2212990725 dany kundaryoko
Post on 07-Jul-2018
215 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko
1/82
SISTEM PENGATURAN LAMPU GEDUNG BERTINGKATDENGAN BANTUAN KOMPUTER
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk memenuhi syarat AkademikPada Program Studi Strata-1
Jurusan Teknik Elektro
Di susun oleh :
DANY KUNDARYOKO2212992725
JURUSAN TEKNIK ELEKTROFAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JENDRAL ACHMAD YANICIMAHI
2006
-
8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko
2/82
-
8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko
3/82
-
8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko
4/82
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“ Mereka ingin hendak memadamkan cahaya ( Agama ) Allah denganmulut ( ucapan - ucapan ) mereka, dan Allah tetap menyempurnakancahayaNya meskipun orang – orang kafir membenci “
( QS. Ash Shaff : 8 )
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang Tugas Akhir inikupersembahkan :
Kedua Orang tua Tercinta, adik – adiku dan teman – temanku semua.
-
8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko
5/82
ABSTRAK
Pemanfaatan komputer untuk membantu tugas manusia adalah mutlak diperlukan untukmencapai tingkat efektifitas dan efisisensi yang tinggi. Hal ini juga berlaku di segala bidang termasuk dalam dunia industri maupun rumah tangga, yaitu dalam pengendaliandan pengoperasian sistem penerangan dalam suatu gedung .
Untuk effesiensi waktu dan tenaga, dalam pengelolaan sumber energi perludilakukan, salah satu diantarnya mengatur dan mengoperasikan penerangan pada suatugedung, rumah tangga, perhotelan, bahkan industri. Penerangan dilakukan hanya padasaat waktu-waktu yang diperlukan.
Untuk mengatasi hal tersebut, akan dibuat suatu sistem kendali denganmenggunakan pengendali ON-OFF secara digital. sehingga pengendalian dan
pengoperasian proses penerangan dapat dilakukan secara tersentral melalui sebuah
perangkat komputer (PC).Sumber penerangan berupa lampu pijar , sedangkan sensor menggunakan LDR.Penerangan ini diterapkan pada simulasi sebuah gedung berlantai tiga dengan delapan
buah ruang.Data masukan dari keyboard berupa data ruangan yang akan dinyalakan, computer akanmembaca data tersebut, dan mengeluarkan perintah untuk menyalakan lampu ruangansesuai permintaan, melalui perangkat antarmuka ( Card I/O PPI 8255). Perintah iniditeruskan ke rangkaian penggerak ( driver) untuk menyalakan lampu, dan lampuindikator yng berfungsi sebagai tanda lampu mana saja yang seharusnya menyala.
Nyala lampu tiap ruangan dideteksi oleh sensor cahaya, informasi ini dikembalikan kekomputer untuk dibandingkan dengan data input. Apabila terjadi perbedaan, komputer
akan memeriksa perbedaaan tersebut, yang mengindikasikan adanya gangguan dalamruangan, yaitu kemungkinan adanya lampu yang rusak. Kondisi lampu yang rusak akanditampilkan pada layar monitor, untuk memudahkan mengadakan perbaikan ataumengganti lampu yang rusak dengan yang baik.Dari hasil yang diperoleh dalam realisasi alat ini, diperoleh hasil yangbaik dengankesalahan kerja sistem kurang dari 1%.
Kata Kunci : Pengaturan komputer
-
8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko
6/82
ABSTRACT
Technology computer in help a human work is a absolute for exhausted high toefficiency an effectiviness in industry or hause. In this case, control and operation
system for power light in the industry or building too.
For efficiency time on manage of the power energy have to is very important. Forexample to manage and controller the power energi in the building, hause, hotel andindustry. The power light in volve the use for a timein appropiate need.
For help that case, system control ON – OFF to make. So the power light control canbe do it in the control by Personal Computer ( PC ). The power Light use is a lamp andcensor use LDR. The light power in building tree floor and eight room in skala model.
The power light control :
1. Lamp ON for the manual setting from keyboard PC2. Lamp ON in a few time change room to anather room in control3. Lamp ON all for a few time in control
Date in the keyboard is a date room lamp to be ON. Computer make read the date and give a command ON ( the lamp ) to I/O Cqard PPI 8255. From the PPI 8255 thiscommand to driver in continue for lamp is ON. The light lamp in the room will bedetected by censor light, this information will be continue to computer. Input from thecomputer and output from the censor will be copare. If the input and output in this caseis different then computer will give information the lamp or censor is broke or good.Carefulness this system is under 1 %.
-
8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko
7/82
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena hanya
dengan rahmad dan hidayahnya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Sholawat
dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW.
Adapun judul Tugas Akhir ini adalah “ SISTEM PENGATURAN LAMPU
GEDUNG BERTINGKAT DENGAN BANTUAN KOMPUTER “ diajukan untuk
memenuhi salah satu syarat kelulusan jenjang strata satu ( S1 ) Jurusan Elektro Fakultas
Teknik di Universitas Jendral Ahmad Yani.
Dalam penulis mengambil judul Tugas Akhir ini adalah untuk mengaplikasikan
ilmu yang telah didapat selama perkuliahan dalam bentuk aplikasi alat.
Dalam penyusunan tugas akhir ini, penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai
pihak yang memungkinkan penulis menyelesaikan Tugas Akhir ini. Untuk itu pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Soemarto, MSc selaku pembimbing dan Ketua Jurusan Teknik
Elektro.
2. Orang tua dan adik – adik yang telah memberikan dukungan baik materi
maupun moril
3. Bapak Endang atas saran dan masukannya.
4. Pipih yang selalu memberikan dorongan baik materi maupun moril.
-
8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko
8/82
5. Rekan – rekan mahasiswa Teknik Tenaga Listrik Universitas Jendral Acmad
Yani.
6. Dan semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian Tugas Akhir ini.
Akhir kata penulis mengharapkan semoga Tugas Akhir ini memberikan manfaat
bagi penulis khususnya dan lingkungan Unjani pada umumnya. Dan semoga Allah
SWT selalu memberikan rahmad dan hidayahNya kepada kita semua. Amin
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Cimahi, Agustus 2006
Penulis
-
8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko
9/82
DAFTAR ISI
HalamanABSTRAK …………………………………………………………………. iKATA PENGANTAR ……………………………………………………...iiDAFTAR ISI ………………………………………………………………..iiiDAFTAR GAMBAR ……………………………………………………….ivDAFTAR TABEL …………………………………………………………..v
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang masalah ………………………………………….. I-11.2 Perumusan Masalah ……………………………………………… I-11.3 Maksud dan Tujuan ………………………………………………. I-2
1.3.1 Umum ……………………………………………………… I-21.3.2 Khusus ………………………………………………………I-3
1.4 Batasan Masalah …………………………………………………. I-31.5 Metode Penyelesaian Masalah …………………………………… I-31.6 Sistematika Pembahasan …………………………………………. I-5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sistem Kontrol …………………………………………………….II-12.1.1 Sistem Loop Tertutup ……………………………………….II-12.1.2 Sistem Kontrol Loop Terbuka ………………………………II-22.1.3 Perbandingan Antara Sistem Loop Tertutup dan
Loop Terbuka ………………………………………………. II-32.1.4 Aksi Kontrol Dua Posisi “ ON – OFF “ ……………………. II-3
2.2 Slot Komputer IBM PC …………………………………………... II-52.3 Programmable Peripheral Interface ( PPI ) ………………………. II-6
2.3.1 Antar Muka Peripheral ……………………………………... II-72.3.2 Pin Antarmuka Mikrokomputer ……………………………. II-92.3.3. Logik Kontrol Internal …………………………………….. II-10
2.4 Tranduser ………………………………………………………… II-122.5 MOC 3021 ……………………………………………………….. II-122.6 TRIAC ……………………………………………………………. II-132.7 LDR ………………………………………………………………. II-152.8 PASCAL …………………………………………………………. II-16
BAB III PERANCANGAN SISTEM
3.1 Tujuan Perancangan ……………………………………………… III-13.2 Tahapan Perancangan ……………………………………………. III-1
-
8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko
10/82
3.2.1 Spesifikasi Sistem ………………………………………….. III-23.2.2 Blok Diagram Sistem ………………………………………. III-33.2.3 Cara Kerja Sistem ………………………………………….. III-43.2.4 Rangkaian Perantara Masukan Keluaran …………………... III-43.2.5 Rangkaian Driver ………………………………………....... III-7
3.2.6 Rangkaian Sensor dan Pengkondisi Sinyal ………………… III-83.3 Perancangan Perangkat Lunak …………………………………… III-10
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA
4.1 Tujuan ……………………………………………………………. IV-14.2 Metoda Pengujian ………………………………………………... IV-1
4.2.1 Pengukuran dan Pengujian Card PPI 8255 ………………… IV-24.2.2 Uji Coba Rangkaian Driver ………………………………... IV-6
4.3 Pengujian sensor …………………………………………………. IV-74.4 Pengujian Sistem Secara Keseluruhan …………………………… IV-8
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ………………………………………………………. V-15.2 Saran ……………………………………………………………… V-1
DAFTAR PUSTAKALAMPIRANBIODATA
-
8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko
11/82
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Sistem kontrol loop tertutup ...................................................... II 2Gambar 2.2. Sistem kontrol loop terbuka ....................................................... II 2Gambar 2.3. (a). Diagram blok kontroller “on-off” ...................................... II 4
(b). Diagram blok kontroller “on-off” dengan celahdiferensial .......................................................................... II 4
Gambar 2.4 Register Control Word ……………………………………….. II 11Gambar 2.5 IC Opto copler MOC 3021 …………………………………… II 14Gambar 2.6. Simbol Triac …………………………………………………. II 15Gambar 2.7. Karakteristik TRIAC ……………………………………….. II 15Gambar 2-8 Grafik hubungan hambatan terhadap intensitas cahaya. …….. II 16Gambar 3.1 Instalasi sistem berbasis PC ………………………………….. III 3
Gambar 3.2. Rangkaian PPI 8255 ………………………………………….. III 6Gambar 3.3 Rangkaian Driver …………………………………………….. III 7Gambar 3.4 Rangkaian dasar sensor terdiri atas lampu penerangan
dan LDR ……………………………………………………… III 9Gambar 3.5 Diagram Alir kerja sistem ………………………………….… III 11Gambar 4.1 Pengujian Port PPI …………………………………………… IV 4Gambar 4.2 Pengujian Rangkaian driver …………………………………. IV 6
-
8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko
12/82
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Pengalamatan Port .............................................................................. II 8Tabel 3.1 Data register Kontrol Word ................................................................ III 5Tabel 4.1 Hasil Pengujian Port PPI .................................................................... IV 5Tabel 4.2 Hasil Pengujian Rangkaian driver ...................................................... IV 7Tabel 4.3 Hasil Pengujian sistem keseluruhan ................................................... IV 7Tabel 4.4 Hasil Pengujian sistem keseluruhan ................................................... IV 8Tabel 4.5 Hasil Pengujian sistem keseluruhan ................................................... IV 9
-
8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko
13/82
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring dengan kemajuan, perkembangan ilmu dan teknologi yang semakin
pesat. Khususnya dalam bidang teknologi kendali, pemanfaatan komputer untuk
membantu tugas manusia adalah mutlak diperlukan untuk mencapai tingkat efektifitas
dan efisisensi yang tinggi. Hal ini juga berlaku di segala bidang termasuk dalam dunia
industri maupun rumah tangga, yaitu dalam pengendalian dan pengoperasian sistem
penerangan dalam suatu gedung .
