analisa pembangunan ekonomi kabupaten gresik lain/analisa...pdrb perkapita kabupaten gresik tahun...
Post on 05-Aug-2019
229 Views
Preview:
TRANSCRIPT
iiAnalisa Pembangunan Ekonomi Kabupaten Gresik 2016
SAMBUTAN
Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh,
Informasi data yang disampaikan secara tepat dan akurat memegang peranan yang sangat penting utamanya sebagai bahan untuk memantapkan perencanaan pembangunan maupun seba-gai upaya untuk mengetahui realisasi pembangunan itu sendiri. Data yang lengkap memudahkan dalam pengolahan, interpretasi dan evaluasi keakuratannya ditinjau dari berbagai aspek termasuk aspek ekonomi dan sosial. Dengan disusunnya buku “Analisa Pembangunan Ekonomi Kabupaten Gresik Tahun 2016” yang akan dipublikasikan setiap tahun, diharapkan dapat dipakai oleh akademis, praktisi dan ma-syarakat secara umum.
Kepada semua pihak yang telah berperan dalam penyusunan buku ini, kami mengucapkan terima kasih. Namun demikian berbagai upaya korektif bagi sempurnanya materi buku ini senan-tiasa kami harapkan dari semua pihak.
Wassalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarohkatuh.
KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH KABUPATEN GRESIK
Ir. TUGAS HUSNI SYARWANTO, MMT Pembina Utama Muda NIP. 19580519 198502 1 002
PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH
Jl. Dr. Wahidin Sudirohusodo No. 245 Telp. 3952825 - 30 psw. 209, 3952812G R E S I K
BU G S
I TUGAS HUSNI SYARWANTO MMT
iiiAnalisa Pembangunan Ekonomi Kabupaten Gresik 2016
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN 1 Pengertian PDRB 2 Kegunaan PDRB 3 Permasalahan Dalam Penghitungan PDRB 3
METODA PENGHITUNGAN DAN PENYAJIAN PDRB 5 Metode Penghitungan PDRB 6 Penyajian Produk Domestik Regional Bruto 8
KLASIFIKASI DAN PENGELOMPOKAN 10 LAPANGAN USAHA
11 Pengelompokan Sektor-Sektor 25 TINJAUAN EKONOMI KABUPATEN GRESIK 2016 27 Struktur Ekonomi Kabupaten Gresik Tahun 2016 29 Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Gresik Tahun 2016 29 PDRB Perkapita Kabupaten Gresik Tahun 2016 30
PERANAN DAN PERKEMBANGAN LAPANGAN USAHA 2015 32
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 33
Pertambangan dan Penggalian 34
Industri Pengolahan 35
Pengadaan Listrik dan Gas 36
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, 36 dan Daur Ulang
Konstruksi 36
Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan 37 Sepeda Motor
Transportasi dan Pergudangan 38 Penyediaan Akomodasi dan Makan 39 Minum
Informasi dan Komunikasi 39 Jasa Keuangan dan Asuransi 39
ivAnalisa Pembangunan Ekonomi Kabupaten Gresik 2016
Real Estat
40
Jasa Perusahaan 40 Administrasi Pemerintah, Pertahanan, dan Jaminan 40 Sosial Wajib
Jasa Pendidikan 41
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 41
Jasa Lainnya 41
TINJAUAN KELOMPOK SEKTORAL PDRB KABUPATEN GRESIK TAHUN 2015 43 Sektor-sektor Primer, Sekunder dan Tersier 44
Kelompok Sektor-sektor Jasa dan Non Jasa 45
PERBANDINGAN REGIONAL DENGAN 5 KABUPATEN/ KOTA SEKITAR 47
PDRB Kabupaten Gresik dengan 5 Kabupaten/ Kota Sekitar 48
Struktur Ekonomi Kabupaten Gresik dengan 5 Kabupaten/Kota Sekitar 49
Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Gresik dengan 5 Kabupaten/Kota Sekitar 49
PDRB Perkapita Kabupaten Gresik dengan 5 Kabupaten/Kota Sekitar 50
49
LANJUTAN DAFTAR ISI
vAnalisa Pembangunan Ekonomi Kabupaten Gresik 2016
DAFTAR GAMBAR
Distribusi Persentase PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapanga Usaha Kabupaten Gresik
Tahun 2015 (Persen) 30
PDRB Perkapita Kabupaten Gresik Tahun 2014 - 2015 (Juta Rupiah) 30
Sumbangan Kategori Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Terhadap PDRB Kabupaten Gresik Tahun 2015 (Persen) 34
Peranan Kategori Industri Pengolahan menurut Sub Kategori Tahun 2015 (Persen) 36 Peranan Kategori Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor menurut Sub Kategori Tahun 2013 - 2015 (Persen)
37
37 Peranan Kategori Transportasi dan Pergudangan menurut Sub Kategori Tahun 2013 - 2015 (Persen) 38
Struktur Ekonomi Kabupaten Gresik Menurut Kelompok Sektor Primer, Sektor Sekunder dan Sektor Tersier Tahun 2013 - 2015 (Persen)
45
43 Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Gresik dengan 5 Kabupaten/Kota Sekitar, Provinsi Jawa Timur, dan Nasional Tahun 2015 (Juta Rupiah) 48 50
PDRB Perkapita ADHB Kabupaten Gresik dengan 5 Kabupaten/Kota Sekitar Tahun 2015 (Juta Rupiah) 51
viAnalisa Pembangunan Ekonomi Kabupaten Gresik 2016
DAFTAR TABEL
PDRB Kabupaten Gresik Atas Dasar Harga Berlaku dan Konstan Tahun 2014-2015 (Juta Rupiah) 28 PDRB Kabupaten Gresik Menurut Kelompok Sektor Tahun 2014 - 2015 (Juta Rupiah) 44 PDRB Kabupaten Gresik Menurut Kelompok Sektor Jasa dan Non Jasa Tahun 2014 - 2015 (Juta Rupiah) 46
PDRB Kabupaten Gresik dengan 5 Kabupaten/Kota Sekitar, Provinsi Jawa Timur, dan Nasional Tahun 2013 - 2015 (Juta Rupiah) 48
Peranan Kategori Terbesar PDRB Kabupaten Gresik dengan 5 Kabupaten/Kota Sekitar, Provinsi Jawa Timur, dan Nasional Tahun 2015 (Juta Rupiah) 49
Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Gresik 2011 – 2015 (Juta Rupiah) 53
Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2010 Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Gresik 2011 – 2015 (Juta Rupiah) 55
Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Gresik 2011 – 2015 (Persen) 57
Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Gresik 2011 – 2015 (Persen) 59
Indeks Harga Implisit Produk Domestik Regional Bruto Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Gresik 2011 – 2015 61
Laju Pertumbuhan Indeks Harga Implisit Produk Domestik Regional Bruto Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Gresik 2011 – 2015 (Persen) 63
1Analisa Pembangunan Ekonomi Kabupaten Gresik Tahun 2016
Pengertian PDRB
Kegunaan PDRB
Permasalahan Dalam Penghitungan PDRB
1 PENDAHULUAN
2Analisa Pembangunan Ekonomi Kabupaten Gresik Tahun 2016
Keberhasilan pembangunan tidak terlepas dari upaya pemerintah daerah bersama perangkat
daerah lainnya untuk berusaha mengembangkan segala potensi yang ada guna mendorong gerak pem-
bangunan di daerah dalam segala lapangan usaha pembangunan. Setiap kebijakan/langkah yang akan di-
ambil oleh para decision maker (pengambil keputusan) mulai dari tingkat perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi hasil pembangunan sangat membutuhkan ketersediaan informasi guna keberhasilan proses
pembangunan itu sendiri.
Ketersediaan informasi tersebut memerlukan bermacam-macam data statistik pendukung se-
bagai ukuran kuantitas yang mutlak diperlukan untuk memberikan gambaran tentang keadaan pada
masa yang lalu dan masa kini untuk memonitor perkembangan kemajuan di segala bidang, khususnya
bidang ekonomi.
Salah satu indikator ekonomi makro yang paling sering digunakan untuk mengukur kondisi
perekonomian suatu daerah adalah Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).
Untuk dapat melaksanakan penghitungan PDRB sebagai sajian data statistik ekonomi makro di
tingkat daerah, perlu memahami pengertian dan kegunaan PDRB serta permasalahannya.
Badan Pusat Statistik senantiasa terus melakukan upaya-upaya penyempurnaan baik dari sisi
metodologi, cakupan data maupun teknik penghitungannya sehingga data yang disajikan mampu mem-
berikan arahan dan evaluasi bagi semua pihak dalam pembangunan.
1.1. Pengertian PDRB
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah jumlah nilai tambah barang dan jasa yang
dihasilkan dari seluruh kegiatan perekonomian (unit-unit produksi) di suatu daerah selama satu kurun
waktu tertentu (biasanya satu tahun). Istilah lain yang sangat berhubungan dengan PDRB ialah sebagai
berikut:
a. Barang dan Jasa
produksi yang tidak dapat diraba dan dilihat. Barang dan jasa diproduksi melalui suatu proses produksi
(untuk menambah nilai) dengan bantuan faktor produksi yang terdiri dari tanah, tenaga kerja, modal dan
kewiraswastaan.
1 PENDAHULUAN
3Analisa Pembangunan Ekonomi Kabupaten Gresik Tahun 2016
b. Output
Output adalah nilai barang dan jasa yang dihasilkan dalam jangka waktu tertentu meliputi
produk utama, ikutan maupun sampingan atau hasil perkalian antara kuantitas produksi dengan har-
ganya.
c. Biaya Antara
Biaya antara terdiri dari barang tidak tahan lama yang habis dipakai dalam proses produksi
serta jasa yang digunakan di dalam proses produksi. Barang tidak tahan lama adalah barang yang
mempunyai suatu perkiraan umur penggunaan kurang dari satu tahun.
1.2. Kegunaan PDRB
PDRB yang disajikan secara berkala dapat menggambarkan perkembangan ekonomi suatu dae-
rah dan juga dapat digunakan sebagai bahan acuan dalam mengevaluasi dan merencanakan pembangu-
nan regional.
PDRB atas dasar harga konstan menggambarkan tingkat pertumbuhan perekonomian suatu
daerah baik secara agregat maupun lapangan usaha. Struktur perekonomian suatu daerah dapat dilihat
dari distribusi masing-masing lapangan usaha terhadap total nilai PDRB atas dasar harga berlaku. Selain
itu, pendapatan perkapita yang diperoleh dari perbanding-
an PDRB atas dasar harga berlaku dengan jumlah penduduk pada tahun bersangkutan dapat digunakan
untuk memban- dingkan kemakmuran suatu daerah dengan daerah lainnya.
Perbandingan PDRB atas dasar harga berlaku ter-hadap PDRB atas dasar harga konstan dapat
-
kan bahwa dengan PDRB yang disajikan secara berkala akan dapat diketahui:
a. Tingkat pertumbuhan ekonomi;
b. Gambaran struktur perekonomian;
c. Perkembangan pendapatan perkapita;
d. Tingkat kemakmuran masyarakat;
1.3. Permasalahan Dalam Penghitungan PDRB
Secara umum permasalah yang dihadapi berkaitan dengan ketersediaan, kualitas, dan kuantitas
data. Secara umum beberapa tantangan yang dihadapi diantaranya adalah sebagai berikut:
a) Beberapa data dasar yang diperlukan masih menggunakan perkiraan yang disesuaikan dengan
indikator-indikator yang tersedia.
4Analisa Pembangunan Ekonomi Kabupaten Gresik Tahun 2016
b) Data sekunder yang dikumpulkan dari instansi pemerintah tingkat provinsi dan kabupaten
terkadang tidak sama.
c) Masih kurang lengkapnya data yang tersedia sehingga berpengaruh dalam melakukan estimasi,
penggunaan konsep, dan defenisi.
d) Untuk menjaga kerahasiaan data individu dan lemahnya data pokok (data dasar) yang tersedia
maka pada penyajiannya ada beberapa sub kategori digabung dalam satu kelompok seperti pada
kategori industri dan jasa pemerintahan.
Namun demikian, usaha perbaikan dan penyempurnaan penghitungan PDRB terus dilakukan
terutama dalam hal melengkapi keterbatasan data, salah satunya dengan cara melakukan survei-survei
khusus, secara partial maupun insidensial meskipun masih dalam jumlah sampel yang kecil. Karena itu
dukungan serta kerjasama berbagai pihak yang terkait sangat diharapkan untuk meningkatkan kualitas
penghitungan PDRB ini.
5Analisa Pembangunan Ekonomi Kabupaten Gresik Tahun 2016
2 2METODA PENGHITUNGAN DAN PENYAJIAN PDRB
Metode Penghitungan PDRB
Penyajian Produk Domestik Regional Bruto
6Analisa Pembangunan Ekonomi Kabupaten Gresik Tahun 2016
22.1. Metode Penghitungan PDRB
Penyajian angka PDRB dibedakan menjadi dua yaitu PDRB atas dasar harga berlaku dan
PDRB atas dasar harga konstan. PDRB atas dasar harga berlaku menggambarkan nilai tambah dari ba-
rang dan jasa yang dihitung dengan menggunakan harga yang berlaku pada tahun berjalan setiap tahun,
sedangkan PDRB atas harga konstan menunjukkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung dengan
memakai harga yang berlaku pada satu tahun tertentu sebagai tahun dasar (base year) yakni tahun 2010.
PDRB atas dasar harga berlaku dapat digunakan untuk melihat pergeseran dan struktur eko-
nomi suatu daerah, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan dapat digunakan untuk mengetahui per-
tumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun.
2.1.1. Metoda penghitungan PDRB Atas Harga Berlaku
PDRB Atas Harga Berlaku dapat dihitung dengan dua metoda yaitu metoda langsung dan tidak
langsung. Metoda langsung adalah metoda penghitungan dengan menggunakan data dasar yang bersum-
ber dari berbagai unit kegiatan ekonomi baik dari hasil survei maupun dinas/instansi terkait.
Metoda tidak langsung adalah metoda penghitungan dengan cara alokasi yaitu mengalokasi-
kan pendapatan daerah yang tingkatannya lebih tinggi ke yang lebih rendah misalnya regional provinsi
menjadi pendapatan regional kabupaten. Metode ini digunakan jika data suatu unit produksi di suatu
daerah tidak tersedia sehingga unit produksi di daerah tersebut dihitung dengan menggunakan data
yang bersumber dari data provinsi. Beberapa alokator yang dapat digunakan adalah nilai produksi bruto
untuk menghitung nilai suatu unit produksi.
