analisis pengaruh respon afektif dan kognitif terhadap typical person endorser dalam iklan
Post on 11-Sep-2021
1 Views
Preview:
TRANSCRIPT
ANALISIS PENGARUH RESPON AFEKTIF DAN KOGNITIF TERHADAP TYPICAL PERSON ENDORSER DALAM IKLAN
TESTIMONIAL PADA BRAND IMAGE Studi Empiris atas Iklan Tje Fuk Face Care Cosmetic
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Ekonomi Program Studi Manajemen
Disusun Oleh:
Tiolida Pasaribu 062214137
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2010
i
ANALISIS PENGARUH RESPON AFEKTIF DAN KOGNITIF TERHADAP TYPICAL PERSON ENDORSER DALAM IKLAN
TESTIMONIAL PADA BRAND IMAGE Studi Empiris atas Iklan Tje Fuk Face Care Cosmetic
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Ekonomi Program Studi Manajemen
Disusun Oleh: Tiolida Pasaribu
062214137
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2010
ii
iii
iv
MOTTO dan PERSEMBAHAN
Manusia dibentuk dari keyakinannya. Apa yang ia yakini, itulah dia.
(Bhagavad Gita)
Istilah tidak ada waktu, jarang sekali merupakan alasan yang jujur, karena pada dasarnya kita semuanya memiliki
waktu 24 jam yang sama setiap harinya. Yang perlu ditingkatkan ialah membagi waktu dengan lebih cermat.
(George Downing)
Skripsi ini kupersembahkan untuk: Yesus Kristus penuntun jalanku
Bapak dan Ibu tercinta Kakak dan adik-adik ku yang sangat kusayangi
Kekasihku Para Sahabat
Dan diriku sendiri
v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan dibawah ini saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Tiolida Pasaribu
Nomor Mahasiswa : 062214137
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan pada perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
ANALISIS PENGARUH RESPON AFEKTIF DAN KOGNITIF TERHADAP TYPICAL PERSON ENDORSER DALAM IKLAN
TESTIMONIAL PADA BRAND IMAGE Studi Empiris atas Iklan Tje Fuk Face Care Cosmetic
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya
memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk
menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam
bentuk pangkjalan data, dan mempublikasikannya di internet atau media lain
untuk kepentingan akademis yanpa meminta ijin dari saya maupun
memberikan loyalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya tulis dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 24 Juli 2010
Tiolida Pasaribu
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yoyakarta, 25 Mei 2010
Penulis,
Tiolida Pasaribu
vii
ABSTRAK
ANALISIS PENGARUH RESPON AFEKTIF DAN KOGNITIF TERHADAP TYPICAL PERSON ENDORSER DALAM IKLAN
TESTIMONIAL PADA BRAND IMAGE Studi Empiris atas Iklan Tje Fuk Face Care Cosmetic
Tiolida Pasaribu Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2010
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara parsial : pengaruh respon afektif terhadap typical person endorser dalam iklan testimonial pada brand image (X 1 ), pengaruh respon kognitif terhadap typical person endorser dalam iklan testimonial pada brand image (X 2 ), pengaruh brand image pada brand attitude (X). Penelitian ini dilakukan pada bulan April – Mei 2010 di Yogyakarta. Populasi penelitian ini adalah orang-orang yang tahu dan pernah mendengar atau melihat iklan Tje Fuk Face Care Cosmetic. Karena populasi tidak terbatas jumlahnya, maka diambil sampel penelitian sejumlah 100 orang responden, yang terdiri dari 50 responden laki-laki dan 50 responden perempuan. Teknik pengambilan sampel dengan accidental sampling. Data dikumpulkan dengan kuisioner. Metode pengujian instrumen yang digunakan adalah pengujian Validitas dan Reliabilitas. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji regresi linier berganda dan uji regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan: secara parsial respon afektif terhadap typical person endorser dalam iklan testimonial pada brand image berpengaruh positif terhadap brand image Tje Fuk Face Care Cosmetic baik responden laki-laki maupun perempuan, namun pengaruh yang lebih dominan adalah responden laki-laki, secara parsial respon kognitif terhadap typical person endorser dalam iklan testimonial pada brand image berpengaruh positif terhadap brand image Tje Fuk Face Care Cosmetic baik responden laki-laki maupun perempuan, namun pengaruh yang lebih dominan adalah responden perempuan, Secara bersama-sama respon afektif terhadap typical person endorser dalam iklan testimonial pada brand image dan respon kognitif terhadap typical person endorser dalam iklan testimonial pada brand image berpengaruh positif terhadap brand image Tje Fuk Face Care Cosmetic, diantara 2 variabel tersebut pengaruh yang paling besar adalah variabel respon afektif terhadap typical person endorser dalam iklan testimonial pada brand image responden laki-laki, brand image berpengaruh positif terhadap brand attitude Tje Fuk Face Care Cosmetic.
viii
ABSTRACT
AN ANALYSIS ON THE EFFECT OF AFFECTIVE AND COGNITIVE RESPONSES TOWARDS TYPICAL PERSON ENDORSER IN
TESTIMONIAL ADVERTISEMENT ON BRAND IMAGE An Empirical Study of Tje Fuk Face Care Cosmetic Advertisement
Tiolida Pasaribu The Faculty of Economy Management Sanata Dharma University Yogyakarta
2010 This study aims at finding out the effect of: affective response towards typical person endorser in testimonial advertisement on brand image, cognitive response towards typical person endorser in testimonial advertisement on brand image, brand image on brand attitude. The study was conducted in April – May 2010 in Yogyakarta. The population of the study was people who knows and has heard or seen Tje Fuk Face Care Cosmetic advertisement. Samples selected were 100 participants of 50 males and 50 females. Questionnaire was used as instrument to gather the data. The instruments were tested using validity and reliability tests. The data analysis techniques were subjected. Conveniently multiple regression and simple regression test. As the result of the study, the affective response towards typical person endorser in testimonial advertisement had a positive effect on Tje Fuk Face Care Cosmetic brand image, both for male or female participants. However, the effect was more dominant on male participants. In another part, the cognitive response towards typical person endorser in testimonial advertisement had a positive effect on Tje Fuk Face Care Cosmetic brand image, both for male or female participants. Nevertheless, the effect was more dominant on female participants. As a whole, both the affective and cognitive responses towards typical person endorser in testimonial advertisement had a positive effect on Tje Fuk Face Care Cosmetic brand image. Among the two variables, the most influential effect is the affective response. Finally, brand image had a positive effect on brand attitude of Tje Fuk Face Care Cosmetic.
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
berkat dan karunia-Nya, sehingga penulisan skripsi yang berjudul “ANALISIS
PENGARUH RESPON AFEKTIF DAN KOGNITIF TERHADAP TYPICAL
PERSON ENDORSER DALAM IKLAN TESTIMONIAL PADA BRAND
IMAGE : Studi empiris atas iklan Tje Fuk Face Care Cosmetic ” , dapat
selesai dengan baik.
Penulisan skripsi ini ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen, Jurusan
Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Skripsi ini tidak akan terselesaikan dengan baik tanpa adanya dukungan
dan bantuan dari berbaga pihak. Pada kesempatan ini penulis hendak
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Drs. Y.P.Supardiyono,M.Si.,Akt, selaku Dekan Fakultas Ekonomi.
2. Bapak V. Mardi Widyadmono, SE., M.B.A., selaku Kepala Program Studi
Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Ibu Ike Janita Dewi , SE., MBA, Ph.D, sebagai dosen Pembimbing I yang
telah memberikan tuntunan dan arahan kepada penulis. Terima kasih
banyak atas bimbingannya dan kepercayaannya selama ini, sehingga
menumbuhkan kepercayaan diri penulis.
4. Ibu Dra. Yuliana Rini Hardanti, M.Si, sebagai dosen Pembimbing II yang
telah berkenan membimbing dan mengarahkan melalui saran kepada
x
penulis dan banyak memberi masukan kepada penulis dari awal
pembuatan proposal hingga terselesaikannya skripsi ini.
5. Bapak Tiberius Handono E.P., MBA, Ph.D., Bapak Drs.Hendra Poerwanto
G.,M. Si, seta segenap dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata
Dharma yang telah banyak memberikan pengarahan dan bimbingan dalam
menyelesaikan skripsi ini dan menuntut ilmu di Perguruan Tinggi ini.
6. Segenap staf dan karyawan sekretariat Fakultas Ekonomi (Mas Frans, Mas
Yuli, Bu Atun,dkk), terima kasih telah banyak memberikan bantuan dalam
pengurusan segala sesuatu tentang perkuliahan.
7. Bapak Aliaman Pasaribu dan Ibu Reslina Gultom, yang notabene adalah
kedua orang tuaku. Terima kasih atas cinta, doa, dukungan, pengharapan
dan semua hal yang tak tergantikan.
8. Kakak dan adikku yang selalu memberi dukungan. Terkhusus kakakku
Sarmida Pasaribu dan Joni Panambuan yang selalu memberi dukungan,
nasehat, perhatian dan segala-galanya untuk hidupku. Terima kasih telah
bersedia menjadi waliku selama ini, karena kalian cita-citaku dapat
tercapai.
9. Terima kasih untuk kekasihku Narendra Utama dan Keluarga Besar yang
selama ini setia dan sabar mendampingiku dalam susah dan senang.
10. Teman-teman terbaikku, Sonya (Mizlow), Ikhe, Eby, Nana, Anas, Arum,
dan semua anak-anak kos Swa.
11. Teman-teman mahasiswa FE Manajemen dari bermacam-macam angkatan
(Harry 04, Billy 04, Sonny 04, George 06, Peter 06, Irwan 06, Anggit 06,
xi
Tizta 06, Paula 06, Zie 06, dll ) terima kasih atas kerjasama dan perhatian
yang kalian berikan.
12. Teman-teman KKP (Mara 04, Putra 05, Kris 05, Marina 03), Terima kasih
atas kerjasama dan persaudaraan yang telah kalian berikan.
13. Bapak Yono beserta keluarga, dan para pegawai Lisa Ceramic, terima
kasih telah menjadi keluarga baruku, walaupun hanya 2 minggu.
14. Serta semua pihak yang telah membantu kelancaran penulisan skripsi ini,
yang yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Terima kasih atas
bantuannya.
Penulis menyadari, bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak kesalahan
dan kekurangannya, maka penulis memohon dengan segala kerendahan hati, agar
pembaca sudi memberi saran dan masukan-masukan.
Penulis berharap semoga skripsi ini bisa bermanfaat bagi perkembangan ilmu
pengetahuan pada umumnya, dan kemajuan kita pada khususnya.
Yoyakarta, Juni 2010
Penulis,
Tiolida Pasaribu
xii
DAFTAR ISI
Halaman Judul ..................................................................................... i
Halaman Persetujuan ........................................................................... ii
Halaman Pengesahan ........................................................................... iii
Halaman Motto dan Persembahan ...................................................... iv
Lembar Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah ............... v
Pernyataan Keaslianan Karya ............................................................ vi
Abstrak ................................................................................................... vii
Abstract ................................................................................................... vii
Kata Pengantar ..................................................................................... ix
Daftar Isi ............................................................................................... xiii
Daftar Tabel ........................................................................................... xvi
Daftar Gambar ...................................................................................... xix
BAB I PENDAHULUAN .................................................................. 1
A. Latar Belakang .......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................... 6
C. Batasan Masalah ....................................................................... 6
D. Tujuan Penelitian ...................................................................... 6
E. Manfaat Penelitian .................................................................... 7
F. Sistematika Penulisan ............................................................... 7
xiii
BAB II LANDASAN TEORI .............................................................. 9
A. Pendahuluan .............................................................................. 9
B. Pengertian Periklanan ............................................................... 9
C. Tujuan Iklan .............................................................................. 12
D. Fungsi Iklan .............................................................................. 13
E. Struktur Sebuah Iklan ............................................................... 16
F. Iklan yang Efektif ..................................................................... 17
G. Iklan Testimonial ...................................................................... 17
H. Television’s Advertising ............................................................ 20
I. Iklan Testimonial di Televisi .................................................... 22
J. Iklan Testimonial Tje Fuk Face Care Cosmetic ....................... 23
K. Pengertian Afektif (Perasaan .................................................... 24
L. Pengertian Kognitif (Pikiran) .................................................... 24
M Pengertian Brand Image ........................................................... 25
N. Pengertian Non Celebrity Endorser atau Typical
Person Endorser ....................................................................... 28
O. Typical Person Endorser Dalam Iklan Testimonial ................. 32
P. Pengaruh Typical Person Endorser terhadap Brand Image .... 33
Q. Pengaruh Iklan Testimonial terhadap Brand Image ................ 34
R. Relasi antara Respon Afektif dan Typical Person Endorser
dalam Iklan Testimonial ........................................................... 35
xiv
S. Relasi antara Respon Afektif , Typical Person Endorser
dalam IklanTestimonial, dan Brand image ............................... 35
T. Relasi antara Respon Kognitif dan Typical Person Endorser
dalam Iklan Testimonial ........................................................... 37
U. Relasi antara Respon Kognitif , Typical Person Endorser
dalam Iklan Testimonial, dan Brand Image ............................. 37
V. Pengertian Brand Attitude ......................................................... 38
W.Relasi antara Brand Image dan Brand Attitude ....................... 39
X. Kerangka Pemikiran .................................................................. 40
BAB III METODE PENELITIAN ...................................................... 42
A. Jenis Penelitian .......................................................................... 42
B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................... 42
C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ................ 43
D. Jenis dan Sumber Data .............................................................. 44
E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 44
F. Definisi dan Operasional Variabel ............................................ 44
G. Skala Pengukuran ...................................................................... 47
H. Metode Pengujian Instrumen .................................................... 47
I. Teknik Analisis Data ................................................................. 49
BAB IV GAMBARAN UMUM ........................................................... 59
A. Awal Mula Produk Tje Fuk Face Care Cosmetic ................... 59
xv
B. Gambaran Produk Tje Fuk Face Care Cosmetic ...................... 60
C. Gambaran Iklan Tje Fuk Face Care Cosmetic ......................... 64
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ............................ 66
A. Deskripsi Data Penelitian .......................................................... 66
B. Analisis Data ............................................................................. 84
1. Analisis Regresi Linier Berganda…………………. 84
2. Analisis Regresi Linier Sederhana……………….... 103
C. Pembahasan ............................................................................... 112
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN .............................................. 117
A. Kesimpulan ............................................................................... 117
B. Saran ......................................................................................... 118
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 121
LAMPIRAN
xvi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel II. 1 Keunggulan dan Kelemahan Media Tv, Radio dan Media cetak...20
Tabel V.1 Distribusi Jenis Kelamin responden...............................................66
Tabel V.2 Hasil Pengujian Validitas Respon Afektif terhadap Typical
Person Endorser dalam Iklan Testimonial
Jenis Kelamin Laki-laki.................................................................68
Tabel V.3 Hasil Pengujian Validitas Respon Afektif terhadap Typical
Person Endorser dalam Iklan Testimonial
Jenis Kelamin Perempuan..............................................................69
Tabel V.4 Hasil Pengujian Validitas Respon Kognitif terhadap Typical
Person Endorser dalam Iklan Testimonial
Jenis Kelamin Laki-laki.................................................................69
Tabel V.5 Hasil Pengujian Validitas Respon Kognitif terhadap Typical
Person Endorser dalam Iklan Testimonial Jenis Kelamin
Perempuan......................................................................................69
Tabel V.6 Hasil Pengujian Validitas Brand Image Jenis Kelamin Laki-
laki..................................................................................................70
xvii
Tabel V.7 Hasil Pengujian Validitas Brand Image Jenis Kelamin
Perempuan......................................................................................70
Tabel V.8 Hasil Pengujian Validitas Brand Attitude Jenis Kelamin Laki-
laki..................................................................................................70
Tabel V.9 Hasil Pengujian Validitas Brand Attitude Jenis Kelamin
Perempuan......................................................................................71
Tabel V.10 Hasil Pengujian Reliabilitas Jenis Kelamin Laki-
laki..................................................................................................72
Tabel V.11 Hasil Pengujian Reliabilitas Jenis Kelamin Perempuan................72
Tabel V.12 Kategori Variabel Respon Afektif terhadap Typical Person
Endorser dalam Iklan Testimonial.................................................73
Tabel V.13 Distribusi Jawaban Responden pada Variabel Brand Attitude
Jenis Kelamin Perempuan..............................................................74
Tabel V.14 Distribusi Jawaban Responden pada Variabel Respon Afektif
Terhadap Typical Person Endorser dalam Iklan Testimonial
Jenis Kelamin Perempuan..............................................................74
Tabel V.15 Kategori Variabel Respon Kognitif terhadap Typical Person
Endorser dalam Iklan Testimonial.................................................76
Tabel V.16 Distribusi Jawaban Responden pada Variabel Respon Kognitif
xviii
Terhadap Typical Person Endorser dalam Iklan Testimonial
Jenis Kelamin Laki-laki.................................................................77
Tabel V.17 Distribusi Jawaban Responden pada Variabel Respon Kognitif
Terhadap Typical Person Endorser dalam Iklan Testimonial
Jenis Kelamin Perempuan..............................................................77
Tabel V.18 Kategori Variabel Brand Image....................................................79
Tabel V.19 Distribusi Jawaban Responden pada Variabel Brand Image
Jenis Kelamin Laki-laki................................................................80
Tabel V.20 Distribusi Jawaban Responden pada Variabel Brand Image
Jenis kelamin Perempuan...............................................................80
Tabel V.21 Kategori Variabel Brand Attitude.................................................82
Tabel V.22 Distribusi Jawaban Responden pada Variabel Brand Attitude
Jenis Kelamin Laki-laki.................................................................83
Tabel V.23 Distribusi Jawaban Responden pada Variabel Brand Attitude
Jenis Kelamin Perempuan..............................................................83
Tabel V.24 Nilai VIF Jenis Kelamin Laki-laki.................................................88
Tabel V.25 Nilai VIF Jenis Kelamin Perempuan..............................................88
Tabel V.26 Uji Simultan Jenis Kelamin Laki-laki............................................92
Tabel V.27 Uji Simultan Jenis Kelamin Perempuan........................................92
xix
Tabel V.28 Gabungan.......................................................................................92
Tabel V.29 Nilai Koefisien Regresi Jenis Kelamin Laki-laki...........................95
Tabel V.30 Nilai Koefisien Regresi Jenis Kelamin Perempuan.......................95
Tabel V.31 Nilai Koefisien Regresi Gabungan.................................................96
Tabel V.32 Mode Summary Jenis Kelamin Laki-laki....................................102
Tabel V.33 Mode Summary Jenis Kelamin Perempuan.................................102
Tabel V.34 Mode Summary Gabungan..........................................................102
Tabel V.35 Nilai VIF untuk Laki-laki............................................................106
Tabel V.36 Nilai VIF untuk Perempuan.........................................................106
Tabel V.37 Nilai Koefisien Regresi untuk laki-laki........................................109
Tabel V.38 Nilai Koefisien Regresi untuk Perempuan...................................109
Tabel V.39 Nilai Koefisien Regresi untuk Gabungan ...................................109
Tabel V.40 Mode Summary Jenis Kelamin Laki-laki ...................................111
Tabel V.41 Mode Summary Jenis Kelamin Perempuan.................................111
Tabel V.42 Mode Summary Gabungan..........................................................111
xx
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar II. 2 Skema pemikiran.............................................................................41
Gambar IV. 1 Logo Tje Fuk Face Care Cosmetic.................................................63
Gambar IV.2 Whitening Day Cream & Night Cream
Tje Fuk untuk Perempuan.……………………………………….64
Gambar IV.3 Whitening Cream Tje Fuk untuk Laki-laki......................................65
Gambar V.1 Kurva Normalitas Jenis Kelamin Laki-laki.......................................86
Gambar V.2 Kurva Normalitas Jenis Kelamin Perempuan...................................86
Gambar V.3 Grafik Scatterplot Jenis Kelamin Laki-laki.......................................89
Gambar V.4 Grafik Scatterplot Jenis Kelamin Perempuan...................................90
Gambar V.5 Kurva Normalitas Jenis Kelamin Laki-laki.....................................104
Gambar V.6 Kurva Normalitas Jenis Kelamin Perempuan.................................105
Gambar V.7 Grafik Scatterplot Jenis Kelamin Perempuan.................................107
Gambar V.8 Grafik Scatterplot Jenis Kelamin Perempuan ................................108
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang semakin membaik mendorong
timbulnya persaingan di dalam dunia usaha. Hal ini dapat kita lihat dengan
semakin banyaknya jumlah perusahaan yang bermunculan. Di dalam kondisi
persaingan usaha yang semakin ketat ini, perusahaan dituntut untuk lebih
kreatif dalam menetapkan strategi yang tepat sehingga dapat menarik
perhatian konsumen dan mempengaruhi konsumen untuk mengkonsumsi
produk mereka.
Untuk itu perusahaan harus mampu mengkomunikasikan produk yang
ingin ditawarkan. Salah satu bauran pemasaran yang digunakan untuk
mengkomunikasikan produk tersebut adalah dengan melakukan promosi, dan
salah satu bauran promosi adalah melalui periklanan. Periklanan adalah segala
bentuk penyajian dan promosi ide, barang atau jasa secara non-personal oleh
suatu sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran (Kotler : 2003).
Periklanan (Advertising) merupakan salah satu sarana bagi
perusahaan dalam mengkomunikasikan produknya, baik berupa barang
maupun jasa kepada konsumen, sehingga iklan berperan dalam menentukan
berhasil tidaknya sebuah produk dimata konsumen. Iklan menjadi media
komunikasi antara perusahaan dengan konsumen, dengan tujuan agar
konsumen dapat mengerti pesan yang disampaikan. Periklanan bisa menjadi
2
sarana komunikasi yang efektif dengan target audiens yang besar (Belch &
Belch, 2004:16).
Menurut Bovee dan Arens (1989), ada beberapa teknik beriklan yang
disukai pemasar dan biro iklan, salah satunya adalah iklan versi testimonial
dimana pengakuan orang-orang yang telah berhasil menggunakan produk
tertentu, teknik ini dapat dilakukan oleh orang terkenal maupun orang biasa.
Fenomena yang terjadi dalam dunia periklanan saat ini adalah bentuk
iklan testimonial melalui media televisi cenderung banyak dilakukan untuk
mengkomunikasikan keunggulan, kualitas produk serta untuk mempengaruhi
konsumen. Format iklan testimonial memang berbeda dengan iklan yang lain.
Pada iklan testimonial, tidak menampilkan atau menonjolkan penampilan
yang gemerlap atau spektakuler lewat gambar dan permainan grafis, namun
lebih menonjolkan pada aspek verbal yang berupa pengakuan dari pengguna
produk. Rangkaian kata yang keluar dari mulut merekalah yang menjadi
kekuatan. Keberadaan iklan testimonial diharapkan mampu membuat pemirsa
lebih percaya dengan pengalaman yang diungkapkan sehingga penonton akan
mengikuti jejaknya untuk menggunakan produk tersebut.
Teknik lain yang digunakan pemasar untuk menarik perhatian
konsumen adalah dengan menggunakan bintang iklan yang mendukung
produk yang di iklankan. Shimp (2002), mengatakan bahwa pendukung iklan
atau yang dikenal sebagai bintang iklan yang mendukung produk yang
diiklankan disebut dengan endorser.
3
Sosok endorser dapat berasal dari kalangan selebriti dan non-celebrity
atau orang biasa. Perusahaan harus memilih endorser yang cocok untuk
menyampaikan pesan iklan yang diinginkan kepada sasaran konsumen.
Sehingga pesan tersebut sampai kepada konsumen yang dapat membentuk
opini, dan mereka akan meneruskan opini tersebut sesuai persepsi masing-
masing, dengan demikian diharapkan akan bertambahnya kesadaran terhadap
produk.
Penggunaan endoser dari kalangan selebriti yang oleh Shimp (2002),
disebut dengan celebrity endorser sudah sangat populer dan sudah biasa
dilakukan oleh perusahaan untuk memperkenalkan produk mereka.
Perusahaan menggunakan strategi ini, karena produk mereka akan langsung
dikenal oleh masyarakat luas. Karena masyarakat sudah mengenal terlebih
dahulu artis yang bersangkutan, kemudian produk yang ditawarkannya.
Sehingga memudahkan perusahaan mengenalkan produknya kepada
konsumen.
Akan tetapi beberapa perusahaan memilih untuk menggunakan
endoser non-celebrity yang disebut juga dengan typical person endorser
sebagai bintang iklan produknya. Shimp (2002), mengatakan bahwa typical
person endorser adalah memanfaatkan beberapa orang bukan selebritis untuk
menyampaikan pesan mengenai suatu produk. Konsep dari iklan yang
menggunakan endoser non-celebrity ini berbeda dengan iklan yang
menggunakan celebrity endorser. Konsep iklan yang menggunakan endoser
non-celebrity dipilih karena sesuai dengan tema iklan atau dengan target
4
segmennya, selain itu biaya yang dikeluarkan lebih murah.
Penggunaan typical person endorser atau orang biasa sebagai
endorser dalam sebuah iklan dapat menarik perhatian audiens. Karena audiens
akan lebih percaya pada orang biasa daripada selebriti yang telah
menggunakan suatu produk. Orang biasa dalam sebuah iklan testimonial akan
mendapat kepercayaan dari audiens, karena bukti atau hasil yang dicapai
mereka dikatakan dalam sebuah pesan. Audiens merasa empati terhadap
typical person endorser atau orang biasa dalam iklan testimonial.
Di Indonesia, persaingan pasar produk perawatan kulit cukup marak.
Seiring dengan semakin pedulinya perempuan Indonesia akan kesehatan dan
kecantikan kulit mereka, pasar produk perawatan kulit setiap tahunnya
mengalami growth yang cukup bagus. Salah satu produk kosmetik luar negeri
yang diminati oleh masyarakat Indonesia adalah Tje Fuk. Tje Fuk adalah
sebuah perusahaan kosmetik yang berasal dari Cina dengan menggunakan
formula unggul dari Jepang yang disesuaikan untuk iklim tropis di
Indonesia .Tje Fuk merupakan salah satu merek perawatan kulit yang cukup
digemari di Indonesia.
Tje Fuk kosmetik menggebrak pangsa pasar kosmetik dengan cream
whitening nya yang tidak memakai bahan kimia berbahaya seperti mercury
dan hydroquinon. Produk Tje Fuk ditawarkan sebagai face care cosmetic yaitu
kosmetik perawatan wajah. Perawatan Tje Fuk kosmetik menekankan 3 unsur
yakni membersihkan, merawat, dan melindungi.
Untuk mengkomunikasikan produk Tje Fuk kepada konsumen, pada
5
awal tahun 2006, produk Tje Fuk meluncurkan versi iklan testimonial di
media televisi. Dimana konsumen yang telah menggunakan produk pemutih
wajah ini, mengungkapkan pengalaman-pengalaman mereka selama
menggunakan produk Tje Fuk. Iklan Tje Fuk versi iklan testimonial tersebut
menggunakan non-celebrity endorser atau typical-person endorser.
Maksudnya adalah iklan Tje Fuk tidak menggunakan artis sebagai model iklan
melainkan orang biasa yang telah menggunakan produk Tje Fuk.
Ajeng (2007) melakukan penelitian tentang Analisis Perbandingan
Penggunaan Celebrity Endorser Dan Typical-Person Endorser Iklan Televisi
Dan Hubungannya Dengan Brand Image Produk. Hasilnya yaitu tidak terdapat
perbedaan yang signifikan antara Celebrity Endorser dan Typical-Person
Endorser terhadap brand image produk. Dan variabel iklan testimonial yang
biasanya digunakan pada iklan Typical-Person Endorser, tidak digunakan di
penelitian ini.
Maka dari itu, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian lebih
lanjut yaitu tentang ”ANALISIS PENGARUH RESPON AFEKTIF DAN
KOGNITIF TERHADAP TYPICAL PERSON ENDORSER DALAM IKLAN
TESTIMONIAL PADA BRAND IMAGE: Studi Empiris atas Iklan Tje Fuk
Face Care Cosmetic”
6
B. Rumusan Masalah
1. Apakah respon afektif terhadap typical person endorser dalam iklan
testimonial berpengaruh pada brand image?
2. Apakah respon kognitif terhadap typical person endorser dalam iklan
testimonial berpengaruh pada brand image?
3. Apakah brand image berpengaruh pada brand attitude?
C. Batasan Masalah
Sikap memiliki beberapa komponen yaitu, kognitif, afektif, dan konatif.
Dalam penelitian ini komponen yang menjadi rumusan masalah adalah aspek
afektif dan kognitif. Ada banyak jenis iklan yang dapat mempengaruhi Brand
image. Namun, dalam penelitian ini iklan yang diteliti adalah iklan testimonial
di televisi yang menggunakan orang biasa sebagai bintang iklan (endorser).
Banyak dimensi yang ada dalam endorser, yang digunakan dalam penelitian
ini hanya dimensi trustworthiness. Karena dimensi ini yang paling cocok
digunakan untuk melakukan pendekatan terhadap penggunaan typical person
endorser dalam iklan testimonial di televisi.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh respon afektif terhadap typical person
endorser dalam iklan testimonial pada brand image.
2. Untuk mengetahui pengaruh respon kognitif terhadap typical person
endorser dalam iklan testimonial pada brand image.
