalah pada tanggal 31 Desember 2017 atau tanggal pencairan fasilitas pinjaman danarestrukturisasi dan/atau revitalisasi atau tanggal refinancing (mana yang lebih dulu)
The maturity date of the loan is on December 31, 2017 or the date of disbursement of loan restructuring facility and/or revitalization or refinancing date (whichever comes first).
5. PT Industri Sandang Nusantara (Persero)(ISN) Berdasarkan surat Menteri Negara BUMN No.S-494/MBU/2009 tanggal 21 Juli 2009 dan dituangkan dalam Perjanjian Pemberian Pinjaman Dana Talangan No.02 tanggal 5 Agustus 2009, Perusahaan memberikan pinjaman dengan jumlah pokok fasilitas maksimum sebesar Rp25.000 dan tingkat suku bunga sebesar 15% per tahun. Pemberian pinjaman bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dana operasional ISN dengan jangka waktu 3 (bulan) terhitung sejak tanggal penarikan pinjaman. Perhitungan bunga atas fasilitas pinjaman dilakukan mulai dari masing-masing tanggal penarikan dana fasilitas pinjaman sampai dengan tanggal jatuh tempo.
5. PT Industri Sandang Nusantara (Persero) (ISN) In accordance with the letter of the Minister of SOEsʼ No. S-494/MBU/2009 dated July 21, 2009 and set forth in the Fund Advance Loans Receivable Agreement No. 02 dated August 5, 2009, the Company provides loan facility with a maximum principal amountingto Rp25,000 and interest rates of 15% per annum. Loans Receivable objective is to meet the needs of ISNʼs operational funds for term period of 3 (three) months commencing from the drawdown date. The calculation of interest on the loan facility made starting from the date of each withdrawal facility until the maturity date.
Perjanjian ini dijaminkan dengan dengan Hak Tanggungan Tingkat I (pertama) atas sebidang tanah dan bangunan dengan SHGB No. 00688/Telukjambe seluas 445.350 m2 dengan nilai sebesar Rp32.500.
The agreement is secured by the Mortgage Level I (first) of land and buildings with SHGB. No. 00688/Telukjambe area of 445,350 sqm with a value of Rp32,500.
Perjanjian Pemberian Pinjaman Dana Talangan No.2 Tanggal 5 Agustus 2009 telah mengalami beberapa kali perubahan yaitu Addendum I No. 16 Tanggal 14 September 2009 mengenai perubahan penggunaan dana fasilitas pinjaman.
Lending Agreement of Fund Advance Loans Receivable No. 2 dated August 5, 2009 been amended several times, including Addendum I No. 16 dated September 14, 2009 for changing in use of loan funds.
Berdasarkan Akta No. 7 tanggal 3 Nopember 2009 dilakukan Addendum II Perjanjian Pemberian Pinjaman Dana Talangan, yaitu mengenai pergantian jaminan dimana PT ISN memberikan jaminan berupa Hak Tanggungan Peringkat I atas Hak Guna Bangunan No.5377/Bekasi Jaya dengan Sertifikat Hak Tanggungan No. 11532/2009 tanggal 18 Nopember 2009 sebesar Rp50.000.
Based on the Deed No. 7 dated November 3, 2009 conducted Lending Agreement Addendum II for Fund Advance Loans Receivable, which PT ISN provide guarantee reimbursement of collateral in form rating I Mortgages the Building Rights No.5377/Bekasi Jaya to the Certificate No.11532/2009 dated November 18, 2009 amounting to Rp50,000.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 283
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 110 Paraf:
35. Perikatan dan Perjanjian (Lanjutan) 35. Commitments and Agreements (Continued)
Berdasarkan perjanjian No. PP-07/PPA/0812 tanggal 7 Agustus 2012 telah dilakukan Addendum IV Perjanjian Pemberian Pinjaman Dana Talangan, yaitu mengenai penambahan jaminan atas pinjaman yang diberikan. Tambahan jaminan tersebut diantaranya adalah 2 (dua) bidang tanah Hak Guna Bangunan pada Unit Patal Grati senilai Rp50.000, Gadai atas 60.000 lembar saham PT ISN pada PT Artha Bangun Pratama senilai Rp60.000 dan sebidang tanah Hak Guna Bagunan pada Unit Patal Karawang.
Based on agreements No. PP-07/PPA/0812 dated August 7, 2012 has made Addendum IV Fund Advance Loan Receivables Agreement, in order to the addition of collateral for the loan. The additional guarantees include 2 (two) of land in Unit Broking Patal Grati in worth to Rp50,000, Pledge up 60,000 of shares on PT ISN to PT Artha Bangun Pratama amounting to Rp60,000 and a piece of land and building rights in Uni Patal Karawang.
Pada tanggal 25 Oktober 2012 berdasarkan Perjanjian No. PP-11/PPA/1012 dilakukan Addendum V Perjanjian Pemberian Pinjaman Dana Talangan, yaitu mengenai pelepasan aset PT ISN berupa tanah dan bangunan pada Unit Patal Karawang dengan HGB No. 00688/Telukjambe (sisa), sehingga aset bukan lagi menjadi bagian dari jaminan.
On October 25, 2012 under the Agreement No. PP-11/PPA/1012 done Addendum V Fund Advance Loan Receivables Agreement, which is the transfer of the assets of PT ISN form of land and buildings in Patal Karawang Unit with HGB No. 00688/Telukjambe (remaining), hence the asset is no longer a part of the guarantee.
Berdasarkan perjanjian No. SU-06/PPA/1014 Tanggal 30 Oktober 2014 Perusahaan melakukan Perjanjian Penerbitan Secured Promissory Notes (SPN) dengan nilai pagu kredit Rp4.106, tingkat suku bunga 14% (gross) per tahun, jatuh tempo SPN tanggal 15 Oktober 2015.
Based on the agreement No. SU-06 / PPA / 1014 Date October 30, 2014 the Company issuance of the Secured Promissory Notes (SPN) with a ceiling value of Rp4.106, interest rate of 14% (gross) per annum, mature SPN dated October 15, 2015.
6. PT Dirgantara Indonesia (Persero) (DI) 6. PT Dirgantara Indonesia (Persero) (DI) Berdasarkan surat Menteri Negara BUMN No. S-720/MBU/2010 tanggal 23 Nopember 2010 perihal pinjaman dalam rangka project financing bagi PT DI serta surat No.S-735/MBU/2010 tanggal 1 Desember 2010 perihal penegasan penggunaan dana korporasi Perusahaan yang dituangkan dalam Perjanjian Kredit/Pinjaman Jangka Pendek Nomor 13 tanggal 2 Desember 2010, Perusahaan memberikan pinjaman dengan jumlah pokok fasilitas maksimum sebesar Rp237.180 dan telah direalisasikan sebesar Rp234.610 dengan tingkat suku bunga sebesar 11% per tahun.
In accordance with the letter of the Minister SOEsʼ No. S-720/MBU/2010 dated November 23, 2010 regarding loan in order to project financing for DI also the letter No. S-735/MBU/2010 dated December 1, 2010 regarding the confirmation of the use of the corporate Company funds are set in the Credit/Short Term Loan Agreement No. 13 dated December 2, 2010, the Company provides loans with a nominal maximum facility amounting Rp237,180 and has been realized amounting to Rp234,610 with an interest rate of 11% per annum.
Jatuh tempo pinjaman adalah setiap dibayarkannya tagihan atas proyek Super Puma dan/atau Bell ke rekening PT DI di Bank BNI yang menampung pembayaran Super Puma dan Bell atau tanggal 28 Februari 2010; mana yang lebih awal.
Maturity date of loans are all claims settlement for the Super Puma and/or Bell project to an account of DI in Bank BNI that holds payment from Super Puma and/or Bell dated February 28, 2010; whichever is earlier.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015284
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 111 Paraf:
35. Perikatan dan Perjanjian (Lanjutan) 35. Commitments and Agreements (Continued)
Perjanjian pinjaman ini dijaminkan dengan Hak tagih atau piutang PT DI terhadap proyek Super Puma dan proyek Bell yang masing-masing bernilai Rp179.335 dan Rp99.866 yang selain kepada PT PPA juga dijaminkan kepada Bank BRI dengan hak klaim secara pari pasu, 2 (dua) unit mesin pesawat helikopter, yaitu NAS332 C1 SPUMA N-20 (Super Puma) dan Bell-412EP berikut komponennya yang masing-masing bernilai Rp179.335 dan Rp99.866.
The loan agreement is pledged by assignment or receivables of PT DI to the project Super Puma and Bell project amounting to Rp179,335 and Rp99,866 respectively which in addition to PT PPA also pledged to the Bank BRI to claim rights on a pari tubs, 2 (two) units of helicopterʼs engine, namely NAS332 C1 SPUMA N-20 (Super Puma) and the Bell-412EP (Bell) following its components, amounting to Rp179,335 and Rp99,866 respectively.
Pinjaman tahap II kepada PT DI yang diberikan berdasarkan surat Menteri Negara BUMN No.S-79/MBU/2011 tanggal 23 Februari 2011 perihal Persetujuan Pinjaman Dana dari PT PPA (Persero) dan surat No.S-114/MBU/2011 tanggal 14 Maret 2011 perihal Penetapan RUPS PT PPA untuk memberikan Pinjaman Jangka Pendek Tahap II kepada PT DI. Pinjaman tersebut dituangkan dalam Perjanjian Pinjaman Jangka Pendek No.182 tanggal 25 Maret 2011.
Phase II loan to PT DI is given by the Minister of State Owned Enterprises based on letter No. S-79/MBU/2011 dated February 23, 2011 regarding the approval of Loan Fund from PT PPA (Persero) andletter No.S-114/MBU/2011 dated March 14, 2011, concerning Determination of Shareholders of PT PPA to provide Phase II Short-Term Loan to PT DI. The loans are set forth in the Short-Term Loan Agreement No. 182 dated March 25, 2011.
Jumlah pokok fasilitas pinjaman maksimum sebesar Rp89.000, pinjaman tersebut akan digunakan untuk keperluan penyelesaian proyek, pembiayaan operasional, modal kerja dan pembiayaan tagihan PT DI lainnya yang dibagi dalam 3 (tiga) jenis pinjaman yaitu:
The maximum principal amount of a loan facility amounting to Rp89,000, the loan will be used for completion of the project, financing operations, working capital and other financing charges PT DI is which is divided into 3 (three) types of loans:
• Tranche A untuk penyelesaian proyek AD TRADE dan pembayaran gaji bulan Februari 2011, dengan pokok pinjaman maksimal Rp32.800.
• Tranche A for settlement AD project and salary payment of February 2011 with the maximum loan of Rp32,800.
• Tranche B untuk pembiayaan modal kerja, pokok pinjaman maksimal Rp54.500.
• Tranche B for financing working capital, principal of loan maximum Rp54,500.
• Tranche C untuk pembiayaan tagihan PT DI lainnya, dengan pokok pinjaman maksimal Rp1.700.
• Tranche C for financing of PT DIʼs payable, with the maximum principal of Rp1,700.
Bunga pinjaman adalah sebesar 11% per tahun dan denda keterlambatan pembayaran pokok dan bunga sebesar 6% per tahun.
The loan bear interest of 11% per annum and penalty charge payment principal and interest amounting to 6% per annum.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 285
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 112 Paraf:
35. Perikatan dan Perjanjian (Lanjutan) 35. Commitments and Agreements (Continued)
Pada tanggal 7 November 2011, pinjaman dana talangan PT DI lunas bersamaan dengan pencairan kedua Pembiayaan korporasi berdasarkan Perjanjian Pembiayaan Korporasi PT Dirgantara Indonesia (Persero) No.55 tanggal 18 Agustus 2011 Perubahan I (Pertama) Perjanjian Pembiayaan Korporasi PT Dirgantara Indonesia (persero) No.04 tanggal 3 Nopember 2011 dengan tujuan penggunaan dana untuk tambahan modal kerja untuk mengatasi defisit cashflow tahun 2011 dan investasi pembelian mesin untuk penyelesaian proyek-proyek terkontrak.
On November 7, 2011, the fund advance loans receivable of PT DI has been settled together with second withdrawal of corporate financing based on Amendment Corporate Financing Agreement PT DINo.55 dated August 18, 2011 about Corporate Financing Agreement of PT DI (Ltd) No. 04 dated November 3, 2011 with the purpose of using the funds for additional working capital covering cash flow deficit in 2011 and the purchase of machinery for the settlement of investment contracted projects.
