analisis national payment gateway -...
Post on 30-Mar-2019
218 Views
Preview:
TRANSCRIPT
ANALISIS NATIONAL PAYMENT GATEWAY
DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM
Oleh:
Syafi’atul Mir’ah Ma’shum, S. Hi.
NIM: 1620310057
TESIS
Diajukan Kepada Program Studi Magister Hukum Islam
Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Magister Hukum Islam
YOGYAKARTA
2018
v
ABSTRAK
Syafi’atul Mir’ah Ma’shum, 1620310057, Analisis National Payment Gateway
Perspektif Hukum Islam, Tesis, Program Magister Hukum Islam
Kosentrasi Hukum Bisnis Syariah Fakultas Syari‟ah dan Hukum UIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta, Pembimbing Dr. Fathorrahman, M. Si.
Kata Kunci:National Payment Gateway, Hukum Islam.
Alat pembayaran telah mengalami evolusi berupa data yang dapat
ditempatkan pada suatu wadah sistem elektronik dan menjadi salah satu alternatif
pembayaran. Alternatif pembayaran lewat elektronic payment merupakan dampak
dari perkembangan teknologi dibidang informasi.Menaggapi perkembangan
sistem pembayaran tersebut Bank Indonesia memperkuat dengan dikeluarkannya
kebijakan Peraturan Bank Indonesia Nomor: 19/8/PBI/2017 Tentang Gerbang
Pembayaran Nasional (National Payment Gateway), Pasal 3 ruang lingkupnya
mencakup transaksi pembayaran secara domestik yang meliputi instrumen
pembayaran berupa kartu ATM dan/ atau kartu debet, kartu kredit, uang
elektronik, dan instrumen pembayaran lainnya. Kemudian melanjutkan pada
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 Tentang Mata Uang menegaskan bahwa
mata uang yang dikeluaran oleh Republik Indonesia adalah rupiah. Adapun
macam-macam rupiah pada Pasal 2 ayat 2 disebutkan, bahwa rupiah hanya terdiri
atas rupiah kertas dan rupiah logam. Namun, instrumen pembayaran yang
ditetapan dalam gerbang pembayaran nasional, jika dilihat dari bentuknya
tercermin dari salah satu bentuk tersebut. jika seperti itu dapatkah di sebut sebagai
alat pembayaran yang sah.
Fokus masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana tinjauan yuridis
National Payment Gateway dalam hierarki perundang-undangan Indonesia
berdasarkan tinjauan teori sistem pembayaran, asas pembentuk peraturan
perundangan-undangan, serta perspektif hukum Islam teori aż-żari‟ah.Penelitian
ini merupakan jenis penelitian pustakayaitu penelitian yang dilakukan dengan
meneliti bahan kepustakaan, serta menggunakan pendekatan yuridis normatif.
Dari penelitian ini dapat diketahui bahwa National Payment Gateway
merupakan bentuk upaya Bank Indonesia sebagai bank sentral untuk mengatur
stabilitas kebijakan moneternya, serta mengikuti perkembanganekonomi.
Peraturan Bank Indonesia National Payment Gateway suatu keadaan yang ingin
diatasi oleh Bank Indonesia adalah mengurangi peredaran uang yang ada
dimasyarakat, pengendalian uang beredar untuk memelihara kestabilan nilai
rupiah yang merupakan tujuan utama Bank Indonesia tercantum pada Undang-
Undang Nomor 3 Tahun 2004 Tentang Bank Indonesia Pasal 7. Berkaitan dengan
teoriaż-żarī‟ah.Sad aż-żarī‟ah merupakan bentuk upaya hukum preventif
menghindari pada perbuatan yang dilarang seperti pemalsuan uang, tidak adanya
transparasi dana, biaya administrasi yang tinggi, biaya cetak uang rupiah dan uang
logam, serta tindakan kriminal dapat diminimalisir.Selanjutnya, fatḥ aż-żarī‟ah
Kebijakan National Payment gateway mengarah pada maslahah yang dinashkan
dengan memelihara harta hifdzu maalUntuk itu National Payment Gateway
menjadi sesuatu yang dianjurkan untuk dilaksanakan di Indonesia.
vi
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB –LATIN
Berdasarkan Surat KeputusanBersama Menteri AgamaRI dan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor158/1987
dan0543b/U/1987, tanggal 10 September1987.
A. Konsonan Tunggal
Huruf Arab Nama Huruf Latin Keterangan
Alif tidak dilambangkan tidak dilambangkan ا
ba‟ B Be ب
ta‟ T Te ت
ṡa‟ ṡ es (dengan titik di atas) ٽ
Jim J Je ج
ḥa ḥ ha (dengan titik di bawah) ح
Kha Kh ka dan ha خ
Dal D De د
Żal Ż zet (dengan titik di atas) ذ
ra‟ R Er ر
Zai Z Zet ز
Sin S Es س
Syin Sy es dan ye ش
ṣad ṣ es (dengan titik di bawah) ص
ḍad ḍ de (dengan titik dibawah) ض
ṭa‟ ṭ te (dengan titik dibawah) ط
ẓa‟ ẓ zet (dengan titik dibawah) ظ
ain „ koma terbalik di atas„ ع
Gain G Ge غ
fa‟ F Ef ف
Qaf Q Qi ق
Kaf K Ka ك
Lam L El ل
vii
Mim M Em م
Nun N En ن
Wawu W We و
ha‟ H Ha ه
Hamzah ` Apostrof ء
ya‟ Y Ye ي
B. Konsonan Rangkap karena Syaddah ditulis rangkap
C. Ta’ Marbutah
1. Bila dimatikan ditulis h
(Ketentuaninitidakdiperlakukanterhadapkata-kataArabyang sudah
terserap ke dalam bahasa Indonesia, seperti shalat, zakat, dan sebagainya,
kecuali bila dikehendaki lafal aslinya).
2. Biladiikutidengankatasandang“al”sertabacaankedua
ituterpisah,makaditulisdenganh.
3. Bila ta‟ marbutah hidup atau dengan harkat, fathah, kasrah, dan dammah
ditulis t.
Ditulis muta‟aqqidīn متعقدين
Ditulis „iddah عدة
Ditulis Hibah هبة
Ditulis Jizyah جزية
األولياء ةكرام ditulis karāmahal-auliyā‟
ditulis zakātulfiṭri زكاة الفطر
vii
D. Vokal Pendek
Kasrah Ditulis I ا
Fathah Ditulis A ا
Dammah Ditulis U ا
E. Vokal Panjang
fathah + alif Ditulis Ā
Ditulis Jāhiliyyah جاهلية
fathah + ya‟ mati Ditulis Ā
Ditulis yas‟ā يسعى
kasrah + ya‟ mati Ditulis Ī
Ditulis Karīm كرمي
dammah + wawu mati Ditulis Ū
Ditulis furūḍ فروض
F. Vokal Rangkap
fathah + ya‟ mati Ditulis Ai
Ditulis Bainakum بينكم
fathah + wawu mati Ditulis Au
Ditulis Qaulum قول
G. Vokal Pendek yang Berurutan dalam Satu KataDipisahkan dengan
Apostrof
Ditulis a'antum أأنتم
Ditulis u'idat أعدت
Ditulis la'in syakartum لئن شكرمت
viii
H. Kata Sandang Alif + Lam
1. Bila diikuti Huruf Qamariyah
Ditulis al-Qur‟ān القرأن
Ditulis al-Qiyās القياس
2. BiladiikutiHurufSyamsiyahditulisdenganmenggandakanhurufsyamsiyyahya
ngmengikutinya,sertamenghilangkan hurufl(el)-nya.
‟Ditulis as-Samā السماء
Ditulis asy-Syams الشمس
I. Penulisan Kata-kata dalam Rangkaian Kalimat
Ditulis żawī al-furūḍ ذوي الفروض
Ditulis ahl as-sunnah اهل السنة
ix
PERSEMBAHAN
Abiku tercinta Dr. Muhammad Ma’shum Zein, M.A. terimakasih atas semua
keringat, dan motivasinya setiap saat yang selalu menguatkan.
umiku tersayang Alifah Syeban terimakasih atas semua doa dan tirakatnya setiap
waktu yang memudahkan dan melancarkan segalanya.
Mbakku Syarifatul Khodijah terimakasih atas dukungan dan bantuannya baik
moril dan materiil.
Adekku Muhammad Allam Al-Yamani terimakasih yang selalu menghibur.
Maskuuu Muhammad Hamdan Bayhaqi terimakasih buat semuanya, atas segala
waktunya untuk berbagi segala hal setiap saat.
Mbah muri sekeluarga besar di Yogyakarta yang telah memberikan tempat
ketika menempuh studi.
Rizka, lian, citra terimakasih yang telah banyak membantu dan menjadi teman
diskusi, teman jelajah selama perkuliahan.
Sekaligus teman-teman Hukum Bisnis Syariah angkatan 2016.
x
KATA PENGANTAR
بسم هللا الر محن الر حيم
احلمد هلل رب العاملني، أشهد أنال اله إال هللا وأشهد أن دمحما رسول هللا، والصالة والسالم على سيدان وموالان دمحم وعلى آله وأصحابه أمجعني. رب اشرح يل صدري
قويل، أما بعد : هواويسر يل أمري واحلل عقدة من لساين يفقDengan limpahan rahmat Allah SWT serta hidayah-Nya penulisan Tesis yang
berjudul “Analisis National Payment Gateway Dalam Perspektif Hukum
Islam”dapat diselesaikan dengan curahan kasih sayang-Nya, kedamaian dan
ketenangan jiwa. Shalawat dan salam kita haturkan kepada Baginda kita yakni Nabi
Muhammad SAW yang telah mengajarkan kita tentang dari alam kegelapan menuju
alam terang benderang di dalam kehidupan ini. Semoga kita tergolong orang-orang
yang beriman dan mendapatkan syafaat dari beliau di hari akhir kelak. Amīn.
