annual report - atlas-coal.co.id · modal kerja bersih net working capital 240.862 (161.423)...
Post on 13-Nov-2020
2 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PT
AT
LA
S R
ES
OU
RC
ES
Tb
k.
ANNUAL REPORT
SUSTAINABLE GROWTH
DAFTAR ISI Contents
SCALE 1: 24.000
0.5 0 1 2
01 VISI, MISI, DAN NILAI UTAMA
Vision, Mission & Values
02 TENTANG ATLAS RESOURCES
History & Key Milestone
04 SEJARAH PERUSAHAAN
Company History
06 IKHTISAR KEUANGAN
Financial Highlights
08 LAPORAN DEWAN KOMISARIS
Commissioner’s Report
12 CV DEWAN KOMISARIS
Board Of Commissioners CV’s
14 LAPORAN DIREKSI
Director’s Report
28 CV DIREKSI
Board Of Directors CV’s
30 ASET DAN OPERASI
Assets & Operations
MAP 1 - BERAU HUB
MAP 2 - KUBAR HUB
MAP 3 - MUBA HUB
MAP 4 - OKU HUB
MAP 5 - PAPUA HUB
42 TINGKAT PERMINTAAN BATUBARA
DAN HARGA BATUBARA Coal Demand and Coal Prices
47 PENGEMBANGAN ASET Asset Development
53 PEMASARAN DAN PENJUALAN Marketing and Sales
58 SUMBER DAYA MANUSIA Human Resources
60 TATA KELOLA PERUSAHAAN Good Corporate Governance
68 STRUKTUR ORGANISASI
Organization structure
70 TANGGUNG JAWAB SOSIAL
PERUSAHAAN
Corporate & Social Responsibility
72 ANAK PERUSAHAAN
Subsidiaries
74 ANALISA DAN PEMBAHASAN
OLEH MANAJEMEN
Management Discussion & Analysis
114 RINCIAN REALISASI
PENGGUNAAN DANA HASIL
PENAWARAN UMUM
Use of IPO Proceeds
115 INFORMASI PERUSAHAAN Corporate Information
116 IKHTISAR SAHAM Share Highlights
117 PERDAGANGAN SAHAM Share Trading
LAPORAN AUDIT Audit Report
VISIONTo be a premier coal producer through entrepreneurship.
MISSION :
CORE VALUES:
VISI Menjadi produsen batubara terkemuka melalui jiwa kewirausahaan
MISi :Membangun organisasi cerdas
Menghasilkan pendapatan premium bagi
pemegang saham
Melakukan kemitraan bisnis dengan integritas
Meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal
Menerapkan prinsip-prinsip bisnis yang sehat
Menjadi proaktif dalam melestarikan lingkungan hidup
Mengelola keanekaragaman proyek dan kelestarian
sumber daya
Menjadi Pribadi yang tangguh
Nil ai Utama :
11
January 2007Atlas didirikan dengan nama PT Energi Kaltim Persada
Atlas established under the nameof PT. Energi Kaltim Persada
2007Berau Bara Energi, Kalbara Energi Pratama dan Papua Inti Energi diakusisi
Berau Bara Energi, Kalbara Energi Pratama and Papua Inti Energi acquired
2008Gorby Energy, Gorby Global Energi, Gorby Putra Utama, dan Citra Global Artha diakuisisi
Gorby Energy, Gorby Global Energi, Gorby Putra Utama, and Citra Global Artha acquired
’06 ’07 ’08 ’09
July 2008Berau Bara Energi mulai berproduksi dengan target desain kapasitas produksi awal sebesar 1,00 juta MT per tahun
Berau Bara Energi started production with initial target design production capacity of 1.00 million MT per year
Penghargaan Kecelakaan Nihil 2012Zero Accident Award 2012
penghargaanAward
tentang atlas resources
H I S T O R Y & K E Y M I L E S T O N E
2
February 2011Hanson Energy Martapura mulai produksi awal
Hanson Energy Martapura commenced trial production
March 2011Menyelesaikan akuisisi Optima Coal dan Optima Persada Energi, yang memiliki 6 wilayah pertambangan
Completed acquisition of Optima Coal and Optima Persada Energi, which holds 6 concession areas
November 20111. Atlas tercatat di BEI melalui Penawaran Umum
650.000.000 saham dengan harga Rp1.500 per saham
2. Noble melaksanakan hak opsi untuk membeli saham Atlas dan menandatangani perjanjian agen pemasaran yang baru dan kontrak pasokan batubara
1. Atlas listed in IDX through Public Offering of 650,000,000 shares at IDR1,500 per share
2. Noble exercised options to acquire Atlas shares and enter into new marketing agency agreements and coal supply contracts
August 2010Diva Kencana Borneo mulai berproduksi komersial. Atlas menandatangani perjanjian pemasaran & perjanjian pasokan batubara dengan Noble
Diva Kencana Borneo commenced commercial production. Atlas entered into marketing agreement & coal supply agreement with Noble
’10 2011
Our core strategy has committed us to
diversifying into a broad-based geographic
footprint with a varied product mix, including
higher value coals. This approach has
been clearly implemented through our early
development projects.
Strategi utama kami telah membuat kami
bervariasi, termasuk batubara yang bernilai lebih tinggi.Pendekatan ini telah dijalankan melaluipengembangan proyek awal kami.
April 2011Tercapainya target desain kapasitas produksi sebesar 2,38 MT per tahun. Produksi batubara metalurgi dimulai di Diva Kencana Borneo
Achieved annual target design production capacity of 2.38 MT per year. Production of metallurgical coal commenced at Diva Kencana Borneo
December 20111. Gorby Putra Utama mulai produksi awal
2. Meningkatkan kepemilikan menjadi pemegang saham mayoritas Karya Borneo Agung dan Bara Karya Agung
1. Gorby Putra Utama commenced trial production
2. Increased ownership to become the majority owner of Karya Borneo Agung and Bara Karya Agung
3
EVOLUsi ATLAS RESOURCES
PT Atlas Resources Tbk. didirikan pada tahun 2007 dengan tujuan untuk menjadi
produsen batubara terkemuka Indonesia dengan strategi pertumbuhan aset yang
pesat melalui akuisisi, eksplorasi dan pengembangan, dengan fokus awal pada wilayah
pertambangan batubara regional berskala kecil.
S E J A R A H P E R U S A H A A N
COMPANY HISTORY
EVOLUTION OF ATLAS RESOURCES
setiap tingkatan dari organisasi kami, disamping itu kami
membina hubungan yang kuat dengan masyarakat sekitar lokasi
“Atlas has sought to nurture an
entrepreneurial culture that prizes
agility, creativity and integrity at
each level of our organization, while
fostering strong relationships within
the communities in which we operate”
PT Atlas Resources Tbk. began in
2007 with the aim of becoming a
premier Indonesian coal producer
through a strategy of rapid asset
growth via acquisition, exploration and
development, with an initial focus on
smaller-scale regional coal concessions.
This model has been extensively refined
in subsequent years, and Atlas has now
established a proven track record in
the development of coal assets, with a
portfolio of concession areas that has
expanded from 3 to 16, with an aggregate
of more than 190,000 hectares, across
multiple sites with distinct geology,
diverse geography and disparate
markets.
Our exploration and project development
team, headed by our Vice President
Director and Asset Development Director,
has deep experience in moving from a
coal concession on paper to an operating
asset, having previously built a series
of successful mining businesses in
Indonesia. Many of our experienced
geologists, project development experts
and other personnel have been working
together as a team for over 15 years, and
have significant background in exploring,
acquiring and bringing green–field
mining concessions into commercial
production.
With a history of quickly identifying early
4
Pola ini akan terus dikembangkan di
tahun-tahun berikutnya, dan Atlas kini
memiliki rekam jejak yang telah terbukti
dalam pengembangan aset tambang
batubara, dengan portofolio areal
konsesi yang telah berkembang dari 3
menjadi 16, dengan keseluruhan lebih
dari 190.000 hektar, meliputi beragam
lokasi tambang dengan keragaman
geologis dan pasar yang berbeda-
beda.
Tim eksplorasi dan pengembangan
proyek kami dipimpin oleh Wakil
Presiden Direktur dan Direktur
Pengembangan Aset, memiliki
pengalaman mendalam dalam
mengubah wilayah pertambangan
batubara di atas kertas hingga menjadi
aset yang beroperasi, sebelumnya
sukses membangun beberapa proyek
pertambangan di Indonesia. Banyak
ahli geologi dan tenaga ahli kami
yang berpengalaman telah bekerja
sama sebagai tim selama lebih dari
15 tahun, dan memiliki latar belakang
yang luas di bidang eksplorasi, untuk
mendapatkan serta mengubah wilayah
pertambangan yang masih hijau ke
tahap produksi komersial.
secara cepat aset yang masih dalam
tahap awal dengan harga yang menarik
dan kemudian mengembangkan aset
selanjutnya, Atlas telah berkembang
dengan pesat melalui akuisisi dan saat
ini dianggap sebagai mitra yang sangat
diakui oleh para pemilik tambang yang
bermaksud untuk membuat kegiatan
usaha mereka menjadi komersial.
Strategi inti kami telah membuat kami
dengan produk yang bervariasi,
termasuk batubara yang bernilai lebih
tinggi.
Pendekatan ini telah dijalankan melalui
pengembangan proyek awal kami,
meliputi Berau Bara Energi (BBE)
di hub Berau, yang memproduksi
batubara termal utama, Diva Kencana
Borneo (DKB) di hub Kubar, yang
menghasilkan nilai batubara termal
yang lebih tinggi setara batubara
metalurgi, dan dengan akusisi Hanson
Energy, kami memproduksi batubara
uap (steam coal) dan sekarang menjadi
pusat dari hub Oku kami. Tekad kami
untuk mendapatkan akses ke dan
selanjutnya mengembangkan sumber
daya yang lebih besar mendorong kami
untuk mengakuisisi Gorby Putra Utama,
Gorby Energy dan Gorby Global
Energi - sekarang dikenal sebagai
proyek Muba, yang memiliki prospek
cadangan sumber daya batubara yang
jauh lebih besar.
Melalui pengembangan usaha yang
cepat ini, Atlas berupaya untuk
membangun budaya kewirausahaan
yang menghargai kesigapan, kreativitas
dan integritas pada setiap tingkatan
dari organisasi kami, sementara kami
membina hubungan yang kuat dengan
masyarakat sekitar lokasi operasi
kami termasuk mitra usaha lokal dan
internasional.
Perkembangan usaha kami sejak
2007 ditandai dengan kesigapan,
ketahanan dan reaksi perusahaan
ketika menghadapi situasi yang sulit.
Sasaran kami secara eksplisit adalah
untuk menjadi perusahaan yang siap
menahan guncangan yang tak terduga
yang timbul dari siklus alami harga
batubara, pergeseran permintaan
batubara yang sudah diantisipasi yang
didorong oleh teknologi dan pasar
yang baru, serta berbagai situasi unik
yang ada pada setiap kegiatan usaha
kami.
stage assets at attractive valuations and
subsequent asset development, Atlas
has grown rapidly through acquisition
and is now a highly regarded partner for
mine owners seeking to commercialize
their operations. Our core strategy has
committed us to diversifying into a broad-
based geographic footprint with a varied
product mix, including higher value coals.
This approach has been clearly
implemented through our early
development projects, including the
Berau Bara Energi (BBE) site in our
Berau hub, which produces mainstream
thermal coal, the Diva Kencana Borneo
(DKB) site in our Kubar hub, which
produces higher value thermal as well as
metallurgical coal, and by our purchase
of Hanson Energy, producing steam
coal and now the core of our Oku hub.
Our determination to gain access to
and subsequently develop larger-scale
resources prompted our purchase of
Gorby Putra Utama, Gorby Energy, and
Gorby Global Energi – now known as the
Muba project, which brought with them
a much broader prospective base of
resources.
Throughout this rapid expansion, Atlas
has sought to nurture an entrepreneurial
culture that prizes agility, creativity and
integrity at each level of our organization,
while fostering strong relationships within
the communities in which we operate as
well as with our local and international
business partners.
Our development since 2007 has been
characterized by the firm’s agility,
resilience and response to difficult
circumstances. Our aim has explicitly
been to build a company that is readily
prepared to withstand the inevitable
shocks arising from the cyclical nature
of coal pricing, the anticipated shifts in
coal demand driven by new technologies
and new markets, and the range of
unique circumstances facing each of our
operations.
5
Sejarah pertumbuhanI K H T I S A R K E U A N G A N Financial Highlights
A History of Growth
31 Desember / December 2011,2010, 2009 & 2008
(dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In million of Rupiah, unless otherwise stated)
2011 2010 2009 2008
Pendapatan usaha Revenue
799.315 593.218 387.172 141.146
Laba BrutoGross profit
212.169 81.674 72.524 50.403
Laba (rugi) usahaOperating income (loss)
103.276 26.376 (1.589) 14.136
Laba (rugi) bersihNet profit (loss)
26.920 13.320 10.487 (4.317)
Jumlah saham beredar (ribuan lembar) Outstanding shares (thousand shares)
3.000.000 200 *) 20 0,60
Laba (rugi) bersih per saham (Rupiah penuh)Net profit (loss) per share (full Rupiah amount)
17 22 107 (127)
Modal kerja bersihNet working capital
240.862 (161.423) (28.425) 8.324
Jumlah asetTotal assets
2.301.384 540.070 297.713 176.752
Investasi pada Perusahaan AsosiasiTotal investment in Associate Company
- - - -
Jumlah liabilitasTotal liabilities
911.451 320.152 271.115 166.268
Jumlah ekuitasTotal equity
1.389.933 219.918 26.598 10.484
Tingkat pengembalian atas asetReturn on total assets
3,44% 4,56% 9,35% 0,73%
Tingkat pengembalian atas ekuitasReturn on equity
5,69% 11,20% 104,61% 12,38%
Rasio lancarCurrent ratio
152,57% 45,17% 82,45% 118,14%
Rasio utang terhadap ekuitasDebt to equity ratio
43,58% 57,14% 336,91% 532,63%
Ratio utang terhadap asetDebt to asset ratio
26,15% 23,27% 30,10% 31,59%
*) Penerbitan saham baru Issuance of new shares
6
799.315
Revenue in 2011
102,1%
5.000
0
(5.000)
10.000
15.000
20.000
25.000
30.000
2008 2009 2010 2011
7
To Our Shareholders and Stakeholders...
L A P O R A N P R E S I D E N K O M I S A R I S
Jay OentoroPresiden Komisaris
2011 adalah tahun transformasi bagi Atlas
Resources dalam banyak dimensi. Dewan
Direksi kembali berhasil menjalankan strategi
yang unik dalam bidang usaha batubara di
Indonesia dengan berfokus pada akuisisi dan
pengembangan aset pelengkap, didukung
oleh kemampuan eksplorasi yang kuat dan tim
yang berpengalaman.
Pada akhir tahun, portofolio konsesi batubara
Perseroan tumbuh dari 7 menjadi 16, dengan
cadangan sebesar 88,4 juta ton dan sumber
daya sebesar 346,0 juta ton, meskipun
kegiatan eksplorasi sampai saat ini baru
meliputi kurang dari 15.000 hektar dari total
sekitar 190.000 hektar .
Program eksplorasi dan akuisisi yang
ambisius ini yang ditopang dengan
kemampuan pengembangan proyek yang
kuat, menghasilkan kegiatan produksi yang
berkembang di empat wilayah pertambangan
di empat hub yang berbeda pada akhir tahun.
Manfaat langsung dari pendekatan ini adalah
2011 proved to be a year of
transformation for Atlas Resources along
many dimensions. The Board of Directors
continued to successfully execute a
unique strategy within the Indonesian coal
sector by focusing on complementary
asset acquisition and development,
supported by a strong exploration
capability and an experienced team.
By year-end, the Company’s portfolio
of coal concessions had grown from 7
to 16, with established reserves of 88.4
million tons and resources of 346.0 million
tons, despite exploration activities to
date encompassing fewer than 15,000
hectares out of a total of more than
190,000 hectares.
This ambitious program of exploration
and acquisition was partnered with
strong project development capabilities,
resulting in production operations
expanding to four concessions in
four different hubs by year-end. The
immediate benefit of this approach was to
bring high-CV Atlas 6000 coal and Atlas
Met9 metallurgical coal to the market for
the first time in 2011. The resulting 74.5%
increase in average selling price (ASP)
per ton for the year generated a 34.7%
expansion in revenues, despite shipping
slightly lower coal volumes over the year.
The lower-CV products now available
within the Atlas range will prove
particularly well suited to growing
domestic and regional demand from new
generation power plants in the years
to come. The Board of Commissioners
expects that the flexibility provided by
the multi-concession strategy of Atlas
8
9
“peningkatan sebesar 74,5 % di harga
jual rata-rata per ton tahun lalu yang
memberikan pertumbuhan sebesar 34,7%
pendapatan, sekalipun volume pengiriman
batubara sedikit lebih rendah tahun lalu.”
“The resulting 74.5% increase in average selling
price (ASP) per ton for the year generated a 34.7%
expansion in revenues, despite shipping slightly
lower coal volumes over the year.”
75%
99
dipasarkannya batubara kalori tinggi Atlas
6000 dan batubara metalurgi Atlas Met9 ke
pasar untuk pertama kalinya di tahun 2011.
Hasilnya terjadi peningkatan sebesar 74,5%
di harga jual rata-rata per ton tahun lalu
yang memberikan pertumbuhan pendapatan
sebesar 34,7%, sekalipun volume pengiriman
batubara sedikit lebih rendah dari tahun lalu.
Produk berkalori lebih rendah sekarang
tersedia di Atlas akan terbukti sangat tepat
untuk permintaan domestik dan regional dari
pembangkit listrik generasi baru yang terus
bertumbuh di tahun-tahun yang akan datang.
Dewan Komisaris berharap bahwa fleksibilitas
yang dihasilkan dari strategi konsesi beragam
Atlas Resources akan memungkinkan
manajemen untuk secara cepat beradaptasi
dan mengalokasikan sumber daya internal
untuk memanfaatkan peluang pasar, baik
penawaran dan permintaan yang ada.
Memandang ke depan, Perseroan telah
membuat kemajuan yang substansial dalam
perencanaan dan memungkinkan infrastruktur
yang diperlukan untuk membuka cadangan
besar Hub Muba di Sumatera Selatan.
Dengan rampungnya beberapa proyek,
termasuk jalan pengangkutan khusus, fasilitas
pelabuhan dan pengolahan batubara, yang
masih dalam proses, produksi awal dimulai
pada kuartal keempat tahun 2011.
Direksi dan manajemen senior Perseroan juga
telah proaktif dalam menangani meningkatnya
kebutuhan sumber daya manusia yang
terampil di Atlas Resources. Pada akhir tahun,
tenaga kerja Atlas berjumlah 878, bertambah
lebih dari 500 karyawan baru sepanjang
tahun. Dengan tingkat pertumbuhan yang
sama, diperkirakan pada tahun-tahun
berikutnya dengan adanya tambahan
wilayah yang memasuki tahapan produksi,
infrastruktur sumber daya manusia yang saat
ini ada perlu diperkuat.
Memperhatikan hal ini, Direksi telah
melakukan proyek jangka panjang
untuk memenuhi kebutuhan Perseroan
untuk menarik, mengembangkan dan
mempertahankan karyawan di semua
tingkatan organisasi. Dibantu SRW & Co,
Perseroan memastikan bahwa program
pengembangan kompetensi, rotasi kerja dan
perencanaan karir yang komprehensif akan
memastikan generasi internal manajer senior
yang terampil dan kelanjutan strategi serta
implementasi.
Dan akhirnya, Perseroan telah mempersiapkan
dan telah berhasil mencatatkan sahamnya
di Bursa Efek Indonesia pada 08 November
2011. Transaksi ini terjadi di tengah kondisi
pasar global yang sulit, namun tetap dilihat
sebagai langkah penting transisi Perseroan
untuk dan menyusun sistem dan struktur tata
kelola perusahaan dan kontrol yang lebih
baku.
Resources will allow the management
to rapidly adapt and reallocate internal
resources in order to capitalize on market
opportunities, both in terms of supply
and demand, as they arise.
Looking at the longer term, the Company
has made substantial progress in the
planning and permitting for the requisite
infrastructure to unlock the substantial
reserves of the Muba Hub in South
Sumatra. While the complete array of
projects, including a dedicated haul
road, port facility and coal processing
plant, is ongoing, trial production has
already begun as of the fourth quarter of
2011.
The Board of Directors and senior
management of the Company have also
been proactive in addressing the growing
needs for skilled human resources
within Atlas Resources. By year-end,
the Atlas workforce numbered 878,
having added more than 500 new staff
during the year. With similar levels of
growth forecast in subsequent years as
additional concessions are brought into
production, the existing human resource
infrastructure needs to be augmented.
With that in mind, the Board of Directors
has undertaken a long-term project
to address the Company’s needs in
attracting, developing and retaining staff
at all levels of the organization. With the
assistance of SRW & Co., the Company
will ensure that a comprehensive program
of competency development, job rotation
and career planning ensures the internal
generation of senior manager skills and
continuity of strategy and implementation.
And finally, the Company prepared
for, and successfully listed shares on
the Indonesian Stock Exchange on 08
November 2011. This transaction took
place in the context of a difficult global
market, but was nevertheless seen as
a necessary step in the Company’s
transition to and codification of more
formal systems and structures for
10
Masih banyak tugas Dewan Komisaris di
depan kita, dengan pembentukan komite yang
diperlukan dan pedoman untuk memfasilitasi
fungsi kami dalam memberikan bantuan
kepada Direksi dan menjalankan pengawasan
terhadap Direksi yang tepat. Penekanan kami
adalah mempertahankan dan meningkatkan
struktur tata kelola Perseroan, dan langkah
awal yang akan kami lakukan adalah dengan
pengangkatan Komite Audit.
Dewan Komisaris mengharapkan untuk
sungguh-sungguh mengawasi pelaksanaan
kebijakan dan pembentukan budaya kerja
berbasis kinerja untuk memungkinkan Atlas
Resources mencapai tujuan-tujuannya yang
ambisius.
Akhirnya, kami memberikan penghargaan
kepada Direksi, bersama dengan semua
manajemen dan karyawan, atas semua
upaya dan kerja keras sehingga mencapai
beragam keberhasilan di 2011. Kami juga
ingin mengucapkan banyak terima kasih
kepada para pemegang saham, mitra usaha,
pelanggan, masyarakat setempat dan
pemangku kepentingan lainnya atas dukungan
dan kepercayaan mereka.
Kami berharap budaya kewirausahaan yang
kuat di Atlas Resources, melalui nilai-nilai, visi
dan misi, akan terus memotivasi Direksi dan
seluruh karyawan untuk terus menjalankan
strategi Perseroan untuk mencapai
pertumbuhan dan kesuksesan jangka
panjang.Atas nama Dewan Komisaris PT Atlas
Resources Tbk.
Presiden Komisaris,
Jay Oentoro
corporate governance and control.
Much of the work of the Board of
Commissioners still lies ahead of us,
with the establishment of the requisite
committees and charters in order to
facilitate our role in providing assistance
to and ensuring appropriate oversight of
the Board of Directors. Our emphasis
will be on maintaining and improving
upon the Company’s corporate
governance structures, and our first
initiative will be the appointment of the
Audit committee.
The Board of Commissioners expects
to conscientiously oversee policy
implementation and the establishment of
a performance-based culture to enable
Atlas Resources to achieve its ambitious
goals.
Finally, we would like to commend the
Board of Directors, along with all of the
management and staff, for their diligent
efforts and hard work in achieving the
many milestones of 2011. We would
also like to thank our many shareholders,
business partners, customers, local
communities and other stakeholders for
their ongoing support and trust.
We expect that the strong
entrepreneurial culture of Atlas
Resources, informed by shared values,
vision and mission, will continue to
motivate the Board of Directors and all
employees to continue to execute the
Company’s strategy to achieve long-term
growth and success.
On behalf of the Board of Commissioners
of PT Atlas Resources Tbk.
President Commissioner,
Jay Oentoro
11
Jay T. OentoroPresiden Komisaris
Andreas VourloumisKomisaris Independen
V. Suhartono SuratmanKomisaris Independen
Jay telah menjadi Komisaris Utama
Atlas sejak April 2011 dan anggota
Dewan Komisaris sejak April 2010.
Menjadi Chairman dan CEO PT
Alpha Capital sejak tahun 2001 dan
menjabat sebagai Presiden Komisaris
PT Pratama Capital Indonesia dari
tahun 2004 hingga 2010. Ia memulai
karir perbankan pada tahun 1985
dengan Perusahaan Investasi, salah
satu Bank Investasi milik perusahaan
patungan JP Morgan. Jay lulus dengan
gelar Bachelor of Commerce di
bidang Akuntansi dan Keuangan dari
University of British Columbia pada
tahun 1982.
Andreas bergabung dengan Dewan
Komisaris Atlas pada bulan April 2011.
Dia adalah Mitra Pendiri di Capital
SSG Manajemen Hong Kong, didirikan
pada tahun 2009. Dia adalah Anggota
Senior Asian Special Situation Group
di Lehman Brothers Asia dari 2006
sampai 2009. Andreas memperoleh
gelar Sarjana di bidang Ekonomi
dan Gelar Master di bidang Sejarah
Ekonomi dari London School of
Economics and Political Science.
Suhartono telah menjadi anggota
Dewan Komisaris Atlas sejak April
2011. Ia juga Ketua Muda Prima
Utama Satlak Atlet dan organisasi
olahraga bagi militer Indonesia,
sejak 2010. Dia adalah seorang
perwira karir dalam militer Indonesia,
Jabatan terakhir sebagai Asisten
Operasi Panglima TNI di tahun 2010,
Sebelumnya sebagai Panglima
Komando Daerah Militer di Kalimantan
2008-2010. Suhartono menerima
gelar Sarjana Ilmu Politik Sosial tahun
1995.
BOARD OF COMMISSIONERS
J A J A R A N K O M I S A R I S
JAY T. OENTORO,
President Commissioner
Jay has been the President Commissioner
of Atlas since April 2011 and a member
of the Board of Commissioners since April
2010. He has been Chairman and CEO of
PT Alpha Capital since 2001 and served
as President Commissioner of PT Pratama
Capital Indonesia from 2004 to 2010. He
started his banking career in 1985 with
Merchant Investment Corporation, a JP
Morgan joint venture investment bank. Jay
graduated with a Bachelor of Commerce
in Accounting and Finance from the
University of British Columbia in 1982.
ANDREAS VOURLOUMIS,
Independent Commissioner
Andreas joined the Atlas Board of
Commissioners in April 2011. He is
a Founding Partner at SSG Capital
Management Hong Kong, established
in 2009. He was a Senior Member of
the Asian Special Situation Group at
Lehman Brothers Asia from 2006 to 2009.
Andreas holds a Bachelor’s Degree
in Economics and a Master’s Degree
in Economic History from the London
School of Economics and Political
Science.
V. SUHARTONO SURATMAN,
Independent Commissioner
Suhartono has been a member of Atlas’
Board of Commissioners since April
2011. He is also Chairman of the Satlak
Prima Atlet Utama dan Muda, a sports
organization for the Indonesian military,
the Indonesian military, last serving as the
Operation Assistant to Commander of the
Indonesian National Armed Force. Prior to
this he was a Chief Military Commander in
Kalimantan from 2008 to 2010. Suhartono
received a Bachelor’s Degree in Social
Political Science in 1995.
12
Suci KuswardaniKomisaris
Pranata HajadiKomisaris
Suci telah menjadi anggota Dewan
Komisaris Atlas sejak April 2011.
Suci memiliki pengalaman di bidang
keuangan selama 20 tahun sebelum
mendirikan dan menjabat sebagai
Presiden Direktur PT Mitra Berlian
Usaha, dan sebelumnya menjabat
sebagai Managing Director di PT
Pratama Capital Indonesia dari 2005
hingga 2010. Suci lulus dengan
gelar Sarjana Teknik Sipil dari Institut
Teknologi Nasional Malang pada
tahun 1988.
Pranata Hajadi telah menjadi anggota
Dewan Komisaris Atlas sejak April
2011. Menjabat sebagai Wakil Presiden
Komisaris PT Indomobil Sukses
International Tbk, perusahaan bidang
otomotif di Indonesia, Wakil Ketua di
Guangdong Lampung Jiangmen ISN
Glass Co Ltd, Wakil Presiden Komisaris
PT Kerismas Witicko Makmur, sebuah
produsen baja Indonesia sejak
tahun 2002, dan sebagai Komisaris
PT Lautan Luas Tbk, Perusahaan
pemasok bahan kimia, sejak tahun
2007. Ia juga menjadi Pemilik di Hajadi
and Associates sejak tahun 1996. Ia
lulus dengan gelar Sarjana Ekonomi
Akuntansi dari Monash University di
Australia pada tahun 1979 dan gelar
MBA dari University of Chicago.
SUCI KUSWARDANI,
Commissioner
Suci has been a member of Atlas’
Board of Commissioners since April
2011. Suci has 20 years experience in
the Financial Sector, and founded and
served as President Director of PT Mitra
Berlian Usaha, and previously served
as Managing Director at PT Pratama
Capital Indonesia from 2005 to 2010. Ms.
Kuswardani graduated with a Bachelor
of Civil Engineering from the Institut
Teknologi Nasional of Malang in 1988.
PRANATA HAJADI,
Commissioner
Pranata Hajadi has been a member of
Atlas’ Board of Commissioners since
April 2011. He has served as Vice
President Commissioner of PT Indomobil
Sukses International Tbk, an Indonesian
automotive retailer, Vice Chairman at
Guangdong Jiangmen ISN Float Glass Co.
Ltd, Vice President Commissioner of PT
Kerismas Witicko Makmur, an Indonesian
steel producer since 2002, and as
Commissioner of PT Lautan Luas Tbk, an
Indonesian industrial chemical supplier,
since 2007.
He has also been a Principal at Hajadi
and Associates since 1996. He graduated
with a Bachelor of Economics and
Accounting from Monash University in
Australia in 1979 and holds an MBA from
the University of Chicago.
13
L A P O R A N D I R E K S I
dampak dari siklus dalam industri tertentu, apakah itu produksi
baja, pembangkit listrik, semen atau manufaktur umum, sementara
makro ekonomi nasional dan daerah.
Andre Abdi Presiden Direktur
products has already enabled us to secure
customers in Japan, China, South Korea
customer base helps to mitigate the impact of
cyclicality in any particular industry, whether
it is steel production, power generation,
cement or general manufacturing, while also
diversifying our revenue stream and reducing
risks.
Our approach to the Indonesian coal sector
stems from the regionalization of central
government authority beginning in 1999 that
culminated in the deregulation of mining
licenses in 2002. This advance gave sudden
rise to thousands of “potential miners” across
Indonesia and started a groundswell of
development activity and entrepreneurship at
both regional and provincial levels.
We are currently operating and producing
coal in four of our hubs – Berau, Kubar, Oku
and Muba. Muba was just commencing trial
production at the end of 2011. Our Papua hub
is expected to commence operations in the
years to come.
multiple assets in close proximity through
the utilization of shared infrastructure,
logistics and equipment, including coal-
processing facilities, haul roads and barge
and vessel loading ports. At the same time,
the geographical diversity of our production
areas helps to mitigate the impact of poor
weather or localized disruptions at one
concession on the performance of the
company as a whole.
Our acquisition, exploration and
development activities to-date have
14
Ketertarikan kami ke sektor batubara Indonesia
berawal dari pembagian wewenang pemerintah
pusat ke daerah yang dimulai pada tahun 1999
yang menghasilkan peraturan ijin pertambangan
di tahun 2002. Pemberian wewenang ini sontak
memunculkan ribuan “penambang potensial”
di seluruh Indonesia dan memulai gelombang
aktivitas pengembangan dan kewirausahaan
baik di tingkat regional dan provinsi.
Saat ini kami sedang beroperasi dan
memproduksi batubara di empat hub kami -
Berau, Kubar, Oku dan Muba di mana Muba
baru memulai masa persiapan produksi di akhir
2011. Hub Papua kami diharapkan dapat mulai
beroperasi pada tahun-tahun mendatang.
Kami melihat manfaat dari mengoperasikan
berbagai tambang yang berdekatan yang
memanfaatkan infrastruktur, logistik dan
peralatan, termasuk pengolahan batu bara
fasilitas, jalan angkut dan tongkang dan
pelabuhan kapal angkut secara bersama-
sama. Pada saat bersamaan, keragaman
untuk mengurangi dampak cuaca buruk atau
gangguan lokal di satu wilayah terhadap kinerja
perusahaan secara keseluruhan.
Kegiatan akuisisi, eksplorasi dan
pengembangan kami sampai saat ini telah
menghasilkan 16 wilayah pertambangan
yang terkoordinasi di sekitar 5 hub, untuk
mengembangkan dan memperoleh manfaat
sosial bersama. Masing-masing hub memiliki
geologi yang unik dengan target pasar yang
berbeda. Hub diciptakan sebagai titik penting
bagi wilayah operasi kami. Kelima hub tersebut
adalah:
Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, meliputi
area seluas hampir 15.000 hektar dan
memproduksi batubara termal utama untuk
pasar Asia Utara.
Kalimantan Timur memiliki 3 konsesi sekitar
15.000 hektar memproduksi batubara
metalurgi dan termal berkalori tinggi.
3 konsesi sebesar 23.840 hektar dan
memproduksi batubara berkalori rendah
(uap) untuk pembangkit listrik domestik, dan
fasilitas dan untuk pembangkit listrik di India
dan tempat lain, serta batubara metalurgi di
konsesi Anugrah Energi.
Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera
Selatan meliputi 5 konsesi dengan luas
lebih dari 41.000 hektar yang memproduksi
batubara termal baru untuk pembangkit listrik
generasi mendatang.
pengembangan, meliputi 2 konsesi sekitar
100.000 hektar.
resulted in a network of 16 concessions
that are coordinated around 5 hubs of
from economies of scale from shared
physical and social infrastructure. Each
hub possesses a unique geology and
targets a different market. The hubs have
been created as focal points for our initial
operating concessions. These 5 hubs are:
Berau Regency, East Kalimantan, covers
an area of nearly 15,000 hectares and
produces mainstream thermal coal for
North Asian markets.
Kalimantan maintains 3 concessions of
just under 15,000 hectares producing
metallurgical and high grade thermal
coal.
concessions totaling 23,840 hectares
and producing low-ranked (steam) coal
for domestic power plants, and facilities
and power plants in India and elsewhere,
as well as metallurgical coal in the
Anugrah Energi concession.
Banyuasin Regencies, South Sumatera
encompasses 5 concessions and more
than 41,000 hectares producing new
mainstream thermal coal for the next
generation of power plants.
covers 2 concessions totaling
approximately 100,000 hectares.
Our planned infrastructure development
in support of our 5 concessions around
the Muba Hub will provide an exceptional
opportunity for the company to unlock the
relatively untapped coal reserves of South
Sumatera. South Sumatera possesses
and reserves of any province in Indonesia,
estimated to be roughly 47 billion tons
and 9.5 billion tons, respectively. Much of
this untapped resource, however, is found
in inland areas lacking the necessary
roads and infrastructure to support coal
production.
In contrast, the technical execution
involved in our 5 concessions is relatively
straightforward. All are located in close
15
Pembangunan infrastruktur yang kami
rencanakan untuk mendukung 5 konsesi sekitar
Hub Muba akan memberikan kesempatan
luar biasa bagi perusahaan untuk membuka
cadangan batubara yang relatif belum
termanfaatkan di Sumatera Selatan. Sumatera
Selatan memiliki sumber daya dan cadangan
yang kemungkinan paling besar dari setiap
provinsi di Indonesia, diperkirakan masing-
masing sekitar 47 miliar ton dan 9,5 miliar
ton. Sebagian besar sumber daya ini belum
dimanfaatkan, ditemukan di daerah pedalaman
yang kurang sarana jalan dan infrastruktur yang
diperlukan untuk mendukung produksi batubara.
Sebaliknya, teknis pelaksanaan yang terlibat
dalam konsesi 5 kita relatif mudah. Semua
berada dalam jarak berdekatan di dataran rata,
dengan rasio pengupasan rendah dan cadangan
besar. Kami juga telah mendapatkan ijin yang
diperlukan untuk membangun jalan angkut 137
km dari Hub Muba ke fasilitas pelabuhan khusus
di Sungai Lalan, dan berharap ini akan selesai
pada paruh pertama 2013.
Selain upaya ini, kami berharap dapat terus
menemukan sumber daya tambahan di areal
sekitar semua hub kami yang ada dalam rangka
untuk lebih memanfaatkan infrastruktur dan
manfaat dari investasi sosial yang telah kami
bangun dalam hubungan dengan masyarakat
setempat dan juga dengan instansi setempat
dan regional. Proses ini sangat tergantung pada
kemampuan manajemen dan tim produksi kami.
Kami berharap untuk mewujudkan pertumbuhan
di masing-masing hub kami tidak hanya melalui
melalui program akuisisi aset berkelanjutan.
Pandangan kami adalah bahwa peluang
untuk mempercepat produksi di hub tetap
besar dengan sejumlah besar konsesi masih
belum berkembang, dan hanya dibatasi oleh
ketersediaan sumber daya manajerial, teknis dan
keuangan yang memadai.
Setiap akuisisi konsesi akan terus diselaraskan
dengan strategi kami untuk mengembangkan
produk batubara yang beragam di beberapa
pasar untuk menjaga terhadap siklus naik
turun yang tidak dapat dihindari, yang mana ini
adalah yang ketiga kalinya sejak 2003. Kami
terus mencari peluang untuk mengembangkan
tambang hub tambahan, serta mencari aset skala
yang lebih besar lain di Indonesia, termasuk di
Kalimantan Timur.
Kami berharap untuk memaksimalkan nilai
tambah dengan mempertahankan fokus kami
pada keahlian dan keunggulan komparatif kami.
Pasar Kami
Keseluruhan tambang kami memproduksi
berbagai batubara termal berkalori rendah
sampai tinggi serta batubara metalurgi untuk
ratios and large reserves. We have also
received the approvals necessary to
construct a 137 km haul road from the Muba
Hub to a dedicated port facility on the Lalan
River, and expect this to be completed by
In addition to this effort, we expect to
continue to discover additional resources
within the areas surrounding all of our
existing hubs in order to further capitalize on
investments we have already made in our
relations with local communities and local
and regional administrations. This process
will depend critically upon the strength of our
local management and production teams.
We expect to realize growth at each of our
additional resources, but also through our
on-going asset acquisition program. Our
view is that the opportunities to accelerate
hub production remain vast with large
numbers of concessions still undeveloped,
and the pace limited only by the availability
of the appropriate managerial, technical and
Each acquisition of a concession will continue
to align with our strategy to develop a broad
base of products across multiple markets
to cushion against the inevitable boom and
bust cycles, of which we are in the third since
2003. We continue to look for opportunities
to develop additional mine hubs, as well as
looking for larger scale assets elsewhere in
Indonesia, including in East Kalimantan.
We expect to maximize our value added by
maintaining our focus on our areas of greatest
expertise and comparative advantage.
Our Markets
Our aggregation of mines produces a range
as well as metallurgical coal to cater to
the various needs of our end users. While
customers in Japan and Europe typically
require high value thermal coal, customers
in China, Korea and Taiwan often specify
plants in India, Indonesia and Thailand, on
16
memenuhi berbagai kebutuhan pengguna akhir
kami. Sementara pelanggan di Jepang dan
Eropa biasanya membutuhkan batubara termal
bernilai tinggi, pelanggan di Cina, Korea dan
Taiwan sering meminta kalori menengah sampai
tinggi. Pembangkit listrik yang terbaru di India,
Indonesia dan Thailand, di sisi lain, semakin
memanfaatkan batubara termal berkalori rendah.
Portofolio produk batubara kami yang beragam
menjamin adanya pelanggan di Jepang, Cina,
Korea Selatan dan Indonesia. Kami merasa
membantu kami untuk mengurangi dampak dari
siklus dalam industri tertentu, apakah itu produksi
baja, pembangkit listrik, semen atau manufaktur
pendapatan dan mengurangi risiko makro
ekonomi nasional dan daerah.
Dalam rangka membangun sebuah nama
yang kuat di pasar luar negeri, secara historis
kami telah bermitra dengan Noble Resources,
yang telah menjadi pembeli utama dan agen
pemasaran untuk produksi batubara kami. Noble
adalah pemimpin pasar dalam mengelola rantai
pasokan global untuk bahan baku strategis,
dan telah sangat berperan dalam membantu
membangun reputasi yang handal di Korea
Selatan, Cina, Hong Kong dan Jepang sebagai
produsen batubara termal dan metalurgi. Kami
akan terus bekerja dalam kerjasama erat dengan
Noble di pasar ini dan lainnya, termasuk Vietnam,
Thailand dan India, sementara juga memperkuat
keberadaan kami secara langsung dengan
pelanggan yang terpilih.
Di dalam negeri, cadangan batubara sangat
cocok untuk memasok pembangkit listrik di
Sumatera dan Jawa Barat baik secara kualitas
dan perspektif logistik. Produksi batubara
metalurgi kami berkembang juga mendukung
pertumbuhan produksi baja Indonesia dengan
pengenalan teknologi tanur tiup baru dalam
waktu dekat. Anak perusahaan kami, Hanson
Energy, telah memenangkan tender pasokan
jangka panjang untuk memasok 3,08 juta ton per
tahun batubara termal berkalori rendah ke pasar
domestik selama 20 tahun ke depan.
Tantangan dalam Sumber Daya Manusia
Kami memulai Atlas Resources pada tahun 2007
dengan 50 karyawan, dan telah berkembang
hingga hampir 900 orang selama lima tahun
terakhir. Sejalan dengan pertumbuhan ini, kami
akan terus menumbuhkan gaya manajemen
terbuka dan saling mendukung, yang awalnya
hanya ada tiga Direktur namun kini diturunkan
ke struktur organisasi yang lebih rendah
melalui level General Manager dan seterusnya,
menanamkan budaya organisasi dan nilai-nilai
pada personil baru kami.
Kami menjaga agar organisasi kami
mempertahankan gaya komunikasi sangat
terbuka - dengan diskusi dan tukar pendapat
the other hand, increasingly utilize low value
thermal coal.
products has already enabled us to secure
customers in Japan, China, South Korea
customer base helps to mitigate the impact of
cyclicality in any particular industry, whether
it is steel production, power generation,
cement or general manufacturing, while also
diversifying our revenue stream and reducing
risks.
In order to establish a strong name in
overseas markets, we have historically
partnered with Noble Resources, which has
served as the primary off-taker and marketing
agent for our coal production. Noble is a
market leader in managing the global supply
chain for strategic raw materials, and has
been instrumental in helping us to establish
a reliable reputation in South Korea, China,
Hong Kong and Japan as a producer of
thermal and metallurgical coal. We will
continue to work in close collaboration with
Noble in these and other markets, including
Vietnam, Thailand and India, while also
strengthening our direct presence with
selected customers.
Domestically, our coal reserves are well
positioned to supply power plants in Sumatra
and Western Java from both a quality
and logistics perspective. Our growing
metallurgical coal output is also a contender
to support the growth in Indonesia’s steel
output with the introduction of new blast
furnace technology in the near future. Our
subsidiary, Hanson Energy, has already
secured a long-term off-take tender to supply
3.08 mtpa of low rank thermal coal into the
domestic market for the next 20 years.
Human Resource Challenges
We started Atlas Resources in 2007 with
50 staff, and have grown to nearly 900 staff
we have continued to foster an open and
supportive management style, which initially
served just the three original Directors but has
now cascaded down the organization through
17
di tingkat General Manager ke bawah. Kami
mendorong lapisan kedua dari manajemen untuk
berpikir “di luar kotak” dan mengekspresikan
pandangan mereka. Tujuan kami adalah agar
karyawan kami merasa nyaman mengekspresikan
pendapat dari aspek teknis, sosial dan lainnya,
termasuk potensi dari suatu proyek tertentu.
Oleh karena kebanyakan konsesi dikuasai
secara perorangan atau oleh perusahaan kecil,
kami terus menumbuhkembangkan semangat
kewirausahaan di internal kami. Kebutuhan untuk
memberdayakan manajemen untuk lingkungan
baru ini adalah mendorong proses transformasi
sumber daya manusia secara penuh untuk
memastikan bahwa kami menginternalisasi
budaya yang tepat, nilai-nilai yang benar dan
keyakinan yang benar.
Sebagai bagian dari proses ini, kami membentuk
program manajemen bakat dan program
pengembangan manajemen, yang akan
mencakup pelatihan di luar negeri untuk personil
kunci, untuk memastikan bahwa manajemen
senior masa depan kami memperoleh
keterampilan yang diperlukan dan perspektif
hari ini untuk membawa perusahaan ke depan.
Seiring dengan hal ini adalah mandat untuk
memastikan bahwa manfaat yang kita peroleh
dari inisiatif individu dibagi melalui perusahaan.
Pengalaman kami telah menunjukkan bahwa
operasi pertambangan berskala lebih kecil lebih
intensif dari segi manajemen dibandingkan
dengan yang berskala besar. Karena kami akan
terus mengembangkan sistem hub kami dan
berpotensi menambah hub baru, tuntutan pada
manajemen di seluruh operasi kami dan kegiatan
pendukung akan tumbuh, dan kami melihat
tanggung jawab kami untuk mempersiapkan
generasi-generasi manajerial masa depan untuk
memenuhi kebutuhan khusus dan penentu
keberhasilan melalui proyek pertambangan skala
kecil sampai skala besar.
Menatap ke Depan
Sejak 2007, Perseroan telah sangat cepat
membuat rekam jejak yang terbukti dalam
pengembangan beberapa proyek di beberapa
teknis dan pemahaman yang sangat mendalam
tentang lingkungan operasi kami telah
memampukan kami untuk benar-benar menilai
lahan yang masih hijau, dan menentukan potensi
sebuah proyek untuk dapat berhasil pada tahap
pra-akuisisi dengan tingkat kayakinan yang
tinggi.
Pada saat yang sama, kami telah menunjukkan
kemampuan kami untuk menjadi mitra usaha
yang baik - dengan pemilik konsesi lokal
yang sering tidak pernah mengembangkan,
mengoperasikan atau terlibat dalam tambang,
dengan masyarakat di mana kami beroperasi
dan dari mana kita mendapatkan banyak
karyawan kami; dan dengan pemimpin industri
tingkat dunia seperti Noble Resources di bidang
the General Manager level and beyond,
instilling the organization’s culture and values
in our new people.
We insist that our organization maintain an
extremely open communication style – with
frequent discussion and brainstorming at
the General Manager level and below. We
are keen to embolden our second layer of
management to think “outside the box” and
express their views. Our goal is for our people
to feel comfortable expressing technical,
social and other views, including whether a
particular project has any potential.
As most concessions are owned privately
or by small companies, we are continually
seeking to foster an entrepreneurial spirit
internally. Our need to empower management
for this new environment is driving a full
human resource transformation process in
order to ensure that we internalize the right
culture, right values and right beliefs.
As a part of this process, we are establishing
a talent management program and a
management development program,
which will include offshore training for key
personnel, to ensure that our future senior
management is acquiring the necessary skills
and perspectives today to carry the company
forward. Along with this is a mandate to
Our experience has shown that smaller-
scale mining operations are much more
management intensive than large-scale
operations. As we will continue to develop
our hub system and potentially add new hubs,
the demands on management across our
operations and supporting activities will grow,
and we see our responsibility as preparing
successive generations of managers for the
of small-scale through to large-scale mining
projects.
Looking Ahead
Since 2007, the Company has very quickly
established a proven track record in the
development of several projects across
several different geographical areas.
18
perdagangan, logistik dan sumber daya. Pintu
kami terbuka untuk bermitra dengan siapa
saja dari satu spektrum ke yang lain, dan kami
menjaga hubungan yang kuat dengan mitra
minoritas di enam proyek kami. Kami tidak
melihat kemitraan sebagai penghambat bagi
keberhasilan kami tetapi lebih sebagai ciri khas
secara umum.
Dalam kurun waktu setahun terakhir, kami
telah mempersiapkan fondasi yang kuat bagi
perusahaan untuk terlibat dalam proyek - proyek
berskala besar. Kami telah memperkuat modal
keuangan kami melalui peningkatan dana
ekuitas, dan pada saat yang sama memperkuat
manajemen kami melalui program pembaharuan
sumber daya manusia. Dalam tempo beberapa
tahun ke depan, kami akan fokus pada
pengerjaan pengembangan Muba, dan juga tiga
P- Performance (Hasil Kinerja), Production (Hasil
Produksi) dan Productivity (Daya Produksi).
Dengan selesainya IPO, kami mempunyai awal
yang kuat, dan kami siap untuk mewujudkan
rencana kami menjadi kenyataan.
Masa depan Atlas Resources akan memberikan
cadangan dan sumber daya yang terus
berkembang, pertumbuhan produksi yang kuat,
kelompok manajemen yang lebih mapan dan
penciptaan nilai. Semua ini akan terjadi dalam
konteks apa yang telah kami capai - dengan
berfokus pada pengembangan, membuktikan
cadangan dan pelaksanaan proyek. Inilah
kebanggaan kami.
Atas nama Dewan Direksi
PT Atlas Resources Tbk.
Presiden Direktur,
Andre Abdi
understanding of our operating environment
has enabled us to thoroughly assess green-
potential for a project to succeed at the
pre-acquisition stage with a high degree
demonstrated our ability to be a good
business partner - with local concession
owners who have often never developed,
operated or been involved in a mine; with
the communities in which we operate and
from which we draw our many employees;
and with world-class industry leaders such
as Noble Resources in trading, logistics and
resources. Our door is open to partnering with
participants from one end of the spectrum to
the other, and we maintain strong relationships
with minority partners in six of our projects.
We don’t see partnerships as an impediment
characteristic of our approach and a general
company philosophy.
In this past year, we have been preparing a
large-scale development projects. We have
strengthened our capital position through
our equity fund-raising, whilst at the same
time strengthening our management via our
human resources transformation program.
Over the next few years, we will be focused
on the execution of the Muba development,
as well as the Three P’s - Performance,
Production and Productivity. With the
completion of our IPO, we have a strong start,
and are well on the way to delivering on our
plan.
The future of Atlas Resources will bring
expanding reserves and resources, robust
production growth, a deeper management
pool and value creation. All of this will
take place within the context of how we’ve
managed to get here - by focusing on
development, proving reserves and project
execution. This is what we pride ourselves on.
On behalf of the Board of Directors of
PT Atlas Resources Tbk.
President Director,
Andre Abdi
19
Kinerja keuangan tahun 2011 meningkat
sebelumnya. Total pendapatan
mencapai Rp799.3 Miliar naik sebesar
34,7% dari tahun 2010. Pertumbuhan
pendapatan ini didorong terutama oleh
kenaikan sebesar 74,5% pada harga
jual rata-rata kami menjadi USD75.87
per ton, karena penjualan batubara
kalori tinggi dan batubara metalurgi
yang memberikan kontribusi 17,3% dari
total volume dengan rata rata harga jual
sebesar USD116.91/ton. Selebihnya
adalah kontribusi dari penjualan Atlas
5300 dengan 951.200 ton dengan harga
USD67.26/ton.
Hasil ini mencerminkan kekuatan dan
di mana kinerja keuangan secara
keseluruhan tidak semata-mata
didorong oleh volume penjualan yang
meningkat, tetapi dengan alokasi
sumber daya manajemen dan produksi
di wilayah pertambangan kami dalam
menanggapi peluang dan kondisi pasar
yang terjadi.
Beban pokok pendapatan meningkat
hanya 14,8%, sehingga marjin laba
kotor kami meningkat hampir dua kali
lipat menjadi 26,5%. Demikian pula,
EBITDA dan margin laba usaha lebih
dari dua kali lipat, masing-masing
menjadi 20,6% dan 12,9%, sedangkan
jumlah pendapatan komprehensif kami
mencapai Rp27.1 miliar atau 103,4%
lebih tinggi dari tahun sebelumnya.
Perubahan di pos neraca sebagian
besar merupakan akibat dari
keberhasilan Penawaran Umum kami
di bulan November tahun 2011, yang
meningkatkan Ekuitas dan Kas dan
setara Kas, namun memiliki dampak
negatif pada laba bersih per saham,
yang turun menjadi Rp17 dari Rp22 di
tahun 2010.
Pengeluaran barang modal kami
meningkat sebesar 56,7% di tahun
2011, menjadi Rp119 miliar, sejalan
dengan program eksplorasi, akuisisi
dan pengembangan aset secara
keseluruhan. Sebagian besar kegiatan
ini difokuskan pada Hub Muba pada
tahun 2011.
Per akhir tahun lalu rasio hutang bersih
terhadap ekuitas sebesar 0,15, dan
rasio hutang bersih terhadap EBITDA
sebesar 1,31.
KAJIAN IKHTISAR KEUANGAN
Review of Selected Financial Highlights
Our financial performance in 2011 was
significantly improved over the previous
year. Total revenues of Rp.799.3 billion
were 34.7% higher than in 2010. This
revenue growth was driven primarily
by an increase of 74.5% in our average
selling price (ASP) to USD75.87 per
ton, as the establishment of sales of our
high-CV and met coal brands contributed
17.3% of our total volume at a blended
average selling price of USD116.91/ton.
Atlas 5300 contributed the remaining
sales for the year with 951.2 thousand
tons at an ASP of USD67.26/ton.
These results are a reflection of the
strength and flexibility of the Atlas
business model, where the overall
financial performance is not solely
driven by increasing sales volumes, but
by the allocation of our management
and production resources across our
concessions in response to the prevailing
market opportunities and conditions.
The total cost of revenue increased
by just 14.8%, resulting in our gross
profit margin nearly doubling to 26.5%.
Similarly, our EBITDA and operating profit
margins more than doubled, to 20.6%
and 12.9% respectively, while our total
comprehensive income of Rp27.1 billion
was 103.4% higher than the previous
year.
Changes in our balance sheet are largely
a reflection of the successful completion
of our Public Offering in November
of 2011, driving large increases in
Shareholders’ Equity and Cash while,
conversely, having a negative impact on
our reported earnings per share, which
declined to Rp17 from Rp22 in 2010.
Our capital expenditures expanded
by 56.7% in 2011, to Rp.119 billion, in
keeping pace with our overall programs
for exploration, acquisition and asset
development. A significant portion of
this activity focused on the Muba Hub in
2011.
We ended the year with a net debt to
equity ratio of 0.15, and a net debt to
EBITDA ratio of 1.31.
20
NERACA BALANCE SHEET
Jumlah Aset 2.301.384 540.070 326,1% Total Assets
Jumlah Liabilitas 911.451 320.152 184,7% Total Liabilities
Jumlah Ekuitas 1.389.933 219.918 532,0% Shareholders' Equity
Utang dengan Bunga 574.254 83.422 588,4% Interest Bearing Debt
Kas dan Setara Kas 359.163 5.867 6021,8% Cash & Cash Equivalents
Utang Bersih 215.091 77.555 177,3% Net Debt
ARUS KAS CASH FLOW
Belanja Modal 118.975 75.929 56,7% Capital Expenditures
Arus kas yang (digunakan untuk) diperoleh dari aktivitas operasi
(170.640) 79.143 -315,6%Cash (Used in) Provided from
Operations
Arus kas yang digunakan untuk aktivitas investasi
(905.635) (218.564) 314,4% Cash Used in Investment Activity
Arus kas yang diperoleh dari aktivitas pendanaan
1.429.571 143.888 893,5%Cash Provided from
Financing Activity
RASIO RATIOS
Net Debt to Equity (x) 0,15 0,35 -56,1% Net Debt to Equity (x)
Net Debt to EBITDA (x) 1,31 1,60 -18,2% Net Debt to EBITDA (x)
Free Cash Flow (EBITDA - Capex) 42.454 (27.345) -255,3% Free Cash Flow (EBITDA - Capex)
Cash from Operations to Capex (x) (1,43) 1,04 -237,5% Cash from Operations to Capex (x)
(dalam jutaan IDR, kecuali dinyatakan lain)(IDR millions, unless otherwise stated)
P&L KETERANGAN
Pendapatan Usaha
Beban Pokok Pendapatan
Laba Bruto
Beban Usaha
Laba (rugi) Usaha
Operating Margin
EBITDA
EBITDA Margin
Beban Pajak
Jumlah Pendapatan Komprehensif
Margin Bersih
Laba per Saham (EPS) dalam Rp
P&L DESCRIPTION
Total Revenue
Total Cost of Revenue
Operating Expenses
Operating Income (Loss)
Operating Margin
EBITDA
EBITDA Margin
Income Tax
Total Comprehensive Income (Loss)
Net Margin
Earnings Per Share (EPS) in IDR
2011
799.315
587.146
212.169
26,54%
108.893
103.276
12,92%
161.429
20,61%
17.372
27.089
3,39%
17
2010
593.218
511.544
81.674
13,77%
55.298
26.376
4,45%
48.584
8,19%
7.951
13.320
2,25%
22
CHANGE
34,7%
14,8%
159,8%
92,7%
96,9%
291,6%
190,3%
232,3%
151,6%
118,5%
103,4%
50,9%
-22.7%
21
Kami memproduksi 1,21 juta ton
batubara di 2011. Meskipun terjadi
sedikit penurunan sebesar 3,3% dari
tahun sebelumnya, pada akhir tahun
kami telah berhasil memulai operasi
di empat hub kami, dan memperluas
portofolio kami meliputi batubara yang
bernilai lebih tinggi dan lebih rendah
dibandingkan tahun sebelumnya.
Produk Atlas 5300, yang dihasilkan
dari Hub Berau terus menjadi produk
utama kami, dan memberikan
kontribusi 78,7% dari total volume
produksi. Hub Kubar secara
keseluruhan menghasilkan 15,1%
produksi batubara kalori tinggi yaitu
Atlas 6000 dan batubara metalurgi
Atlas Met9, sementara Hub Oku
memberikan kontribusi 5,7% dengan
Atlas 3600. Produksi awal di Muba
hub di bulan Desember menghasilkan
5.043 ton Atlas 4200, atau 0,4% dari
total produksi.
Kontribusi dari hub Kubar yang
terus berkembang, dengan nisbah
pengupasan 31,8, memberikan
peningkatan sebesar 47,9% pada
rata-rata nisbah pengupasan sebesar
11,46 dari 7,75 pada tahun 2010.
Hal ini tercermin dari peningkatan
45,8% pada lapisan penutup yang
dipindahkan sebanyak 14,15 juta
bcm pada tahun 2011. Biaya kas
produksi rata-rata per ton naik menjadi
USD47.38 untuk tahun ini, naik 40,0%
dari 2010.
Jumlah produksi dan penjualan
kami di tahun lalu mencerminkan
hasil dari Hub Kubar dan Hub Oku
setelah akuisisi keduanya di bulan
Maret 2011. Sebelumnya kami sudah
menjadi operator untuk konsesi di
Hub Kubar sejak Juli 2010, dan di
hub Oku dari Januari 2011. Batubara
yang diproduksi dari konsesi tersebut
selama periode sebelum diakuisisi
secara hukum oleh kami akan
menambah total produksi Perseroan
menjadi 1.316.791 ton pada tahun
2010 dan 1.278.856 ton pada tahun
2011.
Review of Selected Operating Highlights
We produced a total of 1.21 million
tons of coal in 2011. While this was a
slight drop of 3.3% from the previous
year, by year-end we had successfully
initiated operations in four of our hubs,
and broadened our portfolio to include
a range of both higher and lower value
products than in the previous year.
Our Atlas 5300 brand, coming out of the
Berau Hub continued to be our primary
product, and contributed 78.7% of total
production volume. The Kubar Hub
generated 15.1% of aggregate volume
with contributions of our high-CV Atlas
6000 brand and Atlas Met9 metallurgical
coal, while our Oku Hub contributed 5.7%
with Atlas 3600. The initiation of trial
production in our Muba hub in December
yielded 5,043 tons of Atlas 4200, or 0.4%
of the total.
The growing contributions from our Kubar
hub, with a strip ratio of 31.8, resulted in
a 47.9% increase in our blended average
strip ratio to 11.46 from 7.75 in 2010. This
was echoed in the 45.8% increase in
overburden (OB) removed to 14.15 million
bcm in 2011. Our resulting average cash
cost per ton rose to USD47.38 for the year,
or an increase of 40.0% from 2010.
Our production and sales numbers for
Kubar and Oku hubs subsequent to their
acquisitions in March 2011. We had,
however, previously been the operator
for the concessions in the Kubar hub
commencing from July 2010, and in the
Oku hub from January 2011. The coal
produced during those periods prior to
our formal acquisition of the concessions
would have elevated the company’s total
production to 1,316,791 tons in 2010 and
1,278,856 tons in 2011.
KAJIAN IKHTISAR OPERASI
22
HUB BERAU KUBAR* MUBA** OKU*TOTALPRODUK
Produksi (ton) Production 952.774 183.243 5.043 69.275 1.210.334
% dari Total % of Total
78,7% 15,1% 0,4% 5,7% 100,0%
OB (bcm) 7.603.436 5.827.551 307.029 *** 412.155 14.150.166
Nisbah Pengupasan Strip Ratio
7,98 31,80 6,30 5,94 11,46
Biaya Kas (USD/ton) Cash Cost#
44,00 79,86 - 7,91 47,38
Volume Penjualan (ton)Sales Volume
951.206 199.501 - - 1.150.707
% dari Total % of Total
82,7% 17,3% - - 100,0%
Jumlah Pendapatan (USD) Sales Amount #
63.979.185 23.323.849 - - 87.303.034
% dari Total % of Total
73,3% 26,7% - - 100,0%
Harga Jual rata-rata (USD/ton) Av. Selling Price #
67,26 116,91 - - 75,87
* Data produksi dan penjualan hanya mencerminkan kegiatan setelah akuisisi oleh Atlas di Maret 2011
** Data produksi untuk 1 bulan operasi di tahun 2011 Production data incorporates 1 month of operation in FY 2011
*** Data OB termasuk 275.253 bcm yang dikupas pada pembukaan awal tambang OB data includes 275,253 bcm of pre-strip removed prior to the commencement of mining
RANGKUMAN DATA PRODUKSI 2011
RANGKUMAN DATA PRODUKSI 2010
Hub Berau KUBAR* MUBA** OKU*TOTAL
PRODUK
Produksi (ton) / Production 1.252.267 - - - 1.252.267
% dari Total / % of Total 100,0% - - - 100,0%
OB (bcm) 9.708.130 - - - 9.708.130
Nisbah Pengupasan / Strip Ratio
7,75 - - - 7,75
Biaya Kas (USD/ton) / Cash Cosh #
33,83 - - - 33,83
Volume Penjualan (ton) / Sales Volume
1.429.530 - - - 1.429.530
% dari Total / % of Total 100,0% - - - 100,0%
Jumlah Pendapatan (USD) / Sales Amount #
62.168.724 - - - 62.168.724
% dari Total / % of Total 100,0% - - - 100,0%
Harga Jual rata-rata (USD/ton) / Av. Selling Price #
43,49 - - - 43,49
# Konversi USD menggunakan asumsi kurs Rp 9.068# All USD conversions assume an exchange rate of Rp9,068
23
Muba Overview
HUB MUBA
Hub Muba kami terdiri dari lima
konsesi pertambangan milik Gorby
Putra Utama, Gorby Energi, Gorby
Global Energi, Banyan Koalindo
Lestari dan Cipta Wanadana. Konsesi
ini memberikan kami peluang yang
sangat besar untuk mengambil dan
mengangkut cadangan batubara
yang belum termanfaatkan di
Sumatera Selatan dengan biaya
yang relatif rendah, karena lokasi
yang strategis di daerah Musi Rawas
Sumatera Selatan.
Masing-masing dari lima wilayah
konsesi di Hub Muba diharapkan
untuk menghasilkan batubara kalori
rendah yang saat ini telah terlihat
adanya peningkatan permintaan di
dalam negeri dan di kawasan lain
dengan pertumbuhan ekonomi yang
lebih tinggi. Sejumlah negara dalam
kawasan tersebut telah memiliki
konfirmasi rencana untuk merancang
daya kapasitas pembangkit tambahan
dengan memanfaatkan batubara
thermal 3,800-4,300 kkal / kg (gar),
dengan India dan Cina sebagai pasar
menampilkan potensi pertumbuhan
terbesar.
Pembangunan infrastruktur kami di
Hub Muba yang terus berjalan akan
memungkinkan kami untuk secara
cepat meningkatkan produksi batubara
untuk memenuhi permintaan ini,
dengan kapasitas hub desain target
mencapai 9,25 juta ton per tahun di
tahun 2015.
concessions held by Gorby Putra Utama,
Gorby Energy, Gorby Global Energi,
Banyan Koalindo Lestari and Cipta
Wanadana. These concessions present
and transport the untapped coal reserves
of South Sumatra at a relatively low cost,
due to their strategic location in the Musi
Rawas region of South Sumatra.
Muba Hub is expected to produce a low
rank coal that has already seen increasing
demand both domestically and in other
high-growth economies in the region. A
number of countries in the region have
power generation capacity based on
utilizing 3,800-4,300 kcal/kg (gar) thermal
coal, with India and China as the markets
displaying the greatest growth potential.
Our on-going infrastructure development
in the Muba Hub will enable us to rapidly
increase coal production to meet this
demand, with our targeted design
capacity of the Hub reaching 9.25 million
tons per annum in 2015.
The planned infrastructure development
for the Muba Hub includes the following:
mines in the Muba Hub to the port;
plant (CPP)
8,000 DWT barges
with capacity of 600,000 tons
24
Rencana pengembangan infrastruktur
untuk Hub Muba meliputi:
dari tambang di Hub Muba ke
pelabuhan
jam (CPP)
tongkang sebesar 8.000 DWT
batubara dengan kapasitas untuk
600.000 ton
pembangkit listrik tenaga uap,
kantor dan bengkel, kamp
untuk akomodasi yang dapat
menampung 150 orang dan fasilitas
penyimpanan bahan bakar
termasuk ROM, kantor dan bengkel,
kamp untuk akomodasi yang dapat
menampung 400 orang dan jalur
udara;
Sementara kami berharap untuk
menyelesaikan pembangunan ini pada
tahun 2014, produksi awal batu bara
di wilayah konsesi Gorby Putra Utama
telah dimulai pada kuartal keempat
tahun 2011. Batubara yang diproduksi
di konsesi ini awalnya akan diangkut
menggunakan infrastruktur yang
sudah ada yang telah ditingkatkan
pendayagunaanya di wilayah tersebut.
Kami telah memperoleh semua ijin
dari pemilik daerah kehutanan yang
diperlukan untuk membangun Jalan
Angkut 2 sesuai rencana. Ini akan
menjadi jalan angkut tahan segala
cuaca sepanjang 137-kilometer yang
dikhususkan untuk mengangkut
semua batubara dari Hub Muba ke
terminal batubara sungai milik sendiri,
dan akan memungkinkan kita untuk
menggunakan truk 120-ton.
coal-fired power plant, offices
and workshops, a 150-person
accommodation camp and fuel
storage facilities
offices and workshops, 400-person
accommodation camp and with a
planned airstrip;
While we expect to complete this
development by 2014, trial coal
production at the Gorby Putra Utama
concession area has already commenced
as of the fourth quarter of 2011. The coal
produced at this concession will initially
be transported using the upgraded
existing infrastructure in the region.
We have obtained all necessary forestry-
owner approvals to construct our planned
Haul Road 2. This will be a dedicated
137-kilometer all weather coal haul road
from the Muba Hub to our own river coal
terminal, and will allow us to use 120-ton
coal hauling trucks.
While the construction of Haul Road 2
is underway, we will be accessing Haul
Road 1 to transport coal to the Lalan river
terminal. This road will allow for the use
of 30-ton trucks and is currently being
upgraded, with completion expected by
mid-2012.
Sementara konstruksi Jalan Angkut
2 sedang berjalan, kita akan
menggunakan Jalan Angkut 1 untuk
mengangkut batubara ke terminal
sungai Lalan. Jalan ini memungkinkan
untuk penggunaan truk 30-ton dan
saat ini sedang ditingkatkan, yang
diharapkan selesai pada pertengahan
2012.
25
Human Resource Transformation
TRANSFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA
Atlas Resources telah mengalami
periode pertumbuhan dramatis baik
dari ruang lingkup maupun skala
operasi sejak tahun 2008. Kami telah
memperluas konsesi kami dari hanya 7
sampai 16 di tahun 2011, dan produksi
kita dari satu tambang menjadi empat
dalam rentang waktu yang sama.
tingkat aktivitas yang terus tumbuh,
kompleksitas pengelolaan sumber
daya manusia ikut meningkat juga.
Kami mempekerjakan karyawan hanya
sebanyak 259 orang pada tahun 2008,
dan jumlah ini telah berkembang
menjadi 376 pada akhir 2010. Per akhir
2011, jumlah karyawan kami menjadi
878, dan rencana kami ke depan
membutuhkan penambahan jumlah
Seperti telah kami sampaikan di bagian
lain, operasi pertambangan berskala
kecil cenderung lebih manajemen-
intensif daripada skala besar proyek,
dan kami bertekad untuk menjadi
proaktif dalam menangani kebutuhan
organisasi kami untuk karyawan teknis
dan manajerial yang berbakat di semua
tingkat saat ini dan masa depan. Kami
ikut memikirkan untuk membangun
program suksesi manajemen yang
komprehensif untuk memastikan
kelanjutan dari pengembangan bisnis
dan pelaksanaan strategi kami apabila
personil utama kami saat ini sudah
tidak ada.
Dengan pertimbangan ini, di tahun
2011 kami mulai bekerja dengan
SRW & Co untuk menyusun program
jangka panjang Transformasi Sumber
Daya Manusia yang bertujuan
untuk meningkatkan kinerja usaha
kami melalui program yang lebih
terstruktur dalam mengelola dan
mengembangkan karyawan. Kami
melihat ini sebagai langkah kunci
dalam memenuhi aspirasi banyak
karyawan kami, 80% di antaranya lebih
muda dari 40, untuk berkarir jangka
panjang di Atlas.
Proyek ini bertujuan untuk
mengembangkan organisasi SDM
menerapkan program terintegrasi untuk
membantu mendorong munculnya
manajer dan pemimpin yang mampu
dan produktif.
Tim proyek ini menangani kebutuhan
manusia organisasi sumber daya
secara keseluruhan, dengan unsur-
unsur utama meliputi:
Atlas Resources has undergone a period
of dramatic growth in both the scope and
scale of our operations since 2008. We
have expanded our concessions from
just 7 to 16 by 2011, and our production
from a single site to four in the same
timeframe.
As our geographic reach and level of
activity continue to grow, the complexity
of managing our human resources
increases as well. We maintained a
staffing level of just 259 people in 2008,
and this had expanded to 376 by the end
of 2010. As 2011 ended, our employees
numbered 878, and our plans call for
significant additional growth still to come.
As we have mentioned elsewhere, small-
scale mining operations tend to be more
management-intensive than larger-scale
projects, and we are determined to be
proactive in addressing the current and
future needs of our organization for
talented technical and managerial staff
at all levels. We are equally concerned
with establishing a comprehensive
succession management program to
ensure continuity in the development of
our business and implementation of our
strategy in the absence of our current
key personnel.
In light of this background, in 2011 we
began to work with SRW & Co. on a long-
term Human Resource Transformation
program aiming to improve our business
performance through a more structured
program of managing and developing
our people. We see this as a key step
in meeting the aspirations of our many
employees, 80% of whom are younger
than 40, for long-term careers with Atlas.
The project aims to develop a more
efficient HR organization, which will be
able to implement integrated programs
to help foster the emergence of capable
and productive managers and leaders.
The project team is addressing the full
spectrum of the organization’s human
resource needs, with the major elements
to include:
description and reporting map
service delivery model
models and assessments linked to job
profiles
systems allied to a grading structure
that reflects both the organization
structure and career progression
determination of strategy-linked KPIs
for top 3 levels of management
including salary and other fixed
cash components tied to job grades
and competency, with a bonus
26
DISTRIBUSI KARYAWAN
Employee Distribution
Operations
BOD
Finance & Accounting
Marketing
Asset Development
Support Services
Others
580(66%)
5 (1%)17 (2%)
198 (23%)
71 (8%)
3 (0%)
2 (0%)
tugas dan struktur pelaporan
dan pola pemberian pelayanan
pekerjaan
kompetensi yang digabungkan
dengan struktur pemeringkatan
yang mencerminkan struktur
organisasi dan perkembangan karir
penetapan indikator kinerja penting
(KPI) yang dikaitkan dengan
strategi untuk 3 level teratas dari
manajemen.
termasuk gaji dan komponen kas
lainnya yang dikaitkan dengan
peringkat kerja dan kompetensi,
dengan skema bonus yang
dikaitkan dengan kinerja perusahaan
secara keseluruhan
perencanaan, akuisisi,
pengembangan dan evaluasi bakat.
kompetensi yang memberikan
beragam jenjang karir untuk
dalam mengembangkan karir mereka
kompetensi, dengan modul pelatihan,
kursus dan silabus yang jelas.
Semua elemen ini akan didukung oleh
kebijakan sumber daya manusia yang
baku, Buku Pegangan Karyawan yang
merinci ketentuan ketenagakerjaan baik
dari segi internal maupun pemerintah
serta garis besar petunjuk otoritas untuk
mengambil keputusan besar.
Pada saat program transformasi
mendekati penyelesaian, kami berharap
Atlas akan lebih siap untuk menarik
karyawan terampil yang tepat untuk
memenuhi kebutuhan kami hari ini, dan
memberikan peluang untuk berkembang
dan sepenuhnya mempersiapkan mereka
untuk kebutuhan kami di tahun-tahun
mendatang.
scheme linked to overall company
performance
planning, acquisition, development
and evaluation
development system which
incorporates multiple career tracks to
provide employees with flexibility in
developing their careers
with defined training modules, courses
and syllabi
All of these elements will be underpinned
by formalized human resource policies,
an Employee Handbook detailing both
internal and government employment
requirements and a Manual of authority to
cover major decision areas.
Once this transformation program nears
completion, we expect Atlas to be better
positioned to attract appropriately skilled
staff for our needs today, and provide
development opportunities to fully
prepare them for our needs in the years
to come.
27
J A J A R A N D I R E K S I
ANDRE ABDIPresiden Direktur
Hans J. KaschullWakil Presiden Direktur
Andre memperoleh gelar MBA dari
New York University sebelum memulai
karir di Citibank, NA, dan Citicorp
Venture Capital dengan pengalaman
lebih dari 17 tahun. Selama dekade
terakhir, Andre telah melakukan
pengembangan bisnis sebagai investor
swasta di berbagai sektor mulai dari
pengembangan kehutanan sampai
bidang ritel makanan serta distribusi,
pengembangan properti dan asuransi
umum.
Hans lulus sebagai Insinyur
Pertambangan di West Australia School
of Mines, dan telah bekerja lebih dari
33 tahun di industri pertambangan di
Australia dan Indonesia. Kemampuan
serta pengalamannya meliputi proyek
pengembangan baru, eksplorasi dan
operasi tambang. Hans datang ke
Indonesia pada tahun 1994 sebagai
Manajer Tambang PT Pama untuk
Indo Muro gold mine, dan kemudian
pindah dengan posisi sebagai Manajer
Operasional pada perusahaan
MacMahon Contractors Indonesia.
BOARD OF DIRECTORS
Pada tahun 2002 Hans mendirikan
Asia Energy Indonesia, dan berhasil
membawa empat proyek batubara
pertambangan ke dalam produksi.
ANDRE ABDI,
President Director
Andre received his MBA from New York
University before beginning a career
with Citibank, N.A., and Citicorp Venture
Capital that extended over 17 years. For
the past decade, Andre has undertaken
business development as a private
investor in various sectors ranging from
forestry development to food retailing and
distribution, property development and
general insurance.
HANS J. KASCHULL,
Vice President Director
Hans trained as a Mining Engineer at
the West Australian School of Mines,
and has worked more than 33 years in
the Australian and Indonesian mining
industries. His hands-on experience
includes new project site development,
exploration and mine operations. Hans
initially came to Indonesia in 1994 as Mine
Manager for PT Pama for the Indo Muro
Gold Mine, and subsequently moved
into the role of Operations Manager for
MacMahon Contractors Indonesia. In 2002
Hans founded Asia Energy Indonesia,
ultimately bringing four coal mining
projects into production.
28
Dono BoestamiDirektur Keuangan
Joko K. SulistyokoDirektur Pengembangan
AULIA SETIADIDirektur Komersial
Dono meraih gelar Sarjana di bidang
Teknik Sipil dari University of Wisconsin
- Platteville serta Magister bidang Proyek
dan Manajemen Konstruksi dari Golden
Gate University. Pada awalnya ia bekerja
sebagai bankir komersial di Bank Niaga
dan tempat lain sebelum diangkat
menjadi Direktur, Investment Banking
PT Danareksa (Persero). Kemudian ia
menjadi Presiden Direktur PT Citigroup
Securities Indonesia, dan Direktur
Investment Banking Barclays Capital.
Sejak tahun 2006, dia adalah Direktur
Keuangan PT Bukit Asam (Persero)
Tbk. Dono bergabung dengan Atlas
Resources pada bulan Juni 2011.
Joko lulus dari UPN Veteran sebagai
Insinyur Pertambangan, dan memulai
karirnya dengan United Tractors
pada proyek batubara di Sumatera
Barat. Dia kemudian pindah ke
Trakindo Utama (Caterpillar), mitra
dari PT Freeport, PT Inco Kelian
Equatorial Mining & selama tiga
tahun. Joko memiliki pengalaman di
pertambangan dengan total lebih
dari 17 tahun dan telah memegang
beberapa posisi manajemen senior
di Indonesia dengan MacMahon
Kontraktor (Australia).
Aulia adalah lulusan dari University of
California, Berkeley dan Northwestern
University dengan gelar Teknik Kimia.
Karirnya dimulai sebagai Engineer
R & D dengan Procter & Gamble.
Berbagai pengalamannya termasuk
7 tahun di bidang perbankan dan
investasi di Indonesia. Selain itu, ia
mendirikan Perusahaan Konsultan
Bisnis Terintegrasi dengan Kemitraan
bersama IBM.
DONO BOESTAMI,
Finance Director
Dono received a BS in Civil Engineering
from the University of Wisconsin - Platteville
as well as a MS in Project and Construction
Management from Golden Gate University.
He initially worked as a commercial banker
with Bank Niaga and elsewhere before
his appointment as Director, Investment
Banking at PT Danareksa (Persero). He
subsequently became President Director
of PT Citigroup Securities Indonesia,
and Investment Banking Director of
Barclays Capital. Starting in 2006, he was
the Finance Director of PT Bukit Asam
(Persero) Tbk. Dono joined Atlas Resources
in June 2011.
JOKO K. SULISTYOKO,
Development Director
Joko graduated from UPN Veteran as a
Mining Engineer, and began his career
with United Tractors at a coal project in
West Sumatra. He subsequently moved
to Trakindo Utama (Caterpillar) where he
monitored PT Freeport, PT Inco & Kelian
Equatorial Mining for three years. Joko
has a total of 17 years mining experience
and has held several senior management
positions in Indonesia with MacMahon
Contractors (Australia).
AULIA SETIADI,
Commercial Director
Aulia is a graduate of the University of
California, Berkeley and Northwestern
University with degrees in Chemical
Engineering. His career began as an
R&D Engineer with Procter & Gamble.
His wide range of experience includes 7
years in investment banking in Indonesia.
In addition, he established a Systems
Integration Consulting Business in
Indonesia in partnership with IBM.
29
The Company held 14 Mining Business Licenses for concession areas in the
provinces of East Kalimantan and South Sumatra and two Mining Authorizations for
exploration in the process of being renewed and converted into Mining Business
Licenses for exploration for two concession areas in the province of Papua. The
resources and reserves in the Company’s concession areas offer a broad range of
coal qualities, including thermal coal (low rank, sub-bituminous and bituminous)
and metallurgical coal.
The Company’s producing concession areas are located in four geographical
regions—the concession area held by Berau Bara Energi in the Berau Hub, the
concession area held by Diva Kencana Borneo in the Kubar Hub, the Martapura
concession area held by Hanson Energy in the Oku Hub and the Gorby Putra
Utama concession in the Muba Hub.
Wilayah iupA S E T D A N O P E R A S I
ASSETS AND OPERATIONS
Grup Atlas memiliki 14 (lima belas) IUP di Propinsi Kalimantan Timur dan
Sumatera Selatan, serta 2 (dua) Kuasa Pertambangan untuk eksplorasi di Papua
yang sedang dalam proses perpanjangan dan konversi menjadi IUP Eksplorasi.
Cadangan Batubara dan Sumber Daya Batubara batubara Grup Atlas dalam
Wilayah IUP tersebut terdiri dari batubara dengan berbagai macam kualitas,
termasuk batubara termal (bernilai kalori rendah, sub-bituminous dan bituminous)
dan batubara metalurgi.
Wilayah IUP Grup Atlas yang telah berproduksi berlokasi di 4 (empat) wilayah
geografis: Wilayah IUP Berau Bara Energi di Hub Berau, Wilayah IUP Diva
Kencana Borneo di Hub Kubar, Wilayah IUP Hanson Energy Martapura di Hub
Oku dan Wilayah IUP Gorby Putra Utama di Hub Muba.
CONCESSION AREAS
30
* Indicates currently producing concession areas
MUBA HUB
1. PT Gorby Putra Utama*
KUBAR HUB
1. PT Diva Kencana Borneo*
OKU HUB
2. PT Hanson Energy
Martapura*
PApua HUB
2. PT Karya Manunggal
BERAU HUB
1. PT Berau Bara Energi*
3131
32
1
2
3
BBE PORT
5.000Ha.AREA KONSESIConcession Area
2008
2009
PERTAMABERDIRI
Januari 2008
2 Juli 2008 Januari 2009
STATUS LISENSI
Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (Borrowed Use permit) with Forestry Minister Decree number: SK 253/Menhut-II/2008, dated 2nd July 2008.
IZIN OPERASI PELABUHAN
503/K.163/2009 Dikeluarkan oleh Kementerian Perhubungan
Forestry Permit
Borrowed Use permit (Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan) with Forestry Minister Decree number: SK 253/Menhut-II/2008, dated 2nd July 2008.
Port Operation Permit
503/K.163/2009 issued by the Ministry of Transportation
Established
33
TRANSSHIPMENT
20107 April 2010
STATUS LISENSI
IUPOP Dikeluarkan oleh Bupati Berau No. 207/2010 tanggal 7 April 2010. Ini merupakan peningkatan dari KP Exploitation sebelumnya No. 437/2007 18 September 2007.
License Status
IUPOP issued by the Regent of Berau No. 207/2010 dated 7 April 2010. This was upgraded from the previous KP Exploitation No. 437/2007 18 September, 2007.
Berau hubHub Berau terdiri dari 3 (tiga) Wilayah IUP, yaitu Berau Bara Energi, Kalbara Energi
Pratama dan Citra Global Artha, yang terletak sekitar 400 kilometer sebelah utara
Balikpapan. Kota terdekat adalah Tanjung Redeb yang dapat ditempuh dalam waktu
sekitar satu jam dari Balikpapan melalui udara. Akses menuju Wilayah IUP, dari
Tanjung Redeb ke Hub Berau dapat dicapai dengan menggunakan kapal cepat
menuju pelabuhan Berau Bara Energi dan kemudian melalui jalan pengangkutan.
Di Berau Bara Energi, batubara diangkut truk ke tempat penyimpanan berjarak
sekitar 25 kilometer, kemudian dimasukkan ke dalam Hopper Crusher oleh Wheel
Loader. Mesin penghancur terdiri dari penghancur primer dan penghancur sekunder
yang disusun berurutan. Batubara yang telah diproses kemudian diletakkan di
Stockpile batubara menggunakan radial coal stacker. Penghancur ini memiliki
kapasitas sebesar 250 ton/jam. Batubara yang telah hancur kemudian diambil oleh
Wheel Loader ke truk dan dimuat ke dalam kapal tongkang di pelabuhan Berau Bara
Energi.
Pengisian ke kapal tongkang menggunakan Hopper conveyor berjarak 100 meter
dari Stockpile dan memiliki kapasitas untuk memproses sebanyak 750 ton/jam.
Setelah proses pemuatan, kapal tongkang mengangkut batubara ke pelabuhan kapal
muat di Muara Pantai, yang berjarak 65 mil laut dari pelabuhan pemuatan tongkang.
Wilayah IUP milik Grup Atlas lain di Hub Berau diperkirakan akan menggunakan
Stockpile bersama, mesin penghancur, dermaga, fasilitas kapal tongkang, dan
pelabuhan kapal muat Berau Bara Energi. Wilayah IUP ini juga akan berbagi
sebagian dari jalan pengangkutan Berau Bara Energi yang berjarak 25 kilometer.
Wilayah IUP yang menjadi bagian dari Hub Berau memiliki jenis batubara yang
beragam dan tergantung kepada permintaan pembeli, Grup Atlas dapat mencampur
batubara dari Kalbara Energi Pratama, Berau Bara Energi dan Citra Global Artha
untuk meningkatkan kualitas keseluruhan dari batubara yang diproduksi di wilayah ini.
The Berau Hub consists of three concessions—Berau Bara Energi, Kalbara Energi
Pratama and Citra Global Artha—and is located approximately 400 kilometers north
of Balikpapan. The closest regional center is Tanjung Redeb, which is approximately
one hour from Balikpapan by air. Access to the concession areas in the Berau Hub
from Tanjung Redeb is by speedboat to the Berau Bara Energi jetty and then by way
of coal haul roads.
At the Berau Bara Energi concession area, coal is transported by dump trucks to the
stockyard approximately 25 kilometers along the haul road, then fed into a crusher
hopper by the wheel loaders. The crushing plant consists of primary and secondary
crushers arranged in a series. Processed coal is placed in the stockpile via a radial
coal stacker. The crusher can process up to 250 tons per hour. The crushed coal
is then loaded by wheel loaders onto dump trucks and fed into the barge-loading
conveyor hopper that loads directly onto barges at the Berau Bara Energi jetty. The
barge-loading conveyor hopper is 100 meters from the stockpile and has a capacity
to process 750 tons per hour. After loading, barges transport coal to the vessel
loading port at Muara Pantai, which is 65 nautical miles from the bargeloading port.
The Company’s other concession areas in the Berau Hub are expected to share Berau
Bara Energi’s stockpile and coal crushing plant, the jetty and barge-loading facilities
and the vessel loading port. These concession areas will also share a portion of
Berau Bara Energi’s 25-kilometer haul road.
The concession areas that comprise the Berau Hub contain a broad range of coal and
depending on customer demands, the Company may blend coal from the Kalbara
Energi Pratama, Berau Bara Energi and Citra Global Artha.
PT Citra Global Artha
PT Kalbara Energi Pratama
PT Berau Bara Energi
PROJECT LIST & LOCATIONS
daftar & lokasi proyek
1
2
3
34
2007 2010
2009
PERTAMABERDIRI
Januari 2007
2 September 2009
Januari 2010
STATUS LISENSI
IUPOP Dikeluarkan oleh Bupati Kutai Barat No. 545/K/2009 tanggal 2 September 2009.
IZIN OPERASI PELABUHAN
503/K.573/2010 Dikeluarkan oleh Kementerian Perhubungan.
Port Operations Permit
503/K.573/2010 issued by the Ministry of Transportation.
Forestry Permit
IUPOP issued by the Regent of west Kutai No. 545/K/2009 dated 2 September 2009.
Established
4.864Ha.AREA KONSESIConcession Area
DRY LOADING POINT
WET LOADING POINT
1
35
PT Diva Kencana Borneo
PROJECT LIST & LOCATIONS
daftar & lokasi proyek
1
TRANSSHIPMENT
KUBAR HubHub Kubar saat ini terdiri dari Wilayah IUP yang dimiliki oleh Diva Kencana Borneo dan maka Wilayah IUP dari Bara Karya Agung dan Karya Borneo Agung. Hub Kubar terletak sekitar 450 kilometer timur laut dari Balikpapan. Wilayah regional pusat terdekat adalah Melak yang berjarak kira-kira 1 jam dari Balikpapan melalui udara. Akses dari Melak menuju Wilayah IUP di Hub Kubar dapat dicapai melalui jalur darat.
Pada Wilayah IUP Diva Kencana Borneo, batubara diangkut menggunakan truk ke tempat penyimpanan yang terletak 2 kilometer dari lokasi tambang, kemudian dimasukkan ke dalam Hopper crusher meggunakan Wheel Loader. Mesin penghancur terdiri dari penghancur primer dan penghancur sekunder yang disusun berurutan. Batubara yang telah diproses diletakkan di Stockpile batubara meggunakan penumpuk radial. Mesin penghancur memiliki kapasitas sampai dengan 200 ton/jam. Batubara yang telah dihancurkan kemudian diambil Wheel Loader ke truk dan dikirim ke pelabuhan pemuatan tongkang untuk cuaca hujan (wet weather) yang berjarak sekitar 15 kilometer perjalanan dan kemudian dimuat ke tongkang langsung dari truk atau ke pelabuhan pemuatan tongkang untuk cuaca kering (dry weather) yang berjarak sekitar 31 kilometer perjalanan melalui barge loading conveyor (BLC). Batubara kemudian dimasukkan ke tongkang di pelabuhan cuaca hujan atau cuaca kering milik Diva Kencana Borneo.
