analisa strategi pemasaran dalam meningkatkan penjualan jasa pendidikan komputer pada quantum padang
Post on 27-Jul-2015
5.444 Views
Preview:
TRANSCRIPT
YAYASAN PENDIDIKAN DHARMA ANDALAS SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE)
DHARMA ANDALAS
SKRIPSI
ANALISA STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATKAN PENJUALAN JASA PENDIDIKAN KOMPUTER
PADA QUANTUM PADANG
Disusun Oleh :
M. ARIF ABDURRAHMAN 04.12.4378
Program Studi S1 Manajemen
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan Program Strata Satu (S1) Pada Jurusan Manajemen Yayasan Pendidikan Dharma Andalas
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Dharma Andalas
PADANG 2010
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) DHARMA ANDALAS
TANDA PERSETUJUAN SKRIPSI
Dengan ini Panitia Pembimbing Skripsi Jurusan Manajemen Program
Strata Satu (S1) Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Dharma Andalas Padang
menyatakan bahwa :
Nama : M. ARIF ABDURRAHMAN
No. BP : 04.12.4378
Jurusan : Strata Satu (S1) Manajemen
Judul : Analisa Strategi Pemasaran Dalam Meningkatkan
Penjualan Jasa Pendidikan Pada Quantum Padang.
Telah disetujui untuk diuji pada ujian komprehensif sesuai dengan
prosedur, ketentuan dan kelaziman yang berlaku.
Padang, April 2010 Pembimbing skripsi Pembimbing praktek Dra. Nurbaiti Syafrin, MS Drs. Rinaldi
Disetujui oleh: Ketua STIE Dharma Andalas
( Dra. Hj. Sri Daryanti Zen, MBA. Akt ) NIP. 131 803 188
Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih
lagi maha penyayang...
Allah SWT memberikan ilmu yang berguna kepada siapa yang dikehendaknya, barang siapa yang mendapat hikmah itu sesungguhnya ia
telah mendapatkan kebajikan yang banyak dan tiada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang-orang yang berakal
(QS : Al-Bagarah ayat 269)
Allah meninggikan orang yang beriman diantara kamu dan orang-orang yang berilmu pengetahuan beberapa derajat
(QS : Al-Mujadah ayat 12)
Segala puji bagi Allah rabbi pemilik semesta alam…
Tak henti bibir ini untuk mengalirkan jutaan lantunan rasa syukur atas kasih sayang Allah SWT karena dengan anugerahnya Ia telah
menghadiahkan dan memberikan orang-orang hebat dalam hidup ku…
Karya kecil ku ini ku persembahkan Sebagai embun penyejuk diantara limpahan do’a,
Pengorbanan dan kasih sayang orang–orang tercinta ku...
Ayahanda (H M.Rusli) dan Ibunda (Hj Dasimi) Yang sangat luar biasa atas doa dan kasih sayang yang tak pernah henti mengalir, cinta dan pengorbanan serta kesabaran yang begitu luasnya
dalam membesarkanku.
Kakak ku (Zulkifli, Defi Sulfita, S.Si, Zulhendri, ST, Hendrizal) dan adikku (Roni Saputra) moga model Uda lo Yo!!!!
Terima kasih atas perhatian dan kasih sayang serta doanya…....
To kakak-kakakku “jadilah yang terbaek bagi keluarganya” . To Roni, “yang giat ya dek disana, success for you, ntar kalo pulang bawa gelar
Sarjana ya!!!
You are the best guy’s!! Thank’s God I have you in my live!!
Keberhasilan ini juga kulalui lewat sepenggal kisah hidup ku yang telah kuhabiskan bersama orang disayang, sahabat, teman dan orang-orang yang telah
memberikan motivasi, dorongan dan mengenalkan ku pada “banyak hal” di dalam sebuah persahabatan...
they are is....
Thank you so much buat Sohib-sohibku, sorry tidak bisa disebutin satu persatu yang penting BP 04 yang senasib di kampus : Unjuik (sorry bro alah banyak
ambo karajoan ka wisuda patang), Prabi (sukses samo usaho onde2 nyo), Bibiah (jan tambah menor lo bibiah tu), Sulam (mo kasih samo makan perainyo nd numpang lalok dikos), Juragan (capek se tamat kuliah nd jan sampai ujian
takalok jo lai), Gaek (jadi Depcolector cocok kawan mah), Pramana (sukses jadi pakang oto yo), Kamek (rintis kembali De Javu Cell klau indak taniayo lo yang alun tamat tu), Hendra (jan lupo lo klu alah di PU), Dajab (jan di olah lo anak-
anak 09 tu), Bule (jan lupo masuakkan ambo k BRI, jan si Weny jo yang batolong), Tuneh( jan maen jo samo si popo tu malam-malam) dll yang paling the best. Buat Bule, Juragan, Allen, Dajab jan lamo-lamo di DA tu la, jan sampai 2011 Lo.... truss buat tek May (makcih atas bocoran-bocorannya). Sorry kagak
bisa di sebutin satu persatu!!!!
Thanks berat and special buat IE2 alias Sari Wahyu Mega Nanda yang telah mengisi hati and nemani Qu. Makacih atas dorongan dan motivasinya ya saiank
telah bantu atas pembuatan skripsi ini!!!! Yang rajin kuliahnya biar cepat di jemput nd jaga kecehataanya!!!! Oce..
Terima kasih dan rasa hormat yang sebesarnya pada Pak Drs Rinaldi serta para karyawan Quantum, yang sangat berjasa dalam penyelesaian skripsi ini.
Thanks segunung buat semua teman-teman dan adik-adik di STIE Dharma Andalas khususnya Manajemen 04 buat persahabatannya yang penuh dengan
manis, asam, asinnya. Dan orang-orang yang membuat hidup ku lebih berwarna selama perkuliahan yang nggak bisa disebutin satu-persatu, kalian sangat
berharga!!
(By :M. Arif)
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
Rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan
judul “Analisa Strategi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan Jasa
Pendidikan Komputer Pada Quantum Padang”. Salawat dan salam untuk Nabi
Muhammad SAW yang telah membawa umat manusia dari alam jahiliyah kepada
alam dengan ilmu pengetahuan yang canggih dan modern seperti sekarang ini.
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk melengkapi sebagian persyaratan
guna memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) pada Program Manajemen pada
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Dharma Andalas Padang. Selama penulisan skripsi
ini penulis banyak memperoleh bantuan dari berbagai pihak baik secara langsung
maupun tidak langsung. Untuk itu penulis menyampaikan rasa penghargaan dan
ucapan terima kasih yang setulusnya kepada yang terhormat:
1. Ibu Dra. Hj. Sri Daryanti Zen, MBA, Akt selaku Ketua STIE Dharma Andalas
Padang.
2. Ibu Dra. Yofina Mulyati, MM selaku Wakil Ketua STIE Dharma Andalas
Padang.
3. Bapak Drs. Imran Agus, M.Si selaku Ketua Jurusan Manajemen STIE Dharma
Andalas Padang.
ii
4. Ibu Dra. Hj Nurbaiti Syafrin, MS selaku pembimbing skripsi yang telah
banyak memberikan petunjuk dan saran, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
5. Bapak Drs. Rasyidin Khamer dan Ibu Yusnaena, S.Sos, MM selaku penguji
pada ujian komprehensif penulis.
6. Seluruh staff pengajar Jurusan Manajemen STIE Dharma Andalas Padang.
7. Seluruh Karyawan dan Karyawati di STIE Dharma Andalas Padang
8. Teristimewa untuk orang tuaku dan seluruh keluarga yang telah memberikan
do’a, dorongan dan semangat untuk terus menjadi anak yang berprestasi dan
dengan do’a, semangat, serta dorongan itulah penulis dapat menyelesaikan
perkuliahan ini.
9. Rekan-rekanku senasib dan sepenanggungan pada jurusan manajemen 04,
terima kasih atas segala kebaikannya.
Semoga segala bimbingan, bantuan dan perhatian yang telah diberikan
untuk penulis selama ini mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT. Penulis
menyadari bahwa penulisan ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi
materi maupun teknik penulisan. Untuk itu saran dan kritikan sangat diharapkan
untuk kesempurnaan di masa yang akan datang. Semoga penulisan skripsi ini
bermanfaat bagi kita semua.
Padang, Juni 2010
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
TANDA PERSETUJUAN SKRIPSI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………… i
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………... iii
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang……………………………………................................. 1
1.2 Perumusan Masalah…………………………………………………….. 3
1.3 Tujuan Dan Manfaat Penelitian………………………………………… 4
BAB II : LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Pemasaran Dan Jasa............................................................... 5
2.1.1 Pengertian Pemasaran……………………………………….... 5
2.1.2 Pengertian Jasa……………………………………………….. 6
2.2 Manajemen Pemasaran…………………………………………………. 8
2.2.1 Pengertian Manajemen Pemasaran………………………….... 8
2.2.2 Unsur-Unsur Pemasaran……………………………………… 9
2.3 Bauran Pemasaran……………………………………………………… 10
2.3.1 Produk (Product)……………………………………………. 12
2.3.2 Harga (Price)………………………………………………… 13
iii
2.3.3 Promosi (Promotion)………………………………................ 17
2.3.4 Tempat (Place)………………………………………….......... 23
2.3.5 Orang (People)……………………………………………….. 25
2.3.6 Prosses (Procces)…………………………………………….. 26
2.3.7 Tingkat Layanan (Customer Service)………………………... 27
2.4 Strategi Pemasaran Jasa………………………………………………... 28
2.4.1 Strategi Pasar…………………………………………………. 29
2.4.2 Strategi Produk………………………………………………. 39
2.4.3 Strategi Penetapan Harga…………………………………….. 36
2.4.4 Strategi Tempat………………………………………………. 37
2.4.5 Strategi Promosi……………………………………………… 38
2.4.6 Strategi Sumber Daya Manusia dalam Pemasaran Jasa……… 40
2.5 Analisa SWOT………………………………………………………..... 42
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian…………………………………………………………. 45
3.2 Jenis Dan Sumber Data………………………………………………… 45
3.3 Metode Pengumpulan Data…………………………………………...... 46
3.4 Metode Analisa Data…………………………………………………… 46
iv
BAB IV : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
4.1 Sejarah Singkat Perusahaan……………………………………………. 47
4.2 Struktur Organisasi…………………………………………………….. 50
BAB V : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Analisa Strategi Bauran Pemasaran……………………………………. 52
5.1.1 Kebijakan Produk……………………………………………. 52
5.1.2 Kebijakan Harga……………………………………………... 54
5.1.3 Kebijakan Place…………………………………………….... 55
5.1.4 Kebijakan Promosi………………………………………….... 56
5.1.5 Kebijakan People…………………………………………….. 59
5.1.6 Kebijakan Proses……………………………………………... 60
5.1.7 Kebijakan Customer Service………………………………..... 60
5.2 Analisa SWOT…………………………………………………………. 61
5.3 Penyusunan Alternatif Strategi……………………………………….... 64
BAB VI : PENUTUP
6.1 Kesimpulan…………………………………………………………….. 66
6.2 Saran…………………………………………………………………… 67
DAFTAR PUSTAKA
v
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam era globalisasi saat sekarang ini perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi berkembang dengan cepat dan pesatnya, sehingga sejalan dengan itu
mengakibatkan banyaknya terjadi perubahan di berbagai bidang termasuk diantaranya
administrasi dan manajemen dalam proses aplikasinya. Komputer sebagai salah satu dari
bentuk kemajuan ilmu dan teknologi modern merupakan suatu sarana yang sangat besar
sekali manfaatnya di dalam menyelesaikan masalah yang di hadapi dengan cepat, tepat
dan akurat sehingga dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.
Guna untuk menangani segala masalah yang ditimbulkan sebagai suatu akibat
kemajuan tersebut di perlukannya tenaga kerja atau sumber daya manusia yang memiliki
keterampilan di bidang komputer. Maka tidak mengherankan kalau pendidikan komputer
sudah merupakan salah satu kebutuhan dalam pendidikan pada saat sekarang dan pada
masa yang akan datang. Untuk saat ini komputer tidak hanya dibutuhkan oleh kegiatan
bisnis saja akan tetapi lebih dari itu telah mencakup ke segala bidang tanpa pembatasan
usia pemakainya.
Pengolahan data secara manual sudah banyak di tinggalkan baik itu untuk
kegiatan bisnis maupun perkantoran. Untuk mendapatkan informasi yang cepat, tepat dan
akurat pihak manajemen lebih cenderung mengolah data dengan memanfaatkan
kemudahan yang terangkum dalam teknologi komputer.
2
Seiring dengan perkembangan teknologi, terutama teknologi di bidang komputer
dari waktu ke waktu terus mengalami kemajuan yang pesat. Banyak penemuan-
penemuan baru (inovasi) yang terus memberikan berbagai macam kemudahan di dalam
pengoperasiannya yang disesuaikan dengan kebutuhan pemakainya (user). Di tambah
lagi dengan berbagai bentuk program yang di sediakan sehingga keinginan masyarakat
untuk memakai dan mempelajarinya makin meningkat dari waktu ke waktu.
