analisa jembatan kel 4

Post on 28-Dec-2015

38 Views

Category:

Documents

5 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

jembatan

TRANSCRIPT

ANALISA JEMBATAN

Kelompok 4 :

Yanwar Eko .P (105060101111025)

Albert Pressy .H (105060107111013)

Ahmad Fauzi (115060107111009)

DEFINISI JEMBATAN SECARA UMUM

Jembatan merupakan konstruksi atau struktur bangunan yang menghubungkan lintasan transportasi yang terpisah baik oleh sungai, rawa, danau, selat, saluran, jalan raya, jalan kereta api, atau perlintasan lainnya.

DEFINISI JEMBATAN KOMPOSIT

  Jembatan komposit adalah konstruksi jembatan yang strukturnya gabungan dari material yang berbeda jenis, dimana terdapat kerjasama antara kedua bahan tersebut dalam memikul beban. Umumnya konstruksi merupakan gabungan antara material beton dan material baja yang secara teknis direncanakan untuk menerima beban-beban yang sangat besar.

KELEBIHAN

1.  Profil baja dapat dihemat mencapai 20 – 30 % dibandingkan dengan balok non komposit.

2.  Penampang atau tinggi profil baja lebih rendah, sehingga dapat mengurangi atau menghemat tinggi lantai (storey height) pada bangunan gedung dan tinggi ruang bebas (clearance) pada bangunan jembatan.

3. Kekakuan lantai pelat beton bertulang semakin tinggi karena pengaruh komposit (menyatu dengan gelagar baja), sehingga pelendutan pelat lantai (komposit) semakin kecil.

4.  Panjang bentang untuk batang tertentu dapat lebih besar, artinya dengan sistem komposit baja dan beton, untuk penampang yang sama, mempunyai momen pikul yang lebih besar.

5. Kapasitas daya pikul beban bertambah dibandingkan dengan pelat beton yang bebas di atas gelagar baja.

KEKURANGAN

Selain keuntungan-keuntungan tersebut di atas, terdapat pula kerugian atau kekurangan dari konstruksi komposit, yaitu untuk balok komposit statis tak tentu, aksi komposit kurang berfungsi pada penampang yang memikul momen negative dimana pada daerah momen lentur negatif hanya tulangan beton yang memikul gaya tarik. Dengan demikian, maka perlu ada pembatasan dalam aksi komposit terutama pada lebar efektif dan rasio modulus elastisitas, mengingat pengaruh kontinuitas dan lendutan jangka panjang

Data : Tipe jembatan : Komposit Bentang jembatan : 35 m Panjang gelagar komposit : 35 m Lebar jembatan : 7 m Tinggi jembatan dari muka air : ± 10 m Kelas jembatan : Kelas II 1 Jalur 2 Lajur Abudment : Beton Bertulang

BERDASARKAN HASIL SUEVEI

LOKASI

Jembatan Ters.Dieng adalah jembatan yang berlokasi pada Jl. Terusan Dieng di Kota Malang. Jembatan di bangun sebagai penghubung antara kota malang dengan perumahan di dieng

SPESIFIKASI :

Jembatan ini memiliki lebar trotoar 0.5 m, dengan menggunakan paving block dan tidak terdapat selokan.

Tiang sandaran menggunakan beton bertulang dan tingginya ± 1.5 m.

Terdapat 6 gelagar memanjang / gelagar induk dan menggunakan diafragma.

SANDARAN

PLAT LANTAIBALOK TUMPUAN

ABUTMENT

POTONGAN MEMANJANG

Tiang Sandaran

Perkerasan Jalan

Plat Lantai

Balok Memanjang

Diafragma

POTONGAN MELINTANG

TAMPAK BAWAH JEMBATAN

Plat Lantai

Balok Memanjang

Diafragma

STRUKTUR JEMBATAN

Struktur Bawah Abutment Pilar Jembatan (pier)

Struktur Atas Trotoar Gelagar Lantai Kendaraan

METODE PELAKSANAAN

Pada konstruksi komposit menggunakan penunjang sementara (shored construction). Selama pengerjaan pengecoran penopang ini berfungsi untuk menahan beban mati. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi tegangan beban kerja pada balok baja.

Komposit terbentuk melalui shear connector yang dipasang pada gelagar melintang pada jembatan.

JENIS PEMBEBANAN

1. Aksi Tetap Berat sendiri baja Beban mati tambahan (sandaran) Tekanan tanah Beban air hujan

2. Aksi Lalu Lintas Beban kendaraan saat berjalan normal Beban rem (dinamik) Pejalan kaki

3. Aksi Lingkungan Penurunan pada pondasi Perubahan Suhu Angin Gempa

Terima Kasih

top related