Dalam musim kemarau dari bulan Juni hingga Nopember tiap tahun, Grup Atlas mengandalkan pelabuhan tongkang cuaca kering karena pelabuhan ini memungkinkan penggunaan tongkang 8.000 ton, yang memungkinkan biaya transportasi yang lebih murah. Pemuatan tongkang melalui Hopper conveyor dari Stockpile berjarak 100 meter dari pelabuhan dan memiliki kapasitas sebesar 500 ton/jam. Setelah pengisian, kapal tongkang mengantarkan batubara ke pelabuhan kapal muat Muara Jawa yang berjarak 195 mil dari pelabuhan pemuatan tongkang musim hujan dan 183 mil dari pelabuhan pemuatan tongkang cuaca kering. Wilayah IUP Grup Atlas lain yang disekitar Hub Kubar akan menggunakan fasilitas Diva Kencana Borneo untuk kegiatan logistik seperti memuatan tokang dan kapal.
The Kubar Hub currently consists of the concession area held by Diva Kencana Borneo as well as the Karya Borneo Agung and Bara Karya Agung concession areas. The Kubar Hub is located approximately 450 kilometers northeast of Balikpapan. The closest regional center is Melak, which is approximately one hour from Balikpapan by air. Access to the concession areas in the Kubar Hub from Melak is by road.
At the Diva Kencana Borneo concession area, coal is transported by dump trucks to the stockyard, which is located two kilometers from the mining area, then fed into a crusher hopper by the wheel loaders. The crushing plant consists of primary and secondary crushers arranged in a series. Processed coal is placed in the stockpile via a radial coal stacker. The crusher can process up to 200 tons per hour. The crushed coal is then loaded by wheel loaders onto haul trucks and delivered to the wet weather barge-loading port approximately 15 kilometers along the haul road and loaded onto barges directly from the trucks or to the dry weather barge-loading port approximately 31 kilometers along the haul road and fed into the barge-loading conveyor hopper that loads the coal directly onto barges at the Diva Kencana Borneo dry weather port.
In the dry season from June to November each year, the Company relies on the dry weather port, as this port allows for the use of 8,000 ton barges, which results in lower transportation costs for customers. The barge-loading conveyor hopper is 100 meters from the port stockpile and has a capacity to process 500 tons per hour. After loading, barges transport coal to the vessel loading port at Muara Jawa, which is 195 nautical miles from the wet weather barge-loading port and 183 nautical miles from the dry weather barge-loading port. The Company’s other concession areas in the Kubar Hub are expected to share Diva Kencana Borneo’s river port and logistics facilities including the vessel-loading port.
36
LALAN PORT
5
3
4
2
1
HAUL ROAD 1+ 130.41 Km
HAUL ROAD 2 + 137.11 Km
+ 177.4 Km
4.395Ha.AREA KONSESIConcession Area
2006
2009
PERTAMABERDIRI
Januari 2006
1 Juni 2009
STATUS LISENSI
IUPOP Dikeluarkan oleh Bupati Musi Rawas No.002/KPTS/DISTAMBEN/2009 tanggal 1 June 2009.
License Status
IUPOP issued by the Regent of Musi Rawas No.002/KPTS/DISTAMBEN/2009 dated 1 June 2009.
Established
PROJECT LIST & LOCATIONS
daftar & lokasi proyek
PT Banyan Koalindo Lestari
PT Global Energy
PT Gorby Global Energi
PT Gorby Putra Utama
PT Cipta Wanadana
1
2
3
4
5
37
TRANSSHIPMENT
MUBA HubHub Muba terdiri dari 5 Wilayah IUP pertambangan yang dimiliki oleh: Gorby Putra
Utama, Gorby Energy, Gorby Global Energi, Banyan Koalindo Lestari, dan Cipta
Wanadana. Wilayah IUP ini terletak sekitar 180 kilometer barat laut Palembang, dengan
menempuh penerbangan dari Jakarta selama 50 menit. Perjalanan dengan mobil dari
Palembang ke Wilayah IUP di Daerah Muba menempuh 300 – 400 kilometer melalui
jalan pemerintah dan swasta. Lamanya perjalanan memakan waktu sekitar 7 – 8 jam.
Grup Atlas saat ini menyiapkan Hub Muba untuk dapat berproduksi dengan
membangun infrastruktur tambang dan transportasi yang diperlukan. Pada saat ini
pembangunan tersebut diperkirakan akan selesai pada tahun 2013, dengan produksi
komersial pertama di Gorby Putra Utama yang telah dimulai pada kuartal keempat
2011. Batubara yang diproduksi di Wilayah IUP ini akan diangkut menggunakan
infrastruktur yang ada di Hub Muba.
Sehubungan dengan pembangunan di Hub Muba, Grup Atlas merencanakan untuk:
kilometer untuk mengangkut batu bara di Hub Muba ke pelabuhan;
tongkang termasuk dermaga berkapasitas 8.000 ton, infrastruktur industri, listrik,
bahan bakar, saluran air, termasuk pembangkit listrik berbahan bakan batubara,
bengkel dan sebuah kamp akomodasi yang memiliki daya tampung untuk 50 orang.
Setelah selesainya transportasi dan infrastruktur lainnya tersebut dapat meningkatkan
kapasitas target desain produksi dari hub tersebut diperkirakan menjadi sekitar 5,10
juta ton batubara per tahun pada 2014 dan diperkirakan menjadi 9,25 juta ton batubara
per tahun pada tahun-tahun selanjutnya.
Gorby Energy, Gorby Global Energi, Banyan Koalindo Lestari and Cipta Wanadana,
respectively. These concession areas are located approximately 180 kilometers
from Palembang to the concession areas in the Muba Hub takes approximately seven
to eight hours over 300 to 400 kilometers of government and private roads.
We are currently preparing the Muba Hub for production by developing the
necessary mining and transportation infrastructure. While we expect development to
be completed in 2013, commercial production at the Gorby Putra Utama concession
commenced in the fourth quarter of 2011. Coal produced at this concession area
will initially be transported using the existing infrastructure in the region.
In connection with the development of the Muba Hub, the Company expects to:
the port; and
ton capacity barge-loading wharf, industrial infrastructure, power, fuel and
accommodation camp.
The completion of the transportation infrastructure, including the haul road, will facilitate
the transportation of an increased amount of coal produced at the Muba Hub, thereby
increasing the target design production capacity of the hub to an estimated 5.10 million
tons of coal per year in 2014 and an estimated 9.25 million tons of coal per year in
subsequent years.
38
2
1
3
+ 74.7 Km
4.000Ha.AREA KONSESIConcession Area
2005
2009
PERTAMABERDIRI
Januari 2005
21 November 2009
STATUS LISENSI
IUPOP Dikeluarkan oleh Bupati Kutai Barat No. 545/K/2009 tanggal 2 September 2009.
Forestry Permit
IUPOP issued by the Regent of East Ogan Komering Ulu No.302/2009 dated 21 November 2009.
Established
39
TRANSSHIPMENT
+ 268.4 Km
OKu hubHub Oku terdiri dari 2 (dua) Wilayah IUP Hanson Energy, yaitu Hanson Energy
Martapura dan Hanson Energy Baturaja, dan Wilayah IUP Anugrah Energi. Anugrah
Energi diperkirakan akan menggunakan bersama area Stockpile yang berlokasi
di Wilayah IUP Hanson Energy Martapura. Wilayah regional pusat terdekat adalah
Palembang yang berjarak kira-kira 45 menit dari Jakarta dengan penerbangan
komersial. Akses menuju Wilayah IUP dari Palembang merupakan jalan umum.
Pada Wilayah IUP Hanson Energy Martapura, batubara diangkut dari bukaan
tambang (mine pit) menggunakan Excavator menuju area Stockpile untuk melalui
proses penghancuran. Batubara dari Wilayah IUP Hanson Energy Baturaja
diangkut menggunakan Excavator dari bukaan tambang (mine pit) menuju
lokasi Stockpile melalui jalan pengangkutan sepanjang 35km. Pada Wilayah IUP
Anugrah Energi, batubara akan ditambang menggunakan Excavator dan diangkut
menuju lokasi Stockpile Hanson Energy Martapura untuk proses penghancuran
menggunakan jalan pengangkutan sepanjang 80 km. Area Stockpile pada Wilayah
IUP Hanson Energy Martapura didesain untuk mengakomodasi produk batubara
dari Wilayah IUP Hanson Energy Martapura dan Baturaja serta Anugrah Energi
dan area Stockpile dapat menyimpan berbagai macam kualitas batubara secara
terpisah. Dari area Stockpile, batubara akan diangkut oleh dumptruck sepanjang
sekitar 200 km menuju pelabuhan Tarahan, bandar Lampung.
The Oku Hub consists of the two HE concession areas, namely, Hanson Energy’s
Martapura and Baturaja concession areas, and the concession area of Anugrah Energi.
The Anugrah Energi concession area is expected to share the coal stockpile located
at Hanson Energy’s Martapura concession area. The closest regional center to the
concession area is Palembang, which is approximately 45 minutes from Jakarta by
At Hanson Energy’s Martapura concession, coal is loaded from the mine pit using
an excavator and transported by dump truck to the stockpile area for crushing. Coal
from Hanson Energy’s Baturaja concession will be loaded from the mine pit using an
excavator and transported to Hanson Energy’s Martapura stockpile by dump truck for
crushing, via a 35-kilometer haul road. At the Anugrah Energi concession area the
coal will be extracted by excavator and transported to Hanson Energy’s Martapura
stockpile by dump truck for the crushing process, via an 80-kilometer road. The
stockpile in Hanson Energy’s Martapura concession area is designed to accommodate
coal products from Hanson Energy’s Martapura and Baturaja concession areas and
the Anugrah Energi concession area and the stockpile can store various grades of
coal separately. From the stockpile, the coal will be transported by dump truck over
approximately 200 kilometers of road to the Tarahan port of Bandar Lampung.
PT Hanson Energy Baturaja
PT Hanson Energy Martapura
PT Anugrah Energy
PROJECT LIST & LOCATIONS
daftar & lokasi proyek
1
2
3
40
PAPUA HUBPERKENALAN Introduction
Hub Papua terdiri dari Karya Manunggal dan Papua Inti Energi,
dimana Grup Atlas berencana untuk mengembangkan di masa
depan. Selanjutnya, Wilayah IUP tersebut diharapkan untuk dapat
berbagi infrastruktur.
The Papua Hub consists of the Karya Manunggal and Papua Inti
Energi concession areas, which the Company plans to develop in
the future. At such time, these concession areas are expected to
share infrastructure.
100.000AREA KONSESIConcession Area
2006
2007
PERTAMA BERDIRI
2006
21 September 2007
STATUS LISENSI
IUP Exploration Dikeluarkan oleh Propinsi Papua No.167/2007 tanggal 21 September 2007
IUP Exploration Dikeluarkan oleh Propinsi Papua
No.166/2007 tanggal 21 September 2007
Forestry Permit
IUP Exploration issued by the Province of Papua No.167/2007 dated 21 September 2007
IUP Exploration issued by the Province of Papua No.166/2007 dated 21 September 2007
Established
KO
NS
ES
I SE
JAR
AH
DA
N P
ER
IZIN
AN
Co
ncessio
n Histo
ry & L
icen
sing
41
T I N G K A T P E R M I N T A A N B A T U B A R A D A N H A R G A B A T U B A R A
Permintaaan untuk batubara termal diperkirakan akan terus tumbuh
dengan pesat pada beberapa dekade mendatang. Kawasan Asia-
dibandingkan dengan pasar Atlantik dan Asia saat ini mengkontribusikan
70% dari permintaan global dan diperkirakan akan meningkat dalam
dekade mendatang.
Seluruh data yang disajikan dalam pembahasan ini disediakan oleh pihak ketiga. Meskipun Perseroan telah memperoleh izin untuk menggunakan informasi ini dan berkeyakinan telah secara akurat meringkas informasi tersebut untuk digunakan dalam laporan ini, informasi
Perseroan dan Penjamin Pelaksana Emisi ataupun oleh pihak lain.
PERMINTAAN BATUBARA
Pasar batubara termal internasional telah
berkembang dan tumbuh secara cepat setelah
dua krisis minyak dunia di tahun 1970-an.
Pertumbuhan dalam perdagangan batubara
internasional juga terkait dengan penurunan
produksi batubara domestik di banyak negara,
terutama Eropa, karena biaya yang terlampau
mahal dan penurunan Cadangan Batubara.
Pertumbuhan permintaan energi global yang
berkelanjutan dan harga minyak bumi yang
semakin tinggi diperkirakan akan menjadi
landasan berlanjutnya tren ini. Dalam dua dekade
dari 1990 sampai dengan 2010, permintaan
global atas batubara termal yang diimpor melalui
laut (seaborne) tumbuh dari 180 juta ton menjadi
660 juta ton yang mencerminkan CAGR sebesar
6,7%. Permintaaan untuk batubara termal
diperkirakan akan terus tumbuh dengan pesat
pada beberapa dekade mendatang. Kawasan
permintaan yang lebih pesat dibandingkan
COAL DEMAND AND COAL PRICES
Third parties have provided all of the data presented in this discussion. Although the Company has obtained permission to use this information and believes it has accurately summarized the information to be used in this report, the information is not independently
dengan pasar Atlantik dan Asia saat ini
mengkontribusikan 70% dari permintaan global
dan diperkirakan akan meningkat dalam dekade
mendatang.
saat ini telah menjadi pusat permintaan utama.
Pusat permintaan dari Jepang (perkiraan impor
tahun 2011 sebesar 118 juta ton), Korea Selatan
(perkiraan impor tahun 2011 sebesar 88 juta ton)
dan Taiwan (perkiraan impor tahun 2011 sebesar
72 juta ton) mengimpor batubara termal dalam
Global demand for thermal coal is
expected to continue to grow strongly
over the next decade. Demand growth is
forecast to be stronger in the Asia-Pacific
region than in the Atlantic market, with
Asian markets currently contributing 70%
of global demand.
DEMAND FOR COAL
The seaborne thermal coal market has
developed and grown rapidly following
the two oil crises of the 1970s. Growth in
the international coal trade can also be
attributed to the decline of domestic coal
production in many countries – particularly
in Europe – due to prohibitive costs and
reserve depletion.
Continued growth in demand for energy
worldwide, combined with on-going
high oil prices, is expected to provide
a platform for the continuation of this
trend. In the two decades through 2010,
global demand for seaborne thermal coal
grew from 180 million tons to 660 million
tons, reflecting a CAGR of 6.7%. Global
demand for thermal coal is expected to
continue to grow strongly over the next
decade. Demand growth is forecast to be
stronger in the Asia-Pacific region than
in the Atlantic market, with Asian markets
currently contributing 70% of global
demand.
42
Negara pengimpor besar di Asia Utara lainnya
adalah Cina, dimana impor batubara termal
melalui laut cenderung tidak terpengaruh oleh
perdagangan batubara termal global. Di tahun
2011, Cina diperkirakan mengimpor 113 juta ton
batubara termal. Produksi domestik Cina dan
peningkatan impor dari Mongolia diperkirakan
akan memenuhi sebagian besar pertumbuhan
permintaan batubara termal Cina. Hal ini
menyebabkan pertumbuhan impor batubara
melalui laut hanya akan tumbuh moderat.
Impor batubara melalui laut tersebut utamanya
akan dipenuhi dari Indonesia. Permintaan
batubara termal dari negara-negara Asia
Utara diperkirakan akan stabil pada dekade
mendatang, dimana negara-negara berkembang
Asia lainnya, terutama India, diperkirakan
akan menjadi penggerak utama pertumbuhan
permintaan batubara termal.
Setelah dimulainya tender batubara sub-
bitominous oleh Taiwan Power Co. di tahun
1996, pertumbuhan permintaan batubara sub-
bitominous telah menjadi yang terkuat di pasar
Asia. Rendahnya nilai kalori dari batubara sub-
bituminous dan batubara bernilai kalori rendah
membatasi penggunaan batubara tersebut
dalam proses pembangkitan listrik. Kedepannya,
batubara sub-bituminous dan batubara bernilai
kalori rendah diperkirakan akan mengalami
kenaikan dalam pangsa pasar batubara termal
dari perkiraan saat ini sebesar 17% (118 juta ton)
di 2011 (terdiri dari 93 juta ton batubara sub-
bituminous dan 25 juta ton batubara bernilai kalori
rendah).
Diterimanya batubara sub-bituminous dan
batubara bernilai kalori rendah di pasar, ditambah
dengan biaya pengiriman dari Indonesia yang
relatif rendah, biaya produksi yang rendah
dan harga yang kompetitif, telah mendorong
pertumbuhan ekspor batubara bernilai kalori
rendah dari Indonesia dengan pesat, meskipun
terdapat kadar air yang tinggi dan kandungan
energi yang rendah dari produk batubara ini.
Permintaan untuk batubara sub-bituminous dan
batubara bernilai kalori rendah datang terutama
dari ekonomi negara Asia yang berkembang,
yaitu India, Cina dan negara-negara ASEAN.
Gabungan dari India dan Cina diperkirakan akan
memberikan lebih dari separuh permintaan global
atas batubara sub-bituminous dan batubara
bernilai kalori rendah pada dekade mendatang.
Permintaan batubara metalurgi juga sudah
berkembang pesat, terutama di Asia yang saat
ini memegang sekitar 72% impor batubara
masa lalu didominasi oleh permintaan dari
Jepang yang telah lama menjadi pengimpor
terbesar batubara metalurgi, dengan Korea
Selatan dan Taiwan juga mengimpor jumlah yang
saat ini mengimpor masing-masing sekitar 75 juta
ton, 20 juta ton dan 10 juta ton per tahun. Industri
baja saat ini mengalami pergeseran dalam hal
The North Asian market has been and
remains the primary center of coal
demand. Imports of thermal coal in 2011
are estimated to have been 118 million
tons from Japan, 88 million tons from
South Korea and 72 million tons from
Taiwan. China, with 2011 imports of 113
million tons, is the other major importing
country in North Asia where imports of
seaborne thermal coal are unlikely to
be affected by the global thermal coal
trade. China’s domestic production and
increased imports from Mongolia are
expected to meet most of China’s growing
demand for thermal coal, leading to
modest growth in seaborne coal imports,
much of which will be supplied from
Indonesia. Thermal coal demand from
North Asian countries is expected to be
stable in the coming decades, while the
developing countries of Asia, especially
India, are predicted to be major drivers of
growth in demand for thermal coal.
Following the commencement of sub-
bituminous coal purchases by Taiwan
Power Co. in 1996, the growth in sub-
bituminous coal demand has become
the strongest in Asian markets. The low
calorific value (CV) of sub-bituminous
coal limits the use of such coal in the
power generating process. In the future,
the share of sub-bituminous and other
low CV coals is expected to increase in
the thermal coal market from the current
estimate of 17% (118 million tons) in
2011 (consisting of 93 million tons of sub-
bituminous coal and 25 million tons of low
CV coal).
Acceptance of sub-bituminous coal
and low CV coal in the market, aided
by the relatively low shipping costs
from Indonesia, low production costs
and competitive prices, have boosted
the growth of low CV coal exports from
Indonesia, despite the relatively high
moisture and low energy content of such
coal. Demand for sub-bituminous coal
and low CV coal comes mainly from
developing countries in Asia, such as
India, China and ASEAN countries. India
and China are expected to contribute
more than half of global demand for sub-
43
produksi dari negara industri maju ke negara
ekonomi berkembang.
Sejalan dengan industrialisasi di Cina dan
India dan peningkatan kemampuan ekonomi
populasinya, permintaan untuk baja diperkirakan
akan terus meningkat. Cina menjadi net importer
batubara metalurgi di tahun 2008. Impor oleh
Cina diperkirakan akan meningkat pesat pada
dekade mendatang. Impor batubara metalurgi
India juga diperkirakan akan terus meningkat
pada dekade mendatang karena produsen
baja mencari peningkatan produktivitas dengan
mencampur batubara metalurgi impor yang
memiliki kualitas lebih baik dengan pasokan
domestik. Pasar impor batubara pengiriman
melalui laut lain adalah Brazil, dimana produksi
baja diperkirakan akan tumbuh pesat yang dipicu
oleh pembangunan dalam negeri (termasuk
konstruksi proyek besar untuk Piala Dunia FIFA
2014 dan Olimpiade 2016), biaya produksi
yang rendah dan kesiapan pasokan bijih besi
berkualitas tinggi.
Hard coking coal saat ini memegang sekitar 75%
permintaan batubara metalurgi global meskipun
penggunaan batubara metalurgi yang berkualitas
lebih rendah dalam pulverized coal injection (PCI)
diperkirakan akan meningkat sejalan dengan
upaya produsen baja menurunkan biaya dan
meningkatkan produktivitas tanur (blast furnace),
terutama di pasar yang berkembang.
Harga Batubara
Banyak faktor yang mempengaruhi harga
batubara termasuk kondisi yang ada dipasar saat
ini, harga dan tren di masa lalu, perilaku pasar
keuangan dan energi, kondisi peraturan di negara
batubara, ketentuan dari kontrak penjualan, dan
strategi negosiasi antara pembeli dan penjual,
serta sifat dari hubungan antar pembeli dan
penjual tersebut.
memenuhi kebutuhannya melalui kontrak
jangka panjang, dan dilengkapi dengan sedikit
pembelian secara spot. Mayoritas dari kontrak
tersebut dinegosiasikan, meskipun dalam
beberapa kasus kontrak diberikan melalui proses
tender. Harga dalam kontrak dapat ditetapkan
Tabel A (table A)
(dalam AS$ / ton)(in US$/ ton)
Jan
‘09
April
‘09
July
‘09
Oct
‘09
Jan
‘10
April
‘10
July
‘10
Oct
‘10
Jan
‘11
April
‘11
July
‘11
Oct
‘11
HBA 78,7 63,1 71,3 66,7 77,4 86,6 96,7 92,7 112,4 122,0 118,2 119,2
bituminous coal and low CV coal in the
coming decades.
Demand for metallurgical coal (met coal)
has also been growing rapidly, especially
in Asia, which currently accounts for
approximately 72% of imports of met coal.
In the Pacific region, demand in the past
has been dominated by Japan, which has
long been the biggest met coal importer.
South Korea and Taiwan also import
significant amounts. Japan, South Korea
and Taiwan currently import approximately
75 million tons, 20 million tons and 10
million tons respectively per year. The
steel industry is currently experiencing
a shift in production from industrialized
economies to developing economies.
In line with the industrialization of China
and India as well as the improving
economic circumstances of the
population, demand for steel is expected
to continue to rise. China became a net
importer of met coal in 2008, and imports
by China are expected to increase rapidly
in the coming decades. Indian met coal
imports are also expected to continue
to increase in the coming decades as
steel producers are seeking to increase
productivity by mixing higher quality
imported met coal with domestic supply.
Another seaborne met coal market is
Brazil, where steel production is expected
to grow rapidly driven by domestic
construction (including construction of
major projects for the 2014 FIFA World
Cup and Olympics 2016), low production
costs and the readiness of high quality
iron ore supply.
Hard coking coal currently meets
approximately 75% of global met coal
demand, although the use of lower quality
met coal in pulverized coal injection
(PCI) is expected to increase in line with
the efforts of steel producers to reduce
costs and increase productivity of blast
furnaces, especially in developing
markets.
COAL PRICES
Many factors affect coal prices, including
current market conditions, past prices
Sources: Monthly Report of MEMR
44
MEREK DAGANG BRAND TRADE-MARKS
KUALITAS TYPICAL
2009 2010 2011
CV kcal/ kg
GAR)
TM
(%
ar)
TS(%)
Ash(%)
Jan Apr Jul Okt Jan Apr Jul Okt Jan Apr Jul Okt
Anthracite (> 6.900 kcal)
7.000 10,0 1,0 15,0 84,7 67,7 76,6 71,7 83,2 93,2 104,1 99,8 121,2 131,4 127,3 128,4
Bituminous (5.400 – 6.900 kcal)
Prima Coal 6.700 12,0 0,6 5,0 83,4 67,5 75,9 71,2 82,1 91,4 101,6 97,6 117,5 128,5 124,7 125,7
Pinang 6150 6.200 14,5 0,6 5,5 75,2 60,9 68,4 64,3 74,0 82,4 91,5 87,9 106,0 115,8 112,4 113,3
Indominco IM_East 5.700 17,5 1,6 4,8 64,2 51,6 58,2 54,5 61,1 70,6 78,7 75,5 91,5 99,4 96,4 97,2
Sub - Bituminous (4.500 – 5.400 kcal)
5.400 22,5 0,4 5,0 60,8 49,6 55,5 52,2 59,9 66,5 73,7 70,9 85,1 93,4 90,7 91,4
Envirocoal 5.000 26,0 0,1 1,2 56,3 46,4 51,6 48,7 55,5 61,3 67,7 65,2 77,7 86,0 83,5 84,2
Kalori Rendah (< 4.500)
Jorong J-1 4.400 32,0 0,3 4,2 45,4 37,4 41,6 39,2 44,7 49,4 54,6 52,6 62,7 69,3 67,4 67,9
Ecocoal 4.200 35,0 0,2 3,9 41,2 34,8 38,7 36,5 41,5 45,8 49,4 47,6 56,6 62,8 61,0 61,5
Sources: Monthly Report of MEMR
(in US$/ ton)
IndomincoIM_East
GunungBayan I
Melawan Coal
Tabel B (table B)
and trends, the behavior of financial and
energy markets, regulatory conditions in
the exporting and importing countries,
coal quality specifications, the terms of
sales contracts, and negotiation strategy
between the buyers and sellers, as well
as the nature of the relationship between
the buyers and sellers.
In the Pacific market, buyers in the past
generally fulfilled their needs with long-
term contracts and a few spot purchases.
The majority of these contracts are
negotiated, although in some cases,
contracts are awarded through a tender
process. Prices in the contract can be
determined for a certain delivery period,
changed or adjusted periodically based
on delivery to reflect the prevailing
market conditions.
Coal prices in Indonesia follow the Coal
Benchmark Price (HPB), published
by the Ministry of Energy and Mineral
Resources (MEMR) every month, for both
producers and consumers to determine
spot or contract prices. HPB is set by
first determining the Coal Reference
Price (HBA), which is a weighted monthly
average of 4 coal price indices - New
Castle Index, Global Coal, Platts and
Indonesia Coal Index (ICI) - each of
which has a weight of 25%.
The first two indices represent coal prices
in the international market whilst the
latter two for domestic coal prices. The
specifications for the reference coal price
are 6,322 kcal/kg, moisture content of
8%, sulfur content 0.8% and ash content
15%. Since January 2009, HBA has
increased by USD40.50/ton, or 51.4%,
to USD119.20/ton in October 2011.
Movement in the HBA is presented in the
table as follows:
Based upon the HBA, the HPB is
established for eight of the most widely
traded/dominant brands in the market
with coal quality ranging from 4,200 to
7,000 kcal/kg.
As shown in the above table, the price
of sub-bituminous coal and low CV
45
untuk periode pengiriman tertentu, berubah
secara periodik atau disesuaikan berdasarkan
pengiriman untuk mencerminkan kondisi yang
sedang berlaku di pasar.
Harga batubara di pasar Indonesia
menggunakan Harga Patokan Batubara (HPB)
yang dipublikasikan oleh Kementrian Energi
dan Sumber Daya Mineral setiap bulan yang
digunakan baik produsen maupun konsumen
dalam penentuan harga spot atau kontrak. HPB
ditetapkan dengan terlebih dahulu menentukan
Harga Batubara Acuan (HBA) yang merupakan
rata-rata bulanan dari 4 buah indeks harga
batubara, yaitu New Castle Index, Global Coal,
Platts dan Indonesia Coal Index (ICI), masing-
masing memiliki bobot 25%.
Kedua indeks pertama mewakili harga batubara
di pasar internasional sedangkan kedua terakhir
harga batubara domestik. Kualitas untuk batubara
acuan adalah 6.322 kkal/kg, kandungan air 8%,
kandungan belerang 0,8% dan kandungan abu
15%. Sejak Januari 2009, HBA telah naik sebesar
AS$34,17/ ton atau 43,4% menjadi AS$112,87/
ton pada Maret 2012. Perkembangan HBA dapat
dilihat pada (Tabel A)
Berdasarkan HBA tersebut, HPB kemudian
ditentukan yang terdiri dari 8 merek dagang
yang paling banyak diperdagangkan/ dominan
di pasaran serta sudah umum dikenal di pasaran
dengan range kualitas batubara mulai dari 4.200
sampai 7.000 kkal/ kg. (Tabel B)
Sebagaimana terlihat pada tabel di atas, harga
dari batubara sub-bituminous dan batubara
bernilai kalori rendah berkaitan dengan harga
batubara bituminous. Pada umumnya tren dari
harga spot dan harga dengan jangka waktu untuk
batubara bituminous Australia mempengaruhi
harga batubara berenergi rendah bituminous,
sub-bituminous dan batubara bernilai kalori
rendah di Indonesia. Harga referensi dan indeks
batubara bituminous juga menjadi acuan untuk
penghitungan harga batubara sub-bituminous.
Namun, parameter kualitas lainnya, termasuk
kadar air, sulfur dan abu mempengaruhi
kemampuan batubara, berlakunya penyesuaian
harga tambahan dan batas penolakan.
Batubara sub-bituminous dan batubara bernilai
kalori rendah Indonesia umumnya dihargai lebih
rendah (value-in-use discount) karena adanya
penyesuaian energi untuk mencerminkan kadar
air dan zat terbang (volatile content) yang
lebih tinggi, potensi kesulitan penanganan
seperti denda dan pembakaran spontan, serta
tidak didesain untuk menggunakan batubara
sub-bituminous. Dengan adanya value-in-use
discount, batubara Indonesia menjadi kompetitif
di pasar ekspor pengiriman melalui laut dimana
batubara bernilai kalori rendah secara khusus
bawah penyesuaian energi secara pro-rata.
coal relate to bituminous coal prices. In general,
the trend of spot prices and contract prices for
Australian bituminous coal affects low-energy
bituminous, sub-bituminous and low CV coal in
Indonesia. Reference prices of bituminous coal
and indices also become a reference for the
calculation of sub-bituminous coal prices. Other
quality parameters, however, including moisture
content, sulfur and ash affect the coal quality, and
require additional price adjustments and rejection
limits.
Sub-bituminous coal and low CV coal in Indonesia
are generally priced lower (value-in-use discount)
due to an adjustment to reflect the moisture
content and higher volatile content, potential
handling difficulty such as fines and spontaneous
combustion, as well as decrease in efficiency
when the boiler used is not designed to use sub-
bituminous coal. With the value-in-use discount,
Indonesia coal becomes competitive in export
markets where shipments are made via sea, with
low CV coal specifically traded at a significant
discount below the pro-rated energy adjustment.
46
P E N G E M B A N G A N A S E T
EKSPLORASI TINJAUAN UMUM
inti, merupakan bagian penting dalam operasi dan melengkapi strategi
pengembangan bisnis dan produksi batubara Perseroan melalui
pengembangan aset batubara dan juga akuisisi.
Kegiatan tersebut membantu Perseroan dalam
perencanaan dan pengelolaan operasi di
tambang tertentu ataupun di Wilayah IUP yang
dieksplorasi. Kegiatan eksplorasi Perseroan
juga dilakukan untuk keseluruhan portofolio
Wilayah IUP dan tambang Perseroan sehingga
memungkinkan pengembangan usaha secara
Perseroan memberikan informasi mengenai
potensi dan kelayakan Wilayah IUP lain yang
tersedia untuk diakuisisi.
Perseroan berkeyakinan memiliki program
eksplorasi yang matang, dengan prosedur
yang dapat menjamin kegiatan eksplorasi
secara menyeluruh dan sesuai dengan standar
internasional. Dari awal tahun 2008 sampai
dengan 31 Desember 2011, Perseroan telah
melakukan pemboran sebanyak 3.344 titik
bor, dengan total kedalaman 167.423 meter
dan wilayah pengaruh seluas 14.830 hektar
dalam kegiatan eksplorasinya. Perseroan
tidak melakukan outsource untuk kegiatan
eksplorasi (kecuali untuk pengambilan contoh
dan analisa laboratorium contoh batubara)
kepada kontraktor pihak ketiga atau konsultan.
Pada tanggal 31 Desember 2011, Perseroan
membentuk sebuah tim yang terdiri dari 205 ahli
geologi, pengeboran dan staf pendukung dan
memiliki 16 mesin bor untuk kegiatan eksplorasi.
Kegiatan eksplorasi Grup Atlas meliputi
pengumpulan data, pemodelan geologi dan
evaluasi keuangan:
lokasi, tata letak dan kualitas dari endapan
batubara. Hal ini didasarkan pada pemetaan
lapangan dan pengeboran lubang bor,
dilengkapi dengan survei perekaman lubang
mentransfer data dari setiap titik pengamatan
menjadi gambar tiga dimensi dari lapisan
batubara. Model geologi juga menyediakan
data kualitas batubara.
harga batubara, permintaan untuk produk,
ASSETS DEVELOPMENT
EXPLORATION OVERVIEW
Exploration is one of our core
competencies, and constitutes a
operations, complementing our strategy
to grow our business and coal production
through the development of existing coal
assets and through acquisitions.
These activities assist the Company
in planning and managing our mining
concession areas, in the regions in
which the explored concession areas
are located as well as with respect to the
entire portfolio of concession areas and
grow our business. In addition, the
exploration capabilities of the Company
provide information on the potential and
feasibility of other concessions available
for acquisition.
We have a robust exploration program,
with procedures to ensure these activities
are comprehensive and conform to
international standards. From early 2008
until December 31, 2011, the Company
has completed 3,344 boreholes, drilled
a total of 167,423 meters and mapped
an area of 14,830 hectares in the course
of our exploration activities. We do not
outsource our exploration activities
(except for sampling and laboratory
analysis of coal samples) to third
party contractors or consultants. As of
December 31, 2011, we had assembled a
dedicated team of 205 geologists, drillers
and support staff, and own 16 drilling rigs
to conduct our exploration activities.
Our exploration activities include data
collection, geological modeling and
layout and quality of a coal deposit.
47
penanaman modal, pertambangan,
pengolahan dan biaya transportasi dan
menentukan bentuk dan ukuran penggalian.
KEGIATAN EKSPLORASI
Proses kegiatan pemboran Perseroan dapat
dibagi menjadi 6 tahap, yaitu pemetaan geologi,
pengeboran, pengambilan contoh, perekaman
Kualitas batubara ditentukan dengan analisa
terhadap contoh yang diambil dari lapisan atas
batubara dan lapisan bawah batubara serta
lapisan batubara itu sendiri. Contoh kemudian
diuji untuk parameter kualitas batubara berikut
ini: total kadar air (atau TM), nilai kalori (atau
CV) dan total sulfur (atau TS). Analisa lainnya
termasuk uji untuk indeks kegerusan (atau HGI),
ultimate analysis, dan ash fusion temperature,
yang biasanya dilakukan ditahap berikutnya
setelah data yang meyakinkan diperoleh.
data kualitas batubara yang dikumpulkan dari
lapangan dimasukkan sebagai input data ke
dalam proses pemodelan. Model tersebut akan
menyediakan gambaran penyebaran lapisan
batubara secara tiga dimensi, Sumber Daya
Batubara, Cadangan Batubara, estimasi kualitas
batubara dan volume overburden yang nantinya
menentukan strip ratio untuk penambangan.
PROGRAM EKSPLORASI
Perseroan memulai program eksplorasi pada
tahun 2007, dengan pemetaan daerah pengaruh
pemboran 177 hektar dengan kedalaman 12.143
meter dan jumlah lubang bor 190 titik di Bara
Berau Energi.
Kegiatan eksplorasi Perseroan terus meningkat
sejak program eksplorasi dimulai. Perseroan
bermaksud untuk lebih memperluas program
eksplorasi, yang saat ini fokus dalam Wilayah
IUP Gorby Putra Utama, Gorby Energy, Banyan
Koalindo Lestari, Diva Kencana Borneo, Kalbara
Energi Pratama dan Hanson Energy Martapura.
Selama tahun 2011, Perseroan memetakan
daerah pengaruh pemboran 4.150 hektar,
dengan kedalaman 52.506 meter dan jumlah
lubang bor 833 titik bor.
Pada tahun 2009, 2010 dan 2011, Perseroan
mengeluarkan Rp25.509 juta, Rp26.811 juta,
dan Rp28.488 juta masing-masing dalam
belanja modal eksplorasi.
PENGEMBANGAN PROYEK
cepat serta kemampuan untuk mengembangkan
Wilayah IUP sampai pada tahap produksi
secara komersial merupakan bagian yang
penting dari strategi Perseroan dimana
Perseroan berkeyakinan memiliki tim yang
It is based on field mapping
and borehole drilling, typically
supplemented by a geophysical
survey.
data from each observation point into
a three-dimensional representative of
the coal seam. The geological model
also provides coal quality data.
price, demand for the product, capital
investment, mining, processing and
transportation costs and defines the
shape and size of the excavation.
EXPLORATION ACTIVITIES
The process of the Company’s
exploration activities can be broken down
into six stages: geological mapping,
drilling, geophysical logging, sample
collection, topography survey and
computer modeling.
Coal quality is determined by analyzing
samples obtained from roof and floor
samples and across various seams.
Samples are first tested for the following
coal parameters: total moisture (TM),
calorific value (CV), total sulfur (TS) and
ash content. Other coal analyses include
tests with respect to the Hardgrove
Grindability Index (HGI), ultimate analysis
and ash fusion temperature, which are
typically conducted at a later date when
conclusive data has been obtained.
Topographic data, drill hole lithology
records and coal quality data collected
from the field serve as base data
inputs into the modeling process. The
software provides a geologic reserve
model that will reflect the 3-dimensional
coal layer distribution, coal resources,
coal reserves, coal quality estimations
and overburden volumes for later
determination of strip ratios for mining.
EXPLORATION PROGRAM
We started our exploration program in
2007, with the mapping of 177 hectares
of land, the drilling of 12,143 meters and
the completion of 190 boreholes in the
Berau Bara Energi concession.
48
berpengalaman dengan rekam jejak yang
kuat untuk melaksanakan strategi tersebut.
Perseroan sampai saat ini telah melakukan
akuisisi terhadap 14 Wilayah IUP sejak tahun
2007 hingga 2011, dimana dari Wilayah IUP
tersebut, Perseroan telah memulai produksi
batubara secara komersial pada 4 (empat)
konsesi pertambangan.
Dengan informasi yang diperoleh dari aktivitas
eksplorasi, Grup Atlas mempersiapkan rencana
tambang yang meliputi disain dan operasi
setiap bukaan tambang (pit) serta eksplorasi
lanjutan di dalam Wilayah IUP. Selain itu, Grup
Atlas juga mempersiapkan rencana infrastruktur,
seperti pembangunan jalan pengangkutan,
pelabuhan, perumahan dan fasilitas lain yang
diperlukan, serta jenis dan jumlah peralatan
tambang, seperti excavator, truk pengangkut,
pemecah batubara dan loaders yang akan
dibeli atau disewa, serta tenaga kerja yang
dibutuhkan untuk mendukung operasi tambang
pada Wilayah IUP.
Setelah rencana tambang untuk sebuah Wilayah
IUP dipersiapkan, Grup Atlas mulai membangun
infrastruktur dan fasilitas yang diperlukan
untuk mendukung operasi tambang di wilayah
tersebut dan juga memulai pengadaan dan
mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan,
tenaga kerja serta material sesuai dengan
rencana tambang. Berdasarkan luas dari
Wilayah IUP, pengembangan rencana tambang
dan pelaksanaan infrastruktur, peralatan dan
personil yang dibutuhkan memakan waktu
sekitar 12 bulan untuk penyelesaian.
AKUISISI
Setelah Penawaran Umum Perdana,
Perseroan telah mengakuisisi 2 (dua) Wilayah
IUP lainnya yaitu Bara Karya Agung dan
Karya Borneo Agung. Perseroan berkeyakinan
bahwa keunggulan pada kegiatan eksplorasi
dan pengembangan proyek mendukung
strategi Perseroan untuk mengembangkan
kegiatan usaha dan portofolio Wilayah IUP
melalui akuisisi.
Strategi akuisisi dari Perseroan difokuskan
pada akuisisi atau investasi pada perusahaan
pemilik IUP yang berlokasi pada atau dekat
dengan wilayah Hub Perseroan pada valuasi
yang wajar. Pada umumnya, Perseroan
melakukan akuisisi perusahaan pemilik
IUP tidak mendapatkan pendanaan yang
diperlukan atau tidak memiliki pengalaman,
kemampuan dan pengetahuan untuk
melakukan kegiatan eksplorasi pada wilayah
pertambangan dan mengembangkannya
sampai pada tahap produksi secara
komersial. Apabila hal tersebut terjadi,
Perseroan sebelumnya mengadakan
perjanjian untuk mengembangkan dan
mengoperasikan kegiatan pertambangan
dengan hak opsi untuk memperoleh
Our exploration activities have steadily
increased since the program began. We
intend to further expand the exploration
program, which is currently focused in
our Gorby Putra Utama, Gorby Energy,
Banyan Koalindo Lestari, Diva Kencana
Borneo, Kalbara Energi Pratama and
Hanson Energy Martapura concessions.
During 2011, we mapped 4,150 hectares,
drilled 52,506 meters and completed an
additional 833 boreholes.
In 2009, 2010 and 2011, the Company
incurred Rp 25,509 million, Rp
26,811 million, and Rp 28,488 million
respectively in exploration expenditures.
PROJECT DEVELOPMENT
Efficiently and quickly developing mines
and bringing undeveloped concession
areas into commercial production is a
critical part of the Company’s strategy,
and we have an experienced team with a
strong track record in doing so. We have
acquired 14 concession areas from 2007
through 2011, and we have commenced
commercial production in four of these
mining concessions.
With information collected through our
exploration activities, we prepare mine
plans in relation to the design and
operation of each mine pit and plan
further exploration within our concession
areas. In addition, we prepare plans on
the infrastructure, such as haul roads,
ports, housing and other facilities, that
needs to be built, the type and quantity
of mining equipment, such as excavators,
haul trucks, crushers and loaders, that
needs to be procured or leased and the
work force that will need to be retained to
support the mining operations expected
at the concession area.
Once a mine plan for a particular
concession area has been prepared,
we begin building the necessary
infrastructure and facilities that are
required to support mining operations in
the area and also begin procuring and
deploying the necessary equipment,
49
kepemilikan pada perusahaan tersebut. Hal ini
terjadi pada Diva Kencana Borneo dan Hanson
Energy, dimana Perseroan mengembangkan
tambang sampai pada tahap produksi secara
komersial pada bulan Agustus 2010 dan
Februari 2011.
Kriteria yang digunakan oleh Perseroan untuk
menganalisa target akuisisi atau investasi,
termasuk jarak target Wilayah IUP tersebut
ke Wilayah IUP yang telah dimiliki oleh
Perseroan dan Anak Perusahaan, dengan
tujuan untuk memanfaatkan infrastruktur,
logistik, peralatan dan fasilitas yang telah
ada maupun yang masih direncanakan, jarak
target Wilayah IUP ke infrastruktur distribusi,
seperti sungai, laut dan fasilitas pelabuhan,
banyaknya potensi Cadangan Batubara, strip
ratio, karakter Cadangan Batubara, harga yang
ditawarkan oleh penjual, segala biaya terkait
pengembangan sampai ke tahap produksi
secara komersial dan isu regulasi dan perizinan
pada Wilayah IUP yang mungkin dihadapi.
Secara rutin, Perseroan mengevaluasi target
Wilayah IUP yang sedang dijual dan berencana
untuk melakukan akuisisi Wilayah IUP di masa
yang akan datang.
CADANGAN BATUBARA DAN SUMBER DAYA
BATUBARA
Berdasarkan Laporan Runge dan Britmindo,
Cadangan sebesar 88,4 juta ton dan Sumber
Daya Batubara sebesar 346,0 juta ton
berdasarkan metodologi standar JORC pada
Wilayah IUP milik Grup Atlas. Konsultan
tambang Grup Atlas, Runge dan Britmindo,
telah membantu dalam persiapan Sumber
Daya Batubara dan Cadangan Batubara.
Tabel berikut menyajikan deskripsi Cadangan
Batubara, Sumber Daya Terukur, Sumber Daya
Tertunjuk dan Sumber Daya Tereka menurut
Hub berdasarkan metodologi standar JORC.
manpower and materials necessary to
effect the mine plan. Depending on the
size of the concession area, developing
a mine plan and ensuring that all the
necessary infrastructure, equipment
and personnel are in place takes
approximately 12 months to complete.
ACQUISITIONS
Following our IPO, we have acquired
two additional concessions - Karya
Borneo Agung and Bara Karya Agung.
We feel that our strength in exploration
and project development complements
our strategy to grow our business and
portfolio of concession areas through
acquisitions.
Our acquisition strategy focuses on
acquiring or investing in companies with
rights to concession areas located close
to or within our hub regions at reasonable
valuations. We typically acquire such
companies from owners who lack the
necessary financing or do not have the
experience, skills and knowledge to
explore the concession area or bring
it into commercial production. In some
cases, we have previously entered into
agreements to develop and operate
mines with options to acquire stakes
in the relevant mining company. This
was the case for the Diva Kencana
Borneo and Hanson Energy Martapura
concession areas, which we brought into
commercial production in August 2010
and February 2011, respectively and
which the Company has been operating
since.
The criteria that we use to assess
potential acquisitions or investment
targets include: the proximity of
the relevant concession area to the
Company’s current concession areas,
thereby allowing us to leverage off
our existing or planned infrastructure,
logistics, equipment and facilities; the
proximity of the relevant concession
area to distribution infrastructure such
as rivers, the sea and port facilities; the
extent of the potential coal resources
and reserves; strip ratios; characteristics
of the coal resources and reserves; the
50
Tahun Year
HUB
BERAU KUBAR MUBA OKU
2008 293 28 124 55
2009 24 95 360 18
2010 0 221 547 55
2011 21 247 541 24
TITIK BOR
Tahun Year
HUB
BERAU KUBAR MUBA OKU
2008 300 147 247 1.150
2009 12 396 2.128 109
2010 0 390 4.309 100
2011 380 764 2.768 238
LUAS (HA)
Tahun Year
HUB
BERAU KUBAR MUBA OKU
2008 14,17 1,19 2,85 3,39
2009 1,50 5,61 17,89 0,59
2010 0,00 10,49 28,18 4,04
2011 0,89 13,34 36,58 1,70
TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER Year Ended 31 December
price sought by the sellers; the cost
of bringing the concession area into
commercial production; and regulatory
and licensing issues that the concession
area may be facing.
We routinely evaluate potential
concession areas that are in the market
and expect to acquire additional
concession areas in the future.
RESERVES & RESOURCES
According to the JORC Resource and
Reserve Statements prepared by Runge
and Britmindo, reserves were estimated
to be 88.4 million tons and resources
were estimated to be 346.0 million tons
in the Company’s concession areas. The
following tables set forth the estimated
coal reserves and the measured,
indicated, inferred and total resources in
the Company’s various Hubs.
51
(dalam Juta Ton)CADANGAN
Terbukti(1) Proved(1) Terkira(1) Probable(1) (1) Total(1)
Hub Berau (2) 2,0 1,2 3,2 Berau Hub (2)
Hub Kubar (3) 7,0 0,5 7,5 Kubar Hub (3)
Hub Muba 72,6 5,1 77,7 Muba Hub
Hub Oku (4) - - - Oku Hub (4)
Hub Papua (4) - - - Papua Hub (4)
Jumlah 81,6 6,8 88,4 Total
(dalam Juta Ton)
SUMBER DAYA
TerukurMeasured
TertunjukIndicated
TerekaInferred Total
Hub Berau (2) 3,5 2,1 2,6 8,2 Berau Hub (2)
Hub Kubar (3) 13,4 4,9 13,1 31,4 Kubar Hub (3)
Hub Muba 130,5 44,5 131,4 306,4 Muba Hub
Hub Oku (4) - - - - Oku Hub (4)
Hub Papua (4) - - - - Papua Hub (4)
Jumlah 147,4 51,5 147,1 346,0 Total
(1) Sebagaimana tercantum dalam laporan Britmindo dan Runge.(2) Tidak termasuk Cadangan Batubara dan Sumber Daya Batubara dari Kalbara Energi Pratama,
Citra Global Artha dan Ratna Utama Karya dimana saat ini belum tersedia data mengenai jumlah Cadangan Batubara.
(3) Tidak termasuk Cadangan Batubara dari kawasan konsesi Karya Borneo Agung dan Bara Karya Agung. Grup Atlas saat ini belum memiliki data Cadangan Batubara untuk Karya Borneo Agung dan Bara Karya Agung. Perkiraan Cadangan Batubara dan Sumber Daya Batubara pada Wilayah IUP Diva Kencana Borneo berdasarkan laporan Diva Kencana Borneo oleh Runge dan Britmindo.
(4) Grup Atlas saat ini tidak memiliki data sumber daya yang diperkirakan sesuai 2004 JORC Code.
(2) Does not include the reserves or resources from the Kalbara Energi Pratama and Citra Global Artha concession areas as such data is currently not available.
(3) Does not include the reserves from the concession areas of Karya Borneo Agung and Bara Karya Agung, which were in the process of being acquired by the Company. The Company currently has no reserves data for the Karya Borneo Agung and Bara Karya Agung concession areas as measured under the 2004 JORC Code. The estimated coal resources and reserves for the Diva Kencana Borneo concession area are based on the Runge DKB Report and the Britmindo DKB Report.
(4) The Company has no reserves or resources data as measured under the 2004 JORC Code.
52
P E M A S A R A N D A N P E N J U A L A N
Perseroan memiliki 24 pengguna akhir yang berlokasi
PENJUALAN
Perseroan menandatangani perjanjian pemasaran
dan penjualan dan perjanjian pembelian
dengan masing-masing Anak Perseroan, yang
memproduksi batubara. Berdasarkan perjanjian-
perjanjian tersebut Perseroan membeli batubara
dan kemudian menjual batubara tersebut kepada
pihak ketiga. Dengan luasnya ragam produk
batubara yang dihasilkan dari Wilayah IUP Grup
Atlas, termasuk batubara termal bernilai kalori
rendah, sub-bituminous dan bituminous dan
batubara metalurgi, Grup Atlas berupaya menjual
produk batubaranya baik ke pasar ekspor maupun
pasar domestik. Meskipun ada peningkatan
permintaan batubara termal bernilai kalori rendah
diluar Indonesia, permintaan dari pasar ekspor
masih didominasi batubara termal bernilai kalori
tinggi dan batubara metalurgi, sedangkan pasar
domestik masih didominasi permintaan batubara
termal bernilai kalori rendah.
Grup Atlas berkeyakinan memiliki reputasi
yang baik di Korea Selatan dan dalam proses
membangun reputasi di Indonesia, Cina,
Hong Kong dan Jepang serta kawasan Asia
Tenggara sebagai produsen batubara termal dan
batubara metalurgi yang handal. Seiring dengan
peningkatan produksi batubara termal bernilai
kalori rendah, Grup Atlas membidik pasar Asia
lainnya seperti Thailand dan India dan juga pasar
domestik. Pasar-pasar tersebut yang diharapkan
akan menjadi penting bagi kinerja Grup Atlas.
Tabel berikut menjelaskan persentase volume
penjualan batubara dan penjualan bersih Grup
Atlas kepada pengguna akhir di berbagai negara
dan persentase produk batubara Grup Atlas yang
dijual kepada pengguna akhir di berbagai negara
untuk tahun 2008, 2009, 2010 dan 2011.
Perseroan memiliki 24 pengguna akhir yang
berlokasi Korea Selatan, Cina, Jepang, Indonesia,
Taiwan, India, dan Hongkong per 31 Desember
2011. Pada tahun 2010, hampir semua pengguna
akhir dari batubara Perseroan, berdasarkan
volume penjualan, berasal dari industri
pembangkit listrik. Grup Atlas fokus untuk menjual
batubara termal kepada pembangkit listrik dan
batubara metalurgi kepada pabrik baja/kokas.
MARKETING AND SALES
From 2008 to December 31, 2011, we
supplied coal to 24 end-users located in
South Korea, China, Japan, Indonesia,
Taiwan, India and Hong Kong.
SALES
Atlas enters into marketing and sale and
purchase arrangements with each of
our coal producing subsidiaries, from
which we purchase coal products for
onward-sales to third parties. Due to the
broad range of coal products that may
be produced from the our concessions,
including low rank thermal coal, sub-
bituminous, bituminous and metallurgical
coal, we look to sell our coal products
in both the export market as well as
the domestic market. Although there is
increasing demand for low rank thermal
coal outside of Indonesia, demand from
the export market primarily relates to
higher rank thermal coal and metallurgical
coal, whereas the demand in the domestic
market primarily relates to low rank
thermal coal.
We believe we have established a good
reputation in South Korea and are in
the process of building a reputation in
Indonesia, China, Hong Kong and Japan,
as well as in Southeast Asia as a reliable
producer of thermal and metallurgical
coal. As we increase our production of low
rank thermal coal, we are aiming to enter
other Asian markets such as Thailand
and India and are also targeting the
domestic market, which we expect to be
increasingly important to our performance.
The accompanying graphs illustrate our
sales volumes and the percentages of
coal products sold to end-users located in
various countries for the years 2008, 2009,
2010 and 2011.
53
PEMASARAN
Selain mengandalkan Noble, Perseroan sudah
memulai pemasaran dan penjualan produk
batubara tertentu secara langsung kepada
pengguna akhir. Untuk memastikan bahwa strategi
pemasaran dan penjualan yang sukses dan untuk
memaksimalkan harga produknya, Perseroan
berencana untuk memperluas kemampuan
penjualan dan pemasaran secara langsung. Grup
Atlas awalnya berencana untuk bergantung pada
hubungan yang saat ini dikembangkan dengan
bantuan Noble, dengan pengguna akhir di
negara-negara Asia Timur seperti Korea Selatan,
Jepang dan Cina untuk penjualan batubara dan
juga memperluas ke pasar di wilayah lain, seperti
Vietnam, Thailand dan India.
PERJANJIAN DENGAN NOBLE
Perseroan sejak Agustus 2010 menjual seluruh
batubara yang diproduksi di Berau Bara Energi
kepada Noble. Noble menjual batubara ini
kepada pengguna akhir. Perseroan saat ini
memiliki perjanjian pemasaran dan penjualan
batubara untuk batubara dari Berau Bara
Energi, Diva Kencana Borneo, Citra Global
Artha, Kalbara Energi Pratama dan Gorby
Putra Utama. Sehubungan dengan Penawaran
Umum, Perseroan telah menandatangani
perjanjian pemasaran baru dengan Noble
untuk menggantikan perjanjian pemasaran dan
penjualan batubara.
Sejak efektifnya Penawaran Umum, Perjanjian
Pemasaran Eksklusif yang telah ditandatangani
oleh Perseroan pada April 2011 menjadi efektif
pada tanggal 28 Desember 2011, dan Noble
menjadi agen pemasaran eksklusif untuk 75% dari
batubara yang diproduksi di Berau Bara Energi,
Citra Global Artha, Kalbara Energi Pratama,
dan Gorby Putra Utama setiap triwulan dengan
memperhatikan jumlah tertentu dari masing-
masing Wilayah IUP yang ditentukan berdasarkan
formula sebagaimana diuraikan dalam masing-
masing perjanjian.
Perseroan terus menjual batubara ke Noble
dari Wilayah IUP Berau Bara Energi dan Diva
Kencana Borneo dan mulai menjual batubara dari
Citra Global Artha, Kalbara Energi Pratama,dan
Gorby Putra Utama kepada Noble melalui kontrak
pasokan antara Perseroan dengan Noble pada
tanggal 27 April 2011. Ketentuan dalam kontrak
serupa dengan ketentuan yang terdapat pada
Kesepakatan dengan Noble sebelum Penawaran
Umum kecuali untuk ketentuan mengenai jumlah
batubara yang mengacu pada batas maksium
tonase pada Kesepakatan dengan Noble Pasca
Penawaran Umum.
Berdasarkan ketentuan dalam perjanjian antara
Perseroan dengan Noble, Noble diwajibkan
untuk memaparkan pengguna akhir batubara
dari Perseroan. Hal ini memungkinkan Perseroan
untuk memasarkan batubara kepada pengguna
akhir atas batubara yang belum diatur
From 2008 to December 31, 2011, we
supplied coal to 24 end-users located in
South Korea, China, Japan, Indonesia,
Taiwan, India and Hong Kong. In 2010,
almost all of the end-users of our coal, by
sales volume, were involved in the power
generation industry. We are focusing on
selling thermal coal to power plants and
metallurgical coal to steel mills/coking
plants.
MARKETING
In addition to relying on Noble, we have
already begun directly marketing and
selling certain of our coal products. To
ensure that our marketing and sales
strategies are successfully implemented
and to maximize the prices of our
products, we are expanding our in-house
sales and marketing capabilities. We
expect to initially rely on the relationships
we are currently developing, through
the assistance of Noble, with end-users
in North Asian countries such as South
Korea, Japan and China for the sale of our
coal and to also expand into other markets
in the region, including Vietnam, Thailand
and India.
ARRANGEMENTS WITH NOBLE
Since August 2010, we have sold all of the
coal produced at our Berau Bara Energi
concession area to Noble. Noble in turn
sold this coal to end-users. We currently
have marketing agreements and coal
supply contracts with Noble in place for
coal from the Berau Bara Energi, Diva
Kencana Borneo, Citra Global Artha,
Kalbara Energi Pratama and Gorby Putra
Utama concession areas. In connection
with last year’s Public Offering, we have
entered into a new marketing agreement
with Noble that is intended to replace
the previous marketing and coal supply
arrangements.
Following our Public Offering, the
Exclusive Marketing Agreement that was
signed in April 2011 became effective
on December 28, 2011, and Noble has
become the exclusive marketing agent
for 75% of the coal produced in Berau
54
penjualannya dalam Kesepakatan dengan
Noble Pasca Penawaran Umum. Selain itu,
berdasarkan ketentuan di hampir seluruh kontrak
penjualan Perseroan yang baru, Noble tidak
dapat melakukan kontrak kepada pengguna akhir
tanpa memberitahu, mendapatkan persetujuan,
dan membuat back-to-back contract dengan
Perseroan.
Selain itu sebagai agen pemasaran Perseroan,
Noble memiliki 10,1% saham Perseroan.
Perseroan berkeyakinan bahwa sebagai
pemegang saham dengan komisi terkait harga
batubara yang dijualnya, Noble memiliki insentif
untuk memperoleh harga terbaik untuk batubara
Perseroan di pasar sehingga bahwa harga jual
yang diperoleh Perseroan akan selalu mengikuti
perubahan harga pasar ke depannya.
PERJANJIAN DENGAN PIHAK KETIGA
Hanson Energy telah berhasil mendapatkan
kontrak untuk memasok PLN dengan 3,08 juta
ton batubara per tahun selama 20 tahun, untuk
jumlah sekitar 60 juta ton. Pada tanggal 15
Agustus 2011, Hanson Energy menandatangani
Perjanjian Jual Beli Batubara Peringkat Rendah
/ Low Rank Coal (LRC) PLTU Lampung (Tarahan
Baru). Berdasarkan perjanjian ini Hanson Energy
akan memasok 640.000 ton/tahun batubara
peringkat rendah kepada PLN dimana PLN dapat
meningkatkan atau menurunkan jumlah pasokan
tahunan atau bulanan hingga maksimum 20%
dari total pasokan tahunan atau bulanan.
Perjanjian ini memiliki jangka waktu waktu selama
20 tahun terhitung sejak dipenuhinya syarat-
syarat tertentu atau terpenuhinya kuantitas untuk
periode sejak tahun 2011 hingga dengan tahun
2031.
Pasokan batubara untuk PLTU lainnya tergantung
dengan PLN, yang saat ini berada dalam tahap
negosiasi. Terhadap pinjaman dari Tecnica
kepada Anugrah Energi, Anugrah Energi
menandatangani perjanjian jual beli batubara
dengan Technica pada tanggal 18 Nopember
2010.
Berdasarkan perjanjian tersebut, Anugrah Energi
memberikan Tecnica hak untuk membeli seluruh
batubara yang diproduksi dari Anugrah Energi
selama masa berlaku izin tambang. Berdasarkan
perjanjian ini, harga akan disepakati tiga bulan
sebelum dimulainya periode pengiriman selama
tiga bulan atau periode lain yang disepakati
kedua belah pihak. Selain itu, Anugrah Energi
diwajibkan untuk membayar biaya pemasaran
atas batubara dalam Wilayah IUP Grup Atlas
kepada Tecnica. Perjanjian ini juga menjelaskan
bahwa Anugrah Energi bertanggung jawab
atas keterlambatan pengiriman serta tidak
bertanggung jawab dalam hal terjadinya
peristiwa force majeure tertentu. Berdasarkan
perjanjian pinjaman antara Anugrah Energi
dan Tecnica pada tanggal 18 Nopember 2010,
Bara Energi, Citra Global Artha, Kalbara
Energi Pratama, and Gorby Putra Utama
concessions each quarter, subject to an
aggregate cap for each concession that is
determined based on a formulation set out
in the relevant agreements.
We continue to sell coal to Noble from
the Berau Bara Energi and Diva Kencana
Borneo concessions, and expect to start
selling coal from the Citra Global Artha,
Kalbara Energi Pratama and Gorby
Putra Utama concessions through a
supply contract entered into between the
Company and Noble on April 27, 2011.
The terms of these contracts are similar
to those that form part of the Pre-Offering
Noble Arrangements except that the
quantities of coal covered by them will be
as set out in the corresponding marketing
agreements that form part of the Post-
Offering Noble Arrangements
Under the terms of our contracts with
Noble, Noble is required to disclose the
end-users for our coal, enabling us to
market the coal that is not covered by
the current Noble contracts directly to
these end-users. In addition, pursuant
to the provisions in almost all of our new
sales contracts, Noble may not enter into
any contracts with end-users for our coal
our prior approval and entering into a
back-to-back contract with the Company
In addition to being our marketing agent,
Noble has a 10.1% share of the Company.
We believe that as a shareholder with
commissions tied to the price of the coal
that is sold, Noble is incentivized to obtain
the best possible prices for the Company’s
coal in the market and expects that the
selling prices that the Company will obtain
will more closely track spot market prices
going forward.
ARRANGEMENTS WITH OTHER THIRD
PARTIES
Hanson Energy has successfully bid for
contracts to supply PT PLN with 3.08
million tons of coal per year over 20 years,
for an aggregate of approximately 60
55
‘09 ‘10 ‘11
PENJUALAN BERSIHNet Sales
Korea Selatan South Korea’09 : 841.698 (96,83%) ‘10 : 1.139.896 (79,74%) ‘11 : 444.892 (37,25%)
China Cina‘10 : 259.672 (18,16%) ‘11 : 26.484 (2,22%)
India India‘11 : 53.141 (4,45%)
Indonesia Indonesia‘09 : 16.526 (1,90%) ‘11 : 9.187 (0,77%)
Jepang Japan‘11 : 141.913 (11,88%)
Taiwan Taiwan‘11 : 312.299 (26,15%)
Lain-lain Other’09 : 11.057 (1,27%) ‘10 : 29.962 (2,10%) ‘11 : 206.507 (17,29%)
Anugrah Energi harus melunasi pinjaman
berdasarkan tingkat tertentu berdasarkan setiap
ton batubara yang diproduksi dan dijual oleh
Anugrah Energi. Kemudian, Tecnica berhak
menentukan pelunasan yang berasal dari
penjualan batubara berdasarkan perjanjian jual
beli antara kedua belah pihak.
Untuk batubara metalurgi yang diproduksi
pada Wilayah IUP Diva Kencana Borneo, Grup
Atlas bermaksud untuk membuat perjanjian
harga tetap dalam periode satu tahun dengan
pengguna akhir di Jepang, Korea Selatan dan
Taiwan, serta kelebihannya akan dijual pada
harga spot kepada pengguna akhir di Cina dan
India. Kecuali seperti dijelaskan di atas, Grup
Atlas saat ini tidak memiliki kontrak pasokan
berjangka lainnya dengan pihak lain. Saat ini
tidak memiliki rencana untuk masuk ke dalam
kontrak pasokan jangka panjang lainnya untuk
waktu yang lebih panjang dari setahun saat mulai
pemasaran batubara secara langsung kepada
pengguna akhir dan mengharapkan bahwa harga
batubara di bawah kontrak langsung dengan
pengguna akhir baik dinegosiasikan untuk setiap
pengiriman atau harus didasarkan pada indeks.
PRODUK BATUBARA
Grup Atlas memproduksi produk batubara
yang bermacam-macam, termasuk batubara
termal bernilai kalori rendah, sub-bituminous,
dan bituminous serta batubara metalurgi.
Karakteristik dari batubara untuk tiap-tiap
Wilayah IUP disajikan pada tabel berikut ini.
Semua data yang disajikan berdasarkan air-dried
basis, kecuali dijelaskan lain.
million tons. On August 15, 2011, Hanson
Energy entered into a coal supply contract
with PT PLN for the supply of Low Rank
Coal (LRC) to its Tarahan Baru power
plant in Lampung, Southern Sumatra..
Under this agreement, Hanson Energy will
supply 640,000 tons of low rank coal to
PLN annually, which amount may increase
or decrease annually or monthly up to a
maximum of 20% of the total annual or
monthly supply. This agreement has a
until through 2031.
Coal supplies for other power plants
signed with PLN, which are currently in the
negotiation stage.
In consideration for an loan from Tecnica
to Anugrah Energi, Anugrah Energi
entered into a coal sale and purchase
agreement with Technica on November
18, 2010. Under the agreement, Anugrah
Energi granted Tecnica the right to
purchase all of the coal produced from
Anugrah Energi’s concession during
the period of validity of the mine permit.
Under this agreement, prices are to be
agreed three months prior to the start of
a delivery period for every three-month
period or as mutually agreed. In addition,
Anugrah Energi is required to pay to
Tecnica a marketing fee for the coal sold
from its concession area. The agreement
also provides that Anugrah Energi is
liable for any demurrage and that Tecnica
and Anugrah Energi will not be liable
under the contracts upon the occurrence
of certain force majeure events. Under
the terms of the related loan agreement
between Anugrah Energi and Tecnica
dated November 18, 2010, Anugrah
Energi must repay the loan from Tecnica
coal produced and sold from the Anugrah
Energi concession area and Tecnica is
entitled to set off such repayment from the
proceeds of the coal sales due under its
coal sale and purchase agreement.
For metallurgical coal produced in the
56
COAL PRODUCTS
The Company produces a broad range of
coal products, including low rank, sub-
bituminous and bituminous thermal coal
and metallurgical coal. The characteristics
of the coal at certain of the Company’s
concession areas are set forth in the
following table. All data presented below
is on an air-dried basis, unless otherwise
indicated.
57
TM : total kandungan airIM : kandungan airAsh : kandungan abuTS : kandungan belerangCV : nilai kaloriCSN : indeks pemuaian batubaraar : as receivedadb : air dried basisgar : gross as received
(1) Sebagaimana tercantum dalam Laporan Gorby Putra Utama, Gorby Energy dan Banyan Koalindo Lestari oleh Britmindo.
(2) Sebagaimana tercantum dalamLaporan Berau Bara Energi oleh Runge.
(3) Sebagaimana tercantum dalam Laporan Diva Kencana Borneo oleh Britmindo.
(4) Sebagaimana tercantum dalam Laporan Diva Kencana Borneo oleh Runge.
KarakteristikBatubara/
Batubara termal berkalori rendah/ Low rank thermal coal
Batubara termal/ Sub-bituminous thermal coal
Batubara metalurgi/ Metallurgical coal
Batubara termal/ bituminous thermal coal
Gorby Putra Utama (1)
Gorby Energy (1)
Banyan Koalindo Lestari (1)
35,70
35,5032,20
10,10
11,90
19,10
14,50
14,6013,30
3,70
8,90
16,40
6,50
8,905,60
2,70
4,70
2,40
0,42
0,610,29
0,86
0,27
0,55
4.020
3.9004.480
7.100
6.250
5.320
-
--
8,8
-
-Berau Bara Energi (2)
Diva Kencana Borneo, Blok Sangsang (4)
Diva Kencana Borneo, Blok Mea Utara (3)
Wilayah IUP/
TM
(% ar)
IM
(% adb)
Ash
(% adb)
TS
(% adb)
CV
(kcal/kg) gar
CSN
Diva Kencana Borneo concession, we
contracts with customers in Japan, South
Korea and Taiwan, with any excess sold
at spot prices to customers in China and
India.
Except as described above, the Company
does not currently have any other term-
based coal supply contracts with any
other party. We currently have no plans
to enter into any term-based coal supply
contracts for periods that are longer
than a year as we begin marketing coal
directly to end-users, and expect that the
coal prices under direct contracts with
end-users to either be negotiated for each
shipment or to be based on an index.
TM : Total Moisture
IM : Inherent Moisture
Ash : Ash Content
TS : Total Sulphur
CSN : Crucible Swelling Number
ar : as received
adb : air dried basis
gar : gross as received
(1) As stated in the Report on Gorby Putra
Utama, Gorby Energy dan Banyan
Koalindo Lestari by Britmindo.
(2) As stated in the Report on Berau Bara
Energi by Runge.
(3) As stated in the Report on Diva Kencana
Borneo by Britmindo.
(4) As stated in the Report on Diva Kencana
Borneo by Runge.
57
S U M B E R D A Y A M A N U S I A
Per tanggal 31 Desember 2011, Perseroan
dan Anak Perusahaan memperkerjakan 878
karyawan, sebagian besar merupakan karyawan
tetap, di mana 179 orang berada di kantor pusat
Perseroan di Jakarta dan sisanya bekerja di
Wilayah IUP di Kalimantan Timur dan Sumatera
Selatan. Sebagian besar karyawan Perseroan
terlibat dengan pengelolaan kontraktor, jasa
teknis, administrasi, pengembangan masyarakat
dan pengawasan pengolahan batu bara,
pemuatan tongkang dan logistik lainnya.
Perseroan sedang dalam proses mengkaji
strategi transformasi sumber daya manusia
dengan bantuan konsultan sumber daya
manusia pihak ketiga dalam mengantisipasi
pertumbuhan tenaga kerja Perseroan yang
pesat sehubungan dengan rencana dimulainya
produksi di lokasi Hub Muba. Perseroan, dibantu
oleh konsultan sumber daya manusia, yaitu
SRW & Co, yang ditunjuk untuk membantu
Perseroan dalam proses implementasi sistem
sumber daya manusia, strategi dan kebijakan,
termasuk strategi kompensasi baru, sistem
pengembangan karir dan metode evaluasi
kinerja. Selain itu, mereka juga menyusun buku
pedoman karyawan dan pedoman otorisasi untuk
mengarahkan semua karyawan Perseroan.
HUMAN RESOURCES
pengelolaan sumber daya manusia, kita sudah mengadopsi strategi serta sistem
While our efforts to improve our human
resource management systems and
strategies are ongoing, we have already
adopted a strategy and system
acquisition, development and talent pool
evaluation.
As of 31 December 2011, the Company
had 878 employees, most of whom were
permanent employees. 179 staff are located
with the remaining employees located at
our concession areas in East Kalimantan
and South Sumatra. The Company’s
employees are predominantly involved in
contract management, technical services,
administration, community development
and the supervision of coal-processing,
barge-loading and other logistics.
We are currently in the process of reviewing
our human resource transformation strategy
with the assistance of SRW & Co., a human
resource consultancy, in anticipation of the
exponential growth in our work force arising
from the commencement of production at
our Muba Hub. SRW & Co. is assisting
us by reviewing and analyzing our human
resource systems, strategies and policies,
including our new compensation strategy,
career development system and job
evaluation methods. Additionally, they are
developing an employee handbook and
a manual of authority to guide all of the
Company’s employees.
We are also developing feedback and
communication channels for our employees.
While these efforts to improve our human
resource management systems and
strategies are ongoing, we have already
developed, as a result of this process, a
new human resource organization structure
and adopted a strategy and system for
58
59
Perseroan juga mengembangkan saluran
komunikasi dan saran bagi karyawan. Bersamaan
dengan berjalannya usaha Perseroan untuk
membenahi sistem dan strategi pengelolaan
sumber daya manusia, Perseroan telah membuat
sebuah struktur organisasi sumber daya manusia
baru dan mengadopsi strategi serta sistem
pengembangan dan evaluasi karyawan berbakat.
Perseroan menawarkan dan akan terus
memberikan paket kompensasi yang kompetitif
untuk menarik dan mempertahankan karyawan.
Selain itu, Perseroan memberikan kesempatan
cuti kepada karyawan lapangan dengan
frekuensi yang lebih menarik dibandingkan
dengan kebanyakan pesaingnya.
Karyawan Perseroan rutin mengikuti program
pelatihan internal dalam bidang kesehatan dan
keselamatan, kepemimpinan dan manajemen,
serta teknologi informasi. Pelatihan khusus di
bidang pertambangan, sumber daya manusia,
keuangan, dan administrasi diberikan kepada
karyawan yang terpilih. Perseroan percaya
bahwa komitmen untuk mengadakan pelatihan
dapat membantu promosi karyawan dalam
memperoleh posisi yang lebih tinggi dan
membantu mempertahankan tingkat retensi
karyawan.
Di 2011, sebanyak 225 orang berpartisipasi
dalam lebih dari 4.130 jam pelatihan dan seminar
dengan biaya sebesar Rp641.3 juta.
Perseroan berdedikasi untuk mencapai dan
mempertahankan standar tertinggi kesehatan
dan keselamatan bagi karyawan, dan berusaha
untuk memastikan lingkungan kerja yang aman
melalui implementasi program keselamatan,
kesehatan dan pengelolaan lingkungan yang
komprehensif sesuai standar internasional untuk
kesehatan dan keselamatan industri.
Paket manfaat bagi karyawan meliputi
asuransi kesehatan bagi karyawan/karyawati
dan keluarganya, asuransi kecelakaan dan
keikutsertaan dalam skema pensiun yang
didukung Pemerintah.
development and talent pool evaluation.
We offer, and intend to continue offering,
competitive compensation packages
to attract and retain our employees. In
addition, we believe that we provide our
employees working at the mine sites with
home leave at frequencies that are more
attractive than many of our competitors.
Our employees regularly attend in-
house training programs in subjects
such as health and safety, leadership
and management, and information
technology. Specialized training in the
areas of mining, human resources and
to selected supervisory staff. We feel that
our commitment to training better positions
our employees for promotion and helps to
maintain high employee retention rates.
For 2011, 225 individuals participated
in more than 4,130 hours of training and
seminars at a total cost of IDR641.3 million.
We are dedicated to achieving and
maintaining the highest standards of health
and safety for our employees, and look
to ensure a safe working environment
at all times through the implementation
of a comprehensive safety, health and
environmental management plan that meets
international standards for industrial health
and safety.
package includes sponsored health
coverage for employees and their families,
accident insurance and enrollment in the
Government-sponsored pension scheme.
59
T A T A K E L O L A P E R U S A H A A N
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
tambang batubara terbaik di Indonesia. Indikatornya bisa dilihat dari gaya
“Harapan saya terhadap Atlas ke depan
adalah menjadi 10 besar perusahaan tambang
batubara terbaik di Indonesia. Indikatornya
bisa dilihat dari gaya manajemen perusahaan,
praktik Good Corporate Governance dan
Corporate Social Responsibility-nya yang
besar”
– Andre Abdi (SWA, Edisi 26, 8-18 Dec 2011,
hal.98-100)
“Tata kelola perusahaan adalah sebuah sistem
yang mengatur dan mengelola perusahaan”
(Australian Stock Exchange Principles of Good
Corporate Governance and Best Practice
Recommendations).
Perseroan dibentuk dengan sebuah visi untuk
menjadi perusahaan batubara terkemuka
di Indonesia dengan jiwa kewiraswastaan,
namun dengan keyakinan yang kuat bahwa
visi tersebut tidak akan dapat dicapai dan
dipertahankan tanpa adanya tata kelola
perusahaan dan tanggung jawab sosial
perusahaan yang baik. Struktur tata kelola
perusahaan yang baik membantu perusahaan
menciptakan nilai (melalui kewiraswastaan,
inovasi, pengembangan dan eksplorasi) dan
memberikan pertanggungjawaban dan sistem
kendali yang sebanding dengan risiko yang
dihadapi.
Di jajaran manajemen saat ini ada 2 (dua)
Komisaris Independen dan seorang Direktur
tidak terafiliasi yang adalah Direktur Keuangan
dan Sekretaris Perusahaan, didukung oleh
Unit Internal Audit. Di April 2012 akan diangkat
seorang Direktur Business Control dan
Compliance dan akan dibentuk pula Komite
Audit. Ini adalah bukti bahwa manajemen
berkomitmen untuk menerapkan tata kelola di
setiap fungsi dalam organisasi dan kegiatan
usaha Perseroan.
Kami senantiasa terus berupaya untuk
mengelola Perseroan dengan mengacu kepada
prinsip-prinsip utama tata kelola perusahaan
yang baik, yaitu:
yang material dan relevan secara jelas
dan lengkap kepada semua pemangku
kepentingan sesuai hak masing-masing
“My hope for Atlas ahead is to become
Top 10 Best Coal Companies in
Indonesia. The indicator can be depicted
by the company management style,
Good Corporate Governance practice
and big corporate social responsibilities”
– Andre Abdi (SWA, Edition 26, 8-18 Dec
2011, p.98-100)
“Corporate governance is the system
by which companies are directed
and managed” (Australian Stock
Exchange Principles of Good Corporate
Governance and Best Practice
Recommendations)
The Company is founded on a vision
to be a premier coal company in
Indonesia through entrepreneurship,
but with a firm belief that such vision
cannot be accomplished and sustained
without good corporate governance
and corporate social responsibility.
Good corporate governance structures
encourage companies to create value
(through entrepreneurialism, innovation,
development and exploration) and
provide accountability and control
systems commensurate with the risks
involved.
In the top management level there
are currently 2 (two) Independent
Commissioners and a non-affiliated
Director who is the Director of Finance
and Corporate Secretary, supported by
the internal audit unit. In April 2012 there
will be a new Director of Business Control
and Compliance to be appointed and an
Audit Committee to be established. These
are clear indications that management is
committed to adopting and implementing
a high standard of corporate governance
in every function within the Company’s
organization and operations.
60
tanggung jawab untuk setiap orang dalam
organisasi untuk mendorong sistem
pengendalian yang seimbang dengan sistem
penghargaan dan sanksi yang adil.
secara ketat semua peraturan dan ketentuan
yang berlaku, mengacu kepada praktek
tambang terbaik termasuk tanggung jawab
sosial perusahaan dan lingkungan hidup.
obyektifitas yang tinggi dalam pengelolaan
usaha dan bebas dari benturan kepentingan.
kepentingan semua pemangku kepentingan;
terbuka untuk menerima masukan,
saran atau kritik dari semua pemangku
kepentingan.
Tata kelola perusahaan adalah sebuah
interaksi antara pemegang saham, Dewan
Komisaris, Direksi dan semua pemangku
kepentingan lain untuk menetapkan kinerja
dan langkah ke depan, memberikan pengaruh
dalam penyusunan dan pencapaian sasaran
Perseroan, memonitor dan menilai risiko serta
mengoptimalkan kinerja.
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
merupakan organ tertinggi dalam Perseroan.
RUPS memiliki kewenangan antara lain
untuk mengangkat dan memberhentikan
Direktur dan Dewan Komisaris, remunerasi
mereka, menetapkan pembagian dividen,
menunjuk auditor eksternal dan menyetujui
perubahan Anggaran Dasar. RUPS Tahunan
(RUPST) diselenggarakan dalam jangka
waktu enam bulan setelah akhir tahun buku
sedangkan RUPS Luar Biasa (RUPSLB) dapat
diselenggarakan setiap waktu jika dianggap
perlu.
We will continuously strive to manage
the Company in adherence to the basic
principles of good corporate governance,
which are as follows:
disclosure of all material and relevant
information to all stakeholders
according to their rights
responsibilities of each and every
person within the organization that
promote a check and balance system
and is supported by a fair reward and
punishment system.
with all relevant applicable laws and
regulations, adherence to best mining
practices including environmental and
corporate social responsibilities.
and objectivity in managing the
business, free of any conflict of
interest.
to cater to all stakeholders’ interests;
open minded to any suggestion,
advice or criticism from all
stakeholders.
Corporate governance is the interaction
between shareholders, the Board of
Commissioners, the Board of Directors
and also other stakeholders in shaping
the company’s performance and the
manner in which it develops. It influences
how the objectives of the Company are
determined and achieved, how risk
is monitored and assessed, and how
performance is optimized.
General Meeting of Shareholders
The General Meeting of Shareholders
(GMS) is the Company’s highest
governance body. Its authorities include
the appointment and termination the
Board of Directors and the Board of
Commissioners and approval of their
remuneration, dividend declarations,
appointment of external auditors and
approval of changes to the Articles
of Association. The Annual General
Meeting of Shareholders (AGMS) is to be
61
Berikut adalah RUPS Perseroan selama tahun
2011:
- 2 Februari 2011:
untuk menyetujui pengeluaran 9.000
saham baru.
- 29 Maret 2011:
untuk menyetujui pengalihan saham PT
Citra Tata Makmur dan PT Sarana Energi
Resources
- 30 Maret 2011:
untuk menyetujui peningkatan modal dasar
Perseroan menjadi Rp836.000.000.000
dan mengubah Pasal 4 ayat (2) Anggaran
Dasar Perseroan.
- 31 Maret 2011:
untuk menyetujui pengeluaran 169.001
saham, mengubah Pasal 4 ayat (2)
Anggaran Dasar, melakukan penyertaan
saham dalam PT Optima Coal dan
peningkatan penyertaan saham dalam PT
Optima Persada Energi.
- 29 April 2011:
untuk menyetujui pengeluaran 91.999
saham baru.
- 24 Mei 2011, untuk:
Perseroan milik Andre Abdi kepada PT
Calorie Viva Utama;
perdana Perseroan sebanyak-
banyaknya 940.000 saham dengan
nominal saham Rp1.000.000;
Terbuka;
menjadi PT Atlas Resources Tbk;
Rp1.000.000 menjadi Rp200;
Perseroan untuk menyesuaikan dengan
Peraturan Bapepam-LK No.IX.J.1.
- 15 Juni 2011:
untuk menyetujui pengangkatan Dono
Boestami sebagai Direktur Tidak Terafiliasi
Perseroan.
- 12 September 2011:
RUPS Tahunan, antara lain untuk menerima
laporan tahunan Direksi dan mengesahkan
laporan keuangan konsolidasian untuk
tahun buku yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2010 dan memberikan
pembebasan dan pelunasan tanggung
jawab kepada Direksi dan Dewan
Komisaris, menunjuk Kantor Akuntan Publik
Tanudiredja, Wibisana & Rekan untuk
tahun buku yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2011.
DEWAN KOMISARIS
Dewan Komisaris bertanggung jawab atas
pengawasan terhadap pengelolaan Perseroan
sehari-hari oleh Direksi, memberi nasihat
dan saran kepada Direksi atas masalah-
masalah manajemen yang dipandang perlu
convened within six months after the end
of financial year while an Extraordinary
General Meeting of Shareholders (EGMS)
can be held anytime as necessary.
Below are the Company’s GMS in 2011:
- February 2, 2011: to approve the
issuance of 9,000 new shares.
- March 29, 2011: to approve the sale of
shares in PT Citra Tata Makmur and PT
Sarana Energi Resources.
- March 30, 2011: to approve the
increase in authorized capital to
Rp.836,000,000,000 and amend
Article 4 (2) of the Company’s Articles
of Association.
- March 31, 2011: to approve
the issuance of 169,001 shares,
amendment of Article 5 (2) of the
Company’s Articles of Association,
investment in shares in PT Optima
Coal and increase in shareholding in
PT Optima Persada Energi.
- April 29, 2011:
to approve the issuance of 91,999 new
shares.
- May 24, 2011: to approve:
Company owned by Andre Abdi to
PT Calorie Viva Utama;
Company’s shares with a maximum
of 940,000 shares at par value
Rp.1,000,000;
Company from private to public;
Company from PT Atlas Resources
to PT Atlas Resources Tbk;
par value from Rp.1,000,000 to Rp.
200;
of Association of the Company
to comply with Bapepam-LK
Regulation No.IX.J.1.
- June 15, 2011: to approve the
appointment of Dono Boestami as
Non-Affiliated Director of
the Company.
- September 12, 2011: held AGMS,
to accept the annual report from
the Board of Directors, approve the
62
consolidated financial statement for
the year ended December 31, 2010
and give release and discharge to
the Board of Directors and Board of
Commissioners, and to appoint Public
Accountant Tanudiredja, Wibisana
& Rekan as the Company’s auditor
for the financial year to be ended on
December 31, 2011.
Board of Commissioners
The Board of Commissioners is
responsible for supervising the Board of
Directors in the day-to-day management
of the Company, providing counsel and
advice to the Directors on management
issues as necessary and giving
approvals to certain transactions as
stipulated in the Articles of Association.
There are currently 5 (five) members on
the Board of
Commissioners, which consists of
a President Commissioner and four
Commissioners, of which 2 (two) are
independent, in compliance with the
regulations set by the PT Bursa Efek
Indonesia that requires a minimum of
30% independent commissioners in a
public listed company.
Board of Directors
The Board of Directors is responsible
for managing, utilizing, and maintaining
the assets of the Company to achieve
its objectives. It has the authority to
represent the Company and to execute
transactions subject to the limitations
stipulated in the Articles of Association.
The Company currently has 5 (five)
members in the Board of Directors,
consisting of a President Director and 4
(four) Directors including a non-affiliated
Director who is also the Corporate
Secretary of the Company.
63
dan memberikan persetujuan atas beberapa
transaksi sesuai Anggaran Dasar.
Dewan Komisaris memiliki 5 (lima) anggota,
yang terdiri dari seorang Presiden Komisaris
dan dan 4 (empat) orang Komisaris, di mana
2 (dua) di antaranya merupakan Komisaris
Independen, mengikuti peraturan dari Bursa
Efek Indonesia (BEI) yang mengatur jumlah
komisaris independen di sebuah perusahaan
terbuka paling sedikit 30%.
DIREKSI
Direksi bertanggung jawab untuk menjalankan
kegiatan usaha, mengelola, memanfaatkan,
dan mempertahankan asset Perseroan untuk
mencapai tujuan Perseroan. Direksi memiliki
kewenangan untuk mewakili Perseroan dan
untuk melaksanakan setiap dan semua tindakan
dalam batasan ketentuan yang ditetapkan
dalam Anggaran Dasar.
Direksi memiliki 5 (lima) anggota, yang terdiri
dari seorang Presiden Direktur dan 4 (empat)
orang Direktur, termasuk seorang Direktur Tidak
Terafiliasi yang juga Sekretaris Perusahaan.
KOMITE AUDIT
Mengacu kepada Peraturan Bapepam-LK
No.IX.I.5 dan Peraturan BEI No.I-A, Komite
Audit wajib dibentuk dalam 6 (enam) bulan
sejak pencatatan saham Perseroan di
bursa efek. Oleh karena itu, Perseroan akan
membentuk Komite Audit di April 2012, yang
akan terdiri dari 1 (satu) komisaris independen
sebagai ketua dan 2 (dua) orang anggota dari
pihak luar.
Berdasarkan peraturan tersebut, tugas dan
wewenang Komite Audit adalah sebagai
berikut:
antara lain laporan keuangan, proyeksi dan
informasi keuangan lainnya;
Perseroan terhadap peraturan perundang-
undangan di bidang pasar modal dan
peraturan perundang-undangan lainnya
yang berhubungan dengan kegiatan
perusahaan;
pemeriksaan oleh auditor internal;
pemeriksaan yang dilakukan oleh akuntan
publik untuk memastikan semua resiko yang
penting telah dipertimbangkan;
Komisaris Perseroan mengenai laporan yang
disampaikan oleh Direksi kepada Dewan
Komisaris;
hal yang memerlukan perhatian Dewan
Komisaris; dan
Audit Committee
In accordance with Bapepam-LK
Regulation No. IX.I.5 and PT Bursa Efek
Indonesia Regulations No.I-A, an Audit
Committee is to be formed within 6 (six)
months after the listing of the Company’s
shares. Accordingly, the Company will
form the Audit Committee in April 2012
which will consist of 1 (one) independent
commissioner as the Chairman and 2
(two) members from external parties.
Pursuant to the above regulations,
the duties and authorities of the Audit
Committee are as follows:
information including financial reports,
projections and other financial
information;
to relevant capital market and other
government authority regulations
relevant to the Company’s activities;
internal auditor;
external auditor to ensure all important
risks have been taken into account;
of Commissioners on the reports
submitted by the Board of Directors;
require the attention of the Board of
Commissioners; and
documents and the Company’s data.
Internal Audit
In accordance with Bapepam-LK
Regulation No. IX.I.7, internal audit is
to provide assurance and independent
objective consultation to increase
value and improve operations through
a systematic approach, evaluating
and improving the effectiveness of risk
management, control and corporate
governance.
The Company already has an Internal
Audit Charter, which was established by
the Board of Directors and approved by
64
informasi Perseroan.