Dengan makin tingginya minat dari masyarakat untuk memahami komputer,
membuka peluang untuk mendapatkan keuntungan di dalam penjualan jasa pendidikan
komputer, hal inilah yang telah mendorong penulis untuk melakukan penelitian di salah
satu lembaga pendidikan komputer di kota Padang yaitu Lembaga Pendidikan Quantum.
Dengan makin banyaknya lembaga pendidikan sejenis di dalam pasar yang sama,
secara langsung telah menciptakan suatu lingkungan persaingan yang cukup tinggi bagi
Lembaga Pendidikan Quantum. Persaingan yang makin ketat itu menuntut para
pengusaha jasa pendidikan komputer yang ada untuk menentukann strategi pemasaran di
dalam meningkatkan penjualan jasa ini. Untuk itu maka perusahaan perlu menerapkan
berbagai strategi, agar tejadinya peningkatan penjualan jasa dan kelangsungan hidup
organisasi pendidikan tersebut dapat terus berkembang di masa yang akan datang.
Lembaga Pendidikan Quantum, sebagai perusahaan jasa yang terbaik
menyediakan pelayanan jasa pendidikan yang berbeda dari para pesaingnya. Dimana
Lembaga Pendidikan Quantum menawarkan pendidikan keahlian terpadu 1 tahun / setara
D1 yang membuka beberapa jurusan yaitu Teknologi Informasi, Informatika Komputer,
Teknik Komputer, Akuntansi Komputer, dan Bisnis Manajemen plus Bahasa Inggris,
Bahasa Jepang dan Bahasa Mandarin. Layanan pendidikan ini sudah ditawarkan
3
Lembaga Pendidikan Quantum sejak berdiri sehingga mendapat sambutan yang luar biasa
dari masyarakat. Disamping pendidikan selama 1 tahun, Lembaga Pendidikan Quantum
juga menawarkan pendidikan selama 6 bulan dengan membuka kelas Komputer, Bahasa
Inggris, Bahasa Jepang dan Bahasa Mandarin. Serta pada saat momen tertentu Lembaga
Pendidikan Quantum juga membuka kelas Paket Ramadhan hanya dengan biaya
terjangkau akan tetapi tetap menjaga kwalitas.
Produk-produk yang ditawarkan sudah mampu menembus pasar pada saat
sekarang ini dan sudah mendapat nama dipasar jasa pendidikan. Oleh karena itu dengan
segala keunggulan yang ditawarkan diharapkan dapat bersaing dengan produk-produk
yang ditawarkan oleh lembaga pendidikan pesaing.
Bertitik tolak dari uraian di atas, penulis mecoba untuk membahas tentang hal
yang berkenaan dengan strategi pemasaran Pendidikan Komputer Quantum Padang
dalam bentuk skripsi dengan judul : “ Analisa Strategi Pemasaran Dalam
Meningkatkan Penjualan Jasa Pendidikan Komputer Pada Quantum Padang “.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan dari uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang, maka dapat
di rumuskan permasalahan yang di hadapi oleh Lembaga Pendidikan Quantum di dalam
rangka meningkatkan penjualan jasa komputer adalah sebagai berikut :
Bagaimana strategi yang di terapkan oleh Lembaga Pendidikan Komputer
Quantum di dalam meningkatkan penjualan jasa pendidikan komputer.
4
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan penelitian
Adapun tujuan penulisan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi
pemasaran jasa yang dilakukan oleh perusahaan di dalam meningkatkan penjualan
jasa pendidikan komputer.
2. Manfaat penelitian
a. Bagi perusahaan
Dengan adanya penelitian ini penulis mengharapkan dapat dijadikan
sebagai alat pertimbangan oleh perusahaan dalam usaha meningkatkan
penjualan jasanya pada waktu yang akan datang dalam persaingan yang
kian ketat.
b. Bagi penulis
Bagi penulis sendiri penelitian ini merupakan suatu kesempatan yang baik
untuk menerapkan teori-teori yang diperoleh selama kuliah dan
memperluas wawasan seputaran strategi pemasaran jasa di dalam
meningkatkan penjualan.
5
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Pemasaran dan Jasa.
2.1.1 Pengertian Pemasaran.
Pemasaran merupakan suatu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan
dalam usaha untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, berkembang dan
mendapatkan laba.
Berhasil atau tidaknya suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya tersebut tidak
hanya tergantung pada keahlian petugas dibidang pemasaran tetapi juga sangat
tergantung pada keahlian dibidang produksi, keuangan, personalia, maupun bidang-
bidang lainnya.
Pengertian Pemasaran itu bermacam-macam :
1. Phillip Kotler (2000), bahwa Pemasaran adalah:
” Suatu proses sosial dan manajerial yang di dalamnya individu dan kelompok
mendapat apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan
dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain “.
2. Alex Nitisemito (1997), Pemasaran adalah :
“ Semua kegiatan yang bertujuan untuk memperlancar arus barang dan jasa dari
produsen ke konsumen secara efisien dengan maksud untuk menciptakan efektifitas “.
6
3. William J Stanton (1993), mendefinisikan Pemasaran :
“ Pemasaran sebagai suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk
merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang atau
jasa yang dapat memuaskan keinginan dan jasa kepada konsumen potensial”.
Jadi dari pengertian di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa sebenarnya
pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok
mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan,
menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Namun
begitu pemasaran bukanlah semata-mata kegiatan seperti jual menjual dan
mempromosikan sesuatu. Pemasaran tidak hanya marketing mix seperti selama ini
dikenal atau digeluti oleh banyak pelaku bisnis, pemasaran mempunyai pengertian yang
lebih luas dan kompehensif.
2.1.2 Pengertian Jasa.
Jasa sering dipandang sebagai suatu fenomena yang rumit. Kata jasa itu sendiri
mempunyai banyak arti, dari mulai pelayanan personal (personal service) sampai jasa
sebagai suatu produk.
Kotler (2000), mendefinisikan Jasa sebagai : “Setiap kegiatan atau tindakan yang
dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud
dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Produksi jasa mungkin berkaitan dengan
produk fisik atau tidak”.
Jadi pada dasarnya jasa merupakan semua aktivitas ekonomi yang hasilnya tidak
merupakan produk dalam bentuk fisik atau kontruksi, yang biasanya dikonsumsi pada
7
saat yang sama dengan waktu yang dihasilkan dan memberikan nilai tambah (seperti
kenyamanan, hiburan, kesenangan, atau kesehatan) atau pemecahan atas masalah yang
dihadapi konsumen. Jasa juga bukan merupakan barang, jasa adalah suatu proses atau
aktivitas, dan aktivitas-aktivitas tersebut tidak berwujud.
Produk jasa memiliki karakteristik yang berbeda dengan barang (produk fisik).
Griffin (1996) di antaranya menyebutkan karakteristik tersebut sebagai berikut :
a. Jasa tidak berwujud (Intangibility), jasa tidak dapat dilihat, dirasa, diraba, didengar,
atau dicium sebelum jasa itu dibeli. Nilai penting dari hal ini adalah nilai tidak bewujud
yang dialami konsumen dalam bentuk kenikmatan, kepuasan, atau rasa aman.
b. Unstorability, jasa tidak mengenal persediaan atau penyimpanan dari produk yang
telah dihasilkan. Karakteristik ini disebut juga tidak dapat (inserparability) dipisahkan
mengingat pada umumnya jasa dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan.
c. Custominazation, jasa juga sering kali didesain khusus untuk kebutuhan pelanggan,
sebagaimana pada jasa asuransi dan kesehatan.
Produk jasa bagaimanapun juga tidak ada yang benar-benar sama satu sama lain.
Oleh karena itu, untuk memahami sektor jasa, ada beberapa cara pengklasifikasian
produk tersebut berdasarkan Griffin (1996) :
1. Didasarkan atas tingkat konsumen dengan pemberi jasa sebagai bagian dari sistem
saat jasa tersebut dihasilkan.
2. Jasa juga bisa diklasifikasikan berdasarkan kesamaannya dengan operasi
manufaktur.
Berdasarkan tingkat konsumen, jasa dapat dibedakan ke dalam kelompok high-
contact system dan low-contact system. Pada kelompok high-contact system, untuk
8
menerima jasa konsumen harus menjadi bagian dari sistem. Hal ini sebagaimana yang
terjadi pada jasa sejenis pendidikan, rumah sakit dan transportasi. Sedangkan pada
kelompok low-contact system, konsumen tidak perlu menjadi bagian dari sistem untuk
menerima jasa misalnya pada jasa perbankan.
Cara lain untuk mengklasifikasikan jasa adalah dengan menggunakan
kesamaannya, dengan operasi manufaktur. Cara ini membagi tiga kelompok yaitu pure
service, quasimanufacturing service dan mixed service. Pure servie merupakan jasa yang
tergolong high contanct dengan tanpa persediaan dengan kata lain benar-benar berbeda
dengan manufaktur. Sebaliknya quasimanufacturing service dalam banyak hal mirip
dengan manufaktur karena jasa ini termasuk low contact dan konsumen tidak harus
menjadi bagian dari proses produksi jasa. Sedangkan mixed service, merupakan
kelompok jasa dengan tingkat kontak menengah yang menggabungkan beberapa sifat
pure service dan quasimanufacturing service.
2.2 Manajemen Pemasaran.
2.2.1 Pengertiaan Manajemen Pemasaran.
Menurut Buchari Alma (2004) Manajemen Pemasaran adalah : “Proses untuk
meningkatkan efisien dan efektivitas dari kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh
individu atau perusahaan“.
Manajemen pemasaran dirancang untuk menciptakan dan memelihara pertukaran
yang menguntungkan dengan pasar sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan. Dengan
adanya efektivitas dan efesien yang di capai perusahaan, efektivitas disini memberikan
9
arti memaksimalkan hasil yang hendak dicapai, sedangkan efesien adalah meminimalkan
pengeluaran atau biaya.
2.2.2 Unsur-Unsur Pemasaran.
Unsur-unsur pemasaran utama menurut Kotler (2000) dapat diklasifikasikan
menjadi tiga unsur pokok utama yaitu sebagai berikut :
1. Unsur Strategi Persaingan.
a. Segmentasi Pasar.
Suatu tindakan mengidentifikasi dan membuat kelompok pembeli atau konsumen
secara terpisah.
b. Targeting.
Suatu tindakan memilih satu atau lebih segmen pasar yang akan dimasuki.
c. Positioning.
Penetapan posisi pasar.
2. Unsur Taktik Pemasaran.
a. Diferiensiasi.
Berkaiatan dengan cara membangun strategi pemasaran dalam berbagai aspek
di perusahaan.
b. Bauran Pemasaran Jasa.
Berkaitan dengan kegiatan-kegiatan mengenai produk, harga, promosi, dan
distribusi.
10
3. Unsur Nilai Pemasaran.
a. Merk.
Nilai yang berkaitan dengan nama yang dimiliki dan melekat pada suatu
perusahaan.
b. Pelayanan.
Nilai yang berkaitan dengan pemberian jasa pelayanan pada konsumen.
2.3 Bauran Pemasaran (Maketing Mix).
Marketing mix (bauran pemasaran) merupakan bagian yang terdapat dalam
strategi pemasaran. Bagian ini terdiri dari beberapa faktor yang dikendalikan oleh
perusahaan yang dipergunakan dan diterapkan perusahaan untuk melayani kebutuhan dan
keinginan konsumen dalam pasar sasaran.
Menurut Stanton (1999), Bauran Pemasaran adalah “Suatu kombinasi dari empat
variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sasaran pemasaran perusahaan yakni
produk, struktur harga, kegiatan promosi, dan sistem distribusi”.
Dari definisi diatas dapat diambil suatu kesimpulan secara umum, bahwa bauran
pemasaran (marketing mix) terdiri dari empat variabel yaitu yang dikenal dengan 4 P
yaitu produk (product), harga (price), promosi (promotion) dan distribusi (place).
Marketing mix pada produk barang yang diketahui berbeda dengan marketing mix untuk
produk jasa. Hal ini terkait dengan perbedaan karakteristik jasa dan barang. Marketing
mix untuk barang dikenal dengan 4 P sedangkan untuk jasa, keempat hal tersebut masih
dirasa kurang mencukupi. Menurut Lupiyoadi (2002) ada variabel tambahan untuk
produk jasa yaitu orang (people), proses (procces), dan pelayanan (customer service).
11
Kegiatan tersebut perlu dikombinasikan dan dikoordinasikan supaya perusahaan
dapat melaksanakan tugas pemasarannya dengan baik dan seefektif mungkin. Bila terjadi
kegagalan pada perusahaan didalam memasuki pasar, maka dapat diperkirakan hal ini
disebabkan karena kurang tepatnya kebijaksanaan bauran pemasaran jasa yang dilakukan
perusahaan itu. Misalnya, karena kurangnya aktivitas promosi, mengakibatkan kurang
dikenalnya produk ditengah masyarakat. Setiap kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan
hampir selalu berkaitan dengan variabel-variabel bauran pemasaran, sehingga peranan
marketing mix menjadi sangat penting bagi perusahaan dan dapat digunakan sebagai alat
pemasaran lainnya.
