bab 2 landasan teori - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/ecolls/ethesisdoc/bab2/lbt2006-04-bab...
Post on 01-Feb-2018
219 Views
Preview:
TRANSCRIPT
7
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Penjualan Dan Penerimaan Kas
2.1.1 Pengertian Penjualan
Menurut Mulyadi (1993, p204), penjualan adalah kegiatan atau
transaksi-transaksi yang terjadi didalam suatu perusahaan untuk
mengalihkan kepemilikan atas barang atau jasa yang tersedia dan sebagai
imbalannya diperoleh suatu sumber daya lain seperti kas atau piutang
dagang / wesel tagih.
Kotler (1995, p23), penjualan adalah transaksi menukar
produknya menjadi uang tunai dan memenuhi kebutuhan pelanggan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa penjualan adalah kegiatan operasi
perusahaan dalam menjual produk yang dihasilkan oleh perusahaan baik
secara tunai maupun kredit.
2.1.2 Jenis Penjualan
Menurut Mulyadi (2001, p202), kegiatan penjualan terdiri dari
transaksi penjualan barang dan jasa, baik secara kredit maupun secara
tunai, yaitu:
8
1. Penjualan Tunai.
Dalam transaksi penjualan tunai, barang atau jasa baru diserahkan
oleh perusahaan kepada pembeli jika perusahaan telah menerima
kas dari pembeli.
2. Penjualan Kredit.
Dalam transaksi penjualan kredit, jika order dari pelanggan telah
dipenuhi dengan pengiriman barang atau penyerahan jasa, untuk
jangka waktu tertentu perusahaan memiliki piutang kepada
pelanggannya.
2.1.3 Sistem Penjualan Kredit
Menurut Mulyadi (2001, p210), penjualan kredit dilaksanakan
oleh perusahaan dengan cara mengirimkan barang sesuai dengan order
yang diterima dari pembeli dan untuk jangka waktu tertentu perusahaan
mempunyai tagihan kepada pembeli tersebut.
Menurut Mulyadi (2001, p213), informasi yang umumnya
diperlukan oleh manajemen dari kegiatan penjualan kredit adalah:
1. Jumlah pendapatan penjualan menurut jenis produk atau
kelompok produk selama jangka waktu tertentu.
2. Jumlah piutang kepada setiap debitur dari transaksi penjualan
kredit.
9
3. Jumlah harga pokok produk yang dijual selama jangka waktu
tertentu.
4. Nama dan alamat pembeli.
5. Kuantitas produk yang dijual.
6. Nama wiraniaga yang melakukan penjualan.
7. Otorisasi pejabat yang berwenang.
Menurut Mulyadi (2001, p214), dokumen yang digunakan dalam
sistem penjualan kredit adalah:
1. Surat order pengiriman dan tembusannya.
Surat order pengiriman merupakan dokumen pokok untuk
memproses penjualan kredit kepada pelanggan.
2. Faktur dan tembusannya.
Faktur penjualan merupakan dokumen yang dipakai sebagai dasar
untuk mencatat timbulnya piutang.
3. Rekapitulasi harga pokok penjualan.
Merupakan dokumen pendukung yang digunakan untuk
menghitung total harga pokok produk yang dijual selama periode
akuntansi tertentu.
10
4. Bukti memorial.
Merupakan dokumen sumber untuk dasar pencatatan kedalam
jurnal umum. Dalam sistem penjualan kredit, bukti memorial
merupakan dokumen sumber untuk mencatat harga pokok produk
yang dijual dalam periode akuntansi tertentu.
2.1.4 Pengertian Penerimaan Kas
Menurut Mulyadi (2001, p455), penerimaan kas perusahaan
berasal dari dua sumber utama: penerimaan kas dari penjualan tunai dan
penerimaan kas dari piutang.
2.1.5 Sistem Penerimaan Kas Dari Penjualan T unai
Menurut Mulyadi (2001, p455), penjualan tunai dilaksanakan oleh
perusahaan dengan cara mewajibkan pembeli melakukan pembayaran
harga barang lebih dahulu sebelum barang diserahkan oleh perusahaan
kepada pembeli. Setelah uang diterima oleh perusahaan, barang
kemudian diserahkan kepada pembeli dan transaksi penjualan tunai
kemudian dicatat oleh perusahaan.
