bab 1-3 seminar pap.docx
Post on 01-Mar-2018
221 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 BAB 1-3 SEMINAR pap.docx
1/42
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penduduk lanjut usia (lansia) merupakan bagian dari anggota keluarga
dan anggota masyarakat yang semakin bertambah jumlahnya sejalan dengan
peningkatan usia harapan hidup. Data sensus penduduk jumlah populasi
lanjut usia 60 tahun keatas di dunia terus bertambah, pada tahun 1950
sebanyak 1 juta (! " dari total populasi), tahun #000 sebanyak 16 juta
($, #" dari total populasi) dan terus bertambah berkisar % juta setiap
tahunnya, diperkirakan pada tahun #0#5 menjadi !1, 5 juta (1, 6" dari
total populasi) dan pada tahun #050 sebanyak $9, 6 juta (#, $" dari total
populasi) (&.' ensus ureau, #00#).
Data demogra*i berdasarkan sensus penduduk tahun #00!, +ndonesia
memasuki era penduduk berstruktur tua dimana proporsi lanjut usia
menapai 16,5# juta ji-a atau (%,#!") dari total jumlah penduduk. tahun
#00% jumlah lanjut usia sudah berkisar 19,50 juta ji-a atau (%,55") dan
meningkat menjadi #! juta ji-a atau (9,$$") dari total penduduk pada
tahun #010 (adan Pusat 'tatistik, #00%).
eberadaan lansia yang semakin meningkat akan menimbulkan
berbagai maam masalah yang munul seperti masalah *isik, psikologis, dan
sosial akibat proses degenerati* yang munul dengan seiring bertambahnya
usia, sehingga akan menjadi tantangan bagi lansia dan lingkunganya. 'emua
1
-
7/25/2019 BAB 1-3 SEMINAR pap.docx
2/42
orang akan mengalami masa tua atau lanjut usia yang seara alami tidak
dapat dihindarkan. The National Od Peoples Welfare Council
mengemukakan bah-a penyakit atau gangguan umum pada lanjut usia ada
1# maam yakni depresi mental, gangguan pendengaran, bronkitis kronis,
gangguan pada tungkai/sikap berjalan, gangguan pada sendi panggul,
anemia, demensia, gangguan penglihatan, keemasan, dekompensasi kordis,
diabetes mellitus, osteomalasia dan hipoteriodisme serta gangguan de*ekasi
(ugroho, #00%).
Perubahan pada lansia ini salah satunya adalah terjadi perubahan
psikologi seperti terjadinya depresi. Depresi ini merupakan gangguan
mental yang sering diderita para lanjut usia. Depresi menjadi salah satu
problem gangguan mental yang sering ditemukan pada lanjut usia.
Prealensinya diperkirakan 10"215" dari populasi lanjut usia dan diduga
sekitar 60" dari pasien di unit 3eriatri menderita depresi, sehingga gejala
depresi yang munul seringkali dianggap sebagai bagian dari proses menua
('oejono, #000). 4ngka kejadian depresi pada lansia usia diatas 65tahun
diperkirakan sekitar 1020" (erhusen dalam Pa-linska2hmara, #005).
aktor penyebab terjadinya depresi pada lansia antara lain *aktor
biologi, psikologi, stres kronis, penggunaan obat. 4dapun *aktor biologi
antara lain adalah genetik, perubahan struktural otak, risiko askular, dan
kelemahan *isik. aktor psikologi penyebab depresi pada lansia antara lain
2
-
7/25/2019 BAB 1-3 SEMINAR pap.docx
3/42
adalah tipe kepribadian dan dukungan sosial. aktor psikososial tersebut
adalah hilangnya peranan sosial, hilangnya otonomi, kematian teman atau
sanak saudara, penurunan kesehatan, peningkatan isolasi diri, keterbatasan
*inansial, dan penurunan *ungsi kogniti* (aplan, #010).
aktor prikososial ini berkaitan dengan tingkah laku lansia dalam
hubungannya sebagai anggota masyarakat yaitu kaitannya dengan situasi
sosial yang ada (4hmadi, #009).
'eiring bertambahnya usia, penuaan tidak dapat dihindarkan dan
terjadi perubahan keadaan *isik, selain itu para lansia mulai kehilangan
pekerjaan, kehilangan tujuan hidup, kehilangan teman, risiko terkena
penyakit, terisolasi dari lingkungan, dan kesepian. 7al tersebut dapat
memiu terjadinya gangguan mental.
Depresi merupakan salah satu gangguan mental yang banyak dijumpai
pada lansia akibat proses penuaan. erdasarkan data di anada, 5210"
lansia yang hidup dalam komunitas mengalami depresi, sedangkan yang
hidup dalam lingkungan institusi 02!0" mengalami depresi dan emas.
Depresi menurut 87 (World Health Organization) merupakan suatu
gangguanmental umum yang ditandai dengan mood tertekan, kehilangan
kesenangan atau minat,perasaan bersalah atau harga diri rendah,gangguan
makan atau tidur, kurang energi,dan konsentrasi yang rendah. :asalah ini
dapat akut atau kronik dan menyebabkan gangguan kemampuan indiidu
3
-
7/25/2019 BAB 1-3 SEMINAR pap.docx
4/42
untuk beraktiitas sehari2hari. Pada kasus parah, depresi dapat
menyebabkan bunuh diri. 'ekitar %0" lansia depresi yang menjalani
pengobatan dapat sembuh sempurna dan menikmati kehidupan mereka,
akan tetapi 90" mereka yang depresi mengabaikan dan menolak
pengobatan gangguan mental tersebut.
aktor psikososial yang tidak segera ditangani dengan baik
dikha-atirkan dapat menjadi penyebab kejadian depresi. 4rtinya dukungan
sosial yang diberikan kepada lansia dapat menghambat terhadap berlarutnya
masalah psikososial yang pada akhir menegah kejadian depresi.
'ehubungan dengan kondisi dan permasalahan yang ada, penulisan
tertarik untuk melakukan penelitian yang terkait dengan hubungan
intensitas kunjungan keluarga dengan kejadian depresi pada lansia yang
akan dilakukan di Panti 'osial ;resna 8erda Puspa arma kota :ataram.