Untuk effesiensi waktu dan tenaga, dalam pengelolaan sumber energi perlu
dilakukan, salah satu diantarnya mengatur dan mengoperasikan penerangan pada suatu
gedung, rumah tangga, perhotelan, bahkan industri. Penerangan dilakukan hanya pada
saat waktu-waktu yang diperlukan.
Untuk mengatasi hal tersebut, akan dibuat suatu sistem kendali dengan
menggunakan pengendali ON-OFF secara digital. sehingga pengendalian dan
pengoperasian proses penerangan dapat dilakukan secara tersentral melalui sebuah
perangkat komputer (PC).
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan atas latar belakang masalah yang ada, maka dapat dikemukakan
beberapa permasalahan pokok dalam proses prancangan dan realisasi dari sistem ini
sebagai berikut :
-
8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko
14/82
Teknologi yang digunakan untuk proses pengendalian penerangan
Jenis pengendali apa yang akan digunakan
Analisa apa yang dilakuakan untuk menentukan parameter pengendali
ON-OFF
Jenis sensor dan tranduser yang bagaimanakah yang dapat digunakan
untuk mendeteksi terjadinya penerangan
Bagaimana bentuk perancangan perangkat keras dan perangkat lunak
untuk sistem secara keseluruhan
1.3 Maksud dan Tujuan
Maksus dan tujuan pembuatan tugas akhir ini memiliki dua aspek penting,
yaitu umum dan khusus:
1.3.1 Umum
Untuk memenuhi persyaratan kelulusan pendidikan Program Sarjana ,
Jurusan Teknik Elektro, Universitas Jendral Ahmad Yani Bandung
Melatih diri untuk dapat merencanakan, mengembangkan dan mengaplikasikan
seluruh teori-teori keilmuan yang mendukung suatu sistem secara keseluruhan
yang diperoleh untuk diaplikasikan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.
-
8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko
15/82
1.3.2 Khusus
Merancang dan merealisasikan suatu prototipe pengendalian dalam
mengoperasikan sistem penerangan pada suatu gedung berlantai tiga dengan delapan
ruangan menggunakan komputer IBM sebagai alat pengendalinya.
1.4 Batasan Masalah
Karena luasnya ruang lingkup dalam bidang elektro, khususnya dalam sistem
kendali, maka perlu pada kesempatan kali ini penulis membatasi ruang lingkup dan
bahasannya.• Alat yang dibuat berupa prototipe gedung berlantai tiga dengan jumlah ruang
yang dikendalikan delapan ruang
• Teknik pengendalian menggunakan pengendali ON-OFF
• Media pengendali yang digunakan , komputer IBM
• Sedangkan sistem operasi (OS – operating system ) yang digunakan pada tugas
akhir ini adalah DOS dan atau windows xx. sedangkan bahasa pemrograman
yang digunakan untuk pengendali penerangan, penulis menggunakan bahasa
pemrograman Turbo Pascal versi 7.
1.5 Metode Penyelesaian Masalah
Untuk merealisasikan alat tersebut, maka metodologi yang akan dilakukan
pada pembuatan laporan Tugas Akhir ini adalah :
1. Studi literatur
-
8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko
16/82
Mempelajari teori-teori dasar yang berkaitan dengan ruang lingkup
pelaksanaan Tugas Akhir ini, sehingga diperoleh pengetahuan dasar untuk pengolahan
data dan pemecahan masalah. Studi literatur ini juga dilakukan untuk menentukan
komponen-komponen yang akan digunakan.
1. Perancangan dan Realisasi Perangkat Keras
Melakukan perancangan dan pembuatan perangkat keras dengan terlebih
dahulu mengadakan studi lapangan untuk melihat kemungkinan-kemungkinan yang
terjadi setelah studi literatur dilakukan.
2. Perancangan Pengendali dan Perangkat Lunak
Merancang pengendali yang tepat untuk sistem serta merancang algoritma
dan flowchart kerja sistem yang sesuai dengan deskripsi kerja yang diinginkan. Serta
mengimplementasikan algoritma dan flowchart dalam bahasa pemograman.
3. Realisasi sistem.
Realisasi alat dengan cara penggabungan antara perangkat keras dengan
perangkat lunak.
4. Pengujian dan Analisa
Pengujian dilakukan untuk mengetahui kesesuaian antara perangkat keras
dengan perangkat lunak yang digunakan. Dengan cara menganalisa reaksi alat apakah
alat bekerja sesuai dengan yang diharapkan atau tidak.
-
8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko
17/82
1.6 Sistematika Pembahasan
Pembahasan laporan Tugas Akhir ini disusun dalam beberapa bagian dengan
sistematika tertentu, dengan harapan pembaca akan lebih mudah memahami isi
laporan ini. Sistematika yang digunakan adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini membahas tentang latar belakang masalah dalam pembuatan Tugas
Akhir, tujuan yang ingin dicapai, rumusan masalah, batasan masalah,
metodologi penyelesaian masalah, dan sistematika pembahasan setiap bab.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini membahas tentang teori-teori pendukung yang digunakan dalam
penyelesaian masalah dalam Tugas Akhir ini. Pembahasan meliputi : Sistem
kendali, PPI 8255, dan teori lain yang menunjang.
BAB III PERANCANGAN SISTEM
Bab ini membahas tentang tahap-tahap perancangan dan realisasi alat yang
meliputi perancangan dan realisasi dari pengendali berikut perangkat lunak
(software) yang digunakan pada sistem penerangan gedung
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA
Bab ini membahas tentang pengukuran alat yang telah direalisaikan dan
menganalisa hasil pengujian melalui software pengendali yang digunakan.
-
8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko
18/82
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini merupakan bab terakhir yang berisi kesimpulan yang diperoleh dari
hasil pembuatan Tugas Akhir serta saran-saran untuk pengembangan lebih
lanjut dari alat yang direalisasikan.
-
8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko
19/82
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2. 1. Sistem Kontrol
Sistem Kontrol telah memegang peranan yang sangat penting dalam
perkembangan ilmu dan teknologi. Kemajuan dalam teori dan praktek kontrol otomatis
memberikan kemudahan dalam mendapatkan performansi dari sistem dinamik,
mempertinggi kualitas dan menurunkan biaya produksi, mempertinggi laju produksi,
meniadakan pekerjaan-pekerjaan rutin dan membosankan yang harus dilakukan
manusia, dan sebagainya.
2.1.1. Sistem Kontrol Loop Tertutup
Sistem kontrol loop tertutup ( closed loop control system ) adalah sistem kontrol
yang sinyal keluarannya mempunyai pengaruh langsung pada aksi pengontrolan. Jadi,
sistem kontrol loop tertutup adalah sistem kontrol berumpan balik. Sinyal galat (error)
penggerak, yang merupakan selisih antara sinyal masukan dan sinyal umpan balik
(yang dapat berupa sinyal keluaran atau suatu fungsi sinyal keluaran dan turunannya),
diumpankan ke kontroller untuk memperkecil kesalahan dan membuat agar keluaran
sistem mendekati harga yang diinginkan. Dengan kata lain, istilah “loop tertutup”
berarti
menggunakan aksi umpan balik untuk memperkecil kesalahan sistem. Gambar 2-1
menunjukkan hubungan masukan-keluaran dari sistem kontrol loop tertutup.
-
8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko
20/82
Kontroller Plant atau Proses
Elemen ukur
masukan keluaran
Gambar 2.1. Sistem kontrol loop tertutu p
2.1.2 . Sistem Kontrol Loop Terbuka
Sistem kontrol loop terbuka ( open loop control system ) adalah sistem kontrol
yang keluarannya tidak berpengaruh pada aksi pengontrolan. Jadi, pada sistem kontrol
loop terbuka, keluaran tidak diumpan-balikkan untuk dibandingkan dengan masukan.