Metoda langsung dilakukan dengan menggunakan tiga pendekatan yaitu : Pendekatan Produk-
si, Pendekatan Pendapatan dan Pendekatan Pengeluaran.
a. Menurut Pendekatan Produksi
Pendekatan ini disebut juga pendekatan nilai tambah dimana Nilai Tambah Bruto (NTB) diperoleh
dengan cara mengurangkan nilai output yang dihasilkan oleh seluruh kegiatan ekonomi dengan
biaya antara dari masing-masing nilai produksi bruto tiap lapangan usaha ekonomi. Nilai tambah
2METODA PENGHITUNGAN DAN PENYAJIAN PDRB
7Analisa Pembangunan Ekonomi Kabupaten Gresik Tahun 2016
merupakan nilai yang ditambahkan pada barang dan jasa yang dipakai oleh unit produksi dalam pros-
es produksi sebagai input antara. Nilai yang ditambahkan ini sama dengan balas jasa faktor produksi
atas ikut sertanya dalam proses produksi.
b. Menurut Pendekatan Pendapatan
Pada pendekatan ini, nilai tambah dari kegiatan-kegiatan ekonomi dihitung dengan cara menjumlah-
kan semua balas jasa faktor produksi yaitu upah dan gaji, surplus usaha, penyusutan dan pajak tak
langsung netto. Untuk sektor pemerintahan dan usaha-usaha yang sifatnya tidak mencari untung,
surplus usaha (bunga neto, sewa tanah dan keuntungan) tidak diperhitungkan.
c. Menurut Pendekatan Pengeluaran
Pendekatan ini digunakan untuk menghitung nilai barang dan jasa yang digunakan oleh berbagai
golongan dalam masyarakat untuk keperluan konsumsi rumah tangga, pemerintah dan yayasan so-
sial; pembentukan modal; dan ekspor. Mengingat nilai barang dan jasa hanya berasal dari produksi
domestik, total pengeluaran dari komponen-komponen di atas harus dikurangi nilai impor sehingga
nilai ekspor yang dimaksud adalah ekspor netto.
2.1.2. Metoda penghitungan PDRB Atas Harga Konstan
Penyajian atas dasar harga konstan suatu tahun dasar (dalam publikasi ini harga konstan di-
dasarkan pada tahun 2010), yang mencerminkan kuantum produksi pada tahun dasar. Karena meng-
gunakan harga tetap maka perkembangan PDRB dari tahun ke tahun semata-mata disebabkan oleh
Dari segi metode statistik, suatu nilai atas dasar harga konstan dapat diperoleh dengan cara
sebagai berikut :
a. Revaluasi
Cara ini dilakukan dengan menilai produksi dan biaya antara masing-masing tahun dengan
harga pada tahun dasar (2010). Hasilnya merupakan output atas dasar harga konstan 2010. Selanjutnya
nilai tambah bruto atas dasar harga konstan diperoleh dari selisih antara output dan biaya antara atas
dasar harga konstan 2010.
Dalam praktek sangat sulit untuk melakukan Revaluasi terhadap biaya antara yang digunakan,
karena mencakup komponen input yang sangat beragam, disamping data harga yang tersedia tidak dapat
memenuhi semua keperluan tersebut. Oleh karena itu biaya antara atas dasar harga konstan biasanya di-
peroleh dari perkalian antara output atas dasar harga konstan masing-masing tahun dengan rasio (tetap)
biaya antara terhadap output pada tahun dasar atau dengan rasio biaya antara terhadap output pada tahun
berjalan.
8Analisa Pembangunan Ekonomi Kabupaten Gresik Tahun 2016
b. Ekstrapolasi
Merupakan perkalian antara nilai tambah pada tahun dasar 2010 dengan indeks kuantum
produksi. Indeks ini bertindak sebagai Ekstrapolasi yang dapat merupakan indeks dari masing-masing
kuantum produksi yang dihasilkan ataupun indeks dari berbagai indikator umum produksi lainnya sep-
erti: tenaga kerja, jumlah perusahaan yang dianggap cocok dengan jenis kegiatan yang sedang dihitung.
Ekstrapolator dapat juga dilakukan terhadap output atas dasar harga konstan, kemudian dengan meng-
gunakan rasio nilai tambah terhadap output akan diperoleh perkiraan nilai tambah atas dasar konstan.
Nilai tambah atas dasar harga konstan 2010 dapat diperoleh dengan cara membagi nilai tambah
atas dasar harga yang berlaku pada masing-masing tahun dengan indeks harganya. Indeks harga yang
-
sar dan sebagainya, tergantung indeks mana yang dianggap lebih cocok. Indeks harga tersebut dapat
mengalikan nilai tambah atas dasar harga konstan dengan indeks harga tersebut.
-
perdagangan besar sesuai dengan cakupan komoditinya, sedangkan indeks harga untuk biaya antara
adalah indeks harga dari komponen input terbesar.
2.2. Penyajian Produk Domestik Regional Bruto
Secara garis besar PDRB dapat disajikan dalam tabel-tabel pokok berupa tabel PDRB berdasarkan
harga berlaku dan PDRB atas dasar harga konstan serta agregat PDRB dan tabel-tabel turunan yang
dalam bentuk peranan lapangan usaha dan angka-angka indeks, yaitu: indeks perkembangan; indeks
berantai; dan indeks harga implisit yang masing-ma- sing dijelaskan sebagai berikut:
2.2.1. Peran Lapangan Usaha dan Angka Indeks
Peran Lapangan Usaha diperoleh dengan cara membagi nilai PDRB masing-masing lapangan
usaha dengan nilai total seluruh lapangan usaha PDRB dikalikan 100 pada tahun yang bersangku-
tan, baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan 2010. Hasil penghitungan ini
akan mencerminkan besarnya peranan masing-masing sub kategori/kategoridalam perekonomian
suatu daerah serta menunjukkan struktur perekonomian daerah tersebut.
Indeks Perkembangan diperoleh dengan membagi nilai PDRB pada masing-masing tahun den-
9Analisa Pembangunan Ekonomi Kabupaten Gresik Tahun 2016
gan nilai pada tahun dasar, dikalikan 100. Indeks ini menunjukkan tingkat perkembangan agregat
dari tahun ke tahun terhadap tahun dasar.
Indeks Berantai diperoleh dengan membagi nilai PDRB pada masing-masing tahun dengan nilai
PDRB pada tahun sebelumnya. Apabila angka ini dikali dengan 100 dan hasilnya dikurangi 100,
maka angka ini menunjukkan tingkat pertumbuhan agregat produksi untuk masing-masing tahun.
Metode penghitungan ini dapat pula digunakan untuk menghitung tingkat pertumbuhan lapangan
usaha.
Indeks Harga Implisit diperoleh dengan membagi nilai PDRB atas dasar harga berlaku dengan
nilai PDRB atas dasar harga konstan untuk masing-masing tahun yang sama dikalikan 100. In-
deks ini menunjukkan tingkat perkembangan harga dari agregat pendapatan terhadap harga pada
tahun dasar. Selanjutnya bila dari indeks harga implisit ini dihitung indeks berantainya dengan
rumus indeks berantai, akan terlihat tingkat perkembangan harga setiap tahun terhadap tahun
seluruh barang dan jasa yang diproduksi di wilayah penghitungan PDRB.
2.2.2. Agregat Produk Domestik Regional Bruto
Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Pasar , ialah jumlah nilai tambah bruto
yang timbul dari seluruh sektor perekonomian dalam suatu wilayah. Nilai tambah bruto disini
mencakup komponen pendapatan faktor produksi (upah dan gaji, bunga, sewa tanah dan keun-
tungan), penyusutan dan pajak tak langsung netto. Dengan menghitung nilai tambah bruto dari
masing-masing sektor dan menjumlahkan nilai tambah bruto dari seluruh sektor, akan diperoleh
Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Pasar.
Produk Domestik Regional Netto Atas Dasar Harga Pasar. Jika produk domestik regional
bruto atas dasar harga pasar dikurangi dengan penyusutan maka akan diperoleh Produk domestik
regional netto atas dasar harga pasar. Jadi perbedaan konsep bruto dan netto ialah pada konsep
bruto masih mengandung penyusutan sedangkan pada netto komponen penyusutan sudah dike-
luarkan.
Penyusutan yang dimaksud disini ialah nilai susutnya (ausnya) barang-barang modal yang terjadi
selama barang modal itu ikut dalam proses produksi.
Produk Domestik Regional Netto Atas Dasar Biaya Faktor. Perbedaan antara konsep biaya fak-
tor dan konsep harga pasar karena adanya pajak tak langsung yang dipungut oleh pemerintah
dan subsidi yang diberikan oleh pemerintah kepada unit-unit produksi. Kalau pajak tak langsung
dikurangi dengan subsidi maka diperolah pajak tak lansung netto.
Jika Produk Domestik Regional netto atas dasar harga pasar dikurangi dengan pajak tak langsung
netto maka diperolah Produk Domestik Regional netto atas dasar biaya faktor.
Produk Domestik Regional Bruto Perkapita, apabila PDRB dibagi dengan jumlah penduduk
pertengahan tahun yang tinggal di wilayah tersebut maka menghasilkan angka PDRB perkapita.
25Analisa Pembangunan Ekonomi Kabupaten Gresik Tahun 2016
3
Sektor Primer terdiri dari :
Sektor Sekunder terdiri dari :
Sektor Tersier terdiri dari :
26Analisa Pembangunan Ekonomi Kabupaten Gresik Tahun 2016
Sektor Non Jasa terdiri dari :
Sektor Jasa terdiri dari :
27Analisa Pembangunan Ekonomi Kabupaten Gresik Tahun 2016
4Struktur Ekonomi Kabupaten Gresik Tahun 2015
Pertumbuhan Ekonomi Kab. Gresik Tahun 2015
PDRB Perkapita Kabupaten Gresik Tahun 2015
TINJAUAN EKONOMI KABUPATEN GRESIKTAHUN 2016
28Analisa Pembangunan Ekonomi Kabupaten Gresik Tahun 2016
4 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupa-kan dasar pengukuran atas nilai tambah
yang mampu diciptakan akibat timbulnya berbagai aktivitas ekonomi dalam suatu wilayah/region. Data
PDRB tersebut menggambarkan kemampuan suatu daerah dalam mengelola sumber daya alam dan sum-
ber daya manusia yang dimiliki terlebih lagi setelah era otonomi daerah (OTDA) mulai diterapkan. Oleh
karena itu besarnya PDRB yang mampu dihasilkan sangat tergantung pada faktor produksi yang di-
miliki.
Secara umum kondisi perekonomian Kabupaten Gresik pada tahun 2015 diban-
ding tahun 2014 melambat. Perlambatan ekonomi pada tahun 2015 disebabkan oleh be-
berapa faktor diantaranya kondisi ekonomi global yang belum membaik, menurun-
nya harga komoditas internasional, ketidakpastian pasar keuangan, depresiasi nilai tukar,
serta menurunnya daya beli masyarakat. menurunnya produksi hasil pertambangan minyak.
Tetapi jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Timur masih lebih tinggi
pertumbuhan ekonomi Kabupaten Gresik. Pertumbuhan tersebut didorong oleh meningkatnya pertum-
buhan industri terutama yang bahan bakunya dari produk domestik dan tidak tergantung produk impor.
Pada tahun 2015 Nilai PDRB Kabupaten Gresik atas harga berlaku diperkirakan sudah men-
capi 100,75 triliun Rupiah jika dengan tambahan subsektor minyak dan gas bumi sedangkan jika tanpa
tambahan subsektor dan gas bumi diperkirakan 93,26 triliun Rupiah. Sedangkan atas harga konstan 2010
diperkirakan mencapai 81,36 triliun Rupiah dengan tambahan subsektor minyak dan gas bumi sedang
kan jika tanpa tambahan subsektor minyak dan gas bumi diperkirakan 72,97 triliun Rupiah.
Jika dibandingkan dengan tahun 2014, PDRB Kabupaten Gresik baik atas harga berlaku mau-
pun konstan mengalami peningkatan meskipun tidak sebesar pertumbuhan tahun 2014 yaitu terjadi pe-
ningkatan sebesar 7,42 persen untuk harga berlaku dan sebesar 6,58 persen untuk harga konstan.
4TINJAUAN EKONOMI KABUPATEN GRESIKTAHUN 2015
Tabel 4.1. PDRB Kabupaten Gresik Atas Dasar Harga Berlaku dan Konstan Tahun 2014-2015 (Juta Rupiah)
PDRB 2014* 2015**Atas Dasar Harga Berlaku (Juta Rupiah)
- dengan Migas 93.785.054,51 100.748.593,86
- tanpa Migas 83.249.591,78 93.262.985,01
Atas Dasar Harga Konstan (Juta Rupiah)
- dengan Migas 76.336.672,75 81.359.363,31
- tanpa Migas 68.419.852,72 72.971.089,82Sumber : BPS Kabupaten Gresik
Catatan : * Angka diperbaiki ** Angka sementara
29Analisa Pembangunan Ekonomi Kabupaten Gresik Tahun 2016
4.1. Struktur Ekonomi Kabupaten Gresik Tahun 2015
Dengan penggunaan implementasi SNA 2008 untuk perubahan tahun dasar 2010=100, struktur
lapangan usaha sebagian masyarakat Gresik masih didominasi oleh lapangan usaha industri pengola-
han. Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, pada tahun 2015 ada pergeseran untuk urutan kedua dan
ketiga yang menjadi tiga lapangan usaha penopang utama perekonomian di Kabupaten Gresik. Peranan
perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil dan sepeda motor menggeser kedudukan pertambangan
dan penggalian yang menduduki peringkat kedua. Tingginya peranan kategori industri dan perdagangan
merupakan hal yang wajar mengingat Gresik adalah daerah penyangga perekonomian Kota Surabaya
sebagai pusat kegiatan ekonomi di Jawa Timur. Sedangkan posisi ketiga ditempati kategori konstruksi.
Hal ini dapat dilihat dari besarnya peranan masing-masing lapangan usaha terhadap total PDRB. Sum-
bangan terbesar pada tahun 2015 dihasilkan oleh lapangan usaha kategori industri pengolahan sebe-
sar 49,10 persen; kemudian lapangan usaha perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan motor
sebesar 12,16 persen; kategori konstruksi 9,01 persen; kategori pertambangan dan penggalian sebesar
8,52 persen; dan lapangan usaha kategori pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 8,29 persen. Se-
mentara peranan lapangan usaha kategori yang lain kontribusinya di bawah 4 persen. Besarnya peranan
masing-masing lapangan usaha terhadap total PDRB dapat dilihat pada gambar 4.1.
Sebelum tahun 2009 kategori Pertambangan dan Penggalian hanya menyumbang sekitar 1 persen
dari total PDRB Kabupaten Gresik. Sedangkan pada tahun 2015 peranan kategori ini meningkat hingga
mencapai 8 persen lebih, tetapi sedikit mengalami perlambatan bila dibanding dengan tahun 2014. Pada
dua tahun terakhir ini produksi minyak dan gas bumi cenderung mengalami penurunan.