AUDIT INTERNAL
Mengacu kepada Peraturan Bapepam-LK
No.IX.I.7, audit internal adalah kegiatan untuk
memberikan layanan konsultasi dan jaminan
kemandirian, obyektivitas untuk peningkatan
operasional Perseroan melalui pendekatan yang
sistematis dan berdisiplin dalam mengevaluasi
dan meningkatkan efektivitas manajemen
risiko, proses pengendalian dan tata kelola
perusahaan.
Perseroan telah memiliki Piagam Audit Internal
yang ditetapkan Direksi dan disetujui Dewan
Komisaris sejak
15 Agustus 2011.
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.0144/
AR-Mgmt/VIII/2011 tanggal 15 Agustus 2011,
anggota Unit Audit Internal Perseroan adalah
Arus Sempaka dan Robby Alex.
SEKRETARIS PERUSAHAAN
Sesuai Peraturan Bapepam-LK No.IX.I.4
dan Keputusan BEI No. Kep-339/BEJ/07-
2001, Sekretaris Perusahaan merupakan
penghubung utama antara Perseroan dengan
pemegang saham, otoritas pasar modal dan
masyarakat, serta menjalankan peran penting
dalam menjaga transparansi Perseroan dan
bertanggung jawab dalam penyelenggaraan
RUPS.
Saat ini Sekretaris Perusahan Perseroan adalah
Dono Boestami, Direktur Keuangan yang
merupakan direktur tidak terafiliasi .
RISIKO USAHA
Risiko Perubahan Harga Komoditas
Perseroan dan Anak Perusahaan menghadapi
risiko atas perubahan harga komoditas karena
batubara merupakan produk komoditas yang
diperjualbelikan di pasar batubara dunia. Harga
atas batubara yang dijual Perseroan dan Anak
Perusahaan tergantung pada harga batubara
dunia, dimana harga tersebut sangat siklikal
dan dipengaruhi fluktuasi yang signifikan.
Sebagai produk komoditas, harga batubara
dunia utamanya tergantung pada perubahan
penawaran dan permintaan batubara di pasar
ekspor dunia. Perseroan dan Anak Perusahaan
tidak memiliki kontrak perdagangan batubara
dan tidak melakukan kesepakatan harga
batubara untuk menjaga eksposur terhadap
pergerakan harga batubara.
Selain itu, Perseroan dan Anak Perusahaan
menghadapi risiko harga komoditas yang
berkaitan dengan harga bahan bakar sebagai
hasil dari penyesuaian yang perlu dilakukan
the Board of Commissioners on 15 August
2011.
Based on the Board of Directors Decree
No.0144/AR-Mgmt/VIII/2011 dated 15
August 2011, the Company’s Internal
Audit Unit consists of 2 (two) members,
namely Arus Sempaka and Robby Alex.
Corporate Secretary
Pursuant to Bapepam-LK Regulation
No. IX.I.4 and PT Bursa Efek Indonesia
Regulation No. Kep-339/BEJ/07-2001,
the Corporate Secretary is to liaise
between the Company and capital
market authorities and the public and to
ensure proper and sufficient disclosure
of information to the public and investors
and is responsible for GMS events.
Currently the Corporate Secretary of the
Company is Dono Boestami, Director of
Finance who is a non-affiliated director.
BUSINESS RISK
Commodity Price Risk
The Company is exposed to the risk of
changes in commodity prices because
coal is a globally traded commodity. The
price for coal sold by the Company is
dependent on global coal prices, where
these can be highly cyclical and affected
by significant fluctuations. As commodity
products, coal prices depend primarily
on changes in supply and demand of
coal in the global export market. The
Company does not have long-term
contracts for coal sales and does not fix
a coal price to secure against exposure
to coal price movements.
In addition, the Company faces
commodity price risks associated with
fuel prices, as adjustments need to be
made for fees paid to contractors at
Berau Bara Energi under the operating
agreement. As a result, fluctuations
in fuel prices and the quantity of fuel
needed to carry on the operations and
supply to other mining contractors could
adversely affect gross profit and profit
65
untuk biaya yang dibayarkan kepada kontraktor
pertambangan di Wilayah IUP Bara Berau
Energi berdasarkan perjanjian operasi sebagai
akibat dari fluktuasi harga bahan bakar minyak
serta bahan bakar yang dibutuhkan untuk
melaksanakan operasi dan memberikan kepada
kontraktor pertambangan lainnya. Kenaikan
harga bahan bakar minyak dapat berdampak
negatif terhadap laba kotor dan margin
keuntungan. Perseroan dan Anak Perusahaan
saat ini tidak terlibat dalam lindung nilai
(hedging) harga bahan bakar minyak.
Perseroan dan Anak Perusahaan mengelola
secara aktif risiko perubahan harga komoditas
dan melakukan penyesuaian atas jadwal dan
operasi pertambangan untuk mengurangi
dampak risiko ini ketika diperlukan
Risiko Perubahan Nilai Tukar
Penjualan, pendanaan dan sebagian besar
biaya dan mayoritas pengeluaran operasional
Perseroan dan Anak Perusahaan dilakukan
dalam mata uang Dolar AS. Keuntungan atau
kerugian atas penyelesaian transaksi mata
uang asing dan translasi aset dan liabilitas
moneter mata uang asing diakui dalam laporan
laba rugi komprehensif konsolidasian. Saldo
tersebut ditranslasi menggunakan nilai tukar
pada akhir periode. Jumlah kewajiban moneter
bersih berdenominasi mata uang asing per 31
Desember 2011 adalah Rp453.895 juta. Saat
ini, Perseroan dan Entitas Anak tidak melakukan
lindung nilai (hedging) terhadap risiko nilai tukar
karena seluruh penjualan dan sebagian besar
biaya Perseroan dan Entitas Anak dilakukan
dalam mata uang dollar, sehingga secara
tidak langsung merupakan lindung nilai alami.
Manajemen berpendapat bahwa risiko ini akan
berkurang ketika Perseroan dan Entitas Anak
mengadopsi PSAK 10 “Pengaruh Perubahan
Kurs Valuta Asing” mulai tahun 2012.
Risiko Suku Bunga
Perseroan dan Anak Perusahaan dipengaruhi
risiko tingkat bunga dikarenakan Perseroan
dan Anak Perusahaan memiliki sebagian
pinjaman dengan beragam tingkat bunga.
Perseroan dan Anak Perusahaan pada saat ini
tidak menggunakan transaksi derivatif tingkat
suku bunga dengan tujuan untuk melakukan
lindung nilai (hedging) terhadap risiko tingkat
suku bunga yang belum terlindungi. Untuk
mengurangi risiko perubahan tingkat suku
bunga yang dapat menyebabkan adanya
ketidakpastian arus kas terhadap pembayaran
beban bunga di masa depan, Perseroan dan
Anak Perusahaan secara aktif memonitor
tingkat suku bunga di pasar, membangun
komunikasi yang intensif dengan pihak bank
yang terkait atas pembebanan bunga dan
mengimplementasikan pengelolaan dana untuk
meminimalkan beban bunga.
margins. The Company currently does not
hedge the fuel price.
The Company actively manages the risk
of commodity price changes and can
adjust schedules and mining operations
to mitigate the impact of these risks if
necessary.
Exchange Rate Risk
Sales, financing and most of the costs
and the majority of operating expenses
of the Company are denominated in U.S.
Dollars. Gains or losses on settlement
of foreign currency transactions and
translation of monetary assets and
liabilities in foreign currencies are
recognized in comprehensive income
statements. The Balance Sheet is
translated using the exchange rate at
the end of the period. The amount of
net monetary liabilities denominated in
foreign currency as of December 31,
2011 is Rp453,895 million. Currently,
the Company does not hedge against
exchange rate risk because the
entire sales and most of the costs of
the Company are conducted in U.S.
Dollars, thus providing a natural hedge.
Management believes that these risks will
be reduced, as the Company will adopt
PSAK 10 “Effects of Changes in Foreign
Exchange Rates” from 2012.
Interest Rate Risk
The Company is affected by interest
rate risk resulting from the Company’s
loans with various interest rates.
The Company at present does not
hedge interest rates to secure against
unprotected risks. To reduce the risk
of changes in interest rates which may
lead to uncertainty of cash flow due
to interest expense payments in the
future, the Company actively monitors
interest rates on the market, establishes
intensive communications with relevant
banks in relation to interest charges
and implements cash management to
minimize interest expenses.
66
Risiko Iklim Musiman
Kondisi cuaca yang berubah-ubah sepanjang
tahun pada wilayah pertambangan Perseroan
dan Anak Perusahaan dapat mempengaruhi
secara signifikan operasi penambangan
Perseroan dan Anak Perusahaan. Pada
umumnya, musim paling kering adalah pada
saat kuartal kedua dan ketiga setiap tahunnya
dengan musim hujan di antara November
hingga April.
Risiko Perubahan Peraturan Pemerintah
Perubahan peraturan pemerintah khususnya
yang berkaitan dengan sektor usaha batubara
dapat berdampak langsung maupun tidak
langsung terhadap kegiatan usaha dan prospek
usaha Perseroan dan Anak Perusahaan. Oleh
karena itu Perseroan dan Anak Perusahaan
secara aktif senantiasa memperhatikan
perkembangan yang ada dan mempersiapkan
langkah antisipatif untuk menghadapi risiko
yang mungkin timbul sehingga tidak berdampak
negatif terhadap kegiatan usaha, kondisi
keuangan dan prospek usaha Perseroan dan
Anak Perusahaan.
Seasonal Weather Risk
Changing weather conditions throughout
the year in mining areas of the Company
may significantly affect operations. In
general, the dry season occurs during the
second and third quarters of each year
and the rainy seasons between November
and April.
Risk of Change in Government
Regulations
Changes in government regulations,
particularly in the coal business sector,
will affect both directly and indirectly the
operations and business prospects of
the Company. Therefore the Company is
actively monitoring current and ongoing
developments to prepare a pro-active
plan to cope with these potential risks
in order to mitigate their impact upon
the operations, financial condition and
business prospects of the Company.
67
68
Asset Management
Director
Operation
Director
Marketing
Director
O R G A N I Z A T I O N S T R U C T U R E
Strukturorganisasi
69
Procurement & Design
Finance Director &
Corporate Secretary
Business Control &
Compliance Director Head of Support
Services
ShareholdersMeeting
Board of Commissioners
Audit & Risk
Management
Committee
Corporate
SHE
Coordination
Human
Resources
Committee
Internal
Audit
President Director
Vice President Director
C O R P O R A T E S O C I A L R E S P O N S I B I L I T Y
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBIL IT Y IN 2011
tanggung jawab sosial perusahaan di 2011Latar Belakang
Kami berkomitmen untuk melaksanakan
program tanggung jawab sosial perusahaan
dan perlindungan lingkungan yang baik
serta bertekad untuk terus menjaga dan
meningkatkan kebijakan kami atas program ini.
Program kami bertujuan untuk memperbaiki
kualitas hidup dari masyarakat sekitar
termasuk memberikan pelayanan kesehatan,
menciptakan peluang kerja untuk masyarakat
setempat dengan mempekerjakan tenaga kerja
di lokasi tambang Perusahaan dari masyarakat
sekitar tambang dan mendorong kontraktor
kami untuk melakukan hal yang sama;
menciptakan peluang di bidang pendidikan,
termasuk memberikan bea siswa kepada anak-
anak usia sekolah di wilayah operasi Perseroan.
Kami juga bermaksud untuk meminimalisasikan
dampak lingkungan dari kegiatan usaha kami
sesuai dengan ketentuan pemerintah terkait
perlindungan lingkungan.
Kami telah mengadakan berbagai macam
kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan
kami di tahun 2011. Kebijakan perusahaan kami
adalah membuat komitmen untuk berpartisipasi
dalam pemberdayaan masyarakat setempat dan
kegiatan lingkungan melalui program CSR kami.
Kegiatan CSR
Kami telah melaksanakan beragam kegiatan
CSR di wilayah operasional perusahaan,
mencakup program di bidang kesehatan
masyarakat, sosial, pendidikan, olahraga serta
budaya.
Selama tahun 2011 telah diadakan berbagai
kegiatan antara lain:
Background
We are committed to implementing
a program for corporate and social
responsibility and good environmental
protection and intend to maintain and
improve our policies and programs in
this regard. Our projects are designed
to improve the quality of life within the
local communities, and include providing
health services; creating local employment
opportunities by sourcing most of the
Company’s site workforce from the
neighboring areas and encouraging our
contractors to do the same; and creating
educational opportunities, including a
scholarship program for school-aged
children in the areas where the Company
operates.
We also intend to minimize the
environmental impact of our operations
and in accordance with the provisions of
the Government in terms of environmental
protection.
We have undertaken a wide variety of
activities in 2011 through our corporate
social responsibility programs . Our
policies establish a commitment
to participate in local community
empowerment and environmental
initiatives through our CSR programs.
CSR activities
We conducted a variety of CSR activities
within the regions surrounding our area of
operations, including programs targeted
at community health, social affairs,
education, sports and culture.
During 2011, a variety of activities were
conducted, including:
70
Area of Activities
KesehatanHealth
Pengobatan Gratis dan Kampanye Kesehatan
Free Medical Treatment and Health Campaign
Bantuan dana operasional Posyandu
Operational cost support for Integrated Medical Assistance
Program pencegahan penyakit demam berdarah bagi masyarakat sekitar
Dengue disease prevention programs for the Community
Social & Culture
Bantuan penyaluran sembilan bahan pokok untuk masyarakat kurang mampu
Aid channeling nine staples for underprivileged communities
Menyalurkan hewan kurban untuk diserahkan kepada masyarakat sekitar dalam rangka
kegiatan keagamaan Idul Adha
Distributing livestock to local communities in support of Idul Adha religious activities
Bantuan revitalisasi museum dalam rangka pelestarian budaya dan pengembangan
pariwisata
Assistance with the revitalization of a Museum for Cultural Preservation in the context of tourism development
Mensponsori turnamen sepakbola dengan peserta masyarakat sekitar
Sponsoring football tournaments for participants from surrounding communities
Bantuan alat transportasi sungai, untuk digunakan menunjang kegiatan masyarakat sehari-
hari
River transportation assistance to support activities of the general public
PendidikanEducation
Program pelatihan kejar paket A gratis untuk masyarakat
A package of training programs offered free to the public
Bantuan dana operasional untuk program pendidikan usia dini dan pendidikan dasar untuk
masyarakat sekitar
Operational funding for early childhood education programs and basic education to surrounding communities
Penyaluran beasiswa kepada siswa tidak mampu di beberapa sekolah dasar
Disbursement of scholarships to poor students in several primary schools
71
72
S U B S I D I A R I E S
anak perusahaan
100,00% 50,33% 100,00%
2008 / 2010
Perusahaan IndukHolding Company
Batubara Operasi ProduksiCoal mining - Production
Batubara Operasi ProduksiCoal mining - Production
Batubara EksplorasiCoal –Exploration
Batubara EksplorasiCoal – Exploration
Perusahaan IndukHolding Company
Perusahaan IndukHolding Company
2009 / 2011 2008 / 2010
2003 / 2007
Batubara Operasi ProduksiCoal mining - Production
Batubara Operasi ProduksiCoal mining - Production
100,00%
2007 / 2011
100,00%
100,00%
2004 / 2007
50,08%
- / 2011
2005 / 2008
100,00%
- / 2011
50,40%
Hub Berau / Berau Hub
Perusahaan Induk / Holding Companies:
Hub Kubar / Kubar Hub
PT Aquela Pratama Indonesia
PT Kalbara
Pratama
AgungPT Karya
73
Lain-nya / Others:Hub Papua / Papua Hub
Hub Muba / Muba Hub
Hub Oku / Oku Hub
Batubara Operasi ProduksiCoal mining - Production
100,00%
2009 / 2011
100,00%
2009 / 2011
65,00%
1995 / 2011
Batubara EksplorasiCoal – Exploration
100,00%
2003 / 2010
100,00%
2006 / 2007
80,00%
2009 / 2011
80,00%
2008 / 2010
100,00%
2008 / 2010
Batubara EksplorasiCoal – Exploration
Batubara EksplorasiCoal – Exploration
Logistik PertambanganCoal Mining Logistics
Logistik PertambanganCoal Mining Logistics
80,00%
2008 / 2010
Batubara Operasi ProduksiCoal mining - Production
Batubara Operasi ProduksiCoal mining - Production
Batubara EksplorasiCoal – Exploration
Batubara Operasi ProduksiCoal mining - Production
Batubara Operasi ProduksiCoal mining - Production
80,00%
2005 / 2011
25,67%
2005 / 2011
LEGEND
Kepemilikan. Ownership
Kegiatan Utama. Core Business
Nama Perusahaan. Company’s Name
Tahun Diperoleh. Year Acquired
/ Tahun Bergabung. Year Incorp
Tempat bisnis dan negara pendirian semua perusahaan ada di IndonesiaThe place (of business) and the country of incorp of all companies are in Indonesia
Batubara Operasi ProduksiCoal mining - Production
100,00%
PT Musi
PT Karya Manunggal
PT Papua
Koalindo Lestari
PT Anugrah
MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
analisa dan pembahasan oleh manajemen
M A N A G E M E N T D I S C U S S I O N A N D A N A LY S I S
Analisa dan pembahasan yang disajikan dalam bab ini harus dibaca bersama-sama dengan Laporan
terdapat dalam Laporan Tahunan ini. Informasi yang disajikan berikut bersumber dari Laporan
tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2011 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik
dalam laporannya tertanggal 21 Mei 2012 memberikan pendapat wajar tanpa pengecualian.
The discussion and analysis presented in this chapter should be read in conjunction with the Consolidated Financial Statements of the Company with its accompanying notes as attached in this Annual Report. The information presented here is taken from the Consolidated Financial Statements of the Company as of and for the year ended December 31, 2010 and 2011 which have been audited by Public Accountant Tanudiredja, Wibisana & Partners (a member firm of PricewaterhouseCoopers Global Network ) whose report dated 21 May 2012 gave an unqualified opinion.
74
Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan
menggunakan Standar Akuntansi Keuangan
di Indonesia (PSAK). Pembahasan dalam
bab ini dapat mengandung pernyataan yang
menggambarkan keadaan di masa mendatang
pandangan Perseroan saat ini berkenaan
dengan peristiwa dan kinerja keuangan di masa
mendatang yang hasil aktualnya dapat berbeda
secara material sebagai akibat dari faktor-faktor
yang telah diuraikan dalam Risiko Bisnis
Perseroan dan Entitas Anak menyusun laporan
keuangan konsolidasiannya berdasarkan mata
uang Rupiah. Beberapa angka dalam mata
uang Rupiah telah ditranslasi ke dalam mata
uang Dolar Amerika Serikat. Kecuali dinyatakan
lain, translasi tersebut dilakukan dengan
menggunakan kurs tengah Bank Indonesia
pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2011 yaitu
masing-masing Rp8.991 per AS$ 1 dan Rp9.068
per AS$ 1.Sebagai akibat dari pembulatan,
penyajian jumlah beberapa informasi keuangan
dalam Laporan Tahunan ini dapat sedikit berbeda
dengan penjumlahan yang dilakukan secara
aritmatika.
1. UMUM
PT Atlas Resources Tbk. (“Perseroan”)
merupakan suatu grup dari 21 perusahaan yang
bergerak di bidang pertambangan batubara.
Perseroan merupakan suatu perusahaan induk
dari 19 Anak Perusahaan dan 1 Perusahaan
Asosiasi yang memiliki 10 IUP Operasi
Produksi, 4 IUP Eksplorasi dengan Wilayah
IUP di Propinsi Kalimantan Timur, Sumatera
Selatan dan 2 Kuasa Pertambangan untuk
eksplorasi di Papua yang sedang dalam
proses perpanjangan dan konversi menjadi IUP
Eksplorasi per 31 Desember 2011. Perseroan
dan Anak Perusahaan memiliki rekam jejak
pertumbuhan yang teruji dalam pengelolaan
Sumber Daya Batubara dan Cadangan
Batubara serta produksi batubara, dilihat dari
banyaknya Wilayah IUP yang telah diakuisisi
dan ekplorasi yang telah meningkatkan Sumber
Daya Batubara (coal resources) di Wilayah
IUP tersebut. Sejak pendirian Perseroan dan
Anak Perusahaan di tahun 2007, Perseroan
dan Anak Perusahaan telah mengembangkan
portofolio wilayah pertambangan dari 3 menjadi
17, dengan jumlah luas wilayah pertambangan
sekitar 194.911 hektar. Wilayah IUP Perseroan
dan Anak Perusahaan di Berau Bara Energi,
Diva Kencana Borneo, Gorby Putra Utama,
Gorby Energy dan Banyan Koalindo Lestari
memiliki Cadangan Batubara sebesar 88,4
juta ton dan Sumber Daya Batubara sebesar
346,0 juta ton berdasarkan metodologi standar
JORC. Jumlah Cadangan dan Sumber Daya
Batubara ini adalah berdasarkan laporan yang
dikeluarkan oleh geologis independen Runge
pada April 2011 dan Britmindo pada Juli 2011
dan September 2011 dan belum disesuaikan
dengan kegiatan penambangan sejak tanggal
accordance with the Finance and Accounting Standard
in Indonesia (PSAK). The discussion in this chapter may
contain statements describing situations in the future
performance. Actual results may differ materially as
a result of unforeseen factors, several of which are
discussed in the Business Risk section.
The Company and its Subsidiaries prepared its
was done by using the middle exchange rate of
Bank Indonesia as of December 31, 2010 and 2011
respectively at Rp8,991 per USD1 and Rp9,068 per
USD1.
As a result of rounding, the presentation of the
be slightly different from arithmetic summation
calculation.
1. GENERAL
PT Atlas Resources Tbk (the “Company”) is a group
of 21 companies engaged in coal mining. The
Company is a holding company of 19 subsidiaries
and 1 associate which collectively hold 10 IUPs
for Operation Production, 4 IUPs for Exploration
in the provinces of East Kalimantan and South
Sumatra and 2 Mining Rights (KPs) for exploration
in Papua, which are in the process of extension and
conversion to IUPs for Exploration as of December
31, 2011. The Company has a proven track record
of growth for coal resources and reserves and coal
75
laporan geologis independen tersebut. Produksi
batubara saat ini sedang dilakukan pada 4
(empat) Wilayah IUP, yaitu Berau Bara Energi,
Diva Kencana Borneo, Hanson Energy Martapura
dan Gorby Putra Utama. Wilayah IUP lainnya
saat ini sedang dalam tahap eksplorasi atau
pelaksanaan pembangunan untuk persiapan
produksi.
Wilayah Pertambangan Perseroan dan Anak
Perusahaan tersebar di 5 (lima) wilayah
mengoperasikan setiap wilayah tersebut
sebagai pusat kegiatan (“hub”) yang terpisah
untuk memperoleh manfaat skala ekonomis
dari penggunaan bersama infrastruktur, logistik
dan perencanaan tambang. Perseroan dan
Anak Perusahaan memberi nama lima wilayah
Timur;
Kalimantan Timur;
Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera
Selatan;
Kapasitas produksi Perseroan dan Anak
sejak mulai berproduksi di tahun 2008. Desain
kapasitas produksi tahunan Perseroan dan Anak
Perusahaan pada awalnya sekitar 720.000 ton
per Juli 2008 yang dimulai pada saat Berau Bara
Energi memulai produksi. Per 31 Desember 2011,
kapasitas produksi tahunan Perseroan dan Anak
Perusahaan meningkat menjadi 5,23 juta ton.
2. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
USAHA DAN HASIL USAHA PERSEROAN DAN
ANAK PERUSAHAAN
Usaha dan kegiatan usaha Perseroan dan Anak
Perusahaan dipengaruhi oleh faktor-faktor
penting berikut ini:
kontrak dengan pelanggan;
batubara Perseroan dan Anak Perusahaan;
(stripping rasio) dan biaya bahan bakar;
tidak dapat diantisipasi;
peraturan pemerintah
production, as demonstrated by number of IUPs
that have been acquired and the exploration that
has proven up the Coal Resources within the IUPs.
Since the establishment of the Company in 2007,
the Company has expanded a portfolio of mining
concessions from 3 to 16, covering an area of
approximately 194,911 hectares. The Company’s
IUPs in Berau Bara Energi, Diva Kencana Borneo,
Gorby Putra Utama, Gorby Energy and Banyan
Koalindo Lestari have JORC-standard coal
reserves of 88.7 million tons and coal resources of
346.0 million tons based upon reports issued by
independent geologists Runge in April 2011 and
July 2011 and Britmindo in September 2011, and
which have not been adjusted since the date of the
independent geologist reports. Coal production is
currently being carried out in 4 (four) IUPs, namely
Berau Bara Energi, Diva Kencana Borneo, Hanson
Energy Martapura and Gorby Putra Utama. Other
IUPs are currently in the stages of exploration or
development for production.
geographic regions. The Company operates each
region as a separate center of activity (“hub”) to
obtain economies of scale through utilization of
shared infrastructure, logistics and mine planning. The
Kalimantan;
Regencies, South Sumatra;
76
Penjualan, Kesepakatan Pemasaran dan
Kontrak Pelanggan
Penjualan batubara Perseroan dan Anak
Perusahaan merupakan fungsi dari volume
penjualan total dan harga rata-rata batubara
yang dijual. Meskipun harga dari batubara
utamanya ditentukan oleh harga komoditas
global, volume dan harga dari batubara yang
dijual oleh Perseroan dan Anak Perusahaan
juga ditentukan jangka waktu dan penentuan
harga dalam kontrak dengan pelanggan. Harga
penjualan Perseroan dan Anak Perusahaan
juga ditentukan oleh kualitas dan jenis batubara
yang dijualnya. Batubara dengan kualitas
tinggi umumnya memicu harga penjualan
yang premium. Demikian juga, batubara
metalurgi umumnya memilki harga jual yang
lebih tinggi dibandingkan batubara termal.
Tabel 1 menyajikan informasi mengenai volume
penjualan batubara dan harga rata-rata per ton
untuk batubara yang diproduksi Perseroan untuk
periode tertentu.
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember
2011, Perseroan telah membukukan penjualan
batubara termal dari Wilayah IUP Diva Kencana
Borneo, IUP Hanson Energy Martapura dan
IUP Berau Bara Energi masing-masing sebesar
Rp179.632 juta, Rp511 juta, dan Rp472.593
juta dengan volume penjualan batubara termal
masing-masing sebesar 245.454 ton , 2.130
ton, dan 946.839 ton. Untuk tahun yang berakhir
31 Desember 2011, harga rata-rata penjualan
batubara per ton untuk batubara termal dari
Wilayah IUP Berau Bara Energi (berdasarkan
FOB tongkang) masing-masing adalah AS$67,
harga rata-rata penjualan batubara per ton
untuk batubara dari Wilayah IUP Hanson Energy
Martapura adalah AS$26, dan harga rata-rata
penjualan batubara termal dan metalurgi dari
Wilayah IUP Diva Kencana Borneo masing-
masing sebesar AS$90 dan AS$147. Harga rata-
rata batubara per ton yang dijual oleh Perseroan
dan Anak Perusahaan adalah AS$75.
Sebelum Agustus 2010, Perseroan dan Anak
Perusahaan melalui Berau Bara Energi menjual
seluruh batubaranya ke Moderne Group Inc.
Pada Agustus 2010, Perseroan menandatangani
Kesepakatan dengan Noble Pra Penawaran
Umum, dimana sesuai perjanjian tersebut Noble
menjadi agen pemasaran ekslusif untuk batubara
Perseroan dan Anak Perusahaan dan membeli
seluruh batubara dari Wilayah IUP Berau Bara
Energi milik Perseroan dan Anak Perusahaan.
Kontrak penjualan batubara yang ditandatangani
antara Noble dan Perseroan mengatur bahwa
harga batubara ditetapkan setiap 6 bulan sekali
atau sesuai dengan kesepakatan antara kedua
belah pihak. Selama periode Juli 2008 hingga
Juni 2009, seluruh batubara yang diproduksi di
Wilayah IUP Berau Bara Energi dijual pada harga
yang tetap berdasarkan FOB tongkang, dimana
setelah penyesuaian untuk kualitas, harga rata-
ratanya adalah AS$45 per ton. Selama periode
Juli 2009 hingga Oktober 2009, Perseroan dan
The production capacity of the Company has
2008. The initial annual production capacity design
of the Company was approximately 720,000 tons as
of July 2008 when Berau Bara Energi commenced
production. As of December 31, 2011, the annual
production capacity of the Company has increased up
to 5.23 million tons.
2. FACTORS AFFECTING BUSINESS AND
OPERATIONAL RESULTS OF THE COMPANY
The business and operational activities of the
Company are affected by the following important
factors as follows:
customers;
Company;
conditions;
Sales, Marketing Agreements
and Customer Contracts
The Company’s coal sales are a function of total
sales volume and average coal selling price.
77
Anak Perusahaan menjual batubara pada pasar
spot. Pada Oktober 2009, Perseroan dan Anak
Perusahaan menyetujui harga untuk periode
12 bulan berdasarkan FOB tongkang, untuk
memberikan kepastian pendapatan di tengah
perubahan harga pasar spot pada saat itu. Harga
rata-rata per ton untuk batubara yang dijual oleh
Perseroan dan Anak Perusahaan selama periode
ini adalah AS$38. Sebagaimana dijelaskan
di atas, harga pasar spot meningkat secara
pendapatan Perseroan dan Anak Perusahaan
untuk periode tersebut umumnya lebih rendah
daripada jika Perseroan dan Anak Perusahaan
menjual batubaranya pada pasar spot. Sejak
Oktober 2010, Perseroan dan Anak Perusahaan
melanjutkan penentuan harga dengan Noble dari
waktu ke waktu untuk pengiriman dalam periode
tertentu.
Tabel 1 (table 1)
DeskripsiDescription
Tahun yang berakhir 31 DesemberPer 31st of December
2011 2010
Pendapatan dari penjualan batubara
(Rp juta)
Revenue from coal sales (Rp million)
772.410 558.959
Penjualan batubara (ton)Coal sales (tons)
1.194.423 1.429.530
Harga rata-rata penjualan batubara
per ton (AS$) *)
The average selling price of coal per ton (USD) *)
75 43
*) Harga rata-rata penjualan batubara per ton adalah untuk batubara yang dijual berdasarkan FOB tongkang.
*) The average selling price per ton of coal is for FOB barge.
Although the coal price is mainly determined by
global commodity prices, the volume of coal sold
and contract price with the customer. The quality
and type of coal also determine the Company’s
selling price. High quality coal generally receives a
premium price. Likewise, metallurgical coal prices
are generally higher than those of thermal coal.
Table1 provides information on coal sales volume
and average price per ton for coal produced by the
Company for the period.
For the year ended December 31, 2011, the
Company recorded sales of thermal coal from
the IUP Diva Kencana Borneo, IUP Hanson Eergy
Martapura and IUP Berau Bara Energi each
amounted to Rp 179,632 million, Rp 511 million,
and Rp 472,593 million, with thermal coal sales
volume each amounted to 245,454 tons, 2,130 tons,
and 946,839 tons. For the year ended December
31, 2011, the average selling price of coal per ton
from IUP Berau Bara Energi (based on FOB barge)
is USD 67, the average selling price of coal from
IUP Hanson Energy Martapura is USD 26, and the
average selling price of thermal and metallurgic
coal from IUP Diva Kencana Borneo is USD90 and
USD147 respectively. The and the average selling
price of coal sold by the the Company is USD 75/ton.
Prior to August 2010, the Company through Berau
Bara Energi sold all its coal to Moderne Group Inc.
In August 2010, the Company signed an agreement
with Noble, prior to the Public Offering, whereby
Noble became the exclusive marketing agent for
78
Berdasarkan Kesepakatan Penjualan dan
Pemasaran dengan Noble Pra Penawaran Umum,
Noble menerima imbalan dan komisi sebesar 6%
dari harga keseluruhan batubara yang diproduksi
di Wilayah IUP Berau Bara Energi yang dijual ke
pasar ekspor.
Sejak efektifnya Penawaran Umum, Perjanjian
Pemasaran Eksklusif yang telah ditandatangani
oleh Perseroan pada April 2011 telah berlaku.
Dengan ditandatanganinya perjanjian tersebut,
yang menjadi efektif dengan ditandatangani
Perjanjian Penyelesaian antara Noble dan
Perseroan pada tanggal 28 Desember 2011,
Noble menjadi agen pemasaran eksklusif untuk
75% dari batubara yang diproduksi di Berau
Bara Energi, Citra Global Artha, Kalbara Energi
Pratama, dan Gorby Putra Utama setiap triwulan
dengan memperhatikan jumlah tertentu dari
masing-masing Wilayah IUP yang ditentukan
berdasarkan formula sebagaimana diuraikan
dalam masing-masing perjanjian
Perseroan terus menjual batubara ke Noble
dari Wilayah IUP Berau Bara Energi dan Diva
Kencana Borneo. Ketentuan dalam kontrak
serupa dengan ketentuan yang terdapat pada
Kesepakatan dengan Noble sebelum Penawaran
Umum kecuali untuk ketentuan mengenai jumlah
batubara yang mengacu pada batas maksium
tonase pada Kesepakatan dengan Noble Pasca
Penawaran Umum.
Berdasarkan ketentuan dalam perjanjian antara
Perseroan dengan Noble, Noble diwajibkan
untuk memaparkan pengguna akhir batubara
dari Perseroan. Hal ini memungkinkan Perseroan
untuk memasarkan batubara kepada pengguna
akhir atas batubara yang belum diatur
penjualannya dalam Kesepakatan dengan Noble
Pasca Penawaran Umum. Selain itu, berdasarkan
ketentuan di hampir seluruh kontrak penjualan
Perseroan yang baru dimana kontrak tersebut
merupakan bagian dari Kesepakatan dengan
Noble Pasca Penawaran Umum, Noble tidak
dapat melakukan kontrak kepada pengguna akhir
tanpa memberitahu, mendapatkan persetujuan,
dan membuat back-to-back contract dengan
Perseroan.
Selain itu sebagai agen pemasaran Perseroan,
Noble mendapatkan opsi yang diberikan Abdi
Andre untuk membeli hingga 10,1% lembar
saham Perseroan yang beredar setelah
Penawaran Umum selesai dilakukan. Perseroan
berkeyakinan bahwa dengan potensi sebagai
pemegang saham dan komisi terkait harga
batubara yang dijualnya, Noble memiliki insentif
untuk memperoleh harga terbaik untuk batubara
Perseroan di pasar sehingga bahwa harga jual
yang diperoleh Perseroan akan selalu mengikuti
perubahan harga pasar ke depannya. Saat ini,
opsi tersebut telah dilaksanakan dan Noble
memiliki 10,1% saham Perseroan.
the Company’s coal, and buys all of the coal from
the Berau Bara Energi concession. Coal sales
contracts signed between Noble and the Company
state that coal prices are set once every 6 months
or as agreed by both parties. During the period of
July 2008 to June 2009, all coal produced in Berau
which, after adjusting for quality, averaged USD45
per ton. From July 2009 through October 2009, the
Company sold coal on the spot market. In October
period based on FOB barge to establish certainty
prices. Average selling price per ton of coal sold
by the Company during this period was USD38. As
explained above, the spot market price increased
Company’s income for the period was lower than
if the Company had sold all its coal on the spot
market. Since October 2010, the Company has
been continuing to set prices with Noble from time
to time for delivery within a certain period.
Under the Sales and Marketing Agreement with
Noble before the Public Offering, Noble earned a
commission of 6% of the overall coal price for coal
produced by Berau Bara Energi that was sold to
export markets.
Following the Public Offering, the Exclusive
Marketing Agreement of April 2011 came into
effect with the signing of the Settlement Agreement
between Noble and the Company on December
28, 2011. Noble became the exclusive marketing
agent for 75% of the coal produced in Berau Bara
79
Produksi batubara dan komposisi produk
batubara Perseroan dan Anak Perusahaan.
Pendapatan Perseroan dan Anak Perusahaan
sebagian besar merupakan fungsi dari volume
batubara yang diproduksi dan dijual, dan harga
dari batubara yang dijualnya. Volume produksi
batubara bergantung pada rencana tambang
dan manajemen logistik untuk mengambil dan
mengangkut batubara dari tambang ke fasilitas
pemuatan Perseroan dan Anak Perusahaan.
Karena Perseroan dan Anak Perusahaan saat
ini melakukan outsource kegiatan tambangnya
ke kontraktor, keberhasilan dalam meningkatkan
produksi bergantung pada keberhasilan
implementasi rencana produksi oleh kontraktor
tambang. Kondisi cuaca juga memiliki pengaruh
Perseroan dan Anak Perusahaan. Umumnya
bulan-bulan dengan cuaca panas terjadi pada
kuartal kedua dan ketiga dalam satu tahun,
dimana cuaca hujan akan mempengaruhi
produksi terjadi antara Nopember dan April.
Sebagai contoh, dalam empat bulan pertama
tahun 2011, produksi di Wilayah IUP Berau Bara
Energi menurun 24,1% dari periode yang sama
di tahun 2010 terutama disebabkan oleh musim
hujan yang tidak menentu.
Perseroan dan Anak Perusahaan secara terus
menerus meningkatkan kapasitas produksi dan
produksi di Wilayah IUP Perseroan dan Anak
Perusahaan. Perseroan dan Anak Perusahaan
mengantisipasi, berdasarkan rencana tambang
saat ini, bahwa Perseroan dan Anak Perusahaan
secara total memproduksi sekitar 1.278.856 ton
sepanjang tahun 2011. Tingkat produksi dari
Wilayah IUP Perseroan dan Anak Perusahaan
akan terus meningkat melalui ekspansi kegiatan
tambang dalam wilayah izin usaha tambangnya
dan dengan dimulainya operasi tambang awal
di Hub Muba. Pada saat dimulainya operasi
tambang awal di Hub Muba pada kuartal
keempat 2011, Perseroan dan Anak Perusahaan
memperkirakan desain kapasitas produksi
tahunannya akan meningkat menjadi 4,95 juta
ton per tahun dari 2,38 juta ton per tahun pada
31 Desember 2011.
Sejak tahun 2008 Perseroan dan Anak
Perusahaan telah memproduksi batubara sub-
bituminous di Wilayah IUP Berau Bara Energi.
Produksi komersial batubara bituminous dan
metalurgi di Wilayah IUP Diva Kencana Borneo
dimulai masing-masing pada Agustus 2010 dan
April 2011. Produksi komersial batubara termal
bernilai kalori rendah di Wilayah IUP Hanson
Energi, Citra Global Artha, Kalbara Energi Pratama
and Gorby Putra Utama, every quarter taking into
consideration a certain amount from each IUP
as determined by formula as described in the
respective agreements.
The Company continues to sell coal to Noble from
the Berau Bara Energi and Diva Kencana Borneo
concessions. The provisions in the contract are
similar to the provisions contained in the Agreement
with Noble prior to the Public Offering except for the
provisions concerning the amount of coal refers to
the maximum tonnage limit in the Agreement with
Noble after the Public Offering.
Under the terms of the agreement between the
Company and Noble, Noble is required to disclose
the end user of the Company’s coal. It allows the
Company to market the coal to other end users
that are not stipulated in the agreement with Noble
after the Public Offering. In addition, pursuant to
the provisions in almost all of the Company’s new
sales contracts where the contract is part of the
agreement with Noble following the Public Offering,
Noble cannot execute contracts with end-users
without prior disclosure, approval and the creation
of back-to-back contracts with the Company.
In addition to its role as marketing agent of the
Company, Noble received an option to purchase up
to 10.1% of the outstanding shares of the Company
following the Public Offering. The option was
exercised and Noble holds 10.1% of the Company’s
shares. The Company feels that the shareholdings
80
Tabel 2 (table 2)
Description
Gross production of Coal
Produksi kotor batubara 1.316.791
2010
1.278.856
2011
Keterangan
Tahun yang berakhir 31 December *)
Year Ended 31 Desember *)
*) Termasuk produksi dari Wilayah IUP Diva Kencana Borneo dan Hanson Energy di Martapura untuk keseluruhan periode. Meskipun Perseroan baru mengakuisisi Diva Kencana Borneo dan Hanson Energy pada bulan Maret 2011 sebagai bagian dari akuisisi Optima Persada Energi,
*) Includes the production of Diva Kencana Borneo and Hanson Energy Martapura for the entire period, although Diva Kencana Borneo and Hanson Energy were only acquired by the Company in March 2011 as part of the acquisition of Optima Energy Persada.
Energi Martapura dimulai pada Februari 2011
sementara produksi komersial di Wilayah IUP
Gorby Putra Utama pada kuartal keempat 2011.
Dengan batubara metalurgi diperdagangkan
pada harga yang lebih tinggi dibandingkan
batubara termal, produksi dan penjualan dalam
kuantitas yang besar akan memiliki pengaruh
positif terhadap marjin laba Perseroan dan Anak
Perusahaan, meskipun produksi dari batubara
metalurgi umumnya memiliki biaya produksi yang
lebih tinggi karena rasio pengupasan yang lebih
tinggi.
Tabel 2 ini menyajikan informasi jumlah batubara
Perseroan dan Anak Perusahaan yang diproduksi
Wilayah IUP Perseroan dan Anak Perusahaan
untuk periode yang disajikan.
Untuk tahun 2011, 145.860 ton batubara termal
dan 97.560 ton batubara metalurgi diproduksi
dari Wilayah IUP Diva Kencana Borneo, 77.619
ton batubara termal diproduksi dari Wilayah IUP
Hanson Energy Martapura, 952.774 ton batubara
termal dari Wilayah IUP Berau Bara Energi dan
5.043 ton batubara termal dari Wilayah IUP
Gorby Putra Utama. Akibatnya, jumlah produksi
kotor batubara Perseroan dan Anak Perusahaan
adalah sebesar 1.278.856 ton untuk tahun 2011.
and commissions related to the price of coal sold
provide ample incentive to Noble to get the best
price for the Company’s coal in line with changing
market prices in the future.
Coal production and coal product composition of
the Company.
The Company’ revenue is mostly a function of the
volume of coal produced and sold, and the price
of coal sold. Coal production volume depends on
the mine plan and logistics management to get and
haul coal from the mines to the loading facilities
of the Company. Because the Company currently
outsources its mining activities to contractors,
success in increasing production depends on the
successful implementation of production plans by
the mining contractors. Weather conditions also
the Company. Generally, the hot weather months
occur in the second and third quarters of the year,
whereas the rainy season can affect production in
months of 2011, production in Berau Bara Energi
decreased by 24.1% compared to the same period
in 2010, primarily due to the uncertainty of the rainy
season.
The Company is constantly increasing production
capacity and production in its concessions. The
Company produced around 1,278,856 tons of coal
during 2011. Further production growth within
existing concessions can be achieved through
the expansion of mining activities within its mining
81
Akuisisi
Salah satu strategi Perseroan adalah untuk
mencapai pertumbuhan melalui akusisi
perusahaan pertambangan dengan Wilayah
IUP yang memiliki lokasi yang strategis dan
jika terbuka kesempatan akuisisi yang secara
ekonomis menguntungkan. Sebagai contoh, pada
Maret 2011, Perseroan menyelesaikan akusisi
Optima Persada Energi, Optima Coal dan anak
perusahaannya, pada April 2011, Perseroan
menandatangani perjanjian untuk mengakuisisi
Karya Borneo Agung dan Bara Karya Agung
secara bertahap sampai dengan 50% (lima puluh
persen) dan satu lembar saham. Pada bulan Juli
2011, Perseroan melalui Optima Persada Energi
(OPE) telah melakukan penyertaan saham dengan
mengambil bagian atas saham baru sebesar
masing-masing 20% saham dan kemudian
tambahan 30% dan satu lembar saham pada
tanggal 12 Desember 2011 pada Karya Borneo
Agung dan Bara Karya Agung. Wilayah IUP kedua
perusahaan tersebut berlokasi pada Hub Kubar.
Pengaruh dari akuisisi tersebut terhadap kondisi
keuangan dan hasil operasi Perseroan dan Anak
Perusahaan akan tergantung pada beberapa
faktor, termasuk tahapan pengembangan atau
operasi dari Wilayah IUP perusahaan target,
skala dari kegiatan operasi perusahaan target,
Cadangan Batubara dan kualitas batubara
yang ditemukan di Wilayah IUP, ketentuan
dari perjanjian yang ditandatangani dengan
perusahaan target dan harga serta ketentuan
lain dalam akuisisi. Akuisisi perusahaan dengan
Wilayah IUP yang telah beroperasi secara umum
akan meningkatkan pendapatan dan beban yang
berhubungan dengan pendapatan Perseroan dan
Anak Perusahaan. Dalam hal perusahaan target
berada pada tahapan awal siklus operasi Wilayah
IUP, peningkatan beban yang berhubungan
dengan dimulainya dan ditingkatkannya produksi,
bersama dengan volume produksi yang masih
rendah dibandingkan dengan desain kapasitas,
akan berdampak kurang baik pada marjin laba
Perseroan dan Anak Perusahaan. Dalam hal
Perseroan mengakuisisi perusahaan dengan
Wilayah IUP yang belum dikembangkan,
Perseroan dan Anak Perusahaan akan
mengeluarkan dana untuk kegiatan eksplorasi
dan belanja modal untuk mengembangkan
Wilayah IUP tersebut hingga produksi, sehingga
memberikan dampak terhadap kondisi keuangan
dan kebutuhan pendanaan Perseroan dan Anak
Perusahaan. Sebaliknya, belanja modal tersebut
tidak diperlukan untuk perusahaan target yang
telah memiliki infrastruktur.
Akuisisi yang dilakukan Perseroan juga dapat
mempengaruhi kondisi keuangan sebagai
akibat, diantara banyak faktor, aset dan liabilitas
perusahaan target (termasuk melalui asumsi
liabilitas dari perusahaan target), pembiayaan
utang terkait dengan akuisisi dan kesepakatan
terkait dengan liabilitas sesuai kontrak yang telah
ada dari perusahaan target. Sebagai contoh,
areas and the commencement of mining operations
in the Muba Hub. At the commencement of mining
operations in Muba Hub in the fourth quarter of
2011, the Company estimated annual production
capacity design will increase to 4.95 million tons per
year from 2.38 million tons per year as of December
31, 2011.
Since 2008 the Company has been producing sub-
bituminous coal in Berau Bara Energi. Commercial
production of bituminous and metallurgical coal
in the Diva Kencana Borneo concession began
in August 2010 and April 2011 respectively.
Commercial production of low caloric value thermal
coal in Hanson Energy Martapura began in February
2011 whilst commercial production in Gorby Putra
Utama was initiated in the fourth quarter 2011. With
the trade of metallurgical coal at a higher price
than thermal coal, production and sales in larger
margins of the Company, although the production of
metallurgical coal generally has higher production
costs due to higher stripping ratio.
Table 2 presents information on the volume of coal
the Company produced from all its concessions for
the presented period.
Throughout 2011, the Company produced
145,860 tons of thermal coal and 97,560 tons of
metallurgical coal from Diva Kencana Borneo,
77,619 tons of thermal coal from Hanson Energy
Martapura, 952,774 tons of thermal coal from Berau
Bara Energi and 5,043 tons of thermal coal from
82
sehubungan dengan Akusisi OPE, Perseroan
mengambil alih liabilitas berdasarkan perjanjian
pembayaran di muka dengan Noble yang telah
ditandatangani oleh pihak pembeli dengan
agen pemasaran dari Diva Kencana Borneo.
Berdasarkan perjanjian ini, Perseroan mengambil
alih liabilitas sebesar Rp93.895 juta. Selain itu,
Perseroan setuju untuk membayar Rp137.602
juta ke pihak ketiga yang telah menandatangani
kesepakatan pemasaran dan kontrak penjualan
batubara dengan Banyan Koalindo Lestari (BKL)
sebagai pengganti agar hak-hak dalam perjanjian
ini dapat dialihkan ke Perseroan.
Perseroan juga mengambil alih dan membayarkan
utang kepada Optima Persada Energi, Optima
Coal dan anak perusahaannya dengan total
sebesar Rp165.059 juta dan menukar pinjaman
senilai Rp66.799 juta sebagai bagian dari
akuisisi OPE. Untuk dapat, diantaranya,
mendanai pembayaran kepada pihak ketiga dan
pembayaran kembali utang yang terhutang atas
OPE, Optima Coal dan anak perusahaannya
terkait dengan akuisisi OPE, Perseroan
menggunakan dana dari penerbitan saham baru
sebesar Rp275.569 juta.
Biaya penambangan dan
perjanjian operasi
Sebagian besar kegiatan operasi Perseroan dan
Anak Perusahaan dilakukan secara outsourcing
dan Perseroan dan Anak Perusahaan bekerja
sama dengan kontraktor melalui kontrak dengan
jangka waktu lebih dari satu tahun (multi-year
contracts). Perseroan dan Anak Perusahaan
berkeyakinan bahwa kerjasama dengan kontraktor
memungkinkan Perseroan dan Anak Perusahaan
dan modal kerja terkait operasi penambangan,
serta lebih memfokuskan kegiatan pada
aktivitas yang memberikan nilai tambah, seperti
perencanaan, eksplorasi dan pengembangan
tambang. Kontraktor tambang Perseroan dan
Anak Perusahaan bertanggung jawab untuk
sebagian besar peralatan, jasa, material, pasokan,
tenaga kerja dan manajemen yang diperlukan
untuk melakukan operasi pertambangan di dalam
Wilayah IUP Perseroan dan Anak Perusahaan.
Biaya utama yang timbul dari perjanjian operasi
Perseroan dan Anak Perusahaan dengan
kontraktor adalah biaya pemindahan overburden,
dimana biaya tersebut ditentukan berdasarkan
jumlah overburden yang dipindahkan serta jarak
pengangkutan overburden tersebut. Beban
kontraktor merupakan bagian terbesar dari biaya
penambangan Perseroan dan Entitas Anak pada
tahun 2009, 2010 dan 2011.
Berdasarkan ketentuan dalam perjanjian
operasi yang ditandatangani Perseroan dan
Anak Perusahaan dengan kontraktor tambang,
Perseroan dan Anak Perusahaan memiliki dan
membayar seluruh fasilitas dan infrastruktur
yang dibangun oleh kontraktor untuk, antara
lain, penyimpanan dan pemeliharaan dari
peralatan dan persediaan dan akomodasi untuk
Gorby Putra Utama. As a result, total amount of
gross coal production of the Company amounted to
1,278,856 tons for the year 2011.
Acquisitions
One of the Company’s strategies is to achieve
growth through acquisitions of mining companies
with economically viable opportunities and strategic
concession locations. For example, in March 2011,
the Company completed the acquisition of Optima
Persada Energi, Optima Coal and its subsidiaries.
The Company also signed an agreement to acquire
Karya Borneo Agung and Bara Karya Agung
share. In July 2011 the Company, through Optima
Persada Energi (OPE), initiated this investment
by participating in a new share issuance for 20%
in each of Karya Borneo Agung and Bara Karya
Agung and then a further 30% plus one share
on 12 December 2011. The concessions of both
companies are located in
the Kubar Hub.
condition and results of operations of the Company
will depend on several factors, including the stages
of development or operation of the target company,
the scale of the target company’s operations, coal
reserves and coal quality found in the concession,
the terms of the agreement signed with the target
company, the price as well as other provisions in
the acquisition. Acquisition of a company with a
concession that has already begun operations will,
83
karyawannya. Meskipun ketentuan ini berdampak
pada rendahnya biaya penambangan yang lebih
rendah yang dibebankan oleh kontraktor tambang
Perseroan dan Anak Perusahaan dan memberikan
kontraktor tambang dengan cepat dan dengan
kebutuhan belanja modal dari Perseroan dan Anak
Perusahaan dan beban depresiasi yang lebih
besar setelah dimulainya produksi dari Wilayah
IUP milik Perseroan dan Anak Perusahaan.
Biaya bahan bakar
Secara historis, Perseroan dan Anak Perusahaan
tidak menanggung biaya bahan bakar langsung
dikarenakan perjanjian kerja dengan kontraktor
pertambangan Wilayah IUP Berau Bara Energi.
Perjanjian kerja tersebut mewajibkan kontraktor
untuk menyediakan bahan bakar. Akan tetapi,
harga bahan bakar telah menjadi komponen
penting terhadap hasil operasi Perseroan dan
Anak Perusahaan, dimana perjanjian kerja
memperbolehkan kontraktor pertambangan
untuk meneruskan biaya bahan bakar kepada
Perseroan dan Anak Perusahaan dengan formula
tetap dalam menghitung penyesuaian biaya
bahan bakar sehingga perubahan harga bahan
bakar dapat mempengaruhi biaya penambangan
Perseroan dan Anak Perusahaan. Selanjutnya,
sesuai dengan praktek yang berkembang
pada industri pertambangan di Indonesia,
berdasarkan perjanjian kerja dengan kontraktor
Wilayah IUP Diva Kencana Borneo, Hanson
Energy Martapura, dan Berau Bara Energi,
Perseroan dan Anak Perusahaan berkewajiban
menyediakan bahan bakar yang diperlukan oleh
kontraktor pertambangan untuk menjalankan
operasinya. Perseroan dan Anak Perusahaan
bermaksud untuk menegosiasikan perubahan
pada perjanjian kerja dengan kontraktor Wilayah
IUP Berau Bara Energi pada saat perjanjian
tersebut akan diperbaharui pada akhir tahun 2011,
sehingga Perseroan dan Anak Perusahaan akan
mengadakan dan menyediakan bahan bakar yang
diperlukan oleh kontraktor pertambangan dengan
harapan dapat meningkatkan skala ekonomis dan
transparansi. Perseroan dan Anak Perusahaan
telah mulai melakukan operasi pertambangan
sendiri secara komersial pada Wilayah IUP Gorby
Putra Utama pada kuartal keempat 2011 serta
akan menyediakan bahan bakar yang diperlukan
secara langsung untuk kegiatan operasi tersebut.
Perseroan dan Anak Perusahaan juga sedang
dalam proses pembangunan pembangkit listrik
berbahan bakar batubara pada pelabuhan yang
sedang dikembangkan Perseroan dan Anak
Perusahaan di Hub Muba untuk menyediakan
tenaga listrik pada kegiatan operasi yang akan
dilakukan di Hub Muba serta mengurangi
ketergantungan pada bahan bakar minyak.
Dikarenakan perlunya penyediaan bahan
bakar untuk kegiatan operasi pada Wilayah IUP
kedepannya, Perseroan dan Anak Perusahaan
in general, increase the revenues and expenses
related to income of the Company. In a case where
the target company is in the early stages of the
operation, increased costs associated with the
startup and production ramp-up, along with initially
low production volumes compared to designed
margin of the Company. In the case where a target
company has an undeveloped concession, the
Company will need to disburse funds for exploration
and capital expenditures to develop the concession
and production capacity, which can have an impact
of the Company. In contrast, capital expenditures
are not necessary for target companies that already
have infrastructure.
Acquisitions by the Company can also affect the
factors, the target company’s assets and liabilities
(including the assumption of liabilities of the
acquisitions and agreements related to liability
according to existing contracts of the target
company. For example, in connection with the
acquisition of OPE, the Company took over the
liability based on the advance payment agreement
with Noble that has been entered into by the buyer
and the marketing agent of Diva Kencana Borneo.
Under this agreement, the Company took over
the liability of Rp93,895 million. In addition, the
Company agrees to pay Rp137,602 million to a third
party who has signed a marketing agreement and
sales contract with Banyan Koalindo Lestari (BKL)
84
memperkirakan bahwa biaya bahan bakar
operasional mulai tahun 2011 serta dipisahkan
dari biaya penambangan. Perseroan dan Anak
Perusahaan juga mengestimasikan bahwa biaya
penambangan pada Wilayah IUP Berau Bara
Energi akan turun apabila perjanjian kerja terkait
Wilayah IUP tersebut diubah menjadi seperti yang
didiskusikan pada paragraf sebelumnya.
Biaya bahan bakar terutama dipengaruhi oleh
penggunaan bahan bakar (yang bervariasi
terhadap produksi) dan harga bahan bakar
tersebut. Setiap kenaikan biaya bahan bakar
akan mempengaruhi struktur biaya Perseroan
dan Anak Perusahaan dalam 2 (dua) hal utama,
yaitu: (1) meningkatkan beban langsung apabila
Perseroan dan Anak Perusahaan menyediakan
bahan bakar minyak pada kegiatan operasional
di Wilayah IUP, termasuk biaya bahan bakar
dan minyak untuk pemrosesan batubara dan
kegiatan operasi pada fasilitas tongkang, dan (2)
meningkatkan biaya terkait penambangan oleh
kontraktor pertambangan apabila biaya bahan
bakar ditanggung oleh kontraktor pertambangan.
Rasio pengupasan (Stripping ratio)
Rasio pengupasan mempengaruhi beban
produksi Perseroan dan Anak Perusahaan,
terutama total biaya kepada kontraktor. Rasio
pengupasan merupakan jumlah overburden
per meter kubik (batu dan tanah) yang harus
diangkut untuk mengakses dan mengambil 1 ton
batubara. Tingkat rasio pengupasan yang lebih
tinggi mengharuskan kontraktor pertambangan
untuk memindahkan semakin banyak overburden
untuk mengakses batubara yang akan ditambang,
sehingga menyebabkan biaya operasional
yang lebih tinggi. Dikarenakan penambangan
Perseroan dan Anak Perusahaan yang terletak di
beberapa Wilayah IUP, rasio pengupasan akan
bervariasi dan biaya pada setiap tambang akan
bergantung pada rasio pengupasan di tambang
tersebut. Rasio pengupasan pada Wilayah IUP
Perseroan dan Anak Perusahaan untuk periode
satu tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2009, 2010, dan 2011 adalah:
as a compensation for assignment of rights under
the agreement to the Company .
The Company also took over and paid the debt
to Optima Persada Energi, Optima Coal and its
subsidiaries for a total of Rp165,059 million and
swapped a loan of Rp66,799 million as part of the
acquisition of OPE. In order, among other things,
to fund payments to third parties and repayment
of debt in OPE, Optima Coal and its subsidiaries
related to the acquisition of OPE, the Company
used the proceeds from issuance of new shares
amounting to Rp275,569 million.
Mining costs and operating agreements
Most of the operations of the Company are
outsourced, and the Company works together with
contractors through contracts with terms of more
than one year (multi-year contracts). The Company
capital expenditure and working capital related to
operations, and focus more on activities that provide
value-added, such as planning, exploration and mine
development. The Company’s mining contractors
are responsible to provide most of the equipment,
services, materials, supplies, labor and management
necessary to conduct mining operations in the
Company’s concessions. The major costs arising from
the operating agreements between the Company
and its contractors are overburden removal costs,
where the rate is determined based on the amount
of overburden removed and the hauling distance
Description
Berau Bara Energi
Diva Kencana Borneo
Hanson Energy Martapura
Gorby Putra Utama
Berau Bara Energi
Diva Kencana Borneo
Hanson Energy Martapura
Gorby Putra Utama
7,8 : 1
-
-
-
2010
7,98 : 1
29,13 : 1
6,00 : 1
6,30 : 1
2011
Keterangan
Tahun yang berakhir 31 DecemberYear Ended 31 Desember
Tabel 3 (table 3)
85
Iuran Eksploitasi (Exploitation fees)
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.45
Tahun 2003 tentang Tarif atas Jenis
Penerimaan Negara Bukan Pajak yang
berlaku pada Departemen Energi dan Sumber
Daya Mineral (ESDM), Pemerintah memiliki
hak sebesar 3% sampai 7% dari penjualan
batubara Perseroan dan Anak Perusahaan
sebagai iuran eksploitasi. Persentase
yang dibayarkan ke Pemerintah bervariasi
tergantung dari nilai kalori dari batubara yang
diproduksi dan dijual. Sejak 2008, persentase
rata-rata pembayaran dari Perseroan dan Anak
Perusahaan ke Pemerintah adalah sekitar
5% terutama berdasarkan nilai kalori dari
batubara yang diproduksi di Wilayah IUP Berau
Bara Energi. Sebagian dari batubara yang
diproduksi Perseroan dan Anak Perusahaan
pada tahun 2010 (dari Wilayah IUP Diva
Kencana Borneo) memiliki nilai kalori yang
lebih tinggi dibandingkan dengan batubara
yang diproduksi dari Wilayah IUP Berau
Bara Energi, maka persentase yang akan
dibayarkan kepada Pemerintah menjadi sekitar
7%. Pembayaran kepada Pemerintah dicatat
sebagai Iuran Eksploitasi yang termasuk
pada beban pokok pendapatan pada laporan
keuangan konsolidasian Perseroan dan Entitas
Anak.
Beban Eksplorasi
Perseroan dan Anak Perusahaan melakukan
aktivitas eksplorasi sebelum dimulainya operasi
penambangan dan melanjutkan aktivitas
eksplorasi pada wilayah penambangan
secara berkelanjutan. Beberapa biaya terkait
aktivitas ekplorasi diberlakukan sebagai biaya
eksplorasi yang ditangguhkan, dikapitalisasi
dan diamortisasi setelah operasi penambangan
dimulai. Hal ini dapat mempengaruhi hasil
operasi Perseroan dan Anak Perusahaan dari
waktu ke waktu. Sebagai contoh, meskipun
Perseroan dan Entitas Anak mempekerjakan
tambahan karyawan di 2010, biaya karyawan
turun untuk periode ini karena bagian yang
signifikan dari biaya ini, terkait dengan gaji dan
kompensasi lain ke anggota dari tim explorasi
dan pengembangan tambang Perseroan
dan Entitas Anak, dikapitalisasi sebagai
biaya eksplorasi dan pengembangan yang
ditangguhkan dan akan diamortisasi setelah
Wilayah IUP dimana aktivitas eksplorasi dan
pengembangan yang dilakukan oleh karyawan
tersebut untuk memulai produksi.
Fluktuasi Nilai Tukar Mata Uang Asing
Nilai tukar Rupiah telah menguat secara
signifikan pada 10 tahun terakhir ini dari titik
terendahnya pada Rp17.000 per AS$ pada
masa krisis keuangan Asia. Sejak tahun
2003, Rupiah mengalami fluktuasi dari titik
for the overburden. Contractors’ costs are a major
component of the Company’s mining costs in 2010
and 2011.
Under the terms of the operating agreements
between the Company and the mining contractors,
the Company will own and pay for all the facilities
and infrastructure built by the contractor for, among
other things, storage and maintenance of equipment
and supplies and accommodation for employees.
These provisions serve to reduce the mining
costs charged by the mining contractor, while the
On the other hand, this also results in higher capital
expenditure requirements for the Company and
higher depreciation costs after the commencement
of production from the Company’ concessions.
Fuel costs
direct fuel costs in its mining operations in Berau
Bara Energi. The mining contractors were required
to provide all necessary fuel for their equipment,
with agreements permitting them to charge fuel
costs to the Company according to a formula that
passes adjustments to changes in fuel prices into
the Company’s cost of mining. As the price of fuel
is becoming an increasingly important component
of the operational results of the Company, and
based upon industry common practice in Indonesia,
agreements with contractors in Diva Kencana
Borneo, and Hanson Energy Martapura, stipulate
that the Company shall provide the fuel needed
by the mining contractors to run their operations.
The Company further intends to negotiate similar
86
terendahnya pada Rp8.279 per AS$ pada
tahun 2003 menjadi Rp12.151 per AS$ pada
tahun 2008. Pada 31 Desember 2011, nilai
tukar per AS$ adalah Rp9.068.
Oleh karena seluruh penjualan dan hutang
Perseroan dan Anak Perusahaan, serta
sebagian besar biaya sehubungan dengan
pendapatan saat ini berdenominasi atau
berkaitan dengan AS$, dimana mata uang
pelaporan Perseroan dan Anak Perusahaan
adalah Rupiah, hasil usaha Perseroan
dan Anak Perusahaan dapat dipengaruhi
oleh fluktuasi nilai tukar. Sebagai contoh,
pencapaian Perseroan dan Anak Perusahaan
dalam Rupiah dapat dipengaruhi secara
signifikan dan negatif oleh penguatan nilai
Rupiah yang berkelanjutan terhadap AS$
oleh karena Perseroan dan Anak Perusahaan
mencatatkan penjualan berdenominasi AS$ di
dalam mata uang Rupiah pada saat Perseroan
dan Anak Perusahaan mengirimkan invoice
kepada pelanggan.
Kemudian Perseroan dan Anak Perusahaan,
untuk keperluan pencatatan keuangan,
mengkonversi jumlah penjualan AS$ tersebut
ke dalam Rupiah menggunakan nilai tukar
yang berlaku pada saat itu. Hal tersebut terjadi
pada tahun yang berakhir 31 Desember 2010
saat rata-rata nilai tukar Rupiah dibandingkan
dengan nilai tukar AS$ yang berlaku saat
Perseroan dan Entitas Anak mengirimkan
invoice menguat sebesar 12% dari tahun yang
berakhir 31 Desember 2009.
Hal sebaliknya akan terjadi pada saat nilai
tukar Rupiah melemah terhadap AS$. Tabel 4
berikut ini menerangkan penjualan Perseroan
dan Anak Perusahaan dalam AS$ berdasarkan
jumlah yang terdapat pada invoice serta
penjualan bersih dalam Rupiah.
provisions to the agreements with the contractors
at Berau Bara Energi when the original agreement
is due to be renewed. The Company will provide
all of the fuel required by the mining contractors
with a view to increasing economies of scale
and transparency. The Company has also begun
conducting its own commercial mining operations in
Gorby Putra Utama in the fourth quarter 2011 and will
supply fuel directly to those operating activities. The
Company is also in process of constructing a coal-
Hub to provide electrical power for the operations in
Muba and reduce dependence on fuel.
Because of the necessity to provide fuel for
operations in the concessions going forward, the
component of operating costs starting from 2011
and intends to differentiate it from mining costs. The
Company also estimates that the mining costs in Berau
Bara Energi will be reduced if the agreement related
to the concession is amended as discussed in the
previous paragraph.
(which varies with production) and the price of fuel.
Any increase in fuel costs will affect the cost structure
the Company in 2 (two) primary areas, namely: (1)
increase the direct costs if the Company provides
fuel for operations in the concessions, including cost
of fuel for coal processing and barge operations,
and (2) increased costs related to mining by mining
contractors if fuel costs are borne by the mining
contractors.
Description
Penjualan (dalam jutaan AS$)
Penjualan (dalam jutaan Rupiah)
Rata-rata nilai tukar Rupiah terhadap AS$ *)
Sales (in millions USD)
Sales (in millions of
Rupiah)
Average value of the rupiah
against USD *)
61,4
558.959
9.097
2010
88,0
772.410
8.779
2011
Keterangan
Tahun yang berakhir 31 DecemberYear Ended 31 Desember
*) Rata-rata nilai tukar Rupiah terhadap AS$ berdasarkan nilai tukar yang berlaku pada saat Perseroan dan Entitas Anak mengirimkan invoice kepada pelanggannya.
*) Average exchange rate of rupiah against USD exchange rate prevailing at the time the Company and the Subsidiaries sent invoice to its customers.
Tabel 4 (table 4)
87
Selain mempengaruhi pendapatan Perseroan
dan Anak Perusahaan dalam Rupiah,
penguatan nilai tukar Rupiah terhadap AS$
akan menyebabkan penurunan pada beban
dan biaya berdenominasi AS$. Hal tersebut
terjadi pada tahun yang berakhir pada 31
Desember 2010 dimana penguatan nilai
tukar Rupiah menyebabkan penurunan biaya
sehubungan dengan pendapatan dalam Rupiah
dibandingkan yang seharusnya dan secara
parsial mengoffset peningkatan aktual pada
biaya sehubungan dengan pendapatan.
Selanjutnya, laba bersih Perseroan dan Entitas
Anak juga terpengaruh oleh penyesuaian
translasi mata uang asing pada setiap tanggal
neraca. Hampir seluruh aset dan liabilitas
moneter Perseroan dan Entitas Anak, seperti
piutang dari Noble dan pinjaman dari Bank
Permata, Bank Danamon dan Bank DBS,
Noble dan Tecnica, berdenominasi mata
uang asing. Penjelasan mengenai aset dan
liabilitas moneter Perseroan dan Entitas Anak
berdenominasi mata uang asing dapat dilihat
pada Catatan atas Laporan Keuangan No. 34.
Perseroan dan Entitas Anak mengakui dan
mencatatkan keuntungan dan kerugian selisih
kurs sebagai akibat dari fluktuasi dalam nilai
Rupiah terhadap mata uang lain dari aset
dan liabilitas moneter yang dicatatkan dalam
laporan pendapatan komprehensif. Karenanya,
meskipun fluktuasi dalam nilai tukar tidak
mempunyai dampak signifikan terhadap arus
kas Perseroan dan Entitas Anak, mereka dapat
memberi pengaruh signifikan terhadap hasil
operasi Perseroan dan Entitas Anak. Sebagai
contoh, sebagai akibat depresiasi yang
signifikan dari Rupiah terhadap AS$ pada akhir
2008 berakibat dari krisis keuangan global dan
apresiasi signifikan dari Rupiah terhadap AS$
di 2009 pada saat pasar mengalami pemulihan
dari pengaruh krisis keuangan global,
Perseroan dan Entitas Anak mencatatkan
kerugian mata uang asing Rp13.070 juta
dan keuntungan mata uang asing Rp26.308
juta masing-masing untuk tahun berakhir 31
Desember 2008 dan 2009.
3. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
Dalam menyusun Laporan Keuangan
Konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak
sesuai dengan PSAK, manajemen diwajibkan
untuk memilih metode dan kebijakan akuntasi
tertentu dari beberapa alternatif yang
diperkenankan. Estimasi dan penilaian yang
signifikan dapat diperlukan dalam memilih
dan mengaplikasikan metode dan kebijakan
akuntansi tersebut yang mempengaruhi
kondisi laporan keuangan dan hasil operasi.
Manajemen Perseroan dan Entitas Anak
mendasarkan estimasi dan penilaiannya
berdasarkan pada pengalaman yang telah
terjadi dan berbagai asumsi yang dipercaya
pantas untuk kondisi tertentu. Hasil aktual
dapat berbeda secara signifikan dibandingkan
Stripping ratio
The stripping ratio affects the production costs
of the Company, particularly contractor costs.
Stripping ratio is the amount of overburden per
cubic meter (rock and soil) that must be removed to
obtain a ton of coal. Higher stripping ratio requires
the contractor to remove more overburden to gain
access to the coal to be mined, resulting in higher
operating costs. As the Company mining areas
are located in several concessions, stripping ratio
will vary at each mine and the cost will depend on
each mine’s stripping ratio. Stripping ratios at the
Company’s concessions for a period of one year
ended December 31, 2009, 2010, and 2011 are
presented in table 3.
Exploitation fees
Based on Government Regulation No.45 of 2003
on Tariffs on Non-Tax State Revenue applied by
the Ministry of Energy and Mineral Resources
(MEMR), the government has the right to 3% to
7% of coal sales by the Company as exploitation
fees. The percentage paid to the government
varies depending on the caloric value (CV) of
coal produced and sold. Since 2008, the average
percentage of payments from the Company to the
government is approximately 5% based primarily on
the CV of coal produced in the Berau Bara Energi
concession. The majority of the coal produced by
the Company in 2010 came from Diva Kencana
Borneo, which has a higher CV than coal produced
88
estimasi dan penilaian berdasarkan asumsi
dan kondisi yang berbeda.
Perseroan dan Entitas Anak berkeyakinan
bahwa dari kebijakan akuntasi penting yang
dijelaskan secara rinci pada Catatan atas
Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan
dan Entitas Anak yang terlampir pada
Prospektus ini, kebijakan akuntansi dibawah
ini dapat memiliki penilaian dan kompleksitas
yang lebih tinggi.
Estimasi penurunan nilai aset
non-keuangan
Penurunan nilai goodwill diuji setiap tahun
dan pada saat terdapat indikasi bahwa akan
terjadi penurunan nilai. Penurunan nilai aset
tetap, aset takberwujud, biaya eksplorasi
dan pengembangan yang ditangguhkan dan
investasi di Entitas Anak diuji bila terdapat
bukti objektif atau indikasi bahwa aset
tersebut mengalami penurunan nilai. Jumlah
yang terpulihkan dari aset tersebut dan jika
diperlukan, unit-unit yang menghasilkan kas,
diperhitungkan berdasarkan perhitungan
nilai pakai. Perhitungan ini memerlukan
penggunaan estimasi.
Perhitungan cadangan batubara
Pertimbangan manajemen diperlukan dalam
menentukan asumsi cadangan batubara
Perseroan dan Anak Perusahaan terkait
dengan biaya tambang dan harga jual
cadangan tersebut. Jumlah cadangan yang
terpulihkan secara ekonomis bersifat sensitif
terhadap asumsi biaya dan pendapatan yang
digunakan karena berhubungan dengan
struktur geologis dari endapan, yang berarti
bila seluruh faktor tidak berubah, apabila
asumsi biaya menjadi lebih besar atau asumsi
harga jual menjadi lebih kecil, Perseroan dan
Entitas Anak akan mengestimasi cadangan
menjadi lebih rendah dan jika asumsi biaya
menjadi lebih kecil atau asumsi harga
jual menjadi lebih besar, Perseroan dan
Entitas Anak akan mengestimasi cadangan
lebih tinggi. Perseroan dan Entitas Anak
mendasarkan seluruh asumsi berdasarkan
laporan geologis dan menggunakan informasi
cadangan batubara.
Data geologis tambahan dikumpulkan selama
operasi tambang dan data ini, bersamaan
dengan berbagai asumsi yang digunakan oleh
manajemen, dapat merubah estimasi cadangan
batubara dari suatu periode ke periode
lain. Perubahan dalam estimasi sumber dan
cadangan batubara dapat mempengaruhi
keuangan Perseroan dan Entitas Anak dalam
berbagai cara, termasuk tingkat amortisasi dari
aset takberwujud dan biaya eksplorasi dan
pengembangan nilai tercatat sebagai akibat
dari perubahan estimasi umur tambang dan
arus kas diskonto di masa depan.
from Berau Bara Energi, as a result of which the
percentage to be paid to the Government rose to
roughly 7%. Payment to the government is recorded
as exploitation fees, which are a component of
statements of the Company.
Exploration Expenses
The Company conducts exploration activities
prior to the commencement of mining operations
and continues exploration activities in operating
concessions. Some costs related to exploration
activity are deferred, capitalized and amortized
after mining operations begin. This can affect the
operating results of the Company from time to time.
For example, although the Company hired additional
employees in 2010, employee costs decreased for
costs related to salary and other compensation for
members of the exploration and mine development
team of the Company were capitalized as deferred
exploration and development costs which will be
amortized after the concessions where exploration
and development activities undertaken by the
employees begin production.
89
Biaya eksplorasi dan pengembangan yang
ditangguhkan
Biaya eksplorasi dan pengembangan
ditangguhkan dan setelah itu dibebankan
sebagai biaya produksi melalui amortisasi aset.
Nisbah kupas dan umur sisa tambang secara
regular dinilai oleh Direktur dan manajemen
senior untuk memastikan bahwa nilai tercatat
aset tersebut telah memperhitungkan fakta dan
kondisi yang ada secara tepat dari
waktu ke waktu.
Biaya eksplorasi dikapitalisasi ke laporan posisi
keuangan, sehubungan dengan area of interest
yang izinnya masih berlaku dan dimana biaya-
biaya tersebut diharapkan dapat dipulihkan
atau kegiatan eksplorasi dan/atau evaluasi di
area of interest belum mencapai tahap yang
memungkinkan penilaian yang memadai akan
adanya cadangan yang secara ekonomis dapat
dipulihkan, dikapitalisasi di laporan posisi
keuangan. Nilai tercatat dari aset dalam setiap
area of interest secara regular ditelaah setelah
mempertimbangkan fakta dan kondisi yang
ada, dan bila biaya yang telah dikapitalisasi
melebihi nilai yang dapat dipulihkan, kelebihan
nilai tersebut telah dicadangkan atau
dihapusbukukan dalam tahun bersangkutan.
4. ASET, LIABILITAS DAN EKUITAS
Aset. Tabel 5 berikut menunjukkan posisi aset
konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak untuk
tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31
Desember 2010 dan 2011.
Foreign Exchange Fluctuations
last 10 years from its lowest level of Rp17,000 per
Rp8,279 per USD in 2003 to Rp12,151 per USD in
2008. On December 31, 2011, the exchange rate
per USD is Rp9,068.
As all sales and liabilities of the Company, and
most of the costs related with current revenues are
denominated in or related to USD, while the reporting
currency of the Company is in Rupiah, the operational
results of the Company can be affected by exchange
adversely affected by the ongoing strengthening
of the Rupiah against the USD since the Company
records all USD-denominated sales in Rupiah at the
time the Company sends an invoice to customers
using the exchange rate prevailing at the time. In
the year ended December 31, 2010, the average
exchange rate for the Rupiah when the Company
sent invoices strengthened by 12% from the year
ended December 31, 2009. The opposite can also
happen should the rupiah weaken against the USD.
The following table describes the sales the Company
in the USD based on the amount stated in the invoice
and the amount of net sales in Rupiah.
Aside from impacting the income of the Company in
Rupiah, appreciation of the Rupiah against the USD
can cause a decrease in the costs and expenses
90
denominated in USD. This occurred in the year
ended December 31, 2010 when the appreciation
of the Rupiah resulted in a decrease in costs related
to income in Rupiah and partially offset the actual
increase in costs.
The net income of the Company may also be affected
by foreign currency translation adjustments at each
balance sheet date. The majority of the assets
and monetary liabilities of the Company, including
receivables from Noble and loans from Bank
Permata, Bank Danamon and Bank DBS, Noble and
Tecnica, were denominated in foreign currencies. A
description of the assets and monetary liabilities of
the Company denominated in foreign currency can
be seen in the Notes to Financial Statements No.34.
The Company recorded foreign exchange gains and
other currencies of the monetary assets and liabilities
recorded in the comprehensive income statement.
Company’s operating results. For example, as a result
the USD at the end of 2008 as a result of the global
the Rupiah against the USD in 2009 when the market
crisis, the Company recorded foreign exchange
losses of Rp13,070 million and foreign exchange
gains of Rp26,308 million respectively for the years
ended December 31, 2008 and 2009.
Tabel 5 (table 5)
2011 2010
ASET LANCAR CURRENT ASSETS
Kas dan setara kas 359.163 5.867 Cash and cash equivalents
Trade receivables
Piutang usaha - pihak ketiga 177.546 66.847 - third parties
Other receivables
Piutang lain-lain - pihak ketiga 21.294 2.617 - third parties
Uang muka dan pembayaran Advances and
di muka yang akan jatuh prepayments,
tempo dalam satu tahun 37.824 10.253 current portion
Persediaan 100.922 42.086 Inventories
Pajak dibayar di muka 2.293 5.309 Prepaid taxes
Jumlah aset lancar 699.042 132.979 Total current assets
ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS
Piutang lain-lain Other receivables
- Pihak ketiga 37.350 57.886 Third parties -
- Pihak yang berelasi 56.847 20.211 Related parties -
Uang muka dan pembayaran
di muka setelah dikurangi Advances and
bagian yang akan jatuh prepayments,
tempo dalam satu tahun 125.619 54 net of current portion
Aset pajak tangguhan, bersih 11.778 539 Deferred tax assets, net
Biaya pengupasan tanah yang Deferred
ditangguhkan 37.977 - stripping costs
91
Biaya eksplorasi dan Deferred exploration and
pengembangan yang development
ditangguhkan expenditures
(setelah dikurangi (net of accumulated
akumulasi amortisasi sejumlah, amortisation
bersih Rp16.355 of Rp16,355
pada 31 Desember 2011, at 31 December 2011 and
Rp3.315 pada 31 Desember 2010) 337.805 85.944 Rp3,315 at 31 December 2010)
Aset tetap Property, plant and
Aset tetap (setelah dikurangi akumulasi equipment (net of accumulated
penyusutan sejumlah Rp64.240 depreciation of Rp64.240
pada 31 Desember 2011 dan at 31 December 2011 and
Rp28.478 pada 31 Desember 2010) 324.560 174.589 Rp28,478 at 31 December 2011)
Properti pertambangan 88.917 6.056 Mining properties
Goodwill 14.632 1.514 Goodwill
Aset tak berwujud (setelah Contractual intangible asset
dikurangi akumulasi amortisasi (net of accumulated amortisation of
sejumlah Rp24.297 pada 31 Desember 2011 Rp24,297 at 31 December 2011
dan Rp4.126 pada 31 Desember 2010) 540.046 58.811 and Rp4,126 at 31 December 2010)
Jaminan IUP, reklamasi dan IUP guarantee, reclamation and
jaminan penutupan tambang 3.731 - mine closure guarantees
Aset keuangan yang tersedia
untuk dijual 11.603 - assets
Aset tidak lancar lain-lain 11.477 1.487 Other non-current assets
Jumlah aset tidak lancar 1.602.342 407.091 Total non-current assets
JUMLAH ASET 2.301.384 540.070 TOTAL ASSETS
3. SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
In preparing the Consolidated Financial Statements
of the Company in accordance with PSAK, the
management is required to select particular
accounting policies and methods from permitted
be required in selecting and applying accounting
and results of operations. The management of the
Company based its estimates and judgments on past
experience and various assumptions believed to be
judgments based upon different conditions.
in detail in the Notes to the Consolidated Financial
Statements of the Company and its Subsidiaries,
the Company believes the following accounting
policies could have a higher element of judgment
and complexity.
Impairment of goodwill is examined every year and
whenever there are indications of impaired value.
Fixed asset impairment, intangible assets, the cost
of exploration and development expenditures and
investments in subsidiaries are examined whenever
there is an objective proof or indication that the
assets are impaired. The recoverable amount of
these assets and, if necessary, the cash generating
units, are calculated based on the calculation of
usage value. These calculations require the use of
estimates.
92
Tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2011 dibandingkan dengan tahun
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010
Aset Perseroan dan Entitas Anak meningkat sebesar
326,1% dari Rp540.070 juta per 31 Desember
2010 menjadi Rp2.301.384 juta per 31 Desember
2011 terutama disebabkan peningkatan kas dan
setara kas, piutang usaha - pihak ketiga, uang
muka dan pembayaran dimuka, biaya eksplorasi
dan pengembangan yang ditangguhkan, aset
tetap - bersih, dan aset takberwujud. Adapun biaya
eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan
dan aset tetap - bersih mengalami kenaikan karena
Perseroan dan Entitas Anak sepanjang tahun
2011 mengakuisisi 100% kepemilikan di Optima
Persada Energi, 50,33% kepemilikan di Optima
Coal serta Karya Borneo Agung dan Bara Karya
Agung secara bertahap hingga kepemilikan
masing-masing mencapai 50,08% dan 50,4%. Biaya
eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan
Perseroan dan Entitas Anak meningkat sebesar
293,1% menjadi Rp337.805 juta per 31 Desember
2011 dari Rp85.944 juta per 31 Desember 2010.
Aset tetap - bersih Perseroan dan Entitas Anak
meningkat sebesar 85,9% menjadi Rp324.560
juta per 31 Desember 2011 dari Rp174.589 juta
per 31 Desember 2010. Peningkatan aset tetap
- bersih Perseroan dan Entitas Anak dilakukan
untuk mendukung rencana ekspansi Perseroan
penambangan pada Wilayah IUP. Aset takberwujud
meningkat sebesar 818,3% menjadi Rp540.046
juta per 31 Desember 2011 dari Rp58.811 juta
per 31 Desember 2010. Peningkatan ini terutama
disebabkan karena adanya peningkatan saldo
asset takberwujud sebesar Rp481.235 juta yang
berasal dari pemberian kompensasi kepada East
Indonesia Resources, Ltd. (EIRL) atas pengalihan
hak EIRL sehubungan dengan akuisisi BKL sebesar
Rp137.602 juta, pembayaran kompensasi kepada
EIRL atas pengalihan hak Diva Kencana Borneo
kepada Perseroan dan Entitas Anak sebesar
Rp93.895 juta, dan pembayaran kompensasi
kepada Noble sebesar Ro269.909 juta.
Kas dan setara kas meningkat sebesar 6.021,7%
menjadi Rp359.163 juta per 31 Desember
2011 dari Rp5.867 juta per 31 Desember 2010.
Peningkatan tersebut terutama disebabkan karena
adanya perolehan kas dari penambahan modal
saham sebesar Rp400.000 juta dan Penawaran
Umum Perdana saham sebesar Rp732.834
juta. Piutang usaha Perseroan dan Entitas Anak
meningkat sebesar 165,6% menjadi Rp177.546
juta per 31 Desember 2011 dari Rp66.847 juta
per 31 Desember 2010, sejalan dengan kenaikan
penjualan. Sekitar 49,8% dari nilai tersebut
merupakan tagihan kepada Moderne Group. Uang
muka dan pembayaran dimuka meningkat sebesar
1.485,7% menjadi Rp163.443 juta per 31 Desember
2011 dari Rp10.307 juta per 31 Desember 2010
terutama disebabkan kenaikan uang muka ke
pemasok dan uang muka pengembangan proyek
yang merupakan uang muka kepada pihak ketiga
sehubungan dengan pengembangan proyek Muba.
Calculation of coal reserves
Management judgement is required in determining the
assumptions of coal reserves of the Company related
to mining costs and and selling prices of the reserves.
The amount of economically recoverable reserves
are sensitive to the cost and revenue assumptions
used because they relate to the geological structure
of the sediment, meaning that if all other factors
remain unchanged, the assumption of a higher
cost or lower selling price may result in a lower
reserve estimate, while assumptions of lower costs
or higher selling prices will lead to higher reserve
estimates. The Company has based all assumptions
on geologists’ reports in developing coal reserve
information.
Additional geological data is collected during mine
operations and this data, along with a variety of
assumptions used by management, may change the
estimated coal reserves from one period to another.
Changes in estimates of coal resources and reserves
many ways, including the amortization of intangible
assets and exploration and development costs as
a result of changes in estimated life of mine and
Deferred exploration and development costs
Exploration and development costs are deferred
and then charged as production costs through
asset amortization. The Directors and senior
management regularly assess stripping ratios and
remaining life of mines to ensure that the carrying
value of these assets has duly considered the
93
2011 2010
LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES
Utang-utang usaha - pihak ketiga 47.826 47.161 Trade payable - third parties
Beban yang masih harus dibayar 87.122 72.880 Accrued expenses
Utang lain-lain - pihak ketiga 27.750 21.934 Other payables - third parties
Pendapatan diterima di muka 87.425 37.183 Unearned revenue
Utang pajak 21.447 9.029 Taxes payable
Pinjaman jangka pendek 45.009 38.467 Short-term borrowings
Pinjaman jangka panjang Current portion
yang akan jatuh tempo of long-term
dalam satu tahun 118.005 44.955 borrowings
Utang sewa pembiayaan Current portion
jangka panjang yang akan jatuh of long-term
tempo dalam satu tahun 23.596 22.793
Jumlah liabilitas jangka pendek 458.180 294.402 Total current liabilities
Liabilitas
Tabel 6 menunjukkan posisi liabilitas
konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak untuk
tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31
Desember 2010 dan 2011:
relevant facts and the current conditions from time
to time.
Exploration costs are capitalized to the statement
of financial position in connection with the area of
interest whose licenses are still valid and where
costs are expected to be recovered or exploration
activities and/or evaluation in the area of interest
has not reached the stage that would allow an
adequate assessment of the reserves that are
economically recoverable. The carrying value of
assets in each area of interest are reviewed on a
regular basis after considering the facts and current
conditions, and if costs that have been capitalized
exceed the recoverable value, the excess value has
been reserved or written off in the relevant year.
4. ASSETS, LIABILITIES AND EQUITY
Assets
Table 5 presents the position of the consolidated
assets of the Company for the year ended
December 31, 2010 and 2011.