1.2. Perumusan Masalah
-
7/25/2019 BAB 1-3 SEMINAR pap.docx
5/42
-
7/25/2019 BAB 1-3 SEMINAR pap.docx
6/42
1..2.Bi"ang #lmu
Dengan di adakannya 'kripsi ini yang mengangkat judul
( 7ubugan aktor +ntensitas unjungan eluarga Dengan ;ingkat
Depresi Pada rang ?anjut usia Di Panti 'osial ;resna 8erda Puspa
arma kota :ataram) ini dapat menjadi tambahan -a-asan bagi
mahasis-a akultas edokteran +slam 4?24@har mengenai kejadian
depresi pada lanjut usia.
BAB ##
6
-
7/25/2019 BAB 1-3 SEMINAR pap.docx
7/42
T#N$AUAN PU%TAKA
2.1.Lanjut usia
2.1.1.Pengertian Lanjut usia
&sia lanjut adalah *ase menurunnya kemampuan akal dan *isik,
yang di mulai dengan adanya beberapa perubahan dalam hidup.
'ebagai mana di ketahui, ketika manusia menapai usia de-asa, ia
mempunyai kemampuan reproduksi dan melahirkan anak. etika
kondisi hidup berubah, seseorang akan kehilangan tugas dan *ungsi
ini, dan memasuki *ase selanjutnya, yaitu usia lanjut, kemudian mati.
agi manusia yang normal, siapapun orangnya, tentu telah siap
menerima keadaan baru dalam setiap *ase hidupnya dan menoba
menyesuaikan diri dengan kondisi lingkunganya (DarmojoA:artono,
#00!).
2.1.2Batasan Lanjut Usia
:enurut rganisasi esehatan Dunia (87), atasan lanjut
usia meliputi >
a. &sia pertengahan (middle age), ialah kelompok usia !5 sampai 59
tahun
b. ?anjut usia (elderly) usia antara 60 sampai $! tahun. ?anjut usia tua (old) usia antara $5 sampai 90 tahun
d. &sia sangat tua (very old) usia di atas 90 tahun
7
-
7/25/2019 BAB 1-3 SEMINAR pap.docx
8/42
Badi lanjut usia dapat kita artikan sebagai kelompok penduduk
yang berusia 60 tahun keatas dan proses menghilangnya seara
perlahanlahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau
mengganti dan mempertahankan *ungsi normalnya.
2.1.3.Pr&ses menua
Proses menua adalah suatu proses menghilangnya seara
perlahan2lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau
mengganti dan mempertahankan *ungsi normalnya, sehingga tidak
dapat bertahan terhadap in*eksi dan memperbaiki kerusakan yang
diderita. Dan merupakan proses yang terus2menerus seara alamiah
dimulai sejak lahir dan setiap indiidu tidak sama epatnya. :enua
bukan status penyakit tetapi merupakan proses berkurangnyadaya
tahan tubuh dalam menghadapi rangsangan dari dalam maupun dari
luar tubuh.
2.2. De'resi
#.#.1De!inisi
8
-
7/25/2019 BAB 1-3 SEMINAR pap.docx
9/42
Depresi merupakan satu masa terganggunya *ungsi manusia
yang berkaitan dengan alam perasaan yang sedih dan gejala
penyertanya, termasuk perubahan pada pola tidur dan na*su makan,
psikomotor, konsentrasi, kelelahan, rasa putus asa dan tidak berdaya,
serta bunuh diri (aplan, #010).
#.#.#Eti&l&gi
4dapun beberapa teori menyatakan bah-a *aktor penyebab
depresi pada lansia dibagi menjadi beberapa *aktor yaitubiologi,
genetik, psikososial, dan lain2lain.
2.2.2.1. (akt&r )i&l&gi
eberapa penelitian menunjukkan bah-a terdapat
kelainan pada amin biogenik, seperti 5 7+44 (527idroksi
indol aseti aid), 7C4 (7omoanili aid), :P37 (5
methoy202hydroksi phenil glikol), di dalam darah, urin, dan
airan serebrospinal pada pasien gangguan mood.
eurotransmiter yang terkait dengan patologi depresi adalah
serotonin dan epineprin. Penurunan serotonin dapat
menetuskan depresi (aplan, #010).
'elain itu aktiitas dopamin pada depresi adalah
menurun. 7al tersebut tampak pada pengobatan yang
9
-
7/25/2019 BAB 1-3 SEMINAR pap.docx
10/42
menurunkan konsentrasi dopamin seperti respirin dan
penyakit dengan konsentrasi dopamin menurun seperti
Parkinson. edua penyakit tersebut disertai gejala depresi.
bat yang meningkatkan konsentrasi dopamin, seperti
tyrosin, amphetamine, dan bupropion, menurunkan gejala
depresi (aplan, #010).
2.2.2.2. Kelainan )i&genik.
eberapa penelitian menunjukkan bah-a terdapat
kelainan pada biogenik, seperti> 7+44 (7idroksi indol
aseti aid), 7C4 (7omoanili aid), :P37 (methoy
hydroksi phenil glikol), di dalam darah, urin dan aian
serebrospinal pada pasien gangguan mood. eurotransmiter
yang terkait dengan patologi depresi adalah serotonin dan
epineprin. Penurunan serotonin dapat menetuskan depresi,
dan pada pasien bunuh diri, beberapa pasien memiliki
serotonin yang rendah. ;erapi despiran mendukung teori
bah-a norepineprin berperan dalam pato*isiologi depresi
(aplan,#010).
bat yang menurunkan konsentrasi dopamin adalah
dengan disertai gejala depresi.Demikian sebaliknya, obat
yang meningkatkan konsentrasi dopamin dapat
10
-
7/25/2019 BAB 1-3 SEMINAR pap.docx
11/42
menurunkan gejala depresi. Dua teori tentang dopamin dan
depresi adalah bah-a jalur dopamin mesolimbik, mungkin
mengalami dis*ungsi pada depresi dan reseptor dopamin
tipe +.
bat yang meningkatkan konsentrasi dopamin,seperti
tyrosin, amphetamine, dan bupropion, dapat menurunkan
gejaladepresi (aplan, #010).
2.2.2.3. Disregulasi neur&en"&krin
7ipotalamus merupakan pusat pengaturan aksis
neuroendokrin, menerima input neuron yang mengandung
neurotransmitter biogenik. Pasien yang mengalami depresi
ditemukan adanya disregulasi neuroendokrin. Disregulasi
ini terjadi akibat kelainan *ungsi neuron yang mengandung
biogenik.