Lapangan usaha pertanian juga memiliki peran yang sangat penting walaupun tiap tahunnya me-
miliki kecendrungan mulai menurun, hal ini disebabkan karena ketersediaan luas lahan pertanian yang
semakin menurun, akibat adanya alih fungsi lahan pertanian yang berubah menjadi kawasan industri,
perdagangan dan pemukiman penduduk. Wilayah Kabupaten Gresik yang luas yang meliputi daerah
pedesaan dengan masyarakat yang hidup sebagai petani menyebabkan lapangan usaha pertanian, ke-
hutanan, dan perikanan masih menjadi tumpuan hidup masyarakat Kabupaten Gresik, terutama di sub
kategori perikanan.
4.2. Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Gresik Tahun 2015
Indikator yang sering digunakan sebagai dasar analisis untuk mengukur kinerja ekonomi suatu
daerah pada suatu periode tertentu (kenaikan produksi barang dan jasa) ialah pertumbuhan ekonomi.
Semakin tinggi angka pertumbuhan suatu wilayah maka mengindikasikan bahwa output dari kegiatan
ekonomi wilayah tersebut juga mengalami peningkatan.
30Analisa Pembangunan Ekonomi Kabupaten Gresik Tahun 2016
Kondisi perekonomian Kabupaten Gresik pada Tahun 2015 melambat jika dibanding dengan
Tahun 2014. Tetapi meskipun demikian selama Tahun 2015 Kabupaten Gresik masih tumbuh positif 6,58
persen jika dengan sub kategori minyak dan gas bumi sedangkan jika tanpa sub kategori minyak dan
gas bumi tumbuh sekitar 6,65 persen.
Perlambatan ekonomi kabupaten Gresik pada tahun 2015 tersebut diduga disebabkan oleh be-
berapa faktor diantaranya kondisi ekonomi global yang belum membaik, menurunnya produksi dan har-
ga komoditas internasional terutama harga minyak bumi, ketidakpastian pasar keuangan, depresiasi nilai
tukar, serta menurunnya daya beli masyarakat.
4.3. PDRB Perkapita Kabupaten Gresik Tahun 2015
PDRB perkapita dihitung dari besarnya PDRB suatu wilayah dibagi dengan jumlah penduduk
pertengahan tahun. PDRB perkapita tidak bisa menggambarkan secara riil pendapatan yang diterima
oleh masing-masing penduduk.
Namun demikian, PDRB perkapita masih cukup relevan untuk mengetahui apakah secara
rata-rata pendapatan masyarakat mengalami peningkatan atau tidak. Biasanya makin meningkat angka
PDRB perkapita maka kemakmuran juga diharapkan makin tinggi.
Pada tahun 2015 PDRB perkapita Kabupaten Gresik jika dihitung berdasarkan PDRB atas har-
ga berlaku diperkirakan sebesar 80,19 juta rupiah, sedangkan jika dihitung berdasarkan PDRB atas harga
konstan 2000 sebesar 64,76 juta rupiah.
Pada Gambar 4.2 dapat dilihat perkembangan angka PDRB perkapita atas harga berlaku dan
atas harga konstan 2010 mulai Tahun 2014 hingga Tahun 2015.
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan; 8,29%
Pertambangan dan Penggalian ; 8,52%
Industri Pengolahan; 49,10%
Pengadaan Listrik dan Gas; 0,41%
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur
Ulang; 0,06%
Konstruksi; 9,01%
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan
Sepeda Motor; 12,16%
Transportasi dan Pergudangan ; 2,29%
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum; 1,22%
Informasi dan Komunikasi; 3,65% Jasa Keuangan dan
Asuransi; 1,13%
Real Estate; 1,18% Jasa Perusahaan; 0,27%
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan
Sosial Wajib; 1,22%
Jasa Pendidikan; 0,82%Jasa Kesehatan dan
Kegiatan Sosial; 0,37%Jasa lainnya; 0,28%
Gambar 4.1. Distribusi Persentase PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Gresik Tahun 2015 (Persen)
Sumber : BPS Kabupaten Gresik
31Analisa Pembangunan Ekonomi Kabupaten Gresik Tahun 2016
Gambar 4.2. PDRB Perkapita Kabupaten Gresik Tahun 2014 - 2015 (Juta Rupiah)
0,00
10,00
20,00
30,00
40,00
50,00
60,00
70,00
80,00
90,00
2014*2015**
75,53 80,19
61,48 64,76 PDRB Perkapita Atas Dasar Harga Berlaku
PDRB Perkapita Atas Dasar Harga Konstan2010
Sumber : BPS Kabupaten Gresik
Catatan : * Angka diperbaiki ** Angka sementara
32Analisa Pembangunan Ekonomi Kabupaten Gresik Tahun 2016
5Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
Pertambangan dan Penggalian
Industri Pengolahan
Pengadaan Listrik dan Gas
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, dan Daur Ulang
Konstruksi
Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor Transportasi dan Pergudangan
Lapangan Usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
Informasi dan Komunikasi
Jasa Keuangan dan Asuransi
Jasa Perusahaan
Administrasi Pemerintah, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib Jasa Pendidikan Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
Lapangan Usaha Jasa Lainnya
PERANAN DAN PERKEMBANGAN LAPANGAN USAHA 2015
33Analisa Pembangunan Ekonomi Kabupaten Gresik Tahun 2016
5 Struktur perekonomian, pertumbuhan ekonomi, dan pendapatan perkapita merupakan indika-
tor makro tentang kondisi perekonomian di suatu wilayah. Untuk mendapatkan gambaran lebih rinci,
maka diperlukan tinjauan lapangan usaha baik dari sisi peranan maupun pertumbuhannya dalam per-
ekonomian. PDRB menurut lapangan usaha dikelompokkan menjadi 17 kategori lapangan usaha sesuai
dengan KBLI tahun 2009. Perkembangan setiap lapangan usaha diuraikan di bawah ini.
5.1. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
Dalam perekonomian Kabupaten Gresik Kontribusi lapangan usaha Pertanian menempati uru-
tan kelima setelah lapangan usaha pertambangan dan penggalian. Pada tahun 2015 total PDRB atas
dasar berlaku lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar Rp. 8.356 miliar. Sum-
bangan lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan dari tahun ke tahun sedikit demi sedikit
mengalami peningkatan. Lapangan usaha ini menyumbang 8,29 persen pada tahun 2015 atau sedikit
lebih tinggi jika dibanding dengan tahun 2014 yang mencapai 7,74 persen.
Lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan di Kabupaten Gresik mencakup sub kat-
egori pertanian, peternakan, perburuan dan jasa pertanian; kehutanan dan penebangan kayu; dan peri-
kanan.
Sumbangan terbesar dari lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan masih didomi-
nasi oleh sub kategori perikanan. Pada tahun 2015 sub kategori perikanan menyumbang sebesar 4,78
persen. Tingginya peran sub sektor perikanan ini karena hampir sepertiga bagian dari wilayah Kabu-
paten Gresik merupakan daerah pesisir pantai, yaitu sepanjang 140 Km meliputi Kecamatan Kebomas,
sebagian Kecamatan Gresik, Kecamatan Bungah, Kecamatan Ujungpangkah, Sidayu dan Panceng, serta
Kecamatan Tambak dan Kecamatan Sangkapura yang berada di Pulau Bawean. Serta banyaknya usaha
budidaya perikanan (tambak), terutama yang terkenal adalah budidaya ikan bandeng.
Kontribusi masing-masing sub kategori lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan
Kabupaten Gresik pada tahun 2015 dapat dilihat pada gambar 5.1.
5PERANAN DAN PERKEMBANGAN LAPANGAN USAHA 2015
34Analisa Pembangunan Ekonomi Kabupaten Gresik Tahun 2016
Pertumbuhan lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan pada tahun 2015 ialah sebe-
sar 5,92 persen atau lebih tinggi dibanding tahun 2014 yang tumbuh sekitar 5,18 persen. Peningkatan
di lapangan usaha pertanian pada tahun 2015 ini disebabkan adanya peningkatan produksi pada semua
sub kategorinya. Sub kategori pertanian, peternakan, perburuan, dan jasa pertanian terdiri dari tanaman
pangan, tanaman hotikultura semusim, perkebunan semusim, tanaman hortikultura tahunan dan lainnya,
perkebunan tahunan, peternakan dan jasa pertanian dan perburuan.
Produksi perikanan merupakan komoditas yang memberikan andil terbesar pada kategori perta-
nian, kehutanan, dan perikanan, sehingga perubahan produksi perikanan akan berpengaruh besar terha-
dap kategori ini.
5.2. Pertambangan dan Penggalian
Sebelum tahun 2009, lapangan usaha pertambangan dan penggalian hanya terdiri dari sub ka-
tegori pertambangan dan penggalian lainnya, yang meliputi penggalian batu, pasir, tanah liat, batu ka-
pur, tanah urug, marmer, dolomit dan garam, namun setelah beroperasinya eksplorasi tambang migas
di wilayah Gresik pada tahun 2009, maka selain dari sub kategori penggalian lainnya, kategori ini juga
didukung oleh sub kategori pertambangan minyak, gas dan panas bumi.
Pada tahun 2015 total PDRB kategori pertambangan dan penggalian atas dasar harga berlaku
sebesar Rp. 8.585 miliar. Pada tahun 2014 kategori pertambangan dan penggalian telah mampu mem-
berikan kontribusi sebesar 12,22 persen dari total perekonomian Kabupaten Gresik kemudian pada ta-
hun 2015 kontribusinya sedikit menurun menjadi 8,52 persen. Penurunan ini disebabkan karena adanya
penurunan produksi dan harga minyak bumi pada tahun 2015. Sub kategori minyak dan gas bumi mem-
Gambar 5.1. Sumbangan Kategori Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Terhadap PDRB Tahun 2015 (Persen)
Sumber : BPS Kabupaten Gresik
2,45 2,88
8,65Pertanian, Peternakan,Perburuan, dan JasaPertanian
Kehutanan dan PenebanganKayu
Perikanan
35Analisa Pembangunan Ekonomi Kabupaten Gresik Tahun 2016
punyai andil terbesar pada lapangan usaha pertambangan dan penggalian, sehingga perubahannya akan
berpengaruh besar terhadap kategori ini.
Lapangan usaha pertambangan dan penggalian pada tahun 2015 mengalami penurunan, jika
pada tahun 2014 tumbuh sebesar 9,41 sedangkan pada tahun 2015 hanya tumbuh sebesar 5,94 persen.
Penurunan kategori ini dipicu dari turunnya produksi minyak.
5.3. Industri Pengolahan
Sampai saat ini Kategori Industri menjadi penopang utama roda perekonomian Kabupaten
Gresik dan mempunyai peranan sangat besar terhadap total PDRB Kabupaten Gresik. Kategori ini
merupakan kategori strategis, selain diharapkan dapat menyerap tenaga kerja sangat besar, juga dapat
diharapkan untuk berkembang lebih cepat.
Pada tahun 2015 peranan kategori Industri mencapai 49,10 persen atau hampir setengah dari
total PDRB atas dasar harga berlaku Kabupaten Gresik.
Kegiatan industri di Kabupaten Gresik disamping untuk memenuhi kebutuhan lokal juga mem-
punyai pangsa pasar nasional maupun internasional. Hadirnya beberapa pusat kawasan Industri di Gresik
telah ikut mendorong hadirnya industri-industri lain secara aglomerasi sehingga dalam jangka panjang
masih sangat mungkin untuk ditingkatkan.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, sumbangan terbesar kategori Industri berasal dari sub ka-
tegori industri kimia, farmasi dan obat tradisional. Kontribusi sub kategori ini pada tahun 2015 sedikit
meningkat dibanding tahun lalu menjadi sebesar 14,03 persen.
Kontribusi terbesar selanjutnya pada tahun 2015 yaitu sub kategori industri makanan dan minu-
man sebesar 9,52 persen serta sub kategori Industri kayu, barang dari kayu dan gabus dan barang anya-
man dari bambu, rotan dan sejenisnya sebesar 7,56 persen. Sumbangan per sub kategori untuk kategori
industri pengolahan bisa dilihat pada gambar 5.2.
Pada tahun 2015 kategori industri mengalami pertumbuhan sebesar 5,42 persen, lebih rendah
jika dibanding tahun lalu, dimana tahun sebelumnya sebesar 6,98 persen.
Pertumbuhan sektor industri dipengaruhi oleh industri yang bahan bakunya bukan dari impor
tetapi produk domestik, terutama industri makanan, minuman dan tembakau, industri pupuk, kimia, &
barang dari karet serta industri semen & barang galian bukan logam.
36Analisa Pembangunan Ekonomi Kabupaten Gresik Tahun 2016
5.4. Pengadaan Listrik dan Gas
Kategori pengadaan listrik dan gas merupakan penunjang penting kegiatan perekonomian suatu
wilayah, tanpa pasokan listrik yang cukup maka segala kegiatan perekonomian akan sulit berkembang.
Pada tahun 2015 kontribusi kategori pengadaan listrik dan gas dalam pembentukan PDRB ialah
sebesar 0,41 persen atau sedikit lebih meningkat dibanding kontribusi pada tahun 2014.
Selama tahun 2015 kondisi kategori listrik dan gas mengalami kontraksi sebesar 0,99 persen.
Kontraksi tersebut disebabkan oleh kategori listrik tumbuh negatif sekitar 1,05 persen, lebih rendah
dibanding tahun lalu.
5.5. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang
Kategori ini mencakup kegiatan ekonomi pengumpulan, pengolahan dan pendistribu-sian air melalui berbagai saluran pipa untuk kebutuhan rumah tangga dan industri. Termasuk juga kegiatan pengumpulan, penjernihan dan pengolahan air dan sungai, danau, mata air, hujan dan lain-lain. Tidak termasuk pengoperasian peralatan irigasi untuk keperluan pertanian. Pe- ranan kategori ini terhadap perekonomian di Kabupaten Gresik tahun 2015 hanya 0,06 persen. Sedangkan laju pertumbuhannya sebesar 4,96 persen, meningkat dibanding tahun 2014 yang mengalami pertumbuhan sebesar 1,42 persen.
5.6. Konstruksi
Dengan meningkatnya pembangunan di berbagai lapangan usaha mempengaruhi tingkat ke-
sejahteraan masyarakat yang lebih baik. Salah satu indikatornya adalah pemenuhan kebutuhan hidup
Industri Batubara dan Pengilangan Migas; 0,49
Industri Makanan dan Minuman ; 9,52
Pengolahan Tembakau; 0,00
Industri Tekstil dan Pakaian Jadi; 1,25
Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki ; 0,72
Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus dan Barang Anyaman
dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya ; 7,56
Industri Kertas dan Barang dari Kertas, Percetakan dan
Reproduksi Media Rekaman ; 2,55
Industri Kimia, Farmasi dan Obat Tradisional; 14,03
Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik; 1,64
Gambar 5.2. Peranan Kategori Industri Pengolahan menurut Sub Kategori Tahun 2015 (Persen)
Sumber : BPS Kabupaten Gresik
37Analisa Pembangunan Ekonomi Kabupaten Gresik Tahun 2016
yang layak. Salah satu kebutuhan hidup layak adalah perumahan serta infrastruktur yang menunjang.