11
Menurut Mulyadi (2001, p456), sistem penerimaan kas dari
penjualan tunai dibagi menjadi tiga prosedur berikut ini:
1. Prosedur penerimaan kas dari over-the-counter sales.
Dalam penjualan ini, pembeli datang keperusahaan, melakukan
pemilihan barang atau produk yang akan dibeli, melakukan
pembayaran ke kasir, dan kemudian menerima barang yang dibeli.
2. Prosedur penerimaan kas dari cash-on-delivery sales (COD
Sales).
COD sales adalah transaksi penjualan yang melibatkan kantor
pos, perusahaan angkutan umum, atau angkutan sendiri dalam
penyerahan barang dan penerimaan kas dari hasil penjualan.
3. Prosedur penerimaan kas dari credit card sales.
Sebenarnya credit card bukan merupakan suatu tipe penjualan
namun merupakan salah satu cara pembayaran bagi pembeli dan
sarana penagihan bagi penjual, yang memberikan kemudahan baik
bagi pembeli maupun bagi penjual. Credit card dapat merupakan
sarana pembayaran bagi pembeli, baik over-the-counter sale
maupun dalam penjualan yang pengiriman barangnya
dilaksanakan melalui jasa pos atau angkutan umum.
12
2.1.6 Sistem Penerimaan Kas Dari Penjualan Kredit / Piutang
Menurut Mulyadi (2001, p482), suatu penerimaan kas suatu
perusahaan manufaktur biasanya berasal dari pelunasan piutang dari
debitur, karena sebagai besar produk perusahaan tersebut dijual melalui
penjualan kredit.
Menurut Mulyadi (2001, p488), dokumen yang digunakan dalam
sistem penerimaan kas dari piutang adalah:
1. Surat Pemberitahuan.
Dokumen ini dibuat oleh debitur untuk memberitahukan maksud
pembayaran yang dilakukannya (tembusan bukti kas keluar).
2. Daftar Surat Pemberitahuan.
Merupakan rekapitulasi penerimaan kas yang dibuat oleh fungsi
secretariat atau fungsi penagihan.
3. Bukti Setor Bank.
Dokumen ini oleh fungsi kas sebagai bukti penyetoran kas yang
diterima dari piutang ke bank.
4. Kwitansi.
Dokumen ini merupakan bukti penerimaan kas yang dibuat oleh
perusahaan bagi para debitur yang telah melakukan pembayaran
utang mereka.
13
2.2 Sistem Informasi
2.2.1 Pengertian Sistem
Menurut Mcleod (2001, p11), sistem adalah sekelompok elemen-
elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai
suatu tujuan.
Hall (2001, p5), menyatakan sistem adalah sekelompok dua atau
lebih komponen-komponen yang yang saling berkaitan (inter-related)
atau subsitem-subsistem yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama
(common purpose).
Sedangkan pendapat Gondodiyoto (2003, p19), sistem adalah
kumpulan elemen-elemen atau sumber daya yang saling berkaitan secara
terpadu, terintegrasi dalam suatu hubungan hirarkis tertentu, dan
bertujuan untuk mencapai tujuan tertentu.
Jadi dapat disimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan elemen-
elemen atau subsistem-subsistem yang saling berkaitan dan terintegrasi
untuk mencapai suatu tujuan yang sama.
2.2.2 Pengertian Informasi
Menurut Turban (2000, p17), informasi adalah suatu kumpulan
fakta (data) terorganisasi dengan cara sama sehingga mempunyai arti bagi
penerima.
Pendapat McLeod (2001, p15), informasi adalah data yang telah
diproses, atau data yang yang memiliki arti.
14
Laudon (2002, p7), menyatakan Informasi adalah kumpulan data
yang telah diubah kedalam bentuk yang berarti dan berguna bagi
manusia.
Jadi dapat disimpulkan bahwa informasi adalah kumpulan data
yang telah diproses ke dalam bentuk yang mempunyai arti dan berguna
bagi penerima.
2.2.3 Pengertian Sistem Informasi
Menurut Turban (2000, p17), sistem informasi adalah
pengumpulan, pemrosesan, penyimpanan, analisis dan penyebaran
informasi untuk tujuan tertentu.
Pendapat Hall (2001, p7), sistem informasi adalah sebuah
rangkaian prosedur formal di mana data dikumpulkan, diproses menjadi
informasi, dan didistribusikan kepada para pemakai.