Seperti telah diuraikan diatas bahwa proses pemasaran adalah proses tentang
bagaimana pengusaha dapat mempengaruhi konsumen agar para konsumen tersebut
menjadi tahu, senang lalu membeli produk yang ditawarkannya dan akhirnya konsumen
menjadi puas sehingga mereka akan selalu membeli produk perusahaan itu.
Untuk dapat mempengaruhi konsumen tersebut perusahaan melakukan bauran
pemasaran atau ada juga yang menyebut Marketing Mix. Marketing mix merupakan
bahasa bisnis konseptual yang memberikan informasi tentang apa saja yang menjadi alat
pemasaran untuk mencapai tujuan pemasaran dalam pasar sasaran.
Menurut Drs. H. Indriyo (1998) Bauran Pemasaran (marketing mix) adalah
“Merupakan alat yang dapat dipergunakan oleh perusahaan untuk mempengaruhi
konsumennya”.
12
Menurut Lamb, Hair dan Mc. Daniel (2001), Bauran Pemasaran adalah :
“Paduan strategi produk, distribusi, promosi, dan penentuan harga yang bersifat
unik yang dirancang untuk menghasilkan pertukaran yang saling memuaskan dengan
pasaran yang dituju”.
Bauran pemasaran ini terdiri dari beberapa faktor yang dapat dikendalikan oleh
perusahaan yang dipergunakan dan diterapkan perusahaan untuk melayani kebutuhan dan
keinginan konsumen dalam pasar sasaran, empat faktor tersebut yaitu :
2.3.1. Produk (Product).
Produk yang diciptakan oleh suatu perusahaan akan memberikan sumbangan
untuk kelangsungan hidup dan kemakmuran perusahaan tersebut, dan perencanaan suatu
produk merupakan kegiatan strategis yang penting dan menuntut, karena harus
disesuaikan dengan kebutuhan konsumen dan akhirnya akan dapat memperkuat posisi
organisasi perusahaan di pasar yang sudah ada maupun yang baru.
Pengertian Produk menurut Philip Kotler (2000) dalam buku Manajemen
Pemasaran adalah :
“Segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke suatu pasar untuk memenuhi keinginan
atau kebutuhan”.
Perusahaan dapat mempengaruhi konsumennya lewat produk yang ditawarkannya
kepada konsumen dengan membuat produk tersebut sedemikian rupa sehingga produk
tersebut dapat menarik perhatian konsumen. Dengan melakukan produk planning yaitu
melakukan penentuan dan pengembangan produk, memperbaiki produk lama,
memperbanyak kegunaan produk yang sudah ada dan mengurangi biaya produksi.
13
Dalam perkembangan produk, perusahaan dapat melakukan hal-hal sebagai
berikut :
1. Modifikasi Produk.
Dapat dilakukan dengan memperbaiki mutu yang bertujuan untuk meningkatkan
fungsi produk, kualitas, daya tahan serta keandalan dan memperbaiki ciri khas
untuk meningkatkan kemampuan dan kenyamanan.
2. Modifikasi Pasar.
Langkah yang akan dilakukan disini adalah mencari segmen pasar baru dengan
melakukan perluasan daerah pemasaran.
3. Modifikasi Bauran Pemasaran.
Usaha mempertahankan penjualan dengan jalan merubah atau memperbaiki
elemen-elemen marketing mix untuk menarik pelanggan.
2.3.2. Harga (Price).
Setelah terciptanya produk, maka harga merupakan unsur kedua. Harga yang tepat
bagi suatu produk akan mempengaruhi kelanjutan perkembangannya.
Menurut Philip Kotler (2000), Harga adalah :
“Sejumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari
barang dan pelayanannya”.
Penentuan harga ini merupakan salah satu keputusan yang penting bagi
perusahaan. Harga yang ditetapkan harus menutupkan semua ongkos, atau bahkan lebih
dari itu yaitu untuk mendapatkan laba.
14
Disamping itu peranan harga menjadi sangat penting ketika menghadapi
persaingan yang semakin tajam dan permintaan yang semakin terbatas, sehingga secara
sederhana dapat kita katakan bahwa penetapan harga sangat mempengaruhi kemampuan
perusahaan untuk menguasai konsumen.
Adapun tujuan penetapan harga menurut Boyd, dkk (2000) adalah :
1. Memaksimalkan pertumbuhan penjualan.
Bagi perusahaan pendatang awal yang masuk kedalam produk pasar baru dengan
potensi pertumbuhan masa depan dengan tujuan untuk memaksimalkan tingkat
pertumbuhan penjualan produk, perusahaan melakukan penetapan harga yang
relatif untuk menarik pelanggan dan menguasai pangsa pasar yang besar dari
pesaing.
2. Mempertahankan mutu atau differensiasi jasa.
Perusahaan yang memiliki posisi persaingan yang kuat berdasarkan mutu produk
atau pelayanan konsumen yang unggul, tujuan penetapan harga primernya adalah
untuk menghasilkan penerimaan yang memadai untuk mempertahankan
keunggulan.
3. Memaksimalkan laba.
Tingkat harga akan menghasilkan keuntungan maksimal bagi suatu perusahaan,
dengan melakukan pengembangan produk pasar baru bertujuan untuk
memaksimalkan laba jangka pendek untuk mendanai generasi berikutnya. Dengan
melakukan perbaikan produk atau meningkatkan promosi untuk mempertahankan
permintaan pasar dan posisi untuk mempertahankan permintaaan pasar dan posisi
kompetitif produk tidak terlalu berpengaruh pada kondisi masa depan.
15
4. Bertahan hidup.
Tujuan utama dari perusahaan adalah bertahan hidup walaupun menghadapi
perubahan kapasitas persaingan yang gencar atau bahkan terjadi perubahan selera
konsumen oleh karena itu perusahaan akan dapat bertahan dalam pasar sepanjang
harga jualnya dapat menutupi harga variabel.
Menurut Phillip Kotler (2007) cara menetapkan harga ada beberapa bentuk, yaitu :
1. Memilih tujuan penetapan harga.
Makin jelas tujuan suatu perusahaan, makin mudah menetapkan harga.
Perusahaan dapat mengharapkan salah satu dari empat tujuan utama melalui
penetapan harga.
2. Menentukan permintaan.
Setiap harga akan menghasilkan tingkat permintaan yang berbeda dan karena itu
mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap tujuan pemasaran suatu perusahaan.
3. Memperkirakan biaya.
Permintaan menentukan batas harga tertinggi yang dapat dikenakan perusahaan
untuk produknya, biaya menentukan batas rendahnya.
4. Menganalisa biaya, harga dan tawaran pesaing.
Dalam rentang kemungkinan-kemungkinan harga yang ditentukan permintaan
pasar dan biaya perusahaan, perusahaan tersebut harus memperhitungkan biaya,
harga dan kemungkinan reaksi harga pesaing.
5. Memilih metode penetapan harga.
Dalam menetapkan harga perusahaan harus dapat memilih cara atau metode
penetapan harga yang baik bagi perusahaan.
16
Ada lima metode penetapan harga menurut Phillip Kotler (2007), adalah sebagai berikut
a. Penetapan harga mark up.
Metode penetapan harga yang paling sederhana adalah menambahkan mark
up standar pada biaya produk tersebut.
b. Penetapan harga sasaran pengembalian.
Dalam penetapan harga sasaran pengembalian, perusahaan menentukan harga
yang akan menghasilkan tingkat pengembalian atas investasi yang dibidiknya.
c. Penetapan harga persepsi nilai.
Makin banyak perusahaan mendasarkan harganya pada persepsi nilai
pelanggan. Perusahaan tersebut harus menyerahkan nilai yang dijanjikan
melalui pernyataan nilai mereka, dan pelanggan harus mempersepsikan nilai
ini dengan menggunakan unsur bauran pemasaran.
d. Penetapan harga umum.
Dalam penetapan harga umum, perusahaan tersebut mendasarkan harganya
terutama pada harga pesaing. Perusahaan tersebut mungkin akan mengenakan
harga yang sama, lebih tinggi, atau lebih rendah dari pada pesaing utamanya.
e. Penetapan harga nilai.
Perusahaan menggunakan penetapan harga nilai (value pricing), di mana
perusahaan tersebut memikat hati pelanggan yang loyal dengan menetapkan
harga yang lumayan rendah untuk tawaran yang bermutu tinggi.
17
6. Memilih harga akhir.
Dalam memilih harga akhir, perusahaan harus mempertimbangkan faktor-faktor
yang meliputi dampak dari kegiatan pemasaran lain.
2.3.3. Promosi (Promotion).
Promosi penjualan adalah merupakan kegiatan perusahaan untuk menjajakan
produk yang di pasarkannya sedemikian rupa sehingga konsumen akan mudah untuk
melihatnya dan bahkan cara penempatan dan pengaturan tertentu maka produk tersebut
akan menarik perhatian konsumen.
Peran promosi dalam bauran pemasaran adalah menghasilkan pertukaran yang
saling memuaskan dengan pasar yang dituju melalui penyampaian, informasi, mendidik,
membujuk atau mengingatkan mereka manfaat suatu organisasi atau suatu produk.
Menurut Boyd.Walker dan Larreck (2000) definisi Promosi adalah :
“Sebuah program terkendali dan terpadu dari metode komunikasi dan material
yang di rancang untuk menghadirkan perusahaan dan produk-produknya kepada calon
konsumen penyampaian ciri-ciri produk yang memuaskan kebutuhan untuk mendorong
penjualan yang pada akhirnya memberi konstribusi pada kinerja laba jangka panjang”.
Menurut Drs. Indriyo (1998), defenisi Promosi adalah :
“Merupakan kegiatan yang di tujukan untuk mempengaruhi konsumen agar
mereka dapat menjadi kenal akan produk yang ditawarkan oleh perusahaan kepada
mereka dan kemudian mereka menjadi senang lalu membeli produk tersebut”.
18
Menurut Lamb, Hair, Mcdaniel (2001), mendefinisikan Promosi adalah :
“Komunikasi oleh pemasar yang menginformasikan, dan mengingatkan calon pembeli
mengenai sebuah produk untuk mempengaruhi suatu pendapat atau memperoleh suatu
respon”.
Dalam melakukan promosi terdapat beberapa macam bauran promosi menurut Kotler
(2002) :
1. Penjualan pribadi.
Merupakan situasi pembelian di mana dua orang melakukan komunikasi
dalam upaya untuk mempengaruhi satu sama lainnya yang saling
menguntungkan dan memenuhi tujuan yang memberikan manfaat baik bagi
pembeli maupun tenaga penjualan dalam jangka panjang.
2. Periklanan.
Periklanan adalah komunikasi bukan pribadi satu arah mengenai sebuah
produk atau organisasi yang dibayar oleh seorang pemasar. Memberikan suatu
keuntungan kemampuannnya untuk mengkomunikasikan kepada sejumlah
besar orang pada satu waktu.
3. Promosi penjualan.
Kegiatan pemasaran selain penjualan pribadi, iklan dan hubungan masyarakat
yang merangsang pembelian konsumen dan efektifitas dealer. Biasanya
merupakan alat jangka pendek yang di gunakan untuk merangsang
peningkatan permintaan secepatnya.
19
4. Hubungan masyarakat.
Fungsi pemasaran yang mengevaluasikan sikap public, identifikasi area di
dalam organisasi yang masyarakat mungkin tertarik dan menjalankan suatu
program tindakan untuk memperoleh pemahaman dan penerimaan
masyarakat.
Karena ada empat unsur bauran promosi yang berbeda, masing-masing dengan
kekuatan dan kelemahannya sangatlah sulit untuk mengembangkan bauran promosi yang
efektif. Menurut Kotler (2002), kebanyakan perusahaan melakukan tahap-tahap sebagai
berikut mengefektifkan Bauran Promosi, yaitu :
1. Menetapkan tujuan promosi.
Perubahan penjualan dan pangsa sering digunakan sebagai tujuan promosi, tapi
hal tersebut adalah fungsi dari keseluruhan program pemasaran bukan hanya
bauran promosi. Salah satu tujuan promosi adalah menghasilkan kesadaran
tentang model produk, harga, dan rekayasa hebat perusahaan di antara pemirsa
sasaran.
2. Merancang pesan.
Menyiapkan pesan yang sukses merupakan hal yang sulit, karena begitu banyak
cara yang diperlukan untuk menyusunnya. Dengan demikian keberadaan pesan-
pesan yang baik sangatlah penting, setiap melibatkan sponsor atau merek dalam
komunikasi pemasaran dengan informasi dan upaya pendekatan.
3. Memilih saluran komunikasi.
Seleksi saluran adalah proses tiga tahap yaitu pertama, pemasar memutuskan
unsur-unsur promosi mana yang akan di gunakan. Kedua, memilih aktivitas-
20
aktivitas spesifik dalam setiap unsur. Ketiga, memutuskan sarana spesifik nama
yang akan digunakan.