Dengan segala daya dan upaya serta bantuan, bimbingan maupun pengarahan
dan hasil diskusi dari berbagai pihak dalam proses penulisan tesis ini, maka dengan
segala kerendahan hati penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tiada batas
kepada:
1. Bapak Dr. H. Agus Moh. Najib, M.Ag selaku Dekan Fakultas Syari‟ah dan
Hukum UIN Sunan Kalijaga, yang telah memberikan kemudahan bagi penulis di
dalam proses penandatanganan berkas-berkas serta hal-hal berkaitan dengan
administrasi secara umum.
2. Bapak Dr. Fathorrahman, M.Si.selaku Pembimbing, yang dengan penuh
kesabaran bersedia mengoreksi tulisan ini sehingga menjadi lebih layak. Semoga
kemudahan dan keberkahan selalu menyertai beliau dan keluarganya.
xi
3. Bapak dan Ibu Dosen serta seluruh civitas akademika Program Magister Hukum
Islam Fakultas Syari‟ah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga sebagai tempat
interaksi Penulis selama menjalani studi di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
4. Teman-teman kelas Hukum Bisnis Syariah (HBS) Reguler angkatan tahun 2016
terima kasih atas inspirasinya serta teman-teman Program Magister Hukum Islam
seperjuangan, terima kasih atas kekompakan dan semangat kita bersama.
Akhirnya, Penulis sadar bahwa tesis ini masih jauh dari kesempurnaan, baik
dalam pemilihan bahasa, teknik penyusunan dan analisisnya. Oleh karena itu, kritik
dan saran dari semua pihak sangat diharapkan dalam rangka perbaikan dan
penyempurnaan tesis ini, serta untuk penelitian-penelitian selanjutnya.
Yogyakarta, 22 Januari 2018
Penulis,
Syafi’atul Mir’ah Ma’shum, S.Hi.
NIM:1620310057
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ......................................................................................i
PERNYATAAN KEASLIAN ...........................................................................ii
PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI ..............................................................iii
PENGESAHAN TUGAS AKHIR…………………………………………...iv
NOTA DINAS PEMBIMBING .......................................................................v
ABSTRAK .........................................................................................................vi
PEDOMAN TRANSLITERASI ......................................................................vii
PERSEMBAHAN ..............................................................................................x
KATA PENGANTAR .......................................................................................xi
DAFTAR ISI ......................................................................................................xiii
BAB I : PENDAHULUAN.........................................................................1
A. Latar Belakang .................................................................................1
B. Rumusan Masalah ............................................................................4
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian......................................................5
D. Kajian Pustaka ..................................................................................5
E. Kerangka Teoretik ............................................................................9
F. Metode Penelitian .............................................................................12
1. Jenis Penelitian ..........................................................................12
2. Sifat Penelitian ..........................................................................13
3. Pendekatan Penelitian ...............................................................13
4. Teknik Pengumpulan Data ........................................................14
5. Sumber Data ..............................................................................15
6. Metode Pengumpulan Data .......................................................17
7. Metode Pengolahan dan Analisis Data………………………. 17
G. Sistematika Pembahasan ..................................................................19
BAB II : National Payment Gateway di Indonesia ....................................21
A. Gambaran Umum National Payment Gateway ................................22
xiii
1. Pengertian National Payment Gateway ....................................22
2. Tujuan dan Ruang Lingkup National Payment Gateway .........24
a. Tujuan National Payment Gateway .....................................24
b. Ruang Lingkup National Payment Gateway .......................25
3. Pihak-pihak dalam National Payment Gateway .......................26
a. Penyelenggara National Payment Gateway ........................26
b. Pihak Terhubung dengan National Payment Gateway ........31
B. Teori Sistem Pembayaran.................................................................33
1. Pengertian Sistem Pembayaran .................................................33
2. Prinsip Sistem Pembayaran .......................................................34
3. Jenis-jenis Sistem Pembayaran .................................................39
C. Analisis National Payment Gatewaydi Indonesia ............................42
BAB III : Tinjauan Yuridis National Payment Gateway di Indonesia ......52
A. Peraturan Perundang-undangan ........................................................53
B. Asas-asas Peraturan Perundang-undangan Menurut Para Ahli ........58
1. Pendapat I.C.Van Der Vlies ......................................................58
a. Asas-asas Formal ...................................................................58
b.Asas-asas MaterialVlies .........................................................62
2. Pendapat Hamid Attamimi ........................................................6
C. Asas-asas Pembentukan Peraturan Perundang-undangan Menurut
Undang-Undang No. 12 Tahun 2011 ...............................................65
D. Tinjauan Yuridis National Payment Gatewaydi Indonesia ..............71
BAB IV : National Payment Gateway Perspektif Hukum Islam ...............79
A. Teori Aż-Żarī‟ah ..............................................................................82
1. PengertianAż-Żarī‟ah ................................................................82
2. Bentuk-bentuk Aż-Żarī‟ah ........................................................84
a. Sadaż-Żarī‟ah ......................................................................85
b. Fatḥ aż-Żarī‟ah ..................................................................87
3. Prinsip-prinsip Aż-Żarī‟ah ........................................................89
xiv
B. National Payment Gateway Perspektif Hukum Islam......................91
1. National Payment Gateway Perspektif Aż-Żarī‟ah ...................91
2. National Payment Gateway dari Bentuk Aż-Żarī‟ah ................93
a. Sadaż-Żarī‟ah ........................................................................93
b. Fatḥ aż-Żarī‟ah .....................................................................95
3. National Payment Gateway dari Prinsip-prinsip Aż-Żarī‟ah ....99
BAB V : PENUTUP .....................................................................................103
A. Kesimpulan ....................................................................................103
B. Saran ..............................................................................................105
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................107
LAMPIRAN-LAMPIRAN
A. LAMPIRAN 1 TERJEMAHAN ..................................................I
B. LAMPIRAN 2 SURAT BIMBINGAN……………………….. II
C. LAMPIRAN 3 BAGAN PAYMENT GATEWAY…………....... III
D. LAMPIRAN 3 DAFTAR RIWAYAT HIDUP……………….. V
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menghadapi perkembangan perekonomian nasional yang senantiasa
bergerak cepat, kompetitif, dan terintegrasi dengan tantangan internasional yang
semakin kompleks. Sistem Pembayaran banyak membawa perubahan bukan
hanya pada aspek teoritis, melainkan juga pada aspek implementasi dalam
transaksi ekonomi yang terjadi di seluruh tatanan masyarakat.1 Hingga kini alat
pembayaran telah mengalami evolusi berupa data yang dapat ditempatkan pada
suatu wadah sistem elektronik dan menjadi salah satu alternatif pembayaran.2
Salah satu peran Bank Indonesia sebagai bank sentral adalah menjaga
stabilitas sistem pembayaran.3 Artinya Bank Indonesia memiliki tanggung jawab
terhadap kelembagaan, pengaturan, dan juga pengawasan sistem pembayaran
sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Bank Indonesia Nomor 3 Tahun
1 Implementasi Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 pelaksanaan pembangunan
nasional guna mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur. Diarahkan kepada
terwujudnya perekonomian nasional yang berpihak pada ekonomi kerakyatan, merata, mandiri,
andal, berkeadilan, dan mampu bersaing di kancah perekonomian internasional. 2 Arsita Ika Adiyanti “Pengaruh Pendapatan, Manfaat, Kemudahan Penggunaan, Daya
Tarik Promosi, dan Kepercayaan terhadap Minat menggunakan layanan E-money,” Jurnal Ilmu
Ekonomi Universitas Brawijaya, Januari 2015, h.5. 3 Sistem Pembayaran suatu sistem yang mencakup seperangkat aturan, lembaga, dan
mekanisme, yang digunakan untuk melaksanakan pemindahan dana guna memenuhi suatu
kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan ekonomi, keterangan ini dipaparkan dalam Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2004 Tentang Bank Indonesia.
2
2004. Sistem pembayaran berpengaruh terhadap efektifitas kebijakan moneter4
dan stabilitas keuangan melalui penggunaan uang dimasyarakat.
Indonesia dapat menjadi negara maju dengan mengontrol sistem keuangan
agar stabil.5 Perubahan kegiatan yang dilakukan melalui media elektronik perlu
didukung perangkat hukum dalam rangka melindungi masyarakat.6 Umumnya
penerapan dan penegakan hukum di Indonesia sering mengalami kendala
berkenaan perkembangan teknologi yang lebih cepat, daripada aturan perundang-
undangan.7
Alternatif pembayaran lewat electronic payment merupakan dampak dari
perkembangan teknologi di bidang informasi. Dengan semaikin canggih teknologi
tersebut, Bank Indonesia mewujudkan sistem pembayaran nasional aman, efisien,
cepat, dengan memperhatikan peningkatan daya saing. Menanggapi
perkembangan sistem pembayaran tersebut Bank Indonesia memperkuat dengan
dikeluarkannya kebijakan Peraturan Bank Indonesia Nomor: 19/8/PBI/2017
Tentang Gerbang Pembayaran Nasional (National Payment Gateway).
