analisis aktivitas dan sikap ilmiah mahasiswastkip … filemata kuliah ini membahas tentang struktur...
Post on 09-Aug-2019
218 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Jurnal Pendidikan Riama
ISSN 2089-287X (Media Cetak)
Vol. 3 No. 04. 2018
Page | 60 JURNAL PENDIDIKAN RIAMA
LPPM - STKIP Riama Medan
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan “STKIP” Riama Medan
ANALISIS AKTIVITAS DAN SIKAP ILMIAH MAHASISWASTKIP RIAMA
DENGAN MODEL PENGAJARANLANGSUNG BERBASIS INKUIRI
PADA MATA KULIAH EKOLOGI TUMBUHAN
Oleh,
Jimmy Francius Simbolon1)
1)
Dosen Pendidikan Biologi STKIP Riama Medan
e-mail : kevkez2015@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aktivitas dan sikap ilmiah mahasiswa
STKIP RIAMA dengan model pengajaran langsung berbasis inkuiri pada mata kuliah
Ekologi Tumbuhan. Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa Prodi Pendidikan
Biologi tahun angkatan 2010 sebanyak 20 orang. Sampel pada penelitian ini adalah
semua anggota populasi pada penelitian ini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode deskriptif untuk menggambarkan aktivitas dan sikap ilmiah mahasiswa
pada mata kuliah Ekologi Tumbuhan. Berdasarkan hasil penelitian, rata-rata aktivitas
secara keseluruhandengan indikator melihat, berbicara, mendengar, menulis dan
menggambar sebesar 76,38% dengan kategori Baik. Rata-rata sikap ilmiah secara
keseluruhan dengan indikator keingintahuan, kerjasama, ketelitian, tanggungjawab dan
berfikir kritis sebesar 71,32% kategori Baik. Metode pengajaran langsung berbasis
inkuiri memberikan keuntungan bagi mahasiswa untuk memperoleh pemahaman dan
mengembangkan konsep ilmu.
Keywords: aktivitas, sikap ilmiah, pengajaran langsung berbasis inkuiri
PENDAHULUAN
Biologi merupakan salah satu bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
yang sangat besar pengaruhnya untuk penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dalam pembelajarn IPA, khususnya Biologi, sangat diperlukan strategi pembelajaran
yang tepat yang dapat melibatkan mahasiswa seoptimal mungkin baik secara
intelektual maupun emosional, karena pengajaran Biologi menekankan pada
keterampilan proses (Kasbolah, 2001).
Mata kuliah Ekologi Tumbuhan di STKIP RIAMA tergabung dalam kelompok
Matakuliah Keilmuan dan Keterampilan (MKK) dengan bobot 2sksteori dan 1 sks
praktikum. Mata kuliah ini membahas tentang struktur dan fungsi serta interaksi
tumbuhan tingkat individu, populasi dan komunitas, dengan lingkungannya,
perkembangan komunitas tahap suksesi dan klimaks serta aspek-aspek terapan ekologi
tumbuhan (SAP Ekologi Tumbuhan, 2017). Penyajian mata kuliah Ekologi
Jurnal Pendidikan Riama
ISSN 2089-287X (Media Cetak)
Vol. 3 No. 04. 2018
Page | 61 JURNAL PENDIDIKAN RIAMA
LPPM - STKIP Riama Medan
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan “STKIP” Riama Medan
Tumbuhanterintegrasi antara teori dan praktik dalam hal ini kemampuan dan hasil belajar
mahasiswa ditentukan secara utuh meliputi ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.
Selama proses pembelajaran berlangsung, terjadi interaksi khusus antara
dosen dan mahasiswa, dimana mahasiswamenghadapi tugas belajar dan dosen harus
mendampingi siwa dalam belajarnya(Munadi, 2008). Pembelajarandikatakan berhasil
dan berkualitas apabila seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar (75%)
mahasiswa terlibat secara aktif, baik fisik, mental maupunsosial dalam proses
pembelajaran, di samping menunjukkan kegairahan belajartinggi, semangat belajar
yang besar dan rasa percaya diri sendiri. Sementara dari segi kualitas, suatu proses
pembelajaran dapat di ukur melalui prestasibelajar mahasiswa. Prestasi belajar
mahasiswa meliputi tiga aspek yaitu aspekkognitif (berfikir), aspek afektif (sikap),
dan aspek psikomotorik (bertindak).Suatu pembelajaran dikatakan berhasil jika hasil
belajar mencapai tujuan belajaryang diharapkan.