4. Menyiapkan anggaran promosi.
Untuk menyiapkan anggaran sebagian bekerja dari atas ke bawah yaitu
menetukan jumlah total yang akan di anggarkan kemudian mengalokasikan
beragam jumlah dari bauran komponen yang berbeda.
5. Memilih bauran promosi.
Bauran promosi merupakan hal yang rumit karena unsur-unsurnya berintraksi.
Faktor-faktor yang menentukan keefektifan unsur-unsur bauran menurut
Lupiyoadi (2001) adalah :
a. Tujuan dan sumber daya.
Perusahaan relatif terhadap tujuan dan sumber daya para pesaingnya
mempengaruhi struktur bauran promosi.
b. Daur hidup produk.
Mempengaruhi pengalokasian dari sumber daya promosi dalam bauran
pemasaran.
c. Karakteristik pasar.
Pertimbangan karakteristik pasar produk adalah penting karena apabila
targetnya adalah pasar yang luas maka penggunaan iklan secara besar-
besaran merupakan tindakan yang ekonomis.
21
d. Posisi dalam proses keputusan pembeli.
Konsumen juga mempengaruhi bauran promosi, dengan melakukan
pengiklanan terhadap suatu produk maka konsumen akan memiliki
kesadaran untuk membeli produk tersebut.
e. Unsur-unsur bauran pemasaran.
Unsur-unsur bauran pemasaran harus bekerja sama untuk mencapai tujuan
pemasaran dan tujuan perusahaan, oleh karena itu pemasar sebaiknya
mengembangkan dan mengelola bauran promosi hanya setelah
mempertimbangkan unsur-unsur lain dalam bauran pemasaran.
6. Mengevaluasi hasil.
Mencakup upaya menemukan apakah tujuan dari aktivitas promosi telah
tercapai, biasanya melalui riset pemasaran.
Promosi bertujuan untuk memperkenalkan barang dan jasa dalam usaha
memperluas pangsa pasar barang dan jasa tersebut dan memberikan informasi, menarik
perhatian dan selanjutnya memberi pengaruh meningkatnya penjualan.
Suatu kegiatan promosi jika dilaksanakan dengan baik dapat mempengaruhi
konsumen mengenai dimana dan bagaimana konsumen membelanjakan pendapatannya,
promosi berusaha agar demand tidak elastis. Promosi dapat membawa keuntungan bagi
produsen maupun konsumen, keuntungan bagi konsumen dapat mengatur
pengeluarannya menjadi lebih baik.
22
Bentuk-bentuk promosi menurut Basu Swasta (1998) ada 4 yaitu :
1. Advertising.
Periklanan adalah komunikasi non individu dengan jumlah biaya, melalui
berbagai media yang dilakukan oleh perusahaan, lembaga non laba, serta
berbagai individu-individu lainnya.
2. Sales Promotion.
Promosi penjualan adalah rangsangan langsung yang ditujukan kepada
konsumen untuk melakukan pembelian. Kegiatan-kegiatan yang termasuk pada
promosi penjualan diantaranya adalah penurunan harga temporer melalui kupon,
rabat, penjualan multi, kardus, kontes, dan undian melalui prangko dagang,
pameran dagang dan eksebisi.
3. Personal Selling.
Merupakan interaksi antar individu, saling bertemu muka yang ditujukan untuk
menciptakan, memperbaiki, menguasai atau mempertahankan hubungan
pertukaran yang saling menguntungkan dengan pihak lain.
4. Publicity.
Publicity adalah suatu cara merangsang timbulnya permintaan yang bersifat
impersonal terhadap suatu produk, jasa, atau ide dengan cara memasang berita
komersial dari media masa dan tidak dibayar langsung oleh sponsor atau dapat
juga dikatakan sebagai bentuk-bentuk komunikasi tentang perusahaan, produk,
atau merek si pemasar yang tidak membutuhkan pembayaran.
23
Faktor-faktor yang menyebabkan cepatnya pertumbuhan promosi penjualan
khususnya pasar konsumen Kotler (2000) adalah :
a. Internal (dalam perusahaan).
1. Promosi penjualan makin diakui oleh manajemen puncak sebagai sarana
yang efektif.
2. Manajer produksi mempunyai kemampuan yang lebih besar.
3. Menggunakan sarana promosi penjualan.
4. Manajer produksi mendapatkan tekanan untuk meningkatkan penjualan.
b. Eksternal (luar perusahaan)
1. Memberikan peluang untuk menambah banyaknya jumlah merek.
2. Pesaing makin menyadari arti pentingnya promosi.
3. Efisiensi iklan telah berkurang karena telah meningkatnya biaya,
kekacauan media dan kendala hukum.
4. Perdagangan menurut usaha lebih banyak dilakukan oleh perusahaan.
Pengembangan strategi promosi yang efektif sangat bergantung pada seberapa
baik perusahaan melakukan tahap-tahap awal dalam proses manajemen pemasaran,
khususnya yang berhubungan dengan pemahaman prilaku pembeli, segmentasi pasar,
analisa persaingan, penetapan pasar sasaran, dan penentuan posisi produk.
2.3.4. Tempat (Place).
Tempat menurut Lupiyoadi (2001) merupakan gabungan antara lokasi dan
keputusan atas saluran distribusi, dalam hal ini berhubungan dengan bagaimana cara
penyampaian jasa kepada konsumen dan dimana lokasi yang strategis.
24
Lokasi dan saluran yang digunakan untuk memasok jasa kepada pelanggan
sasaran merupakan dua bidang keputusan kunci. Keputusan-keputusan lokasi dan saluran
distribusi meliputi pertimbangan mengenai cara menyampaikan jasa kepada pelanggan
dimana jasa ditempatkan. Ini mempunyai relevansi khusus terhadap jasa karena kerap
kali jasa tidak dapat disimpan serta akan dihasilkan dan dikonsumsi pada saat yang sama.
Tempat juga mempunyai arti penting karena lingkungan dimana jasa disampaikan dan
bagaimana jasa disampaikan, merupakan bagian dari nilai dan manfaat jasa yang
dipersepsikan.
Lokasi menurut Lupiyoadi (2001) berarti hubungan dengan dimana perusahaan
harus bermarkas dan melakukan operasi. Dalam hal ini ada tiga jenis interaksi yang
mempengaruhi lokasi, yaitu :
1. Konsumen mendatangi pemberi jasa (perusahaan).
Apabila keadaannya seperti ini maka lokasi menjadi sangat penting. Perusahaan
sebaiknya harus memilih tempat dekat dengan konsumen sehingga mudah
dijangkau, dengan kata lain harus strategis.
2. Pemberi jasa mendatangi konsumen.
Dalam hal ini tidak terlalu penting tetapi harus diperhatikan adalah penyampaian
jasa harus tetap berkualitas.
3. Pemberi jasa dan konsumen tidak bertemu secara langsung.
Berarti service provider dan konsumen berinteraksi melalui sarana tertentu seperti
telepon, komputer atau surat. Dalam hal ini lokasi menjadi tidak penting selama
komunikasi antara kedua belah pihak dapat terlaksana.
25
Adapun tambahan variabel untuk produk jasa menurut Lupiyoadi (2001) adalah
sebagai berikut :
2.3.5 Orang (People).
Dalam hubungannya dalam pemasaran jasa, maka people yang berfungsi sebagai
service provider sangat mempengaruhi kualitas jasa yang diberikan. Keputusan dalam
people ini berarti sehubungan dengan seleksi, pelatihan, motivasi dan manajemen sumber
daya manusia.
Untuk mencapai kualitas yang tebaik maka pegawai harus dilatih untuk
menyadari pentingnya pekerjaan mereka, yaitu memberikan konsumen kepuasan dalam
memenuhi kebutuhannya yang mana akan berkaitan erat dengan internal marketing dari
pemasaran jasa. Tujuan dari adanya hubungan tersebut untuk mendorong people dalam
kinerja memberikan kepada konsumen.
Ada 4 kriteria peranan atau pengaruh dari aspek people yang mempengaruhi konsumen,
Lupiyoadi (2001) yaitu :
1. Contactors (Hubungan).
People di sini berinteraksi langsung dengan konsumen dalam frekuensi yang
cukup sering dan sangat mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli.
2. Modifier (Sesekali).
Mereka tidak secara langsung mempengaruhi konsumen tetapi cukup sering
berhubungan dengan konsumen.
26
3. Influencers (Pengaruh).
Mereka ini mempengaruhi konsumen dala keputusan untuk membeli tetapi tidak
secara langsung kontak dengan konsumen.
4. Isolateds (Tak langsung).
People di sini tidak secara langsung ikut serta dalam maketing mix dan juga tidak
sering bertemu dengan konsumen.
2.3.6 Proses (Proces).
Proses merupakan gabungan semua aktifitas, umumnya terdiri dari prosedur,
jadwal pekerjaan, mekanisme, aktivitas dan hal-hal rutin, di mana jasa dihasilkan dan
disampaikan kepada konsumen.
Proses dapat dibedakan dalam 2 cara, Lupiyoadi (2002) yaitu :
1. Complexity.
Hal ini berhubungan dengan langkah-langkah dan tahap dalam proses.
2. Divergency.
Berhubungan dengan adanya perubahan dalam langkah atau tahap proses.
Sehubungan dengan dua cara tersebut terdapat empat pilihan yang dapat dipilih oleh
marketer, yaitu :
1. Reduced Divergence.
Dalam hal ini berarti terjadi pengurangan biaya, peningkatan produktivitas dan
kemudahan distribusi.
27
2. Incresed Divergence.
Berarti memperbanyak kustomisasi dan fleksibelitas dalam produksi yang dapat
menimbulkan naiknya harga.
3. Reduced Complexity.
Berarti cenderung lebih terspesialisasi.
4. Incresed Complexity.
Cenderung lebih ke penetrasi pasar dengan cara menambah pelayanan yang
diberikan.
2.3.7 Tingkat Layanan (Customer Service).
Customer service pada pemasaran jasa lebih dilihat sebagai hasil dari kegiatan
distribusi dan logistik, di mana pelayanan diberikan kepada konsumen untuk mencapai
kepuasan. Customer service meliputi aktivitas untuk memberikan kegunaan waktu dan
tempat termasuk peayanan pra-transaksi, saat transaksi dan paska transaksi. Kegiatan
sebelum transaksi akan turut mempengaruhi kegiatan transaksi dan setelah transaksi oleh
karena itu kegiatan pendahuluannya harus sebaik mungkin sehingga konsumen
memberikan respon yang positif dan menujukkan loyalitas yang tinggi.
Strategi customer service menurut Lovelock (1991) mencakup sebagai berikut :
1. Identifikasi misi jasa.
Hal ini bertujuan untuk mengetahui apa manfaat atau kegunaan dari jasa tersebut.
2. Penentuan sasaran dari customer service.
Menentukan apa manfaat dari customer service bagi konsumen.
28
3. Perumusan strategi customer service.
Melakukan hal-hal apa saja yang akan dilakukan customer service dalam
memasarkan jasa.
4. Implementasi.
Menerapkan semua hal-hal yang telah direncanakan.
Dari semua elemen-elemen marketing mix di atas, maka yang harus lebih diperhatikan
dalam pengembangannya adalah :
1. Konsistensi.
Berhubungan dengan keserasian/kecocokan secara logis dan penggunaanya antara
elemen satu dengan elemen lainnya dalam marketing mix.
2. Integrasi.
Hubungan yang harmonis antara elemen-elemen tersebut.
3. Leverage.
Berhubungan dengan pengoptimalan kinerja setiap elemen-elemen secara lebih
profesional sehingga lebih mendukung marketing mix untuk mendapatkan daya
saing.
2.4 Strategi Pemasaran Jasa.
Menurut Lamb, Hair dan Mc Daniel (2001) terjemahan David Octarevia.
Strategi Pemasaran adalah kegiatan menyeleksi dan penjelasan satu atau beberapa target
pasar dan mengembangkan serta memelihara suatu bauran pemasaran yang akan
menghasilkan kepuasan bersama dengan pasar yang dituju. Sedangkan pemasaran jasa
menurut Kotler (1993), adalah : “Setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh
29
suatu pihak kepada pihak lain dan pada dasarnya tidak berwujud, serta tidak
menghasilkan kepemilikan sesuatu”.
Menurut Fandy Tjiptono (1997) adapun elemen-elemen dari strategi pemasaran
adalah :
2.4.1 Strategi Pasar
Fandy Tjiptono (1997), mendefinisikan Pasar :
Pasar adalah terdiri atas semua pelanggan potensial yang memiliki kebutuhan atau
keinginan tertentu yang mungkin bersedia dan sanggup untuk melibatkan diri dalam
proses pertukaran guna memuaskan kebutuhan suatu keinginan tersebut.
Pasar bisa dibedakan berdasarkan tujuan pembeliannya, yaitu pasar konsumen dan
pasar produsen. Pasar konsumen akhir terdiri atas setiap individu dan rumah tangga yang
tujuan pembeliannya adalah untuk memenuhi kebutuhan sendiri atau untuk dikonsumsi
langsung. Perilaku pasar konsumen dipengaruhi oleh empat faktor utama, yaitu budaya
(kultur, sub kultur dan kelas social), sosial (kelompok referensi, keluarga serta peran dan
status), pribadi (usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup,
serta kepribadian dan konsep diri), dan psikologi (motivasi, persepsi, pengetahuan, serta
kepercayaan diri).