Pada tanggal 30 Desember 2014, terdapat perubahan VI (keenam) Perjanjian Pembiayaan Korporasi PT DI mengenai perubahan jatuh tempo dari sisa pagu kreditRp655.000 menjadi tanggal 31 Desember 2016 atau tanggal pencairan dana Penyertaan Modal Negara (PMN) pada PT DI (yang akan diajukan kembali oleh PT DI) yang mana terlebih dahulu.
On December 30, 2014, there were changes VI (sixth) Corporate Financing Agreement PT DI regarding changes to the maturity of the rest of the ceiling of Rp655,000 be December 31, 2016 or the date of disbursement of the State Capital Investment fund (PMN) in PT DI (which will be proposed again by PT DI) whichever comes first.
7. PT Industri Kapal Indonesia (Persero) (IKI) 7. PT Industri Kapal Indonesia (Persero) (IKI) Berdasarkan surat Menteri Negara BUMN No.S-733/MBU/2009 tanggal 9 Oktober 2009 perihal: Restrukturisasi dan/atau Revitalisasi IKI, Menteri BUMN selaku Rapat Umum Pemegang Saham IKI telah menyetujui Restrukturisasi dan/atau Revitalisasi IKI.
In accordance with the letter of the Minister of SOEsʼ No. S-733/MBU/2009 October 9, 2009 regarding: Restructuring and/or Revitalization of IKI, the Minister of SOEsʼ as the General Meeting of Shareholders of IKI has approved the Restructuring and/or Revitalization of IKI.
Sehubungan dengan hal tersebut, pada tanggal 11 Juni 2010 telah ditandatangani Perjanjian Pemberian Pinjaman Dana Talangan Nomor: PP-03/PPA/0610 antara Perusahaan dengan KI, dengan jumlah pokok fasilitas pinjaman maksimum sebesar Rp570, dengan jangka waktu pinjaman 12 bulan terhitung sejak tanggal efektif. Dana pinjaman digunakan untuk membayar 75% dari total biaya jasa konsultan keuangan dan konsultan hukum dalam rangka proses restrukturisasi dan/atau revitalisasi IKI.
In related with these, on June 11, 2010 it has signed the Fund Advance Loans Receivable Agreement No. PP-03/PPA/0610 between the Company and IKI, with a maximum principal amount of the loan facility amounting to Rp570, with loan term of 12 (twelve) months commencing from the effective date. Loan funds used to pay 75% of the total of financial consultants services and legal consultants expenses in the framework for the process of restructuring and/or revitalization of IKI.
Pada tanggal 29 Maret 2011 diadakan Addendum I Perjanjian Pemberian Pinjaman Dana Talangan No.PP-05/PPA/0311 tentang tambahan fasilitas pinjaman berupa pinjaman dana talangan dengan pokok fasilitas pinjaman maksimum sebesar Rp333.
On March 29, 2011 held Lending Agreement Addendum I No.PP-05/PPA/0311 Fund Advance Loan Receivable about the additional of maximum loan principal amounting to Rp333.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015286
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 113 Paraf:
35. Perikatan dan Perjanjian (Lanjutan) 35. Commitments and Agreements (Continued)
Pada tanggal 10 Juni 2011 diadakan Addendum II Perjanjian Pemberian Pinjaman Dana Talangan No.PP-09/PPA/0611 tentang jangka waktu fasilitas pinjaman selambat-lambatnya sampai dengan tanggal 31 Juli 2012.
On June 10, 2011 held Lending Agreement Addendum II No.PP-09/PPA/0611 Fund Advance Loan Receivable about loan terms facilities at the latest by July 31, 2012.
Berdasarkan surat Menteri Negara BUMN Nomor : S-365/MBU/2012 tanggal 13 Juli 2012 perihal Pelaksanaan Restrukturisasi dan/atau Revitalisasi PT IKI dan surat Menteri Keuangan No. S-415/MK.06/2012 tanggal 11 Juni 2012 mengenai persetujuan usulan Meneg BUMN atas Restrukturisasi dan/atau Revitalisasi IKI, Perusahaan memberikan Pinjaman Restrukturisasi dan/atau Revitalisasi kepada IKI yang dituangkan dalam Perjanjian No. 12 tanggal 7 Agustus 2012.
Based on the Minister of SOEsʼ letter No. S-365/MBU/2012 dated July 13, 2012 regarding to the implementation of restructuring and/or revitalization of IKI and Ministry of Finance No.S-415/MK.06/2012 dated June 11, 2012 regarding to the Minister of SOEsʼ approval of the IKI restructurization and/ or revitalization, the Company provides loan restructuring and/or revitalization to IKI as set forth in the Agreement No.12 dated August 7, 2012.
Jumlah pokok fasilitas pinjaman maksimum sebesar Rp191.380 yang terdiri dari : • Fasilitas Pinjaman Tranche A, dengan
pokok fasilitas pinjaman maksimum sebesar Rp95.700 yang akan digunakan untuk rehabilitasi/revitalisasi dan penambahan fasilitas produksi.
The maximum principal amount of a loan facility amounting to Rp191,380 consist of: • Tranche A Loan Facility, the maximum
loan facility principal amounting to Rp95,700 will be used for rehabilitation / revitalization of the production facilities and the addition of production facilities.
• Fasilitas Pinjaman Tranche B, dengan pokok fasilitas pinjaman maksimum Rp16.000 yang digunakan untuk Restrukturisasi Sumber Daya Manusia, Biaya Korporasi, Biaya Pemindahan Kapal Ikan Minajaya serta Biaya Konsultan dan Amdal.
• Tranche B Loan Facility, the maximum loan principal Rp16,000 used to Restructuring Human Resources, Corporate Costs, Transfer Fees of Kapal Ikan Minajaya, Consultant Costs and EIA.
• Fasilitas Pinjaman Tranche C, dengan pokok fasilitas pinjaman maksimum Rp15.000 yang digunakan untuk Modal Kerja.
• Tranche C Loan Facility, with a maximum loan facility principal amounting to Rp15,000 used for working capital.
• Fasilitas Pinjaman Tranche D, dengan pokok pinjaman maksimum Rp64.680 yang digunakan untuk pembayaran utang/kewajiban IKI.
• Tranche D Loan Facility, the maximum principal amounting to Rp64,680 used for payment of debt / obligation IKI.
Jangka waktu fasilitas pinjaman Tranche A, B dan C terhitung sejak tanggal efektif sampai dengan 14 (empat belas) hari kerja setelah dana PMN diterima IKI dengan tingkat suku bunga adalah sebesar BI Rate ditambah 3 % per tahun (netto), fasilitas pinjaman Tranche D terhitung sejak tanggal efektif sampai dengan tanggal 30 Juni 2016 dengan tingkat suku bunga sebesar BI Rate ditambah 3 % per tahun (netto).
Term of the loan facilities Tranche A, B and C as of the effective date up to 14 (fourteen) days after the PMN funds received by IKI with interest rate equal to BI Rate plus 3% per annum (net), Tranche D loan started from the effective date to June 30, 2016 with BI interest Rate plus 3% per annum (net).
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 287
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 114 Paraf:
35. Perikatan dan Perjanjian (Lanjutan) 35. Commitments and Agreements (Continued)
Sebagai jaminan atas pengembalian semua utang, IKI menyerahkan jaminan sebagai berikut :
As collateral for the return of all debts, IKI submit following guarantees:
• Tanah dan bangunan yang terletak di Kelurahan Kalukubodoa, Kecamatan Tallo, Kota Makasar dengan luas 183.509 m2 dan 103.972 m2 dengan nilai Rp178.000 yang merupakan Hak Tanggungan Peringkat II (kedua) serta tanah seluas 3.628 m2 senilai Rp4.000 yang merupakan Hak Tanggungan Tingkat I (pertama).
• Land and buildings are located in the Village Kalukubodoa, District Tallo, Makassar City with an area of 183,509 sqm and 103,972 sqm. with a value of Rp178,000 Mortgage Grade II and a land area of 3,628 sqm with amount to Rp4,000 First Rank Mortgage.
• Tanah dan bangunan yang terletak di Kelurahan Karangpuang, Kecamatan Panakkukang, Kota Makasar seluas 810 m2 senilai Rp3.000 yang merupakan Hak Tanggungan Peringkat III (ketiga).
• Land and buildings is located in the Village Karangpuang, Panakkukang District, Napier City area of 810 sqmwhich is valued at Rp3,000 Third Rank Mortgage.
• Tanah dan bangunan yang terletak di Kelurahan Pateten, Kecamatan Bitung Tengah, Kota Administratip Bitung seluas 24.200 m2 sebesar Rp5.000 yang merupakan Hak Tanggungan Tingkat I (pertama).
• Land and buildings is located in the Village Pateten, District Central Bitung, City administrative area of 24,200 sqmBitung of Rp5,000 which is First Rank Mortgage.
Berdasarkan akta No. 11 tanggal 8 Oktober 2012 dilakukan addendum I Perjanjian Pemberian Pinjaman Kepada IKI, yaitu dengan dikeluarkannya dari daftar jaminan atas tanah dan bangunan seluas 24.200 m2 yang terletak di Kel. Pateten, Kecamatan Bitung Tengah, Kota Administratif Bitung karena adanya sengketa kepemilikan antara IKI dengan Galangan Bitung dan Nyoya Olga Kogoh.
Based on the deed No. 11 dated October 8, 2012 conducted an Lending Agreement addendum to IKI, with the release list of collateral for the land and building area of 24,200 m2, located in the kel. Pateten, Kec. Bitung Tengah, Administrative City Bitung caused of the ownership dispute between IKI by Galangan Bitung and Nyoya Olga Kogoh.
8. PT Iglas (Persero) 8. PT Iglas (Persero) Pemberian pinjaman dalam rangka restrukturisasi dan atau revitalisasi PT Iglas, berdasarkan Surat Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor S-15/MBU/2011 tanggal 14 Januari 2011 perihal Penugasan Pelaksanaan Restrukturisasi dan /atau Revitalisasi PT Iglas dan Surat Menteri Keuangan Nomor S-621/MK.06/2010 tanggal 29 November 2010 perihal persetujuan Restrukturisasi dan/atau Revitalisasi PT Iglas. Plafon pinjaman sebesar Rp106.770 untuk pembayaran kekurangan dana atas pembangunan kembali pabrik yang berlokasi di Gresik yang dikenal dengan rebuild G-1 dan pembayaran utang, dengan tingkat bunga sebesar tingkat suku bunga SBI 1 bulan + 3% per tahun (netto). Jangka waktu pinjaman sampai dengan 31 Desember 2017.
Loan granted in order to restructuring and/or revitalization of PT Iglas, is according to the Letter of the Minister of SOEsʼ No. S-15/MBU/2011 dated January 14, 2011 about Restructuring and/or Revitalization Assignment of PT Iglas and the Letter of Minister of Finance No. S-621/MK.06/2010 dated November 29, 2010 about Restructuring and/or Revitalization approval of PT Iglas. Maximum credit facility amounting to Rp 106,770 is intended to cover the fund shortage of factory rebuilding which located in Gresik known as rebuild G-1, and to the settlement of the payable bear interest rate of 1 month SBI + 3% per annum (netto). The Loan will due in December 31, 2017.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015288
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 115 Paraf:
35. Perikatan dan Perjanjian (Lanjutan) 35. Commitments and Agreements (Continued)
9. PT Djakarta Lloyd (Persero) 9. PT Djakarta Lloyd (Persero)
Pinjaman Dana Talangan kepada PT Djakarta Lloyd diberikan berdasarkan surat Menteri Negara BUMN No.S-975/MBU/2008 tanggal 10 Desember 2008 perihal Program Restrukturisasi PT Djakarta Llyod dan surat No.S-86/MBU/2011 tanggal 24 Februari 2011 perihal Dana Talangan bagi PT Djakarta Llyod. Pinjaman tersebut dituangkan dalan Perjanjian Pinjaman Dana Talangan No.PP/PPA/0311 tanggal 09 Maret 2011.
Fund Advance Loan to PT Djakarta Lloyd granted according to the letter of Minister of SOEsʼ No. S-975/MBU/2008 dated December 10, 2008 about Restructuring Program of PT Djakarta Lloyd and letter No. S-86/MBU/2011 dated February 24, 2011 about Fund Advance for PT Djakarta Lloyd. This loan set forth in Fund Advance Loan Agreement No. PP/PPA/0311 dated March 9, 2011.
Jumlah pokok fasilitas pinjaman maksimum adalah sebesar Rp5.383. Jangka waktu pinjaman adalah 1 (satu) tahun sejak tanggal efektif atau tanggal ditandatanganinya perjanjian. Tujuan penggunaan fasilitas pinjaman untuk Dana Talangan Operasional dengan pagu kredit Rp5.000 dan untuk talangan biaya jasa pihak ketiga dalam rangka restrukturisasi dan/ atau revitalisasi. Tingkat suku bunga pinjaman adalah sebesar BI rate yang berlaku pada saat masing-masing pencairan atas pokok fasilitas pinjaman ditambah 0.25% per tahun (netto) dan denda keterlambatan pembayaran pokok maupun bunga sebesar BI rate ditambah 2% per tahun (netto).