Sehingga, untuk setiap masukan acuan, terdapat suatu operasi yang tetap. Jadi,
ketelitian bergantung pada kalibrasi (sistem kontrol loop terbuka harus dikalibrasi
dengan hati-hati dan harus menjaga kalibrasi tersebut agar dapat dimanfaatkan dengan
baik). Dengan adanya gangguan, sistem kontrol loop terbuka tidak dapat bekerja
seperti yang diinginkan. Kontrol loop terbuka dapat digunakan dalam praktek hanya
jika hubungan antara masukan dan keluaran diketahui dan jika tidak terdapat gangguan
internal maupun eksternal. Jelaslah bahwa sistem semacam ini bukan sistem kontrol
berumpan balik. Gambar 2-2 menunjukkan hubungan masukan dan keluaran untuk
sistem kontrol loop terbuka.
Kontroller Plant atau Prosesmasukan keluaran
Gambar 2.2. Sistem kontrol loop terbuk a
-
8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko
21/82
2.1.3. Perbandingan Antara Sistem Kontrol Loop Tertutup Dan Loop Terbuka
Suatu kelebihan dari sistem kontrol loop tertutup adalah penggunaan umpan
balik yang membuat respon sistem relatif kurang peka terhadap gangguan eksternal dan
perubahan internal pada parameter sistem. Sedangkan sistem kontrol loop terbuka pada
dasarnya tidak tahan terhadap gangguan luar, untuk mendapatkan keluaran yang
diinginkan dilakukan kalibrasi. Dari segi kestabilan, sistem kontrol loop terbuka lebih
mudah dibuat karena kestabilan bukan merupakan persoalan utama. Kestabilan
merupakan persoalan utama pada sistem kontrol loop tertutup karena cenderung terjadi
kesalahan akibat koreksi berlebih yang dapat menimbulkan osilasi pada amplitudokonstan ataupun berubah.
Untuk sistem dengan masukan yang telah diketahui sebelumnya dan tidak ada
gangguan, maka disarankan untuk menggunakan kontrol loop terbuka. Sistem kontrol
loop tertutup mempunyai kelebihan hanya jika terdapat gangguan yang tidak dapat
diramal pada komponen sistem
Kombinasi yang sesuai antara loop terbuka dan tertutup biasanya lebih murah
dan akan memberikan kinerja sistem keseluruhan yang diinginkan.
2.1.4. Aksi Kontrol Dua Posisi “ON – OFF”
Dalam sistem kontrol dua posisi, elemen penggerak hanya mempunyai dua
posisi tetap, yaitu “ on” atau “ off ”. Kontrol dua posisi atau on-off relatif sederhana dan
murah, oleh karenanya banyak digunakan dalam sistem kontrol di industri maupun di
rumah-rumah.
-
8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko
22/82
Misalnya sinyal keluaran kontroller adalah m(t) dan sinyal kesalahan penggerak
adalah e(t). Pada kontrol dua posisi, sinyal m(t) akan tetap pada harga maksimum atau
minimumnya, bergantung pada tanda sinyal kesalahan penggerak, positif atau negatif,
sedemikian rupa sehingga :
M(t) = M 1 untuk e(t) > 0
= M 2 untuk e(t) < 0
dimana M 1 dan M 2 adalah konstanta. Harga minimum, M 2, biasanya nol atau – M 1.
Kontroller dua posisi biasanya berupa perangkat listrik, salah satu contoh yang
digunakan secara luas adalah katup dengan penggerak solenoid listrik.
M2
M1+
-
e m
M2
M1+
-
e m
celah diferensial
Gambar 2.3. (a). Diagram blok kontroller “on-off”(b). Diagram blok kontroller “on-off” dengan celah diferensial
Gambar 2-3 (a) dan (b) menunjukkan diagram blok kontroller dua posisi.
Daerah harga sinyal kesalahan penggerak antara posisi on dan off disebut celah
diferensial ( differential gap ).
Suatu celah diferensial ditunjukkan pada gambar 2-3 (b). Celah diferensial ini
menyebabkan keluaran kontroller m(t) tetap pada harga sekarang sampai sinyal
kesalahan penggerak bergeser sedikit dari harga nol. Celah diferensial mencegah
operasi mekanisme “ on-off ” yang terlalu sering.
-
8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko
23/82
Amplitudo osilasi keluaran dapat diperkecil dengan memperkecil celah
diferensial. Akan tetapi hal ini akan menyebabkan kenaikan angka “ switching on-off ”
per menit sehingga akan memperpendek umur ketahanan komponen. Besar celah
diferensial harus ditentukan berdasarkan pertimbangan seperti ketelitian yang
diperlukan dan umur komponen.
2. 2. Slot Komputer IBM PC
Cara kerja komputer IBM PC baik pada jenis XT dengan mikroprossesor 8088
atau jenis AT dengan mikroprossesor 80286, 80386, 80484, dan Pentium®
pada
umumnya sama. Perbedaannya hanya terletak pada kecepatan pengaksesan data dan
besarnya kemampuan untuk menyimpan data.
Mikroprossesor 8088 mempunyai jalur (bus) eksternal sebesar 8-bit tetapi
arsitekturnya mempunyai jalur data 16-bit sehingga mikroprossesor ini merupakan
prossesor 16-bit. Mikroprossesor ini mempunyai 20 saluran alamat A 0 sampai A 19 dan
bekerja pada sistem detak ( clock ) dengan frekuensi 4,77 MHz (periode detak = 210 ns).
Prossesor 8088 menggunakan jalur kontrol untuk membedakan alamat memori dan
alamat I/O. Bila yang dituju adalah alamat memori, maka yang aktif adalah jalur read
memory atau write memory ( MEMW atau MEMR ), sedangkan bila yang dituju adalah
alamat I/O maka jalur yang katif adalah jalur kontrol input read atau input write ( IOR
atau IOW ).
-
8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko
24/82
-
8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko
25/82
2.3.1 Antarmuka Peripheral
Data transfer ke dan dari perangkat I/O luar melalui 3 buah port, masing-
masing port terdiri dari 8 bit yaitu port A(PA 0-PA 7), B(PB 0-PB 7), C(PC 0-PC 7).
Ada tiga mode utama yang dapat diprogramkan ke ke PPI, yaitu :
1. Mode 0
Dalam mode ini 24 jalur I/O dibagi 2 kelompok, kelompok A dan
kelompok B. Kelompok A terdiri dari 8 jalur port A dan 4 jalur C bagian atas.
Kelompok B terdiri 8 port B dan 4 jalur port C bagian bawah. Masing-masing
dapat diprogram sebagai jalur masukan atau keluaran.2. Mode 1
Dalam mode ini PPI menggunakan dua buah port, yaitu port A dan port
B. Untuk operasi satu arah masukan atau keluaran, masing-masing port
mentransfer data bersamaan dengan adanya strobe atau sinyal handshaking.
Port A dan Port B menggunakan semua bit dari port C. untuk jalur-jalur port
A, port B, dan port C ini akan enable atau berhubungan dengan data bus
mikrokomputer jika logic 0 diberikan ke chip select ( CS ) PPI sesuai dengan
kondisi yang diinginkan keterangan pada tabel1-1.
Logik pada CS akan menjadikan data bus pada PPI menuju impedansi
yang tinggi atau dengan kata lain data bus PPI tidak berhubungan dengan data
bus mikrokomputer. Pada saat PPI enable ( CS = 0), maka operasi baca dari
I/O port ke data bus ( RD ) atau operasi tulis dari data bus ke port I/O ( WR )
bisa dilaksanakan . Operasi Read dan Write ini akan ini aktif oleh logik 0.
-
8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko
26/82
Untuk masukan dari port ke data bus harus memenuhi ketentuan dimana
RD = 0 dan WR = 1 atau sebaliknya yaitu untuk untuk masukan dari data bus
ke port dengan ketentuan RD = 1 dan WR = 0, seperti diperlihatkan dalam
Tabel berikut :
Tabel 2.1 Pengalamatan Port
A1 A0 WR RD keterangan
0 0 0 1 data bus ke port A
0 1 0 1 data bus ke port B
1 0 0 1 data bus ke port C
1 1 0 1 data bus ke port CW
A1 A0 WR RD keterangan
0 0 1 0 port A ke data bus
0 1 1 0 port B ke data bus
1 0 1 0 port C ke data bus
1 1 1 0 ilegal
Tabel diatas menunjukan bahwa pin A1 dan A0 menentukan alamat
tujuan dari komunikasi data antara mikrokomputer dan PPI 8255.
3. Mode 2
Dalam mode ini hanya port A yang bisa digunakan untuk jalur dua arah
masukan atau keluaran dengan data yang berbeda pada operasi tulis dan
operasi baca.
-
8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko
27/82
2.3.2 Pin Antarmuka Mikrokomputer
Ada 6 jalur kontrol pada bagian ini yang akan dihubungkan ke
mikrokomputer selain 8 bit data. Selama eksekusi dari IN dan OUT dari instruksi
masukan/keluaran mikro komputer, maka terjadi komunikasi antara PPI dengan mikro
komputer lewat data bus yang dihubungkan ke jalur data B0 – B1. Semua data yang
lewat diantara mikro komputer dengan PPI 8255 diterima atau dikirimkan oleh
bidirectiona l 8 bit buffer. Pin reset biasanya dihubungkan ke jalur reset, logik 1 pada
pin ini akan menghapus semua register internal PPI, termasuk control word dan
menyajikan semua I/O ke mode masukan.