The year ended December 31, 2011 compared to
year ended December 31, 2010
Assets of the Company increased by 326.1%
from Rp540,070 million per December 31, 2010
to Rp2,301,384 million per December 31, 2011
primarily due to an increase in cash and cash
equivalents, trade receivables - third party
payments, advances and prepayments, exploration
Tabel 6 (table 6)
94
LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES
Utang lain-lain Other payables
- Pihak yang berelasi 4.428 - Related parties -
Pinjaman jangka panjang setelah Long-term
dikurangi bagian yang akan jatuh borrowings,
tempo dalam satu tahun 411.240 - net of current portion
Utang sewa pembiayaan
jangka panjang setelah
dikurangi bagian yang akan payables, net of current
jatuh tempo dalam satu tahun 7.817 19.436 portion
Liabilitas pajak Deferred tax liabilities,
tangguhan, bersih 14.637 742 net
Penyisihan reklamasi dan Provision for reclamation
penutupan tambang 4.784 2.171 and mine closure
Penyisihan rovision for employee
imbalan karyawan 10.365 3.401
Jumlah liabilitas jangka Total non-current
panjang 453.271 25.750 liabilities
Tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2011 dibandingkan dengan tahun
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010
Liabilitas Perseroan dan Entitas Anak meningkat
sebesar 184,7% dari Rp320.152 juta per 31
Desember 2010 menjadi Rp911.451 juta per
31 Desember 2011 terutama disebabkan
peningkatan pendapatan diterima dimuka
dan pinjaman jangka panjang. Pendapatan
diterima dimuka meningkat sebesar 135,1%
dari Rp37.183 juta menjadi Rp87.425 juta per
31 Desember 2011, disebabkan pengiriman
batubara kepada Noble dan Tecnica yang
tertunda menjelang akhir tahun. Pinjaman
jangka panjang meningkat sebesar 1.077,3%
dari Rp44.955 juta per 31 Desember 2010
menjadi Rp529.245 juta per 31 Desember
2011 terutama disebabkan penggunaan
fasilitas pinjaman Club Deal Tahap 1 dan 2
dari Bank Permata, Bank Danamon dan Bank
DBS sejumlah Rp426.415 juta serta pinjaman
dari Noble senilai Rp84.785 juta. Dari jumlah
tersebut, sebesar Rp118.005 juta atau 22,3%
merupakan pinjaman jangka panjang yang akan
jatuh tempo dalam waktu satu tahun.
and intangible assets. Deferred exploration and
increased as the Company during the year 2011
acquired 100% ownership in Optima Persada
Energi, 50.33% ownership in Optima Coal and
in Karya Borneo Agung and Bara Karya Agung
progressively until ownership in each reached 50.08
% and 50.4% respectively. Deferred exploration
and development costs of the Company increased
by 293.1% to Rp337,805 million per December
31, 2011 from Rp85,944 million per December 31,
2010. Fixed assets - net of the Company increased
by 85.9% to Rp324,560 million per December 31,
2011 from Rp174,589 million per December 31,
Company was to support expansion plans for
mining activity in the concessions. Intangible
assets increased by 818.3% to Rp540,046 million
per December 31, 2011 from Rp58,811 million per
December 31, 2010. The increase was primarily
due to an increase in the balance of intangible
assets amounting to Rp 481,235 million derived
from compensation payments to East Indonesia
Resources, Ltd. (EIRL) for the assignment of EIRL
rights in connection with the acquisition of BKL
of Rp137,602 million, compensation payments to
EIRL for the assignment of rights of Diva Kencana
Borneo to the Company of Rp93,895 million, and
payment of compensation to Noble of Rp269,909
million.
Cash and cash equivalents increased by 6,021.7%
to Rp359,163 million per December 31, 2011
95
2011 2010
EKUITAS EQUITY
Ekuitas yang dapat diatribusikan Equity attributable to the
kepada pemegang shareholders of the
saham Perusahaan: Company:
-Modal saham (modal dasar Share capital -
4.180.000.000 lembar dan 380.000 (Authorised 4,180,000,000,
lembar saham biasa masing- and 380,000
masing pada tahun 2011 dan ordinary shares in 2011 and
2010, modal ditempatkan dan 2010, respectively issued
disetor penuh 3.000.000.000 and fully paid
lembar dan 200.000 lembar 3,000,000,000 and
saham biasa masing-masing 200,000 ordinary shares in
pada tahun 2011 dan 2010 2011 and 2010, respectively,
dengan nilai nominal Rp200 with par value of Rp200 per
per lembar saham pada tahun share in 2011 and Rp1,000,000
2011 dan Rp1.000.000 per lembar per share in 2010)
saham pada tahun 2010) 600.000 200.000
- Keuntungan yang belum direalisasi Unrealised gain from available -
dari aset keuangan yang tersedia
untuk di jual 169 - assets
Ekuitas
Tabel 7 menunjukkan posisi ekuitas konsolidasian
Perseroan dan Entitas Anak untuk tahun yang
berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010
dan 2011:
from Rp5,867 million per December 31, 2010. This
increase is primarily due to proceeds of additional
share capital of Rp400,000 million and Initial Public
Offering of Rp732,834 million. Accounts receivable
of the Company increased by 165.6% to Rp177,546
million per December 31, 2011 from Rp66,847
million per December 31, 2010, in line with the
increase in sales. About 49.8% is due from Moderne
Group. Advances and prepayments increased by
1,485.7% to Rp163,443 million per December 31,
2011 from Rp10,307 million per December 31, 2010
primarily due to increase in advances to suppliers
and advances for project development, which
represents advances to third parties in connection
with development of the Muba project.
Liabilities
Table 6 presents the position of the consolidated
liabilities of the Company for the year ended
December 31, 2010 and 2011.
The year ended December 31, 2011
compared to year ended December 31, 2010
Liabilities of the Company increased by 184.7%
from Rp320,152 million per December 31, 2010
to Rp911,451 million per December 31, 2011
primarily due to increased unearned revenue and
long-term loans. Unearned revenue increased
by 135.1% from Rp37,183 million to Rp87,425
million per December 31, 2011, due to delayed
Tabel 7 (table 7)
96
- Tambahan modal disetor, Additional paid in -
bersih 732.834 - capital, net
- Selisih dari transaksi Differences arising from -
dengan kepentingan transaction with
non-pengendali 6.563 - non-controlling interest
- Laba ditahan Retained earnings -
- Dicadangkan – cadangan umum 5.000 - Appropriated – general reserve -
- Tidak dicadangkan 48.318 19.918 Unappropriated -
1.392.884 219.918
Kepentingan non-pengendali (2.951) - Non-controlling interests
Jumlah ekuitas 1.389.933 219.918 Total equity
Tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2011 dibandingkan dengan tahun
yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2010
Ekuitas Perseroan dan Entitas Anak meningkat
sebesar 532,0% dari Rp219.918 juta
pada tanggal 31 Desember 2010 menjadi
Rp1.389.933 juta pada tanggal 31 Desember
2011 terutama disebabkan peningkatan modal
saham ditempatkan dan disetor Perseroan dan
Entitas Anak sebesar Rp400.000 juta dan
tambahan modal disetor sebesar Rp732.834
juta sehubungan dengan Penawaran Umum
Perdana saham yang dilakukan pada kuartal
keempat tahun 2011. Peningkatan ekuitas
Perseroan dan Entitas Anak juga disebabkan
oleh peningkatan laba ditahan Perseroan dan
Entitas Anak sejalan dengan pendapatan
komprehensif yang diatribusikan kepada pemilik
entitas induk yang diakui Perseroan dan Entitas
Anak sebesar Rp33.569 juta pada tahun
berjalan.
shipments to Tecnica and Noble towards the end of
the year. Long-term loans increased by 1,077.3%
from Rp44.955 million per December 31, 2010 to
Rp529.245 million per December 31, 2011 primarily
due to the drawdown of a Club Deal loan facility
Phase 1 and 2 from Bank Permata, Bank Danamon
and Bank DBS amounting to Rp426,415 million and
loans from Noble of Rp84,785 million. Out of the
total, Rp118,005 million or 22.3% were long-term
loans that will mature within one year.
Equity
Table 7 presents the position of the consolidated
equity of the Company for the year ended
December 31, 2010 and 2011.
The year ended December 31, 2011
compared to year ended December 31, 2010
Equity of the Company increased by 532.0%
from Rp219,918 million at December 31, 2010
to Rp1,389,933 million on December 31, 2011
primarily due to an increase in issued and paid up
capital of the Company of Rp400,000 million and
additional paid-in capital of Rp732,834 million in
connection with Initial Public Offering made in the
fourth quarter of 2011. Increase in equity of the
Company was also due to the increase in retained
earnings of the Company in line with the Company’s
comprehensive income of Rp33,569 million
attributable to the owners of the parent company
recorded in current year.
97
Description
Pendapatan usahaDomestik
Ekspor
Pendapatan segmen lainnya
Jumlah pendapatan usaha
Laba KotorDomestik
Ekspor
Pendapatan segmen lainnya
Jumlah laba kotor
RevenuesDomestic
Export
Other segment revenue
Total Revenues
Domestic
Export
Other segment revenue
24.734
534.225
34.259
593.218
2.434
52.572
26.668
81.674
77.820
694.590
26.905
799.315
20.610
183.950 7.609
212.169
20102011
Keterangan
Tahun yang berakhir 31 DecemberYear Ended 31 Desember
5. PELAPORAN SEGMEN
Tabel 8 menunjukkan pelaporan operasi per
segmen usaha Perseroan dan Entitas Anak untuk
tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31
Desember 2010 dan 2011:
5. SEGMENT REPORTING
Table 8 provides a report by business segment
of the Company for the year ended December 31
2010 and 2011.
The Company’s report by segment is divided based
on geographic and product perspectives. Based
on the product perspective, the Company has only
one segment of the report, namely the sale of coal.
While geographically, the Company is positioned
to sell coal in domestic and overseas markets as
well as other revenue segments. Other segment
revenue is revenue the Company earned in the form
of rental, commissions and supervision.
Below is a management discussion and analysis
of the operations by business segment of the
Company. The discussion and analysis is not a
repetition of the explanation of the operations
results of the Company.
The year ended December 31, 2011 compared to
year ended December 31, 2010
Revenues of the Company for the year ended
December 31, 2011 amounted Rp799,315 million,
an increase of 34.7% or Rp206,097 million.
Revenues of the Company during the year 2011
were dominated by coal export sales amounting
to 86.9% of total sales during that period to end
users located in South Korea, Taiwan, Japan,
India, and China. The total sales of coal of the
Company during the year ended December 31,
Tabel 8 (table 8)
98
periode tersebut kepada pengguna akhir yang
berlokasi di Korea Selatan, Taiwan, Jepang,
India, dan Cina Seluruh penjualan batubara
Perseroan dan Entitas Anak selama tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 ialah
sebesar 1.194.423 ton, dimana 95,6% atau
1.141.282 ton merupakan penjualan ke pasar
ekspor.
Laba kotor. Laba kotor Perseroan dan Entitas
Anak untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2011 sebesar Rp212.169 juta,
mengalami peningkatan sebesar 159,8% atau
sebesar Rp130.495 juta dari sebesar Rp81.674
juta. Akibat dari 95,6% dari tonase penjualan
batubara Perseroan dan Entitas Anak merupakan
penjualan ekspor maka laba kotor Perseroan
dan Entitas Anak yang berasal dari penjualan
batubara ekspor ialah sebesar Rp183.950 atau
sebesar 86,7% dari total laba kotor Perseroan
dan Entitas Anak selama periode tahun berjalan.
6. HASIL OPERASI
Tabel 9 menunjukkan perincian hasil operasi
Perseroan dan Entitas Anak dan persentase
setiap komponen terhadap pendapatan usaha
untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2011.
Pelaporan segmen Perseroan dan Entitas
dan produk. Berdasarkan perspektif produk,
Perseroan dan Entitas Anak hanya memiliki
satu segmen yang dilaporkan, yaitu penjualan
Perseroan dan Entitas Anak mempertimbangkan
penjualan batubara di pasar domestik dan
luar negeri serta pendapatan segmen lain.
Pendapatan segmen lain merupakan pendapatan
Perseroan dan Entitas Anak berupa sewa, komisi,
dan supervisi.
Dibawah ini merupakan pembahasan dan analisa
manajemen mengenai pelaporan operasi per
segmen usaha Perseroan dan Entitas Anak.
Pembahasan dan analisa ini bukan merupakan
pengulangan atas penjelasan hasil operasi
Perseroan dan Entitas Anak.
Tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2011 dibandingkan dengan Tahun
yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2010
Pendapatan usaha. Pendapatan usaha Perseroan
dan Entitas Anak untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2011 sebesar Rp799.315
juta, mengalami peningkatan sebesar 34,7%
atau sebesar Rp206.097 juta. Pendapatan usaha
Perseroan dan Entitas Anak selama tahun 2011
didominasi oleh penjualan batubara ekspor
sebesar 86,9% dari total penjualan selama
2011 amounted to 1,194,423 tons, where 95.6 % or
1,141,282 tons were sales to export markets.
the year ended December 31, 2011 amounted
Rp212,169 million, an increase of 159.8% or
Rp130,495 million from Rp81,674 million. As
95.6% of coal sales of the Company were sold to
attributable to export sales of coal was Rp183,950
6. OPERATIONAL RESULTS
Table 9 shows the results of the Company operations
and the percentage of each component of revenues
for the year ended December 31, 2010 and 2011.
Explanation of the important items
Revenues. Revenues of the Company mainly derive
from coal sales. Components of other income
are commission earnings, rental and supervision.
Revenue of the Company from supervision is
commission and fees paid by Moderne to the
Company for stockpile management, administration
and other services in connection with coal
shipments from Berau Bara Energi. The marketing
and sales agreement with Moderne was terminated
in August 2010, and the agreement between
the Company and Noble does not separate
fees and commissions payable by Noble. The
Company assumes that there will be no revenue
from commissions and supervision in the future.
Rental income is income earned by the Company
99
Penjelasan item penting
Pendapatan usaha. Pendapatan Perseroan dan
Entitas Anak terutama berasal dari penjualan
batubara. Komponen pendapatan lainnya
merupakan pendapatan komisi, sewa dan
supervisi. Pendapatan Perseroan dan Entitas
Anak dari komisi dan supervisi adalah fee dan
komisi yang dibayar oleh Moderne kepada
Perseroan dan Entitas Anak atas manajemen
Stockpile, administrasi dan jasa lainnya
sehubungan dengan pengiriman batubara dari
Wilayah IUP Berau Bara Energi. Dikarenakan
kesepakatan pemasaran dan penjualan batubara
dengan Moderne telah diakhiri pada Agustus
2010 dan kesepakatan Perseroan dengan
Noble tidak menetapkan fee dan komisi terpisah
yang akan dibayar oleh Noble, Perseroan
memperkirakan tidak akan ada pendapatan dari
komisi dan supervisi di masa yang akan datang.
Pendapatan sewa adalah pendapatan yang
diterima Perseroan dan Entitas Anak sehubungan
dengan penyewaan alat berat tertentu pada pihak
ketiga sejak Agustus 2010. Tabel 10 menunjukkan
informasi tentang pendapatan Perseroan dan
Entitas Anak untuk masing-masing periode.
in connection with the rental of certain equipment
to third parties since August 2010. Table 10 shows
information about income of the Company for each
period.
Cost of Revenue. Cost of revenue of the Company
is primarily related to coal production costs, among
others:
consumables) consist of payments to contractors
related to overburden removal, drilling and
blasting activities, coal getting and hauling of
coal from mines to shipping facilities, as well as
fuel prices, spare parts, explosive materials and
labor;
between 3-7% of sales value after deducting
selling expenses, based on Government
Regulation (“PP”) No.45/2003 which was replaced
by regulation for non-tax revenues PP No.9/2012 ;
land use, salaries and other compensation
of employees working at the mine site and/or
the related coal production, heavy equipment
rental costs, cost of transportation and handling
services, cost of sampling and analysis,
professional services, repair and maintenance
costs, travel and transportation costs; and
deferred exploration and development costs of
the Company.
Description
Penjualan batubara
Sewa
Komisi
Supervisi
Jumlah pendapatan usaha
Sales of coal
Rental
Commission
Supervision
Total revenue
558.959
9.745
24.514
-
593.218
94,2
1,7
4,1
-
100,0
2010
Rp %
772.410
26.905
-
-
799.315
96,6
3,4
-
-
100,0
Rp %
2011Keterangan
Tahun yang berakhir 31 DecemberYear Ended 31 Desember
Tabel 9 (table 9)
100
Table 11 provides details of the costs associated
with revenues of the Company and each account as
a percentage of the costs related with revenues for
the periods presented.
Operating Expenses. Operating expenses of the
Company are expenses that are not directly related
to coal production activities, consisting of salaries
and other compensation of management and
employees working at the headquarters as well as
members of the exploration and mine development
team (all employee costs are not capitalized as
deferred exploration and development expenditure
and amortized as part of the costs related with
revenue), rent, travel and transportation, licensing
fees, donations, marketing expenses, security
costs, professional fees and depreciation.
Income tax expense
consists of current and deferred income tax
expense. The corporate tax rate in Indonesia
declined from 30% in the year ended December
31, 2008 to 28% in the year ended December 31,
2009 and to 25% for the year ended December
31, 2010 and thereafter. The Company recognizes
the deferred tax assets and liabilities for provision
timing differences between accounting and tax
treatment for certain expenses. Timing differences
assets, amortization of leasing costs and deferred
exploration and development costs. The Company’s
net deferred tax liabilities at December 31, 2011
were Rp14,637 million while deferred tax assets per
December 31, 2011 were Rp11,778 million.
2011 2010
Pendapatan usaha 799.315 593.218 Revenue
Biaya sehubungan dengan pendapatan (587.146) (511.544) Cost of revenue
LABA KOTOR 212.169 81.674 GROSS PROFIT
Beban usaha (108.893) (55.298) Operating expenses
Biaya keuangan (37.030) (3.266) Finance costs
Kerugian selisih Loss on foreign
kurs, bersih (20.796) (1.277) exchange, net
Kerugian pada persediaan karena Loss on inventory due to
Penyesuaian nilai realisasi bersih (3.933) - net realisable value adjustment
Denda pajak (2.551) (1.276) Tax penalties
Pendapatan keuangan 4.776 1.179 Finance income
Keuntungan dari pelepasan Gain from disposal of
entitas anak 3.280 - subsidiaries
Lain-lain, bersih (2.730) (465) Miscellaneous, net
LABA SEBELUM PROFIT BEFORE
PAJAK PENGHASILAN 44.292 21.271 INCOME TAX
Beban pajak penghasilan (17.372) (7.951) Income tax expense
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN 26.920 13.320 NET PROFIT FOR THE YEAR
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAINNYA OTHER COMPREHENSIVE INCOME
Keuntungan yang belum direalisasi dari Unrealised gain from available for
aset keuangan yang tersedia untuk dijual 169 -
JUMLAH PENDAPATAN TOTAL COMPREHENSIVE
KOMPREHENSIF 27.089 13.320 INCOME
LAPORAN PENDAPATAN KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali laba per saham)
CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEARS ENDED31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Rupiah, except for earnings per share)
Tabel 10 (table 10)
101
Beban Pokok Pendapatan. Beban pokok pendapatan
Perseroan dan Entitas Anak yang terutama terkait
dengan biaya produksi batubara, antara lain:
dan barang konsumsi lainnya) yang terdiri dari
pembayaran kepada kontraktor pertambangan
terkait pemindahan overburden, aktivitas
pengeboran dan peledakan, pengambilan dan
pemindahan batubara dari tambang ke fasilitas
pengapalan, serta penyesuaian terhadap
suku cadang, bahan peledak dan pekerja;
antar 3 - 7% dari nilai penjualan setelah dikurangi
dengan beban penjualan, berdasarkan Peraturan
Pemerintah (“PP”) No.45/2003 yang digantikan
dengan peraturan untuk penerimaan Negara bukan
pajak PP No.9/2012;
penggunaan lahan, gaji dan tunjangan karyawan
yang bekerja di lokasi tambang dan/atau terkait
produksi batubara, biaya sewa alat berat, biaya
pengangkutan dan jasa handling, biaya sampling
dan analisa, jasa profesional, biaya perbaikan
dan perawatan, biaya perjalanan dinas dan
transportasi; dan
biaya eksplorasi dan pengembangan yang
ditangguhkan Perseroan.
Tabel 11 menunjukkan perincian biaya sehubungan
dengan pendapatan Perseroan dan Entitas Anak
dan setiap akun sebagai persentase dari biaya
sehubungan dengan pendapatan untuk periode yang
disajikan.
The year ended December 31, 2011 compared to
year ended December 31, 2010
Revenues. Revenues of the Company increased
by 34.7% to Rp799,315 million for the year ended
December 31, 2011 from Rp593,218 million for the
year ended December 31, 2010, primarily due to
increased coal prices. Revenue from coal sales
increased by 38.2% to Rp772,410 million for the year
ended December 31, 2011 from Rp558,959 million for
the year ended December 31, 2010 primarily due to
higher average selling price of coal of the Company .
The volume of coal sales of the Company decreased
by 16.4% to 1,194,423 tons for the year ended
December 31, 2011 from 1,429,530 tons for the year
ended December 31, 2010 as a result of decreasing
production in the Berau Bara Energi concession
which was partially offset by production from Diva
Kencana Borneo, Hanson Energy Martapura and
Gorby Putra Utama which started producing in
late 2011. The decline in production in Berau Bara
Energi was a strategic decison of the Company to
manage price risk. The average selling price of the
per ton to USD75 per ton in the same period, mainly
due to the contribution of sales from Diva Kencana
Borneo, which has higher value. As a result of the
termination of the marketing agreement and sale of
coal to Moderne in August 2010, the Company did
not record commission revenue in 2011. At the same
time, the Company’s revenue from rental of heavy
equipment increased by 176.1% from Rp 9,745
million in 2010 to Rp 26,905 million.
LABA BERSIH YANG NET PROFIT
DIATRIBUSIKAN KEPADA: ATTRIBUTABLE TO:
Pemilik entitas induk 33.400 13.320 Owners of the parent
Kepentingan non-pengendali (6.480) - Non-controlling interests
26.920 13.320
JUMLAH PENDAPATAN TOTAL COMPREHENSIVE
KOMPREHENSIF YANG DAPAT INCOME
DIATRIBUSIKAN KEPADA: ATTRIBUTABLE TO:
Pemilik entitas induk 33.569 13.320 Owners of the parent
Kepentingan non-pengendali (6.480) - Non-controlling interests
27.089 13.320
LABA BERSIH PER SAHAM DASAR BASIC EARNINGS PER SHARE
YANG DIATRIBUSIKAN KEPADA ATTRIBUTABLE TO OWNERS
PEMILIK ENTITAS INDUK 17 22 OF PARENT
102
Cost of revenues. Cost of revenues increased by
14.8% to Rp587,146 million for the year ended
December 31, 2011 from Rp511,544 million for
the year ended December 31, 2010, mainly due to
higher mining costs, amortization and depreciation.
Mining costs of the Company increased by 18.1%
to Rp380,092 million for the year ended December
31, 2011 from Rp321,850 million for the year ended
December 31, 2010, primarily due to the mining
costs in Diva Kencana Borneo which are higher than
other concessions due to higher stripping ratios.
Amortization and depreciation costs increased by
395.7% to Rp28,203 million and 100.7% to Rp28,059
million following the expansion of concessions of the
Company.
As a result of the elements above, the
to Rp212,169 million for the year ended December
31, 2011 from Rp81,674 million for the year ended
December 31, 2010, which is 26.5% and 13.8% of
revenue for the related period.
Operating expenses. Operating expenses increased
by 96.9% to Rp108,893 million for the year ended
December 31, 2011 from Rp55,298 million for the year
ended December 31, 2010, primarily due to higher
employee costs, professional fees, and donations.
Employee costs increased by 47.1% to Rp40,997
million for the year ended December 31, 2011 from
Rp27,861 million for the year ended December
31, 2010 as a result of the increase in the number
of employees from 376 people to 878 people.
Description
Penjualan dan penambangan batubara:Biaya pertambangan Iuran eksploitasiAmortisasiPenyusutanBiaya karyawanSewaBiaya manajemenSuku cadangBiaya pengangkutan danjasa handlingPerbaikan dan perawatanAnalisa dan samplingPerjalanan dinas dan transportasiJasa profesionalLain-lain (masing-masingdi bawah Rp500)Jumlah biaya penjualan dan penambangan batubaraPersediaan batubara:Saldo awalAkuisisianak perusahaanSaldo akhir(Penurunan/(kenaikan)persediaan batubaraJumlah biaya sehubungan dengan pendapatan
Sales and coal mining:
Mining costs Contributions exploitation
AmortizationShrinkage
Employee costsLease
Management costsSpare parts
The cost of transportation and handling services
Repair and maintenanceAnalysis and sampling
Professional feesOthers (each
below Rp500)Amount of cost of sales and
coal mining Supplies of coal:Beginning balance
Additional through acquisition of subsidiaries
Ending balance(Decrease / (increase) in
inventories of coalTotal costs related
to revenues
380.092 41.930 28.203 28.059 27.651 26.579 25.757 13.978
10.437 9.182 3.361 3.345
485
992
600.051
42.086
43.500 (98.491)
(12.905)
587.146
64,7 7,1 4,8 4,8 4,7 4,5 4,4 2,4
1,8 1,6 0,6 0,6 0,1
0,2
102,2
7,2
7,4 (16,8)
(2,2)
100,0
2011
Rp %
321.850 30.640
5.689 13.979 14.873 24.192 36.234
6.947
71 2.847 5.176 2.478 3.742
3.539
472.257
81.373
- (42.086)
39.287
511.544
62,9 6,0 1,1 2,7 2,9 4,7 7,1 1,4
0,0nm 0,6 1,0 0,5 0,7
0,7
92,3
15,9
- (8,2)
7,7
100,0
Rp %
2010Keterangan
Tahun yang berakhir 31 DecemberYear Ended 31 Desember
nm: menjadi nol karena pembulatan / stated as zero due to rounding
Tabel 11 (table 11)
103
Beban Usaha. Beban usaha Perseroan dan
Entitas Anak adalah beban usaha yang tidak
berhubungan langsung dengan kegiatan
produksi batubara, yang terdiri dari biaya gaji
dan kompensasi lainnya dari manajemen dan
karyawan yang bekerja di kantor pusat serta
anggota tim eksplorasi dan pengembangan
tambang (sepanjang biaya karyawan tersebut
tidak dikapitalisasi sebagai biaya eksplorasi
dan pengembangan yang ditangguhkan
dan diamortisasi sebagai bagian dari biaya
sehubungan dengan pendapatan), sewa,
perjalanan dinas dan transportasi, biaya
perizinan, sumbangan, beban pemasaran, biaya
keamanan, jasa profesional dan penyusutan.
Manfaat (Beban) pajak penghasilan. Manfaat
(beban) pajak penghasilan terdiri dari manfaat
(beban) pajak kini dan pajak tangguhan. Tarif
pajak badan di Indonesia turun dari sebesar
30% pada tahun yang berakhir 31 Desember
2008 menjadi sebesar 28% pada tahun yang
berakhir 31 Desember 2009 dan sebesar 25%
untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2010
dan sesudahnya. Perseroan mengakui manfaat
dan kewajiban pajak yang ditangguhkan atas
penyisihan imbalan karyawan, bonus yang masih
harus dibayar dan perbedaan temporer antara
perlakuan akuntansi dan pajak untuk biaya
tertentu. Perbedaan temporer tersebut terutama
berkaitan dengan penyusutan aset tetap, sewa
guna usaha dan amortisasi biaya eksplorasi dan
pengembangan yang ditangguhkan. Liabilitas
pajak tangguhan bersih Perseroan per 31
Desember 2011 adalah Rp14.637 juta sementara
itu aset pajak tangguhan per 31 Desember 2011
adalah Rp11.778 juta.
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2011 dibandingkan dengan tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2010
Pendapatan usaha. Pendapatan Perseroan dan
Entitas Anak meningkat sebesar 34,7% menjadi
Rp799.315 juta untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2011 dari Rp593.218
juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2010, terutama disebabkan oleh
peningkatan harga jual batubara. Pendapatan
dari penjualan batubara meningkat sebesar
38,2% menjadi Rp772.410 juta untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dari
Rp558.959 juta untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2010 terutama akibat
kenaikan harga jual rata-rata batubara Perseroan
dan Entitas Anak. Volume penjualan batubara
Perseroan dan Entitas Anak turun sebesar 16,4%
menjadi 1.194.423 ton untuk tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2011 dari 1.429.530
ton batubara untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2010 sebagai akibat dari
penurunan produksi di wilayah IUP Berau Bara
Energi setelah ditambah hasil produksi wilayah
Diva Kencana Borneo dan wilayah IUP Hanson
Energy Martapura dan Gorby Putra Utama yang
mulai menghasilkan. Penurunan produksi di
wilayah IUP Berau Bara Energi tersebut lebih
Professional service costs increased by 395.7%
to Rp14,530 million for the year ended December
31, 2011 from Rp2,931 million for the year ended
December 31, 2010 related to management
consultation. In addition, donations increased by
152.7% to Rp11,615 million for the year ended
December 31, 2011 from Rp4,597 million for the
year ended December 31, 2010.
Finance Cost. Finance costs increased by 1,033.8%
to Rp37,030 million for the year ended December
31, 2011 from Rp3,266 million for the year ended
December 31, 2010 as a result of increased
outstanding loans from third parties.
Foreign exchange losses. Foreign exchange losses
increased by 1,528.5% to Rp20,796 million for
the year ended December 31, 2011 from Rp1,277
million for the year ended December 31, 2010, as a
result of the strengthening of the Rupiah against the
USD in the year 2011 and an increase in the amount
of debt denominated in USD.
Loss on inventory due to net realisable value
adjustment. The Company recorded a loss on
inventory for the year ended December 31, 2011
of Rp3,933 million as a result of adjustments to net
realizable value. This new adjustment was made
on December 31, 2011.
Tax penalty. Tax penalty increased by 99.9% to
Rp2,551 million for the year ended December
31, 2011 from Rp1,276 million for the year ended
December 31, 2010 related to late payment of
monthly taxes.
104
dikarenakan strategi Perseroan dan Entitas
Anak dalam mengelola risiko harga. Harga
jual rata-rata batubara Perseroan dan Entitas
menjadi AS$75 per ton pada periode yang
sama, terutama dikarenakan kontribusi penjualan
dari Wilayah IUP Diva Kencana Borneo yang
bernilai lebih tinggi. Sebagai akibat pengakhiran
kesepakatan pemasaran dan penjualan batubara
dengan Moderne pada Agustus 2010, Perseroan
dan Entitas Anak tidak mencatatkan pendapatan
komisi mulai tahun 2011. Selain itu, pendapatan
sewa yang diperoleh Perseroan dari penyewaan
peralatan berat meningkat sebesar 176,1% dari
Rp9.745 juta pada tahun 2010 menjadi Rp26.905
juta.
Beban pokok pendapatan. Beban pokok
pendapatan meningkat sebesar 14,8% menjadi
Rp587.146 juta untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2011 dari Rp511.544
juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2010, terutama disebabkan oleh
kenaikan biaya penambangan, amortisasi dan
penyusutan. Biaya penambangan Perseroan dan
Entitas Anak meningkat sebesar 18,1% menjadi
Rp380.092 juta untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2011 dari Rp321.850
juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2010, terutama disebabkan oleh biaya
penambangan di wilayah IUP Diva Kencana
Borneo yang lebih tinggi dibandingkan wilayah
IUP lainnya sehubungan dengan tingginya rasio
pengupasan. Biaya amortisasi dan penyusutan
masing-masing meningkat sebesar 395,7%
menjadi Rp28.203 juta dan 100,7% menjadi
Rp28.059 juta seiring bertambahnya wilayah IUP
Perseroan dan Entitas Anak.
Laba bruto. Sebagai akibat dari hal yang telah
dijelaskan sebelumnya, laba bruto Perseroan dan
Entitas Anak meningkat sebesar 159,8% menjadi
Rp212.169 juta untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2011 dari Rp81.674 juta
untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2010, yang merupakan 26,5% dan
13,8% dari pendapatan untuk periode berjalan.
Beban usaha. Beban usaha meningkat sebesar
96,9% menjadi Rp108.893 juta untuk tahun
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
dari Rp55.298 juta untuk tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2010, terutama
disebabkan oleh kenaikan biaya karyawan, jasa
profesional, dan sumbangan. Biaya karyawan
meningkat sebesar 47,1% menjadi Rp40.997
juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2011 dari Rp27.861 juta untuk
tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2010 sebagai akibat dari penambahan jumlah
karyawan dari 376 orang menjadi 878 orang.
Biaya jasa profesional meningkat sebesar
395,7% menjadi Rp14.530 juta untuk tahun
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
dari Rp2.931 juta untuk tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2010 terkait biaya
Finance income. Finance income increased by
305.1% to Rp4,776 million for the year ended
December 31, 2011 from Rp1,179 million for the
year ended December 31, 2010 primarily due to
higher cash balances in bank accounts.
Gain from disposal of subsidiaries. The Company
recorded gains from disposal of entities of
subsidiaries for the year ended December 31, 2011
at Rp3,280 million from the disposal of 90% interest
in PT Sarana Energi Resources and the 99.83%
interest in PT Citra Tata Makmur, both to PT Optima
Persada Mandiri on March 29, 2011.
As a result of the
to Rp44,292 million for the year ended December
31, 2011 from Rp21,271 million for the year ended
December 31, 2010, which is 5.5% and 3.6% of
revenue for each respective period.
Income tax expense. Income tax of the Company
increased by 118.5% to Rp17,372 million for the
year ended December 31, 2011 from Rp7,951
million for the year ended December 31, 2010,
primarily due to higher taxable income in 2011.
assets. The Company recorded unrealized gains
Rp169 million related to shares purchased at
the end of 2011.
Comprehensive income. The comprehensive income
of the Company increased by 103.4% to Rp27,089
million for the year ended December 31, 2011 from
105
konsultasi manajemen. Selain itu, sumbangan
meningkat sebesar 152,7% menjadi Rp11.615
juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2011 dari Rp4.597 juta untuk tahun
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010.
Biaya keuangan. Biaya keuangan meningkat
sebesar 1.033,8% menjadi Rp37.030 juta untuk
tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2011 dari Rp3.266 juta untuk tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2010 sebagai akibat
dari kenaikan saldo pinjaman dari pihak ketiga.
Kerugian selisih kurs. Kerugian selisih kurs
meningkat sebesar 1.528,5% menjadi Rp20.796
juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2011 dari Rp1.277 juta untuk tahun
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010,
sebagai akibat dari penguatan nilai Rupiah
terhadap Dolar AS pada tahun 2011 dan kenaikan
jumlah utang dalam mata uang Dolar AS.
Kerugian pada persediaan karena
penyesuaian nilai realisasi bersih. Perseroan
dan Entitas Anak mencatatkan kerugian pada
persediaan untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2011 sebesar Rp3.933
juta sebagai akibat penyesuaian terhadap nilai
realisasi bersih. Penyesuaian ini baru dilakukan
pada tanggal 31 Desember 2011.
Denda pajak. Denda pajak meningkat sebesar
99,9% menjadi Rp2.551 juta untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dari
Rp1.276 juta untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2010 terkait keterlambatan
pembayaran pajak bulanan.
Pendapatan keuangan. Pendapatan keuangan
meningkat sebesar 305,1% menjadi Rp4.776
juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2011 dari Rp1.179 juta untuk tahun
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010
terutama disebabkan oleh kenaikan penempatan
saldo kas dan setara kas di rekening bank.
Keuntungan dari pelepasan entitas anak.
Perseroan dan Entitas Anak mencatatkan
keuntungan dari pelepasan Entitas Anak untuk
tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2011 sebesar Rp3.280 juta yang diperoleh dari
pelepasan 90% kepemilikan di PT Sarana Energi
Resources dan 99,83% kepemilikan di PT Citra
Tata Makmur, keduanya kepada PT Optima
Persada Mandiri pada tanggal 29 Maret 2011.
Laba sebelum pajak penghasilan. Sebagai
akibat dari hal yang telah dijelaskan sebelumnya,
laba Perseroan sebelum pajak penghasilan
meningkat menjadi Rp44.292 juta untuk tahun
yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2011 dari Rp21.271 juta untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, yang
merupakan 5,5% dan 3,6% dari pendapatan
untuk periode berjalan.
Beban pajak penghasilan. Pajak penghasilan
Rp13,320 million for the year ended December 31,
2010, which is 3.4% and 2.2% of revenues for each
period.
7. LIQUIDITY AND FUNDING SOURCES
The Company’s liquidity requirements are primarily
expenditures, debt payments, and cash management.
Historically the Company relied on loans and the
issuance of shares to fund the acquisitions and capital
expenditure needs of the Company. Although the
Company operates in a capital-intensive industry,
the reliance on mining contractors to conduct the
mining activities and transportation limits the capital
requirements of the Company to exploration and
infrastructure development activities. As the Company
does its own exploration activity, this raises the initial
exploration costs, including capital expenditures for
exploration drilling equipment and other equipment. In
addition, the Company’s development plans for hubs
such as the Muba Hub require capital expenditures
the future. Part of the net proceeds from the Public
Offering is to be used for such purposes.
The Company’s accounts receivable billing cycle
requires Noble to make payments under the contract
of sale within 14 days after invoices are sent and the
cycle of debt payment of the Company to contractors
is 30 days after the invoices are received. The
Company historically has received punctual payments
from Noble.
The Company believes that liquidity and capital
resources of the Company have increased
106
Perseroan dan Entitas Anak meningkat sebesar
118,5% menjadi Rp17.372 juta untuk tahun
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
dari Rp7.951 juta untuk tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2010, terutama
disebabkan oleh kenaikan pendapatan kena
pajak tahun 2011.
Keuntungan yang belum direalisasi dari aset
keuangan yang belum dijual. Perseroan dan
Entitas Anak mencatatkan keuntungan yang
belum direalisasi dari aset keuangan yang belum
dijual sebesar Rp169 juta yang terkait atas
pembelian saham pada akhir tahun 2011.
Jumlah pendapatan komprehensif. Sebagai
akibat dari hal yang telah dijelaskan sebelumnya,
jumlah pendapatan komprehensif Perseroan
dan Entitas Anak meningkat sebesar 103,4%
menjadi Rp27.089 juta untuk tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2011 dari Rp13.320
juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2010, yang merupakan 3,4% dan
2,2% dari pendapatan untuk masing-masing
periode.
7. LIKUIDITAS DAN SUMBER PENDANAAN
Kebutuhan likuiditas Perseroan dan Anak
Perusahaan terutama terkait dengan pendanaan
modal kerja, belanja modal, pembayaran hutang,
dan pengelolaan ketersediaan kas. Secara
historis, Perseroan dan Anak Perusahaan
mengandalkan pinjaman dan penerbitan saham
dalam mendanai kebutuhan belanja modal
dan akuisisi Perseroan. Meskipun Perseroan
dan Anak Perusahaan beroperasi dalam
industri padat modal, karena telah melibatkan
kontraktor pertambangan untuk melakukan
kegiatan penambangan dan transportasi,
secara historis kebutuhan modal Perseroan
dan Anak Perusahaan hanya dibatasi pada
aktivitas eksplorasi dan pengembangan
infrastruktur. Dikarenakan Perseroan dan Anak
Perusahaan melakukan aktivitas eksplorasi
sendiri, hal ini menimbulkan biaya diawal untuk
kegiatan eksplorasi, termasuk belanja modal
peralatan pengeboran dan peralatan eksplorasi
lainnya. Selain itu, rencana pengembangan
Hub Perseroan dan Anak Perusahaan, seperti
pengembangan Hub Muba, akan membutuhkan
belanja modal terkait pengembangan
Sebagian dari dana hasil Penawaran Umum
Obligasi direncanakan akan digunakan untuk
tujuan tersebut.
Perseroan memiliki siklus penagihan piutang
yang mewajibkan Noble untuk melakukan
pembayaran berdasarkan kontrak penjualan
yaitu 14 hari setelah tagihan dikirim dan
siklus pembayaran hutang yang mewajiban
pembayaran oleh Perseroan dan Anak
Perusahaan kepada kontraktor yaitu 30 hari
setelah tagihan diterima. Perseroan secara
historis menerima pembayaran dari Noble
production and sale of coal from Berau Bara Energi
and the commencement of commercial production at
Diva Kencana Borneo, Hanson Energy Martapura and
Gorby Putra Utama in the Muba Hub in 2011.
Cash Flow
Table 12 shows historical information regarding the
Operating Activities.
operating activities increased to Rp170,640 million
for the year ended December 31, 2011 from net cash
million for the year ended December 31, 2010. The
increase was primarily due to, among other things,
increased payments to suppliers up to Rp465,209
million for the year ended December 31, 2011 from
Rp408,054 million for the year ended December
31, 2010, as a result of increased coal production
activities and payments to employees to Rp157,267
million for the year ended December 31, 2011 from
Rp59,231 million for the year ended December 31,
2010. The Company experienced an increase in
revenues from customers amounting to Rp 625,101
million for the year ended December 31, 2011 from
Rp563,761 million for the year ended December 31,
2010, as a result of increased coal sales.
Investing Activities.
activities amounted to Rp218,564 million and
Rp905,635 million for the year ended December 31,
2010, and 2011.
the year ended December 31, 2011 primarily
represents an increase in payment for intangible
107
dengan tepat waktu, yang menunjukkan posisi
keuangan dan reputasi yang kuat dari Noble.
Perseroan dan Anak Perusahaan berkeyakinan
bahwa likuiditas dan sumber daya modal
Perseroan dan Anak Perusahaan telah meningkat
adanya peningkatan produksi dan penjualan
batubara dari Wilayah IUP Berau Bara Energi
serta dimulainya produksi komersial di Diva
Kencana Borneo, Hanson Energy di Wilayah IUP
Martapura dan Gorby Putra Utama di Hub Muba
pada tahun 2011.
Arus Kas
Tabel 12 menunjukkan informasi tertentu
mengenai arus kas Perseroan dan Entitas Anak
secara historis:
assets of Rp293,941 million which is payment of
compensation to EIRL for the assignment of BKL
rights to the Company, payment of compensation
to EIRL for the assignment of Diva Kencana
Borneo rights to the Company, and the payment
of compensation to Noble, the acquisition of
subsidiaries, namely Optima Persada Energi,
Optima Coal, Bara Karya Agung and Karya Borneo
Agung amounting to Rp191,473 million, exploration
and development costs amounting to Rp181,692
million related to exploration activity in Gorby
Putra Utama, and down payment for acquisition of
Rp125,619 million.
year ended December 31, 2010 primarily represents
an increase of non-current receivables amounting to
Rp107,638 million related to loans obtained by the
Company to Aquela Pratama Indonesia before the
Company re-acquired in September 2010, and for
payment for intangible assets of Rp62,937 million
related to payment by the Company to Moderne
in August 2010 for the termination of the coal
marketing and sales agreement with the Company
in order that the Company could sign the agreement
with Noble before the Public Offering.
Financing activities.
activities amounted to Rp143,888 million, and
Rp1,429,571 million for the years ended December
31, 2010, and 2011.
ended December 31, 2011 came primarily from
the net proceeds of the Initial Public Offering of
URAIAN DANKEGIATAN USAHA
Kas bersih yang diperoleh dari / (digunakan untuk) aktivitas operasi
Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi
Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan
Kenaikan bersih kas dan setara kas
Kas dan setara kas pada awal periode/ tahun
Kas dan setara kas pada akhir periode/ tahun
Net cash provided from / (used in) operating activities
Net cash used for investing activities
activities
Increase in cash and cash equivalents
Cash and cash equivalents at beginning of period / year
Cash and cash equivalents atend of period / year
(170.640)
(905.635)
1.429.571
353.296
5.867
359.163
2011
79.143
(218.564)
143.888
4.467
1.400
5.867
2010
DESCRIPTION AND BUSINESS ACTIVITY
Tahun yang berakhir 31 DecemberYear Ended 31 Desember
Tabel 12 (table 12)
108
Aktivitas Operasi. Arus kas bersih yang
digunakan dari aktivitas operasi meningkat
menjadi sebesar Rp170.640 juta untuk tahun
yang berakhir 31 Desember 2011 dari arus kas
bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi
sebesar Rp79.143 juta untuk tahun yang
berakhir 31 Desember 2010. Peningkatan
ini terutama disebabkan oleh diantaranya,
peningkatan pembayaran kepada pemasok
menjadi Rp465.209 juta untuk tahun yang
berakhir 31 Desember 2011 dari Rp408.054
juta untuk tahun yang berakhir 31 Desember
2010, sebagai hasil dari meningkatnya aktivitas
produksi batubara dan pembayaran kepada
karyawan menjadi Rp157.267 juta untuk tahun
yang berakhir 31 Desember 2011 dari Rp59.231
juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2010. Perseroan mengalami
peningkatan penerimaan dari pelanggan
sebesar Rp625.101 juta untuk tahun yang
berakhir 31 Desember 2011 dari Rp563.761
juta untuk tahun yang berakhir 31 Desember
2010, sebagai akibat peningkatan penjualan
batubara.
Aktivitas Investasi. Arus kas bersih yang
digunakan untuk aktivitas investasi adalah
sebesar Rp218.564 juta dan Rp905.635 juta
untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2010, dan 2011.
Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas
investasi untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2011 terutama merupakan
kenaikan pembayaran untuk aset takberwujud
sebesar Rp293.941 juta yang merupakan
bagian dari pembayaran kompensasi kepada
EIRL atas pengalihan hak BKL kepada
Perseroan dan Entitas Anak, pembayaran
kompensasi kepada EIRL atas pengalihan hak
Diva Kencana Borneo kepada Perseroan dan
Entitas Anak, dan pembayaran kompensasi
kepada Noble, akuisisi entitas anak, yaitu
Optima Persada Energi, Optima Coal, Karya
Bara Agung dan Karya Borneo Agung,
sejumlah Rp191.473 juta, biaya eksplorasi dan
pengembangan yang ditangguhkan sebesar
Rp181.692 juta terkait aktivitas eksplorasi di
seluruh wilayah IUP, dan uang muka untuk
akuisisi aset tetap dan aset tak berwujud
sebesar Rp125.619 juta.
Arus kas bersih yang digunakan untuk
aktivitas investasi untuk tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2010 terutama
merupakan kenaikan piutang tidak lancar
sebesar Rp107.638 juta terkait pinjaman yang
diperoleh Perseroan dan Entitas Anak pada
Aquela Pratama Indonesia sebelum Perseroan
dan Entitas Anak melakukan akuisisi kembali
pada September 2010, serta untuk pembayaran
untuk aset tak berwujud sebesar Rp62.937
juta terkait pembayaran dari Perseroan dan
Entitas Anak kepada Moderne pada Agustus
2010 untuk pengakhiran perjanjian pemasaran
dan penjualan batubara dengan Perseroan dan
Entitas Anak agar Perseroan dan Entitas Anak
dapat menandatangani Kesepakatan dengan
Noble Pra Penawaran Umum.
Rp862,834 million and additional paid-in capital of
Rp270,000 million in proceeds from issuance of new
of Optima Persada Energi and Optima Coal, and
the drawdown of loans of Rp526,097 million based
on the Club Deal loan facility Phase 1 and 2, which
was partially used for payment of loans amounting
amounting to Rp25,899 million.
year ended December 31, 2010 primarily from
the additional capital of Rp180,000 million and
drawdown of loan of Rp114,055 million to Berau
Bara Energi from Bank Permata which was
used to pay loans of Rp139,289 million owed
by the Company to Moderne, Lehman Brothers
Commercial Corporation Asia Limited (“Lehman”),
(“PMR”) and Bank Permata.
8. CAPITAL EXPENDITURES
Historically, capital expenditures of the Company
have been used for infrastructure and development
of mining operations in Berau Bara Energi and
purchases of mining and exploration equipment.
In the year ended December 31, 2010 and 2011,
the Company disbursed capital expenditures of
Rp75,929 million and Rp118,975 million.
The Company plans to use part of the Public
development of the Company in order to support
increases in the coal production capacity of the
Company, including funding capital expenditures in
109
Aktivitas Pendanaan. Arus kas bersih yang
diperoleh dari aktivitas pendanaan adalah
sebesar Rp143.888 juta, dan Rp1.429.571 juta
untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2010,
dan 2011.
Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas
pendanaan untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2011 terutama berasal
dari perolehan kas dari perolehan kas bersih
dari Penawaran Umum Perdana saham
sebesar Rp862.834 juta dan penambahan
modal saham sebesar Rp270,000 juta
dari penambahan modal saham sampai
dengan April 2011 untuk membiayai akuisisi
Optima Persada Energi dan Optima Coal,
serta perolehan kas dari pinjaman sebesar
Rp526.097 juta berdasarkan fasilitas pinjaman
Club Deal Tahap 1 dan 2, yang sebagian
diimbangi oleh pembayaran pinjaman sebesar
Rp203.461 juta dan pembayaran utang sewa
pembiayaan sebesar Rp25.899 juta.
Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas
pendanaan untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2010 terutama berasal
dari perolehan kas dari penambahan modal
saham sebesar Rp180.000 juta dan perolehan
kas dari pinjaman sebesar Rp114.055 juta
kepada Berau Bara Energi dari Bank Permata
yang sebagian diimbangi oleh pembayaran
pinjaman sebesar Rp139.289 juta yang
merupakan pinjaman kepada Perseroan
dan Entitas Anak dari Moderne, Lehman
Brothers Commercial Corporation Asia Limited
(“Lehman”), First Plan Ltd. (“FPL”), Pacific Multi
Resources Inc. (“PMR”) dan Bank Permata.
8. BELANJA MODAL
Secara historis, penggunaan belanja modal
Perseroan dan Entitas Anak adalah untuk
pembangunan infrastruktur dan bangunan
pengembangan operasi penambangan
Berau Bara Energi dan pembelian peralatan
pertambangan dan eksplorasi. Pada tahun
yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2010 dan 2011, Perseroan dan Entitas
Anak mengeluarkan belanja modal sebesar
Rp75.929 juta dan Rp118.975 juta.
Perseroan berencana untuk menggunakan
sebagian dari dana hasil Penawaran Umum
Saham untuk membiayai pembangunan
infrastruktur Perseroan dan Anak Perusahaan
dalam rangka mendukung peningkatan
kapasitas produksi batubara Perseroan dan
Anak Perusahaan, termasuk pendanaan
belanja modal sehubungan dengan
pengembangan infrastruktur dan fasilitas
pendukung di hub Muba, hub Berau, hub
Kubar dan hub Oku dan untuk membiayai
akuisisi tambang baru.
9. FAKTOR MUSIMAN (SEASONALITY)
Kondisi cuaca yang berubah-ubah sepanjang
tahun pada wilayah pertambangan Perseroan
connection with the development of infrastructure
and support facilities in Muba Hub, Berau Hub,
acquisition of new mines.
9. SEASONAL FACTORS (SEASONALITY)
Changing weather conditions throughout the year
affect operations. In general, the dry season occurs
during the second and third quarters of each year
and the rainy seasons between November and
April. For example, in 4 (four) months of the year
2011, production in Berau Bara Energi decreased
by 24.1% from the same period in 2010 due to an
unexpectedly heavy rainy season.
10. OFF BALANCE SHEET ITEMS
As of December 31, 2011, there are no Off Balance
Sheet Items that have not been presented in the
11. NEW AND REVISED ACCOUNTING
STANDARDS
New accounting standards have been issued and
applicable to accounting periods beginning on
or after January 1, 2011. The Company adopted
PSAK and Interpretation of Financial Accounting
Standards (“ISAK”) which shall become valid from
statements are as follows:
110
dan Anak Perusahaan dapat mempengaruhi
secara signifikan operasi penambangan
Perseroan dan Anak Perusahaan. Pada
umumnya, musim paling kering adalah pada
saat kuartal kedua dan ketiga setiap tahunnya
dengan musim hujan diantara Nopember
hingga April. Sebagai contoh, pada 4 (empat)
bulan pertama tahun 2011, produksi di Wilayah
IUP Berau Bara Energi turun 24,1% dari
periode yang sama pada tahun 2010 akibat
dari musim hujan yang tidak terduga.
10. ITEM OFF BALANCE SHEET
Per 31 Desember 2011, tidak ada Off Balance
Sheet Items yang belum disajikan dalam
laporan keuangan konsolidasi Perseroan.
11. STANDAR AKUNTANSI BARU
DAN REVISI
Standar akuntansi baru telah diterbitkan dan
berlaku untuk periode akuntansi yang dimulai
pada atau setelah 1 Januari 2011. Perseroan
dan Entitas Anak menerapkan PSAK dan
Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan
(“ISAK”) yang wajib berlaku mulai dari tanggal
tersebut dan yang relevan terhadap laporan
keuangan adalah sebagai berikut:
PSAK No.1 (Revisi 2009)
- Penyajian Laporan Keuangan
PSAK ini memperkenalkan konsep Pendapatan
Komprehensif dan Laporan Pendapatan
Komprehensif. Berdasarkan PSAK ini, suatu
entitas harus menyajikan kepentingan non-
pengendali di bagian ekuitas dalam laporan
posisi keuangan (neraca) dan mempunyai opsi
untuk menyajikan laba/ (rugi) komprehensif
dan komponennya dalam satu laporan
komprehensif atau dua laporan (laporan laba/
(rugi) dan laporan laba/ (rugi) komprehensif).
Perseroan dan Entitas Anak memilih untuk
menyajikan dalam satu laporan.
Selain itu, jika entitas menerapkan kebijakan
akuntansi secara retrospektif atau membuat
penyajian kembali pos-pos laporan keuangan,
atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos
dalam laporan keuangannya, maka entitas
menyajikan minimal tiga laporan posisi
keuangan yaitu laporan posisi keuangan
pada: 1) akhir periode berjalan, 2) akhir
periode sebelumnya (yang sama dengan
awal periode berjalan), dan 3) permulaan
dari periode komparasi terawal. Seperti
dijelaskan pada Catatan 42 atas laporan
keuangan konsolidasian pada tanggal dan
untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember
2010 dan 2009 telah direklasifikasi agar
sesuai dengan penyajikan laporan keuangan
konsolidasian pada dan untuk tahun yang
berakhir pada 31 Desember 2011. Sehubungan
dengan reklasifikasi akun ini, Perseroan dan
Entitas Anak tidak menyajikan laporan posisi
keuangan pada permulaan dari periode
komparasi terawal karena Perseroan dan
PSAK 1 (Revised 2009)
- Presentation of Financial Statements
This PSAK introduces the concept of Comprehensive
Income and Comprehensive Income Statement.
Under this PSAK, an entity should present the
non-controlling interests in the equity section of the
has an option to present comprehensive income /
(loss) and other components in one statement
or two statements. The Company has chosen to
present statements of comprehensive income in one
statement.
In addition to that, when an entity applies an
accounting policy retrospectively or makes a
as at: 1) at the end of the current period ; 2) at the
end of the previous period (which is the same as
the beginning of the current period); and 3) at the
beginning of the earliest comparative period. The
year ended December 31, 2010 and 2009 have
ended December 31, 2011.
the Company did not present the statement of
comparative period because the Company believes
that it does not convey material information to the
111
Entitas Anak percaya bahwa hal tersebut
tidak akan menyampaikan informasi signifikan
kepada pembaca laporan keuangan.
PSAK No. 4 (Revisi 2009)
- Laporan Keuangan Konsolidasian dan
Laporan Keuangan Tersendiri
PSAK ini mewajibkan entitas untuk menyajikan
entitas untuk menyajikan kepentingan
non-pengendali dalam laporan posisi
konsolidasian di bagian ekuitas, terpisah dari
ekuitas yang dapat diatribusikan ke pemilik
induk. Menurut PSAK lama, kepentingan
non-pengendali disajikan di antara bagian
liabilitas dan ekuitas. Karena itu, Perseroan
dan Entitas Anak telah melakukan reklasifikasi
atas kepentingan non-pengendali 2010 dan
2009 yang sebelumnya dicatat dalam pos
di antara kewajiban dan ekuitas, menjadi
ekuitas. Keberadaan hak suara potensial juga
diperhitungkan dalam menilai keberadaan
pengendali (sebelumnya tidak diperhitungkan).
Selain itu, PSAK revisi ini memberikan
tambahan panduan ketika terjadi perubahan
kepemilikan.
Mulai tahun 2011, Perseroan menyajikan
laporan keuangan tersendiri PT Atlas
Resources Tbk. - induk perusahaan saja.
Sesuai dengan PSAK No.4, Perseroan telah
menyajikan investasi pada entitas anak
berdasarkan metode biaya dan perubahan
tersebut diterapkan secara retrospektif.
PSAK No. 5 (Revisi 2009)
- Segmen Operasi
PSAK ini mewajibkan adanya transparansi
yang lebih besar dalam penyajian informasi
segmen dengan lebih menekankan pada
informasi segmen yang digunakan oleh
manajemen (yaitu informasi yang dilaporkan
kepada pengambil keputusan operasional).
Dalam PSAK sebelumnya, entitas harus
menentukan segmen primer dan sekunder
(baik segmen usaha maupun geografis)
berdasarkan karakteristik dan sumber utama
risiko dan imbalan entitas. Perseroan dan
Entitas Anak berada dalam ruang lingkup
dari standar yang direvisi efektif sejak 2011.
Penyajian 2010 dan 2009 disajikan untuk
kepentingan komparatif.
PSAK No.22 (Revisi 2010)
– Kombinasi Bisnis
PSAK ini mengakui goodwill sebagai selisih
lebih dari nilai wajar atas nilai yang secara
efektif dialihkan dibandingkan terhadap jumlah
bersih dari aset terindentifikasi dan liabilitas
yang diakuisisi. Goodwill tidak diamortisasi
namun diuji penurunan nilainya setiap akhir
periode (sebelumnya, kepentingan minoritas
dipertimbangkan ketika menentukan goodwill
dan goodwill diamortisasi selama periode 5
sampai 20 tahun). Di sampaing itu, menurut
PSAK revisi ini, goodwill negatif diakui
langsung di laporan pendapatan komprehensif
PSAK No. 4 (Revised 2009)
- Consolidated Financial Statements and
Separate Financial Statements
This PSAK requires entities to present non-
controlling interests in the consolidated statements
separately from equity of the owners of the parent.
Under the previous PSAK, non-controlling interests
are presented in between the liabilities and equity.
controlling interest in 2010 and 2009 which has
been previously recorded as a mezzanine between
liabilities and equity, to equity. Potential voting
rights are also considered when determining control
(previously excluded). In addition, this revised
PSAK provides additional guidance on changes in
ownership interest.
Starting from 2011, the Company presented
Tbk - parent company only. In accordance
with PSAK No. 4, the Company has presented
investment in subsidiaries under the cost method
and the change has been applied retrospectively.
PSAK No. 5 (Revised 2009)
- Operating Segments
This PSAK requires greater transparency on
segment information by putting more emphasis
on looking at the segment through the eyes of
management (i.e. the information reported to the
chief operating decision-makers). Previously, an
entity should determine the primary and secondary
segments (either business or geographical
segments) based on the nature and dominant
112
konsolidasian (sebelumnya, goodwill
negatif diperlakukan sebagai pendapatan
ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatan
secara sistematis selama periode tidak kurang
dari 20 tahun). Karena adopsi standar revisi ini,
Perseroan dan Entitas Anak mengakui goodwill
negatif sebesar Rp1.328 juta di laporan
pendapatan komprehensif konsolidasian untuk
tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011.
source of the entity’s risks and returns. The
Company is within the scope of the revised
standards effective since 2011. 2010 is presented
for comparative purposes.
PSAK No. 22 (Revised 2010)
- Business Combinations
value and the value of the consideration effectively
transferred over the net amount of acquired
liabilities. Goodwill is not amortized but subject to
annual impairment assessment (previously minority
interests were considered when determining the
goodwill and the goodwill was amortized over a
period of 5 to 20 years). In addition, according
to this revised PSAK, negative goodwill is
recognized directly in the consolidated statement
of comprehensive income (previously, negative
goodwill was treated as deferred income and
recognized as income systematically over a period
of not less than 20 years). Due to the adoption of
this revised standard, the Company recognized
negative goodwill amounting to Rp1,328 million
in the consolidated statements of comprehensive
income for the year ended December 31, 2011.
113
USAGE OF IN IT IAL PUBLIC OFFERING PROCEEDS
rincian realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum
USAGE OF IN IT IAL PUBLIC OFFERING PROCEEDS
1. Biaya Penawaran Umum mengalami
peningkatan dari Rp81.315 juta seperti yang
diungkapkan dalam Prospektus menjadi
Rp112.166 juta. Peningkatan tersebut
disebabkan karena adanya penambahan
untuk jasa profesi penunjang akibat dari
mundurnya jadwal Penawaran Umum karena
kondisi pasar modal yang kurang mendukung
pada waktu itu.
2. Akibat dari peningkatan biaya penawaran
umum tersebut, maka Perseroan
mendapatkan hasil bersih dari Penawaran
Umum sebesar Rp862.834 juta.
3. Hasil bersih dari Penawaran Umum tersebut
telah digunakan untuk:
a. 60% atau sebesar Rp517.700 juta untuk
belanja modal Hub Muba. Sebagian
dana tersebut telah digunakan untuk
pengembangan Hub Muba sebesar
Rp159.213 juta sehingga masih ada sisa
dana sebesar Rp358.487 juta per 31
Desember 2011.
b 40% atau sebesar Rp345.134 juta untuk
akuisisi, kompensasi Noble dan modal kerja,
telah digunakan seluruhnya untuk keperluan
sebagai berikut:
di masing-masing Karya Borneo Agung
dan Bara Karya Agung sebesar Rp21.664
juta;
Rp221.000 juta; dan
1. The Public Offering costs increased
from Rp81,315 million as disclosed in
the Prospectus to Rp12,166 million. The
reason for this increase is additional
supporting institutions fees caused by
delay in the Public Offering schedule
due to unfavorable capital market
conditions at that time.
2. As a result of the increased costs of the
public offering, the Company received
net proceeds of Rp862,834 million.
3. The net proceeds of the Public Offering
have been dispersed as follows:
a. 60% or Rp517,700 million for capital
expenditures in the Muba Hub, of
which Rp159,213 million have been
used for the development of Muba
Hub. The remaining balance is
Rp358,487 million as of
December 31, 2011.
b. 40% or Rp345,134 million for
acquisitions, compensation to Noble
and working capital, were already used
entirely for:
share in each Karya Borneo Agung
and Bara Karya Agung amounting
to Rp21,664 million;
amounting to Rp221,000 million;
and
Rp102,470 million.
114
C O R P O R A T E I N F O R M A T I O N
informasi perusahaan
Nama Perusahaan (Name of Company)
PT Atlas Resources Tbk.
Didirikan (Incorporated)
26 Januari 2007 (26 January 2007)
Saham tercatat (Shares Listed)
Bursa Efek Indonesia (Indonesia Stock Exchange)
Kode Saham (Shares Code)
ARII
Alamat (Address)
Kantor Terdaftar
Sampoerna Strategic Square, Tower B, 18/F
Jl. Jend. Sudirman Kav. 45-46
Jakarta 12930 Indonesia
Kantor Pusat
Jl. Kemang Raya 43, Jakarta 12730 Indonesia
Telepon (Telephone): +62-21-719-3343,
Faksimili (Facsimile): +62-21-7179-2708
Website: www.atlas-coal.co.id
Auditor
Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana
& Rekan (Anggota PricewaterhouseCoopers
International Limited) Public Accounting Firm Tanudiredja, Wibisana
& Rekan (Member of PricewaterhouseCoopers
International Limited)
Plaza 89, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. X-7 No. 6
Jakarta 12940 Indonesia
Telepon (Telephone): +62-21-521-2901
Faksimili (Facsimile): +62-21-5290-5555
Website: www.pwc.com/id
Notaris (Notary)
Aryati Artisari, S.H., M.Kn.
Menara Sudirman 18th Floor, Jl. Jend. Sudirman
Kav. 60,Jakarta Selatan 12190, Indonesia
Telepon (Telephone): +62-21-520-4778
Biro Administrasi Efek (Share Registrar)
PT Datindo Entrycom
Puri Datindo – Wisma Sudirman,
Jl. Jend. Sudirman Kav. 34-35,
Jakarta 10220 Indonesia
Telepon (Telephone): +62-570-9009
Faksimili (Facsimile): +62-21-570-9026
Konsultan Hukum (Legal Counsel)
Assegaf Hamzah & Partners
Menara Rajawali 16th Floor
Jl. Mega Kuningan Lot #5.1 Kawasan Mega
Kuningan, Jakarta 12950 Indonesia
Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary)
Dono Boestami
Email: corsec@atlas-coal.co.id
115
Triwulan IV(Effective 08
Nov 2011)4th Quarter 1550 1390 1570 1520
Pembukaan
/ Opening
Terendah
/ Lowest
Tertinggi
/ Highest
Penutupan
/ Closing
Harga Saham(Dalam Rupiah)
Share Price(In IDR)
2011
Triwulan IV(Effective 08 Nov 2011)
4th Quarter61.308.500
Volume / Volume
Perdagangan Saham(Unit)
Share Trading(Unit)
2011
Harga Penawaran Perdana 1500 IPO Price
Harga Tertinggi 1570 Highest Price
Harga Terendah 1390 Lowest Price
Harga Pada Akhir Tahun 1520 Year End Price
Laba Bersih Per Saham 17 Earnings per Share
Kinerja Saham Setahun Penuh(Dalam Rupiah)
Full Year Share Performance(In IDR)
2011
Sebelum Penawaran - 2.350.000.000 Prior to Initial
Umum Perdana Public Offering
Penawaran Umum Perdana 08 Nopember 2011 650.000.000 Initial Public Offering
08 November 2011
Jumlah 3.000.000.000 Total
Kronologis PencatatanSaham
Tanggal Jumlah Saham Chronology ofStock Listing
S H A R E H I G H L I G H T S
ikhtisar saham
116
S H A R E T R A D I N G D A T A
data harga saham
Open High LowClose Volume
11/8/11 1550 1540 1570 1450 42.146.000,00
11/9/11 1540 1510 1560 1500 3.774.500,00
11/10/11 1490 1460 1490 1450 2.441.500,00
11/11/11 1470 1470 1470 1450 1.425.000,00
11/14/11 1490 1480 1490 1460 1.145.500,00
11/15/11 1480 1470 1480 1470 464.000,00
11/16/11 1460 1450 1460 1440 800.000,00
11/17/11 1450 1480 1480 1440 1.616.000,00
11/18/11 1470 1450 1470 1440 2.571.500,00
11/21/11 1430 1450 1450 1420 636.000,00
11/22/11 1430 1450 1450 1410 1.058.500,00
11/23/11 1410 1440 1440 1410 16.500,00
11/24/11 1410 1450 1450 1400 95.500,00
11/25/11 1420 1440 1440 1410 59.000,00
11/28/11 1430 1440 1440 1400 191.000,00
11/29/11 1430 1430 1430 1420 88.500,00
11/30/11 1430 1460 1460 1430 540.500,00
12/1/11 1440 1440 1440 1430 316.500,00
12/2/11 1430 1440 1440 1430 10.000,00
12/5/11 1430 1440 1440 1430 31.000,00
12/6/11 1430 1430 1430 1420 532.500,00
12/7/11 1420 1440 1440 1420 71.500,00
12/8/11 1420 1440 1440 1420 14.500,00
12/9/11 1410 1430 1430 1400 13.000,00
12/12/11 1400 1420 1420 1400 57.000,00
12/13/11 1420 1420 1420 1400 9.500,00
12/14/11 1390 1430 1430 1390 382.500,00
12/15/11 1410 1420 1420 1410 1.500,00
12/16/11 1400 1420 1420 1400 10.000,00
12/19/11 1400 1430 1430 1400 34.500,00
12/21/11 1420 1430 1430 1400 50.500,00
12/22/11 1410 1420 1420 1410 6.000,00
12/23/11 1420 1420 1420 1420 3.000,00
12/27/11 1420 1470 1470 1410 247.500,00
12/28/11 1420 1470 1470 1420 42.000,00
12/29/11 1420 1490 1490 1400 170.000,00
12/30/11 1430 1520 1520 1430 236.000,00
117
42.146.000
Highest Share Volume
PT ATLAS RESOURCES Tbk. (ARII)2011 Share Price and Trading Volume
S H A R E T R A D I N G D A T A T A B L E
tabel data harga saham
1700
1650
1600
1550
1500
1450
1400
1350
1300
125011/8/11 11/20/11 12/2/1111/10/11 11/22/11 12/4/1111/12/11 11/24/11 111/14/11 11/26/1111/16/11 11/28/1111/18/11 11/30/11
118118
1570 1390
Highest High Price
Lowest Low Price
Low
45,000,000
40,000,000
35,000,000
30,000,000
25,000,000
20,000,000
15,000,000
10,000,000
5,000,000
-12/16/11 12/18/112/6/11 12/20/1112/8/11 12/22/1112/10/11 12/24/11 12/28/1112/14/1112/12/11 12/26/11 12/30/11
45.000.000
40.000.000
35.000.000
30.000.000
25.000.000
20.000.000
15.000.000
10.000.000
5.000.000
-12/2/11 12/16/1112/4/11 12/18/1112/6/11 12/20/1112/8/11 12/22/1112/10/11 12/24/11 12/28/111 12/14/1112/12/11 12/26/11 12/30/11
119119
P E R N YA TA A N D E W A N K O M I S A R I S D A N D I R E K S I
S T A T E M E N T O F T H E B O A R D O F C O M M I S S I O N E R S A N D D I R E C T O R S
DEWAN KOMISARISBOARD OF COMMISSIONERS
Jay T. Oentoro
Presiden KomisarisPresident Commissioner
Pranata Hajadi
KomisarisCommissioner
Suci Kuswardani
KomisarisCommissioner
Andreas Vourloumis
Komisaris IndependenIndependent Commissioner
V. Suhartono Suratman
Komisaris IndependenIndependent Commissioner
In accordance with Corporate Law no. 40/2007,
Chapter 67, and Capital Market Supervisory
Board Regulation No. X.K.6 on Annual
Report Submission Requirements for Public
Companies, we, the Board of Commissioners
and Directors of PT Atlas Resources Tbk,
hereby state that we have approved and
are fully responsible for the validity of the
Company’s 2011 Annual Report.
The Company’s Annual Report contains the
Board of Commissioners’ Monitoring Report and
Consolidated Financial Statement for the years
ending 31 December 2011 and 2010.
Sesuai dengan Undang-Undang No.40 tahun
2007 tentang Perseroan Terbatas pasal 67 dan
Peraturan Bapepam No.X.K.6 tentang Kewajiban
Penyampaian Laporan Tahunan bagi Emiten
atau Perusahaan Publik, dengan ini kami, Dewan
Komisaris dan Direksi PT Atlas Resources Tbk,
menyatakan telah menyetujui dan bertanggung-
jawab penuh atas kebenaran isi Laporan
Tahunan Perseroan tahun buku 2011.
Laporan Tahunan ini juga memuat Laporan
Tugas Pengawasan Dewan Komisaris dan
Laporan Keuangan Konsolidasi Perseroan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2011 dan 2010.
120
DIREKSI BOARD OF DIRECTORS
Andre Abdi
Presiden DirekturPresident Director
Dono Boestami
Direktur KeuanganFinance Director
Hans J. Kaschull
Wakil Presiden DirekturVice President Director
Joko K. Sulistoko
Direktur PengembanganDevelopment Director
Aulia Setiadi
Direktur KomersialCommercial Director
Hans J. Kaschull
Aulia SetiadiJoko K. Sulistoko
Direktur Pengembangan
121
Halaman ini sengaja dikosongkanThis page is intentionally left blank
122
123
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER/DECEMBER2011, 2010 DAN/AND 2009
124
125
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 1/1 Page
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagianyang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
The accompanying notes form an integral part of theseconsolidated financial statements
LAPORAN POSISI KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
CONSOLIDATED STATEMENTS OFFINANCIAL POSITION
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah)
Catatan/Notes 2011 2010 2009
ASET LANCAR CURRENT ASSETSKas dan setara kas 6 359,163 5,867 1,400 Cash and cash equivalentsPiutang usaha Trade receivables
- Pihak ketiga 7 177,546 66,847 43,633 Third parties -Piutang lain-lain Other receivables
- Pihak ketiga 8a 21,294 2,617 154 Third parties -Uang muka dan pembayaran Advances and
dimuka yang akan jatuh prepayments,tempo dalam satu tahun 9 37,824 10,253 4,810 current portion
Persediaan 10 100,922 42,086 83,117 InventoriesPajak dibayar dimuka 25a 2,293 5,309 468 Prepaid taxes
Jumlah aset lancar 699,042 132,979 133,582 Total current assets
ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETSPiutang lain-lain Other receivables
- Pihak ketiga 8b 37,350 57,886 18,942 Third parties -- Pihak yang berelasi 30a 56,847 20,211 13,716 Related parties -
Uang muka dan pembayarandimuka setelah dikurangi Advances andbagian yang akan jatuh prepayments,tempo dalam satu tahun 9 125,619 54 594 net of current portion
Aset pajak tangguhan, bersih 25d 11,778 539 140 Deferred tax assets, netBiaya pengupasan tanah yang
ditangguhkan 11 37,977 - - Deferred stripping costsDeferred exploration
Biaya eksplorasi dan and developmentpengembangan yang expenditures (net ofditangguhkan (setelah dikurangi accumulated amortisationakumulasi amortisasi sejumlah of Rp 16,355 atRp 16.355 pada 31 Desember 31 December 2011,2011, Rp 3.315 pada Rp 3,315 at 31 December31 Desember 2010, Rp 1.752 2010, Rp 1,752 atpada 31 Desember 2009) 12 337,805 85,944 15,739 31 December 2009)
Aset tetap (setelah Property, plant anddikurangi akumulasi equipment (net ofpenyusutan sejumlah accumulated depreciationRp 64.240 pada 31 Desember of Rp 64,240 at2011, Rp 28.478 pada 31 December 2011,31 Desember 2010, Rp 28,478 at 31 DecemberRp 12.202 pada 2010, Rp 12,202 at31 Desember 2009) 13 324,560 174,589 114,936 31 December 2009)
Properti pertambangan 14 88,917 6,056 - Mining propertiesGoodwill 14,632 1,514 - GoodwillAset takberwujud Intangible asset
(setelah dikurangi akumulasi (net of accumulatedamortisasi sejumlah Rp 24.297 amortisation of Rp 24,297pada 31 Desember 2011, at 31 December 2011,Rp 4.126 pada Rp 4,126 at 31 December31 Desember 2010, Rp nihil pada 2010, Rp nil at31 Desember 2009) 15 540,046 58,811 - 31 December 2009)
IUP guarantee,Jaminan IUP, reklamasi dan reclamation and
jaminan penutupan tambang 32k 3,731 - - mine closure guaranteesAset keuangan yang tersedia Available for sale financial
untuk dijual 11,603 - - assetsAset tidak lancar lain-lain 11,477 1,487 64 Other non-current assets
Jumlah aset tidak lancar 1,602,342 407,091 164,131 Total non-current assets
JUMLAH ASET 2,301,384 540,070 297,713 TOTAL ASSETS
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 1/2 Page
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagianyang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
The accompanying notes form an integral part of theseconsolidated financial statements
LAPORAN POSISI KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
CONSOLIDATED STATEMENTS OFFINANCIAL POSITION
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah)
Catatan/Notes 2011 2010 2009
LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIESUtang usaha Trade payable
- Pihak ketiga 17 47,826 47,161 32,051 Third parties -Beban yang masih harus dibayar 18 87,122 72,880 55,424 Accrued expensesUtang lain-lain Other payables
- Pihak ketiga 19 27,750 21,934 17,663 Third parties -Pendapatan diterima dimuka 20 87,425 37,183 - Unearned revenueUtang pajak 25b 21,447 9,029 8,549 Taxes payablePinjaman jangka pendek 16a 45,009 38,467 - Short-term borrowingsPinjaman jangka panjang
yang akan jatuh tempo Current portion of long-termdalam satu tahun 16b 118,005 44,955 47,000 borrowings
Utang sewa pembiayaanjangka panjang yang akan jatuh Current portion of long-termtempo dalam satu tahun 21 23,596 22,793 1,320 finance lease payables
Jumlah liabilitas jangka pendek 458,180 294,402 162,007 Total current liabilities
LIABILITAS JANGKA NON-CURRENTPANJANG LIABILITIES
Utang lain-lain Other payables- Pihak yang berelasi 30b 4,428 - 183 Related parties -
Pinjaman jangka panjang setelahdikurangi bagian yang akan jatuh Long-term borrowings,tempo dalam satu tahun 16b 411,240 - 105,082 net of current portion
Utang sewa pembiayaanjangka panjang setelah Long-term finance leasedikurangi bagian yang akan payables, net of currentjatuh tempo dalam satu tahun 21 7,817 19,436 1,654 portion
Liabilitas pajaktangguhan, bersih 25e 14,637 742 134 Deferred tax liabilities, net
Penyisihan reklamasi dan Provision for reclamationpenutupan tambang 2r 4,784 2,171 2,055 and mine closure
Provision for employeePenyisihan imbalan karyawan 38 10,365 3,401 - benefits
Jumlah liabilitas jangka Total non-currentpanjang 453,271 25,750 109,108 liabilities
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 1/3 Page
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagianyang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
The accompanying notes form an integral part of theseconsolidated financial statements
LAPORAN POSISI KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecualinilai nominal dan data saham)
CONSOLIDATED STATEMENTS OFFINANCIAL POSITION
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, except for
par value and share data)
Catatan/Notes 2011 2010 2009
EKUITAS EQUITYEkuitas yang diatribusikan Equity attributable to the
kepada pemilik entitas induk: owners of the parent:- Modal saham (modal dasar
4.180.000.000, 380.000, Share capital -dan 50.000 lembar saham (Authorised 4,180,000,000,biasa masing-masing pada 380,000, and 50,000tahun 2011, 2010, dan 2009, ordinary shares in 2011,modal ditempatkan dan 2010, and 2009,disetor penuh 3.000.000.000, respectively, issued and200.000, dan 20.000 lembar fully paid 3,000,000,000,saham biasa masing-masing 200,000, and 20,000pada tahun 2011, 2010, dan ordinary shares in 2011,2009 dengan nilai nominal 2010, and 2009,Rp 200 per lembar respectively, with parsaham pada tahun 2011 value of Rp 200,dan Rp 1.000.000 per share in 2011 andper lembar saham Rp 1,000,000 per sharepada tahun 2010 dan 2009) 22 600,000 200,000 20,000 in 2010 and 2009)
- Keuntungan yang belumdirealisasi dari aset Unrealised gain from -keuangan yang tersedia available for saleuntuk dijual 169 - - financial assets
- Tambahan modal disetor, Additional paid in -bersih 23 732,834 - - capital, net
- Selisih dari transaksi Differences arising from -dengan kepentingan transaction withnon-pengendali 6,563 - - non-controlling interests
- Laba ditahan Retained earnings -- Dicadangkan – cadangan Appropriated – general -
umum 24 5,000 - - reserve- Tidak dicadangkan 48,318 19,918 6,598 Unappropriated -
1,392,884 219,918 26,598
Kepentingan non-pengendali (2,951) - - Non-controlling interests
Jumlah ekuitas 1,389,933 219,918 26,598 Total equity
JUMLAH LIABILITAS TOTAL LIABILITIES ANDDAN EKUITAS 2,301,384 540,070 297,713 EQUITY
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 2 Page
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagianyang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
The accompanying notes form an integral part of theseconsolidated financial statements
LAPORAN PENDAPATAN KOMPREHENSIFKONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali laba persaham)
CONSOLIDATED STATEMENTS OFCOMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEARS ENDED
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, except for earnings per
share)
Catatan/Notes 2011 2010 2009
Pendapatan usaha 26 799,315 593,218 387,172 Revenue
Beban pokok pendapatan 27 (587,146) (511,544) (314,648) Cost of revenue
Laba bruto 212,169 81,674 72,524 Gross profit
Beban usaha 28 (108,893) (55,298) (74,113) Operating expensesBiaya keuangan (37,030) (3,266) (9,268) Finance costs(Kerugian)/keuntungan selisih (Loss)/gain on foreign
kurs, bersih 2c (20,796) (1,277) 26,308 exchange, netKerugian pada persediaan karena Loss on inventory due to
penyesuaian nilai realisasi net realisable valuebersih (3,933) - - adjustment
Denda pajak (2,551) (1,276) (716) Tax penaltiesPendapatan keuangan 4,776 1,179 58 Finance incomeKeuntungan dari pelepasan Gain from disposal of
entitas anak 4 3,280 - 3,035 subsidiariesLain-lain, bersih (2,730) (465) 69 Miscellaneous, net
Laba sebelum pajak penghasilan 44,292 21,271 17,897 Profit before income tax
Beban pajak penghasilan 25c (17,372) (7,951) (7,410) Income tax expense
Laba bersih tahun berjalan 26,920 13,320 10,487 Net profit for the year
Pendapatan komprehensif Other comprehensivelainnya income
Keuntungan yang belum direalisasi Unrealised gain fromdari aset keuangan yang tersedia available for saleuntuk dijual 169 - - financial assets
Jumlah pendapatan Total comprehensivekomprehensif 27,089 13,320 10,487 income
Laba bersih yang Net profitdiatribusikan kepada: attributable to:
Pemilik entitas induk 33,400 13,320 10,682 Owners of the parentKepentingan non-pengendali (6,480) - (195) Non-controlling interests
26,920 13,320 10,487
Jumlah pendapatan komprehensif Total comprehensiveyang diatribusikan kepada: income attributable to:
Pemilik entitas induk 33,569 13,320 10,682 Owners of the parentKepentingan non-pengendali (6,480) - (195) Non-controlling interests
27,089 13,320 10,487
Laba bersih per saham dasar Basic earnings per shareyang diatribusikan kepada attributable to ownerspemilik entitas induk 31 17 22 107 of parent
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 3/1 Page
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan darilaporan keuangan konsolidasian
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIANTAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITYFOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009
(Expressed in million Rupiah)
Diatribusikan kepada pemilik entitas induk/Attributable to the owner of the parentKeuntunganyang belum Selisih daridirealisasi transaksidari aset dengan
keuangan kepentinganyang tersedia non-pengendali/
Tambahan untuk dijual/ Uang muka Differences Kepentinganmodal Unrealised setoran arising from Laba ditahan/ non-
Modal disetor/ gain from modal/ transaction Retained earnings/ pengendali/ Jumlahsaham/ Additional available for Advance with Tidak Non- ekuitas/
Catatan/ Share paid in sale financial for share non-controlling Dicadangkan/ dicadangkan/ Jumlah/ controlling TotalNotes capital capital assets subscription interests Appropriated Unappropriated Total interests equity
Saldo per 1 Januari 2009 600 - - 13,831 - - (4,084) 10,347 137 10,484 Balance as at 1 January 2009
Penerbitan saham baru 22 19,400 - - (13,831) - - - 5,569 - 5,569 Issuance of new shares
Laba bersih tahun berjalan - - - - - - 10,682 10,682 (137) 10,545 Net profit for the year
Saldo per Balance as at31 Desember 2009 20,000 - - - - - 6,598 26,598 - 26,598 31 December 2009
Penerbitan saham baru 22 180,000 - - - - - - 180,000 - 180,000 Issuance of new shares
Laba komprehensif Comprehensive incometahun berjalan - - - - - - 13,320 13,320 - 13,320 for the year
Saldo per Balance as at31 Desember 2010 200,000 - - - - - 19,918 219,918 - 219,918 31 December 2010
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 3/2 Page
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan darilaporan keuangan konsolidasian
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIANTAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITYFOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009
(Expressed in million Rupiah)
Diatribusikan kepada pemilik entitas induk/Attributable to the owner of the parentKeuntunganyang belum Selisih daridirealisasi transaksidari aset dengan
keuangan kepentinganyang tersedia non-pengendali/
Tambahan untuk dijual/ Uang muka Differences Kepentinganmodal Unrealised setoran arising from Laba ditahan/ non-
Modal disetor/ gain from modal/ transaction Retained earnings/ pengendali/ Jumlahsaham/ Additional available for Advance with Tidak Non- ekuitas/
Catatan/ Share paid in sale financial for share non-controlling Dicadangkan/ dicadangkan/ Jumlah/ controlling TotalNotes capital capital assets subscription interests Appropriated Unappropriated Total interests equity
Saldo per Balance as at31 Desember 2010 200,000 - - - - - 19,918 219,918 - 219,918 31 December 2010
Penerbitan saham baru 22 400,000 - - - - - - 400,000 - 400,000 Issuance of new shares
Tambahan modal disetor 23 - 732,834 - - - - - 732,834 - 732,834 Additional paid in capital
Appropriation of retainedPencadangan laba ditahan 24 - - - - - 5,000 (5,000) - - - earnigs
Laba bersih tahun berjalan - - - - - - 33,400 33,400 (6,480) 26,920 Net profit for the year
Pendapatan komprehensiflainnya: Other comprehensive income:
Keuntungan yang belumdirealisasi dari aset Unrealised gainkeuangan yang from available for saletersedia untuk dijual - - 169 - - - - 169 - 169 financial assets
Akuisisi kepentingan non- Acquisition of non-controllingpengendali oleh Grup - - - - 6,563 - - 6,563 (7,321) (758) interest by the Group
Kepentingan non-pengendaliyang timbul dari Non-controlling interest arisingkombinasi bisnis - - - - - - - - 10,850 10,850 from business combination
Saldo per Balance as at31 Desember 2011 600,000 732,834 169 - 6,563 5,000 48,318 1,392,884 (2,951) 1,389,933 31 December 2011
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 4/1 Page
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagianyang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
The accompanying notes form an integral part of theseconsolidated financial statements
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIANUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWSFOR THE YEARS ENDED
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah)
2011 2010 2009
Cash flows from operatingArus kas dari aktivitas operasi activitiesPenerimaan dari pelanggan 625,101 563,761 343,539 Receipts from customersPembayaran kepada pemasok (465,209) (408,054) (302,765) Payments to suppliersPembayaran pajak penghasilan Payments of corporate
badan (13,944) (8,148) (3,646) income taxPembayaran kepada karyawan (157,267) (59,231) (44,925) Payments to employeesPembayaran iuran eksploitasi (58,108) (5,806) (8,472) Payments of exploitation feesPembayaran bunga (25,258) (3,857) (7,226) Payments of interest(Pembayaran)/penerimaan lain-lain (75,955) 478 18,970 Other (payments)/receipts
Arus kas bersih yang Net cash provided by/diperoleh dari/(digunakan untuk) (used in) operatingaktivitas operasi (170,640) 79,143 (4,525) activities
Cash flows from investingArus kas dari aktivitas investasi activities
Purchases of property,Pembelian aset tetap (102,345) (25,647) (22,763) plant and equipmentPembelian aset keuangan yang Purchase of available for
tersedia untuk dijual (11,434) - - sale financial assetsPinjaman yang diberikan Amounts loaned to
kepada perusahaan acquired companiesyang diakuisisi sebelum akuisisi - (107,638) - prior to acquisition
Uang muka untuk akuisisi aset tetap Advances for acquisitions ofdan aset takberwujud (125,619) - - fixed and intangible assets
Increase in deferredKenaikan biaya eksplorasi dan exploration and
pengembangan yang ditangguhkan developmentdan biaya pengupasan tanah expenditures andyang ditangguhkan (181,692) (26,114) (9,368) deferred stripping costs
Akuisisi entitas anak, bersih Acquisition of subsidiaries,dari kas yang diterima (191,473) 3,772 - net of cash acquired
Arus kas masuk bersih dari Net cash inflow frompenjualan entitas anak 869 - (119) disposal of subsidiaries
Pembayaran untuk Payments foraset takberwujud (293,941) (62,937) - intangible asset
Arus kas bersih yang digunakan Net cash used inuntuk aktivitas investasi (905,635) (218,564) (32,250) investing activities
Cash flows from financingArus kas dari aktivitas pendanaan activitiesPerolehan kas dari pinjaman 526,097 114,055 49,726 Proceeds from borrowingsPembayaran pinjaman (203,461) (139,289) (17,129) Repayments of borrowingsPembayaran utang sewa Repayments of finance
pembiayaan (25,899) (10,878) (2,103) lease payablesPerolehan kas dari penambahan Proceeds from issuance of
modal saham 270,000 180,000 - new sharesPerolehan kas dari Proceeds from Initial
Penawaran Umum Perdana saham 975,000 - - Public Offering of sharesPembayaran biaya-biaya untuk Payments of costs for Initial
Penawaran Umum Perdana saham (112,166) - - Public Offering of shares
Arus kas bersih yang diperoleh Net cash provided bydari aktivitas pendanaan 1,429,571 143,888 30,494 financing activities
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 4/2 Page
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagianyang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
The accompanying notes form an integral part of theseconsolidated financial statements
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIANUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWSFOR THE YEARS ENDED
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah)
2011 2010 2009
Net increase/(decrease)Kenaikan/(penurunan) bersih in cash and cash
kas dan setara kas 353,296 4,467 (6,281) equivalentsCash and cash equivalents
Kas dan setara kas pada awal tahun 5,867 1,400 7,681 at the beginning of the year
Kas dan setara kas pada akhir Cash and cash equivalentstahun 359,163 5,867 1,400 at the end of the year
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 5/1 Page
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
1. UMUM 1. GENERAL
a. Pendirian Perusahaan dan informasi lainnya a. Establishment of the Company and otherinformation
PT Atlas Resources Tbk. (“Perusahaan”)didirikan berdasarkan Akta Notaris IlmiawanDekrit S, S.H., No. 17 tertanggal 26 Januari2007. Akta Notaris tersebut disahkan olehMenteri Hukum dan Hak Asasi ManusiaRepublik Indonesia melalui Surat KeputusanNo. W7-06934 HT.01.01-TH.2007 tertanggal 21Juni 2007 dan diumumkan dalam TambahanNo. 5170 Berita Negara Republik Indonesia No.15 tertanggal 20 Februari 2009.
PT Atlas Resources Tbk. (the “Company”) wasestablished based on Notarial Deed of IlmiawanDekrit S, S.H., No. 17 dated 26 January 2007.This Notarial Deed was approved by theMinister of Law and Human Rights of theRepublic of Indonesia in Decree No. W7-06934HT.01.01-TH.2007 dated 21 June 2007 andpublished in Supplement No. 5170 of the StateGazette of the Republic of Indonesia No. 15 on20 February 2009.