3. Untuk mengetahui pengaruh brand image pada brand attitude.
7
E. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan dapat
memberikan kontribusi dan tambahan informasi yang berguna bagi
perusahaan di dalam penerapan program strategi pemasaran dengan
penggunaan typical person endorser dengan format iklan testimonial. Selain
itu untuk memberikan masukan kepada perusahaan berupa evaluasi yang
dilakukan terhadap penggunaan endorser dan format iklan testimonial apakah
sudah cukup efektif dalam mengkomunikasikan pesan kepada konsumen.
F. Sistematika Penulisan
Bab I Pendahuluan
Pada bab pendahuluan akan dijelaskan mengenai latar belakang
masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab II Landasan Teori
Pada bab landasan teori akan dijelaskan mengenai teori-teori
yang berkaitan dengan permasalahan-permasalahan dalam
penulisan karya ilmiah.
Bab III Metode Penelitian
Pada bab metode penelitian akan dijelaskan mengenai jenis
penelitian, lokasi dan waktu penelitian, subjek dan objek
penelitian, data yang dibutuhkan, teknik pengumpulan data,
teknik pengukuran data, definisi operasional, populasi dan
sampel, teknik pengambilan sampel, teknik pengujian sampel,
8
teknik pegujian sampel, teknik pengujian instrumen, dan teknik
analisis data.
Bab IV Gambaran Perusahaan
Dalam bab ini berisi gambaran umum tentang perusahaan,
produk dan iklan Tje Fuk Face Care Cosmetic.
Bab V Analisis Data
Pada bab analisis data akan dijelaskan mengenai analisis data
dan pembahasannya.
Bab VI Kesimpulan dan Saran
Pada bab kesimpulan dan saran akan diuraikan mengenai
kesimpulan dari analisis data yang ada serta saran yang dapat
diberikan oleh penulis.
9
BAB II
LANDASAN TEORI dan PERUMUSAN HIPOTESIS
A. Pendahuluan
Pemasaran tidak dapat dilepaskan dari kegiatan periklanan. Sebaliknya,
menggeluti bidang periklanan juga akan sulit bila tidak mengetahui pemasaran.
Periklanan dan pemasaran merupakan dua hal yang sulit untuk dipisahkan.
Keduanya saling berkait antara satu dengan yang lain.
Dalam kegiatan pemasaran modern, periklanan merupakan bagian dari
kegiatan promotion mix (bauran promosi). Dan promotion mix tersebut
merupakan bagian dari kegiatan marketing mix (bauran pemasaran). Dengan
kata lain, periklanan sebenarnya adalah bagian kecil dari kegiatan pemasaran
yang lebih luas.
Dalam ilmu komunikasi pemasaran, iklan merupakan investasi untuk
menjaga hubungan yang berkesinambungan antara perusahaan dan
konsumennya. Iklan tersebut bukan hanya sekedar membuat barang sebaik
mungkin lalu memasarkan produk mereka, akan tetapi perusahaan merupakan
pihak komunikator yang menyampaikan pesan kepada komunikannya melalui
barang dan jasa yang ditawarkannya. Dengan kata lain perusahaan juga perlu
melakukan komunikasi yang baik kepada calon konsumennya.
B. Pengertian Periklanan
Ada beberapa definisi periklanan yang dikemukakan oleh:
10
Peter dan Olson (2000:195), mengatakan bahwa, periklanan
merupakan salah satu bentuk promosi yang paling dikenal, karena daya
jangkaunya yang luas. Iklan yang disenangi konsumen terlihat menciptakan
sikap merek yang positif dan keinginan untuk membeli yang lebih ketimbang
iklan yang tidak mereka sukai.
Kotler dan Armstrong (2001:153), mengatakan periklanan (advertising)
merupakan segala biaya yang harus dikeluarkan sponsor untuk melakukan
presentasi dan promosi non-pribadi dalam bentuk gagasan, barang, atau jasa.
Tujuan periklanan adalah tugas komunikasi tertentu yang harus dilakukan
dengan audiens sasaran tertentu selama periode waktu yang tertentu. Tujuan
periklanan dapat digolongkan menurut keperluan utamanya, apakah memberi
informasi, membujuk, atau mengingatkan.
Dengan demikian gambaran mengenai iklan adalah iklan merupakan
bentuk komunikasi yang dilakukan perusahaan kepada calon konsumennya.
Iklan merupakan pesan yang menawarkan produk yang ditujukan kepada
masyarakat luas lewat suatu media. Iklan yang disenangi konsumen terlihat
menciptakan sikap merek yang positif dan keinginan untuk membeli yang
lebih ketimbang iklan yang tidak mereka sukai.
Belch dan Belch (2004, 16) menyatakan:”Advertising can be use to
create brand image and symbolic appel for a company or brand, a very
important capability for companies selling product and service that are
difficult to differentiate it from other brand” . Artinya bahwa periklanan dapat
digunakan untuk menciptakan brand image dan visualisasi dari merek
11
perusahaan, mempunyai arti penting bagi perusahaan dalam menjual produk
dan layanan yang sulit untuk dibedakan dengan merek lainnya. Berdasarkan
pendapat ini, diketahui bahwa advertising berguna untuk memperkuat posisi
sebuah merek yang tidak mempunyai diferensiasi tinggi diantara merek
lainnya. Melalui informasi yang dikemas dalam advertising maka pencitraan
sebuah merek bisa dilakukan.
Di samping itu Belch dan Belch (2004, 18), juga menyatakan:
“Another adventage of advertising is its ability to strike a responsive chord
with consumer when differentiation across other element of marketing mix is
difficult to achieve” . artinya bahwa keuntungan lain dari periklanan adalah
kemampuannya untuk menciptakan identitas pada konsumen ketika
pembedaan pada elemen marketing mix sulit untuk dicapai. Pendapat ini
menunjukkan bahwa advertising berguna untuk menciptakan respon positif
pada konsumen ketika bauran pemasaran yang dilakukan perusahaan sulit
untuk dicapai.
Salah satu teknik periklanan yaitu iklan testimonial juga mampu
mengambil simpatik konsumen. Iklan testimonial merupakan iklan yang
menayangkan kesaksian konsumen pengguna produk itu sendiri, dengan iklan
seperti ini diharapkan mampu marebut kepercayaan konsumen terhadap
produk yang diiklankan. Konsumen yang memberikan perhatian dan
kepercayaan terhadap kesaksian mereka, maka akan tercipta asosiasi yang
baik pada brand image produk tersebut. Artinya, Kesaksian pengalaman yang
disampaikan pada iklan testimonial akan berpengaruh positif terhadap brand
12
image.
C. Tujuan Iklan
Tujuan dari iklan, yaitu:
1. Iklan informatif (Informatif Advertising), yaitu memberikan informasi
atau memberitahu pada masyarakat dengan tujuan sebagai berikut:
a) Memberitahu pasar mengenai produk baru
b) Mengusulkan kegunaan baru suatu produk
c) Memberitahu pasar mengenai perubahan harga
d) Menjelaskan bagaimana kerja suatu produk
e) Menjelaskan pelayanan yang tersedia
f) Mengoreksi kesalahan yang salah
g) Mengurangi kecemasan pribadi
h) Membangun citra perusahaan
2. Iklan persuasif (Persuasive Advertising), dilakukan dalam tahap
kompetitif dengan tujuan sebagai berikut:
a) Membentuk prefensi merek
b) Mendorong pengalihan ke merek yang dipersepsikan konsumen
c) Membujuk pembeli untuk membeli barang
d) Membujuk pembeli untuk menerima kunjungan penjualan
3. Iklan pengingat (Reminder Advertising), dilakukan pada produk yang
sudah matang (mature product) atau produk yang memasuki masa
decline (penurunan) dengan tujuan sebagai berikut:
13
a) Mengingatkan pembeli bahwa produk tersebut mungkin akan
dibutuhkan kemudian
b) Mengingatkan pembeli dimana dapat membeli
c) Menjaga pembeli agar tetap ingat terhadap produk tersebut
walaupun sedang tidak musim
d) Mempertahankan kesadaran puncak atas produk perusahaan
(Kotler : 2000)
D. Fungsi Iklan
Menurut Wells, Burnet, dan Mariarty (2003:15) fungsi periklanan
sebagai berikut:
1. Memberikan informasi mengenai produk dan merk produk tersebut.
Informasi yang diberikan tergantung pada kebutuhan dari target
audience (konsumen yang akan menerima pesan dari suatu produk).
Dengan memberikan informasi yang relevan dan mendetail akan
mempengaruhi konsumen dalam membuat keputusan pembelian.
2. Memberikan insentif untuk melakukan tindakan pembelian
Iklan menjadi alasan bagi konsumen untuk berpindah merk. Sehingga
dalam iklan yang patut ditekankan pada konsumen antara lain
kenyamanan, berkualitas tinggi, harga yang lebih murah, dan jaminan-
jaminan.
3. Memiliki fungsi pengingat dan penguatan bagi konsumen
Iklan harus dapat mengungatkan konsumen tentang nama merk sebuah
produk, kegunaannya, nilai dan hal-hal lain. Pesan yang sama akan
14
membantu konsumen dalam mengambil sebuah keputusan.
Semakin seringnya suatu produk beriklan maka produk tersebut
semakin diingat oleh konsumen. Seperti yang dilontarkan oleh Lee dan
Johnson (2004, 10): “Periklanan menjalankan sebuah fungsi ”persuasif”. Ia
mencoba membujuk para konsumen untuk membeli produk-produk tertentu
atau mengubah sikap mereka terhadap produk atau perusahaan tersebut”.
Menurut Shimp (2003:357) fungsi-fungsi iklan adalah sebagai berikut:
a) Memberikan informasi (Informing)
Iklan membuat konsumen sadar akan merek-merek baru,
mendidik mereka tenteng berbagai fiture dan manfaat merek serta
memfasilitasi penciptaan citra merek positif. Iklan merupakan bentuk
komunikasi yang berkemampuan menjangkau masayarakat luas
dengan biaya yang relatif rendah. Iklan akan memfasilitasi pengenalan
produk, meningkatkan jumlah permintaan produk, dan meningkatakan
kesadaran dibenak konsumen serta mengajarkan manfaat-manfaat baru
dari merek tertentu.
b) Membujuk (Persuing)
Iklan yang efektif akan mampu membujuk pelanggan untuk
mencoba produk yang diiklankan. Persuasi dalam hal ini adalah
mempengaruhi permintaan primer yaitu menciptakan permintaan
bagi keseluruhan kategori produk. Iklan yang dibuat harus mampu
membujuk konsumen untuk memilih merek tertentu, menganjurkan
15
untuk membeli produk tertentu, membujuk konsumen untuk
menerima produk yang diiklankan dan harus bisa membujuk
konsumen untuk membeli sekarang juga produk yang diiklankan.
c) Mengingatkan (Reminding)
Iklan dapat menjaga merek dari suatu produk/produk tertentu
agar tetap segar dalam ingatan konsumen. Ketika konsumen
membutuhkan suatu produk yang diiklankan maka konsumen akan
segera ingat dengan merek produk bersangkutan yang telah
diiklankan dimasa yang lalu. Dengan demikian konsumen akan
membeli produk yang dibutuhkan tersebut. Iklan ini dapat
mengingatkan konsumen terhadap merek yang sudah ada dan
pembelian terhadap merek yang mungkin tidak akan dipilih, serta
mampu mempengaruhi pengalihan merek (brand switching).
d) Memberikan nilai tambah (Adding value)
Iklan berfungsi memberikan nilai tambah bagi perusahaan akan
tiga hal yang mendasar yaitu: terjadinya inivasi, penyempurnaan
kualitas dan perubahan persepsi konsumen.
e) Membantu/mendampingi upaya-upaya lain dari perusahaan
(Assisting)
Iklan dari perusahaan dapat memberikan informasi
pendahuluan kepada wiraniaga sebelum melakukan kontak dengan
16
konsumen. Dalam hal ini iklan digunakan sebagai alat komunikasi
untuk promosi-promosi penjualan seperti kupon-kupon dan undian.
Iklan juga dapat meningkatkan hasil komunikasi pemasaran lainya.
Para konsumen dapat mengetahui kemasan-kemasan produk di toko
dan lebih mudah mengenali produk setelah melihat iklan produk
tersebut di media iklan seperti televisi.
E. Struktur Sebuah Iklan
Menurut Lane (2000: 253), ada 5 hal yang ditampilkan dalam iklan
yaitu:
1. Janji dan keuntungan (The Headline)
Merupakan hal pertama yang dibaca oleh konsumen, dan harus
membangun ketertarikan sehingga konsumen ingin tetap membaca dan
mencari tahu lebih dari produk yang dijual.
2. Penjabaran dari janji (The subheadline)
Merupakan penjabaran dari janji yang diungkapkan dalam
headline.
3. Penjelasan tambahan (Amplification)
Menegaskan atau memberi penekanan pada keistimewaan produk
atau jasa yang penting.
4. Bukti (Proof)
Bukti-bukti tersebut meliputi: segel atau persetujuan dari pihak
yang berwenang, adanya garansi atau jaminan, pemberian contoh atau
masa percobaan, reputasi, demontrasi produk dan testimonial.
17
F. Iklan yang efektif
Menurut Wells, Burnet, dan Mariarty (2003:6), iklan yang efektif
adalah iklan yang mengandung 3 elemen yakni:
1. Strategy – bagaimana perusahaan merancang suatu pesan. Harus
mengetahui:
a) Tujuan periklanan
b) Pesan apa yang akan disampaikan
c) Target audience ,(konsumen kepadanya kita akan mengirim
pesan pemasaran)
d) Media apa yang akan digunakan, (tempat iklan akan
disampaikan)
e) Effect apa yang akan diperoleh
2. Creativity – Mempengaruhi konsumen dengan pendekatan verbal
(melalui kata-kata) atau dengan non-verbal (gambar, simbol, logo)
3. Execution- Iklan yang sudah jadi (warna, posisi, gambar, dan
tulisan merek yang sudah jelas
G. Iklan Testimonial
1. Pengertian testimonial
Ada beberapa definisi iklan testimonial menurut para ahli:
Menurut Lane (2000:267), testimonial dapat disampaikan oleh
individu yang terkenal (seperti selebriti) maupun yang tidak terkenal
(seperti konsumen).
Lane (2000:269), mengatakan bahwa masyarakat umumnya
18
tertarik dengan selebriti, tetapi bisa juga dilakukan wawancara dengan
konsumen dengan meminta pendapat mereka setelah membandingkan
penggunaan produk yang ditawarkan dengan produk yang bisa mereka
gunakan.
Lane (2000:257), mengatakan bahwa testimonial merupakan
kemampuan untuk menarik perhatian terhadap iklan dan menyajikan
sebuah sumber terpercaya yang membuat testimonial tersebut sebuah
usulan yang populer. Testimonial tersebut umumnya berasal dari
orang-orang yang dipandang oleh konsumen sebagai pihak yang
berkompeten untuk memberikan penilaian mengenai produk tertentu.
Well, Burnet, dan Moriarty (2003:48-49), mengatakan bahwa
Testimonial merupakan penggunaan spokeperson, pesan yang
disampaikan di dalam iklan akan membangkitkan kepercayaan
konsumen melalui opini, kepercayaan, atau pengalaman dari individu,
kelompok atau institusi.
Hartanto (2006:106), mengatakan bahwa iklan testimonial
yaitu menampilkan seseorang atau lebih, yang merupakan tokoh
selebritis atau tokoh masyarakat maupun konsumen yang ditampilkan
bersama produk yang bersangkutan. Mereka adalah pemakai langsung
sebuah produk, yang menyampaikan berita atau kesan-kesan baik
tentang produk yang bersangkutan.
Sehingga kita mengetahui bahwa iklan testimonial adalah jenis
iklan dimana menampilkan seseorang atau lebih yang merupakan
19
konsumen atau pemakai langsung dari produk. Kemudian ia (yang
dianggap kompeten oleh penonton) akan memberikan komentar
mengenai pengalaman yang pernah dijalaninya selama memakai
produk, dalam bentuk berita atau kesan-kesan yang baik tentang
produk yang bersangkutan.
2. Tujuan Iklan Testimonial
Iklan testimonial ini seperti iklan lain pada umumnya, dimana
harus tetap memperhatikan low atau high involvement product, yakni
pada produk dengan keterlibatan rendah diperlukan kampanye yang
dilakukan berulang-ulang, seperti pada produk “Tje Fuk” , agar
konsumen lebih akrab dengan merek. Sedangkan produk dengan
keterlibatan tinggi, bukan pengulangan yang penting tetapi pada isi
pesan.
Martin, Bhimy, dan Agge (2002:468) mengatakan, iklan
testimonial ini dapat menumbuhkan keefektifan dalam menumbuhkan
persepsi positif dari konsumen yang telah menyaksikan iklan tersebut.
3. Manfaat Iklan Testimonial
Reinartz (1996:25) mengatakan, manfaat iklan adalah membuat
iklan testimonial yang sederhana dan fokus akan memberikan biaya
yang lebih rendah dan efektif daripada menggunakan iklan yang umum
dengan menggunakan para aktor yang dibayar atau dengan gambar-
gambar modern.
20
H. Television’s Advertising
Televisi tidak hanya digunakan sebagai sarana transformasi informasi,
namun juga sebagai media komersial melalui aktivitas periklanan. Menurut
Belch & Belch (2004: 229): “As the future penetration of digital television
makes interactivity a reality, both advertisers and programmers will have to
adapt to significant changes in the role of audiences with the medium.”
Artinya bahwa melalui penetrasi pada televisi digital membuat televisi
menjadi interaktif, pengiklan dan programmer harus mengadaptasi perubahan
ini dalam kebijakannya kepada konsumen melalui media televisi ini. Pendapat
ini menunjukkan bahwa advertising melalui televisi lebih terkesan interaktif
untuk menginformasikan produk yang ditawarkan perusahaan. Audio visual
yang merupakan salah satu keunggulan televisi merupakan nilai tambah
sehingga iklan yang ditayangkan terkesan lebih real.
Belch & Belch (2004: 231) menyatakan: “The business of television,
and advertising is a major part that business, it to function as an audience
delivery system” Artinya bahwa bisnis melalui televisi dan periklanan adalah
bagian utama pada bisnis ini yang berfungsi sebagai pengantar informasi
kepada audiens. Dalam lingkungan bisnis yang semakin kompetitif , televisi
dianggap sebagai media yang efektif sebagai penghubung antara perusahaan
dan konsumen dalam usaha menginformasikan sebuah produk. Berdasarkan
pendapat ini bisa dipahami bahwa melalui pesan audio dan visual membuat
media televisi menjadi efektif dibandingkan media lainnya.
21
Menurut Lane dkk (2004 : 228, 258, 312), menyebutkan keunggulan
dan kelemahan periklanan dengan menggunakan media elektronik (televisi
dan audio) dan media cetak (Koran, majalah, dan lainnya), sebagaimana
disajikan tabel berikut:
Tabel II. 1 Keunggulan dan kelemahan Media Tv, Radio dan Media cetak
Keterangan Media Keunggulan
Televisi Radio Media cetak − Bersifat audio visual,
sehingga iklan yang ditayangkan oleh televisi lebih atraktif
− Biaya lebih murah dibandingkan televisi
− Biaya murah
− Reproduksi iklan sangat cepat karena menggunakan peralatan berteknologi tinggi
− Bisa dinikmati di berbagai kesempatan, bekerja, dalam perjalanan, dan lainnya
− Informasi bisa didokumentasi
− Jangkauan luas sehingga semakin besar target audiens yang bisa dicapai dengan menggunakan iklan televisi
− Lebih interaktif dibandingkan televisi
− Televisi dianggap sebagai hiburan yang merakyat sehingga melalui iklan televisi bisa mencapai target market dari berbagai kelas ekonomi
− Biaya sangat mahal sehingga durasi iklan di televisi rata-rata pendek.
− Iklan kurang atraktif karena tidak ada visualisasi gambar
− Sirkulasi terbatas pada area perkotaan (belum sampai pelosok)
− Jam tayang televisi yang rata-rata 24 jam sehari, sehingga memungkinkan iklan
− Informasi tidak bisa didokumentasikan
22
Kelemahan
sulit diakses oleh pemirsa (target audiens) tanpa mengetahui kebiasaan menyaksikan televisi oleh target audiens
− Banyaknya stasiun televisi sehingga pemirsa cenderung menghindari tayangan ilan dengan mengganti saluran televisi. Terutama lagi dengan adanya remote control yang mempermudah pemirsa mengganti saluran televisi.
Sumber : Lane et al (2008 : 228, 258, 312)
Meskipun terdapat kelemahan dari periklanan menggunakan media
televisi , namun media televisi tetap banyak diminati oleh pengiklan dengan
menyesuaikan karakteristik pemirsa yang menjadi target audiens (Lane et al,
2008 : 228, 258, 312).
I. Iklan Testimonial di Televisi
Pattis (1993:7) , mengatakan bahwa televisi komersial memiliki 2
segmen dasar, yaitu: video (bentuk visual) serta audio (kata-kata, musik atau
suara-suara lainnya). Proses kreasi dimulai dengan video karena televisi secara
umum lebih baik dalam menunjukkan daripada menceritakan, bagaimanapun juga
dampak dari kata-kata dan suara juga disadari. Salah satu teknik visual yang
disajikan dalam periklanan melalui televisi adalah testimonial. Testimonial
merupakan salah satu kriteria dalam periklanan. Iklan testimonial artinya iklan
yang menyebutkan tanda penghargaan yang telah diperoleh oleh suatu produk,
23
hendaknya harus disertai para saksi yang berkompeten, dan benar-benar
merefleksikan pilihan yang jujur dan sebenarnya..
Berdasarkan definisi iklan testimonial diatas, suatu iklan testimonial harus
memiliki kriteria sebagai berikut:
1. Menyebutkan tanda penghargaan yang diperoleh suatu produk
2. Disertai para saksi yang berkompeten
3. Merefleksikan pilihan yang jujur
J. Iklan Testimonial Tje Fuk Face Care Cosmetic
Iklan testimonial Tje Fuk merupakan iklan testimonial karena memenuhi
kriteria yang harus dimiliki iklan testimonial yaitu:
1. Tanda Penghargaan
Tanda penghargaan dari iklan ini berupa komentar atau pendapat yang
positif dari beberapa orang yang mencoba tantangan dari Tje Fuk, yaitu
dengan menggunakan Tje Fuk kulit wajah anda menjadi mulus dan jika
tidak terbukti, maka uang anda akan dikembalikan.
2. Para saksi Berkompeten
Para saksi dari iklan ini adalah pelaku tantangan itu sendiri dan orang-
orang disekitar lokasi yang ikut menonton dilakukannya tantangan tersebut.
Para saksi ini dapat dikatakan berkompeten karena mereka menyaksikan
dan melakukan sendiri tantangan yang diberikan untuk membuktikan
kualitas Tje Fuk.
3. Pilihan yang Jujur
Pilihan dari orang-orang yang memberi komentar tersebut merupakan
24
pilihan yang jujur karena komentar mereka berasal dari pembuktian yang
mereka lakukan sendiri.
K. Pengertian Afektif (Perasaan)
Komponen afektif merupakan perasaan atau emosi kita terhadap obyek
tertentu. Biasanya diungkapkan dalam bentuk rasa suka atau rasa tidak suka.
Umumnya keyakinan konsumen akan suatu produk melekat erat dengan
perasaanya (Ferrinadewi, 2008:97).
Dengan kata lain, perasaan suka atau tidak suka ini banyak ditentukan oleh
keyakinan konsumen, namun belum tentu setiap konsumen yang memiliki
keyakinan yang sama akan menunjukkan emosi yang sama. Hal ini disebabkan
karena masing-masing latar belakang yang berbeda.
Perasaan yang merupakan hasil evaluasi dari atribut produk ini dapat juga
mempengaruhi kayakinan konsumen bahkan bisa merubah keyakinannya
(Ferrinadewi, 2008:97).
L. Pengertian Kognitif (Pikiran)
Sikap merupakan respon yang konsisten baik itu positif maupun negatif
terhadap suatu objek sebagai hasil dari proses belajar (Schiffman dan Kanuk,
dalam Ferrinadewi, 2008). Dalam ungkapan yang lebih sederhana , sikap adalah
bagaimana kita berfikir, merasa dan bertindak terhadap objek tertentu dalam
lingkungan misalkan terhadap iklan produk tertentu atau bahkan terhadap jasa.
Kognitif merupakan salah satu komponen sikap yang terdiri dari
keyakinan dan pengetahuan konsumen tentang produk. Keyakinan dan
pengetahuan tentang produk ini berbeda antara satu konsumen dengan konsumen
25
yang lain. Semakin positif keyakinan konsumen terhadap produk maka semakin
positif pula sikap konsumen terhadap produk (Ferrinadewi, 2008:96).
M. Pengertian Brand Image
Brand image adalah segala sesuatu yang ada di benak seseorang, yang
secara total meliputi keseluruhan dari informasi yang mereka terima mengenai
merek produk tersebut baik itu dari pengalaman, percakapan orang-orang (worth
of mouth), iklan (advertising), kemasan (packaging), pelayanan (service), dan lain
sebagainya. Informasi-informasi tersebut kemudian diolah dan dimodifikasi
berdasarkan pendapat atau persepsi selektif , kepercayaan-kepercayaan yang
dianut, norma-norma sosial, dan lain-lain (Randall : 2001).
Brand image terdiri dari 2 komponen yaitu brand association atau asosiasi
merek dan favorability, strength & uniqueness of brand association atau sikap
positif, kekuatan dan keunikan merek (Dobni & Zinkhan, dalam Ferrinadewi,
2008). Brand association (asosiasi merek) adalah segala hal yang berkaitan
dengan ingatan mengenai merek (Aeker : 1996). Berbagai asosiasi yang diingat
seseorang dapat dirangkai sehingga membentuk citra tentang merek atau brand
image di dalam benak seseorang (Rangkuti : 2004).
Sebuah citra merek yang positif diciptakan melalui program komunikasi
pemasaran misalnya iklan yang menghubungkan strong, favorability, dan unique
association pada memori atau ingatan (Keller: 2003). Elemen-elemen brand
image dalam keterkaitannya dengan asosiasi merek (Rusell & Lane : 1995)
sebagai berikut:
1. Favorability of brand associations
26
Favorability brand associations diciptakan dengan meyakinkan
khalayak sasaran bahwa merek memiliki manfaat yang relevan dan
memuaskan kebutuhan dan keinginan sehingga mampu membentuk brand
attitude positif mereka.
2. Strength of brand associations
Strength of association bergantung pada cara informasi mengenai
merek masuk dalam ingatan khalayak sasaran dan mempertahankannya
sebagai bagian dari citra merek produk yang diiklankan (Rusell dan Lane :
1995).
3. Uniqueness of brand association
Unique brand acossiations adalah tingkat keunikan merek yang memiliki
manfaat bersifat kompetitif dan terus menerus sehingga dapat
menyebabkan khalayak sasaran tertarik untuk menggunakannya (Rusell
dan Lane : 1995).
Sikap positif (favorability) dan keunikan asosiasi merek terdiri dari 3 hal
dalam benak konsumen yaitu adanya keinginan, kemudian keyakinan bahwa
merek tertentu dapat memenuhi keinginannya dan yang terpenting adalah
keyakinan konsumen bahwa merek tersebut memiliki perbedaan yang signifikan
dibandingkan merek lainnya (Ferrinadewi : 2008).
Citra merek didefinisikan oleh Keller (2003), sebagai persepsi atau kesan
tentang suatu merek yang direfleksikan oleh sekumpulan asosiasi yang
menghubungkan seseorang dengan merek dalam ingatannya. Kapferer (2001)
menyatakan bahwa seseorang membentuk citra melalui sintesis dari semua sinyal
27
atau asosiasi yang dihasilkan oleh merek.
Definisi Brand image menurut Kotler dan Keller (2006:268), adalah ”
Perceptions and beliefs held by consumer. As reflected in the associations held in
consumer memory”. Dolak (2004), menggunakan definisi Brand image sebagai
berikut “Brand image is defined as consumer’s perception as reflected by the
association they hold in their minds when they think of your brand”. Wells,
Burnett, dan Moriarty (2000:163), mengatakan definisi Brand image adalah ” A
brand image is a mental image that reflects the way consumers perceive the brand,
including all the identification elements, the product personality, and the emotions
and associations evoked in the mind consumers”. Aaker (1996:69), yaitu“Brand
image is how customers and others perceive the brand”
Berdasarkan konsep tersebut, maka studi ini menyimpulkan bahwa: (i)
brand image merupakan pemahaman konsumen mengenai merek secara
keseluruhan, kepercayaan konsumen terhadap merek dan bagaimana pandangan
konsumen tentang merek. (ii) Brand image tidak semata ditentukan oleh
bagaimana pemberian nama yang baik kepada sebuah produk, tetapi juga
dibutuhkan bagaimana cara memperkenalkan produk tersebut agar dapat menjadi
sebuah memori bagi konsumen dalam membentuk suatu persepsi akan sebuah
produk. (iii) Brand image sangat berpatokan pada pemahaman, kepercayaan, dan
pandangan atau persepsi konsumen terhadap suatu merek. (iv) Brand image dapat
dianggap jenis asosiasi yang muncul di benak konsumen ketika mengingat sebuah
merek tertentu. Asosiasi tersebut secara sederhana dapat muncul dalam bentuk
pemikiran atau citra tertentu yang dikaitkan pada suatu merek. (v) Brand image
28
yang positif akan membuat konsumen menyukai suatu produk dengan merek yang
bersangkutan di kemudian hari, sedangkan bagi produsen brand image yang baik
akan menghambat kegiatan pemasaran pesaing. (vi) Brand image merupakan
faktor yang penting yang dapat membuat konsumen mengeluarkan keputusan
untuk mengkonsumsi bahkan sampai kepada tahap loyalitas di dalam
menggunakan suatu merek produk tertentu, karena brand image mempengaruhi
hubungan emosional antara konsumen dengan suatu merek, sehingga merek yang
penawarannya sesuai dengan kebutuhan akan terpilih untuk dikonsumsi.