Perguruan tinggi merupakan salah satu wadah untuk memperolehpendidikan
yang dapat melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas.Dalam rangka
meningkatkan mutu pendidikan maka perguruan tinggi harusmemberikan ruang yang
cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandiriankepada para mahasiswa. Para
mahasiswa juga diusahakan harus memilikipengetahuan yang luas, kemampuan dan
keterampilan dalam berbagai hal.
Keberhasilan proses pembelajaran tidak terlepas dari kemampuan
dosenmengembangkan model-model pembelajaran yang berorientasi pada
peningkatanintensitas keterlibatan mahasiswa secara aktif di dalam proses
pembelajaran.Pengembangan model pembelajaran yang tepat pada dasarnya bertujuan
untukmenciptakan kondisi pembelajaran yang memungkinkan mahasiswa dapat
belajarsecara aktif dan menyenangkan sehingga mahasiswa dapat meraih hasil dan
prestasibeajar yang optimal (Aunurrahman, 2010).
Dalam mempelajari Ekologi Tumbuhan dibutuhkan keaktifandan sikap
ilmiah yang mendukung bagi mahasiswa, untuk mencapai keberhasilan dalam
perkuliahan di kelas. Untuk itu dosendalam perkuliahan harus mampu menciptakan
pembelajaran yang menantangdan menyenangkan bagi mahasiswa. Dosen perlu
menyiapkan perangkatpembelajaran yang baik agar dapat memfasilitasi mahasiswa
berinteraksi dengansumber atau media belajar yang sudah disiapkan oleh dosen.
Jurnal Pendidikan Riama
ISSN 2089-287X (Media Cetak)
Vol. 3 No. 04. 2018
Page | 62 JURNAL PENDIDIKAN RIAMA
LPPM - STKIP Riama Medan
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan “STKIP” Riama Medan
Pada umumnya, perkuliahan yang dilakukan selama ini cenderung
berpusat pada dosen, sehingga pemahaman mahasiswa terhadap materi Ekologi
Tumbuhankurang maksimal. Hal ini terlihat dari data hasil belajar mahasiswa
Program Studi Pendidikan Biologi STKIP RIAMA pada Tahun Akademis
2011/2012 dengan batas kelulusan minimal C, dari 30 orang mahasiswa, yang
memperoleh nilai A 17%, B 33%, dan C 50%. Banyaknya mahasiswa yang
memperoleh nilai C memperlihatkan bahwa pemahaman dan penguasaan
mahasiswa terhadap materi Ekologi Tumbuhanmasih kurang.
Kesulitan belajar yang dialami mahasiswa dalam kegiatan
memperhatikan dan mendengarkan penjelasan dosen, bertanya atau menyatakan
pendapat, melakukan pengamatan, diskusi, serta mengerjakan Lembar Kerja
Mahasiswa (LKM), merupakan indikator bahwa proses perkuliahan Ekologi
Tumbuhanbelum mengalami peningkatan aktivitas. Hal ini dapat dilihat dari yang
disebabkan karena kurangnya kesiapan mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan,
kurangnya peran serta mahasiswa dalam proses pembelajaran serta kurangnya
penguasaan materi.
Berdasarkan hasil wawancara kepada mahasiswauntuk mata kuliah
Ekologi Tumbuhan, bahwa pada saat perkuliahan mahasiswa cenderung bersikap
pasif, kurangnya aktivitas mahasiswa dalam memperhatikan dan mendengarkan
penjelasan dosen, bertanya, berdiskusi menyatakan pendapatnya, serta malas
mengerjakan LKM, mahasiswa cenderung lebih banyak diam pada saat dosen
mengajukan pertanyaan, hanya sebagian mahasiswa yang mampu menjawab
pertanyaan dosen dan hanya sebagian mahasiswa yang rajin dalam mengerjakan
LKM, sehingga menimbulkan kurangnya interaksi antara dosen dan mahasiswa.