Sementara itu, pasar produsen tujuan pembeliannya adalah untuk diproses lebih
lanjut, hingga menjadi produk akhir, dijual kembali, disewakan atau dipasok kepada
pihak lain.
Inti pemasaran modern terdiri atas tiga langkah pokok, yaitu segmentasi,
penentuan pasar sasaran (targeting), dan positioning.
30
a. Segmentasi pasar jasa
Menurut Lupiyoadi (2001) Segmentasi Pasar adalah membagi pasar menjadi
kelompok yang dibedakan menurut kebutuhan, karakteristik, atau tingkah laku yang
mungkin membutuhkan produk yang berbeda.
Menurut Kotler (2002), terdapat tiga alternatif dalam segmentasi pasar produk atau jasa,
yaitu :
1. Pemasaran tanpa pembedaan (Undifferent marketing).
Pendekatan di mana tidak ada pembagian yang khusus di dalam pasar (tidak ada
segmentasi atau melayani semua konsumen).
2. Pemasaran dengan pembedaan (Different marketing).
Perusahaan mengidentifikasikan beberapa segmen dalam pasarnya dan
menerapkan bauran pemasaran yang berbeda bagi setiap segmen tersebut.
3. Pemasaran terkonsentrasi (Conntrated marketing).
Meskipun pasar terbagi dalam beberapa segmen, perusahaan tetap menetapkan
suatu bauran pemasaran yang sama bagi setiap segmen yang ada itu.
Untuk memasuki suatu segmen pasar tertentu ada beberapa kriteria yang perlu dimasuki,
Lupiyoadi (2001), antara lain :
a. Apakah segmen itu cukup besar atau tidak.
Segmen yang dipilih hendaknya cukup potensial dalam arti besarnya dapat
menjamin kontiniutas produksi sesuai dengan harga yang bersedia di bayar
konsumen.
31
b. Apakah ada daya belinya atau tidak.
Populasi yang besar dalam segmen pasar belum tentu menjamin keberhasilan,
oleh karena itu perlu dilihat pula daya belinya.
c. Apakah dapat dibedakan dengan segmen lainnya atau tidak.
Segmen yang baik harus bisa dibedakan secara jelas dari segmen-segmen lainnya.
d. Apakah sudah ada pesaing lain yang menguasai segmen itu atau tidak.
Segmen yang menarik tidak selalu terbuka bagi pendatang baru.
e. Apakah pasar tersebut dapat dijangkau dan bagaimana menjangkaunya.
Segmen yag baik harus dapat dijangkau secara fisik (distribusi) maupun non fisik
(komunikasi, promosi).
f. Apakah memiliki sumber daya yang memadai.
Segmen yang baik harus sesuai dengan SDM dan keterampilan yang dimiliki
perusahaan.
Variabel segmentasi pasar menurut Swastha (1999) sebagai berikut :
1. Segmentasi demografi.
Melibatkan berbagai faktor seperti jenis kelamin, usia, ukuran keluarga,
penghasilan, pekerjaan dan lain sebagainya.
2. Segmentasi psikografis.
Segmentasi psikografis, pembeli dibagi menjadi kelompok yang berbeda
berdasarkan kelas sosial, gaya hidup dan kepribadiaan.
32
3. Segmentasi geografis.
Secara tipikal dimensi segmentasi geografis dikelompokkan atas faktor
lingkup pasar, termasuk pertimbangan dimana operasi jasa akan dilakukan dan
pengukuran pasar geografis seperti wilayah, propinsi dan kota.
4. Segmentasi benefit.
Bahwa manfaat yang dicari konsumen dari produk ataupun jasa adalah alasan
utama yang mendasari mereka untuk membeli produk.
5. Segmentasi Penggunaan.
Memfokuskan pada tipe dan batasan penggunaan seperti pengguna berat,
pengguna sedang dan pengguna sekali bagi jasa.
b. Penentuan pasar sasaran (Targeting).
Segmentasi pasar mengungkapkan sebuah segmen pasar. Perusahaan sekarang
harus mengevaluasi berbagai segmen dan memutuskan beberapa banyak yang akan
dijadikan pasar sasaran. Target merupakan penetapan satu atau beberapa segmen pasar
yang akan menjadi fokus kegiatan-kegiatan pemasaran.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih pasar sasaran, Lupiyoadi (2001),
adalah :
1. Sumber daya perusahaan.
Sumber daya yang kuat dapat mendukung perusahaan yang memilih strategi
pemasaran tanpa perbedaan atau pemasaran dengan pembedaan.
2. Varibilitas produk.
Pemasaran tanpa perbedaan cocok untuk produk cenderung seragam, misalnya
pelayanan jasa administrasi.
33
3. Varibilitas pasar.
Bila masyarakat yang dihadapi cendrung homogen, dengan selera dan karakteristik
yang cenderung sama maka pmasaran tanpa pembedan dapat menjadi pilhan tepat.
4. Strategi pesaing.
Strategi pemasaran harus mengikuti atau bahkan melebihi strategi pemasaran
pesaing.
c. Memposisikan produk (Positioning).
Positioning merupakan suatu strategi komunikasi untuk memasuki jendela otak
konsumen agar produk mengandung arti tertentu dalam beberapa segi, misalnya
mencerminkan keunggulan produk dalam hubungan asosiatif.
Cara-cara dalam berbagai positioning, Kotler (2002) :
1. Positioning berdasarkan produk.
Marketer dapat menunjukkan kepada pasarnya dimana letak perbedaan terhadap
pesaing.
2. Positioning berdasarkan manfaat produk.
Manfaat produk ditonjolkan seperti waktu, kemudahan, kejelasan, kejujuran,
kenikmatan, murah dan jaminan.
3. Positioning berdasarkan pemakaian.
Disini atribut ditonjolkan adalah pemakaian produk.
4. Positioning berdasarkan kategori produk.
Positioning ini biasanya dilakukan oleh produk-produk baru yang muncul di suatu
kategori produk.
34
Menurut Kotler (2000), sebuah keunggulan yang patut ditampilkan harus memenuhi :
a. Penting, keunggulan itu harus merupakan kemampuan yang dianggap sangat
penting oleh cukup banyak pembeli.
b. Berbeda, belum ada pesaing yang menawarkan keunggulan itu atau mereka sudah
ada yang menawarkannya namun masih dengan cara yang lebih umum.
c. Unggul, keunggulan itu lebih baik dibanding yang dimiliki produk atau jasa
lainnya yang dimiliki pesaing.
d. Dapat dikomunikasikan, keunggulan itu dapat dikomunikasikan dan menjadi
perhatian pembeli atau calon pembeli.
e. Pelopor, pesaing sulit meniru keunggulan yang dimiliki tersebut.
f. Harga terjangkau, pembeli mampu membayar biaya keunggulan yang
ditambahkan dalam jasa tersebut.
g. Menguntungkan, dapat memperoleh laba dari pemberiaan keunggulan tersebut.
2.4.2 Strategi Produk
Pengertian produk menurut Stanton (1999) :
Produk adalah apa saja yang ditawarkan kedalam pasar untuk diperhatikan,
digunakan atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan
konsumen termasuk di dalamnya objek fisik, jasa, orang, tempat, organisasi dan
gagasan-gagasan.
Menurut Lamb, Hair dan Mc. Daniel (2001) :
Produk adalah segala sesuatu, baik menguntungkan atau tidak yang diperoleh
seseorang melalui pertukaran.
35
Empat tingkat produk jasa menurut Kotler (2000) adalah:
1. Produk inti atau generik.
Terdiri dari jasa dasar, seperti tempat tidur pada jasa kamar hotel.
2. Produk yang diharapkan.
Terdiri dari produk inti bersama pertimbangan keputusan pembelian minimal yang
harus dipenuhi seperti ruang tunggu.
3. Produk tambahan.
Area yang memungkinkan suatu produk didiferensiasi terhadap yang lain.
4. Produk potensial.
Tampilan dan manfaat tambahan yang berguna bagi konsumen atau mungkin
menambah kepuasan konsumen.
Menurut Fandy Tjiptono (1997) menyatakan secara garis besar strategi produk
dapat dikelompokkan sebagai berikut :
1. Strategi posisi produk.
Strategi posisi ini merupakan strategi yang berusaha menciptakan difersiasi yang
unik dalam benak pelanggan sasaran, sehingga terbentuk citra (image) merek atau
produk yang lebih unggul dibandingkan merek atau produk pesaing.
2. Strategi meninjau kembali posisi produk.
Strategi ini dilaksanakan dengan jalan meninjau kembali posisi produk dan bauran
pemasaran saat ini, serta berusaha mencari posisi baru yang lebih tepat bagi produk
tersebut.
3. Strategi lingkup produk.
Strategi ini berkaitan dengan perspektif terhadap bauran produk suatu perusahaan
36
4. Strategi desain produk.
Strategi ini berkaitan dengan tingkat standarisasi produk.
5. Strategi eliminasi produk.
Strategi ini melakukan penghapusan pada produk yang tidak sukses karena produk
yang tidak sukses bila dipertahankan bisa merugikan perusahaan.
2.4.3 Strategi Penetapan Harga
Secara garis besar strategi penetapan harga dapat dibagi menjadi beberapa bagian :
1. Strategi penetapan harga produk baru.
Harga yang ditetapkan pada suatu produk baru harus dapat memberikan pengaruh
yang baik bagi pertumbuhan pasar, selain itu juga dapat mencegah timbulnya
persaingan sengit.
2. Strategi kepemimpinan harga.
Dengan melakukan penilaian kembali terhadap strategi penetapan harga yang
telah dilakukan, perusahaan memiliki tiga alternatif strategi, yaitu :
mempertahankan harga, menurunkan harga dan menaikkan harga.
3. Strategi kepemimpinan harga.
Strategi ini digunakan oleh pemimpin pasar (market leader) dalam suatu industri
untuk melakukan perubahan harga yang diikuti oleh perusahaan-perusahaan lain
dalam industri tersebut.
37
2.4.4 Strategi Tempat.
Menurut Lupoyoadi (2001) lokasi untuk menyediakan jasa kepada pasar sasaran
adalah dua kunci area keputusan. Keputusan lokasi dan saluran mencakup bagaimana
menyampaikan jasa kepada konsumen dan dimana terjadinya. Hal ini memiliki relevansi
yang besar karena jasa tidak disimpan serta diproduksi dan dikonsumsi ditempat yang
sama.
Lokasi yaitu keputusan yang dibuat perusahaan berkaitan dengan di mana operasi
dan stafnya ditempatkan. Pentingnya lokasi bagi perusahaan jasa tergantung tipe-tipe
interaksi konsumen dan jasa yang disediakan. Terdapat tiga tipe interaksi antara penyedia
jasa dan konsumen menurut Lupoyoadi (2001), yaitu :
1. Konsumen mendatangi penyedia jasa.
Misalnya pada jasa lembaga pendidikan, rumah sakit, bioskop dan lain-lain. Pada
kelompok ini, tempat menjadi aspek yang sangat penting. Karena konsumen harus
mendapatkan kemudahan akses dan melihat langsung kondisi perusahaan.
Penyedia jasa yang ingin mengembangkan bisnis dapat mempertimbangkan lebih
dari satu tempat lokasi.
2. Penyedia jasa yang mendatangi konsumen.
Pada kelompok ini faktor lokasi menjadi kurang penting. Dalam beberapa
kasus penyedia jasa tidak leluasa pergi kepada konsumen karena penyedia jasa
harus didahului panggilan konsumen.
3. Transaksi bisnis jasa dilakukan melalui ‘kepanjangan tangan’ perusahaan.
Dalam hal ini, lokasi tidak relevan. Yang penting adalah sarana komunikasi
38
dan surat menyurat yang efisien. Kadang-kadang dibutuhkan interaksi fisik
tertentu antara penyedia jasa dan konsumen.
Menurut, Lupoyoadi (2001), ada beberapa faktor yang mempengaruhi penilaian
konsumen, dalam hal ini adalah :
1. Faktor ambient (temperature, penerangan dan lain-lain).
2. Layout ( pengaturan, ukuran, kesesuaian perabot).
3. Signage (tanda yang menunjukkan keberadaan suatu lokasi).
Sementara, menurut Ghosh (1999), ada empat langkah dalam mengembangkan kebijakan
lokasi dengan faktor-faktor yang perlu diperhatikan yaitu sebagai berikut :
1. Strategi pemasaran.
Target pasar dan posisi dalam shopping opportunity line.
2. Analisis regional.
Variasi regional dalam potensi ekonomi dan tingkat kompetensi.
3. Analisis area.
Demografik populasi di sekitar tempat potensial.
4. Evaluasi tempat.
Tipe lokasi, arus lalu lintas, akses, biaya okupansi dan lain-lain.