N. Pengertian Non Celebrity Endorser atau Typical Person Endorser
Menurut Kotler dan Keller, (2006 : 506), penggunaan nara sumber
(source) sebagai figur penarik perhatian dalam iklan merupakan salah satu cara
kreatif untuk menyampaikan pesan. Pesan yang disampaikan oleh nara sumber
yang menarik akan lebih mudah dan menarik perhatian konsumen. Shimp (2003:
460) membagi endorser ke dalam dua tipe, yaitu celebrity endorser dan typical-
person endorser.
Pemasar memilih menggunakan typical-person endorser di dalam
mendukung iklan memiliki alasan yaitu: Typical-person endorser biasanya
digunakan sebagai bentuk promosi testimonial untuk meraih kepercayaan
konsumen. Typical-person endorser dapat lebih diakrabi oleh konsumen karena
mereka merasa memiliki kesamaan konsep diri yang aktual (actual-self concept),
nilai-nilai yang dianut, kepribadian, gaya hidup (life styles), karakter demografis,
dan sebagainya.
Tugas utama para endorser ini adalah untuk menciptakan asosiasi yang
29
baik antara endorser dengan produk yang diiklankan sehingga timbul sikap positif
dalam diri konsumen, sehingga iklan dapat menciptakan citra yang baik pula di
mata konsumen. Iklan merupakan elemen yang penting dan saling berpengaruh
dalam menanamkan brand image kepada konsumen, seiring dengan ciri fisik dan
kualitas produk yang mengikuti suatu brand tertentu (Temporal & Lee, 2001:39).
Endorser mempunyai peran yang sangat penting terhadap brand image.
Pemilihan endorser yang tepat akan menciptakan asosiasi positif terhadap brand
image. Karena kemampuan konsumen yang dapat mempengaruhi asosiasi yang
baik konsumen terhadap suatu produk yang ditawarkan. Sehingga produk tersebut
melekat dibenak konsumen. Dengan demikian endorser yang digunakan dalam
sebuah iklan akan berpengaruh positif pada brand image. Dengan kata lain jika
keberadaan endorser dalam suatu iklan produk tertentu mempunyai asosiasi yang
baik di benak konsumen, maka akan berpengaruh positif terhadap brand image
produk itu sendiri. Maka brand image yang terbentuk juga positif di benak
konsumen.
Pemasang iklan harus sangat hati-hati dalam melakukan pemilihan
endorser. Belch dan Belch (2001 : 172), mengatakan bahwa masing-masing faktor
memiliki mekanisme yang berbeda di dalam mempengaruhi sikap dan perilaku
konsumen, yaitu :
1. Source credibility, menggambarkan persepsi konsumen terhadap keahlian,
pengetahuan. dan pengalaman yang relevan yang dimiliki endorser
mengenai merek produk yang diiklankan serta kepercayaan konsumen
terhadap endorser untuk memberikan informasi yang tidak biasa dan
30
objektif. Kredibilitas memiliki dua sifat penting, yaitu: (a). Expertise,
merupakan pengetahuan, keahlian dan pengalaman yang dimiliki endorser
berkaitan dengan produk yang diiklankan. (b). Trustworthiness, mengacu
kepada kejujuran, integritas, dapat dipercayainya seorang sumber.
2. Source attractiveness, endorser dengan tampilan fisik yang baik dan/atau
karakter non-fisik yang menarik dapat menunjang iklan dan dapat
menimbulkan minat audiens untuk menyimak iklan. Daya tarik endorser
mencakup: (a). Similarity, merupakan persepsi khalayak berkenaan dengan
kesamaan yang dimiliki dengan endorser, kemiripan ini dapat berupa
karakteristik demografis, gaya hidup, kepribadian, masalah yang dihadapi
sebagaimana yang ditampilkan pada iklan, dan sebagainya. (b).
Familiarity, adalah pengenalan terhadap nara sumber melalui exposure.
sebagai contoh, penggunaan celebrity endorser dinilai berdasarkan tingkat
keseringan tampil di publik, sedangkan penggunaan typical-person
endorser dinilai berdasarkan keakraban dengan sosok yang ditampilkan
karena sering dijumpai di kehidupan sehari-hari. (c). Likability, adalah
kesukaan audiens terhadap nara sumber karena penampilan fisik yang
menarik, perilaku yang baik, atau karakter personal lainnya.
3. Source power, adalah karisma yang dipancarkan oleh narasumber
sehingga dapat mempengaruhi pemikiran, sikap, atau tingkah laku
konsumen karena pernyataan atau pesan endorser tersebut.
Menurut Tjiptono (2004:303), pengukuran source celebrity scale
mendasarkan pada tiga dimensi yaitu: attractiviness (daya tarik), trustworthines
31
(keyakinan), dan expertise (keahlian).
Dalam penelitian ini dimensi yang digunakan hanya dimensi
trustworthiness. Karena dimensi ini yang paling cocok digunakan untuk
melakukan pendekatan terhadap penggunaan typical person endorser dalam iklan
testimonial.
Tjiptono (2004:303) mengatakan, pengukuran trustworthines (keyakinan)
ini adalah sebagai berikut:
1. Dependable – undependable (dapat diandalkan – tidak dapat
diandalkan)
2. Honest – dishonest (jujur – tidak jujur)
3. Reliable – unreliable (dapat dipercaya – tidak dapat dipercaya)
4. Sincere – insincere (tulus – tidak tulus)
5. Trustworthy – untrustworthy (meyakinkan – tidak meyakinkan)
Alasan penulis menggunakan teori ini adalah karena penulis ingin
mengetahui sejauh mana peran seorang typical person endorser sebagai endorser
dalam meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk yang nantinya akan
dapat meningkatkan kepercayaan terhadap brand image.
Menurut Shimp (2003), kepercayaan terhadap endorser (trusworthiness)
adalah variabel yang mengacu pada keyakinan konsumen secara objektif, jujur
dan integritas yang dapat dipercayainya dari endorser. Sementara keahlian dan
kepercayaan tidak saling berhubungan timbal balik, seringkali seorang pendukung
tertentu dianggap dapat sangat dipercaya padahal bukan orang yang ahli dalam
bidang tersebut. Keadaan dapat dipercayainya seorang pendukung tergantung
32
kepada persepsi masyarakat akan motivasi dukungannya. Bila masyarakat percaya
bahwa seorang pendukung dimotivasi murni oleh kepentingan diri, ia akan kurang
persuasif daripada orang yang oleh masyarakat dianggap tidak ingin mencapai
apa-apa dengan mendukung produk atau sepenuhnya objektif. Pada umumnya
para endorser dalam hal ini typical-person endorser harus ditetapkan bahwa
mereka tidak memanipulasi masyarakat dan mereka dapat menempatkan diri
mereka sebagai dapat dipercaya.
Adapun sebagai indikatornya adalah sebagai berikut:
1. Honest yaitu di dalam mengiklankan atau memperkenalkan suatu produk
kepada konsumen hendaknya typical-person endorser sebagai model iklan
bersikap jujur dan objektif.
2. Sincere yaitu di dalam mengiklankan suatu produk typical-person
endorser sebagai model iklan hendaknya melakukan dengan ketulusan hati
tanpa adanya paksaan dari pihak manapun.
O. Typical Person Endorser Dalam Iklan Testimonial
Iklan testimonial merupakan iklan yang sangat sederhana karena iklan
tersebut hanya bertujuan untuk memberikan kepercayaan kepada konsumen.
Dimana dalam iklan tersebut hanya menceritakan pengalaman konsumen setelah
menggunakan produk.
Typical person endorser atau non selebriti merupakan mereka yang
menyampaikan pesan. Dimana di dalam sebuah iklan seorang disebut endorser
karena ia bertugas untuk menyampaikan pesan kepada konsumen. Bentuk iklan
33
iklan testimonial seringkali dipilih dengan alasan mendapat respon langsung dari
masyarakat.
Menurut Mohamad (http://gateway.proquest.com/1997.pg.17), di dalam
iklan testimonial, endorser yaitu typical person endorser merupakan orang yang
dapat dipercaya dan nyata, benar-benar menggunakan produknya. Semakin alami
iklan tersebut akan mampu memberikan kredibilitas yang nyata kepada konsumen.
Endorser disini sebagai wakil dari kepribadian produk, misalnya seperti apakah
orang yang akan menggunakan produk anda.
Oleh karena itu, penggunaan typical person endorser atau orang biasa
sebagai endorser dalam iklan testimonial sangatlah cocok. Konsumen akan lebih
mempercayai iklan tersebut karena disamping testimonial merupakan pengalaman
nyata yang dialami konsumen, yang menyampaikan pesan tersebut adalah orang
biasa. Jadi, Konsumen merasa bahwa yang dialami endorser sama dengan yang
mereka rasakan. Konsumen akan lebih empati dengan iklan testimonial yang
menggunakan typical person endorser atau orang biasa dalam iklan testimonial.
P. Pengaruh Typical Person Endorser terhadap Brand image
Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Ajeng (2007), memperoleh
kesimpulan bahwa penggunaan typical-person endorser efektif karena responden
merespon positif terhadap iklan tersebut.
Penggunaan typical person endorser pada produk tertentu dapat
dipandang kredibel oleh calon konsumen. Endorser yang dianggap kredibel oleh
pemirsa akan mempengaruhi brand image produk tersebut. Audiens yang percaya
terhadap endorser tersebut akan mempunyai sikap positif terhadap merek produk.
34
Dengan demikian endorser yang digunakan dalam sebuah iklan berpengaruh
positif pada brand image.
Dengan kata lain keberadaan endorser dalam iklan produk Tje Fuk
mempunyai kredibilitas yang baik di benak konsumen, maka akan berpengaruh
positif terhadap brand image produk Tje Fuk. Maka brand image yang terbentuk
juga positif di benak konsumen.
Q. Pengaruh Iklan Testimonial terhadap Brand Image
Pada dasarnya, iklan sebagai sarana berpromosi mempunyai tujuan akhir
yang sangat diharapkan, yakni menciptakan brand image bagi produknya. Iklan
testimonial merupakan salah satu tenik iklan visualisasi yang sekarang ini marak
digunakan. Iklan testimonial adalah jenis iklan yang menampilkan seorang atau
lebih yang merupakan konsumen atau pemakai langsung dari produk tersebut.
Menurut Well, Burnet, dan Moriarty (2003:48-49), pesan yang
disampaikan di dalam iklan akan membangkitkan kepercayaan konsumen melalui
opini, kepercayaan, atau pengalaman dari individu, kelompok, atau institusi.
Testimonial bermakna kesaksian, pembuktian melalui pengalaman
langsung. Dan itu berarti apapun yang disebutkan dalam kesaksian itu adalah
sebuah kenyataan yang pernah dialami seseorang. Ini sangat penting, karena
publik atau audiens mengakui kredibilitas seseorang bukan dari pengakuannya
tetapi apa yang ditunjukkannya.
Testimonial merupakan kemampuan untuk menarik perhatian terhadap
iklan dan menyajikan sebuah sumber terpercaya yang membuat testimoni tersebut
sebuah usulan yang populer. Testimonial tersebut umumnya berasal dari orang-
35
orang yang dipandang oleh konsumen sebagai pihak yang berkompeten untuk
memberikan penilaian mengenai produk tertentu (Lane, 2000:257).
Audiens yang mengakui kredibilitas seseorang dalam iklan tersebut akan
mempengaruhi sikap mereka terhadap merek. Audiens yang menyukai iklan
tersebut mempunyai sikap positif terhadap merek produk itu. Bukti diterimanya
produk Tje Fuk dengan baik oleh pasar adalah produk Tje Fuk memperoleh
Indonesia Best Brand 2007-SWA no. 16/XXIII/26 July-08 Agt 2007 dan Top
Brand pada tahun 2009. Ini menandakan bahwa konsumen mempunyai sikap
positif terhadap merek Tje Fuk.
R. Relasi antara Respon Afektif dan Typical Person Endorser dalam Iklan
Testimonial
Respon afektif merupakan perasaan atau emosi seseorang terhadap obyek
tertentu. Penggunaan typical person endorser dalam iklan testimonial dapat
membangkitkan emosi audiens. Iklan tersebut yang bercerita tentang pengalaman
mereka setelah menggunakan produk, dapat menimbulkan empati audiens. Pesan
yang disampaikan akan lebih mudah dimengerti oleh audiens karena mereka
merasa memiliki kesamaan (senasib) dengan typical person endorser tersebut.
Sehingga audiens merasa bahwa apa yang dialami typical person endorser dalam
iklan tersebut dirasakan juga oleh audiens. Sehingga audiens empati melihat
typical person endorser dalam iklan testimonial tersebut. Ketika audiens empati
terhadap typical person endorser dalam iklan testimonial, respon mereka positif
terhadap iklan tersebut.
S. Relasi antara Respon Afektif , Typical Person Endorser dalam Iklan
36
Testimonial, dan Brand image.
Iklan testimonial merupakan kesaksian pengalaman seseorang yang telah
menggunakan produk tertentu. Kesaksian tersebut merupakan pembuktian atas
produk yang digunakan. Pesan yang disampaikan dalam iklan tersebut akan
membangkitkan kepercayaan audiens terhadap produk tersebut.
Audiens yang melihat iklan testimonial mempunyai persepsi yang
berbeda-beda terhadap produk yang ditawarkan. Audiens yang percaya terhadap
kesaksian tersebut mempunyai persepsi positif terhadap brand image yang positif
pula. Sedangkan typical-person endoser (orang biasa) merupakan pendukung
iklan.
Penggunaan typical-person endoser dalam sebuah iklan akan lebih
diakrabi konsumen karena mereka merasa memiliki kesamaan kepribadian, gaya
hidup, karakter demografis, dan lain sebagainya. Audiens yang merasa memiliki
kesamaan terhadap typical-person endoser (orang biasa) cenderung mempercayai
pesan yang disampaikan oleh typical-person endoser.
Sehingga terbentuk asosiasi yang baik antara typical-person endoser dan
produk yang diiklankan. Dan timbul sikap yang positif dari audiens yang akan
menciptakan citra baik pula terhadap produk tersebut. Jadi typical-person
endoser dapat memberikan pengaruh positif terhadap Brand image.
Melihat adanya pengaruh positif respon afektif terhadap typical person
endorser dalam iklan testimonial pada brand image Tje Fuk, Dengan demikian
peneliti merumuskan hipotesis penelitian (jawaban sementara terhadap rumusan
masalah penelitian) sebagai berikut :
37
Hipotesis 1:
Respon afektif terhadap Typical Person Endorser dalam iklan testimonial
berpengaruh positif pada Brand image Tje Fuk Face Care Cosmetic.
T. Relasi antara Respon Kognitif dan Typical Person Endorser dalam Iklan
Testimonial
Respon kognitif merupakan keyakinan dan pengetahuan konsumen tentang
objek tertentu. Penggunaan Typical Person Endorser di televisi sebagai
pendukung iklan testimonial dapat meyakinkan audiens atau penonton. Karena
iklan tersebut menceritakan pengalaman mereka setelah menggunakan produk
mendapatkan hasil yang memuaskan. Kesaksian tersebut dapat memberikan
kepercayaan kepada audiens yang melihat dan mendengar iklan tersebut. Selain
itu, pesan yang disampaikan mengandung bukti-bukti nyata yang dialami oleh
Typical Person Endorser. Audiens akan percaya akan kejujuran Typical Person
Endorser dan tidak meragukan kebenaran dalam iklan tersebut.
U. Relasi antara Respon Kognitif , Typical Person Endorser dalam Iklan
Testimonial, dan Brand image
Kognitif merupakan keyakinan dan pengetahuan konsumen akan suatu
objek. Penggunaan typical person endorser dalam iklan testimonial dapat
meyakinkan audiens. Karena yang menyampaikan pesan adalah orang biasa atau
konsumen dari produk itu sendiri. Sehingga audiens yang melihat percaya dengan
apa yang disampaikan pengguna produk tersebut.
Selain mendapat empati dari audiens penggunaan typical person endorser
38
dalam iklan testimonial juga mampu menarik kepercayaan audiens terhadap
produk. Maka, respon kognitif audiens terhadap typical person endorser dalam
iklan testimonial positif . Dengan kata lain, respon positif dari audiens muncul
karena mereka percaya terhadap pesan yang disampaikan typical person endorser
dalam iklan testimonial.
Karena respon kognitif terhadap typical person endorser dalam iklan
testimonial positif, maka akan mempengaruhi pandangan audiens terhadap brand
image produk tersebut. Dengan demikian, assosiasi audiens terhadap brand image
juga positif. Berdasarkan hal tersebut maka dirumuskan sebuah hipotesis sebagai
berikut:
Hipotesis 2:
Respon kognitif terhadap Typical Person Endorser dalam iklan testimonial
berpengaruh positif pada Brand image Tje Fuk Face Care Cosmetic
V. Pengertian Brand Attitude
Brand attitude merupakan evaluasi konsumen secara menyeluruh terhadap
merek dan membentuk dasar yang digunakan konsumen dalam keputusan dan
perilakunya. Objek yang dievaluasi oleh konsumen adalah pada persepsi
konsumen akan kemampuan merek untuk memenuhi kebutuhan konsumen
(Rossiter & Percy, dalam Ferrinadewi, 2008). Evaluasi yang menyeluruh ini akan
menghasilkan pemikiran dan perasaan yang berbeda antara konsumen yang satu
dengan konsumen yang lain. Perbedaan ini tak lepas dari fakta bahwa evaluasi
terhadap merek ini diaktivasi oleh kesesuaian antara merek dengan konsep dirinya
(self congruity) dengan kepribadian mereknya ( Helgeson dan Supphelen, dalam
39
Ferrinadewi, 2008).
Evaluasi yang menyeluruh terhadap merek tentu saja merupakan aktivitas
yang terjadi bersamaan dengan evaluasi pasca konsumsi produk. Low dan Lamb,
dalam Ferrinadewi, 2008, berpendapat bahwa sikap terhadap merek ini terbentuk
setelah konsumen mengintrepretasi , melakukan evaluasi dan mengintegrasi
berbagai informasi. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa sikap yang muncul
terhadap merek akan memiliki konsistensi dengan jawaban konsumen akan
pertanyaan seberapa puas konsumen akan pilihan konsumsinya.
W. Relasi antara Brand Image dan Brand Attitude
Brand image merupakan persepsi tentang merek, pemahaman konsumen
mengenai merek secara keseluruhan, dan asosiasi yang terbentuk ketika konsumen
mengingat sebuah merek. Sedangkan brand attitude merupakan evaluasi
konsumen secara menyeluruh terhadap merek dan membentuk dasar yang
digunakan konsumen dalam keputusan dan perilakunya. Konsumen mengevaluasi
persepsi konsumen akan kemampuan merek memenuhi kebutuhan konsumen.
Dalam proses evaluasi setiap konsumen mempunyai perasaan dan
pemikiran yang berbeda-beda. Karena konsumen kesesuaian merek dan konsep
dirinya dengan kepribadian mereknya. Konsumen akan menyukai merek yang
memenuhi kebutuhan, sesuai dengan konsep dirinya, dan merek tersebut
mempunyai ciri khas sebagai pembeda dari merek lain. Merek yang di pandang
konsumen dapat memenuhi kebutuhan dan memiliki ciri khusus yang unik akan
direspon positif. Sehingga brand image yang dipandang positif maka asosiasi
terhadap brand attitude juga positif. Dengan demikian peneliti merumuskan
40
hipotesis penelitian sebagai berikut:
Hipotesis 3:
Brand image berpengaruh positif terhadap Brand attitude
X. Kerangka Pemikiran
Model yang menunjukkan pengaruh iklan testimonial terhadap brand
image dan pengaruh typical-person endorser terhadap brand image dapat
dijelaskan melalui gambar berikut:
Dari gambar di atas dapat dijelaskan bahwa secara parsial kedua
variabel bebas berpengaruh terhadap brand image produk Tje Fuk Face Care
Cosmetic. Secara parsial respon kognitif terhadap typical person endorser
dalam iklan testimonial berpengaruh terhadap brand image, karena respon
kognitif terhadap typical person endorser dalam iklan testimonial merupakan
komponen berisikan kesaksian dari pengalaman yang akan memberikan
Respon afektif terhadap typical person endorser
dalam iklan testimonial
Brand image
Brand attitude
Respon kognitif terhadap typical person endorser
dalam iklan testimonial
Gambar II.2
Skema pemikiran
41
kepercayaan terhadap produk tersebut. Sedangkan respon afektif terhadap
typical person endorser dalam iklan testimonial berpengaruh tehadap brand
image, karena yag dialami bintang iklan yang menggunakan orang biasa,
konsumen akan merasa dirinya sama dengan yang mereka alami dalam
kehidupan sehari-hari. Dan variabel brand image yang merupakan variabel
terikat akan menjadi variabel bebas yang akan mempengaruhi variabel brand
attitude sebagai variabel terikat.
42
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi empiris pada masyarakat
yang tahu, pernah mendengar dan atau melihat iklan produk Tje Fuk Face
Care Cosmetic di televisi. Iklan tersebut menggunakan teknik testimonial
dimana konsumen produk ini memberi kesaksian dari pengalaman mereka
setelah mengkonsumsi produk Tje Fuk Face Care Cosmetic dan juga iklan ini
menggunakan orang biasa sebagai endorser. Rancangan penelitian ini
berbentuk riset yang dilakukan dengan menggunakan instrumen kuisioner.
Kesimpulan yang diambil berdasarkan penelitian ini hanya terbatas pada objek
yang diteliti.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi lokasi dan waktu penelitian adalah
sebagai berikut:
1) Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan terhadap mahasiswa/i Universitas Sanata
Dharma Fakultas Ekonomi. Untuk memudahkan pengambilan sampel,
maka penulis melakukan penelitian di Universitas Sanata Dharma Fakultas
Ekonomi.
2) Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan April – Mei 2010.
43
C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah semua mahasiswa/i Fakultas
Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang tahu / pernah
mendengar produk Tje Fuk Face Care Cosmetic. Karena besar populasi tidak
dapat diketahui secara pasti maka sulit mencari berapa jumlah populasi yang
tepat. Supranto (1997:239) menyatakan bahwa: “Sampel penelitian meliputi
sejumlah elemen (responden) yang lebih besar dari persyaratan minimal
sebanyak 30 elemen atau responden”. Dalam penelitian ini jumlah sampel
yang diambil sebanyak 100 responden tanpa mempersoalkan bagaimana
sampel itu terpilih (Tarigan dan Suparmoko, 1995)
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah non random convenience sampling (penentuan sampling secara
kebetulan). Convenience sampling disebut juga dengan accidental sampling.
Teknik accidental sampling adalah teknik penarikan sampel secara kebetulan
yaitu dengan memilih siapa saja yang kebetulan ditemui peneliti di lokasi
penelitian yaitu di FE Sanata Dharma di mana video iklan akan diperlihatkan
dan kuesioner dibagikan kepada mahasiswa yang tahu / pernah mendengar
produk Tje Fuk Face Care Cosmetic.
Alasan pemilihan teknik pengambilan sampel tersebut adalah untuk
memudahkan peneliti dalam melakukan penelitian karena respondennya
adalah mahasiswa/i FE USD, dengan anggapan anggota sampel dalam
penelitian ini mempunyai ciri-ciri yang berhubungan erat dengan anggota
populasi.
44
D. Jenis dan Sumber Data
Data adalah sekumpulan informasi yang dapat diolah dan nantinya
akan menghasilkan informasi baik berupa kualitatif maupun kuantitatif.
Penelitian ini menggunakan data primer yaitu data yang diperoleh dari hasil
pengisian kuisioner pada saat penelitian. Dalam penelitian ini adalah data
tentang Respon Afektif dan Kognitif terhadap Typical-Person Endorser dalam
Iklan Testimonial pada Brand Image. Data dalam penelitian ini merupakan
data kuantitatif.
E. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini data merupakan data primer yang diperoleh
dengan menyebar kuisioner. Kuisioner yaitu alat riset yang terdiri atas
serangkaian pertanyaan tertulis, yang diberikan kepada responden yang pernah
melihat iklan Tje Fuk Face Care Cosmetic.
F. Definisi dan Operasional Variabel
1. Variabel
Variabel adalah segala sesuatu yang dapat membedakan atau
mengubah nilai (Kuncoro, 2003). Nilai dapat berbeda pada waktu yang
berbeda untuk objek atau orang yang sama atau nilai dapat berbeda
dalam waktu yang sama untuk objek atau orang yang berbeda. Dalam
penelitian ini ada beberapa variabel yang akan diteliti yaitu: respon
afektif terhadap typical person endorser dalam iklan testimonial,
respon kognitif terhadap typical person endorser dalam iklan
45
testimonial, dan Brand image yang merupakan variabel bebas dan
Brand image , Brand attitude yang merupakan variabel terikat.
2. Definisi Konseptual
a) Respon afektif terhadap typical person endorser dalam iklan
testimonial adalah perasaan atau emosi audiens ketika melihat
typical person endorser atau orang biasa dalam iklan testimonial.
b) Respon kognitif terhadap typical person endorser dalam iklan
testimonial adalah keyakinan audiens terhadap typical person
endorser atau orang biasa sebagai model dalam iklan testimonial.
c) Brand image adalah persepsi seseorang mengenai suatu merek.
d) Brand attitude adalah pesepsi seseorang terhadap merek yang
akan dapat memenuhi kebutuhan dan memiliki keunggulan
ataupun ciri khusus dibanding dengan merek lain.
3. Operasionalisasi Variabel
a) Respon afektif terhadap typical person endorser dalam iklan
testimonial akan dioperasionalkan sebagai berikut:
1) Saya melihat model iklan testimonial menyampaikan
pesan di dalam iklan testimonial dengan tulus.
2) Saya empati terhadap model dalam iklan testimonial
tersebut.
3) Saya merasa senang melihat model dalam iklan
testimonial tersebut.
46
b) Respon kognitif terhadap typical-person endorser dalam iklan
testimonial akan dioperasionalkan sebagai berikut:
1) Saya percaya dengan pesan yang disampaikan dalam
iklan testimonal tersebut.
2) Pesan yang disampaikan objektif.
3) Saya menganggap model dalam iklan testimonial
tersebut mempunyai kredibilitas.
c) Brand image akan dioperasionalkan sebagai berikut:
1) Menurut saya merek Tje Fuk face care cosmetic sangat
bagus.
2) Menurut saya merek Tje Fuk face care cosmetic sangat
menarik.
3) Menurut saya merek Tje Fuk face care cosmetic sangat
unik.
4) Menurut saya merek Tje Fuk face care cosmetic
berbeda dengan face care cosmetic merek lainnya.
d) Brand attitude akan dioperasionalkan sebagai berikut:
1) Saya menyukai merek Tje Fuk face care cosmetic
2) Merek Tje Fuk face care cosmetic mampu memenuhi
kebutuhan saya.
3) Merek Tje Fuk face care cosmetic memiliki keunikan
yang tidak dimiliki pesaingnya.
4) Merek Tje Fuk face care cosmetic mampu memenuhi
47
keinginan saya.
5) Merek Tje Fuk face care cosmetic lebih bagus daripada
merek face care cosmetic lain.
G. Skala Pengukuran
Pengukuran data dalam penelitian ini menggunakan skala Likert.
Menurut Churchill (2005:464), dalam membuat skala Likert atau skala
summated-ratings, periset membuat beberapa pernyataan yang berhubungan
dengan suatu isu atau objek. Lalu subjek atau responden diminta untuk
mengindikasikan tingkat kesetujuan atau ketidaksetujuan mereka terhadap
masing-masing pernyataan. Dalam skala Likert terdapat 5 kategori jawaban
dengan skor sebagai berikut:
Sangat setuju = 5
Setuju = 4
Netral = 3
Tidak setuju = 2
Sangat tidak setuju = 1
H. Metode Pengujian Instrumen
1. Pengujian Validitas
Uji validitas adalah prosedur pengujian untuk mengukur dengan cermat
atau tidak. Dengan kata lain bahwa sejauh mana ketetapan dan kecermatan
suatu alat ukur berapa kuisioner dalam melakukan fungsi ukurannya.
Pengujian validatas digunakan untuk mengetahui seberapa jauh alat ukur
48
dapat mengungkapakan secara tepat gejala yang hendak diukur, artinya alat
ukur tersebut mengenai sasaran. Seberapa jauh alat pengukur dapat
memberikan ukuran yang teliti dan cermat digunakan untuk menunjukkan
besar kecilnya gejala yang diukur.
Uji validitas dilakukan dengan melihat korelasi antara skor masing-masing
item pernyataan dengan skor total (item total correlation) perhitungan
dilakukan dengan rumus teknik korelasi Product Moment :
( )( )( ) ( )[ ]2222 ∑∑∑∑
∑∑∑−Ν−Ν
−Ν=
yyxx
yxxyrxy
Keterangan:
xyr = koefisien korelasi setiap pertanyaan
x = nilai dari setiap item pertanyaan
y = nilai dari semua item pertanyaan
n = banyaknya responden
Jumlah xy dapat dihitung dengan menggunakan regresi dengan
taraf signifikan (₤) = 0,05. Jika r hitung ⟩ r tabel , maka pengukuran tersebut valid.