Sehingga pada setiap tahun kebutuhan akan kategori konstruksi selalu mengalami peningkatan.
Pada tahun 2015 nilai PDRB kategori konstruksi atas dasar harga berlaku mencapai 9.076,92
miliar Rupiah. Peranan kategori konstruksi dalam pembentukan PDRB Kabupaten Gresik ialah berkisar
9,01 persen pada tahun 2015 atau sedikit lebih tinggi dibanding tahun 2014.
Demikian juga kalau dilihat pertumbuhannya, pada tahun 2015 kategori konstruksi tumbuh
sekitar 13,13 persen mengalami sedikit peningkatan dibanding tahun sebelumnya.
5.7. Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
Selama 5 tahun terakhir, kategori perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil dan sepeda
motor menyumbang di atas 10 persen. Pada tahun 2015, kontribusi kategori ini sebesar 12,16 persen
terhadap total nilai PDRB Gresik. Apabila dilihat peranannya pada masing-masing sub kategori, perda-
gangan mobil, sepeda motor dan reparasi menyumbang 29,99 persen dan sub kategori perdagangan
besar dan eceran bukan mobil dan sepeda motor sebesar 70,01 persen terhadap lapangan usaha kategori
ini.
Secara keseluruhan, laju pertumbuhan kategori perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil
dan sepeda motor tahun 2015 sebesar 8,19 persen. Sub kategori yang mencatatkan laju pertumbuhan
terbesar adalah sub kategori perdagangan besar dan eceran bukan mobil dan sepeda motor sebesar 9,85
persen. Sedangkan Sub kategori perdagangan mobil, sepeda motor dan reparasinya tumbuh sebesar 4,63
persen.
Gambar 5.3. Peranan Kategori Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor menurut Sub Kategori
Tahun 2013 - 2015 (Persen)
2013 2014* 2015**
Perdagangan Besar dan Eceran, Bukan Mobil dan Sepeda MotorPerdagangan Mobil, Sepeda Motor dan Reparasinya
Sumber : BPS Kabupaten Gresik
Catatan : * Angka diperbaiki ** Angka sementara
38Analisa Pembangunan Ekonomi Kabupaten Gresik Tahun 2016
-
0,20
0,40
0,60
0,80
1,00
1,20
1,40
2013 2014* 2015**
0,01 0,01 0,01
0,50 0,51 0,53
0,44 0,45 0,48
0,01 0,01 0,01
1,21 1,23 1,27
Angkutan RelAngkutan DaratAngkutan LautAngkutan Sungai Danau dan PenyeberanganPergudangan dan Jasa Penunjang Angkutan, Pos dan Kurir
Sumber : BPS Kabupaten Gresik Catatan : * Angka diperbaiki ** Angka sementara
Gambar 5.4. Peranan Kategori Transportasi dan Pergudangan menurut Sub Kategori Tahun 2013 - 2015 (Persen)
5.8. Transportasi dan Pergudangan
Kategori transportasi dan pergudangan terdiri dari 6 sub kategori lapangan usaha, yaitu angku-
tan rel, angkutan darat, angkutan laut, angkutan sungai, danau, dan penyeberangan, angkutan udara, serta
pergudangan dan jasa penunjang angkutan, pos dan kurir. Lapangan usaha sub kategori pergu
dangan dan jasa penunjang angkutan, pos dan kurir memberikan kontribusi terbesar selama 5 tahun
terakhir, dengan nilai kontribusi terhadap kategori ini sebesar 55,26 persen pada tahun 2015. Sedangkan
penyumbang terbesar berikutnya adalah angkutan darat sebesar 23,31 persen dan angkutan laut sebesar
20,83 persen. Secara lengkap peranan kategori transportasi dan pergudangan dapat dilihat pada gambar
5.4.
Secara keseluruhan, kategori ini mencatatkan laju pertumbuhan positif sebesar 5,96 persen
pada tahun 2015, mengalami peningkatan dibandingkan pada tahun 2014 yang mencapai 5,90 persen.
Apabila dilihat pertumbuhannya pada masing-masing sub kategori, semua sub kategori tumbuh positif.
Pertumbuhan tertinggi dicapai lapangan usaha Sub kategori angkutan rel sebesar 8,86 persen. Sub ka-
tegori pergudangan dan jasa penunjang angkutan, pos dan kurir; sub kategori angkutan darat, dan sub
ka- tegori angkutan laut juga mengalami pertumbuhan cukup tinggi, masing-masing sebesar 6,26 persen;
5,97 persen; dan 5,24 persen. Sedangkan pertumbuhan terkecil dialami oleh lapangan usaha sub katego-
ri angkutan sungai danau dan penyeberangan sebesar 3,18 persen.
39Analisa Pembangunan Ekonomi Kabupaten Gresik Tahun 2016
5.9. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
Pada tahun 2015, kategori penyediaan akomodasi dan makan minum berkontribusi terhadap
PDRB Kabupaten Gresik sebesar 1,22 persen, di mana sebesar 1,17 persennya (96,62 persen terhadap
kategori) merupakan kontribusi dari lapangan usaha sub kategori penyediaan makanan minuman dan
sebesar 0,04 persen (3,38 persen terhadap kategori) disumbangkan oleh lapangan usaha sub kategori
penyediaan akomodasi.
Secara keseluruhan, kategori ini mencatatkan laju pertumbuhan positif sebesar 8,56 persen
pada tahun 2015, lebih lambat dibandingkan tahun 2014 yang tumbuh 9,10 persen. Sub kategori penye-
diaan akomodasi dan sub kategori penyediaan makan minum juga menunjukkan pertumbuhan positif
masing-masing sebesar 5,89 persen dan 8,65 persen.
5.10. Informasi dan Komunikasi
Kategori informasi dan komunikasi memiliki peranan sebagai penunjang aktivitas di setiap bi
dang ekonomi. Dalam era globalisasi, peranan kategori ini sangat vital dan menjadi indikator kemajuan
suatu bangsa, terutama jasa telekomunikasi. Peranan kategori ini terhadap perekonomian di Kabupaten
Gresik tahun 2015 sebesar 3,65 persen. Apabila dilihat perkembangannya selama lima tahun terakhir,
peranan kategori ini cenderung stabil yaitu berkisar kurang dari 4 persen. Pada tahun 2011 peranannya
sebesar 3,58 persen dan pada tahun 2014 sebesar 3,44 persen.
Sedangkan laju pertumbuhannya juga menunjukkan kecenderungan yang melambat. Secara
berurutan, pada tahun 2013 tumbuh 12,20 persen, pada tahun 2014 tumbuh 6,58 persen, dan pada tahun
2015 tumbuh 6,53 persen.
5.11. Jasa Keuangan dan Asuransi
Kategori jasa keuangan dan asuransi terdiri dari jasa perantara keuangan, asuransi dan dana
pensiun, jasa keuangan lainnya, dan jasa penunjang keuangan . Selama lima tahun terakhir sumbangan
kategori jasa keuangan dan asuransi dalam perekonomian Kabupaten Gresik ialah sekitar satu persen
saja.
Peranan kategori jasa keuangan dan asuransi terutama didukung oleh kegiatan jasa perantara
keuangan dan jasa keuangan lainnya yang masing-masing menyumbang sekitar 0,74 persen dan 0,29
persen.
Pada tahun 2015, sektor ini tumbuh agak meningkat dibanding dengan tahun sebelumnya yaitu
sekitar 7,09 persen.
40Analisa Pembangunan Ekonomi Kabupaten Gresik Tahun 2016
5.12. Real Estate
Kategori real estat memberikan kontribusi yang relatif stabil bagi PDRB Kabupaten Gresik dengan peranan sebesar kurang dari 2 persen. Selama tahun 2011-2015, secara berturut-turut sumbangan kategori real estat sebesar 1,21 persen; 1,17 persen; 1,16 persen; 1,11 persen; dan 1,18 persen. Pada tahun 2015 laju pertumbuhan ekonomi kategori real estat mengalami pertumbuhan sebe-
sar 5,27 persen, mengalami perlambatan bila dibanding tahun 2014 yang tumbuh 6,41 persen.
5.13. Jasa Perusahaan
Kategori jasa perusahaan mencakup kegiatan jasa hukum dan akuntansi, jasa arsitektur dan
teknik sipil, penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan, periklanan dan penelitian pasar, jasa ke-
tenagakerjaan, jasa agen perjalanan, jasa keamanan dan penyelidikan, dan jasa penunjang usaha lainnya.
Pada tahun 2015 peranan kategori jasa perusahaan ini dalam perekonomian Gresik hanya sebesar 0,27
persen.
Seiring dengan pesatnya pembangunan di Gresik khususnya di bidang ekonomi, pertumbuhan
lapangan usaha kategori jasa perusahaan ini dari tahun ke tahun terus meningkat.
Pada tahun 2015 lapangan usaha kategori ini tumbuh 4,37 persen; tahun 2013 tumbuh 6,14 persen; tahun
2014 tumbuh 8,55 persen; dan pada tahun 2015 melambat tumbuh 6,83 persen.
5.14. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib
Kategori ini mencakup kegiatan yang sifatnya pemerintahan, yang umumnya dilakukan oleh
administrasi pemerintahan. Kategori ini juga mencakup kegiatan legislatif, perpajakan, pertahanan
negara, keamanan dan keselamatan negara, pelayanan imigrasi, hubungan luar negeri dan administrasi
program pemerintah, serta jaminan sosial wajib. Lapangan usaha kategori ini selama tahun 2011-2015
peranannya berkisar 1 persen. Pada tahun 2011 peranannya sebesar 1,29 persen dan menurun menjadi
1,22 persen pada tahun 2015.
Pada tahun 2015 laju pertumbuhan lapangan usaha Kategori Administrasi Pemerintahan, Per-
tahanan, dan Jaminan Sosial Wajib meningkat dibanding tahun sebelumnya menjadi sebesar 6,16 persen.
Pada tahun 2013 pertumbuhan lapangan usaha kategori ini tumbuh 1,84 persen, dan tahun 2014 tumbuh
0,20 persen.
41Analisa Pembangunan Ekonomi Kabupaten Gresik Tahun 2016
5.15. Jasa Pendidikan
Kategori ini mencakup kegiatan pendidikan pada berbagai tingkatan dan untuk berbagai pe-
kerjaan, baik secara lisan atau tertulis. Kategori ini juga mencakup pendidikan negeri dan swasta juga
mencakup pengajaran yang terutama mengenai kegiatan olahraga, hiburan, dan penunjang pendidikan.
Peranan lapangan usaha Jasa Pendidikan selama kurun waktu lima tahun terakhir relatif stabil dibawah
satu persen. Secara berturut-turut pada tahun 2011 hingga tahun 2015, peranan lapangan usaha kategori
ini sebesar 0,79 persen; 0,82 persen; 0,82 persen; 0,80 persen; dan 0,82 persen.
Dengan penghitungan PDRB atas dasar harga konstan 2010, laju pertumbuhan jasa pendidikan
Kabupaten Gresik tahun 2015 mengalami peningkatan. Pertumbuhan lapangan usaha kategori ini tahun
2015 sebesar 7,08 persen, meningkat dibanding tahun 2014 yang tumbuh sebesar 6,97 persen.
5.16. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
Kegiatan penyediaan jasa kesehatan dan kegiatan sosial mencakup: Jasa Rumah Sakit; Jasa
Klinik; Jasa Rumah Sakit Lainnya; Praktik Dokter; Jasa Pelayanan Kesehatan yang dilakukan oleh
Paramedis; Jasa Pelayanan Kesehatan Tradisional; Jasa Pelayanan Penunjang Kesehatan; Jasa Angkutan
Khusus Pengangkutan Orang Sakit (Medical Evacuation); Jasa Kesehatan Hewan; Jasa Kegiatan Sosial.
Selama lima tahun terakhir peranannya dalam perekonomian Gresik semakin meningkat. Pada tahun
2011 peranan lapangan usaha kategori ini sebesar 0,34 persen, meningkat menjadi 0,37 persen pada
tahun 2015.
Pada periode yang sama pertumbuhan lapangan usaha Kategori Jasa Kesehatan dan Kegiatan
persen; berikutnya tahun 2012 tumbuh 9,72 persen; tahun 2013 tumbuh 10,58 persen; tahun 2014 tum-
buh 5,64 persen; dan tahun 2015 tumbuh 7,13 persen.
5.17. Jasa lainnya
Kategori Jasa Lainnya mempunyai kegiatan yang meliputi: Kesenian, Hiburan, dan Rekreasi;
Jasa Reparasi Komputer dan Barang Keperluan Pribadi dan Perlengkapan Rumah Tangga; Jasa Peroran-
gan yang Melayani Rumah Tangga; Kegiatan yang Menghasilkan Barang dan Jasa Oleh Rumah Tangga
yang digunakan Sendiri untuk memenuhi kebutuhan; serta Jasa Swasta Lainnya. Kontribusi Jasa Lain-
nya terhadap perekonomian Kabupaten Gresik tahun 2015 sebesar 0,28 persen, dengan pertumbuhan
sebesar 5,59 persen, cenderung meningkat dibanding tahun 2014 yang tumbuh 5,09 persen.
42Analisa Pembangunan Ekonomi Kabupaten Gresik Tahun 2016
Kategori ini mencakup kegiatan yang sifatnya pemerintahan, yang umumnya dilakukan oleh
administrasi pemerintahan. Kategori ini juga mencakup kegiatan legislatif, perpajakan, pertahanan
negara, keamanan dan keselamatan negara, pelayanan imigrasi, hubungan luar negeri dan administrasi
program pemerintah, serta jaminan sosial wajib. Lapangan usaha kategori ini selama tahun 2011-2015
peranannya berkisar 1 persen. Pada tahun 2011 peranannya sebesar 1,29 persen dan menurun menjadi
1,22 persen pada tahun 2015.
Pada tahun 2015 laju pertumbuhan lapangan usaha Kategori Administrasi Pemerintahan, Per-
tahanan, dan Jaminan Sosial Wajib meningkat dibanding tahun sebelumnya menjadi sebesar 6,16 persen.
Pada tahun 2013 pertumbuhan lapangan usaha kategori ini tumbuh 1,84 persen, dan tahun 2014 tumbuh
0,20 persen.