2.4.5 Strategi Promosi.
Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program
pemasaran. Betapapun berkualitasnya suatu produk, bila konsumen belum pernah
mendengarkannya dan tidak yakin bahwa produk itu tidak akan berguna bagi mereka,
maka mereka tidak akan pernah membelinya.
39
Menurut Lamb, Hair dan Mc. Daniel (2001) terjemahan David Octaveria.
Strategi Promosi adalah rencana untuk penggunaan yang optimal dari elemen-
elemen promosi, periklanan, humas, penjualan pribadi dan promosi penjualan.
Menurut Kotler (2000) terjemahan Hendra Teguh, SE.
Promosi adalah terdiri dari kumpulan kuat insentif yang beragam, kebanyakan
berjangka pendek dirancang untuk mendorong pembelian suatu produk atau jasa tertentu
secara lebih cepat dan lebih besar oleh konsumen.
Menurut Lamb, Hair dan Mc. Daniel (2001) terjemahan David Octarevia, tugas
promosi adalah :
1. Promosi informatif :
- Meningkatkan kesadaran atas produk baru.
- Menjelaskan bagaimana produk tersebut bekerja.
- Menyarankan kegunaan baru suatu produk.
- Membangun citra suatu perusahaan.
2. Promosi persuasif :
- Mendorong perpindahan merek.
- Merubah persepsi pelanggan atas atribut produk.
- Mempengaruhi pelanggan untuk membeli sekarang.
- Merayu pelanggan untuk datang.
Bentuk-bentuk promosi adalah :
1. Personal Selling.
Personal Selling adalah komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dan
calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk.
40
2. Mass Selling.
Mass Selling merupakan pendekatan yang menggunakan media komunikasi untuk
memperkenalkan suatu produk.
3. Promosi Penjualan.
Penjualan adalah bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai insentif
yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera.
4. Public Relations.
Public Relations merupakan upaya komunikasi menyeluruh dari suatu perusahaan
untuk mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan, dan sikap berbagai kelompok
terhadap perusahaan tersebut.
5. Direct Marketing.
Direct Marketing adalah sistem pemasaran yang bersifat interaktif, yang
memanfaatkan suatu atau beberapa media iklan untuk menimbulkan respon yang
terukur atau transaksi disembarang lokasi.
2.4.6 Strategi Sumber Daya Manusia dalam Pemasaran Jasa.
Dalam pemasaran jasa, kesuksesannya juga sangat tergantung pada SDM yang
dimiliki. Apalagi untuk mencapai hasil yang optimal diperlukan keterlibatan langsung
antara penyedia jasa dengan konsumennya. Perusahaan juga harus mengantisipasi segala
kemungkinan terjadi permasalahan dalam pengelolaan SDM mulai dari tahap seleksi
hingga proses manajemen SDM yang lebih kompleks.
Peran penting SDM dalam perusahaan jasa harus dibedakan untuk pengelolaannya lebih
lanjut, Payne (1983), yang pada umumnya dapat dikelompokkan atas :
41
1. Contactors (Hubungan).
Sumber Daya Manusia yang berhubungan erat dengan konsumen dan memilih
aktivitas memasarkan secara konvensional. SDM yang terlibat dalam peran ini
memerlukan pelatihan, persiapan, dan motivasi yang tinggi untuk melayani
konsumen sehari-hari. Selain itu, dituntut memiliki kemampuan untuk bersikap
responsif dalam memenuhi kebutuhan konsumen
1. Modifiers (Sesekali).
SDM yang tidak terlibat secara langsung dalam aktivitas pemasaran, kontak
dengan konsumen hanya dilakukan sesekali saja. Peran ini sangat penting, oleh
karena itu harus mempunyai pandangan yang sangat luas tentang strategi
pemasaran jasa perusahaan. Modifiers memerlukan keahlian untuk dapat menjalin
kerja sama yang erat dengan para konsumen, oleh karena itu manajemen harus
mengarahkan dan mengadakan pelatihan serta pengembangan kerja sama secara
intensif.
2. Influencers (Pengaruh).
Peran SDM ini lebih terfokus pada implementsi dari strategi pemasaran
perusahaan. Seorang influencers harus memiliki potensi kemampuan untuk
menarik kosumen melalui hasil yang diperolehnya.
3. Isolateds (Tak Langsung).
SDM yang berada pada peran ini tampaknya akan sulit berhasil apabila tidak
mendapatkan dukungan yang memadai dari manajemen terutama untuk
42
memotivasi. SDM harus diarahkan untuk mengetahui perannya serta strategi
pemasaran sehingga dapat berkontribusi lebih optimal.
2.5 Analisa SWOT
Analisa SWOT menurut Rangkuti (2003) adalah : “ Identifikasi faktor secara
sistematis utuk merumuskan strategi perusahaan”. Analisa ini didasarkan pada logika
yang dapat memaksimalkan kekuatan (strength) dan peluang (opportunities), namun
secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (threats).
Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi,
tujuan, strategi dan kebijakan perusahaan.
Dengan demikian perencanaan strategis harus menganalisis faktor-faktor strategis
perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat
ini. Hal ini disebut dengan analisa situasi. Model ini paling popular untuk analisa situasi
adalah analisis SWOT.
Analisa SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang (opportunities)
dan ancaman (threats) dengan faktor internal kekuatan (strengths) dan kelemahan
(weakness). Rangkuti (2003) memperlihatkan bagaimana penggunaan analisa SWOT
dalam formulasi matrik seperti gambar 1.1.
43
Gambar 1. 1 : Matrik Analisa SWOT
Strategi Turn Around Strategi Agresif
III I
IV II
Strategi Defensif Strategi Diversifikasi
Maksud dari matrik analisa SWOT di atas adalah :
1. Kuadran I.
Ini ini merupakan situasi yang menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki
peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada.
Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan
pertumbuhan yang agresif.
2. Kuadran II.
Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan masih memiliki
kekuatan dari sistem internal. Strategi yang harus diterapkan adalah
menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan
cara strategi diversivikasi (produk/pasar).
3. Kuadran III.
Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar tetapi di lain pihak
ia menghadapi beberapa kendala atau kelemahan internal.
Peluang
Ancaman
Kelemahan Kekuatan
44
Fokus strategi ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan
sehingga dapat merebut peluang pasar.
4. Kuadaran IV.
Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut
menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.
45
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Metode penelitan mengandung uraian tentang metode dan desain penelitian, jenis
dan jenis sumber data, teknik pengumpulan data dan analisis data.
3.1 Jenis Penelitian.
Metode yang di pakai adalah metode deskriptif pendekatan studi kasus yang
memakai desain deskriptif yaitu dengan meneliti strategi pemasaran yang dilaksanakan
oleh Quantum dalam memasarkan produknya serta membandingkan dengan bauran
pemasaran jasa alat bagi marketer yang terdiri dari berbagai elemen suatu program
pemasaran yang perlu dipertimbangkan agar implementasi strategi pemasaran jasa yang
ditetapkan dapat berjalan dengan sukses.
3.2 Jenis dan Sumber Data.
Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yaitu data-data penjualan jasa
pendidikan komputer pada Quantum Padang. Sumber data diperoleh dengan cara
melakukan penelitian lapangan yaitu mendatangi sumber objek penelitian untuk
mendapatkan data yang yang diperlukan untuk meneliti analisa strategi pemasaran
terhadap peningkatan penjualan objek penelitian yaitu produk jasa pendidikan komputer.
46
3.3 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Penelitian Lapangan ( Field Research).
Dilaksanakan dengan cara lansung datang meneliti pada Lembaga Pendidikan
Quantum Padang untuk mendapatkan data-data yang diperlukan baik itu data
primer maupun data sekunder.
2. Penelitian Kepustakaan ( Library Research)
Dilakukan dengan cara mempelajari buku-buku bacaan, laporan-laporan dan
publikasi-publikasi yang berhubungan dengan objek penelitian.
3.4 Metode Analisa Data
Analisa data yang akan digunakan adalah sebagai berikut :
Analisa Kualitatif.
Digunakan untuk menentukan kebijaksanaan perusahaan dengan membandingkan antara
kenyataan yang ada diperusahaan dengan teori yang ada. Dalam kaitan dengan tujuan
pemasaran yaitu bagaimana dapat meningkatkan penjualan produk pendidikan komputer
dengan cara merencanakan strategi pemasaran dari produk pendidikan komputer tersebut,
sesuai dengan bauran pemasaran jasa dan kemudian menggunakan analisa untuk
mengetahui keunggulan dan kelemahannya dan pengaruh dari luar yaitu kesempatan dan
ancaman dengan menggunakan analisa SWOT.
47
BAB IV
GAMBARAN UMUM QUANTUM
4.1 Sejarah Singkat Perusahaan.
LPK Quantum merupakan salah satu lembaga sebagai wadah pelatihan
peningkatan Sumber Daya Manusia di kota Padang yang berdiri semenjak tahun 1999
yang lalu dibawah naungan Yayasan Bina Sarana Pendidikan.
Kehadiran Lembaga Pelatihan ini bertujuan untuk mengembangkan sumber daya
manusia dibidang pelatihan Komputer dan Bahasa Asing terutama : Bahasa Inggris,
Jepang dan Mandarin, karena bidang-bidang tersebut saat ini sangat dibutuhkan dalam
dunia kerja dan pendidikan formal.
Semenjak berdiri sampai sekarang, LPK Quantum telah memberikan kontribusi
yang cukup terhadap pembangunan sumber daya manusia masyarakat Sumatera Barat
untuk dididik dibidang penguasaan Komputer dan Bahasa Asing seperti; Bahasa Inggris,
Jepang dan Mandarin sejumlah lebih kurang 4.000 orang, dari berbagai kalangan Siswa
SLTP, SLTA, Mahasiswa, Tamatan SLTA dan Perguruan Tinggi, Karyawan dan Pegawai
dari Instansi Swasta dan Pemerintahan serta dari Kalangan Umum.
Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin kompetitif dan mengglobal di
era perdagangan bebas, sudah seharusnya dilakukan persiapan untuk mengisinya dengan
sumber daya manusia berkualitas disegala bidang.
Tak ada kata lain yang harus diungkapkan selain melakukan terobosan dan
kreativitas pada masing-masing bidang usaha melalui sumber daya manusia berkualitas.
48
Terobosan dan kreativitas tersebut memegang peranan sangat penting dalam
mengadaptasi perubahan dan persaingan dunia kerja dan usaha yang semakin tajam.
Tanpa diiringi dengan peningkatan sumber daya manusia berkualitas terobosan
dan kreativitas tadi akan menemui jalan buntu, sehingga akan berimbas pada pergerakan
dunia kerja dan usaha yang tidak produktif.
Penciptaan konsep program pendidikan secara terarah, fokus dan kompleksitas
serta rutinitas, diyakini dapat mengantisipasi lonjakan permintaan sumber daya manusia
berkualitas.
Lembaga Pendidikan Quantum sebagai salah satu wadah pendidikan dan
pelatihan selama ini eksistensinya telah terbukti dan cukup mampu mendukung program
pembangunan di berbagai bidang sesuai dengan implementasi keinginan, visi dan misi
dari awal lembaga ini didirikan.
Melihat fenomena pendidikan yang tengah terjadi di Indonesia saat kini telah
memberikan sedikit gambaran bahwa, kurikulum pendidikan yang dirancang pemerintah
masih belum memberikan harapan bagi sumber daya manusia kita untuk dapat mampu
bersaing di era dunia kerja dan usaha. Bila dilihat kebelakang gejala tersebut sudah mulai
timbul kepermukaan sekitar 20 tahun sebelumnya, yang meresahkan masyarakat yang
mengalami langsung. Masyarakat masih yakin bahwa pola pendidikan yang dijalankan
perguruan tinggi pada saat itu masih yang terbaik. Hingga kini realita tersebut masih
berjalan.
Tapi ada juga sekelompok generasi muda berpikiran maju yang berpendapat lain,
yang merasa bahwa ada kesenjangan antara pendidikan dengan dunia kerja dan usaha
49
untuk segera diantisipasi. Harus ada pendidikan yang dapat memenuhi tuntutan
kebutuhan dunia kerja.
Atas dasar itulah sosok generasi muda berpikiran maju kedepan. dimotori oleh Ir.
Rijal Islami dkk, berpandangan bahwa pola pendidikan yang ada sekarang harus
diselaraskan dengan perkembangan dunia kerja dan usaha yang terjadi, dengan
mendirikan Lembaga Pendidikan Quantum, dibawah naungan Yayasan Bina Sarana
Pendidikan. Pada tanggal 03 Agustus 1999 dengan Akta Pendirian di Notaris Dasrizal,
SH
Lembaga Pendidikan Quantum didirikan untuk menjawab dan mengantisipasi
permasalahan krusial pengembangan sumber daya manusia agar mampu bersaing
nantinya yang telah dibekali dengan keterampilan praktis berbahasa Inggris, Jepang dan
Mandarin serta menguasai teknologi informasi berbasis komputerisasi.
Keunggulan pola pendidikan yang dijalankan Lembaga Pendidikan Quantum
memberikan animo masyarakat semakin besar terhadap program pendidikan yang
dijalankan, sehingga ribuan lulusan yang telah dihasilkan mampu bersaing merebut dunia
kerja dan usaha dan memperbaiki kualitas hidup.