Dalam Peraturan Bank Indonesia Gerbang Pembayaran Nasional Pasal 3
menyebutkan ruang lingkupnya mencakup transaksi pembayaran secara domestik
4 Kebijakan Moneter merupakan kebijakan yang ditetapkan dan dilaksanakan oleh Bank
Indonesia untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah yang dilakukan antara lain me-
lalui pengendalian jumlah uang beredar dan atau suku bunga. 5 Nathania Astria Cahyaningtyas, Tinjauan Yuridis Uang Elektronik Sebagai Alat
Transaksi (Studi Kasus Mandiri E-Cash), skripsi, (Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada, 2016),
hlm.11. 6 Mariam Darus Badrulzaman, Kompilasi Hukum Perikatan, (Bandung: PT. Citra Aditya
Bakti, 2001), hlm. 271. 7 Haikal Ramadhan, dkk., “Perlindungan Hukum Terhadap Pengguna Uang Elektronik
Dalam Melakukan Transaksi Tinjauan Dari Peraturan Bank Indonesia Nomor 16/8/PBI/2016
Tentang Uang Elektronik (E-Money)”, Jurnal Diponegoro Law Review, Vol.5, No. 2, 2016, hlm.3.
3
yang meliputi instrumen pembayaran berupa kartu ATM dan kartu debet, kartu
kredit, uang elektronik, dan instrumen pembayaran lainnya.8 Instrumen yang
dimaksud pada pasal tersebut mempunyai pengertian sebagai alat pembayaran.
Adapun uang elektronik diterbitkan oleh penebit uang elektronik bank maupun
lembaga non-bank.9
Secara hierarki jika instrumen alat pembayaran tersebut dikorelasikan
dengan Undang-Undang Bank Indonesia Pasal 2 ayat 2 yang menyatakan uang
rupiah adalah alat pembayaran yang sah di wilayah Republik Indonesia.10
Kemudian berlanjut pada Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 Tentang Mata
Uang yang memaparkan bahwa mata uang yang di keluarkan oleh Republik
Indonesia adalah rupiah. Adapun macam-macam rupiah pada Pasal 2 ayat 2
disebutkan, bahwa rupiah hanya terdiri atas rupiah kertas dan rupiah logam.
Jika dikorelasikan dengan dua peraturan perundang-undangan tersebut
kemudian dikaitkan dengan instrumen pembayaran national payment gateway
yang terdapat pada Peraturan Bank Indonesia Nomor: 19/8/PBI/2017 Tentang
Gerbang Pembayaran Nasional (GPN), terdapat kesenjangan yang menimbulkan
dualisme pemikiran alat pembayaran karena dalam Undang-Undang Bank
Indonesia, rupiah adalah alat pembayaran yang sah, kemudian rupiah hanya
terdiri dari rupiah kertas dan logam.
8 Peraturan Bank Indonesia Nomor: 19/8/PBI/2017 Tentang Gerbang Pembayaran
Nasional (GPN), Pasal 3 huruf (c). 9Yacobus Bayu Herkuncahyo, “Legalitas Kedudukan Hukum Uang Elektronik
(Electronic money exchanger) dalam Sengketa Jual Beli Uang Elektronik”, Jurnal Ilmu Hukum
Universitas Atma Jaya, Yogyakarta, 2014, hlm.2. 10
Undang-Undang Republik Indpnesia nomor 3 Tahun 2004 Tentang Bank Indonesia.
4
Sehubungan dengan itu, apabila diperhatikan lebih lanjut pada undang-
undang mata uang, adapun ciri rupiah ditetapkan dengan tujuan untuk
menunjukkan identitas, membedakan harga nominal.11
Namun instrumen
pembayaran yang di tetapkan dalam gerbang pembayaran nasional seperti uang
eletronik, kartu debet, kartu kredit, ATM, tidak seutuhnya memenuhi ciri-ciri
layaknya mata uang rupiah, yang penjelasannya telah dipaparkan pada undang-
undang mata uang, jika seperti itu dapatkah dikataan sebagai alat pembayaran
yang sah. Sebab dalam Pasal 44 Undang-Undang no 7 Tahun 2011 Tentang Mata
Uang menegaskan pada saat mulai undang-undang ini mulai berlaku, peraturan
perundang-undangan yang ada dinyatakan masih berlaku sepanjang tidak
bertentangan dengan Undang-undang ini yaitu undang-undang mata uang.
Oleh sebab itu penulis tertarik untuk meneliti dari hierarki perundang-
undangan dan telaah lebih lanjut memperhatikan beberapa aspek filosofis maupun
yuridis normatif terkait dengan National Payment Gateway, serta bagaimana
dalam perspetif hukum Islam memandang perubahan perkembangan yang terjadi
pada kebijakan yang telah ditetapkan oleh legislator. Kemudian penulis
memberikan judul “Analisis National Payment Gateway Dalam Perspektif
Hukum Islam”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah di paparkan, maka fokus
permasalahan dalam penelitian ini adalah :
11
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 Tentang Mata Uang, Pasal 1 ayat (5).
5
1. Bagaimana implementasi National Payment Gateway dalam sistem
pembayaran di Indonesia?
2. Bagaimana tinjauan yuridis terhadap National Payment Gateway di
Indonesia?
3. Bagaimana National Payment Gateway dalam Perspektif Hukum Islam?
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Sesuai dengan ruang lingkup rumusan masalah yang telah dikemukakan
diatas, maka tujuan penelitian ini untuk mengetahui Tinjauan yuridis gerbang
pembayaran nasional dalam regulasi di Indonesia. Serta untuk mengetahui
penerapan Peraturan Bank Indonesia Nomor:19/8/PBI/2017 Tentang Gerbang
Pembayaran Nasional Perspektif hukum islam Aż-Żarī’ah.
Penelitian ini pada akhirnya diharapkan mampu memberikan manfaat
secara teoritis maupun praktis. Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat
menambah ilmu pengetahuan tentang landasan yuridis kebijakan Peraturan Bank
Indonesia Nomor:19/8/PBI/2017 Tentang Gerbang Pembayaran Nasional dan
sinkronisasi dalam setiap kebijakan yang telah ditetapkan. Kemudian secara
praktis penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi suatu sistem yang
mengkuti perkembangan zaman agar memberikan kemaslahatan untuk berbagai
pihak.
6
D. Kajian Pustaka
Kajian pustaka untuk memberi pemaparan beberapa penelitian yang telah
dilakukan sebelumnya, dan digunakan sebagai pembanding dengan penelitian
yang akan dilakukan oleh penulis saat ini:
1. Abdul Halim Barkatullah dalam penelitian yang berjudul “Kedudukan
Hukum Bank yang Menjalankan Fungsi Sebagai Payment Gateway Dalam
Transaksi Elektronik di Indonesia”.12
Dalam penelitian ini mengemukakan
bahwa transaksi elektronik dalam praktiknya sistem pembayaran harus benar-
benar aman. Merchant di Indonesia menarik bank sebagai three party
gateway/ payment gateway untuk menjaga kerahasiaan dan keamanan dalam
bertransaksi sistem elektronik. Menggunakan sistem keamanan yang handal
dan adanya certification authority dengan mengkombinasi three party
gateway serta menggunakan firewall untuk mencegah akses illegal.
Kedudukan Hukum antara Merchant dengan Bank sebagai gerbang
pembayaran untuk cardholder. Hubungan ini memberi kuasa dengan
mendapat upah.
2. Ni Nyoman Andrita Candrawati dalam penelitian yang berjudul
“Perlindungan Hukum Bagi Pemegang Kartu E-Money Sebagai Alat
Pembayaran Dalam Transaksi Komersial”.13
Hasil dari penelitian ini
12
Abdul Halim Barkatullah, “Kedudukan Hukum Bank yang Menjalankan Fungsi
Sebagai Payment Gateway Dalam Transaksi Elektronik di Indonesia”, Jurnal Al’adl, Vol. VIII, No
.2, Mei-Agustus 2016. 13
Ni Nyoman Anita Candrawati, Perlindungan Hukum Terhadap Pemegang Kartu E-
Money Sebagai Alat Pembayaran Dalam Transaksi Komersial, Tesis , (Denpasar: Universitas
Udayana, 2013).
7
penggunaan e-money sebagai alat pembayaran yang telah diatur dalam
Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/12/PBI/2009 tentang uang elektronik
dan adanya perjanjian baku antar pihak. Selanjutnya dikaji pada perlindungan
hukum bagi pemegang kartu elektronik (e-money) dalam melakukan transaksi
sebagai alat pembayaran, dengan perlindungan hukum preventif melalui
peraturan yang ditetapkan pemerintah dan perjanjian antara penerbit dan
pemegang kartu. Upaya perlindungan hukum represif melalui pengadilan atau
penyelesaian sengketa.
3. Deasy Risma Rotua Siahaan, Dalam Penelitian yang berjudul Tinjauan
Yuridis Terhadap Perlindungan Hukum Bagi Nasabah Bank Pengguna ATM
(Automatted Teller Machines) Dalam Sistem Perbankan Indonesia. Penulis
tesis ini14
melakukan penelitian pada pembuktian dalam penggunaan ATM,
menunjukkan bahwa tidak ada undang-undang khusus ATM, sehingga sangat
sulit untuk mencari alat bukti yang sah karena sarana elektronik bukan
merupakan alat bukti yang sah menurut 1866 KUHPerdata. Dalam praktek
bila terjadi masalah pada penggunaan ATM dapat mempergunakan letter
electronic atau struk transaksi, sebagai alat bukti berpedoman pada Undang-
Undang No 8 Tahun 1997 tentang dokumen perusahaan.
14
Deasy Risma Rotua Siahaan, “Tinjauan Yuridis Terhadap Perlindungan Hukum Bagi
Nasabah Bank Pengguna ATM (Automatted Teller Machines) Dalam Sistem Perbankan
Indonesia”, Tesis, (Medan: Universitas Sumatra Utara, 2007).