Anggaran Dasar Perusahaan telah beberapakali mengalami perubahan. Perubahan terakhirtercantum dalam Akta Notaris No. 223 yangdibuat di hadapan Sutjipto, S.H., M.Kn, notarisdi Jakarta, tertanggal 24 Mei 2011, sehubungandengan persetujuan pemegang sahamPerusahaan atas hal-hal berikut:
The Companyʼs Articles of Association havebeen amended several times. The latestamendment was based on Notarial Deed No.223 of Sutjipto, S.H., M.Kn, a notary in Jakarta,dated 24 May 2011, pertaining to theCompanyʼs shareholders approval on thefollowing matters:
Penawaran umum saham perdanaPerusahaan melalui pengeluaran sahambaru dalam Perusahaan sebanyak-banyaknya 940.000.000 saham;
The Initial Public Offering through issuanceof new shares from the portfolio of theCompany in the maximum amount of940,000,000 shares;
Perubahan status Perusahaan dariPerusahaan Tertutup menjadi PerusahaanTerbuka;
Change of the status of the Company from aprivate company to a public company;
Perubahan nama PT Atlas Resourcesmenjadi PT Atlas Resources Tbk.;
Change of the name of the Company fromPT Atlas Resources to PT Atlas ResourcesTbk.;
Perubahan nilai nominal sahamPerusahaan dari Rp 1.000.000 (nilai penuh)menjadi Rp 200 (nilai penuh) per lembarsaham;
Change of the nominal share value from Rp1,000,000 (full amount) to Rp 200 (fullamount) per share;
Perubahan seluruh Anggaran DasarPerusahaan untuk disesuaikan denganPeraturan Bapepam-LK;
Amendment of the entire provision of theArticles of Association in compliance to theregulation of the Capital Market andFinancial Institutions Supervisory Agency;
Program Management and Employee StockOption (“MESOP”) di mana hak opsidiberikan kepada manajemen sebanyak-banyaknya 10% dari jumlah modalditempatkan dan disetor setelah penawaranumum perdana; dan
Management and Employee Stock Option(“MESOP”) plan under which option right isgranted to management in the maximum of10% of the new shares issued after theinitial public offering; and
Perubahan Dewan Direksi dan Komisaris. Change in Board of Directors andCommissioners.
Akta ini mendapatkan persetujuan dari MenteriHukum dan Hak Asasi Manusia RepublikIndonesia berdasarkan Surat Keputusan No.AHU-27975.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 6Juni 2011.
This deed was approved by the Minister of Lawand Human Rights of Republic of Indonesia inDecree No. AHU-27975.AH.01.02.Tahun 2011dated 6 June 2011.
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 5/2 Page
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)
a. Pendirian Perusahaan dan informasi lainnya(lanjutan)
a. Establishment of the Company and otherinformation (continued)
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran DasarPerusahaan, ruang lingkup usaha Perusahaanadalah dalam bidang perdagangan batubara,transportasi pertambangan dan batubara, dankegiatan penunjang operasi penambanganbatubara lainnya seperti penyewaan peralatandan kendaraan.
In accordance with the Article No. 3 of theCompanyʼs Articles of Assosiation, the scope ofthe Companyʼs business includes coal trading,coal and mining transportation, and otheractivities related to the coal mining operations,such as rental of equipments and vehicles.
Perusahaan mulai beroperasi secara komersialpada bulan Maret 2008. Perusahaanberdomisili di Jakarta dan berlokasi diSampoerna Strategic Square, South Tower,Lantai 18, Jalan Jenderal Sudirman Kav. 45 –46, Jakarta Selatan, Indonesia.
The Company commenced its commercialoperations in March 2008. The Company isdomiciled in Jakarta and located at SampoernaStrategic Square, South Tower, 18th Floor,Jalan Jenderal Sudirman Kav. 45 – 46, SouthJakarta, Indonesia.
Susunan Dewan Direksi dan KomisarisPerusahaan pada 31 Desember 2011, 2010dan 2009 adalah sebagai berikut:
The Companyʼs Boards of Commissioners andDirectors as at 31 December 2011, 2010 and2009 are as follows:
2011 2010 2009
Komisaris Utama : Jay T.Oentoro Pola Winson - : President CommissionerKomisaris : Andreas Vourloumis - Pola Winson : CommisionertKomisaris Independent
Independen Suhartono Suratman - - ComissionerKomisaris : Suci Kuswardani Jay T.Oentoro - : Comissioners
Pranata Hajadi - -Presiden Direktur : Andre Abdi Andre Abdi Andre Abdi : President DirectorWakil Presiden
Direktur : Hans Jurgen Kaschull - - : Vice President DirectorDirektur : Joko Kus Sulistyoko Joko Kus Sulistyoko Joko Kus Sulistyoko : Directors
Aulia Setiadi Hans Jurgen Kaschull Hans Jurgen KaschullAulia SetiadiAntonius Weno
Direkturtidak terafiliasi : Dono Boestami - - : Unaffiliated Director
Pada tanggal 31 Desember 2011, nama entitasinduk dan entitas induk terakhir Perusahaanadalah PT Calorie Viva Utama (“CVU”) yangmayoritas sahamnya dimiliki oleh Andre Abdi.
As at 31 December 2011, parent entity andultimate parent entity of the Company is PTCalorie Viva Utama (“CVU”), on which themajority shareholder is Andre Abdi.
2011 2010 2009
Number of the GroupʼsJumlah karyawan Grup pada employees as at balance
tanggal neraca (tidak diaudit) 878 376 345 sheet date (unaudited)
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 5/3 Page
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)
b. Penawaran Umum Saham Perusahaan b. Public Offering of the Companyʼs Shares
Pada tanggal 31 Oktober 2011, Perusahaanmenerima Surat Pernyataan Efektif dari KetuaBadan Pengawas Pasar Modal dan LembagaKeuangan (“BAPEPAM-LK”) dengan SuratnyaNo. S-11754/BL/2011 untuk melakukanPenawaran Umum Saham Perdana kepadapublik atau masyarakat dengan hargapenawaran Rp 1.500 (nilai penuh) per lembarsaham atas 650.000.000 lembar saham atau21,67% dari keseluruhan 3.000.000.000 lembarsaham yang diterbitkan oleh Perusahaan. Padatanggal 8 November 2011, saham yangditawarkan kepada masyarakat dalamPenawaran Umum Saham Perdana dicatatkandi Bursa Efek Indonesia bersamaan denganpencatatan 2.350.000.000 lembar sahampendiri, sehingga jumlah seluruh saham yangdicatatkan pada Bursa Efek Indonesia menjadi3.000.000.000 lembar.
On 31 October 2011, the Company obtainedthe Notice of Effectiveness from the Chairmanof the Capital Market and Financial InstitutionsSupervisory Agency (“BAPEPAM-LK”) vialetter No. S-11754/BL/2011 for the Companyto conduct its Initial Public Offering for offeringto and subscription by the public at an offeringprice of Rp 1,500 (full amount) per share of650,000,000 shares or 21.67% of the total of3,000,000,000 the Companyʼs issued shares.The shares offered to the public in theCompanyʼs Initial Public Offering were listedwith the Indonesia Stock Exchange on 8November 2011. In conjuction herewith theCompany on behalf of its foundingshareholders also listed the entire2,350,000,000 founder shares, which resultedin the entire 3,000,000,000 the Companyʼsshares listed on the Indonesia StockExchange.
Sekitar 60% dari dana hasil penawaran umumakan digunakan Perusahaan untukpengembangan lebih lanjut proyek Muba, dan40% sisanya akan digunakan untuk akuisisi,modal kerja, dan pembayaran kompensasirestrukturisasi kontrak pemasokan batubaraselama umur tambang menjadi kontrakpemasaran dan penjualan batubara.
Approximately 60% of the proceeds from theoffering will be used by the Company forfurther development of Muba project, and theremaining 40% will be used for acquisitions,working capital purpose, and compensationpayment on the restructuring of life of minecoal supply agreement to coal marketing andselling agreement.
Semenjak efektifnya Penawaran Umum SahamPerdana, Perusahaan telah membayar biaya-biaya berikut ini yang pencatatannya langsungdikurangkan dari jumlah dana yang diperolehdari masyarakat pada laporan keuangankonsolidasian ini:
Since the effective date of the Initial PublicOffering, the Company has paid the followingcosts and were recorded as the deduction tothe cash proceeds from the public in theseconsolidated financial statements:
Rp
Jumlah lembar saham 650,000,000 Total sharesHarga penawaran (Rupiah nilai penuh) 1,500 Offering price (Rupiah full amount)
Jumlah dana dari publik 975,000 Total proceeds from public
Beban PenawaranUmum Saham Perdana Initial Public Offering expenses
Penjamin pelaksana emisi efek (70,694) Underwriting feesBiaya profesi penunjang pasar modal (20,349) Professional feesBadan Administrasi Efek (15,560) Share Administration BureauBeban penyelenggaraan public expose (1,186) Public expose expensesLain-lain (4,377) Others
Jumlah beban (112,166) Total expenses
Dana Penawaran UmumSaham Perdana, bersih 862,834 Proceeds from Initial Public Offering, net
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 5/4 Page
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)
b. Penawaran Umum Saham Perusahaan(lanjutan)
b. Public Offering of the Companyʼs Shares(continued)
Rp
Dicatat sebagai modal saham Recorded as share capitalpada nilai nominal Rp 200 at par value of(nilai penuh) per lembar saham 130,000 Rp 200 (full amount) per share
Dicatat sebagai tambahan modaldisetor pada Rp 1.300 (nilai penuh), Recorded as additionalbersih setelah dikurangkan paid in capital of Rp 1,300dengan beban Penawaran (full amount), net after deduction ofUmum Saham Perdana 732,834 Initial Public Offering expenses
862,834
c. Entitas anak c. Subsidiaries
Perusahaan memiliki kepemilikan langsung dantidak langsung pada entitas anak berikut ini:
The Company has direct and indirectownerships in the following subsidiaries:
Tahunoperasi Persentase kepemilikan Jumlah aset
komersil/ efektif/Percentage sebelum eliminasi/Aktivitas usaha/ Year of of effective ownership Total assets
Entitas anak/ Business Lokasi/ commercial (%) before eliminationSubsidiaries activity Location operation 2011 2010 2009 2011 2010 2009
Kepemilikan langsung/direct ownership
PT Berau Bara Penambangan Kalimantan 2008 100.00 99.998 99.998 267,576 296,730 205,708Energi (“BBE”) batubara/Coal Timur/East
mining Kalimantan
PT Aquela Investasi/ Jakarta - 100.00 99.80 - 11,823 67,108 -Pratama InvestmentIndonesia (“API”) **
PT Kalbara Energi Penambangan Kalimantan Belum 100.00 99.83 99.83 5,378 1,234 239Pratama (“KEP”) batubara/Coal Timur/East beroperasi/Not
mining Kalimantan yet operating
PT Citra Global Penambangan Kalimantan Belum 100.00 99.80 99.80 1,798 449 231Artha (“CGA”) batubara/Coal Timur/East beroperasi/Not
mining Kalimantan yet operating
PT Papua Inti Penambangan Papua Belum 100.00 90.00 90.00 661 659 656Energi (“PIE”) batubara/Coal beroperasi/Not
mining yet operating
PT Optima Investasi/ Jakarta - 100.00 - - 275,167 12,435 4,240Persada InvestmentEnergi (“OPE”)
PT Optima Coal Investasi/ Jakarta - 50.33 - - 5,768 - -(“OC”) Investment
PT Citra Tata Penambangan Kalimantan Belum - 99.83 99.83 - 513 538Makmur (“CTM”) * batubara/Coal Timur/East beroperasi/Not
mining Kalimantan yet operating
PT Sarana Energi Penambangan Kalimantan 2008 - 90.00 90.00 - 12,435 4,240Resources batubara/Coal Timur/East(“SER”) * mining Kalimantan
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 5/5 Page
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)
c. Entitas anak (lanjutan) c. Subsidiaries (continued)
Tahunoperasi Persentase kepemilikan Jumlah aset
komersil/ efektif/Percentage sebelum eliminasi/Aktivitas usaha/ Year of of effective ownership Total assets
Entitas anak/ Business Lokasi/ commercial (%) before eliminationSubsidiaries activity Location operation 2011 2010 2009 2011 2010 2009
Kepemilikan tidak langsung/ indirect ownership
PT Diva Kencana Penambangan Kalimantan 2010 100.00 - - 325,312 - -Borneo (“DKB”) batubara/ Timur/East
Coal mining Kalimantan
PT Banyan Koalindo Penambangan Sumatera Belum 100.00 - - 35,293 - -Lestari (“BKL”) batubara/ Selatan/ beroperasi/Not
Coal mining South yet operatingSumatera
PT Karya Penambangan Papua Belum 100.00 - - 547 - -Manunggal (“KM”) batubara/ beroperasi /Not
Coal mining yet operating
PT Sriwijaya Bara Logistik/Logistic Sumatera Belum 100.00 - - 15,244 - -Logistik (“SBL”) Selatan/ beroperasi /Not
South yet operatingSumatera
PT Musi Mitra Logistik/Logistic Sumatera Belum 100.00 - - 27,433 - -Jaya (“MMJ”) Selatan/ beroperasi /Not
South yet operatingSumatera
PT Gorby Putra Penambangan Sumatera 2011 80.00 79.84 - 138,105 61,836 -Utama batubara/ Selatan/(“GPU”) *** Coal mining South
Sumatera
PT Gorby Energi Penambangan Sumatera Belum 80.00 79.84 - 23,580 4,948 -(“GE”) *** batubara/ Selatan/ beroperasi/Not
Coal mining South yet operatingSumatera
PT Gorby Global Penambangan Sumatera Belum 80.00 79.84 - 2,006 803 -Energi batubara/ Selatan/ beroperasi/Not(“GGE”) *** Coal mining South yet operating
Sumatera
PT Hanson Penambangan Sumatera 2011 80.00 - - 73,003 - -Energy (“HE”) batubara/ Selatan/
Coal mining SouthSumatera
PT Cipta Wana Penambangan Sumatera Belum 65.00 - - 4,802 - -Dana (“CWD”) batubara/ Selatan/ beroperasi/Not
Coal mining South yet operatingSumatera
PT Bara Karya Penambangan Kalimantan Belum 50.40 - - 260 - -Agung (“BKA”) batubara/ Timur/East beroperasi /Not
Coal mining Kalimantan yet operating
PT Karya Borneo Penambangan Kalimantan Belum 50.08 - - 1,508 - -Agung (“KBA”) batubara/ Timur/East beroperasi /Not
Coal mining Kalimantan yet operating
PT Anugerah Penambangan Sumatera Belum 25.67 - - 37,850 - -Energi (“AE”) batubara/ Selatan/ beroperasi/Not
Coal mining South yet operatingSumatera
(*) Didivestasi pada Maret 2011.(**) API didivestasi pada Juli 2009, namun kemudian
diperoleh kembali pada September 2010.(***) GPU, GE, dan GGE didivestasi pada Juli 2009, namun
diperoleh kembali pada September 2010 melaluiakuisisi API.
(*) Divested in March 2011.(**) API was divested in July 2009 and reacquired in
September 2010.(***) GPU, GE and GGE were divested in July 2009 and
reacquired in September 2010 through acquisition ofAPI.
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 5/6 Page
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)
d. Area pertambangan d. Mining area
Area eksplorasi dan pengembangan Exploration and development area
Jumlah biayaeksplorasi danpengembangan
tangguhanpada tanggal/
Total netdeferred
exploration andNama pemilik development
Nama lokasi/ izin lokasi/ Tanggal perolehan izin/ expenditures asLocation Concession Date of Tanggal berakhirnya izin/ at 31 Desember/
name owner obtaining permit Expiry date of permit December 2011
Berau KEP 17 Juni/June 2009 17 Juni/June 2016 4,908
Berau CGA 17 Juni/June 2009 17 Juni/June 2016 1,571
Membaramo PIE 21 September 2007 21 September 2010 596
Ogan Komering 8 Desember/Ulu Selatan AE December 2009 23 Mei/May 2014 26,894
Membaramo KM 21 September 2007 21 September 2010 147
Musi Rawas GGE 7 September 2009 7 September 2014 1,156
Musi Rawas GPU 1 Juni/June 2009 31 Mei/May 2029 107,679
Musi Rawas GE 1 Juni/June 2009 31 Mei/May 2029 22,318
Musi Rawas BKL 19 April 2010 18 April 2030 33,603
14 Oktober/ 14 Oktober/Musi Banyuasin CWD October 2009 October 2014 302
Kutai Barat KBA 19 April 2010 18 April 2028 1,150
Kutai Barat BKA 26 Januari/ 26 Januari/January 2010 January 2013 200
Berdasarkan laporan yang dikeluarkan olehgeologis independen, Britmindo di bulanSeptember 2011, jumlah cadangan batubaraterbukti dan terduga di GPU, GE dan BKL pertanggal 31 Desember 2011 masing-masingsebesar 43,4 juta metrik ton, 21,8 juta metrikton, dan 12,5 juta metrik ton, sementara jumlahsumber daya batubara terukur dan terunjuk pertanggal 31 Desember 2011 di GPU, GE danBKL masing-masing sebesar 71,9 juta metrikton, 60,3 juta metrik ton, dan 42,8 juta metrikton. Jumlah ini tidak diaudit.
Based on the report issued by an independentgeologist, Britmindo in September 2011, totalproven and probable coal reserves of GPU, GEand BKL as at 31 December 2011 amounted to43.4 million metric tones, 21.8 million metrictones, and 12.5 million metric tones,respectively, while total measured andindicated coal resources of GPU, GE and BKLas at 31 December 2011 amounted to 71.9,60.3, and 42.8 million metric tonnes,respectively. These figures are unaudited.
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 5/7 Page
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)
d. Area pertambangan (lanjutan) d. Mining area (continued)
Area eksplorasi dan pengembangan(lanjutan)
Exploration and development area(continued)
Pada tanggal laporan keuangan konsolidiasianini, Grup belum mendapatkan perpanjanganatas izin eksplorasi KM dan PIE.
As at the date of these consolidated financialstatements, the Group has not obtainedrenewal on the exploration licences of KM andPIE.
Area eksploitasi Exploitation area
Jumlah Jumlahcadangan sumber dayaterbukti terukur dan
dan terduga terunjuk(dalam jutaan (dalam jutaanmetrik ton)/ metrik ton)/
Total proven Total measuredNama pemilik Tanggal Tanggal and probable and indicated
izin lokasi/ perolehan izin/ berakhirnya izin/ reserves resourcesLokasi/ Concession Date of obtaining Expiry date of (in million (in million
Location owner permit permit metric tonnes) metric tones)
Berau* BBE 7 April 2010 7 April 2030 2.6 5.8
Kutai Barat** DKB 18 Agustus/ 18 Agustus/ 7.4 18.5August 2009 August 2029
OKU*** HE 8 Januari/ 8 Januari/ - 4.9January 2010 January 2030
(*) Jumlah cadangan dan sumber daya batubara pertanggal 31 Desember 2011 di atas berdasarkan laporanyang dikeluarkan oleh geologis Runge, independen,pada bulan Juli 2011 setelah dikurangi dengan produksibatubara sampai dengan 31 Desember 2011. Jumlahini tidak diaudit.
(*) Total coal reserves and resources as at 31 December2011 above were based on the report issued by anindependent geologist, Runge, in July 2011 after beingreduced by the coal production up until 31 December2011. These figures are unaudited.
(**) Jumlah cadangan batubara per tanggal 31 Desember2011 di atas berdasarkan laporan yang dikeluarkanoleh geologis independen, Britmindo pada bulanSeptember 2011 dan Runge pada bulan Juli 2011setelah dikurangi dengan produksi batubara sampaidengan 31 Desember 2011. Jumlah saldo sumber dayabatubara per tanggal 31 Desember 2011 di atas adalahberdasarkan laporan Britmindo yang dikeluarkan padabulan September 2011. Jumlah ini tidak diaudit.
(**) Total coal reserves as at 31 December 2011 abovewere based on the reports issued by independentgeologists, Britmindo in September 2011 and Runge inJuly 2011 after being reduced by the coal production upuntil 31 December 2011. Total coal resources as at 31December 2011 above was based on the report issuedby Britmindo in September 2011. These figures areunaudited.
(***) Jumlah sumber daya batubara per tanggal 31Desember 2011 di atas berdasarkan laporan yangdikeluarkan oleh geologis internal Perusahaan padabulan Januari 2011 setelah dikurangi dengan produksibatubara sampai dengan 31 Desember 2011. Jumlahini tidak diaudit.
(***) Total coal resources as at 31 December 2011 abovewere based on the report issued by the Companyʼsinternal geologist in January 2011 after being reducedby the coal production up until 31 December 2011.These figures are unaudited.
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 5/8 Page
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES
Laporan keuangan konsolidasian Grup disusun dandiselesaikan oleh Direksi dan diotorisasi untukditerbitkan pada tanggal 21 Mei 2012.
The Groupʼs consolidated financial statements wereprepared and finalised by the Directors and wereauthorised to be issued on 21 May 2012.
Berikut ini adalah kebijakan akuntansi penting yangditerapkan dalam penyusunan laporan keuangankonsolidasian Grup yang sesuai dengan StandarAkuntansi Keuangan di Indonesia. Laporankeuangan konsolidasian ini juga disusunberdasarkan Peraturan BAPEPAM-LK No. VIII.G.7mengenai Pedoman Penyajian Laporan Keuangandan Surat Edaran Ketua BAPEPAM-LK No. SE-02/BL/2008 tanggal 31 Januari 2008 (sebagaimanadiubah berdasarkan Surat Keputusan KetuaBAPEPAM-LK No. KEP-554/BL/2010) mengenaiPedoman Penyajian dan Pengungkapan LaporanKeuangan Emiten atau Perusahaan Publik IndustriPertambangan Umum.
Presented below are the significant accountingpolicies adopted in preparing the Groupʼsconsolidated financial statements, which are inconformity with Indonesian Financial AccountingStandards. The consolidated financial statementshave also been prepared in conformity with theRegulations of BAPEPAM-LK No. VIII.G.7 regardingthe Guidance for Financial Statements Presentationand Circular Letter of BAPEPAM-LK Chairman No.SE-02/BL/2008 dated 31 January 2008 (asamended by Decree of Chairman of BAPEPAM-LKNo. KEP-554/BL/2010) regarding the Guidance forthe Preparation and Disclosure of FinancialStatements of an Issuer or Public Company in theGeneral Mining Industry.
a. Dasar penyusunan laporan keuangankonsolidasian
a. Basis of preparation of the consolidatedfinancial statements
Laporan keuangan konsolidasian telah disusundengan dasar harga perolehan, kecualidinyatakan lain. Mata uang pelaporan yangdigunakan dalam penyusunan laporankeuangan konsolidasian adalah RupiahIndonesia (“Rupiah” atau “Rp”). Mata uangfungsional Perusahaan adalah Dolar AmerikaSerikat.
The consolidated financial statements havebeen prepared on the basis of historical costconvention, unless otherwise stated. Thereporting currency used in the preparation ofthe consolidated financial statements is theIndonesian Rupiah (“Rupiah” or “Rp”).The Companyʼs functional currency is USDollar.
Laporan keuangan konsolidasian disusunberdasarkan konsep akrual, kecuali untuklaporan arus kas konsolidasian. Laporan aruskas konsolidasian disusun menggunakanmetode langsung dengan mengklasifikasikanarus kas berdasarkan aktivitas operasi,investasi, dan pendanaan.
The consolidated financial statements havebeen prepared on the accrual basis, except forthe consolidated statements of cash flows. Theconsolidated statements of cash flows havebeen prepared based on the direct method byclassifying cash flows on the basis of operating,investing and financing activities.
Grup menyajikan analisis beban menggunakanklasifikasi campuran berdasarkan sifat danfungsinya dalam entitas, yang menyediakaninformasi yang paling relevan. Penyajian iniditerapkan secara konsisten.
The Group presents an analysis of expensesusing a mix classification based on the natureof expenses and their function within the entity,which provides the most relevant information.The presentation is applied consistently.
Seluruh angka dalam laporan keuangankonsolidasian ini disajikan dalam jutaan Rupiah(“Rp”), kecuali dinyatakan lain.
Figures in the consolidated financial statementsare rounded to and stated in million Rupiah(“Rp”), unless otherwise stated.
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 5/9 Page
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
b. Prinsip-prinsip konsolidasian b. Principles of consolidation
(i) Entitas anak (i) Subsidiaries
Entitas anak merupakan semua entitas(termasuk entitas bertujuan khusus), yangmana Grup memiliki kekuatan untukmengatur kebijakan keuangan danoperasional, yang secara umum, disertaidengan kepemilikan lebih dari setengahkekuasaan suara suatu entitas.Keberadaan dan dampak dari hak suarapotensial yang saat ini dapat dilaksanakanatau dikonversi, dipertimbangkan ketikamenilai apakah Grup mengendalikanentitas lain. Entitas anak dikonsolidasikansejak tanggal dimana pengendalian telahberalih kepada Grup dan tidak lagidikonsolidasi sejak tanggal hilangnyapengendalian.
Subsidiaries are all entities (includingspecial purpose entities), over which theGroup has the power to govern thefinancial and operating policies generallyaccompanying a shareholding of morethan half of voting rights. The existenceand effect of potential voting rights that arecurrently exercisable or convertible areconsidered when assessing whether theGroup controls another entity. Subsidiariesare fully consolidated from the date onwhich control is transferred to the Group.They are deconsolidated from the date thatcontrol ceases.
Grup menggunakan akuntansi metodeakuisisi untuk mencatat kombinasi bisnis.Jika aset yang diperoleh bukan suatubisnis, maka Grup akan mencatatnyasebagai akuisis aset. Imbalan yangdialihkan dalam suatu akuisisi entitas anakmencakup nilai wajar dari aset yangdialihkan, liabilitas yang terjadi dankepentingan ekuitas yang diterbitkan olehGrup. Imbalan yang dialihkan mencakupnilai wajar aset dan liabilitas yangdihasilkan dari suatu kesepakatan imbalankontinjensi. Biaya terkait dengan akuisisidicatat sebagai beban pada saat terjadi.Aset dan liabilitas dan liabilitas kontinjensiyang dapat diidentifikasi, yang diperolehdalam kombinasi bisnis diukur awalnyapada nilai wajar pada tanggal akuisisi.Pada setiap akuisisi, Grup mengakui nilaikepentingan non-pengendali pada pihakyang diakuisisi, pada nilai wajar ataupunpada proporsi kepemilikan kepentingannon-pengendali atas aset bersihteridentifikasi dari pihak yang diakuisisi.
The Group uses the acquisition method ofaccounting to account for businesscombinations. If the assets as acquired arenot a business, the Group shall account itas an asset acquisition. The considerationtransferred for the acquisition of asubsidiary comprises the fair values of theassets transferred, the liabilities incurredand the equity interests issued by theGroup. The consideration transferredincludes the fair value of any asset orliability resulting from a contingentconsideration arrangement. Acquisition-related costs are expensed as incurred.Identifiable assets acquired and liabilitiesand contingent liabilities assumed in abusiness combination are measuredinitially at their fair values at the acquisitiondate. On an acquisition-by-acquisitionbasis, the Group recognises any non-controlling interests in the acquiree eitherat fair value or at the non-controllinginterestʼs proportionate share of theacquireeʼs identifiable net assets.
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 5/10 Page
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
b. Prinsip-prinsip konsolidasian (lanjutan) b. Principles of consolidation (continued)
(i) Entitas anak (lanjutan) (i) Subsidiaries (continued)
Selisih lebih antara imbalan yang dialihkan,jumlah setiap kepentingannon-pengendali dalam pihak yangdiakuisisi, dan nilai wajar pada tanggalakuisisi dari kepemilikan ekuitas yangsebelumnya dimiliki oleh pihakpengakuisisi pada pihak yang diakuisisi,dibandingkan dengan nilai wajar bagianGrup atas aset bersih teridentifikasi yangdiakuisisi, dicatat sebagai propertipertambangan dan/atau goodwill. Jikajumlah tersebut lebih kecil dari nilai wajaratas aset bersih teridentifikasi entitas anakyang diakuisisi dan pengukuran atasseluruh jumlah tersebut telah ditelaah,dalam hal pembelian dengan diskon,selisih tersebut diakui secara langsungpada laporan laba-rugi konsolidasian.
The excess of the considerationtransferred, the amount of anynon-controlling interests in the acquireeand the acquisition-date fair value of anyprevious equity interest in the acquireeover the fair value of the Groupʼs share ofthe identifiable net assets acquired isrecorded as mining properties and/orgoodwill. If those amounts are less than thefair value of the net identifiable assets ofthe subsidiary acquired and themeasurement of all amounts has beenreviewed, in the case of a bargainpurchase, the difference is recogniseddirectly in the consolidated statements ofincome.
Properti pertambangan merupakanpenyesuaian nilai wajar atas aset bersihyang diperoleh pada tanggal akuisisiterhadap harga perolehan aset tersebutyang merupakan aset teridentifikasi berupacadangan atau sumber daya batubara dandinyatakan pada harga perolehan. Propertipertambangan diamortisasi selama umurproperti menggunakan metode unitproduksi dimulai dari awal operasikomersial. Amortisasi tersebutmenggunakan basis estimasi cadanganbatubara.
Mining properties represent the fair valueadjustments of net assets acquired at thedate of acquisition of a mining companyover the acquisition costs of the assetswhich are identifiable assets in the form ofcoal reserves or resources and are statedat cost. Mining properties are amortisedover the life of the property using the unitsof production method from the date of thecommencement of commercial operations.The amortisation is based on estimatedcoal reserves.
Transaksi intra-perusahaan, saldo dankeuntungan yang belum direalisasi daritransaksi antara perusahaan dalam Grupdieliminasi. Kerugian yang belumdirealisasi juga dieliminasi. Kebijakanakuntansi entitas anak telah diubahseperlunya untuk memastikan konsistensipenerapan kebijakan oleh Grup.
Inter-company transactions, balances andunrealised gains on transactions betweenGroup companies are eliminated.Unrealised losses are also eliminated.Accounting policies of subsidiaries havebeen changed where necessary to ensureconsistency with the policies adopted bythe Group.
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 5/11 Page
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
b. Prinsip-prinsip konsolidasian (lanjutan) b. Principles of consolidation (continued)
(ii) Transaksi dengan kepentingan non-pengendali
(ii) Transactions with non-controlling interest
Grup memperlakukan transaksi dengankepentingan non-pengendali sebagaitransaksi dengan pemilik ekuitas dari Grup.Untuk pembelian dari kepentingan non-pengendali, selisih antara imbalan yangdibayarkan dan bagiannya atas jumlahtercatat aset bersih yang diperoleh, dicatatpada ekuitas. Keuntungan atau kerugiandari pelepasan kepada kepentingan non-pengendali juga dicatat pada ekuitas.
The Group treats transactions withnon-controlling interests as transactionswith equity owners of the Group. Forpurchases from non-controlling interests,the difference between any considerationpaid and the relevant share acquired ofthe carrying value of net assets of thesubsidiary is recorded in equity. Gains orlosses on disposals to non-controllinginterests are also recorded in equity.
Ketika Grup kehilangan pengendalian ataupengaruh signifikan, maka sisakepentingan dalam entitas diukur kembalipada nilai wajarnya, dengan perubahanpada jumlah tercatat diakui pada laporanlaba-rugi konsolidasian. Nilai wajartersebut menjadi jumlah tercatat awal,untuk keperluan akuntansi selanjutnyayang digunakan untuk mencatat sisakepentingan sebagai perusahaan asosiasi,ventura bersama atau aset keuangan.Sebagai tambahan, jumlah yangsebelumnya diakui dalam pendapatankomprehensif lainnya yang terkait denganentitas tersebut diakui seolah-olah Grupmelepaskan secara langsung aset atauliabilitas terkait. Hal ini berarti jumlah yangsebelumnya diakui dalam pendapatankomprehensif lainnya direklasifikasi kelaporan laba-rugi konsolidasian.
When the Group ceases to have controlor significant influence, any retainedinterest in the entity is remeasured to itsfair value, with the change in carryingamount recognised in the consolidatedstatements of income. The fair value isthe initial carrying amount, for thepurposes of subsequently accounting forthe retained interest as an associate, jointventure or financial asset. In addition, anyamounts previously recognised in othercomprehensive income in respect of thatentity are accounted for as if the Grouphad directly disposed of the related assetsor liabilities. This may mean that amountspreviously recognised in othercomprehensive income are reclassified tothe consolidated statements of income.
c. Penjabaran mata uang asing c. Foreign currency translation
Transaksi dalam mata uang selain mata uangRupiah dijabarkan menjadi Rupiahmenggunakan kurs yang berlaku pada tanggaltransaksi. Pada tanggal neraca, aset danliabilitas moneter dalam mata uang selainRupiah dijabarkan menjadi Rupiah dengan kursyang berlaku pada tanggal tersebut.Keuntungan dan kerugian selisih kurs yangberasal dari penjabaran aset dan liabilitasmoneter dalam mata uang selain Rupiah diakuidalam laporan pendapatan komprehensifkonsolidasian.
Transactions denominated in currencies otherthan Rupiah are converted into Rupiah at theexchange rate prevailing at the date of thetransaction. At the balance sheet date,monetary assets and liabilities in currenciesother than Rupiah are translated into Rupiah atthe exchange rate prevailing at that date.Exchange gains and losses arising on thetranslation of monetary assets and liabilities incurrencies other than Rupiah are recognised inthe consolidated statements of comprehensiveincome.
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 5/12 Page
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
c. Penjabaran mata uang asing (lanjutan) c. Foreign currency translation (continued)
Kurs yang digunakan pada tanggal neraca,berdasarkan kurs tengah yang diterbitkan BankIndonesia adalah sebagai berikut (nilai penuh):
As at the balance sheet date, the exchangerates used, based on middle rates published byBank of Indonesia were as follows (full amount):
2011 2010 2009
Dolar Amerika Serikat United States Dollars (“US$”)(“AS$”) setara dengan Rp 9,068 8,991 9,400 equivalent to Rp
Pound Sterling Inggris setara Great Britain Pound Sterlingdengan Rp 13,969 13,894 15,114 equivalent to Rp
d. Kas dan setara kas d. Cash and cash equivalents
Kas merupakan alat pembayaran yang siap danbebas dipergunakan untuk membiayai kegiatanumum perusahaan.
Cash represents available and eligible paymentinstrument to finance the Company's business.
Setara kas adalah investasi yang sifatnyasangat likuid, berjangka pendek, dan dengancepat dapat dijadikan kas dalam jumlah yangtelah diketahui tanpa menghadapi risikoperubahan nilai yang signifikan. Instrumen yangdapat diklasifikasikan sebagai setara kas antaralain adalah:
Cash equivalents represent very liquidinvestments, short term and quickly convertibleto cash at a predetermined amount without anyrisk of significant value change. Instrumentswhich can be classified as cash equivalents areas follows:
(i) Deposito berjangka yang akan jatuh tempodalam waktu 3 (tiga) bulan atau kurang daritanggal penempatannya serta tidakdijaminkan; dan
(i) Time deposits due within 3 (three) monthsor less, starting from the placement dateand are not pledged as collateral; and
(ii) Instrumen pasar uang yang diperoleh dandapat dicairkan dalam jangka waktu tidaklebih dari 3 (tiga) bulan.
(ii) Money market instruments purchased andsaleable within 3 (three) months.
Kas dan setara kas yang telah ditentukanpenggunaannya atau yang tidak dapatdigunakan secara bebas tidak tergolong dalamkas dan setara kas.
Cash and cash equivalents which have beenrestricted for certain purpose or which can notbe used freely are not defined as cash andcash equivalents.
e. Piutang usaha dan piutang lain-lain e. Trade and other receivables
Piutang usaha adalah jumlah tagihan daripelanggan untuk batubara yang dijual atau jasayang diberikan dalam transaksi bisnis padaumumnya. Piutang lain-lain adalah jumlahtagihan dari pihak ketiga atau pihak yangberelasi di luar kegiatan usaha. Jikapembayaran piutang diharapkan selesai dalamsatu tahun atau kurang (atau dalam siklusnormal operasi dari bisnis jika lebih lama),piutang tersebut dikelompokkan sebagai asetlancar. Jika tidak, piutang tersebut disajikansebagai aset tidak lancar.
Trade receivables are amounts due fromcustomers for coal sold or services performedin the ordinary course of business. Otherreceivables are amounts due from third partiesor related parties for transactions outside of theordinary course of business. If collection isexpected in one year or less (or in the normaloperating cycle of the business if longer), theyare classified as current assets. If not, they arepresented as non-current assets.
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 5/13 Page
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
e. Piutang usaha dan piutang lain-lain(lanjutan)
e. Trade and other receivables (continued)
Piutang usaha dan piutang lain-lain padaawalnya diakui sebesar nilai wajar dankemudian diukur pada biaya perolehandiamortisasi dengan menggunakan metodesuku bunga efektif, dikurangi denganpenyisihan untuk penurunan nilai.
Trade and other receivables are recognisedinitially at fair value and subsequentlymeasured at amortised cost using the effectiveinterest method, less provision for impairment.
f. Persediaan f. Inventories
Persediaan batubara merupakan batubara yangmenjadi hak Grup dan dinilai berdasarkan nilaiterendah antara harga perolehan atau nilairealisasi bersih. Harga perolehan ditentukandengan metode rata-rata bergerak yangmencakup alokasi komponen biaya bahanbaku, tenaga kerja, penyusutan, dan biaya tidaklangsung yang berkaitan dengan kegiatanpertambangan. Nilai realisasi bersih adalahestimasi nilai penjualan dalam kondisi bisnisnormal setelah dikurangi dengan estimasi biayapenyelesaian dan beban penjualan.
Coal inventory represents the Groupʼsentitlement to coal on hand and are valued atthe lower of cost or net realisable value. Cost isdetermined based on the moving average basiswhich includes an appropriate allocation ofmaterials, labour, depreciation and overheadsrelated to mining activities. Net realisable valueis the estimated sales amount in the ordinarycourse of business less the costs of completionand selling expenses.
Persediaan bahan bakar dinilai berdasarkanharga perolehan yang ditentukan denganmetode rata-rata tertimbang setelah dikurangidengan penyisihan atas persediaan yang sudahusang, jika ada. Persediaan bahan bakardicatat sebagai biaya produksi pada saatdigunakan.
Fuel supplies are valued at cost, determined ona weighted-average basis less provision forobsolete items, if any. Fuel supplies arecharged to production costs in the period theyare used.
g. Transaksi dengan pihak yang berelasi g. Transactions with related parties
Grup telah melakukan transaksi dengan pihakyang berelasi. Pihak yang berelasi adalahorang atau entitas yang terkait dengan Grup.
The Group has entered into transactions withrelated parties. Related parties are defined asindividual or entity which is related with theGroup.
Orang atau anggota keluarga terdekatmempunyai relasi dengan Grup jika mereka:
An individual or family member is related withthe Group if it:
(i) Memiliki pengendalian atau pengendalianbersama atas Grup;
(i) Has control or joint control over the Group;
(ii) Memiliki pengaruh signifikan atas Grup;atau
(ii) Has significant influence over the Group; or
(iii) Merupakan personil manajemen kunciGrup atau entitas induk Grup.
(iii) Is a member of the key managementpersonnel of the Group or of a parent of theGroup.
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 5/14 Page
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
g. Transaksi dengan pihak yang berelasi(lanjutan)
g. Transactions with related parties (continued)
Suatu entitas berelasi dengan Grup jikamemenuhi salah satu hal berikut:
An entity is related to the Group if any of thefollowing conditions applies:
(i) Entitas dan Grup adalah anggota darikelompok usaha yang sama (artinyaentitas induk, entitas anak, dan entitasrekanan terkait dengan entitas lain);
(i) The entity and the Group are members ofthe same group (which means that eachparent, subsidiary and fellow subsidiary isrelated to the others);
(ii) Satu entitas adalah entitas asosiasi atauventura bersama dari entitas lain (atauentitas asosiasi atau ventura bersamayang merupakan anggota suatu kelompokusaha, yang mana entitas tersebut adalahanggotanya);
(ii) One entity is an associate or a joint ventureof the other entity (or an associate or jointventure of a member of a group of whichthe other entity is a member);
(iii) Kedua entitas tersebut adalah venturabersama dari pihak ketiga yang sama;
(iii) Both entities are joint ventures of the samethird party;
(iv) Satu entitas adalah ventura bersama darientitas ketiga dan entitas yang lain adalahentitas asosiasi dari entitas ketiga;
(iv) One entity is a joint venture of a third entityand the other entity is an associate of thethird entity;
(v) Entitas tersebut adalah suatu programimbalan pasca kerja untuk imbalan pascakerja dari salah satu Grup atau entitasyang terkait dengan Grup. Jika Grupadalah entitas yang menyelenggarakanprogram tersebut, maka entitas sponsorjuga berelasi dengan Grup;
(v) The entity is a post-employment benefitplan for the benefit of employees of eitherthe Group or an entity related to the Group.If the Group is itself such a plan, thesponsoring employers are also related tothe Group;
(vi) Entitas yang dikendalikan ataudikendalikan bersama oleh orang atauanggota keluarga terdekat yang memenuhidefinisi pihak yang berelasi; atau
(vi) The entity is controlled or jointly controlledby a related person as identified above; or
(vii) Orang atau anggota keluarga terdekatyang diidentifikasi pada huruf (i) di atas,memiliki pengaruh signifikan atas entitasatau personil manajemen kunci entitas(atau entitas induk dari entitas).
(vii) A person that has control or joint controlover the Group that has significantinfluence over the entity or is a member ofthe key management personnel of theentity (or of a parent of the entity).
Sifat transaksi yang berkaitan dengan pihakyang berelasi telah diungkapkan dalam laporankeuangan konsolidasian. Transaksi tersebutdilakukan dengan ketentuan yang telahdisetujui oleh masing-masing pihak.
The nature and extent of the transactions withrelated parties have been disclosed in theconsolidated financial statements. Suchtransactions are conducted on terms agreedbetween both parties.
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 5/15 Page
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
h. Aset tetap h. Property, plant and equipment
Tanah diakui sebesar harga perolehan dantidak disusutkan.
Land is recognised at cost and not depreciated.
Pada awalnya, semua aset tetap diakui sebesarharga perolehan dan setelahnya, kecuali tanah,dicatat pada harga perolehan dikurangiakumulasi penyusutan dan akumulasi kerugianpenurunan nilai.
Initially, property, plant and equipment isrecognised at cost and subsequently, except forland, are carried at cost less accumulateddepreciation and accumulated impairmentlosses.
Aset tetap, kecuali tanah, disusutkan hinggamencapai estimasi nilai sisa menggunakanmetode garis lurus selama estimasi masamanfaatnya sebagai berikut:
Property, plant and equipment, except land, isdepreciated to their estimated residual valueusing the straight-line method over theexpected economic useful lives as follows:
Tahun/Years
Bangunan 10 – 20 BuildingsInfrastruktur 10 InfrastructuresMesin dan peralatan 4 – 16 Machineries and equipmentKendaraan 4 – 8 VehiclesPerlengkapan kantor 4 – 8 Office equipment
Biaya-biaya setelah pengakuan awal asetdiakui sebagai bagian dari nilai tercatat asetatau sebagai aset yang terpisah, sebagaimanamestinya, hanya apabila kemungkinan besarGrup akan mendapatkan manfaat ekonomismasa depan berkenaan dengan aset tersebutdan biaya perolehan aset dapat diukur denganhandal. Nilai tercatat komponen yang digantitidak lagi diakui. Biaya perbaikan danpemeliharaan dibebankan ke dalam laporanpendapatan komprehensif konsolidasian dalamperiode dimana biaya-biaya tersebut terjadi.
Subsequent costs are included in the assetʼscarrying amount or recognised as a separateasset, as appropriate, only when it is probablethat future economic benefits associated withthe item will flow to the Group and the cost ofthe item can be measured reliably. The carryingamount of the replaced part is derecognised. Allother repairs and maintenance are charged tothe consolidated statements of comprehensiveincome during the financial period in which theyare incurred.
Apabila suatu aset tetap sudah tidak digunakanatau dijual, nilai tercatat, dan akumulasipenyusutannya dikeluarkan dari laporankeuangan konsolidasian, dan keuntungan dankerugian yang timbul diakui dalam laporanpendapatan komprehensif konsolidasian.
When assets are retired or otherwise disposedof, their carrying amounts and the relatedaccumulated depreciation are eliminated fromthe consolidated financial statements, and theresulting gains and losses on the disposal ofproperty, plant and equipment is recognised inthe consolidated statements of comprehensiveincome.
Masa manfaat aset dan nilai sisa dievaluasi dandisesuaikan, jika diperlukan, pada setiaptanggal neraca. Efek dari setiap penyesuaianini diakui dalam laporan pendapatankomprehensif konsolidasian secara prospektif.
The assetsʼ useful lives and residual values arereviewed, and adjusted if appropriate, at eachbalance sheet date. The effects of any revisionsare recognised in the consolidated statementsof comprehensive income, prospectively.
Nilai tercatat aset diturunkan segera ke jumlahterpulihkan jika nilai tercatat aset tersebut lebihtinggi dari pada jumlah terpulihkan yangdiestimasikan.
The carrying amount of an asset is written downimmediately to its recoverable amount if theassetʼs carrying amount is greater than itsestimated recoverable amount.
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 5/16 Page
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
h. Aset tetap (lanjutan) h. Property, plant and equipment (continued)
Keuntungan dan kerugian yang timbul daripelepasan ditentukan dengan membandingkanperolehan kas dengan nilai tercatat dan diakuipada laporan pendapatan komprehensifkonsolidasian.
Gains and losses on disposals are determinedby comparing the proceeds with the carryingamount and are recognised in the consolidatedstatements of comprehensive income.
Akumulasi biaya konstruksi bangunan danfasilitas tempat penambangan sertapemasangan mesin dikapitalisasi sebagai asetdalam penyelesaian. Biaya-biaya tersebutdireklasifikasi ke akun aset tetap pada saatproses konstruksi atau pemasangan selesai.Saat dimulainya penyusutan dan pembebananpenyusutan adalah pada saat selesainyapekerjaan konstruksi aset tetap yangbersangkutan dan biaya penyusutannyadibebankan sebagai beban usaha periodeberjalan.
The accumulated costs of the construction ofbuildings and mining site facilities and theinstallation of machineries are capitalized asconstruction-in-progress. These costs arereclassified to property, plant and equipmentaccounts when the construction or installation iscomplete. The point in time when depreciationcommences is when the construction of theproperty, plant and equipment is completed andthe depreciation cost is expensed as part ofoperating expenses in the current period.
i. Penurunan nilai dari aset non-keuangan i. Impairment of non-financial assets
Pada tanggal neraca, Grup melakukan telaahuntuk menentukan ada tidaknya indikasipenurunan nilai aset.
At the balance sheet date, the Groupundertakes a review to determine whether thereis any indication of asset impairment.
Aset yang memiliki umur yang tidak terbatas(misal: goodwill) tidak diamortisasi dan akandiuji setiap tahun. Aset tetap, aset tidakberwujud yang diamortisasi, dan aset non-keuangan, ditelaah untuk mengetahui apakahtelah terjadi kondisi atau perubahan yangmengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tidakdapat terpulihkan. Kerugian akibat penurunannilai diakui sebesar selisih antara nilai tercatataset dengan jumlah terpulihkan dari asettersebut. Jumlah terpulihkan adalah yang lebihtinggi antara harga jual bersih atau nilai pakaiaset. Dalam rangka menguji penurunan nilaiaset, aset dikelompokkan hingga unit terkecilyang menghasilkan arus kas terpisah.Pemulihan penyisihan penurunan nilai (kecualigoodwill) diakui sebagai pendapatan dalamperiode dimana pemulihan tersebut terjadi.Penurunan nilai goodwill tidak dapat dipulihkansetelahnya.
Assets that have indefinite useful life (e.g.goodwill) are not subject to amortisation andare tested annually for impairment. Property,plant and equipment, intangible assets thatsubject to amortisation and non-financial assetssubject to amortisation are reviewed forimpairment whenever events or changes incircumstances indicate that the carrying amountmay not be recoverable. An impairment loss isrecognised for the amount by which thecarrying amount of the asset exceeds itsrecoverable amount, which is the higher of anassetʼs fair value less cost to sell and value inuse. For the purpose of assessing impairment,assets are grouped at the lowest levels forwhich there are separately identifiable cashflows. Reversal of impairment (except forgoodwill) is recorded as income in the periodwhen the reversal occurs. Goodwill impairmentis not reversed subsequently.
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 5/17 Page
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
j. Biaya eksplorasi dan pengembangan yangditangguhkan
j. Deferred exploration and developmentexpenditures
Biaya eksplorasi dikapitalisasi danditangguhkan, berdasarkan area of interest,apabila memenuhi salah satu dari ketentuanberikut ini:
Exploration expenditures incurred is capitalisedand carried forward, based on an area ofinterest, provided one of the followingconditions is met:
(i) Biaya tersebut diharapkan dapat diperolehkembali melalui keberhasilanpengembangan dan eksploitasi area ofinterest tersebut atau melalui penjualanarea of interest tersebut; atau
(i) The costs are expected to be recoupedthrough successful development andexploitation of the area of interest or,alternatively, through its sale; or
(ii) Kegiatan eksplorasi dalam area of interestbelum mencapai tahap yangmemungkinkan penentuan adanyacadangan terbukti yang secara ekonomisdapat diperoleh, serta kegiatan yang aktifdan signifikan dalam, atau berhubungandengan, area of interest tersebut masihberlanjut.
(ii) Exploration activities in the area of interesthave not yet reached the stage whichpermits a reasonable assessment of theexistence or otherwise of economicallyrecoverable reserves, and active andsignificant operations in, or in relation to,the area of interest are continuing.
Pemulihan biaya eksplorasi yang ditangguhkantergantung pada suksesnya pengembangandan eksploitasi secara komersial, ataupenjualan dari area of interest yang terkait.Setiap area of interest ditelaah pada setiapakhir periode akuntansi. Biaya eksplorasi yangterkait pada suatu area of interest yang telahditinggalkan atau yang telah tidak layak secaraekonomis untuk dilanjutkan, dihapuskan padaperiode keputusan tersebut dibuat.
Ultimate recoupment of explorationexpenditures carried forward is dependent uponsuccessful development and commercialexploitation, or alternatively, sale of therespective area. Each area of interest isreviewed at the end of each accounting period.Exploration expenditures in respect of an areaof interest, which has been abandoned, or forwhich is not economically feasible to continueare written-off in the period the decision ismade.
Biaya pengembangan tambang dan biaya-biayalain yang terkait dengan pengembangan suatuarea of interest yang terjadi sebelum dimulainyaoperasi dari area tersebut, sepanjangmemenuhi kriteria untuk penangguhan, akandikapitalisasi.
Mine development expenditures andincorporated costs in developing an area ofinterest prior to commencement of operations inthe respective area, as long as they meet thecriteria for deferral, are capitalised.
Biaya eksplorasi dan pengembangan yangditangguhkan mencakup akumulasi biaya yangterkait dengan penyelidikan umum, administrasidan perizinan, geologi dan geofisika, dan biaya-biaya yang terjadi untuk mengembangkan areatambang sebelum dimulainya produksi Grupsecara komersial. Biaya eksplorasi danpengembangan yang ditangguhkandiamortisasi dengan menggunakan metodeberbasis unit produksi sejak area of interesttersebut telah berproduksi secara komersial,selama periode waktu yang lebih pendek antaraumur tambang dan sisa berlakunya Izin UsahaPertambangan (“IUP”).
Deferred exploration and developmentexpenditures represent the accumulated costsrelating to general investigation, administrationand licenses, geological and geophysicalexpenditures and costs incurred to develop amine before the commencement of commercialproduction. Deferred exploration anddevelopment expenditures are amortised on aunit-of-production basis from the date ofcommercial production of the respective area ofinterest over the lesser of the life of mine andthe remaining term of Izin UsahaPertambangan (“IUP”).
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 5/18 Page
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
k. Sewa k. Leases
Suatu sewa dimana porsi yang signifikan atasrisiko dan manfaat kepemilikan aset masihtetap berada di tangan lessor, maka sewatersebut diklasifikasikan sebagai sewa operasi.Pembayaran sewa operasi (dikurangi denganinsentif yang diterima dari lessor) dibebankanke laporan pendapatan komprehensifkonsolidasian atas dasar garis lurus selamamasa sewa.
Leases in which a significant portion of the risksand rewards of ownership are retained by thelessor are classified as operating leases.Payments made under operating leases (net ofany incentives received from the lessor) arecharged to the consolidated statements ofcomprehensive income on a straight-line basisover the period of the lease.
Sewa dimana Grup secara substansial memilikiseluruh risiko dan manfaat kepemilikan asetdiklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan.Sewa pembiayaan dikapitalisasi pada awalmasa sewa sebesar nilai wajar aset sewa atausebesar nilai kini pembayaran sewa minimum,jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar.
Lease where the Group substantially retains allthe risks and rewards of ownership areclassified as finance leases. Finance leases arecapitalised at the leaseʼs commencement at thelower of the fair value of the leased property orthe present value of the minimum leasepayments.
Setiap pembayaran sewa dialokasikan antarabagian pelunasan liabilitas dan biaya keuangansedemikian rupa sehingga menghasilkantingkat suku bunga yang konstan atas saldopembiayaan. Unsur bunga dalam biayakeuangan dibebankan di laporan pendapatankomprehensif konsolidasian selama masa sewasedemikian rupa sehingga menghasilkan suatutingkat suku bunga periodik yang konstan atassaldo liabilitas setiap periode. Aset tetap yangdiperoleh melalui sewa pembiayaan disusutkandengan metode yang sama dengan metodepenyusutan aset tetap yang dimiliki sendiri. Jikatidak terdapat kepastian yang memadai bahwaGrup akan memiliki aset tersebut pada akhirmasa sewa, maka aset tersebut disusutkanselama jangka waktu yang lebih pendek antaraumur manfaat aset dan masa sewa.
Each lease payment is allocated between theliability and finance charges so as to achieve aconstant rate of interest on the outstandingfinance balance. The interest element of thefinance cost is charged to the consolidatedstatements of comprehensive income over thelease period so as to produce a constantperiodic rate of interest on the remainingbalance of the liability for each period. Property,plant and equipment acquired under financeleases are depreciated similarly to ownedasset. If there is no reasonable certainty thatthe Group will hold the ownership by the end ofthe lease term, the asset is depreciated overthe shorter of the useful life of the asset and thelease term.
l. Properti pertambangan l. Mining properties
Properti pertambangan dinyatakan sebesarbiaya perolehan dan merupakan penyesuaiannilai wajar properti pertambangan pada tanggalakuisisi entitas anak.
Mining properties are stated at cost andrepresent the fair value adjustment of propertiesacquired at the date of acquisition ofsubsidiaries.
Saldo properti pertambangan diamortisasiselama umur properti menggunakan metodeunit produksi dimulai dari awal operasikomersial. Amortisasi tersebut menggunakanbasis estimasi cadangan batubara. Perubahandalam estimasi cadangan batubara dilakukansecara prospektif, dimulai sejak awal periodeterjadinya perubahan.
The mining property balance is amortised overthe life of the property using the units ofproduction method from the date of thecommencement of commercial operations. Theamortisation is based on estimated coalreserves. Changes in estimated coal reservesare accounted for on a prospective basis, fromthe beginning of the period in which the changeoccurs.
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 5/19 Page
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
m. Aset takberwujud m. Intangible asset
Aset takberwujud terdiri atas biaya perolehankembali hak atas kontrak pemasokan danpemasaran batubara.
Hak atas kontrak pemasokan dan pemasaranbatubara yang diperoleh kembali merupakanbiaya perolehan hak atas kontrak pemasokanbatubara selama umur tambang yangsebelumnya dipegang oleh pihak ketiga.Perolehan kembali hak ini akan membuat Grupdapat menikmati manfaat ekonomis masadepan dari harga jual dan margin laba yanglebih baik dari penjualan batubara yangdilakukan Grup selama sisa umur area tambangyang bersangkutan.
Intangible asset consists of reacquired rights ofcoal supply and marketing contract.
Reacquired rights of coal supply and marketingcontract represent cost to reacquire the rightsover the life of mine coal supply contract thatwas previously held by a third party. Thereacquisition will enable the Group to enjoyfuture economic benefits from better sellingprices and profit margin of the coal sales madeby the Group throughout the remaining life ofmine in each of respective coal concencessionarea.
Aset takberwujud ini mempunyai masa manfaatyang terbatas dan disajikan sebesar hargaperolehan dikurangi akumulasi amortisasi danakumulasi kerugian penurunan nilai.
Amortisasi dihitung menggunakan metode unitpenjualan selama umur tambang atau sisamasa berlaku IUP, mana yang lebih pendek.Pada tanggal neraca, Grup melakukan telaahuntuk menentukan ada tidaknya indikasipenurunan nilai atas aset takberwujudkontraktual. Kerugian penurunan nilaiditentukan sesuai dengan kebijakan akuntansiyang dijelaskan pada Catatan 2i.
Intangible assets are finite live and carried costless accumulated amortisation and impairmentlosses.
Amortisation is calculated using the unit-of-salesmethod over the lesser of the life of mine and theremaining term of the IUP. The Group assessesat the balance sheet date whether there is anobjective evidence that intangible asset isimpaired. Impairment loss is determinedaccording to the accounting policies explained inNote 2i.
n. Utang usaha n. Trade payables
Utang usaha adalah kewajiban untukmembayar atas barang atau jasa yang telahdiperoleh dari pemasok dalam transaksi bisnispada umumnya. Utang usaha dikelompokkansebagai liabilitas lancar apabila pembayaranjatuh tempo dalam waktu satu tahun ataukurang (atau dalam siklus normal operasi daribisnis jika lebih lama). Jika tidak, utang usahatersebut disajikan sebagai liabilitas tidak lancar.
Trade payables are obligations to pay for goodsor services that have been acquired in theordinary course of business from suppliers.Trade payables are classified as currentliabilities if payment is due within one year orless (or in the normal operating cycle of thebusiness if longer). If not, they are presented asnon-current liabilities.
Utang usaha pada awalnya diakui pada nilaiwajar dan kemudian diukur pada hargaperolehan diamortisasi dengan menggunakanmetode suku bunga efektif.
Trade payables are recognised initially at fairvalue and subsequently measured at amortisedcost using the effective interest method.
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 5/20 Page
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
o. Pinjaman o. Borrowings
Pinjaman diakui pada awalnya pada nilai wajar,dikurangi dengan biaya transaksi yang terjadi.Pinjaman kemudian dinyatakan pada biayaperolehan diamortisasi. Selisih antara hasilperolehan (dikurangi dengan biaya transaksi)dan nilai pelepasan diakui di dalam laporanpendapatan komprehensif konsolidasianselama periode pinjaman denganmenggunakan metode suku bunga efektif untukpinjaman dengan tingkat bunga tetap danmetode garis lurus untuk pinjaman dengansuku bunga mengambang.
Borrowings are recognised initially at fair value,net of transaction cost incurred. Borrowings aresubsequently carried at amortised cost. Anydifference between the proceeds (net oftransaction costs) and the redemption value isrecognised in the consolidated statements ofcomprehensive income over the period of theborrowings using the effective interest methodfor fixed interest rate borrowings and thestraight-line method for floating rate borrowings.
Biaya-biaya yang dibayarkan untukmendapatkan fasilitas pinjaman diakui sebagaibiaya transaksi dari pinjaman tersebut, apabilabesar kemungkinan akan dilakukan penarikanatas sebagian atau seluruh fasilitas tersebut.Dalam hal ini, biaya tersebut ditangguhkansampai dengan penarikan dilakukan. Apabilatidak ada bukti bahwa besar kemungkinan akandilakukan penarikan atas sebagian atau seluruhfasilitas tersebut, biaya tersebut dikapitalisasisebagai pembayaran dimuka untuk jasalikuiditas dan diamortisasi selama periode darifasilitas yang terkait.
Fees paid on the establishment of borrowingfacilities are recognised as transaction costs ofthe borrowing to the extent that it is probablethat some or all of the facility will bedrawndown. In this case, the fee is deferreduntil the drawdown occurs. To the extent thereis no evidence that it is probable that some orall of the facility will be drawndown, the fee iscapitalised as a prepayment for liquidityservices and amortised over the period of thefacility to which it relates.
Pinjaman diklasifikasikan sebagai liabilitaslancar kecuali Grup mempunyai hak tanpasyarat untuk menunda penyelesaian liabilitastersebut untuk setidaknya 12 bulan setelahtanggal neraca.
Borrowings are classified as current liabilitiesunless the Group has an unconditional right todefer the settlement of the liability for at least 12months after the balance sheet date.
p. Imbalan karyawan p. Employee benefits
Program pensiun imbalan pasti adalah programpensiun yang menentukan jumlah imbalanpensiun yang akan diberikan, biasanyaberdasarkan pada satu faktor atau lebih sepertiusia, masa kerja, dan kompensasi.
A defined benefit plan is a pension plan thatdefines an amount of pension benefit to beprovided, usually dependent on one or morefactors such as age, years of service andcompensation.
Grup harus menyediakan imbalan pensiundengan jumlah minimal berdasarkan PeraturanGrup (“Peraturan”) atau berdasarkan UUKetenagakerjaan, mana yang lebih tinggi.Karena UU Ketenagakerjaan atau Peraturanmenentukan rumus tertentu untuk menghitungjumlah minimal imbalan pensiun, padadasarnya, program pensiun berdasarkan UUKetenagakerjaan atau Peraturan adalahprogram imbalan pasti.
The Group is required to provide a minimumamount of pension benefit in accordance withthe Groupʼs regulation (“Regulation”) or LabourLaw, whichever is higher. Since the Labour Lawand the Regulation set the formula fordetermining the minimum amount of benefits, insubstance pension plans under the Labour Lawor the Regulation represent defined benefitplans.
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 5/21 Page
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
p. Imbalan karyawan (lanjutan) p. Employee benefits (continued)
Liabilitas program pensiun imbalan pasti yangdiakui dalam laporan posisi keuangankonsolidasian adalah nilai kini kewajibanimbalan pasti pada tanggal neraca dikuranginilai wajar aset program, serta disesuaikandengan keuntungan/kerugian aktuarial danbiaya jasa lalu yang belum diakui. Besarnyakewajiban imbalan pasti ditentukan berdasarkanperhitungan aktuaris independen yangdilakukan secara periodik menggunakanmetode projected unit credit. Nilai kini kewajibanimbalan pasti ditentukan dengan mendiskontoestimasi arus kas keluar masa depanmenggunakan tingkat suku bunga obligasipemerintah (mengingat saat ini belum adapasar yang aktif untuk obligasi perusahaanyang berkualitas tinggi) dalam mata uang yangsama dengan mata uang imbalan uang akandibayarkan dan waktu jatuh tempo yang kuranglebih sama dengan waktu jatuh tempo imbalanyang bersangkutan.
The liability recognised in the consolidatedstatements of financial position in respect ofthe defined benefit pension plan is the presentvalue of the defined benefit obligation at thebalance sheet date less the fair value of planassets, together with adjustments forunrecognised actuarial gains or losses and pastservice costs. The defined benefit obligation iscalculated annually by independent actuariesusing the projected unit credit method. Thepresent value of the defined benefit obligation isdetermined by discounting the estimated futurecash outflows using interest rates ofgovernment bonds (considering that there iscurrently no deep market for high qualitycorporate bonds) that are denominated in thecurrency in which the benefit will be paid, andthat have terms to maturity approximating theterms of the related pension liability.
Beban yang dibebankan dalam laporanpendapatan komprehensif konsolidasianmeliputi biaya jasa kini, bunga atas kewajiban,amortisasi biaya jasa lalu, dankeuntungan/kerugian aktuarial. Liabilitas jasalalu diamortisasi dengan dasar garis lurusselama rata-rata periode jasa yangdiestimasikan sampai imbalan menjadi vested.
Expenses charged to the consolidatedstatements of comprehensive income includecurrent service costs, interest on the obligation,amortisation of past service costs and actuarialgains and losses. The past service liability isamortised on a straight-line basis over theestimated average service period until thebenefits become vested.
Keuntungan dan kerugian aktuarial dapat timbuldari penyesuaian yang dibuat berdasakanpengalaman, perubahan asumsi-asumsiaktuarial, dan perubahan pada programpensiun. Apabila jumlah keuntungan dankerugian aktuarial ini melebihi 10% darikewajiban imbalan pasti atau 10% dari nilaiwajar aset program, kelebihannya dibebankanatau dikreditkan pada pendapatan atau biayaselama sisa masa kerja rata-rata para karyawanyang bersangkutan.
Actuarial gains and losses arising fromexperience adjustments, changes in actuarialassumptions and amendments to the pensionplan, in excees of the greater of 10% of thepresent value of the defined benefit obligationor 10% of the fair value of the plan assets at thebalance sheet date, are charged or credited toincome over the average remaining servicelives of the related employees.
Biaya jasa lalu diakui segera di laporan laba-rugi konsolidasian, kecuali perubahan padaprogram pensiun bergantung kepada sisa masakerja karyawan untuk jangka waktu tertentu(periode hak atau vested). Dalam kasus ini,biaya jasa lalu diamortisasi menggunakanmetode garis lurus selama periode rata-ratasampai imbalan tersebut menjadi hak atauvested.
Past-service costs are recognised immediatelyin the consolidated statements of income,unless the changes to the pension plan areconditional on the employees remaining inservice for a specified period of time (thevesting period). In this case, the past-servicecosts are amortised on a straight-line basis overthe vesting period.
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 5/22 Page
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
q. Pengakuan pendapatan dan beban q. Revenue and expense recognition
Pendapatan usaha berasal dari penjualanbatubara dan pemberian jasa Grup.
Revenue is recognised from the sale of theGroupʼs coal and the delivery of the services.
Pendapatan dari penjualan batubara diakuipada saat terpenuhinya seluruh kondisi berikut:
Revenue from sales of coal is recognised whenall the following conditions are met:
(i) Grup telah memindahkan risiko secarasignifikan dan manfaat kepemilikan barangkepada pembeli;
(i) The Group has transferred to the buyer thesignificant risks and rewards of ownershipof the goods;
(ii) Grup tidak lagi mengelola atau melakukanpengendalian efektif atas barang yangdijual;
(ii) The Group retains neither continuingmanagerial involvement nor effectivecontrol over the goods sold;
(iii) Jumlah pendapatan tersebut dapat diukurdengan andal;
(iii) The amount of revenue can be measuredreliably;
(iv) Besar kemungkinan manfaat ekonomi yangdihubungkan dengan transaksi akanmengalir kepada Grup; dan
(iv) It is probable that the economic benefitsassociated with the transaction will flow tothe Group; and
(v) Biaya yang terjadi atau yang akan terjadisehubungan transaksi penjualan dapatdiukur dengan andal.
(v) The costs incurred or to be incurred withrespect to the sales transaction can bemeasured reliably.
Bila suatu transaksi penjualan jasa dapatdiestimasi dengan andal, pendapatansehubungan dengan transaksi tersebut diakuidengan mengacu pada tingkat penyelesaiantransaksi tersebut pada tanggal neraca. Hasiltransaksi dapat diestimasi dengan andal padasaat terpenuhinya seluruh kondisi berikut:
When the outcome of a transaction involvingthe rendering of services can be estimatedreliably, revenue associated with thetransaction is recognised by reference to thestage of completion of the transaction at thebalance sheet date. The outcome of atransaction can be estimated reliably when allthe following conditions are met:
(i) Jumlah pendapatan dapat diukur denganandal;
(i) The amount of revenue can be measuredreliably;
(ii) Besar kemungkinan manfaat ekonomisehubungan dengan transaksi tersebutakan diperoleh Grup;
(ii) It is probable that the economic benefitsassociated with the transaction will flow tothe Group;
(iii) Tingkat penyelesaian dari transaksitersebut pada tanggal neraca dapat diukurdengan andal; dan
(iii) The stage of completion of the transactionat the balance sheet date can be measuredreliably; and
(iv) Biaya yang terjadi untuk transaksi danuntuk menyelesaikan transaksi tersebutdapat diukur dengan andal.
(iv) The costs incurred for the transaction, andthe costs to complete the transaction, canbe measured reliably.
Bila hasil transaksi penjualan jasa tidak dapatdiestimasi dengan andal, pendapatan yangdiakui hanya sebesar beban yang telah diakuiyang dapat diperoleh kembali.
When the outcome of a transaction involvingthe rendering of services cannot be estimatedreliably, revenue is recognised only to theextent of the expenses recognised that arerecoverable.
Beban diakui pada saat terjadinya dengandasar akrual.
Expenses are recognised as incurred on anaccrual basis.
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 5/23 Page
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
r. Kewajiban pengelolaan lingkungan hidup r. Environmental obligations
Pengeluaran yang terkait dengan pemulihan,rehabilitasi, dan lingkungan yang timbul selamatahap produksi dibebankan sebagai bebanpokok pendapatan pada saat terjadinya.
Restoration, rehabilitation and environmentalexpenditures incurred during the productionphase are charged to cost of revenue asincurred.
Cadangan untuk pembongkaran, pemindahan,dan restorasi dicatat untuk mengakui kewajibanhukum berkaitan dengan penghentian operasiaset jangka panjang yang berasal dari akuisisi,konstruksi atau pengembangan dan/atauoperasi normal aset jangka panjang.Penghentian operasi aset jangka panjang iniadalah penghentian operasi selain penghentiansementara pemakaian, termasuk penjualan,pembuangan, pendaurulangan ataupenghapusan dengan cara lain.
Provision for decommissioning, demobilisationand restoration is provided for the legalobligations associated with the retirement of atangible long-lived asset that results from theacquisition, construction or development and/orthe normal operation of a long-lived asset. Theretirement of a long-lived asset is its non-temporary removal from service, including sale,abandonment, recycling or disposal in someother manner.
Kewajiban ini diakui sebagai utang pada saattimbulnya kewajiban hukum yang berkaitandengan penarikan sebuah aset, dan padaawalnya diakui sebesar nilai wajarnya.Kewajiban ini bertambah dari waktu ke waktusampai mencapai jumlah penuh melaluipembebanan pada laporan pendapatankomprehensif konsolidasian. Di samping itu,biaya penghentian operasi aset dalam jumlahyang setara dengan jumlah liabilitasdikapitalisasi sebagai bagian dari suatu asettertentu dan kemudian disusutkan ataudideplesi selama masa manfaat aset tersebut.
The obligations are recognised as liabilitieswhen a legal obligation pertaining to theretirement of an asset is incurred, with the initialmeasurement of the obligation at fair value.These obligations are accreted to their full valueover time through charges to the consolidatedstatements of comprehensive income. Inaddition, an asset retirement cost equivalent tothe liability is capitalised as part of the relatedassetʼs carrying value and subsequentlydepreciated or depleted over the assetʼs usefullife.
Liabilitas penghentian operasi aset dibebankanpada lebih dari satu periode pelaporan, jikakejadian yang menimbulkan kewajiban itutimbul lebih dari satu periode pelaporan. Setiappenambahan liabilitas yang terjadi setelahperiode pelaporan dianggap sebagai tambahanlapisan liabilitas awal. Setiap tambahan lapisanliabilitas akan diakui sebesar nilai wajar.Tambahan ini akan diukur, diakui, dan dicatatsecara prospektif. Liabilitas ini sebagian besarterdiri dari biaya-biaya yang berkaitan denganreklamasi tambang, pembongkaran danpemindahan fasilitas, dan aktivitas penutupan.
A liability for asset retirement obligation isincurred over more than one reporting periodwhen the events that create the obligation occurover more than one reporting period. Anyincremental liability incurred in a subsequentreporting period is considered to be anadditional layer of the original liability. Eachlayer is initially measured at fair value. Aseparate layer will be measured, recognisedand accounted for prospectively. Liability mainlyconsists of cost relating to mine reclamation,decommissioning, demobilisation and closureactivities.
Untuk hal-hal yang berkaitan denganlingkungan yang mungkin tidak berkaitandengan penghentian operasi aset, dimana Grupmerupakan pihak yang bertanggung jawab atasliabilitas tersebut dan liabilitas tersebut ada danjumlahnya bisa diukur, Grup mencatat estimasiliabilitas tersebut. Dalam menentukankeberadaan liabilitas yang berkaitan dengan isulingkungan tersebut, Grup mengacu padakriteria pengakuan liabilitas sesuai denganstandar akuntansi yang berlaku.
For environmental issues that may not involvethe retirement of an asset, where the Group is aresponsible party and it is determined that aliability exists, and amounts can be quantified,the Group accrues for the estimated liability. Indetermining whether a liability exists in relationto environmental issues, the Group applies thecriteria for liability recognition according to theapplicable accounting standards.
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 5/24 Page
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
s. Biaya pengupasan tanah s. Stripping costs
Biaya pengupasan tanah dibebankan sebagaibiaya produksi berdasarkan rasio pengupasantanah (stripping ratio) rata-rata selama umurtambang (average life). Rasio pengupasantanah rata-rata adalah rasio volume lapisanbatuan atau tanah dalam Bank Cubic Metersterhadap estimasi jumlah tonase batubara yangterkandung didalamnya.
Stripping costs are recognised as productioncosts based on the average life of the minestripping ratio. The average stripping ratio isthe estimated ratio of volume of the layer ofrock or soil in Bank Cubic Meters to theestimated tonnage of coal contained.
Bila rasio aktual pengupasan tanah melebihirasio average life, kelebihan biaya pengupasantanah tersebut dibukukan di laporan posisikeuangan konsolidasian sebagai biayapengupasan tanah yang ditangguhkan. Bilarasio aktual pengupasan tanah lebih kecil darirasio rata-rata, selisih tersebut dicatat sebagaibeban pada laporan pendapatan komprehensif.Perubahan estimasi average life stripping ratiodiperhitungkan secara prospektif untuk sisaumur tambang.
When the actual stripping ratio exceeds theaverage life of mine, the excess stripping costsare deferred and recorded in the consolidatedstatements of financial position as deferredstripping costs. When the actual stripping ratiois lower than the average life of mine, thedifference is recoded directly as an expense inthe consolidated statements of comprehensiveincome. Changes in the estimated average lifeof mine stripping ratio are accounted for on aprospective basis over the remaining mine life.
t. Perpajakan t. Taxation
Beban pajak terdiri dari pajak kini dan pajaktangguhan. Beban pajak diakui dalam laporanpendapatan komprehensif konsolidasian,kecuali jika pajak itu berkaitan dengan kejadianatau transaksi yang langsung dicatat keekuitas. Pada kasus ini, beban pajak jugadicatat secara langsung di ekuitas.
Tax expense comprises current and deferredincome tax. The tax expense is recognised inthe consolidated statements of comprehensiveincome, except to the extent that it relates toitems recognised directly in equity. In this case,the tax expense is also recognised directly inequity.
Manajemen secara periodik mengevaluasiposisi yang dilaporkan di Surat PemberitahuanTahunan (“SPT”) sehubungan dengan situasi dimana aturan pajak yang berlaku membutuhkaninterpretasi. Jika perlu, manajemenmenentukan provisi berdasarkan jumlah yangdiharapkan akan dibayar kepada otoritas pajak.
Management periodically evaluates positionstaken in tax returns with respect to situations inwhich applicable tax regulation is subject tointerpretation. Where appropriate, it establishesprovisions based on the amounts expected tobe paid to the tax authorities.
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 5/25 Page
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
t. Perpajakan (lanjutan) t. Taxation (continued)
Pajak penghasilan tangguhan diakui, denganmenggunakan metode balance sheet liabilityuntuk semua perbedaan temporer antara dasarpengenaan pajak aset dan liabilitas dengannilai tercatatnya. Namun, pajak penghasilantangguhan tidak diakui jika berasal daripengakuan awal aset atau liabilitas yang timbuldari transaksi selain kombinasi bisnis yangpada saat transaksi tersebut tidakmempengaruhi laba rugi akuntansi dan labarugi kena pajak. Rugi pajak yang dapatdikompensasi diakui sebagai aset pajaktangguhan jika besar kemungkinan jumlahpenghasilan kena pajak di masa depan akanmemadai untuk dikompensasi dengan rugifiskal yang masih dapat dimanfaatkan. Pajakpenghasilan tangguhan ditentukan denganmenggunakan tarif pajak yang telah berlakuatau secara substantif telah berlaku pada akhirperiode pelaporan dan diharapkan diterapkanketika aset pajak penghasilan tangguhandirealisasi atau liabilitas pajak penghasilantangguhan diselesaikan.
Deferred income tax is recognised, using theliability method, on temporary differencesarising between the tax bases of assets andliabilities and their carrying amounts in thefinancial statements. However, the deferredincome tax is not accounted for if it arises frominitial recognition of an asset or liability in atransaction other than a business combinationthat at the time of the transaction affects neitheraccounting nor taxable profit or loss. Tax losscarryforward is recognised as a deferred taxasset when it is probable that there will befuture taxable profit available against which theunused tax losses can be utilised. Deferredincome tax is determined using tax ratespursuant to laws or regulations that have beenenacted or substantially enacted by thereporting date and are expected to apply whenthe related deferred income tax asset isrealised or the deferred income tax liability issettled.
Aset pajak penghasilan tangguhan diakui hanyajika besar kemungkinan jumlah penghasilankena pajak di masa depan akan memadai untukdikompensasi dengan perbedaan temporeryang masih dapat dimanfaatkan.
Deferred income tax assets are recognised onlyto the extent that it is probable that futuretaxable profit will be available against which thetemporary differences can be utilised.
u. Laba per saham dasar u. Basic earnings per share
Laba per saham dasar dihitung denganmembagi laba bersih dengan rata-ratatertimbang jumlah saham biasa yang beredarpada tahun yang bersangkutan.
Basic earnings per share are calculated bydividing net income by the weighted averagenumber of common shares outstanding for therelevant year.
v. Pelaporan segmen v. Segment reporting
Segmen-segmen operasi dilaporkan dengancara yang konsisten sesuai dengan pelaporaninternal yang disediakan untuk pihakmanajemen yang bertanggung jawab untukmengalokasi sumber daya dan menilaiperforma dari segmen-segmen operasi.
Operating segments are reported in a mannerconsistent with the internal reporting provided tomembers of management who are responsiblefor allocating resources and assessingperformance of the operating segments.
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 5/26 Page
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
w. Aset dan liabilitas keuangan w. Financial assets and liabilities
PSAK 50 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan:Penyajian dan Pengungkapan” dan PSAK 55(Revisi 2006) “Instrumen Keuangan:Pengakuan dan Pengukuran” berlaku untuklaporan keuangan yang periodenya dimulaipada atau setelah tanggal 1 Januari 2010.Perusahaan telah menerapkan kedua PSAK inisejak 1 Januari 2010. Manajemen telahmenganalisis dampak penerapan kedua PSAKini dan berkesimpulan bahwa tidak ada dampakyang signifikan terhadap laporan keuangan danhanya mempengaruhi penyajian laporankeuangan ini.
SFAS No. 50 (Revised 2006) "FinancialInstruments: Presentation and Disclosures" andSFAS No. 55 (Revised 2006) "FinancialInstruments: Recognition and Measurement”are applicable for financial statements coveringperiods beginning on or after 1 January 2010.The Group has implemented both standardssince 1 January 2010. Management hasanalysed the impact of such implementationand believes that there is no material impact onthe financial statements and it has affected onlythe disclosures of these financial statements.
(i) Aset keuangan (i) Financial assets
Grup mengklasifikasikan aset keuangandalam kategori sebagai berikut: (a)pinjaman yang diberikan dan piutang, dan(b) aset keuangan yang tersedia untukdijual. Klasifikasi ini tergantung pada tujuansaat aset keuangan tersebut diperoleh.Manajemen menentukan klasifikasi asetkeuangan tersebut pada saat pengakuanawal. Aset keuangan tidak diakui apabilahak untuk menerima arus kas dari suatuinvestasi telah berakhir atau telahditransfer dan Grup telah mentransfersecara substansial seluruh risiko danmanfaat atas kepemilikan aset keuangantersebut.
The Group classifies its financial assetsinto the categories of: (a) loans andreceivables and (b) available-for-salefinancial assets. The classification dependson the purpose for which the financialassets were acquired. Managementdetermines the classification of its financialassets at initial recognition. Financialassets are derecognised when the rights toreceive cash flows from the investmentshave expired or have been transferred andthe Group has transferred substantially allrisks and reward of ownership.
(a) Pinjaman yang diberikan dan piutang (a) Loans and receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutangadalah aset keuangan non-derivatifdengan pembayaran tetap atau telahditentukan dan tidak mempunyaikuotasi di pasar aktif. Merekadimasukkan di dalam aset lancarkecuali untuk yang jatuh temponyalebih dari 12 bulan setelah akhirperiode pelaporan. Aset keuangan inidiklasifikasikan sebagai aset tidaklancar.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed ordetermined payments and not quotedin an active market. They are includedin current assets, except for maturitiesmore than 12 months after the end ofreporting period. These are classifiedas non-current assets.
Pinjaman yang diberikan dan piutangpada awalnya diakui sebesar nilaiwajar termasuk biaya transaksi yangdapat diatribusikan secara langsungdan kemudian diukur pada biayaperolehan diamortisasi denganmenggunakan metode suku bungaefektif.
Loans and receivables are initiallyrecognised at fair value includingdirectly attributable transaction costsand subsequently carried at amortisedcost using the effective interestmethod.
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 5/27 Page
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
w. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) w. Financial assets and liabilities (continued)
(i) Aset keuangan (lanjutan) (i) Financial assets (continued)
(b) Aset keuangan yang tersedia untukdijual
(b) Available-for-sale financial assets
Aset keuangan yang tersedia untukdijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagaitersedia untuk dijual atau yang tidakdiklasifikasikan sebagai pinjaman yangdiberikan dan piutang, investasi yangdimiliki hingga jatuh tempo, dan asetkeuangan yang diukur pada nilai wajarmelalui laporan laba/(rugi). Merekadimasukkan di dalam aset tidak lancarkecuali investasinya jatuh tempo ataumanajemen bermaksud untukmelepasnya dalam waktu 12 bulandari akhir periode pelaporan.
Available-for-sale financial assets arenon-derivative financial assets that aredesignated as available-for-sale or thatare not classified as loans andreceivables, held-to-maturityinvestments and financial assets at fairvalue through profit or loss. They areincluded in non-current assets unlessthe investment matures ormanagement intends to dispose of itwithin 12 months of the end of thereporting period.
Aset keuangan yang tersedia untukdijual pada awalnya diakui sebesarnilai wajar, ditambah biaya transaksiyang dapat diatribusikan secaralangsung. Setelah pengakuan awal,aset keuangan tersebut diukur dengannilai wajar, dimana keuntungan dankerugian diakui melalui laporanperubahan ekuitas konsolidasian,kecuali untuk kerugian akibatpenurunan nilai dan keuntungan ataukerugian akibat perubahan nilai tukar,sampai aset keuangan tersebutdihentikan pengakuannya. Jika suatuaset keuangan tersedia untuk dijualmengalami penurunan nilai, makaakumulasi keuntungan atau kerugianyang sebelumnya telah diakui dalamlaporan perubahan ekuitaskonsolidasian, diakui dalam laporanpendapatan komprehensifkonsolidasian.
Available-for-sale financial assets areinitially recognised at fair value,including directly attributabletransaction costs. Subsequently, thefinancial assets are carried at fairvalue, with gains and lossesrecognised in the consolidatedstatements of changes in equity,except for impairment losses andforeign exchange gains or losses, untilthe financial assets are derecognised.If the available-for-sale financial assetsare impaired, the cumulative gain orloss previously recognised in theconsolidated statements of changes inequity, is recognised in theconsolidated statements ofcomprehensive income.
Bunga atas sekuritas yang tersediauntuk dijual yang dihitung denganmetode suku bunga efektif diakui didalam laporan pendapatankomprehensif konsolidasian sebagaibagian dari pendapatan lain-lain.Dividen atas instrumen ekuitas yangtersedia untuk dijual diakui di dalamlaporan pendapatan komprehensifkonsolidasian sebagai bagian daripendapatan lain-lain pada saat hakGrup untuk menerima pembayarantersebut ditetapkan.
Interest on available-for-sale securitiescalculated using the effective interestmethod is recognised in theconsolidated statements ofcomprehensive income as part ofother income. Dividend on available-for-sale equity instruments arerecognised in the consolidatedstatements of comprehensive incomeas part of other income when theGroupʼs right to receive the payment isestablished.
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 5/28 Page
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
w. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) w. Financial assets and liabilities (continued)
(ii) Liabilitas keuangan (ii) Financial liabilities
Grup mengklasifikasikan liabilitaskeuangannya dalam kategori liabilitaskeuangan yang diukur pada biayaperolehan diamortisasi. Manajemenmenentukan klasifikasi liabilitas keuangantersebut pada saat pengakuan awal.Liabilitas keuangan tidak diakui ketikaliabilitas tersebut berakhir yaitu ketikaliabilitas yang ditetapkan dalam kontrakdilepaskan atau dibatalkan ataukadaluarsa.
The Group classifies its financial liabilitiesas financial liabilities carried at amortisedcost. Management determines theclassification of its financial liabilities atinitial recognition. Financial liabilities arederecognised when it is extinguished whichis the obligation specified in the contract isdischarged or cancelled or expires.
Liabilitas keuangan yang tidakdiklasifikasikan sebagai liabilitas keuanganyang diukur pada nilai wajar melaluilaporan laba/(rugi), pada awalnya diakuisebesar nilai wajar, termasuk biayatransaksi yang dapat diatribusikan secaralangsung. Setelah pengakuan awal,liabilitas keuangan tersebut diukur padabiaya perolehan yang diamortisasi, denganmenggunakan metode suku bunga efektif.Mereka dimasukkan di dalam liabilitaslancar kecuali untuk yang jatuh temponyalebih dari 12 bulan setelah akhir periodepelaporan. Liabilitas keuangan inidiklasifikasikan sebagai liabilitas tidaklancar.
Financial liabilities that are not classified asfinancial liabilities carried at fair valuethrough profit or loss, are initiallyrecognised at fair value, including directlyattributable transaction costs.Subsequently, the financial liabilities arecarried at amortised cost using theeffective interest method. They areincluded in current liabilities, except formaturities more than 12 months after theend of reporting period. These areclassified as non-current liabilities.
Keuntungan dan kerugian diakui dalamlaporan pendapatan komprehensifkonsolidasian ketika liabilitas keuangantersebut dihentikan pengakuannya ataumengalami penurunan nilai dan melaluiproses amortisasi.
Gains and losses are recognised in theconsolidated statements of comprehensiveincome when the financial liabilities arederecognised or impaired, as well asthrough the amortisation process.
(iii) Estimasi nilai wajar (iii) Fair value estimation
Grup menggunakan beberapa teknikpenilaian yang digunakan secara umumuntuk menentukan nilai wajar dariinstrumen keuangan dengan tingkatkompleksitas yang rendah. Input yangdigunakan dalam teknik penilaian untukinstrumen keuangan di atas adalah datapasar yang dapat diobservasi.
The Group uses widely recognisedvaluation models for determining fairvalues of non-standardised financialinstruments of lower complexity. For thesefinancial instruments, inputs into modelsare generally market observable.
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 5/29 Page
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
w. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) w. Financial assets and liabilities (continued)
(iv) Metode suku bunga efektif (iv) Effective interest rate method
Suku bunga efektif untuk instrumenkeuangan yang diukur pada biayaamortisasi yang diperoleh sebelum danmasih memiliki saldo tersisa pada tanggal1 Januari 2010, dihitung dengan mengacuke arus kas masa depan yang akandihasilkan sejak PSAK 55 (Revisi 2006)pertama kali diterapkan sampai denganjatuh temponya instrumen keuangantersebut.
The effective interest rate for financialinstruments measured at amortised costthat were acquired prior to and still have abalance remaining as at 1 January 2010, iscalculated by referring to the future cashflows that will be generated from the timeSFAS 55 (Revised 2006) is firstimplemented up to the maturity of thefinancial instruments.
(v) Saling hapus antar instrumen keuangan (v) Offsetting financial instruments
Aset keuangan dan liabilitas keuangansaling hapus dan jumlah netonyadilaporkan pada laporan posisi keuanganketika terdapat hak yang berkekuatanhukum untuk melakukan saling hapus atasjumlah yang telah diakui tersebut danadanya niat untuk menyelesaikan secaraneto, atau untuk merealisasikan aset danmenyelesaikan liabilitas secara simultan.
Financial assets and liabilities are offsetand the net amount is reported in thestatement of financial position when thereis a legally enforceable right to offset therecognised amounts and there is anintention to settle on a net basis, or realisethe asset and settle the liabilitysimultaneously.
x. Penurunan nilai dari aset keuangan x. Impairment of financial assets
(i) Aset yang dicatat berdasarkan biayaperolehan diamortisasi
(i) Assets carried at amortised cost
Pada setiap tanggal neraca Grupmengevaluasi apakah terdapat bukti yangobjektif bahwa aset keuangan ataukelompok aset keuangan mengalamipenurunan nilai. Aset keuangan ataukelompok aset keuangan diturunkannilainya dan kerugian penurunan nilai telahterjadi, jika dan hanya jika, terdapat buktiyang objektif mengenai penurunan nilaitersebut sebagai akibat dari satu atau lebihperistiwa yang terjadi setelah pengakuanawal aset tersebut (peristiwa yangmerugikan), dan peristiwa yang merugikantersebut berdampak pada estimasi aruskas masa depan atas aset keuangan ataukelompok aset keuangan yang dapatdiestimasi secara andal.