43Analisa Pembangunan Ekonomi Kabupaten Gresik Tahun 2016
Sektor-sektor Primer, Sekunder dan Tersier Sektor-sektor Jasa dan Non Jasa
6 TINJAUAN KELOMPOK SEKTORAL PDRB KABUPATEN GRESIK 2015
44Analisa Pembangunan Ekonomi Kabupaten Gresik Tahun 2016
6.1. Sektor-sektor Primer, Sekunder dan Tersier
PDRB dapat juga dikelompokkan menjadi tiga kelompok sektor yakni kelompok sektor primer,
sekunder dan tersier. Kelompok sektor primer mencakup kategori pertanian, kehutanan, dan perika-
nan dan sektor pertambangan dan penggalian yang memproduksi bahan-bahan dasar. Kelompok sektor
sekunder yang mana beberapa input yang digunakan untuk memproduksi outputnya berasal dari kelom-
pok sektor primer, terdiri atas kategori industri pengolahan, kategori pengadaan listrik dan gas, kategori
pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang, dan kategori konstruksi. Sementara kategori
lainnya yaitu kategori perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, kategori trans-
portasi dan pergudangan, kategori penyediaan akomodasi dan makan minum, kategori informasi dan
komunikasi, kategori jasa keuangan dan asuransi, kategori real estat, serta kategori jasa termasuk di
kelompok sektor tersier.
Dalam perekonomian Kabupaten Gresik kelompok sektor sekunder memiliki peran terbesar ke-
mudian disusul sektor tersier dan yang terendah ialah sektor primer. Kelompok sektor primer pada Tahun
2015 menyumbang sekitar 16,94 triliun Rupiah atau sekitar 16,82 persen dari total PDRB Kabupaten
Gresik. Sedangkan untuk sektor sekunder menyumbang sekitar 59,03 triliun Rupiah atau sekitar 58,59
persen dan sisanya sekitar 24,78 triliun Rupiah atau sekitar 24,60 persen disumbang oleh sektor tersier.
6 TINJAUAN KELOMPOK SEKTORALPDRB KABUPATEN GRESIK 2015
Kelompok SektorAtas Dasar Harga Berlaku Pertum-
buhan
Atas Dasar Harga Konstan 2010 Pertum-buhan
2014* 2015** 2014* 2015**
Sektor Primer 18.717.720,97 16.941.200,39 -9,49 13.776.140,99 14.593.536,74 5,93
Sektor Sekunder 53.418.903,52 59.028.214,13 10,50 44.078.907,48 46.928.140,84 6,46
Sektor Tersier 21.648.430,02 24.779.179,35 14,46 18.481.624,29 19.837.685,73 7,34
Jumlah 93.785.054,51 100.748.593,86 7,42 76.336.672,75 81.359.363,31 6,58
Tabel 6.1. PDRB Kabupaten Gresik Menurut Kelompok Sektor Tahun 2014 - 2015 (Juta Rupiah)
Sumber : BPS Kabupaten Gresik Catatan : * Angka diperbaiki ** Angka sementara
45Analisa Pembangunan Ekonomi Kabupaten Gresik Tahun 2016
Secara umum peran masing-masing kelompok sektor terhadap struktur perekonomian tidak
mengalami perubahan yang berarti walaupun dalam dua tahun terakhir ada kecendrungan peran sektor
primer mulai berkurang dan bergeser ke kelompok sektor lainnya.
PDRB atas dasar harga konstan yang menggambarkan perubahan dalam jumlah produksi yang
dihasilkan oleh sektor-sektor ekonomi. Pada Tahun 2015 produksi kelompok sektor primer tumbuh
sebesar 5,93 persen dibanding Tahun 2014. Sedangkan sektor sekunder tumbuh lebih tinggi dibanding
sektor primer yaitu sekitar 6,46 persen dan yang mengalami pertumbuhan tertinggi ialah sektor tersier
yaitu mencapai 7,34 persen.
6.2. Kelompok Sektor-sektor Jasa dan Non Jasa
Pada kegiatan ekonomi kategori pertanian, kehutanan, dan perikanan, kategori pertambangan
dan penggalian, kategori industri pengolahan, kategori pengadaan listrik dan gas, kategori pengadaan
air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang, dan kategori konstruksi sering disebut sebagai kelom-
pok sektor non jasa (tradable sector) sedangkan kategori perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil
dan sepeda motor, kategori transportasi dan pergudangan, kategori penyediaan akomodasi dan makan
minum, kategori informasi dan komunikasi, kategori jasa keuangan dan asuransi, kategori real estat, dan
kategori jasa disebut kelompok sektor jasa (non tradable sector).
Sektor jasa sebenarnya sama dengan sektor tersier dalam pengelompokkan sebelumnya, yaitu
kategori yang menghasilkan jasa sebagai produk akhirnya. Sedangkan sektor non jasa ialah kategori
yang produksi akhirnya berupa barang dan termasuk di sektor primer dan sekunder.
19,9616,82
56,96 58,59
23,08 24,60
2014* 2015**
Sektor Primer
Sektor Sekunder
Sektor Tersier
Gambar 6.1. Struktur Ekonomi Kabupaten Gresik Menurut Kelompok Sektor Primer, Sektor Sekunder dan Sektor Tersier Tahun 2014 - 2015 (Persen)
Sumber : BPS Kabupaten Gresik Catatan : * Angka diperbaiki ** Angka sementara
46Analisa Pembangunan Ekonomi Kabupaten Gresik Tahun 2016
Selama tahun 2015 nilai tambah dari sektor kelompok non jasa sudah mencapai sekitar 75,97
triliun Rupiah atau meningkat sekitar 5,31 persen jika dibanding dengan tahun 2014. Sedangkan kalau
dilihat berdasarkan harga konstan 2010 kategori kelompok non jasa sudah mencapai 61,52 triliun Ru-
piah atau meningkat sekitar 6,34 persen.
Dalam perekonomian Kabupaten Gresik pada tahun 2015 kelompok sektor non jasa memiliki
peranan yang sangat besar yaitu sekitar 75,40 persen dibanding dengan kelompok jasa yang hanya 24,60
persen. Namun demikian secara perlahan sektor jasa mulai menunjukkan peningkatan tiap tahunnya.
Kelompok SektorAtas Dasar Harga Berlaku
Pertumbu-han
Atas Dasar Harga Konstan 2010 Pertumbu-
han2014* 2015** 2014* 2015**
Sektor Non Jasa 72.136.624,49 75.969.414,51 5,31 57.855.048 61.521.678 6,34
Sektor Jasa 21.648.430,02 24.779.179,35 14,46 18.481.624 19.837.686 7,34
Jumlah 93.785.054,51 100.748.593,86 7,42 76.336.673 81.359.363 6,58
Tabel 6.2. PDRB Kabupaten Gresik Menurut Kelompok Sektor Jasa dan Non Jasa Tahun 2014 - 2015 (Juta Rupiah)
Sumber : BPS Kabupaten Gresik
Catatan : * Angka diperbaiki ** Angka sementara
47Analisa Pembangunan Ekonomi Kabupaten Gresik Tahun 2016
PDRB Kabupaten Gresik dengan 5 Kabupaten/Kota Sekitar Struktur Ekonomi Kabupaten Gresik dengan 5 Kabupaten/Kota Sekitar Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Gresik dengan 5 Kabupaten/Kota Sekitar
PDRB Perkapita Kabupaten Gresik dengan 5 Kabupaten/Kota Sekitar
PERBANDINGAN REGIONAL KABUPATEN GRESIK DENGAN 5 KABUPATEN/KOTA SEKITAR7
48Analisa Pembangunan Ekonomi Kabupaten Gresik Tahun 2016
7.1. PDRB Kabupaten Gresik dengan 5 Kabupaten/Kota Sekitar
Perkembangan ekonomi antar daerah dapat dibandingkan dengan menggunakan data PDRB.
Dalam publikasi ini akan dibandingkan PDRB Kabupaten Gresik dengan 5 kabupaten/kota sekitar,
yaitu Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Pasuruan dan Kabupaten
Lamongan.
Nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu daerah/wilayah selama satu tahun dapat
dibandingkan antar daerah, yaitu dapat dilihat dari besarnya PDRB atas dasar harga berlaku. Pada tahun
2015 besarnya PDRB Kabupaten Gresik menempati urutan ketiga yaitu sebesar 100,75 triliun rupiah
dibanding dengan 5 kabupaten/kota sekitar. Daerah yang memiliki PDRB terbesar adalah Kota Surabaya
yaitu sebesar 406,20 triliun rupiah dan PDRB Kabupaten Lamongan adalah yang terkecil yaitu sebesar
28,83 triliun rupiah.
Demikian juga jika dilihat dari besarnya PDRB berdasarkan atas dasar harga konstan, PDRB
Kabupaten Gresik juga menempati posisi yang ketiga dibanding 5 kabupaten/kota sekitar.
Perkembangan PDRB atas dasar harga berlaku (ADHB) dan atas dasar harga konstan (ADHK)
2010 Kabupaten Gresik dengan 5 kabupaten/kota sekitar selama Tahun 2013-2015 dapat dilihat pada
tabel 7.1.
PERBANDINGAN REGIONAL KABUPATEN GRESIKDENGAN 5 KABUPATEN/KOTA SEKITAR7
Kabupaten/kota 2013 2014* 2015** 2013 2014* 2015**
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
PDRB ADHB PDRB ADHK
Kab. Pasuruan 84.943 94.905 104.286 75.044 80.105 84.412
Kab. Sidoarjo 117.743 131.645 146.372 99.993 106.435 112.012
Kab. Mojokerto 47.756 53.203 58.820 41.608 44.292 46.793
Kab. Lamongan 23.012 25.724 28.831 19.849 21.100 22.317
Kab. Gresik 83.153 93.785 100.749 71.314 76.337 81.359
Kota Surabaya 327.802 365.355 406.197 286.051 305.957 324.228
Prov. Jatim 1.382.502 1.539.795 1.689.882 1.192.790 1.262.697 1.331.418
Nasional 9.546.134 10.565.817 11.540.790 8.156.498 8.566.271 8.976.932
Sumber : BPS Kabupaten Gresik BPS Provinsi Jawa Timur
Catatan : * Angka diperbaiki ** Angka sementara
Tabel 7.1. PDRB Kabupaten Gresik dengan 5 Kabupaten/Kota sekitar, Provinsi Jawa Timur, dan Nasional Tahun 2013 - 2015 (Miliar Rupiah)
49Analisa Pembangunan Ekonomi Kabupaten Gresik Tahun 2016
7.2. Struktur Ekonomi Kabupaten Gresik dengan 5 Kabupaten/Kota Sekitar Berdasarkan kelompok tiga sektor besar yaitu sektor primer, sektor sekunder dan tersier, Kabu-
paten Gresik dapat disandingkan dengan 5 Kabupaten/Kota sekitar seperti dapat dilihat pada tabel 7.2.
Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa Kabupaten Gresik pada tahun 2015 bertumpu pada
kelompok sektor sekunder sebesar 58,59 persen terutama pada kategori industri pengolahan sebesar
49,10 persen. Sedangkan kabupaten/kota lain yang juga bertumpu pada sektor sekunder yaitu Kabu-
paten Pasuruan, Kabupaten Sidoarjo, dan Kabupaten Mojokerto masing-masing sebesar 70,61 persen;
56,92 persen; dan 62,35 persen utamanya pada kategori industri pengolahan. Sedangkan Kota Surabaya
kategori perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil dan sepeda motor dan Kabupaten Lamongan ber-
tumpu pada sektor primer sebesar 41,32 persen terutama kategori pertanian, kehutanan, dan perikanan.
7.3. Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Gresik dengan 5 Kabupaten/Kota Sekitar
Penghitungan PDRB dengan menggunakan satu tahun dasar tertentu sebagai tahun dasar dapat
digunakan untuk penghitungan pertumbuhan ekonomi suatu daerah. Pertumbuhan ekonomi dapat
dibandingkan antar daerah. Pada tahun 2015, pertumbuhan ekonomi yang tertinggi diantara 6 kabupa-
ten sekitar adalah Kabupaten Gresik sebesar 6,58 persen. Sedangkan 5 kabupaten lain pertumbuhannya
di bawah Kabupaten Gresik. Pertumbuhan ekonomi Kota Surabaya, Kabupaten Lamongan, Kabupaten
Mojokerto, Kabupaten Pasuruan, dan Kabupaten Sidoarjo pada tahun 2015 masing-masing sebesar 5,97;
5,77; 5,65; 5,38; dan 5,24.
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Gresik dengan 5 kabupaten/kota sekitar bisa dilihat pada gam-
bar 7.1.
Kabupaten/Kota Peranan Kelompok Sektor Terbesar Persentase Peranan Sektor Terbesar Persentase
(1) (2) (3) (4) (5)
Kab. Pasuruan Sekunder 70,61 Industri Pengolahan 56,08
Kab. Sidoarjo Sekunder 56,92 Industri Pengolahan 46,70
Kab. Mojokerto Sekunder 62,35 Industri Pengolahan 52,15
Kab. Lamongan Primer 41,32 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
39,96
Kab. Gresik Sekunder 58,59 Industri Pengolahan 49,10
Kota Surabaya Tersier 69,90 Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan
Sepeda Motor
27,48
Tabel 7.2. Peranan Kategori Terbesar PDRB Kabupaten Gresik dengan 5 Kabupaten/Kota Sekitar, Provinsi Jawa Timur, dan Nasional Tahun 2015 (Miliar Rupiah)
Sumber : BPS Kabupaten Gresik BPS Provinsi Jawa Timur
50Analisa Pembangunan Ekonomi Kabupaten Gresik Tahun 2016
Gambar 7.1. Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Gresik dengan 5 Kabupaten/Kota Sekitar, Provinsi Jawa Timur, dan Nasional Tahun 2015 (Juta Rupiah)
6,58 5,97 5,77 5,65 5,38 5,24
0,00
1,00
2,00
3,00
4,00
5,00
6,00
7,00
Gresik Surabaya Lamongan Mojokerto Pasuruan Sidoarjo
Kabupaten
Provinsi
Nasional
5,44
4,79
Sumber : BPS Kabupaten Gresik BPS Provinsi Jawa Timur
7.4. PDRB Perkapita Kabupaten Gresik dengan 5 Kabupaten/Kota Sekitar
PDRB perkapita sangat dipengaruhi oleh besarnya jumlah penduduk selain besarnya nilai
PDRB itu sendiri. PDRB Perkapita diperoleh dengan membagi PDRB atas dasar harga berlaku
dengan jumlah penduduk pertengahan tahun. Dengan asumsi besarnya PDRB yang tetap atau sama, se-
makin sedikit jumlah penduduk akan semakin besar PDRB perkapitanya.