Sikap ilmiah yang dimiliki mahasiswa juga masih kurang, seperti sikap
ingin tahu, kerja sama, ketelitian, tanggung jawab, berfikir kritis, dan percaya diri
sewaktu belajar. Penggunaan pola pembelajaran yang belum tepat dapat
menyebabkan mahasiswa memiliki sedikit pengetahuan dan tidak mampu
menemukan sendiri konsep-konsep pembelajaran, selain itu mahasiswa menjadi
kurang teliti dalam pelaksanaan praktikum, dalam mengerjakan tugas yang
diberikan dosen serta rendahnya rasa tanggung jawab mahasiswa terhadap
kegiatan pembelajaran yang dilakukan.
Jurnal Pendidikan Riama
ISSN 2089-287X (Media Cetak)
Vol. 3 No. 04. 2018
Page | 63 JURNAL PENDIDIKAN RIAMA
LPPM - STKIP Riama Medan
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan “STKIP” Riama Medan
Peneliti berusaha mendesain perkuliahanEkologi Tumbuhanyang lebih
baik yaitu menggunakan model Pengajaran Langsung (Direct Instruction)
berbasis inkuiri. Desain pembelajaran dilakukan dengan menggabungkan model
pengajaran langsung dengan model inkuiri. Pengajaran langsung dapat menjamin
terjadinya keterlibatan peserta didik, terutama melalui proses memperhatikan,
mendengarkan, diskusi, dan tanya jawab, sehingga diharapkan dapat menunjang
aktivitas belajar seperti dalam kegiatan bertanya, memperhatikan dan
mendengarkan penjelasan dosen, berdiskusi mengemukakan pendapatnya,
mengerjakan LKM, dan sikap ilmiah mahasiswa dalam pembelajaran seperti sikap
ingin tahu, kerja sama, ketelitian, tanggung jawab, serta berpikir kritis
(Trianto,2009).
Pembelajaran berbasis Inkuiri merupakan rangkaian kegiatan belajar
yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan peserta didik untuk
mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis sehingga mereka
dapat menemukan dan merumuskan sendiri penemuannya dengam penuh percaya
diri. Pembelajaran ini dirancang untuk mengajak peserta didik terlibat secara
langsung ke dalam proses ilmiah yang melibatkan aktivitas dan sikap ilmiah
peserta didik (Hermawati, 2012).
METODE PENELITIAN
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Program Studi Pendidikan Biologi STKIP
Riama Medan Jln Trituran No. 6 Medan pada semester genap Tahun Akademik
2012/2013. Waktu penelitian pada bulan Januari sampai Pebruari 2013.
Populasi dan Sampel
Populasi penelitian adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi
STKIP Riama Medan. Sampel penelitian adalah mahasiswa semester VI yang
berjumlah 20 orang.
Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif, dimana penelitian ini
dapat memberikan gambaran objektif dengan data yang ada mengenai aktivitas
belajar dan sikap ilmiah mahasiswa pada mata kuliah Ekologi Tumbuhan.
Jurnal Pendidikan Riama
ISSN 2089-287X (Media Cetak)
Vol. 3 No. 04. 2018
Page | 64 JURNAL PENDIDIKAN RIAMA
LPPM - STKIP Riama Medan
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan “STKIP” Riama Medan
Parameter yang diukur pada penelitian ini adalah: Aktivitas belajar mahasiswa
yang terdiri dari 5 indikator yaitu: (1) Visual activities; (2) Oral activities; (3)
Listening activities; (4) Writing activities; (5) Drawing activities (Sardiman,
2012). Sikap Ilmiah mahasiswa yang terdiri dari 5 indikator yaitu: (1)
Keingintahuan; (2) Kerja sama; (3) Ketelitian; (4) Tanggung Jawab; dan (5)
Berfikir Kritis (Brotowidjoyo dalam Mulia, 2007).
Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data aktivitas dan sikap ilmiah mahasiswa
menggunakan lembar observasi dan dilakukan pada saat perkuliahan berlangsung,
mahasiswa yang terbagi ke dalam beberapa kelompok diamati oleh 3 orang
observer sebanyak 3 kali pertemuan pada pokok bahasanPopulasi Tumbuhan.