The Group assesses at the balance sheetdate whether there is objective evidencethat a financial asset or group of financialassets is impaired. A financial asset or agroup of financial assets is impaired andimpairment losses are incurred only if thereis objective evidence of impairment as aresult of one or more events that occurredafter the initial recognition of the asset (a“loss event”) and that loss event (or events)has an impact on the estimated future cashflows of the financial asset or group offinancial assets that can be reliablyestimated.
Kriteria yang Grup gunakan untukmenentukan bahwa ada bukti objektif darisuatu penurunan nilai meliputi:
The criteria that the Group uses todetermine that there is objective evidenceof an impairment loss include:
(a) Kesulitan keuangan signifikan yangdialami penerbit atau pihak peminjam;
(a) Significant financial difficulty of theissuer or obligor;
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 5/30 Page
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
x. Penurunan nilai dari aset keuangan (lanjutan) x. Impairment of financial assets (continued)
(i) Aset yang dicatat berdasarkan biayaperolehan diamortisasi (lanjutan)
(i) Assets carried at amortised cost(continued)
(b) Pelanggaran kontrak, sepertiterjadinya wanprestasi atau tunggakanpembayaran pokok atau bunga;
(b) A breach of contract, such as a defaultor delinquency in interest or principalpayments;
(c) Pihak pemberi pinjaman, denganalasan ekonomi atau hukumsehubungan dengan kesulitankeuangan yang dialami pihakpeminjam, memberikan keringananpada pihak peminjam yang tidakmungkin diberikan jika pihak peminjamtidak mengalami kesulitan tersebut;
(c) The lenders, for economic or legalreasons relating to the borrowerʼsfinancial difficulty, granting to theborrower a concession that the lenderwould not otherwise consider;
(d) Terdapat kemungkinan bahwa pihakpeminjam akan dinyatakan pailit ataumelakukan reorganisasi keuanganlainnya;
(d) It becomes probable that the borrowerwill enter bankruptcy or other financialreorganisation;
(e) Hilangnya pasar aktif dari asetkeuangan akibat kesulitan keuangan;atau
(e) The disappearance of an activemarket for that financial asset becauseof financial difficulties; or
(f) Data yang dapat diobservasimengindikasikan adanya penurunanyang dapat diukur atas estimasi aruskas masa depan dari kelompok asetkeuangan sejak pengakuan awal asetdimaksud, meskipun penurunannyabelum dapat diidentifikasi terhadapaset keuangan secara individual dalamkelompok aset tersebut, termasuk:
(f) Observable data indicating that thereis a measurable decrease in theestimated future cash flows from aportfolio of financial assets since theinitial recognition of those assets,although the decrease cannot yet beidentified with the individual financialassets in the portfolio, including:
- Memburuknya status pembayaranpihak peminjam dalam kelompoktersebut; dan
- Adverse changes in the paymentstatus of borrowers in the portfolio;and
- Kondisi ekonomi nasional ataulokal yang berkorelasi denganwanprestasi atas aset dalamkelompok tersebut.
- National or local economicconditions that correlate withdefaults on the assets in theportfolio.
Jika terdapat bukti objektif bahwa kerugianpenurunan niIai telah terjadi, maka jumlahkerugian tersebut diukur sebagai selisihnilai tercatat aset dengan nilai kini estimasiarus kas masa depan (tidak termasukkerugian kredit di masa depan yang belumterjadi) yang didiskonto menggunakan sukubunga efektif awal dari aset tersebut. Nilaitercatat aset tersebut dikurangi, baiksecara langsung maupun menggunakanpos cadangan. Jumlah kerugian yangterjadi diakui pada laporan pendapatankomprehensif konsolidasian.
If there is objective evidence that animpairment loss has been incurred, theamount of the loss is measured as thedifference between the assetʼs carryingamount and the present value of estimatedfuture cash flows (excluding future creditlosses that have not been incurred)discounted at the financial assetʼs originaleffective interest rate. The carrying amountof the asset is reduced either directly orthrough the use of an allowance account.The amount of the loss is recognised in theconsolidated statements of comprehensiveincome.
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 5/31 Page
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
x. Penurunan nilai dari aset keuangan (lanjutan) x. Impairment of financial assets (continued)
(i) Aset yang dicatat berdasarkan biayaperolehan diamortisasi (lanjutan)
(i) Assets carried at amortised cost(continued)
Jika, pada periode berikutnya, jumlahkerugian penurunan nilai berkurang danpengurangan tersebut dapat dikaitkansecara objektif pada peristiwa yang terjadisetelah penurunan nilai diakui (sepertimeningkatnya peringkat kredit debitur),maka kerugian penurunan nilai yangsebelumnya diakui harus dipulihkan, baiksecara langsung, atau denganmenyesuaikan pos cadangan. Pemulihantersebut tidak boleh mengakibatkan nilaitercatat aset keuangan melebihi biayaperolehan diamortisasi sebelum adanyapengakuan penurunan nilai pada tanggalpemulihan dilakukan. Jumlah pemulihanaset keuangan diakui pada laporanpendapatan komprehensif konsolidasian.
If, in a subsequent period, the amount ofthe impairment loss decreases and thedecrease can be related objectively to anevent occurring after the impairment wasrecognised (such as an improvement in thedebtorʼs credit rating), the previouslyrecognised impairment loss will bereversed either directly or by adjusting anallowance account. The reversal will notresult in carrying of the financial asset thatexceeds what the amortised cost wouldhave been had the impairment not beenrecognised at the date the impairmentreversed. The reversal amount will berecognised in the consolidated statementsof income/(loss).
(ii) Aset yang tersedia untuk dijual (ii) Assets classified as available-for-sale
Ketika penurunan nilai wajar atas asetkeuangan yang diklasifikasikan dalamkelompok tersedia untuk dijual telah diakuisecara langsung dalam ekuitas danterdapat bukti objektif bahwa aset tersebutmengalami penurunan nilai, maka kerugiankumulatif yang sebelumnya diakui secaralangsung dalam ekuitas harus dikeluarkandari ekuitas dan diakui pada laporanpendapatan komprehensif konsolidasianmeskipun aset keuangan tersebut belumdihentikan pengakuannya. Jumlah kerugiankumulatif yang dikeluarkan dari ekuitas dandiakui pada laporan pendapatankomprehensif konsolidasian merupakanselisih antara biaya perolehan dengan nilaiwajar kini, dikurangi kerugian penurunannilai aset keuangan yang sebelumnya telahdiakui pada laporan pendapatankomprehensif konsolidasian.
When a decline in the fair value of anavailable for sale financial asset has beenrecognised directly in equity and there isobjective evidence that the assets areimpaired, the cumulative loss that hadbeen recognised in the equity will bereclassified from equity to profit or losseventhough the financial asset has notbeen derecognised. The amount of thecumulative loss that is reclassified fromequity to consolidated statements ofcomprehensive income/(loss) will be thedifference between the acquisition cost andthe current fair value, less any impairmentloss on that financial asset previouslyrecognised in the consolidated statementsof comprehensive income.
Kerugian penurunan nilai yang diakui padalaporan pendapatan komprehensifkonsolidasian atas investasi instrumenekuitas yang diklasifikasikan sebagaiinstrumen ekuitas yang tersedia untukdijual tidak boleh dipulihkan melalui laporanpendapatan komprehensif konsolidasian.
The impairment losses recognised in theconsolidated statements of comprehensiveincome for an investment in an equityinstrument classified as available-for-salewill not be reversed through profit or loss.
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 5/32 Page
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
x. Penurunan nilai dari aset keuangan (lanjutan) x. Impairment of financial assets (continued)
(ii) Aset yang tersedia untuk dijual (lanjutan) (ii) Assets classified as available-for-sale(continued)
Jika, pada periode berikutnya, nilai wajarinstrumen utang yang diklasifikasikandalam kelompok tersedia untuk dijualmeningkat dan peningkatan tersebut dapatsecara objektif dihubungkan denganperistiwa yang terjadi setelah pengakuankerugian penurunan nilai pada laporanpendapatan komprehensif konsolidasian,maka kerugian penurunan nilai tersebutharus dipulihkan melalui laporanpendapatan komprehensif konsolidasian.
If, in a subsequent period, the fair value ofa debt instrument classified as available-for-sale increases and the increase can beobjectively related to an event occurringafter the impairment loss was recognised inthe consolidated statements ofcomprehensive income, the impairmentloss is reversed through the separateconsolidated statements of comprehensiveincome/(loss).
3. PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI BARU DANREVISI
3. THE ADOPTION OF NEW AND REVISEDACCOUNTING STANDARDS
Pada tanggal 1 Januari 2011, Grup menerapkanPSAK dan interpretasi standar akuntansi keuangan(“ISAK”) baru dan revisi yang wajib berlaku mulaidari tanggal tersebut, antara lain:
On 1 January 2011, the Group adopted new andrevised SFAS and interpretations of statement offinancial accounting standards (“ISFAS”) that aremandatory for application from that date, amongothers:
a. PSAK No. 1 (Revisi 2009) “Penyajian LaporanKeuangan” memperkenalkan konsepPendapatan Komprehensif dan LaporanPendapatan Komprehensif. Berdasarkan PSAKini, suatu entitas harus menyajikan kepentingannon-pengendali di bagian ekuitas dalam laporanposisi keuangan (neraca) dan mempunyai opsiuntuk menyajikan laba/(rugi) komprehensif dankomponennya dalam satu laporankomprehensif atau dua laporan (laporanlaba/(rugi) dan laporan laba/(rugi)komprehensif). Grup memilih untuk menyajikanlaporan laba/(rugi) komprehensif dalam satulaporan.
a. SFAS No. 1 (Revised 2009) “Presentation ofFinancial Statements” introduces theComprehensive Income concept and theStatements of Comprehensive Income/(Loss).Under the Standard, an entity should presentnon-controlling interest in the equity section ofthe statements of financial position (balancesheets) and has an option to presentcomprehensive income/(loss) in one statement(the statements of comprehensiveincome/(loss)) or two statements (statements ofincome/(loss) and statements of comprehensiveincome/(loss)). The Group has chosen topresent statements of comprehensiveincome/(loss) in one statement.
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 5/33 Page
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
3. PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI BARU DANREVISI (lanjutan)
3. THE ADOPTION OF NEW AND REVISEDACCOUNTING STANDARDS (continued)
Selain itu, jika entitas menerapkan kebijakanakuntansi secara retrospektif atau membuatpenyajian kembali pos-pos laporan keuangan,atau ketika entitas mereklasifikasi pos-posdalam laporan keuangannya, maka entitasmenyajikan minimal tiga laporan posisikeuangan yaitu laporan posisi keuangan pada:1) akhir periode berjalan, 2) akhir periodesebelumnya (yang sama dengan awal periodeberjalan), dan 3) permulaan dari periodekomparasi terawal. Seperti yang dijelaskanpada Catatan 44 atas laporan keuangankonsolidasian, beberapa akun dalam laporankeuangan konsolidasian pada tanggal danuntuk tahun yang berakhir pada 31 Desember2009 telah direklasifikasi agar sesuai denganpenyajian laporan keuangan konsolidasianpada dan untuk tahun yang berakhir pada 31Desember 2011 dan 2010. Sehubungandengan reklasifikasi akun ini, Grup tidakmenyajikan laporan posisi keuangan padapermulaan dari periode komparasi terawalkarena Grup percaya bahwa hal tersebut tidakakan menyampaikan informasi signifikankepada pembaca laporan keuangan.
In addition, when an entity applies anaccounting policy retrospectively or makes aretrospective restatement of an item in itsfinancial statements, or when it reclassifiesitems in its financial statements, it shall present,as a minimum, three statements of financialposition, as at: 1) the end of current period, 2)the end of the previous period (which is thesame as the beginning of the current period),and 3) the beginning of the earliest comparativeperiod. As discussed in Note 44 of theconsolidated financial statements, someaccounts in the consolidated financialstatements as at for the year ended 31December 2009 have been amended toconform to the basis on which the consolidatedfinancial statements for the years ended 31December 2011 and 2010 has been presented.In relation with the reclassification of accounts,the Group did not present the statements offinancial position as at the beginning of theearliest comparative period because the Groupbelieves it does not convey material informationto financial statements readers.
b. PSAK No. 4 (Revisi 2009) “Laporan KeuanganKonsolidasian dan Laporan KeuanganTersendiri” mewajibkan entitas untukmenyajikan kepentingan non-pengendali dalamlaporan posisi keuangan konsolidasian dibagian ekuitas, terpisah dari ekuitas yang dapatdiatribusikan ke pemilik induk. Menurut PSAKlama, kepentingan non-pengendali disajikan diantara bagian liabilitas dan ekuitas. Karena itu,Grup telah melakukan reklasifikasi ataskepentingan non-pengendali 2010 dan 2009yang sebelumnya dicatat dalam pos diantarakewajiban dan ekuitas, menjadi ekuitas.Keberadaan hak suara potensial jugadiperhitungkan dalam menilai keberadaanpengendalian (sebelumnya tidakdiperhitungkan). Selain itu, PSAK revisi inimemberikan tambahan panduan ketika terjadiperubahan kepemilikan.
Mulai tahun 2011, Perusahaan menyajikanlaporan keuangan tersendiri PT AtlasResources Tbk – induk perusahaan saja.Sesuai dengan PSAK No. 4, Perusahaan telahmenyajikan investasi pada entitas anakberdasarkan metode biaya dan perubahantersebut diterapkan secara restrospektif.
b. SFAS No. 4 (Revised 2009) “Consolidated andSeparate Financial Statements” requires anentity to present non-controlling interests in theconsolidated statements of financial positionwithin equity section, separately from the equityof the owners of the parent. Under the previousstandard, non-controlling interests arepresented in between liabilities and equity. Assuch, for the current period, the Group hasreclassified the 2010 and 2009 non-controllinginterest which has been previously recorded asa mezzanine between liabilities and equity toequity. Potential voting right is also consideredwhen determining a control (previously it is notconsidered). In addition, the revised standardalso provides more guidance on changes in theownership interest.
Starting from 2011, the Company presentedseparate financial statements of PT AtlasResources Tbk – parent company only. Inaccordance with SFAS No. 4, the Companyhas presented investment in subsidiariesunder the cost method and the change hasbeen applied restrospectively.
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 5/34 Page
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
3. PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI BARU DANREVISI (lanjutan)
3. THE ADOPTION OF NEW AND REVISEDACCOUNTING STANDARDS (continued)
c. PSAK No. 5 (Revisi 2009) “Segmen Operasi”mewajibkan adanya transparansi yang lebihbesar dalam penyajian informasi segmendengan lebih menekankan pada informasisegmen yang digunakan oleh manajemen (yaituinformasi yang dilaporkan kepada pengambilkeputusan operasional). Dalam PSAKsebelumnya, entitas harus menentukan segmenprimer dan sekunder (baik segmen usahamaupun geografis) berdasarkan karakteristikdan sumber utama risiko dan imbalan entitas.Grup berada dalam ruang lingkup dari standaryang direvisi efektif sejak 2011. Penyajian 2010dan 2009 disajikan untuk kepentingankomparatif.
c. SFAS No. 5 (Revised 2009) “OperatingSegments” requires greater transparency onsegment information by putting more emphasison looking at the segments through the eyes ofmanagement (i.e. information reported to thechief operating decision maker). Previously, anentity should determine the primary andsecondary segment (either business orgeographical segment) based on the natureand dominant source of the entity's risks andreturns. The Group is within the scope of therevised standard effective since 2011. The2010 and 2009 disclosures are presented forcomparative purposes.
d. PSAK No. 22 (Revisi 2010) “Kombinasi Bisnis”mengakui goodwill sebagai selisih lebih darinilai wajar atas nilai yang secara efektifdialihkan dibandingkan terhadap jumlah bersihdari aset teridentifikasi dan liabilitas yangdiakuisisi. Goodwil tidak diamortisasi namundiuji penurunan nilainya setiap akhir periode(sebelumnya, kepentingan minoritasdipertimbangkan ketika menentukan goodwilldan goodwill diamortisasi selama periode 5sampai 20 tahun). Di samping itu, menurutPSAK revisi ini, goodwill negatif diakui langsungdi laporan pendapatan komprehensifkonsolidasian (sebelumnya, goodwill negatifdiperlakukan sebagai pendapatan ditangguhkandan diakui sebagai sebagai pendapatan secarasistematis selama periode tidak kurang dari 20tahun). Karena adopsi standar revisi ini, Grupmengakui goodwill negatif sebesar Rp 1.328 dilaporan pendapatan komprehensifkonsolidasian untuk tahun yang berakhir pada31 Desember 2011.
d. SFAS No. 22 (Revised 2010) “BusinessCombinations” defines goodwill as the excessof the fair value of the consideration effectivelytransferred over the net amount of acquiredrecognised identifiable assets and liabilities.Goodwill is not amortised but subject to annualimpairment assessment (previously, minorityinterest is considered when determininggoodwill and goodwill is subject to 5 to 20 yearsamortisation). Also, under the revised standard,negative goodwill is recognised directly in theconsolidated statements of comprehensiveincome (previously, negative goodwill is treatedas deferred income and recognized as incomeon a systematic basis over a period of not lessthan twenty years). Due to the adoption of thisrevised standard, the Group recognisednegative goodwill of Rp 1,328 in theconsolidated statements of comprehensiveincome for the year ended 31 December 2011.
Berikut adalah standar baru, perubahan atasstandar dan interpretasi standar yang wajibditerapkan untuk pertama kalinya untuk tahun bukuyang dimulai 1 Januari 2011, namun tidak relevanatau tidak berdampak material terhadap laporankeuangan konsolidasian Grup untuk tahun 31Desember 2011:
The following new standards, amendments tostandards and interpretations are mandatory for thefirst time for the financial year beginning 1 January2011, but are not currently relevant or did not have amaterial impact for the Groupʼs consolidatedfinancial statement for the year ended 31 December2011:
PSAK No. 2 (Revisi 2009), “Laporan Arus Kas” SFAS No. 2 (Revised 2009), “Statements ofCash Flows”
PSAK No. 3 (Revisi 2010), “Laporan KeuanganInterim”
SFAS No. 3 (Revised 2010), “Interim FinancialReporting”
PSAK 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihakyang Berelasi”
SFAS 7 (Revised 2010), “Related PartyDisclosures”
PSAK 8 (Revisi 2010), “Peristiwa SetelahTanggal Pelaporan”
SFAS 8 (Revised 2010), “Events after theReporting Period”
PSAK No. 12 (Revisi 2009), “Bagian Partisipasidalam Ventura Bersama”
SFAS No. 12 (Revised 2009), “Interests in JointVentures”
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 5/35 Page
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
3. PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI BARU DANREVISI (lanjutan)
3. THE ADOPTION OF NEW AND REVISEDACCOUNTING STANDARDS (continued)
PSAK No. 15 (Revisi 2009), “Investasi PadaEntitas Asosiasi”
SFAS No. 15 (Revised 2009), “Investments inAssociates”
PSAK No. 19 (Revisi 2010) “Aset Takberwujud” SFAS No. 19 (Revised 2010), “IntangibleAssets”
PSAK No. 23 (Revisi 2010) “Pendapatan” SFAS No. 23 (Revised 2010) “Revenue”PSAK No. 25 (Revisi 2009), “KebijakanAkuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, danKesalahan”
SFAS No. 25 (Revised 2009), “AccountingPolicies, Changes in Accounting Estimates andErrors”
PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan NilaiAset”
SFAS No. 48 (Revised 2009), “Impairment ofAssets”
PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Provisi, LiabilitasKontinjensi, dan Aset Kontinjensi”
SFAS No. 57 (Revised 2009), “Provisions,Contingent Liabilities and Contingent Assets”
PSAK No. 58 (Revisi 2009), “Aset Tidak Lancaryang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yangDihentikan"
SFAS No. 58 (Revised 2009), “Non-currentAssets Held for Sale and DiscontinuedOperations”
ISAK No. 7 (Revisi 2009), “Konsolidasi EntitasBertujuan Khusus”
ISFAS No. 7 (Revised 2009), “Consolidation ofSpecial Purpose Entities”
ISAK No. 9, “Perubahan atas Liabilitas AktivitasPurna Operasi, Restorasi dan Liabilitas Serupa”
ISFAS No. 9, “Changes in ExistingDecommissioning, Restoration and SimilarLiabilities”
ISAK No. 10, “Program Loyalitas Pelanggan” ISFAS No. 10, “Customer Loyalty Programs”ISAK No. 11, “Distribusi Aset Nonkas kepadaPemilik”
ISFAS No. 11, “Distribution of Non-cash Assetsto Owners”
ISAK No. 12, “Pengendalian Bersama Entitas:Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer”
ISFAS No. 12, “Jointly Controlled Entities: Non-Monetary Contributions by Venturers”
ISAK No. 14, “Aset Takberwujud - Biaya SitusWeb”
ISFAS No. 14, “Intangible Assets - WebsiteCosts”
ISAK No. 17, “Laporan Keuangan Interim danPenurunan Nilai”
ISFAS No. 17, “Interim Financial Reporting andImpairment”
4. PELEPASAN ENTITAS ANAK 4. DISPOSAL OF SUBSIDIARIES
a. Pelepasan API di tahun 2009 a. Disposal of API in 2009
Pada tanggal 14 Juli 2009, Perusahaanmelepas semua kepemilikannya di API kepadaOPE dengan harga Rp 499. Rincian liabilitasbersih pada saat pelepasan adalah sebagaiberikut:
On 14 July 2009, the Company disposed all ofits interest in API to OPE for Rp 499. Thedetails of the net liability disposed of are asfollows:
2009
Liabilitas bersih 2,541 Net liabilityKepemilikan yang dilepas 99.8% Interest disposed
Liabilitas bersih yang dilepas 2,536 Net liability disposed
Penyesuaian terhadap liabilitas bersihyang dilepas: Adjustment to net liability disposed of:
- Keuntungan karena pelepasanentitas anak (3,035) Gain from disposal of subsidiary -
- Piutang lain-lain dari pelepasanentitas anak 499 Other receivable from disposal of subsidiary -
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 5/36 Page
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
4. PELEPASAN ENTITAS ANAK (lanjutan) 4. DISPOSAL OF SUBSIDIARIES (continued)
a. Pelepasan API di tahun 2009 (lanjutan) a. Disposal of API in 2009 (continued)
2009
Kas yang diterima dari pelepasanentitas anak - Cash received from disposal of subsidiary
Kas dan bank pada API 119 Cash and banks in API
Arus kas masuk daripelepasan entitas anak (119) Net cash inflow from disposal of subsidiary
b. Pelepasan SER di tahun 2011 b. Disposal of SER in 2011
Pada tanggal 29 Maret 2011, Perusahaanmelepas semua kepemilikannya di SER kepadaPT Optima Persada Mandiri dengan harga Rp270. Rincian liabilitas bersih pada saatpelepasan adalah sebagai berikut:
On 29 March 2011, the Company disposed allof its interest in SER to PT Optima PersadaMandiri for Rp 270. The details of the netliability disposed of are as follows:
2011
Liabilitas bersih 3,184 Net liabilityKepemilikan yang dilepas 90% Interest disposed
Liabilitas bersih yang dilepas 2,866 Net liability disposed
Keuntungan karena pelepasanentitas anak (3,136) Gain from disposal of subsidiary
Kas yang diterima dari pelepasanentitas anak 270 Cash received from disposal of subsidiary
Kas dan bank pada SER - Cash and banks in SER
Arus kas masuk bersih daripelepasan entitas anak 270 Net cash inflow from disposal of subsidiary
c. Pelepasan CTM di tahun 2011 c. Disposal of CTM in 2011
Pada tanggal 29 Maret 2011, Perusahaanmelepas semua kepemilikannya di CTM kepadaPT Optima Persada Mandiri dengan harga Rp599. Rincian aset bersih pada saat pelepasanadalah sebagai berikut:
On 29 March 2011, the Company disposed allof its interest in CTM to PT Optima PersadaMandiri for Rp 599. The details of the netassets disposed of are as follows:
2011
Liabilitas bersih 456 Net liabilityKepemilikan yang dilepas 99.83% Interest disposed
Liabilitas bersih yang dilepas 455 Net liability disposed
Keuntungan karena pelepasanentitas anak (144) Gain from disposal of subsidiary
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 5/37 Page
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
4. PELEPASAN ENTITAS ANAK (lanjutan) 4. DISPOSAL OF SUBSIDIARIES (continued)
c. Pelepasan CTM di tahun 2011 (lanjutan) c. Disposal of CTM in 2011 (continued)
2011
Kas yang diterima dari pelepasanentitas anak 559 Cash received from disposal of subsidiary
Kas dan bank pada SER - Cash and banks in SER
Arus kas masuk bersih daripelepasan entitas anak 559 Net cash inflow from disposal of subsidiary
5. AKUISISI ENTITAS ANAK 5. ACQUISITION OF SUBSIDIARIES
a. Akuisisi API di tahun 2010 a. Acquisition of API in 2010
Pada tanggal 28 September 2010, Perusahaanmengakuisisi 99,80% kepemilikan saham di APIdengan harga kas akuisisi sebesar Rp 499 dankewajiban yang diambil alih sebesar Rp 53.677.Akuisisi 99,80% kepemilikan saham di APImemberikan Perusahaan suatu kemampuanpengendalian efektif atas API, dan oleh karenaitu semenjak tanggal tersebut, laporankeuangan API dikonsolidasikan ke laporankeuangan Perusahaan. Akuisisi ini bertujuanuntuk mengembangkan lebih lanjut bisnis Grup.Perusahaan mengakui properti pertambangansetelah alokasi harga pembelian ke nilai wajardari aset bersih yang diakuisisi dan mengakuikewajiban pajak tangguhan dan goodwillsebesar hasil perkalian properti pertambangandan tarif pajak yang berlaku, dengan rinciansebagai berikut:
On 28 September 2010, the Company acquired99.80% equity interest in API for cashacquisition price of Rp 499 and liabilitiesassumed of Rp 53,677. The acquistion of the99.80% interest in API provided the Companywith effective control over API, and as suchAPIʼs financial statements is being consolidatedto the Companyʼs financial statements. Theacquisition was carried-out to further expandthe Groupʼs business. The Companyrecognised mining properties after purchaseprice allocation to the fair value of net assetsacquired and recognised deferred tax liabilityand goodwill amounting to the multiplication ofmining properties and the prevailing tax rate asdetailed below:
2010
Nilai pembelian 54,176 Purchase consideration
Alokasi nilai pembelian Purchase consideration allocationAset lancar 6,067 Current assetsAset tetap, bersih 101 Property, plant and equipment, netBiaya eksplorasi dan pengembangan Deferred exploration and development
ditangguhkan 45,655 expendituresProperti pertambangan (Catatan 14) 6,056 Mining properties (Note 14)Goodwill 1,514 GoodwillLiabilitas lancar (3,607) Current liabilitiesLiabilitas pajak ditangguhkan (1,514) Deferred tax liabilitiesKepentingan non-pengendali (96) Non-controlling interest
54,176
Nilai pembelian dibayar tunai (499) Purchase consideration settled in cashKas dan setara kas pada anak
perusahaan yang diakuisisi 4,271 Cash and cash equivalents in subsidiary acquired
Arus kas masuk dari akuisisi 3,772 Cash inflow on acquisition
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 5/38 Page
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
5. AKUISISI ENTITAS ANAK (lanjutan) 5. ACQUISITION OF SUBSIDIARIES (continued)
b. Akuisisi OPE di tahun 2011 b. Acquisition of OPE in 2011
Pada tanggal 31 Maret 2011, Perusahaanmengakuisisi 96% kepemilikan di OPE.Transaksi ini diselesaikan dengan setoranmodal atas saham baru yang diterbitkan OPEsenilai Rp 14.400, penghapusan piutang tidaklancar lain-lain senilai Rp 66.799 danmenanggung liabilitas dari hasil novasipinjaman OPE ke New Century TechnologyLimited (“NCT”) sebesar Rp 165.059. Akuisisi96% kepemilikan saham di OPE memberikanPerusahaan suatu kemampuan untukmengendalikan OPE, dan oleh karena itusemenjak tanggal tersebut, laporan keuangankonsolidasian OPE dikonsolidasikan ke laporankeuangan Perusahaan. Akuisisi ini bertujuanuntuk mengembangkan lebih lanjut bisnis Grup.Perusahaan mengakui properti pertambangansetelah alokasi harga pembelian ke nilai wajardari aset bersih yang diakuisisi dan mengakuikewajiban pajak tangguhan dan goodwillsebesar hasil perkalian properti pertambangandan tarif pajak yang berlaku, dengan rinciansebagai berikut:
On 31 March 2011, the Company acquired a96% interest in OPE. This transaction wassettled by capital contribution of new sharesissued by OPE amounting to Rp 14,400,offsetting other non-current receivablesamounting to Rp 66,799 and incurring liabilitiesas a result of novation of borrowings of OPE toNew Century Technology Limited (“NCT”)amounting to Rp 165,059. The acquisition of96% shares ownership in OPE provided theCompany with the ability to control OPE,therefore starting from such date, theconsolidated financial statements of OPE wasconsolidated to the financial statements of theCompany. The acquisition was carried-out tofurther expand the Groupʼs business. TheCompany recognised mining properties afterpurchase price allocation to the fair value of netassets acquired and recognised deferred taxliability and goodwill amounting to themultiplication of mining properties and theprevailing tax rate as detailed below:
2011
Nilai pembelian 246,258 Purchase consideration
Alokasi nilai pembelian Purchase consideration allocationAset lancar 102,854 Current assetsAset tetap, bersih 56,209 Property, plant and equipment, netBiaya eksplorasi dan Deferred exploration and development
pengembangan ditangguhkan 100,295 expendituresAset tidak lancar lainnya 53,027 Other non-current assetsProperti pertambangan (Catatan 14) 52,472 Mining properties (Note 14)Goodwill 11,173 GoodwillLiabilitas lancar (37,518) Current liabilitiesPinjaman bank (62,227) Bank loansLiabilitas tidak lancar lainnya (10,455) Other non-current liabilitiesLiabilitas pajak tangguhan (11,173) Deferred tax liabilitiesKepentingan non-pengendali (8,399) Non-controlling interest
246,258
Nilai pembelian dibayar tunai (14,400) Purchase consideration settled in cashKas dan setara kas pada anak Cash and cash equivalents
perusahaan yang diakuisisi 15,898 in subsidiary acquired
Arus kas masuk dari akuisisi 1,498 Cash inflow on acquisition
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 5/39 Page
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
5. AKUISISI ENTITAS ANAK (lanjutan) 5. ACQUISITION OF SUBSIDIARIES (continued)
c. Akuisisi OC di tahun 2011 c. Acquisition of OC in 2011
Pada 31 Maret 2011, Perusahaan mengakuisisi50,33% kepemilikan saham di OC senilai Rp151. Akuisisi 50,33% kepemilikan saham di OCmemberikan Perusahaan suatu kemampuanuntuk mengendalikan OC, oleh karena itusemenjak tanggal tersebut, laporan keuanganOC dikonsolidasikan ke laporan keuanganPerusahaan. Akuisisi ini bertujuan untukmengembangkan lebih lanjut bisnis Grup.
On 31 March 2011, the Company acquired50.33% shares ownership in OC for a purchaseconsideration of Rp 151. The acquisition of50.33% shares ownership in OC provided theCompany with the ability to control OC,therefore starting from such date, the financialstatements of OC was consolidated to thefinancial statements of the Company. Theacquisition was carried-out to further expandthe Groupʼs business.
2011
Nilai pembelian 151 Purchase consideration
Alokasi nilai pembelian Purchase consideration allocationAset lancar 2,268 Current assetsAset tetap, bersih 7,074 Property, plant and equipment, netBiaya eksplorasi dan pengembangan Deferred exploration and development
ditangguhkan 23,664 expendituresAset tidak lancar lainnya 2,602 Other non-current assetsProperti pertambangan (Catatan 14) 1,714 Mining properties (Note 14)Liabilitas lancar (7,139) Current liabilitiesLiabilitas tidak lancar (27,246) Non-current liabilitiesPendapatan dari goodwill negatif (1,328) Income due to negative goodwillKepentingan non-pengendali (1,458) Non-controlling interest
151
Nilai pembelian dibayar tunai (151) Purchase consideration settled in cashKas dan setara kas pada anak
perusahaan yang diakuisisi 1,891 Cash and cash equivalents in subsidiary acquired
Arus kas masuk dari akuisisi 1,740 Cash inflow on acquisition
d. Akuisisi KBA di tahun 2011 d. Acquisition of KBA in 2011
Grup mengakuisisi 20% kepemilikan saham diKBA pada 13 Juli 2011, dan kemudiantambahan 30,08% pada 12 Desember 2011dengan nilai pembelian sebesar Rp 20.869.Jika jumlah cadangan batubara terbukti KBAdan BKA yang ditentukan dengan standarJORC lebih besar dari pada 1 juta metrik ton,Grup setuju untuk membayar AS$7 per metrikton untuk kelebihan tersebut. Akuisisi 50,08%kepemilikan saham di KBA memberikanPerusahaan suatu kemampuan untukmengendalikan KBA, oleh karena itu semenjaktanggal 12 Desember 2011, laporan keuanganKBA dikonsolidasikan ke laporan keuanganPerusahaan. Akuisisi ini bertujuan untukmengembangkan lebih lanjut bisnis Grup.Perusahaan mengakui properti pertambangansetelah alokasi harga pembelian ke nilai wajardari aset bersih yang diakuisisi, dengan rinciansebagai berikut:
The Group acquired 20% shares ownership inKBA on 13 July 2011, and then a further30.08% on 12 December 2011 for a totalpurchase consideration of Rp 20,869. If totalproven coal reserves of KBA and BKA onJORC standards exceed 1 million metrictonnes, the Group agreed to pay US$7 permetric ton for such excess. The acquisition of50.08% shares ownership in KBA provided theCompany with the ability to control KBA,therefore starting from 12 December 2011, thefinancial statements of KBA was consolidatedto the financial statements of the Company. Theacquisition was carried-out to further expandthe Groupʼs business. The Companyrecognised mining properties after purchaseprice allocation to the fair value of net assetsacquired, as detailed below:
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 5/40 Page
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
5. AKUISISI ENTITAS ANAK (lanjutan) 5. ACQUISITION OF SUBSIDIARIES (continued)
d. Akuisisi KBA di tahun 2011 (lanjutan) d. Acquisition of KBA in 2011 (continued)
2011
Nilai pembelian 20,869 Purchase consideration
Alokasi nilai pembelian Purchase consideration allocationAset lancar 59 Current assetsAset tetap, bersih 48 Property, plant and equipment, netBiaya eksplorasi dan pengembangan Deferred exploration and development
ditangguhkan 1,150 expendituresAset tidak lancar lainnya 250 Other non-current assetsProperti pertambangan (Catatan 14) 20,315 Mining properties (Note 14)Liabilitas lancar (7) Current liabilitiesLiabilitas tidak lancar lainnya (394) Other non-current liabilitiesKepentingan non-pengendali (552) Non-controlling interest
20,869
Nilai pembelian dibayar tunai (20,869) Purchase consideration settled in cashKas dan setara kas pada anak Cash and cash equivalents
perusahaan yang diakuisisi 9 in subsidiary acquired
Arus kas keluar dari akuisisi (20,860) Cash outflow on acquisition
e. Akuisisi BKA di tahun 2011 e. Acquisition of BKA in 2011
Grup mengakuisisi 20% kepemilikan saham diBKA pada 13 Juli 2011, dan kemudiantambahan 30,40% pada 12 Desember 2011dengan nilai pembelian sebesar Rp 8.802. LihatCatatan 5d untuk tambahan kompensasi yangGrup harus bayarkan jika jumlah cadanganterbukti batubara KBA dan BKA yangditentukan dengan standar JORC melebihi 1juta metrik ton. Akuisisi 50,40% kepemilikansaham di BKA memberikan Perusahaan suatukemampuan untuk mengendalikan BKA, olehkarena itu semenjak tanggal tersebut, laporankeuangan BKA dikonsolidasikan ke laporankeuangan Perusahaan. Akuisisi ini bertujuanuntuk mengembangkan lebih lanjut bisnis Grup.Perusahaan mengakui properti pertambangansetelah alokasi harga pembelian ke nilai wajardari aset bersih yang diakuisisi, dengan rinciansebagai berikut :
The Group acquired 20% shares ownership inBKA on 13 July 2011, and then a further30.40% on 12 December 2011 for a totalpurchase consideration of Rp 8,802. See Note5d for additional compensation the Groupshould pay if the total coal reserves of KBA andBKA determined based on JORC standardsexceed 1 million tonnes. The acquisition of50.40% shares ownership in BKA provided theCompany with the ability to control BKA,therefore starting from 12 December 2011, thefinancial statements of BKA was consolidatedto the financial statements of the Company. Theacquisition was carried-out to further expandthe Groupʼs business. The Companyrecognised mining properties after purchaseprice allocation to the fair value of net assetsacquired, as detailed below:
2011
Nilai pembelian 8,802 Purchase consideration
Alokasi nilai pembelian Purchase consideration allocationAset lancar 10 Current assetsBiaya eksplorasi dan pengembangan Deferred exploration and development
ditangguhkan 200 expendituresAset tidak lancar lainnya 50 Other non-current assetsProperti pertambangan (Catatan 14) 8,676 Mining properties (Note 14)Liabilitas tidak lancar lainnya (10) Other non-current liabilitiesKepentingan non-pengendali (124) Non-controlling interest
8,802
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 5/41 Page
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
5. AKUISISI ENTITAS ANAK (lanjutan) 5. ACQUISITION OF SUBSIDIARIES (continued)
e. Akuisisi BKA di tahun 2011 (lanjutan) e. Acquisition of BKA in 2011 (continued)
2011
Nilai pembelian dibayar tunai (8,802) Purchase consideration settled in cashKas dan setara kas pada anak Cash and cash equivalents
perusahaan yang diakuisisi 10 in subsidiary acquired
Arus kas keluar dari akuisisi (8,792) Cash outflow on acquisition
6. KAS DAN SETARA KAS 6. CASH AND CASH EQUIVALENTS
2011 2010 2009
Kas Cash on handRupiah 3,807 645 112 RupiahPound Sterling Inggris 114 - - Great Britain Pound SterlingDolar AS 31 31 - US Dollars
Jumlah kas 3,952 676 112 Total cash on hand
Kas di bank Cash in banksRupiah Rupiah- PT Bank Permata Tbk. PT Bank Permata Tbk. -
(“Bank Permata”) 88,088 - - (“Bank Permata”)- PT Bank Danamon PT Bank Danamon -
Indonesia Tbk. Indonesia Tbk.(“Bank Danamon”) 79,775 - - (“Bank Danamon”)
- PT Bank DBS Indonesia PT Bank DBS Indonesia -(“Bank DBS”) 76,207 - - (“Bank DBS”)
- PT Bank Mandiri (Persero) PT Bank Mandiri (Persero) -Tbk. (“Bank Mandiri”) 14,530 1,264 695 Tbk. (“Bank Mandiri”)
- PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia -(Persero) Tbk. 1,276 - - (Persero) Tbk.
- PT Bank Central Asia Tbk. 629 195 85 PT Bank Central Asia Tbk. -- PT Bank OCBC NISP Tbk. PT Bank OCBC NISP Tbk. -
(“Bank OCBC NISP”) 610 - - (“Bank OCBC NISP”)- PT Bank Artha Graha PT Bank Artha Graha -
International Tbk. 133 - - International Tbk.- PT Bank Ganesha 101 - - PT Bank Ganesha -- Lain-lain (masing-masing
di bawah Rp 50) 5 68 - Others (each below Rp 50) -
Rekening Rupiah 261,354 1,527 780 Rupiah accounts
Dolar AS US Dollars- Bank Mandiri 32,724 2,254 465 Bank Mandiri -- Bank Permata 6,781 1,372 - Bank Permata -- PT Bank Central Asia Tbk. 3,224 28 30 PT Bank Central Asia Tbk. -- Bank DBS 2,276 - - Bank DBS -- Bank Danamon 109 - - Bank Danamon -- Lain-lain (masing-masing
di bawah Rp 50) 40 10 13 Others (each below Rp 50) -
Rekening Dolar AS 45,154 3,664 508 US Dollars accounts
Jumlah kas di bank 306,508 5,191 1,288 Total cash in banks
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 5/42 Page
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
6. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 6. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)
2011 2010 2009
Deposito berjangka Time depositsRupiah Rupiah- Bank Danamon 20,000 - - Bank Danamon -- Bank OCBC NISP 20,000 - - Bank OCBC NISP -- Bank Permata 1,679 - - Bank Permata -- PT Bank Ganesha 223 - - PT Bank Ganesha -
Rekening Rupiah 41,902 - - Rupiah accounts
Dolar AS US Dollars- Bank Permata 5,894 - - Bank Permata -- Bank Danamon 907 - - Bank Danamon -
Rekening Dolar AS 6,801 - - US Dollars accounts
Jumlah deposito berjangka 48,703 - - Total time deposits
Total cash and cashJumlah kas dan setara kas 359,163 5,867 1,400 equivalents
Pada 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, Gruptidak menempatkan kas dan setara kasnya padapihak yang berelasi.
As at 31 December 2011, 2010 and 2009, the Groupdid not maintain or place its cash and cashequivalents with related parties.
Tingkat suku bunga dari deposito berjangka di atasadalah sebagai berikut:
The interest rates of the above time deposits are asfollows:
2011 2010 2009
Rupiah 5.00% - 7.05% - - RupiahDolar AS 1.00% - 2.00% - - US Dollars
7. PIUTANG USAHA 7. TRADE RECEIVABLES
2011 2010 2009
Pihak ketiga: Third parties:Moderne Group Inc. -
- Moderne Group Inc. (“MGI”) 88,413 46,214 43,633 (“MGI”)- PT Optima Enviro PT Optima Enviro -
Resources (“OER”) 40,027 10,525 - Resources (“OER”)PT Bara Jaya Utama -
- PT Bara Jaya Utama (”BJU”) 30,834 3,383 - (”BJU”)- East Indonesia Resources Ltd. East Indonesia Resources -
(“EIRL”) 18,272 - - Ltd. (“EIRL”)- Noble Resources Pte. Ltd. Noble Resources Pte. Ltd. -
(“Noble”) - 6,725 - (“Noble”)
Jumlah piutang usaha 177,546 66,847 43,633 Total trade receivables
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 5/43 Page
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
7. PIUTANG USAHA (lanjutan) 7. TRADE RECEIVABLES (continued)
Analisis umur piutang usaha adalah sebagai berikut: The aging analysis of trade receivables is as follows:
2011 2010 2009
Lancar dan 1 – 30 hari 121,518 21,002 43,633 Current and 1 – 30 days31 – 60 hari 2,881 - - 31 – 60 days61 – 90 hari 2,427 - - 61 – 90 days> 90 hari 50,720 45,845 - > 90 days
177,546 66,847 43,633
Rincian piutang usaha berdasarkan mata uangadalah sebagai berikut:
Details of trade receivables based on currencies areas follows:
2011 2010 2009
Rupiah 36,293 4,838 43,633 RupiahDolar AS 141,253 62,009 - US Dollars
177,546 66,847 43,633
Manajemen berpendapat bahwa piutang usahadapat ditagih seluruhnya sehingga tidak diperlukanpenyisihan penurunan nilai.
Management believes that the trade receivables willbe fully collectible and therefore a provision forimpairment is not considered necessary.
8. PIUTANG LAIN-LAIN 8. OTHER RECEIVABLES
a. Piutang lancar lain-lain a. Other current receivables
2011 2010 2009
Pihak ketiga: Third parties:- OER 7,208 932 - OER -- PT Indo Premier PT Indo Premier -
Securities 3,541 - - Securities- Lain-lain (masing-masing Others -
di bawah Rp 3.000) 10,545 1,685 154 (each below Rp 3,000)
Total other currentJumlah piutang lancar receivables
lain-lain - pihak ketiga 21,294 2,617 154 - third parties
Rincian piutang lancar lain-lain berdasarkanmata uang adalah sebagai berikut:
Details of other current receivables based oncurrencies are as follows:
2011 2010 2009
Rupiah 10,315 1,685 154 RupiahDolar AS 10,979 932 - US Dollars
21,294 2,617 154
Piutang lancar lain-lain terutama terdiri daripinjaman tanpa bunga yang diberikan kepadapihak ketiga.
Other current receivables mainly consist of non-interest bearing loans provided to third parties.
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 5/44 Page
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
8. PIUTANG LAIN-LAIN (lanjutan) 8. OTHER RECEIVABLES (continued)
a. Piutang lancar lain-lain (lanjutan) a. Other current receivables (continued)
Manajemen berpendapat bahwa piutang lancarlain-lain akan dapat tertagih seluruhnya danoleh karena itu penyisihan penurunan nilai tidakdiperlukan.
Management believes that other currentreceivables will be fully collectible and thereforea provision for impairment is not considerednecessary.
b. Piutang tidak lancar lain-lain b. Other non-current receivables
2011 2010 2009
Pihak ketiga: Third parties:- PT Michelle Charmaine PT Michelle Charmaine -
Investment 11,222 - - Investment- PT Saskia Investment 11,222 - - PT Saskia Investment -- PT Kertas Nusantara 3,827 3,827 - PT Kertas Nusantara -- PT Dika Karya Lintas Nusa 3,118 - - PT Dika Karya Lintas Nusa -- OPE - 48,945 3,378 OPE -- MMJ - 4,305 - MMJ -- PT Geraldo Energi - - 4,725 PT Geraldo Energi -- Safri Isrianto - - 4,247 Safri Isrianto -- Lain-lain (masing-masing Others -
di bawah Rp 3.000) 7,961 809 6,592 (each below Rp 3,000)
Piutang tidak lancar Other non-currentlain-lain - pihak ketiga 37,350 57,886 18,942 receivables - third parties
Other non-currentPiutang tidak lancar lain- receivables
lain – pihak yang berelasi 56,847 20,211 13,716 - related parties
Jumlah piutang tidak lancar Total other non-currentlain-lain 94,197 78,097 32,658 receivables
Rincian piutang tidak lancar lain-lainberdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:
Details of other non-current receivables basedon currencies are as follows:
2011 2010 2009
Rupiah 70,391 31,159 26,460 RupiahDolar AS 23,806 46,938 6,198 US Dollars
94,197 78,097 32,658
Piutang tidak lancar lain-lain terutama terdiridari pinjaman tanpa bunga. Piutang lain-laindari PT Michelle Charmaine Investment dan PTSaskia Investment dijamin dengan kepemilikansaham kedua perusahaan tersebut masing-masing sebanyak 125 lembar saham di KBAdan 25 lembar saham di BKA.
Other non-current receivables mainly consist ofnon-interest bearing loans. Other receivablesfrom PT Michelle Charmaine Investment andPT Saskia Investment are guaranteed by theirshares ownership in KBA each 125 shares andin BKA each 25 shares.
Manajemen berpendapat bahwa piutang tidaklancar lain-lain akan dapat tertagih seluruhnyadan oleh karena itu penyisihan penurunan nilaitidak diperlukan.
Management believes that the other non-current receivables will be fully collectible andtherefore an allowance for impairment is notconsidered necessary.
Lihat Catatan 30 untuk rincian transaksi denganpihak yang berelasi.
See Note 30 for the details of related partytransactions.
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 5/45 Page
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
9. UANG MUKA DAN PEMBAYARAN DIMUKA 9. ADVANCES AND PREPAYMENTS
2011 2010 2009
Uang muka untuk Advance forpengembangan proyek 105,127 - - project development
Uang muka ke pemasok 37,516 5,944 1,826 Advance to suppliersSewa dan asuransi 7,845 3,749 3,045 Rent and insurance
Advance purchase ofUang muka pembelian property, plant and
aset tetap 6,379 - - equipmentLain-lain 6,576 614 533 Others
163,443 10,307 5,404
Dikurangi: Less:Bagian yang akan jatuh Portion due within
tempo dalam satu tahun (37,824) (10,253) (4,810) one year
Bagian jangka panjang 125,619 54 594 Non-current portion
Uang muka dan pembayaran dimuka merupakanpembayaran kepada pemasok, kontraktor, danpihak ketiga lainnya dimana barang tersebut belumditerima atau jasa tersebut belum dilaksanakanpada tanggal neraca.
Advances and prepayments represent payments tosuppliers, contractors and other third parties forwhich the goods have not been received or theservices have not been rendered as at the balancesheet date.
Termasuk di dalam uang muka pengembanganproyek adalah uang muka kepada pihak ketigasehubungan dengan perolehan hak penggunaanjalan untuk kegiatan pengangkutan batubara, sepertiyang diungkapkan pada Catatan 39a atas laporankeuangan konsolidasian.
Included in the advance for project development isthe advance paid to a third party in relation with theacquisition of rights of way for coal hauling activity,as disclosed in Note 39a to the consolidatedfinancial statements.
10. PERSEDIAAN 10. INVENTORIES
2011 2010 2009
Batubara 98,491 42,086 81,373 CoalBahan bakar 2,431 - 1,744 Fuel
Jumlah persediaan 100,922 42,086 83,117 Total inventories
Manajemen berpendapat bahwa semua persediaandapat digunakan atau dijual dan dalam kondisi yangbaik, sehingga tidak diperlukan penyisihanpenurunan nilai atas persediaan.
Management is of the opinion that the inventoriescan be either used or sold and are in goodcondition, and therefore a provision for impairmentis not considered necessary.
Pada tanggal 31 Desember 2011, persediaan tidakdiasuransikan. Manajemen menyadari risiko yangterkait dengan tidak adanya asuransi untukpersediaannya.
As at 31 December 2011, inventories were notinsured. Management is aware of the risksassociated with not insuring its inventories.
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 5/46 Page
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
11. BIAYA PENGUPASAN TANAH YANGDITANGGUHKAN
11. DEFERRED STRIPPING COSTS
2011 2010 2009
DKB DKB- Sang-sang 33,034 - - Sang-sang -- North Mea 4,943 - - North Mea -
Jumlah 37,977 - - Total
Biaya pengupasan tanah yang ditangguhkanmerupakan kelebihan rasio pengupasan tanahaktual atas estimasi rasio pengupasan rata-rataselama umur tambang.
The deferred stripping costs represent the excessactual stripping ratio over the estimated average lifeof mine stripping ratio.
Rasio pengupasan tanah aktual untuk pit Sang-sangdan North Mea selama tahun 2011 adalah 49:1 dan16:1. Estimasi rasio pengupasan rata-rata selamaumur tambang untuk pit Sang-sang dan North Meaadalah 28:1 dan 24:1 (tidak diaudit) berdasarkanrencana pengelolaan tambang manajemen saat ini.
The actual stripping ratios for Sang-sang and NorthMea pits in 2011 were 49:1 and 16:1. The estimatedlife of mine average stripping ratios for Sang-sangand North Mea pits are 28:1 and 24:1 (unaudited)based on managementʼs current mine plan.
12. BIAYA EKSPLORASI DAN PENGEMBANGANYANG DITANGGUHKAN
12. DEFERRED EXPLORATION ANDDEVELOPMENT EXPENDITURES
2011 2010 2009
Biaya eksplorasi danpengembangan yang Deferred exploration andditangguhkan sehubungan developmentdengan area yang telah expendituresmencapai tahap produksi related to commerciallykomersial: producing areas:
Carrying amountBiaya perolehan - saldo awal - beginning balance- DKB - - - DKB -- HE - - - HE -- BBE 14,727 12,294 8,123 BBE -
14,727 12,294 8,123
Penambahan Addition- DKB 42,161 - - DKB -- HE 2,720 - - HE -- BBE 908 2,433 4,171 BBE -
45,789 2,433 4,171
Addition throughPenambahan atas akuisisi acquisition- DKB 59,874 - - DKB -- HE 33,246 - - HE -- BBE - - - BBE -
93,120 - -
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 5/47 Page
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
12. BIAYA EKSPLORASI DAN PENGEMBANGANYANG DITANGGUHKAN (lanjutan)
12. DEFERRED EXPLORATION ANDDEVELOPMENT EXPENDITURES (continued)
2011 2010 2009
Carrying amountBiaya perolehan - saldo akhir - ending balance- DKB 102,035 - - DKB -- HE 35,966 - - HE -- BBE 15,635 14,727 12,294 BBE -
153,636 14,727 12,294
Dikurangi: Less:Akumulasi amortisasi Accumulated amortisation
- saldo awal - beginning balance- DKB - - - DKB -- HE - - - HE -- BBE 3,315 1,752 420 BBE -
3,315 1,752 420
Penambahan Addition- DKB 4,390 - - DKB -- HE - - - HE -- BBE 3,000 1,563 1,332 BBE -
7,390 1,563 1,332
Addition throughPenambahan atas akuisisi acquisition- DKB 5,407 - - DKB -- HE 243 - - HE -- BBE - - - BBE -
5,650 - -
Akumulasi amortisasi Accumulated amortisation- saldo akhir - ending balance
- DKB 9,797 - - DKB -- HE 243 - - HE -- BBE 6,315 3,315 1,752 BBE -
16,355 3,315 1,752
Nilai buku bersih Net book value- DKB 92,238 - - DKB -- HE 35,723 - - HE -- BBE 9,320 11,412 10,542 BBE -
Jumlah biaya eksplorasi danpengembangan yang Total deferred explorationditangguhkan sehubungan and developmentdengan area yang expenditures related totelah mencapai commercially producingtahap produksi komersial 137,281 11,412 10,542 areas
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 5/48 Page
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
12. BIAYA EKSPLORASI DAN PENGEMBANGANYANG DITANGGUHKAN (lanjutan)
12. DEFERRED EXPLORATION ANDDEVELOPMENT EXPENDITURES (continued)
2011 2010 2009
Biaya eksplorasi dan Deferred explorationpengembangan yang and developmentditangguhkan expenditures incurred forsehubungan dengan areas of interest which asarea yang pada tanggal at balance sheet date haveneraca belum mencapai not reached the stage oftahap produksi komersial: commercial production:
Carrying amountNilai tercatat - saldo awal - beginning balance- GPU 55,186 - - GPU -- GE 4,495 - - GE -- KEP 1,233 238 - KEP -- CGA 448 231 - CGA -- GGE 203 - - GGE -- PIE 590 582 - PIE -- SER 12,377 4,146 - SER -
74,532 5,197 -
Penambahan Addition- GPU 52,493 12,661 - GPU -- BKL 20,664 - - BKL -- AE 3,230 - - AE -- GE 17,823 1,365 - GE -- KEP 3,675 995 238 KEP -- CGA 1,123 217 231 CGA -- GGE 953 203 - GGE -- PIE 6 8 582 PIE -- CWD 227 - - CWD -- SER - 8,231 4,146 SER -
100,194 23,680 5,197
Addition throughPenambahan atas akuisisi acquisition- GPU - 42,525 - GPU -- BKL 12,939 - - BKL -- AE 23,664 - - AE -- GE - 3,130 - GE -- GGE - - - GGE -- KBA 1,150 - - KBA -- CWD 75 - - CWD -- KM 147 - - KM -- BKA 200 - - BKA -
38,175 45,655 -
Pelepasan Disposal- SER (12,337) - - SER -
(12,337) - -
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 5/49 Page
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
12. BIAYA EKSPLORASI DAN PENGEMBANGANYANG DITANGGUHKAN (lanjutan)
12. DEFERRED EXPLORATION ANDDEVELOPMENT EXPENDITURES (continued)
2011 2010 2009
Carrying amountBiaya perolehan - saldo akhir - ending balance- GPU 107,679 55,186 - GPU -- BKL 33,603 - - BKL -- AE 26,894 - - AE -- GE 22,318 4,495 - GE -- KEP 4,908 1,233 238 KEP -- CGA 1,571 448 231 CGA -- GGE 1,156 203 - GGE -- KBA 1,150 - - KBA -- PIE 596 590 582 PIE -- CWD 302 - - CWD -- BKA 200 - - BKA -- KM 147 - - KM -- SER - 12,377 4,146 SER -
Jumlah biaya eksplorasi Total deferred exploration anddan pengembangan yang development expendituresditangguhkan sehubungan incurred for areasdengan area yang pada of interest which as attanggal neraca belum balance sheet date havemencapai tahap not reached the stageproduksi komersial 200,524 74,532 5,197 of commercial production
Jumlah biaya eksplorasi Total deferred explorationdan pengembangan and developmentyang ditangguhkan 337,805 85,944 15,739 expenditures
Selama tahun yang berakhir 31 Desember 2011,2010 dan 2009, biaya amortisasi masing-masingsejumlah Rp 7.390, Rp 1.563, dan Rp 1.332dibebankan pada laporan pendapatan komprehensifkonsolidasian.
During the years ended 31 December 2011, 2010and 2009, amortisation expenses of Rp 7,390, Rp1,563 and Rp 1,332, respectively, were charged tothe consolidated statements of comprehensiveincome.
13. ASET TETAP 13. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT
2011Saldo awal/ Saldo akhir/Beginning Penambahan/ Transfer/ Akuisisi/ Ending
balance Additions Transfer Acquisition balance
Biaya perolehan: Acquisition cost:- Kepemilikan langsung Direct ownership -
Tanah 182 424 - - 606 LandBangunan 34,478 6,885 13,833 12,181 67,377 BuildingsInfrastruktur 34,939 1,866 - 2,450 39,255 InfrastructuresMesin, peralatan, dan Machineries, equipment
kendaraan 50,713 20,700 7,154 8,211 86,778 and vehiclesPerlengkapan kantor 5,035 3,114 - 1,452 9,601Office furniture and fixtures
125,347 32,989 20,987 24,294 203,617
Assets under finance -- Aset sewa pembiayaan lease
Kendaraan 57,964 15,083 (2,092) 2,602 73,557 Vehicles
- Aset dalam penyelesaian 19,756 70,903 (18,895) 39,862 111,626Construction in progress -
203,067 118,975 - 66,758 388,800
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 5/50 Page
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
13. ASET TETAP (lanjutan) 13. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT(continued)
2011Saldo awal/ Saldo akhir/Beginning Penambahan/ Transfer/ Akuisisi/ Ending
balance Additions Transfer Acquisition balance
Akumulasi penyusutan: Accumulated depreciation:- Kepemilikan langsung Direct ownership -
Bangunan 5,469 4,737 - 442 10,648 BuildingsInfrastruktur 6,530 3,109 - 735 10,374 InfrastructuresMesin, peralatan, dan Machineries, equipment
kendaraan 10,559 7,976 784 1,394 20,713 and vehiclesPerlengkapan kantor 1,766 1,713 - 378 3,857Office furniture and fixtures
24,324 17,535 784 2,949 45,592
Assets under finance -- Aset sewa pembiayaan lease
Kendaraan 4,154 14,800 (784) 478 18,648 Vehicles
28,478 32,335 - 3,427 64,240
Nilai buku bersih 174,589 324,560 Net book value
2010Saldo awal/ Saldo akhir/Beginning Penambahan/ Transfer/ Ending
balance Additions Transfer balance
Biaya perolehan: Acquisition cost:- Kepemilikan langsung Direct ownership -
Tanah 182 - - 182 LandBangunan 29,785 127 4,566 34,478 BuildingsInfrastruktur 33,862 1,077 - 34,939 InfrastructuresMesin, peralatan, dan Machineries, equipment
kendaraan 49,406 755 552 50,713 and vehiclesPerlengkapan kantor 3,791 1,244 - 5,035 Office furniture and fixtures
117,026 3,203 5,118 125,347
Assets under finance -- Aset sewa pembiayaan lease
Kendaraan 5,596 50,133 2,235 57,964 Vehicles
- Aset dalam penyelesaian 4,516 22,593 (7,353) 19,756 Construction in progress -
127,138 75,929 - 203,067
Akumulasi penyusutan: Accumulated depreciation:- Kepemilikan langsung Direct ownership -
Bangunan 2,134 3,335 - 5,469 BuildingsInfrastruktur 3,126 3,404 - 6,530 InfrastructuresMesin, peralatan, dan Machineries, equipment
kendaraan 5,519 5,040 - 10,559 and vehiclesPerlengkapan kantor 779 987 - 1,766 Office furniture and fixtures
11,558 12,766 - 24,324
Assets under finance -- Aset sewa pembiayaan lease
Kendaraan 644 3,510 - 4,154 Vehicles
12,202 16,276 - 28,478
Nilai buku bersih 114,936 174,589 Net book value
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 5/51 Page
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
13. ASET TETAP (lanjutan) 13. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT(continued)
2009Saldo awal/ Saldo akhir/Beginning Penambahan/ Transfer/ Ending
balance Additions Transfer balance
Biaya perolehan: Acquisition cost:- Kepemilikan langsung Direct ownership -
Tanah 182 - - 182 LandBangunan 2,181 1,661 25,943 29,785 BuildingsInfrastruktur 30,499 2,306 1,057 33,862 InfrastructuresMesin, peralatan, dan Machineries, equipment
kendaraan 39,303 4,190 5,913 49,406 and vehiclesPerlengkapan kantor 928 2,863 - 3,791 Office furniture and fixtures
73,093 11,020 32,913 117,026
Assets under finance -- Aset sewa pembiayaan lease
Vehicles 1,620 3,976 - 5,596 Vehicles
- Aset dalam penyelesaian 23,631 13,798 (32,913) 4,516 Construction in progress -
98,344 28,794 - 127,138
Akumulasi penyusutan: Accumulated depreciation:- Kepemilikan langsung Direct ownership -
Bangunan 114 2,020 - 2,134 BuildingsInfrastruktur - 3,126 - 3,126 InfrastructuresMesin, peralatan, dan Machineries, equipment
kendaraan 1,355 4,164 - 5,519 and vehiclesPerlengkapan kantor 109 670 - 779 Office furniture and fixtures
1,578 9,980 - 11,558
Assets under finance -- Aset sewa pembiayaan lease
Kendaraan 101 543 - 644 Vehicles
1,679 10,523 - 12,202
Nilai buku bersih 96,665 114,936 Net book value
Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut: Depreciation expense is charged to:
2011 2010 2009
Beban pokok pendapatan 28,059 13,979 8,906 Cost of revenueBeban operasi 4,276 2,297 1,617 Operating expenses
32,335 16,276 10,523
Aset dalam penyelesaian merupakan proyek yangbelum selesai pada tanggal neraca, sebagai berikut:
Construction-in-progress represents projects thathave not been completed at the balance sheet date,as follows:
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 5/52 Page
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
13. ASET TETAP (lanjutan) 13. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT(continued)
EstimasiPersentase penyelesaian/
31 Desember/ penyelesaian/ EstimatedDecember Percentage of completion
2011 completion (%) date(Tidak diaudit/
Unaudited)
Pembangunan hauling road 27,622 40 2012 Construction of hauling roadPembangunan pelabuhan 14,380 30 2012 Construction of portKamp dan infrastruktur 32,933 40 2012 Camp and infrastructureInfrastruktur untuk
pemrosesan batubara 34,736 40 2012 Coal processing infrastructurePembangunan stockpile 1,035 60 2012 Construction of stockpileLain-lain 920 20 2012 Others
111,626
EstimasiPersentase penyelesaian/
31 Desember/ penyelesaian/ EstimatedDecember Percentage of completion
2010 completion (%) date(Tidak diaudit/
Unaudited)
Renovasi gedung 4,051 20 2011 Building renovationKamp dan infrastruktur 11,947 50 2011 Camp and infrastructureKonveyor pemuatan
ke kapal tongkang 1,305 30 2011 Barge loading conveyorLain-lain 2,453 50 2011 Others
19,756
EstimasiPersentase penyelesaian/
31 Desember/ penyelesaian/ EstimatedDecember Percentage of completion
2009 completion (%) date
(Tidak diaudit/Unaudited)
Renovasi gedung 2,551 10 2011 Building renovationWorkshop 1,904 50 2010 WorkshopLain-lain 61 70 2010 Others
4,516
Manajemen tidak melihat adanya peristiwa yangakan menghambat penyelesaian aset dalampenyelesaian.
Management has no reason to believe that anyevents may occur that would prevent completion ofthe construction in progress.
Semua aset tetap di atas dimiliki Grup secara legaldan disertai bukti kepemilikan yang sah.
All assets are owned by the Group legally andsupported by sufficient evidence of ownership.
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 5/53 Page
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
13. ASET TETAP (lanjutan) 13. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT(continued)
Pada tanggal 31 Desember 2011, aset tetap yangdimiliki secara langsung oleh Grup diasuransikanatas property all risks, kerusakan mesin, gangguanusaha, kerusakan material dan liabilitas operasiterminal dengan nilai pertanggungan sebesar Rp123.203.
As at 31 December 2011, property, plant andequipment directly owned by the Group wereinsured for property all risks, machinery breakdown,business interruption, material damage and terminaloperations liability for an amount of Rp 123,203.
Aset tetap tertentu digunakan sebagai agunan untukpinjaman (lihat Catatan 16).
Certain property, plant and equipment have beenpledged as collateral for borrowings (see Note 16).
Pada tanggal 31 Desember 2011, manajemenberkeyakinan bahwa tidak ada indikasi penurunannilai aset tetap.
As at 31 December 2011, management believesthat there is no indication of impairment of property,plant and equipment.
Grup mengubah estimasi masa manfaat dariinfrastruktur efektif sejak dari 1 Januari 2009.Rincian perubahan pada estimasi masa manfaattersebut adalah sebagai berikut:
The Group changed the estimated useful life ofinfrastructure with effect from 1 January 2009.Details of the change in estimated useful life are asfollows:
Masa manfaat Masa manfaatsebelum diubah/ setelah diubah/
Useful life Useful lifebefore change after change
Infrastruktur 20 10 Infrastructure
Perubahan tersebut didasarkan pada kajian teknisdan perbandingan dengan industri sejenis.Perubahan tersebut diterapkan secara prospektifdan menyebabkan kenaikan beban penyusutansebesar Rp 1.563 untuk tahun yang berakhir pada31 Desember 2009.
The change was based on the technicianʼs reviewand comparison with similar industry's practices.The change was applied prospectively and resultingin an increase in depreciation expense by Rp 1,563for the year ended 31 December 2009.
14. PROPERTI PERTAMBANGAN 14. MINING PROPERTIES
2011 2010 2009
Harga perolehan Acquisition costSaldo awal 6,056 - - Beginning balanceAkuisisi 83,039 6,056 - Acquisition
89,095 6,056 -
Akumulasi amortisasi Accumulated amortisationSaldo awal - - - Beginning balancePenambahan 178 - - Addition
178 - -
Nilai buku bersih Net book value ofproperti pertambangan 88,917 6,056 - mining properties
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 5/54 Page
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
14. PROPERTI PERTAMBANGAN (lanjutan) 14. MINING PROPERTIES (continued)
Properti pertambangan merupakan saldo yangtimbul dari akuisisi Perusahaan atas saham API ditahun 2010, OPE, OC, KBA, dan BKA di tahun 2011sebagai akibat dari penilaian atas nilai wajar asetyang diperoleh pada tanggal akuisisi (lihat Catatan5).
Mining properties represent the balances arisingfrom the acquisitions of the shares of API in 2010,OPE, OC, KBA and BKA in 2011 by the Company,as a result of the fair value valuation of the assetsacquired at the date of acquisition (see Note 5).
15. ASET TAKBERWUJUD 15. INTANGIBLE ASSET
2011 2010 2009
Harga perolehan Acquisition costSaldo awal 62,937 - - Beginning balancePenambahan 501,406 62,937 - Addition
564,343 62,937 -
Akumulasi amortisasi Accumulated amortisationSaldo awal 4,126 - - Beginning balancePenambahan 20,171 4,126 - Addition
24,297 4,126 -
Nilai buku bersih Net book valueaset takberwujud 540,046 58,811 - of intangible asset
Berdasarkan Kontrak Pemasokan Batubara tanggal 3Agustus 2007 antara BBE sebagai penjual dan MGI(pihak ketiga) sebagai pembeli, kedua belah pihaksetuju untuk menandatangani Kontrak Pemasokanbatubara jangka panjang selama umur konsesibatubara BBE. Pada bulan Agustus 2010,Perusahaan, BBE, dan MGI menandatangani kontrakyang mengalihkan semua hak dan kewajiban MGIdalam Kontrak Pemasokan Batubara tersebut kepadaPerusahaan. Sebagai kompensasinya, Perusahaanmembayar AS$7.000.000 (setara dengan Rp 62.937)kepada MGI.
Pursuant to a Coal Supply Agreement dated 3 August2007 between BBE as the seller and MGI (third party)as the buyer, both parties agreed to enter into thelong-term coal supply agreement throughout the life ofBBEʼs Mining Concession. In August 2010, theCompany, BBE, and MGI entered into an agreementwhich legalised the assignment of all the rights andobligations of MGI in the Product Supply Agreement tothe Company. As a compensation, the Company paidUS$7,000,000 (equivalent to Rp 62,937) to MGI.
Berdasarkan Kontrak Pemasokan Batubara danKontrak Pemasaran tanggal 14 November 2009antara BKL sebagai penjual dan EIRL (pihak ketiga)sebagai pembeli, BKL setuju untuk memasokbatubara kepada EIRL dalam jumlah tertentu setiaptahunnya. Disamping itu, BKL diwajibkan untukmembayar jasa pemasaran kepada EIRL sebesarpersentase tertentu dari nilai penjualan batubara.Perjanjian ini berlaku selama umur konsesi BKL. Padatanggal 31 Maret 2011, Perusahaan, BKL, dan EIRLmenandatangani perjanjian pengalihan hak EIRL diatas kepada Perusahaan. Perusahaan setuju untukmemberikan kompensasi kepada EIRL sebesarAS$15,8 juta (setara dengan Rp 137.602).
Pursuant to a Coal Supply Agreement and MarketingAgreement dated 14 November 2009 between BKL asthe seller and EIRL (third party) as the buyer, BKLagreed to supply coal to EIRL in certain tonnage eachyear. In addition, BKL is required to pay marketingservice to EIRL for a certain percentage of the coalsales amount. This agreement is valid throughout thelife of BKL's concession. On 31 March 2011, theCompany, BKL and EIRL entered into an agreementto transfer the above right from EIRL to the Company.The Company agreed to provide compensation toEIRL amounting to US$15.8 million (equivalent to Rp137,602).
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 5/55 Page
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
15. ASET TAKBERWUJUD (lanjutan) 15. INTANGIBLE ASSET (continued)
Berdasarkan Kontrak Pemasokan Batubara danKontrak Pemasaran tanggal 28 Desember 2009antara DKB sebagai penjual dan EIRL sebagaipembeli, DKB setuju untuk memasok EIRL batubaradalam jumlah tertentu setiap tahunnya. Di samping itu,DKB diwajibkan untuk membayar jasa pemasarankepada EIRL sebesar persentase tertentu dari nilaipenjualan batubara. Perjanjian ini berlaku selamaumur konsesi DKB. Pada tanggal 31 Maret 2011,Perusahaan, DKB, dan EIRL menandatanganiperjanjian pengalihan hak EIRL di atas kepadaPerusahaan. Sebagai kompensasi kepada EIRL ataspengalihan hak tersebut, Perusahaan setuju untukmenanggung kewajiban EIRL kepada Noble (pihakketiga) sebesar AS$10.781.391 (setara denganRp 93.895).
Pursuant to a Coal Supply Agreement and MarketingAgreement dated 28 December 2009 between DKBas the seller and EIRL as the buyer, DKB agreed tosupply coal to EIRL in certain tonnage each year. Inaddition, DKB is required to pay marketing service toEIRL for a certain percentage of the coal salesamount. This agreement is valid throughout the life ofDKB's concession. On 31 March 2011, the Company,DKB and EIRL entered into an agreement to transferthe above right from EIRL to the Company. In order tocompensate EIRL for such assignment, the Companyagreed to assume EIRL's obligations to Noble (thirdparty) amounting to US$10,781,391 (equivalent toRp 93,895).
Pada bulan Agustus 2010, Perusahaanmenandatangani kontrak pemasokan batubara danperjanjian jasa pemasaran dengan Noble dimanaNoble menyetujui untuk membeli dari Perusahaan,semua batubara yang dihasilkan oleh BBE, CGA,KEP, dan GPU. Kontrak ini berlaku selama umurtambang BBE, CGA, KEP, dan GPU. Pada bulan April2011, perubahan atas kontrak ini ditandatangani.Berdasarkan perubahan atas perjanjian tersebut,Perusahaan tidak lagi terikat untuk menjual secaraekslusif kepada Noble dan bisa melakukan penjualanlangsung ke pengguna akhir. Selain itu biayapemasaran yang harus dibayar oleh Perusahaankepada Noble juga lebih kecil dibandingkan denganperjanjian terdahulu. Sebagai kompensasi atasperubahan kontrak tersebut, Perusahaan setuju untukmembayar Noble sebesar AS$25 juta (setara denganRp 224.775) segera setelah Penawaran SahamPerdana Perusahaan selesai dilaksanakan.
In August 2010, the Company entered into coal supplyagreements and marketing service agreements withNoble under which Noble agreed to purchase from theCompany, all coals produced by BBE, CGA, KEP andGPU. These agreements are valid throughout BBE,CGA, KEP, and GPU life of mines. In April 2011, theamendment to these contracts were signed. Based onthe amended agreements, the Company is no longerrequired to sale exclusively to Noble and can makedirect sales to end users. In addition, the marketingfee the Company should pay to Noble is also lowerthan the previous agreements. As compensation forsuch contract amendments, the Company agreed topay Noble US$25 million (equivalent to Rp 224,775)as soon as the Company completes its initial publicoffering.
Sebagai kelanjutan atas perjanjian yang dilakukandengan Noble di bulan April 2011, Perusahaan danNoble menandatangani Nota Penyelesaian padatanggal 28 December 2011, dimana kedua belahpihak setuju bahwa kompensasi yang harusdibayarkan Perusahaan adalah sebesarAS$29.450.000 (setara dengan Rp 269.909), dimanasebesar AS$16.064.300 (setara dengan Rp 147.229)telah dibayar tunai dan sebesar AS$13.385.700(setara dengan Rp 122.680) telah dihapus denganpiutang dari penjualan batubara ke Noble.
As a follow up to the agreements entered with Noblein April 2011, the Company and Noble signed aSettlement Deed on 28 December 2011, under whichboth parties agreed that the compensation theCompany should pay is US$29,450,000 (equivalent toRp 269,909), of which US$16,064,300 (equivalent toRp 147,229) has been settled by cash andUS$13,385,700 (equivalent to Rp 122,680) has beenoffset with receivables from sales of coal to Noble.
Pada tanggal 31 Desember 2011, aset takberwujuddengan masa manfaat terbatas tidak ditelaah untukpenurunan nilai karena tidak terdapat kejadian atauperubahan keadaan yang mengindikasikan bahwanilai tercatat aset takberwujud tidak terpulihkan.
As at 31 December 2011, the finite live intangibleasset is not reviewed for impairment because thereare no events or changes in circumstances thatindicate that the carrying amount may not recoverable.
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 5/56 Page
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
15. ASET TAKBERWUJUD (lanjutan) 15. INTANGIBLE ASSET (continued)
Amortisasi aset takberwujud kontraktual sebesar Rp24.297 dibebankan ke laporan pendapatankomprehensif konsolidasian untuk tahun yangberakhir 31 Desember 2011 dan Rp 4.126 untuktahun yang berakhir pada 31 Desember 2010.
Amortisation of intangible asset of Rp 24,297 wascharged to the consolidated statements ofcomprehensive income for the year ended 31December 2011 and Rp 4,126 for the year ended 31December 2010.
16. PINJAMAN 16. BORROWINGS
a. Pinjaman jangka pendek - pihak ketiga a. Short-term borrowings - third party
2011 2010 2009
- Bank Permata 44,379 38,467 - Bank Permata -- Bank OCBC NISP 630 - - Bank OCBC NISP -
Jumlah pinjaman Total short-termjangka pendek 45,009 38,467 - borrowings
(i) Perusahaan (i) The Company
Pada tanggal 8 Agustus 2011, perjanjianfasilitas kredit dengan Bank Permata yangditandatangani pada tanggal 5 Mei 2011diubah berdasarkan Akta Notaris No. 89tertanggal 8 Agustus 2011 dibuatdihadapan Drs. Gunawan Tedjo, S.H.,M.H. Salah satu perubahan atasperjanjian fasilitas kredit tersebut adalahpemberian fasilitas revolving loan kepadaPerusahaan dengan nilai maksimumfasilitas sebesar AS$5.000.000 danberlaku untuk jangka waktu 12 bulansejak tanggal perjanjian. Bunga ataspinjaman sebesar 6,5% per tahun tetapidapat berubah karena adanya revisitingkat suku bunga dari waktu ke waktu.Fasilitas ini akan digunakan untukmembiayai modal kerja Perusahaandimana penarikan pertama akandigunakan untuk membiayai kembalipinjaman dari BBE dan DKB.
On 8 August 2011, the credit facilityagreement with Bank Permata signed on 5May 2011 was amended based on theNotarial Deed No. 89 dated 8 August 2011of Drs. Gunawan Tedjo, S.H., M.H. One ofthe amendements to the credit facilityagreement is the granting of revolving loanfacility to the Company with aggregatefacility amount of US$ 5,000,000 which willbe valid for 12 months from the date ofagreement. The borrowing bears interest at6.5% per annum but is subject to raterevisions from time to time. This facility willbe used for working capital purpose withinitial drawdown intended for therefinancing of BBE and DKB existing loans.
Lihat Catatan 16b Bank Permata untukrincian jaminan.
Refer Note 16b for details of the collaterals.
(ii) HE (ii) HE
Pada tanggal 13 November 2011, HE danBank OCBC NISP menandatanganiperjanjian fasilitas kredit yang dilegalisasioleh Akta Notaris No. 13 tertanggal 13November 2011 dibuat dihadapanVeronica Nataadmadja, S.H., M.H.
On 13 November 2011, HE and BankOCBC NISP signed a credit facilityagreement which was legalised by NotarialDeed No. 13 of Veronica Nataadmadja,S.H., M.H., dated 13 November 2011.
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 5/57 Page
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
16. PINJAMAN (lanjutan) 16. BORROWINGS (continued)
a. Pinjaman jangka pendek - pihak ketiga(lanjutan)
a. Short-term borrowings - third party(continued)
(ii) HE (lanjutan) (ii) HE (continued)
Menurut perjanjian ini, Bank OCBC NISPsetuju untuk menyediakan fasilitasdemand loan kepada HE sejumlah Rp45.000 untuk tujuan modal kerja. Fasilitasini berlaku sampai dengan 13 November2012. Bunga atas pinjaman sebesar10,5% per tahun tetapi dapat berubahkarena adanya revisi tingkat suku bungadari waktu ke waktu.
Pursuant to this agreement, Bank OCBCNISP agreed to provide a demand loanfacility to HE in aggregate amount of Rp45,000 for working capital purpose. Thisfacility is valid until 13 November 2012.The borrowing bears interest at 10.5% perannum but is subject to rate revisions fromtime to time.
Jaminan untuk fasilitas kredit diatasadalah sebagai berikut:1. Jaminan berkelanjutan dari
Persuahaan sampai dengan 80%jumlah utang HE.
2. Piutang dagang HE yang terikat secarafidusia dengan nilai jaminan sebesarRp 9.000.
The collaterals of the credit facility aboveare as follow:1. Corporate guarantee from the
Company up to 80% of HE loans.
2. HEʼs trade receivable bounded as afiduciary with a guarantee amount ofRp 9,000.
(iii) BBE (iii) BBE
Pada tanggal 13 Agustus 2010, KetentuanUmum dan Kondisi pada PenyediaanFasilitas Bank (“KUK”) No.SKU/10/590/N/CGVC ditandatangani olehBBE dan Bank Permata, dimana keduabelah pihak setuju untuk terikat olehsyarat-syarat dan kondisi-kondisi yang adapada KUK. Pada tanggal yang sama dandidasarkan pada KUK, BBE dan BankPermata juga menandatangani perjanjianfasilitas kredit yang dilegalisasi oleh AktaNotaris No. 92 tertanggal 13 Agustus 2010dibuat di hadapan Drs. Gunawan Tedjo,S.H., M.H.
On 13 August 2010, the General Term andConditions on the Provision for BankingFacility (“GTC”) No. SKU/10/590/N/CGVCwas signed between BBE and BankPermata, under which both parties agreedto be bound by the terms and conditions inthe GTC. On the same date and based onthe GTC, BBE and Bank Permata alsosigned a credit facility agreement whichwas legalised by Notarial Deed No. 92 ofDrs. Gunawan Tedjo, S.H., M.H. dated 13August 2010.
Menurut perjanjian ini, Bank Permatasetuju untuk menyediakan fasiIitasCommercial lnvoice Financing (“CIF”)kepada BBE dengan batas sampaisebesar AS$5.000.000 untuk tujuan modalkerja. Fasilitas ini berlaku sampai dengan13 Agustus 2011. Bunga atas pinjamansebesar 7% per tahun tetapi dapatberubah karena adanya revisi tingkat sukubunga dari waktu ke waktu. Penalti atasketerlambatan pembayaran ditentukansebesar 3% di atas tingkat suku bungapinjaman yang berlaku.
Pursuant to this agreement, Bank Permataagreed to provide Commercial InvoiceFinancing (“CIF”) facility to BBE with a limitup to US$5,000,000 for working capitalpurpose. This facility is valid until 13 August2011. The borrowing bears interest at 7%per annum but is subject to rate revisionsfrom time to time. Penalty on late paymentwas set at the rate 3% above the applicableinterest rate of the borrowings.
Berdasarkan suratnya No. 412/BP-CGVC/VIII/11 tertanggal 11 Agustus 2011,Bank Permata mengkonfirmasikan bahwafasilitas kredit atas nama BBE pada BankPermata telah dilunasi seluruhnya.
Based on its letter No. 412/BP-CGVC/VIII/11 dated 11 August 2011, BankPermata confirmed that credit facility underthe name of BBE in Bank Permata hasbeen fully paid.
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 5/58 Page
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
16. PINJAMAN (lanjutan) 16. BORROWINGS (continued)
a. Pinjaman jangka pendek - pihak ketiga(lanjutan)
a. Short-term borrowings - third party(continued)
(iv) DKB (iv) DKB
Pada tanggal 28 Desember 2010, DKBmengadakan perjanjian fasilitas kreditdengan Bank Permata. Berdasarkanperjanjian ini, Bank Permata setuju untukmenyediakan fasilitas CIF kepada DKBdengan batas sampai sebesarAS$5.000.000 untuk tujuan modal kerja.FasiIitas ini berlaku sampai dengan 28Desember 2011. Bunga atas pinjamansebesar 7% per tahun tetapi dapatberubah karena adanya revisi tingkat sukubunga dari waktu ke waktu. Penalti atasketerlambatan pembayaran adalahditetapkan sebesar 3% di atas tingkatsuku bunga pinjaman yang berlaku.
On 28 December 2010, DKB entered into acredit facility agreement with BankPermata. Based on this agreement, BankPermata agreed to provide CIF facility toDKB with a limit up to US$5,000,000 forworking capital purpose. This facility isvalid until 28 December 2011. Theborrowings bear interests at 7% per annumbut are subject to rate revisions from timeto time. Penalty on late payment was set atthe rate 3% above the applicable interestrate of the borrowing.
Berdasarkan suratnya No. 413/BP-CGVC/VIII/11 tertanggal 11 Agustus 2011,Bank Permata mengkonfirmasikan bahwafasilitas kredit atas nama DKB pada BankPermata telah dilunasi seluruhnya.
Based on its letter No. 413/BP-CGVC/VIII/11 dated 11 August 2011, BankPermata confirmed that credit facility underthe name of DKB in Bank Permata hasbeen fully paid.
b. Pinjaman jangka panjang - pihak ketiga b. Long-term borrowings - third parties
2011 2010 2009
Dolar AS US Dollars- Bank Permata 170,881 44,955 - Bank Permata -- Bank Danamon 170,761 - - Bank Danamon -- Noble 84,785 - - Noble -- Bank DBS 84,773 - - Bank DBS -- Kingdom Power Kingdom Power -
Investment Ltd. (“KPIL”) 14,146 - - Investment Ltd. (“KPIL”)- NCT 3,899 - - NCT -- MGI - - 65,446 MGI -- Lehman Brothers Lehman Brothers -
Commercial Corporation Commercial CorporationAsia Limited Asia Limited(“Lehman Brothers”) - - 47,000 (“Lehman Brothers”)
- First Plan Ltd. (“FPL”) - - 22,512 First Plan Ltd. (“FPL”) -- Pacific Multi Resources Pacific Multi Resources -
Inc. (“PMRI”) - - 17,124 Inc. (“PMRI”)
Jumlah pinjaman jangkapanjang 529,245 44,955 152,082 Total long-term borrowings
Dikurangi: Less:Bagian yang akan
jatuh tempo dalam Portion due withinwaktu satu tahun (118,005) (44,955) (47,000) one year
Bagian jangka panjang 411,240 - 105,082 Long-term portion
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 5/59 Page
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
16. PINJAMAN (lanjutan) 16. BORROWINGS (continued)
b. Pinjaman jangka panjang - pihak ketiga(lanjutan)
b. Long-term borrowings - third parties(continued)
(i) Perusahaan (i) The Company
Noble Noble
Pinjaman jangka panjang dari Noblemerupakan utang yang ditanggung untukmendapatkan hak atas kontrak pemasokanbatubara berkenaan dengan batubara yangdiproduksi di area konsesi DKB.
Long-term borrowing from Noblerepresents the liability assumed to obtainthe rights over the coal supply contractwith respect of the coal produced at DKBconcession area.
Bank Permata Bank Permata
Pada tanggal 5 Mei 2011, Perusahaanmenandatangani Term Sheet dengan BankPermata, yang dilegalisasi oleh AktaNotaris No. 25 tertanggal 5 Mei 2011dibuat di hadapan Drs. Gunawan Tedjo,S.H., M.H, di mana Bank Permata setujuuntuk menyediakan fasilitas pinjamanberjangka ("TL") dengan nilai keseluruhansebesar AS$4 juta kepada Perusahaan.Fasilitas ini digunakan untuk pembiayaankembali aset milik Perusahaan yangberada di lokasi tambang BBE. Fasilitas iniberlaku sampai dengan 28 Juni 2014.Masa tenggang dan ketersediaan fasilitasini sampai dengan 28 Juni 2011. Tingkatsuku bunga per tahun fasilitas ini adalahsebesar 7% (dapat berubah sewaktu-waktu).
On 5 May 2011, the Company signed aTerm Sheet with Bank Permata, which waslegalised by Notarial Deed No. 25 of Drs.Gunawan Tedjo, S.H. M.H. dated 5 May2011, under which Bank Permata agreedto provide the Company with a term-loan("TL") facility in an aggregate amount ofUS$4 million. This facility is used torefinance the assets of the Companylocated at BBE mine site. This facility isvalid until 28 June 2014. The grace andavailability period of this facility are set until28 June 2011. The borrowing bearsinterest at 7% per annum (subject to raterevisions from time to time).
Pada tanggal 8 Agustus 2011, perjanjianfasilitas kredit dengan Bank Permatadiubah berdasarkan Akta Notaris No. 89tertanggal 8 Agustus 2011 dibuatdihadapan Drs. Gunawan Tedjo, S.H., M.H.Perubahan atas perjanjian fasilitas kreditmencakup hal-hal berikut:
On 8 August 2011, the credit facilityagreement with Bank Permata wasamended based on the Notarial Deed No.89 of Drs. Gunawan Tedjo, S.H., M.H.dated 8 August 2011.The amendments ofcredit facility agreement pertains to thefollowing matters:
(a) Menutup TL dengan pelunasanberasal dari penarikan fasilitas baruyaitu fasilitas pinjaman berjangka 1("TL1").
(a) To close TL by repayment using thewithdrawal from the new term loanfacility 1 ("TL1").
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 5/60 Page
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
16. PINJAMAN (lanjutan) 16. BORROWINGS (continued)
b. Pinjaman jangka panjang - pihak ketiga(lanjutan)
b. Long-term borrowings - third parties(continued)
(i) Perusahaan (lanjutan) (i) The Company (continued)
Bank Permata (lanjutan) Bank Permata (continued)
(b) Bank Permata setuju untukmenyediakan fasilitas pinjamanberjangka baru ("TL1") kepadaPerusahaan sebesar AS$20.000.000untuk pembiayaan kembali pinjamanyang masih aktif atas nama BBE danDKB, serta untuk pembiayaan ataspengembangan proyek pertambanganbatubara Perusahaan pada MusiBanyuasin ("MUBA") proyek tahap 1.Jangka waktu fasilitas adalah 39 bulansejak penandatanganan fasilitas.Bunga atas pinjaman sebesar 6% pertahun tetapi dapat berubah karenaadanya revisi tingkat suku bunga dariwaktu ke waktu.
(b) Bank Permata ageed to provide newterm loan facility ("TL1") to theCompany in an aggregate amount ofUS$20,000,000 to refinance theexisting loans of BBE and DKB, andalso for the financing of theCompanyʼs coal mining developmentof Musi Banyuasin Project stage 1("MUBA"). This facility is valid for 39months from the signing date ofagreement. The borrowing bearsinterest at 6% per annum but issubject to rate revisions from time totime.
(c) Bank Permata setuju untukmenyediakan fasilitas revolving loandengan nilai keseluruhan sebesarAS$5.000.000. Lihat Catatan 16a.
(c) Bank Permata agreed to provide arevolving loan facility with anaggregate amount of US$5,000,000.See Note 16a.