2.3.3 Logik Kontrol Internal
Untuk mengoperasikan PPI maka pertama-tama harus memasukkan kontrol
data kemudian memilih mode yang akan dipilih. Kontrol data atau control word ini
dimasukkan dari data bus ke kontrol register, yaitu dengan alamat A0 =1 dan A1 = 1.
Kemudian logik kontrol internal akan mengatur terminal data dan kontrol informasi
pada data bus internal. Mode kontrol data ditransfer ke dua buah kontrol port, yang
akan mendesain kontrol kelompok A dan kelompok B. Kontrol kelompok A
mengontrol mode (transfer data dari dan ke) port A dan 4 bit bawah dari port C.
Kontrol data yang dituliskan dari kontrol register akan menentukan
karakteristik pengoperasian PPI. Jika D7 diset ke logik 0, maka kontrol data akan
digunakan oleh PPI untuk menentukan bit port C diset atau direset, jika D7 diset ke
logik 1, maka kontrol data akan digunakan oleh logik kontrol internal untuk
menentukan mode pengoperasian dari masing-masing port.
-
8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko
28/82
Registe Control word
MSB LSB
Gambar 2.4 Register Control Word
D7 D6 D5 D4 D3 D2 D1 D0
Port C (PC 3-PC 0)1 = Masukan0= Keluaran
Port B (PB 7-PB 0)1= Masukan0= Keluaran
Modus Seleksi
0 = Modus 01 = Modus 1
Port C (PC 7-PC 4)1 = Masukan0 = Keluaran
Port B(PA 7-PA 0)1 = Masukan0 = Keluaran
Modus Seleksi00 = Modus 001 = Modus 11X = Modus 2
Modus Set Flag1 = Aktif
-
8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko
29/82
2. 4 Transduser
Dalam pengertian yang luas transduser adalah perangkat yang menerima energi,
mengolah energi dari suatu sistem dan mengirimkan kembali energi tersebut dalam
bentuk energi yang lain. Transduser akan merasakan keberadaan, besar perubahan atau
frekuensi dari sinyal yang diukur dan memberikan keluaran misalnya dalam bentu-
bentuk besaran listrik yang cocok untuk diterima dan diproses oleh rangkaian atau
perangkat berikutnya. Kata “sensor” lebih bersifat terbatas. Itu menunjukkan bagian
transduser yang merespon kuantitas yang akan diukur.
2. 5 MOC 3021
IC MOC 3021 adalah komponen yang mengandung dioda emiting infra merah
(LED) GaAs dan saklar silikon bilateral yang diaktifkan oleh cahaya, yang
berfungsi seperti triac, hanya tigernya dilakukan dengan menggunakan cahaya.
Komponen ini sering disebut sebagai antarmuka antara pengendali elektronika
untuk mengendalikan komponen (beben) resistif ataupun induktif. LED GaAs
memiliki tegangan jatuh 1.3 volt, arus maksimum yang dapat dilewatkan sebesar 50
mA. Gambar berikut menunjukkan rangkaian pengganti IC MOC 3021 dengan Ri
sebagai pembagi tegangan untuk mengaktifkan LED.
-
8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko
30/82
Vcc
Ri
1
2
Dari Komputer LED MOC 3021
Gambar 2.5 IC Opto copler MOC 3021
Jika input kaki 2 dikemudikan oleh IC TTL maka dibutuhkan Ri sebagai resistor
pull-up. Resistor ini dipilih untuk menggeser arus ke LED minimum 10 mA. Arus
20 mA adalah arus yang aman, karena dapat menjamin ketahanan IC MOC 3021
tersebut. Angggap tegangan jatuh adalah 2 volt, saat arus 20mA, maka rumus
ubtuk mendapatkan nilai Ri adalah
Ri = (Vcc-2)/0.02 (ohm)
2.6 Triac
Triac adalah saklar semikonduktor AC yang ditriger agar konduksi ketika sinyal
diberikan pada kaki gatenya. Triac dapat aktif baik untuk sinyal negatif maupun sinyal
positif, sehingga triac dapat dianggap sebagai dua buah SCR dalam rangkaian anti
parallel.
-
8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko
31/82
MT2
Gate MT1
Gambar 2.6. Simbol Triac
Karakteristik yang prinsip ( tegangan dan arus antara dua terminal utama) pada gambar
menunjukkan bahwa triac ditriger untuk konduksi dua kuadran atau pada tegangan gate positif maupun negatif.
I Kuadran I
Idrm Ig2 Ig1
Vdrm
V
Kuadran III
Gambar 2.7. Karakteristik TRIAC
-
8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko
32/82
Gambar 2.7 menunjukkan karakteristik tegangan vs arus dan MT1 sebagai titik
referensi. Kuadran I adalah daerah dimana MT2 positif terhadap MT1 . Kuadran
III adalah keadaan sebliknya. Vrdm adalah tegangan brek-over yaitu tegangan
maksimum yang dapat diblok oleh triac. Hal ini dapat membuat triac tetap konduksi,
namunkeadaan ini sedapat mungkin dihindarkan karena dapat membuat triac rusak.
Arus holding Ih, adalah arus minimum yang dibutuhkan untuk menjaga triac tetap
konduksi. Idrm adalah arus bocor saat terjadi Vdrm dari MT2 ke MT1.
2.7 L D RSistem pengendali ini menggunakan sensor LDR (Light Dependent Resistor) untuk
mendeteksi intensitas cahaya dengan permukaan yang menghadap kearah datangnya
cahaya. Hubungan antara intensitas cahaya dengan hambatan di perlihatkan pada
gambar 2-6. apabila intensitas cahaya yang mengenai permukaan LDR semakin
besar,maka hambatannya semakin kecil begitu juga apabila intensitas cahaya LDR
semakin kecilmaka hambatannya semakin besar. Dengan memakai rangkaian pembagi
tegangan (Divider Voltage) didapat hubungan yang cukup linier antara perubahan
intensitas cahaya dengan tegangan output tranduser.
-
8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko
33/82
IC (lux)
240
70
1 2 3 R (KΩ)
Gambar 2-8 Grafik hubungan hambatan terhadap intensitas cahaya.
2.8 Pascal
Bahasa pascal merupakan jenis bahasa terstruktur yang dikembangkan oleh
seorang ilmuwan dibidang komputer dari negeri swiss, yang bernama Niklaus Wirth.
Nama pascal sendiri diambil untuk mengenang seorang matematik prancis, Clarie
Pascal (1623-1662). Bahasa ini diciptakan pada tahun 1968, sebagai pengembangan
dari versi bahasa AGOL, yaitu AGOL 60. pada tahun 70-an muncul kompiler pascal
yang pertama; tetapi 1971 baru dipublikasikan. Dari situlah bermunculan beberapa
versi pascal. Pada tahun 1979 muncul pascal standar, dipublikasikan dengan judul
Pascal User Manual & Report, yang ditulis oleh Niklaus Wirth & Kathloen Jansen.
Sampai kini ada banyak versi pascal diantaranya Turbo Pascal, dikembangkan
oleh Borland International, dengan sedikit perbedaan dari pascal standar. Misalnya
pengolahan string. Turbo Pascal merupakan pengembangan fasilitas-fasilitas yang tidak
-
8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko
34/82
ada pada pascal standar; antara lain dalam hal pengaksesan file secara acak, fasilitas
penyambung ke program yang terstruktur, kemampuan grafis khusus untuk komputer
IBM dan masih banyak lagi fasilitas yang lainnya.
-
8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko
35/82
BAB III
PERANCANGAN SISTEM
Definisi perancangan menurut ABET ( Accreditation Board for Engineering
and Technology ) adalah proses melengkapi ( devising ) suatu sistem, merupakan proses
pembuatan keputusan dimana ilmu-ilmu dasar, matematika, dan ilmu-ilmu teknik
rekayasa digunakan untuk mengubah sumber-sumber secara optimal agar dicapai tujuan
yang telah ditetapkan.Perancangan merupakan tahap awal dalam realisasi Tugas Akhir ini. Tahap
perancangan dan realisasi ini dibagi menjadi tiga bagian yaitu : tujuan perancangan,
tahapan perancangan, dan realisasi perancangan.
3.1 Tujuan Perancangan
Tujuan perancangan adalah untuk mendapatkan alat yang sesuai dengan
spesifikasi yang diinginkan, dengan memperhatikan komponen-komponen yang akan
digunakan, kesediaan waktu dan kemampuan yang dimiliki oleh penulis. Sehingga
realisasi dari alat ini sesuai dengan yang diharapkan.
3.2 Tahapan Perancangan
Proses perancangan ini melalui beberapa tahap berikut : menentukan
spesifikasi alat, menentukan blok diagram sistem secara keseluruhan, pemilihan
komponen, perancangan perangkat keras, perancangan perangkat lunak.
-
8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko
36/82
3.2.1 Spesifikasi Sistem
Catu Daya : + 5 V DC dan ± 15 V DC (catu daya ini diambil dari power supply).
Catu Daya 220 Volt AC
Prototype lantai bangunan , tiga lantai
Plant berupa lampu penerangan 200 V AC
Penggerak ( driver) , relay 5 volt DC
Tranduser cahaya, LDR
Menggunakan komputer sebagai pengendali. Dengan spesifikasi IBM
PC.
Masukan melalui keyboard komputer.
Tampilan ruangan yang menyala, tampil pada layar monitor dan lampu
indikator
Tampilan pada layar monitor, kondisi lampu yang rusak.
Software
Operating System : Dos dan atau Windows xx.