'ebaliknya, stress kronik yang mengaktiasi aksis
Hypothalamic Pituitary Adrenal(HPA) dapat menimbulkan
perubahan pada biogenisentral. 4ksis neuroendokrin yang
paling sering terganggu yaitu adrenal, tiroid, dan aksis
hormon pertumbuhan.
2.2.2..Aksis a"renal
11
-
7/25/2019 BAB 1-3 SEMINAR pap.docx
12/42
Peran kortisol. 'eperti sudah kita ketahui, teori lama
mengatakan bah-a terdapat hubungan antara hipersekresi
kortisol dengan depresi. 'ekitar 50 " penderita depresi
memiliki peningkatan kadar kortisol. euron dalam nukleus
paraentrikuler (PC) hipotalamus melepaskan
ortiotropin E releasing hormon (
:ekanisme balik epat > sensiti* terhadap peningkatan
kadar kortisol, bekerja melalui reseptor kortisol hipokampus
dan menurunkan pelepasan 4;7.
:ekanisme lambat > sensiti* terhadap kadar stabil
kortisol, mekanismenya diduga le-at reseptor hipo*isis dan
adrenal(;hase,:.H, #005).
2.2.2.*. Aksis tir&i"
12
-
7/25/2019 BAB 1-3 SEMINAR pap.docx
13/42
3angguan tiroid ditemukan pada sekitar 5 E 10 "
pasien depresi. +mplikasi klinis dari kaitan ini adalah
pentingnya penentuan status tiroid pada pasien depresi.
'ekitar sepertiga pasien gangguan depresi berat
memperlihatkan pelepasan lambat (tumpul) tirotropin (;'7)
terhadap in*us protirelin (suatu thyrotropin releasing
hormone). ;api abnormalitas ini terdapat juga pada gangguan
psikiatrik lain, sehingga keman*aatan diagnostiknya terbatas.
2.2.2.+.H&rm&n 'ertum)uhan
eberapa studi menunjukkan perbedaan statistik antara
pasien depresi dengan lainnya dalam hal pelepasan hormon
pertumbuhan. 'omatostatin menghambat 344, 4;7 dan
;'7. adar somatostatin lebih rendah pada airan
serebrospinal orang depresi dibandingkan dengan orang
ski@o*renia atau orang normal, dan kadarnya meningkat pada
orang dengan mania. Pelepasan prolaktin dari hipo*isis
dirangsang oleh serotonin dan dihambat oleh dopamin. Pada
depresi tidak ditemukan abnormalitas bermakna sekresi
prolaktin (;hase,:.H, #005).
7ipersekresi
-
7/25/2019 BAB 1-3 SEMINAR pap.docx
14/42
yang terjadi, diduga akibat adanya de*ek pada sistem umpan
balik kortisol disistem limpik atau adanya kelainan pada
sistem monoaminogenik dan neuromodulator yang mengatur
-
7/25/2019 BAB 1-3 SEMINAR pap.docx
15/42
hubungan intim, penurunan jaringan sosial, kesepian,
perpisahan, kemiskinan dan penyakit *isik (aplan, #010).
aktor psikososial yang mempengaruhi depresi
meliputi> peristi-a kehidupan dan stressor lingkungan,
kepribadian, psikodinamika, kegagalan yang berulang, teori
kogniti* dan dukungan sosial (aplan,#010). Peristi-a
kehidupan dan stresor lingkungan. Peristi-a kehidupan yang
menyebabkan stres, lebih sering mendahului episodepertama,
gangguan mood dari episode selanjutnya.
Para klinisi memperayai bah-a peristi-a kehidupan
memegang peranan utama dalam depresi, klinisi lain
menyatakan bah-a peristi-a kehidupan hanya memiliki
peranan terbatas dalam onset depresi. 'tressor lingkungan
yang paling berhubungan dengan onset suatu episodedepresi
adalah kehilangan pasangan (aplan, #010).
'tressor psikososial yang bersi*at akut, seperti
kehilangan orang yang diintai,atau stressor kronis misalnya
kekurangan *inansial yang berlangsung lama, kesulitan
hubungan interpersonal, anaman keamanan dapat
menimbulkan depresi.
15
-
7/25/2019 BAB 1-3 SEMINAR pap.docx
16/42
Penelitian yang dilakukan oleh 8ulandari (#011)
menemukan bah-a hubungan partisipasi sosial kurang,
partisipasi sosial ukup, dan gangguan *ungsional sedang
dengan kejadian depresi pada lanjut usia dipanti -erda
mendapatkan nilai 0,05. 'ehingga dinyatakan semua *aktor
risiko yang diteliti ada hubungan dengan kejadian depresi
pada lansia. 7asil penelitian juga menunjukkan bah-a status
perka-inan orang tua, jumlah sanak saudara, status sosial
keluarga, perpisahan orang tua, pereraian, *ungsi
perka-inan atau struktur keluarga banyak berperan dalam
terjadinya gangguan depresi.aktor psikososial yang
mempengaruhi depresi pada lansia, telah ditunjukkan dalam
sebuah penelitian oleh 'aputri dan +ndra-ati (#01#).
+ni membuktikan bah-a dukungan sosial memiliki
korelasi negati* yang tinggi danbermakna terhadap timbulnya
gejala2gejala depresi pada lanjut usia. Depresi terjadi lebih
banyak pada umur yang lebih tua dan dukungan keluarga
yang rendah. aktor2*aktor psikososial usia lanjut merupakan
permasalahan yang sangat ra-an membebani kehidupannya
yang pada gilirannya dapat mempengaruhi gangguan *isik,
sosial, dan mentalnya.
16
-
7/25/2019 BAB 1-3 SEMINAR pap.docx
17/42
'tanley dan eare (#00$) menyebutkan bah-a
terjadinya depresi pada lansia dapat disebabkan oleh
beberapa *aktor seperti gangguan *isik, isolasi sosial dan
kesepian, sikap dari lanjut usia, penyangkalan, dan
pengabaian terhadap proses penuaan normal.