The principal of maximum loan facilty is Rp5,383. The period of loan is 1 (one) year since effective date or the agreement date. The loan facility is intended for Operational Fund Advance with maximum limit Rp5,000, and advance for third parties services in term of restructuring and/or revitalization. The Loan interest rate refer to applicable BI rate at the time of the principal drawdowned, added 0.25% per annum (net) and interest late payment refer to the applicable BI rate added 2% per annum (net).
Pada tanggal 5 Mei 2011 telah dilakukan addendum I No. PP-06/PPA/0511 atas Perjanjian Pemberian Pinjaman Dana Talangan No.PP-01/PPA/0311 tanggal 9 Maret 2011, dalam addendum tersebut dilakukan penambahan jaminan atas pembayaran kembali semua utang yang harus dibayar PT Djakarta Lloyd dengan klasifikasi, 9 (sembilan) bidang tanah dengan Pembebanan Hak Tanggungan Peringkat I (Pertama) dan 16 (enam belas) bidang tanah dengan Pembebanan Hak Tanggungan Peringkat II (Kedua), III (Ketiga) dan seterusnya apabila dipandang perlu oleh PT PPA dengan nilai tanggungan yang dipandang cukup.
On May 5, 2011 has been made an addendum I No. PP-06/PPA/0511 with Fund Advance Loan Receivable Agreement No.PP-01/PPA/0311 dated March 9, 2011, In that addendum is done addition of security repayment all debts that must be paid with the PT Djakarta Lloyd classification, 9 parcels of land with Imposition Mortgage Rating I (First) and sixteen pieces of land with Imposition Mortgage Grade II (Second), III (Third) and so if deemed necessary by the PT PPA with dependents who seen enough value.
Berdasarkan Addendum II Perjanjian Pemberian Pinjaman Dana Talangan yang dituangkan dalam Perjanjian No. PP-09/PPA/0912 tanggal 4 September 2012, diatur beberapa hal yaitu :
Based on Addendum II Fund Advance Loan Receivable Agreement as outlined in the Agreement No. PP-09/PPA/0912 dated September 4, 2012, set a few things:
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 289
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 116 Paraf:
35. Perikatan dan Perjanjian (Lanjutan) 35. Commitments and Agreements (Continued)
• Perpanjangan jangka waktu fasilitas
pinjaman menjadi 2 (dua) tahun terhitung sejak tanggal efektif (“Tanggal Jatuh Tempo”).
• Pelepasan jaminan yaitu berupa tanah yang terletak di Jalan Karangsari, Kelurahan Sukadamai, Kecamatan Medan Polonia, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara dengan SHGB No. 2024/Kelurahan Sukadamai, sehingga tanah tersebut tidak lagi menjadi jaminan fasilitas pinjaman.
• Extension of term loan facilities into 2 (two) years from the effective date ("Maturity Date").
• The release of collateral which is the form of land are located in Jalan Karangsari, Village Sukadamai, District Medan Polonia, Medan, North Sumatra Province with No. SHGB. 2024/Kelurahan Sukadamai, hence the land is no longer a guarantee of loan facility.
Proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) PT Djakarta Llyod telah selesai dengan dilakukannya pengesahan perdamaian (homologasi) dengan Nomor putusan: 36/Pdt.Sus/ PKPU/2013/PN.NIAGA.JKT.PSTtanggal 19 Desember 2013, dengan demikian maka proposal perdamaian revisi tanggal 27 November 2013 sah untuk dilaksanakan. Proposal perdamaian revisi tanggal 27 November 2013 menyatakan bahwa atas hutang PT Djakarta Llyod kepada PT PPA tidak diberlakukan hair cut dan dipersilahkan mengeksekusi jaminan. Namun demikian, hingga saat ini, PT PPA belum dapat melakukan eksekusi atas jaminan tersebut mengingat ada kreditur lain PT Djakarta Llyod(yaitu PT Daya Radar Utama) yang meletakkan sita pada jaminan tersebut.PT Djakarta Llyod sedang berupaya untuk mengangkat sita jaminan tersebut di Pengadilan Negeri Lampung.
Process Suspension of Payment (PKPU) PT Djakarta Lloyd has completed the ratification of the peace did (homologation) by decision No. 36 / Pdt.Sus / PKPU / 2013 / PN.NIAGA.JKT.PST dated December 19, 2013 , and thus the proposal peace revision dated 27 November 2013 valid to be implemented. Peace proposal revision dated November 27, 2013 stating that the debts PT Djakarta Llyod to PT PPA does not apply hair cut and welcome to execute the guarantee. However , to date , PT PPA has not been able to execute on the assurance given no other creditors PT Djakarta Llyod (ie PT Daya Radar Utama) that put foreclosure on the collateral. PT Djakarta Llyod is trying to lift the sequestration in Lampung District Court
10. PT Boma Bisma Indra (Persero) (PT BBI) 10. PT Boma Bisma Indra (Persero) (PT BBI) Pinjaman Dana Talangan kepada PT BBI berdasarkan surat Menteri Negara BUMN Nomor: S-470/MBU/2011 tanggal 15 Agustus 2011 dan dituangkan dalam Perjanjian Jangka Pendek dengan jumlah pokok fasilitas pinjaman maksimum sebesar Rp21.500 dan tingkat bunga sebesar 11% per tahun. Pemberian pinjaman bertujuan untuk pembiayaan proyek terkontrak dengan jangka waktu sampai dengan tanggal 30 Desember 2011 untuk trance A dan 30 April 2012 untuk trance B.
Fund Advances for PT BBI is according to the letter of Minister of SOEʼs No. S-470/MBU/2011 dated August 15, 2011 and set forth on the Short Term Agreement with maximum amount of loan facilities amounting to Rp21,500 which bear interest rate 11% per annum. The objective of the loan is for the payment of contracted project in the period up to December 30, 2011 for trance A and April 30, 2012 for trance B.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015290
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 117 Paraf:
35. Perikatan dan Perjanjian (Lanjutan) 35. Commitments and Agreements (Continued)
Pembelian Secure Promissory Notes (“SPN”) PT BBI dituangkan dalam Perjanjian Penerbitan Secure Promissory Notes No. 71 tanggal 23 Juli 2012 yang terdiri dari Sertifikat SPN I dengan nilai pagu kredit Rp33.320 jatuh tempo pada tanggal 28 Februari 2013 yang akan digunakan untuk proyek Tubafa dan Sertifikat SPN II dengan nilai pagu kreditRp4.450 jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2012 yang akan digunakan untuk proyek AzZour.
Secure Purchase Promissory Notes ("SPN") PT BBI as stated in Secure IssuanceAgreement Promissory Notes No. 71 dated July 23, 2012 consisting of a certificate SPN I with ceiling Rp33,320 due on February 28, 2013 to be used for projects Tubafa and SPN Certificate II limit value Rp4,450 held on maturity on December 31, 2012 to be used AzZour project.
Pada tanggal 27 Desember 2012 telah dilakukan Perubahan Akta Perjanjian Penerbitan Secured Promissory Notes No. 71 tanggal 23 Juli 2012, beberapa hal yang mengalami perubahan adalah:
On December 27, 2012 was performed Publishing Agreement Amendment Act No. Secured Promissory Notes. 71 dated July 23, 2012, a few things are changing:
• Maksimum nilai pokok penerbitan Secured Promissory Notes (”SPN”) sebesar Rp65.320 yang terdiri Sertifikat SPN I dan III.
• The maximum principal amount of the issuance of Secured Promissory Notes ("SPN") amounting to Rp65,320 consist of SPN Certificate I and III.
• Pembatalan fasilitas penerbitan SPN II • Cancellation publishing facilities SPN II • Memperpanjang jangka waktu jatuh tempo
Sertifikat SPN I. • Extend the maturity certificate SPN I.
• Pemberian jaminan atas penerbitan Sertifikat SPN III yaitu berupa Tanah dan Bangunan yang terletak di jalan KHM Mansyur No. 229 Surabaya seluas 32.495 m2 serta Tanah dan Bangunan yang berlokasi di jalan Ngagel No. 155-157, Wonokromo, Surabaya seluas 11.100 m2.
• The provision of collateral for the issuance of Certificate III SPN in the form of Land and Buildings is located at the No. KHM Mansyur. 229 Surabaya area of 32 495 m2 and the land and building located at Ngagel road, No. 155-157, Wonokromo, Surabaya area of 11,100 m2.
• Perhitungan bunga untuk periode 1 Januari 2013 sampai dengan 31 Desember 2013 harus dibayarkan paling lambat tanggal 31 Desember 2013.
• Tunggakan bunga wajib dibayarkan pada tanggal 31 Desember 2013.
• Calculation of interest for the period January 1, 2013 until December 31, 2013 must be paid no later than December 31, 2013.
• Unpaid interest must be paid on December 31, 2013.
Ketentuan pembayaran kembali Pokok Fasilitas Pinjaman adalah tanggal 30 September 2012 pembayaran 5% pokok hutang, tanggal 31 Desember 2012 pembayaran 15% pokok hutang dan tanggal 31 Desember 2013 pembayaran 80% pokok hutang.
Terms of repayment of loan facility principal is dated September 30, 2012 payment 5% of the loan principal, dated December 31, 2012 payment 15% of loan principal and payment date of December 31, 2013 80% of the loan principal.
Berdasarkan Akta No. 56 tanggal 30 Agustus 2013 dilakukan perubahan kedua Perjanjian Penerbitan Secured Promissory Notes No. 71 tanggal 23 Juli 2012. Perusahaan menyetujui untuk melakukan pembelian SPN IV dengan nilai pagu kredit Rp9.000, jatuh tempo SPN III & IV tanggal 31 Januari 2014.
Based on Deed No. 56 dated August 30, 2013 to amend the Secured Promissory Notes Issuance Agreement No. 71 dated July 23, 2012. The Company agreed to purchase the SPN IV with a ceiling value of Rp9,000, maturity SPN III & IV dated January 31, 2014.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 291
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 118 Paraf:
35. Perikatan dan Perjanjian (Lanjutan) 35. Commitments and Agreements (Continued)
Berdasarkan Akta No. 20 tanggal 9 Oktober 2013 dilakukan perubahan ketiga Perjanjian Penerbitan SPN, Perusahaan menyetujui untuk melakukan pembelian SPN V, VI dan VII dengan nilai pagu kredit masing-masing Rp37.000, Rp16.000 dan Rp3.000. Jatuh tempo SPN V tanggal 8 Februari 2015, SPN VI & VII tanggal 8 Juni 2014.
Based on Deed No. 20 dated October 9, 2013 to amend the third Issuance Agreement of SPN, The Company agreed to purchase the SPN V, VI, and VII with a ceiling value of Rp37,000, Rp16,000 and Rp3,000. Maturity SPN V dated February 8, 2015, SPN VI & VII dated June 8, 2014.
11. PT Survai Udara Penas (Persero) 11. PT Survai Udara Penas (Persero) Berdasarkan Perjanjian No. PP-13/PPA/1112 tanggal 23 November 2012 tentang Perjanjian Penerbitan Promissory Notes (”PN”) PT Penas akan menerbitkan dan menjual PN kepada Perusahaan dengan jumlah pokok maksimum Rp25.000. jangka waktu PN adalah mana yang lebih terlebih dahulu antara 1 (satu) tahun sejak tanggal efektif perjanjian atau diterimanya PMN oleh PT Penas.
The Agreement No. PP-13/PPA/1112 dated November 23, 2012 on the Issuance Agreement Promissory Notes ("PN") PT Penas will issue and sell to the Company with the maximum principal amount of Rp25,000. PNʼs period which is more advance between 1 (one) year from the effective date of the agreement or receipt of PMN by PT Penas.
Hasil penjualan PN akan digunakan untuk Modal Kerja, Investasi Peralatan Produksi dan Kebutuhan lain-lain. Tingkat suku bunga adalah 12 % per tahun (termasuk pajak) dan dapat berubah sewaktu-waktu sesuai ketentuan PPA. Sebagai jaminan atas pembayaran kembali semua utang, PT Penas menjaminkan :
PNʼs sale proceeds will be used for working capital, Investment and Production Equipment Needs others. The interest rate is 12% per year (excluding taxes) and can be change at any time in accordance with the PPA. As security for the repayment of the debt, PT Penas pledge:
• Paripasu dengan jaminan yang telah diikat untuk menjamin pembayaran utang PT Penas berdasarkan Perjanjian Pemberian Pinjaman Dana Talangan No. PP-08/PPA/0511 tanggal 23 Mei 2011.