Nilai aktivitas dan sikap ilmiah dilakukan dengan menggunakan angket penilaian
teman sejawat yang diberikan kepada masing-masing kelompok dan diisi oleh
masing-masing anggota kelompok sesuai dengan petunjuk yang tertera pada
angket. Analisis data dilakukan dengan teknik analisa deskriptif, yang bertujuan
untuk mendeskripsikan data tentang aktivitas dan sikap ilmiah mahasiswa pada
mata kuliah Ekologi Tumbuhan. Interval dan kategori aktivitas dan sikap ilmiah
mahasiswa yang digunakan adalah 80–100% (kategori baik sekali), 66–79%
(kategori baik), 56–65% (kategori cukup), 40 – 55% (kategori kurang), <39%
(kategori kurang sekali) (Arikunto, 2009).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Aktivitas Mahasiswa
Hasil pengamatan aktivitas belajar mahasiswa pada mata kuliahEkologi
Tumbuhandisajikan pada tabel di bawah ini.
Aktivitas Pertemuan Rata-rata
Aktivitas (%)
Kategori
1 2 3
1. Melihat (Visual Activities) 71,30 80,45 83,78 78,51 Baik
2. Berbicara (Oral Activities) 60,47 68,54 70,37 66,46 Baik
3. Mendengar (Listening Activities) 75,74 80,51 84,92 80,39 Baik Sekali
4. Menulis (Writing Activities) 73,72 80,33 89,15 81,06 Baik Sekali
Jurnal Pendidikan Riama
ISSN 2089-287X (Media Cetak)
Vol. 3 No. 04. 2018
Page | 65 JURNAL PENDIDIKAN RIAMA
LPPM - STKIP Riama Medan
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan “STKIP” Riama Medan
5. Menggambar (Drawing Activities) 70,00 75,55 80,88 75,47 Baik
Rata-rata (%) 70,25 77,07 81,82 76,38 Baik
Dari tabel aktivitas di atas dapat diketahui bahwa menulis dan
mendengar merupakan aktvitas dengan rata-rata tertinggi yaitu 81,06% dan 80,39
% kategori Baik Sekali. Berbicara merupakan aktivitas terendah (66,46% kategori
Baik). Secara keseluruhan, rata-rata aktivitas sebesar 76,38% dengan kategori
Baik. Rendahnya aktivitas mahasiswa dalam berbicara seperti bertanya sesuai
materi yang diajarkan tentang Populasi Tumbuhan, menyatakan pendapat, dan
menjawab pertanyaan yang diberikan dosen atau pertanyaan mahasiswa
disebabkan karena mahasiswa masih belum berani dan cenderung takut dalam
menyatakan pendapat, bertanya maupun menjawab pertanyaan, sehingga
diketahui proses pembelajaran yang telah dilakukan sebelumnya, belum begitu
efektif dalam melatih mahasiswa untuk berani menyatakan pendapat, bertanya
maupun menjawab pertanyaan.
Gambaran aktivitas mahasiswa pada mata kuliah Ekologi Tumbuhan
dapat dilihat pada diagram di bawah ini:
Rata-rata aktivitas melihat sebesar 78,51% berada dalam kategori baik
sekali sehingga dapat dilihat dari hasil observasi yakni banyaknya mahasiswa
yang membaca buku ajar yang berhubungan dengan materi Populasi Tumbuhan
selama proses pembelajaran mahasiswa antusias memperhatikan penjelasan dosen
78,51
66,46
80,39 81,0675,47
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
Rat
a-r
ata
(%)
Aktivitas Mahasiswa
Jurnal Pendidikan Riama
ISSN 2089-287X (Media Cetak)
Vol. 3 No. 04. 2018
Page | 66 JURNAL PENDIDIKAN RIAMA
LPPM - STKIP Riama Medan
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan “STKIP” Riama Medan
dan memperhatikan presentasi kelompok, serta pada pelaksanaan praktikum
mahasiswa aktif dalam melakukan kegiatan observasi atau pengamatan terhadap
objek/spesimen yang telah tersedia. Melalui kegiatan memperhatikan dan
pengamatan secara intensif mahasiswa dapat mencapai pemahaman materi dan
prestasi belajar. Menurut Suryabrata (2010), aktivitas yang disertai dengan
perhatian dan pengamatan secara intensif akan lebih sukses dan prestasinya lebih
tinggi.