Bahasa Pemrograman : Turbo Pascal versi 7.0
-
8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko
37/82
3.2.2 Blok Diagram Sistem
Masukan Keluaran+-
T
T
PENGENDALI DRIVER
TRANDUSERPENGONDISISINYAL
KOMPUTER PC
LampuCARDPPI
8255
POWER SUPPLY
8
8 8
8
8
Gambar 3.1 Instalasi sistem berbasis PC
Fungsi dari masing masing blok adalah sebagai berikut:
Power supply: berfungsi sebagai pencatu daya dan tegangan input
sistem kendali.
Pengendali : berfungsi sebagai pengendali untuk menyalakan lampu
sesuai set point dengan mengunakan perangkat lunak (software) .
Tranduser : berfungsi untuk mendeteksi cahaya penerangan dalam ruangan ke
dalam bentuk tegangan
Card PPI 8255 : sebagai interface antara alat dengan perangkat komputer.
Komputer : sebagai pengendali plan ( lampu).
3.2.3. Cara Kerja Sistem
Data masukan dari keyboard berupa data ruangan yang akan dinyalakan,
computer akan membaca data tersebut, dan mengeluarkan perintah untuk menyalakan
lampu ruangan sesuai permintaan, melalui perangkat antarmuka ( Card I/O PPI 8255).
-
8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko
38/82
Perintah ini diteruskan ke rangkaian penggerak ( driver) untuk menyalakan lampu, dan
lampu indikator yng berfungsi sebagai tanda lampu mana saja yang seharusnya
menyala. Nyala lampu tiap ruangan dideteksi oleh sensor cahaya, informasi ini
dikembalikan ke komputer untuk dibandingkan dengan data input. Apabila terjadi
perbedaan, komputer akan memeriksa perbedaaan tersebut, yang mengindikasikan
adanya gangguan dalam ruangan, yaitu kemungkinan adanya lampu yang rusak.
Kondisi lampu yang rusak akan ditampilkan pada layar monitor, untuk memudahkan
mengadakan perbaikan atau mengganti lampu yang rusak dengan yang baik.
3.2.4 Rangkaian Perantara Masukan Keluaran
Rangkaian ini digunakan sebagai perantara plant dan komputer IBM PC.
Perantara masukan keluaran yang digunakan adalah IC PPI 8255 yang merupakan
serpih perantara yang dapat diprogram. Cara pemrogramannya yaitu dengan
menginisialisasi terlebih dahulu apakah PPI 8255 tersebut akan digunakan pada mode
0, mode 1, atau mode 2 dan fungsi dari masing-masing port-nya apakah sebagai
masukan atau keluaran dengan cara mengisi register kontrol word untuk menetapkan
perintah kontrolnya.
Mode operasi yang digunakan oleh penulis adalah mode 0, yang merupakan
operasi masukan keluaran biasa tanpa ada prosedur jabat tangan ( hand-shake ). Adapun
fungsi-fungsi port yang dipergunakan adalah sebagai berikut :
• Port A sebagai keluaran dihubungkan rangkaian driver untuk menyalakan
lampu pijar tiap ruangan ( ruang 1 sampai ruang 8)
• Port B sebagai masukan dihubungkan dengan rangkaian sensor
-
8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko
39/82
• Port C sebagai keluaran dihubungkan dengan rangkaian display indicator nyala
lampu tiap ruangan, berupa delapan buah led
Ke rangkaian driver
Dari rangkaian sensor
Ke lampu indikator
Sehingga untuk pengisian register kontrolnya adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1 Data register Kontrol Word
D7 D6 D5 D4 D3 D2 D1 D0
1 0 0 0 0 0 1 0
Dengan demikian control word yang diisikan adalah 82 H.
Sedangkan untuk mencari alamat yang kosong dari komputer IBM PC dapat
menggunakan sebuah komparator yang rangkaiannya dalamnya berisi gerbang-
gerbang logika. Komparator yang digunakan oelh penulis adalah IC TTL 74LS688
yang mempunyai satu keluaran. Komparator ini berfungsi untuk membandingkan
masukan-masukan rangkaian logikanya dan menghasilkan satu keluaran dengan dua
keadaan (logik 0 atau logik 1).
PPI8255
Port A
Port B
Port C
Ke PC
-
8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko
40/82
Rancangan dari kartu perantara dapat dilihat pada gambar 3-1. Pemilihan
alamat diatur oleh Dip Switch 8 yang terpasang. Jika alamat yang diinginkan dimulai
dari 300 H, maka switch diatur agar A 8 dan A 9 dalam kondisi “ high ” sementara A 2
sampai A 7 dalam kondisi “ low”.
Gambar 3.2. Rangkaian PPI 8255
3.2.5 Rangkaian Driver
Rangkaian driver berfungsi sebagai penggerak, yang intinya seperti sebuah saklar
untuk menghidupkan dan mematikan lampu 220 volt AC. Rangkaian ini terdiri dari IC
MOC 3021, Triac IT 410 dan komponen lain seperti transistor dan kapasitor. Gambar
berikut menunjukkan rangkaian dricer menggunakan triac dengan IC MOC sebagai
pentiger. R1 adalah pembatas arus yang masuk LED dari IC MOC, besarnya resistor ini
ditentukan dengan rumus :
R1 = ( Vcc-Vd) / Id ( sudah dibahas pada bab II )
-
8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko
41/82
= ( 5-2) / 0.02 = 150 ohm
Catatan: Vcc diambil 5 volt DC
Vd = tegangan jatuh LED dari IC MOC
= 2 volt
Id = arus aman yang melewati LED
= 20 mA
Beban
R1 R2 R3
C Triac Rs 220 VAC
Cs
dari port A MOC
Gambar 3.3 Rangkaian Driver
Ketika output dari komputer memberikan logik 0, maka input rangkaian driver akan
berlogik 1, sehingga tidak adbeda tegangan pada LED, wlaupun ada akibat R1, namun
polaritas tegangan akan berlawanan arh, sehiungga LED akan mati ( tidak
mengeluarkan cahaya). Akibatnya tidak ada arus untuk mentigertriac, sehingga Triac
berfungsi sebagai saklarterbuka ( OFF). SEBaliknta jika output dari komputer
membrikan sinyal dengan logik 1, input rangkaian driver akan berlogik 0, sehingga
LED akan menyala ( mengeluarkan cahaya), Sinar LED ini akan mengenai Opto pada
-
8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko
42/82
IC MOC, dan menyebabkan triac mengalami pentrigeran. Triac aktif dan berfungsi
seperti saklar tertutup ( ON).
R2 berfungsi ebagai pembatas arus yang jatuh pada triac . Rangkaian seri Rs dan Cs
berfungsi untuk mengatasi arus transien yang timbul agar triac tidak konduksi saat
tidak ada arus gate.
R2 = Vpk / Imax dimana Imax=1.2 A
=220/1.2 = 180 ohm
3.2.6 Rangkaian Sensor dan Pengkondisi SinyalBagian pemancar menggunakan lampu 220 V AC ( bebn lampu penerangan) sedangkan
bagian penerima menggunakan LDR (Light Dependent Resistor). Pemancar dirakit
disesuaikan dengan kondisi letak lampu penerangan.
Vcc
C
Ra
B Output ke Port B
220V AC
LDR
Lampu
Gambar 3.4 Rangkaian dasar sensor terdiri atas lampu penerangan danLDR
Perhatikan gambar 3.4 diatas prinsif kerja rangkaian dasar sensor pada saat ada cahaya
output akan berlogik nol dan pada saat gelap output akan berlogik satu.
-
8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko
43/82
Pada saat LDR terkena cahaya , tahanan LDR menjadi sangat rendah jika dibandingkan
dengan tahanan R A . Oleh karena arus yang mengalir ke ground adalah sama, maka
besarnya tegangan pada LDR adalah kecil (mendekati ground) dibandingkan tegangan
pada R A (mendekati Vcc).
Pada saat LDR tidak terkena cahaya , tahanan LDR menjadi besar jika dibandingkan
dengan tahanan R A .karena arus yang mengalir ke ground adalah sama, maka besarnya
tegangan pada LDR adalah lebih besar (mendekati Vcc) dibandingkan tegangan pada
R A (mendekati ground).
3.3 Perancangan Perangkat Lunak
Software yang digunakan untuk mengolah data lampu penerangan ini
menggunakan bahasa pemograman Turbo Pascal yang dapat bekerja pada sistem
operasi windows xx keatas. Dalam proses perancangan perangkat lunak sistem dapat
dilihat pada diagram alir sistem untuk memudahkan perancangan.
-
8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko
44/82
Gambar 3.5 Diagram Alir kerja sistem
mulai
Baca informasiruangan yang ingindinyalakkan
Kirim data lewat I/Ountuk menyalakanlampu sesuai yang
Kirim data lewat I/Ountuk menyalakanlampu indikator
Baca informasiruangan yangmenyala
Bandingkan ruangan yangmenyala dengan yang diminta
Sama ?
Periksa gangguanyang terjadi
Tampilkangangguan padalayar monitor
Selesai?
selesai
-
8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko
45/82
BAB IV
PENGUJIAN DAN ANALISA
Pada bab ini berisi tentang pengujian yang dilakukan untuk mendapatkan
data-data dari alat atau sistem yang dibuat, sehingga didapatkan spesifikasinya. Data-
data dibandingkan dengan spesifikasi awal dan dijadikan dasar untuk analisa dan dapat
menentukan kesalahan jika terjadi kesalahan atau kerusakan.