• Paripasu with a guarantee that has been tied to pledge the debt of PT Penas Fund Advance Loan Receivables Agreement No. PP-08/PPA/0511 dated May 23, 2011.
• Aset atau kekayaan yang telah dan/atau dimiliki PT Penas dari waktu ke waktu yang belum dijaminkan kepada pihak ketiga.
• Assets that have been owned by PT Penas from time to time that have not pledged to a third party.
Addendum I No. PP-10/PPA/0711 ini dibuat karena ada perubahan pada jumlah nilai jaminan pada perjanjian, yang semula merupakan 1 bidang tanah, menjadi dua bidang tanah.
Addendum I No. PP-10 / PPA / 0711 wasmade because there is a change in the amount of the guaranteed value on the agreement, which was originally one plot of land, become two plots of land.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015292
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 119 Paraf:
35. Perikatan dan Perjanjian (Lanjutan) 35. Commitments and Agreements (Continued)
Addendum II No. PP-14/PPA/1211 dibuat karena ada perubahan pada definisi nilai jaminan pada perjanjian, antara lain: Untuk jaminan berupa pesawat terbang, nilai jaminan ditentukan dari nilai buku atau nilai appraisal dari konsultan independen, untuk jaminan berupa tanah dan bangunan, nilai jaminan adalah sebesar nilai yang diperoleh dari penilai indenden atau sebesar nilai jual objek pajak, serta PT Penas berjanji untuk menandatangani SKMHT dan APHT dengan nilai hak tanggungan sebesar Rp1.180.000.000.
Addendum II No. PP-14 / PPA / 1211 was made because there is a change in the definition of the value of the guarantee in the agreement, wich are: To guarantee in the form of aircraft, the guaranteed value is determined from the book value or appraisal value of an independent consultant, to guarantee in the form of land and buildings , the guaranteed value is equal to the value obtained from the independent assesssor or sale value of the tax object, and PT Penas promised to sign SKMHT and APHT with mortage right value of Rp1.180.000.000.
Addendum III No. PP-08/PPA/0812 dibuat karena ada perubahan pada Jangka waktu fasilitas pinjaman (tanggal jatuh tempo), Bunga fasilitas pinjaman (tunggakan bunga, tingkat suku bunga, periode pembebanan bunga, jadwal pembayaran bunga, serta cara perhitungan dan pembayaran bunga), Pembayaran kembali pokok fasilitas pinjaman dan Pembayaran dipercepat. Addendum IV No. PP-01/PPA/0414 dibuat karena ada perubahan Jangka waktu fasilitas pinjaman (tanggal jatuh tempo), Bunga fasilitas pinjaman(tingkat suku bunga, periode pembebanan bunga, tanggal pembayaran bunga, serta cara perhitungan dan pembayaran bunga), Pembayaran kembali pokok fasilitas pinjaman dan Sumber pelunasan fasilitas pinjaman. Addendum V No. PP-01/PPA/0414 dibuat karena ada perubahan pada Tanggal jatuh tempo, Susunan anggota Direksi PT Penas, dan Tanggal efektif Addendum V.
Addendum III No. PP-08 / PPA / 0812 was made because there is a change in the term of the loan facility (the maturity date), interest loan fasility (interest arrears, interest rate, period interest charges, interest payment schedule, as well as the calculation and payment interest) Repayment of loan facility principle and early payments. Addendum IV No. PP-01 / PPA / 0414 was made because there are changes in facility term loan (maturity date), interest of loan facility (the interest rate, the period of interest charges, interest payment dates, as well as the calculation and payment of interest), Repayment of the principal loan facilities source of repayment of the loan. Addendum V No. PP-01 / PPA / 0414 was made because there is a change in the date of maturity, composition of the Board of Directors of PT Penas, and the effective date of the Addendum V.
12. PT Kertas Leces (Persero) Berdasarkan surat menteri BUMN No. S-511/MBU/2012 tanggal 18 September 2012 perihal Pemberian Dana Talangan kepada PT Kertas Leces (Persero) untuk Revolving Working Capital yang dituangkan dalam Perjanjian Pemberian Pinjaman Dana Talangan kepada PT Kertas Leces No. 13 tanggal 11 Oktober 2012. Berdasarkan Perjanjian tersebut Perusahaan memberikan Pinjaman Dana Talangan dengan jumlah pokok fasilitas maksimum Rp50.000.
12. PT Kertas Leces (Persero) According to Minister of State letters No.S-511/MBU/2012 dated September 18, 2012 concern to the provision of PT Kertas Leces (Persero) Loan Receivables for the Revolving Working Capital set forth in the Fund Advance Loan Receivables Agreement to PT Kertas Leces No. 13 dated October 11, 2012. Under the Agreement, the Company provides Loans Receivables facility with maximum principal amount Rp50,000.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 293
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 120 Paraf:
35. Perikatan dan Perjanjian (Lanjutan) 35. Commitments and Agreements (Continued)
Jangka waktu Fasilitas Pinjaman adalah selama 1 (satu) tahun kalender terhitung sejak tanggal efektif dan dapat dilakukan pelunasan dipercepat baik sebagian maupun seluruhnya tanpa dikenakan penalti. Tingkat suku bunga pinjaman adalah 12% per tahun (gross) dan dapat berubah sewaktu-waktu sesuai pemberitahuan dari Perusahaan. Denda keterlambatan pembayaran bunga adalah 6% per tahun.
Loan Facility period is for one calendar year from effective date and can repay early either in partly or fully, without penalty. The interest rate of loan is 12% per annum (gross) and may change at any time according to a notice from the Company. Late payment interest rate is 6% per year.
Sebagai jaminan atas pembayaran kembali semua utang yang harus dibayara oleh PT Kertas Leces kepada Perusahaan maka PT Kertas Leces menyerahkan jaminan-jaminan sebagai berikut:
As a repayment security of all debt are owed by PT Kertas Leces to the Company, PT Kertas Leces submitting guarantees as follows:
• Dua bidang tanah dan bangunan berikut turutannya yang terletak di Kelurahan Darmo, Kecamatan Wonokromo, Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur, masing-masing seluas 667 m2 dengan Sertifikat (Tanda Bukti Hak) Guna Bangunan (“SHGB”) No. 644/Darmo tanggal 22 Agustus 2002 senilai Rp5.200 dan tanah seluas 647 m2 dengan SHGB No. 658/Darmo tanggal 30 September 2003 senilai Rp6.300.
• Two pieces of land and buildings are located in the following turutannya Darmo Village, District Wonokromo, Surabaya, East Java Province, each covering an area of 667 sqm with Certificate (Certificate of Proof of Rights) Building Purpose ("SHGB") No. 644/Darmo dated August 22, 2002 worth Rp5,200 and a land area of 647 sqm with SHGB No. 658/Darmo dated September 30, 2003 in worth to Rp6,300.
• Bidang tanah dan bangunan berikut turutannya yang terletak di Kelurahan Kramat Pela, Kecamatan Kebayoran Baru, Kota Jakarta Selatan, Provinsi DKI seluas 623 M2 dengan SHGB No. 227/Kramat tanggal 3 September 1979 senilai Rp9.500.
• Land and buildings is located in the Village turutannya which Kramat Pela, District Kebayoran Baru, South Jakarta, Jakarta Province with an area of 623 sqm No. SHGB. 227/Kramat dated September 3, 1979 valued at Rp9,500.
• Unit Boiler (Pesawat Uap) Batu Bara berikut perlengkapannya yang berada di Pabrik PT Kertas Leces Jl. Raya Leces, Probolinggo senilai Rp87.298.
• Boiler Units (Steam Aircraft) Coal with the following equipment is located in the Factory PT Kertas Leces Jl. Raya Leces, Probolinggo in worth to Rp87,298.
Merunjuk surat PT Kertas Leces kepada PT PPA Nomor: 64/A-KEU/IX/2013 tanggal 11 September 2013 perihal : Perpanjangan Pokok Pinjaman Kredit KL.
Based on PT Paper Leces letter to PT PPA Number: 64/A-KEU/IX/2013 datedSeptember 11, 2013 regarding :Extension of Loan Principal KL.
Oleh karena itu telah diterbitkan Addendum I Perjanjian Pemberian Pinjaman Dana Talangan (Revolving Working Capital) Kepada PT Kertas Leces (Persero) Nomor: PP-09/PPA/1013 tanggal 10 Oktober 2013.
Therefore, it has issued Addendum I Bailout Lending Agreement (Revolving Working Capital) to PT Kertas Leces (Persero) Number: PP-09/PPA/1013 dated October 10, 2013.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015294
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 121 Paraf:
35. Perikatan dan Perjanjian (Lanjutan) 35. Commitments and Agreements (Continued)
Perjanjian dilakukan dibawah tangan antara PT PPA dengan PT Kertas Leces (Persero).Dimana dalam Addendum I menerangkan bahwa para pihak sepakat untuk :
Agreements made under the hand between PT PPA with PT Paper Leces (Persero). Where in Addendum I explained that the parties agree to:
a. mengubah ketentuan “Tanggal Jatuh Tempo” dalam Pasal 1 Perjanjian Pemberian Pinjaman Dana Talangan kepada PT Kertas Leces No.13 tanggal 11 Oktober 2012 menjadi 2 (dua) tahun kalender terhitung sejak tanggal efektif atau dalam hal penyelesaian permasalahan KL ditetapkan melalui restrukturisasi dan/atau reitalisasi, sampai dengan tanggal pencairan pertama kali atas dana fasilitas pinjaman restrukturisasi dan/atau reitalisasi yang diterima oleh KL dari PPA (tergantung mana yang terjadi terlebih dahulu).
a. Changing the provisions of "Maturity Date" in Article 1 of Bailout Lending Agreement to PT Kertas Leces No.13 dated October 11, 2012 into 2 (two) years commencing from the effective date or in terms of KL problem solving determined through Restructuring and / or Revitalization, until the date of the first withdrawal of funds loan restructuring and/or Revitalization that received by KL from PPA (whichever occurs first)
b. mengubah ketentuan “Jangka Waktu Fasilitas Pinjaman” dalam ayat 2.2 dalam Perjanjian Pemberian Pinjaman Dana Talangan kepada PT Kertas Leces No.13 tanggal 11 Oktober 2012 menjadi 2 (dua) tahun kalender terhitung sejak tanggal efektif atau dalam hal penyelesaian permasalahan KL ditetapkan melalui restrukturisasi dan/atau reitalisasi, sampai dengan tanggal pencairan pertama kali atas dana fasilitas pinjaman restrukturisasi dan/atau reitalisasi yang diterima oleh KL dari PPA (tergantung mana yang terjadi terlebih dahulu).
b. Changing the provisions of the "Loan Facility Term" in paragraph 2.2 in Bailout Lending Agreement to PT Kertas Leces No.13 dated October 11, 2012 into 2 (two) years commencing from the effective date or in terms of KL problem solving determined through Restructuring and/or Revitalization, until the date of the first withdrawal of funds loan restructuring and/or Revitalization that received by KL from PPA (whichever occurs first).
PT Kertas Leces dengan surat No. 19/A-UM/jkt/XII/2014 tanggal 18 Desember 2014 mengajukan Penundaan Kewajiban Pembayaran utang (PKPU). Berdasarkan surat PT PPA kepada PT Kertas Leces No. S-3586/PPA/PD/2014 tanggal 29 Desember 2014, PT PPA antara lain menyarankan agar PT Kertas Leces meminta tambahan jangka waktu PKPU selama 150 hari pada sidang PKPU tanggal 19 Januari 2015.
PT Kertas Leces with letter No. 19 / A- UM / jkt / XII/ 2014 dated December 18, 2014 filed a suspension of debt payments (PKPU). Based on the letters PT PPA to PT Kertas Leces No. S - 3586 / PPA / PD / 2014 dated December 29, 2014 , PT PPA among others suggest that PT Kertas Leces PKPU requested additional time period for 150 days on hearing PKPU dated January 19, 2015 .
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 295
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 122 Paraf:
35. Perikatan dan Perjanjian (Lanjutan) 35. Commitments and Agreements (Continued)
13. PT Istaka Karya(Persero) 14. PT Istaka Karya (Persero)
Akta Perjanjian Penerbitan SecuredPromissory Notes PT Perusahaan Pengelola Aset dan PT Istaka Karya Nomor: 13 tanggal 24 September 2013, dan Akta Perjanjian Pembebanan Jaminan Fidusia atas barang bergerak PT Istaka Karya (Persero) dan PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Nomor: 14 tanggal 24 September 2013. Perjanjian ditandatangani kedua pihak dihadapan Notaris Sita Listiani, SH.,MKn.