Kini dengan kampus yang ada di kota Padang dan kota Pekanbaru serta daerah
lainnya, kiprah Lembaga Pendidikan Quantum sebagai salah satu lembaga pendidikan di
telah mampu memberikan kontribusi terhadap pembangunan di segala bidang.
Pengakuan dari dunia kerja dan usaha pun tercermin dari semakin meningkatnya
permintaan dari dunai usaha dan industri kepada Lembaga Pendidikan Quantum,
membutuhkan tenaga kerja berkualitas. Sedangkan pengakuan lain datang dari dunia
50
pendidikan sejenis yang menyatakan keunggulan program pendidikan Lembaga
Pendidikan Quantum yang digelar selama ini.
4.2. Struktur Organisasi.
Struktur organisasi adalah kerangka atau badan yang menunjukkan hubungan
satuan-satuan organisasi yang didalamnya terdapat pimpinan, tugas serta wewenang dan
masing-masing mempunyai peranan tertentu dalam kegiatan yang utuh.
Pengertian organisasi cukup beraneka ragam, di antaranya sebagai berikut :
James L, Gibson (2003), menyatakan bahwa : “Organisasi adalah kesatuan yang
memungkinkan masyarakat mencapai suatu tujuan yang tidak dapat dicapai individu
secara perorangan”.
Stepehen P, Robinson (1999), menerangkan bahwa : “Organisasi adalah suatu sosial yang
dikoordinasi secara sadar, yang tersusun atas dasar dua orang atau lebih yang berfungsi
atas dasar relatif terus menerus untuk mencapai tujuan atau seperangkat tujuan bersama”.
Jadi dalam suatu organisasi akan ditemui beberapa unsur pokok yang sama yaitu
organisasi diwujudkan oleh sekelompok orang dimana orang-orang tersebut berserikat
untuk mengadakan kerja sama dan kerja sama itu dilakukan untuk mencapai tujuan yang
disetujui bersama.
51
Tugas dan wewenang masing-masing unsur manajemen Quantum adalah :
1. Direktur.
Merupakan pimpinan tertinggi di Quantum yang merupakan penanggung jawab
dari keseluruhan kegiatan yang ada di Quantum dan membuat kebijakan-
kebijakan yang sifatnya bagi kelangsungan Quantum.
2. Manajer pendidikan.
Bertanggung jawab melaksanakan dan mengembangkan program-program
pendidikan pada Quantum.
3. Manajer keuangan.
Bagian ini bertanggung jawab atas penyediaan dukungan operasional keuangan
kepada seluruh unit kerja penyelenggaraan akuntansi,pengelolaan pendapatan dan
pengendalian keuangan serta langkah dan program keuangan dan
implementasinya dalam mencapai sasaran.
4. Kepala bagian program komputer.
Bagian ini bertanggung jawab atas program-program pendidikan yang berbasis
komputer yang mana menjaga kualitas dari pada program komputer.
5. Kepala bagian program bahasa asing.
Bagian ini bertanggung jawab atas program-program pendidikan bahasa asing
yang ada pada Quantum.
6. Staff dan karyawan.
Bagian ini bertanggung jawab atas terjadinya pelaksanaan proses belajar mengajar
pada Quantum.
52
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Analisis Strategi Bauran Pemasaran.
Untuk meningkatkan jumlah siswa, Quantum menerapkan strategi bauran
pemasaran jasa, Lupiyoadi (2002), yang meliputi ( product (produk), price (harga), place
(tempat), promotion (promosi), people (orang), procces (proses) dan customer service
(pelayanan).
5.1.1 Kebijakan Produk.
Menurut Kotler (2000), produk berarti kombinasi barang dan jasa yang
ditawarkan perusahaan kepada pasar sasaran. Boone dan Kurtz (1987) menambahkan
bahwa produk mencakup keputusan-keputusan tentang pembungkusan, desain, jaminan,
iklus kehidupan produk dan pengembangan produk baru.
Jadi dapat ditarik gambaran bahwa pengertian produk tidak terbatas pada barang
dan jasa yang diperjual belikan tetapi mencakup keseluruhan elemen yang ikut
membentuk persepsi konsumen terhadap barang dan jasa tersebut.
Pada Lembaga Pendidikan Quantum dikeluarkan produk berupa program
pendidikan jangka panjang dan jangka pendek yang mana mempunyai keunggulan pada
masing-masing produk tersebut.
Pada dasarnya produk ini sangat dibutuhkan namun dengan banyaknya para
kompetitor dalam dunia usaha dibidang ini maka dengan sendirinya sebuah perusahaan
53
pendidikan yang bergerak dibidang pendidikan harus meningkatkan berbagai aspek
sehingga meningkatkan pendapatan dari sebuah perusahaan tersebut.
Produk dari Lembaga Pendidikan Quantum adalah sebagai berikut :
1. Program Jangka Panjang.
a. PKT (Pendidikan Keahlian Terpadu) 1 Tahun, dengan jurusan :
- Informatika Komputer.
Program ini dirancang untuk mencetak tenaga kerja yang terampil merancang
sebuah sistem informasi yang berbasis Personal Computer (PC). Terampil
membuat program aplikasi dengan menggunakan bahasa pemograman
komputer baik secara single dan multi user.
- Teknik Komputer.
Program ini dirancang untuk menciptakan tenaga kerja yang terampil
memperbaiki komputer baik software maupun hardware.
- Bisnis Manajemen.
Program ini dirancang untuk menciptakan professional muda yang memiliki
keterampilan memenage suatu usaha dan bisnis, khususnya pada bidang
administrasi pemasaran serta eksport import yang dilandasi jiwa
kewirausahaan.
- Teknologi Informasi.
Mampu merancang sistem informasi yang berbasiskan Internet (jaringan dunia
luas) dan mendisain situs dengan tampilan dinamis dan interaktif.
Semua program pendidikan jangka panjang tersebut memiliki nilai lebih berupa
Bahasa Inggris, Bahasa Jepang dan Bahasa Mandarin.
54
2. Program Jangka Pendek.
a. Komputer.
- Microsoft Office.
- Design Grafis.
- AutoCad.
- Dea/MYOB.
b. Bahasa Asing.
- Bahasa Inggris.
- Bahasa Mandarin.
- Bahasa Jepang.
5.1.2 Kebijakan Harga.
Harga merupakan jumah uang yang harus dibayarkan oleh pelanggan untuk
memperoleh produk. Dengan demikian strategi dan keputusan harga membutuhkan
kecermatan dalam membaca dan menterjemahkan situasi yang sedang dan akan terjadi
dalam competitive market place. Tidak seperti tiga elemen lainnya (product, place,
promotion) harga merupakan variabel yang relatif mudah berubah terlebih pada kondisi
ekonomi yang tidak stabil.
Dalam menjalankan produknya lembaga pendidikan Quantum mengambil
keputusan yang berani dalam menetapkan harga produk dibawah harga lembaga
pendidikan lainnya. Keputusan untuk menetapkan harga yang relatif lebih murah adalah
bertujuan untuk menarik pelanggan sebanyak mungkin sehingga perkembangan
penjualan yang diharapkan maju dengan pesat. Penetapan harga bersaing ini merupakan
55
suatu langkah oleh manajemen Lembaga Pendidikan Quantum dalam rangka memberikan
kepuasan pada pelanggan.
Keputusan manajemen dalam menetapkan harga yang relatif bersaing terbukti
mampu menarik pelanggan dan bisa bersaing dengan kompetitor yang lain, sehingga
dalam rentang waktu yang relatif cepat produk dari lembaga Pendidikan Quantum sudah
dapat diterima oleh masyarakat luas.
5.1.3 Kebijakan Place.
Place atau tempat termasuk aktivitas perusahaan yang membuat produk tersedia
bagi konsumen sasaran, Tempat menurut Lupiyoadi (2001) merupakan gabungan antara
lokasi dan keputusan atas saluran distribusi, dalam hal ini berhubungan dengan
bagaimana cara penyampaian jasa kepada konsumen dan dimana lokasi yang strategis.
Dalam hubungan dengan kebutuhan masyarakat, misi utama adalah untuk
memuaskan kebutuhan setiap orang melalui pendistribusian berbagai jenis produk dengan
harga, waktu, jumlah dan tempat yang tepat. Dari pernyataan tersebut jelas sekali bahwa
kata kunci misi pemasaran adalah pendistribusian yang merupakan aktifitas yang
menciptakan time utility dan place utility.
Bagi Lembaga Pendidikan Quantum adalah bagaimana mereka dapat membuat
program dan jasa yang telah tersedia dapat sampai pada konsumen sasaran. Penyampaian
program dan jasa sama pentingnya dengan merancang program dan jasa itu sendiri,
karena itu lembaga Pendidikan Quantum menyatakan bahwa lokasi dan skedul dari suatu
program pendidikan dapat menjadi penentu kesuksesan lembaga pendidikan itu sendiri.
56
Menawarkan program dengan kualitas tinggi dan harga yang cocok tidaklah
cukup oleh karena itu Quantum juga menawarkan kepada para calon konsumennya
tempat atau lokasi yang terhindar dari perkotaan yang berbahaya, lingkungan yang
menyenangkan, aman dan daerah yang tidak membosankan karena dikeramaian serta
lokasi yang dapat diakses oleh transportasi manapun. Lembaga Pendidikan Quantum juga
memiliki lokasi atau fasilitas pada satu atau lebih lokasi tetap yang mana memiliki 2
gedung pendidikan memiliki kenyamanan, keamanan, dipusat kota yang beralamat di
Jalan Belakang Olo dan di Jalan Pemuda sehingga mudah diakses.
5.1.4 Kebijakan Promosi.
Promosi merupakan aktivitas mengkomunikasikan keunggulan produk dan
membujuk pelanggan sasaran untuk membeli produk yang diciptakan. Pada umumnya
barang-barang dan jasa-jasa yang bisa survive di pasaran didukung oleh promosi yang
efektif. Promosi merupakan cara dimana perusahaan berkomunikasi dengan target
marketnya tentang karekteristik dan sejumlah manfaat serta keuntungan dari produk atau
jasa yang dijualnya.
Dengan adanya kegiatan promosi, konsumen akan mengetahui produk atau jasa
yang ditawarkan oleh perusahaan sehingga konsumen dapat memberikan penilaian
terhadap produk itu. Seperti diketahui bagaimanapun besarnya manfaat dari suatu produk
jika tidak dikenal konsumen akan mengakibatkan permintaan terhadap produk dan jasa
itu tidak berjalan sebagaimana yang diinginkan. Untuk mewujudkan volume penjualan
yang meningkat salah satu usaha yang dapat dilakukan dalam hal menarik minat
57
konsumen terhadap produk dan jasa yang ditawarkan dapat ditempuh melalui kebijakan
promosi.
Sesuai dengan maksud dan tujuan promosi yang telah diuraikan pada pembahasan
sebelumnya, maka kegiatan promosi yang telah dilakukan oleh Lembaga Pendidikan
Quantum meliputi :
1. Advertising.
Bentuk promosi yang dilakukan melalui media massa seperti :
- Surat Kabar.
Periklanan melalui surat kabar dilakukan Lembaga Pendidikan
Quantum pada setiap tahun ajaran baru dan pada acara-acara tertentu,
dengan menggunakan media surat kabar yang beredar di Sumatera
Barat diharapkan penyampaian informasi dapat mencapai sasaran
yang dituju secara lebih luas. Media surat kabar yang digunakan oleh
Lembaga Pendidikan Quantum adalah Padang Ekspress.
- Radio.
Selain menggunakan surat kabar Lembaga Pendidikan Quantum juga
menggunakan jasa media elektronik yaitu radio. Dimana dengan
melakukan promosi seperti ini maka penyampaian informasi
diharapkan akan dapat menarik perhatian calon pemakai jasa yang
berada di wilayah kota Padang sekitarnya. Gelombang radio yang
digunakan oleh Lembaga Pendidikan Quantum seperti Pro 2 FM.
58
- Spanduk.
Yang diletakkan pada lokasi-lokasi yang strategis sehingga menarik
perhatian konsumen.
- Brosur.
Lembaga Pendidikan Quantum menggunakan brosur dalam
menyampaikan informasi mengenai perusahaan baik berupa program
yang ditawarkan, paket yang ditawarkan, harga, jadwal, fasilitas yang
digunakan dan informasi lainnya yang berhubungan dengan
perusahaan. Brosur ini dibuat semenarik mungkin sehingga dapat
menarik calon konsumen untuk membacanya dan brosur ini
disebarkan pada saat ajaran baru melalui individu-individu calon
konsumen dan bisa diperoleh di recepcionis Lembaga Pendidikan
Quantum.
2. Sales Promotion.
Suatu bentuk promosi yang dilaksanakan oleh perusahaan dalam waktu
tertentu yaitu dengan memberikan potongan harga dan paket-paket khusus
pada konsumen seperti paket ramadhan dan paket liburan.