4.1 Tujuan
Pengukuran dan analisa dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah
alat yang telah dirancang dan direalisasikan sebelumnya telah sesuai dengan yang
diharapkan. Dengan begitu untuk mendapatkan nilai keberhasilan dari alat atau sistem
yang dibuat.
4.2 Metoda Pengujian
Parameter-parameter yang termasuk dalam pengukuran dan analisa adalah
sebagai berikut :
Pengujian dan analisa Card PPI dengan software .
Pengujian dan analisa rangkaian driver baik manual maupun dengan
software .
Pengujian dan analisa sistem secara keseluruhan dengan software .
-
8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko
46/82
4.2.1 Pengukuran dan Pengujian Card PPI 8255
Pengukuran Card PPI 8255 dilakukan untuk memberikan data pada control
word, untuk pengukuran tersebut semua port dari PPI 8255 diset sebagai output, maka
data yang diberikan pada control word adalah 80H.
Sedangkan software yang digunakan adalah bahasa pemrograman Pascal.
Listing programnya seperti program berikut , maka terdapat beberapa prosedur test,
diantaranya Test High yaitu logik 1 dan Test Low atau logik 0.
Program TEST_PORT;
uses crt, dos;
var
tombol1: char ;
begin
clrscr;
writeln('Test Port PPI);
port[$303]:=$80;
repeat
clrscr;
writeln('Test Port PPI');
writeln('on');
port[$300]:=$FF;
port[$301]:=$FF;
port[$302]:=$FF;
-
8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko
47/82
tombol1:=readkey;
clrscr;
writeln('Test Port PPI');
writeln('off');
port[$300]:=0;
port[$301]:=0;
port[$302]:=0;
tombol:=readkey;
until tombol='e';
end.
Program LSB_MSB;
user crt, dos;
label ulang;
begin
port [$303] :=$80;
ulang : port [$300] :=$01; {kirim data 1H ke PA}
delay (100); {waktu tunda 0.1 detik}
port [$300] :=$02;
delay (100);
port [$300] :=$04; delay (100);
port [$300] :=$08; delay (100);
port [$300] :=$10; delay (100);
port [$300] :=$20; delay (100);
-
8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko
48/82
port [$300] :=$40; delay (100);
port [$300] :=$80; delay (100);
delay (500);
goto ulang;
end.
Gambar 4.1Pengujian Port PPI
Tabel 4.1 Hasil Pengujian Port PPI
PORT LOGIK 0 (mV) LOGIK 1 (V)
PA0 0 4.49
PA1 0 4.49
PA2 0 4.49
PA3 0 4.49
PA4 0 4.49
PA5 0 4.49
PA6 0 4.49
PA7 0 4.49
PB0 0 4.49
PB1 0 4.49
PB2 0 4.49
PB3 0 4.49
PB4 0 4.49
-
8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko
49/82
PB5 0 4.49
PB6 0 4.49
PB7 0 4.49
PC0 0 4.49
PC1 0 4.49
PC2 0 4.49
PC3 0 4.49
PC4 0 4.49
PC5 0 4.49
PC6 0 4.49
PC7 0 4.49
Dari hasil pengukuran port PPI dengan menggunakan bahasa pemog raman
Turbo Pascal, di dapat hasil pengukuran melelalui tampilan pada multimeter :
Untuk logic 0 , rata-rata pengukurannya adalah 0 volt dan hasil tersebut sudah
sangat sesuai dengan syarat logic 0 yaitu berkisar antara 0 – 0.8 volt.
Untuk logic 1, rata-rata pengukuran adalah 4,49 volt dan nilai tersebut sudah
sesuai . karena syarat logic 1 bila memiliki nilai antara 1.8 – 5 volt.
4.3. Uji Coba Rangkaian Driver
Uji coba rangkaian ini dilakukan dengan cara memberikan input rangkaian
dengan 5 volt( logik 1) atau 0 volt ( logik 0), didapat data sebagai berikut:
-
8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko
50/82
R b
R e
2 2 0 V A C
V c c
r e l a y
Vin1. .Vin8 R 1 . . R 8
Gambar 4.2 Pengujian Rangkaian driver
Tabel 4.2 Hasil Pengujian Rangkaian driver
Input Rangkaian yang diberi
logik 1
Output
Nyala Lampu yang terjadi
% Kesalahan
R1,R2,R3 R1,R2,R3 0,00
R4,R5,R6 R4,R5,R6 0,00
R7,R8 R7,R8 0,00
R1,R2,R3,R4,R5 R1,R2,R3,R4,R5 0,00
R4,R5,R6,R7,R8 R4,R5,R6,R7,R8 0,00
Catatan : Lampu semua dalam kondisi baik
Dari data di atas maka, sistem dapat bekerja dengan baik,
-
8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko
51/82
4.3 Pengujian Sensor
Tabel 4.3 Hasil Pengujian rangkaian sensor
Input Mati
(volt)
Nyala
(volt)
R1 4.4 0.8
R2 4.4 0.8
R3 4.5 0.8
R4 4.5 0.7
R5 4.5 0.7
R6 4.6 0.7
R7 4.5 0.7
R8 4.5 0.8
Catatan : Lampu semua dalam
kondisi baik
4.4 Pengujian sistem keseluruhan
Pengujian sistem secara keseluruhan dilakukan untuk mengetahui sejauh
mana sistem yang dibuat dapat bekerja dengan baik. Pengujian ini mencakup seluruh
sistem mulai dari hardware, software dan mekanik. Hasil tes keseluruhan merupakan
tolak ukur untuk mengambil kesimpulan apakah sistem bekerja dengan baik atau tidak,
dan sejauh mana sistem dapat memenuhi spesifikasi yang telah ditentukan sebelumnya.
Program untuk uji sistem keseluruhan tercantum pada lampiran
-
8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko
52/82
Tabel 4.4 Hasil Pengujian sistem keseluruhan
SetPoint
Nyala Lampu yang diinginkan
Output
Nyala Lampu yang terjadi
% Kesalahan
R1,R2,R3 R1,R2,R3 0,00
R4,R5,R6 R4,R5,R6 0,00
R7,R8 R7,R8 0,00
R1,R2,R3,R4,R5 R1,R2,R3,R4,R5 0,00
R4,R5,R6,R7,R8 R4,R5,R6,R7,R8 0,00
Catatan : Lampu semua dalam kondisi baik
Tabel 4.5 Hasil Pengujian sistem keseluruhan
SetPoint
Nyala Lampu yang diinginkan
Output
Nyala Lampu yang terjadi
Tampilan
Layer monitor
R1,R2,R3 R1,R2,R3 R1,R2 Rusak
R4,R5,R6 R4,R5,R6 Tidak ada gangguan
R7,R8 R7,R8 R8 Rusak
R1,R2,R3,R4,R5 R1,R2,R3,R4,R5 R1,R2 Rusak
R4,R5,R6,R7,R8 R4,R5,R6,R7,R8 R8 Rusak
Catatan : R1,R2 dan R8 tidak dipasang (rusak)
Dari data di atas maka, sistem dapat bekerja dengan baik,
-
8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko
53/82
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari uraian-uraian pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut :
Mengendalikan proses penerangan gedung dengan menggunakan pengendali
ON-OFF terlebukti lebih effesien, mudah dioperasikan dan mudah dalam
perawatannya.
Menggunakan media pengendali dengan PC, lebih fleksibel, terutama dalam
mengatur dan memilih kondisi dan lokasi ruangan yang akan dioperasikanSensor cahaya menggunakan LDR, lebih mudah dalam mengoperasikan dan
rangkaian relatif lebih sederhana, sehingga cocok untuk digunakan pada sistem
dengan pengendalian secara ON-OFF
Menggunakan sistem kendali dengan pengendalian oN-OFF berbasis komputer
sangat mudah direalisasikan dengan Turbo Pascal, karena dilihat dari prosedur ,
sintaks dan kelengkapan intruksi yang dibutuhkan sudah cukup tersedia
5.2 Saran
Untuk meningkatkan kerja alat ini, maka ada beberapa hal yang dapat
dikemukakan sebagai bahan pertimbangan diantaranya :
Agar Output yang dihasilkan dapat lebih sempurna, terutama dari segi
performance sistem ( kestabilan, kepresisian dan dinamis) Alat ini dapat
dikembangkan lagi dengan menggunakan teknik pengendalian yang lain, seperti
pengendali PID, Fuzzy Logic Controller , dan sebagainya
Kinerja Alat ini dapat dikembangkan dengan menambah fasilitas informasi yang
dapat ditampilkan, misalnya temperatur ruangan, kelembaban, dan sebagainya
Pengembangan selnjutnya dapat dilengkapi dengan perangkat lunak yang
mendukung visualisasi, seperti program Dephi, misalnya. Sehingga gambaran
sistem dapat lebih hidup, sesuai kebutuhan.
-
8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko
54/82
-
8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko
55/82
-
8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko
56/82
3. Cek LSB dan MSB Kabel KonektorPPI 8255
program lsb_msb;
uses crt,dos;
label ulang;
begin
port[$303]:=$80;
ulang: port[$300]:=$01;
delay(1000);
port[$300]:=$02;
delay(1000);
port[$300]:=$04;
delay(1000);
port[$300]:=$08;
delay(1000);
port[$300]:=$10;
delay(1000);
port[$300]:=$20;
delay(1000);
port[$300]:=$40;
delay(1000);
port[$300]:=$80;
delay(1000);
delay(500);
-
8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko
57/82
-
8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko
58/82
-
8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko
59/82
ulang: port[$301]:=$01;
delay(1000);
port[$301]:=$02;
delay(1000);
port[$301]:=$04;
delay(1000);
port[$301]:=$08;
delay(1000);
port[$301]:=$10;
delay(1000);
port[$301]:=$20;
delay(1000);
port[$301]:=$40;
delay(1000);
port[$301]:=$80;
delay(1000);
port[$301]:=$40;
delay(1000);
port[$301]:=$20;
delay(1000);
port[$301]:=$10;
delay(1000);
port[$301]:=$08;
delay(1000);
-
8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko
60/82
port[$301]:=$04;
delay(1000);
port[$301]:=$02;
delay(1000);
port[$301]:=$01;
delay(1000);
delay(500);
repeat
untilkeypres
sed;
end.