Sedangkan Laudon (2002, p7), menyatakan sistem informasi
adalah komponen-komponen yang saling berhubungan yang berkerja
secara bersama-sama untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan dan
menyebarkan informasi untuk mendukung pembuatan keputusan,
koordinasi, control, analisis, dan visualisasi dalam suatu organisasi.
Jadi sistem informasi adalah suatu sistem dimana komponen-
komponennya saling berhubungan dan berkerja sama untuk mengubah
data menjadi informasi yang bermanfaat dan berguna bagi pemakai
melalui serangkaian prosedur (mengumpulan data, memprosesan,
menyimpan, dan menyebarkan).
15
2.3 Sistem Informasi Manajemen
2.3.1 Pengertian Sistem Informasi Manajemen
Definisi SIM menurut Mcleod (2001, p327), sistem informasi
manajemen (SIM) adalah suatu sistem yang berbasis komputer yang
menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang
serupa.
• Para pemakai biasanya membentuk suatu entitas organisasi
formal-perusahaan.
• Menjelaskan tentang apa yang telah terjadi dimasa lalu, dimasa
sekarang dan apa yang mungkin terjadi di masa depan.
16
2.3.2 Model Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Gambar 2.1 Model SIM (Sumber : Mcleod, 2001, p327)
Pemecah Masalah Organisasi
Model Matematika
Data Infomastion
Report Writing Software
Database
17
2.3.3 Keterangan Model SIM:
1. SIM Dan Pemecah Masalah.
Menurut Mcleod (2001, p341), SIM dan subsistem-
subsistem organisasinya berkontribusi pada pemecahan masalah
dalam dua cara dasar:
o Sumber Daya Informasi Seorganisasi.
SIM adalah suatu usaha seorganisasi untuk
menyediakan informasi pemecah masalah. Sistem
tersebut merupakan suatu komitmen formal dari para
eksekutif untuk menyediakan computer bagi semua
manajer. SIM menentukan tingkat pencapaian di area
lain-DSS, kantor virtual, dan sistem berbasis
pengetahuan.
o Indentifikasi dan Pemecah Masalah.
Ide utama dibalik SIM adalah menjaga agar pasokan
informasi terus mengalir ke manajer. Manajer
mengunakan SIM terutama untuk menandai masalah
atau mendekati masalah, kemudian memahaminya
dengan menentukan lokasi dan penyebabnya.
18
2. Report Writing Software / Perangkat Lunak Penulisan Laporan.
Menurut Mcleod (2001, p330), perangkat lunak penulisan
laporan terdiri dari program-program yang menghasilkan laporan
periodik dan khusus. Keduanya dapat tampak sama persis. Yang
membedakan adalah cara terpicunya:
Laporan Periodik.
Disiapkan sesuai jadwal ditentukan.
Contoh:
Analisis penjualan bulanan menurut
pelanggan.
Laporan Khusus.
Disiapkan bila sesuatu yang diluar biasa terjadi.
Contoh:
Laporan kecelakaan, jawaban atas database
query.
3. Model Matematika.
Berperan sangat penting bagi pengguna SIM karena model
matematika merupakan alat bantu untuk prediksi dan dapat
memberikan informasi atau kejadian yang sudah, sedang, dan
akan terjadi.
19
4. Database.
Sebagai tempat penyimpanan data-data dan informasi-
informasi dari lingkungan.
2.4 Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi
2.4.1 Analisis Sistem
2.4.1.1 Pengertian Analisis Sistem
McLeod (2001, p234), berpendapat analisis sistem
adalah penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan
untuk merancang sistem yang baru atau diperbaharui.
Boockholdt (1999, p141), menyatakan bahwa analisis
sistem adalah proses memeriksa sistem informasi yang ada
dan lingkungannya untuk mengindentifikasi perbaikan yang
potensial. Sistem informasi memberikan arah kepada komite
untuk memulai analisis sistem dalam memberikan tanggapan
permintaan dari seorang manajer atau dari kelompok
perencanaan sistem jangka panjang. Analisis sistem dibuat
untuk tiga alasan, yaitu:
• Untuk memecahkan masalah dengan sistem yang ada.
• Untuk memberikan kepuasan terhadap kebutuhan yang
baru pada informasi.