Aktivitas menggambar berada pada kategori baik dengan rata-rata
75,47%. Selama perkuliahan mahasiswa membuat hasil pengamatan berdasarkan
pokok bahasan Populasi Tumbuhan melalui kegiatan menggambar populasi,
ekospesies, densitas, dan pola penyebaran individu pada Lembar Kerja
Mahasiswa.
Aktivitas tertinggi adalah menulis dengan rata-rata 81,06% (baik sekali).
Selama perkuliahan selalu mencatat penjelasan dosen yang berhubungan dengan
materi, menulis hasil pengamatan berupa keterangan Populasi Tumbuhan, serta
menjawab pertanyaan pada Lembar Kerja Mahasiswa. Jawaban LKM dan hasil
pengamatan yang dikerjakan oleh masing-masing kelompok sebagian besar sudah
benar dan lengkap, serta mahasiswa tidak lupa dalam menuliskan kesimpulan dari
setiap kegiatan praktikum yang telah dilakukan.
Model pengajaran langsung paling sesuai untuk pembelajaran yang
berorientasi pada penampilan atau kinerja seperti menulis dan membaca,
disamping itu pengajaran langsung juga cocok untuk mengajarkan komponen-
komponen keterampilan sains yang dapat diajarkan secara terstruktur dengan baik
(Kardi dan Nur,2000).
Sikap Ilmiah Mahasiswa
Hasil pengamatan sikap ilmiah mahasiswa pada mata kuliahEkologi
Tumbuhandisajikan pada tabel di bawah ini.
Sikap Ilmiah Pertemuan Rata-rata Sikap
Ilmiah (%)
Kategori
1 2 3
1. Keingintahuan 74,25 75,32 80,11 75,56 Baik
2. Kerjasama 70,34 76,29 79,93 75,52 Baik
Jurnal Pendidikan Riama
ISSN 2089-287X (Media Cetak)
Vol. 3 No. 04. 2018
Page | 67 JURNAL PENDIDIKAN RIAMA
LPPM - STKIP Riama Medan
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan “STKIP” Riama Medan
3. Ketelitian 72,66 76,73 77,21 75,53 Baik
4. Tanggung jawab 65,23 74,28 76,88 72,13 Baik
5. Berfikir kritis 50,61 59,22 60,67 56,83 Cukup
Rata-rata (%) 68,42 74,57 77,56 71,32 Baik
Dari tabel di atas diketahui rata-rata sikap ilmiah mahasiswa pada mata
kuliahEkologi Tumbuhanadalah 71,32% (Baik), hal ini menunjukkan bahwa
proses pembelajaran dapat menumbuhkan sikap ilmiah mahasiswa. Sikap ilmiah
pada setiap indikator dengan indikator tertinggi ke terendah yaitu
keingintahuan(75,56% kategori baik), ketelitian (75,53% kategori baik),
kerjasama (75,52% kategori baik), tanggungjawab (72,13% kategori baik) dan
indikator terendah yaitu berfikir kritis (56,83% kategori cukup).
Gambaran sikap ilmiah mahasiswa pada mata kuliah Ekologi Tumbuhan
dapat dilihat pada diagram di bawah ini:
Pada indikator keingintahuan(75,56% kategori baik), sebagian
mahasiswa terlihat antusias dalam mencari jawaban dari pertanyaan yang
diberikan dosen. Berdasarkan hasil observasi terhadap sebagian mahasiswa
Program Studi Pendidikan Biologi STKIP RIAMA, diketahui bahwa mahasiswa
mencari referensi tambahan dari internet dan sumber lainnya untuk mencari
informasi dan melengkapi data hasil pengamatan. Keingintahuan mahasiswa yang
75,56 75,52 75,53 72,13
56,83
0
10
20
30
40
50
60
70
80
Rat
a-ra
ta (
%)
Sikap Ilmiah Mahasiswa
Jurnal Pendidikan Riama
ISSN 2089-287X (Media Cetak)
Vol. 3 No. 04. 2018
Page | 68 JURNAL PENDIDIKAN RIAMA
LPPM - STKIP Riama Medan
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan “STKIP” Riama Medan
tinggi dalam perkuliahan dapat diketahui dari usaha yang dilakukan mahasiswa
tersebut dalam memahami suatu konsep baru yang akan dipelajari. Sikap ilmiah
peserta didik dapat dilihat dari bagaimana mereka memiliki rasa keingintahuan
yang sangat tinggi untuk memahami suatu konsep baru dengan kemampuannya
tanpa ada kesulitan, kritis terhadap suatu permasalahan yang perlu dibuktikan
kebenarannya, dan mengevaluasi kinerjanya sendiri (Yunita, 2012).