Diantara Kabupaten Gresik dengan kelima kabupaten/kota sekitarnya, PDRB Perkapita Kabu-
paten Gresik menempati urutan kedua yaitu sebesar 80,19 juta rupiah, lebih tinggi dibanding Kabupaten
Sidoarjo yang menempati urutan ketiga dengan PDRB Perkapita sebesar 69,13 juta. PDRB Perkapita
yang tertinggi tentunya diduduki Kota Surabaya, sebagai ibukota Provinsi Jawa Timur telah memiliki
aktivitas ekonomi yang lebih berkembang dibanding kabupaten/kota lainnya.
Selanjutnya PDRB perkapita yang menduduki urutan keempat adalah Kabupaten Pasuruan
disusul Kabupaten Mojokerto dan Lamongan yang masing-masing sebesar 54,44 juta rupiah dan 24,27
juta rupiah.
Besarnya PDRB Perkapita ADHB Kabupaten Gresik dan 5 Kabupaten/Kota sekitar tahun 2015
dapat dilihat pada gambar 7.2.
51Analisa Pembangunan Ekonomi Kabupaten Gresik Tahun 2016
Gambar 7.2. PDRB Perkapita ADHB Kabupaten Gresik dengan 5 Kabupaten/Kota Sekitar, Provinsi Jawa Timur dan Nasional Tahun 2015 (Juta Rupiah)
65,93 69,13
54,44
24,27
80,19
142,60
0,00
20,00
40,00
60,00
80,00
100,00
120,00
140,00
160,00
Pasuruan Sidoarjo Mojokerto Lamongan Gresik Surabaya
Kabupaten
Provinsi
Nasional
45,1843,50
Sumber : BPS Kabupaten Gresik BPS Provinsi Jawa Timur
53Analisa Pembangunan Ekonomi Kabupaten Gresik Tahun 2016
Catatan :* Angka sementara** Angka sangat sementara
Sektor / Sub Sektor 2011 2012 2013 2014* 2015**(1) (2) (3) (4) (5) (6)
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 4.763.914,97 5.535.009,41 6.304.242,11 7.254.618,63 8.355.683,52 1 Pertanian, Peternakan, Perburuan dan Jasa Pertanian 2.381.296,61 2.674.936,95 2.907.101,92 3.218.447,23 3.539.066,62
a. Tanaman Pangan 1.255.842,51 1.410.373,17 1.527.114,43 1.693.284,05 1.856.673,85 b. Tanaman Hortikultura Semusim 9.839,69 10.948,09 10.747,82 11.406,03 12.627,71 c. Perkebunan Semusim 13.732,54 17.189,57 17.558,37 18.234,04 17.888,13 d. Tanaman Hortikultura Tahunan dan Lainnya 89.508,90 90.500,21 94.904,69 110.565,18 119.667,18 e. Perkebunan Tahunan 176.087,85 201.476,07 217.969,75 244.051,33 273.187,26 f. Peternakan 803.927,41 908.453,81 998.316,93 1.094.517,70 1.205.849,59 g. Jasa Pertanian dan Perburuan 32.357,71 35.996,02 40.489,94 46.388,90 53.172,90
2 Kehutanan dan Penebangan Kayu 1.690,77 2.141,18 2.370,15 2.661,98 2.979,97 3 Perikanan 2.380.927,59 2.857.931,28 3.394.770,04 4.033.509,42 4.813.636,93
B Pertambangan dan Penggalian 9.390.910,55 9.827.424,26 10.245.762,79 11.463.102,34 8.585.516,87 1 Pertambangan Minyak, Gas dan Panas Bumi 8.224.663,32 8.628.033,86 8.982.072,32 10.033.865,29 6.996.074,44 2 Pertambangan Batubara dan Lignit 0,00 0,00 0,00 0,00 0,003 Pertambangan Bijih Logam 0,00 0,00 0,00 0,00 0,004 Pertambangan dan Penggalian Lainnya 1.166.247,23 1.199.390,40 1.263.690,47 1.429.237,05 1.589.442,43
C Industri Pengolahan 32.308.521,35 36.088.595,40 39.960.124,34 45.213.679,15 49.471.079,88 1 Industri Batubara dan Pengilangan Migas 496.463,86 418.110,08 492.499,29 501.597,43 489.534,41
a. Industri Batu Bara 10.999,40 10.726,50 8.517,53 0,00 0,00b. Industri Pengilangan Migas 485.464,46 407.383,58 483.981,76 501.597,43 489.534,41
2 Industri Makanan dan Minuman 5.901.433,34 6.523.063,77 7.089.644,57 7.992.391,81 9.594.417,67 3 Pengolahan Tembakau 0,00 0,00 0,00 0,00 0,004 Industri Tekstil dan Pakaian Jadi 824.079,18 959.865,11 1.061.793,12 1.189.930,70 1.263.247,53 5 Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki 441.334,30 500.198,49 577.890,83 649.885,11 720.475,75 6 Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus dan
Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya 5.837.632,13 5.909.180,21 6.538.161,03 7.407.903,37 7.617.702,67 7 Industri Kertas dan Barang dari Kertas, Percetakan
dan Reproduksi Media Rekaman 2.029.486,07 2.135.191,24 2.199.997,05 2.355.636,21 2.568.220,70 8 Industri Kimia, Farmasi dan Obat Tradisional 7.474.953,03 9.316.487,45 10.910.904,01 12.870.692,96 14.132.935,50 9 Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik 1.319.723,19 1.444.399,02 1.472.002,79 1.582.239,31 1.656.059,95 10 Industri Barang Galian bukan Logam 1.853.701,87 2.058.130,67 2.225.122,49 2.412.305,20 2.653.051,31 11 Industri Logam Dasar 2.128.536,61 2.414.364,60 2.599.763,69 3.051.536,21 3.039.948,62 12 Industri Barang dari Logam, Komputer, Barang
Elektronik, Optik dan Peralatan Listrik 1.927.705,75 2.223.641,21 2.450.121,71 2.615.266,89 2.881.936,14 13 Industri Mesin dan Perlengkapan YTDL 87.983,08 93.946,96 96.510,69 108.396,10 120.411,15 14 Industri Alat Angkutan 662.524,90 717.907,61 783.381,29 840.908,89 919.630,23 15 Industri Furnitur 1.086.528,88 1.132.750,91 1.217.583,51 1.367.627,64 1.524.127,91 16 Industri pengolahan lainnya, jasa reparasi dan pema-
sangan mesin dan peralatan 236.435,16 241.358,08 244.748,27 267.361,32 289.380,34
Tabel 1 : Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Gresik, 2011-2015 (Juta Rupiah)
54Analisa Pembangunan Ekonomi Kabupaten Gresik Tahun 2016
Sektor / Sub Sektor 2011 2012 2013 2014* 2015**(1) (2) (3) (4) (5) (6)
D Pengadaan Listrik dan Gas 335.390,92 360.991,47 363.811,14 376.934,26 417.692,30
1 Ketenagalistrikan 331.300,10 356.458,36 358.969,33 371.496,91 411.560,69
2 Pengadaan Gas dan Produksi Es 4.090,83 4.533,11 4.841,82 5.437,36 6.131,60
E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 42.990,03 46.488,60 52.878,83 56.577,78 62.525,46
F Konstruksi 5.176.064,24 5.765.918,04 6.623.078,59 7.771.712,32 9.076.916,49
G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 7.298.021,20 8.340.282,89 9.564.482,23 10.617.743,21 12.246.546,19
1 Perdagangan Mobil, Sepeda Motor, dan repara-sinya 2.350.029,83 2.666.403,16 3.178.781,61 3.444.321,21 3.672.313,77
2 Perdagangan Besar dan Eceran, Bukan Mobil, dan Sepeda Motor 4.947.991,37 5.673.879,72 6.385.700,62 7.173.422,00 8.574.232,42
H Transportasi dan Pergudangan 1.421.512,92 1.589.251,34 1.794.461,81 2.062.787,47 2.310.908,59
1 Angkutan Rel 3.615,03 4.551,18 5.363,81 6.896,39 8.547,722 Angkutan Darat 349.956,28 378.096,98 416.267,13 473.902,50 538.754,23
3 Angkutan Laut 292.371,06 322.617,51 362.239,85 419.802,95 481.385,96
4 Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan 3.779,57 3.926,32 4.376,26 4.787,66 5.257,05
5 Angkutan Udara 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
6 Pergudangan dan Jasa Penunjang Angkutan, Pos dan Kurir 771.790,97 880.059,35 1.006.214,76 1.157.397,97 1.276.963,62
I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 687.506,74 789.221,92 892.743,70 1.053.473,61 1.225.158,88
1 Penyediaan Akomodasi 21.736,23 25.689,35 30.812,79 38.898,66 41.470,84
2 Penyediaan Makan Minum 665.770,51 763.532,57 861.930,91 1.014.574,94 1.183.688,05
J Informasi dan Komunikasi 2.408.072,75 2.687.928,82 3.019.245,00 3.221.708,46 3.681.136,46
K Jasa Keuangan dan Asuransi 653.694,58 763.654,31 888.457,38 997.535,45 1.136.609,921 Jasa Perantara Keuangan 406.841,02 482.185,78 577.299,97 646.317,32 744.463,01
2 Asuransi dan Dana Pensiun 57.206,51 65.218,01 73.022,71 83.208,34 94.392,84
3 Jasa Keuangan Lainnya 188.190,84 214.532,50 236.109,44 265.747,33 295.265,58
4 Jasa Penunjang Keuangan 1.456,21 1.718,02 2.025,26 2.262,46 2.488,48
L Real Estate 811.707,74 875.947,69 968.157,82 1.037.164,51 1.193.144,26
M,N Jasa Perusahaan 174.760,15 194.965,47 221.696,00 245.394,83 271.488,03
O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 869.599,56 1.005.892,82 1.063.516,29 1.078.834,35 1.225.175,61
P Jasa Pendidikan 531.209,36 611.016,63 679.522,49 751.311,55 830.811,70
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 230.900,22 262.153,53 292.050,94 332.793,24 371.780,51
R,S,T,U Jasa lainnya 192.825,75 201.541,64 218.772,84 249.683,35 286.419,20 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 67.297.603,03 74.946.284,25 83.153.004,31 93.785.054,51 100.748.593,86PDRB TANPA MIGAS 58.587.475,26 65.910.866,81 73.686.950,23 83.249.591,78 93.262.985,01PDRB PERKAPITA 56,24 61,85 67,76 75,53 80,19
Lanjutan Tabel 1
Catatan :* Angka sementara** Angka sangat sementara
55Analisa Pembangunan Ekonomi Kabupaten Gresik Tahun 2016
Tabel 2 : Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Gresik, 2011-2015 (Juta Rupiah)
Catatan :* Angka sementara** Angka sangat sementara
Sektor / Sub Sektor 2011 2012 2013 2014* 2015**(1) (2) (3) (4) (5) (6)
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 4.496.278,21 4.730.239,19 4.986.429,50 5.244.731,72 5.555.392,801 Pertanian, Peternakan, Perburuan dan Jasa Pertanian 2.226.891,74 2.286.885,66 2.273.514,79 2.305.759,30 2.362.311,86
a. Tanaman Pangan 1.181.945,01 1.209.129,74 1.193.887,92 1.216.692,34 1.256.356,51b. Tanaman Hortikultura Semusim 9.168,37 9.317,81 8.608,80 8.696,39 8.718,61c. Perkebunan Semusim 12.925,74 15.523,68 15.477,11 16.001,95 16.288,36 d. Tanaman Hortikultura Tahunan dan Lainnya 85.263,65 86.150,39 86.141,78 87.051,43 88.078,64e. Perkebunan Tahunan 162.750,45 168.404,40 167.747,62 170.381,26 173.431,06f. Peternakan 744.722,01 767.138,15 769.398,90 773.363,67 785.555,95g. Jasa Pertanian dan Perburuan 30.116,52 31.221,49 32.252,67 33.572,26 33.882,72
2 Kehutanan dan Penebangan Kayu 1.526,79 1.821,15 1.983,65 1.949,71 2.005,783 Perikanan 2.267.859,68 2.441.532,37 2.710.931,05 2.937.022,70 3.191.075,16
B Pertambangan dan Penggalian 8.020.088,16 8.348.891,15 7.797.528,89 8.531.409,27 9.038.143,941 Pertambangan Minyak, Gas dan Panas Bumi 6.922.090,12 7.233.054,61 6.669.000,07 7.378.425,91 7.845.267,362 Pertambangan Batubara dan Lignit 0,00 0,00 0,00 0,00 0,003 Pertambangan Bijih Logam 0,00 0,00 0,00 0,00 0,004 Pertambangan dan Penggalian Lainnya 1.097.998,04 1.115.836,54 1.128.528,82 1.152.983,36 1.192.876,58
C Industri Pengolahan 30.365.658,19 32.380.789,26 34.834.077,53 37.263.961,91 39.282.970,591 Industri Batubara dan Pengilangan Migas 499.432,49 525.303,09 535.262,84 538.394,12 543.006,14
a. Industri Batu Bara 9.534,02 10.637,66 8.942,01 0,00 0,00b. Industri Pengilangan Migas 489.898,46 514.665,43 526.320,83 538.394,12 543.006,14
2 Industri Makanan dan Minuman 5.377.739,89 5.647.702,43 5.945.901,12 6.319.303,71 7.173.922,043 Pengolahan Tembakau 0,00 0,00 0,00 0,00 0,004 Industri Tekstil dan Pakaian Jadi 783.466,26 830.654,44 889.464,77 950.624,37 990.455,535 Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki 419.814,17 430.876,27 461.352,15 499.016,94 516.931,656 Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus dan
Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya 5.453.597,76 5.492.318,31 5.846.572,84 6.182.283,05 6.140.862,497 Industri Kertas dan Barang dari Kertas, Percetakan
dan Reproduksi Media Rekaman 1.906.734,50 1.944.144,63 1.954.370,83 1.962.923,15 2.044.580,768 Industri Kimia, Farmasi dan Obat Tradisional 7.010.679,88 8.017.834,15 9.096.633,74 10.113.855,71 10.769.044,979 Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik 1.229.829,02 1.347.011,77 1.364.811,19 1.447.136,60 1.507.482,19
10 Industri Barang Galian bukan Logam 1.781.462,81 1.868.725,98 1.998.041,82 2.008.271,80 2.133.387,1311 Industri Logam Dasar 2.033.963,86 2.138.969,28 2.319.363,53 2.639.528,48 2.657.480,6312 Industri Barang dari Logam, Komputer, Barang
Elektronik, Optik dan Peralatan Listrik 1.863.251,27 2.077.413,37 2.240.822,71 2.298.098,14 2.405.649,1313 Industri Mesin dan Perlengkapan YTDL 84.498,32 85.872,27 86.249,16 88.643,00 90.637,4714 Industri Alat Angkutan 633.849,19 664.121,83 716.273,98 767.201,07 796.738,3115 Industri Furnitur 1.053.275,95 1.073.920,16 1.140.997,22 1.197.681,96 1.254.332,3116 Industri pengolahan lainnya, jasa reparasi dan pema-