• Untuk mengimplementasikan bentuk yang baru dari
teknologi.
20
Jadi dapat disimpulkan bahwa analisis sistem adalah
suatu proses penelitian untuk memperoleh informasi atas
sistem yang berjalan sehingga memungkinkan perancangan
sistem baru atau pengembangan sistem yang berjalan.
2.4.1.2 Langkah-Langkah Menganalisis Sistem
Menurut Mcleod (2001, p236), tahap analisis adalah
sebagai berikut:
1. Mengumumkan penelitian.
2. Mengorganisasikan tim proyek.
3. Mengdefinisikan kebutuhan informasi.
4. Mengdefinisikan kriteria kinerja sistem.
5. Menyiapkan usulan rancangan.
6. Menerima atau menolak rancangan.
2.4.2 Perancangan Sistem
2.4.2.1 Pengertian Perancangan Sistem
Menurut Cushing (1995, p348), berpendapat bahwa
desain sistem adalah proses penyiapan spesifikasi yang
terperinci untuk pengembangan suatu sistem baru.
Sedangkan menurut McLeod (2001, p238), rancangan
sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh
sistem baru.
21
Jadi dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem
adalah penentuan kebutuhan dan spesifikasi sistem
berdasarkan hasil analisis yang dilakukan.
2.4.2.2 Langkah-Langkah Perancangan Sistem
Menurut Mcleod (2001, p238), langkah-langkah tahap
rancangan adalah sebagai berikut:
1. Menyiapkan rancangan sistem yang terinci.
2. Mengidentifikasikan berbagai alternatif konfigurasi
sistem.
3. Mengevaluasi berbagai alternatif konfigurasi.
4. Memilih konfigurasi terbaik.
5. Menyiapkan usulan penerapan.
6. Menyetujui atau menolak penerapan sistem.
Jadi dapat disimpulkan bahwa analisis dan perancangan sistem informasi
adalah merupakan suatu kegiatan penyiapan spesifikasi rancangan untuk
menyusun sistem baru atau mengubah sistem yang lama.
22
2.5 Diagram Alir Data (Data Flow Diagram)
Menurut Mulyadi (2001, p57) diagram alir data adalah suatu model yang
menggambarkan aliran data dan proses untuk mengolah data dalam suatu sistem.
Simbol-simbol yang digunakan dalam DFD adalah sebagai berikut:
1. Entitas Luar / Eksternal Entity / Terminator.
Merupakan lingkungan luar sistem yang tidak dibahas. Isi,
organisasi, prosedur didalamnya tidak akan diubah oleh sistem dan
interaksi antar lingkungan luar tidak diperhatikan. Contoh: entitas luar
adalah manusia, lingkungan dan sistem lain yang memberi input atau
menerima output dari sistem.
Pedoman Pemberiaan nama;
• Nama eksternal entity berupa kata benda.
• Eksternal entity tidak boleh memiliki nama yang sama
kecuali obyeknya sama. Bila demikian maka eksternal
entity ini perlu di beri garis miring pada pojok kiri atas.
2. Proses.
Adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh orang, mesin atau
computer dari satu arus data yang masuk kedalam proses untuk
menghasilkan arus data yang keluar dari proses. Setiap proses harus
diberi penjelasan lengkap yang meliputi nomor identifikasi proses, nama
proses, dan pemroses.
23
Pedoman pemberian nama:
o Nama proses terdiri dari kata kerja dan kata benda yang
mencerminkan fungsi proses tersebut.
o Jangan menggunakan kata proses sebagai bagian dari
nama suatu proses.
o Tidak boleh ada beberapa proses yang memiliki nama
yang sama.
o Proses harus diberi nomor.
o Proses pada context diagram tidak perlu diberi nomor.
3. Arus Data.
Arus data mengalir diantara proses, simpanan data dan entitas
luar. Suatu arus data sebaiknya diberi nama yang jelas dan berarti.
Pedoman pemberian nama:
Nama aliran data yang terdiri dari beberapa kata
dihubungkan dengan garis besar sambung.
Tidak boleh ada aliran data yang namanya sama dan
pemberian nama harus mencerminkan isinya.
Aliran data yang terdiri dari beberapa elemen dapat
dinyatakan dengan grup elemen.