2.2.2.-. (akt&r ke'ri)a"ian.
eberapa iri kepribadian tertentu yang terdapat pada
indiidu, seperti kepribadian dependen, diduga mempunyai
resiko tinggi untuk terjadinya depresi. 'edangkan
kepribadian antisosial dan paranoid (kepribadian yang
memakai proyeksi sebagai mekanisme de*ensi*) mempunyai
resiko yang rendah (aplan, #010). epribadian dasar
seseorang amat ditentukan pada masa kanak2kanak. 'alah
satunya adalah lingkungan sosial.
Peristi-a tidak menyenangkan pada masa keil dapat
mempengaruhi perilaku dan kepribadian seseorang ketika ia
de-asa ('antoso dan +smail, #009).
2.2.2.. (akt&r 'sik&"inamika
17
-
7/25/2019 BAB 1-3 SEMINAR pap.docx
18/42
erdasarkan teori psikodinamika reud, dinyatakan
bah-a kehilangan objek yang diintai dapat menimbulkan
depresi (aplan, #010).
&paya untuk mengerti depresi, 'igmud reud
sebagaimana dikutip aplan (#010) mendalilkan suatu
hubungan antara kehilangan objek dan melankolia.
2.2.2.1/. (akt&r k&gniti!
4danya interpretasi yang keliru terhadap sesuatu,
menyebabkan distorsi pikiran menjadi negati* tentang
pengalaman hidup, penilaian diri yang negati*, pesimisme
dan keputusasaan. Pandangan yang negati* tersebut
menyebabkan perasaan depresi (aplan, #010).
2.2.3 0am)aran Klinis
Depresi pada lansia adalah proses patoligis, bukan merupakan
prosesnormal dalam kehidupan. &mumnya orang2orang akan
menanggulanginya dengan menari dan memenuhi rasa kebahagiaan.
agaimanapun, lansia enderung menyangkal bah-a dirinya
mengalami depresi. ;ingkat depresi yang munul merupakan
gambaran dari banyaknya gejala trias depresi serta gejala
tambahannya (7a-ari, #006F Dep es
-
7/25/2019 BAB 1-3 SEMINAR pap.docx
19/42
a) Penurunan na*su makan.
b) 3angguan tidur.
) elelahan dan kurang energy.
d) 4gitasi.e) yeri, sakit kepala, otot keran dan nyeri, tanpa penyebab *isik.
Peru)ahan P&la Ber!ikir
a) :erasa bingung, lambat dalam ber*ikir, dan penurunan
konsentrasi.
b) 'ulit menerima in*ormasi.) 'ulit membuat keputusan dan selalu menghindar.
d) urang peraya diri.
e) :erasa bersalah dan tidak mau dikritik.
*) Pada kasus berat sering dijumpai adanya halusinasi ataupun
delusi.
g) 4danya pikiran untuk bunuh diri.h) perubahan Perasaan, Penurunan ketertarikan dengan la-an jenis
dan melakukan hubungan suami istri.i) :erasa bersalah, tak berdaya.
j) ;idak adanya perasaan.
k) :erasa sedih.l) 'ering menangis tanpa alasan yang jelas.
m) +ritabilitas, marah, dan terkadang agresi*.
Peru)ahan 'a"a Ke)iasaan %eharihari
a) :enjauhkan diri dari lingkungan sosial, pekerjaan.
b) :enghindari membuat keputusan.) :enunda pekerjaan rumah.
d) Penurunan aktiitas *isik dan latihan.
e) Penurunan perhatian terhadap diri sendiri.*) Peningkatan konsumsi alohol dan obat2obatan terlarang
2.2.. Derajat De'resi "an Penegakan Diagn&sis
3angguan depresi pada usia lanjut ditegakkan berpedoman pada
PPD3B +++ (Pedoman Penggolongan Diagnostik 3angguan Bi-a +++)
19
-
7/25/2019 BAB 1-3 SEMINAR pap.docx
20/42
dan D': +C yang merujuk pada +D 10 (nternational
Classification!iagnostic "#)
$3angguan depresi dibedakan dalam depresi berat, sedang, dan
ringan sesuai dengan banyak dan beratnya gejala serta dampaknya
terhadap *ungsi kehidupan seseorang.
A. 0ejala 'ertama
a. Perasaan depresi*.
b. 7ilangnya minat dan semangat.
. :udah lelah dan tenaga hilang
B. 0ejala Laina. onsentrasi dan perhatian menurun.
b. 7arga diri dan keperayaan diri menurun.. Perasaan bersalah dan tidak berguna.
d. Pesimis terhadap masa depan
e. 3agasan membahayakan diri atau bunuh diri*. 3angguan tidur
g. 3angguan na*su makan
h. :enurunnya libido
Pengaruh 'osial udaya ;erhadap Depresi Pada ?ansia
erdasarkan undang2undang kesehatan o.# ;ahun 199#
disebutkan bah-a kesehatan merupakan keadaan sejahtera dari
badan, ji-a, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup
produkti* seara sosial dan ekonomi (otoatmodjo, #00).
erikut ada beberapa *aktor sosial yang mempengaruhi
kejadian depresi pada lansia.
2.2..1. Pen"i"ikan "an Pengetahuan
20
-
7/25/2019 BAB 1-3 SEMINAR pap.docx
21/42
&mumnya ;ingkat pendidikan pada lanjut usia ini
mempunyai hubungan dengan tingkat pengetahuan, serta tingkat
penghasilan seseorang. rang yang mempunyai pendidikan dan
pengetahuan enderung akan meningkat penghasilannya sehingga
jika mereka sakit akan memilih sarana kesehatan yang lebih baik.
leh karenanya semua ini akan berdampak terhadap adanya usia
harapan hidup yang semakin meningkat. Pendidikan sangat
berpengaruh terhadap terjadinya tingkat depresi di karenakan
tingkat pendidikan lansia baik dari tingkat 'D, ':P, ':4, hingga
perguruan tinggi akan mempengaruhi kemampuan lansia dalam
memahami setiap permasalahan dan mempengaruhi
kemampuannnya dalam mengambil keputusan. ondisi ini
terkadang menjadi penyebab terjadinya depresi di pengaruhi adanya
pengetahuan dan ekonomi dari lansia tersebut (otoatmodjo, #00$).