sangan mesin dan peralatan 234.062,82 235.921,27 237.959,63 250.999,82 258.459,84
56Analisa Pembangunan Ekonomi Kabupaten Gresik Tahun 2016
Sektor / Sub Sektor 2011 2012 2013 2014* 2015**(1) (2) (3) (4) (5) (6)
D Pengadaan Listrik dan Gas 346.224,22 389.814,27 417.222,28 431.674,29 427.406,79
1 Ketenagalistrikan 342.430,79 385.956,74 413.176,88 427.421,37 422.933,44
2 Pengadaan Gas dan Produksi Es 3.793,42 3.857,53 4.045,39 4.252,92 4.473,35
E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 42.015,27 43.074,06 46.400,24 47.060,05 49.394,23
F Konstruksi 5.007.996,53 5.397.869,06 5.842.464,55 6.336.211,23 7.168.369,23
G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 6.929.264,57 7.652.725,16 8.377.567,68 8.935.823,02 9.667.713,65
1 Perdagangan Mobil, Sepeda Motor, dan repara-sinya 2.232.723,65 2.426.712,06 2.665.012,76 2.839.784,29 2.971.215,11
2 Perdagangan Besar dan Eceran, Bukan Mobil, dan Sepeda Motor 4.696.540,92 5.226.013,10 5.712.554,92 6.096.038,73 6.696.498,55
H Transportasi dan Pergudangan 1.345.227,90 1.433.700,45 1.528.906,37 1.619.184,73 1.715.717,17
1 Angkutan Rel 3.576,93 3.598,25 3.603,00 3.882,02 4.225,972 Angkutan Darat 347.656,28 372.934,37 394.363,18 416.171,46 441.016,90
3 Angkutan Laut 290.700,03 309.537,39 332.056,24 353.307,84 371.821,17
4 Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan 3.536,09 3.647,12 3.751,80 3.857,97 3.980,66
5 Angkutan Udara 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
6 Pergudangan dan Jasa Penunjang Angkutan, Pos dan Kurir 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 658.311,25 712.587,65 765.685,76 835.346,00 906.877,32
1 Penyediaan Akomodasi 19.823,64 21.635,52 23.658,44 26.308,43 27.857,99
2 Penyediaan Makan Minum 638.487,60 690.952,13 742.027,31 809.037,57 879.019,32
J Informasi dan Komunikasi 2.366.047,15 2.619.147,44 2.938.569,22 3.131.927,07 3.336.441,91
K Jasa Keuangan dan Asuransi 623.310,89 687.098,10 771.520,59 811.255,13 868.808,121 Jasa Perantara Keuangan 393.018,27 430.916,16 492.416,51 521.794,08 567.920,68
2 Asuransi dan Dana Pensiun 52.532,73 58.582,14 66.939,71 68.016,42 71.675,70
3 Jasa Keuangan Lainnya 176.396,65 196.094,86 210.496,07 219.694,75 227.406,03
4 Jasa Penunjang Keuangan 1.363,24 1.504,94 1.668,31 1.749,89 1.805,71
L Real Estate 784.318,27 836.475,44 891.850,11 948.999,87 999.012,16
M,N Jasa Perusahaan 165.577,05 172.811,11 183.423,44 199.106,15 212.705,10
O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 837.294,96 867.898,09 883.884,78 885.648,70 940.242,15
P Jasa Pendidikan 504.208,71 539.815,93 576.431,64 616.608,93 660.264,84
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 220.674,42 242.115,15 267.740,36 282.844,95 303.011,80
R,S,T,U Jasa lainnya 186.195,66 193.740,00 204.475,99 214.879,73 226.891,51
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 62.898.691,41 67.248.791,50 71.314.178,92 76.336.672,75 81.359.363,31
PDRB TANPA MIGAS 55.486.702,83 59.501.071,46 64.118.858,03 68.419.852,72 72.971.089,82
Lanjutan Tabel 2
Catatan :* Angka sementara** Angka sangat sementara
57Analisa Pembangunan Ekonomi Kabupaten Gresik Tahun 2016
Tabel 3 : Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Gresik, 2011-2015 (Juta Rupiah)
Sektor / Sub Sektor 2011 2012 2013 2014* 2015**(1) (2) (3) (4) (5) (6)
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 7,08 7,39 7,58 7,74 8,291 Pertanian, Peternakan, Perburuan dan Jasa Pertanian 3,54 3,57 3,50 3,43 3,51
a. Tanaman Pangan 1,87 1,88 1,84 1,81 1,84b. Tanaman Hortikultura Semusim 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01c. Perkebunan Semusim 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 d. Tanaman Hortikultura Tahunan dan Lainnya 0,13 0,12 0,11 0,12 0,12e. Perkebunan Tahunan 0,26 0,27 0,26 0,26 0,27f. Peternakan 1,19 1,21 1,20 1,17 1,20g. Jasa Pertanian dan Perburuan 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05
2 Kehutanan dan Penebangan Kayu 0,00 0,00 0,00 0,00 0,003 Perikanan 3,54 3,81 4,08 4,30 4,78
B Pertambangan dan Penggalian 13,95 13,11 12,32 12,22 8,521 Pertambangan Minyak, Gas dan Panas Bumi 12,22 11,51 10,80 10,70 6,942 Pertambangan Batubara dan Lignit 0,00 0,00 0,00 0,00 0,003 Pertambangan Bijih Logam 0,00 0,00 0,00 0,00 0,004 Pertambangan dan Penggalian Lainnya 1,73 1,60 1,52 1,52 1,58
C Industri Pengolahan 48,01 48,15 48,06 48,21 49,101 Industri Batubara dan Pengilangan Migas 0,74 0,56 0,59 0,53 0,49
a. Industri Batu Bara 0,02 0,01 0,01 0,00 0,00b. Industri Pengilangan Migas 0,72 0,54 0,58 0,53 0,49
2 Industri Makanan dan Minuman 8,77 8,70 8,53 8,52 9,523 Pengolahan Tembakau 0,00 0,00 0,00 0,00 0,004 Industri Tekstil dan Pakaian Jadi 1,22 1,28 1,28 1,27 1,255 Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki 0,66 0,67 0,69 0,69 0,726 Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus dan
Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya 8,67 7,88 7,86 7,90 7,567 Industri Kertas dan Barang dari Kertas, Percetakan
dan Reproduksi Media Rekaman 3,02 2,85 2,65 2,51 2,558 Industri Kimia, Farmasi dan Obat Tradisional 11,11 12,43 13,12 13,72 14,039 Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik 1,96 1,93 1,77 1,69 1,64
10 Industri Barang Galian bukan Logam 2,75 2,75 2,68 2,57 2,6311 Industri Logam Dasar 3,16 3,22 3,13 3,25 3,0212 Industri Barang dari Logam, Komputer, Barang
Elektronik, Optik dan Peralatan Listrik 2,86 2,97 2,95 2,79 2,8613 Industri Mesin dan Perlengkapan YTDL 0,13 0,13 0,12 0,12 0,1214 Industri Alat Angkutan 0,98 0,96 0,94 0,90 0,9115 Industri Furnitur 1,61 1,51 1,46 1,46 1,5116 Industri pengolahan lainnya, jasa reparasi dan pema-
sangan mesin dan peralatan 0,35 0,32 0,29 0,29 0,29
Catatan :* Angka sementara** Angka sangat sementara
58Analisa Pembangunan Ekonomi Kabupaten Gresik Tahun 2016
Lanjutan Tabel 3
Catatan :* Angka sementara** Angka sangat sementara
Sektor / Sub Sektor 2011 2012 2013 2014* 2015**(1) (2) (3) (4) (5) (6)
D Pengadaan Listrik dan Gas 0,50 0,48 0,44 0,40 0,41
1 Ketenagalistrikan 0,49 0,48 0,43 0,40 0,41
2 Pengadaan Gas dan Produksi Es 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01
E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 0,06 0,06 0,06 0,06 0,06
F Konstruksi 7,69 7,69 7,96 8,29 9,01
G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 10,84 11,13 11,50 11,32 12,16
1 Perdagangan Mobil, Sepeda Motor, dan repara-sinya 3,49 3,56 3,82 3,67 3,65
2 Perdagangan Besar dan Eceran, Bukan Mobil, dan Sepeda Motor 7,35 7,57 7,68 7,65 8,51
H Transportasi dan Pergudangan 2,11 2,12 2,16 2,20 2,29
1 Angkutan Rel 0,01 0,01 0,01 0,01 0,012 Angkutan Darat 0,52 0,50 0,50 0,51 0,53
3 Angkutan Laut 0,43 0,43 0,44 0,45 0,48
4 Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01
5 Angkutan Udara 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
6 Pergudangan dan Jasa Penunjang Angkutan, Pos dan Kurir 1,15 1,17 1,21 1,23 1,27
I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 1,02 1,05 1,07 1,12 1,22
1 Penyediaan Akomodasi 0,03 0,03 0,04 0,04 0,04
2 Penyediaan Makan Minum 0,99 1,02 1,04 1,08 1,17
J Informasi dan Komunikasi 3,58 3,59 3,63 3,44 3,65
K Jasa Keuangan dan Asuransi 0,97 1,02 1,07 1,06 1,131 Jasa Perantara Keuangan 0,60 0,64 0,69 0,69 0,74
2 Asuransi dan Dana Pensiun 0,09 0,09 0,09 0,09 0,09
3 Jasa Keuangan Lainnya 0,28 0,29 0,28 0,28 0,29
4 Jasa Penunjang Keuangan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
L Real Estate 1,21 1,17 1,16 1,11 1,18
M,N Jasa Perusahaan 0,26 0,26 0,27 0,26 0,27
O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 1,29 1,34 1,28 1,15 1,22
P Jasa Pendidikan 0,79 0,82 0,82 0,80 0,82
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 0,34 0,35 0,35 0,35 0,37
R,S,T,U Jasa lainnya 0,29 0,27 0,26 0,27 0,28
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TANPA MIGAS 87,06 87,94 88,62 88,77 92,57
59Analisa Pembangunan Ekonomi Kabupaten Gresik Tahun 2016
Tabel 4 : Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2010 Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Gresik, 2011-2015 (Persen)
Sektor / Sub Sektor 2011 2012 2013 2014* 2015**(1) (2) (3) (4) (5) (6)
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 3,60 5,20 5,42 5,18 5,921 Pertanian, Peternakan, Perburuan dan Jasa Pertanian 2,53 2,69 -0,58 1,42 2,45
a. Tanaman Pangan 1,98 2,30 -1,26 1,91 3,26b. Tanaman Hortikultura Semusim 1,27 1,63 -7,61 1,02 0,26c. Perkebunan Semusim 5,15 20,10 (0,30) 3,39 1,79 d. Tanaman Hortikultura Tahunan dan Lainnya 5,41 1,04 -0,01 1,06 1,18e. Perkebunan Tahunan 3,18 3,47 -0,39 1,57 1,79f. Peternakan 2,95 3,01 0,29 0,52 1,58g. Jasa Pertanian dan Perburuan 2,09 3,67 3,30 4,09 0,92
2 Kehutanan dan Penebangan Kayu 4,56 19,28 8,92 -1,71 2,883 Perikanan 4,67 7,66 11,03 8,34 8,65
B Pertambangan dan Penggalian 5,14 4,10 -6,60 9,41 5,941 Pertambangan Minyak, Gas dan Panas Bumi 5,50 4,49 -7,80 10,64 6,332 Pertambangan Batubara dan Lignit 0,00 0,00 0,00 0,00 0,003 Pertambangan Bijih Logam 0,00 0,00 0,00 0,00 0,004 Pertambangan dan Penggalian Lainnya 2,93 1,62 1,14 2,17 3,46
C Industri Pengolahan 5,59 6,64 7,58 6,98 5,421 Industri Batubara dan Pengilangan Migas 5,14 5,18 1,90 0,59 0,86
a. Industri Batu Bara 16,15 11,58 -15,94 0,00 0,00b. Industri Pengilangan Migas 4,95 5,06 2,26 2,29 0,86
2 Industri Makanan dan Minuman 5,01 5,02 5,28 6,28 13,523 Pengolahan Tembakau 0,00 0,00 0,00 0,00 0,004 Industri Tekstil dan Pakaian Jadi 5,98 6,02 7,08 6,88 4,195 Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki 5,18 2,64 7,07 8,16 3,596 Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus dan
Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya 2,12 0,71 6,45 5,74 -0,677 Industri Kertas dan Barang dari Kertas, Percetakan
dan Reproduksi Media Rekaman 6,51 1,96 0,53 0,44 4,168 Industri Kimia, Farmasi dan Obat Tradisional 7,00 14,37 13,46 11,18 6,489 Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik 6,29 9,53 1,32 6,03 4,1710 Industri Barang Galian bukan Logam 7,02 4,90 6,92 0,51 6,2311 Industri Logam Dasar 6,75 5,16 8,43 13,80 0,6812 Industri Barang dari Logam, Komputer, Barang
Elektronik, Optik dan Peralatan Listrik 6,71 11,49 7,87 2,56 4,6813 Industri Mesin dan Perlengkapan YTDL 7,96 1,63 0,44 2,78 2,2514 Industri Alat Angkutan 4,73 4,78 7,85 7,11 3,8515 Industri Furnitur 10,06 1,96 6,25 4,97 4,7316 Industri pengolahan lainnya, jasa reparasi dan pema-
sangan mesin dan peralatan 2,60 0,79 0,86 5,48 2,97
Catatan :* Angka sementara** Angka sangat sementara
60Analisa Pembangunan Ekonomi Kabupaten Gresik Tahun 2016
Lanjutan Tabel 4
Sektor / Sub Sektor 2011 2012 2013 2014* 2015**
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
D Pengadaan Listrik dan Gas 12,46 12,59 7,03 3,46 -0,99
1 Ketenagalistrikan 12,57 12,71 7,05 3,45 -1,05
2 Pengadaan Gas dan Produksi Es 3,54 1,69 4,87 5,13 5,18
E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 7,89 2,52 7,72 1,42 4,96
F Konstruksi 7,74 7,79 8,24 8,45 13,13
G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 11,11 10,44 9,47 6,66 8,19
1 Perdagangan Mobil, Sepeda Motor, dan repara-sinya 10,17 8,69 9,82 6,56 4,63
2 Perdagangan Besar dan Eceran, Bukan Mobil, dan Sepeda Motor 11,57 11,27 9,31 6,71 9,85
H Transportasi dan Pergudangan 6,79 6,58 6,64 5,90 5,96
1 Angkutan Rel 1,48 0,60 0,13 7,74 8,862 Angkutan Darat 6,58 7,27 5,75 5,53 5,97
3 Angkutan Laut 8,31 6,48 7,27 6,40 5,24