(d) Bank Permata setuju untukmenyediakan fasilitas bank garansidengan nilai keseluruhan sebesar Rp75.000.
(d) Bank Permata agreed to provide abank guarantee facility in anaggregate amount of Rp 75,000.
Pada tanggal 21 Oktober 2011, perjanjianfasilitas kredit dengan Bank Permatadiubah lebih lanjut berdasarkan AktaNotaris No. 128 tertanggal 21 Oktober2011 dibuat dihadapan Drs. GunawanTedjo, S.H., M.H. Berdasarkan ketentuanperjanjian fasilitas kredit yang diperbaharuiini, Bank Permata setuju untukmenyediakan Perusahaan tambahanfasilitas pinjaman berjangka (”TL2”)sebesar AS$20.000.000 untuk membiayaipengeluaran modal sehubunganpengembangan Muba Hub. Fasilitaspinjaman baru ini akan dikenakan bunga6,5% per tahun dan akan jatuh tempodalam waktu 5 tahun.
On 21 October 2011, the credit facilityagreement with Bank Permata was furtheramended based on the Notarial Deed No.128 of Drs. Gunawan Tedjo, S.H., M.H.dated 21 October 2011. Based on theprovisions in the renewed credit facilityagreement, Bank Permata agreed toprovide the Company with additional termloan facility (“TL2”) amounting toUS$20,000,000 which will be used tofinance capital expenditures in relation withthe development of Muba Hub. This newfacility will be charged with interest of 6.5%per annum and will mature in 5 years time.
Pinjaman berjangka TL1 merupakanfasilitas kredit club deal yang diberikanBank Permata bersama-sama denganBank Danamon (Club Deal tahap 1). Olehkarena itu, jaminan yang diberikanPerusahaan sehubungan dengan pinjamanberjangka TL1 merupakan jaminan paripassu kepada Bank Permata dan BankDanamon.
Term loan TL1 is basically a club dealcredit facility provided by Bank Permatatogether with Bank Danamon to theCompany (Club Deal phase 1). Thereforethe collaterals provided by the Company inrelation with term loan TL1 are thebasically pari passu collaterals to bothBank Permata and Bank Danamon.
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 5/61 Page
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
16. PINJAMAN (lanjutan) 16. BORROWINGS (continued)
b. Pinjaman jangka panjang - pihak ketiga(lanjutan)
b. Long-term borrowings - third parties(continued)
(i) Perusahaan (lanjutan) (i) The Company (continued)
Bank Permata (lanjutan) Bank Permata (continued)
Seperti halnya Club Deal tahap 1, pinjamanberjangka TL2 merupakan Club Deal tahap2 yang diberikan kepada Perusahaan olehBank Permata bersama-sama denganBank DBS. Oleh karena itu, jaminan yangdiberikan Perusahaan sehubungan denganpinjaman berjangka TL2 juga merupakanjaminan pari passu kepada Bank Permatadan Bank DBS.
Similar to Club Deal phase 1, term loanTL2 is basically Club Deal phase 2provided to the Company by Bank Permatatogether with Bank DBS. Therefore, thecollaterals provided by the Company inrelation with term loan TL2 are also paripassu collaterals to both Bank Permataand Bank DBS.
Jaminan untuk fasilitas Club deal tahap 1antara lain, adalah sebagai berikut:
The collaterals for Club Deal phase 1facility, among others, are as follows:
(a) 13 bidang tanah yang terletak di Berauatas nama BBE.
(a) 13 parcels of land located in Berau onbehalf of BBE.
(b) Aset operasional milik Perusahaanyang terletak di BBE dan MUBA diikatfidusia dengan nilai penjaminansebesar Rp 41.138.
(b) The Companyʼs operational assetslocated in BBE and MUBA arebounded as a fiduciary with aguarantee value equal to Rp 41,138.
(c) Aset operasional DKB diikat fidusiadengan nilai penjaminan sebesar Rp48.620.
(c) DKBʼs operational assets are boundedas a fiduciary with a guarantee valueequal to Rp 48,620.
(d) Aset operasional BBE yang diikatfidusia dengan nilai penjaminansebesar Rp 50.917.
(d) BBEʼs operational assets which arebounded as a fiduciary with aguarantee value equal to Rp 50,917.
Jaminan untuk fasilitas Club deal tahap 2antara lain, adalah sebagai berikut:
The collaterals for Club Deal phase 2facility, among others, are as follows:
(a) Aset operasional milik Perusahaanyang terletak di MUBA diikat fidusiadengan nilai penjaminan sebesar Rp17.742.
(a) The Companyʼs operational assets inMUBA are bounded as a fiduciary witha guarantee value equal to Rp 17,742.
(b) Piutang dagang dari proyek MUBA,baik yang sekarang telah ada maupunyang di kemudian hari akan ada diikatfidusia dengan nilai penjaminansebesar Rp 90.000.
(b) Trade receivables from MUBA Projectwhich are currently available andthose will be available in the furureare bounded as a fudiciary withguarantee value equal to Rp 90,000.
(c) Aset operasional dan/atau persediaandiikat fidusia dengan nilai penjaminansebesar Rp 54.000.
(c) Operational assets or inventory stockwhich bounded as fudiciary with aguarantee value equal to Rp 54,000.
Bank Danamon Bank Danamon
Pada tanggal 8 Agustus 2011, Perusahaandan Bank Danamon menandatanganimenandatangani perjanjian fasilitas kredityang dilegalisasi oleh Akta Notaris No. 78tertanggal 8 Agustus 2011 dibuatdihadapan Drs. Gunawan Tedjo, S.H., M.H.
On 8 August 2011, the Company and BankDanamon signed a credit facility agreementwhich was legalised by Notarial Deed No.78 of Drs. Gunawan Tedjo, S.H., M.H.dated 8 August 2011.
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 5/62 Page
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
16. PINJAMAN (lanjutan) 16. BORROWINGS (continued)
b. Pinjaman jangka panjang - pihak ketiga(lanjutan)
b. Long-term borrowings - third parties(continued)
(i) Perusahaan (lanjutan) (i) The Company (continued)
Bank Danamon (lanjutan) Bank Danamon (continued)
Menurut perjanjian ini, Bank Danamonsetuju untuk menyediakan fasilitaspinjaman berjangka untuk Perusahaansebesar AS$ 20.000.000 sebagai bagiandari transaksi club deal tahap 1 denganBank Permata untuk pembiayaan kembalipinjaman yang masih aktif atas nama BBEdan DKB. Selain itu, fasilitas ini jugadimaksudkan untuk pembiayaan ataspengembangan proyek MUBA. Fasilitas iniberlaku sampai dengan 8 November 2014.Bunga atas pinjaman sebesar 6% pertahun tetapi dapat berubah karena adanyarevisi tingkat suku bunga dari waktu kewaktu.
Pursuant to this agreement, BankDanamon agreed to provide a term loanfacility to the Company in aggregateamount of US$20,000,000 as a part of clubdeal transaction phase 1 with BankPermata for the refinancing of the BBE andDKB existing loans. In addition, this facilityis also intended for the financing of MUBAproject. This facility is valid until 8November 2014. The borrowing bearsinterest at 6% per annum but is subject torate revisions from time to time.
Lihat Catatan 16b Bank Permata di atasuntuk rincian jaminan.
Refer Note 16b Bank Permata above fordetails of the collaterals.
Bank DBS Bank DBS
Pada tanggal 21 Oktober 2011,Perusahaan dan Bank DBSmenandatangani perjanjian fasilitas kredityang dilegalisasi oleh Akta Notaris No. 127tertanggal 21 Oktober 2011 dibuatdihadapan Drs. Gunawan Tedjo, S.H., M.H.
On 21 October 2011, the Company andBank DBS signed a credit facilityagreement which was legalised by NotarialDeed No. 127 of Drs.Gunawan Tedjo, S.H.,M.H. dated 21 October 2011.
Menurut perjanjian ini, Bank DBS setujuuntuk menyediakan fasilitas pinjamanberjangka untuk Perusahaan sebesar AS$30.000.000 sebagai bagian dari transaksiClub deal tahap 2 untuk pembiayaan modalkerja di proyek MUBA Fasilitas ini berlakusampai dengan 21 Oktober 2016. Bungaatas pinjaman sebesar 6,75% per tahuntetapi dapat berubah karena adanya revisitingkat suku bunga dari waktu ke waktu.
Pursuant to this agreement, Bank DBSagreed to provide a term loan facility to theCompany in aggregate amount ofUS$30,000,000 as a part of Club Dealphase 2 to finance the capital expenditureof MUBA project. This facility is valid until21 October 2016. The borrowing bearsinterest at 6.75% per annum but is subjectto rate revisions from time to time.
Lihat Catatan 16b Bank Permata di atasuntuk rincian jaminan.
Refer Note 16b Bank Permata above fordetails of the collaterals.
Terdapat beberapa covenant keuangan,negative covenant, dan covenant lainnya yangdiatur dalam perjanjian fasilitas kredit yangharus dipenuhi oleh Perusahaan, yang akandireview secara kuartalan berdasarkan laporankeuangan konsolidasi internal dan laporankonsolidasi audit tahunan Perusahaan di tahun2011.
There are several financial, negative, and othercovenants under the credit facility agreementthat must be fulfilled by the Company, whichwill be reviewed on a quarterly basis based onthe Companyʼs internal consolidated financialstatements and the Companyʼs auditedconsolidated financial statements in 2011.
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 5/63 Page
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
16. PINJAMAN (lanjutan) 16. BORROWINGS (continued)
b. Pinjaman jangka panjang - pihak ketiga(lanjutan)
b. Long-term borrowings - third parties(continued)
(ii) BBE (ii) BBE
Bank Permata Bank Permata
Pada tanggal 13 Agustus 2010, BBE danBank Permata menandatangani KUK No.SKU/10/590/N/CGVC, dimana kedua belahpihak setuju untuk terikat oleh syarat-syaratdan kondisi-kondisi yang ada pada KUK.Pada tanggal yang sama dan didasarkanpada KUK, BBE dan Bank Permata jugamenandatangani perjanjian fasilitas kredityang dilegalisasi oleh Akta Notaris No. 92tertanggal 13 Agustus 2010 dibuat dihadapan Drs. Gunawan Tedjo, S.H., M.H.
On 13 August 2010, GTC No.SKU/10/590/N/CGVC was signed betweenBBE and Bank Permata, under which bothparties agreed to be bound by the termsand conditions in the GTC. On the samedate and based on the GTC, BBE andBank Permata also signed a credit facilityagreement which was legalised by NotarialDeed No. 92 of Drs. Gunawan Tedjo, S.H.,M.H. dated 13 August 2010.
Menurut perjanjian ini, Bank Permatasetuju untuk menyediakan fasilitaspinjaman berjangka untuk BBE sebesarAS$5.000.000 untuk pembiayaanpengadaan dan infrastruktur konstruksi diBerau (proyek perpanjangan BBE).Fasilitas ini berlaku sampai tanggal 13Agustus 2014. Tingkat suku bungapinjaman sebesar 7,5% per tahun tetapidapat berubah karena adanya revisi tingkatsuku bunga dari waktu ke waktu. Penaltiuntuk keterlambatan pembayaranditentukan sebesar 3% di atas tingkat sukubunga pinjaman yang dipakai.
Pursuant to this agreement, Bank Permataagreed to provide a term loan facility toBBE in an aggregate amount ofUS$5,000,000 for financing of theprocurement and infrastructureconstruction in Berau (BBE extensionproject). This facility is valid until 13 August2014. The loans bear interests at 7.5% perannum but are subject to rate revisionsfrom time to time. Penalty or late paymentwas set at a rate 3% above the applicableinterest rate.
TanggaI 28 Desember 2010, perjanjianfasilitas kredit dengan Bank Permatadiubah berdasarkan Akta Notaris No. 195tertanggal 28 Desember 2010 yang dibuatdi hadapan Drs. Gunawan Tedjo, S.H.,M.H. Perubahan atas perjanjian fasilitaskredit mencakup persetujuan BankPermata untuk menyediakan fasilitaspinjaman berjangka baru sebesarAS$5.000.000 untuk pembiayaanpenyediaan dan konstruksi infrastruktur diBerau (proyek perpanjangan BBE).Fasilitas ini berlaku sampai tanggal 28 Juni2014. Tingkat suku bunga pinjamansebesar 7% per tahun (dapat berubah)atau tetap maksimum 3 bulan;
On 28 December 2010, the credit facilityagreement with Bank Permata wasamended based on the Notarial Deed No.195 dated 28 December 2010 of Drs.Gunawan Tedjo, S.H., M.H. Theamendments of the credit facilityagreement include a provision wherebyBank Permata agreed to provide a newterm loan facility in an aggregate amount ofUS$5,000,000 for financing of theprocurement and/or infrastructureconstruction in Berau (BBE extensionproject). This facility is valid until 28 June2014. The loans bear interests at 7% perannum (subject to change) or fixedmaximum 3 months;
Berdasarkan suratnya No. 412/BP-CGVC/VIII/11 tertanggal 11 Agustus 2011,Bank Permata mengkonfirmasikan bahwafasilitas kredit atas nama BBE pada BankPermata telah dilunasi seluruhnya.
Based on its letter No. 412/BP-CGVC/VIII/11 dated 11 August 2011, BankPermata confirmed that credit facility underthe name of BBE in Bank Permata hasbeen fully paid.
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 5/64 Page
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
16. PINJAMAN (lanjutan) 16. BORROWINGS (continued)
b. Pinjaman jangka panjang - pihak ketiga(lanjutan)
b. Long-term borrowings - third parties(continued)
(iii) DKB (iii) DKB
Bank Permata Bank Permata
Pada tanggal 28 Desember 2010, DKBmengadakan perjanjian fasilitas kreditdengan Bank Permata. Berdasarkanperjanjian ini, Bank Permata setuju untukmenyediakan fasilitas di bawah ini kepadaDKB:
On 28 December 2010, DKB entered intocredit facilities agreement with BankPermata. Based on this agreement, BankPermata agreed to provide the followingfacilities to DKB:
(a) Fasilitas pinjaman berjangka dengannilai keseluruhan sebesarAS$5.000.000
(a) Term loan facility in aggregate amountof US$5,000,000
Bank Permata setuju untukmenyediakan fasilitas pinjamanberjangka untuk DKB dengan jumlahkeseluruhan sebesar AS$5.000.000untuk pembiayaan investasi DKB atasaset tetap dan infrastruktur di lokasipenambangan. Fasilitas ini berlakuuntuk 30 bulan sejak tanggaIperjanjian ini. Tingkat suku bungapinjaman sebesar 7% per tahun tetapidapat berubah karena adanya revisitingkat suku bunga dari waktu kewaktu. Penalti untuk keterlambatanpembayaran ditetapkan sebesar 3% diatas tingkat suku bunga pinjamanyang dipakai.
Bank Permata agreed to provide aterm loan facility to DKB in anaggregate amount of US$5,000,000which will be used to finance theinvestment of DKB of property, plantand equipment and infrastructure inmine site. This facility is valid for 30months from the date of agreement.The loans bear interests at 7% perannum but are subject to rate revisionsfrom time to time. Penalty or latepayment was set at a rate 3% abovethe applicable interest rate.
(b) Fasilitas transaksi valuta asing denganjumlah maksimal AS$12.500.000
(b) Foreign exchange transaction facilityin the maximum amount ofUS$12,500,000
Bank Permata setuju untukmemberikan fasilitas transaksi Spotdan Forward kepada DKB denganjumlah maksimal AS$12.500.000 atausetara dengan mata uang lainnya yangdisetujui Bank Permata. Fasilitas iniberlaku selama 12 bulan sejak tanggalpenandatanganan perjanjian. Keduapihak setuju untuk menunjuk BankPermata selaku pihak yang melakukanperhitungan mark-to-market atasjumlah yang digunakan dari fasilitasini.
Bank Permata agreed to provide Spotand Forward Transactions facility toDKB with a maximum amount ofUS$12,500,000 or its equivalent inother currencies agreed by BankPermata. This facility is valid for 12months since signing date of thisagreement. Both parties agreed toappoint Bank Permata as the party tocalculate the mark-to-market of theamount used from this facility.
Berdasarkan suratnya No. 413/BP-CGVC/VIII/11 tertanggal 11 Agustus 2011,Bank Permata mengkonfirmasikan bahwafasilitas kredit atas nama DKB pada BankPermata telah dilunasi seluruhnya.
Based on its letter No. 413/BP-CGVC/VIII/11 dated 11 August 2011, BankPermata confirmed that credit facility underthe name of DKB in Bank Permata hasbeen fully paid.
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 5/65 Page
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
16. PINJAMAN (lanjutan) 16. BORROWINGS (continued)
b. Pinjaman jangka panjang - pihak ketiga(lanjutan)
b. Long-term borrowings - third parties(continued)
(iv) AE (iv) AE
KPIL KPIL
Pada tanggal 18 September 2008, AEmemperoleh pinjaman dari KPIL denganjumlah maksimum sebesar AS$1.560.000.Tingkat suku bunga LIBOR+2% ataumaksimum sebesar 9% per tahun. Jangkawaktu pinjaman adalah selama 3 tahunsejak tanggal perjanjian. Pinjaman dariKPIL ini akan digunakan untuk mendanaikegiatan pra produksi dan modal kerja.
On 18 September 2008, AE was granted aloan facility from KPIL with a maximumamount of US$1,560,000. The interest rateis based on LIBOR+2% or a maximum of9% per annum. The loan period is for 3years starting from the agreement date.This loan from KPIL is used for financingpre-production activities and workingcapital.
Pada tanggal 31 Desember 2010, AEmemperoleh perpanjangan pinjamantersebut sampai dengan tanggal 31Desember 2013.
On 31 December 2010, AE was providedan extension of this loan facility up to 31December 2013.
(v) OC (v) OC
NCT NCT
Pada tanggal 1 Juni 2010, OC memperolehpinjaman dari NCT dengan jumlahmaksimum sebesar AS$1.000.000 dengantingkat suku bunga 0% untuk periode 1Juni 2010 sampai dengan 30 November2011 dan 7% untuk periode 1 Desember2011 sampai dengan 1 Juni 2013. Jangkawaktu pinjaman adalah tiga tahun sejaktanggal perjanjian.
On 1 June 2010, OC was granted a loanfactility by NCT with a maximum amount ofUS$1,000,000 which bears interest at arate of 0% for the period from 1 June 2010to 30 November 2011 and 7% for theperiod from 1 December 2011 to 1 June2013. The loan period is for three yearsstarting from the agreement date.
17. UTANG USAHA – PIHAK KETIGA 17. TRADE PAYABLES - THIRD PARTIES
2011 2010 2009
- PT Madhani Talatah PT Madhani Talatah -Nusantara (“Madhani”) 19,282 44,935 22,077 Nusantara (“Madhani”)
- PT Ricobana Abadi PT Ricobana Abadi -(“Ricobana”) 9,404 - - (“Ricobana”)
- PT Andalan Karya Mandiri 8,281 - - PT Andalan Karya Mandiri -- PT AKR Corporindo, Tbk. 4,584 - 3,877 PT AKR Corporindo, Tbk. -- Lain-lain (masing-masing Others (each below -
di bawah Rp 3.000) 6,275 2,226 6,097 Rp 3,000)
Jumlah utang usaha Total trade payables- pihak ketiga 47,826 47,161 32,051 - third parties
Seluruh saldo utang usaha merupakan utangkepada pihak ketiga yang terutama merupakanutang usaha kepada kontraktor penambangan. Gruptidak memberikan jaminan terhadap utang usaha.
Trade payables represent amounts owing to thirdparties which mainly consist of trade payables tomining contractors. The Group did not provide anyguarantees for trade payables.
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 5/66 Page
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
17. UTANG USAHA – PIHAK KETIGA (lanjutan) 17. TRADE PAYABLES - THIRD PARTIES (continued)
Analisis umur utang usaha adalah sebagai berikut: The aging analysis of trade payables is as follows:
2011 2010 2009
Lancar dan 1 – 30 hari 46,842 26,222 6,269 Current and 1 – 30 days31 – 60 hari 564 - 19,760 31 – 60 days61 – 90 hari - - 2,380 61 – 90 days> 90 hari 420 20,939 3,642 > 90 days
47,826 47,161 32,051
Rincian utang usaha berdasarkan mata uang adalahsebagai berikut:
Details of trade payables based on currencies areas follows:
2011 2010 2009
Rupiah 17,944 1,843 9,383 RupiahDolar AS 29,882 45,318 22,668 US Dollars
47,826 47,161 32,051
18. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR 18. ACCRUED EXPENSES
2011 2010 2009
Kontraktor 28,088 25,949 28,038 ContractorsIuran eksploitasi 21,980 38,158 13,324 Exploitation feesBunga 11,772 - 1,491 InterestSewa 7,830 3,824 655 RentKonsultan 3,528 656 1,997 ConsultantsBahan bakar 3,503 - 8,428 FuelKatering 2,843 818 832 CateringBonus 1,606 2,478 161 BonusLain-lain (masing-masing Others (each below
di bawah Rp 1.000) 5,972 997 498 Rp 1,000)
Jumlah beban yang masihharus dibayar 87,122 72,880 55,424 Total accrued expenses
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 5/67 Page
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
19. UTANG LAIN-LAIN 19. OTHER PAYABLES
2011 2010 2009
Pihak ketiga: Third parties:- KAP Tanudiredja, Wibisana dan KAP Tanudiredja, Wibisana -
Rekan 3,541 - - dan Rekan- PT Garda Satya Mandiri 2,419 - 6,255 PT Garda Satya Mandiri -- OER 2,062 1,860 - OER -- PT Paramita Argo Utama PT Paramita Argo Utama -
(“PAU”) 625 7,937 3,818 (“PAU”)- PT Tataolah Hutani Prima PT Tataolah Hutani Prima -
Abadi (“THPA”) 625 7,937 3,406 Abadi (“THPA”)- Lain-lain (masing-masing Others (each below -
di bawah Rp 2.000) 18,478 4,200 4,184 Rp 2,000)
Utang lain-lain lancar - Other current payablespihak ketiga 27,750 21,934 17,663 - third parties
Utang tidak lancar lain- Other non-currentlain - pihak yang berelasi 4,428 - 183 payables - related parties
Jumlah utang lain-lain 32,178 21,934 17,846 Total other payables
Rincian utang lain-lain berdasarkan mata uangadalah sebagai berikut:
Details of other payables based on currencies areas follows:
2011 2010 2009
Rupiah 15,302 3,413 554 RupiahDolar AS 16,876 18,521 17,292 US Dollars
32,178 21,934 17,846
Utang lain-lain terutama timbul dari beban jasaprofesional dan manajemen.
Other payables mainly arose from professional andmanagement fees.
Lihat Catatan 30 untuk rincian transaksi denganpihak yang berelasi.
See Note 30 for the details of related partytransactions.
20. PENDAPATAN DITERIMA DIMUKA 20. UNEARNED REVENUE
2011 2010 2009
Pihak ketiga: Third party:- Noble 74,730 37,183 - Noble -- Tecnica Holdings Ltd. Tecnica Holdings Ltd. -
(“Tecnica”) 12,695 - - (“Tecnica”)
Jumlah pendapatanditerima dimuka 87,425 37,183 - Total unearned revenue
Pendapatan diterima dimuka merupakanpembayaran yang diterima dari pelanggan dimanabatubara belum dikirim pada tanggal neraca.
Unearned revenue represents payments receivedfrom customers for which the coal has not beendelivered as at the balance sheet date.
Lihat Catatan 30 untuk rincian transaksi denganpihak yang berelasi.
See Note 30 for the details of related partytransactions.
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 5/68 Page
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
21. UTANG SEWA PEMBIAYAAN 21. FINANCE LEASE PAYABLES
2011 2010 2009
Pihak ketiga: Third parties:- PT Astra Sedaya PT Astra Sedaya -
Finance 10,695 20,891 - Finance- PT Orix Indonesia Finance 4,212 6,238 - PT Orix Indonesia Finance -- PT Toyota Astra Financial PT Toyota Astra Financial -
Services 4,190 1,916 - Services- PT Chandra Sakti Utama PT Chandra Sakti -
Leasing 3,864 7,768 - Utama Leasing- Lain-lain (masing-masing Others (each below -
di bawah Rp 4.000) 8,452 5,416 2,974 Rp 4,000)
Jumlah utang sewa pembiayaan 31,413 42,229 2,974 Total finance lease payables
Dikurangi: Less:Bagian yang akan jatuh tempo Portion due within
dalam satu tahun (23,596) (22,793) (1,320) one year
Bagian jangka panjang 7,817 19,436 1,654 Long-term portion
Utang sewa pembiayaan terkait dengan kendaraan. The finance lease payables are related to theleased vehicles.
Pembayaran minimum sewa pembiayaan di masayang akan datang berdasarkan perjanjian sewapembiayaan adalah sebagai berikut:
The future minimum lease payments under thefinance lease agreements are as follows:
2011 2010 2009
Jatuh tempo kurang dari 1 tahun 25,442 25,330 1,642 Payable not later than 1 yearJatuh tempo lebih dari 1 tahun Payable later than 1 year but
namun kurang dari 5 tahun 8,265 21,033 1,818 not later than 5 years
33,707 46,363 3,460Dikurangi: Less:Biaya bunga yang
belum jatuh tempo (2,294) (4,134) (486) Future financing charges
Nilai kini pembayaran minimum Present value of minimumutang sewa pembiayaan 31,413 42,229 2,974 finance lease payments
Semua aset sewa pembiayaan digunakan sebagaiagunan atas perjanjian sewa pembiayaan terkait.Tidak ada ikatan-ikatan penting pada perjanjiansewa pembiayaan yang perlu diungkapkan dalamlaporan keuangan konsolidasian.
All leased assets are pledged as collateral for theunderlying finance leases. There are no majorcovenants in the finance lease agreements to bedisclosed in consolidated financial statements.
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 5/69 Page
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
22. MODAL SAHAM 22. SHARE CAPITAL
Struktur pemegang saham Perusahaan padatanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 adalahsebagai berikut:
The shareholders of the Company as at 31December 2011, 2010 and 2009 and their relatedownerships are as follows:
31 Desember/December 2011Jumlah saham
Jumlah modal ditempatkan Persentasedasar/ dan disetor/ kepemilikan
Number of Number of Percentage ofauthorised shares issued ownership Jumlah/
Pemegang saham share and paid up (%) Total Shareholders
CVU 1,275,120,000 42.50 255,024 CVUAndre Abdi 631,392,500 21.05 126,278 Andre AbdiUBS AG Hongkong 303,000,000 10.10 60,600 UBS AG HongkongMasyarakat 790,487,500 26.35 158,098 Public
4,180,000,000 3,000,000,000 100 600,000
31 Desember/December 2010Jumlah saham
Jumlah modal ditempatkan Persentasedasar/ dan disetor/ kepemilikan
Number of Number of Percentage ofauthorised shares issued ownership Jumlah/
Pemegang saham share and paid up (%) Total Shareholders
Andre Abdi 180,001 90 180,001 Andre AbdiCVU 19,999 10 19,999 CVU
380,000 200,000 100 200,000
31 Desember/December 2009Jumlah saham
Jumlah modal ditempatkan Persentasedasar/ dan disetor/ kepemilikan
Number of Number of Percentage ofauthorised shares issued ownership Jumlah/
Pemegang saham share and paid up (%) Total Shareholders
CVU 19,999 99.995 19,999 CVUAndre Abdi 1 0.005 1 Andre Abdi
50,000 20,000 100 20,000
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham LuarBiasa (”RUPSLB”) pada tanggal 15 Februari 2010,yang disahkan dalam Akta Notaris No. 8 tertanggal15 Februari 2010 yang dibuat di hadapan MerryanaSuryana, S.H., notaris di Jakarta, para pemegangsaham Perusahaan menyetujui peningkatan modaldasar yang semula sebesar Rp 50.000 (50.000Iembar) menjadi sebesar Rp 380.000 (380.000lembar) dengan nilai nominal Rp 1.000.000 (nilaipenuh) per lembar. Modal disetor Perusahaan jugameningkat dari semula sebesar Rp 20.000 menjadisebesar Rp 110.000.
Based on Extraordinary Shareholders GeneralMeeting on 15 February 2010, which was approvedin Notarial Deed of Merryana Suryana, S.H., notaryin Jakarta, No. 8 dated 15 February 2010, theCompanyʼs shareholders agreed to increase itsauthorised capital from Rp 50,000 (50,000 shares)to Rp 380,000 (380,000 shares) with par value ofRp 1,000,000 (full amount) per share. TheCompanyʼs paid in capital also increased from Rp20,000 to Rp 110,000.
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 5/70 Page
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
22. MODAL SAHAM (lanjutan) 22. SHARE CAPITAL (continued)
Berdasarkan RUPSLB pada tanggal 22 September2010, yang disahkan dalam Akta Notaris No. 22tertanggal 22 September 2010 yang dibuat dihadapan Merryana Suryana, S.H., notaris diJakarta, para pemegang saham Perusahaanmenyetujui penerbitan saham baru sebesar 90.000lembar (nilai nominal Rp 1.000.000 (nilai penuh) perlembar) yang akan dibayar oleh Andre Abdi.
Based on Extraordinary Shareholders GeneralMeeting on 22 September 2010, which wasapproved in Notarial Deed of Merryana SuryanaS.H., notary in Jakarta, No. 22 dated 22 September2010, the Companyʼs shareholders approved theissuance of new 90,000 shares (par value Rp1,000,000 (full amount) per share) which all werepaid up by Andre Abdi.
Berdasarkan RUPSLB pada tanggal 2 Februari2011, yang disahkan dalam Akta Notaris No. 4tertanggal 2 Februari 2011 yang dibuat di hadapanMerryana Suryana, S.H., notaris di Jakarta, parapemegang saham Perusahaan menyetujui untukmenerbitkan 9.000 lembar saham tambahan dengannilai nominal Rp 1.000.000 (nilai penuh) per lembar.
Based on Extraordinary Shareholders GeneralMeeting on 2 February 2011, which was approvedin Notarial Deed No. 4 dated 2 February 2011 ofMerryana Suryana, S.H., notary in Jakarta, theCompanyʼs shareholders agreed to issue additional9,000 shares with a par value of Rp 1,000,000 (fullamount) per share.
Berdasarkan RUPSLB pada tanggal 30 Maret 2011,yang disahkan dalam Akta Notaris No. 38 tertanggal30 Maret 2011 yang dibuat di hadapan MerryanaSuryana, S.H., notaris di Jakarta, para pemegangsaham Perusahaan menyetujui untuk meningkatkanmodal dasar yang semula sebesar Rp 380.000(380.000 lembar) menjadi sebesar Rp 836.000(836.000 lembar).
Based on Extraordinary Shareholders GeneralMeeting on 30 March 2011, which was approved inNotarial Deed No. 38 dated 30 March 2011 ofMerryana Suryana, S.H., notary in Jakarta, theCompanyʼs shareholders agreed to increase theCompanyʼs authorised share capital from Rp380,000 (380,000 shares) to Rp 836,000 (836,000shares).
Berdasarkan RUPSLB pada tanggal 31 Maret 2011,yang disahkan dalam Akta Notaris No. 69 tertanggal31 Maret 2011 yang dibuat di hadapan MerryanaSuryana, S.H., notaris di Jakarta, para pemegangsaham Perusahaan menyetujui untuk menerbitkan169.001 lembar saham tambahan dengan nilainominal sebesar Rp 1.000.000 (nilai penuh) perlembar.
Based on Extraordinary Shareholders GeneralMeeting on 31 March 2011, which was approved inNotarial Deed No. 69 dated 31 March 2011 ofMerryana Suryana, S.H., notary in Jakarta, theCompanyʼs shareholders agreed to issue additional169,001 shares with a par value of Rp 1,000,000(full amount) per share.
Berdasarkan RUPSLB pada tanggal 29 April 2011,yang disahkan dalam Akta Notaris No. 42 tertanggaI29 April 2011 yang dibuat di hadapan MerryanaSuryana, S.H., notaris di Jakarta, para pemegangsaham Perusahaan menyetujui untuk menerbitkan91.999 lembar saham tambahan dengan nilainominaI sebesar Rp 1.000.000 (nilai penuh) perlembar.
Berdasarkan Sirkulasi Keputusan Para PemegangSaham sebagai pengganti Rapat Umum PemegangSaham Luar Biasa Perusahaan tertanggal 23 Mei2011, yang disahkan dalam Akta Notaris No. 221tertanggal 24 Mei 2011 yang dibuat di hadapanSutjipto, S.H., M.Kn, notaris di Jakarta, parapemegang saham Perusahaan menyetujuipenjualan 9.000 lembar saham Perusahaan yangdimiliki oleh Andre Abdi kepada CVU.
Based on Extraordinary Shareholders GeneralMeeting on 29 April 2011, which was approved inNotarial Deed No. 42 dated 29 April 2011 ofMerryana Suryana, S.H., notary in Jakarta, theCompanyʼs shareholders agreed to issue additional91,999 shares with a par value of Rp 1,000,000 (fullamount) per share.
Based on the Circular Resolution of Shareholders inlieu of Extraordinary General Meeting ofShareholders of the Company dated 23 May 2011,which was legalised in the Notarial Deed No. 221 ofSutjipto, S.H., M.Kn, a notary in Jakarta, dated 24May 2011, the shareholders of the Companyapproved the sale of 9,000 shares of the Companyowned by Andre Abdi to CVU.
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 5/71 Page
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
22. MODAL SAHAM (lanjutan) 22. SHARE CAPITAL (continued)
Berdasarkan Sirkulasi Keputusan Para PemegangSaham sebagai pengganti Rapat Umum PemegangSaham Luar Biasa Perusahaan tertanggal 23 Mei2011, yang disahkan dalam Akta Notaris No. 223tertanggal 24 Mei 2011 yang dibuat di hadapanSutjipto, S.H., M.Kn, notaris di Jakarta, parapemegang saham Perusahaan menyetujui antaralain:
1. Mengubah nilai nominal saham dari Rp1.000.000 (nilai penuh) menjadi Rp 200 (nilaipenuh) per lembar saham;
2. Penawaran umum saham perdana Perusahaanmelalui pengeluaran saham baru dalamPerusahaan sebanyak-banyaknya 940.000.000saham.
Based on the Circular Resolution of Shareholdersin lieu of Extraordinary General Meeting ofShareholders of the Company dated 23 May 2011,which was legalised in the Notarial Deed No. 223 ofSutjipto, S.H., M.Kn, a notary in Jakarta, dated 24May 2011, the shareholders of the Companyapproved, among others:
1. Change of the nominal share value from Rp1,000,000 (full amount) to Rp 200 (full amount)per share;
2. The Initial Public Offering through issuance ofnew shares from the portfolio of the Companyin the maximum amount of 940,000,000shares.
23. TAMBAHAN MODAL DISETOR 23. ADDITIONAL PAID IN CAPITAL
2011 2010 2009
Selisih antara pembayaranyang diterima dengan nilai Excess of proceedsnominal saham 845,000 - - over par value
Biaya emisi saham (112,166) - - Share issuance costs
Tambahan modal disetor 732,834 - - Additional paid-in capital
Biaya emisi saham merupakan biaya-biaya yangberkaitan langsung dengan penerbitan saham baruPerusahaan yang dilakukan melalui PenawaranUmum Saham Perdana Perusahaan (lihat Catatan1b).
Share issuance costs represent costs directlyattributable to the issuance of new shares of theCompany in respect of the Initial Public Offering ofthe Company shares (see Note 1b).
24. CADANGAN UMUM 24. GENERAL RESERVE
Undang-Undang Perseroan Terbatas RepublikIndonesia No. 1/1995 yang diterbitkan di bulanMaret 1995, dan telah diubah dengan Undang-Undang No. 40/2007 yang diterbitkan di bulanAgustus 2007, mengharuskan pembentukancadangan umum dari laba bersih sejumlah minimal20% dari jumlah modal yang ditempatkan dandisetor penuh. Tidak ada batasan waktu untukmembentuk cadangan tersebut.
Pada tanggal 31 Desember 2011, Perusahaan telahmembentuk cadangan umum sebesar Rp 5.000(2010: nihil dan 2009: nihil).
Limited Liability Company Law of the Republic ofIndonesia No. 1/1995 introduced in March 1995,and amended by Law No. 40/2007, issued inAugust 2007, requires the establishment of ageneral reserve from net income amounting to atleast 20% of a companyʼs issued and paid upcapital. There is no time limit on the establishmentof such reserve.
As at 31 December 2011, the Company hasappropriated Rp 5,000 to its general reserve (2010:nil and 2009: nil).
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 5/72 Page
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
25. PERPAJAKAN 25. TAXATION
a. Pajak dibayar dimuka a. Prepaid taxes
2011 2010 2009
Perusahaan The CompanyPajak pertambahan nilai,
bersih 2,291 5,309 463 Value-added tax, net
2,291 5,309 463
Entitas anak SubsidiariesPajak pertambahan nilai,
bersih 2 - 5 Value-added tax, net
2 - 5
Jumlah pajak dibayardimuka 2,293 5,309 468 Total prepaid taxes
b. Utang pajak b. Taxes payable
2011 2010 2009
Perusahaan The CompanyPajak penghasilan badan 2,598 3,785 2,553 Corporate income taxPajak penghasilan pasal 4(2) 314 165 288 Income tax article 4(2)Pajak penghasilan pasal 21 3,146 833 851 Income tax article 21Pajak penghasilan
pasal 23 dan 26 767 9 107 Income tax articles 23 and 26Pajak penghasilan pasal 25 272 - - Income tax article 25
7,097 4,792 3,799
Entitas anak SubsidiariesPajak penghasilan badan 11,641 3,173 3,132 Corporate income taxPajak bumi dan bangunan 350 - - Land and building taxPajak penghasilan pasal
4(2) 76 - - Income tax article 4(2)Pajak penghasilan pasal 15 - - 4 Income tax article 15Pajak penghasilan pasal 21 672 188 313 Income tax article 21Pajak penghasilan
pasal 23 dan 26 1,112 711 971 Income tax articles 23 and 26Pajak penghasilan pasal 25 499 165 330 Income tax article 25
14,350 4,237 4,750
Jumlah utang pajak 21,447 9,029 8,549 Total taxes payable
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 5/73 Page
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
25. PERPAJAKAN (lanjutan) 25. TAXATION (continued)
c. Beban/(manfaat) pajak penghasilan c. Income tax expense/(benefit)
2011 2010 2009
Perusahaan The CompanyKini 5,905 4,112 2,976 CurrentTangguhan 777 (632) (103) Deferred
6,682 3,480 2,873
Entitas anak SubsidiariesKini 16,614 5,144 4,602 CurrentTangguhan (5,924) (673) (65) Deferred
10,690 4,471 4,537
Konsolidasian ConsolidatedKini 22,519 9,256 7,578 CurrentTangguhan (5,147) (1,305) (168) Deferred
Jumlah beban pajak Total income taxpenghasilan 17,372 7,951 7,410 expense
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajakpenghasilan dengan estimasi penghasilan kenapajak adalah sebagai berikut:
The reconciliation between profit before incometax and estimated taxable income is as follows:
2011 2010 2009
Laba konsolidasian Consolidated profitsebelum pajak penghasilan 44,292 21,271 17,897 before income tax
Laba sebelum pajakpenghasilan – entitas Profit before incomeanak (12,728) (11,482) (8,451) tax - subsidiaries
Disesuaikan dengan jurnal Adjusted for consolidationeliminasi konsolidasi 3,479 7,105 4,109 eliminations
Laba sebelum pajak Profit before incomepenghasilan - Perusahaan 35,043 16,894 13,555 tax - the Company
Perbedaan temporer: Temporary differences:- Bonus yang masih
harus dibayar (541) 1,337 - Accrued bonus -- Penyisihan imbalan Provision for employee -
karyawan 2,336 2,181 - benefits- Perbedaan penyusutan Difference between -
antara komersial commercialdan fiskal 1,336 855 381 and tax depreciation
- Perbedaan transaksi sewa Difference between -pembiayaan antara commercial andkomersial dan fiskal (6,378) (1,844) 130 tax in finance lease
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 5/74 Page
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
25. PERPAJAKAN (lanjutan) 25. TAXATION (continued)
c. Beban/(manfaat) pajak penghasilan (lanjutan) c. Income tax expense/(benefit) (continued)
2011 2010 2009
Perbedaan tetap: Permanent differences:- Penghasilan yang telah
dikenakan pajak final (4,033) (19) (24) Income subject to final tax -- Sumbangan 1,981 743 1,138 Donation -- Biaya yang tidak dapat
dikurangkanmenurut pajak 5,779 4,262 3,299 Non-deductible expenses -
- Keuntungan dari Gain from sale -penjualan investasi of investmentpada entitas anak (3,398) - (3,035) in subsidiaries
- Laba dari investasi Profit from investment -pada entitas anak (8,505) (7,960) (4,109) in subsidiaries
23,620 16,449 11,335
Dikurangi: Less:Penggunaan rugi fiskal Utilisation of prior year
tahun sebelumnya - - (707) losses carried-forward
Laba kena pajak 23,620 16,449 10,628 Taxable income
Pajak penghasilan kini - Current income taxPerusahaan 5,905 4,112 2,976 - the Company
Pembayaran pajak dimuka Less prepaid tax- Perusahaan (3,307) (327) (423) - the Company
Kurang bayar pajak Underpayment ofpenghasilan badan corporate income tax- Perusahaan 2,598 3,785 2,553 - the Company
Pajak penghasilan kini dihitung berdasarkantaksiran penghasilan kena pajak. Nilai tersebutmungkin disesuaikan pada saat SPTdisampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak(”KPP”).
Current income tax computations are based onestimated taxable income. The amounts maybe adjusted when Annual Tax Returns are filedto the Tax Office.
Per tanggal laporan keuangan ini, Perusahaanmasih belum menyampaikan SPT tahun pajak2011 ke KPP.
As at the date of these financial statements, theCompany has yet to file its 2011 Annual TaxReturns to the Tax Office.
Laba kena pajak untuk tahun yang berakhirpada 31 Desember 2010 berbeda sebesar Rp49 dengan SPT yang disebabkan olehperbedaan perhitungan biaya yang tidak dapatdikurangkan.
There was a difference of Rp 49 of the taxableincome for the year ended 31 December 2010with Annual Tax Returns, mainly due to thedifference in the calculation of nondeductibleexpenses.
Laba kena pajak untuk tahun yang berakhirpada 31 Desember 2009 telah sesuai denganSPT yang disampaikan ke DJP.
Taxable income for the years ended 31December 2009 have been in accordance withthe Annual Tax Returns submitted to DGT.
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 5/75 Page
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
25. PERPAJAKAN (lanjutan) 25. TAXATION (continued)
c. Beban/(manfaat) pajak penghasilan (lanjutan) c. Income tax expense/(benefit) (continued)
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilandengan hasil perkalian laba akuntansi sebelumpajak penghasilan dan tarif pajak yang berlakuadalah sebagai berikut:
The reconciliation between income tax expenseand the theoretical tax amount on the profitbefore income tax is based on the prevailingincome tax rate, as follows:
2011 2010 2009
Laba konsolidasian Consolidated profitsebelum pajak penghasilan 44,292 21,271 17,897 before income tax
Laba sebelum pajakpenghasilan – Profit before incomeentitas anak (12,728) (11,482) (8,451) tax - subsidiaries
Disesuaikan dengan jurnal Adjusted for consolidationeliminasi konsolidasi 3,479 7,105 4,109 eliminations
Laba sebelum pajak Profit before incomepenghasilan - Perusahaan 35,043 16,894 13,555 tax - the Company
Pajak dihitung dengan Income tax calculatedtarif 25% (2009: 28%) 8,761 4,223 3,795 at 25%(2009: 28%)
Penghasilan yang telahdikenakan pajak final (1,008) (5) (7) Income subject to final tax
Sumbangan 495 186 319 DonationBiaya yang tidak dapat
dikurangkan menurut pajak 1,443 1,066 924 Non-deductible expensesKeuntungan dari penjualan Gain from sale
investasi pada of investmententitas anak (850) - (850) in subsidiaries
Laba dari investasi Profit from investmentpada entitas anak (2,126) (1,990) (1,151) in subsidiaries
Penyesuaian terhadap Adjustment related to theperubahan tarif pajak - - 41 change of income tax rate
6,715 3,480 3,071
Dikurangi: Less:Penggunaan rugi fiskal Utilisation of prior year losses
tahun sebelumnya - - (198) carried forward
Beban pajak Income tax expense/penghasilan - Perusahaan 6,715 3,480 2,873 - the Company
Pembalik liabilitas pajak Reversal of deferred taxditangguhkan dari properti liabilities from miningpertambangan (33) - - properties
Beban pajak Income tax expense -penghasilan – entitas anak 10,690 4,471 4,537 subsidiaries
Beban pajak penghasilan Income tax expense- konsolidasian 17,372 7,951 7,410 consolidated
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 5/76 Page
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
25. PERPAJAKAN (lanjutan) 25. TAXATION (continued)
d. Aset pajak tangguhan d. Deferred tax assets
2011 2010 2009
Perusahaan The CompanyPerbedaan penyusutan Difference between
antara komersial commercialdan pajak - - 133 and tax depreciation
Perbedaan transaksi Difference betweensewa pembiayaan commercial and tax inantara komersial dan pajak - - 7 finance lease transaction
- - 140
Aset pajak tangguhan Deferred tax assets at thepada awal tahun - 140 37 beginning of the year
Dibebankan pada laporan Charged to consolidatedlaba komprehensif statements ofkonsolidasian - (140) 103 comprehensive income
Aset pajak tangguhan Deferred tax assets atpada akhir tahun - - 140 the end of the year
Entitas anak SubsidiariesRugi fiskal yang dikompensasi
ke masa pajak berikut 9,764 - - Tax losses carried-forwardBonus yang masih
harus dibayar 62 248 - Accrued bonusPenyisihan imbalan Provision for employee
karyawan 1,462 305 - benefitsPerbedaan penyusutan Difference between
antara komersial commercial anddan fiskal 399 134 - tax depreciation
Perbedaan transaksi sewa Difference betweenpembiayaan commercial andantara komersial tax in finance leasedan fiskal (367) (216) - transaction
Amortisasi biaya eksplorasi Amortisation of deferreddan pengembangan exploration andyang ditangguhkan 313 68 - development expenditures
Amortisasi penyisihan Amortisation of provisionreklamasi dan penutupan for reclamation and minetambang 145 - - closure
11,778 539 -
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 5/77 Page
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
25. PERPAJAKAN (lanjutan) 25. TAXATION (continued)
d. Aset pajak tangguhan (lanjutan) d. Deferred tax assets (continued)
2011 2010 2009
Aset pajak tangguhan Deferred tax assets at thepada awal tahun 539 - - beginning of the year
Penambahan karena akuisisi 5,315 - - Addition due to acquisitionDibebankan pada laporan Charged to consolidated
laba komprehensif statements ofkonsolidasian 5,924 539 - comprehensive income
Aset pajak tangguhan Deferred tax assetspada akhir tahun 11,778 539 - at the end of the year
Konsolidasian ConsolidatedRugi fiskal yang dikompensasi
ke masa pajak berikut 9,764 - - Tax losses carried-forwardBonus yang masih
harus dibayar 62 248 - Accrued bonusPenyisihan imbalan Provision for employee
karyawan 1,462 305 - benefitsPerbedaan penyusutan Difference between
antara commercial andkomersial dan fiskal 399 134 133 tax depreciation
Perbedaan transaksi sewa Difference betweenpembiayaan antara commercial and tax inkomersial dan fiskal (367) (216) 7 finance lease transaction
Amortisasi biaya eksplorasi Amortisation of deferreddan pengembangan exploration andyang ditangguhkan 313 68 - development expenditures
Amortisasi penyisihan Amortisation of provisionreklamasi dan penutupan for reclamation and minetambang 145 - - closure
11,778 539 140
Aset pajak tangguhan Deferred tax assets at thepada awal tahun 539 140 37 beginning of the year
Penambahan karena akuisisi 5,315 - - Addition due to acquisitionDibebankan pada laporan Charged to consolidated
laba komprehensif statements ofkonsolidasian 5,924 399 103 comprehensive income
Aset pajak tangguhan Deferred taxpada akhir assets at the end oftahun 11,778 539 140 the year
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 5/78 Page
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
25. PERPAJAKAN (lanjutan) 25. TAXATION (continued)
e. Liabilitas pajak tangguhan e. Deferred tax liabilities
2011 2010 2009
Perusahaan The CompanyBonus yang masih
harus dibayar 199 334 - Accrued bonusPenyisihan imbalan Provision for employee
karyawan 1,129 545 - benefitsPerbedaan penyusutan Difference between
antara commercial andkomersial dan pajak 680 346 - tax depreciation
Perbedaan transaksi sewa Difference betweenpembiayaan commercialantara komersial and tax in financedan pajak (2,048) (453) - lease transaction
Properti pertambangan (12,652) (1,514) - Mining properties
(12,692) (742) -
Liabilitas pajak tangguhan Deferred tax liabilities at thepada awal tahun (742) - - beginning of the year
Penambahan karena akuisisi (11,173) (1,514) - Addition due to acquisitionDibebankan pada Charged to consolidated
laporan laba statementskomprehensif of comprehensivekonsolidasian (777) 772 - income
Liabilitas pajak tangguhan Deferred tax liabilitiespada akhir tahun (12,692) (742) - at the end of the year
Entitas anak SubsidiariesPerbedaan penyusutan Difference between
antara komersial commercial anddan pajak - - 90 tax depreciation
Perbedaan transaksi sewa Difference betweenpembiayaan antara commercial andkomersial tax in finance leasedan pajak - - (154) transaction
Amortisasi biaya eksplorasi Amortisation of deferreddan pengembangan exploration andyang ditangguhkan - - (70) development expenditures
Properti pertambangan (1,945) - - Mining properties
(1,945) - (134)
Liabilitas pajak tangguhan Deferred tax liabilities atpada awal tahun - (134) (199) the beginning of the year
Dibebankan pada laporan Charged to consolidatedlaba komprehensif statements ofkonsolidasian - 134 65 comprehensive income
Penambahan karena akuisisi (1,945) - - Addition due to acquisition
Liabilitas pajak tangguhan Deferred tax liabilitiespada akhir tahun (1,945) - (134) at the end of the year
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 5/79 Page
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
25. PERPAJAKAN (lanjutan) 25. TAXATION (continued)
e. Liabilitas pajak tangguhan (lanjutan) e. Deferred tax liabilities (continued)
2011 2010 2009
Konsolidasian ConsolidatedBonus yang masih
harus dibayar 199 334 - Accrued bonusPenyisihan imbalan Provision for employee
karyawan 1,129 545 - benefitsPerbedaan penyusutan Difference between
antara komersial commercial anddan pajak 680 346 90 tax depreciation
Perbedaan transaksi sewa Difference betweenpembiayaan antara commercial and taxkomersial in finance leasedan pajak (2,048) (453) (154) transaction
Amortisation of deferredAmortisasi biaya eksplorasi exploration
dan pengembangan and developmentyang ditangguhkan - - (70) expenditures
Properti pertambangan (14,597) (1,514) - Mining properties
(14,637) (742) (134)
Liabilitas pajak Deferred tax liabilitiestangguhan pada at the beginning ofawal tahun (742) (134) (199) the year
Penambahan karena akuisisi (13,118) (1,514) - Addition due to acquisitionCharged to consolidated
Dibebankan pada laporan statements oflaba komprehensif comprehensivekonsolidasian (777) 906 65 income
Liabilitas pajak tangguhan Deferred tax liabilitiespada akhir tahun (14,637) (742) (134) at the end of the year
f. Surat Tagihan Pajak f. Tax collection notices
Perusahaan menerima beberapa Surat TagihanPajak terutama disebabkan oleh keterlambatanpembayaran pajak bulanan. Jumlah dalamSurat Tagihan Pajak tersebut telah dicatatdalam laporan pendapatan komprehensifkonsolidasian sebagai denda pajak.
The Company received several tax collectionletters mainly due to late monthly tax payments.The amounts have been recognised in theconsolidated statements of comprehensiveincome as tax penalties.
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 5/80 Page
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
25. PERPAJAKAN (lanjutan) 25. TAXATION (continued)
g. Administrasi g. Administrations
Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yangberlaku di Indonesia, Perusahaan dan entitasanak menghitung, menetapkan, dan membayarsendiri besarnya jumlah pajak yang terutang.DJP dapat menetapkan atau mengubahliabilitas pajak dalam batas waktu sepuluhtahun sejak saat terutangnya pajak atau akhirtahun 2013, mana yang lebih awal. Adaketentuan baru yang diberlakukan terhadaptahun pajak 2008 dan tahun-tahun selanjutnyayang menentukan bahwa DJP dapatmenetapkan dan mengubah liabilitas pajaktersebut dalam batas waktu lima tahun sejaksaat terutangnya pajak.
Under the taxation laws of Indonesia, theCompany and subsidiaries submit tax returnson the basis of self assessment. DGT mayassess or amend taxes within ten years of thetime the tax becomes due, or until the end of2013, whichever is earlier. There are new rulesapplicable to fiscal year 2008 and subsequentyears stipulating that the DGT may assess oramend taxes within five years from the time thetax becomes due.
h. Perubahan terhadap peraturan perpajakan h. Changes to taxation regulation
Pada tanggal 3 September 2008, DewanPerwakilan Rakyat menyetujui perubahanUndang-Undang Pajak Penghasilan. Undang-Undang ini kemudian ditandatangani PresidenRepublik Indonesia pada tanggal 23 September2008. Salah satu dari perubahan tersebutadalah ditetapkannya tarif tetap untuk pajakpenghasilan badan menjadi 28% untuk tahunfiskal 2009 dan kemudian dikurangi menjadi25% untuk tahun fiskal 2010.
On 3 September 2008, the House ofRepresentatives approved certain amendmentsto the income tax law. These were signed intolaw by the President of the Republic ofIndonesia on 23 September 2008. One of theamendments was a reduction of corporateincome tax rates to a flat rate of 28% for the2009 fiscal year, and a flat rate of 25% for thefiscal year 2010 and thereafter.
26. PENDAPATAN USAHA 26. REVENUE
2011 2010 2009
Penjualan batubara 772,410 558,959 345,302 Coal salesSewa 26,905 9,745 - RentalKomisi - 24,514 24,240 CommissionSupervisi - - 17,630 Supervision
Jumlah pendapatan usaha 799,315 593,218 387,172 Total revenue
Semua pendapatan dihasilkan dari pihak ketiga.Rincian pelanggan yang memiliki transaksi lebih dari10% dari jumlah pendapatan adalah sebagaiberikut:
All of the revenues were generated from thirdparties. Details of the customers havingtransactions of more than 10% of total revenue areas follows:
2011 2010 2009
- Noble 606,177 185,247 - Noble -- MGI 88,413 373,492 370,543 MGI -
694,590 558,739 370,543
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 5/81 Page
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
27. BEBAN POKOK PENDAPATAN 27. COST OF REVENUE
2011 2010 2009Penjualan dan penambangan
batubara Coal mining and salesBiaya penambangan 380,092 321,850 261,912 Mining costsIuran eksploitasi 41,930 30,640 16,299 Exploitation feesAmortisasi 28,203 5,689 1,332 AmortisationPenyusutan 28,059 13,979 8,906 DepreciationBiaya karyawan 27,651 14,873 10,448 Employee costsSewa 26,579 24,192 22,841 RentBiaya manajemen 25,757 36,234 24,260 Management feesSuku cadang 13,978 6,947 6,289 SparepartsBiaya pengangkutan
dan jasa handling 10,437 71 5,496 Freight and handling costsPerbaikan dan perawatan 9,182 2,847 2,674 Repair and maintenanceAnalisa dan sampling 3,361 5,176 4,764 Sampling and analysisPerjalanan dinas dan transportasi 3,345 2,478 2,783 Transportation and travellingJasa profesional 485 3,742 3,302 Professional feesLain-lain (masing-masing
di bawah Rp 500) 992 3,539 310 Others (each below Rp 500)
600,051 472,257 371,616
Persediaan batubara Coal inventoriesSaldo awal 42,086 81,373 24,405 Beginning balancePenambahan karena akuisisi 43,500 - - Addition due to acquisitionSaldo akhir (98,491) (42,086) (81,373) Ending balance
Penurunan/(kenaikan) Decrease/(increase)persediaan batubara (12,905) 39,287 (56,968) in coal inventories
Jumlah beban pokok pendapatan 587,146 511,544 314,648 Total cost of revenue
Produksi batubara Grup dan oleh karena itu biayapenambangan bersifat musiman tergantung dariberbagai faktor termasuk cuaca dan nisbah kupas(stripping ratio).
The Group's coal production and therefore itsmining costs are seasonal depending on variousfactors including weather and stripping ratio.
Rincian pemasok yang memiliki transaksi lebih dari10% dari jumlah beban pokok pendapatan:
Details of suppliers having transactions of morethan 10% of total cost of revenue:
2011 2010 2009
Pihak ketiga: Third parties:- Madhani 279,480 319,481 272,545 Madhani -- Ricobana 103,721 - - Ricobana -
Jumlah 383,201 319,481 272,545 Total
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 5/82 Page
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
28. BEBAN USAHA 28. OPERATING EXPENSES
2011 2010 2009
Biaya karyawan 40,997 27,861 34,498 Employee costsJasa profesional 14,530 2,931 4,518 Professional feesSewa 12,170 7,527 10,890 RentSumbangan 11,615 4,597 2,852 DonationPerjalanan dinas dan transportasi 5,657 2,371 6,522 Transportation and travellingBiaya perizinan 4,578 1,652 2,904 Licenses and permitsPenyusutan 4,276 2,297 1,617 DepreciationBiaya keamanan 355 259 1,937 SecurityBeban pemasaran 309 145 2,139 Marketing expensesLain-lain 14,406 5,658 6,236 Others
Jumlah beban operasi 108,893 55,298 74,113 Total operating expenses
29. BIAYA KARYAWAN 29. EMPLOYEE COSTS
2011 2010 2009
Biaya karyawan 163,359 64,928 44,946 Employee costs
163,359 64,928 44,946
Jumlah remunerasi yang dibayarkan kepada DewanDireksi dan Dewan Komisaris Grup adalah sebesarRp 24.116 (31 Desember 2010: Rp 13.658 dan 31Desember 2009: Rp 9.746) (tidak diaudit).
Total remuneration paid to the Board of Directorsand Board of Commissioners of the Groupamounted to Rp 24,116 (31 December 2010: Rp13,658 and 31 December 2009: Rp 9,746)(unaudited).
30. TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG BERELASI 30. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
a. Piutang lain-lain tidak lancar a. Other non-current receivables
2011 2010 2009
Commissioners -- Komisaris dan direksi 43,933 5,380 1,547 and directors- CVU 9,067 10,732 10,569 CVU -- PT Gourmet World 3,713 3,806 1,600 PT Gourmet World -- Lain-lain 134 293 - Others -
56,847 20,211 13,716
Persentase terhadap As a percentage of totaljumlah aset 2.47% 3.74% 4.61% assets
Piutang lain-lain dari pihak yang berelasiterutama muncul dari piutang dari komisarisdan direksi dan pinjaman untuk modal kerjapihak yang berelasi. Pinjaman ini tidakdikenakan bunga dan tidak ada jangka waktupembayaran yang pasti.
Other receivables from related parties mainlyarose from receivables from commissionersand directors and borrowing for working capitalof related parties. These borrowings are non-interest bearing and have no definite paymentterms.
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 5/83 Page
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
30. TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG BERELASI(lanjutan)
30. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES(continued)
b. Utang tidak lancar lain-lain b. Other non-current payables
2011 2010 2009
- Tecnica 3,697 - - Tecnica -- Lain-lain 731 - 183 Others -
4,428 - 183
Persentase terhadap As percentage of totaljumlah liabilitas 0.49% - 0.07% liabilities
c. Pendapatan diterima dimuka c. Unearned revenue
2011 2010 2009
- Tecnica 12,695 - - Tecnica -
12,695 - -
Persentase terhadap As percentage of totaljumlah liabilitas 1.39% - - liabilities
d. Sifat hubungan dengan pihak yang berelasi d. The nature of relationship with relatedparties
Hubungan denganpihak yang berelasi/
Pihak yang berelasi/ Relationship withRelated parties related parties Transaksi/Transactions
Komisaris dan direksi/ Personil manajemen kunci/ Piutang lain-lain dan utang lain-lain/Commissioners and directors Key management personnel Other receivables and payables
PT Gourmet World Entitas dengan pengendali Pinjaman dan uang muka penyediaanbersama/Entity under makanan/Borrowings andcommon control advance catering
Tecnica Entitas dengan pengendali Utang lain-lain dan pendapatan diterimabersama/Entity under dimuka/Other payables and unearnedcommon control revenue
CVU Entitas dengan pengendali Piutang lain-lain/Other receivablesbersama/Entity undercommon control
Kebijakan harga Grup terkait dengan transaksidengan pihak yang berelasi ditentukanberdasarkan harga kontrak atau perjanjiandengan pihak-pihak bersangkutan.
The Groupʼs pricing policy related to thetransactions with related parties is set based oncontracted prices or agreement between theparties.
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 5/84 Page
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
31. LABA PER SAHAM DASAR 31. BASIC EARNINGS PER SHARE
Laba per saham dasar dihitung dengan membagitotal laba berih yang dapat diatribusikan kepadapemilik entitas induk dengan rata-rata tertimbangjumlah saham biasa yang beredar pada tahun yangbersangkutan.
Basic earnings per share are calculated by dividingnet profit attributable to owners of the parent by theweighted average number of common sharesoutstanding during the year.
2011 2010 2009
Laba bersih yang diatribusikan Net profit attributablekepada pemilik entitas induk 33,569 13,320 10,682 to the parent
Rata-rata tertimbang jumlah Weighted average number ofsaham biasa yang common sharesberedar 1,991,301,767 619,045,000 100,000,000 outstanding
Laba per saham dasar Basic earnings per share(nilai penuh) 17 22 107 (full amount)
Perusahaan tidak memiliki saham dilutif selamatahun-tahun di atas, sehingga laba per sahamdilusian sama dengan laba per saham dasar.
The Company did not have any dilutive commonshares during the above years, therefore dilutiveearnings per share is equal to basic earnings pershare.
32. KOMITMEN DAN PERJANJIAN PENTING 32. COMMITMENTS AND SIGNIFICANTAGREEMENTS
Komitmen dan perjanjian di bawah iniditandatangani Perusahaan atau entitas anakdengan pihak yang tidak berelasi.
The following commitments and agreements weresigned by the Company or subsidiaries with nonrelated parties.
a. Kontrak penjualan batubara a. Coal sales agreement
Pada tanggal 18 November 2010, AEmenandatangani kontrak penjualan batubaradengan Tecnica. Berdasarkan kontrak tersebut,AE diwajibkan untuk mengirim batubara kepadaTecnica berdasarkan harga dan kuantitas yangdisepakati setiap kuartal. Selain itu, AEdiwajibkan untuk membayar biaya jasapemasaran sebesar 5% dari harga FOB salesbarge yang dijual kepada Tecnica. Kontraktersebut tidak menyebutkan tanggalberakhirnya perjanjian tersebut.
On 18 November 2010, AE entered into a coalsupply agreement with Tecnica. Under theagreement, AE is required to deliver coal toTecnica based on the quarterly agreed marketprice and quantity. In addition, AE is alsorequired to pay marketing service fee of 5%from FOB sales barge to Tecnica. Theagreement is silent on the expiry period of thecontract.
Pada tanggal 27 April 2011, Perusahaan danNoble menandatangani perjanjian dimanaNoble akan membeli batubara CGA, KEP, danGPU dari AR dalam jumlah tertentu selamaumur tambang CGA, KEP, dan GPU. Perjanjianini berlaku efektif sampai dengan berakhirnyaumur tambang atau apabila jumlah maksimumyang ditentukan telah tercapai, mana yang lebihdahulu. Jumlah maksimum yang dimaksudadalah mana yang lebih besar antara suatujumlah tertentu dari batubara yang dihasilkantiap area konsesi (750.000 metrik ton untukCGA dan KEP, dan 5.700.000 metrik ton untukGPU) atau 75% dari produksi tambang CGA,KEP, dan GPU.
On 27 April 2011, the Company and Nobleentered into an agreement whereby Nobleagrees to buy coal from AR originated fromCGA, KEP and GPUʼs concession areas overthe life of CGA, KEP and GPUʼs mines. Thisagreement is valid until the end of CGA, KEPand GPUʼs mine life or when the maximumquantity specified in the agreement have beenreached, whichever is earlier. This maximumquantity is the higher of certain quantity of coalproduced in each concession area (750,000metric tons for CGA and KEP, and 5,700,000metric tons for GPU) or 75% of the coalproduced from CGA, KEP, and GPUconcession areas.
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 5/85 Page
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
32. KOMITMEN DAN PERJANJIAN PENTING(lanjutan)
32. COMMITMENTS AND SIGNIFICANTAGREEMENTS (continued)
a. Kontrak penjualan batubara (lanjutan) a. Coal sales agreement (continued)
Pada tanggal 15 Agustus 2011, HEmenandatangani perjanjian jual beli batubaraperingkat rendah (low rank coal) PLTULampung (Tarahan Baru) dengan PTPerusahaan Listrik Negara (Persero) (”PTPLN”). Berdasarkan perjanjian tersebut, HEdiwajibkan untuk memasok batubara peringkatrendah kepada PLN sebesar 640.000 metrik tonper tahun. Perjanjian ini berlaku hingga 20tahun sejak tanggal penandatangananperjanjian tersebut.
On 15 August 2011, HE entered into PLTULampung (Tarahan Baru) low rank coal supplyagreement with PT Perusahaan Listrik Negara(Persero) (”PT PLN”). Under the agreement, HEis required to supply low rank coal to PLN at thequantity of 640,000 metric tonne per year. Theagreement is valid until 20 years after thesigning date.
Pada tanggal 16 November 2011, BBEmenandatangani kontrak penjualan batubaradengan BJU. Berdasarkan kontrak tersebut,BBE diwajibkan untuk mengirim batubarakepada BJU sebesar 50.000 metrik ton mulaiNovember 2011. Perjanjian ini berlaku efektifsampai dengan jumlah yang ditentukan telahtercapai.
On 16 November 2011, BBE entered into a coalsupply agreement with BJU. Under theagreement, BBE is required to deliver coal toBJU at the quantity of 50,000 metric ton startingfrom November 2011. The agreement is validuntil the maximum quantity specified in theagreement has been reached.
b. Jasa penambangan batubara b. Coal mining services
Pada tanggal 31 Oktober 2007, BBEmenandatangani kontrak jasa penambanganbatubara dengan Madhani. Berdasarkankontrak ini, BBE diwajibkan untuk membayarkepada Madhani biaya jasa berdasarkan tariftertentu atas pekerjaan penambangan batubaradan tanah kupasan, pengeboran, peledakan,dan pengangkutan. Madhani akanmenyediakan semua peralatan, mesin, alat, danpendukung lainnya yang diperlukan untuk jasapenambangan dan transportasi tersebut, dandiwajibkan untuk memenuhi produksi minimumyang telah ditentukan. Total nilai perjanjian inidiestimasi sebesar AS$105.158.383. Kontrak initelah berakhir pada 31 Oktober 2011 dansampai dengan tanggal laporan konsolidasianini, BBE masih dalam proses negosiasi untukmemperbaharui kontrak tersebut.
On 31 October 2007, BBE entered into anagreement for coal mining service withMadhani. Under this agreement, BBE isrequired to pay Madhani a service fee at acertain rate for coal and overburden mining,drilling, blasting and hauling. Madhani willprovide all equipment, machinery, appliancesand other supplies necessary for performing themining and transportation services, and isrequired to meet certain minimum productionrequirements. The estimated total value of thisagreement is US$105,158,383. This contracthas expired on 31 October 2011 and as at thedate of these consolidated financial statements,BBE still in negotiation process to renew thecontract.
Pada tanggal 26 November 2009, DKBmenandatangani kontrak jasa penambanganbatubara dengan Ricobana. Berdasarkankontrak ini, DKB diwajibkan untuk membayarkepada Ricobana biaya jasa berdasarkanformula tertentu yang mencakup jumlahbatubara dan tanah kupasan yang ditambangdan dipindahkan (bervariasi antaraAS$1,45/bcm dan AS$0,74/ton tergantung padajenis pekerjaan yang dilakukan). Ricobana akanmenyediakan semua peralatan, mesin, alat, danpendukung lainnya yang diperlukan untuk jasapenambangan dan transportasi tersebut, dandiwajibkan untuk memenuhi produksi minimumyang telah ditentukan. Kontrak ini akan berakhir3 tahun sejak tanggal 1 Maret 2010.
On 26 November 2009, DKB entered into coalmining agreement with Ricobana. Under thisagreement, DKB is required to pay Ricobana aservice fee based on a formula which includesthe amount of raw coal and overburden minedand transported (varies between US$ 1.45/bcmand US$ 0.74/ton depending on the type of thework). Ricobana will provide all equipment,machinery, appliances and other suppliesnecessary for performing the mining andtransportation services, and is required to meetcertain minimum production requirements. Theagreement is valid for 3 years from 1 March2010.
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 5/86 Page
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
32. KOMITMEN DAN PERJANJIAN PENTING(lanjutan)
32. COMMITMENTS AND SIGNIFICANTAGREEMENTS (continued)
b. Jasa penambangan batubara (lanjutan) b. Coal mining services (continued)
Pada tanggal 4 Agustus 2011, DKBmenandatangani amandemen perjanjianpenambangan batubara dengan Ricobana.Berdasarkan amademen ini, DKB akanmelakukan sendiri penambangan batubaradengan menggunakan alat berat yang disewadari Ricobana. DKB diwajibkan membayarpekerjaan pengupasan tanah dan penyewaanalat berat yang diberikan oleh Ricobanasebesar AS$1,45/bcm dan AS$43/jam.
On 4 August 2011, DKB entered into coalmining agreement amendment with Ricobana.Under this amendment, DKB will perform coalmining work using heavy equipments rent fromRicobana. DKB is required to pay Ricobana forthe overburden mining work and heavyequipments rental provided by Ricobanaamount of US$1.45/bcm and US$43/hour.
c. Jasa operasi tambang dan konsultasi c. Mining operation and consultancy services
Pada tanggal 3 Mei 2007, BBE mengadakanperjanjian dengan THPA dan PAU untuk jasaoperasi tambang dan konsultasi yang akandiberikan oleh THPA dan PAU. Perjanjian iniberlaku sejak tanggal penandatanganan sampaidengan berakhirnya masa manfaat daritambang atau akibat diakhirinya perjanjian inimenurut ketentuan-ketentuan dalam perjanjiantersebut. Tarif jasa yang dikenakan oleh keduabelah pihak tersebut adalah sebesar AS$ 1,25per metrik ton batubara yang ditambang dariarea konsesi BBE dan dihitung berdasarkanjumlah yang dikapalkan (setelah pajak).
On 3 May 2007, BBE entered into agreementswith THPA and PAU for mining operation andconsultancy services to be provided by THPAand PAU. These agreements are valid startingfrom the signing date until the end of mine lifeunless terminated based on certain terms andcondition agreed in such agreements. The feecharged by both parties is US$ 1.25 per metricton of coal mined from BBE concession areaand calculated based on the quantity of coalshipped from vessel loading area (after tax).
Pada tanggal 2 Desember 2010, BBEmengadakan kesepakatan bersama denganTHPA dan PAU untuk mengatur jadwal danjumlah yang dibayarkan oleh Perusahaan.Perjanjian terakhir ini harus dipandang sebagaisatu kesatuan dan tidak terpisahkan denganperjanjian sebelumnya yang ditandatanganipada tanggal 3 Mei 2007.
On 2 December 2010, BBE entered into mutualagreements with THPA and PAU, to arrangethe schedule and amounts to be paid by theCompany. These latest agreements must beviewed as integrated and inseperable with theprevious ones signed on 3 May 2007.
Pada tanggal 23 November 2011, BBEmengadakan kesepakatan bersama denganTHPA dan PAU yang diikuti denganpenandatanganan:
On 23 November 2011, BBE entered intomutual agreements with THPA and PAU whichfollowed by signing of:
(i) Amandemen II: Perjanjian Jasa konsultasidan manajemen untuk pengoperasiantambang yang dibuat oleh dan antara BBEdan THPA; dan
(i) Amendment II: Agreement of managementand consultancy services for mineoperation arranged by and between BBEand THPA; and
(ii) Amandemen II: Perjanjian Jasa konsultasidan manajemen untuk pengoperasiantambang yang dibuat oleh dan antara BBEdan PAU.
(ii) Amandement II: Agreement ofmanagement and consultancy services formine operation arranged by and betweenBBE and PAU.
Tidak ada perubahan atas tarif jasa yangdikenakan oleh kedua belah pihak. Denganmenandatangani amandemen tersebut,perjanjian tanggal 3 Mei 2007 dan kesepakatanbersama tanggal 2 Desember 2010 dinyatakantidak berlaku dan tidak mempunyai kekuatanhukum mengikat BBE, THPA dan PAU.
No change made on service fee charged byboth parties. By entering the amendments,agreements dated 3 May 2007 and mutualagreements dated 2 December 2010 aredeclared to be expired and have no legal forcebinding BBE, THPA, and PAU.
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 5/87 Page
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
32. KOMITMEN DAN PERJANJIAN PENTING(lanjutan)
32. COMMITMENTS AND SIGNIFICANTAGREEMENTS (continued)
d. Kontrak sewa alat berat d. Heavy equipment rental agreements
Pada tanggal 11 Maret 2010, HEmenandatangani kontrak sewa alat beratdengan CV Lancar Cipta Jaya (“LCJ”).Berdasarkan kontrak tersebut, LCJ akanmenyediakan alat berat dan HE berkewajibanuntuk membayar biaya jasa tersebutberdasarkan tarif tertentu (bervariasi antaraRp 0,14 – Rp 0,21/hari tergantung jenis alatberat yang disewa). Kontrak ini tidakmenyebutkan masa akhir berlakunya perjanjian.
On 11 March 2010, HE entered into a heavyequipment rental agreement with CV LancarCipta Jaya (“LCJ”). Under the agreement, LCJwill provide heavy equipment and HE isrequired to pay the rental fee based onspecified rates (varies between Rp 0.14 –Rp 0.21/day depending on the type of leasedheavy equipment). This contract is silent on theperiod of the agreement.
Pada tanggal 12 Agustus 2010, BBEmenandatangani kontrak sewa alat beratdengan PT Berau Prima Mulia (“BPM”).Berdasarkan kontrak tersebut, BPM akanmenyediakan alat berat dan BBE berkewajibanuntuk membayar biaya jasa tersebutberdasarkan tarif tertentu (bervariasi antaraRp 0,16 – Rp 0,34/jam tergantung jenis alatberat yang disewa). Kontrak ini berakhir pada20 April 2011.
On 12 August 2010, BBE entered into a heavyequipment rental agreement with PT BerauPrima Mulia (“BPM”). Under the agreement,BPM will provide heavy equipment and BBE isrequired to pay rental fee based on specifiedrates (varies between Rp 0.16 – Rp 0.34/hourdepending on the type of leased heavyequipment). This contract was terminated on 20April 2011.
Pada tanggal 1 November 2010, Perusahaanmenandatangani kontrak sewa alat beratdengan OER. Berdasarkan kontrak tersebut,Perusahaan akan menyediakan alat berat danOER berkewajiban untuk membayar biaya jasatersebut berdasarkan tarif tertentu (bervariasiantara Rp 6 – Rp 15/bulan dan AS$1.400 –AS$15.400/bulan tergantung jenis alat beratyang disewa). Kontrak ini berlaku selama duatahun sejak tanggal penandatanganan kontrakdan dapat diperpanjang untuk tahun berikutnya.
On 1 November 2010, the Company enteredinto a heavy equipment rental agreement withOER. Under the agreement, the Company willprovide heavy equipment and OER is requiredto pay rental fee based on specified rates(varies between Rp 6 – Rp 15/month andUS$1,400 – US$15,400/month depending onthe type of leased heavy equipment). Thiscontract is valid for two years commencingfrom the signing date and can be extended foranother year.
Pada bulan Desember 2010, HEmenandatangani kontrak sewa alat beratdengan CV Panca Sukses Makmur (“PSM”).Berdasarkan kontrak tersebut, PSM akanmenyediakan alat berat dan HE berkewajibanuntuk membayar biaya jasa tersebutberdasarkan tarif tertentu (bervariasi antaraRp 32,45 – Rp 52,8/bulan tergantung jenis alatberat yang disewa). Kontrak ini berlaku selamasatu tahun dari 1 Desember 2010.
On December 2010, HE entered into a heavyequipment rental agreement with CV PancaSukses Makmur (“PSM”). Under the agreement,PSM will provide heavy equipment and HE isrequired to pay rental fee based on specifiedrates (varies between Rp 32.45 –Rp 52.8/month depending on the type of leasedheavy equipment). This contract is valid for oneyear commencing from 1 December 2010.
e. Iuran eksploitasi kepada Pemerintah e. Exploitation fees to Government
Berdasarkan Peraturan Pemerintah (“PP”) No.45/2003, semua pemegang kuasapertambangan mempunyai kewajiban untukmembayar iuran eksploitasi yang berkisarantara 3% - 7% dari nilai penjualan, setelahdikurangi dengan beban penjualan. Grupmengakui iuran ini dengan metode akrual.
Based on Government Regulation (“GR”) No.45/2003, all companies holding mining rightsshall have an obligation to pay exploitation feesranging from 3% - 7% of sales, net of sellingexpenses. The Group recognises this fee on anaccrual basis..
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 5/88 Page
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
32. KOMITMEN DAN PERJANJIAN PENTING(lanjutan)
32. COMMITMENTS AND SIGNIFICANTAGREEMENTS (continued)
e. Iuran eksploitasi kepada Pemerintah(lanjutan)
e. Exploitation fees to Government (continued)
Pada tanggal 6 Januari 2012, pemerintahIndonesia menerbitkan peraturan untukpenerimaan negara bukan pajak PP No. 9/2012yang menggantikan peraturan sebelumnya PPNo. 45/2003. Tidak terjadi perubahanperubahan atas tarif iuran eksploitasi untukperusahaan sebagai pemegang IUPberdasarkan peraturan baru tersebut.
Jumlah iuran yang dibayarkan ke Pemerintahpada tahun 2011 adalah Rp 58.108 (2010: Rp5.806). Iuran tersebut dibebankan sebagaibeban pokok pendapatan pada laporanpendapatan komprehensif konsolidasian.
On the 6 January 2012, the Government ofIndonesia released a regulation for non-taxstate revenue GR No. 9/2012 which replacedprevious regulation GR No. 45/2003.There is nochange of exploitation fee rate for Company asan IUP holder based on the new regulation.
The royalty paid to the Government in 2011 isRp 58,108 (2010: Rp 5,806). The royalty ischarged to cost of revenue in the consolidatedstatements of comprehensive income.
f. Perjanjian pengangkutan batubara denganPT Atha Marth Naha Kramo
f. Coal hauling agreement with PT Atha MarthNaha Kramo
Pada tanggal 1 Juni 2010, DKBmenandatangani kontrak jasa pengangkutanbatubara dengan PT Atha Marth Naha Kramo(“Atha”). Berdasarkan kontrak ini, DKBdiwajibkan untuk membayar kepada Atha biayajasa pengangkutan batubara bulanan. Athaakan menyediakan semua peralatan, mesin,alat, dan pendukung lainnya yang diperlukanuntuk jasa transportasi tersebut, dan diwajibkanuntuk memenuhi kuantitas minimum yang telahditentukan. Kontrak ini akan berakhir 2 tahunsejak tanggal penandatanganan.
On 1 June 2010, DKB entered into a coalhauling agreement with PT Atha Marth NahaKramo (“Atha”). Under the agreement, DKB isrequired to pay Atha a coal hauling service fee,calculated on a monthly basis. Atha will provideall equipment, machinery, appliances and othersupplies necessary for performingtransportation services, and is required to meetcertain minimum quantity requirements. Theagreement is valid for 2 years from the datethereof.
Pada tanggal 2 November 2011, DKBmenandatangani perjanjian pengalihan hak dankewajiban jasa pengangkutan batubara denganAtha dan PT The Atha Marth Bumi DayacoalJaya ("The Atha"). Berdasarkan perjanjiantersebut, Atha akan mengalihkan seluruh hakdan kewajibannya sebagaimana diatur dalamperjanjian jasa pengangkutan kepada The Atha.
On 2 November 2011, DKB entered intoagreement of transfer of coal hauling servicerights and obligations with Atha and PT TheAtha Marth Bumi Dayacoal Jaya ("The Atha").Under this agreement, Atha will transfer coalhauling services rights and obligations asregulated in coal hauling service agreementwith The Atha.
g. Kontrak kerjasama penggunaan jalanpengangkutan batubara
g. Cooperation agreement for the use ofhauling road
Pada tanggal 3 Agustus 2009, BBE dan TRHmenandatangani kontrak kerjasamapenggunaan jalan pengangkutan batubarauntuk penggunaan jalan yang terletak di dalamarea konsesi TRH. Berdasarkan kontrak ini,BBE diwajibkan membayar biaya jasa sebesarAS$ 30 sen untuk setiap produksi batubarayang dihasilkan BBE. Kontrak ini berlaku daritanggal 3 Maret 2009 sampai berakhirnya masaproduksi BBE.
On 3 August 2009, BBE and TRH entered into acooperation agreement for the use of thehauling road within TRH contract area. Underthe agreement, BBE is required to pay a servicefee of US$ 0.30 of coal produced by BBE. Theagreement is valid from 3 March 2009 until theend of BBEʼs production period.
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 5/89 Page
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
32. KOMITMEN DAN PERJANJIAN PENTING(lanjutan)
32. COMMITMENTS AND SIGNIFICANTAGREEMENTS (continued)
g. Kontrak kerjasama penggunaan jalanpengangkutan batubara (lanjutan)
g. Cooperation agreement for the use ofhauling road (continued)
Pada tanggal 6 September 2009, HE dan PTMusi Hutan Persada (“MHP”) menandatanganikontrak kerjasama penggunaan jalanpengangkatan batubara untuk penggunaanjalan yang terletak di dalam area konsesi MHP.Berdasarkan kontrak ini, HE diwajibkanmembayar biaya jasa tertentu berdasarkanjumlah batubara yang diangkut. Kontrak initidak menyebutkan masa akhir berlakunyaperjanjian.
On 6 September 2009, HE and PT Musi HutanPersada (“MHP”) entered into a cooperationagreement for the use of the hauling road withinMHP concession area. Under the agreement,HE is required to pay a service fee at certainrate of coal being hauled. The agreement issilent on the period of the agreement.
Pada tanggal 8 Desember 2009, DKB dan PTGunungbayan Pratama Coal (“GBPC”)menandatangani kontrak kerjasamapenggunaan jalan pengangkutan batubarasepanjang 16 kilometer untuk pengangkutanbatubara DKB. Berdasarkan kontrak ini, DKBdiwajibkan membayar biaya jasa sebesar AS$2per metrik ton batubara yang diangkut. DKBjuga harus bertanggungjawab atas biayapembangunan jalan angkut ini dengankontribusi maksimum sebesar AS$500.000.Kontrak ini berlaku sampai berakhirnya periodetambang DKB atau maksimum selama enamtahun.
On 8 December 2009, DKB and PTGunungbayan Pratama Coal (“GBPC”) enteredinto a cooperation agreement for the use of 16km hauling road owned by GBPC for DKBʼscoal hauling. Under the agreement, DKB isrequired to pay a service fee of US$2 per metricton of coal hauled on the road. DKB is alsoresponsible for haul road development with amaximum contribution of US$500,000. Theagreement is valid until the end of DKBʼs minelife or a maximum of six years.
Pada tanggal 14 Desember 2011, HE dan MHPmenandatangani perjanjian perubahanmenyeluruh atas kesepakatan bersamapenggunaan jalan utama unit I Martapura.Berdasarkan perjanjian ini, HE diwajibkanmembayar penggunaan jalan sebesar Rp5.500/ton dari setiap batubara yang diangkutmelalui jalan tersebut. Kontrak ini berlakuselama 10 tahun sejak tanggalpenandatanganan.
On 14 December 2011, HE and MHP enteredinto agreement for amendment on mutualagreements for the use of hauling road at unit IMartapura. Under this agreement, HE isrequired to pay for the use of hauling road of Rp5,500/tonnage of coal being hauled through thatroad. Agreement is valid for 10 years from thesigning date.
h. Kontrak persiapan site dan sewa alat beratdengan CV Refanza Utama
h. Site preparation and heavy equipment rentalagreement with CV Refanza Utama
Pada tanggal 12 April 2011, DKBmenandatangani kontrak sewa alat beratdengan CV Refanza Utama. Berdasarkankontrak ini, CV Refanza Utama akanmenyediakan peralatan berat, alat servis, danfasilitas pendukung kegiatan penambangan.Biaya sewa yang dikenakan oleh CV RefanzaUtama adalah Rp 0,3/jam. Kontrak ini berlakuselama 1 (satu) tahun sejak peralatan tiba diwilayah tambang.
On 12 April 2011, DKB entered into a heavyequipment rental agreement with CV RefanzaUtama. Based on this contract, CV RefanzaUtama provides certain heavy equipment,service equipment and mining support facilities.The rental fee charged by CV Refanza Utamais Rp 0.3/hour. This contract is valid for 1 (one)year from the equipment mobilisation at themining site.
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 5/90 Page
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
32. KOMITMEN DAN PERJANJIAN PENTING(lanjutan)
32. COMMITMENTS AND SIGNIFICANTAGREEMENTS (continued)
i. Kontrak jasa penyedia makanan dengan PU i. Catering services agreement with PU
Pada tanggal 6 Agustus 2010, DKBmenandatangani kontrak jasa penyediamakanan dengan PU. Berdasarkan perjanjian,PU akan menyediakan jasa penyedia makanandan penginapan untuk karyawan DKB di areatambang. Kontrak ini berlaku selama 24 bulandari tanggal penandatanganan.
On 6 August 2010, DKB entered into a cateringservice agreement with PU. Under theagreement, PU provides catering services andcamp services for DKB employees at site. Theagreement is valid for 24 months from thesigning date.
Pada tanggal 17 Desember 2008, BBEmenandatangani kontrak jasa penyediamakanan dengan PU. Berdasarkan perjanjianini, PU akan menyediakan jasa penyediamakanan dan penginapan untuk karyawan BBEdi area tambang. Perubahan atas kontrak iniditandatangani pada tanggal 10 Januari 2011,untuk memperpanjang masa berlaku kontraksampai dengan 11 Januari 2012.
On 17 December 2008, BBE entered into acatering service agreement with PU. Under theagreement, PU provides catering services andcamp services for BBE employees at site.Amendment to this agreement was signed on10 January 2011, to extend the validity of thiscontract until 11 January 2012.
j. Jaminan IUP j. IUP guarantees
Sesuai dengan IUP Eksplorasi yang dimiliki,lima entitas anak diwajibkan untukmenempatkan deposito sebagai berikut:
Based on IUP-Exploration of certainsubsidiaries, five subsidiaries have obligationsto place deposits amounting to as follows:
(i) Empat entitas anak dengan nilai masing-masing sebesar AS$100.000 di bankpemerintah sebagai jaminan eksplorasidengan nilai total sebesar AS$400.000(setara dengan Rp 3.400).
(i) US$100,000 for each of four subsidiaries instate-owned banks as explorationguarantee in total amount of US$400,000(equivalent to Rp 3,400).
(ii) Satu entitas anak sebesar Rp 10.000 (nilaipenuh) per hektar dengan nilai totalsebesar Rp 13.
(ii) Rp 10,000 (full amount) per hectare for onesubsidiary in total amount of Rp 13.
Sampai pada tanggal laporan keuangankonsolidasian ini, satu dari empat entitas anaktelah menerima instruksi untuk menempatkanjaminan sebesar Rp 349. Selain dari instruksiyang telah diterima tersebut, belum ada jumlahyang disisihkan untuk keperluan deposito ataujaminan di atas dikarenakan entitas anak belummenerima instruksi penempatan deposito ataujaminan oleh pemerintah setempat.
As at the date of these consolidated financialstatements, one of four subsidiaries hasreceived instruction to set aside and has placedthe guarantee amounting to Rp 349. Other thanthe placed guarantee, no amount has beenprovided for the above mentioned deposit orguarantee, since the other subsidiaries havenot received any instruction from localgovernment to place such deposit or guarantee.
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 5/91 Page
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
32. KOMITMEN DAN PERJANJIAN PENTING(lanjutan)
32. COMMITMENTS AND SIGNIFICANTAGREEMENTS (continued)
j. Jaminan IUP (lanjutan) j. IUP guarantees (continued)
Di samping itu, IUP Operasi Produksimewajibkan pemegang konsesi untukmenempatkan deposito atau jaminan untukpenutupan tambang dan reklamasi.Perusahaan telah menempatkan jaminan untukjumlah yang telah ditentukan.