Pada indikator ketelitian (75,53% kategori baik), diketahui bahwa sikap
teliti dapat membantu mahasiswa dalam menghindari kesalahan yang mungkin
terjadi saat proses pembelajaran. Mahasiswa yang teliti lebih mampu
menyelesaikan tugas yang diberikan dengan benar.
Pada indikator kerjasama (75,52% kategori baik), diketahui bahwa pada
saat pembelajaran sebagian besar mahasiswa berperan aktif dalam kelompok
untuk melaksanakan praktikum dengan langkah-langkah yang sesuai dengan
proses ilmiah, berpikir bersama dalam membuat hasil pengamatan, menjawab
pertanyaan, berbagi informasi terkait materi yang diajarkan dengan teman satu
kelompok, dan saling menghargai pendapat teman sekelompok. Mahasiswa yang
berkerja dalam kelompok biasanya mampu belajar lebih baik daripada belajar
sendiri.
Pada indikator tanggungjawab (72,13% kategori baik), diketahui bahwa
selama perkuliahan mahasiswa bertanggung jawab terhadap setiap kegiatan
belajar yang dilakukan. Semua mahasiswa melaksanakan tugas yang diberikan
oleh dosen, baik tugas perorangan maupun tugas kelompok. Selama proses
pembelajaran mahasiswa dituntut untuk dapat bertanggung jawab penuh terhadap
proses belajarnya sehingga peran dosen didalam pembelajaran lebih sebagai
pemberi bimbingan dan arahan jika diperlukan mahasiswa (Mudalara, 2012).
Kurangnya kemampuan mahasiswa dalam berpikir kritis (56,83%
kategori Cukup) seperti menyatakan pendapat/ide/gagasan karena mahasiswa
belum berani menyatakan pendapatnya, namun sebagian mahasiswa lain mampu
mengeluarkan dan menyatakan pendapatnya, mencari informasi tambahan terkait
materi yang diajarkan, serta melengkapi data hasil pengamatan Populasi
Tumbuhan. Melalui berpikir kritis mahasiswa dituntut untuk memiliki
Jurnal Pendidikan Riama
ISSN 2089-287X (Media Cetak)
Vol. 3 No. 04. 2018
Page | 69 JURNAL PENDIDIKAN RIAMA
LPPM - STKIP Riama Medan
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan “STKIP” Riama Medan
kemampuan menganalisis yang tinggi terkait materi yang diajarkan, sehingga
dapat melatih kemampuan dan kreativitas mahasiswa.
Sikap ilmiah terbentuk pada saat melakukan proses pembelajaran, aspek
sikap ilmiah terdiri dari sikap ingin tahu, sikap kritis, sikap objektif, sikap kerja
sama atau menghargai karya orang lain, dan sikap teliti (Yuliani et al., 2012).
Mahasiswa yang mempunyai sikap ilmiah yang tinggi akan memiliki kelancaran
dalam berpikir sehingga akan termotivasi untuk selalu berprestasi dan memiliki
komitmen kuat untuk mencapai keberhasilan dan keunggulan. Mahasiswa yang
mempunyai kemampuan bernalar tinggi tidak akan mengalami kesulitan dalam
memahami materi yang diajarkan.
Selama proses perkuliahan, dosen harus terus melatih dan menumbuhkan
sikap ilmiah mahasiswa seperti rasa ingin tahu, kerja sama, teliti, tanggung jawab
dan berpikir kritis. Model pengajaran langsung berbasis inkuiri memiliki
beberapa keuntungan dari aspek sifat penyelidikan ilmiah, dua model
pembelajaran ini dapat digunakanan untuk mengembangkan konsep pemahaman
ilmu, kebanyakan guru sains menganggap bahwa model inkuiri, memberikan
beberapa nilai tambah, dan peserta didik memperoleh pemahaman bagi diri
mereka sendiri, sementara model pengajaran langsung, lebih mudah dipandang
dari sudut pembelajaran, disisi lain model pengajaran langsung memberikan
keuntungan bagi peserta didik yang berkemampuan lemah (Cobern et al., 2010).