8
4. Rifqy Tazkiyyaturrohmah dalam penelitian yang berjudul “Transaksi Uang
Elektronik Di Tinjau Dari Hukum Bisnis Syariah”.15
Penelitian ini dilakukan
pada kajian mekanisme transaksi uang elektronik yang berlaku di Indonesia
terdapat dua jenis yaitu berbasis (chip base) seperti kartu prabayar dan (server
base) seperti uang elektronik yang dapat diakses seperti telpon seluler. Uang
elektronik mirip dengan kartu kredit hanya berbeda sistem, kartu kredit pasca
bayar dan uang elektronik prabayar. Tinjauan Hukum Bisnis Syariah
menggunakan teori hifz al-maal pada penggunaan uang elektronik.
5. Untoro, dalam penelitiannya yang berjudul “Evaluasi Penyelenggaraan
Sistem Pembayaran Ritel Dan Mikro Melalui Pengembangan National
Payment Gateway (Studi Pada Empat Bank Umum Di Indonesia)”.16
Berdasarkan hasil penelitian NPG dapat mendukung peningkatan efisiensi
sistem pembayaran ritel baik bank maupun lembaga non bank. Kemudian
pihak yang dapat menjadi pelaksana NPG ialah pemerintah/Bank Indonesia,
namun untuk operasional switching bukan termasuk tugas bank Indonesia.
Untuk itu ada beberapa opsi untuk menentukan pihak yang akan menjadi
pelaksana NPG yaitu privat sector atau privat sector dan bank Indonesia.
Penelitin ini merupakan penelitian lanjutan dari penelitian Untoro, pada
penelitiannya merupakan pengembangan National Payment Gateway yang belum
terdapat regulasinya sebatas pada opsi, sedangkan penulis meneliti pada aspek
15
Rifqy Tazkiyyaturrohmah, Transaksi Uang Elektronik Ditinjau Dari Hukum Bisnis
Syariah, Tesis, (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2016). 16
Untoro, Evaluasi Penyelenggaraan Sistem Pembayaran Ritel Dan Mikro Melalui
Pengembangan National Payment Gateway”. Penelitian ini (Studi Pada Empat Bank Umum Di
Indonesia), Tesis, (Semarang, Universitas Diponegoro, 2009).
9
regulasi yang mengatur terkait National Payment Gateway (Gerbang Pembayaran
Nasional) di Indonesia, yang didalamnya mengkajinya instrumen pembayaran
domestic, kemudian dianalisis menggunakan perspektif hukum islam.
E. Kerangka Teori
Dalam melakukan analisis pembahasan maka penulis menggunakan teori
yang di anggap relevan dengan kajian penelitian, adapun teori yang di gunakan
adalah teori sistem pembayaran dan teori saad al dzari’ah.
1. Teori Sistem Pembayaran
Sistem pembayaran terdiri atas dua kata yakni “sistem” yang mempunyai
arti sekelompok bagian bagian-bagian yang bekerja bersama-sama untuk
melakukan suatu maksud dan “pembayaran” lazim diartikan sebagai
perpindahan nilai antara dua belah pihak. Sistem Pembayaran secara tegas
sebagai satu kesatuan yang utuh dari seperangkat aturan, lembaga mekanisme
untuk melaksanakan pemindahan dana guna memenuhi kewajiban yang timbul
dari kegiatan ekonomi.17
Secara eksplisit sistem pembayaran disebutkan sistem
yang mencakup seperangkat aturan, lembaga dan meknaisme yang digunakan
untuk melaksanakan pemindahan dana guna memenuhi suatu kewajiban yang
timbul dari suatu kegiatan ekonomi.
17
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2004 tentang Bank Indonesia, Pasal 1.
10
Sistem pembayaran harus dikelola oleh sebuah lembaga khusus yang akan
mengatur bagaimana sistem dapat berjalandengan sempurna. Banyak negara
bank sentral yang memiliki peran dalam menetapkan kebijakan sistem
pembayaran, demikian pula yang ada di Indonesia yang selaku bank sentral
adalah Bank Indonesia.
Penetapan kebijakan sistem pembayaran umumnya mengacu pada prinsip
dasar18
yang dipegang oleh lembaga yang mengendalikan sistem pembayaran.
Beberapa hal tersebut adalah pertama bagaimana risiko (risk reduction),
terdapat berbagai jenis resiko mulai dari resikooperasional, risiko likuiditas,
risiko kredit, dan risiko sistemik. Prinsip kedua, sistem pembayaran dapat
meningkatkan efisiensi. Dalam mewujudkan perekonomian nasional yang
efisien diperlukan dukungan dari sistem keuangan dan perbankan yang efisien.
Prinsip ketiga, adalah kesetaraan. Pemberi akses yang equal baik kepada
peserta didalam sistem pembayaran maupu kepada masyarakat luas sebagai
pengguna. Sebuah sistem pembayaran belum sesuai dengan prinsip dasarnya
apabila dalam pengaturan dan operasionalnya tidak dapat melindungi dan
memenuhi hak-hak peserta sistem pembayaran dan masyarakat luas seagai
pengguna secara equal. Prinsip keempat, adalah prinsip perlindungan
konsumen (consumer protection). Sistem pembayaran harus dapat memastikan
masyarakat luas dapat memperoleh jasa sistem pembayaran yang efisien, cepat,
aman, dan handal.
18
Aulia Pohan, Sistem Pembayaran Strategi dan Implementasi di Indoseia, (Jakarta:
Balai Aksara, 2011), hlm. 72.
11
2. Peraturan Perundang-Undangan
Teori dasar berlakunya suatu peraturan hukum menurut Hans Kelsen
adalah berwenang dari yang rendah mendapat keabsahan berlakunya pada
peraturan yang lebih tinggi, kemudian peraturan yang lebih tinggi tersebut
memeroleh keabsahan berlakunya dari aturan yang lebih tinggi lagi dan
seterusnya. Jadi, berjenjang menurun dari norma positif tertinggi hingga
perwujudannya yang paling rendah.19
Undang-Undang yang tertinggi misalnya
Undang-Undang Dasar disebutnya sebagai “Grundnorm” atau
“Ursprongsnorm”.20
Hans Kelsen dalam ajaran stufenbow berpendapat bahwa norma hukum
itu berlapis-lapis dalam suatu susunan hierarkis, bahwa norma yang dibawah
berlaku, bersumber dan berdasar pada norma diatasnya samai akhirnya
regresus ini berhenti pada grundnorm. Pemikiran tentang hierarki peraturan
perundang-undangan merupakan akibat dari pengaruh pemikiran tentang
hukum oleh Hans Kelsen hukum termasuk dalam norma nomodynamic karena
hukum itu selalu dibentuk dan dihapus oleh lembaga atau otoritas yang
berwenang membentuknya.21
19
Satjipto Rahardjo, Ilmu Hukum, (Bandung: Citra Aditya Bakti, 1999), hlm. 276. 20
L.J. Van Apeldoorn, Pengantar Ilmu Hukum, (Jakarta: Pradya Paramita, 1996), hlm.
437. 21
Farida M., Ilmu Perundang-Undangan Dasar-Dasar&Pembentukannya, (Yogyakarta:
Kanisius, 1998), hlm. 9.
12
Peraturan perundang-undangan yang baik harus sesuai dengan asas
pembentukan peraturan perundang-undangan, yaitu:22
a. kejelasan tujuan;
b. kelembagaan atau pejabat pembentuk yang tepat;
c. kesesuaian antara jenis, hierarki, dan materi muatan;
d. dapat dilaksanakan
e. kedayagunaan dan kehasilgunaan;
f. kejelasan rumusan; dan
g. keterbukaan.
3. Teori Aż-Żarī’ah
Secara etimologi, kata Aż-Żarī’ah adalah jalan yang menuju kepada
sesuatu. Sedangkan istilah ulama ushul fikih adalah segala sesuatu yang bisa
mengantarkan dan menjadi jalan kepada sesuatu yang dilarang.23
Aż-Żarī’ah
secara harfiah adalah wasilah atau jalan menuju sesuatu/ perantara. Sebagian
ulama ada yang mengkhususkan pengertian aż-żarī’ah dengan sesuatu yang
membawa pada perbuatan yang dilarang dan mengandung kemadaratan. Akan
tetapi, pendapat tersebut ditentang oleh para ulama ushul lainnya, di antaranya
disampaikan oleh Muhammad Abu Zahrah, ia menerangkan bahwa aż-żarī’ah
menurut istilah ahli hukum Islam merupakan perantara ke arah perbuatan yang
diharamkan atau dapat dipahami bahwa metode saad al dzari’ah secara
22
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011 Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-
Undangan, Pasal 5. 23
Wahbah Al-zuhaily, Ushul Fiqh Al-Islamy, Juz II, (Beirut: Darl Al-Fikr, 1986), hlm.
873.
13
langsung bersentuhan dengan nilai-nilai maslahat sekaligus menghindari
mafsadat.
Memelihara maslahat dengan berbagai peringkat dan ragamnya termasuk
tujuan disyariatnya hukum. Metode saad al dzariah ini berhubungan erat
dengan teori maslahat. Diberlakukannya hukum islam memiliki tiga tujuan
yaitu, sebagai penyucian jiwa agar setiap manusia menjadi sumenr kebaikan
bukan keburukan, menegakkan keadilan dalam masyarakat, dan mewujudkan
kemaslahatan.24
Aż-Żarī’ah mengandung dua pengertian yang dilarang disebut sadd Aż-
Żarī’ah dan yang dituntut untuk dilaksanakan disebut fath Aż-Żarī’ah, akan
dilakukan pembahasan lebih lanjut pada bentuk-bentuk Aż-Żarī’ah. Dengan
demikian, yang menjadi dasar diterimanya aż-żarī’ah sebagai sumber pokok
hukum Islam ialah tinjauan terhadap akibat suatu perbuatan, perbuatan yang
menjadi perantara mendapatkan ketetapan hukum sama dengan perbuatan yang
menjadi sasarannya, baik akibat perbuatan itu dikehendaki maupun tidak
dikendaki terjadinya.