2. Pengujian Reliabilitas
Pengujian reliabilitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur
dapat dipercaya dan diandalkan untuk memperoleh koefisien reliabilitas.
Maka digunakan rumus sebagai berikut:
xy
xyxy r
rr
+=
12
49
Keterangan:
r xy = koefisien korelasi setiap pertanyaan
n = jumlah responden
x = nilai dari setiap item pertanyaan
y = nilai dari setiap item pertanyaan
Jika r xy > r tabel , maka kuesioner memenuhi syarat reliabilitas.
I. Teknik Analisis Data
Untuk menguji kebenaran dari hipotesis yang diajukan pada bab II,
digunakan uji asumsi dasar, uji asumsi klasik, kemudian analisis regresi linier
berganda, dan analisis regresi linier sederhana, yaitu sebagai berikut
(Ghozali:2007):
1. Uji Asumsi Dasar dan Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi dasar dan asumsi klasik dilakukan sebelum analisis
regresi linier berganda. Uji-uji asumsi ini meliputi:
a. Uji Normalitis
Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah populasi data
berdistribusi normal atau tidak. Distribusi normal atau tidak. Distribusi
normal akan membentuk satu garis lurus diagonal. Jika distribusi data
residual, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan
mengikuti garis diagonalnya (Ghozali, 2007: 110). Hasil uji normalitas
dapat kita lihat dalam kurva normalitas.
50
b. Uji Multikolinearitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dari model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel
independen (Ghozali, 2007: 91). Prasyarat yang harus dipenuhi dalam
model regresi adalah tidak adanya multikolinearitas. Hal ini dapat
dilihat dari nilai VIF (inflation factor) pada model regresi. Menurut
Santoso (dalam Pryatno, 2008 : 39), pada umumnya jika VIF lebih
besar dari 5, maka variabel tersebut mempunyai persoalan
multikolinearitas dengan variabel bebas lainnya.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan
yang lain.Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan
lain tetap, maka disebut homoskesdastisitas dan jika berbeda disebut
heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang
homoskesdastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Kebanyakan
data mengandung situasi heteroskedastisitas karena menghimpun data
yang mewakili berbagai ukuran (kecil, sedang, dan besar) (Ghozali,
2007: 105)
Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dalam
uji ini dipilih dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel
terikat (dependen), yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi
51
ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada
tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara ARESID dan
ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X
adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah di-
studentized.
Dasar analisisnya, jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang
ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar,
kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi
heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik
menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak
terjadi heterokedastisitas (Ghozali, 2007: 105).
2. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis ini digunakan untuk menjawab rumusan masalah 1 dan 2 juga
untuk menguji hipotesis pertama dan kedua serta untuk mengetahui
pengaruh masing-masing variabel bebas, yaitu respon afektif terhadap
typical person endorser dalam iklan testimonial (X1 ) dan respon kognitif
terhadap typical person endorser dalam iklan testimonial (X 2 ) terhadap
variabel terikat, yakni brand image (Y). Dalam penelitian ini, analisis
tersebut dilakukan untuk semua sampel yang telah ditentukan.
Dalam mencari persamaan regresi linier berganda, digunakan rumus:
Y= a + b1 X1 + b 2 X 2 + e
a = ( )( ) ( )( )
( )∑ ∑∑∑∑∑
−
−22
2
xx
xyxxy
n
52
b = ( )( )
( )( )22 ∑∑∑ ∑∑
−
−
xx
yxxy
n
Dengan keterangan:
Y’ = brand image produk Tje Fuk Face Care Cosmetic
sebagai variabel tidak bebas/ dependen
X1 = respon afektif terhadap typical person endorser dalam
iklan testimonial, sebagai variabel bebas/ independen
X 2 = respon kognitif terhadap typical person endorser dalam
iklan testimonial, sebagai variabel bebas/ independen
b 1 ; b 2 = koefisien regresi
a = konstanta
Selanjutnya untuk menguji hipotesis digunakan:
a) Uji T (T-test)
Uji T untuk mengetahui tingkat signifikan dari masing-masing
koefisien regresi dengan rumus:
ib
iSeb
Dengan keterangan:
ib = Koefisien regresi
iSeb = Standar error dari ib
Adapun langkah-langkah pengujian hipotesis adalah:
1) Formulasi hipotesis
t =
53
Apabila dirumuskan maka menjadi, Ho : b1 ; b 2 ≤ 0, respon
afektif terhadap typical person endorser dalam iklan testimonial
dan respon kognitif terhadap typical person endorser dalam iklan
testimonial tidak berpengaruh positif secara parsial terhadap brand
image.
H A : b 1 ; b 2 > 0 , maka respon afektif terhadap typical person
endorser dalam iklan testimonial dan respon kognitif terhadap
typical person endorser dalam iklan testimonial berpengaruh
positif secara parsial terhadap brand image.
2) Kriteria pengujian
Pengujian terhadap hipotesis dilakukan melalui pengujian
signifikansi koefisien regresi melalui uji satu sisi karena hipotesis
alternatifnya (H A ) dirumuskan > 0, maka pengujian ini
menggunakan satu sisi sebelah kanan.
Dengan menggunakan tingkat keyakinan 5 %, df = n-1 , maka
jika t hitung > t tabel , berarti Ho ditolak dan H A diterima. Jika t hitung
≤ t tabel , maka Ho diterima dan H A ditolak.
t hitung diperoleh dari: α = 5 % , n = jumlah sampel ; sehingga df n-
1
Signifikansi juga dapat dilihat dari sig. Hasil oleh data SPSS, yaitu:
a) Sig > 0,05 maka, H o diterima
b) Sig ≤ 0,05 maka, H o ditolak
54
b) Uji F (F-test)
Uji ini digunakan untuk menguji apakah respon afektif terhadap
typical person endorser dalam iklan testimonial dan respon kognitif
terhadap typical person endorser dalam iklan testimonial secara bersama-
sama berpengaruh terhadap brand image Tje Fuk Face Care Cosmetic.
Adapun langkah-langkah pengujian adalah sebagai berikut:
1) Menyusun hipotesis
Ho yaitu respon afektif terhadap typical person endorser dalam
iklan testimonial dan respon kognitif terhadap typical person endorser
dalam iklan testimonial secara bersama-sama tidak berpengaruh positif
terhadap brand image Tje Fuk Face Care Cosmetic.
H A yaitu respon afektif terhadap typical person endorser dalam
iklan testimonial dan respon kognitif terhadap typical person endorser
dalam iklan testimonial secara bersama-sama berpengaruh positif
terhadap brand image Tje Fuk Face Care Cosmetic.
2) Menentukan daerah keputusan
Untuk mencari nilai F tabel perlu diketahui derajat bebas
pembilang pada kolom, dan derajat penyebut pada baris dan taraf nyata.
Umumnya ada dua taraf nyata yang digunakan, yaitu 1% dan 5%.
Untuk derajat pembilang digunakan nilai k-1, yaitu jumlah variabel
dikurangi 1. Untuk derajat penyebut digunakan n-k, yaitu jumlah
sampel dikurangi jumlah variabel.
55
3) Menentukan nilai F hitung
Rumus uji F : F hitung : 1
:1
22
−−
−=
nRI
KR
Keterangan:
R = Koefisien korelasi ganda
N = Banyaknya observasi / sampel
K = Banyaknya variabel bebas
4) Memutuskan hipotesis
Dengan menggunakan tingkat keyakinan 5% dan df = n-k-1, maka:
Jika F hitung ≤ F tabel , maka Ho diterima dan H A ditolak, yang
berarti bahwa respon afektif terhadap typical person endorser
dalam iklan testimonial dan respon kognitif terhadap typical
person endorser dalam iklan testimonial, secara bersama-sama
tidak berpengaruh positif terhadap brand image Tje Fuk Face
Care Cosmetic.
Jika F hitung > F tabel , maka Ho ditolak dan H A diterima, yang
berarti bahwa respon afektif terhadap typical person endorser
dalam iklan testimonial dan respon kognitif terhadap typical
person endorser dalam iklan testimonial, secara bersama-sama
berpengaruh positif terhadap brand image Tje Fuk Face Care
Cosmetic.
56
3. Analisis Regresi Linier Sederhana
Setelah menggetahui jawaban hipotesis 1 dan 2 maka tahap
selanjutnya penulis akan menguji hipotesis ke-3. Dimana Brand image
merupakan variabel bebas dan Brand attitude merupakan variabel terikat.
Hipotesis ke-3 akan di uji dengan menggunakan Regresi Linier Sederhana.
Persamaan umum regresi linier sederhana adalah (Sugiyono: 2008):
Dimana:
Y’ = brand attitude
A = Harga Y bila X = 0 (harga konstan).
b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan
angka peningkatan ataupun penurunn variabel dependen
yang didasarkan pada variabel independen. Bila b (+) maka
naik, dan bila (-) maka terjadi penurunan.
X = brand image
Secara teknis harga b merupakan tangen dari (perbandingan) antara
panjang garis variabel dependen, setelah persamaan regresi ditemukan.
Dimana:
r = koefisien korelasi product moment variabel X dengan
Y’ = a + bX
b = r x
y
ss
a = Y- bX
57
variabel Y
ys = Simpangan baku variabel Y
xs = Simpangan baku variabel X
Jadi harga b merupakan fungsi dari koefisien korelasi. Bila
koefisien korelasi tinggi, maka harga b juga besar, sebaliknya bila
koefisien korelasi rendah maka harga b juga rendah (kecil). Selain itu bila
koefisien korelasi negatif maka harga juga negatif, dan sebaliknya bila
koefisien korelasi positif maka harga b juga positif.
Pengujian terhadap hipotesis dilakukan melalui pengujian
signifikansi koefisien regresi melalui uji satu sisi karena hipotesis
alternatifnya (H A ) dirumuskan > 0, maka pengujian ini menggunakan
satu sisi sebelah kanan.
Dengan menggunakan tingkat keyakinan 5 %, df = n-1 , maka akan
diperoleh t tabelnya sehingga bisa diuji dengan kriteria pengujian sebagai
berikut :
a) Terima H A jika t hitung > t tabel, artinya variabel independen
mempengaruhi variabel dependen secara positif
b) Terima H o jika t hitung ≤ t tabel, artinya variabel independen tidak
mempengaruhi variabel dependen.
Signifikansi juga dapat dilihat dari sig. Hasil oleh data SPSS, yaitu:
c) Sig > 0,05 maka, H o diterima
d) Sig ≤ 0,05 maka, H o ditolak
58
Dengan demikian hipotesis 3 akan terjawab dengan mengetahui
signifikan dari koefisien regresi b dari variabel brand image, yaitu jika
koefisien regresi dari variabel brand image signifikan maka hipotesis 3
diterima.
59
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Awal mula produk Tje Fuk Face Care Cosmetic
Kosmetik Tje Fuk dipasarkan sejak April 2004. Produk ini
merupakan formula dari jepang dan disesuaikan dengan iklim tropis di
indonesia. Pemilik kosmetik Tje Fuk ini adalah Pranoto Widjojo. Menurut
salah satu situs (http://biangpenasaran.multiply.com/journal/item/9/),
Pranoto mengatakan bahwa merek Tje Fuk diambil dari namanya Tje Fu
Ku, yang disingkat. Fuk diambil dari kepercayaan bangsa Chinese tentang
3 dewa – “Fuk Lu Shou”. Yaitu 3 dewa yang melambangkan, kebahagian,
umur panjang, dan rejeki yang berlimpah. Kata Fuk dalam bahasa Chinese
artinya rejeki, kurnia, dan kebahagian. Tje adalah nama keluarga Pranoto.
Pranoto menyebutkan bahwa Tje Fuk adalah Face Care Cosmetic. Bukan
sesuatu yang lazim. Karena biasanya kebanyakan kosmetik menyebut
dirinya Skin Care Cosmetic. Menurut beliau ide membuat kosmetik ini
datang dari Ibunya yang senang bersolek. Menurut Pranoto, konsumen
lebih mementingkan muka daripada kecantikan kulitnya. Itu sebabnya ia
menganut komunikasi ‘tembak langsung’. Akan tetapi sebuah filosofi
yang mendasar dari Pranoto yaitu membuat kosmetik yang mujarab. Dan
yang paling penting bagi Pranoto adalah kemampuan dirinya untuk
membuat kosmetik bermutu yang benar-benar bermanfaat bagi konsumen.
60
Menurut Pranoto, keberhasilan produknya tidak semata dari iklan-
nya saja. Tetapi menurutnya datang dari kejujuran. Contoh, ia
menggunakan model iklan yang semuanya menggunakan kosmetiknya.
Sehingga konsumen bisa langsung melihat hasilnya. Kejujuran yang sama
membuat konsumen yang puas dengan hasilnya, justru ikut
menyebarkannya dari mulut kemulut.
B. Gambaran produk Tje Fuk Face Care Cosmetic
Tje Fuk diperkenalkan di media televisi pada tahun 2008. Produk
Tje fuk merupakan Face Care Cosmetic yaitu kosmetik perawatan wajah.
Produk ini menekankan 3 unsur yakni, melindungi, merawat, dan
membersihkan. Produk ini bebas dari bahan-bahan berbahaya seperti
mercury dan hydroquinon. Ini dibuktikan oleh produk Tje Fuk, dengan
diperolehnya sertifikat dan telah di uji oleh suku Dinas Perindag pada
tahun 2004. Selain itu pada tahun 2005, Tje fuk mendapat sertifikat dan
telah di uji oleh HSA (Health Sciences Authority) di Singapore.
Produk Tje fuk diterima, bahkan sangat digemari oleh masyarakat
Indonesia. Terbukti, produk ini beromzet Rp. 1 Milyar per hari. Berarti
produk ini banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia.Sehingga
penjualan sangat laris. Selain itu pada tahun 2006 Tje fuk mendapat
Indonesian Best Brand (SWA no.15/XXII-27), pada tahun 2007 mendapat
penghargaan Tje Fuk was chosen in PRODUCT CHOICES (Mix -
PRODUCT CHOICES 2007, 02/IV/20 Feb 07 - 13 Mar 07), dan Tje Fuk
BEST BRAND 2007 in Category WHITENING (INDONESIAN BEST
61
BRAND 2007-SWA no. 16/XXIII/26 July-08 Agt 2007). Ini membuktikan
bahwa produk Tje fuk diterima oleh masyarakat di Indonesia.
(http://www.tjefuk.com/english/info.htm).
Kosmetik Tje fuk menyiapkan tiga paket penjualan. Mulai dari
paket ekonomis, paket menengah, dan paket cantik. Untuk paket ekonomis
yang terdiri atas krim siang dan krim malam disiapkan para konsumen
yang ingin membeli produk Tjefuk dengan harga terjangkau. Paket
ekonomis ini tidak memiliki perbedaan dalam isi, hanya kemasan dan
ukuran. Kalau yang biasanya itu kemasan dalam kardus dan botol
eksklusif berisi 15 ml. Sedangkan paket ini menggunakan botol biasa
dengan isi separonya.
(http://www.lampungpost.com/cetak/berita.php?id=2007011200584466).
Dalam paket menengah Rp 200 ribu terdiri atas krim siang-malam
dan sabun whitening with scrub. Sedangkan untuk paket cantik Tjefuk,
merupakan paket lengkap Tjefuk dengan harga spesial Rp 275 ribu. Paket
ini terdiri atas sabun whitening, krim siang-malm, dan bedak compact.
Kosmetika Tje fuk merupakan kosmetika berformula Jepang, tapi
diproduksi di Indonesia dan disesuaikan untuk iklim Indonesia. Tjefuk
yang terdiri atas tiga rangkaian: pembersih, perawatan, dan perlindungan
ini memiliki keunggulan dibandingkan kosmetika pemutih lainnya. Selain
itu, Tjefuk juga memiliki produk multivitamin kulit.
Seluruh produk Tje fuk bebas merkuri dan hidroquinon yang aman
digunakan serta tidak menimbulkan kemerahan pada kulit. Selain
62
memutihkan Tje fuk mampu menghilangkan flek dan noda hitam,
mengencangkan kulit, dan menghilangkan jerawat.
Namun, untuk mendapatkan hasil bergantung pada jenis kulit.
Untuk pemakai yang tidak pernah menggunakan kosmetika pemutih
lainnya, bisa lebih cepat merasakan hasilnya. Dalam waktu 1-2 minggu,
perubahan pada kulit sudah terlihat. Sedangkan untuk konsumen yang
sudah pernah menggunakan kosmetika pemutih lain memerlukan waktu
lebih lama. Pasalnya, Tjefuk terlebih dahulu membuang racun-racun sisa
kosmetika terdahulu.
Untuk membedakan produk palsu ini, perlu diperhatikan stiker
hologram yang terdapat di kotak kemasan. Produk yang asli memiliki dua
stiker hologram yang menjadi segel kemasan atas dan bawah kotak. Selain
itu, pada stiker tercantum nomor seri produk.
Secara awam, produk tiruan ini tidak memiliki perbedaan
mencolok. Tapi, jika diperhatikan dari kemasan dan bau produk akan
terlihat perbedaannya.
Gambar IV. 1
Logo Tje Fuk Face Care Cosmetic
63
Gambar IV.2
Whitening day cream & night cream Tje Fuk untuk perempuan
64
C. Gambaran Iklan Tje Fuk Face Care Cosmetic
Video iklan pertama menceritakan seorang wanita bernama Yuke,
pada awalnya tidak percaya diri karena wajahnya tidak halus, putih tidak
merata, dan penuh dengan bintik-bintik hitam. Yuke sampai putus asa
karena telah mencoba berbagai macam pengobatan dan hasilnya tidak
memuaskan. Pada suatu saat seorang temannya mengajak dia ke acara
make over Tje Fuk Face Care Cosmetic dan dirawat secara gratis. Setelah
Gambar IV.3
Whitening cream Tje Fuk untuk laki-laki
65
Yuke mencoba ikut perawatan Tje Fuk, wajahnya jadi bersih dari bintik-
bintik hitam, halus dan putih merata.
Video iklan kedua menceritakan seorang laki-laki bernama
Poundra, pada awalnya frustasi karena wajahnya berjerawat. Jerawat yang
besar-besar diwajahnya membuat dia tidak percaya diri. Sudah mencoba
berbagai macam pengobatan sampai ke salon kecantikan, tapi hasilnya
tidak memuaskan. Suatu hari, Poundra melihat iklan Tje Fuk mencari 100
orang untuk make over wajah secara gratis. Lalu Poundra mengikuti
treatment perawatan wajah di rumah Tje Fuk Face Care Cosmetic dan
ditangani langsung oleh ahlinya. Dan hasilnya, jerawat Poundra hilang,
dan wajahnya bersih dari jerawat.
66
BAB V
DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi tentang deskripsi data penelitian, analisis data penelitan dan
pembahasan data penelitian. Analisis data merupakan pengolahan data
berdasarkan jawaban responden dalam kuisioner. Ada dua analisis yang akan
dipaparkan dalam bab ini yaitu analisis regresi linier berganda dan regresi linier
sederhana . Pada awal pengujian dilakukan uji validitas dan reliabilitas, kemudian
dilakukan uji asumsi klasik yang meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, dan
uji heteroskedastisitas, kemudian uji-t, dan uji-F. Selanjutnya analisis regresi
linier berganda dan regresi linier sederhana. Selain itu akan diadakan uji hipotesis
untuk menentukan apakah hipotesis yang sudah dipaparkan dalam bab II di terima
atau ditolak. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak
(software) SPSS (Satistical Product and Service Solution) 16.0 for Windows.
A. DESKRIPSI DATA PENELITIAN
1. Karakteristik Responden
Karakteristis responden dalam penelitian ini dapat dilihat dalam
tabel di bawah ini.
Tabel V.1
Distribusi jenis kelamin responden
No Jenis Kelamin Frekuensi Persentase
1 Laki-Laki 50 50%
2 Perempuan 50 50%
Jumlah 100 100%
67
Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa masing-masing
responden dalam penelitian ini memiliki frekuensi dan persentase
yang sama yaitu responden berjenis kelamin laki-laki sebanyak 50
dan responden berjenis kelamin perempuan sebanyak 50.
2. Metode Pengujian Instrumen
Sebelum penelitian dilakukan lebih lanjut, terlebih dahulu perlu
dilakukan pengujian terhadap instrumen penelitian dalam kuisioner.
Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah kuisioner yang dipakai
sebagai instrumen layak atau tidak untuk digunakan.
Dalam penelitian ini, pengujian instrumen dilakukan terhadap
100 orang responden yang tahu dan atau pernah mendengar produk Tje
Fuk Face Care Cometic. Kuisioner disebarkan dan dikumpulkan
kembali oleh peneliti dari penelitian yang telah dilakukan pada bulan
April tahun 2010. Data yang diperoleh dari 100 responden, digunakan
dalam penelitian dan analisis data. Dari jumlah sampel sebanyak 100
orang responden diambil untuk uji coba kuisioner, yaitu uji validitas
dan uji reliabilitas. Setelah hasil kedua uji tersebut dinyatakan valid
dan reliabel untuk semua butir pertanyaan dalam kuisioner, selanjutnya
akan dilakukan uji asumsi klasik dan analisis data.
a. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan dengan menghitung korelasi antara
68
skor masing-masing butir pertanyaan dengan skor total. Skor total
adalah penjumlahan dari keseluruahan item pertanyaan. Kemudian
pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi
pearson product moment, dengan menggunakan SPSS versi 16.0.
Langkah-lagkah pengujian validitas butir kuisioner tersebut
sebagai berikut: menentukan r tabel yang bisa dilihat pada tabel r
product moment. Dalam penelitian ini jumlah sampel ada 100
responden yang terdiri dari 50 responden laki-laki dan 50
responden perempuan, jadi r tabel dengan α=5% adalah 0,279.
Kemudian nilai r hitung dapat dilihat dari Corrected Item Total
Correlation untuk setiap butir pertanyaan variabel. Jika r hitung
positif dan > r tabel maka pertanyaan valid. Sedangkan jika r hitung <
r tabel maka pertanyaan tersebut tidak valid.
Tabel V.2
Hasil Pengujian Validitas Respon Afektif terhadap Typical Person
Endorser dalam Iklan Testimonial
Jenis kelamin Laki-laki
Butir Pertanyaan r hitung r tabel Kesimpulan
Respon Afektif 1 0,756 0,279 Valid
Respon Afektif 2 0,856 0,279 Valid
Respon Afektif 3 0,764 0,279 Valid
69
Tabel V.3
Hasil Pengujian Validitas Respon Afektif terhadap Typical Person
Endorser dalam Iklan Testimonial
Jenis kelamin Perempuan
Butir Pertanyaan r hitung r tabel Kesimpulan
Respon Afektif 1 0,699 0,279 Valid
Respon Afektif 2 0,814 0,279 Valid
Respon Afektif 3 0,807 0,279 Valid
Tabel V.4
Hasil Pengujian Validitas Respon Kognitif terhadap Typical
Person Endorser dalam Iklan Testimonial
Jenis Kelamin Laki-laki
Butir Pertanyaan r hitung r tabel Kesimpulan
Respon Kognitif 1 0,767 0,279 Valid
Respon Kognitif 2 0,771 0,279 Valid
Respon Kognitif 3 0,744 0,279 Valid
Tabel V.5
Hasil Pengujian Validitas Respon Kognitif terhadap Typical
Person Endorser dalam Iklan Testimonial
Jenis Kelamin Perempuan
Butir Pertanyaan r hitung r tabel Kesimpulan
Respon Kognitif 1 0,720 0,279 Valid
Respon Kognitif 2 0,797 0,279 Valid
Respon Kognitif 3 0,773 0,279 Valid
70
Tabel V.6 Hasil Pengujian Validitas Brand image
Jenis Kelamin Laki-laki
Butir Pertanyaan r hitung r tabel Kesimpulan
Brand image 1 0,626 0,279 Valid
Brand image 2 0,764 0,279 Valid
Brand image 3 0,757 0,279 Valid
Brand image 4 0,659 0,279 Valid
Tabel V.7 Hasil Pengujian Validitas Brand image
Jenis Kelamin Perempuan
Butir Pertanyaan r hitung r tabel Kesimpulan
Brand image 1 0,684 0,279 Valid
Brand image 2 0,811 0,279 Valid
Brand image 3 0,793 0,279 Valid
Brand image 4 0,712 0,279 Valid
Tabel V.8
Hasil Pengujian Validitas Brand attitude
Jenis Kelamin Laki-laki
Butir Pertanyaan r hitung r tabel Kesimpulan
Brand attitude 1 0,645 0,279 Valid
Brand attitude 2 0,614 0,279 Valid
Brand attitude 3 0,513 0,279 Valid
Brand attitude 4 0,749 0,279 Valid
Brand attitude 5 0,724 0,279 Valid
71
Tabel V.9
Hasil Pengujian Validitas Brand attitude
Jenis Kelamin Perempuan
Butir Pertanyaan r hitung r tabel Kesimpulan
Brand attitude 1 0,875 0,279 Valid
Brand attitude 2 0,918 0,279 Valid
Brand attitude 3 0,806 0,279 Valid
Brand attitude 4 0,867 0,279 Valid
Brand attitude 5 0,862 0,279 Valid
Pada output di atas terlihat bahwa nilai Corrected Item
Total Correlation (r-hitung) untuk semua butir pertanyaan
mempunyai nilai r-hitung > r-tabel, maka butir pertanyaan
dinyatakan valid dan layak digunkan dalam kuisioner karena
mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh pertanyaan
dalam kuisioner tersebut.
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur sejauh mana
hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Dalam penelitian ini
variabel dinyatakan reliabel dengan melihat nilai Cronbach’s
Alpha pada setiap variabel. Apabila nilai Cronbach’s Alpha
masing-masing variabel > 0,650, maka butir-butir pertanyaan
tersebut dinyatakan reliabel.
72
Tabel V.10
Hasil Pengujian Reliabilitas
Jenis Kelamin Laki-laki
Variabel Cronbach’s Alpha Kesimpulan
Respon Afektif 0,700 Reliabel
Respon Kognitif 0,655 Reliabel
Brand image 0,660 Reliabel
Brand attitude 0,664 Reliabel
Tabel V.11
Hasil Pengujian Reliabilitas
Jenis Kelamin Perempuan
Variabel Cronbach’s Alpha
Kesimpulan
Respon Afektif 0,667 Reliabel
Respon Kognitif 0,661 Reliabel
Brand image 0,732 Reliabel
Brand attitude 0,916 Reliabel
Dari hasil uji reliabilitas dapat diketahui bahwa nilai Alpha
pada setiap variabel lebih besar dari 0,65 maka dapat disimpulkan
bahwa butir-butir pertanyaan yang digunakan dalam penelitian ini
reliabel. Jadi kuesioner tersebut dapat digunakan untuk
mengumpulkan data dalam penelitian ini.
73
3. Deskripsi Data Penelitian
a. Respon Afektif terhadap Typical Person Endorser dalam Iklan
Testimonial
Untuk menjelaskan variabel respon afektif terhadap Typical
Person Endorser dalam iklan testimonial dalam penelitian ini
digunakan 3 pertanyaan. Masing-masing pertanyaan memiliki skor
antara 1 sampai 5, sehingga skor minimal adalah 1 X 3 = 3 dan
skor maksimal adalah 5 X 3 = 15. Rentang skor = 15 - 3 = 12.
Interval kelas = 12 : 5 = 2,4. Dari perhitungan tersebut dapat
dibuat tabel kategori sebagai berikut:
Tabel V.12
Kategori Variabel respon afektif terhadap Typical Person
Endorser dalam iklan testimonial
Interval Skor Kategori
13,0 – 15,0 Sangat Setuju
10,5 – 12,9 Setuju
8,0 – 10,4 Netral
5,5 – 7,9 Tidak Setuju
3,0 – 5,4 Sangat Tidak Setuju
74
Tabel V.13 Distribusi Jawaban Responden pada Variabel Respon Afektif
Terhadap Typical Person Endorser dalam Iklan Testimonial
Jenis Kelamin Laki-laki
Interval Kriteria x Frekuensi xf Persentase
13,0 – 15,0 Sangat Setuju 14 5 70 5%
10,5 – 12,9 Setuju 11,7 18 210,6 18%
8,0 – 10,4 Netral 9,2 19 174,8 19%
5,5 – 7,9 Tidak Setuju 6,7 7 46,9 7%
3,0 – 5,4 Sangat Tidak Setuju 4,2 1 4,2 1%
Jumlah 50 506,5 50%
= 506,5/ 50 = 10,13
Tabel V.14
Distribusi Jawaban Responden pada Variabel Respon Afektif
Terhadap Typical Person Endorser dalam Iklan Testimonial
Jenis Kelamin Perempuan
Interval Kriteria x Frekuensi xf Persentase
13,0 – 15,0 Sangat Setuju 14 3 42 3%
10,5 – 12,9 Setuju 11,7 19 222,3 19%
8,0 – 10,4 Netral 9,2 23 211,6 23%
5,5 – 7,9 Tidak Setuju 6,7 4 26,8 4%
3,0 – 5,4 Sangat Tidak Setuju 4,2 1 4,2 1%
Jumlah 50 506,9 50%
= 506,9/ 50 = 10,138
75
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa responden
berjenis kelamin laki-laki dalam penelitian ini berpandangan
bahwa mereka netral memiliki respon afektif yang positif terhadap
typical person endorser dalam iklan testimonial dengan persentase
19%, akan tetapi sebagian besar lainnya mengatakan setuju bahwa
mereka setuju memiliki respon afektif yang positif terhadap typical
person endorser dalam iklan testimonial dengan persentase
tertinggi kedua yaitu 18% dan responden yang tidak memiliki
respon kognitif yang positif memiliki persentase 1%. Bila dilihat
= 10,13, distribusi jawaban mengatakan responden laki-laki
berpandangan netral memiliki respon afektif yang positif terhadap
typical person endorser, namun cenderung setuju jika mereka
memiliki respon afektif yang positif terhadap typical person
endorser.