Deed Secured Promissory Notes Agree-ment of PT Perusahaan Pengelola Aset and PT Istaka Karya Number: 13 on September 24, 2013, and Deed agreement encumbering fiduciary security over Chattels of PT Istaka Karya (Persero) Number: 14 on September 24, 2013. The Agreement are signed by both parties in front of Notary Sita Listiani, SH.,MKn.
Adapun isi dari perjanjian tersebut adalah: Contents of the agreement are: a. Bahwa PT Istaka Karya akan menerbitkan
dan menjual SPN kepada PPA dengan jumlah pokok setinggi-tingginya Rp30.000.
a. PT Istaka Karya will issue and sell SPN to PT PPA with the highest principles Rp30,000.
b. Penerbitan SPN dilakukan secara bertahap dengan jumlah dan tanggal disesuaikan dengan kebutuhan pendanaan Istaka.
b. Publishing of SPN applied gradually with total and periode of date be adjusted with financing requirement of PT Istaka Karya.
c. Jangka Waktu SPN adalah 18 (delapan belas) bulan sejak tanggal efektif (tanggal ditandatanganinya perjanjian).
c. The term of SPN is 18 months since the effective date (date of signing agreement)
d. Tujuan penggunaan dana hasil penerbitan dan penjualan SPN akan dipergunakan oleh Istaka untuk membiayai proyek yang menjadi porsi Istaka.
d. The purpose of using funds results in the issuance and selling of SPN will be used by Istaka to fund the project that became Istakaʼs portion.
e. Tingkat suku bunga periode September 2013 sebesar 12%, setelah periode September 2013 akan disesuaikan oleh PPA, keterlambatan atas pembayaran bunga sebagaimana telah ditentukan akan dikenakan denda sebesar 6%.
e. Interest rate on September 2013 is 12%, after September 2013 will be adapted by PPA, Late interest payments as has been set will be fined 6%.
f. Sebagai Jaminan atas seluruh utang, Istaka menyerahkan jaminan berupa piutang dan barang bergerak yang sekarang dimiliki dan yang akan dimilikinya dikemudian hari dari Proyek Pembangunan Tol Cikampek-Palimanan Seksi 1D, yang diikat secara fidusia dengan nilai objek dan nilai penjaminan masing-masing sebesar 120% dari nilai SPN yang diterbitkan.
f. As a collateral for the rest of debts, Istaka give assurance of receivable and chattels which are owned now and will be had in the future from The Cikampek-Palimanan 1D Section toll road building project, that is bound by fiduciary with the object value and the value of the respective guarantee amounting to 120% of the SPN value that is published.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015296
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 123 Paraf:
36. Manajemen Risiko Keuangan 36. Financial Risks Management
Aset Keuangan Financial Assets
2015 2014Rp Rp
Kas dan Setara Kas 2,346,889 935,152 Cash & Cash EquivalentAset Keuangan untuk Diperdagangkan 205,423 264,013 Securities Held for TradingPiutang Usaha - Bersih 813,106 486,733 Accounts Receivable - NetPiutang Retensi - Bersih 78,007 66,057 Retention Receivables - NetDana Talangan - Bersih 119,475 96,683 Fund Advance - NetTagihan Bruto kepada Pengguna Jasa 617,798 752,315 Gross Amount Due from CustomersAset lancar Lainnya 59,556 128,336 Other Current AssetsAset Keuangan Tersedia untuk Dijual 114,524 141,160 Available for Sale Financial AssetsInvestasi Jangka Panjang Lainnya 592 500 Other Long -Term InvestmentsRestrukturisasi/Revitalisasi -Bersih 1,062,301 963,832 Restructuring/Revitalization SOEs-netJumlah Aset Keuangan 5,417,671 3,834,781 Total Financial Assets
Liabilitas Keuangan Financial Liabilities
2015 2014Rp Rp
Utang Usaha 1,034,369 521,642 Account PayablePinjaman Bank dan Lembaga Keuangan 1,052,861 1,079,249 Bank and Financial Institution LoansUtang Bruto kepada Pihak Ketiga 608,548 274,507 Gross Amount Due to Third PartiesBeban Akrual dan Utang Lain-lain 359,038 307,003 Accrued Expense and Other PayablesJumlah Liabilitas Keuangan 3,054,816 2,182,401 Total Financial Liabilities
Berbagai aktivitas Perusahaan dan entitas anak terekspos terhadap berbagai risiko. Perusahaan dan entitas anak telah memetakan risiko-risiko potensial yang dihadapi oleh Perusahaan dan entitas anak yang digunakan sebagai acuan untuk menetapkan langkah-langkah tindak lanjut penanganan risiko sebagai upaya pencegahan agar risiko-risiko tersebut berada pada level yang diharapkan dan melakukan langkah-langkah mitigasi agar risiko yang dihadapi tidak meningkat ke level yang tidak dapat diterima oleh Perusahaan dan entitas anak.
Various activities undertaken by the Company and subsidiary make it exposed to various risks. The Company and subsidiary has mapped potential risks faced by the Company and subsidiary to be used as a reference to establish measures of risk as a follow-up of prevention efforts for these risks at the expected level and to conduct mitigation measures for the risks faced to avoid increasing to the levels that can not be accepted by the Company and subsidiary.
Untuk memastikan bahwa pelaksanaan manajemen risiko berjalan efektif dan efisien, maka proses manajemen risiko harus mengikuti kaidah, metode, dan sistem yang dibuat bersama antara satuan kerja yang terkait langsung dengan suatu kegiatan bersama dengan satuan kerja manajemen risiko dan kepatuhan.
To ensure that the implementation of risk management runs effectively and efficiently, then the risk management process should comply the rules, methods, and systems that are made between the units of work that are directly related to an activity together with a unit of work risk management and compliance.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 297
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 124 Paraf:
36. Manajemen Risiko Keuangan (Lanjutan) 36. Financial Risks Management (Continued)
Untuk mengkoordinasikan dan memfasilitasi pelaksanaan manajemen risiko, Perusahaan membentuk satuan kerja manajemen risiko dan kepatuhan yang independen dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur. Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang keuangan, maka risiko-risiko yang dapat dikelompokkan sebagai risiko keuangan merupakan risiko utama yang potensial mempengaruhi bisnis Perusahaan.
To coordinate and facilitate the Implementation of risk management, the Company formed a unit work of risk management and compliance that are independent and responsible directly to the Director. As the Company engaged in the financial sector, the financial risk then become major risk which potentially affect the Company's business.
Penerapan manajemen risiko oleh Grup antara lain bertujuan:
The implementation of risk management by the Group, among other aims at:
− Mendukung pencapaian tujuan Perusahaan dan Entitas Anak melalui penerapan sistem manajemen risiko yang efektif.
− Mencapai keseimbangan pada tingkat yang dapat diterima antara risiko dan tingkat pengembalian serta meminimalisasi potensi efek memburuknya kinerja keuangan Perusahaan dan Entitas Anak.
− Memastikan kepatuhan terhadap hukum dan perundang-undangan.
− Supporting the achievement of goals of the Company and Subsidiaries through the implementation of effective risk management system.
− Achieving a balance at an acceptable level of risk and returns and minimize potential adverse effects of the financial performance of the Company and Subsidiaries.
− Ensuring compliance with laws and legislations.
Perusahaan Risiko-risiko utama yang dihadapi Perusahaan dan aktivitas pengelolaan risiko antara lain sebagai berikut:
The Company The primary risks faced by the Company and risk management activities are as follows:
(i) Risiko Kredit (i) Credit Risk Perusahaan dihadapkan pada risiko kredit dalam hal pencairan dana atau pembiayaan kegiatan yang berkaitan dengan kegiatan restrukturisasi dan / atau revitalisasi pada BUMN serta kegiatan investasi.
The Company is exposed to credit risk on the disbursement of funds or financing activities related to restructuring activities and / or revitalization of state-owned enterprises and investment activities.
Risiko kredit timbul ketika pihak lawan (counterparty) gagal memenuhi memenuhi liabilitasnya sehingga menyebabkan kerugian pada Perusahaan.
Credit risk arises when a counterparty failed to meet its liabilities, causing loss to the Company.
Instrumen keuangan Perusahaan yang memiliki potensi risiko kredit terdiri dari akun Piutang Usaha, Pinjaman, dan Piutang Lain-lain.
The Company's financial instruments that have the potential credit risk consist of Accounts Receivable, Loans Granted and Other Receivables.
Manajemen risiko kredit antara lain: Credit risk management, among others, are:
i. Kegiatan restrukturisasi dan / atau revitalisasi pada BUMN
i. Restructuring activities and / or revitalization SOEs
Manajemen risiko kredit pada kegiatan restrukturisasi dan / atau revitalisasi BUMN, antara lain adalah:
Credit risk management in restructuring activities and / or revitalization of SOE among others by:
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015298
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 125 Paraf:
36. Manajemen Risiko Keuangan (Lanjutan) 36. Financial Risks Management (Continued)
• Studi kelayakan terhadap revitalisasi dan/atau restrukturisasi pada BUMN. Studi ini dilakukan secara seluruh aspek yang mempengaruhi kinerja dan kemampuan BUMN untuk mengembalikan dana yang diterima dari Perusahaan.
• The feasibility study of the revitalization and/or restructuring state-owned companies. Feasibility study was conducted all aspects that influences performance and ability of state-owned enterprise to return funds that received from the company.
• Penentuan syarat jaminan. • The determination of the requirements of assurance/collateral.
• Memantau pemenuhan persyararatan dan kondisi yang telah ditetapkan antara Perusahaan dan BUMN yang direstrukturisasi dan/atau revitalisasi.
• Monitoring of fulfill requirement and conditions that has been agreed between company and state-owned companies that restructured and/or revitalized.
• Memantau pencapaian target kinerja BUMN yang direstrukturisasi dan / atau revitalisasi dan mengusulkan langkah antisipasi untuk meningkatkan kinerja.
• Monitoring of the achievement of the performance of SOEs were restructured and / or revitalized and propose anticipatory steps in order to improve performance.
• Melakukan langkah agar perancangan restrukturisasi dan / atau revitalisasi BUMN dapat selesai tepat pada waktunya.
• Perform steps in order to devices for the restructuring and / or revitalization of SOE can be completed on time according to plan.
ii. Kegiatan investasi ii. Investment Activities
Manajemen risiko kredit yang dapat dikatikan dengan kegiatan investasi adalah sebagai berikut:
Credit risk management that be related with investment activity as follows:
• Manajemen risiko atas kegiatan investasi pada surat-surat berharga (obligasi) dilakukan dengan melakukan investasi pada obligasi yang memiliki peringkat berdasarkan credit rating yang diterbitkan oleh lembaga pemeringkat kredit. Dalam hal dimana tidak terdapat credit rating, maka investasi yang ditargetkan harus dilengkapi dengan jaminan yang memadai.
• Risk management over investment activities on securities (bonds) is done by investing in securities (bonds) that have an investment grade rating based on the credit rating (rating), published by the rating agencies. In the event there is no credit rating (rating), then the target securities investments should be supported with adequate guarantees.
• Pengelolaan risiko pada kegiatan investasi melalui pembiayaan proyek-proyek tertentu yang dilakukan dengan due diligence dan penelitian mengenaikelayakan suatu investasi sebelum membuat keputusan investasi.
• The management of risk on investment activities through the financing of certain projects conducted with due diligence and feasibility studies adequate investment before making an investment decision.
• Mengawasi dan mengevaluasi kinerja debitur / proyek / penerbit obligasi untuk memastikan pemenuhan persyaratan / kondisi yang diatur dalam perjanjian kredit atau kesepakatan dalam penerbitan utang.
• Monitoring and evaluation of the performance of the debtor / project / issuer bonds to ensure fulfillment of the requirements / conditions regulated in the credit agreement or the agreement debt issuance.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 299
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 126 Paraf:
36. Manajemen Risiko Keuangan (Lanjutan) 36. Financial Risks Management (Continued)
Pada 31 Desember 2015 dan 2014, saldo Kredit yang Diberikan (netto) adalah Rp1.850.547 dan USD 96.683. Sementara, saldo pada piutang usaha (netto) untuk tanggal 31 Desember 2015 dan 2015 adalah Rp813.106 dan Rp486.733.
On December 31, 2015 and 2014 balance of Loans Provided (net) is Rp1,850,547 and USD 96 683. While the balance of Accounts Receivable (net) to the date of December 31, 2015 and 2014 was Rp813,106 and Rp486 733.