F. Metodologi Penelitian
Dalam sebuah penelitian, metode penelitian merupakan sistem kerja yang
harus dilaksanakan, karena metode penelitian merupakan hal yang sangat penting
untuk menentukan langkah-langkah kerja guna tercapainya tujuan penelitian.
Selain itu metode penelitian merupakan suatu penyelidikan dengan menngunakan
24
Asmawi, Filsafat Hukum Islam, (Yogyakarta: Teras, 2009), hlm. 44.
14
cara-cara yang telah ditentukan untuk mendapatkan suatu kebenaran yang
nantinya dapat dipertanggung jawabkan oleh peneliti,25
untuk memperoleh data
yang komprehensif, sistematis, dan terarah maka penulis menggunakan metode
penelitian sebagai berikut :
1. Jenis Penelitian
Jenis penulisan tesis ini merupakan penilitian pustaka (library
research).26
Penulis melakukan penelitian dengan menekankan sumber datanya
diperoleh dari bahan-bahan pustaka, berupa buku, jurnal, makalah, naskah, dan
semua literatur kepustakaan yang berhubungan dengan penelitian penulis
tentang gerbang pembayaran nasional.
Dengan metode kualitatif non eksperimen, karena itu dalam penulisan
tesis ini, pengkajiannya hanya pada bahan-bahan hukum seperti Peraturan
Bank Indonesia Nomor 19/8/PBI/2017 tentang Gerbang Pembayaran Nasional ,
dengan undang-undang relevan dengan pokok bahasan gerbang pembayaran
nasional, juga termasuk didalamnya dengan uang elektronik, dan sistem
pembayaran lainnya, selain itu juga didukung dengan bahan materi pustaka
lainnya yang termasuk dalam lingkup National Payment Gateway.
2. Sifat Penelitian
25
Marzuki, Metodologi Riset, (Yogyakarta: PT Prasetya Widia Pratama), 2004, hlm. 4. 26
Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara,
2005), hlm.41
15
Sifat penelitian yang digunakan penulis adalah deskriptif analitik serta
wawancara dengan bank, kemudian mendiskripsikan penetapan Peraturan Bank
Indonesia Nomor 19/8/PBI/2017 tentang Gerbang Pembayaran Nasional, dan
dilanjutkan dengan menganalisa semua aspek terkait landasan filosofis,
normatif, dan yuridisnya, dengan teori-teori sistem pembayaran serta tinjauan
hukum islam yang digunakan yaitu Aż-Żarī’ah yang digunakan dalam tesis ini.
3. Pendekatan Penelitian
Pendekatan pada tesis ini menggunakan pendekatan yuridis normatif.
Pendekatan Yuridis yaitu pendekatan yang diambil dari perspektif hukum.
Dalam hal ini National Payment Gateway yang diatur dalam Peraturan Bank
Indonesia Nomor 19/8/PBI/2017 tentang Gerbang Pembayaran Nasional, dikaji
pada aspek filosofis yuridis normatif.
Pendekatan dalam penulisan tesis ini berdampingan dengan pendekatan
Perundang-undangan (Statue Apporach).27
Statue Apporach digunakan untuk
mengkaji perundang-undangan dan regulasi yang berkaitan dengan Peraturan
Bank Indonesia Nomor 19/8/PBI/2017 tentang Gerbang Pembayaran Nasional
yang sedang diteliti. Pendekatan ini digunakan untuk menelaah landasan
yuridis pengaturan Bank Indonesia tersebut.
Pendekatan hukum normatif untuk mengkaji penerapan norma norma
dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 19/8/PBI/2017 tentang Gerbang
Pembayaran Nasional, penulis kaitnya dengan tinjauan hukum islam yaitu saad
27
Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, (Jakarta: Kencana, 2007), hlm.93.
16
al dzari’ah, nantinya akan ditemukan landasan filosofis, dengan objek
kajiannya adalah dokumen perundang-undangan dan bahan pustaka.28
4. Teknik Pengumpulan Data
Cara pengumpulan bahan hukum primer, sekunder maupun tresier,
dilakukan dengan metode penelitian kepustakaan (Library Research), studi ini
dilakukan dengan meneliti peraturan-peraturan sesuai tema, dengan
mengumpulkan data perundang-undangan yang terkait dengan gerbang
pembayaran nasional, dan mengumpulkan informasi berupa jurnal, buku,
karangan ilmiah, dan bahan hukum tertulis lainnya yang berkaitan dengan
gerbang pembayaran nasional serta teori yang digunakan untuk menganalisis,
yaitu dengan jalan mencari mempelajari mencatat serta mengaplikasikan yang
berkaitan objek penelitian29
5. Sumber Data
Sesuai dengan sifat penelitian hukum normatif, maka kajian pokok
hukum dilakukan dengan studi bahan hukum primer, studi bahan hukum
sekunder, dan studi bahan hukum tersier. Bahan hukum primer terdiri atas
semua bahan peraturan perundang-undangan di Indonesia yang mempunyai
korelasi dengan pengaturan gerbang pembayaran nasional yang digunakan
dalam penelitian ini adalah:
28
Soejono dan H. Abdurrahman, Metode Penelitian Hukum, (Jakarta: Rineka Cipta,
2003), hlm. 56. 29
Zainudin Ali, Metode Penelitian Hukum, (Jakarta: Sinar Grafika, 2011), hlm. 211.
17
a. Sumber Data Primer mencakup seluruh peraturan dan perundang-
undangan berhubungan dengan Gerbang Pembayaran Nasional, yang
meliputi:
1) Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945.
2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2004
Perubahan Atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23
Tahun 1999 Tentang Bank Indonesia.
3) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2011
Tentang Mata Uang.
4) Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/12/PBI/ 2009 Tentang Uang
Elektronik.
5) Peraturan Bank Indonesia Nomor 16/8/PBI/20014 Perubahan PBI
Nomor 11/12/PBI/ 2009 Tentang Uang Elektronik.
6) Peraturan Bank Indonesia Nomor 18/40/PBI/2016 Tentang
Penyelenggara Pemrosesan Transaksi Pembayaran.
7) Peraturan Bank Indonesia Nomor 19/8/PBI/2017 Tentang
Gerbang Pembayaran Nasional.
8) Peraturan Anggota Dewan Gubernur Nomor 19/10/PADG/2017
Tentang Gerbang Pembayaran Nasional.
b. Sumber Data Sekunder
18
Sumber Data sekunder dari karya-karya tulis yang berkaitan
dengan gerbang pembayaran nasional dan kebijaknnya, yang
diperoleh melalui buku, jurnal, artikel, tesis, maupun naskah
penelitian lainnya.
c. Sumber Data Tersier
Sumber data yang menunjang bagi sumber data primer dan
sekunder, seperti kamus, ensiklopedia, dan lain sebagainya.
6. Metode Pengumpulan Data
Cara pengumpulan bahan hukum primer, sekunder maupun tresier,
dilakukan dengan metode penelitian kepustakaan (Library Research), studi ini
dilakukan dengan meneliti yang ada dengan mengumpulkan data dan informasi
baik yang berupa buku, karangan ilmiah, peraturan perundang-undangan dan
bahan hukum tertulis lainnya berkaitan dengan yang sedang diteliti, yaitu
dengan jalan mencari mempelajari mencatat serta mengaplikasikan yang
berkaitan objek penelitian30
Pengumpulan bahan hukum primer maupun bahan hukum sekunder
disesuaikan dengan pendekatan yuridis normatif, karena dari masing-masing
pendekatan ini memiliki prosedur dan teknik yang berbeda. Metode
30
Zainudin Ali, Metode Penelitian Hukum, (Jakarta: Sinar Grafika, 2011), hlm. 211
19
pengumpulan bahan hukum primer dalam penelitian normatif antara lain
dengan melakukan penentuan bahan hukum, inventarisasi bahan hukum yang
relevan, dan pengkajian bahan hukum.
7. Metode Pengolahan dan Analisis Data
Setelah semua bahan hukum terkumpul, tahap selanjutnya adalah
melakukan analisis terhadap bahan hukum tersebut. Secara teoritik metode
analisa bahan hukum ini adalah proses penyederhanaan data kedalam bentuk
yang lebih mudah dibaca tentang pembahasan National Payment Gateway dan
dapat diinterprestasikan.
Pada penelitian yuridis normatif analisis bahan hukum dapat dilakukan
dengan menggunakan metode analisis deskriptif.31
Untuk melakukan analisis
dari data-data yang sudah terkumpul, kemudian dilakukan pengolahan data
secara bertahap antara lain:
a. Editing, yaitu seleksi atau pemeriksaan ulang bahan hukum yang telah
terkumpul. Bahan hukum yang terkumpul diseleksi yang sesuai
dengan tema National Payment Gateway. Hal ini bertujuan untuk
memeriksa ulang (editing) keseuaian dengan tema.
b. Classifying, adalah mengklasifikasikan bahan hukum. Pada penelitian
tesis ini, bahan hukum yang terkumpul diklasifikasi berdasarkan per-
masalah penetapan peraturan National Payment Gateway. Agar
31
Abdulkadir Muhammad, Hukum dan Penelitian Hukum, (Bandung: PT. Citra Aditya
Bakti, 2004), hlm. 126.