2.2..2. Dukungan Keluarga
Depresi pada lanjut usia dapat terjadi simptom yang kompleks
yang disebabkan oleh gangguan *isik maupun kogniti* dan stresor
dari luar Dukungan sosial sangat dibutuhkan para lanjut usia dalam
menyesuaikan diri menghadapi stresor psikososial terutama stressor
yang berhubungan dengan kehilangan.
21
-
7/25/2019 BAB 1-3 SEMINAR pap.docx
22/42
Dukungan keluarga merupakan aspek penting yang harus ada
di dalam suatu keluarga, karena H*ek dari dukungan keluarga
terhadap kesehatan dan kesejahteraan ber*ungsi bersamaan, dengan
peningkatan usia harapan hidup tentunya mempunyai dampak lebih
banyak terjadi. penyakit pada lansiaterbesar adalah gangguan
depresi (De-i ristyaningsih, #011).
'ehingga dalam hal ini perlu adanya peran serta yang besar
dari keluarga dalam memberikan dukungan dan pemenuhan
kebutuhan lansia, sehingga timbul koping yang baik dari lansia
dalam menghadapi stressor. Dari hasil tabulasi data dukungan
keluarga dari 96 responden di Desa ?angsar, %1" dukungan
keluarganya baik dan $" dukungan keluarganya kurang.
Dukungan sosial yang kurang sering dihubungkan dengan
sindroma depresi. Pattern menyebutkan bah-a subjek yang
dilaporkan tidak mempunyai seseorang untuk meneritakan
masalah atau perasaan pribadinya, tidak mempunyai seseorang
untuk meminta pertolongan dalam kondisi kritis, tidak ada
seseorang untuk diminta nasihat dalam mengambil keputusan
penting, dan tidak ada seseorang dalam hidup mereka yang
membuat mereka merasa diintai dan diperhatikan ternyata lebih
mudah menderita depresi (De-i ristyaningsih, #011).
22
-
7/25/2019 BAB 1-3 SEMINAR pap.docx
23/42
2.2..3. %uku
+ndonesia adalah bangsa yang memiliki keanekaragaman
budaya yang terbentang dari 'abang sampai :erauke dengan latar
belakang etnis, suku dan tata kehidupan sosial yang berbeda satu
dengan yang lain. 7al ini telah memberikan suatu *ormulasi struktur
sosial masyarakat yang turut mempengaruhi tingkat terjadinya
depresi pada lansia. anyak sekali penemuan para ahli sosiolog dan
ahli gerontologi menyatakan bah-a *aktor sosial sangat berperan
terhadap proses terjadinya tingkah laku atau perbuatan seseorang
yang mengakibatkan terjadinya depresi, sehingga eragaman dan
keunikan budaya yang dimiliki oleh suatu etnitas masyarakat
tertentu merupakan -ujud dari gagasan, rasa, tindakan dan karya
sangat menji-ai aktiitas keseharian baik itu dalam tatanan sosial,
teknis maupun ekonomi telah turut membentuk karakter *isik
seseorang, seperti tingkah laku, sikap dan perbuatan (eny, #009).
2.3. Psik&s&sial
2.3.1. De!inisi Psik&s&sial
Psikososial merupakan perkembangan ilmu pengetahuan yang
baru, dan merupakan abang dan ilmu pengetahuan psikologi pada
umumnya. +lmu tersebut menguraikan tentang kegiatan2kegiatan
manusia dalam hubungannya dengan situasi2situasi sosial, seperti
23
-
7/25/2019 BAB 1-3 SEMINAR pap.docx
24/42
situasi kelompok, situasi masa dan sebagainya termasuk di
dalamnya interaksi antar orang dan hasil kebudayaannya.
+nteraksi ini baik antar indiidu dengan indiidu, indiidu
dengan kelompok atau kelompok dengan kelompok yang dapat
berjalan lanar atau dapat pula tidak. +nteraksi akan berjalan lanar
bila masing2masing pihak memiliki pena*siran yang sama atas pola
tingkah lakunya, dalam suatu struktur kelompok sosial (4hmadi,
#009).
Pengertian psikososial ini berdasarkan pendapat dari beberapa
ahli dikemukakan seperti oleh 7ubert onner (dalam 4hmadi,
#009) yang menyebutkan bah-a psikososial adalah ilmu
pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia.
2.3.2. De!inisi keluarga
eluarga berasal dari bahasa'ansekertaIkula-argaI.
ata kula berarti IrasI dan -arga yang berarti IanggotaI. eluarga
adalah lingkungan di mana terdapat beberapa orang yang masih
memiliki hubungan darah.
Dalam pengertian sosiologis, seara umum keluarga dapat
dide*inisikan sebagai suatu kelompok dari orang2orang yang
disatukan oleh ikatan2ikatan perka-inan, darah, atau adopsi,
merupakan susunan rumah tangga sendiri, berinteraksi dan
24
http://id.wikipedia.org/wiki/Sansekertahttp://id.wikipedia.org/wiki/Sansekertahttp://id.wikipedia.org/wiki/Sansekerta -
7/25/2019 BAB 1-3 SEMINAR pap.docx
25/42
berkomunikasi satu sama lain yang menimbulkan peranan2peranan
sosial bagi suami istri, ayah dan ibu, putra dan putrinya, saudara
laki2laki dan perempuan serta merupakan pemeliharaan kebudayaan
bersama. Badi keluarga merupakan kesatuan sosial yang terikat oleh
hubungan darah dan masing2masimg anggotanya mempunyai
peranan yang berlainan sesuai dengan *ungsinya.
Dalam pengertian psikologis, eluarga adalah lembaga sosial
dasar dari mana semua lembaga atau pranata sosial lainnya
berkembang. Di masyarakat mana pun di dunia, keluarga
merupakan kebutuhan manusia yang uniersal dan menjadi pusat
terpenting dari kegiatan dalam kehidupan indiidu (ar-oko dan
'uyanto, #011)
;erdapat 5 *ungsi keluarga dalam tatanan masyarakat, yaitu >
A. (ungsi Bi&l&gis1. &ntuk meneruskan keturunan#. :emelihara dan membesarkan anak
. :emberikan makanan bagi keluarga dan memenuhi kebutuhan gi@i
!. :era-at dan melindungi kesehatan para anggotanya5. :emberi kesempatan untuk berekreasi
B. (ungsi Psik&l&gis
1. +dentitas keluarga serta rasa aman dan kasih sayang#. Pende-asaan kepribadian bagi para anggotanya
. Perlindungan seara psikologis
!. :engadakan hubungan keluarga dengan keluarga lain atau
masyarakat
4. (ungsi %&sial Bu"aa atau %&si&l&gi
1. :eneruskan nilai2nilai budaya#. 'osialisasi
25
-
7/25/2019 BAB 1-3 SEMINAR pap.docx
26/42
. Pembentukan noema2norma, tingkah laku pada tiap tahap
perkembangan anak serta kehidupan keluarga.