Sama halnya dengan responden berjenis kelamin
perempuan mengatakan bahwa mereka netral memiliki respon
afektif yang positif terhadap typical person endorser dalam iklan
testimonial dengan persentase 23%, tertinggi kedua dengan
persentase 19% mereka mengatakan setuju bahwa mereka
memiliki memiliki respon afektif yang positif terhadap typical
person endorser dalam iklan testimonial dan responden tidak
memiliki respon afektif yang positif terhadap typical person
endorser dalam iklan testimonial dengan persentase 1%. Jika
dilihat dari presentase responden antara laki-laki dan perempuan,
76
bahwa mereka setuju memiliki respon afektif yang positif terhadap
typical person endorser dalam iklan testimonial memiliki
persentase hampir sama. Bila dilihat = 10,138, distribusi jawaban
mengatakan responden perempuan berpandangan netral memiliki
respon afektif yang positif terhadap typical person endorser,
namun cenderung setuju jika mereka memiliki respon afektif yang
positif terhadap typical person endorser.
b. Respon Kognitif terhadap Typical Person Endorser dalam
Iklan Testimonial
Untuk menjelaskan variabel respon kognitif terhadap
Typical Person Endorser dalam iklan testimonial dalam penelitian
ini digunakan 3 pertanyaan. Masing-masing pertanyaan memiliki
skor antara 1 sampai 5, sehingga skor minimal adalah 1 X 3 = 3
dan skor maksimal adalah 5 X 3 = 15. Rentang skor = 15 - 3 = 12.
Interval kelas = 12 : 5 = 2,4. Dari perhitungan tersebut dapat
dibuat tabel kategori sebagai berikut:
Tabel V.15
Kategori Variabel respon kognitif terhadap Typical Person
Endorser dalam iklan testimonial
Interval Skor Kategori
13,0 – 15,0 Sangat Setuju
10,5 – 12,9 Setuju
8,0 – 10,4 Netral
5,5 – 7,9 Tidak Setuju
3,0 – 5,4 Sangat Tidak Setuju
77
Tabel V.16
Distribusi Jawaban Responden pada Variabel Respon Kognitif
Terhadap Typical Person Endorser dalam Iklan Testimonial Jenis
Kelamin Laki-laki
Interval Kriteria x Frekuensi xf Persentase
13,0 – 15,0 Sangat Setuju 14 2 28 2%
10,5 – 12,9 Setuju 11,7 19 222,3 19%
8,0 – 10,4 Netral 9,2 21 193,2 21%
5,5 – 7,9 Tidak Setuju 6,7 8 53,6 8%
3,0 – 5,4 Sangat Tidak Setuju 4,2 0 0 1%
Jumlah 50 497,1 50%
= 497,1/ 50 = 9,942
Tabel V.17
Distribusi Jawaban Responden pada Variabel Respon Kognitif
Terhadap Typical Person Endorser dalam Iklan Testimonial Jenis
Kelamin Perempuan
Interval Kriteria x Frekuensi xf Persentase
13,0 – 15,0 Sangat Setuju 14 1 14 14%
10,5 – 12,9 Setuju 11,7 17 198,9 17%
8,0 – 10,4 Netral 9,2 24 220,8 24%
5,5 – 7,9 Tidak Setuju 6,7 7 46,9 7%
3,0 – 5,4 Sangat Tidak Setuju 4,2 1 4,2 1%
Jumlah 50 484,8 50%
= 484,8/ 50 = 9,696
78
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa responden
berjenis kelamin laki-laki dalam penelitian ini berpandangan
bahwa mereka setuju memiliki respon kognitif yang positif
terhadap typical person endorser dalam iklan testimonial dengan
persentase 19% dan responden berpandangan netral atau ragu-ragu
memiliki persentase yang sama yaitu 21%. Bila dilihat = 9,942,
distribusi jawaban mengatakan responden laki-laki berpandangan
netral memiliki respon kognitif yang positif terhadap typical
person endorser, namun cenderung setuju jika mereka memiliki
respon kognitif yang positif terhadap typical person endorser.
Sedangkan responden berjenis kelamin perempuan
mengatakan bahwa mereka setuju memiliki respon kognitif yang
positif terhadap typical person endorser dalam iklan testimonial
dengan persentase 17%, responden berpandangan netral memiliki
persentase 23% dan responden tidak memiliki respon kognitif
yang positif terhadap typical person endorser dalam iklan
testimonial dengan persentase 1%. Jika dilihat dari persentase
responden antara laki-laki dan perempuan, bahwa mereka
berpandangan setuju memiliki respon kognitif yang positif
terhadap typical person endorser dalam iklan testimonial, memiliki
persentase yang berbeda. Pada responden laki-laki lebih banyak
berpandangan setuju sedangkan perempuan cenderung netral
bahwa mereka memiliki respon kognitif yang positif terhadap
79
typical person endorser dalam iklan testimonial. Bila dilihat =
9,696, distribusi jawaban mengatakan responden laki-laki
berpandangan netral memiliki respon kognitif yang positif terhadap
typical person endorser, namun cenderung setuju jika mereka
memiliki respon kognitif yang positif terhadap typical person
endorser.
c. Brand image
Untuk menjelaskan variabel brand image dalam penelitian
ini digunakan 4 pertanyaan. Masing-masing pertanyaan memiliki
skor antara 1 sampai 5, sehingga skor minimal adalah 1 X 4 = 4
dan skor maksimal adalah 5 X 4 = 20. Rentang skor = 20 - 4 = 16.
Interval kelas = 16 : 5 = 3,2. Dari perhitungan tersebut dapat
dibuat tabel kategori sebagai berikut:
Tabel V.18
Kategori Variabel Brand image
Interval Skor Kategori
17,2 – 20 Sangat Setuju
13,9 – 17,1 Setuju
10,6 – 13,8 Netral
7,3 – 10,5 Tidak Setuju
4 – 7,2 Sangat Tidak Setuju
80
Tabel V.19
Distribusi Jawaban Responden pada Variabel Brand image
Jenis kelamin Laki-laki
Tabel V.20
Distribusi Jawaban Responden pada Variabel Brand image
Jenis kelamin Perempuan
Interval Kriteria x Frekuensi xf Persentase
17,2 – 20 Sangat Setuju 18,6 4 74,4 4%
17,1 – 13,9 Setuju 15,5 21 323,4 21%
13,8 – 10,6 Netral 12,2 19 231,8 19%
10,5 – 7,3 Tidak Setuju 8,9 6 53,4 6%
7,2 – 4,0 Sangat Tidak Setuju 5,6 0 0 0%
Jumlah 50 683 50%
= 683 /50 = 13,66
Interval Kriteria x Frekuensi xf Persentase
17,2 – 20 Sangat Setuju 18,6 1 18,6 1%
17,1 – 13,9 Setuju 15,5 18 279 18%
13,8 – 10,6 Netral 12,2 24 292,8 24%
10,5 – 7,3 Tidak Setuju 8,9 6 53,4 6%
7,2 – 4 Sangat Tidak Setuju
5,6 1 5,6 1%
Jumlah 50 649,4 50%
= 649,4 / 50 = 12,988
81
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa responden
berjenis kelamin laki-laki dalam penelitian ini berpandangan
bahwa mereka setuju dengan pengaruh brand image dengan
persentase 21% dan responden berpandangan netral memiliki
persentase 19%. Bila dilihat = 13,66, responden laki-laki
berpandangan netral dengan pengaruh brand image, namun mereka
lebih cenderung berpandangan setuju dengan pengaruh brand
image.
Sedangkan responden berjenis kelamin perempuan
berpandangan bahwa mereka netral dengan pengaruh brand image
dengan persentase 24% dan responden berpandangan setuju bahwa
brand image memiliki pengaruh yang positif memiliki persentase
18%. dan responden yang tidak menganggap brand image
memiliki pengaruh yang positif memiliki persentase 1%. Jika
dilihat dari persentase responden antara laki-laki dan perempuan,
mereka berpandangan bahwa mereka setuju dengan pengaruh
brand image memiliki persentase hampir sama. Akan tetapi
responden cenderung berpandangan netral dengan pengaruh brand
image. Jadi, baik laki-laki dan perempuan berpandangan netral atas
pengaruh brand image. Bila dilihat = 12,988, responden
perempuan cenderung berpandangan netral dengan pengaruh brand
image.
82
d. Brand attitude
Untuk menjelaskan variabel brand attitude dalam penelitian
ini digunakan 4 pertanyaan. Masing-masing pertanyaan memiliki
skor antara 1 sampai 5, sehingga skor minimal adalah 1 X 5 = 5
dan skor maksimal adalah 5 X 5 = 25. Rentang skor = 25 - 4 = 21.
Interval kelas = 21 : 5 = 4,2. Dari perhitungan tersebut dapat
dibuat tabel kategori sebagai berikut:
Tabel V.21
Kategori Variabel Brand attitude
Interval Skor Kategori
22,2 – 25 Sangat Setuju
17,9 – 22,1 Setuju
13,6 – 17,8 Netral
9,3 – 13,5 Tidak Setuju
5 – 9,2 Sangat Tidak Setuju
83
Tabel V.22
Distribusi Jawaban Responden pada Variabel Brand attitude
Jenis Kelamin Laki-laki
Tabel V.23
Distribusi Jawaban Responden pada Variabel Brand attitude Jenis Kelamin Perempuan
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa responden
berjenis kelamin laki-laki dalam penelitian ini berpandangan
Interval Kriteria x Frekuensi xf Persentase
22,2 – 25 Sangat Setuju 23,6 3 70,8 3%
22,1 – 17,9 Setuju 20 18 360 18%
17,8 – 13,6 Netral 15,7 21 329,7 21%
13,5 – 9,3 Tidak Setuju 11,4 8 91,2 8%
9,2 – 5 Sangat Tidak Setuju
7,1 0 0 0%
Jumlah 50 851,7 50%
= 851,7 / 50 = 17,034
Interval Kriteria x Frekuensi xf Persentase
22,2 – 25 Sangat Setuju 23,6 1 23,6 1%
22,1 – 17,9 Setuju 20 13 260 13%
17,8 – 13,6 Netral 15,7 20 314 20%
13,5 – 9,3 Tidak Setuju 11,4 12 136,8 12%
9,2 – 5 Sangat Tidak Setuju 7,1 4 28,4 4%
Jumlah 50 762,8 50%
= 762,8 / 5 = 15,256
84
bahwa mereka netral dengan brand attitude yang positif dengan
persentase 21%, sedangkan responden berpandangan setuju dengan
brand attitude yang positif memiliki persentase 18%. Bila dilihat
= 17,034, responden laki-laki berpandangan netral dengan
pengaruh brand attitude, namun mereka lebih cenderung
berpandangan setuju dengan pengaruh brand attitude.
Sedangkan responden berjenis kelamin perempuan
berpandangan bahwa mereka netral dengan brand attitude dengan
persentase 20% dan responden berpandangan setuju bahwa brand
attitude yang terbentuk positif memiliki persentase 13%. Jika
dilihat dari persentase responden antara laki-laki dan perempuan,
mereka berpandangan bahwa mereka netral dengan brand attitude
yang terbentuk positif memiliki persentase hampir sama. Jadi, baik
laki-laki dan perempuan berpandangan netral atas adanya brand
attitude yang positif. Bila dilihat = 15,256, responden perempuan
cenderung berpandangan netral dengan pengaruh brand attitude.
B. ANALISIS DATA
1. Analisis Regresi Linier Berganda
a. Pengujian Prasyarat Analisis
1) Uji Normalitas
Sebuah persamaan regresi yang baik adalah harus
berdistribusi normal. Untuk mengetahui sebuah persamaan
85
regresi berdistribusi normal adalah dengan uji normalitas. Uji
normalitas dilakukan dengan menggunakan uji kolmogorov-
smirnov terhadap nilai residual. Menurut Ghozali (2005),
syarat suatu model memiliki distribusi residual yang normal
yaitu besarnya nilai kolmogorov-smirnov memiliki signifikansi
di atas tingkat kepercayaan yang digunakan. Dalam penelitian
ini tingkat kepercayaannya adalah 5%. Sampel dikatakan
signifikan bila residual berdistribusi normal dengan
signifikansi > dari tingkat kepercayaan yaitu 5%. Nilai
kolmogorov-smirnov dan signifikansi dari data penelitian ini
adalah KS = 0,581 dan sig = 0,889 untuk laki-laki dan nilai KS
= 1,348 dan sig = 0,053 untuk perempuan. Berdasrkan hasil
pengujian tersebut menunjukkkan bahwa model regresi yang
digunakan memiliki data residual yang berdistribusi normal.
Selain itu, uji normalitas persamaan regresi juga bisa
dilihat dari auto regresi di bawah ini.
86
Gambar V.1 Kurva Normalitas
Jenis Kelamin Laki-laki
Gambar V.2 Kurva Normalitas
Jenis Kelamin Perempuan
87
Berdasarkan gambar di atas maka persamaan regresi
bisa dikatakan, model regresi telah memenuhi asumsi nomalitas.
Hal ini bisa dilihat dari persebaran data di sekitar garis diagonal
dan mengikuti arah diagonal, maka model regresi memenuhi
asumsi normalitas.
2) Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas adalah uji yang digunakan untuk
menguji apakah dalam model regresi ditemukan korelasi antar
variabel bebas. Regresi yang baik adalah regresi yang tidak
terjadi multikolinieritas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya
multikolinieritas dapat dideteksi dengan cara berikut:
a) Jika antar variabel bebas ada korelasi yang cukup tinggi (di
atas 0,90) maka hal ini merupakan indikasi adanya
multikolinieritas.
b) Multikolinieritas dapat juga dilihat dari VIF, jika VIF < 10
maka tingkat kolinieritas dapat ditoleransi.
c) Nilai eigenvalue sejumlah satu atau lebih variabel bebas
yang mendekati nol memberikan petunjuk adanya
multikolinieritas.
Dari data penelitian yang sudah dihitung dengan
menggunakan SPSS versi 16 maka didapatkan tabel sebagai
berikut:
88
Tabel V.24
Nilai VIF
Jenis Kelamin Laki-laki
Variabel Nilai VIF
Respon Afektif 1.061
Respon Kognitif 1.061
Tabel V.25
Nilai VIF
Jenis Kelamin Perempuan
Variabel Nilai VIF
Respon Afektif 1.422
Respon Kognitif 1.422
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa nilai VIF
semua variabel bebas < 10 dan dapat disimpulkan tidak terjadi
multikolinieritas dalam persamaan regresi berganda tersebut.
3) Uji Heterokedatisitas
Heterokedatisitas menunjukkan bahwa varians variabel
tidak sama untuk semua pengamatan. Jika varians residual satu
pengamatan ke pengamatan lain tetap maka disebut
homoskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang
homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas. Salah
89
satu cara untuk melihat adanya problem heterokedastisitas
dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat.
Dengan melihat titik-titik yang memiliki pola tertentu yang
teratur maka mengidikasikan terjadi heterokedatisitas dan jika
terjadi pola tertentu yang jelas serta titik-titik menyebar di atas
dan di bawah angka 10 pada sumbu Y maka mengindikasikan
terjadi heterokedatisitas.
Gambar V.3 Grafik Scatterplot
Jenis Kelamin Laki-laki
90
Gambar V.4 Grafik Scatterplot
Jenis Kelamin Perempuan
Dari grafik di atas bisa disimpulkan bahwa tidak terjadi
heterokedatisitas atau model regresi liniernya homokedastisitas
baik laki-laki maupun perempuan.
b. Pengujian Hipotesis
Dalam penelitian ini ada 3 hipotesis yang diajukan dengan
menggunakan 2 model regresi yaitu regresi linier berganda dan
regresi linier sederhana. Ketiga hipotesis tersebut adalah sebagai
berikut:
1) Respon afektif terhadap Typical Person Endorser dalam
iklan testimonial berpengaruh positif pada Brand image Tje
Fuk Face Care Cosmetic.
91
2) Respon kognitif terhadap Typical person endorser dalam
iklan testimonial berpengaruh positif pada Brand image Tje
Fuk Face Care Cosmetic
3) Brand image berpengaruh positif terhadap Brand attitude
Hipotesis 1-2 akan dianalisis dengan menggunakan regresi
linier berganda dan hipotesis ke-3 akan dianalisis dengan
menggunakan regresi linier sederhana.
c. Analisis Regresi linier Berganda
Analisis regersi linier berganda akan menganalisis
pengaruh respon afektif terhadap Typical Person Endorser dalam
iklan testimonial pada Brand image Tje Fuk Face Care Cosmetic
dan pengaruh respon kognitif terhadap Typical Person Endorser
dalam iklan testimonial pada Brand image Tje Fuk Face Care
Cosmetic.
1) Uji F (Uji Simultan)
Uji F atau uji koefisien regresi digunakan untuk
mengetahui pengaruh variabel independen secara serentak
terhadap variabel dependen apakah pengaruhnya signifikan
atau tidak. Selain itu untuk mengetahui signifikan atau tidak
dapat pula dilihat dari descriptive statistics seperti tabel hasil
perhitungan di bawah ini.
92
Tabel V.26
Descriptive statistics
Jenis KelaminLaki-laki
Nilai Rata-rata Perbedaan Nilai Rata-
rata
Respon Afektif 10,1200
0,34** Respon Kognitif 9,7800
Tabel V.27
Descriptive statistics
Jenis KelaminPerempuan
Nilai Rata-rata Perbedaan Nilai Rata-
rata
Respon Afektif 10,1800
0,58** Respon Kognitif 9,6000
Tabel V.28
Descriptive statistics
Gabungan
Nilai Rata-rata Perbedaan Nilai Rata-
rata
Respon Afektif 10,1400
0,45** Respon Kognitif 9,6900
93
Berdasarkan perhitungan SPSS pada output, diperoleh
F-hitung utuk responden laki-laki sebesar 13.776 dengan nilai
Sig 0.000 dan nilai untuk responden perempuan sebesar
14.763 dengan nilai Sig 0.000. Berdasarkan perhitungan ini
nilai Sig < α, maka pada taraf kesalahan 5% dapat dinyatakan
bahwa secara simultan ada pengaruh yang sangat besar, yaitu
respon afektif terhadap Typical Person Endorser dalam iklan
testimonial dan respon kognitif terhadap Typical Person
Endorser dalam iklan testimonial pada Brand image Tje Fuk
Face Care Cosmetic.
Sedangkan berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui
nilai rata-rata variabel respon afektif sebesar 10,1200 dan
respon kognitif sebesar 9,7800 untuk responden laki-laki.
Sedangkan untuk responden perempuan nilai rata-rata
variabel respon afektif sebesar 10,1800 dan respon kognitif
sebesar 9,6000. Dan perbedaan nilai rata-rata diantara 2
varibel yaitu untuk responden laki-laki sebesar 0,34 dan
untuk responden perempuan sebesar 0,58. Dari perbedaan
nilai rata-rata tersebut dapat dikatakan bahwa nilai rata-rata
variabel respon afektif lebih besar daripada nilai rata-rata
variabel respon kognitif baik responden laki-laki maupun
responden perempuan..
Sedangkan tabel gabungan di atas, diperoleh nilai
94
rata-rata respon afektif sebesar 10,1400 dan respon kognitif
sebesar 9,6900. Dan perbedaan nilai rata-rata diantara 2
varibel tersebut adalah sebesar 0,45. Dari perbedaan nilai
rata-rata tersebut dapat dikatakan nilai rata-rata variabel
respon afektif lebih besar daripada nilai rata-rata variabel
respon kognitif yaitu sebesar 0,45. Berdasarkan perhitungan
SPSS pada output, diperoleh F hitung 27.229 dan nilai Sig
0.000. Berdasarkan perhitungan ini nilai Sig < α, maka pada
taraf kesalahan 5% dapat dinyatakan bahwa secara simultan
ada pengaruh yang sangat besar , yaitu respon afektif
terhadap Typical Person Endorser dalam iklan testimonial
dan respon kognitif terhadap Typical Person Endorser dalam
iklan testimonial pada Brand image Tje Fuk Face Care
Cosmetic.
2) Uji t (Uji Parsial)
Dari hasil pengujian secara simultan menunjukkan
adanya pengaruh yang signifikan dari respon afektif terhadap
Typical Person Endorser dalam iklan testimonial pada Brand
image Tje Fuk Face Care Cosmetic dan Respon kognitif
terhadap Typical Person Endorser dalam iklan testimonial
berpengaruh positif pada Brand image Tje Fuk Face Care
Cosmetic. Maka lagkah selanjutnya akan dilakukan pengujian
secara parsial untuk melihat variabel mana yang berpengaruh
95
dominan terhadap Brand image Tje Fuk Face Care Cosmetic.
Dengan menggunakan SPSS versi 16.0 maka
diperoleh hasil perhitungan seperti di bawah ini.
Tabel V.29
Nilai Koefisien Regresi Jenis Kelamin Laki-laki
Variabel
Koefisien Regresi
Beta
T-hitung
Sig B Std Error
(Constant) 5.527 1.695 3.261 0.002
Respon Afektif 0.522 0.126 0.494 4.138 0.000
Respon Kognitif 0.314 0.147 0.255 2.141 0.037
Tabel V.30
Nilai Koefisien Regresi Jenis Kelamin Perempuan
Variabel
Koefisien Regresi
Beta
T-hitung
Sig B Std Error
(Constant) 3.834 1.686 2.274 0.028
Respon Afektif 0.468 0.168 0.380 2.788 0.008
Respon Kognitif 0.444 0.185 0.326 2.393 0.021
96
Tabel V.31
Nilai Koefisien Regresi
Gabungan
Variabel
Koefisien Regresi
Beta
T-hitung
Sig B Std Error
(Constant) 4.642 1.224 3.793 0.000
Respon Afektif 0.526 0.103 0.447 5.112 0.000
Respon Kognitif 0.350 0.115 0.267 3.047 0.003
Hasil pengujian dan perhitungan koefisien regresi
secara parsial di atas dijelaskan sebagai berikut:
a) Laki-laki
i. Koefisien regresi variabel respon afektif terhadap Typical
Person Endorser dalam iklan testimonial Tje Fuk Face
Care Cosmetic (X 1 ) sebesar 0.522, berarti terdapat
pengaruh positif antara respon afektif terhadap Typical
Person Endorser dalam iklan testimonial pada Brand image
Tje Fuk Face Care Cosmetic. Nilai t hitung untuk variabel
respon afektif terhadap Typical Person Endorser dalam
iklan testimonial pada Brand image Tje Fuk Face Care
Cosmetic sebesar 4,138 dengan sig 0,000 menunjukkan H o
ditolak karena sig < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa,
dengan kepercayaan 95% dapat dinyatakan bahwa respon
97
afektif terhadap Typical Person Endorser dalam iklan
testimonial Tje Fuk Face Care Cosmetic berpegaruh secara
signifikan terhadap Brand image Tje Fuk Face Care
Cosmetic.
ii. Koefisien regresi variabel respon kognitif terhadap Typical
Person Endorser dalam iklan testimonial Tje Fuk Face
Care Cosmetic (X 2 ) sebesar 0.314, berarti terdapat
pengaruh positif antara respon kognitif terhadap Typical
Person Endorser dalam iklan testimonial pada Brand image
Tje Fuk Face Care Cosmetic. Nilai t hitung untuk variabel
respon kognitif terhadap Typical Person Endorser dalam
iklan testimonial pada Brand image Tje Fuk Face Care
Cosmetic sebesar 2,393 dengan sig 0,037 menunjukkan H o
ditolak karena sig < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa,
dengan kepercayaan 95% dapat dinyatakan bahwa respon
kognitif terhadap Typical Person Endorser dalam iklan
testimonial Tje Fuk Face Care Cosmetic berpegaruh secara
signifikan terhadap Brand image Tje Fuk Face Care
Cosmetic.
b) Perempuan
i. Koefisien regresi variabel respon afektif terhadap Typical
Person Endorser dalam iklan testimonial Tje Fuk Face
98
Care Cosmetic (X 1 ) sebesar 0.526, berarti terdapat
pengaruh positif antara respon afektif terhadap Typical
Person Endorser dalam iklan testimonial pada Brand image
Tje Fuk Face Care Cosmetic. Nilai t hitung untuk variabel
respon afektif terhadap Typical Person Endorser dalam
iklan testimonial pada Brand image Tje Fuk Face Care
Cosmetic sebesar 2.788 dengan sig 0,008 menunjukkan H o
diterima karena sig < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa,
dengan kepercayaan 95% dapat dinyatakan bahwa respon
afektif terhadap Typical Person Endorser dalam iklan
testimonial Tje Fuk Face Care Cosmetic berpegaruh secara
signifikan terhadap Brand image Tje Fuk Face Care
Cosmetic.
ii. Koefisien regresi variabel respon kognitif terhadap Typical
Person Endorser dalam iklan testimonial Tje Fuk Face
Care Cosmetic (X 2 ) sebesar 0.444, berarti terdapat
pengaruh positif antara respon kognitif terhadap Typical
Person Endorser dalam iklan testimonial pada Brand image
Tje Fuk Face Care Cosmetic. Nilai t hitung untuk variabel
respon kognitif terhadap Typical Person Endorser dalam
iklan testimonial pada Brand image Tje Fuk Face Care
Cosmetic sebesar 2,393 dengan sig 0,039 menunjukkan H o
99
ditolak karena sig < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa,
dengan kepercayaan 95% dapat dinyatakan bahwa respon
kognitif terhadap Typical Person Endorser dalam iklan
testimonial Tje Fuk Face Care Cosmetic berpegaruh secara
signifikan terhadap Brand image Tje Fuk Face Care
Cosmetic.
c) Gabungan
i. Koefisien regresi variabel respon afektif terhadap Typical
Person Endorser dalam iklan testimonial Tje Fuk Face
Care Cosmetic (X 1 ) sebesar 0.526, berarti terdapat
pengaruh positif antara respon afektif terhadap Typical
Person Endorser dalam iklan testimonial pada Brand image
Tje Fuk Face Care Cosmetic. Nilai t hitung untuk variabel
respon afektif terhadap Typical Person Endorser dalam
iklan testimonial pada Brand image Tje Fuk Face Care
Cosmetic sebesar 5,112 dengan sig 0,000 menunjukkan
oH diterima karena sig < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa,
dengan kepercayaan 95% dapat dinyatakan bahwa respon
afektif terhadap Typical Person Endorser dalam iklan
testimonial Tje Fuk Face Care Cosmetic berpegaruh secara
signifikan terhadap Brand image Tje Fuk Face Care
Cosmetic.
100
ii. Koefisien regresi variabel respon kognitif terhadap Typical
Person Endorser dalam iklan testimonial Tje Fuk Face
Care Cosmetic (X 2 ) sebesar 0.350, berarti terdapat
pengaruh positif antara respon kognitif terhadap Typical
Person Endorser dalam iklan testimonial pada Brand image
Tje Fuk Face Care Cosmetic. Nilai t hitung untuk variabel
respon kognitif terhadap Typical Person Endorser dalam
iklan testimonial pada Brand image Tje Fuk Face Care
Cosmetic sebesar 3,047 dengan sig 0,003 menunjukkan oH
ditolak karena sig < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa,
dengan kepercayaan 95% dapat dinyatakan bahwa respon
kognitif terhadap Typical Person Endorser dalam iklan
testimonial Tje Fuk Face Care Cosmetic berpegaruh secara
signifikan terhadap Brand image Tje Fuk Face Care
Cosmetic.
iii. Berdasarkan data di atas bisa dibuat sebuah persamaan
regresi linier berganda dari variabel-variabel yang ada
untuk model Brand image Tje Fuk Face Care Cosmetic,
yaitu:
Jenis Kelamin Laki-laki:
Y = 5.527 + 0.522 X1 ** + 0.314 X 2 **
Jenis Kelamin Perempuan:
Y = 3.834 + 0.468 X1 ** + 0.444 X 2 **
101
Gabungan:
Y = 4.642 + 0.526X1 ** + 0.350 X 2 **
Dari hasil perhitungan dan pengujian di atas, pada
responden laki-laki semua variabel memiliki pegaruh yang
signifikan terhadap Brand image Tje Fuk Face Care
Cosmetic yaitu variabel respon afektif dan variabel respon
kognitif. Sama halnya dengan responden perempuan, semua
variabel dinyatakan memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap Brand image Tje Fuk Face Care Cosmetic. Dari
kedua variabel tersebut, variabel respon afektif pada laki-laki
memiliki pengaruh yang paling kuat dibandingkan dengan
variabel lainnya terhadap Brand image Tje Fuk Face Care
Cosmetic karena memiliki nilai beta terbesar yaitu 0,494.