In addition, IUP-Production Operation requiresthe concession holder to place deposit orguarantee for mine closure and reclamation.Certain subsidiaries has placed guarantee forthe required amount.
k. Izin penggunaan tanah hutan untuk kegiatanpertambangan batubara
k. Permit to use forest land for coal miningactivities
Pada tanggal 2 Juli 2008, BBE memperoleh izindari Menteri Kehutanan yang tertuang dalamSurat Keputusan No. SK 253/Menhut-II/2008untuk penggunaan area seluas 376 hektar yangterletak didalam wilayah konsesi BBE. Izintersebut berlaku selama lima tahun dan dapatdiperpanjang lagi selama lima tahun berikutnya.
On 2 July 2008, BBE has obtained a permitfrom Minister of Forestry based on the DecisionLetter No. SK 253/Menhut-II/2008 to use anarea of 376 hectares lies within BBE contractarea. The permit is valid for five years and canbe extended for another five years.
Pada tanggal 17 Desember 2009, KEPmemperoleh izin dari Menteri Kehutanan yangtertuang dalam Surat Keputusan No.S.794/Menhut-VII/2009 untuk penggunaan areaseluas 4.196 hektar yang terletak di dalamwilayah konsesi KEP. Izin tersebut berlakuselama dua tahun dan dapat diperpanjang lagi.
On 17 December 2009, KEP obtained a permitfrom Minister of Forestry based on the DecisionLetter No. S.794/Menhut-VII/2009 to use anarea of 4,196 hectares lies within KEP contractarea. The permit is valid for two years and canbe extended.
Pada tanggal 11 Maret 2010, CGA memperolehsurat rekomendasi dari Gubernur KalimantanTimur sebagai syarat bagi CGA untukmemperoleh izin penggunaan area seluas4.503 hektar. Sampai pada tanggal laporankeuangan konsolidasian ini, izin tersebut belumdiperoleh.
On 11 March 2010, CGA has obtained arecommendation letter from the Governor ofEast Kalimantan as a prerequisite for CGA toobtain a permit to use its area of 4,503hectares. As at the date of the consolidatedfinancial statements, the permit has not beenobtained.
l. Perjanjian jasa pemasaran l. Marketing service agreement
Di bulan Agustus 2010, Perusahaanmenandatangani perjanjian jasa pemasarandengan Noble dimana Noble akan bertindaksebagai agen pemasaran eksklusif bagiPerusahaan untuk semua batubara yangdihasilkan oleh BBE, CGA, KEP, dan GPU.Berdasarkan perjanjian ini, Noble berhakmendapatkan biaya dan komisi pemasaranuntuk setiap ton batubara yang terjual dari areakonsesi entitas anak di atas.
In August 2010, the Company entered into amarketing service agreement with Noblewhereby Noble represents the exclusivemarketing agent for the Company for coalproduced by BBE, CGA, KEP and GPU. Basedon this agreement, Noble has the right toreceive marketing fee and commission for eachtonne of coal sold from the concession area ofthe above subsidiaries.
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 5/92 Page
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
32. KOMITMEN DAN PERJANJIAN PENTING(lanjutan)
32. COMMITMENTS AND SIGNIFICANTAGREEMENTS (continued)
l. Perjanjian jasa pemasaran (lanjutan) l. Marketing service agreement (continued)
Di bulan April 2011, Perusahaanmenandatangani perjanjian jasa pemasaranbaru dengan Noble untuk menggantikanperjanjian jasa pemasaran di atas dan kontrakpenjualan batubara (lihat Catatan 32a).Perjanjian ini akan segera berlaku setelahPerusahaan menyelesaikan proses PenawaranSaham Perdananya dan secara otomatismenggantikan perjanjian jasa pemasaranterdahulu. Berdasarkan perjanjian ini, Nobleakan menjadi agen pemasaran hanya untukporsi tertentu dari penjualan batubaraPerusahaan, seperti dijelaskan dalam tabel dibawah ini.
In April 2011, the Company entered into a newmarketing service agreement with Noble toreplace the marketing service agreement aboveand the coal sales agreement (see Note 32a).This agreement will be valid as soon as theCompany completes its Initial Public Offeringprocess and will automatically replace theprevious marketing service agreement. Basedon this agreement, Noble will representmarketing agent only for certain portion of theCompanyʼs coal sales, as described in the tablebelow.
No. Entitas anak/Subsidiaries Ton maksimum/Maximum tonnage1. GPU 1. 75% dari jumlah produksi selama umur tambang; atau/of total
life of mine production; or2. 5.700.000 metrik ton/metric ton
2. BBE 1. 75% dari jumlah produksi selama umur tambang; atau/of totallife of mine production; or
2. 3.300.000 metrik ton/metric ton, yang mana yang lebihbesar/whichever is higher
3. KEP 1. 75% dari jumlah produksi selama umur tambang; atau/of totallife of mine production; or
2. 750.000 metrik ton/metric ton, yang mana yang lebih besar,whichever is higher
4. CGA 1. 75% dari jumlah produksi selama umur tambang; atau/of totallife of mine production; or
2. 750.000 metrik ton/metric ton, yang mana yang lebih besar,whichever is higher
5. DKB 1. 75% dari jumlah produksi selama umur tambang; atau/of totallife of mine production; or
2. 881.456 metrik ton/metric ton, yang mana yang lebih besar,whichever is higher
m. Perjanjian penyediaan barang m. Product supply agreement
Pada tanggal 15 September 2011, MMJmengadakan perjanjuan dengan PT MandiriKarya Makmur (“MKM”). Berdasarkan perjanjianini, MKM akan menyediakan batu granit danbebatuan lainnya pada MMJ sebanyak 1,7 jutametrik ton. Perjanjian ini tidak menyebutkanmasa akhir perjanjian ini.
On 15 September 2011, MMJ entered productsupply agreement with PT Mandiri KaryaMakmur (“MKM”). Under this agreement, MKMwill provide granite and stone produced to MMJtotaling 1.7 million metric tonne. The agreementis silent on the period of the agreement.
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 5/93 Page
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
33. KONTINJENSI 33. CONTINGENCIES
a. Undang-Undang Pertambangan No. 4/2009 a. Mining Law No. 4/2009
Pada tanggal 16 Desember 2008, DewanPerwakilan Rakyat menyetujui Undang-UndangPertambangan Mineral dan Batubara yang baru(“Undang-Undang Pertambangan”), yang telahdisahkan oleh Presiden pada tanggal 12Januari 2009 dan menjadi UU No. 4/2009.Sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang Pertambangan tersebut, seluruh entitasanak, kecuali PIE dan KM, telah memperolehIUP, yang dikonversi dari Kuasa Pertambangan(“KP”) eksplorasi. PIE dan KM sedang dalamproses untuk memperoleh IUP tersebut.
On 16 December 2008, the House andRepresentatives passed a new Law on Mineralsand Coal Mining, which received the assent ofthe President on 12 January 2009, becomingLaw No. 4/2009 (the “Mining Law”). Inaccordance with the Mining Law, allsubsidiaries, except PIE and KM, have obtaineda Mining Business Permits (“Izin UsahaPertambangan” or “IUP), converted from theMining Rights (“Kuasa Pertambangan” or “KP”)exploration. PIE and KM are in progress ofobtaining the Mining Business Permits.
Pada tanggal 1 Februari 2010, PresidenRepublik Indonesia menandatangani duaperaturan pelaksanaan untuk Undang-UndangPertambangan tersebut, yaitu PP No. 22/2010dan No. 23/2010. PP No. 22/2010 mengaturtentang pembentukan area pertambangan diIndonesia. PP No. 23/2010 menjelaskan lebihdetil beragam tipe perizinan pertambanganyang ada sesuai dengan yang diatur dalamUndang-Undang Pertambangan ini, danmenjelaskan syarat dan kondisi dasar yangharus dipenuhi oleh pihak yang mengajukanmaupun pihak berwenang yang mengeluarkanizin pertambangan. Pada tanggal 5 Juli 2010,PP No. 55/2010 dikeluarkan. PP ini mengaturmengenai pedoman dan pengawasan usahapertambangan mineral dan batubara diIndonesia.
On 1 February 2010, the President of theRepublic of Indonesia signed two implementingregulations for the Mining Law, i.e. GR No.22/2010 and GR No. 23/2010. GR No. 22/2010deals with the establishment of mining areas inIndonesia. GR No. 23/2010 offers further detailsof different types of mining licenses which maybe made available under this Mining Law, andsets out the basic terms and conditions whichneed to be satisfied by license applicants andissuing authorities. On 5 July 2010, GR No.55/2010 was issued. This GR regulates theguidance and supervision of mineral and coalmining business in Indonesia.
PP No. 23/2010 menjelaskan ruang lingkupbagi pemegang IUP Operasi Produksi untukmengkontrakkan aktivitas pengolahan,penyulingan, penjualan, dan transportasikepada pihak lain untuk melaksanakan kegiatantersebut. Namun, hanya pemegang IUPOperasi Produksi khusus untuk pengolahan danpenyulingan yang dapat memproses bijih danmenyuling mineral.
GR No.23/2010 provides some scope of aholder of Production Operation IUP to contractout processing, refinery, sales andtransportation activities to another party toperform those activities. However, only theholder of a specific IUP Production Operationfor processing and refining may process oreand refine minerals.
Grup memonitor secara seksamaperkembangan atas implementasi peraturanpelaksanaan dari Undang-UndangPertambangan tersebut dan saat ini sedangmenganalisis pengaruhnya terhadapoperasional Grup.
The Group is closely monitoring the progress ofthe implementing regulations for the Mining Lawand is currently assessing the impact on itsoperations.
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 5/94 Page
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
33. KONTINJENSI (lanjutan) 33. CONTINGENCIES (continued)
b. Peraturan Menteri No. 28/2009 b. Ministerial Regulation No. 28/2009
Pada bulan September 2009, Menteri Energidan Sumber Data Mineral (“ESDM”)mengeluarkan Peraturan Menteri No. 28/2009yang antara lain, menetapkan kriteria yangketat ketika perusahaan pertambangan dapatmenggunakan “afiliasi” atau “entitas anak”sebagai kontraktor pertambangan mereka danmengharuskan persetujuan pemerintah untukmenggunakan afiliasi sebagai kontraktorpertambangan. Peraturan tersebut memberikanpengecualian hanya bila tidak ada perusahaanjasa pertambangan yang mampu beroperasi didaerah tersebut. Peraturan tersebutmemberikan waktu masa transisi selama tigatahun kepada perusahaan pertambangan untukmemenuhi ketentuan ini. Manajemenberpendapat bahwa Grup dapat mematuhiperaturan ini tanpa menimbulkan kerugianmaterial pada operasional Grup, karena Gruptidak menggunakan afiliasi atau entitas anakuntuk kontrak pertambangannya.
In September 2009, Minister of Energy andMineral Resources (the “MoEMR”) issuedMinisterial Regulation No. 28/2009 which,among others, sets strict criteria for whenmining companies can use “affiliates” or“subsidiaries” as their mining contractors andrequires government approval to use an affiliateas a mining contractor. The regulation providesexceptions only when no other capable miningservice companies operate in the area. Theregulation provides a three year transitionperiod for changes to existing arrangements.Management believes that the Group will beable to comply with this regulation without anymaterial adverse effect to the Groupʼsoperations, as the Group does not use affiliatesor subsidiaries for mining contract.
c. Peraturan Menteri No. 34/2009 c. Ministerial Regulation No. 34/2009
Pada bulan Desember 2009, Menteri ESDMmengeluarkan peraturan lain, Peraturan MenteriNo. 34/2009, yang memberikan kerangkahukum untuk mewajibkan perusahaanpertambangan untuk menjual sebagian hasilproduksinya kepada pelanggan domestik(“Kewajiban Pasar Domestik” atau “KPD”).Berdasarkan Keputusan Menteri ESDM No.1334/K/32/DJB/2011, persentase KPDminimum untuk 2011 adalah 18,41%.
In December 2009, the MoEMR issued anotherregulation, Ministerial Regulation No. 34/2009,which provides a legal framework to requiremining companies to sell a portion of theiroutput to the domestic customers (“DomesticMarket Obligation” or “DMO”). According toMinisterial Decree No. 1334/K/32/DJB/2011,the minimum DMO percentage for 2011 is18.41%.
Berdasarkan Keputusan Menteri ESDM No.1334/K/32/DJB/2011, Grup tidak terkenakewajiban KPD ini untuk tahun 2011.
Based on MoEMR Decree No.1334/K/32/DJB/2011, the Group does not haveobligation relating to DMO in 2011.
d. PP No. 78/2010 d. GR No. 78/2010
Pada tanggal 20 Desember 2010, PemerintahIndonesia mengeluarkan peraturanimplementasi atas Undang-UndangPertambangan No. 4/2009, yaitu PP No.78/2010 yang mengatur aktivitas reklamasi danpasca tambang untuk pemegang IUP-Eksplorasi dan IUP-Operasi Produksi.Peraturan ini memperbaharui Peraturan MenteriNo. 18/2008 yang dikeluarkan oleh MenteriESDM pada tanggal 29 Mei 2008.
On 20 December 2010, the Government ofIndonesia released an implementing regulationfor Mining Law No. 4/2009, i.e. GR No. 78/2010that deals with reclamations and post-miningactivities for both IUP-Exploration and IUP-Production Operation holders. This regulationupdates Ministerial Regulation No. 18/2008issued by the MoEMR on 29 May 2008.
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 5/95 Page
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
33. KONTINJENSI (lanjutan) 33. CONTINGENCIES (continued)
d. PP No. 78/2010 (lanjutan) d. GR No. 78/2010 (continued)
Kewajiban pemegang IUP-Eksplorasi, antaralain, harus memuat rencana reklamasi di dalamrencana kerja dan anggaran biayaeksplorasinya dan menyediakan jaminanreklamasi berupa deposito berjangka yangditempatkan pada bank pemerintah.
An IUP-Exploration holder, among otherrequirements, must include a reclamation planin its exploration work plan and budget andprovide a reclamation guarantee in the form ofa time deposit placed at a state-owned bank.
Kewajiban pemegang IUP-Operasi Produksi,antara lain, harus mempersiapkan (1) rencanareklamasi 5 tahunan; (2) rencana pascatambang; (3) menyediakan jaminan reklamasiyang dapat berupa rekening bersama ataudeposito berjangka yang ditempatkan padabank pemerintah, bank garansi, atau cadanganakuntansi (bila memenuhi syarat); dan (4)menyediakan jaminan pasca tambang berupadeposito berjangka yang ditempatkan di bankpemerintah.
An IUP-Production Operation holder, amongother requirements, must prepare (1) a 5-yearreclamation plan; (2) a post-mining plan; (3)provide a reclamation guarantee which may bein the form of a joint account or time depositplaced at a state-owned bank, a bankguarantee or an accounting provision (ifeligible); and (4) provide a post-mine guaranteein the form of a time deposit at a state-ownedbank.
Persyaratan jaminan reklamasi dan pascatambang tidak menghilangkan kewajibanpemegang IUP untuk melaksanakan aktivitasreklamasi dan pasca tambang.
The requirement to provide reclamation andpost-mine guarantees does not release the IUPholder from the requirement to performreclamation and post-mine activities.
Pada tanggal laporan keuangan konsolidasianini, Grup sedang dalam proses untukmendapatkan persetujuan Pemerintah untukrencana penutupan tambang.
As at the date of these consolidated financialstatements, the Group is in the process ofobtaining Government approval for the mineclosure plans.
e. Peraturan Menteri No. 17/2010 e. Ministerial Regulation No. 17/2010
Pada tanggal 23 September 2010, MenteriESDM menerbitkan Peraturan Menteri No.17/2010 yang menguraikan mekanisme untukmenentukan Harga Perbandingan Mineral danBatubara Indonesia (“HPMBI”), sebagai salahsatu peraturan pelaksanaan untuk Undang-Undang Pertambangan No. 4/2009. Peraturantersebut berlaku efektif dari tanggal 23September 2010.
On 23 September 2010, the MoEMR issuedMinisterial Regulation No. 17/2010 outlining themechanism for determining the IndonesianMinerals and Coal Benchmark Price (“IMCBP”),as one of the implementing regulations to theMining Law No. 4/2009. It is effective from 23September 2010.
Peraturan Menteri No. 17/2010 mengaturantara lain:
Ministerial Regulation No. 17/2010 governsamong others:
(i) Penggunaan harga rata-ratamineral/batubara dari indeks pasarinternasional dan penggunaan FOB (Free-On-Board) kapal induk sebagai titikpenjualan untuk menentukan HPMBI;
(i) The use of the average mineral/coal pricefrom international market indices and theuse of free-on-board (“FOB”) mother vesselas the sale point to determine the IMCBP;
(ii) Penerimaan biaya tertentu sebagaipenyesuaian terhadap HPMBI (jika titikpenjualan yang sebenarnya bukan FOBkapal induk); dan
(ii) The acceptance of certain costs asadjustments to the IMCBP (if the actualsale point is not FOB mother vessel); and
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 5/96 Page
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
33. KONTINJENSI (lanjutan) 33. CONTINGENCIES (continued)
e. Peraturan Menteri No. 17/2010 (lanjutan) e. Ministerial Regulation No. 17/2010(continued)
(iii) Menggunakan pendekatan harga “floor”(yaitu HPMBI vs. harga jual sebenarnya,mana yang lebih tinggi, untuk perhitunganPenerimaan Negara Bukan Pajak(misalnya royalti atau iuran eksploitasi)).
(iii) The use of a “floor" price approach (i.e.IMCBP vs. actual sales price, whicheverhigher, for the Non-Tax State Revenuecalculation (e.g. royalty or exploitationfees)).
Peraturan ini juga mengharuskan perusahaanpertambangan untuk:
This regulation also requires mining companiesto:
(i) Menggunakan kapal berbenderaIndonesia/kapal untuk mengangkutmineral/batubara;
(i) Use Indonesian flagged ships/vessels totransport minerals/coal;
(ii) Mengutamakan penggunaan perusahaanasuransi nasional dimana syarat penjualanCIF telah diadopsi; dan
(ii) Prioritise the use of a national insurancecompany where CIF sale terms areadopted; and
(iii) Menggunakan pengukur yang ditunjuk olehDirektorat Jenderal Mineral, Batubara, danPanas Bumi.
(ii) Use surveyors appointed by the DirectorateGeneral of Minerals, Coal and Geothermal.
Peraturan Menteri No. 17/2010 memberikanmasa transisi sampai dengan 22 Maret 2011untuk kontrak penjualan spot dan 22 September2011 untuk kontrak penjualan berjangka.
Ministerial Regulation No. 17/2010 provides atransitional period until 22 March 2011 for spotsales contracts and 22 September 2011 forterm sales contracts.
Pada tanggal 3 Maret 2011, Menteri ESDMmengeluarkan Keputusan Menteri No. 0617K/32/MEM/201 1 tentang Harga Batubara untukPLN Dalam Rangka PengoperasianPembangkit Listrik Tenaga Uap, yang antaralain mengatur:
On 3 March 2011, the MoEMR issuedMinisterial Decision No. 0617 K/32/MEM/201 1on The Benchmark Price for PLN in Operationof Coal Fired Power Plant, which regulates:
• Harga pembelian batubara oleh PLN dalamrangka pengoperasian pembangkit listriktenaga uap adalah sebesar harga patokanbatubara pada saat tercapainya kesepakatanantara PLN dengan perusahaan PKP2B atauIUP Operasi Produksi Batubara;
• Harga kesepakatan pembelian batubarawajib disesuaikan setiap 12 bulan sekalidengan harga pembelian batubara sesuaidengan harga patokan batubara yangberlaku pada saat penyesuaian; dan
• Harga patokan batubara akan diatur lebihlanjut oleh peraturan Direktur JenderalMineral, Batubara dan Panas Bumi.
• Coal purchase price by PLN in theiroperation of coal fired power plant is thecoal benchmark price at the time thatagreement between PLN and CCA companyor IUP Coal Production holder, was agreed;
• The agreed coal purchase price should beadjusted every 12 months with the coalpurchase price based on coal benchmarkprice enacted at the date of adjustment; and
• The coal benchmark price will be regulatedfurther by regulation of Director General ofMinerals, Coal and Geothermal.
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 5/97 Page
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
33. KONTINJENSI (lanjutan) 33. CONTINGENCIES (continued)
e. Peraturan Menteri No. 17/2010 (lanjutan) e. Ministerial Regulation No. 17/2010(continued)
Pada tanggal 24 Maret 2011, Direktur JenderalMineral, Batubara dan Panas Bumimengeluarkan Peraturan Direktur JenderalNo. 515.K/32/DJB/201 1 tentang Formula untukPenetapan Harga Patokan Batubara, yangantara lain mengatur:
- Menetapkan harga patokan batubara setiapbulan berdasarkan formula yang mengacupada rata-rata beberapa indeks hargabatubara;
- Harga patokan batubara wajib digunakansebagai acuan dalam penjualan batubara;dan untuk penjualan batubara yangdilakukan secara jangka tertentu (term),harga batubara mengacu pada rata-rata tigaharga patokan terakhir pada bulan dimanadilakukan kesepakatan harga.
On 24 March 2011, Director General ofMinerals, Coal, and Geothermal issued DirectorGeneral Regulation No. 515.K/32/DJB/201 1 onthe Formula for Setting the Coal BenchmarkPrice, which states that:
- The coal benchmark price is set everymonth based on a formula which is theaverage of several coal price indices;
- The coal benchmark price should be usedas the basis for coal sales; and for the coalsales on a term basis, the coal price isbased on the average of the three lastbenchmarked prices at the month where theprice was agreed.
Pada tanggal 26 Agustus 2011, Direktur JendralMineral, Batubara, dan Panas Bumimengeluarkan Peraturan Direktur Jenderal No.999.K/30/DJB/2011 mengenai Tata CaraPenetapan Besaran Biaya Penyesuaian HargaBatubara.
On 26 August 2011, Director General ofMinerals, Coal, and Geothermal, issuedDirector General Regulation No.999.K/30/DJB/2011 on Procedures forDetermination of Coal Benchmark PriceAdjustment.
Pada peraturan tersebut juga ditetapkanbesarnya biaya penyesuaian pada beberapawilayah di Indonesia yang akan digunakandalam penghitungan pengurangan HargaPatokan Batubara. Peraturan ini mulai berlakusejak tanggal ditetapkan.
The regulation also set out the cost adjustmentfor some areas in Indonesia which will be usedin the calculation of Coal Benchmark PriceDeduction. This regulation became effectivesince the date of its promulgation.
Manajemen berkeyakinan bahwa seluruhkontrak penjualan batubara jangka pendekyang dilakukan oleh Grup telah menggunakanharga jual yang sesuai dengan HPMBI. Untukkontrak penjualan jangka panjang, harga yangditetapkan akan disesuaikan setiap tahunnyaberdasarkan harga HPMBI tahun tersebut.
Dalam melakukan perhitungan royalti, Grupjuga telah menyesuaikan harga penjualan yangdigunakan untuk menghitung royaltiberdasarkan kalori dari masing-masingpenjualan.
Management believes that sales price for allshort-term coal sales contracts entered by theGroup is in line with the IMCBP. For the long-term coal sales contracts, the sales price wil berevisited each year and wil be adjusted inaccordance with IMCBP of the respectiveperiod.
In calculating the royalty, the Group has alsoused the adjusted sales price for the royaltycalculation based on the calorific value of eachsale.
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 5/98 Page
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
34. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATAUANG ASING
34. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES INFOREIGN CURRENCY
Aset dan liabilitas moneter dalam mata uang DolarAS pada tanggal 31 Desember 2011 telahdikonversikan ke dalam mata uang Rupiah denganmenggunakan kurs AS$1= Rp 9.068 (nilai penuh).
At 31 December 2011, all monetary assets andliabilities denominated in US Dollars have beentranslated to Rupiah using an exchange rate ofUS$1 = Rp 9,068 (full amount).
2011Mata uang Setara Rp
asing/ (dalam jutaan)/Foreign Rp equivalent
currencies (in million)
Aset/AssetsKas dan setara kas/Cash and cash equivalents AS$ʼ000/US$ʼ000 5,733 51,986Piutang usaha/Trade receivables AS$ʼ000/US$ʼ000 15,577 141,253Piutang lain-lain/Other receivables AS$ʼ000/US$ʼ000 3,836 34,785
Jumlah aset/Total assets 25,146 228,024
Liabilitas/LiabilitiesUtang usaha/Trade payables AS$ʼ000/US$ʼ000 3,295 29,882Biaya yang masih harus dibayar/Accrued expenses AS$ʼ000/US$ʼ000 4,785 43,388Utang lain-lain/Other payables AS$ʼ000/US$ʼ000 1,861 16,876Pinjaman/Borrowings AS$ʼ000/US$ʼ000 63,258 573,624Utang sewa pembiayaan/Lease payables AS$ʼ000/US$ʼ000 2,001 18,147
Jumlah liabilitas/Total liabilities 75,200 681,917
Jumlah liabilitas bersih/Total net liabilities 50,054 453,893
Hingga 2 April 2012 kurs bergerak dari AS$1 =9.068 (nilai penuh) menjadi AS$1 = Rp 9.180 (nilaipenuh). Ada kemungkinan bahwa Rupiah akanmakin berfluktuasi di masa yang akan datang danmungkin akan terdepresiasi atau terapresiasi secarasignifikan.
As at 2 April 2012, the exchange rate has movedfrom US$1 = Rp 9,068 (full amount) to US$1 = Rp9,180 (full amount). It is possible that the IndonesianRupiah may become more volatile in the future, andmay depreciate or appreciate significantly.
Apabila aset dan liabilitas moneter dalam mata uangasing pada tanggal 31 Desember 2011 dijabarkandengan menggunakan kurs yang berlaku padatanggal 30 Maret 2012, maka liabilitas moneterbersih dalam mata uang asing Perusahaan akannaik sebesar Rp 112.
If monetary assets and liabilities in foreign currencyas at 31 December 2011 are translated using theexchange rate at 30 March 2012, the total netforeign currency monetary liabilities of the Group willincrease by approximately Rp 112.
Grup tidak melakukan lindung nilai atas risiko nilaitukar, karena seluruh penjualan dan sebagian besarbiaya Grup dilakukan dalam mata uang Dolar AS,sehingga secara tidak langsung merupakan lindungnilai alami (lihat Catatan 37).
The Group did not conduct a hedge on the risk offluctuation in the exchange rate of Rupiah since allsales and most of the Groupʼs expenses werecarried out in US Dollars which indirectly representsa natural hedge (see Note 37).
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 5/99 Page
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
35. PELAPORAN SEGMEN 35. SEGMENT REPORTING
Manajemen mempertimbangkan bisnis dariperspektif geografis dan produk. Dari perspektifproduk, Grup hanya memiliki satu segmen yangdilaporkan, yaitu penjualan batubara. Secarageografis, manajemen mempertimbangkan kinerjapenjualan batubara di pasar domestik dan luarnegeri.
Management considers the business from both ageographic and product perspective. From productperspective, the Group only has one reportablesegment which is sales of coal. Geographically,management considers the performance of sales ofcoals in domestic and foreign markets.
Segmen yang dilaporkan oleh Grup untuk tahunyang berakhir pada 31 Desember 2011, 2010 dan2009 adalah sebagai berikut:
The reportable segments of the Group for the yearsended 31 December 2011, 2010 and 2009 are asfollows:
2011Penjualan batubara/ Segmen
Sales of coal lain-lain/Ekspor/ Domestik/ Other Jumlah/Export Domestic segment Total
Pendapatan dari pelanggan eksternal/Revenue fromexternal customers 694,590 77,820 26,905 799,315
Beban pokok pendapatan/Cost of revenue (510,640) (57,210) (19,296) (587,146)Laba bruto/Gross profit 183,950 20,610 7,609 212,169Beban usaha/Operating expenses (94,626) (10,602) (3,665) (108,893)Pendapatan bunga/Interest income 4,150 465 161 4,776Biaya bunga/Interest expense (30,188) (3,383) (1,169) (34,740)Penyusutan dan amortisasi/Depreciation and amortisation (33,791) (3,786) (22,961) (60,538)Laba segmen sebelum pajak/Segment profit before tax 38,069 4,265 1,958 44,292Beban pajak penghasilan/Income tax expense (15,096) (1,691) (585) (17,372)Aset segmen/Segment assets 2,249,964 - 51,420 2,301,384Belanja modal dari segmen/Capital expenditures of segment 107,228 - 11,747 118,975Liabilitas segmen/Segment liabilities 881,175 - 30,276 911,451
2010Penjualan batubara/ Segmen
Sales of coal lain-lain/Ekspor/ Domestik/ Other Jumlah/Export Domestic segment Total
Pendapatan dari pelanggan eksternal/Revenue fromexternal customers 534,225 24,734 34,259 593,218
Beban pokok pendapatan/Cost of revenue (481,653) (22,300) (7,591) (511,544)Laba bruto/Gross profit 52,572 2,434 26,668 81,674Beban usaha/Operating expenses (49,688) (2,352) (3,258) (55,298)Pendapatan bunga/Interest income 1,060 50 69 1,179Biaya bunga/Interest expense (3,031) (99) (136) (3,266)Penyusutan dan amortisasi/Depreciation and amortisation (13,707) - (2,569) (16,276)Laba segmen sebelum pajak/Segment profit before tax (1,739) (120) 23,130 21,271Beban pajak penghasilan/Income tax expense (7 ,160) (332) (459) (7,951)Aset segmen/Segment assets 492,309 - 47,761 540,070Belanja modal dari segmen/Capital expenditures of segment 36,124 - 39,805 75,929Liabilitas segmen/Segment liabilities 294,142 - 26,010 320,152
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 5/100 Page
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
35. PELAPORAN SEGMEN (lanjutan) 35. SEGMENT REPORTING (continued)
2009Penjualan batubara/ Segmen
Sales of coal lain-lain/Ekspor/ Domestik/ Other Jumlah/Export Domestic segment Total
Pendapatan dari pelanggan eksternal/Revenue fromexternal customers 345,302 - 41,870 387,172
Beban pokok pendapatan/Cost of revenue (314,648) - - (314,648)Laba bruto/Gross profit 30,654 - 41,870 72,524Beban usaha/Operating expenses (66,098) - (8,015) (74,113)Pendapatan bunga/Interest income 52 - 6 58Biaya bunga/Interest expense (7,774) - (943) (8,717)Penyusutan dan amortisasi/Depreciation and amortisation (10,523) - - (10,523)Laba segmen sebelum pajak/Segment profit before tax (18,065) - 35,962 17,897Beban pajak penghasilan/Income tax expense (6,609) - (801) (7,410)Aset segmen/Segment assets 254,081 - 43,632 297,713Belanja modal dari segmen/Capital expenditures of segment 28,794 - - 28,794Liabilitas segmen/Segment liabilities 271,115 - - 271,115
Pendapatan segmen diukur dengan metode yangkonsisten dengan pengukuran pendapatan padalaporan keuangan. Pendapatan segmen yangdilaporkan direkonsiliasikan dengan jumlahpendapatan sebagai berikut:
The segment revenues are measured in a mannerconsistent with that of the financial statements.Reportable segments revenues are reconciled tototal revenues as follows:
2011 2010 2009
Pendapatan segmen untuk Segment revenue forsegmen yang dilaporkan 772,410 558,959 345,302 reportable segments
Pendapatan segmen lainnya 26,905 34,259 41,870 Other segments revenue
Total revenues perJumlah pendapatan per laporan consolidated statements
laba komprehensif of comprehensivekonsolidasian 799,315 593,218 387,172 income
Laba/(rugi) segmen yang dilaporkandirekonsiliasikan dengan jumlah laba sebelum pajaksebagai berikut:
Reportable segments profit/(loss) before tax arereconciled to total profit before tax as follows:
2011 2010 2009
Segment profit/(loss) beforeLaba/(rugi) segmen untuk tax for reportable
segmen yang dilaporkan 42,334 (1,859) (18,065) segmentsOther segments profit
Laba segmen lainnya 1,958 23,130 35,962 before tax
Jumlah laba sebelum Total profit before tax perpajak per laporan consolidated statementslaba komprehensif of comprehensivekonsolidasian 44,292 21,271 17,897 income
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 5/101 Page
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
35. PELAPORAN SEGMEN (lanjutan) 35. SEGMENT REPORTING (continued)
Aset segmen diukur dengan metode yang konsistendengan pengukuran aset pada laporan keuangan.Aset tersebut dialokasikan berdasarkan operasisegmen dan lokasi fisik aset. Aset segmen yangdilaporkan direkonsiliasikan dengan jumlah asetsebagai berikut:
The segment assets are measured in a mannerconsistent with that of the financial statements.These assets are allocated based on the operationsof the segment and the physical location of theasset. Reportable segments assets are reconciledto total assets as follows:
2011 2010 2009
Aset segmen untuk segmen Segment assets foryang dilaporkan 2,249,964 492,309 254,081 reportable segments
Aset segmen lainnya 51,420 47,761 43,632 Other segments assets
Jumlah aset per laporan Total assets perposisi keuangan consolidated statementskonsolidasian 2,301,384 540,070 297,713 of financial position
Liabilitas segmen diukur dengan metode yangkonsisten dengan pengukuran liabilitas padalaporan keuangan. Liabilitas tersebut dialokasikanberdasarkan operasi segmen. Liabilitas segmenyang dilaporkan direkonsiliasikan dengan jumlahliabilitas sebagai berikut:
The segment liabilities are measured in a mannerconsistent with that of the financial statements.These liabilities are allocated based on theoperations of the segment. Reportable segmentsliabilities are reconciled to total liabilities as follows:
2011 2010 2009
Liabilitas segmen untuk Segment liabilities forsegmen yang dilaporkan 881,175 294,142 271,115 reportable segments
Liabilitas segmen lainnya 30,276 26,010 - Other segments liabilities
Jumlah liabilitas per laporan Total liabilities perposisi keuangan consolidated statementskonsolidasian 911,451 320,152 271,115 of financial position
Pendapatan dari penjualan batubara ke pelangganutama, yaitu Noble dan MGI, untuk tahun yangberakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009masing-masing sebesar 86,90%, 94,19% dan95,71% dari jumlah pendapatan Grup selama tahunyang dilaporkan.
The revenue from the sales of coal to maincustomers, i.e. Noble and MGI, for the years ended31 December 2011, 2010 and 2009 represent86.90%, 94.19% and 95.71%, respectively of totalreported revenue of the Group during such years.
36. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN 36. FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES
Pada tanggal neraca, Perusahaan tidak memilikiaset maupun kewajiban keuangan yang nilaiwajarnya diakui melalui laporan laba rugi dan asetkeuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo.
As at the balance sheet date, the Company did nothave financial assets and liabiities at fair valuethrough profit and loss and held-to-maturity financialassets.
Informasi di bawah ini terkait dengan aset danliabilitas keuangan Grup berdasarkan kategori.
The information below relates to the Groupʼsfinancial assets and liabilities by categories.
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 5/102 Page
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
36. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (lanjutan) 36. FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES(continued)
Liabilitaskeuangan
diukur padabiaya
perolehanAset keuangan diamortisasi/
tersedia FinancialPinjaman untuk dijual/ liabilities
dan piutang/ Available for measuredLoan and sale financial at amortised Jumlah/
receivables assets cost Total
31 Desember/December 2011
Aset keuangan/Financial assetsKas dan setara kas/Cash and cash equivalents 359,163 - - 359,163Piutang usaha/Trade receivables 177,546 - - 177,546Piutang lain-lain/Other receivables 115,491 - - 115,491Jaminan IUP, reklamasi dan jaminan penutupan
tambang/IUP guarante, reclamation andmine closure guarantees 3,731 - - 3,731
Aset keuangan yang tersedia untuk dijual/Available for sale financial assets - 11,603 - 11,603
Jumlah aset keuangan/Total financial assets 655,931 11,603 - 667,534
Liabilitas keuangan/Financial liabilitiesUtang usaha/Trade payables - - 47,826 47,826Beban yang masih harus dibayar/Accrued expenses - - 87,122 87,122Utang lain-lain/Other payables - - 32,178 32,178Pinjaman jangka pendek/Short term borrowings - - 45,009 45,009Pinjaman jangka panjang/Long-term borrowings - - 529,245 529,245Utang sewa pembiayaan/Finance lease payable - - 31,413 31,413
Jumlah liabilitas keuangan/Total financial liabilities - - 772,793 772,793
31 Desember/December 2010
Aset keuangan/Financial assetsKas dan setara kas/Cash and cash equivalents 5,867 - - 5,867Piutang usaha/Trade receivables 66,847 - - 66,847Piutang lain-lain/Other receivables 80,714 - - 80,714
Jumlah aset keuangan/Total financial assets 153,428 - - 153,428
Liabilitas keuangan/Financial liabilitiesUtang usaha/Trade payables - - 47,161 47,161Beban yang masih harus dibayar/Accrued expenses - - 72,880 72,880Utang lain-lain/Other payables - - 21,934 21,934Pinjaman jangka pendek/Short term borrowings - - 38,467 38,467Pinjaman jangka panjang/Long-term borrowings - - 44,955 44,955Utang sewa pembiayaan/Finance lease payable - - 42,229 42,229
Jumlah liabilitas keuangan/Total financial liabilities - - 267,626 267,626
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 5/103 Page
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
36. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (lanjutan) 36. FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES(continued)
Liabilitaskeuangan
diukur padabiaya
perolehanAset keuangan diamortisasi/
tersedia FinancialPinjaman untuk dijual/ liabilities
dan piutang/ Available for measuredLoan and sale financial at amortised Jumlah/
receivables assets cost Total
31 Desember/December 2009
Aset keuangan/Financial assetsKas dan setara kas/Cash and cash equivalents 1,400 - - 1,400Piutang usaha/Trade receivables 43,633 - - 43,633Piutang lain-lain/Other receivables 32,812 - - 32,812
Jumlah aset keuangan/Total financial assets 77,845 - - 77,845
Liabilitas keuangan/Financial liabilitiesUtang usaha/Trade payables - - 32,051 32,051Beban yang masih harus dibayar/Accrued expenses - - 55,424 55,424Utang lain-lain/Other payables - - 17,846 17,846Pinjaman jangka panjang/Long-term borrowings - - 152,082 152,082Utang sewa pembiayaan/Finance lease payable - - 2,974 2,974
Jumlah liabilitas keuangan/Total financial liabilities - - 260,377 260,377
37. MANAJEMEN RISIKO 37. RISK MANAGEMENT
Aktivitas Grup terpengaruh oleh berbagai jenis risikokeuangan: risiko pasar (termasuk risiko nilai tukar,risiko harga komoditas dan risiko tingkat sukubunga), risiko kredit, dan risiko likuiditas serta risikopermodalan. Secara umum, program pengelolaanrisiko keuangan Grup berfokus kepadaketidakpastian pasar keuangan dan berusahameminimalisir efek tidak wajar terhadap kinerjakeuangan Grup.
The Groupʼs activities expose it to a variety offinancial risks: market risk (including foreignexchange risk, commodity price risk and interestrate risk), credit risk, liquidity risk and capital risk.The Groupʼs overall financial risk managementprogram focuses on the unpredictability of financialmarkets and seeks to minimise potential adverseeffects on the financial performance of the Group.
Pengelolaan risiko dilakukan oleh Dewan DireksiGrup. Dewan Direksi mengidentifikasi,mengevaluasi dan melakukan lindung nilai atasrisiko keuangan, jika diperlukan. Dewan Direksimenyediakan prinsip-prinsip keseluruhan untukpengelolaan risiko, termasuk risiko pasar, kredit,dan likuiditas serta permodalan.
Risk management is carried out by the GroupʼsBoard of Directors. The Board identifies, evaluatesand hedges financial risks, where appropriate. TheBoard of Directors provides principles for overall riskmanagement, including market, credit liquidity andcapital risks.
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 5/104 Page
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
37. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 37. RISK MANAGEMENT (continued)
a. Risiko pasar a. Market risk
(i) Risiko nilai tukar (i) Foreign exchange risk
Penjualan, pendanaan dan sebagian besarbiaya dan mayoritas pengeluaranoperasional Grup dilakukan dalam matauang AS Dolar. Sebagai tambahan, Grupmemiliki pinjaman jangka panjang dalamAS Dolar yang signifikan. Oleh karena itu,Grup terekspos risiko pergerakan nilaitukar Rupiah/AS Dolar. Manajemenberpendapat bahwa risiko ini akanberkurang ketika Grup mengadopsi PSAKNo. 10 “Pengaruh Perubahan Kurs ValutaAsing” mulai tahun 2012.
The Groupʼs sales, financing and themajority of its costs and operatingexpenditures are denominated in USDollars. In addition, the Group hassignificant long-term borrowings in USDollars. As such, the Group is exposed tothe risk of the volatility in the Rupiah/USDollars exchange rate. Managementbelieves that this risk will ceased when itadopts SFAS No. 10 “The Effects ofChanges in Foreign Exchange Rates”starting from 2012.
(ii) Risiko harga (ii) Price risk
Grup terpengaruh oleh fluktuasi dalamharga batubara. Operasi dan kinerjakeuangan Grup dapat terpengaruh negatifdari fluktuasi harga batubara, dimana akanditentukan oleh permintaan dan penawaranbatubara dunia, harga minyak dan faktorlainnya. Grup mengelola secara aktif risikoini dan melakukan penyesuaian atas jadwaldan operasi pertambangan untukmengurangi dampak risiko ini ketikadiperlukan.
The Group is exposed to fluctuations incoal price. The Groupʼs operations andfinancial performance may be adverselyaffected by the price of coal, which in turnwill be determined by worldwide coalsupply and demand, oil prices and otherfactors. The Group actively manages theserisks and adjusts production schedules andmining operations to reduce the impact ofthis risk when necessary.
(iii) Risiko suku bunga (iii) Interest rate risk
Grup memiliki sebagian pinjaman dengantingkat suku bunga variabel sehingga Grupterekspos risiko tingkat suku bunga. Untukmengurangi risiko perubahan tingkat sukubunga yang menyebabkan adanyaketidakpastian arus kas terhadappembayaran beban bunga di masa depan,Perusahaan:
The Group has certain borrowings that aresubject to variable interest rates, as suchthe Group is exposed to interest rate risk.In order to minimize interest rate riskswhich increase the uncertainty of the cashflows for interest payments in the future,the Company:
(a) Memonitor tingkat suku bunga dipasar;
(a) Monitors interest rate in the market;
(b) Membangun komunikasi yang intensifdengan pihak bank yang terkait ataspembebanan bunga; dan
(b) Develops intensive communicationwith the related bank for the interestcharges; and
(c) Mengimplementasikan manajemenkas untuk meminimalkan bebanbunga.
(c) Implements cash management tominimize the interest expenses.
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 5/105 Page
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
37. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 37. RISK MANAGEMENT (continued)
a. Risiko pasar (lanjutan) a. Market risk (continued)
(iii) Risiko suku bunga (lanjutan) (iii) Interest rate risk (continued)
Tabel berikut menyajikan aset dan liabilitaskeuangan Grup yang terpengaruh olehsuku bunga.
The following table represents abreakdown of the Groupʼs financial assetsand financial liabilities which are impactedby interest rates.
31 Desember/December 2011Suku bunga mengambang/ Suku bunga tetap/
Floating rate Fixed rate TanpaKurang dari Lebih dari Kurang dari Lebih dari bunga/satu tahun/ satu tahun/ satu tahun/ satu tahun/ Non-Less than More than Less than More than interest Jumlah/one year one year one year one year bearing Total
Aset/AssetsKas dan setara kas/
Cash and cash equivalents 355,211 - - - - 355,211Piutang usaha/
Trade receivables - - - - 177,546 177,546Piutang lain-lain/
Other receivables - - - - 115,491 115,491Jaminan IUP, reklamasi dan
jaminan penutupantambang/IUP guarante,reclamation andmine closure guarantees - - - - 3,731 3,731
Aset keuangan tersediauntuk dijual/Availablefor sale financial asset - - - - 11,603 11,603
Jumlah aset keuangan/Total financial assets 355,211 - - - 308,371 663,582
Liabilitas/LiabilitiesUtang usaha/
Trade payables - - - - 47,826 47,826Beban yang masih
harus dibayar/Accrued expenses - - - - 87,122 87,122
Utang lain-lain/Other payables - - - - 32,178 32,178
Pinjaman jangka pendek/Short- term borrowings - - 45,009 - - 45,009
Pinjaman jangka panjang/Long-term borrowings - 14,146 84,785 426,415 3,899 529,245
Utang sewapembiayaan/Financelease payables 23,596 7,817 - - - 31,413
Jumlah liabilitas keuangan/Total financial liabilities 23,596 21,963 129,794 426,415 171,025 772,793
b. Risiko kredit b. Credit risk
Pada tanggal 31 Desember 2011, jumlahmaksimum eksposur terhadap risiko kreditadalah Rp 293.037. Risiko kredit muncul daripiutang usaha dan piutang lain-lain.
At 31 December 2011, the total maximumexposure to credit risk is Rp 293,037. Creditrisk arises from trade receivables and otherreceivables.
Kebijakan umum Grup untuk penjualanbatubara kepada pelanggan baru dan yangsudah ada saat ini adalah sebagai berikut:
The Groupʼs general policies for coal sales tonew and existing customers are as follows:
(i) Memilih pelanggan dengan kondisikeuangan yang kuat dan reputasi yangbaik.
(i) Selecting customers with strong financialcondition and good reputation.
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 5/106 Page
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
37. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 37. RISK MANAGEMENT (continued)
b. Risiko kredit (lanjutan) b. Credit risk (continued)
(ii) Penerimaan pelanggan baru dan penjualanbatubara disetujui oleh personil yangberwenang sesuai dengan strukturdelegasi wewenang Grup.
(ii) Acceptance of new customers and sales ofcoal are approved by the authorisedpersonnel according to the Groupʼsdelegation of authority structure.
c. Risiko likuiditas c. Liquidity risk
Risiko likuiditas merupakan risiko yang munculdalam situasi dimana posisi arus kas Grupmengindikasikan bahwa arus kas masuk daripendapatan jangka pendek tidak cukup untukmemenuhi arus kas keluar untuk pengeluaranjangka pendek. Dalam kebijakan manajemenrisiko likuiditas, Grup melakukan monitor danmenjaga level kas dan setara kas yangdiperkirakan cukup untuk mendanai kegiatanoperasional Grup dan mengurangi pengaruhfluktuasi dalam arus kas. Manajemen Grup jugasecara rutin melakukan monitor atas perkiraanarus kas dan arus kas aktual, termasuk profiljatuh tempo pinjaman, dan secara terus-menerus menilai kondisi pasar keuangan untukkesempatan memperoleh dana.
Liquidity risk is defined as a risk that arises insituations where the Group's cash flowindicates that the cash inflow from short-termrevenue is not enough to cover the cash outflowof short-term expenditure. In the liquidity riskmanagement policy, the Group monitors andmaintains a level of cash and cash equivalentsdeemed adequate to finance the Group'soperational activities and to mitigate the effectof fluctuations in cash flows. The Group'smanagement also regularly monitors theprojected and actual cash flows, including theirloan maturity profiles, and continuouslyassesses conditions in the financial markets foropportunities to pursue fund-raising.
d. Risiko permodalan d. Capital risk
Tujuan dari Grup dalam mengelola permodalanadalah untuk menjaga struktur permodalanyang optimal sehingga dapat memaksimalkanimbal hasil pemegang saham dan untukmelindungi kemampuan Grup dalammempertahankan kelangsungan usahanya.Struktur permodalan Grup terdiri atas utang(termasuk pinjaman dan utang sewa), kas dansetara kas, dan modal yang dapat diatribusikankepada pemegang saham Perusahaan yangterdiri dari modal ditempatkan dan disetor,cadangan, dan saldo laba. Untuk menjaga danmencapai struktur permodalan yang optimal,Grup mungkin menyesuaikan jumlah dividenyang dibayar, menerbitkan saham baru,mendapatkan pinjaman baru, atau menjual asetuntuk mengurangi pinjaman.
The Groupʼs objectives when managing capitalare to maintain an optimal capital structure soas to maximise shareholder value and tosafeguard the Groupʼs ability to continue as agoing concern. The capital structure of theGroup consists of debt (which includesborrowings and lease payables), cash and cashequivalents and equity attributable to equityholders of the Company, comprising issued andpaid up capital, reserves and retained earnings.In order to maintain and achieve an optimalcapital structure, the Group may adjust theamount of dividend payment, issue new shares,obtain new borrowings or sell assets to reduceborrowings.
Grup memonitor stuktur permodalan denganmenggunakan rasio utang terhadap modal.Rasio ini dihitung dengan cara membagi jumlahutang dengan nilai buku jumlah modal. Jumlahutang dihitung dengan menjumlah semuapinjaman berbunga, di luar pinjaman pemegangsaham. Per tanggal 31 Desember 2011, rasioutang terhadap modal adalah sebagai berikut:
The Group monitors its capital structure usingdebt-to-equity ratio. The debt-to-equity ratio iscalculated as total debt divided by the totalbook value of capital. Total debt is calculated astotal interest bearing payables, except forborrowings from shareholders. As at 31December 2011, the debt to equity ratio is asfollows:
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 5/107 Page
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
37. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 37. RISK MANAGEMENT (continued)
d. Risiko permodalan (lanjutan) d. Capital risk (continued)
2011 2010 2009
Jumlah utang 601,768 125,651 89,610 Total debt
Jumlah modal 1,389,933 219,918 26,598 Total equity
Rasio utang terhadapmodal 0.43 0.57 3.37 Debt-to-equity ratio
Berdasarkan ketentuan yang ada pada fasilitaspinjaman utama yang dimilikinya, salah satucovenant keuangan yang Perusahaan haruspatuhi adalah rasio utang terhadap modal.Rasio utang terhadap modal Perusahaan tidakboleh melebihi 4 banding 1. Perusahaan telahmemenuhi persyaratan covenant keuangan inipada tanggal 31 Desember 2011.
Under the terms of its major borrowing facilities,one of the financial covenants that theCompany is required to comply with is debt toequity ratio. The Company's debt to equity ratiois to be no more than 4 to 1. The Company hascomplied with this financial covenant as at 31December 2011.
38. PENYISIHAN IMBALAN KERJA KARYAWAN 38. PROVISION FOR EMPLOYEE BENEFITS
Penyisihan imbalan kerja dihitung setiap tahun olehPT Padma Aktuaria Raya, aktuaris independen.Laporan aktuarial terkini bertanggal 27 Maret 2012.Tabel berikut ini merupakan ringkasan dari liabilitas,beban, dan mutasi saldo liabilitas program pensiunimbalan pasti.
The provision for employee benefits is calculatedannually by PT Padma Aktuaria Raya, anindependent actuary. The latest actuaryʼs report isdated 27 March 2012. The following tables provide asummary of the liability, expense, and the liabilitymovements under the defined benefit pension plan.
2011 2010 2009
Employee benefitsLiabilitas imbalan kerja obligationNilai kini liabilitas 13,689 4,000 - Present value of obligationKerugian aktuaria yang Unrecognised actuarial
belum diakui - - - lossesBiaya jasa lalu yang Unrecognised past
belum diakui (3,324) (599) - service cost
Jumlah 10,365 3,401 - Total
Mutasi saldo liabilitas Movement of employeeimbalan kerja benefit obligation
Awal tahun 3,401 - - Beginning of yearPenambahan karena akuisisi 1,542 - - Additions due to acquisitionJumlah biaya yang dibebankan Cost charged to the
pada laporan laba consolidated statement ofkomprehensif comprehensivekonsolidasian 5,490 3,474 - income
Pembayaran imbalan (68) (73) - Payments of benefit
Akhir tahun 10,365 3,401 - End of year
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 5/108 Page
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
38. PENYISIHAN IMBALAN KERJA KARYAWAN(lanjutan)
38. PROVISION FOR EMPLOYEE BENEFITS(continued)
2011 2010 2009
Beban imbalan kerja Employee benefit costsBiaya jasa kini 5,382 1,845 - Current service costBiaya bunga 550 222 - Interest costKerugian aktuaria bersih
yang diakui 49 33 - Actuarial loss, netPenyesuaian 589 2,376 - AdjustmentsEfek kurtailmen (1,080) (1,002) - Curtailment effect
Jumlah 5,490 3,474 - Total
Berikut asumsi pokok aktuaria yang digunakan: The principles actuarial assumptions used were asfollows:
2011 2010 2009
Tingkat diskonto 6.25% - 6.30% 8.5% - Discount rateKenaikan gaji 5% 5% - Salary increaseTingkat kematian 100% TMI2 100%TMI2 - Rate of mortalityTingkat cacat 5% from TMI2 5%TMI2 - Rate fo disabilityUsia pensiun normal 55 55 - Normal pension age
39. KEJADIAN SETELAH TANGGAL NERACA 39. SUBSEQUENT EVENTS
a. Pada tanggal 21 Maret 2012, Perusahaan danCascade Gold Limited (“CGL”) menandatanganiperjanjian komitmen dimana:
(i) CGL berkomitmen untuk memastikan PTBumi Persada Permai (“BPP”)menandatangani perjanjian antara BPPdan Perusahaan atau affiliasinyasehubungan dengan penggunaan danpengembangan jalan angkut di konsesiyang dipegang oleh BPP.
(ii) Perusahaan telah membayar depositsebesar Rp 72 miliar (nilai penuh) untukmemastikan pelaksanaan penggunaan danpengembangan jalan angkut di areakonsesi antara Perusahaan dan BPP.
a. On 21 March 2012, the Company and CascadeGold Limited (“CGL”) signed a commitmentagreement of which:
(i) CGL commit to ensure PT Bumi PersadaPermai (“BPP”) enters agreement with theCompany or its affiliates in relation with theusage and development of haul road in theconcession hold by BPP.
(ii) The Company has paid the deposit in theamount of Rp 72 billion (full amount) toensure the execution of the usage anddevelopment of the haul road within theconcession area between the Companyand BPP.
b. Berdasarkan keputusan Dewan Komisaris diluar Rapat Umum Dewan Komisaris tertanggal13 Febuari 2012, yang disahkan dalam AktaNotaris No. 9 tertanggal 2 Maret 2012 yangdibuat di hadapan Aryanti Artisari, S.H., M.Kn.,notaris di Jakarta, para Dewan Komisarismenegaskan kembali realisasi penerbitansaham dalam rangka Penawaran UmumSaham Perdana.
b. Based on decision from the Board ofCommissioners outside the Board ofCommissioners General Meeting dated 13February 2012, which was approved in NotarialDeed No. 9 dated 2 March 2012 of AryantiArtisari, S.H., M.Kn., notary in Jakarta, theBoard of Commissioners reaffirm the realisationof share issuance in accordance with InitialPublic Offering.
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 5/109 Page
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
39. KEJADIAN SETELAH TANGGAL NERACA(lanjutan)
39. SUBSEQUENT EVENTS (continued)
c. Berdasarkan RUPSLB PT Ratna Utama Karya(”RUK”) pada tanggal 9 Januari 2012, yangdisahkan dalam Akta Notaris No. 2 tertanggal 9Januari 2012 yang dibuat di hadapan HasanHalim, S.H., notaris di Jakarta, para pemegangsaham RUK menyetujui penerbitan 7.500lembar saham baru dengan nilai nominalsebesar Rp 27.564 yang seluruhnya akandiambil oleh BBE. Dengan penyertaan modalini, BBE akan menjadi pemegang sahammayoritas di RUK dengan 50% kepemilikansaham.
c. Based on Extraordinary Shareholders GeneralMeeting on 9 January 2012, which wasapproved in Notarial Deed of Hasan Halim,S.H., notary in Jakarta, No. 2 dated 9 January2012, the shareholders of RUK agreed to issue7,500 new shares with par value of Rp 27,564which all will be taken up by BBE. With thiscapital contribution, BBE will become themajority shareholder in RUK with 50% of shareownership.
d. Pada tanggal 1 Maret 2012, GPU dan PTRanyza Gold (“RG”) menandatangani perjanjianjasa konsultasi dan manajemen untukpengoperasian tambang. Berdasarkanperjanjian ini, RG bertanggung jawab untukantara lain memberikan jasa konsultasi bisnisdan manajemen secara menyeluruh kepadaGPU sehubungan dengan kegiatan usahapertambangan, dan sebagai kompensasinya,GPU setuju untuk membayar biaya jasasebesar AS$2,5 per metrik ton batubara yangterjual dari wilayah tambang GPU. Kontrak iniberlaku untuk jangka waktu tidak terbatas danhanya akan berakhir sesuai kesepakatan keduabelah pihak atau jika kondisi tertentu terpenuhi.
d. On 1 March 2012, GPU and PT Ranyza Gold(“RG”) entered into a mining operationmanagement and consultation serviceagreement. Based on this agreement, RGresponsible for, among others, providebusiness consulting and management servicesto GPU in relation with mining business, and asa return, GPU agreed to pay a service fee ofUS$2.5 per metric ton of coal sold from GPUmine area. This agreement has an indefinitevalid period and will only be terminated uponmutual agreement by both parties or if certainconditions are met.
e. Berdasarkan akta PT Inti Buana Mining (“IBM”)No. 33, 34 dan 35 tanggal 27 Maret 2012(“Akta”), Perusahaan melalui entitas anaknya,OPE, telah melakukan penyertaan modal padaIBM melalui pembelian saham milik Muliawansebesar 150 lembar saham dan pengambilanbagian atas saham baru yang dikeluarkan olehIBM sebanyak 1.800 lembar saham atauseluruhnya senilai Rp 1.950 yang merupakan65% dari seluruh modal yang telah diterbitkanoleh IBM.
e. Based on Notarial deed of PT Inti Buana Mining(”IBM”) No. 33, 34, and 35 dated 27 March2012, The Company through his entity, OPE,purchase of 150 shares of IBM from Muliawanand OPE will take up and pay for the 1,800 newshares issued by IBM or fully amounted to Rp.1,950 which consist of 65% IBM shareownership.
f. Pada tanggal 6 Maret 2012, perubahan atasperjanjian fasilitas kredit dengan Bank DBSditandatangani di mana Bank DBS setuju untukmenyediakan tambahan fasilitas uncommittedomnibus kepada Perusahaan dengan jumlahmaksimum sebesar AS$ 20.000.000.
f. On 6 March 2012, the amendment of creditfacility agreement with Bank DBS was signedunder which Bank DBS agreed to provide theCompany with an addtional uncommittedomnibus facility with the maximum amount ofUS$20,000,000.
g. Pada tanggal 23 April 2012, Perusahaan telahmenyampaikan dokumen registrasi kepadaBadan Pengawas Pasar Modal dan LembagaKeuangan dalam rangka penawaran umumobligasi sebanyak-banyaknya Rp 1.200.000.
g. On 23 April 2012, the Company has submittedthe registration documents to Capital Marketand Financial Institution Supervisory Agency inrelation with the bonds public offering with themaximum amount of Rp 1,200,000.
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 5/110 Page
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
40. ESTIMASI AKUNTANSI, ASUMSI, DANPERTIMBANGAN PENTING
40. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES,ASSUMPTIONS AND JUDGEMENTS
Estimasi, asumsi, dan penilaian dievaluasi secaraterus rnenerus dan didasarkan atas pengalamanmasa lalu dan faktor lainnya, termasuk ekspektasiatas peristiwa di masa yang akan datang yangdiyakini dapat terjadi dalam kondisi tersebut.
Estimatetions, assumptions and judgments arecontinually evaluated and based on historicalexperience and other factors, including expectationof future events that are believed to be reasonableunder the circumstances.
a. Estimasi penurunan nilai aset non-keuangan a. Estimated impairment of non-financialassets
Penurunan nilai goodwill diuji setiap tahun danpada saat terdapat indikasi bahwa akan terjadipenurunan nilai. Penurunan nilai aset tetap,aset takberwujud, biaya eksplorasi danpengembangan yang ditangguhkan daninvestasi di entitas anak diuji bila terdapat buktiobjektif atau indikasi bahwa aset tersebutmengalami penurunan nilai. Jumlah yangterpulihkan dari aset tersebut dan jikadiperlukan, unit-unit yang menghasilkan kas,diperhitungkan berdasarkan perhitungan nilaipakai. Perhitungan ini memerlukan penggunaanestimasi.
Goodwill is tested for impairment annually andwhenever there is an indication that goodwillmay be impaired. Property, plant andequipment, intangible asset, deferredexploration and development expenditures andinvestment in subsidiaries, are tested forimpairment whenever there is any objectiveevidence or indication that these assets may beimpaired. The recoverable amounts of assetsand where applicable, cash generating units,have been determined based on value in usecalculations. These calculations require the useof estimates.
b. Perhitungan cadangan batubara b. Determination of coal reserves
Pertimbangan manajemen diperlukan dalammenentukan asumsi cadangan batubara Grupterkait dengan biaya tambang dan harga jualcadangan tersebut. Jumlah cadangan yangterpulihkan secara ekonomis bersifat sensitifterhadap asumsi biaya dan pendapatan yangdigunakan karena berhubungan denganstruktur geologis dari endapan, yang berarti bilaseluruh faktor tidak berubah, apabila asumsibiaya menjadi lebih besar atau asumsi hargajual menjadi lebih kecil, Grup akanmengestimasi cadangan menjadi lebih rendahdan jika asumsi biaya menjadi lebih kecil atauasumsi harga jual menjadi lebih besar, Grupakan mengestimasi cadangan lebih tinggi. Grupmendasarkan seluruh asumsi berdasarkanlaporan geologis dan menggunakan informasicadangan batubara.
Judgement is required in determining theGroupʼs coal reserves taking into accountvarious assumptions regarding mining costsand the sale price of the particular resourceconcerned. The Groupʼs economicallyrecoverable coal reserves are sensitive to thecost and revenue assumptions used due to thegeological structure of the deposits, whichmeans that, all other factors remaining thesame, if the cost assumption is higher or theprice assumption is lower, the Group estimateslower reserves, and if the cost assumption islower or the price assumption is higher, theGroup estimates higher reserves. The Groupbases all assumptions on geological reportsand uses only proven and probable reservesinformation.
Data geologis tambahan dikumpulkan selamaoperasi tambang dan data ini, bersamaandengan berbagai asumsi yang digunakan olehmanajemen, dapat merubah estimasi cadanganbatubara dari suatu periode ke periode lain.Perubahan dalam estimasi sumber dancadangan batubara dapat mempengaruhikeuangan Grup dalam berbagai cara, termasuktingkat amortisasi dari aset takberwujud danbiaya eksplorasi dan pengembangan nilaitercatat sebagai akibat dari perubahan estimasiumur tambang dan arus kas diskonto di masadepan.
Additional geological data is gathered duringthe course of mining operations and this, inconjunction with the various assumptions usedcould result in a change in estimated coalreserves from period to period. Changes inestimated coal reserves could affect theGroupʼs financial results in a numbers of ways,including the amortisation rate of intangibleassets and deferred exploration anddevelopment expenditures as well as thecarrying value of certain non-financial assetsdue to change in estimates of mine life andfuture discounted cash flows.
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 5/111 Page
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
40. ESTIMASI AKUNTANSI, ASUMSI, DANPERTIMBANGAN PENTING (lanjutan)
40. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES,ASSUMPTIONS AND JUDGEMENTS (continued)
c. Biaya eksplorasi dan pengembangan yangditangguhkan
c. Deferred exploration and developmentexpenditures
Biaya eksplorasi dan pengembanganditangguhkan dan setelah itu dibebankansebagai biaya produksi melalui amortisasi aset.Nisbah kupas dan umur sisa tambang secararegular dinilai oleh Direktur dan manajemensenior untuk memastikan bahwa nilai tercatataset tersebut telah memperhitungkan fakta dankondisi yang ada secara tepat dari waktu kewaktu.
The exploration and development expendituresare deferred and subsequently charged to thecost of production through the amortisation ofthe assets. The waste to ore ratio and theremaining life of the mine are regularlyassessed by the Directors and seniormanagement to ensure the carrying value andrate of deferral is appropriate taking intoconsideration the available facts andcircumstances from time to time.
Biaya eksplorasi dikapitalisasi ke laporan posisikeuangan, sehubungan dengan area of interestyang masih berlaku dan dimana biaya-biayatersebut diharapkan dapat dipulihkan ataukegiatan eksplorasi dan/atau evaluasi di area ofinterest belum mencapai tahap yangmemungkinkan penilaian yang memadai akanadanya cadangan yang secara ekonomis dapatdipulihkan, dikapitalisasi di laporan posisikeuangan. Nilai tercatat dari aset dalam setiaparea of interest secara regular ditelaah setelahmempertimbangkan fakta dan kondisi yang ada,dan bila biaya yang telah dikapitalisasi melebihinilai yang dapat dipulihkan, kelebihan nilaitersebut telah dicadangkan ataudihapusbukukan dalam tahun bersangkutan.
Exploration costs are capitalised in thestatements of financial position, in respect ofareas of interest for which the rights of tenureare current and where such costs are expectedto be recouped or exploration and/or evaluationactivities in the area have not yet reached astage which permits a reasonable assessmentof the existence of economically recoverablereserves. The carrying value of assets withineach area of interest are reviewed regularlytaking into consideration the available facts andcircumstances, and to the extent to which thecapitalised value exceeds its recoverable value,the excess is provided for or written off in theyear in which this is determined.
41. PERKEMBANGAN TERAKHIR STANDARAKUNTANSI KEUANGAN
41. PROSPECTIVE ACCOUNTINGPRONOUNCEMENTS
Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkanbeberapa standar akuntansi yang direvisi yangberlaku untuk laporan keuangan yang periodenyadimulai pada atau setelah 1 Januari 2012:
The Indonesian Institute of Accountants has issuedthe following revised accounting standards that maybe applicable to the consolidated financialstatements covering periods beginning on or after 1January 2012:
PSAK No. 10 (Revisi 2010), “PengaruhPerubahan Kurs Valuta Asing”.
SFAS No. 10 (Revised 2010), “The Effects ofChanges in Foreign Exchange Rates”.
PSAK No. 13 (Revisi 2011), “PropertiInvestasi”.
SFAS No. 13 (Revised 2011), “InvestmentProperties”.
PSAK No. 16 (Revisi 2011), ”Aset Tetap”. SFAS No. 16 (Revised 2011), ”Fixed Assets”.PSAK No. 18 (Revisi 2010), “Akuntansi danPelaporan oleh Program Imbalan Pensiun”.
SFAS No. 18 (Revised 2010), “Accounting andReporting by Retirement Benefit Plans”.
PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”. SFAS No. 24 (Revised 2010), “EmployeeBenefits”.
PSAK No. 26 (Revisi 2011), ”Biaya Pinjaman”. SFAS No. 26 (Revised 2011), ”BorrowingCosts”.
PSAK No. 28 (Revisi 2010), “Akuntansi untukAsuransi Kerugian”.
SFAS No. 28 (Revised 2010), “Accounting forLoss Insurance”
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 5/112 Page
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
41. PERKEMBANGAN TERAKHIR STANDARAKUNTANSI KEUANGAN (lanjutan)
41. PROSPECTIVE ACCOUNTINGPRONOUNCEMENTS (continued)
PSAK No. 30 (Revisi 2011), ”Sewa”. SFAS No. 30 (Revised 2011), ”Leases”.PSAK No. 33 (Revisi 2011), “AktivitasPengupasan Lapisan Tanah dan PengelolaanLingkungan Hidup pada Pertambangan Umum”.
SFAS No. 33 (Revised 2011), “StrippingActivities and Environmental Management inGeneral Mining”.
PSAK No. 34 (Revisi 2010), “KontrakKonstruksi”.
SFAS No. 34 (Revised 2010), “ConstructionContracts”.
PSAK No. 36 (Revisi 2010), “Akuntansi untukAsuransi Jiwa”.
SFAS No. 36 (Revised 2010), “Accounting forLife Insurance”.
PSAK No. 45 (Revisi 2011), “PelaporanKeuangan Entitas Nirlaba”.
SFAS No. 45 (Revised 2010), “FinancialReporting for Non-Profit Organizations”.
PSAK No. 46 (Revisi 2010), “PajakPenghasilan”.
SFAS No. 46 (Revised 2010), “Income Taxes”.
PSAK No. 50 (Revisi 2010), “InstrumenKeuangan: Penyajian”.
SFAS No. 50 (Revised 2010), “FinancialInstruments: Presentation”.
PSAK No. 53 (Revisi 2010), “PembayaranBerbasis Saham”.
SFAS No. 53 (Revised 2010), “Share-basedPayments”.
PSAK No. 55 (Revisi 2011), ”InstrumenKeuangan: Pengakuan dan Pengukuran”.
SFAS No. 55 (Revised 2010), ”FinancialInstrument: Recognition and Measurement”.
PSAK No. 56 (Revisi 2010), “Laba Per Saham”. SFAS No. 56 (Revised 2010), “Earning perShare”.
PSAK No. 60 (Revisi 2010), “InstrumenKeuangan: Pengungkapan”.
SFAS No. 60 (Revised 2010), “FinancialInstruments: Disclosures”.
PSAK No. 61 (Revisi 2010), “Akuntansi HibahPemerintah dan Pengungkapan BantuanPemerintah”.
SFAS No. 61 (Revised 2010), “Accounting forGovernment Grants and Disclosure ofGovernment Assistance”.
PSAK No. 62, “Kontrak Asuransi”. SFAS No. 62, “Insurance Contracts”.PSAK No. 63 (Revisi 2010), “PelaporanKeuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi”.
SFAS No. 63 (Revised 2010), “FinancialReporting in Hyperinflationary Economies”.
PSAK No. 64, “Aktivitas Eksplorasi danEvaluasi pada Pertambangan Sumber DayaMineral”.
SFAS No. 64, “Exploration for and Evaluation ofMineral Resources”.
ISAK No. 13, “Lindung Nilai Investasi Netodalam Kegiatan Usaha Luar Negeri”.
ISFAS No. 13, “Hedges of a Net Investment in aForeign Operation”.
ISAK No. 15, “Batas Aset Imbalan Pasti,Persyaratan Pendanaan Minimum danInteraksinya”.
ISFAS No. 15, “The Limit on a Defined BenefitAsset, Minimum Funding Requirements andtheir Interaction”.
ISAK No. 16, “Perjanjian Konsesi Jasa”. ISFAS No. 16, “Service ConcessionArrangements”.
ISAK No. 18, “Bantuan Pemerintah - Tidak AdaRelasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi”.
ISFAS No. 18, “Government Assistance - NoSpecific Relation to Operating Activities”.
ISAK No. 19, “Aplikasi Pendekatan PenyajianKembali pada PSAK 63 Pelaporan Keuangandalam ekonomi hiperinflasi”.
ISFAS No. 19, “Applying the RestatementApproach under SFAS 63: Financial Reportingin Hyperinflationary Economies”.
ISAK No. 20, “Pajak Penghasilan - Perubahandalam Status Pajak Entitas atau ParaPemegang Sahamnya”.
ISFAS No. 20, “Income Taxes - Changes in theTax Status of an Entity or its Shareholders”.
ISAK No. 21, “Perjanjian Konstruksi RealEstat”.
ISFAS No. 21, “Agreements for the Constructionof Real Estate”.
ISAK No. 22, “Perjanjian Konsesi Jasa:Pengungkapan”.
ISFAS No. 22, “Service ConcessionArrangements : Disclosure”.
ISAK No. 23, “Sewa Operasi - Insentif”. ISFAS No. 23, “Operating Leases - Incentives”.ISAK No. 24, “Evaluasi Substansi BeberapaTransaksi yang Melibatkan suatu Bentuk LegalSewa”.
ISFAS No. 24, “Evaluating the Substance ofTransactions Involving the Legal Form of aLease”.
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 5/113 Page
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
41. PERKEMBANGAN TERAKHIR STANDARAKUNTANSI KEUANGAN (lanjutan)
41. PROSPECTIVE ACCOUNTINGPRONOUNCEMENTS (continued)
ISAK No. 25, ”Hak atas Tanah”. ISFAS No. 25, ”Land Rights”.ISAK No. 26, ”Penilaian Ulang DerivatifMelekat”.
ISFAS No. 26, ”Re-assessment of EmbeddedDerivatives”.
Grup masih mempertimbangkan dampak yangmungkin timbul dari penerapan standar-standar initerhadap laporan keuangan konsolidasian.
The Group is still considering the impact of theserevised standards to the consolidated financialstatements.
42. PENERBITAN KEMBALI LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN
42. REISSUANCE OF CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS
Dalam rangka Penawaran Obligasi, Perusahaantelah menerbitkan kembali laporan keuangankonsolidasian pada tanggal dan untuk tahun yangberakhir pada 31 Desember 2011, 31 Desember2010, dan 2009 untuk disesuaikan denganperaturan pengungkapan BAPEPAM-LK yangberlaku. Perubahan tersebut adalah sebagai berikut:
For the purpose of its Bond Offering, the Companyhas reissued the consolidated financial statements asat and for the years ended 31 December 2011, 2010,and 2009, in order to conform with the relevantdisclosure requirements of BAPEPAM-LK. Theamendments are as follows:
a. Tambahan pengungkapan di laporan arus kaskonsolidasian mengenai arus kas yangdigunakan untuk biaya pengupasan tanah yangditangguhkan serta perolehan kas dariPenawaran Umum Perdana saham.
a. Additional disclosure in the consolidatedstatements of cash flows regarding the cash flowused for deferred stripping costs and theproceeds from Initial Public Offering of shares.
b. Tambahan pengungkapan di Catatan 1cmengenai kepemilikan langsung dan tidaklangsung pada entitas anak.
b. Additional disclosure in Note 1c regarding thedirect and indirect ownership in subsidiaries.
c. Tambahan pengungkapan di Catatan 2amengenai mata uang fungsional Perusahaan.
c. Additional disclosure in Note 2a regarding theCompanyʼs functional currency.
d. Tambahan pengungkapan di Catatan 15mengenai informasi penambahan asettakberwujud.
d. Additional disclosure in Note 15 regarding theinformation regarding the additions of intangibleassets.
e. Tambahan pengungkapan di Catatan 19mengenai jumlah utang lain-lain kepada KAPTanudiredja, Wibisana, dan Rekan.
e. Additional disclosure in Note 19 regarding theamount of other payable to KAP Tanudiredja,Wibisana dan Rekan.
f. Tambahan pengungkapan di Catatan 21mengenai tidak adanya ikatan penting padaperjanjian sewa pembiayaan.
f. Additional disclosure in Note 21 regarding thenon-existence of major covenants in the financelease agreements.
g. Tambahan pengungkapan di Catatan 32lmengenai rincian komitmen pada perjanjianjasa pemasaran.
g. Additional disclosure in Note 32l regarding thedetails of commitment in marketing serviceagreement.
h. Tambahan pengungkapan di Catatan 39mengenai akuisisi PT Inti Buana Mining padatangal 27 Maret 2012, perubahan atasperjanjian fasilitas kredit dengan Bank DBS danpenyampaian dokumen registrasi olehPerusahaan kepada Badan Pengawas PasarModal dan Lembaga Keuangan dalam rangkapenawaran umum obligasi.
h. Additional disclosure in Note 39 regarding theacquisition of PT Inti Buana Mining on 27 March2012, amendment of credit facility agreement withBank DBS and the submission of registrationdocuments by the Company to Capital Marketand Financial Institution Supervisory Agency inrelation with the bonds public offering.
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 5/114 Page
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
42. PENERBITAN KEMBALI LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN (lanjutan)
42. REISSUANCE OF CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS (continued)
i. Tambahan pengungkapan di Catatan 43mengenai akitvitas investasi dan pendanaanGrup yang tidak memiliki pengaruh langsungterhadap arus kas.
i. Additional disclosure in Note 43 regarding theGroupʼs investing and financing activities thatdid not have a direct impact on the cash flows.
Direksi Perusahaan telah menyetujui penerbitankembali laporan keuangan konsolidasian padatanggal 31 Desember 2011, 31 Desember 2010,dan 2009. Tidak terdapat perbedaan material antaralaporan keuangan konsolidasian terdahulu denganlaporan keuangan konsolidasian yang diterbitkankembali, kecuali seperti yang dijelaskan di atas.
The Companyʼs Board of Directors has approved thereissuance of the consolidated financial statements asat 31 December 2011, 2010, and 2009. There are nomaterial changes between the previously issuedconsolidated financial statements and the reissuedconsolidated financial statements, except asdescribed above.
43. AKTIVITAS INVESTASI DAN PENDANAAN YANGTIDAK MEMPENGARUHI ARUS KAS
43. NON-CASH INVESTING AND FINANCINGACTIVITIES
Informasi di bawah ini terkait dengan akitvitasinvestasi dan pendanaan Grup yang tidak memilikipengaruh langsung terhadap arus kas pada tahunyang berakhir pada 31 Desember 2011, 2010, dan2009.
The information below relates to the Groupʼsinvesting and financing activities that did not have adirect impact on the cash flows for the years ended31 December 2011, 2010 and 2009.
2011 2010 2009
Akuisisi entitas anak Acquisition of subsidiarymelalui pinjaman 165,059 - - through borrowings
Perolehan aset takberwujud Acquisition of intangiblemelalui penghapusan asset through off-settingpiutang usaha 122,680 - - of trade receivables
Perolehan aset takberwujud Acquisition of intangiblemelalui pinjaman 84,785 - - assets through borrowings
Akuisisi entitas anak melalui Acquisition of subsidiariespenghapusan piutang tidak lancar through off-setting of otherlain-lain 66,799 53,677 - non-current receivables
Acquisition of property,Akuisisi aset tetap melalui plant and equipment
sewa pembiayaan 15,083 50,133 3,976 through finance leasesPayments of borrowings
Pembayaran pinjaman melalui through off-settingpenghapusan piutang usaha 12,446 43,426 - of trade receivables
Increase in property,plant and equipment
Kenaikan aset tetap melalui through increase inkenaikan penyisihan reklamasi provision for reclamationdan penutupan tambang 1,547 - 2,055 and mine closure
Increase in other receivableKenaikan piutang lain-lain yang due to issuance
disebabkan penerbitan saham baru - - 5,569 of new sharesKenaikan piutang lain-lain yang Increase in other receivable
disebabkan pelepasan entitas due to disposal ofanak - - 499 subsidiaries
Penurunan utang lain-lain yang Decrease in other payabledisebabkan pelepasan entitas due to disposal ofanak 869 - - subsidiaries
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 5/115 Page
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS
31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
44. REKLASIFIKASI AKUN 44. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS
Beberapa akun dalam laporan keuangankonsolidasian tahun yang berakhir pada 31Desember 2009 telah direklasifikasi agar sesuaidengan penyajian laporan keuangan konsolidasianuntuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011.
Comparative figures in the consolidated financialstatements for the years ended 31 December 2009have been amended to conform to the basis onwhich the consolidated financial statements for theyear ended 31 December 2011 have beenpresented.
2011 2010 2009
Akun yang terpengaruh Accounts affected
Utang usaha - - (13,111) Trade payablesUtang lain-lain - - 13,111 Other payables
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 6/1 Page
INFORMASI TAMBAHANINDUK PERUSAHAAN SAJALAPORAN POSISI KEUANGAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
SUPPLEMENTARY INFORMATION OFPARENT COMPANY ONLY
STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION31 DECEMBER 2011, 2010, AND 2009
(Expressed in million Rupiah)
Disajikan Disajikankembali/ kembali/
As restated As restated2011 2010 2009
ASET LANCAR CURRENT ASSETSKas dan setara kas 318,746 3,073 341 Cash and cash equivalentsPiutang usaha Trade receivables
- Pihak ketiga 128,440 17,251 43,633 Third parties -- Pihak yang berelasi 10,897 - - Related parties -
Piutang lain-lain Other receivables- Pihak ketiga 15,065 2,518 36 Third parties -
Uang muka dan pembayaran Advances anddimuka yang akan jatuh prepayments,tempo dalam satu tahun 7,655 3,789 4,649 current portion
Pajak dibayar dimuka 2,291 5,309 463 Prepaid taxes
Jumlah aset lancar 483,094 31,940 49,122 Total current assets
ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETSPiutang lain-lain Other receivables
- Pihak ketiga 23,713 54,059 15,788 Third parties -- Pihak yang berelasi 853,662 106,961 14,315 Related parties -
Uang muka dan pembayarandimuka setelah dikurangi Advances andbagian yang akan jatuh prepayments,tempo dalam satu tahun 96,506 - 519 net of current portion
Investasi pada entitas anak 67,153 53,005 7,506 Investment in subsidiariesAset pajak tangguhan, bersih - 772 140 Deferred tax assets, netAset keuangan yang tersedia Available for sale
untuk dijual 11,603 - - financial assetsAset tetap (setelah Property, plant and
dikurangi akumulasi equipment (net ofpenyusutan sejumlah accumulated depreciationRp 36.892 pada 31 Desember of Rp 36,892 at2011, Rp 18.996 pada 31 December 2011,31 Desember 2010, Rp 18,996 at 31 DecemberRp 5.208 pada 2010, Rp 5,208 at31 Desember 2009) 139,532 120,539 56,765 31 December 2009)
Aset takberwujud Intangible asset(setelah dikurangi akumulasi (net of accumulatedamortisasi sejumlah Rp 24.297 amortisation of Rp 24,297pada 31 Desember 2011, at 31 December 2011,Rp 4.126 pada Rp 4,126 at 31 December31 Desember 2010, Rp nihil pada 2010, Rp nil at31 Desember 2009) 540,046 58,811 - 31 December 2009)
Aset tidak lancar lain-lain 5,670 1,487 40 Other non-current assets
Jumlah aset tidak lancar 1,737,885 395,634 95,073 Total non-current assets
JUMLAH ASET 2,220,979 427,574 144,195 TOTAL ASSETS
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 6/2 Page
INFORMASI TAMBAHANINDUK PERUSAHAAN SAJALAPORAN POSISI KEUANGAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
SUPPLEMENTARY INFORMATION OFPARENT COMPANY ONLY
STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION31 DECEMBER 2011, 2010, AND 2009
(Expressed in million Rupiah)
Disajikan Disajikankembali/ kembali/
As restated As restated2011 2010 2009
LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES
Utang usaha Trade payable- Pihak ketiga 8,281 - - Third parties -- Pihak yang berelasi 128,390 126,449 - Related parties -
Beban yang masih harus dibayar 13,009 1,774 1,886 Accrued expensesUtang lain-lain Other payables
- Pihak ketiga 13,299 5,193 8,596 Third parties -- Pihak yang berelasi - 2,237 42,295 Related parties -
Pendapatan diterima dimuka 74,730 37,183 - Unearned revenueUtang pajak 7,097 4,791 3,799 Taxes payablePinjaman jangka pendek 44,379 - - Short-term borrowingsPinjaman jangka panjang
yang akan jatuh tempo Current portion of long-termdalam satu tahun 118,005 - 47,000 borrowings
Utang sewa pembiayaanjangka panjang yang akan jatuh Current portion of long-termtempo dalam satu tahun 22,650 22,544 867 finance lease payables
Jumlah liabilitas jangka pendek 429,840 200,171 104,443 Total current liabilities
LIABILITAS JANGKA NON-CURRENTPANJANG LIABILITIES
Utang lain-lain Other payables- Pihak yang berelasi 30,550 - - Related parties -
Pinjaman jangka panjang setelahdikurangi bagian yang akan jatuh Long-term borrowings,tempo dalam satu tahun 393,194 - 17,921 net of current portion
Utang sewa pembiayaanjangka panjang setelah Long-term finance leasedikurangi bagian yang akan payables, net of currentjatuh tempo dalam satu tahun 7,626 19,436 1,405 portion
Liabilitas pajaktangguhan, bersih 40 - - Deferred tax liabilities, net
Provision for employeePenyisihan imbalan karyawan 4,517 2,181 - benefits
Jumlah liabilitas jangka Total non-currentpanjang 435,927 21,617 19,326 liabilities
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 6/3 Page
INFORMASI TAMBAHANINDUK PERUSAHAAN SAJALAPORAN POSISI KEUANGAN31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
SUPPLEMENTARY INFORMATION OFPARENT COMPANY ONLY
STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION31 DECEMBER 2011, 2010, AND 2009
(Expressed in million Rupiah)
Disajikan Disajikankembali/ kembali/
As restated As restated2011 2010 2009
EKUITAS EQUITYModal saham (modal dasar
4.180.000.000, 380.000, Share capitaldan 50.000 lembar saham (Authorised 4,180,000,000,biasa masing-masing pada 380,000, and 50,000tahun 2011, 2010, dan 2009, ordinary shares in 2011,modal ditempatkan dan 2010, and 2009,disetor penuh 3.000.000.000, respectively, issued and200.000, dan 20.000 lembar fully paid 3,000,000,000,saham biasa masing-masing 200,000, and 20,000pada tahun 2011, 2010, dan ordinary shares in 2011,2009 dengan nilai nominal 2010, and 2009,Rp 200 per lembar respectively, with parsaham pada tahun 2011 value of Rp 200,dan Rp 1.000.000 per share in 2011 andper lembar saham Rp 1,000,000 per sharepada tahun 2010 dan 2009) 600,000 200,000 20,000 in 2010 and 2009)
Tambahan modal disetor, Additional paid inbersih 732,834 - - capital, net
Keuntungan yang belumdirealisasi dari aset Unrealised gain fromkeuangan yang tersedia available for saleuntuk dijual 169 - - financial assets
Laba ditahan Retained earnings- Dicadangkan – cadangan Appropriated -
umum 5,000 - - general reserve- Tidak dicadangkan 17,209 5,786 426 Unappropriated -
1,355,212 205,786 20,426
JUMLAH LIABILITAS TOTAL LIABILITIES ANDDAN EKUITAS 2,220,979 427,574 144,195 EQUITY
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 6/4 Page
INFORMASI TAMBAHANINDUK PERUSAHAAN SAJALAPORAN PENDAPATAN KOMPREHENSIFUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
SUPPLEMENTARY INFORMATION OFPARENT COMPANY ONLY
STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOMEFOR THE YEARS ENDED
31 DECEMBER 2011, 2010, AND 2009(Expressed in million Rupiah)
Disajikan Disajikankembali/ kembali/
As restated As restated2011 2010 2009
Pendapatan usaha 730,626 226,050 52,779 Revenue
Beban pokok pendapatan (605,084) (178,736) - Cost of revenue
LABA BRUTO 125,542 47,314 52,779 GROSS PROFIT
Beban usaha (75,019) (39,311) (54,640) Operating expensesBiaya keuangan (27,285) (1,291) (8,381) Finance costsKeuntungan selisih Gain on foreign
kurs, bersih 753 2,043 17,326 exchange, netDenda pajak (1,390) (1,057) (716) Tax penaltiesPendapatan keuangan 4,260 1,157 24 Finance incomeLain-lain, bersih (3,756) (15) 19 Miscellaneous, net
LABA SEBELUM PROFIT BEFOREPAJAK PENGHASILAN 23,105 8,840 6,411 INCOME TAX
Beban pajak penghasilan (6,682) (3,480) (2,873) Income tax expense
LABA BERSIH UNTUK NET PROFIT FORTAHUN BERJALAN 16,423 5,360 3,538 THE YEAR
Keuntungan yang belum direalisasi Unrealised gain fromdari aset keuangan yang tersedia available for saleuntuk dijual 169 - - financial assets
JUMLAH PENDAPATAN TOTAL COMPREHENSIVEKOMPREHENSIF 16,592 5,360 3,538 INCOME
PT ATLAS RESOURCES Tbk.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman 6/5 Page
INFORMASI TAMBAHANINDUK PERUSAHAAN SAJALAPORAN PERUBAHAN EKUITASUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011,2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
SUPPLEMENTARY INFORMATION OFPARENT COMPANY ONLY
STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITYFOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011, 2010,
AND 2009(Expressed in million Rupiah)
Keuntunganyang belumdirealisasidari aset
keuanganyang tersedia
Tambahan untuk dijual/modal Unrealised Laba ditahan/
Modal disetor/ gain from Retained earnings Jumlahsaham/ Additional available-for Tidak ekuitas/Share paid in sale financial Dicadangkan/ dicadangkan/ Totalcapital capital assets Appropriated Unappropriated equity
Balance as atSaldo per 31 Desember 2008 600 13,831 - - (3,112) 11,319 31 December 2008
Penerbitan saham baru 19,400 (13,831) - - - 5,569 Issuance of new shares
Laba bersih tahun berjalan - - - - 3,538 3,538 Net profit for the year
Balance as atSaldo per 31 Desember 2009 20,000 - - - 426 20,426 31 December 2009
Penerbitan saham baru 180,000 - - - - 180,000 Issuance of new shares
Laba bersih tahun berjalan - - - - 5,360 5,360 Net profit for the year
Balance as atSaldo per 31 Desember 2010 200,000 - - - 5,786 205,786 31 December 2010
Penerbitan saham baru 400,000 - - - - 400,000 Issuance of new shares
Tambahan modal disetor - 732,834 - - - 732,834 Additional paid in capital
Appropriation of retainedPencadangan laba ditahan - - - 5,000 (5,000) - earnigs
Laba bersih tahun berjalan - - - - 16,423 16,423 Net profit for the year
Pendapatan komprehensiflainnya Other comprehensive income
Keuntungan yang belumdirealisasi dari aset Unrealised gainkeuangan yang from available for saletersedia untuk dijual - - 169 - - 169 financial assets
Balance as atSaldo per 31 Desember 2011 600,000 732,834 169 5,000 17,209 1,355,212 31 December 2011
129NOTES
CATATAN
130NOTES
CATATAN
Jl. Kemang Raya 43, Jakarta 12730 IndonesiaTelepon (Telephone) : +62-21 719 3343Faksimili (Facsimile) : +62-21 7179 2708Website : www.atlas-coal.co.id
ANNUAL REPOR T
top related