D. (ungsi %&sial1. :enari sumber2sumber untuk memenuhi *ungsi lainnya
#. Pembagian sumber2sumber tersebut untuk pengeluaran atau
tabungan
. Pengaturan ekonomi atau keuangan.
E. (ungsi Pen"i"ikan
1. Penanaman keterampilan, tingkah laku dan pengetahuan dalam
hubungan dengan *ungsi2*ungsi lain.
#. Persiapan untuk kehidupan de-asa.
. :emenuhi peranan sehingga anggota keluarga yang de-asa.2.3.3. Pengukuran tingkat "e'resi
Pengukuran tingkat depresi ini didasarkan pada indikator
hilangnya peran keluarga pada lanjut usia yang tergolong dalam
tingkat ederlydan tingkat oldatau yang berumur 60 sampai $! dan
$5 sampai 90. (aplan, #010).
2.. Kerangka Te&ri
26
(akt&r eksternal
Dukungan
Keluarga
Lingkungan s&sial
Psik&s&sial
#ntensitas
kunjungan
(akt&r internal
Bi&l&gik
0enetik
Neur&en"&krin
Penurunan
neur&transmiter
-
7/25/2019 BAB 1-3 SEMINAR pap.docx
27/42
%agan &$'$"$ %agan eranga Teori
eterangan > Jang di teliti
Jang tidak di teliti
2.*. Kerangka K&nse'
erangka konsep penelitian adalah kerangka hubungan antara konsep2
konsep yang ingin di amati ataudiukur melalui penelitian yang akan di
lakukan (otoadmodjo ', #005).
Cariabel independen ariabel dependen
27
Tingkat De'resi
5ingan%e"ang
Berat
Keja"ian
De'resi 'a"a
lansia
Peran Keluarga Dan
#ntensitas
Kunjunganna
De'resi Pa"a
Lansia
-
7/25/2019 BAB 1-3 SEMINAR pap.docx
28/42
%agan &$* eranga onsep
2.+. Hi'&tesis
7ipotesis adalah pernyataan sebagai ja-aban sementara atas
pertanyaan penelitian, pernyataan tentang hubungan yang diharapkan antara
dua ariabel atau lebih yang harus di uji seara empiris (otoadmodjo ',
#005). erdasarkan landasan teori di atas, maka dalam penelitian ini dapat
di rumuskan hipotesis yang berkaitan dengan hubungan antara intensitas
kunjungan keluarga dengan kejadian depresi pada lansia di Panti 'osial
;resna 8erda Puspa armakota :ataram.
71 > 4da hubungan antara kunjungan keluarga dengan kejadian depresi
pada lansia.
70 > ;idak ada hubungan antara kunjungan keluarga dengan kejadiandepresi pada lansia.
BAB ###
MET6DE PENEL#T#AN
3.1. $enis Penelitian
Benis penelitian ini adalah korelasional yaitu bentuk analisis
terhadap ariabel penelitian yang bertujuan untuk mengetahui kekuatan
hubungan, bentuk atau arah hubungan di antara ariabel2ariabel, dan
28
-
7/25/2019 BAB 1-3 SEMINAR pap.docx
29/42
besarnya pengaruh ariabel yang satu dengan yang lain. Pendekatan
yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan cross sectional,
dimana ariabel sebab (bebas) yaitu *aktor kunjungan keluarga serta
ariabel akibat (terikat) yaitu depresi pada lansia yang diukur dalam
-aktu yang bersamaan dan sesaat (otoatmodjo, #010).
3.2.7aria)el "an De!inisi 6'erasi&nal
Cariabel penelitian ini meliputi >
3.2.1. 7aria)el )e)as
Cariable bebas atau independen ariable adalah suatu
ariable yang *ungsinya menerangkan atau mempengaruhi
terhadap ariable lainnya (otoadmodjo ', #01#).
3.2.2. 7aria)el terikat
Cariabel terikat atau dependent ariable adalah suatu
ariabel yang dipengaruhi dan diterangkan oleh ariable lain
(otoadmodjo ',#01#).
3.3. De!inisi 6'erasi&nal
&ntuk membagi ruang lingkup ariabel2ariabel yang diteliti,
maka ariabel tersebut di beri batasan atau de*inisi operasional. +ni
29
-
7/25/2019 BAB 1-3 SEMINAR pap.docx
30/42
juga berman*aat untuk mengarahkan kepada pengukuran atau
pengamatan terhadap ariabel2ariabel/pengembangan instrumen
(otoadmodjo ',#01#). Cariabel yang dapat dijelaskan sebagai
berikut >
;abel .# De*inisi operasional
7aria)el De!inisi6'erasi&na
l
4ara ukur Hasil Ukur %kala
ukur
unjungan
eluarga
'eberapa sering
kunjungan keluarga
yang dirasakan oleh
lansia sehingga
responden
merasakan tidak
kesepian atau
uesioner 4 yang
terdiri dari #
pertanyaan
dengan ja-aban
(Pernah dan tidak
pernah)
ila pernah,akan
ategori
2 tidak pernah 0
2pernah 1
2jarang #
2kadang2kadang
2sering !
