anyang anyangan

Post on 04-Jan-2016

91 Views

Category:

Documents

7 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Anyang-anyanganKelompok B-6

B-6

KETUA : Widyanisa Dwianasti 1102011291SEKRETARIS : Tia Syalita 1102011278

ANGGOTA : Muhammad Iskandar 1102010183 Marinda Ramadhany 1102011155 Muhammad Darmawan Saputra 1102011174 Nadia Fitrisia 1102011187 Prayogo Budhi Prabowo 1102011209 Rahma Wirda 1102011219 Raisa Destya Adliza 1102011220 Tenny Widya Sari 1102011277

Anyang-anyangan

Seorang perempuan muda, usia 23 tahun, belum

menikah, datang ke dokter puskesmas dengan

keluhan nyeri saat buang air kecil dan anyang –

anyangan berulang. Keluhan ini dirasakan sejak dua

hari yang lalu. Dalam pemeriksaan fisik tidak

ditemukan kelainan kecuali nyeri tekan supra pubik.

Pada pemeriksaan mikroskopik urin didapatkan

peningkatan leukosit. Kemudian pasien disarankan

untuk melakukan pemeriksaan kultur urin.

Sasaran Belajar

 LI 1. Memahami dan mengetahui tentang anatomi ureter, vesika urinaria, dan urethra

LO 1.1 Makroskopis LO 1.2 Mikroskopis

 LI 2. Memahami dan mengetahui tentang fisiologi berkemih LI 3. Memahami dan mengetahui tentang Infeksi Saluran Kemih

LO 3.1 DefinisiLO 3.2 Etiologi LO 3.3 EpidemiologiLO 3.4 KlasifikasiLO 3.5 PatofisiologiLO 3.6 Manifestasi KlinisLO 3.7 Diagnosis dan Diagnosis BandingLO 3.8 Pemeriksaan PenunjangLO 3.9 KomplikasiLO 3.10 Penatalaksanaan LO 3.11 PencegahanLO 3.12 Prognosis

 LI 4. Memahami dan mengetahui tentang salasil baul

Sasaran Belajar

 LI 1. Memahami dan mengetahui tentang anatomi ureter, vesika urinaria, dan urethra

LO 1.1 Makroskopis LO 1.2 Mikroskopis

 LI 2. Memahami dan mengetahui tentang fisiologi berkemih LI 3. Memahami dan mengetahui tentang Infeksi Saluran Kemih

LO 3.1 DefinisiLO 3.2 Etiologi LO 3.3 EpidemiologiLO 3.4 KlasifikasiLO 3.5 PatofisiologiLO 3.6 Manifestasi KlinisLO 3.7 Diagnosis dan Diagnosis BandingLO 3.8 Pemeriksaan PenunjangLO 3.9 KomplikasiLO 3.10 Penatalaksanaan LO 3.11 PencegahanLO 3.12 Prognosis

 LI 4. Memahami dan mengetahui tentang salasil baul

I. Anatomi Makroskopis

Ureter Vesica urinaria Uretra

Ureter• Terbagi 2 :

– Ureter pars abdominalis : pada cavum abdominalis– Ureter pars pelvica : pada rongga panggul (pelvis)– Batas keduanya diambil pada suatu bidang disebut aditus pelvis

• Pendarahan ureter terbagi dua, ureter atas mendapat pendarahan dari A. Renalis. sedangkan ureter bawag dari A. Vesicalis Inferior.

• Persarafan ureter oleh plexus hypogastricus inferior T11 – L2 melalui neuron – neuron simpatis

Vesica urinaria

Vaskularisasi Vesica Urinaria• Arteria vesicalis superior dan inferior, cabang arteria iliaca interna.• Venae membentuk plexus venosus vesicalis, di bawah berhubungan

dengan plexus venosus prostaticus; dan bermuara ke vena iliaca interna

Uretra Urethra masculina Urethra feminina

Vaskularisasi UrethraArteria dorsalis penis dan arteria bulbourethralis yang merupakan cabang dari arteria pudenda interna. Persarafan UrethraPersarafan urethra diurus oleh nervus dorsalis penis yang merupakan cabang-cabang dari nervus pudendus.

II. Anatomi Mikroskopis

URETER1. Otot polos

iongitudinal lapisan internal

2. Otot polos sirkular 3. Urothelium4. Lamina propia5. Tunica adventisia

Vesika Urinaria Uretra1. Pria

Pars prostatica Pars membranosa Pars bulbosa dan

pendulosa 2. Wanita

Pendek, 4-5 cm Dilapisi epitel berlapis

gepeng, dibeberapa tempat terdapat epitel bertingkat torak

Dipertengahan urethra terdapat sphinxter externa (muskular bercorak)

LI.2. Fisiologi Berkemih

Mikturisi merupakan proses pengosongan kandung kemih setelah terisi dengan urin.