Dari hasil perhitungan dan pengujian gabungan,
diperoleh hasil semua variabel memiliki pegaruh yang
signifikan terhadap Brand image Tje Fuk Face Care
Cosmetic yaitu variabel respon afektif dan variabel respon
kognitif. Dari kedua variabel tersebut, variabel respon afektif
memiliki pengaruh yang paling kuat dibandingkan dengan
variabel lainnya terhadap Brand image Tje Fuk Face Care
Cosmetic karena memiliki nilai beta terbesar yaitu 0,447.
d. Analisi Koefisien Determinasi
Analisis koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui
102
seberapa besar persentase sumbangan variabel independen secara
serentak terhadap variabel dependen. Dari hasil perhitungan dan
pengujian menggunakan SPSS versi 16.0 didapakan hasil sebagai
berikut:
Tabel V.32
Mode Summary
Jenis Kelamin Laki-laki
model R R Square Adjuste R Square Std.Error of the Estimate
1 0.608 0.370 0.343 1.81386
Tabel V.33
Mode Summary
Jenis Kelamin Perempuan
model R R Square Adjuste R Square Std.Error of the Estimate
1 0.621 0.386 0.360 1.80028
Tabel V.34
Mode Summary
Gabungan
model R R Square Adjuste R Square Std.Error of the Estimate
1 0.600 0.360 0.346 1.86188
103
Dari tabel di atas diketahui R square untuk laki-laki adalah
0,370 atau 37,0 % dan R square untuk perempuan adalah 0,386
atau 38,6% . Hal ini berarti sumbangan pengaruh dari variabel
respon afektif dan respon kognitif terhadap brand image Tje Fuk
Face Care Cosmetic masing-masing 37,0 % dan 38,6% sedangkan
sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti. Dan antara
responden laki-laki dan perempuan memiliki persentase hampir
sama.
Dari tabel gabungan laki-laki dan perempuan di atas
diketahui R square adalah 0,360 atau 36,0 %. Hal ini berarti
sumbangan pengaruh dari variabel respon afektif dan respon
kognitif secara serentak terhadap brand image Tje Fuk Face Care
Cosmetic sebesar 36%, sedangkan sisanya 64 % dipengaruhi oleh
faktor lain yang tidak diteliti.
2. Analisis Regresi Linier Sederhana
a. Pengujian Prasyarat Analisis
1) Uji Normalitas
Untuk mengetahui sebuah persamaan regresi
berdistribusi normal adalah dengan uji normalitas. Uji
normalitas dilakukan dengan menggunakan uji
kolmogorov-smirnov terhadap nilai residual. Menurut
Ghozali (2005), syarat suatu model memiliki distribusi
residual yang normal yaitu besarnya nilai kolmogorov-
104
smirnov memiliki signifikansi di atas tingkat kepercayaan
yang digunakan. Dalam penelitian ini tingkat
kepercayaannya adalah 5%. Sampel dikatakan signifikan
bila residual berdistribusi normal dengan signifikansi >
dari tingkat kepercayaan yaitu 5%. Nilai kolmogorov-
smirnov dan signifikansi dari data penelitian ini adalah
KS = 0,623 dan sig = 0,833 untuk laki-laki dan nilai KS =
1,348 dan sig = 0,053 untuk perempuan. Berdasrkan hasil
pengujian tersebut menunjukkkan bahwa model regresi
yang digunakan memiliki data residual yang berdistribusi
normal.
Selain itu, uji normalitas persamaan regresi juga
bisa dilihat dari auto regresi di bawah ini
Gambar V.5 Kurva Normalitas
Jenis Kelamin Laki-laki
105
Gambar V.6 Kurva Normalitas
Jenis Kelamin Perempuan
Berdasarkan gambar di atas maka persamaan
regresi bisa dikatakan, model regresi telah memnuhi
asumsi nomalitas. Hal ini bisa dilihat dari persebaran data
di sekitar garis diagonal dan menhikuti arah diagonal,
mala model regresi memnuhi asumsi normalitas.
2) Uji Multikolinieritas
Untuk mendeteksi ada atau tidaknya
multikolinieritas dapat dideteksi dengan cara berikut:
a) Jika antar variabel bebas ada korelasi yang cukup
tinggi (di atas 0,90) maka hal ini merupakan indikasi
adanya multikolinieritas.
106
b) Multikolinieritas dapat juga dilihat dari VIF, jika VIF
< 10 maka tingkat kolinieritas dapat ditolerandi.
c) Nilai eigenvalue sejumlah satu atau lebih variabel
bebas yang mendekati nol memberikan petunjuk
adanya multikolinieritas.
Dari data penelitian yang sudah dihitung dengan
menggunakan SPSS versi 16 maka didapatkan tabel
sebagai berikut:
Tabel V.35
Nilai VIF untuk Laki-laki
Variabel Nilai VIF
Brand image 1
Tabel V.36
Nilai VIF untuk Perempuan
Variabel Nilai VIF
Brand image 1
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa nilai
VIF variabel bebas < 10 dan dapat disimpulkan tidak
terjadi multikolinieritas dalam persamaan regresi
berganda tersebut.
107
3) Uji Heterokedastisitas
Salah satu cara untuk melihat adanya problem
heterokedastisitas dengan melihat grafik plot antara nilai
prediksi variabel terikat. Dengan melihat titik-titik yang
memiliki pola tertentu yang teratur maka mengidikasikan
terjadi heterokedatisitas dan jika terjadi pola tertentu yang
jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka
10 pada sumbu Y maka mengindikasikan terjadi
heterokedatisitas.
Gambar V.7 Grafik Scatterplot
Jenis Kelamin Laki-laki
108
Gambar V.8 Grafik Scatterplot
Jenis Kelamin Perempuan
Dari grafik di atas bisa disimpulkan tidak terjadi
heterokedatisitas atau model regresi liniernya
homokedastisitas.
b. Pengujian Hipotesis
Selanjutnya hipotesis 3 adalah:
Brand image berpengaruh positif terhadap brand attitude Tje
Fuk Face Care Cosmetic
c. Analisis Regresi Linier Sederhana
Analisis regersi linier sederhana akan menganalisis
pengaruh antara Brand image terhadap brand attitude Tje Fuk
Face Care Cosmetic.
109
1) Nilai Koefisien Regresi dan Hasil Pengujiannya
Dengan menggunakan SPSS versi 16.0 maka
diperoleh hasil perhitungan seperti di bawah ini.
Tabel V.37
Nilai Koefisien Regresi untuk laki-laki
Variabel
Koefisien Regresi
Beta
T-hitung
Sig B Std Error
(Constant) 5.978 1.883 3.174 0.003
Brand image 0.752 0.134 0.630 5.615 0.000
Tabel V.38
Nilai Koefisien Regresi untuk Perempuan
Variabel
Koefisien Regresi
Beta
T-hitung
Sig B Std Error
(Constant) -1.729 2.324 -0.744 0.461
Brand image 1.259 0.178 0.714 7.070 0.000
Tabel V.39
Nilai Koefisien Regresi untuk Gabungan
Variabel
Koefisien Regresi
Beta
T-hitung
Sig B Std Error
(Constant) 1.536 1.516 1.014 0.313
Brand image 1.041 0.112 0.685 9.314 0.000
110
Berdasarkan data di atas bisa dibuat sebuah
persamaan regresi linier sederhana dari variabel brand
image untuk model Brand attitude Tje Fuk Face Care
Cosmetic, yaitu:
Jenis Kelamin Laki-laki:
Y = 5.978 + 0.752 X**
Jenis Kelamin Perempuan:
Y = - 1.729 + 1.259X**
Gabungan:
Y = 1.536 + 1.041X**
Ket: ** signifikan pada p < 0,05
Dari hasil perhitungan dan pengujian di atas, pada
responden laki-laki maupun responden perempuan variabel brand
image dinyatakan memiliki pegaruh yang signifikan terhadap
Brand attitude Tje Fuk Face Care Cosmetic. Sama halnya bila
digabung antara laki-laki dan perempuan, variabel brand image
dinyatakan memiliki pegaruh yang signifikan terhadap Brand
attitude Tje Fuk Face Care Cosmetic. Dari kedua responden
tersebut, brand image pada perempuan memiliki pengaruh yang
paling kuat dibandingkan dengan responden laki-laki terhadap
Brand image Tje Fuk Face Care Cosmetic karena mimiliki nilai
beta terbesar yaitu 0.714.
111
d. Analisis Koefisien Determinasi
Tabel V.40
Mode Summary
Jenis Kelamin Laki-laki
model R R Square Adjuste R Square Std.Error of the Estimate
1 0.630 0.396 0.384 2.09846
Tabel V.41
Mode Summary
Jenis Kelamin Perempuan
model R R Square Adjuste R Square Std.Error of the Estimate
1 0.714 0.510 0.500 2.80395
Tabel V.42
Mode Summary
Gabungan
model R R Square Adjuste R Square Std.Error of the Estimate
1 0.685 0.470 0.464 2.56206
Dari tabel di atas diketahui R square untuk laki-laki adalah
0,396 atau 39,6 % dan R square untuk perempuan adalah 0,510
atau 51,0 % . Hal ini berarti sumbangan variabel respon afektif
dan respon kognitif terhadap typical person endorser dalam iklan
testimonial pada brand image Tje Fuk Face Care Cosmetic
masing-masing 39,6 % dan 51,0 %. Sedangkan jika digabung, R
112
square adalah 0,470, artinya sumbangan pengaruh dari variabel
respon afektif dan respon kognitif terhadap typical person
endorser dalam iklan testimonial pada brand image Tje Fuk
Face Care Cosmetic adalah 47,0 % sedangkan sisanya
dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti.
C. Pembahasan
Berdasarkan analisis regresi berganda diketahui hasil uji F atau uji
simultan menunjukkan, variabel antara respon afektif terhadap Typical
Person Endorser dalam iklan testimonial (X 1 ) dan variabel respon
kognitif terhadap Typical Person Endorser dalam iklan testimonial (X 2 )
secara kumulatif mempengaruhi Brand image Tje Fuk Face Care
Cosmetic. Pengujian secara simultan menunjukkan adanya pengaruh yang
jelas dari variabel-variabel tersebut secara simultan terhadap Brand image
Tje Fuk Face Care Cosmetic baik laki-laki maupun perempuan. Dan nilai
rata-rata variabel respon afektif sebesar 10,1200 dan respon kognitif
sebesar 9,7800 untuk responden laki-laki. Sedangkan untuk responden
perempuan nilai rata-rata variabel respon afektif sebesar 10,1800 dan
respon kognitif sebesar 9,6000. Dan perbedaan nilai rata-rata diantara 2
varibel yaitu untuk responden laki-laki sebesar 0,34 dan untuk responden
perempuan sebesar 0,58. Dari perbedaan nilai rata-rata tersebut dapat
dikatakan bahwa nilai rata-rata variabel respon afektif lebih besar daripada
nilai rata-rata variabel respon kognitif baik responden laki-laki maupun
responden perempuan. Jika responden laki-laki dan perempuan digabung,
113
maka diperoleh nilai rata-rata respon afektif sebesar 10,1400 dan respon
kognitif sebesar 9,6900. Dan perbedaan nilai rata-rata diantara 2 varibel
tersebut adalah sebesar 0,45. Dari perbedaan nilai rata-rata tersebut dapat
dikatakan nilai rata-rata variabel respon afektif lebih besar daripada
variabel respon kognitif yaitu sebesar 0,45. Selain itu, secara parsial
dengan menggunakan uji T, diketahui variabel antara respon afektif
terhadap Typical Person Endorser dalam iklan testimonial (X 1 ) dan
variabel antara respon kognitif perempuan terhadap Typical Person
Endorser dalam iklan testimonial (X 2 ) mempengaruhi variabel Brand
image Tje Fuk Face Care Cosmetic (Y). Jika di lihat dari 2 variabel ini,
yang lebih dominan adalah respon afektif terhadap Typical Person
Endorser dalam iklan testimonial. Namun jika dilihat dari karakteristik
responden, pengaruh dominan dari 2 variabel tersebut terhadap Brand
image Tje Fuk Face Care Cosmetic berturut-turut adalah variabel antara
respon afektif laki-laki terhadap Typical Person Endorser dalam iklan
testimonial, variabel antara respon afektif perempuan terhadap Typical
Person Endorser dalam iklan testimonial, variabel respon afektif
perempuan terhadap Typical Person Endorser dalam iklan testimonial
kemudian variabel respon kognitif laki-laki terhadap Typical Person
Endorser dalam iklan testimonial (berdasarkan pada beta tabel nilai
koefisien regresi dan hasil pengujiannya). Hasil pengujian secara parsial
ini membuktikan bahwa hipotesis 1 dan hipotesis 2 dalam penelitian ini
diterima.
114
Berikut ini akan dibahas satu per satu mengenai hasil pengujian
variabel-variabel dalam persamaan regresi berganda penelitian ini:
1. Berdasarkan hasil analisis parameter regresi, koefisien regresi
variabel antara respon afektif terhadap Typical Person Endorser
dalam iklan testimonial (X 1 ) memiliki parameter sebesar 0,526.
Sedangkan untuk responden laki-laki 0,522 dan untuk responden
perempuan memiliki parameter sebesar 0,468 yang berarti jika
pengaruh respon afektif terhadap Typical Person Endorser dalam
iklan testimonial meningkat maka Brand image Tje Fuk Face Care
Cosmetic akan semakin positif. Hal ini menunjukkan bahwa variabel
respon afektif terhadap Typical Person Endorser dalam iklan
testimonial secara signifikan berpengaruh terhadap Brand image Tje
Fuk Face Care Cosmetic. Selain itu, secara parsial dan simultan
bersama dengan variabel lain secara signifikan variabel respon
afektif terhadap Typical Person Endorser dalam iklan testimonial
berpengaruh terhadap Brand image Tje Fuk Face Care Cosmetic.
2. Berdasarkan hasil analisis parameter regresi, koefisien regresi
variabel respon kognitif terhadap Typical Person Endorser dalam
iklan testimonial (X 2 ) memiliki parameter sebesar 0,350.
Sedangkan untuk responden laki-laki memiliki parameter 0,314 yang
berarti jika pengaruh yang diberikan oleh respon kognitif laki-laki
terhadap Typical Person Endorser dalam iklan testimonial
meningkat maka Brand image Tje Fuk Face Care Cosmetic semakin
115
positif. Dan responden perempuan memiliki parameter sebesar
0.444 yang berarti jika pengaruh yang diberikan oleh respon kognitif
responden perempuan terhadap Typical Person Endorser dalam iklan
testimonial meningkat maka Brand image Tje Fuk Face Care
Cosmetic semakin positif. Hal ini menunjukkan bahwa variabel
respon kognitif terhadap Typical Person Endorser dalam iklan
testimonial secara signifikan berpengaruh pada Brand image Tje Fuk
Face Care Cosmetic. Selain itu, secara parsial dan simultan bersama
dengan variabel lain secara signifikan variabel respon kognitif
responden perempuan terhadap Typical Person Endorser dalam iklan
testimonial berpengaruh pada Brand image Tje Fuk Face Care
Cosmetic. Sama halnya dengan respon kognitif responden laki-laki
secara simultan bersama dengan variabel lain secara signifikan
variabel respon kognitif terhadap Typical Person Endorser dalam
iklan testimonial responden laki-laki berpengaruh pada Brand image
Tje Fuk Face Care Cosmetic dan secara parsial variabel respon
kognitif terhadap Typical Person Endorser dalam iklan testimonial
responden laki-laki berpengaruh pada Brand image Tje Fuk Face
Care Cosmetic.
Selanjutnya, analisis regresi linier sederhana dalam penelitian ini
brand image merupakan variabel bebas yang akan mempengaruhi variabel
terikat yaitu brand attitude Tje Fuk Face Care Cosmetic. Berdasarkan
perhitungan dan pengujian menunjukkan bahwa brand image (X)
116
responden laki-laki memiliki koefisien regresi sebesar 0,752 dan nilai sig
0,000 dan brand image responden perempuan memiliki koefisien regresi
1,259 dan nilai sig 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa jika pengaruh
variabel brand image meningkat maka variabel brand attitude (Y) akan
semakin meningkat.
117
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dijelaskan
pada bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa:
1. Respon afektif terhadap Typical Person Endorser dalam iklan
testimonial berpengaruh positif terhadap Brand image Tje Fuk
Face Care Cosmetic, baik untuk laki-laki dan perempuan maupun
secara keseluruhan.
2. Respon kognitif terhadap Typical Person Endorser dalam iklan
testimonial berpengaruh positif terhadap Brand image Tje Fuk
Face Care Cosmetic, baik untuk laki-laki dan perempuan maupun
secara keseluruhan.
3. Respon afektif laki-laki terhadap Typical Person Endorser dalam
iklan testimonial merupakan faktor yang memiliki pengaruh yang
paling dominan dibandingkan dengan faktor lainnya dalam
mempengaruhi Brand image Tje Fuk Face Care Cosmetic.
4. Brand image menurut responden laki-laki berpengaruh positif
terhadap Brand attitude Tje Fuk Face Care Cosmetic.
5. Brand image menurut responden perempuan berpengaruh positif
terhadap Brand attitude Tje Fuk Face Care Cosmetic.
118
6. Pengaruh Brand image yang lebih dominan terhadap Brand
attitude terjadi untuk responden perempuan.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh di atas maka untuk membuat
brand image yang positif pada Tje Fuk Face Care Cosmetic disarankan
sebagai berikut:
1. Perusahaan Tje Fuk Face Care Cosmetic hendaknya tetap dapat
menggunakan Typical Person Endorser dalam iklan testimonial
sebagai salah satu strategi untuk menciptakan brand image yang
positif di benak konsumen.
2. Hasil dari penelitian mengatakan bahwa pengaruh respon afektif
laki-laki lebih dominan daripada respon afektif perempuan pada
brand image Tje Fuk Face Care Cosmetic. Hal ini dapat menjadi
pertimbangan bagi perusahaan Tje Fuk Face Care Cosmetic untuk
membuat iklan yang dapat menjangkau emosi atau aspek kognitif
laki-laki.
3. Hasil dari penelitian mengatakan bahwa respon pengaruh kognitif
perempuan lebih dominan daripada respon kognitif laki-laki pada
brand image Tje Fuk Face Care Cosmetic. Hal ini dapat menjadi
pertimbangan perusahaan Tje Fuk Face Care Cosmetic untuk
meningkatkan penggunaan iklan yang dapat menjangkau keyakinan
119
dan kepercayaan (aspek kognitif) perempuan untuk meningkatkan
brand image yang positif.
4. Hasil dari penelitian mengatakan bahwa pengaruh respon afektif
laki-laki lebih dominan daripada respon afektif perempuan pada
brand image Tje Fuk Face Care Cosmetic dan pengaruh respon
kognitif perempuan lebih dominan daripada respon kognitif laki-
laki pada brand image Tje Fuk Face Care Cosmetic. Hal ini dapat
menjadi pertimbangan perusahaan Tje Fuk Face Care Cosmetic
untuk mengadakan riset lebih lanjut dalam peningkatan brand
image yang positif.
5. Para praktisi iklan hendaknya dapat menggunakan strategi iklan
testimonial yang mengunakan Typical Person Endorser untuk
memperkenalkan sebuah produk kepada konsumen.
6. Hasil dari penelitian mengatakan bahwa brand image berpengaruh
positif terhadap brand attitude. Hal ini dapat menjadi pertimbangan
bagi produsen dan pemasar agar dapat menciptakan brand image
yang positif terlebih dahulu sebelum memasarkan produk.
7. Hasil dari penelitian mengatakan bahwa pengaruh brand image
perempuan terhadap Tje Fuk Face Care Cosmetic lebih dominan
daripada brand image laki-laki. Hal ini dapat menjadi
pertimbangan produsen dan pemasar agar tetap menggunakan
120
peran pendukung iklan perempuan untuk menciptkan brand image
yang positif.
121
DAFTAR PUSTAKA
Aeker, A.David. 1996. Building strong brands. New York: The Free Press. Amstrong & Kotler. 2000. Management on introduction. Upper saddle river Belch, George E. & Belch, Michael A. 2001, Advertising and Promotion, 5th edn,
McGraw Hill Irwin, New York, p 765-772
. 2004. Advertising and Promotion: an integrated marketing comunication prespective. New York : Mcgrow-Hill/Irwin
Bovee, 1989, Advertising, Jakarta:Erlangga. Churchill, Gilbert A., Jr. 2005. Dasar-dasar Riset Pemasaran. Jilid 1. (Alih
Bahasa: Adriati, Dwi Kartini Yahya, dan Emil Salim). Jakarta: Penerbit Erlangga.
Ferrinadewi, Erna. 2008. Merek Dan Psikologi Konsumen: Implikasi Pada
Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Graha Ilmu Ghozali, Imam. 2007. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.
Samarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Kapferer, J . Noel. 2001.Startegic brand management. New York: The Free Press Keller, Kevin Lane. 2003.Strategic brand management: Building ,Measuring, and
managing brand equity.(2 nd ed.). New Jersey : Prantice Hall. Kotler, Philip & Keller, Kevin Lane. 2006. Marketing management. New Jersay:
Pearson Prentice Hall. Kotler, Philip. 2003.Manajemen Pemasaran Edisi Milenium, Jilid Ke-2. Jakarta
Prenhallindo. Kotler, Philip., dan A.B. Susanto. 2000. Manajemen Pemasaran di Indonesia.
Terjemahan. (Edisi Pertama). Pertama: Salemba Empat. Kuncoro, Mudrajad. 2003. Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: PT.
Erlangga. Lane, W. Ronald. & Russel, J.Thomas. 2000. Advertising : A framework. New
Jersey: Prentice Hall.Inc.
122
Lee, Monle.,Johnson, Carla. 2004. Prinsip-prinsip pokok periklanan dalam perseptif global. Jakarta: Prenada.
Martin, B.A. S, Bhimy, A.C.,Agee,T. 2002. Infomercial and Advertising
Effectiviness : An Empirical Studies. Journal of Consumer Marketing, Vol 19, 468. September 4, 2004. ABI/INFORM Global (Proquest) database.
Pattis, S. William. (1993). Karir Bisnis Dalam Periklanan. Semarang: Dahara
Prize. Peter, Paul Jane dan Jerry C. Olson. 2000. Consumer Behavior Perilaku
Konsumen dan Strategi Pemasaran Edisi ke-4. Jakarta: Erlangga. Randall, Geoffrey. 2001. The Art of Marketing : A practical guide to planning
your strategy. New Delhi. Crest Publising House. Reinartz, R.D. 1996. Testimonial Advertising Win Loyalty and Attract Custumers.
Journal of Cases Studies : Advertising Compaigns Vol 28,25. September 4, 2004. ABI/INFORM Global (Proquest) database.
Russel, J. Thomas & Lane, W.Roland. 1995. Klepper’sadvertising procedure.
Englewood Cliffs: Prentice Hall Inc. Simamora, Bilson. 2004. Riset Pemasaran. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : ALFABETA Supranto, J.1987. Statistik Jilid I. Jakarta : Erlangga. Shimp, Terence A. 2000/2003. Advertising Promotion and Supplement Aspect of
Integrated Marketing Communication 5th Edition ; Alih Bahasa : Periklanan Promosi dan Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu, edisi ke-5 ,Terjemahan: Reyvani Syahrial. Jakarta : Erlangga. . 2002. Periklanan dan Promosi . Jakarta : Airlangga
Temporal, Paul & KC Lee. 2001. Hi-Tech Hi-Touch Branding : Creating Brand Power in the Age of Technology. John Wiley & Sons Pte Ltd.
Tjiptono, Fandy, Candra, Yanto, dan Diana, Anastasia. 2004. Marketing scale,
Yogyakarta: Penerbit ANDI. Well, William., Burnet, John., and Moriarty, Sandra. 2003. Advertising. Priciples
& Practice(6 Th ed). New Jersay: Pearson education,Inc.
123
Wells, William, John Burnett & Sandra Moriarty. 2000. Advertising : Principles and Practice. 5th edition. Prentice-Hall.
124
LAMPIRAN
125
LAMPIRAN 1
126
LAMPIRAN 2
Yogyakarta,...............................
Kepada
Yth. Mahasiswa/i
Di Kampus I Mrican Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
Dengan hormat,
Sebelumnya saya mengucapkan terima kasih atas kesediaan Anda untuk menjadi
salah satu responden dalam penelitian ini. Penelitian ini saya lakukan guna
menyusun skripsi yang merupakan tugas akhir untuk menyelesaikan jenjang studi
S1 pada Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Di Kampus I Mrican
Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata DharmaYogyakarta. Skripsi ini berjudul
ANALISIS PENGARUH RESPON AFEKTIF DAN KOGNITIF
TERHADAP TYPICAL PERSON ENDORSER DALAM IKLAN
TESTIMONIAL PADA BRAND IMAGE: Studi Empiris atas Tje Fuk Face
Care Cosmetic.
Tingkat keberhasilan penelitian ini akan sangat ditentukan oleh kesungguhan
Anda dalam mengisi setiap pertanyaan. Saya sangat mengharapkan kerjasama
Anda dengan bersedia menjawab semua pertanyaan dengan jujur sesuai alternatif
jawaban yang ada. Petunjuk cara pengisian akan saya jelaskan di setiap awal
kelompok pertanyaan. Semua informasi yang Anda berikan akan benar-benar saya
jaga kerahasiaannya.
Atas perhatian dan kerjasama Saudara/i saya ucapkan terima kasih
Hormat saya,
Tiolida Pasaribu
127
Kuesioner
A. Pertanyaan I
Identitas Responden
Pertanyaan-pertanyaan berikut hanya untuk tujuan statistik responden,
jawaban Anda akan saya jaga kerahasiaannya.
Nama : ............................................(boleh tidak diisi)
Jenis kelamin : Laki-laki/Perempuan (coret yang tidak perlu)
B. Pertanyaan II
1. Respon afektif terhadap Typical Person Endorser dalam iklan
testimonial
Berilah tanda √ pada jawaban atas pertanyaan berikut.
Keterangan : SS = Sangat Setuju S = Setuju N = Netral
TS = Tidak Setuju STS = Sangat Tidak Setuju
No Pernyataan SS S N TS STS
1 Model terlihat tulus dalam menyampaikan
pesan di dalam iklan testimonial.
2 Saya empati terhadap model dalam iklan
testimonial tersebut.
3 Saya senang melihat model dalam iklan
testimonial tersebut.
128
2. Respon kognitif terhadap Typical Person Endorser dalam iklan
testimonial
Berilah tanda √ pada jawaban atas pertanyaan berikut.
Keterangan : SS = Sangat Setuju S = Setuju N = Netral
TS = Tidak Setuju STS = Sangat Tidak Setuju
3. Brand image
Berilah tanda √ pada jawaban atas pertanyaan berikut.
Keterangan : SS = Sangat Setuju S = Setuju N = Netral
TS = Tidak Setuju STS = Sangat Tidak Setuju
No Pernyataan SS S N TS STS
1 Merek Tje Fuk face care cosmetic sangat
bagus.
2 Merek Tje Fuk face care cosmetic sangat
menarik.
3 Merek Tje Fuk face care cosmetic sangat
unik.
4 Merek Tje Fuk face care cosmetic
berbeda dengan face care cosmetic merek
lainnya.
No Pernyataan SS S N TS STS
1 Saya percaya dengan pesan yang
disampaikan dalam iklan testimonal
tersebut.
2 Pesan yang disampaikan objektif.
3 Model dalam iklan testimonial tersebut
mempunyai kredibilitas.
129
4. Brand attitude
Berilah tanda √ pada jawaban atas pertanyaan berikut.
Keterangan : SS = Sangat Setuju S = Setuju N = Netral
TS = Tidak Setuju STS = Sangat Tidak Setuju
No Pernyataan SS S N TS STS
1 Saya menyukai merek Tje Fuk face care
cosmetic
2 Merek Tje Fuk face care cosmetic
mampu memenuhi kebutuhan saya.
3 Merek Tje Fuk face care cosmetic
memiliki keunikan yang tidak dimiliki
pesaingnya.
4 Merek Tje Fuk face care cosmetic
mampu memenuhi keinginan saya.
5 Merek Tje Fuk face care cosmetic lebih
bagus daripada merek face care cosmetic
lain.