2selalu 5
rdinal
30
-
7/25/2019 BAB 1-3 SEMINAR pap.docx
31/42
kesepian di kategorikan.
ejadian
Depresi
entuk gangguan
keji-aan pada alam
perasaan yang
ditandai
dengan sedih,
kemurungan,
kelesuan, ketiadaan
gairah hidup,
perasaan tidak
berguna, putus asa,
pesimis dan lain
sebagainya
uesioner
didasarkan pada
3D' yang bersisi
tentang skala
depresi pada
lanjut usia yang
terdiri dari 15
pertanyaan >
Ja > 1
;idak > 0
Dikategorikan
2 'kor 02! tidak
depresi
2 'kor 5215
depresi
('heikh dan
Jesaage, 19%6)
ominal
3..%u)ek 'enelitian
3..1. P&'ulasi
Populasi adalah keseluruhan objek peneliti atau objek
yang akan diteliti (otoatmodjo, #010). Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh lanjut usia yang tergolong tingkat
ederly dan old, yaitu usia 60 sampai dengan 90 tahun yang
tinggal di Panti 'osial ;resna 8erda Puspa arma kota
:ataram sejumlah $# orang.
3..2.%am'el
'ampel merupakan bagian yang diteliti atau sebagian dari
karakteristik yang dimiliki oleh populasi. 'ampel dalam
penelitian, dapat menggunakan seluruh objek atau dapat juga
31
-
7/25/2019 BAB 1-3 SEMINAR pap.docx
32/42
hanya dengan mengambil sebagian dari seluruh populasi
(otoatmodjo, #010). 'ampel penelitian ini adalah seluruh
lanjut usia yang tinggal di panti -erda kota mataram dengan
teknik total sampling yaitu pengambilan sampel dengan
mengambil seluruh anggota populasi (4rikunto, #006).
Pemilihan sampel penelitian ini terbagi atas dua kriteria yaitu >
3..2.1. Kriteria inklusi
riteria inklusi yaitu kriteria dimana subjek penelitian
dapat me-akili dalam sampel penelitian yang memenuhi syarat
sebagai sampel. 4dapun yang termasuk kriteria inklusi adalah >
1. ?ansia yang masuk kategori usia 60 sampai dengan 90
tahun yang tinggal di panti -erda kota :ataram.
#. ersedia menjadi responden.
3..2.2. Kriteria ekslusina
riteria ekslusinya adalah kriteria dimana subjek
penelitian tidak dapat me-akili sampel karena tidak
memenuhi syarat sebagai sampel penelitian, seperti adanya
hambatan etis, menolak menjadi responden atau suatu keadaan
yang tidak memungkinkan untuk dilakukan penelitian
(7idayat, #00$). 4dapun yang termasuk kriteria eksklusi
adalah sebagai berikut >
32
-
7/25/2019 BAB 1-3 SEMINAR pap.docx
33/42
1. ?ansia yang mengalami tuli dan buta.
#. ?ansia yang mengalami demensia.
. ?ansia yang sakit keras sehingga tidak dapat di ajak
berkomunikasi.
!. ?ansia yang mempunyai ri-ayat ski@o*rend sehingga
tidak dapat di ajak berkomunikasi.
3.*. Alat Pengum'ulan Data
3.*.1. #nstrumen Penelitian
a. agian pertama (kuesioner 4) digunakan untuk
mengumpulkan data demogra*i dari responden yang
meliputi umur, jenis kelamin, dan pendidikan .b. agian kedua (kuesioner ) berisi pertanyaan2pertanyaan
terkait dengan seberapa sering keluarga mengunjungi
responden. Ba-aban yang di peroleh dari responden yang
terdiri dari # pertanyaan. Pada pertanyaan pertama
memiliki ja-aban KyaLdengan nilai 1 danja-aban KtidakL
dengan nilai 0. Pada pertanyaan kedua memiliki beberapa
pilihan, jika responden memilih ja-aban 4 maka, akan
diberi skor 1 yang berarti dapat dikategorikan menjadi
KpernahL,. Bika memilih ja-aban maka, akan diberi
skor # yang berarti dapat dikategorikan menjadi KBarangL.
Bika memilih ja-aban maka, akan diberikan skor
yang berartidapat dikategorikan menjadi, Kadang2
kadangL. Bika memilih ja-aban D maka, akan diberikan
33
-
7/25/2019 BAB 1-3 SEMINAR pap.docx
34/42
skor ! yang berarti dapat dikategorikan menjadi K'eringL.
Bika memilih ja-aban H maka, akan diberikan skor 5
yang berarti dapat dikategorikan menjadi K'elaluL.
. agian ketiga (kuesioner ) yang berisi skala depresi
pada lanjut usia yang terdiri dari 15 pertanyaan
berdasarkan 3eriatrik Depression 'ale (3D') ('heikh
dan Jesaage, 19%6).
3.+. Alur Pengum'ulan Data
?angkah2langkah penelitian ini meliputi pengumpulan data
dengan menggunakan kuesioner yang dilaksanakan sebagai berikut >
1. Peneliti meminta surat ijin dari &niersitas +slam 4l2a@har
:ataram untuk melakukan penelitian, peneliti kemudian
mendatangi lokasi penelitian yaitu Panti 'osial ;resna 8erda
Puspa arma kota :ataram untuk melakukan studi pendahuluan
serta menetapkan sampel penelitian melalui pendekatan dengan
responden.
#. Peneliti juga meminta ijin kepada kepala Panti 'osial ;resna
8erda Puspa armakota :ataram berkenaan dengan penelitian
ini.
. Peneliti memberikan in*ormasi kepada alon responden tentang
tujuan penelitian dan keikutsertaan dalam penelitian ini kepada
sampel penelitian, bagi yang setuju berpartisipasi dalam penelitian
34
-
7/25/2019 BAB 1-3 SEMINAR pap.docx
35/42
ini diminta untuk menandatangani lembar persetujuan penelitian
(informed consent).
!. Peneliti membagikan kuesioner pada responden penelitian dan
meminta agar responden menja-ab seluruh pertanyaan yang
disediakan dalam kuesioner dimana peneliti membaakan
pertanyaan2pertanyaan yang ada pada da*tar kuesioner yang terdiri
dari biodata, intensitas kunjungan dan skala depresi.
5. Pengelolaan data atau mengubah hasil kuesioner menjadi data.
35
:enentukan tujuan penelitian
:enentukan tujuan penelitian
Permintaan surat ijin dari &niersitas +slam 4l2a@har
:ataram untuk melakukan penelitian
Peneliti kemudian mendatangi lokasi penelitian yaitu Panti
'osial ;resna 8erda Puspa arma kota :ataram untuk
melakukan surey lokasi
Peneliti juga meminta ijin kepada kepala Panti 'osial ;resna
8erda Puspa arma kota :ataram berkenaan dengan penelitian
ini.