Hindari penggunaan kata “data“ dan “informasi“ untuk
memberi nama pada aliran data.
Sedapat mungkin nama aliran data ditulis lengkap.
24
4. Simpanan Data / Data Store.
Data store adalah simpanan dari data yang dapat berupa suatu file
/ database dari sistem komputer, suatu arsip atau catatan manual, table
acuan manual dan lain-lain. Dalam menggambarkan simpanan data di
DFD, perlu diingat bahwa hanya proses saja yang berhubungan dengan
simpanan data.
Pedoman pemberian nama:
Nama harus mencerminkan isi data store tersebut.
Bila namanya lebih dari satu kata maka harus diberi tanda
sambung.
Tingkatan diagram alir data (Data Flow Diagram) adalah sebagai
berikut:
1. Context Diagram (Diagram hubungan, level 0 atau nol ).
o Merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan
seluruh input ke atau output dari sistem.
o Memberikan gambaran tentang keseluruhan sistem.
o Sistem dibatasi boundary.
o Terminal yang memberikan masukan kepada sistem
disebut source, terminal yang menerima keluaran dari
sistem disebut sink.
o Hanya ada satu proses.
o Tidak boleh ada data store.
25
2. Diagram Nol.
o Perlihatkan data store yang digunakan.
o Untuk proses yang tidak dirinci lagi pada level selanjutnya
(functional primitive), tambahkan * pada akhir nomor
proses.
o Keseimbangan (balancing) input dan output antara
diagram nol dengan diagram hubungan harus terpelihara.
3. Diagram Rinci.
o Merupakan rincian dari diagram nol atau diagram level
diatasnya.
o Didalam satu level sebaiknya tidak terdapat lebih dari 7
buah.
2.6 Kamus Data
Menurut Mcleod (2001, p582), kamus data (data dictionary) adalah suatu
penjelasan tertulis mengenai data yang berada di dalam database.
Menurut Pohan (1997, p21), kamus data berfungsi membantu pelaku
sistem untuk mengerti aplikasi secara detail, dan mereorganisasi semua elemen
data yang digunakan dalam sistem secara presisi sehingga pemakai dan
penganalisa sistem punya dasar pengertian yang sama tentang masukan,
keluaran, penyimpanan dan proses.
26
Kamus data mendefinisikan elemen data dengan fungsi sebagai berikut:
Menjelaskan arti aliran data dan penyimpanan dalam DFD.
Mendeskripsikan komposisi paket data yang bergerak melalui
aliran misalnya alamat diuraikan menjadi kota, negara dan kode
pos.
Mendeskripsikan komposisi penyimpanan data.
Menspesifikasikan nilai dan satuan yang relevan bagi
penyimpanan dan aliaran.
Mendeskripsikan hubungan detail antar penyimpanan yang akan
menjadi titik perhatian dalam entity relationship diagram (ERD).
2.7 Diagram Hubungan Entitas
Menurut Davis dan Yen (1999, p195), diagram hubungan entitas (ERD)
pertama kali dimaksudkan sebagai sebuah arti dari hasil yang cepat, dengan
usaha yang minimal, sebuah arti yang tepat dari struktur basis data. ERD
digunakan untuk merencanakan dan mendesain sebuah basis data dan untuk
model sebuah sistem data. ERD digunakan untuk menggambarkan hubungan
antara entiti dalam suatu sistem.
27
Hubungan dalam ERD ada beberapa macam, yaitu:
• Hubungan satu pada satu (one to one).
Pada hubungan ini, setiap kejadian dari entiti A berhubungan
dengan satu dan hanya satu pada setiap kejadian dari entiti B, dan
setiap kejadian dari entiti B berhubungan dengan satu dan hanya
satu kejadian dari entiti A.
• Hubungan satu pada banyak (one to many).
Setiap kejadian pada entiti A berhubungan dengan satu atau
banyak kejadian dari entiti B, tetapi setiap kejadian dari entiti B
berhubungan dengan satu dan hanya satu kejadian dari entiti A.
• Hubungan banyak pada banyak (many to many).
Setiap kejadian dari entiti A berhubungan dengan satu atau
banyak kejadian dari entiti B, dan setiap kejadian dari entiti B
berhubungan dengan satu atau banyak kejadian dari entiti A.