130
LAMPIRAN 3
Data 100 Kuesioner Responden
Responden Gabungan
No RA1 RA2 RA3 RK1 RK2 RK3 BI1 BI2 BI3 BI4 BA1 BA2 BA3 BA4 BA51 3.0 3.0 2.0 2.0 3.0 3.0 2.0 2.0 2.0 3.0 2.0 2.0 3.0 2.0 3.0 2 2.0 3.0 3.0 3.0 2.0 4.0 2.0 2.0 2.0 4.0 2.0 2.0 2.0 2.0 2.0 3 3.0 3.0 4.0 4.0 4.0 5.0 5.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4 4.0 4.0 3.0 3.0 3.0 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 3.0 4.0 2.0 3.0 5 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 3.0 4.0 5.0 5.0 5.0 4.0 2.0 5.0 5.0 4.0 6 3.0 3.0 5.0 4.0 4.0 3.0 3.0 5.0 3.0 3.0 3.0 2.0 3.0 2.0 2.0 7 4.0 4.0 4.0 3.0 3.0 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 8 4.0 4.0 3.0 3.0 4.0 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 3.0 4.0 4.0 3.0 9 4.0 4.0 4.0 3.0 3.0 4.0 3.0 4.0 4.0 4.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 10 4.0 4.0 4.0 3.0 5.0 4.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0 4.0 4.0 11 2.0 2.0 1.0 2.0 3.0 2.0 3.0 3.0 3.0 3.0 2.0 2.0 3.0 2.0 1.0 12 3.0 2.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 2.0 3.0 2.0 2.0 13 5.0 5.0 4.0 5.0 4.0 3.0 3.0 4.0 5.0 4.0 5.0 5.0 4.0 4.0 5.0 14 4.0 5.0 4.0 4.0 3.0 4.0 3.0 4.0 4.0 4.0 3.0 4.0 4.0 3.0 3.0 15 4.0 3.0 3.0 3.0 4.0 3.0 5.0 4.0 3.0 4.0 3.0 3.0 3.0 4.0 4.0 16 3.0 2.0 2.0 4.0 4.0 4.0 4.0 3.0 3.0 2.0 4.0 4.0 3.0 3.0 3.0 17 3.0 2.0 3.0 4.0 3.0 3.0 4.0 5.0 4.0 3.0 5.0 4.0 3.0 3.0 4.0 18 4.0 3.0 4.0 5.0 4.0 4.0 5.0 3.0 3.0 4.0 4.0 3.0 3.0 4.0 4.0 19 4.0 3.0 3.0 4.0 3.0 3.0 4.0 3.0 2.0 2.0 4.0 2.0 3.0 4.0 3.0 20 3.0 4.0 3.0 3.0 2.0 2.0 3.0 4.0 4.0 3.0 4.0 5.0 2.0 2.0 4.0 21 3.0 3.0 3.0 4.0 3.0 4.0 4.0 4.0 3.0 3.0 5.0 4.0 3.0 3.0 2.0 22 3.0 4.0 5.0 2.0 2.0 3.0 4.0 3.0 2.0 5.0 4.0 3.0 4.0 3.0 3.0 23 5.0 4.0 5.0 4.0 4.0 3.0 4.0 3.0 4.0 4.0 3.0 3.0 4.0 4.0 4.0 24 3.0 3.0 4.0 5.0 4.0 4.0 3.0 4.0 3.0 4.0 4.0 4.0 3.0 3.0 3.0 25 4.0 3.0 4.0 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0 3.0 4.0 5.0 4.0 3.0 4.0 3.0 26 3.0 4.0 3.0 3.0 2.0 2.0 4.0 3.0 3.0 4.0 4.0 3.0 3.0 4.0 3.0 27 5.0 4.0 5.0 4.0 4.0 4.0 5.0 5.0 4.0 4.0 4.0 3.0 3.0 4.0 4.0 28 4.0 3.0 3.0 2.0 3.0 2.0 4.0 4.0 3.0 3.0 4.0 3.0 3.0 3.0 3.0 29 3.0 2.0 2.0 4.0 4.0 4.0 4.0 3.0 4.0 3.0 3.0 2.0 3.0 2.0 3.0 30 3.0 3.0 4.0 3.0 3.0 4.0 4.0 3.0 2.0 2.0 4.0 3.0 3.0 4.0 4.0 31 4.0 4.0 3.0 2.0 2.0 3.0 4.0 5.0 4.0 5.0 3.0 4.0 4.0 3.0 3.0 32 5.0 4.0 4.0 3.0 4.0 4.0 4.0 3.0 3.0 4.0 5.0 4.0 3.0 4.0 3.0 33 4.0 3.0 3.0 3.0 4.0 3.0 4.0 4.0 3.0 3.0 4.0 4.0 3.0 3.0 4.0 34 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 3.0 3.0 4.0 3.0 4.0 4.0 3.0 3.0
131
35 3.0 2.0 2.0 4.0 3.0 4.0 4.0 3.0 3.0 2.0 4.0 3.0 3.0 4.0 3.0 36 4.0 3.0 2.0 3.0 3.0 2.0 3.0 3.0 2.0 3.0 4.0 3.0 2.0 2.0 3.0 37 3.0 2.0 1.0 4.0 3.0 3.0 4.0 3.0 3.0 2.0 3.0 4.0 3.0 2.0 2.0 38 3.0 3.0 2.0 3.0 4.0 3.0 4.0 2.0 3.0 4.0 3.0 3.0 2.0 2.0 3.0 39 4.0 5.0 4.0 4.0 3.0 4.0 3.0 4.0 4.0 3.0 4.0 3.0 3.0 4.0 3.0 40 3.0 2.0 3.0 2.0 3.0 4.0 4.0 3.0 3.0 3.0 3.0 2.0 3.0 3.0 2.0 42 2.0 2.0 3.0 2.0 3.0 2.0 3.0 2.0 3.0 2.0 3.0 4.0 3.0 2.0 2.042 3.0 3.0 4.0 4.0 2.0 3.0 3.0 4.0 2.0 3.0 3.0 4.0 4.0 3.0 2.0 43 3.0 2.0 4.0 4.0 3.0 2.0 4.0 5.0 4.0 3.0 2.0 3.0 4.0 4.0 3.044 4.0 4.0 2.0 3.0 2.0 3.0 4.0 3.0 2.0 4.0 3.0 4.0 3.0 3.0 4.0 45 3.0 4.0 4.0 2.0 3.0 3.0 3.0 4.0 3.0 2.0 3.0 4.0 3.0 4.0 3.046 4.0 4.0 3.0 3.0 2.0 2.0 4.0 3.0 3.0 3.0 5.0 4.0 3.0 3.0 2.0 47 5.0 4.0 3.0 3.0 4.0 4.0 4.0 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0 3.0 3.0 4.048 4.0 5.0 3.0 2.0 3.0 3.0 2.0 4.0 3.0 3.0 2.0 3.0 3.0 4.0 5.0 49 2.0 3.0 3.0 3.0 4.0 3.0 2.0 2.0 3.0 3.0 3.0 4.0 3.0 3.0 2.050 5.0 3.0 2.0 3.0 4.0 4.0 3.0 3.0 4.0 3.0 5.0 4.0 3.0 2.0 2.0 51 3.0 3.0 2.0 2.0 2.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 2.0 2.0 2.0 2.0 2.052 3.0 2.0 2.0 2.0 3.0 4.0 2.0 2.0 3.0 1.0 2.0 2.0 3.0 1.0 2.0 53 4.0 4.0 4.0 3.0 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.054 4.0 4.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 55 3.0 4.0 2.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 2.0 2.0 2.0 2.0 2.056 2.0 3.0 2.0 2.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 4.0 2.0 3.0 3.0 3.0 4.0 57 4.0 2.0 3.0 2.0 3.0 4.0 3.0 3.0 3.0 4.0 2.0 2.0 2.0 2.0 2.058 4.0 3.0 3.0 4.0 4.0 4.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 59 2.0 1.0 1.0 2.0 1.0 2.0 2.0 2.0 2.0 3.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.060 3.0 3.0 2.0 2.0 3.0 3.0 3.0 4.0 2.0 4.0 1.0 1.0 2.0 2.0 1.0 61 2.0 3.0 3.0 3.0 3.0 4.0 2.0 2.0 3.0 2.0 2.0 2.0 2.0 2.0 2.0 62 4.0 3.0 3.0 3.0 4.0 3.0 4.0 3.0 3.0 4.0 3.0 3.0 4.0 3.0 3.0 63 4.0 3.0 3.0 3.0 4.0 4.0 3.0 4.0 4.0 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0 3.0 64 4.0 3.0 4.0 3.0 4.0 3.0 3.0 3.0 4.0 4.0 3.0 2.0 3.0 2.0 3.0 65 4.0 3.0 4.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 4.0 2.0 2.0 3.0 2.0 2.0 66 3.0 3.0 4.0 2.0 2.0 1.0 2.0 2.0 1.0 2.0 1.0 1.0 2.0 1.0 1.0 67 3.0 2.0 2.0 3.0 2.0 2.0 3.0 2.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 68 4.0 4.0 4.0 2.0 4.0 2.0 3.0 2.0 2.0 4.0 2.0 2.0 2.0 2.0 2.0 69 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 2.0 2.0 3.0 2.0 1.0 70 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 2.0 2.0 3.0 2.0 2.0 71 4.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 2.0 2.0 2.0 2.0 3.0 2.0 2.0 2.0 2.0 72 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 2.0 73 4.0 4.0 3.0 4.0 4.0 3.0 4.0 4.0 3.0 2.0 4.0 3.0 4.0 2.0 2.074 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0 3.0 4.0 4.0 3.0 3.0 4.0 4.0 3.0 3.0 5.0
132
75 3.0 4.0 3.0 3.0 3.0 4.0 3.0 3.0 3.0 4.0 4.0 3.0 2.0 2.0 3.0 76 3.0 5.0 5.0 4.0 4.0 3.0 5.0 4.0 3.0 3.0 4.0 4.0 3.0 3.0 3.0 77 4.0 4.0 4.0 2.0 2.0 2.0 4.0 3.0 3.0 4.0 4.0 3.0 3.0 2.0 3.0 78 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 3.0 4.0 4.0 3.0 3.0 3.0 3.0 4.0 3.0 79 5.0 4.0 3.0 3.0 4.0 4.0 4.0 3.0 4.0 4.0 5.0 3.0 4.0 3.0 3.0 80 3.0 4.0 3.0 2.0 2.0 2.0 3.0 3.0 4.0 4.0 3.0 4.0 3.0 4.0 4.0 81 5.0 3.0 3.0 4.0 3.0 2.0 4.0 3.0 4.0 3.0 3.0 3.0 2.0 2.0 3.082 3.0 4.0 3.0 3.0 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 3.0 3.0 3.0 3.0 2.0 83 3.0 4.0 4.0 4.0 3.0 3.0 3.0 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0 3.0 3.0 3.084 4.0 4.0 3.0 3.0 4.0 4.0 4.0 3.0 4.0 3.0 4.0 4.0 3.0 3.0 2.0 85 3.0 3.0 4.0 4.0 3.0 3.0 4.0 3.0 2.0 2.0 3.0 3.0 4.0 4.0 4.086 4.0 3.0 3.0 4.0 3.0 3.0 4.0 3.0 4.0 3.0 4.0 4.0 3.0 3.0 3.0 87 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0 4.0 4.0 3.0 4.0 3.0 4.0 3.0 4.088 3.0 3.0 2.0 4.0 3.0 2.0 3.0 3.0 4.0 3.0 4.0 3.0 3.0 4.0 4.0 89 3.0 4.0 3.0 3.0 4.0 3.0 4.0 4.0 4.0 3.0 3.0 4.0 4.0 2.0 2.090 4.0 3.0 3.0 4.0 3.0 4.0 3.0 4.0 4.0 4.0 3.0 4.0 4.0 3.0 3.0 91 5.0 4.0 4.0 3.0 4.0 4.0 4.0 3.0 2.0 2.0 3.0 3.0 4.0 3.0 3.092 3.0 3.0 4.0 4.0 3.0 3.0 4.0 3.0 3.0 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0 3.0 93 3.0 4.0 4.0 4.0 3.0 4.0 4.0 3.0 3.0 4.0 4.0 3.0 3.0 3.0 3.094 4.0 4.0 4.0 3.0 3.0 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0 3.0 3.0 3.0 4.0 3.0 95 3.0 4.0 3.0 4.0 3.0 3.0 4.0 3.0 2.0 2.0 3.0 4.0 3.0 3.0 3.096 4.0 3.0 3.0 3.0 4.0 4.0 4.0 3.0 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0 3.0 4.0 97 5.0 4.0 3.0 4.0 4.0 3.0 3.0 4.0 3.0 4.0 3.0 4.0 4.0 3.0 3.098 3.0 4.0 4.0 4.0 3.0 4.0 3.0 4.0 3.0 4.0 4.0 4.0 3.0 4.0 4.0 99 3.0 3.0 4.0 4.0 3.0 3.0 4.0 3.0 3.0 4.0 3.0 4.0 4.0 3.0 3.0100 5.0 5.0 4.0 4.0 3.0 4.0 5.0 4.0 4.0 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0
133
Responden Laki-laki
No RA1 RA2 RA3 RK1 RK2 RK3 BI1 BI2 BI3 BI4 BA1 BA2 BA3 BA4 BA51 3.0 3.0 2.0 2.0 3.0 3.0 2.0 2.0 2.0 3.0 2.0 2.0 3.0 2.0 3.0 2 2.0 3.0 3.0 3.0 2.0 4.0 2.0 2.0 2.0 4.0 2.0 2.0 2.0 2.0 2.0 3 3.0 3.0 4.0 4.0 4.0 5.0 5.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4 4.0 4.0 3.0 3.0 3.0 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 3.0 4.0 2.0 3.0 5 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 3.0 4.0 5.0 5.0 5.0 4.0 2.0 5.0 5.0 4.0 6 3.0 3.0 5.0 4.0 4.0 3.0 3.0 5.0 3.0 3.0 3.0 2.0 3.0 2.0 2.0 7 4.0 4.0 4.0 3.0 3.0 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 8 4.0 4.0 3.0 3.0 4.0 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 3.0 4.0 4.0 3.0 9 4.0 4.0 4.0 3.0 3.0 4.0 3.0 4.0 4.0 4.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 10 4.0 4.0 4.0 3.0 5.0 4.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0 4.0 4.0 11 2.0 2.0 1.0 2.0 3.0 2.0 3.0 3.0 3.0 3.0 2.0 2.0 3.0 2.0 1.0 12 3.0 2.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 2.0 3.0 2.0 2.0 13 5.0 5.0 4.0 5.0 4.0 3.0 3.0 4.0 5.0 4.0 5.0 5.0 4.0 4.0 5.0 14 4.0 5.0 4.0 4.0 3.0 4.0 3.0 4.0 4.0 4.0 3.0 4.0 4.0 3.0 3.0 15 4.0 3.0 3.0 3.0 4.0 3.0 5.0 4.0 3.0 4.0 3.0 3.0 3.0 4.0 4.0 16 3.0 2.0 2.0 4.0 4.0 4.0 4.0 3.0 3.0 2.0 4.0 4.0 3.0 3.0 3.0 17 3.0 2.0 3.0 4.0 3.0 3.0 4.0 5.0 4.0 3.0 5.0 4.0 3.0 3.0 4.0 18 4.0 3.0 4.0 5.0 4.0 4.0 5.0 3.0 3.0 4.0 4.0 3.0 3.0 4.0 4.0 19 4.0 3.0 3.0 4.0 3.0 3.0 4.0 3.0 2.0 2.0 4.0 2.0 3.0 4.0 3.0 20 3.0 4.0 3.0 3.0 2.0 2.0 3.0 4.0 4.0 3.0 4.0 5.0 2.0 2.0 4.0 21 3.0 3.0 3.0 4.0 3.0 4.0 4.0 4.0 3.0 3.0 5.0 4.0 3.0 3.0 2.0 22 3.0 4.0 5.0 2.0 2.0 3.0 4.0 3.0 2.0 5.0 4.0 3.0 4.0 3.0 3.0 23 5.0 4.0 5.0 4.0 4.0 3.0 4.0 3.0 4.0 4.0 3.0 3.0 4.0 4.0 4.0 24 3.0 3.0 4.0 5.0 4.0 4.0 3.0 4.0 3.0 4.0 4.0 4.0 3.0 3.0 3.0 25 4.0 3.0 4.0 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0 3.0 4.0 5.0 4.0 3.0 4.0 3.0 26 3.0 4.0 3.0 3.0 2.0 2.0 4.0 3.0 3.0 4.0 4.0 3.0 3.0 4.0 3.0 27 5.0 4.0 5.0 4.0 4.0 4.0 5.0 5.0 4.0 4.0 4.0 3.0 3.0 4.0 4.0 28 4.0 3.0 3.0 2.0 3.0 2.0 4.0 4.0 3.0 3.0 4.0 3.0 3.0 3.0 3.0 29 3.0 2.0 2.0 4.0 4.0 4.0 4.0 3.0 4.0 3.0 3.0 2.0 3.0 2.0 3.0 30 3.0 3.0 4.0 3.0 3.0 4.0 4.0 3.0 2.0 2.0 4.0 3.0 3.0 4.0 4.0 31 4.0 4.0 3.0 2.0 2.0 3.0 4.0 5.0 4.0 5.0 3.0 4.0 4.0 3.0 3.0 32 5.0 4.0 4.0 3.0 4.0 4.0 4.0 3.0 3.0 4.0 5.0 4.0 3.0 4.0 3.0 33 4.0 3.0 3.0 3.0 4.0 3.0 4.0 4.0 3.0 3.0 4.0 4.0 3.0 3.0 4.0 34 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 3.0 3.0 4.0 3.0 4.0 4.0 3.0 3.0 35 3.0 2.0 2.0 4.0 3.0 4.0 4.0 3.0 3.0 2.0 4.0 3.0 3.0 4.0 3.0 36 4.0 3.0 2.0 3.0 3.0 2.0 3.0 3.0 2.0 3.0 4.0 3.0 2.0 2.0 3.0 37 3.0 2.0 1.0 4.0 3.0 3.0 4.0 3.0 3.0 2.0 3.0 4.0 3.0 2.0 2.0 38 3.0 3.0 2.0 3.0 4.0 3.0 4.0 2.0 3.0 4.0 3.0 3.0 2.0 2.0 3.0
134
39 4.0 5.0 4.0 4.0 3.0 4.0 3.0 4.0 4.0 3.0 4.0 3.0 3.0 4.0 3.0 40 3.0 2.0 3.0 2.0 3.0 4.0 4.0 3.0 3.0 3.0 3.0 2.0 3.0 3.0 2.0 42 2.0 2.0 3.0 2.0 3.0 2.0 3.0 2.0 3.0 2.0 3.0 4.0 3.0 2.0 2.0 42 3.0 3.0 4.0 4.0 2.0 3.0 3.0 4.0 2.0 3.0 3.0 4.0 4.0 3.0 2.0 43 3.0 2.0 4.0 4.0 3.0 2.0 4.0 5.0 4.0 3.0 2.0 3.0 4.0 4.0 3.0 44 4.0 4.0 2.0 3.0 2.0 3.0 4.0 3.0 2.0 4.0 3.0 4.0 3.0 3.0 4.0 45 3.0 4.0 4.0 2.0 3.0 3.0 3.0 4.0 3.0 2.0 3.0 4.0 3.0 4.0 3.046 4.0 4.0 3.0 3.0 2.0 2.0 4.0 3.0 3.0 3.0 5.0 4.0 3.0 3.0 2.0 47 5.0 4.0 3.0 3.0 4.0 4.0 4.0 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0 3.0 3.0 4.048 4.0 5.0 3.0 2.0 3.0 3.0 2.0 4.0 3.0 3.0 2.0 3.0 3.0 4.0 5.0 49 2.0 3.0 3.0 3.0 4.0 3.0 2.0 2.0 3.0 3.0 3.0 4.0 3.0 3.0 2.050 5.0 3.0 2.0 3.0 4.0 4.0 3.0 3.0 4.0 3.0 5.0 4.0 3.0 2.0 2.0
Responden Perempuan
No RA1 RA2 RA3 RK1 RK2 RK3 BI1 BI2 BI3 BI4 BA1 BA2 BA3 BA4 BA51 3.0 3.0 2.0 2.0 2.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 2.0 2.0 2.0 2.0 2.0 2 3.0 2.0 2.0 2.0 3.0 4.0 2.0 2.0 3.0 1.0 2.0 2.0 3.0 1.0 2.0 3 4.0 4.0 4.0 3.0 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4 4.0 4.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 5 3.0 4.0 2.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 2.0 2.0 2.0 2.0 2.0 6 2.0 3.0 2.0 2.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 4.0 2.0 3.0 3.0 3.0 4.0 7 4.0 2.0 3.0 2.0 3.0 4.0 3.0 3.0 3.0 4.0 2.0 2.0 2.0 2.0 2.0 8 4.0 3.0 3.0 4.0 4.0 4.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 9 2.0 1.0 1.0 2.0 1.0 2.0 2.0 2.0 2.0 3.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0
10 3.0 3.0 2.0 2.0 3.0 3.0 3.0 4.0 2.0 4.0 1.0 1.0 2.0 2.0 1.0 11 2.0 3.0 3.0 3.0 3.0 4.0 2.0 2.0 3.0 2.0 2.0 2.0 2.0 2.0 2.0 12 4.0 3.0 3.0 3.0 4.0 3.0 4.0 3.0 3.0 4.0 3.0 3.0 4.0 3.0 3.0 13 4.0 3.0 3.0 3.0 4.0 4.0 3.0 4.0 4.0 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0 3.0 14 4.0 3.0 4.0 3.0 4.0 3.0 3.0 3.0 4.0 4.0 3.0 2.0 3.0 2.0 3.0 15 4.0 3.0 4.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 4.0 2.0 2.0 3.0 2.0 2.0 16 3.0 3.0 4.0 2.0 2.0 1.0 2.0 2.0 1.0 2.0 1.0 1.0 2.0 1.0 1.0 17 3.0 2.0 2.0 3.0 2.0 2.0 3.0 2.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 18 4.0 4.0 4.0 2.0 4.0 2.0 3.0 2.0 2.0 4.0 2.0 2.0 2.0 2.0 2.0 19 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 2.0 2.0 3.0 2.0 1.0 20 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 2.0 2.0 3.0 2.0 2.0 21 4.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 2.0 2.0 2.0 2.0 3.0 2.0 2.0 2.0 2.0 22 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 2.0 23 4.0 4.0 3.0 4.0 4.0 3.0 4.0 4.0 3.0 2.0 4.0 3.0 4.0 2.0 2.0 24 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0 3.0 4.0 4.0 3.0 3.0 4.0 4.0 3.0 3.0 5.0
135
25 3.0 4.0 3.0 3.0 3.0 4.0 3.0 3.0 3.0 4.0 4.0 3.0 2.0 2.0 3.0 26 3.0 5.0 5.0 4.0 4.0 3.0 5.0 4.0 3.0 3.0 4.0 4.0 3.0 3.0 3.0 27 4.0 4.0 4.0 2.0 2.0 2.0 4.0 3.0 3.0 4.0 4.0 3.0 3.0 2.0 3.0 28 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 3.0 4.0 4.0 3.0 3.0 3.0 3.0 4.0 3.0 29 5.0 4.0 3.0 3.0 4.0 4.0 4.0 3.0 4.0 4.0 5.0 3.0 4.0 3.0 3.0 30 3.0 4.0 3.0 2.0 2.0 2.0 3.0 3.0 4.0 4.0 3.0 4.0 3.0 4.0 4.0 31 5.0 3.0 3.0 4.0 3.0 2.0 4.0 3.0 4.0 3.0 3.0 3.0 2.0 2.0 3.032 3.0 4.0 3.0 3.0 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 3.0 3.0 3.0 3.0 2.0 33 3.0 4.0 4.0 4.0 3.0 3.0 3.0 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0 3.0 3.0 3.034 4.0 4.0 3.0 3.0 4.0 4.0 4.0 3.0 4.0 3.0 4.0 4.0 3.0 3.0 2.0 35 3.0 3.0 4.0 4.0 3.0 3.0 4.0 3.0 2.0 2.0 3.0 3.0 4.0 4.0 4.036 4.0 3.0 3.0 4.0 3.0 3.0 4.0 3.0 4.0 3.0 4.0 4.0 3.0 3.0 3.0 37 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0 4.0 4.0 3.0 4.0 3.0 4.0 3.0 4.038 3.0 3.0 2.0 4.0 3.0 2.0 3.0 3.0 4.0 3.0 4.0 3.0 3.0 4.0 4.0 39 3.0 4.0 3.0 3.0 4.0 3.0 4.0 4.0 4.0 3.0 3.0 4.0 4.0 2.0 2.040 4.0 3.0 3.0 4.0 3.0 4.0 3.0 4.0 4.0 4.0 3.0 4.0 4.0 3.0 3.0 41 5.0 4.0 4.0 3.0 4.0 4.0 4.0 3.0 2.0 2.0 3.0 3.0 4.0 3.0 3.042 3.0 3.0 4.0 4.0 3.0 3.0 4.0 3.0 3.0 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0 3.0 43 3.0 4.0 4.0 4.0 3.0 4.0 4.0 3.0 3.0 4.0 4.0 3.0 3.0 3.0 3.044 4.0 4.0 4.0 3.0 3.0 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0 3.0 3.0 3.0 4.0 3.0 45 3.0 4.0 3.0 4.0 3.0 3.0 4.0 3.0 2.0 2.0 3.0 4.0 3.0 3.0 3.046 4.0 3.0 3.0 3.0 4.0 4.0 4.0 3.0 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0 3.0 4.0 47 5.0 4.0 3.0 4.0 4.0 3.0 3.0 4.0 3.0 4.0 3.0 4.0 4.0 3.0 3.048 3.0 4.0 4.0 4.0 3.0 4.0 3.0 4.0 3.0 4.0 4.0 4.0 3.0 4.0 4.0 49 3.0 3.0 4.0 4.0 3.0 3.0 4.0 3.0 3.0 4.0 3.0 4.0 4.0 3.0 3.050 5.0 5.0 4.0 4.0 3.0 4.0 5.0 4.0 4.0 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0
136
LAMPIRAN IV
UJI VALIDITAS
Responden Laki-laki
GET FILE='F:\SKRIPSI\SKRIPSI FINAL\olah data\data laki-laki\data mentah.sav'. DATASET NAME DataSet0 WINDOW=FRONT. CORRELATIONS /VARIABLES=RA1 RA2 RA3 ResponAfektif /PRINT=TWOTAIL NOSIG /STATISTICS DESCRIPTIVES
/MISSING=PAIRWISE. Correlations
[DataSet1] F:\SKRIPSI\SKRIPSI FINAL\olah data\data laki-
laki\data mentah.sav
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
RA1 3.54 .813 50
RA2 3.32 .891 50
RA3 3.26 .965 50
ResponAfektif 10.1200 2.11544 50
Correlations
RA1 RA2 RA3 ResponAfektif
RA1 Pearson Correlation 1 .573** .286* .756**
Sig. (2-tailed) .000 .044 .000
N 50 50 50 50
RA2 Pearson Correlation .573** 1 .471** .856**
Sig. (2-tailed) .000 .001 .000
N 50 50 50 50
137
RA3 Pearson Correlation .286* .471** 1 .764**
Sig. (2-tailed) .044 .001 .000
N 50 50 50 50
ResponAfektif Pearson Correlation .756** .856** .764** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 50 50 50 50
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
CORRELATIONS /VARIABLES=RK1 RK2 RK3 ResponKognitif /PRINT=TWOTAIL NOSIG /STATISTICS DESCRIPTIVES
/MISSING=PAIRWISE. Correlations
[DataSet1] F:\SKRIPSI\SKRIPSI FINAL\olah data\data laki-
laki\data mentah.sav
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
RK1 3.28 .834 50
RK2 3.28 .757 50
RK3 3.26 .751 50
ResponKognitif 9.7800 1.82153 50
Correlations
RK1 RK2 RK3 ResponKognitif
RK1 Pearson Correlation 1 .358* .370** .767**
Sig. (2-tailed) .011 .008 .000
N 50 50 50 50
138
RK2 Pearson Correlation .358* 1 .444** .771**
Sig. (2-tailed) .011 .001 .000
N 50 50 50 50
RK3 Pearson Correlation .370** .444** 1 .744**
Sig. (2-tailed) .008 .001 .000
N 50 50 50 50
ResponKognitif Pearson Correlation .767** .771** .744** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 50 50 50 50
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
CORRELATIONS /VARIABLES=BI1 BI2 BI3 BI4 BrandImage /PRINT=TWOTAIL NOSIG /STATISTICS DESCRIPTIVES
/MISSING=PAIRWISE. Correlations
[DataSet1] F:\SKRIPSI\SKRIPSI FINAL\olah data\data laki-
laki\data mentah.sav
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
BI1 3.66 .772 50
BI2 3.54 .862 50
BI3 3.26 .777 50
BI4 3.40 .808 50
BrandImage 13.8800 2.23735 50
139
Correlations
BI1 BI2 BI3 BI4 BrandImage
BI1 Pearson Correlation 1 .312* .218 .255 .626**
Sig. (2-tailed) .027 .128 .074 .000
N 50 50 50 50 50
BI2 Pearson Correlation .312* 1 .547** .269 .764**
Sig. (2-tailed) .027 .000 .058 .000
N 50 50 50 50 50
BI3 Pearson Correlation .218 .547** 1 .351* .757**
Sig. (2-tailed) .128 .000 .012 .000
N 50 50 50 50 50
BI4 Pearson Correlation .255 .269 .351* 1 .659**
Sig. (2-tailed) .074 .058 .012 .000
N 50 50 50 50 50
BrandImage Pearson Correlation .626** .764** .757** .659** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 50 50 50 50 50
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
CORRELATIONS /VARIABLES=BA1 BA2 BA3 BA4 BA5 BrandAttitude /PRINT=TWOTAIL NOSIG /STATISTICS DESCRIPTIVES
/MISSING=PAIRWISE.