:enentukan ara dan besar sampel serta
melakukan studi pendahuluan
Peneliti memberikan in*ormasi kepada alon responden tentang tujuan
penelitian dan keikutsertaan dalam penelitian ini
-
7/25/2019 BAB 1-3 SEMINAR pap.docx
36/42
%agan +$' ,ema Alur Pengumpulan data
3.,.Etika Penelitian
Penelitian ini tidak boleh bertentangan dengan etika penelitian.
Penelitian harus memenuhi etika dalam artian hak responden harus
dilindungi. Htika penelitian yang dimaksud yang meliputi >
3.7.1. Informed concent(?embar Persetujuan
-
7/25/2019 BAB 1-3 SEMINAR pap.docx
37/42
masing responden.'elanjutnya peneliti hanya memberikan kode
berupa nomor urut pada lembar koesioner yang urutannya hanya
diketahui oleh peneliti saja.
3.7.2. Confidentiality (erahasiaan +n*ormasi)
Peneliti menjaga kerahasiaan semua in*ormasi yang di dapat
dari responden, dan itu di jamin oleh peneliti.
3.- Tem'at 'enelitian
Penelitian ini telah dilaksanakan di Panti 'osial ;resna 8erdha
Puspa arma ota :ataram.
3. 8aktu 'enelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Banuari sampai dengan bulan
juli tahun #015.
3.1/.ManajemenData
;ahap pertama dari renana analisis data adalah pengolahan data
yang melalui tahap sebagai berikut >
3.10.1 Editing
-diting adalah pengeekan jumlah kuesioner,
kelengkapan data, diantaranya kelengkapan identitas,
lembar kuesioner dan kelengkapan isian kuesioner, dalam
37
-
7/25/2019 BAB 1-3 SEMINAR pap.docx
38/42
proses editing didapatkan semua data telah lengkap dan
tidak perlu ada pengeditan lebih lanjut.
3.10.2. Coding
Pemberian kode berupa angka untuk mempermudah
pengelompokkan data dan menghindari keranuan dalam
mengklasi*ikasi data.
3.10.3. Processing
'etelah di edit dan di koding, diproses melalui
program komputer.3.10.4. Cleaning
Cleaning (pembersihan data) merupakan kegiatan
pengeekan kembali data yang sudah diproses apakah ada
kesalahan atau tidak.
3.11. Analisis Data
Pengolahan data analisis data dilakukan dengan bantuan
program komputer.
3.11.1. Analisis Univariat4nalisis deskripti* (univariat) digunakan untuk
mendeskripsikan ariabel2ariabel yang akan diteliti.
Penelitian ini akan mendeskripsikan ariabel penyakit
*aktor intensitas kunjungan keluarga dan tingkat depresi
pada lansia.
Data yang berbentuk numerik disajikan dalam
bentuk tendeny entral (mean, median) serta sebaran data
38
-
7/25/2019 BAB 1-3 SEMINAR pap.docx
39/42
(minimum, maksimum dan 'D) dan untuk data berbentuk
kategorik disajikan dalam bentuk distribusi *rekuensi.
3.11.2. AnalisisBivariat
4nalisis biariat digunakan untuk menganalisis
hubungan antara ariabel bebas dan ariabel terikat.;eknik
analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan salah satu uji statistik. 4nalisis hubungan
antara kejadian depresi dengan *aktor intensitas kunjungan
keluarga yang sebelumnya dilakukan uji kenormalan data
menggunakan olmogoro 'mirno, dan uji aliditasnya
menggunakan uji kendals tau.
&ji olmogoro 'mirno adalah pengujian
normalitas yang banyak dipakai, terutama setelah adanya
banyak program statistik yang beredar. elebihan dari uji
ini adalah sederhana dan tidak menimbulkan perbedaan
persepsi di antara satu pengamat dengan pengamat yang
lain, yang sering terjadi pada uji normalitas dengan
menggunakan gra*ik.
onsep dasar dari uji normalitas olmogoro
'mirno adalah dengan membandingkan distribusi data
(yang akan diuji normalitasnya) dengan distribusi normal
39
-
7/25/2019 BAB 1-3 SEMINAR pap.docx
40/42
baku. Distribusi normal baku adalah data yang telah
ditrans*ormasikan ke dalam bentuk 2'ore dan
diasumsikan normal. Badi sebenarnya uji olmogoro
'mirno adalah uji beda antara data yang diuji
normalitasnya dengan data normal baku. 'eperti pada uji
beda biasa, jika signi*ikansi di ba-ah 0,05 berarti terdapat
perbedaan yang signi*ikan, dan jika signi*ikansi di atas 0,05
maka tidak terjadi perbedaan yang signi*ikan. Penerapan
pada uji olmogoro 'mirno adalah bah-a jika
signi*ikansi di ba-ah 0,05 berarti data yang akan diuji
mempunyai perbedaan yang signi*ikan dengan data normal
baku, berarti data tersebut tidak normal.
40
-
7/25/2019 BAB 1-3 SEMINAR pap.docx
41/42
DA(TA5PU%TAKA
Damayanti, Deni. (#01). Panduan .engap /enyusun Proposal0 ,ripsi0
Tesis0 !isertasi 1ntu ,emua Program ,tudi.4raksa.Jogyakarta.
ane. (#001).-ssentials of Clinical 2eriatrics 3th -dition, &'4 > :3ro-2
7illompanies, #12#!5.
aplan, 7.+., 'adok, .B., and 3rebb, B.4., (#010). ,inopsis Psiiatri 4
lmuPengetahuan Perilau Psiiatri linis$ Bilid Dua. Hditor > Dr. +.
:ade8iguna '. Bakarta > ina
-
7/25/2019 BAB 1-3 SEMINAR pap.docx
42/42
urjanah, +. (#00!). Pedoman Penanganan Pada 2angguan 7i5a$
8ogyaarta>:oomedia.
?ippinott 8illiam A 8ilkinsF (#00$).,adoc %70 ,adoc 9A$aplan 6
,adoc:s synopsis of psychiatry. 10th ed.
'astroasmoro, 'udigdo. (1995). !asar ; dasar /etodologi Penelitian
linis. inarupa 4ksara, BakartaM
8ulandari, 4..'. (#011).e&D+P.
top related