(ii) Risiko Pasar (ii) Market Risk a. Risiko mata uang asing a. Foreign exchange risk
Risiko mata uang asing dapat timbul pada kegiatan investi jika Perusahan melakukan pendanaan dalam mata uang asing atau Perusahaan memiliki liabilitias dalam mata uang asing.
Foreign currency risks could potentially appear in investment activity if the Company financing in foreign currency or the Company has liabitas in foreigncurrency.
Pengelolaan risiko mata uang asing, antara lain adalah dengan mengatur jenis mata uang untuk pendanaan yangdisesuaikan dengan jenis mata uang sumber dana yang diperoleh Perusahaan. Pada kondisi tertentu, Perusahaan dapat berupaya untuk melakukan hedges yang antara lain ditentukan berdasarkan pertimbangan biaya dan manfaat
The management of foreign currency risks, among others, by setting the type of currency to finance adjusted for the type of currency funding sources obtained by the Company. Under certain conditions, the Company may make an effort hedges which among other things based on considerations of cost and benefit.
Untuk 2015, Perusahaan tidak memiliki aset dan liabilitas dalam mata uang asing.
For 2015, the Company has no assets and liabilities in foreign currencies.
b. Risiko harga pada saham/obligasi b. Price risk of shares/bonds Risiko fluktuasi pada harga saham / obligasi dapat timbul pada optimalisasi kegiatan pendanaan saham dan obligasi di pasar modal. Risiko ini muncul dari gerakan harga saham / obligasi dari portofolio saham / obligasi serta obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan yang membayakan.
The risk of price fluctuations of stocks / bonds could potentially appear on optimizing the activities of funds in stocks and bonds in the capital market. These risks appear from price movement of shares / bonds of a portfolio of stocks and corporate bonds that can harm.
c. Risiko harga saham / obligasi, antara lain: c. Price Risk of shares / Bonds among others by:
• Pemantauan berkelanjutan guna menyertakan gerakan indikator ekonomi, gambaran industri, kondisi politik dan sosial, pergerakan pasar global dan regional yang secara langsung atau tidak langsung memengaruhi nilai saham dan obligasi serta diikuti oleh langkah-langkah dalam mengantisipasi hasil dari pemantauan.
• A sustainable monitoring to include the movement of economic indicators, industry outlook, political and social conditions, global and regional market movements that directly or indirectly affect the value of stocks and bonds and followed by steps in anticipation of the results of monitoring.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015300
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 127 Paraf:
36. Manajemen Risiko Keuangan (Lanjutan) 36. Financial Risks Management (Continued)
• Penyebaran transaksi saham dalam beberapa sektor industri serta pemilhan saham yang memiliki fundamental dan pencapaian yang baik.
• The spread of share transactions in some industrial sectors and the selection of stocks that have good fundamentals and performance.
• Transaksi atas shama dilakukan pada saham yang liquid dan yang memiliki kapitalisasi pasar yang besar.
• Transactions on shares is conducted on stock liquid and has a large market capitalization.
• Distribusi dari jangka waktu obligasi dengan mempertimbangkan durasi penempatan obligasi tersebut yangsudah dimiliki oleh Perusahaan.
• Distribution of tenor bonds by taking into account the duration of the deployment of the bonds already held by the Company.
• Pelaksanaan penilaian periodik terhadap kinerja saham dan obligasi untuk memastikan agar perkembanganinstrumen keuangan tersebut masih sesuai dengan yang diharapkan, strategi dan sasaran yang dapat diikuti dengan rekomposisi dan realokasi portofolio.
• Implementation of periodic evaluation of the performance portfolio of stocks and bonds to ensure that its development is still in accordance with the limits, strategies and targets set that can be followed by recomposition and portfolio reallocation.
(iii) Risiko Likuiditas (iii) Liquidity Risk Risiko likuiditas adalah risiko yang terjadi terkait dengan kewajiban pembayaran atau penyediaan dana kepada pihak lain atau kewajiban untuk membiayai kegiatan Perusahaan yang harus dipenuhi baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Liquidity risk is a risk that occurs associated with payment of obligation or supply funds to other parties or obligation for financingthe companyʼs activities that must be fulfilled both in short term and long term.
Pengelolaan risiko likuiditas terutama dilakukan terhadap kegiatan investasi dan kegiatan penempatan dana denganmenerapkan strategi:
Liquidity risk management is mainly carried out against the investment activities and fund activities by implementing strategy:
• Transaksi yang dilakukan pada saham dan obligasi tidak likuid.
• Transactions conducted in stocks and bonds are illiquid.
• Pendirian investasi prioritas akan ditanggung dengan mempertimbangkan tingkat pengembalian, risiko, dan nilai strategis proyek yang akan dibiayai.
• Establishment of priority investment will be financed by considering the rate of return, risk, and strategic value of projects to be financed.
• Membangun hubungan baik dan jaringan dengan berbagai pihak serta memanfaatkan sumber daya Perusahaan untuk memperoleh pendanaan dari pihak lain (bank / investor strategis).
• Establish good relationships and networks with various parties as well as utilize the Company's resources in order to obtain funding from other parties (bank / strategic investor).
• Memastikan ketersediaan dana untuk memenuhi kewajiban atau pendanaan aktivitas Perusahaan, melakukanpengaturan periode penempatan dana di bank dengan mempertimbangkan jadwal / proyeksi kebutuhan / penggunaan danatersebut karena penempatan dana pada perbankan dapat dihancurkan.
• To ensure the availability of funds to fulfill the obligations or finance the Company's activities, conducted setting a period of placement of funds in the bank by considering the schedule / forecast the need / use of the funds seeking placement of funds in the bank can be breakable.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 301
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 128 Paraf:
36. Manajemen Risiko Keuangan (Lanjutan) 36. Financial Risks Management (Continued)
• Untuk memastikan ketersediaan dana untuk memenuhi kewajiban Perusahaan yang akan jatuh tempo, perusahaan membuat dana provisi yang terdiri dari sejumlah deposito berjangka. Selain itu, Perusahan membuat penyesuaian periode penempatan dana di bank dengan mempertimbangkan jadwal / proyeksi kebutuhan / penggunaan dana tersebut karena penempatan dana pada perbankan dapat dihancurkan.
• To ensure the availability of funds to fulfill Companyʼs maturing liabilities, the Company made provision of funds by the number of safe deposits. In addition, the Company made an adjustment period of placement of funds in the bank by considering the schedule / forecast the need / use of the funds seeking placement of funds in the bank can be breakable.
Hingga saat ini, Perusahaan selalu mampu melaksanakan kewajiban pembayaran secara tepat waktu.
Until now, the company has always been able to execute the payment obligations in time.
(iv) Risiko Operasional (iv) Operational Risk Risiko operasional timbul sebagai akibat dari kesalahan manusia maupun teknis atau kecelakaan kerja seperti kecurangan, prosedur dan pengawasan yang tidak memadai dan masalah yang terjadi dalam penyelenggaraan back-office seperti pencatatan yang keliru, rekonsiliasi yang tidak representatif, dan dukungan IT yang lemah. Untuk menjaga agar risiko operasional tetap berada pada tingkatan yang dapat diterima, Perusahaan telah menyusun prosedur operasi standar untuk setiap fungsi dan senantiasa melakukan pemutakhiran sesuai perkembangan dan kebutuhan Perusahaan.
Operational risk arises as a consequencefrom human error or technically or work accident, including fraud, inadequate internal controls and procedures, and also other problems occurs in back office process such as wrong time record, un-representative reconciliation, weak IT support, and others. To maintain that operational risk at an acceptable level, the Company has established standard operation procedures for all activities and keep updating as needed.
Entitas Anak (PT NK) Risiko-risiko utama yang dihadapi PT NK dan aktivitas pengelolaan risiko antara lain sebagai berikut:
Subsidiary (PT NK) Primary risks faced by PT NK and risk management activities are as follows:
(i) Risiko Kredit (i) Credit Risk Risiko kredit adalah kerugian yang timbul dari pelanggan yang gagal memenuhi Liabilitas kontraktual mereka.
Credit risk is defined as the loss arising from customers who failed to meet their contractual liabilities.
Instrumen keuangan PT NK yang mempunyai potensi atas risiko kredit terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha, piutang retensi dan piutang lain-lain. Jumlah eksposur risiko kredit maksimum sama dengan nilai tercatat atas akun-akun tersebut.
PT NK financial instruments which have the potential for credit risk consists of cash and cash equivalents, accounts receivable, retention receivables and other receivables. Total maximum credit risk exposure equal to carrying value of these accounts.
Pada tanggal 31 Desember 2015 piutang usaha PT NK tidak terkonsentrasi pada pelanggan tertentu.
As of December 31, 2015 accounts receivable of PT NK are not concentrated on a certain customer.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015302
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 129 Paraf:
36. Manajemen Risiko Keuangan (Lanjutan) 36. Financial Risks Management (Continued)
Instrumen keuangan PT NK yang mempunyai potensi atas risiko kredit terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha, piutang retensi dan piutang lain-lain. Jumlah eksposur risiko kredit maksimum sama dengan nilai tercatat atas akun-akun tersebut.
PT NK financial instruments which have the potential for credit risk consists of cash and cash equivalents, accounts receivable, retention receivables and other receivables. Total maximum credit risk exposure equal to carrying value of these accounts.
Pada tanggal 31 Desember 2015 piutang usaha PT NK tidak terkonsentrasi pada pelanggan tertentu.
As of December 31, 2015 accounts receivable of PT NK are not concentrated on a certain customer.
PT NK mengelola risiko kredit dengan menetapkan batasan jumlah risiko yang dapat diterima untuk masing-masing pelanggan dan lebih selektif dalam pemilihan bank dan institusi keuangan, yaitu hanya bank-bank dan institusi keuangan ternama dan yang berpredikat baik yang dipilih.
PT NK managed credit risk by pre-defined limit of the acceptable risk for each customer and be more selective in election of banks and financial institutions, such well-known reputation banks and financial institutions.
(ii) Risiko Suku Bunga (ii) Interest Rate Risk Risiko tingkat bunga arus kas adalah risiko dimana arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar.
Interest rate risk is defined as the risk that future cash flows of a financial instrument fluctuate due to movement of market interest rates.
Tingkat suku bunga yang cukup tinggi dan terjadi secara tiba-tiba dapat berpengaruh terhadap menurunnya laba NK.
High interest rate which suddenly occurs could affect in declining of NK profit.
Dampak dari pergerakan suku bunga di pasar tidak signifikan. NK mengelola risiko suku bunga melalui pengawasan terhadap dampak pergerakan suku bunga untuk meminimalisasi dampak negatif terhadap NK. NK akan mengawasi secara ketat pergerakan suku bunga di pasar dan apabila suku bunga mengalami kenaikan yang signifikan maka NK akan menegosiasikan suku bunga tersebut dengan para lender.
The impact of interest rate movements in the market was not significant. NK managed interest rate risk and monitoring the impact of interest rate movements to minimize the negative impact on NK. NK might be closely monitoring interest rate movements in the market and if interest rates increase significantly, NK might negotiate the interest rates with the Creditors.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014, NK memiliki pinjaman jangka panjang dari beberapa bank yang dikenakan suku bunga tetap sebesar Rp736.364 dan Rp811.850. Apabila pada 31 Desember 2015 dan 2014 suku bunga lebih tinggi 50 basis poin, maka laba periode berjalan menjadi lebih rendah terutama yang timbul akibat beban bunga yang lebih tinggi atas pinjaman dengan suku bunga mengambang.
As of December 31, 2015 and 2014, NK has long-term loan from some bank bears the fixed rate of Rp763,364 and Rp811.850. And If on December 31, 2015 and 2014,interest rates become higher 50 basis points, then the profit for the period is lower, especially those arising from higher interest charges on loans with floating interest rates.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 303
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 130 Paraf:
36. Manajemen Risiko Keuangan (Lanjutan) 36. Financial Risks Management (Continued)
(iii) Risiko Likuiditas (iii) Liquidity Risk Risiko likuiditas adalah risiko di mana posisi arus kas menunjukkan pendapatan jangka pendek tidak cukup untuk menutupi pengeluaran jangka pendek.
Liquidity risk is defined as the risk in which the positions of cash flows indicate short-term cash inflow is not sufficient to short-term cash outflow.
Eksposur risiko likuiditas berupa kesulitan NKdalam memenuhi Liabilitas keuangan yang harus dibayar dengan kas atau aset keuangan lainnya. NK diharapkan dapat membayar seluruh Liabilitasnya sesuai dengan jatuh tempo kontraktual. Dalam memenuhi Liabilitas tersebut, maka PT NK harus menghasilkan arus kas masuk yang cukup.