140
Correlations
[DataSet1] F:\SKRIPSI\SKRIPSI FINAL\olah data\data laki-
laki\data mentah.sav
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
BA1 3.60 .857 50
BA2 3.36 .851 50
BA3 3.22 .616 50
BA4 3.16 .842 50
BA5 3.10 .863 50
BrandAttitude 16.4200 2.67330 50
Correlations
BA1 BA2 BA3 BA4 BA5 BrandAttitude
BA1 Pearson Correlation 1 .453** .054 .289* .221 .645**
Sig. (2-tailed) .001 .709 .042 .124 .000
N 50 50 50 50 50 50
BA2 Pearson Correlation .453** 1 .118 .117 .283* .614**
Sig. (2-tailed) .001 .413 .417 .046 .000
N 50 50 50 50 50 50
BA3 Pearson Correlation .054 .118 1 .482** .227 .513**
Sig. (2-tailed) .709 .413 .000 .114 .000
N 50 50 50 50 50 50
BA4 Pearson Correlation .289* .117 .482** 1 .567** .749**
Sig. (2-tailed) .042 .417 .000 .000 .000
N 50 50 50 50 50 50
BA5 Pearson Correlation .221 .283* .227 .567** 1 .724**
Sig. (2-tailed) .124 .046 .114 .000 .000
141
N 50 50 50 50 50 50
BrandAttit
ude
Pearson Correlation .645** .614** .513** .749** .724** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 50 50 50 50 50 50
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Responden Perempuan CORRELATIONS /VARIABLES=RA1 RA2 RA3 ResponAfektif /PRINT=TWOTAIL NOSIG /STATISTICS DESCRIPTIVES
/MISSING=PAIRWISE. Correlations
[DataSet1] F:\SKRIPSI\SKRIPSI FINAL\olah data\data perempuan\data mentah.
sav
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
RA1 3.52 .789 50
RA2 3.42 .758 50
RA3 3.22 .790 50
ResponAfektif 10.1800 1.82600 50
Correlations
RA1 RA2 RA3 ResponAfektif
RA1 Pearson Correlation 1 .310* .304* .699**
Sig. (2-tailed) .029 .032 .000
N 50 50 50 50
RA2 Pearson Correlation .310* 1 .592** .814**
Sig. (2-tailed) .029 .000 .000
142
N 50 50 50 50
RA3 Pearson Correlation .304* .592** 1 .807**
Sig. (2-tailed) .032 .000 .000
N 50 50 50 50
ResponAfektif Pearson Correlation .699** .814** .807** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 50 50 50 50
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
CORRELATIONS /VARIABLES=RK1 RK2 RK3 ResponKognitif /PRINT=TWOTAIL NOSIG /STATISTICS DESCRIPTIVES
/MISSING=PAIRWISE. Correlations
[DataSet1] F:\SKRIPSI\SKRIPSI FINAL\olah data\data perempuan\data mentah.
sav
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
RK1 3.18 .748 50
RK2 3.18 .691 50
RK3 3.20 .782 50
ResponKognitif 9.6000 1.65369 50
143
Correlations
RK1 RK2 RK3 ResponKognitif
RK1 Pearson Correlation 1 .410** .286* .720**
Sig. (2-tailed) .003 .044 .000
N 50 50 50 50
RK2 Pearson Correlation .410** 1 .498** .797**
Sig. (2-tailed) .003 .000 .000
N 50 50 50 50
RK3 Pearson Correlation .286* .498** 1 .773**
Sig. (2-tailed) .044 .000 .000
N 50 50 50 50
ResponKognitif Pearson Correlation .720** .797** .773** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 50 50 50 50
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). CORRELATIONS /VARIABLES=BI1 BI2 BI3 BI4 BrandImage /PRINT=TWOTAIL NOSIG /STATISTICS DESCRIPTIVES
/MISSING=PAIRWISE. Correlations
[DataSet1] F:\SKRIPSI\SKRIPSI FINAL\olah data\data perempuan\data mentah.
sav
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
BI1 3.38 .725 50
BI2 3.16 .650 50
BI3 3.12 .799 50
BI4 3.20 .833 50
BrandImage 12.8600 2.24981 50
144
Correlations
BI1 BI2 BI3 BI4 BrandImage
BI1 Pearson Correlation 1 .561** .342* .209 .684**
Sig. (2-tailed) .000 .015 .144 .000
N 50 50 50 50 50
BI2 Pearson Correlation .561** 1 .551** .392** .811**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .005 .000
N 50 50 50 50 50
BI3 Pearson Correlation .342* .551** 1 .454** .793**
Sig. (2-tailed) .015 .000 .001 .000
N 50 50 50 50 50
BI4 Pearson Correlation .209 .392** .454** 1 .712**
Sig. (2-tailed) .144 .005 .001 .000
N 50 50 50 50 50
BrandImage Pearson Correlation .684** .811** .793** .712** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 50 50 50 50 50
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
CORRELATIONS /VARIABLES=BA1 BA2 BA3 BA4 BA5 BrandAttitude /PRINT=TWOTAIL NOSIG /STATISTICS DESCRIPTIVES
/MISSING=PAIRWISE.
145
Correlations
[DataSet1] F:\SKRIPSI\SKRIPSI FINAL\olah data\data perempuan\data mentah.
sav
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
BA1 3.02 .979 50
BA2 2.96 .947 50
BA3 3.02 .820 50
BA4 2.72 .882 50
BA5 2.74 .944 50
BrandAttitude 14.4600 3.96521 50
Correlations
BA1 BA2 BA3 BA4 BA5 BrandAttitude
BA1 Pearson Correlation 1 .793** .635** .645** .691** .875**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 50 50 50 50 50 50
BA2 Pearson Correlation .793** 1 .710** .744** .719** .918**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 50 50 50 50 50 50
BA3 Pearson Correlation .635** .710** 1 .629** .561** .806**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 50 50 50 50 50 50
BA4 Pearson Correlation .645** .744** .629** 1 .745** .867**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 50 50 50 50 50 50
BA5 Pearson Correlation .691** .719** .561** .745** 1 .862**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 50 50 50 50 50 50
146
BrandAttitude Pearson Correlation .875** .918** .806** .867** .862** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 50 50 50 50 50 50
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
147
LAMPIRAN V
UJI RELIABILITAS
Responden Laki-laki
RELIABILITY /VARIABLES=RA1 RA2 RA3 /SCALE('ALL VARIABLES') ALL /MODEL=ALPHA /STATISTICS=DESCRIPTIVE SCALE CORR
/SUMMARY=TOTAL. Reliability
[DataSet1] F:\SKRIPSI\SKRIPSI FINAL\olah data\data laki-
laki\data mentah.sav Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 50 100.0
Excludeda 0 .0
Total 50 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.700 .705 3
148
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
RA1 3.54 .813 50
RA2 3.32 .891 50
RA3 3.26 .965 50
Inter-Item Correlation Matrix
RA1 RA2 RA3
RA1 1.000 .573 .286
RA2 .573 1.000 .471
RA3 .286 .471 1.000
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
RA1 6.58 2.534 .494 .329 .639
RA2 6.80 2.041 .645 .432 .439
RA3 6.86 2.286 .431 .222 .727
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
10.12 4.475 2.115 3
RELIABILITY /VARIABLES=RK1 RK2 RK3 /SCALE('ALL VARIABLES') ALL /MODEL=ALPHA /STATISTICS=DESCRIPTIVE SCALE CORR
/SUMMARY=TOTAL.
149
Reliability
[DataSet1] F:\SKRIPSI\SKRIPSI FINAL\olah data\data laki-
laki\data mentah.sav Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 50 100.0
Excludeda 0 .0
Total 50 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.655 .658 3
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
RK1 3.28 .834 50
RK2 3.28 .757 50
RK3 3.26 .751 50
150
Inter-Item Correlation Matrix
RK1 RK2 RK3
RK1 1.000 .358 .370
RK2 .358 1.000 .444
RK3 .370 .444 1.000
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
RK1 6.54 1.641 .429 .184 .615
RK2 6.54 1.723 .481 .241 .538
RK3 6.56 1.721 .492 .248 .526
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
9.82 3.253 1.804 3
RELIABILITY /VARIABLES=BI1 BI2 BI3 BI4 /SCALE('ALL VARIABLES') ALL /MODEL=ALPHA /STATISTICS=DESCRIPTIVE SCALE CORR
/SUMMARY=TOTAL. Reliability
[DataSet1] F:\SKRIPSI\SKRIPSI FINAL\olah data\data laki-
laki\data mentah.sav
151
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 50 100.0
Excludeda 0 .0
Total 50 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.660 .659 4
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
BI1 3.66 .772 50
BI2 3.54 .862 50
BI3 3.26 .777 50
BI4 3.40 .808 50
Inter-Item Correlation Matrix
BI1 BI2 BI3 BI4
BI1 1.000 .312 .218 .255
BI2 .312 1.000 .547 .269
BI3 .218 .547 1.000 .351
152
Inter-Item Correlation Matrix
BI1 BI2 BI3 BI4
BI1 1.000 .312 .218 .255
BI2 .312 1.000 .547 .269
BI3 .218 .547 1.000 .351
BI4 .255 .269 .351 1.000
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
BI1 10.20 3.551 .342 .129 .655
BI2 10.32 2.875 .522 .341 .533
BI3 10.60 3.102 .525 .344 .536
BI4 10.46 3.356 .383 .159 .631
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
13.86 5.143 2.268 4
RELIABILITY /VARIABLES=BA1 BA2 BA3 BA4 BA5 /SCALE('ALL VARIABLES') ALL /MODEL=ALPHA /STATISTICS=DESCRIPTIVE SCALE CORR
/SUMMARY=TOTAL.
153
Reliability
[DataSet1] F:\SKRIPSI\SKRIPSI FINAL\olah data\data laki-
laki\data mentah.sav Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 50 100.0
Excludeda 0 .0
Total 50 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.664 .662 5
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
BA1 3.60 .857 50
BA2 3.36 .851 50
BA3 3.22 .616 50
BA4 3.16 .842 50
BA5 3.10 .863 50
154
Inter-Item Correlation Matrix
BA1 BA2 BA3 BA4 BA5
BA1 1.000 .453 .054 .289 .221
BA2 .453 1.000 .118 .117 .283
BA3 .054 .118 1.000 .482 .227
BA4 .289 .117 .482 1.000 .567
BA5 .221 .283 .227 .567 1.000
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
BA1 12.84 4.831 .388 .281 .627
BA2 13.08 4.932 .362 .276 .639
BA3 13.22 5.726 .313 .260 .655
BA4 13.28 4.410 .540 .503 .552
BA5 13.34 4.474 .495 .377 .574
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
16.44 7.027 2.651 5
Responden Perempuan RELIABILITY /VARIABLES=RA1 RA2 RA3 /SCALE('ALL VARIABLES') ALL /MODEL=ALPHA /STATISTICS=DESCRIPTIVE SCALE CORR
/SUMMARY=TOTAL.
155
Reliability
[DataSet1] F:\SKRIPSI\SKRIPSI FINAL\olah data\data perempuan\data mentah.
sav Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 50 98.0
Excludeda 1 2.0
Total 51 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.667 .668 3
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
RA1 3.52 .789 50
RA2 3.42 .758 50
RA3 3.22 .790 50
156
Inter-Item Correlation Matrix
RA1 RA2 RA3
RA1 1.000 .310 .304
RA2 .310 1.000 .592
RA3 .304 .592 1.000
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
RA1 6.64 1.909 .344 .118 .743
RA2 6.74 1.625 .559 .369 .466
RA3 6.94 1.568 .550 .367 .473
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
10.16 3.280 1.811 3
RELIABILITY /VARIABLES=RK1 RK2 RK3 /SCALE('ALL VARIABLES') ALL /MODEL=ALPHA /STATISTICS=DESCRIPTIVE SCALE CORR
/SUMMARY=TOTAL.
157
Reliability
[DataSet1] F:\SKRIPSI\SKRIPSI FINAL\olah data\data perempuan\data mentah.
sav Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 50 98.0
Excludeda 1 2.0
Total 51 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.661 .665 3
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
RK1 3.18 .748 50
RK2 3.18 .691 50
RK3 3.20 .782 50
Inter-Item Correlation Matrix
RK1 RK2 RK3
RK1 1.000 .410 .286
158
RK2 .410 1.000 .498
RK3 .286 .498 1.000
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
RK1 6.38 1.628 .398 .177 .662
RK2 6.38 1.506 .568 .326 .445
RK3 6.36 1.460 .462 .256 .581
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
9.56 2.945 1.716 3 RELIABILITY /VARIABLES=BI1 BI2 BI3 BI4 /SCALE('ALL VARIABLES') ALL /MODEL=ALPHA /STATISTICS=DESCRIPTIVE SCALE CORR
/SUMMARY=TOTAL.
159
Reliability
[DataSet1] F:\SKRIPSI\SKRIPSI FINAL\olah data\data perempuan\data mentah.
sav Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 50 98.0
Excludeda 1 2.0
Total 51 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.732 .742 4
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
BI1 3.38 .725 50
BI2 3.16 .650 50
BI3 3.12 .799 50
BI4 3.20 .833 50
160
Inter-Item Correlation Matrix
BI1 BI2 BI3 BI4
BI1 1.000 .561 .342 .209
BI2 .561 1.000 .551 .392
BI3 .342 .551 1.000 .454
BI4 .209 .392 .454 1.000
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
BI1 9.48 3.357 .444 .317 .716
BI2 9.70 3.112 .665 .479 .604
BI3 9.74 2.849 .583 .373 .635
BI4 9.66 3.086 .438 .235 .728
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
12.86 5.062 2.250 4
RELIABILITY /VARIABLES=BA1 BA2 BA3 BA4 BA5 /SCALE('ALL VARIABLES') ALL /MODEL=ALPHA /STATISTICS=DESCRIPTIVE SCALE CORR
/SUMMARY=TOTAL.
161
Reliability
[DataSet1] F:\SKRIPSI\SKRIPSI FINAL\olah data\data perempuan\data mentah.
sav Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 50 98.0
Excludeda 1 2.0
Total 51 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.916 .917 5
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
BA1 3.02 .979 50
BA2 2.96 .947 50
BA3 3.02 .820 50
BA4 2.72 .882 50
BA5 2.74 .944 50
162
Inter-Item Correlation Matrix
BA1 BA2 BA3 BA4 BA5
BA1 1.000 .793 .635 .645 .691
BA2 .793 1.000 .710 .744 .719
BA3 .635 .710 1.000 .629 .561
BA4 .645 .744 .629 1.000 .745
BA5 .691 .719 .561 .745 1.000
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
BA1 11.44 9.884 .793 .666 .897
BA2 11.50 9.724 .864 .757 .881
BA3 11.44 11.149 .712 .537 .912
BA4 11.74 10.441 .791 .658 .897
BA5 11.72 10.165 .776 .641 .900
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
14.46 15.723 3.965 5
163
LAMPIRAN VI
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA
Responden Laki-laki GET FILE='F:\SKRIPSI\SKRIPSI FINAL\olah data-data\hasil analisis responden laki-laki\data mentahan.sav'. DATASET NAME DataSet0 WINDOW=FRONT. REGRESSION /DESCRIPTIVES MEAN STDDEV CORR SIG N /MISSING LISTWISE /STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA COLLIN TOL /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORIGIN /DEPENDENT BrandImage /METHOD=ENTER ResponAfektif ResponKognitif /SCATTERPLOT=(*ZRESID ,*ZPRED) /RESIDUALS DURBIN NORM(ZRESID)
/SAVE RESID. Regression
[DataSet1] F:\SKRIPSI\SKRIPSI FINAL\olah data-
data\hasil analisis responden laki-laki\data mentahan.sav
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
BrandImage 13.8800 2.23735 50
ResponAfektif 10.1200 2.11544 50
ResponKognitif 9.7800 1.82153 50
164
Correlations
BrandImage ResponAfektif ResponKognitif
Pearson Correlation BrandImage 1.000 .555 .374
ResponAfektif .555 1.000 .240
ResponKognitif .374 .240 1.000
Sig. (1-tailed) BrandImage . .000 .004
ResponAfektif .000 . .047
ResponKognitif .004 .047 .
N BrandImage 50 50 50
ResponAfektif 50 50 50
ResponKognitif 50 50 50
Variables Entered/Removedb
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 ResponKognitif,
ResponAfektifa . Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: BrandImage
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .608a .370 .343 1.81386 1.970
a. Predictors: (Constant), ResponKognitif, ResponAfektif
b. Dependent Variable: BrandImage
165
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 90.646 2 45.323 13.776 .000a
Residual 154.634 47 3.290
Total 245.280 49
a. Predictors: (Constant), ResponKognitif, ResponAfektif
b. Dependent Variable: BrandImage
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 5.527 1.695 3.261 .002
ResponAfektif .522 .126 .494 4.138 .000 .942 1.061
ResponKognitif .314 .147 .255 2.141 .037 .942 1.061
a. Dependent Variable: BrandImage
Collinearity Diagnosticsa
Model
Dimensi
on Eigenvalue Condition Index
Variance Proportions
(Constant) ResponAfektif ResponKognitif
1 1 2.956 1.000 .00 .00 .00
2 .029 10.167 .02 .80 .42
3 .015 14.017 .98 .19 .58
a. Dependent Variable: BrandImage
166
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 10.3342 16.6026 13.8800 1.36012 50
Residual -3.21448 4.53283 .00000 1.77646 50
Std. Predicted Value -2.607 2.002 .000 1.000 50
Std. Residual -1.772 2.499 .000 .979 50
a. Dependent Variable: BrandImage
Charts
167
NPAR TESTS /K-S(NORMAL)=RES_35
/MISSING ANALYSIS. NPar Tests
[DataSet1] F:\SKRIPSI\SKRIPSI FINAL\olah data\data laki-
laki\data mentahan.sav
168
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 50
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 1.77645554
Most Extreme Differences Absolute .088
Positive .088
Negative -.052
Kolmogorov-Smirnov Z .623
Asymp. Sig. (2-tailed) .833
a. Test distribution is Normal.
Responden Perempuan
GET FILE='F:\SKRIPSI\SKRIPSI FINAL\olah data-data\data perempuan\data mentah.sav'. DATASET NAME DataSet0 WINDOW=FRONT. REGRESSION /DESCRIPTIVES MEAN STDDEV CORR SIG N /MISSING LISTWISE /STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA COLLIN TOL /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORIGIN /DEPENDENT BrandImage /METHOD=ENTER ResponAfektif ResponKognitif /SCATTERPLOT=(*ZRESID ,*ZPRED) /RESIDUALS DURBIN NORM(ZRESID)
/SAVE RESID. Regression
[DataSet1] F:\SKRIPSI\SKRIPSI FINAL\olah data-
data\data perempuan\data mentah.sav
169
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
BrandImage 12.8600 2.24981 50
ResponAfektif 10.1800 1.82600 50
ResponKognitif 9.6000 1.65369 50
Correlations
BrandImage ResponAfektif ResponKognitif
Pearson Correlation BrandImage 1.000 .558 .533
ResponAfektif .558 1.000 .545
ResponKognitif .533 .545 1.000
Sig. (1-tailed) BrandImage . .000 .000
ResponAfektif .000 . .000
ResponKognitif .000 .000 .
N BrandImage 50 50 50
ResponAfektif 50 50 50
ResponKognitif 50 50 50
Variables Entered/Removedb
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 ResponKognitif,
ResponAfektifa . Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: BrandImage
170
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .621a .386 .360 1.80028 2.034
a. Predictors: (Constant), ResponKognitif, ResponAfektif
b. Dependent Variable: BrandImage
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 95.693 2 47.846 14.763 .000a
Residual 152.327 47 3.241
Total 248.020 49
a. Predictors: (Constant), ResponKognitif, ResponAfektif
b. Dependent Variable: BrandImage
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 3.834 1.686 2.274 .028
ResponAfektif .468 .168 .380 2.788 .008 .703 1.422
ResponKognitif .444 .185 .326 2.393 .021 .703 1.422
a. Dependent Variable: BrandImage
171
Collinearity Diagnosticsa
Model
Dimensi
on Eigenvalue Condition Index
Variance Proportions
(Constant) ResponAfektif ResponKognitif
1 1 2.971 1.000 .00 .00 .00
2 .016 13.843 .89 .51 .04
3 .013 15.011 .11 .49 .96
a. Dependent Variable: BrandImage
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 7.9253 15.6891 12.8600 1.39747 50
Residual -4.50947 3.04677 .00000 1.76316 50
Std. Predicted Value -3.531 2.024 .000 1.000 50
Std. Residual -2.505 1.692 .000 .979 50
a. Dependent Variable: BrandImage
172
Charts
173
NPAR TESTS /K-S(NORMAL)=RES_1
/MISSING ANALYSIS. NPar Tests
[DataSet0] F:\SKRIPSI\SKRIPSI FINAL\olah data\data perempuan\data mentah.
sav
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
174
Unstandardized
Residual
N 50
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 1.76315736
Most Extreme Differences Absolute .191
Positive .076
Negative -.191
Kolmogorov-Smirnov Z 1.348
Asymp. Sig. (2-tailed) .053
a. Test distribution is Normal.
Responden Gabungan GET FILE='F:\SKRIPSI\SKRIPSI FINAL\olah data-data\data mentah gabungan.sav'. DATASET NAME DataSet0 WINDOW=FRONT. REGRESSION /DESCRIPTIVES MEAN STDDEV CORR SIG N /MISSING LISTWISE /STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA COLLIN TOL /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORIGIN /DEPENDENT BrandImage /METHOD=ENTER ResponAfektif ResponKognitif /SCATTERPLOT=(*ZRESID ,*ZPRED) /RESIDUALS DURBIN NORM(ZRESID)
/SAVE RESID. Regression
[DataSet1] F:\SKRIPSI\SKRIPSI FINAL\olah data-
data\data mentah gabungan.sav
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
BrandImage 13.3600 2.30292 100
ResponAfektif 10.1400 1.95928 100
ResponKognitif 9.6900 1.75634 100
175
Correlations
BrandImage ResponAfektif ResponKognitif
Pearson Correlation BrandImage 1.000 .546 .432
ResponAfektif .546 1.000 .371
ResponKognitif .432 .371 1.000
Sig. (1-tailed) BrandImage . .000 .000
ResponAfektif .000 . .000
ResponKognitif .000 .000 .
N BrandImage 100 100 100
ResponAfektif 100 100 100
ResponKognitif 100 100 100
Variables Entered/Removedb
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 ResponKognitif,
ResponAfektifa . Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: BrandImage
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .600a .360 .346 1.86188 1.864
a. Predictors: (Constant), ResponKognitif, ResponAfektif
b. Dependent Variable: BrandImage
ANOVAb
176
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 188.781 2 94.391 27.229 .000a
Residual 336.259 97 3.467
Total 525.040 99
a. Predictors: (Constant), ResponKognitif, ResponAfektif
b. Dependent Variable: BrandImage
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 4.642 1.224 3.793 .000
ResponAfektif .526 .103 .447 5.112 .000 .862 1.159
ResponKognitif .350 .115 .267 3.047 .003 .862 1.159
a. Dependent Variable: BrandImage
Collinearity Diagnosticsa
Model
Dimensi
on Eigenvalue Condition Index
Variance Proportions
(Constant) ResponAfektif ResponKognitif
1 1 2.963 1.000 .00 .00 .00
2 .021 11.768 .03 .86 .47
3 .015 13.930 .97 .13 .53
a. Dependent Variable: BrandImage
Residuals Statisticsa
177
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 8.4927 16.1967 13.3600 1.38090 100
Residual -5.04523 5.12805 .00000 1.84297 100
Std. Predicted Value -3.525 2.054 .000 1.000 100
Std. Residual -2.710 2.754 .000 .990 100
a. Dependent Variable: BrandImage
Charts
178
NPAR TESTS /K-S(NORMAL)=RES_1
/MISSING ANALYSIS.
179
NPar Tests
[DataSet0] F:\SKRIPSI\SKRIPSI FINAL\olah data-
data\data mentah gabungan.sav
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 100
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 1.84297344
Most Extreme Differences Absolute .088
Positive .066
Negative -.088
Kolmogorov-Smirnov Z .884
Asymp. Sig. (2-tailed) .415
a. Test distribution is Normal.
180
LAMPIRAN VII
ANALISIS REGRESI LINIER SEDERHANA
Responden Laki-laki
REGRESSION /MISSING LISTWISE /STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA COLLIN TOL /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORIGIN /DEPENDENT BrandAttitude /METHOD=ENTER BrandImage /SCATTERPLOT=(*ZRESID ,*ZPRED) /RESIDUALS DURBIN NORM(ZRESID)
/SAVE RESID. Regression
[DataSet1] F:\SKRIPSI\SKRIPSI FINAL\olah data\data laki-
laki\data mentahan.sav
Variables Entered/Removedb
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 BrandImagea . Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: BrandAttitude
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .630a .396 .384 2.09846 2.289
a. Predictors: (Constant), BrandImage
b. Dependent Variable: BrandAttitude
181
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 138.811 1 138.811 31.523 .000a
Residual 211.369 48 4.404
Total 350.180 49
a. Predictors: (Constant), BrandImage
b. Dependent Variable: BrandAttitude
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 5.978 1.883 3.174 .003
BrandImage .752 .134 .630 5.615 .000 1.000 1.000
a. Dependent Variable: BrandAttitude
Collinearity Diagnosticsa
Model
Dimensi
on Eigenvalue Condition Index
Variance Proportions
(Constant) BrandImage
1 1 1.988 1.000 .01 .01
2 .012 12.613 .99 .99
a. Dependent Variable: BrandAttitude
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 12.7489 20.2717 16.4200 1.68312 50
Residual -5.00571 4.98516 .00000 2.07693 50
Std. Predicted Value -2.181 2.288 .000 1.000 50
Std. Residual -2.385 2.376 .000 .990 50
a. Dependent Variable: BrandAttitude
182
Charts
183
NPAR TESTS /K-S(NORMAL)=RES_36
/MISSING ANALYSIS.
184
NPar Tests
[DataSet1] F:\SKRIPSI\SKRIPSI FINAL\olah data\data laki-
laki\data mentahan.sav
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 50
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 2.07693220
Most Extreme Differences Absolute .151
Positive .088
Negative -.151
Kolmogorov-Smirnov Z 1.071
Asymp. Sig. (2-tailed) .201
a. Test distribution is Normal.
Responden Perempuan
REGRESSION /MISSING LISTWISE /STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA COLLIN TOL /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORIGIN /DEPENDENT BrandAttitude /METHOD=ENTER BrandImage /SCATTERPLOT=(*ZRESID ,*ZPRED) /RESIDUALS DURBIN NORM(ZRESID)
/SAVE RESID.
185
Regression
[DataSet0] F:\SKRIPSI\SKRIPSI FINAL\olah data\data perempuan\data mentah.
sav
Variables Entered/Removedb
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 BrandImagea . Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: BrandAttitude
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .714a .510 .500 2.80395 1.593
a. Predictors: (Constant), BrandImage
b. Dependent Variable: BrandAttitude
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 393.038 1 393.038 49.991 .000a
Residual 377.382 48 7.862
Total 770.420 49
a. Predictors: (Constant), BrandImage
b. Dependent Variable: BrandAttitude
186
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -1.729 2.324 -.744 .461
BrandImage 1.259 .178 .714 7.070 .000 1.000 1.000
a. Dependent Variable: BrandAttitude
Collinearity Diagnosticsa
Model
Dimensi
on Eigenvalue Condition Index
Variance Proportions
(Constant) BrandImage
1 1 1.985 1.000 .01 .01
2 .015 11.634 .99 .99
a. Dependent Variable: BrandAttitude
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 7.0831 18.4128 14.4600 2.83217 50
Residual -7.63624 5.88146 .00000 2.77519 50
Std. Predicted Value -2.605 1.396 .000 1.000 50
Std. Residual -2.723 2.098 .000 .990 50
a. Dependent Variable: BrandAttitude
187
Charts
188
NPAR TESTS /K-S(NORMAL)=RES_2
/MISSING ANALYSIS. NPar Tests
[DataSet0] F:\SKRIPSI\SKRIPSI FINAL\olah data\data perempuan\data mentah.
sav
189
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 50
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 2.77518826
Most Extreme Differences Absolute .118
Positive .074
Negative -.118
Kolmogorov-Smirnov Z .834
Asymp. Sig. (2-tailed) .491
a. Test distribution is Normal.
Responden Gabungan
REGRESSION /MISSING LISTWISE /STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA COLLIN TOL /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORIGIN /DEPENDENT BrandAttitude /METHOD=ENTER BrandImage /SCATTERPLOT=(*ZRESID ,*ZPRED) /RESIDUALS DURBIN NORM(ZRESID)
/SAVE RESID.
190
Regression
[DataSet0] F:\SKRIPSI\SKRIPSI FINAL\olah data-
data\data mentah gabungan.sav
Variables Entered/Removedb
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 BrandImagea . Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: BrandAttitude
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .685a .470 .464 2.56206 1.665
a. Predictors: (Constant), BrandImage
b. Dependent Variable: BrandAttitude
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 569.462 1 569.462 86.753 .000a
Residual 643.288 98 6.564
Total 1212.750 99
a. Predictors: (Constant), BrandImage
b. Dependent Variable: BrandAttitude
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 1.536 1.516 1.014 .313
BrandImage 1.041 .112 .685 9.314 .000 1.000 1.000
a. Dependent Variable: BrandAttitude
191
Collinearity Diagnosticsa
Model
Dimensi
on Eigenvalue Condition Index
Variance Proportions
(Constant) BrandImage
1 1 1.986 1.000 .01 .01
2 .014 11.746 .99 .99
a. Dependent Variable: BrandAttitude
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 8.8264 21.3237 15.4500 2.39836 100
Residual -8.07508 5.00781 .00000 2.54909 100
Std. Predicted Value -2.762 2.449 .000 1.000 100
Std. Residual -3.152 1.955 .000 .995 100
a. Dependent Variable: BrandAttitude
Charts
192
193
NPAR TESTS /K-S(NORMAL)=RES_2
/MISSING ANALYSIS.
194
NPar Tests
[DataSet0] F:\SKRIPSI\SKRIPSI FINAL\olah data-
data\data mentah gabungan.sav
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 100
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 2.54909009
Most Extreme Differences Absolute .143
Positive .076
Negative -.143
Kolmogorov-Smirnov Z 1.433
Asymp. Sig. (2-tailed) .033
a. Test distribution is Normal.
top related