2.8 Normalisasi
Menurut Connolly dan Begg (2003, p376), normalisasi adalah sebuah
teknik untuk menghasilkan satu set data yang saling berelasi dan berhubungan,
memberikan data-data yang diperlukan dalam suatu perusahaan.
28
Bentuk-bentuk normalisasi:
1. UnNF
Sebuah table yang terdiri dari satu atau lebih grup yang berulang.
2. 1stNF
Sebuah relasi dimana setiap baris dan kolomnya mengandung satu
dsn hanya mempunyai satu nilai.
Tabel tidak mengandung data kelompok berulang, selanjutnya:
o Hilangkan data yang tidak perlu disimpan dalam tabel.
Ex :
Data yang bisa di ”generate” dalam proses.
Data yang bisa dihitung / dihasilkan dari formulasi
data lain.
o Tentukan kunci primer “primary key” yang unik, tidak
pernah kosong kalau perlu kombinasi beberapa atribut asal
seminimum mungkin.
o Tentukan ketergantungan parsial yaitu ketergantungan
fungsional atribut-atribut yang bukan kunci primer
terhadap bagian dari kunci primer.
29
3. 2rdNF
Sebuah relasi yang sudah normal pertama dan setiap atribut non
primary key functional dependend secara penuh terhadap primary
key.
key dependency
o Pisahkan ketergantungan parsial menjadi tabel-tabel
tersendiri dengan primary key adalah atribut determinan
masing-masing.
o Atribut determinan tetap ada pada tabel dalam 1stNF dan
menjadi “foreign key” (kunci relefansi) terhadap tabel
baru 2rdNF.
o Tentukan ketergantungan transitif bila ada yaitu
ketergantungan fungsional antara atribut bukan kunci
primer.
4. 3ndNF
Sebuah relasi yang sudah normal kedua dan setiap atribut non
primary key transitif dependend terhadap primary key.
Non key dependency
o Pisahkan ketergantungan transitif menjadi tabel-tabel
tersendiri.
30
2.9 Bagan Terstruktur
Menurut Davis dan Yen (1999, p499), bagan terstruktur adalah sebuah
bagan hirarki dengan panah yang menunjukkan aliran dari data dan kontrol
informasi diantara modul-modul. Bagan terstruktur digunakan sebagai alat desain
yang berguna untuk membagi-bagi struktur program.
Simbol-simbol yang akan digunakan dalam bagan terstruktur adalah
sebagai berikut:
1. Module.
Simbol ini menunjukkan suatu modul.
2. Connection.
Simbol ini digunakan untuk menghubungkan suatu modul dengan modul
lainnya.
3. Loop.
Simbol ini menunjukkan suatu perulangan di dalam modul.
4. Decision.
Simbol ini menunjukkan suatu penyeleksian kondisi didalam modul.
5. Couple.
Simbol ini menunjukkan suatu data atau elemen control yang dikirimkan
dari satu modul ke modul lainnya. Panah dengan lingkaran kosong
31
menunjukkan data yang dikirimkan dan panah dengan lingkaran blok
menunjukkan elemen control yang dikirimkan.
2.10 Bagan Alir Dokumen
Menurut Mulyadi (2001, p60), pembuatan bagan alir dokumen
(Document Flowchart) terdiri dari:
1. Dokumen.
Simbol ini digunakan untuk menggambarkan semua jenis dokumen, yang
merupakan formulir yang digunakan untuk merekam data terjadinya
suatu transaksi. Nama dokumen dicantumkan ditengah simbol. Bagan alir
harus menunjukkan dengan jelas darimana suatu dokumen masuk ke
dalam sistem dan ke mana (sistem lain) dokumen keluar dari sistem.
2. Dokumen dan tembusannya.
Simbol ini digunakan untuk menggambarkan dokumen asli dan
tembusannya. Nomor lembar dokumen di sudut kanan atas.
3. Berbagai Dokumen.
Simbol ini digunakan untuk menggambarkan berbagai jenis dokumen
yang digabungkan bersama didalam satu paket. Nama dokumen
dituliskan di dalam masing-masing simbol dan nomor lembar dokumen
dicntumkan di sudut kanan atas simbol dokumen yang bersangkutan.
32
4. Catatan.
Simbol ini digunakan untuk menggambarkan catatan akuntansi yang
digunakan untuk mencatat data yang direkam sebelumnya di dalam
dokumen atau formulir. Nama catatan akuntansi dicantumkan di dalam
simbol ini.