Mikturisi melibatkan dua tahap utama : Pengisisan VU : VU terisi secara terus

menerus hingga regangan pada dindingnya meningkat melampaui ambang batas mencetuskan tahap ke-2

Terjadi refleks mikturisi

Persarafan Kandung Kemih1. Persarafan utama dari saraf-saraf pelvis

Berhubungan dengan plexus sakralis, berhubungan dengan segmen s2-s3 dari medulla spinalis

Serabut saraf sensorik Serabut saraf motorik

2. Serabut motorik skeletal3. Persarafan simpatis dari rangkaian simpatis

melalui saraf-saraf hipogastrik

Sumber: Fisiologi Guyton edisi 11

L.I.3 Infeksi Saluran Kemih Definisi

Istilah umum yang menunjukkan keberadaan mikroorganisme di dalam urin

EtiologiPenyebab terbanyak adalah bakteri gram-negatif termasuk bakteri yang biasanya menghuni usus kemudian naik ke sistem saluran kemih

No. Mikroorganisme Persentase biakan(%)

1. Escherichia coli 50-90

2. Klebsiela sp. atau Enterobacter sp. 10-40

3. Proteus sp. 5-10

4. Pseudomonas aeroginosa 2-10

5. Staphylococcus epidermidis 2-10

6. Enterococci sp. 2-10

7. Candida albicans 1-2

8. Staphylococcus aureus 1-2

Epidemiologi Infeksi saluran kemih pada wanita 10 kali lebih

besar dari pada laki-laki. 90% infeksi saluran kemih pada anak-anak terjadi pada anak perempuan, hal ini terjadi karena pendeknya saluran uretra

Klasifikasi1. ISK bawah• Sistisis• Sindrom Uretra akut

2. ISK atas• PNA• PNK

PatogenesisPatogenitas E. coli terkait dengan bagian permukaan sel polisakarida dan lipopolisakarin (LPS).

Penentu Virulensi AlurFimbriae Adhesi Pembentuk jaringan ikat (scarring)Kapsul antigen K Resistensi terhadap pertahanan tubuh Perlengketan (attachment)Lipopolysacharide side chains (O antigen)

Resistensi terhadap fagositosis

Lipid A endotoksin Inhibisi peristalsis ureter Pro-inflamatoriMembran protein lainnya Kelasi besi Antibiotika resisten Kemungkinan perlengketanHemolysin Inhibisi fungsi fagosit Sekuestrasi besi

Manifestasi Klinis1. Tanda dan gejala ISK pada bagian bawah adalah :

a) Nyeri yang sering dan rasa panas ketika berkemihb) Spasme pada area kandung kemih dan suprapubisc) Hematuria

2. Tanda dan gejala ISK bagian atas adalah : a) Demamb) Nyeri panggul dan pinggangc) Nyeri ketika berkemih

Pemeriksaan Penunjang Analisa urin rutin ditemukan piuria Pada pielonefritis ditemukan silinder leukosit Kultur urin untuk menentukan jenis bakteri

penyebab dan tes sensitivitas Sediaan urin didapat dari urin midstream dan urin

pungsi suprapubik

Komplikasi– ISK tipe berkomplikasi (uncomplicated)• ISK selama kehamilan • ISK pada DM. Penelitian epidemiologi klinik melaporkan

bakteriuria dan ISK lebih sering ditemukan pada DM dibandingkan perempuan tanpa DM.

Tatalaksana Non medikamentosa

1. Istirahat cukup2. Minum banyak

MedikamentosaTerapi awal selama 48-72 jam sebelum diketahui mikroorganisme sebagai penyebabnya : Fluorokuinolon, Amiglikosida dengan atau tanpa ampisilin, Sefalosporin dengan spektrum luas dengan atau tanpa aminoglikosida

Prognosis1. Infeksi saluran kemih tanpa kelainan anatomis

mempunyai prognosis lebih baik bila dilakukan pengobatan pada fase akut yang adekuat dan disertai pengawasan terhadap kemungkinan infeksi berulang.

2. Prognosis jangka panjang pada sebagian besar penderita dengan kelainan anatomis umumnya kurang memuaskan meskipun telah diberikan pengobatan yang adekuat dan dilakukan koreksi bedah, hal ini terjadi terutama pada penderita dengan nefropati refluks

L.I.4 Salisil baul

Menurut mazhab Hanafi, salisul-baul adalah penyakit yang menyebabkan keluarnya air kencing secara kontinyu, atau keluar angin(kentut) secara kontinyu, darah istihadhah,mencret yang kontinyu, dan penyakit lainnya yang serupa.

Syarat-syarat dibolehkan ibadah dalam keadaan salisul-baul1. Sebelum melakukan wudhu harus didahului dengan istinja'2. Ada kontinyuitas antara istinja' dengan memakaikan kain atau pembalut

dan semacamnya, dan adanya kontinyuitas antara memakaikan kain pada tempat keluar hadas tersebut dengan wudhu.

3. Ada kontinyuitas antara amalan-amalan dalam wudhu (rukun dan sunnahnya)

4. Ada kontinyuitas antara wudhu dan shalat, yaitu segera melaksanakan shalat seusai wudhu dan tidak melakukan pekerjaan lain selain shalat. Adapun jika seseorang berwudhu di rumah maka perginya ke mesjid tidak menjadi masalah dan tidak menggugurkan syarat keempat.

5. Keempat syarat diatas dipenuhi ketika memasuki waktu shalat. Maka, jika melakukannya sebelum masuk waktu shalat maka batal, dan harus mengulang lagi di waktu shalat.

top related