4 Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan 6,31 3,14 2,87 2,83 3,18
5 Angkutan Udara 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
6 Pergudangan dan Jasa Penunjang Angkutan, Pos dan Kurir 6,30 6,32 6,88 5,89 6,26
I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 9,11 8,24 7,45 9,10 8,56
1 Penyediaan Akomodasi 9,12 9,14 9,35 11,20 5,89
2 Penyediaan Makan Minum 9,11 8,22 7,39 9,03 8,65
J Informasi dan Komunikasi 9,57 10,70 12,20 6,58 6,53
K Jasa Keuangan dan Asuransi 8,75 10,23 12,29 5,15 7,091 Jasa Perantara Keuangan 7,99 9,64 14,27 5,97 8,84
2 Asuransi dan Dana Pensiun 9,17 11,52 14,27 1,61 5,38
3 Jasa Keuangan Lainnya 10,37 11,17 7,34 4,37 3,51
4 Jasa Penunjang Keuangan 8,32 10,40 10,86 4,89 3,19
L Real Estate 6,62 6,65 6,62 6,41 5,27
M,N Jasa Perusahaan 4,61 4,37 6,14 8,55 6,83
O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 7,31 3,66 1,84 0,20 6,16
P Jasa Pendidikan 6,43 7,06 6,78 6,97 7,08
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 15,50 9,72 10,58 5,64 7,13
R,S,T,U Jasa lainnya 5,48 4,05 5,54 5,09 5,59
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 6,48 6,92 6,05 7,04 6,58PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TANPA MIGAS 6,62 7,23 7,76 6,71 6,65
Catatan :* Angka sementara** Angka sangat sementara
61Analisa Pembangunan Ekonomi Kabupaten Gresik Tahun 2016
Catatan :* Angka sementara** Angka sangat sementara
Tabel 5 : Indeks Harga Implisit Produk Domestik Regional Bruto Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Gresik (2010=100), 2011-2015
Sektor / Sub Sektor 2011 2012 2013 2014* 2015**(1) (2) (3) (4) (5) (6)
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 105,95 117,01 126,43 138,32 150,411 Pertanian, Peternakan, Perburuan dan Jasa Pertanian 106,93 116,97 127,87 139,58 149,81
a. Tanaman Pangan 106,25 116,64 127,91 139,17 147,78b. Tanaman Hortikultura Semusim 107,32 117,50 124,85 131,16 144,84c. Perkebunan Semusim 106,24 110,73 113,45 113,95 109,82 d. Tanaman Hortikultura Tahunan dan Lainnya 104,98 105,05 110,17 127,01 135,86e. Perkebunan Tahunan 108,20 119,64 129,94 143,24 157,52f. Peternakan 107,95 118,42 129,75 141,53 153,50g. Jasa Pertanian dan Perburuan 107,44 115,29 125,54 138,18 156,93
2 Kehutanan dan Penebangan Kayu 110,74 117,57 119,48 136,53 148,573 Perikanan 104,99 117,05 125,23 137,33 150,85
B Pertambangan dan Penggalian 117,09 117,71 131,40 134,36 94,991 Pertambangan Minyak, Gas dan Panas Bumi 118,82 119,29 134,68 135,99 89,182 Pertambangan Batubara dan Lignit 0,00 0,00 0,00 0,00 0,003 Pertambangan Bijih Logam 0,00 0,00 0,00 0,00 0,004 Pertambangan dan Penggalian Lainnya 106,22 107,49 111,98 123,96 133,24
C Industri Pengolahan 106,40 111,45 114,72 121,33 125,941 Industri Batubara dan Pengilangan Migas 99,41 79,59 92,01 93,17 90,15
a. Industri Batu Bara 115,37 100,84 95,25 0,00 0,00b. Industri Pengilangan Migas 99,09 79,16 91,96 93,17 90,15
2 Industri Makanan dan Minuman 109,74 115,50 119,24 126,48 133,743 Pengolahan Tembakau 0,00 0,00 0,00 0,00 0,004 Industri Tekstil dan Pakaian Jadi 105,18 115,56 119,37 125,17 127,545 Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki 105,13 116,09 125,26 130,23 139,386 Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus dan
Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya 107,04 107,59 111,83 119,82 124,057 Industri Kertas dan Barang dari Kertas, Percetakan
dan Reproduksi Media Rekaman 106,44 109,83 112,57 120,01 125,618 Industri Kimia, Farmasi dan Obat Tradisional 106,62 116,20 119,94 127,26 131,249 Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik 107,31 107,23 107,85 109,34 109,86
10 Industri Barang Galian bukan Logam 104,06 110,14 111,37 120,12 124,3611 Industri Logam Dasar 104,65 112,88 112,09 115,61 114,3912 Industri Barang dari Logam, Komputer, Barang
Elektronik, Optik dan Peralatan Listrik 103,46 107,04 109,34 113,80 119,8013 Industri Mesin dan Perlengkapan YTDL 104,12 109,40 111,90 122,28 132,8514 Industri Alat Angkutan 104,52 108,10 109,37 109,61 115,4215 Industri Furnitur 103,16 105,48 106,71 114,19 121,5116 Industri pengolahan lainnya, jasa reparasi dan pema-
sangan mesin dan peralatan 101,01 102,30 102,85 106,52 111,96
62Analisa Pembangunan Ekonomi Kabupaten Gresik Tahun 2016
Lanjutan Tabel 5
Sektor / Sub Sektor 2011 2012 2013 2014* 2015**(1) (2) (3) (4) (5) (6)
D Pengadaan Listrik dan Gas 96,87 92,61 87,20 87,32 97,73
1 Ketenagalistrikan 96,75 92,36 86,88 86,92 97,31
2 Pengadaan Gas dan Produksi Es 107,84 117,51 119,69 127,85 137,07
E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 102,32 107,93 113,96 120,22 126,58
F Konstruksi 103,36 106,82 113,36 122,66 126,62
G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 105,32 108,98 114,17 118,82 126,67
1 Perdagangan Mobil, Sepeda Motor, dan repara-sinya 105,25 109,88 119,28 121,29 123,60
2 Perdagangan Besar dan Eceran, Bukan Mobil, dan Sepeda Motor 105,35 108,57 111,78 117,67 128,04
H Transportasi dan Pergudangan 105,67 110,85 117,37 127,40 134,69
1 Angkutan Rel 101,07 126,48 148,87 177,65 202,272 Angkutan Darat 100,66 101,38 105,55 113,87 122,16
3 Angkutan Laut 100,57 104,23 109,09 118,82 129,47
4 Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan 106,89 107,66 116,64 124,10 132,06
5 Angkutan Udara 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
6 Pergudangan dan Jasa Penunjang Angkutan, Pos dan Kurir 110,29 118,29 126,55 137,46 142,73
I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 104,43 110,75 116,59 126,11 135,10
1 Penyediaan Akomodasi 109,65 118,74 130,24 147,86 148,87
2 Penyediaan Makan Minum 104,27 110,50 116,16 125,41 134,66
J Informasi dan Komunikasi 101,78 102,63 102,75 102,87 110,33
K Jasa Keuangan dan Asuransi 104,87 111,14 115,16 122,96 130,821 Jasa Perantara Keuangan 103,52 111,90 117,24 123,86 131,09
2 Asuransi dan Dana Pensiun 108,90 111,33 109,09 122,34 131,69
3 Jasa Keuangan Lainnya 106,69 109,40 112,17 120,96 129,84
4 Jasa Penunjang Keuangan 106,82 114,16 121,40 129,29 137,81
L Real Estate 103,49 104,72 108,56 109,29 119,43
M,N Jasa Perusahaan 105,55 112,82 120,87 123,25 127,64
O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 103,86 115,90 120,32 121,81 130,30
P Jasa Pendidikan 105,36 113,19 117,88 121,85 125,83
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 104,63 108,28 109,08 117,66 122,70
R,S,T,U Jasa lainnya 103,56 104,03 106,99 116,20 126,24
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 106,99 111,45 116,60 122,86 123,83PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TANPA MIGAS 105,59 110,77 114,92 121,67 127,81
Catatan :* Angka sementara** Angka sangat sementara
63Analisa Pembangunan Ekonomi Kabupaten Gresik Tahun 2016
Catatan :* Angka sementara** Angka sangat sementara
Tabel 6 : Laju Pertumbuhan Indeks Harga Implisit Produk Domestik Regional Bruto Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Gresik (2010=100), 2011-2015 (Persen)
Sektor / Sub Sektor 2011 2012 2013 2014* 2015**(1) (2) (3) (4) (5) (6)
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 5,95 10,44 8,05 9,41 8,741 Pertanian, Peternakan, Perburuan dan Jasa Pertanian 6,93 9,38 9,32 9,16 7,33
a. Tanaman Pangan 6,25 9,78 9,66 8,80 6,19b. Tanaman Hortikultura Semusim 7,32 9,48 6,26 5,06 10,43c. Perkebunan Semusim 6,24 4,23 2,45 0,44 (3,62)d. Tanaman Hortikultura Tahunan dan Lainnya 4,98 0,07 4,88 15,28 6,97e. Perkebunan Tahunan 8,19 10,58 8,61 10,24 9,97f. Peternakan 7,95 9,70 9,57 9,07 8,46g. Jasa Pertanian dan Perburuan 7,44 7,31 8,89 10,07 13,57
2 Kehutanan dan Penebangan Kayu 10,74 6,17 1,63 14,27 8,823 Perikanan 4,99 11,50 6,98 9,67 9,84
B Pertambangan dan Penggalian 17,09 0,53 11,63 2,26 -29,301 Pertambangan Minyak, Gas dan Panas Bumi 18,82 0,39 12,91 0,97 -34,422 Pertambangan Batubara dan Lignit 0,00 0,00 0,00 0,00 0,003 Pertambangan Bijih Logam 0,00 0,00 0,00 0,00 0,004 Pertambangan dan Penggalian Lainnya 6,22 1,20 4,18 10,70 7,49
C Industri Pengolahan 6,40 4,75 2,93 5,77 3,791 Industri Batubara dan Pengilangan Migas -0,59 -19,93 15,60 1,26 -3,23
a. Industri Batu Bara 15,37 -12,60 -5,54 0,00 0,00b. Industri Pengilangan Migas -0,91 -20,12 16,17 1,32 -3,23
2 Industri Makanan dan Minuman 9,74 5,25 3,24 6,07 5,743 Pengolahan Tembakau 0,00 0,00 0,00 0,00 0,004 Industri Tekstil dan Pakaian Jadi 5,18 9,86 3,30 4,86 1,895 Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki 5,13 10,43 7,90 3,97 7,026 Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus dan
Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya 7,04 0,51 3,94 7,15 3,537 Industri Kertas dan Barang dari Kertas, Percetakan
dan Reproduksi Media Rekaman 6,44 3,18 2,50 6,61 4,678 Industri Kimia, Farmasi dan Obat Tradisional 6,62 8,98 3,23 6,10 3,139 Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik 7,31 -0,07 0,58 1,37 0,4810 Industri Barang Galian bukan Logam 4,06 5,84 1,12 7,86 3,5311 Industri Logam Dasar 4,65 7,86 -0,70 3,14 -1,0512 Industri Barang dari Logam, Komputer, Barang
Elektronik, Optik dan Peralatan Listrik 3,46 3,46 2,15 4,08 5,2713 Industri Mesin dan Perlengkapan YTDL 4,12 5,07 2,28 9,28 8,6414 Industri Alat Angkutan 4,52 3,42 1,18 0,22 5,3115 Industri Furnitur 3,16 2,25 1,17 7,01 6,4116 Industri pengolahan lainnya, jasa reparasi dan pema-
sangan mesin dan peralatan 1,01 1,28 0,54 3,56 5,11
64Analisa Pembangunan Ekonomi Kabupaten Gresik Tahun 2016
Lanjutan Tabel 6
Sektor / Sub Sektor 2011 2012 2013 2014* 2015**(1) (2) (3) (4) (5) (6)
D Pengadaan Listrik dan Gas -3,13 -4,40 -5,84 0,14 11,92
1 Ketenagalistrikan -3,25 -4,54 -5,93 0,04 11,96
2 Pengadaan Gas dan Produksi Es 7,84 8,97 1,85 6,82 7,21
E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 2,32 5,48 5,59 5,49 5,29
F Konstruksi 3,36 3,35 6,12 8,20 3,24
G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 5,32 3,48 4,76 4,08 6,61
1 Perdagangan Mobil, Sepeda Motor, dan repara-sinya 5,25 4,39 8,56 1,69 1,90
2 Perdagangan Besar dan Eceran, Bukan Mobil, dan Sepeda Motor 5,35 3,05 2,96 5,27 8,81
H Transportasi dan Pergudangan 5,67 4,90 5,88 8,54 5,73
1 Angkutan Rel 1,07 25,15 17,70 19,33 13,862 Angkutan Darat 0,66 0,72 4,11 7,88 7,28
3 Angkutan Laut 0,57 3,63 4,67 8,92 8,96
4 Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan 6,89 0,72 8,35 6,39 6,42
5 Angkutan Udara 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
6 Pergudangan dan Jasa Penunjang Angkutan, Pos dan Kurir 10,29 7,25 6,98 8,63 3,83
I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 4,43 6,05 5,27 8,16 7,12
1 Penyediaan Akomodasi 9,65 8,29 9,69 13,53 0,68
2 Penyediaan Makan Minum 4,27 5,98 5,12 7,96 7,38
J Informasi dan Komunikasi 1,78 0,84 0,12 0,12 7,26
K Jasa Keuangan dan Asuransi 4,87 5,98 3,61 6,78 6,391 Jasa Perantara Keuangan 3,52 8,10 4,77 5,65 5,83
2 Asuransi dan Dana Pensiun 8,90 2,23 -2,01 12,14 7,65
3 Jasa Keuangan Lainnya 6,69 2,55 2,53 7,84 7,34
4 Jasa Penunjang Keuangan 6,82 6,87 6,34 6,50 6,59
L Real Estate 3,49 1,19 3,66 0,68 9,28
M,N Jasa Perusahaan 5,55 6,89 7,13 1,97 3,56
O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 3,86 11,59 3,82 1,24 6,97
P Jasa Pendidikan 5,36 7,44 4,15 3,36 3,27
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 4,63 3,48 0,74 7,87 4,28
R,S,T,U Jasa lainnya 3,56 0,45 2,85 8,60 8,64
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 6,99 4,16 4,63 5,37 0,79PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TANPA MIGAS 5,59 4,91 3,75 5,88 5,04
Catatan :* Angka sementara** Angka sangat sementara
top related