5. Penghubung pada halaman yang sama (on-page-connector).
Dalam menggambarkan bagan alir, arus dokumen dibuat mengalir dari
atas ke bawah dan dari kiri ke kanan. Karena keterbatasan ruang halaman
kertas untuk menggambar, maka diperlukan simbol penghubung untuk
memungkinkan aliran dokumen berhenti di suatu lokasi pada halaman
tetentu dan kembali berjalan di lokasi lain pada halaman yang sama.
Dengan memperhatikan nomor yang tercantum di dalam simbol
penghubung pada halaman yang sama, dapat diketahui aliran dokumen
dalam sistem akuntansi yang digambarkan dalam bagan alir.
6. Penghubung pada halaman yang berbeda (off-page connector).
Jika untuk menggambarkan bagan alir suatu sistem akuntansi diperlukan
lebih dari satu halaman, simbol ini harus digunakan untuk menunjukkan
kemana dan bagaimana bagai alir yang tercantum pada halaman tertentu
terkait dengan bagan alir yang tercantum pada halaman yang lain.
33
7. Kegiatan manual.
Simbol ini digunakan untuk menggambarkan kegiatan manual seperti:
menerima order, mengisi formulir, membandingkan, memeriksa, dan
berbagai jenis kegiatan klerikal yang lain.
8. Keterangan, komentar.
Simbol ini memungkinkan ahli sistem menambahkan keterangan untuk
memperjelas pesan yang disampaikan dalam bagan alir.
9. Arsip sementara.
Simbol ini digunakan untuk menunjukkan tempatpenyimpanan dokumen.
Terdapat dua tipe arsip dokumen: arsip sementara dan arsip permanen.
Arsip sementara adalah tempat penyimpanan dokumen yang dokumennya
akan diambil kembali dari arsip tersebut dimasa yang akan datang untuk
keperluan pengolahan lebih lanjut terhadap dokumen tersebut.
Untuk menunjukkan urutan pengarsipan dokumen digunakan
simbolsebagai berikut:
A = menurut abjad
N = menurut nonor
T = menurut tanggal
34
10. Arsip permanen.
Simbol ini digunakan untuk menggambarkan arsip permanen yang
merupakan tempat penyimpanan dokumen yang tidak akan diproses lagi
dalam sistem akuntansi yang bersangkutan.
11. Garis alir (flowline).
Simbol ini menggambarkan arah proses pengolahan data.Anak panah
tidak digambarkan jika arus dokumen mengarah kebawah dan kekanan.
Jika arus dokumen mengalir ke atas atau ke kiri anak panah perlu
dicantumkan.
12. Persimpangan garis alir.
Jika dua garis alir bersimpangan, untuk menunjukkan arah masing-
masing garis, salah satu garis dibuat sedikit melengkung tepat pada
persimpangan dua garis tersebut.
13. Pertemuan garis alir.
Simbol ini digunakan jika dua garis alir bertemudan salah satu garis
mengikuti arus garis lainnya.
14. Mulai/berakhir (terminal).
Simbol ini untuk menggambarkan awal dan akhir suatu system akuntansi.
35
15. Masuk ke sistem.
Karena kegiatan di luar sistem tidak perlu digambarkan dalam bagan alir,
maka diperlukan simbol untuk menggambarkan masuk ke sistem yang
digambarkan dalam bagan alir.
16. Keluar ke sistem lain.
Karena kegiatan di luar sistem tidak perlu digambarkan dalam bagan alir,
maka diperlukan simbol untuk menggambarkan keluar ke sistem lain.
Penggunaan bagan alir lebih bermanfaat dibandingkan dengan
uraian tertulis dalam menggambarkan suatu sistem. Manfaat tersebut
adalah sebagai berikut:
1. Gambarkan sistem secara menyeluruh lebih mudah diperoleh
dengan menggunakan bagan alir.
2. Perubahan sistem lebih mudah digambarkan dengan
menggunakan bagan alir.
3. Kelemahan-kelemahan dalam sIstem dan identifikasi bidang-
bidang yang memerlukan perbaikan lebih mudah ditemukan
dengan bagan alir.
4. Dokumentasi sistem akuntansi dilakukan dengan menggunakan
bagan alir.
top related