-
8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko
61/82
3. Cek LSB dan MSB Kabel KonektorPPI 8255
program lsb_msb;
uses crt,dos;
label ulang;
begin
port[$303]:=$80;
ulang: port[$300]:=$01;
delay(1000);
port[$300]:=$02;
delay(1000);
port[$300]:=$04;
delay(1000);
port[$300]:=$08;
delay(1000);
port[$300]:=$10;
delay(1000);
port[$300]:=$20;
delay(1000);
port[$300]:=$40;
delay(1000);
port[$300]:=$80;
delay(1000);
delay(500);
-
8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko
62/82
goto ulang;
end.
program lsb_msb;
uses crt,dos;
label ulang;
begin
port[$303]:=$80;
ulang: port[$301]:=$01;
delay(1000);
port[$301]:=$02;
delay(1000);
port[$301]:=$04;
delay(1000);
port[$301]:=$08;
delay(1000);
port[$301]:=$10;
delay(1000);
port[$301]:=$20;
delay(1000);
port[$301]:=$40;
delay(1000);
-
8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko
63/82
port[$301]:=$80;
delay(1000);
port[$301]:=$40;
delay(1000);
port[$301]:=$20;
delay(1000);
port[$301]:=$10;
delay(1000);
port[$301]:=$08;
delay(1000);
port[$301]:=$04;
delay(1000);
port[$301]:=$02;
delay(1000);
port[$301]:=$01;
delay(1000);
delay(500);
repeat
untilkeypres
sed;
end.
begin
port[$303]:=$80;
-
8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko
64/82
ulang: port[$301]:=$01;
delay(1000);
port[$301]:=$02;
delay(1000);
port[$301]:=$04;
delay(1000);
port[$301]:=$08;
delay(1000);
port[$301]:=$10;
delay(1000);
port[$301]:=$20;
delay(1000);
port[$301]:=$40;
delay(1000);
port[$301]:=$80;
delay(1000);
port[$301]:=$40;
delay(1000);
port[$301]:=$20;
delay(1000);
port[$301]:=$10;
delay(1000);
port[$301]:=$08;
delay(1000);
-
8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko
65/82
port[$301]:=$04;
delay(1000);
port[$301]:=$02;
delay(1000);
port[$301]:=$01;
delay(1000);
delay(500);
repeat
untilkeypres
sed;
end.
-
8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko
66/82
program operasi_lampu;
uses crt,dos;
var
lampu,x,data,data1,data2,pilih,milih : integer;
r11,r12,r21,r22,r23,r31,r32,r33,balik : string;
data3,data4,data5,data6,data7,data8,data9:integer;
tekan:char;
label
awal,lanjut,lagi,keluar,inform,selesai,balik1,lagi2,balik2,proses;
begin
clrscr;
textmode(1);textcolor(green);
gotoxy(2,3);write('================================');
gotoxy(2,19);write('================================');
gotoxy(2,4);write('='); gotoxy(33,4);write('=');
gotoxy(2,5);write('='); gotoxy(33,5);write('=');
gotoxy(2,6);write('='); gotoxy(33,6);write('=');
gotoxy(2,7);write('='); gotoxy(33,7);write('=');
gotoxy(2,8);write('='); gotoxy(33,8);write('=');
gotoxy(2,9);write('='); gotoxy(33,9);write('=');
gotoxy(2,10);write('='); gotoxy(33,10);write('=');
gotoxy(2,11);write('='); gotoxy(33,11);write('=');
gotoxy(2,12);write('='); gotoxy(33,12);write('=');
gotoxy(2,13);write('='); gotoxy(33,13);write('=');
gotoxy(2,14);write('='); gotoxy(33,14);write('=');
gotoxy(2,15);write('='); gotoxy(33,15);write('=');
gotoxy(2,16);write('='); gotoxy(33,16);write('=');
gotoxy(2,17);write('='); gotoxy(33,17);write('=');
gotoxy(2,18);write('='); gotoxy(33,18);write('=');
-
8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko
67/82
textcolor(14);
gotoxy(11,6);write('S');delay(200);
gotoxy(12,6);write('E');delay(200);
gotoxy(13,6);write('L');delay(200);
gotoxy(14,6);write('A');delay(200);
gotoxy(15,6);write('M');delay(200);
gotoxy(16,6);write('A');delay(200);
gotoxy(17,6);write('T');delay(200);
gotoxy(19,6);write('D');delay(200);
gotoxy(20,6);write('A');delay(200);
gotoxy(21,6);write('T');delay(200);
gotoxy(22,6);write('A');delay(200);
gotoxy(23,6);write('N');delay(200);
gotoxy(24,6);write('G');delay(200);
gotoxy(13,8);write('D');delay(200);
gotoxy(14,8);write('I');delay(200);
gotoxy(16,8);write('P');delay(200);
gotoxy(17,8);write('R');delay(200);
gotoxy(18,8);write('O');delay(200);
gotoxy(19,8);write('G');delay(200);
gotoxy(20,8);write('R');delay(200);
gotoxy(21,8);write('A');delay(200);
gotoxy(22,8);write('M');delay(200);
gotoxy(9,10);write('P');delay(200);
gotoxy(10,10);write('E');delay(200);
gotoxy(11,10);write('N');delay(200);
gotoxy(12,10);write('E');delay(200);
gotoxy(13,10);write('R');delay(200);
gotoxy(14,10);write('A');delay(200);
-
8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko
68/82
gotoxy(15,10);write('N');delay(200);
gotoxy(16,10);write('G');delay(200);
gotoxy(17,10);write('A');delay(200);
gotoxy(18,10);write('N');delay(200);
gotoxy(20,10);write('G');delay(200);
gotoxy(21,10);write('E');delay(200);
gotoxy(22,10);write('D');delay(200);
gotoxy(23,10);write('U');delay(200);
gotoxy(24,10);write('N');delay(200);
gotoxy(25,10);write('G');delay(200);
textcolor(12);
gotoxy(13,14);write('D');delay(200);
gotoxy(14,14);write('E');delay(200);
gotoxy(15,14);write('S');delay(200);
gotoxy(16,14);write('I');delay(200);
gotoxy(17,14);write('G');delay(200);
gotoxy(18,14);write('N');delay(200);
gotoxy(21,14);write('B');delay(200);
gotoxy(22,14);write('Y');delay(200);
gotoxy(10,16);write('D');delay(200);
gotoxy(11,16);write('A');delay(200);
gotoxy(12,16);write('N');delay(200);
gotoxy(13,16);write('Y');delay(200);
gotoxy(15,16);write('K');delay(200);
gotoxy(16,16);write('U');delay(200);
gotoxy(17,16);write('N');delay(200);
gotoxy(18,16);write('D');delay(200);
gotoxy(19,16);write('A');delay(200);
-
8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko
69/82
gotoxy(20,16);write('R');delay(200);
gotoxy(21,16);write('Y');delay(200);
gotoxy(22,16);write('O');delay(200);
gotoxy(23,16);write('K');delay(200);
gotoxy(24,16);write('O');delay(200);
textcolor(blue+blink);textbackground(7);
gotoxy(7,22);write('Tekan sembarang tombol');
tekan :=Readkey;
textmode(c80);textcolor(7);
lagi:
clrscr;
textmode(0);
textcolor(3);
gotoxy(7,3);writeln('#'); gotoxy(29,3);writeln('#');
gotoxy(7,4);writeln('#'); gotoxy(29,4);writeln('#');
gotoxy(7,5);writeln('#'); gotoxy(29,5);writeln('#');
gotoxy(7,6);writeln('#'); gotoxy(29,6);writeln('#');
gotoxy(7,7);writeln('#'); gotoxy(29,7);writeln('#');
gotoxy(7,8);writeln('#'); gotoxy(29,8);writeln('#');
gotoxy(7,9);writeln('#'); gotoxy(29,9);writeln('#');
gotoxy(7,10);writeln('#'); gotoxy(29,10);writeln('#');
gotoxy(7,11);writeln('#'); gotoxy(29,11);writeln('#');
gotoxy(7,12);writeln('#'); gotoxy(29,12);writeln('#');
gotoxy(7,13);writeln('#'); gotoxy(29,13);writeln('#');
gotoxy(7,14);writeln('#'); gotoxy(29,14);writeln('#');
gotoxy(7,15);writeln('#'); gotoxy(29,15);writeln('#');
gotoxy(7,16);writeln('#'); gotoxy(29,16);writeln('#');
-
8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko
70/82
gotoxy(7,17);writeln('#'); gotoxy(29,17);writeln('#');
gotoxy(8,3);writeln('#####################');
gotoxy(8,17);writeln('#####################');
textcolor(magenta);
gotoxy(12,6);writeln('P I L I H A N');
textcolor(2);
gotoxy(12,10);writeln('1. INFORMASI');
gotoxy(12,12);writeln('2. PROSES');
gotoxy(12,14);writeln('3. KELUAR');
textcolor(7+blink); textbackground(12);
gotoxy(8,21);writeln('SILAHKAN PILIH 1 - 3 ');
gotoxy(27,22);readln(Pilih);
textbackground(0);
textmode(c80);textcolor(7);
clrscr;
case pilih of
1: begin
goto inform;
end;
2: begin
goto proses;
end;
3: begin
goto keluar;
end
else
-
8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko
71/82
-
8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko
72/82
gotoxy(27,4);writeln(' I N F O R M A S I ');