3. Personal Selling.
Bentuk promosi yang dilakukan antara pihak perusahaan dengan calon
konsumen dengan cara saling bertatap muka. Promosi ini langsung dilakukan
kepada konsumen dengan cara mengunjungi dan menawarkan produk
kesekolah, perguruan tinggi, instansi pemerintah dan swasta.
59
5.1.5 Kebijakan People.
Sumber daya manusia adalah asset organisasi atau perusahaan yang sangat
penting karena betapapun majunya teknologi yang digunakan dalam suatu proses
produksi baik barang maupun jasa, unsur manusia tetap sebagai pusat untuk menentukan
tercapainya tidaknya tujuan organisasi secara efisien dan efektif.
Perkembangan Lembaga Pendidikan Quantum yang pesat dengan hadirnya
gedung baru telah diterima oleh masyarakat pada umumnya.
Dalam rangka memberikan pelayanan yang prima (service excellent) atau
peningkatan pelayanan pada Lembaga Pendidikan Quantum kepada konsumennya maka
Lembaga Pendidikan Quantum terus berusaha meningkatkan profesionalisme sumber
daya manusianya agar karyawan tanggap dan terampil dalam melayani siswanya, mampu
berkomunikasi dengan baik, menguasai bidang pendidikan yang diajarkan dan ramah
kepada siswa sehingga siswa menjadi tertarik terhadap pelayanan yang diberikan
kepadanya.
Adapun sumber daya manusia yang berada di Lembaga Pendidikan Quantum
sesuai dengan kompetensi yang dimilikinya. Jumlah sumber daya manusia atau pengajar
yang berada di Lembaga Pendidikan Quantum sesuai dengan program yang di ajarkan.
Program komputer jumlah pengajarnya sebanyak 7 orang yang memiliki pendidikan atau
kompetensi dibidang komputer. Program Bahasa Inggris jumlah pengajarnya sebanyak 7
orang yang memiliki pendidikan sarjana di bidang bahasa. Program Bahasa Jepang dan
Mandarin sebanyak 9 orang yang memiliki pendidikan sarjana dan menguasai
kompetensi yang diajarkannya.
60
5.1.6 Kebijakan Proses.
Untuk meningkatkan pelayanan kepada para siswanya, maka Lembaga
Pendidikan Quantum menyempurnakan sistem pembelajaran dan sistem pelayanannya
keteknologi informasi yang modern.
Dengan sistem ini, nantinya seluruh siswa dan karyawannya dapat langsung
mengetahui jadwal maupun hasil dari pembelajaran siswa tersebut. Ini akan berpengaruh
pada layanan yang akan lebih cepat dan lebih akurat karena para siswanya maupun
karyawannya dapat mengecek pada komputer. Ini dapat dilihat bagaimana siswa
Lembaga Pendidikan Quantum memperoleh hasil ujian secara cepat yang menggunakan
komputer yang mudah diakses.
5.1.7 Kebijakan Customer Service.
Pemberian pelayanan (customer sevice) yang dilakukan oleh Lembaga Pendidikan
Quantum, termasuk di dalamnya adalah pelayanan pra-transaksi, pelayanan saat transaksi
dan paska transkasi. Pelayanan ini di berikan kepada para calon siswa maupun siswa
yang telah belajar di Lembaga Pendidikan Quantum secara tepat agar dapat
meningkatkan mutu pelayanan.
Dengan sistem pelayanan yang seperti ini, maka para konsumen akan merasa
nyaman dengan apa yang telah di berikan oleh para karyawan Lembaga Pendidikan
Quantum ini. Ruangan yang digunakan oleh Lembaga Pendidikan Quantum sangat
nyaman, kebersihan terjaga dan berpendingin sehingga siswa merasa nyaman untuk
mengikuti proses belajar mengajar.
61
Gedung Lembaga Pendidikan Quantum yang berada di Jalan Belakang Olo dan
Jalan Pemuda juga menyediakan fasilitas teknologi berupa jaringan internet yang dapat
digunakan oleh siswa. Kedua gedung ini juga memiliki fasilitas ruang tunggu yang
nyaman dan bersih sehingga calon siswa maupun siswa akan merasa nyaman.
5.2 Analisa SWOT.
Untuk merumuskan strategi pemasaran Lembaga Pendidikan Quantum, maka terlebih
dahulu dikemukakan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman, yaitu :
1. Kekuatan.
Kekuatan perusahaan merupakan faktor yang berasal dari dalam perusahaan
yang dapat di kendalikan. Kekuatan yang dimiliki menunjukkan kemungkinan-
kemungkinan adanya beberapa stratgi tertentu yang dapat di ambil oleh
perusahaan. Adapun kekuatan yang dimiliki oleh Lembaga Pendidikan Quantum
adalah sebagai berikut :
- Lembaga Pendidikan Quantum mempunyai lokasi yang strategis sehingga
memudahkan bagi siswa maupun calon siswanya untuk datang lansung ke
gedung Lembaga Pendidikan Quantum.
- Mempunyai produk pendidikan yang unggul dari produk pendidikan
lainnya.
- Fasilitas pendidikan yang baik dan memadai.
- Staf pengajar yang berpengalaman dan profesional dalam bidangnya.
62
- Kepuasan dari konsumen atau pemakai jasa sehingga mendorong mereka
untuk melakukan promosi dari mulut ke mulut.
- Lembaga Pendidikan Quantum merupakan lembaga pendidikan yang
cukup di kenal masyarakat luas, yang tentunya cukup professional dalam
melaksanakan bisnisnya di bidang pendidikan, dan memiliki siswa yang
telah banyak bekerja di perusahaan swasta.
2. Kelemahan.
Kelemahan perusahaan adalah suatu kondisi dimana perusahaan memiliki
ketidakmampuan pada beberapa hal yang dapat mengakibatkan timbulnya ketidak
baikkan pada perusahaan. Kelemahan yng dimiliki oleh Lembaga Pendidikan
Quantum adalah sebagai berikut :
- Promosi yang dilakukan Lembaga Pendidikan Quantum dirasakan masih
belum gencar atau masih kurang pada media radio maupun media surat
kabar.
3. Peluang.
Peluang merupakan suatu keadaan yang dapat membawa perusahaan ke pengaruh
baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Peluang-peluang ini yang
mungkin dapat diperoleh Lembaga Pendidikan Quantum adalah sebagai berikut :
- Banyaknya lapangan pekerjaan yang membutuhkan tenaga kerja yang
memiliki keterampilan di bidang komputer dan bahasa.
63
- Semakin meningkatnya jumlah tamatan SMA yang tidak bisa melanjutkan
pendidikannya ke Perguruan Tinggi baik negeri maupun swasta.
- Meningkatnya keinginan masyarakat terutama untuk siswa maupun
mahasiswa untuk mendalami ilmu komputer dan bahasa yang terus
mengalami perkembangan.
4. Ancaman.
Ancaman merupakan suatu hal yang berasal dari lingkungan luar perusahaan yang
tidak diinginkan oleh perusahaan. Adapun ancaman yang dihadapi Lembaga
Pendidikan Quantum adalah sebagai berikut :
- Semakin banyaknya muncul perusahaan-perusahaan saingan yang akan
menambah ketatnya persaingan dalam merebut pasar.
- Perkembangan teknologi yang makin modern, maka perusahaan harus
terus mengikuti perkembangan teknologi tersebut yang membutuhkan
biaya yang besar.
Dengan melihat kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman tersebut perusahaan
dapat mempertimbangkannya untuk perumusan strategi perusahaan di masa yang akan
datang. Strategi tersebut meliputi strategi produk, harga, distribusi dan promosi.
64
5.3 Penyusunan Alternatif Strategi.
1. Strategi Peluang-Kekuatan.
Strategi ini menggunakan kekuatan yang ada dengan mengambil manfaat
peluang ekstenal.
a. Mutu pelayanan yang lebih baik.
Dengan meningkatnya mutu pelayanan diharapakan siswa maupun
calon siswa dapat lebih terpenuhi keinginannya.
b. Promosi yang intensif.
Perlu adanya promosi yang intensif mengenai produk, kualitas dan
pelayanan pada Lembaga Pendidikan Quantum.
2. Strategi Peluang-Kelemahan.
Strategi ini diarahkan untuk memperbaiki kelemahan yang ada dengan
cara mengambil manfaat dari peluang eksternal.
a. Meningkatkan promosi .
Dengan meningkatkan promosi maka perusahaan akan dikenal oleh
masyarakat umum sehingga akan berakibat pada penjualan.
3. Strategi Ancaman-Kekuatan.
a. Sinergi organisasi.
Mewujudkan sinergi organisasi dengan jalan menjalin hubungan
antara pengajar, mahasiswa maupun karyawan.
65
b. Diversifikasi produk.
Menciptakan produk yang memiliki benefit sesuai dengan kebutuhan,
keinginan, dan harapan masyarakat dengan biaya yang terjangkau.
4. Strategi Ancaman-Kelemahan.
Strategi ini mencoba untuk mengatasi kelemahan yang ada dengan cara
menghindari ancaman.
a. Pembenahan manajemen.
Untuk menghadapi berbagai ancaman yang datang dari perusahaan
sejenis dan juga pendatang baru maka perlu dilakukan pembenahan
manajemen yang tujuannya agar perusahaan dapat mencapai target
pasar potensial.
b. Peningkatan tekonologi.
Pembaharuan teknologi perlu diciptakan sehingga dapat memberikan
pelayanan pada konsumen secara cepat dan tepat.
66
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Dari data diatas yang telah dikemukakan dalam bab-bab terdahulu, penulis dapat
mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Produk yang dipasarkan oleh Lembaga Pendidikan Quantum berupa program
jangka panjang ; PKT (Pendidikan Keahlian Terpadu) seperti informatika
komputer, teknik komputer, bisnis manajemen, teknologi informasi dan program
jangka pendek ; komputer dan bahasa.
2. Harga yang ditetapkan oleh Lembaga Pendidikan Quantum mengambil atau
menetapkan harga yang relatif murah dari para pesaing.
3. Place atau tempat dari pada Lembaga Pendidikan Quantum sangat strategis karena
berada dipusat kota sehingga mudah diakses, yaitu berada di Jalan Pemuda dan
Jalan Belakang Olo.
4. Promosi yang dijalankan oleh Lembaga Pendidikan Quantum melalui media
advertaising (media surat kabar, radio, spanduk dan brosur), sales promotion dan
personal selling.
5. Sumber daya manusia atau people yang dimiliki oleh Lembaga Pendidikan
Quantum berpengalaman pada bidang atau kompetensi yang diajarkannya.
67
6. Kebijakan proses pada Lembaga Pendidikan Quantum menggunakan teknologi
informasi sehingga siswa dengan cepat memperoleh informasi mengenai hasil
belajarnya.
7. Layanan yang diberikan oleh Lembaga Pendidikan Quantum baik dalam
pelayanan pre transaksi, saat transaksi, maupun paska transaksi sangat baik.
8. Analisa SWOT merupakan analisa yang mengkaji kondisi internal dan eksternal
perusahaan. Adapun kegunaan analisa SWOT ini adalah bagaimana perusahaan
merebut peluang yang ada dengan menggunakan kekuatan yang ada pada
perusahaan, sedangkan kelemahan dan ancaman merupakan gangguan bagi
perusahaan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
6.2 Saran
1. Untuk strategi dibidang promosi, perusahaan hendaknya lebih mengembangkan
strategi yang selama ini dijalankan, seperti melakukan kegiatan promosi yang
lebih gencar dari pesaing.
DAFTAR PUSTAKA
Nitisemito, S. Alex . 1997. Marketing. Jakarta : Ghalia Indonesia. Swastha, Basu, Irawan. MBA. 1981. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta:
YKPN. Gordon, P. Paul, P. Jhosep. 1990. Strategi dan Program Pemasaran. Terjemahan Agus
Maulana. Jakarta : Erlangga. Handoko, T. Hani. 1995. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. edisi
Kedua. Yogyakarta : BPEF. Stanton, J William. 1993. Prinsip Pemasaran. Edisi Ketujuh. Jakarta : Erlangga. Sikula, F. Andrew. 1995. The Manajemen Of Human Resourhes. John Willey z Sons. Inc.
New York. Kotler, Philip. 1997. Manajemen Pemasaran, Analisa Perencanaan dan Pengendalian.
Terjemahan Hendra Teguh. Edisi Revisi. Jilid I. Jakarta : Erlangga. Lamb, Hair, Mc Daniel. 2001. Manajemen Pemasaran. Terjemahan David Octarevia.
Jakarta. BPFE-UI. Rhoises, R. Wendel. 1997. SWOT : Strenght, Weaknes, Opportunity, Threat. Gramedia
Pustaka Utama. Jakarta. Kotler, Phillip. 2007. Manajemen Pemasaran Jilid II. Edisi Milenium II. Jakarta.
Erlangga. Hersianto Gilang, Drs. 2001. Manajemen Strategi. Terjemahan Dekra Diani. Budillo.
Jakarta. Freddy, Rangkuti. 2001. Analisa SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Cetakan ke
Tujuh. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Wijayakusumah, Drs. 1998. Manajemen Jasa. Erlangga. Jakarta.
top related