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis deskriptif yang telah dikemukakan maka dapat
disimpulkan bahwa:
1. Aktivitas belajar mahasiswa pada mata kuliahEkologi Tumbuhan, yang
mencakup melihat, berbicara, mendengar, menulis dan menggambarberada
pada kategori baik.
2. Sikap ilmiah mahasiswa pada mata kuliahEkologi Tumbuhan, yang
mencakup keingintahuan, kerjasama, ketelitian, tanggungjawab dan berfikir
kritis berada pada kategori baik.
Jurnal Pendidikan Riama
ISSN 2089-287X (Media Cetak)
Vol. 3 No. 04. 2018
Page | 70 JURNAL PENDIDIKAN RIAMA
LPPM - STKIP Riama Medan
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan “STKIP” Riama Medan
3. Metode pengajaran langsung berbasis inkuiri memberikan keuntungan bagi
mahasiswa untuk memperoleh pemahaman dan mengembangkan konsep
ilmu.
REFERENSI
Aunurrahman. 2010. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: ALFABETA.
Arikunto, S. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta.
Bumi Aksara
Cobern, W. Schuster, D. Adams, B. 2010. Experimental Comparison of Inquiry
and Direct Instruction in Science. Kalamazoo. Western Michigan
University
Hermawati, M. 2012. Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap
Penguasaan Konsep Biologi Dan Sikap Ilmiah Siswa SMA Ditinjau Dari
Minat Belajar Siswa. Program Studi Pendidikan Sains Program
Pascasarjana. Bali: Universitas Pendidikan Ganesha.
Kardi, S. Nur, M. 2000. Pengajaran Langsung. Surabaya: Universitas Negeri
Surabaya
Kasbolah, Kasihani. 2001. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Mudalara, I. P. 2012. Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Bebas terhadap
Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Gianyar ditinjjau
dari Sikap Ilmiah. Skripsi Universitas Pendidikan Ganesha. Bali
Mulia, G. 2011. Analisis Aktivitas Belajar dan Sikap Ilmiah Siswa Pada
Pembelajaran Biologi Menggunakan Strategi Pembelajaran group To Group
Exchange (GGE) di Kelas XI IA SMA N 1 Kuantan Hilir TP. 2010/2011.
Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Biologi. Pekanbaru:
Universitas Riau
Munadi, Y. 2008. Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada Press.
Sardiman, A,M. 2012. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta. PT. Raja
Grafindo Persada
Suryabrata, Sumadi. 2010. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT. Rajagrafindo
Persada.
Jurnal Pendidikan Riama
ISSN 2089-287X (Media Cetak)
Vol. 3 No. 04. 2018
Page | 71 JURNAL PENDIDIKAN RIAMA
LPPM - STKIP Riama Medan
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan “STKIP” Riama Medan
Suwondo, dkk. 2013. Analisis Aktivitas Dan Sikap Ilmiah Mahasiswa Dengan Model
Pengajaran Langsung Berbasis Inkuiri Pada Mata Kuliah Sistematika
Invertebrata. Jurnal Biogenesis, Vol. 10. Universitas Riau: Prodi Pendidikan
Biologi.
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif.Jakarta. Kencana
Prenada Media Group
Yuliani, H. Sunarno, W, Suparmi. 2012. Pembelajaran Fisika dengan Pendekatan
Keterampilan Proses dengan Metode Eksperimen dan Demonstrasi ditinjau
dari Sikap Ilmiah dan Kemampuan Analisis. Jurnal Inkuiri. 1 (3): 207-216
Yunita, F. 2012. Hubungan Antara Sikap Ilmiah Siswa Dengan Hasil Belajar
Fisika Di Kelas XI IPA MAN Kampar. Program Studi Pendidikan Fisika
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Pekanbaru: Universitas Riau
top related