textcolor(3);
gotoxy(25,7);writeln('1. Cara Penggunaan Alat');
gotoxy(25,9);writeln('2. Cek kerusakan lampu/sensor');
gotoxy(25,11);writeln('3. Kembali ke Menu Utama');
textcolor(4+blink); textbackground(2);
gotoxy(28,18);writeln('P I L I H 1 - 3:');
gotoxy(47,18);readln(milih);
textmode(c80);textcolor(7);
case milih of
1: begin
balik1:
clrscr;
textmode(4); textcolor(9);
gotoxy(17,2);write(' C A R A P E N G G U N A A N A L A T ');
gotoxy(1,3);write('
=====================================================================
');
textcolor(7);
gotoxy(4,6);write('1. Pastikan card PPI 8255 telah terpasang pada
slot komputer, hubungkan ');
gotoxy(4,7);write(' kabel konektor( kabel pelangi ) pada alat
dengan card PPi tersebut');
gotoxy(4,8);write('2. Pastikan kabel-kabel sensor, kabel data,
kabel jala -jala 220 Volt,');
gotoxy(4,9);write(' telah terpasang');
gotoxy(4,10);write('3. Nyalakan komputer dan masuk ke format
DOS');
-
8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko
73/82
gotoxy(4,11);write('4. Nyalakan saklar power pada alat');
gotoxy(4,12);write('5. Buka File"lampu"pada Program Turbo
Pascal');
gotoxy(4,13);write('6. Eksekusi Program dan ikuti menu Pilihan
yang tersedia');
gotoxy(4,14);write('7. Anda dapat memilih ruangan yang akan diberi
penerangan dan yang akan');
gotoxy(4,15);write(' dimatikan. Komputer akan mengolah data,
menampilkan ruangan yang ingin ');
gotoxy(4,16);write(' dinyalakan dengan melihat tampilan nyala
LED pada bagian depan alat');
gotoxy(4,17);write('8. Komputer akan memberitahukan ruangan yang
bermasalah, misalnya ');
gotoxy(4,18);write(' Lampu rusak atau sensor yang rusak ');
textcolor(0+blink); textbackground(14);
gotoxy(6,23);writeln(' Kembali ke menu utama [Y/T] :');
gotoxy(38,23);readln(balik);
if (balik='Y') or (balik ='y')then
goto lagi
else goto balik1;
end;
2: begin
balik2:
clrscr;
textmode(4);
gotoxy(4,7);write(' Kerusakan yang terjadi dapat disebabkan oleh
lampu atau');
-
8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko
74/82
gotoxy(4,8);write(' Sensornya.');
gotoxy(4,9);write(' Jika lampunya yang rusak, setelah sambungan
kabel diyakinkan terhubung,');
gotoxy(4,10);write(' periksa kondisi lampunya, jika putus, tinggal
diganti');
gotoxy(4,11);write(' Jika kondisi lampu baik dan menyala,
kemungkinan yang lain kerusakan terjadi ');
gotoxy(4,12);write(' pada sensornya');
gotoxy(4,13);write(' Setelah diyakinkan sambungan kabel pada sensor
baik, dapat dicoba dengan') ;
gotoxy(4,14);write(' menggunakan program tes input( program
terlampir pada buku');
gotoxy(4,15);write(' Nyalakan lampu secara bergantian, amati data
yang tertera pada layar monitor');
gotoxy(4,16);write(' Data yang benar, saat ruang1 ( R1) saja yang
menyala, data=1');
gotoxy(4,17);write(' R2,data=2, R3, data=4');
gotoxy(4,18);write(' R4, data=8, R5 data=16, R6, data=32, R7,
data=64 dan jika R8, data =128 ');
gotoxy(4,19);write(' Jika ada salah satu atau lebih data yang salah
, sudah dipastikan');
gotoxy(4,20); write(' sensornya rusak');
gotoxy(4,21);write(' Selanjutnya anda tinggal mengganti sensor yang
rusak tersebut ');
textcolor(6);
gotoxy(26,4);write('PROSES PENERANGAN RUANGAN');
textcolor(4+blink); textbackground(3);
gotoxy(4,24);writeln('Kembali ke menu utama [Y/T] :');
gotoxy(34,24);readln(balik);
-
8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko
75/82
if (balik='Y') or (balik='y')then
goto lagi
else goto balik2;
end;
3: begin
goto lagi;
end;
else
begin
gotoxy(20,18);write('Pilihan anda salah');
goto lagi2;
end;end;
end;
proses:
awal:
port[$303]:=$82;
x:=0;
writeln('isikan ruangan-ruangan yang ingin dinyalakan');
repeat
writeln('ruangan 1.1, nyala ? Y/T ?');
readln(r11);
until (r11='y')or(r11='Y')or(r11='t')or(r11='T');
repeat
writeln('ruangan 1.2, nyala ? Y/T ?');
readln(r12);
until (r12='y')or(r12='Y')or(r12='t')or(r12='T');
-
8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko
76/82
repeat
writeln('ruangan 2.1, nyala ? Y/T ?');
readln(r21);
until (r21='y')or(r21='Y')or(r21='t')or(r21='T');
repeat
writeln('ruangan 2.2, nyala ? Y/T ?');
readln(r22);
until (r22='y')or(r22='Y')or(r22='t')or(r22='T');
repeat
writeln('ruangan 2.3, nyala ? Y/T ?');
readln(r23);
until (r23='y')or(r23='Y')or(r23='t')or(r23='T');
repeat
writeln('ruangan 3.1, nyala ? Y/T ?');
readln(r31);
until (r31='y')or(r31='Y')or(r31='t')or(r31='T');
repeat
writeln('ruangan 3.2, nyala ? Y/T ?');
readln(r32);
until (r32='y')or(r32='Y')or(r32='t')or(r32='T');
repeat
writeln('ruangan 3.3, nyala ? Y/T ?');
readln(r33);
until (r33='y')or(r33='Y')or(r33='t')or(r33='T');
clrscr;
if (r11='y')or(r11='Y') then begin
x:=x+1;
writeln('ruangan1, lantai satu menyala');
end;
-
8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko
77/82
if (r12='y')or(r12='Y') then begin
x:=x+2;
writeln('ruangan2, lantai satu menyala');
end;
if (r21='y')or(r21='Y') then begin
x:=x+4;
writeln('ruangan1, lantai dua menyala');
end;
if (r22='y')or(r22='Y') then begin
x:=x+8;
writeln('ruangan2, lantai dua menyala');
end;
if (r23='y')or(r23='Y') then begin
x:=x+16;
writeln('ruangan3, lantai dua menyala');
end;
if (r31='y')or(r31='Y') then begin
x:=x+32;
writeln('ruangan1, lantai tiga menyala');
end;
if (r32='y')or(r32='Y') then begin
x:=x+64;
writeln('ruangan2, lantai tiga menyala');
end;
if (r33='y')or(r33='Y') then begin
x:=x+128;
writeln('ruangan3, lantai tiga menyala');
end;
-
8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko
78/82
port[$300]:=x;
port[$302]:=x;
data:=port[301];
{lampu:=x;
writeln('sensor = ?');readln(data);}
if data=x then writeln('semua lampu dalam keadaan baik');
if data x then begin
clrscr;
textcolor(blue+blink);textbackground(7);
gotoxy(12,3); writeln ('Beberapa lampu dalam keadaan rusak');
gotoxy(12,5);write('Tekan sembarang tombol');
tekan :=Readkey;
textmode(c80);textcolor(7);
clrscr;
data1:=abs(x-data);
data2:=data1 div 128;
if data20 then
begin
writeln('lampu 3 lantai 3 rusak');
data1:=data1-128;
end;
{if data2=0 then begin}
data3:=data1 div 64;
if data30 then
begin
writeln(' lampu 2 lantai 3 rusak');
data1:=data1-64;
-
8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko
79/82
end;
{ if data3=0 then
begin}
data4:=data1 div 32;
if data40 then
begin
writeln(' lampu 1 lantai 3 rusak');
data1:=data1-32;
end;
{if data4=0 then
begin}
data5:=data1 div 16;
if data50 then
begin
writeln(' lampu 3 lantai 2 rusak');
data1:=data1-16;
end;
{if data5=0 then
begin }
data6:=data1 div 8;
if data60 then
begin
writeln(' lampu 2 lantai 2 rusak');
data1:=data1-8;
end;
{if data6=0 then
begin}
data7:=data1 div 4;
if data70 then
-
8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko
80/82
begin
writeln(' lampu 1 lantai 2 rusak');
data1:=data1-4;
end;
{if data7=0 then
begin}
data8:=data1 div 2;
data9:= data1 mod 2;
if data80 then
begin
writeln(' lampu 2 lantai 1 rusak');
data1:=data1-2;
if data1=1 then
begin
writeln(' lampu 1 lantai 1 rusak');
goto lanjut;
end;
end;
if data9 =1 then
writeln(' lampu 1 lantai 1 rusak');
end;
lanjut:
gotoxy(7,18);write('ULANGI PROSES ? [Y/T] :');
gotoxy(30,18);readln(balik);
textmode(c80);
if (balik='Y') or (balik='y')then goto awal;
-
8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko
81/82
-
8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko
82/82
top related