20
penelitian ini lebih sistematis dan untuk menghindari pengulangan
pembahasan, terkait data yang diperoleh selanjutnya memilih mana
data yang akan digunakan sesuai kebutuhan.
c. Analysing, adalah analisa hubungan. Upaya analisis dilakukan dengan
menghubungkan apa yang ditemukan pada seluruh bahan hukum yang
diperoleh dengan fokus masalah yang diteliti mengenai peraturan bank
indonesia National Payment Gateway. Menganalisis dari semua
peraturan perundang-undangan, serta penerapan norma-norma hukum
didalam peraturan tersebut.
d. Concluding, Langkah terakhir adalah mengambil kesimpulan dari
data-data yang telah diolah untuk mendapatkan suatu jawaban.32
Peneliti sudah menemukan jawaban-jawaban dari hasil penelitian
yang dilakukan. Peneliti Pada Tahap ini membuat kesimpulan sesuai
dengan rumusan masalah, yaitu aspek yuridis dan normatif, serta
dalam pandangan hukum islam yaitu saad al dzari’ah tentang
National Payment Gateway, kemudian menghasilkan gambaran secara
ringkas, jelas, dan mudah dipahami, sesuatu dengan fokus masalah
yang telah ditentukan.
G. Sistematika Penulisan
Secara garis besar, format penulisan tesis ini dikembangkan dalam lima
bab. Adapun sistematika penulisan selengkanya adalah sebagai berikut:
32
Nana Sudjana dan Ahwal Kusuma, Proposal Penelitian di Perguruan Tinggi, Cet. Ke-
1, (Bandun: Sinar Baru Algesindo, 2000), hlm. 89.
21
Bagian awal adalah bagian sebelum memasuki pada bab penelitian,
meliputi halam judul, surat pernyataan keaslian, surat pernyataan bebas plagiasi,
pengesahan direktur, persetujuan dewan penguji, nota dinas pembimbing, motto,
persembahan, abstrak, pedoman transliterasi, kata pengantar dan daftar isi.
Bab pertama, merupakan pendahuluan yang menggambarkan pembaca
pada urgensi penelitian yang dilakukan penulis. Pada bab ini mencakup latar
belakang, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, kajian pustaka,
kerangka teori, metode penelitian, sitematika pembahasan.
Bab kedua, memuat konsep National Payment Gateway (Gerbang
Pembayaran Nasional), dan teori sistem pembayaran. Kemudian dilakukan
analisa National Payment Gateway (Gerbang Pembayaran Nasional) di Indonesia.
Bab ketiga, dalam bab ini berisi tinjauan yuridis, meliputi regulasi yang
berhubungan dengan isu yang diambil yaitu National Payment Gateway (Gerbang
Pembayaran Nasional). Terutama cakupan undang-undang yang mempunyai
korelasi kuat dengan ditetapkannya kebijakan Peraturan Bank Indonesia Nomor
19/8/PBI/2017 Tentang Gerbang Pembayaran Nasional.
Bab keempat, National Payment Gateway dalam perspektif hukum Islam.
Sehubungan dengan ini digunakan teori Aż-Żarī’ah dalam melihat penetapan
kebijakan Peraturan Bank Indonesia Nomor 19/8/PBI/2017.
Bab kelima, Penutup merupakan bab terakhir yang berisi kesimpulan,
saran, daftar pustaka, kesimpulan pada bab ini bukan merupakan ringkasan dari
22
penelitian yang dilakukan, melainkan jawaban singkat dari rumusan masalah yang
telah ditetapkan.
Bagian akhir, tesis memuat lampiran dan daftar riwayat hidup (curriculum
vitae) peneliti.
103
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. National Payment Gateway salah satu bentuk upaya Bank Indonesia
sebagai bank sentral untuk mengatur stabilitas kebijakan moneternya, serta
mengikuti perkembangan ekonomi digital, terutama pengembangan sistem
perdagangan nasional yang berbasis elektronik (E-Commerce),
elektronisasi jalan tol dan transportasi publik. Melalui kebijakan National
Payment Gateway dapat diimplemtasikan terciptanya ekosistem
pembayaran saling terinterkoneksi dan interoperabilitas, mendorong
terjadinya pemakaian infrastruktur bersama yang saling terhubung dan
saling beroperasi sehingga kemanfaatan infrastruktur electronic payment
dapat meningkat. Sehingga nantinya biaya pendirian infrastruktur dapat
diminimalisasikan dan dialokasi pada kebutuhan yang lainnya seperti
pemberian pembiayaan kepada masyarakat, yang berdampak pada
meningkatnya perekonomi negara.
2. Terkait Peraturan Bank Indonesia Nomor 19/8/PBI/2017 Tentang Gerbang
Pembayaran Nasional (National Payment Gateway), Pasal 3 memaparkan
ruang lingkupnya mencakup transaksi pembayaran secara domestik Bank
Indonesia dalam hal ini menerapkan Asas organ atau lembaga, dalam
menentukan kebijakan moneter di Negara Indonesia. berwenang
104
menetapkan macam, harga, ciri uang yang akan dikeluarkan, bahan yang
digunakan, dan tanggal mulai berlakunya sebagai alat pembayaran yang
sah. Sehingga, tidak terjadi kontradiktif dengan Undang-Undang Mata
Uang. Peraturan Bank Indonesia National Payment Gateway jika
dikorelasikan dengan asas tujuan yang jelas, suatu keadaan yang ingin
diatasi oleh Bank Indonesia adalah mengurangi peredaran uang yang ada
dimasyarakat, karena pengendalian uang beredar merupakan salah satu
bentuk kebijakan moneter untuk memelihara kestabilan nilai rupiah yang
merupakan tujuan utama Bank Indonesia seperti tercantum pada Undang-
Undang Nomor 3 Tahun 2004 Tentang Bank Indonesia Pasal 7.
3. Berkaitan dengan teori aż-żarī’ah yang diperhatikan, Sad aż-żarī’ah
dipakai dalam National Payment gateway menjadi cara untuk menghindari
hal-hal yang mengakibatkan kerusakan atau mafsadah yang ditetapkan
berdasarkan nash. Merupakan bentuk upaya hukum preventif sehingga
perbuatan yang dapat mengarahkan pada perbuatan yang dilarang seperti
pemalsuan uang, tidak adanya transparasi dana, biaya administrasi yang
tinggi, biaya cetak uang rupiah dan uang logam, serta tindakan kriminal
dapat diminimalisir.
Selanjutnya, fatḥ aż-żarī’ah Kebijakan National Payment gateway
mengarah pada maslahah yang dinashkan dengan memelihara harta
(hifdzu maal), karena mafsadat dan maslaḥah yang dinashkan adalah
qaṭh’i, maka aż-żarī’ah dalam hal ini adalah pelayan terhadap nash. Untuk
105
itu National Payment gateway menjadi sesuatu yang dianjurkan untuk
dilaksanakan di Indonesia, melihat kepada kemanfaatan umum dan
menolak kemafsadatan yang bersifat umum.
B. Saran
1. Perlu dibentuk regulasi terkait payment gateway asing dalam peraturan
Gerbang Pembayaran Nasional (National Payment gateway) agar dapat
berjalan beriringan, serta memberikan kepastian hukum yang selaras.
2. Dalam materi perkuliahan perlu ditambahkan tentang materi sistem
pembayaran agar memahami secara komprehensif, karena berdekatan
dengan transaksi bisnis yang dilakukan dimasyarakat, dengan melihat
masih minimnya literatur yang ditemukan mengenai materi sistem
pembayaran.
3. Penetapan National Payment gateway serta segala kemanfaatan yang
ditimbulkan dapat disosialisasikan dengan baik kepada masyarakat,
terutama bagi masyarakat yang tidak berada di daerah perkotaan yang
cenderung khawatir akan beban biaya serta kesulitan menggunakan alat
transaksi secara elektronik.
4. Pentingnya diaplikasikan National Payment gateway dalam segala sistem
pembayaran, bahkan bisa diwajibkan menjadi suatu kebiasaan baru bagi
masyarakat Indonesia dalam pembayaran secara non tunai, lebih efisien
dalam waktu, memberikan perlindungan lebih terhadap konsumen, serta
106
memberikan keuntungan untuk seluruh pihak penyelenggara sistem
pembayaran.
107
DAFTAR PUSTAKA
A. Al-Qur’an
Departemen Agama RI. Al-Qur’an Transliterasi Per Kata dan Terjemahan Per
Kata, Bekasi: Cipta Bagus Segara, 2011.
B. Fikih
A. Djazuli, Kaidah-kaidah Fikih: Kaidah-kaidah Hukum Islam dalam
Menyelesaikan Masalah-masalah yang Praktis, Cet-4, Jakarta: Kencana,
2011.
________, Ilmu Fiqh: Penggalian, Perkembangan, dan Penerapan Hukum Islam
Edisi Revisi, Jakarta: Kencana, 2013.
Abd. Rahman Dahlan, Ushul Fiqh, Jakarta: Amzah, 2010.
Baroroh, Nurdin , “Metamorfosis “Illat Hukum” dalam Sad Adz-Zari’ah dan Fath
Adz-Zari’ah (Studi Perbandingan)”, Al-Mazahib, Vol. 5, No. 2,
Desember 2017.
Ibrahim bin Musa al-Shatibi, al-Muwafaqat fi Ushul al Syari’ah, Vol. III, Bairut:
Dar al-Ma’rifa, 1975.
Imron, Ali, “Menetapkan Hukum Islam Yang Innovatif Dengan Menggunakan
Metode Saad AlDzari’ah”, Jurnal Ilmiah Ilmu Hukum Qisti, t.t.
Effendi, Satria, dan M. Zein, Ushul Fiqh, Jakarta: Kencana, 2015.
Ghozali, Mahbub, “Relevansi Sad Al-Dhari’ah Dalam Pembaharuan Hukum
Islam”, Jurnal Qolamuna, Vol. 1, No.1, Juli 2015.
Haroen, Nasrun, Ushul Fiqh 1, Jakarta: Logos, 1997.
Muhammad Hisham al- Burhani, Sad al Dzara’i fi al Syari’at al Islamiyah,
Beirut: Maktabah al Raihani, 1985.