Liquidity risks exposures are NK difficulties in fulfilling financial liabilities that must be settled by cash or other financial assets. NKis expected to settle all its obligations in accordance with contractual maturities. In fulfilling this obligation, PT NK should generate sufficient cash inflows.
Berikut ini merupakan Liabilitas keuangan non-derivatif per 31 Desember 2015 berdasarkan nilai sisa jatuh tempo yang tidak didiskonto:
The following was non-derivative financial liabilities as of December 31, 2015 based on residual maturity value which not discounted are:
PT NK mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan kas dan setara kas yang mencukupi dalam memenuhi komitmen PT NK untuk operasi normal dan secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, serta jadwal tanggal jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan.
PT NK manages liquidity risk by maintaining cash and cash equivalents that sufficient to meet the commitments of PT NK for normal operation and regularly evaluate cash flow projections and actual cash flows, and the schedule date of maturity of assets and financial liabilities.
(iv) Risiko Perubahan Kebijakan Pemerintah, Kondisi Ekonomi dan Sosial Politik
(iv) Risk of Changes in Government Policy, Economic and Social Politics.
Kebijakan pemerintah baik yang menyangkut ekonomi dan moneter, serta kondisi sosial dan politik yang kurang kondusif akan berakibat menurunnya investasi dan pembangunan. Hal ini dapat mengakibatkan tertundanya proyek-proyek yang telah maupun akan diperoleh PT NK. Risiko ini merupakan risiko yang bersifat sistemik (Systematic Risk) dimana bila risiko ini terjadi maka akan mempengaruhi secara negatif seluruh variable yang terlibat, sehingga membuat kinerja Perusahaan menurun, bahkan diversifikasi pun belum mampu menghilangkan risiko ini.
Government policies concerning economic, monetary, social and political conditions that are less conducive might results in decrease of investment and development. These could lead to delay in projects which have been or might be acquired by PT NK. This risk is systemic risk (Systematic Risk) if its incure then, the risk might negatively affect toward variables involved, thus declining performance of the Company, even diversification risk is unable to eliminate it.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015304
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 131 Paraf:
36. Manajemen Risiko Keuangan (Lanjutan) 36. Financial Risks Management (Continued)
Entitas Anak (PPA Finance) Bisnis PPA Finance mencakup aktivitas pengambilan risiko dengan sasaran tertentu dengan melakukan pembiayaan yang profesional. Fungsi utama dari manajemen risiko PPA Finance adalah untuk mengidentifikasi seluruh risiko kunci, mengukur dan mengelola posisi risiko. PPA Finance secara rutin menelaah kebijakan dan sistem manajemen risiko untuk menyesuaikan dengan perubahan di pasar, produk dan praktek pembiayaan terbaik.
Subsidiary (PPA Finance) Business of PPA Finance covers risk-taking activities with a particular target by operating a professional financing. The primary function of the PPA Finance risk management is to identify all key risks, measure and manage risk. PPA Finance regularly reviews its policies and risk management system to conform with changes in market, product and best financing practices
PPA Finance mendefinisikan risiko keuangan sebagai kemungkinan kerugian atau laba yang hilang, yang disebabkan oleh faktor internal maupun faktor eksternal yang memberikan efek negatif terhadap pencapaian tujuan PPA Finance.
PPA Finance defines financial risk as the possibility of loss or lost profit, caused by factors both internal and external factors which have negative effects on the PPA Financeʼs goals achievement.
PPAF mendefinisikan risiko keuangan sebagai kemungkinan kerugian atau laba yang hilang, yang disebabkan oleh faktor internal maupun faktor eksternal yang memberikan efek negatif terhadap pencapaian tujuan PPAF.
PPAF defines financial risk as the possibility of loss or lost profit, caused by factors both internal and external factors which have negative effects on the PPAF goals achievement.
Tujuan PPAF dalam mengelola risiko keuangan adalah untuk mencapai keseimbangan yang terukur antara risiko dan tingkat pengembalian serta meminimalisasi kemungkinan efek memburuknya kinerja keuangan PPAF.
The purpose of PPA Finance in managing financial risks is to achieve balance measurement between risk and returns then minimize the possibility effects of deteriorating PPAF financial performance.
Risiko keuangan utama yang dihadapi PPAFadalah risiko kredit, risiko pasar di dalamnya terdapat risiko suku bunga dan risiko nilai tukar mata uang, risiko likuiditas dan risiko perubahan kebijakan Pemerintah, kondisi ekonomi dan sosial politik.
The primary financial risks faced by the PPAFare credit risk, market risk including interest rate and currency exchange rate risk, liquidity risk and the risk of changes in government policy, social and political conditions.
Risiko kredit di Perusahaan merupakan risiko yang timbul atas pembiayaan yang diberikan. Risiko ini muncul apabila terjadi penurunan kemampuan debitur dalam melakukan pembayaran sehingga tidak dapat melunasi pinjamannya.
The Company's credit risk is the risk arising from financing. This risk arises when there is a decrease in the ability of borrowers to make payments so it can not repay the loan.
Risiko suku bunga merupakan risiko yang terjadi karena fluktuasi suku bunga di pasar sehingga akan berdampak pada kenaikan cost of fund danpenurunan laba. Risiko ini muncul apabila terjadi kondisi makro ekonomi tidak kondusif sehingga tingkat suku bunga meningkat.
Interest rate risk is the risk that occurs due to fluctuations in market interest rates that will increase the cost of funds and earnings decline. This risk arises in case of macro-economic conditions are not conducive to the interest rate increases.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 305
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 132 Paraf:
36. Manajemen Risiko Keuangan (Lanjutan) 36. Financial Risks Management (Continued)
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014, PPAF memiliki pinjaman jangka panjang dari beberapa bank yang dikenakan suku bunga mengambang sebesar Rp253.409 dan Rp156.878 serta suku bunga tetap sebesar Rp11.811 pada 31 Desember2015. Apabila pada 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 suku bunga lebih tinggi 50 basis poin, maka laba periode berjalan menjadi lebih rendah Rp1.267, terutama yang timbul akibat beban bunga yang lebih tinggi atas pinjaman dengan suku bunga mengambang.
On December 31, 2015 and December 31, 2014, PPAF has long-term loan from some bank bears floating interest rate of Rp253,409and Rp156,878, as well as a fixed interest rate of Rp11,811 on December 31, 2015. If on December 31, 2015 and 2014, higher interest rates 50 basis points, then the profit for the period is lower Rp 1,267, primarily arising from higher interest expense on loans with interest rates floating.
Entitas Anak (PPA Kapital) Subsidiary (PPA Kapital) Bisnis PPA Kapital mencakup aktivitas pengambilan risiko dengan sasaran tertentu dengan melakukan pembiayaan yang profesional. Fungsi utama dari manajemen risiko PPA Kapitaladalah untuk mengidentifikasi seluruh risiko kunci, mengukur dan mengelola posisi risiko. PPA Kapital secara rutin menelaah kebijakan dan sistem manajemen risiko untuk menyesuaikan dengan perubahan di pasar, produk dan praktek pembiayaan terbaik.
Business of PPA Kapital covers risk-taking activities with a particular target by operating a professional financing. The primary function of the PPA Kapital risk management is to identify all key risks, measure and manage risk. PPA Kapital regularly reviews its policies and risk management system to conform with changes in market, product and best financing practices.
PPA Kapital mendefinisikan risiko keuangan sebagai kemungkinan kerugian atau laba yang hilang, yang disebabkan oleh faktor internal maupun faktor eksternal yang memberikan efek negatif terhadap pencapaian tujuan PPA Kapital.
PPA Kapital defines financial risk as the possibility of loss or lost profit, caused by factors both internal and external factors which have negative effects on the PPA Kapitalʼs goals achievement.
Tujuan PPA Kapital dalam mengelola risiko keuangan adalah untuk mencapai keseimbangan yang terukur antara risiko dan tingkat pengembalian serta meminimalisasi kemungkinan efek memburuknya kinerja keuangan PPA Kapital.
The purpose of PPA Kapital in managing financial risks is to achieve balance measurement between risk and returns then minimize the possibility effects of deteriorating PPA Kapitalʼs financial performance.
Risiko keuangan utama yang dihadapi PPA Kapital adalah risiko kredit, risiko pasar di dalamnya terdapat risiko suku bunga dan risiko nilai tukar mata uang, risiko likuiditas dan risiko perubahan kebijakan Pemerintah, kondisi ekonomi dan sosial politik.
The primary financial risks faced by the PPA Kapital are credit risk, market risk including interest rate and currency exchange rate risk, liquidity risk and the risk of changes in government policy, social and political conditions.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015306
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 133 Paraf:
37. Manajemen Permodalan 37. Capital Management
Tujuan Perusahaan dan entitas anak dalam mengelola permodalan adalah untuk melindungi kemampuan Perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan usaha, sehingga entitas dapat tetap memberikan imbal hasil bagi pemegang saham dan manfaat bagi pemangku kepentingan lainnya dan untuk mengelola struktur modal yang optimal untuk meminimalisasi biaya modal secara efektif. Dalam rangka mengelola struktur modal sejalan dengan tujuan pendirian Perusahaan untuk kesejahteraan Pekerja maka para pemegang saham memutuskan untuk tidak membagi dividen.
The objectives of the Company and Subsidiary in managing capital is to protect the Company's ability to maintain business continuity, therefore the entity can continue to provide returns for shareholders and benefits for other stakeholders and to manage the optimal capital structure to minimize the cost of capita effectively. In order to manage the capital structure in line with objectives of the Companyʼs establishment to provide welfare for the workers, then the shareholders distribute not to divide the dividend.