108
M. Zaki, “Formulasi Standar Maslahah dalam Hukum Islam (Studi Atas
Pemikiran al-Ghazali dalam Kitab al-Mustashfa)”, Al-Risalah JISH,
Vol. 13, No. 1, Juni 2013.
Shidiq, Sapiudin , Ushul Fiqh, Jakarta: Penada Media Group, 2011.
Syafe’i, Rachmat , Ilmu Ushu Fiqih, Bandung: Pustaka Setia, 2010.
Syukur, Sarmin, Ilmu Ushul Fiqih Perbandingan ; Sumber-Sumber Hukum Islam
Surabaya: Al-Ikhlas, 1993.
Zahra, Muhammad Abu, Ushul al-Fiqh, terj, Saefullah Ma’shum. dkk, Ushul
Fiqh: Prof Muhammad Abu Zahrah, Jakarta: Pustaka Firdaus, 1994.
C. Hukum
Ali, Zainuddin, Metode Penelitian Hukum, Jakarta: Sinar Grafika, 2011.
Abdurrahman, H., Soerjono, Metode Penelitian Hukum, Jakrta: Rineka Cipta,
2003.
Amiruddin, Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada, 2004.
Apeldoorn, L.J. Van, Pengantar Ilmu Hukum, Jakarta: Pradya Paramita, 1996.
Attamimi, A Hamid S. Peranan Keputusan Presiden Republik Indonesia dalam
Penyelenggaraan Pemerintah Negara (Suatu studi analisis mengenai
keputusan presiden yang berfungsi pengaturan dalam kurun waktu
PELITA 1-PELITA IV), Disertasi, Jakarta, Universitas Indonesia,
1990.
Asshiddiqie, Jimly dan M. Ali Safa’at, Teori Hans Kelsen Tentang Hukum,
Jakarta: Sekretariat Jenderal & Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi RI,
2006.
Astria Cahyaningtyas, Nathania, Tinjauan Yuridis Uang Elektronik Sebagai Alat
Transaksi (Studi Kasus Mandiri E-Cash), skripsi, Yogyakarta:
Universitas Gadjah Mada, 2016.
Badrulzaman, Mariam Darus, Kompilasi Hukum Perikatan, Bandung: PT. Citra
Aditya Bakti, 2001.
109
Barkatullah, Abdul Halim, “Kedudukan Hukum Bank yang Menjalankan Fungsi
Sebagai Payment Gateway Dalam Transaksi Elektronik di Indonesia”,
Jurnal Al’adl, Vol. VIII, No .2, Mei-Agustus 2016.
Candrawati, Ni Nyoman Anita Candrawati, Perlindungan Hukum Terhadap
Pemegang Kartu E-Money Sebagai Alat Pembayaran Dalam
Transaksi Komersial, Tesis , Denpasar: Universitas Udayana, 2013.
Farida M., Ilmu Perundang-Undangan Dasar-Dasar&Pembentukannya,
Yogyakarta: Kanisius, 1998.
Herkuncahyo, Yacobus Bayu, “Legalitas Kedudukan Hukum Uang Elektronik
(Electronik money exchanger) dalam Sengketa Jual Beli Uang
Elektronik”, Jurnal Ilmu Hukum Universitas Atma Jaya, Yogyakarta,
2014.
Ika, Adiyanti, Arsita, “Pengaruh Pendapatan, Manfaat, Kemudahan Penggunaan,
Daya Tarik Promosi, dan Kepercayaan terhadap Minat menggunakan
layanan E-money,” Jurnal Ilmu Ekonomi Universitas Brawijaya,
Januari 2015.
Ibrahim, Johnny, Teori dan Metodologi Hukum Normatif, Malang: Bayumedia
Publishing, 2006.
Ishaq, Dasar-dasar Ilmu Hukum, Jakarta, Sinar Grafika, 2007.
Deasy Risma Rotua Siahaan, “Tinjauan Yuridis Terhadap Perlindungan Hukum
Bagi Nasabah Bank Pengguna ATM (Automatted Teller Machines)
Dalam Sistem Perbankan Indonesia”, Medan: Universitas Sumatra
Utara, 2007.
Gibtiah, dan Yusida Fitriarti, “Perubahan Sosial Dan Pembaharuan Hukum Islam
Perspektif Sadd Al-Dzari’ah”, Jurnal Nurani, Vol.15, No.2, Desember
2015.
Husni, Lalu, Pengantar Hukum Ketenagakerjaan, Jakarta, Raja Grafindo Persada,
2012.
Indrati S., Maria Farida, Ilmu Perundang-undangan Jenis Fungsi dan Materi
Muatan, Yogyakarta, PT. Kanisius, 2007.
Kansil, C.S.T. dan Christine S.T. Kansil, Pengantar Ilmu Hukum Indonesia,
Jakarta, PT: Rieneka Cipta, 2011.
Marzuki, Peter Mahmud, Penelitian Hukum, Jakarta: Kencana, 2007.
110
Moh. Mahfud MD, Hukum Tak kunjung Tegak, Yogyakarta: PT. Citra Aditya
Bakti, 2007.
Mertokusumo, Sudikno, Penemuan Hukum: Sebuah Pengantar, Yogyakarta,
Liberty, 1991.
Muhammad, Abdulkadir, Hukum dan Penelitian Hukum, Bandung: PT. Citra
Aditya Bakti, 2004.
Narbuko, Cholid dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, Jakarta: Bumi
Aksara, 2005.
Note, Philippe dan Philip Selznick, Law and Society in Transition: Toward
Responsive Law, diterjemahkan: Rafael Edy Bosco, Cet-1, Jakarta,
Huma, 2003.
Nur Sania Dasopang, Nur Sania Dasopang, Tinjauan Yuridis Rancangan Undang-
undang Usaha Perasuransian Terhadap Relevansinya Dengan
Berkembangnya Asuransi AJB Bumiputera Syariah Cabang
Yogyakarta, Tesis, Yogyakarta, Uin Sunan Kalijaga, 2014.
Paul Scholten, Handleiding Tot De Beoefening Van Het Nederlandsch Burgelijk
Recht, Algemeen Deel, Zwolle: Tjeenk, 1954.
Rahardjo, Satjipto , Ilmu Hukum, Bandung: Citra Aditya Bakti, 1999.
Ramadhan, Haikal, dkk., “Perlindungan Hukum Terhadap Pengguna Uang
Elektronik Dalam Melakukan Transaksi Tinjauan Dari Peraturan Bank
Indonesia Nomor 16/8/PBI/2016 Tentang Uang Elektronik (E-
Money)”, Jurnal Diponegoro Law Review, Vol.5, No. 2, 2016.
Sayyid, Annisa, Perlindungan Konsumen Pada Produk Dan Jasa Investasi
Perbankan Syariah Menurut Perspektif Fiqh Ekonomi Islam (Studi
Kasus Di Bank Syariah Mandiri Cabang Yogyakarta) (Periode Juli
2007-Februari 2008), Tesis, Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2008.
Sofyan Abidin, Muhammad, “Dampak Kebijakan E-Money Di Indonesia Sebagai
Alat Sistem Pembayaran Baru”, Jurnal Universitas Negeri Surabaya,
Surabaya, t.t.
Shidarta, Hukum Perlindungan Konsumen Indonesia, cet II, Jakarta: PT.
Gramedia Widiasarana Indonesia, 2004.
Sinaga, Budiman N.P.D. Ilmu Pengetahuan Perundang-undangan, Yogyakarta,
UII Press, 2005.
111
Sjarif, Amieroeddin, Perundang-undangan: Dasar, Jenis dan Teknik
Membuatnya, Jakarta, Rineka Cipta, 1997.
Soekanto, Soerjono, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat, Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada, 2004.
Takiyyaturrohmah, Rifqy, Transaksi Uang Elektronik Ditinjau Dari Hukum
Bisnis Syariah, Tesis, Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2016.
Tim Lab. Fak. Hukum UMM, Praktek Ilmu Perundang-undangan, Malang,
UMM Press, 2006.
Wandasari, Shandra Lisya, “Sinkronisasi Peraturan Perundang-Undangan Dalam
mewujudkan Pengurangan Risiko Bencana”, Unnes Law Journal 2 (2)
(2013), ISSN: 2252-6536.
Wantu, Fance M. dkk., Cara Cepat Belajar Hukum Perrdata , Jakarta, Reviva
Cendikia, 2002.
Warasih, Esmi, Pranata Hukum Sebuah Telaah Sosiologis, Semarang: PT.
Suryandaru Utama, 2005.
D. Peraturan Perundang-udangan
Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2004 Tentang Perubahan
Atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1999 Tentang Bank
Indonesia.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Peraturan
Pembentukan Perundang-undangan.
Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/2/PBI/2012 Tentang Perubahan Atas
Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/11/PBI/2009 Tentang Penyelenggara
Kegiatan Alat Pembayaran Dengan Menggunakan Kartu.
112
Peraturan Bank Indonesia Nomor 19/8/2017 Tentang Gerbang Pembayaran
National (National Payment Gateway).
Peraturan Anggota Dewan Gubernur Nomor 19/10/PADG/2017 Tentang Gerbang
Pembayaran National (National Payment Gateway).
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2017 Tentang
Penyaluran Bantuan Sosial Secara Non Tunai.
E. Lain-lain
Basri, Ikhwan Abidin, Manajemen Risiko Lembaga Keuangan Syariah, Jakarta:
Bumi Aksara, tt.
Bisri, Adib & Munawwir A. Fatah, Kamus Al-Bisri; Arab-Indonesia, Surabaya:
Pustaka Progressif, 1999.
Bungin, M. Burhan, Penelitian Kualitatif, Jakarta: Kencana, 2007.
Bustaman, Yosman, “Resiko Sistemik dalam Sistem Perbankan (Sebuah Kajian
Pustaka)”, Finance&accounting Journal, Vol. 2, No.2, September
2013.