38. Saldo dan Transaksi dengan Pihak Berelasi 38. Related Parties Balance and Transactions
Pengungkapan saldo dan transaksi signifikan dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
Disclosure of Related parties significant balance and transaction are as follows:
Pihak-pihak Berelasi / Hubungan/ Transaksi/Related Parties Relationship Transactions
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat RI/Control by the Central Government of the RI
Kas dan Setara Kas, Pinjaman Bank dan Lembaga Keuangan/Cash and cash equivalent, Bank and Financial Institution Loans
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat RI/Control by the Central Government of the RI
Kas dan Setara Kas/Cash and cash equivalent
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat RI/Control by the Central Government of the RI
Kas dan Setara Kas, Pinjaman Bank dan Lembaga Keuangan/Cash and cash equivalent, Bank and Financial Institution Loans
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat RI/Control by the Central Government of the RI
Kas dan Setara Kas, Pinjaman Bank dan Lembaga Keuangan/Cash and cash equivalent, Bank and Financial Institution Loans
PT Boma Bisma Indra (Persero) Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat RI/Control by the Central Government of the RI
Aset Keuangan Diperdagangkan/Financial Assets Held for Trading
PT Survai Udara Penas (Persero) Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat RI/Control by the Central Government of the RI
Aset Keuangan Diperdagangkan/Financial Assets Held for Trading
PT Industri Sandang Nusantara (Persero)
Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat RI/Control by the Central Government of the RI
Aset Keuangan Diperdagangkan/Financial Assets Held for Trading
PT Istaka Karya (Persero) Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat RI/Control by the Central Government of the RI
Aset Keuangan Diperdagangkan/Financial Assets Held for Trading
PT Kertas Kraft Aceh (Persero) Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat RI/Control by the Central Government of the RI
Dana Talangan, Pinjaman yang Diberikan Restrukturisasi/Revitalisasi/Fund Advance Loans Receivable, Loans Receivable Restructuring and/or Revitalization
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 307
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 134 Paraf:
39. Saldo dan Transaksi dengan Pihak Berelasi (Lanjutan)
39. Related Parties Balance and Transactions (Continued)
Pihak-pihak Berelasi / Hubungan/ Transaksi/Related Parties Relationship Transactions
PT Kertas Leces (Persero) Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat RI/Control by the Central Government of the RI
Pinjaman yang Diberikan Dana Talangan/Fund Advance Loans Receivable
PT Industri Sandang Nusantara (Persero)
Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat RI/Control by the Central Government of the RI
Pinjaman yang Diberikan Dana Talangan/Fund Advance Loans Receivable
PT Boma Bisma Indra (Persero) Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat RI/Control by the Central Government of the RI
Pinjaman yang Diberikan Dana Talangan/Fund Advance Loans Receivable
PT Survai Udara Penas (Persero) Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat RI/Control by the Central Government of the RI
Pinjaman yang Diberikan Dana Talangan/Fund Advance Loans Receivable
PT Artha Bangun Pratama Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat RI/Control by the Central Government of the RI
Pinjaman yang Diberikan Dana Talangan/Fund Advance Loans Receivable
PT Djakarta Lloyd (Persero) Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat RI/Control by the Central Government of the RI
Pinjaman yang Diberikan Dana Talangan/Fund Advance Loans Receivable
PT Merpati Nusantara Airlines (Persero)
Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat RI/Control by the Central Government of the RI
Pinjaman yang Diberikan Dana Talangan, Pinjaman yang Diberikan Restrukturisasi/Revitalisasi/Loans Receivable Restructuring and/or Revitalization, Fund Advance Loans Receivable
PT Penataran Angkatan Laut Indonesia (Persero)
Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat RI/Control by the Central Government of the RI
Pinjaman yang Diberikan Dana Talangan, Pinjaman yang Diberikan Restrukturisasi/Revitalisasi/Loans Receivable Restructuring and/or Revitalization, Fund Advance Loans Receivable
PT Dirgantara Indonesia (Persero) Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat RI/Control by the Central Government of the RI
Pinjaman yang Diberikan Restrukturisasi/Revitalisasi/Loans Receivable Restructuring and/or Revitalization
PT Iglas (Persero) Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat RI/Control by the Central Government of the RI
Pinjaman yang Diberikan Restrukturisasi/Revitalisasi/Loans Receivable Restructuring and/or Revitalization
PT Industri Kapal Indonesia (Persero) Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat RI/Control by the Central Government of the RI
Pinjaman yang Diberikan Restrukturisasi/Revitalisasi/Loans Receivable Restructuring and/or Revitalization
PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero)
Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat RI/Control by the Central Government of the RI
Pinjaman Bank dan Lembaga Keuangan/Bank and Financial Institution Loans
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia
Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat RI/Control by the Central Government of the RI
Pinjaman Bank dan Lembaga Keuangan/Bank and Financial Institution Loans
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat RI/Control by the Central Government of the RI
Piutang Usaha, Tagihan Bruto, Uang Muka Jk. Pendek/Gross Amount due to from Customer , Revenues
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015308
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 135 Paraf:
39. Saldo dan Transaksi dengan Pihak Berelasi (Lanjutan)
39. Related Parties Balance and Transactions (Continued)
Pihak-pihak Berelasi / Hubungan/ Transaksi/Related Parties Relationship Transactions
PT Adhi Karya (Persero) Tbk Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat RI/Control by the Central Government of the RI
Piutang Usaha, Piutang Retensi/Accounts Receivable, Retention Receivable
PT Angkasa Pura II (Persero) Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat RI/Control by the Central Government of the RI
Piutang Usaha, Tagihan Bruto/Accounts Receivable, Gross Amount Due from Customers
PT DOK & Perkapalan Surabaya (Persero)
Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat RI/Control by the Central Government of the RI
Piutang Usaha/Accounts Receivable
PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat RI/Control by the Central Government of the RI
Piutang Retensi, Tagihan Bruto/Retention Receivable, Gross Amount Due from Customers
PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat RI/Control by the Central Government of the RI
Piutang Usaha, Tagihan Bruto, Uang Muka Jk. Pendek/Accounts Receivable, Gross Amount Due from Customers
PT Pertamina (Persero) Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat RI/Control by the Central Government of the RI
Tagihan Bruto/Gross Amount Due from Customers
PT Bukit Asam (Persero) Tbk Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat RI/Control by the Central Government of the RI
Tagihan Bruto/Gross Amount Due from Customers
PT Perusahaan Gas Negara (Persero)
Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat RI/Control by the Central Government of the RI
Pinjaman yang Diberikan Dana Talangan/Fund Advance Loans Receivable
PT Berdikari (Persero) Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat RI/Control by the Central Government of the RI
Pinjaman yang Diberikan Dana Talangan/Fund Advance Loans Receivable
Rincian item yang terkait dengan transaksi pihak-pihak berelasi:
Detail of items associated with the related partiestransaction:
Aset Asset2015 2014 2015 2014Rp Rp % %
Kas dan Setara Kas 1,268,231 564,943 17.37% 10.83% Cash and Cash EquivalentAset Keuangan Diperdagangkan 111,029 127,930 1.52% 2.45% Financial Assets Held for TradingPiutang Usaha 174,564 137,864 2.39% 2.64% Accounts ReceivablePiutang Retensi 23,052 16,078 0.32% 0.31% Retention ReceivablePinjaman yang Diberikan - Dana Talangan 119,475 96,683 1.64% 1.85% Loans BailoutTagihan Bruto 617,798 202,450 8.46% 3.88% Gross Amount Due from CustomersPinjaman yang Diberikan - Loans Receivable
Restrukturisasi dan/atau Revitalisasi 1,062,301 963,832 14.55% 18.47% Restructuring and/or Revitalization
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 309
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 136 Paraf:
39. Saldo dan Transaksi dengan Pihak Berelasi (Lanjutan)
39. Related Parties Balance and Transactions (Continued)
Liabilitas Liabilities2015 2014 2015 2014Rp Rp % %
Utang Usaha 14,397 10,386 0.20% 0.20% Accounts PayablePinjaman Bank dan Lembaga Keuangan 908,777 670,394 12.45% 12.85% Bank and Financial Institution LoansUang Muka Pemberi Kerja Jangka Pendek 18,197 9,095 0.25% 0.17% Short-Term Advances from Customers
Persentase diatas merupakan perbandingan dengan total aset:
Above percentage is a comparison with total assets:
40. Penyajian Kembali Laporan Keuangan Atas Penerapan Awal PSAK No. 24 (Revisi 2013)
40. Restatement of Financial Statements Due to Initial Implementation of SFAS No. 24 (Revised 2013)
Pada tanggal 1 Januari 2015, Grup menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja” yang berlaku efektif untuk laporan keuangan dengan periode yang dimulai pada atau setelah tanggal tersebut dan diterapkan secara retrospektif, seperti yang dijelaskan pada Catatan 2y.
On January 1, 2015, the Group adopted SFAS No. 24 (Revised 2013, “Employee Benefits” which applicable effectively for financial statements with period begins on or after that date and applied retrospectively, as described in Note 2y.
Laporan Posisi Keuangan: Statement of Financial Position:Liabilitas LiabilitiesLiabilitas Imbalan Kerja Karyawan 20,864 15,114 35,978 Employee Benefits Liabilities
Ekuitas EquitySaldo laba belum ditentukan penggunaannya 703,290 (15,108) 688,182 Unappropriated Retained Earnings
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Statement of Profit or Loss and OtherKomprehensif Lainnya: Comprehensive Income:
Beban Usaha Operating ExpenseBeban Umum dan Administrasi 2,003,236 (2,410) 2,000,826 General and Administrative Expense
Pengukuran Kembali Program Imbalan Pasti -- 4,061 4,061 Remeasurement of Defined Benefit Plan
Laba Tahun Berjalan 114,482 56,480 170,962 Income for The Year
Laba Komprehensif Tahun Berjalan 210,695 6,471 217,166 Comprehensive Income for The Year
31 December 2014/December 31, 2014Sebelum Setelah
Penyesuaian/ Penyesuaian/ Penyesuaian/Before Adjustment After AdjustmentAdjustment
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015310
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 137 Paraf:
40. Penyajian Kembali Laporan Keuangan Atas Penerapan Awal PSAK No. 24 (Revisi 2013))(Lanjutan)
40. Restatement of Financial Statements Due to Initial Implementation of SFAS No. 24 (Revised 2013) (Continued)
Laporan Posisi Keuangan: Statement of Financial Position:Liabilitas LiabilitiesLiabilitas Imbalan Kerja Karyawan 19,814 21,586 41,400 Employee Benefits Liabilities
Ekuitas EquitySaldo Laba Belum Ditentukan Penggunaannya 565,113 (21,586) 543,527 Unappropriated Retained Earnings
31 December 2013/December 31, 2013
Before Adjustment Adjustment After Adjustment
Sebelum SetelahPenyesuaian/ Penyesuaian/ Penyesuaian/
41. Standar dan interpretasi telah diterbitkan tapi belum diterapkan
41. Standards and interpretations issued not yet adopted
Standar dan penyesuaian standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu:
Standard and standards improvement are effective for periods beginning on or after January 1, 2016, with early application permitted as are follows:
Standar StandardPSAK No.110 (revisi 2015) “Akuntansi Sukuk” PSAK No. 110 (revised 2015) “Accounting for
Sukuk”
Penyesuaian Adjustment • PSAK No.5 “Segmen Operasi” • PSAK No. 5 “Operating Segments” • PSAK No.7 “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi” • PSAK No. 7 “Related Party Disclosures” • PSAK No.13 “Properti Investasi” • PSAK No. 13 “Investments Property” • PSAK No.16 “Aset Tetap” • PSAK No. 16 “Property, Plant and Equipment” • PSAK No.19 “Aset Tak berwujud” • PSAK No. 19 “Intangible Assets” • PSAK No.22 “Kombinasi Bisnis” • PSAK No. 22 “Business Combination” • PSAK No. 25 “Kebijakan Akuntansi, Perubahan
Estimasi Akuntansi dan Kesalahan” • PSAK No. 25 “Accounting Policies, Changes in
Accounting Estimates and Errors” • PSAK No.53 “Pembayaran Berbasis Saham” • PSAK No. 53 “Share-based Payments” • PSAK No. 68 “Pengukuran Nilai Wajar” • PSAK No. 68 “Fair Value Measurement”
Amandemen standar dan interpretasi berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016, dengan penerapan secara retrospektif yaitu:
Amendments to standards and interpretation which are effective for periods beginning on or after January 1, 2016, with retrospective application are as follows:
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015 311
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years EndedPada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million of Rupiah, unless Share Data)
DFinal/February 29, 2016 138 Paraf:
41. Standar dan interpretasi telah diterbitkan tapi belum diterapkan (Lanjutan)
41. Standards and interpretations issued not yet adopted (Continued)
• PSAK No. 67 “Pengungkapan Kepentingan Dalam Entitas Lain tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi”
• ISAK No. 30 “Pungutan.”
• PSAK No. 67 “Disclosures of Interest in Other Entities about Investment Entities: Applying the Consolidation Exception”
• ISAK No.30 “Levies”
Amandemen standar dan interpretasi berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016, dengan penerapan secara prospektif yaitu:
Amendments to standards and interpretation which are effective for periods beginning on or after January 1, 2016, with prospective application are as follows:
• PSAK No. 16 “Aset Tetap tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi,”
• PSAK No. 19 “Aset Takberwujud tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi”
• PSAK No. 66 “Pengaturan Bersama tentang Akuntansi Akuisisi Kepentingan dalam Operasi Bersama”
• PSAK No. 16 “Property, Plant and Equipment about Clarification of Acceptable Methods of Depreciation and Amortization”
• PSAK No. 19 “Intangible Asset about Clarification of Acceptable Methods of Depreciation and Amortization”
• PSAK No.66 “Joint Arrangements about Accounting for Acquisitions of Interests in Joint Operation”
Amandemen standar dan interpretasi berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2017, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu amandemen PSAK No.1 “Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan” dan ISAKNo. 31 “Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK 13: Properti Investasi.”
Amendments to standard and interpretation are effective for periods beginning on or after January 1, 2017, with early application permitted are amendments to PSAK No. 1 “Presentation of Financial Statements about Disclosure Initiative”and ISAK No 31 “Scope Interpretation of PSAK No. 13 “Investment Property.”
Standar dan amandemen standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2018, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu PSAK No. 69 “Agrikultur” dan amandemen PSAKNo. 16 “Aset Tetap tentang Agrikultur: Tanaman Produktif.”
Standard and amendment to standard are effective for periods beginning on or after January 1, 2018, with early application permitted are PSAK No. 69 “Agriculture and amendments to PSAK No. 16 “Property, Plant and Equipment about Agriculture: Bearer Plants.”
42. Tanggung Jawab Manajemen atas Laporan Keuangan Konsolidasian
42. Management Responsibility on the Consolidated Financial Statements
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab terhadap penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian. Laporan keuangan konsolidasian telah diotorisasi untuk terbit oleh Direksi pada tanggal 22Februari 2016.
The Companyʼs management is responsible for the preparation and presentation of the consolidated financial statement. The consolidated financial statement were authorized for issue by the Directors on February 22, 2016.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Laporan Tahunan 2015312
halaman ini sengaja dikosongkan
Laporan Tahunan
2015
Strengthening the FoundationPenetrating the Market
Laporan Tahunan
2015
Strengthening the FoundationPenetrating the Market
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero)
Sampoerna Strategic Square North Tower 9th FloorJl. Jend Sudirman Kav.45-46Jakarta 12930T . 0212512222F . 0215772443www.ptppa.com
Strengthening the Foundation Penetrating the Market
Laporan TahunanPT Perusahaan Pengelola Aset (Persero)2015
top related