Damanik, Erikson “Perancangan Sistem Pembayaran Online Menggunakan
Payment Gateway”, JSM STMIK Mikroskil, Vol. 13, No.1, 2012.
Dewi, Vera Intanie, “Perkembangan Sistem Pembayaran Di Indonesia”, BINA
EKONOMI Vol. 10, No. 2 Agustus 2006.
Destian, Denidan M. Zulfin, “Analisis Kinerja Jaringan Switchig Knockout”,
Singuda Ensikom, Vol. 10, No. 28, 2015.
Erick Indra Tara, dkk., Payment Gateway Untuk Multi Pembayaran,
PROCEEDING OF THE 4TH INFORMATICS CONFERENCE 2017
ICF, 2017.
Hanafi, Mamduh M., Manajemen Risiko, EdisiKedua, Cet. I, Yogyakarta: UPP
STIM YKPN, 2009.
113
Makarim, Edmon, “Kerangka Kebijakan Dan Reformasi Hukum Untuk Kelancaran
Perdagangan Secara Elektronik (E-Commerce) Di Indinesia”, Jurnal Hukum
Dan Pembangunan, Tahun ke-43 No.3, Juli-September 2013.
Marzuki, Metodologi Riset, Yogyakarta: PT Prasetya Widia Pratama, 2004.
Mawahib, Muhammad Aufarul Mawahib, Restrukturisasi Perbankan Syariah
Bermasalah Dalam Undang-Undang No.9 Tahun 2016 Tentang
Pencegahan dan Penanganan Krisis Sistem Keuangan Perspektif aż-
żarī’ah, Tesis, Yogyakarta: UniversitaS Islam Negeri Sunan Kalijaga,
2017.
Muhammad, Etika Bisnis Islam, Yogyakarta: UPP-AMP YKPN, 2004.
Pasaribu, Elzas Chaerani dan M. Zulfin, “Analisis Perhitungan Probabilitas
Blocking Jaringan Switching Clos”, Singuda Ensikom, Vo.l 3, No.1,
2013.
Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Indonesia (PSHK), Menciderai Mandat
Rakyat, Catatan PSHK Tentang Kinerja Legislasi DPR, Jakarta, Tahun
2003.
Pohan, Aulia, Sistem Pembayaran Strategi dan Implementasi di Indonesia,
Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011.
Setiawan, Eko Budi, Angga setyadi, “Implementasi Supply Chan Management (SCM)
Dalam Sistem Informasi Gudang Untuk Meningkatkan Efektivitas Dan
Efisisensi Proses Pergudangan”, STMIK AMIKOM Yogyakarta, 4 Februari
2017, ISSN: 2302-3805.
Sudjana, nana dan Ahwal Kusuma, Proposal Penelitian di Perguruan Tinggi, Cet.
Ke-1, Bandun: Sinar Baru Algesindo, 2000.
Sulastri, Analisis Gadai Emas Pada Perbankan Syariah Dengan Pendekatan Value At
Risk (VaR) (Studi Kasus Pada Bank Syariah Mandiri), Tesis, Yogyakarta:
UIN Sunan Kalijaga, 2014.
Susanto, Ajib dan Yunita Rahmawati, Rancang Bangun Prototype REST Web
Service Untuk Menghubungkan Sistem Pembayaran UDINUS dengan
Sistem Perbankan, Semarang: Universitas Dian Nuswantoro, tt.
Untoro, Evaluasi Penyelenggara Sistem Pembayaran Ritel dan Mikro Melalui
Pengembangan National Payment Gateway (Studi Pada Empat Bank
Umum di Indonesia), Tesis, Semarang: Universitas Diponegoro, 2009.
114
Untoro, dkk., “Kajian Penggunaan Instrument Sistem Pembayaran Sebagai
Leading Indicator Makro Ekonomi”, Working Paper Bank Indonesia,
2016.
Wulandari, Lily dan Wayan Simri Wicaksana, Semantic-web Solusi
Interoperabilitas Informasi Sebagai Penunjang Jaringan Sistem,
Jakarta: Ilkom Universitas Gunadharma, tt.
Zamora,Ramon, Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas Pelayanan
Terhadap Kepuasan Pelanggan dalam Pembayaran Rekening Listrik
B’Right PLN Batam Pada Unit Pelayanan Batam Centre,tt., ttp.
I
LAMPIRAN I : TERJEMAHAN
NO. HLM FN TERJEMAHAN
1. 87 153
Apabila kewajiban tidak bisa dilaksanakan karena
dengana adanya suatu hal, maka hal tersebut juga wajib.
2. 87 155 Apa yang membawa kepada yang haram, maka hal
tersebut juga haram hukumnya
3. 97 62
Dan termasuk hamba-hamba Tuhan yang Maha
Pengasih) orang yang apabila menginfakkan (harta),
mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, diatara
keduamya secara wajar.
III
LAMPIRAN III: BAGAN PAYMENT GATEWAY
PROSES KERJA PAYMENT GATEWAY
jaringan payment gateway bekerja di dalam jaringan VPN dengan langkah –
langkah sebagai berikut : 1
1. Pedagang menyerahkan transaksi kartu kredit ke payment gatewayuntuk
kepentingan customer via koneksi internet yang aman, toko eceran, MOTO
center atau wireless device.
2. Payment gateway menerima informasi transaksi yang aman dan
melewatkannya via koneksi yang aman ke prosesor bank si pedagang.
1 Damanik, Erikson, Perancangan Sistem Pembayaran Online, hlm. 5-6.
IV
3. Prosesor dari bank si pedagang menyerahkan informasi ke jaringan kartu
kredit (entitas dari lembaga keuangan yang berkomunikasi untuk mengatur
pemrosesan, pembersihan (clearing), dan penyelesaian transaksi kartu kredit).
4. Jaringan kartu kredit meneruskan transaksi ke bank tempat customer
melakukan permintaan kartu kredit.
5. Bank tempat customer melakukan permintaan kartu kredit akan menyetujui
atau menolak transaksi berdasarkan saldo yang tersedia dari customer yang
bersangkutan dan melewatkan hasil transaksi ke jaringan kartu kredit
6. Jaringan kartu kredit menyampaikan hasil transaksi ke prosesor bank si
pedagang.
7. Prosesor bank pedagang menyampaikan hasil transaksi ke payment gateway.
8. Payment gateway menyimpan hasil transaksi dan mengirimkannya ke
customer dan/atau ke pedagang. Langkah ini menyelesaikan proses otorisasi –
dan semuanya hanya berjalan tiga detik.
9. Bank tempat customer melakukan permintaan kartu kredit mengirimkan
saldoyang tepat untuk transaksi ke jaringan kartu kredit, yang kemudian
melewatkan saldo tersebut ke bank pedagang. Bank kemudian
mendepositokan saldo tersebut ke dalam akun bank pedagang. Langkah ini
dikenal dengan proses penyelesaian dan khususnya saldo transaksi akan
didepositokan ke dalam akun bank utama dalam dua atau empat hari ke depan.
V
LAMPIRAN IV: DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. IDENTITAS DIRI
Nama : Syafi’atul Mir’ah Ma’shum
Tempat/Tgl Lahir : Jombang, 04 Oktober 1993
Nama Ayah : Dr. Moh. Ma’shum Zein, M. Hi.
Nama Ibu : Alifah Syeban
Kebangsaan : Indonesia
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Perumahan Wisma Mojongapit Indah Block C
Nomor 13 Jombang Jawa Timur.
Nomer Ponsel : 085853326156
Email : mirahmashum@gmail.com
B. RIWAYAT PENDIDIKAN
1. Pendidikan Formal
a. SDN Jombang II Tahun 2000-2006
b. SMPN 3 Peterongan Jombang Tahun 2006-2009
c. SMAI Al-Ma’arif Singosari Malang Tahun 2009-2012
d. S1 UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Tahun 2012-2016
e. S2 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Tahun 2016-Sekarang
2. Pendidikan Non Formal
a. Efective English Course (EEC) Jombang Lulus 2008
b. Kursus Bahasa Inggris Pare Daffodils Lulus 2014
c. Pondok Pesantren Darul Ulum Jombang Lulus 2009
d. Pondok Pesantren Qur’an Nurul Huda Singosari Lulus 2012
e. Pondok Pesantren Nurul Ulum Kacuk Malang Lulus 2016
C. PENGALAMAN ORGANISASI
1. Ikatan Mahasiswa Jombang UIN-Malang Wakil Ketua
VI
2. Senat Mahasiswa Fakulltas Syariah UIN Malang Sekretaris
3. Himpunan Mahasiswa Jurusan HBS-UIN Malang Co.
Enterpreneurship
4. Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Co. Jurnalistik
D. PENGALAMAN LAIN
1. Sekolah Parlemen dengan tema “Membangun
Efektivitas Peran dan Fungsi Lembaga Legastif ”.
Tahun 2013
2. Pengabdian Masyarakat di Desa Sumbermulyo, Kec.
Dampit, Kab. Malang.
Tahun 2014
3. Sosialisasi dan Pelatihan SPT Tahunan PPh Orang
Pribadi dan Billing system
Tahun 2014
4. Pelatihan Ketenagakerjaan Tahun 2015
5. PKLI di PA Kediri, Kab.Kediri Tahun 2015
E. KARYA ILMIAH
1. Perlindungan Hukum Terhadap Nasabah Baitul Maal Wa Tamwil Yang
Dilikuidasi di Indonesia. Jurnal Pemikiran Hukum Al-Mazahib Vol. 5 Nomor 1,
Juni 2017.
2. Penelitian Analisis National Payment Gateway Perspektif Hukum Islam.
Yogyakarta, 22 Januari 2018
Syafi’atul Mir’ah Ma’shum, S.Hi
top related